44
KONSULTAN PERENCANA: Perkantoran Pulo Mas Satu Gedung II Lantai 3 Jl. Jend. A. Yani No. 2 Jakarta 13210 Telp. (6221) 4754910, 4754913, 4755015/ Fax. (6221) 4755169 PEMBERI KERJA PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PERMUKIMAN DAN PERUMAHAN Jl. Kawaluyaan Indah No. 4 Bandung Tlp. 7319762 – 7319712 Fax. 7313675 Focussed Group Discussion - 2 31 Oktober 2016 PENYUSUNAN PERENCANAAN KAWASAN PERKOTAAN KOTA PENDIDIKAN JATINANGOR PROVINSI JAWA BARAT Tahun Anggaran 2016

perencanaan kawasan perkotaan kota pendidikan jatinangor

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: perencanaan kawasan perkotaan kota pendidikan jatinangor

KONSULTAN PERENCANA:

Perkantoran Pulo Mas Satu Gedung II Lantai 3

Jl. Jend. A. Yani No. 2 Jakarta 13210Telp. (6221) 4754910, 4754913, 4755015/ Fax. (6221) 4755169

PEMBERI KERJA

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

DINAS PERMUKIMAN DAN PERUMAHANJl. Kawaluyaan Indah No. 4 BandungTlp. 7319762 – 7319712 Fax. 7313675

Focussed Group Discussion - 231 Oktober 2016

PENYUSUNAN

PERENCANAAN KAWASAN PERKOTAAN KOTA PENDIDIKAN JATINANGOR PROVINSI JAWA BARAT

Tahun Anggaran 2016

Page 2: perencanaan kawasan perkotaan kota pendidikan jatinangor

2

TUJUAN FGD-2

Kawasan perkotaan Jatinangor ditetapkan sebagai bagian KS

Nasional dan menjadi KS Provinsi Jawa Barat dengan arahan

sebagai kawasan pendidikan tinggi

Dalam kawasan perkotaan Jatinangor akan dikembangkan pusat

ristek untuk mendukung kegiatan pendidikan tinggi

Perkembangan kawasan perkotaan Jatinangor hingga kini

berlangsung pesat, sehingga menghadapi permasalahan ketidak

teraturan tatanan ruang

Menghimpun masukan pemangku kepentingan dalam rangka

Perencanaan Kawasan Perkotaan Kota Pendidikan

Jatinangor :

Konfirmasi wilayah studi dan wilayah perencanaan

Evaluasi potensi dan permasalahan di wilayah studi dan sekitarnya

Perspektif pengembangan kawasan perkotaan Jatinangor

Konsep penataan kawasan perkotaan Jatinangor

Rencana penataan kawasan perkotaan Jatinangor

Page 3: perencanaan kawasan perkotaan kota pendidikan jatinangor

3

FGD-1

Masukan dari institusi bidang pendidikan tinggi, bidang penelitian dan

pengembangan sektoral, institusi pemerintahan, dan masyarakat :

PENGEMBANGAN PUSAT RISET :

Rencana pusat riset di Jatinangor mendapat tanggapan positif dari institusi penelitian dan

pengembangan sektoral, seperti Badan Litbang Pertanian, Badan Geologi, LAPAN, dan

lainnya

Diskursus tentang pengembangan pusat riset bersama atau peningkatan pusat riset pada

masing-masing perguruan tinggi

Pembangunan pusat riset bersama membutuhkan komitmen Pemerintah provinsi Jawa

Barat dan Kabupaten Sumedang

PENATAAN KAWASAN PERKOTAAN :

Memprioritaskan penataan permukiman dan perumahan

Mempertimbangkan masalah banjir, penyediaan air bersih, persampahan, dan kemacetan

lalu-lintas

Menyediakan kawasan pusat pemerintahan

Integrasi rencana pengembangan moda transportasi : ring road, ramp jalan tol Cisumdawu,

reaktivasi jalur kereta api, kereta api cepat Jakarta – Bandung, dan LRT

Page 4: perencanaan kawasan perkotaan kota pendidikan jatinangor

4

KEBIJAKAN

PENGEMBANGAN KAWASAN JATINANGOR

Page 5: perencanaan kawasan perkotaan kota pendidikan jatinangor

5

Konstelasi Kawasan Jatinangor

Merupakan bagian Kawasan

Strategis Nasional (KSN)

Cekungan Bandung

Terkait dengan fungsi

Perguruan Tinggi dan

Teknologi

Sistem pusat kegiatan KSN

Cekungan Bandung meliputi

kota inti dan kota satelit

Kawasan Jatinangor

merupakan kota satelit dengan

fungsi utama pengembangan

pendidikan tinggi dan

perumahan

RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN CEKUNGAN BANDUNG

Sumber : Pusat Pengembangan Kawasan

Perkotaan, BPIW, Kementerian PUPR, 2016

Page 6: perencanaan kawasan perkotaan kota pendidikan jatinangor

6

RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN CEKUNGAN BANDUNG

Kawasan prioritas

diantaranya :

o Kawasan Gede

Bage – Tegalluar

o Kawasan

Pendidikan Tinggi

Jatinangor

o TOD Jatinangor

Sumber : Pusat Pengembangan Kawasan

Perkotaan, BPIW, Kementerian PUPR, 2016

Page 7: perencanaan kawasan perkotaan kota pendidikan jatinangor

7

Rencana Pengembangan

Kawasan Cekungan Bandung

Konsep penanganan kawasan prioritas Kawasan

Pendidikan Tinggi Jatinangor :

Reaktivasi jalur kereta api Rancaekek - Jatinangor -

Tanjungsari

Pembangunan dan penataan kawasan pendukung

intermoda

Pemukiman kembali hunian eks kawasan stasiun TOD

Pengurangan beban koridor jalan raya Jatinangor

melalui peningkatan akses jalan alternatif : Jalan

Sayang, Jalan Caringin, dan Jalan Sukawening

Peningkatan prasarana dan sarana air bersih melalui

pembangunan embung

Penyediaan kawasan hunian untuk mahasiswa melalui

program pembangunanrumah susun

Peningkatan kualitas permukiman

RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN CEKUNGAN BANDUNG

Sumber : Pusat Pengembangan Kawasan

Perkotaan, BPIW, Kementerian PUPR, 2016

Page 8: perencanaan kawasan perkotaan kota pendidikan jatinangor

8

RTRW PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2019-2029

T PERDA Provinsi Jawa Barat No. 22 Tahun 2010

tentang RTRW Provinsi Jawa Barat Tahun 2009-2029 Kawasan Jatinangor

ditetapkan sebagai KSP

Pendidikan dengan

arahan :

Pengembangan

kawasan pendidikan

tinggi, melalui

revitalisasi kawasan,

penataan lingkungan

sekitar, peningkatan

aksesibilitas menuju

kawasan dalam

mendukung

peningkatan fungsi

kawasan sebagai

kawasan pendidikan

Pembangunan

vertikal

Reaktivasi jalur KA

Rancaekek-Jatinangor-

Tanjungsari - Cirebon

Page 9: perencanaan kawasan perkotaan kota pendidikan jatinangor

9

PENGEMBANGAN METROPOLITAN BANDUNG RAYA

PERDA Provinsi Jawa Barat No. 12 Tahun 2014 tentang Pengelolaan

Pembangunan dan Pengembangan Metropolitan dan Pusat Pertumbuhan

di Jawa Barat

Kecamatan Jatinangor termasuk dalam Wilayah Metropolitan Bandung Raya

Pengembangan Metropolitan Bandung Raya diarahkan sebagai metropolitan

modern berbasis wisata perkotaan, industri kreatif, dan ilmu pengetahuan,

teknologi, dan seni (IPTEKS) :

Perguruan tinggi di Metropolitan Bandung Raya dikembangkan sebagai

pusat pengembangan IPTEKS

Pengembangan pusat-pusat kegiatan riset dan inovasi teknologi di

Jatinangor

Pengembangan Bandung Raya Innovation Valley (BRIV) di Jatinangor

sebagai pusat kegiatan apresiasi seni dan budaya

Karakteristik pembangunan dan pengembangan IPTEKS : Research

cluster, WIFI city integration, intelligent transport system, smart healthcare,

smart education, smart society, smart economy, innovation valley, and

higher education

Page 10: perencanaan kawasan perkotaan kota pendidikan jatinangor

10

RTRW KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011 - 2031

PERDA Kabupaten Sumedang No. 2 Tahun 2012

tentang RTRW Kabupaten SumedangTahun 2011-2031

Kawasan

Jatinangor

diarahkan menjadi

kawasan

permukiman,

termasuk

pendidikan tinggi

yang mendukung

pemantapan

kawasan

Metropolitan

Bandung Raya

Pengembangan

cyber area dan

IPTEK

Pengembangan

permukiman vertikal

dan intensitas

pemanfaatan ruang

menengah hingga

tinggi

Page 11: perencanaan kawasan perkotaan kota pendidikan jatinangor

11

RTBL

Jatinangor

2013

Luas kawasan

perencanaan 956,59 Ha

Konsep perancangan

struktur tata bangunan

di kawasan jalan raya

Jatinangor adalah

University Avenue

Konsep perencanaan

KSP Pendidikan

Jatinangor adalah

kampus terpadu, loop

system, tata ruang hijau,

jembatan, jalan tembus

loop dengan jalan tol

Sumber :

Peraturan Bupati Sumedang No. 12/2013 tentang

RTBL Kawasan Strategis Provinsi Pendidikan

Jatinangor

RTBL KSP PENDIDIKAN JATINANGOR

2013TERKAIT

Page 12: perencanaan kawasan perkotaan kota pendidikan jatinangor

12

RANCANGAN PENGEMBANGAN KAWASAN RISET DAN TEKNOLOGI JATINANGOR

KETERANGAN :

Riset dan Pendidikan

Permukiman dan Pondokan

Ruang Terbuka Hijau

Perkotaan

Jalan Tol Cisuwundawu

Jalan Regional/Lingkar Luar

Jalan Primer

Jalan Sekunder

Sumber : Dinas Permukiman dan Perumahan Pem Prov Jawa Barat, 2014

Konsep pengembangan kawasanriset dan teknologi Jatinangoradalah menata pendidikan, risetdan budaya dalam satu kawasanbeserta kegiatan pendukungtransportasi, fasum dan fasos

Pengembangan kawasan riset dan teknologi Jatinangor merupakan satu kesatuan dengan kawasan perguruan tinggi Jatinangor

Page 13: perencanaan kawasan perkotaan kota pendidikan jatinangor

13

Sumber : Dinas Permukiman dan PerumahanProvinsi Jawa Barat, 2014

RANCANGAN PENGEMBANGAN KAWASAN RISET DAN TEKNOLOGI JATINANGOR

Page 14: perencanaan kawasan perkotaan kota pendidikan jatinangor

DELINEASI KSP PENDIDIKAN JATINANGOR

Kriteria Delineasi KSP

Radius wilayah : jarak tempuh yang efesien

menuju tempat pendidikan, dengan radius 5

Km atau waktu tempuh sekitar 5 menit

Kebijakan : penyediaan kelengkapan fasilitas

Area Inti (Core Area)

Merupakan area untuk kegiatan pendidikan dan peneitian

yang ramah lingkungan didukung kegiatan lain yang

bersifat pasif, seperti pengajaran dan pelatihan.

Mencakup seluruh wilayah Kecamatan Jatinangor ,

Kabupaten Sumedang dan Desa Cileunyi Wetan,

Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung.

Zona Penyangga (Buffer Zone)

Kawasan yang mengelilingi atau berbatasan dengan

area inti dan berfungsi untuk menunjang aktivitas

zona inti, meliputi :

1. Kec. Sukasari (Kab. Sumedang)

2. Kec. Tanjungsari (Kab. Sumedang)

3. Kec. Cimanggung (Kab. Sumedang)

4. Kec. Cilengkrang (Kab. Bandung)

5. Kec. Cileunyi (Kab. Bandung)

6. Kec. Rancaekek (Kab. Bandung)

7. Kec. Cibiru (Kota Bandung)

5 km5 km

5 km

5 km

Page 15: perencanaan kawasan perkotaan kota pendidikan jatinangor

15

Kawasan pusat riset atau TBIT

dimaksudkan sebagai prasarana dan

fasilitas bagi perguruan tinggi di Provinsi

Jawa Barat untuk menginformasikan hasil

penelitian dan inovasi kepada masyarakat

Kawasan pusat riset bukan merupakan

kumpulan laboratorium penelitian dari

perguruan tinggi, namun lebih berfungsi

untuk menyajikan hasil karya perguruan

tinggi di bidang sains, teknologi, dan seni

Kawasan pusat riset ini membutuhkan

lahan sekitar 50 Ha

Dalam kawasan pusat riset dapat dibentuk

clusters

Laboratorium dan prasarana penelitian

perguruan tinggi

Masukan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Asisten Perekonomian dan Pembangunan

KONSEP TAMAN IPTEK

Page 16: perencanaan kawasan perkotaan kota pendidikan jatinangor

WILAYAH PERENCANAAN DAN WILAYAH STUDI

7

Page 17: perencanaan kawasan perkotaan kota pendidikan jatinangor

17

KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN PUSAT IPTEK

Kawasan Jatinangor telah berkembang sebagai kawasan perkotaan

yang dicirikan oleh kegiatan pendidikan sebagai kegiatan utama

Dalam masa mendatang seluruh kebijakan yang ada merencanakan

kawasan Jatinangor menjadi pusat kegiatan pendidikan tinggi

Berbagai kebijakan juga merencanakan dikembangkannya pusat IPTEK

dengan pengertian, tujuan, dan fungsi yang berbeda

Alternatif yang menunjukkan kecenderungan utama adalah

pembangunan pusat IPTEK sebagai suatu pusat (center) tempat

berhimpunnya informasi hasil riset dan inovasi perguruan tinggi untuk

disosialisasikan kepada masyarakat

Dalam kaitan tersebut diusulkan penggunaan nomenklatur Taman IPTEK

yang merupakan pusat bersama yang dimanfaatkan oleh Perguruan

Tinggi di Jawa Barat untuk memberikan informasi kepada masyarakat

mengenai kinerja penelitian dan inovasi yang dikembangkan pada

masing-masing Perguruan Tinggi

Taman IPTEK direncanakan pada lokasi yang mudah dijangkau oleh

Perguruan Tinggi dan masyarakat, baik dari segi jarak maupun

aksesibilitas

Page 18: perencanaan kawasan perkotaan kota pendidikan jatinangor

18

PENATAAN KAWASAN JATINANGOR MEMPERTIMBANGKAN RENCANA REAKTIVASI JALUR KERETA API

RENCANA REAKTIVASI KERETA API RANCAEKEK – JATINANGOR – TANJUNG SARI

Sumber : BPIW, Kementerian PUPR, Mei 2016

Program reaktivasi jalur kereta api - Jatinangor -

Tanjungsari berdasarkan Perjanjian Kerjasama

antara Kementerian Perhubungan dan

Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan PT Kereta

Api Indonesia

Reaktivasi dilaksanakan untuk mewujudkan

pengembangan perkerat apian di Jawa Barat dan

meningkatkan pelayanan transportasi bagi

masyarakat

Relokasi penghuni yang mendiami tanah milik PT

KAI dilaksanakan melalui penyediaaan prasrana

pemondokan siap huni dan pembangunan rumah

susun

Rencana relokasi di Kecamatan Rancaekek,

Jatinangor, Sukasari, Tanjungsari, dan Pamulihan

Rencana panjang jalur kereta api 11,9 Km yang

melintasi 5 (lima) kecamatan dengan luas lahan

553.590 m2 dan jumlah bangunan 1.158 unit

bangunan

Page 19: perencanaan kawasan perkotaan kota pendidikan jatinangor

19

RENCANA TOD JATINANGOR : Reaktivasi KA Rancaekek - Tanjungsari

Program PenataanKawasan TOD Jatinangor

Sumber :

BPIW, Kementerian PUPR, Mei 2016

Page 20: perencanaan kawasan perkotaan kota pendidikan jatinangor

20

RENCANA PEMBANGUNAN KERETA API CEPAT JAKARTA - BANDUNG

Rencana panjang jalur kereta api

cepat Jakarta-Bandung : 150 Km

Menghubungkan Halim

Perdanakusuma di Provinsi DKI

Jakarta dengan Tegalluar di

Kabupaten Bandung

Melintasi empat stasiun, yaitu Halim,

Karawang, Walini, dan Tegalluar

Kawasan KSP Pendidikan Jatinangor

terhubung oleh rencana jaringan

kereta api cepat Jakarta-Bandung

melalui rencana jaringan LRT

Bandung Raya sebagai feeder yang

menghubungkan Walini dengan

Jatinangor

Page 21: perencanaan kawasan perkotaan kota pendidikan jatinangor

21

RENCANA PEMBANGUNAN LRT BANDUNG RAYA

26

Page 22: perencanaan kawasan perkotaan kota pendidikan jatinangor

22

RANCANGAN PERENCANAAN

Page 23: perencanaan kawasan perkotaan kota pendidikan jatinangor

23

KONSEP PENATAAN RUANG

Wilayah perencanaan

diidentifikasi dalam

dua satuan ruang

perencanaan :

Secara keseluruhan

wilayah perencanaan

merepresentasikan

kawasan perkotaan

yang ditata melalui

instrumen rencana

tata ruang statutory,

yakni Rencana Detail

Tata Ruang (RDTR)

dan Peraturan

Zonasi (PZ)

Secara khusus

kawasan taman

IPTEK dirancang

melalui pengaturan

tata letak

Page 24: perencanaan kawasan perkotaan kota pendidikan jatinangor

24

RANCANGAN RDTR DAN PZ

Page 25: perencanaan kawasan perkotaan kota pendidikan jatinangor

25

RANCANGAN RENCANA JARINGAN JALAN

Page 26: perencanaan kawasan perkotaan kota pendidikan jatinangor

26

RANCANGAN PEMBAGIAN BLOK

Kabupaten Kecamatan Desa Blok

Bandung Cileunyi Cileunyi Wetan 01-11

Sumedang Jatinangor

Cibeusi 01-04

Cikeruh 01-04

Cilayung 01-05

Cileles 01-07

Cinta Mulya 01-04

Cipacing 01-04

Cisempur 01-03

Hegarmanah 01-08

Jatimukti 01-03

Jatiroke 01-02

Mekargalih 01-04

Sayang 01-05

TOTAL 64

Page 27: perencanaan kawasan perkotaan kota pendidikan jatinangor

27

RANCANGAN RENCANA POLA RUANG

Page 28: perencanaan kawasan perkotaan kota pendidikan jatinangor

28

RANCANGAN ZONASI

Page 29: perencanaan kawasan perkotaan kota pendidikan jatinangor

29

CONTOH APLIKASI RANCANGAN BLOK PADA RANCANGAN ZONASI

Page 30: perencanaan kawasan perkotaan kota pendidikan jatinangor

30

JALAN KOLEKTOR

JALAN ALTERNATIF GOR PEMDA

KONSEP TATA BANGUNAN : Potongan Jalan

Page 31: perencanaan kawasan perkotaan kota pendidikan jatinangor

RANCANGAN INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG

31

Zona Kode Sub Zona Kode KDB KLB KB KDH KTB TIPE

Zona Hutan Lindung HL Sub Zona Hutan Lindung HL 10 1,2 2 - - TZona Resapan Air RA Sub Zona Resapan Air RA 10 1,2 2 - - T

Zona Perlindungan Setempat PSSub Zona Sempadan Sungai PS.1 0 0 0 0 0 -Sub Zona Sempadan Waduk/Situ/Embung PS.2 0 0 0 0 0 -Sub Zona Sempadan Kereta Api PS.3 0 0 0 0 0 -

Zona Ruang Terbuka Hijau (RTH) H

Sub Zona Hutan Kota H.1 0 0 0 0 0 -Sub Zona Taman Kota/Lingkungan H.2 0 0 0 0 0 -Sub Zona Hijau Rekreasi H.3 5 0,1 2 0 0 TSub Zona Jalur Hijau H.4 0 0 0 0 0 -Sub Zona Pemakaman H.5 0 0 0 0 0 -

Zona Ruang Terbuka Biru B Sub Zona Ruang Terbuka Biru B 0 0 0 0 0 -Zona Pertanian Pangan PP Sub Zona Pertanian Lahan Basah PP.1 5 1,2 0 0 0 -

Zona Perumahan Horizontal RHSub Zona Perumahan KDB Tinggi RH.1 60 1,2 2 20 - DSub Zona Perumahan KDB Sedang RH.2 60 1,2 2 20 - D

Zona Perumahan Vertikal RV Sub Zona Perumahan Vertikal RV 55 3 8 35 50 T

Zona Pelayanan Umum dan Sosial S

Sub Zona Sarana Pendidikan S.1 50 1 2 30 55 TSub Zona Sarana Ibadah S.2 40 0,8 2 30 55 TSub Zona Sarana Kesehatan S.3 55 3 8 30 55 TSub Zona Sarana Sosial Budaya S.4 40 0,8 2 30 55 TSub Zona Sarana Rekreasi dan Olah Raga S.5 50 1 2 30 55 TSub Zona Pelayanan Umum S.6 50 2 4 30 55 TSub Zona Sarana Terminal S.7 40 1,6 4 30 55 T

Zona Pemerintahan PSub Zona Pemerintahan Nasional P.1 40 1,6 4 30 55 TSub Zona Pemerintahan Daerah P.2 40 1,6 4 30 55 T

Zona Industri dan Pergudangan I Sub Zona Industri dan Pergudangan I 50 2 4 30 55 T

Zona Perdagangan dan Jasa KSub Zona Perdagangan dan Jasa K.1 60 1,2 2 30 55 DSub Zona Perdagangan dan Jasa KDB Sedang K.2 30 3 16 45 40 T

Page 32: perencanaan kawasan perkotaan kota pendidikan jatinangor

Kode Ketentuan Kegiatan

I Diijinkan Taman kota, hutan kota, jalur hijau pengaman jalan, jalur hijau pengaman tiang listrik tegangan

tinggi, jalur hijau pengaman rel kereta api, bangunan tiang listrik

T Terbatas Perkantoran pemerintah daerah, bangunan penelitian, pertanian hortikultura, kebun pembibitan,

bangunan reklame, taman perkemahan

B Bersyarat Puskesmas, balai pengobatan, apotek, bangunan kepentingan pertahanan

TB Terbatas Bersyarat Rumah ibadah, SPBU, hunian KDB sedang

X Dilarang Selain yang diijinkan, bersyarat, terbatas, dan terbatas bersyarat

TABEL KEGIATAN PEMANFAATAN RUANG (Contoh)

32

KAWASAN LINDUNGZONA RESAPAN AIR, SUB ZONA RESAPAN AIR (RA)

ZONA PERLINDUNGAN SETEMPAT, SUB ZONA SEMPADAN SUNGAI (PS.1)

Kode Ketentuan Kegiatan

I Diijinkan Jalur hijau pengaman sungai, jalur hijau pengaman tiing listrik tegangan tinggi, bangunan tiang

listrik

B Bersyarat Jembatan penyeberangan, fasilitas pemanfaatan air baku air minum, bangunan reklame, kebun

pembibitan

X Dilarang Selain yang diijinkan dan bersyarat

Page 33: perencanaan kawasan perkotaan kota pendidikan jatinangor

TABEL KEGIATAN PEMANFAATAN RUANG (Contoh)

33

Kode Ketentuan Kegiatan

I Diijinkan Hunian kecil, rumah dinas, masjid, mushola, penitipan anak, tempat bermain lingkungan, taman rekreasi,

lapangan olahraga, perkantoran pemerintah nasional, perkantoran pemerintah daerah, perkantoran

perwakilan negara asing, parkir sepeda, parkir kendaraan bermotor, reklame, pos keamanan lingkungan

(poskamling), hutan kota, jalur hijau pengaman jalan, taman kota, jalur hijau pengaman tegangan tinggi,

jalur hijau pengaman rel kereta api, kolam retensi, kegiatan kepentingan pertahanan

T Terbatas Hunian sangat kecil, hunian sedang, hunian besar, panti asuhan, praktek dokter, praktek bidan, apotik,

toko, minimarket, jasa telekomunikasi dan internet, warung dan kios makanan dan minuman, pangkas

rambut, salon, pusat ATM, penjahit, sanggar seni, gedung pertemuan lingkungan, gedung lembaga sosial

dan organisasi kemasyarakatan

B Bersyarat Asrama, rumah kost, guest house, gereja, pura, kelenteng; vihara, pkl, penitipan hewan, pool taksi, pool

kendaraan penumpang umum, kelompok bermain, PAUD, TK, fasilitas pendidikan dasar, fasilitas

pendidikan menengah, fasilitas pendidikan atas, pengobatan alternatif, rumah bersalin, klinik dan poliklinik,

TPS-TPS-3R,

TB Terbatas Bersyarat Jasa binatu, jasa fotokopi, penitipan hewan

X Dilarang Selain yang diijinkan, terbatas, bersyarat, dan terbatas bersyarat

ZONA PERUMAHAN HORIZONTAL, SUB ZONA PERUMAHAN KDB TINGGI – RH.1

Page 34: perencanaan kawasan perkotaan kota pendidikan jatinangor

Kode Ketentuan Kegiatan

I Diijinkan Mushola, SPBU dan SPBG, biro perjalanan, jasa pengiriman

barang, perkantoran pemerintah, parkir kendaraan bermotor,

klinik, bangunan reklame, TPS, kios makanan dan minuman, WC

umum

2 Terbatas Toko, restauran, pangkas rambut, salon

3 Bersyarat Jasa bengkel

4 Dilarang Selain yang diijinkan, terbatas, dan bersyarat

34

ILUSTRASI PERATURAN ZONASI

Kabupaten Kecamatan Desa BlokKod

eZona Sub Zona

Bandung CileunyiCileunyi

Wetan07 S.7

Pelayanan

Umum dan

Sosial

Sarana

Terminal

Sub Zona KDB KLB KB KDH KTB Tipe

Sarana Terminal 40 1.6 4 30 55 Tunggal

Intensitas Ruang

Kegiatan Pemanfaatan Ruang (ITBX)

Identitas

Page 35: perencanaan kawasan perkotaan kota pendidikan jatinangor

35

Teknik Pengaturan Zonasi adalah rentang fleksibilitas yang mungkin diterapkan dalam

rangka penerapan zonasi dan Peraturan Zonasi pada zona tertentu berdasarkan kondisi

perkembangan mutakhir dan karakteristik tertentu wilayah perencanaan, serta adanya

ketentuan khusus

TPZ yang mungkin diterapkan di Kawasan Jatinangor meliputi :

a. Zona Bonus : pemberian bonus berupa peningkatan luas lantai atau KLB pada zona tertentu

untuk mendorong perwujudan tatanan ruang, seperti pada kawasan TOD atau lokasi

perpindahan sarana transportasi massal

b. Pengalihan Hak Membangun atau Transfer of Development Right (TDR) : pengalihan hak

membangun pada persil/sub-zona ke persil/sub-zona lain sesuai kesepakatan bersama. Dapat

diterapkan padakawasan TOD dan pusat kegiatan perkotaan lainnya

c. Permufakatan : pengadaan lahan untuk infrastruktur bersama di antara pengguna/ pemanfaat

ruang dan lahan. Dapat diterapkan pada kegiatan komersial dan jasa di sepanjang jalur jalan

utama dalam pengadaan areal parkir bersama dengan akses bersama, sehingga mengurangi

tingkat kemacetan oleh kendaraan yang menuju dan berasal dari kegiatan tersebut

d. Pengendalian Pertumbuhan : zona yang dikendalikan pertumbuhannya karena karakteristik

zona yang tidak sesuai dengan daya dukung kawasan setempat. Dapat diterapkan untuk

pengendalian pertumbuhan di kawasan rentan banjir

e. Pertampalan Peraturan : zona yang terkena lebih dari satu peraturan yang memberikan

pengaruh terhadap perwujudan tatanan ruang dalam zona bersangkutan. Kawasan Jatinangor

memiliki beberapa kebijakan pengaturan tata ruang

TEKNIK PENGATURAN ZONASI (TPZ)

Page 36: perencanaan kawasan perkotaan kota pendidikan jatinangor

36

ILUSTRASI TEKNIK PENGATURAN ZONASI (Pertampalan Peraturan)

Kaw

asan

deng

anar

sir

mer

upak

anZ

ona

Per

tam

pala

nP

erat

uran

dala

mha

lper

enca

naan

TO

D d

i kaw

asan

stas

iun

Jatin

ango

r

deng

anpe

rker

eta-

apia

n

Page 37: perencanaan kawasan perkotaan kota pendidikan jatinangor

37

Penataan rumah tinggal kavling besar dan komersial deret

berukuran 20 m x 20 m dan 20 m x 30 m.

4.5

3.0

Rumaja 24 m

KONSEP PENATAAN BANGUNAN KOMERSIAL DAN RUMAH BESAR

Page 38: perencanaan kawasan perkotaan kota pendidikan jatinangor

38

Kapling rumah besar dengan ukuran 20 X 20 meter

KONSEP PENATAAN BANGUNAN KOMERSIAL DAN RUMAH BESAR

Page 39: perencanaan kawasan perkotaan kota pendidikan jatinangor

39

Kapling Pertokoan dengan parkir basement sebanyak 40 lots untuk 12 unit toko

dengan akses ramp.

1

2

3

4 6

5 7

8 10

119

12

60 m60 m

KONSEP PENATAAN BANGUNAN KOMERSIAL DAN RUMAH BESAR

Page 40: perencanaan kawasan perkotaan kota pendidikan jatinangor

40

KAWASAN TAMAN IPTEK : LAHAN IPDN

• Luas lahan 54,6 Ha

• Lahan milik

Kementerian Dalam

Negeri (IPDN)

Page 41: perencanaan kawasan perkotaan kota pendidikan jatinangor

41

KONSEP KAWASAN TAMAN IPTEK

Taman IPTEK

UNPADGOLF

Ruang Terbuka Hijau

Ruang Terbuka Hijau

Pertanian Terasering

Page 42: perencanaan kawasan perkotaan kota pendidikan jatinangor

42

ALTERNATIF LOKASI TAMAN IPTEK

Page 43: perencanaan kawasan perkotaan kota pendidikan jatinangor

• Luas lahan Bumi Perkemahan

Kiara Payung ± 62 Ha

• Lahan yang telah digunakan

seluas 44 Ha

• Lahan awalnya dimiliki oleh

Pemerintah Provinsi Jawa Barat,

selanjutnya pengelolaan lahan

diserahkan kepada Kwarda Jawa

Barat

43

KAWASAN TAMAN IPTEK : KIARA PAYUNG

KecamatanSukasari

KecamatanJatinangor

Page 44: perencanaan kawasan perkotaan kota pendidikan jatinangor

TERIMA KASIH