19
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERKULIAHAN 6 LANTAI +1 BASEMENT DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH DI WILAYAH SOLO Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Oleh : Maschun Afif D 100 140 291 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2019

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERKULIAHAN 6 LANTAI +1 ...eprints.ums.ac.id/73335/16/NASKAH PUBLIKSI.pdf · pondasi digunakan mutu beton 30 MPa dan perhitungan struktur yang lain yaitu

  • Upload
    others

  • View
    14

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERKULIAHAN 6 LANTAI +1 ...eprints.ums.ac.id/73335/16/NASKAH PUBLIKSI.pdf · pondasi digunakan mutu beton 30 MPa dan perhitungan struktur yang lain yaitu

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERKULIAHAN

6 LANTAI +1 BASEMENT DENGAN SISTEM RANGKA

PEMIKUL MOMEN MENENGAH DI WILAYAH SOLO

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I

pada Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik

Oleh :

Maschun Afif

D 100 140 291

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2019

Page 2: PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERKULIAHAN 6 LANTAI +1 ...eprints.ums.ac.id/73335/16/NASKAH PUBLIKSI.pdf · pondasi digunakan mutu beton 30 MPa dan perhitungan struktur yang lain yaitu
Page 3: PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERKULIAHAN 6 LANTAI +1 ...eprints.ums.ac.id/73335/16/NASKAH PUBLIKSI.pdf · pondasi digunakan mutu beton 30 MPa dan perhitungan struktur yang lain yaitu
Page 4: PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERKULIAHAN 6 LANTAI +1 ...eprints.ums.ac.id/73335/16/NASKAH PUBLIKSI.pdf · pondasi digunakan mutu beton 30 MPa dan perhitungan struktur yang lain yaitu
Page 5: PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERKULIAHAN 6 LANTAI +1 ...eprints.ums.ac.id/73335/16/NASKAH PUBLIKSI.pdf · pondasi digunakan mutu beton 30 MPa dan perhitungan struktur yang lain yaitu

1

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERKULIAHAN 6 LANTAI

+1 BASEMENT DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN

MENENGAH DI WILAYAH SOLO

Abstrak

Kota Solo merupakan salah satu kota pendidikan yang ada di Indonesia yang

mana terdapat instansi-instansi pendidikan seperti kampus dll. Untuk membangun

gedung perkuliahan di pusat kota solo tidaklah mudah karena lahan yang minim.

Tujuan tugas akhir ini adalah merencanakan struktur gedung perkuliahan 6 lantai

+1 basement dengan sistem rangka pemikul momen menengah (SRPMM) di

wilayah Solo dan dihitung berdasarkan SNI 1726-2012, SNI 1727-2013, SNI

2847-2013. Alat / Software yang digunakan dalam perencanaan ini meliputi

SAP2000, AutoCad, Ms. Word, Ms. Excel dan SketchUp. Ada 2 jenis perhitungan

utama yaitu perhitungan struktur atas diantaranya perhitungan atap gable frame,

portal, pelat, tangga dan struktur bawah diantaranya perhitungan pondasi tiang

pancang, sloof, dan basement. Struktur gedung direncanakan tahan gempa

menggunakan analisa gempa dinamis berdasarkan peta spektrum wilayah Solo

yang didapat dari situs resmi pemerintah yaitu puskim.go.id. Pada perhitungan

pondasi digunakan mutu beton 30 MPa dan perhitungan struktur yang lain yaitu

25 MPa. Perhitungan atap gable frame menggunakan profil IWF 150x150 mm

untuk rafter dan profil channel 100x50 mm untuk gording. Hasil perhitungan

portal didapatkan dimensi kolom lantai basement 700x700 mm, lantai 1 650x650

mm, lantai 2-6 600x600 mm dan dimensi balok 400x600 mm untuk semua lantai.

Dimensi daripada pondasi tiang pancang didapatkan ukuran 400x400 mm dan

untuk sloof 300x500 mm.

Kata Kunci : Atap Gable Frame, Gempa Dinamis, Sistem Rangka Pemikul

Momen Menengah.

Abstract

Solo City is one of the cities of education in Indonesia where there are educational

institutions such as campuses etc. Building a college building in the center of a

solo city is not easy because the land is minimal. The purpose of this final project

is to plan the structure of 6 floors +1 basement lecture building with a

Intermediete Moment Resisting Frame (IMRF) in the Solo region and calculated

based on the SNI 1726-2012, SNI 1727-2013, SNI 2847-2013. The tools /

software used in this plan include SAP2000, AutoCad, Ms. Word, Ms. Excel and

SketchUp. There are 2 main types of calculations, namely the calculation of the

upper structure including the calculation of gable frames, portals, plates, stairs and

lower structures including calculation of pile, sloof, and basement foundations.

The planned earthquake resistant building structure uses dynamic earthquake

analysis based on a spectrum map of the Solo region obtained from the official

Page 6: PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERKULIAHAN 6 LANTAI +1 ...eprints.ums.ac.id/73335/16/NASKAH PUBLIKSI.pdf · pondasi digunakan mutu beton 30 MPa dan perhitungan struktur yang lain yaitu

2

government website, puskim.go.id. In the calculation of the foundation used 30

MPa concrete quality and the calculation of other structures is 25 MPa.

Calculation of gable frame roof using IWF profile 150x150 mm for rafter and

channel profile 100x50 mm for recording. Portals calculation results obtained

column dimensions of 700x700 mm basement floor, 1st floor 650x650 mm, floors

2-6 600x600 mm and beam dimensions 400x600 mm for all floors. Dimensions of

pile foundations are 400x400 mm in size and for 300 x 500 mm sloof.

Keywords: Dynamic Earthquake, Gable Frame of Roof, Intermediate Moment

Resisting Frame.

1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Negara Indonesia merupakan negara berkembang. Salah satu ciri negara

berkembang yaitu masih mengandalkan sumber daya alam untuk menciptakan

produk-produk yang dihasilkan. Sedangkan sumber daya manusianya kaya

akan tetapi kemampuan yang masih terbatas. Untuk meminimalisir

kemampuan sumber daya manusia yang terbatas maka kualitas pendidikan

harus ditingkatkan. Solo termasuk kota pendidikan yang mana terdapat

instansi-instansi pendidikan yang cukup tinggi. Ada beberapa perguruan tinggi

yang terdapat di daerah Solo dan perguruan tinggi tersebut rata-rata memiliki

gedung bertingkat. Gedung-gedung tersebut memiliki fungsi yang bermacam-

macam diantaranya gedung rektorat, gedung perpustakaan, gedung ruang

kelas dan lain-lain. Lahan kosong yang luas di kota Solo saat ini sulit untuk

didapatkan karena banyak bangunan yang berdiri seperti hotel dan ruko.

Untuk membangun gedung perkuliahan di pusat kota Solo tidaklah mudah.

Dari permasalahan yang sudah disebutkan diatas, akan dirancang struktur

gedung perkuliahan 6 lantai +1 basement dengan sistem rangka pemikul

moment menengah (SRPMM) di kota Solo.

2. METODE PERENCANAAN

Data yang digunakan untuk perencanaan gedung perkuliahan adalah sebagai

berikut:

Page 7: PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERKULIAHAN 6 LANTAI +1 ...eprints.ums.ac.id/73335/16/NASKAH PUBLIKSI.pdf · pondasi digunakan mutu beton 30 MPa dan perhitungan struktur yang lain yaitu

3

1). Gedung perkuliahan 6 lantai +1 basement di wilayah Solo dengan sistem

rangka pemikul momen menengah (SRPMM).

2). Tebal pelat lantai 12 cm.

3). Tebal pelat atap 9 cm.

4). Mutu beton f’c = 25 MPa, baja tulangan fy = 410 MPa dan fyt = 240 MPa.

5). Berat beton γc = 25 kN/m3

6). Dimensi awal balok dan kolom sebagai berikut:

a). Dimensi balok 400/600 mm.

b). Dimensi balok anak 300/400 mm.

c). Dimensi kolom 600/600 mm.

Dimensi kolom dan balok di atas hanyalah perencanaan awal sebagai

acuan untuk menghitung dimensi kolom dan balok yang paling optimal.

7). Digunakan fondasi tiang pancang dengan kedalaman 18 m

Tahapan penelitian dibagi menjadi empat tahap tujuh tahap, antara lain :

Tahap I : Pengumpulan data

Tahap II : Perencanaan atap

Tahap III : Perencanaan pelat dan tangga

Tahap IV : Perencanaan balok dan kolom

Tahap V : Perencanaan fondasi

Tahap VI : Pembuatan gambar detail

Tahap VII : Selesai

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Atap Gable

Hasil dari perhitungan perencanaan atap, didapatkan atap gable dengan beserta

komponen-komponen diantaranya digunakan profil channel 100x50x20x1,6

mm untuk gording dengan jarak antar gording 1,2 m, profil IWF

150x150x7x10 mm digunakan untuk batang rafter dan kolom yang keduanya

dengan jarak antar gable frame 3 m. Penutup atap pada gedung ini

menggunakan penutup atap berupa genting tanah liat. Atap gable frame

terdapat sambungan yang direncanakan menggunakan baut yang terdapat 3

Page 8: PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERKULIAHAN 6 LANTAI +1 ...eprints.ums.ac.id/73335/16/NASKAH PUBLIKSI.pdf · pondasi digunakan mutu beton 30 MPa dan perhitungan struktur yang lain yaitu

4

titik buhul diantaranya buhul B,C, dan D yang mana sambungan buhul B sama

dengan D dengan hasil perhitungan menggunakan 8 baut berdiameter 7 mm

dan jarak antar baut 50 mm. Buhul C didapatkan menggunakan 6 baut dengan

diameter 6 mm. Pada sambungan plat kopel yang menyatukan antara kolom

gable frame dengan tumpuan dibawahnya yang bersifat sendi, didapatkan hasil

sambungan dengan tebal plat kopel 4 mm, diameter angkur 10 mm, 2 baut

untuk sambungan dengan diameter 6 mm. Analisa beban yang dimasukkan

kedalam perhitungan SAP2000 yaitu beban hidup, beban mati dan beban

angin. Hasil dari analisa SAP2000 untuk atap gable didapatkan nilai RAV,

RBV dengan masing masing nilai untuk beban hidup 6,5 kN dan beban mati

9,2081 kN yang kemudian masing masing beban dikombinasikan

menggunakan rumus beban kombiasi 1,4D+1,6L dan didapatkan nilai sebesar

21,4 kN. Gambar atap gable frame dapat diihat pada gambar 1.

Gambar 1. Atap gable frame

3.2. Pelat dan Tangga

3.2.1. Pelat

Perhitungan pelat terdiri dari perhitungan pelat atap, pelat lantai dan pelat

basement dengan ketebalan pelat masing masing 9 cm, 12 cm, dan 25 cm.

Balok 400 x 600

342

,12

00

1200

600600

Page 9: PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERKULIAHAN 6 LANTAI +1 ...eprints.ums.ac.id/73335/16/NASKAH PUBLIKSI.pdf · pondasi digunakan mutu beton 30 MPa dan perhitungan struktur yang lain yaitu

5

Diameter tulangan longitudinal yang didapatkan dari hasil perhitungan yaitu

D10 dan tulangan geser D8 untuk semua tipe plat.

3.2.2. Tangga

Terdapat 2 jenis tangga dalam perencanaan dtruktur gedung ini yang

pertamaa tangga tipe 1 degan tinggi lantai 4 m dan sudut kemiringan tangga

sebesar 28° yaitu terdapat pada lantai basement, lantai 2-6. Tipe 2 dengan

tinggi lantai 5 m dan sudut kemiringan tangga sebesar 34° yang terdapat

pada lantai 1. Hasil perhitungan penulangan tangga dapat dilihat pada tabel

1 dan tabel 2.

Tabel 1. Tulangan tangga tipe 1

Batang Daerah

batang

Momen perlu

(kN.m)

Momen

desain

(kN.m)

Tul. pokok

terhitung

(mm)

Tul. pokok

terpasang

(mm)

Tul. bagi

terhitung

(mm)

Tul. bagi

terpasang

(mm)

Tangga

bawah

Kiri Mu(-)

= 23,66 26,76 D15 – 126 D15 – 125 D8 - 179 D8 – 175

Lapangan Mu(+)

= 11,95 26,76 D15 – 262 D15 – 125 D8 - 209 D8 – 175

Kanan Mu(-)

= 15,21 26,76 D15 - 205 D15 – 125 D8 - 209 D8 – 175

Bordes

Kiri Mu(-)

= 15,21 26,76 D15 – 203 D15 – 125 D8 - 209 D8 – 175

Lapangan Mu(+)

= 1,45 26,76 D15 – 341 D15 – 125 D8 – 209 D8 – 175

Kanan Mu(-)

= 0,000 26,76 D15 – 341 D15 – 125 D8 - 209 D8 – 175

Tangga

atas

Kiri Mu(-)

= 23,66 26,76 D15 – 126 D15 – 125 D8 - 179 D8 – 175

Lapangan Mu(+)

= 11,95 26,76 D15 – 262 D15 – 125 D8 - 209 D8 – 175

Kanan Mu(-)

= 15,21 26,76 D15 - 205 D15 – 125 D8 - 209 D8 – 175

(Sumber : hasil hitungan)

Page 10: PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERKULIAHAN 6 LANTAI +1 ...eprints.ums.ac.id/73335/16/NASKAH PUBLIKSI.pdf · pondasi digunakan mutu beton 30 MPa dan perhitungan struktur yang lain yaitu

6

Tabel 2. Tulangan tangga tipe 2

Batang Daerah

batang

Momen perlu

(kN.m)

Momen

desain

(kN.m)

Tul. pokok

terhitung

(mm)

Tul. pokok

terpasang

(mm)

Tul. bagi

terhitung

(mm)

Tul. bagi

terpasang

(mm)

Tangga

bawah

Kiri Mu(-)

= 22,33 26,76 D15 – 134 D15 – 125 D8 - 191 D8 – 175

Lapangan Mu(+)

= 18,31 26,76 D15 – 166 D15 – 125 D8 - 209 D8 – 175

Kanan Mu(-)

= 14,29 26,76 D15 – 216 D15 – 125 D8 - 209 D8 – 175

Bordes

Kiri Mu(-)

= 14,29 26,76 D15 – 217 D15 – 125 D8 - 209 D8 – 175

Lapangan Mu(+)

= 7,14 26,76 D15 – 341 D15 – 125 D8 – 209 D8 – 175

Kanan Mu(-)

= 0,00 26,76 D15 – 341 D15 – 125 D8 - 209 D8 – 175

Tangga

atas

Kiri Mu(-)

= 22,33 26,76 D15 – 134 D15 – 125 D8 - 191 D8 – 175

Lapangan Mu(+)

= 18,31 26,76 D15 – 166 D15 – 125 D8 - 209 D8 – 175

Kanan Mu(-)

= 14,29 26,76 D15 – 216 D15 – 125 D8 - 209 D8 – 175

Gambar penulangan plat tipe 1 dan 2 masing masing dapat dilihat pada

gambar 2 dan gambar 3.

Gambar 2. Tangga tipe 1

(Sumber : hasil hitungan)

D8-175

D15-125D8-175

Pas. bata15

D15-125D8-175

D8-175D15-125

D15-125D8-175

D15-125D8-175

Pas. bata 15

D15-125D8-175

D8-175D15-125

575200 375

200

2005010050

200

420

105

105

30

2005010050

420

575

105

105

200 375

28°

30

D15-125

Page 11: PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERKULIAHAN 6 LANTAI +1 ...eprints.ums.ac.id/73335/16/NASKAH PUBLIKSI.pdf · pondasi digunakan mutu beton 30 MPa dan perhitungan struktur yang lain yaitu

7

Gambar 3. Tangga tipe 2

3.3. Perencanaan Struktur Utama

Perencanaan struktur utama terdiri dari perancangan tulangan dan dimensi

kolom maupun balok yang sebelumnya telah dicari momennya menggunakan

bantuan SAP2000. Hasil dari output SAP2000 diambil momen dan gaya geser

terbesar yang nantinya akan di analisis untuk mencari tulangan dan dimensi

struktur portal. Momen dan gaya geser terbesar yang didapatkan para

perencanaan struktur ini terdapat pada as-4 untuk arah x dan as-C untuk arah

y.

3.3.1. Perencanaan Balok

Perencanaan balok terdiri dari perencanaan balok induk dan balok anak.

Perhitungan tulangan balok terbagi menjadi 2 jenis yaitu perhitungan

tulangan memanjang atau tulangan longitudinal dan perhitungan tulangan

geser atau tulangan begel.

1. Balok Induk

Pada perencanaan balok ini diambil contoh perhitungan balok 48

dengan notasi B-48 dikarenakan momen perlu dan gaya geser perlu

terbesar diterima oleh balok tersebut. Dimensi balok awal direncanakan

10D22

7D22

3D22

3D22

10D22

7D22

1/4L = 1500 mm 1/4L = 1500 mm

h =

600

mm

h =

600

mm

2h = 1200 mm

2D13

L = 6000 mm

2?D10-1202?D10-250

I

I

II

II

III

III

2h = 1200 mm

600

400

10D22

7D22

85

61

2?D10

2?D10-120

2D13

POTONGAN I-I POTONGAN II-II POTONGAN III-III

600

400

3D22

3D22

85

61

2?D10

2D13 600

400

10D22

7D22

85

61

2?D10

D15-125

D8-175

D15-125

D8-175

19

Pas. bata

26

D15-125

D8-175

D8-175D15-125

575200 375

34°

440

110

110

250

575200 375

2005010050

440

110

110

2005010050

250

D15-125

D8-175

D15-125

D8-175

19

Pas. bata

26

D15-125

D8-175

D8-175D15-125

Page 12: PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERKULIAHAN 6 LANTAI +1 ...eprints.ums.ac.id/73335/16/NASKAH PUBLIKSI.pdf · pondasi digunakan mutu beton 30 MPa dan perhitungan struktur yang lain yaitu

8

300x600 mm dan didapatkan dimensi akhir yaitu 400x600 mm. Hasil

perhitungan tulangan logitudinal yaitu 10D22 pada daerah tumpuan

bagian atas, 7D22 pada bagian bawah dan 3D22 pada daerah lapangan

bagian atas maupun bawah. Hitungan tulangan geser balok 48

didapatkan 2D10 dengan jarak 120 mm di area 2h (tumpuan) dan 2D10

dengan jarak 250 mm di luar daerah 2h (lapangan). Penulangan B-48

dapat dilihat pada gambar 4.

2. Balok Anak

Perencanaan balok anak didapatkan dimensi akhir 300x400 mm dan

tulangan longitudilan bagian atas dan bawah 2D22 untuk area tumpuan

maupun lapangan. Hasil perhitungan tulangan geser balok anak sama

dengan tulangan geser balok induk.

3.3.2. Perencanaan Kolom

Pada perencanaan ini diambil contoh perhitungan kolom 20 dengan notasi

K-20. Perhitungan dimensi dan tulangan kolom menggunakan metode

diagram desain kolom seperti pada gambar 5.

Gambar 4. Penulangan balok B-48.

10D22

7D22

3D22

3D22

10D22

7D22

1/4L = 1500 mm 1/4L = 1500 mm

h =

600 m

m

h =

600 m

m

2h = 1200 mm

2D13

L = 6000 mm

2?D10-1202?D10-250

I

I

II

II

III

III

2h = 1200 mm

600

400

10D22

7D22

85

61

2?D10

2?D10-120

2D13

POTONGAN I-I POTONGAN II-II POTONGAN III-III

600

400

3D22

3D22

85

61

2?D10

2D13 600

400

10D22

7D22

85

61

2?D10

Page 13: PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERKULIAHAN 6 LANTAI +1 ...eprints.ums.ac.id/73335/16/NASKAH PUBLIKSI.pdf · pondasi digunakan mutu beton 30 MPa dan perhitungan struktur yang lain yaitu

9

Gambar 5. Diagram desain kolom

Dari perhitungan diagram desain kolom didapatkan dimensi kolom lantai

basement 700x700 mm dengan diameter tulangan longitudinal 20D25 dan

tulangan geser 2D10 dengan jarak 170 mm. Pada kolom lantai 1 didapatkan

dimensi 650x650 mm dengan diameter tulangan longitudinal dan tulangan

geser sama dengan kolom lantai basement dan pada kolom 2-6 didapatkan

dimensi sebesar 600x600 mm dengan diameter tulangan longitudinal 16D25

dan tulangan geser juga sama dengan tulangan geser kolom basement yaitu

sebesar 2D10 dengan jarak 170 mm. Penulangan kolom K1 dapat dilihan

pada gambar 6.

Page 14: PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERKULIAHAN 6 LANTAI +1 ...eprints.ums.ac.id/73335/16/NASKAH PUBLIKSI.pdf · pondasi digunakan mutu beton 30 MPa dan perhitungan struktur yang lain yaitu

10

Gambar 6. Penulangan kolom K-20

3.3.3. Perencanaan Pondasi

Perencanaan pondasi terdiri dari perencanaan pondasi tiang pancang,

perencanaan poer dan perencanaan sloof.

1. Perencanaan Pondasi Tiang Pancang

Pada struktur ini digunakan pondasi tiang pancang pabrikasi dari produsen

WIKA Beton dengan diameter 40x40 cm. Spesifikasi yang didapatkan dari

hasil perhitungan yaitu jumlah kebutuhan tiang pancang berdasarkan beban

yang diterima dari kolom K-20 yaitu 4 buah dengan jarak antar tiang 2 m.

Gambar penenmpatan posisi tiang pancang dapat dilihat pada gambar 7.

2?10-150

h =

600 m

m

l = 608 mmo

2?10-150

2?10-150

I I

II II

POTONGAN I-I dan II-II

20D25

63

637700

700

l = 608 mmo

Page 15: PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERKULIAHAN 6 LANTAI +1 ...eprints.ums.ac.id/73335/16/NASKAH PUBLIKSI.pdf · pondasi digunakan mutu beton 30 MPa dan perhitungan struktur yang lain yaitu

11

Gambar 7. Penempatan tiang pancang untuk kolom K20

2. Perencanaan Poer

Dari perhitungan yang dihasilkan, poer aman terhadap tinjauan geser 1

maupun 2 arah dan didapatkan diameter tulangan longitudinal arah x dan y

yaitu D25 dengan jarak antar tulangan 130 mm. Diameter tulangan bagi

yang didapatkan yaitu D22 dengan jarak antar tulangan sama dengan jarak

tulangan longitudinal yaitu 130 mm. Gambar penulangan pondasi tiang

pancang dapat dilihat pada gambar 8.

Gambar 8. Penulangan pondasi tiang pancang kolom K20

Y

X

1 2

3 4

0.5 2.00 (m)0.5

0.5

2.0

00

.5

700

3000

3000

D22-130

D25-130

D22

-130

D25

-130

2000

2000

40

40

II 1100

18000

400

2000

3000

TAMPAK ATAS POTONGAN I-I

D25-130

D25-130

D22-130D22-130

Page 16: PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERKULIAHAN 6 LANTAI +1 ...eprints.ums.ac.id/73335/16/NASKAH PUBLIKSI.pdf · pondasi digunakan mutu beton 30 MPa dan perhitungan struktur yang lain yaitu

12

3.3.4 Perencanaan Sloof

Perencanaan sloof ini diambil contoh perhitungan sloof S1 as-4 dan

dihasilkan dimensi akhir sloof 300x500 mm. Diameter tulangan

longidtudinal/tulangan pokok 2D19 di bagian tumpuan maupun lapangan

dan diameter tulangan geser yang didapatkan yaitu 2D10 dengan jarak antar

tulangan geser di area sendi plastis sebesar 100 mm dan diluar sendi plastis

210 mm. Tabel hasil perhitungan tulangan longitudinal dan tulangan geser

masing masing dapat dilihat pada tabel 3 dan 4.

Tabel 3. Tulangan longitudinal sloof S1 portal As-4

Balok Posisi

Momen perlu

(Mu)

Tulangan

terpasang

Momen rencana

(Mr)

Mu(-)

Mu(+)

Atas Bawah Mr(-)

Mr(+)

kNm kNm n.Dx n.Dx kNm kNm

S1

Kiri 54.315 55.073 2 D19 2 D19

Tengah 34.556 31.293 2 D19 2 D19

Kanan 54.315 55.073 2 D19 2 D19

(Sumber : hasil hitungan)

Tablel 4. Tulangan geser sloof S1 portal As-4

Balok Posisi

Vu,perlu Tulangan begel

Vu,1 Vu,2 Vu,d Vu,2h

Daerah

sendi

plastis

Luar

sendi

plastis

S1

Kiri 42.966 46.044 34.456 25.708 2Ø10-100

Lapangan 2Ø10-210

kanan 42.966 46.044 32.153 23.989 2Ø10-100

(Sumber : hasil hitungan

4. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

1). Perencanaan struktur rangka atap (Gable Frame)

Menurut analisa hasil hitungan, diperoleh rencana struktur rangka atap

gable frame sebagai berikut :

a). Penutup atap menggunakan genting tanah liat.

b). Profil gording yang dipakai adalah C 100x50x20x1,6 mm dengan

mutu baja Bj 41, jarak antar gording terpasang 1,20 m.

Page 17: PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERKULIAHAN 6 LANTAI +1 ...eprints.ums.ac.id/73335/16/NASKAH PUBLIKSI.pdf · pondasi digunakan mutu beton 30 MPa dan perhitungan struktur yang lain yaitu

13

c). Kontruksi batang rafter dan kolom menggunakan baja profil IWF

dengan mutu Bj 41. Profil batang rafter menggunakan IWF 150x150

dan kolom menggunakan IWF 150x150. dengan panjang batang

rafter 6,91 m, tinggi kolom 2,0 m dan jarak antar gable frame

terpasang 3,00 m.

d). Sambungan joint gable frame di buhul C menggunakn Dbaut 6 mm

dengan fubaut

410 MPa memerlukan sebanyak 6 baut. Buhul B dan D

menggunakan Dbaut 7 mm dengan fubaut

410 MPa memerlukan

sebanyak 8 baut.

e). Sambungan di plat dasar kolom yang di rencanakan dengan perletakan

sendi menggunakan plat berukuran 300 x 300 mm dengan tebal 5 mm.

Diameter angkur menggunakan 10 mm dan plat siku menggunkan

tebal 4 mm dengan baut diamer 6 mm.

2). Perencanaan struktur plat beton betulang

a). Pelat lantai gedung

Pada perencanaan plat lantai gedung dihasilkan diameter tulangan

longitudinal D10 dan diameter tulangan geser D8

b). Plat tangga

Pada perencanaan plat lantai gedung dihasilkan diameter tulangan

longitudinal D15 dan diameter tulangan geser D8

3). Perencanaan struktur utama gedung dengan SRPMM

Pada perencanaan portal gedung digunakan mutu beton f’c = 25 Mpa dan

mutu baja fy = 410 Mpa serta fyt = 240 Mpa.

a). Balok

Hasil perhitungan balok induk didapatkan dimensi balok akhir

400x600 mm dengan diameter longitudinal D22 dan tulangan geser

D10 dan balok anak didapatkan dimensi akhir 300x400 dengan

diameter tulangan sama dengan tulangan balok induk

Page 18: PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERKULIAHAN 6 LANTAI +1 ...eprints.ums.ac.id/73335/16/NASKAH PUBLIKSI.pdf · pondasi digunakan mutu beton 30 MPa dan perhitungan struktur yang lain yaitu

14

b). Kolom

Hasil perhitungan kolom didapatkan dimensi kolom akhir lantai

basement 700x700 mm, lantai 1 650x650 mm dan lantai 2-6 600x600

mm dengan diameter longitudinal D25 dan tulangan geser D10.

4). Perencanaan struktur bawah

Struktur bawah terdiri dari fondasi dan sloof.

a). Fondasi menggunakan tiang pancang precast dari produsen WIKA

Beton dengan penampang persegi 400/400 mm dan panjang per tiang

6 m. kedalaman tiang pancang hingga tanah keras adalah 18 m

b). Fondasi pada semua kolom di basement menggunakan poer dengan

ukuran 3000 x 3000 x 1100 mm dengan 4 buah tiang pancang.

c). Sloof pada As-4 dan As-C berukuran 300/500 mm dengan tulangan

longitudinal D19 serta tulangan begel 2Ø10.

4.2 Saran

1. Referensi yang digunakan dalam mengerjakan laporan tugas akhir

mempunyai syarat/pedoman berdasarkan standar yang berlaku.

2. Penulis menguasai alat/software yang digunakan untuk membantu

menyelesaikan laporan tugas akhir seperti SAP2000, AUTOCAD dll.

3. Dalam merencanakan dimensi portal awal, sangat disarankan si

penulis membaca banyak referensi agar saat perhitungan kontrol

dimensi tidak berulang kali mengganti dimensi portal.

DAFTAR PUSTAKA

Asroni, A., 2017. Teori dan Desain Balok Pelat Beton Bertulang Berdasarkan

SNI 2847-2013, Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas

Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.

Asroni, A., 2018. Teori dan Desain Kolom Fondasi dan Balok “T” Beton

Bertulang Berdasarkan SNI 2847-2013, Program Studi Teknik Sipil

Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.

Page 19: PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERKULIAHAN 6 LANTAI +1 ...eprints.ums.ac.id/73335/16/NASKAH PUBLIKSI.pdf · pondasi digunakan mutu beton 30 MPa dan perhitungan struktur yang lain yaitu

15

Asroni, A., 2015. Rumus Hitungan Struktur Beton Bertulang Berdasarkan SNI

2847-2013, Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas

Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.

Asroni, A., 2015. Struktur Beton Lanjut Sesuai SNI 2847-2013, Program Studi

Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta,

Surakarta.

BSN, 2012. Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan

Gedung dan Non Gedung, SNI 1726-2012. ICS 91.120.25;91.080.01,

Jakarta.

BSN, 2013. Persyaratan Beton Struktural Untuk Struktur Bangunan Gedung, SNI

2847-2013. ICS 91.080.40, Jakarta.

https://dokumen.tips/education/sistem-rangka-pemikul-momen.html diakses pada

tanggal (2 April)

Naim, M. 2019. Perencanaan Struktur Gedung Kuliah Lima Lantai + (1

basement) Dengan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) di

Sukoharjo. Skripsi. Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.

Nawanggalam P., Setyarno I., dan Pratomo R. 2015. Belajar SAP2000 Analisis

Gempa. Yogyakarta: Zamil Publishing.

Purwanjary, R., 2018. Perencanaan Struktur Gedung Kampus 6 Lantai (+1

Basement) Di Sukoharjo Dengan Sistem Rangka Pemikul Momen

Menengah (SRPMM). Skripsi. Program Studi Teknik Sipil Fakultas

Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.

Sumadi, D., 2017. Perencanaan Struktur Gedung Kampus 6 Lantai (+1Basement)

Di Sukoharjo Dengan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK).

Skripsi. Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas

Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.