9
Dik : V o = 162 mL Berat granul Waktu alir = 1,35 s Kecepatan alir = 66,4 g/s Tinggi = 2,3 r = 5,7 Dit : a. C (%) =..........? b. θ =...........? Penyelesaian : a. C (%) = VoVt V 0 x 100% 1. Ketukan ke 98 C (%) = VoVt V 0 x 100% No . Jumlah Ketukan Volume 1. 98 150 mL 2. 150 149 mL 3. 250 149 mL 4. 312 149 mL 5. 500 149 mL

perhitungan evaluasi granul

Embed Size (px)

DESCRIPTION

perhitungan evaluasi granul dari praktikum

Citation preview

Dik : Vo = 162 mLNo.Jumlah Ketukan Volume

1.98150 mL

2.150149 mL

3.250149 mL

4.312149 mL

5.500149 mL

Berat granul = 86,36 Waktu alir= 1,35 sKecepatan alir= 66,4 g/sTinggi= 2,3r= 5,7Dit : a. C (%) =..........?b. =...........?Penyelesaian : a. C (%) = x 100%

1. Ketukan ke 98C (%) = x 100%= x 100%=0,00074 %2. Ketukan ke 150C (%) = x 100%= x 100%=0,00080 %1. Uji Waktu AlirUji ini dilakukan dengan metode corong. Adapun caranya adalah sebagai perikut yaitu ditimbang 100g granul yang sudah terbentuk, kemudian dimasukkan kedalam corong dengan ukuran tertentu yang bagian bawahnya tertutup. Alat dijalankan, kemuian dicatat waktu yang diperlukan seluruh granul untuk melalui corong tersebut dengan menggunakan stopwatch. Waktu alir granul yang baik adalah jika waktu yang diperlukan kurang lebih atau sama dengan 10 detik untuk 100 gram granul. Dengan demikian kecepatan alir yang baik adalah lebh besar dari 100 gram/detik.2. Persen KompressibilitasPengukuran lain dari sebuk yang bebas mengalir adalah kompresibilitas yang dihitung dari kerapatan granul, yaitu dengan memasukkan sejumlah tertentu granul kedalam gelas ukur. Volume awal dicatat, kemudian diketuk-ketuk sampai tidak terjadi pengurangan volume. Selanjutnya dihitung persen kompressibilitasnya. (Lachman, 1994:682-683) Kompresibilitas = x 100 %Vo = Volume awal granulVi = Volume granul setelah diketukkanTabel 2.1 Kompressibilitas dan daya alir. (Lachman, 1989: 400)% KompressibilitasDaya Alir

5-1512-1618-2123-3533-38>40Baik sekaliBaikSedang- dapat lewatburuksangat buruksangat buruk sekali

EVALUASI SEDIAAN TABLET1. Uji waktu hancurUji waktu hancur dilakukan pada 6 tablet dan menggunakan disintegratin tester (disentegrator). Uji waktu hancur sesuai dengan persyaratan FI adalah kecuali dinyatakan lain, semua tablet harus tidak lebih dari 15 menit untuk tablet tidak bersalut dan tidak lebih dari 60 menit untuk tablet salut gula/salut selaput. Apabila, tablet/2 tablet tidak hancur sempurna, ulangi pengujian dengan 12 tablet lainnya, tidak kurang 16 dari 18 yang diuji harus hancur sempurna (Indonesia, 1995, 1087)

Prosedur kerja uji waktu hancur (Indonesia, 1976:6)1. Dimasukkan satu tablet pada masing-masing tabung dari keranjang, lalu masukkan satu cakram pada tiap tabung dan alat dijalankan menggunakan air bersuhu 370 20C sebagai media kecuali dinyatakan lain dalam monografi.2. Pada akhir batas waktu yang tertera pada monografi, keranjang diangkat

1. Uji keseragaman bobotUji keseragaman bobot dilakukan dengan menimbang 20 tablet satu persatu dan dihitung bobot rata-ratanya. Hasilnya, tidak lebih dari dua tablet yang mempunyai penyiampangan lebih besar dari kolom A dan tidak boleh ada satu tablet pun yang mempunyai penyimpangan bobot lebih besar dari kolom B. (Indonesia, 1979:6)

Tabel persyaratan penyimpangan bobot tablet.

Bobot rata-rataPenyimpangan bobot rata-rata

AB

25 mg atau kurang15%30%

26 mg-150 mg10%20%

151 mg-300 mg7,5%15%

Lebih dari 300 mg5%10%

2. Uji keseragaman ukuranKetebalan berhubungan dengan kekerasan tablet. Selam percetakan, perubahan ketebalan merupakn indikasi adanya masalah pada aliran massa cetak atau pada pengisian granul ke dalam die. Alat yang digunakan pada uji keseragaman ukuran adalah jangka sorong.

Prosedur kerja uji keseragaman ukuran adalah sebagai berikut (Indonesia, 1976:6)1. Diambil 10 tablet2. Tablet yang baik mempunyai diameter tidak lebih dari 3 kali dan tidak kurang dari 11/3 tebal tablet.

3. Uji kekerasanKekerasan menggambarkan kekuatan tablet untuk menahan tekanan pada saat proses produksi, pengemasan, dan pengangkutan. Prinsip pengukurannya adalah memberikan tekanan pada tablet sampai tablet retak atau pecah, kekuatan minimum untuk tablet adalah sebesar 4 kg/cm3. Alat yang digunakan pada uji kekerasan adalah hardness tester. (Ansel, 1989:255)

Prosedur kerja uji kekerasan :1. Tablet diletakkan diantara pegas penekan, kemudian alat dihidupkan.2. Jarum petunjuk tekanan akan bergerak sesuai tekanan yang diberikan pada tablet.3. Saat tablet retak atau pecah, jarum akan berhenti pada suatu angka sebagai penunjuk kekerasan tablet yang dinyatakan dalam satuan kilogram.

4. Uji kerapuhanUji kerapuhan merupakan uji ketahanan permukaan tablet terhadap gesekan yang dialami oleh tablet sewaktu pengemasan, pengiriman, dan penyimpanan. Prinsip pengukurannya adalah penetapan presentase bobot tablet yang hilang dari 20 atau 40 tablet selama diputar dalam waktu tertentu. Alat yang digunakan pada uji kerapuhan adalah friablator test (Lachman, 1994:654)

Prosedur kerja uji kerapuhan :1. Tablet dibersihkan dari debu dengan cara memakai kuas kecil2. Ditimbang bobot 20 tablet (tablet besar) atau 40 tablet (tablet kecil) = Wo3. Tablet dimasukkan ke dalam alat, kemudian alat dijalankan selama 4 menit dengan kecepatan 25 rpm4. Tablet dikeluarkan lalu dibersihkan dari debu dengan memakai kuas kecil5. Ditimbang bobot tablet = Wf6. Indeks kerapuhan dihitung dengan memakai rumus :F = Wo Wfx 100% WoKet : F = indeks kerapuhan Wo= bobot awal Wf= bobot akhir