Perhitungan FIX

Embed Size (px)

DESCRIPTION

perhitungan grain counting

Citation preview

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN

LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

4.2.5. Data Hasil Pengamatan

JumlahTP1487930

H3623

BP40842787

H1771222

IXTP1922

H400

BP29174

H1422

VIIITP30113

H600

BP483411

H2113

VIITP1684

H111

BP78636

H713

VITP2122

H300

BP34135

H812

VTP34133

H1001

BP727717

H2812

IVTP52510

H411

BP489223

H3033

IIITP730

H200

BP27155

H1813

IITP1152

H400

BP42513

H2911

ITP5104

H200

BP306513

H2213

No123

4.2.6. Perhitungan

Dari data hasil pengamatan dilakukan perhitungan sebagai berikut :

Diketahui :

Berat jenis pasir besi (Fe2O3)= 4,331 gr/cm3Berat jenis pasir silika (SiO2)= 2,65 gr/cm3Percobaan 1 Bebas + terikat Fe2O3 (1) = 24 Bebas + terikat SiO2 (1) = 35Percobaan 2 Bebas + terikat Fe2O3 (2) = 1 Bebas + terikat SiO2 (2) = 75Percobaan 3 Bebas + terikat Fe2O3 (3) = 3 Bebas + terikat SiO2 (3) = 17Ditanya :

a. Persen Berat Fe2O3 1) % Berat Fe2O32) Derajat Liberasi3) Rata-rata Conto4) Varians5) Standar Deviasi6) Selang Rata-ratab. Persen Berat SiO21) % Berat SiO2

2) Derajat LiberasiPenyelesaian

a. Persen berat Fe2O3

Contoh perhitungan % berat Fe2O3 percobaan 1

1) % Fe2O3=

=

= 52,85 %

Jadi % berat Fe2O3 pada percobaan 1 adalah 52,85 %

2) Derajat Liberasi =

=

= 91,67 %

Jadi derajat liberasi Fe2O3 pada percobaan 1 adalah 91,67 %

Contoh perhitungan % berat Fe2O3 percobaan 2

1) % Fe2O3=

=

= 2,13 %

Jadi % berat Fe2O3 pada percobaan 2 adalah 2,13 %2) Derajat Liberasi =

=

= 100 %

Jadi derajat liberasi Fe2O3 pada percobaan 2 adalah 100 %

Contoh perhitungan % berat Fe2O3 percobaan 31) % Fe2O3=

=

= 22,39 %

Jadi % berat Fe2O3 pada percobaan 3 adalah 22,39 %2) Derajat Liberasi =

=

= 100 %

Jadi derajat liberasi Fe2O3 pada percobaan 3 adalah 100%Tabel 4.2.2

Perhitungan % Berat Fe2O3No% Berat Fe2O3Jumlah

IIIIIIIVVVIVIIVIIIIX

152,8550,4449,0251,1836,9424,6312,2136,1338,00351,40

22,132,848,325,291,789,834,403,5014,6852,78

322,3924,6349,5116,5319,6931,8339,5325,9435,27265,32

Rata-rata25,7925,9735,6224,3419,4722,1018,7121,8629,31

Tabel 4.2.3Perhitungan Derajat Liberasi Fe2O3NoDerajat Liberasi Fe2O3Jumlah

IIIIIIIVVVIVIIVIIIIX

191,6787,8890,0088,2473,6872,7387,5077,7877,78747,25

210010010075,0010010050,00100100825,00

310010010075,0066,6710075,00100100816,67

Rata-rata97,2295,9696,6779,4180,1290,9170,8392,5992,59

Tabel 4.2.4Data Perhitungan untuk Rata-rata Conto, Varians dan Standar Deviasi Material Fe2O3 pada Percobaan 1

Nomorx1x1-

(x1-)2

I52,8513,81190,59

II50,4411,40129,88

III49,029,9899,51

IV51,1812,14147,44

V36,94-2,104,39

VI24,63-14,41207,52

VII12,21-26,83719,80

VIII36,13-2,918,46

IX38,00-1,041,08

Jumlah351,40~1508,67

1) Rata-rata conto

=

=

=39,04Jadi nilai rata-rata conto adalah 39,042) Varians (S2)S2=

=

= 188,58Jadi nilai varians adalah 188,583) Standar Deviasi (S)

S=

=

= 13,73Jadi nilai standar deviasinya adalah 13,734) Selang rata-rata pada 95% confidence interval

-z < < + z

=39,04

=(1 0,95) = 0,05

z

= z

= z (0,025) = 1,96 (nilai z untuk 0,025 dari tabel)

S

= 13,73

n

= 9

-z < < + z

39,04 -1,96 < < 39,04 + 1,96

30,07 < < 48,01Jadi selang rata-rata 95% confidence interval nya adalah 30,07 < < 48,01Tabel 4.2.5Data Perhitungan untuk Rata-rata Conto, Varians dan Standar Deviasi Material Fe2O3 pada Percobaan 2Nomorx2x2-

(x2-)2

I2,13-3,7313,89

II2,84-3,029,15

III8,322,466,07

IV5,29-0,570,32

V1,78-4,0816,62

VI9,833,9715,72

VII4,40-1,462,13

VIII3,50-2,365,55

IX14,688,8277,76

Jumlah52,78147,21

1) Rata-rata conto

=

=

=5,86Jadi nilai rata-rata conto adalah 5,862) Varians (S2)

S2=

=

=18,40Jadi nilai varians adalah 18,403) Standar Deviasi (S)

S=

=

=4,29Jadi nilai standar deviasinya adalah 4,294) Selang rata-rata pada 95% confidence interval

-z < < + z

= 5,86

= (1 0,95) = 0,05

z = z

= z (0,025) = 1,96 (nilai z untuk 0,025 dari tabel)

S

= 4,29

n

= 9

-z < < + z

5,86 -1,96 < < 5,86 + 1,96

3,06 < < 8,66Jadi selang rata-rata 95% confidence interval nya adalah 3,06 < < 8,66Tabel 4.2.6Data Perhitungan untuk Rata-rata Conto, Varians dan Standar Deviasi Material Fe2O3 pada Percobaan 3Nomorx3x3-

(x3-)2

I22,39-7,0950,34

II24,63-4,8523,48

III49,5120,03400,21

IV16,53-12,95167,58

V19,69-9,7995,87

VI31,832,355,53

VII39,5310,05101,02

VIII25,94-3,5412,55

IX35,275,7933,48

Jumlah265,32~891,06

1) Rata-rata conto

=

=

=29,48Jadi nilai rata-rata conto adalah 29,482) Varians (S2)

S2=

=

=111,38Jadi nilai varians adalah 111,383) Standar Deviasi (S)

S=

=

=10,55Jadi nilai standar deviasinya adalah 10,554) Selang rata-rata pada 95% confidence interval

-z < < + z

=29,48

=(1 0,95) = 0,05

z

= z

= z (0,025) = 1,96 (nilai z untuk 0,025 dari tabel)

S

= 10,55

n

= 9

-z < < + z

29,48 -1,96 < < 29,48 + 1,96

22,59 < < 36,37Jadi selang rata-rata 95% confidence interval nya adalah 22,59 < < 36,37b. Persen berat SiO2Contoh perhitungan % berat SiO2 percobaan 1

1) % berat SiO2=

=

= 47,15 %

Jadi % berat SiO2 pada percobaan 1 adalah 47,15 %

2) Derajat Liberasi

=

=

= 85,71 %

Jadi derajat liberasi SiO2 pada percobaan 1 adalah 85,71 %Contoh perhitungan % berat SiO2 percobaan 2

1) % berat SiO2=

=

= 97,87 %

Jadi % berat SiO2 pada percobaan 2 adalah 97,87 %

2) Derajat Liberasi

=

=

= 86,67 %

Jadi derajat liberasi SiO2 pada percobaan 2 adalah 86,67 %Contoh perhitungan % berat SiO2 percobaan 31) % berat SiO2 =

=

= 77,61%Jadi % berat SiO2 pada percobaan 3 adalah 77,61%2) Derajat Liberasi =

=

= 76,47 %Jadi derajat liberasi SiO2 pada percobaan 3 adalah 76,47 %

Tabel 4.2.7 Perhitungan % Berat SiO2No% Berat SiO2Jumlah

IIIIIIIVVVIVIIVIIIIX

149,5649,5650,9848,8263,0675,3787,7963,8762,00551,01

297,8797,1691,6894,7198,2290,1795,6096,5085,32847,22

377,6175,3750,4983,4780,3168,1760,4774,0664,73634,68

Rata-rata75,0274,0364,3875,6680,5377,9081,2978,1470,69

Tabel 4.2.8 Perhitungan Derajat Liberasi SiO2

NoDerajat Liberasi SiO2Jumlah

IIIIIIIVVVIVIIVIIIIX

185,7179,2579,4190,5767,9261,8282,9861,5460,42669,61

286,6791,0783,3378,6385,5686,6788,7375,5689,47765,69

376,4760,00100,0069,7085,0071,4360,0078,5766,67667,83

Rata-rata82,9576,7787,5879,6379,4973,3077,2471,8972,19

Tabel 4.2.9 Hasil Pengolahan Data

NoHitamPutihDerajat Liberasi

Fe2O3 (%)Derajat Liberasi

SiO2 (%)% Berat

Fe2O3% Berat SiO2

I2812797,2282,9525,7975,02

II3511495,8676,7725,9774,03

III245796,6787,5835,6264,38

IV4220379,4179,6324,3475,66

V4221680,1279,4919,4780,53

VI147790,9173,3022,1077,90

VII1417570,8377,2418,7181,29

VIII3113792,5971,8921,8678,14

IX227392,5972,1929,3170,69

Rata-rata28,00131,0088,4877,8924,8075,29

4.2.7. Pembahasan

Coning quartering merupakan cara tertua, tetapi masih banyak digunakan dalam laboratorium. Cara melakukan metode ini adalah lot dibentuk menjadi kerucut kemudian dibagi empat sama rata. Grain counting merupakan teknik sederhana secara manual untuk memperkirakan kadar hasil sampling yang telah dilakukan dengan cara coning quartering. Cara melakukan teknik ini adalah menjatuhkan sebagian sampel ke dalam suatu kotak persegi dengan ukuran tertentu, kemudian banyaknya masing-masing butir (konsentrat dan tailing dalam kotak) dihitung. Agar ketelitian dapat terjaga, maka ukuran butir antara material berharga dengan pengotornya haruslah sama serta mudah terpisah. Material yang digunakan pada percobaan ini adalah pasir besi (Fe2O3) dan pasir silika (SiO2). Awalnya material tersebut ditimbang dengan berat pasir besi adalah 50 gram dan berat pasir silika adalah 200 gram. Kemudian kedua jenis material tersebut dicampur, setelah keduanya tercampur sempurna maka akan dilakukan pembagian menjadi empat dalam membentuk kerucut. Proses pembagian yang dilakukan diulang sebanyak 3 kali. Berat sampel pertama yaitu 61,95 gram, berat sampel kedua yaitu 53,23 gram dan berat sampel ketiga adalah 38,95 gram.Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah pasir besi (berwarna hitam) sebagai konsentrat dan sebagai tailing nya yaitu pasir silika (berwarna putih). Pemilihan pasir besi dan pasir silika sebagai bahan didasarkan perbedaan warna pada tubuh masing-masing material. Hal ini juga dilakukan agar saat dilakukannya sampling dapat mempermudah dalam perhitungan nantinya.

Percobaan pertama adalah coning quartering, tujuan dari percobaan ini adalah untuk mempelajari salah satu teknik sampling dan reduksi jumlahnya. Hasil dari pembagian lot berbentuk kerucut seperti yang telah dijelaskan di awal, diambil sedikit dengan menggunakan tangan dan dijatuhkan ke dalam kotak millimeter block. Dalam kotak millimeter block tersebut, terdapat 9 kotak dengan masing-masing angka yang terdapat di dalamnya.Dari percobaan coning quartering yang dilakukan sebanyak 3 kali pengujian, maka berakhirlah percobaan tersebut dan kemudian dilanjutkan dengan percobaan grain counting. Dalam percobaan grain counting langkah pertama yang dilakukan yaitu mengambil sebagian conto hasil coning quartering menggunakan tangan lalu menaburkan pada kertas millimeter block dengan ketinggian sekitar 30 cm dan menghitung jumlah masing-masing butir besi dan silika, baik yang bebas maupun terikat pada masing-masing kotak millimeter block yang berukuran 9 cm x 9 cm. Kemudian menghitunglah jumlah material yang jatuh pada masing-masing kotak. Dalam penghitungan tersebut terdapat empat variabel, yaitu bebas hitam, bebas putih, hitam terikat, dan putih terikat. Pada saat penjatuhan material menggunakan tangan, agar lebuh mudah dan merata dalam perhitungannya, ketinggian tangan bagusnya distandarkan yaitu 30 cm, juga arah dari penjatuhan material tersebut ke kotak nomor lima dalam keadaan terpusat.

Variabel-variabel tersebut seperti bebas putih, berarti material silika berada bebas pada daerah kotak dan berwarna putih, berlaku juga dengan warna bebas hitam. Terikat hitam berarti material yang berwarna hitam dan berada pada sisi antara kotak (berimpit dengan garis), berlaku juga dengan terikat putih.

Dimana material terikat merupakan material yang jatuh mengenai garis yang berada pada setiap 1 cm persegi dalam lingkup 9 cm persegi di kertas millimeter block. Sedangkan butir bebas merupakan butir yang jatuh tidak mengenai garis yang berada pada setiap 1 cm persegi, akan tetapi yang jumlah butir yang dihitung harus dalam lingkup 9 cm persegi di millimeter block. Dalam percobaan grain counting pengujian dilakukan sebanyak 3 kali.Sebagai contoh material bebas pada sampel 1 hitam sebanyak 22 dan putih sebanyak 30. Pada sampel 2 hitam sebanyak 1 dan putih sebanyak 65 serta pada sampel 3 hitam sebanyak 3 dan putih sebanyak 13. Sedangkan material terikat pada sampel 1 hitam sebanyak 2 dan putih sebanyak 5. Pada sampel 2 hitam sebanyak 0 dan putih sebanyak 10 serta pada sampel 3 hitam sebanyak 0 dan putih sebanyak 4. Dari ketiga sampel jumlah material bebas terbesar adalah 427 pada sampel 2 untuk yang pasir silika, sedangkan yang pasir besi yaitu 177 pada sampel 1. Jumlah material terikat yang terbesar adalah 148 pada sampel 1 untuk yang pasir silika, sedangkan pada pasir besi yaitu 36 pada sampel 1.Hasil pengolahan data didapatkan nilai rata-rata % berat Fe2O3 (pasir besi) adalah 24,8 % dengan nilai rata-rata % berat Fe2O3 pada kotak I adalah 25,79 %, pada kotak II adalah 25,97 %, pada kotak III adalah 35,62 %, pada kotak IV adalah 24,34 %, pada kotak V adalah 19,47 %, pada kotak VI adalah 22,1 %, pada kotak VII adalah 18,71 %, pada kotak VIII adalah 21,86 % dan pada kotak IX adalah 29,31 %. Nilai % berat Fe2O3 merupakan nilai kadar yang menunjukkan persentase dari jumlah material pasir besi (Fe2O3) yang terkandung dalam material. Dilihat dari kadar nilai pasir besi diketahui bahwa kadar pasir besi yang terkandung sedikit dan tidak banyak.

Hasil pengolahan data didapatkan nilai rata-rata % berat SiO2 (pasir silika) secara keseluruhan dari bebas dan terikat adalah 75,29 % dengan nilai rata-rata % berat SiO2 pada kotak I adalah 75,02 %, pada kotak II adalah 74,03 %, pada kotak III adalah 64,38 %, pada kotak IV adalah 75,66 %, pada kotak V adalah 80,53 %, pada kotak VI adalah 77,9 %, pada kotak VII adalah 81,29 %, pada kotak VIII adalah 78,14 % dan pada kotak IX adalah 70,69 %. Nilai dari % berat SiO2 merupakan nilai kadar yang menunjukkan persentase dari jumlah material pasir silika yang terkandung dalam material. Bila diamati dari nilai rata-rata diketahui bahwa kadar pasir silika yang terkandung lebih banyak. Nilai kadar pasir silika (SiO2) yang paling besar terdapat pada kotak VII dan nilai kadar pasir silika (SiO2) yang paling sedikit terdapat pada kotak III.

Dari hasil percobaan ini diketahui nilai rata-rata dari derajat liberasi Fe2O3 secara keseluruhan adalah 88,48 % dan nilai rata-rata dari derajat liberasi SiO2 adalah 77,89 %. Perbedaan nilai tinggi atau rendahnya derajat liberasi pada kedua dari material disebabkan karena material lebih banyak ditemukan dalam keadaan bebas daripada dalam keadaan terikat.Dari hasil pengolahan data yang dilakukan diperoleh rata-rata jumlah pasir besi (Fe2O3) yaitu 28 dan rata-rata jumlah pasir silika (SiO2) yaitu 131. Hasil tersebut diketahui bahwa jumlah pasir silika lebih banyak daripada pasir besi sehingga hasil yang didapat nilai kadar berat pasir silika yang terkandung pun lebih banyak dibandingkan pasir besi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai dari jumlah maupun kadar material adalah dari pengadukan material yang tidak merata sehingga material pasir besi dan material pasir silika tidak seutuhnya tercampur. Kemudian ukuran butirnya tidak homogen, ada yang berukuran kecil dan ada yang berukuran sedang. Jadi ukuran butir yang kecil akan terbawa angin pada saat ditabur ke millimeter block. Kurang telitinya dalam menghitung butir karena pengaruh cahaya sehingga sulit membedakan warna dari butiran pasir silika dan pasir besi. Kemudian material tidak tersebar merata antar blok akibat salah cara penabuaran material, sehingga sulit untuk menghitung butiran jika ada yang tertumpuk pada satu blok atau lebih. Dari percobaan yang dilakukan di dapat kesalahan yang terjadi pada tahap coning quartering adalah proses pembagian material dimana bila pembagian dilakukan tidak benar maka akan berpengaruh pula pada penentuan kadar besi tersebut. Perbandingan antara konsentrat dan tailing mempengaruhi jumlah konsentrat serta efek cahaya dari lampu mempengaruhi ketelitian praktikan menghitung jumlah konsentrat yang ada. Pada dasarnya proses grain counting hanya biasa dilakukan di laboratorium atau untuk skala yang kecil saja karena prosesnya rumit dan harus sangat teliti dalam penghitungan jumlah butir materialnya. Untuk skala yang lebih besar seperti untuk industri atau pabrik proses grain counting biasanya menggunakan bahan kimia untuk memudahkan proses perhitungan kadar suatu material.

4.2.8. Penutupa. Kesimpulan

Adapun dari percobaan kali ini dapat disimpulkan sebagai berikut :

1) Sampling (pengambilan conto) merupakan tahap awal dari suatu analisis. Oleh karena itu hendaknya pengambilan conto dipilih yang paling efektif, cukup seperlunya saja tapi representatif. Keberhasilan suatu analisis bahan galian banyak ditentukan oleh berhasil tidaknya sampling yang dilakukan.2) Coning quartering merupakan teknik sampling secara manual dan sederhana dengan cara membentuk sampel menjadi kerucut kemudian membaginya menjadi empat bagian, seperempat bagian diambil dilakukan proses coning quartering kembali sampai 3 kali dan pembagian terakhir diambil untuk proses grain counting.

3) Grain counting merupakan cara sederhana secara manual untuk memperkirakan kadar hasil sampling yang telah dilakukan dengan cara coning quartering. Cara melakukan teknik ini adalah dengan menjatuhkan sebagian sampel ke dalam suatu kotak persegi dengan ukuran tertentu, kemudian banyaknya masing-masing butir (konsentrat dan tailing dalam kotak) dihitung. 4) Kadar dari pasir besi (Fe2O3) adalah 24,8% dan kadar pasir silika (SiO2) adalah 75,29%.

5) Derajat liberasi pada pasir besi (Fe2O3) adalah 88,48% dan derajat liberasi pada pasir silika (SiO2) adalah 77,89%.

b. Saran

Adapun saran yang diberikan untuk praktikum ini adalah:

1) Praktikan harus teliti dalam membedakan antara pasir besi dengan pasir silika.2) Sebaiknya ukuran butirnya lebih besar lagi agar mata dapat dengan jelas melihatnya.3) Praktikan harus teliti dalam pembagian sampel yang telah dibuat dengan membentuk kerucut dan dibagi empat bagian agar tidak adanya kesalahan berat pada sampel.

Keterangan :Berat hasil data coning quartering :

B=BebasBerat Pasir Silika: 200 gramBerat sampel percobaan 1: 61,95 gram

T=TerikatBerat Pasir Besi: 50 gramBerat sampel percobaan 2 : 53,23 gram

H= Hitam Berat sampel percobaan 3 : 38,95 gram

P=Putih

Tabel 4.2.1

Data Hasil Pengamatan

Kelompok VII

_1506094737.unknown

_1506140284.unknown

_1506140872.unknown

_1506141600.unknown

_1506409053.unknown

_1506409104.unknown

_1506409133.unknown

_1506141672.unknown

_1506141684.unknown

_1506140962.unknown

_1506141390.unknown

_1506140951.unknown

_1506140368.unknown

_1506140825.unknown

_1506140351.unknown

_1506095107.unknown

_1506102696.unknown

_1506136196.unknown

_1506137123.unknown

_1506140223.unknown

_1506137194.unknown

_1506136284.unknown

_1506133960.unknown

_1506133980.unknown

_1506104897.unknown

_1506098226.unknown

_1506099960.unknown

_1506095139.unknown

_1506094976.unknown

_1506095041.unknown

_1506094886.unknown

_1353846401.unknown

_1442478005.unknown

_1442478258.unknown

_1506094586.unknown

_1506094696.unknown

_1442478461.unknown

_1506094567.unknown

_1442478436.unknown

_1442478019.unknown

_1442478080.unknown

_1442478173.unknown

_1442478064.unknown

_1353846768.unknown

_1353847445.unknown

_1442412154.unknown

_1353847231.unknown

_1353847407.unknown

_1353847132.unknown

_1353846985.unknown

_1353847093.unknown

_1353846965.unknown

_1353846529.unknown

_1353846180.unknown

_1353846371.unknown

_1353846157.unknown