13
Perhitungan Kebutuhan Tulangan Balok Diperoleh data-data sebagai berikut : fc’ = 30 MPa f y = 400 MPa D = 16 mm d b = 40 mm (selimut beton) Ukuran balok Induk, B1 = 35 × 60 Ukuran balok anak, B2 = 30 × 55 Dengan pembebanan sebagai berikut: Beban mati: - Plat = 0,095 m 2400 kg/m 3 = 228 kg/m 2 - Plafond = 18 kg/m 2 = 18 kg/m 2 - Water Proof = 1 24 kg/m 2 = 14 kg/m 2 D L = 260 kg/m 2 Beban hidup: - Beban hidup plat perkantoran = 250 kg/m 2 (PPIUG 1983 pasal 3.2.Ayat 1) - Faktor reduksi BLK = 0,9 (PPIUG 1983 pasal 3.2 Ayat 1) L L = 250 kg/m 2 0,9 = 225 kg/m 1

Perhitungan Kebutuhan Tulangan Balok

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Perhitungan Kebutuhan Tulangan Balok

Perhitungan Kebutuhan Tulangan Balok

Diperoleh data-data sebagai berikut :

fc’ = 30 MPa

fy = 400 MPa

D = 16 mm

db = 40 mm (selimut beton)

Ukuran balok Induk, B1 = 35 × 60

Ukuran balok anak, B2 = 30 × 55

Dengan pembebanan sebagai berikut:

Beban mati:

- Plat = 0,095 m 2400 kg/m3 = 228 kg/m2

- Plafond = 18 kg/m2 = 18 kg/m2

- Water Proof = 1 24 kg/m2 = 14 kg/m2

DL = 260 kg/m2

Beban hidup:

- Beban hidup plat perkantoran = 250 kg/m2 (PPIUG 1983 pasal

3.2.Ayat 1)

- Faktor reduksi BLK = 0,9 (PPIUG 1983 pasal 3.2 Ayat 1)

LL = 250 kg/m2 0,9 = 225 kg/m

Data berat beban hidup, plafond, dan dinding diambil berdasarkan PPIUG 1983.

Berikut adalah perhitungan tulangan balok yang terdapat pada elevasi 13,25 m

gedung BPK-RI di pekanbaru.

a. Balok B1 (30×55)

Diketahui fc’ = 30 MPa

fy = 400 MPa

Ukuran balok 30 55

Dari data yang dihasilkan program SAP 2000 didapat (lihat lampiran VII):

1

Page 2: Perhitungan Kebutuhan Tulangan Balok

5402,67 kg.m

572,42 kg.m

-7305,56 kg.m

6120,69 kg

-4141,39 kg

6 m

SFD:

BMD:

-763,38 kg

460,05 kg

2

Gambar 3. 1 Diagram Momen (BMD) dan Geser (SFD)

Mu- = -7305,56 kg.m

Mu+ = +5402,67 kg.m

V+ = +6120,69 kg

V- = -4141,39 kg

Menghitung Tulangan Balok B1 (30×550)

Penutup beton (d’) = 40 mm

Tinggi efektif (d) = h – d’ = 550 – 40 = 510 mm

Tulangan Lentur tumpuan:

Page 3: Perhitungan Kebutuhan Tulangan Balok

3

dengan menggunakan rumus persamaan kuadrat, maka didapat:

1 = 0,92 2 = 0,0033

Batasan :

karena :

< min, maka digunakan min = 0,0035

Sehingga diperoleh :

Dipakai tulangan D16 (As = 200,96 mm2), jumlah tulangan yang

diperlukan:

Kontrol Kapasitas Balok :

Page 4: Perhitungan Kebutuhan Tulangan Balok

4

berdasarkan perhitungan tersebut struktur memenuhi syarat ( ,

dengan demikian digunakan tulangan tumpuan D16 dengan seperti berikut

ini:

Tulangan Lentur Lapangan

dengan menggunakan rumus persamaan kuadrat, maka didapat:

1 = 1,77 2 = 0,0023

karena :

< min, maka digunakan min = 0,0035

Sehingga diperoleh :

Dipakai tulangan D16 (As = 200,96 mm2), jumlah tulangan yang

diperlukan:

Kontrol Kapasitas Balok :

Page 5: Perhitungan Kebutuhan Tulangan Balok

Vu = -763,38 kg

3 m

Vu = -4141,39 kg

6120,69 kg

460,05 kg

3 m

5

Tulangan Geser

Gambar 3. 2 Diagram Momen (BMD) dan Geser (SFD)

L = 3000 mm

Vu = 61206,90 N

untuk mutu beton diperoleh nilai 0,55 Mpa (menurut

tabel 15 buku Dasar-dasar Perencanaan Beton Bertulang).

Karena nilai , maka secara teoritis untuk balok ini tidak

diperlukan tulangan geser, akan tetapi pelaksaan dilapangan tetap

Page 6: Perhitungan Kebutuhan Tulangan Balok

6

digunakan tulangan geser di D10-150 untuk ¼ bagian bentang dari

tumpuan

b. Balok B1 (35×60)

Diketahui fc’ = 30 MPa

fy = 400 MPa

Dari data yang dihasilkan program SAP 2000 didapat (lihat lampiran VII):

Gambar 3. 3 Diagram Momen (BMD) dan Geser (SFD)

Mu- = -20112,60 kg.m

Mu+ = +15351,68 kg.m

V+ = +15456,21 kg

V- = -7885,95 kg

Menghitung Tulangan Balok B1 (35×60)

Penutup beton (d’) = 40 mm

Tinggi efektif (d) = h – d’ = 600 – 40 = 560 mm

Tulangan Lentur tumpuan:

15351,68 kg.m

-10238,39 kg.m-20112,60 kg.m

15456,21 kg

-7885,95 kg

6 m

SFD:

BMD:

-7851,06 kg

4652,29 kg +_

+

_

Page 7: Perhitungan Kebutuhan Tulangan Balok

7

dengan menggunakan rumus persamaan kuadrat, maka didapat:

1 = 1,19 2 = 0,0063

Batasan :

karena :

min < < max, maka digunakan = 0,0064

Sehingga diperoleh :

Dipakai tulangan D22 (As = 379,94 mm2), jumlah tulangan yang

diperlukan:

Kontrol Kapasitas Balok :

Page 8: Perhitungan Kebutuhan Tulangan Balok

8

berdasarkan perhitungan tersebut struktur memenuhi syarat ( ,

dengan demikian digunakan tulangan tumpuan D16 dengan seperti berikut

ini:

Tulangan Lentur Lapangan

dengan menggunakan rumus persamaan kuadrat, maka didapat:

1 = 2,08 2 = 0,0054

karena :

min < < max, maka digunakan = 0,0054

Sehingga diperoleh :

Page 9: Perhitungan Kebutuhan Tulangan Balok

9

Dipakai tulangan D22 (As = 379,94 mm2), jumlah tulangan yang

diperlukan:

Kontrol Kapasitas Balok :

Tulangan Geser

Gambar 3. 4 Diagram Momen (BMD) dan Geser (SFD)

-7885,95 kg

6 m

-7851,06 kg

4652,29 kg +

_

15456,21 kg

Page 10: Perhitungan Kebutuhan Tulangan Balok

10

V = 15456,21 kN

Jika digunakan tulangan D10 (Av =78,50 mm2), maka jarak antar

sengkang adalah :

Secara teoritis didapatkan tulangan sengkang D10-200, sedangkan

pelaksanaan dilapangan digunakan tulangan D10-150 untuk tulangan geser

ditumpuan (¼ panjang balok) dan D10-200 untuk penulangan geser lapangan.

hasil perhitungan secara teoritis dan pelaksanaan dilapangan bisa dilihat pada

tabel berikut ini :

Page 11: Perhitungan Kebutuhan Tulangan Balok

11

Tabel 3. 1 Perbandingan hasil Perhitungan dan Pelaksanaan dilapangan

TIPE BALOK TUMPUAN LAPANGAN TUMPUAN

B2 (30×55)

PE

RH

ITU

NG

AN

D10-150 D10-150

PE

LA

KS

AN

AA

N

B1 (35×60)

PE

RH

ITU

NG

AN

D10-150 D10-200 D10-150

3D16

3D16

2D16

4D16

3D16

2D16

5D22

4D22

2D16

3D22

3D22

2D16

5D22

4D22

2D16

5D16

3D16

2D16

5D16

3D16

2D16

4D16

3D16

2D16

4D16

3D16

2D16

Page 12: Perhitungan Kebutuhan Tulangan Balok

12

PE

LA

KS

AN

AA

N

6D22

4D22

2D16

3D22

3D22

2D16

6D22

4D22

2D16