12
~ ~ -- -- -- ------------ -~- , , , w- Vol. 24 No.1 Juli 2015 ISSN: 1410-1246 Program Magister Manajemen Universitas Diponegoro Mirwan Surya Perdhana 1 PERHITUNGAN NILAI BUDAYA DENGAN MENGGUNAKAN VALUE SURVEY MODULE 2008 : SEBUAH TELAAH V-'") . KRITIS Muhammad Anik 11 STRATEGI OPERASI DAN KEUNGGULAN BERSAING UNTUK MENINGKATKAN KINERJA PERUSAHAAN Rama Kawuri 26 ANALISIS INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN TERA ULANG DI KABUPATEN GROBOGAN Tuti Suharti 39 PORTOFOLIO TURNOVER DAN NET ASSET DENGAN RETURN PASAR SEBAGAI VARIABEL MODERATING, EXPENSE RATIO, CASH DAN SUBSCRIPTION FEE TERHADAP KINERJA REKSADANA PERIODETAHUN 2009 -2012 Familia Umami 58 PENGARUH STRUKTUR MODAL, CAPITAL EXPENDITURE DAN INSENTIF MANAJER TERHADAP PROFITABILITAS DALAM MNINGKATKAN NILAI PERUSAHAAN Bogy Febriatmoko 83 MENINGKATKAN KINERJA BISNIS MELALUI KEUNGGULAN BERSAING KULINER KHAS SEMARANG TERAKREDITASI SK. NO. 39/DiKTI/KEP/2004

perhitungan nilai budaya dengan menggunakan value survey

Embed Size (px)

Citation preview

~ ~ -- -- -- ------------ -~-,,

,

w-Vol. 24 No.1 Juli 2015 ISSN: 1410-1246

Program Magister Manajemen Universitas Diponegoro

Mirwan Surya Perdhana 1 PERHITUNGAN NILAI BUDAYA DENGAN MENGGUNAKANVALUE SURVEY MODULE 2008 : SEBUAH TELAAH

V-'") . KRITIS

Muhammad Anik 11 STRATEGI OPERASI DAN KEUNGGULAN BERSAINGUNTUK MENINGKATKAN KINERJA PERUSAHAAN

Rama Kawuri 26 ANALISIS INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT DALAMMELAKUKAN TERA ULANG DI KABUPATENGROBOGAN

Tuti Suharti 39 PORTOFOLIO TURNOVER DAN NET ASSET DENGANRETURN PASAR SEBAGAI VARIABEL MODERATING,EXPENSE RATIO, CASH DAN SUBSCRIPTION FEETERHADAP KINERJA REKSADANA PERIODETAHUN 2009-2012

Familia Umami 58 PENGARUH STRUKTUR MODAL, CAPITAL EXPENDITUREDAN INSENTIF MANAJER TERHADAP PROFITABILITASDALAM MNINGKATKAN NILAI PERUSAHAAN

Bogy Febriatmoko 83 MENINGKATKAN KINERJA BISNIS MELALUIKEUNGGULAN BERSAING KULINER KHAS SEMARANG

TERAKREDITASI SK. NO. 39/DiKTI/KEP/2004

Vol. 24 No.1 Juri 2015

~.:

Program Magister Manajemen Universitas Di!lonegoro

DaHarlsi Hal

PERHITUNGAN NILAI BUDAYA DENGAN MENGGUNAKAN VAlUE SURVEY MODULE 2008: seBUAH TElAAH KRmSMirwan Surya Perdhana 1

STRATEGI OPERASI DAN KEUNGGULAN BERSAING UNTUK MENINGKATKAN KINERJA PERUSAHAANMuhammad Anik ; 11

ANAUSIS INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN TERA UlANG DI KAIlUPATEN GROBOGANRatna Kawuri , 26

/

PORTOFOUO TURK OVER DAN NET ASSET DEHGAN RETURN PASAR'SEBAGAI VARIABEL MODERATING, EXPENSERATIO, CASH DAN SUBSCRIPTION fEE TERHADAP KlNERJA REKSADANA PERIODE TAHUN 2009 - 2012Too Suharti 39

PENGARUH STRUKTUR MODAL, CAPI'fAL EXP!:NDlTURE DAN INSENTIF MANAJER TERHADAP PROFITABILITASDALAM MNINGKATKAN NILAI PERUSAHAANFamilia Umami 58

ENINGKATKAN KlNERJA BISNIS MELAWI KEUNGGULAN BERSAING KULINER KHAS SEMARANGBogy Febriatmoko : 83

PERHITUNGAN NILAI BUDAYA DENGANMENGGUNAKAN VALUE SURVEYMODULE 2008:SEBUAH TELAAH KRITIS

Mirwan Surya PerdhanaDosen Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro [email protected]

AbstrakValue Survey Module (VSM) 08 merupakan sebuah instrumen untuk mengukur dan(TIembandingkan dimensi nilai-nilai budaya nasional. Tujuan dari studi ini adalah untukmenelaah secara kritis formula perhitungan dimensi-dimensi VSM tersebut. Hasil studi inimenunjukkan bahwa terdapat inkonsistensi antara hasil perhitungan formula dengan definisidimensi indulgence versus restraint dan monumentalism versus self effacement yang telahditetapkan oleh penyusun instrumen VSM 08. Temuan tersebut dapat dijadikan pertimbanganbagi peneliti-peneliti selanjutnya dalam mengaplikasikan VSM 08 dalam riser lintas budaya.

Kala Kunci:Budaya Nasional, Value Survey Module, Indulgence, Monumentalism.

--------------- JumaJ Bisnis STRAJffiI • Vol. 24 No.1 Juli 2015

PENDAHULUANTujuan dari studi ini adalah untuk

menelaah perhitungan formula dalam instrumenValue Survey Module (VSM) 08. VSM 08merupakan instrumen yang dapat digunakanuntuk menghitung Dan membandingkan skorbudaya nasional atau regional. Nilai-nilai budayayang dapat dihitung dengan menggunakan VSM08 antara lain power distance, individualismversus collectivism, masculinity versusfemininity, uncertainty avoidance, long termversus short term orientation, indulgence versusrestraint serta monumentalism versus selfeffacement (Hofstede, Hofstede, Minkov DanVinken, 2008).

Oalam 3 dekade terakhir, VSM telahmengalami beberapa kali revisi (Hofstede 1980,Hofstede & Bond, 1988, Hofstede, 1994,Hofstede et aI., 2008). Reliabilitas Dan validitasdari instrumen tersebut pun telah dibuktikandenqan hasil baik (Hofstede et aI., 2008).Meskipun demikian, penambahan dua dimensibaru pada VSM 08 serta perubahan itempertanyaan untuk masing-masing dimensi perludikaji lebih lanjut Dan dibuktikan perhitungannya.Minimnya penggunaan VSM 08 di Indonesiamenjadikan instrumen ini relatif kurang dikenalDan jarang diaplikasikan. Padahal, VSM 08 relatifmudah digunakan Dan diaplikasikan oleh penelitidi bidang Manajemen Sumber Oaya Manusia.

Studi ini akan memaparkan telaah kritisserta simulasi perhitungan formula dalam Valuesurvey Module 2008. Sejarah perkembanganVSM, dimensi-dimensi, serta reliabilitas Danvaliditas juga akan dipaparkan Dan didiskusikan.

DlMENSI·DlMENSI BUDAYA NASIONALMENURUT HOFSTEDE

Hofstede memperkenalkan 7 dimensibudaya yang digunakan untuk mengukur Danmembandingkan budaya nasional suatumasyarakat (negara dengan masyarakat

Jumal Bisnis STRATEGI • Vol. 24 No.1 Juli 2015

PERHITUNGAN NllAI BUDAYADENGAN MENGGUNAKAN V~lUE SURVEY MODULE 2008:

SEBUAH TElAAH KRITIS

(negara) lain. Oimensi-dimensi tersebut adalahpower distance, individualism versuscollectivism, masculinity versus femininity,uncertainty avoidance, long term versus shortterm orientation, indulgence versus restraintserta monumentalism versus self effacement(Hofstede et al., 2008).

Power distance mengukur sejauh manaanggota sebuah organisasi/institusi yang tidakmemiliki kekuasaan menerima bahwa terdapatketidakadilan distribusi kekuasaan padaorganisasi/institusi tersebut. Oimensi inimerefleksikan nilai dari anggota masyarakat yangkurang memiliki kekuasaan serta nilai darianggota masyarakat yang memiliki kekuasaan(Hofstede. (001). Oimensi ini dapat dibedakanmenjadi dua titik kontinum, yaitu power distancerendah Dan power distance tinggi (Hofstede,Hofstede DanMinkov, 2010). Oalam masyarakatdengan power distance rendah. jarak emosionalantara atasan Dan bawahan relatif kccil:bawahan dapat dengan mudah mendekati Danmendebat atasannya. Oi sisi lain.power distanceyang tinggi tidak meungkinkan atasan mendekatiDan mendebat atasannya - jarak emosionalantara keduanya relatif besar.

Oimensi kedua, individualism,merupakan kecenderungan dari masyarakatuntuk memperhatikan diri sendiri Dan orang-orang dekat (pasangan, anak, orang tua). Ujungkontinum dari dirnensi ini, collectivism,merupakan tendensi dari masyarakat untukbergabung dalam kelompok Dankemudian salingmenjaga satu sama lain dengan konsekuensipertukaran loyalitas antar anggotanya (Hofstede,2001). Oalam masyarakat individualis, hubunganantara pemberi kerja dengan pekerja biasanyamerupakan hubungan kontraktual semata,sedangkan dalam masyarakat kolektivis,hubungan antar pemberi kerja dengan pekerjacenderung tumbuh dari dasar moralitas Danditandai dengan hubungan kerja yang

PERHllUNGAN NILAl BUDAYADENGAN MENGGUNAKAN VALUE SURVEY MODULE 2008:SEBUAH lELAAH KRI1IS

menyerupai keluarga.Oimensi ketiga dari VSM 08 adalah

masculinity, yang merefleksikan situasi dimananilai-nilai dominan dalam masyarakat adalah"success, money and possessions". Ujungkontinum lain dari dimensi ini adalah femininity,yang merefleksikan masyarakat yang memilikinilai-nilai dominan peduli terhadap sesama,harmoni dan ketenangan dalam hidup (Hofstede,200·i). Menurut Hofstede et al. (2010),masyarakat maskulin lebih menekankan padapendapatan, pengakuan, kemajuan sertatantangan. Oi sisi lain, masyarakat feminin lebihberfokus pada harmoni: memiliki hubungan yangbaik dengan atasan, kerjasama, pekerjaan yangdapat diandalkan, serta tinggal di lingkunganyang nyaman.

Oimensi uncertainty avoidance• mengukur sejauh mana masyarakat merasaterancam terhadap situasi yang tidak pasti, tidakdiketahui, ambigu dan tidak terstruktur (Hofstedeet aI., 2008). Masyarakat yang memilikipenghindaran ketidakpastian tinggi cenderungmerasa terancam apabila menghadapi situasiyang tidak pasti, dan akan membentuk institusiuntuk menghindari ketidakpastian ini (Hostede,2001 ).

Oimensi long term versus short termorientation merupakan pengembangan daripenelitian Hofstede dan Bond (1988) yangmenghasilkan dimensi "Confucian Dynamism".Oimensi ini kemudian diubah namanya menjadilong term orientation. Masyarakat denganorientasi jangka panjang menumbuhkan rulai-nilai yang terkait dengan reward di masa depan,seperti kegigihan dan penghematan. Masyarakatdengan orientasi jangka pendek lebihmenumbuhkan nilai-nilai yang terkait denganmasa lalu dan mas a kini, seperti penghormatanterhadap tradisi, menyelamatkan harga diriseseorang, dan memenuhi kewajiban sosial(Hofstede, 2001).

Dimensi baru dalarn VSM 08 adalahdimensi indulgence versus restraint. Indulgencemerefleksikan masyarakat yang dalam tatanansosialnya sangat mentoleransi pengekspresianhasrat dan perasaan, terutama yang berkaitandengan pemanfaatan waktu luang, mencarihiburan bersama teman, pembelian barang,konsumsi, dan hal-hal yang berbau seksual.Ujung kontinum dari dimensi ini adalah restraint,yang merefleksikan masyarakat yang menahankesenangan-kesenangan yang disebutkansebelumnya. Masyarakat yang masuk dalamkategori ini cenderung kurang dapat menikmatihidup (Hofstede et aI., 2008).

Dimensi baru kedua dalam VSM 08adalah monumentalism verst. _ self-effacement. Monumentalism merefleksikanmasyarakat yang secara metaforis "sepertimonumen" - tinggi menjulang (menunjukkankebanggaan) dan tidak tergoyahkan. Ujungkontinum dari dimensi ini adalah self-effacement, menunjukkan masyarakat yangmenghargai kerendahan hari dan tleksibllitas(Hofstede et al., 2008).

VALUE SURVEY MODULE DANPERKEMBANGANNYA

vetue Survey Module merupakaninstrumen pengukur dimensi-dimensi budayanasional yang diperkenalkan pertama kali olehGeert Hofstede, seorang peneliti dari Belanda.Hofstede merupakan peneliti pertama yangberhasil menjelaskan bagaimana hubunganbudaya terhadap perilaku organisasi (Perdhana,2014). Riset Hofstede terkait dengan budayanasional bermula di tahun 1960an, ketikaHofstede bekerja sebagai konsultan di IBM.Selepas bekerja di IBM, Hofstede menulis buku"Culture Consequences" di tahun 1980 yangmerupakan pengembangan hasil analisa daririsetnya di IBM (Berry, Poortinga, Segal, &Oasen, 1992, p.330). Terbitnya "Culture

-------------- Jurnal Bisnis STRATE~I • Vol. 24 No.1 Juli 2015 3

Consequences" cukup fenomenal, karenamembuktikan bahwa budaya ternyata dapatdiukur dengan menggunakan pendekatankuantitatif (Perdhana, 2014:77). PenelitianHofstede ini membuatnya menjadi peneliti yangdianggap sebagai pioneer dalam bidangmanajemen lintas budaya.

Dibandingkan dengan berbagai instrumenpengukuran budaya lain, seperti instrumen dariTrompenaars (1993), Kluckhohn dan Strodtbeck(1961), EdwardT.Hall (1990), Shalom H. Schwartz(1992) dan instrumen dari GLOBEProject (2006a,2006b); instrumen budaya Hofstede adalah satu-satunya instrumen yang telah melalui prosesrevisi berulang kali. Setelah diperkenalkannyaVSM 1980 yang dapat digunakan untuk rneroukur4 dimensi budaya nasional, Hofstedememperkenalkan VSM 82 di tahun 1982. VSM82 memuat lebih banyak pertanyaan dan lebihlengkap dibandingkan VSM 80, dan banyak dipakaidalam riset lintas budaya hingga diperkenalkannyaVSM 94 (Hofstede, 1994).

Terdapat penambahan dimensi budayaHofstede di VSM 94. Dimensi budaya yangbaru, long term vs short term orientation,diangkat dari penelitian Hofstede dan Bond(1988) terkait budaya konfusianisme masyarakatTiongkok. Penambahan dimensi budaya baruini bertahan hingga tahun 2008, dimanaHofstede memperkerfalkan VSM 08 yangmemuat 2 tambahan dimensi budaya baru, yaitu"indulgence versus restraint" dan"monumentalism versus self-efficacy". Hinggasaat ini, VSM 08 merupakan versi VSM dengandirnensi budaya terlengkap namun palingsederhana dan mudah digunakan dibandingkandengan versi-versi VSM sebelumnya. Sebagaiperbandingan, jumlah pertanyaan dari instrumenGLOBE Project Form Alpha adalah 214pertanyaan (GLOBE Project, 2006a) dan FormBeta 217 pertanyaan (GLOBE Project, 2006b),Schwartz Value Survey dengan 56 pertanyaan

4 Jurnal Bisnis STRATEGI • Vol. 24 No. 1 Juli 2015

PERHITUNGAN NILAI BUDAYAOENGAN MENGGUNAKAN VALUE SURVEY MODULE 2008:

SEBUAH TELAAH KRITlS

(Schwartz, 1992) dan instrumen Trompenaarsmemiliki 79 pertanyaan (Trompenaars, 1993).

Terkait dengan kemudahan penggunaanVSM 08, instrumen ini terdiri dari 34 pertanyaan,dimana 28 pertanyaan digunakan untukmengukur 7 nilai budaya dan sisanyamerupakan pertanyaan-pertanyaan terkaitdengan identitas responden. VSM 08menggunakan 5-point Likert-type scale yangakan menghasilkan skor budaya antara 0-100.Kerangka kerja budaya Hofstede dianggapsebagai "the most extensive examination ofcross-national values in a managerial context"(Nakata & Sivakumar, 1996, p. 62), dan halini menjadikan VSM sebagai pilihan utama parapeneliti yang ingin melakukan penelitian lintasbudaya.

Dalam penerapannya, VSM 08 telahditerjemahkan ke dalarn berbagai bahasa. Akantetapi, penerjemahan VSM ke dalam bahasalain haruslah mempertimbangkan kaidah-kaidahback translation yang dikemukakan oleh Brislin(1970). VSM 08 versi Bahasa -indonesia telahditerjemahkan dengan memperhatikan kaidah-kaidah back translation (Perdhana, 2014), dandapat diunduh dari situs Geert Hofstede.

Mengingat VSM 08 merupakaninstrumen yang relatif baru pengembangannya,Hofstede et aI., (2008:10) mengemukakanbahwa reliabilitas dan validitas dari instrumenini mengacu pada hasil perhitungan reliabilitasdari versi-versi VSM sebelumnya, atau denganistilah lain, "taken for granted". VSM 08merupakan pengembangan dari versi-versi VSMsebelumnya, yang telah berulang kali digunakandan direplikasi untuk penelitian-penelitian lintasbudaya. Versi asli VSM sendiri (VSM 80)merupakan sebuah hasil riset yang melibatkan160.000 responden dari 50 neuara di dunia.Skor reliabilitas dari keempat dimensi budayadalam versi asli VSM (Hofstede, 1980) memilikireliabilitas lebih dari .700. Dimensi power

PERHI1UNGAN NILAI BUDAYADENGAN MENGGUNAKAN VAlUE SURVEY MODULE 2008:SEBUAH TELAAH KRITIS

distance memiliki Alpha= .842, Individualismdenqan Alpha=. 770, Masculinity denganAlpha=.760 dan Uncertainty Avoidance memilikiAlpha=.715 (Hofstede et al. 2008, p. 11).

Aspek paling penting dalam penggunaanVSM dalam riset lintas budaya adalah criteriasampel yang digunakan. Karena VSM digunakanuntuk mengukur perbedaan nilai budaya, makacriteria dari sampel yang digunakan hanislahterdiri dari 2 kelompok (budaya) atau lebih. Kriteriadari kelompok-kelompok sampel juga harusdibuat semirip mungkin. Sebagai contoh, apabilakelompok I berasal dari budaya tertentu yangmemiliki jabatan manajerial tingkat menengah,maka kelompok II dan seterusnya haruslah jugamemiliki criteria serupa - merupakan manajertingkat menengah. Lebih jauh, Hofstede (2002,p. 172) telah memperingatkan para peneliti yang

, akan menggunakan instrumen VSM denganpenekanan sebagai berikut:

..... comparisons of countries or regions shouldinasmuch as possible be based on samplesof respondents who are matched on all criteriaother than nationality or region. So, respondentsfrom one country to another should be chosenfrom the same gender, age, education level,occupation,' manager/non-manager status,employer etcetera-they should be matchedon any criterion other than nationality that canbe expected to affect the answers (Hofstede,2002, p. 172)"

Secara keseluruhan, VSM 08merupakan instrumen yang sangat layak untukdigunakan mengukur dan membandingkan skorbudaya. Para peneliti yang menggunakaninstrumen ini han, j cukup untuk menghitunghasilnya dengan mengikuti skor perhitunganVSM 08 yang telah diberikan oleh Hofstede etal. (2008). Cara perhitungan instrurnen-instrumen dalam VSM 08 adalah sebagai herikut:

Tabel 1.Skor Perhitungan VSM 08

1~~f~:i~~~1J~}I>Uil'e:DSIon:~~:~'~'::~::'~:::'t~t;':~:~--:t:j~G}i~i~t~~-~;£~if~~rs~3~~~'~.Eonnul~~?l~~~;t~~W~~;:i Power Distance (POI) . ; POI '" 351m07 - m02) + 25(m23 - m26) + C(pd) 1! Indi vidualislll ~~.-c.~~cti~i;nl(jD\/I---rIDV-;;;-3-5{-;04"~-;;Oi"):;35{;;~~c(i~---iI Masculinity \IS, Femininity (1'-'IAS) L MAS", 35(0105 - m03) + 35(0108 ~ mIO) + C(mf) ~i Uncertainty Avoidance (UAI) ; VAl;:; 41){m20 - m16) + 25(m24 - m27) + qua) ,L______ ------"----- ...------..--.----.----7-------.-----.---------- ..--.---:-.-------~.--!i Long-term vs. Short-term Orientation' LTO = 40(m18 - m15) + 2S(m28 - m25) + Cfls)

H~;f?~-;;;;:c"\'s:-R~~[;<~i~t'iYVR}'-,. ; ]"\'R":;;3s{-';1 i2=-;llJ j')+ -47x';~19=- 1;;17) .;- C(i-;:)---···-I...,---'""----~- ..-.---.-,-.- .--- -..----,-- •.- - ...•. ,.c_ ." .... ---.- .•-.~ •.•.-••-- ..---•.,- ---~ •. -- ....- , ..•.."__ " ...•.. - --. - - .....•.. ---- .... -- ---.-1i Monumcntulism '"S. Self-effacement MON = 35(m14 ~ mJ3) + 25{m22 ~ nul) + Crmo) ii (iv10N) ISumber: diadaptasi dari Hofstede et al. (2008)

Daiam formula perhitungan yangditampilkan di atas, m merupakan skor rata-rata dari tiap pertanyaan di VSM 08, sebagaicontoh, m07 adalah skor rata-rata daripertanyaan 7, dan seterusnya. Angka 35, 25dan 40 yang terletak di luar tanda kurung

merepresentasikan faktor pembobot daripersamaan yang ditampilkan. Konstanta ditulisdengan symbol C(pd), C(ic), C(mf), C(ua),C(ls), C(ir), C(mo), dan dapat berupa konstantapositif atau negatif. Skor hasil perhitungan normalakan berkisar dari angka 0 sampai 100, dan

--------------- Jurnal Bisnis STRATEGI • Vol. 24 No.1 Juli 2015

peneliti dapat memilih konstanta variabel antara0-100 agar skor akhir perhitungan dapat beradadalam kisaran tersebut.

PERMASALAHAN FORMULA PERHITUNGANDARI DlMENSI-DiMENSI BARU DI VSM 08

Perhitungan formula untuk 5 dimensiawal dalam VSM 08 relatif tidak bermasalah(Perdhana, 2014). Hal ini dikarenakan dimensi-dimensi tersebut merupakan turunan can versi-versi VSM sebelumnya, sehingga reliabilitas,validitas serta formula perhitungannya sudahteruji (Khan, 2007:181). Namun demikian,untuk kedua dimensi budaya baru yaituindulgence versus restraint danmonumentalism vr 'sus self-effacement,simulasi perhitungan dengan menggunakanformula di VSM 08 menunjukkan hasil yang

PERHITUNGAN NILAJ BUDAYADENGAN MENGGUNAKAN VALUE SURVEY MODULE 2008:

SEBUAH TELAAH KRITIS

tidak konsisten dengan definisi kedua dimensimenurut Hofstede et al. (2008).

Skor indeks dalam kedua dimensitersebut menu rut Hofstede et al. (2008) akanberkisar dari 0 (high indulgence) ke 100 (highrestraint) dan dari 0 (high monumentalism) ke100 (high self-effacement). Akan tetapi,penelitian ini menemukan bukti bahwa skortersebut haruslah berkisar dari 0 (high resrainVke..1.O.O. (high indulgence) dan bukan sebaliknya.Penelitian ini menampilkan sebuah scenariodimana responden akan mendapatkan skormaksimum dan minimum untuk dimensiindulgence versus restraint. Pertanyaan-pertanyaan dalam VSM 08 yang berkaitandengan dimensi ini telah dipilah dan ditampilkansesuai dengan dimensi asalnya, denqan hasilsebagai berikut:

Tabel 2.Simulasi Perhitungan Skor Dimensi Indulgence versus Restraint

Kondisi untuk Knndisi untukPertanyaan Indikator Merefleksikan Skor Maksimum Skor Maksimum

Indulsence ResrainrmIl Memiliki waktu luang untuk Indulgence I Sangat 5 Tidak penting

bersenana senane Dentingml2 Tidak memiliki keinginan yang Restraint 5 Tidak penting I Sangal penting

muluk-rnulukml7 Apakah Anda pribadi yang Indulgence I Selalu 5 Tidak pernah

bahazia11119 Apakah orang lain atau situasi Restraint 5 Tidak. tidak I Ya. selalu

tertentu pernah menghalangi pernahAnda dalarn rnelakukan hal yangAnda inaink an?

Formula IVR = 35(m i2 - 11111)+ 40(11119 - In 17)+ Ct ir)

Skenario perhitunean denzan nilai konsian nol (0) 300 -300"Indulgence srands for "Restraint. stands for aa society which allows society which controlsrelatively free such gratification. andgratification of some where people fD;1less

Dcfinisi (Hofstede et al., 2008) desires and feelings. able to enjoy theirespccia By those that lives."have 10 do withleisure, merrymakingwith friends. spending.

Iconsumption and sex."

Jurnal Bisnis STRATEGI • Vol. 24 No. 1 Juli 2015

PERHITUNGAN NILAI BUOAYAOENGAN MENGGUNAKAN VALUE SURVEY MODULE 2008:SEBUAH lELAAH KRITIS

Untuk mencapai nilai maksimum highindulgence, skor untuk pertanyaan m12 haruslahmaksimum (5), mengindikasikan bahwa bahwamemiliki hasrat yang tidak muluk-muluk itu tidakpenting. Hal ini berarti bahwa masyarakatindulgence biasanya memiliki banyak keinginanatau hasrat. Skor untuk pertanyaan m11 haruslahminimum (1), mengindikasikan bahwa memilikiwaktu luang untuk bersenang-senang sangatlahpenting. Skor untuk pertanyaan m19 juga harusmaksimum (5), mengindikasikan bahwaresponden tidak pernah merasa terbelenggudengan situasi atau orang lain ketika merekaingin melakukan hal yang mereka inginkan.Kemudian, skor untuk pertanyaan m17 haruslahminimum (1), mengindikasikan bahwa respondenmerupakan individu yang selalu gembira.Skenario tersebut akan memenuhi deskripsi darimasyarakat indulgence - tatanan sosial yang

membolehkan pemenuhan hasrat dan perasaansecara bebas, terutama yang berkaitan denganmencari kesenangan bersama ternan-ternan,waktu luang, belanja, konsumsi dan hal-halseksual (Hofstede et aI., 2008). Jika skenarioformula akan dijadikan high restraint, makaskor dari tiap-tiap indikator di atas dapat di-reverse.

Masalah serupa juga terjadi padaperhitungan formula untuk monumentalismversus self-effacement. Dalam penelitian ini,peneliti percaya bahwa seharusnya skor untukdimensi ini haruslah berkisar dari high self-effacement (0) ke high monumentalism (100),bukan sebaliknya seperti yang dikemukakanoleh Hofstede et al. (2008). Skenario serupajuga diterapkan untuk pembuktian argumenpeneliti dalam dimensi ini, dengan hasil sebagaiberikut:

label 3.Simulasi Perhitungan Skor Dimensi Monumentalism versus Sell-Effacement

Kondisi untuk Kundisi untukPcrtanyaan Indikaror Mcrcflcksikau Skor Maksimurn Skor i\lak~il11ul11

Monumentolism Sel{-Efft'L"1!1II1!1I1ml3 Murah hati kepada orang lain. Monurnentalism I Sangat 5 Tidak pcnting

pentinzml4 Kcscdcrhanaan : rcndah hati, Self-Effacement 5 Tidak pcnting I S~I~g,H pcnting

Icenderung menyembunyikankelebihan y<lng Anda milikidaripada menunj ukkannya terang-terangan kepada orang lain.

m21 Seberapa pentingkah agama Monumentalism I Sangat 5 Tiduk rentingdalarn kehidupan Anda? penting o·

11122 Seberapa bangga Anda menjadi Monumental ism 5 Sangat I Tidal; hLlnggamcnjadi Warga Ncgara dari bangg:1 ~alllj~ :,cK;dinezara Anda'

formula MON - 35(m14 - 11113) + 25(11122-m21) + Ctrno)

Skenario perhitunzan denaan nilai konstan nol (0) 1~0 140"Vlonumentalistu "Sdl"-Ern,,:el1l1..'lll.stands for a society sianti.; Ior a SO(ICI~

\\ hich rewards people \\ hich 1'1..'\\ ards hllnlllll~who art". and 11exlhilil~ ..

Definisi (Hofstede et al., 2008) metaphoricallyspeaking. likemonuments proudand unchanaeable ..

----------------- Jurnal BisnisSTRAlRil • Vol. 24 No.1 Juli 2015 7

Guna mencapai skor monumentalismmaksimal, responden haruslah menganggapkemurahan hati (m13) sebagai sangat penting(skor 1). Hal ini karena masyarakatmonumentalis menempatkan pencapaian statussosial sebagai sesuatu yang sangat penting,dan percaya bahwa bermurah hati kepada oranglain akan meningkakan status mereka dimasyarakat (Minkov, 2011). Masyarakatmonumentalis ingin terlihat "besar", tidak "kecil",sehingga, mereka menganggap kesederhanaansebagai hal yang kurang penting (skor 5).Karena agama merupakan faktor penentumasyarakat monumentalis, skor pertanyaan m21haruslah meretlekskanpanoanqan respondenbahwa agama merupakan faktor yang sangatpenting dalam hidup mereka (skor 1). Kemudian,responden haruslah memiliki rasa nasionalismedan kebanggaan yang tinggi terhadapnegaranya, yang direfieksikan dengan skor 5.

KESIMPUlANSangatlah menarik bahwa hingga saat

ini kesalahan perhitungan di VSM 08 tidakpernah disadari oleh peneliti-peneliti lain.

Jurnal Bisnis STRATEGI • Vol, 24 No. 1 Juli 2015

PERHITUNGAN NILAI BUDAYADENGAN MENGGUNAKAN VAlUE SURVEY MODULE 2008:

SEBUAH TELAAH KRInS

Bahkan, Hofstede dan Minkov (2013) baru-baru ini juga telah mengeluarkan VSM 2013yang memuat ubahan kecil dari VSM 08.Dimensi monumentalisme dalam VSM 2013diputuskan untuk ditiadakan karena eratberhubungan dengan dimensi short-termorientation (Hofstede dan Minkov, 2013).Uniknya, formula perhitungan dimensiindulgence versus restraint masih tetap samaseperti formula dalam VSM 08, berkisar darihigh indulgence ke high restraint.

Hofstede dan Minkov (2013) sepertinyatidak menyadari bahwa terdapat kesalahanperhitungan seperti yang telah ditampilkan dalampenelitian ini, atau, mereka mengasumsikan 'bahwa setiap pengguna VSM adalah individuyang memiliki pemahaman menyeluruh terhadapperkembangan dari masinq-masinq indicator(sejak VSM 80) dan memiliki kesadaran yangcukup tinggi dalam menghitung formula dimensiini. Apapun alasannya, permasalahan terkaitdengan formula perhitungan VSM seperti yangtelah dijelaskan dalam penelitian ini haruslahmenjadi peringatan bagi setiap pengguna VSMdi masa yang akan datang.

PERHI1UNGAN NILAI BUDAYADENGAN MENGGUNAKAN VALUE SURVEY MODULE 2008:SEBUAH TELAAH KRITIS

DAFTAR PUSTAKA

Berry, JW, Poortinga, YH, Segal, MH & Dasen, PRo 1992, Cross-cultural Psychology, CambridgeUniversity Press, USA.

Brislin, RW. 1970, 'Back-Translation for Cross-Cultural Research', Journal of Cross-CulturalPsychology, vol. 1, no. 3, pp. 185-216.

GLOBE Project. 2006a, Research Survey Form Alpha. Retrieved 25 September 2013, fromhttp://www.hangeslab.umd.edu/indexJiles/GLOBE]hase_2 _Alpha _ Questionnaire.pdf.

GLOBE Project. 2006b, Research Survey Form Beta. Retrieved 25 September 2013, fromhttp://www.hangeslab.umd.edu/indexJiles/GLOBE]hase_2 _ Beta_ Questionnaire.pdf.

Hall, ET & Hall., MR. 1990, Understanding Cultural Differences: Germans, French, and Americans,Intercultural Press. Inc., Yarmouth ME.

Hofstede, G. 1980, Culture's "onseouences: International Differences in Work Related Behavior,SAGE Publication, New York.

Hofstede, G. 1994, Value Survey Module 1994 Manual. Retrieved 10 October 2013 from http:!/www.geerthofstede.com/media/229/manualvsm08.doc.

Hofstede, G. 2001, Culture's Consequences: Comparing Values, Behaviors, Institutions, andOrganizations Across Nations, 2nd edn, Sage, Thousand Oaks, CA.

Hofstede, G. 2002, The Pitfalls of Cross-National Survey Research: A Reply to the Article bySpector et a/. on the Psychometric Properties of the Hofstede Values Survey Module1994. Applied Psychology, vol. 51, no. 1, pp. 170-173.

Hofstede, G & Bond, MH. 1988, 'The Confucius Connection: From Cultural Roots to EconomicGrowth', Organizational Dynamics, vol. 16, no. 4, pp. 4-21.

Hofstede, G, Hofstede, GJ & Minkov, M. 2010, Cultures and organizations: Software for themind, 3rd edn, McGraw-HilI.

Hofstede, G, Hofstede, GJ, Minkov, M & Vinken, H. 2008, Value Survey Module 2008 Manual.Retrieved 16 January 2013 from http://www.geerthofstede.com/media/229/manualvsm08.doc.

Hofstede, G., & Minkov, M. 2013, Value Survey Module 2013 Manual. Retrieved 16 January2014, from http://www.geerthofstede.com/media/2186/Manual%20VSM%20%202013%202013%2008%2025.docx.

Khan, ES. 2007. Understanding the Impact of Work-Related National Cultural Values andReligiosity on Work-Related Safety Perceptions and Behavior. Unpublished DoctoralDissertation, University of Wisconsin, Madison.

-------------- Jumal Bisnis STRATEG) • Vol. 24 No.1 Juli 2015 9

PERHITUNGAN NILAI BUDAYADENGAN MENGGUNAKAN VALUE SURVEY MODULE 2008

SEBUAH TELAAH KRInS

Kluckhohn, GL & Strodtbeck, FL. \961, Variations in Value Orientations, Row, Peterson andCompany, Evanston, Illinois.

Minkov, M. 2011, Cultural Differences in a Globalizing World, Emerald.

Nakata, C & Sivakumar, K. 1996, 'National Culture and New Product Development: An IntegrativeReview', Journal of Marketing, vol. 60, no. 1, pp. 61-72.

Perdhana, M.S. 2014, Cultural Values and Leadership Styles of Managers in Indonesia: Javaneseand Chinese Indonesians. Unpublished Doctoral Dissertation, Deakin University,Melbourne, VIC.

Schwartz, SH. 1992, 'Universals in the Content and Structure of Values: Theory and EmpiricalTests in 20 Countries', in Advances in Experimental Social Psychology, vol. 25, ed.M lanna, Academic Press, New York, pp. 1-65.

Trompenaars, F.1993, Riding the Waves of Culture: Understanding Cultural Diversity in Business,Economist Books, London.

, Jurnal Bisnis STRATEGI • Vol. 24 No. 1 Juli 2015