Upload
mipakimia
View
187
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
5/14/2018 Perhitungan Termokimia - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/perhitungan-termokimia-55a757b178fc6 1/7
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
4.1.1 Penentuan Tetapan Kalorimeter
T1 = 28,50C
= 301,5 K
T2 = 49,50C
= 322,5 K
Vtot = 100 mL
y= -0,278 x +310,0
t(menit)
T0C T (K) T regresi (K)
0,5 37 310 309,861
1 36,8 309,8 309,722
1,5 36,5 309,5 309,583
2 36,4 309,4 309,444
2,5 36,2 309,2 309,305
3 36,1 309,1 309,166
3,5 36 309 309,027
4 35,9 308,9 308,888
4,5 35,8 308,8 308,749
5 35,7 308,7 308,61
4.1.2 Penentuan Kalor Penetralan
T1 =T2 = 300C = 303 K
Vtot = 100 mL
y = -0,106x+305,1
t (menit) T0C T (K) T regresi (K)
0,5 32,2 305,2 305,047
1 32 305 304,994
1,5 31,9 304,9 304,941
2 31,8 304,8 304,888
2,5 31,8 304,8 304,835
3 31,8 304,8 304,782
3,5 31,7 304,7 304,729
5/14/2018 Perhitungan Termokimia - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/perhitungan-termokimia-55a757b178fc6 2/7
4 31,7 304,7 304,676
4,5 31,7 304,7 304,623
5 31,6 304,6 304,57
4.2 Grafik
4.2.1 Penentuan Tetapan Kalorimeter
5/14/2018 Perhitungan Termokimia - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/perhitungan-termokimia-55a757b178fc6 3/7
4.2.2 Penentuan Kalor Penetralan
4.3 Perhitungan
4.3.1 Penentuan Tetapan Kalorimeter
W = V x air x CH2O x T1 + T2 - 2Ta
Ta - T1
5/14/2018 Perhitungan Termokimia - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/perhitungan-termokimia-55a757b178fc6 4/7
Dimana :
W = Tetapan kalorimeter (J/K)
V = volume (mL)
air = massa jenis air (g/cm3)
C H2O = kapasitas kalor per gram (4,2 J/Kg)
T1 = suhu air I (K)
T2 = suhu air II (K)
Ta = suhu termal (K)
W = V x air x CH2O x T1 + T2 - 2Ta
Ta - T1
= 100 mL x 1 g/mL x 4,2 J/g K x 301,5 K + 322,5 K - 2 x 310,0 K 310,0 K - 301,5 K
W = 197,647 J/K
4.3.2 Penentuan Kalor Penetralan
HT = - (4,2 m NaCl + W) (T¶ ± T).
1000
V M
Dimana,
HT = Kalor penetralan (J/mol)
m = massa NaCl (g)
M = konsentrasi (M)
V = volume (mL)
T¶ = suhu akhir (K)
HT = - (4,2 x m + W) (T¶ ± T).
1000
V M
5/14/2018 Perhitungan Termokimia - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/perhitungan-termokimia-55a757b178fc6 5/7
= - (4,2 J/g K x 100 g + 197,647 )J/K ) (305,1 K ± 303 K).
1000
50 mL x 1 M
= -25941,174 J/mol = -25,941 kJ/mol
4.4 Pembahasan
Dalam percobaan penetapan kalorimeter dan penetapan kalor penetralan larutan
asam dan basa secara kalorimetri ini menggunakan kalorimeter adiabatik sederhana
yang disusun sendiri dan terdiri dari wadah kaca, gelas kimia, gabus dan bahan
isolator (pecahan plastik) yang berfungsi untuk memperlambat pertukaran kalor
sistem dengan lingkungan. Karena selalu ada pertukaran kalor dengan lingkungan,
maka perlu diadakan koreksi terhadap kalor yang hilang. Pencatatan suhu sistem
setelah pencampuran zat-zat pereaksi dilakukan dengan selang waktu 30 detik
selama 5 menit.
Penentuan tetapan kalorimeter dimulai dengan mengisi akuades pada kalorimeter
lalu membiarkan suhu akuades tersebut mencapai kesetimbangan termal. Sedangkan
pada gelas kimia lain, dipanaskan akuades hingga suhunya mencapai 50°C. Kedua
hal ini dilakukan agar pada saat pencampuran kedua akuades tersebut mudah diamati
perpindahan kalornya. Pada saat akuades yang telah dipanaskan telah mencapai suhu
50°C, akuades tersebut dimasukkan ke dalam kalorimeter, bersamaan dengan itu
stopwatch dinyalakan. Kemudian akuades dalam kalorimeter diaduk perlahan-lahan
dengan menggunakan pengaduk lingkar agar perpindahan kalor dapat berlangsung
dengan cepat. Diukur pula suhu akuades tersebut dengan menggunakan stopwatch
setiap setengah menit selama 5 menit untuk mengetahui perubahan suhu yang terjadi
dan untuk mengadakan koreksi terhadap kalor yang hilang. Pengukuran suhu
dilakukan dengan tujuan untuk melihat pengaruh penambahan air yang neniliki suhu
5/14/2018 Perhitungan Termokimia - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/perhitungan-termokimia-55a757b178fc6 6/7
yang lebih tinggi dengan suhu dalam sistem. Pada saat pengukuran suhu, larutan
diaduk agar cepat bercampur. Dari hasil pengamatan, dapat diketahui bahwa dalam
kalorimeter telah terjadi pertukaran kalor dimana akuades yang dituang duluan
kedalam kalorimeter menyerap panas sedangkan akuades yang dipanaskan terlebih
dahulu melepas kalor sampai tercapai kesetimbangan termal.
Pada percobaan penetapan kalor penetralan ini digunakan larutan asam HCl dan
larutan basa NaOH. Dimana kedua larutan tersebut harus memiliki suhu yang sama,
sebab pada percobaan ini akan ditentukan kalor yang terjadi selama reaksi
berlangsung. Setelah suhu kedua larutan sama, dimasukkan ke dalam kalorimeter
kemudian stopwatch dinyalakan. Larutan dalam kalorimeter diaduk perlahan dengan
pengaduk lingkar agar pertukaran kalornya dapat berlangsung dengan cepat. Diukur
pula suhunya tiap 30 detik selama 5 menit dengan menggunakan stopwatch untuk
mengetahui perubahan suhu dan kalor pada larutan. Perubahan suhu yang terjadi
itulah yang dapat digunakan untuk mengetahui perubahan kalor yang terjadi pada
reaksi tersebut. Setelah itu, ditambahkan indikator metil jingga untuk megetahui
apakah reaksi penetralan berjalan dengan baik atau tidak. Reaksi diketahui berjalan
dengan baik apabila terjadi perubahan warna kuning pada larutan dan juga
penambahan indikator ini dilakukan untuk mengetahui penetralan campuran larutan
asam kuat dan basa kuat secara sempurna. Pada percobaan ini, warna yang muncul
ialah kuning yang berarti reaksi penetralan dalam pencampuran kedua larutan asam
dan basa kurang sempurna.
Semakin besar panas yang dihasilkan maka semakin kecil nilai tetapan
kalorimeter, karena temperatur berbanding terbalik dengan nilai tetapan kalorimeter.
Pada grafik hubungan T dengan t, pada selang waktu menit 0,5 ± 5 mengalami
5/14/2018 Perhitungan Termokimia - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/perhitungan-termokimia-55a757b178fc6 7/7
penurunan suhu, sampai menit ke 5. Dari data yang dihasilkan dapat ditarik
kesimpulan bahwa semakin besar nilai t, makan akan semakin kecil nilai T. Dari
percobaan diperoleh nilai tetapan kalorimeternya adalah 197,647 J/K yang
menunjukkan bahwa terjadi pertukaran kalor dengan lingkungan pada saat reaksi
berlangsung.
Kalor penetralan sebesar -25941,174 J/mol, dimana H bernilai negatif. Hal ini
berarti reaksi penetralan antara asam kuat dan basa kuat adalah reaksi eksoterm.
Panas penetralan berbanding terbalik dengan konsentrasi larutan asam dan basa,
semakin besar konsentrasi larutan, maka semakin kecil panas penetralan.
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh tetapan kalorimeter (W) adalah
197,647 J/K dan diperoleh kalor penetralan HT = -25,941 kJ/mol. Jika
dibandingkan dengan nilai pada teori kalor penetralan, yaitu sebesar -57 kJ/mol
terdapat perbedaan yang cukup besar. Perbedaan ini terjadi mungkin karena
keterlambatan dalam pengukuran suhu sehingga nilai suhu yang diperoleh tidak tepat
dengan suhu sebenarnya, ketidaktelitian praktikan dalam membaca skala termometer
dan pada pencampuran yang tidak volumetris.