26
177 UNIVERSITAS KRISTEN PETRA 5. ANALISA Adapun analisa untuk penentuan kebutuhan tenaga kerja pada masing- masing proses yang terdapat di bagian Finishing & Converting adalah sebagai berikut: 5.1. Analisa untuk Proses Gulung (Rewinding) Analisa proses gulung dilakukan untuk proses gulung di lima mesin gulung yaitu mesin R1 dan R6. Adapun analisa detail untuk masing-masing mesin gulung dapat dilihat pada sub bab di bawah ini. 5.1.1. Analisa Mesin R1 Sebelum melakukan analisa lebih lanjut pada mesin R1 sebaiknya dibahas terlebih dahulu kondisi awal yang terdapat pada mesin R1. Adapun kondisi awal dan hasil analisa mesin R1 akan dibahas pada sub bab di bawah ini. 5.1.1.1. Kondisi Awal Mesin R1 Pada saat penyusun melakukan pengukuran di mesin R1, mesin ini hanya melakukan proses gulung untuk jenis kertas Kraft Bungkus. Untuk proses penggulungan kertas Kraft Bungkus di mesin R1, terdapat 5 operator yang terbagi menjadi: 2 operator bagian katrol, 2 operator bagian mesin, dan 1 operator bagian BS. Di dalam melaksanakan proses penggulungan, masing-masing operator memiliki aktivitas-aktivitas rutin (dapat dilihat pada Peta Kelompok Kerja) dan non rutin (dapat dilihat pada data Work Sampling). 5.1.1.2. Analisa Cara Pembuangan BS di Mesin R1 Sebelum melakukan analisa lebih lanjut mengenai kebutuhan jumlah tenaga kerja, penyusun merasa perlu untuk melakukan analisa terhadap cara pembuangan BS di mesin R1. Terdapat dua cara pembuangan BS di mesin R1 dan kedua cara tersebut telah digambarkan dengan jelas pada Lampiran 13. Pada

Perhitungan waktu baku dan analisa kebutuhan tenaga kerja ... · operator. Adapun cara perhitungan %produktif awal operator adalah sebagai berikut: % Produktif = WaktuProduktif Turunan

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Perhitungan waktu baku dan analisa kebutuhan tenaga kerja ... · operator. Adapun cara perhitungan %produktif awal operator adalah sebagai berikut: % Produktif = WaktuProduktif Turunan

177

UNIVERSITAS KRISTEN PETRA

5. ANALISA

Adapun analisa untuk penentuan kebutuhan tenaga kerja pada masing-

masing proses yang terdapat di bagian Finishing & Converting adalah sebagai

berikut:

5.1. Analisa untuk Proses Gulung (Rewinding)

Analisa proses gulung dilakukan untuk proses gulung di lima mesin

gulung yaitu mesin R1 dan R6. Adapun analisa detail untuk masing-masing mesin

gulung dapat dilihat pada sub bab di bawah ini.

5.1.1. Analisa Mesin R1

Sebelum melakukan analisa lebih lanjut pada mesin R1 sebaiknya

dibahas terlebih dahulu kondisi awal yang terdapat pada mesin R1. Adapun

kondisi awal dan hasil analisa mesin R1 akan dibahas pada sub bab di bawah ini.

5.1.1.1. Kondisi Awal Mesin R1

Pada saat penyusun melakukan pengukuran di mesin R1, mesin ini

hanya melakukan proses gulung untuk jenis kertas Kraft Bungkus. Untuk proses

penggulungan kertas Kraft Bungkus di mesin R1, terdapat 5 operator yang terbagi

menjadi: 2 operator bagian katrol, 2 operator bagian mesin, dan 1 operator bagian

BS. Di dalam melaksanakan proses penggulungan, masing-masing operator

memiliki aktivitas-aktivitas rutin (dapat dilihat pada Peta Kelompok Kerja) dan

non rutin (dapat dilihat pada data Work Sampling).

5.1.1.2. Analisa Cara Pembuangan BS di Mesin R1

Sebelum melakukan analisa lebih lanjut mengenai kebutuhan jumlah

tenaga kerja, penyusun merasa perlu untuk melakukan analisa terhadap cara

pembuangan BS di mesin R1. Terdapat dua cara pembuangan BS di mesin R1 dan

kedua cara tersebut telah digambarkan dengan jelas pada Lampiran 13. Pada

Page 2: Perhitungan waktu baku dan analisa kebutuhan tenaga kerja ... · operator. Adapun cara perhitungan %produktif awal operator adalah sebagai berikut: % Produktif = WaktuProduktif Turunan

178

UNIVERSITAS KRISTEN PETRA

gambar tersebut sudah terlihat dengan jelas bahwa cara yang paling efektif adalah

cara pembuangan ke-2 dimana pengerjaannya tidak terlalu rumit dan cepat tetapi

ada kelemahannya. Adapun kelemahannya adalah apabila menggunakan cara ke-

2, keranjang BS akan lebih cepat penuh daripada cara ke-1 yang mengakibatkan

operator akan lebih sering membuang isi keranjang BS ke lokasi pembuangan

daripada cara ke-1. Hal ini penting untuk diperhitungkan mengingat lama waktu

pembuangan isi keranjang BS ke lokasi pembuangan sangat lama yaitu 489 detik

(± 8 menit).

Setelah melakukan pengamatan, penyusun dapat mengetahui bahwa

frekuensi untuk membuang isi keranjang BS ke lokasi pembuangan apabila

menggunakan cara pembuangan BS ke-1 adalah sebanyak 1-2 kali dalam sehari

sedangkan apabila menggunakan cara ke-2 adalah sebanyak 2-3 kali dalam sehari.

Dari pertimbangan frekuensi pembuangan BS di atas yang ternyata hanya terpaut

1-2 kali pembuangan maka cara ke-2 yang akan digunakan dalam pembuatan Peta

Kelompok Kerja. Selain itu, waktu pembuangan BS yang hanya sekitar 8 menit

dapat dilakukan oleh operator selama proses penggulungan kertas berjalan (sekitar

42 menit) sehingga tidak mengganggu aktivitas yang rutin. Jadi sebenarnya

frekuensi pembuangan BS ke lokasi pembuangan sampai tiga kali dalam sehari

tidaklah menjadi masalah.

5.1.1.3. Analisa Kebutuhan Tenaga Kerja Mesin R1

Untuk melakukan analisa jumlah kebutuhan tenaga kerja di mesin R1

untuk proses penggulungan kertas Kraft Bungkus, terlebih dahulu harus

melakukan perhitungan presentase produktif (%produktif) awal masing-masing

operator. Adapun cara perhitungan %produktif awal operator adalah sebagai

berikut:

% Produktif = Waktu Pr oduktif TurunanJam Kerja

× (5.1)

dimana: Waktu Produktif = waktu dimana operator melakukan aktivitas

Turunan = jumlah jumbo roll hasil yang dihasilkan dalam 1

shift

Jam Kerja = jam kerja operator dalam 1 shift (=8 jam)

Page 3: Perhitungan waktu baku dan analisa kebutuhan tenaga kerja ... · operator. Adapun cara perhitungan %produktif awal operator adalah sebagai berikut: % Produktif = WaktuProduktif Turunan

179

UNIVERSITAS KRISTEN PETRA

Dengan asumsi dalam satu shift mesin R1 untuk proses penggulungan

Kraft Bungkus dapat menghasilkan 8 turunan maka hasil perhitungan %produktif

untuk masing-masing operator mesin R1 adalah sebagai berikut:

Tabel 5.1. Presentase Produktif Awal Operator Mesin R1

Operator Waktu Produktif (detik) % ProduktifKatrol 1 541 15.03% Katrol 2 541 15.03% Mesin 1 281 7.81% Mesin 2 369 10.25%

BS 265 11.04%

Bila dilihat dari %produktif di atas, dapat dilihat bahwa semua operator memiliki

%produktif rata-rata yang masih rendah yaitu hanya sebesar 11.832% sedangkan

%produktif yang paling tinggi hanya sebesar 16%. Oleh karena itu, penyusun

mencoba untuk melakukan pengalihan tugas antar operator dan penambahan tugas

untuk operator.

Menurut pengamatan penyusun, operator yang mungkin tugasnya dapat

dialihkan adalah operator BS karena ada beberapa alasan antara lain:

• Untuk proses pembuangan BS tidak membutuhkan keahlian yang tinggi,

sedangkan untuk operator katrol dan mesin harus memiliki keahlian yang

cukup di dalam melakukan tugasnya. Jadi apabila operator katrol atau mesin

diberi tugas pembuangan BS maka tugas pembuangan BS tersebut masih

dapat dilakukan dengan baik dan resiko yang ada rendah, tetapi apabila

operator pembuangan diberi tugas katrol atau mesin akan memberikan resiko

yang cukup tinggi misalnya jumbo roll hasil cacat, katrol dapat

membahayakan operator lain, dan lain-lain.

• Selama melakukan pengamatan, operator BS yang lebih banyak waktu

menganggurnya apabila dibandingkan dengan operator yang lain karena

operator ini tugasnya hanya membuang BS dari bawah mesin. Selain itu,

aktivitas operator BS juga yang paling sedikit sehingga tugasnya lebih mudah

untuk dialihkan.

Page 4: Perhitungan waktu baku dan analisa kebutuhan tenaga kerja ... · operator. Adapun cara perhitungan %produktif awal operator adalah sebagai berikut: % Produktif = WaktuProduktif Turunan

180

UNIVERSITAS KRISTEN PETRA

Berdasarkan pertimbangan di atas, penyusun mencoba untuk mengalihkan tugas

dari operator pembuangan BS ke operator yang lainnya. Untuk pengalihan tugas

dapat dilihat pada Peta Kelompok Kerja Usulan 1 (Lampiran 14).

Secara time analysis, jumlah operator hanya dapat dikurangi 1 operator

saja (yang dikurangi adalah operator pembuangan BS berdasarkan pertimbangan

di atas). Hal ini karena sebagian besar aktivitas di mesin R1 untuk bagian katrol

dan mesin biasanya dilakukan oleh 2 operator jadi data yang diperoleh oleh

penyusun adalah data aktivitas yang dilakukan oleh 2 operator sehingga tidak

mungkin melakukan pengurangan lebih dari satu operator. Selain itu, penarikan

kertas ke mesin dari belakang ke depan membutuhkan 4 operator seperti terlihat

pada Peta Kelompok Kerja (Lampiran 14).

Apabila secara time analysis tidak mungkin melakukan pengurangan

operator sebanyak 2 operator tetapi apabila secara technical analysis, hal tersebut

mungkin untuk dilakukan. Untuk aktivitas-aktivitas operator mesin yang biasanya

dilakukan oleh 2 operator, penyusun pernah melihat dan mendapatkan data

aktivitas tersebut dimana dikerjakan oleh 1 operator sehingga penyusun mencoba

menyusun usulan dimana operator yang akan dikurangi adalah 2 operator (dari 5

operator menjadi 3 operator → aktivitas operator mesin dilakukan oleh 1 orang).

Kendala yang dihadapi adalah data waktu aktivitas operator mesin yang dilakukan

oleh 1 operator sangatlah sedikit. Untuk mengatasi kendala ini, penyusun

membuat 2 alternatif usulan dimana apabila waktu yang diperoleh tersebut jauh

menyimpang dari keadaan yang sesungguhnya.

Kendala yang lainnya adalah proses penarikan kertas yang biasanya

membutuhkan 4 operator, apabila dikurangi menjadi 3 operator maka akan

menjadi masalah. Untuk proses penarikan ini, penyusun juga pernah melihat

proses penarikan kertas ke mesin dari belakang ke depan dilakukan oleh 3

operator dan penyusun melihat hal itu tidak menjadi masalah (waktu

pengerjaannya akan sama dengan apabila dilakukan oleh 4 operator) tetapi

penyusun tidak memiliki data waktunya sehingga penyusun mencoba menjelaskan

proses penarikan bagaimana bila dilakukan oleh 3 operator. Proses penarikan akan

dijelaskan lebih lanjut di bawah ini.

Page 5: Perhitungan waktu baku dan analisa kebutuhan tenaga kerja ... · operator. Adapun cara perhitungan %produktif awal operator adalah sebagai berikut: % Produktif = WaktuProduktif Turunan

181

UNIVERSITAS KRISTEN PETRA

Adapun proses penarikan kertas yang dilakukan oleh 4 operator (awal)

adalah sebagai berikut:

Gambar 5.1. Proses Penarikan Kertas di Mesin R1 oleh 4 Operator

Pada proses penarikan awal ini, 2 operator bertugas untuk memutar

jumbo roll sampai terulur, kemudian diterima oleh operator penerima (receiving)

dan akhirnya akan diberikan kepada operator yang ada di depan. Sedangkan

proses penarikan yang dilakukan oleh 3 operator adalah sebagai berikut: 2

operator memutar jumbo roll hingga terulur kertasnya agak panjang sampai

menjuntai ke lantai kemudian salah satu dari operator yang memutar jumbo roll

lari turun ke bawah dan kemudian menarik dari bawah ke depan mesin. Menurut

penyusun kedua cara ini akan menghasilkan waktu pengerjaan yang sama karena

pada proses penarikan awal operator yang bertugas menerima di bawah harus

menunggu kedua operator pemutar untuk memutar jumbo roll, operator tersebut

hanya memegang kertas dan berjalan perlahan bersamaan dengan terulurnya

kertas. Seharusnya hal ini tidak perlu dilakukan karena kertas dapat dibiarkan

menjuntai ke lantai tanpa harus dipegangi. Jadi proses penarikan oleh 3 operator

dapat dilakukan tanpa mengganggu proses yang lainnya (waktu pengerjaan akan

sama dengan proses penarikan oleh 4 operator). Proses penarikan oleh 3 operator

akan dapat dilihat lebih jelas pada gambar di bawah ini.

up

Person 1

Person 2

Mesin R1

Receiving

Person 3

JumboRoll

Page 6: Perhitungan waktu baku dan analisa kebutuhan tenaga kerja ... · operator. Adapun cara perhitungan %produktif awal operator adalah sebagai berikut: % Produktif = WaktuProduktif Turunan

182

UNIVERSITAS KRISTEN PETRA

Gambar 5.2. Proses Penarikan Kertas di Mesin R1 oleh 3 Operator

Untuk pengurangan operator, yang akan dikurangi adalah operator BS

dan operator katrol 2. Beberapa pertimbangan di dalam pengalihan tugas operator

pembuangan BS dan operator katrol adalah karena pekerjaan operator BS dan

katrol merupakan pekerjaan yang masih dapat dikuasai oleh operator mesin

sedangkan kedua operator tersebut tidak mungkin untuk menguasai keadaan

mesin karena belum terbiasa dan tidak mengetahui detail dari mesin tersebut..

Selain itu, operator mesin 2 tidak dapat dihilangkan karena pada saat operator

mesin 1 istirahat maka operator mesin 2 yang akan menggantikan untuk

mengoperasikan mesin mengingat waktu istirahat operator bergantian. Jadi

nantinya operator mesin 2 akan menggantikan tugas operator katrol 2 dan juga

menerima pengalihan tugas dari operator BS.

Alasan lain mengapa pengalihan tugas dilakukan kepada operator mesin

2 dan katrol adalah karena untuk operator mesin 1 tidak mungkin untuk dilakukan

pengalihan atau penambahan tugas karena besarnya kegiatan non rutin untuk

operator mesin R1. Mengenai adanya kegiatan yang non rutin seharusnya

dilakukan pengamatan work sampling tetapi karena keterbatasan waktu dan mesin

R1 rusak maka pengamatan work sampling tidak dapat dilakukan. Jadi untuk

pertimbangan besarnya aktivitas non rutin untuk operator mesin dapat digunakan

data dari mesin R2 (proses penggulungan kertas kraft bungkus) sebagai acuan saja

karena data work sampling hanya sebagai bukti bahwa operator mesin 1 kegiatan

up

Person 1

Person 2

Mesin R1

Person 2

Person 3

JumboRoll

Page 7: Perhitungan waktu baku dan analisa kebutuhan tenaga kerja ... · operator. Adapun cara perhitungan %produktif awal operator adalah sebagai berikut: % Produktif = WaktuProduktif Turunan

183

UNIVERSITAS KRISTEN PETRA

non rutinnya sangat tinggi dan tidak mungkin untuk dilakukan penambahan tugas.

Di samping itu, tugas dan tanggung jawab operator mesin adalah sama.

Data work sampling dari mesin R2 yang dapat digunakan untuk

penganalisaan aktivitas non rutin di mesin R1 hanyalah operator mesin karena

operator yang lain tugas dan tanggung jawabnya berbeda antar mesin sehingga

tidak dapat disamakan. Jadi besarnya %produktif operator mesin jika sudah

ditambahkan dengan %produktif non rutin adalah sebagai berikut:

%produktif operator mesin = 7.81% + 63.86% = 71.67%

Dari hasil perhitungan di atas terlihat bahwa %produktif operator mesin sudah

cukup tinggi sehingga tidak dapat dilakukan penambahan tugas lagi bagi operator

mesin pada saat proses penggulungan berjalan, tetapi apabila dilakukan

penambahan tugas pada saat mesin mati tidaklah menjadi masalah.

Perubahan-perubahan yang dilakukan di dalam usulan 1 (Lampiran 14)

adalah sebagai berikut:

• Proses penarikan awal yang dilakukan oleh 4 operator menjadi 3 operator

seperti yang dijelaskan di atas. Pada awalnya yang melakukan proses

penarikan adalah operator katrol (2 orang), operator BS, dan operator mesin 2

sedangkan proses penarikan usulan akan dilakukan oleh operator katrol 1,

operator mesin 2, dan operator mesin 1.

• Operator mesin 2 akan mengambil alih tugas operator katrol 2.

• Pada awalnya proses pembuangan BS dilakukan pada saat setelah mesin mati

(selesai melakukan proses penggulungan) dan di tengah-tengah proses

penggulungan, sedangkan setelah adanya pengalihan tugas, pembuangan BS

dilakukan pada saat awal proses penggulungan dan di tengah-tengah proses

penggulungan. Hal ini disebabkan oleh pengalihan tugas yang diberikan

kepada operator katrol dimana pada saat akhir proses penggulungan, operator

katrol memiliki tugas utama yang harus dilakukan dan tidak dapat ditunda

sedangkan untuk pembuangan BS masih dapat ditunda. Jadi pembuangan BS

dilakukan setelah proses katrol selesai sehingga tidak mengganggu jalannya

proses permesinan.

• Operator mesin 1 akan melakukan aktivitas membuka jack core, menyobek

jumbo roll hasil, menurunkan jumbo roll hasil, dan meletakkan paper core di

Page 8: Perhitungan waktu baku dan analisa kebutuhan tenaga kerja ... · operator. Adapun cara perhitungan %produktif awal operator adalah sebagai berikut: % Produktif = WaktuProduktif Turunan

184

UNIVERSITAS KRISTEN PETRA

mesin sendirian dimana setelah dilakukan pengujian ternyata aktivitas-

aktivitas tersebut kecuali membuka jack core waktu pengerjaannya sama

apabila dilakukan oleh 1 atau 2 operator. Sedangkan untuk aktivitas membuka

jack core, waktu pengerjaannya akan menjadi lebih lama. Tetapi hal ini

tidaklah menjadi masalah karena operator mesin 1 masih harus menunggu

operator katrol menaikkan jumbo roll baru operator mesin dapat bekerja

kembali (masih terdapat delay selama 25 detik).

• Aktivitas packing dilakukan oleh 1 operator (hanya operator mesin 1). Hal ini

juga tidak menjadi masalah karena seperti terlihat pada Peta Kelompok Kerja,

operator mesin 1 masih harus menunggu proses penaikan jumbo roll. Tetapi

dapat juga aktivitas packing dilakukan secara bergantian oleh operator lain

selama proses gulung berjalan. Penambahan tugas ini dapat dilakukan karena

penambahan tugas terjadi pada saat proses gulung belum berjalan (operator

mesin masih menunggu jumbo roll siap).

Perubahan-perubahan yang dilakukan di dalam usulan 2 (Lampiran 15)

pada dasarnya sama dengan usulan 1 yang berbeda hanyalah aktivitas operator

mesin 1. Pada usulan 2 ini diperkirakan waktu pelaksanaan aktivitas membuka

jack core, menyobek jumbo roll hasil, menurunkan jumbo roll hasil, dan

meletakkan paper core di mesin sendirian menyimpang dari waktu yang diperoleh

oleh penyusun mengingat sedikitnya data yang diperoleh oleh penyusun. Jadi

pada usulan 2 lebih menekankan pada bahwa walaupun waktu pelaksanaan

aktivitas operator mesin 1 menyimpang tetap tidak akan mengganggu proses

penggulungan kertas. Perubahan yang terjadi adalah aktivitas packing dialihkan

ke operator katrol pada saat proses penggulungan kertas berjalan karena operator

katrol harus menyelsaikan tugas utamanya terlebih dahulu.

Perubahan-perubahan yang terjadi di atas sebenarnya tidak menjadi

masalah karena apabila dilihat pada gambar Peta Kelompok Kerja walaupun ada

pengurangan jumlah operator, pengalihan, dan penambahan tugas operator masih

mempunyai waktu delay yang cukup lama (± 38 menit). Waktu delay ini

disebabkan oleh waktu proses penggulungan yang agak lama.

Setelah melakukan pengalihan tugas, perlu dihitung kembali %produktif

operator untuk mengetahui seberapa efektif usulan yang telah dibuat. Adapun

Page 9: Perhitungan waktu baku dan analisa kebutuhan tenaga kerja ... · operator. Adapun cara perhitungan %produktif awal operator adalah sebagai berikut: % Produktif = WaktuProduktif Turunan

185

UNIVERSITAS KRISTEN PETRA

perhitungan %produktif operator setelah usulan 1 dilakukan adalah sebagai

berikut (perhitungan dilakukan dengan menggunakan rumus seperti di atas):

Tabel 5.2. Perbandingan Presentase Produktif Operator Mesin R1 untuk Usulan 1

Operator %Produktif Awal %Produktif Akhir Peningkatan %Produktif

Katrol 1 15.03% 15.03% 0.00% Katrol 2 15.03% - - Mesin 1 7.81% 13.53% 5.72% Mesin 2 10.25% 19.69% 9.44%

BS 11.04% - -

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa %produktif untuk operator mesin 1 dan

mesin 2 meningkat karena adanya perubahan yang dilakukan. Hal ini tentu saja

akan mengakibatkan meningkatnya juga rata-rata %produktif operator di mesin

R1 yaitu mengalami peningkatan sebesar 4.25% (menjadi 16.08%). Selain itu,

perubahan ini dapat dikatakan efektif karena dapat mengurangi jumlah operator

sebanyak 2 operator sehingga jumlah operator mesin R1 hanya tinggal 3 operator

saja.

Sedangkan perhitungan %produktif operator setelah usulan 2 dilakukan

adalah sebagai berikut:

Tabel 5.3. Perbandingan Presentase Produktif Operator Mesin R1 untuk Usulan 2

Operator %Produktif Awal %Produktif Akhir Peningkatan %Produktif

Katrol 1 15.03% 20.19% 5.16% Katrol 2 15.03% - - Mesin 1 7.81% 7.67% - 0.14% Mesin 2 10.25% 19.69% 9.44%

BS 11.04% - -

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa %produktif untuk operator katrol 1 dan

mesin 2 meningkat karena adanya perubahan yang dilakukan. Tetapi untuk

operator mesin 1 mengalami penurunan %produktif. Hal ini tidak menjadi

masalah karena penurunan %produktif ini dikarenakan pengalihan tugas operator

mesin 1 kepada operator katrol 1 yang disebabkan oleh adanya pemberian waktu

Page 10: Perhitungan waktu baku dan analisa kebutuhan tenaga kerja ... · operator. Adapun cara perhitungan %produktif awal operator adalah sebagai berikut: % Produktif = WaktuProduktif Turunan

186

UNIVERSITAS KRISTEN PETRA

keleluasaan untuk adanya data waktu yang menyimpang. Walapun demikian, rata-

rata %produktif operator di mesin R1 tetap akan mengalami peningkatan sebesar

4.018% (menjadi 15.85%). Selain itu, perubahan ini dapat dikatakan efektif

karena dapat mengurangi jumlah operator sebanyak 2 operator sehingga jumlah

operator mesin R1 hanya tinggal 3 operator saja.

5.1.2. Analisa Mesin R6

Untuk mesin R6, penyusun melakukan pengamatan untuk dua jenis

kertas yaitu: Hand Towel dan Sandwich Ribbed Kraft sehingga untuk

penganalisaan akan dibahas satu per satu pada sub bab di bawah ini.

5.1.2.1. Analisa Mesin R6 untuk Proses Penggulungan Hand Towel

Untuk kondisi awal pada proses penggulungan Hand Towel di mesin R6,

terdapat 4 operator yang terbagi menjadi: 2 operator bagian katrol dan packing,

serta 2 operator bagian mesin. Di dalam melaksanakan proses penggulungan,

masing-masing operator memiliki aktivitas-aktivitas rutin (dapat dilihat pada Peta

Kelompok Kerja) dan non rutin (dapat dilihat pada data Work Sampling).

Untuk melakukan analisa jumlah kebutuhan tenaga kerja di mesin R6

untuk proses penggulungan Hand Towel, terlebih dahulu harus melakukan

perhitungan %produktif awal masing-masing operator (dengan menggunakan

rumus seperti di atas → sama seperti perhitungan %produktif mesin R1). Dengan

asumsi dalam satu shift mesin R6 untuk proses penggulungan Hand Towel dapat

menghasilkan 10 turunan maka hasil perhitungan %produktif untuk masing-

masing operator mesin R6 untuk proses penggulungan Hand Towel adalah

sebagai berikut:

Tabel 5.4. Presentase Produktif Awal Operator Mesin R6 untuk Proses Penggulungan Hand Towel

Operator Waktu Produktif (detik) % Produktif Katrol 1/ Packi ng 1 1030 35.76% Katrol 2/ Packing 2 1433 49.76%

Mesin 1 570 19.79% Mesin 2 1372 47.64%

Page 11: Perhitungan waktu baku dan analisa kebutuhan tenaga kerja ... · operator. Adapun cara perhitungan %produktif awal operator adalah sebagai berikut: % Produktif = WaktuProduktif Turunan

187

UNIVERSITAS KRISTEN PETRA

Bila dilihat dari presentase produktif di atas, dapat dilihat bahwa semua operator

memiliki rata-rata %produktif cukup yaitu sebesar 38.24% tetapi masih belum

optimal (masih kurang dari 50%) dan %produktif yang paling tinggi sudah

mencapai 50%. Sedangkan %produktif yang paling rendah (=20%) dimiliki oleh

operator mesin 1. Oleh karena itu, penyusun mencoba untuk melakukan

pengalihan tugas antar operator dan penambahan tugas untuk operator untuk dapat

meningkatkan %produktif operator lagi.

Menurut pengamatan penyusun, operator yang mungkin tugasnya dapat

dialihkan adalah operator packing atau katrol karena untuk proses packing dan

katrol tidak membutuhkan keahlian yang tinggi, sedangkan untuk operator mesin

harus memiliki keahlian yang cukup di dalam melakukan tugasnya. Jadi apabila

operator mesin diberi tugas packing maka tugas packing tersebut masih dapat

dilakukan dengan baik dan resiko yang ada rendah, tetapi apabila operator

packing atau katrol diberi tugas operator mesin akan memberikan resiko yang

cukup tinggi misalnya jumbo roll hasil cacat. Berdasarkan pertimbangan tersebut,

penyusun mencoba untuk mengalihkan tugas dari operator katrol 2 atau packing 2

ke operator yang lainnya. Untuk pengalihan tugas dapat dilihat pada Peta

Kelompok Kerja (Lampiran 19).

Secara time analysis, jumlah operator mungkin dapat dikurangi sampai

hanya tinggal 2 operator saja (yang dikurangi adalah operator packing atau katrol

berdasarkan pertimbangan di atas). Hal ini berdasarkan %produktif operator yang

rata-rata masih rendah. Tetapi penyusun tidak dapat semudah itu melakukan

pengurangan jumlah operator sebanyak 2 karena secara technical pengamatan di

lapangan pengurangan tersebut tidak mungkin untuk dilakukan. Menurut

pengamatan penyusun hanya 1 operator yang dapat dikurangi karena banyak

sekali aktivitas katrol dan packing yang harus dilakukan oleh operator mesin R6

dimana untuk kedua aktivitas ini lebih rumit pengerjaannya daripada mesin

gulung yang lain dan juga operator yang melakukan kedua aktivitas tersebut

adalah operator yang sama. Selain itu hal yang penting untuk diperhatikan adalah

proses penggulungan kertas dari satu siklus ke siklus yang lain tidak boleh

terlambat. Jadi apabila mempertimbangkan hal tersebut maka jumlah operator

yang dapat dikurangi hanyalah 1 operator saja (dapat dilihat pada Lampiran 19).

Page 12: Perhitungan waktu baku dan analisa kebutuhan tenaga kerja ... · operator. Adapun cara perhitungan %produktif awal operator adalah sebagai berikut: % Produktif = WaktuProduktif Turunan

188

UNIVERSITAS KRISTEN PETRA

Pertimbangan lain yang harus diperhatikan adalah adanya aktivitas

penyambungan kertas yang putus dimana untuk melakukan aktivitas

penyambungan kertas dibutuhkan 3 operator (aktivitas penyambungan dapat

dilihat pada Lampiran 20) karena setiap jumbo roll hasil harus ditangani oleh satu

operator agar proses penggulungan selanjutnya tidak terganggu dan adanya

aktivitas non rutin yang harus dilakukan oleh operator. Untuk perhitungan

aktivitas non rutin ini seharusnya dilakukan pengukuran dengan work sampling.

Tetapi hal ini tidak dapat dilakukan karena pada saat akan dilakukan pengamatan

work sampling, mesin R6 tidak melakukan penggulungan Hand Towel lagi tetapi

kertas Sandwich Ribbed Kraft sedangkan hasil work sampling dari kertas SRK ini

tidak dapat disamakan dengan kertas Hand Towel karena aktivitas yang dilakukan

untuk melakukan proses penggulungan kedua jenis kertas ini sangatlah berbeda.

Jadi berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas, tugas operator

katrol 2 yang akan dialihkan operator katrol 1 dan dibantu oleh operator mesin 2.

Beberapa pertimbangan di dalam pengalihan tugas operator packing 2 ke operator

katrol adalah:

• Operator katrol 1 dan mesin 2 adalah operator yang memang mungkin untuk

diberi penambahan tugas.

• Untuk operator mesin 1 walaupun %produktifnya masih rendah tetap tidak

dapat diberi tambahan tugas karena selama proses penggulungan operator

mesin tersebut tidak menganggur tetapi memiliki kegiatan non rutin seperti:

mengecek keadaan kertas, menyetel as, menulis laporan, dan lain-lain.

Untuk mendukung technical analysis mengenai presentase besarnya

kegiatan non rutin untuk setiap operator terutama untuk operator mesin, penyusun

melakukan pengukuran work sampling. Karena tidak adanya data work sampling

mesin R6 untuk proses penggulungan Hand Towel maka tidak dapat dibuktikan

besarnya % aktivitas non rutin dari operator mesin 1. Tetapi hal ini tidaklah

menjadi masalah karena operator mesin 1 tugasnya sama seperti operator mesin

yang lainnya yang telah dibuktikan besarnya presentase aktivitas non rutinnya.

Pengalihan tugas operator katrol 2 ke operator katrol 1 dan mesin 2

mengakibatkan sedikit perubahan terhadap sistem kerja operator katrol 1 dan

mesin 2. Perubahan tersebut adalah tugas operator katrol 2 yaitu aktivitas

Page 13: Perhitungan waktu baku dan analisa kebutuhan tenaga kerja ... · operator. Adapun cara perhitungan %produktif awal operator adalah sebagai berikut: % Produktif = WaktuProduktif Turunan

189

UNIVERSITAS KRISTEN PETRA

membersihkan BS as core diberikan kepada operator katrol 1 dan dilakukan

setelah operator katrol 1 menyelesaikan tugas utamanya terlebih dahulu. Tugas

operator katrol 2 yang lain adalah aktivitas packing dimana aktivitas packing ini

akan dialihkan sebagian besar kepada operator mesin 2 dan sebagian kecil

dialihkan ke operator katrol 1.

Selain melakukan pengurangan operator di mesin R6 untuk proses

penggulungan Hand Towel, penyusun juga mengusulkan adanya perbaikan sistem

kerja yaitu untuk aktivitas membersihkan BS di as core yang semula dilakukan di

atas mesin setelah proses penggulungan selesai dialihkan pada saat proses

penggulungan berjalan. Hal ini dapat mempercepat proses proses penggulungan

yang selanjutnya dimana apabila aktivitas ini dilakukan di atas mesin maka

aktivitas meletakkan jumbo roll ke unwinstand tidak dapat segera dilakukan

(harus menunggu operator yang melakukan aktivitas membersihkan BS as core)

sehingga secara otomatis proses penggulungan dapat segera dilakukan. Perbaikan

yang lainnya adalah untuk aktivitas pemasangan paper core ke as core mesin dan

aktivitas memasukkan as core ke mesin yang biasanya dilakukan setelah proses

gulung selesai dialihkan pada saat sebelum proses gulung selesai. Apabila hal ini

dilakukan maka akan mempercepat proses penurunan jumbo roll hasil.

Setelah melakukan pengalihan tugas seperti dijelaskan di atas, perlu

dihitung kembali %produktif operator untuk mengetahui seberapa efektif usulan

yang telah dibuat. Adapun perhitungan %produktif operator setelah usulan

dilakukan adalah sebagai berikut:

Tabel 5.5. Perbandingan Presentase Produktif Operator Mesin R6 untuk Hand Towel

Operator %Produktif Awal %Produktif Akhir Peningkatan %Produktif

Katrol 1/ Packing 1 35.76% 63.99% 28.23% Katrol 2/ Packing 2 49.76% - -

Mesin 1 19.79% 22.57% 2.78% Mesin 2 47.64% 67.99% 20.35%

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa peningkatan %produktif dialami

oleh semua operator mesin R6. Hal ini tentu saja juga akan meningkatkan rata-rata

%produktif dari operator mesin R6 untuk proses penggulungan Hand Towel yaitu

Page 14: Perhitungan waktu baku dan analisa kebutuhan tenaga kerja ... · operator. Adapun cara perhitungan %produktif awal operator adalah sebagai berikut: % Produktif = WaktuProduktif Turunan

190

UNIVERSITAS KRISTEN PETRA

sebesar 13.28%. Perubahan yang dilakukan dapat dikatakan cukup efektif karena

dapat mengurangi jumlah operator dari 4 operator menjadi 3 operator dengan

tidak mengganggu jalannya proses penggulungan kertas bahkan dapat

mempercepat proses penggulungan yang selanjutnya.

5.1.2.2. Analisa Mesin R6 untuk Proses Penggulungan Sandwich Ribbed Kraft

Untuk kondisi awal pada proses penggulungan Sandwich Ribbed Kraft

(SRK) di mesin R6, terdapat 4 operator yang terbagi menjadi: 2 operator bagian

katrol dan packing, serta 2 operator bagian mesin. Di dalam melaksanakan proses

penggulungan, masing-masing operator memiliki aktivitas-aktivitas rutin (dapat

dilihat pada Peta Kelompok Kerja) dan non rutin (dapat dilihat pada data Work

Sampling).

Untuk melakukan analisa jumlah kebutuhan tenaga kerja di mesin R6

untuk proses penggulungan SRK, terlebih dahulu harus melakukan perhitungan

%produktif awal masing-masing operator (dengan menggunakan rumus seperti di

atas → sama seperti perhitungan %produktif mesin R1). Dengan asumsi dalam

satu shift mesin R6 untuk proses penggulungan SRK dapat menghasilkan 21

turunan dengan 3 kali penaikan jumbo roll (1 kali penaikan jumbo roll akan

menghasilkan 6 turunan jumbo roll hasil) maka hasil perhitungan %produktif

untuk masing-masing operator mesin R6 untuk proses penggulungan SRK adalah

sebagai berikut:

Tabel 5.6. Presentase Produktif Awal Operator Mesin R6 untuk Proses Penggulungan Sandwich Ribbed Kraft

Operator Waktu Produktif (detik) % Produktif Katrol 1/ Packi ng 1 7731 26.84% Katrol 2/ Packing 2 9489 32.95%

Mesin 1 9879 34.30% Mesin 2 10443 36.26%

Bila dilihat dari presentase produktif di atas, dapat dilihat bahwa semua operator

memiliki rata-rata %produktif cukup yaitu sebesar 32.59% tetapi masih belum

optimal (masih kurang dari 50%) dan %produktif yang paling tinggi sudah

mencapai 37%. Sedangkan %produktif yang paling rendah (=27%) dimiliki oleh

Page 15: Perhitungan waktu baku dan analisa kebutuhan tenaga kerja ... · operator. Adapun cara perhitungan %produktif awal operator adalah sebagai berikut: % Produktif = WaktuProduktif Turunan

191

UNIVERSITAS KRISTEN PETRA

operator katrol 1. Oleh karena itu, penyusun mencoba untuk melakukan

pengalihan tugas antar operator dan penambahan tugas untuk operator untuk dapat

meningkatkan %produktif operator lagi.

Menurut pengamatan penyusun, operator yang mungkin tugasnya dapat

dialihkan adalah operator packing atau katrol karena untuk proses packing dan

katrol tidak membutuhkan keahlian yang tinggi, sedangkan untuk operator mesin

harus memiliki keahlian yang cukup di dalam melakukan tugasnya. Jadi apabila

operator mesin diberi tugas packing maka tugas packing tersebut masih dapat

dilakukan dengan baik dan resiko yang ada rendah, tetapi apabila operator

packing atau katrol diberi tugas operator mesin akan memberikan resiko yang

cukup tinggi misalnya jumbo roll hasil cacat. Berdasarkan pertimbangan tersebut,

penyusun mencoba untuk mengalihkan tugas dari operator katrol 2 atau packing 2

ke operator yang lainnya. Untuk pengalihan tugas dapat dilihat pada Peta

Kelompok Kerja (Lampiran 21).

Secara time analysis, jumlah operator mungkin dapat dikurangi sampai

hanya tinggal 2 operator saja (yang dikurangi adalah operator packing atau katrol

berdasarkan pertimbangan di atas). Hal ini berdasarkan %produktif operator yang

rata-rata masih rendah. Tetapi penyusun tidak dapat semudah itu melakukan

pengurangan jumlah operator sebanyak 2 karena secara technical pengamatan di

lapangan pengurangan tersebut tidak mungkin untuk dilakukan. Menurut

pengamatan penyusun hanya 1 operator yang dapat dikurangi karena banyak

sekali aktivitas katrol dan packing yang harus dilakukan oleh operator mesin R6

dimana untuk kedua aktivitas ini lebih rumit pengerjaannya daripada mesin

gulung yang lain dan juga operator yang melakukan kedua aktivitas tersebut

adalah operator yang sama. Selain itu hal yang penting untuk diperhatikan adalah

proses penggulungan kertas dari satu siklus ke siklus yang lain tidak boleh

terlambat. Jadi apabila mempertimbangkan hal tersebut maka jumlah operator

yang dapat dikurangi hanyalah 1 operator saja (dapat dilihat pada Lampiran 21).

Pertimbangan lain yang harus diperhatikan adalah adanya aktivitas

penyambungan kertas yang putus dimana untuk melakukan aktivitas

penyambungan kertas dibutuhkan 3 operator (aktivitas penyambungan dapat

dilihat pada Lampiran 23) karena setiap jumbo roll hasil harus ditangani oleh satu

Page 16: Perhitungan waktu baku dan analisa kebutuhan tenaga kerja ... · operator. Adapun cara perhitungan %produktif awal operator adalah sebagai berikut: % Produktif = WaktuProduktif Turunan

192

UNIVERSITAS KRISTEN PETRA

operator agar proses penggulungan selanjutnya tidak terganggu dan adanya

aktivitas non rutin yang harus dilakukan oleh operator. Untuk perhitungan

aktivitas non rutin ini dilakukan pengukuran dengan work sampling. Adapun hasil

perhitungan %produktif setelah ditambahkan dengan % aktivitas non rutin adalah

sebagai berikut:

Tabel 5.7. Perhitungan Total Presentase Produktif Awal Operator Mesin R6 untuk Sandwich Ribbed Kraft

Operator %Produktif Rutin %Non Rutin Total %Produktif Awal Katrol 1/ Packi ng 1 26.84% 18.31% 45.15% Katrol 2/ Packing 2 32.95% 10.49% 43.44%

Mesin 1 34.30% 50.26% 84.56% Mesin 2 36.26% 22.75% 59.01%

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa %produktif setiap operator meningkat akibat

dari adanya %produktif dari aktivitas yang non rutin. Berdasarkan tabel di atas

juga dapat dilihat bahwa operator mesin sudah mempunyai %produktif yang

cukup tinggi yaitu sebesar 84.56% jadi tidak mungkin untuk dilakukan

penambahan tugas lagi bagi operator mesin pada saat proses penggulungan

berjalan, sedangkan operator-operator yang lain %produktifnya juga sudah cukup

tinggi jadi tidak mungkin dilakukan pengurangan jumlah operator sebanyak 2

operator.

Jadi berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas, tugas operator

katrol 2 yang akan dialihkan operator katrol 1 dan dibantu oleh operator mesin 2.

Beberapa pertimbangan di dalam pengalihan tugas operator packing 2 ke operator

katrol adalah:

• Operator katrol 1 dan mesin 2 adalah operator yang memang mungkin untuk

diberi penambahan tugas.

• Untuk operator mesin 1 walaupun %produktifnya masih rendah tetap tidak

dapat diberi tambahan tugas karena selama proses penggulungan operator

mesin tersebut tidak menganggur tetapi memiliki kegiatan non rutin seperti:

mengecek keadaan kertas, menyetel as, menulis laporan, dan lain-lain.

Pengalihan tugas operator katrol 2 ke operator katrol 1 dan mesin 2

mengakibatkan sedikit perubahan terhadap sistem kerja operator katrol 1 dan

Page 17: Perhitungan waktu baku dan analisa kebutuhan tenaga kerja ... · operator. Adapun cara perhitungan %produktif awal operator adalah sebagai berikut: % Produktif = WaktuProduktif Turunan

193

UNIVERSITAS KRISTEN PETRA

mesin 2. Perubahan tersebut adalah tugas operator katrol 2 yaitu aktivitas

membersihkan BS as core diberikan kepada operator katrol 1 dan dilakukan

setelah operator katrol 1 menyelesaikan tugas utamanya terlebih dahulu. Tugas

operator katrol 2 yang lain adalah aktivitas packing dimana aktivitas packing ini

akan dialihkan sebagian besar kepada operator mesin 2 dan sebagian kecil

dialihkan ke operator katrol 1. Selain itu, operator mesin 1 akan mendapatkan

tugas tambahan yaitu membantu aktivitas packing pada saat menunggu proses

penaikan jumbo roll. Hal ini tidaklah menjadi masalah karena penambahan tugas

dilakukan bukan pada saat proses penggulungan berjalan sehingga tidak

mengganggu aktivitas non rutin dari operator mesin 1.

Selain melakukan pengurangan operator di mesin R6 untuk proses

penggulungan SRK, penyusun juga mengusulkan adanya perbaikan sistem kerja

yang sama dengan proses penggulungan Hand Towel yaitu untuk aktivitas

membersihkan BS di as core yang semula dilakukan di atas mesin setelah proses

penggulungan selesai dialihkan pada saat proses penggulungan berjalan. Hal ini

dapat mempercepat proses proses penggulungan yang selanjutnya dimana apabila

aktivitas ini dilakukan di atas mesin maka aktivitas meletakkan jumbo roll ke

unwinstand tidak dapat segera dilakukan (harus menunggu operator yang

melakukan aktivitas membersihkan BS as core) sehingga secara otomatis proses

penggulungan dapat segera dilakukan. Perbaikan yang lainnya adalah untuk

aktivitas pemasangan paper core ke as core mesin dan aktivitas memasukkan as

core ke mesin yang biasanya dilakukan setelah proses gulung selesai dialihkan

pada saat sebelum proses gulung selesai. Apabila hal ini dilakukan maka akan

mempercepat proses penurunan jumbo roll hasil.

Setelah melakukan pengalihan tugas seperti dijelaskan di atas, perlu

dihitung kembali %produktif operator untuk mengetahui seberapa efektif usulan

yang telah dibuat. Adapun perhitungan %produktif operator setelah usulan

dilakukan adalah sebagai berikut:

Tabel 5.8. Perhitungan Total Presentase Produktif Akhir Operator Mesin R6 Untuk Sandwich Ribbed Kraft

Operator %Produktif Rutin %Non Rutin Total %Produktif Akhir Katrol 1/ Packi ng 1 42.97% 28.8% 71.77%

Page 18: Perhitungan waktu baku dan analisa kebutuhan tenaga kerja ... · operator. Adapun cara perhitungan %produktif awal operator adalah sebagai berikut: % Produktif = WaktuProduktif Turunan

194

UNIVERSITAS KRISTEN PETRA

Operator %Produktif Rutin %Non Rutin Total %Produktif Akhir Katrol 2/ Packing 2 - - -

Mesin 1 39.49% 50.26% 89.75% Mesin 2 44.72% 22.75% 67.47%

Setelah diketahui total %produktif akhir dari operator, akan dilakukan

perbandingan dengan total %produktif awal. Adapun perbandingannya dapat

dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5.9. Perbandingan Presentase Produktif Operator Mesin R6 Untuk Sandwich Ribbed Kraft

Operator %Produktif Awal %Produktif Akhir Peningkatan %Produktif

Katrol 1/ Packing 1 45.15% 71.77% 26.62% Katrol 2/ Packing 2 43.44% - -

Mesin 1 84.56% 89.75% 5.19% Mesin 2 59.01% 67.47% 8.46%

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa peningkatan %produktif dialami

oleh semua operator mesin R6. Hal ini tentu saja juga akan meningkatkan rata-rata

%produktif dari operator mesin R6 untuk proses penggulungan SRK yaitu sebesar

18.29%. Perubahan yang dilakukan dapat dikatakan cukup efektif karena dapat

mengurangi jumlah operator dari 4 operator menjadi 3 operator dengan tidak

mengganggu jalannya proses penggulungan kertas bahkan dapat mempercepat

proses penggulungan yang selanjutnya.

5.2. Analisa untuk Proses Potong (Cutting)

Analisa proses potong dilakukan untuk proses potong di mesin C8. Pada

saat penyusun melakukan pengukuran di mesin C8, mesin ini hanya melakukan

proses potong untuk jenis kertas Newsprint. Pada kondisi awal untuk proses

pemotongan jenis kertas tersebut di mesin C8, terdapat 6 operator yang terbagi

menjadi: 2 operator bagian mesin, 2 operator bagian track, dan 2 operator BS. Di

dalam melaksanakan proses pemotongan, masing-masing operator memiliki

aktivitas-aktivitas rutin (dapat dilihat pada Peta Kelompok Kerja) dan non rutin

(dapat dilihat pada data Work Sampling).

Page 19: Perhitungan waktu baku dan analisa kebutuhan tenaga kerja ... · operator. Adapun cara perhitungan %produktif awal operator adalah sebagai berikut: % Produktif = WaktuProduktif Turunan

195

UNIVERSITAS KRISTEN PETRA

Pada proses potong terdapat dua jenis aktivitas yang dilakukan yaitu

aktivitas rutin dan aktivitas non rutin. Untuk pelaksanaan proses potong berbeda

dengan pelaksanaan proses gulung dimana untuk proses potong terdapat aktivitas

non rutin (tidak dilakukan pada setiap siklus) tetapi aktivitas tersebut dilakukan

rutin setiap hari. Aktivitas yang dimaksud adalah aktivitas penurunan as core

yang lama dan penaikan jumbo roll yang baru. Penyusun memutuskan untuk

memasukkan aktivitas tersebut ke dalam aktivitas non rutin (dihitung dalam work

sampling) tetapi tetap dihitung waktu bakunya dan tetap akan digunakan sebagai

penganalisaan jumlah kebutuhan tenaga kerja. Karena penaikan jumbo roll

dikategorikan sebagai aktivitas non rutin maka untuk perhitungan %produktif

aktivitas rutin untuk kedua jenis kertas adalah sama.

Untuk melakukan analisa jumlah kebutuhan tenaga kerja di mesin C8

untuk proses pemotongan jenis kertas terlebih dahulu harus melakukan

perhitungan %produktif awal masing-masing operator (dengan menggunakan

rumus seperti di atas → sama seperti perhitungan %produktif mesin R1). Dengan

asumsi dalam satu shift mesin C8 untuk proses pemotongan Newsprint dapat

menghasilkan 4 tarikan maka dapat dihitung %produktif dari operator yaitu:

Tabel 5.10. Presentase Produktif Awal Operator Mesin C8

Operator Waktu Produktif (detik) % Produktif Mesin 1 2248 7.81% Mesin 2 1272 4.42% Track 1 12816 44.5% Track 2 12000 41.67%

BS 1 1008 3.5% BS 2 1008 3.5%

Bila dilihat dari presentase produktif di atas, dapat dilihat bahwa semua operator

memiliki rata-rata %produktif sebesar 17.57% dan %produktif yang paling tinggi

sudah mencapai 45%. Sedangkan operator yang memiliki %produktif yang sangat

rendah adalah operator BS (=4%). Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada

proses potong terdapat operator yang %produktifnya sangat tinggi dan ada yang

sangat rendah. Hal ini disebabkan karena untuk operator track dalam satu hari

pekerjaannya hanya menge-track saja jadi aktivitas rutinnya yang besar

Page 20: Perhitungan waktu baku dan analisa kebutuhan tenaga kerja ... · operator. Adapun cara perhitungan %produktif awal operator adalah sebagai berikut: % Produktif = WaktuProduktif Turunan

196

UNIVERSITAS KRISTEN PETRA

presentasenya sedangkan untuk operator mesin tidak mempunyai banyak aktivitas

rutin yang dilakukan, sebagian besar pekerjaan yang dilakukan adalah aktivitas

non rutin. Jadi untuk perhitungan %produktif operator potong sangatlah penting

untuk mengetahui besarnya % aktivitas non rutin (diperoleh dari pengamatan

dengan work sampling). Adapun perhitungan %produktif operator setelah

ditambahkan dengan % aktivitas non rutin adalah sebagai berikut:

Tabel 5.11. Perhitungan Total Presentase Produktif Awal Operator Mesin C8

Operator %Produktif Rutin %Non Rutin Total %Produktif Awal Mesin 1 7.81% 64.96% 72.77% Mesin 2 4.42% 48.09% 52.51% Track 1 44.5% 2.53% 47.03% Track 2 41.67% 1.47% 43.14%

BS 1 3.5% 22.53% 26.03% BS 2 3.5% 27.57% 31.07%

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa memang benar apabila

operator mesin besar sekali presentase aktvitas non rutinnya sedangkan untuk

operator track kecil sekali % aktivitas non rutinnya. Setelah dilakukan

penambahan dengan aktivitas non rutin maka %produktif operator mesin C8

cenderung hampir sama (merata).

Secara time analysis, jumlah operator mungkin dapat dikurangi sampai

hanya tinggal 3 operator saja (yang dikurangi adalah operator packing

berdasarkan pertimbangan di atas). Tetapi penyusun tidak dapat semudah itu

melakukan pengurangan jumlah operator sebanyak 3 karena secara technical

pengamatan di lapangan pengurangan tersebut tidak mungkin untuk dilakukan.

Menurut penyusun, operator yang dapat dikurangi hanyalah 2 operator karena

pada proses potong terdapat aktivitas-aktivitas yang tidak dapat ditinggalkan

misalnya saja aktivitas track dimana untuk aktivitas ini dibutuhkan 2 operator,

apabila proses ini ditinggalkan maka dapat terjadi kertas hasil potong menjadi

tidak teratur dan dapat mengakibatkan kertas tersebut menyangkut di mesin.

Aktivitas yang lainnya adalah aktivitas membuang BS dimana untuk aktivitas ini

dibutuhkan 1 operator yang harus standby di belakang mesin karena apabila BS

Page 21: Perhitungan waktu baku dan analisa kebutuhan tenaga kerja ... · operator. Adapun cara perhitungan %produktif awal operator adalah sebagai berikut: % Produktif = WaktuProduktif Turunan

197

UNIVERSITAS KRISTEN PETRA

tidak diawasi maka BS dapat masuk ke mesin dan membuat proses potong

menjadi terganggu.

Jadi dengan pertimbangan di atas, maka penyusun memutuskan untuk

mengurangi jumlah operator sebanyak 2 operator track. Pemilihan operator track

yang dihilangkan padahal %produktifnya bukan yang terendah sama seperti

pemilihan operator packing dimana untuk aktivitas track tidak dibutuhkan

keahlian yang tinggi sehingga dapat dilakukan oleh siapapun. Sedangkan untuk

aktivitas permesinan membutuhkan keahlian yang tinggi sehingga tidak mudah

pelimpahan tugasnya. Selain itu, operator track biasanya adalah perempuan dan

operator perempuan biasanya tidak dapat membantu proses penaikan jumbo roll

jadi apabila operator laki-laki yang dihilangkan maka untuk proses penaikan

jumbo roll akan kekurangan operator. Oleh sebab itu operator track yang akan

dihilangkan. Karena operator track telah dihilangkan maka aktivitas track operator

yang dihilangkan harus digantikan oleh operator lain dan yang memungkinkan

untuk menggantikannya adalah operator BS 2 dan mesin 2.

Pengalihan tugas dari operator track 1 dan 2 ke operator BS 2 dan mesin

2 mengakibatkan adanya perubahan tugas bagi operator mesin 2 dan BS 2 dimana

keduanya harus melakukan aktivitas track sepanjang hari. Sedangkan operator BS

dikurangi menjadi 1 operator karena menurut penyusun untuk aktivitas membuang

BS dapat ditangani oleh 1 operator saja.

Setelah melakukan pengalihan tugas seperti dijelaskan di atas, perlu

dihitung kembali %produktif operator untuk mengetahui seberapa efektif usulan

yang telah dibuat. Adapun perhitungan %produktif operator setelah usulan

dilakukan adalah sebagai berikut:

Tabel 5.12. Perhitungan Total Presentase Produktif Akhir Operator Mesin C8

Operator %Produktif Rutin %Non Rutin Total %Produktif Akhir Mesin 1 7.81% 64.96% 72.77% Mesin 2 4.42% 48.09% 52.51% Track 1 - - - Track 2 - - -

BS 1 44.5% 26.53% 71.03% BS 2 7% 27.57% 34.57%

Page 22: Perhitungan waktu baku dan analisa kebutuhan tenaga kerja ... · operator. Adapun cara perhitungan %produktif awal operator adalah sebagai berikut: % Produktif = WaktuProduktif Turunan

198

UNIVERSITAS KRISTEN PETRA

Setelah diketahui total %produktif akhir dari operator, akan dilakukan

perbandingan dengan total %produktif awal. Adapun perbandingannya dapat

dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5.13. Perbandingan Presentase Produktif Operator Mesin C8

Operator %Produktif Awal %Produktif Akhir Peningkatan %Produktif

Mesin 1 72.77% 72.77% 0.00% Mesin 2 52.51% 52.51% 0.00% Track 1 47.03% - - Track 2 43.14% - -

BS 1 26.03% 71.03% 45% BS 2 31.07% 34.57% 3.5%

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa peningkatan %produktif dialami

oleh operator BS 1 dan BS 2 dimana kenaikan %produktif operator BS 1

sangatlah tinggi (=45%). Hal ini cukup efektif untuk dilakukan karena dapat

mengurangi jumlah operator dari 6 operator menjadi 4 operator dengan tidak

mengganggu jalannya proses penggulungan kertas. Selain itu, %produktif

operator juga akan menjadi cukup tinggi.

5.3. Analisa untuk Proses Wrapping Machine

Untuk kondisi awal pada proses wrapping machine, jumlah operator

yang melakukan proses wrapping machine adalah sebanyak 6 operator yaitu: 2

operator bagian mesin, 2 operator bagian bawah, dan 2 operator bagian atas. Pada

saat penyusun melakukan pengukuran di wrapping machine, mesin ini hanya

melakukan proses bungkus untuk jenis kertas Duplex. Di dalam melaksanakan

proses pembungkusan, masing-masing operator memiliki aktivitas-aktivitas rutin

(dapat dilihat pada Peta Kelompok Kerja) dan non rutin (dapat dilihat pada data

Work Sampling).

Untuk melakukan analisa jumlah kebutuhan tenaga kerja di wrapping

machine untuk proses penggulungan kertas Kraft Bungkus, terlebih dahulu harus

melakukan perhitungan %produktif awal masing-masing operator (dengan

menggunakan rumus seperti di atas → sama seperti perhitungan %produktif mesin

R1). Dengan asumsi dalam satu shift wrapping machine dapat menghabiskan 30

Page 23: Perhitungan waktu baku dan analisa kebutuhan tenaga kerja ... · operator. Adapun cara perhitungan %produktif awal operator adalah sebagai berikut: % Produktif = WaktuProduktif Turunan

199

UNIVERSITAS KRISTEN PETRA

pallet bahan baku dan menghasilkan 50 pallet bahan jadi untuk proses

pembungkusan dengan mesin. Adapun hasil perhitungan %produktif untuk

masing-masing operator wrapping machine adalah sebagai berikut:

Tabel 5.14. Presentase Produktif Awal Operator Wrapping Machine

Operator Waktu Produktif (detik) % Produktif Mesin 1 0 0.00% Mesin 2 0 0.00%

Operator bawah 1 7290 25.31% Operator bawah 2 5570 19.34% Operator atas 1 8970 31.16% Operator atas 2 6480 22.5%

Bila dilihat dari presentase produktif di atas, dapat dilihat bahwa semua operator

memiliki rata-rata %produktif yang masih rendah yaitu hanya sebesar 19.62%

dan %produktif yang paling tinggi dipegang oleh operator atas 1 yaitu sebesar

32%. Untuk operator mesin 1 dan mesin 2, presentase produktifnya nol karena

memang kedua operator ini tidak memiliki aktiviats rutin, aktivitas kedua operator

tersebut cenderung ke arah aktivitas non rutin seperti misalnya mengecek mesin,

mengisi lem, dan lain-lain. Oleh karena itu, penyusun mencoba untuk melakukan

pengalihan tugas antar operator dan penambahan tugas untuk operator. Untuk

presentase non rutin dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5.15. Perhitungan Total Presentase Produktif Awal Operator Wrapping Machine

Operator %Produktif Rutin %Non Rutin Total %Produktif Awal Mesin 1 0.00% 40.88% 40.88% Mesin 2 0.00% 37.28% 37.28%

Operator B1 25.31% 12.23% 37.54% Operator B2 19.34% 21.89% 41.23% Operator A1 31.16% 44.11% 75.27% Operator A2 22.5% 12.85% 35.35%

Secara time analysis, jumlah operator mungkin dapat dikurangi sampai

hanya tinggal 3 operator saja. Hal ini berdasarkan %produktif operator yang rata-

rata masih rendah dan secara technical pengamatan di lapangan pengurangan

tersebut mungkin untuk dilakukan. Pengurangan sebanyak 3 operator ini dapat

Page 24: Perhitungan waktu baku dan analisa kebutuhan tenaga kerja ... · operator. Adapun cara perhitungan %produktif awal operator adalah sebagai berikut: % Produktif = WaktuProduktif Turunan

200

UNIVERSITAS KRISTEN PETRA

dilakukan apabila untuk tumpukan bahan baku telah ada tanda dari sortir dan

hitung sehingga tandanya jelas dan tidak kabur. Dengan jelasnya tanda pada

tumpukan bahan baku maka untuk proses memasukkan kertas ke mesin di atas

dapat dilakukan oleh 1 operator tetapi apabila tidak ada tanda tersebut harus

dilakukan oleh 2 operator kalau tidak proses tersebut akan berjalan lambat.

Karena pada saat ini pemberian tanda tidak dapat dipastikan maka untuk aktivitas

ini tetap akan diberi 2 operator. Sedangkan untuk aktivitas operator yang berada di

bawah mesin yang tugasnya adalah menangani pallet-pallet yang biasanya

dilakukan oleh 2 operator perempuan akan digantikan dengan 1 operator laki-laki.

Hal ini tidaklah menjadi masalah karena penyusun pernah melihat hal ini

dilakukan walaupun jarang.

Untuk 2 operator yang bertugas di bawah mesin dihilangkan dan diganti

dengan operator mesin 2 sedangkan untuk aktivitas non rutin operator mesin 2

akan diberikan kepada operator mesin 1. Jadi dengan jumlah 4 operator proses

wrapping machine dapat berjalan dengan baik. Adapun total %produktif setelah

dilakukan perbaikan adalah:

Tabel 5.16. Perhitungan Total Presentase Produktif Akhir Operator Wrapping Machine

Operator %Produktif Rutin %Non Rutin Total %Produktif Akhir Mesin 1 0.00% 78.16% 78.16% Mesin 2 25.31% 21.89% 47.20%

Operator B1 - - - Operator B2 - - - Operator A1 31.16% 44.11% 75.27% Operator A2 22.5% 12.85% 35.35%

Setelah diketahui total %produktif akhir dari operator, akan dilakukan

perbandingan dengan total %produktif awal. Adapun perbandingannya dapat

dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5.17. Perbandingan Presentase Produktif Operator Wrapping Machine

Operator %Produktif Awal %Produktif Akhir Peningkatan %Produktif

Mesin 1 40.88% 78.16% 37.28% Mesin 2 37.28% 47.20% 9.92%

Operator B1 37.54% - -

Page 25: Perhitungan waktu baku dan analisa kebutuhan tenaga kerja ... · operator. Adapun cara perhitungan %produktif awal operator adalah sebagai berikut: % Produktif = WaktuProduktif Turunan

201

UNIVERSITAS KRISTEN PETRA

Operator %Produktif Awal %Produktif Akhir Peningkatan %Produktif Operator B2 41.23% - - Operator A1 75.27% 75.27% 0.00% Operator A2 35.35% 35.35% 0.00%

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa peningkatan %produktif dialami

oleh operator mesin 2 dan mesin 1. Peningkatan yang dialami oleh operator mesin

1 cukup tinggi yaitu sekitar 38%. Perubahan yang dilakukan dapat dikatakan

cukup efektif karena dapat mengurangi jumlah operator dari 5 operator menjadi 3

operator dengan tidak mengganggu jalannya proses penggulungan kertas. Selain

itu, %produktif akhir semua operator dapat dikatakan tinggi.

5.5. Analisa untuk Proses Wrapping Manual

Untuk melakukan proses wrapping manual dibutuhkan 2 operator dan

biasanya dilakukan oleh operator perempuan. Menurut penyusun hal ini sudah

optimal mengingat untuk melakukan proses pembungkusan, operator harus

mengangkat tumpukan kertas ke atas kertas pembungkus dan terkadang hal ini

cukup sulit untuk dilakukan oleh 1 operator. Kesulitannya adalah misalnya saja

apabila ukuran dari kertas terlalu besar sehingga sulit apabila diangkat oleh 1

operator, apabila tebal kertas terlalu tipis (contoh: kertas newsprint) akan mudah

tertekuk apabila diangkat oleh 1 operator, dan juga berat tumpukan kertas tersebut

dapat dikatakan cukup berat untuk diangkat apalagi yang melakukan proses

bungkus manual ini adalah operator perempuan. Jadi untuk jumlah operator yang

melakukan proses wrapping manual sudah optimal dengan 2 operator.

Proses wrapping manual akan dilanjutkan dengan proses klem dimana

proses klem ini akan dilakukan oleh operator yang berbeda (biasanya operator

laki-laki). Proses klem biasanya juga dilakukan oleh 2 operator dimana operator

yang satu akan mengurusi bagian memasang stretch film dan yang lainnya yang

akan melakukan proses klem. Untuk pelaksanaan proses klem dengan 2 operator

menurut penyusun sudah optimal karena apabila dibuat 1 operator jelas waktu

penyelesaiannya akan lebih lama.

Page 26: Perhitungan waktu baku dan analisa kebutuhan tenaga kerja ... · operator. Adapun cara perhitungan %produktif awal operator adalah sebagai berikut: % Produktif = WaktuProduktif Turunan

202

UNIVERSITAS KRISTEN PETRA

Untuk penentuan jumlah operator secara umum hanya digunakan

perhitungan secara teoritis. Adapun hal-hal yang perlu diketahui untuk

menentukan jumlah pasangan operator pembungkus yang dibutuhkan adalah:

• Waktu baku untuk aktivitas-aktivitas pembungkusan secara manual

• Jumlah bahan baku yang akan dibungkus

Dengan diketahuinya kedua data ini maka akan dapat dihitung jumlah kebutuhan

tenaga kerja yang diperlukan. Pertama-tama akan dihitung terlebih dahulu jumlah

output yang dapat dihasilkan oleh sepasang operator bungkus dari waktu baku

yang telah diperoleh dengan menggunakan rumus:

1OutputWb

= (4.2)

Dengan diketahuinya output untuk 1 pasang operator bungkus dan jumlah bahan

baku yang akan dibungkus maka akan dapat ditentukan jumlah operator yang

diperlukan.