15
Peri Penulis Mempersembahkan: Cinta untuk Semesta Penerbit nulisbuku

Peri Penulis - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/f185fa9ad3229926f845b31b48b...langkah kami. Dan berikut ucapan terima kasih kami kepada orang-orang yang telah banyak

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Peri Penulis - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/f185fa9ad3229926f845b31b48b...langkah kami. Dan berikut ucapan terima kasih kami kepada orang-orang yang telah banyak

Peri Penulis

Mempersembahkan:

Cinta untuk Semesta

Penerbit

nulisbuku

Page 2: Peri Penulis - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/f185fa9ad3229926f845b31b48b...langkah kami. Dan berikut ucapan terima kasih kami kepada orang-orang yang telah banyak

Cinta untuk Semesta

Oleh: Peri Penulis

Copyright © 2012 by Peri Penulis

(Juliana Wina Rome, Maria Christina Michaela, Stephie

Anindita, Yohanna Yang)

Penerbit

nulisbuku

Desain Sampul:

Binawati Kumala Dewi

Diterbitkan melalui:

www.nulisbuku.com

Page 3: Peri Penulis - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/f185fa9ad3229926f845b31b48b...langkah kami. Dan berikut ucapan terima kasih kami kepada orang-orang yang telah banyak

"Segala sesuatu tentang cinta memang tidak akan pernah habis diceritakan. Termasuk buku 'Cinta Untuk Semesta' yang ditulis oleh keempat peri penulis ini, buku ini berisi tentang cinta yang manis, cinta yang kadang memang tidak pernah mudah ditebak jalannya. Buku ini salah satu bacaan wajib dibaca oleh para pemuja cinta. Karena saya yakin buku ini pasti ditulis dengan penuh cinta untuk semesta."

(Brilliant Yotenega – Founder Nulisbuku)

Page 4: Peri Penulis - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/f185fa9ad3229926f845b31b48b...langkah kami. Dan berikut ucapan terima kasih kami kepada orang-orang yang telah banyak

Sepotong Catatan dari Peri Penulis

Pada halaman pertama ini ijinkan kami berterima kasih kepada Tuhan atas penyertaan-Nya dalam setiap langkah kami. Dan berikut ucapan terima kasih kami kepada orang-orang yang telah banyak membantu dalam proses terbitnya buku Kumpulan Cerpen “Cinta untuk Semesta.”

Untuk keluarga kami yang senantiasa menyemangati agar terus menulis dan belajar, juga para sahabat dari Peri Penulis yang selalu mendampingi : Adhe, Levi, Yoyo, Gogo, Noe, Yola, Anes, Arif, Hikmah dan Sunday.

Inspirasi menulis kami tak pernah jauh-jauh dari orang yang kami temui, sebut saja cerita yang bersetting Pulau Timor, penulis mendapat banyak dapat masukan dari dr. Arie Gunarso. Juga untuk dr. Anastasia Eva yang dengan penuh kesabaran selalu bersedia menjawab pertanyaan-pertanyaan Maria seputar info medis yang dibutuhkannya dalam penulisan Hati untuk Oma Vina. Serta para dokter, perawat dan pasien di RS Bhayangkara Tingkat 1 Raden Said Sukanto.

Untuk Binawati Kumala Dewi, terima kasih telah mendesain cover Cinta untuk Semesta dengan begitu indahnya.

Terima kasih juga kepada Putri Regina, Shella Soang dan dr. Arie Gunarso atas sumbangan fotonya yang

Page 5: Peri Penulis - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/f185fa9ad3229926f845b31b48b...langkah kami. Dan berikut ucapan terima kasih kami kepada orang-orang yang telah banyak

kami gunakan untuk ilustrasi. Kalian membuat buku ini semakin sempurna!

Special thanks to Mas Brilliant Yotenega, Farida Susanty, Francisca Todi, Yuska Vonita, Meity Iskandar; para penulis yang sudah bersedia berkomentar dan koreksi dalam proses peyempurnaan naskah kami, tanpa kalian mungkin banyak hal-hal yang terlewat. So helpful guys!

“Aku tidak pernah tahu bagaimana caranya menyelesaikan tulisan–tulisan ini. Yang membuatku bisa hanya satu yaitu tangan Jesus. DIAlah yang bekerja bukan aku. Rasa terima kasih ini aku panjatkan untuk-Nya.” -- Juliana Wina Rome

“Teman-teman, semoga kita bisa sama-sama mendapatkan sesuatu dari tulisan-tulisan ini ya, dan semoga dengan membaca buku ini kalian tidak merasa sendirian lagi.” -- Stephie Anindita

“Dan untuk semua pembaca yang tercinta, semoga kumcer ini dapat menjadi inspirasi bagi kalian. Lebih mencintai dan lebih dicintai” -- Maria Ch Michaela

“Terlalu banyak berkat yang kami simpan jika buku ini tidak kami tulis. Buku ini merupakan suatu bentuk tanda sayang kami pada kalian semua. Untuk semesta ini! Semoga tulisan ini menjadi hadiah kecil dan

Page 6: Peri Penulis - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/f185fa9ad3229926f845b31b48b...langkah kami. Dan berikut ucapan terima kasih kami kepada orang-orang yang telah banyak

mendapatkan tempat di hati pembacanya.” – Yohanna Yang

Maka inilah persembahan dari kami empat peri penulis: empat belas cerita tentang universal love_cinta universal_yang kami harapkan bukan hanya sekedar menghibur dan membuat para pembaca terhanyut, namun juga dapat menginspirasi para pembaca yang terkasih. Selamat membaca dan selamat mencintai!

With love for all of you,

Peri Penulis (Juliana, Maria, Stephie, Yohanna)

www.peripenulis.wordpress.com

Page 7: Peri Penulis - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/f185fa9ad3229926f845b31b48b...langkah kami. Dan berikut ucapan terima kasih kami kepada orang-orang yang telah banyak

DAFTAR ISI

1. Dari Balik Gazebo 2

2. Fear 21

3. Malaikat di Bangsal Tulip 33

4. Daddy’s Little Girl 56

5. Hati untuk Oma Vina 73

6. Cerita Si Seratus 89

7. Gali Lubang Tutup Lubang 97

8. Bakmi Ko Aliong 106

9. Untuk Mama 123

10. The Doctor’s Wife 137

11. Titipan Mama 157

12. Foto Kebaya Putih 166

13. Satpam 184

14. You’re The Best 192

Page 8: Peri Penulis - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/f185fa9ad3229926f845b31b48b...langkah kami. Dan berikut ucapan terima kasih kami kepada orang-orang yang telah banyak

Cinta Untuk Semesta 1

Photo: www.google.com

Page 9: Peri Penulis - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/f185fa9ad3229926f845b31b48b...langkah kami. Dan berikut ucapan terima kasih kami kepada orang-orang yang telah banyak

Cinta Untuk Semesta 2

Dari Balik Gazebo

Gerimis lembut menampar-nampar kaca depan Corolla tuaku. Sedari siang, hujan kecil turun tiada henti. Ribuan titik air bak bilah jarum tak henti-hentinya membasahi bumi, mengusir debu yang melapisi pepohonan dan menciptakan genangan-genangan air di jalan yang rusak. Gerakan wiper yang monoton (kanan… kiri… kanan… kiri.. kanan…) seolah bersekongkol ikut mempermainkan pikiranku. Aku mencengkeram erat kemudi dan berusaha berkonsentrasi ke jalanan. Aku tidak berminat mendapat insiden di jalan raya karena menyetir sembari melamun. Tadi siang, tiba-tiba saja Anton meneleponku. Perutku mulas seketika saat melihat namanya muncul di layar ponselku. Semenjak kami putus tiga belas bulan yang lalu, Anton tidak pernah meneleponku lagi. Jangankan menelepon, sekedar mengucapkan selamat ulang tahun padaku saja

Page 10: Peri Penulis - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/f185fa9ad3229926f845b31b48b...langkah kami. Dan berikut ucapan terima kasih kami kepada orang-orang yang telah banyak

Cinta Untuk Semesta 3

tidak. Aku sempat berpikir untuk mengabaikannya saja, tapi ponselku terus menerus berdering. Dan seketika aku tahu ada sesuatu yang cukup penting.

“Lola?” suara Anton semuram langit di luar jendela, “Bisa tolong bantu kami? Sudah dua hari Erlin tidak masuk sekolah...”

Tidak ada basa-basi: “Bagaimana kabarmu? Apakah kamu sibuk?”. Aku memutar bola mataku. Sebal rasanya. “Kenapa? Dia sakit? Kalau dia sakit ya bawa ke dokter, dong! Aku bukan dokter,” kataku dingin.

“Dia... eemm...” Anton terdiam, “Dia... sangat sedih. Dia diputusin pacarnya. Dia tidak mau berhenti menangis.”

Giliranku yang terdiam. Otakku berusaha keras menyusun kata-kata. Rasa sebalku semakin bertambah. “Jadi? Kenapa mencari aku? Kamu pikir aku ahlinya? Eh! Oh, iya! Aku juga menangis selama tiga hari sewaktu kamu memutuskan aku, Ton. Jadi, tunggu saja sehari lagi. Mungkin setelah itu Erlin akan pulih...”

“Please, deh, La! Aku tahu kamu dendam padaku. Tapi jangan lampiaskan pada adikku! Kalau aku punya pilihan lain, aku tidak akan mencari kamu, tahu??” Anton malah membalas dengan sengit, membuatku semakin panas.

Page 11: Peri Penulis - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/f185fa9ad3229926f845b31b48b...langkah kami. Dan berikut ucapan terima kasih kami kepada orang-orang yang telah banyak

Cinta Untuk Semesta 4

“Aku tidak dendam, Anton,” balasku dengan tegas, satu demi satu suku kata, “Dan aku akan datang. Bukan untuk melihatmu, tapi untuk Erlin.”

Aku menghela nafas. Lampu merah lagi. Erlin. Erlin. Erlin. Erlin tidak masuk sekolah hingga dua hari? Anak yang bahkan saat terserang flu pun tetap memaksakan diri masuk sekolah? Rasa mulas akibat gelisah berputar di perutku. Aku tidak siap. Aku tidak tahu bagaimana caranya menolong Erlin. Aku juga tidak siap bertemu Anton.

Pintu rumah Anton yang tinggi menjulang

dan terbuat dari kayu jati tebal tertutup rapat ketika aku tiba. Anton membukakan pintu untukku. Wajahnya lebih muram daripada langit berhujan di belakang tubuhku.

“Hai,” sapa Anton lesu, “terima kasih sudah mau datang...” “Tak apa,” jawabku seraya menahan serangan kupu-kupu di perutku. Aku tidak percaya. Tiga belas bulan sudah berlalu, dan aku masih merasakan getaran saat menatap wajahnya. “Dia ada di kamarnya. Ayolah...” Anton tidak mengatakan apa-apa dan melangkah di depanku. Rumah Anton luas dan mereka memiliki taman bergaya jepang di bagian belakang rumahnya. Kamar Erlin terletak di depan

Page 12: Peri Penulis - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/f185fa9ad3229926f845b31b48b...langkah kami. Dan berikut ucapan terima kasih kami kepada orang-orang yang telah banyak

Cinta Untuk Semesta 5

taman itu. Aku mencuri lihat ke arah taman itu. Ah, gazebonya masih ada. Dulu, aku dan Anton suka duduk-duduk berdua di gazebo itu. “Pintunya tidak dikunci?” aku berdiri ragu di depan pintu kamar Erlin. “Tidak,” Anton menggeleng, “ia boleh tidak keluar kamar, tapi kalau ia sampai mengunci pintu, aku sudah bilang aku akan mendobraknya. Panggil saja aku kalau butuh sesuatu...” “Baiklah,” jawabku singkat. Aku merasa tidak sanggup. Jantungku berdebur seperti tambur. Apa yang harus kulakukan? Aku bukan psikolog dan jelas-jelas aku sendiri hancur pada saat diputusin. Salah-salah, aku akan ikutan menangis di dalam sana. Pelan-pelan, aku memutar pegangan pintu dan berusaha tidak menimbulkan sedikit pun suara langkah kaki saat aku masuk ke dalam. “Lin?” panggilku selembut mungkin saat aku sudah berada di dalam. Hatiku mencelos saat mataku menangkap sosok seorang anak perempuan tergolek di ranjangnya. Ia bahkan masih mengenakan seragamnya. Di lantai, bertebaran bungkus keripik pringles dan cokelat. “Erlin?” panggilku lagi. Aku merasa sangat khawatir dan iba.

Page 13: Peri Penulis - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/f185fa9ad3229926f845b31b48b...langkah kami. Dan berikut ucapan terima kasih kami kepada orang-orang yang telah banyak

Cinta Untuk Semesta 6

Erlin bangkit seketika saat mendengar suaraku. Ia menatap tidak percaya lalu melompat turun dari tempat tidur dan memelukku. “Kak Lola!” tangisnya pun pecah. Anak kelas dua SMU itu menangis tersedu-sedu di pelukanku. Aku bisa mencium bau yang kurang sedap. Bisa dipastikan ia belum mandi dua hari ini.

“Kak Lola,” Erlin mengisak, “Erwin jahat! Erwin pacaran sama cewek lain di belakang Erlin!”

Aku mengusap-usap punggung Erlin. Sungguh lucu, tiga belas bulan yang lalu, Erlinlah yang memelukku sewaktu aku tersedu-sedu karena kakaknya memutuskan aku. Setelah tiga tahun masa pacaran yang indah, setelah aku berpikir Anton akan menikahiku, ia memutuskanku. Aku merasa seperti akan mati. Erlin menghiburku, mengatakan bahwa aku layak mendapatkan pria yang lebih baik dari kakaknya yang “brengsek” itu. Namun dalam hatiku, aku tahu, aku akan selalu merasa kehilangan Anton.

Kami berdua duduk di lantai kamar Erlin. Aku menatap Erlin. Aku mengamati rambutnya yang panjang tergerai. Aku mengawasi punggungnya yang naik turun karena tangis sesenggukannya. Aku melihat matanya bengkak dan ingus berleleran dari hidungnya.

Aku menyayangi Erlin dan menganggapnya seperti adikku sendiri. Usia kami terpaut tujuh

Page 14: Peri Penulis - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/f185fa9ad3229926f845b31b48b...langkah kami. Dan berikut ucapan terima kasih kami kepada orang-orang yang telah banyak

Cinta Untuk Semesta 7

tahun. Aku sendiri seusia dengan Anton. Orangtua Anton sudah berpisah sejak mereka berdua masih kanak-kanak sejak Erlin berusia enam tahun seingatku. Aku tidak tahu bagaimana cerita pastinya. Tapi yang kutahu, ibu mereka sudah menikah lagi dan kini mereka tinggal bersama sang ayah.

Erlin senang bermanja-manja denganku. Ia selalu menyambut riang bila aku datang ke rumahnya. Aku sering membantunya mengerjakan PR, membuatkannya makanan kecil, bahkan mendengarkan curhat dan main dandan-dandanan dengannya. Karena aku anak kost, semasa aku pacaran dengan Anton, aku sering berada di rumah Anton nyaris sepanjang hari setiap hari. Hingga seisi rumah Anton (termasuk anjing pomnya yang nakal) terbiasa dengan kehadiranku.

Setelah aku dan Anton putus, aku merasa tidak berhak lagi menyambangi rumahnya. Saat itu, aku merasa patah hati dan sekaligus menjadi tuna wisma. Erlin sering mengajakku main ke rumahnya, tapi aku menolak. Sekali waktu, Anton pernah marah padaku. Ia menuduhku memanfaatkan Erlin agar bisa tetap dekat dengan dirinya. Sungguh pernyataan yang luar biasa narsis! Tentu saja aku balas marah, dan mengatakan siapa yang sudi mengejar cinta seorang pria yang sudah berselingkuh.

Page 15: Peri Penulis - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/f185fa9ad3229926f845b31b48b...langkah kami. Dan berikut ucapan terima kasih kami kepada orang-orang yang telah banyak

Cinta Untuk Semesta 8

Hari ini, aku kehilangan kata-kata, saat aku harus menghibur adik perempuan dari laki-laki yang sudah selingkuh sewaktu pacaran denganku karena pacar sang adik perempuan selingkuh dengan teman sekelasnya. Ah, pusing, deh!

Aku merebahkan tubuhku di samping Erlin. Aku berhasil membujuknya untuk mandi. Anton hanya ternganga ketika melihatku meletakkan seragam kotor Erlin di keranjang cucian dan meminta ijin Anton untuk memakai dapur untuk memasak omelet keju dan susis goreng. Rupanya Erlin hanya makan cokelat dan pringles dua hari ini. Ia sudah berhenti menangis. Tapi tidak mau melepaskan pelukannya. Erlin bahkan memintaku untuk tidur bersamanya malam ini. Aku mengiyakan, dengan syarat Erlin mau pergi ke sekolah besok.

"Kak Lola, Kakak sedihnya berapa lama sewaktu putus dengan Kak Anton?" tanya Erlin tiba-tiba.

"Hmmm..." aku memikirkan jawabanku, "Kakak menangis selama tiga hari. Kakak bersedih selama satu minggu. Tapi setelah itu, Kakak sudah terbiasa dengan kenyataan. Dan setelah sekitar sebulan, Kakak merasa baik-baik saja, bahkan sudah ceria lagi."