11
ARIS P B.111.12.0006 REZA FY B.111.12.0047 JAKA R B.111.12.0031 SEPTIAN NF B.111.12.0040 DANAR JP B.111.12.0024 IMAM S B.111.12.0039 YOGO P B.111.12.0002 RAKHMAD B.111.13.1932

perilaku keorganisasian

Embed Size (px)

DESCRIPTION

perilaku keorganisasian

Citation preview

Page 1: perilaku keorganisasian

ARIS P B.111.12.0006REZA FY B.111.12.0047JAKA R B.111.12.0031SEPTIAN NF B.111.12.0040DANAR JP B.111.12.0024IMAM S B.111.12.0039YOGO P B.111.12.0002

RAKHMAD B.111.13.1932

Page 2: perilaku keorganisasian

Pengertian Komunikasi Dalam Organisasi

Komunikasi adalah Suatu proses penyampaian pesan atau informasi dari suatu pihak ke pihak yang lain dengan tujuan tercapai persepsi atau pengertian yang sama.

Page 3: perilaku keorganisasian

Proses Komunikasi

langkah-langkah di antara seorang sumber dan penerimanya yang menghasilkan transfer dan pemahaman makna. Pesan tersebut disampaikan dari seorang pengirim kepada seorang penerima. Ia disandikan dengan cara diubah menjadi suatu bentuk simbolis dan dialihkan melalui perantara (saluran) kepada penerima, yang lalu menerjemahkan ulang (membaca sandi ) pesan yang diberikan pengirim.

Page 4: perilaku keorganisasian

Elemen –Elemen komunikasi

•Komunikator

•Pesan (message)

•Media

•Komunikan

•Feed Back

•Effect

Page 5: perilaku keorganisasian

Berkomunikasi dalam Organisasi

Desain sebuah organisasi seharusnya memungkinkan terjadinya komunikasi dalam empat arah yang berbeda; komunikasi ke bawah, komunikasi ke atas, komunikasi horizontal, dan komunikasi diagonal. Karena arah-arah komunikasi ini menghasilkan kerangka untuk terjadinya komunikasi organisasi.

Page 6: perilaku keorganisasian

Arah – Arah Komunikasi dalam Organisasi

•Komunikasi ke Bawah

•Komunikasi ke Atas

•Komunikasi Horizontal

•Komunikasi Diagonal

Page 7: perilaku keorganisasian

Hambatan Komunikasi dalam Organisasi

1. Hambatan dari Proses Komunikasi

2. Hambatan Fisik

3. Hambatan Semantik

4. Hambatan Psikologis

5. Hambatan Manusiawi

Page 8: perilaku keorganisasian

Masalah – Masalah Komunikasi dalam Organisasi Lintas

BudayaBanyak kesulitan yang muncul ketika berhadapan dengan situasi lintas budaya dapat berasal dari fakta bahwa komunikasi yang terjadi melibatkan beberapa bahasa yang berbeda , serta belum tentu kata –kata dalam bahasa tersebut memiliki terjemahan langsung yang tepat.

Page 9: perilaku keorganisasian

Contoh masalah Komunikasi dalam Organisasi Lintas

BudayaMasalah-masalah penerjemahan bahasa bukanlah satu-satunya sumber masalah-masalah ini. Posisi kepala, tangan dan lengan mungkin dapat memiliki arti yang berbeda dalam budaya yang berbeda.

Di beberapa Negara, contohnya, menggelengkan kepala dapat berarti ”ya”, sedangkan menganggukkan kepala dapat berarti “tidak”-kebalikan dari apa yang dipahami orang Amerika Serikat. Atau ambil contoh sebuah isyarat tangan yang berarti “OK” (telunjuk dan ibu jari membentuk lingkaran). Di Amerika serikat, isyarat tangan tersebut mengatakan bahwa semua hal berjalan dengan baik, atau semua sesuai rencana. Di Prancis isyarat tangan tersebut tidak memiliki arti yang sama; isyarat tangan tersebut berarti “nol”. Di Jepang, di sisi lain, isyarat itu melambangkan uang; isyarat tersebut digunakan untuk mengindikasikan bahwa sesuatu dinilai terlalu mahal. Di Brazil, isyarat seperti ini itu dianggap vulgar.

Page 10: perilaku keorganisasian

Banyak lagi aspek lain dari proses komunikasi yang dapat menciptakan munculnya masalah. Interpretasi budaya yang berbeda tentang kontak mata dan jarak fisik antara dua orang yang sedang berbicara adalah beberapa contoh lain. Untuk dapat melakukan komunikasi lintas budaya yang efektif, kita butuh untuk tidak mengembangkan perasaan etnosentrisme dan menjadi lebih peka terhadap budaya

LANJUTAN . .

Page 11: perilaku keorganisasian

SEKIAN & TERIMAKASIH

#SEMARANG FANS