114
PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi digital ini hanya digunakan sebagai bahan referensi 2. Cantumkanlah sumber referensi secara lengkap bila Anda mengutip dari Dokumen ini 3. Plagiarisme dalam bentuk apapun merupakan pelanggaran keras terhadap etika moral penyusunan karya ilmiah 4. Patuhilah etika penulisan karya ilmiah Selamat membaca !!! Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh UPT PERPUSTAKAAN UNISBA

PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

PERINGATAN !!!

Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

1. Skripsi digital ini hanya digunakan sebagai bahan

referensi 2. Cantumkanlah sumber referensi secara lengkap bila

Anda mengutip dari Dokumen ini 3. Plagiarisme dalam bentuk apapun merupakan

pelanggaran keras terhadap etika moral penyusunan karya ilmiah

4. Patuhilah etika penulisan karya ilmiah

Selamat membaca !!!

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

UPT PERPUSTAKAAN UNISBA

Page 2: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

TANGGAPAN PENDENGAR TERHADAP ACARA

IWAN FALS PADA RADIO SIARAN GMR 104.4 FM

BANDUNG

Studi Deskriptif Mengenai Tanggapan Pendengar di Lembaga Khusus Kemahasiswaan Pencinta Alam Universitas Islam Bandung

(LKK Mapenta – Unisba) Terhadap Acara Iwan Fals Pada Radio Siaran GMR (Generasi Muda Radio) 104.4 FM Bandung

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk meraih Gelar Sarjana

Ilmu Komunikasi

Oleh:

Qodri Leanga Putra

10080097113

Bidang Kajian Manajemen Komunikasi

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

1425 H / 2004 M

Page 3: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

Lembaran Pengesahan:

TANGGAPAN PENDENGAR TERHADAP ACARA IWAN

FALS PADA RADIO SIARAN GMR 104.4 FM BANDUNG

Studi Deskriptif Mengenai Tanggapan Pendengar di Lembaga Kegiatan Kemahasiswaan Pencinta Alam Universitas Islam Bandung

(LKK Mapenta – Unisba) Terhadap Acara Iwan Fals Pada Radio Siaran GMR (Generasi Muda Radio) 104.4 FM Bandung

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna meraih Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

Oleh:

QODRI LEANGA PUTRA

100800971113

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

(Nurhastuti, Dra., M.Si.) (Dede Lilis Ch., S.Sos.)

Mengetahui,

Ketua Bidang Kajian Manajemen Komunikasi

(Anne Maryani, Dra., M.Si.)

Page 4: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

Kupersembahkan skripsi ini sebagai tanda terima kasih kepada yang selalu

memberikan do’a, limpahan kasih sayang dan motivasi serta materi

kepadaku: Papa, Mama, Dedek, Onan dan Jaka serta orang-orang yang

memberi arti dalam hidupku

Page 5: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

ABSTRAK

Radio sebagai salah satu media massa telah berperan dalam kehidupan manusia, menjadi teman dalam kesepian dengan mendengarkan informasinya. Setiap stasiun radio berlomba-lomba untuk meraih pendengar sebanyak-banyaknya karena pendengar adalah aset bagi stasiun radio. Khalayak media massa radio adalah pendengar. Mereka memiliki sifat heterogen, pribadi, aktif, dan selektif. Sifat selektif yang dimiliki pendengar inilah yang membuat radio dituntut untuk memantapkan kekuatannya, sehingga dapat diminati pendengar. Karena dengan sifat selektif ini, pendengar dengan mudah akan mengalihkan perhatiannya, dari stasiun radio yang satu ke stasiun radio yang lain. Stasiun yang dapat memenuhi kebutuhannyalah yang dapat perhatian mereka.

Jika tujuan penelitian ini dirumuskan dalam sebuah rumusan masalah maka formulasinya adalah “Bagaimana tanggapan pendengar terhadap Acara Iwan Fals pada radio siaran GMR 104.4 FM Bandung”. Dan mengindentifikasi empat permasalahan yaitu bagaimana tanggapan pendengar tentang intensitas, bentuk penyajian, ethos penyiar, dan isi siaran kata pada Acara Iwan Fals pada radio siaran GMR 104.4 FM Bandung, serta menentukan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui dan menganalisis tanggapan pendengar tentang intensitas, bentuk penyajian, ethos penyiar, dan isi siaran kata Acara Iwan Fals pada radio siaran GMR 104.4 FM Bandung. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif dan populasi penelitian diambil dari pendengar radio GMR di LKK Mapenta – Unisba yang populasinya berjumlah 376 orang dan yang diambil sebagai sampel berjumlah 38 orang berdasarkan sampel nonprobabilitas dengan teknik penarikan sampel atau rancangan sampling (sampling design) yaitu purposif sampling.

Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio GMR untuk frekuensinya dan waktu penyiaran sudah tepat namun untuk durasinya masih kurang lama. Bentuk penyajian Acara Iwan Fals pada radio GMR untuk penyajian acara musik yaitu penyiaran lagu-lagu Iwan Fals saja cukup menarik bagi pendengar tapi adanya iklan dalam acara ini kurang menarik bagi pendengar. Untuk penyampaian informasi lewat kata-kata dan efek suara cukup menarik bagi pendengar. Tanggapan pendengar tentang ethos penyiar acara Iwan Fals pada radio GMR untuk kredibilitasnya yaitu keahlian penyiar acara ini masih kurang tetapi untuk kepercayaan pendengar terhadap penyiar dalam penyampaian informasi seputar Iwan Fals cukup tinggi dan untuk daya tarik pendengar terhadap penyiar masih kurang menarik bagi pendengar. Tanggapan pendengar tentang isi siaran kata dalam acara Iwan Fals pada radio GMR cukup dimengerti oleh pendengar hanya saja kata-kata yang dipergunakan oleh penyiar acara Iwan Fals kurang menarik bagi pendengar.

Page 6: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

i

KATA PENGANTAR

Assalammu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji bagi Allah SWT serta shalawat dan salam semoga tercurah

kepada Nabi Muhammad SAW dan keluarganya beserta pengikutnya yang setia.

Berkat rahmat dan karunia – Nya pula sehingga selesailah sudah penulisan skripsi

ini. Ada pun masalah yang diteliti adalah mengenai, “Tanggapan Pendengar

Terhadap Acara Iwan Fals Pada Radio Siaran GMR 104.4 FM Bandung”.

Dengan disertai kesungguhan hati penulis tidaklah lupa akan segala

bantuan dan jasa-jasa dari semua pihak yang telah memberikan andil dalam

penelitian dan menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini

peneliti mengucapkan terima kasih kepada, sebagai berikut:

1. Yang terhormat, Ibu DR. Hj. Neni Yulianita, Dra., M.Si., selaku Dekan

Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Bandung periode 2004 – 2008

yang telah memberikan nasehat bahwa untuk mencapai sarjana diperlukan

perjuangan yang keras maka patutlah kita untuk benci kepada sarjana-sarjana

palsu yang semakin marak belakangan ini

2. Yang terhormat, Bapak H. Azis Taufik Hirzi. Drs., M.Si., selaku Dekan

Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Bandung periode 2000 – 2004

yang telah mengonfirmasikan jadwal akademis fakultas sehingga penulis bisa

mengikuti sidang sarjana.

3. Yang terhormat, Ibu Anne Maryani, Dra., M.Si., selaku Ketua Bidang Kajian

Manajemen Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam

Page 7: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

ii

Bandung yang telah mengesahkan skripsi penulis sehingga bisa mengikuti

sidang sarjana.

4. Yang terhormat, Ibu Nurhastuti, Dra., M.Si., selaku Pembimbing I yang telah

meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran serta diiringi saran-saran selama

pengerjaan atau penyusunan skripsi ini.

5. Yang terhormat, Ibu Dede Lilis Ch., S.Sos., selaku Pembimbing II yang telah

memberikan petunjuk dan saran-saran serta meluangkan waktu dan pikiran

kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.

6. Yang terhormat, Bapak Maman Suherman, Drs., M.Si, selaku Dosen Wali

penulis yang telah memberikan bimbingan kepada penulis mulai dari

semester pertama sampai selesai.

7. Seluruh Dosen Pengajar dan Staf Akademis Fakultas Ilmu Komunikasi

Universitas Islam Bandung.

8. Yang terhormat, Ny. H. Dorethia Sitompul, selaku Penanggung jawab Radio

GMR 104.4 FM Bandung yang telah memberikan izin kepada penulis untuk

mengadakan penelitian di Radio GMR104.4 FM Bandung.

9. Yang terhormat, Bapak Rokhmat Sutaryana, selaku Asst. Chief Music Room

Radio GMR 104.4 FM Bandung yang telah banyak membantu penulis

memberikan informasi mengenai Radio GMR 104.4 FM Bandung.

10. Seluruh Staf Karyawan dan Kru Radio GMR 104.4 FM Bandung, yang telah

membantu kelancaran dalam menyelesaikan skripsi ini.

11. Yang terhormat, Saudara Ferdi Nasution, selaku Ketua Dewan Pengurus

Mapenta – XIV , yang telah memberikan izin kepada penulis untuk

Page 8: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

iii

penyebaran angket penelitian dan memberikan informasi mengenai LKK

Mapenta – Unisba serta peminjaman komputer Gudang dan komputernya

untuk pengetikan skripsi ini.

12. Teman – teman di Mapenta (Trias, As, Meidi, Lastjune, Tantan, Sarif, Riau,

Widi, Rita, Jaian, Rahadian, Boje, Agus, Boma, Wawi, Bernard, Ao’, Ali,

Stun, Obot, Pengki, Juki, Ipul, Tatak) dan seluruh Keluarga Besar LKK

Mapenta – Unisba yang tidak bisa disebutkan satu-satu karena saking

banyaknya, yang telah banyak menemani penulis berpetualang di alam bebas

dan memberikan semangat serta motivasi kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

13. Yang tersayang dan tercinta, Ayahanda Kasrinas Munas dan Ibunda Ratnidar

yang telah memberikan kasih sayang dan do’a yang tak pernah putus kepada

penulis dan adik-adik penulis (Dedek, Onan, dan Jaka) yang telah

memberikan semangat kepada penulis untuk secepatnya menyelesaikan

skripsi ini.

14. Rekan-rekan penulis di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam

Bandung yang telah banyak memberikan masukan, kritik dan saran kepada

penulis dalam menyusun dan menyelesaikan skripsi ini.

15. Adikku tersayang, Ai Nuraidah dan sohib penulis, Budi dan Rian serta anak-

anak kost-an Chakakak dan Chekikik yang telah banyak memberi semangat,

motivasi dan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

16. Dan orang-orang yang pernah hadir di hati, yang telah memberikan semangat

dan dorongan dari jauh.

Page 9: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

iv

Semoga Allah SWT membalas kebaikan dan melimpahkan rahmatnya

kepada mereka. Akhir kata semoga tulisan ini dapat memberikan tambahan

wawasan dan pengetahuan bagi kita semua. Amin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Bandung, 27 September 2003

PENULIS

Page 10: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

v

DAFTAR ISI

Halaman KATA PENGANTAR……………………………………………………………..i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………...iv

DAFTAR TABEL………………………………………………………………..vii

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………..ix

DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………………x

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………1

1.1 Latar Belakang Masalah………………………………………………1

1.2 Perumusan Masalah…………………………………………………..4

1.3 Identifikasi Masalah…………………………………………………..5

1.4 Tujuan Penelitian……………………………………………………..5

1.5 Kegunaan Penelitian…………………………………………………..6

1.6 Alasan Pemilihan Masalah……………………………………………6

1.7 Pembatasan Masalah………………………………………………….7

1.8 Pengertian Istilah……………………………………………………...7

1.9 Anggapan Dasar………………………………………………………8

1.10 Operasionalisasi Variabel…………………………………………...10

1.11 Metode Penelitian…………………………………………………...11

1.12 Teknik Penelitian…………………………………………………...11

1.13 Populasi dan Sampel………………………………………………..12

1.14 Organisasi Karangan………………………………………………..15

Page 11: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

vi

BAB II TINJAUAN TEORETIS………………………………………………...18

2.1 Komunikasi Massa…………………………………………………..18

2.1.1 Pengertian Komunikasi Massa…………………………...18

2.1.2 Karakteristik Komunikasi Massa………………………...20

2.1.3 Fungsi Komunikasi Massa……………………………….22

2.1.4 Proses Komunikasi Massa………………………………..24

2.2 Radio Siaran…………………………………………………………26

2.2.1 Pengertian Radio…………………………………………26

2.2.2 Karakteristik dan Sifat Radio…………………………….28

2.2.2.1 Karakteristik Radio………………………………28

2.2.2.2 Sifat Radio………………………………………..29

2.2.3 Kedudukan Radio………………………………………...31

2.2.4 Penyiar Radio…………………………………………….32

2.2.4.1 Pengertian Penyiar Radio………………………...32

2.2.4.2 Faktor Ethos Komunikator……………………….37

2.2.5 Sifat Pendengar Radio……………………………………39

2.2.6 Penyajian Siaran Radio…………………………………..40

2.2.6.1 Intensitas…………………………………………40

2.2.6.2 Musik……………………………………………..45

2.2.6.3 Siaran Kata……………………………………….47

2.2.6.4 Iklan………………………………………………49

2.2.6.5 Efek Suara………………………………………..52

Page 12: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

vii

2.3 Tinjauan Model Komunikasi………………………………………...53

2.3.1 Model Uses and Gratifications…………………………...53

BAB III OBJEK PENELITIAN…………………….……………………………57

3.1 Tinjauan Umum Tentang Radio Siaran GMR 104.4 FM……………57

3.2 Program Acara Radio Siaran GMR 104.4 FM………………………58

3.3 Struktur Organisasi Radio Siaran GMR 104.4 FM………………….61

3.4 Tinjauan Tentang Acara Iwan Fals……………………….…………63

BAB IV ANALISIS DATA PENELITIAN………………………………..…….66

4.1 Analisis Deskriptif Data Responden……………………………...…66

4.2 Analisis Deskriptif Data Penelitian………………………………….69

BAB V PENUTUP…………………………………………………………...…..86

5.1 Kesimpulan…………………………………………………….……86

5.2 Saran – saran………………………………………………….……..87

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………...…….89

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS

Page 13: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

vii

DAFTAR TABEL

Tabel halaman

3.2 Program Acara Radio Siaran GMR 104.4 FM Bandung................................57

4.1 Jenis kelamin responden.................................................................................66

4.2 Usia responden................................................................................................67

4.3 Tanggapan mengenai frekuensi penyiaran acara Iwan Fals…………………68

4.4 Tanggapan mengenai durasi atau lamanya penyiaran acara Iwan Fals...........69

4.5 Tanggapan mengenai waktu penyiaran acara Iwan Fals.................................70

4.6 Tanggapan mengenai penyajian acara Iwan Fals yaitu lagu-lagu

Iwan Fals saja.................................................................................................71

4.7 Tanggapan mengenai penyajian acara Iwan Fals yang diselingi iklan...........72

4.8 Tanggapan mengenai penyajian acara Iwan Fals yang diselingi kata-kata….73

4.9 Tanggapan mengenai penyajian acara Iwan Fals yang diselingi

sound effect....................................................................................................74

4.10 Tanggapan mengenai keahlian penyiar acara Iwan Fals............................76

4.11 Tanggapan mengenai kepercayaan terhadap penyiar acara Iwan Fals.......78

4.12 Tanggapan mengenai daya tarik penyiar acara Iwan Fals.........................79

4.13 Tanggapan mengenai dimengerti tidaknya kata-kata penyiar acara

Iwan Fals....................................................................................................82

4.14 Tanggapan mengenai menarik tidaknya kata-kata penyiar acara

Iwan Fals....................................................................................................83

Page 14: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Proses Komunikasi Massa...............................................................................25

2.2 Model Uses and Gratifications Oleh Katz, Gurevitch and Hass.....................55

3.1 Struktur Organisasi Radio Siaran GMR 104.4 FM.........................................60

Page 15: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Angket Penelitian.............................................................................................90

2. Coding Book....................................................................................................94

3. Coding Sheet....................................................................................................96

4. Daftar Wawancara............................................................................................97

5. Surat Keterangan Menyusun Skripsi................................................................98

6. Formulir Pengajuan Masalah...........................................................................99

7. Surat Permohonan Ijin Pra Riset/Riset...........................................................100

8. Surat Jawaban Permohonan Pra Riset/Riset..................................................101

9. Surat Angket Penelitian..................................................................................102

10. Daftar Riwayat Hidup....................................................................................103

Page 16: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

1

BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Seiring dengan kemajuan teknologi diberbagai bidang, maka kehidupan

dan gerak kehidupan turut mengalami kemajuan. Kemajuan teknologi di segala

bidang ini membawa berbagai kemudahan bagi kehidupan manusia dimana dunia

seakan menyempit dan hanya berbatas tipis antara jarak berkilometer. Teknologi

kemudian menjadi elemen penting dalam kehidupan manusia karena menjadi

pendukung daya kehidupan manusia. Berbagai aspek kehidupan manusia saat

sekarang ini berkaitan erat dengan teknologi dan hubungan antar manusia saat

sekarang pun dipengaruhi oleh faktor teknologi komunikasi yang memiliki esensi

yang sangat tinggi dalam hubungan antar pribadi manusia sehingga komunikasi

sudah menjadi kebutuhan yang menyangkut segala aspek kehidupan manusia

Salah satu bentuk komunikasi yang ada dalam kehidupan masyarakat

adalah Komunikasi Massa. Pengertian Komunikasi Massa menurut Jalaluddin

Rakhmat dalam bukunya Psikologi Komunikasi, yaitu:

“Komunikasi massa atau mass communication adalah jenis komunikasi

yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim

melalui media cetak atau elektronis sehingga pesan yang sama dapat diterima

secara serentak dan sesaat”. (Rakhmat, 2001: 189)

Dalam proses komunikasi, tidak selalu letak antara komunikator dan

komunikannya saling berdekatan, bahkan seringkali antara mereka saling

Page 17: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

2

berjauhan. Bahkan dengan perkembangan teknologi, manusia tidak lagi berbatas

antar ruang dan jarak. Dapat saja manusia yang terpisah jarak puluhan, ratusan

bahkan ribuan kilometer masih dapat berkomunikasi satu dengan lainnya. Dalam

kondisi ini, manusia tetap berusaha menjalin komunikasi dengan memanfaatkan

bentuk komunikasi massa. Bentuk komunikasi massa ini terdiri dari media cetak

(surat kabar, majalah, dan lain-lain), media elektronik (televisi, radio, internet, dan

lain-lain) dan media mekanik (film layar).

Radio sebagai salah satu bagian dari komunikasi massa tergolong dalam

media elektronik mempunyai prinsip kerja yang khas dan unik karena dapat

dijadikan media komunikasi massa yang ampuh, efektif dan cukup handal karena

keuntungan dari radio antara lain: langsung, sebagai daya tembus, keserempakan

(simultanitas), daya tarik, fleksibel, akrab, simpel dan biaya relatif murah serta

personal. Pengertian radio siaran menurut Effendy dalam buku Kamus

Komunikasi, yaitu:

“Radio siaran (radio broadcast) adalah penyebaran secara elektronik

berbagai acara dalam bentuk kata-kata, musik, dan lain-lain yang sifatnya audial

(untuk didengarkan) kepada khalayak yang tersebar”. (Effendy, 1989: 301)

Melihat pengertian radio siaran di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

materi dasar radio siaran adalah kata-kata (speech), musik (music), dan efek suara

(sound effect) yang disebut dengan the three tools.

Jumlah radio siaran swasta dalam perkembangannya semakin bertambah,

hal ini dikarenakan pendengarnya yang heterogen berdasarkan golongan sosial

ekonomi, psikografi, geografi sosial, budaya sosial, user behaviour dan

Page 18: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

3

demografis. Salah satu dari radio siaran swasta itu adalah PT. Generasi Muda

Radio yang berada di jalan Dr. Hatta No. 15 Bandung. PT. Generasi Muda Radio

dalam kegiatan penyiarannya mempunyai format musik classic rock dan

mengudara selama 18 jam setiap harinya dengan menyajikan lagu-lagu era tahun

enam puluhan sampai dengan delapan puluhan baik mancanegara maupun tanah

air dan diselingi dengan sajian sejumlah informasi dengan fokus pendengar

berusia 20 – 35 tahun dan berstatus sosial ekonomi menengah ke atas. (Rokhmat

Sutaryana: PR Promotion/Announcer/Asst.Chief Music Room GMR 104.4 FM)

Radio siaran GMR (Generasi Muda Radio) 104.4 FM berusaha memenuhi

kebutuhan pendengarnya akan hiburan dengan menyiarkan acara-acara musik baik

mancanegara maupun tanah air dan disesuaikan dengan format musiknya yaitu

classic rock. Mengenai pentingnya acara musik pada radio siaran menurut

Effendy dalam buku Radio Siaran Teori dan Praktek, yaitu:

“Tulang punggung radio siaran adalah musik. Orang menyetel pesawat

radio terutama untuk mendengarkan musik, karena musik merupakan hiburan”.

(Effendy, 1991: 78)

Salah satu acara musik dari radio GMR adalah Acara Iwan Fals yang

hanya menyiarkan lagu-lagu dari penyanyi yang bernama Iwan Fals dan acara ini

sudah ada di program siaran radio GMR sejak tahun 1996 dan masih berlangsung

hingga sekarang dengan beberapa kali pergantian waktu siaran. (Rokhmat

Sutaryana: PR Promotion/Announcer/Asst.Chief Music Room GMR 104.4 FM)

Disamping itu kurangnya keahlian penyiar dalam berbicara ketika

penyiaran acara Iwan Fals dimana hal ini berdasarkan opini dari para

Page 19: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

4

pendengarnya di LKK Mapenta – Unisba dan penyiar seharusnya lebih

memahami lagi pengertian penyiaran menurut seorang ahli radio siaran Ben

H.Henneke:

“Penyiaran adalah tak lain hanya suatu usaha untuk mengkomunikasikan informasi – untuk memberitahukan sesuatu. Meskipun informasi tersebut dapat mencapai jutaan pendengar, namun ditujukannya kepada pendengar secara perorangan, dan komunikasi tersebut akan sempurna apabila si pendengar mendengar, mengerti, merasa tertarik, lalu melakukan apa yang ia dengar itu”. (Effendy, 1991: 126 – 127)

Oleh karena itulah penulis merasa tertarik untuk meneliti Acara Iwan Fals

untuk mengetahui efektif tidaknya acara ini dalam memenuhi kebutuhan

pendengar akan hiburan yang hanya menyiarkan satu musik saja yaitu lagu-lagu

dari satu penyanyi yang bernama Iwan Fals. Untuk itulah penulis ingin

mengetahui dengan meneliti bagaimana tanggapan pendengar terhadap Acara

Iwan Fals yang disiarkan oleh radio siaran GMR104.4 FM.

1.2 Perumusan Masalah

Dari latar belakang diatas penulis merumuskan permasalahan dalam

penelitian ini, yaitu: “Bagaimana tanggapan pendengar terhadap Acara Iwan

Fals pada Radio Siaran GMR 104.4 FM Bandung”.

Page 20: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

5

1.3 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang dan perumusan masalah, penulis mengidentifikasikan

masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada

radio siaran GMR 104.4 FM ?

2. Bagaimana tanggapan pendengar tentang bentuk penyajian Acara Iwan

Fals pada radio siaran GMR 104.4 FM ?

3. Bagaimana tanggapan pendengar tentang ethos penyiar dalam Acara Iwan

Fals pada radio siaran GMR 104.4 FM ?

4. Bagaimana tanggapan pendengar tentang isi siaran kata Acara Iwan Fals

pada radio siaran GMR 104.4 FM ?

1.4 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui dan menganalisis tanggapan pendengar tentang

intensitas Acara Iwan Fals pada radio siaran GMR 104.4 FM Bandung.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis tanggapan pendengar tentang bentuk

penyajian Acara Iwan Fals pada radio siaran GMR 104.4 FM Bandung.

3. Untuk mengetahui dan menganalisis tanggapan pendengar tentang ethos

penyiar Acara Iwan Fals pada radio siaran GMR 104.4 FM Bandung.

4. Untuk mengetahui dan menganalisis tanggapan pendengar tentang isi

siaran kata dalam Acara Iwan Fals pada radio siaran GMR 104.4 FM

Bandung.

Page 21: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

6

1.5 Kegunaan Penelitian

1. Kegunaan teoretis

a. Memberikan kontribusi bagi pengembangan Ilmu Komunikasi terutama

Komunikasi Massa dan Manajemen Produksi Siaran Radio.

b. Memberikan kontribusi bagi pengembangan riset dan penelitian pada

media massa komunikasi terutama Radio.

2. Kegunaan praktis

a. Memberikan kontribusi bagi mahasiswa bidang kajian Manajemen

Komunikasi khususnya dan mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi

umumnya sebagai perbendaharaan penelitian skripsi.

b. Memberikan masukan dan evaluasi bagi redaksi radio siaran GMR 104.4

FM dalam penyajian Acara Iwan Fals.

1.6 Alasan Pemilihan Masalah

Alasan penulis dalam memilih masalah ini, sebagai berikut:

1. Penulis ingin mengetahui tanggapan pendengar terhadap acara musik yang

hanya menyiarkan lagu-lagu dari satu penyanyi yaitu Acara Iwan Fals yang

disiarkan oleh radio GMR 104.4 FM Bandung dalam usahanya untuk

memenuhi kebutuhan pendengar akan acara yang bersifat hiburan.

2. Adanya kenyataan bahwa pendengar semakin selektif dalam memilih siaran

radio, maka perlu kreativitas dari para pengelola radio siaran dalam

menyajikan siaran-siarannya khususnya siaran yang mempunyai unsur

hiburan.

Page 22: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

7

3. Penulis merasa tertarik pada LKK Mapenta – Unisba yang sering

mendengarkan acara-acara musik di radio GMR 104.4 FM termasuk Acara

Iwan Fals yang disiarkan sejak tahun 1996.

4. Adanya opini dari pendengar acara Iwan Fals di LKK Mapenta – Unisba

mengenai kurang ahlinya penyiar acara Iwan Fals ketika berbicara.

1.7 Pembatasan Masalah

Untuk mempermudah pembahasan, maka perlu kiranya dilakukan

pembatasan agar tidak terjadi salah pengertian. Adapun pembatasan masalah

dalam penelitian ini, sebagai berikut:

1. Permasalahan yang diteliti adalah tanggapan pendengar terhadap Acara Iwan

Fals yang meliputi intensitas siaran, bentuk penyajian, isi siaran kata, dan

ethos penyiar dalam menyiarkan Acara Iwan Fals pada radio GMR 104.4 FM

Bandung. Selama bulan Juli 2003 sampai dengan September 2003.

2. Pendengar yang dijadikan objek dari penelitian ini yaitu Lembaga Khusus

Kemahasiswaan Pencinta Alam Universitas Islam Bandung (LKK Mapenta –

Unisba).

1.8 Pengertian Istilah

Selanjutnya untuk pengertian istilah penulis merumuskannya sebagai

berikut:

1. Tanggapan adalah apa yang diterima oleh panca indra. (Poerwadarminta,

1989: 899)

Page 23: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

8

2. Pendengar adalah sasaran komunikasi massa melalui radio siaran.

(Effendy, 1991: 84)

3. Acara Iwan Fals adalah salah satu nama program acara di radio GMR 104.4

FM Bandung yang menyiarkan musik yaitu lagu-lagu dari penyanyi yang

bernama Iwan Fals. (Rokhmat Sutaryana: PR Promotion/Announcer/Asst.

Chief Music Room GMR 104.4 FM)

4. Radio siaran (radio broadcast) adalah penyebaran secara elektronik

berbagai acara dalam bentuk kata-kata, musik, dan lain-lain yang sifatnya

audial (untuk didengarkan) kepada khalayak yang tersebar.

(Effendy, 1989: 301)

1.9 Anggapan Dasar

1. Radio siaran merupakan pemancar radio yang langsung ditujukan kepada

umum dalam bentuk suara dan mempergunakan gelombang radio sebagai

media. (Effendy, 1991: 165)

2. Intensitas merupakan kadar daya penyinaran terhadap sebuah objek yang

sedang direkam oleh kamera foto, televisi, radio atau film. (Effendy, 1989:

184)

3. Bentuk penyajian acara pada radio siaran harus memperhatikan unsur-unsur

yang terdapat dalam radio siaran, yakni:

a. Musik;

b. Kata-kata; dan

c. Efek suara (sound effect). (Effendy, 1991: 88)

Page 24: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

9

4. Penyajian hal yang menarik dalam rangka penyampaian suatu pesan adalah

penting, karena publik sifatnya selektif. Begitu banyak pilihan di antara

sekian banyak media komunikasi, dan begitu banyak pula pilihan acara dari

sekian banyak acara dari setiap media. Dalam hubungan ini musik memegang

peranan yang sangat penting. Siapa orangnya yang tidak tertarik oleh musik ?

Di antara acara-acara musik yang memukau itulah pesan-pesan disampaikan

kepada para pendengar. (Effendy, 1991: 19)

5. Musik merupakan tulang punggung radio siaran. Orang menyetel pesawat

radio terutama untuk mendengarkan musik, karena musik merupakan hiburan.

(Effendy, 1991: 78)

6. Dalam pengemasan suatu acara tentunya tidaklah mudah. Dibutuhkan tenaga

yang cukup handal dalam pengemasannya. Adapun hal yang perlu

diperhatikan dalam pengemasan ini adalah kredibilitas komunikator yang

cukup terampil, yaitu yang dapat memenuhi syarat sebagai komunikator

seperti dikatakan oleh Rakhmat, dalam bukunya “Psikologi Komunikasi”

bahwa “Ethos atau faktor yang mempengaruhi efektifitas komunikator terdiri

dari kredibilitas, atraksi dan kekuasaan. Dan dua komponen yang terdapat

pada kredibilitas ialah keahlian komunikator dan kepercayaan komunikan

terhadap komunikator”. (Rakhmat, 2001: 256 – 257)

7. Siaran kata merupakan segala bahan siaran yang pokok isinya dilukiskan

dengan kata-kata (spoken words). (Effendy, 1991: 144)

8. Penelitian ini menggunakan teori Uses and Gratifications yang dikemukakan

leh Katz, Bumler & Gurevitch, teori ini menunjukkan bahwa yang menjadi

Page 25: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

10

permasalahan utama bukanlah bagaimana media mengubah sikap dan perilaku

khalayak, jadi bobotnya ialah pada khalayak yang aktif yang sengaja

menggunakan media untuk mencapai tujuan khusus. (Effendy, 1993: 289)

1.10 Operasionalisasi Variabel

Pernyataan masalah dalam penelitian ini hanya mempunyai satu variabel

yaitu tanggapan pendengar terhadap acara Iwan Fals pada Radio Siaran GMR

104.4 FM Bandung.

Indikator I : Intensitas penyiaran acara Iwan Fals.

Alat ukur : - Frekuensi penyiaran acara Iwan Fals.

- Durasi penyiaran acara Iwan Fals.

- Waktu penyiaran acara Iwan Fals.

Indikator II : Bentuk penyajian acara Iwan Fals

Alat ukur - Musik atau lagu-lagu Iwan Fals

- Musik diselingi dengan iklan

- Musik diselingi dengan kata-kata (spoken words)

- Musik diselingi dengan sound effect.

Indikator III : Ethos penyiar

Alat ukur : - Kredibilitas meliputi keahlian penyiar dan kepercayaan

terhadap penyiar

- Daya tarik penyiar.

Indikator IV : Kata-kata yang digunakan penyiar

Page 26: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

11

Alat ukur : - Mudah dimengerti tidaknya kata-kata yang digunakan

penyiar dalam acara Iwan Fals.

- Menarik tidaknya kata-kata yang digunakan penyiar dalam

acara Iwan Fals.

1.11 Metode Penelitian

Seperti yang didefinisikan oleh Issac dan Michael yang dikutip oleh

Jalaluddin Rakhmat dalam buku Metode Penelitian Komunikasi sebagai berikut:

“Metode deskriptif bertujuan untuk melakukan secara sistematik fakta atau

karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat”.

(Rakhmat, 2000: 22)

Jadi, metode deskriptif yaitu metode yang digunakan untuk memecahkan

masalah yang terjadi pada masalah sekarang atau masalah-masalah yang bersifat

aktual dengan memaparkan situasi-situasi atau peristiwa-peristiwa. Dan

penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan dan tidak menguji

hipotesis ataupun membuat prediksi.

1.12 Teknik Penelitian

Adapun teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah sebagai

berikut:

1. Wawancara, yaitu suatu teknik dalam memperoleh data primer dengan cara

tatap muka dan tanya jawab lisan kepada para anggota LKK Mapenta –

Unisba dan Bapak Rokhmat Sutaryana selaku PR Promotion/Announcer/Asst.

Page 27: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

12

Chief Music Room GMR 104.4 FM sehubungan dengan Tanggapan Pendengar

Terhadap Acara Iwan Fals Pada Radio Siaran GMR 104.4 FM Bandung.

2. Studi kepustakaan, yaitu teknik pengumpulan data melalui buku-buku dan

artikel-artikel digunakan untuk melengkapi data penelitian yang dianggap

perlu. Dengan teknik ini diharapkan mendapat dukungan teori dalam

pembahasan masalah, yaitu dengan mengutip pendapat-pendapat dari para

ahli. Hal ini diharapkan akan memperjelas dan memperkuat pembahasan

masalah yang akan diuraikan.

3. Angket, yaitu cara pengumpulan data dengan menggunakan daftar pertanyaan

yang telah disusun secara tertulis dengan menggunakan skala pengukuran

nominal dimana setiap pilihan jawaban hanya membedakan dan tidak

diberikan nilai pada setiap pilihan jawaban dan kemudian disebarkan kepada

responden di LKK Mapenta – Unisba.

1.13 Populasi dan Sampel

Pengertian populasi menurut Jalaluddin Rakhmat yang tertuang dalam

bukunya Metode Penelitian Komunikasi, yaitu:

“Populasi adalah kumpulan objek penelitian, objek penelitian ini bisa

berupa orang, organisasi, lembaga, buku-buku, kata-kata, surat kabar, dan lain-

lain”. (Rakhmat, 2000: 78)

Populasi dalam penelitian ini adalah Lembaga Khusus Kemahasiswaan

Pencinta Alam Universitas Islam Bandung (LKK Mapenta – Unisba) yang

beranggotakan 376 orang berdasarkan penghitungan jumlah total anggota dari 22

Page 28: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

13

angkatan sejak 15 Desember 1979 hingga 21 Februari 2004. (Ferdi Nasution:

Ketua LKK Mapenta – Unisba Periode 2003 – 2005)

Pemilihan populasi penelitian ini disesuaikan dengan fokus pendengar dari

radio siaran GMR yang mempunyai status sosial ekonomi menengah ke atas dan

berusia 20 – 35 tahun. LKK Mapenta – Unisba memiliki ciri-ciri yang sesuai

dengan fokus pendengar radio GMR dan biasanya pencinta alam cenderung

menyukai musik yang beraliran balada yang salah satunya adalah lagu-lagu Iwan

Fals berdasarkan pengamatan peneliti selama tujuh tahun berada di lingkungan

kegiatan LKK Mapenta - Unisba. Disamping itu pemilihan populasi juga karena

LKK Mapenta – Unisba merupakan kelompok pencinta alam dengan tingkat

pendidikan mahasiswa, sehingga diharapkan dapat memberikan masukan yang

berarti bagi penelitian ini.

Peneliti dalam penarikan sampel penelitian menggunakan sampel

nonprobabilitas yang disebut juga dengan rancangan sampel yang tidak

menggunakan prinsip kerandoman.

“Sampel nonprobabilitas adalah pengambilan sampel tertentu berdasarkan

pertimbangan-pertimbangan tertentu yang disebut juga dengan sampel

pertimbangan (judgemental sampling)”. (Rakhmat, 2000: 78)

Unit-unit sampel nonprobabilitas (n) diambil atau dipilih tidak mengikuti

hukum probabilitas, dimana masing-masing warga populasi dipilih dan

ditentukan sebagai sampel didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan tertentu.

Pertimbangan-pertimbangan tersebut yaitu pada situasi dan kondisi yang

homogen mayoritas anggota LKK Mapenta – Unisba menyukai lagu-lagu Iwan

Page 29: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

14

Fals karena pada umumnya lagu-lagu Iwan Fals mempunyai tema tentang alam

dan realitas kehidupan manusia yang merupakan bagian dari alam, dan dalam hal

ini terdapat kesesuaian dengan hakekat kepencinta alaman, dan disamping itu

berdasarkan pengamatan peneliti selama tujuh tahun berada di lingkungan

kegiatan LKK Mapenta - Unisba mayoritas anggota Mapenta - Unisba juga

mengetahui keberadaan Acara Iwan Fals yang disiarkan di radio GMR 104.4 FM

setiap hari Sabtu pukul 18.00 sampai dengan 21.00 WIB dan anggota Mapenta –

Unisba jarang memindahkan frekuensi unit radio yang terdapat di sekretariatnya

dari frekuensi GMR 104.4 FM dan selalu mendengarkan program-program acara

radio GMR 104.4 FM.

Dalam hubungannya dengan sampel nonprobabilitas, peneliti

menggunakan teknik penarikan sampel atau rancangan sampling (sampling

design) yaitu purposif sampling.

“Purposif sampling yaitu memilih orang-orang tertentu karena dianggap –

berdasarkan penilaian tertentu – mewakili statistik, tingkat signifikansi, dan

prosedur pengujian hipotesis”. (Rakhmat, 2000: 81)

Anggota LKK Mapenta – Unisba yang menjadi sampel penelitian dipilih

dan ditentukan oleh peneliti sebanyak 38 responden yang merupakan sepuluh

persennya dari 376 anggota LKK Mapenta – Unisba dan berdasarkan penilaian

dari peneliti sudah mewakili populasi karena pecahan sampel sepuluh persen

sering dianggap banyak penelitian sebagai ukuran sampel yang memadai.

(Rakhmat, 2000: 81)

Page 30: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

15

1.14 Organisasi Karangan

Organisasi karangan pada penulisan sikripsi ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang masalah

1.2 Perumusan masalah

1.3 Identifikasi masalah

1.4 Tujuan penelitian

1.5 Kegunaan Penelitian

1.6 Alasan pemilihan masalah

1.7 Pembatasan masalah

1.8 Pengertian istilah

1.9 Anggapan dasar

1.10 Operasionalisasi variabel

1.11 Metode penelitian

1.12 Teknik penelitian

1.13 Populasi dan sampel

1.14 Organisasi karangan

BAB II TINJAUAN TEORETIS

2.1 Komunikasi massa

2.1.1 Pengertian komunikasi massa

2.1.2 Karakteristik komunikasi massa

2.1.3 Fungsi komunikasi massa

2.1.4 Proses komunikasi massa

Page 31: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

16

2.2 Radio siaran

2.2.1 Pengertian radio siaran

2.2.2 Karakteristik dan sifat radio siaran

2.2.2.1 Karakteristik radio siaran

2.2.2.2 Sifat radio siaran

2.2.3 Kedudukan radio siaran

2.2.4 Penyiar radio

2.2.4.1 Pengertian penyiar radio

2.2.4.2 Faktor ethos komunikator

2.2.5 Sifat pendengar radio

2.2.6 Penyajian siaran radio

2.2.6.1 Intensitas

2.2.6.2 Musik

2.2.6.3 Siaran kata

2.2.6.4 Iklan

2.2.6.5 Efek suara

2.3 Tinjauan model komunikasi

2.3.1 Model Uses and Gratifications

BAB III OBJEK PENELITIAN

3.1 Tinjauan Umum Tentang Radio Siaran GMR 104.4 FM

3.2.1 Program Acara Radio Siaran GMR 104.4 FM

3.2.2 Struktur Organisasi Radio Siaran GMR 104.4 FM

3.2 Tinjauan Tentang Acara Iwan Fals

Page 32: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

17

BAB IV ANALISIS DATA PENELITIAN

4.1 Analisis Deskriftif Data Responden

4.2 Analisis Deskriptif Data Penelitian

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

5.2 Saran – Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 33: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

18

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Komunikasi Massa

2.1.1 Pengertian Komunikasi Massa

Manusia harus hidup bermasyarakat, ia harus hidup bersama manusia lain,

baik demi kelangsungan hidupnya, maupun demi keturunannya. Dalam pergaulan

hidup manusia, dimana masing-masing individu satu sama lain beraneka ragam

akan terjadi interaksi, saling mempengaruhi demi kepentingan dan keuntungan

pribadi masing-masing terjadilah saling mengungkapkan pikiran dan perasaan

dalam bentuk komunikasi. Bentuk komunikasi manusia itu bermacam-macam,

tergantung sasarannya, salah satu diantaranya adalah komunikasi yang bisa

mencapai jumlah sasaran yang banyak, yaitu komunikasi massa.

Pada komunikasi massa, komunikasi yang dimainkan bersifat formal,

komunikator berbentuk organisasi dengan struktur tugas dan fungsi teratur

menjalankan media untuk menyebar luaskan informasi, mendidik, memberikan

penerangan, mempengaruhi, dan penyesuaian pesan bersifat umum. Dalam

komunikasi massa tidak ada yang rahasia bagi orang, sekelompok orang,

organisasi ataupun publik tertentu, seperti yang dikemukakan oleh Liliweri dalam

buku Komunikasi Antar Pribadi, yaitu:

“Isi pesan komunikasi massa tidak terbatas dan harus menjadi rahasia

umum”. (Liliweri, 1991: 64-65)

Page 34: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

19

Werner I. Severin dan James W. Tankard, Jr. dalam buku Communication

Theories, Origins, Methods, Uses, mengemukakan sebagai berikut:

Komunikasi massa adalah sebagian keterampilan, sebagian seni, dan sebagian ilmu. Ia adalah keterampilan dalam pengertian bahwa ia meliputi teknik-teknik fundamental tertentu yang dapat dipelajari seperti memfokuskan kamera televisi, mengoperasikan tape recorder, atau mencatat ketika berwawancara. Ia adalah seni dalam pengertian bahwa ia meliputi tantangan-tantangan kreatif seperti menulis skrip untuk program televisi, mengembangkan tata letak yang estetis untuk iklan majalah, atau menampilkan teras berita yang memikat bagi sebuah kisah berita. Ia adalah ilmu dalam pengertian bahwa ia meliputi prinsip-prinsip tertentu tentang bagaimana berlangsungnya komunikasi yang dapat dikukuhkan dan dipergunakan untuk membuat berbagai hal menjadi lebih baik. (Effendy, 1998: 21)

Pendapat Joseph A. Devito dalam buku Communicology: An Introduction

to the Study of Communication, mengemukakan definisinya mengenai

komunikasi massa dengan lebih tegas, sebagai berikut:

Pertama, komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. Ini tidak berarti bahwa khalayak meliputi seluruh penduduk atau semua orang yang membaca atau semua orang yang menonton televisi, agaknya ini berarti bahwa khalayak itu besar dan pada umumnya agak sukar untuk didefinisikan. Kedua, komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar-pemancar yang audio visual. Komunikasi massa barangkali akan lebih mudah dan lebih logis bila didefinisikan menurut bentuknya: televisi, radio, surat kabar majalah, film, buku, dan pita. (Effendy, 1998: 21)

Definisi yang paling sederhana tentang komunikasi massa dirumuskan

Bittner (1980: 10):

“Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media

massa pada sejumlah besar orang”. (Rakhmat, 2001: 188)

Page 35: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

20

Ahli komunikasi yang lain mendefinisikan komunikasi dengan

memperinci karakteristik komunikasi massa yaitu Gerbner (1967)

mengemukakan:

“Komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan

teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki

orang dalam masyarakat industri”. (Rakhmat, 2001: 188)

Dari pernyataan-pernyataan ditarik kesimpulan bahwa komunikasi massa

merupakan jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang

tersebar, heterogen, dan anonim melalui media yang salah satunya adalah radio

sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.

2.1.2 Karakteristik Komunikasi Massa

Massa pada komunikasi massa adalah pembaca surat kabar atau majalah,

pendengar radio, penonton televisi yang memiliki sifat-sifat:

- Banyak jumlahnya. - Saling tidak mengenal. - Heterogen. - Tidak diorganisasikan. - Tidak dikenal oleh si pengirim atau komunikator. - Tidak dapat memberikan umpan balik secara langsung. (Wahyudi, 1986: 42)

Dengan melihat sifat-sifat massa diatas, media massa memiliki

karakteristik sebagai berikut:

1. Komunikasi massa bersifat umum.

Pesan yang disampaikan melalui media massa adalah terbuka untuk semua

orang. Tetapi meskipun sifatnya terbuka, ini tidak berarti bebas sama sekali.

Page 36: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

21

Media massa merupakan sarana terorganisasikan dan terlembagakan, karenanya

komunikator media massa, seperti umpamanya penyiar dan wartawan radio adalah

komunikator terlembagakan yang dalam tugas pekerjaannya terbelenggu oleh

larangan-larangan, terutama dalam hubungannya dengan keamanan dan

ketertiban.

2. Komunikasi massa bersifat heterogen.

Perpaduan jumlah komunikan yang besar dengan keterbukaan dalam

memperoleh pesan-pesan komunikasi, erat sekali hubungannya dengan sifat

heterogen komunikan. Khalayak yang menjadi sasaran komunikasi massa terdiri

dari orang-orang yang heterogen, meliputi penduduk yang bertempat tinggal

dalam kondisi yang sangat berbeda, tingkat pendidikan yang tidak sama,

kebudayaan yang beragam, berasal dari berbagai lapisan masyarakat dengan

pekerjaan yang berjenis-jenis. Oleh sebab itu mereka berbeda pula dalam

kepentingan taraf hidup dan derajat kehormatan.

3. Media massa mengandung keserempakan.

Keserempakan disini adalah keserempakan kontak diantara komunikasi

dalam jarak jauh dari komunikator; dan komunikan ini berada dalam keadaan

terpisah. Radio dan televisi dalam hal ini melebihi media cetak, karena radio dan

televisi daya jangkaunya lebih jauh dan mudah menyampaikan suatu pesan,

karena inilah radio siaran yang pertama-tama menjadi incaran, jika terjadi

perebutan kekuasaan.

Page 37: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

22

4. Komunikasi melembaga.

Komunikator dalam menyampaikan pesannya tidak atas nama pribadi,

melainkan suatu lembaga.

5. Komunikasi berlangsung satu arah.

Pada saat komunikasi berlangsung, komunikan tidak memberikan arus

balik kepada komunikator, kalaupun ada arus balik, berupa arus balik tertunda

(delayed feed back). (Effendy, 1998: 22 – 25)

Dari uraian diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa radio memiliki

karakteristik yang sama dengan media massa lainnya, hanya saja sifatnya yang

auditif sehingga memiliki kekurangan dan kelebihan yang berbeda dengan media

massa lainnya. Mengkaji karakteristik komunikasi massa tersebut, maka dapat

disimpulkan bahwa komunikator adalah orang yang mewakili lembaga, sehingga

merupakan suatu organisasi. Pesan komunikasi bersifat umum berdasarkan acara

radio yang diklasifikasikan berdasarkan usia, status sosial, dan sebagainya. Musik

juga merupakan pesan komunikasi yang menghibur dimana dalam

penyampaiannya bersifat satu arah sehingga arus balik komunikasi adalah arus

tertunda. Khalayaknya yang bersifat heterogen, anonim dan tersebar luas.

2.1.3 Fungsi Komunikasi Massa

Menurut Sean MacBride dan kawan-kawan dalam buku Aneka Suara, Satu

Dunia (Many Voices One World) mengatakan fungsi komunikasi massa dalam

tiap sistem sosial adalah sebagai berikut:

- Informasi: Pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan, penyebaran berita, data, gambar, fakta dan pesan, opini dan komentar yang

Page 38: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

23

dibutuhkan agar orang dapat mengerti dan bereaksi secara jelas terhadap kondisi internasional, lingkungan, dan orang lain, dan agar dapat mengambil keputusan yang tepat.

- Sosialisasi (pemasyarakatan): Penyediaan sumber ilmu pengetahuan yang memungkinkan orang bersikap dan bertindak sebagai anggota masyarakat yang efektif yang menyebabkan ia sadar akan fungsi sosialnya sehingga ia dapat aktif di dalam masyarakat.

- Motivasi: Menjelaskan tujuan setiap masyarakat jangka pendek maupun jangka panjang, mendorong orang menentukan pilihannya dan keinginannya, mendorong kegiatan individu dan kelompok berdasarkan tujuan bersama yang akan dikejar.

- Perdebatan dan diskusi: Menyediakan dan saling menukar fakta yang diperlukan untuk memungkinkan persetujuan atau menyelesaikan perbedaan pendapat mengenai masalah publik, menyediakan bukti-bukti yang relevan yang diperlukan untuk kepentingan umum dan agar masyarakat lebih melibatkan diri dalam masalah yang menyangkut kegiatan bersama di tingkat internasional, nasional, dan lokal.

- Pendidikan: Pengalihan ilmu pengetahuan sehingga mendorong perkembangan intelektual, pembentukan watak, dan pendidikan keterampilan serta kemahiran yang diperlukan pada semua bidang kehidupan.

- Memajukan kebudayaan: Penyebarluasan hasil kebudayaan dan seni dengan maksud melestarikan warisan masa lalu, perkembangan kebudayaan dengan memperluas horizon seseorang, membangunkan imajinasi dan mendorong kreativitas serta kebutuhan estetikannya.

- Hiburan: Penyebarluasan sinyal, simbol, suara, dan citra (image) dari drama, tari, kesenian, kesusastraan, musik, komedi, olah raga, permainan, dan sebagainya untuk rekreasi dan kesenangan kelompok dan individu.

- Integrasi: Menyediakan bagi bangsa, kelompok, dan individu kesempatan memperoleh berbagai pesan yang diperlukan mereka agar mereka dapat saling kenal dan mengerti dan menghargai kondisi, pandangan, dan keinginan orang lain. (Effendy, 1998: 27 – 28)

Diantara fungsi-fungsi komunikasi massa diatas, fungsi utama media

adalah sebagai media hiburan, dan hal ini diperkuat oleh Wahyudi dalam buku

Media Komunikasi Massa Televisi, yaitu: Communicative acts primarly intended

for amusement irrespective of any instrumental effect they might have. (Wahyudi,

1986: 44)

Page 39: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

24

Dari paparan diatas, mengenai fungsi-fungsi komunikasi massa yang

begitu banyak itu Effendy dalam buku Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek

menyederhanakannya menjadi empat fungsi saja, yakni:

- menyampaikan informasi (to inform)

- mendidik (to educate)

- menghibur (to entertain)

- mempengaruhi (to influence). (Effendy, 1998: 31)

2.1.4 Proses Komunikasi Massa

Seperti halnya fungsi komunikasi massa, proses komunikasi massa tidak

jauh berbeda dengan proses komunikasi lainnya yang khas terhihat jelas bahwa

komunikasi massa bahkan teknologi modern dalam bentuk komunikasi massa itu

adalah essensial bagi komunikasi massa tersebut. (Pratikto, 1984: 74)

Menurut Wilbur Schramm, jika kita hendak melakukan komunikasi,

sekurang-kurangnya membuat tiga unsur, yaitu: the source (komunikator), the

message (pesan), dan the distination (komunikan). (Meinanda dan Jiwapraja,

1980: 111)

Meskipun berbagai pengertian komunikasi massa telah dikemukakan oleh

beberapa ahli, namun secara umum komunikasi massa merupakan suatu proses

penyampaian ide atau pesan dari komunikator kepada komunikan melalui media

massa.

Page 40: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

25

Mengenai proses komunikasi massa, Drs.R.A Santoso menggambarkannya

sebagai berikut:

Gambar 2.1

Proses Komunikasi Massa

Sumber: Sastropoetro, 1987: 8

Keterangan gambar proses komunikasi massa di atas, sebagai berikut:

1. Sumber merupakan orang yang pertama memiliki gagasan mengenai sesuatu

yang akan disampaikan kepada komunikan.

2. Komunikator adalah yang bertugas menyampaikan gagasan yang dimiliki

sumber kepada komunikan dan sebelumnya komunikator lebih dahulu

melakukan encoding, yaitu merumuskan gagasan ke dalam pesan yang dapat

dimengerti oleh komunikan.

3. Media merupakan alat yang digunakan oleh komunikator dalam

menyampaikan pesan kepada komunikan.

4. Dengan menggunakan media massa, komunikator menyampaikan pesan

kepada komunikan. Pesan tersebut dirumuskan dahulu oleh komunikator

agar dapat menarik perhatian komunikan.

5. Sebelum sampai kepada komunikan, pesan mengalami proses decoding,

yaitu proses menafsirkan pesan yang dilakukan komunikan, agar komunikan

dapat memahami pesan yang diterimanya.

Sumber Kom.tor Media Pesan Media Kom.kan Effect

Encoding Decoding

Page 41: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

26

Proses komunikasi ini sangat penting untuk dipahami karena untuk

menjalankan suatu strategi komunikasi terlebih dahulu harus memahami proses

komunikasi yang berlangsung, dalam hal ini adalah proses berlangsung

komunikasi massa khususnya radio sebagai media elektronik sehingga diharapkan

dapat menjalankan strategi komunikasi untuk mencapai efek dan tujuan yang

diinginkan.

2.2 Radio Siaran

2.2.1 Pengertian Radio Siaran

Radio merupakan salah satu jenis dari media komunikasi massa elektronik,

pengadaan radio sendiri telah dirintis para ahli sejak abad ke-19 dan berkembang

pada akhir abad ke-20, sejalan dengan perkembangan teknologi yang banyak

mendukung perkembangan radio itu sendiri. Di bidang teknologi, usaha untuk

menyempurnakan radio siaran itu telah mencapai kemajuan. Amstrong tahun

1933 memperkenalkan System Frequency Modulation (FM) sebagai

penyempurnaan Amplitude Modulation (AM) yang biasa digunakan radio siaran.

Dengan sistem baru ini, untuk pendengaran dapat dicapai fidelity yang lebih tinggi

dimana keuntungan FM dari AM yaitu:

1. Dapat menghilangkan interference (gangguan, pencampuran yang disebabkan cuaca, bintik-bintik matahari atau alat listrik)

2. Dapat menghilangkan interference yang disebabkan dua stasiun yang mengudara pada gelombang yang sama.

3. Dapat menyiarkan suara sebaik-baiknya bagi telinga manusia yang sensitif.

(Effendy, 1991: 24)

Page 42: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

27

Dengan sistem FM, maka suara yang di terima oleh radio-radio di rumah

menjadi lebih bagus, bersih dan enak untuk didengarkan. Radio sebagai salah

satu media massa memiliki karakteristik cepat dalam menyampaikan pesan, luas

jangkauannya dalam arti tidak mengenal medan, tidak terikat waktu, ringan dan

dapat dibawa kemana pun, murah dan tidak memerlukan banyak konsentrasi,

karena radio hanya untuk didengarkan. Pengertian radio siaran menurut Peraturan

Pemerintah No.55 Tahun 1970 Pasal 1, yaitu:

“Radio siaran adalah pemancar radio yang langsung ditujukan kepada

umum dalam bentuk suara dan mempergunakan gelombang radio sebagai media”.

(Effendy, 1991: 165)

Radio merupakan sebuah media massa yang lebih bersifat pribadi, yang

senantiasa menyapa setiap pendengarnya sebagai individu. Radio selalu menuntut

partisipasi aktif pendengarnya dalam membayangkan hal-hal yang dikemukakan

oleh penyiar. Seperti yang dikemukakan oleh Theo Stokkink, bahwa:

“Radio adalah media yang buta, maka pendengarnya mencoba untuk

memvisualisasikan apa yang didengarnya dan mencoba menciptakan si pemilik

suara di dalam tayangan mereka sendiri”. (Stokkink, 1997: 101)

Radio siaran sebagai media massa yang mempunyai sifat yang khas yaitu

audial, untuk didengarkan, karena itu khalayak ketika menerima pesan-pesan dari

pesawat radio dengan tatanan mental yang pasif, tergantung pada jelas tidaknya

kata-kata yang diucapkan penyiar. Kelebihan radio siaran adalah pesan yang

disiarkan oleh komunikator dapat ditata menjadi suatu kisah yang dihiasi dengan

musik sebagai ilustrasi dan efek suara sebagai unsur dramatisasi dan oleh

Page 43: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

28

khalayak dapat dinikmati dalam segala situasi, sedang makan, bekerja, berjalan,

bahkan sedang mengemudikan kendaraan.

2.2.2 Karakteristik dan Sifat Radio Siaran

2.2.2.1 Karakteristik Radio Siaran

Dalam perkembangannya, radio dijuluki “the fifth estate” atau kekuatan

kelima. Menurut Effendy dalam buku Radio Siaran Teori dan Praktek, radio

dianggap memiliki kekuatan yang begitu hebat dalam mempengaruhi massa

khalayak disebabkan oleh tiga faktor yang juga menjadi karakteristiknya, yaitu:

1. Daya langsung

Untuk mencapai sasarannya, yakni pendengar, isi programa yang akan

disampaikan tidaklah mengalami proses yang kompleks seperti pamflet,

penyebaran berita dengan surat kabar, penerangan dengan majalah, dan lain-lain

media yang bersifat cetak. Karena pada radio, setiap gagasan dapat dengan

mudah ditulis di atas kertas, kemudian tinggal dibacakan di depan corong radio,

sebanyak kali yang diinginkan. Pelaksanaannya berlangsung dengan mudah dan

cepat serta manfaat radio siaran “langsung” dimana suatu peristiwa dapat diikuti

oleh para pendengar pada saat peristiwa berlangsung, contohnya: Pidato Presiden,

upacara Hari Kemerdekaan, pertandingan sepak bola, siaran mesjid atau gereja

dan lain-lain dapat diikuti di saat peristiwa itu berlangsung.

2. Daya tembus

Faktor lain yang menyebabkan radio dianggap memiliki kekuatan kelima

ialah daya tembus radio siaran tidak mengenal jarak dan rintangan. Selain waktu,

Page 44: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

29

jarak pun bagi radio siaran tidak menjadi masalah. Bagaimanapun jauhnya tempat

yang dituju, dengan radio siaran dapat dicapai. Gunung-gunung, lembah-lembah,

padang pasir, rawa-rawa maupun lautan semuanya tidak menjadi rintangan bagi

radio siaran.

3. Daya tarik

Faktor ketiga yang menyebabkan radio siaran mempunyai kekuasaan, ialah

daya tariknya yang kuat yang dimilikinya. Daya tarik ini ialah disebabkan

sifatnya yang serba hidup berkat tiga unsur yang ada padanya, yaitu: musik, kata-

kata, dan efek suara (sound effect). (Effendy, 1991: 75 – 77)

“Ketiga faktor itulah, yakni daya langsung, daya tembus dan daya tarik,

yang menyebabkan radio diberi julukan “the fifth estate” ”. (Effendy, 1991: 79)

2.2.2.2 Sifat Radio Siaran

Dalam operasionalisasi radio siaran perlu diperhatikan beberapa sifat yang

terdapat pada radio siaran yang mana dapat berpengaruh terhadap efektivitas

proses komunikasi yang disampaikan melalui radio siaran, Effendy telah

merumuskannya sebagai berikut:

a. auditori Sifat radio siaran adalah auditori, untuk didengar, karena hanya untuk didengar, maka isi siaran yang sampai ditelinga pendengar hanya sepintas lalu saja. Ini lain dengan sesuatu yang disiarkan melalui media surat kabar, majalah atau media dalam bentuk tulisan lainnya yang dapat dibaca, diperiksa dan ditelaah berulang kali. Pendengar yang tidak mengerti sesuatu uraian dari radio siaran tak mungkin meminta kepada pembicara agar mengulanginya lagi. Ia tidak melihat si pembicara dan apa yang diuraikan berlalu seperti angin. Begitu tiba ditelinganya, begitu hilang lagi. Pada saat ia mengingat-ingat untuk berusaha menyerap sesuatu perkataan yang tidak dipahaminya, pada saat itu pula perkataan dan kalimat lain datang

Page 45: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

30

melanda. Semakin lama mengingat-ingat semakin banyak perkataan dan kalimat yang tidak dapat tertangkap yang bisa mengakibatkan seluruh uraian tidak dimengerti.

b. mengandung gangguan Setiap komunikasi dengan menggunakan saluran bahasa dan bersifat massal akan menghadapi dua faktor gangguan. Gangguan yang pertama ialah apa yang disebut “semantic noise factor” dan yang kedua ialah “Channel noise factor” atau kadang-kadang disebut “mechanic noise factor”. Memang radio siaran tidak merupakan media sempurna. Komunikasi melalui radio siaran tidak akan sesempurna seperti komunikasi antara dua orang secara berhadapan. Kalau tidak bersifat alamiah, maka gangguan itu bersifat teknis. Gelombang radio yang ditimbulkan oleh pancaran pemancar radio mendapat pengaruh dari sinar matahari. Akibatnya ialah isi siaran tidak dapat dipancarkan oleh gelombang yang mendukungnya secara leluasa. Oleh karena itulah, maka kebanyakan program-program penting banyak diselenggarakan pada malam hari, karena gangguan sinar matahari sedikit sekali, siaran diterima dengan baik. Gangguan yang berupa krotokan atau timbul-tenggelam (fading) yang disebabkan oleh alam mungkin sekali akan menjadi gangguan bagi pendengar dalam menangkap isi siaran. Gangguan teknis dapat juga berupa “interferensi” , yakni dua atau lebih gelombang yang berdempetan, sehingga membuat isi siaran sukar dimengerti. Selain itu juga gangguan “bersuit-suit” yang disebabkan pesawat radio tetangga (biasanya pesawat radio sederhana/murah) sering menjadi gangguan yang menjengkelkan. Dan banyak lagi gangguan lain yang sifatnya teknis yang mungkin timbul pada saat-saat para pendengar sedang menikmati sesuatu uraian pesawat radionya.

c. akrab Radio siaran sifatnya akrab, intim. Seorang penyiar radio seolah-olah berada di kamar pendengar yang dengan penuh hormat dan cekatan menghidangkan acara-acara yang menggembirakan kepada penghuni rumah. Demikian pula seorang penceramah. Ia seakan-akan datang di kamar pendengar dan memberikan uraian yang berguna kepada penghuni rumah sekeluarga. Setiap suara yang keluar dari pesawat radio seolah-olah diucapkan oleh orang yang ada disitu. Bagaikan seorang tamu yang datang beranjang-sana. Sifat itu tidak dimiliki oleh media lainnya (kecuali televisi yang merupakan saudaranya radio). Seseorang yang ingin mencari hiburan nonton film atau sandiwara, atau ingin mencari hiburan nonton film atau sandiwara, atau ingin mendengarkan ceramah di suatu tempat harus meninggalkan rumah. Dan ia bersama sejumlah banyak orang lainnya duduk melihat dan mendengarkan dari jarak jauh.

Page 46: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

31

Tidak demikian dengan radio. Pendengar bersama penceramah atau juru hibur bersama-sama berada di dalam rumah. Mereka seolah-olah teman akrab. (Effendy, 1991: 82 – 84)

Sifat radio yang telah dikemukakan diatas yaitu auditori, hanya untuk

didengarkan sepintas lalu karena pendengar tidak bisa meminta untuk mengulangi

lagi suatu uraian kepada pembicara yaitu penyiar. Mengandung gangguan,

“semantic noise factor” yaitu suatu gangguan yang terjadi sebagai akibat faktor

bahasa, gangguan ini terjadi dalam berbagai bentuk misalnya akibat kesalahan,

pengucapan kata-kata tertentu oleh komunikator (penyiar) atau mungkin juga

akibat penggunaan kata-kata yang relatif asing bagi pendengar. “Channel noise

factor” yaitu suatu gangguan yang diakibatkan oleh masalah teknik atau karena

adanya gangguan pada perangkat keras pada radio siaran. Sifat yang terakhir

adalah akrab, maksudnya penyiar radio seolah-olah berada di dekat pendengar

dengan membawakan acara-acara yang menyenangkan bagi pendengar dan

pendengar dapat mendengarkan acara-acara di radio secara sendiri-sendiri

maupun bersama-sama.

2.2.3 Kedudukan Radio Siaran

Status badan penyiaran radio pada dasarnya dapat dibagi kedalam tiga

bagian, yaitu:

a. Badan penyiaran radio yang dimiliki dan diselenggarakan oleh pemerintah.

b. Badan penyiaran radio diselenggarakan sebagai public corporation (perum).

c. Badan penyiaran radio yang bersifat swasta dan mandiri secara Free Enterprise. (Effendy, 1993: 108)

Page 47: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

32

Di Indonesia ada dua badan penyiaran radio, yaitu badan penyiaran radio

yang dimiliki dan diselenggarakan oleh pemerintah yang dikenal dengan Radio

Republik Indonesia (RRI) dan badan penyiaran radio yang dimiliki dan

diselenggarakan oleh non pemerintah yang bersifat komersial dan dikenal dengan

Radio Swasta Niaga, yang terhimpun dalam suatu organisasi yaitu Persatuan

Radio Siaran Swasta Nasional (PRSSNI), dan kedua bentuk radio siaran ini

mempunyai fungsi sosial yang sama. Mengenai fungsi sosial ini diatur dalam

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.55 Tahun 1970 Pasal 2 ayat 1, yaitu:

“Radio siaran harus berfungsi sosial, yaitu sebagai alat pendidikan, alat

penerangan dan alat hiburan”. (Effendy, 1991: 165)

Dengan demikian berarti semua radio siaran apa pun statusnya ikut

mensukseskan program pemerintah, radio siaran sebagai media massa telah

dirasakan manfaatnya oleh masyarakat karena merupakan alat pendidikan dan

penerangan yang aktif, kreatif bagi penghidupan orang banyak. Pesatnya radio-

radio siaran non pemerintah baik yang bersifat komersial maupun non komersial,

perlunya diimbangi dengan usaha pembinaan dan pengaturan dalam bentuk

peraturan pemerintah, antara lain dengan mengatur fungsi, hak, kewajiban, dan

tanggung jawab radio siaran.

2.2.4 Penyiar Radio

2.2.4.1 Pengertian Penyiar Radio

Penyiar radio adalah orang yang menyajikan materi siaran radio kepada

para pendengar. Dimana materi siaran tersebut adalah hasil yang telah diolah oleh

Page 48: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

33

bagian produksi siaran berdasarkan programa yang telah disusun oleh staf khusus.

Sampainya sebuah acara kepada para pendengar adalah hasil kerjasama penyiar,

operator siaran dan petugas pemancar. Dalam proses penyiaran tidak selalu orang

yang berbicara di depan mikrofon adalah penyiar, bisa juga tamu dari luar yang

diminta oleh stasiun radio untuk memberikan penerangan atau pendidikan kepada

masyarakat.

Di samping pengertian mengenai penyiar, perlu sekiranya untuk

mengetahui pengertian penyiaran. Seorang ahli radio siaran Ben H. Henneke

memberikan definisi mengenai penyiaran (announcing) sebagai berikut:

“Penyiaran adalah tak lain hanya suatu usaha untuk mengkomunikasikan informasi – untuk memberitahukan sesuatu. Meskipun informasi tersebut dapat mencapai jutaan pendengar, namun ditujukannya kepada pendengar secara perorangan, dan komunikasi tersebut akan sempurna apabila si pendengar mendengar, mengerti, merasa tertarik, lalu melakukan apa yang ia dengar itu”. (Effendy, 1991: 126 – 127)

Dari pendapat ahli radio siaran diatas dapat diketahui bahwa komunikasi

melalui radio siaran bukan hanya sekedar menyampaikan informasi, bukan saja

agar pendengar mengerti dan tertarik, tetapi lebih daripada itu, agar pendengar

melakukannya. Dan hal ini sependapat dengan Carl I. Hovland dan Harold D.

Lasswell, yaitu bahwa komunikasi berfungsi untuk merubah tingkah laku dan

menimbulkan efek tertentu. Dalam proses penyiaran pada radio siaran, seorang

penyiar harus memperhatikan sifat-sifat pendengar radio yaitu bersifat pribadi

(personal), anonim dan heterogen, selektif dan aktif. Karena sifat-sifat pendengar

radio tersebut, diperlukan seorang penyiar yang memiliki kualifikasi yang tepat

dan berkeinginan untuk memahirkan dirinya dalam lapangan penyiaran radio.

Page 49: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

34

Sehubungan dengan itu, Columbia Broadcasting System (CBS) menyatakan dua

hal yang diisyaratkan dalam kecakapan penyiar (announcer’s skill), sebagai

berikut:

1. Gaya bicara yang baik dan pengucapan yang cermat, tidak mengandung logat daerah (Excellent diction and accurate pronouncing not identifiable with any particular section).

2. Kepribadian suara yang mengudarakan yang khas tanpa dibuat-buat (Voice and air personality which is distinguished without affectation). (Effendy, 1991: 130)

Sebelum melakukan kegiatan penyiaran, seorang penyiar perlu kiranya

untuk melakukan persiapan dengan seksama, agar dalam pengutaraannya nanti

tidak terbata-bata. Dan hal ini juga bagi siapa saja yang akan menghadapi

mikrofon radio siaran, baik yang sudah biasa maupun yang belum biasa

menghadapi mikrofon. Hal apa saja yang akan diudarakan sebaiknya dipelajari

terlebih dahulu sebelumnya dan pada umumnya terdapat dua teknik yang

digunakan oleh penyiar yaitu:

1. Teknik ad libitum

Ad libitum berarti berbicara santai sebagaimana seseorang

menghendakinya. Dimana pada teknik ini penyiar melakukannya bebas tanpa

menggunakan naskah. Biasanya penyiar yang menggunakan teknik ini disenangi

oleh pendengarnya karena berbicara dengan bebas dan fasih tetapi juga dengan

bahasa yang benar, jelas dan tegas pengutaraannya. Beberapa hal yang harus

diperhatikan oleh penyiar dalam penggunaan teknik ini adalah sebagai berikut:

Page 50: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

35

a. Mencatat pokok-pokok yang penting.

Hal ini perlu dilakukan oleh penyiar agar dalam pengutaraannya nanti

berlangsung secara sistematis dan selesai tepat pada waktunya.

b. Memelihara hubungan dengan pendengar.

Seperti yang sudah diutarakan pada pembahasan sebelumnya bahwa

pendengar sifatnya selektif dimana ia akan memilih-milih acara-acara yang ia

senangi dan ketika ia menemukan acara yang ia senangi belum tentu ia

mengetahui stasiun radio mana yang ia tangkap. Oleh karena itulah penyiar

perlu sekiranya menyebutkan stasiunnya dengan cara yang bervariasi bukan

dengan kalimat yang monoton atau itu-itu saja.

c. Menguasai istilah-istilah khusus (jargon).

Disini penyiar harus memiliki pengetahuan umum yang luas terlebih lagi

mengenai istilah-istilah khusus yang ada hubungannya dengan sesuatu bidang

dalam kehidupan masyarakat. Penyiar yang mempunyai penguasaan terhadap

jargon-jargon ini bukan saja dapat memperlancar pengutaraan tetapi juga akan

meningkatkan nilai diri penyiar dipandang dari pihak pendengar.

d. Menggunakan bahasa sederhana.

Dimana penyiar harus menggunakan kata-kata yang umum dan lazim yang

terdapat dikalangan masyarakat dan kalimat-kalimat yang tidak terlalu

panjang sehingga tidak terjadi salah pengertian di pihak pendengar dan

pendengar juga mendapatkan informasi yang jelas.

Page 51: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

36

e. Mencegah pengucapan kata-kata tak wajar.

Bukan tidak mungkin seorang penyiar mengucapkan kata-kata yang tidak

wajar pada waktu ia berbicara secara ad libitum. Dan yang termasuk kata-kata

yang tak wajar adalah kata-kata cabul dan yang menyinggung perasaan

seseorang yang menyangkut soal kesukuan, agama atau cacat badaniah.

Untuk mencegah hal ini, penyiar harus menyadari bahwa dirinya adalah

komunikator terlembagakan (institutionalized communicator) yang berbicara

kepada pendengar bukan atas nama dirinya tapi atas nama lembaga yang ia

wakili, dalam hal ini stasiun radio.

2. Teknik membaca naskah

Teknik lain yang biasanya digunakan oleh penyiar adalah membaca

naskah. Ada naskah yang dibikin sendiri oleh penyiar atas prakarsanya sendiri

yang ia susun di atas kertas (ad libitum) dan ada juga naskah yang dibuat oleh

orang lain yang harus dibacakan oleh penyiar. Dalam hubungan ini, naskah

apapun yang penyiar utarakan haruslah seolah-olah diucapkan secara ad libitum;

tidak terdapat nada dibaca. (Effendy, 1991: 131 – 134)

Suksesnya tugas dan pekerjaan penyiar bukan saja karena kecakapannya,

tetapi juga keterampilannya. Berikut ini adalah beberapa hal yang termasuk

keterampilan penyiar, sebagai berikut:

1. Menyediakan waktu sebelum mengudara, minimal 15 menit sebelum siaran

dimulai untuk mempersiapkan segala sesuatunya yang diperlukan untuk

siaran.

2. Mempelajari acara siaran.

Page 52: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

37

3. Menghubungi operator sebelum siaran dimulai karena bagaimanapun baiknya

seorang penyiar dalam membawakan sebuah acara, tanpa bantuan operator

tidak akan berhasil sebagaimana yang diharapkan. Disinilah diperlukan

kerjasama yang baik antara penyiar dengan operator.

4. Bertindak cepat dan bijaksana apabila menjumpai suatu problema secara tiba-

tiba selama tidak menyimpang dari kebijaksanaan atau policy dari stasiun

radio yang diwakilinya. (Effendy, 1991: 135 – 136)

Keterampilan penyiar yang diterangkan diatas sangat mempengaruhi

kesuksesan dari acara yang dibawakannya.

2.2.4.2 Faktor Ethos Komunikator

Untuk lebih memperkuat pembahasan mengenai komunikator dalam

halnya disini adalah penyiar, penulis juga akan menjelaskan mengenai ethos

komunikator atau penyiar.

Aristoteles menyebutkan bahwa karakter komunikator adalah sebagai ethos yang terdiri dari pikiran baik, akhlak yang baik, dan maksud yang baik (good sense, good moral character, good will). Hovland dan Weiss menyebutkan bahwa ethos ini adalah credibility yang terdiri dari dua unsur yaitu expertise (keahlian) dan trustworthiness (dapat dipercaya). Namun terdapat dua unsur lainnya dari ethos yaitu atraksi komunikator (source attractiveness) dan kekuasaan komunikator (source power). (Rakhmat, 2001: 256)

a. Kredibilitas

Kredibilitas adalah seperangkat persepsi komunikan tentang sifat-sifat

komunikator. Karena kredibilitas merupakan masalah persepsi maka kredibilitas

bergantung pada pelaku persepsi (komunikan), topik yang dibahas, dan situasi.

Page 53: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

38

Kredibilitas tidak terdapat pada diri komunikator tetapi terletak pada persepsi

komunikan terhadap komunikator dan komponen kredibilitas ini adalah keahlian

dan kepercayaan.

“Keahlian adalah kemampuan pada komunikator terhadap topik yang

dibahas sehingga menimbulkan kesan pada komunikan”. (Rakhmat, 2001: 259)

Komponen kedua dari kredibilitas adalah kepercayaan dan pengertiannya adalah:

“Kepercayaan adalah penilaian komunikan atau pendengar terhadap watak

dari komunikator atau penyiar dimana Aristoteles mengatakan hal ini adalah

“good moral character” dan Quintillianus menulisnya sebagai “a good man

speaks well” atau orang yang berbicara baik”. (Rakhmat, 2001: 260)

Jadi yang dinilai dalam kepercayaan ini adalah dapat dipercaya atau

tidakkah komunikator atau penyiar dalam menyampaikan informasi pada siaran

kata dalam proses penyiaran.

b. Atraksi (attactiveness)

Atraksi atau attactiveness bisa disebut juga dengan daya tarik, disini yang

dimaksud adalah daya tarik komunikator atau penyiar. Dalam pembahasan

mengenai daya tarik komunikator atau penyiar, penulis tidak akan membahas daya

tarik komunikator dilihat dari fisik, tetapi daya tarik komunikator atau penyiar

dilihat dari kemampuannya untuk berempati terhadap komunikan atau pendengar,

kemampuannya untuk merasakan kesamaan dengan komunikan. Herbert W.

Simons (1976) mengatakan kesamaan ini adalah kesamaan disposisional

(dispositional similarity).

Page 54: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

39

“Kesamaan disposisional atau dispositional similarity adalah komunikator

mempersamakan dirinya dengan komunikan dengan menegaskan persamaan

dalam kepercayaan, sikap, maksud, dan nilai-nilai sehubungan dengan suatu

persoalan”. (Rakhmat, 2001: 263)

2.2.5 Sifat Pendengar Radio

Sasaran dari komunikasi massa yang disampaikan melalui media radio

siaran adalah pendengar. Komunikasi yang dilancarkan melalui radio siaran

dikatakan efektif apabila pendengarnya terpikat perhatiannya, tertarik minatnya,

mengerti, tergerak, hatinya dan melakukan kegiatan yang diinginkan oleh

komunikator (penyiar). Sifat pendengar radio siaran, dijelaskan oleh Effendy

dalam bukunya Radio Siaran Teori dan Praktek yakni sebagai berikut:

a. Heterogen.

Pendengar adalah massa, mereka bersifat heterogen, dimana keberadaan

mereka terpencar-pencar sehingga satu sama lain tidak saling mengenal.

Disamping itu mereka juga berada dalam berbagai hal seperti jenis kelamin, usia,

agama, keinginan, cita-cita, dan sebagainya.

b. Pribadi.

Pendengar radio berada terpencar-pencar, yang umumnya berada di rumah

maka sesuatu pesan akan dapat diterima dan dimengerti kalau sifatnya pribadi,

sesuai dengan situasi dimana pendengarnya berada.

c. Aktif.

Page 55: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

40

Pendengar radio pada dasarnya bersifat aktif, berpikir, aktif melakukan

interpretasi apabila radio mempunyai sesuatu yang menarik dari stasiun radio,

maka pendengar akan bertanya pada diri sendiri, apakah pesan yang disampaikan

benar atau tidak.

d. Selektif.

Pendengar radio sifatnya selektif ia bahkan memilih program radio siaran

yang disukai apabila ada program radio yang kurang disukainya, pendengar

dengan mudah dapat memindahkan jarum gelombang untuk mencari program

yang lain. (Effendy.1991: 85 – 86)

Dewasa ini banyaknya stasiun radio siaran yang beraneka ragam jenis

siarannya yang masing-masing berlomba-lomba untuk menarik perhatian

pendengar. Siaran yang tidak sesuai dengan selera pendengar sudah tentu akan

tidak diterima oleh para pendengar. Oleh karena itulah dalam proses komunikasi

massa, unsur pendengar banyak di teliti, karena sasaran dalam komunikasi massa

adalah masyarakat yang memiliki berbagai banyak perbedaan yakni perbedaan

sosiologis, psikologis, edukatif, kultural dan bahkan juga politis dan ekonomi.

2.2.6 Penyajian Siaran Radio

2.2.6.1 Intensitas

Waktu siaran penting sekali untuk dijadikan pemikiran oleh penata acara

siaran, karena pendengar pada waktu-waktu tertentu, berlainan dalam

kebiasaannya dalam kehidupannya sehari-hari. Karena itu bahan siaran harus

Page 56: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

41

disesuaikan dengan kebiasaan pendengar, baik bahan dalam bentuk ceramah,

pendidikan atau penerangan, penyajian hiburan, dan sebagainya.

Waktu siaran terbagi dalam empat bagian, yakni: - Pagi - Siang - Petang - Malam. (Effendy, 1991: 121)

1. Acara pagi

Acara hiburan di pagi hari adalah sebagai pendorong untuk bekerja

gembira, baik sekali disajikan siaran hiburan hidup (bukan yang direkam

sebelumnya) dan warta berita yang merupakan sisa dari berita-berita malam yang

tidak sempat disiarkan atau berita-berita ulangan yang penting yang terjadi di

malam harinya. Pada waktu ini bisa juga disiarkan acara musik yang memacu

semangat untuk pendengar yang akan bekerja.

2. Acara siang

Suasana siang berlainan dengan suasana pagi, yang mendengarkan

kebanyakan adalah para ibu rumah tangga. Untuk acara siang, untuk siaran yang

sifatnya hiburan baik sekali disajikan acara musik yang tenang.

3. Acara petang

Siaran petang ditujukan kepada anak-anak dan orang dewasa yang baru

pulang kerja antara jam 17.00 dan 18.00. Untuk siaran hiburan baik sekali

menyajikan acara-acara yang sifatnya santai.

4. Acara malam

Waktu yang terbaik (prime time) dalam siaran radio adalah pada malam

hari antara jam 19.00 dan 23.00. Pada waktu tersebut secara alamiah siaran radio

Page 57: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

42

dapat diterima sebaik-baiknya dibandingkan dengan waktu-waktu lainnya, juga

pada umumnya jumlah pendengar yang terbanyak akan berada di rumahnya

masing-masing. Maka, program radio sebaiknya merupakan top program, seperti:

ceramah penerangan atau pendidikan, siaran hiburan, dan sebagainya hendaknya

merupakan program acara yang terbaik dan meminta perhatian pendengar yang

terbanyak. (Effendy, 1991: 121 – 122)

Untuk kesempurnaan produksi dan penyajian siaran, perlu dilakukan

perencanaan sebagai berikut:

- Rencana Siaran Bulanan

- Rencana Siaran Pekanan

- Rencana Siaran Harian. (Effendy, 1991: 123)

1. Rencana Siaran Bulanan

Acara bulanan disusun hanya pada garis besarnya saja dimana setiap mata

siaran diberi berwarna untuk memudahkan peninjauan secara menyeluruh untuk

selama sebulan. Jenis mata siaran ditentukan oleh staf siaran dalam suatu

pertemuan yang khusus untuk membahas kesempurnaan produksi siaran,

meninjau kekurangan-kekurangan pada waktu-waktu yang sudah-sudah dan

menetapkan hal-hal yang akan memuaskan para pendengar. Peninjauan terhadap

produksi siaran ini biasanya dilakukan setiap tiga bulan sekali. Di negara-negara

yang sudah maju, penelitian terhadap pendengar (audience research) ini

dilakukan secara luas sekali, sehingga dengan demikian dapat diketahui kebiasaan

pendengar sehari-hari, apa yang disukainya, apa yang diinginkannya, dan

sebagainya.

Page 58: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

43

Berdasarkan hasil penelitian itu, maka siaran yang disajikan benar-benar

mendekati hasrat pendengar. Dalam skema bulanan ini belum ditentukan nama

perkumpulan yang akan mengisi mata siaran dan nama lagu-lagu yang akan

disajikan, akan tetapi baru jenis mata siarannya saja. Sehubungan dengan itu,

dapat ditetapkan beberapa warna untuk jenis acara tertentu, misalnya:

- Siaran pemberitaan dan Penerangan - merah muda

- Siaran Pendidikan - hijau muda

- Siaran Kebudayaan - coklat muda

- Siaran Hiburan - biru muda

- Siaran lain-lain - lembayung

Kertas yang dipergunakan untuk skema yang diberi warna ini sebaiknya

kertas berkotak-kotak yang cukup panjang untuk secara horisontal

menggambarkan keadaan waktu mulai pukul 06.00 sampai pukul 24.00 dengan

satu kotak untuk periode 15 menit, dan cukup lebar untuk menggambarkan

keadaan dan hari ke hari sebanyak 31 hari, dimana satu kotak diperuntukkan satu

hari. Acara bulanan ini sudah harus selesai satu setengah bulan sebelum acara

dilaksanakan. Surat-surat undangan sebulan sebelumnya sudah harus disebarkan,

dan dalam surat permintaan untuk mengisi mata acara itu dimintakan sekaligus

lagu-lagu yang akan dihidangkan. Berdasarkan skema bulanan ini dapat

ditentukan perkumpulan mana yang akan mengisinya, dengan disesuaikan dengan

anggaran biaya yang disediakan.

Page 59: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

44

2. Rencana Siaran Pekanan

Rencana Siaran Pekanan meliputi acara siaran untuk selama tujuh hari,

dimulai hari Minggu dan diakhiri hari Sabtu. Acara-acara ini merupakan

penjabaran dari Rencana Siaran Bulanan. Judul dan jenis serta

penyelenggaraannya sudah dicantumkan apakah siaran hidup atau direkam

sebelumnya.

Dalam Rencana Siaran Pekanan ini dapat dicantumkan nama-nama

penyiar dan operator untuk masing-masing acara. Jelas tertera nama-nama

penyiar dan operator yang bertugas pagi, siang, petang, atau malam.

Dicantumkan pula nama-nama petugas cadangan apabila petugas yang seharusnya

mendadak berhalangan, hal ini dimaksudkan agar para penyiar dan operator

tersebut dapat menyiapkan diri untuk penyajian dan pengutaraan, sehingga pesan-

pesan yang sampai kepada para pendengar benar-benar dapat diterima,

dimengerti, dan disenangi.

3. Rencana Siaran Harian

Rencana Siaran Harian merupakan penjabaran dari Rencana Siaran

Pekanan, yang lengkap terinci dari menit ke menit mulai dari pembukaan sampai

penutup siaran. Rencana Siaran Harian merupakan naskah pegangan penyiar dan

operator, sehingga produk siaran yang keluar dari pesawat radio di rumah-rumah

pendengar merupakan hasil kerja sama dan prestasi bersama-sama penyiar dan

operator. Dalam naskah (script) itu antara lain dicantumkan:

- Judul acara, penyelenggara, dan pimpinan atau produsernya;

Page 60: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

45

- Nama lagu disertai band/orkes yang memainkannya dan nama pemimpinnya,

pencipta lagu dan biduan/biduanita yang menyanyikannya;

- Jenis penyajian, apakah siaran hidup, piringan hitam, atau kaset;

- Studio yang digunakan untuk siaran hidup, pembacaan berita, dan lain-lain;

- Nama-nama penyiar, penyiar khusus, pembaca berita, dan sebagainya;

- Nama-nama operator yang bertugas.

Bukan tidak mungkin bahwa dalam perencanaan siaran terjadi perubahan.

Dengan perencanaan yang baik, perubahan yang bisa terjadi sewaktu-waktu dapat

ditangani dengan segera, sehingga hidangan kepada para pendengar tetap

memuaskan. (Effendy, 1991: 123 – 125)

2.2.6.2 Musik

Dalam penggolongan bahan siaran yang dianut oleh badan-badan radio

siaran di dunia berdasarkan unsur acara siaran terdapat salah satunya adalah siaran

seni suara.

“Sedang yang dimaksud dengan seni suara adalah segala bentuk kesenian

yang pokok isinya dilukiskan dengan musik”. (Effendy, 1991: 114)

Jadi, musik termasuk pada siaran seni suara dan musik ini bisa seperti:

serious music, light music, dance, variety, dan sebagainya. Terhadap pengertian

seni suara ini terdapat tafsiran yang berbeda-beda, ada yang mengartikan suara

sebagai terjemahan dari tone, tapi ada pula yang menafsirkan sebagai terjemahan

dari voice. Disamping istilah seni suara ini terdapat pula istilah seni bunyian

(bunyian terjemahan dari tone) dan seni tetabuhan (tetabuhan adalah suara

Page 61: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

46

instrument), namun ada pula yang memberikan pengertian toon kunst atau musik.

Tetapi walau pun begitu, baik tone (musik) dan voice merupakan satu paduan atau

kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

Musik dalam penggolongan acara siaran berdasarkan maksud dan tujuan

menurut pedoman Unesco termasuk ke dalam bagian siaran hiburan

(entertainment) dan jenis di dalam acara siaran hiburan terbagi ke dalam empat

golongan, yaitu:

1. Musik daerah (populer) (Local music)

2. Musik Indonesia (populer) (National music)

3. Musik asing (Foreign music)

4. Hiburan ringan (Light entertainment). (Effendy, 1991: 118)

Yang dimaksud dengan musik Indonesia adalah corak musik yang telah dirasakan dan diterima sebagai milik nasional, yakni: 1. Lagu-lagu seriosa 2. Lagu-lagu populer (hiburan) 3. Lagu-lagu keroncong 4. Lagu-lagu hawaian 5. Lagu-lagu melayu. (Effendy, 1991: 120)

Dari paparan diatas kita dapat melihat betapa pentingnya acara musik pada

radio siaran, dan perlu diketahui bahwa dalam suatu siaran radio, musik biasanya

ditempatkan di awal acara untuk menarik perhatian pendengar. Jadi wajarlah

apabila musik dikatakan sebagai tulang punggung radio siaran dan petugas radio

siaran berusaha agar segala macam programa menjadi bersifat hiburan dengan

menggunakan musik.

Page 62: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

47

2.2.6.3 Siaran Kata

Dalam penggolongan bahan siaran yang dianut oleh badan-badan radio

siaran di dunia berdasarkan unsur acara siaran terdapat salah satunya adalah siaran

kata

“Yang dimaksud dengan siaran kata ialah segala bahan siaran yang pokok

isinya dilukiskan dengan kata-kata (spoken words)”. (Effendy, 1991: 114)

Beberapa bahan yang termasuk siaran kata dijadikan bagian-bagian

tersendiri seperti: news features and dramas, talks and discussions, outside

broadcast, special events, dan lain-lain.

Radio siaran adalah “makanan” telinga, untuk didengarkan, hal-hal yang

dapat dipahami melalui indera telinga. Karena itu apa yang disajikan untuk di

baca belum tentu dapat dimengerti apabila dihidangkan melalui radio siaran

misalnya, susunan berita untuk surat kabar tidak akan mencapai tujuannya apabila

dibacakan di depan mikrofon radio siaran dan susunan untuk pidato dalam rapat

di alun-alun tidak akan sukses jika dibacakan di depan corong radio karena pada

radio siaran terdapat gaya tersendiri yang disebut dengan radio style atau gaya

radio. Di Amerika Serikat, tempat lahirnya radio style sudah terdapat ketentuan-

ketentuan mengenai bentuk dan susunan kalimat untuk radio siaran, kata-kata

yang boleh dipergunakan dan yang harus dihindari pemakaiannya. Bahkan telah

diselidiki kata-kata mana yang besar daya penerimaannya dan juga sudah

ditentukan pula bagaimana cara membawakannya pada suatu acara melalui

gelombang pendek, sehingga apa yang diucapkan oleh penyiar tidak hilang ditelan

gelombang fading sewaktu tiba di telinga pendengar.

Page 63: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

48

“Fading adalah gelombang radio yang timbul tenggelam yang biasanya

pada gelombang pendek”. (Effendy, 1991: 115)

Pemakaian kata-kata tersebut adalah pemakaian kata-kata yang sinonim

yang sudah disusun menjadi daftar yang panjang untuk menjadi pegangan penyiar,

dimana ditentukan kata-kata yang ringan untuk diucapkan dan akan jelas

ditangkap oleh pendengar, sebagai contoh:

- “kalau” lebih baik daripada “apabila”

- “wafat” lebih baik daripada “meninggal dunia”

- “pergi” lebih baik daripada “berangkat”

“Faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya radio style atau gaya radio

ini adalah sifat radio siaran dan sifat pendengar radio”. (Effendy, 1991: 82)

Sifat radio siaran yaitu: auditori, mengandung gangguan dan akrab.

Sedangkan sifat pendengar radio yaitu: heterogen, pribadi, aktif dan selektif.

Berdasarkan hal itulah maka bahasa yang tepat digunakan dalam radio siaran

adalah bahasa yang bergaya yaitu bahasa yang disusun dan diatur sedemikian rupa

untuk memperoleh daya guna yang sebesar-besarnya dan benar-benar dapat

menyalurkan pesan yang disampaikan penyiar kepada pendengar, dalam hal ini

adalah isi siaran yang disampaikan oleh penyiar kepada penggemarnya. Jadi,

gaya bahasa di radio berdasarkan sifat radio siaran yang auditori, mengandung

gangguan dan akrab sebaiknya menggunakan, sebagai berikut:

- Kata-kata yang sederhana - Angka-angka yang dibulatkan - Kalimat-kalimat yang ringkas - Susunan kalimat yang akurat - Susunan kalimat yang bergaya obrolan. (Effendy, 1991: 87)

Page 64: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

49

Berdasarkan sifat pendengar radio yang heterogen, pribadi, aktif dan selektif,

maka sebaiknya menggunakan, sebagai berikut:

- Kata-kata yang umum dan yang lazim dipakai - Kata-kata yang tidak melanggar kesopanan - Kata-kata yang mengesankan - Pengulangan kata-kata yang penting - Susunan kalimat yang logis. (Effendy, 1991: 87 – 88)

Jadi, bagaimana pun kata-kata yang digunakan penyiar dalam radio siaran

haruslah disadarinya bahwa yang akan menikmatinya bukan penyiar itu sendiri

dan jangan menggunakan kata-kata, kalimat, bahasa yang seolah-olah memberi

pelajaran kepada orang-orang bodoh karena penyiar bukan berbicara kepada

pendengar melainkan berbicara dengan para pendengar, dan yang harus disadari

oleh penyiar bahwa pendengar adalah orang-orang yang berlainan dalam

pendidikan, kebudayaan, kedudukan, keahlian, dan sebagainya. Oleh karena itu,

kata-kata yang digunakan haruslah dengan kata-kata yang bergaya obrolan

(conversational) dengan tema yang umum dan kata-kata serta istilah yang dikenal

sehari-hari karena kalau pendengar dibingungkan oleh kata-kata, kalimat, bahasa

dan hubungan ide yang satu dengan yang lainnya maka pendengar akan segan

untuk mendengarkan suatu uraian lebih lanjut.

2.2.6.4 Iklan

Menurut sejarah radio, sejak tahun-tahun pertama setelah radio siaran

dimulai di Amerika Serikat, radio siaran bersifat komersial dan dalam

komersialisasi ini, advertising atau periklanan memegang peranan penting.

Periklanan radio mengalami kemajuan dalam teknik penyajiannya sesuai dengan

Page 65: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

50

perkembangan teknolgi yang semakin maju. Pengertian periklanan menurut The

Random House Dictionary of The English Languange adalah:

“Menjelaskan atau menyajikan suatu produk, organisasi, gagasan, dan

lain-lain, melalui media komunikasi utuk membujuk khalayak agar membeli,

mendukung, atau menyetujuinya”. (Effendy, 1991: 102)

Dari pengertian periklanan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

periklanan bisa bersifat informatif seperti iklan pernikahan, kematian, lelang, dan

sebagainya serta periklanan yang bersifat persuasif seperti penawaran mobil,

sepeda motor, produk barang dan sebagainya.

Periklanan pada hakekatnya adalah komunikasi pemasaran dengan jalan

menyewa suatu media atau media massa. Pada radio siaran, periklanan terdiri dari

tiga jenis, sebagai berikut:

1. Iklan yang dibacakan.

2. Iklan yang diolah dengan musik dan efek suara.

3. Iklan yang disponsori. (Effendy, 1991: 108)

1. Iklan yang dibacakan

Iklan yang dibacakan ialah iklan yang paling sederhana dan yang paling

murah tarifnya. Naskah iklan seperti ini dibacakan oleh seorang atau dua orang

penyiar, tergantung isi naskahnya sendiri. Ada naskah yang berbentuk dialog

antara dua orang yang terdiri dari masing-masing seorang pria dan wanita, atau

kedua-duanya pria atau kedua-duanya wanita, tergantung dari keperluan. Ada

juga yang tidak berbentuk dialog, melainkan anjuran biasa yang dibacakan oleh

Page 66: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

51

seorang penyiar. Tarif iklan tersebut paling murah tarifnya karena paling

sederhana pembuatannya dan paling singkat waktunya.

2. Iklan yang diolah dengan musik dan efek suara

Iklan ini lebih menarik daripada iklan yang dibacakan karena mengandung

segi hiburan dan gambaran suasana. Efek suara dapat menggambarkan suasana,

seperti suasana angin, pesta, hujan, dalam mobil, dan sebagainya. Contohnya

iklan obat pilek diberi suasana hujan. Jenis musik pun dapat disesuaikan dengan

isi iklan. Lagu-lagu Indonesia atau daerah banyak yang dapat disesuaikan dengan

isi iklan. Untuk ini si pemasang iklan dapat berhubungan dan mengadakan

pembicaraan dengan para petugas periklanan di stasiun radio siaran yang

bersangkutan. Iklan itu harus diolah terlebih dahulu karena itu tarifnya lebih

mahal.

3. Iklan acara yang disponsori

Iklan radio jenis ini adalah dalam bentuk acara yang disponsori atau

sponsored programme. Seseorang atau sebuah organisasi – biasanya perusahaan

– memesan sejumlah waktu: 15 menit, 30 menit atau 1 jam, tergantung daripada

yang diinginkan. Stasiun radio siaran hanya menjual waktu, sedang pengisian

acara diserahkan kepada si pemesan. Acara dapat berbentuk musik hidup yang

dimainkan oleh band terkenal dengan biduan atau biduanita yang tenar pula.

Dapat pula diisi dengan cerdas dan tangkas atau acara apa saja yang dianggap

menarik. Selama itu berlangsung dapat diselipkan kata-kata yang mengandung

propaganda, baik dalam bentuk ajakan, seruan, wawancara dengan pelanggan,

pidato pemimpin, perusahaan dan lain-lain. Pendeknya selama waktu yang di

Page 67: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

52

pesan itu, si pemesan iklan dapat melaksanakan gagasannya. Hanya saja sudah

tentu dalam melancarkan idenya itu ia harus menjaga norma-norma kesusilaan.

Sponsored programme ini dapat diselenggarakan oleh sebuah perusahaan, juga

dapat dilakukan oleh dua atau tiga perusahaan secara bersama-sama. Dengan

demikian perusahaan-perusahaan tersebut dapat menghemat biaya, tetapi dapat

melaksanakan idenya dengan puas. (Effendy, 1991: 109 – 110)

Penyusunan kata-kata, kalimat, bahasa iklan haruslah disusun dengan

singkat, sederhana dan umum serta menimbulkan kesan yang tak mudah hilang

dari ingatan pendengar.

2.2.6.5 Efek Suara

Mengenai sound effect atau efek suara, BBC (British Broadcasting

Company) telah membaginya menjadi enam jenis, sebagai berikut:

1. The Realistic Confirmatory Effect Efek suara yang memberikan gambaran nyata, menampilkan penegasan tanpa disebut-sebut dalam dialog para pemeran (drama), misalnya suara angin taufan.

2. The Realistic Evocative Effect Efek suara yang juga tanpa disebut-sebut dalam dialog, efek ini menampilkan suasana yang mendekati kenyataan selama scene berlangsung, misalnya suara burung camar yang menggambarkan suasana tepi laut.

3. The Symbolic Evocative Effect Efek suara yang membangkitkan gambaran suasana mengingatkan akan sesuatu, umpamanya suara laut selama sebuah scene yang menggambarkan seseorang melamun ketika ia berada dalam suasana itu.

4. The Conventional Effect Efek suara yang menampilkan penggambaran suasana sedemikian rupa sehingga seolah-olah nyata, misalnya suara meriam untuk menunjukkan suasana pertempuran.

5. The Impressionistic Effect

Page 68: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

53

Efek suara yang menggunakan gema (echo) yang menggambarkan bahwa yang berbicara dengan suara bergema itu adalah hantu.

6. Music as an Effect Efek suara yang menggunakan musik yang mengejutkan atau yang menggetarkan hati sedemikian rupa sehingga memberikan efek tertentu kepada suatu suasana. (Effendy, 1991: 92)

Dalam acara musik pada radio siaran biasanya menggunakan Music as an

effect dan The Symbolic Evocative Effect. Penyajian efek suara ini biasanya

dilakukan di awal mulainya acara, setiap setelah penyiaran beberapa lagu,

sebelum dan sesudah iklan, dan selesai acara. Efek suara ini bertujuan untuk

menginformasikan dan menegaskan kepada pendengar bahwa acara yang mereka

dengarkan berada pada frekuensi stasiun radio yang menyiarkan acara musik

tersebut.

2.3 Tinjauan Model Komunikasi

2.3.1 Model Uses and Gratifications (Model Kegunaan dan Kepuasan)

Model ini menunjukkan bahwa yang menjadi permasalahan utama

bukanlah bagaimana media mengubah sikap dan perilaku khalayak, jadi bobotnya

ialah pada khalayak yang aktif yang sengaja menggunakan media untuk mencapai

tujuan khusus. (Effendy, 1993: 289)

Anggota khalayak dianggap secara aktif menggunakan media untuk

memenuhi kebutuhannya dari sini timbul istilah Uses and Gratifications

penggunaan dan pemenuhan kebutuhan. Menurut para pendirinya, Uses and

Gratifications meneliti asal mula kebutuhan secara psikologis dan social yang

menimbulkan harapan tertentu dari media massa atau sumber yang membawa

Page 69: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

54

pada pola terpaan media yang berlainan (kebutuhan pada kegiatan lain), barang

kali termasuk juga tidak kita inginkan. (Katz, Blumer, Gurevitch dalam Rakhmat,

1996: 205)

Asumsi dari model ini adalah:

1. Khalayak dianggap aktif, artinya sebagian penting dari penggunaan bagian

massa diasumsikan mempunyai tujuan.

2. Dalam proses Komunikasi Massa banyak inisiatif untuk mengaitkan

pemuasan kebutuhan dengan pemilihan media terletak pada anggota

khalayak.

3. Media massa harus bersaing dengan sumber-sumber lain untuk

memuaskan kebutuhannya. Kebutuhan yang dipenuhi media hanyalah

bagian dari rentangan kebutuhan manusia yang luas. Bagaimana

kebutuhan ini terpenuhi melalui konsumsi amat bergantung pada perilaku

khalayak yang bersangkutan.

4. Banyak tujuan pemilih media massa disimpulkan dari data yang diberikan

anggota khalayak dan motif pada situasi-situasi tertentu.

5. Penilaian tentang arti cultural dari media massa harus ditangguhkan

sebelum diteliti lebih dahulu orientasi khalayak. (Blumer dan Katz, 1974:

22)

Jadi model ini memandang khalayak yang dianggap aktif dalam

menyeleksi media juga khalayak menganggap media itu dapat memenuhi

kebutuhannya.

Page 70: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

55

Model Uses and Gratifications Oleh Katz, Gurevitch and Hass

Gambar 2.2

(Sumber: Effendy, 1993: 293)

Manusia didalam kehidupan sehari-harinya tidak bisa lepas dari yang

namanya informasi dan hiburan dimana informasi dan hiburan sudah menjadi

kebutuhan pokok yang harus didapatkan setiap hari, mereka berusaha mencari

Social Environment

1. Demoghrafic Characteristic

2. Group Affiliations

3. Personality Characteristic

Individual Needs

1. Cognitive Needs 2. Affective Needs 3. Personal

Integrative Needs 4. Social Integrative

Needs 5. Tension –

Release or Escape

Non Media Sources of Needs Satisfaction

1. Family, Friends 2. Interpersonal

Communication 3. Hobbies 4. Sleep 5. Drugs, ect.

Mass Media Use

1. Media Type – Newspaper, Radio 2. Media Contents 3. Exposure to Media 4. Social Context of Media

Exposure

Media Gratifications

1. Surveillance 2. Diversion/Entertainment 3. Personal 4. Social Relationship

Page 71: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

56

informasi dan hiburan itu melalui berbagai media, baik itu media cetak maupun

media elektronik. Sekarang ini di abad ke-20 teknologi informasi semakin

canggih dimana orang tidak perlu repot-repot untuk mencari informasi dan

hiburan setiap pagi sampai malam informasi dan hiburan berdatangan baik

melalui koran, radio maupun televisi dan lain-lainnya, orang tinggal memilih

medianya saja dan informasi serta hiburan apa yang mereka butuhkan dan yang

mereka minati. Mengingat hal tersebut sekarang ini berbagai media saling

bersaing untuk memberikan yang terbaik kepada khalayaknya seperti halnya radio

siaran yang banyak bermunculan dengan program-program acara yang menarik

yang banyak diminati dan dicari oleh pendengarnya.

Pada dasarnya setiap radio siaran memberikan yang terbaik kepada

pendengarnya dimana berbagai macam informasi dan hiburan yaitu musik yang

dibutuhkan pendengar dikemas oleh orang-orang radio dalam berbagai macam

program acara, pendengar tinggal memilih program acara yang dibutuhkan tetapi

sebelum kepada program acara stasiun radio memilih-milih dahulu mana saja

acara yang layak untuk disajikan berdasarkan minat dari pendengarnya itu sendiri.

Acara Iwan Fals merupakan salah satu program acara yang terbaik dan

layak yang disajikan oleh radio GMR 104.4 FM Bandung yang berisikan

musik dan informasi mengenai lagu-lagu dan penyanyinya yaitu Iwan Fals.

Page 72: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

57

BAB III

OBJEK PENELITIAN

3.1 Tinjauan Umum Tentang Radio Siaran Generasi Muda Radio 104,4 FM

Bandung

GMR didirikan pada tahun 1976 dengan nama Young Generation dan

memproklamirkan diri sebagai radio bernuansa Rock yang pertama dan satu-

satunya di Bandung dan mempunyai moto, “No Drug ‘n Alcohol, Just keep on

rock in GRM 104,4 FM”. Pada tahun 1991 bersamaan dengan berpindahnya jalur

dari AM ke FM serta pergantian nama menjadi “Generasi Muda Radio” yang

kemudian disingkat dengan GMR yang format musiknya bernuansa rock. Pada

tahun 1997 GMR merubah format musiknya dari yang sebelumnya bernuansa

rock berat atau heavy rock (Hard rock, Heavy metal, Hard rock, Grind core,

Trash, dan lain-lain) menjadi classic rock yang lebih lembut dan berkelas, dengan

format classic rock tersebut GMR mengudara 18 jam setiap harinya dengan

menyajikan lagu-lagu classic rock tahun 60-an sampai dengan tahun 80-an baik

mancanegara maupun tanah air yang diselingi atau menyelingi sajian sejumlah

informasi penting berbobot dalam kemasan program siaran yang sangat tepat dan

menarik untuk disimak dan dinikmati.

Program siaran yang disajikan oleh radio siaran P.T Generasi Muda radio

telah menjadi bagian hidup bagi 115.000 orang audience dengan fokus pendengar

berusia 20 – 35 tahun yang berstatus sosial ekonomi menengah ke atas dan dengan

pola pikir dan gaya hidup yang dewasa dan mapan.

Page 73: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

58

Radio siaran GMR mempunyai badan hukum yaitu sebagai Perseroan

Terbatas (PT) dan berada di frekuensi 104,4 FM serta mempunyai pancaran tegas

di Kodya dan Kabupaten Bandung dan pancaran terjangkau yaitu di kota-kota di

Jawa Barat. Penanggung jawab dari P.T Generasi Muda Radio ini adalah Ny. H.

Dorethia Sitompul dengan alamat radio siaran di jalan Dr. Hatta No. 15 Bandung

40131 Jawa Barat dan Telp. (022) 4239952/4232011, Fax. (022) 4232011. Kantor

pemasaran di jalan Dr. Hatta No. 15 Bandung 40131 dan STIE Nusantara jalan

D.I Panjaitan No. 24 By Pass Jakarta Selatan 13340, Telp. (021) 8564932 ext : 57

/ (021) 85901148.

3.2 Program Acara Radio Siaran GMR 104,4 FM Bandung

JAM/HARI SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU MINGGU

06.00-07.00 JUST MUSIC 06.00-09.00 Sun Shine

Sunday

07.00-09.00 KOPI PAGI 09.00-10.00

Generasi Rock 15

09.00-11.00 INDONESIA 9 10.00-12.00 Democrazy

11.00-12.00 JUST MUSIC 12.00-14.00 Soft Song

12.00-14.00 NICE ROCK Bongkar Film

14.00-16.00 SONG 4 U Alternatif Box

14.00-16.00 GMR New

Colour

16.00-18.00 REQUEST LINE Stage of Metal Fest

16.00-18.00 Soul

Adrenalize

18.00-19.00 Music of the world

Its My Live

Neo Classical Heavy Chart Info Rock Tamu Kita Iwan Fals

Program

18.00-21.00 Rolling Stone

Program 19.00-21.00 Slank Program

History of Rock

Metal of Balde

Beatles Program

21.00-24.00 Sound of 70’s

Sound of 80’s

Blues From GMR

Thurdays Special

KKN Koboi Kolot

Ngumpul

Progresif Program

21.00-24.00 Sapa Pertiwi

Tabel 3.1 : Program Acara Radio Siaran GMR 104,4 FM Bandung

(Sumber : Company Profile Radio GMR 104,4 FM Bandung)

Page 74: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

59

Keterangan program acara radio siaran GMR 104,4 FM, sebagai berikut :

• Kopi pagi adalah acara berlangsung tiap hari Senin sampai dengan Sabtu,

menemani pendengar memulai aktivitas harian mereka.

• Indonesia 9 adalah acara berlangsung tiap hari Senin sampai dengan Sabtu,

acara ini merupakan acara request khusus untuk lagu-lagu Indonesia.

• Just Music adalah acara yang menyajikan musik tanpa penyiar.

• Nice Rock adalah acara berlangsung tiap hari Senin sampai dengan Jum’at

yang merupakan acara tengah hari yang menemani pendengar beristirahat atau

makan siang.

• Song 4 U adalah acara berlangsung tiap hari Senin sampai dengan Jum’at,

acara ini merupakan acara request khusus lagu-lagu mancanegara secara on

air.

• Request Line adalah acara berlangsung tiap hari Senin sampai dengan Sabtu,

acara ini merupakan acara request khusus lagu-lagu mancanegara.

• Music of The World adalah acara berlangsung tiap hari Senin yang

menyuguhkan musik etnik mancanegara.

• Its My Live adalah acara berlangsung tiap hari Selasa yang membahas seputar

masalah remaja.

• Neo Classical Heavy Chart adalah acara yang menyuguhkan tangga lagu

musik-musik Heavy Metal.

• Info Rock adalah acara yang memberikan informasi-informasi mengenai band-

band rock.

Page 75: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

60

• Tamu Kita adalah acara yang mengkhususkan wawancara (interview) dengan

band-band Bandung dan lain-lain.

• Bongkar Film adalah acara yang mengulas tentang film.

• Alternatif Box adalah acara yang khusus memutarkan lagu-lagu alternatif.

• Iwan Fals Program adalah acara khusus yang memutarkan lagu-lagu Iwan

Fals.

• Beatles Program adalah acara khusus yang memutarkan lagu-lagu Beatles.

• Rolling Stone Program adalah acara yang khusus yang memutarlan lagu-lagu

Rolling Stone.

• History of Rock adalah acara khusu yang membahas perjalanan band-band

tertentu (Cuma satu band).

• Slank Program adalah acara khusus yang memutarkan lagu-lagu Slank

(request).

• Metal of The Blade adalah acara yang menyuguhkan tangga lagu musik Heavy

Metal/speed metal.

• Progresif Program adalah acara yang khusus memutarkan lagu-lagu pogresif.

• KKN (Koboi Kolot Ngumpul) adalah acara khusus request lagu-lagu tahun

60, 70, 80 – an.

• Thurdays Special adalah acara khusus yang memutarkan lagu-lagu tahun ’60-

an.

• Sound of 70’s adalah acara yang memutarkan lagu-lagu tahun ’70 – an.

• Sun Shine Sunday adalah acara yang menemani pendengar menikmati suasana

hari Minggu.

Page 76: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

61

• Generasi Rock 15 adalah acara yang memutarkan lagu-lagu rock Indonesia

dari Request Indonesia 9.

• Soft Song adalah acara yang menemani suasana siang di hari Minggu.

• GMR New Colour adalah acara yang menyuguhkan nomor atau lagu baru

(jenis musiknya).

• Sapa Pertiwi adalah acara yang khusus memutarkan lagu-lagu lama rock

Indonesia. (Sumber : Radio GMR 104,4 FM).

3.3 Struktur Organisasi Radio Siaran GMR 104,4 FM Bandung

Keberadaan struktur organisasi atau hirearki kepemimpinan sangatlah

diperlukan, begitu pula raadio siaran GMR 104,4 FM memiliki struktur organisasi

yang jelas yang digunakan sebagai panduan dalam rangka menjalankan roda

pelaksanaannya. Hierarki tersebut dapat terlihat jelas melalui struktur organisasi

di bawah ini :

Gambar 3.1 : Struktur Organisasi Radio Siaran GMR 104,4 FM (Sumber : GMR 104,44 FM)

Penanggung Jawab

Sekretaris

Divisi music

Programer/Kepala Studio

Marketing

Penyiar

Operator

Accounting Periklanan

Divisi News

Page 77: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

62

- Penanggung Jawab

Bertanggung jawab terhadap semua permasalahan dan aktivitas yang ada di

radio siaran GMR 104,4 FM Bandung terutama dalam memutuskan kebijakan-

kebijakan dalam suatu kegiatan sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan

keseluruhan.

- Sekretaris

Bertugas membantu Penanggung jawab dalam pengambilan keputusan dan

kebijakan-kebijakan yang menyangkut kelancaran dalam perusahaan dan

mengurus dalam hal surat menyurat dan administrasi dalam perusahaan.

- Periklanan

Bertanggung jawab terhadap semua penyiaran iklan yang ada di Radio GMR

104,4 FM Bandung dan mendokumentasikannya.

- Marketing

Bertugas membantu pekerjaan periklanan dengan mencari dan menjalin kerja

sama dengan para produsen dan biro iklan.

- Programer/Kepala Studio

Merancang, menata dan mengontrol setiap program siaran GMR 104,4 FM dan

bertanggung jawab terhadap semua kegiatan penyiaran yang ada di studio

siaran. Programer juga bertugas merancang, menata dan mengontrol acara Iwan

Fals dibantu oleh Divisi Musik, Penyiar dan Divisi News.

- Accounting

Bertanggung jawab terhadap semua pemasukan dan pengeluaran uang

perusahaan dan membuat laporan berupa Account atau catatan keuangan

perusahaan dan melaporkannya kepada penanggung jawab perusahaan.

- Divisi News

Bertugas mencari berita-berita dan informasi-informasi yang aktual dan dapat

menarik minat pendengar untuk mendengarkan radio GMR 104,4 FM

Bandung. Dalam acara Iwan Fals, divisi ini mempunyai tugas untuk mencari

berita-berita dan informasi-informasi mengenai hal-hal yang berhubungan

dengan Iwan Fals.

Page 78: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

63

- Penyiar / Announcer

Melaksanakan tugas-tugas kepenyiaran sesuai dengan format acara yang sudah

ditetapkan oleh Programer dan bertanggung jawab terhadap semua kelancaran

dan keberhasilan suatu acara yang dibawakannya serta bekerjasama dengan

operator dalam menjalankan tugas-tugas kepenyiarannya.

- Divisi Musik

Bertugas mencari dan mengumpulkan musik classic dan rock baik

mancanegara maupun nasional yang sesuai dengan format musik radio GMR

104,4 FM yaitu classic rock. Dalam acara Iwan Fals, divisi ini mempunyai

tugas mengumpulkan lagu-lagu Iwan Fals untuk keperluan penyiaran acara

Iwan Fals.

- Operator

Teknisi dalam pengoperasian peralatan siaran radio dan dalam melaksanakan

tugasnya bekerjasama dengan penyiar.

3.4 Tinjauan Tentang Acara Iwan Fals

Banyaknya program acara yang disajikan di radio GMR 104,4 FM bagi

para pendengarnya, terutama acara musik merupakan sajian acara dengan

pemutaran lagu-lagu, baik yang dipilih oleh pendengar maupun atas dasar

pemilihan si penyiar. Baik itu lagu-lagu dalam bahasa Indonesia maupun lagu-

lagu manca negara. Adapun program-program musik yang disajikan di radio

GMR terdapat salah satunya program musik yang diberi nama dengan Iwan Fals

program atau acara Iwan Fals. Acara Iwan Fals merupakan salah satu program

musik di radio GMR, acara ini hanya menyiarkan lagu-lagu dari penyanyi yang

bernama Iwan Fals.

Acara Iwan Fals ini sudah disiarkan sejak tahun 1996 dan mengalami

empat kali pergantian waktu siaran hingga sekarang karena pergantian

Page 79: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

64

penyiarnya. Tahun 1996 acara Iwan Fals disiarkan setiap hari Sabtu jam 21.00 –

24.00 WIB, kemudian pada tahun 1997 diganti menjadi hari Minggu jam 21.00 –

24.00 WIB, lalu tahun 1999 acara Iwan Fals mengalami perubahan jam siar

menjadi jam 08.00 – 10.00 WIB , tahun 2001 berubah menjadi jam 18.00 – 21.00

WIB. Akhirnya pada tahun 2003 tepatnya bulan Mei waktu siarannya menjadi

hari Sabtu jam 18.00 – 21.00 WIB. (Rokhmat Sutaryana : PR

Promotion/Announcer/Asst. Chief Music Room GMR 104,4 FM).

Acara musik Iwan Fals yang sifat dan fungsinya menghibur (to

entertainment) pendengar karena memutarkan lagu-lagu Iwan Fals. Pada acara

Iwan Fals pernah menghadirkan tamu dari luar yang berkenaan dengan acara Iwan

Fals ini, yaitu: Anak Jalanan yang bergabung dalam kelompok Orang Indonesia

(OI) yang mempunyai kegiatan di bidang kesenian, untuk menyanyikan lagu-lagu

balada yang mempunyai aliran sama dengan lagu-lagu Iwan Fals dan Digo yang

sekarang menjadi gitarisnya Iwan Fals. Dalam penyiaran lagu-lagu Iwan Fals,

penyiar juga menyiarkan informasi-informasi yang berkenaan dengan Iwan Fals.

Acara Iwan Fals tergolong pada waktu siaran malam yang merupakan

waktu terbaik (prime time) dan merupakan salah satu top program dari raadio

GMR 104,4 FM. Dalam perencanaan siaran, acara Iwan Fals pada radio GMR

104,4 FM termasuk ke dalam Rencana Siaran Pekanan yang dilaksanakan sekali

dalam seminggu yang nama penyiarnya adalah Rokhmat Sutaryana yang juga

menjabat sebagai PR Promotion/Asst. Chief Music Room Radio GMR 104,4 FM.

Acara Iwan Fals berdasarkan penggolongan acara siaran radio

berdasarkan maksud dan tujuan merupakan siaran hiburan yang termasuk ke

Page 80: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

65

dalam jenis acara siaran musik Indonesia (populer) (National music) yang dalam

penyajiannya menggunakan unsur-unsur yang terdiri dari kata-kata (spoken

words), musik dan efek suara (sound effect) serta dengan corak musik lagu-lagu

populer (hiburan).

Acara Iwan Fals pada radio GMR 104,4 FM menggunakan Music as an

effect dan The Symbolic Evocative Effect dimana pada efeknya di isi dengan

pembukaan musik rock kemudian selang beberapa detik di isi dengan suara

(voice), “GMR 104,4 FM Bandung” atau :GMR 104,4 FM, the best rock station”

(pengucapannya dalam bahasa Inggris). Penyajian efek suara ini dilakukan di awal

mulainya acara Iwan Fals, setiap setelah penyiaran beberapa lagu Iwan Fals,

sebelum dan sesudah iklan, dan selesai acara Iwan Fals. Efek suara ini bertujuan

untuk menginformasikan dan menegaskan kepada pendengar bahwa acara Iwan

Fals yang mereka dengarkan berada pada frekuensi radio GMR 104,4 FM

Bandung.

Page 81: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

66

BAB IV

ANALISIS DATA PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tanggapan

pendengar di Lembaga Khusus Kemahasiswaan Pencinta Alam Universitas Islam

Bandung (LKK Mapenta – Unisba) terhadap acara Iwan Fals pada radio siaran

GMR 104.4 FM Bandung. Analisis data yang digunakan adalah teknik analisis

deskriptif, yang merupakan pemaparan jawaban responden yaitu Mahasiswa

Pencinta Alam Universitas Islam Bandung (Mapenta – Unisba) atas sejumlah

pertanyaan yang diajukan di dalam angket.

Data penelitian ini diambil dari responden yaitu LKK Mapenta – Unisba

yang jumlah keseluruhan anggotanya 376 orang. Dalam hal ini peneliti

mengambil sampel sebanyak 38 orang untuk dijadikan responden yang

merupakan sepuluh persennya dari 376 orang (populasinya).

4.1 Analisis Deskriptif Data Responden

Dalam penelitian ini perlu diketahui terlebih dahulu identitas responden.

Identitas responden ini memainkan peranan dalam karakteristik tertentu yang

dimiliki responden. Masing-masing responden memiliki spesifikasi dalam jenis

kelamin dan usia. Keadaan ini akan mempengaruhi mereka dalam memberikan

sikap yaitu tanggapan terhadap Acara Iwan Fals pada radio GMR 104.4 FM

Bandung. Untuk mengetahui lebih jelas, data responden dapat dilihat pada tabel-

tabel berikut ini:

Page 82: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

67

Tabel 4.1

Jenis kelamin

No. Jawaban f %

1. Laki-laki 28 74

2. Perempuan 10 26

Jumlah 38 100

n = 38 Sumber: Angket

Dari tabel 4.1 mengenai jenis kelamin responden di dapat jawaban dari

hasil penyebaran angket di sekretariat Mapenta - Unisba yaitu responden laki-laki

sebesar 74 % dan perempuan 26 %, ini membuktikan bahwa kebanyakan

pendengar Acara Iwan Fals di Radio GMR 104.4 FM adalah laki-laki karena di

LKK Mapenta – Unisba kebanyakan anggotanya adalah laki-laki karena LKK

Mapenta – Unisba merupakan organisasi kemahasiswaan kampus yang bergerak

di kegiatan kepencinta alaman dan petualangan di alam bebas seperti mendaki

gunung dan menjelajahi hutan rimba, SAR (Search And Rescue) atau dikenal

dengan usaha penyelamatan di alam bebas, menyusuri sungai melalui kegiatan

arung jeram, panjat tebing, menyusuri gua dan pantai yang kesemuanya itu

merupakan kegiatan-kegiatan yang mempunyai tingkat resiko yang tinggi, dan

kegiatan-kegiatan yang seperti ini lebih sesuai dan disenangi oleh laki-laki. Oleh

karena itulah kebanyakan pendengar Acara Iwan Fals radio GMR 104.4 FM

adalah laki-laki.

Page 83: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

68

Tabel 4.2

Usia responden

No. Jawaban f %

1. 20 – 25 tahun 26 68

2. 26 – 30 tahun 11 29

3. 31 – 35 tahun 1 3

Jumlah 38 100

n = 38 Sumber: Angket

Dari tabel 4.2 mengenai usia responden di dapat jawaban dari hasil

penyebaran angket di sekretariat Mapenta – Unisba yaitu responden yang berusia

20 – 25 tahun sebesar 68 % dan responden yang berusia 26 – 30 tahun sebesar 29

%; serta responden yang berusia 31 – 35 tahun hanya sebesar 3 %. Ini

menunjukkan bahwa pendengar Acara Iwan Fals di Radio GMR 104.4 FM

kebanyakan berusia 20 – 25 tahun karena pendengar dengan usia tersebut masih

tergolong mahasiswa aktif baik di kegiatan kepencinta alaman maupun akademis

perkuliahan dan masih sering ditemui di sekretariat Mapenta - Unisba. Untuk

pendengar yaitu anggota Mapenta – Unisba yang berusia 26 tahun keatas jarang

ditemui di sekretariat Mapenta – Unisba karena sudah menyelesaikan studinya di

kampus Unisba dan sudah berkeluarga serta sibuk dengan pekerjaannya masing-

masing dan sudah tidak aktif lagi dalam kegiatan kepencinta alaman dan

petualangan di alam bebas.

Page 84: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

69

4.2 Analisis Deskriptif Data Penelitian

Tabel 4.3

Frekuensi penyiaran acara Iwan Fals

No. Jawaban f %

1. Tepat 25 66

2. Kurang tepat 13 34

Jumlah 38 100

n = 38 Sumber: Angket

Dari tabel 4.3 mengenai tanggapan pendengar tentang frekuensi acara

Iwan Fals yang disiarkan satu kali dalam seminggu di dapat jawaban dari hasil

penyebaran angket di sekretariat Mapenta – Unisba yaitu responden yang

menjawab tepat sebesar 66 % dan responden yang menjawab kurang tepat sebesar

34 %. Responden yang menjawab bahwa penyiaran Acara Iwan Fals yang satu

kali dalam seminggu sudah tepat karena berhubungan dengan durasinya yang

lama yaitu tiga jam atau 180 menit dan waktu penyiarannya yang sudah tepat

yaitu hari Sabtu pukul 18.00 – 21.00 WIB atau malam minggu adalah waktu yang

tepat buat bersantai setelah disibukkan dengan aktivitas perkuliahan selama enam

hari. Sedangkan responden yang menjawab bahwa penyiaran Acara Iwan Fals

yang satu kali dalam seminggu kurang tepat karena pendengar menginginkan

adanya waktu yang lain dalam penyiarannya dengan penambahan frekuensi siaran

yaitu dua atau tiga kali dalam seminggu dan juga untuk mengantisipasi bagi

pendengar yang tidak bisa mendengarkan acara Iwan Fals pada malam minggu.

Page 85: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

70

Tabel 4.4

Durasi penyiaran acara Iwan Fals

No. Jawaban f %

1. Lama 17 45

2. Kurang lama 16 42

3. Tidak lama 5 13

Jumlah 38 100

n = 38 Sumber: Angket

Dari tabel 4.4 mengenai tanggapan pendengar tentang lamanya penyiaran

acara Iwan Fals yang tiga jam atau 180 menit di dapat jawaban dari hasil

penyebaran angket di sekretariat Mapenta – Unisba yaitu responden yang

menjawab lama sebesar 45 % dan responden yang menjawab kurang lama sebesar

42 % serta responden yang menjawab tidak lama hanya sebesar 13 %. Responden

yang menjawab bahwa penyiaran Acara Iwan Fals selama tiga jam adalah lama

karena pendengar merasa jam siar tersebut sudah cukup untuk menghindari

kebosanan dari pendengar akan acara tersebut. Sedangkan responden yang

menjawab kurang lama karena berhubungan dengan frekuensi penyiarannya yang

sekali seminggu jadi tidak ada salahnya jika ada penambahan durasi penyiaran

apalagi waktu penyiarannya pada malam minggu adalah waktu yang sangat tepat,

dan responden yang menjawab tidak lama karena responden ingin menghabiskan

malam minggu dengan “begadang” sampai pagi dengan ditemani lagu-lagu Iwan

Fals di radio GMR 104.4 FM

Page 86: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

71

Tabel 4.5

Waktu penyiaran acara Iwan Fals

No. Jawaban f %

1. Tepat 27 71

2. Kurang tepat 9 24

3. Tidak tepat 2 5

Jumlah 38 100

n = 38 Sumber: Angket

Dari tabel 4.5 mengenai tanggapan pendengar tentang waktu penyiaran

Acara Iwan Fals pada hari Sabtu pukul 18.00 - 21.00 WIB di dapat responden

yang menjawab tepat sebesar 71 % dan kurang tepat sebesar 24 % serta tidak tepat

hanya 5 %. Responden yang menjawab tepat karena waktu penyiarannya pada

malam minggu adalah waktu yang tepat karena menjelang hari libur dan

merupakan acara malam, hal ini didukung oleh pendapat Effendy yang

mengemukakan bahwa:

“Waktu yang terbaik (prime time) dalam siaran radio ialah antara jam 19.00 dan 23.00. Pada jam-jam tersebut selain secara alamiah siaran radio akan dapat diterima sebaik-baiknya dibandingkan dengan waktu-waktu lainnya, juga pada umumnya jumlah pendengar terbanyak akan berada di rumah masing-masing”. (Effendy, 1991: 122) Responden yang menjawab kurang tepat karena responden menginginkan

waktu yang lain dalam penyiarannya karena pada waktu tersebut masih sibuk

dengan urusannya. Sedangkan responden yang menjawab tidak tepat karena

responden menginginkan acara ini disiarkan setiap malam pada waktu tersebut.

Page 87: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

72

Tabel 4.6

Penyajian lagu-lagu Iwan Fals

No. Jawaban f %

1. Menarik 28 74

2. Kurang menarik 10 26

Jumlah 38 100

n = 38 Sumber: Angket

Dari tabel 4.6 mengenai tanggapan pendengar tentang penyajian acara

Iwan Fals yang hanya menyiarkan lagu-lagu Iwan Fals saja di dapat jawaban dari

hasil penyebaran angket di sekretariat Mapenta – Unisba yaitu responden yang

menjawab menarik sebesar 74 % dan responden yang menjawab kurang menarik

hanya sebesar 26 % serta responden yang menjawab tidak menarik tidak ada.

Tingginya persentase menariknya acara ini karena pendengar menyukai penyiaran

lagu-lagu Iwan Fals saja dan tidak ingin dalam acara ini diselingi dengan lagu-

lagu lain apalagi Iwan Fals adalah penyanyi legendaris dan sekarang ini sedang

terkenal dengan album barunya disamping album-albumnya yang lain yang masih

diminati oleh pendengar hingga sekarang ini. Sedangkan pendengar yang

menyatakan kurang menarik karena pendengar menginginkan dalam acara ini juga

disiarkan lagu-lagu lain tapi masih berhubungan dengan Iwan Fals, seperti: lagu-

lagu dari grup musik Kantata Taqwa yang merupakan grup musik Iwan Fals

dulunya, lagu-lagu dari Sawung Jabo, Imanez, Setiawan Djodi dan puisi-puisi dari

W.S. Rendra. Besarnya persentase responden yang menyatakan menariknya

Page 88: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

73

penyiaran lagu-lagu Iwan Fals saja pada acara Iwan Fals di radio GMR 104.4 FM

ini membuktikan bahwa musik pada radio siaran merupakan hal yang sangat

penting dan vital, hal ini sesuai dengan pendapat dari Effendy dalam Radio Siaran

Teori dan Praktek, yaitu:

“Tulang punggung radio siaran adalah musik. Orang menyetel pesawat

radio terutama untuk mendengarkan musik, karena musik merupakan hiburan”.

(Effendy, 1991: 78)

Page 89: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

74

Tabel 4.7

Penyajian iklan pada acara Iwan Fals

No. Jawaban f %

1. Menarik 11 29

2. Kurang menarik 19 50

3. Tidak menarik 8 21

Jumlah 38 100

n = 38 Sumber: Angket

Dari tabel 4.7 mengenai adanya iklan dalam acara Iwan Fals, di dapat hasil

dari penyebaran angket di sekretariat Mapenta – Unisba yaitu responden yang

menjawab menarik sebesar 29 % dan kurang menarik sebesar 50 % serta tidak

menarik hanya sebesar 21 %. Tingginya persentase jawaban kurang menariknya

iklan dalam acara ini adalah karena pendengar merasa terganggu perhatiannya

ketika mendengarkan lagu-lagu Iwan Fals oleh adanya iklan dan iklan yang

disiarkan kurang menarik yaitu jenis iklan yang diolah dengan musik dan efek

suara. Responden yang menjawab menarik karena responden menyadari

pentingnya iklan sebagai informasi terhadap suatu produk barang atau jasa.

Sedangkan responden yang menjawab tidak menarik karena responden merasa

keberadaan iklan dalam Acara Iwan Fals hanya sebagai pengganggu pendengar

ketika sedang asyik mendengarkannya.

Page 90: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

75

Tabel 4.8

Penyajian kata-kata penyiar pada acara Iwan Fals

No. Jawaban f %

1. Menarik 27 71

2. Kurang menarik 10 26

3. Tidak menarik 1 3

Jumlah 38 100

n = 38 Sumber: Angket

Dari keterangan tabel 4.8 mengenai tanggapan pendengar terhadap kata-

kata penyiar sebagai selingan dalam acara Iwan Fals di dapat hasil dari

penyebaran angket di sekretariat Mapenta – Unisba yaitu responden yang

menjawab menarik sebesar 71 % dan responden yang menjawab kurang menarik

sebesar 26 % serta responden yang menjawab tidak menarik hanya 3 %.

Responden yang menjawab menarik karena kata-kata dari penyiar acara ini

berisikan informasi seputar Iwan Fals dan hal-hal penting lainnya, album-

albumnya dan hal ini sesuai bagi pendengar yang menyukai lagu-lagu Iwan Fals.

Sedangkan responden yang menjawab kurang menarik karena pendengar merasa

adanya kata-kata dalam acara ini hanya mengganggu perhatian pendengar ketika

sedang menikmatinya disamping itu penyiar dalam memilih dan menyampaikan

kata-kata kurang ahli sehingga menyebabkan kurang menariknya penyiar Acara

Iwan Fals ini.

Page 91: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

76

Tabel 4.9

Penyajian sound effect pada acara Iwan Fals

No. Jawaban f %

1. Menarik 21 55

2. Kurang menarik 15 40

3. Tidak menarik 2 5

Jumlah 38 100

n = 38 Sumber: Angket

Dari tabel 4.9 mengenai tanggapan pendengar tentang adanya sound effect

atau efek suara dalam Acara Iwan Fals ini di dapat 55 % responden menyatakan

menarik dan 40 % responden menyatakan kurang menarik hanya 5 % responden

saja yang menyatakan tidak menarik. Responden yang menjawab menarik adanya

efek suara dalam acara ini karena pendengar merasa sound effect yang ada di radio

GMR sudah bagus dalam pengemasannya dan pendengar merasa akrab dengan

efek suara yang ada di radio GMR dan menandakan kalau mereka berada pada

frekuensi radio GMR. Efek suara pada radio GMR menggabungkan Music as an

effect dan The Symbolic Evocative Effect yaitu diawali dengan musik rock

kemudian selang beberapa detik diselingi dengan suara (voice), “GMR 104.4 FM

Bandung” atau “GMR 104.4 FM, the best rock station” (pengucapannya dalam

bahasa Inggris). Sedangkan pendengar yang menjawab kurang menarik karena

sound effect hanya mengganggu pendengar ketika hendak melakukan tindakan

perekaman lagu-lagu Iwan Fals.

Page 92: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

77

Tabel 4.10

Keahlian penyiar acara Iwan Fals

No Jawaban f %

1. Ahli 12 32

2. Kurang ahli 22 58

3. Tidak ahli 4 10

Jumlah 38 100

n = 38 Sumber: Angket

Dari tabel 4.11 mengenai tanggapan pendengar tentang keahlian penyiar

Acara Iwan Fals dalam membawakan acaranya di dapat dari hasil penyebaran

angket di sekretariat Mapenta – Unisba bahwa 32 % responden menjawab ahli

sedangkan 58 % menjawab kurang ahli dan 10 % responden menjawab tidak ahli.

Responden yang menjawab ahli karena responden merasa cukup dengan keahlian

penyiar dalam berkata-kata. Responden yang menyatakan bahwa penyiar acara

Iwan Fals kurang ahli dalam membawakan acaranya karena dalam menyiarkan

lagu-lagu Iwan Fals dalam menyampaikan dan menggunakan kata-kata terbilang

kaku dan kurang menarik karena penyiar dalam Acara Iwan Fals kurang

memperhatikan sifat radio dan sifat pendengar radio. Untuk lebih memperhatikan

sifat pendengar radio sebaiknya penyiar menggunakan, sebagai berikut:

- Kata-kata yang umum dan yang lazim dipakai - Kata-kata yang tidak melanggar kesopanan - Kata-kata yang mengesankan - Pengulangan kata-kata yang penting - Susunan kalimat yang logis. (Effendy, 1991: 87 – 88)

Page 93: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

78

Untuk lebih memperhatikan sifat radio sebaiknya penyiar menggunakan,

sebagai berikut

- Kata-kata yang sederhana - Angka-angka yang dibulatkan - Kalimat-kalimat yang ringkas - Susunan kalimat yang akurat - Susunan kalimat yang bergaya obrolan. (Effendy, 1991: 87)

Jadi, bagaimana pun kata-kata yang digunakan penyiar dalam radio siaran

haruslah disadarinya bahwa yang akan menikmatinya bukan penyiar itu sendiri

dan jangan menggunakan kata-kata, kalimat, bahasa yang seolah-olah memberi

pelajaran kepada orang-orang bodoh karena penyiar bukan berbicara kepada

pendengar melainkan berbicara dengan para pendengar, dan yang harus disadari

oleh penyiar bahwa pendengar adalah orang-orang yang berlainan dalam

pendidikan, kebudayaan, kedudukan, keahlian, dan sebagainya. Oleh karena itu,

kata-kata yang digunakan haruslah dengan kata-kata yang bergaya obrolan

(conversational) dengan tema yang umum dan kata-kata serta istilah yang dikenal

sehari-hari karena kalau pendengar dibingungkan oleh kata-kata, kalimat, bahasa

dan hubungan ide yang satu dengan yang lainnya maka pendengar akan segan

untuk mendengarkan suatu uraian lebih lanjut.

Page 94: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

79

Tabel 4.11

Kepercayaan terhadap penyiar acara Iwan Fals

No. Jawaban f %

1. Percaya 26 68

2. Kurang percaya 11 29

3. Tidak percaya 1 3

Jumlah 38 100

n = 38 Sumber: Angket

Dari tabel 4.12 mengenai kepercayaan pendengar terhadap penyiar acara

Iwan Fals di dapat dari hasil penyebaran angket di sekretariat Mapenta – Unisba

bahwa 68 % responden menjawab percaya sedangkan 29 % responden menjawab

kurang percaya dan hanya 3 % responden yang menjawab tidak percaya.

Responden yang menjawab percaya karena responden percaya terhadap penyiar

acara Iwan Fals dalam penyampaian informasinya karena informasi-informasi

yang disampaikan oleh penyiar sesuai pemberitaan-pemberitaan di media-media

lainnya.

“Kepercayaan adalah penilaian komunikan atau pendengar terhadap watak dari komunikator atau penyiar dimana Aristoteles mengatakan hal ini adalah “good moral character” dan Quintillianus menulisnya sebagai “a good man speaks well” atau orang yang berbicara baik”. (Rakhmat, 2001: 260) Sedangkan responden yang menjawab kurang percaya karena penyiar

kurang ahli dalam berkata-kata sehingga penyiar dianggap kurang bisa

meyakinkan pendengar terhadap apa yang disampaikan oleh penyiar.

Page 95: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

80

Tabel 4.12

Daya tarik terhadap penyiar acara Iwan Fals

No. Jawaban f %

1. Menarik 12 32

2. Kurang menarik 23 60

3. Tidak menarik 3 8

Jumlah 38 100

n = 38 Sumber: Angket

Dari tabel 4.13 mengenai ketertarikan pendengar terhadap penyiar di dapat

dari hasil penyebaran angket di sekretariat Mapenta – Unisba bahwa 32 %

responden menjawab menarik sedangkan 60 % responden menjawab kurang

menarik dan 8 % responden menjawab tidak menarik. Responden yang menjawab

menarik karena adanya informasi-informasi yang disampaikan penyiar lewat

siaran katanya. Pendengar menjawab penyiar Acara Iwan Fals kurang menarik

karena penyiar dalam menggunakan dan memilih kata-kata kurang ahli dan

kemampuan penyiar untuk berempati terhadap pendengar dirasakan oleh

responden kurang dan hal ini dapat dilihat dari kurang bisanya penyiar untuk

menempatkan dirinya sebagai orang yang bersama-sama dengan pendengar

menyukai lagu-lagu Iwan Fals. Herbert W. Simons (1976) mengatakan tentang

kesamaan ini adalah kesamaan disposisional (dispositional similarity).

“Kesamaan disposisional atau dispositional similarity adalah komunikator

mempersamakan dirinya dengan komunikan dengan menegaskan persamaan

Page 96: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

81

dalam kepercayaan, sikap, maksud, dan nilai-nilai sehubungan dengan suatu

persoalan”. (Rakhmat, 2001: 263)

Daya tarik penyiar Acara Iwan Fals dapat ditingkatkan dengan mengemas

lagu-lagu Iwan Fals berdasarkan tema-tema, misalnya pada penyiaran minggu ini

tema satu jam pertama adalah request, jam kedua temanya cinta, dan jam ketiga

adalah sosial dan lain-lain. Dan juga dengan memperhatikan sifat pendengar

radio, yaitu dengan menggunakan:

- Kata-kata yang umum dan yang lazim dipakai - Kata-kata yang tidak melanggar kesopanan - Kata-kata yang mengesankan - Pengulangan kata-kata yang penting - Susunan kalimat yang logis. (Effendy, 1991: 87 – 88)

Serta memperhatikan sifat radio itu sendiri yaitu dengan menggunakan,

sebagai berikut:

- Kata-kata yang sederhana - Angka-angka yang dibulatkan - Kalimat-kalimat yang ringkas - Susunan kalimat yang akurat - Susunan kalimat yang bergaya obrolan. (Effendy, 1991: 87)

Dari kutipan-kutipan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam

pemilihan, penggunaan, dan penyampaian kata-kata maupun kalimat-kalimat yang

diucapkan oleh penyiar sangat memegang peranan penting dalam meningkatkan

daya tarik penyiar ketika penyiaran. Ketika penyiaran, penyiar harus menyadari

pentingnya memperhatikan sifat pendengar radio dan sifat radio itu sendiri dan hal

ini sangat mempengaruhi keprofesionalan kerja penyiar dalam meningkatkan daya

tariknya dalam membawakan suatu acara serta mutu dan kualitas lembaga atau

institusi tempat ia bekerja penyiar Acara Iwan Fals sebaiknya menggunakan,

sebagai berikut:

Page 97: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

82

- Kalimat dan kata-kata yang singkat, sederhana, dan umum.

- pengeluaran fakta atau susunan ide-ide yang memacu dan penting,

misalnya: Iwan Fals dulunya adalah pemakai psikotropika, dan dia

berusaha untuk berhenti dengan cara mengurung dirinya sendiri di

dalam sel, ternyata hal itu berhasil. Mungkin para pendengar

sekalian bisa meniru cara tersebut untuk berhenti dari

mengkonsumsi narkoba.

- contoh-contoh dan ilustrasi-ilustrasi serta bahan-bahan yang betul-

betul dikuasai, hal ini sebaiknya dilakukan dengan menggunakan

naskah.

- fakta atau ide yang jumlahnya tidak terlalu banyak

- kata-kata yang konkrit dan mengandung gambaran

- pendekatan yang segar

- pertentangan (conflict) dari ide-ide

- hal-hal yang sifatnya mengarah kepada keharuan: musik,suara,

pertanyaan, seruan, dan sebagainya.

- kalimat yang berbeda panjangnya, sehingga beberapa kalimat ada

yang lebih pendek daripada yang lain dan paragrap-paragrap yang

berbeda panjangnya serta paragrap-paragrap yang satu demi satu

mengarah kepada timbulnya perhatian yang melebihi semula.

- hal-hal yang lucu (anecdote) atau humor (kalau memungkinkan),

ini bisa di dapat di situs web: www.dagelan.com dan

www.humor.com.

Page 98: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

83

Tabel 4.13

Pengertian terhadap kata-kata pada penyiar acara Iwan Fals

No. Jawaban f %

1. Dimengerti 29 76

2. Kurang dimengerti 9 24

Jumlah 38 100

n = 38 Sumber: Angket

Dari keterangan tabel 4.15 mengenai mengerti tidaknya pendengar

terhadap kata-kata yang diucapkan oleh penyiar di dapat hasil dari penyebaran

angket di sekretariat Mapenta - unisba bahwa 76 % responden menjawab

mengerti sedangkan 9 % responden menjawab kurang mengerti dan tidak ada

responden yang menjawab tidak mengerti. Pendengar yang menjawab mengerti

karena kata-kata yang diucapkan oleh penyiar dapat diterima dengan jelas dan

dipahami oleh pendengar hanya saja dalam pemilihan, penggunaan dan

pengemasan kata-katanya kurang menarik bagi pendengar. Sedangkan responden

yang menjawab kurang mengerti karena responden kurang peduli terhadap siaran

kata dari penyiar dan responden hanya peduli terhadap lagu-lagu Iwan Fals saja

apalagi dalam berkata-kata penyiarnya kurang ahli.

Page 99: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

84

Tabel 4.14

Ketertarikan terhadap kata-kata pada penyiar acara Iwan Fals

No. Jawaban f %

1. Menarik 11 29

2. Kurang menarik 23 61

3. Tidak menarik 4 10

Jumlah 38 100

n = 38 Sumber: Angket

Dari tabel 4.16 mengenai menarik tidaknya kata-kata yang diucapkan oleh

penyiar Acara Iwan Fals di dapat dari hasil penyebaran angket di sekretariat

Mapenta – Unisba bahwa 29 % responden menjawab menarik sedangkan 61 %

responden menjawab kurang menarik dan hanya 10 % responden yang menjawab

tidak menarik. Responden yang menjawab menarik karena responden hanya

melihat dari sisi informasi-informasi yang disampaikan oleh penyiar saja.

Responden yang menjawab kurang menarik karena penyiarnya kurang

memperhatikan sifat radio yaitu auditori, mengandung gangguan, akrab, dan sifat

pendengar radio yaitu heterogen, pribadi, aktif, selektif. Supaya penyiar

memperhatikan sifat radio sebaiknya menggunakan, sebagai berikut:

- Kata-kata yang sederhana - Angka-angka yang dibulatkan - Kalimat-kalimat yang ringkas - Susunan kalimat yang akurat - Susunan kalimat yang bergaya obrolan. (Effendy, 1991: 87)

Page 100: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

85

Supaya penyiar memperhatikan sifat pendengar radio ,sebaiknya

menggunakan sebagai berikut:

- Kata-kata yang umum dan yang lazim dipakai - Kata-kata yang tidak melanggar kesopanan - Kata-kata yang mengesankan - Pengulangan kata-kata yang penting - Susunan kalimat yang logis. (Effendy, 1991: 87 – 88)

Page 101: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

86

BAB V

PENUTUP

Untuk memudahkan penulis dalam menarik kesimpulan, dalam bab

penutup akan disajikan secara keseluruhan. Selain itu, peneliti juga menganggap

perlu mengemukakan beberapa kesimpulan dari hasil penelitian ini. Kemudian

sebagai bahan pertimbangan, peneliti juga memberikan saran-saran yang

diharapkan dapat dijadikan bahan masukan baik untuk peneliti maupun maupun

untuk Radio GMR.

5.2 Kesimpulan

Dari hasil penyebaran angket dan analisa data yang sudah dilakukan oleh

peneliti, maka dapat ditarik kesimpulan dalam penelitian ini, sebagai berikut:

1. Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio GMR

untuk frekuensinya sudah tepat namun untuk durasinya masih kurang lama.

Untuk waktu penyiaran Acara Iwan Fals sudah tepat.

2. Tanggapan pendengar tentang bentuk penyajian acara Iwan Fals pada radio

GMR untuk penyajian acara musik yaitu penyiaran lagu-lagu Iwan Fals saja

cukup menarik bagi pendengar dan pendengar menyukainya tetapi adanya

iklan dalam acara ini kurang menarik bagi pendengar. Untuk penyampaian

informasi lewat kata-kata cukup menarik bagi pendengar dan efek suara juga

menarik dan dilihat dari kegunaannya juga sudah cukup tepat.

Page 102: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

87

3. Tanggapan pendengar tentang isi siaran kata dalam acara Iwan Fals pada

radio GMR cukup dimengerti oleh pendengar hanya saja kata-kata yang

dipergunakan oleh penyiar acara Iwan Fals kurang menarik bagi pendengar.

4. Tanggapan pendengar tentang ethos penyiar acara Iwan Fals pada radio GMR

untuk kredibilitasnya yaitu keahlian penyiar acara ini masih kurang tetapi

untuk kepercayaan pendengar terhadap penyiar dalam penyampaian informasi

seputar Iwan Fals cukup tinggi. Untuk daya tarik pendengar terhadap penyiar

masih kurang menarik bagi pendengar.

5.3 Saran-saran

1. Sebaiknya dalam Acara Iwan Fals ini pihak radio GMR menambahkan

lagi durasi atau lamanya acara yaitu dari tiga jam menjadi empat jam.

2. Dalam penyajian iklan pada acara Iwan Fals sebaiknya jangan lama,

panjang dan banyak terutama pada iklan yang jenisnya diolah dengan

musik dan sound effect dan sebaiknya menyiarkan iklan yang dibacakan,

misalnya: iklan kegiatan kepencinta alaman.

3. Supaya suasana dalam kepenyiarannya lebih hidup dan menarik bagi

pendengar sebaiknya memakai dua penyiar, hal ini juga berguna dalam

pertentangan (conflict) dari ide-ide dan penggunaan teknologi canggih

seperti komputer di dalam ruangan penyiar, hal ini berguna dalam

pemilihan lagu-lagu yang akan disiarkan sehingga kerja penyiar menjadi

lebih cepat, disamping itu perlu sekiranya penyiar Acara Iwan Fals untuk

Page 103: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

88

membaca-baca lagi hal-hal yang berkenaan dengan Iwan Fals sebelum

penyiaran dan ini dapat meningkatkan keahlian penyiar.

4. Untuk siaran kata pada Acara Iwan Fals supaya lebih meningkatkan

kredibilitas dan daya tarik penyiar, misalnya dengan penyiar memahami

dan mengerti mengenai semua hal tentang Iwan Fals baik mengenai

karakter dan kehidupannya maupun lagu-lagunya dengan membaca

artikel-artikel dari semua surat kabar yang pernah memuat dan

meliputnya bisa juga lewat internet. Dan menggunakan dua penyiar

dalam acara ini bisa juga menambah daya tarik acara Iwan Fals.

Page 104: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

89

DAFTAR PUSTAKA

Effendy, O. U. (1989). Kamus Komunikasi. Bandung: Mandar Maju

_____________(1991). Radio Siaran Teori dan Praktek. Bandung: Mandar

Maju

_____________(1993). Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: Citra

Aditya Bakti

_____________(1998). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: Remaja

Rosdakarya

Liliweri, Alo. (1991). Komunikasi Antar Pribadi. Bandung: Cipta Aditya Bakti

Meinanda, Teguh dan Ganjar Jiwapraja. (1980). Dasar-dasar Publisistik.

Bandung: Armico

Pratikto, Riyono. (1984). Kreatif Menulis Feature. Bandung: Alumni

Poerwadarminta. (1989). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka

Rakhmat, J. (2000). Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja

Rosdakarya

__________(2001). Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya

__________(1996). Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya

Sastropoetro, R.A, Santoso. (1987). Komunikasi Sosial. Bandung: Bina Cipta

Stokkink, Theo. (1997). The Professional Radio Presenter. Yogyakarta: Kansius

Wahyudi, B.J. (1986). Media Komunikasi Massa Televisi. Bandung: Alumni

Sumber Bacaan Lain:

Company Profile Radio GMR 104.4 FM Bandung.

Page 105: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

Fakultas Ilmu Komunikasi Lampiran: 6 halaman

Universitas Islam Bandung Bandung, 11 Agustus 2003

Jl. Tamansari No.1 Bandung

Kepada

Yth. Saudara/i

Di UKM Mapenta – Unisba

Assalamu’alaikum Wr. Wb,

Dalam rangka menyusun skripsi yang merupakan syarat menempuh ujian sidang

sarjana di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Bandung, dengan ini saya

mohon keikhlasan Saudara/i untuk mengisi angket penelitian yang saya lampirkan

sebagai pelengkap data.

Jawaban yang jujur dan benar merupakan sumbangan yang amat berguna bagi

penyusunan skripsi ini, ada pun formulasi masalahnya, yaitu:

“TANGGAPAN PENDENGAR TERHADAP ACARA IWAN FALS PADA

RADIO SIARAN GMR 104.4 FM BANDUNG”

Atas bantuan dan perhatian yang Saudara/i berikan, saya ucapkan terima kasih

yang sebesar-besarnya. Wassalam.

Bandung, 11 Agustus 2003

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Mahasiswa

Universitas Islam Bandung Fakultas Ilmu Komunikasi

H. Azis Taufik Hirzi. Drs., M.Si. Qodri Leanga Putra

10080097113

Tercatat di Fakultas Ilmu Komunikasi

Tanggal : 14 Agustus 2003

Nomor : 181/Mk/VIII/03

Page 106: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

90

ANGKET PENELITIAN

No. Angket:

Petunjuk pengisian angket:

1. Nomor angket tidak perlu di isi.

2. Mohon untuk membaca setiap pertanyaan dengan teliti.

3. Berilah tanda silang (x) untuk setiap jawaban yang menurut anda paling tepat.

4. Kejujuran anda dalam mengisi angket ini sangat berguna bagi penelitian.

A. DATA RESPONDEN

1. Jenis kelamin Saudara/i ?

a. Laki-laki.

b. Perempuan.

2. Usia Saudara/i ?

a. 20 – 25 tahun.

b. 26 – 30 tahun.

c. 31 – 35 tahun.

Page 107: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

91

B. DATA PENELITIAN

1. Bagaimana tanggapan Saudara/i mengenai frekuensi acara Iwan Fals di radio

GMR 104.4 FM yang disiarkan satu kali dalam seminggu ?

a. Tepat

b. Kurang tepat

c. Tidak tepat.

2. Bagaimana tanggapan Saudara/i mengenai durasi atau lamanya acara Iwan

Fals yang disiarkan selama 3 jam atau 180 menit ?

a. Lama

b. Kurang lama

c. Tidak lama

3. Bagaimana tanggapan Saudara/i mengenai waktu penyiaran acara pada hari

Sabtu pukul 18.00 sampai 21.00 WIB ?

a. Tepat

b. Kurang tepat

c. Tidak tepat

4. Bagaimana tanggapan Saudara/i mengenai bentuk penyajian acara Iwan Fals

yang menyiarkan musik yaitu lagu – lagu Iwan Fals saja ?

a. Menarik

b. Kurang menarik

c. Tidak menarik

Page 108: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

92

5. Bagaimana tanggapan Saudara/i mengenai bentuk penyajian acara Iwan Fals

yang menyajikan iklan sebagai selingan musik ?

a. Menarik

b. Kurang menarik

c. Tidak menarik

6. Bagaimana tanggapan Saudara/i mengenai bentuk penyajian acara Iwan Fals

yang menyajikan kata-kata dari penyiar seputar informasi musik Iwan Fals

sebagai selingan musik ?

a. Menarik

b. Kurang menarik

c. Tidak menarik

7. Bagaimana tanggapan Saudara/i mengenai bentuk penyajian acara Iwan Fals

yang menyajikan sound effect sebagai selingan musik ?

a. Menarik

b. Kurang menarik

c. Tidak menarik

8. Bagaimana tanggapan Saudara/i mengenai keahlian penyiar dalam

menyampaikan kata-kata dan menyiarkan musik yaitu lagu-lagu Iwan Fals ?

a. Ahli

b. Kurang ahli

c. Tidak ahli

9. Apakah Saudara/i percaya terhadap kata-kata dari penyiar dalam

menyampaikan informasi seputar musik Iwan Fals ?

Page 109: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

93

a. Percaya

b. Kurang percaya

c. Tidak percaya

10. Bagaimana tanggapan Saudara/I mengenai penyiar dalam acara Iwan Fals

ketika berbicara atau berkata-kata ?

a. Menarik.

b. Kurang menarik

c. Tidak menarik

11. Bagaimana tanggapan Saudara/i mengenai kata-kata yang digunakan penyiar

dalam acara Iwan Fals ?

a. Dimengerti

b. Kurang dimengerti

c. Tidak dimengerti

12. Bagaimana tanggapan Saudara/i mengenai kata-kata yang digunakan penyiar

ketika berbicara dalam acara Iwan Fals ?

a. Menarik

b. Kurang menarik

c. Tidak menarik

Terima Kasih

Page 110: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

94

CODING BOOK

NO. VARIABEL KOLOM KODE ARTI KODE

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Jenis Kelamin

Usia Responden

Frekuensi Penyiaran Acara Iwan

Fals

Durasi Penyiaran Acara Iwan

Fals

Waktu Penyiaran Acara Iwan

Fals

Penyajian lagu-lagu Iwan Fals

pada Acara Iwan Fals

1 – 2

3

4

5

6

7

8

1

2

1

2

3

1

2

3

1

2

3

1

2

3

1

2

3

Nomor Responden

Laki-laki

Perempuan

20 – 25 tahun

26 – 30 tahun

31 – 35 tahun

Tepat

Kurang tepat

Tidak tepat

Lama

Kurang lama

Tidak lama

Tepat

Kurang tepat

Tidak tepat

Menarik

Kurang menarik

Tidak menarik

Page 111: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

95

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

Penyajian iklan pada Acara Iwan

Fals

Penyajian kata-kata Acara Iwan

Fals

Penyajian sound effect pada

Acara Iwan Fals

Keahlian Penyiar Acara Iwan

Fals

Kepercayaan Terhadap Penyiar

Acara Iwan Fals

Ketertarikan Terhadap Penyiar

Acara Iwan Fals

Dimengerti tidaknya Kata-kata

Penyiar Acara Iwan Fals

Menarik tidaknya Kata-kata

Penyiar Acara Iwan Fals

9

10

11

12

13

14

15

16

1

2

3

1

2

3

1

2

3

1

2

3

1

2

3

1

2

3

1 2 3

1

2

3

Menarik

Kurang menarik

Tidak menarik

Menarik

Kurang menarik

Tidak menarik

Menarik

Kurang menarik

Tidak menarik

Ahli

Kurang ahli

Tidak ahli

Percaya

Kurang percaya

Tidak percaya

Menarik

Kurang menarik

Tidak menarik

Dimengerti Kurang dimengerti Tidak dimengerti

Menarik

Kurang menarik

Tidak menarik

Page 112: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

96

CODING SHEET

Data Responden Data Penelitian 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 0 1 1 2 1 2 1 1 2 1 2 2 1 1 1 2 0 2 1 1 2 3 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 0 3 1 1 2 2 2 1 3 1 1 1 1 1 1 1 0 4 1 1 2 2 3 1 2 1 2 1 1 1 1 1 0 5 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 0 6 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 0 7 1 1 2 1 1 1 2 2 3 2 2 2 2 2 0 8 1 2 2 2 2 2 3 2 1 2 1 2 1 2 0 9 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 3 2 1 2 1 0 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 3 1 1 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 1 2 1 1 2 3 2 2 3 1 2 2 2 1 3 1 1 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 4 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 2 1 1 1 1 5 1 1 2 2 1 2 3 2 2 2 1 2 1 2 1 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2 1 7 1 2 1 3 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 8 1 3 1 1 1 2 2 3 2 2 2 3 2 2 1 9 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 1 2 2 0 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 3 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 4 1 1 1 3 3 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 5 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 6 1 1 1 3 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 7 2 1 1 1 1 2 2 1 2 3 1 2 1 2 2 8 1 1 1 1 1 1 3 1 1 3 1 3 1 3 2 9 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 1 2 3 0 2 1 1 1 2 1 1 1 2 2 1 2 2 2 3 1 2 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 2 1 2 3 2 2 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 2 1 3 3 3 1 2 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 2 2 3 4 1 2 1 1 1 1 2 1 1 3 1 3 1 3 3 5 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 2 2 3 6 1 2 1 2 1 1 3 1 1 2 1 2 1 2 3 7 1 1 2 2 1 1 3 1 1 2 2 2 1 3 3 8 1 1 2 2 1 1 2 1 1 2 1 2 1 2

Page 113: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

99

Wawancara dengan Rokhmat Sutaryana: Asst. Chief Music Room Radio GMR

104.4 FM Bandung.

NASKAH WAWANCARA

1. Bagaimanakah format musik Radio GMR 104.4 FM Bandung ?

2. Siapakah fokus pendengar Radio GMR 104.4 FM Bandung ?

3. Kapankah acara Iwan Fals dimulai pertama kali ?

4. Apakah pengertian acara Iwan Fals ?

5. Sejak kapan Radio GMR 104.4 FM berdiri ?

6. Apakah motto Radio GMR 104.4 FM Bandung ?

7. Program apa sajakah yang ada di Radio GMR 104.4 FM Bandung ?

8. Bagaimanakah struktur organisasi Radio GMR 104.4 FM Bandung ?

9. Berapa kalikah pergantian waktu penyiaran acara Iwan Fals dari tahun 1996

hingga sekarang ?

Page 114: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/06.0968 fulltext.pdf · Tanggapan pendengar tentang intensitas Acara Iwan Fals pada radio ... GMR untuk penyajian acara

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : QODRI LEANGA PUTRA

Jenis Kelamin : Laki – laki

Tempat/Tgl Lahir : Pekan Baru/26 Agustus 1978

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Suku Bangsa : Minangkabau

Nama Ayah : Kasrinas Munas

Pekerjaan : Pegawai PT. Caltex Pacific Indonesia

Nama Ibu : Ratnidar

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Alamat : Jln. Rowosari No. 38 Kel. Umbansari Rumbai,

Pekan Baru – RIAU 46425

Telp. (0761) 51925 / 0817628058

Pendidikan :

SDN 005 Rumbai, lulus tahun 1985 – 1991

SMP Cendana Rumbai, lulus tahun 1991 – 1994

SMU Cendana Rumbai, lulus tahun 1994 – 1997

Universitas Islam Bandung, Fakultas Ilmu Komunikasi,

Bidang Kajian Manajemen Komunikasi, lulus tahun 1997 - 2004