35
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt. Sebagai tanda syukur kami karena dapat menyelesaikan tugas makalah kelompok kami ini sesuai dengan yang diharapkan. Guna menjunjung tinggi tujuan pendidikan nasional dengan memperhatikan tahap perkembangan , kesesuaian dengan lingkungan, kebutuhan pembangunan nasional, dan perkembangan ilmu pengatahuan dan tekhnologi, serta jenis jenjang pendidikan, kami membuat makalah ini guna mempermudah dalam pemahaman ilmu sejarah ini. Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan keterbatasan yang dirasakan, oleh karena itu kami membuka diri terhadap segala saran dan kritikan yang bersifat membangun guna penyempurnaan makalah ini. Demikian prakata dari kelompok kami. Semoga dapat bermanfaat dan memberikan wawasan baru kepada kita. Jika ada salah-salah kata mohon dimaafkan, karena kami hanyalah manusia biasa yang

peristiwa sekitar proklamasi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: peristiwa sekitar proklamasi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt. Sebagai tanda syukur kami karena

dapat menyelesaikan tugas makalah kelompok kami ini sesuai dengan yang diharapkan.

Guna menjunjung tinggi tujuan pendidikan nasional dengan memperhatikan tahap

perkembangan , kesesuaian dengan lingkungan, kebutuhan pembangunan nasional, dan

perkembangan ilmu pengatahuan dan tekhnologi, serta jenis jenjang pendidikan, kami membuat

makalah ini guna mempermudah dalam pemahaman ilmu sejarah ini.

Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan

keterbatasan yang dirasakan, oleh karena itu kami membuka diri terhadap segala saran dan

kritikan yang bersifat membangun guna penyempurnaan makalah ini.

Demikian prakata dari kelompok kami. Semoga dapat bermanfaat dan memberikan

wawasan baru kepada kita. Jika ada salah-salah kata mohon dimaafkan, karena kami hanyalah

manusia biasa yang pastinya tidak akan pernah luput dari berbagai kesalahan. Terima kasih.

Takalar, Februari 2010

Penulis

Page 2: peristiwa sekitar proklamasi

DAFTAR PUSTAKA

Page 3: peristiwa sekitar proklamasi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejak mendengar berita proklamasi, masyarakat Indonesia menyambutnya

dengan rasa gembira. Rakyat meneriakkan pekik kemerdekaan “Merdeka atau Mati” dan

“Sekali Merdeka Tetap Merdeka”. Kegembiraan rakyat ini terjadi tidak hanya di Jakarta,

tetapi sampai juga di luar Jawa bahkan akhirnya rakyat seluruh Indonesia mengetahuinya.

Kemerdekaan yang di peroleh bangsa Indonesia bukan karena pemberian

bangsa lain, akan tetapi merupakan hasil jerih payah sendiri, berkat kegigihan dan

keuletan dalam menghadapi segala bentuk pemerasan dari penjajah. Proklamasi

tersebutjuga di tunjukkan kepada dunia luar bahwa kemerdekaan adalah segala hak segala

bangsa yang tidak bisa digangu gugat oleh siapapun. Konsekuensinya dengan proklamasi

tersebut, Bangsa Indonesia siap menghadapi segala kemungkinan nanti yang akan

muncul dan mengancam keberadaan Bangsa Indonesia sebagai Negara yang Merdeka.

Proklamasi merupakan puncak perjuangan rakyat Indonesia dalam mencapai

kemerdekaan. Proklamasi menjadi alat hukum internasional untuk menyatakan kepada

rakyat dan seluruh dunia, bahwa bangsa Indonesia mengambil nasib ke dalam tangannya

sendiri untuk menggengam seluruh hak kemerdekaan.

Momentum yang paling bersejarah bagi suatu bangsa adalah keberhasilannya

melepaskan diri dari keterkaitan dan penguasaan bangsa lain. Hal ini diwujudkan dengan

bentuk mengumandangkan pernyataan kemerdekaan yang disebar luaskan keseluruh

dunia. Melalui perjalanan yang panjang, Bangsa Indonesia mampu mempersiapkan diri

Page 4: peristiwa sekitar proklamasi

untuk mengatur bangsanya sendiri melalui kemerdekaan. Dengan proklamasi berarti

Bangsa Indonesia berhasil melepaskan diri dari belenggu penjajahan bangsa asing,

sekaligus berhasil membuat pemerintahan sendiri.

B. Rumusan Masalah

Bagaimana terjadinya peristiwan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia?

Bagaimana Perbedaan presrpektif antar kelompok sekitar proklamasi

kemerdekaan Indonesia?

Bagaimana Kronologi Proklamasi Kemerdekaan Indonesia?

Bagaimana proses terbentuknya pemerintahan Republik Indonesia dengan Sidang

PPKI?

Bagaimana Cara Penyebaran Proklamasi dan Sikap Rakyat di Berbagai daerah?

Bagaimana Terbentuknya Negara Kesatuan dan pemerintah Republik Indonesia

serta Kelengkapannya ?

C. Tujuan Penulisan

Mendeskripsikan tentang peristwa proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Mengetahui apa saja perbedaan perspektif antar kelompok sekitar proklamasi

kemerdekaan Indonesia.

Menjelaskan tentang Kronologi Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Mengetahui proses terbentuknya Pemerintahan Republik Indonesia dengan

sidang PPKI.

Page 5: peristiwa sekitar proklamasi

Untuk mengetahui cara penyebaran Proklamasi dan sikap rakyat di berbagai

daerah.

Untuk mengetahui Terbentuknya Negara Kesatuan dan Pemerintahan Republik

Indonesia serta kelengkapannya.

D. Manfaat Penulisan

Manfaat dari ilmu sejarah ini adalah untuk mengetahui peristiwa-peristiwa yang

terjadi disekitar proklamasi kemerdekaan Indonesia. Dan dengan mengetahui hal itu kita

dapat mengetahui tentang perjuangan bangsa kita ini untuk mempertahankan

kemerdekaannya.

Page 6: peristiwa sekitar proklamasi

BAB II

PEMBAHASAN

A. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

1. Peristiwa Rengasdengklok

Kekalahan Jepang dalam Perang Pasifik semakin jelas dengan dijatuhkannya

bom atom oleh Sekutu di kota Hiroshima pada tanggal 6 Agustus 1945 dan Nagasaki

pada tanggal 9 Agustus 1945. Akibat peristiwa tersebut, kekuatan Jepang makin

lemah. Kepastian berita kekalahan Jepang terjawab ketika tanggal 15 Agustus 1945

dini hari, Sekutu mengumumkan bahwa Jepang sudah menyerah tanpa syarat dan

perang telah berakhir. Berita tersebut diterima melalui siaran radio di Jakarta oleh

para pemuda yang termasuk orang-orang Menteng Raya 31 seperti Chaerul Saleh,

Abubakar Lubis, Wikana, dan lainnya.

Penyerahan Jepang kepada Sekutu menghadapkan para pemimpin Indonesia

pada masalah yang cukup berat. Indonesia mengalami kekosongan kekuasaan

(vacuum of power). Jepang masih tetap berkuasa atas Indonesia meskipun telah

menyerah, sementara pasukan Sekutu yang akan menggantikan mereka belum datang.

Gunseikan telah mendapat perintah-perintah khusus agar mempertahankan status quo

sampai kedatangan pasukan Sekutu. Adanya kekosongan kekuasaan menyebabkan

munculnya konflik antara golongan muda dan golongan tua mengenai masalah

kemerdekaan Indonesia.

Page 7: peristiwa sekitar proklamasi

Golongan muda menginginkan agar proklamasi kemerdekaan segera

dikumandangkan. Mereka itu antara lain Sukarni, B.M Diah, Yusuf Kunto, Wikana,

Sayuti Melik, Adam Malik, dan Chaerul Saleh. Sedangkan golongan tua

menginginkan proklamasi kemerdekaan harus dirapatkan dulu dengan anggota PPKI.

Mereka adalah Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Mr. Ahmad Subardjo, Mr. Moh. Yamin,

Dr. Buntaran, Dr. Syamsi dan Mr. Iwa Kusumasumantri. Golongan muda kemudian

mengadakan rapat di salah satu ruangan Lembaga Bakteriologi di Pegangsaan Timur,

Jakarta pada tanggal 15 Agustus 1945 pukul 20.00 WIB.

Rapat tersebut dipimpin oleh Chaerul Saleh yang menghasilkan keputusan

tuntutan-tuntutan golongan muda yang menegaskan bahwa kemerdekaan Indonesia

adalah hal dan soal rakyat Indonesia sendiri, tidak dapat digantungkan kepada bangsa

lain. Segala ikatan, hubungan dan janji kemerdekaan harus diputuskan. dan sebaliknya

perlu mengadakan perundingan dengan Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta agar

kelompok pemuda diikutsertakan dalam menyatakan proklamasi.

Langkah selanjutnya malam itu juga sekitar jam 22.00 WIB Wikana dan

Darwis mewakili kelompok muda mendesak Soekarno agar bersedia melaksanakan

proklamasi kemerdekaan Indonesia secepatnya lepas dari Jepang. Ternyata usaha

tersebut gagal. Soekarno tetap tidak mau memproklamasikan kemerdekaan. Kuatnya

Page 8: peristiwa sekitar proklamasi

pendirian Ir. Soekarno untuk tidak memproklamasikan kemerdekaan sebelum rapat

PPKI menyebabkan golongan muda berpikir bahwa golongan tua mendapat pengaruh

dari Jepang. Selanjutnya golongan muda mengadakan rapat di Jalan Cikini 71 Jakarta

pada pukul 24.00 WIB menjelang tanggal 16 Agustus 1945. Mereka membawa

Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok.

Rapat tersebut menghasilkan keputusan bahwa Ir. Soekarno dan Drs. Moh.

Hatta harus diamankan dari pengaruh Jepang. Tujuan para pemuda mengamankan

Soekarno Hatta dan ke Rengasdengklokantara lain:

a. Agar kedua tokoh tersebut tidak terpengaruh Jepang, dan

b. Mendesak keduanya supaya segera memproklamasikan kenerdekaan Indonesia

terlepas dari segala ikatan dengan Jepang.

Pada tanggal 16 Agustus 1945 pagi, Soekarno dan Hatta tidak dapat

ditemukan di Jakarta. Mereka telah dibawa oleh para pemimpin pemuda, di antaranya

Sukarni, Yusuf Kunto, dan Syudanco Singgih, pada malam harinya ke garnisun PETA

(Pembela Tanah Air) di Rengasdengklok, sebuah kota kecil yang terletak sebelah

Utara Karawang. Pemilihan Rengasdengklok sebagai tempat pengamanan Soekarno

Hatta, didasarkan pada perhitungan militer.

Antara anggota PETA Daidan Purwakarta dan Daidan Jakarta terdapat

hubungan erat sejak keduanya melakukan latihan bersama. Secara geografis,

Rengasdengklok letaknya terpencil, sehingga dapat dilakukan deteksi dengan mudah

setiap gerakan tentara Jepang yang menuju Rengasdengklok, baik dari arah Jakarta,

Bandung, atau Jawa Tengah. Mr. Ahmad Subardjo, seorang tokoh golongan tua

merasa prihatin atas kondisi bangsanya dan terpanggil untuk mengusahakan agar

Page 9: peristiwa sekitar proklamasi

proklamasi kemerdekaan dapat dilaksanakan secepat mungkin. Untuk tercapainya

maksud tersebut, Soekarno Hatta harus segera dibawa ke Jakarta.

Akhirnya Ahmad Subardjo, Sudiro, dan Yusuf Kunto segera menuju

Rengasdengklok. Rombongan tersebut tiba di Rengasdengklok pukul 17.30 WIB.

Peranan Ahmad Subardjo sangat penting dalam peristiwa kembalinya Soekarno Hatta

ke Jakarta, sebab mampu meyakinkan para pemuda bahwa proklamasi kemerdekaan

akan dilaksanakan keesokan harinya paling lambat pukul 12.00 WIB, nyawanya

sebagai jaminan. Akhirnya Subeno sebagai komandan kompi Peta setempat bersedia

melepaskan Soekarno Hatta ke Jakarta.

B. Perbedaan Perspektif Antar Kelompok Sekitar Proklamasi Kemerdekaan

Indonesia.

Sejak lahirnya Budi utomo sudah diwarnai perbedaan pendapat antar

golongan tua dengan golongan muda. Golongan tua pada umumnya terdiri dari tokoh-

tokoh yang ikut duduk dalam pemerintahan, sedangkan golongan terdiri muda dari

pemuda-pemuda yang radikal tidak mau bekerjasama dengan penjajah. Perselisihan

kedua golongan tersebut terjadi sampai menjelang proklamasi kemerdekaan.

1. Perbedaan presfektif antar kelompok sekitar proklamasi

Pada masa pendudukan Jepang sudah terbentuk kelompok pemuda yang

melancarkan gerakan illegal. Mereka berjuang dengan cara memanfaatkan fasilitas-

fasilitas yang diberikan kepada Jepang untuk menanamkan nasionalisme ke generasi

muda. Kelompok tersebut antara lain:

Page 10: peristiwa sekitar proklamasi

a. Kelompok syahir

Kelompok ini memanfaatkan Asrama Indonesia Merdeka untuk mendidik

generasi muda dengan ajaran sosialisasi, democrat dan nasionalisme.

b. Kelompok Sukarni

Kelompok sukarni melancarkan gerakan illegal dengan memanfaatkan

asrama angkatan baru Indonesia. Mereka mengiginkan kemerdekaan Indonesia

diumumkan secepat mungkin, tanpa campur tangan pihak Jepang.

c. Kelompok Ahmad Subarjo

Kelompok ini terdiri dari pemuda yang bekerja didinas angkatan laut Jepang.

Mereka menanamkan nasionalisme ke generasi muda dengan memanfaatkan asrama

Indonesia Merdeka dengan mendatangkan guru yang antara lain Iwan Kusuma

Sumantri.

d. Kelompok Chaerul Saleh

Kelompok Chaerul Saleh memanfaatkan BAPERPPI (Badan

Permusyawaratan Perhimpunan Pelajar Indonesia) untuk mendidik para pemuda dan

pelajar dalam rangka persiapan kemerdekaan.

e. Kelompok pelajar dan Mahasiswa

Kelompok ini diwakili mahasiswa dari fakulitas kedokteran Jakarta yang

dipimpin oleh Johar Nur. Mereka berhasil menyatukan mahasiswa dan pelajar

dengan menumbuhkan semangat persatuan dan kesatuan bagsa.

Page 11: peristiwa sekitar proklamasi

C. Kronologi Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Momentum yang paling bersejarah bagi suatu bangsa adalah keberhasilannya

melrpaskan diri dari keterkaitan dan penguasaan bangsa lain. Hal ini diwujudkan

dengan bentuk mengumandangkan pernyataan kemerdekaan yang disebarluaskan ke

seluruh dunia. Melalui perjalanan panjang, Bangsa Indoesia mampu mempersiapkan

diri untuk mengatur bangsanya sendiri melalui kemerdekaan. Adapun proses

pernyataan Kemerdekaan Bangsa Indonesia sebagai berikut:

1. Perumusan Teks Proklamasi

Setelah terjadi peristiwa Rengasdengklok, akhirnya para pemuda

mempercayakan masalah proklamasi kemerdekaan kepada ahmad subarjo yang

berhasil menangani perselisihan antara golongan tua dan golongan muda. Untuk itu

Ahmad Subarjo, Yusuf Kunto, dan sudiro bertolak ke Rengasdengklok untuk

menjemput kembali seokarno Hatta ke Jakarta pada tanggal 16 Agustus 1945 (malam

hari).

Mereka telah sepakat bahwa proklamasi akan dilaksanakan di Jakarta. Ahmad

Subarjo berjanji kepada para pemuda, bahwa proklamasi akan segera diumumkan

paling lambat tanggal 17 Agustus 1945 pukul 12.00 WIB. Pemuda menyetujuinya,

sehingga komandan kompi Peta Subeno melepas Sukarno-Hatta dari Rengasdengklok.

Peran Ahmad Subarjo dalam peristiwa ini sangat penting, Ia dikenal sebagai

tokoh yang sangat dekat dengan golongan tua maupun muda, bahkan dengan perwira

AL Jepang yaitu Laksamana Maeda. Hal ini terbukti sewaktu menelpon hotel

Des Indesuntuk digunakan sebagai tempat rapat ditolak, akhirnya Laksamana Maeda

menawarkanrumahnya. Laksamana Maeda ternyata sangat peduli dan mendukung

Page 12: peristiwa sekitar proklamasi

perjuangan. Bangsa Indonesia, Ia menjamin keamanan selama berlangsungnya rapat

meskipun resikonya besar.

Di tempat kediaman Laksamana Maeda jalan Imam Bonjol No. 1 Jakarta

itulah naskah proklamasi mulai disusun. Adapun tokoh yang berperan dalam

penyusunan naskah proklamasi antara lain; Ir. Sukarno, Drs. Muhammad Hatta, dan

Ahmad Subarjo. Sedangkan golongan pemuda yang hadir antara lain; Sayuti Melik,

Sudiro, BM. Diah dan Sukarni. Teks Proklamasi mulai disusun dengan kalimat

pertama

berbunyi “ Kami rakyat Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan kami

“. Kalimat tersebut akhirnya dirubah oleh Ahmad Subarjo sehingga berbunyi “ Kami

Bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia”. Kalimat

kedua disusun oleh Ir. Sukarno yang berbunyi “ hal-hal yang mengenai pemindahan

kekuasaan dan lain-lain akan diselenggarakan dengan cara yang secermat-cermatnya

serta dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.” Kalimat tersebut ahkirnya

disempurnakan oleh Drs. Muhammad Hatta sehingga bunyinya menjadi teks

proklamasi yang kita miliki sekarang ini, termasuk kata “tempoh” diganti “tempo”,

wakil bangsa Indonesia diganti “atas nama Bangsa Indonesia”, serta “Djakarta 17-8-05

diganti Jakarta, hari 17 boelan 8 tahun 05”.

Konsep naskah proklamasi tersebut, akhirnya disetujui oleh semua anggota

PPKI yang hadir dalam rapat tersebut. Selanjutnya muncul masalah mengenai siapa

yang akan menandatangani naskah proklamasi tersebut. Sukarni mengusulkan agar

naskah proklamasi ditandatangani oleh Sukarno dan Hatta atas nama Bangsa

Indonesia. Usul tersebut diterima dan selanjutnya Sayuti Melik mengetik naskah

Page 13: peristiwa sekitar proklamasi

tersebut dan ditandatangani Sukarno-Hatta. Rapat berakhir pada pukul 03.00 dinihari

denganmenghasilkan sebuah naskah proklamasi yang resmi/autentik.

1. Pembacaan Teks Proklamasi

Setelah Teks Proklamasi telah di susun, maka tinggal menentukan tempat

untuk membacakan naskah proklamasi tersebut. Sukarni mengusulkan agar naskah

proklamasi dibacakan di Lapangan Ikada dengan maksud agar seluruh Bangsa

Indonesia segera mengetahui proklamasi tersebut. Ir.Sukarno dan Hatta tidak setuju

dengan pertimbangan, jika dilaksanakan di Lapangan Ikada nanti akan memancing

bentrokan rakyat dengan militer Jepang. Ir. Sukarno mengusulkan agar naskah

proklamasi dibacakan di rumah kediamannya yaitu di jalan Pegangsaan Timur No. 56

Jakarta.

Pada tanggal 17 Agustus 1945, para pemuda, golongan tua yang antara lain;

Ki Hajar Dewantoro, KH. Mas Mansyur, Sam Ratulangi, Buntaran, Abi Kusno,

Mr.Sartono, AK. Pringgodigdo, Otto Iskandardinata dan masyarakat sudah

berkumpul di halaman kediaman Ir. Sukarno. Banyak juga pemuda dan masyarakat

yang sudah terlanjur berkumpul di lapangan Ikada karena dikiranya tempat

pembacaan naskah proklamasi di tempat tersebut. Masyarakat dengan tertib dan

antusias menanti saat dibacakan teks proklamasi. Sebelum naskah proklamasi

dibacakan, terlebih dahulu Ir. Sukarno menyampaikan pidato sambutan. Tepat pukul

10.00 WIB naskah proklamasi dibacakan oleh Ir. Sukarno yang didampingi oleh Drs.

Muhammad Hatta. Setelah pembacaan selesai dilanjutkan pengibaran bendera merah

Page 14: peristiwa sekitar proklamasi

putih oleh Suhut dan Latif Hendraningrat. Secara spontan masyarakat yang hadir

dalam acara tersebut mengiringinya dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Peristiwa tersebut berlangsung hanya kurang lebih satu jam, namun

pengaruhnya besar sekali bagi Bangsa Indonesia. Peristiwa tersebut membuktikan

bahwa perjuangan Bangsa Indonesia sudah mencapai puncaknya dan berhasil dengan

gemilang untuk mewujudkan cita-citanya memperoleh kemerdekaan.

2. Makna Proklamasi

Proklamsi Kemerdekaan Bangsa Indonesia mempunyai makna yang

sangatmendalam, hal ini terlihat dalam bunyi naskah tersebut. Kemerdekaan yang

diperoleh Bangsa Indonesia bukan karena pemberian bangsa lain, akan tetapi

merupakan hasil jerih payahnya sendiri, berkat kegigihan dan keuletan dalam

menghadapi segala bentuk pemerasan dari penjajah. Proklamasi tersebut juga

ditunjukkan kepada dunia luar bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa yang

tidak bisa diganggu gugat oleh siapapun.

Konsekuensinya dengan proklamasi tersebut, Bangsa Indonesia siap

menghadapi segala kemungkinan nanti yang muncul dan mengancam keberadaan

Bangsa Indonesia sebagai egara merdeka. Hal ini wajar, karena kenyataannya Jepang

kalah terhadap sekutu dan sekutu beranggapan berhak mengambil alih kekuasaan di

Indonesia. Apalagi Belanda masih ingin berkuasa di Indonesia.

Kita sebagai Bangsa Indonesia harus bangga memiliki tokoh-tokoh pergerakan

nasional yang memiliki pikiran brilian yang berhasil menyusun naskah proklamasi

dan mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Kalimat demi kalimat yang tersusun

Page 15: peristiwa sekitar proklamasi

dalam naskah proklamasi membuktikan bahwa isi proklamasi tersebut mempunyai

arti dan makna yang mendalam bagi Bangsa Indonesia. Adapan makna proklamasi

tersebut dapat ditinjau dari dua segi yaitu :

a. Secara Hukum

Naskah proklamasi dapat menggantikan kedudukan hukum kolonial Barat dengan

hukum Indonesia.

b. Secara politis

Dengan proklamasi berarti Bangsa Indonesia berhasil melepaskan diri dari

belenggu penjajahan bangsa asing, sekaligus berhasil membuat pemerintahan

sendiri. Secara defacto syarat terbentuknya negara sudah ada yaitu penduduk,

wilayah dan pemimpinnya.

1. Proses Terbentuknya Pemerintahan Republik Indonesia dengan Sidang

PPKI

Dengan memproklamasikan kemerdekaan yang diumumkan tanggal 17

Agustus 1945 tersebut bukan berarti tugas dari PPKI berakhir. Justru PPKI memulai

tugas baru dalam rangka penyusunan badan kelengkapan negara. Syarat berdirinya

sebuah negara sudah ada semua kecuali ada satu yang belum terpenuhi yaitu

pemerintahan yang berdaulat. Presiden dan Wakil presiden baru diangkat tanggal 18

Agustus 1945, begitu juga UUD baru disyahkan sehingga belum terbentuk badan

kelengkapan negara. Oleh karena itu sehari setelah proklamasi PPKI mulai mengadakan

sidang-sidang sebagai berikut ;

a. Sidang PPKI pertama diselenggarakan tanggal 18 Agustus 1945 dan berhasil

memutuskan antara lain :

Page 16: peristiwa sekitar proklamasi

1). Mengesahkan dan menetapkan UUD RI yang dikenal dengan nama UUD 1945.

2). Memilih Ir. Sukarno sebagai presiden, dan Drs. Muhammad Hatta sebagai wakil

presiden RI.

3). Sebelum terbentuknya MPR, pekerjaan presiden untuk sementara waktu dibantu

oleh Komite Nasional.

b. Sidang kedua diselenggarakan tanggal 19 Agustus 1945 dengan menghasilkan 2

keputusan yaitu :

1). Pembagian wilayah yang terdiri dari 8 propinsi yaitu (Jawa Barat, Jawa Tengah,

Jawa Timur, Borneo, Sulawesi, Maluku, Sunda Kecil dan Sumatra).

2). Menetapkan 12 kementrian dalam lingkungan pemerintahan yaitu (Kementrian

Dalam Negri, Kementrian Luar Negri, Kehakiman, Keuangan, Kemakmuran,

Kesehatan, Pengajaran, Sosial, Pertahanan, Penerangan, Perhubungan dan

Pekerjaan Umum).

c. Sidang PPKI yang ketiga diselenggarakan tanggal 22 Agustus 1945 dengan

memutuskan membentuk 3 hal yaitu :

1). Komite Nasonal

2). PNI

3). BKR

1. Pengesahan UUD 1945

UUD 1945 merupakan salah satu peraturan perundang-undangan yang dijadikan

pedoman penyelenggaraan suatu negara. UUD 1945 yang berhasil disyahkan oleh PPKI

tanggal 18 Agustus 1945 merupakan hasil rancangan dari panitia perumus rancangan

UUD yang diambilkan dari “Piagam Jakarta “. Ada beberapa perubahan yang dirumuskan

Page 17: peristiwa sekitar proklamasi

dari Piagam Jakarta antara lain Sila Pertama yang semula berbunyi “Kewajiban

menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya” diganti menjadi “Ketuhanan yang Maha

Esa”. Selanjutnya pasal 6 yang semula berbunyi “Presiden adalah orang Indonesia asli

yang beragama Islam” diganti menjadi Presiden adalah orang Indonesia asli”.

UUD 1945 tersebut terdiri dari :

a. Pembukaan yang terdiri 4 alenia

b. Batang tubuh yang terdiri dari 16 Bab, 37 pasal, 4 pasal aturan peralihan dan 2 ayat

aturan tambahan

c. Penjelasan UUD yang terdiri dari penjelasan umum dan penjelasan pasal demi pasal.

2. Pemilihan dan Pengangkatan Presiden dan Wakil Presiden

Menurut ketentuan pasal dalam UUD 1945 yaitu pasal 4 ayat 1, “pemimpin

pemerintah Indonesia di pegang oleh seorang presiden”. Untuk itu keberadaan

presiden sangat penting dalam pengendalian roda pemerintahan. Karena MPR belum

terbentuk, maka PPKI yang berperan memilih dan mengangkat presiden maupun wakil

presiden. Hal ini sesuai dengan ketentuan pasal III aturan peralihan. Dalam sidang

PPKI yang pertama tanggal 18 Agustus 1945, atas usul dari Otto Iskandardinata,

aggota PPKI memilih Ir.Sukarno sebagai presiden dan Drs. Muhammad Hatta sebagai

wakil presiden. Keua tokoh tersebut peranannya sangat penting dalam perjuangan

memperoleh kemerdekaan.

3. Pembentukan Kabinet yang pertama

Setelah Presiden dan Wakil Presiden diangkat, perlu dibentuk sistem cabinet

yang bertugas membantu penyelenggaraan suatu Negara. Presiden Sukarno

Page 18: peristiwa sekitar proklamasi

menugaskan ke panitia kecil yang terdiri dari Ahmad Subarjo, , Sutarto

Kartahadikusumo dan Kasman Singodimejo untuk membahas susunan kabinet.

Rancangan susunan kabinet sudah berhasil disusun oleh panitia kecil yang

selanjutnya menyampaikan dalam sidang PPKI tanggal 19 Agustus 1945. PPKI

berhasil menetapkan 12 kementrian yang susunannya sebagai berikut :

a. Mentri dalam Negri : RAA. Wiranata Kusuma

b. Mentri Luar Negri : Mr. Achmad Subarjo

c. Mentri Keungan : Mr. AA Maramis

d. Mentri Kehakiman : Prof. Dr.Mr. Supomo

e. Mentri Kemakmuran : Ir. Surachman Cokroadisuryo

f. Mentri Keamanan Rakyat : Supriyadi

g. Mentri Kesehatan : Dr. Buntaran Marmoatmojo

h. Mentri Pengajaran : Kihajar Dewantoro

i. Mentri Penerangan : Mr. Amir Syarifudin

j. Mentri Sosial : Mr. Iwa Kusumasumantri

k. Mentri Pekerjaan Umum : Abi Kusno Cokrosuyoso

l. Mentri Perhubungan : Abi Kusno Cokrosuyoso

Disamping 12 kementrian yang mengurusi departemen di atas, dibentuk

pula 4 kementrian negara yaitu :

a. Mentri Negara : Wachid Hasyim

b. Mentri Negara : Dr. M. Amir

c. Mentri Negara : Mr. R.M. Sartono

d. Mentri negara : Otto Iskandardinata

Page 19: peristiwa sekitar proklamasi

Adapun 4 pejabat negara yang ikut membantu penyelenggaraan

pemerintahan sebagai berikut :

a. Ketua Mahkamah Agung : Dr.Mr. Kusuma Atmaja

b. Jaksa Agung : Mr. Gatot Tarunamiharja

c. Sekretaris Negara : Mr.A.G. Pringgodigdo

d. Juru Bicara Negara : Sukarjo Wiryopranoto

4. Pembagian Wilayah

Berdasarkan hasil sidang BPUPKI, wilayah RI adalah bekas wilayah jajahan

Hindia Belanda. Wilayah Indonesia yang sangat luas tersebut agar mudah dikelola dan

diatur, perlu dibagi menjadi wilayah-wilayah proponsi. Untuk itu presiden Sukarno

menugaskan panitia kecil yang dipimpin oleh Otto Iskandardinata untuk membahas

pembagian wilayah RI. Dan dalam sidang PPKI berhasil ditetapkan delapan propinsi

dengan gubernurnya masing-masing yaitu :

a. Propinsi Sumatra : Mr. Teuku Mohammad Hassan

b. Propinsi Jawa Barat : Sutarjo Kartokadikusumo

c. Propinsi Jawa Tengah : R. Panji Suroso

d. Propinsi Jawa Timur : R.A. Suryo

e. Propinsi Sunda Kecil : Mr. I. Gusti Ketut Puja

f. Propinsi Maluku : Mr. J. Latuharhary

g. Propinsi Sulawesi : Dr. G.S.SJ. Ratulangie

h. Propinsi Kalimantan : Ir. Pangeran Mohammad Noor

Page 20: peristiwa sekitar proklamasi

2. Penyebaran Proklamasi dan Sikap Rakyat di Berbagai Daerah

Makna Proklamasi yang begitu besar terhadap Bangsa Indonesia, untuk itu

berita proklamasi harus segera diketahui oleh seluruh Bangsa Indonesia maupun bangsa

lain di dunia.

Wilayah Indonesia sangatlah luas. Komunikasi dan transportasi sekitar tahun

1945 masih sangat terbatas. Di samping itu, hambatan dan larangan untuk menyebarkan

berita proklamasi oleh pasukan Jepang di Indonesia, merupakan sejumlah faktor yang

menyebabkan berita proklamasi mengalami keterlambatan di sejumlah daerah, terutama

di luar Jawa. Namun dengan penuh tekad dan semangat berjuang, pada akhirnya

peristiwa proklamasi diketahui oleh segenap rakyat Indonesia. Lebih jelasnya ikuti

pembahasan di bawah ini. Penyebaran proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 di

daerah Jakarta dapat dilakukan secara cepat dan segera menyebar secara luas.

Pada hari itu juga, teks proklamasi telah sampai di tangan Kepala Bagian

Radio dari Kantor Domei, Waidan B. Palenewen. Ia menerima teks proklamasi dari

seorang wartawan Domei yang bernama Syahruddin. Kemudian ia memerintahkan F.

Wuz (seorang markonis), supaya berita proklamasi disiarkan tiga kali berturut-turut.

Page 21: peristiwa sekitar proklamasi

Baru dua kali F. Wuz melaksanakan tugasnya, masuklah orang Jepang ke ruangan radio

sambil marah-marah, sebab mengetahui berita proklamasi telah tersiar ke luar melalui

udara.

Meskipun orang Jepang tersebut memerintahkan penghentian siaran berita

proklamasi, tetapi Waidan Palenewen tetap meminta F. Wuz untuk terus menyiarkan.

Berita proklamasi kemerdekaan diulangi setiap setengah jam sampai pukul 16.00 saat

siaran berhenti. Akibat dari penyiaran tersebut, pimpinan tentara Jepang di Jawa

memerintahkan untuk meralat berita dan menyatakan sebagai kekeliruan. Pada tanggal

20 Agustus 1945 pemancar tersebut disegel oleh Jepang dan para pegawainya dilarang

masuk.

Sekalipun pemancar pada kantor Domei disegel, para pemuda bersama Jusuf

Ronodipuro (seorang  pembaca berita di Radio Domei) ternyata membuat pemancar

baru dengan bantuan teknisi radio, di antaranya Sukarman, Sutamto, Susilahardja, dan 

Suhandar. Mereka mendirikan pemancar baru di Menteng 31, dengan kode panggilan

DJK 1. Dari sinilah selanjutnya berita proklamasi kemerdekaan disiarkan.

Usaha dan perjuangan para pemuda dalam penyebarluasan berita proklamasi

juga dilakukan melalui media pers dan surat selebaran. Hampir seluruh harian di Jawa

dalam penerbitannya tanggal 20 Agustus 1945 memuat berita proklamasi kemerdekaan

dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Harian Suara Asia di Surabaya

merupakan koran pertama yang memuat berita proklamasi. Beberapa tokoh pemuda

yang berjuang melalui media pers antara lain B.M. Diah, Sayuti Melik, dan Sumanang.

Proklamasi kemerdekaan juga disebarluaskan kepada rakyat Indonesia melalui

pemasangan plakat, poster, maupun coretan pada dinding tembok dan gerbong kereta

Page 22: peristiwa sekitar proklamasi

api, misalnya dengan slogan ”Respect our Constitution, August 17!” Hormatilah

Konstitusi kami tanggal 17 Agustus.

Melalui berbagai cara dan media tersebut, akhirnya berita Proklamasi

Kemerdekaan Indonesia dapat tersebar luas di wilayah Indonesia dan di luar negeri. Di

samping melalui media massa, berita proklamasi juga disebarkan secara langsung oleh

para utusan daerah yang menghadiri sidang PPKI. Berikut ini para utusan PPKI yang

ikut menyebarkan berita Proklamasi.

3. Terbentukna Negara Kesatuan dan Pemerintah Republik Indonesia serta

Kelengkapannya

Negara RI yang dilahirkan pada tanggal 17 Agustus 1945 pada

kenyataannya belum sempurna sebagai suatu negara. Oleh karena itu langkah yang

diambil oleh para pemimpin negara melalui PPKI adalah menyusun konstitusi negara

dan membentuk alat kelengkapan negara. Untuk itu PPKI mengadakan sidang sebanyak

tiga kali yaitu pada tanggal 18 Agustus 1945, 19 Agustus 1945, dan 22 Agustus 1945.

Sebelum rapat dimulai, muncul permasalahan yang disampaikan oleh wakil dari luar

Jawa, di antaranya Mr. Latuharhary (Maluku), Dr. Sam Ratulangi (Sulawesi), Mr.

Tadjudin Noor dan Ir. Pangeran Noor (Kalimantan), dan Mr. I Ktut Pudja (Nusa

Tenggara) yang menyampaikan keresahan penduduk non-Islam mengenai kalimat

dalam Piagam Jakarta yang nantinya akan dijadikan rancangan pembukaan dan Undang

Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Kalimat yang dimaksud adalah “Ketuhanan

dengan kewajiban menjalankan syariah Islam bagi para pemeluknya”, serta “syarat

seorang kepala negara  haruslah seorang muslim”. Untuk mengatasi masalah tersebut

Page 23: peristiwa sekitar proklamasi

Drs. Mohammad Hatta beserta Ki Bagus Hadikusumo, Wachid Hasyim,  Mr. Kasman

Singadimedjo, dan Mr. Teuku Mohammad Hassan membicarakannya secara khusus.

Akhirnya dengan mempertimbangkan kepentingan yang lebih luas dan menegakkan

Negara Republik Indonesia yang baru saja didirikan, rumusan kalimat yang  dirasakan

memberatkan oleh kelompok non-Islam dihapus sehingga menjadi berbunyi “

Ketuhanan Yang Maha Esa” dan syarat seorang kepala negara adalah orang Indonesia

asli.

Page 24: peristiwa sekitar proklamasi

Daftar pustaka

www.scribd.com

www.tempodoeloe.com

www.cerdasbangsa.com

Tim edukatif HTS. 2010. Modul Sejarah untuk SMA/MA semester genap. Surakarta: CV. Hayati

Tumbuh Subur.