Upload
muhammad-yunus
View
36
Download
8
Embed Size (px)
Citation preview
PERITONITIS DAN INFEKSI INTRAABDOMINAL
Oleh
Dr.Warsinggih,Sp.B-KBDSub.Bag.Bedah Digestif ,Bagian Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran UNHAS
PENDAHULUAN
Peritonitis adalah peradangan pada peritoneum yang biasanya disebabkan oleh infeksi lokal atau sistemikInfeksi intraperitoneal umumnya disebabkan oleh karena adanya kerusakan barier anatomis
Infeksi intraabdominal umumnya berlangsung melalui 2 tahap, yaitu : awalnya peritonitis dan berlanjut menjadi absesPenanganan bedah adalah faktor yang sangat berperan dan bergantung pada pengetahuan dan ketrampilan dari para ahli bedah gastrointestinal dan penggunaan dari antibiotika yang sesuai
LanjutanPeritonitis dapat dibedakan menjadi 3, yaitu : 1. Peritonitis primer 2. Peritonitis sekunder 3. Peritonitis tersier
ANATOMIMembran peritoneum terbagi menjadi peritoneum visceral dan peritoneum parietalPeritoneum terdiri atas selapis tunggal epitel skuamosa asal mesodermal yang disebut mesothelium
ANATOMIKavum peritoneum terbagi menjadi 6 ruang potensial, yaitu : 1. Ruang subhepatikus kanan 2. Ruang subfrenikus kanan 3.Ruang subfrenikus kiri 4. Paracolic gutter 5. Lesser sac 6. Ruang pelvis
FISIOLOGIPeritoneum adalah membran semipermeabel yang berfungsi 2 arahLapisan mesothelium peritoneum mensekresi cairan serosa yang bersirkulasi disalam kavum peritoneum2 faktor utama yang mempengaruhi pergerakan cairan dalam kavum peritoneum adalah gravitasi dan tekanan negatif oleh diafragma dalam setiap proses pernafasan normal
INSIDENSPeritonitis primer diperkirakan sekitar 1% dari semua kasus peritonitisDiperkirakan sekitar 10-30% pasien dengan sepsis dan ascites dapat mengalami peritonitis primerSekitar 10% dapat disebabkan oleh komplikasi bedah abdomen
ETIOLOGIPeritonitis primer biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri ekstraperitoneal yang menyebar secara limfatik dan hematogenPeritonitis sekunder terjadi sebagai konsekuensi dari kontaminasi infeksi organ-organ dalam kavum peritoneumPeritonitis tersier disebabkan karena suatu peritonitis difus yang persisten setelah terapi awal dari peritonitis sekunder.
DIAGNOSISAnamnesis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan Laboratorium
ANAMNESIS Dari anamnesis dapat diperoleh gejala yang dikeluhkan pasien :Nyeri perut yang konstan dan hebat, seperti rasa terbakar dan diperburuk oleh adanya gerakan DemamMalaiseAnoreksiaMual dan muntah
PEMERIKSAAN FISIS
InspeksiPalpasiPerkusi AuskultasiRectal toucher
INSPEKSI
Biasanya pasien memperlihatkan facies Peritonitis ( wajah pucat, berkeringat dengan mata yang cekung, dan corak kulit yang keabu-abuan )Pernafasan perut tertinggal, tak bergerak karena nyeriPasien diam atau tidak banyak bergerak karena takut mencetuskan rasa sakitPasien memperlihatkan posisi tidur yang tidak normal, yaitu menarik lututnya, biasanya pada suatu peitonitis yang parah
PALPASINyeri tekan difus
Defans Muskular
Nyeri rebound
Kekakuan abdomen
PERKUSIBiasanya kalau sudah ada perforasi intestinal biasanya memberi suara perkusi yang hipertympaniNyeri ketokPekak hepar akan menghilang
AUSKULTASI Suara usus mungkin melemah sampai hilang karena adanya ileus paralitik
RECTAL TOUCHERTonus muskulus sphincter ani menurun
Ampulla rekti berisi udara
Nyeri semua arah
PEMERIKSAAN LABORATORIUMLeukositosis
Kultur bakteri (+)
Hemokonsentrasi
Metabolik asidosis
Alkalosis respiratorik
PEMERIKSAAN RADIOLOGISFoto polos abdomen menunjukkan distensi usus besar dan usus kecil dengan permukaan cairan, peritoneal fat lines kabur.
PEMERIKSAAN KHUSUSDiagnosis Peritoneal Lavage ( DPL ) Sangat berguna unuk mengetahui adanya perdarahan intraperitoneal atau peritonitis akibat ruda paksa ( tumpul atau tajam tetapi tidak menembus peritoneum )
TERAPIPada peritonitis primer, bila diagnosa dapat ditegakkan dengan anamnesis dan pemeriksaan klinik, maka drug of choice adalah pemberian antibiotikaPada peritonitis sekunder, harus dilakukan tindakan pembedahan untuk mengeluarkan penyebabnyaPada keadaan toksik atau stadium terminal dengan terapi suportif saja.
LanjutanPada prinsipnya penanganan penderita peritonitis mencakup :Tindakan pra bedah
Tindakan pada waktu pembedahan
Tindakan pasca bedah
KOMPLIKASIGangguan pernafasanPembentukan absesSeptikemiaSyok septikMODMOFKematian
PROGNOISSangat tergantung dari penyebab peritonitisnyaPada peritonitis akuta, sangat bergantung pada : usia, lamanya sakit sebelum pembedahan.Pada anak-anak dan orang tua yang menderita peritonitis prognosanya jelekPeritonitis akut stadium permulaan, prognosanya cukup baik