6
PERJANJIAN PERTAHANAN INDONESIA DENGAN SINGAPURA Oleh: Indro Dwi Haryono Perjanjian Ekstradisi antara Republik Indonesia (RI) dengan Singapura ditandatangani dan berlaku surut selama 15 tahun. Ini berarti pelaku kejahatan perbankan dan keuangan-termasuk koruptor/konglomerat hitam yang telah berganti kewarganegaraan tetap bisa diekstradisi. Kedua negara sepakat bahwa status kewarga-negaraan untuk kepentingan ekstradisi dilandaskan pada saat tindak pidana terjadi. Menurut Presiden SB Yudhoyono, dengan berlaku surut 15 tahun perjanjian ekstradisi itu "menguntungkan RI" terutama dalam menyelesaikan seluruh tindak kejahatan perbankan dan keuangan di masa silam. Pelaku pidana yang dapat diekstradisi dari Singapura meliputi 31 jenis kejahatan termasuk terorisme, korupsi, penyuapan, pemalsuan uang dan kejahatan perbankan. Selain perjanjian ekstradisi, pemerintah RI-Singapura juga menandatangani nota kerjasama pertahanan dan kerangka pengaturan tentang daerah militer. Penandatanganan ketiga dokumen itu masing-masing dilakukan oleh Menteri Luar Negeri, Menteri Pertahanan dan Panglima Angkatan Bersenjata kedua negara, dengan disaksikan oleh pejabat puncak Presiden RI SB Yudhoyono dan PM Singapura Lee Hsien Loong, di Istana Tampak Siring, Bali. Setelah memiliki perjanjian ekstradisi dengan negara-negara lain, Filipina, Thailand, Hongkong, Malaysia, Australia dan Singapura, menurut Presiden SBY dalam waktu dekat Indonesia akan merintis perjanjian ekstradisi dengan China dan Canada. Ternyata komentar Presiden SBY bahwa perjanjian esktradisi itu "menguntungkan Indonesia" telah dibantah oleh pihak POLRI. Kenyataan ini diungkapkan oleh Kepala Divisi (Kadiv) Humas Mabes Polri, Irjen Pol Drs Sisno Adiwinoto mengatakan kerjasama penanganan kejahatan keuangan dan ekonomi dengan Singapura tidak berjalan lancar karena kepolisian Singapura kurang kooperatif untuk mengungkap kejahatan dalam bidang tersebut. Walaupun akrab dengan polisi Singapura, kalau sudah terkait dengan kejahatan ekonomi, biasanya mereka agak kurang kooperatif, kata Sisno Adiwinoto, di Jakarta, Jumat 27 April 2007 pekan lalu. Pihak POLRI menunggu hasil kesepahaman antara pemerintah Indonesia dan Singapura yang tertuang dalam perjanjian ekstradisi tersebut. Ketentuan dalam perjanjian itu, katanya, akan sangat membantu tugas Polri, terutama dalam penyidikan dan pengejaran pelaku tindak pidana yang melarikan diri ke Singapura. 1

PERJANJIAN PERTAHANAN INDONESIA DENGAN · PDF fileSingapura meliputi 31 jenis kejahatan termasuk terorisme, korupsi, penyuapan, pemalsuan uang ... Sekjen mencontohkan tentang kerjasama

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERJANJIAN PERTAHANAN INDONESIA DENGAN · PDF fileSingapura meliputi 31 jenis kejahatan termasuk terorisme, korupsi, penyuapan, pemalsuan uang ... Sekjen mencontohkan tentang kerjasama

PERJANJIAN PERTAHANAN INDONESIA DENGAN SINGAPURA

Oleh: Indro Dwi Haryono

Perjanjian Ekstradisi antara Republik Indonesia (RI) dengan Singapura ditandatangani dan berlaku surut selama 15 tahun. Ini berarti pelaku kejahatan perbankan dan keuangan-termasuk koruptor/konglomerat hitam yang telah berganti kewarganegaraan tetap bisa diekstradisi. Kedua negara sepakat bahwa status kewarga-negaraan untuk kepentingan ekstradisi dilandaskan pada saat tindak pidana terjadi. Menurut Presiden SB Yudhoyono, dengan berlaku surut 15 tahun perjanjian ekstradisi itu "menguntungkan RI" terutama dalam menyelesaikan seluruh tindak kejahatan perbankan dan keuangan di masa silam. Pelaku pidana yang dapat diekstradisi dari Singapura meliputi 31 jenis kejahatan termasuk terorisme, korupsi, penyuapan, pemalsuan uang dan kejahatan perbankan. Selain perjanjian ekstradisi, pemerintah RI-Singapura juga menandatangani nota kerjasama pertahanan dan kerangka pengaturan tentang daerah militer. Penandatanganan ketiga dokumen itu masing-masing dilakukan oleh Menteri Luar Negeri, Menteri Pertahanan dan Panglima Angkatan Bersenjata kedua negara, dengan disaksikan oleh pejabat puncak Presiden RI SB Yudhoyono dan PM Singapura Lee Hsien Loong, di Istana Tampak Siring, Bali.

Setelah memiliki perjanjian ekstradisi dengan negara-negara lain, Filipina, Thailand, Hongkong, Malaysia, Australia dan Singapura, menurut Presiden SBY dalam waktu dekat Indonesia akan merintis perjanjian ekstradisi dengan China dan Canada. Ternyata komentar Presiden SBY bahwa perjanjian esktradisi itu "menguntungkan Indonesia" telah dibantah oleh pihak POLRI. Kenyataan ini diungkapkan oleh Kepala Divisi (Kadiv) Humas Mabes Polri, Irjen Pol Drs Sisno Adiwinoto mengatakan kerjasama penanganan kejahatan keuangan dan ekonomi dengan Singapura tidak berjalan lancar karena kepolisian Singapura kurang kooperatif untuk mengungkap kejahatan dalam bidang tersebut. Walaupun akrab dengan polisi Singapura, kalau sudah terkait dengan kejahatan ekonomi, biasanya mereka agak kurang kooperatif, kata Sisno Adiwinoto, di Jakarta, Jumat 27 April 2007 pekan lalu. Pihak POLRI menunggu hasil kesepahaman antara pemerintah Indonesia dan Singapura yang tertuang dalam perjanjian ekstradisi tersebut. Ketentuan dalam perjanjian itu, katanya, akan sangat membantu tugas Polri, terutama dalam penyidikan dan pengejaran pelaku tindak pidana yang melarikan diri ke Singapura.

1

Page 2: PERJANJIAN PERTAHANAN INDONESIA DENGAN · PDF fileSingapura meliputi 31 jenis kejahatan termasuk terorisme, korupsi, penyuapan, pemalsuan uang ... Sekjen mencontohkan tentang kerjasama

Pada sisi lain ternyata muncul anggapan bahwa kerjasama pertahanan RI-Singapura hanya untungkan pihak Singapura belaka. Kenyataan ini diungkapkanoleh pengamat politik internasional CSIS (The Centre for Strategic and International Studies) Bantarto Bandoro di Jakarta 27 April 2007 lalu yang menambahkan bahwa kesepakatan-kesepakatan tersebut tidak memberikan kontribusi positif yang berarti untuk Indonesia. Dalam substansinya, Indonesia akan lebih banyak kehilangan kesempatan sedangkan Singapura mendapat banyak kesempatan dan kemudahan dari Indonesia. Dalam hal iniFasilitas Military Training Area (MTA) yang juga dimasukkan dalam kerangka kerja sama pertahanan antara RI dan Singapura atau Defence Cooperation Agreement (DCA) dinilai hanya menguntungkan Singapura. Singapura akan mendapat kemudahan untuk mendapatkan MTA yang lebih luas lagi daripada sekarang. Sebelumnya diberitakan, DCA kali pertama dicetuskan dalam pertemuan antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, di Bali 3-4 Oktober 2005. DCA dilontarkan sebagai bentuk keinginan keras Singapura untuk mendapat fasilitas MTA dari Indonesia, setelah dibekukan pada 2003. Pada 2000, RI dan Singapura sepakat untuk memperkuat kerja sama pertahanan kedua negara melalui MTA, terutama bagi kerja sama udara dan laut. Namun, Indonesia menghentikan MTA pada 2003, karena Singapura cenderung banyak melakukan pelanggaran di wilayah RI dan dalam setiap latihan bersama, Singapura kerap mengikutsertakan pihak ketiga seperti Amerika Serikat (AS) dan Australia. Sebagaimana kita maklumi Singapura memang merupakan "pangkalan logistik AS" setelah pangkalan militer AS di Subic dan Mindanau karena Manila menjalin kerjasama/perundingan damai dengan etnik Muslim Moro (MLNF) yang tidak akan memisahkan diri dari Filipina.

Akan tetapi Singapura memang sejak awal menjalin kerjasama yang erat dengan AS dan Australia dalam kerjasama ekonomi, perdagangan dan pertahanan/keamanan kawasan terutama dalam memerangi teroris global, Muslim radikal, fundamentalis serta terkait jaringan al Qaidah dan Jemaah Islamiyah di kawasan ini. Dalam kaitan inilah warga Indonesia yang mayoritas Muslim oleh Presiden G.W.Bush dan PM Inggeris Tony Blair sejak tahun lalu sudah terus menyeru agar kabinet Indonesia Bersatu (SBY-Yusuf Kalla) menggiring Muslim Indonesia menjadi Muslim moderat/demokratis dan tidak melanggar HAM. Dengan demikian tidak mengherankan bilaBantarto menyatakan pula, bahwa meski tidak terlalu memberikan "keuntungan yang signifikan", kerja sama pertahanan dianggap dapat semakin mempererat persahabatan antara RI dengan Singapura. Tidak ada yang keliru apalagi untuk saat ini di mana kedua negara tengah bersama-sama menghadapi ancaman terorisme di kawasan. Bukankah di masa lalu di era Presiden BY Habibie, menteri senior Singapura Lee Kuan-yew bahkan menyatakan bahwa RI terlibat dan menjadi sarang terorisme global yang mengancam keamanan Singapura. Benarkah demikian kenyataannya, karena pada hakekatnya pemerintah RI berusaha dan bertekad untuk tidak dicap sebagai pemimpin Muslim radikal dan tidak demokratis.

2

Page 3: PERJANJIAN PERTAHANAN INDONESIA DENGAN · PDF fileSingapura meliputi 31 jenis kejahatan termasuk terorisme, korupsi, penyuapan, pemalsuan uang ... Sekjen mencontohkan tentang kerjasama

Isi Perjanjian Pertahanan RI-Singapura adalah sebagai berikut:

A. Lingkup Kerjasama

1. Dialog dan konsultasi bilateral secara berkala.2. Pertukaran intelijen, termasuk kontraterorisme.3. Kerjasama bidang ilmu pengetahuan bidang teknologi.4. Memajukan pengembangan SDM.5. Pertukaran siswa personel militer.6. Latihan bersama atau terpisah (operasi dan logistik) termasuk akses timbal balik ke area

dan fasilitas latihan.7. Kerjasama SAR, penanggulangan benacana dan bantuan kemanusiaan.

B. Kerjasama Latihan

1. Pengembangan area dan fasilitas latihan di Indonesia untuk latihan bersama TNI dan Singapore Armed Force (SAF) serta provisi bantuan latihan untuk TNI.a. Rstorasi dan pemeliharaan Air Combat Manuvering Range (ACMR).b. Pembentukan Overland Flying Training Area Range (OFTAR).c. Pengoperasian dan pemeliharan Air Weapon Range (AWR).d. Penyediaan Pulau Ara sebagai latihan bantuan tembakan kapal yang dikenal dengan Naval Gunfire Support Scoring System (NGSS).e. Pengembangan dan penggunaan Baturaja Training Area (BTA).f. Bantuan latihan berlanjut pada TNI dalam hal penggunaan simulator maupun kursus akademis dan teknis.

2. Penyediaan akses ke wilayah udara dan laut Indonesia untuk latihan SAFa. Area Alfa 1 : tes kelaikan udara, cek penanganan dan latihan terbang.b. Area Alfa 2 : latihan matra udara.c. Area Bravo : latihan manuver laut Republic of Singapore (RSN), termasuk bantuan tembakan laut dan penembakan rudal bersama Republic of Singapore Air Force (RSAF).

3

Page 4: PERJANJIAN PERTAHANAN INDONESIA DENGAN · PDF fileSingapura meliputi 31 jenis kejahatan termasuk terorisme, korupsi, penyuapan, pemalsuan uang ... Sekjen mencontohkan tentang kerjasama

3. Pelaksanaan latihan secara rinci diatur dalam Implementing Arrangement (IA).4. SAF boleh latihan bersama negara-negara ketiga di area Alfa 2 dan area Bravo dengan seizin Indonesia.5. Indonesia berhak mengawasi latihan dengan mengirim observer dan berhak berpartisipasi dalam latihan setelah konsultasi teknis dengan pihak-pihak peserta latihan.6. Personel dan peralatan pihak ketiga akan diperlakukan sama dengan personel angkatan laut bersenjata Singapura.

C. Jangka Waktu

1. Berlaku untuk 25 tahun.2. Para pihak dapat melakukan peninjaun terhadap Defences Cooperation Agreement (DCA) maupun IA setiap 6 tahun sekali setelah masa berlaku awal selama 13 tahun.3. DCA dan IA diperbaharui berlakunya selama 6 tahun setelah setiap peninjauan terkecuali atas kesepakatan bersama.

Kedaulatan teritorial Indonesia dapat dipastikan tetap terjaga dan terukur, sehingga dapat dipastikan kedaulatan negara Indonesia bisa ditegakkan. Inilah yang merupakan poin terpenting dari kerjasama Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Singapura melalui kerjasama Defence Cooporation Agreement (DCA) yang rencananya akan ditandatangani pada tanggal 27 April mendatang. “Yang paling penting bahwa kedaulatan kita, sudah kita bisa pastikan dikembalikan, tidak seperti yang lalu-lalu. Sekarang kita pastikan, kita punya kedaulatan, dan kita dapat menentukan sendiri, ini boleh dan itu boleh,” Demikian dikatakan Sekjen Dephan Letjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin, kepada pers di Kantor Dephan, Jakarta.

Menurut Sekjen Dephan, ada tiga hal yang menjadi acuan dalam kerjasama Indonesia dengan Singapura, pertama yang berkaitan dengan politik yaitu menyangkut ekstradisi, kemudian yang berkaitan dengan keamanan yaitu menyangkut kerjasama pertahanan, dan yang berkaitan dengan ekonomi, salah satunya yaitu mengenai ekspor pasir. “ Walaupun ketiganya dilaksanakan secara pararel, tetapi tidak saling tergantung satu sama lain, artinya DCA ini tetap independen”, jelas Sekjen. Menyinggung masalah manfaat yang diperoleh Indonesia berkaitan dengan DCA ini, Sekjen menjelaskan bahwa pada dasarnya kerjasama ini harus saling menguntungkan. Tetapi,

4

Page 5: PERJANJIAN PERTAHANAN INDONESIA DENGAN · PDF fileSingapura meliputi 31 jenis kejahatan termasuk terorisme, korupsi, penyuapan, pemalsuan uang ... Sekjen mencontohkan tentang kerjasama

lanjut Sekjen manfaat yang diperoleh Indonesia selama ini, tidak dirasakan memberikan manfaat yang seimbang, sehingga harus dimulai dari nol lagi. Sekjen mencontohkan tentang kerjasama daerah latihan atau Training Area, Pemerintah Singapura meminta dapat dipakai latihan dengan oleh pihak ketiga. “Nah itu pembahasannya sangat alot dan lama, kita menolaknya termasuk kita bertahan per lima tahun untuk perjanjian DCA dievaluasi kembali, yang semula Singapura meminta per 25 tahun”. tegas Sekjen.

Hal lain yang paling penting, menurut Sekjen adalah Training Area, yang tadinya Singapura menuntut adanya satu tempat yang menjadi latihan mereka secara tradisional, sekarang tida ada dan masih banyak lagi poin lainnya yang mencapai 17 poin yang dipertahankan Indonesia. Sekjen Dephan juga kembali menegaskan dalam konteks DCA ini, baik secara pengawasan politik yang dilakukan oleh legislatif, maupun instruksi yang dikeluarkan Pemerintah, semuanya sudah mengacu kepada kepentingan nasional. “Jadi kita di Dephan yang menjadi vocal point dari DCA ini, yakin betul kepentingan nasional terjaga dalam konteks DCA, kita tidak pernah diminta untuk kendor hanya supaya memberikan peluang untuk kepentingan ekonomi dan politik,” tegas Sekjen. Sementara itu Dirjen Renhan Dephan Laksda (Purn) Yuwendi yang mendampingi Sekjen menjelaskan bahwa selama ini manfaat dari DCA bagi Indonesia tidak seimbang , lebih banyak memberikan manfaat kepada Singapura. Sehingga tahun 2004 kerjasama DCA dengan Singapura ini dievaluasi, diteliti lagi dan ada beberapa poin yahg direvisi, itulah yang nanti akan ditandatangai, tanggal 27 april mendatang. Namun demikian Dirjen Renhan juga mengakui kalau Singapura lebih banyak mengambil manfaat dari DCA ini dikarenakan ketidaksiapan Indonesia, seperti dalam Training Area pesawat tempur Indonesia kurang siap dibandingkan dengan pesawat tempur Singapura sehingga frekuensi latihannya Singapura lebih banyak.

Demikian pula dalam latihan bersama Angkatan Laut, yaitu latihan penembakan di Kayu Aru yang terletak disebelah utara Pulau Bintan, TNI AL lebih banyak menjadi penonton dari pada turut latihan bersama Singapura, mengingat keterbatasan peluru yang dimiliki kapal perang Indonesia.” Nah inilah yang kita evaluasi lagi,” jelas Dirjen Renhan. Sedangkan yang berkaitan dengan manfaat kongkrit yang diperoleh Indonesia khususnya dari Training Area, dijelaskan Dirjen Ranahan Dephan Marsda TNI Slamet Prihatino, S S.IP, yang juga turut mendampingi Sekjen dengan mengatakan, bahwa ada manfaat yang diperoleh, yaitu pemeliharan peralatan latihan

5

Page 6: PERJANJIAN PERTAHANAN INDONESIA DENGAN · PDF fileSingapura meliputi 31 jenis kejahatan termasuk terorisme, korupsi, penyuapan, pemalsuan uang ... Sekjen mencontohkan tentang kerjasama

bersama yang dibeli Singapura dengan harga sangat mahal, dapat juga menggunakannya latihan oleh Indonesia sendiri sendiri.

Sumber :

http://yesalover.wordpress.com

http://www.waspada.co.id

http://www.dmc.dephan.go.id/

6