32
PERJUANGAN MENGHADAPI PERGOLAKAN DALAM NEGERI 1. ADE IRMA NUGRAHANI 2. ANDRI DAHRIANSYAH 3. ASELI AGUSTINA 4. DIAS RIKI ANUGRAH 5. NADIA HAAWARIYIN 6. RAJA HELISA R. 7. TIT ARIMBA

Perjuangan Menghadapi Pergolakan Dalam Negeri

Embed Size (px)

Citation preview

PERJUANGAN MENGHADAPI PERGOLAKAN DALAM NEGERI

1. A D E I R M A N U G R A H A N I

2. A N D R I D A H R I A N S Y A H

3. A S E L I A G U S T I N A

4. D I A S R I K I A N U G R A H

5. N A D I A H A A W A R I Y I N

6. R A J A H E L I S A R .

7. T I T A R I M B A

LATAR BELAKANG

1. TERBENTUKNYA FDR (FRONT DEMOKRASI)2. KEDATANGAN MUSSO DARI UNISOVIET3. KERJA SAMA ANTARA MUSSO DAN AMIR

SYARIFFUDIN UNTUK MEMBENTUK NEGARA KOMUNIS

PEMBERONTAKAN PKI DI MADIUN TAHUN 1948

WAKTU :

18 SEPTEMBER 1948

TEMPAT :

DI MADIUN, JAWA TIMUR

WAKTU DAN TEMPAT KEJADIAN

TUJUAN

1. M E N D I R I K A N N E G A R A YA N G B E R H A LU A N KO M U N I S

2. M E N G H A N C U R K A N D A N M E N G G U L I N G K A N K A B I N E T H AT TA

TOKOH KEJADIAN

1. MUSSO2. AMIR SYARIFFUDIN

USAHA PEMERINTAH

PEMERINTAH MENGADAKAN OPERASI MILITER :

JAWA TENGAH (PIMPINAN GATOT SUBROTO) JAWA TIMUR (PIMPINAN LETKOL SUNGKONO) DIVISI 3 SILIWANGI JAWA BARAT (PIMPINAN JENDRAL AHMAD YANI)

DAMPAK KEJADIAN

1. BANYAK KORBAN JIWA, BAIK DARI TNI MAUPUN DARI PKI

2. GAGALNYA PEMBENTUKAN NEGARA KOMUNIS

GERAKAN DI/TII

TUJUAN

Gerakan ini bertujuan menjadikan indonesia sebagai negara teokrasi dengan agama islam sebagai dasar negara. Dalam proklamasinya bahwa “Hukum yang berlaku dalam Negara Islam Indonesia adalah hukum islam”

1. DI/TIIDI JAWA BARAT

Pemimpin = Sekar Marijan

Kartosuwiryo

Latar BelakangKekecewaan Kartosuwiryo terhadap kebijakan

Soekarno mengenai faham komunis Keinginan Darul Islam untuk mendirikan Negara

Islam Indonesia

Tujuan Awal = Untuk menentang penjajah Belanda di Indonesia

Akan tetapi setelah semakin kuat, Kartosuwiryo memproklamasikan

berdirinya Negara Islam Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1949 dan tentaranya dinamakan Tentara Islam Indonesia (TII).

Upaya penumpasan dengan operasi militer yang disebut bharatayuda.

Dengan taktis pagar betis, tanggal 4 juni 1962, Kartosuwiryo berhasil ditangkap oleh pasukan

siliwangi di gunung geber, Majalaya, Jawa Barat. Kartosuwiryo dijatuhi hukuman mati pada tanggal

16 Agustus 1962

2. DI/TII KALIMANTAN

Pemimpin = Ibnu Hajar

Di daerah kalimantan Selatan, Ibnu Hajar beserta dengan pasukan yang diberi nama Kesatuan Rakyat yang tertindas melakukan berbagai aksi

penyerangan terhadap pos-pos TNI di daerah tersebut.

Selanjutnya, karena Ibnu Hajar tidak mau menyerah maka pemerintah terpaksa mengambil tindakan tegas guna menumpas gerombolan Ibnu

Hajar.

Pada tahun 1959 gerombolan Ibnu Hajar berhasil ditangkap.

3. DI/TII JAWA TENGAH

Pemimpin = Amir Fatah bekerja sama

dengan Kartosuwiryo

Bergerak di daerah Tegal, Brebes dan Pekalongan.

Setelah bergabung dengan Kartosuwiryo, Amir fatah kemudian

diangkat sebagai Komandan Pertempuran Jawa Tengah dengan

pangkat Mayor Jendral Tentara Islam Indonesia

Untuk menghancurkan gerakan ini, Januari 1950 dibentuk

Komando Gerakan Banteng Negara di bawah letkol Sarbini.

Pemberontakan di kebumen dilancarkan oleh Angkatan Umat

Islam yang dipimpin oleh Kyai Moh. Mahfudz Abdulrachman.

Gerakan ini berhasil dihancurkan pada tahun 1957 dengan operasi militer yang

disebut Operasi Gerakan Banteng Nasional dari Divisi Diponegoro.

Gerakan DI/TII itu pernah menjadi kuat karena

pemberontakan Batalion 426 di Kedu dan Magelang/ Divisi

Diponegoro.

Didaerah Merapi- Merbabu juga telah terjadi kerusuhan-kerusuhan yang dilancarkan oleh Gerakan oleh Gerakan Merapi-

MerbabuComplex (MMC). Gerakan ini juga dapat dihancurkan. Untuk menumpas gerakan DI/TII di daerah Gerakan Banteng Nasional

dilancarkan operasi Banteng Raiders.

4. DI/TII ACEH

Pemimpin : Tengku Daud Beureueh

Latar Belakang : Adanya berbagai masalah antara lain masalah otonomi daerah,pertentangan antargolongan,

serta rehabilitasi dan modernisasi daerah yang tidak lancar menjadi

penyebab meletusnya pemberontakan DI/TII di Aceh.

Pada tanggal 20 September 1953 Tengku Daud

Beureuehmemproklamasikan daerah Aceh sebagai bagian dari Negara Islam Indonesia dibawah

pimpinan Kartosuwiryo.

Pemberontakan DI/TII di Aceh diselesaikan dengan

kombonasioperasi militer dan musyawarah. Hasil nyata dari musyawarah tersebut ialah

pulihnya kembali keamanan di daerah Aceh.

5. DI/TII SULAWESI SELATAN

Pemimpin : Kahar Muzakar

Pemerintah berencana membubarkan Kesatuan Gerilya SulawesiSelatan (KGSS) dan anggotanya

disalurkan ke masyarakat. Tenyata Kahar Muzakar menuntut agar Kesatuan Gerilya Sulawesi Selatan dan kesatuan gerilya lainnya dimasukkan delam satu brigade yang disebut Brigade Hasanuddin di

bawah pimpinanya.

Tuntutan itu ditolak karena banyak diantara mereka yang tidak memenuhi

syarat untuk dinas militer.

Pada saat dilantik sebagai Pejabat Wakil Panglima Tentara danTetorium VII,

Kahar Muzakar beserta para pengikutnya melarikan diri ke hutan

dengan membawa persenjataan lengkap dan mengadakan pengacauan.

Kahar Muzakar mengubah nama pasukannya menjadi Tentara

Islam Indonesia dan menyatakan sebagai bagian dari DI/TII Kartosuwiryo pada

tanggal 7 Agustus 1953

Tanggal 3 Februari 1965 , Kahar Muzakar tertembak mati oleh

pasukan TNI.

GERAKAN RATU ADIL

Pemimpin : Kapten Westerling, Sultan

Hamid II

Tujuan sebenarnya dari gerakan APRA :1. Tetap berdirinya negara federal di

indonesia2. APRA sebagai tentara di negara-

negara bagian RIS

Pada 23 Januari 1950 APRA menyerang Bandung. APRA

melakukan pembantaian dan pembunuhan terhadap anggota TNI

Westerling didesak untuk meninggalkan kota Bandung. Pasukan APRA semakin terdesak oleh APRIS bersama rakyat. Gerakan APRA

berhasil dilumpuhkan.

GERAKAN REPU

BLIK

MALUKU S

ELATA

N (RMS)

Pemimpin : Mr. Dr. Christian Robert Steven

Soumokil.

Tidak setuju terbentuknya Negara kesatuan Republik Indonesia.

Pada 24 April 1950, Soumokil memproklamasikan berdirinya

RMS.

Untuk mengatasinya, pemerintah menempuh jalan damai dengan mengirim Dr. Leimena, namun

ditolak.

Akhirnya pemerintah melaksanakan ekspedisi militer. Pemimpin nya adalah kolonel A.E.

Kawilarang. Gerakan RMS pun berhasil diatasi.

GERAKAN PEMERINTAH REVOLUSIONER REPUBLIK INDONESIA/PERJUANGAN RAKYAT SEMESTA (PRRI/PERMESTA)

Latar belakang : Hubungan yang tidak harmonis antara pemerintah pusat dengan beberapa daerah, terutama Sumatera dan

Sulawesi.

Tokoh: Letkol Achmad Husein

Pada 15 Februari 1958. Achmad Husein memproklamirkan berdirinya pemerintahan revolusioner di padang.

Untuk memulihkan keadaan negara dilakukan operasi 17 agustus.

Untuk menghadapi kekuatan permesta , pemerintah melancarkan operasi sapta marga

april 1958.

Gerakan permesta baru dapat dilumpuhkan sekitar agustus 1958. tetapi sisanya baru

dapat ditumpas keseliruhan 1961.