11
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Benih adalah tanaman atau bagiannnya yang digunakan untuk memperbanyak dan atau mengembangkan tanaman (UU RI No.12 1992). Perkecambahan benih merupakan suatu proses awal yang penting untuk kehidupan tanaman selanjutnya bagian tanaman yang berkembang biak secara generatif. Tanaman jagung merupakan bahan baku industri pakan dan pangan serta sebagai makanan pokok di beberapa daerah di Indonesia. Dalam bentuk biji utuh, jagung dapat diolah misalnya menjadi tepung jagung, beras jagung, dan makanan ringan (pop corn dan jagung marning). Jagung dapat pula diproses menjadi minyak goreng, margarin, dan formula makanan. Pati jagung dapat digunakan sebagai bahan baku industri farmasi dan makanan seperti es krim, kue, dan minuman. Kedelai merupakan tanaman asli daratan Cina dan telah dibudidayakan oleh manusia sejak 2500 SM. Sejalan dengan semakin berkembangnya perdagangan antarnegara yang terjadi pada awal abad ke-19, menyebabkan tanaman kedelai juga ikut tersebar ke berbagai negara tujuan perdagangan tersebut, yaitu Jepang, Korea, Indonesia, India, Australia, dan Amerika. Menurut laporan, kedelai mulai dikenal di

Perk e Camba Han

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Perk e Camba Han

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Benih adalah tanaman atau bagiannnya yang digunakan untuk

memperbanyak dan atau mengembangkan tanaman (UU RI No.12 1992).

Perkecambahan benih merupakan suatu proses awal yang penting untuk

kehidupan tanaman selanjutnya bagian tanaman yang berkembang biak

secara generatif.

Tanaman jagung merupakan bahan baku industri pakan dan pangan

serta sebagai makanan pokok di beberapa daerah di Indonesia. Dalam

bentuk biji utuh, jagung dapat diolah misalnya menjadi tepung jagung,

beras jagung, dan makanan ringan (pop corn dan jagung marning). Jagung

dapat pula diproses menjadi minyak goreng, margarin, dan formula

makanan. Pati jagung dapat digunakan sebagai bahan baku industri

farmasi dan makanan seperti es krim, kue, dan minuman.

Kedelai merupakan tanaman asli daratan Cina dan telah dibudidayakan

oleh manusia sejak 2500 SM. Sejalan dengan semakin berkembangnya

perdagangan antarnegara yang terjadi pada awal abad ke-19, menyebabkan

tanaman kedelai juga ikut tersebar ke berbagai negara tujuan perdagangan

tersebut, yaitu Jepang, Korea, Indonesia, India, Australia, dan Amerika.

Menurut laporan, kedelai mulai dikenal di Indonesia sejak abad ke-16.

Awal mula penyebaran dan pembudidayaan kedelai yaitu di Pulau Jawa,

kemudian berkembang ke Bali, Nusa Tenggara, dan pulau-pulau lainnya.

Masuknya kedelai ke Indonesia diduga dibawa oleh para imigran Cina

yang mengenalkan beberapa jenis masakan yang berbahan baku biji

kedelai (Adisarwanto,2005).

1.2 Tujuan

Tujuan dari praktikum ini untuk mengetahui proses perkecambahan

benih jagung dan kacang kedelai.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Perkecambahan adalah munculnya plantula (tanaman kecil) dari dalam

biji yang merupakan hasil pertumbuhan dan perkembangan embrio. Pada

perkembangan embrio saat berkecambah, bagian plumula tumbuh dan

Page 2: Perk e Camba Han

berkembang menjadi batang, sedangkan radikula menjadi akar. Menurut

Kamil., (1982) perkecambahan merupakan pengaktifan kembali aktivitas

pertumbuhan embryonic axis didalam biji yang terhenti untuk kemudian

membentuk bibit. Berdasarkan letak kotiledon pada saat perkecambahan

dikenal dua tipe perkecambahan yaitu hypogeal dan epigeal.

1 Tipe perkecambahan di atas tanah (Epigeal)

Perkecambahan epigeal adalah perkecambahan yang menghasilkan

kecambah dengan kotiledon terangkat ke atas permukaan tanah (Gambar

1). Dalam proses perkecambahan, setelah radikel menembus kulit benih,

hipokotil memanjang melengkung menembus ke atas permukaan tanah.

Setelah hipokotil menembus permukaan tanah, kemudian hipokotil

meluruskan diri dan dengan cara demikian kotiledon yang masih

tertangkup tertarik ke atas permukaan tanah juga. Kulit benih akan

tertinggal di permukaan tanah, dan selanjutnya kotiledon membuka dan

daun pertama (plumula) muncul ke udara. Beberapa saat kemudian,

kotiledon meluruh dan jatuh ke tanah. Beberapa contoh benih dengan

perkecambahan epigeal adalah kedelai, kacang tanah, kacang hijau, dan

lamtoro.

2. Tipe perkecambahan dibawah tanah (hypogeal)

Perkecambahan hipogeal adalah perecambahan yang menghasilkan

kecambah dengan kotiledon tetap berada di bawah permukaan tanah.

Dalam proses perkecambahan, plumula dan radikel masing-masing

menembus kulit benih. Radikel menuju ke bawah dilinungi oleh

koleoriza, dan plumula menuju ke atas dilindungi oleh koleoptil. Setelah

kolepotil menembus permukaan tanah dari bawah mencapai udara, lalu

Page 3: Perk e Camba Han

membuka dan plumula terbebas dari lindungan koleoptil dan terus

tumbuh dan berkembang, sedangkan koleotil sendiri berhenti tumbuh

(Gambar 2). Beberapa contoh benh dengan perkecambahan epigeal

adalah padi, jagung, dan sorgum.

Persyaratan yang harus dipenuhi agar proses perkecambahan dapat

berlangsung.

1. Faktor Benih (Faktor Internal) kemasakan benih, dormansi benih dan

vigor benih

2. Faktor Lingkungan (Faktor Eksternal)

a.Air tersedia

b. Udara (O2 dan CO2)

c.Temperatur

d. Cahaya

Tahapan Perkecambahan antara lain adalah,

1. Imbibisi Air

2. Aktivasi Enzim

Terjadi setelah benih berimbibisi cukup (akhir fase-1 awal fase-2)

Enzim-enzim yang teraktivasi adalah enzim hidrolitik

a-amilase: merombak amilase menjadi glukosa

Page 4: Perk e Camba Han

ribonuklease: merombak ribonukleotida

endo-ß-glukanase: merombak senyawa glukan

fosfatase: merombak senyawa mengandung P

lipase: merombak senyawa lipid

peptidase: merombak senyawa protein

3. Perombakan Cadangan Makanan

A) Katabolisme Karbohodrat:

Amilosa hidrolisis hidrolisis

Amilopektin glukosa

Glikolisis siklus Krebs

Glukosa piruvat energy ATP

ATP diperlukan untuk keperluan perkecambahan & pertumbuhan

kecambah selanjutnya

B) Metabolisme Lemak (Lemak dirombak oleh lipase dan enzim lainnya)

4. Glukosa Piruvat Energi ATP

1. Inisiasi Pertumbuhan Embrio

terjadi setelah semua proses imbibisi, aktivasi enzim, dan katabolisme

cadangan makanan berjalan: ditandai oleh:

1} meningkatnya bobot kering poros embrio

2} menurunnya bobot kering endosperm

2. Munculnya Radikula

• Pemunculan radikel adalah tanda bahwa proses perkecambahan telah

sempurna (batasan fisiologis terpenuhi)

• Selanjutnya diikuti oleh pemanjangan dan pembelahan sel-sel.

a) Umumnya, pemanjangan sel mendahului pembelahan sel (lettuce,

corn, barley, kekacangan, dan pepolongan)

Page 5: Perk e Camba Han

b) Ada yang pembelahan terjadi dan pemanjangan sel terjadi simultan

(benih pinus)

c) Ada yang pembelahan sel mendahului pemanjangan sel (pada benih

cherry)

Proses pemanjangan sel ada dua fase:

a) fase-1: fase lambat: tanpa diikuti penambahan bobot kering

b) fase-2: fase cepat: diikuti oleh penambahan bobot segar dan bobot

kering.

3. Terbentuknya Kecambah

• Kecambah mulai mantap setelah ia dapat menyerap air dan

berfotosintesis (autotrof)

• Semula, ada masa transisi antara masih disuplai oleh cadangan makanan

sampai mampu autotrof. Saat autotrof dicapai proses perkecambahan telah

sempurna (makna agronomis)

Senyawa kimia pemicu perkecambahan adalah:

1. Asam gibberelat. Hormon endogen pemacu perkecambahan benih alamiah

2. Sitokinin. Hormon endogen pemacu perkecambahan benih alamiah

3. Etilen. Turut mengatur penglepasan auksin pada perkecambahan benih.

4. Hidrogen peroksida. Menstimulir respirasi yang mempercepat perombakan

cadangan makanan.

5. Auksin. dalam konsentrasi rendah bekerjasama dengan cahaya

mempercepat perkecambahan.

6. Kalium nitrat. bekerjasama dengan cahaya dan suhu memacu proses

perkecambahan benih

III. METODE

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum dilaksanakan pada tanggal 21 September 2012, di Laboratorium

Teknologi Benih dan Pemuliaan Tanaman Fakultas Pertanain Universitas

Padjadjaran.

Page 6: Perk e Camba Han

3.2 Bahan dan Alat

Bahan digunakan selama praktikum ini adalah benih kacang kedelai 3

butir dan benih jagung 3 butir. Sedangkan alat yang digunakan adalah

aqua gelas plastic dan tanah.

3.3 Prosedur Kerja

Isi aqua gelas plastic dengan tanah sebanyak ¾ bagian. Lalu siram dengan

air. Tidak lupa aqua gelas diberi lubang disetiap sisinya. Tanamkan benih

pada media tanam tersebut dan tutup kembali dengan lapisan tanah secara

tipis.

IV HASIL PEMBAHASAN

A. Proses Perkecambahan Benih Jagung.

Benih jagung melakukan penyerapan air disekitar tanah yang

ditempatinya setelah beberapa lama (hari ke-7). Koleoptil muncul ke

permukaan tanah, begitupun dengan radicle yang telah mulai tumbuh,

Page 7: Perk e Camba Han

maka daun jagung mulai terbuka. Setiap daun terdiri atas helaian daun

ligula dan pelepah daun yang erat melekat pada batang. Jumlah daun sama

dengan jumlah buku batang. Jumlah daun umumnya berkisar antara 10-18

helai.

Rata-rata munculnya daun yang terbukasempurna adalah 3-4 hari

setiap daun. Pertumbuhan dan perkecambahan benih yang kami lakukan

tergolong lambat karena benih yang sudah ditanam disimpan di ruang

tertutup sehingga rancangan cahaya untuk perkecambahan berkurang.

Sehingga benih lambat berkecambah. Selain itu, kadar air yang tinggi dan

struktur tanah yang tidak begitu baik membuat air pada media tanam

perkecambahan memiliki kandungan air yang tinggi sehingga membuat

dua biji biru yang ditanam membusuk.

B. Proses Perkecambahan Benih Kacang Kedelai

Benih melakukan imbibisi disekitar tanah yang ditempatinya.

Hipokotil dan radikula mulai tumbuh dan merobek seed coat hingga

hipokotil muncul ke permukaan tanah, begitupun dengan radikula. Juga

mulai tumbuh menembus lapisan tanah. Beberapa hari sehingga hipokotil

tumbuh. Kotiledon pun mulai terangkat ke permukaan tanah. Didorong

oleh hipokotil yang muncul terlebih dahulu kepermukaan tanah. Setelah

kotiledon muncul ke permukaan tanah, maka perlahan-lahan dan secara

bertahap daun kedelai mulai terbuka. Secara bertahap pula kotiledon

mulaimenghilang dan daun-daun kedelai mulai tumbuh sempurna.

Page 8: Perk e Camba Han

V. KESIMPULAN

Perkecambahan adalah munculnya plantula (tanaman kecil) dari dalam biji

yang merupakan hasil pertumbuhan dan perkembangan embrio. Pada

perkembangan embrio saat berkecambah, bagian plumula tumbuh dan

berkembang menjadi batang, sedangkan radikula menjadi akar. Perkecambahan

juga dipengaruhi oleh factor abiotik dan abiotik.

VI. DAFTAR PUSTAKA

http://labpemuliaantanaman.staff.ub.ac.id/files/2012/02/modul-1.-struktur-

dan-tipe-perkecambahan.pdf

http://maghfirohazzahra.wordpress.com/2012/05/11/laporan-praktikum-

teknologi-benih/

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25642/4/Chapter%20II.pdf

http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/482/jbptunikompp-gdl-mellymerli-24055-

2-bab2-mel-y.pdf