Upload
indra-roza
View
51
Download
6
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Tatacara Tim Penilai Angka Kredit Widyaiswara
Citation preview
07/05/2013 11:08
103
PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
NOMOR 4 TAHUN 2010
TENTANG
PEDOMAN TATA KERJA DAN TATA CARA TIM PENILAI
ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA JAKARTA, 2010
PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
NOMOR 4 TAHUN 2010
TENTANG
PEDOMAN TATA KERJA DAN TATA CARA
TIM PENILAI ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka mendukung kelancaran
pelaksanaan tugas dalam jabatan fungsional Widyaiswara agar lebih berdaya guna dan berhasil guna, perlu dilakukan penyempurnaan Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 2 Tahun 2006 tentang Pedoman Tata Kerja dan Tata Cara Tim Penilai Angka Kredit Jabatan Fungsional Widyaiswara;
b. bahwa untuk keperluan tersebut di atas, dipandang perlu menetapkan Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara tentang Pedoman Tata Kerja dan Tata Cara Tim Penilai Angka Kredit Jabatan Fungsional Widyaiswara.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang
Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890);
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 196, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4017), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4193);
5. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia, sebagaimana telah empat kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2008;
6. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2005;
7. Keputusan Presiden Nomor 110 Tahun 2001 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Lembaga Pemerintah Non Departemen, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 52 tahun 2005;
8. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 14 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Widyaiswara dan Angka Kreditnya;
9. Peraturan Bersama Kepala Lembaga Administrasi Negara dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 1 dan Nomor 2 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Widyaiswara dan Angka Kreditnya;
10. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 4 Tahun 2004 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Administrasi Negara, sebagaimana telah tiga kali diubah terakhir dengan Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 2 Tahun 2009;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA TENTANG PEDOMAN TATA KERJA DAN TATA CARA TIM PENILAI ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA.
Pasal 1
Pedoman Tata Kerja dan Tata Cara Tim Penilai Angka Kredit Jabatan Fungsional Widyaiswara yang selanjutnya disebut Pedoman sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan ini, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini.
Pasal 2
Pedoman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, dipergunakan sebagai acuan dalam mekanisme kerja Tim Penilai Angka Kredit Jabatan Fungsional Widyaiswara diseluruh Unit Diklat Instansi Pemerintah baik Pusat maupun Daerah.
Pasal 3
Dengan berlakunya Peraturan ini, maka Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 2 Tahun 2006 tentang Pedoman Tata Kerja dan Tata Cara Tim Penilai Angka Kredit Jabatan Fungsional Widyaiswara dinyatakan tidak berlaku lagi.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tanggal : 29 Januari 2010
KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA ttd ASMAWI REWANSYAH
LAMPIRAN
PERATURAN
KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
NOMOR 4 TAHUN 2010
TENTANG
PEDOMAN TATA KERJA DAN TATA CARA TIM PENILAI ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I : PENDAHULUAN ........ 1
A. Latar Belakang ..... 1
B. Tujuan ......... 1
C. Sasaran ..... 2
D. Pengertian ..... 2
BAB II : TIM PENILAI ......................................... 6
A. Tim Penilai ....... 6
B. Susunan dan Keanggotaan .......... 8
C. Persyaratan Tim Penilai ............... 9
D. Masa jabatan Tim Penilai ....... 9
E. Pembentukan Tim Penilai ...... 10
F. Pertimbangan Teknis ........................... 12
BAB III : SEKRETARIAT TIM PENILAI .......... 13
A. Susunan Keanggotaan Sekretariat Tim Penilai (STP) .........................................
13
B. Unsur Keanggotaan ..................... 14
C. Jumlah Keanggotaan ...... 14
D. Masa Keanggotaan .............................. 14
E. Kedudukan STP .................................... 14
F. Persyaratan Keanggotaan STP ............ 14
G. Tugas dan Fungsi STP ........................... 15
i
BAB IV : PENILAIAN DUPAK ...................................... 17
A. Persiapan Penilaian ........... 17
B. Pengusulan berkas DUPAK ..... 19
C. Pelaksanaan Penilaian ......................... 20
D. Pencatatan Hasil Penilaian ................... 21
C. Penyampaian Hasil Penilaian ............... 22
D. Periode Sidang ..................................... 26
BAB V : PENUTUP ..................................................... 27
ii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tim Penilai Angka Kredit Widyaiswara memegang peranan penting dalam memberikan penilaian terhadap prestasi kerja Widyaiswara yang dituangkan dalam Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit (DUPAK).
Ketepatan penilaian sangat diutamakan dalam proses pemeriksaan berkas DUPAK yang diajukan kepada Tim Penilai Angka Kredit Widyaiswara.
Guna menjamin ketepatan hasil penilaian dari Tim Penilai Angka Kredit Jabatan Fungsional Widyaiswara, maka perlu didukung anggota tim yang kompeten dan mekanisme serta prosedur yang jelas.
Pedoman Tata Kerja dan Tata Cara Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Widyaiswara disusun dalam rangka memberikan rambu-rambu yang jelas kepada instansi ataupun Tim Penilai.
B. Tujuan
Pedoman ini bertujuan untuk :
1. Memberikan panduan dalam pembentukan organisasi Tim Penilai Angka Kredit Jabatan Fungsional Widyaiswara serta organisasi pendukungnya.
2. Memberikan panduan kepada Tim Penilai Angka Kredit Jabatan Fungsional Widyaiswara dalam melaksanakan penilaian.
2
C. Sasaran
Pedoman ini memiliki sasaran :
1. Terbentuknya organisasi Tim Penilai Angka Kredit Widyaiswara serta organisasi pendukungnya secara tepat.
2. Tim Penilai Angka Kredit Widyaiswara mampu melaksanakan tugasnya dalam menilai angka kredit jabatan fungsional Widyaiswara dengan tepat.
D. Pengertian
Dalam Pedoman ini yang dimaksud dengan:
1. Angka Kredit adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan/atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh Widyaiswara dalam rangka pembinaan karier jabatan dan kepangkatannya.
2. Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit yang selanjutnya disebut DUPAK adalah daftar kegiatan yang telah dilakukan oleh Widyaiswara selama kurun waktu tertentu beserta usulan angka kreditnya yang diajukan kepada Tim Penilai.
3. Instansi Pembina Jabatan Fungsional Widyaiswara adalah Lembaga Administrasi Negara (LAN).
4. Tim Penilai Angka Kredit Jabatan Fungsional Widyaiswara adalah Tim Penilai yang dibentuk dan ditetapkan oleh pejabat yang berwenang dan bertugas menilai prestasi kerja Widyaiswara.
5. Tim Penilai Pusat yang selanjutnya disebut TPP adalah Tim Penilai yang membantu Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) dalam menilai dan menetapkan angka kredit Widyaiswara Utama dan
3
membantu pejabat Eselon I LAN yang membidangi Pembinaan Widyaiswara dalam menilai angka kredit Widyaiswara Madya pangkat Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b (angka kredit kumulatif paling sedikit 550) di lingkungan instansi masing-masing, dan menetapkan angka kredit Widyaiswara Madya pangkat Pembina Utama Muda golongan ruang IV/c.
6. Tim Penilai Instansi yang selanjutnya disebut TPI adalah Tim Penilai yang membantu Sekretaris Jenderal Kementerian, Sekretaris Jenderal Lembaga Negara, Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Kementerian, dan/atau Kepala Badan Diklat Kementerian atau Pejabat Eselon I lainnya yang setingkat dengan itu dalam menetapkan Angka Kredit Widyaiswara Pertama sampai dengan Widyaiswara Madya pangkat Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b di lingkungan instansi masing-masing, serta melakukan penilaian angka kredit sementara bagi Widyaiswara Madya pangkat Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b dan pangkat Pembina Utama Muda golongan ruang IV/c dan Widyaiswara Utama sebelum disampaikan ke TPP.
7. Tim Penilai Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota yang selanjutnya disebut TPD adalah Tim Penilai yang membantu Sekretaris Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota dalam menetapkan angka kredit Widyaiswara Pertama sampai dengan Widyaiswara Madya pangkat Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b di lingkungan Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota masing-masing, serta melakukan penilaian angka kredit sementara bagi Widyaiswara Madya pangkat Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b dan pangkat Pembina Utama Muda golongan ruang IV/c, dan Widyaiswara Utama sebelum disampaikan ke TPP.
4
8. Tim Teknis adalah adalah Tim yang membantu Tim Penilai dalam hal memberikan saran dan pendapat untuk penilaian atas kegiatan yang bersifat khusus atau kegiatan yang memerlukan keahlian tertentu.
9. Sekretariat Tim Penilai yang selanjutnya disebut STP adalah Tim yang mempunyai tugas mendukung kelancaran pelaksanaan kerja Tim Penilai.
10. Penetapan Angka Kredit yang selanjutnya disebut PAK adalah hasil penilaian yang telah dilakukan oleh Tim Penilai dan ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan Angka Kredit Widyaiswara.
11. Hasil Perolehan Angka Kredit yang selanjutnya disebut HPAK adalah hasil penilaian angka kredit Widyaiswara untuk periode sidang yang sedang berjalan yang dikeluarkan oleh Tim Penilai setelah pelaksanaan sidang yang dituangkan dalam bentuk tabel, yang berisi: data Widyaiswara, angka kredit awal, angka kredit yang dibutuhkan untuk dapat diusulkan kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi, angka kredit tahun lalu, periode pengumpulan DUPAK, penilaian yang diajukan oleh Widyaiswara/Instansi dan Tim Penilai, jumlah perolehan angka kredit, jumlah kumulatif, angka kredit yang harus dicapai untuk dapat diusulkan kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi, tabungan, dan keterangan.
12. Rincian Kegiatan Widyaiswara adalah daftar yang memuat data-data Widyaiswara beserta kolom yang berisi butir-butir kegiatan Widyaiswara dalam jangka waktu tertentu serta angka kredit dari masing-masing butir kegiatan dimaksud.
13. Berita Acara Pemeriksaan DUPAK adalah daftar yang memuat data Widyaiswara beserta kolom yang berisi usulan penilaian dan kolom berisi hasil Pemeriksaan Tim
5
Penilai Angka Kredit dari butir-butir kegiatan Widyaiswara dalam jangka waktu tertentu.
14. Kartu Kendali adalah catatan rekapitulasi data penilaian Angka Kredit Widyaiswara untuk setiap periode sidang mulai dari pengangkatan pertama Widyaiswara hingga terakhir yang dijadikan dasar pengisian PAK dan sebagai alat monitoring bagi DUPAK Widyaiswara yang telah diusulkan.
6
BAB II
TIM PENILAI
A. Tim Penilai
Tim Penilai Angka Kredit jabatan fungsional Widyaiswara terdiri dari:
1. Tim Penilai Pusat (TPP);
TPP bertugas:
a. membantu Kepala LAN dalam menilai DUPAK bagi Widyaiswara Utama;
b. membantu Pejabat Eselon I LAN yang membidangi Pembinaan Widyaiswara dalam menilai DUPAK bagi Widyaiswara Madya pangkat Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b (dengan perolehan angka kredit kumulatif paling sedikit 550) di lingkungan Instansi Pusat dan Daerah;
c. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala LAN dan Pejabat Eselon I LAN yang membidangi Pembinaan Widyaiswara yang berhubungan dengan penilaian DUPAK sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b.
2. Tim Penilai Instansi (TPI)
TPI bertugas membantu Sekretaris Jenderal Kementerian, Sekretaris Jenderal Lembaga Negara, Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Kementerian, dan/ atau Kepala Badan Diklat Kementerian atau Pejabat Eselon I lainnya yang setingkat dalam hal :
7
a. menilai DUPAK bagi Widyaiswara Pertama pangkat Penata Muda golongan ruang III/a sampai dengan Widyaiswara Madya pangkat Pembina golongan ruang IV/a di lingkungan instansi masing-masing;
b. menilai sementara DUPAK dari Widyaiswara Madya pangkat Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b sampai dengan Widyaiswara Utama sebelum disampaikan ke TPP;
c. melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan Angka Kredit Widyaiswara, dengan berkoordinasi dengan unsur kepegawaian dalam hal kenaikan pangkat dan jabatan, pembebasan sementara, dan pemberhentian.
3. Tim Penilai Daerah (TPD) Provinsi/Kabupaten/Kota
TPD Provinsi/Kabupaten/Kota bertugas membantu Sekretaris Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota dalam hal:
a. menilai DUPAK bagi Widyaiswara Pertama pangkat Penata Muda golongan ruang III/a sampai dengan Widyaiswara Madya pangkat Pembina golongan ruang IV/a di lingkungan Daerah Provinsi/Kabupaten/ Kota masing-masing;
b. menilai sementara DUPAK dari Widyaiswara Madya pangkat Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b sampai dengan Widyaiswara Utama sebelum disampaikan ke TPP;
c. Melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan Angka Kredit Widyaiswara dengan berkoordinasi dengan unsur kepegawaian dalam hal kenaikan pangkat dan jabatan, pembebasan sementara, dan pemberhentian.
8
B. Susunan dan Keanggotaan
1. Secara umum Tim Penilai Angkat Kredit Widyaiswara baik TPP, TPI maupun TPD terdiri dari :
a. Unsur Teknis yang membidangi kediklatan;
b. Unsur Kepegawaian;
c. Pejabat Fungsional Widyaiswara (paling sedikit 2 orang).
2. Secara khusus masing-masing Tim Penilai Angka Kredit Jabatan Fungsional Widyaiswara adalah sebagai berikut:
a. Susunan Keanggotaan TPP :
1) Ketua merangkap anggota yang dijabat oleh Deputi Bidang Pembinaan Diklat Aparatur LAN atau Pejabat Eselon I LAN yang membidangi Pembinaan Widyaiswara;
2) Wakil Ketua merangkap anggota yang dijabat oleh Sekretaris Utama LAN;
3) Sekretaris merangkap anggota yang dijabat oleh Kepala Direktorat Pembinaan Widyaiswara LAN;
4) Minimal 4 (empat) orang anggota yang dijabat oleh Pejabat Eselon I di lingkungan LAN, Badan Kepegawaian Negara (BKN), Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, serta Widyaiswara.
b. Susunan Keanggotaan TPI dan TPD :
1) Ketua merangkap anggota;
2) Wakil Ketua merangkap anggota;
3) Sekretaris merangkap anggota; dan
4) Minimal 4 (empat) orang anggota.
9
C. Persyaratan Tim Penilai
1. Dalam pembentukan Tim Penilai Angka Kredit Jabatan Fungsional Widyaiswara sekurang-kurangnya terdapat 2 (dua) anggota yang telah mengikuti pelatihan/ bimbingan teknis/lokakarya/workshop/ sosialisasi di bidang penghitungan angka kredit jabatan fungsional Widyaiswara yang diadakan oleh Instansi Pembina atau Instansi terkait yang bekerja sama dengan Instansi Pembina.
2. Sedangkan persyaratan untuk menjadi anggota Tim Penilai adalah:
a. menduduki pangkat/jabatan paling rendah sama dengan pangkat/jabatan Widyaiswara yang dinilai;
b. memiliki keahlian dan kemampuan untuk menilai prestasi kerja Widyaiswara;
c. dapat aktif melakukan penilaian.
D. Masa Jabatan Tim Penilai
1. Ketentuan masa jabatan anggota TPI dan TPD adalah 3 (tiga) tahun.
2. Anggota Tim Penilai yang telah menjabat 2 (dua) masa jabatan berturut-turut, dapat diangkat kembali setelah melampaui masa tenggang waktu 1 (satu) masa jabatan.
3. Masa jabatan TPP disesuaikan dengan jabatan pejabat yang bersangkutan didasarkan pada Surat Keputusan (SK) Kepala LAN yang diperbaharui setiap 3 (tahun) sekali.
10
E. Pembentukan Tim Penilai
1. Pembentukan TPI dan TPD Provinsi/Kabupaten/Kota harus mendapat rekomendasi dari Kepala LAN selaku Pimpinan Instansi Pembina.
2. Pembentukan Tim Penilai ditetapkan oleh:
a. Kepala LAN untuk TPP;
b. Sekretaris Jenderal Kementerian, Sekretaris Jenderal Lembaga Negara, Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Kementerian, dan/atau Kepala Badan Diklat Kementerian atau Pejabat Eselon I lainnya yang setingkat dengan itu untuk TPI ;
c. Sekretaris Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota untuk TPD.
3. Apabila TPD Provinsi/Kabupaten/Kota belum dapat dibentuk karena belum memenuhi persyaratan Tim Penilai yang ditentukan, maka penilaian DUPAK Widyaiswara dapat dilakukan oleh TPD Provinsi/ Kabupaten/Kota terdekat secara geografis atau TPP.
4. Apabila TPI belum dapat dibentuk karena belum memenuhi persyaratan Tim Penilai yang ditentukan, maka penilaian DUPAK Widyaiswara dapat dilakukan oleh Tim Penilai Instansi lainnya atau TPP.
5. Hasil penilaian DUPAK Widyaiswara sebagaimana dimaksud pada butir 3 dan 4 disampaikan oleh Ketua TPI/TPD Provinsi/Kabupaten/ Kota atau TPP kepada pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit pada Instansi atau Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota masing-masing, untuk selanjutnya ditetapkan angka kreditnya.
11
6. Prosedur pembentukan TPI/TPD:
a. instansi atau Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota mengajukan usulan susunan keanggotaan TPI/TPD kepada Kepala LAN;
b. usulan tersebut disertai lampiran sertifikat pelatihan/ bimbingan teknis/workshop/lokakarya/sosialisasi di bidang penghitungan angka kredit yang diadakan oleh Instansi Pembina atau Instansi terkait yang bekerja sama dengan Instansi Pembina;
c. apabila usulan susunan keanggotaan TPI/TPD tersebut tidak disetujui, instansi pengusul dapat mengajukan kembali usulan susunan keanggotaan TPI/TPD kepada Kepala LAN sesuai dengan catatan perbaikan yang diberikan;
d. terhadap usulan susunan keanggotaan TPI/TPD yang disetujui, Kepala LAN akan mengeluarkan Surat Rekomendasi Pembentukan TPI/TPD;
e. berdasarkan Surat Rekomendasi Pembentukan TPI/TPD tersebut, pejabat yang berwenang selanjutnya menetapkan SK Pembentukan TPI/TPD dengan tembusan Kepala LAN;
f. dalam hal terdapat Anggota Tim Penilai yang berhalangan tetap minimal 6 (enam) bulan atau pensiun, maka Ketua Tim Penilai wajib mengusulkan penggantian Anggota Tim Penilai kepada pejabat yang berwenang menetapkan Tim Penilai.
7. Widyaiswara yang menjadi anggota Tim Penilai, tidak dapat melakukan penilaian terhadap DUPAK atas nama Widyaiswara yang bersangkutan. Selanjutnya penilaian angka kreditnya, dilakukan oleh anggota Tim Penilai lainnya.
12
F. Pertimbangan Teknis
1. Dalam hal memberikan penilaian yang bersifat khusus atau kegiatan yang memerlukan keahlian tertentu, maka Ketua Tim Penilai dapat meminta pertimbangan teknis atau penjelasan dari narasumber/ahli/pakar;
2. Apabila diperlukan, pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit dapat membentuk Tim Teknis yang anggotanya terdiri dari para ahli, baik yang berkedudukan sebagai PNS atau non PNS yang mempunyai kompetensi teknis yang diperlukan;
3. Tugas Tim Teknis adalah memberikan saran dan pendapat kepada Ketua Tim Penilai dalam hal penilaian atas kegiatan yang bersifat khusus atau kegiatan yang memerlukan keahlian tertentu;
4. Jumlah keanggotaan Tim Teknis disesuaikan dengan kebutuhan Tim Penilai;
5. Masa tugas Tim Teknis disesuaikan dengan kebutuhan Tim Penilai.
13
BAB III
SEKRETARIAT TIM PENILAI
A. Susunan Keanggotaan dan Tugas Sekretariat Tim Penilai (STP)
Susunan keanggotaan STP terdiri dari :
1. Koordinator
Koordinator bertugas mengkoordinasikan pelaksanaan pemberkasan dan pemeriksaan DUPAK, serta pelaksanaan Tim Penilai sampai dengan pelaporannya.
2. Petugas Pemeriksa
Petugas Pemeriksa bertugas membantu Tim Penilai dalam memeriksa kelengkapan dan kebenaran bukti fisik yang dipersyaratkan dari setiap DUPAK yang diajukan dan tugas lainnya yang diberikan oleh Tim Penilai.
3. Petugas Sidang
Petugas Sidang bertugas mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan untuk sidang penilaian Angka Kredit dan bertanggung jawab atas lancarnya pelaksanaan sidang serta membuat laporan hasil sidang.
4. Petugas Penata Berkas
Petugas Penata Berkas bertugas menyusun, menata, mempersiapkan dan mengarsipkan berkas DUPAK yang akan dan telah dinilai, serta menangani surat menyurat yang terkait dengan penilaian DUPAK.
5. Petugas Penghubung
Petugas Penghubung bertugas menangani komunikasi dalam rangka penilaian DUPAK antara Sekretariat Tim
14
Penilai, Tim Penilai, pejabat yang berwenang menetapkan PAK, instansi pengirim DUPAK serta instansi lainnya yang terkait, termasuk menyampaikan hasil keputusan pejabat yang berwenang menetapkan Angka Kredit kepada pihak-pihak terkait.
B. Unsur Keanggotaan
Unsur Keanggotaan STP terdiri dari :
1. Unsur yang membidangi Kepegawaian; 2. Unsur yang membidangi Kediklatan; 3. Unsur Widyaiswara.
C. Jumlah Keanggotaan
Jumlah Keanggotaan STP disesuaikan dengan kebutuhan dan beban kerja.
D. Masa Keanggotaan
Masa keanggotaan STP adalah 1 (satu) tahun.
E. Kedudukan STP
Kedudukan STP berada pada unit yang bertanggung jawab di bidang Pembinaan Diklat atau kepegawaian.
F. Persyaratan Keanggotaan STP
Koordinator dan Petugas Pemeriksa dalam STP, diutamakan yang memiliki kemampuan teknis dalam menilai angka kredit jabatan fungsional Widyaiswara yang diperoleh melalui pelatihan/bimbingan teknis/lokakarya/workshop/sosialisasi di
15
bidang penghitungan angka kredit jabatan fungsional Widyaiswara yang diadakan oleh Instansi Pembina atau Instansi terkait bekerja sama dengan Instansi Pembina.
G. Tugas dan Fungsi STP
1. STP bertugas memberikan bantuan teknis dan administrasi untuk kelancaran pelaksanaan tugas Tim Penilai.
2. Dalam melaksanakan tugasnya STP menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
a. menerima DUPAK dan bukti fisiknya;
b. memindahkan isi DUPAK ke dalam Berita Acara Pemeriksaan;
c. menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan untuk penilaian angka kredit Widyaiswara;
d. memeriksa kelengkapan dan kebenaran bukti-bukti fisik DUPAK Widyaiswara;
e. menyampaikan kelengkapan dan bukti-bukti fisik DUPAK kepada Ketua Tim Penilai;
f. mempersiapkan undangan rapat dan penyelenggaraan rapat Tim Penilai;
g. menyampaikan keputusan Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit dan tembusannya kepada pihak-pihak terkait untuk digunakan sebagai salah satu bahan penetapan pengangkatan dan/atau kenaikan pangkat/jabatan Widyaiswara yang dinilai Angka Kreditnya;
h. mempersiapkan dan menyusun laporan pelaksanaan tugas Tim Penilai;
16
i. melakukan hal-hal lain yang dipandang perlu oleh Ketua Tim Penilai.
3. Dalam melaksanakan tugasnya, STP bertanggung jawab kepada Ketua Tim Penilai.
17
BAB IV
PENILAIAN DUPAK
A. Persiapan Penilaian
1. Pejabat Fungsional Widyaiswara menyerahkan berkas DUPAK kepada Pimpinan Satuan Organisasi yang secara fungsional bertanggung jawab dalam pengelolaan dan penyelenggaraan Diklat atau pejabat pengelola kepegawaian di instansinya untuk dilakukan pemeriksaan awal.
2. Dalam pemeriksaan awal atas DUPAK Widyaiswara, pejabat sebagaimana dimaksud pada angka 1 memeriksa susunan dan kelengkapan DUPAK yang akan diajukan kepada Tim Penilai.
3. Susunan dan kelengkapan DUPAK sebagaimana dimaksud pada angka 2, yang perlu diperhatikan adalah:
a. cover DUPAK yang memuat data Widyaiswara pengusul yaitu: Nama, NIP, Pangkat/Golongan dan TMT, Jabatan dan TMT, Instansi, Periode kegiatan.
b. formulir Rincian Kegiatan Widyaiswara sebagaimana contoh pada Formulir 1 Peraturan Kepala LAN Nomor 4 Tahun 2010 tentang Pedoman Tata Kerja dan Tata Cara Tim Penilai Angka Kredit Jabatan Fungsional Widyaiswara;
c. persyaratan administratif yang terdiri dari:
1) salinan sah SK terakhir tentang Pengangkatan Dalam Jabatan Fungsional Widyaiswara atau salinan sah SK Pengangkatan Kembali menjadi Widyaiswara bagi Widyaiswara yang pernah dibebastugaskan;
18
2) salinan SK Kenaikan Pangkat terakhir yang telah dilegalisir oleh pejabat yang berwenang;
3) salinan PAK Kenaikan Jabatan Fungsional Widyaiswara terakhir yang telah dilegalisir oleh pejabat yang berwenang;
4) salinan Hasil Perolehan Angka Kredit dari penilaian sebelumnya yang telah dilegalisir oleh pejabat yang berwenang.
4. Bukti-bukti fisik yang dipersyaratkan dari unsur yang dinilai, disusun sesuai urutan unsur, sub-unsur, kegiatan dan butir kegiatan Widyaiswara memberi nomor bukti fisik kegiatan dari Formulir Rincian Kegiatan Widyaiswara pada ujung kanan atas masing-masing bukti fisik.
5. Pimpinan Satuan Organisasi yang secara fungsional bertanggung jawab dalam pengelolaan dan penyelenggaraan Diklat atau pejabat pengelola kepegawaian di instansinya, selanjutnya mengusulkan penilaian angka kredit dan menuangkannya dalam formulir DUPAK sesuai dengan Lampiran I.a, I.b, I.c atau I.d Peraturan Bersama Kepala LAN dan Kepala BKN Nomor 1 Tahun 2010 dan Nomor 2 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Widyaiswara dan Angka Kreditnya sesuai dengan jenjang jabatan Widyaiswara yang bersangkutan. Formulir DUPAK ditandatangani dan disahkan oleh Pimpinan Satuan Organisasi yang secara fungsional bertanggung jawab dalam pengelolaan dan penyelenggaraan Diklat atau pejabat pengelola kepegawaian di instansinya.
19
B. Pengusulan Berkas DUPAK
1. DUPAK beserta bukti fisik dan lampirannya oleh Pimpinan Satuan Organisasi yang secara fungsional bertanggung jawab dalam pengelolaan dan penyelenggaraan Diklat atau pejabat pengelola kepegawaian di instansinya diserahkan kepada Pejabat yang berwenang, yaitu:
a. Pejabat Pembina Kepegawaian atau Pimpinan Lembaga Diklat Pemerintah serendah-rendahnya setingkat Eselon II kepada Sekretaris Jenderal atau Kepala Badan Diklat Kementerian, Sekretaris Jenderal Lembaga Negara, Sekretaris Utama Lembaga Pemerintah Non Kementerian, atau Pejabat setingkat Eselon I lainnya untuk Widyaiswara Pertama pangkat Penata Muda golongan ruang III/a sampai dengan Widyaiswara Madya pangkat Pembina golongan ruang IV/a di lingkungan instansi masing-masing;
b. Pejabat Pembina Kepegawaian atau pejabat di bidang kediklatan serendah-rendahnya setingkat Eselon II kepada Sekretaris Utama LAN untuk angka kredit Widyaiswara Pertama pangkat Penata Muda golongan ruang III/a sampai dengan Widyaiswara Madya pangkat Pembina golongan ruang IV/a di lingkungan Instansi Pembina;
c. Pejabat Pembina Kepegawaian atau Pimpinan Lembaga Diklat Pemerintah atau pejabat di bidang kediklatan serendah-rendahnya setingkat Eselon II kepada Deputi Bidang Pembinaan Diklat Aparatur LAN atau Pejabat Eselon I yang membawahi unit Pembinaan Widyaiswara untuk angka kredit Widyaiswara Madya pangkat Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b dan Pembina Utama Muda golongan ruang IV/c di lingkungan Instansi Pembina dan instansi lainnya;
20
d. Sekretaris Jenderal atau Kepala Badan Diklat Kementerian, Sekretaris Jenderal Lembaga Negara, Sekretaris Utama Lembaga Pemerintah Non Kementerian, atau Pejabat setingkat Eselon I lainnya serta Sekretaris Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota kepada Kepala LAN untuk angka kredit Widyaiswara Utama pangkat Pembina Utama Madya golongan ruang IV/d dan Pembina Utama golongan ruang IV/e;
e. Pejabat Pembina Kepegawaian atau Pimpinan Lembaga Diklat Pemerintah serendah-rendahnya setingkat Eselon II kepada Sekretaris Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota untuk Widyaiswara Pertama pangkat Penata Muda golongan ruang III/a sampai dengan Widyaiswara Madya pangkat Pembina golongan ruang IV/a di lingkungan instansi masing-masing.
2. Pejabat yang berwenang sebagaimana dimaksud pada angka 1 menyerahkan DUPAK berikut bukti fisik dan lampirannya kepada Tim Penilai sesuai jenjang masing-masing.
C. Pelaksanaan Penilaian
1. Berkas DUPAK yang diterima oleh Tim Penilai, secara administratif diproses oleh STP;
2. Tim Penilai melakukan penilaian pendahuluan atas berkas DUPAK yang telah diproses secara administratif;
3. Hasil penilaian pendahuluan dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan DUPAK sebagaimana contoh pada formulir 2 Peraturan ini disampaikan oleh ketua Tim Penilai kepada STP.
21
4. STP atas persetujuan Ketua Tim Penilai mengundang seluruh anggota tim untuk mengikuti rapat pembahasan hasil penilaian pendahuluan;
5. Rapat tim dianggap sah, apabila anggota Tim Penilai yang hadir paling sedikit 2/3 dari keseluruhan anggota Tim Penilai;
6. Apabila terdapat keraguan terhadap hasil penilaian pendahuluan, maka dilakukan penilaian ulang oleh anggota Tim Penilai lainnya;
7. Apabila masih terdapat keraguan terhadap hasil penilaian ulang, maka keputusan terakhir tentang nilai atau angka kredit diserahkan kepada keputusan Ketua Tim Penilai.
D. Pencatatan Hasil Penilaian
Hasil penilaian yang telah disetujui rapat Tim Penilai oleh STP dicatat dalam:
1. Formulir DUPAK mulai dari Widyaiswara Madya pangkat Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b (dengan perolehan angka kredit kumulatif minimal 550) sampai dengan Widyaiswara Utama, setelah dilakukan penilaian sementara untuk diteruskan kepada TPP sebagaimana contoh pada formulir 1 Peraturan Bersama Kepala LAN dan Kepala BKN No. 1 dan 2 Tahun 2010 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Widyaiswara dan Angka Kreditnya;
2. Berita Acara Penilaian Angka Kredit Widyaiswara sidang Tim Penilai sebagaimana contoh pada formulir 3 Peraturan ini;
3. Kartu Kendali yang merupakan rekapitulasi perolehan angka kredit setiap periode pengajuan sebagaimana contoh pada formulir 4 Peraturan ini;
22
4. Hasil Perolehan Angka Kredit (HPAK) dalam bentuk tabulasi untuk satu periode pengajuan sebagaimana contoh pada formulir 5 Peraturan ini bagi Widyaiswara Pertama pangkat Penata Muda golongan ruang III/a sampai dengan Widyaiswara Utama pangkat Pembina Utama Madya golongan ruang IV/d;
5. HPAK dalam bentuk tabulasi untuk satu periode pengajuan sebagaimana contoh pada formulir 6 Peraturan ini bagi para Widyaiswara yang terkena pemeliharaan yaitu:
a. Widyaiswara Madya pangkat Pembina Utama Muda golongan ruang IV/c yang belum ada formasi untuk menjadi Widyaiswara Utama;
b. Widyaiswara Utama pangkat Pembina Utama Madya golongan ruang IV/d dan Pembina Utama golongan ruang IV/e.
6. Formulir PAK Jabatan Fungsional Widyaiswara (bagi Widyaiswara yang diusulkan untuk dapat diproses dalam pangkat/jabatan setingkat lebih tinggi) sebagaimana contoh pada formulir 7 Peraturan ini.
E. Penyampaian Hasil Penilaian
Hasil penilaian disampaikan oleh :
1. TPP kepada Kepala LAN untuk Widyaiswara Utama di lingkungan Instansi Pembina dan instansi lainnya;
2. TPP kepada Pejabat Eselon I yang membidangi Pembinaan Widyaiswara untuk Widyaiswara Madya pangkat Pembina Utama Muda golongan ruang IV/c di lingkungan Instansi Pembina dan instansi lainnya;
23
3. TPI kepada Sekretaris Utama LAN untuk Widyaiswara Pertama pangkat Penata Muda golongan ruang III/a sampai dengan Widyaiswara Madya pangkat Pembina golongan ruang IV/a di lingkungan Instansi Pembina;
4. TPI kepada Sekretaris Jenderal atau Kepala Badan Diklat Kementerian, Sekretaris Jenderal Lembaga Negara, Sekretaris Utama Lembaga Pemerintah Non Kementerian, atau Pejabat Eselon I yang setingkat dengan itu untuk Widyaiswara Pertama pangkat Penata Muda golongan ruang III/a sampai dengan Widyaiswara Madya pangkat Pembina golongan ruang IV/a di lingkungan instansi masing-masing;
5. TPD kepada Sekretaris Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota untuk Widyaiswara Pertama pangkat Penata Muda golongan ruang III/a sampai dengan Widyaiswara Madya pangkat Pembina golongan ruang IV/a di lingkungan instansi masing-masing.
Hasil penilaian dari Sidang Tim Penilai sebagaimana dimaksud di atas adalah:
1. Widyaiswara yang dapat diproses untuk dapat dipertimbangkan kenaikan dalam jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi. Kelengkapan yang harus dipenuhi:
a. Surat Pengantar PAK ditandatangani oleh Ketua Tim Penilai;
b. Hasil penilaian oleh Ketua Tim Penilai diserahkan kepada Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit untuk ditetapkan menjadi PAK dengan menggunakan formulir 7 dalam lampiran Peraturan ini;
24
c. PAK ditandatangani oleh Kepala LAN bagi Widyaiswara Madya pangkat Pembina Utama Muda golongan ruang IV/c yang diusulkan naik jabatan/pangkat ke Widyaiswara Utama pangkat Pembina Utama Madya golongan ruang IV/d dan Widyaiswara Utama pangkat Pembina Utama golongan ruang IV/e di lingkungan Instansi Pembina dan instansi lainnya;
d. PAK ditandatangani oleh Pejabat Eselon I yang membidangi Pembinaan Widyaiswara untuk Widyaiswara Madya pangkat Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b yang diusulkan naik jabatan/pangkat ke Widyaiswara Madya pangkat Pembina Utama Muda golongan ruang IV/c di lingkungan Instansi Pembina dan instansi lainnya;
e. PAK ditandatangani oleh Sekretaris Utama LAN untuk Widyaiswara Pertama pangkat Penata Muda golongan ruang III/a yang diusulkan naik jabatan/pangkat ke Widyaiswara Pertama Pangkat Penata Muda Tingkat I golongan ruang III/b sampai dengan Widyaiswara Madya pangkat Pembina golongan ruang IV/a yang diusulkan naik jabatan/pangkat ke Widyaiswara Madya pangkat Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b di lingkungan Instansi Pembina;
f. PAK ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal atau Kepala Badan Diklat Kementerian, Sekretaris Jenderal Lembaga Negara, Sekretaris Utama Lembaga Pemerintah Non Kementerian, atau Pejabat Eselon I yang setingkat dengan itu untuk Widyaiswara Pertama pangkat Penata Muda golongan ruang III/a yang diusulkan naik jabatan/pangkat ke Widyaiswara Pertama Pangkat
25
Penata Muda Tingkat I golongan ruang III/b sampai dengan Widyaiswara Madya pangkat Pembina golongan ruang IV/a yang diusulkan naik jabatan/pangkat ke Widyaiswara Madya pangkat Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b di lingkungan instansi masing-masing;
g. PAK ditandatangani oleh Sekretaris Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota untuk Widyaiswara Pertama pangkat Penata Muda golongan ruang III/a yang diusulkan naik jabatan/pangkat ke Widyaiswara Pertama Pangkat Penata Muda Tingkat I golongan ruang III/b sampai dengan Widyaiswara Madya pangkat Pembina golongan ruang IV/a yang diusulkan naik jabatan/pangkat ke Widyaiswara Madya pangkat Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b di lingkungan instansi masing-masing;
h. PAK asli disampaikan kepada Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) atau Kepala Kantor Regional BKN setempat serta dibuatkan tembusannya sebanyak 6 (enam) rangkap dengan peruntukkan:
1) 1 (satu) untuk Widyaiswara yang bersangkutan;
2) 1 (satu) untuk Pimpinan Unit Kerja Widyaiswara yang bersangkutan;
3) 1 (satu) untuk Sekretaris Tim Penilai Widyaiswara yang bersangkutan;
4) 1 (satu) untuk Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit;
5) 1 (satu) untuk Kepala LAN;
6) 1 (satu) untuk Arsip.
26
2. Widyaiswara yang belum dapat diproses untuk dapat dipertimbangkan kenaikan dalam jabatan/pangkat:
a. Surat Pengantar HPAK Jabatan Widyaiswara ditandatangani oleh Ketua Tim Penilai; dan
b. HPAK Jabatan Widyaiswara yang diparaf tiap lembarnya oleh Koordinator STP dan ditandatangani oleh Sekretaris Tim Penilai pada halaman terakhir, yang kemudian digandakan dengan peruntukkan:
1) Widyaiswara yang bersangkutan;
2) Arsip Sekretariat Instansi Widyaiswara yang bersangkutan.
F. Periode Sidang
Tim Penilai melaksanakan persidangan paling sedikit 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun yaitu 3 (tiga) bulan sebelum periode kenaikan pangkat PNS.
TPP melaksanakan sidang sebanyak 4 (empat) kali dalam satu tahun, yaitu pada bulan Januari, April, Juli dan Oktober.
Batas waktu penyampaian DUPAK kepada TPP adalah tanggal 10 pada 1 (satu) bulan sebelum bulan pelaksanaan sidang.
Sidang untuk berkas DUPAK dari TPI dan TPD yang akan diperiksa oleh TPP, disesuaikan waktunya dengan sidang yang dilakukan TPP.
Apabila DUPAK beserta bukti fisik dan lampirannya yang disampaikan melewati batas waktu yang telah ditentukan, maka DUPAK tersebut akan diproses pada sidang angka kredit periode berikutnya.
27
BAB V
PENUTUP
Hal-hal yang belum di atur dalam Peraturan Kepala LAN ini akan di atur kemudian.
Ditetapkan di : Jakarta pada tanggal : 29 Januari 2010
KEPALA
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA,
ttd
ASMAWI REWANSYAH
Formulir 1 Peraturan Kepala LAN Nomor 4 Tahun 2010 tentang Pedoman Tata Kerja dan Tata Cara Tim Penilai Angka Kredit Jabatan Fungsional Widyaiswara
Tanggal: 29 Januari 2010
RINCIAN KEGIATAN WIDYAISWARA
Nama : (1) Tempat/Tgl. Lahir : (5) NIP/No. Karpeg : (2) Pangkat/Gol.PNS (TMT) : (6) Jabatan WI (TMT) : (3) Jangka Waktu Penilaian : (7) Instansi : (4) Periode Sidang : (8) A.K. Awal : (9)
NO
(10)
UNSUR / SUB UNSUR DAN BUTIR KEGIATAN
(11)
KETERANGAN
(12)
NO. BUKTI FISIK (13)
AK
(14)
1 2 3 4 5
I UTAMA
A. PENDIDIKAN
1. (15)
2. (16)
Jumlah AK Sub unsur A
B. PENGEMBANGAN PELAKSANAAN DIKLAT
1. (17)
2. (18)
3. Menyusun bahan Diklat sesuai spesialisasinya
a. (19)
b. (20)
c. (21)
d. (22)
e. (23)
4. (24)
5. (25)
6. Pembimbingan peserta Diklat pada Diklat Struktural sesuai spesialisasinya
a. (26)
b. (27)
c. (28)
7. (29)
8. (30)
Jumlah AK Sub unsur B
C. PENGEMBANGAN PROFESI
1. Membuat KTI yang terkait lingkup kediklatan dan/atau pengembangan spesialisasinya
a. (31)
b. (32)
c. (33)
2. Penerjemahan/ Penyaduran buku dan bahan ilmiah lainnya selain buku yang terkait lingkup kediklatan dan/atau pengembangan spesialisasinya
a. (34)
b. (35)
3. (36)
4. (37)
Jumlah AK Sub Unsur C
Jumlah AK Unsur UTAMA
II PENUNJANG
A. (38)
B. (39)
C. (40)
D. (41)
E. (42)
F. Perolehan Piagam Kehormatan/ Tanda Jasa :
1. (43)
2. (44)
3. (45)
Jumlah AK Unsur PENUNJANG
Jumlah AK Unsur I dan II
Kota .............., Tanggal ...........................
Widyaiswara yang mengajukan
( .....................................................)
KETERANGAN :
NO KETERANGAN
(1) Nama jelas lengkap dengan gelar
(2) Sudah Jelas
(3) Jabatan dan golongan ruang serta TMT sesuai dengan SK atau PAK terakhir
(4) Asal instansi dan unit kerja penempatan
(5) Sudah Jelas
(6) Pangkat dan golongan ruang sesuai dengan SK terakhir
(7) Jangka waktu kegiatan yang diusulkan akan diperiksa (periode kegiatan yang diajukan)
(8) Sudah Jelas
(9) A.K yang diperoleh sesuai jabatan dan golongan ruang berdasarkan SK atau PAK terakhir
(10) Sudah jelas
(11) Butir kegiatan berdasarkan Lampiran I Peraturan MENPAN Nomor : PER/14/M.PAN/9/2009, tempat, dan tanggal pelaksanaan kegiatan, serta satuan kegiatan (misalnya: jumlah JP dan satuan angka kredit)
(12) Keterangan berisi informasi yang memperjelas kegiatan yang dilaksanakan (misalnya : nomor dan tanggal STMK/SPMK/SK dan lain-lain).
(13) Dibuat berdasarkan kode yang tercantum pada kolom 6 Lampiran I Peraturan MENPAN Nomor : PER/14/M.PAN/9/2009 diikuti urutan banyaknya kegiatan sesuai waktu pelaksanaan kegiatan (misalnya: 94.1, 94.2, 94.3.... dst; 104.1, 104.2, 104.3, 104.4 ..... dst.)
(14) Usulan Angka Kredit yang dibuat oleh Widyaiswara berupa total Angka Kredit per kegiatan yang diajukan
(15) Mengikuti pendidikan sekolah yang terakreditasi dan memperoleh ijazah/gelar kesarjanaan 1. Jenjang pendidikan 2. Nama Universitas 3. Tahun lulus
(16) Mengikuti Diklat dan memperoleh STTPP/sertifikat minimal 30 jam pelajaran (JP) dengan mencantumkan 1. Nama Diklat 2. Jumlah JP 3. Tempat dan tanggal penyelenggaraan Diklat
(17) Melaksanakan analisis kebutuhan Diklat (AKD) dengan mencantumkan lokus dan waktu pelaksanaan kegiatan
(18) Menyusun kurikulum Diklat (Prajabatan, Struktural, Fungsional, Teknis) 1. Nama Diklat 2. Jenjang Diklat
NO KETERANGAN
(19) Menyusun bahan ajar sesuai spesialisasinya 1. Nama Diklat 2. Mata Diklat 3. Jenjang Diklat
(20) Menyusun GBPP/RBPMD dan SAP/RP sesuai spesialisasinya 1. Nama Diklat 2. Mata Diklat 3. Jenjang Diklat
(21) Menyusun bahan tayang sesuai spesialisasinya 1. Nama Diklat 2. Mata Diklat 3. Jenjang Diklat
(22) Menyusun Modul Diklat sesuai spesialisasinya 1. Nama Diklat 2. Mata Diklat 3. Jenjang Diklat
(23) Menyusun soal ujian Diklat sesuai spesialisasinya 1. Nama Diklat 2. Mata Diklat 3. Jenjang Diklat
(24) Melaksanakan tatap muka di depan kelas Diklat sesuai spesialisasinya: 1. Nama Diklat 2. Mata Diklat 3. Jenjang Diklat
(25) Memeriksa jawaban ujian Diklat sesuai spesialisasinya 1. Nama Diklat 2. Mata Diklat 3. Jenjang Diklat
(26) Membimbing peserta Diklat dalam penulisan KK pada Diklat Struktural sesuai spesialisasinya: 1. Nama Diklat 2. Jenjang Diklat 3. Jumlah Kertas Kerja
(27) Membimbing peserta Diklat dalam PKL/OL pada Diklat Struktural sesuai spesialisasinya: 1. Nama Diklat 2. Jenjang Diklat 3. Jumlah Laporan
(28) Menjadi moderator/ narasumber pada seminar/lokakarya/diskusi dalam kelas pada Diklat Struktural sesuai spesialisasinya: 1. Nama Diklat 2. Jenjang Diklat
NO KETERANGAN
(29) Mengelola program Diklat di instansinya 1. Nama Diklat 2. Jenjang Diklat 3. Kedudukan dalam Tim
(30) Melaksanakan evaluasi program Diklat 1. Nama Diklat 2. Jenjang Diklat
(31) Buku dengan ISBN, diterbitkan, dan diedarkan secara nasional 1. Jenis KTI 2. Judul 3. Penerbit 4. Tahun Terbit 5. Nomor ISBN
(32) Non Buku 1. Jenis KTI 2. Judul 3. Penerbit 4. Tahun Terbit 5. Nomor ISSN
(33) Naskah 1. Jenis KTI 2. Judul 3. Penerbit 4. Tahun Terbit 5. Nomor
(34) Menerjemahkan/ menyadur buku yang terkait lingkup kediklatan dan/atau pengembangan spesialisasinya 1. Jenis Terjemahan 2. Judul 3. Sumber Terjemahan 4. Tahun Terbit Terjemahan
(35) Menerjemahkan/ menyadur dari bahan lainnya selain buku yang terkait lingkup kediklatan dan/atau pengembangan spesialisasinya dalam bentuk naskah. 1. Jenis Terjemahan 2. Judul 3. Sumber Terjemahan 4. Tahun Terbit Terjemahan
(36) Membuat peraturan/panduan dalam lingkup kediklatan 1. Jenis Produk 2. Judul 3. Tahun Pembuatan
NO KETERANGAN
(37) Melaksanakan Orasi Ilmiah sesuai spesialisasinya 1. Judul Orasi 2. Tanggal pelaksanaan
(38) Mengikuti seminar/lokakarya 1. Judul Seminar/Lokakarya 2. Nama Lembaga Penyelenggara
(39) Mengikuti keanggotaan organisasi profesi, 1. Nama Organisasi 2. Kedudukan dalam organisasi 3. Tahun dan Lama keanggotaan
(40) Menjadi anggota dalam Tim Penilai Jabatan Fungsional Widyaiswara 1. TMT keanggotaan 2. Jumlah DUPAK yang diperiksa/dinilai
(41) Membimbing kepada Widyaiswara jenjang dibawahnya 1. Jenis Bimbingan 2. Jumlah WI yang dibimbing
(42) Kesarjanaan yang tidak sesuai spesialisasinya dan/atau lebih dari satu kali pada jenjang pendidikan yang sama, pada program: 1. Jenjang kesarjanaan 2. Nama Perguruan Tinggi 3. Tahun Lulus
(43) Memperoleh penghargaan Satya Lencana Karya Satya, lamanya: 1. Jenis Penghargaan 2. Tahun Perolehan
(44) Memperoleh penghargaan lainnya dari pemerintah 1. Jenis Penghargaan 2. Tahun Perolehan
(45) Memperoleh gelar kehormatan akademis 1. Jenis Penghargaan 2. Tahun Perolehan
Formulir 2 : Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara
Nomor 4 Tahun 2010 tentang Pedoman Tata Kerja dan Tata Cara Tim Penilai Angka Kredit Jabatan Fungsional Widyaiswara
Tanggal: 29 Januari 2010
BERITA ACARA PEMERIKSAAN DAFTAR USULAN PENETAPAN ANGKA KREDIT
Nama: : Tempat/Tgl. Lahir : ... NIP/No. Karpeg : Pangkat/Gol. PNS (TMT) : Jabatan Wid (TMT) : Jangka Waktu Penilaian : .......... Instansi : Periode Sidang :....... A.K Awal :
A. PENDIDIKAN
KEGIATAN
BUTIR KEGIATAN
KBK
USULAN ANGKA KREDIT
HASIL PEMERIKSAAN
KETERANGAN/ PENJELASAN
1 2
1. Pendidikan sekolah yang terakreditasi dan memperoleh ijazah/gelar kesarjanaan
Mengikuti pendidikan sekolah yang terakreditasi dan memperoleh ijazah/gelar kesarjanaan, jenjang:
a. Doktor (S3) 1
b. Pasca Sarjana (S2) 2
c. Sarjana (S1) 3
2. Pendidikan dan Pelatihan dan memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP)/sertifikat
Mengikuti Diklat dan memperoleh STTPP/sertifikat minimal 30 jam pelajaran (JP).
4
Jumlah A
B. PENGEMBANGAN DAN PELAKSANAAN DIKLAT
KEGIATAN BUTIR KEGIATAN KBK USULAN ANGKA KREDIT
HASIL PEMERIKSAAN KETERANGAN/
PENJELASAN 1 2 1. Melaksanakan
Analisis Kebutuhan Diklat (AKD)
Melaksanakan Analisis Kebutuhan Diklat (AKD), sebagai:
a. Ketua 5
b. Anggota 6
KEGIATAN BUTIR KEGIATAN KBK USULAN ANGKA KREDIT
HASIL PEMERIKSAAN KETERANGAN/
PENJELASAN 1 2 2. Penyusunan
Kurikulum Diklat Menyusun kurikulum diklat, pada:
a. Diklat Prajabatan
1) Prajabatan Gol. I dan II, sebagai :
a) Ketua 7
b) Anggota 8
2) Prajabatan Gol. III, sebagai :
a) Ketua 9
b) Anggota 10
b. Diklat Struktural
1) Diklatpim Tk.IV, sebagai :
a) Ketua 11
b) Anggota 12
2) Diklatpim Tk.III, sebagai :
a) Ketua 13
b) Anggota 14
3) Diklatpim Tk.II, sebagai :
a) Ketua 15
b) Anggota 16
4) Diklatpim Tk.I, sebagai :
a) Ketua 17
b) Anggota 18
c. Diklat Fungsional
1) Diklat pembentukan jabatan fungsional, sebagai:
a) Ketua 19
b) Anggota 20
2) Diklat Fungsional Penjenjangan
a) Tingkat Dasar, sebagai:
(1) Ketua 21
(2) Anggota 22
b) Tingkat Lanjutan, sebagai:
(1) Ketua 23
(2) Anggota 24
c) Tingkat Menengah, sebagai:
(1) Ketua 25
(2) Anggota 26
d) Tingkat Tinggi, sebagai:
(1) Ketua 27
(2) Anggota 28
d. Diklat Teknis, sebagai:
1) Ketua 29
2) Anggota 30
KEGIATAN BUTIR KEGIATAN KBK USULAN ANGKA KREDIT
HASIL PEMERIKSAAN KETERANGAN/
PENJELASAN 1 2 3. Penyusunan
bahan Diklat sesuai spesialisasinya
a. Menyusun bahan ajar sesuai spesialisasinya, pada:
1) Diklat Prajabatan:
a) Golongan I dan II 31
b) Golongan III 32
2) Diklat Struktural:
a) Diklatpim Tk.IV 33
b) Diklatpim Tk.III 34
c) Diklatpim Tk.II 35
d) Diklatpim Tk.I 36
3) Diklat Fungsional:
a) Diklat Pembentukan Jabatan Fungsional
37
b) Diklat Fungsional Penjenjangan :
(1) Tingkat Dasar 38
(2) Tingkat Lanjutan 39
(3) Tingkat Menengah
40
(4) Tingkat Tinggi 41
3) Diklat Teknis 42
b. Menyusun GBPP/RBPMD dan SAP/RP sesuai spesialisasinya, pada:
1) Diklat Prajabatan:
a) Golongan I dan II 43
b) Golongan III 44
2) Diklat Struktural:
a) Diklatpim Tk.IV 45
b) Diklatpim Tk.III 46
c) Diklatpim Tk.II 47
d) Diklatpim Tk.I 48
3) Diklat Fungsional:
a) Diklat Pembentukan Jabatan Fungsional
49
b) Diklat Fungsional Penjenjangan :
(1) Tingkat Dasar 50
(2) Tingkat Lanjutan 51
(3) Tingkat Menengah
52
(4) Tingkat Tinggi 53
3) Diklat Teknis 54
c. Menyusun bahan tayang sesuai spesialisasinya, pada:
1) Diklat Prajabatan:
a) Golongan I dan II 55
b) Golongan III 56
KEGIATAN BUTIR KEGIATAN KBK USULAN ANGKA KREDIT
HASIL PEMERIKSAAN KETERANGAN/
PENJELASAN 1 2 2) Diklat Struktural:
a) Diklatpim Tk.IV 57
b) Diklatpim Tk.III 58
c) Diklatpim Tk.II 59
d) Diklatpim Tk.I 60
3) Diklat Fungsional:
a) Diklat Pembentukan Jabatan Fungsional
61
b) Diklat Fungsional Penjenjangan :
(1) Tingkat Dasar 62
(2) Tingkat Lanjutan 63
(3) Tingkat Menengah
64
(4) Tingkat Tinggi 65
3) Diklat Teknis 66
d. Menyusun Modul Diklat sesuai spesialisasinya, pada:
1) Diklat Prajabatan:
a) Golongan I dan II 67
b) Golongan III 68
2) Diklat Struktural:
a) Diklatpim Tk.IV 69
b) Diklatpim Tk.III 70
c) Diklatpim Tk.II 71
d) Diklatpim Tk.I 72
3) Diklat Fungsional:
a) Diklat Pembentukan Jabatan Fungsional
73
b) Diklat Fungsional Penjenjangan :
(1) Tingkat Dasar 74
(2) Tingkat Lanjutan 75
(3) Tingkat Menengah
76
(4) Tingkat Tinggi 77
3) Diklat Teknis 78
e. Menyusun soal ujian Diklat sesuai spesialisasinya, pada:
1) Diklat Prajabatan:
b) Golongan I dan II 79
c) Golongan III 80
2) Diklat Struktural:
a) Diklatpim Tk.IV 81
b) Diklatpim Tk.III 82
c) Diklatpim Tk.II 83
d) Diklatpim Tk.I 84
KEGIATAN BUTIR KEGIATAN KBK USULAN ANGKA KREDIT
HASIL PEMERIKSAAN KETERANGAN/
PENJELASAN 1 2 3) Diklat Fungsional:
a) Diklat Pembentukan Jabatan Fungsional
85
b) Diklat Fungsional Penjenjangan :
(1) Tingkat Dasar 86
(2) Tingkat Lanjutan 87
(3) Tingkat Menengah
88
(4) Tingkat Tinggi 89
3) Diklat Teknis 90
4. Pelaksanaan tatap muka di depan kelas Diklat sesuai spesialisasinya
Melaksanakan tatap muka di depan kelas Diklat sesuai spesialisasinya, pada:
a. Diklat Prajabatan:
1) Golongan I dan II 91
2) Golongan III 92
b. Diklat Struktural:
1) Diklatpim Tk.IV 93
2) Diklatpim Tk.III 94
3) Diklatpim Tk.II 95
4) Diklatpim Tk.I 96
c. Diklat Fungsional:
1) Diklat Pembentukan Jabatan Fungsional
97
2) Diklat Fungsional Penjenjangan :
a) Tingkat Dasar 98
b) Tingkat Lanjutan 99
c) Tingkat Menengah 100
d) Tingkat Tinggi 101
3) Diklat Teknis 102
5. Pemeriksaan jawaban ujian Diklat sesuai spesialisasinya
Memeriksa jawaban ujian Diklat sesuai spesialisasinya
a. Diklat Prajabatan:
1) Golongan I dan II 103
b) Golongan III 104
b. Diklat Struktural:
1) Diklatpim Tk.IV 105
2) Diklatpim Tk.III 106
3) Diklatpim Tk.II 107
4) Diklatpim Tk.I 108
c. Diklat Fungsional:
1) Diklat Pembentukan Jabatan Fungsional
109
2) Diklat Fungsional Penjenjangan :
a) Tingkat Dasar 110
b) Tingkat Lanjutan 111
c) Tingkat Menengah 112
d) Tingkat Tinggi 113
d. Diklat Teknis 114
KEGIATAN BUTIR KEGIATAN KBK USULAN ANGKA KREDIT
HASIL PEMERIKSAAN KETERANGAN/
PENJELASAN 1 2 6. Pembimbingan
Peserta Diklat pada Diklat Struktural sesuai spesialisasinya
a. Membimbing peserta Diklat dalam penulisan KK pada Diklat Struktural sesuai spesialisasinya :
1) Diklatpim Tk.IV 115
2) Diklatpim Tk.III 116
3) Diklatpim Tk.II 117
4) Diklatpim Tk.I 118
b. Membimbing peserta Diklat dalam PKL/PL pada Diklat Struktural sesuai spesialisasinya :
1) Diklatpim Tk.IV 119
2) Diklatpim Tk.III 120
3) Diklatpim Tk.II 121
4) Diklatpim Tk.I 122
c. Menjadi moderator/narasumber pada seminar/lokakarya/diskusi dalam kelas pada Diklat Struktural sesuai spesialisasinya
1) Diklatpim Tk.IV 123
2) Diklatpim Tk.III 124
3) Diklatpim Tk.II 125
4) Diklatpim Tk.I 126
7. Pengelolaan Program Diklat di Instansinya
Mengelola program Diklat di Instansinya, sebagai :
a. Penanggung jawab (minimal 30 JP) 127
b. Anggota (minimal 30 JP) 128
8. Pemeriksaan jawaban ujian Diklat sesuai spesialisasinya
Memeriksa jawaban ujian Diklat sesuai spesialisasinya
a. Diklat Prajabatan:
1) Golongan I dan II 129
2) Golongan III 130
b. Diklat Struktural:
1) Diklatpim Tk.IV 131
2) Diklatpim Tk.III 132
3) Diklatpim Tk.II 133
4) Diklatpim Tk.I 134
c. Diklat Fungsional:
1) Diklat Pembentukan Jabatan Fungsional
135
2) Diklat Fungsional Penjenjangan :
a) Tingkat Dasar 136
b) Tingkat Lanjutan 137
c) Tingkat Menengah 138
d) Tingkat Tinggi 139
d. Diklat Teknis 140
Jumlah B
C. PENGEMBANGAN PROFESI
KEGIATAN BUTIR KEGIATAN KBK USULAN ANGKA KREDIT
HASIL PEMERIKSAAN KETERANGAN/
PENJELASAN 1 2 1. Pembuatan Karya
Tulis Ilmiah (KTI) yang terkait lingkup kediklatan dan/atau pengembangan spesialisasinya
Membuat KTI yang terkait lingkup kediklatan dan/atau pengembangan spesialisasinya, dalam bentuk :
a. Buku dengan ISBN, diterbitkan, diedarkan secara nasional, sebagai :
1) Penulis 141
2) Editor 142
b. Non Buku, yang dimuat dalam :
1) Jurnal Ilmiah
a) Internasional 143
b) Nasional terakreditasi 144
c) Instansi 145
2) Majalah Ilmiah
a) Terakreditasi 146
b) Tidak terakreditasi 147
3) Buku Proceeding
a) Internasional 148
b) Nasional 149
4) Surat Kabar
a) Nasional 150
b) Lokal 151
5) Website 152
c. Naskah:
1) Disajikan dalam pertemuan ilmiah
153
2) Didokumentasikan di perpustakaan
154
3) Diakui oleh instansi yang bersangkutan
155
2. Penerjemahan/ penyaduran buku dan bahan ilmiah lainnya selain buku yang terkait lingkup kediklatan dan/atau pengembangan spesialisasinya
a. Menerjemahkan/menyadur dari bahan lainnya selain buku yang terkait lingkup kediklatan dan/atau pengembangan spesialisasinya dalam bentuk :
1) Buku 156
2) Naskah 157
b. Menerjemahkan/menyadur dari bahan lainnya selain buku yang terkait lingkup kediklatan dan/atau pengembangan spesialisasinya dalam bentuk naskah
158
3. Pembuatan peraturan/ panduan dalam lingkup kediklatan
Membuat peraturan/panduan dalam lingkup kediklatan, dalam bentuk :
1) Produk Perundang-undangan 159
2) Panduan Kediklatan 160
KEGIATAN BUTIR KEGIATAN KBK USULAN ANGKA KREDIT
HASIL PEMERIKSAAN KETERANGAN/
PENJELASAN 1 2 4. Pelaksanaan Orasi
Ilmiah sesuai spesialisasinya
Melaksanakan Orasi Ilmiah sesuai spesialisasinya
161
Jumlah C
Jumlah Unsur Utama (A + B + C)
D. PENUNJANG TUGAS WIDYAISWARA
KEGIATAN BUTIR KEGIATAN KBK USULAN ANGKA KREDIT
HASIL PEMERIKSAAN KETERANGAN/
PENJELASAN 1 2 A. Peran Serta dalam
seminar/ lokakarya dalam rangka pengembangan wawasan kompetensi Widyaiswara
Mengikuti seminar/lokakarya sebagai:
a. Narasumber/pembahas/penyaji/ ketua panitia
162
b. Moderator/peserta/ anggota panitia 163
B. Keanggotaan dalam Organisasi Profesi
Mengikuti keanggotaan organisasi profesi, sebagai :
a. Pengurus 164
b. Anggota 165
C. Keanggotaan dalam Tim Penilai Jabatan Fungsional Widyaiswara
Menjadi anggota dalam Tim Penilai Jabatan Fungsional Widyaiswara
166
D. Pembimbingan kepada Widyaiswara jenjang dibawahnya
Membimbing kepada Widyaiswara jenjang dibawahnya
167
E. Perolehan gelar kesarjanaan yang tidak sesuai spesialisasinya
Memperoleh gelar kesarjanaan yang tidak sesuai spesialisasinya dan/atau lebih dari satu kali pada jenjang pendidikan yang sama, pada program:
a. Doktor (S-3) 168
b. Pasca Sarjana (S-2) 169
c. Sarjana (S-1) 170
KEGIATAN BUTIR KEGIATAN KBK USULAN ANGKA KREDIT
HASIL PEMERIKSAAN KETERANGAN/
PENJELASAN 1 2 F. Perolehan Piagam
Kehormatan /Tanda Jasa
a. Memperoleh penghargaan Satya Lencana Karya Satya, lamanya
1) 30 (tiga puluh) tahun 171
2) 20 (dua puluh) tahun 172
3) 10 (sepuluh) tahun 173
b. Memperoleh penghargaan lainnya dari pemerintah
174
c. Memperoleh gelar kehormatan akademis
175
Jumlah Unsur Penunjang (D)
Jumlah Unsur Utama + Unsur Penunjang
.,
Penilai
Formulir 3: Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 4 Tahun 2010 tentang
Pedoman Tata Kerja dan Tata Cara Tim Penilai Angka Kredit Jabatan Fungsional Widyaiswara
Tanggal: 29 Januari 2010
BERITA ACARA PENILAIAN ANGKA KREDIT WIDYAISWARA PERIODE (Bulan dan Tahun sidang)
Pada hari ini, (Hari,Tanggal dan Tahun) telah dilaksanakan Sidang Penetapan Angka Kredit (PAK) untuk Periode (Bulan dan Tahun) bertempat di (Lokasi Sidang Penilaian Angka Kredit Widyaiswara). Oleh Tim Penilai Widyaiswara Tingkat (Pusat/Daerah/Instansi), diperiksa (total jumlah) Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit dan menetapkan (total jumlah) orang Widyaiswara untuk dapat diusulkan kenaikan dalam pangkat/jabatan setingkat lebih tinggi. Demikian Berita Acara ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Yang Menetapkan:
I. Ketua : II. Wakil Ketua/Anggota : III. Sekretaris/Anggota : IV. Anggota : 1. 2. 3. 4.
(Tempat , Tanggal/Bulan/Tahun)
Formulir 4: Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 4 Tahun 2010 tentang
Pedoman Tata Kerja dan Tata Cara Tim Penilai Angka Kredit Jabatan Fungsional Widyaiswara
Tanggal: 29 Januari 2010
KARTU KENDALI
1. Nama :
STATUS
JABATAN WIDYAISWARA
2. NIP / No. Seri KARPEG : PERTAMA MUDA MADYA UTAMA
3. Tempat & Tanggal Lahir : III/a III/b III/c III/d IV/a IV/b IV/c IV/d IV/e
4. Jenis Kelamin : AK Awal
5. Pendidikan Terakhir : AK YG HARUS DIPEROLEH:
6. Pangkat / Golongan Ruang (TMT) : AK YG DIPERLUKAN:
7. Jabatan Widyaiswara (TMT) : UNSUR UTAMA :
8. Instansi / Unit Kerja : UNSUR PENUNJANG :
NO
PERIODE PENILAIAN
AK KUMULATIF
PEROLEHAN ANGKA KREDIT
JUMLAH PEROLEHAN
AK KUMULATIF
(3+9)
TABUNGAN
KETERANGAN
UNSUR UTAMA
JUMLAH (4+5+6)
UNSUR PENUNJANG
JUMLAH (7+8)
SUB UNSUR A
SUB
UNSUR B (30)
SUB
UNSUR C (12AK)*
UNSUR UTAMA
UNSUR PENUNJANG
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
KETERANGAN FORMULIR 4 :
Kolom Keterangan
1 Diisi dengan nomor urut.
2 Diisi dengan periode sidang.
3 Diisi dengan angka kredit kumulatif awal.
4 Diisi dengan Perolehan angka kredit dari pendidikan (formal, diklat, dan prajabatan golongan III) yang telah diperhitungkan angka kreditnya.
5 Diisi dengan Perolehan angka kredit dari pengembangan dan pelaksanaan diklat yang telah diperhitungkan angka kreditnya.
6 Diisi dengan Perolehan angka kredit dari pengembangan profesi yang telah diperhitungkan angka kreditnya.
7 Diisi dengan jumlah total kolom 4 sampai dengan 6.
8 Diisi dengan Perolehan angka kredit dari unsur penunjang yang telah diperhitungkan angka kreditnya.
9 Diisi dengan jumlah total kolom 7 dan 8.
10 Diisi dengan jumlah perolehan angka kredit kumulatif (kolom 3 dan kolom 9).
11 Diisi dengan jumlah tabungan pada unsur utama (termasuk tabungan dari masing-masing sub unsur utama) bagi Widyaiswara yang naik satu tingkat dalam jabatan/pangkat.
12 Diisi dengan jumlah tabungan pada unsur penunjang bagi Widyaiswara yang naik satu tingkat dalam jabatan/pangkat.
13 Diisi dengan periode penyampaian DUPAK.
HASIL PEROLEHAN ANGKA KREDIT WIDYAISWARA PERIODE (Bulan dan Tahun)
No.
NAMA NIP/KARPEG
TEMPAT & TGL. LAHIR
PANGKAT/TMT JABATAN/TMT
A.K
AWAL
A.K. YANG
DIPERLUKAN
A.K. PERIODE
SEBELUMNYA
DIUSULKAN
INSTANSI
PENILAIAN
TIM
JUMLAH PEROLEHAN
(6+8)
KUMULATIF (4+9)
AK HARUS
DICAPAI
TABUNGAN
KETERANGAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
11 12 13
1 (Nama Lengkap dan gelar Pendidikan) Pangkat, TMT TOTAL TOTAL TOTAL TOTAL TOTAL TOTAL
TOTAL TOTAL TOTAL LP th bl
(NIP)/(No. Karpeg) Jabatan, TMT Utama U : 80% x T Utama Utama Utama Utama Utama LP th bl
(Tempat dan Tanggal Lahir) A A A A A A Belum
B B : 30% x T B B B B
C C C C C C
Penunjang
P : < 20% x T
Penunjang
Penunjang
Penunjang
Penunjang
Penunjang
............................................,.......
Koordinator Sekretariat Tim Penilai
Formulir 5 Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 4 Tahun 2010 tentang
Pedoman Tata Kerja dan Tata Cara Tim Penilai Angka Kredit Jabatan Fungsional Widyaiswara
Tanggal: 29 Januari 2010
KETERANGAN FORMULIR 5 :
Kolom Penjelasan
1 Diisi dengan nomor urut pengisian tabel
2 Diisi dengan Nama; NIP; Karpeg; Tempat dan Tanggal Lahir Widyaiswara
3 Diisi dengan Pangkat dan Jabatan Widyaiswara beserta TMT nya.
4 Diisi dengan angka kredit awal Widyaiswara (angka kredit awal sesuai dengan jumlah angka kredit yang tertera dalam PAK terakhir yang telah disahkan dan meliputi seluruh sub unsur). Angka kredit awal ini tidak akan berubah sampai Widyaiswara yang bersangkutan naik pangkat setingkat lebih tinggi.
5 Diisi dengan angka kredit yang diperlukan oleh Widyaiswara untuk dapat diusulkan kenaikan pangkatnya setingkat lebih tinggi. Angka kredit yang dibutuhkan ini terdiri dari 2 unsur, yaitu Unsur Utama yang terdiri atas sub unsur A (Pendidikan dan Pelatihan), sub unsur B (Pengembangan dan Pelaksanaan Diklat) dan sub unsur C (Pengembangan Profesi), serta Unsur Penunjang. Untuk dapat diusulkan kenaikan pangkatnya setingkat lebih tinggi, komposisi angka kredit yang harus dipenuhi adalah: 1. Unsur Utama harus mencapai paling rendah 80% dari seluruh total
angka kredit yang dibutuhkan dimana di dalamnya termasuk 30% (sub unsur pengembangan dan pelaksanaan diklat) dari seluruh total angka kredit yang dibutuhkan serta minimal 4 angka kredit, 8 angka kredit, 12 angka kredit, atau 16 angka kredit yang berasal dari sub unsur pengembangan profesi sesuai dengan jenjang jabatan/pangkat.
2. Unsur Penunjang mencapai paling tinggi 20% dari total angka kredit yang dibutuhkan.
Contoh: Apabila angka kredit awal seorang Widyaiswara Madya dengan pangkat Pembina Utama Muda IV/c adalah 700, dan besarnya angka kredit untuk mencapai kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi (Widyaiswara Utama dengan pangkat Pembina Utama Madya IV/d) adalah 850, maka angka kredit kumulatif yang dibutuhkan adalah: 850 700 = 150 angka kredit, yang berasal dari Unsur Utama (sub unsur A, B, dan C) adalah sebesar 120 angka kredit (80% dari 150) dan Unsur Penunjang adalah 30 angka kredit (20% dari 150). Dengan ketentuan, minimal 30% dari 150 angka kredit kumulatif, yaitu sebesar 45 angka kredit, harus berasal dari sub unsur B (pengembangan dan pelaksanaan diklat), dan minimal 16 angka kredit berasal dari sub unsur pengembangan profesi (sub unsur C). Apabila sebelumnya seorang Widyaiswara memiliki tabungan (tabungan dimiliki apabila Widyaswara memiliki selisih kelebihan saat diusulkan kenaikan pangkatnya pada periode sebelumnya), maka tabungan tersebut menjadi perhitungan pada periode berikutnya. Angka kredit yang ada pada kolom 5 ini juga tidak akan mengalami perubahan sampai Widyaiswara yang bersangkutan naik pangkat setingkat lebih tinggi.
6 Diisi dengan angka kredit yang dinilai oleh Tim Penilai yang diajukan pada periode sebelumnya.
7 Diisi dengan jumlah angka kredit yang telah dinilai oleh instansi Widyaiswara.
8 Diisi dengan angka kredit yang didapat dari hasil tim penilai angka kredit.
9 Diisi dengan jumlah angka kredit pada kolom 6 (angka kredit periode sebelumnya) dan kolom 8 (angka kredit penilaian tim) unsur utama dan unsur penunjang.
10 Diisi dengan jumlah angka kredit awal (kolom 4) dan jumlah total perolehan (kolom 9).
11 Diisi dengan jumlah angka kredit yang harus dicapai sesuai dengan syarat kenaikan pangkat dan jabatan.
12 Diisi apabila angka kredit pada jumlah perolehan melebihi AK yang harus dicapai utama dan penunjang. Cara menghitung tabungan adalah: Tabungan angka kredit utama (terdiri atas sub unsur A, B, dan C) = Kolom 9 pada masing-masing sub unsur utama dikurangi kolom 5 pada masing-masing sub unsur utama Tabungan angka kredit penunjang = Kolom 9 dari unsur penunjang dikurangi kolom 5 unsur penunjang.
13 Baris Pertama: LP (Lama Pangkat) diisi dengan tahun dan bulan perhitungan (dari kolom 3 TMT pangkat terakhir dalam pangkat PNS) dikurangi tahun saat sidang. Baris Kedua: LJ (Lama Jabatan), diisi dengan tahun dan bulan perhitungan (dari kolom 3 TMT pangkat terakhir dalam Jabatan Widyaiswara) dikurangi tahun saat sidang. Baris Ketiga: Diisi keterangan dapat diusulkan atau belum dapat diusulkan. Dapat diusulkan, apabila jumlah angka kredit Unsur Utama (ternasuk sub unsur A, B dan C) dan Unsur Penunjang telah terpenuhi.
HASIL PEROLEHAN ANGKA KREDIT WIDYAISWARA PERIODE (Bulan dan Tahun)
Nama Instansi
Formulir 6: Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 4 Tahun 2010 tentang
Pedoman Tata Kerja dan Tata Cara Tim Penilai Angka Kredit Jabatan Fungsional Widyaiswara
Tanggal: 29 Januari 2010
NO
NAMA NIP/KARPEG TEMPAT & TGL. LAHIR
PANGKAT/ TMT JABATAN/ TMT
A.K. AWAL
A.K. KUMULATIF PERIODE SEBELUMNYA
A.K. PERIODE- PERIODE SEBELUMNYA
DIUSULKAN INSTANSI
PENILAIAN TIM PENILAI PUSAT (6+8)
JUMLAH PEROLEHAN
JUMLAH PEROLEHAN B + C
A.K. KUMULATIF (5+8)
UNSUR & MINIMUM A.K. DALAM 12 BULAN
WAKTU PENGUMPULAN DUPAK/ KETERANGAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 (Nama Lengkap dan gelar Pendidikan) (NIP)/(No. Karpeg) (Tempat dan Tanggal Lahir)
P. Utama, IV/e, TMT Wi.Utama-IV/e, TMT
Periode Pengumpulan
Dupak
Periode Pengumpulan
Dupak
Periode Pengumpulan
Dupak
Periode Pengumpulan
Dupak
Total Total Total Total Total Total Total
A A A A A A A
Periode Pengumpulan Dupak
B B B B B B (B + C)
B (B+C) 25
(Terpenuhi / Tdk Terpenuhi) C C C C C C C
Penunjang
Penunjang
Penunjang
Penunjang
Penunjang
Penunjang
Penunjang
KETERANGAN FORMULIR 6 :
Kolom Penjelasan
1 Diisi dengan nomor urut pengisian tabel
2 Diisi dengan Nama; NIP; Karpeg; Tempat dan Tanggal Lahir Widyaiswara
3 Diisi dengan Pangkat dan Jabatan Widyaiswara beserta TMT nya.
4 Diisi dengan angka kredit awal Widyaiswara dari seluruh sub Unsur Utama dan Unsur Penunjang (Angka kredit awal sesuai dengan jumlah angka kredit kumulatif pada periode terakhir penilaian angka kredit). Angka kredit awal ini tidak akan berubah sampai Widyaiswara yang bersangkutan memperoleh angka kredit sejumlah 25 yang berasal dari penjumlahan Unsur Utama pada sub unsur B (pengembangan dan pelaksanaan diklat) dan sub unsur C (pengembangan profesi) dalam kurun waktu 12 bulan.
5 Diisi dengan angka kredit dari seluruh unsur yang telah dinilai pada periode pengajuan sebelumnya.
6 Diisi dengan angka kredit dari seluruh unsur yang telah dinilai pada periode pengajuan sebelumnya dengan menyebutkan periode jangka waktu kegiatan pengumpulan DUPAK Widyaiswara yang bersangkutan (sepanjang belum memenuhi 25 angka kredit dalam masa 12 bulan)
7 Diisi dengan jumlah angka kredit (periode pengajuan yang sedang berjalan) yang telah dinilai oleh instansi Widyaiswara dengan menyebutkan periode jangka waktu kegiatan pengumpulan DUPAK Widyaiswara yang bersangkutan.
8 Diisi dengan angka kredit (periode penilaian yang sedang berjalan) yang didapat dari hasil tim penilai pusat dengan menyebutkan periode jangka waktu penilaian DUPAK Widyaiswara yang bersangkutan.
9 Diisi dengan jumlah angka kredit unsur utama dan unsur penunjang pada kolom 6 dan kolom 8..
10 Diisi dengan angka kredit yang berasal dari penjumlahan Unsur Utama pada sub unsur B (pengembangan dan pelaksanaan diklat) dan sub unsur C (pengembangan profesi)
11 Diisi dengan jumlah angka kredit kumulatif periode sebelumnya (kolom 5) dan jumlah perolehan (kolom 8) yang meliputi seluruh sub unsur utama dan unsur penunjang .
12 Diisi dengan angka kredit minimum yang harus dipenuhi dalam 1 (satu) periode (25 angka kredit dalam masa 12 bulan) yang berasal dari penjumlahan Unsur Utama pada sub unsur B (pengembangan dan pelaksanaan diklat) dan sub unsur C (pengembangan profesi).
Formulir 7: Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 4 Tahun 2010 tentang Pedoman Tata Kerja dan Tata Cara
Tim Penilai Angka Kredit Jabatan Fungsional Widyaiswara Tanggal: 29 Januari 2010
(LOGO INSTANSI) PENETAPAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA
NOMOR : (1) /Kep/V/2003 INSTANSI : (2)
I KETERANGAN PERORANGAN
1 NAMA (3)
2 NIP (4)
3 NOMOR SERI KARPEG (5)
4 TEMPAT DAN TANGGAL LAHIR (6)
5 JENIS KELAMIN (7)
6 PENDIDIKAN YANG TELAH DIPERHITUNGKAN ANGKA KREDITNYA
(8)
7 PANGKAT/GOL RUANG/TMT (9)
8 JABATAN WIDYAISWARA/TMT (10)
9 UNIT KERJA (11)
II PENETAPAN ANGKA KREDIT LAMA BARU JUMLAH
1 UNSUR UTAMA
Pengalaman Jabatan struktural yang terkait dengan bidang pengajaran yang akan dilaksanakan.
(12)
A. Pendidikan
(13)
(21)
(28) 1) Pendidikan sekolah yang diakredita-sikan dan memperoleh ijazah/gelar
2) Pendidikan dan Pelatihan Fungsioanl dan memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP)
(14) (22) (29)
3) Pendidikan dan Pelatihan prajabatan golongan III dan memperoleh STTPP
(15)
B. Pengembangan dan Pelaksanaan Diklat (16) (23) (30)
C. Pengembangan Profesi (17) (24) (31)
JUMLAH UNSUR UTAMA (18) (25) (32)
2 JUMLAH UNSUR PENUNJANG
Penunjang Tugas Widyaiswara
(19) (26) (33)
JUMLAH SELURUHNYA (20) (27) (34)
III Dapat diproses dalam jabatan (35) Pangkat (36) TMT (37)
Ditetapkan di : (38) Pada tanggal : (39)
PEJABAT YANG BERWENANG MENETAPKAN ANGKA KREDIT
( ) Asli disampaikan dengan hormat kepada :
Kepala BKN atau Kepala Kantor Regional BKN di (40) TEMBUSAN disampaikan kepada:
1. Widyaiswara yang bersangkutan; 2. Pemimpin Unit Kerja Widyaiswara yang bersangkutan; 3. Sekretaris Tim Penilai Widyaiswara yang bersangkutan; 4. Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit; 5. Arsip.
KETERANGAN FORMULIR 7:
Nomor Penjelasan
(1) Diisi dengan Nomor PAK Jabatan Fungsional Widyaiswara
(2) Diisi dengan nama instansi
(3) Diisi dengan nama lengkap beserta gelar pendidikan
(4) Diisi dengan NIP
(5) Diisi dengan Nomor Seri Karpeg.
(6) Diisi dengan Tempat dan Tanggal Lahir
(7) Diisi dengan Jenis Kelamin
(8) Diisi dengan Pendidikan terakhir (yang telah diperhitungkan angka kreditnya)
(9) Diisi dengan Pangkat/Golongan Ruang/ TMT
(10) Diisi dengan Jabatan Widyaiswara/TMT
(11) Diisi dengan Unit Kerja
(12) Diisi dengan perolehan angka kredit pengalaman jabatan struktural yang terkait dengan bidang pengajaran yang dilaksanakan yang telah diperhitungkan angka kreditnya (khusus bagi pengangkatan pertama dalam Jabatan Fungsional Widyaiswara).
Kolom Lama: (13) (18): diisi dengan perolehan akumulasi angka kredit dari periode sidang sebelumnya.
(13) Diisi dengan Perolehan angka kredit dari pendidikan sekolah terakhir yang telah diperhitungkan angka kreditnya
(14) Diisi dengan Perolehan angka kredit dari pendidikan dan pelatihan fungsional terakhir yang telah diperhitungkan angka kreditnya
(15) Diisi dengan Perolehan angka kredit dari Diklat Prajabatan gol. III yang telah diperhitungkan angka kreditnya (khusus bagi pengangkatan pertama dalam Jabatan Fungsional Widyaiswara).
(16) Diisi dengan Perolehan angka kredit dari pengembangan dan pelaksanaan diklat yang telah diperhitungkan angka kreditnya
(17) Diisi dengan Perolehan angka kredit dari pengembangan profesi yang telah diperhitungkan angka kreditnya.
(18) Diisi dengan jumlah total nomor (13) sampai dengan nomor (17).
(19) Diisi dengan Perolehan angka kredit dari unsur penunjang yang telah diperhitungkan angka kreditnya.
(20) Diisi dengan hasil penjumlahan dari nomor (18) dan (19).
Kolom Baru: (21) (26): diisi dengan perolehan akumulasi angka kredit dari setiap periode sidang yang sedang diperhitungkan.
(21) Diisi dengan Perolehan angka kredit dari pendidikan formal terakhir yang sedang diperhitungkan angka kredit-nya.
(22) Diisi dengan Perolehan angka kredit dari pendidikan dan pelatihan terakhir yang sedang diperhitungkan angka kreditnya.
(23) Diisi dengan Perolehan angka kredit dari pengembangan dan pelaksanaan diklat yang sedang diperhitungkan angka kreditnya.
(24) Diisi dengan Perolehan angka kredit dari pengembangan profesi yang sedang diperhitungkan angka kreditnya.
(25) Diisi dengan jumlah total nomor (21) sampai dengan nomor (24).
(26) Diisi dengan Perolehan angka kredit dari unsur penunjang yang sedang diperhitungkan angka kreditnya.
(27) Diisi dengan hasil penjumlahan dari nomor (25) dan (26).
Kolom Jumlah: (28) (33): diisi berdasarkan penjumlahan dari tiap baris pada Kolom Lama ditambah Kolom Baru.
(28) Diisi dengan hasil penjumlahan dari nomor (12) dan (21).
(29) Diisi dengan hasil penjumlahan dari nomor (13) dan (22).
(30) Diisi dengan hasil penjumlahan dari nomor (15) dan (23).
(31) Diisi dengan hasil penjumlahan dari nomor (16) dan (24).
(32) Diisi dengan hasil penjumlahan dari nomor (18) dan (25).
(33) Diisi dengan hasil penjumlahan dari nomor (19) dan (26).
(34) Diisi dengan hasil penjumlahan dari nomor (20) dan (27).
Kolom Jumlah: (35) (37): diisi dengan jabatan dan pangkat/golongan baru dan TMT kenaikan pangkat/Jabatan baru Widyaiswara.
(35) Diisi dengan Jabatan Widyaiswara baru
(36) Diisi dengan pangkat dan golongan baru.
(37) Diisi dengan TMT kenaikan pangkat /Jabatan Widyaiswara yang bersangkutan
(38) Diisi dengan lokasi/daerah dimana PAK ditetapkan
(39) Diisi dengan tanggal, bulan, tahun saat PAK ditetapkan
(40) Diisi dengan dengan Tempat BKN/ Regional BKN Widyaiswara yang bersangkutan
1 COVER PERKALAN NO. 4 TAHUN 2010.pdf2 DASAR HUKUM PERKALAN 4 2010.pdf3 DAFTAR ISI PERKALAN 4 2010.pdf4 BATANG TUBUH PERKALAN 4 TAHUN 2010.pdf5 FORMULIR 1 PERKALAN NO. 4 TAHUN 2010.pdf6 FORMULIR 1 PERKALAN 4 2010 (KETERANGAN).pdf7 FORMULIR 2 PERKALAN NO. 4 TAHUN 2010.pdf8 FORMULIR 3-7 PERKALAN NO. 4 TAHUN 2010.pdf