Perkembangan Dan Permasalahan Kurikulum Dari Waktu Ke Waktu

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/16/2019 Perkembangan Dan Permasalahan Kurikulum Dari Waktu Ke Waktu

    1/14

    RESUME MATERI 1

    “Perkembangan dan Permasalahan Kurikulum dari Waktu ke Waktu”

    Nama : Widi Cahya Adi

    NIM : 150341805884

    Mata Kuliah : Problematika Pendidikan Bidang Studi

    Kelas : A

    Waktu Pertemuan : Senin, 25 Januari 2016

    A. RESUME

    Kurikulum merupakan suatu rencana yang berfungsi sebagai pedoman

    atau acuan dalam proses belajar mengajar. Kurikulum juga diartikan sebagai

    seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran

    serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelanggaraan kegiatan

    pembelajaran. Kurikulum dalam dunia pendidikan dapat berubah sesuai dengan

    tujuan pendidikan yang ingin dicapai, oleh sebab itu dapat dikatakan bahwa

    kurikulum bersifat dinamis karena harus disesuaikan dengan tuntutan dan

    perubahan yang terjadi di masyarakat. Indonesia merupakan salah satu negara

    yang mengalami perubahan kurikulumdari waktu ke waktu, namun semua

    kurikulum nasional dirancang berdasarkan landasan yang sama, yaitu Pancasila

    danUUD 1945, perbedaanya pada penekanan pokok dari tujuan pendidikan serta

    pendekatan dalam merealisasikannya. Berikut perubahan dan permasalahan

    kurikulum di Indonesia dari waktu ke waktu.

    1) Kurikulum 1947Kurikulum 1947 merupakan kurikulum pertama di Indonesia setelah

    kemerdekaan, kurikulum pendidikan di Indonesia pada masa ini masih

    dipengaruhi sistem pendidikan kolonial Belanda dan Jepang, sehingga hanya

    meneruskan yang pernah digunakan sebelumnya. Rentjana Pelajaran 1947

    boleh dikatakan sebagai pengganti sistem pendidikan kolonial Belanda.

    Karena suasana kehidupan berbangsa saat itu masih dalam semangat juang

    merebut kemerdekaan maka pendidikan sebagai development conformism

  • 8/16/2019 Perkembangan Dan Permasalahan Kurikulum Dari Waktu Ke Waktu

    2/14

    lebih menekankan pada pembentukan karakter manusia Indonesia yang

    merdeka dan berdaulat dan sejajar dengan bangsa lain.Rencana pelajaran

    1947 memuat dua hal pokok yakni: daftar mata pelajaran dan jam

    pengajarannya, garis-garis besar pengajaran (GBP)

    Rencana Pelajaran 1947 memiliki karakteristik yakni mengurangi

    pendidikan pikiran dalam arti kognitif, dan mengutamakan pendidikan watak

    atau perilaku, meliputi: kesadaran bernegara dan bermasyarakat, materi

    pelajaran dihubungkan dengan kejadian sehari-hari, Perhatian terhadap

    kesenian dan pendidikan jasmani

    Dengan demikian, kurikulum 1947 lebih menekankan pada pembentukan

    karakter manusia yang berdaulat dan sejajar dengan bangsa lain, namun

    permasalahannya adalah kurikulum pendidikan di Indonesia masih

    dipengaruhi sistem pendidikan kolonial Belanda dan Jepang.

    2) Kurikulum 1952

    Tahun 1952 terdapat penyempurnaan kurikulum sebelumnya yakni

    kurikulum 1947 “Rencana Pelajaran” diubah menjadi “Rencana Pelajaran

    terurai” (kurikulum 1952). Kurikulum ini menekankan bahwa setiap pelajaran

    harus memperhatikan isi pelajaran yang dihubungkan dengan kehidupan

    sehari-hari. Fokusnya pada pengembangan daya cipta, rasa, karsa, karya, dan

    moral (Pancawardhana). Mata pelajaran diklasifikasikan dalam lima

    kelompok bidang studi: moral, kecerdasan, emosional/ artistik, keprigelan

    (keterampilan), dan jasmaniah. Berdasarkan hal tersebut dapat dinyatakan

    bahwa kurikulum 1952 merupakan kurikulum yang sudah mengarah pada

    suatu sistem pendidikan nasional. Permasalahan yang dihadapi pada

    implementasi kurikulum 1952 adalah kurangnya tenanga pengajar dan tidak

    didukung dengan fasilitas yang memadai.

    3) Kurikulum 1964

    Tahun 1964 Indonesia kembali menyempurnakan kurikulumnya yakni

    menjadi “Rencana Pendidikan 1964”, kurikulum tersebut memiliki konsep

    pembelajaran yang bersifat aktif, kreatif, dan produktif. Konsep pembelajaran

    ini mewajibkan sekolah membimbing anak agar mampu memikirkan sendiri

  • 8/16/2019 Perkembangan Dan Permasalahan Kurikulum Dari Waktu Ke Waktu

    3/14

  • 8/16/2019 Perkembangan Dan Permasalahan Kurikulum Dari Waktu Ke Waktu

    4/14

  • 8/16/2019 Perkembangan Dan Permasalahan Kurikulum Dari Waktu Ke Waktu

    5/14

    secara terus menerus sesuai dengan kondisi dan perkembangan masyarakat.

    Kurikulum 1984 memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

    - Pendekatan pengajarannya berpusat pada anak didik melalui cara belajar

    siswa aktif (CBSA). CBSA adalah pendekatan pengajaran yang

    memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif terlibat secara fisik,

    mental, intelektual, dan emosional dengan harapan siswa memperoleh

    pengalaman belajar secara maksimal, baik dalam ranah kognitif, afektif,

    maupun psikomotor.

    - Materi pelajaran dikemas dengan nenggunakan pendekatan spiral. Spiral

    adalah pendekatan yang digunakan dalam pengemasan bahan ajar

    berdasarkan kedalaman dan keluasan materi pelajaran. Semakin tinggi

    kelas dan jenjang sekolah, semakin dalam dan luas materi pelajaran yang

    diberikan.

    - Menanamkan pengertian terlebih dahulu sebelum diberikan latihan.

    Dengan demikian maka Posisi siswa ditempatkan sebagai subjek belajar,

    selain itu banyak sekolah kurang mampu menafsirkan CBSA, yang terlihat

    adalah suasana gaduh di ruang kelas lantaran siswa berdiskusi, di sana sini

    ada tempelan gambar, dan yang terlihat guru tak lagi mengajaar model

    berceramah sehingga pembelajaran kurang memperhatian muatan (isi)

    pelajaran.

    7) Kurikulum 1994

    Pada kurikulum 1984, proses pembelajaran menekankan pada pola

    pengajaran yang berorientasi pada teori belajar mengajar dengan kurang

    memperhatikan muatan (isi) pelajaran. Hal ini terjadi karena berkesesuaian

    suasan pendidikan di LPTK (Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan)

    pun lebih mengutamakan teori tentang proses belajar mengajar. Akibatnya,

    pada saat itu dibentuklah Tim Basic Science yang salah satu tugasnya ikut

    mengembangkan kurikulum di sekolah. Tim ini memandang bahwa materi

    (isi) pelajaran harus diberikan cukup banyak kepada siswa, sehingga siswa

    selesai mengikuti pelajaran pada periode tertentu akan mendapatkan materi

    pelajaran yang cukup banyak.

  • 8/16/2019 Perkembangan Dan Permasalahan Kurikulum Dari Waktu Ke Waktu

    6/14

    Adanya kurikulum 1994 sebagai penyempurnaan kurikulum 1984 ini maka

    akan memicu penggunaan strategi yang melibatkan siswa aktif dalam belajar,

    baik secara mental, fisik, dan social, selain itu pengajaran dari hal yang

    konkret ke hal yang abstrak, dari hal yang mudah ke hal yang sulit, dari hal

    yang sederhana ke hal yang kompleks. Kekurangan dari kurikulum 1994 ini

    adalah aspek yang di kedepankan dalam kurikulum 1994 terlalu padat,

    konsep pengajaran satu arah, dari guru ke murid, beban belajar siswa terlalu

    berat karena banyaknya mata pelajaran dan banyaknya materi/ substansi

    setiap mata pelajaran, materi pelajaran yang dianggap terlalu sukar karena

    kurang relevan dengan tingkat perkembangan berpikir siswa, dan kurang

    bermakna karena kurang terkait dengan aplikasi kehidupan sehari-hari,

    pengulangan-pengulangan materi yang dianggap sulit perlu dilakukan untuk

    pemantapan pemahaman.

    8) Kurikulum 2004 (KBK)

    Perkembangan kurikulum (1975-1994) berorientasi pada pencapaian

    tujuan dan berimpilkasi pada penguasaan kognitif lebih dominan namun

    kurang dalam penguasaan keterampilan (skill). Sehingga lulusan pendidikan

    kita tidak memiliki kemampuan yang memadai terutama yang bersifat

    aplikatif, sehingga diperlukan kurikulum yang berorientasi pada penguasaan

    kompetensi secara holistik. Oleh sebab itu pada tahun 2004 dilakukan

    oenyempurnaan kurikulum yakni menjadi Kurikulum Berbasis Kompetensi

    (KBK).

    Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dapat diartikan sebagai suatu

    konsep kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan

    melakukan (kompetensi) tugas-tugas dengan standar performansi tertentu,

    sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh peserta didik, berupa penguasaan

    terhadap seperangkat kompetensi tertentu. KBK diarahkan untuk

    mengembangkan pengetahuan, pemahaman, kemampuan, nilai, sikap, dan

    minat peserta didik, agar dapat melakukan sesuatu dalam bentuk keahlian,

    ketepatan dan keberhasilan dengan penuh tanggung jawab. KBK tidak lagi

    mempersoalkan proses belajar, proses pembelajaran dipandang merupakan

  • 8/16/2019 Perkembangan Dan Permasalahan Kurikulum Dari Waktu Ke Waktu

    7/14

  • 8/16/2019 Perkembangan Dan Permasalahan Kurikulum Dari Waktu Ke Waktu

    8/14

    pendidikan yang dikembangkan di tingkat satuan pendidikan, dan kalender

    pendidikan.

    SKL digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan

    peserta didik dari satuan pendidikan. SKL meliputi kompetensi untuk seluruh

    mata pelajaran atau kelompok mata pelajaran. Kompetensi lulusan merupakan

    kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan

    keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati.

    Secara umum, tujuan memberlakukan KTSP pada setiap jenjang

    pendidikan adalah untuk memandirikan dan memberdayakan satuan

    pendidikan melalui pemberian kewenangan (otonomi) kepada lembaga

    pendidikan dan mendorong sekolah untuk melakukan pengambilan keputusan

    secara partisipatif dalam pengembangan kurikulum. KTSP merupakan

    kurikulum yang menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa, baik

    secara individual, maupun klasikal, selain itu kurikulum ini berorientasi pada

    hasil belajar (learning out comes) dan keberagaman, penyampaian dalam

    pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi. Sumber

    belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi

    unsure edukatif, Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam

    upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi. Dengan demikian

    seorang guru harus benar-benar digerakkan menjadi manusia yang

    professional yang menuntut kekereatifitasan. Permasalahan yang dihadapi

    pada KTSP ini adalah minimnya sosialisasi dan kesiapan sarana dan

    prasarana pendukung pendidikan dan terutama sekali kesiapan guru dan

    sekolah untuk menyusun dan mengembangkan kurikulum sendiri.

    10) Kurikulum 2013

    Kurikulum 2013 merupakan kurikulum terbaru di Indonesia yang

    merupakan penyempurnaan dari kurikulum KTSP namun dalam

    pelaksanaanya masih terkendala hingga saat ini. Prinsip pengembangan

    Kurikulum 2013 adalah menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam

    pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah

    (scientific appoach ) dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud meliputi

  • 8/16/2019 Perkembangan Dan Permasalahan Kurikulum Dari Waktu Ke Waktu

    9/14

    mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan

    mencipta untuk semua mata pelajaran.

    Kegiatan pembelajaran dalam kurikulumn 2013 meliputi tiga kegiatan

    pokok, yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

    Kegiatan pendahuluan bertujuan untuk menciptakan suasana awal

    pembelajaran yang efektif yang memungkinkan siswa dapat mengikuti proses

    pembelajaran dengan baik. Kegiatan inti merupakan kegiatan utama dalam

    proses pembelajaran atau dalam proses penguasaan pengalaman belajar

    (learning experience ) siswa. Kegiatan penutup ditujukan untuk validasi

    terhadap konsep, hukum atau prinsip yang telah dikonstruk oleh siswa dan

    pengayaan materi pelajaran oleh siswa

    Pada kurikulum KTSP pembelajaran mengacu pada dengan mengacu pada

    Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL), namun pada

    kurikulum 2013 dikembankan kembali menjadi Standar Nasional Pendidikan

    (SKL, SI, Standar Proses, Standar Penilaian), yakni:

    - Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari kebutuhan.

    - Standar Isi diturunkan dari Standar Kompetensi Lulusan melalui

    Kompetensi Inti yang bebas mata pelajaran, Semua mata pelajaran harus

    berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan

    pengetahuan. Mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin

    dicapai. Semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti (tiap kelas).

    - Standar Proses dikembangkan mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan

    dan Standar Isi. Proses Pembelajaran pada satuan pendidikan

    diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,

    memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan

    ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai

    dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta

    didik. Kurikulum 2013 tataran proses pembelajaran adalah dengan

    pendekatan ilmiah ( scientific ), tematik terpadu (tematik antarmata

    pelajaran), dan tematik (dalam suatu mata pelajaran) akan mengupayakan

  • 8/16/2019 Perkembangan Dan Permasalahan Kurikulum Dari Waktu Ke Waktu

    10/14

    agar para guru mampu menerapkan pembelajaran berbasis

    penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning)

    - Standar Penilaian kurikulum 2013 berdsarkan pada mengukur tingkat

    berfikir siswa mulai dari rendah sampai tinggi, menekankan pada

    pertanyaan yang membutuhkan pemikran mendalam (bukan hanya sekedar

    hafalan), mengukur proses kerja siswa (bukan hanya hasil kerja siswa),

    menggunakan portofolio pembelajaran siswa.

    Kurikulum 2013 merupakan kurikulum terbaru yang merupakan

    penyempurnaan dari kurikulum-kurikulum tahun sebelumnya, namun

    kurikulum ini memiliki banyak permasalahan yakni:

    - Tidak ada kajian terhadap penerapan Kurikulum 2006 yang berujung pada

    kesimpulan urgensi perpindahan kepada Kurikulum 2013.

    - Tidak ada evaluasi menyeluruh terhadap uji coba penerapan Kurikulum

    2013 setelah setahun penerapan di sekolah-sekolah yang ditunjuk.

    - Penjelasan poin ini adalah, Pada Pasal 2 ayat 2 dalam Peraturan Menteri

    nomor 159 Tahun 2014 itu menyebutkan bahwa Evaluasi Kurikulum

    untuk mendapatkan informasi mengenai: Kesesuaian antara Ide Kurikulum

    dan Desain Kurikulum; Kesesuaian antara Desain Kurikulum dan

    Dokumen Kurikulum; Kesesuaian antara Dokumen Kurikulum dan

    Implementasi Kurikulum; dan Kesesuaian antara Ide Kurikulum, Hasil

    Kurikulum, dan Dampak Kurikulum.

    - Kenyataannya, Kurikulum 2013 diterapkan di seluruh sekolah sebelum

    dievaluasi kesesuaian antara ide, desain, dokumen hingga dampak

    kurikulum. - Penyeragaman tema di seluruh kelas, sampai metode, isi pembelajaran dan

    buku yang bersifat wajib sehingga terindikasi bertentangan dengan UU

    Sisdiknas.

    - Penyusunan konten Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang tidak

    seksama sehingga menyebabkan ketidakselarasan.

  • 8/16/2019 Perkembangan Dan Permasalahan Kurikulum Dari Waktu Ke Waktu

    11/14

    - Kompetensi Spiritual dan Sikap terlalu dipaksakan sehingga menganggu

    substansi keilmuan dan menimbulkan kebingungan dan beban

    administratif berlebihan bagi para guru.

    - Metode penilaian sangat kompleks dan menyita waktu sehingga

    membingungkan guru dan mengalihkan fokus dari memberi perhatian

    sepenuhnya pada siswa.

    - Ketidaksiapan guru menerapkan metode pembelajaran pada Kurikulum

    2013 yang menyebabkan beban juga tertumpuk pada siswa sehingga

    menghabiskan waktu siswa di sekolah dan di luar sekolah.

    - Ketergesa-gesaan penerapan menyebabkan ketidaksiapan penulisan,

    pencetakan dan peredaran buku sehingga menyebabkan berbagai

    permasalahan di ribuan sekolah akibat keterlambatan atau ketiadaan buku.

    - Berganti-gantinya regulasi kementerian akibat revisi yang berulang.

    B. PERTANYAAN YANG MUNCUL

    1) Aspek-aspek apasajakah yang diperhatikan dari perkembangan kurikulum

    di Indonesia?

    2) Bagaimanakah cara untuk mengevaluasi sebuah kurikulum yang diterapkan

    di Indonesia?

    3) Siapakah yang harus benar-benar dilibatkan dalam pembuatan kurikulum

    dalam rangka penyempurnaan kurikulum sehingga terhindar dari

    permasalahan-permasalahan?

    4) Fenomena yang terjadi saat ini adalah beberapa sekolah ada yang

    menerapkan KTSP dan ada pula yang menerapkan Kurikulum 2013?

    Bagaimana dampak yang dapat ditimbulkan dari perbedaan kurikulum

    tersebut bagi dunia pendidikan di Indonesia?

    5) Bagaimanakah kurikulum yang benar-benar cocok diterapkan di Indonesia?

    C. REFLEKSI DIRI DAN PERNYATAAN SIKAP

    Resume terkait perkembangan kurikulum di Indonesia dari waktu ke

    waktu ini membuat saya kembali lagi untuk membaca sejarah tentang

  • 8/16/2019 Perkembangan Dan Permasalahan Kurikulum Dari Waktu Ke Waktu

    12/14

    kurikulum yang pernah ada di Indonesia, saya menjadi tahu bagaimana

    perkembangannya yakni dari awal kemeredekaan (kurikulum 1947) hingga

    kurikulum yang telah dikembangkan saat ini (kurikulum 2013), kurikulum-

    kurikulum yang telah dikembangkan memiliki karakteristik atau ciri masing-

    masing dan juga memiliki kelemahan dan kelebihan. Kurikulum selalu

    mengalami perubahan sehingga kurikulum bersifat dinamis karena harus

    disesuaikan dengan tuntutan jaman. Perkembangan kurikulum setiap waktunya

    memiliki permasalahan-permasalahan sehingga sampai saat ini terus dilakukan

    evaluasi dan penyempurnaan dari kurikulum yang diterapkan sehingga

    Indonesia memiliki kurikulum yang cocok untuk diterapkan di Indonesia itu

    sendiri. Berdasarkan hal tersebut saya ingin mempelajari kembali tentang

    tujuan pemerintah untuk menerapkan kurikulum yang berlaku di Indonesia,

    sebagai seorang pendidik saya harus tahu tujuan dari penerapan kurikulum

    yang sebenarnya, sebagai seorang pendidik juga harus dapat menjalankan apa

    yang telah diatur dalam sebuah kurikulum sehingga tujuan dari kurikulum

    tersebut juga dapat tercapai, seorang pendidik tidak boleh hanya mengkritisi

    namun juga memberikan solusi jika kurikulum yang diterapkan dirasa memiliki

    kekurangan yang harus diperbaiki.

    DAFTAR RUJUKAN

    Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. 2006. Sejarah Perkembangan Kurikulum di Indonesia . Online. http://kuliahdaring.dikti.go.id/materiterbuka/open/dikti/Revisi_Bahan_Ajar_Cetak/BAC_Pengkur_SD/UNIT4_PERKEMBANGA

    N_KURIKULUM.pdf

    Direktorat Tenaga Kependidikan. 2008. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan(KTSP) . Departemen Pendidikan Nasional

    Ilham, Waris. 2014. Standar Proses Pendidikan Nasional dan Penerapannyadalam Sistem Pendidikan di Sekolah (online): httphttp://www.kompasiana.com/arits.ilham/standar-proses-pendidikan-nasional-dan-penerapannya-dalam-sistem-pendidikan-di-sekolah_54f73fffa33311590f8b47ab (diakses tanggal 22 Januari 2016)

    Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Paparan Menteri Pendidikan dan

    Kebudayaan RI: Implementasi Kurikulum 2013

  • 8/16/2019 Perkembangan Dan Permasalahan Kurikulum Dari Waktu Ke Waktu

    13/14

    Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Permasalahan Implementasi

    Kurikulum 2013. Online. http://news.okezone.com/read/2014/12/11/65/1077829/10-masalah-utama-kurikulum-2013 (diakses tanggal 22Januari 2016)

    Kesumawardani, Pipit. 2015. Perkembangan Kurikulum di Indonesia, Kelemahandan Kelebihannya . Online. https://www.academia.edu/8105736/Perkembangan_Kurikulum_di_Indonesia_kelemahan_dan_kelebihannya(diakses tanggal 22 Januari 2016)

    Marsudi. 2014. Hakekat Kurikulum dan Prinsip-Prinsip PengembanganKurikulum (Online). http:/www.p4tk-jogja.com/hakekat-kurikulum-dan-

    prinsip-prinsip-pengembangan-kurikulum (diakses tanggal 22 Januari 2016)

    Sukmadinata, Nana S. 2008. Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktek .Bandung: Remaja Rosdakarya

    Wirianto, Dicky. 2014. Perspektif Historis Transformasi Kurikulum di Indonesia. Islamic Studies Journal Vol. 2 No.1

  • 8/16/2019 Perkembangan Dan Permasalahan Kurikulum Dari Waktu Ke Waktu

    14/14

    KRITERIA PENILAIAN RESUMEMATAKULIAH PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN

    BIOLOGISEMESTER GENAP 2015/2016

    No. Elemen SkorMaks

    Penilaian

    I. Identitas Resume Kawan Dosen1 Judul resume 22 Nama penulis resume 13 Tempat dan waktu penulisan resume 2

    II. Isi Resume4 Topik/subtopik bahasan relevan dengan

    materi yang akan dibahas10

    5 Pembahasan dilakukan secara singkat, padat,dan jelas

    10

    6 Pokok-pokok pikiran yang dipaparkanrepresentatif untuk menggambarkankeseluruhan isi materi yang akan dibahas

    25

    7 Mengidentifikasi permasalahan/pertanyaanyang mengindi-kasikan pemahamannyaterhadap materi yang dipelajari (palingsedikit 5 buah)

    25

    8 Daftar rujukan dicantumkan dengan jelasdan benar

    10

    9 Ada pernyataan yang ingindilakukan/mempengaruhi sikap mahasiswaterhadap hasil resume

    10

    10 Resume terorganisasi dengan baik danlengkap

    5

    J u m l a h S k o r M a k s i m a l 100

    Instrumen penilaian dikembangkan oleh Indriwati, S.E. (2012)