Upload
erik-pujianto
View
726
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
PERKEMBANGAN ISLAM DI TIMUR TENGAH DAN BARAT
Citation preview
1
Makalah Mandiri
Metodologi Studi Islam
“Perkembangan Islam di Timur Tengah dan Barat”
Dosen: Dra. Siti Nurjanah, M.Ag.
Disusun Oleh:
Nama : Annisa Rahmawati
Prodi / Kelas : PBS/C
Semester : I (satu)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
JURAI SIWO METRO
2010/2011
2
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
Alhamdulillah, puji syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini,
semoga bantuannya mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Esa.
Dan penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
baik dari bentuk penyusunannya maupun segi materinya. Kritik dan saran dari
pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Dan kepada Allah penulis mengharapkan keridoanNya, semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua.
Metro, 17 November 2012
Penyusun
Anisa Rahmawati
3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ............................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................ iii
BAB. I PENDAHULUAN ....................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................... 4
C. Tujuan Penulisan ...................................................................... 4
D. Manfaat Penulisan .................................................................... 5
E. Batasan Masalah ....................................................................... 5
F. Metode Pengumpulan Data ...................................................... 5
BAB. II PEMBAHASAN
A. Perkembangan Islam di Timur Tengah ................................... 6
1) Latar Belakang Perkembangan Islam di Timur Tengah ...... 6
2) Perkembangan Islam di Timur Tengah ............................... 7
B. Sejarah Perkembangan Studi Islam di Dunia Barat ................. 10
1) Latar Belakang ..................................................................... 10
2) Signifikan Studi Islam di Dunia Barat ................................. 11
3) Islam Sebagai Sains di Dunia Barat .................................... 11
4) Dampak yang Ditimbulkan dari
Perkembangan Islam di Barat .............................................. 13
5) Perkembangan Studi Islam di Negara Barat ........................ 14
C. Perkembangan Studi Islam di Asia Tenggara .......................... 16
D. Sejarah Perkembangan Islam di Amerika Serikat .................... 21
E. Perkembangan Islam di Eropa .................................................. 25
F. Sejarah Perkembangan Islam di Afrika .................................... 29
BAB. III PENUTUP ................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Studi Islam (Islamic Studies) adalah salah satu studi yang mendapat perhatian
dikalangan ilmuwan. Jika ditelusuri secara mendalam, nampak bahwa studi Islam
mulai banyak dikaji oleh para peminat studi agama dan studi-studi lainnya.
Dengan demikian, studi Islam layak untuk dijadikan sebagai salah satu cabang
ilmu favorit. Artinya, studi Islam telah mendapat tempat dalam percaturan dunia
ilmu pengetahuan.
Islam sebagai agama ajaran-ajaran tidak hanya mencakup persoalan yang
trasedental akan tetapi mencakup pula berbagai persoalan seperti ekonomi, social,
budaya, dan dimensi-dimensi lain dalam kehidupan manusia. Jika tinjau dari
perkembangan Islam masa awal telah mengalami perkembangan, terkait erat
dengan persoalan-persoalan historis cultural. Perkembangan tersebut dapat
diamati dari praktek-praktek keagamaan diberbagai wilayah Islam, dimana antara
wilayah yang satu dengan wilayah yang lain berbeda-beda dalam praktek social
keagamaan, sehingga benang merah yang memisahkan antara wilayah agama an
sich, dan wilayah-wilayah social dan budaya yang telah menyatu dengan agama
itu sendiri, menjadi tidak jelas.
Kehadiran agama Islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW dinyatakan
dapat menjamin terwujudnya kehidupan manusia yang sejahtera lahir dan batin di
dalamnya terdapat berbagai petunjuk tentang bagaimana seharusnya manusia itu
menyikapi hidup dan kehidupan ini secara lebih bermakna dalam arati yang
seluas-luasnya.
Petunjuk-petunjuk agama mengenai berbagai kehidupan manusia sebagaimana
terdapat didalam sumber ajarannya. Al-qur‟an dan Hadist tampak amat ideal dan
agung. Islam mengajarkan kehidupan yang dinamis dan progresif menghargai akal
pikiran melalui pengembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi, bersikap
seimbang dalam memenuhi kebutuhan mateial dan spiritual senantiasa
mengembangkan kepedulian sosial, menghargai waktu bersikap terbuka,
demokrasi berorientasi pada kuallitas, egaliter, kemitraan, anti feodalistik
5
mencintai kebersihan, mengutamakan persudaraan, berahklak mulia dan sikap-
sikap positif lainnya.1
Sebelum Islam datang ke dunia ini telah terdapat sejumlah agama yanga
dianut oleh umat manusia. Para ahli ilmu perbandingan agama biasa membagi
agama secara gratis besar ke dalam dua bagian. Pertama, kelompok agama yang
diturunkan oleh Tuhan melalui wahyunya sebagaimana termaktub dalam kitab
suci Al-quran. Kedua, kelompok agama yang disarankan pada hasil renungan
mendalam dari tokoh yang membawanya sebagaimana terdokumentasi dalam
kitab suci yang disusunnya.
Agama bukan hanya sekedar lambang kesolehan umat atau topik dalam kitab
suci beragama. Namun secara konsepsional kehadiran agama semakin dituntun
aktif untuk menunjukan cara-cara yang paling efektif dalam memecahkan
berbagai masalah yang dihadapi umat manusia.
Sehingga agama akan terasa lebih bermakna dan hadir kokoh dalam
masyarakat tatkala kita paham akan agama kita. Oleh karena itu hal ini kami akan
mencoba menggali dan mengemukakan studi Islam secara normatif.2
Pertumbuhan studi Islam di dunia dalam pendidikan Islam pada zaman awal
dilaksanakan di masjid-masjid. Muhammad Yunus menjelaskan bahwa pusat –
pusat studi Islam klasik adalah mekan dan madinaha (Hijaz, Basrah, Kufah,
Damaskus, Palestina, Syam dan Mesir).
Madrasah mekah dipelopori oleh Abu Bakar, umar dan Ustman, madrasah
Basrah dipelopori oleh abu musa al asy‟ari dan anas bin abi tholib dan abdullah
bin mas‟ud. Madrasah damaskus (syria) dipelopori oleh bubadah dan abu darda‟.
Pada zaman kejayaan Islam, studi Islam dipusatkan di negara Bagdad di Istana
dinasti bani abas pada zaman al-makmun. Putra harun al rasyd, didiriakan baid al
hikmah yang dipelopori oleh khalifah sebagai pusat pengembangan ilmu
pengetahuan.
Sebagai perpustakaan serta sebagai lembaga pendidikan dan menerajemahkan
karya-karya yunani kuna kedalam bahasa Arab, untuk melakukan akselerasi
pengembangan ilmu pengetahuan.
1 Al-jamali, Menerobos Kritis Pendidikan Dunia Islam, Jakarta: Golden Terayos Press, 1992, hh.
11-12 2 Amin Abdullah, Studi Agama, normatif atau historis, (Yogyakarta: 1996) Cet. I, h. 106
6
Studi Islam sekarang ini hampir berkembang hampir diseluruh dunia, baik
dunia Islam maupun bukan dunia Islam. Dalam dunia Islam terdapat studi Islam
seperti univeristas al-azar dan universitas umul quro di Arab Saudi. Di teheran
didirikan universitas Teheran, di universitas-universitas Islam dilakukan dalam
satu fakultas yang disebut kuliat ilahiyyat (fakultas agama). Kemudian di
Damaskus (Siria) studi Islam ditampung dalam kitab al-syariah (fakultas syariah)
Pada saat itupun orang barat mengagung-agungkan ilmu pengetahuan saat ii
tidak lepas dari pengaruh ilmuan pada abad pertengahan dimana pada saat itu
umat Islam sedangn mengalamai sendangkan orang eropa sedang mengalami
kesulitan (the dark age). Peradaban Islam saat itu sedang maju-majunya bahkan
pada sebuah artikel “Sebelum Edison menemukan lampu pijar daerah Bagdad saat
iu sudah terang benderang oleh kilauan cahaya lampu”. Hal ini menunjukan
bahwa orang-orang Islam Timur Tengah mendapatkan kejayaannya. Khalifah
harun al rasyid yang sangat menjunjung tinggi ilmu pengetahuan sadar bahwa
hanya ilmulah yang sangat penting untuk membangun peradaban kotanya. Hal ini
pula yang membuat Islam khususnya di daerah Bagdad mengalami perubahan
yang sangat drastis. Arsitektur kota ini mengalami perkembangan yang sangat
luar biasa dimana banyak bangunan, taman-taman bagus dan perpustkaan guna
menampung semua karya pengetahuan senhingga menarik orang barat untuk
langusng belajar di Bagdad, kemudian di Spanyol pun ilmu pengetahuan Islam
bekembang dimana mereka juga mulai dikikis oleh orang-orang kristen yang
mulai bangkit dengan merombak total kota-kota spanyol dan mengganti
bangunan masjid menjadi gereja. Fenomena yang berkembang saat ini adalah
bagaimana orang Timur Tengah mulai membangun kembali peradabannya dengan
menjadikan Iran sebagai ladangnya.
Pada dasarnya orang barat mengakui kebenaran Islam, tetapi kenapa
kebanyakan tidak mau masuk Islam, jawabannya karena orang barat kenbanyakan
gengsi dan takut harga dirinya jatuh karena masuk Islam. Sesuai pernyataan diatas
maka pada kali ini selaku penulis telah menyusun makalah yang berjudul “Studi
Islam di Barat dan Timur” di dalam makalah ini juga kami akan membahas
tentang sejarah dan perkembangan peradaban Islam di Timur Tengah, latar
belakang studi Islam barat.
7
Maka dari itu penting bagi umat Islam khususnya para ulama yang telah
dikenal bertuas sebagai tokoh Islam, ataupun para ilmuan-ilmuan Islaam untuk
memahami dan mengetahui sejarah dan perkembangan Studi Islam di Negara-
negara belahan dunia, baik barat ataupun timur untuk mengambil sistem dan
metode yang digunakan oleh mereka dalam penyebaran Islam dan studinya.
Sehingga hal inilah yang menjadi pokok latar belakang dalam penulisan makalah
ini.
B. Rumusan Masalah
1) Apa yang melatar belakangi perkembangan Islam di Timur Tengah?
2) Bagaimana perkembangan Islam di Timur Tengah?
3) Apa yang menjadi latar belakang perkembangan studi Islam di dunia
Barat?
4) Bagaimana penerapan Studi Islam di dunia Barat?
5) Apa dampak positif dan negatif Studi Islam di dunia Barat?
6) Bagaimana perkembangan Studi Islam di dunia Barat?
7) Bagaimana islam masuk ke Negara Asia Teggara?
8) Bagaimana perkembangan peradaban Islam dewasa ini di Asia Tenggara?
C. Tujuan Penulisan
1) Untuk mengetahui apa yang melatar belakangi perkembangan Islam di
Timur Tengah.
2) Untuk dapat mengetahui perkembangan Islam di Timur Tengah.
3) Untuk lebih memahami yang menjadi latar belakang perkembangan studi
Islam di dunia Barat.
4) Agar dapat mengetahui penerapan Studi Islam di dunia Barat.
5) Untuk melihat dan mengetahui dampak positif dan negatif Studi Islam di
dunia Barat.
6) Untuk mengetahui perkembangan Studi Islam di dunia Barat.
7) Untuk lebih memahami masuknya Islam ke Negara Asia Teggara.
8) Agar mengetahui perkembangan peradaban Islam dewasa ini di Asia
Tenggara.
8
D. Manfaat Penulisan
Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua
pihak terutama bagi mahasiswa Prodi Perbankan Syariah, dan umumnya bagi
semua pembaca baik mahasiswa, siswa, dosen dan umum.
E. Batasan Masalah
Agar permasalahan yang dibahas dalam isi dalam makalah ini tidak melebar
maka penulis memberi batasan permasalahan sebagai berikut:
1) Mengetahui latar belakang perkembangan Islam di Timur Tengah.
2) Mengetahui perkembangan Islam di Timur Tengah.
3) Memahami yang menjadi latar belakang perkembangan studi Islam di
dunia Barat.
4) Mengetahui penerapan Studi Islam di dunia Barat.
5) Mengetahui dampak positif dan negatif Studi Islam di dunia Barat.
6) Untuk mengetahui perkembangan Studi Islam di dunia Barat.
7) Mengetahui perkembangan peradaban Islam di Asia Tenggara.
F. Metode Pengumpulan Data
Data penulisan makalah ini diperoleh dengan metode studi kepustakaan.
Metode studi kepustakaan yaitu suatu metode dengan membaca telaah
pustaka dengan buku-buku yanga berkaitan dengan Metode Studi Islam, dan
lebih khususnya yang berkaitan dengan Studi Islam di Negara Timur Tengah dan
Barat yang merupakan pokok bahasan dari makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PERKEMBANGAN ISLAM DI TIMUR TENGAH
1. Latar Belakang Perkembangan Islam di Timur Tengah
Gagasan atau ide Islamisme yang digelorakan oleh jamaluddin disambut oleh
Raja Turki Usmani yang bernama Abd Hamid II (1876-1909) dan juga mendapat
sambutan yang baik di negeri-negeri Islam. Akan tetapi setelah Turki Usmani
kalah dalam perang dunia pertama dan kekhalifahan dihapuskan oleh Musthofa
9
Kemal seorang tokoh yang mendukung gagasan nasionalisme, rasa kesetiaan
kepada Negara kebangsaan.
Di Wilayah Mesir, Syiria, Libanon, Palestina, Hijaz, irak, Afrika Utara
Bahrein dan Kuwait, nasionalismenya bangkit dan nasionalisme tersebut
terbentuk atas dasar kesamaan bahasa. Dalam penyatuan Negara Arab dibentuk
suatu liga yang bemama Liga Arab yang didirikan pada tanggal 12 Maret 1945.Di
Asia Tenggara Malaysia, Singapura merdeka tahun 1957 dm Brunai Darussalam
merdeka pada tahun 1984. Selain itu, Negara Islam yang dahulunya bersatu dalam
Uni Soviet seperti Turkmenia. Uzbekistan, Kirghistan, Khazakhtan Tajikistan dan
Azerbaijan dan Bosnia baru merdeka pada tahun 1992.
Memasuki era kontemporer, rezim sa‟udiyah tetap berkuasa dan populasi umat
Islam kian meningkat dari masa ke masa. Tercatat bahwa kependudukan muslim
Arab saudi mencapai 99% untuk tidak mengatakan bahwa semua beragama Islam.
Aliran mazhab yang dominan mereka anut adalah Sunni dengan paham
Wahbbiah,disamping itu ada juga Syi‟ah dengan populasi yang sangat sedikit,
tetapi tetap memberi andil dalam sejarah perkembangan Islam di Arab saudi.
2. Perkembangan Islam di Timur Tengah
Orang-orang barat yang mengagung-agungkan ilmu pengetahuan saat ini tidak
lepas dari pengaaruh ilmuwan muslim pada abad pertengahan dimana pada saat
itu umat Islam sedang mengalami kejayaan sementatara orang-orang di Eropa
sedang kesulitan (The Dark Age). Peradaban Islam saat itu sedang sangat maju-
majunya bahkan pada salah satu artikel yang saya baca "Sebelum Edison
menemukan lampu pijar daerah Bagdad saat itu sudah terang benderang oleh
kilauan cahaya lampu". Hal ini menunjukkan bahwa disebut itu orang'orang Islam
di Timur Tengah mendapakan kejayaannya dimana banyak orang-orang luar Arab
yang belajar dan datang silih berganti ke kota Baghdad untuk memeperoleh ilmu
pengetahuan yang oleh sebagian orang barat sangat sulit mendapatkan akses di
negaranya. Hal ini tentunya berkaitan dengan kebijakan pemerintah, saat itu
10
tengah marak di Eropa dimana ilmu pengetahuan dikekang oleh pemuka agama
(pendeta dan paus).3
Khalifah Harun Al-Rasyid yang sangat menjunjung tinggi ilmu pengetahuan
sadar bahwa hanya inilah yang sangat penting untuk membangun peradaban
kotanya. HaI ini pula yang membuat Islam khususnya di daerah Baghdad
mengalami . Arsitektur kota ini mengalami perkembangan yang sangat luar biasa
dimana banyak bangunan, taman-taman bagus dan perpustkaan guna menampung
semua karya pengetahuan senhingga menarik orang barat untuk langusng belajar
di Bagdad. Tidak hanya belajar, mereka juga mencatat ulang karya ilmuwan besar
Islam dan kemudian diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa yang diperuntukkan
hgi orang-orang eropa hat ini membuat banyak karya-karya besar ilmuwan Islam
yang dijiplak dan dikonsumsi orang-orang eropa untuk membangrm
peradabannya. Hal inilah yang tidak diperhatikan oleh khalifah pasca Harun Al-
Rasyid.
Faktor lain yang menyebabkan Islam dapta berkembang peasat di Arab
Saudi di samping karena dukungan pemeritah juga karena faktor kesejarahan basis
umat Islam sejak masa Nabi SAW, juga karena Arab saudi menjadi terminal
berbagai informasi pembaruan dan perekmbangan Islam di negara-negara lain,
termasuk corak pembaruan dan perekembangan Islam di Indonesia. Ada kaitannya
dengan Arab saudi sebagai tempat belajar para ulama Indonesia di masa lalu,
masa sekarang.
Dibagian dunia Arab bagian timur yakni daerah-daerah Arab selatan
semanjung Arab terutama yaman, yang merupakan satu-satunya wilayah daerah
ini yang memeluk Islam secara damai. Mereka rnelanjutkan pola-pola
kebudayaan. Menetapnya dengan iradisi yang cukup mapan, sering dengan
Bendungan Ma‟rib yang terkenal itu yang dibangun pada masa jauh sebelum
tahun-tahun masehi.
Bahkan wilayah ini bias dipandang sebagai akar utama tradisi Arab ( kuno)
secara keseluruhan. Masyarakatnya yang murni kama Arab eksklusivitas
wilayahny tercermin daram arsitektur dan penataan kotanya. Ia memiliki wilayah
kebudayaan yang dapat dibedakan dengan mudah dengan semenenjung Arab
3 http://studies-files.wordpress.com/2011.
11
lainya, terutanya clalam aspek-aspek visual kesenianya, juga ungkapan
intelekfual, dan sastra rakyatnya.4
Orang-orang barat yang sudah menguasai macam-macam pengetahuan ini
kemudian membakar habis buku-buku yang ada di perpustakaan Baghdad. Tidak
hanya itu hal ini jugu kemudian merembet pada perkembangan pengetahuan Islam
di spanyol dimana mereka juga mulai dikikis oleh orang-orang Kristen yang mulai
bangkit. Raja Ferdinand kemudian berkuasa di spanyol dan merombak total kota-
kota di spanyol dan mengganti bangunan Masjid menjadi Gereja Hilangnya
bukti-bukti otentik dari peradaban Islam membuat Islam saat ini kesulitan rmtuk
berkembang mengingat sebagian besar karya ilmuan muslim yang telah
diterjemahkan kedalam bahasa asing. Fenomena yang berkembang saat ini adalah
bagaimana orang-orang di Timur Tengah mulai membangrm kembali
peradabannya dengan menjadikan Iran sebagai leadernya.5
Berkembangnya ilmu pengetahuan dapat membuat negara-negara di Eropa
dan Amerika khawatir akan semakin meluasnya pengaruh hal tersebut. Hal inilah
yang kemudian diusahakan oleh orang-orang eropa dan Amerika guna menutup
akses ilmu pengetahuan kepada orang-orang Islam.
1. Studi Islam di Timur Tengah (masa tercipta al-Qur'an dan al-Hadits)
. Masa Turunnya al Qur'an dan Sumber al-Haditsa
' Masa Terkodifikasikan al Qur'an
Awal terkodifikasikan Hadirs pada masa Umar bin Abdul Aziz
Studi Islam dilakukan oleh umat Islam, para sahabat, tabi‟in, tabi‟i tabi‟i.
Pendekatan yang digunakan ialah pendekatan normatif. Agama yaitu untuk
menegakkan sendi-sendi agama Islam. Dan keilmuan yang berkembang adalah
ilmu bahasa Arab, ulumul quran, dan tafsir al-quran dan ilmu hadist.
2. Studi Islam di Timur Tengah (Masa Kejayaan lslam)
MasaPenerjemahan Buku-Buku Yunani'
llmu Pengetahuan menjadi Kebijaksanaan Pemerintah (Harun al-Rasyid
dan at-Makmum)
4 Atang Abdul Hakim, Metodologi Studi Islam, (PT. Raja Grafindo Persada, Bandung): 2007) hal.
169 5 http://studitimteng.blogspot.com/2009/04/sejarah-perkembangan-peradaban
12
Wilayah Islam sangat Kaya' Makmur' dan hidup mewah, banyak didirikan
rumah sakit dan madrasah-madrasah
“Studi Islam” dilakukan oleh ilmuwan-ilmuwan Muslim dibawah perhatian.
Pendekatan yang digunakan Pendekatan Normatif Agama dan pendekatan
keilmuan tertutama Filsafat. Selain itu berkembang ilmu sejarah dan ilmu eksakta
mis, kedokteran, astronorni, dll. Keilmuan yang Berkernbang seperti Ilmu Bahasa
Arab, ilmu al-Qur'an dan ilmu tafsir al-Qur‟an, Ilmu Hadits, juga ilmu eksakta
seperti kedokteran.
3. Studi Islam di Timrn Tengah ( Masa Kemunduran lslam )
Masa Kehancuran Islam
Wilayah-wilayah Islam menjadi daerah Jajahan dan objek studi Negara
nonIslam
Pada “Studi Islam” di wilayah lslam dilakukan oleh para ulama yang lepas
dari perhatian pemerintah karena kelumpuhan potitik, karena pendekatan yang
digunakan pendekatan dogmatik dan mengulang-ulang keilmuan agama masa lalu
tanpa inovasi. Setelah itu keilmuan yang berkembang Ilmu Syarah dan Ilmu
Mukhtashar Kitab.
B. SEJARAH PERKEMBANGAN STUDI ISLAM DI DUNIA BARAT
1. Latar Belakang Sejarah Perkembangan Studi Islam di Dunia Barat
Kemajuan perudaban barat dimulai pada Periode Pertengahan (1250-
1800M), yang mana peradaban Islam pada periode ini mengalami stagnasi.
Sedangkan peradaban barat mengalarni perkembangan yang sangat pesat dari ilmu
pengetahuan dan teknologi sampai sekarang ini. Sebenamya perkembangan
tesebut banyak dipengaruhi oleh ilmu pengetahuan Islam. Sebagaimana kita
ketahui bahwa Andalusia (Spanyol) pada massa pemerintahan Bani Abbasiyah
adalah merupakan salah satu tempat yang paling utama bagi Eropa dalam
menyerap peradaban Islam baik dalam bentuk hubungan politik, sosial maupun
perekonomian dan peradaban antar negara Salah satu contoh yang kami ambil
adalah pemikiran Ibnu Rusyd yang melepaskan belenggu taklid dan
menganjurkan kebebasan berfikir.6
6 Yusuf Qadhrawi, Berita Kemenangan Islam, (Jakarta: Gema Insani Press), 1997
13
Dari pemikiran Ibnu Rusyd inilah yang menarik minat orang-orang barat
untuk belajar. Diantara pemuda Kristen Empa yang belajar di universitas-
universitas Islam di Andalusia, seperti Universitas Codova, Seville, Malaga
Granada dan Salamanca Selama mereka belajar di lembaga-lembaga tersebut,
mereka aktif menterjemahkan buku-buku karya para ilmuan muslim. Pussat
kegiatan terjemahan itu berada di Toledo. Setelah mereka kembali kenegara
masing-masing mereka mendirikan sekolah-sekolah dan universitas. Universitas
yang pertama mereka dirikan di Eropa pada tahun 1231 Masehi. Jadi sudah
jelaslah menunrut kami, bahwa latar belakang berkembanganya Studi Islam di
Dunia Barat adalah disebabkan para pelajar barat yang datang ke Jazirah Arabiyah
untuk belajar. Disarnping itu juga mereka telah berhasil menterjernahkan karya-
karya ilmuan muslim kedalam bahasa latin. Gunakan ini pada akhirnya
rnenimbulkan masa pencerahan dan revolusi industri, yang menyebabkan Eropa
maju. Dengan demikian Andalusia mempakan sumber-sumber cahaya bagi Eropa,
memberikan kepada benua itu manfaat dari ilmu dan budaya Islam selama hampir
tiga abad.
2. Signifikasi Studi Islam di Dunia Barat
Pada dasarnya kebudayaan-kebudayaan kuno dan modern digerakkan oleh
komunikasi dan kontak melalui perjalanan, migrasi atau penaklukan. Mereka juga
bergerak melalui lukisan, ukiran, monument, peninggalan, buku-buku dan karya
seni. Hal ini sepenuhnya benar dalam hal kebudayaan Islam, karena ia dikenal
oleh melalui dua saluran pribadi dan penyalinan serta penerjemahan.
Mengenai pengertian Studi Islam, dikalangan para ahli masih terdapat
perdebatan tentang Studi Islam (agama) dimasukkan kedalam ilmu pengetahuan.
Menurut Amin Abdullah Islam kalau dilihat dari normativitas kurang pas untuk
dikatakan sebagai disiplin ilmu karena normativitas studi Islam agaknya terbebani
oleh misi keagamaan yang bersifat memihah romantis, dan apologis, sehingga
kadar muatan analisis. kritis, metodologis, histories, empiris, terutama dalam
menelaah teks-teks atau naskah-naskah keagamaan produk sejarah terdahulu
kurang begtu ditonjolkan. Sedangkan untuk Studi Islam dilihat dari Historisitas
tampaknya tidaklah salah
14
Inilah Islam kalau dilihat secara historisitas yakni Islam dalam arti yang
dipraktikkan oleh manusia serta tumbuh dan berkernbang dalam sejarah
kehidupan manusiA maka Islam dapat dikatakan sebagai sebuah disipiin ilmu,
yakni ilmu keIslaman atau Islam Studies.
3. Islam Sebagai Sains di Dunia Barat
Pada dasarnya Studi Islam dan Sains Islam ada perbedaan dan persamaan-
persarnaan studi dan sains adalah sama-sama objek kaliannya adalah ilmu
pengetahuan agama. Sedangkan perbedaannya, Studi Islam adalah suatu ilmu
pengetahuan yang dirumuskan dari ajaran Islam yang dipraktekkan dalam sejarah
dan kehidupan manusia. Sedangkan Sains Islam adalah suatu ilmu pengetahuan
yang mencakup bcrbagai pengetahuan modern seperti kedokteran, astronomi,
matematika, fisika dan sebagainya yang dibangun atas arahan nilai-nilai islarni.
Sains Islam sebagaimana dikernukakan Hussein Nasr adalah sains yang
dikembangkan oleh kaum muslimin sejak abad Islam ke-2, yang keadaannnya
sudah tentu merupakan salah satu pencapaian besar dalam peradaban Islam.
Selama kurang lebih 700 tahun, sejak abad ke-2 hingga ke-9 Masehi,
peradaban Islam mungkin merupakan peradaban yang paling produktif
dibandingkan peradaban manapun. Dari Studi Islasm inilah membuat orang barat
tertarik untuk mempelajari ilmu pengetahuan Islam yang sampai terkenal di
Eropa. Hasilnya, menurut Nasution; salah satu contoh kemajuan orang barat
adalah Napoleon yang telah melakukan Ekspedisi ke Mesir dengan
mernperkenalkan ilmu pengetahuan dengan membawa 167 ahli dalam berbagai
cabang ilmu Diapun membawa dua set alat percetakannhuruf Latiq Arab, dan
Yunani. Ekspedisi itu datang bukan hanya untuk kepentingan militer, tetapi juga
untuk kepentingan ilmiah.
Untuk kepentingan ilmiah, Napoleon membentuk lembaga ilmiah yang
disebut dengan Institut Egypte yang mempunyai empat bidang ilmu kajian.yaitu
ilmu pasti, ilmu kalam. ilmu ekonomi dan politik, serta ilmu sastra dan seni.
Betapa gemilangnya kemajuan dunia barat dengan mempelajari dan mendalami
studi dan sains Islam. Hal ini terjadi pada akhir tahun l80l Masehi, pada waktu
inilah membuka mata umat Islam bahwa mereka telah ketinggalan sangat jauh
15
dalam ilmu pengetahuan maka pada wakru ini dikenal dengan massa islanPeriode
Modern.
4. Dampak yang ditimbulkan dari Perkembangan Studi Islam Bagi
Dunia Barat
Setelah Studi Islam Berkembangan begitu pesatnya di dunia barat
maka mulai tampaklah kelihatan dampak-dampak yang ditimbulkannya mulai
dari hal yang positif maupun negatif.
a) Dampak Positif
Kehadiran Islam di Eropa Spanyol membawa perubahan dalam
berbagai segi kehidupan masyarakat, terutama dalam aspek peradaban dan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Dari hal ini telah menimbulkan semangat
orang barat dalam mempelajari ilmu pengetahuan yang dibawa oleh Islam.
Al hasil. maka banyaklah orang barat yang menguasai ilrnu pengetahuan
dari Islam. seperti ilmu kimia, ilmu hitung, ilmu tambang (minerologi,
meteorology (karya Al Khazini), dan sebagainya.Sedangkan dibidang
teknologi adalah orang barat bisa membuat berbagai macam alat industri
yang dihasilkan dari observasi atau penelitian. Sekitar abad ke-16 M telah
ditemukan sebuah alat perajut kaos kaki.
Kemudian tahun 1733 M John Kay telah berhasil mernbuat alat
tenun baru yang dapat bekerja lebih cepat dan menghasilkan tenunan yang
baik. Pada tahun 1765 M Hargreaves bertrasil membuat arat pintal yang
dapat memintal berpuruh-puluh gulung benang sekaligus. Kemudian
sekitar tahun l7g0 M ierjadi revolusi industri di Inggris, seperti
ditemukannya mesin uap oreh James watt pada tahun 176g M dan arat
tenun oreh carturight tahun l7g5 M yang menyebabkan Inggris menjadi
negara industri maju.
b) Dampak Negatif
Diatas telah kami jelaskan, bagaimana dampak positif dari
perkembangan studi Islam di dunia barat. Perlu diketahui disamping
16
adanya dampak positif, ada juga dampak negatif yang ditimbulkannya.
Adapun dampak negatif itu adalah dapat kami uraikan sebagai berikut:
Seterah bangsa barat menjadi bangsa yang maju dan telah
mengarami revolusi dibidang industri. Maka mereka mendapati masalah
kekurangan bahan baku daram kegiatan industrinya. Kemudian untuk
mencari jalan keluarny mereka berlomba-lomba mencari di dunia Timur,
yang kebanyakan dikuasai oleh pemerintahan muslim. Di samping itu
mereka juga memerlukan tempat pemasaran baru bagi hasil industrinya ke
negara-negara Timur. Sebagai akibatnya banyak negara-negara Barat
datang kedunia Timur dan terjadilah Ekspansi besar besaran dalam bidang
sosial, politik ekonomi dan sebagainya. Diwaktu itulah terjadi suatu massa
koronial dan imperial, yaitu massa dimana bangsa-bangsa Barat
melakukan penjajahan terhadap dunia Timur khususnya dunia muslim.
Suasana seperti iru menyebabkan dunia Timur mengalami kemunduran
dan Barat mencapai kemajuan pesat dari hasir kolonialisme dan
imperiarisme atas dunia Timur.
Rupanya dampak negatif yang kedua ini adalah bagaikan kacang
lupa kulitnya, istilah ini memang pantas ditunjukkan pada orang barat,
karena kenapa ? mereka sungguh tidak tahu diri. Ilmu yang berkembang di
Dunia barat itu adalah dari isram. akan tetapi mereka mengingkarinya
mereka tidak mengakui. Malahan mereka mengakui ilmu tersebut berasal
dari peradaban lain, bukan dari peradaban isram. Ada seorang sarjana
bernama Max Dimont mengakkan bahwa orang Barat itu menderita
Narsisisme, yaitu mereka mengagumi diri mereka sendiri, dan kurang
memiliki kesediaan untuk mengakui utang budinya kepada bangsa-bangsa
lain. Mereka hanya mengatakan bahwa yang mereka dapatkan itu adalah
warisan dari Yunani dan Romawi.
5. Perkembangan Studi Islam di Negara-Negara Barat
Di antara berita gembira ini, yaitu apa yang diriwayatkan oleh Tamin
ad dari, ia berkata: aku mendengar rosulullah SAW bersabda yang Artinya,
Islam itu akan mencapai wilayah yang dicapai siang dan malam, Allah tidak
akan membiarkan rumah yang mewah maupun yang sederhana kecuali akan
17
mamasukan agam ini kedalamnya. Dengan memuliakan orang yang mulia
dan dengan menghinakan orang yang hina. Mulia karena dimuliakan oleh
Allah disebabkna keIslamannya dan hina karena dihinakan Allah disebabkan
kekafirannya." (HR. Ahmad)
Makna sampainya Islam ke daerah yang disentuh siang dan malam yaitu
tersebarnya Islam keseluruh permukaan bumi, sebagaimana siang dan malam
menutupinya, dan masuknya agama ini ke daerah perkotaan maupun pedesaan.
Dalam perkembangan studi Islam di Negara-Negara Barat dalam bagian tertentu
dibedakan sebagai berikut :
Studi Islam mensyaratkan kajian intensif tentang bahasa Arab sebagai
bahasa antara pemuda pakar bahasa Arab dali Jerman adalah Johann Jokab Reiske
(l716-1774). Kajian-kajian bahasa Arab berkernbarlg secara luas di Eropa. Sejak
permulaan abad ke-19, salah satu dari ahli-ahli dalarn bidang ini adalah seorang
sarjana Perancis A.i. sylveslre de Sacy (1758-1838).
Studi teks hanya dapat dilakukan berdasarkan pada pengetahuan yang
solid tentang bahasa Arab dan bahasa Islam yang lain seperti bahasa Persia-Turki,
urdu dan melayu-termasuk di dalamnya kritik teks dan sejarah kesustraan. Dengan
dernikian edisi-edisi dari teks-teks tersebut dianggap sebagai pra-syarat dalam
kajian-kajian tekstual. Keahlian dalam kajian teks, pada gilirannya merupakan
pra-syarat dalam kajian sejarah.
C. PERKEMBANGAN STUDI ISLAM DI ASIA TENGGARA
1. Sejarah Masuknya Islam di Asia Tenggara
Islam masuk ke Asia Tenggara disebarluaskan melalui kegiatan kaum
muslim yang kebanyakan pekerjaannya sebagai pedagang dan para sufi. Hal
18
ini berbeda dengan daerah Islam di Dunia lainnya yang disebarluaskan
melalui penaklulan Arab dan Turki. Islam masuk di Asia Tenggara dengan
jalan damai, terbuka dan tanpa pemaksaan sehingga Islam sangat mudah
diterima masyarakat Asia Tenggara.7
Mengenai kedatangan Islam di negara-negara yang ada di Asia Tenggara
hampir semuanya didahului oleh interaksi antara masyarakat di wilayah
kepulauan dengan para pedagang Arab, India, Bengal, Cina, Gujarat, Iran,
Yaman dan Arabia Selatan. Pada abad ke-5 sebelum Masehi Kepulauan
Melayu telah menjadi tempat persinggahan para pedagang yang berlayar ke
Cina dan mereka telah menjalin hubungan dengan masyarakat sekitar Pesisir.
Kondisi semacam inilah yang dimanfaatkan para pedagang Muslim yang
singgah untuk menyebarkan Islam pada warga sekitar pesisir.
Menurut Uka Tjandra Sasmita, prorses masukya Islam ke Asia Tenggara
yang berkembang ada enam, yaitu:
1. Saluran perdagangan
Pada taraf permulaan, proses masuknya Islam adalah melalui perdagangan.
Kesibukan lalu-lintas perdagangan pada abad ke-7 hingga ke-16 membuat
pedagangpedagang Muslim (Arab, Persia dan India) turut ambil bagian dalam
perdagangan dari negeri-negeri bagian Barat, Tenggara dan Timur Benua
Asia. Saluran Islamisasi melaui perdagangan ini sangat menguntungkan
karena para raja dan bangsawan turut serta dalam kegiatan perdagangan,
bahkan mereka menjadi pemilik kapal dan saham. Mereka berhasil mendirikan
masjid dan mendatangkan mullah-mullah dari luar sehingga jumlah mereka
menjadi banyak, dan karenanya anak-anak Muslim itu menjadi orang Jawa
dan kaya-kaya. Di beberapa tempat penguasa-penguasa Jawa yang menjabat
sebagai Bupati Majapahit yang ditempatkan di pesisir Utara Jawa banyak yang
masuk Islam, bukan karena hanya faktor politik dalam negeri yang sedang
goyah, tetapi karena faktor hubungan ekonomi drengan pedagang-
rpedrarrgarng Muslim.
Perkembangan selanjutnya mereka kemudian mengambil alih perdagangan
dan kekuasaan di tempat-tempat tinggalnya.
7 Hamka, Sejarah Umat Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1975, cet. Ke-3, h, 67
19
2. Saluran perkawinan
Dari sudut ekonomi, para pedagang Muslim memiliki status sosial yang
lebih baik daripada kebanyakan pribumi, sehingga penduduk pribumi terutama
puteri-puteri bangsawan, tertarik untuk menjadi isteri saudagar-saudagar itu.
Sebelum dikawin mereka diIslamkan terlebih dahulu. Setelah mereka
mempunyai keturunan, lingkungan mereka makin luas, akhirnya timbul
kampung-kampung, daerah-daerah dan kerajaan Muslim.
Dalam perkembangan berikutnya, ada pula wanita Muslim yang dikawini
oleh keturunan bangsawan; tentu saja setelah mereka masuk Islam terlebih
dahulu. Jalur perkawinan ini jauh lebih menguntungkan apabila antara
saudagar Muslim dengan anak bangsawan atau anak raja dan anak adipati,
karena raja dan adipati atau bangsawan itu kemudian turut mempercepat
proses Islamisasi. Demikianlah yang terjadi antara Raden Rahmat atau sunan
Ampel dengan Nyai Manila, Sunan Gunung Jati dengan puteri Kawunganten,
Brawijaya dengan puteri Campa yang mempunyai keturunan Raden Patah
(Raja pertama Demak) dan lain-lain.
3. Saluran Tasawuf
Pengajar-pengajar tasawuf atau para sufi mengajarkan teosofi yang
bercampur dengana jaran yang sudah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia.
Mereka mahir dalam soal magis dan mempunyai kekuatan-kekuatan
menyembuhkan. Diantara mereka juga ada yang mengawini puteri-puteri
bangsawab setempat. Dengan tasawuf, “bentuk” Islam yang diajarkan kepada
penduduk pribumi mempunyai persamaan dengan alam pikiran mereka yang
sebelumnya menganut agama Hindu, sehingga agama baru itu mudah
dimengerti dan diterima. Diantara ahli-ahli tasawuf yang memberikan ajaran
yang mengandung persamaan dengan alam pikiran Indonesia pra-Islam itu
adalah Hamzah Fansuri di Aceh, Syekh Lemah Abang, dan Sunan Panggung
di Jawa. Ajaran mistik seperti ini masih dikembangkan di abad ke-19 M
bahkan di abad ke-20 M ini.
4. Saluran prendidikan
Islamisasi juga dilakukan melalui pendidikan, baik pesantren maupun
pondok yang diselenggarakan oleh guru-guru agama, kiai-kiai dan ulama. Di
20
pesantren atau pondok itu, calon ulama, guru agama dan kiai mendapat
pendidikan agama. Setelah keluar dari pesantren, mereka pulang ke kampung
masing-masing atau berdakwak ketempat tertentu mengajarkan Islam.
Misalnya, pesantren yang didirikan oleh Raden rahmat di Ampel Denta
Surabaya, dan Sunan Giri di Giri. Kleuaran pesantren ini banyak yang
diundang ke Maluku untuk mengajarkan Agama Islam.
5. Saluran kesenian
Saluran Islamisasi melaui kesenian yang paling terkenal adalah
pertunjukan wayang. Dikatakan, Sunan Kalijaga adalah tokoh yang paling
mahir dalam mementaskan wayang. Dia tidak pernah meminta upah
pertunjukan, tetapi ia meminta para penonton untuk mengikutinya
mengucapkan kalimat syahadat. Sebagian besar cerita wayang masih dipetik
dari cerita Mahabarata dan Ramayana, tetapi dalam serita itu di sisipkan ajaran
nama-nama pahlawan Islam. Kesenian-kesenian lainnya juga dijadikan alat
Islamisasi, seperti sastra (hikayat, babad dan sebagainya), seni bangunan dan
seni ukir.
6. Saluran politik
Di Maluku dan Sulawesi selatan, kebanyakan rakyat masuk Islam setelah
rajanya memeluk Islam terlebih dahulu. Pengaruh politik raja sangat
membantu tersebarnya Islam di daerah ini. Di samping itu, baik di Sumatera
dan Jawa maupun di Indonesia Bagian Timur, demi kepentingan politik,
kerajaan-kerajaan Islam memerangi kerajaan-kerajaan non Islam.
Kemenangan kerajaan Islam secara politis banyak menarik penduduk kerajaan
bukan Islam itu masuk Islam.
Untuk lebih memperjelas bagaimana proses masuknya agama Islam di
Asia Tenggara ini, ada 3 teori diharapkan dapat membantu memperjelas
tentang penerimaan Islam yang sebenarnya:
a. Menekankan peran kaum pedagang yang telah melembagakan diri
mereka di beberapa wilayah pesisir lndonesia, dan wilayah Asia
Tenggara yang lain yang kemudian melakukan asimilasi dengan jalan
menikah dengan beberapa keluarga penguasa local yang telah
21
menyumbangkan peran diplomatik, dan pengalaman lnternasional
terhadap perusahaan perdagangan para penguasa pesisir. Kelompok
pertama yang memeluk agama lslam adalah dari penguasa lokal yang
berusaha menarik simpati lalu-lintas Muslim dan menjadi persekutuan
dalam bersaing menghadapi pedagang-pedagang Hindu dari Jawa.
Beberapa tokoh di wilayah pesisir tersebut menjadikan konversi ke
agama lslam untuk melegitimasi perlawanan mereka terhadap otoritas
Majapahit dan untuk melepaskan diri dari pemerintahan beberapa
lmperium wilayah tengah Jawa.
b. Menekankan peran kaum misionari dari Gujarat, Bengal dan Arabia.
Kedatangan para sufi bukan hanya sebagai guru tetapi sekaligus juga
sebagai pedagang dan politisi yang memasuki lingkungan istana para
penguasa, perkampungan kaum pedagang, dan memasuki
perkampungan di wilayah pedalaman. Mereka mampu
mengkomunikasikan visi agama mereka dalam bentuknya, yang sesuai
dengan keyakinan yang telah berkembang di wilayah Asia Tenggara.
Dengan demikian dimungkinkan bahwa masuknya Islam ke Asia
Tenggara agaknya tidak lepas dengan kultur daerah setempat.
c. Lebih menekankan makna lslam bagi masyarakat umum dari pada bagi
kalangan elite pemerintah. Islam telah menyumbang sebuah landasan
ldeologis bagi kebajikan lndividual, bagi solidaritas kaum tani dan
komunitas pedagang, dan bagi lntegrasi kelompok parochial yang lebih
kecil menjadi masyarakat yang lebih besar (Lapidus, 1999:720-721).
Agaknya ketiga teori tersebut bisa jadi semuanya berlaku, sekalipun
dalam kondisi yang berbeda antara satu daerah dengan yang lainnya.
Tidak terdapat proses tunggal atau sumber tunggal bagi penyebaran
lslam di Asia Tenggara, namun para pedagang dan kaum sufi
pengembara, pengaruh para murid, dan penyebaran berbagai sekolah
agaknya merupakan faktor penyebaran lslam yang sangat penting.8
8 http://rumahterjemah.com/lainnya/sejarah-peradaban-Islam-di-asia-tenggara/
22
2. Perkembangan Peradaban Islam di Asia Tenggara
Sebagaimana telah diuraikan di atas, pada term penyebaran Islam di Asia
Tenggara yang tidak terlepas dari kaum pedagang Muslim. Hingga kontrol
ekonomi pun di monopoli oleh mereka. Disamping itu pengaruh ajaran Islam
sendiripun telah mempengaruhi berbagai aspek kehidupan Masyarakat Asia
Tenggara. Islam mentransformasikan budaya masyarakat yang telah di-Islamkan
di kawasan ini, secara bertahap. Islam dan etos yang lahir darinya muncul sebagai
dasar kebudayaan.9
Namun dari masyarakat yang telah di-Islamkan dengan sedikit muatan
lokal. Islamisasi dari kawasan Asia Tenggara ini membawa persamaan di bidang
pendidikan. Pendidikan tidak lagi menjadi hak istimewa kaum bangsawan. Tradisi
pendidikan Islam melibatkan seluruh lapisan masyarakat. Setiap Muslim
diharapkan mampu membaca al Qur‟an dan memahami asas-asas Islam secara
rasional dan dan dengan belajar huruf Arab diperkenalkan dan digunakan di
seluruh wilayah dari Aceh hingga Mindanao. Bahasabahasa lokal diperluasnya
dengan kosa-kata dan gayabahasa Arab. Bahasa Melayu secara khusus
dipergunakan sebagai bahasa sehari-hari di Asia Tenggara dan menjadi media
pengajaran agama. Bahasa Melayu juga punya peran yang penting bagi pemersatu
seluruh wilayah itu.
Sejumlah karya bermutu di bidang teologi, hukum, sastra dan sejarah,
segera bermunculan. Banyak daerah di wilayah ini seperti Pasai, Malaka dan Aceh
juga Pattani muncul sebagai pusat pengajaran agama yang menjadi daya tarik para
pelajar dari sejumlah penjuru wilayah ini.
System pendidikan Islam kemudian segera di rancang. Dalam banyak
batas, Masjid atau Surau menjadi lembaga pusat pengajaran. Namun beberapa
lembaga seperti pesantren di Jawa dan pondok di Semenanjung Melaya segera
berdiri. Hubungan dengan pusat-pusat pendidikan di Dunia Islam segera di bina.
Tradisi pengajaran Paripatetis yang mendahului kedatangan Islam di wilayah ini
tetap berlangsung. Ibadah Haji ke Tanah Suci di selenggarakan, dan ikatan
emosional, spritual, psikologis, dan intelektual dengan kaum Muslim Timur
9 Ahmad Amin, Islam dari Masa ke Masa, Bandung: CV Rosada, 1987, h. 24
23
Tengah segera terjalin. Lebih dari itu arus imigrasi masyarakat Arab ke wilayah
ini semakin deras.
Di bawah bimbingan para ulama Arab dan dukungan negara, wilayah ini
melahirkan ulama-ulama pribumi yang segera mengambil kepemimpinan lslam di
wilayah ini. Semua perkembangan bisa dikatakan karena lslam, kemudian
melahirkan pandangan hidup kaum Muslim yang unik di wilayah ini. Sambil tetap
memberi penekanan pada keunggulan lslam, pandangan hdup ini juga
memungkinkan unsur-unsur local masuk dalam pemikiran para ulama pribumi.
Mengenai masalah identitas, internalisasi Islam, atau paling tidak aspek luarnya,
oleh pendudukan kepulauan membuat Islam muncul sebagai kesatuan yang utuh
dari jiwa dan identitas subyektif mereka. Namun fragmentasi politik yang
mewarnai wilayah ini, di sisi lain, juga melahirkan perasaan akan perbedaan
identitas politik diantara penduduk yang telah di Islamkan.
24
D. SEJARAH PERKEMBANGAN ISLAM DI AMERIKA SERIKAT DARI
MASA KE MASA
Menurut Ajid Thohir, sejarah perkembangan Islam di Amerika dewasa ini
terus mengalami peningkatan dengan adanya tiga faktor. Pertama, arus datangnya
kaum imigran muslim semakin bertambah, dan keturunan mereka juga bertambah.
Kedua, konversi agama di kalangan penduduk Amerika berkulit hitam. Ketiga,
konversi agama di kalangan kulit putih.10
Di tahun 1997, Amerika Serikat mengalami persoalan sosial yang serius.
Ahmed Husosen Deedat mengatakan, persoalan yang dihadapi oleh Amerika
Serikat adalah para gay, pemabuk, surplus kaum wanita, pemerkosaan dan
pembunuhan. Tidak ada orang Amerika yang dapat menjadi Walikota di New
York, Los Angles atau San Fransisco tanpa dukungan kaum gay di kota-kota
tersebut. Amerika juga memiliki 11 juta pemabuk (problem drinkers) ditambah
lagi 40 juta peminum berat. Lalu kemudian orang-orang Amerika mencari jalan
keluar dari persoalan-persoalan tersebut, di antaranya dengan terbentuknya sekte-
sekte keagamaan, seperti Sun Meong Mouse (pemuda Korea yang mengaku
menjadi Kristus kedua), Father Devine (seorang Negro Amerika yang mengaku
dirinya Tuhan), Riv Jim Jones (yang mempraktekkan cara memuja dengan bunuh
diri), Klu Kluks Klan (gerakan Here Krishna, kelompok pemuja setan). Kemudian
Ahmed Deedat menjelaskan bahwa Islam dapat memberikan jalan keluar kepada
orang-orang Amerika, akan tetapi siapa yang cocok melakukan Islamisasi di
Amerika adalah Afro-Amerika karena tekanan yang mereka alami selama lebih
kurang tiga abad, telah menjadikan mereka sebagai komunitas muslim paling
militan di dunia. Allah telah memilih the black man untuk tugas mulia ini, yakni
mengubah masyarakat Barat.
Di samping dakwah yang dilakukan oleh masyarakat muslim Afro-Amerika,
usaha lain yang dilakukan oleh masyarakat muslim yang diperkenalkan Islam di
California adalah mendirikan perpustakaan dengan nama Muslim Public Library.
Perpustakaan ini dimaksudkan untuk studi keagamaan, penyesuaian kebudayaan
10
Fawaz A. Gerges, American and Political Islam diterjemahkan oleh oleh Kili Prionggodgigo
dan Hamid basyaib (Cet. I; jakarta: Alfavet, 2002.
25
Amerika bagi keluarga muslim, dan memperkenalkan non-muslim pada Islam
yang sering digambarkan sebagai agama teroris karena seringnya terjadi distorsi,
itulah terjadi pembakaran mesjid di Yuba City sebelah utara California, dan
mesjid di New York sekitar tahun 1994.
Di samping itu, di Washington sendiri terdapat Islamic Centre, pusat
kegiatan Islam yang selama ini menjadi pusat pedoman penting untuk berbagai
persoalan penting bagi masyarakat muslim Amerika Serikat, seperti penentuan
awal Ramadhan, jatuhnya Idul Fitri, dan jadwal shalat sehari-hari.
Kaum muslim yang tinggal di Amerika Serikat saat ini mewakili banyak
pergerakan besar dan identitas dari kalangan imigran dan pribumi, Sunni dan
Syiah, konservatif dan liberal. Muslim Arab kini terus mengisi proporsi dalam
jumlah besar dari komunitas Islam di Amerika Serikat. Banyak dari mereka yang
berpendidikan tinggi dan para profesional yang sukses berperan sebagai
pemimpin dalam pengembangan Islam Amerika yang lintas kebangsaan dan lintas
etnis. Belum ditemukan data akurat tentang jumlah Muslim Amerika Serikat.
Namun, ada yang memperkirakan jumlah Muslim di Amerika Serikat saat ini
telah mencapai 6 juta jiwa. Sarana peribadatan berupa mesjid di Amerika Serikat
terdapat pada hampir seluruh, kalau tidak semua negara bagian di Amerika
Serikat. Jumlah mesjid menurut data yang diperoleh sebanyak 1.209 buah.
Sekolah-sekolah Islam terdapat di Ohio dengan nama Sekolah Islam Oasis, di
New Jersey terdapat SD Muslim al-Gazali.
Dibalik perkembangan Islam di Amerika serikat, para penentu kebijakan
Amerika, tampaknya ragu-ragu dalam mengambil posisi yang pasti terhadap
kebangkitan Islam di Amerika Serikat dewasa ini. Keraguan tersebut berakar dari
ketidakmampuan Washington dalam memprediksi dan mengukur dampak-dampak
kebijakan luar negeri pada negara-negara Islam pada saat mereka memegang
kekuasaan. Oleh karena itu, setidaknya ada tiga hal yang mendasari posisi
Amerika terhadap Islam politik.
Pertama, Amerika tidak ingin terlihat tidak bersahabat bagi negara-negara
Islam, karena hal tersebut dikhawatirkan akan memperparah sikap mereka
terhadap Amerika. Para pejabat pemerintah Amerika tidak mau mengulangi
kesalahan yang dibuat saat menghadapi revolusi Islam di Iran.
26
Kedua, keraguan secara terbuka mendukung kelompok Islam manapun
yang kepentingan regional dan sekutunya. Ketiga, para pembuat kebijakan luar
negeri Amerika terdapat sebentuk ketidakyakinan tentang kemungkinan terjadinya
hubungan antara negara Islam dan demokrasi. Kebijakan luar negeri Amerika
Serikat sering dibicarakan dalam lingkup ketegangan dialektika antara dua pola
yang berlawanan
Ketiga, para pembuat kebijakan luar negeri Amerika terdapat sebentuk
ketidakyakinan tentang kemungkinan terjadinya hubungan antara negara Islam
dan demokrasi.
Terlepas dari objektivitas petinggi Amerika Serikat, yang jelasnya bahwa
mereka mempunyai kepentingan besar yaitu, menjaga status quo budaya Barat
yang telah menguasai dunia dengan membuat opini publik bahwa kebudayaan
yang paling unggul adalah kebudayaan Barat di Amerika. Kaitannya dengan ini,
pada era 90-an, Huntingtong melontarkan pernyataan tentang akan terjadi
benturan antar peradaban. Pernyataan ini menjadi topik pembicaraan yang hangat,
karena hipotesis tersebut dilontarkan pada saat Perang Dingin telah berlalu,
dengan runtuhnya kolonialisme-sosialisme yang menjelma dalam bentuk negara
Uni Soviet dan negara-negara sekutunya di Eropa Timur.
Saat ini yang tinggal adalah kekuatan raksasa tunggal, yaitu Amerika
Serikat dan sekutunya. Terpecah belahnya Uni Soviet menjadi sebuah republik
yang merdeka disambut dengan antusias dan sekaligus kekhawatiran. Antusias
karena bubarnya Uni Soviet sebagai lambang runtuhnya ideologi komunisme dan
kemenangan ideologi kapitalisme atau liberalisme Barat. Kekhawatiran pertama
adalah soal keamanan, senjata nuklir yang semula hanya dimiliki satu negara
(Soviet) kini menyebar menjadi milik beberapa negara (khususnya Rusia,
Ukraina, Irak dan lain-lain), menyebabkan sulit untuk mengontrolnya. Kedua,
faktor ideologis yaitu memberikan peluang bagi kebangkitan Islam di republik-
republik (bekas Soviet) berpenduduk mayoritas muslim, terutama di Asia Tengah
dan Azerbaijan.
Hipotesis Huntingtong tersebut, tidak memiliki alasan yang jelas, kecuali
alasan ekonomi dan perdagangan, orang tidak melihat alasan kultural yang
27
signifikan. Amerika Serikat berusaha memberi citra tentang Islam sebagai suatu
ancaman dan mencoba menggambarkan Islam sesuai dengan perspektif budaya
dan peradaban Barat. Pencitraan Islam oleh media massa Barat bahwa Islam
adalah agama yang mengancam, menakutkan, teror, ekstrim dan kata-kata lain
semacamnya.
Amerika Serikat tampil sebagai satu-satunya negara adikuasa. Struktur
politik internasional berpola „anarki piramida‟ menggantikan pola “bipolar”.
Dalam pola baru ini Amerika tetap bermukim di puncak piramida dunia lewat
kepemimpinan politik, ekonomi, dan tekhnologi militernya. Di bawahnya
bertengger multipolonisme Eropa yang beranggotakan Inggris, Perancis, Jerman
dan Rusia.
Presiden George. W Bush, sebagai pendukung partisan Israil, pada akhir
Agustus 2001, sebelas hari sebelum meletusnya serangan terhadap gedung World
Trade Centre (WTC) dan Pentagon pada 11 September 2001, Amerika dan
sekutu-sekutunya telah memainkan manuver yang sangat menjengkelkan umat
Islam dan dunia Arab dengan memboikot konfrensi tentang rasisme di Durbai
Afrika Selatan, karena sejumlah kalangan mengusulkan resolusi yang
menyamakan zionisme dengan rasialisme.
Demikian juga para politisi Amerika Serikat dengan mudah mengunakan
sentimen „anti Islam” yang sudah berurat berakar pada masyarakat Kristen Barat.
Direktur CIA, George Tenet mengumumkan bahwa musuh utama Amerika adalah
teroris besar Osama bin Laden. Pernyataan ini memperkeruh hubungan Barat dan
Islam. Apalagi dengan Hancur leburnya menara kembar World Trade Centre
(WTC) di New York Amerika pada Selasa, 11 September 2001, merupakan
tragedi dan atau peristiwa terdahsyat dunia di awal abad ke 21. Osama bin Laden
dan jaringan al-Qaedahnya yang tertuduh sebagai pelaku utama atas kehancuran
WTC, kelihatannya membawa dampak yang sangat buruk terhadap dunia Islam.
Dikatakan demikian, karena Presiden Amerika George Bush, secara tiba-tiba
mengeluarkan statemen “miring” bahwa “Islam adalah Teroris”. Dalam hal ini, G.
Bush mengumumkan kepada dunia bahwa:
Amerika diserang teroris biadab. Teroris itu adalah Osama bin Laden.
Teroris itu adalah Islam. Amerika tidak akan tinggal Diam. Amerika akan
28
membalas. Amerika tidak akan kalah. Amerika sudah terbiasa berperang …. Ikut
Amerika atau ikut teroris. Tidak ada pilihan ketiga, apalagi pilihan keempat. Siapa
yang tidak mau ikut Amerika akan digebuk. Rezim yang tidak mau memusuhi
terorisme akan dicap sebagai rezim jahat.
Dua poin penting yang perlu digarisbawahi dari statemen G. Bush
tersebut, yakni ; “Teroris itu adalah Islam” dan “Amerika akan membalas”.
Menurut penulis, statemen poin pertama, belum ada bukti yang akurat. Sedangkan
statemen point kedua, buktinya sudah sangat banyak.
Menurut Ulil Abshar Abdallah bahwa kekerasan dan diskriminasi yang menimpa
umat Islam, terutama yang ada di Amerika semenjak peristiwa WTC telah
mencapai 1717 kasus, dan kasus yang terbanyak (372 kasus) adalah pelecehan
seksual terhadap para muslimah yang berjilbab di Amerika. Jilbab adalah salah
satu identitas Islam, dan karena itu mereka menganggap bahwa setiap wanita
berjilbab berpotensi memiliki hubungan yang erat dengan terorisme.
Perlakukan Amerika terhadap dunia Islam pasca tragedi 11 September
2001, tidak saja dalam bentuk kekerasan dan diskriminasi terhadap kaum muslim
secara individu dan berkelompok di negara-negara seperti yang telah disebutkan,
tetapi Amerika juga dengan statemen (balas demdam)-nya telah menyerang
negara-negara Islam. Hal ini, terbukti dengan adanya penyerangan Amerika
terhadap Afganistan, dan ambisi busuk operasi penyerangan Irak dan
penggulingan terhadap rezim Saddam Husein dengan kekuatan senjata semakin
mengemuka dan semakin kuat pasca 11 Septembar 2001.
E. PERKEMBANGAN ISLAM DI EROPA
Selama 20 tahun terakhir, jumlah kaum Muslim di dunia telah meningkat
secara perlahan. Angka statistik tahun 1973 menunjukkan bahwa jumlah
penduduk Muslim dunia adalah 500 juta; sekarang, angka ini telah mencapai 1,5
miliar. Kini, setiap empat orang salah satunya adalah Muslim. Bukanlah mustahil
bahwa jumlah penduduk Muslim akan terus bertambah dan Islam akan menjadi
agama terbesar di dunia. Peningkatan yang terus-menerus ini bukan hanya
dikarenakan jumlah penduduk yang terus bertambah di negara-negara Muslim,
29
tapi juga jumlah orang-orang mualaf yang baru memeluk Islam yang terus
meningkat, suatu fenomena yang menonjol, terutama setelah serangan terhadap
World Trade Center pada tanggal 11 September 2001. Serangan ini, yang dikutuk
oleh setiap orang, terutama umat Muslim, tiba-tiba saja telah mengarahkan
perhatian orang (khususnya warga Amerika) kepada Islam. Orang di Barat
berbicara banyak tentang agama macam apakah Islam itu, apa yang dikatakan Al
Qur‟an, kewajiban apakah yang harus dilaksanakan sebagai seorang Muslim, dan
bagaimana kaum Muslim dituntut melaksanakan urusan dalam kehidupannya.
Ketertarikan ini secara alamiah telah mendorong peningkatan jumlah warga dunia
yang berpaling kepada Islam. Demikianlah, perkiraan yang umum terdengar pasca
peristiwa 11 September 2001 bahwa “serangan ini akan mengubah alur sejarah
dunia”, dalam beberapa hal, telah mulai nampak kebenarannya. Proses kembali
kepada nilai-nilai agama dan spiritual, yang dialami dunia sejak lama, telah
menjadi keberpalingan kepada Islam.11
Hal luar biasa yang sesungguhnya sedang terjadi dapat diamati ketika kita
mempelajari perkembangan tentang kecenderungan ini, yang mulai kita ketahui
melalui surat-surat kabar maupun berita-berita di televisi. Perkembangan ini, yang
umumnya dilaporkan sekedar sebagai sebuah bagian dari pokok bahasan hari itu,
sebenarnya adalah petunjuk sangat penting bahwa nilai-nilai ajaran Islam telah
mulai tersebar sangat pesat di seantero dunia. Di belahan dunia Islam lainnya,
Islam berada pada titik perkembangan pesat di Eropa. Perkembangan ini telah
menarik perhatian yang lebih besar di tahun-tahun belakangan, sebagaimana
ditunjukkan oleh banyak tesis, laporan, dan tulisan seputar “kedudukan kaum
Muslim di Eropa” dan “dialog antara masyarakat Eropa dan umat Muslim.”
Beriringan dengan berbagai laporan akademis ini, media massa telah sering
menyiarkan berita tentang Islam dan Muslim. Penyebab ketertarikan ini adalah
perkembangan yang terus-menerus mengenai angka populasi Muslim di Eropa,
dan peningkatan ini tidak dapat dianggap hanya disebabkan oleh imigrasi.
Meskipun imigrasi dipastikan memberi pengaruh nyata pada pertumbuhan
populasi umat Islam, namun banyak peneliti mengungkapkan bahwa
permasalahan ini dikarenakan sebab lain: angka perpindahan agama yang tinggi.
11
www.harunyahya.com
30
Suatu kisah yang ditayangkan NTV News pada tanggal 20 Juni 2004 dengan judul
“Islam adalah agama yang berkembang paling pesat di Eropa” membahas laporan
yang dikeluarkan oleh badan intelejen domestik Prancis. Laporan tersebut
menyatakan bahwa jumlah orang mualaf yang memeluk Islam di negara-negara
Barat semakin terus bertambah, terutama pasca peristiwa serangan 11 September.
Misalnya, jumlah orang mualaf yang memeluk Islam di Prancis meningkat
sebanyak 30 hingga 40 ribu di tahun lalu saja.
1) Gereja Katolik dan Perkembangan Islam
Gereja Katolik Roma, yang berpusat di kota Vatican, adalah salah satu
lembaga yang mengikuti fenomena tentang kecenderungan perpindahan agama.
Salah satu pokok bahasan dalam pertemuan bulan Oktober 1999 muktamar gereja
Eropa, yang dihadiri oleh hampir seluruh pendeta Katolik, adalah kedudukan
Gereja di milenium baru. Tema utama konferensi tersebut adalah tentang
pertumbuhan pesat agama Islam di Eropa. The National Catholic Reporter
melaporkan sejumlah orang garis keras menyatakan bahwa satu-satunya cara
mencegah kaum Muslim mendapatkan kekuatan di Eropa adalah dengan berhenti
bertoleransi terhadap Islam dan umat Islam; kalangan lain yang lebih objektif dan
rasional menekankan kenyataan bahwa oleh karena kedua agama percaya pada
satu Tuhan, sepatutnya tidak ada celah bagi perselisihan ataupun persengketaan di
antara keduanya. Dalam satu sesi, Uskup Besar Karl Lehmann dari Jerman
menegaskan bahwa terdapat lebih banyak kemajemukan internal dalam Islam
daripada yang diketahui oleh banyak umat Nasrani, dan pernyataan-pernyataan
radikal seputar Islam sesungguhnya tidak memiliki dasar.
Mempertimbangkan kedudukan kaum Muslim di saat menjelaskan kedudukan
Gereja di milenium baru sangatlah tepat, mengingat pendataan tahun 1999 oleh
PBB menunjukkan bahwa antara tahun 1989 dan 1998, jumlah penduduk Muslim
Eropa meningkat lebih dari 100 persen. Dilaporkan bahwa terdapat sekitar 13 juta
umat Muslim tinggal di Eropa saat ini: 3,2 juta di Jerman, 2 juta di Inggris, 4-5
juta di Prancis, dan selebihnya tersebar di bagian Eropa lainnya, terutama di
Balkan. Angka ini mewakili lebih dari 2% dari keseluruhan jumlah penduduk
Eropa.
31
2) Kesadaran Beragama di Kalangan Muslim Meningkat di Eropa
Penelitian terkait juga mengungkap bahwa seiring dengan terus meningkatnya
jumlah Muslim di Eropa, terdapat kesadaran yang semakin besar dalam
menjalankan agama di kalangan para mahasiswa. Menurut survei yang dilakukan
oleh surat kabar Prancis Le Monde di bulan Oktober 2001, dibandingkan data
yang dikumpulkan di tahun 1994, banyak kaum Muslims terus melaksanakan
sholat, pergi ke mesjid, dan berpuasa. Kesadaran ini terlihat lebih menonjol di
kalangan mahasiswa universitas.
Dalam sebuah laporan yang didasarkan pada media masa asing di tahun 1999,
majalah Turki Aktüel menyatakan, para peneliti Barat memperkirakan dalam 50
tahun ke depan Eropa akan menjadi salah satu pusat utama perkembangan Islam.
3) Islam adalah Bagian Tak Terpisahkan dari Eropa
Bersamaan dengan kajian sosiologis dan demografis ini, kita juga tidak boleh
melupakan bahwa Eropa tidak bersentuhan dengan Islam hanya baru-baru ini saja,
akan tetapi Islam sesungguhnya merupakan bagian tak terpisahkan dari Eropa.
Eropa dan dunia Islam telah saling berhubungan dekat selama berabad-abad.
Pertama, negara Andalusia (756-1492) di Semenanjung Iberia, dan kemudian
selama masa Perang Salib (1095-1291), serta penguasaan wilayah Balkan oleh
kekhalifahan Utsmaniyyah (1389) memungkinkan terjadinya hubungan timbal
balik antara kedua masyarakat itu. Kini banyak pakar sejarah dan sosiologi
menegaskan bahwa Islam adalah pemicu utama perpindahan Eropa dari gelapnya
Abad Pertengahan menuju terang-benderangnya Masa Renaisans. Di masa ketika
Eropa terbelakang di bidang kedokteran, astronomi, matematika, dan di banyak
bidang lain, kaum Muslim memiliki perbendaharaan ilmu pengetahuan yang
sangat luas dan kemampuan hebat dalam membangun.
32
F. SEJARAH PERKEMBANGAN ISLAM DI AFRIKA
1) Masuknya Islam
Agama Islam masuk ke daratan Afrika pada masa Khalifah Umar bin Khattab,
waktu Amru bin Ash memohon kepada Khalifah untuk memperluas penyebaran
Islam ke Mesir lantaran dia melihat bahwa rakyat Mesir telah lama menderita
akibat ditindas oleh penguasa Romawi dibawah Raja Muqauqis. Sehingga mereka
sangat memerlukan uluran tangan untuk membebaskannya dari ketertindasan itu.
Muqauqis sesungguhnya tertarik hendak masuk Islam setelah menerima surat dari
Rasulullah SAW. Namun, karena lebih mencintai tahtanya maka sebagai tanda
simpatinya beliau kirimkan hadiah kepada Rasulullah SAW.Selain alasan diatas
Amru bin Ash memandang bahwa Mesir dilihat dari kacamata militer maupun
perdagangan letaknya sangat strategis, tanahnya subur karena terdapat sungai Nil
sebagai sumber makanan. Maka dengan restu Khalifah Umar bin Khattab dia
membebaskan Mesir dari kekuasaan Romawi pada tahun 19 H (640 M) hingga
sekarang. Dia hanya membawa 400 orang pasukan karena sebagian besar
diantaranya tersebar di Persia dan Syria. Berkat siasat yang baik serta dukungan
masyarakat yang dibebaskannya maka ia berhasil memenangkan berbagai
peperangan. Mula-mula memasuki kota Al-Arisy dan dikota ini tidak ada
perlawanan, baru setelah memasuki Al-Farma yang merupakan pintu gerbang
memasuki Mesir mendapat perlawanan, oleh Amru bin Ash kota itu dikepung
selama 1 bulan. Setelah Al-Farma jatuh, menyusul pula kota Bilbis, Tendonius,
Ainu Syam hingga benteng Babil (istana lilin) yang merupakan pusat
pemerintahan Muqauqis. Pada saat hendak menyerbu Babil yang dipertahankan
mati-matian oleh pasukan Muqauqis itu, datang bala bantuan 4.000 orang pasukan
lagi dipimpin empat panglima kenamaan, yaitu Zubair bin Awwam, Mekdad bin
Aswad, Ubadah bin Samit dan Mukhollad sehingga menambah kekuatan pasukan
muslim yang merasa cukup kesulitan untuk menyerbu karena benteng itu
dikelilingi sungai. Akhirnya, pada tahun 22 H (642 M) pasukan Muqauqis
bersedia mengadakan perdamaian dengan Amru bi Ash yang menandai
berakhirnya kekuasaan Romawi di Mesir.
33
2) Perkembangan Islam di Afrika
Pemabahasan mengenai masuk dan berkembangnya Islam di Afrika mencakup
beberapa wilayah negara yaitu Mesir, Libia, Tunisia, Aljazair, Maroko,
Mauritania, Nigeria, Mali, Pantai Gading, Sudan, Ethiopia, Kenya, Zambia dan
lain-laannya. Namun yang akan dibahas kali ini hanya sebagiannya saja.12
a. Mesir
Mesir adalah kawasan Afrika pertama yang menerima masuknya Islam di
benua ini, penduduknya lebih kurang 42 juta jiwa, dimana sekitar tigs jutanya
beragama Kristen selebihnya beragama Islam. Bahkan, di kota Iskandariyah
hingga kini masih terjaga segala macam kebesaran umat Nasrani Orthodox tanpa
diganggu keberadaannya oleh umat Islam. Di Mesir terdapat delapan universitas
diantara yang termashyur ke seluruh dunia ialah Al-Azhar di Kairo yang didirikan
oleh Bani Fathimiyah pada tahun 972 M. Disana banyak mahasiswa-mahasiswa
yang belajar dari seluruh dunia termasuk dari Indonesia yang kebanyakan
mendapat beasiswa untuk belajar ilmu agama maupun pendidikan umum seperti
kedokteran, tekhnik dan lain-lainnya.
Sementara itu, perluasan pengaruh Islam di kawasan Tunisia telah terjadi
sejak pemerintahan Khalifah Usman bin Affan tahun 23-35 H (644-656 M) oleh
Panglima Abdullah bin Sa‟ad bin Abi Sarah dengan menghancurkan tentara
Romawi yang telah jatuh reputasinya. Sehingga pasukan Abdullah bin sa‟ad
dengan mudah menguasainya. Sedang masuknya Islam ke Maghribil Aqsha atau
Afrika Utara sesudah berdirnya daulah Bani Umayah dibawah pimpinan Khalifah
Walid bin Abdul Malik, yang memberikan tugas tersebut kepada Panglima Musa
bin Nushair yang akhirnya ditunjuk sebagai gubernur wilayah itu.
b. Libya
Negeri Mouamar Ghadafi ini merupakan kawasan terpanas di Timur
Tengah, dengan luas 1.795.540 km berpenduduk ± 3 juta jiwa terdiri dari
bangsa Arab, Barbar serta Palestina hampir seluruhnya beragama Islam.
Rakyat hidup dari sektor pertanian, dan setelah ditemukan sumur-sumur
12
http://hbis.wordpress.com/2007/12/11/perkembangan-islam-di-dunia/
34
minyak berkualitas tinggi sebagian penduduknya menjadi tenaga kerja dalam
industri ini, selebihnya mengandalkan tenaga-tenaga asing.
c. Nigeria
Nigeria terletak di sebelah barat Afrika termasuk negara yang kaya minyak
yang diekspor ke Amerika Serikat terbesar kedua setelah Saudi Arabia.
Penduduknya terdiri atas macam-macam suku bangsa berjumlah ± 90 juta dan
75 % beragama Islam selebihnya Kristen maupun Animisme. Negeri-negeri
yang menikmati pengaruh Islam di kawasan Afrika dan hingga kini
penduduknya mayoritas beragama Islam antara lain Maroko, Sudan, Al-Jazair,
dan Ethiopia.
35
BAB III
PENUTUP
B. Kesimpulan
Dari penjabaran materi di makalah ini dapat disimpulkan secara umum
bahwa, studi islam yang pertama muncul adalah dari kaum muslim , sebagai
pusatnya yaitu di Negara Saudi Arabiya. Bukti hal ini ialah di Negara tersebut
telah didirikan beberapa perguruan tinggi yang sangat terkenal, seperti universitas
Al-Azar, yang tercatat dalam sejarah merupakan perguruan tinggi termasyhur di
Dunia bahkan sampai pada saat ini.
Hal tersebut menjadikan Saudi Arabiya sebagai pusat pendidikan di dunia,
dan telah berhasil mendatangkan para pelajar dan mahasiswa dari luar negeri,
kebanyakan dari Eropa dan Negara bagian barat untuk tujuan menuntut ilmu dan
metode yang ada di negara ini.
Sejarah mencatat pada saat itu Islam mengalami kejayaan, yaitu pada
pemerintahan khalifah Harun al-Rasyid yang telah berhasil membawa negaranya
maju dari segala aspek kehidupannya.
Namun kemunduranpun tak dapat dielakkan setelah kepemerintahannya
berakhir ternyata lama-kelamaan Studi Islam di Negara itu menurun. Dengan
sikap licik dari orang-orang barat yang telah membakar perpustakaan pusat Saudi
Arabiya setelah mereka menguasai ilmu-ilmu dan mempunyai data buku dan
sumber ilmu dari perpustakaan tersebut. sehingga menjadikan dunia pendidikan di
Timur Tengah saat itu mundur dan malah Negara Barat mengalami kejayaannya.
C. Saran
Melihat kenyataan yang terjadi dalam studi islam di Negar Timur Tengah
dan Barat, sangat disayangkan karena Negara Barat dengan sengaja untuk
menjadikan Timur Tengah menurun dalam kulitas peradabannya. Sehingga
mengharuskan para Ilmu Timur Tengah bekerja keras untuk mengembangkan
kembali kejayaan peradabannya.
Bagi para mahasiswa harapannya pun harus meluruskan niat dalam
belajarnya dan harus mampu memajukan peradaban Islam di Negara kita, dengan
kemampuan dan bidang ilmu yang dikuasai, seperti di bidang pendidikan, hukum,
kedokteran, sains, sipil dan lainnya, yang telah ada programnya di negara ini.
36
DAFTAR PUSTAKA
Al-jamali, Menerobos Kritis Pendidikan Dunia Islam, Jakarta: Golden
Terayos Press, 1992
Amin Abdullah, Studi Agama, normatif atau historis, (Yogyakarta: 1996)
Cet. I
Atang Abdul Hakim, Metodologi Studi Islam, (PT. Raja Grafindo Persada,
Bandung), 2007
Yusuf Qadhrawi, Berita Kemenangan Islam, (Jakarta: Gema Insani Press),
1997
Hamka, Sejarah Umat Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1975
Ahmad Amin, Islam dari Masa ke Masa, Bandung: CV Rosada, 1987
Fawaz A. Gerges, American and Political Islam diterjemahkan oleh oleh Kili
Prionggodgigo dan Hamid basyaib (Cet. I; jakarta: Alfavet, 2002.
Sumber wibsite:
http://studies-files.wordpress.com/2011.
http://studitimteng.blogspot.com/2009/04/sejarah-perkembangan-
peradaban
http://rumahterjemah.com/lainnya/sejarah-peradaban-Islam-di-asia-
tenggara/
www.harunyahya.com
http://hbis.wordpress.com/2007/12/11/perkembangan-islam-di-dunia/