Upload
phamdat
View
218
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
PERKEMBANGAN PROFESI INTERNAL AUDIT ABAD 21
Disampaikan Oleh :
Dr. Imam Subaweh, SE., MM., Ak., CA.
PERKEMBANGAN PROFESI
INTERNAL AUDITING
MENUJU PARADIGMA BARU
1. Pendahuluan2. Paradigma Baru Internal Auditing 3. Standar4. Kode Etik5. Ruang Lingkup Audit.6. Internal Audit VS Eksternal Audit
a. Jenis-jenis Auditor Eksternal : Akuntan Publik , BPK & BPKPb. Perbedaan Internal Audit dengan Eksternal Audit
7. Sertifikasi Internal Auditora. Tingkat Nasionalb. Tingkat Internasional
8. Organisasi Profesi.a. Tingkat Nasionalb. Tingkat Internasional
9. Internal Audit di Perguruan Tinggi10. Kesimpulan
3
PENGERTIAN & PARADIGMA BARU
INTERNAL AUDITING
• Pengertian Internal Auditing :
➢ Menurut Sawyer : “Audit internal adalah suatu fungsi penilaian independen yang
dibentuk dalam suatu organisasi untuk mengkaji dan mengevaluasi aktivitas
organisasi sebagai bentuk jasa yang diberikan bagi organisasi “.
➢ Menurut Institute of Internal Auditors (IIA) : “Audit internal adalah suatu aktivitas
independen, yang memberikan jaminan keyakinan serta konsultasi yang dirancang
untuk memberikan suatu nilai tambah serta meningkatkan kegiatan operasi
organisasi. Internal auditing membantu organisasi dalam usaha mencapai
tujuannya dengan cara memberikan suatu pendekatan disiplin yang sistematis
untuk mengevaluasi dan meningkatkan keefektivan manajemen resiko,
pengendalian dan proses pengaturan dan pengelolaan organisasi “
• Paradigma Lama VS Paradigma Baru
➢ Paradigma baru : fokus sebagai ‘konsultan intern’ (internal consultant) .
Dan sebagai katalis (catalyst).
➢ Paradigma lama : fokus sebagai ‘watchdog’
4
PERKEMBANGAN PROFESI INTERNAL AUDITING
YEAR DEFINITION
1947 Deals primarily with accounting and finance but may also properly deals with
matters of an operating nature.
1957 Internal auditing is an independent appraisal activity within organization for
review of accounting, finance and other operations.
1971 Internal auditing is an independent appraisal activity within organization for
review of operations as service to management.
1990 Internal auditing is an independent appraisal function establish within
organization to examine and evaluate its activities as service to the organization.
JUNE,
1999
Internal auditing is an independent, objective assurance and consulting activity
designed to add value and improve an organization’s operations. It helps an
organization accomplish its objectives by bringing a systematic, disciplined
approach to evaluate and improve the effectiveness of risk management, control
and governance processes.
6
MODEL INTERNAL AUDIT
H1. Catalyst E 1. Catalyst
2. Consultant F 2. Consultant
3. Watchdog F 3. Watchdog
I (bila perlu)
EFFEC TIVENESS
L HC
1. Watchdog I 1. Consultant
2. Consultant E 2. Watchdog
3. Catalyst N 3. Catalyst
C
Y
L
7
PARADIGMA LAMA VS PARADIGMA BARU
URAIAN PARADIGMA LAMA PARADIGMA BARU
• FUNGSI Watchdog Watchdog, Konsultan, Katalisator
Mengungkap temuan Memecahkan masalah
Reaktif Proaktif
• SIFAT AUDIT Post Audit Post , Pre- Audit & Current Audit.
Korektif Korektif, Preventif & Prediktif
• SIKAP Kaku Fleksibel & konstruktif
Pasif Aktif & komunikatif
• PENDEKATAN Subyek - Obyek Subyek - Subyek
Menang - Kalah Menang - Menang (Win – win)
• TIPE STAF Setengah-setengah Tuntas / Paripurna
• ORGANISASI Pelengkap / memenuhi Tools Management
persyaratan Pusat Keunggulan (Center Of Excelent)
• UKURAN SUKSES Jumlah temuan Jumlah bantuan / manfaat
Pencapaian tingkat GCG (Good Corporate Governance)
8
OLD PARADIGM VS NEW PARADIGM INTERNAL AUDITOR
(David Mc Intosh, The Ernst & Young : IIA International Conference, New York, June 13, 2000)
CARACTERISTIC OLD PARADIGM NEW PARADIGM
FOCUS Internal control Business Risk
Risk Factors Scenario Planning
TESTING Important Controls Important Risks
METHOD Emphasis on the Completeness of
Detail Control Testing
Emphasis on the Significance of Broad
Business Risk Covered
RECOMEND Internal Control :
• Strengtened
•Cost / benefit
•Efficient / Effective
Risk Management :
•Avoid / Diversify Risk
• Share / Transfer Risk
• Control / Accept Risk
REPORTING Addressing the Functional Controls Addressing the Process Risk
FUNCTION Independent Appraisal Function Integrating Risk Management and
Corporate Governance
9
PERSAMAAN PERSEPSI :Dari Paradigma Lama menuju Paradigma Baru
DARI MENJADI
1. Internal auditor “beroposisi” dengan Auditee menetapkan ligkungan pengendalian Auditee
(Control Environment) , Internal auditor sebagai
Mitra / Konsultan.
2. Ahli pengendalian, namun tidak Ahli pengendalian dan ahli bisnis.
ahli bisnis.
3. Mendapatkan dan melaporkan Membantu manajemen dalam mengendalikan
temuan audit. risiko (control of risk) yang mungkin timbul.
4. Identifikasi terhadap efektivitas Auditee disadarkan untuk melakukan pengendalian
(compliance) Control Self Assessment (CSA).
5. LHA dibuat setelah kejadian (post) LHA Pre atau Current
6. Frekuensi audit ditetapkan atas Frekuensi audit diminta oleh auditee.
dasar program/tersedianya staf.
THE STANDARDS FOR THE PROFESSIONAL
PRACTICE OF INTERNAL AUDITING (SPPIA) :
The Standards for The Professional Practice of Internal Auditing (SPPIA) tahun 2002 yang ditetapkan olehThe Institute of Internal Auditors mulai berlakuefektif pada tanggal 1 Januari 2002 merupakanrevisi dari Standar Profesi Auditor Internal tahun1999.
Auditor internal merupakan suatu profesi yang memilikiperanan tertentu yang menjunjung tinggi standarterhadap mutu pekerjaannya.
Kepatuhan terhadap SPPIA adalah sangat penting supayaterdapat kesamaan dalam wewenang, fungsi dantanggungjawab para internal auditor
10
STANDARD
THE STANDARDS FOR THE PROFESSIONAL PRACTICE OF INTERNAL AUDITING (SPPIA) :
• ATTRIBUTE STANDARDS :
1000 Purpose, Authority & responsibility.
1100 Independence & Objectivity.
1200 Professional Proficiency & Due Professional Care
1300 Quality Assurance & Improvement Program
• PERFORMANCE STANDARDS :
2000 Managing the Internal Audit Activity
2100 Nature of Works
2200 Engagement Planning
2300 Performing the Engagement
2400 Communication Results
2500 Monitoring Progress
2600 Management’s acceptance of Risks
11
STANDARD
12
KODE ETIK
QUALIFIED INTERNAL AUDITOR (Indonesia)
KODE ETIK QIA :
• Kode etik QIA ditetapkan oleh Dewan Standar Qualified Internal
Auditor (QIA) mengacu pada kode etik yang berlaku untuk
Institute of Internal Auditors (IIA) terdiri 10 pasal.
• Ketaatan pada kode etik merupakan persyaratan untuk menjadi QIA.
• Kode etik mengatur kewajiban yang harus dipatuhi & larangan yang
harus dihindari oleh QIA.
• Pelanggaran terhadap kode etik internal auditor dapat kehilangan
gelar QIA-nya.
13
KODE ETIK QUALIFIED INTERNAL AUDITOR (QIA)
STANDAR PERILAKU QIA
PASAL STANDAR PERILAKU
I QIA harus menunjukkan kejujuran, obyektivitas dan kesungguhan dalammelaksanakan tugas dan tanggungjawabnya.
II QIA harus menunjukkan loyalitas terhadap organisasinya atau terhadap pihak yang dilayani. Namun demikian QIA tidak boleh secara sadar terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang menyimpang atau melanggar hukum.
III QIA tidak boleh secara sadar terlibat dalam tindakan atau kegiatan yang dapat mendiskreditkan profesi internal auditing atau mendiskreditkan organisasinya.
IV QIA harus menahan diri dari kegiatan-kegiatan yang dapat menimbulkan konflik dengan kepentingan organisasinya atau kegiatan yang dapat menimbulkan prasangka, yang meragukan kemampuannya untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya secara obyektif.
V QIA tidak boleh menerima imbalan dalam bentuk apapun dari karyawan, klien, pelanggan, pemasok, ataupun mitra bisnis organisasinya, sehingga dapatmempengaruhi pertimbangan profesionalnya.
14
KODE ETIK QUALIFIED INTERNAL AUDITOR (QIA)
STANDAR PERILAKU QIA
PASAL STANDAR PERILAKU
VI QIA hanya melaksanakan jasa-jasa yang dapat diselesaikan dengan menggunakan kompetensi profesional yang dimilikinya.
VII QIA harus mengusahakan berbagai upaya agar senantiasa memenuhi Standar Profesional Audit Internal.
VIII QIA harus bersikap hati-hati dan bijaksana dalam menggunakan informasi yang diperoleh dalam pelaksanaan tugasnya. QIA tidak boleh menggunakan informasi rahasia (i) untuk kepentingan pribadi, (ii) secara melanggar hukum atau (iii) yang dapat menimbulkan kerugian terhadap orgnisasinya.
IX Dalam melaporkan hasil pekerjaannya, QIA harus mengungkapkan semua fakta-fakta penting yang diketahuinya, yaitu fakta-fakta yang jika tidak diungkapdapat (i) mendistorsi kinerja kegiatan yang direview, atau (ii) menutupi adanya praktek-praktek yang melanggar hukum.
X QIA harus senantiasa meningkatkan keahlian serta efektivitas dan kualitaspelaksanaan tugasnya. QIA wajib mengikuti Pendidikan Profesional Berkelanjutan(PPL) sekurang-kurangnya 180 jam dalam waktu 3 tahun.
15
THE INSTITUTE OF INTERNAL AUDITORSCODE OF ETHICS – ROLE OF CONDUCT
(Adopted by The IIA Board of Directors, June 17, 2000)
NO ROLE OF
CONDUCT
INTERNAL AUDITOR SHALL :
1 Integrity • perform their work with honesty, diligence, and responsibility.
• observe the law and make disclosures expected by the law and the profession.
• not knowingly be a party to any illegal activity, or engage in acts that are discreditable to
the profession of internal auditing or to the organization.
• respect and contribute to the legitimate and ethical objectives of the organization.
2 Objectivity • not participate in any activity or relationship that may impair or be presumed to impair their
unbiased assessment.
• not accept anything that may impair or be presumed to impair their professional judgment.
• disclose all material facts known to them that, if not disclosed, may distort the reporting of
activities under review.
3 Confidentiality • be prudent in the use and protection of information acquired in the course of their duties.
• not use information for any personal gain or in any manner that would be contrary to the
law or detrimental to the legitimate and ethical objectives of the organization.
4 Competency • engage only in those services for which they have the necessary knowledge, skills, and
experience.
• perform internal auditing services in accordance with the International Standards for the Professional Practice of Internal Auditing.
• continually improve their proficiency and the effectiveness and quality of their services.
16
RUANG LINGKUP AUDIT
1. Financial Audit
Focus audit : pada masalah keuangan.
Sasaran audit : kewajaran atas laporan keuangan.
2. Operational Audit / Performance Audit
Fokus audit : kinerja Divisi / Unit organisasi atau aktivitas.
Sasaran audit : penilaian masalah efisiensi, efektivitas dan ekonomis (3E).
3. Compliance Audit
Tujuan untuk menguji apakah pelaksanaan / kegiatan telah sesuai dengan
ketentuan / peraturan yang berlaku.
4. Fraud Audit
Audit yang ditujukan untuk mengungkap adanya kasus yang berindikasi
Korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) yang merugikan perusahaan / negara
dan menguntungkan pribadi maupun kelompok (organisasi) atau pihak
ketiga
17
INTERNAL AUDIT VS EKSTERNAL AUDIT
Jenis-jenis Auditor Eksternal :
1. Akuntan Publik.
Bekerja berdasarkan Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) dan
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI).
2. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Dibentuk berdasarkan UUD 1945 serta UU No. 5 tahun 1973.
Merupakan eksternal auditor bagi Pemerintah.
3. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Dibentuk dengan Keppres No. 31 tahun 1983 yang diperbaharui dengan
Keprres No. 103 tahun 2001.
Merupakan internal auditor bagi Pemerintah & eksternal auditor bagi
Instansi Pemerintah (Departemen / Lembaga Non Departemen) & BUMN /
BUMD.
18
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
LANDASAN HUKUM :
Perubahan ketiga UUD 1945 Pasal 23E :
(1) Untuk memeriksa pengelolaan dan tanggungjawab
tentang keuangan negara diadakan satu Badan
Pemeriksa keuangan yang bebas dan mandiri.
(2) Hasil pemeriksaan keuangan negara diserahkan
kepada Dewan Perwakilan rakyat (DPR), Dewan
Perwakilan daerah, Dewan Perwakilan Rakyat daerah
(DPRD), sesuai dengan kewenangannya.
(3) Hasil pemeriksaan tersebut ditindaklanjuti oleh
lembaga perwakilan dan / atau badan sesuai dengan
undang-undang.
19
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN LUAS LINGKUP & RUANG LINGKUP KEGIATAN
Luas lingkup pemeriksaan meliputi tanggung jawab pelaksanaan :
APBN, APBD DAN BUMD serta BUMN
Ruang lingkup pemeriksaan meliputi :
(1) Pemeriksaan atas penguasaan dan pengurusan keuangan serta ketaatan
terhadap peraturan perundangan, bertujuan menilai :
▪ Ketepatan pelaksanaan operasi keuangan.
▪ Kelayakan laporan keuangan yang disajikan.
▪ Ketaatan pada peraturan perundangan yangberlaku.
(2) Pemeriksaan atas daya guna (efisiensi) dan kehematan (ekonomi), bertujuan :
▪ Efisiensi dan kehematan dalam pengurusan dan penggunaan sarana yang
tersedia ( tenaga kerja, dana, peralatan dll.).
▪ Sebab dari praktek-praktek yang tidak efisien dan tidak ekonomis
termasuk kekurangan dalam sistem informasi, prosedur administrasi dan
struktur organisasi.
(3) Pemeriksaan atas hasil program (efektivitas), bertujuan untuk menilai :
▪ Pencapaian hasil atau manfaat yang diharapkan.
▪ Pencapaian tujuan yang ditetapkan oleh undang-undang atau instansi yang
berwenang.
▪ Ketepatan pemilian alternatif dalam pelaksanaan untuk mencapai hasil yang
ditetapkan dengan pengorbanan yang lebih rendah.
20
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
LANDASAN HUKUM :• Keppres No. 31 tahun 1983 telah diperbaharui dengan Keppres no. 103 tahun
2001.
TUGAS BPKP :
• Melaksanakan tugas pemerintahan dibidang pengawasan keuangan dan
pembangunan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
FUNGSI BPKP :1. Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang pengawasan keuangan
dan pembangunan
2. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan keuangan dan
pembangunan .
3. Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BPKP.
4. Pemantauan, pemberian bimbingan dan pembinaan terhadap kegiatan
pengawasan keuangan dan pembangunan .
5. Penyelanggaraan, pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang
perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian,
keuangan, kearsipan, persediaan, perlengkapan dan rumah tangga.
21
INTERNAL AUDIT VS EKSTERNAL AUDIT
(Barlow, 1995)
ASPEK INTERNAL AUDIT EKSTERNAL AUDIT
Konsumen Manajer / Komite Audit Pemegang saham
Fokus Resiko Usaha Resiko Laporan Keuangan
Orientasi Saat ini & Yang akan datang Yang lalu sampai saat ini
Pengendalian Langsung Tidak langsung
Kecurangan Langsung Tidak langsung
Kebebasan Obyektivitas Berdasar status
Kegiatan Proses yang sedang berjalan Tiap periode akuntansi
22
INTERNAL AUDITOR VS EKSTERNAL AUDITOR
INTERNAL AUDITOR EKSTERNAL AUDITOR
An Organizations’s Employee An Independent Contractor
Serves needs of the organization Serves third parties who needs reliable financial
information
Review all operations and controls in an
organization for efficiency, economy and
effectiveness
Reviews principal Balance Sheet and Income
Statement account. Review operations and controls
to
Is direcly concerned with the prevention of
fraud in any form or extent in any activity
audited
Is incidentally concerned with the prevention and
detection of fraud in general, but is direcly
concerned when financial statement may be
materially affected
Is independent of activities audited, but is
ready to respond to the needs and desires of
all element of management
Is independent of managementt and the board of
directors both in fact and in mental attitude
Reviews activities continually Review records supporting financial statement
periodically usually once a year.
23
SERTIFIKASI INTERNAL AUDITOR
Tingkat Nasional
Tingkat Nasional :
Gelar QIA (Qualified Internal Auditor).
Dikeluarkan oleh Dewan Standar Qualified Internal Auditor, setelah auditor
lulus ujian sertifikasi Pelatihan Audit Internal yang diselenggarakan oleh
Yayasan Pendidikan Internal Audit (YPIA) / Institut Pendidikan Audit &
Manajemen yang terdiri dari 5 jenjang :
- Tingkat Dasar I
- Tingkat Dasar II
- Tingkat Lanjutan I
- Tingkat Lanjutan II
- Tingkat Manajerial
(Untuk tingkat manajerial selain ujian komprehensif juga harus
mempresentasikan makalah dihadapan Tim Penguji dari Dewan Standar
QIA).
24
Jenjang Pelatihan Audit
Intern Tingkat
Materi pelatihan
1 Dasar I 1. Profesionalisme 4. Pengantar Akuntansi
2. Standar & Kode Etik 5. Manajemen Keuangan I
3. Dasar-dasar Auditing 6. Kebijakan Pemerintah
2 Dasar II 1. Internal Audit I 3. Sistem Informasi Manajemen
(Control System) 4. Perpajakan
2. Manajemen Audit. 5. Manajemen Keuangan II
3 Lanjutan I 1. Internal Audit II 3. Audit Sistem Informasi
(Teknik Internal Audit) 4. Akuntansi Keuangan
menengah
2. Audit Sampling 5. manajemen Pem,asaran
4 Lanjutan II 1. Fraud Auditing 3. Akuntansi Manajemen
2. Internal Audit III 4. Audit Sistem Informasi II
(Teknik Pelaporan) 5. Ekonomi Makro & Mikro
5 Manajerial 1. Komunikasi & Psikologi Audit 4. Manajemen Strategik
2. Manajemen Audit Internal 5. kebijakan Pengawasan
Pemerintah
3. Peran Internal Auditor Abad 21
SERTIFIKASI QIA DARI DEWAN SERTIFIKASI QIA
25
SERTIFIKASI INTERNAL AUDITOR
Tingkat Nasional
Sertifikat Professional Internal Auditor (PIA)
Dikeluarkan oleh Pusat Pengembangan Akuntansi & Keuangan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (PPAK STAN).
Sertifikat Professional Internal Auditor (PIA) diberikan kepada peserta Pendidikan & Pelatihan (diklat) auditor internal yang telah menyelesaikan 5 tahapan diklat auditor internal yaitu :
1. Diklat Dasar-dasar Audit.2. Diklat Audit Operasional.3. Diklat Psikologi dan Komunikasi Audit.4. Diklat Audit Kecurangan.5. Diklat Pengelolaan Tugas-tugas Audit.
26
PENGEMBANGAN FROFESIONAL BERKELANJUTAN (PPL)
QUALIFIED INTERNAL AUDITOR (QIA)
NO JALUR KREDIT PPL NILAI KREDIT
1 PENDIDIKAN 1. Peserta seminar / pelatihan / workshop di Dalam
Negeri.
2. Peserta seminar / pelatihan / workshop di Luar
Negeri.
3. Moderator seminar.
4. Pembicara seminar.
5. Pengajar Pelatihan Bidang Auditing (Related to
Auditing).
6. Kegiatan pembinaan & pengembangan auditor
di Kantor Sendiri.
• 10 Jam / hari
• 20 Jam / hari
• 20 Jam
• 40 Jam
• sesuai jam efektif mengajar.
• Sesuai jam efektif.
2 PUBLIKASI 1. Penulisan artikel.
2. Penulisan Diktat (Modul).
3. Penterjemahan Buku
4. Penulisan Buku.
5. Editor / penyunting penulisan buku.
• 20 jam / tiap artikel.
• 30 jam / tiap diktat (modul).
• 30 jam / tiap buku
• 60 jam / tiap buku
• 30 jam / tiap buku
3 PRAKTISI Praktek sebagai auditor dalam 1 tahun penuh . Diberi kredit sesuai dengan jam
penugasan, dengan kedit max 30 jam per
tahun
27
SERTIFIKASI INTERNAL AUDITOR
TINGKAT INTERNASIONAL
NO GELAR DIKELUARKAN OLEH KETERANGAN
1 • CIA (Certified Internal
Auditor)
• CCS (Certified in Control
Self Assesment)
• CGAP (Certified
Government Auditing
Professional)
• CFSA (Certified Financial
Service Auditor)
The Institute of Internal Auditors (IIA) IIA yang berpusat di
Orlando, Florida USA
2 CISA (Certified Information
System Auditor)
Information System Audit And Control
Association
3 • CBA (Certified Bank
Auditor)
• RO (Register Operational
Auditor)
• Bank Administration Institute USA
• Nederlands Intituut van Register
Operational Auditor.
28
THE CERTIFIED INTERNAL AUDITOR (CIA)
- OLD EXAM -
PART I Internal Audit
Process
Professionalism
Fraud Detection
Reporting
Investigating
85 % objective
15 % essay
PART II Internal Audit
Skills
Problem-solving Skills
Behavioral Skills
Statistics
Matematical Skills
50 % objective
50 % essay
PART III Management
Control &
Information
Technology
Organization & Management
Information Technology
Managerial Accounting
Quantitative Methods
100 % objective
PART IV The Audit
Environtment
Financial Accounting &Finance
Economics
International Developments
Government
Taxes
Marketing
100 % objective
29
NEW CIA EXAM(Effective as of May 2004)
Adopted from the Institute of Internal Auditors (IIA), Altamonte Springs, Florida USA
PART I The Internal
Audit Activity’s
Role in
Governance, Risk
and Control.
A. Comply with the IIA’s Atribute Standard (15 – 25 %).
B. Establish a Risk-based Plan to Determine the Priorities of the Internal Audit Activity
(15 – 25 %).
C. Understand the Internal Audit Activity’s Role in Organizational Governance (10-
20%).
D. Perform Other Internal Audit Roles andResponsibilities (0-10%).
E. Governance, Risk and Control Knowledge Elements (15-25%).
F. Plan Engagements (15-25%)
125 multiple
choice questions.
PART II Conducting the
Internal Audit
Engagement
A. Conduct Engagement (25-35%).
B. Conduct Spesific Engagement (25-35%).
C. Monitor Engagement Outcome (5-15%).
D. Fraud Knowledge Elements (5-15%).
E. Engagement Tools (15-25%).
125 multiple
choice questions.
PART III Business Analysis
& Information
Technology
A. Business Processes (15-25%).
B. Financial Accounting & Finance (15-25%).
C. Managerial Accounting (10-20%).
D. Regulatory, Legal & Economics (5-15%).
E. Information Technology – IT (30-40%).
125 multiple
choice questions.
PART IV Business
Management
Skills
A. Strategic Management (20-30%).
B. Global Business Environtments (15-25%).
C. Organization Behavior (20-30%).
D. Management Skills (20-30%).
E. Negotiating (5-15%).
125 multiple
choice questions.
30
ORGANISASI PROFESI
1. Tingkat Nasional :
a. Forum Komunikasi Badan Usaha (FKSPI ).
b. Perhimpunan Auditor Internal Indonesia (PAII).
c. IA Indonesian Chapter.
2. Tingkat Internasional :
Institute of Internal Auditors (IIA).
31
ORGANISASI PROFESI
Nasional
1. Forum Komunikasi Satuan Pengawasan Intern (FK SPI)Awalnya bernama FKSPI BUMN/BUMD karena anggotanya para auditor internal yang bekerja pada Satuan Pengawasan Intern (SPI) di BUMN/BUMD. Saat ini keanggotaan terbuka bagi auditor intern yang bekerja di sektor perusahaan swasta, multi nasional maupun asing, sehingga berubah menjadi FK SPI.
2. Perhimpunan Auditor Internal Indonesia (PAII)Organisasi ini menghimpun para auditor internal yang telah memiliki gelar Qualified Internal Auditor (QIA).
3. Asosiasi Auditor Internal (AAI)Anggota AAI tersebar di seluruh Indonesia baik yang berasal dari BUMN/BUMD/Swasta. AAI juga membuka keanggotaan dengan auditor internal dari perguruan tinggi berstatus Badan Hukum Milik Negara dan perusahaan baik BUMN/BUMD maupun privat.
32
ORGANISASI PROFESI
Internasional
▪ Satu-satunya organisasi profesi yang menghimpun para auditor internal se dunia adalah The Institute of Internal Auditor (IIA).
▪ Masing-masing Negara memiliki perwakilan IIA yang beranggotakan pemegang gelar Certified Internal Auditor (CIA), Indonesia juga memiliki yaitu IIA Indonesia Chapter.
▪ Setiap tahun IIA mengadakan konferensi internasional yang dihadiri oleh para auditor internal se dunia.
33
PERAN INTERNAL AUDIT DI ERA GLOBAL
Tantangan yang dihadapi internal auditor :
➢ Perkembangan teknologi informasi yang pesat.
➢ Lingkungan yang turbulensi.
➢ Persepsi negatif terhadap internal auditor :
• Cost > Benefit
• Belum berperan sbg konsultan internal
• Rekomendasi sulit diimplementasikan.
Langkah yang perlu diambil internal auditor :
➢ Value Added Internal Auditing
➢ Risk Based Internal Auditing
34
VALUE ADDED INTERNAL AUDITING
(VAIA)
Ruang lingkup meliputi :
1. Audit sistem informasi (Information System
Audit).
2. Audit kepatuhan (Compliance audit).
3. Audit laporan keuangan & pengendalian
(Financial reporting & control audit).
4. Audit program & kinerja (Program &
performance audit).
35
VALUE ADDED INTERNAL AUDITING
(VAIA)
Tujuan VAIA agar internal auditor dapat :
1. Memberikan analisis operasional secara obyektif &
independen.
2. Menguji berbagai fungsi, proses dan aktivitas suatu
organisasi serta external value chain.
3. Membantu organisasi dalam merancang strategi
bisnis yang obyektif.
4. Melakukan assesment secara sistematis dengan
pendekatan multidisiplin.
5. Melakukan evaluasi & menilai efektivitas risk
management, control & governance processes.
36
VALUE ADDED INTERNAL AUDITING
(VAIA)
Agar menjadi VAIA , internal auditor harus
melakukan assesment atas :
1. Operational & quality efectiveness.
2. Business risk.
3. Business & process control.
4. Process & business efficiencies.
5. Cost reduction opportunities.
6. Waste elimination opportunities.
7. Corporate governance efectiveness.
37
RISK BASED INTERNAL AUDITING
(RBIA)
Manfaat :
➢ internal auditor akan lebih efisien & efektif dalam
melakukan audit.
➢ meningkatkan kinerja Departemen Internal Audit.
Terdapat tiga aspek :
1. Penggunaan faktor risiko (risk factor) dalam audit
planning.
2. Identifikasi independent risk & assesment.
3. Partisipasi dalm inisiatif risk management & processes.
38
RISK BASED INTERNAL AUDITING
(RBIA)
RBIA fokus terhadap masalah parameter
risk assesment yang diformulasikan pada
risk based audit plan.
Berdasarkan risk assesment tersebut dapat
diketahui risk matrix, sehingga dapat
membantu internal auditor untuk
menyusun risk audit matrix.
39
MATA KULIAH INTERNAL AUDITING
DI PERGURUAN TINGGI
NO PERIODE /
TAHUN
KURIKULUM
PROGRAM S1 AKUNTANSI
PTN / PTS
1 1990-AN • Masih sedikit PTN yang mengajarkan
mata kuliah Internal Auditing.
• UNPAD Bandung
• UI Jakarta
2 1995-AN • Mulai masuk dalam kurikulum S1
Akuntansi.
• Sebagian besar masih mata kuliah
pilihan.
• UGM Yogyakarta.
• Universitas Airlangga Surabaya
• Universitas Trisakti Jakarta
3 Awal abad 21 • Mata Kuliah Wajib pada Kurikulum S1
Akuntansi.
• sebagaian besar PTN / PTS
4 2004 • Sudah dibuka Konsentrasi Internal
Auditing pada Program S2.
• Magister Akuntansi UI Jakarta
40
INTERNAL AUDIT DI PERGURUAN TINGGI
• Sebelum tahun 1990, pengajaran auditing lebih fokus ke eksternal auditor
(Akuntan Publik).
. Era tahun 1990-an :
Baru beberapa perguruan tinggi negeri yang menyelenggarakan mata kuliah
internal auditing pada kurikulum S1 Akuntansi (UNPAD, UI).
. Era tahun 2000-an/ awal abad 21:
Internal auditing sudah masuk sebagai mata kuliah wajib pada kurikulum S1
Akuntansi .
• Kebutuhan tenaga internal auditor di dunia usaha (perusahaan) termasuk
instansi Pemerintah cukup besar, oleh karena itu kalangan dunia perguruan
tinggi perlu melakukan antisipasi, agar lulusannya siap terjun untuk
memenuhi kebutuhan tersebut.
41
KESIMPULAN
• Perkembangan Profesi Internal Auditing di Indonesia cukup pesat.
➢ Telah terbentuk organisasi profesi : FKSPI BUMN/BUMD, PAII, IIA
Indonesian Chapter.
➢ Pengajaran mata kuliah internal auditing sudah dimasukkan pada
kurikulum S1 Akuntansi mulai tahun 1990-an.
• Para internal auditor yang bekerja di perusahaan (BUMN/BUMD, Swasta, Multi
nasional) maupun di Pemerintahan diharapkan dapat meninggalkan paradigma
lama menuju paradigma baru, sehingga keberadaannya mempunyai nilai
tambah (value added) bagi organisasi.
• Kebutuhan tenaga internal auditor di dunia usaha / pemerintahan perlu
diantisipasi oleh kalangan perguruan tinggi, sehingga terdapat link & match.