18
Kuliah pertama Pengertian Akhlak: Secara bahasa akhlak berasal dari kata ا لاق خ – ا ق ل خ ي ق ل خ اartinya perangai, kebiasaan, watak, peradaban yang baik, agama. Kata akhlak sama dengan kata khuluq. Dasarnya adalah: QS. Al- Qalam: 4 dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung: QS. Asy-Syu’ara: 137: (agama Kami) ini tidak lain hanyalah adat kebiasaan orang dahulu. Hadis : لاق خلارم ا مكا م م ت لا ت ث ع ب ما ت ا Menurut Istilah, akhlak adalah: 1. Ibnu Miskawaih: sifat yang tertanam dalam jiwa yang mendorongnya untuk melaksanakan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran danpertimbangan. 2. Imam Ghazali: sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan macam-macam perbuatan yang mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan. Ciri Perbuatan Akhlak: 1. Tertanam kuat dalam jiwa seseorang sehingga telah menjadi kepribadiannya. 2. Dilakukan dengan mudah tanpa pemikiran. 3. Timbul dari dalam diri orang yang mengerjakannya tanpa ada paksaan atau tekanan dari luar. 4. Dilakukan dengan sungguh-sungguh. 5. Dilakukan dengan ikhlas. Ruang lingkup Kajian Ilmu Akhlak: Perbuatan-perbuatan manusia menurut ukuran baik dan buruk.

perkuliahan Akhlak tasawuf

Embed Size (px)

DESCRIPTION

saya bwat sebagai resume perkuiahan satu semester

Citation preview

Page 1: perkuliahan Akhlak tasawuf

Kuliah pertama

Pengertian Akhlak: Secara bahasa akhlak berasal dari kata – – اخالقا يخلق ,artinya perangai اخلق

kebiasaan, watak, peradaban yang baik, agama. Kata akhlak sama dengan kata khuluq. Dasarnya adalah:

QS. Al- Qalam: 4 dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung:

QS. Asy-Syu’ara: 137: (agama Kami) ini tidak lain hanyalah adat kebiasaan orang dahulu.

Hadis : االخالق مكارم التمم بعثت انما

Menurut Istilah, akhlak adalah: 1. Ibnu Miskawaih: sifat yang tertanam dalam jiwa yang mendorongnya untuk

melaksanakan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran danpertimbangan.2. Imam Ghazali: sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan macam-

macam perbuatan yang mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.

Ciri Perbuatan Akhlak:1. Tertanam kuat dalam jiwa seseorang sehingga telah menjadi kepribadiannya.2. Dilakukan dengan mudah tanpa pemikiran.3. Timbul dari dalam diri orang yang mengerjakannya tanpa ada paksaan atau

tekanan dari luar.4. Dilakukan dengan sungguh-sungguh.5. Dilakukan dengan ikhlas.

Ruang lingkup Kajian Ilmu Akhlak: Perbuatan-perbuatan manusia menurut ukuran baik dan buruk. Objeknya adalah Norma atau penilaian terhadap perbuatan tersebut. Perbuatan tersebut baik perbuatan individu maupun kolektif.

Manfaat mempelajari Ilmu Akhlak:1. Menetapkan criteria perbuatan yang baik dan buruk.2. Membersihkan diri dari perbuatan dosa dan maksiat.3. Mengarahkan dan mewarnai berbagai aktivitas kehidupan manusia.4. Memberikan pedoman atau penerangan bagi manusia dalam mengetahui

perbuatan yang baik atau buruk.

Page 2: perkuliahan Akhlak tasawuf

ETIKA, MORAL, SUSILA, DAN AKHLAK

Etika Secara bahasa etika berasal dari bahasa Yunani; ethos; yang berarti watak

kesusilaan atau adat. Etika dalam kamus diartikan sebagai ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak.

Menurut istilah etika adalah ilmu yang menjelaskan baik dan buruk dan menerangkan apa yang seharusnya dilakukan manusia (Ahmad Amin).

Konsep etika bersifat humanistis dan anthropocentris, karena didasarkan pada pemikiran manusia dan diarahkan pada perbuatan manusia. Dengan kata lain etika adalah aturan yang dihasilkan oleh akal manusia.

Komponen yang terdapat dalam etika meliputi 4 hal:1. Objek, yaitu perbuatan manusia.2. Sumber, berasal dari pikiran atau filsafat.3. Fungsi, sebagai penilai perbuatan manusia.4. Sifat, berubah-ubah sesuai dengan tuntutan zaman.

Moral Secara bahasa berasal dari katamores (latin) yang berarti adat kebiasaan. Dalam

kamus moral diartikan sebagai penentuan baik dan buruk terhadap perbuatan dan kelakuan.

Istilah: moral merupakan istilah untuk menentukan batas- batas dari sifat, perangai, kehendak, pendapat, yang secara layak dapat dikatakan benar, salah, baik, atau buruk.

Acuan moral adalah system nilai yang hidp dan diberlakukan dalam masyarakat. Persamaan antara moral dan etika terletak pada objeknya yaitu: perbuatan

manusia. Perbedaan keduanya terletak pada tolok ukur penilaian perbuatan. Etika

menggunakanakal sebagai tolok ukur, sedangkan moral menggunakan norma yang hidup dalam masyarakat.

Susila Berasal dari bahasa Sanskerta, Su: artinya baik, dan susila: artinya prinsip, dasar,

atau aturan. Susila atau kesusilaan diartikan sebagai aturan hidup yang lebih sopan dan

beradab

Page 3: perkuliahan Akhlak tasawuf

Kuliah KeduaSEJARAH PERKEMBANGAN AKHLAK TASAWUF

Sejarah Perkembangan Akhlak Ditelusuri dari aspek kebangsaan, dapat dijelaskan sebagai berikut:

A. Akhlak pada bangsa Yunani Ditandai dengan munculnya Sophisticians, yaitu orang-orang yang bijaksana. Dasar pemikirannya: rasionalistik, baik dan buruk didasarkan pada pertimbangan

akal pikiran. Argumentasinya didasarkan pada filsafat tentang manusia (anthropocentris), terkait dengan kejiwaan manusia. Akhlak adalah sesuatu yang fitri yang ada dalam diri manusia.

Tokohnya: 1. Socrates (469-399 SM): membentuk pola hubungan antara manusia dengan

dasar ilmu pengetahuan. 2. Plato (427-347 SM): mengemukakan teori contoh, yaitu apa yang terdapat

pada lahiriyah sebenarnya telah ada contoh sebelumnya yang ada dalam bayangan dari yang tidak tampak (alam rohani atau alam ide). Teorinya ini terdapat dalam bukunya: Republik.

3. Aristoteles (394-322 SM): mengemukakan teori pertengahan; yang baik adalah yang berada di tengah- tengah. Tujuan akhir manusia adalah kebahagiaan. Untuk mencapai kebahagiaan adalah dengan menggunakan ilmu pengetahuan.

B. Akhlak pada Agama Nasrani Dasarnya adalah teocentris, Tuhan adalah sumber akhlak. Tuhan yang menentukan dan membentuk patokan akhlak. Menekankan pada aspek sufistik (dimensi batin). Pendorong kebaikan adalah cinta dan iman kepada Tuhan berdasarkan kitab

Taurat.

C. Akhlak pada bangsa Romawi Dibangun berdasarkan perpaduan antara ajaran Yunani (anthropocentris) dengan

ajaran Nasrani (Teocentris). Tokohnya: Abelard (1079-1142 M) dari Perancis, dan Thomas Aquinas (1226-1274 M) dari Italia.

D. Akhlak pada Agama Islam Titik pangkal pada wahyu Tuhan dan akal manusia. Al-Qur’an memberi perhatian besar pada pembinaan akhlak. Nabi menjadi role model dalam pembinaan akhlak dalam penyebaran Islam.

Page 4: perkuliahan Akhlak tasawuf

Kuliah KetigaKONSEP BAIK DAN BURUK

Definisi Baik dan Buruk Pengertian baik atau khair adalah:

1. sesuatu yang sudah mencapau kesempurnaan,2. sesuatu yang memiliki nilai kebenaran/nilai yang diharapkan, 3. sesuatu yang berhubungan dengan luhur, bermartabat, menyenangkan, dan disukai

manusia.

Buruk atau syarr, memiliki pengertian kebalikan dari baik.Pengertian baik dan buruk di atas bersifat subjektif, relative, tergantung individu

yang menilainya.

Penentuan Baik dan Buruk 1. Berdasarkan adat istiadat masyarakat (aliran sosialisme).

Setiap bangsa memiliki ada istiadat tersendiri, karena dengan itu mereka memiliki identitas sebagai suatu bangsa yang beradab. Karena mereka menganggap baik untuk mengikutinya, mendidik anak-anak, dan menanam perasaan kepada mereka bahwa adat istiadat itu membawa kesucian.Ada beberapa alasan mengapa adat istiadat itu dilakukan dan larangan-larangan disingkirkan karena: Orang-orang menganggap baik bagi pengikutnya dan menganggap buruk bagi

yang menyalahinya Adanya riwayat hikayat-hikayat dan kufarat-kufarat secara turun-temurun Adanya kebiasaan seperti upacara, keramaian, pertemuan dan sebagainya.

2. Berdasarkan akal manusia (hedonisme)Aliran hedonisme dibagi menjadi dua:1) Egoistik Hedonisme

Dalam aliran ini dinyatakan bahwa ukuran kebaikan adalah kenikmatan diri pribadi orang yang berbuat, karena itu mereka diharuskan untuk mengerahkan segala perbuatannya untuk menghasilkan kenikmatan yang sebesar-besarnya. Dan dalam aliran ini dijelaskan apabila seseorang dalam keadaan bingung adatu bimbang diantara dua perbuatan, maka mereka harus memilih dan mempertimbangkannya mana yang mengandung kenikmatan atau mana yang mengandung penderitaan, sedangkan yang mengandung penderitaan itulah merupakan keburukan.

Dalam hal ini, Ahmad Amin menyebutkan bahwa ada yang menentang dengan kecaman, yakni: Paham ini memandang rendah kepada orang-orang yang mengorbankan

kenikmatan hidupnya untuk kepentingan manusia. Kenikmatan itu sukar sekali dijadikan ukuran

2) Universalistic HedonismeAliran ini mendasar ukuran dan buruk pada kebahagiaan umum. Dan

mengharuskan agar manusia mencari kebahagiaan sebesar-besarnya, karena manusia merupakan makhluk yang berperasaan. Ahmad Amin menyebutkan bahwa kebahagiaan harus menjadi pokok pandangan tiap-tiap orang bukan kebahagiaan diri sendiri.

Page 5: perkuliahan Akhlak tasawuf

Benthem (1784-1832) dan John Stuart Mill (1806-1873) merupakan tokoh aliran ini. Stuart menyatakan bahwa kesenangan itu bermacam-macam, misalnya kesenangan jiwa, kesenangan jasmani.

3. Berdasarkan intuisi (humanisme)Berpendirian bahwa setiap manusia memiliki kekuatan naluri batiniah

yang dapat membedakan sesuatu yang baik dan buruk. Perbuatan baik dan buruk dapat diukur dengan daya tabiat batiniah, sebagai pendukung aliran ini Plato mengatakan bahwa “adalah kesalahan besar, kalau kebahagiaan itu dijadikan tujuan hidup, sebab hal dapat menyesatkan hati nurani”

4. Berdasarkan kegunaan (utilitarianisme)Maksud aliran ini adalah agar manusia dapat mencari kebahagiaan yang

sebesar-besarnya untuk semua makhluk yang memiliki perasaan. Kenikmatan dalam paham ini mengandung makna sebagai ukuran.

5. Berdasarkan teori Evolusi (Evolutionisme)Ukuran perbuatan itu adalah perbuatan itu adalah merubah diri sesuai

dengan keadaan yang mengelilingi. Suatu perbuatan dapat dikatakan baik apabila menimbulkan kebahagiaan serta kepuasan. Jadi apabila perbuatan itu lebih banyak persesuaian adalah lebih dekat pada kesempurnaan.

Pengikut paham ini berpendapat bahwa segala perbuatan akhlak itu tumbuh dengan sederhana, dan mulai naik sedikit demi sedikit, lalu berjalan menuju cita-cita dimana cita-cita dimana cita-cita itu adalah merupakan tujuan.

6. Berdasarkan agama (religiousisme)

147. kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu Termasuk orang-orang yang ragu.

Pengertian “baik” menurut etika adalah sesuatu yang berharga untuk suatu tujuan. Tujuan dari masing-masing sesuatu, walaupun berbeda-beda semuanya akan bermuara kepada satu tujuan yang dinamakan baik. Dalam ilmu etika kebaikan tertinggi disebut sumsum bonum atau menurut bahasa arab AL-Khair Al-Kully. Kebaikan tertinggi disebut juga kebaikan universal atau univeersal happiness.

Dalam akhlak islamiyah cara sampai kepada tujuan adalah harus segaris yaitu yang normatif baik. Berbeda dengan akhlak Machiavelli, yang dianut komunis pada umumnya untuk mencapai tujuan itu dengan berbagai cara. Tujuan menghalalkan segala cara, het doel heilig de middelen.

Menurut akhlak islam perbuatan itu disamping baik juga harus benar, yag baik juga harus benar.

Konsep Baik dalam ajaran Islam 1. Hasanah; sesuatu yang disukai atau dipandang baik (QS. 16: 125, 28: 84)

125. serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah[845] dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang

Page 6: perkuliahan Akhlak tasawuf

lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.[845] Hikmah: ialah Perkataan yang tegas dan benar yang dapat membedakan antara yang hak dengan yang bathil.

84. Barangsiapa yang datang dengan (membawa) kebaikan, Maka baginya (pahala) yang lebih baik daripada kebaikannya itu; dan Barangsiapa yang datang dengan (membawa) kejahatan, Maka tidaklah diberi pembalasan kepada orang-orang yang telah mengerjakan kejahatan itu, melainkan (seimbang) dengan apa yang dahulu mereka kerjakan.

2. Tayyibah; sesuatu yang memberikan kelezatan kepada panca indera dan jiwa (QS. 2: 57).

57. dan Kami naungi kamu dengan awan, dan Kami turunkan kepadamu "manna" dan "salwa"[53]. makanlah dari makanan yang baik-baik yang telah Kami berikan kepadamu; dan tidaklah mereka Menganiaya kami; akan tetapi merekalah yang Menganiaya diri mereka sendiri.[53] Salah satu nikmat Tuhan kepada mereka Ialah: mereka selalu dinaungi awan di waktu mereka berjalan di panas terik padang pasir. manna Ialah: makanan manis sebagai madu. Salwa Ialah: burung sebangsa puyuh.

3. Khair; sesuatu yang baik menurut umat manusia (QS. 2: 158).

158. Sesungguhnya Shafaa dan Marwa adalah sebahagian dari syi'ar Allah[102]. Maka Barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau ber-'umrah, Maka tidak ada dosa baginya[103] mengerjakan sa'i antara keduanya. dan Barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, Maka Sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri[104] kebaikan lagi Maha mengetahui.[102] Syi'ar-syi'ar Allah: tanda-tanda atau tempat beribadah kepada Allah.[103] Tuhan mengungkapkan dengan Perkataan tidak ada dosa sebab sebahagian sahabat merasa keberatan mengerjakannya sa'i di situ, karena tempat itu bekas tempat berhala. dan di masa jahiliyahpun tempat itu digunakan sebagai tempat sa'i. untuk menghilangkan rasa keberatan itu Allah menurunkan ayat ini.[104] Allah mensyukuri hamba-Nya: memberi pahala terhadap amal-amal hamba-Nya, mema'afkan kesalahannya, menambah nikmat-Nya dan sebagainya.

4. Mahmudah; sesuatu yang utama akibat melaksanakan sesuatu yang disukai Allah (QS. 17: 79).

Page 7: perkuliahan Akhlak tasawuf

79. dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; Mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang Terpuji.

5. Karimah; perbuatan terpuji yang ditampakkan dalam kehidupan sehari-hari (QS. 17: 23). 23. dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau Kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya Perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka Perkataan yang mulia[850].[850] Mengucapkan kata Ah kepada orang tua tidak dlbolehkan oleh agama apalagi mengucapkan kata-kata atau memperlakukan mereka dengan lebih kasar daripada itu.

6. Birr; upaya memperbanyak perbuatan baik (QS. 2: 177).

177. bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. mereka Itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka Itulah orang-orang yang bertakwa.

Page 8: perkuliahan Akhlak tasawuf

Kuliah KeempatKEBEBASAN DAN TANGGUNG JAWAB

Makna Kebebasan:

1. Kemampuan untuk menentukan diri sendiri, tidak dibatasi oleh orang lain.

2. Kemampuan untuk melakukan sesuatu sesuai yang dimilikinya dan tujuan yang

diinginkannya.

3. Kemampuan memilih kemungkinan-kemungkinan yang tersedia baginya.

4. Tidak dipaksa/terikat untuk membuat sesuatu yang tidak akan dipilihnya, berbuat

dengan leluasa.

Kebebasan manusia: apakah manusia memiliki kebebasan atau tidak?

1. Manusia memiliki kebebasan untuk menentukan kemauannya

(Qadariyah/Mu’tazilah).

2. Kebebasan manusia dibatasi oleh Tuhan (Jabariyah/Asy’ariyah).

Dasar Kebebasan: QS. 3: 164, 18: 29, 41: 40.

164. sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang

beriman ketika Allah mengutus diantara mereka seorang Rasul dari

golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat

Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka

Al kitab dan Al hikmah. dan Sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi)

itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata.

29. dan Katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; Maka

Barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan

Barangsiapa yang ingin (kafir) Biarlah ia kafir". Sesungguhnya Kami

telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya

mengepung mereka. dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka

Page 9: perkuliahan Akhlak tasawuf

akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang

menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat

istirahat yang paling jelek.

40. Sesungguhnya orang-orang yang mengingkari ayat-ayat Kami,

mereka tidak tersembunyi dari kami. Maka Apakah orang-orang yang

dilemparkan ke dalam neraka lebih baik, ataukah orang-orang yang

datang dengan aman sentosa pada hari kiamat? perbuatlah apa yang

kamu kehendaki; Sesungguhnya Dia Maha melihat apa yang kamu

kerjakan.

Macam Kebebasan:

1. Kebebasan jasmani (menggerakkan anggota tubuh).

2. Kebebasan ruhani (berkehendak)

3. Kebebasan moral.

Tanggung Jawab

Kesediaan dasariah untuk melaksanaka apa yang menjadi kewajiban.

Kewajiban untuk melaksanakan segala sesuatu yang bertujuan untuk

mempertahankan keadilan, keamanan, dan kemakmuran.

Menerima pembebanan sebagai akibat perbuatan sendiri.

Eksistensi Tanggung jawab

Berhubungan dengan perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran.

Tanggung jawab berhubungan dengan kebebasan berbuat, dimana kebebasan

berbuat harus dapat dipertanggungjawabkan.

Hubungan antara kebebasan dan tanggung jawab meliputi:

1. Kemampuan untuk menentukan diri sendiri

2. Kemampuan untuk bertanggungjawab.

3. Kedewasaan manusia

Page 10: perkuliahan Akhlak tasawuf

Kuliah Ketujuh

Pengertian Tasawuf: Secara bahasa tasawuf berarti:

Saf (baris), sufi (suci), sophos (Yunani: hikmah), suf (kain wol) Sikap mental yang selalu memelihara kesucian diri, beribadah, hidup

sederhana, rela berkorban untuk kebaikan dan bersikap bijaksana.

Menurut Istilah: 1. Upaya mensucikan diri dengan cara menjauhkan pengaruh kehidupan dunia

dan memusatkan perhatian hanya kepada Allah Swt. 2. Kegiatan yang berkenaan dengan pembinaan mental ruhaniah agar selalu

dekat dengan Tuhan.

Sumber Ajaran Tasawuf: 1. Unsur Islam:

Al-Qur’an mengajarkan manusia untuk: mencintai Tuhan (QS. Al-Maidah: 54), bertaubah dan mensucikan diri (QS. At- Tahrim: 8), manusia selalu dalam pandangan Allah dimana saja (QS. Al-Baqarah: 110), Tuhan memberi cahaya kepada HambaNya (QS. An-Nur: 35), sabar dalam bertaqarrub kepada Allah (QS. Ali Imran: 3)

Hadis Nabi seperti tentang rahasia penciptaan alam adalah agar manusia mengenal penciptanya.

Praktek para sahabat seperti Abu Bakar Ash-shiddiq, Umar Ibn Khattab, Usman Ibn Affan, Ali Ibn Abi Talib, Abu Zar Al- Ghiffari, Hasan Basri, dll.

2. Unsur Non Islam: Nasrani: Cara kependetaan dalam hal latihan jiwa dan ibadah. Yunani: Unsur filsafat tentang masalah ketuhanan. Hindu/Budha: mujahadah, perpindahan roh dari satu badan ke badan yang

lain.

Hubungan Akhlak dengan Tasawuf: Akhlak dan Tasawuf saling berkaitan. Akhlak dalam pelaksanaannya mengatur hubungan horizontal antara sesama manusia, sedangkan tasawuf mengatur jalinan komunikasi vertical antara manusia dengan Tuhannya. Akhlak menjadi dasar dari pelaksanaan tasawuf, sehingga dalam prakteknya tasawuf mementingkan akhlak.

Page 11: perkuliahan Akhlak tasawuf

Sejarah Perkembangan Tasawuf Masa Rasulullah belum ada istilah tasawuf. Benih-benih tasawuf ditemukan pada perilaku dan sifat Nabi, seperti ketikaberk

ha lwa t di gua hira. Kehidupan para sahabat juga mencerminkan kehidupan Sebagai sufi seperti sikap zuhud dan qana’ah. Masa Tabi’in: ada istilah Nussak, yaitu orang-orang yang menyediakan dirinya

untuk beribadah kepada Allah. Tokohnya Hasan Basri, yang benar-benar mempraktekkan tasawuf dengan memunculkan konsep khauf dan raja’.

Istilah tasawuf muncul pada abad ke 2 H. Kata sufi pertama kali digunakan oleh Abu Hasyim, seorang Zahid dari Syria (w. 780 M). Dia mendirikanTa k ya, semacam padepokan sufi yang pertama.

Tasawuf muncul sebagai respon terhadap praktek kehidupan para raja yang penuh dengan kemewahan. Para sufi memperbanyak zikir, zuhud, tadarus al-Qur’an, salat sunnah dan sebagainya. Tasawuf menjadi pengajian yang dipimpin oleh guru sufi.

Abad ke 3 H: muncul tasawuf yang menonjolkan pemikiran eksklusif (tasawuf falsafi) sepertiAl-Hallaj dengan konsep hulul.

Abad ke 5 H: muncul Al- G hazali, yang mendasarkan tasawuf hanya pada al-Qur’an dan hadis dan bertujuan asketisme, hidup sederhana, pelurusan jiwa, dan pembinaan moral.

Abad ke 6 H berkembang tarekat – tarekat untuk melatih dan mendidik para murid seperti yang dilakukan olehSayid Ahmad Rifa’I (w. 570 H), dan Sayid Abdul Qadir Jaelani (w. 651 M).

Sejak abad ke 6 H muncul perpaduan antara tasawuf akhlaki dengan falsafi dengan tokoh seperti: Suhrawardi Al-Maqtul dan Ibn Arabi.