Upload
dadigareng
View
1.566
Download
7
Embed Size (px)
Citation preview
PERLINDUNGAN HAK KEKAYAAN INTELKETUAL
ANGKLUNG DIATONIS-KROMATIS DAENG SOETIGNA
Oleh:
R. RIZKY A. ADIWILAGA Sekretaris
Jenderal
Asosiasi
Konsultan
HKI Indonesia (AKHKI)Dalam
AcaraPeringatan
100 Tahun
PadaengGedung
Merdeka, 20 Desember
2008
©AKHKI-Rizky
A. Adiwilaga-20 Desember
2008
Apa
yang akan
dibahas?Siapa, Apa, Kapan?Apa obyek hukumnya?Ada berapa jenis Angklung?Perlukah perlindungan?Perlindungan atas Angklung PadaengApa yang harus dilakukan Pemerintah/Negara danPemilik/Ahli Warisnya?Berhak kah negara lain mengklaim kepemilikan atasAngklung Padaeng?Kesimpulan
Siapa, Apa, Kapan?
SIAPA yang kita bicarakan?DAENG SOETIGNA
seorang
Guru HIS di
Kuningan
APA yang diciptakan olehnya?SEBUAH ALAT PENDIDIKAN MUSIK
berbahan
bambu
KAPAN terjadinya?TAHUN 1938
Apa
obyek
hukumnya?
“Alat musik berbahan bambu yang caramemaikannya dengan cara digoyangkan
sehingga menghasilkan bunyi.”
Alat musik tersebut bernamaANGKLUNG
ADA BERAPA JENIS ANGKLUNG?
Jenis
ANGKLUNG yang mana?
Terdapat 2 (dua) JenisANGKLUNG:
1.
ANGKLUNG TRADISIONAL2.
ANGKLUNG MODEREN
ANGKLUNG TRADISIONAL
ANGKLUNG TRADISONAL terdiridari:
A.
ANGKLUNG BADUY
B.
ANGKLUNG BUNCIS
C.
ANGKLUNG BUNGKO
D.
ANGKLUNG GUBRAG
ANGKLUNG TRADISIONAL
A.
ANGKLUNG BADUY
1.
Dipergunakan
oleh
masyarakat
Baduy
Jero2.
Dipergunakan
dalam
kesenian
adat
tradisional
pada
acara
ngaseuk
pare3.
Untuk
menghormati
Dewi
Sri sebagai
dewi
pertanian
dan
kesuburun4.
Tidak
diketahui
sejak
kapan
angklung
ini
muncul
ANGKLUNG TRADISIONAL
B.
ANGKLUNG BUNCIS
1.
Dibuat
oleh
Pak Bonce
di
Kampung
Cipurut, Desa
Baros, Arjasari
Bandung
2.
Pada
tahun
1795
ANGKLUNG TRADISIONAL
C.
ANGKLUNG GUBRAG
1.
Angklung
Gubrag
dimainkan
pada
acara
seren
taun2.
Dimainkan
pada
hari-hari
besar
dan
acara-acara
yang melibatkan
banyak
orang
ANGKLUNG TRADISIONAL
D.
ANGKLUNG BUNGKO
1.
Pertama
dibuat
diyakini
telah
berusia
600 tahun2.
Ada
di
desa
Bungko
antara
Cirebon
dan
Indramayu3.
Disertakan
dalam
setiap
pergelaran
kesenian
dan
penyebaran
agama Islam
CIRI-CIRI ANGKLUNG TRADISIONAL
Berkembang bersamaan dengan perkembangan senikarawitan
Berskala tangga nada PENTATONIS
ANGKLUNG MODEREN
Angklung Moderen merupakan hasil pengembangandari Angklung Tradisional
Berskala tangga nada DIATONIS
Pencipta Angklung Moderen adalah DAENG SOETIGNA
Pada tahun 1938 di KuninganDilihat dari tata cara dan skala tangga nadanya dapat
memainkan musik populer dan musik barat
ANGKLUNG MODEREN
ANGKLUNG MODEREN dinamakan ataudikenal dengan nama:
“ANGKLUNG DAENG
atau
ANGKLUNG PADAENG”
PERLUKAH PERLINDUNGAN?
Perlukah
Perlindungan?
Bicara perlindungan, apa yang akan dilindungi?
ANGKLUNG?
atau
ANGKLUNG TRADISIONAL?
atau
ANGKLUNG PADAENG?
Perlukah
Perlindungan?
Secara umum maysarakat luas mengenalkata ANGKLUNG lebih sering digunakanuntuk merujuk pada:“Alat
musik
berbahan
bambu
yang cara
memaikannya
dengan
cara
digoyangkan sehingga
menghasilkan
bunyi
“Klung
klung”
tanpa
membedakan
antara
yang TRADISIONAL atau
MODEREN”
Perlukah
Perlindungan?
Pada prinsipnya, baik :Angklung
Tradisional
maupun
Angklung
Padaeng
perlu
untuk
dilindungi
agar tidak diklaim
atau
diakui
kepemilikannya
oleh
pihak
ketiga, selain
dari
itu
untuk
memberikan
kepastian hukum
(legal certainty) siapa
Pencipta
dan
Pemilik
sebenarnya, baik
Angklung
Tradisional
atau Angklung
Padaeng.
Mengapa
perlu
dilindungi?
Angklung Tradisional perlu untuk dilindungikarena:“Angklung
Tradisional
merupakan
kekayaan
budaya
dan
tradisi
orang-orang
di
daerah
Jawa
Barat/Baduy yang sudah
ada
dalam
kurun
waktu
yang lama, yang
dihasilkan
dari
karya
intelektual
dan
pengetahuan tradisional
masyarakatnya
oleh
karena
itu
dapat
dikatakan
sebagai
salah
satu
kekayaan
budaya
dan tradisi
Bangsa
Indonesia yang wajib
diberikan
perlindungan
dari
negara.”
Mengapa
perlu
dilindungi?Angklung Padaeng perlu untuk dilindungi karena:
1.
Angklung
Padaeng
merupakan
“karya
intelektual Daeng
Soetigna
pada
tahun
1938”
yang dihasilkan
dari
suatu
kajian
mendalam, praktek
dan
percobaan berkali-kali dengan
mendasarkan
pada
Angklung
Tradisional. 2.
Angklung
Padaeng
berskala
tangga
Diatonis-
Kromatis, bukan
Pentatonis
sebagaimana
Angklung Tradisional
PERLINDUNGAN ATAS
ANGKLUNG PADAENG
Dengan
cara
apa
perlindungan
atas ANGKLUNG PADAENG?
Dengan cara diberikan PERLINDUNGAN HUKUM, lebih khususnya lagi adalah dengan:
SISTEM HUKUM
HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (HKI)
(Intellectual Property Law System)
Mengapa
dengan
Sistem
Hukum
HKI tidak
dengan
sistem
lain?
“Karena
sampai
dengan
saat
ini
dalam
sistem hukum
positif
Indonesia, bidang
hukum
yang
secara
spesifik
mengatur
perlindungan
atas karya-karya
intelektual
dibidang
teknologi,
seni, sastra, ilmu
pengetahuan, desain, merek, pengetahuan
tradisional, adalah
sistem
Hukum
HKI”
Sistem
Hukum
HKI yang mana?
Sistem
Hukum
HKI Konvensional?
AtauSistem
Hukum
HKI Non-Konvensional?
HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL(INTELLECTUAL PROPERTY RIGHT)
HAK CIPTA(COPYRIGHT)
HAK KEKAYAAN INDUSTRI(INDUSTRIAL PROPERTY)
ILMU PENGETAHUAN
KARYA SENI
KARYA SASTRA
PATEN/PATEN SEDERHANA
MEREK DAGANG/JASA
DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU
DESAIN INDUSTRI
RAHASIA DAGANG
INDIKASI GEOGRAFIS
HKI KONVENSIONAL
HKI NON KONVENSIONAL
Dikenal dengan nama:1.
SUMBER DAYA GENETIK
(GENETIC RESOURCES)2.
PENGETAHUAN TRADISIONAL
(TRADITIONAL KNOWLEDGE)3.
FOKLOR
(FOLKLORE)Dikenal
secara
umum
dengan
isitilah
“GRTKF”
Sistem
Hukum
HKI yang mana?
Pada
prinsipnya:
SISTEM HUKUM HKI KONVENSIONAL Dapat
dipergunakan
untuk
memberikan
perlindungan
hukum
untuk
ANGKLUNG PADAENG
Sistem
Hukum
HKI yang mana?
Menurut pendapat kami terdapat 2 (dua) SistemHKI yang dapat memberikan perlindunganhukum atas ANGKLUNG PADAENG diantaranya:
1.
Sistem
HAK CIPTA2.
Sistem
MEREK
Sistem
HAK CIPTA
Dasar pertimbangan diberikan perlindungandengan Sistem Hak Cipta karena:
1.
Didasarkan
pada
fakta
bahwa, ANGKLUNG PADAENG sejak
awal
dihasilkan/diciptakan
ditujukan
sebagai
ALAT PENDIDIKAN MUSIK bagi
anak-anak
HIS
Sistem
HAK CIPTA
2.
Didasarkan
pada
fakta
bahwa, dengan pengetahuan
musiknya
sebagai
seorang
guru dan
pengetahuan
(tradisional) cara
membuat angklung
tradisional
yang di
dapatkan
dari
pak
Djaja, DAENG SOETIGNA berhasil
membuat ANGKLUNG MODEREN (DIATONIS-
KROMATIS) pada
tahun
1938
Sistem
HAK CIPTA
3.
Didasarkan
pada
pertimbangan
bahwa ANGKLUNG PADAENG
dikategorikan
sebagai
ALAT PERAGA PENDIDIKAN MUSIK oleh karena
itu
dapat
menjadi
obyek
perlindungan
HAK CIPTA
Sistem
MEREK
Dasar pertimbangan diberikan perlindungandengan Sistem Merek karena:
1.
Didasarkan
pada
fakta
bahwa, ALAT MUSIK ANGKLUNG DIATONIS merupakan
hasil
karya
DAENG SOETIGNA yang kemudian lebih
dikenal
dengan
branding:
“ANGKLUNG PADAENG”
Sistem
MEREK
2.
Didasarkan
pada
fakta
bahwa, ANGKLUNG PADAENG dewasa
ini
merupakan
salah
satu
barang
komoditas
perdagangan
yang dijual kepada
masyarakat
umum
baik
lokal
atau
internasional
atau
diberikan
secara
“Cuma-Cuma”3.
Didasarkan
pada
fakta
bahwa, banyaknya
perseorangan/beberapa
orang/organisasi
yang memberikan
pembelajaran
ANGKLUNG
PADAENG kepada
masyarakat
Sistem
MEREK
3.
Oleh
karena
itu
kata
ANGKLUNG PADAENG dapat
diberikan
perlindungan
Merek
baik
di
Kelas
Barang
atau
Kelas
Jasa
APA YANG HARUS DILAKUKAN OLEH AHLI WARISNYA
DAN NEGARA?
Apa
yang harus
dilakukan
oleh
Ahli Warisnya?
Yang WAJIB untuk dilakukan oleh Ahli WarisPadaeng adalah:
1.
Melakukan
pendokumentasian
secara
tertulis
dan visual atas
apa
saja
yang dilakukan
oleh
Padaeng
selama
hidupnya
dalam
kaitan
dengan
ciptaannya yaitu, ANGKLUNG MODEREN (DIATONIS- KROMATIS);
2.
Mengajukan
permohonan
Pendaftaran
HAK CIPTA, baik
sendiri
atau
dibantu
oleh
Konsultan
HKI Terdaftar;
Apa
yang harus
dilakukan
oleh
Ahli Warisnya?
3.
Mengajukan
permohonan
pendaftaran
Merek untuk
kata: ANGKLUNG PADAENG segera
baik
sendiri
atau
dibantu
oleh
Konsultan
HKI.
4.
Menggunakan
MANAJEMEN HKI
untuk mengelola
aset
ANGKLUNG PADAENG
sejak
saat
sekarang
sampai
masa
yang akan
datang.
Apa
yang harus
dilakukan
oleh
Negara?
Yang harus dilakukan oleh Negara adalah:1.
Mengumpulkan
dan
menginventarisis
dokumentasi
dan
bahan-bahan
sekunder lainnya
untuk
menentukan
langkah
yang
TEPAT, PROPORSIONAL dan
PASTI dalam mengkontruksikan
Klaim
Kepemilikan
atas
Angklung
Padaeng.
Apa
yang harus
dilakukan
oleh
Negara?
2.
Negara dalam
hal
ini
sebaiknya
mengakomodir proses
Pendaftaran
Hak
Cipta
dan
Merek
Angklung
Padaeng
apabila
ada
keinginan
dari
Ahli Waris
untuk
mengurusnya, untuk
memberikan
kepastian
hukum
atas
status hak
dan
kepemilikan Angklung
Padaeng, dengan
tujuan
untuk
menghindarkan
salah
persepsi
di
masyarakat
yang tidak
dapat
membedakan
antara
Angklung
Padaeng
dengan
Angklung
Tradisional
Apa
yang harus
dilakukan
oleh
Negara?
3.
Negara dalam
hal
ini
Departemen
Luar
Negeri (DEPLU) berkewajiban
untuk
menyampaikan
sikap
politik
Indonesia kepada
dunia
internasional mengenai
status hukum
dan
kepemilikan
dari
Angklung
Padaeng
karena
pada
faktanya
Dasar Hukum
dan
Bukti-bukti
yang kuat
(Strong legal basis
and evidence);
BERHAK KAH NEGARA LAIN MELAKUKAN KLAIM KEPEMILIKAN
ATAS ANGKLUNG PADAENG?
Berhak
kah?
Jawabannya :
TIDAK BERHAK karena
fakta-fakta
hukum
(legal facts) menunjukkan
Pencipta
Angklung
Diatonis
di
dunia
ini
adalah
Daeng
Soetigna
orang
Garut berkebangsaan
Indonesia pada
tahun
1938 di
Kuningan
Sebaliknya…
Jawabannya:
BERHAK, apabila telah dialihkan dengan PerjanjianPengalihan Hak kepada Pihak Ketiga baik
Perseorangan, Badan Hukum bahkan Negara sekalipun
Apa
sebaiknya
harus
dilakukan?
Jawabannya:Ada
di
topik
sebelumnya
KESIMPULAN
Kesimpulan
1.
Terdapat
2 jenis
Angklung, yaitu
Angklung Tradisional
berskala
tangga
Pentatonis
dan
Angklung
Moderen
berskala
tanggal
Diatonis.2.
Angklung
Moderen
merupakan
karya
intelektual
Daeng
Soetigna
yang diciptakan
tahun
1938 dan dikenal
dengan
nama
Angklung
Padaeng.
3.
Angklung
Padaeng
perlu
diberikan
perlindungan dengan
Sistem
Hukum
HKI, yaitu
Sistem
Hak
Cipta
dan
Merek
Kesimpulan
4.
Ahli
Waris
berkewajiban
untuk mendokumetasikan
perjalanan
hidup
Padaeng,
mendaftarkan
Hak
Cipta
atas
Angklung
Padaeng dan
mendaftarkan
Merek
atas
nama
Angklung
Padaeng
dan
menggunakan
Manajemen
HKI;5.
Negara berkewajiban
untuk
menentukan
langkah
yang TEPAT, PROPOSIONAL dan
TEGAS untuk
mengkonstruksikan
Klaim
Kepemilikan
atas
Angklung
Padaeng;
Kesimpulan
6.
Negara wajib
mengakomodir
keinginan
Ahli
Waris untuk
mendaftarkan
Hak
Cipta
dan
Merek
Angklung
Padaeng
untuk
adanya
kepastian
hukum siapa
Pencipta
dan
Pemilik
atas
Angklung
Padaeng;7.
DEPLU memberikan
sikap
politik
atas
status
kepemilikan
Angklung
Padaeng
ke
dunia Internasional
Kesimpulan
8.
Negara lain TIDAK BERHAK mengklaim
karena fakta-fakta
menunjukkan
Pencipta
Angklung
Moderen/Padaeng
adalah
Daeng
Soetigna
pada tahun
1938 di
Kuningan, sebaliknya
Negara lain
BERHAK mengklaim, apabila
memang
telah terjadi
pengalihan
hak.
9.
Peran
Ahli
Waris
Padaeng
untuk
melindungi
karya cipta
Padaeng
menjadi
sangat
diharapkan
maskimal, selain
peran
Negara untuk
melindungi secara
politik
di
dunia
Internasional.
Daftar
Pustaka1.
Sumarsono, Tatang; Pirous, Erna
Garnasih;
Membela
Kehormatan
Angklung: Sebuah
Biografi
dan Bunga
Rampai
Daeng
Soetigna, 2007, Serambi
Pirous,
Bandung;2.
ND, Eriyanti, Perjalanan
Angklung
Daeng: Dari
Saung
Udjo
ke
Pelataran
Dunia, 2005, Pikiran Rakyat, Bandung
3.
Undang-Undang
No. 19 tahun
2002 tentang
Hak Cipta
4.
Undang-Undang
No. 15 tahun
2001 tentang Merek
SEKIAN ©AKHKI-Rizky
A. Adiwilaga-20 Desember
2008
Gedung
Merdeka-Bandung