PERMEN NO-MEN 01_MEN_1999 TTH UPAH MINIMUM.pdf

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/30/2019 PERMEN NO-MEN 01_MEN_1999 TTH UPAH MINIMUM.pdf

    1/14

    PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR : PER-01/ MEN/19 99

    Tentang UPAH MINIMUM

    Menim bang a. bahwa dalam rangka upaya mew uj udkan penghasilan yanglayak bagi pekerja,perlu ditetapkan upah minimum denganmempertimbangkan peningkatan kesejahteraan pekerjatanpa mengabaikan peningkatan produktivitas dankemajuan perusahaan serta perkembangan perekonomianpada umumnya;

    b. bahwa untuk mewujudkan penetapan upah minimum yanglebi h r ealisti s sesuai d engan kemam puan per usahaan secarasektoral,maka disamping penetapan Upah MinimumRegioanal juga dilakukan penetapan Upah Minimum

    Sektoral Regional;c. bahwa sehubungan dengan huruf a dan b, Perat uran Ment eri

    Tenaga Kerj a No. Per-03/ MEN/ 1997 t ent ang Upah Minim umRegional, dipandang sudah tidak sesuai lagi,sehingga perludiadakan penyempurnaan.

    d. Bahwa unt uk it u,perl u di t et apkan dengan Perat uranMenteri.

    Mengingat 1 Kit ab Undang-undang Hukum Perdat a Buku III Tit el 7A pasal1601.

    2 Undang-undang No. 1 Tahun 1951 tentang Pernyataan

    Berlakunya Undang-undang Kerja Tahun 1946 No.12 dariRepublik Indonesia untuk seluruh Indonesia (LembaranNegara No.2 Tahun 1951).

    3 Undang-undang Nomor 3 t ahun 1951 t ent ang Pernyat aanBerlakunya Undang-undang Pengawasan Perburuhan Tahun1948 Nomor 23 dari republik Indonesia untuk seluruhIndonesia (Lembaran Negara Republik Tahun 1951 Nomor 4).

    4 Undang-undang Nomor 80 Tahun 1957 t ent ang Pengupahanyang sama bagi buruh laki-laki dan wanita untuk pekerjaanyang sama nilainya (Lembaran Negara Nomor 171 Tahun1957 dan Tambahan Lembar an Negara Nomor 2153).

    5 Undang-undang Nomor 3 Tahun 1961 tentang RatifikasiKonvensi ILO No.106 tentang Istirahat Mingguan.

    6 Undang-undang No.14 tahun 1969 tentang ketentuan-ketentuan pokok mengenai Tenaga Kerja (Lembaran NegaraTahun 1969 Nomor 55,Tambahan Lembaran Negara Nomor2912).

  • 7/30/2019 PERMEN NO-MEN 01_MEN_1999 TTH UPAH MINIMUM.pdf

    2/14

    7 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 t ent ang pokok-pokokPemerintahan di Daerah (Lembaran Negara Tahun 1974Nomor 38,Tam bahan Lembaran Negara Nomor 3037).

    8 Undang-undang Nomor 7 t ahun 1981 t ent ang Waji b lapor

    Ketenagakerjaan di Perusahaan (Lembaran Negara tahun1981 Nomor 39,Tambahan Lem baran Negara Nomor 3201).9 Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1981 tentang

    Perl indungan Upah (Lembar an Negara Tahun 1981 Nomor 8,Tambahan Lemb aran Negara Nomor 3190).

    10 Keput usan Presiden Nomor 58 Tahun 1969 t ent angPemb ent ukan Dewan Penelit ian Pengupahan Nasional.

    11 Keput usan Presiden RI No. 122/ M/ Tahun 1995 tent angKabinet Ref orm asi Pemb angunan.

    12 Perat uran Ment eri Tenaga Kerj a No.Per-06/ MEN/ 1985

    t ent ang Perl indungan Pekerj a Hari an Lepas.13 Perat uran Ment eri Tenaga Kerj a No Per- 02/ MEN/ 1993t ent ang Kesepakat an Kerj a Wakt u Tert ent u.

    14 Perat uran Ment eri Tenaga Kerj a No.Per-06/ MEN/ 1993tentang Waktu Kerja 5(lima) Hari Seminggu 8(delapan)JamSehari.

    15 Perat uran Ment eri Tenaga Kerj a No.Per.05/ MEN/ 1998t ent ang Pendaf t aran Organisasi Pekerj a.

    Memperhatikan Surat Dewan Penelitian Pengupahan NasionalNo.42/ DPPN/ 1999 tanggal 11 Januari 1999 perihal Sarandan Pertimbangan Penetapan Upah Minimum.

    M E M U T U S K A N :Menet apkan PERATURAN MENTERI T E N A G A K E R J A TENTANG UPAH

    MINIMUM

    BAB IPENGERTIAN

    PASAL 1Dalam Perat uran Menter i ini yang dim aksud dengan :

    1 Upah Minimum adalah upah bulanan terendah yangterdiri dari upah pokok termasuk tunjangan tetap.

    2 Upah Minim um Regional Tingkat 1 untuk selanj ut nyadisebut UMR Tk.1 adalah upah minimum yang berlakudi satu propinsi.

    3 Upah Minim um Regional Tingkat II unt uk selanj ut nyadisebut UMR Tk.II adalah upah minimum yang berlaku

  • 7/30/2019 PERMEN NO-MEN 01_MEN_1999 TTH UPAH MINIMUM.pdf

    3/14

    di daerah Kabupat en/ Kotam adya atau menurut wil ayahpembangunan ekonomi daerah atau karena kekhususanwilayah tertentu.

    4 Upah Minimum Sektoral Regional Tingkat II untuk

    selanjutnya disebut UMSR Tk.I adalah upah minimumyang berl aku secara sekt oral di sat u propi nsi.5 Upah Minimum Sektoral Regional Tingkat II untuk

    selanjutnya disebut UMSR Tk.II adalah upah minimumyang berlaku secara sektoral di daerahKabupaten/ Kotam adya atau menurut w ilayahpembangunan ekonomi daerah atau karena kekhususanwilayah tertentu.

    6 Sektoral adalah kelompok lapangan usaha besertapembagiannya menurut klasifikasi Lapangan UsahaIndonesia (KLUI).

    7 Pekerja adalah tenaga kerja yang bekerja di dalamhubungan kerja para pengusaha dengan menerimaupah.

    8 Pengusaha adalah :a Orang perseorangan,persekutuan,atau badan hukum

    yang menjalankan suatu perusahaan milik sendiri;b Orang perseorangan,persekutuan,atau badan hukum

    yang secara berdiri sendiri menjalankan perusahaanbukan miliknya.

    c. Orang perseorangan, persekutu an,at au badan hukumyang berada di Indonesia mewakili perusahaan sebagaidimaksud dalam huruf (a)dan(b) yang berkedudukan diluar wilayah Indonesia.

    9 Perusahaan adalah set iap bent uk usaha yang berb adanhukum atau t idak yang mem pekerj akan pekerj a dengantujuan mencari keuntungan atau tidak milik orangperseorangan,persekutuan atau badan hukum,baikmil ik swast a maupun mi lik negara.

    10 Serikat pekerja adalah organisasi pekerja atas dasarlapangan pekerjaan yang bersifat

    mandiri,demokratis,bebas,dan tanggung jawab yang dibentuk dari ,oleh dan untuk pekerja,untukmemperjuangkan hak dan kepentingan kaum pekerjadan keluar ganya.

    11 Peraturan Perusahaan adalah peraturan yang dibuatsecara tertulis oleh pengusaha yang memuat syarat-syarat kerj a sert a tat a tert ib perusahaan.

    12 Kesepakatan Kerja Bersama adalah kesepakatan hasil

  • 7/30/2019 PERMEN NO-MEN 01_MEN_1999 TTH UPAH MINIMUM.pdf

    4/14

    perundingan yang di selenggarakan oleh serikat pekerjaatau gabungan serikat pekerja dengan pengusaha ataugabungan pengusaha yang memuat syarat-syaratkerja,untuk mengatur dan melindungi hak dankewaj iban kedua belah pihak.

    13 Perjanjian Kerja adalah suatu perjanjian kerja antarapekerj a dan pengusaha secara lisan dan/ at autertulis ,baik,untuk waktu tertentu maupun untukwaktu yang tidak tertentu yang memuat syarat-syaratkerj a,hak dan kewaj iban para pihak.

    14 Ment eri adalah m enter i yang bert anggung j awabdibidang ket enagakerj aan.

    Pasal 2

    Usaha sosial dan usaha-usaha lain yang berbentukperusahaan diperlakukan sama dengan perusahaanapabila mempunyai pengurus dan mempekerjakanorang lain sebagaimana layaknya perusahaanmempekerj akan pekerj a.

    Pasal 3Upah Minimum terdiri dari UMR Tk.1,UMR Tk.II,UMSR,Tk.1 dan UMSR Tk.II.

    BAB IIDASAR DAN WEWENANG PENETAPAN UPAH MINIMUMPasal 4

    (1). Menter i menet apkan besarnya upah minim umsebagaim ana dim aksud d alam pasal 3.

    (2). Dalam sat u propi nsi di t et apkan UMR Tk.1(3). Selain UMR Tk. 1 sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

    dapat ditetapkan UMR Tk.II dan atau UMSR Tk.II.(4). Dalam hal di seluruh daerah Kabupaten/ Kotam adya

    dalam satu propinsi sudah ada penetapan UMR Tk.II

    ,ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2),tidakberlaku.

    (5). Besarnya upah Minim um sebagaim ana di maksud padaayat (2) diadakan peninjauan selambat-lambatnya2(dua) tahun sekali.

    (6). Ket et apan Menter i sebagaimana di maksud pada ayat(1) ditetapkan selambat-lambatnya 40(empat puluh)

  • 7/30/2019 PERMEN NO-MEN 01_MEN_1999 TTH UPAH MINIMUM.pdf

    5/14

    hari sebelum tanggal berlakunya Upah Minimum.

    Pasal 5Upah Minimum sebagaimana dimaksud dalam pasal 4ayat (1) ditetepkan:

    a. UMSR Tk.1 haru s lebi h b esar sekur ang-kur angnya5%(l im a per sen) dari UMR Tk. 1

    b. UMSR TK. II har us leb ih besar sekur ang-kur angnya5%(l im a per sen) dar i UMR Tk. II.

    Pasal 6(1). UMR Tk. 1 dan UMR Tk. II dit et apkan dengan

    mempert imbangkan :a. kebutuhanb. ind eks harga konsumen( IHK);c. kemam puan, perkem bangan dan kelangsungan

    perusahaan;d. upah pada umumnya yang berlaku di daerah tertentu

    dan antar daerah ;e. kondisi pasar kerj a;f. tingkat perkembangan perekonomian dan pendapatan

    per kapita.(2) UMSR Tk.1 dan UMSR Tk.II ditetapkan berdasarkan

    pertimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) danmempertimbangkan kemampuan perusahaan secarasektoral.

    Pasal 7(1). Upah Minimum waj ib dibayar dengan upah bulanan

    kepada pekerja(2) Berdasarkan kesepakat an antara pekerj a/ serikat

    pekerja dengan pengusaha upah dapat dibayarkanmingguan atau 2 mingguan dengan ketentuan

    perhitungan upah didasarkan pada upah bulanan .

    BAB IIITATA CARA PENETAPAN UPAH MINIMUM

    Bagian KesatuUpah Minimum Regional

    Pasal 8

  • 7/30/2019 PERMEN NO-MEN 01_MEN_1999 TTH UPAH MINIMUM.pdf

    6/14

    (1). Usulan pene t apan UMR Tk. 1 dan UMR Tk. II dir um uskanoleh Komisi Penelitian Pengupahan dan Jaminan SosialDewan Ket enagakerj aan Daerah.

    (2). Dalam merumuskan usulan.Komisi Penelitian

    Pengupahan dan Jaminan Sosial DewanKetenagakerjaan Daerah dapat berkonsultasi denganorganisasi pengusaha,serikat pekerja dan instansit erkait di t i ngkat daerah.

    (3). Usulan sebagaimana dim aksud pada ayat (1)disampaikan kepada Menteri melalui Kepala KantorWilayah Depart emen Tenaga Kerj a set elah mem perolehrekomendasi persetujuan Gubernur Kepala Daeraht ingkat 1.

    (4). Dalam hal Gubernur Kepala Daerah Tingkat 1 menol akmemberikan rekomendasi persetujuan sebagaimanadimaksud pada ayat (3) usulan tersebut dikembalikankepada Komisi Penelitian Pengupahan dan JaminanSosial Dewan Ketenagakerjaan Daerah disertai alasanpenolakan unt uk dikaj i dan diusulkan kembali.

    (5). Berdasarkan usulan sebagaimana pada ayat (3), Ment erimenetapkan upah minimum setelah mendengar sarandan pertimbangan Dewan Penelitian PengupahanNasional.

    (6). Dalam mem berikan saran dan pert imbangan,DewanPenelitian Pengupahan Nasional dapat berkonsultasi

    dengan organisasi pengusaha,serikat pekerja daninst ansi t erkait dit ingkat nasional.

    Pasal 9Menteri dapat menetapkan UMR Tk.I atau UMR Tk.IIberbeda dari usulan sebagaimana dimaksud dalampasal 8 ayat 3 setelah mendengarkan saran danpert im bangan Dewan Penelit ian Pengupahan Nasional.

    Bagian Kedua

    Upah Minim um Sekt oral RegionalPasal 10

    (1). Unt uk me net apkan UMSR Tk. I dan at au UMSRTk.II,Komisi Penelitian Pengupahan dan jaminan SosialDewan Ketenagakerjaan Daerah,mengadakanpenelitian serta menghimpun data dan informasimengenai:

  • 7/30/2019 PERMEN NO-MEN 01_MEN_1999 TTH UPAH MINIMUM.pdf

    7/14

    (a). hom ogeneit as perusahaan;(b). j umlah perusahaan;(c) . j umlah tenaga kerja;(d). devisa yang dihasil kan;(e). nil ai t ambah yang dihasilkan;(f) . kemampuan perusahaan;(g). asosiasi pe rusahaan;(h). serikat pekerj a terkait ;

    (2). Komisi Penel it ian Pengupahan dan Jami nan SosialDewan Ketenagakerjaan Daerah menentukan sectordan sub sector unggulan yang selanjutnya disampaikankepada masing-masing asosiasi perusahaan dan serikatpekerja.

    Pasal 11(1). Usulan penet apan UMSR Tk. I dan UMSR Tk. II

    dirundingkan dan disepakati oleh asosiasi perusahaandan serikat pekerj a.

    (2). Dalam hal sekt or atau sub sekt or belum mem punyaiasosiasi perusahaan di sektor atau sub sektor yangbersangkutan bersama APINDO dengan serikat pekerjaterkai t .

    (3). Dalam hal sekt or atau sub sekt or belum mem punyaiasosiasi perusahaan dan serikat pekerja,perundingandan kesepakatan UMSR Tk.I dan atau UMSR Tk.IIdilakukan oleh APINDO dengan gabungan serikatpekerj a yang t erkait dengan sekt or at au sub sekt or.

    (4). Hasil kesepakat an sebagaimana dim aksud pada ayat(1),(2) dan (3)dimintakan rekomendasi kepadaGubernur melalui Komisi Penelitian pengupahan danJaminan Sosial Dewan Ketenagakerjaan Daerah.

    (5). Kesepakat an yang t elah mem perol eh rekom endasisebagaimana dimaksud pada ayat (4) , disampaikankepada Menteri melalui Kantor Wilayah Departemen

    Tenaga Kerj a set empat unt uk penet apan UMSR Tk.I d anat au UMSR Tk. II .

    Pasal 12Asosiasi perusahaan dan serikat pekerja di luar sektoratau sub sektor yang telah ditentukan oleh Komisidapat mengajukan usulan penetapan UMSR Tk.I atau

  • 7/30/2019 PERMEN NO-MEN 01_MEN_1999 TTH UPAH MINIMUM.pdf

    8/14

    UMSR Tk.II.

    BAB IV

    PELAKSANAAN KETETAPAN UPAH MINIMUM

    Pasal 13(1). Perusahaan dil arang mem bayar upah lebi h rendah dari

    UMR Tk. I at au UMR Tk. II at au UMSR Tk. I at au UMSRTk.II.

    (2). Dalam hal di daerah sudah ada penet apan UMR Tk. IIperusahaan dilarang mem bayar upah lebih rendah dariUMR Tk. II.

    (3). Dalam hal di suat u sekt or uasaha t elah ada penet apan

    UMSR Tk. II dan atau UMSR Tk.II perusahaan dilarangmembayar upah lebih rendah dari UMSR Tk.I atau UMSRTk.II tersebut .

    Pasal 14(1). Bagi pekerj a yang berst atus t et ap, t idak t et ap dan

    dalam masa percobaan,upah diberikan oleh pengusahaserendah-rendahnya sebesar upah minimum.

    (2). Upah minim um hanya berlaku bagi pekerj a yangmem punyai masa kerj a kurang dari 1(satun) t atun.

    (3). Peninj auan besarnya upah pekerj a dengan masa kerj alebih dari 1(satu) tahun,dilakukan atas kesepakatant ert ulis ant ara pekerj a/ serikat pekerj a denganpengusaha.

    Pasal 15(1). Bagi pekerj a dengan sist im kerj a borongan atau

    berdasarkan satuan hasil yang dilaksanakan 1 (satu)bulan atau lebih,upah rata-rata sebulan serendah-rendahnya sebesar Upah Minimum di perusahaan yang

    bersangkutan.(2). Upah pekerj a harian lepas,di t et apkan secara upah

    bulanan yang dibayarkan berdasarkan jumlah harikehadiran dengan perhitungan upah sehari:

    a. bagi perusahaan dengan sistim waktu kerja 6(enam)hari dalam seminggu,upah bulanan dibagi 25(dua puluhlima).

  • 7/30/2019 PERMEN NO-MEN 01_MEN_1999 TTH UPAH MINIMUM.pdf

    9/14

    b. bagi perusahaan dengan sist im w aktu kerj a 5(lim a) haridalam seminggu,upah bulanan dibagi 21 (dua puluhsat u ).

    Pasal 16(1). Bagi peru sahaan yang mencakup lebi h dari sat u sekt or

    atau sub sektor,maka upah yang di berlakukan sesuaiden gan UMSR Tk. I at au UMSR Tk. II.

    (2). Dalam hal sat u perusahan mencakup beber apa sakt oratau sub sektor yang satu lebih belum ada penetapanUMSR Tk.I dan atau UMSR Tk.II untuk sektor tersebutdiberlakukan UMSR Tk.I atau UMSR Tk.II tertinggidiper usahaan yang ber sangkut an.

    (3). Dalam hal perusahaan unt uk menj alankan usahanya

    memerlukan pekerjaan jasa penunjang yang belumterdapat penetapan UMSR Tk.I atau UMSR Tk.IItertinggi di perusahaan yang bersangkutan.

    Pasal 17Bagi perusahaan yang telah memberikan upah lebihtinggi dari upah minimum yang berlaku,pengusahadilarang mengurangi atau m enurunkan upah.

    Pasal 18

    Peninjauan besarnya upah bagi pekerja yang telahmenerima upah lebih tinggi dari upah minimum yangberlaku,dilakukan sesuai dengan ketentuan yang diaturdalam Perjanjian Kerja .Peraturan Perusahaan,atauKesepakatan Kerja Bersama.

    Pasal 19(1). Dengan kenaikan upah minim um, para pekerj a harus

    memelihara prestasi kerja sehingga tidak lebih rendahdari prestasi kerja sebelum kenaikan upah.

    (2). Ukuran prestasi kerj a unt uk masing-m asing perusahaandirumuskan bersama oleh pengusaha dan pekerja atauLembaga Kerjasama Bipartit perusahaan yangbersangkutan.

    (3). Dalam hal t ingkat prest asi kerj a t idak sesuaisebagaimana dimaksud pada ayat (2),pengusaha dapatmengambil t indakan kepada pekerj a yang bersangkut an

  • 7/30/2019 PERMEN NO-MEN 01_MEN_1999 TTH UPAH MINIMUM.pdf

    10/14

    sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,Perjanjian Kerja,Peraturan Perusahaan,atauKesepakatan Kerja Bersama.

    BAB VTATA CARA PENANGGUHAN

    Pasal 20(1). Pengusaha yang t idak mam pu mel aksanakan ket ent uan

    sebagaimana dimaksud dalam pasal 4,dapatmengajukan penangguhan pelaksanaan upah minimum.

    (2). Perm ohonan penangguhan pelaksanaan upah mi nim umsebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan kepadaMenter i atau Pej abat yang dit unj uk.

    Pasal 21(1). Perm ohonan penangguhan sebagaimana dim aksud

    dalam pasal 20 ayat (1) didasarkan atas kesepakatantertulis antara serikat pekerja yang terdaftar padaDepart emen Tenaga Kerj a dan didukung oleh m ayorit aspekerja di perusahaan yang bersangkutan denganpengusaha,atau kesepakatan antara pengusaha denganpekerj a yang mewakili lebih dari 50% pekerj a penerimaupah minimum bagi perusahaan yang belum ada serikatpekerj a,disert ai dengan:

    a. salinan kesepakat an bersama;b. salinan akt e pendir ian perusahaan;c. lapor an keuangan per usahaan yang t erdi ri dari

    neraca,per hit ungan rugi/ laba besert a penjelasan-penj elasan untuk 2(dua) tahun ter akhir;

    d. perke mbangan prod uksi dan pem asaran selam a 2(dua)t ahun t erakhir;

    e. data upah menurut jabatan pekerj a;f. jumlah pekerja seluruhnya dan jumlah pekerja yang

    dimohonkan penangguhan pelaksanaan upah minimum;g. surat per nyat aan kesediaan perusahaan unt uk

    melaksanakan upah minimum yang baru setelahberakhirnya waktu penangguhan.

    (2). Berdasarkan perm ohonan sebagaimana dim aksud padaayat 91 Menteri atau Pejabat yang ditunjuk,dapatmeminta Akuntan Publik untuk memeriksa keadaan

  • 7/30/2019 PERMEN NO-MEN 01_MEN_1999 TTH UPAH MINIMUM.pdf

    11/14

    keuangan guna pembuktian ketidak mampuanperusahaan t ersebut at as biaya per usahan.

    (3). Ket ent uan sebagaim ana dim aksud pada ayat 1 hurufb,huruf c dan ayat 2 tidak diwajibkan bagi perusahaan

    yang memperkerjakan tenaga kerja sampai dengan100(seratus) orang.(4). Berdasarkan perm ohonan sebagaimana dim aksud pada

    ayat (1),Menteri atau Pejabat yang ditunjukmenetapkan penolakkan atau persetujuanpenangguhan pelaksanaan upah minim um.

    (5). Pej abat yang dit unj uk sebagaimana dim aksud dalampasal 20 ayat 2 adalah:

    a. Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial danPengawasan Ketenagakerjaan untuk perusahaan yangmempekerjakan tenaga kerja 500 (lima ratus) orangatau lebih.

    b. Kepala Kantor Wilayah Depart emen Tenaga Kerj asetempat untuk perusahaan yang memperkerjakantenaga kerja 101 (seratus satu) sampai dengan500(lima ratus) orang;

    c. Kant or Depart emen Tenaga Kerj a/ Kant or Dinas TenagaKerj a set empat untuk perusahaan yang mempekerj akant enaga kerj a sampai d engan 100(serat us) orang.

    (6). Persetuj uan penangguhan sebagaimana dim aksud padaayat (4) yang ditetapkan oleh Menteri atau Pejabatyang ditunjuk sebagaimana dimaksud pada ayat(5),berl aku untuk wakt u paling lama 1(satu) t ahun.

    Pasal 22(1). Persetuj uan penangguhan pelaksanaan upah mi nim um

    sebagaimana dimaksud dalam pasal 21 ayat (4)diberikan kepada pengusaha dalam bentuk:

    a. mem bayar upah terendah,t et ap sesuai ket et apan upahminim um yang lama atau

    b. membayar lebih rendah dari upah minimum yang baruatau

    c. menangguhkan pembayaran upah minimum yang barusecara bertahap

    (2) . Besarnya UMSR Tk. I dan at au UMSR Tk. II, sel am apenangguhan tidak boleh lebih rendah dari UMR Tk.Iatau Tk.II yang berlaku.

    (3). Bagi perusahaan yang diber ikan penangguhan

  • 7/30/2019 PERMEN NO-MEN 01_MEN_1999 TTH UPAH MINIMUM.pdf

    12/14

    sebagaimana dimaksud pada ayat(1) dan (2),pengusahatidak diwajibkan membayar kekurangan upah selama j an gka wak t u pelak sanaan penanggu han upahminimum.

    Pasal 23(1). Permohonan penangguhan upah minim um diaj ukan

    oleh pengusaha paling lama 10 (sepuluh) hari sebelumberlakunya ketetapkan upah minimum.

    (2). Penolakan atau perset uj uan atas permohonanpenangguhan yang diajukan oleh pengusaha,diberikandalam jangka waktu paling lama 1(satu) bulanterhitung sejak diterima secara lengkap permohonanpenangguhan upah m inimum .

    (3). Apabila wakt u yang dit et apkan sebagaimana dim aksudpada ayat(2) telah terlampaui dan belum adakeputusan dari pejabat sebagaimana dimaksud dalampasal 21 ayat (4) dan(5),permohonan penangguhanyang telah memenuhi persyaratan sebagaimanadimaksud dalam pasal 21 ayat (1) dianggap telahdisetujui .

    (4). Selam a perm ohonan penangguhan masih dalam prosespenyelesaian perusahaan yang bersangkutan dapat

    mem bayar upah yang biasa dit erim a pekerj a.(5). Dalam hal perm ohonan penanggulangan dit olak, upah

    yang diberikan pengusaha kepada pekerja serendah-rendahnya sama dengan upah minimum yang berlakuterhitung tanggal berlakunya ketentuan upah minimumyang baru.

    BAB VIATURAN PERALIHAN

    Pasal 24

    Dengan diberlakukannya Peraturan Menteriini,rekomendasi Gubernur yang belum sesuai denganket entuan pasal 5 t et ap berlaku unt uk penet apan UMSRTk.I dan atau UMSR Tk.II tahun 1999.

    BAB VIIKETENTUAN SANKSI

  • 7/30/2019 PERMEN NO-MEN 01_MEN_1999 TTH UPAH MINIMUM.pdf

    13/14

    Pasal 25(1). Berdasarkan pasal 17 undang-undang No.14 t ahun 1969

    pengusaha yang mel anggar ket ent uan pasal 7 dan pasal13 atau tidak memenuhi pasal 14 ayat (1) dan (2)

    dipidana dengan pidana kurungan selama-lamanya3(tiga) bulan atau denda setinggi-tingginyaRp.100.000;(seratus ribu rupiah).

    (2). Selai n sanksi pid ana sebagaim ana dim aksud pada ayat(1),hakim dapat menjatuhkan putusan membayar upahpekerja.

    BAB VIIIP E N U T U P

    Pasal 26Selain dari pegawai penyidik pada umumnya,pegawaipengawas perburuhan sebagaimana dimaksud dalamUndang-undang No.3 tahun 1951 tentang Pernyataanberlakunya Undang-undang Pengawasan Perburuhantahun 1948 No.23 berwenang melakukan pengawasandan penyidikan atas pelanggaran terhadap ketentuandalam Perat uran Menter i ini.

    Pasal 27

    Dengan berlakunya Peraturan Menteri ini,makaPerat uran Menter i Tenaga Kerj a No.Per. 03/ Men/ 1997tentang Upah Minimum Regional,dan KeputusanDirektur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial danPengawasan Ket enagakerj aan No.Kep. 16/ BW/ 1997tentang Petunjuk Pelaksanaan Upah minimum Regionalbagi Perusahaan Padat Karya tertentu dan PerusahaanKecil dinyat akan t idak berlaku lagi.

    Pasal 28

    Perat uran ini mul ai berlaku pada tanggal dit et apkan.Dit et apkan di : J A K A R T APada t anggal : 12 Januari 1999

    MENTERI TENAGA KERJAREPUBLIK INDONESIA

    t t dFAHMI IDRIS

  • 7/30/2019 PERMEN NO-MEN 01_MEN_1999 TTH UPAH MINIMUM.pdf

    14/14