Pernikahan Dini v1

7/25/2019 Pernikahan Dini v1

1/11


2/11

1.- +an$aat

a. 'engan penjelasan yang detail dan berbagai kajian akan negati$!positi$nya pernikahan diusia

dini, siswa akan dapat mengerti bahwa menikah diusia dini lebih banyak menimbulkan hal

negati$ dan pada akhirnya dapat dijadikan pencegahan akan terjadinya pernikahan dini.

b. +embantu berbagai kalangan untuk menyamakan pikiran akan tidak baiknya menikah diusia

dini terutama untuk latar belakang non!kekurangan biaya.

c. +embantu mensosialisasikan apa sebenarnya pernikahan dini itu dan tindakan apa yang

dapat kita lakukan untuk mengurangi angka terjadinya pernikahan diusia dini.

d. +enambah pengetahuan siswa agar memahami berbagai $akta, pro dan kontra terkait

pernikahan diusia dini dan hukum!hukum yang terkait di dalam pernikahan dini.

BAB II

&A"#A'A" (!)*I

2.1. #e+inisi ernikahan #ini

#ernikahan 'ini merupakan sebuah nama yang lahir dari komitmen moral dan keilmuan yang

sangat kuat, sebagai sebuah solusi alternative, setidaknya menurut penawaran #ro$. 'r.

Sarlito irawan Sarwono pada tahun 1/0-, melalui tulisannya berjudul Bagaimana *alau

*ita alakkan #erkawinan 2emaja3 *etika $itnah syahwat kian tak terkendali, ketika seks

pranikah semakin merajalela, terutama yang dilakukan oleh kaum muda yang masih duduk di

bangku!bangku sekolah, tidak peduli apakah dia S+# bahkan S', apalagi S+4 maupunperguruan tinggi.

Tapi sederet pertanyaan dan kekhawatiranpun muncul. 5ikah diusia remaja, mungkinkah3

Siapkah mental dan materinya3 Bagaimana respon masyarakat3 4pa tidak mengganggu

sekolah3 'an masih banyaksederetpertanyaanlainnya.

'ari sisi psikologis, memang wajar kalau banyak yang merasa khawatir. Bahwa pernikahan

di usia muda akan menghambat studi atau rentan kon$lik yang berujung perceraian, karena

kekurangsiapan mental dari kedua pasangan yang masih belum dewasa betul. )al ini terbaca

jelas dalam senetron ernikahan 'ini yang pernah ditayangkan di salah satu stasiun
http://www.uinsuska.info/syariah/attachments/144_Maghfirah%20Ok1.pdfhttp://www.uinsuska.info/syariah/attachments/144_Maghfirah%20Ok1.pdf


3/11

televisi. Beralasan memang, bahwa mental dan kedewasaan lebih berarti dari sekedar materi,

untuk menciptakan sebuah rumah tangga yang sakinah seperti yang diilustrasikan oleh

sinetron tersebut.

1. #ernikahan 'ini dalam #erspekti$ #sikologi

Sebetulnya, kekhawatiran dan kecemasan timbulnya persoalan!persoalan psikis dan sosial

telah dijawab dengan logis dan ilmiah oleh +uhammad 6au7il 4dhim dalam bukunya

&ndahnya #ernikahan 'ini, juga oleh 8larke!Stewart 9 *och lewat bukunya &8hildren

'evelopment Through% bahwa pernikahan di usia remaja dan masih di bangku sekolah

bukan sebuah penghalang untuk meraih prestasi yang lebih baik, bahwa usia bukan ukuran

utama untuk menentukan kesiapan mental dan kedewasaan seseorang bahwa menikah bisamenjadi solusi alternati$ untukmengatasi kenakalan kaum remaja yang kian tak terkendali.

'i kedua buku itu (dan juga di sekitar kita ada banyak bukti empiris dan tidak perlu

dipaparkan disini bahwa menikah di usia dini tidak menghambat studi, bahkan justru bisa

menjadi motivasi untuk meraih puncak prestasi yang lebih cemerlang (seperti tertera sederet

nama orang sukses yang melakukan pernikahan dini. Selain itu, menurut bukti!bukti (bukan

hanya sekedar teori psikologis, pernikahan dini juga sangat baik untuk pertumbuhan emosi

dan mental, sehingga kita akan lebih mungkin mencapai kematangan yang puncak

(+uhammad 6au7il 4dhim, ndahnya #ernikahan 'ini, "::". Bahkan menurut 4braham +.

+aslow, pendiri psikologi humanistik yang menikah di usia ": tahun, orang yang menikah di

usia dini lebih mungkin mencapai tara$ aktualisasi diri lebih cepat dan lebih sempurna

dibanding dengan mereka yang selalu menunda pernikahan. #ernikahan yang sebenarnya,

menurut +. +aslow, dimulai dari saat menikah. #ernikahan akan mematangkan seseorang

sekaligus memenuhi separuh dari kebutuhan!kebutuhan psikologis manusia, yang pada

gilirannya akan menjadikan manusia, mampu mencapai puncak pertumbuhan kepribadian

yang mengesankan ibid.

Bagaimana dengan hasil penelitian di salah satu kota di ;ogya bahwa angka perceraian

meningkat signi$ikan karena pernikahan dini3 Ternyata, setelah diteliti, pernikahan dini yang

rentan perceraian itu adalah pernikahan yang diakibatkan &kecelakaan (yang disengaja. )al

ini bisa dimaklumi, sebab pernikahan karena kecelakaan lebih karena keterpaksaan, bukan

kesadaran dan kesiapan serta orientasi nikah yang kuat.

4dapun urgensi pernikahan terhadap upaya menanggulangi kenakalan remaja barangkali

tidak bias dibantah. Takut rasanya ketika kita mendengar hasil sebuah penelitian bahwa /:


4/11

mahasiswi di salah satu kota besar di negara muslim ini sudah tidak perawan lagi. #ergaulan

bebas atau $ree se= sama sekali bukan nama yang asing di telinga kaum remaja, saat ini. *ita

akan menyaksikan kehancuran yang berlangsung pelan!pelan, tapi sangat mengerikan para

gadis (yang sudah tidak gadis lagi hamil di luar nikah. >ntuk menanggulangi musibah kaum

remaja ini hanya satu jawabnya% nikah.

1. #ernikahan 'ini dalam #erspekti$ 4gama

?ika menurut psikologis, usia terbaik untuk menikah adalah usia antara 1/ sampai "@, maka

bagaimana dengan agama3 2asulullah saw.Bersabda%

Wahai para pemuda, barang siapa di antara kalian telah mencapai baah, maka kawinlah.

Karena sesungguhnya kawin lebih bisa menjaga pada pandangan mata dan lebih menjagakemaluan. Bila tidak mampu melaksanakannya maka berpuasalah karena puasa baginya

adalah kendali (dari gairah seksual) (!". #mam yang lima).

)adits di atas dengan jelas dialamatkan kepada syabab (pemuda. Siapakah syabab itu3

+engapa kepada syabab3 +enurut mayoritas ulama, syabab adalah orang yang telah mencap

aAil baligh dan usianya belum mencapai tiga puluh tahun. 4Ail baligh bisa ditandai dengan

mimpi basah (ihtilam atau masturbasi (haid bagi wanita atau telah mencapai usia limabelas

tahun. 4da apa dengan syabab3

Sebelumnya, menarik diperhatikan sabda 5abi savv,

perintahkanlah anak$anakmu mengerjakan shalat ketika mereka berumur tujuh tahun, dan

pukullah mereka karena tidak mengerjakannya setelah berusia sepuluh tahun dan pisahkan

tempat tidurnya (%hmad dan %bu &awud.

#esan 5abi di atas, selain bermakna sebagai pendidikan bagi anak juga menyimpan sebuah

isyarat bahwa padausia sepuluh tahun, seorang anak telah memiliki potensi menuju

kematangan seksual. Sebuah isyarat dari 5abi saw, Sembilan belas 4bad yang silam. *ini,

dengan kemajuan teknologi yang kian canggih, media in$ormasi (baik cetak atau elektronik

yang terus menyajikan tantangan seksual bagi kaum remaja, maka tak heran apabila sering

terjadi pelecehan seksual yang dilakukan oleh anak ingusan yang masih di bangku sekolah

dasar. *arenanya, Sahabat 4bdullah bin +asud ra, selalu membangun orientasi menikah

kepada para pemuda yang masih single dengan mengajak mereka berdoa agar segera diberi

isteri yang shalihah.

Salah satu $aktor dominan yang sering membuat kita terkadang takut melangkah adalah

kesiapan dari sisi ekonomi. ni memang wajar. Tapi sebagai hamba yang beriman. Bukankah


5/11

4llah telah menjamin re7eki hamba!5ya yang mau menikah, seperti yang tersirat dalam

suratal!5ur ayat -" yang artinya, &dan jika mereka miskin maka 4llah akan membuatnya

kaya dengan karunia!5ya. Bukankah 2asul!5ya juga menjamin kita dengan sabdanya,

&Barang siapa yang ingin kaya, maka kawinlah.

2.2. ,inta dan erkawinan

Satu hari, #lato bertanya pada gurunya, &4pa itu cinta3 Bagaimana saya bisa

menemukannya3

urunya menjawab, &4da ladang gandum yang luas didepan sana. Berjalanlah kamu dan

tanpa boleh mundur kembali, kemudian ambillah satu saja ranting. ?ika kamu menemukan

ranting yang kamu anggap paling menakjubkan, artinya kamu telah menemukan cinta#lato pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia kembali dengan tangan kosong, tanpa

membawa apapun.

urunya bertanya, &+engapa kamu tidak membawa satupun ranting3

#lato menjawab, &4ku hanya boleh membawa satu saja, dan saat berjalan tidak boleh mundur

kembali (berbalik. Sebenarnya aku telah menemukan yang paling menakjubkan, tapi aku tak

tahu apakah ada yang lebih menakjubkan lagi di depan sana, jadi tak kuambil ranting tersebut

Saat kumelanjutkan berjalan lebih jauh lagi, baru kusadari bahwasanya ranting C ranting yang

kutemukan kemudian tak sebagus ranting yang tadi, jadi tak kuambil sebatangpun pada

akhirnya

&urunya kemudian menjawab ?adi ya itulah cinta

'i hari yang lain, #lato bertanya lagi pada gurunya, &4pa itu perkawinan3 Bagaimana saya

bisa menemukannya3

urunya pun menjawab &4da hutan yang subur didepan sana. Berjalanlah tanpa boleh

mundur kembali (menoleh dan kamu hanya boleh menebang satu pohon saja. 'an tebanglah

jika kamu menemukan pohon yang paling tinggi, karena artinya kamu telah menemukan apa

itu perkawinan

#lato pun menjawab, &Sebab berdasarkan pengalamanku sebelumnya, setelah menjelajah

hampir setengah hutan, ternyata aku kembali dengan tangan kosong. ?adi dikesempatan ini,

aku lihat pohon ini, dan kurasa tidaklah buruk!buruk amat, jadi kuputuskan untuk

menebangnya dan membawanya kesini. 4ku tidak mau menghilangkan kesempatan untuk

mendapatkannya

urunyapun kemudian menjawab, &'an ya itulah perkawinan


6/11

8inta itu semakin dicari, maka semakin tidak ditemukan.

8inta adanya di dalam lubuk hati, ketika dapat menahan keinginan dan harapan yang lebih.

*etika pengharapan dan keinginan yang berlebih akan cinta, maka yang didapat adalah

kehampaanD tiada sesuatupun yang didapat, dan tidak dapat dimundurkan kembali.

aktu dan masa tidak dapat diputar mundur.

Terimalah cinta apa adanya.

#erkawinan adalah kelanjutan dari 8inta.

4dalah proses mendapatkan kesempatan, ketika kamu mencari yang terbaik diantara pilihan

yang ada, maka akan mengurangi kesempatan untuk mendapatkannya.

*etika kesempurnaan ingin kau dapatkan, maka sia C sialah waktumu dalam mendapatkan

perkawinan itu, karena sebenarnya kesempurnaan itu hampa adanya.

BAB III

!BA$A'A"

.1. $ukum ernikahan

#asal E ayat " >> 5o. 1 Tahun 1/FG menyatakan bahwa untuk melangsungkan suatu

perkawinan seseorang yang belum mencapai umur "1 tahun harus mendapat ijin dari kedua

orang tua.

5amun dalam prakteknya didalam masyarakat sekarang ini masih banyak dijumpai sebagian

masyarakat yang melangsungkan perkawinan di usia muda atau di bawah umur. Sehingga

>ndang!undang yang telah dibuat, sebagian tidak berlaku di suatu daerah tertentu meskipun

>ndang!>ndang tersebut telah ada sejak dahulu. 'i ndonesia pernikahan dini berkisar 1"!

":< yang dilakukan oleh pasangan baru. Biasanya, pernikahan dini dilakukan pada pasangan

usia muda usia rata!rata umurnya antara 1E!": tahun. Secara nasional pernikahan dini dengan

usia pengantin di bawah usia 1E tahun sebanyak "E,/@


7/11

hingga mampu menopang kehidupan keluarga untuk melindungi baik sera psikis emosional,

ekonomi dan sosial.

+elakukan pernikahan tanpa kesiapan dan pertimbangan yang matang dari satu sisi dapat

mengindikasikan sikap tidak a$$resiati$ terhadap makna nikah dan bahkan lebih jauh bisa

merupakan pelecehan terhadap kesakralan sebuah pernikahan. Sebagian masyarakat yang

melangsungkan perkawinan usia muda ini dipengaruhi karena adanya beberapa $aktor!$aktor

yang mendorong mereka untuk melangsungkan perkawinan usia muda atau di bawah umur.

.2. #ampak ernikahan #ini

Baru saja kita mendengar berita diberbagai media tentang kyai kaya yang menikahi anak

perempuan yang masih belia berumur 1" tahun. Berita ini menarik perhatian khalayak karena

merupakan peristiwa yang tidak la7im. 4papun alasannya, perkawinan tersebut dari tinjauan

berbagai aspek sangat merugikan kepentingan anak dan sangat membahayakan kesehatan

anak akibat dampak perkawinan dini atau perkawinan di bawah umur. Berbagai dampak

pernikahan dini atau perkawinan dibawah umur dapat dikemukakan sbb.%

1. 'ampak terhadap hukum

4danya pelanggaran terhadap - >ndang!undang di negara kita yaitu%

a. >> 5o. 1 tahun 1/FG tentang #erkawinan

#asal F (1 #erkawinan hanya dii7inkan jika pihak pria sudah mencapai umur 1/ tahun dan

pihak wanita sudah mencapai umur 1E tahun.

#asal E (" >ntuk melangsungkan perkawinan seorang yang belum mencapai umur "1 tahun

harus mendapat i7in kedua orang tua.

b. >> 5o. "- tahun "::" tentang #erlindungan 4nak

#asal "E (1 Hrang tua berkewajiban dan bertanggung jawab untuk%

mengasuh, memelihara, mendidik dan melindungi anak

1. menumbuh kembangkan anak sesuai dengan kemampuan, bakat dan minatnya danI

". mencegah terjadinya perkawinan pada usia anak!anak.

c. >> 5o."1 tahun "::F tentang #T##H

#atut ditengarai adanya penjualanJpemindah tanganan antara kyai dan orang tua anak yang

mengharapkan imbalan tertentu dari perkawinan tersebut.

4manat >ndang!undang tersebut di atas bertujuan melindungi anak, agar anak tetap

memperoleh haknya untuk hidup, tumbuh dan berkembang serta terlindungi dari perbuatan

kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi.
http://www.theceli.com/dokumen/produk/1974/UU1-1974.htmhttp://alfiyah23.student.umm.ac.id/www.pdat.co.id/hg/reference_pdat/2005/01/03/rfr,20050103-02,id.htmlwww.idp-europe.org/indonesia/compendium/id/uu232002.phphttp://www.lodaya.web.id/?p=13385http://www.theceli.com/dokumen/produk/1974/UU1-1974.htmhttp://alfiyah23.student.umm.ac.id/www.pdat.co.id/hg/reference_pdat/2005/01/03/rfr,20050103-02,id.htmlwww.idp-europe.org/indonesia/compendium/id/uu232002.phphttp://www.lodaya.web.id/?p=13385


8/11

Sungguh disayangkan apabila ada orang atau orang tua melanggar undang!undang tersebut.

#emahaman tentang undang!undang tersebut harus dilakukan untuk melindungi anak dari

perbuatan salah oleh orang dewasa dan orang tua. Sesuai dengan 1" area kritis dari Beijing

#lat$orm o$ 4ction, tentang perlindungan terhadap anak perempuan.

". 'ampak biologis

4nak secara biologis alat!alat reproduksinya masih dalam proses menuju kematangan

sehingga belum siap untuk melakukan hubungan seks dengan lawan jenisnya, apalagi jika

sampai hamil kemudian melahirkan. ?ika dipaksakan justru akan terjadi trauma, perobekan

yang luas dan in$eksi yang akan membahayakan organ reproduksinya sampai membahayakan

jiwa anak. #atut dipertanyakan apakah hubungan seks yang demikian atas dasar kesetaraandalam hak reproduksi antara isteri dan suami atau adanya kekerasan seksual dan pemaksaan

(penggagahan terhadap seorang anak.

-. 'ampak #sikologis

Secara psikis anak juga belum siap dan mengerti tentang hubungan seks, sehingga akan

menimbulkan trauma psikis berkepanjangan dalam jiwa anak yang sulit disembuhkan. 4nak

akan murung dan menyesali hidupnya yang berakhir pada perkawinan yang dia sendiri tidak

mengerti atas putusan hidupnya. Selain itu, ikatan perkawinan akan menghilangkan hak anak

untuk memperoleh pendidikan (ajar / tahun, hak bermain dan menikmati waktu luangnya

serta hak!hak lainnya yang melekat dalam diri anak.

G. 'ampak Sosial

6enomena sosial ini berkaitan dengan $aktor sosial budaya dalam masyarakat patriarki yang

bias gender, yang menempatkan perempuan pada posisi yang rendah dan hanya dianggap

pelengkap seks laki!laki saja. *ondisi ini sangat bertentangan dengan ajaran agama apapun

termasuk agama slam yang sangat menghormati perempuan (2ahmatan lil 4lamin. *ondisi

ini hanya akan melestarikan budaya patriarki yang bias gender yang akan melahirkan

kekerasan terhadap perempuan.

@. 'ampak perilaku seksual menyimpang

4danya prilaku seksual yang menyimpang yaitu prilaku yang gemar berhubungan seks

dengan anak!anak yang dikenal dengan istilah pedo$ilia. #erbuatan ini jelas merupakan

tindakan ilegal (menggunakan seks anak, namun dikemas dengan perkawinan se!akan"

menjadi legal. )al ini bertentangan dengan >>.5o."- tahun "::" tentang #erlindungan 4nak


9/11

khususnya pasal 01, ancamannya pidana penjara maksimum 1@ tahun, minimum - tahun dan

pidana denda maksimum -:: juta dan minimum E: juta rupiah. 4pabila tidak diambil

tindakan hukum terhadap orang yang menggunakan seksualitas anak secara ilegal akan

menyebabkan tidak ada e$ek jera dari pelaku bahkan akan menjadi contoh bagi yang lain.

'ari uraian tersebut jelas bahwa pernikahan dini atau perkawinan dibawah umur (anak lebih

banyak mudharat daripada man$aatnya. Hleh karena itu patut ditentang. Hrang tua harus

disadarkan untuk tidak mengi7inkan menikahkanJmengawinkan anaknya dalam usia dini atau

anak dan harus memahami peraturan perundang!undangan untuk melindungi anak.

+asyarakat yang peduli terhadap perlindungan anak dapat mengajukan class!action kepada

pelaku, melaporkan kepada *omisi #erlindungan 4nak ndonesai (*#4, LS+ peduli anak

lainnya dan para penegak hukum harus melakukan penyelidikan dan penyidikan untuk

melihak adanya pelanggaran terhadap perundangan yang ada dan bertindak terhadap pelaku

untuk dikenai pasal pidana dari peraturan perundangan yang ada. (>> 5o."- tahun "::"

tentang #erlindungan 4nak, >> #erkawinan, >> #T##H.

.. %paa enikapi atau menceah (erjadina ernikahan #ini

Sedikit di permukaan atau terekspos dan sangat marak di dasar atau di tengah masyarakat

luas. 'alih utama yang digunakan untuk memuluskan jalan melakukan pernikahan dengan

anak di bawah umur adalah mengikuti sunnah 5abi S4. 5amun, dalih seperti ini biasa jadi

bermasalah karena masih terdapat banyak pertentangan di kalangan umat muslim tentang

kesahihan in$ormasi mengenai pernikahan anak di bawah umur yang dilakukan 5abi S4

dengan 4isyah r.a. Selain itu, peraturan perundang C undangan yang belaku di ndonesia

dengan sangat jelas menentang keberadaan pernikahan anak di bawah umur. ?adi tidak ada

alasan lagi pihak C pihak tertentu untuk melegalkan tindakan mereka yang berkaitan dengan

pernikahan anak di bawah umur.#emerintah harus berkomitmen serius dalam menegakkan

hukum yang berlaku terkait pernikahan anak di bawah umur sehingga pihak C pihak yang

ingin melakukan pernikahan dengan anak di bawah umur berpikir dua kali terlebih dahulu

sebelum melakukannya. Selain itu, pemerintah harus semakin giat mensosialisasikan undang

C undang terkait pernikahan anak di bawah umur beserta sanksi C sanksi bila melakukan

pelanggaran dan menjelaskan resiko C resiko terburuk yang bisa terjadi akibat pernikahan

anak di bawah umur kepada masyarakat, diharapkan dengan upaya tersebut, masyarakat tahu

dan sadar bahwa pernikahan anak di bawah umur adalah sesuatu yang salah dan harus

dihindari. >paya pencegahan pernikahan anak dibawah umur dirasa akan semakin maksimal

bila anggota masyarakat turut serta berperan akti$ dalam pencegahan pernikahan anak di

bawah umur yang ada di sekitar mereka. Sinergi antara pemerintah dan masyarakat


10/11

merupakan jurus terampuh sementara ini untuk mencegah terjadinya pernikahan anak di

bawah umur sehingga kedepannya di harapkan tidak akan ada lagi anak yang menjadi korban

akibat pernikahan tersebut dan anak C anak ndonesia bisa lebih optimis dalam menatap masa

depannya kelak.

BAB I

!'I%&A"

4. *esimpulan

+elakukan pernikahan tanpa kesiapan dan pertimbangan yang matang dari satu sisi

dapat mengindikasikan sikap tidak a$$resiati$ terhadap makna nikah dan bahkan lebih jauh

bisa merupakan pelecehan terhadap kesakralan sebuah pernikahan. Sebagian masyarakat

yang melangsungkan perkawinan usia muda ini dipengaruhi karena adanya beberapa $aktor!

$aktor yang mendorong mereka untuk melangsungkan perkawinan usia muda atau di bawah

umur. #erkawinan hanya dii7inkan jika pihak pria sudah mencapai umur 1/ tahun dan pihak

wanita sudah mencapai umur 1E tahun. >ntuk melangsungkan perkawinan seorang yang

belum mencapai umur "1 tahun harus mendapat i7in kedua orang tua.

B. Saran

+enikahlah kamu diusia yang cukup matang. dealnya untuk perempuan adalah "1!

"@ tahun sementara laki!laki "@!"0 tahun. *arena di usia itu organ reproduksi perempuan

secara psikologis sudah berkembang dengan baik dan kuat serta siap untuk melahirkan

keturunan secara $isik pun mulai matang. Sementara laki!laki pada usia itu kondisi psikis dan

$isiknya sangat kuat, hingga mampu menopang kehidupan keluarga untuk melindungi baik

sera psikis emosional, ekonomi dan sosial.

#A3(A* %'(AA


11/11

a. 4rtikel &"ancangan 'ndang$'ndang ateril oleh eradilan %gama Bidang erkawinan

b. oogle.com keyword % de$inisi #K25*4)45 '5

c. Buku 4gama slam Sekolah +enengah 4tas kelas d. www."pik.co.cc

e. www.apikkondang.co.nr
http://www.2pik.co.cc/http://www.apikkondang.co.nr/http://www.2pik.co.cc/http://www.apikkondang.co.nr/

Documents

Pernikahan Dini v1