Peroneal p

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/23/2019 Peroneal p.

    1/6

    NEUROTRAUMATOLOGI 2

    PERONEAL PALSY

    dr. Suryadi, SpS, Msi,Med

    1.1 Pendahuluan

    A. es!ripsi Sin"!a#

    Neuropati adalah suatu keadaan yang berhubungan dengan gangguan fungsi

    dan struktur dari saraf tepi. Etiologi dari neuropati abtara lain: trauma, radang

    gangguan metabolik, kelainan struktur sekitar saraf dan lain-lain sebab.

    Banyak saraf tepi yang mudah terkena cedera mekanikal karena panjangnyasaraf tersebut dan perjalanannya yang berada di superfisial. Oleh karena itu

    kompresi neuropati khas ditandai oleh terkenanya 1 saraf tepi pada tempat dimana

    secara anatomi paling mudah terkena tekanan. engan demikian tingkat

    kerusakan ditentukan oleh berbagai faktor, tetapi yang paling penting adalah besar

    dan lamanya tenaga cedera dan komposisi serta hubungan anatomi dari bagian

    saraf.

    N. !eroneus communis dibentuk oleh gabungan " di#isi postereor bagian

    atas pleksus sakral yaitu dari $"%& dan '1-(. 'araf ini merupakan komponen

    N.sciatic sampai bagian atas daerah popliteal, dimana N.!eroneus communis

    mulai berjalan sendiri.

    N.!eroneus communis berjalan ke arah anterior, disekitar fibular neck. N.

    !eroneus communis bercabang menjadi superficial dan deep peroneal ner#e. eep

    peroneal ner#e menginer#asi m. )ibialis anterior yang responsible untuk

    dorsofleksi kaki.

    $. Rele%ansi

    iharapkan setelah mengikuti kuliah Neurotraumatologi, mahasis*a akan

    mampu berpikir analitis dalam mengidentifikasi masalah kasus

    neurotraumatologi, menganamnesis untuk mendapatkan tanda dan gejala

    secara lengkap sehingga dapat melakukan diagnosis yang tepat.

    &. '()pe#ensi

    &.1 '()pe#ensi S#andar

  • 7/23/2019 Peroneal p.

    2/6

    !ada akhir pokok bahasan ini, diharapkan:

    1. +ahasis*a dapat menjelaskan dan mengenali tanda dan gejala serta

    perjalanan klinis !eroneal !alsy

    (. +ahasis*a dapat melakukan diagnosis !eroneal !alsy

    &.2 '()pe#ensi asar

    +engacu pada ', disesuaikan daftar penyakit tulang belakang dan

    sum-sum tulang dan tingkat kemampuan dokter dalam mendiagnosis

    dengan akurat, maka diharapkan :

    +ahasis*a mampu mendefinisikan, merangkum tanda dan gejala

    !eroneal !alsy

    +ahasis*a mampu memahami perjalanan klinis gangguan penyakitnya.

    +ahasis*a mampu menganalisis, mengelompokkan tanda dan gejala

    serta perjalanan penyakitnya untuk memasukkan penggolongan kriteriadiagnosis yang tepat.

    1*.1 Penya+ian

    EINISI

    efinisi !eroneal palsy adalah kelainan yang ditandai dengan penurunan fungsi

    sensorik dan motorik pada tungkai ba*ah dan kaki akibat lesi pada ner#us

    peroneal. Nama lain dari penyakit ini adalah peroneal neuropati dan peroneal

    ner#e injury.

    ETIOLOGI

    - !enyebab yang sangat sering adalah akibat tekanan dari luar seperti penekanan

    pada saraf selama jongkok atau duduk bersilang kaki, trauma, diabetes dan

    lepra.

    - !aling sering diakibatkan oleh duduk bersilang kaki yang mana menyebabkan

    saraf peroneal terjepit antara caput fibula dan condylus femur eterna sertapatella pada tungkai yang berla*anan.

    - !enurunan berat badan yang sangat atau pada masa kon#alesen dari suatu

    penyakit atau tindakan operasi. /ilangnya lemak yang sangat akan mengurangi

    proteksi terhadap saraf tersebut, sedangkan penurunan berat badan

    memungkinkan pasen merasa enak dengan duduk bersilang kaki.

  • 7/23/2019 Peroneal p.

    3/6

    - ebiasaan duduk bersilang kaki dapat menimbulkan dimple sign yang terdiri

    dari daerah pressure atropi berbentuk o#al yang mengenai jaringan sampai ke

    saraf peroneal di caput fibula.

    EORMITAS

    eformitas yang biasanya dialami pada pasien peroneal palsy adalah roop

    0oot dan n#ersion foot.

    +enyebabkan :

    !aralisis otot ekstensor dan peroneal kompartemen. Berat dari kaki

    menyebabkan menjadi plantar fleksi. !aralisis e#ertor: peroneus longus dan

    bre#is. )ibialis posterior tidak terkena n. )ibialis2

    Ge+ala !linis per(neus neur(pa#i dapa# di-eda!an )enuru# le%el

    lesinya an#ara lain

    1. Lesi pada !apu# /i-ula

    - 'ebagian besar kelumpuhan saraf peroneus terjadi pada daerah kaput

    fibula, dimana saraf tersebut terletak superfisial dan rentan terhadap cedera

    - 3abang profunda lebih sering terkena dari pada saraf yang lain

    - 4ika ke ( cabang terkena superfisial dan profuna2 menimbulkanparese5paralise jari kaki, dorso fleksi kaki dan jari kaki, serta bagian lateral

    distal dari tungkai ba*ah

    - 4ika hanya cabang profunda yang terkena, menimbulkan deep peroneal

    ner#e syndrome

    2. An#eri(r #i-ial 0deep per(neal ner%e syndr()e

    - 'araf ini bisa terkena cedera pada kaput fibula atau lebih distal

    - elainan ini menimbulkan parese5paralise jari kaki dan dorsofleksi kaki

    - 6angguan sensoris terbatas pada kulit di sela jari antara jari kaki 1 dan (

    - 'araf ini dapat juga tertekan pada pergelangan kaki, sehingga

    menyebabkan anterior tarsal tunnel syndrome yang menimbulkan gejala

    parese dan atropi pada +.etensor digitorum bre#is.

    - 'edangkan gangguan sensoris bisa terdapat atau tidak pada kulit di sela

    jari-jari antara kaki 1 dan (

    . Super/i3ial per(neal ner%e syndr()e

    - $esi bisa pada kaput fibula atau lebih distal

  • 7/23/2019 Peroneal p.

    4/6

    - +enimbulkan parese dan atropi pada +.!eronei dan gangguan e#ersi kaki

    - 6angguan sensoris pada kulit bagian lateral distal tungkai ba*ah dan

    dorsum kaki, sedangkan kulit di sela jari-jari antara jari kaki 1 dan ( masih

    baik

    SURGI&AL TREATMENT

    7erouting tibialis posterior ke depan. tibialis posterior disuplai oleh saraf tibialis.

    La#ihan 0Tu"as

    1*.2 Penu#up

    A. Ran"!u)an!eroneal palsy adalah kelainan yang ditandai dengan penurunan fungsi

    sensorik dan motorik pada tungkai ba*ah dan kaki akibat lesi pada ner#us

    peroneal.

    !enyebab yang sangat sering adalah akibat tekanan dari luar seperti

    penekanan pada saraf selama jongkok atau duduk bersilang kaki, trauma,

    diabetes dan lepra.

    eformitas yang biasanya dialami pada pasien peroneal palsy adalah roop

    0oot dan n#ersion foot.

    $. Tes (r)a#i/

    1 'eorang laki 8 laki &" tahun, tidak dapat menggerakkan tungkai kananya,

    ketika berjalan laki 8 laki tersebut harus menggoyangkan badannya kekiri

    dan pahanya kekanan, sehingga kaki kananya bisa terangkat dan tidak

    terseret tanah. 'aat dilakukan pemeriksaan pasien tidak bisa e#ersi kaki

    kanannya dan hipestesi laterodistal cruris dan dorsum pedis. 6angguan

    pada ner#us apa yang bisa menyebabkan keluhan tersebut:

    a. N. 0emoralisb. N. )ibialis anterior

    c. N. )ibialis posterior

    d. N. !eroneus communis

    e. N. orsalis pedis

    ( 'eorang laki( ke poli dengan keluhan sulit berjalan. /al ini terjadi setelah

    kecelakaan dan lutut membentur dashboard mobil. !ada pemeriksaan

    didapatkan orang tersebut tidak dapat melakukan dorsofleksi pedis.

    9pakah penyebab kelainan ini

    a. $esi N. )ibialis

  • 7/23/2019 Peroneal p.

    5/6

    b. $esi n. peroneus

    c. $esi N.ischiadicus

    d. $esi +.spinalis setinggi $&

    e. $esi +.spinalis setinggi '1

    ; 6ejala apa yang timbul jika hanya cabang profunda dari ner#us peroneusyang mengalami lesi

    a eep peroneal ner#e syndrome

    b 'uperficial ner#e syndrome

    c !arese dan atropi pada +.!eronei

    d 6angguan e#ersi kaki

    e B''

    " 9pakah penyebab paling sering dari !eroneal palsy

    a Berdiri terlalu lama

    b uduk bersilang

    c $epra

    d iabetese nfeksi dan radang

    & !enyakit berikut yang dapat menyebabkan !eroneal palsy adalah

    a +ultiple 'clerosis

    b 9$'

    c !arkinson

    d iabetes

    e Benar semua

    &. U)pan $ali!

    +ahasis*a di*ajibkan memperluas referensi dari perpustakaan dan atau

    melalui e- learning5book dan journal ilmiah di internet. !emahamanselanjutnya di diskusikan kasus penyakit pada mata kuliah belajar bertolak

    berdasarkan masalah BB+2.

    . Tinda! Lan+u#

    9pabila mahasis*a mampu menja*ab semua pertanyaan tes formatif

    dengan benar, maka mahasis*a dianggap telah dapat memahami pokok

    bahasan ini. 'elanjutnya mahasis*a dapat mempelajari pokok bahasan lain.

    Bila belum mencapai diharapkan mahasis*a mempelajari kembali,

    menghafal rangkuman.

    'un3i 4a5a-an Tes (r)a#i/

    1., 2.$, .A, 6.$, 7.E

    a/#ar Pus#a!a

    Baker 9B. 3linical neurology. !hiladelphia: /arper ? 7o*, 1@

  • 7/23/2019 Peroneal p.

    6/6

    4apardi, skandar. (==(. !eroneal Neuropathy. 0akultas edokteran Bagian Bedah

    ni#ersitas 'umatera tara : ' digital library.

    +ardjono +, 'idharta !. (==;. Neurologi klinis dasar. 4akarta: +edi+edia.

    !erhimpunan okter 'pesialis saraf ndonesia !E7O''2. (==C. onsensus

    nasional penanganan trauma kapitis dan trauma spinal. 4akarta:

    !E7O''.

    'idharta !. (==&. )atalaksana pemeriksaan klinis dalam neurologi. 4akarta: ian

    7akyat.