31
PERPINDAHAN PANAS KONDUKSI R DENNIE A POHAN 120425009 PUTRA BUNGSU MANDAY 120425008 CHAIRINA SINAGA 110425001

Perpindahan Panas Konduksi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PKM II

Citation preview

Page 1: Perpindahan Panas Konduksi

PERPINDAHAN PANAS KONDUKSI

R DENNIE A POHAN 120425009PUTRA BUNGSU MANDAY 120425008

CHAIRINA SINAGA 110425001

Page 2: Perpindahan Panas Konduksi

Pengertian Konduksi

Konduksi ialah pemindahan panas yang dihasilkan dari kontak langsung antara permukaan-permukaan benda. Setiap benda mempunyai konduktivitas termal (kemampuan mengalirkan panas) tertentu yang akan mempengaruhi panas yang dihantarkan dari sisi yang panas ke sisi yang lebih dingin.

Page 3: Perpindahan Panas Konduksi

Koefisien Konduksi Termal

• Sifat bahan yang digunakan utk menyatakan bahwa bahan tersebut merupakan suatu isolator atau konduktor.

• Menunjukkan seberapa cepat kalor mengalir dalam suatu bahan. (kkonduktor > kisolator)

Page 4: Perpindahan Panas Konduksi
Page 5: Perpindahan Panas Konduksi

Hukum Fourier

Dimana:q= laju perpindahan panasdT/dX = gradien suhu ke arah perpindahan panas

Page 6: Perpindahan Panas Konduksi

Dalam persamaaan tersebut Hukum Fourier telah dinyatakan dalam bentuk persamaan laju alir, yang bentuk umumnya adalah:

Dengan demikian persamaan konduksi panas mendefisinisikan tahanan terhadap konduksi panas k adalah konduktiviti panas suatu zat, yang besarnya tergantung pada temperatur zat itu.

Page 7: Perpindahan Panas Konduksi

Konduksi Keadaan Steady (Tunak)

Persamaan neraca energi:

Page 8: Perpindahan Panas Konduksi

Kualitas energi panas adalah sebagai berikut:

Energi masuk:

Energi yang dibangkitkan:

Perubahan energi dalam

Energi keluar

Pada keadaaan steady, distribusi suhu konstan, suhu hanya merupakan fungsi posisi dan akumulasi = 0, sehingga:

Page 9: Perpindahan Panas Konduksi

Untuk konduksi keadaan steady, hukum Fourier dapat diintegrasi:

T1

T2

∆x

q

T1

T2

∆x0

(oK)

(m)

Page 10: Perpindahan Panas Konduksi

DINDING DATARPerpindahan Panas Konduksi Pada Satu Bidang Datar (Slab)

Page 11: Perpindahan Panas Konduksi

Keterangan :

q = Laju perpindahan Panas (W)

T = Temperature (0C)

∆x = Tebal Bahan (m)

A = Luas Permukaan (m2)

Keterangan :

q = Laju perpindahan Panas (W)

T = Temperature (0C)

∆x = Tebal Bahan (m)

A = Luas Permukaan (m2)

Page 12: Perpindahan Panas Konduksi

Perpindahan Panas Konduksi Pada Satu Seri Bahan

Analogi listrik yang disusun secara seri :

Page 13: Perpindahan Panas Konduksi

Pada keadaan steady state, panas yang masuk pada sisi muka

sebelah kiri harus sama dengan panas yang meninggakan sisi

muka sebelah kanan

Pada keadaan steady state, panas yang masuk pada sisi muka

sebelah kiri harus sama dengan panas yang meninggakan sisi

muka sebelah kanan

qinput = qoutputqinput = qoutput

Sehingga,

Page 14: Perpindahan Panas Konduksi

Arah aliran bila disusun paralel :

A

B

Page 15: Perpindahan Panas Konduksi

Contoh soal :

Suhu pada satu dinding gabus setebal10 cm sebesar 210 C dan pada

sisi lainnya -120 C . Konduktivitas termal pada rentang suhu ini 0,042

w/m0C. Hitunglah laju perpindahan panas melalui dinding seluas 1

m2 .Jawab :Dik :

T1 = 210 C

T2 = -120 C

K = 0,042 W/m 0C

A = 1 m2

∆x = 10 cm = 0,1 m

Dit : q…… ?

Page 16: Perpindahan Panas Konduksi

Penyelesaian:

Page 17: Perpindahan Panas Konduksi

Sistem Radial-Silinder

Suatu silinder, dimana:r1= jari-jari dalamr0=jari-jari luarL=panjangTi-To=beda suhu

Page 18: Perpindahan Panas Konduksi

• Laju perpindahan panas dapat ditentukan dari Hukum Fourier dengan penyesuaian rumus luas menjadi:

rLAr 2

dr

dTAkq rr .

or

r

T

T

dTq

Lk

r

dr

1

1

0

..2

011

..2lnln TT

q

Lkrro

01

1

0 )ln(

..2TT

rrLk

q

Page 19: Perpindahan Panas Konduksi

Dimana :)/ln()2/2ln(

)2()2(

12

12

12

12

AA

AA

LrLr

LrLrAlm

kL

rr

Ak

rrR

lmA 2)/ln(

.1212

Dimana :

R

TT

kArr

TT

rr

TTAkq

lmlm

21

12

21

12

21

)/()(..

(Geankoplis, 1987)

Page 20: Perpindahan Panas Konduksi

Contoh 4.2-1 (Geankoplis, 1987).

Panjang tabung untuk koil pendingin

Tabung silinder berdinding tipis dari karet dengan ID 5

mm dan OD 20 mm digunakan sebagai koil pendingin.

Air pendingin dalam tabung mengalir pada suhu 274,9

K. Sebanyak 14,65 W panas harus dipindahkan dengan

pendinginan ini. Hitung panjang tabung yang

diperlukan, jika suhu permukaan luar tabung 297,1 K.

Page 21: Perpindahan Panas Konduksi

Penyelesaian:

• Dari App. A-3 Geankoplis, 1987:• Khardbutter= 0,151 W/m.K

• r1 = 5/100 = 0,005 m; r2 = 20/1000 = 0,02 m

• Ambil L= 1 m.

211 0314,0)005,0)(1(22 mLrA

221 1257,02 mLrA

Page 22: Perpindahan Panas Konduksi

2

12

12 0680,0)/ln(

mAA

AAA ratarata

Wrr

TTAkq ratarata 2,15

005,002,0

1,2979,274)0682,0(151,0..

12

21

Tanda negatif menunjukkan bahwa arah aliran panas adalah dari r2, dinding luar ke r1, dinding dalam.Panjang tabung yang diperlukan::

mmW

W964,0

1/2,15

65,14

Page 23: Perpindahan Panas Konduksi

Konsep tahanan termal dapat juga digunakan untuk dinding lapis rangkap seperti gambar di atas:

CBA k

rr

k

rr

k

rrTTL

q)/ln()/ln()/ln(

)(2

342312

41

Page 24: Perpindahan Panas Konduksi

Contoh 4.3-1 (Geankoplis, 1987). Aliran panas melalui dinding isolasi ruang pendingin

• Ruang pendingin dilapisi dengan 12,7 mm kayu pine; 101,6 mm cork board dan lapisan terluar 76,2 mm concrete.

• Temperatur permukaan luar 255,4 K (ruang pendingin) dan permukaan luar concrete 297,1 K.

• Nilai: – kpine = 0,151 W/m.K– kcorkboard = 0,0433 W/m.K– kconcrete = 0,762 W/m.K

• Hitung panas yang hilang (dalam W) untuk 1 m2, dan temperatur antara pine dan cork board.

Page 25: Perpindahan Panas Konduksi

WKAk

xR

A

AA /0841,0

)1(151,0

0127,0

.

Penyelesaian:

T1 = 255,4 K; T4= 297,1 K; kA= 0,151 ; xA= 0,0127 mkB= 0,0433 ; xB= 0,1016 mkC= 0,762 ; xC= 0,0762 m

Tahanan masing-masing material:

Page 26: Perpindahan Panas Konduksi

WKRB /346,2

WKRC /1,0

WRRR

TTq

CBA

48,161,0346,20841,0

1,2974,25541

Dengan cara yang sama:

Untuk menghitung temperatur T2, antara pine dan cork board:

AR

TTq 21 KT

T79,256;

0841,0

4,25548,16 2

2

Page 27: Perpindahan Panas Konduksi

Contoh 4.3-2 (Geankoplis, 1987). Panas yang hilang dari isolasi pipa.

• Pipa stainless stell berdinding tipis (A) mempunyai k= 21,63 W/m.K dengan ID=0,0254 m dan OD = 0,0508 m. Pipa dilapisi asbestos (B) sebagai isolasi setebal 0,0254 m dengan k=0,2433 W/m.K. Temperatur permukaan dalam pipa 811 K dan permukaan luar isolasi 310,8 K. Untuk pipa 0,305 m panjang, hitung:– Panas yang hilang– Temperatur antara pipa dengan isolasi

Page 28: Perpindahan Panas Konduksi

Penyelesaian:• T1= 811 K; T2 = T antara; T3=310,8 K

• Luas permukaan pada L=0,305 m:

mrrrDr 0508,00254,0;0254,0;0127,02

0254,02 2321

211 0243,0)0127,0)(305,0(22 mLrA

222 0487,02 mLrA

233 0974,02 mLrA

Page 29: Perpindahan Panas Konduksi

2

12

12, 0351,0

)/ln(m

AA

AAA ratarataA

2

23

23, 0703,0

)/ln(m

AA

AAA ratarataB

WKAk

rrR

lmAA /01637,0)0351,0(63,21

0127,0.

12

WKAk

rrR

lmBBB /491,1)0703,0(2423,0

0254,0. ,

23

Tahanan masing-masing:

Page 30: Perpindahan Panas Konduksi

• Laju perpindahan panas:

• Untuk menghitung temperatur T2:

• Hanya terjadi penurunan T yang kecil melintasi pipa, karena nilai k yang tinggi.

WRR

TTq

BA

7,331491,101673,0

8,31081131

AR

TTq 21

KTT

5,805;01673,0

8117,331 2

2

Page 31: Perpindahan Panas Konduksi

SEKIAN DAN TERIMA KASIH