34
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PERCEPATAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN SATU PETA PADA TINGKAT KETELITIAN PETA SKALA 1:50.000 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang a. bahwa dalam rangka mendorong penggunaan Informasi Geospasial guna pelaksanaan pembangunan nasional dan untuk mendukung terwujudnya agenda prioritas Nawacita, diperlukan kebijakan satu peta yang mengacu pada satu referensi geospasial, satu standar, satu basis data, dan satu geoportal; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Presiden tentang Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta pada Tingkat Ketelitian Peta Skala 1:50.000; Mengingat 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5214); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2013 tentang Ketelitian Peta Rencana Tata Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 8, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5393); MEMUTUSK.AN :

Perpres Nomor 9 Tahun 2016

  • Upload
    leliem

  • View
    247

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 9 TAHUN 2016

TENTANG

PERCEPATAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN SATU PETA

PADA TINGKAT KETELITIAN PETA SKALA 1:50.000

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Menimbang a. bahwa dalam rangka mendorong penggunaan Informasi

Geospasial guna pelaksanaan pembangunan nasional

dan untuk mendukung terwujudnya agenda prioritas

Nawacita, diperlukan kebijakan satu peta yang mengacu

pada satu referensi geospasial, satu standar, satu basis

data, dan satu geoportal;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan

Presiden tentang Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu

Peta pada Tingkat Ketelitian Peta Skala 1:50.000;

Mengingat 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi

Geospasial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2011 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5214);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2013 tentang

Ketelitian Peta Rencana Tata Ruang (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 8, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5393);

MEMUTUSK.AN :

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

-2 -

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN PRESIDEN TENTANG PERCEPATAN

PELAKSANAAN KEBIJAKAN SATU PETA PADA TINGKAT

KETELITIAN PETA SKALA 1:50.000.

Pasal 1

1. Kebijakari Satu Peta, yang selanjutnya disebut KSP

adalah arahan strategis dalarn terpenuhinya satu peta

yang mengacu pada satu referensi geospasial, satu

standar, satu basis data, dan satu geoportal pada tingkat

ketelitian peta skala 1:50.000.

2. Peta adalah suatu gambaran dari unsur-unsur alam

dan/atau buatan manusia, yang berada di atas maupun

di bawah permukaan bumi yang digambarkan pada

suatu bidang datar dengan skala tertentu.

3. Geospasial atau ruang kebumian adalah aspek

keruangan yang menunjukkan lokasi, letak, dan posisi

suatu objek atau kejadian yang berada di bawah, pada,

atau di atas permukaan bumi yang dinyatakan dalam

sistem koordinat tertentu.

4. Data Geospasial yang selanjutnya disingkat DG adalah

data tentang lokasi geografis, dimensi, atau ukuran,

dan/atau karakteristik objek alam, dan/atau buatan

manusia yang berada di bawah, pada, atau di atas

permukaan bumi.

5. Informasi Geospasial yang selanjutnya disingkat IG

adalah DG yang sudah diolah sehingga dapat digunakan

sebagai alat Bantu dalam perumusan kebijakan,

pengambilan keputusan, dan/atau pelaksanaan kegiatan

yang berhubungan dengan ruang kebumian. 6. Informasi

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

-3 -

6. Informasi Geospasial Dasar yang selanjutnya disingkat

IGD adalah IG yang berisi tentang objek yang dapat

dilihat secara langsung atau diukur dari kenampakan

fisik di muka bumi dan yang tidak berubah dalam waktu

yang relatif lama.

7. Informasi Geospasial Tematik yang selanjutnya disingkat

IGT adalah IG yang menggambarkan satu atau lebih tema

tertentu yang dibuat mengacu pada IGD.

8. IGT Status adalah IGT yang mempunyai aspek hukum

penguasaan lahan.

9. IGT Perencanaan Ruang adalah IGT yang mernuat aspek

perencanaan pemanfaatan ruang.

10. IGT Potensi adalah IGT yang memuat informasi mengenai

Transportasi dan Utilitas, Lingkungan, dan Potensi

Kawasan.

11. Walidata IGT adalah pimpinan tinggi pratama pada

kementerian/lembaga yang memiliki tugas pokok, fungsi

atau kewenangan menurut peraturan perundang-.

undangan dalam penyelenggaraan IGT.

12. Kelompok Kerja Nasional IGT adalah kelompok kerja yang

dibentuk untuk mengelola penyelenggaraan IGT antar

pemangku kepentingan.

13. Jaringan Informasi Geospasial Nasional yang selanjutnya

disebut Jaringan IGN adalah suatu sistem

penyelenggaraan pengelolaan IG secara bersama, tertib,

terukur, terintegrasi, dan berkesinambungan serta

berdayaguna.

Pa sal 2 ...

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

-4 - Pasal 2

(1) Percepatan Pelaksanaan KSP pada tingkat ketelitian peta

skala 1:50.000 bertujuan untuk terpenuhinya sa.tu peta

yang mengacu pada satu referensi geospasial, satu

standar, satu basis data, dan satu geoporta.1 guna

percepatan pelaksanaan pembangunan nasional.

(2) Percepatan Pelaksanaan KSP pada tingkat ketelitian peta

skala 1:50.000 sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

berfungsi sebagai:

a. acuan perbaikan data IGT masing-masing sektor; dan

b. acuan perencanaan pemanfaatan ruang skala luas

yang terintegrasi dalam dokumen Rencana Tata Ruang.

Pasal 3

(1) Percepatan pelaksanaan KSP dilakukan melalui

penetapan Rencana Aksi Percepatan Pelaksanaan KSP

tahun 2016-2019 sebagaimana tercantum dalam

Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari

Peraturan Presiden ini.

(2) Penanggung jawab program pada Rencana Aksi

Percepatan Pelaksanaan KSP tahun 2016-2019

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), memastikan

ketersediaan pernbiayaan pada masing-masing

kementerian/ lembaga/ pemerintah daerah untuk

penyiapan IGD dan/atau IGT.

(3) Pernbiayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat

bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah,

dan/atau sumber pendanaan lain yang sah.

(4) Kementerian

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

-5 -

(4) Kementerian Keuangan dapat memberikan tambahan

alokasi anggaran pada kementerian/lembaga untuk biaya

penyiapan IGD dan/atau IGT sebagaimana dimaksud

pada ayat (2).

Pasal 4

Percepatan Pelaksanaan KSP dilakukan pada tingkat

ketelitian peta skala 1:50.000.

Dalam hal tertentu, percepatan pelaksanaan KSP dapat

dilakukan pada tingkat ketelitian peta di luar skala

1:50.000 sebagaimana tercantum dalam Rencana Aksi

Percepatan Pelaksanaan KSP tahun 2016-2019.

(3) Percepatan pelaksanaan KSP terdiri dari 4 (empat)

kegiatan, yang terdiri atas:

a. kompilasi data IGT yang

dirniliki oleh

kementerian/lembaga, Kelompok Kerja Nasional IGT,

dan/atau pemerintah daerah untuk seluruh wilayah

Indonesia;

b. integrasi data IGT melalui proses koreksi dan verifikasi

IGT terhadap IGD;

c. sinkronisasi dan penyelarasan antar data IGT yang

terintegrasi; dan

d. penyusunan rekomendasi dan fasilitasi penyelesaian

permasalahan IGT termasuk penyediaan alokasi

anggaran dalam rangka penyelesaian permasalahan

tersebut.

Pasal 5

Dalam rangka percepatan pelaksanaan KSP, Pernerintah

membentuk Tim Percepatan KSP.

Tim Percepatan KSP sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

mempunyai tugas:

a. melakukan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

-6 -

a. melakukan koordinasi strategis yang dibutuhkan

untuk percepatan pelaksanaan KSP;

b. membuat dan menetapkan kebijakan dalam rangka

penyelesaian permasalahan dan hambatan percepatan

pelaksanaan KSP;

c. melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap

percepatan pelaksanaan KSP pada umumnya dan

rencana aksi percepatan pelaksanaan KSP pada

khususnya; dan

d. memberikan arahan kepada Tim Pelaksana agar sesuai

dengan tujuan percepatan pelaksanaan KSP yang telah

ditetapkan.

(3) Tim Percepatan KSP clapat rnenambahkan IGT di luar IGT

yang telah ditetapkan dalarn Rencana Aksi Percepatan

Pelaksanaan KSP tahun 20 1 6-20 19 sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1), termasuk IGT yang

disiapkan oleh Badan Informasi Geospasial.

(4) Susunan keanggotaan Tim Percepatan KSP sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:

a. Ketua

b. Anggota

Menteri Koordinator Bidang

Perekonomian;

1. Menteri Perericanaan

Pembangunan Nasional/

Kepala Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional;

2 Menteri Dalam Negeri;

3 Menteri Keuangan;

4. Menteri Lingkungan Hidup

dan Kehutanan;

5. Menteri

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

-7 -

5. Menteti Agraria dan Tata

Ruang/ Kepala Badan

Pertanahan Nasional;

6. Sekretaris Kabinet.

(5) Tim Percepatan KSP dalam pelaksanaan tugasnya

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dibantu oleh Tim

Pelaksana dan Sekretariat.

Pasal 6

(1) Tim Pelaksana KSP sebagaimana dimaksud dalam Pasal

5 ayat (5) mempunyai tugas:

a. melakukan koordinasi teknis percepatan pelaksanaan

KSP terkait pelaksanaan Rencana Aksi dan hasil kerja

dari Kelompok Kerja Nasional IGT dan Walidata IGT;

b. menetapkan langkah-langkah dan kebijakan dalam

rangka penyelesaian permasalahan dan hambatan

teknis percepatan pelaksanaan KSP;

c. menetapkan langkah-langkah dan kegiatan prioritas

bagi Kelompok Kerja Nasional IGT dan Walidata IGT;

d. melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan

rencana aksi percepatan pelaksanaan KSP; dan

e. menyusun mekanisme berbagi data IGT melalui

Jaringan IGN.

(2) Susunan keanggotaan Tim Pelaksana KSP sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) terdiri dari:

a. Ketua : Kepala Badan Informa.si

Geospasial;

b. Wakil

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

-8 -

b. Wakil Ketua I

Deputi Bidang Pengembangan

Regional dan Otonomi Daerah,

Kementerian Perencanaan

Pembangunan Nasional/Badan

Perencanaan Pembangunan

Nasional;

c. Wakil Ketua II Direktur Jenderal Bina

Pembangunan Daerah,

Kementerian Dalam Negeri;

d. Anggota

: 1. Direktur Jenderal Ariggaran,

Kementerian Keuangan;

2. Deputi Bidang

Perekonomian, Sekretariat

Kabinet.

(3) Tim Pelaksana KSP sebagaimana dirnaksud pada ayat (1)

secara administratif berkedudukan di Badan Iriformasi

Geo spasial.

Pasal 7

(1) Sekretariat sebagaimana dirnaksud dalam Pasal 5 ayat (5)

mempunyai tugas mernberikan dukungan dan pelayanan

teknis operasional dan administratif kepada Tim

Percepatan KSP dan Tim Pelaksana KSP.

(2) Sekretariat Tim Percepatan KSP sebagaimana di:maksud

dalam Pasal 5 ayat (5), terdiri atas:

a. Sekretaris

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

-9 -

a. Sekretaris : Deputi Bidang Koordinasi

Percepatan Infrastruktur dan

Pengembangan Wilayah,

Kementerian Koordinator

Bidang Perekonomian;

b. Wakil Sekretaris I : Deputi Bidang Kajian dan

Pengelolaan Program Prioritas,

Kantor Staf Presiden;

c. Wakil sekretaris II : Deputi Bidang Informasi

Geospasial Tematik, Badan

Informasi Geospasial;

d. Satuan Tugas I;

e. Satuan Tugas 2.

(3) Sekretariat Tim Percepatan KSP secara administratif

berkedudukan di Kementerian Koordinator Bidang

Perekonomian.

(4) Satuan Tugas 1 sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

huruf d mempunyai tugas:

a. melakukan inventarisasi dan kompilasi basis data IGT

Nasional yang bersumber dari kementerian/lembaga,

Kelompok Kerja Nasional IGT, dan pemerintah daerah;

b. melakukan pengelompokan IGT ke dalam kelompok

data IGT Status, IGT Perencanaan Ruang, d.an IGT

Potensi;

c. melakukan proses integrasi IGT yang mengacu pada

IGD; dan

d. mendukung

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

-10 -

d. mendukung pelaksanaan koordinasi teknis terkait

perwujudan Rencana Aksi antara Tim Percepatan KSP

dengan kementerian/ lembaga, Kelompok Kerja

Nasional IGT, dan pemerintah daerah terutama dalam

kegiatan kompilasi dan integrasi IGT.

(5) Satuan Tugas 2 sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

huruf e, mempunyai tugas:

a. melakukan sinkronisasi antar data IGT di kelompok

data IGT Status;

b. melakukan sinkronisasi antar data IGT di kelompok

data IGT Perencanaan Ruang;

c. melakukan sinkronisasi antar data IGT di kelompok

data IGT Potensi;

d. melakukan sinkronisasi antar kelompok data IGT;

e. memberikan rekomendasi penyelesaian masalah terkait

sinkronisasi data IGT;

f. membuat rumusan penyelesaian konflik antar data

IGT; dan

g. mendukung pelaksanaan koordinasi teknis terkait

perwujudan Rencana Aksi antara Tim Percepatan KSP

dengan kementeria.n/ lembaga, Kelompok Kerja

Nasional IGT, dan pemerintah daerah terutama dalam

kegiatan sinkronisasi data IGT.

(6) Keanggotaan dan tata kerja Satuan Tugas 1 dan Satuan

Tugas 2 ditetapkan oleh Deputi Bidang Koordinasi

Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah,

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian selaku

Sekretaris.

(7) Sekretariat

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

(7) Sekretariat dalam pelaksanaan tugasnya sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dapat merekrut tenaga ahli

perseorangan, institusi, dan/atau badan usaha.

Pasal 8

(1) Dalam rangka pengelolaan IGT, perlu penetapan Walidata

IGT dan Kelompok Kerja Nasional IGT oleh Kepala I3adan

Informasi Geospasial selaku Ketua Tim Pelaksana.

(2) Walidata IGT sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

mempunyai tugas:

a. menyusun dan mengembangkan kebijakan teknis di

bidang IGT; dan

b. mengelola dan memberikan akses berbagi data IGT

melalui Jaringan IGN.

(3) Kelompok Kerja Nasional IGT sebagaimana dimaksud

pada ayat (1), mempunyai tugas:

a. menyusun Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria

(NSPK) data IGT sesuai dengan Tema;

b. memberikan dan melaporkan data IGT kepada Satuan

Tugas 1;

c, bersama-sama dengan Satuan Tugas 1 melakukan

sinkronisasi data IGT terhadap IGD; dan

d. rnendukung Satuan Tugas 2 dalam menyelesaikan

sinkronisasi antar data IGT sesuai dengan ruang

lingkup Kelompok Kerja Nasional IGT.

Pasal 9 ...

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

-12 -

Pasal 9

Tim Percepatan KSP dalarn melaksanakan tugas sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2), dapat melibatkari,

bekerjasama, dan/atau berkoordinasi dengan

kementerian/lembaga, pemerintah daerah, pemangku

kepentingan, badan usaha, dan/atau pihak lain.

Pasal 10

Tim Percepatan KSP menyampaikan laporan dan

perkembangan percepatan pelaksanaan KSP kepada Presiden

secara berkala setiap 6 (enam) bulan atau sewaktu-waktu

diperlukan.

Pasal 11

Segala biaya yang diperlukan bagi pelaksanaan tugas:

a. Tim Percepatan KSP dan Sekretariat dibebankan kepada

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara pada

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian;

b. Tim Pelaksana dan Kelompok Kerja Nasional IGT

dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara pada Badan Informasi Geospasial;

c. Walidata IGT dibebankan kepada Anggaran Pendapatan

dan Belanja Negara pada masing-masing

kementerian/ lembaga.

Pasal 12

Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal

diundangkan.

Agar ...

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

-13 -

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan

pengundangan Peraturan Presiden ini dengan penempatannya

dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 1 Februari 2016

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

JOKO WIDODO

Diundangkan di Jakarta

pada tanggal 4 Februari 2016

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

YASONNA H. LAOLY

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2016 NOMOR 28

Salinan sesuai dengan aslinya

SEKRETARIAT KABINET RI

Deputi Bidang Perekonomian,

cn w

Z 0 11.1

z

w 104 it IT Eij

°14(14 Ogf0 a.

LA

MP

IRA

N

PAD

A T

ING

KA

T K

ET

EL

ITIA

N P

ET

A S

KA

LA

1:5

0.0

00

NO

MO

R 9

TA

HU

N 2

016

PE

RA

TU

RA

N P

RE

SID

EN

RE

PU

BL

IK I

ND

ON

ES

IA

PE

RC

EP

AT

AN

PE

LA

KS

AN

AA

N K

EB

IJA

KA

N S

AT

U P

ET

A

TE

NT

AN

G

Qi

41 f "

z ,1 ,...

W t

(q al -0 Ct ii ̂ (Try CO ̂

7:1 g

• ,, E. t ''° 'CS ra., 14 +-■ cd •- .)' rt E 2 - '-' ,_ Q--■

t cd ° CI" .5 .,-, 'P. cd --1 --, o 'CI a-3 be to cu -5 . d 0 r-/ +,. (T) 2 E" (1) b c.) ,D,c) 0,1 4? a au cq 2 a a 10-3 . 7, cn p., 4

.cd i:: .w .5 - .F. Lij, ., a- ., g ri-. co t "al 0 '4 E g t t.0 -" a) .,, t w c, ›, cz c ) c, ,52 ,.., blVa' -4-, -l' 4--' Cij :5

''x ct C'," E2 -- E: c) --- ,S •ca M

. . lli ■C) C-: o 6 6 — i° , - - ,- - ' — c 1

Ea--

g < ‹ 4 z W Ct.

(..4 r

M cll

P 11,

,

Z i El < 5 41 ' W

0 0 a

N

1.

Kan

tor

Sta

f K

epre

s id

en

an

( K

SP

)

2.

Kem

ente

r ian

Da l

am N

eger

i ( K

emen

dag

ri)

3.

Kem

ente

r ian

Pere

ncanaan

Pem

ban

gunan N

asio

na l

/Ba d

an

Per

enca

naan P

emb

angunan

Nas

iona l

(K

emen

teri

an

PP

N /

BA

PP

EN

AS

)

4.

BIG

1.

KK

P

2.

Din

as H

idro

- Ose

anog r

afi

TN

I-A

L

(Dis

hid

ros

TN

I A

L)

3.

Ba d

an P

engkaj

ian

dan

Pen

erap

an T

e kno

logi

(B

PP

T)

4.

LA

PAN

1.

KK

P

2.

Dis

hid

ros

TN

I-A

L

3.

BP

PT

4.

LA

PAN

0 z ..._. o 0 : 0 .5 .cd ' ctl 0 . 0 E

0 0 A o "", 'id d 4, 1:-1-'0 0,0 000 z 19;8 0 000 41

3

E (-).' d "c) E -.til ,•-•,'" Ti I•-• 11) i•-■

N.. .... • ••-1 (1, , A 0

CO a. tf-L. a, C.

rd 0

(7-11

s' IA

KT

U

PPPK

IJ.L

ES

AD

I B

ulan

Mar

et (

B0

3)

20

16

Se l

uru

h w

ilay

ah I

nd

on

esia

(3

4 P

rovin

s i) B

ula

n M

aret

( B03

) 2016

Gar

is p

anta

i pri

or i

tas

di

34

Pro

vin

s i p

ada B

ula

n

Des

emb

er (

B12

) 2016

KE

LU

AR

AN

Kep

utu

san S

ekre

tari

s T

im

Pe r

cepa t

an K

SP

Te r

sedia

nya P

eta R

BI

ska l

a 1: 5

0. 0

00

Pet

a L

ing k

un

gan P

anta

i sk

a la 1

: 50

. 00

0 p

ad

a gari

s pan

tai

pr i

ori

tas

Pe t

a L

ing k

un

gan L

aut

ska l

a 1: 2

50

.000 p

ad

a w

ilay

ah l

aut

pri

or i

tas

KE

GIA

TA

N

Pen

yu

sun

an

m

ekan

ism

e dan t

ata

k

erja

Se k

reta

r iat

Tim

P

erce

pata

n K

SP

, dan

kea

ng

go t

aan S

atu

an

Tugas

1 d

an S

atu

an

Tugas

2

Mew

u ju

dk

an

ters

edia

nya P

eta R

BI

Mew

uju

dk

an

Pet

a

Lin

g ku

ngan P

anta

i

.

1

.

Per

wu

j ud

an

P

e ta

R

up

abu

mi

Ind

on

esia

( R

BI)

Per

wu

j ud

an

P

eta

Lin

gku

ngan

P

anta

i In

do

nes

ia

.

1

Ill oz cri

14 ix D.

otoott 0_

N

z Z 0

INS

TA

NS

I T

ER

KA

IT

Sel

uru

h K

emen

teri

a n &

Lem

bag

a

ter k

ait

fS/ 0

Z Z a., a> -4-, M . vi al ----.

5

2-■

E-,P. o .1) -, a x

•-c t — to

i. as

, r, a) a.) a.) a) a., a..)

ra-. E E 0 E 0 f4 a. Pi.

—; c\i cfi 4 Ili ko N.: «5

PEN

AN

GG

UN

G

JAW

AI3

B

IG &

Kem

enko

Per

e konom

ian -)

7••1 a)

(1)

0

TA

RG

ET

WA

KT

U

PEN

YE

LE

S AIA

N

Sel

uru

h w

ilay

a h I

nd

on

esia

( 3

4 P

rov i

ns i

) Bu

lan J

un

i ( B

06) 2

01

6

Bula

n D

esem

ber

(B

12)

20

16

T

a hap

2 (

17 P

rov i

ns i

) B

ula

n D

esem

ber

(B

12

) 2017

a.

Tah

ap

1 (

11 P

rov i

nsi

) B

ula

n D

esem

ber

(B

12

) 2016

b.

Tah

ap

2 (

12 P

rov i

nsi

) B

ula

n D

esem

ber

(B

12

) 2017

c.

Ta h

ap 3

(1

1 P

rov i

ns i

) B

ula

n D

esem

ber

(B

12)

2018

Sel

uru

h w

ilay

ah I

nd

on

esia

(3

4 P

rovin

s i) B

ula

n

Sep

tem

ber

(B

09) 2016

Sel

uru

h w

ilay

ah I

nd

on

esia

(3

4 P

rov i

nsi

) Bula

n

Ju

ni

( B0

6) 2

01

6

KE

LU

AR

AN

Ter

sedia

nya d

ata

IG

T

Nas

iona l hasil kom

pil

asi

KE

GIA

TA

N

Men

g om

pil

asi

IGT

yan

g a

da

saat

ini

untu

k s

elu

ruh

wil

ayah

In

dones

ia

A.e n

uta

nan

PR

OG

RA

M

Kom

pil

as i

IG

T

Ek

s ist

ing

1

• C) o z • If)

0

kir "ratri =wikatootild 0_ co

w z

Z 0

CL

INS T

AN

SI T

ER

KA

IT

1.

KK

P

2.

Kem

ente

rian

LH

K

3.

Kem

ente

rian A

TR

/ BP

N

4.

Kem

ente

rian

PU

PR

5.

Kem

end

agri

6.

BIG

7.

Pem

erin

tah P

rov i

nsi

8.

Pem

erin

tah

Kab

un

ate

n /

Kot

a

o ,-

BU

MN

)

3.

Kem

ente

rian L

HK

4.

Kem

ente

r ian E

SD

M

5.

Kem

ente

rian

PU

PR

6.

Kem

ente

rian

Des

a, P

DT

, d

an

T

ran

smig

rasi

7.

BIG

8.

Pem

erin

tah P

rov i

nsi

9.

Pem

e rin

tah

Ka b

un

ate

n /K

ota

1.

Kem

ente

rian

AT

R/ B

PN

2.

Kem

enta

n

3.

Kem

e nte

rian L

HK

4.

Kem

ente

rian E

SD

M

5.

Kem

endik

bu

d

6.

BIG

7.

Pem

erin

tah P

rovin

si

8.

Pem

erin

tah

Kab

upate

n/

Kot

a

t) i,.., 4 ' pa E ix

< Kem

end

agri

Pet

a H

ak P

engel

ola

an,

min

ima l

pada s

kala

1: 5

0.0

00

En w z

z o Li1 Oz

00 w

ra.

a w

INS

TA

NS

I T

ER

KA

I T

9.

Pem

erin

tah

Pro

v in

si

10.

Pem

erin

tah

Kab

un

ate

n /

Kn

ta

1.

Kem

end

agri

2.

Kem

ente

rian

LH

K

3.

BIG

4.

Pem

erin

tah

Pro

v in

s i

5.

Pem

erin

tah

Kab

upate

n/

Ko t

a

1.

Kem

enko P

erek

on

om

ian

2.

Kem

ente

rian

AT

R/ B

PN

3.

Kem

ente

r ian

LH

K

4.

Kem

enta

n

5.

Kem

enhu

b

6.

Kem

ente

rian

ES

DM

7.

Kem

ente

rian

PU

PR

8.

Kem

ente

rian

Par

iwis

a ta

9.

Kem

enper

in

10.

KK

P

11.

BIG

12.

Pem

erin

tah

Pro

vin

si

13.

Pem

erin

tah

Kab

upate

n/ K

ota

.0 Z

!.,.I i ' R 4 1 Z gsl A

ai .. 0 -1-) P. 0 MI

(id f.--2. (I) < E-.

..... a, a,

Cl) a) z 4a' 14 h) R a.) <

fl

[0

WI

Pet

a R

enca

na

Pem

ban

gu

nan

Ja

ng

ka

Me n

engah

Nas

ion

al

skala

1: 2

50

. 000

0 -.• :4 04

1 1 .,.

INST

AN

SI

TE

RK

AIT

1.

Kem

enko P

ere

konom

ian

2.

Kem

ente

rian

AT

R/

BP

N

3.

Kem

ente

rian

LH

K

4.

Kem

enta

n

5.

Kem

enhu

b

6.

Kem

ente

rian

ES

DM

7.

Kem

ente

rian

PU

PR

8.

Kem

ente

rian

Par

iwis

ata

9.

Kem

enper

in

10.

KK

P

11.

BIG

12.

Pem

erin

tah

Pro

vin

si

13.

Pem

erin

tah K

a bupate

n/ K

ota

_ .

1.

Ke m

enta

n

2.

Kem

ente

rian

AT

R/

BP

N

3.

Kem

ente

r ian

LH

K

4.

Kem

ente

rian

PU

PR

5.

LA

PAN

1.

Kem

enta

n

2.

Kem

ente

ria n

LH

K

3.

Kem

endag

ri

4.

BIG

5.

Pem

erin

tah P

rovi

nsi

6.

Pem

erin

tah K

abu

pate

n/

Kot

a

0 z el Zc.' z.44 :5) _ til

i 2.1

a) .= t' n

Ca rd Kem

ente

rian

AT

R/B

PN

A or 0 41 E4 13"

a . m v

g 0 ;S1 0 0, as .5

m cn

a.

Tah

ap

1 w

ilay

ah

pri

or i

tas

1 p

ada

Bu

lan

D

esem

ber

(B

12) 2

01

6

b.

Tah

ap

2 w

ilay

ah

pri

or i

tas

2 p

ada

Bu

lan

Des

ember

(B

12) 2017

c.

Tah

ap

3 w

ilay

ah

pri

or i

tas

3 p

ada

Bu

lan

D

esem

ber

(B

12) 2018

a.

Ta h

ap

1 (

8 K

awas

an)

Bula

n J

un

i (B

06

) 2016

b.

Ta h

ap

2 (

5 K

awas

an)

Bula

n M

aret

( B0

3)

2017

KE

GIA

TA

N

1.

Kem

end

agr i

2.

Kem

ente

rian

AT

R/

BP

N

3.

Kem

ente

rian

LH

K

4.

BIG

5.

Pem

erin

tah

Pro

vin

si

6.

Pem

erin

tah

Ka b

uD

ate

n/ K

o ta

1.

Kem

ente

r ian

Par

iwis

ata

2.

Kem

ente

r ian

ES

D M

3.

Kem

enhu

b

4.

Kem

enh

an

5.

Lem

bag

a I

lmu P

eng

etahuan

Ind

on

esia

(L

IPI)

6.

Ba d

an N

asio

nal

P

enan

ggu

langan B

en

can

a

( BN

PB

)

7.

BM

KG

8.

Kem

ente

rian

AT

R/ B

PN

9.

Kem

ente

r ian

LH

K

10.

Kem

end

agri

11.

BIG

12.

Pem

erin

tah P

rovin

si

13.

Pem

erin

tah

Kab

upate

n/

Kot

a

PE

NA

NG

GU

NG

JA

WA

E

Kem

enh

an

a,

TAR G

ET I

VAK it

t P

MY

EI•

EIS A

IAN

B

ula

n M

aret

( B03

) 2

01

6

Bula

n J

un

i (B

06) 2016

cy, .--, o (NI

70 o cla •- z

0 CC 0 M

O

cdOodO 0 E.CaNE-11:QN

cd

cNi crj Lri

z

tt

74)

c fx

404q -cd o os cq ct

0021 ,::: 01),,s cd44,004 „1 .d d 1:1 0 ..x ''''atc:icd-W ..--,

Cd 4 T) in 75 w kl v) • cq 0 t=ca.,13. E.'Mo'-') w a) _, o o 1--i al 0 go 0 —it 0 ,_,C) 0 s. I-i O --. ct 0 oS coi d •-, af 0 fl' .-1That c:5 as

1-. ..

1-1 0 ro aD Lr) ,0 0 0 a) fu 0 a) al 0 tWW"f0:30WOM MiZO

(4 al co a) ,__ a) v .. 0 a) ,.x a) O .. .45 cOz$ a . ■ - ) a. Cl. v-I fa.. (2.4 v) la. '0 ,-.

& Et4' al 4S d '6 6

0 0

o In

to

c/)

ct taS

45 a. a) 11a.,,)

NN "-v5 . '-

C a) 0 a) rc,

10. 0 N o0 —10 ,--4(0 -- --

Q N

cd0-■ O.. o

cd ■.0 cd

Cd 0 Cd 0 E-mcNE,mcq

cd

7—I roz

Att-r

00 Aka a_ Ed

_At.- , 0(47.7

0_

Z 0 W Q OZ (7) w Y /4

**Syr W

41 E-1 rh Z

EI ci)

fti O

Z 0 a) CC)

0 i) C2-■ 1:4 C: •-, o

E-■ 0) > ..0 -4C 41 ,- o as 1-, 0 0 0 a., cd cd cd .0 4 4 cd cz

T.: T 4-, .4,—,

4a4' - '1) -(1)

0 0

,-,-, a) <1..) a) a) a) .< — cu a, a cc) a.. a.

. . . . . . . . . o .--I N cY) t- In k..0 t•-- 00 C3■ v--4

41 As

V

a.) E ti, a)

a.,

0

,M ■

E-4 1214

Tif ci "T cl o fil 0 XI

k.o a, 00 a) ,--i CO ■—, CO *---' 0) ----- cu

'—' C \I Q a. 0 fa+ O al cri q) al cd t.--.

cd 0 cd 0 E--, CO N E-. I4 C\1

cd 45

KE

LU

AR

AN

d.

Pet

a s

eb

ara

n P

emban

gk

it

Lis

trik

skal

a 1

: 50. 0

00

e.

Pet

a J

ari

ng a

n P

ipa M

igas

ska l

a 1:5

0. 0

00

f.

Pet

a J

ari

ngan S

erat

Op

tik

, sk

ala

1:5

0. 0

00

cd 0 s. -cii

0 . o cn , 0 , g P., -:Li ci {,0 '6" do ,9 E_,-- '6' 0 '6' .- 0 0-. 01 x o ct . - -d 4, d co9 4 ,-̀4 ,-;° g a 3 g 3 cd 0 — ,.., .... . al f2... — .--i to •,--i ••-,00 ,SC5'' '--05 li -a. — . t.o.. ,. A ,,,,,, , .,.. „ . to -z-,- to ,,:, ..„_. , . cd o-cD0 o..„z-, . z -, 0 cd 5 a) -..05 cdcdtd0 1

P-4 0 - 06 ct u< a. Ell a. E.., d cil w

if c,- 4671 CD QD cli i cd CD 00 00 CD -0 ') '-.) af 0- s;"., • 'CZ 4 -A a• • -CS d w co' 'd 4c2=1 Ld TrS +al 0 inC) _5 17; E co E S .5 < 45 tr) 4-, — a) a) -. a) •,.. 0 cd -• a. '.-.) TS cn a., E-. .:: ,--1 a., . ..4 . ,--.1 ,-.4 CZ, (/) a., Ca ,--■ a.. t) N G, 0;3 ..6 6 -6 6 __-,

,

13.4

.4

4,1 E.

z .4 E. to

1.

Kem

enta

n

2.

Kem

ente

r ian

LH

K

3.

Kem

ente

rian E

SD

M

4.

Kem

ente

rian

AT

R/

BP

N

5.

Ke m

ente

rian

PP

N/B

AP

PE

NA

S

6.

BIG

7.

LA

PAN

8.

BP

S

1.

Kem

enta

n

2.

Kem

ente

rian

LH

K

3.

KK

P

4.

LA

PAN

5.

BIG

1. K

em

ente

r ian L

HK

■ P.,

t K

emen

ter i

an

PU

PR

Kem

ente

r ian

A

TR

/ B

PN

Kem

enta

n

F t

Af, N

Ey

- ,

134

a.

Tah

ap 1

(6

Pro

vin

si)

Bula

n D

esem

ber

(B

12)

20

16

b.

Ta h

ap 2

(14 P

rov i

nsi

) B

ula

n D

esem

ber

(B

12

) 2017

c.

Tah

ap 3

(14 Pro

vin

s i)

Bula

n D

esem

ber

(B

12

) 201

8

a.

Ta h

ap 1

(12 P

rovin

s i)

Bula

n S

epte

mb

er (

B0

9)

20

16

b. T

ahap 2

(12 P

rov i

nsi

) B

ula

n S

epte

mber

(B

09

) 2017

c.

Tah

ap 3

(1

0 P

rovin

s i)

Bula

n S

epte

mber

(B

09

) 2018

a. T

ahap 1

(9 P

rovin

si)

Pem

enuhan I

GT

L

ing k

ungan

c)

ce

Ld Z

7") , 4 -VA•A LI co 74144,0V;kr

0_

41 E-I

i gt E-∎ 07 4

1.

Kem

ente

rian L

HK

2.

Kem

ente

rian

PU

PR

3.

Kem

ente

rian

ES

DM

4.

Kem

ente

rian

AT

R/B

PN

5.

BIG

6.

LA

PAN

1.

Kem

enta

n

2.

LA

PAN

3.

BIG

1.

Kem

ente

rian

LH

K

2.

Kem

ente

rian

PU

PR

3.

BIG

4.

LA

PAN

g CO

$ <I Z wg 4 1,

Ac-5

0

01 Kem

enta

n &

K

emen

teri

an

AT

R/

BP

N

, , 1E. gi.

a.

Tah

ap 1

(se

luru

h

wil

ayah

In

donesi

a kec

ual

i 1

20

K

abu

pate

n/

Kot

a)

Bula

n S

epte

mber

(B

09

) 2016

b.

Tah

ap 2

(1

20

K

abupate

n/

Ko t

a)

Bula

n N

ovem

ber

(B

11

) 2016

a.

Tah

ap

1 (3 Pro

vin

si)

Bula

n J

un

i ( B

06

) 2016

b.

Tah

ap 2

(1

6 Pro

vin

s i)

Bula

n J

un

i ( B

06

) 201

7

c.

Tah

ap 3

(15 P

rovi

nsi

) B

ula

n J

un

i (B

06

) 2018

a.

Tah

ap 1

(6

Pro

vin

si)

Bula

n S

epte

mb

er (

B09

) 2

01

6

b.

Tah

ap 2

(14 P

rov i

nsi

) B

ula

n S

epte

mber

(B

09

) 2

017

KE

LU

AR

AN

Ben

cana T

sunam

i sk

ala

1:5

0.0

00

f. P

eta

Hid

rog

eolo

gi s

kala

1:1

00

.000

Pet

a T

anah

Sem

i-d

etail

skal

a

1:5

0.0

00

a.

Pet

a C

urah

Huj

an

dan

H

ari

Huja

n s

kala

1:5

0.0

00

b.

Pet

a P

ote

nsi

En

ergi

M

atahari

dan

An

gin s

kal

a 1:2

50

. 000

Pet

a L

ahan S

a wah

skal

a 1:5

0. 0

00

, g4

, 41.

Pem

enuh

an

IG

T

Pot

ensi

Kaw

asan

OD C044

cNi d: ■r3

cd

a)

N xw rn

co co '5 at

a.,

U)

CC/ Cti 00

ed 0 E--■ N

0 cd 4 d

O 0 o as as o at 0 •-, o

0 -0 • I5 ') cd 7d ,-

cd La, In

° F1 2-51 cd z r.- • ' t --, av " b.,0 o N

40cd

_0 v Ti od Z 0 4 -0 E- "0

0 0 cz ..... ff o D4 .,......-■ 0 ;_, 0 G, 1_,, cZ 4 Z ci ■-) z

'i" ra, 0. tr) ZI, r, B..

., N a) .. 6 6 !,

01i 4

O o 0 w 0 C o bl) . e•-..," 0

Li 0 --. ctS c C 0 fl, 4-) • • 0

(1.9 -lcd ›Icci FA cd›,°3 ci° CQ,c-scl ,:485 cri, 1-4 1-4 s,r)

C') • cd "0 ,:4 s. s. CO `4••J „8 --8 -x,,, a) as ca co . 4 '-'' 4 ,--d

sO W OZjE „as 0 .- 0 C1 0 "" CC

(/) s, 0 .0 CO .. cd v 0 d ocd,,ct10

a).. CL) ..-' at) 8 a.46 Cf9 d 4 6 -16

w z

z 0 hi • Z C7) w

a. in

0 LIJ

z z 0 Lil O Z (7) wY • = a.

CL LLI

frl E-4

th4 Z 4 E-I (i) 4

1.

Kem

ente

rian

LH

K

2.

Kem

enta

n

3.

LA

PAN

1.

Kem

ente

rian

AT

R/B

PN

2.

LA

PAN

3.

BN

PP

4.

BIG

5.

Dir

ekto

rat

Top

ogr

afi

(D

itto

p)

TN

I A

D

6.

Pem

erin

tah

Pro

vin

si

7.

Pem

erin

tah

Kab

upate

n/

Ko t

a

1.

Kem

ente

r ian

AT

R/B

PN

2.

BIG

3.

BN

PP

4.

Dit

top, T

NI

AD

5.

LA

PAN

6.

Pem

erin

tah

Pro

vin

si

7.

Pem

eri

nta

h K

abu

pate

n/

Ko t

a

8.

Pem

erin

tah

Des

a/

Kel

ura

han

1. K

em

en

dag

ri

t"!

o Ea' K

emen

dag

ri

Kem

endag

ri

Kem

ente

r ian

Lu

ar

TA

1

46

T *A

KT

U

PE

N 17S

AIA

N

pri

or i

tas

3 p

ada B

ula

n

Des

ember

B

12

) 2

01

8

a.

Tah

ap 1

wil

ayah

p

rio

rita

s 1

pada B

ula

n

Des

ember

(B

12

) 2

01

6

b.

Ta h

ap 2

wil

ayah

pri

ori

tas 2

pada

Bu

lan

Des

ember

(B

12)

2017

c.

Tah

ap 3

wil

ayah

p

riori

tas 3

pada B

ula

n

Des

ember

(B

12) 2

01

8

a.

Ta h

ap 1

(3

Pro

vin

si)

Bula

n J

un

i ( B

06

) 201

7

b.

Tah

ap 2

(1

6 P

rovi

ns i

) B

ula

n J

un

i (B

06

) 2

018

c.

Ta h

ap

3 (

15 P

rovi

nsi

) B

ula

n J

un

i (B

06)

20

19

a.

Tah

ap 1

(3

Pro

vin

s i)

Bula

n J

un

i (B

06) 201

7

b. T

ahap

2 (

16

Pro

vin

si)

Bula

n J

un

i (B

06) 2

01

8

c.

Ta h

ap

3 (

15 P

rovi

nsi

) B

ula

n J

un

i (B

06

) 2

019

a. B

ata

s P

apua, B

ula

n

a w W

Pet

a M

orf

om

etr i B

enta

ng

Lah

an. s

kala

1:

50.0

00

a.

Pet

a B

atas

Adm

inis

trasi

P

rovi

nsi

sk

ala 1

:50.0

00

b.

Pet

a B

ata

s A

dm

inis

trasi

K

abupat

en

/Kot

a s

kala

1:5

0.0

00

Pe t

a B

a tas

Adm

inis

trasi

D

esa/

kel

ura

han

skala

1:1

0. 0

00

Pet

a B

a tas

Dar

at N

egara

z 4t4 E-4

Gil W

(7) w z

Z 0 W

z (7)- w1

CL

re

INST

AN

SI T

ER

KA

IT

2. K

KP

3.

Kem

ente

rian

AT

R/B

PN

4.

Kem

ente

rian L

HK

5.

Kem

enh

an

6.

Kem

ente

rian

PP

N/B

AP

PE

NA

S

7.

BIG

8.

Dit

top

, TN

I A

D

9.

LA

PAN

10.

Pem

erin

tah

Pro

vin

si

11.

Pem

erin

tah

Kab

up

ate

n/k

ota

1.

Kem

end

agri

2.

KK

P

3.

Kem

ente

rian

AT

R/B

PN

4.

Kem

ente

rian

LH

K

5.

Kem

enhan

6.

Kem

ente

rian

PP

N/B

AP

PE

NA

S

7.

BIG

8.

Dis

hid

ros

TN

I A

L

9.

LA

PAN

10.

Pem

erin

tah

Pro

vin

si

11.

Pem

erin

tah

Kab

u a

ten K

ota

1.

Kem

ente

rian

PP

N/B

AP

PE

NA

S

2.

Sel

uru

h K

/L p

eng

guna d

ata

3.

Pem

erin

tah

Pro

vin

si

4.

Pem

erin

tah

Kab

upate

n/K

ota

— -id 0 0

o

cg cd -8' cd

44 a..) w tap 4 ra, w) CA 0 z za) a) a. a) m

4 ai —

cn aa a.

Sep

tem

ber

(B

09)

20

16

b.

Bat

as

Kal

imanta

n,

Bula

n S

epte

mber

(B

09

) 2017

c.

Bat

as

Nusa

Ten

ggara

T

imu

r, B

ula

n

Sep

tem

ber

(B

09) 20

18

a.

Tah

ap 1

(G

ugu

san

P

apu

a d

an M

alu

ku)

Bula

n J

un

i (B

06

), 2

016

b.

Tah

ap 2

(G

ugu

san

Kal

iman

tan d

an

Sula

wes

i) B

ula

n J

un

i (B

06),

20

17

c.

Tah

ap

3 (G

ugusa

n

Su

mat

era,

Jaw

a,

dan

Nusa

Te n

ggara

) Bu

lan

Jun

i (B

06

), 2

01

8

a. T

a hap

1 (3 Pro

vin

si)

Bula

n J

un

i (B

06

) 2016

b.

Tah

ap

2 (

16 P

rovi

nsi

) B

ula

n J

un

i (B

06) 2

01

7

c.

Tah

ap 3

(15

Pro

vin

si)

Bula

n J

un

i (B

06

) 2

018

KE

LU

AR

AN

skal

a 1

:25.0

00

Pet

a B

atas

Lau

t N

egar

a s

kal

a

1:1

.00

0.0

00

Pet

a P

oten

si D

esa

(sosi

al-

eko

no

mi)

, min

imal

pada

skal

a 1

:50.0

00

0 i

cNic,541fiq5N:0

5, 0

O.

t CZ a)

• ,-12 '....-■ 11. CI' .. a4 ra4 43 W < E-4 a. a, ,.-4

12. 1,a1

0 0 0 0 cd cd cd _0 ,..0 w._,, I.,..-4.-.-4,-.■ mm cd cd 0 4

-0 -113 4 6, :4'2 l), +°3 4c-do t 0

000)0 EE 0) E 0 Cl)xxxx () 0% 0.

cu .;12 -0-5 I:10 0 0 •

a, .)) 0) 0) Et) Ea)

a) a ci„ 03

cd

a)

<3 •

ad ■D N- 00 ,--1 --....-1 --. e-I

0 a) ,..7-4.0

0 mo

0 c00

oN o C.0 m ---- .5 ko • 5 ,r,

8 • 5 8 0 0 -- o c,, 0 ,...., d 1... c 1.-. 0

..0'-' Cr-1 ‘21-. CQ Q. CO

›-, cd

(3.)1-'

t1 0

' -0 g -0 ( cd g g

c,95i IpLI cd 0

0 0 E--. CQ E--, CQ E--( CQ ci) 73 —. (1..) cd -6 ci u) ''' 121

P., 0Po0 cd O., 0

CdOCd

cr

N N CO

O 0 0

Pet

a Z

onasi K

awas

an

d

Ko

nse

rvas

i P

era i

ran. s

kala

z a, f:c1 r4 E-■ <4 a, 0 cd

.cd 4)

41:1420-5 00 0

V Cl) a) a)

0 0 0 E C.D

Pem

erin

tah P

rovin

si

cNic.646q3t--:

N w z

z0 LLI C) O Z

ir10 a - -01 a_ La

41 f■ 0.4 ca z .4 k.. cn z -

1.

Kem

ente

rian

PP

N/ B

AP

PE

NA

S

2.

KS

P

3.

Kem

ente

rian

Keu

angan

(Kem

enk

eu)

4.

Sek

reta

riat

Kab

inet

5.

Kem

ente

rian

Sek

reta

ria t

N

egar

a

6.

Kem

enkum

ham

7.

Kem

ente

rian

LH

K

8.

Kem

ente

rian

AT

R/B

PN

9.

Kem

enta

n

10.

Kep

olis

ian

RI

11.

Kej

ak

saan

Agu

ng R

I

12.

BIG

13.

LA

PAN

14.

BK

PM

15.

Pem

erin

tah

Pro

vin

si

16.

Pem

erin

tah

Kab

upat

en

/ K

ota

1.

Kem

enko P

erek

on

om

ian

2.

Kem

ente

rian

PP

N/ B

AP

PE

NA

S

3.

KS

P

1.

Kem

enko

Per

eko

no

mia

n

2.

Kem

ente

rian

PP

N/ B

AP

PE

NA

S

3.

Kem

ente

rian

Pen

day

agu

naan

Apa

ratu

r N

egara

dan R

eform

asi

Bir

okra

si

4.

Kem

ente

r ian

Ko

mu

nik

asi

'dan

Info

rmat

ika

A

CO

0 _.0 0 4, ,x E2 c a,

ill 61

000

(E.1 11.0) N

[ g4.

CN

,--1 CI ,..1 N 00 ,..-f N ,..1

'-

NN NN"' CD

,C) M CD NM M N

fa, F.5 (;, (5. k.0 15, 0,05 Lo . 0,0 0,0 0,0 o t SE SE SE S T'd -, a) •-, a) .. a) •-. ,.. (,) ow ow z

m go oo go o d oaskoosot---octs00w $.0000000 00 0 0 0 crJ M M N 0:1 CQ (NI PQ CC1 c \I CO fat --' 1 cc9 (i 4 d izi ai ,..., tib B

ula

n F

ebru

ar i

(B

02) 2

019

Bula

n D

esem

ber

(B

12)

2017

f. ,

14 ,

-, M 0 cd 08

. • Ti. 4) ( t 1 la , . 4 - - . .--•

• -.. • ,..., in czt tti (1) M m • i, ›, ••X ,24 • a

EA c d ---- $-. 0 ..,,g) g c241::: I' Ix Ix. 0 — Q.) ,..)

cd g 4..) 0 t+A w •.' i-i

'a cd (II ap 0..) ,. 1-, 0 5

s•-■ -1-' 0 a)a)

E-4 •er ra. CK:i .-Ci (..> -ci 6 Ter

sedia

nya d

ata

set

IGT

N

asio

nal

untu

k b

erb

agi dat

a

mel

alui

Jari

ngan I

GN

Ter

sedia

nya d

okum

en G

ran

d

Des

ign K

ebij

akan

Satu

Pe t

a,

dan

Per

atu

ran/

Reg

ula

si

Pay

un

g K

ebij

akan S

atu

Pet

a

Z .4

1.. 4

t . grl I xi

.

..,

0 0

E"

in' (0 „c‘i <5 4..,) 1-4

0 Fi 0 -i- alu0 rs,(14(4 V

erif

ikas

i D

ata I

GT

anta

r k

emen

teri

an/

lem

bag

a

Pen

yu

sun

an

Gra

nd

Des

ign

Keb

ijak

an

Sat

u P

e ta

r• C, '

E-.

os m 4t4 0 a)

(/) (4 Ver

ifik

as i

Data

IG

T hasi

l si

nk

ronis

asi

K

ebij

ak

an.

Sat

u P

eta y

an

g

ber

kel

an

juta

n

O

PR

ES

IDE

N R

EP

UB

LIK

IN

DO

NE

SIA

,

00 kr) --- M ,—I CV ,-1C.- CV ,-1 CNI

N M N M N El ?I

al- CE■

a

D CD 1) CD t8 CD cla 0:1 g 0:1

0 v) 0 O 0-) 0 cu 0 4)

'--) 'D '--) Q '--) O 0 0 0 0 ct 0 cat d ,ti- d cd C,(2i ,--1 O 0 CD 0 0 CD 0 ' CD 0 (4 f4 Cq M M N M M N M

cd xi 6-i C k.4 b