143
PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMS Penyunting: Dhama Gustiar Baskoro Esterina Muljati Jonatan Marselita Harapan UPH Press

PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

  • Upload
    others

  • View
    61

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

PERPUSTAKAAN GEREJA

BERBASIS SLiMS

Penyunting:

Dhama Gustiar Baskoro

Esterina Muljati Jonatan

Marselita Harapan

UPH Press

Page 2: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS

Penyunting:

Dhama Gustiar Baskoro

Esterina Muljati Jonatan

Marselita Harapan

Penulis:

Dhama Gustiar Baskoro

Esterina Muljati Jonatan

Hendryanto Djohan

Marselita Harapan

Nathaniel Damar Sasongko

Phillips Iman Hery Wahyudi

Penerbit:

UPH Press

Gedung C, Lantai 3

Universitas Pelita Harapan

Lippo Village, Karawaci

Tangerang 15811

Indonesia

ISBN: 978-979-9103-89-5

Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang mengutip, menerbitkan kembali, atau memperbanyak

sebagian atau seluruh buku ini dalam bentuk apapun untuk tujuan komersial tanpa izin tertulis dari penulis,

kecuali kutipan untuk keperluan akademis, resensi, publikasi, atau kebutuhan nonkomersial dengan jumlah tidak

sampai satu bab.

Page 3: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

The church library

can become one of the most effective educational agencies

in the entire church

and can be the means of bringing blessing

to a great number of people.

– Elmer L. Towns & Cyril L. Barber

Page 4: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

i

DAFTAR ISI

Kata Sambutan Rektor Universitas Pelita Harapan iii

Kata Pengantar iv

BAGIAN A MANAJEMEN PERPUSTAKAAN GEREJA

Bab I Pendahuluan 1

Esterina M. Jonatan

Bab II Manajemen & Administrasi 10

Esterina M. Jonatan

Bab III Pelayanan Teknis 26

Marselita Harapan

Bab IV Pelayanan Pemustaka 56

Phillips I.H. Wahyudi

Bab V Literasi Informasi di Perpustakaan Gereja 63

Dhama G. Baskoro

BAGIAN B PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMS

(Senayan Library Information Management System)

Dhama G. Baskoro, Hendryanto Djohan, Marselita

Harapan, Nathaniel D.Sasongko

Bab VI Pendahuluan 90

Bab VII Instalasi SLiMS 95

Bab VIII Konfigurasi Jaringan untuk 108

Menjalankan Aplikasi SLiMS

Bab IX Konfigurasi Sistem SLiMS 116

Bab X Pelayanan Teknis 125

Bab XI Keanggotaan 160

Bab XII Pelayanan Sirkulasi 180

Bab XIII Inventarisasi Koleksi 185

Bab XIV Laporan 191

Bab XV Pemeliharaan Sistem dan Data 202

Page 5: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

ii

Lampiran

Sistem Klasifikasi DDC 200 218 Sumber-sumber Rujukan 238

Biografi Penulis 241

Page 6: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

iii

KATA SAMBUTAN

REKTOR UNIVERSITAS PELITA HARAPAN

Salam dalam Yesus Kristus!

Selaku Rektor Universitas Pelita Harapan, saya bersyukur dan

menyambut baik dengan diterbitkannya buku Perpustakaan Gereja Berbasis

SLiMs oleh Staf Perpustakaan Johannes Oentoro UPH. Buku ini merupakan

sumbangsih nyata pustakawan UPH bagi perpustakaan gereja dan dunia

kepustakawanan di Indonesia.

Melalui buku ini para pengelola perpustakaan gereja bisa menambah

wawasan dan pengetahuan tentang kepustakawanan serta keterampilan

memanfaatkan sistem perpustakaan dalam mengelola organisasi dan manajemen

perpustakaan gereja di gerejanya masing-masing. Kiranya setiap perpustakaan

gereja bersama Majelis dan warga gereja akan lebih berkomitmen untuk

meningkatkan kualitas perpustakaannya dalam aspek koleksi, layanan, fasilitas

dan SDM karena perpustakaan gereja merupakan salah satu sarana penting

dalam menumbuhkan kehidupan spiritual dan membekali warga gereja dengan

informasi dan pengetahuan yang benar berlandaskan pada Firman Allah

sehingga bisa memberikan dampak positif dalam kehidupan masyarakat

Indonesia

Kiranya kerjasama yang telah dibina oleh Perpustakaan Johannes Oentoro

UPH dengan perpustakaan-perpustakaan gereja selama ini semakin ditingkatkan

sehingga berbuah nyata dan menjadi berkat bagi gereja masing-masing yang

dilayani dan juga gereja di Indonesia pada umumnya.

Tuhan memberkati.

Dr. (Hon.) Jonathan L. Parapak, M.Eng.Sc.

Rektor Universitas Pelita Harapan

Page 7: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yesus yang memberikan kesempatan bagi staf

Perpustakaan Universitas Pelita Harapan untuk menyelesaikan pembuatan buku

Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMs bagi para pengelola perpustakaan gereja.

Buku ini merupakan kerinduan kami untuk memberikan kontribusi nyata

bagi dunia kepustakawanan di Indonesia. Sejak tahun 2008 dalam rangkaian

progam libanev (library annual event) serta program pengabdian pada

masyarakat, sudah beberapa kali kami menyelenggarakan pelatihan singkat bagi

pengelola perpustakaan gereja yang mendapat respon positif dari para peserta.

Bahkan pada tahun 2015 pelatihan pengelolaan perpustakaan gereja

diselenggarakan bekerjasama dengan GKI Gading Serpong. Berawal dari

pelatihan sejenis dan belum adanya buku yang membahas tentang perpustakaan

gereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

menerbitkan sebuah buku yang dapat membantu pengelola perpustakaan gereja

yang sebagian besar adalah kaum awam dalam bidang Ilmu Perpustakaan.

Melalui buku ini diharapkan para pengelola mampu memulai dan mengelola

perpustakaan di gerejanya masing-masing. Selain itu, buku ini juga bermanfaat

bagi Penatua atau Majelis Jemaat karena memberikan wawasan dan

pengetahuan dasar mengenai administrasi dan manajemen perpustakaan gereja.

Buku yang merupakan bunga rampai ini adalah tulisan staf Perpustakaan

Universitas Pelita Harapan sesuai dengan tugas dan bidang pekerjaannya

masing-masing, yaitu pelayanan teknis, pelayanan pemustaka dan literasi

informasi serta penerapan operasional perpustakaan dengan menggunakan

sistem perpustakaan yaitu SLiMS (Senayan Library Management System).

Dengan demikian format penulisan buku terdiri dari dua bagian yaitu bagian

pertama mencakup tinjauan teori tentang Perpustakaan Gereja dan bagian kedua

lebih bersifat aplikatif mengenai penerapan SLiMS sebagai sistem aplikasi

perpustakaan gereja dalam kegiatan operasional sehari-hari. SLiMS

Page 8: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

v

direkomendasikan karena merupakan free and opensource library management

system dan cocok digunakan oleh perpustakaan gereja. Selain itu SLiMS

merupakan karya anak bangsa yang sudah banyak digunakan oleh perpustakaan-

perpustakaan di Indonesia dan pernah mendapat penghargaan Indonesia ICT

Award 2009.

Harapan kami buku ini berguna bagi para pengelola perpustakaan dan

gereja. Kiranya melalui pelayanan perpustakaan gereja yang terorganisasi serta

dikelola dengan baik dan profesional, banyak orang mengalami perjumpaan

pribadi dengan Yesus Kristus dan hidup setia di dalam-Nya.

Akhir kata, kami menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam

buku ini. Untuk itu kami mohon saran dan masukannya untuk penyempurnaan

buku ini sehingga bisa menjadi berkat nyata bagi pengembangan dan kemajuan

perpustakaan gereja di Indonesia.

“Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:

Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!”

(Roma 11:36)

Tangerang, 10 Juli 2016

Editor

Page 9: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

BAGIAN B

Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS

Dhama Gustiar Baskoro

Hendryanto Djohan

Marselita Harapan

Nathaniel Damar Sasongko

Page 10: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

90

BAB VI

PENDAHULUAN5

Senayan, atau lengkapnya Senayan Library Management System

(SLiMS), adalah perangkat lunak sistem manajemen perpustakaan (library

management system) sumber terbuka yang dilisensikan di bawah GPL v3.

Aplikasi web (yang awalnya) yang dikembangkan oleh tim dari Pusat Informasi

dan Humas Departemen Pendidikan Nasional RI ini dibangun dengan

menggunakan PHP, basis dataMySQL, dan pengontrol versi Git. Pada tahun

2009, Senayan memenangi INAICTA 2009 untuk kategori open source. Situs

resmi SLiMS, saat ini ada di http://slims.web.id.

Sejarah Pengembangan

Senayan pertamakali digunakan di Perpustakaan Departemen Pendidikan

Nasional. Pengembangan Senayan dilakukan oleh SDC (Senayan Developers

Community). Dikoordinasikan oleh Hendro Wicaksono, dengan Programmer

Arie Nugraha, dan Wardiyono. Sementara dokumentasi dikerjakan oleh

Purwoko, Sulfan Zayd, M. Rasyid Ridho, dan Arif Syamsudin. Pada Januari

2012, developer SLiMS bertambah 2 orang, yaitu: Indra Sutriadi Pipii

(Gorontalo) dan Eddy Subratha (Jogjakarta). Selain itu, ada pula programmer

Tobias Zeumer ([email protected]), dan Jhon Urrego Felipe Mejia

([email protected]).

Program manajemen perpustakaan ini pertama kali dikembangkan pada

November 2006 dengan General Public License, sistem perizinan yang lazim

5Disalin dari sumber asli: http://id.wikipedia.org/wiki/Senayan_(perangkat_lunak) dan

http://slims.web.id/

Page 11: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

91

digunakan dalam perangkat lunak berbasis sumber terbuka. Perizinan ini

mensyaratkan agar perangkat lunak tersebut harus dapat digunakan, dipelajari,

diubah, dan didistribusikan ke pihak lain secara bebas. Selain itu perangkat

lunak tersebut memanfaatkan bahasa pemrograman PHP dan basis data

MySQL, yang dipelajari secara otodidak oleh para pengembang karena mereka

semua berlatar belakang pustakawan namun memiliki minat pada teknologi

informasi.

Karena awalnya dikembangkan di perpustakaan yang berlokasi di

kawasan Senayan dan nama itu dirasa cocok dan punya nilai pasar yang bagus,

aplikasi sistem perpustakaan itu pun dinamai seperti tempat kelahirannya.

Senayan berukuran kecil, kurang dari 1 gigabita, dan sangat mudah

dipasang di komputer, baik yang memakai sistem operasi Linux maupun

Windows. Meski dibangun di atas platform GNU/Linux, Senayan bisa berjalan

hampir di semua sistem operasi komputer, termasuk Windows dan Unix. Untuk

memudahkan interaktivitas pemustaka, aplikasi ini juga memakai teknologi

AJAX (Asynchronous JavaScript and XML) untuk tampilannya di peramban.

Beberapa software bersumber terbuka lain juga dipasang di Senayan untuk

memperkaya fiturnya, seperti genbarcode untuk pembuatan barcode,

PhpThumb untuk menampilkan gambar, dan tinyMCE untuk penyuntingan teks

berbasis web.

Senayan dirancang sesuai dengan standar pengelolaan koleksi

perpustakaan, misalnya standar pendeskripsian katalog berdasarkan ISBD yang

juga sesuai dengan aturan pengatalogan Anglo-American Cataloging Rules

yaitu standar yang umum dipakai di seluruh dunia dan sesuai dengan standar

yang dibutuhkan pustakawan di dalam dunia kerja.

Senayan dirilis ke publik pada November 2007, bertepatan dengan ulang

tahun Perpustakaan Departemen Pendidikan Nasional yang ketiga. Jumlah

pengembang yang semula 2 orang menjadi 6 orang. Selain itu mendapat

bantuan dari Tobias Zeumer, programmer di Jerman, yang mengganti program

Page 12: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

92

multibahasa Senayan dengan PHP Gettext, standar program multibahasa di

lingkungan peranti lunak sistem terbuka.

Selain terus memperkaya Senayan, tim pengembang terus membuat paket

program untuk memudahkan pemasangan. Paket yang disebut Portable Senayan

(psenayan) ini berisi program Senayan, Apache (program untuk server), PHP,

dan MySQL. Pemustaka tinggal mengopi, mengekstrak, dan langsung

menggunakannya pada komputer atau server masing-masing.

Ketika dirilis pertama kali, Senayan baru diunduh 704 kali. Angka ini

melonjak menjadi 6.000 kali lebih pada Desember 2007 dan 11 ribu lebih

Januari 2008. Saat ini karena dapat diunduh secara bebas, jumlah yang

menggunakan aplikasi Senayan sudah tidak terhitung banyaknya dan dari

berbagai jenis perpustakaan.

Lisensi

Karena pertama kali dikembangkan dengan dana APBN, maka untuk

menjamin agar SLiMS bisa digunakan, didistribusikan dan dimodifikasi dengan

bebas oleh seluruh rakyat Indonesia, SLiMS dirilis dengan lisensi GNU General

Public Licence versi 3.

Fitur-fitur

SLiMS 8 Akasia memuat fitur-fitur sebagai berikut:

1. OPAC : Simple Search mode, Advanced

Search mode

2. Bibliography

Bibliographic : Bibliographic List, Add New

Bibliography

Items : Item List, Checkout Items

Copy Cataloguing : Z3950 SRU, Z3950 Service, P2P

Page 13: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

93

Service

Tools : Labels Printing, Item Barcodes Printing,

MARC Export, MARC Import, Catalog

Printing, Data Export, Data Import, Item

Export, Item Import

3. Circulation : Start Transaction, Quick Return, Loan Rules,

Loan History, Overdued List, Reservation

4. Membership

Membership : View Member List, Add New Member,

Member Type

Tools : Member Card Printing, Export Data, Impor

Data, Import Data

5. File Master

Authority Files : GMD, Content Type, Carrier Type, Publisher,

Supplier, Author, Subject, Location

Lookup Files : Place, Item Status, Collection Type, Doc.,

Language, Label, Frequency

Tools : Orphaned Author, Orphaned Subject,

Orphanes Publisher, Orphaned Place

6. Stock Take : Stock Take History, Initialize

7. System : System Configuration, System Environment,

Content, Biblio Indexes, Modules, Librarian &

System Users, User Group, Shortcut Setting,

Holiday Setting, Barcode Generator, System

Log, Database Backup

8. Reporting

Reporting : Collection Statistic, Loan Report, Membership

Report

Page 14: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

94

Other Reports : Custome Recapitulations, Title List, Items

Title List, Items Usage Statistics, Loans by

Classification, Member List, Loan List by

Member, Loan History, Due Date Warning,

Overdued List, Staff Activity, Visitor

Statistic,Visitor Statistic (By Day), Visitor

List, Fines Report

9. Serial Control : Subscription

10. Union Catalog creation with Union Catalog Server

11. Federated search engine creation with Nayanes

Daftar Pustaka

Senayan (perangkat lunak). (n.d.). Di Wikipedia. Diakses pada 5 Juli 2016 dari

https://id.wikipedia.org/wiki/Senayan_(perangkat_lunak)

SLiMS Open Source Library Management System. Diakses pada 5 Juli 2016

dari http://slims.web.id/web/

Kompas Tekno. (Kamis, 20 Juli 2009). Inilah para pemenang INAICTA.

Diakses pada 5 Juli 2016 dari http://tekno.kompas.com/read/2009/07/

30/08065299/inilah.para.pemenang.inaicta.2009

Page 15: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

95

BAB VII

INSTALASI SLiMS

Yang akan dipelajari dalam bab ini:

1. Cara mendapatkan paket file instalasi SLiMS Akasia

2. Cara melakukan instalasi SLiMS menggunakan portable platform

3. Cara melakukan instalasi SLiMS menggunakan XAMPP

4. Cara melakukan instalasi SLiMS di domain dan hosting pribadi

Page 16: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

96

SLiMS Akasia

Seperti yang sudah dijelaskan di bagian pendahuluan, SLiMS merupakan

sebuah aplikasi untuk mengelola sebuah perpustakaan secara digital. Aplikasi

ini dapat dijalankan secara online (menggunakan jaringan internet), intranet,

yaitu jaringan buatan untuk keperluan internal yang tidak terhubung dengan

internet, ataupun stand alone, yaitu dijalankan pada satu buah komputer mandiri

saja tanpa terhubung dengan komputer lainnya.

Sejak dikembangkan, SLiMS sudah memiliki beberapa versi

pembaharuan, dimana terjadi banyak penambahan fitur dan penyesuaian sistem

dengan environment system6 yang terus bergerak secara dinamis. Hal ini

memaksa pengembang aplikasi ini untuk terus meluncurkan versi-versi terbaru

agar aplikasi ini tetap dapat memenuhi kebutuhan pengggunanya dengan

maksimal dan efektif. Versi SLiMS yang terbaru diluncurkan adalah versi 8.0

dengan menggunakan kode produksi Akasia. Dari versi 7.0 sebelumnya yaitu

dengan kode produksi Cendana, versi ini memiliki beberapa kelebihan

mendasar antara lain:

1. Tampilan dan layout yang fresh dan lebih nyaman.

2. Ada pilihan upgrade atau instal baru.

3. Ada dashboard yang memudahkan navigasi pemustaka.

4. Disediakannya sitasi dalam 4 model yang memudahkan pemustaka untuk

membuat daftar pustaka dari sumber perpustakaan.

5. Tersedianya halaman entry data yang mendukung format RDA7 secara

penuh. Hal ini penting untuk pengatalogan berbagai koleksi non-buku.

6 Penyesuaian dengan berbagai sistem pendukung seperti sistem operasi yang terus dibaharui,

platform, serta kompatibilitas dengan third party devices seperti gadget, scanner,

smartphones, printer dan sebagainya. 7Resource Description and Access, sistem aturan pengatalogan bahan pustaka terbaru yang

mendukung multi-koleksi, baik buku maupun non-buku yang tersimpan secara digital dan

online.

Page 17: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

97

6. Adanya fasilitas chat yang memudahkan pemustaka untuk berkomunikasi

dengan pustakawan.

7. Adanya fasilitas Export dan Import MARC dan menggunakan copy

cataloging dengan mudah.

8. Adanya link antar data bibliografi untuk memudahkan pencarian yang

sama terhadap sebuah kata kunci judul koleksi.

Masih banyak fitur lainnya yang dapat dieksplor dari SLiMS Akasia,

namun tidak disebutkan di sini. Jika Anda sudah pernah menggunakan aplikasi

SLiMS sebelumnya, maka tidak akan terlalu asing dengan berbagai tambahan

fitur tersebut. Namun bagi yang baru pertamakali menggunakan aplikasi ini

maka bersyukurlah karena begitu banyak fitur baru yang disematkan di dalam

aplikasi perpustakaan ini yang semuanya bertujuan untuk memudahkan para

pengelola perpustakaan baik yang sederhana seperti perpustakaan gereja seperti

Anda, maupun perpustakaan yang kompleks dan lengkap. Hal inilah yang

menjadikan SLiMS terus berkembang dan digemari untuk digunakan oleh

pustakawan, maupun para pengelola perpustakaan tanpa latar belakang ilmu

perpustakaan sekalipun karena begitu mudah digunakan.

Mengunduh SLiMS Akasia

Untuk mengunduh SLiMS Akasia, berikut langkah-langkah yang harus

dilakukan:

1. Sebelum mengunduh paket aplikasi SLiMS, Anda perlu mengetahui dulu

jenis prosesor komputer Anda8. Caranya (pada windows 7) adalah

sebagai berikut: (1) klik “start”, dan (2) pada menu “komputer”, klik

kanan dan pilih properties. (3) Jika jendela konfigurasi sistem sudah

8 Sistem prosesor saat ini terbagi menjadi 2 jenis, yaitu yang memiliki sistem operasi

Windows 32-bit atau yang 64-bit. Biasanya sistem operasi 64-bit memungkinkan prosesor

komputer untuk melakukan pekerjaan dengan lebih cepat.

Page 18: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

98

terbuka, lihat pada “system type” apakah komputer/laptop Anda

menggunakan 32-bit atau 64-bit.

2. Buka browser untuk mengakses internet (disarankan menggunakan

Google Chrome atau Mozila Firefox).

3. Akses alamat ini: http://slims.web.id/web/

4. Jika halaman sudah terbuka, maka pada bagian “release” Anda dapat

memilih versi yang akan diunduh sesuai dengan spesifikasi sistem operasi

yang komputer dimiliki. Download SLiMS versi portable-nya, yaitu

“Portable SLiMS 8 64 Bit (x64) - SLiMS 8 vanilla inside” untuk sistem

64-bit atau “Portable SLiMS 8 32 Bit (x86) - SLiMS 8 vanilla inside”

untuk sistem 32-bit.

5. Paket file yang Anda dapatkan biasanya adalah paket data yang

terkompresi dalam bentuk folder (.zip).

6. Download selesai.

Instalasi SLiMS Akasia

Untuk melakukan instalasi SLiMS Akasia di PC atau Laptop Anda, maka

yang pertama kali harus Anda siapkan adalah:

1 unit komputer sebagai server atau bisa juga dengan hosting.

Minimal 1 unit komputer (RAM 256 MB, standar VGA dengan dukungan

warna 16-bit) untuk pemustaka.

1unit switch (tergantung jumlah komputer) dan beberapa kabel UTP9 jika

mau dihubungkan antar beberapa unit komputer.

Untuk instalasi SLiMS sendiri seperti yang telah dijelaskan sebelumnya,

bisa dilakukan dalam beberapa cara, yaitu: 9Unshielded Twisted Pair, kabel tembaga yang memiliki pembungkus yang menggunakan

konektor RJ-45 atau RJ-11, yang biasa digunakan untuk menghubungkan jaringan komputer

dalam Local Area Network (LAN)

Page 19: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

99

1. Instalasi SLiMS dengan menggunakan versi portable

2. Instalasi SLiMS dengan menggunakan XAMPP

3. Instalasi SLiMS dengan menggunakan hosting pribadi

Instalasi menggunakan versi SLiMS portable

Untuk melakukan instalasi SLiMS versi portable, maka Anda harus

mengunduh paket SLiMS portable seperti yang telah dijelaskan sebelumnya di

atas, lalu melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Letakkan file “psenayan8-x64.zip” di dalam folder baru misalnya kita

namakan SLIMS8, dan kita letakkan di direktori D://SLIMS8.

2. Kemudian klik kanan dokumen zip tersebut dan klik “Extract Here”.

3. Maka akan terbentuk folder baru bernama “psenayan8-x64”.

4. Klik folder tersebut, maka akan terlihat seperti di bawah ini:

5. Instal “vcredist_x64.exe” di komputer Anda.

6. Nyalakan apache dengan mengklik apache_start.bat, sampai ada

pernyataan seperti di bawah ini.

Page 20: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

100

7. Nyalakan database-nya dengan mengaktifkan mariadb_start.bat, sampai

seperti tampak di bawah ini:

8. Buka browser Anda, bisa menggunakan Chrome, Firefox atau Internet

Explorer, lalu ketik alamat: http://localhost:8089 di kolom pencarian,

maka akan terbuka halaman seperti berikut:

9. Instalasi selesai.

Page 21: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

101

Instalasi SLiMS menggunakan XAMPP10

Untuk menginstal SLiMS dengan menggunakan XAMPP, maka kita

harus terlebih dahulu mengunduh aplikasi XAMPP-nya. Setelah menginstalnya,

barulah kita dapat melakukan instalasi SLiMS menggunakan XAMPP yang

sudah aktif. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Buka browser dan akses https://www.apachefriends.org/index.html untuk

mengunduh aplikasi XAMPP.

2. Akses website SLiMS di http://slims.web.id/goslims/?wpdmdl=196 dan

unduh SLiMS versi XAMPP-nya. Versi ini berbeda dengan versi portable

seperti yang telah dijelaskan di atas.

3. Setelah selesai diunduh, Anda bisa menginstal XAMPP di komputer

Anda dengan mengikuti petunjuk dan langkah-langkah yang diminta.

Anda bisa menginstal XAMPP di drive D untuk memudahkan aksesnya.

4. Setelah XAMPP terinstal di komputer Anda, periksalah foldernya di drive

yang Anda pilih. Misalnya Anda menginstal XAMPP di drive D, maka

coba cek di D:/xampp/htdocs.

5. Setelah mengunduh SLiMS, carilah file SLIMS8_akasia.zip, dan copy

paste file tersebut ke folder htdocs di dalam folder XAMPP.

6. Klik kanan pada file zip tersebut dan pilih “extract here”, maka akan

menjadi folder baru yaitu SLIMS8_akasia.

7. Sekarang nyalakan server dan database pada XAMPP dengan cara:

a. Klik pada folder xampp di drive D:

b. Cari dan klik file berlogo xampp dengan nama “xampp-

control.exe”

10

XAMPP adalah sebuah paket aplikasi yang di dalamnya terdapat server yang dibutuhkan

untuk menjalankan berbagai aplikasi online. Di dalam aplikasi XAMPP sudah terdapat

aplikasi Apache server dan MySQL sebagai aplikasi database-nya.

Page 22: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

102

c. Setelah terbuka jendela control xampp, klik pada start “apache”

dan “MySQL”. Jika status Apache dan MySQL berwarna hijau,

berarti server sudah berhasil dinyalakan.

8. Buka browser Anda dan ketikkan http://localhost/phpmyadmin.

9. Setelah terbuka, klik pada database dan buatlah database baru dengan

mengisi nama database yang diinginkan, misalnya “slims8” dan klik

create.

Page 23: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

103

10. Setelah database slims8 terbentuk, maka klik cek pada database tersebut

dan check previlleges.

Page 24: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

104

11. Buat user baru yang diberikan otoritas untuk mengelola database

tersebut.

12. Untuk mengisi user, pergunakan informasi di bawah ini untuk latihan:

a. Username diisi dengan “admin”

b. Host diisi dengan “localhost”

c. Password diisi dengan “admin”

d. Retype password dengan “admin”

13. Pada bagian previlleges, berikan cek pada “check all”

14. Setting pada XAMPP selesai.

15. Sekarang kita harus menyesuaikan setingan yang sudah dibuat di

database xampp dengan setting di SLiMS. Caranya adalah sebagai

berikut:

a. Buka folder D:/xampp/htdocs/slims8_akasia, cari file yang

bernama sysconfig.inc.php.

b. Setelah dapat, klik kanan file tersebut dan buka dengan notepad

atau notepad ++ untuk mengedit isinya.

Page 25: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

105

c. Pada bagian “Database Related” atau dibaris 503 (dalam

notepad++ kami), gantilah beberapa bagian sesuai dengan data

yang sudah dibuat di database slims8 di xampp:

d. DB-HOST diisi localhost, DB-NAME diisi dengan SLIMS811

,

DB_USERNAME diisi dengan “admin”, dan DB_PASSWORD

diisi dengan “admin”.

16. Buka browser lagi, kemudian ketik http://localhost/slims8, maka Anda

akan melihat layar instalasi SLiMS 8 seperti gambar sbb..

11

Jika anda menggunakan huruf kecil, berarti nama data basenya adalah slims8

Page 26: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

106

17. Klik pada “Let’s start the installation”.

18. Salah satu kelebihan dari SLiMS Akasia ini adalah tersedianya 2 pilihan

pada tahapan instalasi, yaitu untuk meng-upgrade dari SLiMS Cendana

klik “Upgrade” atau meng-install baru menggunakan “New Install”.

Untuk install baru, kita klik New Install.

19. Lengkapi data yang dibutuhkan, yaitu:

a. Database host: localhost

b. Database name: slims8

c. Database username: admin

d. Database password: admin

20. Setelah mendapatkan konfirmasi berhasil, maka kita bisa melanjutkan

dengan klik “OK, START THE SLIMS”.

21. Instalasi selesai, jika sudah keluar tampilan layar seperti di bawah ini.

Page 27: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

107

Page 28: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

108

BAB VIII

KONFIGURASI JARINGAN

UNTUK MENJALANKAN APLIKASI SLiMS

Yang akan dipelajari dalam bab ini:

1. Pengertian jaringan komputer yang dibutuhkan untuk menjalankan

SLiMS

2. Pengertian IP dan perbedaan IP lokal, IP Publik, dan IP Hosting

3. Pembuatan jaringan lokal sederhana antar komputer tanpa internet

Page 29: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

109

SLiMS dan Jaringan Komputer

Mengapa kita perlu untuk membicarakan jaringan komputer secara

khusus di dalam bab ini adalah karena untuk menjalankan dan menggunakan

SLiMS di perpustakaan kita, bisa menggunakan dua pilihan model, yaitu:

1. Model standalone

Pada model ini instalasi aplikasi SLiMS dilakukan hanya di satu unit

komputer. Maka seluruh operasi dari seluruh modul aplikasi SLiMS

dijalankan di dalam satu komputer tersebut.

2. Model jaringan

Pada model ini instalasi aplikasi SLiMS dilakukan di satu komputer dan

semua modul aplikasi di dalam komputer sumber tersebut bisa diakses

dan dijalankan oleh beberapa komputer lain yang diatur menjadi sebuah

jaringan lokal. Dalam bentuk makro, jaringan ini bisa diadaptasi menjadi

sebuah jaringan publik dengan menggunakan jaringan internet.

Untuk melaksanakan model standalone sebenarnya jauh lebih mudah

dibandingkan menggunakan model jaringan. Namun dengan menggunakan

model standalone akan membatasi performa kerja para pengguna aplikasi ini.

Idealnya aplikasi SLiMS bisa digunakan secara paralel (dalam waktu yang

bersamaan) di beberapa komputer yang berbeda. Dengan menggunakan model

standalone, penggunaan aplikasi ini hanya bisa dilakukan dalam satu waktu dan

oleh satu orang saja.

Dengan demikian kami memberikan penjelasan bagaimana pengguna

aplikasi SLiMS dapat mempersiapkan jaringan komputernya agar aplikasi ini

dapat digunakan secara optimal dalam mengerjakan berbagai hal yang berkaitan

dengan pengelolaan perpustakaan gereja.

Page 30: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

110

Jaringan Komputer

Seperti yang telah dijelaskan di atas, jaringan komputer merupakan istilah

yang digunakan untuk menggambarkan keterhubungan antara satu komputer

dengan komputer lainnya. Keterhubungan ini memungkinkan terjadinya

berbagai proses antar-layan, pertukaran dan berbagi data diantara unit unit

komputer yang sudah terhubung.

Dilihat dari media penghubungnya, ada dua modus utama yang biasa

digunakan yaitu wiring dan wireless. Modus yang pertama yaitu wiring,

menggunakan kabel untuk menghubungkan beberapa komputer, sedangkan

modus nir-kabel atau wireless adalah modus untuk membuat sebuah sistem

jaringan antara beberapa komputer tanpa menggunakan kabel. Semua komputer

dihubungkan dengan menggunakan wi-fi . Sebenarnya kedua modus ini hampir

sama, hanya saja alih-alih menggunakan kabel, modus nir-kabel menggunakan

hub yang memungkinkan satu komputer dapat berkomunikasi dengan beberapa

komputer lainnya menggunakan wi-fi (Wireless Fidelity).

Dilihat dari cakupan/jangkauannya juga terdapat dua modus yaitu local

dan publik/internet. Jaringan lokal dimaksudkan untuk mengakomodasi

keterhubungan antar komputer pada skala kecil/lokal. Hal ini pada umumnya

dapat dengan mudah dilakukan oleh pihak lokal saja (misalnya pengelola

perpustakaan) selama semua perlengkapan dan pengetahuan yang dibutuhkan

sudah tersedia. Jaringan publik (internet) merupakan ekstensi dari jaringan lokal

yang dimaksudkan supaya jaringan lokal dapat berada/terlihat di cyberspace

dengan cakupan yang lebih luas (gereja/kota/negara/dunia).

IP (Internet Protocol)

Untuk dapat berkomunikasi di dalam sebuah jaringan, maka sebuah

komputer harus diberi sebuah “identitas” yang unik sehingga bisa dibedakan

dengan komputer lainnya. Untuk itulah di dalam dunia teknologi informasi,

Page 31: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

111

sebelum membangun sebuah jaringan, maka kita harus terlebih dahulu

memahami sebuah hal yang disebut TCP/IP.

TCP/IP adalah singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet

Protocol, yaitu seperangkat protokol (baca=bahasa) yang dipergunakan untuk

menjembatani komunikasi data antar komputer-komputer melalui jaringan

internet. Mudahnya begini, dengan menggunakan bahasa yang sama, maka

komunikasi dari berbagai komputer yang menggunakan platform serta sistem

operasi yang berbeda-beda dapat dijembatani saat komputer-komputer tersebut

berkomunikasi menggunakan jaringan internet. Dengan adanya TCP/IP ini,

berbagai komputer yang menggunakan platform berbeda seperti Macintosh, PC

atau yang menggunakan sistem operasi Linux, OSX atau Windows, dapat

berkomunikasi dan bertukar data dengan optimal.

IP sendiri merujuk pada sebuah identitas yang harus dimiliki oleh sebuah

komputer agar dapat berkomunikasi dengan komputer lainnya. Biasanya IP

menggunakan seperangkat nomor yang dipisahkan oleh titik (misalnya

“192.168.1.1”). Jika nomor IP ini diberi nama, maka nomor-nomor tersebut

berganti menjadi sebuah URL (Uniform Resource Locator) atau dalam bahasa

“awam” disebut dengan alamat website yang menunjuk pada sebuah

komputer/server dimana sebuah pangkalan data tersimpan untuk diakses oleh

komputer lainnya.

Misalnya, sebagai contoh kita ingin mengetahui nomor IP dari website

Google.com, maka ketika kita memasukkan perintah pada command prompt di

sistem operasi Windows dengan mengetikkan perintah “ping www.google.com,

maka akan diperoleh nomor IP nya yaitu: “111.94.248.45”.

Dengan memahami hal di atas, diharapkan para pengelola perpustakaan

gereja akan dapat memahami pula pentingnya beberapa hal tersebut yang

dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi SLiMS secara efektif dan optimal.

Pertanyaannya sekarang, apakah nomor-nomor yang menyusun sebuah IP

address tersebut memiliki sebuah arti atau kita bisa menentukan sendiri jumlah

Page 32: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

112

digit dan angka nomor-nomor IP tersebut? Untuk menjawab hal tersebut, kita

harus memahami beberapa jenis nomor berdasarkan kelompoknya seperti di

bawah ini.

1. IP Pribadi (Private), yaitu nomor IP yang bisa ditentukan sendiri oleh

pemustaka yang ingin membangun sebuah jaringan internal. Biasanya

formatnya dimulai dengan tiga digit angka diikuti dengan titik, tiga digit

angka, titik, satu angka, titik dan satu angka. Misalnya nomor IP

“192.168.8.1”

2. IP Publik, yaitu nomor IP yang dibeli atau diperoleh dari penyedia jasa

internet untuk membuat website yang disebut ISP (Internet Service

Provider). IP Publik ini bersifat terbuka sehingga jika menggunakan IP

tersebut, komputer kita akan dapat diakses oleh semua komputer yang

terhubung dengan jaringan internet. Ada dua macam bentuk IP Publik,

yaitu:

a. Dedicated, yang didapat dari penyedia layanan internet. Cirinya

adalah:

i. Didapatkan dengan cara membeli.

ii. Pengguna memiliki kontrol penuh terhadap penggunaan IP

dan server yang diwakilinya.

iii. Tidak stabil (tergantung jadwal maintenance).

iv. Tidak aman (tergantung jadwal maintenance).

v. Lebih mahal.

b. Hosting, yaitu didapat dari penyedia hosting. Cirinya adalah:

i. Lebih tidak fleksibel (bandwith dibatasi) mis. Rp. 500.000,-

per bulan untuk 500 Mbps (iixmedia.com).

ii. Lebih stabil.

iii. Lebih aman karena untuk antivirus dan firewall disediakan

oleh pihak hosting.

iv. Lebih murah.

Page 33: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

113

Latihan Membangun Jaringan Sederhana

Perangkat yang dibutuhkan untuk aktivitas ini lain adalah:

2 buah PC atau lebih.

1 atau lebih switch dengan jumlah total jumlah port minimal sama dengan

jumlah PC terhubung yang diinginkan. Jika tidak memiliki switch, kita

tetap bisa menghubungkan 2 komputer dengan menggunakan langsung

kabel UTP tanpa switch ke masing-masing port Ethernet komputernya.

Kabel UTP. Panjang dan jumlahnya disesuaikan dengan jumlah PC yang

akan disambungkan dan jarak antar PC.

Sambungkan PC

Hal pertama yang harus kita lakukan untuk membangun sebuah jaringan

sederhana adalah dengan menghubungkan setiap komputer yang ingin kita

hubungkan menggunakan kabel UTP dari setiap komputer ke kotak switch

(Lihat gambar di bawah ini)

Page 34: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

114

Konfigurasi Internet Protocol (IP)

Hal kedua yang harus dilakukan adalah memberi nama IP yang berbeda

pada setiap komputer yang akan dihubungkan. Cara untuk melakukan setting

nomor IP pada komputer adalah sebagai berikut:

Klik pada Control Panel

Pilih Network and Internet

Pada Network and Sharing Center pilih Local Area Network

Klik Properties kemudian cari Internet Protocol Version 4 (TCP/IP v4)

Klik Properties

Lakukan setting IP Static (bukan DHCP/dinamis) seperti pada gambar di

bawah ini.

Tuliskan nomor IP-nya, misalnya:

o Untuk komputer 01, no IP: 172.168.8.1

o Untuk komputer 02, no IP: 172.168.8.2

o Untuk komputer 03, no IP: 172.168.8.3

Page 35: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

115

o Dan seterusnya

Subnetmask = 255.255.255.0

Gateway = boleh diisi boleh tidak

Dns = tidak perlu diisi

Tes Jaringan

Setelah melakukan setting pada masing-masing komputer yang akan

digunakan di dalam jaringan, sekarang kita bisa melakukan tes jaringan untuk

melihat apakah komputer yang satu bisa mengenali komputer lainnya serta

dapat melakukan komunikasi data. Caranya adalah sebagai berikut:

Pilih komputer yang memiliki IP 172.168.8.1.

Jalankan fungsi Start.

Klik Run, isi dengan “cmd” dan klik enter.

Pada kotak perintah command com, ketikkan: ping 172.168.8.2.

Jika ada jawaban (reply), berarti komputer tersebut sudah terkoneksi.

Sekarang lakukan hal di atas sebaliknya dengan menggunakan komputer

yang memiliki IP 172.168.8.2.

Jika hasilnya ada jawaban (reply), berarti koneksi tersebut sukses.

Page 36: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

116

BAB IX

KONFIGURASI SISTEM SLIMS

Yang akan dipelajari dalam bab ini adalah:

1. Mengubah username dan password admin

2. Melakukan konfigurasi sistem

3. Mengubah alamat perpustakaan

4. Membuat username dan password untuk tim pengelola perpustakaan

Page 37: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

117

Konfigurasi Sistem

Setelah kita berhasil melakukan instalasi aplikasi SLiMS pada komputer

dan membuat konfigurasi jaringan, semestinya aplikasi SLiMS sudah dapat

diakses dari banyak komputer yang terhubung di dalam jaringan yang telah

dibangun. Hal ini nantinya memungkinkan kita bekerja menggunakan SLiMS

secara kelompok yang tugasnya terbagi-bagi sesuai tanggungjawab yang

diberikan dan sudah disepakati. Untuk melihat peran dan tanggungjawab

pelayanan perpustakaan, bisa dilihat pada bagian A buku ini.

Untuk dapat mengatur berbagai hal yang berkaitan dengan hal-hal

mendasar dari perpustakaan gereja yang akan kita bangun, maka perlu diatur

atau dilakukan konfigurasi sebagaimana berikut:

1. Membuat username dan password.

2. Membuat data alamat perpustakaan gereja kita.

3. Pengaturan tampilan OPAC (Online Public Access Catalog).

4. Pengaturan beberapa fungsi sirkulasi.

5. Pengaturan dasar barcode dan label.

6. Dan sebagainya.

Dari hal-hal di atas dapat disimpulkan bahwa konfigurasi sistem SLiMS

merupakan hal yang sangat penting dilakukan di awal operasional penggunaan

aplikasi SLiMS. Untuk itu kami berharap para pembaca dapat langsung

mencoba setiap hal yang dijelaskan dalam Bagian B buku ini pada aplikasi

SLiMS yang telah terinstal di komputer para pembaca. Setelah penjelasan dan

tahapan, kami juga akan menyediakan simulasi latihan yang bisa dikerjakan

secara langsung oleh para pembaca agar bisa menguasai materi secara cepat dan

efektif.

Page 38: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

118

Mengganti Username dan Password Admin

Hal pertama yang penting dan harus dilakukan adalah mengganti

username dan password admin. Mengapa? Karena dengan mengganti username

dan password admin, aplikasi yang terinstal menjadi lebih aman dan terhindar

dari akses yang tidak berwenang yaitu dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak

diinginkan untuk masuk dan mengubah atau mengutak-atik konfigurasi aplikasi

ini. Apalagi jika di gereja Anda, aplikasi ini diinstal menggunakan hosting

terbuka sehingga jemaat dan publik bisa mengaksesnya. Ibarat memasuki rumah

baru yang kita beli dari developer, maka tindakan ini seperti membeli kunci

baru untuk pintu depan rumah baru kita. Langkah-langkah untuk mengganti

username dan password admin adalah sebagai berikut:

1. Login dengan menggunakan username: admin dan password: admin.

2. Setelah itu dari dashboard Anda, ubah data admin Anda, dengan klik

pada lingkaran “Admin”.

3. Klik “Edit”.

4. Ganti informasi, nama dan password, masukkan password baru dua kali.

5. Klik “update”

6. Selesai.

Mengubah Konfigurasi Sistem SLiMS

Selanjutnya, hal yang perlu dilakukan adalah mengubah konfigurasi

sistem SLiMS sebelum aplikasi ini digunakan. Beberapa hal yang harus di-

setting adalah hal-hal yang berkaitan dengan fungsi-fungsi sirkulasi dan

pengolahan bahan pustaka, serta katalog online.

1. Klik “System” lalu “System configuration”.

2. Ubah nama perpustakaan dan nama sub perpustakaan.

Page 39: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

119

Sub Perpustakaan bisa digunakan untuk motto atau tema pelayanan

tahunan, nama pos, jemaat cabang dari induk gereja, atau nama

perpustakaan gereja yang dibuat secara khusus.

3. “Public Template”, digunakan untuk mengubah tampilan depan web

SLiMS yang bisa diakses oleh pemustaka tanpa password. Rekomendasi

pilihan default.

4. “Admin Template”, digunakan untuk mengubah tampilan depan web

SLiMS serta semua tampilan menu yang dapat diakses oleh tim

perpustakaan yang menggunakan password. Rekomendasi pilihan default.

5. Ubah bahasa aplikasi; bisa diubah ke bahasa Indonesia jika dibutuhkan.

6. Mengubah jumlah tampilan koleksi hasil pencarian di OPAC. Minimal 10

item, maksimal 50 item di dalam satu halaman.

7. Menampilkan judul koleksi yang dipromosikan di homepage.

8. Mengaktifkan pengembalian cepat. Jika diaktifkan, petugas dapat

melakukan proses pengembalian cepat. Pengembalian cepat adalah fitur

dalam modul sirkulasi yang memungkinkan petugas perpustakaan dapat

langsung melakukan transaksi pengembalian koleksi tanpa harus

memasukkan nomor anggota perpustakaan terlebih dahulu, melainkan

langsung memasukkan nomor barcode koleksi dan melakukan check-in.

9. Mencetak bukti peminjaman. Jika diaktifkan, petugas dapat melakukan

pencetakan transaksi peminjaman saat diminta oleh pemustaka.

10. Mengubah jumlah dan tanggal pengembalian secara manual. Jika

diaktifkan, perubahan tanggal pengembalian bisa diubah secara manual

tanpa mengikuti tanggal yang telah ditetapkan secara keseluruhan di

dalam sistem sirkulasi.

11. Membatalkan batas jumlah peminjaman. Jika diaktifkan, petugas dapat

mengubah jumlah peminjaman bagi pemustaka kasus per kasus dan

mengabaikan jumlah batas peminjaman yang sudah ditentukan bagi

berbagai jenis kelompok pemustaka.

Page 40: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

120

12. Mengacuhkan perhitungan hari libur. Jika diaktifkan, petugas dapat

mengubah jumlah penghitungan lama peminjaman yang sudah ditentukan

mengikuti jadwal buka perpustakaan dan hari-hari libur saat perpustakaan

ditutup dan tidak beroperasi. Hal ini akan berpengaruh pada lama

peminjaman dan denda keterlambatan bagi anggota.

13. Mengaktifkan tampilan detail XML di OPAC. Jika diaktifkan, data

bibliografis berupa file xml dapat diunduh oleh pemustaka atau dapat

diakses melalui fasilitas P2P oleh sistem SLiMS di perpustakaan lain.

14. Mengaktifkan tampilan hasil XML di OPAC. Jika diaktifkan, dapat

menampilkan data bibliografis dari koleksi yang ditelusur di OPAC untuk

diunduh oleh pemustaka.

15. Mengaktifkan selfchecker pencarian. Jika diaktifkan akan menambahkan

fungsi selfchecker pada kotak pencarian koleksi perpustakaan, sehingga

membantu mempermudah pencarian jika pemustaka melakukan

kesalahan pengejaan.

16. Mengaktifkan pengunduhan file OPAC. Jika diaktifkan, pemustaka dapat

mengunduh hasil penelusuran yang dilakukannya di OPAC.

17. Pengaturan lama login sesi (default: 7200 detik).

18. Barcode encoding (Default 128).

19. Klik save setting setelah selesai.

Mengubah Alamat Perpustakaan

Alamat perpustakaan adalah informasi yang penting untuk diketahui oleh

pemustaka perpustakaan gereja, mengingat banyak hal yang bisa membantu

pemustaka, misalnya untuk menghubungi langsung nomor kontak perpustakaan

serta mengetahui lokasi perpustakaan gereja. Oleh sebab itu perubahan alamat

perpustakaan harus segera dilakukan dari informasi default-nya. Silahkan

mengikuti langkah-langkah di bawah ini:

Page 41: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

121

1. Klik “System” lalu “Content”.

2. Klik “Library information”.

3. Ubah informasi yang dibutuhkan.

4. Klik update jika sudah selesai.

Membuat Kelompok Tugas Pengelola Perpustakaan

Jumlah pengelola yang terbeban untuk ikut melayani dibidang

perpustakaan gereja tidaklah sama. Ada gereja yang memiliki pengelola di

komisi pelayanan perpustakaan sampai dengan 10-15 orang, sementara di gereja

lainnya mungkin hanya 1-5 orang. Sesuai dengan tugas dan pekerjaannya,

pelayanan di perpustakaan dapat dikelompokkan menjadi minimal dua

kelompok, yaitu kelompok yang melayani peminjaman pada setiap hari Minggu

dan hari buka perpustakaan, dan kelompok yang melayani dengan melakukan

entri data, pengatalogan, klasifikasi, dan pengolahan koleksi. Untuk itu,

wewenang tiap-tiap orang bisa dibedakan sesuai kelompok tugasnya. Dengan

SLiMS kita bisa membuat setting di awal untuk hal ini.

Caranya adalah sebagai berikut:

1. Pada menu sebelah kiri, kita klik system, lalu klik user group.

2. Klik “Add new group”.

3. Masukkan nama untuk kelompok kerja yang diinginkan, misalnya

sirkulasi.

4. Berikan wewenang kepada kelompok tugas ini, modul apa saja yang

dapat diakses (untuk lebih jelasnya, silahkan lihat latihan di akhir bab

ini!)

5. Klik Update untuk selesai.

6. Jika perlu untuk menambah kelompok kerja yang lain, silahkan ulangi

tahapan di atas untuk kelompok tugas yang berbeda.

Page 42: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

122

Memberi Akses kepada Tim Pengelola Perpustakaan

Hal terakhir yang perlu disiapkan sebelum kita dapat bekerja dengan

modul-modul lain dari SLiMS adalah memberikan akses masuk kepada para

pengelola yang rindu untuk melakukan pelayanan perpustakaan di gereja kita.

Kelompok pelayanan ini bisa terdiri dari 5, 10 bahkan 15 orang. Dengan adanya

aplikasi SLiMS yang berbasis web ini, semua orang yang terlibat di dalam

pelayanan perpustakaan dapat melakukan tugasnya di mana saja mereka berada,

sejauh tersedianya koneksi internet baik melalui kabel maupun wi-fi.

Untuk itu setelah mengumpulkan biodata para pelayan perpustakaan, kita

bisa memasukkan nama-nama mereka ke dalam database SLiMS lengkap

dengan username, password, dan ketentuan kelompok tugas mereka masing-

masing. Untuk memasukkan data tersebut, silahkan ikuti langkah berikut:

1. Klik “System” lalu klik “Librarian and system user”.

2. Klik “Add New User” untuk menambahkan nama baru.

3. Isi sesuai kebutuhan

a. Berikan nama pemustaka untuk login.

b. Isi nama asli.

c. Isi tipe pemustaka. Pilihan yang diberikan sudah tetap dan tidak

dapat customize.

d. Masukkan email.

e. Masukkan berbagai media sosial.

f. Masukkan foto dengan pilihan:

i. Akses file foto.

ii. Foto langsung dengan kamera komputer.

4. Pilih grup sesuai tugas yang telah dibuat sebelumnya.

5. Berikan password, isikan dua kali untuk konfirmasi.

6. Update.

7. Lakukan langkah yang sama untuk memasukkan nama-nama petugas

lainnya.

Page 43: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

123

Latihan

Buatlah konfigurasi sistem SLiMS untuk perpustakaan gereja dengan informasi

sebagai berikut:

1. Nama Gereja (Library Name) : Gereja Kristen Indonesia

2. Library SubName: Perpustakaan GKI-Perniagaan

3. Alamat : Jalan Perniagaan Raya No.1, Jakarta Barat, Indonesia

11220

Telpon : 021-6911207, 692 2795

Faks : 021-6925540

Jam Buka : Minggu: 08.00-13.00

4. Di perpustakaan itu Anda adalah koordinator perpustakaan, dibantu dua

orang petugas lain. Buatlah skema petugas perpustakaan sebagai berikut:

a. Status Anda, Username: koordinator dan password: pustaka

b. Buatlah dua grup petugas:

i. Sirkulasi dengan wewenang modul:

1. Circulation

2. Stock take

3. Reporting

ii. Pengolahan dengan wewenang modul:

1. Bibliography

2. Master file

3. Stock take

4. System

5. Reporting

6. Serial Control

c. Petugas 1:

i. Nama : Ariani Adisurya

ii. Login name : sirkulasi01

Page 44: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

124

iii. User type : library staff

iv. Email : [email protected]

v. Groups : Sirkulasi

vi. Password : sirkulasi01

d. Petugas 2:

i. Nama : Hans Christian

ii. Login name : pengolahan01

iii. User type : Library staff

iv. Email : [email protected]

v. Groups : Pengolahan

vi. Password : pengolahan01

Page 45: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

125

BAB X

PELAYANAN TEKNIS

Yang akan dipelajari dalam bab ini adalah:

1. Menambahkan data bibliografi

2. Menambahkan data item

3. Menambahkan data terbitan berseri

4. Mencetak label dan kartu katalog

5. Eksport dan import data bibliografi

6. Copy cataloging

Page 46: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

126

Menambahkan Data Bibliografi

Bagian ini akan membahas langkah-langkah yang harus dilakukan untuk

membangun sebuah pangkalan data koleksi menggunakan software SLiMS

versi 8 (Akasia). Setiap bahan pustaka yang akan kita jadikan koleksi harus

diinput datanya ke dalam sistem sehingga bisa muncul pada katalog pada saat

dicari.

Beberapa hal yang sebaiknya diperhatikan sebelum kita mulai melakukan

input data pada SLiMS:

1. Bedakan antara istilah bibliography dengan item. Bibliography mengacu

pada data bibliografis dari sebuah terbitan. Sedangkan item mengacu

pada fisiknya (eksemplar) yang secara aktual dimiliki oleh perpustakaan.

Dengan demikian, jika perpustakaan kita membeli sebuah terbitan

sejumlah 5 eksemplar maka kita hanya perlu menginput satu data pada

modul Bibliography (menu: add new bibliography) namun kita harus

menginput 5 data pada menu Item List (menu: add new items).

2. Tentukan terlebih dulu pola nomor induk atau barcode yang akan kita

terapkan pada koleksi kita secara keseluruhan. Pada SLiMS, pola ini

disebut dengan istilah Item code batch generator. Secara default

disediakan 6 digit yang boleh diawali dengan huruf. Jadi bisa saja kita

menetapkan huruf-huruf awal untuk menandai jenis koleksi yang hendak

kita bedakan, misalnya: A000210 untuk buku ke-210 yang kita terima

sebagai koleksi buku Anak, DV00092 untuk dvd, dan seterusnya. Yang

penting harus diterapkan secara konsisten. Agar terkontrol, sebaiknya kita

juga memiliki catatan tersendiri untuk pola penomoran ini.

3. Data supplier harus ditambahkan terlebih dulu melalui menu Supplier

pada modul Master File. Caranya adalah:

a. Klik menu Master File di sebelah kiri.

b. Pilih menu Supplier.

c. Klik Add New Supplier untuk menambahkan supplier baru.

Page 47: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

127

i. Isi nama supplier

ii. Alamat

iii. Nama kontak

iv. Nomor telpon

v. Nomor Faksimili

vi. Nomor akun

vii. Klik Update jika sudah selesai

viii. Ulangi langkah diatas untuk memasukkan supplier baru

4. Setiap kali hendak menambahkan data bibliografi yang baru, periksa dulu

pada menu Bibliographic List apakah sudah pernah ada data yang sama

sehingga tidak terjadi duplikasi.

Setelah siap, maka kita bisa segera mulai dengan mengklik modul bibliography

pada dashboard, lalu pilih “Add new bibliography”. Isilah sebagai berikut (lihat

juga: tabel Deskripsi Bibliografis di pembahasan tentang katalogisasi pada

Bagian A buku ini):

1. Title diisi dengan judul utama sebuah koleksi. Ikuti pedoman pada tabel

Deskripsi Bibliografis di pembahasan tentang katalogisasi pada Bagian A

buku ini.

2. Author diisi dengan pengarang. Klik “add author” untuk pengarang baru.

3. Statement of responsibility mengacu pada orang atau lembaga yang paling

bertanggung jawab terhadap penciptaan dan penyebaran dari isi karya

tersebut dilihat dari sisi intelektual atau artistik. Biasanya berlaku untuk

penemuan-penemuan di bidang iptek dan karya-karya seni. Jika tidak perlu

diisi, biarkan kosong.

4. Edition diisi dengan edisi koleksi. Isi misalnya dengan 2nd edition,

5th

edition, Revised edition dst.

5. Specific detail info diisi dengan keterangan untuk bahan non-buku seperti

misalnya skala peta, panjang durasi video, dst.

Page 48: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

128

6. Item Code batch generator adalah untuk memberikan barcode (nomor

induk) setiap item. Diisi dengan pattern (pola), diikuti From dan To. Pattern

berisi pola dari kode item/barcode yang diinginkan, misalnya diawali dengan

huruf B sebagai kode untuk jenis koleksi berupa buku maka kita isi dengan

“B00 From: 1 To:5” sehingga kode item yang akan dihasilkan adalah B01,

B02, B03, B04, B05. Jika pola diisi “B01 From:1 To:10” maka hasilnya

akan menjadi B011, B012,…B0110. Namun demikian, Anda tetap dapat

menggunakan tombol “Add New Item” untuk membuat data item baru.

7. General Material Designation (GMD)diisi dengan jenis koleksi. Untuk

buku pilih text.

8. Content type diisi dengan jenis isi dari koleksi. Untuk buku pilih text.

9. Media Type diisi dengan jenis media. Bagian ini diisi khusus untuk koleksi

non-buku.

10. Carrier type diisi dengan pilihan bentuk tampilan media informasi. Untuk

buku, klik not set.

11. Frequency diisi dengan kala terbit sesuai pilihan yang ada. Ini hanya diisi

untuk terbitan berkala seperti majalah, jurnal, surat kabar, dsb.

12. ISBN/ISSN diisi dengan nomor ISBN dari buku, sedangkan untuk terbitan

berseri seperti majalah, jurnal, surat kabar, dsb. diisi dengan nomor ISSN.

13. Publisher diisi dengan nama penerbit. Jika sudah pernah diinput maka

tinggal memilih dari pilihan yang ada.

14. Publishing year diisi dengan tahun terbit.

15. Publishing place diisi dengan tempat terbit.

16. Collation diisi dengan data keterangan fisik koleksi.

17. Series title diisi jika koleksi merupakan bagian dari sebuah seri.

Misalnya: “Character foundation series” (terbitan ACSI Association of

Christian School International), “Seri Laura Ingalls Wilder” (terbitan BPK

Gunung Mulia).

Page 49: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

129

18. Classification diisi dengan nomor klasifikasi DDC. Tentukan nomor

klasifikasi melalui e-DDC yang telah diunggah dari http://bit.ly/28UKMdc.

19. Call Number diisi dengan nomor panggil.

20. Subjects diisi dengan subjek-subjek yang ditentukan berdasarkan Daftar

Tajuk Subjek terbitan Perpustakaan Nasional RI atau pedoman lain yang

dipilih.

21. Language diisi dengan bahasa pengantar dari koleksi tersebut.

22. Abstract or Notes diisi dengan abstrak atau ringkasan singkat buku.

Biasanya diambil dari cover belakang buku atau sampul belakang pada kotak

cd lagu, vcd/dvd film, dsb.

23. Image diisi dengan file hasil scan cover depan buku atau cd/vcd/dvd.

Sifatnya opsional.

24. File attachment bisa diisi dengan file yang menunjang informasi tentang

koleksi, seperti daftar isi buku atau file multimedia dari koleksi tersebut.

Sifatnya opsional. Akses untuk membuka file ini bisa diberi pembatasan

berdasarkan kelompok keanggotaan.

25. Related Biblio Data diisi dengan data bibliografi lain dari koleksi

perpustakaan kita yang memiliki kaitan dengan koleksi tersebut. Contoh:

untuk buku-buku terjemahan seri Laura Ingalls Wilder terbitan BPK Gunung

Mulia bisa diisi dengan judul-judul koleksi lain di bawah serial yang sama.

Dengan demikian, pada OPAC akan muncul judul lengkap dari serial Laura

Ingalls Wilder. Atau jika kita juga memiliki DVD film dari kisah-kisah yang

ditulis oleh Laura Ingalls Wilder maka bisa ditambahkan di sini.

26. Hide in OPAC merupakan pilihan apakah informasi dari koleksi ini akan

muncul pada tampilan katalog (OPAC) atau tidak. Jika koleksi masih

diproses (belum siap pinjam), maka sebaiknya opsi hidein OPAC yang

dipilih.

27. Promote to Homepage, jika dipilih “promote” maka tampilan katalog dari

koleksi ini akan dimunculkan pada halaman awal OPAC.

Page 50: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

130

28. Label, untuk memberikan informasi khusus tentang sebuah koleksi pada

tampilan di OPAC seperti misalnya: koleksi multimedia, koleksi best seller,

dsb. Secara bawaan (default), SLiMS memberikan tiga opsi label yaitu New

Title, Favorite Title dan Multimedia. Namun kita dimungkinkan untuk

menentukan sendiri label yang kita kehendaki dengan melakukan setting

pada menu Master File.

29. Klik “SAVE” jika sudah selesai.

Sampai di bagian ini, kita sudah membuatkan data bibliografi untuk koleksi

tersebut. Koleksi yang sudah diinput akan tampil di menu Bibliographic List

pada urutan teratas, contohnya seperti ini:

Page 51: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

131

Menambah Data Item

Setelah kita selesai menginput data bibliografi, maka selanjutnya kita

harus menambahkan data untuk item yaitu jumlah eksemplarnya secara fisik.

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Pada menu Bibliographic List, bukalah data bibliografi dari item yang

hendak kita tambahkan. Urutan teratas selalu merupakan data bibliografi

yang terakhir kita buat. Namun jika hendak menambahkan item pada data

bibliografi yang sudah lalu, kita bisa mencarinya lewat search.

2. Klik tombol bergambar pena (Edit) yang terletak di samping kiri judul.

3. Turun beberapa baris ke bawah, kita klik tombol “Add New Items”.

4. Item code diisi dengan nomor barcode sesuai dengan pola Item Code batch

generator yang telah kita tentukan sebelumnya pada waktu mengisi data

bibliografi.

5. Inventory code diisi dengan kode yang sama dengan yang sudah ditetapkan

di pola Item Code batch generator.

6. Location, diisi dengan pilihan lokasi perpustakaan jika memang terdapat

beberapa lokasi yang sebelumnya telah di-setting pada Master File.

7. Shelf Location diisi dengan nomor rak sesuai dengan kebutuhan dan

kondisi.

8. Collection type diisi dengan jenis koleksi sesuai dengan pilihan yang sudah

disediakan.

9. Item status diisi dengan status koleksi pada saat ini.Jika item sudah selesai

diproses (siap pinjam), maka kita pilih available.

10. Order number diisi dengan nomor administrasi pemesanan yang diterapkan

oleh perpustakaan kita. Sebaiknya, gunakan pola penomoran yang konsisten.

Contoh: BPKGM001/Apr/16, BPKGM002/Jun/16, dst.

11. Order date diisi dengan tanggal pesan ke toko buku/supplier.

12. Receiving date diisi dengan tanggal penerimaan bahan pustaka yang kita

pesan/beli.

Page 52: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

132

13. Supplier diisi dengan nama toko buku atau supplier. Jika berupa hadiah, isi

dengan nama donatur.

14. Source diisi dengan piihan beli atau hadiah.

15. Invoice diisi dengan nomor kuitansi/invoice dari supplier atau toko buku.

16. Invoice date diisi dengan tanggal penerbitan kuitansi/invoice tersebut.

17. Price diisi dengan harga buku, jangan lupa memilih kurs (mata uang).

Setelah melakukan proses ini, maka data yang telah diinput akan tampil pada

daftar item seperti pada gambar di bawah ini:

Perhatikan judul “Arsitek Jiwa 1”. Jika pada contoh tampilan

Bibliographic List di bagian sebelumnya (Menambahkan Data Bibliografi)

Page 53: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

133

tercantum hanya 1 data untuk judul ini, maka setelah kita menginput jumlah

eksemplar sebanyak 3 maka pada Item List akan muncul sebanyak 3 item.

Setelah statusnya kita ubah menjadi available, maka tampilan katalog

dari koleksi tersebut akan muncul pada OPAC seperti ini:

Lakukanlah proses di atas untuk setiap koleksi yang kita miliki. Dengan

demikian, perpustakaan gereja kita sudah memiliki pangkalan data (database)

koleksi sekaligus sudah memiliki katalog yang bisa digunakan oleh seluruh

jemaat dan bisa diakses secara online dari manapun.

Mengelola Koleksi Terbitan Berseri

Khusus untuk terbitan berseri seperti majalah, jurnal, buletin, surat kabar,

dan sebagainya, terdapat modul tambahan pada program SliMS yaitu Serial

Control. Meskipun data utama dari terbitan berseri yang kita langgan itu tetap

kita input ke dalam modul Bibliography, namun dibutuhkan sebuah modul

khusus untuk mengontrol secara administrasi apakah pengiriman majalah atau

surat kabar yang telah kita langgan tersebut sudah sesuai, apakah ada yang tidak

dikirim, atau dikirim terlambat, dsb. Dalam istilah perpustakaan, kertas kerja

Page 54: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

134

(worksheet) untuk mengontrol administrasi terbitan berseri ini disebut dengan

istilah Kardex.

Dengan demikian, ada 3 langkah inti yang harus dilakukan:

1. Menginput data bibliografis pada modul Bibliography (data frekuensi wajib

diisi).

2. Membuat kardex pada modul Serial Control.

3. Mengisi data pada setiap penerimaan edisi pada kardex di modul Serial

Control.

1. Menginput data bibliografis pada modul Bibliography

Sudah dibahas pada bagian sebelumnya. Yang membedakan adalah bahwa

data Frekuensi wajib diisi.

2. Membuat Kardex

a) Klik modul Serial Control, pilih Subscription.

b) Pilih judul terbitan berseri yang hendak diinput dengan cara klik tombol

“+” di sebelah kanan judul.

c) Subscription Start, diisi dengan tanggal awal berlangganan yaitu edisi

awal yang akan diterima.

d) Total Exemplar Expected, diisi dengan jumlah eksemplar yang seharusnya

diterima dalam periode langgan. Jadi jika berlangganan setahun untuk

frekuensi/kala terbit bulanan maka diisi dengan 12.

e) Period Name, diisi dengan penamaan periode langgan. Misalnya: 2015,

2016, dst. Atau jika melanggan lebih dari 1 eksemplar untuk tiap edisi

maka berikan penamaan tertentu untuk membedakan, misalnya: Eks-1,

Eks-2, dst.

f) Klik “Save”.

Page 55: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

135

3. Mengisi Kardex

a) Klik modul Serial Control, pilih Subscription.

b) Pilih judul terbitan berseri yang hendak diinput kardex-nya dengan cara

klik simbol search yang ada di sebelah kiri tanda “+”.

c) Klik lambang pena (edit) di sebelah kiri nama periode langgan jika masih

perlu mengedit (Update) Subscription Start, Total Exemplar Expected, dan

Period Name atau jika ingin menghapus seluruh data dari terbitan berseri

tersebut (Delete Record). Jangan lupa sebelumnya harus selalu klik tombol

Edit.

d) Setiap kali edisi diterima, bukalah kembali data tersebut lalu klik “View/

Edit Kardex Detail” untuk mengisi kolom-kolom yang ada:

Date Expected, diisi dengan tanggal seharusnya edisi diterima.

Date Received, diisi dengan tanggal aktual penerimaan edisi.

Seq. Number, diisi dengan nomor edisi.

Note, diisi dengan keterangan yang perlu diisi, misalnya “terlambat”,

“terima 2 eks”, dsb.

Page 56: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

136

Dengan demikian, jika pada akhir periode langgan ternyata masih ada baris

yang belum terisi artinya masih ada edisi yang belum diterima.

Mencetak Label dan Kartu Katalog

SLiMS dilengkapi oleh fasilitas fitur yang sangat lengkap, termasuk

fasilitas pencetakan label dan kartu katalog jika diperlukan. Pencetakan label

memudahkan pengelola perpustakaan untuk memproduksi label yang harus

ditempelkan pada koleksi untuk menunjukkan identitas koleksi tersebut agar

dapat ditemu balik dengan mudah.

Mencetak label

Ada dua macam label yang sangat dibutuhkan untuk menandai koleksi

perpustakaan kita agar mudah dicari dan diidentifikasi, yaitu:

1. Label nomor panggil yang dilekatkan di punggung buku. Fungsinya

untuk memudahkan para pengelola perpustakaan untuk menempatkan dan

mengatur buku di rak buku.

2. Label barcode yang diletakkan di halaman paling belakang dari koleksi,

ataupun di cover depan. Fungsinya adalah sebagai identifikasi koleksi

dengan nomor tertentu yang sudah ditentukan (biasanya nomor urut entri

data).

Cara mencetak label adalah dengan mengikuti langkah-langkah berikut:

1. Klik Menu Bibliography, kemudian pilih label printing.

2. Setelah menu terbuka, pada daftar judul, beri tanda cek di sebelah kiri

koleksi yang ingin dicetak labelnya. Jika sudah diberi tanda cek, maka

warna akan berubah menjadi kuning. Klik Add to Print Queue untuk

memasukkan koleksi ke mode siap cetak. Jumlah maksimal koleksi yang

bisa ditandai untuk dimasukkan ke mode siap cetak adalah 50 item. Jika

Page 57: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

137

lebih dari 50, maka prosesnya harus dilakukan lebih dari satu kali. Klik

“OK” dua kali untuk konfirmasi.

3. Setelah masuk ke mode siap cetak, klik Print Labels for Selected data

untuk mulai mencetak

4. SLiMS akan menampilkan Print Preview-nya seperti gambar di bawah

ini:

Jika sudah dieksekusi, label bisa dicetak ulang dengan mudah tanpa harus

melakukan proses yang tadi sudah dilalui. Begitu layar print preview di-non-

aktifkan, maka kita masih memiliki layar print preview dari SLiMS seperti

gambar di bawah ini, untuk mengaktifkan pencetakan ulang.

Page 58: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

138

Mencetak barcode

Untuk mencetak barcode, prosedur yang harus dilakukan oleh pengelola

perpustakaan sama dengan prosedur untuk mencetak label nomor panggil. Satu-

satunya yang berbeda adalah menu yang harus dipilih untuk mengeksekusi

proses itu saja, dimana kita harus memilih menu pencetakan barcode.

Langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Klik Menu Bibliography, kemudian pilih item barcodes printing.

2. Sedikit berbeda dengan menu label printing, pada menu pencetakan

barcode ini, kita bisa melakukan shorting atau pengurutan. Kita bisa

mengklik pada “Item barcodes” untuk mengubah modus pengurutannya.

Jika kita hover cursor kita pada tulisan “item barcodes”, maka akan

tampil teks yang menuliskan status modus pengurutan yang non-aktif.

Jadi jika teks yang muncul adalah Order List by Author Descendently,

berarti modus yang sedang aktif adalah modus ascending (yaitu urutan

barcode dari yang terkecil sampai yang terbesar), dan jika kita klik, maka

modus descending (urutan terbesar sampai terkecil) akan aktif. Hal ini

juga berlaku untuk mengatur modus pengurutan untuk judul (title),

dimana pengurutannya berdasarkan abjad.

3. Setelah menu terbuka, pada daftar judul, beri tanda cek di sebelah kiri

koleksi yang ingin dicetak labelnya. Jika sudah diberi tanda cek, maka

warna akan berubah menjadi kuning. Klik Add to Print Queue untuk

memasukkan koleksi ke mode siap cetak. Jumlah maksimal koleksi yang

bisa ditandai untuk dimasukkan ke mode siap cetak adalah 50 item. Jika

lebih dari 50, maka prosesnya harus dilakukan lebih dari satu kali. Klik

“OK” dua kali untuk konfirmasi.

4. Setelah masuk ke mode siap cetak, klik Print Labels for Selected data

untuk mulai mencetak.

Page 59: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

139

Sama seperti fungsi pencetakan label nomor panggil, setelah menu print

preview selesai digunakan dan jika kita ingin mencetak ulang, maka kita bisa

menggunakan menu pencetakan ulang yang masih terbuka, setelah menu print

preview sudah ditutup.

Melakukan pengaturan label dan barcode

Seringkali setelah kita mencetak label atau barcode, kita merasa kurang

puas terhadap hasil cetakan kita. Misalnya jarak antara barcode yang satu

dengan yang lain terlalu dekat sehingga menyulitkan pemotongan barcode, atau

justru terlalu jauh sehingga memboroskan kertas. Atau kita mau menambahkan

informasi atau nama perpustakaan kita di label atau barcode koleksi kita. Semua

itu bisa kita atur dengan menggunakan fitur pengelolaan label dan barcode.

1. Masuk ke menu Bibliography, klik Label Printing.

2. Ketika sudah masuk ke menu pencetakan label, coba lihat simbol di

sebelah kanan atas.

3. Setelah diklik maka akan terbuka halaman yang berisi berbagai variabel

yang bisa diatur dan diubah oleh pengelola perpustakaan, sebagai berikut:

Page 60: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

140

a. Page Margin (0.2)12

, yaitu batas paling kiri, kanan, atas dan bawah

halaman kertas dari label yang tercetak paling ujung (dalam pixel).

b. Items per row (3), yaitu jumlah satuan label yang dapat tampil

untuk dicetak dalam satu baris. (default 3).

c. Items Margin (0.05), yaitu batas jarak antara satu label dengan

label disebelahnya, atau di atas dan dibawahnya (dalam cm).

d. Box Width (5.5), yaitu ukuran lebar untuk satu area label (dalam

cm).

e. Box Height (2.7), yaitu ukuran tinggi untuk satu area label (dalam

cm).

f. Include Header, yaitu fasilitas untuk memasukkan header di

dalam setiap label yang akan dicetak. Misalnya Header yang berisi

nama perpustakaan. Jika diisi dengan angka 1 maka nama

perpustakaan akan tampil, sedangkan angka 0 berarti kosong.

g. Header Text, diisi dengan teks yang akan ditampilkan sebagai

header disetiap label.

h. Fonts, diisi dengan jenis font yang akan digunakan untuk membuat

teks header dan teks label nomor panggil.

i. Font Size (11), diisi dengan ukuran font yang akan digunakan

untuk menuliskan teks header dan label (dalam point).

j. Border Size (1), diisi dengan ukuran garis kotak batas area teks

label (dalam pixel).

k. Save Setting jika sudah selesai.

Sedangkan untuk pengaturan label barcode, disediakan pula pengaturan

yang hampir sama dengan pengaturan label nomor panggil seperti yang

dijelaskan di atas. Namun, karena bentuk barcode berbeda dari label nomor

12

Seluruh isian angka yang tertera di dalam pengaturan ini, hanya usulan berdasarkan contoh

kasus di perpustakaan gereja yang sudah menggunakan label nomorpanggil. Bisa diubah

sesuai selera, kebutuhan dan kondisi.

Page 61: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

141

panggil, maka ada beberapa fitur pengaturan yang tidak tersedia di atas, namun

tersedia di pengaturan barcode.

Untuk lebih jelasnya, silahkan lihat langkah-langkah berikut:

1. Masuk ke menu Bibliography, klik Items Barcode Printing.

2. Ketika sudah masuk ke menu pencetakan label, coba lihat simbol

di sebelah kanan atas.

3. Setelah di klik maka akan terbuka halaman yang berisi berbagai variabel

yang bisa diatur dan diubah oleh pengelola perpustakaan, sebagai berikut:

a. Barcode Page Margin (0.1)13

, yaitu batas paling kiri, kanan, atas

dan bawah halaman kertas dari label yang tercetak paling ujung

(dalam pixel).

b. Barcode Items per row (4), yaitu jumlah satuan label yang dapat

tampil untuk dicetak dalam satu baris. (default 3)

c. Barcode Items Margin (0.2), yaitu batas jarak antara satu label

dengan label disebelahnya, atau di atas dan dibawahnya. (dalam

cm)

d. Barcode Box Width (6), yaitu ukuran lebar untuk satu area label

(dalam cm).

e. Barcode Box Height (3.5), yaitu ukuran tinggi untuk satu area

label (dalam cm).

f. Barcode Include Header (Yes), yaitu fasilitas untuk memasukkan

header di dalam setiap label yang akan dicetak. Misalnya Header

yang berisi nama perpustakaan. Jika diisi dengan angka 1 maka

nama perpustakaan akan tampil, sedangkan angka 0 berarti kosong.

13

Seluruh isi anangka yang tertera di dalam pengaturan ini, hanya usulan berdasarkan contoh

kasus di perpustakaan gereja yang sudahmenggunakan label barcode. Bisa diubah sesuai

selera, kebutuhan dan kondisi.

Page 62: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

142

g. Barcode Cut Title (0), adalah pilihan untuk membatasi jumlah

karakter judul yang ditampilkan dalam label barcode. Jika 0 berarti

tidak dibatasi, 1 berarti judul dipotong/dibatasi.

h. Barcode Header Text, diisi dengan teks yang akan ditampilkan

sebagai header di setiap label. Kosongkan saja jika ingin

menampilkan nama perpustakaan.

i. Barcode Fonts, diisi dengan jenis font yang akan digunakan untuk

membuat teks header dan teks label nomor panggil.

j. Barcode Font Size (11), diisi dengan ukuran font yang akan

digunakan untuk menuliskan teks header dan label (dalam point).

k. Barcode Scale (45), yaitu persentase relatif untuk tinggi dan lebar

area barcode.

l. Barcode Border Size (2), diisi dengan ukuran garis kotak batas

area teks label (dalam pixel).

m. Save Setting jika sudah selesai.

Mencetak kartu katalog

Selain memang SLiMS diperuntukkan menghasilkan katalog online atau

disebut OPAC, namun aplikasi ini juga memiliki fitur untuk mencetak kartu

katalog apabila pengelola perpustakaan masih membutuhkan kartu katalog

untuk akses poin pencarian para pemustakanya, dan masih memiliki rak kartu

katalognya.

Untuk mencetak katalog langkah-langkah yang bisa diikuti adalah:

1. Klik pada menu Bibliography dan pilih Catalog Printing

2. Berikan tanda cek di sebelah kiri judul koleksi yang ingin dicetak sebagai

kartu katalog. Di sini tidak ada fitur pengaturan urutan. Jika mau

mencetak seluruhnya klik Check All.

3. Jika sudah terpilih, klik Add to Print Queue, Klik OK untuk konfirmasi

pencetakan.

Page 63: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

143

4. Klik Print Catalog for Selected Data

5. Tampilan Print Preview-nya akan terlihat sebagai berikut:

6. Perlu dicermati bahwa untuk satu judul koleksi, kartu katalog yang

dihasilkan bisa lebih dari satu kartu katalog, karena kartu katalog yang

dihasilkan akan mengikuti beberapa peraturan baku perpustakaan sebagai

berikut:

a. 1 Kartu utama atas nama pengarang asli.

b. 1 Kartu utama berdasarkan Judul.

c. Kartu atas nama pengarang tambahan (tergantung banyak

pengarang tambahan).

d. Kartu atas nama subjek (tergantung banyaknya subjek yang

dibuat).

Page 64: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

144

Ekspor dan Impor Data Bibliografi

Di atas kita sudah mempelajari bagaimana caranya memasukkan data

bibliografis koleksi kita satu per satu. Selain cara di atas, ada acara lain untuk

memasukkan data bibliografis secara cepat yaitu dengan menggunakan fasilitas

ekspor dan impor data. Hal ini sama dengan fasilitas penambahan data

pengguna yang tersedia di menu Membership.

Fasilitas penambahan ini disediakan biasanya untuk memasukkan data

bibliografis koleksi yang sudah ada saat sebuah perpustakaan belum

menggunakan aplikasi SLiMS. Data yang diperlukan hanya data bibliografis

koleksi yang sudah tersimpan di dalam bentuk CSV14

. Cara untuk melakukan

Ekspor dan Impor data bibliografis adalah sebagai berikut:

Pembuatan dummy export file

Untuk membuat file yang siap untuk diimpor ke database SLiMS

perpustakaan kita, maka hal yang perlu kita lakukan adalah membuat dummy

dari file yang akan kita impor terlebih dahulu. Pembuatan dummy bertujuan

untuk menampilkan record apa saja yang diperlukan untuk diisi untuk menjadi

sebuah data bibliografis di SLiMS. Jika kita sudah melihatnya, maka kita dapat

menyiapkan file data bibliografis yang kita miliki untuk kita sesuaikan dengan

struktur dummy tersebut untuk kemudian kita impor masuk kedalam pangkalan

data SLiMS yang kita miliki.

Cara membuat dummy export file, adalah sebagai berikut:

1. Klik pada pilihan Bibliography di sidebar menu.

2. Untuk masuk ke dalam layar ekspor data bibliography, klik pada pilihan

Data Export.

14

Comma Separated Values, yaitu sebuah format data pada sebuah basis data dimana semua

record yang ada dipisahkan dengan menggunakan tanda koma (,) atau titik koma (;). Format

ini mempermudah utilisasi data karena CSV bias dibuka diberbagai aplikasi Text Editor.

Page 65: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

145

3. Setelah masuk ke layar fungsi ekspor, maka kita harus melakukan

pengaturan. Kalau modus default-nya sudah bisa kita terima tinggal kita

lanjutkan. Di bawah ini adalah penjelasan pengaturan yang bisa dilakukan

pada fungsi ekspor:

a. Field Separator diisi dengan tanda pemisah antar kolom dari file csv.

Dalam hal ini biasanya diisi dengan tanda koma.

b. Field Enclosed With diisi dengan tanda yang digunakan untuk

membatasi data yang ada dalam satu kolom. Biasanya diisi dengan

tanda kutip, dan semua karakter yang menyusun data di dalam batasan

tanda kutip akan dianggap sebagai isi data.

c. Record Separator adalah tipe pemisahan antara record yang satu

dengan record yang lain. Defaultnya adalah NEWLINE artinya data

record di dalam satu baris akan dipisahkan dengan spasi baris dengan

record di bawahnya.

d. Number of Records To Export diisi dengan jumlah record yang akan

diambil. Memasukkan 0 akan mengambil semua data biblio yang ada.

Untuk membuat dummy export file, sebaiknya data yang diekspor

dibatasi 1 atau 2 saja.

e. Start From Record diisi dengan nomor data biblio yang akan

digunakan sebagai data pertama yang akan diambil. Pengambilan data

selanjutnya akan dimulai dengan nomor record tersebut.

4. Jika semua pengaturan tersebut sudah benar, maka klik Export Now. Sebagai

hasilnya, SLiMS akan membuat sebuah file berekstensi csv dengan nama

senayan_biblio_export.csv Jika dibuka menggunakan Ms. Excel, maka

hasilnya akan terlihat seperti gambar di bawah ini:

Page 66: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

146

Berikut adalah data yang ada di masing-masing kolom:

A. title

B. gmd

C. edition

D. isbn/issn (untuk menampilkannya, klik pada sel D, klik kanan pilih

format cell, pilih Number)

E. publisher

F. publishing year

G. collation

H. series title (di dalam contoh, item yang dipilih tidak memiliki judul seri

I. call number

J. language

K. publishing place

L. classification

M. abstract/notes

N. image (sebutkan nama filenya, dan unggah file gambarnya di dalam

database MySQL. Direkomendasikan agar dilakukan setelah semua

koleksi terinput)

O. Statement of Responsibility

P. authors

Q. subjects

R. item barcodes (kita bisa mengatur urutan koleksi yang akan kita input)

Page 67: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

147

Melakukan impor data

Setelah mengetahui isi kolom yang dihasilkan melalui file dummy

eksport, kita bisa menghimpun semua data yang kita miliki di dalam format

Excel sesuai dengan kolom export dummy file. Setelah siap, maka kita bisa

melakukan proses Import untuk mengunggah data koleksi tersebut. Caranya

adalah dengan mengikuti langkah-langkah berikut:

1. Pilih menu Bibliography dan klik Import Data

2. Jika layar menu impor sudah terbuka, maka isi kolom-kolom pengaturan

sebagai berikut:

a. File to Import menunjuk pada file .csv yang akan digunakan. Cari

pada tempat penyimpanan file yang akan diimpor.

b. Field Separator diisi dengan tanda pemisah antar kolom dari file

.csv yang akan digunakan. Default-nya diisi dengan tanda koma.

Page 68: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

148

c. Field Enclosed With diisi dengan tanda yang digunakan untuk

mengiring data yang ada dalam satu kolom. Default-nya diisi

dengan tanda kutip. Semua data yang ada diantara tanda kutip akan

dianggap sebagai isi record.

d. Number of Records To Export diisi dengan jumlah record yang

akan diambil. Memasukkan 0 akan mengambil semua data yang

ada pada file .csv.

e. Start From Record diisi dengan nomor data biblio yang akan

digunakan sebagai data pertama yang akan diambil.

3. Jika semua kolom pengaturan sudah terisi dengan benar, maka kita bisa

mengeksekusi proses import dengan mengklik Import Now.

Cara pengaturan pengaktifan format csv di komputer

Terkadang ditemukan kasus dimana setelah data diekspor untuk

menghasilkan dummy, yang terbuka atau format yang terbuka adalah dokumen

MsWord dan bukan program MsExcel. Sebenarnya hal ini tidak masalah karena

csv memang bisa diedit dan dibuka oleh beberapa program pengolah teks.

Namun jika kita menginginkan agar bentuk file csv yang diekspor oleh SLiMS

langsung menjadi program Excel, maka ada beberapa hal yang perlu kita atur.

1. Untuk membuka file csv dengan excel, maka kita hanya mengklik kanan

dan pilih open with dan kita bisa memilih program Excel.

2. Jika kita mau mengatur secara permanen agar semua file csv yang kita

buka akan selalu terbaca sebagai file csv Excel, maka kita bisa

melakukan:

a. Klik kanan pada file csv yang ingin dikelola pengaturannya, pilih

Properties.

Page 69: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

149

Page 70: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

150

b. Pada Menu Properties, pilih Change.

c. Jika pilihan Ms Excel tersedia, maka pilih Excel, lalu klik OK. Jika

tidak, Klik More Apps.

d. Jika di tampilan More Apps tidak terdapat Excel, maka pilih Look

for another app on this PC. Dan cari MsExcel pada program

Microsoft Office di komputer Anda. Jika sudah ketemu, pilih

program tersebut dan klik OK.

Page 71: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

151

e. Akhiri dengan menekan pada tombol OK di menu Properties.

f. Pengaturan selesai.

Page 72: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

152

Fungsi Copy Cataloging

SLiMS Akasia memiliki fitur lain yang sangat membantu pengelola

perpustakaan untuk menginput buku atau koleksi baru tanpa melakukan

klasifikasi atau katalogisasi secara manual satu per satu, melainkan mencari data

bibliografis sebuah koleksi dengan menelusurinya secara online dari sebuah

sumber online atau dari perpustakaan lain yang memiliki platform SLiMS,

kemudian mengkopinya serta mengunggah data tersebut ke pangkalan data

koleksi kita. Proses tersebut disebut dengan Copy Cataloging.

Proses ini bisa dilakukan dengan menggunakan teknologi server ber-

platform sama yang disebut dengan Z3950 Server. Dengan server ini maka

komputer yang memiliki pangkalan data berbasis Server Z3950 dapat

berkomunikasi dan bisa mengakses data bibliografisnya. Dalam versi SLiMS

Akasia, proses copy cataloguing bisa menggunakan 3 cara, yaitu:

1. Untuk masuk ke dalam layar copy cataloguing Z3950 dengan metode

Search/Retrieval via URL, klik pada pilihan „Z3950 SRU‟

2. Untuk masuk ke dalam layar copy cataloguing Z3950 dengan

menggunakan engine YAZ, klik pada pilihan „Z3950 SERVICE‟

3. Untuk masuk ke dalam layar copy cataloguing dengan metode Peer-to-

peer (P2P), klik pada pilihan „P2P SERVICE‟

Menggunakan Z3950 SRU dan Z3950 Service

Cara melakukan Copy Cataloging menggunakan Z3950 SRU dan Z3950

SERVICE dapat dilakukan dengan mengikuti langkah berikut:

1. Dari dashboard, klik “Bibliografi” lalu pilih dibawah Copy Cataloguing:

a. Z3950 SRU, memilih dari database Library Of Congress SRU.

b. Z3950 Service, memilih dari database Library of Congress

Voyager.

2. Setelah memilih, misalnya dari Z3950 SRU, masukkan kata kunci untuk

mencari koleksi yang akan dicari data bibliografisnya. Pencarian bisa

Page 73: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

153

dilakukan dengan beberapa pilihan seperti, judul, pengarang, atau

ISBN/ISSN. Misalnya kita masukkan ISBN berikut: 0205385850

3. Jika koleksi yang diinginkan sudah ditampilkan, klik check dan klik save

z3950 records to database.

4. Klik menu “Bibliography” lagi dan klik “Bibliographic List”.

5. Maka koleksi yang Anda cari tadi sudah tampil di dalam daftar

bibliografi koleksi Anda.

6. Klik “edit” atau pada gambar “pena”.

7. Klik “edit” untuk menambahkan informasi yang mungkin berbeda atau

tertinggal saat di-copy. Kemudian klik “update”.

8. Buka lagi file tersebut dan klik “edit” dan klik pada add new items untuk

menambahkan berbagai informasi pada holding atau copy.

9. Selesai.

Menggunakan Server P2P

1. Masukkan pencarian yang akan dilakukan di dalam textbox search.

Page 74: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

154

2. Pilih server pencarian yang akan dituju. Server pencarian bisa

ditambahkan di dalam file sysconfig.inc.php.

3. Klik tombol „Search‟ untuk melakukan pencarian. Hasil pencarian akan

ditampilkan di layar. Tunggu sampai proses pencarian selesai dan

hasilnya ditampilkan di layar.

4. Pilih data biblio mana saja yang akan dimasukkan ke dalam database

Anda dengan cara mengklik checkbox di samping data biblio yang

diinginkan.

5. Klik tombol „Save P2P Record to Database‟ untuk memasukkan data

yang sudah dipilih. Tunggu sampai muncul layar konfirmasi. Klik tombol

„OK‟ untuk kembali ke layar sebelumnya.

Langkah-langkah untuk menambahkan server P2P untuk proses copy

cataloguing sebagai berikut:

1. Buka file sysconfig.inc.php yang ada di dalam folder

apache/htdocs/akasia.

Page 75: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

155

2. Cari tulisan „Peer to peer server config‟ di dalam file tersebut.

3. Cari baris yang berisi “$sysconf['p2pserver'][1] = array('uri' =>

'http://127.0.0.1/slims8_akasia', 'name' => 'SLiMS Library');”

4. Tambahkan server dengan cara memasukkan baris di bawahnya dengan

format sebagai berikut:

$sysconf['p2pserver'][„Nomor Urut‟] = array('uri' => „URL Server yang

dituju 'name' => „NamaServer'); Tempat server tujuan harus sudah

mengaktifkan fitur XML untuk bisa diakses.

5. Save file yang sudah diubah dan periksa di dalam aplikasi SLIMS.

Page 76: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

156

Latihan

Latihan entri data buku

Untuk 10 data yang ada di bawah ini, tentukanlah:

A. Call number.

B. Subjek.

C. Lakukan input data bibliografis (add new bibliography) sampai muncul di

Bibliographic List.

D. Lakukan input data item (add new item) sesuai jumlah eksemplar pada soal.

1. Title : 1001 hal yang ingin Anda ketahui tentang alkitab

(tetapi tidak pernah terpikir untuk menanyakannya)

Author : J. Stephen Lang (pengarang utama)

Indriyani & Soebandi (penterjemah)

Edition : Cetakan pertama

GMD : Buku

ISBN : 9793012072

Publishing Information: Jakarta : Immanuel, 2001

Collation : 365 halaman ; 23cm

Kondisi : Beli seharga Rp 109.000,- di Toko Buku Immanuel

sejumlah 2 eksemplar

2. Title :The Good and beautiful community

(judul terjemahan: komunitas yang baik dan indah :

mengikuti Roh Kudus, menunjukkan anugerah,

memperlihatkan kasih).

Author :James Bryan Smith (pengarang utama); Kharis

Adirahsetio & Milhan K. Santoso (penterjemah)

Edition : 3

GMD : Buku

ISBN : 9786021302101

Publishing Information: Jakarta : Literatur Perkantas , 2014

Collation : 244 halaman ; 22 cm

Kondisi : Hadiah dari GKI XYZ sejumlah 1 eksemplar

Page 77: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

157

3. Title : Doa syafaat yang hidup: sebuah terobosan menuju

hidup berkemenangan

Author : Paul Y. Chun (pengarang utama)

Edition : Edisi ke-2 ; cetakan ke 5

GMD : Buku

ISBN : 897008923303230

Publishing Information: Canada : Ministry Developmen International, 2004

Collation : ix, 246p.;22cm.

Kondisi : Beli dari Ministry Developmen International Canada

seharga USD 29.20 sejumlah 1 eksemplar

4. Title : A New systematic theology of the Christian faith

Author : Robert L. Reymond (pengarang utama)

Edition : Edisi ke-2 (revisi)

GMD : Buku

ISBN : 9780849913179

Publishing Information: Nashville : Thomas Nelson Publishers, 1998

Collation : xxxvi,1210p.;24cm.

Kondisi : Beli dari Amazon.com seharga USD 21.80 sejumlah

3 eksemplar

5. Title : Dinamika iman : belajar dari tokoh tokoh Alkitab

(kompilasi kotbah Bible Conference di Indonesia

berbentuk VCD)

Author : Bill Crowder (pengarang utama)

Edition : -

GMD : Video CD

ISBN : -

Publishing Information: Michigan : RCB Ministers, 2013

Collation : VCD terdiri dari 2 keping dengan durasi total 204

menit ; stereo

Kondisi : Hadiah dari Our Daily Bread sejumlah 10 eksemplar

6. Title : Direktori Perpustakaan Perguruan Tinggi Kristen di

Indonesia 2012

Author : Aditya Nugraha (editor)

Edition :

Page 78: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

158

GMD : Buku

ISBN : 9786021814307

Publishing Information: Surabaya : Perpustakaan Universitas Kristen Petra,

2012

Collation : 144 p.: ill., 26 cm

Kondisi : Hadiah dari INCU-VL (Indonesian Christian

University - Virtual Library) sejumlah 2 eksemplar

7. Title : Selamat berkarya: 33 renungan tentang kerja

Author : Andar Ismail (pengarang utama)

Edition : Cetakan ke 5

GMD : Buku

ISBN : 9794155810

Publishing Information: Jakarta : BPK Gunung Mulia, 1999

Collation : vii,133p.;21cm.

Kondisi : Beli dari toko BPK Gunung Mulia seharga Rp

32.000,- sejumlah 2 eksemplar

8. Title : Selamat berkembang : 33 renungan tentang

spiritualitas

Author : Andar Ismail (pengarang utama)

Edition : Cetakan ke 1

GMD : Buku

ISBN : 9796871904

Publishing Information: Jakarta : BPK Gunung Mulia, 2003

Collation : vii,137p.;21cm.

Kondisi : Beli dari toko BPK Gunung Mulia seharga Rp

42.500,- sejumlah 2 eksemplar

9. Title : Selamat berkarunia

Author : Andar Ismail (pengarang utama)

Edition : Cetakan ke-1

GMD : Buku

ISBN : 9789796874583

Publishing Information: Jakarta : BPK Gunung Mulia, 2008

Collation : x,137p.;21cm.

Kondisi : Beli dari toko BPK Gunung Mulia seharga Rp

Page 79: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

159

32.000,- sejumlah 3 eksemplar

10. Title : Prosiding dari seminar “2nd International Christian

Higher ducation Conference (ICHEC)” dengan topik

“Finding Our Place in the Biblical Story” yang

diselenggarakan di Universitas Pelita Harapan

(Tangerang) pada tanggal 15-17 Juni 2016.

Author : -

Edition : -

GMD : Buku

ISBN : 9789799103888

Publishing Information: Tangerang : Universitas Pelita Harapan, 2016

Collation : 332 p.;29cm.

Kondisi : Hadiah dari UPH Press sejumlah 1 eksemplar

Latihan entri terbitan berseri

Nama terbitan

berseri

Frekuensi

Terbit

Periode

Langgan

Tgl Awal

Harus

Diterima

Tgl Aktual

Diterima

Domba Kecil Setiap 3

bulan

2015-2016 1 Juli 2015 3 Okt 2015, 5 Jan 2016,

1 April 2016

Santapan Harian Setiap 2

bulan

2016 5 Jan 2016 5 Jan 2016, 3 Mar

2016, 5 Mei 2016

Kompas (Surat

Kabar)

Harian 2016 2 Jan 2016 Tiap hari kecuali 17

Feb, 21 Feb, dan 8 Mar

Page 80: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

160

BAB XI

KEANGGOTAAN

Yang akan dipelajari dalam bab ini adalah:

1. Mempersiapkan jenis pemustaka

2. Pengisian kormulir keanggotaan

3. Export dan import data keanggotaan

4. Pencetakan dan pengaturan kartu anggota

Page 81: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

161

Mempersiapkan Jenis Pemustaka

Memasukkan data pemustaka merupakan hal yang sangat penting untuk

segera dipersiapkan untuk segera bisa melayani para pemustaka. SLiMS sebagai

aplikasi pengelolaan perpustakaan dapat digunakan untuk mengatur pengelolaan

pemustaka di perpustakaan. Untuk pengaturan awal pengelolaan pemustaka

yang perlu dilakukan adalah hal-hal sebagai berikut.

1. Dari dashboard, klik membership, kemudian klik member type

2. Jika belum ada jenis pemustaka yang sudah dirumuskan, maka klik add

new member type.

3. Beri nama jenis pemustaka yang ingin Anda tambahkan. Misalnya

“guru”.

4. Loan limit diisi dengan batas jumlah koleksi yang boleh dipinjam.

Misalnya 20.

5. Loan period diisi dengan berapa waktu yang mau diberikan untuk jenis

pemustaka ini. Misalnya 60 hari.

6. Reserve diisi dengan ijin untuk memesan bahan pustaka diberikan atau

tidak.

7. Reserve limit diisi dengan jumlah buku yang boleh dipesan

8. Membership Period diisi dengan jumlah hari untuk kartu keanggotaan

akan berlaku. Misalnya kita buat setahun, maka diisi dengan 365 hari.

9. Reborow Limit diisi dengan jumlah yang diperbolehkan untuk

memperpanjang kembali peminjaman

10. Overdue Grace period diisi dengan berapa hari yang diberikan sebagai

masa tenggat sebelum masa denda yang dikenakan kepada pemustaka.

11. Ketik save.

Setelah jenis pemustaka sudah disiapkan, maka kita bisa segera

melakukan pengisian data pemustaka perpustakaan. Sama seperti pengisian data

Page 82: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

162

koleksi perpustakaan, data yang diisi ke dalam pangkalan data bisa masukkan

dengan menggunakan dua cara, yaitu:

1. Entri data secara manual. Modus ini disarankan untuk perpustakaan

gereja yang baru diselenggarakan dan belum mempunyai anggota

pemustaka sebelumnya. Anggota yang akan mendaftar bisa diminta

untuk mengisi formulir keanggotaan dan berdasarkan formulir tersebut,

pengelola memasukkan data satu persatu secara manual.

2. Entri data menggunakan fungsi ekspor dan impor. Modus ini disarakan

untuk digunakan jika sebelum menggunakan SLiMS perpustakaan gereja

sudah lebih dahulu eksis dan memiliki daftar anggota perpustakaan yang

sudah tercatat. Hal ini digunakan untuk menghindari pencatatan ulang

anggota, namun menggunakan catatan yang sudah ada dengan sedikit

penyesuaian data.

Pengisian Formulir Keanggotaan

Setelah menyiapkan jenis pemustaka dan membuat peraturan

peminjaman bagi setiap jenis pemustaka yang ditetapkan di atas, maka sekarang

kita bisa menyiapkan database keanggotaan perpustakaan. Cara untuk mengisi

formulir keanggotaan ada dua cara yaitu:

1. Menggunakan cara manual, artinya pengisian dilakukan satu per satu

per anggota dengan data-data yang tentunya sudah disiapkan

sebelumnya.

2. Ekspor dan impor data keanggotaan yang akan dijelaskan di bawah.

Langkah-langkah untuk melakukan penambahan anggota pemustaka

dengan cara manual adalah sebagai berikut:

1. Klik Membership, lalu klik View member list.

2. Untuk menambahkan anggota baru, klik add new member list.

Page 83: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

163

3. Member ID diisi dengan nomor anggota perpustakaan. Misalnya 00001,

dst.

4. Member Name diisi dengan nama lengkap anggota.

5. Birth date diisi dengan tanggal lahir anggota.

6. Member since diisi dengan tanggal pertama kali menjadi anggota.

7. Register date diisi dengan tanggal perpanjangan terakhir.

8. Expired date diisi dengan tanggal kadaluarsa keanggotaan.

9. Institution diisi dengan keanggotaan. Bisa dibedakan misalnya beda

kelas atau grade.

10. Membership type diisi dengan memilih jenis keanggotaan.

11. Sex diisi dengan jenis kelamin.

12. Address diisi dengan alamat.

13. Postal Code diisi dengan kode pos.

14. Mail Address diisi dengan alamat surat menyurat lengkap yang mungkin

berbeda dengan alamat diatas.

15. Phone number diisi dengan nomor telpon.

16. Fax number diisi dengan nomor faksimil.

17. Personal ID Number diisi dengan nomor ID atau KTP, atau KTS untuk

siswa.

18. Notes diisi dengan catatan yang dianggap penting untuk dimasukkan,

misalnya “siswa asing”, siswa temporary, guru bantu/pengganti

sementara, dsb.

19. Pending membership diisi dengan memberi tanda check jika dianggap

perlu untuk membekukan sementara keanggotaan seseorang. Misalnya

karena denda atau buku hilang yang belum selesai dibayar.

20. Photo bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu yang pertama dengan

memberikan file gambar yang bisa ditelusur letaknya di komputer kita,

atau cara kedua menggunakan kamera yang terhubung dengan komputer

Page 84: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

164

sehingga memungkinkan calon anggota untuk langsung berfoto saat data

keanggotaan ini dibuat.

21. E-mail diisi dengan email anggota.

22. New Password diisi jika kita ingin memberikan password kepada anggota

perpustakaan untuk bisa mengakses akunnya di OPAC untuk melihat

peminjaman atau sejarah buku yang pernah dipinjamnya.

23. Confirm New Password diisi dengan password yang sama dengan

dikolom new password.

24. Klik update untuk menyelesaikan pembuatan form.

Ekspor dan Impor Data Keanggotaan

Cara lain untuk memasukkan data keanggotaan adalah dengan

menggunakan fungsi ekspor dan impor data. Fungsi ini disediakan SLiMS

untuk memudahkan memasukkan data keanggotaan secara massal, yaitu daftar

anggota yang sudah dipersiapkan bisa dimasukkan sekaligus tanpa

menggunakan cara manual satu per satu.

Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut. Sama

seperti data koleksi, untuk membuat file yang siap untuk diimpor ke pangkalan

data SLiMS perpustakaan, maka hal yang perlu kita lakukan adalah membuat

dummy dari file yang akan kita impor terlebih dahulu. Pembuatan dummy

bertujuan untuk menampilkan record apa saja yang diperlukan untuk diisi untuk

menjadi sebuah data keanggotaan di SLiMS. Jika kita sudah melihatnya, maka

kita dapat menyiapkan file data keanggotaan yang kita miliki untuk kita

sesuaikan dengan struktur dummy tersebut untuk kemudian kita impor masuk ke

dalam pangkalan data SLiMS yang kita miliki.

Cara membuat dummy export file, adalah sebagai berikut:

1. Klik pada pilihan Membership di sidebar menu.

2. Untuk masuk ke dalam layar eksport data bibliography, klik pada pilihan

Data Export.

Page 85: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

165

3. Setelah masuk ke layar fungsi ekspor, maka kita harus melakukan

pengaturan. Kalau modus default-nya sudah bisa kita terima tinggal kita

lanjutkan. Di bawah ini adalah penjelasan pengaturan yang bisa dilakukan

pada fungsi ekspor:

a. Field Separator diisi dengan tanda pemisah antar kolom dari file csv.

Dalam hal ini biasanya diisi dengan tanda koma.

b. Field Enclosed With diisi dengan tanda yang digunakan untuk

membatasi data yang ada dalam satu kolom. Biasanya diisi dengan

tanda kutip, dan semua karakter yang menyusun data di dalam batasan

tanda kutip akan dianggap sebagai isi data.

c. Record Separator adalah tipe pemisahan antara record yang satu

dengan record yang lain. Default-nya adalah NEWLINE artinya data

record di dalam satu baris akan dipisahkan dengan spasi baris dengan

record di bawahnya.

d. Number of Records To Export diisi dengan jumlah record yang akan

diambil. Memasukkan 0 akan mengambil semua data anggota yang

ada. Untuk membuat dummy export file, sebaiknya data yang diekspor

dibatasi 1 atau 2 saja.

e. Start From Record diisi dengan nomor data anggota yang akan

digunakan sebagai data pertama yang akan diambil. Pengambilan data

selanjutnya akan dimulai dengan nomor record tersebut.

4. Jika semua pengaturan tersebut sudah benar, maka klik Export Now. Sebagai

hasilnya, SLiMS akan membuat sebuah file berekstensi csv dengan nama

senayan_member_export.csv Jika dibuka menggunakan Ms.Excel, maka

hasilnya akan terlihat seperti gambar di bawah ini:

Page 86: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

166

Berikut adalah data yang ada di masing-masing kolom:

A. member code

B. member name

C. gender (1 = male ; 2 = female)

D. membership type

E. email

F. address

G. postal code

H. institution

I. use count

J. [blank] File Foto

K. personal id number

L. phone

M. fax

N. member since

O. register date

P. expiry date

Q. birth date

R. note

Page 87: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

167

Setelah mengetahui isi kolom yang dihasilkan melalui file dummy

eksport, maka kita bisa menghimpun semua data yang kita miliki di dalam

format Excel sesuai dengan kolom export dummy file. Setelah siap, maka kita

bisa melakukan proses Import untuk mengunggah data koleksi tersebut.

Caranya adalah dengan mengikuti langkah-langkah berikut:

4. Pilih menu Bibliography dan klik Import Data.

5. Jika layar menu impor sudah terbuka, maka isi kolom-kolom pengaturan

sebagai berikut:

a. File to Import menunjuk pada file .csv yang akan digunakan. Cari

pada tempat penyimpanan file yang akan diimpor.

b. Field Separator diisi dengan tanda pemisah antar kolom dari file

.csv yang akan digunakan. Default-nya diisi dengan tanda koma.

c. Field Enclosed With diisi dengan tanda yang digunakan untuk

mengiring data yang ada dalam satu kolom. Default-nya diisi

Page 88: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

168

dengan tanda kutip. Semua data yang ada diantara tanda kutip akan

dianggap sebagai isi record.

d. Number of Records To Export diisi dengan jumlah record yang

akan diambil. Memasukkan 0 akan mengambil semua data yang

ada pada file .csv

e. Start From Record diisi dengan nomor data biblio yang akan

digunakan sebagai data pertama yang akan diambil.

6. Jika semua kolom pengaturan sudah terisi dengan benar, maka kita bisa

mengeksekusi proses impor dengan mengklik Import Now.

Pencetakan dan Pengaturan Kartu Keanggotaan

Pencetakan kartu anggota

SLiMS memiliki fungsi untuk mencetak kartu anggota yang cukup

mudah untuk dilakukan. Bahkan kartu anggota tersebut memiliki tampilan yang

sudah baik dan siap untuk digunakan. Jika dirasa perlu, maka bisa dilakukan

penyesuaian atau pengaturan kartu. Untuk mencetak kartu anggota, bisa

mengikuti langkah-langkah berikut ini:

1. Di menu pilih Membership, lalu pilih Member Card Printing

2. Tandai nama yang akan dicetak dengan memberikan tanda cek di sebelah

kiri nama. Untuk pengaturan urutan bisa dilakukan dengan mengklik pada

Member ID atau Member Name. Setelah memilih, klik Add to Print

Queue, berikan konfirmasi OK dua kali.

3. Setelah selesai memilih, klik pada Print Member Cards For Selected

Data.

4. Maka akan keluar menu untuk pencetakan. Klik Print.

5. Selesai.

Page 89: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

169

Pengaturan kartu anggota

Untuk melakukan pengaturan terhadap tampilan kartu anggota

perpustakaan, maka kita bisa membuatnya di menu pengaturan yang berlogo

seperti ini , dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Page Margin (decimal)

Pengaturan untuk jarak kartu yang terluar dengan halaman. Isi dengan

angka desimal.

2. Items Margin (decimal)

Pengaturan untuk jarak antar kartu yang satu dengan yang lain. Isi dengan

angka desimal.

3. Items Per Row (number)

Pengaturan untuk jumlah kartu yang dibuat di dalam satu baris. Isi

dengan jumlah yang diinginkan untuk tiap baris.

4. Factor (cm)

Pengaturan untuk ukuran jarak yang digunakan di dalam pengaturan. Isi

dengan angka di dalam cm.

5. Include Id Label (0=No or 1=Yes)

Pengaturan untuk menampilkan id member di kartu. Isi „0‟ jika tidak atau

„1‟ jika akan ditampilkan.

6. Include Name Label (0=No or 1=Yes)

Pengaturan untuk menampilkan nama member di kartu. Isi „0‟ jika tidak

atau „1‟ jika akan ditampilkan.

7. Include Pin Label (0=No or 1=Yes)

Pengaturan untuk menampilkan nomor pin member di kartu. Isi „0‟ jika

tidak atau „1‟ jika akan ditampilkan.

8. Include Inst Label (0=No or 1=Yes)

Pengaturan untuk menampilkan nama instansi member di kartu. Isi „0‟

jika tidak atau „1‟ jika akan ditampilkan.

Page 90: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

170

9. Include Email Label (0=No or 1=Yes)

Pengaturan untuk menampilkan alamat email member di kartu. Isi „0‟ jika

tidak atau „1‟ jika akan ditampilkan.

10. Include Address Label (0=No or 1=Yes)

Pengaturan untuk menampilkan alamat member di kartu. Isi „0‟ jika tidak

atau „1‟ jika akan ditampilkan.

11. Include Barcode Label (0=No or 1=Yes)

Pengaturan untuk menampilkan nomor barcode member di kartu. Isi „0‟

jika tidak atau „1‟ jika akan ditampilkan.

12. Include Expired Label (0=No or 1=Yes)

Pengaturan untuk menampilkan tanggal keanggotaan member akan

berakhir di kartu. Isi „0‟ jika tidak atau „1‟ jika akan ditampilkan.

13. Box Width (cm)

Pengaturan untuk lebar dari tiap kartu. Isi dengan angka di dalam cm.

14. Box Height (cm)

Pengaturan untuk panjang dari tiap kartu. Isi dengan angka di dalam cm.

15. Front Side Image (filename)

Pengaturan untuk gambar yang akan tampil di bagian depan tiap kartu. Isi

dengan nama file yang akan digunakan.

16. Back Side Image (filename)

Pengaturan untuk gambar yang akan tampil di bagian belakang tiap kartu.

Isi dengan nama file yang akan digunakan.

17. Logo (filename)

Pengaturan untuk logo yang akan tampil di tiap kartu. Isi dengan nama

file yang akan digunakan.

18. Front Logo Width (px)

Pengaturan untuk lebar dari gambar logo yang akan digunakan di bagian

depan kartu. Isi dengan angka di dalam pixel.

Page 91: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

171

19. Front Logo Height (px)

Pengaturan untuk tinggi dari gambar logo yang akan digunakan di bagian

depan kartu. Isi dengan angka di dalam pixel.

20. Front Logo Left (px)

Pengaturan untuk posisi horizontal gambar logo yang akan digunakan di

bagian depan kartu. Isi dengan angka di dalam pixel.

21. Front Logo Top (px)

Pengaturan untuk posisi vertikal gambar logo yang akan digunakan di

bagian depan kartu. Isi dengan angka di dalam pixel.

22. Back Logo Width (px)

Pengaturan untuk lebar dari gambar logo yang akan digunakan di bagian

belakang kartu. Isi dengan angka di dalam pixel.

23. Back Logo Height (px)

Pengaturan untuk tinggi dari gambar logo yang akan digunakan di bagian

belakang kartu. Isi dengan angka di dalam pixel.

24. Back Logo Left (px)

Pengaturan untuk posisi horizontal dari gambar logo yang akan

digunakan di bagian belakang kartu. Isi dengan angka di dalam pixel.

25. Back Logo Top (px)

Pengaturan untuk posisi vertikal dari gambar logo yang akan digunakan

di bagian belakang kartu. Isi dengan angka di dalam pixel.

26. Photo Left (px)

Pengaturan untuk posisi horizontal dari foto member yang akan

digunakan di bagian depan kartu. Isi dengan angka di dalam pixel.

27. Photo Top (px)

Pengaturan untuk posisi vertikal dari foto member yang akan digunakan

di bagian depan kartu. Isi dengan angka di dalam pixel.

Page 92: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

172

28. Photo Width (cm)

Pengaturan untuk lebar dari foto member yang akan digunakan di bagian

depan kartu. Isi dengan angka di dalam pixel.

29. Photo Height (cm)

Pengaturan untuk tinggi dari foto member yang akan digunakan di bagian

depan kartu. Isi dengan angka di dalam pixel.

30. Front Header1 Text (text - add tag for line break)

Pengaturan untuk tulisan di bagian depan kartu di paling atas. Isi dengan

tulisan yang akan tertulis. Gunakan „<br>‟ jika ingin masuk ke dalam

alinea baru.

31. Front Header1 Font Size (pt)

Pengaturan untuk besar huruf pada tulisan di bagian depan kartu di paling

atas. Isi dengan angka di dalam pt.

32. Front Header2 Text (text - add tag for line break)

Pengaturan untuk tulisan di bagian depan kartu di bawah tulisan Header1.

Isi dengan tulisan yang akan tertulis. Gunakan „<br>‟ jika ingin masuk ke

dalam alinea baru.

33. Front Header2 Font Size (pt)

Pengaturan untuk besar huruf pada tulisan di bagian depan kartu di bawah

tulisan Header1. Isi dengan angka di dalam pt.

34. Back Header1 Text (text - add tag for line break)

Pengaturan untuk tulisan di bagian belakang kartu di paling atas. Isi

dengan tulisan yang akan tertulis. Gunakan „<br>‟ jika ingin masuk ke

dalam alinea baru.

35. Back Header1 Font Size (pt)

Pengaturan untuk besar huruf pada tulisan di bagian belakang kartu di

paling atas. Isi dengan angka di dalam pt.

Page 93: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

173

36. Back Header2 Text (text - add tag for line break)

Pengaturan untuk tulisan di bagian belakang kartu di bawah tulisan

Header1. Isi dengan tulisan yang akan tertulis. Gunakan „<br>‟ jika ingin

masuk ke dalam alinea baru.

37. Back Header2 Font Size (pt)

Pengaturan untuk besar huruf pada tulisan di bagian belakang kartu di

bawah tulisan Header1. Isi dengan angka di dalam pt.

38. Header Color (hexa color)

Pengaturan untuk warna tulisan yang ada di kartu. Isi dengan kode warna

di dalam bentuk hexa.

39. Bio Font Size (pt)

Pengaturan untuk besar huruf bio. Isi dengan angka di dalam pt.

40. Bio Font Weight (normal or bold)

Pengaturan untuk jenis huruf bio. Isi dengan „normal‟ atau „bold‟.

41. Bio Label Width (px)

Pengaturan untuk lebar tulisan bio. Isi dengan angka di dalam pixel.

42. City (text - add tag for line break)

Pengaturan untuk keterangan kota dari member. Isi dengan tulisan yang

akan tertulis. Gunakan „<br>‟ jika ingin masuk ke dalam alinea baru.

43. Title (text - add tag for line break)

Pengaturan untuk keterangan gelar dari member. Isi dengan tulisan yang

akan tertulis. Gunakan „<br>‟ jika ingin masuk ke dalam alinea baru.

44. Officials (text - add tag for line break)

Pengaturan untuk keterangan jabatan dari member. Isi dengan tulisan

yang akan tertulis. Gunakan „<br>‟ jika ingin masuk ke dalam alinea

baru.

Page 94: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

174

45. Officials Id (text - add tag for line break)

Pengaturan untuk keterangan id jabatan dari member. Isi dengan tulisan

yang akan tertulis. Gunakan „<br>‟ jika ingin masuk ke dalam alinea

baru.

46. Stamp File (filename)

Pengaturan untuk gambar stempel yang akan tampil di tiap kartu. Isi

dengan nama file yang akan digunakan.

47. Signature File (filename)

Pengaturan untuk gambar tanda tangan yang akan tampil di tiap kartu. Isi

dengan nama file yang akan digunakan.

48. Stamp Left (px)

Pengaturan untuk posisi horizontal dari stempel. Isi dengan angka di

dalam pixel.

49. Stamp Top (px)

Pengaturan untuk posisi vertikal dari stempel. Isi dengan angka di dalam

pixel.

50. Stamp Width (px)

Pengaturan untuk lebar dari stempel. Isi dengan angka di dalam pixel.

51. Stamp Height (px)

Pengaturan untuk tinggi dari stempel. Isi dengan angka di dalam pixel.

52. Exp Left (px)

Pengaturan untuk posisi horizontal dari tulisan tanggal habis masa

berlaku. Isi dengan angka di dalam pixel.

53. Exp Top (px)

Pengaturan untuk posisi vertikal dari tulisan tanggal habis masa berlaku.

Isi dengan angka di dalam pixel.

54. Exp Width (px)

Pengaturan untuk lebar dari tulisan tanggal habis masa berlaku. Isi

dengan angka di dalam pixel.

Page 95: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

175

55. Exp Height (px)

Pengaturan untuk tinggi dari tulisan tanggal habis masa berlaku. Isi

dengan angka di dalam pixel.

56. Barcode Scale 1-100 percent

Pengaturan untuk skala barcode yang akan ditampilkan. Isi dengan angka

dari 1-100.

57. Barcode Left (px)

Pengaturan untuk posisi horizontal dari barcode yang akan ditampilkan.

Isi dengan angka dalam pixel.

58. Barcode Top (px)

Pengaturan untuk posisi vertikal dari barcode yang akan ditampilkan. Isi

dengan angka dalam pixel.

59. Barcode Width (px)

Pengaturan untuk lebar dari barcode yang akan ditampilkan. Isi dengan

angka dalam pixel.

60. Barcode Height (px)

Pengaturan untuk tinggi dari barcode yang akan ditampilkan. Isi dengan

angka dalam pixel.

61. Rules (list of rules)

Pengaturan untuk tulisan peraturan dan ketetapan yang ditampilkan di

bagian belakang kartu. Gunakan „<ul>‟, „<li>‟, dan „<br>‟ untuk

mengatur posisi tulisan. Isi dengan tulisan yang akan ditampilkan.

62. Rules Font Size (pt)

Pengaturan untuk besar huruf yang digunakan di tulisan peraturan. Isi

dengan angka di dalam pt.

Page 96: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

176

63. Address (text - add tag for line break)

Pengaturan untuk tulisan alamat dari member yang akan ditampilkan di

kartu. Gunakan „<br>‟ untuk mengatur posisi tulisan. Isi dengan tulisan

yang akan ditampilkan.

64. Address Font Size (pt)

Pengaturan untuk besar huruf yang digunakan di tulisan alamat dari

member. Isi dengan angka di dalam pt.

65. Address Left (px)

Pengaturan untuk posisi horizontal dari tulisan alamat dari member yang

akan ditampilkan. Isi dengan angka dalam pixel.

66. Address Top (px)

Pengaturan untuk posisi vertikal dari tulisan alamat dari member yang

akan ditampilkan. Isi dengan angka dalam pixel.

Sedangkan untuk mengatur beberapa hal tidak bisa dilakukan melalui

pengelolaan seperti di atas, melainkan harus melakukan pengelolaan di dalam

file yang tersimpan di server PHP nya. Jika pengelola ingin melakukan

pengaturan, maka bisa dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Buka folder tempat aplikasi SLIMS.

2. Buka folder „Apache‟.

3. Buka folder „htdocs‟.

4. Buka folder „akasia‟.

5. Buka folder „files‟.

6. Buka folder „membercard‟.

7. Masukkan file gambar yang akan digunakan.

8. Untuk mengubah logo, ubah di bagian „Logo‟. Isi dengan nama file yang

sudah dimasukkan.

9. Untuk mengubah background di depan, ubah di bagian „Front Side

Image‟. Isi dengan nama file yang sudah dimasukkan.

Page 97: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

177

10. Untuk mengubah background di belakang, ubah di bagian „Back Side

Image‟. Isi dengan nama file yang sudah dimasukkan.

11. Untuk mengubah tanda tangan, ubah di bagian „Signature File‟. Isi

dengan nama file yang sudah dimasukkan.

12. Untuk mengubah stempel, ubah di bagian „Stamp File‟. Isi dengan nama

file yang sudah dimasukkan.

Latihan

1. Persiapkan Jenis anggota perpustakaan dengan aturan sebagai

berikut:

Jenis Pendeta Jemaat Penatua dan Pengurus

Komisi

Jemaat

Loan limit 20 2 5

Loan period 1 semester 2 minggu 2 minggu

Reserve Ya Ya Ya

Reserve limit 10 2 4

Membership

Period

5 tahun 1 tahun 1 tahun

Reborow limit 10 1 1

Overdue Grace

Period

2 hari 2 hari

Collection type All Teks All

GMD All Teks Teks

Fines each day Rp.1.000 Rp.1000 Rp.1000

2. Masukkan data anggota dengan menggunakan cara ekspor dan impor

menggunakan file CSV untuk sejumlah anggota perpustakaan

berikut:

Page 98: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

178

Data Santoni Ong Pitaya

Rahmadi

Sianiwati

Suwandi

Daniel Yosa

Kristanto

Merryanti

Budiman

ID

Anggota

A00001 A00002 A00003 A00004 A00005

Nama

anggota

Santoni Ong Pitaya

Rahmadi

Sianiwati

Suwandi

Daniel Yosa

Kristanto

Merryanti

Budiman

Jenis

Kelamin

L L P L P

Jenis

Anggota

Pendeta

jemaat

Penatua

Jemaat

Komisi

Musik

Jemaat Jemaat

E-mail santoni

@gmail.com

Pitaya.rahmadi

@gmail.com

sianiwatis

@gmail.com

Danielyosi

@gmail.com

merrybudi

@gmail.com

Alamat Kelapa Puan

XVI Blok

AF 13 No.

25 Gading

Serpong

Danau Kelapa

Dua VIII No.

104 Kelapa

Dua

Crystal

Timur II No.

36 Gading

Serpong

Taman

Ubud Indah

VIII /88

Lippo

Village

Karawaci

Graha Raya

Bintaro Jaya

F 15 No. 14

Kode

pos

15310 15810 15310 15810 15820

Institusi Wilayah 1 Wilayah 4 Wilayah 5 Wilayah 6 Wilayah 10

Dikosongkan

File

Foto

Personal

ID

21206754667 21220764542 21204422132 2120212421 2120657834

Phone

Number

08125667456 08182345678 0819123123 0812234567 0812345123

Fax

Number

0214897270 0214897270

Member

Since

2012/06/19 2014/08/01 2014/08/01 2014/08/01 2014/06/19

Register

Date

2016/01/06 2016/01/06 2016/01/06 2016/01/06 2016/01/06

Expired

Date

32021/01/06 2021/01/06 2021/01/06 2021/01/06 2021/01/06

Page 99: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

179

Note Pendeta

Jemaat

Ketua Majelis Anggota

Komisi

Kesenian

Gereja

Simpatisan Anggota

jemaat

3. Cetak Kartu anggota untuk ke lima orang di atas.

Page 100: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

180

BAB XII

PELAYANAN SIRKULASI

Yang akan dipelajari dalam bab ini adalah:

1. Melakukan transaksi peminjaman

2. Melakukan transaksi pengembalian

3. Melakukan pemesanan

4. Mengecek denda keterlambatan

5. Mengecek loan history

Page 101: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

181

Modul Sirkulasi

Setelah pengelolaan keanggotaan perpustakaan dan koleksi perpustakaan

sudah ter-setup dengan baik maka sekarang kita siap untuk mulai menjalankan

modul sirkulasi bahan pustaka untuk melayani para pemustaka kita. Dari

berbagai kasus di perpustakaan, biasanya hal-hal yang bisa dikelola dengan

menggunakan modul sirkulasi ini adalah sebagai berikut:

a. Peminjaman bahan pustaka

b. Pengembalian bahan pustaka

c. Pemesanan bahan pustaka (reservation)

d. Denda keterlambatan

e. Melihat log (loan history)

Untuk menjalankan semua fungsi di atas menggunakan SLiMS, kita dapat

melakukannya dengan menggunakan berbagai fungsi yang ada di dalam modul

sirkulasi dengan cara sebagai berikut:

Peminjaman

a. Untuk melakukan peminjaman, kita klik Circulation, lalu kita klik

Start Transaction.

b. Masukkan nomor anggota, atau scan dengan barcode reader jika

tersedia.

c. Setelah akun anggota muncul, masukkan nomor barcode koleksi yang

ingin dipinjam, lalu klik Loan untuk mengeksekusi peminjaman.

d. Setelah berhasil, maka data koleksi yang dipinjam akan muncul di

bagian bawah halaman.

e. Jangan lupa klik Finish Transaction untuk mengakhiri proses

peminjaman.

f. Selesai.

Page 102: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

182

Pengembalian

Pengembalian bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu menggunakan fungsi

circulation seperti di atas, atau dengan fungsi quick return. Caranya adalah:

a. Menggunakan fungsi circulation, kita bisa mulai dengan klik

circulation dan klik start transaction.

b. Masukkan nomor anggota.

c. Jika sudah tampil buku apa yang dipinjam, maka klik tanda return di

sebelah kiri tampilan untuk mengembalikan.

d. Jika ingin menggunakan fungsi pengembalian cepat, klik circulation,

lalu klik Quick Return.

e. Masukkan nomor koleksi lalu klik Return.

f. Selesai.

Reserve (Pemesanan)

Pemesanan adalah sebuah fungsi dimana pemustaka bisa memesan

sebuah koleksi, jika saat akan meminjam ternyata buku yang hendak dipinjam

tersebut tidak tersedia karena sedang dipinjam oleh anggota lain. Untuk itu

pemustaka bisa memesan koleksi tersebut, agar jika buku tersebut sudah

kembali, maka dia akan dapat langsung meminjamnya sebelum dipinjam oleh

orang lain.

a. Klik Circulation lalu klik Start Transaction.

b. Pilih Reserve.

c. Pada kotak Search Collection, masukkan nomor barcode koleksi.

d. Setelah muncul koleksi yang diinginkan, klik Add Reserve.

e. Selesai.

Page 103: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

183

Mengecek Denda Keterlambatan

SLiMS menyediakan sebuah fungsi untuk mengecek denda keterlambatan

peminjam. Hal ini sudah harus ditetapkan terlebih dahulu di dalam pengaturan

bahan pustaka dan jenis anggota. Biasanya perpustakaan menerapkan

Rp.1.000,- per hari untuk denda buku yang terlambat. Namun banyak juga

perpustakaan gereja yang menetapkan Rp.5.000,- per buku tanpa penghitungan

hari denda. Untuk mengecek denda keterlambatan, petugas perpustakaan bisa

melakukan langkah berikut:

a. Klik Circulation lalu klik Start Transaction.

b. Masukkan nomor anggota, Klik Start Transaction.

c. Di akun anggota, klik pada Fines.

d. Maka akan terlihat berbagai macam denda yang sudah ada.

e. Lakukan edit, menambah denda baru, atau lihat denda yang sudah

dibayar.

f. Selesai.

Mengecek Loan History

Fungsi ini disediakan untuk mengecek buku atau koleksi apa saja yang

sudah dipinjam oleh pemustaka tertentu. Hal ini bukan hanya sekedar untuk

melihat subjek-subjek yang favorit bagi pemustaka, namun juga bisa menjadi

sara untuk mengecek jika suatu saat terjadi buku hilang dan ingin dilihat siapa

peminjam terakhir dan sebagainya. Untuk mengecek catatan peminjaman

pengelola bisa mengikuti langkah-langkah berikut:

a. Klik Circulation lalu klik Start Transaction.

b. Masukkan nomor anggota, klik Start Transaction.

c. Pada akun anggota klik pada Loan History

d. Selesai

Page 104: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

184

Latihan

Kerjakan beberapa skenarion sirkulasi dibawah ini menggunakan modul

Sirkulasi

1. Pendeta Santoni meminjam koleksi 000001 dan 000003.

2. Merryanti Budiman ingin meminjam koleksi 000003, namun karena sedang

dipinjam maka dia meminta reservasi terhadap buku tersebut.

3. Sianiwati menghilangkan buku dengan nomor barcode 000005 dan harus

mengganti uang sebesar Rp. 65.000,-. Petugas mengaktifkan notifikasi

kehilangan.

4. Pitaya Rahmadi melakukan peminjaman buku 000002 dan 000008.

5. Pendeta Santoni mengembalikan koleksi 000003.

6. Merryanti datang lagi ke perpustakaan dan menanyakan buku 000003 yang

sudah dikembalikan, dan melakukan peminjaman buku tersebut.

7. Sianiwati melakukan pembayaran buku hilangnya sehingga lunas.

8. Daniel ingin meminjam buku nomor 000002 dan 000009. Namun karena

salah satu buku tersebut dipinjam, maka dia meminjam yang ada dan

mereservasi yang sedang dipinjam.

Page 105: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

185

BAB XIII

INVENTARISASI KOLEKSI

Yang akan dipelajari dalam bab ini adalah:

1. Inventarisasi

2. Mempersiapkan inventarisasi

3. Melakukan inventarisasi

Page 106: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

186

Inventarisasi

Inventarisasi adalah sebuah kegiatan penghitungan ulang koleksi

perpustakaan yang dilakukan secara sistematis. Biasanya perpustakaan paling

tidak melaksanakan satu kali kegiatan inventarisasi setiap tahun. Inventarisasi

bisa dilakukan secara manual ataupun menggunakan sistem otomasi. SLiMS

juga menyediakan kemudahan untuk melakukan inventarisasi dengan menu

Stock Take.

Beberapa hal yang menjadi tujuan inventarisasi antara lain adalah:

1. Memastikan keutuhan koleksi sebuah perpustakaan.

2. Memastikan penempatan koleksi di rak yang harus selalu rapi setelah

digunakan dalam suatu periode tertentu.

3. Jika ditambahkan dengan penyiangan, maka saat melakukan inventarisasi

bisa dilakukan juga penyiangan untuk menarik koleksi-koleksi tertentu

dari rak koleksi. Hal ini bisa berdasarkan berbagai ketentuan, misanya:

a. Kondisi buku yang rusak.

b. Isi buku yang tidak sesuai dengan visi dan misi perpustakaan yang

bersangkutan.

c. Buku yang labelnya salah.

Persiapan Inventarisasi Menggunakan SLiMS

Untuk melaksanakan inventarisasi menggunakan SLiMS, biasanya

sebuah aplikasi perpustakaan akan menghitung koleksi yang akan

diinventarisasi dengan cara mengubah status koleksi tersebut menjadi “berstatus

hilang”. Setelah statusnya dinyatakan hilang, maka proses inventarisasi bisa

dimulai dengan memasukkan satu per satu koleksi yang ada di rak sampai

semua koleksi tersebut masuk kedalam pangkalan data, maka yang tidak masuk

akan dianggap sebagai koleksi hilang.

Page 107: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

187

Cara untuk mempersiapkan inventarisasi menggunakan SLiMS adalah

dengan menggunakan langkah-langkah berikut:

1. Klik menu Stock Take, kemudian klik Initialize.

2. Setelah masuk ke menu Stock Take, maka bisa disiapkan pengaturan

inventarisasi yang disediakan untuk diisi, sebagai berikut:

a. Stock Take name, diisi dengan nama inventarisasi, misalnya diisi

dengan tahun inventarisasi, mis. “2016”.

b. GMD diisi dengan jenis GMD yang ingin diinventarisasi.

c. Collection Type, diisi dengan jenis koleksi yang ingin di

inventarisasi.

d. Location diisi dengan data sesuai dengan tempat.

e. Shelf Location, rak yang ingin diinventarisasi.

f. Classification, kelas klasifikasi yang ingin di inventarisasi.

g. Initialize Stock Take, eksekusi inventarisasi jika semua pengaturan

sudah selesai diisi.

h. Ketika ada warning Stock taking initialized, klik OK.

3. Setelah melalui fase di atas, ketika kita klik kembali menu Stock Take,

maka sekarang akan tampil beberapa sub menu yang semula tidak

nampak. Sub menu tersebut adalah:

Page 108: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

188

a. Stock Take History, menampilkan hasil inventarisasi sebelumnya

jika ada.

b. Current Stock Take, Memasukkan nomor barcode untuk

diinventarisasi oleh SLiMS.

c. Stock Take Report, berisi nama inventarisasi, jumlah koleksi yang

harus diinventarisasi, jumlah koleksi yang dianggap hilang, total

koleksi yang sedang dipinjam, jumlah koleksi yang sudah di

inventarisasi, petugas yang melakukan inventarisasi (yang login),

data koleksi inventarisasi sesuai dengan kelas.

Page 109: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

189

d. Finish Stock Take, adalah fungsi untuk menghentikan proses

inventarisasi. Ada pilihan untuk “memutihkan” koleksi yang

hilang. Artinya jika diklik, maka status koleksi yang hilang akan

dihapus.

e. Current Lost Item, menjelaskan item apa saja yang belum

diinventarisasi.

Page 110: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

190

f. Stock Take Log, berisi catatan inventarisasi jika ada.

g. Resynchronize, menu ini adalah untuk mensinkronisasikan koleksi

saat ini dengan hasil inventarisasi, jika ada perubahan.

h. Upload List, digunakan untuk mengunggah daftar koleksi untuk

diinvetarisasi namun dengan nomor barcode yang dicatat di dalam

bentuk file .txt dan spasi sebagai batas antar barcode (record).

Page 111: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

191

BAB XIV

LAPORAN

Yang akan dipelajari dalam bab ini adalah:

1. Mengeksekusi laporan umum

2. Mengeksekusi laporan khusus lainnya

Page 112: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

192

Laporan

Untuk melengkapi aktivitas pelayanan perpustakaan yang diberikan

kepada warga jemaat, laporan sangat dibutuhkan sebagai bentuk pertanggung-

jawaban dan evaluasi untuk melakukan perbaikan sesuai arahan yang dihasilkan

oleh laporan-laporan tersebut. Oleh sebab itu, modul laporan yang disediakan

oleh SLiMS tergolong cukup lengkap dan detil, sehingga diharapkan dapat

digunakan dengan baik oleh para pengelola perpustakaan gereja.

Laporan yang dihasilkan oleh SLiMS akan ditampilkan di bawah ini dan

diberikan contoh data dari data perpustakaan gereja yang sudah berjalan. Cara

mengaktifkannya, hanya tinggal klik menu Reporting, lalu memilih laporan

yang diinginkan sesuai dengan nama laporan dibawah ini:

1. Laporan yang digolongkan umum, terdiri dari:

a. Collection Statistic, laporan ringkasan statistik dari jumlah koleksi.

Laporan ini bisa menampilkan grafik lingkaran untuk jumlah total

judul dan total jumlah barcode.

Page 113: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

193

b. Loan Report, laporan ringkasan statistik peminjaman koleksi.

c. Membership Report, laporan ringkasan keanggotaan.

Page 114: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

194

2. Laporan lainnya meliputi:

a. Custom Recapitulation, statistik jumlah koleksi berdasarkan kelas

DDC.

b. Title List, daftar judul koleksi.

Page 115: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

195

c. Item Title List, daftar koleksi berdasarkan barcode.

d. Item Usages Statistic, daftar penggunaan koleksi berdasarkan

judul.

Page 116: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

196

e. Loans by Classification, data peminjaman berdasarkan kelas DDC.

f. Member List, daftar keanggotaan berdasarkan nomor anggota.

Page 117: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

197

g. Loan List By Member, daftar peminjaman koleksi berdasarkan

peminjam.

h. Loan History, daftar peminjaman.

Page 118: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

198

i. Due Date Warning, pencetakan peringatan keterlambatan.

j. Overdued List, daftar koleksi dan peminjam yang terlambat

mengembalikan.

Page 119: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

199

k. Staff Activity, laporan pekerjaan yang dilakukan oleh para petugas

perpustakaan.

l. Visitor Statistic, laporan banyaknya anggota yang login masuk ke

website perpustakaan.

Page 120: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

200

m. Visitor Statistic (By Day), laporan anggota yang login dihitung

harian.

n. Visitor List, daftar pengunjung login.

Tidak ada contoh.

o. Fines Report, daftar denda keterlambatan.

Page 121: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

201

BAB XV

PEMELIHARAAN SISTEM DAN DATA

Yang akan dipelajari dalam bab ini adalah:

1. Backup data

2. Restore data

3. Upgrade SLiMS

4. Nayanes

Page 122: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

202

Hal yang sangat perlu untuk dilakukan setelah instalasi selesai dan sistem

SLiMS sudah bisa digunakan sebagai sistem perpustakaan yang operasional

adalah melakukan pemeliharaan sistem dan data. Pemeliharaan sistem dan data

merupakan hal yang sangat penting, mengingat hal ini sangat menentukan

keberlangsungan penggunaan sistem dan meminimalisasi kendala yang bisa

timbul di dalam operasional penggunaan sistem tersebut.

SLiMS memberikan fasilitas fitur untuk melakukan pemeliharaan sistem

dengan cara yang mudah sehingga fitur ini dapat dilakukan dengan mudah oleh

pengelola perpustakaan bahkan dengan pengetahuan yang minim di dalam

masalah teknologi informasi.

Untuk melakukan pemeliharaan fitur, SLiMS menyediakan sarana backup

dan restore. Dengan fasilitas ini pengelola perpustakaan akan dibantu untuk

memulihkan data, jika ternyata di dalam operasionalnya terjadi kerusakan pada

data transaksi atau data koleksi dan keanggotaan. Untuk menjalankan fitur ini,

bisa mengikuti langkah-langkah berikut:

Backup Pangkalan Data

1. Login ke dalam SLIMS lewat link „Librarian Login‟ di layar utama.

2. Klik pada pilihan „System‟ di sidebar menu.

3. Klik pada pilihan „Database Backup‟.

Page 123: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

203

Setelah masuk ke layar menu Backup, maka akan tampil tampilan seperti

ini:

Page 124: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

204

1. Fungsi search di sini digunakan untuk melakukan pencarian file

backup yang sudah dibuat. Hasil pencarian yang dilakukan dapat

dilihat pada tabel di bawah.

2. Tabel ini menampilkan hasil dari pencarian yang dilakukan. Jika

belum melakukan pencarian, maka tabel ini akan menampilkan

semua file backup yang sudah dibuat.

3. Tombol ini digunakan untuk melakukan proses pembuatan file

backup. File backup akan disimpan di direktori [folder aplikasi

SLiMS]\apache\htdocs\akasia\files\backup.

Langkah-langkah untuk melakukan backup di SLiMS menggunakan fitur

yang disediakan oleh SLIMS.

1. Ketika sudah masuk ke dalam layar „Database Backup‟, klik

tombol „Start New Backup‟.

2. Tunggu sampai muncul layar bahwa proses backup sudah selesai.

3. Ketika muncul layar konfirmasi, akan ditampilkan lokasi

penyimpanan file backup.

4. Klik tombol „OK‟ untuk menutup layar konfirmasi dan kembali ke

layar „Database Backup‟.

5. Informasi file backup yang barusan dilakukan akan ditampilkan di

baris pertama di tabel hasil pencarian.

Page 125: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

205

Catatan: Keseluruhan fitur dan tahapan backup di atas sepertinya sudah

dapat digunakan. Namun faktanya sampai saat ini, backup menggunakan

aplikasi default SLiMS tersebut belum bisa menghasilkan data yang tepat.

Walaupun tidak menampilkan konfirmasi bahwa backup gagal, tetapi

hasil backup tetap 0 kb. Berikut adalah salah satu thread yang membahas

topik tersebut:

http://forum.slims.web.id/viewtopic.php?f=35&t=121&start=10

Selain fitur backup yang masih gagal, modul SLiMS juga belum

dilengkapi oleh fitur “restore”. Tanpa bisa melakukan restore, pada prinsipnya

suatu hasil backup akan tidak ada gunanya. Namun demikian walaupun tidak

ada pada modul default SLiMS bukan berarti kita tidak bisa melakukan backup

dan restore, penjelasan berikut adalah keterangan cara melakukannya.

Backup dan Restore Data Menggunakan PMA

Cara kedua yang dapat dilakukan untuk melakukan Backup adalah

dengan menggunakan fasilitas yang dimiliki sebagai PHPMyAdmin. Karena

prosedur backup yang dimiiki oleh SLiMS belum sempurna, maka disarankan

sebaiknya pengelola perpustakaan menggunakan prosedur kedua ini untuk

melakukan backup. Caranya juga tidak terlalu sulit untuk dilakukan. Adapun

langkah-langkahnya sebagai berikut:

1. Masukkan alamat SLiMS yang dipakai di dalam browser (misalnya

localhost:8089) dan tambahkan „/pma‟ di belakangnya.

2. Masukkan username „root‟.

3. Masukkan password „psenayan‟.

4. Klik tombol „Go‟.

Page 126: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

206

Langkah-langkah untuk melakukan backup database.

1. Klik database „Akasia‟ yang ada di bagian kiri layar.

2. Klik tombol „Export‟ pada menu di bagian kanan.

3. Pastikan bahwa pilihan jenis file backup adalah „SQL‟.

Page 127: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

207

4. Klik tombol „Go‟ untuk melakukan proses backup. Tunggu sampai

proses download file backup sudah selesai.

Restore Data

Restore biasanya dilakukan bila:

1. Terjadi kerusakan data pada database sistem yang sedang digunakan.

2. Terjadi perpindahan server.

3. Pembuatan server mirror.

4. Berbagai alasan tertentu lainnya.

Penting untuk diketahui bahwa operasi restore bukanlah aktivitas

pemeliharaan biasa. Sebagaimana sudah dijelaskan sebelumnya, operasi ini

biasanya dipicu oleh berbagai faktor yang bersifat kritikal. Karena itu kalau

tidak benar-benar diperlukan sebaiknya jangan menggunakan operasi restore.

Page 128: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

208

Restore berarti menghapus sepenuhnya data yang lama dan menggantikannya

dengan data yang baru.

Langkah-langkah melakukan restore dengan menggunakan PHPMyAdmin

Cara masuk ke database SLiMS

1. Masukkan alamat SLiMS yang dipakai di dalam browser (misalnya

localhost:8089) dan tambahkan “/pma” di belakangnya.

2. Masukkan username root

3. Masukkan password “psenayan”

4. Klik tombol “Go”

Page 129: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

209

Melakukan restore database

1. Klik database “Akasia” yang ada di bagian kiri layar.

2. Klik tombol Operations pada menu di bagian kanan.

3. Klik tulisan Drop the database (DROP). Ini dilakukan untuk membersihkan

database yang sedang dipakai. Pastikan dahulu sebelum melakukan operasi

ini bahwa database telah di-backup karena data tidak bisa dikembalikan jika

sudah melakukan operasi Drop.

4. Klik tombol Import.

Page 130: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

210

5. Klik tombol Choose File kemudian cari file backup yang akan digunakan.

6. Pastikan pilihan di bawah tulisan “Format” adalah SQL.

7. Klik tombol GO untuk melakukan proses restore. Tunggu sampai muncul

konfirmasi bahwa proses restore sudah selesai.

Upgrade SLiMS

Jika pengelola perpustakaan gereja sudah menggunakan SLiMS namun

masih menggunakan versi sebelumnya yaitu misalnya versi Meranti, maka kita

bisa meng-upgrade versi tersebut ke versi Akasia dengan menggunakan fungsi

restore di PHPMyAdmin. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Backup SLiMS yang lama (misalnya versi Meranti) dengan

menggunakan metode backup menggunakan PHPmyAdmin seperti yang

dijelaskan di atas.

Page 131: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

211

2. Download SLiMS versi terbaru (misalnya SLiMS versi Akasia).

3. Jangan buang atau delete SLiMS yang lama, cukup diganti nama folder-

nya (misalnya dari Psenayan menjadi Psenayan1). Hal ini penting

sebagai tindakan preventif.

4. Extract SLiMS versi terbaru ke drive yang sama dengan SLiMS yang

lama dan pastikan nama foldernya sudah sama dengan nama yang lama.

Hal ini penting sebagai upaya untuk mencegah berbagai mispatching

yang mungkin terjadi ketika program dijalankan.

5. Restore database SLiMS dengan menggunakan PHPmyadmin seperti

yang dijelaskan di atas.

6. Lakukan Verifikasi data.

7. Selesai.

Page 132: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

212

Nayanes

Nayanes adalah sebuah aplikasi yang dibuat dengan bahasa pemrograman

Personal Home Page (PHP). Berbeda dengan SLiMS yang merupakan sistim

manajemen untuk operasi berbagai kegiatan layanan perpustakaan, Nayanes

dibangun untuk mengakomodasi fungsi katalog induk (gabungan sumber

metadata bibliografi dari berbagai perpustakaan dan pusat informasi lainnya

yang dapat diakses/ditelusuri melalui sebuah search engine tunggal). Walaupun

memiliki fungsi katalog induk tetapi mekanisme Nayanes berbeda dengan

konsep katalog induk konvensional (UCS) yang biasanya membutuhkan sebuah

server untuk menampung semua metadata bibliografi dari banyak sumber.

Nayanes dikembangkan dengan konsep proxy yang hanya bersifat intermediary

(perantara) berbagai pihak yang membutuhkan informasi dari berbagai sumber

informasi yang sudah terdaftar didalamnya.

Ketika suatu komunitas sumber informasi, misalnya beberapa

perpustakaan gereja sepakat untuk berbagi visibilitas terhadap masing masing

koleksi mereka, Nayanes dapat menjadi solusi untuk mewujudkan hal tersebut.

Implementasi Nayanes juga relatif sederhana, cukup hanya menyediakan satu

Page 133: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

213

server yang akan bertindak sebagai proxy server bagi keseluruhan anggota

komunitas yang tergabung.

Instalasi Nayanes

Terdapat dua cara untuk melakukan instalasi pada Nayanes. Pertama

instalasi dengan hosting (harus membeli kapling server dan domain dari

provider) dan yang kedua adalah dengan Xampp (menggunakan fasilitas server

dan domain assignment yang memang sudah dimiliki oleh instansi).

Implementasi Nayanes dengan menggunakan hosting

1. Beli Hosting dan Domain.

2. Download dan install:

a. Filezilla (opensource)

b. Notepad ++ (Opensource)

c. Nayanes (http://slims.web.id/web/?q=node/65)

3. Instalasi Nayanes:

a. Ekstrak Nayanes pada drive C/D

b. Buka folder hasil ekstraksi dan cari file “sysconfig.inc.php”. Buka

dengan Notepad ++

Page 134: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

214

c. Didalam “sysconfig.inc.php” lakukan edit pada baris 69 – 77 dan

tambahkan alamat domain OPAC SLiMS Anda pada daftar yang

sudah ada.

Misalnya: http://perpustakaan.GKIGS.net. URL ini akan menjadi

alamat web dari katalog induk selanjutnya pada “desc.” Tambahkan

nama situsnya misalnya Katalog Induk GKI” ini akan menjadi judul/

penampakan dari katalog induk Anda.

$sysconf['node'][8] = array('url' => 'http://perpustakaan.GKIGS.net',

'desc' => 'Katalog Induk GKI');

Secara default sudah terdapat 7 URL/alamat web OPAC dan UCS dari

berbagai perpustakaan yang sudah siap berbagi sumber metadata

bibliografi mereka, tetapi apabila tidak diinginkan kita bisa

menghapus semua URL tersebut dan menggantinya dengan alamat

anggota grup katalog induk yang kita inginkan. Setelah diubah

lakukan save pada notepad ++.

Page 135: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

215

4. Pengaturan Nayanes

a. Penggantian nama dan logo situs: Buka file index_template.inc.php

yang berada di nayanes\templates\default. Pada baris 41 bisa

dilakukan perubahan nama situs ataupun perubahan logo situs.

b. Menambahkan tab pada top menu: Di bawah baris 46 di file

index_template.inc.php, tambahkan judul text yang Anda inginkan

misalnya:

li><a href="index.php?p=about">About Nayanes</a></li>

li><a href="http://library.uph.edu">UPH</a></li>

5. Upload ke Host

a. Jalankan filezilla dan login ke FTP (Anda akan mendapatkan id dan

password untuk login ke server host bila sudah membeli hosting)

b. Melalui filezilla masuk ke menu explorer dan cari folder nayanes,

selanjutnya klik kanan dan lakukan.

6. Cek melalui browser, kunjungi URL Nayanes Anda.

7. Selesai.

Page 136: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

216

Implementasi Nayanes dengan menggunakan XAMPP

1. Ekstrak master file Nayanes ke folder Xampp/Htdocs.

Di dalam “sysconfig.inc.php” lakukan edit pada baris 69 – 77 dan

tambahkan alamat domain OPAC SLiMS Anda pada daftar yang sudah

ada.

Misalnya: http://perpustakaan.GKIGS.net. URL ini akan menjadi alamat

web dari katalog induk selanjutnya pada “desc.” Tambahkan nama

situsnya misalnya Katalog Induk GKI” ini akan menjadi

judul/penampakan dari katalog induk Anda.

$sysconf['node'][8] = array('url' => 'http://perpustakaan.GKIGS.net',

'desc' => 'Katalog Induk GKI');

Secara default sudah terdapat 7 url/alamat web OPAC dan UCS dari

berbagai perpustakaan yang sudah siap berbagi sumber metadata

bibliografi mereka, tetapi apabila tidak diinginkan kita bisa menghapus

semua URL tersebut dan menggantinya dengan alamat anggota grup

katalog induk yang kita inginkan. Setelah diubah lakukan save pada

notepad ++.

Page 137: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

217

2. Buka browser internet, ketikkan http://Localhost/nayanes, lalu selesai.

Page 138: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

LAMPIRAN

Sistem Klasifikasi DDC 200

Sumber-sumber Rujukan

Page 139: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

238

SUMBER-SUMBER RUJUKAN

American Library Association. (2014). ALA Library Fact Sheet 16: Setting up a

library: A Resource guide. Diakses pada 1 Juli 2016 dari http://www.ala.

org/tools/libfactsheets/alalibraryfactsheet16

Memberikan berbagai referensi dan tautan untuk semua jenis

perpustakaan, termasuk perpustakaan gereja.

Congregational Library & Archives. (2013). Church libraries. Diakses pada 1

Juli 2016 dari http://www.congregationallibrary.org/churches/church-

libraries

Menyediakan tautan ke berbagai situs yang bermanfaat bagi pustakawan

gereja atau anggota gereja yang sedang mempertimbangkan untuk

memulai atau menghidupkan kembali perpustakaan gereja.

Hamakonda, T.P. & Tairas, J.N.B. (2008). Pengantar klasifikasi persepuluhan

Dewey. Ed. 5. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Buku ini adalah adaptasi dari buku Klasifikasi Persepuluhan Dewey yang

bisa dipakai pada perpustakaan-perpustakaan yang koleksinya bersifat

umum dan jumlahnya tidak terlalu besar, termasuk perpustakaan gereja.

Walaupun adaptasi ini bersumber dari DDC edisi 20 namun masih bisa

digunakan oleh perpustakaan pemula.

National Church Library Association. (n.d.). Web resources for church

librarians. Diakses pada 1 Juli 2016 dari http://www.churchlibraries.org/

links.htm

Page 140: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

239

Menyediakan tautan ke berbagai situs bagi pustakawan gereja. Walaupun

laman NCLA sudah diberhentikan sejak 31 Desember 2012, tautan yang

memuat indeks ke berbagai sumber informasi tersebut cukup lengkap dan

sangat berguna bagi pustakawan gereja.

Perpustakaan Nasional RI. (2011). Daftar tajuk subjek : Kumulasi tahun 2002-

2010. Ed.rev. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI. Diakses pada 1 Juli

2016 dari http://pusbangkol.perpusnas.go.id/downlot.php?file=tajuk

subjek_pnri.pdf

Memuat pedoman pembuatan tajuk subjek dalam katalogisasi yang dapat

diunduh secara gratis.

SLiMS Open Source Library Management System. (n.d.). Diakses pada 1 Juli

2016 dari http://slims.web.id/web/

Situs lengkap tentang SLiMS (Senayan Library Management System),

termasuk tautan untuk mengunduh versi SLiMS terbaru serta forum

pengguna SLiMS.

Sulistyo-Basuki. (2012). Daftar tajuk subjek dalam bahasa Indonesia. Jakarta:

Sagung Seto.

Memuat pedoman pembuatan tajuk subjek dan penelusuran materi

perpustakaan berdasarkan pendekatan subjek untuk perpustakaan

dengan koleksi sekitar 20.000 judul.

Wuryani, I. (Ed.). (2011). Pedoman umum penyelenggaraan perpustakaan

rumah ibadah. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI.

Page 141: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

240

Pedoman ini diterbitkan untuk membantu serta memberikan acuan kerja

bagi para pengelola agar perpustakaan rumah ibadah bisa dikelola

secara profesional menurut sistem dan ketentuan umum yang berlaku.

Undang–undang Republik Indonesia Nomor 43 tahun 2007 tentang

Perpustakaan. Diakses pada 1 Juli 2016 dari http://dpr.go.id/dokblog/

dokumen/F_20150616_1906.pdf

Page 142: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

241

BIOGRAFI PENULIS

Dhama Gustiar Baskoro

Sarjana Sastra bidang Ilmu Perpustakaan, Universitas Indonesia tahun

1996 dan meraih Magister Pendidikan UPH, 2011. Pernah bekerja sebagai

Kepala Perpustakaan dan Teacher Librarian di SPH Lippo Karawaci (1994-

2005) serta Kepala Perpustakaan Stella Maris International School (2005-

2007). Bergabung di Perpustakaan UPH sejak 2007 dan menjabat sebagai

Kepala Bagian Kerjasama Perpustakaan dan Koordinator Program Literasi

Informasi sampai saat ini. Berhasil meraih Peringkat Terbaik I Pustakawan

Berprestasi PTS tingkat Kopertis Wilayah III Jakarta tahun 2012 dan menjadi

finalis Pustakawan Berprestasi PT tahun 2012.

Esterina Muljati Jonatan

Memperoleh M.Sc. in Library & Information Studies dari University

Loughborough, UK pada 1992 dengan beasiswa dari Pemerintah UK.

Sebelumnya bekerja di Perpustakaan Universitas Negeri Jakarta (d/h IKIP

Jakarta) sebagai Koordinator Sistem Otomasi Perpustakaan dari 1992–2000 dan

Dosen Tidak Tetap untuk mata kuliah Pengelolaan Perpustakaan pada Jurusan

Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FIP UNJ dari 1996–2000. Bergabung di

Perpustakaan UPH tahun 2000 sebagai Kepala Bagian dan sejak 2002 sampai

saat ini menjabat sebagai Manajer Perpustakaan.

Hendryanto Djohan

Sarjana Sastra bidang Ilmu Perpustakaan, Universitas Indonesia tahun

1996 dan meraih Magister Profesional Teknologi Informasi Perpustakaan, IPB

Bogor tahun 2001 dengan beasiswa UPH. Pernah bekerja sebagai Kepala

Perpustakaan Sekolah Dian Harapan Tangerang dari 1996–1997 dan bergabung

di Perpustakaan UPH pada 1997. Sejak 2006 menjabat sebagai Kepala Bagian

Sistem Otomasi Perpustakaan UPH. Pada tahun 2012 mendapat penghargaan

sebagai Peringkat I Pustakawan Terbaik tingkat Propinsi Banten.

Page 143: PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS-BagianB.pdfgereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk

242

Marselita Harapan

Sarjana Sastra bidang Ilmu Perpustakaan, Universitas Indonesia tahun

1992. Bergabung di Perpustakaan UPH sejak 2006 dan saat ini menjabat

sebagai Kepala Bagian Pelayanan Teknis di Perpustakaan Pusat. Sebelumnya

pernah bekerja sebagai staf pengolahan di Perpustakaan Yayasan LSM

Kalyanamitra Jakarta (1990–1991) dan Perpustakan Sekolah Tinggi PPM

Menteng Raya Jakarta (1992–1997) serta menjadi Kepala Perpustakaan di PT.

Indomobil Sukses Internasional (1997–2002).

Nathaniel Damar Sasongko

Sarjana Informatika Universitas Pelita Harapan tahun 2011 dengan judul

skripsi Perancangan ulang modul Acquisition dan OPAC pada aplikasi

UPHLib. Setelah magang selama satu tahun di Perpustakaan UPH, pada tahun

2011 bergabung menjadi staf tetap sebagai programmer yang mengembangkan

Sistem Otomasi Perpustakaan UPH (UPHLib desktop version & HOPE web-

based version) sampai saat ini.

Phillips Iman Hery Wahyudi

Sarjana Sosial bidang Ilmu Perpustakaan & Informasi, Universitas

Padjadjaran tahun 2010. Bekerja di Perpustakaan UPH sejak 2006 dan saat ini

menjabat sebagai Kepala Bagian Layanan Pengguna di Perpustakaan

Pascasarjana UPH Jakarta. Sebelumnya bekerja di Perpustakaan UNIC (United

Nation Information Center) Jakarta (2000) dan Perpustakaan PT. AJ Central

Asia Raya Jakarta (2000–2006). Pada tahun 2009 pernah mendapat

penghargaan sebagai Juara II Pustakawan Teladan tingkat Propinsi Banten dan

tahun 2010 sebagai Peringkat II Pustakawan Berprestasi tingkat Propinsi DKI

Jakarta.