7

Click here to load reader

Pers Sebagai Pilar Demokrasi Di Indonesia

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pers Sebagai Pilar Demokrasi Di Indonesia

8/19/2019 Pers Sebagai Pilar Demokrasi Di Indonesia

http://slidepdf.com/reader/full/pers-sebagai-pilar-demokrasi-di-indonesia 1/7

PERS SEBAGAI PILAR DEMOKRASI DI INDONESIA

Tugas Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Komunikasi Politik 

Dosen : Drs. Amir Purba, MA, Ph.D

D

i

s

u

s

u

n

 Oleh

Salman Hasibuan

147045014

MAGISTER ILMU KOMUNIKASI

AKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 

UNI!ERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

"015

Page 2: Pers Sebagai Pilar Demokrasi Di Indonesia

8/19/2019 Pers Sebagai Pilar Demokrasi Di Indonesia

http://slidepdf.com/reader/full/pers-sebagai-pilar-demokrasi-di-indonesia 2/7

PERS SEBAGAI PILAR DEMOKRASI DI INDONESIA

I# La$a% B&la'an( Masala)

  Dalam era globalisasi sekarang ini, tidak dapat dipungkiri baha arus in!ormasi berkembang

dengan sangat "epat, in!ormasi merupakan bagian dari kebutuhan primer manusia. Untuk 

menjaab tantangan global tersebut, in!ormasi dikemas sedemikian rupa guna memenuhi

kebutuhan mas#arakat, sehingga media in!ormasi pun menjadi semakin beragam dan dalam

 perkembangann#a, in!ormasi #ang merupakan bagian dari kebutuhan manusia tidak dapat

dipisahkan dari peran pers.

  Pers sering disebut sebagai pilar keempat demokrasi setelah eksekuti!, legislati! dan #udikati!.

$alaupun sering berada di luar sistem politik !ormal, keberadaan pers memiliki posisi strategis

dalam pen#ebaran in!ormasi kepada massa, pendidikan kepada publik sekaligus menjadi alat

kontrol sosial. Oleh karena itu, tanggung jaab pers menjadi tolak uku kualitas demokrasi di

sebuah %egara, karena pers dengan segala kelebihann#a, dapat berpotensi melakukan abuse of 

 power .

Sistem pers di suatu negara mengikuti sistem negara dimana pers itu menjalankan

akti&itasn#a. Dalam istilah 'is"her dan Merril ()*+- sistem pers merupakan "erminan sistem

 politik di negara #ang bersangkutan. Maka perlu untuk memun"ulkan kembali perbin"angan

apakah pers masih berperan sebagai pilar demokrasi di ndonesia, apakah pers memposisikan

dirin#a sebagai bagian dari gerakan "i&il so"iet# (mas#arakat madani- atau sebalikn#a sebagai

kontrol sosial bagi penguasa.

II# P&mba)asan

  /ika melihat sejarah pers di ndonesia pada aal kepemimpinan Orde 0aru, peran pers masih

lebih berorientasi kepada mas#arakat, lebih popularistik, kritis dan bebas. %amun pada

 pertengahan kekuasaan Soeharto terjadi perubahan, pers berubah menjadi lebih berorientasi ke

negara, "enderung elitis1birokratis dan bersikap retoris1normati! (2aini, )**3-.

  Kendati begitu, realitas pers deasa ini justru menjadi lebih kompleks, khususn#a

men#angkut peran pers dalam meujudkan ndonesia #ang demokratis. Peran pers di ndonesia

adalah menjadi pilar keempat dalam mendukung tegakn#a demokrasi, setelah eksekuti!,

legislati&e dan #udikati!. Karena sesuai dengan salah satu !ungsi pers #aitu sebagai  social 

Page 3: Pers Sebagai Pilar Demokrasi Di Indonesia

8/19/2019 Pers Sebagai Pilar Demokrasi Di Indonesia

http://slidepdf.com/reader/full/pers-sebagai-pilar-demokrasi-di-indonesia 3/7

control , pers juga memiliki peran dalam mengontrol ketiga lembaga #ang disebut trias politika

itu.

a# P&%s* P+li$i' ,an P&%masala)nn-a

  Dalam "atatan statistik, kebebasan pers di ndonesia mengalami peningkatan. Menurut

 Reporters Without Borders, sebuah lembaga #an gmenjadi adah kebebasan pers dunia asal

Pran"is mengukur, baha kebebasan pers ndonesia berada di urutan )3 dari )+ negara pada

than 43. Sementara pada tahun 4*, ndonesia naik dan menduduki urutan angka )) dari

)+3 negara. ni merupakan peringkat #ang sangat !antastis, dan membaa ndonesia ke nomor 

dua tertinggi di kaasan Asia Tenggara, setelah Timor 5este.  Akan tetapi, kebebasan pers di ndonesia deasa ini kerap dinodai oleh kepentingan politik.

Penguasa partai politik #ang sudah memegang suatu lembaga pers se"ara otomatis akan

menggeser !ungsi pers, #ang aaln#a sebagai media in!ormasi, edukasi dan hiburan, sekaligus

kontrol sosial, kini beralih menjadi media kampan#e #ang diman!aatkan oleh partai politik.

  0erka"a pada tahun 4)6, #ang merupakan tahun politik, dimana pers tidak bisa lepas dari

 pemberitaan tentang politik. 0erita perilhal politik kian membanjiri berbagai media massa setiap

hari. klan1iklan politik dengan segala bentuk pen"itraan adalah pandangan #ang menghiasi

ajah pers nasional.

  0isa dilihat, "ontoh #ang paling tampak dari pengiklanan tele&ise #ang mengatasnamakan

 partai politik #akni Metro T7 #ang dimiliki oleh Sur#a Paloh #ang merupakan Ketua Umum

Parta %asional Demokrat. Adapun "ontoh lainn#a #akni stasiun tele&isi T7 One #ang dimiliki

oleh keluarga 0akrie, dimana Aburi8al 0akrie menjabat sebagai Ketua Partai 9olkar #ag

kemudian diusung menjadi salah satu bakal "alon kandidat #ang bertarung dalam kontestasi kursi

nomor ahid di ndonesia pada tahun 4)6 silam.  Mati atau hidupn#a sebuah negara demokrasi tentu terlihat dari seberapa besar porsi kekuatan

mas#arakat madani dalam mengaasi kinerja penguasa, pemerintahan #ang berkuasa. Serta

hubungan #ang terbangun antara mas#arakat madani dan media. Media juga idealn#a harus

menjadi jembatan, "orong bagi mas#arakat madani untuk men#ampaikan pesan1pesan politik 

kepada penguasa melalui media. Atau juga bahkan media harus bekerja sebagai watch dog 

(pengaas- #ang mengaasi dan menge&aluasi setiap kinerja pemerintah.

  Menge&aluasi sikap dari peran politik #ang ditampilkan oleh pers dalam situasi tertentu

memerlukan 4 (dua- ke"ermatan mendalam mengenai dua !aktor berikut: pertama, kepemilikan

dan kontrol publikasi dan kedua, hubungan antara pemilik perusahaan media, jurnalis dan

 pemegang kekuasaan.

Page 4: Pers Sebagai Pilar Demokrasi Di Indonesia

8/19/2019 Pers Sebagai Pilar Demokrasi Di Indonesia

http://slidepdf.com/reader/full/pers-sebagai-pilar-demokrasi-di-indonesia 4/7

  Tulisan ini menitik1beratkan pada hubungan antara pemilik perusahaan media, jurnalis dan

 pemegang kekuasaan dalam memainkan "atur politik, sehingga berdampak juga kepada kontrol

 publikasi media #ang men"oba mengontrol suatu ;isu< untuk mengamankan kepentingan

 penguasa.

  Tahun 4)3 ini ndonesia diterpa ben"ana kemanusiaan #ang disebabkan oleh kejahatan

korporasi kelapa sait membakar lahan untuk kepentingan replanting  (penanaman kembali- di

daerah Sumatera dan Kalimantan. Tindakan pembakaran lahan gambut tersebut tentu berdampak 

 pada pen#ebaran asap, utaman#a #ang men#elimuti kaasan tersebut. terlebih lambatn#a kinerja

 pemerintah daerah dan pusat dalam merespon dan mengambil langkah mengatasi asap

menjadikan kondisi tersebut sebuah petaka. Malangn#a, isu pembakaran lahan serta dampak asap

terhadap lingkungan dan kesehatan mas#arakat belum ban#ak mendapat sorota media1media

mainstream, khususn#a media tele&isi.  Metro T& sebagai tele&isi #ang kerap kritis terhadap isu1isu kemanusiaan dan kinerja

 pemerintahan, kini menjadi media #ang tumpul dan bahkan telah mengontrol publikasi isu asap

dari pandangan mas#arakat luas di ndonesia. su lahan kebakaran diduga tampak dikontrol,

sehingga isu tersebut tidak menjadi sebuah masalah besar di ndonesia, #ang pada akhirn#a

 berpengaruh terhadap penilaian pemerintah.

  Sur#a Paloh sebagai pemilik Metro T& dan Ketua Umum Partai %asional Demokrat, sebagai

salah satu partai pendukung penguasa, telah memainkan politik ekonomi media, sebagai medium

#ang menghambat proses demokrasi di ndonesia.

  =al menarik untuk menjelaskan tentang konsep peran politik dari media adalah bab #ang

ditulis oleh pengamat /epang, Susan Pharr, #ang mengemukakan adan#a 6 (empat- pandangan

#ang saling berlaanan, #aitu pertama, media sebagai penonton ( specatator - kedua, media

sebagai penjaga (watchdog - ketiga, media sebagai pala#an ( servant - dan keempat, media

sebagai penipu (trickster -. Pharr memandang media sebagai penipu, #ang menurutn#a penipu

merupakan partisipan akti! dalam proses politik.

  Maka dalam sebuah kasuistik isu pembakaran lahan dan dampak asap terhadap mas#arakat,

Metro T& telah bertindak sebagai penipu ( trickster - karena berpartisipasi se"ara akti! dalam

 proses politik untuk menutupi atau mengontrol isu kebakaran lahan dan dampak asap terhadap

kehidupan mas#arakat baik di Sumatera dan Kalimantan, bahkan se"ara nasional, #ang notabene

kondisin#a memburuk oleh lambatn#a penanganan pemerintah.

  Dalam pendekatan politik ekonomi media, Menurut Mos"o (4*-, kepemilikan media

(media onership- mempun#ai arti penting untuk melihat peran, ideologi, konten media dan e!ek 

Page 5: Pers Sebagai Pilar Demokrasi Di Indonesia

8/19/2019 Pers Sebagai Pilar Demokrasi Di Indonesia

http://slidepdf.com/reader/full/pers-sebagai-pilar-demokrasi-di-indonesia 5/7

#ang ditimbulkan media kepada mas#arakat. Menurut Mos"o ekonomi politik adalah studi

tentang kontrol dan kelangsungan hidup dalam kehidupan sosial ( political economy is the study

of control and survival in social life-. Kontrol dalam artian menga"u pada bagaimana lembaga

media mengelola anggota, mengatur alur produksi sesuai dengan perkembangan pasar, dan

sur&i&al merupakan bagaimana media memproduksi konten semenarik mungkin agar khala#ak 

tetap memilih produkn#a. Kontrol merupakan proses politik karena membentuk hubungan

didalam sebuah komunitas, sedangkan sur&i&al merupakan proses ekonomi #aitu men#angkut

 pada proses produksi dan reproduksi.

Demikian juga dalam kajian media, menurut 0rian M"%air ()**6-, ada tiga pendekatan untuk 

menjelaskan isi media. Pertama, pendekatan politik1ekonomi (the politi"al e"onom# approa"h-.

Pendekatan ini berpendapat baha isi media lebih ditentukan oleh kekuatan1kekuatan ekonomi

dan politik di luar pengelolaan media, dimana seperti pemilik media, modal dan pendapatan

media dianggap lebih menentukan ujud isi media. Kedua, pendekatan organisasi

(organisational approa"hes-. Pendekatan ini bertolak belakang dengan pendekatan ekonomi

 politik, pengelola media dipandang bukan entitas #ang akti! dan ruang lingkup pekerjaan

dibatasi berbagai struktur #ang mau tidak mau memaksa untuk memebritakan !akta dengan "ara

tertentu. Ketiga, pendekatan kulturalis (cultural approach-. Pendekatan ini merupakan gabungan

antara pendekatan ekonomi politik dan pendekatan organisas, dimana proses produksi berita

dilihat sebagai mekanisme #ang rumit #ang melibatkan !aktor internal media sekaligus eksternal

di luar diri media.

Pendekatan politik ekonomi, tampakn#a lebih gurih untuk disajikan atau digunakan dalam

menggambar !enomena praktik "ampur tangan pemilik modal (kapitalis- dalam mempengaruhi

ujud isi media, seperti kasus #ang dibahas. Menurut Ashadi Siregar (dalam al!arabi, 4)-,

media massa memiliki dua ajah, sebagai institusi bisnis dan institusi sosial. Kedua institusi

tersebut membaa implikasi dalam orientasi keberadaann#a. Sebagai institusi bisnis media

massa sama haln#a dengan korporasi, #akni menjalankan operasin#a dengan orientasi ke dalam

(inard looking- untuk kepentingan sendiri. Sedangkan, !ungsi sosial, berorientasi ke luar 

(outard looking- untuk kepentingan mas#arakat.

  Di era demokrasi, dimensi kebebasan dalam mengemukakan pendapat sejalan dengan tujuan

kehidupan demokrasi, sehingga berdampak pada terbukan#a pipa1pipa in!ormasi dan ruang bagi

 pen#aluran kebebasan berekspresi serta berpendapat. Onong (4>: 4?- mengutarakan baha

Page 6: Pers Sebagai Pilar Demokrasi Di Indonesia

8/19/2019 Pers Sebagai Pilar Demokrasi Di Indonesia

http://slidepdf.com/reader/full/pers-sebagai-pilar-demokrasi-di-indonesia 6/7

hakikat komunikasi #akni proses pern#ataan antarmanusia berupa pikiran atau perasaan

seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai alat pen#aluran.

Selain itu, ke"enderungan media di ndonesia untuk memihak atau men#impang dari tugas

 jurnalistik #ang benar, #akni untuk independen dan men#iarkan pemberitaan #ang proporsional

(Ko&a"h @ osenstiel, 4)-. 5ebih dari itu, media juga menjadi ruang politik (oleh pemilik 

modal- dan media menjadi penghubung arga negara dalam tindakan1tindakan politik mereka

(Bastells, dalam sutrisno dan Putranto, 46-.

III# K&sim.ulan

  obert Dahl dalam salah satu kar#a klasik #ang monumental, CPol#ar"h# ()*+)-, menulis

ada delaman jaminan konstitusional #ang menjadi s#arat demokrasi, salah satun#a adan#a s#arat

untuk berekspresi. Oleh sebab itu, semua pihak berhak berpartisipasi mengontrol kebijakan #ang

dikeluarkan pemerintah.

  Sebagai salah stu pilar demokrasi, pers harus memiliki tanggung jaab besar, sebab pers

harus mampu mempertahankan eksistensin#a #ang tidak han#a dalam mejunjung tinggi

kebebasan berekspresi, tetapi juga harus menghormati prinsip kemanusiaan. Pers sebagai pilar 

demokrasi tidak han#a mengejar keuntungan, atau bekerja untuk kepentingan politik penguasa,

melainkan harus membaa perubahan bangsa menjadi lebih baik, bersikap independen dan

objekti! dalam pemberitaan.

  Meskipun pers berada di luar sistem politik !ormal, keberadaan pers memiliki posisi strategis

dalam in!ormasi publik, memberi pendidikan kepada publi" dan alat kontrol sosial, sehingga

menjadi salah satu tolak ukur kualitas demokrasi di sebuah negara.

0ila ken#ataan #ang terjadi justru pers bertindak demi kepentingan kekuasaan dan

kepentingan pribadi seseorang, maka pers sudah mengkhianati sistem demokrasi di ndonesia.

Da/$a% Pus$a'a

Al!arabi. (4)-. Kajian Komunikasi Kritis Terhadap Ekonomi Politik Media. Jurnal IDEA

 I!I"#$ %&B, 7ol 6, %o.)+, )1?6.

Page 7: Pers Sebagai Pilar Demokrasi Di Indonesia

8/19/2019 Pers Sebagai Pilar Demokrasi Di Indonesia

http://slidepdf.com/reader/full/pers-sebagai-pilar-demokrasi-di-indonesia 7/7

E!!endi, Onong U"hjana. (4>-.  Ilmu' (eori dan ilsafat )omunikasi. 0andung: Bitra Adit#a

0akti.

=. 'is"her, /.B Merrill. ()*+-.  International and Intercultural *ommunication. %e Fork:=astings =ouse Publisers.

Ko&a"h, 0ill. osenstiel, Tom. (4)-. Elements of Journalism+ What ,ewspeople !hould )now

and (he "ublic !hould E-pect . %e Fork: Bron Publishers.M"nair, 0rian. ()**6-. ,ews and Journalism in th %)+ A (e-tbook' ./rd edition0. %e Fork:

outledge.

Mos"o, 7in"en. (4*-. (he "olitical Economy of *ommunication' .1nd edition0. 5ondon: Sage

Publi"ations.

Pharr and Ellis S. Krauss. ()**G-. &edia and "olitics in Japan. =onolulu: Uni&ersit# o! =aaiiPress.

Sutrisno, Mudji dan =endar Putranto. (46-.  2ermeneutika "ascakolonial3 !oal Identitas.

Fog#akarta: Kanisius.

2aini Abar, Akhmad. ()**3-. 456674589 )isah "ers Indonesia. Fog#akarta: 5KiS.