10
Forum Geografi, Vol. 25, No. 2, Desember 2011: 130 - 139 130 PERSEBARAN PENDUDUK YANG TIDAK MEMILIKI DOKUMEN KEPENDUDUKAN DI INDONESIA The Distribution of Population Do Not Have Paper Official Identities Irdam Ahmad STEKPI Jakarta E-mail: [email protected] ABSTRACT There are two main problems of population administration system in Indonesia. Firstly, population data is not well managed and overlapped among many government institutions. Secondly, many people do not posses population documents because they did not report any vital events that have been occured in their family, such as birth, death, move in and move out. These problems then cause list of election voters (DPT) in 2009 general election (Pemilu) are not valid. This study would like to know geo- graphic maps of people that do not posses population documents by province. In addition, this study also search factors affecting people that do not posses paper official identities, using logistic regression. The results show that out of six independent variables used in this study; age and education of head of household, distance to village office, village status (urban/rural), household income and number of household members, only distance to village office which is significant in influence people do not posses population documents. Keywords: maps, population documents, logistic regression ABSTRAK Ada dua masalah utama pada sistem administrasi kependudukan di Indonesia. Pertama, data kependudukan tidak dikelola secara terintegrasi sehingga terjadi tumpang tindih antara beberapa instansi pemerintah. Kedua, banyak penduduk tidak memiliki dokumen kependudukan, karena mereka tidak melaporkan berbagai peristiwa kependudukan yang terjadi di lingkungan keluarga mereka, misalnya kelahiran, kematian, pindah, datang, dan lain-lain. Kedua masalah ini telah menyebabkan data penduduk yang terdaftar pada Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada Pemilu 2009 menjadi tidak akurat. Penelitian ini ingin mengetahui peta wilayah penduduk yang tidak memiliki dokumen kependudukan menurut propinsi. Disamping itu, penelitian ini juga ingin mengetahui faktor- faktor apa saja yang mempengaruhi penduduk tidak memiliki dokumen kependudukan, dengan menggunakan metode regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari enam variable bebas yang digunakan pada penelitian ini, yaitu umur kepala keluarga, pendidikan kepala keluarga, jarak dari rumah ke kantor desa, status desa (urban atau rural), pendapatan rumahtangga, dan jumlah anggota rumahtangga, hanya variabel jarak dari rumah ke kantor desa yang secara nyata mempengaruhi penduduk tidak memiliki dokumen kependudukan. Kata kunci: peta wilayah, dokumen kependudukan, regresi logistik

PERSEBARAN PENDUDUK YANG TIDAK …portal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/1619/1...Disamping itu, penelitian ini juga ingin mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penduduk

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERSEBARAN PENDUDUK YANG TIDAK …portal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/1619/1...Disamping itu, penelitian ini juga ingin mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penduduk

Forum Geografi, Vol. 25, No. 2, Desember 2011: 130 - 139130

PERSEBARAN PENDUDUK YANG TIDAK MEMILIKI DOKUMENKEPENDUDUKAN DI INDONESIA

The Distribution of Population Do Not Have Paper Official Identities

Irdam AhmadSTEKPI Jakarta

E-mail: [email protected]

ABSTRACTThere are two main problems of population administration system in Indonesia. Firstly, populationdata is not well managed and overlapped among many government institutions. Secondly, many peopledo not posses population documents because they did not report any vital events that have been occuredin their family, such as birth, death, move in and move out. These problems then cause list of electionvoters (DPT) in 2009 general election (Pemilu) are not valid. This study would like to know geo-graphic maps of people that do not posses population documents by province. In addition, this studyalso search factors affecting people that do not posses paper official identities, using logistic regression.The results show that out of six independent variables used in this study; age and education of headof household, distance to village office, village status (urban/rural), household income and number ofhousehold members, only distance to village office which is significant in influence people do not possespopulation documents.

Keywords: maps, population documents, logistic regression

ABSTRAKAda dua masalah utama pada sistem administrasi kependudukan di Indonesia. Pertama, datakependudukan tidak dikelola secara terintegrasi sehingga terjadi tumpang tindih antara beberapainstansi pemerintah. Kedua, banyak penduduk tidak memiliki dokumen kependudukan, karenamereka tidak melaporkan berbagai peristiwa kependudukan yang terjadi di lingkungan keluargamereka, misalnya kelahiran, kematian, pindah, datang, dan lain-lain. Kedua masalah ini telahmenyebabkan data penduduk yang terdaftar pada Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada Pemilu 2009menjadi tidak akurat. Penelitian ini ingin mengetahui peta wilayah penduduk yang tidak memilikidokumen kependudukan menurut propinsi. Disamping itu, penelitian ini juga ingin mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penduduk tidak memiliki dokumen kependudukan, denganmenggunakan metode regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari enam variable bebasyang digunakan pada penelitian ini, yaitu umur kepala keluarga, pendidikan kepala keluarga,jarak dari rumah ke kantor desa, status desa (urban atau rural), pendapatan rumahtangga, danjumlah anggota rumahtangga, hanya variabel jarak dari rumah ke kantor desa yang secara nyatamempengaruhi penduduk tidak memiliki dokumen kependudukan.

Kata kunci: peta wilayah, dokumen kependudukan, regresi logistik

Page 2: PERSEBARAN PENDUDUK YANG TIDAK …portal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/1619/1...Disamping itu, penelitian ini juga ingin mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penduduk

131Persebaran Penduduk ... (Ahmad)

PENDAHULUAN

Ketika ter jadi masalah pada datapenduduk yang masuk dalam DaftarPemilih Tetap (DPT) menjelang Pemilu2009 yang lalu, banyak pihak yangmempertanyakan validitas data kepen-dudukan di Indonesia. Hasil audit yangdilakukan oleh LP3ES menunjukkanbahwa 20,8 % pemilih belum terdaftarpada daftar pemilih; 19,8 % nama yangterdapat dalam daftar pemilih ternyata tidaklagi bertempat tinggal di alamat tersebut(sudah pindah atau meninggal), dan 3,3 %nama pada daftar pemilih tidak valid, baikkarena sudah meninggal, tidak dikenal ataubelum berusia 17 tahun (Nursahid, 2009).Diperkirakan, sekitar 49,7 juta penduduktidak bisa menggunakan hak pilihnya padaPemilu 2009 yang lalu (www.kpu.go.id).

Secara umum, ada dua masalah pokok padasistem administrasi kependudukan yangmenyebabkan tidak valid nya data kepen-dudukan di Indonesia (Ahmad, 2011a).Pertama, pengelolaan data kependudukandiselenggarakan oleh berbagai instansipemerintah yang berbeda-beda, sehinggadata jumlah penduduk tidak pernah samaantara satu instansi dengan instansi yanglain. Kedua, sebagian penduduk tidakmemiliki dokumen kependudukan sepertiKartu Keluarga (KK), KTP atau AktaKelahiran, karena mereka tidakmelaporkan peristiwa kependudukan yangterjadi di keluarga mereka, misalnya adanyakelahiran, pindah, datang, meninggal, danlain-lain, untuk mengur us dokumenkependudukan. Akibat kedua masalahtersebut, pemerintah sering kesulitandalam memutakhirkan data penduduk.

Biaya yang relatif mahal (antara Rp25.000–Rp 50.000, termasuk ongkostranspor pulang pergi ke kec/kota) untukmengurus KK, KTP dan Akta Kelahiran,serta menghabiskan waktu yang cukup lama

(antara 3-12 hari) untuk mengurusnya, telahmenyebabkan banyak penduduk engganmengurusnya, terutama yang tinggal didaerah pedesaan (Ahmad, 2011b).

Penelitian ini bertujuan untuk: pertama,mengetahui peta wilayah geografispenduduk yang tidak memiliki dokumenkependudukan, seperti KTP, KK dan AktaKelahiran, menurut propinsi, dan, kedua,mengetahui faktor-faktor yang mem-pengaruhi penduduk tidak memilikidokumen kependudukan.

Dengan mengetahui peta wilayah geografispenduduk yang tidak memiliki dokumenkependudukan dan faktor-faktor yangmempengaruhi penduduk tidak memilikidokumen kependudukan, diharapkankegiatan sosialisasi tentang pentingnyamemiliki dokumen kependudukan dapatdilakukan dengan lebih terarah dan efektif,yang pada akhirnya diharapkan dapatmenciptakan tertib administrasikependudukan di Indonesia.

Penelit ian dari Polling Center (2004),menyimpulkan bahwa biaya yang mahal,tidak mengetahui manfaat dan jarak yangjauh, merupakan tiga faktor utama yangmenyebabkan penduduk tidak maumengurus akta kelahiran untuk anaknya.

Di samping jarak dan pendapatan,penelitian ini juga menggunakan variabelumur, tingkat pendidikan dan klasifikasidesa urban/rural, sebagai variabel bebasyang diduga mempunyai pengaruh terhadapkeinginan seseorang untuk memilikidokumen kependudukan. Menur utColledge (2005), jarak adalah suatu konsepspasial yang menunjukkan lokasi antaradua buah t itik yang terpisah secarageografis. Sedangkan menurut Getis, dkk(2000), jarak merupakan salah satu dari tigatopik geografis penting, disamping lokasidan arah. Astuti dan Musiyam (2009)

Page 3: PERSEBARAN PENDUDUK YANG TIDAK …portal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/1619/1...Disamping itu, penelitian ini juga ingin mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penduduk

Forum Geografi, Vol. 25, No. 2, Desember 2011: 130 - 139132

menyatakan bahwa secara umum, semakinjauh jarak suatu wilayah dari pusat kota,maka tingkat aksesibilitas wilayahnya akansemakin rendah.

Mengenai klasifikasi desa urban, penelitianini menggunakan konsep BPS, dimanasuatu desa dikatakan desa urban jikakepadatan penduduknya rendah, persentaserumahtangga petani besar dan ketersediaanfasilitas urban sedikit. Menurut Giyarsih(2010), ketersediaan fasilitas sosialekonomi juga merupakan salah satuvariabel yang dapat mencermin-kan sifatkekotaan di suatu wilayah.

METODE PENELITIAN

Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan pada penelitian iniadalah data sekunder hasil SurveiPenduduk Antar Sensus (Supas) tahun2005, yang dilakukan oleh Badan PusatStatistik (BPS), sebagai dasar pembuatanpeta. Disamping itu, penelitian ini jugamenggunakan data primer, yang dilakukandi tiga desa dalam wilayah propinsi Banten,yaitu Margaluyu, (Kabupaten Serang), desaCibuah (Kabupaten Lebak) dan KelurahanParungserab (Kota Tangerang), tahun2009, dengan jumlah sampel sebanyak 117Kepala Keluarga.

Metode Analisis

Analisis Deskriptif dan Peta

Analisis deskriptif dan peta digunakanuntuk mendeskripsikan wilayah pendudukyang tidak memiliki dokumen kependuduk-an (KK, KTP dan Akta Kelahiran)menurut propinsi.

Analisis Regresi Logistik

Model regresi logistik digunakan karenavariabel terikat mempunyai dua kategori,

yaitu Y=1 untuk yang tidak memilikidokumen kependudukan (KTP, KK danAkta Kelahiran), dan Y=0 untuk yangmemiliki dokumen kependudukan.Sedangkan daftar variabel bebas yangdigunakan terdapat pada Tabel 1.

Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian untuk setiap variabelbebas terhadap variabel terikat (kepemilik-an dokumen kependudukan), adalah sbb :(1) jarak mempunyai pengaruh negatif, (2)umur mempunyai pengaruh positif, (3)tingkat pendidikan mempunyai pengaruhpositif, (4) pendapatan mempunyaipengaruh positif, (5) jumlah anggotakeluarga mempunyai pengaruh negatif, dan(6) klasifikasi desa (urban) mempunyaipengaruh positif.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Distribusi Penduduk yang TidakMemiliki Dokumen Kependudukan

Hasil Supas tahun 2005 menunjukkanbahwa 18,26 % (26,2 juta orang) pendudukIndonesia usia 17 tahun keatas ternyatatidak memiliki KTP (Tabel 2). Alasanutama penduduk tidak mau mengurus KTPadalah karena mereka tidak membutuhkanKTP, apalagi biaya pembuatannya jugacukup mahal bagi ukuran mereka. Menurutsebagian besar responden, mengurus KTPhanya menghabiskan uang dan waktu saja,sedangkan manfaatnya tidak ada, karenamereka jarang pergi keluar kota dan tidakpernah berhubungan dengan Bank atauinstansi pemerintah lainnya. Mereka barumau mengurus KTP kalau sudah sangatterpaksa, misalnya mau kredit motor untukojek, mencari pekerjaan, mau naik haji, danlain-lain.

Dari Gambar 1 dapat diketahui bahwa lebihdari 33,74 % penduduk yang tinggal di

Page 4: PERSEBARAN PENDUDUK YANG TIDAK …portal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/1619/1...Disamping itu, penelitian ini juga ingin mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penduduk

133Persebaran Penduduk ... (Ahmad)

Tabel 1. Kategori Variabel Bebas dan Variabel Terikat

Sumber: hasil analisis

Variabel Nama Variabel Kategori Variabel Boneka

D1 Jarak ke Kantor Desa 1. Jauh ; > 690 m 2. Dekat ; = 690 m

D11 = 1

D12 = 0 D2 Umur Kepala Rumah

Tangga (ruta) 1. Kurang Dari 40 2. 40 atau lebih

D21 = 1 D22 = 0

D3 Tingkat Pendidikan Kepala Ruta

1. SD atau kurang 2. SLTP atau lebih

D31 = 1 D32 = 0

D4 Pendapatan Keluarga 1. Kurang ;= 600.000 2. Cukup ; > 600.000

D41 = 1 D42 = 0

D5 Jumlah Anggota Keluarga

1. Banyak ; > 4 orang 2. Sedikit : = 4 orang

D51 = 1 D52 = 0

D6 Klasifikasi Tempat Tinggal

1. Desa Rural 2. Desa Urban

D61 = 1 D62 = 0

Variabel Terikat

Memiliki dokumen kependudukan

1. Tidak Memiliki 2. Memiliki

Y = 1 Y = 0

Tabel 2. Jumlah Penduduk Menurut Kepemilikan KTP, KK, danAkta Kelahiran di Indonesia Tahun 2005

Sumber: BPS, Supas 2005

Dokumen Kependudukan Memiliki Tidak Memiliki Jumlah

KTP 117.180.815 (81,74) 26.184.344 (18,26) 143.365.159 (100,0)

Kartu Keluarga 42.009.761 (77,69) 12.066.755 (22,31) 54.076.516 (100,0)

Akta Kelahiran 8.176.319 (42,82) 10.918.832 (57,18) 19.095.151 (100,0)

propinsi-propinsi wilayah Indonesia BagianTimur, tidak memiliki KTP, kecualiSulawesi Selatan dan Sulawesi Utara.Sedangkan di wilayah Indonesia BagianBarat dan Tengah, propinsi-propinsi yangpenduduknya banyak yang tidak memilikiKTP (antara 24,23 - 33,73 %) antara lainadalah Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu,Kalimantan Selatan, NTB dan NTT. Perlujuga diketahui, bahwa data untuk DI Aceh

tidak tersedia, sehingga angkanya adalahnol persen. Sedangkan untuk propinsi Riau,datanya masih mencakup wilayah propinsiRiau yang lama (sebelum pemekaran), danbelum dipisah dengan propinsi KepulauanRiau.

Sementara itu, untuk kepemilikan KartuKeluarga (KK), dari 54,1 juta keluarga yangada di seluruh Indonesia, dari Tabel 2 dapatdiketahui bahwa sekitar 22,3 % atau 12,1

Page 5: PERSEBARAN PENDUDUK YANG TIDAK …portal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/1619/1...Disamping itu, penelitian ini juga ingin mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penduduk

Forum Geografi, Vol. 25, No. 2, Desember 2011: 130 - 139134

juta keluarga tidak mempunyai KK. Bagisebagian penduduk, memiliki KK samasekali tidak ada manfaatnya. Kalau KTPmasih bisa digunakan ketika bepergian,kredit motor, mencari pekerjaan, dan lain-lain, KK sama sekali tidak bisa digunakan.Karena itu, walaupun peraturan untukmemiliki KTP harus memiliki KK terlebihdahulu, banyak penduduk yang hanyamengurus KTP, tetapi tidak memiliki KK.

Dari Gambar 2 dapat diketahui bahwaantara 43,61 - 59,20 % keluarga yangtinggal di propinsi Papua, Maluku,Sulawesi Tengah, NTT dan NTB, tidakmemiliki KK. Sedangkan di SulawesiSelatan, Sulawesi Tenggara, KalimantanSelatan, Sumatera Barat, Bengkulu danLampung, persentase yang tidak memilikiKK adalah antara 30,16 - 43,60 %. Di

propinsi Kalimantan Timur, persentasekeluarga yang tidak memiliki KK hanyakurang dari 6,67 %, dan ini merupakanyang terbaik dalam kepemilikan KK.

Data hasil Supas tahun 2005 juga memuatcakupan kepemilikan Akta Kelahiranpenduduk usia 0-4 tahun (Balita).Dibandingkan dengan kepemilikan KTPdan KK, cakupan kepemilikan AktaKelahiran jauh lebih rendah. Dari Tabel 2dapat diketahui bahwa dari 19,1 jutaorang Balita yang ada di Indonesia tahun2005, sebanyak 10,9 juta orang diantaranyaatau 57,2 % tidak memiliki Akta Kelahiran.

Dibandingkan dengan beberapa negaraASEAN, cakupan kepemilikan AktaKelahiran anak di Indonesia jauh lebihrendah. Di Philipina misalnya, cakupankepemilikan Akta Kelahiran anak

Sumber: hasil analisisGambar 1. Presentase Penduduk yang Tidak Memiliki KTP Menurut Propinsi

Page 6: PERSEBARAN PENDUDUK YANG TIDAK …portal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/1619/1...Disamping itu, penelitian ini juga ingin mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penduduk

135Persebaran Penduduk ... (Ahmad)

mencapai 84 %, sedangkan di Thailand danMalaysia, cakupannya masing-masingsebesar 95 % dan 98 % di Malaysia(Kompas, 27 Mei 2005). Dari Gambar 3dapat diketahui bahwa antara 70,71 - 84,09% Balita di propinsi Sumatera Utara,Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah danMaluku, tidak memiliki Akta Kelahiran.Sedangkan di propinsi Jambi, BangkaBelitung, Jawa Tengah, Jawa Timur danKalimantan Timur, persentase Balita yangtidak mempunyai Akta Kelahiran adalahantara 20,57–51,75 %, dan ini merupakanyang terbaik.

Faktor-faktor yang MempengaruhiKepemilikan Dokumen Kependudukan

Untuk mengetahui faktor-faktor apa sajayang mempengaruhi penduduk untuk

memiliki berbagai dokumen kependuduk-an, digunakan analisa regresi logistikberganda.

Tabel 3 menunjukkan ada lima variabelyang berpengaruh secara nyata terhadapperilaku seseorang tidak memiliki dokumenkependudukan, yaitu jarak dari tempattinggal ke kantor desa/kelurahan, sertainteraksi antara tempat tinggal (T.TGL)dengan pendapatan (PP), interkasi umur(U) dengan jumlah keluarga (J.ART),interaksi pendapatan (PP) dengan jumlahkeluarga (J.ART) serta interaksi antaratempat tinggal (T.TGL) dengan umur (U).

Dari Tabel 3 dapat diketahui bahwa kelimavariabel yang terdapat pada Tabel 3berpengaruh secara significant terhadapvariabel terikat.

Sumber: hasil analisisGambar 2. Presentase Keluarga yang Tidak Memiliki Kartu Keluarga Menurut Propinsi

Page 7: PERSEBARAN PENDUDUK YANG TIDAK …portal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/1619/1...Disamping itu, penelitian ini juga ingin mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penduduk

Forum Geografi, Vol. 25, No. 2, Desember 2011: 130 - 139136

Sumber: hasil analisisGambar 3. Presentase Balita yang Tidak Memiliki Akta Kelahiran Menurut Propinsi

Tabel 3. Output SPSS Hasil Analisis Regresi Logistik

Sumber: hasil analisis

Catatan :Jarak adalah jarak dari tempat tinggal ke kantor desa/kelurahanT.TGL_PP adalah interaksi antara tempat tinggal dengan pendapatanU_J.ART adalah interaksi umur dengan jumlah anggota keluarga (ruta)PP_J.ART adalah interaksi antara pendapatan dengan jumlah angg rutaT.TGL_U adalah interaksi antara tempat tinggal dengan umur

Page 8: PERSEBARAN PENDUDUK YANG TIDAK …portal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/1619/1...Disamping itu, penelitian ini juga ingin mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penduduk

137Persebaran Penduduk ... (Ahmad)

Variabel jarak memiliki koefisien positifyang menunjukkan bahwa semakin jauhjarak tempat tinggal seseorang dari kantordesa/kelurahan, maka semakin besarpeluangnya untuk tidak memiliki dokumenkependudukan.

Interpretasi untuk variabel interaksi adalahbahwa secara bersama-sama (saling ber-interaksi), kedua variabel tersebut ber-pengaruh secara significant terhadapvariabel terikat.

Tabel 3 juga memuat nilai eksponenterhadap koefisien regresi logistik darisetiap variabel bebas, yaitu kolom Exp(B). Untuk variabel jarak, dengankoefisien regresi logistik 1,345, maka nilaieksponennya, e1,345 = 3,838. Nilai Exp (B)disebut odds ratio atau rasio kecenderung-an seorang kepala keluarga tidak memilikidokumen kependudukan.

Odds ratio untuk variabel jarak sebesar3,838, berarti kecenderungan seorangkepala keluarga yang jarak tempattinggalnya lebih dari 690 m dari kantordesa/kelurahan tidak memiliki dokumenkependudukan adalah 3,838 kali lebihbesar dibandingkan dengan kepala keluargayang jarak tempat tinggalnya kurang dari690 m.

Nilai odds ratio untuk interaksi antaravariabel pendapatan dengan jumlahanggota keluarga sebesar 4,713 berartikepala keluarga yang mempunyaipendapatan kurang dari Rp 600.000dengan jumlah anggota keluarga lebih dari4 orang mempunyai kecenderungan 4,713kali lebih besar untuk tidak memilikidokumen kependudukan dibandingkandengan kepala keluarga yang mempunyaipendapatan lebih dari Rp 600.000 denganjumlah anggota keluarga kurang dari 4orang.

Estimasi Peluang Seseorang TidakMemiliki Dokumen Kependudukan

Model regresi logistik yang terbentuk darihasil penelitian ini, seperti yang terdapatpada Tabel 3, juga bisa digunakan untukmenghitung peluang seseorang tidakmemiliki dokumen kependudukan.

Contoh, jika seseorang tinggal 500 meterdari kantor desa (D12 = 0), berusia 35 tahun(D21 = 1), jumlah anggota keluarga 5 or-ang (D51 = 1), pendapatan sebesar Rp750.000 (D42 = 0) dan tinggal di desa rural(D61 = 1), sehingga D61 * D42 = 0 ; D21 * D51= 1 ; D42 * D51 = 0 ; D61 * D21 = 1.

Dengan memasukkan semua nilai tersebutkedalam model persamaan regresi logistikberganda yang dihasilkan dari penelitian ini,maka peluang yang bersangkutan untuktidak memiliki dokumen kependudukandiperkirakan sebesar 0,58.

KESIMPULAN DAN SARAN

Hasil penelitian menunjukkan: pertama,persentase terbesar penduduk yang tidakmemiliki dokumen kependudukan terdapatdi propinsi-propinsi yang ada wilayah timurIndonesia, kedua, dari enam variabelbebas yang digunakan pada penelitian ini,ada lima variabel yang berpengaruh signifi-cant terhadap kepemilikan akta kelahiran,yaitu variabel jarak dari tempat tinggal kekantor desa/kel dan empat variabelinteraksi. Keempat variabel interaksitersebut adalah antara tempat tinggaldengan pendapatan, umur dengan jumlahanggota keluarga, pendapatan denganjumlah anggota keluarga serta antaravariabel tempat tinggal dengan umur.

Untuk menciptakan tertib administrasikependudukan di Indonesia, pemerintahdisarankan untuk. Pertama, memasukkan

Page 9: PERSEBARAN PENDUDUK YANG TIDAK …portal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/1619/1...Disamping itu, penelitian ini juga ingin mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penduduk

Forum Geografi, Vol. 25, No. 2, Desember 2011: 130 - 139138

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, I. (2011a). Perilaku Kepala Keluarga Dalam Mengurus Dokumen Kependudukan, DisertasiTidak Dipublikasikan, Program Studi Pendidikan Kependudukan dan LingkunganHidup (PKLH), Universitas Negeri Jakarta.

Ahmad, I. (2011b). Spanduk dan Stiker Sebagai Media Komunikasi untuk Melaporkan PeristiwaKependudukan, Jurnal Ilmu Komunikasi, Vol. 9, No. 1, Januari-April, 2011

Astuti, W.A. dan Musiyam, M. (2009). Kemiskinan dan Perkembangan Wilayah diKabupaten Boyolali. Forum Geografi. Vol. 23, No. 1, Juli 2009.

Badan Pusat Statistik (2007). Hasil Survei Penduduk Antar Sensus (Supas), Jakarta..

Colledge, R. (2005). Geography and Everyday Live, Directions Magazine, 12 September 2005.

Getis, A.; Getis, J. dan Fellmann, J.D. (2000). Introduction to Geography, Mc. Graw Hill,sevent edition.

Giyarsih, S.R. (2010). Pola Spasial Transformasi Wilayah di Koridor Yogyakarta-Surakarta.Forum Geografi. Vol. 24, No. 1, Juli 2010.

Hosmer, D.W. and Lameshow, S. (1989), Applied Logistic Regression.

materi tentang sistem administrasikependudukan dalam mata pelajaranGeografi pada tingkat SMP dan SMA. Halini penting dilakukan untuk memberikanpemahaman kepada seluruh pendudukIndonesia tentang manfaat dan pentingnyasetiap penduduk memiliki dokumenkependudukan, yang bisa dimulai daritingkat SMP dan SMA.

Kedua, meningkatkan motivasi pendudukdalam memiliki dokumen kependudukandengan menyederhanakan prosedur dantata cara mengurus dokumen kependuduk-an, dan kalau perlu membebaskan biayanya.

Ketiga, memberikan KTP (elektronik),Kartu Keluarga dan Akta Kelahiran secaragratis kepada seluruh penduduk Indonesiayang belum memilikinya, tanpa syarat,termasuk kepada 26,2 juta penduduk yangtidak memiliki KTP, 12,1 juta keluarga yang

tidak memiliki KK dan 10,9 juta Balitayang tidak memiliki Akta Kelahiran, sepertiyang terdapat pada Tabel 2.

UCAPAN TERIMA KASIH

Artikel ini merupakan bagian dari hasilpenelitian untuk Disertasi Doktor penulis,tentang “Perilaku Kepala Keluarga DalamMengurus Dokumen Kependudukan”,yang dipertahankan tanggal 24 Februari2011 di hadapan Senat Guru Besar Uni-versitas Negeri Jakarta (UNJ), ProgramStudi Pendidikan Kependudukan danLingkungan Hidup (PKLH). Ucapan terimakasih terutama disampaikan kepada Dr.Budiasih atas masukannya, Sdr. Ierene atasbantuan pembuatan peta dan kepada Sdr.Arif atas bantuannya dalam mengumpul-kan data.

Page 10: PERSEBARAN PENDUDUK YANG TIDAK …portal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/1619/1...Disamping itu, penelitian ini juga ingin mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penduduk

139Persebaran Penduduk ... (Ahmad)

http://www.kpu.go.id, diunduh 12 Juli 2011.

Koran Kompas, 27 Mei 2005.

Nursahid, F. (2009). Kisruh DPT, Rawan Gugatan, Harian SINDO, 29 Maret 2009.

Polling Center (2004), Communication Research For Birth Registration, Prepared for UNICEF.