29
KHAZANAH PENDIDIKAN Jurnal Ilmiah Kependidikan, Vol. XI, No. 1 (September 2017) 39 PERSEBARAN SARANA DAN PRASARANA PERPUSTAKAAN SEKOLAH DASAR BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Dhi Bramasta Dedy Irawan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Purwokerto Abstract The aim of this research is to know the distribution of elementary school in Baturraden sub-district of Banyumas Regency and to know the condition of library and facilities of elementary school library in Baturraden Sub-district of Banyumas Regency. The research was conducted in Baturraden Sub-district of Banyumas Regency. The subjects of the study are primary school and the manager of elementary school library. This research is a qualitative descriptive research with spatial approach which is one approach in geography. Data collection techniques with observation, interview and documentation. Data analysis uses interactive analysis which includes reduction, display, verification and GIS. The results showed that the primary school distribution of Baturraden sub-district is clustered with distribution pattern following path or accessibility path. The number of books and equipment in the library has not been in accordance with the subjects and the number of students in the school, so that the condition of the facilities and infrastructure of elementary school library in Baturraden sub-district has not complied with the standard set by the government. Keywords: facilities and infrastructure, primary school library, geographic information system Abstrak Penelitian bertujuan untuk mengetahui persebaran sekolah dasar di Kecamatan Baturraden Kabupaten Banyumas dan mengetahui kondisi sarana dan prasarana perpustakaan sekolah dasar di Kecamatan Baturraden Kabupaten Banyumas. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Baturraden Kabupaten Banyumas. Subjek penelitian yaitu sekolah dasar beserta pengelola perpustakaan sekolah dasar. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan keruangan yang merupakan salah

PERSEBARAN SARANA DAN PRASARANA PERPUSTAKAAN …

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERSEBARAN SARANA DAN PRASARANA PERPUSTAKAAN …

KHAZANAH PENDIDIKAN

Jurnal Ilmiah Kependidikan, Vol. XI, No. 1 (September 2017)

39

PERSEBARAN SARANA DAN PRASARANA

PERPUSTAKAAN SEKOLAH DASAR BERBASIS SISTEM

INFORMASI GEOGRAFIS

Dhi Bramasta

Dedy Irawan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Abstract

The aim of this research is to know the distribution of elementary school in Baturraden

sub-district of Banyumas Regency and to know the condition of library and facilities of

elementary school library in Baturraden Sub-district of Banyumas Regency. The

research was conducted in Baturraden Sub-district of Banyumas Regency. The subjects

of the study are primary school and the manager of elementary school library. This

research is a qualitative descriptive research with spatial approach which is one

approach in geography. Data collection techniques with observation, interview and

documentation. Data analysis uses interactive analysis which includes reduction,

display, verification and GIS. The results showed that the primary school distribution

of Baturraden sub-district is clustered with distribution pattern following path or

accessibility path. The number of books and equipment in the library has not been in

accordance with the subjects and the number of students in the school, so that the

condition of the facilities and infrastructure of elementary school library in Baturraden

sub-district has not complied with the standard set by the government.

Keywords: facilities and infrastructure, primary school library, geographic information

system

Abstrak

Penelitian bertujuan untuk mengetahui persebaran sekolah dasar di Kecamatan

Baturraden Kabupaten Banyumas dan mengetahui kondisi sarana dan prasarana

perpustakaan sekolah dasar di Kecamatan Baturraden Kabupaten Banyumas. Penelitian

dilaksanakan di Kecamatan Baturraden Kabupaten Banyumas. Subjek penelitian yaitu

sekolah dasar beserta pengelola perpustakaan sekolah dasar. Penelitian ini merupakan

penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan keruangan yang merupakan salah

Page 2: PERSEBARAN SARANA DAN PRASARANA PERPUSTAKAAN …

Dhi Bramasta dan Dedy Irawan : Persebaran Sarana dan Prasarana Perpustakaan Sekolah Dasar

Berbasis Sistem Informasi Geografis

40

satu pendekatan dalam geografi. Teknik pengumpulan data dengan observasi,

wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis interaktif yang

meliputi reduksi, display, verifikasi dan SIG. Hasil penelitian menunjukkan persebaran

sekolah dasar Kecamatan Baturraden adalah clustered/ mengelompok dengan pola

persebaran mengikuti jalan atau jalur aksesibilitas. Jumlah buku dan peralatan yang ada

di perpustakaan belum sesuai dengan mata pelajaran dan jumlah siswa yang ada di

sekolah, sehingga kondisi sarana dan prasarana perpustakaan sekolah dasar di

kecamatan Baturraden belum sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh pemerintah

yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007

tanggal 28 Juni 2007 tentang Standar Sarana Prasarana Sekolah/Madrasah Pendidikan

Umum.

Katakunci : sarana dan prasarana,perpustakaan sekolah dasar, sistem informasi

geografis

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan untuk

menjalani kehidupannya. Melalui pendidikan seseorang dapat meraih cita-

citanya. Melalui ilmu pengetahuan yang dimilikinya manusia mampu untuk

menjadi apa yang diinginkan serta mampu hidup dalam masyarakat. Terlebih

pendidikan di sekolah dasar yang merupakan faktor paling mendasar bagi

pengetahuan yang didapatkan siswa yang merupakan modal di dalam

melanjutkannya ke jenjang pendidikan yang berikutnya. Hal tersebut harus

didukung oleh segala sesuatu yang mampu menunjang pelaksanaan proses

pembelajaran dengan baik.

Agar pembangunan pendidikan dapat berkontribusi terhadap

peningkatan kualitas sumber daya manusia, terdapat tiga syarat utama yang

harus diperhatikan yaitu : (1) sarana gedung, (2) buku yang memadai dan

berkualitas serta (3) guru dan tenaga kependidikkan yang profesional (Mulyasa,

2005 : 3).

Dengan demikian ketersediaan sarana dan prasarana serta fasilitas

sekolah mutlak untuk dipenuhi. Ketersediaan sarana dan prasarana serta

Page 3: PERSEBARAN SARANA DAN PRASARANA PERPUSTAKAAN …

KHAZANAH PENDIDIKAN

Jurnal Ilmiah Kependidikan, Vol. XI, No. 1 (September 2017)

41

fasilitas sekolah tersebut tentunya harus sesuai dengan kebutuhan sekolah dan

disesuaikan dengan standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Termasuk di

dalamnya adalah sarana dan prasarana perpustakaan sekolah, dalam hal ini jika

sarana dan prasarana perpustakaan sekolah memadai dan mampu memenuhi

kebutuhan peserta didik dan sesuai dengan jumlah peserta didik yang ada, maka

secara kuantitas dan kualitas sekolah serta peserta didiknya akan meningkat.

Karena peserta didik memiliki wadah untuk mengembangkan ilmu

pengetahuannya dengan segala sarana dan prasarana perpustakaan yang ada.

Begitu juga sebaliknya jika sarana dan prasarana perpustakaan sekolah

kurang atau tidak memadai, kurang bisa memenuhi kebutuhan dan jumlah

peserta didik yang ada, maka secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap

kuantitas dan kualitas sekolah serta peserta didiknya. Peserta didik kurang bisa

mengembangkan ilmu pengetahuannya karena tidak memiliki wadah atau

sarana untuk mengembangkannya. Namun kenyataannya sarana dan prasarana

perpustakaan sekolah dasar sekarang ini masih banyak sekolah dasar dengan

kondisi yang kurang sesuai dan kurang mampu untuk memenuhi kebutuhan dan

jumlah peserta didik yang ada. Banyak hal yang menyebabkan hal tersebut

terjadi, misalnya minimnya dana, pengelolaan dana sekolah baik dana bantuan

pemerintah atau sumber dana yang lain dikelola dengan skala prioritas,

sehingga dana yang seharusnya untuk memenuhi kebutuhan sarana dan

prasarana perpustakaan bisa dialihkan ke hal yang lain karena hal lain tersebut

lebih memiliki skala yang harus diselesaikan terlebih dahulu dibandingkan

dengan sarana dan prasarana perpustakaan, bantuan pengadaan buku dari

pemerintah juga dirasakan masih kurang bisa memenuhi kebutuhan

perpustakaan sekolah.

Page 4: PERSEBARAN SARANA DAN PRASARANA PERPUSTAKAAN …

Dhi Bramasta dan Dedy Irawan : Persebaran Sarana dan Prasarana Perpustakaan Sekolah Dasar

Berbasis Sistem Informasi Geografis

42

Letak atau lokasi sekolah yang jauh dari pusat penyedia berbagai

fasilitas akan menghambat sekolah dalam proses pengembangan. Kemudahan

sekolah untuk dijangkau dan kemudahan sekolah untuk menjangkau tempat

dimana sekolah bisa mendapatkan berbagai keperluan sarana dan prasarana atau

fasilitas untuk memenuhi kebutuhan perpustakaannya juga memberikan kendala

dalam pengembangan sekolah. Fenomena distribusi sekolah yang jauh dari

pusat kota atau jauh dari tempat dimana sekolah bisa mendapatkan berbagai

kebutuhan sarana dan prasarana atau fasilitas sekolah serta didukung secara

aksesibilitas letak sekolah yang sulit untuk dijangkau memberikan dampak

yang kurang baik terhadap ketersediaan sarana dan prasarana perpustakaan

sekolah. Letak sekolah yang memiliki aksesibilitas baik mudah untuk

dijangkau dan dekat dengan pusat dimana bisa mendapat berbagai keperluan

sekolah maka secara otomatis perkembangan sekolah tersebut akan lebih baik.

Mengacu pada hal-hal di atas penting mengetahui distribusi atau

persebaran Sekolah Dasar tersebut. Pemetaan melalui analisis spasial dengan

SIG (Sistem Informasi Geografis) memberikan informasi yang dapat

memberikan informasi pola distribusi Sekolah Dasar dan mudah tidaknya

sekolah tersebut untuk dijangkau ataupun menjangkau tempat lain di dalam

proses pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana sekolah, sehingga bisa

dijadikan dasar dalam perencanaan, pengawasan pembangunan, penataan ruang

serta pengambilan kebijakan yang akan dilakukan.

Sebagai salah satu wilayah administratif Kecamatan Baturraden

Kabupaten Banyumas merupakan daerah pegunungan yang secara otomatis

memiliki dataran yang tinggi, serta letaknya yang relatif jauh dari pusat

Pemerintahan Kabupaten sehingga data informasi melalui analisis SIG (Sistem

Informasi Geografis) mutlak dibutuhkan. Kondisi aksesibilitas di sebagian

daerah di Kecamatan tersebut relatif sulit dijangkau dan membawa dampak

Page 5: PERSEBARAN SARANA DAN PRASARANA PERPUSTAKAAN …

KHAZANAH PENDIDIKAN

Jurnal Ilmiah Kependidikan, Vol. XI, No. 1 (September 2017)

43

dalam memenuhi kelengkapan sarana dan prasarana perpustakaan Sekolah

Dasar. Peta melalui analisis spasial dengan SIG (Sistem Informasi Geografis)

dengan informasi yang terkandung di dalamnya mampu memberikan gambaran

terkait hal tersebut di atas, Sehingga di masa yang mendatang tidak lagi

ditemui kondisi sarana dan prasarana perpustakaan yang belum memadai dan

tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan

pendekatan keruangan yang merupakan salah satu pendekatan dalam geografi,

penelitian ini akan mengungkap fenomena yang terjadi mengenai persebaran

Sekolah Dasar dan kondisi sarana dan prasarana Sekolah Dasar. Subyek dalam

penelitian adalah Sekolah Dasar dan pengelola perpustakaan atau guru yang

dianggap dapat memberikan informasi secara detail tentang kondisi sarana dan

prasarana perpustakaan sekolah, dengan demikian penentuan nara sumber

menggunakan model snow ball sampling hal ini dilakukan untuk mendapatkan

data dan informasi yang memuaskan. Penentuan sampel sekolah dengan

purposif sampling. Sumber data adalah data primer dan sekunder. Teknik

pengumpulan data wawancara, observasi dan dokumentasi.

Karena penelitian ini bersifat kualitatif, maka penelitian ini menggunakan

analisis interaktif dengan sedikit perubahan mulai dari tahap pengumpulan data,

analisis data dengan SIG, reduksi data, sajian data dan penarikan simpulan atau

verifikasi.

Analisis kondisi sarana dan prasarana perpustakaan Sekolah Dasar

dideskripsikan dengan melihat kesesuaiannya dengan standar sarana dan

prasarana perpustakaan yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan

Page 6: PERSEBARAN SARANA DAN PRASARANA PERPUSTAKAAN …

Dhi Bramasta dan Dedy Irawan : Persebaran Sarana dan Prasarana Perpustakaan Sekolah Dasar

Berbasis Sistem Informasi Geografis

44

Nasional RI Nomor 24 Tahun 2007tentang Standar Sarana dan Prasarana

Sekolah/madrasah Pendidikan Umum. Pada Bab II Tentang Standar Sarana dan

Prasarana SD/MI seperti terlihat pada tabel 1 berikut :

Tabel 1. Jenis, Rasio dan Deskripsi Sarana Ruang Perpustakaan

No Jenis Rasio Deskripsi

1 Buku

1.1 Buku teks pelajaran

1 eksemplar/ mata pelajaran/ peserta didik, ditambah 2 eksemplar/mata pelajaran/sekolah

termasuk dalam daftar buku teks pelajaran yang ditetapkan oleh Mendiknas dan daftar buku teks muatan lokal yang ditetapkan oleh Gubernur atau Bupati/Walikota

1.2 Buku Panduan pendidikan

1 eksemplar/ mata pelajaran/ guru mata pelajaran bersangkutan ditambah 1 eksemplar/ mata pelajaran/sekolah

1.3 Buku pengayaan

840 judul/sekolah terdiri dari 60% non fiksi dan 40% fiksi. Banyak eksemplar/sekolah minimum 1000 untuk 6 rombongan belajar, 1500 untuk 7-12 rombongan belajar, 2000 untuk 13-24 rombongan belajar

1.4 Buku referensi 10 judul/sekolah sekurang-kurangnya meliputi Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Bahasa Inggris, ensiklopedi, buku statistik daerah, buku telepon, kitab undang-undang dan peraturan dan kitab suci

1.5 Sumber belajar lain

10 judul/sekolah Sekurang-kurangnya meliputi majalah,, surat kabar, globe, peta, gambar pahlawan nasional, CD pembelajaran, dan alat peraga matematika

2 Perabot

2.1 Rak buku 1 set/sekolah Kuat, stabil dan aman. Dapat menampung seluruh koleksi dengan baik. Memungkinkan peserta didik menjangkau koleksi buku dengan mudah.

2.2 Rak Majalah 1 buah/sekolah Kuat, stabil dan aman. Dapat menampung seluruh koleksi dengan baik. Memungkinkan peserta didik menjangkau koleksi majalah dengan mudah.

Page 7: PERSEBARAN SARANA DAN PRASARANA PERPUSTAKAAN …

KHAZANAH PENDIDIKAN

Jurnal Ilmiah Kependidikan, Vol. XI, No. 1 (September 2017)

45

2.3 Rak surat kabar 1 buah/sekolah Kuat, stabil dan aman. Dapat menampung seluruh koleksi dengan baik. Memungkinkan peserta didik menjangkau koleksi surat kabar dengan mudah.

2.4 Meja baca 10 buah/sekolah kuat, stabil, aman dan mudah dipindahkan oleh peserta didik. Desain memungkinkan kaki peserta didik masuk dengan leluasa ke bawah meja.

2.5 Kursi Baca 10 buah/sekolah Kuat, stabil, aman dan mudah dipindahkan oleh peserta didik. Desain dudukan dan sandaran membuat peserta didik nyaman belajar.

2.6 Kursi kerja 1 buah/petugas Kuat, stabil, aman. Ukuran yang memadai untuk bekerja dengan nyaman.

2.7 Meja kerja/sirkulasi

1 buah/petugas Kuat, stabil, aman. Ukuran yang memadai untuk bekerja dengan nyaman.

2.8 Lemari katalog 1 buah/sekolah Cukup untuk menyimpankartu-kartu katalog. Lemari katalog dapat diganti dengan meja untuk menempatkan katalog.

2.9 Lemari 1 buah/sekolah Kuat, stabil, aman. Ukuran memadai untuk menampung seluruh peralatan untuk pengelolaan perpustakaan, dapat dikunci.

2.10 Papan pengumuman

1 buah/sekolah ukuran minimum 1 m2.

2.11 Meja multimedia

1 buah/sekolah Kuat, stabil dan aman. Ukuran memadai untuk menampung seluruh peralatan multimedia.

3 Media

Pendidikan

3.1 Peralatan multimedia

1 set/sekolah Sekurang-kurangnya terdiri dari 1 set komputer (CPU, monitor minimum 15 inci, printer) TV, radio dan pemutar VCD/DVD.

4 Perlengkapan

Lain

4.1 Buku Inventaris 1 buah/sekolah

4.2 Tempat sampah 1 buah/ruang

4.3 Kotak-kotak 1 buah/ruang

4.4 Jam dinding 1 buah/ruang

Sumber : LampiranPeraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 24 Tahun 2007 Bab II

Page 8: PERSEBARAN SARANA DAN PRASARANA PERPUSTAKAAN …

Dhi Bramasta dan Dedy Irawan : Persebaran Sarana dan Prasarana Perpustakaan Sekolah Dasar

Berbasis Sistem Informasi Geografis

46

Dengan melihat standar sarana dan prasarana perpustakaan seperti pada

tabel 1 tersebut, maka dapat diketahui sesuai dan tidaknya kondisi perpustakaan

Sekolah Dasar tersebut.

Untuk menjelaskan persebaran atau distribusi Sekolah Dasar di

Kecamatan menggunakan analisis tetangga terdekat (nearestneighbour

analysis) dengan aplikasi SIG dengan software Arcgis 10.1. Sehingga diketahui

pola persebarannya apakah mengikuti pola random, mengelompok atau

seragam, yang ditunjukkan dari besarnya nilai T. Hasil analisis inimemberikan

gambaran terhadap kecenderungan mengapa menunjukkan kecenderungan pada

suatu pola tertentu, dikaitkan dengan analisis faktor yang mempengaruhinya.

Nilai T/indeks penyebaran tetangga terdekat sendiri diperoleh melalui

formula :

T = 𝑗𝑢

𝑗ℎ

Dimana :

T : indeks penyebaran tetangga terdekat

𝑗𝑢 : jarak rata-rata yang diukur antara satu titik dengan titik

tetangganya yang terdekat

𝑗ℎ : jarak rata-rata yang diperoleh andaikata semua titik mempunyai

pola random = 1

2√𝑝

P : kepadatan titik dalam tiap kilometer per segi yaitu jumlah titik

(N) dibagi luas wilayah (A)

Dari nilai T, selanjutnya diinterpretasikan dengan Continum

Nearest Neighbour Analysis, sebagai berikut :

Page 9: PERSEBARAN SARANA DAN PRASARANA PERPUSTAKAAN …

KHAZANAH PENDIDIKAN

Jurnal Ilmiah Kependidikan, Vol. XI, No. 1 (September 2017)

47

Gambar 1. Analisis Tetangga Terdekat (Nearest Neighbour Analysis)

T = 0 T = 1,0 T = 2,15

Sumber : Hagget dalam Bintarto dan Hadisumarno (1982 : 76)

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Letak, Luas dan Batas

Kemudahan teknologi komputer saat ini memberikan implikasi pada

perkembangan teknologi pemetaan dan sistem informasi geografis.

Beberapa negara telah memanfaatkan teknologi ini dan

mengintegrasikannya dengan berbagai kebutuhan. Peran sistem informasi

geografis ini bahkan telah berkembang pesat hingga industri dan informasi

yang bersifat partisipatif dari berbagai stakeholder dapat dengan mudah

diakses publik. Kemudahan dalam melakukan modifikasi dan manipulasi

dalam analisis di lingkungan sistem informasi geografis tentu saja

memberikan keuntungan khususnya bagi para pengguna termasuk

pemerintah untuk melihat ruang dan secara praktis melakukan analisis

terhadap kebutuhan pengguna dan masyarakat.

Kecamatan Baturraden merupakan salah satu Kecamatan yang berada

± 7 Km arah utara Kota Purwokerto (Ibu Kota Kabupaten Banyumas).

Page 10: PERSEBARAN SARANA DAN PRASARANA PERPUSTAKAAN …

Dhi Bramasta dan Dedy Irawan : Persebaran Sarana dan Prasarana Perpustakaan Sekolah Dasar

Berbasis Sistem Informasi Geografis

48

Secara geografis sebagian wilayahnya berupa hamparan dan sebagian

lainnya berupa pegunungan (Statistik Kecamatan Baturraden, 2016).

Berdasarkan data BPS Kecamatan Baturraden Kabupaten

Banyumas tahun 2016, Kecamatan Baturraden mempunyai batas wilayah

sebagai berikut :

1. Sebelah utara : Kabupaten Purbalingga

2. Sebelah selatan : Kecamatan Purwokerto Utara

3. Sebelah barat : KecamatanKedungbanteng

4. Sebelah timur : Kecamatan Sumbang

Batas-batas wilayah Kecamatan Baturraden dapat dilihat pada Peta

1berikut :

Page 11: PERSEBARAN SARANA DAN PRASARANA PERPUSTAKAAN …

KHAZANAH PENDIDIKAN

Jurnal Ilmiah Kependidikan, Vol. XI, No. 1 (September 2017)

49

Page 12: PERSEBARAN SARANA DAN PRASARANA PERPUSTAKAAN …

Dhi Bramasta dan Dedy Irawan : Persebaran Sarana dan Prasarana Perpustakaan Sekolah Dasar

Berbasis Sistem Informasi Geografis

50

Luas wilayah Kecamatan Baturraden 45,53 Km2, berdasarkan data

monografi Kecamatan Baturraden, terdapat 20,75 % merupakan lahan

pertanian berupa lahan sawah serta lebih dari 50 % merupakan hutan

negara seluas ± 2.551,2 Ha.

Kecamatan Baturraden terdiri dari12 Desa yaitu Desa Purwosari,

Desa Kutasari, Desa Pandak, Desa Pamijen, Desa Rempoah, Desa

Kebumen, Desa Karangtengah, Desa Kemutug Kidul, Desa Karangsalam,

Desa Kemutug Lor, Desa Karangmangu, Desa Ketenger (Statistik

Baturraden 2016).

B. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian

Mata pencaharian penduduk Kecamatan Baturraden bervariasi dapat

disebutkan antara lain dalam bidang pertanian, pertambangan dan

penggalian, industri, listrik dan gas serta air, konstruksi, perdagangan,

angkutan dan komunikasi, jasa dan lembaga keuangan. Kemudian data

jumlah penduduk Kecamatan Baturraden menurut mata pencaharian tiap

Desa disajikan pada tabel komposisi penduduk menurut mata penaharian

Kecamatan Baturaden berikut :

Tabel2.Komposisi Penduduk 15 Tahun Ke Atas Menurut Lapangan

Pekerjaan Kecamatan Baturraden Tahun 2013

No Desa Perta-nian

Pertam-bangan

dan Penggalian

Industri Listrik,

Gas dan Air

Konstruksi

Perda-gangan

Angkutan dan

Komunikasi

Lem-baga

Keuangan

Jasa Jumlah

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

1 Purwosari 4441 12 171 78 502 1.545 247 252 1.322 4.570

2 Kutasari 630 7 147 38 678 1.135 207 75 1.171 4.088

3 Pandak 364 10 70 37 289 473 122 40 420 1.825

4 Pamijen 355 2 74 23 253 612 74 34 417 1.844

5 Rempoah 1.146 20 361 96 547 1.890 265 49 1.165 5.539

6 Kebumen 758 6 108 10 122 713 120 29 401 2.267

7 Karangtengah 1.301 2 446 44 796 1.591 170 24 585 4.959

8 Kemutug Kidul 667 2 408 9 94 518 92 9 278 2.077

9 Karangsalam 652 4 22 12 325 357 28 20 229 1.649

10 Kemutug Lor 1.012 12 139 19 373 1.270 112 41 505 3.483

11 Karangmangu 325 9 68 45 150 1.320 119 41 777 2.854

12 Ketenger 691 3 70 65 195 700 100 25 533 2.382

Jumlah 8.342 89 2.084 476 4.324 12.124 1.656 639 7.803 37.537

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten BanyumasTahun 2014

Page 13: PERSEBARAN SARANA DAN PRASARANA PERPUSTAKAAN …

KHAZANAH PENDIDIKAN

Jurnal Ilmiah Kependidikan, Vol. XI, No. 1 (September 2017)

51

Tabel 2 di atas menujukkan bahwa mata pencaharian penduduk

Kecamatan Baturraden paling besar pada sektor perdagangan yaitu 12.124

orang. Hal ini disebabkan Kecamatan Baturraden merupakan daerah

pariwisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun manca

negara, sehingga secara tidak langsung membuka lapangan pekerjaan

tersendiri bagi penduduk sekitar yaitu dalam bidang perdagangan. Jenis

barang yang diperjualbelikan seperti pakaian, makanan, cinderamata dan

masih banyak lagi sehingga membawa keuntungan tersendiri bagi

penduduk dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Mata pencaharian yang mempunyai jumlah terendah pada sektor

pertambangan dan penggalian yaitu 89 orang. Karena Baturraden

merupakan daerah pegunungan, jjka kegiatan pertambangan dan

penggalian dilakukan di daerah ini maka akan banyak mengakibatkan

dampak yang negatif, misalnya tanah longsor, pemandangan alam

pengungungan Bturraden menjadi rusak. Sehingga kegiatan pertambangan

dan penggalian tidak berkembang di daerah ini.

C. Penggunaan Lahan

Penggunaan lahan di Kecamatan Baturraden didominasi oleh hutan

negara. Perbandingan penggunaan lahan daerah penelitian dapat

dipergunakan untuk mengetahui perubahan dan perkembangan penggunaan

lahan dalam kurun waktu tertentu, perbandingan penggunaan lahan daerah

penelitian periode tahun 2013, 2014 dan 2015 disajikan pada Tabel 3 di

bawah ini :

Page 14: PERSEBARAN SARANA DAN PRASARANA PERPUSTAKAAN …

Dhi Bramasta dan Dedy Irawan : Persebaran Sarana dan Prasarana Perpustakaan Sekolah Dasar

Berbasis Sistem Informasi Geografis

52

Tabel 3. Perubahan Luas Penggunaan Lahan Kecamatan

BaturradenKabupaten

Banyumas Tahun 2014, 2015 dan 2016 No Pengunaan Lahan 2013 2014 2015 Jumlah

1. Pengairan Teknis (Ha) - - - -

2. Pengairan ½ Teknis

(Ha)

944,91 944,91 944,91 283,473.00

3. Pengairan Sederhana

(Ha)

- - - -

4. Tadah Hujan (Ha) - - - -

5. Tanah Kering (Ha) - - - -

6. Pekarangan/Bangunan

(Ha)

412,27 412,27 412,27 123,681.00

7. Tegal/Kebun (Ha) 496,19 496,19 496,19 148,857.00

8. Padang Gembala (Ha) - - - -

9. Kolam (Ha) 13,96 13,96 13,96 4,188.00

10. Hutan Negara (Ha) 2,551,20 2,551,20 2,551,20 765,360.00

11. Perkebunan Rakyat

(Ha)

5,00 5,00 5,00 1,500.00

12. Lain-lain (Ha) 129,48 129,48 129,48 38,844.00

Luas Wilayah (Ha) 455,301.00 455,301.00 455,301.00

Sumber : Kecamatan Baturraden dalam Angka 2014, 2015 dan 2016

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa perubahan luas penggunaan

lahan di Kecamatan Baturraden pada umumnya tidak mengalami

perubahan selama kurun waktu tahun 2013, 2014 dan 2015.

Sebagian besar lahan di Kecamatan Baturraden digunakan sebagai

hutan negara dengan luas 2.551,20 Ha atau sebesar 56,03% dari periode

tahun 2013, 2014 dan 2015, hal ini karena Indonesia termasuk hotspot

country yaitu negara yang memiliki tingkat paling tinggi tingkat

keterancaman kepunahan keragaman hayatinya, sebab banyak kasus terjadi

sepserti kebakaran hutan, penebangan hutan secara besar-besaran. Hal-hal

tersebut yang menyebabkan Indonesia termasuk dalam hotspot country.

Untuk menyelamatkan hutan termasuk keanekaragaman hayati yang ada

maka berbagai upaya konservasi dilakukan seperti dengan adanya hutan

lindung, taman nasional, membangun kebun raya. Kecamatan Baturraden

Page 15: PERSEBARAN SARANA DAN PRASARANA PERPUSTAKAAN …

KHAZANAH PENDIDIKAN

Jurnal Ilmiah Kependidikan, Vol. XI, No. 1 (September 2017)

53

secara geografis merupakan daerah pegunungan dan sebagian wilayahnya

merupakan hamparan sehingga rasional jika sebagian besar wilayahnya

merupakan hutan serta memiliki habitat yang unik. Selain hal tersebut

Kecamatan Baturraden merupakan salah satu daerah yang menjadi sasaran

pemerintah dalam usaha konservasi untuk menyelamatkan keanekaragaman

hayati serta menjaga kerusakan hutan seperti dibangunnya kebun Raya

Baturraden, maka dari sangat rasional jika sebagian besar penggunaan

lahan Kecamatan Baturraden merupakan hutan negara.

Penggunaan lahan yang paling rendah adalah perkebunan dengan luas

5,00 Ha atau sebesar 0,11% dari jumlah luas lahan keseluruhan 4.553,01

Ha. Hal ini dikarenakan sebagian besar penduduk Kecamatan Baturraden

lebih berkecimpung pada sektor perdagangan, dimana Kecamatan

Baturraden merupakan daerah pariwisata yang banyak dikunjungi

wisatawan domestik maupun manca negara sehingga usaha perdagangan

berkembang di daerah ini.

Banyaknya sumber-sumber air yang melimpah di daerah tersebut

maka kebutuhan air untuk tanaman padi tercukupi, walaupun memiliki

udara yang sejuk dan cocok untuk usaha perkebunan namun kenyataannya

sektor pertanian jauh lebih besar dibandingkan sektor perkebunan.

D. Jumlah dan Kepadatan Penduduk

Untuk mengetahui kepadatan atau kerapatan rata-rata penduduk

Kecamatan Baturraden dapat dilihat pada tabel 4 berikut :

Page 16: PERSEBARAN SARANA DAN PRASARANA PERPUSTAKAAN …

Dhi Bramasta dan Dedy Irawan : Persebaran Sarana dan Prasarana Perpustakaan Sekolah Dasar

Berbasis Sistem Informasi Geografis

54

Tabel 4. Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kecamatan Baturraden

Kabupaten Banyumas Tahun 2016

No Desa

Luas

Wilayah

(Km2)

Jumlah Penduduk Kepadatan

Penduduk

(Jiwa/Km2)

Laki-

laki

Perempuan Jumlah

1 Purwosari 0,94 2.982 2.981 5.963 6.311,70

2 Kutasari 1,38 2.759 2.776 5.535 3.930,43

3 Pandak 0,87 1.279 1.234 2.513 2.855,17

4 Pamijen 0,86 1.283 1.234 2.517 2.890,70

5 Rempoah 2,46 3.805 3.751 7.556 3.024,39

6 Kebumen 2,30 1.543 1.593 3.136 1.332,17

7 Karangtengah 3,05 3.453 3.341 6.794 2.207,87

8 Kemutug

Kidul

1,50 1.427 1.388 2.815 1.961,33

9 Karangsalam 5,10 1.178 1.234 2.412 457,84

10 Kemutug Lor 12,51 2.394 2.416 4.810 376,34

11 Karangmangu 3,35 1.587 2.005 3.592 1.067,16

12 Ketenger 11,21 1.588 1.593 3.181 280,91

Jumlah 45,53 25.278 25.546 50.824 1.116

Sumber : Kecamatan Baturraden dalam Angka 2016

Tabel di atas, menunjukkan jumlah penduduk yang terbesar berada di

Desa Rempoah dengan jumlah penduduk 7.556jiwa, sedangkan jumlah

penduduk yang terkecil Desa Karangsalam dengan jumlah penduduk

2.412jiwa. Sedangkan Desa yang mempunyai jumlah penduduk menengah

yaitu di Desa Kutasari dengan jumlah 2.535jiwa. Kemudian kepadatan

penduduk Kecamatan Baturraden, angka kepadatan tertinggi adalah

DesaPurwosari yaitu 6.311jiwa/Km2. Sedangkan kepadatan penduduk yang

terendah yaitu DesaKetenger yaitu 280,91jiwa/Km2.

Kemudian kepadatan penduduk Kecamatan Baturraden yaitu jumlah

penduduk dibandingkan dengan luas wilayah Kecamatan Baturraden.

Berdasarkan hal tersebut di atas maka angka kepadatan rata-rata penduduk

Kecamatan Baturraden berdasarkan data tahun 2016 adalah sebagai berikut

:

Page 17: PERSEBARAN SARANA DAN PRASARANA PERPUSTAKAAN …

KHAZANAH PENDIDIKAN

Jurnal Ilmiah Kependidikan, Vol. XI, No. 1 (September 2017)

55

50.824

45,53= 1.116 𝑗𝑖𝑤𝑎/𝐾𝑚2

Menurut Soekanto (1982), kepadatan penduduk suatu wilayah

dikatakan rendah apabila kepadatannya kurang dari 500 jiwa/Km2, sedang

500 sampai 1000 jiwa/Km2, tinggi lebih dari 1000 jiwa/Km

2.

Berdasarkan perhitungan kepadatan penduduk tersebut berarti setiap

satu kilometer persegi Kecamatan Baturraden didiami penduduk sebesar

1.116 jiwa/Km2, angka kepadatan penduduk tersebut adalah tergolong

tinggi, mengingat Kecamatan Baturraden merupakan daerah pegunungan.

Walaupun daerah pegunungan Kecamatan Baturraden juga merupakan

daerah yang memiliki pesona alam yang menarik, sehingga sangat

signifikan jika banyak wisatawan yang berkunjung serta banyak penduduk

yang bertempat tinggal di daerah tersebut.

E. Komposisi Penduduk Menurut Pendidikan

Komposisi penduduk menurut pendidikan Kecamatan Baturraden

Kabupaten Banyumas disajikan pada tabel 5 berikut :

Tabel 5. Penduduk Kecamatan Baturraden Usia Lima Tahun Ke Atas

Menurut Pendidikan Tahun 2014

No Desa Tidak/Belum

Tamat SD

Tamat

SD

Tamat

SLTP

Tamat

SLTA

Tamat

Akademi/PT Jumlah

1 Purwosari 1.148 1.335 734 1.305 948 5.470

2 Kutasari 1.214 1.495 871 1.050 326 4.956

3 Pandak 681 705 360 371 124 2.241

4 Pamijen 518 805 467 387 99 2.276

5 Rempoah 2.047 2.119 1.138 1.068 353 6.725

6 Kebumen 991 954 378 367 88 2.778

7 Karangtengah 1.848 2.891 803 461 63 6.066

8 Kemutug Kidul 984 947 340 183 62 2.516

9 Karangsalam 626 943 292 162 45 2.068

10 Kemutug Lor 1.321 1.547 689 592 108 4.257

11 Karangmangu 562 927 498 1.118 194 3.299

12 Ketenger 786 968 461 520 124 2.859

Jumlah 12.726 15.636 7.031 7.584 2.534 45.511

Sumber : Monografi Kecamatan Baturraden 2014

Page 18: PERSEBARAN SARANA DAN PRASARANA PERPUSTAKAAN …

Dhi Bramasta dan Dedy Irawan : Persebaran Sarana dan Prasarana Perpustakaan Sekolah Dasar

Berbasis Sistem Informasi Geografis

56

Memperhatikan tabel di atas, Desa Purwosari potensi untuk

penduduk usia 5 tahun ke atas dengan tamatan Akademi/PT yang cukup

banyak yaitu 948 orang. Rata-rata tingkat pendidikan di wilayah

Kecamatan Baturraden adalah tamatan SD, Desa Karangtengah mempunyai

tamatan SD yang paling banyak yaitu 2.891 orang atau sekitar 6,35 %.

Sedangkan Desa yang memiliki tamatan SD terendah adalah Desa Pandak

yaitu 705 orang atau 1,54%.

F. Kondisi Sosial Ekonomi Penduduk

Kecamatan Baturraden merupakan bagian dari wilayah Kabupaten

Banyumas, yang terletak dibagian utara Kabupaten Banyumas. Merupakan

daerah dataran tinggi atau pegunungan sehingga memiliki hawa yang relaif

sejuk. Karena daerah pegunungan dengan hawa yang sejuk serta

ketersediaan airnya melimpah maka pertanian cukup berkembang di daerah

ini. Udara yang sejuk yang bagus untuk usaha perkebunan juga, namun

usaha perkebunan kurang begitu berkembang dibandingkan bidang

pertanian, pertanian yang dikembangkan adalah pertanian dengan irigasi ½

teknis. Karena banyak terdapat sumber air yang melimpah, sehingga

menggunakan sistem irigasi ½ teknis dengan membuat pintu-pintu

pengatur air yang berguna mengairi lahan sawah.

Menurut data statistik Kecamatan Baturraden, data menunjukkan

bahwa sekarang ini justru yang sektor perdagangan yang lebih

mendominasi mata pencaharian penduduk. Hal ini realistis mengingat

Baturraden merupakan kawasan wisata yang banyak dikunjungi oleh

wisatawan lokal maupun manca, sehingga tidak heran jika banyak

penduduk yang beralih profesi menjadi pedagang. Dari wisatawan yang

berkunjung ke Baturraden tersebut timbul inisiatif penduduk untuk

Page 19: PERSEBARAN SARANA DAN PRASARANA PERPUSTAKAAN …

KHAZANAH PENDIDIKAN

Jurnal Ilmiah Kependidikan, Vol. XI, No. 1 (September 2017)

57

menawarkan berbagai barang yang bisa ditawarkan, seperti baju tetang

keindahan alam baturraden, berbagai makanan khas Banyumas, cindera

mata, bibit pohon perkebunan dan lain sebagainya. Dengan demikian

secara tidak langsung membawa kesejahteraan sendiri terhadap kehidupan

penduduk setempat dan sektor perdagangan tumbuh signifikan di daerah

ini.

G. Persebaran dan Pola Keruangan Sekolah Dasar

Kecamatan Baturraden berada dibagian paling utara Kabupaten

Banyumas. Kecamatan ini memiliki jarak cukup jauh dari pusat kota,

walaupun memiliki jarak yang jauh dari pusat kota namun jumlah Sekolah

Dasar di Kecamatan Baturraden cukup memadai, Sekolah Dasar

Kecamatan Baturraden disajikan pada tabel 6 berikut :

Tabel 6. Sekolah Dasar Di Kecamatan Baturraden

No Sekolah No Sekolah

1 SD N 1 Karangtengah 13 SDN 1 Pamijen

2 SD N 1 Kemutug Kidul 14 SDN 1 Purwosari

3 SD N 1 Kemutug Lor 15 SDN 2 Kemutug Kidul

4 SD N 1 Ketenger 16 SDN 2 Kemutuglor

5 SD N 1 Pandak 17 SDN 2 Ketenger

6 SD N 2 Pandak 18 SDN 2 Pamijen

7 SD N 1 Rempoah 19 SDN 3 Karangtengah

8 SD N 2 Karangtengah 20 SDN 3 Kutasari

9 SD N 1 Kutasari 21 SDN 4 Karangtengah

10 SD N Kalipagu 22 SDN 4 Rempoah

11 SD N Karangsalam 23 SDN Karangmangu

12 SD N Kebumen 24 SDN Kecil Munggangsari

Sumber : Diknas Kabupaten Banyumas 2016

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa terdapat 24 Sekolah Dasar di

Kecamatan Baturraden Kabupaten Banyumas. Persebaran tersebut merata

di setiap Desa. Desa Purwosari terdapat 1 Sekolah Dasar, Desa Kutasari

Page 20: PERSEBARAN SARANA DAN PRASARANA PERPUSTAKAAN …

Dhi Bramasta dan Dedy Irawan : Persebaran Sarana dan Prasarana Perpustakaan Sekolah Dasar

Berbasis Sistem Informasi Geografis

58

terdapat 2 Sekolah Dasar, Desa Pandak terdapat 2 Sekolah Dasar, Desa

Pamijen terdapat 2 Sekolah Dasar, Desa Rempoah terdapat 2 Sekolah

Dasar, Desa Kebumen terdapat 1 Sekolah Dasar, Desa Karangtengah

terdapat 4 Sekolah Dasar, Desa Kemutug Kidul terdapat 2 Sekolah Dasar,

Desa Karangsalam terdapat 1 Sekolah Dasar, Desa Kemutug Lor terdapat 2

Sekolah Dasar, Desa Karangmangu terdapat 1 Sekolah Dasar, Desa

Ketenger terdapat 3 Sekolah Dasar . Artinya 8Desa terdapat lebih dari 1

Sekolah Dasar, untuk Desa yang lain hanya terdapat 1 Sekolah Dasar. Hal

ini menunjukkan bahwasanya Kecamatan Baturraden Kabupaten

Banyumas dalam hal kebutuhan pendidikan khususnya pendidikan dasar

sudah mencukupi, dengan ditunjukkan terdapat minimal 1 Sekolah Dasar di

setiap Desa.

Dalam mengetahui persebaran Sekolah Dasar di Kecamatan

Baturraden dilakukan plotting titik koordinat dengan menggunakan GPS

(Global Positioning System). Plotting titik koordinat seperti terlihat pada

gambar 2berikut :

Gambar 2.Plotting Titik Lokasi di SDN 3 Kutasari

Page 21: PERSEBARAN SARANA DAN PRASARANA PERPUSTAKAAN …

KHAZANAH PENDIDIKAN

Jurnal Ilmiah Kependidikan, Vol. XI, No. 1 (September 2017)

59

Dengan Plotting titik koordinat sehingga didapatkan posisi letak

sekolah tersebut secara pasti, sehingga diketahui pola persebaran dari

sekolah tersebut.

Persebaran Sekolah Dasar Kecamatan Baturraden clustered/

mengelompok. Daerah yang paling banyak terdapat Sekolah Dasar adalah

Desa Karangtengah, hal ini dikarenakan Desa Karangtengah merupakan

salah satu desa yang berbatasan langsung dengan batas Kecamatan lain,

serta memiliki jarak relatif dekat menuju ibukota Kecamatan Baturraden

yaitu ± 3,5 Km. Secara aksesibilitas Desa Karangtengah baik dan mudah

untuk dijangkau, jalan menuju daerah lain diluar wilayah Kecamatan

Baturraden juga memadai serta didukung dengan jumlah penduduk terbesar

ke dua di Kecamatan Baturraden setelah Desa Rempoah. Desa

Karangtengah merupakan daerah yang memiliki kemiringan 25 m dengan

ketinggian tempat antara 175 – 200 m dpal, tergolong dataran rendah,

sehingga sangat signifikan jika Desa Karangtengah terdapat Sekolah Dasar

paling banyak diantara desa-desa yang lain di Kecamatan Baturraden

dengan memperhatikan hal-hal tersebut. Terdapat 4 Sekolah Dasar di Desa

Karangtengah, sedangkan Desa yang lain rata-rata hanya terdapat 2

Sekolah Dasar. Persebaran Sekolah Dasar tersebut disajikan pada peta 2

berikut :

Page 22: PERSEBARAN SARANA DAN PRASARANA PERPUSTAKAAN …

Dhi Bramasta dan Dedy Irawan : Persebaran Sarana dan Prasarana Perpustakaan Sekolah Dasar

Berbasis Sistem Informasi Geografis

60

Page 23: PERSEBARAN SARANA DAN PRASARANA PERPUSTAKAAN …

KHAZANAH PENDIDIKAN

Jurnal Ilmiah Kependidikan, Vol. XI, No. 1 (September 2017)

61

Sesuai dengan hasil analisis tetangga terdekat (nearest neighbour

analysis) menggunakan aplikasi SIG, persebaran dan pola keruangan

Sekolah Dasar Kecamatan Baturraden disajikan pada gambar 3berikut :

Gambar 3. Hasil Analisis Tetangga Terdekat

/Nearest Neighbour Analysis

Sumber : Data Primer Tahun 2017

Page 24: PERSEBARAN SARANA DAN PRASARANA PERPUSTAKAAN …

Dhi Bramasta dan Dedy Irawan : Persebaran Sarana dan Prasarana Perpustakaan Sekolah Dasar

Berbasis Sistem Informasi Geografis

62

Pola keruangan persebaran Sekolah Dasar Kecamatan Baturraden

mengelompok mengikuti jalan atau jalur aksesibilitas. Hal ini disebabkan

Kecamatan Baturraden merupakan daerah pegunungan yang memiliki

dataran tinggi, sehingga di dalam membangun atau memilih lokasi dalam

pendirian Sekolah Dasar dengan mempertimbangkan kemudahan sekolah

tersebut untuk dijangkau, walaupun di beberapa daerah secara aksesibilitas

sekolahnya relatif agak sulit dijangkau.

H. Kondisi Sarana dan Prasarana Perpustakaan Sekolah Dasar

Kondisi sarana dan prasarana perpustakaan sangat menunjang mutu

pembelajaran yang dilaksanakan. Proses pembelajaran yang dilakukan

dengan baik belum tentu bisa memberikan hasil yang maksimal tanpa

didukung dengan sarana dan prasarana perpustakaan yang lengkap dan

memadai sebagai sarana bagi siswa untuk menggali pengetahuan secara

mandiri selain pengetahuan yang didapatkan di kelas. Jika kondisi sarana

dan prasarana perpustakaan tidak sesuai dengan standar yang telah

ditentukan oleh pemerintah yang dituangkan dalam Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 Tanggal 28 Juni 2007 Tentang

Standar Sarana Prasarana Sekolah/Madrasah Pendidikan Umum, salah satu

yang termuat di dalamnya adalah standar sarana dan prasarana

perpustakaan. Dengan demikian akan berakibat kurang maksimalnya

kualitas pengetahuan yang didapatkan oleh siswa, karena tidak ditunjang

oleh sarana dan prasarana perpustakaan yang kurang memadai.

Berikut merupakan keadaan perpustakaan Sekolah Dasar di

Kecamatan Baturraden disajikan pada gambar berikut :

Page 25: PERSEBARAN SARANA DAN PRASARANA PERPUSTAKAAN …

KHAZANAH PENDIDIKAN

Jurnal Ilmiah Kependidikan, Vol. XI, No. 1 (September 2017)

63

Gambar 4. Kondisi Perpustakaan Sekolah Dasar

Dari gambar 4 tersebut menunjukkan bahwasanya keadaan sarana

dan prasarana perpustakaan masih sangat jauh dari standar yang ada,

koleksi buku sangat minim serta perpustakaan kurang nyaman untuk

melakukan aktifitas literasi dan aktifitas yang lain di perpustakaan.

Hal tersebut dapat diketahui dari jumlah buku dan peralatan yang

ada di sekolah belum sesuai dengan mata pelajaran dan jumlah siswa yang

ada di sekolah. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya

ketidaksesuaian sarana dan prasarana perpustakaan di sekolah tersebut.

Antara lain kebanyakan pihak sekolah dalam pengadaan buku baik buku

pelajaran ataupun buku sumber belajar lain mengandalkan dana dari

pemerintah dalam hal ini adalah dana BOS, sedangkan dana BOS sendiri

dalam satu tahun dicairkan pemerintah secara bertahap yaitu setiap tri

wulan (tri wulan I, II, III dan IV). Sedangkan dalam pengelolaan dana BOS

pihak sekolah tidak hanya mengalokasikan untuk pengadaan buku saja,

namun pihak sekolah lebih mengutamakan pengalokasian dana BOS

tersebut ke dalam hal-hal yang lebih penting atau membutuhkan pendanaan

dahulu, sehingga hal tersebut menghambat terpenuhinya berbagai

Page 26: PERSEBARAN SARANA DAN PRASARANA PERPUSTAKAAN …

Dhi Bramasta dan Dedy Irawan : Persebaran Sarana dan Prasarana Perpustakaan Sekolah Dasar

Berbasis Sistem Informasi Geografis

64

kebutuhan perpustakaan termasuk buku dan peralatan perpustakaan yang

lain.

Selain dana BOS, sekolah juga memiliki sumber dana yang lain

antara lain yaitu dari SPP siswa dan dana bantuan yang lain. Namun

kebanyakan dana-dana tersebut digunakan untuk pengembangan dan

perawatan sekolah. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk memajukan

kualitas sekolah supaya menjadi sekolah unggulan yang dapat

diperhitungkan secara kualitas dan kuantitas. Sumber dana yang didapatkan

sekolah seperti dana dari komite sekolah terkadang digunakan untuk

menunjang kesejahteraan guru, khususnya untuk membayar gaji guru

honorer. Bantuan buku dari pemerintah juga sudah banyak diterima oleh

sekolah, namun pada kenyataannya jumlah buku yang tersedia di sekolah

belum mampu memenuhi standar yang ditetapkan

Selanjutnya keadaan perabot perpustakaan seperti rak buku, rak

majalah, meja kursi baca, meja multimedia, meja kursi sirkulasi dalam hal

ini rata-rata Sekolah Dasar di Kecamatan Baturraden belum semua sekolah

tersedia perlengkapan tersebut, walaupun di beberapa sekolah sudah

lengkap namun masih banyak sekolah yang belum memiliki fasilitas

perlengkapan tersebut. Fasilitas perabot atau perlengkapan yang banyak

belum tersedia di sekolah antara lain kursi baca, lemari katalog, lemari

untuk menampung peralatan perpustakaan dan meja multimedia. Hal ini

disebabkan di beberapa sekolah memang sengaja tidak menggunakan kursi

baca, sehingga siswa dalam membaca duduk di karpet. Kemudian terkait

dengan minimnya dan perabot atau fasilitas yang dibutuhkan harganya

mahal, seperti meja multimedia dan dalam penyediaannya jumlahnya juga

harus memenuhi kebutuhan siswa sehingga belum mampu untuk

Page 27: PERSEBARAN SARANA DAN PRASARANA PERPUSTAKAAN …

KHAZANAH PENDIDIKAN

Jurnal Ilmiah Kependidikan, Vol. XI, No. 1 (September 2017)

65

mencapainya, karena membutuhkan dana yang cukup besar. Begitu juga

dengan lemari katalog, lemari untuk menampung peralatan perpustakaan.

Kemudian terkait peralatan multimedia seperti komputer, TV, radio

dan pemutar VCD/DVD rata Sekolah Dasar di Kecamatan Baturaden

belum secara seluruhnya lengkap. Seperti komputer dan TV yang memiliki

harga relatif mahal sehingga banyak sekolah yang belum memilikinya.

Begitu juga dengan perlengkapan lain yang relatif sederhana tidak mahal

jika dilihat dari harganya seperti jam dinding, kotak-kotak, buku inventaris,

tempat sampah namun kenyataannya banyak sekolah yang belum

menyediakan atau memilikinya. Hal ini disebabkan pengelolaan

perpustakaan yang kurang maksimal, sehingga hal-hal sederhana tersebut

tidak diperhatikan. Selain itu, belum semua sekolah memiliki pustakawan

sehingga di dalam pengelolaan perpustakaan dan terkait dengan kebutuhan

perpustakaan kurang diperhatikan, karena fokus pemikiran guru dan

karyawan pada pembelajaran di kelas menjadikan perpustakaan kurang

mendapat perhatian dari pihak sekolah.

Keadaan Sekolah Dasar di Kecamatan Baturraden rata-rata belum

memiliki sarana dan prasarana yang memadai, sehingga dalam prosesnya

banyak alokasi dana yang seharusnya bisa untuk melengkapi sarana dan

prasarana perpustakaan justru dialokasikan untuk pengembangan sekolah.

Secara geografis Kecamatan Baturraden merupakan daerah dataran tinggi,

merupakan daerah pegunungan dan secara aksesibilitas di beberapa

Sekolah Dasar sulit untuk dijangkau. Jarak Kecamatan dengan Ibu Kota

Kabupaten juga jauh, sedangkan kebanyakan berbagai fasilitas berada di

pusat kota, sehingga dalam kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan yang

diperlukan sekolah memerlukan perjalanan yang cukup jauh untuk

mendapatkannya. Hal tersebut berpengaruh terhadap segala sarana dan

Page 28: PERSEBARAN SARANA DAN PRASARANA PERPUSTAKAAN …

Dhi Bramasta dan Dedy Irawan : Persebaran Sarana dan Prasarana Perpustakaan Sekolah Dasar

Berbasis Sistem Informasi Geografis

66

prasarana yang ada di sekolah, termasuk sarana dan prasarana

perpustakaan.

KESIMPULAN

1. Persebaran Sekolah Dasar Kecamatan Baturraden adalah clustered/

mengelompok dengan pola persebaran mengikuti jalan atau jalur

aksesibilitas. Hal ini disebabkan Kecamatan Baturraden merupakan daerah

pegunungan yang memiliki dataran tinggi, sehingga di dalam membangun

atau memilih lokasi untuk mendirikan Sekolah Dasar dengan

mempertimbangan kemudahan sekolah tersebut untuk dijangkau, walaupun

dibeberapa daerah secara aksesibilitas sekolahnya relatif agak sulit

dijangkau.

Terdapat 24 Sekolah Dasar di Kecamatan Baturraden, daerah yang paling

banyak terdapat Sekolah Dasar adalah Desa Karangtengah, karena Desa

Karangtengah merupakan salah satu desa yang berbatasan langsung dengan

batas Kecamatan lain, serta memiliki jarak relatif dekat menuju ibukota

Kecamatan Baturraden yaitu ± 3,5 Km. Secara aksesibilitas Desa

Karangtengah baik dan mudah untuk dijangkau, didukung dengan jumlah

penduduk terbesar ke dua di Kecamatan Baturraden setelah Desa Rempoah.

Dengan demikian Kecamatan Baturraden Kabupaten Banyumas dalam hal

kebutuhan pendidikan khususnya pendidikan dasar sudah mencukupi,

dengan ditunjukkan terdapat minimal 1 Sekolah Dasar di setiap Desa.

2. Kondisi sarana dan prasarana perpustakaan Sekolah Dasar di Kecamatan

Baturraden belum sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh pemerintah

yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24

Tahun 2007 Tanggal 28 Juni 2007 Tentang Standar Sarana Prasarana

Sekolah/Madrasah Pendidikan Umum.

Page 29: PERSEBARAN SARANA DAN PRASARANA PERPUSTAKAAN …

KHAZANAH PENDIDIKAN

Jurnal Ilmiah Kependidikan, Vol. XI, No. 1 (September 2017)

67

Jumlah buku dan peralatan yang ada di perpustakaan belum sesuai dengan

mata pelajaran dan jumlah siswa yang ada di sekolah. Banyak faktor yang

menyebabkan terjadinya ketidaksesuaian sarana dan prasarana

perpustakaan di sekolah tersebut. Antara lain kebanyakkan pihak sekolah

dalam pengadaan buku baik buku pelajaran ataupun buku sumber belajar

lain mengandalkan dana bantuan dari pemerintah, sedangkan sumber dana

yang lain digunakan untuk pengembangan sekolah seperti pembangunan

gedung sekolah, perbaikan-perbaikan sekolah jika ada kerusakan.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. 2014. Statistik Daerah Kecamatan Baturraden.

Banyumas.

_______________. 2015. Statistik Daerah Kecamatan Baturraden. Banyumas.

_______________. 2016. Statistik Daerah Kecamatan Baturraden. Banyumas.

EncoMulyasa. 2005. Kurikulum Berbasis Kompetensi : Konsep, Karateristik,

dan Impelemtasi. Bandung : Remaja Rosda Karya

R.Bintarto dan Hadisumarno. 1982. Metode Analisa Geografi. Jakarta: LP3ES.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 24 Tahun 2007.Standar Sarana

dan Prasarana Sekolah/Madrasah Pendidikan Umum.Depdiknas.

Soerjono Soekanto. 1982. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali.

HB Sutopo. 1996. Metodelogi Penelitian Kualitatif, Metode Penelitian untuk

IlmuSosial dan Budaya. Surakarta: UNSA Press.