Persentase Kip Kel 1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

JHK

Citation preview

  • PendahuluanPutra Aceh*

    *

  • Putra Aceh

    Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan air Tawar yang sudah dibudidayakan secara komersial oleh masyarakat Indonesia.Budidaya lele berkembang pesat dikarenakan :

    1) Dapat dibudidayakan di lahan dan sumber air yang terbatas dengan padat tebar tinggi

    2) Teknologi budidaya relatif mudah dikuasai oleh masyarakat

    3) Pemasarannya relatif mudah dan

    4) Modal usaha yang dibutuhkan relatif rendah.

    *

  • Latar BelakangPutra AcehSebagaimana kita ketahui bahwa dalam rangka mempercepat proses pembesaran pada usaha budidaya ialah dengan memberikan makanan secara intensif. Sampai saat ini makanan ikan yang sangat digemari oleh para pelaku usaha yaitu pelet yang di produksi dari pabrik.

    Selain itu makanan alami seperti dari kolam itu sendiri yang terdiri dari jenis plankton baik zooplankton maupun phitoplankton sebagai makanan alami dari jenis tumbuhan maupun binatang yang merupakan jasad renik, tapi itu sangat lambat bila di bandingkan dengan makanan buatan seperti pelet.*

  • PermasalahanDasril Adami*

  • Dasril Adami*Permasalahan

  • Dasril Adami*Permasalahan

  • Jawaban atas Permasalahan di atasMarisa*

  • Marisa*

  • *Marisa

  • PembahasanSalah satu contoh dari pakan lele murah berkualitas dan ramah lingkungan adalah penggunaan kotoran ternak sebagai bahan baku utama pembuatan pakan lele.

    Kotoran ternak tersebut bukan merupakan pakan lele yang secara langsung diberikan sebagai pakan tabur layaknya fur/pakan lele pabrikan, melainkan proses pembentukan pakan lele secara alami yang dihasilkan oleh fermentasi kotoran tersebut terlebih dahulu.

    MarisaKotoran Ternak ( Kotoran Sapi)*

  • Kandungan nutrisi dalam kotoran sapi Air Panas : 5,3 % Lignin : 20,2 %Selulosa : 25,2 %Protein : 14,9 %Debu : 13,0 %Air Dingin : 5,0 %Dari data yang diperoleh diatas, pemilihan kotoran sapi dikarenakan memiliki kandungan selulosa dan protein yang seimbang.Topan Heru Baskara S*

  • Sejumlah hasil analisis menyatakan bahwa kotoran sapi dalam keadaan dingin mengandung :70%-80% air0,3% - 0,06% nitrogen0,1% - 0,4% fosfor sebagai P2O50,3% - 1,0% potasium sebagai K2O

    Berdasarkan data-data yang telah diperoleh itulah, maka dapat dinyatakan bahwa kotoran sapi sangat baik untuk dijadikan bahan dasar dalam pembuatan pellet. (Widayati, E. dan Y. Widalestari. 1996.)Topan Heru Baskara S*

  • Keuntungan memanfaat pakan lele dari kotoran sapiFadholi Rahman SiregarLimbah kotoran sapi menjadi bermanfaatAir kolam tidak berbau busukHemat biaya pemeliharaanTidak perlu mengganti air kolamIkan lele organik mempunyai rasa yang lebih gurih

    Bobot ikan lebih berat per ekornyaLebih aman dari segi kesehatan manusiaNilai gizi lebih tinggi dan kolesterol lebih rendahAir bekas lele organik dapat dijadikan sebagai pupuk tanamanDapat menolong peternak sapi

    *

  • Peran penting mikroba dalam proses fermentasiMenurut Nurhajati dkk (1996) yang dikutip oleh Susanti (2006),kelompok mikrobia yang mempunyai peranan penting dalam proses fermentasi adalah ragi (khamir), jamur (kapang), bakteri dan beberapa spesies Actinomycetes.*Fadholi Rahman Siregar

  • Cara pembuatan pakan ikan dari kotoran sapi bentuk peletTopan Heru Baskara SDalam pengambilan kotoran sapi yang akan digunakan sebagai pembuatan pelet sebaiknya memiliki sifat yang tidak berbau. Karna apabila berbau akan membuat ikan enggan untuk memakan pelet. langkah-langkahnya yaitu dengan cara:*

    *

  • Saidina Ramadhani*

  • Saidina RamadhaniKotoran dijemur di bawah sinar matahari selama kurang lebih satu minggu hinga benar-benar kering, untuk menghilangkan kandungan gas yang terkandung dan membunuh bakteri yang tidak bermanfaat.*

  • Saidina Ramadhani*

  • Pengolahan dengan mesin SederhanaFadholi Rahman Siregar4.Setelah semua bahan tercampur merata, langkah selanjutnya adalah membentuknya menjadi butiran-butiran kecil. Dapat menggunakan alat pembuat pelet, atau bisa juga dengan cara manual memakai tangan.Pengolahan pelet menggunakan mesin yang masih sederhana, dengan menggunakan bahan campuran :1. Tepung Ikan2. Dedak / Bekatul3. Ampas Tahu4. Polar Gandum5. Tepung Roti6. Amino Liquid7. Minyak Ikan

    Sumber;(Hendrik, 2009)*

  • *Sumber Tulisan :http://bp4k.bogorkab.go.idFadholi Rahman Siregar

    NOMacam MakananKonsentrasi(%)Takaran(Kg-Liter)1.Dedak Halus (bekatul)50502.Tepung Ikan10103.Bungkil Kedelai10104.Tepung Jagung25255.Tepung Kepala Udang556.Minyak Ikan-0,057.Garam Mineral-0,058.Vit.A+D.Plek-0,05

  • Pengolahan menggunakan tangan*Fadholi Rahman Siregar

  • Teknologi pembuat peletFadholi Rahman SiregarCara kerja :- Memasukkan bahan utama pelet yang telah di campur dengan Bahan campuran berupa ( dedak, ampas tahu , dll)Kemudian dihasilkan pelet dengan ukuran yang telah di tentukan *

  • Mesin pengolahan Pakan Lele produksi IndonesiaKapasitas 300-500 kg/jamTipe Mesin : CTK-P500 Merek : Agrowindo Kapasitas 300-500 kg / jam Dimensi : 165x90x150cm Power : 24 Hp Bahan : Plat Mild Steel *

    Keuntungan menggunakan alat ini :Pelet yang dihasilkan oleh mesin ini merata, padat, keanggunan.

    pelletizing peralatan hilir adalah mati wajah cutter, udara unit mentransfer, getaran memisahkan dan unit pendingin. Peralatan hilir pelletizing ini memiliki fitur otomatisasi tinggi dan efisiensi produksi yang tinggi.

    Fadholi Rahman Siregarhttp://www.mesinpertanian.com/Mesin_Pelet_Pakan_Ternak_Mesin_Pelet_Pakan_Ikan.html )

  • Cut Mawaddah Annisa*

  • Perbandingan pakan ikan lele organik dan anorganik terhadap hasil produksi

    Cut Mawaddah Annisa*

  • Cara pembuatan pakan ikan lele dari kotoran sapi bentuk cairKumpulkan kotoran sapi ke dalam bakCampurkan kotoran tersebut dengan enzim bakteri silanaceae.

    Enzim ini adalah sejenis obat untuk penguraian kotoran sapi dan bisa Anda dapatkan di toko pertanian terdekat.

    Rafifuddin*

  • Diamkan selama lima hari. Jaga dari kotoran lainnya yang bisa merusak proses aerasi

    Setelah didiamkan maka akan mendapatkan kotoran sapi dalam bentuk cair, bukan lagi padat.

    Siramkan kotoran sapi ini secara berkala sebagai pangan lele organik tersebut hingga merata ke dalam kolam

    Rafifuddin*

  • Kolam ikan yang di berikan pakan dari kotoran sapi dan kolam ikan yang di penuhi dengan azzolaMainannur*

  • Hasil produksi ikan lele,menggunakan pakan dari kotoran sapi dan AzzolaMainannur*Hasil ikan lele yang di beri pakan organikHasil ikan lele yang di berikan Pakan Azolla

  • Beberapa Daerah Penghasil Ikan lele Terbesar di Indonesia1) Jawa TengahJawa Barat adalah provinsi yang dikenal dengan budidaya ikan air tawar. Di provinsi ini terdapat Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar yang terletak di Sukabumi. Produksi lele hasil pembudidayaan pada tahun 2009 provinsi Jawa Barat mencapai 48.044 ton. 2) Jawa TengahProvinsi yang terletak di pusat pulau jawa ini, pada tahun 2009 produksi ikan lelenya mencapai 28.290 ton. Produksi ikan lele tertinggui di Jawa Tengah terletak di kabupaten Demak dan merupakan sentranya budidaya lele. Sentra budidaya lele lainnya terdapat di kabupaten Banyumas, Purbalingga, Sukoharjo dan Karang Anyar serta Boyolali. (Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Tengah,2009)

    Mainannur*

  • Yulfa Sari Tarigan*Daerah yang telah menerapkan menggunakan pakan organik adalah

    Kediri, Pakan ikan lele organik yang dikembangkan peternak ikan lele di Kabupaten Kediri khususnya di Desa Wates, Kecamatan Wates, membuka peluang baru bagi peternak ikan lele, setelah naiknya harga pakan sejak sepekan terakhir. Sehingga adanya pakan organik ini peternak ikan lele dapat menekan biaya untuk keperluan pakan hingga 50 persen.Untuk menghasilkan pakan lele organik ini, peternak hanya mengumpulkan limbah kotoran sapi ke dalam bak yang dicampur air beserta enzim bakteri silanace untuk mempercepat proses penguraian kotoran sapi. Selang lima hari kemudian, dengan proses aerasi, kotoran sapi yang telah berbentuk cairan siap diberikan ke ikan lele dengan cara disiramkan.

    (http://humpussintermoda.co.id/video-pakan-lele-organik-kediri)Daerah yang telah menerapkan Pakan Organik

  • KesimpulanYulfa Sari Tarigan*

    *

  • ReferensiDinas Kelautan dan Perikanan Jawa Tengah. 2009. Perikanan Jawa Tengah dalam Angka.Dinas Kelautan dan Perikanan, Provinsi Jawa Tengah, Semarang.

    Nurhajati, T., R. S. Wahyuni dan G. C. de Vries. 1996. Analisis Ekonomi Penggunaan AmpasTahu Terfermentasi Sebagai Substitusi Pakan Komersial Terhadap Performan, Daya Cerna Pakan, Kualitas Daging Serta Gambaran Darah Ayam Pedaging Jantan.Lembaga Penelitian Universitas Airlangga. Surabaya.

    BPTP Bali. 2011. Tingkatkan Nilai Ekonomi, Kotoran Sapi Jadi Pakan Bergizi Ternak.Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bali. http://bali.litbang.deptan.go.id/ Kamis, 28 Maret 2013.

    Istanto, H.W, 2009. SMALL IS POWERFUL: Belajar dari Strategi Perusahaan Kecil, penerbit ANDI, Yogyakarta.*

  • Lanjutanhttp://www.mesinpertanian.com/Mesin_Pelet_Pakan_Ternak_Mesin_Pelet_Pakan_Ikan.html( di akses pada 26 Oktober 2014).

    Trisnajaya, D dan M. A. Subroto. 1996. Analisis Ekonomi untuk Komersialisasi Proses Fermentasi. Warta Biotek. Th 10. No. 3:1-12.

    Widayati, E. dan Y. Widalestari. 1996. Limbah Untuk Pakan Ternak. Trubus Agrisarana.Jakarta.

    http://humpussintermoda.co.id/video-pakan-lele-organik-kediri

    Sumber Tulisan :http://bp4k.bogorkab.go.id

    *

    L O G O

    we gratefully thank you for your attention*

    *

    *

    *

    *