persentase terminal bandara

Embed Size (px)

DESCRIPTION

engineering

Citation preview

  • 5/19/2018 persentase terminal bandara

    1/62

    RANCANG BANGUN

    (REKAYASA)BANGUNAN TERMINAL

    BANDAR UDARA

    SEKOLAH TINGGI PENERBANGANINDONESIA

    BUDIARTOCURUGTANGERANG - BANTEN

  • 5/19/2018 persentase terminal bandara

    2/62

    BAB I

    UMUM

    PENGERTIAN BANGUNAN TERMINAL PENUMPANG

    Bangunan Terminal Penumpang adalah penghubung utama antara system transportasi darat dan

    system transportasi udara yang bertujuan untuk menampung kegiatan-kegiatan transisi antara akses

    dari darat ke pasawat udara atau sebaliknya : pemrosesan penumpang dan bagasi dari dan ke

    pesawat udara. Terminal penumpang harus mampu menampung kegiatan operasional, administrasi

    dan komersial serta harus memenuhi persyaratan keamanan dan kexselamatan operasi

    penerbangan, disamping persyaratan lain yang berkaitan dengan masalah bangunan.FUNGSI BANGUNAN TERMINAL PENUMPANG

    Bangunan Terminal Penumpang merupakan salah satu fasilitas pelayanan dalam suatu Bandar udara,

    yang mempunyai fungsi sebagai berikut :

    Fungsi Operasional

    Yaitu kegiatan pelayanan penumpang dan barang dari dank e moda transportasi darat dan udara.

    Yang termasuk dalam fungsi operasional antara lain :

    1). Pertukaran Moda

    Perjalanan udara merupakan perjalanan kelanjutan dari berbagai moda, mencakup akses perjalanan

    darat dan perjalanan udara. Sehingga dalam rangka pertukaran moda tersebut penumpoang

    melakukan pergerakan di kawasan Terminal penumpang.

  • 5/19/2018 persentase terminal bandara

    3/62

    2). Pelayanan Penumpang

    Yaitu proses pelayanan penumpang pesawat udara antara lain : layanan tiket, pendaftaran

    penumpang dan bagasi, memisahkan bagasi dari penumpang dan kemudian mempertemukannya

    kembali. Fungsi ini terjadi dalam kawasan Terminal penumpang.

    3). Pertukaran tipe PergerakanYaitu proses perpindahan penumpang dan atau barang/bagasi dari dank e pesawat.

    Fungsi Komersial

    Bagian atau ruang tertentu di dalam Terminal Penumpang yang dapat disewakan, antara lain untuk :

    restoran, took, ruang pamer, iklan, pos giro, telepon, bank dan asuransi, biro wisata dan lain-lain.

    Fungsi Administrasi

    Bagian atau ruang tertentu di dalam Terminal Penumpang yang diperuntukkan bagi kegiatan

    manajeman terminal.

    JENIS BANGUNAN TERMINAL PENUMPANG

    Bangunan Terminal Penumpang menurutjenisnyaterdiri dari :

    Bangunan Terminal Umum

    Yaitu Bangunan Terminal Penumpang yang menampung kegiatan-kegiatan operasional, komersil dan

    administrasi bagi pelayanan penumpang, baik dengan penerbangan berjadual maupun tidak

    berjadual.

    Bangunan Terminal Khusus

    Yaitu Bangunan Terminal Penumpang yang diperuntukkan bagi penumpang umum denganpelayanan khusus dan hanya dimanfaatkan pada waktu-waktu tertentu antara lain :

  • 5/19/2018 persentase terminal bandara

    4/62

    1). Terminal Haji

    Yaitu Bangunan Terminal Pernumpang yang diperuntukkan bagi kegiatan pelayanan jemaah haji

    dan barang bawaannya.

    Ada 3 cara pemrosesan penumpang yang dapat diterapkan dengan mempertimbangkan fasilitas

    yang tersedia, yaitu :

    a). Sama dengan proses keberangkatan dan kedatangan penumpang internasional.

    b). Proses Keberangkatan

    Proses awal dilakukan oleh petugas di asrama haji sesuai persyaratan keselamatan p

    enerbangan, calon haji dan bagasi kabin harus melalui pemeriksaan security dan

    pemeriksaan dokumen CIQ (Costum, Immigration dan Quarantine) sebelum memasuki

    areal steril di terminal penumpang.

    Proses Kedatangan

    Penumpang dan bagasi kabin melelui proses kedatangan penumpang Internasional, sedangkan

    barang / bagasi setelah melalui pemeriksaan bea cukai dapat diambil di asarama haji dibawah

    koordinasi dan tanggung jawab panitia penerima haji.

    c). Kombinasi a) dan b)Dalam pemrosesan penumpang berangkat, dilakukan oleh petugas di asrama / karantina haji

    sesuai dengan persyaratan keselamatan operasi penerbangan. Calon haji dan bagasi kabuinnya

    harus melewati pemeriksaan security, sedangkan pemeriksaan dokumen dilakukan di terminal

    penumpang.

  • 5/19/2018 persentase terminal bandara

    5/62

    2). Terminal VIP

    Yaitu Bangunan Terminal Penumpang yang diperuntukkan bagi kegiatan pelayanan tertentu seperti

    pejabat tinggi Negara dan tamu Negara.

    Pemeriksaan security dan dokumen CIQ dilakukan seperti pemeriksaan pada penumpang umum.

    Perencanaan bangunan terminal VIP dapat terpisah atau menyatu dengan bangunan termibnal

    penumpang umum.

  • 5/19/2018 persentase terminal bandara

    6/62

    1. PERANCANGAN AREA TERMINAL

    Perancangan tata letak di area terminal tergantung besaran bandar udara, dan berubah dari tata

    letak sederhana menjadi lebih rumit seiring dengan pertumbuhan penumpang di bandar udara.

    (lihat gambar II-1)

    Bandara Kecil

    Hubungan sederhana antara apron dan bangunan terminal penumpang.

    Fasilitas-fasilitas di area terminal diatas secara terpusat.

    Bandara Sedang

    Hubungan sederhana antara apron dan bangunan terminal penumpang, namun ukuran

    apron lebih luas.

    Fasilitas-fasilitas di area terminal diatas secara terpusat. namun dihubungkan dengan

    suatu jaringan jalan operasional yang kolektif.

    Bandara Besar Bentuk maupun ukuran basngunan terminal penumpang dan apron lebih rumit dan luas,

    untuk memperoleh lebih banyak posisi parker pesawat di apron serta untuk mengurabgi

    jarak tempuh (walking distance) dari ruang check in ke pintu pemberangkatan (boarding

    gates).

    Dalam perancangan apron perlu juga dipertimbangkan kemudahan pesawat taxing pada

    apron taxiway. Fasilitas-fasilitas di area terminal ditata secara terpisah pada lokasi individual.

    BAB II

    RENCANA AREA DAN BANGUNAN

    TERMINAL PENUMPANG

  • 5/19/2018 persentase terminal bandara

    7/62

    Bentuk zoning dasar dan fasilitas pada area terminal dijelaskan seperti dalam gambar II-2 dan table II-1.

    Gambar II 1. TATA LETAK AREA TERMINAL

    Bandar Udara Kecil

    Bandar Udara Sedang

    MASTERPLAN PENGEMBANGAN BANDARA SOEKARNO-HATTA

    PERLUASAN BANDARA DARI 1800

    Ha MENJADI 3300 Ha

    (PEMBANGUNAN PENAMBAHAN 3

    TERMINAL DAN 2 RUNWAY) UNTUKKAPASITAS 100 JUTA PNP PER

    TAHUN.

  • 5/19/2018 persentase terminal bandara

    8/62

    Bandar Udara Besar

    Gambar II 2

    BENTUK ZONING DASAR PADA AREA TERMINAL

    TABEL II 1. FASILITAS PADA AREA TERMINAL SESUAI BESARAN BANDARA

    2. RENCANA BANGUNAN TERMINAL PENUMPANG

    Bangunan Terminal Penumpang adalah salah satu fasilitas pokok yang ada di dalam Bandar udara,

    yang keberadaannya perlu direncanakan sedemikian rupa sehingga fungsi dan peranannya di dalam

    Bandar udara berhasil guna dan berdaya guna. Kebutuhan lahan untuk Bangunan Terminal

    Penumpang dihitung dan direncanakan untuk dapat menampung luas dan bentuk terminal tersebutberdasarkan besarnya jumlah penumpang yang akan dilayani, dengan tetap mempertimbangkan

    kemungkinan pengembangannya sesuai kebutuhan.

  • 5/19/2018 persentase terminal bandara

    9/62

    Pengaturan tata letak bangunan terminal harus memperhatikan dan memperhitungkan posisi

    fasilitas lainnya, sirkulasi bagi pelayanan umum, kondidi eksisting dan kemungkinan

    pengembangan.

    Tingkat keterkaitan suatu fasilitas dengan bangunan terminal penumpang dapat dinyatakan

    dalam pengaturan posisi letaknya, serta dilengkapi dengan sistem jaringan jalan yang

    menghubungkan fasilitas-fasilitas tersebut satu sama lainnya. Untuk fasilitas yang memilikikaitan erat dengan kegiatan terminal, maka posisi letaknyta akan berdekatan dan bahkan

    berhubungan langsung dengan gedung terminal penumpang.

    Fasilitas yang mempunyai keterkaitan langsung dengan kegiatan terminal penumpang

    antara lain :Apron, ground handling, curb side, parkir kendaraan, jalan masuk dan fasilitas

    lainnya untuk para penumpang dan pengunjung terminal.

    2.1 Fasilitas yang mempunyai keterkaitan tidak langsung adalah fasilitas yang menampung kegiatan

    administrasi dan bukan bersifat operasional terminal.

    Dalam tata letak bangunan terminal penumpang diusahakan agar sirkulasi bagi pelayanan

    umum diatur secara efisien, jelas arahnya, mudah pencapaiannya dan menjamin keselamatan

    bagi pengendara mobil maupun pejalan kaki.

    Jalan umum dan jalan penunjang harus direncanakan dengan hati-hati untuk menghindariterjadinya kemacetan disekitar bangunanm terminal penumpang.. arus lalu lintas untuk

    daerah fasilitas penunjang di bandar udara sebaiknya ditempatkan terpisah, sehingga arus lalu

    lintas kendaraan operasi dapat dipisahkan dari jalan utama yang dipergunakan oleh umum.

  • 5/19/2018 persentase terminal bandara

    10/62

    Seluruh jalan umum harus dilengkapi dengan petunjuk arah. Petunjuk arah yang dapat

    dilihat dengan baik pada jalan maupun daerah curb side, harus ditempatkan sebelum daerah

    tujuan, sehingga pengemudi dapat mengarahkan kendaraannya tanpa mengganggu arus lalu

    lintas. Petunjuk tersebut harus dilengkapi dengan penerangan pada malam hari dan

    menggunakan bentuk huruf dan warna yang mudah dilihat dan jelas. Pesan yang dituliskan

    harus mudah dikenali dan mudah dimengerti. Direkomendasikan menggunakan warna yangberbeda untuk tiap fasilitas.

    Diamping hal tersebut di atas, juga perlu diperhitungkan kondisi lahan, lingkungan lahan

    sekitarnya dan utilitas.

    Perencanaan Terminal disusun berdasartkan konsep Pembangunan Terminal, yaitu :

    Pembangunan Terminal Baru.

    Bila Bandar udara yang bersangkutan belum memiliki fasilitas terminal, atau bila kondisi

    terminal yang ada sudah tidak memadai baik ditinjau dari segi persyaratan Keselamatan

    Penerbangan dan atau teknis, maka dilakukanpembangunan terminal baru.

    Perencanaan tata letak terminal harus tetap mengacu pada persyaratan. Demikian juga

    peletakannya dapat diatur untuk mendapatkan bentuk yang paling efektif dan efisien.

    Perluasan / Pengembangan Terminal.

    Perluasan terminal dilakukan apabila terjadi peningkatan penumpang / barang, peningkatan

    kebutuhan akan fasilitas terminal, kondisi terminal yang sudah tidak mampu lagi

    mengakomodasi kegiatan yang ada dan masih memungkinkan untuk memperluas bangunan

    terminal yang ada.

    Dalam perluasan terminal ini tata letak pada terminal terikat pada gedung terminal

    eksisting, sehingga penataannya tidak bebas.

  • 5/19/2018 persentase terminal bandara

    11/62

    Secara skematik tata letak terminal dapat dijelaskan pada gambar. II 3.

    a,b,c dan b. II 3

    PEMBANGUNAN TERMINAL BARU

    KONSEP PERLUASAN TERMINAL

    KONSEP BENTUK BANGUNAN TERMINAL PENUMPANG

    Dalam perencanaan bangunan terminal penumpang, konsep bentuk bangunan ditentukan dengan

    memperhatikan beberapa kriteria dasar berikut.

  • 5/19/2018 persentase terminal bandara

    12/62

    Kriteria dasar dalam penentuan konsep bentuk terminal:

    Orientasi yang jelas bagi pengunjung untuk dapat mencapai bangunan terminal, denganarus sirkulasi dan penunjuk arah yang jelas dan berskala manusia.

    Jarak capai sesingkat mungkin dari halaman parkir kendaraan ke bangunan terminal, dandari fasilitas pemrosesan penumpang dan barang ke pesawat.

    Perbedaan tinggi lantai seminimal mungkin di bangunan terminal. Menghindari pertemuan silang dalam sirkulasi penumpang.

    Jarak yang sesingkat mungkin bagi transportasi penumpang dan barang (bagasi) antarabangunan terminal dengan posisi parkir pesawat.

    Fasilitas-fasilitas yang ada mudah dikombinasikan / fleksibel terhadap karakteristik daribeberapa tipe pesawat yang dilayani.

    Sebagai antisipasi terhadap kemungkinan [pengembangan, atau terhadap perubahankebijakan / peraturan, perlu direncanakan desain bangunan yang modular.

    Perencanaan bentuk bangunan terminal, harus memperhatikan hal-hal sbb :

    Kondisi lahan;

    Kapasitas penumpang;

    Karakteristik penumpang;

    Sistem pelayanan ;

    Persyaratan keselamatan penerbangan;

    Kebijaksanaan dari perusahaan penerbangan;

    Transportasi darat menuju dan dari terminal;

    Nilai ekonomis yang hendak dicapai;

    Aspek lainnya yang membentuk bangunan terminal.

  • 5/19/2018 persentase terminal bandara

    13/62

    Secara umum sistem tersebut mempengaruhi konsep bentuk bangunan terminal penumpang.

    Sistem pelayanan yang diterapkan di dalam bangunan terminal didasarkan pada sistem pelayanan

    terpusat maupun tersebar.

    Terpusat

    Yaitu terminal penumpang yang memberikan pelayanan penumpang dan barang bawaannya dalam

    satu tempat,termasuk ruang keberangkatan, ruang kedatangan dan transit. Semua perusahaan

    penerbangan melakukan pelayanan kepada penumpang untuk segala jurusan penerbangan, dalam

    satu tempat.

    Tersebar

    Yaitu terminal penumpang yang memberikan pelayanan penumpang dan barang bawaannya

    dilakukan dalam beberapa tempat.Pengelompokan pelayanan dapat dilakuakan berdasarkan nama

    perusahaan penerbangan, jurusan penerbangan atau kombinasi dari keduanya.

    Konsep bangunan terminal penumpang dapat dijelaskan seperti dalam table II 2 dan gambar II 5

    (a-f)

    Table II 2 : KONSEP BANGUNAN TERMINAL PENUMPANG

    KONSEP TERMINAL DAN KOMBINASI / VARIASINYA

  • 5/19/2018 persentase terminal bandara

    14/62

    Factor-faktor yang mempengaruhi dan menentukan perencanaan tata ruang terminal penumpangantara lain : persyaratan keselamatan operasi penerbangan, ketentuan dan kebijaksanaan maupun

    ide-ide dari perancangnya sendiri.

    Hal-hal berikut ini perlu diperhatikan dan dipertimbangkan dalam proses penataan ruang terminal.

    1. PERSYARATAN KESELAMATAN OPERASI PENERBANGAN

    Salah satu fungsi terminal penumpang adalah tempat untuk memproses penumpang dan barangbawaannya dari sisi darat ke sisi udara (ke pesawat udara) atau sebaliknya, agar terjamin

    keselamatan penerbangannya sampai ke tempat tujuan.

    Dengan demikian baik penumpang maupun barang bawaannya serta setiap orang dan barang yang

    melintas dari sisi darat ke sisi udara harus diperiksa dan dijamin tidak akan membahayakan

    penerbangan.

    Persyaratan keamanan harus diperhatikan dengan baik didalam semua perencanaan, baikpembangunan baru, pengembangan Bandar udara ataupun perbaikan seperti yang dicantuimkan did

    lam ICAO Annex 17. untuk mlaksabakan hal tersebut, perlu mengetahui standard keamanan yang

    ditetapkan oleh pemerintah, yang dapat dipergunakan oleh perencana bandar udara, walaupun

    persyaratan keamanan yang ditetapkan cukup fleksibel untuk dapat diterapkan sesuai dengan

    keadaan dan jenis operasi dari suatu bandar udara.

    BAB III

    DASAR-DASAR PERENCANAAN BANGUNAN TERMINAL

    PENUMPANG

  • 5/19/2018 persentase terminal bandara

    15/62

    Persyaratan keamanan harus realistis, ekonomis dan memungkinkan terjadinya keseimbangan

    antara kebutuhan keamanan penerbangan, keselamatan, kebutuhan operasional dan pelayanan

    penumpang.Perusahaan angkutan udara dan penyelenggara bandar udara harus mengikuti dan

    memperhatikan setiap informasi terbaru dan termaju dalam hal keamanan ini.

    Dalam menerapkan pwersyaratan keselamatan penerbangan, bangunan terminal dibagi dalam tiga

    kelompok ruangan, yaitu :

    a. Ruangan umum

    Yaitu ruangan yang berfungsi untuk menampung untuk kegiatan umum, baik penumpang,

    pengunjung maupun karyawan (petugas) bandara. Untuk memasuki ruangan ini tidak perlu melalui

    pemeriksaan keselamatan ioperasi penerbangan. Perencanaan fasilitas umum ini bergantung pada

    kebutuhan ruang dan kapasitas penumpang dengan memperhatikan : Fasilitas-fasilitas penunjang, seperti toilet harus direncanakan berdasarkan kebutuhan

    minimum;

    Harus dipertimbangkan fasilitas khusus, misalnya untuk orang cacat;

    Aksesibilitas dan akomodasi bagi setiap fasilitas tersebut harus direncanakan semaksimal

    mungkin dengan kemudahan pencapaian bagi penumpang dan pengunjung;

    Di dlam ruangan ini biasanya dilengkapi dengan ruang konsesi meliputi : Bank, Salon,Cafetaria, Money Changer, P3K, Informasi, Gift Shop, Asuransi, Kios Koran / majalah, Toko

    Obat, Nursery, Kantor Pos, Wartel, Restoran, dan lain-lain.

  • 5/19/2018 persentase terminal bandara

    16/62

    b. Ruang semi steril

    Yaitu ruangan yang digunakan untuk pelayanan penumpang seperti proses pendaftaran penumpang dan

    bagasi atau check-in, proses pengambilan bagasi bagi penumpang datang dan proses penumpang transit

    atau transfer. Penumpang yang akan memasuki ruangan ini harus melalui pemeriksaan petugas

    keselamatan operasi penerbangan. Di dalam ruangan ini masih diperbolehkan adanya Ruang Konsesi.

    c. Ruang sterilYaitu ruangan yang disediakan bagi penumpang yang akan naik ke pesawat udara. Untuk memasuki

    ruangan ini harus melelui pemeriksaan yang cermat dari petugas keselamatan operasi penerbangan. Di

    dalam ruangan ini tidak diperbolehkan ada Ruang Konsesi.

    Jadi dalam merancang bangunan terminal penumpang harus memperhatikan factor keamanan sesuai

    dengan ketentuan yang berlaku di dalam keselamatan operasi penerbangan.

    2. KONSEP TATA RUANG BANGUNAN TERMINAL

    Sebagai suatu fasilitas pelayanan umum di bandara, bangunan terminal penumpang terdiri dari ruang-

    ruang yang menempung kegiatan yang berkaitan dengan pemrosesan penumpang dan barang bawaannya

    serta ruang-ruang penunjang kegiatan tersebut yang harus memenuhi persyaratan keselamatan operasi

    penerbangan.

    Secara umum konsep penataan ruang dalam bangunan terminal adalah penataan kelompok fungsi utama

    terminal dengan jalur lalu lintas orang dan barang. Setiap orang mempunyai kebutuhan untuk melakukansesuatu aktivitas kerja dengan orang lain sehingga terjadi hubungan / relasi dan interaksi dari masing-

    masing pihak yang mengakibatkan terjadinya sirkulasi / lalu lintas. Dalam suatu perancangan, pertemuan

    yang terjadi dari lalu lintas orang maupun barang direncanakan seminimal mungkin.

    Untuk menganalisa suatu sistem lalu lintas di dalam bangunan, dapat dilakukan dengan cara matriks

    hubungan ruang seperti pada matriks hubungan ruang di bawah ini :

  • 5/19/2018 persentase terminal bandara

    17/62

    Table III 1 : MATRIKS HUBUNGAN RUANG

    BANGUNAN TERMINAL PENUMPANG

  • 5/19/2018 persentase terminal bandara

    18/62

    Beberapa fasilitas utama yang terdapat di dalam bangunan terminal penumpang antara lain :

    a. Sistem Pelayanan Pelaporan (Check-in)

    Pelayanan pelaporan yang diterapkan di dalam terminal penumpang tergantung dari metode

    operasional, struktur rute penerbangan, karakteristik penumpang dan lain-lain, dengan jugamemperhatikan kecepatan, ketelitian, kelancaran, kenyamanan penumpang dan biaya operasi.

    Alternatif pelayanan pelaporan terminal penumpang adalah :

    1). Sentralisasi

    Pelayanan pelaporan penumpang dan bagasi diproses di check-in counter yang terpusat di area

    keberangkatan.Pengendalian sistem operasi pelayanan dilakukan oleh satu unit kerja, dengan pembagian counter

    check-in sebagai berikut :

    Direncanakan sesuai dengan jumlah airline atau jumlah penerbangan.

    Atau alternative lain adalah dengan membebaskan setiap penumpang untuk melaporkan pada

    setiap counter check-in yang ada. Alternative ini memerlukan penanganan sortir barabg bawaan

    yang baik, terutama untuk bandara besar akan memerlukan penanganan khusus dan biaya yangrelative besar.

    Sistem pelayanan pelaporan sentralisasi ini menguntungkan pihak pengelola karena efisien dan

    efektif.

  • 5/19/2018 persentase terminal bandara

    19/62

    2). Desentralisasi

    Pelayanan pelaporan Desentralisasi adalah kebalikan dari sentralisasi, yaitu menyebarkan pelayananpelaporan di beberapa tempat. Biasanya pengelola fasilitas pelayanan ini adalah perusahaanangkutan udara atau airlinedengan beberapa tipe penempatan check-in :

    a). Split Check-in

    Terdapat lebih dari satu lokasi check-in counter did lam terminal, yaitu :

    Penumpang dan bagasinya dapat melakukan proses pelaporan pada central check-incounters.

    Atau penumpang dan bagasinya dapat melaporka pada counter check-in yang terdapat di pintumasuk area keberangkatan.

    Pada sistem inipenenganan bagasi harus direncanakan dengan baik.

    b). Gate check-in

    Penumpang dan barang bawaannya langsung melakukan pelaporan pada counter check-in yang

    terdapat di depan gate lounge.

    Dengan system ini, maka :

    Prosedur penanganan check-in lebih sederhana

    Mempersingkat jarak capai penumpang di terminal (walking distances)

    Mempersingkat waktu pelaporan penumpang(reporting times)

    Penanganan sorting bagasi menjadi lebih sederhana.

    c). City check-in

    Pelayanan pelaporan penumpang dan bagasi yang dilakukan di kota, dengan maksud memberikankemudahan bagi penumpang. Keamanan dan keselamatanoperasi penerbangan dalan perjalanan daritempat pelaporan di kota ke bandara, merupakan masalah yang dihadapi. Untuk mengatasi haltersebut perlu disediakan kendaraan khusus yang terjamin factor keamanan dan keselamatan operasipenerbangannya.

  • 5/19/2018 persentase terminal bandara

    20/62

    Bentuk denah bangunan terminal sangat dipengaruhi oleh konsep check-in yang diterapkan oleh

    perusahaan angkutan udara / airlines. Dengan demikian airlines dan pengusaha pengiriman

    sebaiknya dilibatkan pada tahapan awal proses perencanaan.

    Perusahaan angkutan udara memproses penumpang dan barang bawaan yang telah diperiksa pada

    fasilitas pelayanan pelaporan / check-in yang terdiri atas meja check-in yang dilengkapi dengan ban

    berjalan untuk pengiriman bagasi.Fasilitas pelaporan tersebut dapat berupa tipe frontal ataupun tipe pulau (island type).

    Diantara kedua tipe ini, terdapat beberapa variasi dari kedua tipe tersebut.

    Tipe frontaldigunakan pada daerah yang luas dengan bentuk linear yang memungkinkan

    penumpang langsung meninggalkan meja lapor setelah diproses.

    Tipe pulau (island)sangat cocok digunakan pada pelayanan pelaporan penumpang yang bersifatterpusat. Setiap pulau yang mempunyai posisi sejajar dengan arus penumpang yang melewati

    public hall, dapat terdiri atas 12 hingga 18 meja lapor terpisah. Jumlah ini dapat digandakan apabila

    ban berjalan untukbagasi dipasang sejajar di belakang meja lapor secara berhadapan. Jarak normal

    yang direkomendasikan antara pulau yang berdekatan adalah 20 hingga 30 meter.

    Jarak yang dibutuhkan oleh penumpang berjalan dengan membawa bagasinya menuju meja laporterdekat harus dijaga dan dirancang sedekat mungkin.

    Kereta bagasi dan tempat penyimpanan lain sebaiknya disediakan untuk penumpang dan papan

    informasi kedatangan harustersedia di dalam daerah lapor diri.

  • 5/19/2018 persentase terminal bandara

    21/62

    b. Ruang Tunggu Keberangkatan

    Ruang tunggu keberangkatan berfungsi sebagaitempat berkumpulnya para penumpang untuk

    menunggu saat memasuki pesawat. Pada umumnya besaran ruang tunggu inidiperkirakan dapat

    menampung sejumlah penumpang selama 15 s/d 30 menit sebelum saat keberangkatan, yaitu waktu

    dimulainya waktu boarding.Ruang tunggu ini dilengkapi dengan kursi tunggu, walaupun dapat diasumsikan bahwa tidak semua

    penumpang akan duduk. Untuk terminal penumpang dengan ukuran kecil yang tidak memiliki

    fasilitas transit atau tidak dilengkapi dengan area komersial, dapat diasumsikan bahwa 2/3

    penumpang akan duduk di ruang tunggu dan 1/3 jumlah penumpang akan berdiri.

    Sedangkan untuk terminal penumpang yang memiliki fasilitas transit dan area komersial, maka

    diasumsikan bahwa 1/3 jumlah penumpang akan duduk serta 2/3 penumpang lainnya berdiri atauberjalan-jalan memanfaatkan area komersial. Pada bandara tertentu dimana pengaturan operasional

    dan keamanannya sudah baik, maka ruang tunggu keberangkatan di dalam bangunan terminalnya,

    juga berfungsi sebagai jalur untuk penumpang dating. Sehingga besaran ruang yang dibutuhkan

    selain dapat menampung penumpang yang akan berangkat berikut sirkulasinya, juga ditambah

    denganjalur keluar penumpang dating untuk menuju ke tempat pengambilan bagasi baggage claim

    area.

    Pada Bandar-bandar udara internasional dan domestic, para penyelenggara Bandar udara

    mempunyai persyaratan yang berhubungan dengan factor pemasaran dengan menyediakan ruang

    tunggu khusus yang diperuntukkan bagi penumpang khusus / Commercially Important Passengers

    (CIP). Kebutuhan ini terus meningkat secara signifikan dlam beberapa tahun belakangan ini untuk

    memberikan pelayanan kepada penumpang CIP dan bersaing meninggalkan perusahaan

    penerbangan pesaing. Sebagaian besar perusahaan penerbangan memerlukan ruangan yang besar

    untuk ruang tunggu ekslusif ini.

  • 5/19/2018 persentase terminal bandara

    22/62

    Ruang tunggu ini biasanya diletakkan di sisi udara dari bangunan terminal dan pada lantai yang

    sama dengan daerah keberangkatan yang dilengkapi dengan akses yang nyaman ke pintu gerbang

    pesawat. Perusahaan penerbangan yang besar cenderung untuk mengkombinasikan persyaratan

    ekslusif ini dengan membentuk beberapa ruangan sesuai dengan kelas penumpang (First Class,

    Bussiness Class, atau lainnya). Ruang tunggu ini biasanya dilengkapi dengan toilet dan tangga

    berjalan atau lift khusus. Fasilitas ini dapat digunakan secara bersama-sama oleh beberapaperusahaan penerbangan.

    c. Ruang Kedatangan dan Pengambilan Bagasi

    Penanganan bagasi merupakan elemen menentukan dari pemrosesan penumpang dan kelancaran

    operasi penyelenggara angkutan udara di Bandar udara. System penanganan bagasi ini harus dapatmemroses sejumlah besar bagasi dalam waktu singkat dengan keakuratan yang dapat diandalkan.

    Untuk mengantisipasi tipe pesawat dengan kapasitas yang lebih besar pada masa mendatang,

    otomatis penanganan bagasi menjadi salah satu system penting di dalam bangunan terminal.

    Sistem penanganan bagasi yang akan dipasang harus dipikirkan pada tahapan awal proses desain.

    Ada beberapa konsep sistem terminal yang memerlukan sistem yang sangat otomatis dan mahal,

    tetapi juga ada yang hanya memerlukan ban berjalan yang murah dan sederhana. Apabilaotomatisasi distribusi dan sistem sortir / pemilahan memerlukan perhatian yang khusus, maka

    sebaiknya penyedia jasa dan barang sistem penanganan bagasi dilibatkan pada tahapan desain. Hal

    itu untuk memberikan kesempatan kepada penyedia jasa dan barang untuk berpartisipasi pada

    proses desain, untuk mengantisipasi adanya revisi desain yang menghabiskan biaya dan

    keterlambatan di dalam pelaksanaan pembangunan dan pengoperasian bandar udara.

  • 5/19/2018 persentase terminal bandara

    23/62

    Sistem penanganan bagasi yang akan dipasang harus dipikirkan pada tahapan awal proses desain.

    Ada beberapa konsep sistem terminal yang memerlukan sistem yang sangat otomatis dan mahal,

    tetapi juga ada yang hanya memerlukan ban berjalan yang murah dan sederhana. Apabila

    otomatisasi distribusi dan sistem sortir / pemilahan memerlukan perhatian yang khusus, maka

    sebaiknya penyedia jasa dan barang sistem penanganan bagasi dilibatkan pada tahapan desain. Hal

    itu untuk memberikan kesempatan kepada penyedia jasa dan barang untuk berpartisipasi padaproses desain, untuk mengantisipasi adanya revisi desain yang menghabiskan biaya dan

    keterlambatan di dalam pelaksanaan pembangunan dan pengoperasian bandar udara.

    Dibawah ini dapat dilihat prinsip yang membentuk system penanganan bagasi yang efisien :

    Aliran bagasi harus lancar dan cepat dengan jumlah penanganan yang minimum.

    Penataan fasilitas penanganan bagasi di dalam bangunan harus konsisten dengan bentuk apron sertajenis dan volume arus bagasi.

    Perbedaan tinggi atau belokan dalam sistem penengananbagasi haruslah seminimum mungkin.

    Aliran bagasi tidak mengganggu / memotong arus penumpang, barang, petugas maupun kendaraan.

    Tersedianya fasilitas untuk transfer bagasi ke daerah pemilahan bagasi kedatangan.

    Arus pada daerah apron tidak boleh terganggu oleh adanya kegiatan fisik bagasi

    Tersedianya fasilitas untuk pemeriksaan bagasi.

    Tersedianya fasilitas bagi bagasi dengan ukuran ekstra besar.

    Sistem penanganan bagasi harus mempunyai sistem cadangan apabila sistem tersebut tidak bekerja /

    dalam keadaan darurat.

  • 5/19/2018 persentase terminal bandara

    24/62

    Ruang pengambilan bagasi disediakan dekat dengan hall umum kedatangan atau kerb kedatangan.

    Pada terminalterminal kecil dimana aktivitasnnya rendah, proses pengambilan bagasi dapat

    dilakukan pada sebuah meja / counter bagasi. Sedangkan untuk terminal yang lebih besar dimana

    aktivitasnya tinggi, maka penanganan bagasinya menggunakan peralatan mekanis seperti conveyor

    belt dan gravity roller.

    Jumlah dan jenis peralatan ditentukan oleh jumlah dan tipe pesawat pada waktu sibuk, jumlahpenumpang dating, jumlah bagasi serta cara pengangkutan bagasi dari pesawat ke ruang

    pengambilan bagasi atau baggage handling.

    Pada perencanaan yang ideal, pemakaian satu baggage claimsebaiknya tidak digunakan oleh dua

    pesawat yang datang pada waktu bersamaan.

    Pada umumnya, para penumpang dating yang barang bawaannya masuk dalam bagsi, harus

    menunggu dahulu diruang pengambilan bagasi sebelum barang bawaannya dating. Hal ini

    disebabkan karena waktu yang dibutuhkan penumpang untuk berjalan dari pesawat ke ruang

    pengambilan bagasi lebih cepat dari pada waktu yang dibutuhkan untuk proses barang dari pesawat

    ke ruang pengambilan bagasi. Dengan demikian, dalam merencanakan lobby kedatangan harus

    dapat menampung penumpang datang sementara barang-barang proses.

    Untuk pengamanan bagasi penumpang, perlu suatu sistem pemeriksaan bagasi dengan

    mencocokkan nomor bagasi dan barang yang diambil penumpang. Pemeriksaan ini dilakukan

    sebelum pintu keluar ruang kedatangan.

  • 5/19/2018 persentase terminal bandara

    25/62

    d. Fasilitas Penerbangan Internasional

    Bandar udara dengan penerbangan Internasional dilengkapi dengan fasilitas pemeriksaan khusus,

    yaitu Imigrasi, bea cukai dan karantina, baik karantina tumbuhan, hewan, ataupun karantina

    kesehatan.

    Pemeriksaan melalui Imigrasi, bea cukai dan karantina di Bandar udara adalah terhadap :

    Barang-barang bawaan atau kiriman dengan penerbangan internasional, baik berupa barang

    bawaannya maupun kargo.

    Para penumpang penerbangan internasional yang datang dan berangkat.

    Binatang-binatang hidup atau mati, tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan yang diangkut dengan

    penerbangan internasional.

    Fasilitas penerbangan Internasional yang bersifat operasional langsung berada di bangunan

    terminal, sedang yang bersifat tidak langsung seperti kantor, administrasi dan penyimpanan, bisa

    berada di dalam bangunan terminal atau bisa juga berada pada bangunan tersendiri.

    Dalam perencanaan yang perlu diperhatikan adalah :

    Jalur penumpang dari pesawat ke proses pemeriksaan di bangunan terminal sedekat mungkin dan

    tidak terhalang sesuatu;

    Tidak ada kontak dengan penumpang domestic atau petugas yang tidak berwenang sebelum proses

    pemeriksaan selesai dilakukan;

    Semua penumpang Internasional harus melewati proses pemeriksaan ini, tidak ada seorang

    penumpang Internasional yang boleh menghindari pemeriksaan;

    Disediakan ruangan yang terpisah untuk penumpang Internasional yang transit atau transfer.

  • 5/19/2018 persentase terminal bandara

    26/62

    1). Kantor Imigrasi

    a). Fungsi

    Untuk mengurusi segala hal yang berhubungan dengan keimigrasian yang dilaksanakan di

    bandar udara.

    b). Peletakan

    Dekat dengan areal sirkulasi penumpang terutama yang berhubungan dengan hal

    keimigrasian, baik pada area keberangkatan maupun area kedatangan.

    c). Konsep

    Untuk kantor pengelola masalah keimigrasian.

    2). Kantor Karantina

    a). FungsiSebagai tempat pelaksanaan segala kegiatan yang berhubungan dengan masalah

    kekarantinaan baik karantina kesehatan maupun pertanian (meliputi : tumbuhan, hewan, dan

    ikan).

    b). Peletakan

    Dekat dengan areal sirkulasi penumpang untuk kemudahan pemantauan dan pemeriksaan

    serta kemudahan hubungan dengan fasilitas lain.c). Konsep

    Penyediaan fasilitas untuk kegiatan pemeriksaan dan karantina.

    Ruangan untuk menampung kegiatan petugas karantina.

    )

  • 5/19/2018 persentase terminal bandara

    27/62

    e). Gate

    Area gate direncanakan sesuai area parker pesawat udara, berdekatandengan bangunan terminal dan digunakan oleh satu buah pesawat untukbongkar muat penumpang, bagasi dan pos.

    Kapasitas gate menunjukkan kemampuan penentuan jumlah gate dalam

    menampung pekerjaan bongkar muat pesawat di bawah kondisi kebutuhanrutin. Ini berbanding terbalik dengan rata-rata waktu sibuk untuk semuapelayanan pesawat.

    Waktu sibuk gate tergantung pada variable-variabel :

    Tipe pesawat udaraSaat penerbangan dimulai, perubahan halauan atau selesai penerbangan

    Jumlah dari keberangkatan dan kedatangan penumpang

    Efisiensi dari personil apron

    Saat gate yang lain dapat digunakan seluruhnya atau disediakan untukdipakai satu airline/ klas pesawat

    Menurut penggunaannya gate terdiri dari 2 macam :

    Gate yang digunakan untuk semua pemakai

    Gate yang digunakan untuk pemakaian khusus

  • 5/19/2018 persentase terminal bandara

    28/62

    f. Fasilitas-fasilitas lain

    Selain ruang-ruang utama di atas,bangunanterminal juga dilengkapi dengan ruang-ruang yang dapatmenampung kegiatan yang disesuaikan dengan kebutuhan operasional dan pelayanan penumpangdi bandar udara tersebut, yaitu :

    1). Kegiatan Maskapai Penerbangan / Air Lines

    Kantor penunjang maskapai penerbangan / airlines untuk pemrosesan penumpang sebaiknyadiletakkan dekat dengan daerah lapor diri / check-in. besaran dari ruang yang diperlukan oleh kantortersebut bervariasi bergantung pada jumlah arus penumpang atau jenis pelayanan yang diberikan.Perusahaan penerbangan tersebut juga memerlukan kantor untuk fungsi administrasi dan kantortambahan yang dapat diletakkan di daerah lain di sekitar terminal yang mempunyai akses yang baikkea rah bangunan terminal. Kantor perusahaan penerbangan tersebut juga diperlukan pada daerahsisi udara, dekat dengan faerah operasi pesawat.

    Kegiatan-kegiatan air lines berikut biasanya ditampung di dalam bangunan terminal, dan dalamperencanaan sebaiknya pihak air lines dilibatkan untuk utilitisasi fasilitas berikut :

    Penanganan bagasi (baggage handling)

    Ruang awak pesawat

    Ruang reservasi penumpang dan ruang tunggu VIP / CIP

    Rantor administrasi

    2). Fasilitas Peralatan Terminal Bersama (CUTE = Common Use Terminal Equipment)

    Common Use Terminal Equipment (CUTE) adalah istilah dasar yang digunakan oleh industri air linesuntuk fasilitas yang dapat digunakan / diakses secara individual melalui computer yang dimilikinya.

    b k h d l k d

  • 5/19/2018 persentase terminal bandara

    29/62

    CUTE ini bertugas untuk menampung semuaperintah dari EDP. Penyelenggara angkutan udaramenggunakan perintah yang sama, dan akan mendapatkan hasil yang sama pula pada peralatanterminal yang mereka miliki.

    Ide dasar konsep CUTE ini adalah agar penyelenggara angkutan udara di Bandar udara dapat berbagifasilitas pelayanan terminal penumpang. Hal tersebut mencakup meja lapor utama dan meja laporyang berada di pintu masuk pesawat yang berdasarkan pada penggunaan bersama, sehingga

    penyelenggara angkutan udara dapat menggunakan computer EDP yang dimilikinya untukmengontrol kedatangan pesawat, pemesanan tiket, pas masuk dan tanda bagasi pada meja laportersebut seperti halnya yang dapat dilakukan pada kantor mereka.

    Penggunaan CUTE ini meningkatkan penghematan dari segi biaya dan waktu, baik daripenyelenggara angkutan udara maupun penyelenggara bandar udara dengan mengefisienkanpenggunaan meja lapor diri dan ruang disekitar pintu masuk, sekaligus juga mengurangi tekanan

    kebutuhan pada Bandar udara untuk membangun fasilitas meja lapor dan pintu masuk tambahan.Fasilitas CUTE ini memungkinkan para penyelenggara Bandar udara membuat otomatisasiuntukproses lapor diri dan fungsi kontrol kedatangan tanpa memasang peralatan sendiri yangmahal, atau adanya kemungkinan tidak diperbolehkannya pemasangan oleh penyelenggara bandarudara..

    3). Sistem Informasi

    Sistem papan informasi yang mudah dimengerti dapat memperlancar arus penumpang danlalu lintas di bandar udara. Oleh sebab itu sangatpenting untuk mempelajari system informasitersebut pada tahap awal perencanaan dan evaluasi konsep.

    Idealnya bentuk bangunan terminal penumpang itu sendiri dapat dibaca / dimengerti olehpenumpang, sedangkan pada tempat yang memang diperlukan diberikan tambahan informasi yangmenuju tempat tujuan.

  • 5/19/2018 persentase terminal bandara

    30/62

    Kegunan utama system petunjuk informasi Bandar udara ini adalah untuk mempermudah

    pergerakan pada daerah umum melalui jalan atau koridor dengan menggunakan system yang

    mudah dimengerti yang mengandung petunjuk, informasi, peraturan, dan pesan identifikasi.

    Penggunaan terminologi standard di Bandar udara dapat menyederhanakan proses transisi

    perjalanan masyarakat umum dari moda darat ke moda udara atau sebaliknya.

    Sangat penting bagi system tersebut untuk menggunakan bentuk, lambang, simbol atau terminologyyang sudah dipergunakan dan dimengerti secara luas. Informasi yang terdapat pada papan tersebut

    juga harus dapat dimengerti baik oleh orang yangsering bepergian maupun tidak.

    4). Fasilitas untuk Penumpang

    Para penumpang cenderung ingin menikmati fasilitas belanja dimana mereka dapat melihat-

    lihat dan berbelanja apabila mempunyai cukup waktu sebelum naik pesawat (boarding).Pada beberapa bandar udara besar, kurang lebih 10-20% dari area terminal diperuntukkan

    bagi ruang konsesi ini. Memperhatikan kecenderungan penumpang untuk membelanjakan sebagian

    uangnya untuk berbelanja dibandar uadara, ruang konsesi ini dapat memberikan sumbangan kurang

    lebih 30-50% dari pendapatan total bandar udara.

    Perusahaan penerbangan memberikan dukungan kepada penyelenggara Bandar udara untuk

    pengembangan fasilitas ini dengan tujuan :- Pendapatan konsesi tersebut yang merupakan pendapatan non aeronautika diharapkan

    dapat menurunkan pembayaran tarif jasa aeronautika di bandar udara tersebut.

    - Aksessibilitas dan penyediaan fasilitas ini harus diatur sedemikian rupa sehingga penumpang

    dan pengguna jasa bandar udara lainnya dapat memanfaatkan fasilitas ini tanpa mengganggu

    arus lalu lintas penumpang di dalam terminal.

    F kt f kt hi d f ilit f ilit i i d l h j l h k b d

  • 5/19/2018 persentase terminal bandara

    31/62

    Faktor-faktor yang mempengaruhi adanya fasilitas-fasilitas ini adalah jumlah penumpang, keberadaanfasilitas yang bersangkutan diluar bandar udara, potensi konsesi dan biaya sewa.

    Jenis fasilitas ini diantaranya adalah :

    Restoran, kios majalah, kios rokok

    Kios bunga, pakaian, souvenir

    Salon

    Counter untuk penyewaan mobil

    Counter untuk asuransi penerbangan

    Locker umum

    Kantor Pos dan Giro

    Bank dan money changer

    Nursery Telepon Umum

    5). Fasilitas Penunjang Terminal / Bandar Udara

    Fasilitas-fasilitas ini biasanya ada di bangunan-bangunan umum, seperti :

    Kantor Pengelola

    Ruang Mekanikal dan Elektrikal

    Ruang Komunikasi

    Ruang untuk instansi-instansi terkait, misal :imigrasi, bea cukai, kesehatan, dan lain-lain

    Ruang rapat, ruang pertemuan

    Dapur / catering

    Fasilitas perawatan pesawat udara

  • 5/19/2018 persentase terminal bandara

    32/62

    Fasilitas penunjang tersebut sebaiknya diletakkan dekat dengan bangunan Terminal Penumpangagar kendaraan pelayanan / service mempunyai rute yang relative dekat.

    Dengan memperhatikan kemungkinan pengembangan, maka lokasi fasilitas penunjang di dalamdaerah Rencana Induk harus direncanakan dengan baik.

    6). Fasilitas Khusus bagi Penyandang Cacat

    Fasilitas ini disediakan bagi para penyandang cacat fisik, orang sakit dan orang lanjut usiayang berupapenyediaan aksessibilitas dan prasarana terminal, seperti :

    Lift untuk orang lumpuh dengan kursi roda, atau dapat juga digunakan bersamadengan penumpanglain.

    Ramp untuk jalur kursi roda dengan kemiringan maksimal (1:14).

    Toilet untuk penyandang cacat dengan desain yang khusus, seperti : lebar pintu, ketinggian handlepintu, ketinggian lavatory, railing di dinding.

    Kursi tunggu di ruang check-in dan baggage claim untuk tempat menunggu bagi orang lanjut usiadan ibu yang sedang hamil tua.

    Telepon umum dengan ketinggian yang sesuai untuk penyandng cacat / pengguna kursi roda.

    Parker khusus untuk penyandang cacat yang diletakkan dekat dengan pintu masuk terminal, jauhdari jalur utama lalu lintas dan diberi tanda yang cukup jelas.

    Tempat parker ini memungkinkan pengguna kursi roda atau tongkat penopang (crutch)untuk dapatkeluar / masuk kendaraan mencapai ketinggian lantai bangunan.

    Check-in counter dengan ketinggian yang rendah atau meja khusus agar pengguna kursi roda ataupenumpang sakit dan orang lanjut usia dapat duduk sewaktu dilayani.

    Proses pemeriksaan sekuriti bagi pengguna kursi roda, dengan menggunakan hand-held detector.

    3 KOMPOSISI DAN DISTRIBUSI RUANGAN

  • 5/19/2018 persentase terminal bandara

    33/62

    3. KOMPOSISI DAN DISTRIBUSI RUANGAN

    Secara garis besar distribusi ruang-ruang di terminal dapat mengikuti diagramyang dikeluarkan FAA, sebagai berikut :

    Diagram III1 : Komposisi dan distribusi ruang-ruang di bangunan

    terminal penumpang

    4. SIRKULASI PENUMPANG

    Secara garis besar / umum sirkulasi penumpang dibagi menjadi 2 (dua), yaitu :Penumpang berangkat

    Penumpang dating / transit

    Kedua kegiatan tersebut terpisah satu samalain namun tetap berada dalamsatu bangunan, baik penerbangan Domestik maupun Internasional. Apabila

    kegiatan penerbangan Domestik dan Internasional tidak dilayani dalam satubangunan, maka masing-masing kegiatan tersebut terpisah satu dengan yanglain.

    Secara umum sirkulasi penumpang dapat dijelaskan pada gambar III.1 dandistribusi vertical aktivitas di bangunan dapat dilihat pada gambar III.2 :

    SIRKULASI PENUMPANG

  • 5/19/2018 persentase terminal bandara

    34/62

    SIRKULASI PENUMPANG

    DISTRIBUSI VERTIKAL AKTIVITAS DI BANGUNAN TERMINAL

    1 level jalan / 1 level terminal

    1 level jalan /2 level terminal

    2 level jalan / 2 level terminal

    1 level jalan (2 jalur) / 2 level terminal

    Gb. III-2

    D h tik if t d l d i i t t

  • 5/19/2018 persentase terminal bandara

    35/62

    Dengan memperhatikan sifat ruangan, prosedur pelayanan penumpang dan posisi tempat

    pemeriksaan keselamatan penerbangan, secara grafis dapat digambarkan tata aliran penumpang

    dan barang seperti terlihat dalam gambar III.3 dan III.4.

    BLOK TATA RUANG DOMESTIK

    BLOK TATA RUANG INTERNASIONAL

    BAB IV

  • 5/19/2018 persentase terminal bandara

    36/62

    Faktor-faktor yang mkempengaruhi perencanaan bangunan terminal penumpang antara lain :

    1. ARSITEKTUR

    Bangunan Terminal Penumpang sebagai salah satu fasilitas pokok dalam bandar udara, mempunyai

    fungsi sebagai penghubung utama antara moda transportasi darat dengan modatransportasi udara

    yang menampung kegiatan pelayanan penumpang pesawat udara dan barang atau bagasinya.Dalam menjalankan fungsinya sebagai penghubung antar moda, bangunan terminal penumpang

    harus dapat memperlihatkan perannya sebagai bangunan umum, yang penampilan bangunannya

    menggambarkan falsafah dan karakter Bangunan Terminal Penumpang.

    Karakter suatu bangunan terjadi karena bangunan, bahan bangunan yang dipakai, keberadaan /

    kondisi bangunan sekelilingnya dan landscaping sekitarnya. Walaupun karakter yang terjadi sifatnya

    subyektif, akan tetapi dipilah jenis karakter yang bersifat umum, dengan tinjauan :

    a. Dari Sudut Pandang Luar Bangunan

    Bagian terminal penumpang yang terlihat dari luar daerah sisi udara adalah :

    Koridor penghubung antara ruang tunggu keberangkatan dan gang / lorong jembatan

    penghubung ke pesawat, biasanya berada di lantai dua.

    Daerah servis pendaratan dan bongkar muat pesawat, serta ruang tunggu keberangkatan.

    BAB IV

    FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

    PERENCANAAN PEMBANGUNAN TERMINAL PENUMPANG

    Perencanaan ruang keberangkatan dan koridor tersebut harus memperhatikan kriteria sebagai

  • 5/19/2018 persentase terminal bandara

    37/62

    Perencanaan ruang keberangkatan dan koridor tersebut harus memperhatikan kriteria sebagai

    berikut :

    Penumpang di dalam bangunan terhindar dari gangguan cuaca / iklim, seperti angina yang kencang,

    hujan, dan sinar matahari, panas apron serta silau matahari yang minimpa apron.

    Semburan dan bau gas buangan serta bising suara pesawat di apron.

    Kondisi steril penumpang yang telah berada di daerah ruang tunggu keberangkatan dan koridorharus dijaga, agar tidak tercampur dengan kegiatan dari luar.

    Keadaan dan pemandangan yang sulit dihindari adalah kotornya apron oleh minyak bahan baker

    pesawat, dan berjajarnya peralatan untuk membantu parker dan bongkar muat pesawat. Namun

    dengan kemajuan teknologi mekanikal dan biaya yang relative besar maka daerah apron akan

    tampak bersih dan rapih dengan dibangunnya / dibuatnya : Penarik dan pendorong otomatik untuk pesawat yang akan sandar ataupun yang akan tinggal sandar

    dari tempatnya parker, untuk persiapan menyalakan mesinnya dengan peralatan yang tersembunyi

    di dalam apron.

    Lantai basement untuk menyimpan peralatan bongkar / muat pesawat.

    Peralatan pengarah pendaratan otomatis, yang terlihat jelas oleh pilot pesawat.

    Penyegaran / penghijauan merupakan elemen penyejuk yang harus diperhatikan, akan tetapi factor

    bahaya terhisapnya tanaman oleh mesin jet dan tenaga penyiraman yang sangat mengganggu

    terhadap sterilnya daerah apron harus diperhatikan.

    Sedangakan bagian terminal penumpang yang terlihat dari luar daerah sisi darat (land side) adalah

  • 5/19/2018 persentase terminal bandara

    38/62

    Sedangakan bagian terminal penumpang yang terlihat dari luar daerah sisi darat (land side) adalah

    curb side atau public hall di area keberangkatan dan kedatangan penumpang.

    Perencanaan curb side tersebut harus memperhatikan criteria berikut :

    Penumpang dan pengunjung bandara lainnya dari gangguan cuaca / iklim, seperti angina yang keras,

    hujan dan sinar matahari pada saat terik atau saat naik dan turun dari kendaraan. Curb side harus direncanakan dengan cukup lebar di depan area keberabngkatan dan kedatangan

    untuk dapat menampung dan memberi kenyamanan bagi penumpang dan pengunjung lain.

    Petunjuk arah dengan rambu-rambu yang informatif, yaitu jelas, mudah dibaca dan dimengerti baik

    bagi penumpang maupun pengunjung lainnya.

    Material lantai dipergunakan dari jenis yang tidak licin dan mudah dibersihkan.

    Falsafah dari terminal penumpang dilihat dari sisi luar adalah agar dapat memberi kesan-kesan :

    Dapat mempunyai identitas terminal penumpang suatu daerah / negara, karena terminal

    penumpang adalah gate/ pintu gerbang udara suatu daerah / negara.

    Pada waktu penumpang berada di dalam pesawat, dapat merasakan kesan mengundang dan

    kemegahan, kerapian, kebersihan dan keteraturan dari bandara.

    Pada waktu penumpang berada di daerah parker kendaraan, dapat menikmati keteduhan pelindung

    tanaman dan kemegahan serta kesan mengundang dari curb side.

    Dari kesan luar ruang yang terjadi tersebut di atas, diperoleh karakter arsitektural bangunan

    terminal penumpang yang ingin dicapai, yaitu :

    1) Modern

  • 5/19/2018 persentase terminal bandara

    39/62

    1). Modern

    Dengan bentuk struktur fungsional dan bahan teknologi modern antaralain sebagai berikut :

    Struktur : Rangka baja, beton shell, baja kawat dan betonprestress, dsb.

    Bahan : Baja,bewton komposit, panel; komposit alluminium, fiberglass.

    Warna : lunak dikombinasi warna kuat, sehingga memberikankesan dinamis / modern.

    Untuk bangunan terminal penumpang, dari bidang-bidang tampak yangmenghadap ke sisi udara diharapkan penumpang dapat melihat kegiatanapron / pesawat, maka bagian bangunan pada sisi ini banyak terdiri daribahan kaca tinted tempered minimal 12mm, sehingga kesan tertutuptetapi transparan terlihat dominan sekali. Untuk memberi kesan megah,biasanya dibuat deretan kolom yang diolah dengan baik.

    Titik-titik penyinaran lampu yang tepat posisinya , akan dapatmemberikan kesan plastis dan megah, pada waktu malam hari.

    2). Tradisional

  • 5/19/2018 persentase terminal bandara

    40/62

    2). Tradisional

    Kesan arsitektur tradisional dari sudut pandang luar bangunan biasanya terlihat dari bentuk atapnya saja,sebab secara keseluruhan kesan tradisional tidak dapat terjadi karena adanya bidang-bidang kaca, yangakan memberi kesan gelap dan tertutup.

    Struktur : Dapat modern, tetapi bentuk atap tradisional

    Bahan : Penutup atap genteng / sirap, dapat moderntetapi konstruksi tradisional.

    Warna : Lunak, coklat, coklat, hitam, menyatu dengan alam.Penyinaran lampu dapat dengan system modern, sehingga memberi kesan dinamis.

    Biaya pembuatan terminal dengan kesan arsitektur tradisional relative lebih mahal dari biaya pembuatanterminal dengan arsitektur modern

    b. Dari ruang dalam

    Falsafah dari ruang dalam di terminal penumpang pada umumnya memberikan kesan baik agarpenumpang tidak merasa bahwa sebenarnya mereka berada di terminal tersebut seperti sedang dikurungsementara.

    Yang perlu dijaga adalah agar penumpang tidak berhubungan dengan umum / barang yang berbahayauntuk penumpang, terutama di terminal internasional, sebab tempat tersebut adalah pintu gerbang dariNegara, dimana banyak sekali kemungkinan terjadinya kejahatan internasional.

    Antara lain yang perlu dicegah adalah terjadinya :

    Penyelundupan warga negara asing atau warga negara yang tidak boleh pergi ke luar negeri.

    Penyelundupan ajaran komunis, obat-obatan, narkotika.

    Penyelundupan senjata api dan barang-barang yang terlarang untuk diperjual belikan, seperti barangpurbakala dan sebagainya.

    Penyelundupan barang yang seharusnya dibayar bea dan cukainya.

    Pada umumnya di dalam terminal penumpang, arus penumpang selalu terlihat tergesa-gesa, karenamereka ingin cepat sampai di tujuannya dengan selamat dan aman. Sehingga sangat dibutuhkan ruangyang luas, dan pada daerah publik diusahakan sedikit mungkin terdapat kolom, karena akan menghalangipandangan aparat keamanan.

    Dalam perencanaan bangunan terminal penumpang selain faktor fungsi falsafah dan

  • 5/19/2018 persentase terminal bandara

    41/62

    Dalam perencanaan bangunan terminal penumpang, selain faktor fungsi, falsafah dankarakter, yang harus diperhatikan juga adalah factor estetika dari bangunan terminal penumpangtersebut.

    Bandar udara merupakan salah satu pintu gerbang daerah, sedangkan bangunan terminalpenumpang adalah pintu gerbang dari bandara tersebut. Oleh karena itu dalam membuat rancangbangun terminal penumpang harus diupayakan untuk mencerminkan arsitektur daerah setempat,

    baik dalam perencanaan bagian eksterior maupun interiornya.Setiap daerah mempunyai elemen-elemen arsitektur yang menggambarkan kekayaan budaya

    daerah setempat,seperti bentuk atap, kolom, ukuran pintu, jendela, lisplank, tangga dan lain-lain.Masing-masing elemen mempunyai arti khusus yang penggunaannya harus diperhatikan secaraseksama. Elemen arsitektur untuk bangunan rumah ibadah, tidak dapat dipergunakan padabangunan rumah tinggal. Begitujuga elemen arsitektur yang digunakan di pemakaman tidak dapatdigunakan pada bangunan umum lainnya. Hal ini harus menjadi perhatian dalam perencanaannya.

    Elemen arsitektur daerah tersebut dapat diterapkan atau dimodifikasikan pada elemen-elemen bangunan terminal penumpang. Baik pada bentuk atap, maupun pada elemen-elemenbangunan lain yang menyatakan bentuk karya seni daerah. Elemen-elemen arsitektur tersebutberfungsi sebagai elemen estetika ruang yang memberi kesan asri, indah dan penambahkenyamanan.

    Dalam perencanaan, elemen-elemen arsitektur daerah yang diterapkan pada bagian eksterior dan

    interior bangunan, harus memperhatikan hal-hal berikut :1). Fungsi Ruang

    Ruang-ruang tertentu pada bangunan terminal penumpang yang cocok untuk penerapanelemen-elemen arsitektur / karya seni daerah, seperti public hall, ruang tunggu keberangkatan,ruang tunggu kedatangan dan lain-lain.

    2) Makna Simbolik

  • 5/19/2018 persentase terminal bandara

    42/62

    2). Makna Simbolik

    Dalam tiap unsure arsitektur / karya seni daerah memiliki tujuan dan makna atau arti,

    sehingga dalam penempatannya harus sesuai dengan jenis ruang.

    Missal : penempatan ornamen Patra Punggel (Bali) pada bagian atau pintu masuk.

    3). Proporsi atau Skala

    Sebagai unsure penunjang dalam peranannya di bangunan terminal, perencanaan elemenarsitektur / karya seni daerah harus memperhatikan proporsi memperhatikan proporsi dan skala

    yang tepat.

    Missal : penempatan lampu hias pada ruang tunggu terminal harus memperhatikan proporsi

    dan besaran ruang tersebut.

    4). Persyaratan Keselamatan Penerbangan

    Dalam penerapan elemen arsitektur pada bangunan terminal penumpang, persyaratankeselamatan penerbangan tidak boleh diabaikan.

    Missal : penerapan atap rumah adapt Banjar pada bangunan terminal penumpang, selain

    memperhatikan skala dan proporsi yang sebenarnya, juga harus memperhatikan syarat-syarat

    keselamatan penerbangan (obstacle dan lain-lain).

    Disamping itu yang juga harus diperhatikan adalah kondisi lilngkungan daerah, baik kondisi ekologimaupun social budaya. Dengan menciptakan harmoni dengan lingkungan, terminal penumpang

    dapat menjadi landmark dearah yang merupakan gambaran dari kultur budaya local.

    2 STRUKTUR

  • 5/19/2018 persentase terminal bandara

    43/62

    2. STRUKTUR

    Faktor-faktor yang mempengaruhi jenis struktur adalah :

    Kemudahan dalam melaksanakan pembangunan, dengan memperhatikan perkembangan teknologi,

    kemempuan pelaksana daerah / local dan terhadap waktu pelaksanaan konstruksi.

    Kemudahan dalam perawatan / pemeliharaan.

    Ketersediaan bahan bangunan di lokasi.

    Perencanaan struktur bangunan terminal penumpang dipengaruhi oleh ketersediaan jenis bahan

    bangunan pada suatu daerah / lokasi, serta kemudahan dalam memperoleh dan mendatangkan

    material atau bahan bangunan dari daerah sekitar.

    Factor cuaca, iklim, dan kemungkinan adanya getaran / gempa.

    Hal ini mempengaruhi pemilihan jenis struktur bangunan, jenis material, maupun bentuk bangunan

    yang diterapkan dengan memperhatikan fungsi bangunan terminal penumpang tersebut.

    3. MEKANIKAL ELEKTRIKAL

    Dalam perencanaanbangunan terminal penumpang, maka perencanaan dan perancangan peralatan

    terminal berupasistem Mekanikal dan Elektrikal, harus direncanakan secdara bersamaan. Peralatan

    terminal merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari bangunan terminal penumpang.

    Pengelompokan peralatan terminal

    Peralatan terminal dapat dikategorikan dalam 3 kelompok, yaitu :

    1). Mekanikal

  • 5/19/2018 persentase terminal bandara

    44/62

    ) e a a

    Semua peralatan yang berkaitan dengan mesin sebagai system penggeraknya, yaitu :

    Sistem tata udara (air conditioning)

    Sistem transportasi vertikal (escalator, elevator / lift)

    Sistem plumbing

    Sistem pemadam kebakaran Sistem transportasi barang (conveyor belt)

    Sistem timbang bagasi

    Sistem garbarata (rampway passenger, avio bridge)

    2). Elektrikal

    Semua perlatan yang ekaitan dengan listrik sebagai system penggeraknya, seperti :Sistem instalasi listrik dan penerangan

    Sistem tata suara

    Sistem komunikasi

    Sistem fire alarm

    Building Automation System

    3). Non Mekanikal dan ElektrikalSemua peralatan yang tidak berkaitan dengan masalah mesin ataupun listrik sebagai

    komponen pendukungnya, seperti :

    Peralatan furniture

    Karya seni daerah

    Rambu petunjuk bangunan terminal penumpang

    Papan iklan

    b. Fungsi peralatan terminal

  • 5/19/2018 persentase terminal bandara

    45/62

    Fungsi umum dari peralatan di dalam bangunan terminal penumpang adalah :

    1). Peralatan sebagai penunjang kemudahan dan kenyamanan

    Faktor kemudahan dan kenyamanan dalam bangunan terminal penumpang sangat mempengaruhipemrosesan penumpang dalan suatu bandar udara, seperti :

    Adanya system tata udara yang menyejukkan ruangan

    Eskalator dan elevator yang memudahkan pergerakan antar lantai.

    Pemasangan rambu petunjuk yang memberi kejelasan bagi para pengunjung / penumpang mengenaisituasi di terminal

    Adanya sistem penerangan, baik sound sistem maupun audio visual untuk keperluan informasi jadwalkedatangan dan keberangkatan pesawat, panggilan terhadap penumpang serta untuk hiburan bagipenumpang dan pengunjung

    Ketersediaan sistem komunikasi, seperti telepon, faximili, telex dan lain-lainAdanya sistem tata cahaya yang optimal.

    2). Peralatan sebagai penunjang keamanan dan keselamatan

    Faktor keamanan bangunan terminal penumpang pada suatu bandar udara sangat penting, karenadisamping menyangkut keselamatan pengunjung / penumpang di bandar udara, juga berkaitan langsungdengan keselamatan penerbangan secara keseluruhan, seperti :

    Adanya perangkat pemadam kebakaran dan fire alarm merupakan contoh perangkat keselamatan di dalambangunan terminal penumpang.

    Peralatan X-ray merupakan perangkat keamanan yang berkaitan dengan keselamatan penumpang dipesawat.

    3). Kaitan mekanikal elektrikal dalam perencanaan bangunan terminal

  • 5/19/2018 persentase terminal bandara

    46/62

    3). Kaitan mekanikal elektrikal dalam perencanaan bangunan terminal

    Yang harus diperhatikan dalam perencanaan bangunan terminal penumpang yang berkaitan dengn

    Mekanikal Elektrikal antara lain :

    Perencanaan bangunan tern\minal penumpang dengan memperhitungkan sisten tata udara / airconditioning, ventilasi mekanik, ketinggian plafond dan luas ruangan.

    Perencanaan sistem fire alarm sebagai peralatan pendeteksi dini terhadap bahaya terjadinya

    kebakaran harus terintegrasi dengan sistem pemadam kebakaran, baik berupa hydrant box, hydrant

    pilar maupun fire extinguisher.

    Perencanaan plafond yang terintegrasi (integrated ceiling), antara system tata udara, tata cahaya,

    tata suara, plumbing dan system / instalasi pemadam kebakaran.Perencanaan yang terpadu antara garbarata dengan bangunan terminal penumpang.

    Penyediaan ruang-ruang penunjang seperti ruang X-ray, ruang AHU, ruang panel dan lain-lain.

    Untuk perencanaan peeralatan non mekanikal elektrikal, seperti kegiatan untuk memenuhi

    kebutuhan pelayanan penumpang dan kegiatan operasional di bangunan terminal penumpang,

    maka perencanaannya dapat dilakukan dengan memilih produk yang sesuai dan telah beredar di

    pasaran atau membuat desain furniture tersendiri berdasarkan pertimbangan ukuran ruang,standard ergonomic, pemakaian bahan dan tuntutan desain seperti bentuk dan estetika.

    4. PENGEMBANGAN

  • 5/19/2018 persentase terminal bandara

    47/62

    Perencanaan bangunanterminal penumpang juga harus mempertimbangkan kemungkinan

    pengembangan di masa yang akan dating dengan tetap memperhatikan kelangsungan dan

    kelancaran operasi harian terminal, tanpa mengubah jenis struktur atau memindahkan bagian

    bangunan utama.

    Pengembangan bangunan terminal dapat dilakukan dengan :

    Menambah luas bangunan secara horizontal ke sisi kanan, kiri atau sisi darat bangunan terminal

    yang ada

    Menambah luas bangunan kea rah vertical dengan menambah jumlah lantai bangunan

    Menambah bangunan dengan sistem modul, dimana terminal pertama berfungsi sebagai terminal

    keberangkatan, sedangkan terminal perluasan berfungsi sebagai terminal kedatangan atau

    sebaliknya tergantung letak bangunan terhadap lahan.

    Dalam pelaksanaan pengembangan (perluasan) bangunan terminal perlu diperhatikan akan

    terjadinya pekerjaan pembongkaran dan renovasi bangunan. Hal ini tidak dapat dihindari dan harusdiantisipasi dengan tetap memperhatikan kelangsungan dan kelancaran operasi harian terminal.

    5. UMUR EKONOMIS BANGUNAN

  • 5/19/2018 persentase terminal bandara

    48/62

    Untuk bandara-bandara kecil seperti bandara perintis atau satuan kerja (satker), biasanya fasilitas

    bandaranya masih belum lengkap, misalnya hanya mempunyai landasan pacu saja tanpa apron.

    Dengan asumsi bahwa bila bandara tersebut berkembang dan fasilitasnya semakin lengkap dengan

    adanya apron dan lain-lain, maka bangunan terminal lama akan dibongkar dan diganti denganbangunan terminal yang lebih permanent.

    Bangunan terminal untuk bandara perintis ini direncanakan dengan mempertimbangkan umur

    ekonomis bangunan untuk 1015 tahun, sedangkan untuk bandara yang lebih besar dimana

    fasilitasnya sudah cukup lengkap dan perletakan fasilitas-fasilitasnya sudah sesuai dengan rencana

    tata letak atau rencana induk, maka dalam perencanaan bangunan terminal, umur ekonomis

    bangunan diperkirakan sampai 50 tahun.

    Dalam perencanaan bangunan terminal penumpang, maka umur ekonomis bangunan ini menjadi

    salah satu dasar pertimbangan perencanaan.

    6. PENDAPATAN NON AERO-NAUTIKA

  • 5/19/2018 persentase terminal bandara

    49/62

    Para penumpang yang akan beranmgkat, menghabiskan waktu yang relative lama di dalambangunan terminal, baik waktu memproses dokumen perjalanan maupun waktu untuk menunggu.Dalam kenyataannya, waktu yang dibutuhkan penumpang untuk memproses dokumennya, relativelebih kecil dibandingkan dengan waktu yang dihabiskan untuk menunggu keberangkatan pesawat.

    Dengan demikian, bangunan terminal penumpang direncanakan sedemikian rupa sehingga menarikpara penumpang untuk menghabiskan waktu menunggunya di area komersial, seperti restoran,took-toko, kios, bar dan konsensi lainnya.

    Dengan berkembangnya bandar udara, pendapatan operasional bandar udara pada saat ini tidaksaja berasal dari sisi aeronautika (landing fee, parker pesawat / menginap pesawat ) sebagai sumberutama pendapatannya, tetapi juga berasal dari sisi non aeronautika (pemasukan keuangan).

    Pemasukan keuangan dari sisi non aeronautika yang berhubungan dengan area konsensi di dalambangunan terminal penumpang, memberi kontribusi yang cukup signifikan terhadap strukturpendapatan Bandar udara.

    Bangunan terminal penumpang harus direncanakan untuk pelayanan kepada penumpang, bukan

    saja dengan menyediakan fasilitas yang memadai, tetapi juga harus mempertimbangkan penyediaanfasilitas bagi penumpang dan pengguna jasa bandara lainnya, yang dapat mendukung pemasukankeuangan bandar udara.

    Fasilitas komersial di dalam bangunan terminal penumpang perlu diperhatikan dengan baik sebabpengelolaan yang baik terhadap fasilitas komersial ini akan memberikan sumbangan yang signifikanterhadap pendapatan bandar udara dari sisi non aeronautika.

  • 5/19/2018 persentase terminal bandara

    50/62

    Hal ini sangat penting dalam usaha mewujudkan bandar udara yang mampu dan dapat membiayaikegiatan operasional dengan kemampuan sendiri atau swadana.

    Penggunaan fasilitas komersial di dalam bangunan terminal penumpang ini dapat dibagi dalam 8kelompok, yaitu :

    Penumpang pesawat, yang merupakan kelompok penting yang memanfaatkan fasilitas komersial iniuntuk membeli keperluan perjalanan mereka, seperti surat kabar, majalah, buku,, rokok dan lain-lain.

    Selain membeli keperluan perjalanan, adakalanya para penumpang ini tergoda dan tertarik juga untukmembeli barang lain yang ditawarkan di dalam toko atau kios.

    Maskapai atau perusahaan penerbangan / airlines, yang selain memerlukan ruangan kantoradministrasi, fasilitas check-in, first class and business class lounges,juga memerlukan ruangan untukgudang, catering, air crew office dan lain-lain.

    Pegawai bandar udara, yaitu mereka yang bekerja di dalam bandar udara sebagai pegawai airlines,pegawai bandara, konsesioner dan lain-lain. Merekamemanfaatkan jam istirahat untuk berbelanjakeperluan sehari-hari di tempat yang berdekatan dengan tempat mereka bekerja.

    Airlines crew, seperti pilot, pramugari dan lain-lain, yang menggunakan jam istirahat mereka di darat /bandara untuk memanfaatkan jasa dry cleaning, shoe repair, salon dan lain-lain.

    Pengantar dan penjemput, yang memanfaatkan waktunya menunggu teman atau keluarga yangberangkat atau dating, dengan berbelanja di took-toko dan restoran yang ada di area komersial.

    Para pengunjung bandar udara, yang dating ke bandara dengan maksud untuk berjalan-jalan, rekreasidan melihat-lihat barang-barang yang dijual dan dipamerkan di toko souvenir dan lain-lain dalamsuasana yang bersih, sejuk, nyaman dan barang-barang yang dibutuhkan tersedia di area komersialatau para pelajar yang melakukan studi lapangan di bandara.

    Para pengusaha / busnissmen, yang dapat memanfaatkan fasilitas perkantoran, ruang rapat ataupertemuan di area komersial dan dapat bertemu dengan rekan bisnis dari luar kota dan melakukanbisnis di bandar udara.

    Dengan memperhatikan dan mempertimbangkan para pengguna jasa bandara ini, maka bangunanterminal penumpang perlu direncanakan agar penyediaan fasilitas komersial dapat memberikan kontribusiyang berarti terhadap pendapatan bandara.

    BAB V

  • 5/19/2018 persentase terminal bandara

    51/62

    Kebutuhan luas Terminal Penumpang didasarkan pada jumlah penumpang, rencana dan standar luas ruanganyang diterapkan. Standar luas ruangan biasanya dihitung dengan satuan luas tiap penumpang. Jadi orang-orang

    yang bukan penumpang atau kebutuhan luas ruangan penunjang kegiatan penumpang, dikonversikan dalamperhitungan luas ruangan per penumpang (sirkulasi, furniture, kolom, dan lain-lain)

    1. TINGKAT PELAYANAN TERMINAL PENUMPANG

    Hal lain yang perlu diperhatikan dalam menentukan standar luas terminal adalah factor tingkat pelayana.Tingkat pelayanan pada dasarnya relative tidak sama bagi setiap orang, masing-masing mempunyai penilaiansendiri-sendiri terhadap kondisi suatu tingkat pelayanan. Namun dalam perencanaan terminal setidaktidaknyadite5tapkan pendekatan secara umum, untuk suatu tingkat pelayanan.

    Secara umum pelayanan dibagi dalam lima tingkatan, yaitu :

    Sangat baik

    Pada tingkatan ini pelayanan operasional terpenuhi, kenyamanan baik sekali, fasilitas kebutuhan penumpang/ pemakai jasa tersedia dengan baik, dan suasana yang dirasakan oleh penumpang / pemakai jasa baik.

    Baik sekali

    Pada tingkatan ini pelayanan operasional dan penyediaan fasilitas kkebutuhan penumpang / pemakai jasaterpenuhi dengan baik, sedangkan kenyamanan dan suasana yang ada dirasakan mencukupi.

    Baik

    Kondisi ini dicapai bila pelayanan operasional terpenuhi, kenyamanan cukup baik, fasilitas penunjangkebutuhan penumpang cukup tersedia.

    Cukup

    Konmdisi pelayanan operasional terpenuhi dan fasilitas kebutuhan penumpang / pemakai jasa pun tersedia.

    Buruk

    Kondisi ini menunjukkan pelayanan operasional dan penyediaan fasilitas kebutuhan penumpang / pemakaijasa kurang terpenuhi, kenyamanan dan sarana yang adapun dirasa tidak mmemadai.

    BAB V

    KEBUTUHAN LUAS TERMINAL PENUMPANG

    Dalam menentukan tingkat pelayanan, perlu diperhatikan kondisi penumpang yang harus dilayani.

  • 5/19/2018 persentase terminal bandara

    52/62

    Kemampuan sumber daya manusia dalam mengoperasikan dan memelihara terminal serta persepsimasyarakat terhadap keberadaan terminal tersebut, sehingga bangunan terminal tersebutterpelihara dan berfungsi dengan baik.

    Di bawah ini dapat dilihat faktor penting yang menjadi penilaian penumpang dan penyelenggara

    angkutan udara di dalam menilai satu bandar udara pada umumnya dan bangunan terminal padakhususnya :

    Dari sisi penumpang :

    Akses yang mudah dari dan menuju bandar udara dengan menggunakan jalan raya maupunkereta.

    Jarak yang dekat dari curb sideke meja check-In, dan dari mejacheck-inke pintu masuk pesawatdan dengan perubahan tinggi lantai yang seminimal mungkin. Demikian pula dari pintu keluarpesawat menuju tempat pengambilan bagasi dan dari bea cukai menuji curb side dan tempatparker kendaraan umum (bis ataupun kereta api).

    Arsitektur dan lanskap yang atraktif / menarik, yang dapat menimbulkan suasana yang nyaman,menyenangkan dan menenangkan.

    Antrian yang pendek, untuk pemeriksaan keamanan maupun dokumen perjalanan

    Kinerja ketepatan waktu dari perusahaan angkutan udara / airlines. Proses pengambilan bagasi yang cepat serta kemudahan untuk mendapatkan alat bantu angkut

    dorong / trolley.

    Informasi dan Petunjuk arah yang jelas dan tepat.

    Penjualan barang yang baik dan bervariasi, yang atraktif dan dekat dengan pintu masuk pesawat.

    Tersedianya fasilitas makanan dengan jenis yang bervariasi dan harga yang terjangkau.

    Dari sisi perusahaan angkutan udara :

  • 5/19/2018 persentase terminal bandara

    53/62

    Rencana induk dengan lokasi fasilitas pokok yang optimal dan memungkinkan pengembangansecara bertahap dan teratur.

    Komposisi dantata letak landas pacu / runway yang memaksimalkan kapasitas landas pacu dantetap menyediakan ruang yang cukup untuk mengantisipasi pengembangan apron danbangunan terminal.

    Tata letak landas pacu / runway yang meminimalkan jarak pesawat untuk melakukan taxiing.

    Bentuk apron yang dilengkapi dengan peralatan listrik darat yang efisien dan mencukupi sertalokasi yang tepat untuk menaikkan / menurunkan bagasi, penumpang, barang dan peralatanpenunjang, dengan bentuk yang tidak tertutup yang akan menyulitkan pergerakan pesawat.

    Tempat kerja yang atraktif untuk menarik staf perusahaan angkutan udara / airlines, yangmengutamakan kebutuhan operasional dan fungsional serta menyediakan ruang yangmencukupi dan tepat bagi akomodasi perusahaan angkutan udara, disamping memperhatikanestetika dan keindahan arsitektural.

    Bangunan Terminal Penumpang yang menyediakan sistem penanganan sortir bagasi yangefisien.

    Bangunan Terminal Penumpang yang dapat menampung kurang lebih 90% penumpang denganmenggunakan garbarata, dan sisanya menggunakan bus pasda area remote.

    Pertokoan yang baik, yang tidak menggangggu aliran penumpang dari area check-in menuju

    pintu masuk pesawat, dan dapat memberi pemasukan pendapatan bagi penyelenggara bandarudara yang diharapkan dapat membantu menurunkan besaran tarif pelayanan bagi perusahaanangkutan udara.

    Bandar udara yang menerapkan tariff pelayanan dengannilai yang wajar.

    Keuntungan timbale balik untuk bekerja sama dengan perusahaan angkutan udara di dalamperencanaan pengembangan bandar udara.

    2. STANDAR LUAS BANGUNAN TERMINAL PENUMPANG

  • 5/19/2018 persentase terminal bandara

    54/62

    Standarisasi bangunan terminal penumpang ini dibuat sebagai salah satu pedoman dalam program

    perencanaan bangunan terminal penumpang suatu bandar udara.

    Besaran dalam standar luas bangunan penumpang ini merupakan besaran minimal yang memenuhi

    persyaratan operasional keselamatan penerbangan.

    Untuk memenuhi kebutuhan akann pelayanan dan kenyamanan penumpang, seperti ruang-ruang

    komersial besaran dalam standar ini dapat diperbesar.

    Dalam standar ini, kegiatan komersial belum diperhitungkan. Mengingat fasilitas komersial untuk

    tiap bandara tidak sama, sehingga sulit untuk menentukan standar luas tiap penumpang. Jadi yang

    disajikan dalam standar ini adalah kebutuhan luas terminal untuk kegiatan operasional dan administrasi.

    Factor yang mempengaruhi besaran bangunan terminal penumpang ini antara lain adalah :

    Jumlah penumpang per tahun.

    Jumlah penumpang waktu sibuk yang akan menentukan besaran ruang-ruang pada bangunan

    terminal penumpang.

    Pendekatanperhitungan luas bangunan terminalpenumpang dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai

    berikut :

    Jumlah pesawat waktu sibuk yang harus dilayanai.

    Rasio antara jumlah penumpang dan pengantar 1 : 2. Jumlah dan kapasitas gate.

    Berdasarkan diagram komposisi dan distribusi ruang-ruang dibangun terminal penumpang.

    Untuk menghitung luas ruang yang dibutuhkan dapat menggunakan Daftar Standar Luas Terminal

    Penumpang yang dapat dilihat pada Tabel V-1 dan V-2.

    Untuk menghitung luas bangunan terminal penumpang secara lebih detail dapat meggunakan Daftar

    perhitungan Kebutuhan Ruang yang dapat dilihat pada Tabel V-3.

  • 5/19/2018 persentase terminal bandara

    55/62

    TABEL V1 :

    STANDAR LUAS TERMINAL PENUMPANG DOMESTIK

    Catatan :

    Hasil Perhitungan Sub Direktorat Bangunan dan Prasarana Sisi Darat Direktorat Teknik

    Bandar Udara Ditjend Perhubungan Udara.

    Perhitungan luas ruang yang dibutuhkan sudah termasuk 20% sirkulasi / toleransi gerak.

    TABEL V2 :

  • 5/19/2018 persentase terminal bandara

    56/62

    STANDAR LUAS TERMINAL PENUMPANG INTERNASIONAL

    Catatan :

    Hasil Perhitungan Sub Direktorat Bangunan dan Prasarana Sisi Darat Direktorat Teknik

    Bandar Udara Ditjend Perhubungan Udara.

    Perhitungan luas ruang yang dibutuhkan sudah termasuk 20% sirkulasi / toleransi gerak.

    TABEL V3

  • 5/19/2018 persentase terminal bandara

    57/62

  • 5/19/2018 persentase terminal bandara

    58/62

    Kapasitas Gate :

  • 5/19/2018 persentase terminal bandara

    59/62

    1. Gate yang dapat digunakan untuk semua pemakai.

    Penentuan kapasitas dari 10 gates yang melayani 3 klas pesawat, diberikan campuran pesawat yang

    menyertai dengan rata-rata gate pada waktu jam sibuk :

    Asumsi :

    Bahwa tiap gate dapat digunakan untuk semua jenis pesawat.

    Kapasitas gate untuk satu gate dirumuskan sebagai berikut :

    c =

    c =

    = 0,02 pesawat/menit/gate.

    Kapasitas untuk total gate adalah :

    C = G x c = 10 x 0,02 = 0,2 pesawat/menit.

    2. Kapasitas gate untuk penggunaan khusus.

  • 5/19/2018 persentase terminal bandara

    60/62

    Jika 10 gate pada contoh ditentukan untuk penggunaan khusus pada 3 klas pesawat diuraikan

    sebagai berikut :

    Jika pengaruh dari campuran diabaikan, kapasitas dari kelompok gate A akan berbanding terbalik

    dengan waktu pelayanan.

    C = 1/T = 3 pesawat/jam

    C = 1,5

    C = 1,0

    Saat keadaan darurat (tidak dapat diperbaiki) disimpulkan bahwa kapasitas total gate ini adalah

    jumlah dari kapasitas 3 kelompok gate atau(1x3) + (2x1,5) + (7x1,0) = 13 pesawat/jam.

    Dimana campuran (mix) diperuntukkan bagi pengiriman barang.

    Tuntutan keseluruhan dari 13 pesawat/jam, akan mengakibatkan kebutuhan berlebihan untuk gate

    kelompok B dan C.

  • 5/19/2018 persentase terminal bandara

    61/62

    Kapasitas dari sistem gate adalah :

    C = min

    ~i

    Dimana :Gi = Jumlah gate yang dfapat menampung pesawat atau klas i.

    Ti = Waktu sibuk gate pada pesawat untuk klas i.

    Mi = Kelemahan pesawat klas i yang dibutuhkan untuk pelayanan.

    Sebagai contoh :

    C1 =

    atau 30 pesawat/jam

    C2 = 10 dan

    C3 = 11,67 pesawat/jam

    Dengan demikian kapasitas tersebut (C) = 10 pesawat/jam

    DAFTAR PUSTAKA

  • 5/19/2018 persentase terminal bandara

    62/62

    1. International Air Transport Association,Airport Development Reference Manual.

    2. 8thEdition, April 1995.

    3. Japan International Cooperation Agency, Civil Aviation Bureau, Ministry of Transport,

    4. Basic Plan for terminal Area, Seminar Intensiive Course on Airport Planning, November 1993.

    5. Japan International Cooperation Agency, civil aviation Bureau, Ministry of Transport Japan, Text forSeminar on Airport Planning ( Intensive Course ). Planning of Airport Terminal Area. November

    1993.

    6. Kepala Sub Dirwektorat Bangunan dan Prasarana Sisi Darat, Presentasi Sub Direktorat Teknik

    Bandara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Departemen Perhubungan, Jakarta 23 Maret 1995.

    7. Norman Ashford & Paul H. Wright, Airport Engineering. A WileyInterscience Publication, JOHN

    WILEY & SONS, INC-New York / Chichester / Brisbane / Toronto / Singapore, Third Edition 1991.8. Technical Guide Line, Passengger Terminal Planning and Design Standard for Airport Engineering

    Facilities, directorate of Airport Engineering Directorate General of Air Communication, 1995.