236

Click here to load reader

PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN

SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Sejarah

Oleh:

PUTRI HASRI SUCIYATI

131314022

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

i

PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN

SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Sejarah

Oleh:

PUTRI HASRI SUCIYATI

131314022

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

iv

PERSEMBAHAN

Dengan segala puji syukur kepada Allah SWT., skripsi ini ku persembahkan

kepada:

1. Kedua orang tuaku (Bapak Sunardi dan Ibu Samlah) dan adik-adikku (Angga,

Oji, dan Dede) yang senantiasa mendoakan, mendukung, menyemangati dan

menyayangiku tiada henti.

2. Ibu Dra. Th. Sumini, M.Pd. dan Bapak Hendra Kurniawan, M.Pd. selaku dosen

pembimbing yang selalu membimbing, menyemangati, memotivasi, dan

mengarahkan penulis.

3. Semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

v

MOTTO

Maja Labo Dahu

(Malu dan Takut)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya dari orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 18 Juli 2017

Penulis

Putri Hasri Suciyati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Putri Hasri Suciyati

NIM : 131314022

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

“PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI

PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA

NEGERI 4 YOGYAKARTA”

Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengelolanya dalam bentuk pengkalan data, dan mempublikasikannya di internet

atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya

selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini, saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 18 Juli 2017

Yang menyatakan,

Putri Hasri Suciyati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

viii

ABSTRAK

PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI

PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA

NEGERI 4 YOGYAKARTA

Putri Hasri Suciyati

131314022

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) persepsi guru terhadap

evaluasi pembelajaran sejarah dalam kurikulum 2013, (2) persepsi siswa terhadap

evaluasi pembelajaran sejarah dalam kurikulum 2013.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis studi kasus.

Informan dalam penelitian ini adalah guru sejarah dan 20 siswa SMA Negeri 4

Yogyakarta yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan

data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumen. Teknik analisis data

menggunakan model interaktif Miles dan Huberman yang terdiri atas

pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) persepsi guru positif karena

guru melaksanakan evaluasi dengan baik dibuktikan dengan guru menerapkan

penilaian autentik dalam pembelajaran yang meliputi penilaian aspek afektif,

kognitif, dan psikomotorik. (2) Persepsi siswa positif karena jenis evaluasi yang

dilakukan oleh guru membuat siswa memahami materi yang diajarkan oleh guru.

Jenis evaluasi yang digunakan guru juga bervariasi sehingga siswa tidak bosan

setiap diadakannya evaluasi dan dapat mengembangkan potensi dalam diri siswa,

baik aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

ix

ABSTRACT

TEACHERS AND STUDENTS PERCEPTION ABOUT

HISTORY LEARNING EVALUATION OF CURRICULUM 2013

IN SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

Putri Hasri Suciyati

131314022

This research aims to describe: (1) teacher perceptions of historical

learning evaluations in the curriculum of 2013, (2) student perceptions of

historical learning evaluations in the curriculum of 2013.

This research used qualitative method with case study type. Informants in

this research include history teacher and 20 students of SMA Negeri 4 Yogyakarta

selected using purposive sampling technique. Data collection was obtained

through observation, interviews, and documents. Data analysis techniques used

were interactive models of Miles and Huberman consisting of data collection, data

reduction, data presentation, and conclusion.

The results of this research indicate that: (1) teacher perceptions are

positive because the teachers implement the evaluations as proven by teachers

applying authentic assessment in learning that includes assessment of affective,

cognitive, and psychomotor aspects. (2) Student perception is positive because the

type of evaluation conducted by the teacher makes the student understand the

material taught by the teacher. The type of evaluation that teachers use varies so

student do not get bored with every evaluation and can develop student potential

in cognitive, affective, and psychomotor aspects.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

x

KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan syukur dan terima kasih atas rahmat dan karunia

Tuhan Yang Maha Esa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

judul “Persepsi Guru dan Siswa Terhadap Evaluasi Pembelajaran Sejarah dalam

Kurikulum 2013 di SMA Negeri 4 Yogyakarta”. Skripsi ini disusun untuk

memenuhi salah satu syarat menyelesaikan studi di Program Studi Pendidikan

Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Penulis menyadari bahwa keberhasilan dalam penyusunan skripsi ini tidak

lepas dari bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Ibu Dra. Theresia Sumini, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta, sekaligus sebagai Dosen Pembimbing I yang senantiasa

memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi kepada penulis selama proses

penyusunan skripsi ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik.

4. Bapak Hendra Kurniawan, M.Pd., selaku Wakil Ketua Program Studi

Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta, sekaligus sebagai Dosen Pembimbing II yang

senantiasa memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi kepada penulis

selama proses penyusunan skripsi ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik.

5. Bapak Drs. Sutarjo Adisusilo, J.R., M.Pd., selaku Dosen Pembimbing

Akademik (DPA) yang selalu memberikan bimbingan kepada penulis.

6. Seluruh dosen Program Studi Pendidikan Sejarah yang telah memberikan ilmu

dan didikan kepada penulis selama menempuh studi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

xi

7. Pihak sekretariat Program Studi Pendidikan Sejarah yang selalu sabar dan

telaten memberikan pelayanan administrasi kepada penulis.

8. Kepala Sekolah, pihak Tata Usaha, guru sejarah, dan siswa di SMA Negeri 4

Yogyakarta yang telah membantu penulis dalam mendapatkan data untuk

menyelesaikan skripsi ini.

9. Kedua orangtuaku (Bapak Sunardi dan Ibu Samlah) dan adik-adikku (Angga,

Oji, dan Dede) yang senantiasa mendoakan, mendukung, menyemangati dan

menyayangiku tiada hentinya.

10. Teman-teman angkatan 2013 Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas

Sanata Dharma yang selalu mendukung dan memberi semangat untuk

mengerjakan skripsi ini.

11. Sahabat-sahabatku.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, oleh karena itu

penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna perbaikan

penyusunan skripsi yang lebih baik di masa yang akan datang. Semoga skripsi ini

dapat memberikan manfaat bagi pembaca.

Penulis

Putri Hasri Suciyati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ............................................................................................ v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .......................................... vii

ABSTRAK .......................................................................................................... viii

ABSTRACT .......................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ............................................................................................ x

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 5

D. Manfaat Penelitian .......................................................................................... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................. 8

A. Kajian Teori .................................................................................................... 8

1. Persepsi ....................................................................................................... 8

2. Kurikulum 2013 ........................................................................................ 11

3. Evaluasi (Penilaian Autentik) dalam Kurikulum 2013 ............................. 21

4. Pembelajaran Sejarah................................................................................ 30

B. Penelitian yang Relevan ............................................................................... 38

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

xiii

C. Kerangka Pikir .............................................................................................. 40

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................................... 42

A. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................................... 42

B. Pendekatan Penelitian ................................................................................... 42

C. Sumber Data ................................................................................................. 45

D. Metode Pengumpulan Data .......................................................................... 45

E. Instrumen Pengumpulan Data ....................................................................... 47

F. Tehnik Cuplikan ............................................................................................ 49

G. Validitas Data ............................................................................................... 50

H. Analisis Data ................................................................................................ 53

I. Sistematika Penulisan ................................................................................... 56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 58

A. Deskripsi Lokasi Penelitian .......................................................................... 58

B. Deskripsi Hasil Penelitian ............................................................................. 62

C. Pembahasan .................................................................................................. 82

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 103

A. Kesimpulan ................................................................................................. 103

B. Saran ........................................................................................................... 105

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 110

LAMPIRAN ........................................................................................................ 110

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ................................................................. 42

Tabel 2. Kisi-kisi Wawancara Guru ....................................................................... 48

Tabel 3. Kisi-kisi Wawancara Siswa ..................................................................... 48

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar I. Kerangka Pikir ...................................................................................... 41

Gambar II. Model Interaktif Miles dan Huberman ................................................ 54

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Observasi ............................................................................ 111

Lampiran 2. Kisi-kisi Wawancara Guru .............................................................. 112

Lampiran 3. Kisi-kisi Wawancara Siswa ............................................................. 113

Lampiran 4. Lembar Wawancara Guru ................................................................ 114

Lampiran 5. Lembar Wawancara Siswa .............................................................. 115

Lampiran 6. Daftar Narasumber .......................................................................... 116

Lampiran 7. Catatan Lapangan 1 ......................................................................... 117

Lampiran 8. Catatan Lapangan 2 ......................................................................... 124

Lampiran 9. Catatan Lapangan 3 ......................................................................... 128

Lampiran 10. Catatan Lapangan 4 ....................................................................... 130

Lampiran 11. Catatan Lapangan 5 ....................................................................... 132

Lampiran 12. Catatan Lapangan 6 ....................................................................... 134

Lampiran 13. Catatan Lapangan 7 ....................................................................... 136

Lampiran 14. Catatan Lapangan 8 ....................................................................... 138

Lampiran 15. Catatan Lapangan 9 ....................................................................... 140

Lampiran 16. Catatan Lapangan 10 ..................................................................... 142

Lampiran 17. Catatan Lapangan 11 ..................................................................... 144

Lampiran 18. Catatan Lapangan 12 ..................................................................... 146

Lampiran 19. Catatan Lapangan 13 ..................................................................... 147

Lampiran 20. Catatan Lapangan 14 ..................................................................... 149

Lampiran 21. Catatan Lapangan 15 ..................................................................... 151

Lampiran 22. Catatan Lapangan 16 ..................................................................... 153

Lampiran 23. Catatan Lapangan 17 ..................................................................... 155

Lampiran 24. Catatan Lapangan 18 ..................................................................... 157

Lampiran 25. Catatan Lapangan 19 ..................................................................... 159

Lampiran 26. Catatan Lapangan 20 ..................................................................... 161

Lampiran 27. Catatan Lapangan 21 ..................................................................... 163

Lampiran 28. Catatan Lapangan 22 ..................................................................... 165

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

xvii

Lampiran 29. Lembar Pengamatan Dokumen ..................................................... 167

Lampiran 30. Silabus ........................................................................................... 168

Lampiran 31. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .............................................. 182

Lampiran 32. Kisi-kisi Soal ................................................................................. 192

Lampiran 33. Soal ................................................................................................ 198

Lampiran 34. Daftar Nilai .................................................................................... 209

Lampiran 35. Dokumentasi Wawancara .............................................................. 211

Lampiran 36. Surat Izin ....................................................................................... 215

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi sebuah negara,

terutama demi perkembangan dan kemajuan generasi-generasi selanjutnya. Di

Indonesia sendiri, pendidikan sangat penting bagi perkembangan kebudayaan dan

merupakan pondasi utama untuk membangun peradaban bangsa. Untuk itu,

pendidikan di Indonesia selalu mengalami perubahan sesuai dengan kondisi dan

keadaan zaman yang berubah dari waktu ke waktu. Perubahan tersebut antara lain,

perubahan kurikulum, yaitu dari Kurikulum 2006 (KTSP) ke Kurikulum 2013.

Perubahan kurikulum tersebut disesuaikan dengan perubahan yang terjadi pada

era global sehingga kurikulum mampu menghasilkan output (siswa) yang mampu

berkompetisi secara global.

Pendidikan sebagai sebuah sistem harus mampu membentuk siswa

menjadi manusia yang lebih baik. Jika siswa diibaratkan sebagai sebuah input,

maka input itu harus mampu ditransformasi menjadi lebih baik lagi dari

sebelumnya agar kelak menghasilkan output yang berkualitas. Untuk itu,

diperlukan komponen-komponen pendukung dalam pendidikan, salah satunya

adalah guru agar tujuan dari pendidikan untuk menghasilkan output (siswa) yang

lebih baik dapat tercapai.

Kurikulum merupakan komponen penting dalam sistem pendidikan formal

atau dikenal sebagai sistem persekolahan. Di dalamnya terdapat rencana

pembelajaran yang mengarahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran kepada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

2

siswa agar mereka memiliki kesiapan pribadi dan kemampuan sesuai kebutuhan

masyarakat.1 Untuk itu, guru harus memiliki persiapan yang matang dalam

melaksanakan kurikulum yang ada, agar tujuan dari sebuah kurikulum dapat

tercapai dengan baik. Selain itu, siswa juga harus memahami materi atau pelajaran

sesuai dengan kurikulum yang ada. Jika guru dan siswa mampu melaksanakan

tugas dan perannya masing-masing, maka dalam pelaksanaan kurikulum akan

sesuai dengan tujuannya.

Kurikulum adalah pedoman untuk memberikan arah dan tujuan

pendidikan.2 Untuk itu, kurikulum dan proses pembelajaran merupakan kesatuan

yang tidak dapat dipisahkan, sebab kurikulum yang menjadi pedoman dalam

pelaksanaan pembelajaran di sekolah. Begitu pula sebalikanya, dalam pelaksanaan

pembelajaran di sekolah juga harus disesuaikan dengan kurikulum.

Salah satu kurikulum yang saat ini menjadi pedoman dalam pendidikan di

sekolah adalah Kurikulum 2013. Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan

bagian dari strategi meningkatkan capaian pendidikan. Sejak diluncurkan tahun

2006, capaian kompetensi peserta didik dalam Kurikulum 2006 kurang jelas dan

kurang terarah. Beragamnya kompetensi guru di berbagai daerah dan wilayah,

membuat implementasi Kurikulum 2006 menjadi sangat rentan terhadap

multitafsir, sehingga mutu kompetensi siswa sulit terstandarisasi. Setelah

diterapkan selama 7 tahun, dikaitkan dengan semangat dan tantangan zaman

Kurikulum 2006 akhirnya diubah dan direvisi menjadi Kurikulum 2013.

1 Dyah Tri Palupi, Cara Mudah Memahami Kurikulum, Surabaya: Jaring Pena, 2016, hlm. 1.

2 Ahmad Yani, Mindset Kurikulum 2013, Bandung: Alfabeta, 2014, hlm. 30.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

3

Kurikulum 2013 dicita-citakan untuk mampu melahirkan generasi masa

depan yang komprehensif yakni tidak hanya cerdas intelektualnya, tetapi juga

cerdas emosi, sosial, dan spiritualnya. Hal itu tampak dengan terintegrasikannya

nilai-nilai karakter ke dalam proses pembelajaran, tidak lagi menjadi suplemen

seperti dalam Kurikulum 2006.3 Jika Kurikulum 2006 hanya menekankan pada

kompetensi pengetahuan saja, maka Kurikulum 2013 menekankan pada

kompetensi pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Kurikulum 2013 juga menjadi

salah satu solusi menghadapi perubahan zaman yang kelak akan mengutamakan

kompetensi pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang disinergikan dengan nilai-

nilai karakter. Pada Kurikulum 2013, ketiga kompetensi tersebut ditagih dalam

rapor dan merupakan penentu kenaikan kelas dan kelulusan peserta didik sehingga

guru wajib mengimplementasikannya dalam pembelajaran dan penilaian.4

Tujuan dari Kurikulum 2013 dapat terlaksana dengan baik apabila guru

sebagai ujung tombak dari pelaksana Kurikulum 2013 dapat memahami

Kurikulum 2013 dengan baik. Apabila guru sudah memahami Kurikulum 2013

dengan baik, maka guru mampu menyampaikan tujuan pembelajaran yang sesuai

dengan Kurikulum 2013. Ketercapaian tujuan Kurikulum 2013 dapat diketahui,

salah satunya melalui proses evaluasi pembelajaran di dalam kelas. Hal ini

dikarenakan proses evaluasi di dalam kelas mampu menunjukkan hasil dari tujuan

Kurikulum 2013 yang menghendaki penilaian pada kompetensi pengetahuan,

sikap, dan keterampilan. Komponen penilaian yang terdiri dari penilaian sikap,

3 Sholeh Hidayat, Pengembangan Kurikulum Baru, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013, hlm.

112-113. 4 Herry Widyastono, Pengembangan Kurikulum di Era Otonomi Daerah, Jakarta: Bumi Aksara,

2014, hlm. 119-120.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

4

pengetahuan, dan keterampilan menjadi komponen yang harus dilakukan guru

dalam implementasi Kurikulum 2013. Guru diharapkan dapat mencari teknik yang

tepat untuk melakukan evaluasi atau penilaian bagi siswa agar ketiga komponen

penilaian, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan dapat terlaksana dengan

baik.

Begitu juga dalam pembelajaran sejarah, ketiga kompetensi penilaian,

yaitu pengetahuan, sikap, dan keterampilan juga wajib diukur sesuai dengan

Kurikulum 2013. Ketiga kompetensi yang diukur disesuaikan dengan setiap

materi pembelajaran sejarah dan sebisa mungkin ketiga kompetensi tersebut harus

dapat diukur dari materi yang diajarkan. Untuk itu, guru harus mencari cara yang

tepat, baik dengan menggunakan metode, model, media, dan lain sebagainya agar

ketiga kompetensi tersebut dapat diukur.

Evaluasi merupakan suatu proses untuk mengetahui ketercapaian

keefektifan pembelajaran. Evaluasi dapat digunakan sebagai balikan atau masukan

bagi guru dalam memperbaiki dan menyempurnakan proses pembelajaran. Untuk

itu, guru juga dapat melakukan evaluasi yang meliputi komponen pengetahuan,

sikap, dan keterampilan di dalam setiap proses pebelajaran agar menjadi lebih

baik lagi.

Proses evaluasi di dalam kelas melibatkan guru dan siswa. Dalam setiap

proses evaluasi guru dan siswa pastinya memiliki persepsi, baik itu positif

maupun negatif. Persepsi yang tercipta dalam benak guru maupun siswa

merupakan proses pemahaman terhadap evaluasi yang dilakukan. Persepsi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

5

tercipta juga akan mempengaruhi pada sikap guru maupun siswa dalam

pelaksanaan evaluasi.

Kurikulum 2013 diluncurkan secara resmi pada tanggal 15 Juli 2013. Pada

tahun pelajaran 2013/2014, Kurikulum 2013 diterapkan di sekolah-sekolah

tertentu saja, salah satunya SMA Negeri 4 Yogyakarta. Untuk itu, peneliti

memilih SMA Negeri 4 Yogyakarta sebagai tempat penelitian ini berdasarkan

latar belakang yang sudah peneliti paparkan di atas. Peneliti ingin menggali

tentang persepsi guru dan siswa terhadap evaluasi pembelajaran sejarah dalam

Kurikulum 2013.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah

penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana persepsi guru terhadap evaluasi pembelajaran sejarah dalam

Kurikulum 2013?

2. Bagaimana persepsi siswa terhadap evaluasi pembelajaran sejarah dalam

Kurikulum 2013?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian adalah untuk

mendeskripsikan tentang:

1. Persepsi guru terhadap evaluasi pembelajaran sejarah dalam Kurikulum 2013.

2. Persepsi siswa terhadap evaluasi pembelajaran sejarah dalam Kurikulum 2013.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

6

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini dibagi menjadi 2 yaitu dari aspek teoretis dan aspek

praktis sebagai berikut:

1. Aspek teoretis

Pada tataran teoretis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat-

manfaat sebagai berikut:

a. Memperluas pengetahuan dan wawasan tentang evaluasi pembelajaran dalam

Kurikulum 2013, baik yang berkaitan dengan aspek kesiapan manajemen,

pelaksanaan, keunggulan dan kelemahannya.

b. Memberikan informasi berkaitan dengan adanya hambatan atau faktor

penghambat dalam evaluasi pembelajaran menggunakan Kurikulum 2013,

khususnya bagi guru sejarah dan siswa.

2. Aspek praktis

Pada tataran praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

bagi:

a. Sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan dalam

melakukan pembenahan dalam implementasi Kurikulum 2013 sehingga

tercipta suasana baru yang lebih kondusif dalam pembelajaran.

b. Guru, khususnya guru pelajaran sejarah dapat mengetahui usaha yang perlu

dilakukan dalam melakukan evaluasi pembelajaran sejarah menggunakan

Kurikulum 2013.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

7

c. Universitas Sanata Dharma, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan

kajian keilmuan dan pengembangan kajian, khususnya bidang kebijakan

pendidikan, kurikulum, dan evaluasi pembelajaran.

d. Penulis, dapat menambah wawasan tentang kurikulum, khususnya evaluasi

pembelajaran sebagai komponen dalam pendidikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Persepsi

Menurut Cepi Triatna, persepsi adalah suatu proses yang terjadi dalam diri

individu ketika menanggapi lingkungannya melalui proses pemikiran dan

perasaan yang kemudian menjadi dasar pertimbangan perilakunya.5 Dalam

prosesnya, setiap individu dapat melakukan pemilihan, pengevaluasian, dan

pengorganisasian lingkunganya dan dapat memberikan penilaian yang bersifat

positif dan negatif dalam bentuk perilaku tertentu. Seseorang dapat memberikan

persepsi positif apabila sesuatu atau seseorang memiliki karakteristik dan perilaku

yang baik dalam pandangan orang tersebut. Seseorang juga dapat memberikan

persepsi yang negatif apabila sesuatu atau seseorang memiliki karakteristik dan

perilaku yang tidak baik atau buruk dalam pandangan orang tersebut.

Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses penginderaan,

yaitu merupakan proses diterimanya stimulus melalui panca indera yang pada

akhirnya menghasilkan persepsi.6 Melalui persepsi manusia terus-menerus

mengadakan hubungan dengan lingkungannya yang dilakukan lewat inderanya,

yaitu indera penglihat, pendengar, peraba, perasa, dan pencium.7 Untuk itu,

persepsi tidak bisa dipisahkan dari alat indera yang merupakan alat bantu untuk

menciptakan suatu persepsi. Persepsi antara individu yang satu dengan individu

5 Cepi Triatna, Perilaku Organisasi dalam Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2015,

hlm. 36. 6 Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum, Yogyakarta: Penerbit Andi, 2010, hlm. 99. 7 Slameto, Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta, 2010, hlm.

102.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

9

lainnya tentunya berbeda tergantung pada apa yang ditangkap oleh panca indera

individu.

Faktor-faktor yang berperan dalam menciptakan suatu persepsi individu

adalah sebagai berikut8:

a. Objek yang dipersepsi

Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera atau reseptor.

Stimulus dapat datang dari luar individu yang mempersepsi, tetapi juga dapat

datang dari dalam diri individu yang bersangkutan yang langsung mengenai syaraf

penerima yang bekerja sebagai reseptor.

b. Alat indera, syaraf, dan pusat susunan syaraf

Alat indera atau reseptor merupakan alat untuk menerima stimulus. Di

samping itu juga harus ada syaraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan

stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan syaraf, yaitu otak sebagai pusat

kesadaran. Sebagai alat untuk mengadakan respon diperlukan syaraf motoris.

Tanpa adanya syaraf untuk meneruskan stimulus maka akan sulit untuk

membangun persepsi.

c. Perhatian

Untuk menyadari atau untuk mengadakan persepsi diperlukan adanya

perhatian, yaitu merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam

rangka mengadakan persepsi. Perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi

dari seluruh aktivitas individu yang ditujukan kepada sesuatu atau sekumpulan

objek.

8 Bimo Walgito, op. cit., hlm. 101.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

10

Faktor-faktor di atas dapat membuat persepsi tiap individu berbeda satu

sama lain. Hal ini tergantung pada apa yang diterima oleh panca indera dari

individu. Kemudian, diperlukan pula alat indera sebagai penerima stimulus untuk

menyampaikan ke syaraf, lalu ke susunan syaraf (otak), dan pada akhirnya

menimbulkan persepsi. Selain itu, persepsi dari individu juga tergantung pada

proses belajar, pengalaman, dan pengetahuan individu terhadap sesuatu atau

seseorang yang menjadi objek persepsinya.

Menurut Slameto, bagi seorang guru sangat penting untuk mengetahui dan

menerapkan prinsip-prinsip yang bersangkut-paut dengan persepsi dalam

pembelajaran karena9:

a. Makin banyak objek, orang, peristiwa atau hubungan diketahui, makin baik

objek, orang atau hubungan tersebut dapat diingat.

b. Dalam pengajaran, menghindari salah pengertian merupakan hal yang harus

dapat dilakukan oleh seorang guru, sebab salah pengertian akan menjadikan

siswa belajar sesuatu yang keliru atau yang tidak relevan. Oleh karena itu,

seorang guru harus memahami dengan baik apa yang diajarkan agar tidak

terjadi salah persepsi.

c. Jika dalam mengajarkan sesuatu guru perlu mengganti benda yang sebenarnya

dengan gambar atau potret dari benda tersebut, maka guru harus mengetahui

bagaimana gambar atau potret tersebut harus dibuat agar tidak terjadi persepsi

yang keliru.

9 Slameto, op. cit., hlm. 102.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

11

2. Kurikulum 2013

a. Konsep Kurikulum 2013

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,

isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

tertentu.10 Kurikulum merupakan sebuah wadah yang akan menentukan arah

pendidikan. Berhasil dan tidaknya sebuah pendidikan sangat bergantung dengan

kurikulum yang digunakan. Kurikulum adalah ujung tombak bagi terlaksananya

kegiatan pendidikan. Tanpa adanya kurikulum mustahil pendidikan akan dapat

berjalan dengan baik, efektif, dan efisien sesuai yang diharapkan. Karena itu,

kurikulum sangat perlu untuk diperhatikan di masing-masing satuan pendidikan

yang merupakan salah satu penentu keberhasilan pendidikan.11

Untuk kepentingan tersebut diperlukan perubahan yang cukup mendasar

dalam sistem pendidikan nasional, yang dipandang oleh berbagai pihak sudah

tidak efektif, bahkan dari segi mata pelajaran yang diberikan dianggap kelebihan

muatan tetapi tidak mampu memberikan bekal, serta tidak dapat mempersiapkan

peserta didik untuk bersaing dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Perubahan dasar

tersebut berkaitan dengan kurikulum, yang dengan sendirinya menuntut dan

mempersyaratkan berbagai perubahan pada komponen-komponen pendidikan lain.

Berbagai pihak pun menganalisis dan melihat perlunya diterapkan kurikulum

berbasis kompetensi sekaligus berbasis karakter yang dapat membekali peserta

10 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional. 11Fadlillah, Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA,

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014, hlm. 13-14.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

12

didik dengan berbagai sikap dan kemampuan yang sesuai dengan tuntutan

perkembangan zaman dan tuntutan teknologi.12 Akhirnya kurikulum yang berlaku

di Indonesia diperbaharui dan melahirkan Kurikulum 2013.

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru yang mulai diterapkan pada

tahun pelajaran 2013/2014. Kurikulum ini adalah pengembangan dari kurikulum

sebelumnya, baik Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirilis pada tahun

2004 maupun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada tahun 2006. 13 Namun,

yang menjadi perbedaan dan titik tekan Kurikulum 2013 dengan kurikulum

sebelumnya adalah peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang

meliputi komponen sikap, keterampilan dan pengetahuan.

Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar

memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman,

produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkonstribusi pada

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.14 Fungsi

dan tujuan Kurikulum 2013 secara spesifik mengacu pada Undang-Undang

Nasional No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional15, yaitu

pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa, sedangkan tujuannya adalah untuk mengembangkan potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

12 Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2013, hlm. 6. 13 Fadlillah, op. cit., hlm. 16. 14 Herry Widyastono, Pengembangan Kurikulum di Era Otonomi Daerah, Jakarta: Bumi Aksara,

2014, hlm. 131. 15 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

13

Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan

menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

b. Landasan Pengembangan Kurikulum 2013

Dalam Kurikulum 2013 terdapat tiga landasan yang menjadi acuan

pengembangannya, sebagai berikut:

1) Landasan Filosofis

Filosofis adalah landasan penyusunan kurikulum yang didasarkan pada

kerangka berpikir dan hakikat pendidikan yang sesungguhnya.16 Berdasarkan hal

tersebut, landasan filosofis penyusunan dan pengembangan Kurikulum 2013

sebagai berikut:

a) Filosofis Pancasila yang memberikan berbagai prinsip dasar dalam

pembangunan pendidikan.

b) Filosofis pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai luhur, nilai akademik,

kebutuhan peserta didik, dan masyarakat. 17

2) Landasan Yuridis

Landasan yuridis adalah suatu landasan yang digunakan sebagai payung

hukum dalam penyusunan dan pengembangan kurikulum.18 Berdasarkan hal

tersebut, landasan yuridis dalam penyusunan dan pengembangan Kurikulum 2013

sebagai berikut:

a) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

b) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

16 Fadlillah, op. cit., hlm. 29. 17 Mulyasa, op. cit., hlm. 64. 18 Fadlillah, op. cit., hlm. 29.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

14

c) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Nasional, beserta segala ketentuan yang dituangkan dalam Rencana

Pembangunan Jangka Menegah Nasional.19

d) Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

e) Inpres Nomor 1 Tahun 2000 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas

Pembangunan Nasional; penyempurnaan kurikulum dan metodologi

pembelajaran aktif berdasarkan nilai-nilai budaya bangsa untuk membentuk

daya saing karakter bangsa.

f) Permendikbud Nomor 81A tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum

2013.20

3) Landasan Konseptual

Landasan konseptual adalah suatu landasan yang didasarkan pada ide atau

gagasan yang diabstraksikan dari peristiwa konkret. Landasan konseptual dalam

penyusunan dan pengembangan Kurikulum 2013 sebagai berikut21:

a) Prinsip relevansi pendidikan

b) Model kurikulum berbasis kompetensi

c) Kurikulum lebih dari sekedar dokumen

d) Proses pembelajaran yang meliputi, aktivitas belajar, output belajar, dan

outcome belajar.

e) Penilaian, kesesuaian teknik penilaian dengan kompetensi dan penjenjangan

penilaian.

c. Karakteristik Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 dikembangkan dan diimplementasikan dengan

karateristik sebagai berikut22:

1) Mengembangkan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja

sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik secara seimbang.

2) Memberikan pengalaman belajar terencana ketika peserta didik menerapkan

apa yang dipelajarinya di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan

masyarakat sebagai sumber belajar secara seimbang.

3) Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya

dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat.

19 Herry Widyastono, op. cit., hlm. 135. 20 Fadlillah, op. cit., hlm. 30. 21 Fadlillah, op. cit., hlm. 30. 22 Herry Widyastono, op. cit., hlm. 131.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

15

4) Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap,

pengetahuan, dan keterampilan.

5) Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih

lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran.

6) Kompetensi inti di kelas menjadi unsur pengorganisasian (organizing elements)

kompetensi dasar, di mana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran

dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi

inti.

7) Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling

memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antarmata pelajaran dan

jenjang pendidikan.

d. Model dan Metode Pembelajaran dalam Kurikulum 2013

Imas Kurniasih dan Berlin Sani menjelaskan dalam bukunya Implementasi

Kurikulum 2013 bahwa ada beberapa model dan metode pembelajaran yang dapat

membuat peserta didik aktif dan tentunya dapat dijadikan acuan pada proses

pembelajaran di kelas untuk Kurikulum 2013, antara lain sebagai berikut:23

1) Metode pembelajaran kolaborasi

Strategi pembelajaran kolaborasi atau collaboration learning merupakan

strategi yang menempatkan peserta didik dalam kelompok kecil dan memberinya

tugas di mana mereka saling membantu untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan

kelompok. Dukungan sejawat, keragaman pandangan, pengetahuan dan keahlian

sangat membantu siswa dalam mewujudkan belajar kolaboratif. Strategi yang

dapat diterapkan, antara lain mencari informasi, proyek, kartu sortir, turnamen,

tim kuis dan lain sebagainya.

2) Metode pembelajaran individual

Metode pembelajaran individu atau individual learning memberikan

kesempatan kepada peserta didik secara mandiri untuk dapat berkembang dengan

23 Imas Kurniasih dan Berlin Sani, Implementasi Kurikulum 2013: Konsep dan Penerapan,

Surabaya: Kata Pena, 2014, hlm. 43-45.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

16

baik sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Dan strategi yang dapat diterapkan,

antara lain tugas mandiri, penilaian diri, portofolio, galeri proses, dan lain

sebagainya.

3) Metode pembelajaran teman sebaya

Ada pendapat yang mengatakan seperti ini, “satu mata pelajaran benar-

benar dikuasai hanya apabila seorang peserta didik mampu mengajarkan kepada

peserta didik lain”. Dengan mengajar teman sebaya peer learning memberikan

kesempatan kepada peserta didik untuk mempelajari sesuatu dengan baik. dan

tentunya pada waktu yang bersamaan, ia menjadi narasumber bagi temannya.

Strategi yang dapat diterapkan, antara lain pertukaran dari kelompok ke

kelompok, belajar melalui jigsaw, studi kasus dan proyek, pembacaan berita,

penggunaan lembar kerja dan lain sebagainya.

4) Model pembelajaran sikap

Aktivitas belajar afektif atau affective learning membantu peserta didik

untuk menguji perasaan, nilai, dan sikap-sikapnya. Strategi yang dikembangkan

dalam model pembelajaran ini didesain untuk menumbuhkan kesadaran akan

perasaan, nilai dan sikap peserta didik. Strategi yang dapat diterapkan, antara lain

mengamati sebuah alat bekerja atau bahan dipergunakan, penilaian diri dan

teman, demonstrasi, mengenal diri sendiri, posisi penasihat, dan lain sebagainya.

5) Metode pembelajaran bermain

Permainan (game) sangat berguna untuk membentuk kesan dramatis yang

jarang peserta didik lupakan. Humor atau kejenakaan merupakan pintu pembuka

simpul – simpul kreativitas, dengan latihan lucu, tertawa, tersenyum peserta didik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

17

akan mudah menyerap pengetahuan yang diberikan. Permainan akan

membangkitkan energi dan keterlibatan belajar peserta didik. Strategi yang dapat

diterapkan, antara lain tebak gambar, tebak kata, tebak benda dengan stiker yang

ditempel dipunggung lawan, teka-teki, sosio drama, dan bermain peran.

6) Model pembelajaran kelompok

Model pembelajaran kelompok (cooperative learning) sering digunakan

pada setiap kegiatan belajar-mengajar karena selain hemat waktu juga efektif,

apalagi jika metode yang diterapkan sangat memadai untuk perkembangan peserta

didik. Model yang dapat diterapkan antara lain proyek kelompok, diskusi terbuka,

bermain peran, dan lainnya.

7) Model pembelajaran mandiri

Model pembelajaran mandiri (independent learning) peserta didik belajar

atas dasar kemauan sendiri dengan mempertimbangkan kemampuan yang dimiliki

dengan memfokuskan dan merefeksikan keinginan, strategi yang dapat

diterapkan, antara lain apresepsi-tanggapan, asumsi presumsi, visualisasi mimpi

atau imajinasi, hingga cakap memperlakukan alat atau bahan berdasarkan temuan

sendiri atau modifikasi dan imitasi, refleksi karya, melalui kontrak belajar,

maupun terstruktur berdasarkan tugas yang diberikan (inquiry, discovery,

recovery).

8) Model pembelajaran multimodel

Pembelajaran multimodel dilakukan dengan maksud akan mendapatkan

hasil yang optimal dibandingkan dengan hanya satu model. Strategi yang

dikembangkan dalam pembelajaran ini adalah proyek, modifikasi, simulasi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

18

interaktif, elaboratif, partisipatif, magang (cooperative study), integratif, produksi,

demonstrasi, imitasi, eksperiensial, kolaboratif, dan lainnya.

e. Komponen Penilaian dalam Kurikulum 2013

Penilaian dalam Kurikulum 2013 telah diatur dalam Peraturan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2016 tentang

Standar Penilaian Pendidikan. Dalam Kurikulum 2013 ditekankan pengembangan

kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan yang harus dicapai oleh peserta

didik. Ketiga Kompetensi ini ditagih dalam rapor dan merupakan penentu

kenaikan kelas dan kelulusan peserta didik.

1) Kompetensi Sikap

Kompetensi sikap dalam Kurikulum 2013 yang terbaru tidak diterangkan

secara eksplisit di dalam silabus maupun RPP pada mata pelajaran karena hanya

berlaku pada mata pelajaran tertentu, seperti PPKn. Namun, di dalam proses

pembelajaran, guru diharapkan tetap melakukan penilaian untuk kompetensi sikap

ini. Kompetensi sikap ini menyangkut dua sikap, yaitu sikap spiritual dan sikap

sosial. Sikap spiritual memiliki jenjang kualitas pengalaman peserta didik

terhadap agamanya, yaitu meliputi menerima, menjalankan, menghargai,

menghayati dan mengamalkan. Sedangkan sikap sosial memiliki jenjang kualitas

pengalaman peserta didik terhadap dirinya dan sesamanya, yaitu meliputi jujur,

disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, toleransi, gotong royong, kerjasama,

cinta damai, percaya diri, responsif, dan proaktif.24

Penilaian sikap berhubungan dengan sikap peserta didik terhadap materi

pelajaran, sikap peserta didik terhadap guru/pengajar, sikap peserta didik terhadap

24 Ahmad Yani, Mindset Kurikulum 2013, Bandung: Alfabeta, 2014, hlm. 84-88.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

19

proses pembelajaran, dan sikap yang berkaitan dengan norma atau nilai yang

berhubungan dengan materi pembelajaran.25 Pendidik dapat melakukan penilaian

kompetensi sikap melalui observasi, penilaian diri, penilaian teman sejawat (peer

evaluation) oleh peserta didik dan jurnal. Penilaian aspek sikap dilakukan melalui

observasi/pengamatan dan teknik penilaian lain yang relevan, dan pelaporannya

menjadi tanggung jawab wali kelas atau guru kelas.26

2) Kompetensi Pengetahuan

Kompetensi pengetahuan dalam Kurikulum 2013 terdapat dalam silabus

mata pelajaran pada Kompetensi Inti 3 (KI 3). Kompetensi pengetahuan memiliki

enam tingkatan yang dimulai dari kemampuan yang paling rendah sampai yang

paling tinggi, yaitu tingkatan pengetahuan untuk dihafal (knowledge),

pemahaman, aplikasi, analisis/sintesis, dan evaluasi.27 Penilaian aspek

pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan, dan penugasan sesuai dengan

kompetensi yang dinilai.28

3) Kompetensi Keterampilan

Kompetensi keterampilan dalam Kurikulum 2013 terdapat dalam silabus

mata pelajaran pada Kompetensi Inti 4 (KI 4). Kompetensi keterampilan terdiri

dari empat tingkatan, yaitu menyaji, mengolah, menalar, dan mencipta.29

Penilaian ini merupakan penilaian yang berhubungan dengan kompetensi

keterampilan peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran. Pendidik

25 Fadlillah, op. cit., hlm. 211. 26 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2016

tentang Standar Penilaian Pendidikan, hlm. 7. 27 Ahmad Yani, op. cit., hlm. 88. 28 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2016

tentang Standar Penilaian Pendidikan, hlm. 7. 29 Ahmad Yani, op. cit., hlm. 90.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

20

menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang

menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan

menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian portofolio. Penilaian keterampilan

dilakukan melalui praktik, produk, proyek, portofolio, dan/atau teknik lain sesuai

dengan kompetensi yang dinilai.30

f. Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 yang diberlakukan sebagai upaya untuk memperbaiki dan

meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia tentunya memiliki keunggulan dan

kelemahan di dalamnya. Keunggulan dan kelemahan dalam pengembangan dan

implementasi Kurikulum 2013, antara lain31:

1) Keunggulan

a) Siswa lebih dituntut untuk aktif, kreatif, dan inovatif dalam setiap pemecahan

masalah yang mereka hadapi di sekolah.

b) Adanya penilaian dari semua aspek yang meliputi kesopanan, religi, praktek,

sikap, dan lain-lain.

c) Munculnya pendidikan karakter dan pendidikan budi pekerti yang telah

diitegrasikan ke dalam semua program studi.

d) Adanya kompetensi yang sesuai dengan tuntutan fungsi pendidikan dan tujuan

pendidikan nasional.

e) Kompetensi yang dimaksud menggambarkan secara holistic domain sikap,

keterampilan, dan pengetahuan.

f) Kurikulum 2013 tanggap terhadap fenomena dan perubahan social.

g) Standar penilaian mengarahkan pada penilaian berbasis kompetensi seperti

sikap, keterampilan, dan pengetahuan secara proposional.

h) Sifat pembelajaran sangat konstektual.

i) Meningkatkan motivasi mengajar dengan meningkatkan kompetensi profesi,

pedagogi, sosial, dan personal.

j) Buku dan kelengkapan dokumen disiapkan secara lengkap oleh pemerintah.

2) Kelemahan

30 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2016

tentang Standar Penilaian Pendidikan, hlm. 7. 31 Imas Kurniasih dan Berlin Sani, op. cit., hlm. 40-42.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

21

a) Guru banyak salah kaprah, karena beranggapan dengan kurikulum 2013 guru

tidak perlu menjelaskan materi kepada siswa di kelas, padahal banyak mata

pelajaran yang harus tetap ada penjelasan dari guru.

b) Banyak sekali guru yang belum siap secara mental dengan kurikulum 2013.

c) Kurangnya pemahaman guru dengan konsep-konsep pendekatan scientific.

d) Kurangnya keterampilan guru merancang RPP.

e) Guru tidak banyak yang menguasai penilaian autentik.

f) Guru tidak pernah dilibatkan langsung dalam proses pengembangan kurikulum

2013.

g) Terlalu banyak materi yang harus dikuasai siswa.

h) Beban belajar siswa dan termasuk guru terlalu berat, sehingga waktu belajar di

sekolah terlalu lama.

3. Evaluasi (Penilaian Autentik) dalam Kurikulum 2013

Evaluasi (penilaian autentik) dalam Kurikulum 2013 secara lengkap telah

diatur dan ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan.

a. Pengertian Evaluasi (Penilaian Autentik) dalam Kurikulum 2013

Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk

mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik.32 Penilaian merupakan bagian

integral dari proses pembelajaran, sehingga tujuan penilaian harus sejalan dengan

tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, penilaian hendaknya dilakukan dengan

perencanaan yang cermat.33 Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk

memperoleh, menganalisis, menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar

siswa yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi

informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Seorang guru

diharapkan melakukan penilaian dengan berbagai model variatif, sehingga siswa

32 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2016

tentang Standar Penilaian Pendidikan, hlm. 2. 33 Abdul Majid, Penilaian Autentik: Proses dan Hasil Belajar, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2014, hlm. 35.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

22

sebagai sasaran penilaian merasakan manfaat dan kebermaknaan dari semua

penilaian tersebut. Berdasarkan hasil penilaian yang komprehensif terhadap tiga

aspek, yaitu afektif, kognitif, dan psikomotorik, maka kemajuan belajar siswa dan

tingkat efisiensi mengajar guru dapat diketahui.34

Dalam Kurikulum 2013, penilaian yang dilakukan oleh pendidik haruslah

penilaian autentik. Penilaian Autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara

komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran

(output) pembelajaran.35 Dalam setiap pembelajaran yang dilakukan oleh

pendidik, maka pendidik harus melakukan penilaian kepada setiap peserta didik

dimulai dari awal pembelajaran, saat pembelajaran berlangsung, dan pada setiap

akhir pembelajaran. Untuk memperoleh hasil penilaian yang maksimal dan dapat

menggambarkan proses dan hasil yang sesungguhnya, penilaian dilakukan

sepanjang kegiatan pengajaran ditujukan untuk memotivasi dan mengembangkan

kegiatan belajar anak, kemampuan mengajar guru dan untuk kepentingan

penyempurnaan program pengajaran.36

b. Jenis-jenis Evaluasi (Penilaian Autentik) dalam Kurikulum 2013

Penilaian autentik dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai cara

atau bentuk, antara lain:37

1) Penilaian Proyek

Proyek merupakan salah satu bentuk penilaian autentik yang berupa

pemberian tugas kepada siswa secara berkelompok. Penilaian proyek merupakan

34 Aman, Model Evaluasi Pembelajaran Sejarah, Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2011, hlm. 74-75. 35 Kunandar, Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik berdasarkan Kurikulum

2013), Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2014, hlm. 50. 36 Abdul Majid, op. cit., hlm. 35. 37 Ibid., hlm. 62.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

23

kegiatan penilaian terhadap tugas yang harus diselesaikan oleh peserta didik

menurut periode/waktu tertentu. Penilaian proyek dilakukan oleh pendidik untuk

tiap akhir bab atau tema pelajaran. Penyelesaian tugas dimaksud berupa

investigasi dilakukan oleh peserta didik, mulai dari perencanaan, pengumpulan

data, pengorganisasian, pengolahan, analisis, dan penyajian data. Dengan

demikian, penilaian proyek bersentuhan dengan aspek pemahaman,

pengaplikasian, penyelidikan, dan lain-lain.

Selama mengerjakan sebuah proyek pembelajaran, peserta didik

memperoleh kesempatan untuk mengaplikasikan sikap, keterampilan, dan

pengetahuannya. Oleh karena itu, pada setiap penilaian proyek, setidaknya ada

tiga hal yang memerlukan perhatian khusus dari guru, yaitu:38

a) Keterampilan peserta didik dalam memilih topic, mencari dan mengumpulkan

data, mengolah dan menganalisis, memberi makna atas informasi yang

diperoleh, dan menulis laporan.

b) Kesesuaian atau relevansi materi pembelajaran dengan pengembangan sikap,

keterampilan, dan pengetahuan yang dibutuhkan oleh peserta didik.

c) Orisinalitas atas keaslian sebuah proyek pembelajaran yang dikerjakan atau

dihasilkan oleh peserta didik.

Penilaian proyek berfokus pada perencanaan, pengerjaan, dan produk

proyek. Dalam hal ini guru harus melakukan penyusunan rancangan dan

instrument penilaian, pengumpulan data, analisis data, dan mentiapkan laporan.

38 Ibid., hlm. 63.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

24

Penilaian proyek dapat menggunakan instrument daftar cek, skala penilaian, atau

narasi. Laporan penilaian dapat dituangkan dalam bentuk poster atau tertulis.

2) Penilaian Kinerja

Penilaian autentik sebisa mungkin melibatkan partisipasi peserta didik,

khususnya dalam proses dan aspek-aspek yang akan dinilai. Guru dapat

melakukannya dengan meminta para peserta didik menyebutkan unsur-unsur

proyek/tugas yang akan mereka gunakan untuk menentukan kriteria

penyelesaiannya. Dengan menggunakan informasi ini, guru dapat memberikan

umpan balik terhadap kinerja peserta didik, baik dalam bentuk laporan naratif

maupun laporan kelas.

Ada beberapa cara berbeda untuk merekam hasil penilaian berbasis

kinerja:39

a) Daftar cek (checklist), digunakan untuk mengetahui muncul atau tidaknya

unsur-unsur tertentu dari indicator atau sub-indikator yang harus muncul dalam

sebuah peristiwa atau tindakan.

b) Catatan anekdot/narasi, digunakan dengan cara guru menulis laporan narasi

tentang apa yang dilakukan oleh masing-masing peserta didik selama

melakukan tindakan. Dari laporan tersebut, guru dapat menentukan seberapa

baik peserta didik memenuhi standar yang ditetapkan.

c) Skala penilaian, biasanya digunakan dengan skala numerik dengan

predikatnya. Misalnya: 5 = baik sekali, 4 = baik, 3 = cukup, 2 = kurang, 1 =

kurang sekali.

39 Ibid., hlm. 64-65.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

25

d) Memori atau ingatan, digunakan oleh guru dengan cara mengamati peserta

didik ketika melakukan sesuatu, tanpa membuat catatan. Guru menggunakan

informasi dari memorinya untuk menentukan apakah peserta didik sudah

berhasil atau belum. Cara seperti ini ada manfaatnya, namun tidak dianjurkan.

Dalam penilaian kinerja ada beberapa pertimbangan yang harus

diperhatikan, yaitu langkah-langkah kinerja harus dilakukan peserta didik untuk

menunjukkan kinerja yang nyata untuk suatu atau beberapa jenis kompetensi

tertentu; ketepatan dan kelengkapan aspek kinerja yang dinilai; kemampuan-

kemampuan khusus yang diperlukan oleh peserta didik untuk menyelesaikan

tugas-tugas pembelajaran; focus utama dari kinerja yang akan dinilai, khususnya

indicator esensial yang akan diamati; urutan dari kemampuan atau keterampilan,

peserta didik yang akan diamati.

Penilaian diri (self assessment) termasuk dalam rumpun penilaian kinerja.

Penilaian diri merupakan suatu teknik penilaian di mana peserta didik diminta

untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses, dan tingkat

pencapaian kompetensi yang dipelajarinya dalam mata pelajaran tertentu. Teknik

penilaian diri dapat digunakan untuk mengukur kompetensi kognitif, afektif, dan

psikomotor.

Teknik penilaian diri memiliki beberapa manfaat positif. Pertama,

menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik. Kedua, peserta didik menyadari

kekuatan dan kelemahan dirinya. Ketiga, mendorong, membiasakan, dan melatih

peserta didik berperilaku jujur. Keempat, menumbuhkan semangat untuk maju

secara personal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

26

3) Penilaian Portofolio

Portofolio merupakan kumpulan pekerjaan siswa (tugas-tugas) dalam

periode waktu tertentu yang dapat memberikan informasi penilaian. Fokus tugas-

tugas kegiatan pembelajaran dalam portofolio adalah pemecahan masalah,

berpikir dan pemahaman, menulis, komunikasi, dan pandangan siswa sendiri

terhadap dirinya sebagai pembelajar. Tugas yang diberikan kepada siswa dalam

penilaian portofolio adalah tugas dalam konteks kehidupan sehari-hari. Siswa

diharapkan untuk mengerjakan tugas tersebut secara lebih kreatif, sehingga siswa

memperoleh kebebasan dalam belajar. Selain itu, portofolio juga memberikan

kesempatan yang lebih luas untuk berkembang serta memotivasi siswa.40

Melalui penilaian portofolio guru akan mengetahui perkembangan atau

kemajuan belajar peserta didik. Misalnya, hasil karya mereka dalam menyusun

atau membuat karangan, puisi, surat, komposisi musik, gambar, foto, lukisan,

resensi buku/literatur, laporan penelitian, sinopsis, dan lain-lain. Atas dasar

penilaian itu, guru dan/atau peserta didik dapat melakukan perbaikan sesuai

dengan tuntutan pembelajaran.

Penilaian portofolio dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah

sebagai berikut:41

a) Guru menjelaskan secara ringkas esensi penilaian portofolio.

b) Guru atau guru bersama peserta didik menentukan jenis portofolio yang akan

dibuat.

40 Ibid., hlm. 66. 41 Ibid., hlm. 67.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

27

c) Peserta didik, baik sendiri maupun kelompok, mandiri atau di bawah

bimbingan guru menyusun portofolio pembelajaran.

d) Guru menghimpun dan menyimpan portofolio peserta didik pada tempat yang

sesuai, disertai catatan tanggal pengumpulannya.

e) Guru menilai portofolio peserta didik dengan kriteria tertentu.

f) Jika memungkinkan, guru bersama peserta didik membahas bersama dokumen

portofolio yang dihasilkan.

g) Guru memberikan umpan balik kepada peserta didik atas hasil penilaian

portofolio.

4) Jurnal

Jurnal merupakan tulisan yang dibuat siswa untuk menunjukkan segala

sesuatu yang telah dipelajari atau diperoleh dalam proses pembelajaran. Jurnal

dapat digunakan untuk mencatat atau merangkum topik-topik pokok yang telah

dipelajari, perasaan siswa dalam belajar mata pelajaran tertentu, kesulitan-

kesulitan atau keberhasilan-keberhasilannya dalam menyelesaikan masalah atau

topik pelajaran, dan catatan atau komentar siswa tentang harapan-harapannya

dalam proses aturan-aturan yang digunakan untuk menilai kinerja siswa.42

5) Penilaian Tertulis

Tes tertulis terdiri dari memilih atau menyuplai jawaban dan uraian.

Memilih jawaban terdiri dari pilihan ganda, pilihan benar-salah, ya-tidak,

menjodohkan, dan sebab-akibat. Menyuplai jawaban terdiri dari isian atau

melengkapi, jawaban singkat atau pendek, dan uraian.

42 Ibid., hlm. 67.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

28

Tes tertulis berbentuk uraian atau esai menuntut peserta didik mampu

mengingat, memahami, mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis,

menyintesis, mengevaluasi, dan sebagainya atas materi yang sudah dipelajari. Tes

tertulis berbentuk uraian sebisa mungkin bersifat komprehensif, sehingga mampu

menggambarkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik.

Dari berbagai alat penilaian tertulis, tes memilih jawaban benar-salah,

isian singkat, dan menjodohkan merupakan alat yang hanya menilai kemampuan

berpikir rendah, yaitu kemampuan mengingat (pengetahuan). Tes pilihan ganda

dapat digunakan untuk menilai kemampuan mengingat dan memahami. Pilihan

ganda mempunyai kelemahan, yaitu peserta didik tidak mengembangkan sendiri

jawabannya, tetapi cenderung hanya memilih jawaban yang benar dan jika peserta

didik tidak mengetahui jawaban yang benar, maka peserta didik akan menerka.43

Hal ini menimbulkan kecenderungan peserta didik tidak belajar untuk memahami

pelajaran, tetapi menghafalkan soal dan jawabannya. Alat penilaian ini kurang

dianjurkan dalam penilaian kelas karena tidak menggambarkan kemampuan

peserta didik yang sesungguhnya.

Tes tertulis berbentuk uraian adalah alat yang menuntut peserta didik

untuk mengingat, memahami, dan mengorganisasikan gagasannya atau hal-hal

yang sudah dipelajari, dengan cara mengemukakan atau mengekspresikan gagasan

tersebut dalam bentuk uraian tertulis dengan menggunakan kata-katanya sendiri.

Alat ini dapat menilai berbagai jenis kemampuan, misalnya mengemukakan

43 Ibid., hlm. 68.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

29

pendapat, berpikir logis, dan menyimpulkan. Kelemahan alat ini antara lain

cakupan materi yang ditanyakan terbatas.

Pada tes tertulis berbentuk esai, peserta didik berkesempatan memberikan

jawabannya sendiri yang berbeda dengan teman-temannya, namun tetap terbuka

peluang untuk memperoleh nilai yang sama. Tes tertulis berbentuk esai biasanya

menuntut dua jenis pola jawaban, yaitu jawaban terbuka atau jawaban terbatas.

Hal ini tergantung pada bobot soal yang diberikan oleh guru. Tes semacam ini

memberi kesempatan kepada guru untuk dapat mengukur hasil belajar peserta

didik pada tingkatan yang lebih tinggi atau kompleks.

Dalam menyusun instrumen penilaian tertulis perlu dipertimbangkan hal-

hal berikut:44

a) Materi, yaitu kesesuaian soal dengan indicator pada kurikulum.

b) Konstruksi, yaitu rumusan soal atau pernyataan harus jelas dan tegas.

c) Bahasa, yaitu rumusan soal tidak menggunakan kata/kalimat yang

menimbulkan penafsiran ganda.

Dari beberapa jenis penilaian di atas, maka jelas penilaian autentik lebih

dapat mengungkapkan hasil belajar siswa secara holistik, sehingga benar-benar

dapat mencerminkan potensi, kemampuan, dan kreativitas siswa sebagai hasil

proses belajar. Selain itu penerapan penilaian autentik akan dapat mendorong

siswa untuk lebih aktif belajar dan menerapkan hasil belajarnya dalam kehidupan

nyata. Dengan demikian, penilaian autentik dapat meningkatkan mutu pendidikan.

44 Ibid., hlm. 69.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

30

c. Prinsip Evaluasi (Penilaian Autentik) dalam Kurikulum 2013

Prinsip penilaian hasil belajar peserta didik sesuai dengan Kurikulum 2013

telah diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan, yaitu

sebagai berikut:45

1) Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan

yang diukur;

2) Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas,

tidak dipengaruhi subjektivitas penilai;

3) Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik

karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku,

budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.

4) Terpadu, berarti penilaian merupakan salah satu komponen yang tak

terpisahkan dari kegiatan pembelajaran;

5) Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan

keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan;

6) Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian mencakup semua aspek

kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk

memantau dan menilai perkembangan kemampuan peserta didik;

7) Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan

mengikuti langkah-langkah baku;

8) Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian

kompetensi yang ditetapkan; dan

9) Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi

mekanisme, prosedur, teknik, maupun hasilnya.

4. Pembelajaran Sejarah

a. Belajar

Kemampuan manusia untuk belajar merupakan karakteristik penting yang

membedakan manusia dengan mahluk hidup lainnya. Belajar mempunyai

keuntungan, baik bagi individu maupun bagi masyarakat. Bagi individu,

kemampuan untuk belajar secara terus-menerus akan memberikan konstribusi

45 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2016

tentang Standar Penilaian Pendidikan, hlm. 4-5.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

31

terhadap pengembangan kualitas hidupnya. Sedangkan bagi masyarakat, belajar

mempunyai peran yang penting dalam mentransmisikan budaya dan pengetahuan

dari generasi ke generasi.46

Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar

merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya

pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses

belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik.47

Pandangan seseorang tentang belajar akan mempengaruhi tindakan-

tindakannya yang berhubungan dengan belajar, dan setiap orang mempunyai

pandangan yang berbeda tentang belajar. Misalnya seorang guru yang

mengartikan belajar sebagai kegiatan menghafalkan fakta, akan lain cara

mengajarnya dengan guru yang mengartikan bahwa belajar sebagai suatu proses

penerapan prinsip.48

Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh

pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan

mengokohkan kepribadian.49 Dalam pengertian yang umum dan sederhana,

belajar seringkali diartikan sebagai aktivitas untuk memperoleh pengetahuan.

Kemampuan orang untuk belajar menjadi ciri penting yang membedakan jenisnya

dari jenis-jenis mahluk yang lain. Dalam konteks ini seseorang dikatakan belajar

46 Baharuddin dan Esa Nur Wahyu, Teori belajar dan Pembelajaran, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,

2015, hlm. 13-14. 47 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010,

hlm. 1. 48 Ibid., hlm. 2. 49 Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran: Teori dan Konsep Dasar, Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2011, hlm. 9.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

32

bilamana terjadi suatu perubahan, dari sebelumnya tidak mengetahui sesuatu

menjadi mengetahui.

Belajar merupakan proses internal yang kompleks. Yang terlibat dalam

proses internal tersebut adalah seluruh mental, yang meliputi ranah kognitif,

afektif, dan psikomotorik. Dari segi guru, proses tersebut dapat diamati secara

tidak langsung. Artinya, proses belajar yang merupakan proses internal siswa

tidak dapat diamati, akan tetapi dapat dipahami oleh guru. Proses belajar tersebut

tampak melalui perilaku siswa mempelajari bahan belajar. Perilaku belajar

tersebut merupakan respon siswa terhadap tindakan mengajar atau tindakan

pembelajaran dari guru.

Perubahan yang terjadi dalam diri seseorang banyak sekali baik sifat

maupun jenisnya. Oleh karena itu, sudah tentu tidak setiap perubahan dalam diri

seseorang merupakan perubahan dalam arti belajar. Ciri-ciri perubahan tingkah

laku dalam pengertian belajar sebagai berikut50:

1) Perubahan terjadi secara sadar

Ini berarti bahwa seseorang yang belajar akan menyadari terjadinya

perubahan itu atau sekurang-kurangnya ia merasakan telah terjadi adanya suatu

perubahan dalam dirinya. Misalnya ia menyadari bahwa pengetahuannya

bertambah.

2) Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional

Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri seseorang

berlangsung secara berkesinambungan, tidak statis. Satu perubahan yang terjadi

50 Slameto, op. cit., hlm. 2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

33

akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan

ataupun proses belajar berikutnya.

3) Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif

Dalam perbuatan belajar, perubahan-perubahan itu senantiasa bertambah

dan tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. Dengan

demikian makin banyak usaha belajar itu dilakukan, maka makin banyak dan

makin baik perubahan yang diperoleh. Perubahan yang bersifat aktif artinya

bahwa perubahan itu tidak terjadi dengan sendirinya melainkan karena usaha

individu sendiri.

4) Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara

Perubahan yang bersifat sementara atau temporer terjadi hanya untuk

beberapa saat saja, seperti bersin, menangis, dan sebagainya, tidak dapat

digolongkan sebagai perubahan dalam arti belajar. Perubahan yang terjadi karena

proses belajar bersifat menetap atau permanen. Ini berarti bahwa tingkah laku

yang terjadi setelah belajar akan bersifat menetap.

5) Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah

Ini berarti bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi karena adanya tujuan

yang akan dicapai. Perbuatan belajar terarah pada perubahan tingkah laku yang

benar-benar disadari.

6) Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku

Perubahan yang diperoleh seseorang setelah melalui suatu proses belajar

meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika seseorang belajar sesuatu,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

34

sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh

dalam sikap, keterampilan, pengetahuan, dan sebagainya.

Ciri umum kegiatan belajar sebagai berikut:

1) Belajar menunjukkan suatu aktivitas pada diri seseorang yang disadari atau

disengaja.

2) Belajar merupakan interaksi individu dengan lingkungannya. Hasil belajar

ditandai dengan perubahan tingkah laku.

Selain itu, seorang guru harus dapat menyusun sendiri prinsip-prinsip

belajar, yaitu prinsip belajar yang dapat dilaksanakan dalam situasi dan kondisi

yang berbeda, dan oleh setiap siswa secara individu. Beberapa prinsip belajar

adalah sebagai berikut:

1) Berdasarkan prasyarat yang diperlukan untuk belajar

a) Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan berpartisipasi aktif, meningkatkan

minat dan membimbing untuk mencapai tujuan instruksional.

b) Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi yang kuat pada

siswa untuk mencapai tujuan instruksional.

c) Belajar perlu lingkungan yang menantang dimana anak dapat mengembangkan

kemampuaanya bereksplorasi dan belajar dengan efektif.

d) Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya.

2) Sesuai hakikat belajar

a) Belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap menurut

perkembanganya

b) Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi dan discovery.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

35

c) Belajar adalah proses kontinguitas atau hubungan antara pengertiaan yang satu

dengan yang lain sehingga mendapatkan pengertiaan yang diharapkan.

Stimulus yang diberikan menimbulkan respon yang diharapkan.

3) Sesuai materi/bahan yang harus dipelajari

a) Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur, penyairan

yang sederhana, sehingga siswa mudah menangkap pengertiaanya.

b) Belajar harus dapat mengembangkan kemampuaan tertentu sesuai dengan

tujuan instruksional yang harus dicapai.

4) Syarat keberhasilan belajar

a) Belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga siswa dapat belajar dengan

tenang.

b) Repetisi, dalam proses belajar perlu ulangan berkali-kali agar pengertiaan atau

keterampilan ataupun sikap itu mendalam pada siswa.

Dengan demikian, belajar dapat membawa perubahan bagi siswa, baik

perubahan pengetahuan, sikap, maupun keterampilan. dengan perubahan-

perubahan tersebut tentunya siswa juga akan terbantu dalam memcahkan

permasalahan hidupnya dan bisa menyesuaikan diri dengan lingkungannya.51

b. Sejarah

Sejarah berasal dari kata syajaratun, yang berarti pohon. Sejarah dalam

bahasa Inggris ialah history (berasal dari bahasa Yunani yaitu Historia).

Sedangkan menurut Muhammad Yamin, sejarah ialah ilmu pengetahuan umum

yang berhubungan dengan cerita bertarikh, sebagai hasil penafsiran kejadian-

51 Baharuddin dan Esa Nur Wahyu, op. cit., hlm. 15.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

36

kejadian dalam masyarakat manusia pada waktu yang telah lampau atau tanda-

tanda yang lain.52

Sejarah adalah rekonstruksi masa lalu53. Di mana yang menjadi sumber

konstruksi ialah apa yang sudah dipikirkan, dikatakan, dikerjakan, dirasakan, dan

dialami oleh orang. Sesuatu yang dipikirkan, dikatakan, dikerjakan, dirasakan, dan

dialami oleh orang dapat menjadi sebuah sejarah apabila memenuhi syarat-syarat

untuk menjadi sebuah sejarah.

Sejarah memiliki arti subjektif dan arti objektif.54 Pada umumnya orang

memakai istilah sejarah untuk menunjuk cerita sejarah, pengetahuan sejarah,

gambaran sejarah, yang kesemuanya itu sebenarnya adalah sejarah dalam arti

subjektif. Sejarah dalam arti subjektif ini merupakan suatu konstruk, ialah

bangunan yang disusun oleh penulis sebagai suatu uraian atau cerita. Sejarah

dalam arti objektif menunjuk kepada kejadian atau peristiwa itu sendiri, ialah

peristiwa sejarah dalam kenyataannya. Kejadian itu sekali sekali terjadi tidak

dapat diulang atau terulang lagi.

Mengajar sejarah berarti membantu peserta didik untuk mempelajari

sejarah sehingga guru perlu mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan

pembelajaran sejarah.55 Untuk itu, pemahaman guru tentang sejarah sangat

diperlukan agar siswa juga memahami penjelasan diberikan guru. Pembelajaran

52 Hendrayana, Sejarah 1: Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah Jilid 1 Kelas X, Jakarta:

Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009, hlm. 2. 53 Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah, Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya, 1995, hlm. 17 54 Aman, op. cit., hlm. 13-14. 55 Brian Garvey dan Mary Krug, Model-Model Pembelajaran Sejarah, Yogyakarta: Ombak, 2015,

hlm. 1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

37

sejarah merupakan proses memahami sejarah. Dalam proses pembelajaran sejarah

tentu harus sesuai dengan tujuan pembelajaran sejarah nasional, yaitu56:

1) Membangkitkan, mengembangkan serta memelihara semangat kebangsaan.

2) Membangkitkan hasrat mewujudkan cita-cita keangsaan dalam segala

lapangan/bidang.

3) Membangkitkan hasrat–mempelajari sejarah kebangsaan dan mempelajarinya

sebagai bagian dari sejarah dunia.

4) Menyadarkan anak tentang cita-cita nasional (Pancasila dan Undang-undang

Pendidikan) serta perjuangan tersebut untuk mewujudkan cita-cita itu

sepanjang masa.

Dari hal tersebut maka pembelajaran sejarah memiliki peran penting.

bukan hanya sebagai proses transfer ide, akan tetapi juga proses pendewasaan

peserta didik untuk memahami identitas, jati diri dan kepribadian bangsa melalui

pemahaman terhadap peristiwa sejarah. Dengan demikian pembelajaran sejarah

hendaknya memperhatikan beberapa prinsip57:

1) Pembelajaran yang dilakukan haruslah adaptif terhadap perkembangan peserta

didik dan perkembangan zaman. Kendatipun sejarah bercerita tentang

kehidupan pada masa lalu, bukan berarti sejarah tidak bisa diajarkan secara

kontekstual. Banyak nilai dan fakta sejarah yang bila disampaikan dengan

benar dan sesuai alam fikiran peserta didik akan mampu membangkitkan

pemahaman dan kesadaran peserta didik terhadap nilai-nilai nasionalisme,

patriotisme, dan persatuan.

2) Pembelajaran sejarah hendaklah berorientasi pada pendekatan nilai.

Menyampaikan fakta memang sangat penting dalam pembelajaran sejarah,

akan tetapi yang juga tidak kalah penting adalah bagaimana mengupas fakta-

56 Heri Susanto, Seputar Pembelajaran Sejarah: Isu, Gagasan, dan Strategi pembelajaran,

Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2014, hlm. 57. 57 Ibid., hlm. 56.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

38

fakta tersebut dan mengambil intisari nilai yang terdapat di dalamnya sehingga

si pembelajar akan menjadi lebih mawas diri sebagai akibat dari pemahaman

nilai tersebut.

3) Strategi pembelajaran yang digunakan hendaklah tidak mematikan kreatifitas

dan memaksa peserta didik hanya untuk menghafal fakta dalam buku teks.

Sejarah sudah saatnya diajarkan dengan cara yang berbeda, kebekuan

pembelajaran yang terjadi seringkali dikarenakan rendahnya kreatifitas dalam

pembelajaran sejarah. Sebagai akibat kejenuhan seringkali menjadi faktor

utama yang dihadapi guru dalam mengajarkan sejarah dan siswa dalam belajar.

Dari ketiga hal tersebut dapat dipahami bahwa tantangan guru dalam

mengajarkan sejarah menjadi tidak mudah. Pengajar harus memahami apa

menjadi yang tujuan, karakteristik dan sasaran pembelajaran sejarah. Pengajar

juga harus memahami visi dan misi pendidikan sehingga sejarah yang diajarkan

dapat memberi pencerahan dan sehingga sejarah yang diajarkan dapat memberi

pencerahan dan landasan berpikir dalam bersikap bagi peserta didik pada

zamannya.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh Andrianus Akun pada tahun 2016 yaitu

Persepsi Guru dan Siswa Terhadap Implementasi Kurikulum 2013 dalam

Pembelajaran Sejarah (Studi Kasus di SMK Negeri 2 Depok Sleman DIY). Hasil

penelitian menunjukkan bahwa guru memiliki persepsi positif terhadap

implementasi Kurikulum 2013 dalam pembelajaran sejarah karena guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

39

menyambut baik perubahan Kurikulum 2013. Hal ini didukung dengan persiapan

yang dilakukan guru, baik melalui sosialisasi dan pelatihan dari pemerintah

maupun pihak sekolah yang sering diikuti oleh guru. Guru juga dapat menerapkan

konsep-konsep Kurikulum 2013 pada pembelajaran sejarah, melaksanakan

pembelajaran sejarah dengan pendekatan saintifik, serta menerapkan penilaian

autentik. Selanjutnya, siswa juga memiliki persepsi yang positif terhadap

implementasi Kurikulum 2013 dalam pembelajaran sejarah. Hal ini didukung

dengan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran sejarah menggunakan

Kurikulum 2013. Selain itu, siswa juga merasa senang selama pembelajaran

sejarah karena siswa bisa bereksplorasi dan pembelajaran lebih menarik dengan

metode bervariasi yang digunakan guru.58

Penelitian yang dilakukan oleh Ignatius Leonokto pada tahun 2016 yaitu

Persepsi Guru dan Siswa Terhadap Implementasi Kurikulum 2013 dalam

Pembelajaran Sejarah (Studi Kasus di SMA Negeri 1 Depok Yogyakarta). Hasil

penelitian menunjukkan bahwa guru memiliki persepsi negatif terhadap

implementasi kurikulum 2013. Hal ini dikarenakan sosialisasi yang didapatkan

guru masih belum cukup untuk menerapkan Kurikulum 2013 dalam pembelajaran

sejarah. Guru belum paham sepenuhnya tentang Kurikulum 2013 dan sering

terjadi miskonsepsi dalam setiap pembelajaran sejarah dengan menggunakan

Kurikulum 2013. Selanjutnya, siswa juga memiliki persepsi yang negatif terhadap

implementasi Kurikulum 2013 dalam pembelajaran sejarah. Hal ini dibuktikan

dengan ketidaksiapan siswa dalam menghadapi pembelajaran sejarah dengan

58 Adrianus Akun, Persepsi Guru dan Siswa Terhadap Implementasi Kurikulum 2013 dalam

Pembelajaran Sejarah (Studi Kasus di SMK Negeri 2 Depok Sleman DIY), skripsi tidak

diterbitkan, Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma, 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

40

menggunakan Kurikulum 2013. Siswa masih bersifat pasif dalam pembelajaran

sejarah dan siswa juga merasa terbebani dengan banyaknya tugas yang diberikan

oleh guru.59

Mengacu pada kedua penelitian di atas, maka dapat dilakukan penelitian

yang sejenis tetapi dengan aspek kajian yang berbeda. Kedua penelitian di atas

mengkaji secara umum tentang persepsi guru dan siswa terhadap impelementasi

Kurikulum 2013, maka akan menarik jika dikaji pula tentang Kurikulum 2013

tetapi lebih khusus kepada evaluasi pembelajarannya. Jika kedua penelitian di atas

membahas tentang persepsi guru dan siswa terhadap implementasi Kurikulum

2013 dalam pembelajaran sejarah, maka penelitian ini mengkaji persepsi guru dan

siswa terhadap evaluasi pembelajaran sejarah dalam Kurikulum 2013.

C. Kerangka Pikir

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru yang mulai diterapkan pada

tahun pelajaran 2013/2014. Kurikulum 2013 diterapkan di sekolah-sekolah

tertentu saja, salah satunya SMA Negeri 4 Yogyakarta. Kurikulum 2013 bertujuan

untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup

sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan

afektif serta mampu berkonstribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa,

bernegara, dan peradaban dunia. Berdasarkan tujuan tersebut, maka dalam

implementasi Kurikulum 2013 haruslah mampu menciptakan generasi sesuai

dengan tujuan tersebut. Untuk mengetahui ketercapaian dalam tujuan Kurikulum

59 Ignatius Leonokto, Persepsi Guru dan Siswa Terhadap Implementasi Kurikulum 2013 dalam

Pembelajaran Sejarah (Studi Kasus di SMA Negeri 1 Depok Yogyakarta), skripsi tidak diterbitkan,

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma, 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

41

2013 tersebut dapat dilakukan dengan melakukan evaluasi atau penilaian kepada

setiap peserta didik. Hal ini sesuai dengan komponen yang harus dievaluasi atau

dinilai dalam Kurikulum 2013 yang meliputi komponen pengetahuan, sikap, dan

keterampilan. Begitu pula dalam pembelajaran sejarah, ketiga komponen tersebut,

yaitu pengetahuan, sikap, dan keterampilan tersebut juga harus diukur.

Dalam proses evaluasi pembelajaran sejarah melibatkan guru dan siswa,

dan mereka memiliki persepsi tentang evaluasi atau penilaian yang menggunakan

Kurikulum 2013. Persepsi guru dan siswa terhadap evaluasi atau penilaian dalam

Kurikulum 2013 merupakan hasil pengamatan melalui penginderaan oleh guru

maupun siswa sehingga dapat memberikan pemahaman tentang evaluasi atau

peniaian dalam pembelajaran sejarah sesuai dengan Kurikulum 2013. Berdasarkan

uraian di atas dapat digambarkan skema kerangka pikir sebagai berikut:

Gambar I. Kerangka Pikir

Kurikulum 2013

Penilaian pembelajaran

Sejarah

(Sesuai Kurikulum

2013)

Pembelajaran Sejarah

Siswa

Persepsi

(Guru dan Siswa)

Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

42

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 4 Yogyakarta yang beralamat di Jalan

Magelang, No. 7, Kelurahan Karangwaru Lor, Kecamatan Tegalrejo, Kota

Yogyakarta, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-Juli 2017 dengan jadwal

penelitian sebagai berikut:

Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian

No. Kegiatan Bulan

Maret April Mei Juni Juli

1 Penyusunan proposal

2 Perizinan

3 Pengumpulan data

4 Analisis data

5 Penulisan laporan

B. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus.

Pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang

berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

43

manusia. Pada pendekatan ini, peneliti membuat suatu gambaran kompleks, meneliti

kata-kata, laporan terinci, dari pandangan responden dan melakukan studi pada situasi

yang alami.60 Metode kualitatif berusaha memahami dan menafsirkan makna suatu

peristiwa interaksi tingkah laku manusia dalam situasi tertentu menurut perspektif

peneliti sendiri.61 Kesulitan dalam membuat desain penelitian kualitatif disebabkan

antara lain62, (1) desain penelitian kualitatif itu adalah peneliti sendiri, sehingga

penelitilah yang paham pola penelitian yang akan dilakukan; (2) masalah penelitian

kualitatif yang amat beragam dan kasuistik sehingga sulit membuat kesamaan desain

penelitian yang bersifat umum, karena itu desain penelitian kualitatif cenderung

bersifat kasuistik; (3) ragam ilmu sosial yang variannya bermacam-macam sehingga

memiliki tujuan dan kepentingan yang berbeda-beda pula terhadap metode penelitian

kualitatif. Data-data yang dikumpulkan dalam penelitian kualitatif berupa tempat,

pelaku, dan kegiatan.63

Penelitian studi kasus merupakan salah satu jenis penelitian dari penelitian

kualitatif. Penelitian studi kasus adalah studi yang mengeksplorasi suatu masalah

dengan batasan terperinci, memiliki pengambilan data yang mendalam, dan

menyertakan berbagai sumber informasi. Penelitian ini dibatasi oleh waktu, dan

tempat, dan kasus yang dipelajari berupa program, peristiwa, aktivitas, atau

60 Hamid Darmadi, Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial, Bandung: Alfabeta, 2014, hlm. 287. 61 Husaini Usman dan Purnomo Setiadi Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, Jakarta: bumi Aksara,

2008, hlm. 78. 62 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial

Lainnya, Jakarta: Kencana, 2007, hlm. 67. 63 Husaini Usman dan Purnomo Setiadi Akbar, op. cit., hlm. 83.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

44

individu.64 Data yang digunakan dalam penelitian studi kasus ini adalah data

pengalaman individu. Data pengalaman individu dimaksud adalah bahan keterangan

mengenai apa yang dialami oleh individu sebagai warga masyarakat tertentu yang

menjadi objek penelitian. Data pengalaman pribadi ini sungguh-sungguh sarat dengan

unsur-unsur subjektif sehingga kadang-kadang tidak sesuai dengan realita keadaan

masyarakat yang menjadi objek penelitian. Walaupun demikian, subjektivitas tersebut

dapat dipakai sebagai bagian dari realita masyarakat yang diteliti dan bukan dimaksud

untuk menerangkan realita masyarakat yang diteliti.65

Dalam bidang pendidikan studi kasus dapat diartikan sebagai metode

penelitian deskriptif untuk menjawab permasalahan pendidikan yang mendalam dan

komprehensif dengan melibatkan subjek penelitian yang terbatas sesuai dengan jenis

kasus yang diselidiki. Subjek penelitian dalam studi kasus bisa individu, kelompok,

lembaga, atau golongan masyarakat tertentu. Segala aspek yang berkaitan dengan

kasus dianalisis secara mendalam, sehingga diperoleh generalisasi yang utuh.66

Generalisasi yang dilakukan oleh peneliti didapatkan dari data-data yang telah

peneliti peroleh dari sumber penelitian, yaitu guru dan siswa. Data yang peneliti olah

menggunakan pendekatan kualitatif adalah data dari wawancara dengan guru dan

siswa.

64 Hamid Darmadi, op. cit., hlm. 291. 65 Burhan Bungin, op. cit., hlm. 104. 66 Wina Sanjaya, Penelitian Pendidikan: Jenis, Metode, dan Prosedur, Jakarta: Kencana, 2013, hlm.

73.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

45

C. Sumber Data

Sumber data adalah subyek asal data yang diperoleh.67 Sumber data kualitatif

adalah data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam bentuk angka. Bentuk lain data

kualitatif adalah gambar yang diperoleh melalui pemotretan atau rekaman video.68

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:

1. Guru mata pelajaran, berupa hasil wawancara terhadap guru mata pelajaran sejarah

tentang evaluasi dalam Kurikulum 2013 pada mata pelajaran sejarah.

2. Siswa, berupa hasil wawancara terhadap siswa tentang evaluasi atau penilaian

dalam Kurikulum 2013 pada mata pelajaran sejarah.

D. Metode Pengumpulan Data

1. Observasi

Untuk memahami lebih komprehensif dan mendalam tentang kasus tertentu,

peneliti sebaiknya melakukan observasi langsung dan observasi partisipatif.

Observasi langsung adalah observasi yang dilaksanakan untuk melihat keadaan

tertentu. Misalnya keadaan tentang kondisi bangunan sekolah, kondisi kelas, keadaan

sarana dan fasilitas pendukung dan lain sebagainya. Sedangkan observasi partisipatif

adalah observasi yang dilakukan oleh observer sambil terjun langsung pada kegiatan.

Artinya sambil melaksanakan observasi, observer adalah bagian dari kegiatan.69

67 Etta Mamang Sangadji dan Sopiah, Metodologi Penelitian – Pendekatan Praktis dalam Penelitian,

Yogyakarta: C. V. Andi Offset, 2010, hlm. 164. 68 Hamid Darmadi, op. cit., hlm. 36. 69 Wina Sanjaya, op. cit., hlm. 76.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

46

Dalam penelitian ini, observasi dilakukan dengan melihat kegiatan guru dan siswa di

dalam kelas selama pembelajaran berlangsung.

2. Wawancara

Wawancara adalah salah satu alat yang paling banyak digunakan untuk

mengumpulkan data penelitian kualitatif.70 Wawancara untuk kepentingan studi

kasus, berbeda dengan wawancara untuk survey, untuk studi kasus biasanya

digunakan pertanyaan-pertanyaan terbuka, sebab wawancara untuk studi kasus bukan

hanya mengetahui ada dan tidak adanya sesuatu akan tetapi melalui wawancara

diharapkan peneliti dapat lebih memahami suatu keadaan dan peristiwa tertentu.71

Untuk itu, peneliti menggunakan metode wawancara dengan pertanyaan-

pertanyaan terbuka yang berpedoman pada daftar pertanyaan yang dibuat oleh

peneliti. Dalam penelitian ini, wawancara ditujukan pada guru dan siswa untuk

menggali persepsi guru dan siswa terkait evaluasi pembelajaran sejarah.

3. Dokumen atau Dokumentasi

Dokumen dalam studi kasus digunakan untuk mendukung dan menambah

bukti yang diperoleh dari sumber yang lain.72 Sejumlah besar fakta dan data

tersimpan dalam bahan dokumentasi. Sebagian besar data yang tersedia yaitu

berbentuk surat, catatan harian, cendera mata, laporan, artefak, dan foto.73 Dokumen

70 Samiaji Sarosa, Penelitian Kualitatif: Dasar-Dasar, Jakarta: Indeks, 2012, hlm. 45. 71 Wina Sanjaya, op. cit., hlm. 76. 72 Ibid., hlm. 74. 73 Juliansyah Noor, op. cit., hlm. 141.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

47

terbagi menjadi dua, yaitu dokumen pribadi dan dokumen tertulis.74 Dokumen pribadi

adalah catatan atau karangan seseorang secara tertulis tentang tindakan, pengalaman,

dan kepercayaannya. Dokumen pribadi dapat berupa buku harian, surat pribadi, dan

otobiografi. Dokumen resmi terbagi atas dokumen intern dan ekstern. Dokumen

intern berupa memo, pengumuman, instruksi, aturan lembaga dan sebagainya.

Sedangkan dokumen ekstern berupa bahan-bahan informasi yang dikeluarkan suatu

lembaga, seperti majalah, buletin, berita-berita, pengumuman, atau pemberitahuan.

Dalam penelitian ini, dokumen yang digunakan berasal dari dokumen guru dan

dilengkapi dengan dokumentasi dari peneliti yang berupa foto.

E. Instrumen Pengumpulan Data

1. Instrumen Observasi

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi baik secara langsung dan

tidak langsung dalam kegiatan evaluasi atau penilaian yang dilakukan guru di dalam

kelas dengan menggunakan lembar observasi yang terkait dengan evaluasi atau

penilaian dalam pembelajaran sejarah. Lembar observasi yang digunakan oleh

peneliti berupa daftar cek list.

2. Instrumen Wawancara

Wawancara dalam penelitian ini dilakukan kepada guru yang mengampu mata

pelajaran sejarah dan siswa di SMA Negeri 4 Yogyakarta dengan menggunakan

74 Burhan Bungin, op. cit., hlm. 122-123.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

48

pertanyaan wawancara yang disusun berdasarkan kisi-kisi yang dibuat oleh peneliti.

Pertanyaan wawancara yang dibuat berkaitan dengan evaluasi pembelajaran sejarah

yang dilakukan oleh guru.

Berikut ini kisi-kisi wawancara yang peneliti gunakan untuk wawancara guru:

Tabel 2. Kisi-kisi wawancara guru

No. Kisi – Kisi Pertanyaan Indikator Pertanyaan

1 Persiapan implementasi Kurikulum 2013 dalam mata

pelajaran sejarah terkait evaluasi pembelajaran

Pelatihan SDM

Silabus dan RPP

Modul dan sumber

Evaluasi

2 Perbedaan mendasar antara evaluasi dalam Kurikulum

2013 dengan kurikulum sebelumnya

3 Penilaian autentik dalam melakukan evaluasi

menggunakan Kurikulum 2013

4 Efektivitas evaluasi dengan menggunakan Kurikulum

2013

5 Kendala atau kesulitan yang dihadapi dalam

melakukan evaluasi pembelajaran sejarah sesuai

dengan Kurikulum 2013.

6 Cara mengatasi kendala atau kesulitan yang dihadapi

Berikut ini kisi-kisi wawancara yang peneliti gunakan untuk wawancara

siswa:

Tabel 3. Kisi-kisi wawancara siswa

No. Butir – butir Pertanyaan

1 Persiapan dalam menghadapi pembelajaran sejarah menggunakan

Kurikulum 2013

2 Kemenarikan proses pembelajaran sejarah menggunakan Kurikulum 2013

3 Evaluasi pembelajaran sejarah yang dilakukan guru menggunakan

Kurikulum 2013

4 Kendala atau kesulitan yang dihadapi dalam setiap evaluasi yang

dilakukan guru dengan menggunakan Kurikulum 2013

5 Cara mengatasi kendala atau kesulitan yang dihadapi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

49

3. Instrumen Dokumen atau Dokumentasi

Dalam hal ini peneliti mempelajari dokumen resmi intern tentang Peraturan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2016

tentang Standar Penilaian Pendidikan. Selain itu, peneliti juga mempelajari dokumen

perangkat penilaian yang dibuat oleh guru, seperti, kisi-kisi soal, soal, daftar nilai,

dan lain sebagainya yang berkaitan dengan evaluasi pembelajaran sejarah yang

dilakukan guru. Untuk mengetahui kelengkapan dokumen yang terkumpul, maka

peneliti menggunakan instrumen yang berupa cek list.

F. Teknik Cuplikan

Dalam penelitian kualitatif untuk memperoleh informasi yang mendalam

mengenai fokus penelitian, maka peneliti akan menggunakan teknik cuplikan berupa

teknik sampling (sampling design). Teknik sampling adalah bagian dari metodologi

statistika yang berhubungan dengan pengambilan sebagian dari populasi. Tahapan

sampling adalah mendefinisikan populasi yang hendak diamati, menetukan kerangka

sampel, menetukan metode sampling yang tepat, melakukan pengambilan sampel

(pengumpulan data), dan melakukan pengecekan ulang. 75 Teknik sampling yang

digunakan biasanya mengikuti jenis sampel.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik sampel nonprobabilitas

(nonprobability sampling), yaitu teknik pengambilan sampel di mana setiap anggota

75 Hamid Darmadi, op. cit., hlm. 45.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

50

populasi tidak memiliki kesempatan atau peluang yang sama sebagai sampel.76 Ada

beberapa teknik dalam teknik sampel nonprobabilitas (nonprobability sampling),

yaitu sampling sistematis, sampling kuota, convenience sampling, purposive

sampling, sampling jenuh dan snowball sampling. Peneliti memilih teknik purposive

sampling, yaitu penarikan sampel yang dilakukan dengan memilih subjek

berdasarkan kriteria spesifik yang ditetapkan oleh peneliti.77 Kriteria yang ditentukan

oleh peneliti berdasarkan pada sumber yang peneliti gunakan dalam penelitian.

Sumber yang dipilih peneliti dalam penelitian ini adalah guru dan siswa.

G. Validitas Data

Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek

penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti.78 Dalam penelitian

kualitatif dirumuskan teknik pengecekan keabsahan data, bukan keabsahan

instrument.79 Untuk menguji keabsahan atau kredibilitas data dalam penelitian

kualitatif terdapat beberapa cara meliputi perpanjangan pengamatan, peningkatan

ketekunan dalam penelitian, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus

negatif, dan membercheck.80 Dalam penelitian ini, peneliti memilih uji keabsahan

atau kredibilitas data dengan triangulasi, meningkatkan ketekunan, dan diskusi

dengan teman sejawat.

76 Juliansyah Noor, op. cit., hlm. 151. 77 Hamid Darmadi, op. cit., hlm. 59. 78 Sugiyono, Metode Penelitian Pendiidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D),

Bandung: Alfabeta, 2010, hlm. 267. 79 Nusa Putra, Metode Penelitian Kualitatif Pendidikan, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2012, hlm. 99. 80 Sugiyono, op. cit., hlm. 270.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

51

1. Triangulasi

Triangulasi adalah pengecekan dengan cara pemeriksaan ulang. Pemeriksaan

ulang bisa dan biasa dilakukan sebelum dan/atau sesudah data dianalisis. Pemeriksaan

dengan cara triangulasi dilakukan untuk meningkatkan derajat kepercayaan dan

akurasi data.81 Triangulasi terdiri dari tiga strategi, yaitu82:

a. Triangulasi sumber

Triangulasi sumber yaitu menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara

mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Dalam penelitian ini

peneliti melakukan triangulasi sumber dengan menggunakan data yang diperoleh dari

sumber penelitian. Peneliti melakukan triangulasi berdasarkan sumber penelitian,

yaitu guru dan siswa.

b. Triangulasi teknik

Triangulasi teknik yaitu menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara

mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Dalam

penelitian ini peneliti memperoleh data melalui observasi, wawancara, dan peneliti

melengkapinya dengan dokumen atau dokumentasi.

c. Triangulasi teori

Triangulasi teori yaitu menguji kredibilitas data menggunakan teori untuk

meningkatkan derajat kepercayaan. Dalam hal ini, jika analisis telah mnguraikan

pola, hubungan, dan menyertakan penjelasan yang muncul dari analisis, maka penting

81 Nusa Putra, op. cit., hlm. 103. 82 Sugiyono, op. cit., hlm. 273.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

52

untuk mencari tema atau penjelasan pembanding atau penyaring.83 Penjelasan

pembanding atau penyaring tersebut menggunakan teori yang sesuai dengan data

yang diteliti. Dalam penelitian ini peneliti melakukan triangulasi teori dengan

menganalisis data yang didapatkan dengan menggunakan teori dan konsep mengenai

persepsi, kurikulum, evaluasi pembelajaran (penilaian autentik), dan pembelajaran

sejarah.

d. Triangulasi waktu

Triangulasi waktu yaitu pengumpulan data dilakukan pada saat waktu yang

tepat, di mana sumber tidak merasa terbebani oleh sesuatu, sumber masih segar,

sehingga data yang diperoleh lebih valid, sehingga lebih kredibel. Dalam penelitian

ini peneliti menentukan waktu yang tepat dan sesuai dengan waktu sumber untuk

pengambilan data. Waktu yang peneliti gunakan yaitu saat waktu luang yang dimiliki

guru dan saat pembelajaran berlangsung bagi siswa.

2. Meningkatkan ketekunan

Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat

dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data dan urutan

peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis. Dengan meningkatkan

ketekunan, maka peneliti dapat melakukan pengecekan kembali apakah data yang

telah ditemukan salah atau tidak. Demikian juga dengan meningkatkan ketekunan

maka peneliti dapat memberikan deskripsi data yang akurat dan sistematis tentang

83 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014, hlm. 331-

332.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

53

apa yang diamati.84 Dalam penelitian ini, peneliti meningkatkan ketekunan dengan

melakukan pengamatan secara cermat dan berkesinambungan terkait dengan proses

evaluasi pembelajaran.

3. Pemeriksaan sejawat melalui diskusi

Teknik ini dilakukan dengan cara mengekspos hasil sementara atau hasil akhir

yang diperoleh dalam bentuk diskusi dengan rekan-rekan sejawat. Dengan demikian

pemeriksaan sejawat berarti pemeriksaan yang dilakukan dengan jalan

mengumpulkan rekan-rekan yang sebaya, yang memiliki pengetahuan umum yang

sama tentang apa yang sedang diteliti, sehingga bersama mereka peniliti dapat me-

review persepsi, pandangan, dan analisis yang sedang dilakukan.85 Dalam penelitian

ini, peneliti melakukan pemeriksaan sejawat dengan teman-teman yang juga

melakukan penelitian yang sama seperti peneliti. Selain itu, peneliti juga melakukan

diskusi dengan dosen.

H. Analisis Data

Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja

dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat

dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang

penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada

84 Ibid., hlm. 370-371. 85 Lexy J. Moleong, op. cit., 2006, hlm. 332-334.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

54

orang lain.86 Analisis data penelitian kualitatif dilakukan sejak awal peneliti terjun ke

lapangan hingga pada akhir penelitian (pengumpulan data).87

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan model analisis data dari Miles dan

Hurberman, yaitu model interaktif. Proses analisis interaktif ini merupakan proses

siklus dan interaktif. Artinya, peneliti harus bergerak di antara proses pengumpulan

data, penyajian data, reduksi data, dan kesimpulan atau verifikasi. Dengan begitu,

analisis ini merupakan sebuah proses yang berulang dan berlanjut secara terus –

menerus dan saling menyusul. Berikut adalah proses analisis model interaktif Miles

dan Hurberman dalam buku Muhammad Idrus (2009) 88:

Gambar II. Model interaktif Miles dan Hurberman

86 Ibid., hlm. 248. 87 Ruslam Ahmadi, Metodologi Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014, hlm. 229. 88 Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial, Jakarta: Erlangga, 2009, hlm. 147-152.

Pengumpulan Data

Reduksi Data

Penyajian Data

Kesimpulan/

Verifikasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

55

1. Tahap pengumpulan data

Pada tahap ini peneliti melakukan proses pengumpulan data dengan

menggunakan teknik pengumpulan data yang telah ditentukan sejak awal. Proses

pengumpulan data harus melibatkan informan, aktivitas, latar atau konteks terjadinya

peristiwa. Data penelitian kualitatif bukan hanya sekedar terkait dengan kata-kata,

tetapi sesungguhnya adalah segala sesuatu yang diperoleh dari yang dilihat, didengar,

dan diamati. Dengan demikian, data dapat berupa catatan lapangan, sebagai hasil

amatan, deskripsi wawancara, catatan harian/pribadi, foto, pengalaman pribadi,

jurnal, cerita sejarah, riwayat hidup, dan lainnya. Dalam hal ini, peneliti

mengumpulkan data dari observasi, wawancara, dan dilengkapi dengan dokumen atau

dokumentasi. Hasil yang peneliti dapatkan dari tahap pengumpulan data ini berupa

ceklist observasi, catatan lapangan hasil wawancara, dan ceklist dokumen.

2. Tahap reduksi data

Reduksi data dapat diartikan sebagai proses pemilihan data kasar yang muncul

dari catatan-catatan tertulis dari lapangan. Tahapan reduksi data merupakan bagian

kegiatan analisis sehingga pilihan-pilihan peneliti tentang bagian data mana yang

dikode, dibuang, pola-pola, cerita-cerita apa yang berkembang, merupakan pilihan-

pilihan analitis. Dengan begitu, proses reduksi data dimaksudkan untuk lebih

menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang bagian data yang tidak

diperlukan, serta mengorganisasikan data sehingga memudahkan untuk dilakukan

penarikan kesimpulan. Dalam hal ini, peneliti melakukan reduksi data dari data-data

yang diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumen atau dokumentasi. Salah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

56

satu data yang peneliti reduksi, yaitu hasil wawancara yang peneliti dapatkan dari

wawancara guru dan siswa yang tidak sesuai dengan fokus permasalahan dari

penelitian.

3. Penyajian data

Display data atau penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang

memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.

Dengan mencermati penyajian data ini, peneliti lebih mudah memahami apa yang

sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan. Data yang peneliti sajikan berupa hasil

penelitian atau temuan dan tabel.

4. Verifikasi dan Penarikan kesimpulan

Verifikasi dan penarikan kesimpulan dimaknai sebagai penarikan arti data

yang telah ditampilkan. Pemberian makna ini tentu saja sejauh pemahaman peneliti

dan interpretasi yang dibuatnya. Dengan melakukan verifikasi, peneliti kualitatif

dapat mempertahankan dan menjamin validitas dan reliabilitas hasil temuannya.

Peneliti melakukan verifikasi data-data yang telah terkumpul dari hasil temuan atau

penelitian.

I. Sistematika Penulisan

Penulisan penelitian ini dimuat dalam lima bab sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan, berisi pokok bahasan utama yang menjadi latar belakang

penelitian ini. Bab ini mencakup latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,

dan manfaat penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

57

Bab II Kajian Pustaka, berisi tentang kajian teori, penelitian yang relevan, dan

kerangka pikir. Kajian teori mencakup persepsi, Kurikulum 2013, evaluasi (penilaian

autentik) dalam Kurikulum 2013, dan pembelajaran sejarah.

Bab III Metodologi Penelitian, mencakup tempat dan waktu penelitian,

pendekatan penelitian, sumber data, metode pengumpulan data, instrumen

pengumpulan data, teknik cuplikan, validitas data, analisis data, dan sistematika

penulisan.

Bab IV Hasil Penelitian, mencakup deskripsi latar, deskripsi hasil penelitian,

dan pembahasan.

Bab V kesimpulan dan saran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

58

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 4 Yogyakarta. SMA Negeri 4

Yogyakarta berawal dari berdirinya SMA Perdjoangan. Hal ini sesuai dengan

Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Republik

Indonesia tanggal 16 Januari 1950, No. 551/b. Pada mulanya sekolah ini didirikan

bagi para pelajar yang telah menunaikan kewajibannya bertempur melawan

penjajah dan berbakti kepada Negara sebagai Tentara Pelajar anggota Brigadir 17.

Pada tahun 1952, SMA Perdjoangan dijadikan SMA Negeri dengan nama

SMA bagian B nomor II atau terkenal dengan SMA B Negeri sesuai dengan SK

Menteri Pengajaran dan Kebudayaan No. 3418/B tanggal 8 Agustus 1952. Pada

perkembangan selanjutnya terjadi perubahan nama menjadi SMA (4 B). Baru

pada tahun 1997 berubah nama menjadi SMA Negeri 4 Yogyakarta. Tanggal

berdirinya SMA Perdjoangan yaitu pada tanggal 16 Januari 1950 diperingati

sebagai Hari Ulang Tahun SMA Negeri 4 Yogyakarta.

SMA Negeri 4 Yogyakarta merupakan salah satu sekolah yang

menerapkan Kurikulum 2013. SMA Negeri 4 Yogyakarta pada tahun ajaran

2016/2017 menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) bagi kelas

XI dan XII, dan menerapkan Kurikulum 2013 bagi kelas X.

SMA Negeri 4 Yogyakarta dipimpin oleh seorang Kepala Sekolah, yaitu

Bapak Jaka Tumuruna, M.Pd. SMA Negeri 4 Yogyakarta juga memiliki guru dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

59

karyawan, baik yang tetap maupun tidak tetap. Jumlah guru di SMA Negeri 4

Yogyakarta, yaitu 56 orang, sedangkan jumlah karyawan di SMA Negeri 4

Yogyakarta, yaitu 21 orang. Jumlah siswa di SMA Negeri 4 Yogyakarta pada

tahun ajaran 2016/2017, yaitu 745 siswa yang terdiri dari 227 siswa kelas X, 258

siswa kelas XI, dan 260 siswa kelas XII.89

SMA Negeri 4 Yogyakarta memiliki fasilitas sarana dan prasarana, yaitu

24 ruang kelas, ruang kepala sekolah, ruang wakil kepala sekolah, ruang guru,

ruang tata usaha, ruang bimbingan konseling, ruang piket, aula, perpustakaan,

koperasi, garasi, ruang tamu, laboratorium, tempat ibadah (masjid), tempat parkir,

kamar mandi/WC, ruang UKS, dan kantin.

Lokasi SMA Negeri 4 Yogyakarta yang jauh dari keramaian membuat

suasana yang kondusif dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dan

kegiatan lainnya di sekolah. Selain itu, lingkungan yang kondusif mendukung

pula kegiatan belajar mengajar di sekolah. Proses belajar mengajar di dalam kelas

pun cukup kondusif karena keadaan ruangan kelas yang cukup lengkap dengan

berbagai sarana dan prasarana, seperti papan tulis, meja dan kursi untuk siswa dan

guru, jadwal piket kelas, papan pengumuman, kalender, papan absensi, jadwal

pelajaran, LCD, kipas angin atau pendingin ruangan (AC), Speaker, CCTV, dan

lampu neon.

1. Visi dan Misi SMA Negeri 4 Yogyakarta

a. Visi SMA Negeri 4 Yogyakarta

Unggul dalam Imtaq, Iptek, dan Seni Budaya dan Olah Raga.

89 Data diperoleh dari laporan Program Pengalaman Lapangan yang dilakukan oleh peneliti pada

bulan Juli-September 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

60

b. Misi SMA Negeri 4 Yogyakarta

1) Meningkatkan penghayatan dan pengamalan agama masing-masing.

2) Menumbuhkembangkan budaya membaca, meneliti, dan menulis.

3) Meningkatkan prestasi akademis, KIR, seni budaya, dan olah raga yang

berwawasan Nasional dan Global.

4) Memupuk budi pekerti luhur 5 S (budaya senyum, salam, sapa, sopan, dan

santun).

5) Membangun budaya sekolah melaksanakan 9K (Keteladanan, Keterbukaan,

Keamanan, Kebersihan, Keindahan, Ketertiban, Kerindangan, Kedisiplinan,

dan Kekeluargaan).

6) Mengembangkan kearifan lokal dalam kehidupan persekolahan.

7) Mengoptimalkan peran serta komite sekolah, masyarakat, dan institusi terkait

dalam mensukseskan program sekolah.

2. Tujuan Umum dan Khusus SMA Negeri 4 Yogyakarta

a. Tujuan Umum SMA Negeri 4 Yogyakarta

1) Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan

bertaqwa, kreatif, mandiri, bertanggung jawab, cakap, sehat, serta berilmu.

2) Meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia,

keterampilan hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih tinggi.

b. Tujuan Khusus SMA Negeri 4 Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

61

1) Mempersiapkan peserta didik yang bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa

dan berakhlak mulia melalui berbagai kegiatan keagamaan: Mentoring,

Pesantren Kilat, Latihan Qurban, Retret, dan lain-lain.

2) Mempersiapkan peserta didik menjadi manusia yang berkepribadian, cerdas,

berkualitas, dan berprestasi dalam bidang seni, dan olah raga, iptek, dan imtaq

melalui berbagai kegiatan keagamaan, kegiatan ekstrakurikuler, dan kegiatan

pembelajaran di kelas serta di luar kelas.

3) Membekali peserta didik agar memiliki keterampilan teknologi informasi dan

komunikasi, serta mampu mengembangkan diri secara mandiri melalui

kegiatan Bimbingan Konseling, berbagai Kegiatan Ekstrakurikuler dan

kegiatan Pembelajaran TIK di luar kelas maupun di dalam kelas.

4) Menanamkan sikap ulet dan gigih dalam berkompetisi, beradaptasi dengan

lingkungan dan mengembangkan sikap sportifitas melalui berbagai kegiatan

Ekstrakurikuler, Bimbingan Karier, kegiatan Keagamaan dan Olah Raga.

5) Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan teknologi agar mampu

bersaing dan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi melalui

kegiatan-kegiatan bimbingan Karier, Pembelajaran TIK di luar dan di dalam

kelas, serta Pembelajaran mata Pelajaran Matematika, Fisika, Kimia, Biologi,

Sejarah, Ekonomi, dan Geografi di kelas.

6) Meningkatkan profesionalisme dan tanggung jawab kinerja guru dan karyawan

melalui Kegiatan IHT, PKB, PKG, Supervise, dan Monev.

7) Memberdayakan 5 S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun).90

90 Diperoleh dari bagian Tata Usaha Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

62

B. Deksripsi Hasil Penelitian

1. Persepsi Guru Terhadap Evaluasi Pembelajaran Sejarah dalam

Kurikulum 2013

Persepsi guru terhadap evaluasi pembelajaran sejarah dalam Kurikulum

2013 di SMA Negeri 4 Yogyakarta dibagi ke dalam beberapa kategori, yaitu

persiapan implementasi Kurikulum 2013 dalam mata pelajaran sejarah terkait

evaluasi pembelajaran, perbedaan mendasar antara evaluasi dalam Kurikulum

2013 dengan kurikulum sebelumnya, penilaian autentik dalam melakukan evaluasi

menggunakan Kurikulum 2013, efektivitas evaluasi dengan menggunakan

Kurikulum 2013, kendala atau kesulitan yang dihadapi dalam melakukan evaluasi

pembelajaran sejarah sesuai dengan Kurikulum 2013, dan cara mengatasi kendala

atau kesulitan yang dihadapi dalam melakukan evaluasi pembelajaran sejarah

sesuai dengan Kurikulum 2013. Kategori-kategori tersebut sebagai berikut:

a. Persiapan Implementasi Kurikulum 2013 dalam Mata Pelajaran Sejarah

Terkait Evaluasi Pembelajaran

Berkaitan dengan persiapan implementasi Kurikulum 2013 dalam mata

pelajaran sejarah terkait dengan evaluasi pembelajaran maka guru yang

mengampu mata pelajaran sejarah di SMA Negeri 4 Yogyakarta memiliki

pendapat yang berbeda dalam menanggapi perubahan yang terjadi dalam evaluasi

menggunakan Kurikulum 2013. Untuk perubahan Kurikulum 2013 terkait dengan

evaluasi pembelajaran menurut guru secara formatnya lebih komplit (lengkap)

menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Idealnya penilaian dari ketiga

aspek ini harus dilakukan setiap proses pembelajaran. Untuk itu, guru selalu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

63

menyiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakannya, seperti Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran, dan perangkat penilaiannya (CL 1).91

Menurut guru evaluasi (penilaian autentik) dimulai dari proses

pembelajaran yang sebenarnya sudah dilakukan sejak kurikulum sebelumnya.

Ketika proses pembelajaran pastinya guru akan memberikan penilaian. Hanya saja

pada kurikulum yang lama tidak diatur secara eksplisit tentang penilaian autentik.

Pada kurikulum sebelumnya hanya berupa penilaian selama proses pembelajaran.

Hanya dengan istilah yang berbeda saja, padahal sejak dulu memang sudah ada.

Peraturan yang sering berubah juga membuat beliau bingung dalam proses

pembelajaran. Untuk penilaian Higher Order Thinking Skills (HOTS) pada

kurikulum sebelumnya sebenarnya sudah ada, tapi tidak dijelaskan secara eksplisit

seperti sekarang. Guru menyiapkan perangkat-perangkat pembelajaran, seperti

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, instrumen penilaian, kisi-kisi soal, dan soal

tes (CL 2).92

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, dalam melakukan evaluasi

pembelajaran di kelas, guru mata pelajaran sejarah melakukan penilaian awal

yang berupa pre-test sebagai acuan dalam penyusunan evaluasi akhir bagi siswa.

Hal ini juga dilakukan untuk melihat kemampuan siswa di dalam kelas agar guru

dapat menentukan jenis evaluasi yang bisa digunakan. Setelah menentukan jenis

penilaian, maka guru membuat instrumen penilaian yang akan dilakukan, baik

untuk aspek afektif, kognitif dan psikomotorik. Setelah itu, guru melakukan

penilaian menggunakan instrumen yang telah dibuat. Guru terkadang melakukan

91 Wawancara dengan Ibu Sri Rahayu pada tanggal 27 April 2017.

92 Wawancara dengan Ibu Tien Amry Astuti pada tanggal 12 Mei 2017.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

64

penilaian saat pelajaran berlangsung, dan pada akhir pelajaran. Dalam

pembelajaran guru melaksanakan penilaian autentik secara berkelanjutan terkait

penilaian kompetensi sikap, pengetahuan, maupun keterampilan. Penilaian yang

dilakukan, antara lain berupa penilaian tertulis, produk, portofolio, proyek, dan

penilaian antar teman. Untuk evaluasi akhir, guru melaksanakan ulangan harian.

Berkaitan dengan harapan pemerintah dari perubahan kurikulum terkait

dengan evaluasi pembelajaran, guru mengatakan bahwa melalui penilaian

diharapkan agar guru bisa memberikan penilaian kepada siswa secara utuh.

Penilaian secara utuh maksudnya tidak hanya kognitif saja, tapi juga kemampuan

psikomotorik dan sikapnya, yang mungkin berkaitan dengan pembelajaran atau

pendidikan karakter. Diharapkan siswa tidak hanya pintar secara intelektual, tapi

siswa juga memiliki keterampilan untuk mengkomunikasikan dan memiliki sikap

yang baik. Sehingga jika anak atau siswa nanti lulus sudah memiliki ketiga

kemampuan, yaitu kognitifnya bagus, psikomotoriknya oke, dan akhlak atau

sikapnya baik (CL 1).93 Sementara itu, guru juga mengatakan bahwa mungkin

yang diharapkan pemerintah adalah output dari SMA (siswa) sudah siap dengan

berbagai persoalan yang dihadapi, sehingga setiap kali menghadapi masalah siswa

tidak langsung merespon tetapi terlebih dahulu menganalisis sebab, solusi,

hasilnya dan lain sebagainya (CL 2).94

Selanjutnya, berkaitan dengan pelatihan untuk melaksanakan kurikulum

2013 khususnya pada mata pelajaran sejarah, guru mengatakan bahwa sudah

mendapatkan pelatihan. Idealnya setiap semester atau setiap satu tahun sekali

93 Wawancara dengan Ibu Sri Rahayu pada tanggal 27 April 2017.

94 Wawancara dengan Ibu Tien Amry Astuti pada tanggal 12 Mei 2017.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

65

kemampuan guru di upgrade (ditingkatkan). Akan tetapi, setiap semester

kebijakan yang berlaku berganti, sehingga guru perlu untuk kembali mendapatkan

pelatihan. Sekalipun guru mendapatkan pelatihan, terkadang guru juga belum

sepenuhnya bisa langsung mempraktekannya dalam proses pembelajaran. Kadang

guru sudah mendapatkan pelatihan yang terbaru, tapi guru masih menggunakan

peraturan yang lama (CL 1).95 Sementara itu, guru juga mengatakan bahwa untuk

pelatihan sendiri itu sudah cukup. Akan tetapi dalam pelaksanaannya yang sedikit

repot, karena guru maupun siswa harus didukung oleh sistem informasi, baik dari

buku dan lainnya (CL 2).96

Berkaitan dengan penyusunan silabus dan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), guru mengatakan bahwa untuk Kurikulum 2013 silabusnya

sudah disediakan, guru tinggal membaginya dalam RPP berdasarkan waktu yang

tersedia. Selanjutnya, guru mengembangkan Kompotensi Dasar (KD) dari silabus

menjadi indikator-indikator. Dalam penyusunan RPP, guru memiliki keleluasaan

untuk mengembangkan silabus yang sudah disediakan sesuai dengan yang

diingikan dan diharapkan guru, atau sesuai dengan kondisi siswa di kelas (CL

1).97

Pernyataan di atas dikuatkan dengan pernyataan dari guru bahwa

penyusunan RPP melalui MGMP yang terdiri dari beberapa kelompok. Masing-

masing kelompok akan membuat (RPP) berdasarkan Kompetensi Dasar (KD)

yang telah ditentukan. Dalam satu Kompetensi Dasar misalnya ada 5 materi,

95 Wawancara dengan Ibu Sri Rahayu pada tanggal 27 April 2017.

96 Wawancara dengan Ibu Tien Amry Astuti pada tanggal 12 Mei 2017.

97 Wawancara dengan Ibu Sri Rahayu pada tanggal 27 April 2017.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

66

nantinya akan dibagikan kepada masing-masing anggota kelompok untuk dibuat.

Setelah selesai maka digabungkan dan setiap anggotan akan mendapatkan soft file

RPP tersebut. Penyusunan RPP melalui MGMP ini dilakukan untuk mendapatkan

pemahaman yang sama dari guru-guru sejarah terkait dengan penyusunan RPP

(CL 2).98

Berkaitan dengan ketersediaan modul dan sumber dari pemerintah untuk

menjadi pedoman dalam melaksanakan pembelajaran sejarah, guru mengatakan

bahwa modul dan sumber yang disediakan oleh pemerintah sudah cukup untuk

bekal siswa. Modul dan sumber yang disediakan lebih memperkaya lagi

pengetahuan dan informasi tentang materi pelajaran. Modul dan sumber yang

disediakan mengikuti perkembangan zaman berdasarkan penelitian yang terbaru

(CL 1).99 Guru juga mengatakan bahwa hal ini tergantung kebijakan yang

ditentukan oleh pihak sekolah. Memang bukan buku satu-satunya sebagai sumber

belajar, tapi bisa hotspot. Namun, buku yang merupakan sumber utama dan

hotspot itu bisa jadi pilihan yang kesekian. Buku di sekolah masih belum cukup,

tapi mungkin dengan adanya hotspot bisa membantu untuk melengkapi sumber

belajar siswa (CL 2).100

Selanjutnya, berkaitan dengan penyusunan evaluasi yang sesuai dengan

Kurikulum 2013, guru mengatakan bahwa dalam penyusunan evaluasi untuk

aspek kognitif biasanya dengan ulangan pre-test atau post-tes, tapi tidak selalu

berikan di setiap pertemuan. Dari pre-test, maka dapat dilihat sejauh mana

98 Wawancara dengan Ibu Tien Amry Astuti pada tanggal 12 Mei 2017.

99 Wawancara dengan Ibu Sri Rahayu pada tanggal 27 April 2017.

100 Wawancara dengan Ibu Tien Amry Astuti pada tanggal 12 Mei 2017.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

67

kemampuan siswa sehingga dapat menjadi patokan dalam penyusunan evaluasi

selanjutnya. Sedangkan untuk evaluasi atau penilaian bagi aspek afektif dan

psikomotorik disesuaikan dengan evaluasi aspek kognitif (CL 1).101 Pernyataan

tersebut dikuatkan oleh guru bahwa dalam penyusunan evaluasi biasanya saling

berbagi dengan guru-guru yang tergabung di Musyawarah Guru Mata Pelajaran

(MGMP). Akan tetapi tidak semuanya digunakan, karena menyesuaikan dengan

materi yang dibahas di dalam kelas. Saling berbagi dengan guru di MGMP hanya

sebagai pembanding saja (CL 2).102

Berdasarkan dokumen yang peneliti dapatkan, guru menyiapkan

perangkat-perangkat penilaian untuk melakukan evaluasi atau penilaian di dalam

kelas. Persiapan awal yang dilakukan, antara lain menyiapkan instrumen

penilaian, baik berupa instrumen penilaian aspek kognitif, afektif, dan

psikomotorik. Untuk penilaian aspek kognitif disiapkan, antara lain kisi-kisi soal,

soal, dan rubrik penilaian. Untuk penilaian aspek afektif disiapkan, rubrik

penilaian. Untuk penilaian aspek psikomotorik juga disiapkan tugas dan rubrik

penilaiannya.

Berkaitan dengan jenis evaluasi yang digunakan, guru mengatakan bahwa

biasanya menggunakan tes maupun non tes. Tes yang digunakan, antara lain

melalui pre-test atau post-tes dalam bentuk pilihan ganda maupun uraian.

Kemudian untuk evaluasi atau penilaian yang umum (ulangan harian) diusahakan

setiap akhir Kompetensi Dasar (KD) atau dalam satu KD jika materinya luas

maka dilakukan dua kali penilaian. Guru sering menggunakan evaluasi atau

101 Wawancara dengan Ibu Sri Rahayu pada tanggal 27 April 2017.

102 Wawancara dengan Ibu Tien Amry Astuti pada tanggal 12 Mei 2017.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

68

penilaian secara tertulis untuk penilaian aspek kognitif, tapi sesudah penyampaian

materi biasanya menggunakan penilaian secara lisan untuk mengetahui

pemahaman siswa terhadap materi yang baru disampaikan. Sedangkan untuk

penilaian aspek afektif jarang dilakukan dan biasanya penilaian untuk aspek ini

dilakukan di setiap akhir KD dengan menggunakan penilaian antar teman.

Kemudian untuk aspek psikomotorik biasanya dengan proyek, produk, dan

portofolio (CL 1).103

Guru juga mengatakan bahwa untuk penilaian akhir menggunakan tes

dengan bentuk pilihan ganda. Guru juga menerapkan penilaian yang berupa kuis

dengan cara mengundi nomor soal, siswa yang mendapatkan nomor undian harus

menjawab pertanyaan sesuai dengan nomor undian yang didapatkan. Jawaban

kuis bukan jawaban singkat, tetapi siswa harus memberikan penjelasan. Dengan

cara seperti ini selain memudahkan untuk melakukan penilaian, tentunya juga

membantu siswa untuk belajar mengemukakan pendapatnya. Pilihan ganda sering

digunakan untuk melakukan evaluasi karena terkait dengan pengayaan atau ujian

akhir yang juga menggunakan pilihan ganda. Sedangkan untuk aspek afektif

dengan observasi, dan aspek psikomotoriknya dengan proyek atau produk (CL

2).104

b. Perbedaan Mendasar antara Evaluasi dalam Kurikulum 2013 dengan

Kurikulum Sebelumnya

Berkaitan dengan perbedaan mendasar antara evaluasi dalam kurikulum

2013 dengan kurikulum sebelumnya, guru mengatakan bahwa pertama,

103 Wawancara dengan Ibu Sri Rahayu pada tanggal 27 April 2017.

104 Wawancara dengan Ibu Tien Amry Astuti pada tanggal 12 Mei 2017.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

69

perbedaannya terdapat dalam tiga aspek, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Sebenarnya di kurikulum lama (KTSP) juga ada penilaian terhadap aspek sikap

dan psikomotorik, tapi tidak ditampilkan secara formal dan hanya sebagai

tambahan. Jika pada kurikulum baru (Kurikulum 2013) penilaian dilakukan secara

menyeluruh, sedangkan dalam kurikulum lama (KTSP) hanya bayangan saja.

Kedua, waktu penilaiannya, jika pada kurikulum sebelumnya (KTSP) penilaian

(contohnya penilaian sikap) bisa dilakukan menyeluruh di akhir semester, tapi di

Kurikulum 2013 idealnya penilaian dilakukan setiap pertemuan dan minimalnya

setiap kompetensi dasar (KD). Ketiga, penekanan pendidikan karakter, yang mana

di Kurikulum 2013 pendidikan karakter langsung disertakan ke dalam materi

pembelajaran di setiap pertemuannya (CL 1).105 Guru juga mengatakan bahwa

tidak terlalu banyak perbedaan. Perbedaannya itu hanya terdapat pada istilahnya

saja (misalnya Higher Order Thinking Skills/HOTS) sedangkan prosesnya sama

saja (CL 2).106

c. Penilaian Autentik dalam Melakukan Evaluasi Menggunakan Kurikulum

2013

Berkaitan dengan penilaian autentik dalam melakukan evaluasi

menggunakan Kurikulum 2013, guru mengatakan memahami penilaian autentik

itu sebagai penilaian yang real atau nilai yang menggambarkan siswa yang

sebenarnya, dan ini yang sulit dilakukan. Dalam prosesnya memang sudah sesuai

dengan penilaian autentik, tapi output (hasil) yang ada tambahannya melalui

remidi. Sekalipun (hasil) melalui proses remidi, tapi tetap ada standar pencapaian

105 Wawancara dengan Ibu Sri Rahayu pada tanggal 27 April 2017.

106 Wawancara dengan Ibu Tien Amry Astuti pada tanggal 12 Mei 2017.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

70

KKM (untuk hasil siswa) yang jika belum tuntas dilakukan remidi sampai siswa

mendapatkan nilai yang sesuai dengan KKM tuntas. Penilaian autentik yang

dilakukan, antara lain tes tertulis berupa pilihan ganda dan uraian, penilaian antar

teman, proyek, produk, dan portofolio (CL 1).107

Guru juga mengatakan bahwa penilaian autentik merupakan penilaian

yang dilakukan secara menyeluruh selama proses pembelajaran di dalam kelas

berlangsung. Penilaian di dalam kelas yang dilakukan oleh guru sudah sesuai

dengan penilaian autentik, di mana guru menyiapkan perangkat-perangkat

penilaian yang sesuai dengan materi yang diajarkan. Penilaian dilakukan secara

menyeluruh dimulai dari awal pembelajaran hingga akhir pembelajaran. Penilaian

autentik yang dilakukan, antara lain tes tertulis berupa pilihan ganda atau uraian,

observasi, proyek dan produk (CL 2).108

d. Efektivitas Evaluasi dengan Menggunakan Kurikulum 2013

Berkaitan dengan efektivitas evaluasi dengan menggunakan Kurikulum

2013, guru mengatakan bahwa evaluasi dengan menggunakan aturan penilaian

dalam Kurikulum 2013 bisa efektif sepanjang guru menyiapkan administrasi atau

panduannya mungkin tidak terlalu bermasalah. Hanya saja saat perekapan dan

pelaporan nilai yang idealnya dilakukan setiap pertemuan terkadang terkendala

oleh kesibukan dan sebagainya menjadikan perekapan dan pelaporan nilai belum

terlaksana dengan baik (CL 1).109 Guru juga mengatakan bahwa aturan penilaian

dalam Kurikulum 2013 sebenarnya efektif karena dalam sejarah harus banyak

107 Wawancara dengan Ibu Sri Rahayu pada tanggal 27 April 2017.

108 Wawancara dengan Ibu Tien Amry Astuti pada tanggal 12 Mei 2017.

109 Wawancara dengan Ibu Sri Rahayu pada tanggal 27 April 2017.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

71

mengungkapkan fakta sejarah. Fakta-fakta tersebut tentunya harus didukung oleh

penjelasan-penjelasan. Penjelasan-penjelasan itu harus didukung oleh sumber-

sumber yang terkait dengan fakta sejarah. Dalam hal ini maka penilaian yang

HOTS akan efektif (CL 2).110

Evaluasi dengan menggunakan Kurikulum 2013 dapat efektif apabila guru

memahami Kurikulum 2013 dengan baik, khususnya yang terkait dengan

penilaian. Setelah memahami Kurikulum 2013 yang terkait penilaian dengan baik,

maka guru harus menyiapkan pula perangkat-perangkat yang terkait dengan

penilaian agar penilaian dapat dilakukan dengan baik. Selain itu, guru juga

memahami jenis-jenis penilaian yang dilakukan dan disesuaikan dengan

Kurikulum 2013. Penilaian yang dilakukan hendaknya merupakan penilaian

autentik.

e. Kendala atau Kesulitan yang Dihadapi dalam Melakukan Evaluasi

Pembelajaran Sejarah Sesuai dengan Kurikulum 2013

Berkaitan dengan kendala atau kesulitan yang dihadapi dalam melakukan

evaluasi pembelajaran sejarah sesuai dengan Kurikulum 2013, guru mengatakan

bahwa semuanya kembali kepada guru untuk memberi nilai atau menilai siswa.

Jika guru sekedar memberi nilai maka tinggal memberi nilai, tapi jika menilai

berarti guru benar-benar paham untuk menilai siswa tersebut. Jika memberi nilai

itu subjektif, sedangkan menilai itu objektif (CL 1).111 Guru juga mengatakan

bahwa kesulitan yang dialami dalam hal waktu untuk mengoreksi hasil evaluasi

siswa. Karena pada saat koreksi, guru harus menyiapkan pula materi untuk

110 Wawancara dengan Ibu Tien Amry Astuti pada tanggal 12 Mei 2017.

111 Wawancara dengan Ibu Sri Rahayu pada tanggal 27 April 2017.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

72

pertemuan berikutnya untuk 14 kelas dengan tiga jenjang yang berbeda (kelas X

IPS, XI IPS, XII IPA dan IPS) (CL 2).112

f. Cara Mengatasi Kendala atau Kesulitan yang Dihadapi

Berkaitan dengan cara mengatasi kendala atau kesulitan yang dihadapi,

guru mengatakan bahwa menilai merupakan salah satu tugas yang harus

dilaksanakan oleh guru, sehingga kendala yang guru alami, misalnya keterbatasan

pada waktu maka pada saat proses pembelajaran guru harus memaksimalkan

waktu tersebut melakukan penilaian. Jadi sebenarnya kendala atau kesulitan itu

kembali kepada kita dalam menyelesaikannya. Hanya memang beban mengajar

yang banyak, membuat guru punya alasan untuk menunda tugas yang dilakukan

(CL 1).113 Guru juga mengatakan bahwa dalam melakukan evaluasi menurunkan

tuntutan yang biasanya digunakan. Jika biasanya guru melakukan evaluasi dengan

soal-soal uraian, maka sekarang terkadang dengan soal-soal pilihan ganda. Hal ini

dilakukan agar siswa mudah dalam memahami materi pelajaran dan tidak merasa

tertekan dengan evaluasi yang diberikan (CL 2).114

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan temuan-temuan

terkait persepsi guru tentang evaluasi pembelajaran sejarah menggunakan

Kurikulum 2013. Dari segi persiapan, guru melakukan evaluasi pembelajaran

menggunakan perangkat-perangkat penilaian sesuai dengan Kurikulum 2013.

Harapan dari pemerintah terkait dengan evaluasi pembelajaran, yaitu untuk

112 Wawancara dengan Ibu Tien Amry Astuti pada tanggal 12 Mei 2017.

113 Wawancara dengan Ibu Sri Rahayu pada tanggal 27 April 2017.

114 Wawancara dengan Ibu Tien Amry Astuti pada tanggal 12 Mei 2017.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

73

menyiapkan siswa yang mampu menghadapi tantangan global. Dari segi evaluasi

yang disusun dan digunakan, maka guru menggunakan penilaian autentik yang

berupa penilaian dalam bentuk tes yang berupa pilihan ganda dan uraian,

portofolio, proyek dan produk, sedangkan dalam bentuk nontes berupa penilaian

antar teman dan observasi. Hal ini didukung pula oleh pelatihan yang didapatkan

guru, serta modul dan sumber belajar yang disediakan oleh pihak sekolah. Untuk

perbedaan mendasar antara evaluasi dalam Kurikulum 2013 dengan kurikulum

sebelumnya, maka guru menyatakan bahwa perbedaannya hanya terletak pada

formatnya saja, sedangkan prosesnya tetap sama.

Dari segi penilaian autentik dalam melakukan evaluasi menggunakan

Kurikulum 2013, maka guru melaksanakan penilaian sesuai dengan penilaian

autentik. Penilaian menggunakan Kurikulum 2013 dilakukan dengan efektif jika

guru dapat memahami Kurikulum 2013 yang terkait evaluasi dengan baik dan

menyiapkan perangkat-perangkat evaluasinya. Akan tetapi, dalam pelaksanaan

Kurikulum 2013 guru memiliki kendala, antara lain dalam hal membagi waktu

untuk melaksanakan evaluasi dengan waktu mengajar yang terbatas dan materi

yang luas. Untuk itu, guru berusaha membagi waktu dengan baik agar evaluasi

yang diharapkan guru dapat terlaksana.

Dari persepsi guru di atas juga dapat dilihat adanya kelebihan dan

kelemahan dari Kurikulum 2013 dalam hal evaluasi pembelajaran. Kelebihannya,

antara lain dalam Kurikulum 2013 evaluasi dilakukan menyangkut aspek kongitif,

afektif, dan psikomotorik yang lebih lengkap dibandingkan kurikulum

sebelumnya. Melalui evaluasi tersebut selain dapat meningkatkan kemapuan siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

74

dalam hal pengetahuan, juga dapat meningkatakan keterampilan siswa, serta

memperbaiki sikap atau perilaku siswa. Selain itu, guru juga termotivasi untuk

menggunakan jenis evaluasi yang variatif setiap melakukan evaluasi sehingga

penilaian autentik dapat dilaksanakan. Kelemahannya, antara lain guru kesulitan

dalam membagi waktu karena jadwal yang begitu padat. Selain itu, guru juga

tidak bisa menerapkan penilaian autentik secara menyeluruh karena waktu belajar

di sekolah terbatas.

2. Persepsi Siswa Terhadap Evaluasi Pembelajaran Sejarah dalam

Kurikulum 2013

Persepsi siswa terhadap evaluasi pembelajaran sejarah dalam Kurikulum

2013 di SMA Negeri 4 Yogyakarta dibagi ke dalam beberapa kategori, yaitu

persiapan dalam menghadapi pembelajaran sejarah menggunakan Kurikulum

2013, kemenarikan proses pembelajaran sejarah menggunakan Kurikulum 2013,

evaluasi pembelajaran sejarah yang dilakukan guru menggunakan Kurikulum

2013, kendala atau kesulitan yang dihadapi dalam setiap evaluasi yang dilakukan

guru dengan menggunakan Kurikulum 2013, dan cara mengatasi kendala atau

kesulitan yang dihadapi dalam setiap evaluasi yang dilakukan guru dengan

menggunakan Kurikulum 2013.

a. Persiapan dalam Menghadapi Pembelajaran Sejarah Menggunakan

Kurikulum 2013

Berkaitan dengan persiapan dalam menghadapi pembelajaran sejarah

menggunakan Kurikulum 2013, sebagian besar siswa mengatakan bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

75

melakukan persiapan dengan mempelajari materi pelajaran saat di rumah atau saat

di sekolah sebelum pelajaran dimulai, dan mempelajari materi pelajaran yang

diajarkan oleh guru pada pertemuan sebelumnya di rumah (CL 3, CL 4, CL 13,

CL 16, CL 17, CL 19, CL 20, CL 21). Siswa menyatakan melakukan persiapan

karena menyadari bahwa siswa dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 dituntut untuk

lebih aktif (CL 9).115 Siswa berpendapat pula bahwa perlu untuk mempelajari

materi yang telah disampaikan guru dan mempelajari materi pelajaran pada

pertemuan selanjutnya (CL 4).116 Ada pula yang mengatakan bahwa persiapan

yang dilakukan adalah menyiapkan buku pelajaran, menyiapkan buku referensi

tambahan, mengerjakan tugas yang diberikan guru, menyiapkan diri dan mental

dalam menghadapi pelajaran, serta belajar secara mandiri (CL 4, CL 7, CL 10, CL

15). Siswa juga mencari sumber referensi tambahan untuk melengkapi apa yang

didapatkannya dari buku dan dari penjelasan guru (CL 18).117

Ada pula sebagian kecil siswa yang mengatakan bahwa mereka belajar

sesuai dengan suasana hati (mood) yang mereka miliki (CL 8, CL 11, CL 12).

Bahkan ada pula siswa yang tidak melakukan persiapan apapun dalam

menghadapi pembelajaran (CL 5, CL 6, CL 22). Salah seorang siswa menyadari

bahwa Kurikulum 2013 menghendaki keaktifan dari siswa, tetapi menurutnya di

115 Wawancara dengan Adrian Derai Langit pada tanggal 16 Mei 2017.

116 Wawancara dengan Ilham Fahri pada tanggal 27 April 2017.

117 Wawancara dengan Hanifah Tisha Ramadhani pada tanggal 16 Mei 2017.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

76

dalam kelas guru masih lebih dominan dibandingkan siswa (CL 13).118 Selain itu,

siswa juga menyatakan bahwa masih bingung dengan Kurikulum 2013 (CL 14).119

b. Proses Pembelajaran Sejarah Menggunakan Kurikulum 2013

Berkaitan dengan proses pembelajaran sejarah menggunakan Kurikulum

2013, sebagian besar siswa mengatakan bahwa proses pembelajaran

menyenangkan karena siswa lebih mudah memahami materi (CL 3, CL 6, CL 10,

CL 14). Siswa menyatakan pembelajaran menarik jika siswa melakukan diskusi

dan berkelompok (CL 17).120 Melalui proses pembelajaran di kelas siswa bisa

mendapatkan sumber yang lebih lengkap (CL 3).121 Siswa juga menyatakan

bahwa pembelajaran menyenangkan karena bisa menggunakan internet sebagai

sumber tambahan (CL 19).122 Ada pula siswa yang menyatakan dalam proses

belajar di kelas menyenangkan karena bisa berdiskusi dengan teman untuk

berbagi hal yang belum diketahui (CL 20).123 Siswa berpendapat bahwa perlu

diadakan kunjungan ke museum agar sumber belajar sejarah yang diketahui siswa

lebih lengkap, menambah wawasan, dan siswa tidak bosan hanya belajar di dalam

kelas (CL 13).124 Siswa juga menyatakan bahwa diperlukan penjelasan dari guru

agar lebih memahami materi pelajaran (CL 11).125

118 Wawancara dengan Annisa Harimukti Dian Kurniasari pada tanggal 16 Mei 2017.

119 Wawancara dengan Yulius Andika Yudistira pada tanggal 16 Mei 2017.

120 Wawancara dengan Rosyida Cahya Oktiva pada tanggal 16 Mei 2017.

121 Wawancara dengan Muhammad Yusril Ananta pada tanggal 27 April 2017.

122 Wawancara dengan Nicholas Haddou pada tanggal 19 Mei 2017.

123 Wawancara dengan Andin Rahman Sidiq pada tanggal 19 Mei 2017.

124 Wawancara dengan Annisa Harimukti Dian Kurniasari pada tanggal 16 Mei 2017.

125 Wawancara dengan Devara Windrayansyah pada tanggal 16 Mei 2017.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

77

Ada pula siswa yang mengatakan bahwa proses pembelajaran tergantung

suasana hati (mood) (CL 4).126 Siswa juga menyatakan bahwa proses

pembelajaran membebaninya karena pada Kurikulum 2013 siswa dituntut untuk

aktif (CL 8).127 Proses pembelajaran biasa saja, bahkan membosankan apabila

guru terlalu banyak menyampaikan materi (CL 5, CL 9, CL 12, CL 16). Siswa

menyatakan bahwa dalam proses pembelajaran guru masih mendominasi dalam

menyampaikan materi pelajaran (CL 15).128 Selain itu, siswa juga menyatakan

mata pelajaran sejarah yang dijadwalkan pada siang hari di sekolah membuat

mengantuk dalam mengikuti pelajaran (CL 18).129 Hal ini didukung dengan hasil

observasi yang dilakukan oleh peneliti, di mana ada beberapa kelas yang memang

mendapatkan jadwal pelajaran sejarah pada siang hari.

c. Evaluasi Pembelajaran Sejarah yang Dilakukan Guru Menggunakan

Kurikulum 2013

Berkaitan dengan evaluasi pembelajaran sejarah yang dilakukan guru

menggunakan Kurikulum 2013, siswa mengatakan bahwa dalam melakukan

evaluasi, guru biasanya menggunakan pre-test, post-tes, kuis, tanya jawab antar

siswa, membuat rangkuman (proyek), ulangan harian (UH), membuat karya

(produk) misalnya peta, dan menilai teman. Menurut sebagian besar siswa

evaluasi yang dilakukan guru menarik karena membuat siswa memahami materi

pelajaran dan percaya diri (CL 10, CL 11, CL 12, CL 15, CL 16, CL 17, CL 18,

126 Wawancara dengan Ilham Fahri pada tanggal 27 April 2017.

127 Wawancara dengan Kurnia Ardy Fadhil Ramadhan pada tanggal 27 April 2017.

128 Wawancara dengan Raissa Nur Ardhani pada tanggal 16 Mei 2017.

129 Wawancara dengan Hanifah Tisha Ramadhani pada tanggal 16 Mei 2017.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

78

CL 19, CL 21, CL 22). Siswa juga menyatakan evaluasi yang digunakan guru

membantu dalam memahami materi pelajaran (CL 4).130 Hal ini dikarenakan jenis

evaluasi yang digunakan guru membuat siswa tertarik untuk mengerjakan dan

memahami materi pelajaran, serta berani dalam menyampaikan pendapat. Siswa

juga menyatakan bahwa evaluasi yang dilakukan guru membuatnya percaya diri

(CL 14).131

Ada siswa yang mengatakan bahwa terkadang soal-soal atau pertanyaan-

pertanyaan yang diberikan guru kurang dipahami siswa (CL 3).132 Hal ini

menyebabkan siswa kesulitan dalam menjawab soal atau pertanyaan yang

diberikan. Ada siswa yang kesulitan menjawab soal atau pertanyaan jika tiba-tiba

guru mengadakan evaluasi. Siswa juga menyatakan kesulitan mengerjakan

pertanyaan evaluasi jika guru memberikan dan mengadakan evaluasi secara tiba-

tiba karena menurutnya harus mempersiapkan diri dan mempelajari materi

terlebih dahulu (CL 8).133 Hal ini dikuatkan oleh pernyataan dari salah seorang

siswa, bahwa materi yang banyak membuatnya kesulitan dalam mempelajari

materi sebagai bahan evaluasi (CL 13).134 Selain itu, siswa juga menyatakan bisa

mengarjakan soal atau pertanyaan yang diberikan guru apabila memahami materi

yang berkaitan dengan soal atau pertanyaan yang diberikan (CL 5).135 Ada siswa

130 Wawancara dengan Ilham Fahri pada tanggal 27 April 2017.

131 Wawancara dengan Yulius Andika Yudistira pada tanggal 16 Mei 2017.

132 Wawancara dengan Muhammad Yusril Ananta pada tanggal 27 April 2017.

133 Wawancara dengan Kurnia Ardy Fadhil Ramadhan pada tanggal 27 April 2017.

134 Wawancara dengan Annisa Harimukti Dian Kurniasari pada tanggal 16 Mei 2017.

135 Wawancara dengan Putri Dewi Fortuna pada tanggal 27 April 2017.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

79

yang lebih suka mengerjakan evaluasi secara mandiri (individu) daripada

mengerjakan evaluasi secara berkelompok (CL 7, CL 9).

d. Kendala atau Kesulitan yang Dihadapi dalam Setiap Evaluasi yang

Dilakukan Guru Dengan Menggunakan Kurikulum 2013

Berkaitan dengan kendala atau kesulitan yang dihadapi dalam setiap

evaluasi yang dilakukan guru dengan menggunakan Kurikulum 2013, sebagian

siswa mengatakan bahwa kesulitan yang dihadapi terkait dengan soal atau

pertanyaan yang diberikan guru terkadang membingungkan, dan tingkatan soalnya

terlalu sulit bagi siswa (CL 3, CL 19, CL 20, CL 21). Selanjutnya, materi

pelajaran yang terlalu banyak dan luas membuat siswa kewalahan dalam

mempelajarinya, sehingga banyak dari siswa yang kebingungan (CL 13, CL 17).

Bahkan ada yang lupa materi pelajaran ketika harus menjawab soal atau

pertanyaan yang diberikan guru karena banyaknya materi yang disampaikan oleh

guru (CL 12).136 Selain itu, guru yang terkadang memberikan evaluasi secara

mendadak membuat siswa kesulitan menjawab soal atau pertanyaan (CL 22).137

Materi yang kurang lengkap di dalam buku juga menjadi kesulitan

tersendiri bagi siswa ketika mengerjakan soal atau pertanyaan yang diberikan guru

(CL 5).138 Sebagian siswa juga mengatakan bahwa kesulitan yang dihadapi, yaitu

suasana di dalam kelas di dalam kelas ketika sedang presentasi yang membuat

siswa kurang bisa memahami penjelasan dari teman-teman yang melakukan

presentasi (CL 6, CL 7). Dalam berdiskusi hanya sebagian orang saja yang

136 Wawancara dengan Muhammad Rayhan Ramadhan pada tanggal 16 Mei 2017.

137 Wawancara dengan Rr. Agidasyahna Winda S pada tanggal 19 Mei 2017.

138 Wawancara dengan Putri Dewi Fortuna pada tanggal 27 April 2017.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

80

mengerjakan, dan waktu yang disediakan untuk evaluasi terlalu sedikit (CL 9)139,

serta ada pula siswa yang malu ketika harus melakukan evaluasi yang

menghendaki tampil di depan kelas (CL 14).140

e. Cara Mengatasi Kendala atau Kesulitan yang Dihadapi

Berkaitan dengan cara mengatasi kendala atau kesulitan yang dihadapi,

ada siswa yang mengatakan bahwa mereka berusaha untuk mencari jawaban dari

soal atau pertanyaan yang diberikan guru, baik menggunakan buku maupun

sumber lainnya atau internet (CL 5, CL 15, CL 19, CL 22), belajar lebih giat (CL

4, CL 11, CL 17), mempelajari materi pelajaran di rumah juga menjadi cara siswa

dalam mengatasi kendala atau kesulitan yang dihadapi (CL 6, CL 7, CL 8). Selain

itu, ada pula siswa yang bertanya kepada guru atau teman tentang materi dan soal

atau pertanyaan yang kurang dipahami (CL 3, CL 13, CL 18, CL 20, CL 21),

belajar dengan teman yang lebih memahami materi (CL 16)141, dan membuat

rangkuman materi untuk dipelajari (CL 12).142 Selanjutnya, beberapa siswa

menyadari bahwa untuk mengatasi kendala atau kesulitan yang dihadapinya, maka

perlu untuk selalu percaya diri dan memotivasi diri agar tidak malas dalam

mempelajari materi maupun malu ketika presentasi di depan kelas (CL 9, CL 10,

CL 14).

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan temuan-temuan

terkait persepsi siswa tentang evaluasi pembelajaran sejarah menggunakan

139 Wawancara dengan Adrian Derai Langit pada tanggal 16 Mei 2017.

140 Wawancara dengan Yulius Andika Yusdistira pada tanggal 16 Mei 2017.

141 Wawancara dengan Karina Yurika pada tanggal 16 Mei 2017.

142 Wawancara dengan Muhammad Rayhan Ramadhan pada tanggal 16 Mei 2017.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

81

Kurikulum 2013. Dari segi persiapan yang dilakukan siswa dalam menghadapi

pembelajaran sejarah menggunakan Kurikulum 2013, maka sebagian besar siswa

belajar karena menyadari Kurikulum 2013 menghendaki siswa yang lebih aktif,

sedangkan sebagian kecil siswa tidak belajar karena tidak memahami Kurikulum

2013 dan merasa terbebani dengan Kurikulum 2013 yang menghendaki siswa

untuk aktif. Dari segi proses pembelajarannya, maka sebagian besar siswa

menyatakan proses pembelajaran menarik karena siswa lebih mudah memahami

materi pelajaran, dan bisa berdiskusi dengan teman yang lain. Sedangkan sebagian

kecil siswa menyatakan proses pembelajaran membosankan karena guru terlalu

banyak menyampaikan materi, dan jadwal pelajaran sejarah pada siang hari.

Dari segi evaluasi pembelajaran yang dilakukan guru menggunakan

Kurikulum 2013, menurut siswa, guru menggunakan evaluasi dalam bentuk tes

maupun nontes. Dalam bentuk tes, misalnya dengan pilihan ganda, uraian,

portofolio, proyek dan produk, sedangkan dalam bentuk nontes, misalnya dengan

penilaian antar teman. Sebagian besar siswa menyatakan evaluasi yang dilakukan

guru menarik dan membuat mereka memahami materi, sedangkan sebagian kecil

siswa menyatakan kesulitan mengerjakan evaluasi yang diberikan guru

dikarenakan tingkatan soal atau pertanyaannya sulit dan membingungkan. Dalam

proses evaluasi yang dilakukan oleh siswa terdapat kendala atau kesulitan yang

dihadapi oleh siswa, seperti materi pelajaran yang harus dipelajari untuk setiap

evaluasi terlalu banyak, materi di dalam buku yang krang lengkap, dan guru

terkadang melakukan evaluasi mendadak. Untuk mengatasi kendala atau kesulitan

tersebut siswa menyadari harus tekun belajar, aktif dan harus selalu percaya diri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

82

C. Pembahasan

1. Persepsi Guru Terhadap Evaluasi Pembelajaran Sejarah dalam

Kurikulum 2013

Implementasi Kurikulum 2013, khususnya dalam hal evaluasi

pembelajaran menciptakan pengalaman tersendiri bagi guru. Pengalaman guru

dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013, khususnya evaluasi pembelajaran

tersebut pada akhirnya menciptakan sebuah persepsi. Tentunya pengalaman setiap

guru dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013, khususnya evaluasi

pembelajaran akan berbeda-beda dan pada akhirnya akan menghasilkan persepsi

yang berbeda pula bagi setiap guru. Persepsi guru tercipta dimulai dari objek yang

ditangkap oleh panca indera dan dilanjutkan oleh syaraf sensorik dalam

menyampaikan stimulus yang ditangkap oleh panca indera tersebut. Kemudian

stimulus tersebut pada akhirnya akan membentuk persepsi. Dalam penelitian ini,

objek yang diteliti adalah persepsi guru sejarah yang terbentuk dari pengalaman

guru pada saat mengimplementasikan Kurikulum 2013, khususnya evaluasi

pembelajaran sejarah.

Menurut Cepi Triatna, persepsi adalah suatu proses yang terjadi dalam diri

individu ketika menanggapi lingkungannya melalui proses pemikiran dan

perasaan yang kemudian menjadi dasar pertimbangan perilakunya.143 Proses

evaluasi yang dilakukan oleh guru sejarah dalam pembelajaran, misalnya dengan

melakukan pre-test tentunya akan menciptakan pengalaman dan pemahaman

tersendiri bagi guru. Melalui pengalaman dan pemahaman pre-test yang dilakukan

143 Cepi Triatna, op. cit, hlm. 36.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

83

tersebut, maka guru dapat membuat evaluasi yang sesuai dengan keadaan kelas.

Dari pre-test yang dilakukan maka guru telah membangun persepsinya terkait

dengan evaluasi pembelajaran yang dilakukan. Perlunya perbaikan dalam evaluasi

yang bermula dari pre-test tentunya melibatkan persepsi guru terkait baik atau

tidaknya, maupun bisa atau tidaknya tes tersebut untuk dilanjutkan atau diganti.

a. Persiapan Implementasi Kurikulum 2013 dalam Mata Pelajaran Sejarah

Terkait Evaluasi Pembelajaran

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,

isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

tertentu.144 Kurikulum merupakan sebuah wadah yang akan menentukan arah

pendidikan. Berhasil dan tidaknya sebuah pendidikan sangat bergantung dengan

kurikulum yang digunakan. Kurikulum adalah ujung tombak bagi terlaksananya

kegiatan pendidikan. Tanpa adanya kurikulum mustahil pendidikan akan dapat

berjalan dengan baik, efektif, dan efisien sesuai yang diharapkan. Karena itu,

kurikulum sangat perlu untuk diperhatikan di masing-masing satuan pendidikan

yang merupakan salah satu penentu keberhasilan pendidikan.145

Hal di atas diperkuat dengan pendapat dari guru sejarah di SMA Negeri 4

Yogyakarta bahwa Kurikulum 2013 sebenarnya merupakan penyempurna dari

kurikulum sebelumnya (KTSP). Kurikulum 2013 sebenarnya sama dengan

kurikulum sebelumnya, tetapi hanya berbeda pada istilahnya saja. Kurikulum

2013 juga sudah lengkap menurut guru sejarah di SMA Negeri 4 Yogyakarta,

144 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional. 145 Fadlillah, op. cit., hlm. 13-14.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

84

karena evaluasi atau penilaian sudah menyangkut seluruh aspek, yakni aspek

afektif, kognitif, dan psikomotor. Jika pada Kurikulum 2013 seluruh aspek sudah

dijelaskan dan dinilai secara detail, maka pada kurikulum sebelumnya hanya

fokus melakukan penilaian pada aspek kognitif dan psikomotor, sedangkan aspek

afektif sangat jarang dilakukan. Hal ini sesuai dengan peran penting dari sejarah.

Sejarah tidak hanya sebagai ilmu yang sekedar mentrasferkan ide, akan tetapi juga

sebagai ilmu pendewasaan siswa melalui nilai-nilai yang terkandung di dalamnya

agar siswa dapat memahami identitas, jati diri, dan kepribadian bangsa melalui

pemahaman terhadap peristiwa sejarah.146

Fungsi dan tujuan Kurikulum 2013 secara spesifik mengacu pada Undang-

Undang Nasional No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.147

Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar

memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman,

produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkonstribusi pada

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.148 Hal ini

sesuai dengan pernyataan dari guru sejarah di SMA Negeri 4 Yogyakarta

memahami harapan dari pemerintah dengan perubahan KTSP ke Kurikulum 2013,

yaitu siswa tidak hanya pintar secara intelektual, tapi siswa juga memiliki

keterampilan untuk mengkomunikasikan dan memiliki sikap yang baik. Selain itu,

yang diharapkan pemerintah adalah output dari SMA (siswa) sudah siap dengan

berbagai persoalan yang dihadapi, sehingga setiap kali menghadapi masalah siswa

146 Herry Widyastono, op. cit., hlm. 56. 147 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional. 148 Herry Widyastono, op. cit., hlm. 131.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

85

tidak langsung merespon tetapi terlebih dahulu menganalisis sebab, solusi,

hasilnya dan dampak ataupun akibat dari keputusan yang diambil.

Sesuai dengan yang diharapkan oleh pemerintah, maka berbagai pihak pun

menganalisis dan melihat perlunya diterapkan kurikulum berbasis kompetensi

sekaligus berbasis karakter yang dapat membekali peserta didik dengan berbagai

sikap dan kemampuan yang sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman dan

tuntutan teknologi.149 Perubahan dalam kurikulum tentunya harus dipahami oleh

semua pihak agar tidak terjadi kesalahan dalam memahami kurikulum tersebut.

Khususnya bagi guru yang menerapkan secara langsung kurikulum pada

pembelajaran di dalam kelas.

Untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam mengenai Kurikulum

2013, maka diperlukan pelatihan bagi guru. Guru sejarah di SMA Negeri 4

Yogyakarta menyatakan bahwa telah mendapatkan pelatihan yang cukup dan

idealnya pelatihan dilakukan setiap semester atau satu tahun sekali. Namun,

melihat adanya beberapa kali perubahan peraturan, maka diperlukan pelatihan

setiap adanya pergantian peraturan. Berkaitan dengan penyusunan silabus dan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), maka guru sejarah di SMA Negeri 4

Yogyakarta menyatakan bahwa untuk silabus sudah disediakan oleh pemerintah.

Untuk RPP sendiri guru tinggal menyusun sendiri maupun disusun bersama

dengan anggota MGMP.

Guru sejarah di SMA Negeri 4 Yogyakarta menyatakan sumber maupun

modul untuk pembelajaran juga sudah cukup sebagai bekal siswa. Selain itu,

149 Mulyasa, op. cit., hlm. 6.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

86

dengan adanya hotspot juga dapat membantu siswa dalam mencari informasi-

informasi terbaru yang dapat menambah wawasan siswa sendiri. Dengan adanya

sumber dan modul yang cukup tentunya akan membantu siswa dalam menghadapi

penilaian atau evaluasi yang nantinya akan diadakan oleh guru karena mudahnya

informasi yang bisa didapatkan oleh siswa, baik melalui buku maupun internet.

Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh,

menganalisis, menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar siswa yang

dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi

yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Seorang guru diharapkan

melakukan penilaian dengan berbagai model variatif, sehingga siswa sebagai

sasaran penilaian merasakan manfaat dan kebermaknaan dari semua penilaian

tersebut. Berdasarkan hasil penilaian yang komprehensif terhadap tiga aspek,

yaitu afektif, kognitif, dan psikomotorik, maka kemajuan belajar siswa dan tingkat

efisiensi mengajar guru dapat diketahui.150

Hal di atas dibuktikan dengan pernyataan dari guru sejarah di SMA Negeri

4 Yogyakarta yang melakukan penilaian disesuaikan dengan Kurikulum 2013, di

mana penilaian yang dilakukan terkait dengan aspek sikap, pengetahuan dan

keterampilan. Aspek pengetahuan dan keterampilan dinilai sesuai dengan

Kompetensi Inti (KI) 3 dan Kompetensi Inti (KI) 4. Sementara untuk penilaian

afektif atau sikap, guru sejarah di SMA Negeri 4 Yogyakarta tetap melakukan

penilaian dalam pembelajaran walaupun secara tertulis penilaian untuk aspek

afektif tidak disertakan dalam Kurikulum 2013.

150 Aman, op. cit., hlm. 74-75.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

87

Penilaian dalam Kurikulum 2013 telah diatur dalam Peraturan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2016 tentang

Standar Penilaian Pendidikan. Dalam Kurikulum 2013 ditekankan pengembangan

kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan yang harus dicapai oleh peserta

didik. Ketiga Kompetensi ini ditagih dalam rapor dan merupakan penentu

kenaikan kelas dan kelulusan siswa. Guru dapat melakukan penilaian kompetensi

sikap melalui observasi, penilaian diri, penilaian teman sejawat (peer evaluation)

oleh peserta didik dan jurnal. Penilaian aspek sikap dilakukan melalui

observasi/pengamatan dan teknik penilaian lain yang relevan, dan pelaporannya

menjadi tanggung jawab wali kelas atau guru kelas. Penilaian aspek pengetahuan

dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan, dan penugasan sesuai dengan kompetensi

yang dinilai. Penilaian keterampilan dilakukan melalui praktik, produk, proyek,

portofolio, dan/atau teknik lain sesuai dengan kompetensi yang dinilai.151 Ketiga

aspek penilaian tersebut yang menjadi perbedaan mendasar dalam Kurikulum

2013 dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Hal di atas dibuktikan dengan pernyataan dari guru sejarah di SMA Negeri

4 Yogyakarta bahwa guru menyiapkan perangkat evaluasi untuk setiap aspeknya,

baik aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Penyusunan evaluasi

dilakukan sendiri ataupun bersama dengan anggota Musyawarah Guru Mata

Pelajaran (MGMP). Evaluasi yang disusun disesuaikan dengan materi yang

diajarkan di dalam kelas. Jenis evaluasi atau penilaian yang dilakukan guru

sejarah SMA Negeri 4 Yogyakarta meliputi tes maupun nontes.

151 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2016

tentang Standar Penilaian Pendidikan, hlm. 7.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

88

Tes yang dilakukan dalam bentuk pilihan ganda dan uraian untuk penilaian

aspek kognitif. Tes dalam bentuk portofolio, proyek, dan produk untuk penilaian

aspek psikomotorik. Sedangkan nontes dalam bentuk penilaian antar teman dan

observasi dilakukan untuk penilaian afektif. Namun, sebelum melakukan

penilaian atau evaluasi, guru sejarah di SMA Negeri 4 Yogyakarta menyiapkan

perangkat-perangkat dan instrumen-instrumen penilaian dari ketiga aspek yang

dinilai, yaitu afektif, kognitif, dan psikomotorik. Perangkat-perangkat dan

instrumen-instrumen yang disiapkan, antara lain kisi-kisi soal, soal tes, rubrik

penilaian, dan lembar penilaian antar teman atau observasi.

b. Perbedaan Mendasar antara Evaluasi dalam Kurikulum 2013 dengan

Kurikulum Sebelumnya

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru yang mulai diterapkan pada

tahun pelajaran 2013/2014. Kurikulum ini adalah pengembangan dari kurikulum

sebelumnya, baik Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirilis pada tahun

2004 maupun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada tahun 2006.152 Namun,

yang menjadi perbedaan dan titik tekan Kurikulum 2013 dengan kurikulum

sebelumnya adalah peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang

meliputi komponen sikap, keterampilan dan pengetahuan.

Hal di atas diperkuat dengan pernyataan dari guru sejarah di SMA Negeri

4 Yogyakarta bahwa terdapat perbedaan mendasar antara evaluasi dalam

Kurikulum 2013 dengan kurikulum sebelumnya. Perbedaan tersebut, yaitu

pertama aspek yang dinilai pada Kurikulum 2013 mencakup aspek kognitif,

152 Fadlillah, op. cit., hlm. 16.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

89

afektif, dan psikomotorik, yang pada kurikulum sebelumnya tidak dilakukan

seluruhnya. Kedua, dalam Kurikulum 2013 penilaian dilakukan setiap kali proses

pembelajaran berlangsung, sedangkan pada kurikulum sebelumnya penilaian

dapat dilakukan menyeluruh setiap akhir semester. Ketiga, di dalam Kurikulum

2013 lebih ditekankan pendidikan karakter dibandingkan dengan kurikulum

sebelumnya. Selain itu, perbedaannya juga terdapat dalam istilah penilaian, seperti

istilah Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam Kurikulum 2013 yang

sebenarnya pada kurikulum sebelumnya juga terdapat penilaian semacam itu.

Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk

mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik.153 Penilaian merupakan bagian

integral dari proses pembelajaran, sehingga tujuan penilaian harus sejalan dengan

tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, penilaian hendaknya dilakukan dengan

perencanaan yang cermat.154 Perencanaan yang cermat yang dilakukan guru bisa

dengan menyiapkan perangkat atau instrumen penilaian yang dibutuhkan dari

aspek kognitif, afektif, dan psikomotrik. Mengingat ketiga aspek tersebut ditagih

sebagai nilai rapor, sehingga guru harus melakukan penilaian terhadap ketiga

aspek tersebut dalam setiap pembelajaran.

c. Penilaian Autentik dalam Melakukan Evaluasi Menggunakan Kurikulum

2013

Dalam Kurikulum 2013, penilaian yang dilakukan oleh pendidik haruslah

penilaian autentik. Penilaian Autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara

komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran

153 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2016

tentang Standar Penilaian Pendidikan, hlm. 2. 154 Abdul Majid, op. cit., hlm. 35.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

90

(output) pembelajaran.155 Guru sejarah di SMA Negeri 4 Yogyakarta memahami

bahwa penilaian autentik dalam Kurikulum 2013 merupakan penilaian yang

dilakukan secara menyeluruh dan menggambarkan siswa apa adanya. Untuk itu,

guru sejarah di SMA Negeri 4 Yogyakarta melakukan penilaian yang menyeluruh

kepada siswa saat pembelajaran dimulai, saat pembelajaran berlangsung, dan di

setiap akhir pembelajaran.

Untuk memperoleh hasil penilaian yang maksimal dan dapat

menggambarkan proses dan hasil yang sesungguhnya, penilaian dilakukan

sepanjang kegiatan pengajaran ditujukan untuk memotivasi dan mengembangkan

kegiatan belajar anak, kemampuan mengajar guru dan untuk kepentingan

penyempurnaan program pengajaran.156 Guru sejarah di SMA Negeri 4

Yogyakarta berusaha untuk melaksanakan penilaian autentik dengan baik

walaupun melalui prosedur yang sedikit berbeda. Misalnya ada siswa yang masih

belum mendapatkan nilai tuntas, maka guru sejarah akan melakukan remidi

hingga siswa mendapatkan nilai yang tuntas.

Untuk mencapai hasil yang diinginkan sesuai dengan penilaian autentik,

maka diperlukan cara atau bentuk penilaian yang sesuai dengan penilaian autentik.

Penilaian autentik dapat dilakukan dengan berbagai cara atau bentuk, antara lain

penilaian proyek, penilaian kinerja, penilaian portofolio, jurnal, dan penilaian

tertulis.157 Dari beberapa jenis penilaian di atas, maka jelas penilaian autentik

lebih dapat mengungkapkan hasil belajar siswa secara holistik, sehingga benar-

benar dapat mencerminkan potensi, kemampuan, dan kreativitas siswa sebagai

155 Kunandar, op. cit., hlm. 50. 156 Abdul Majid, op. cit., hlm. 35. 157 Ibid., hlm. 62-70.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

91

hasil proses belajar. Selain itu penerapan penilaian autentik akan dapat mendorong

siswa untuk lebih aktif belajar dan menerapkan hasil belajarnya dalam kehidupan

nyata. Dengan demikian, penilaian autentik dapat meningkatkan mutu pendidikan.

Jenis penilaian autentik yang diakukan guru sejarah di SMA Negeri 4 Yogyakarta,

antara lain penilaian tertulis, penilaian portofolio, penilaian proyek, penilaian

produk, dan penilaian antar teman.

d. Efektivitas Evaluasi dengan Menggunakan Kurikulum 2013

Salah satu karakteristik Kurikulum 2013, yaitu mengembangkan sikap

spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan

intelektual dan psikomotorik secara seimbang.158 Untuk itu, Kurikulum 2013

dikembangkan sesuai dengan karateristiknya dan disesuaikan dengan keadaan dan

perkembangkan zaman. Guru sejarah di SMA Negeri 4 Yogyakarta

mengungkapkan bahwa evaluasi yang dilakukan dengan menggunakan Kurikulum

2013 akan efektif apabila guru menyiapkan administrasi atau panduannya.

Administrasi atau panduan yang disiapkan, antara lain instrumen penilaian untuk

tiga aspek yang dinilai, yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Selain itu,

evaluasi yang dilakukan dengan menggunakan Kurikulum 2013 juga efektif dan

sesuai dengan sejarah karena harus mengungkapkan fakta-fakta sejarah. Dalam

penyusunan perangkat atau instrumen evaluasi maka guru harus memperhatikan

perangkat atau instrumen yang dapat mengembangkan sikap spiritual dan sosial,

rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan

psikomotorik secara seimbang.

158 Herry Widyastono, op. cit., hlm. 131.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

92

Mengajar sejarah berarti membantu siswa untuk mempelajari sejarah

sehingga guru perlu mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan pembelajaran

sejarah.159 Untuk itu, pemahaman guru tentang sejarah sangat diperlukan agar

siswa juga memahami penjelasan yang diberikan guru. Pembelajaran sejarah

memiliki peran penting, bukan hanya sebagai proses transfer ide, akan tetapi juga

proses pendewasaan peserta didik untuk memahami identitas, jati diri, dan

kepribadian bangsa melalui pemahaman terhadap peristiwa sejarah.160

Untuk itu, guru sejarah di SMA Negeri 4 Yogyakarta menyadari

Kurikulum 2013 dapat membantu pemahaman siswa terhadap peristiwa sejarah.

Guru sejarah di SMA Negeri 4 Yogyakarta menyiapkan segala perangkat dan

instrumen yang dibutuhkan dalam melakukan penilaian agar penilaian yang

dilakukan dapat dilaksanakan dengan efektif. Perangkat penilaian dan instrument

yang disiapkan oleh guru akan membantu guru dalam melaksanakan penilaian

dalam proses pembelajaran. Perangkat dan instrumen penilaian yang dibuat

disesuaikan dengan penilaian yang akan digunakan oleh guru.

e. Kendala atau Kesulitan yang Dihadapi dalam Melakukan Evaluasi

Pembelajaran Sejarah Sesuai dengan Kurikulum 2013

Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh,

menganalisis, menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar siswa yang

dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi

yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Seorang guru diharapkan

melakukan penilaian dengan berbagai model variatif, sehingga siswa sebagai

159 Brian Garvey dan Mary Krug, op. cit., hlm. 1. 160 Heri Susanto, op. cit., hlm. 56.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

93

sasaran penilaian merasakan manfaat dan kebermaknaan dari semua penilaian

tersebut. Berdasarkan hasil penilaian yang komprehensif terhadap tiga aspek,

yaitu afektif, kognitif, dan psikomotorik, maka kemajuan belajar siswa dan tingkat

efisiensi mengajar guru dapat diketahui.161

Berdasarkan hasil penelitian, maka guru sejarah di SMA Negeri 4

Yogyakarta menyatakan bahwa tidak mengalami kendala yang berarti, karena hal

tersebut kembali kepada diri guru sendiri untuk memberi nilai atau menilai siswa.

Jika hanya memberikan nilai maka bisa dilakukan di akhir semester saja tanpa

melihat selama proses pembelajaran di kelas berlangsung. Jika menilai maka guru

bisa paham sejauh mana kemampuan dan pemahaman siswa.

Kendala lain yang dihadapi guru sejarah di SMA Negeri 4 Yogyakarta

dalam melakukan evaluasi pembelajaran dengan menggunakan Kurikulum 2013,

yaitu waktu untuk melakukan evaluasi yang terbatas. Proses pembelajaran yang

lama dengan materi yang banyak membuat guru terkadang kesulitan membagi

waktu untuk melakukan evaluasi. Selain itu, waktu untuk mengoreksi hasil

pekerjaan siswa juga terbatas karena waktu mengajar yang cukup padat.

f. Cara Mengatasi Kendala atau Kesulitan yang Dihadapi

Berdasarkan hasil penelitian, guru sejarah SMA Negeri 4 Yogyakarta

mengatakan bahwa cara yang dilakukan untuk mengatasi kendala atau kesulitan

yang dihadapi, yaitu dengan memanfaatkan waktu yang ada sebaik mungkin dan

menyiapkan administrasi atau panduan untuk evaluasi. Evaluasi yang dilakukan

oleh guru tidak ditunda-tunda sehingga kendala yang dihadapi dapat teratasi. Hal

161 Aman, op. cit., hlm. 74-75.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

94

yang harus diperhatikan guru dalam melakukan evaluasi, yaitu guru harus dapat

menyusun sendiri prinsip belajar, yaitu prinsip belajar yang dapat dilaksanakan

dalam situasi dan kondisi yang berbeda, dan oleh setiap siswa secara individu.162

Dari sini maka dapat guru dapat dengan mudah melakukan penilaian terhadap

siswa.

Selain itu, guru juga menurunkan tuntutan, maksudnya jika sebelumnya

guru memberikan evaluasi dengan uraian, maka terkadang guru memvariasi

dengan pilihan ganda, dan lain sebagainya. Tes pilihan ganda dapat digunakan

untuk menilai kemampuan mengingat dan memahami. Pilihan ganda mempunyai

kelemahan, yaitu peserta didik tidak mengembangkan sendiri jawabannya, tetapi

cenderung hanya memilih jawaban yang benar dan jika peserta didik tidak

mengetahui jawaban yang benar, maka peserta didik akan menerka.

Sementara itu, tes tertulis berbentuk uraian atau esai menuntut peserta

didik mampu mengingat, memahami, mengorganisasikan, menerapkan,

menganalisis, menyintesis, mengevaluasi, dan sebagainya atas materi yang sudah

dipelajari. Tes tertulis berbentuk uraian sebisa mungkin bersifat komprehensif,

sehingga mampu menggambarkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan

peserta didik.163 Meskipun demikian, guru dalam melakukan penilaian atau

evaluasi tidak menghilangkan esensi dari Kurikulum 2013. Seluruh peniaian yang

dilakukan berkaitan dengan aspek afektif, kognitif, dan psikomotorik diatur dan

disusun sesuai dengan Kurikulum 2013. Untuk itu, diperlukan pemahaman guru

tentang Kurikulum 2013, khususnya mengenai evaluasi pembelajaran.

162 Slameto, op. cit., hlm 2. 163 Abdul Majid, op. cit., hlm 69.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

95

2. Persepsi Siswa Terhadap Evaluasi Pembelajaran Sejarah dalam

Kurikulum 2013

Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses penginderaan,

yaitu merupakan proses diterimanya stimulus melalui panca indera yang pada

akhirnya menghasilkan persepsi.164 Siswa di SMA Negeri 4 Yogyakarta memiliki

persepsi yang berbeda terkait proses pembelajaran dan evaluasi pembelajaran

yang dilakukan guru di dalam kelas. Hal ini tentunya merupakan akibat dari apa

yang ditangkap oleh indera siswa selama proses pembelajaran dan evaluasi yang

dilakukan guru. Sesuatu yang ditangkap oleh indera siswa memberikan sebuah

stimulus dan pada akhirnya menghasilkan persepsi. Siswa memiliki persepsi

positif dan persepsi negatif terkait proses pembelajaran dan evaluasi pembelajaran

yang dilakukan guru.

a. Persiapan dalam Menghadapi Pembelajaran Sejarah Menggunakan

Kurikulum 2013

Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap siswa, maka sebagian

siswa mengatakan melakukan persiapan dalam menghadapi pembelajaran sejarah

dengan menggunakan Kurikulum 2013. Persiapan yang dilakukan, antara lain

mempelajari materi pelajaran saat di rumah atau saat di sekolah sebelum pelajaran

dimulai, dan mempelajari materi pelajaran yang diajarkan oleh guru pada

pertemuan sebelumnya di rumah. Ada pula yang mengatakan bahwa persiapan

yang dilakukan adalah menyiapkan buku pelajaran, menyiapakan buku referensi

164 Bimo Walgito, op. cit., hlm. 99.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

96

tambahan, mengerjakan tugas yang diberikan guru, menyiapkan diri dan mental

dalam menghadapi pelajaran, serta belajar secara mandiri.

Para siswa yang melakukan persiapan menyadari bahwa di dalam

pembelajaran dengan Kurikulum 2013 siswa dituntut untuk lebih aktif. Oleh

karena itu, siswa lebih menyiapkan diri dalam menghadapi pembelajaran sejarah

dengan menggunakan Kurikulum 2013. Hal ini sesuai dengan tujuan dari

kurikulum 2013, yaitu untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki

kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif,

kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkonstribusi pada kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.165 Hal ini didukung

pula oleh salah satu tujuan pembelajaran sejarah nasional, yaitu menyadarkan

anak tentang cita-cita nasional (Pancasila dan Undang-undang) serta perjuangan

tersebut untuk mewujudkan cita-cita itu sepanjang masa.

Namun, ada pula siswa yang mengatakan bahwa mereka belajar sesuai

dengan suasana hati (mood) yang mereka miliki. Bahkan ada pula siswa yang

tidak melakukan persiapan apapun dalam menghadapi pembelajaran. Para siswa

yang tidak melakukan persiapan mengakui bahwa mereka tidak memahami

Kurikulum 2013 dengan baik. Untuk itu, diperlukan sosialisasi kepada para siswa

terkait Kurikulum 2013 secara menyeluruh, agar siswa menyadari pentingnya

Kurikulum 2013.

165 Herry Widyastono, op. cit., hlm. 131.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

97

b. Proses Pembelajaran Sejarah Menggunakan Kurikulum 2013

Dalam prosesnya memahami lingkungan, setiap individu dapat melakukan

pemilihan, pengevaluasian, dan pengorganisasian lingkunganya dan dapat

memberikan penilaian yang bersifat positif dan negatif dalam bentuk perilaku

tertentu. Seseorang dapat memberikan persepsi positif apabila sesuatu atau

seseorang memiliki karakteristik dan perilaku yang baik dalam pandangan orang

tersebut. Seseorang juga dapat memberikan persepsi yang negatif apabila sesuatu

atau seseorang memiliki karakteristik dan perilaku yang tidak baik atau buruk

dalam pandangan orang tersebut.166

Hal di atas sesuai dengan pernyataan dari sebagian besar siswa bahwa

proses pembelajaran sejarah menggunakan Kurikulum 2013 menyenangkan

karena siswa lebih mudah memahami materi, bisa menggunakan internet, bisa

berdiskusi dengan teman untuk berbagi hal yang belum diketahui, dan bisa

mendapatkan sumber yang lebih lengkap jika di sekolah. Ada siswa yang

berpendapat bahwa perlu diadakan kunjungan ke museum agar sumber belajar

sejarah yang diketahui siswa lebih lengkap, menambah wawasan, dan siswa tidak

bosan hanya belajar di dalam kelas.

Guru juga harus memahami visi dan misi pendidikan sehingga sejarah

yang diajarkan dapat memberi pencerahan dan landasan berpikir dalam bersikap

siswa pada zamannya. Dari hal tersebut maka pembelajaran sejarah memiliki

peran penting. bukan hanya sebagai proses transfer ide, akan tetapi juga proses

pendewasaan peserta didik untuk memahami identitas, jati diri dan kepribadian

166 Cepi Triatna, op. cit., hlm. 36

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

98

bangsa melalui pemahaman terhadap peristiwa sejarah.167 Oleh karena itu,

masukan siswa yang terkait dengan diadakannya kunjungan ke museum bisa

menjadi pertimbangan bagi guru maupun sekolah agar siswa lebih memahami

sejarah.

Ada pula siswa yang mengatakan bahwa proses pembelajaran tergantung

suasana hati (mood), proses pembelajaran biasa saja, bahkan membosankan

apabila guru terlalu banyak menyampaikan materi. Ada pula siswa yang

mengatakan bahwa pembelajaran membebani karena siswa dituntut untuk aktif.

Selain itu, mata pelajaran yang dijadwalkan pada siang hari di sekolah membuat

siswa mengantuk dalam mengikuti pelajaran. Terkait hal ini, maka guru dapat

menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dengan metode atau

model pembelajaran yang menarik agar siswa tertarik terhadap pelajaran sejarah.

c. Evaluasi Pembelajaran Sejarah yang Dilakukan Guru Menggunakan

Kurikulum 2013

Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara

komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran

(output) pembelajaran. Penilaian autentik lebih dapat mengungkapkan hasil

belajar siswa secara holistik, sehingga benar-benar dapat mencerminkan potensi,

kemampuan, dan kreativitas siswa sebagai hasil proses belajar. Selain itu

penerapan penilaian autentik akan dapat mendorong siswa untuk lebih aktif

167 Heri Susanto, op. cit., hlm. 56.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

99

belajar dan menerapkan hasil belajarnya dalam kehidupan nyata. Dengan

demikian penilaian autentik dapat meningkatkan mutu pendidikan.168

Sesuai dengan pernyataan dari siswa, evaluasi pembelajaran sejarah yang

dilakukan guru menggunakan Kurikulum 2013, antara lain guru menggunakan

pre-test, post-tes, kuis, tanya jawab antar siswa, membuat rangkuman (proyek),

ulangan harian (UH), membuat karya (produk) misalnya peta, dan menilai teman.

Menurut sebagian siswa evaluasi yang dilakukan guru menarik karena membuat

siswa memahami materi pelajaran dan percaya diri. Jenis evaluasi yang dilakukan

juga harus disesuaikan dengan penilaian autentik yang terdapat dalam Kurikulum

2013.

Ada siswa yang mengatakan bahwa terkadang soal-soal atau pertanyaan-

pertanyaan yang diberikan guru kurang dipahami siswa. Hal ini menyebabkan

siswa kesulitan dalam menjawab soal atau pertanyaan yang diberikan. Ada siswa

yang kesulitan menjawab soal atau pertanyaan jika tiba-tiba guru mengadakan

evaluasi. Ada siswa yang bisa mengarjakan soal atau pertanyaan yang diberikan

guru apabila mereka memahami materi yang berkaitan dengan soal atau

pertanyaan. Bahkan ada siswa yang lebih suka mengerjakan evaluasi secara

mandiri (individu) daripada mengerjakan evaluasi secara berkelompok, misalnya

diskusi kelompok.

Salah satu bentuk atau cara penilaian dalam penilaian autentik adalah

penilaian tertulis. Tes tertulis terdiri dari memilih jawaban atau pilihan ganda dan

uraian. Selain dengan memilih jawaban atau pilihan ganda dan uraian, tes tertulis

168 Abdul Majid, op. cit., hlm. 62-70.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

100

juga dapat berupa pilihan benar-salah, ya-tidak, menjodohkan, sebab-akibat, isian

atau melengkapi, dan jawaban singkat atau pendek. Namun, dalam penyusunan tes

tertulis harus dipertimbangkan beberapa hal, antara lain materi yang dijadikan soal

harus sesuai dengan indikator pada kurikulum, rumusan soal atau pernyataan

harus jelas dan tegas, dan rumusan soal tidak menggunakan kata atau kalimat

yang menimbulkan penafsiran ganda.169 Tes tertulis yang berupa pilihan ganda

atau uraian lebih sering digunakan guru untuk menggali kemampuan siswa dalam

aspek kognitif, untuk aspek afektif bisa menggunakan penilaian antar teman,

sedangkan aspek psikomotorik biasanya menggunakan portofolio, produk, dan

proyek.

d. Kendala atau Kesulitan yang Dihadapi dalam Setiap Evaluasi yang

Dilakukan Guru dengan Menggunakan Kurikulum 2013

Dalam Kurikulum 2013 ditekankan pengembangan kompetensi sikap,

pengetahuan dan keterampilan yang harus dicapai oleh peserta didik. Ketiga

kompetensi ini ditagih dalam rapor dan merupakan penentu kenaikan kelas dan

kelulusan peserta didik. Namun, salah satu yang menjadi kelemahan dari

Kurikulum 2013, yaitu terlalu banyak materi yang harus dikuasai siswa.170 Hal ini

juga merupakan salah satu kendala yang dihadapi siswa di SMA Negeri 4

Yogyakarta. Materi pelajaran yang terlalu banyak dan luas membuat siswa

kewalahan dalam mempelajarinya, sehingga banyak dari siswa yang kebingungan

saat guru mengadakan penilaian.

169 Ibid., hlm. 62-70. 170 Imas Kurniasih dan Berlin Sani, op. cit., hlm. 40-42.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

101

Kendala atau kesulitan lain yang dihadapi siswa SMA Negeri 4

Yogyakarta dalam setiap evaluasi yang dilakukan guru dengan menggunakan

Kurikulum 2013 adalah soal atau pertanyaan yang diberikan guru terkadang

membingungkan, dan tingkatan soalnya terlalu sulit bagi siswa. Selain itu, guru

yang terkadang memberikan evaluasi secara mendadak membuat siswa kesulitan

menjawab soal atau pertanyaan. Materi yang kurang lengkap di dalam buku juga

menjadi kesulitan tersendiri bagi siswa ketika mengerjakan soal atau pertanyaan

yang diberikan guru, misalnya dalam berdiskusi. Sebagian siswa juga mengatakan

bahwa kesulitan yang dihadapi, yaitu suasana ribut di dalam kelas ketika sedang

presentasi yang membuat siswa kurang bisa memahami penjelasan dari teman-

teman yang melakukan presentasi, dalam berdiskusi hanya sebagian orang saja

yang mengerjakan, dan waktu yang disediakan untuk evaluasi terlalu sedikit, serta

ada pula siswa yang malu ketika harus melakukan evaluasi berupa presentasi.

e. Cara Mengatasi Kendala atau Kesulitan yang Dihadapi.

Karateristik dari Kurikulum 2013, antara lain mengembangkan sikap

spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan

intelektual dan psikomotorik secara seimbang; memberikan pengalaman belajar

terencana ketika peserta didik menerapkan apa yang dipelajarinya di sekolah ke

masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar secara

seimbang; mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta

menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat; memberi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

102

waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan,

dan keterampilan.171

Karateristik dari Kurikulum 2013 ini secara tidak langsung membentuk

pandangan siswa sendiri dalam mengatasi kendala atau kesulitan yang

dihadapinya dalam setiap proses pembelajaran dengan menggunakan Kurikulum

2013. Dalam mengatasi kendala atau kesulitan siswa berusaha untuk mencari

jawaban dari soal atau pertanyaan yang diberikan guru, baik menggunakan buku

maupun sumber lainnya atau internet. Ada pula siswa yang mengatakan bahwa

belajar lebih giat, mempelajari materi pelajaran di rumah.

Dalam proses mengatasi kendala atau kesulitan yang dihadapi siswa

tersebut tentunya diperlukan peran guru yang secara langsung terlibat dalam

proses pembelajaran sejarah bersama siswa. Guru harus memahami apa yang

menjadi tujuan, karakteristik, dan sasaran pembelajaran sejarah. Guru juga harus

memahami visi dan misi pendidikan sehingga sejarah yang diajarkan dapat

memberi pencerahan dan landasan berpikir bagi peserta didik pada zamannya.172

Untuk itu, ada pula siswa yang bertanya kepada guru atau teman tentang soal atau

pertanyaan yang kurang dipahami, belajar dengan teman yang lebih memahami

materi, dan membuat rangkuman materi untuk dipelajari. Selanjutnya, beberapa

siswa menyadari perlu untuk selalu percaya diri dan memotivasi diri agar tidak

malas dalam mempelajari materi maupun malu ketika presentasi di depan kelas.

171 Herry Widyastono, op. cit., hlm 131. 172 Heri Susanto, op. cit., hlm. 56.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

103

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka diperoleh kesimpulan

sebagai berikut:

1. Guru memiliki persepsi positif terhadap evaluasi pembelajaran sejarah dengan

menggunakan Kurikulum 2013 karena guru menyambut baik Kurikulum 2013

terkait dengan evaluasi pembelajaran. Kurikulum 2013 mengatur evaluasi atau

penilaian secara lengkap yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan

pengetahuan. Guru dapat melaksanakan evaluasi dengan baik didukung oleh

pelatihan-pelatihan yang didapatkan, perangkat-perangkat yang disiapkan, dan

sumber serta modul yang ada. Guru juga menyiapkan penilaian yang berupa

penilaian autentik yang meliputi aspek afektif, kognitif, dan psikomotorik.

Melalui penilaian aspek afektif dapat membantu siswa untuk mengolah

sikapnya dalam kehidupan sehari-hari. Melalui penilaian aspek kognitif dapat

membantu siswa untuk memahami lingkungan dan perkembangannya. Melalui

penilaian aspek psikomotorik dapat membantu siswa dalam menyiapkan diri

untuk menghadapi perubahan dan tantangan zaman saat ini melalui

pembelajaran yang didapatkan di dalam kelas. Jenis evaluasi yang digunakan

guru juga beragam setiap melakukan evaluasi, seperti penilaian tertulis,

portofolio, penilaian produk, penilaian proyek, observasi dan penilaian antar

teman. Dalam setiap evaluasi yang dilakukan guru memang terdapat kendala

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

104

atau kesulitan, seperti membagi waktu untuk melakukan evaluasi. Namun, guru

selalu berusaha untuk membagi waktu dengan baik agar evaluasi dapat

dilaksanakan.

2. Siswa memiliki persepsi positif terhadap evaluasi pembelajaran sejarah dengan

menggunakan Kurikulum 2013 karena jenis evaluasi yang dilakukan oleh guru

membuat siswa memahami materi yang diajarkan oleh guru. Jenis evaluasi

yang digunakan guru juga bervariasi sehingga siswa tidak bosan setiap

diadakannya evaluasi. Namun, ada sebagian kecil siswa yang memiliki

persepsi negatif terhadap terhadap evaluasi pembelajaran sejarah dengan

menggunakan Kurikulum 2013 karena siswa kurang memahami Kurikulum

2013 dan merasa terbebani dengan Kurikulum 2013. Dalam setiap evaluasi

siswa juga mengalami kendala atau kesulitan, seperti soal atau pertanyaan yang

diberikan guru terkadang membingungkan, dan tingkatan soalnya terlalu sulit

bagi siswa. Selanjutnya, materi pelajaran yang terlalu banyak dan luas

membuat siswa kewalahan dalam mempelajarinya, sehingga banyak dari siswa

yang kebingungan, bahkan ada yang lupa materi pelajaran ketika harus

menjawab soal atau pertanyaan yang diberikan guru. Selain itu, guru yang

terkadang memberikan evaluasi secara mendadak membuat siswa kesulitan

menjawab soal atau pertanyaan. akan tetapi siswa berusaha untuk mengatasi

kendala atau kesulitan dengan mencari jawaban dari soal atau pertanyaan yang

diberikan guru, baik menggunakan buku maupun sumber lainnya atau internet.

Siswa juga belajar lebih giat, bertanya kepada guru atau teman tentang soal

atau pertanyaan yang kurang dipahami, belajar dengan teman yang lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

105

memahami materi, dan membuat rangkuman materi untuk dipelajari. Siswa

juga menyadari bahwa untuk mengatasi kendala atau kesulitan yang

dihadapinya, maka perlu untuk selalu percaya diri dan memotivasi diri agar

tidak malas dalam mempelajari materi maupun malu ketika presentasi di depan

kelas.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat diajukan beberapa saran

sebagai berikut:

1. Bagi kepala sekolah diharapkan melakukan pemeriksaan secara rutin terhadap

sumber pendukung pembelajaran di dalam kelas, seperti buku pelajaran.

2. Bagi guru diharapkan agar terus meningkatkan pemahaman terkait dengan

evaluasi pembelajaran.

3. Bagi siswa diharapkan meningkatkan kreativitas dan pemahaman agar dapat

melaksanakan evaluasi dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

106

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid. 2014. Penilaian Autentik: Proses dan Hasil Belajar. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Ahmad Yani. 2014. Mindset Kurikulum 2013. Bandung: Alfabeta.

Aman. 2011. Model Evaluasi Pembelajaran Sejarah. Yogyakarta: Ombak.

Baharuddin dan Esa Nur Wahyu. 2015. Teori belajar dan Pembelajaran.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Bimo Walgito. 2010. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Burhan Bungin. 2007. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan

Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana.

Cepi Triatna. 2015. Perilaku Organisasi dalam Pendidikan. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Dyah Tri Palupi. 2016. Cara Mudah Memahami Kurikulum. Surabaya: Jaring

Pena.

Etta Mamang Sangadji dan Sopiah. 2010. Metodologi Penelitian – Pendekatan

Praktis dalam Penelitian. Yogyakarta: C. V. Andi Offset.

Fadlillah. 2014. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran SD/MI,

SMP/MTs, dan SMA/MA. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Garvey, Brian dan Krug, Mary. 2015. Model-Model Pembelajaran Sejarah.

Yogyakarta: Ombak.

Hamid Darmadi. 2014. Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial. Bandung:

Alfabeta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

107

Hendrayana. 2009. Sejarah 1: Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah Jilid

1 Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Heri Susanto. 2014. Seputar Pembelajaran Sejarah: Isu, Gagasan, dan Strategi

pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.

Herry Widyastono. 2014. Pengembangan Kurikulum di Era Otonomi Daerah.

Jakarta: Bumi Aksara.

Husaini Usman dan Purnomo Setiadi Akbar. 2008. Metodologi Penelitian

Sosial,.Jakarta: bumi Aksara.

Imas Kurniasih dan Berlin Sani. 2014. Implementasi Kurikulum 2013: Konsep

dan Penerapan. Surabaya: Kata Pena.

Juliansyah Noor. 2011. Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan

Karya Ilmiah. Jakarta: Kencana.

Kunandar. 2014. Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik

berdasarkan Kurikulum 2013). Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Kuntowijoyo. 1995. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Yayasan Bentang

Budaya.

Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Muhammad Idrus. 2009. Metode Penelitian Ilmu Sosial. Jakarta: Erlangga.

Mulyasa. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Nusa Putra. 2012. Metode Penelitian Kualitatif Pendidikan. Jakarta: RajaGrafindo

Persada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

108

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23

tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan.

Rully Indrawan dan Poppy Yaniawati. 2014. Metodologi Penelitian: Kuantitatif,

Kualitatif, dan Campuran untuk Manajemen, Pembangunan, dan

Pendidikan. Bandung: Refika Aditama.

Ruslam Ahmadi. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Ar-Ruzz

Media.

Samiaji Sarosa. 2012. Penelitian Kualitatif: Dasar-Dasar. Jakarta: Indeks.

Sholeh Hidayat. 2013. Pengembangan Kurikulum Baru, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Slameto. 2010. Belajar dan faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendiidkan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R & D). Bandung: Alfabeta.

Suyono dan Hariyanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran: Teori dan Konsep

Dasar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional.

Wina Sanjaya. 2013. Penelitian Pendidikan: Jenis, Metode, dan Prosedur.

Jakarta: Kencana.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

109

SKRIPSI:

Adrianus Akun, Persepsi Guru dan Siswa Terhadap Implementasi Kurikulum

2013 dalam Pembelajaran Sejarah (Studi Kasus di SMK Negeri 2 Depok

Sleman DIY), skripsi tidak diterbitkan, Yogyakarta: Universitas Sanata

Dharma, 2016.

Ignatius Leonokto, Persepsi Guru dan Siswa Terhadap Implementasi Kurikulum

2013 dalam Pembelajaran Sejarah (Studi Kasus di SMA Negeri 1 Depok

Yogyakarta), skripsi tidak diterbitkan, Yogyakarta: Universitas Sanata

Dharma, 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

110

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

111

Lembar Observasi

Evaluasi Pembelajaran Sejarah yang Dilakukan Guru

Hari/Tanggal : 27 April 2017

Waktu : 07.15-08.45 WIB

1. Amatilah aktivitas guru dalam melaksanakan proses evaluasi belajar

mengajar!

2. Tuliskan tanda cek pada kolom YA atau TIDAK sesuai keadaan yang diamati

atau didapatkan!

No. BUTIR-BUTIR SASARAN YA TIDAK

1. Guru melakukan penilaian awal

2. Guru menentukan jenis penilaian

3. Guru menyiapkan instrumen penilaian

4. Guru melakukan penilaian kompetensi sikap

5. Guru melakukan penilaian kompetensi

pengetahuan

6. Guru melakukan penilaian kompetensi

keterampilan

7. Guru melaksanakan penilaian saat pelajaran

berlangsung

8. Guru melaksanakan penilaian di setiap akhir

pelajaran

9. Pertanyaan guru dilakukan perorangan

10. Pertanyaan guru dilakukan kepada kelas

11. Guru malaksanakan ulangan harian

terintegrasi dengan proses pembelajaran

dalam bentuk ulangan atau penugasan

LAMPIRAN 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

112

KISI-KISI WAWANCARA GURU

No. Kisi – Kisi Pertanyaan Indikator

Pertanyaan

1 Persiapan implementasi kurikulum 2013 dalam

mata pelajaran sejarah terkait evaluasi

pembelajaran

Pelatihan SDM

Silabus dan RPP

Modul dan sumber

Evaluasi

2 Perbedaan mendasar antara evaluasi dalam

kurikulum 2013 dengan kurikulum sebelumnya

3 Penilaian autentik dalam melakukan evaluasi

menggunakan kurikulum 2013

4 Efektivitas evaluasi dengan menggunakan

kurikulum 2013

5 Kendala atau kesulitan yang dihadapi dalam

melakukan evaluasi pembelajaran sejarah sesuai

dengan kurikulum 2013.

6 Cara mengatasi kendala atau kesulitan yang

dihadapi

LAMPIRAN 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

113

KISI-KISI WAWANCARA SISWA

No. Butir – butir Pertanyaan

1 Persiapan dalam menghadapi pembelajaran sejarah menggunakan

kurikulum 2013

2 Kemenarikan proses pembelajaran sejarah menggunakan kurikulum 2013

3 Evaluasi pembelajaran sejarah yang dilakukan guru menggunakan

kurikulum 2013

4 Kendala atau kesulitan yang dihadapi dalam setiap evaluasi yang

dilakukan guru dengan menggunakan kurikulum 2013

5 Cara mengatasi kendala atau kesulitan yang dihadapi

LAMPIRAN 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

114

Pertanyaan wawancara (untuk guru):

1. Bagaimana pendapat bapak/ibu mengenai perubahan kurikulum 2013 terkait

dengan evaluasi pembelajaran?

2. Menurut bapak/ibu, apa yang diharapkan oleh pemerintah dari perubahan

kurikulum terkait dengan evaluasi pembelajaran?

3. Apakah bapak/ibu sudah mendapatkan pelatihan yang cukup untuk

melaksanakan kurikulum 2013 ini khususnya pada mata pelajaran sejarah?

4. Bagaimana langkah-langkah yang dilakukan oleh bapak/ibu dalam menyusun

Silabus dan RPP?

5. Apakah modul dan sumber yang disediakan pemerintah sudah memadai untuk

menjadi pedoman dalam melaksanakan pembelajaran di dalam kelas

(khususnya mata pelajaran sejarah) sesuai dengan kurikulum 2013?

6. Bagaimana penyusunan evaluasi yang bapak/ibu lakukan berkaitan dengan

tujuan kurikulum 2013?

7. Apa saja jenis evaluasi atau penilaian yang digunakan oleh bapak/ibu?

8. Jenis evaluasi manakah yang sering bapak/ibu gunakan dalam melakukan

evaluasi pembelajaran?

9. Apa perbedaan mendasar antara evaluasi dalam kurikulum 2013 dengan

kurikulum sebelumnya yang dirasakan oleh bapak/ibu?

10. Apakah bapak/ibu memahami penilaian autentik?

11. Apakah jenis evaluasi yang digunakan bapak/ibu telah sesuai dengan penilaian

autentik?

12. Bagaimana efektivitas evaluasi dengan menggunakan aturan penilaian dalam

kurikulum 2013 khususnya mata pelajaran sejarah?

13. Adakah kendala atau kesulitan yang bapak/ibu dihadapi dalam melakukan

evaluasi pembelajaran sejarah sesuai dengan kurikulum 2013?

14. Bagaimana cara yang dilakukan bapak/ibu dalam mengatasi kendala atau

kesulitan yang dihadapi tersebut?

LAMPIRAN 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

115

Pertanyaan wawancara (untuk siswa):

1. Bagaimana persiapan yang Anda lakukan dalam menghadapi pembelajaran

sejarah menggunakan kurikulum 2013?

2. Menurut Anda, bagaimana proses pembelajaran sejarah menggunakan

kurikulum 2013 yang Anda alami di dalam kelas?

3. Apa saja metode (jenis) yang digunakan guru dalam evaluasi atau penilaian

pembelajaran sejarah?

4. Menurut Anda, bagaimana metode (jenis) evaluasi atau penilaian pembelajaran

sejarah yang dilakukan guru menggunakan kurikulum 2013?

5. Apa saja kendala atau kesulitan yang Anda hadapi dalam setiap evaluasi yang

dilakukan guru dengan menggunakan kurikulum 2013?

6. Bagaimana cara yang Anda lakukan untuk mengatasi kendala atau kesulitan

yang dihadapi?

LAMPIRAN 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

116

DAFTAR NARASUMBER

Guru Mata Pelajaran Sejarah SMA Negeri 4 Yogyakarta:

1. Ibu Sri Rahayu, S.Pd.

2. Ibu Tien Amry Astuti, S.Pd.

Siswa SMA Negeri 4 Yogyakarta:

3. Muhammad Yusril Ananta

4. Ilham Fahri

5. Putri Dewi Fortuna

6. Septivia Nadya Rahmadiani

7. Mutiara Fathullaili Putri

8. Kurnia Ardy Fadhil Ramadhan

9. Adrian Derai Langit

10. Winda Nur Ainny

11. Devara Windrayansyah

12. Muhammad Rayhan Ramadhan

13. Annisa Harimukti Dian Kurniasari

14. Yulius Andika Yudistira

15. Raissa Nur Ardhani

16. Karina Yurika

17. Rosyida Cahya Oktiva

18. Hanifah Tisha Ramadhani

19. Nicholas Haddou

20. Andin Rahman Sidiq

21. Khusnul Viaragil Drajati

22. Rr. Agidasyahna Winda S

LAMPIRAN 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

117

CATATAN LAPANGAN 1

WAWANCARA GURU

Topik/Judul : Persepsi Guru dan Siswa Terhadap Evaluasi Pembelajaran

Sejarah dalam Kurikulum 2013 di SMA Negeri 4 Yogyakarta

Peneliti : Putri Hasri Suciyati

Informan : Sri Rahayu, S.Pd.

Waktu : 27 April 2017

Keterangan P: Peneliti

I : Informan

P: Bagaimana pendapat bapak/ibu mengenai perubahan Kurikulum 2013 terkait

dengan evaluasi pembelajaran?

I: Secara formatnya, Kurikulum 2013 lebih komplit (lengkap) menyangkut aspek

kognitif, afektif dan psikomotor. Dan idealnya penilaian dari ketiga aspek ini

harus dilakukan setiap proses pembelajaran. Tapi sebenarnya penilaian dalam

Kurikulum 2013 sudah bagus dan komplit (lengkap) menyangkut dan meliputi

semua aspek. Namun kendalanya pada saat penilaian atau evaluasi, guru

kesulitan melakukan penilaian yang terkait dengan aspek afektif atau sikap,

sedangkan untuk penilaian aspek kognitif dan psikomotor lebih mudah

dilakukan.

P: Menurut bapak/ibu, apa yang diharapkan oleh pemerintah dari perubahan

kurikulum terkait dengan evaluasi pembelajaran?

I: Karena evaluasi fungsinya untuk mengetahui pencapaian siswa, sehingga

sepemahaman saya, penilaian itu diharapkan agar guru bisa memberikan

penilaian kepada siswa secara utuh. Penilaian secara utuh ini maksudnya tidak

hanya kognitif saja, tapi juga kemampuan psikomotorik dan sikapnya, ini

mungkin berkaitan dengan pembelajaran atau pendidikan karakter. Di mana

siswa tidak hanya pintar secara intelektual, tapi siswa juga memiliki

keterampilan untuk mengkomunikasikan dan memiliki sikap yang baik.

Misalnya, saat diskusi akan terlihat siswa yang egois atau tidak mau menerima

pendapat orang lain, atau ada juga siswa yang tidak mau tahu, yang cuek, yang

LAMPIRAN 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

118

memberikan pekerjaan diskusinya kepada temannya. Ada juga siswa yang

sifatnya memimpin, mengumpulkan pendapat dari teman-temannya. Dari

proses diskusi sebenarnya adalah cara untuk melatih para siswa bekerja sama

dengan baik dalam kelompoknya. Pada saat presentasi akan terlihat

kemampuan siswa dalam menyajikan hasil diskusi. Tapi ini tetap penilaian

jangka panjang yang jika dilakukan secara simultan dari tingkatan awal sampai

akhir, diharapkan jika anak atau siswa nanti lulus sudah memiliki ketiga

kemampuan, yaitu kognitifnya bagus, psikomotoriknya oke, dan akhlak atau

sikapnya baik.

P: Apakah bapak/ibu sudah mendapatkan pelatihan yang cukup untuk

melaksanakan Kurikulum 2013 ini khususnya pada mata pelajaran sejarah?

I: Saya sudah mendapatkan pelatihan, tapi jika dikatakan cukup itu relatif.

Maksudnya, ukuran cukup itu seberapa sering mendapatkan pelatihan karena

ini kurikulum baru, idealnya setiap semester atau setiap satu tahun sekali

kemampuan guru di upgrade (ditingkatkan). Tapi yang sering terjadi setiap

semester kebijakan yang berlaku itu berganti. Jika penilaiannya dulu

menggunakan PP yang ini, tiba-tiba sudah diganti padahal PP yang dulu belum

terlaksana dengan baik dan sosialisasi dari PP sebelumnya juga mungkin belum

dilaksanakan dengan baik. Pada saat pelatihan, narasumbernya menyiapkan

materi dengan PP yang sebelumnya, tiba-tiba saja disampaikan PP yang baru.

Sehingga hal ini tergantung dari guru untuk mengejar ketertinggalan. Sekalipun

guru mendapatkan pelatihan, terkadang guru juga belum sepenuhnya bisa

langsung mempraktekannya dalam proses pembelajaran. Kadang guru sudah

mendapatkan pelatihan yang terbaru, tapi guru masih menggunakan peraturan

yang lama.

P: Bagaimana langkah-langkah yang dilakukan oleh bapak/ibu dalam menyusun

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran?

I: Untuk Kurikulum 2013 silabusnya sudah disediakan, guru tinggal membaginya

dalam RPP berdasarkan waktunya. Tapi kalau dalam RPPnya, guru masih

perlu juga mengembangkan kompetensi dasar dan indikator. Dalam

penyusunan RPP guru memiliki keleluasaan untuk mengembangkan silabus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

119

yang sudah disediakan sesuai dengan apa yang diingikan dan diharapkan guru,

atau sesuai dengan kondisi siswa di kelas.

P: Apakah modul dan sumber yang disediakan pemerintah sudah memadai untuk

menjadi pedoman dalam melaksanakan pembelajaran di dalam kelas

(khususnya mata pelajaran sejarah) sesuai dengan Kurikulum 2013?

I: Menurut saya, modul dan sumber yang disediakan oleh pemerintah sudah

cukup untuk bekal siswa, bahkan lebih dari yang diekspektasikan selama ini.

Modul dan sumber yang disediakan lebih memperkaya lagi pengetahuan dan

informasi tentang materi pelajaran. Modul dan sumber yang disediakan

mengikuti perkembangan zaman berdasarkan penelitian yang terbaru.

P: Bagaimana penyusunan evaluasi yang bapak/ibu lakukan berkaitan dengan

tujuan Kurikulum 2013?

I: Dalam penyusunan evaluasi untuk aspek kognitif biasanya dengan ulangan pre-

test, post-tes tapi tidak selalu saya berikan di setiap pertemuan. Jadi, biasanya

untuk pre-tes saya idealnya memberikan di awal kompetensi dasar atau

indikator. Kemudian untuk penilaian aspek psikomotoriknya dilakukan

bersamaan dengan penilaian kognitif, misalnya dalam presentasi selain

penilaian kognitif tentunya ada pula penilaian psikomotoriknya. Sedangkan

untuk penilaian sikap atau afektif terus terang saya tidak selalu melakukan

penilaian. Idealnya penilaian afektif ini dilakukan setiap pertemuan, tapi yang

saya lakukan hanya memperhatikan siswa yang aktif di setiap pertemuan dan

akan dilihat siswa yang termasuk dalam grade (nilai) atas atau grade bawah.

P: Apa saja jenis evaluasi atau penilaian yang digunakan oleh bapak/ibu?

I: Biasanya saya menggunakan pre-test atau post-tes, baik dalam bentuk tulisan

maupun lisan. Kemudian melalui diskusi dan presentasi, hasil dari diskusi

maupun presentasi bisa dijadikan sebagai penilaian portofolio. Hasil diskusi

atau presentasi ada dua penilaian di dalamnya, bisa penilaian kognitif dan bisa

pula penilaian psikomotorik. Terkadang saya juga membuat tugas individu,

karena jika hanya melakukan penilaian melalui tugas kelompok saja tidak

terlihat ada mana siswa yang mengerjakan dan mana siswa yang tidak

mengerjakan. Saya juga dalam melakukan penilaian menggunakan sistem

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

120

waktu, jika siswa mengumpulkan tugas atau pekerjaannya tepat waktu maka

siswa akan mendapatkan nilai yang sesuai dengan hasil pekerjaannya, tapi jika

siswa mengumpulkan tugas atau pekerjaannya tidak tepat waktu maka nilai

siswa tersebut akan berbeda dengan siswa yang tepat waktu tadi. Atau siswa

yang hanya menyalin tugas temannya, tentu penilaiannya akan berbeda.

Kemudian untuk evaluasi atau penilaian yang umum (ulangan harian)

diusahakan setiap akhir kompetensi dasar (KD) atau dalam satu KD jika

materinya luas maka dilakukan dua kali penilaian, seperti KD untuk Kerajaan

Hindu-Budha dilakukan dua kali penilaian, yaitu yaitu materi yang membahas

masuk dan berkembangnya Kebudayaan Hindu-Budha, dan materi yang

membahas Kerajaan Hindu-Budha dengan segala aspeknya. Selain itu, saya

juga melakukan penilaian untuk aspek sikap dengan penilaian antar teman,

sedangkan aspek keterampilan biasanya dengan portofolio, proyek atau produk.

P: Jenis evaluasi manakah yang sering bapak/ibu gunakan dalam melakukan

evaluasi pembelajaran?

I: Saya paling sering menggunakan evaluasi atau penilaian secara tertulis, tapi

sesudah penyampaian materi biasanya saya menggunakan penilaian secara

lisan untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi yang baru

disampaikan. Misalnya, siswa sudah selesai diskusi, saya menyampaikan

penilaian yang sifatnya lisan atau pilihan di antara soal-soal diskusi yang

dianggap soal-soal yang mewakili kemampuan para siswa. Siswa yang bisa

menjawab pertanyaan akan mewakili siswa lainnya, berarti untuk materi yang

sudah disampaikan tadi siswa sudah memahami walaupun hanya perwakilan

saja.

P: Apa perbedaan mendasar antara evaluasi dalam Kurikulum 2013 dengan

kurikulum sebelumnya yang dirasakan oleh bapak/ibu?

I: Pertama, perbedaannya terdapat dalam tiga aspek tadi, yaitu kognitif, afektif,

dan psikomotorik. Sebenarnya di kurikulum lama (KTSP) juga ada penilaian

terhadap aspek sikap dan psikomotorik, tapi tidak ditampilkan secara formal

dan hanya sebagai tambahan. Jika pada kurikulum baru (Kurikulum 2013)

penilaian dilakukan secara menyeluruh, sedangkan dalam kurikulum lama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

121

(KTSP) hanya bayangan saja. Kedua, waktu penilaiannya, jika pada kurikulum

sebelumnya (KTSP) penilaian (contohnya penilaian sikap) bisa dilakukan

menyeluruh di akhir semester, tapi di Kurikulum 2013 idealnya penilaian sikap

dilakukan setiap pertemuan dan minimalnya setiap kompetensi dasar (KD).

Ketiga, penekanan pendidikan karakter, yang mana di Kurikulum 2013

pendidikan karakter langsung disertakan ke dalam materi pembelajaran di

setiap pertemuannya.

P: Apakah bapak/ibu memahami penilaian autentik?

I: Saya memahami penilaian autentik itu sebagai penilaian yang real atau nilai

yang menggambarkan siswa yang sebenarnya, dan ini yang sulit dilakukan.

Jika guru ingin menilai apa adanya sebenarnya baik karena adil pada siswa,

tapi terkadang terbentur dengan sistem penilaian di sekolah (dengan

menggunakan komputer). Sehingga terkadang siswa yang mendapat nilai tinggi

akan sangat tipis perbedaannya dengan siswa yang mendapat nilai di bawah

rata-rata. Misalnya, siswa A mendapatkan nilai 3 dan siswa C mendapatkan

nilai 7, tidak mungkin siswa C mendapatkan nilai 10 atau paling tinggi hanya

mendapatkan nilai 9 saja, padahal jarak antara siswa A dan C sangat tipis,

siswa A mendapatkan nilai dari 3 ke 7, sedangkan C hanya 7 ke 9. Tapi diatur

sedemikian rupa hingga ada pembedanya antara nilai siswa dan sesuai dengan

sistem.

P: Apakah jenis evaluasi yang digunakan bapak/ibu telah sesuai dengan penilaian

autentik?

I: Dalam prosesnya memang sudah sesuai dengan penilaian autentik, tapi output

(hasil) yang ada tambahannya. Sekalipun (hasil) melalui proses remidi, tapi

tetap ada standar pencapaian KKM (untuk hasil siswa) yang jika belum tuntas

dilakukan remidi sampai siswa mendapatkan nilai yang sesuai dengan KKM

(tuntas). Ketuntasan (siswa) semacam batas yang sebenarnya menjadi syarat

(penilaian autentik), tapi sebenarnya tidak selalu bisa dicapai oleh siswa lalu

dibuatkan seakan-akan siswa sudah tuntas melalui remidi tadi. Penilaian

autentik yang biasanya saya lakukan di kelas, seperti tes tertulis, portofolio,

proyek, produk, dan penilaian antar teman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

122

P: Bagaimana efektifitas evaluasi dengan menggunakan aturan penilaian dalam

Kurikulum 2013 khususnya mata pelajaran sejarah?

I: Evaluasi dengan menggunakan aturan penilaian dalam Kurikulum 2013 bisa

efektif sepanjang kita (guru) menyiapkan administrasi atau panduannya

mungkin tidak terlalu bermasalah. Apalagi jika siswanya banyak misalnya

sedang melakukan diskusi atau berkelompok yang menilai tidak harus guru

tetapi bisa meminta siswa dalam kelompok untuk menilai temannya (siswa

lain). Nantinya penilain tersebut akan digabung sehingga akan mendapatkan

nilai yang objektif karena antar kelompok yang satu dengan yang lainnya

penilaiannya mesti tidak menjadi sama. Hanya saja saat perekapan dan

pelaporan nilai yang idealnya dilakukan setiap pertemuan terkadang terkendala

oleh kesibukan dan sebagainya menjadikan perekapan dan pelaporan nilai tadi

belum terlaksana dengan baik. Akan tapi jika guru bisa melaksanakan dengan

baik dan tepat waktu maka proses penilaian hingga pelaporannya tidak akan

bermasalah.

P: Adakah kendala atau kesulitan yang bapak/ibu dihadapi dalam melakukan

evaluasi pembelajaran sejarah sesuai dengan Kurikulum 2013?

I: Semuanya kembali kepada kita (guru) untuk memberi nilai atau menilai siswa.

Jika kita sekedar memberi nilai maka tinggal memberi nilai, tapi jika menilai

berarti kita (guru) benar-benar paham untuk meniai siswa tersebut. Jika

memberi nilai itu subjektif, sedangkan menilai itu objektif.

P: Bagaimana cara yang dilakukan bapak/ibu dalam mengatasi kendala atau

kesulitan yang dihadapi tersebut?

I: Karena menilai merupakan salah satu tugas yang harus dilaksanakan oleh guru,

sehingga kendala yang kita (guru) alami, misalnya keterbatasan pada waktu

maka pada saat proses pembelajaran guru harus memaksimalkan waktu

tersebut melakukan penilaian. Contoh lainnya saat ulangan maka ulangan

tersebut bisa dikoreksi hari itu juga. Termasuk juga jika guru ingin melakukan

analisis maka bisa mengajak siswa untuk menganalisis ulangan tersebut dengan

melakukan ulangan satu jam pertama dan satu jam terakhir untuk menganalisis.

Jika analisis selesai dan guru masih punya waktu maka guru bisa menayangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

123

nilai agar guru dan siswa bisa paham bagian materi yang sudah dipahami dan

bagian materi yang harus dilakukan remidi. Evaluasi jika hanya dikoreksi oleh

guru dan siswa hanya mendapatkan nilai, maka siswa tidak tahu prosesnya dan

siswa tidak tahu jawaban yang benar atau salah. Jadi sebenarnya kendala atau

kesulitan itu kembali kepada kita dalam menyelesaikannya. Hanya memang

beban mengajar yang banyak, membuat guru punya alasan untuk menunda

tugas yang dilakukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

124

CATATAN LAPANGAN 2

WAWANCARA GURU

Topik/Judul : Persepsi Guru dan Siswa Terhadap Evaluasi Pembelajaran

Sejarah dalam Kurikulum 2013 di SMA Negeri 4 Yogyakarta

Peneliti : Putri Hasri Suciyati

Informan : Tien Amry Astuti, S.Pd.

Waktu : 12 Mei 2017

Keterangan P: Peneliti

I : Informan

P: Bagaimana pendapat bapak/ibu mengenai perubahan Kurikulum 2013 terkait

dengan evaluasi pembelajaran?

I: Evaluasi (penilaian autentik dimulai dari proses pembelajaran yang sebenarnya

sudah dilakukan sejak dulu (kurikulum sebelumnya). Ketika proses

pembelajaran pastinya guru akan memberikan penilaian. Hanya saja pada

kurikulum sebelumnya tidak diatur secara eksplisit tentang penilaian autentik.

Hanya dengan istilah yang berbeda saja sebenarnya, padahal penilaian seperti

sekarang ini sejak dulu sudah ada. Pertauran-peraturan pada Kurikulum 2013

ini yang terkadang membuat bingung, misalnya saja terkait dengan peraturan

bagi Ulangan Kenaikan Kelas (UKK). Akan tetapi pada semester ini pihak

sekolah masih menggunakan aturan yang lama. Untuk penilaian HOTS pada

kurikulum sebelumnya sebenarnya sudah ada, tapi tidak dijelaskan secara

eksplisit seperti sekarang. Terkadang untuk melakukan penilaian HOTS agak

sulit karena waktu mengajar yang padat dan keadaan kelas yang berbeda satu

sama lain.

P: Menurut bapak/ibu, apa yang diharapkan oleh pemerintah dari perubahan

kurikulum terkait dengan evaluasi pembelajaran?

I: Mungkin yang diharapkan pemerintah adalah output dari SMA (siswa) sudah

siap dengan berbagai persoalan yangdihadapi, sehingga setiap kali menghadapi

masalah siswa tidak langsung merespon tetapi terlebih dahulu menganalisis

sebab, solusi, hasilnya, dan lain sebagainya.

LAMPIRAN 8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

125

P: Apakah bapak/ibu sudah mendapatkan pelatihan yang cukup untuk

melaksanakan Kurikulum 2013 ini khususnya pada mata pelajaran sejarah?

I: Untuk pelatihan sudah cukup. Akan tetapi dalam pelaksanaan yang sedikit

repot, karena bagaimanapun guru dan siswa harus didukung oleh sistem

informasi yang baik dari buku dan lainnya. Namun, di sekolah untuk buku

sendiri belum memadai sehingga sulit untuk menerapkan apa yang didaptkan

dari pelatihan.

P: Bagaimana langkah-langkah yang dilakukan oleh bapak/ibu dalam menyusun

Silabus dan RPP?

I: Untuk Kurikulum 2013 silabusnya sudah disediakan. Guru melalui MGMP

akan membentuk kelompok-kelompok dalam menyusun RPP. Masing-masing

kelompok akan menyusun RPP berdasarkan Kompetensi Dasar (KD) yang

dibagikan kepada kelompoknya. Masing-masing guru dalam kelompok akan

mencoba untuk membuat RPP dan nantinya akan dilihat dan disesuaikan.

Setelah itu, masing-masing guru akan mendapatkan file dari setiap RPP yang

dibuat.

P: Apakah modul dan sumber yang disediakan pemerintah sudah memadai untuk

menjadi pedoman dalam melaksanakan pembelajaran di dalam kelas

(khususnya mata pelajaran sejarah) sesuai dengan Kurikulum 2013?

I: Hal ini tergantung dari kebijakan pihak sekolah juga. Memang bukan buku

satu-satunya sumber belajar, tetapi bisa lainnya seperti hotspot. Buku di

sekolah masih belum cukup, tapi mungkin dengan adanya hotspot bisa

membantu untuk melengkapi sumber belajar siswa.

P: Bagaimana penyusunan evaluasi yang bapak/ibu lakukan berkaitan dengan

tujuan Kurikulum 2013?

I: Dalam penyusunan evaluasi biasanya saya saling berbagi dengan teman-teman

di MGMP. Akan tetapi, tidak semuanya digunakan, karena menyeseuaikan

dengan materi yang dibahas di kelas. Tentunya materi evaluasi juga harus

menyangkut materi yang dibicarakan dalam kelas. Saling berbagi dengan

teman-teman MGMP juga hanya sebagai pembanding saja.

P: Apa saja jenis evaluasi atau penilaian yang digunakan oleh bapak/ibu?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

126

I: Untuk penilaian akhir, biasanya saya menggunakan pilihan ganda. Saya di

dalam kelas juga menggunakan kuis dengan jawaban yang membutuhkan

penjelasan. Dengan cara seperti itu, selain memudahkan saya untuk melakukan

penilaian, tentunya juga membantu siswa untuk mengemukakan pendapatnya.

Selain itu, terkadang saya juga meminta siswa untuk menilai temannya, dan

terkadang membuat proyek atau produk juga. Saya juga menggunakan

observasi di dalam kelas.

P: Jenis evaluasi manakah yang sering bapak/ibu gunakan dalam melakukan

evaluasi pembelajaran?

I: Pilihan ganda yang sering saya gunakan untuk melakukan evaluasi karena

terkait dengan ujian akhir yang juga menggunakan pilihan ganda.

P: Apa perbedaan mendasar antara evaluasi dalam Kurikulum 2013 dengan

kurikulum sebelumnya yang dirasakan oleh bapak/ibu?

I: Menurut saya tidak terlalu banyak perbedaan. Perbedaannya hanya terdapat

pada istilahnya, sedangkan prosesnya sama saja.

P: Apakah bapak/ibu memahami penilaian autentik?

I: Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara menyeluruh

selama proses pembelajaran di dalam kelas berlangsung.

P: Apakah jenis evaluasi yang digunakan bapak/ibu telah sesuai dengan penilaian

autentik?

I: Menurut saya sudah sesuai dengan penilaian autentik. Setiap proses

pembelajaran saya mengamati siswa, kemudian saya akan membuat evaluasi

yang sesuai dengan keadaan kelas. Evaluasi yang digunakan, seperi penilaian

tertulis, proyek, produk, dan penilaian antar teman.

P: Bagaimana efektifitas evaluasi dengan menggunakan aturan penilaian dalam

Kurikulum 2013 khususnya mata pelajaran sejarah?

I: Aturan penilaian dalam Kurikulum 2013 sebenarnya efektif karena dalam

dalam sejarah harus banyak mengungkapkan fakta-fakta sejarah. Fakta-fakta

tersebut tentunya harus didukung oleh penjelasan-penjelasan. Dalam hal ini

maka penilaian yang HOTS akan efektif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

127

P: Adakah kendala atau kesulitan yang bapak/ibu dihadapi dalam melakukan

evaluasi pembelajaran sejarah sesuai dengan Kurikulum 2013?

I: Kendala yang saya alami dalam hal waktu untuk mengoreksi hasil evaluasi

siswa.

P: Bagaimana cara yang dilakukan bapak/ibu dalam mengatasi kendala atau

kesulitan yang dihadapi tersebut?

I: Dalam melakukan evaluasi saya menurunkan tuntutan saya. Jika biasanya saya

melakukan evaluasi dengan soal-soal uraian, maka sekarang terkadang dengan

soal-soal pilihan ganda. Saya juga berusaha untuk membagi waktu dengan

baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

128

CATATAN LAPANGAN 3

WAWANCARA SISWA

Topik/Judul : Persepsi Guru dan Siswa Terhadap Evaluasi Pembelajaran

Sejarah dalam Kurikulum 2013 di SMA Negeri 4 Yogyakarta

Peneliti : Putri Hasri Suciyati

Responden : Muhammad Yusril Ananta

Kelas : X IPA 3

Waktu : 27 April 2017

Keterangan P: Peneliti

I : Informan

P: Bagaimana persiapan yang Anda lakukan dalam menghadapi pembelajaran

sejarah menggunakan Kurikulum 2013?

I: Saya mempelajari materi pelajaran di rumah. Selain itu, di rumah saya juga

mempelajari kembali materi yang belum saya pahami yang saya dapatkan dari

guru di sekolah.

P: Menurut Anda, bagaimana proses pembelajaran sejarah menggunakan

Kurikulum 2013 yang Anda alami di dalam kelas?

I: Saya lumayan kebingunan ketika belajar di kelas, saya lebih paham jika

mempelajari materi pelajaran di rumah. Tapi jika belajar di sekolah saya bisa

mendapatkan sumber belajar yang lebih memadai untuk mempelajari materi

pelajaran sejarah dibandingkan di rumah saya hanya menggunakan internet

sebagai sumber belajar.

P: Apa saja metode (jenis) yang digunakan guru dalam evaluasi atau penilaian

pembelajaran sejarah?

I: Guru sering menggunakan kuis dalam melakukan evaluasi atau penilaian

pembelajaran sejarah. Untuk pilihan ganda atau essay hanya digunakan pada

saat ulangan harian atau ulangan semester.

P: Menurut Anda, bagaimana metode (jenis) evaluasi atau penilaian pembelajaran

sejarah yang dilakukan guru menggunakan Kurikulum 2013?

LAMPIRAN 9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

129

I: Menarik. Tapi terkadang saya bingung dan kurang memahami pertanyaan kuis

yang diberikan.

P: Apa saja kendala atau kesulitan yang Anda hadapi dalam setiap evaluasi yang

dilakukan guru dengan menggunakan Kurikulum 2013?

I: Pertanyaan dari kuis yang diberikan terkadang membingungkan.

P: Bagaimana cara yang Anda lakukan untuk mengatasi kendala atau kesulitan

yang dihadapi?

I: Saya bertanya kepada guru tentang maksud dari pertanyaan yang diberikan

guru. Setelah itu saya menjawab pertanyaan yang diberikan menggunakan

buku maupun internet.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

130

CATATAN LAPANGAN 4

WAWANCARA SISWA

Topik/Judul : Persepsi Guru dan Siswa Terhadap Evaluasi Pembelajaran

Sejarah dalam Kurikulum 2013 di SMA Negeri 4 Yogyakarta

Peneliti : Putri Hasri Suciyati

Responden : Ilham Fahri

Kelas : X IPA 3

Waktu : 27 April 2017

Keterangan P: Peneliti

I : Informan

P: Bagaimana persiapan yang Anda lakukan dalam menghadapi pembelajaran

sejarah menggunakan Kurikulum 2013?

I: Saya membawa buku pelajaran sejarah, dan sebelum pembelajaran dimulai saya

membaca dan mempelajari materi pelajaran yang akan dipelajari. Saya juga

mempelajari materi yang minggu lalu diberikan oleh guru.

P: Menurut Anda, bagaimana proses pembelajaran sejarah menggunakan

Kurikulum 2013 yang Anda alami di dalam kelas?

I: Proses pembelajaran sejarah dalam kelas sendiri tergantung kepada suasana hati

saya, jika suasana hati saya baik maka saya akan belajar dengan sungguh-

sungguh ataupun sebaliknya malah saya kurang tertarik untuk belajar.

P: Apa saja metode (jenis) yang digunakan guru dalam evaluasi atau penilaian

pembelajaran sejarah?

I: Di kelas biasanya dilaksanakan diskusi dan presentasi, dari presentasi ini

biasanya guru langsung memberikan nilai. Terkadang guru juga menggunakan

kuis dalam melakukan evaluasi atau penilaian pembelajaran sejarah. Saat

ulangan harian atau ulangan semester biasanya guru menggunakan pilihan

ganda atau essay.

P: Menurut Anda, bagaimana metode (jenis) evaluasi atau penilaian pembelajaran

sejarah yang dilakukan guru menggunakan Kurikulum 2013?

LAMPIRAN 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

131

I: Penilaian yang digunakan guru membantu saya dalam memahami materi

pelajaran sejarah.

P: Apa saja kendala atau kesulitan yang Anda hadapi dalam setiap evaluasi yang

dilakukan guru dengan menggunakan Kurikulum 2013?

I: Saya biasanya kesulitan untuk menghafal dan memahami materi pelajaran yang

dievaluasikan.

P: Bagaimana cara yang Anda lakukan untuk mengatasi kendala atau kesulitan

yang dihadapi?

I: Saya berusaha menghafal dan memahami materi pelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

132

CATATAN LAPANGAN 5

WAWANCARA SISWA

Topik/Judul : Persepsi Guru dan Siswa Terhadap Evaluasi Pembelajaran

Sejarah dalam Kurikulum 2013 di SMA Negeri 4 Yogyakarta

Peneliti : Putri Hasri Suciyati

Responden : Putri Dewi Fortuna

Kelas : X IPA 3

Waktu : 27 April 2017

Keterangan P: Peneliti

I : Informan

P: Bagaimana persiapan yang Anda lakukan dalam menghadapi pembelajaran

sejarah menggunakan Kurikulum 2013?

I: Saya tidak melakukan persiapan.

P: Menurut Anda, bagaimana proses pembelajaran sejarah menggunakan

Kurikulum 2013 yang Anda alami di dalam kelas?

I: Proses pembelajaran sejarah dalam kelas biasa-biasa saja menurut saya.

P: Apa saja metode (jenis) yang digunakan guru dalam evaluasi atau penilaian

pembelajaran sejarah?

I: Guru biasanya melakukan kuis dalam kelas, satu per satu siswa maju ke depan

kelas dan menebak atau menjawab kuis yang diberikan guru. Di kelas juga

biasanya diadakan diskusi kelompok dan presentasi. Setiap ulangan harian

biasanya guru menggunakan essay dan terkadang ada pilihan ganda juga.

P: Menurut Anda, bagaimana metode (jenis) evaluasi atau penilaian pembelajaran

sejarah yang dilakukan guru menggunakan Kurikulum 2013?

I: Tergantung materi yang saya pahami. Jika saya memahami materi maka saya

bisa mengerjakan soal yang diberikan, tapi jika saya tidak memahami materi

maka saya kesulitan mengerjakan materi yang diberikan.

P: Apa saja kendala atau kesulitan yang Anda hadapi dalam setiap evaluasi yang

dilakukan guru dengan menggunakan Kurikulum 2013?

LAMPIRAN 11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

133

I: Materi yang ada di dalam buku paket kurang lengkap sehingga terkadang sulit

untuk mejawab pertanyaan yang diberikan guru.

P: Bagaimana cara yang Anda lakukan untuk mengatasi kendala atau kesulitan

yang dihadapi?

I: Saya mencari sumber belajar lainnya selain dari buku paket. Saya juga bertanya

kepada guru tentang materi yang kurang saya pahami.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

134

CATATAN LAPANGAN 6

WAWANCARA SISWA

Topik/Judul : Persepsi Guru dan Siswa Terhadap Evaluasi Pembelajaran

Sejarah dalam Kurikulum 2013 di SMA Negeri 4 Yogyakarta

Peneliti : Putri Hasri Suciyati

Responden : Septivia Nadya Rahmadiani

Kelas : X IPA 3

Waktu : 27 April 2017

Keterangan P: Peneliti

I : Informan

P: Bagaimana persiapan yang Anda lakukan dalam menghadapi pembelajaran

sejarah menggunakan Kurikulum 2013?

I: Saya tidak melakukan persiapan.

P: Menurut Anda, bagaimana proses pembelajaran sejarah menggunakan

Kurikulum 2013 yang Anda alami di dalam kelas?

I: Proses pembelajarannya cukup menyenangkan.

P: Apa saja metode (jenis) yang digunakan guru dalam evaluasi atau penilaian

pembelajaran sejarah?

I: Penilaian yang dilakukan guru biasanya lewat presentasi, diskusi, dan tanya

jawab antar siswa.

P: Menurut Anda, bagaimana metode (jenis) evaluasi atau penilaian pembelajaran

sejarah yang dilakukan guru menggunakan Kurikulum 2013?

I: Menarik dan membuat saya paham materi pelajaran. Tapi saya lebih paham

jika melalui diskusi dan Tanya jawab antar teman.

P: Apa saja kendala atau kesulitan yang Anda hadapi dalam setiap evaluasi yang

dilakukan guru dengan menggunakan Kurikulum 2013?

I: Jika ada kelompok yang presentasi di depan kelas biasanya teman-teman yang

lain ribut sehingga saya tidak konsentrasi dalam memahami yang disampaikan

oleh teman-teman yang presentasi.

LAMPIRAN 12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

135

P: Bagaimana cara yang Anda lakukan untuk mengatasi kendala atau kesulitan

yang dihadapi?

I: Saya biasanya mempelajari kembali materi pelajaran di rumah. Saya juga

bertanya materi yang kurang saya pahami kepada teman-teman yang

presentasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

136

CATATAN LAPANGAN 7

WAWANCARA SISWA

Topik/Judul : Persepsi Guru dan Siswa Terhadap Evaluasi Pembelajaran

Sejarah dalam Kurikulum 2013 di SMA Negeri 4 Yogyakarta

Peneliti : Putri Hasri Suciyati

Responden : Mutiara Fathullaili Putri

Kelas : X IPA 3

Waktu : 27 April 2017

Keterangan P: Peneliti

I : Informan

P: Bagaimana persiapan yang Anda lakukan dalam menghadapi pembelajaran

sejarah menggunakan Kurikulum 2013?

I: Saya menyiapkan diri dan mental untuk belajar.

P: Menurut Anda, bagaimana proses pembelajaran sejarah menggunakan

Kurikulum 2013 yang Anda alami di dalam kelas?

I: 50% menyenangkan dan 50% tidak menyenangkan.

P: Apa saja metode (jenis) yang digunakan guru dalam evaluasi atau penilaian

pembelajaran sejarah?

I: Penilaian yang dilakukan guru biasanya lewat presentasi, diskusi, tanya jawab

dan kuis.

P: Menurut Anda, bagaimana metode (jenis) evaluasi atau penilaian pembelajaran

sejarah yang dilakukan guru menggunakan Kurikulum 2013?

I: Saya kurang memahami materi dan kesulitan mengerjakan pertanyaan yang

diberikan guru jika menggunakan evaluasi atau penilaian lewat presentasi,

diskusi, dan tanya jawab dan kuis.

P: Apa saja kendala atau kesulitan yang Anda hadapi dalam setiap evaluasi yang

dilakukan guru dengan menggunakan Kurikulum 2013?

I: Jika melakukan diskusi kelompok maka hanya sebagian anggota saja yang

mengerjakan. Saat presentasi, kelompok yang presentasi kurang memahami

materi yang mereka presentasikan, sehingga saya dan teman-teman yang

LAMPIRAN 13

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

137

mendengarkan juga kurang memahami materi yang mereka sampaikan. Jika

pada saat kuis atau tanya jawab, terkadang teman-teman di kelas ramai.

P: Bagaimana cara yang Anda lakukan untuk mengatasi kendala atau kesulitan

yang dihadapi?

I: Saya biasanya membaca dan mempelajari materi pelajaran di rumah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

138

CATATAN LAPANGAN 8

WAWANCARA SISWA

Topik/Judul : Persepsi Guru dan Siswa Terhadap Evaluasi Pembelajaran

Sejarah dalam Kurikulum 2013 di SMA Negeri 4 Yogyakarta

Peneliti : Putri Hasri Suciyati

Responden : Kurnia Ardy Fadhil Ramadhan

Kelas : X IPA 3

Waktu : 27 April 2017

Keterangan P: Peneliti

I : Informan

P: Bagaimana persiapan yang Anda lakukan dalam menghadapi pembelajaran

sejarah menggunakan Kurikulum 2013?

I: Saya mempelajari materi pelajaran jika saya sedang ingin mempelajarinya, jika

tidak ingin saya tidak mempelajarinya.

P: Menurut Anda, bagaimana proses pembelajaran sejarah menggunakan

Kurikulum 2013 yang Anda alami di dalam kelas?

I: Sedikit membebani saya, karena siswa yang dituntut untuk aktif.

P: Apa saja metode (jenis) yang digunakan guru dalam evaluasi atau penilaian

pembelajaran sejarah?

I: Penilaian yang dilakukan guru biasanya lewat presentasi, diskusi, tanya jawab

dan kuis. Terkadang guru juga melakukan pre-test di setiap awal materi

pelajaran.

P: Menurut Anda, bagaimana metode (jenis) evaluasi atau penilaian pembelajaran

sejarah yang dilakukan guru menggunakan Kurikulum 2013?

I: Jika guru tiba-tiba melakukan pre-tes maka saya terkadang kesulitan untuk

menjawab pertanyaan. Jika diskusi kelompok, presentasi, atau Tanya jawab

maka saya lebih menikmatinya.

P: Apa saja kendala atau kesulitan yang Anda hadapi dalam setiap evaluasi yang

dilakukan guru dengan menggunakan Kurikulum 2013?

I: Karena siswa yang dituntut aktif maka saya kewalahan harus belajar terus.

LAMPIRAN 14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

139

P: Bagaimana cara yang Anda lakukan untuk mengatasi kendala atau kesulitan

yang dihadapi?

I: Saya biasanya membaca dan mempelajari materi pelajaran di rumah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

140

CATATAN LAPANGAN 9

WAWANCARA SISWA

Topik/Judul : Persepsi Guru dan Siswa Terhadap Evaluasi Pembelajaran

Sejarah dalam Kurikulum 2013 di SMA Negeri 4 Yogyakarta

Peneliti : Putri Hasri Suciyati

Responden : Adrian Derai Langit

Kelas : X IPS 2

Waktu : 16 Mei 2017

Keterangan P: Peneliti

I : Informan

P: Bagaimana persiapan yang Anda lakukan dalam menghadapi pembelajaran

sejarah menggunakan Kurikulum 2013?

I: Saya membaca buku pelajaran mengingat bahwa dalam Kurikulum 2013 siswa

dituntut lebih aktif. Selain itu saya juga mengerjakan tugas yang diberikan

guru.

P: Menurut Anda, bagaimana proses pembelajaran sejarah menggunakan

Kurikulum 2013 yang Anda alami di dalam kelas?

I: Proses pembelajaran sejarah di dalam kelas biasa saja.

P: Apa saja metode (jenis) yang digunakan guru dalam evaluasi atau penilaian

pembelajaran sejarah?

I: Penilaian yang dilakukan guru biasanya lewat diskusi atau kelompok untuk

membuat power point yang nantinya dipresentasikan. Biasanya juga

mengerjakan soal-soal yang ada di dalam buku. Pada saat ulangan harian guru

menggunakan soal berupa pilihan ganda atau uraian. Guru juga biasanya saat

diskusi kelompok mengarahkan untuk melakukan penilaian terhadap teman.

P: Menurut Anda, bagaimana metode (jenis) evaluasi atau penilaian pembelajaran

sejarah yang dilakukan guru menggunakan Kurikulum 2013?

I: Jika guru melakukan diskusi kelompok maka saya sulit memahami materi

pelajaran, tapi untuk jenis evaluasi yang lain biasanya baik-baik saja

(memahami materi).

LAMPIRAN 15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

141

P: Apa saja kendala atau kesulitan yang Anda hadapi dalam setiap evaluasi yang

dilakukan guru dengan menggunakan Kurikulum 2013?

I: Saya terkadang malas. Selain itu, waktu untuk mengerjakan tugas diskusi atau

kelompok terlalu sedikit.

P: Bagaimana cara yang Anda lakukan untuk mengatasi kendala atau kesulitan

yang dihadapi?

I: Memotivasi diri agar tidak malas dan membuat catatan kecil agar tidak lupa

mengerjakan tugas. Saya juga berusaha membuat ringkasan materi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

142

CATATAN LAPANGAN 10

WAWANCARA SISWA

Topik/Judul : Persepsi Guru dan Siswa Terhadap Evaluasi Pembelajaran

Sejarah dalam Kurikulum 2013 di SMA Negeri 4 Yogyakarta

Peneliti : Putri Hasri Suciyati

Responden : Winda Nur Ainny

Kelas : X IPS 2

Waktu : 16 Mei 2017

Keterangan P: Peneliti

I : Informan

P: Bagaimana persiapan yang Anda lakukan dalam menghadapi pembelajaran

sejarah menggunakan Kurikulum 2013?

I: Saya tidak melakukan persiapan apa pun.

P: Menurut Anda, bagaimana proses pembelajaran sejarah menggunakan

Kurikulum 2013 yang Anda alami di dalam kelas?

I: Proses pembelajaran sejarah di dalam kelas menyenangkan.

P: Apa saja metode (jenis) yang digunakan guru dalam evaluasi atau penilaian

pembelajaran sejarah?

I: Penilaian yang dilakukan guru biasanya lewat diskusi atau kelompok untuk

membuat power point yang nantinya dipresentasikan. Biasanya guru juga

melakukan post test di akhir pelajaran.

P: Menurut Anda, bagaimana metode (jenis) evaluasi atau penilaian pembelajaran

sejarah yang dilakukan guru menggunakan Kurikulum 2013?

I: Dengan evaluasi, seperti diskusi atau berkelompok dan post test di setiap akhir

pelajaran membuat saya memahami materi pelajran yang disampaikan guru.

P: Apa saja kendala atau kesulitan yang Anda hadapi dalam setiap evaluasi yang

dilakukan guru dengan menggunakan Kurikulum 2013?

I: Saya biasanya malas, main handphone, dan berbicara dengan teman yang lain.

Selain itu, soal yang diberikan guru terkadang sulit atau guru belum

menjelaskan materi yang terkait dengan soal.

LAMPIRAN 16

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

143

P: Bagaimana cara yang Anda lakukan untuk mengatasi kendala atau kesulitan

yang dihadapi?

I: Memotivasi diri agar tidak malas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

144

CATATAN LAPANGAN 11

WAWANCARA SISWA

Topik/Judul : Persepsi Guru dan Siswa Terhadap Evaluasi Pembelajaran

Sejarah dalam Kurikulum 2013 di SMA Negeri 4 Yogyakarta

Peneliti : Putri Hasri Suciyati

Responden : Devara Windrayansyah

Kelas : X IPS 2

Waktu : 16 Mei 2017

Keterangan P: Peneliti

I : Informan

P: Bagaimana persiapan yang Anda lakukan dalam menghadapi pembelajaran

sejarah menggunakan Kurikulum 2013?

I: Saya biasanya belajar, tetapi tidak maksimal (jarang).

P: Menurut Anda, bagaimana proses pembelajaran sejarah menggunakan

Kurikulum 2013 yang Anda alami di dalam kelas?

I: Dalam Kurikulum 2013 siswa dituntut untuk aktif, saya sendiri masih kurang

aktif dan saya memahami materi pelajaran apabila dijelaskan oleh guru.

P: Apa saja metode (jenis) yang digunakan guru dalam evaluasi atau penilaian

pembelajaran sejarah?

I: Penilaian yang dilakukan guru biasanya lewat diskusi atau kelompok,

presentasi, dan juga terkadang guru melakukan kuis.

P: Menurut Anda, bagaimana metode (jenis) evaluasi atau penilaian pembelajaran

sejarah yang dilakukan guru menggunakan Kurikulum 2013?

I: Dengan evaluasi, seperti diskusi atau berkelompok dan kuis membuat saya

setidaknya sedikit memahami materi pelajaran yang disampaikan guru.

P: Apa saja kendala atau kesulitan yang Anda hadapi dalam setiap evaluasi yang

dilakukan guru dengan menggunakan Kurikulum 2013?

I: Kendalanya yaitu saya kurang memahami materi pelajaran karena kurang

belajar.

LAMPIRAN 17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

145

P: Bagaimana cara yang Anda lakukan untuk mengatasi kendala atau kesulitan

yang dihadapi?

I: Pastinya saya lebih giat belajar dan menjadi siswa yang aktif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

146

CATATAN LAPANGAN 12

WAWANCARA SISWA

Topik/Judul : Persepsi Guru dan Siswa Terhadap Evaluasi Pembelajaran

Sejarah dalam Kurikulum 2013 di SMA Negeri 4 Yogyakarta

Peneliti : Putri Hasri Suciyati

Responden : Muhammad Rayhan Ramadhan

Kelas : X IPS 2

Waktu : 16 Mei 2017

Keterangan P: Peneliti

I : Informan

P: Bagaimana persiapan yang Anda lakukan dalam menghadapi pembelajaran

sejarah menggunakan Kurikulum 2013?

I: Saya biasanya belajar, tetapi sesuai dengan mood (suasana hati).

P: Menurut Anda, bagaimana proses pembelajaran sejarah menggunakan

Kurikulum 2013 yang Anda alami di dalam kelas?

I: Terkadang menyenangkan dan terkadang membosankan tergantung materi

yang disampaikan oleh guru.

P: Apa saja metode (jenis) yang digunakan guru dalam evaluasi atau penilaian

pembelajaran sejarah?

I: Penilaian yang dilakukan guru biasanya lewat post test, diskusi atau kelompok

presentasi, dan juga ulangan harian.

P: Menurut Anda, bagaimana metode (jenis) evaluasi atau penilaian pembelajaran

sejarah yang dilakukan guru menggunakan Kurikulum 2013?

I: Dengan adanya evaluasi saya lebih paham terhadap materi yang diajarkan guru.

P: Apa saja kendala atau kesulitan yang Anda hadapi dalam setiap evaluasi yang

dilakukan guru dengan menggunakan Kurikulum 2013?

I: Kendalanya yaitu pada saat evaluasi saya lupa materi karena materi yang

disampaikan guru banyak .

P: Bagaimana cara yang Anda lakukan untuk mengatasi kendala atau kesulitan

yang dihadapi?

I: Saya lebih giat belajar dan membuat rangkuman materi untuk dipelajari.

LAMPIRAN 18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

147

CATATAN LAPANGAN 13

WAWANCARA SISWA

Topik/Judul : Persepsi Guru dan Siswa Terhadap Evaluasi Pembelajaran

Sejarah dalam Kurikulum 2013 di SMA Negeri 4 Yogyakarta

Peneliti : Putri Hasri Suciyati

Responden : Annisa Harimukti Dian Kurniasari

Kelas : X IPS 2

Waktu : 16 Mei 2017

Keterangan P: Peneliti

I : Informan

P: Bagaimana persiapan yang Anda lakukan dalam menghadapi pembelajaran

sejarah menggunakan Kurikulum 2013?

I: Persiapan yang saya lakukan adalah belajar. Namun, Kurikulum 2013

menghendaki siswa yang aktif, pada kenyataannya di dalam kelas malah

gurunya yang aktif. Saya bingung aktif yang dimaksud itu seperti apa.

P: Menurut Anda, bagaimana proses pembelajaran sejarah menggunakan

Kurikulum 2013 yang Anda alami di dalam kelas?

I: Menurut saya, pembelajarannya menyenangkan. Guru menyampaikan materi

dengan jelas sehingga saya memahami materi. Tetapi jika materi yang

disampaikan terlalu banyak maka membosankan. Menurut saya perlu diadakan

kunjungan ke museum agar sumber belajar sejarah yang diketahui siswa lebih

lengkap, menambah wawasan siswa, dan siswa tidak bosan hanya belajar di

dalam kelas.

P: Apa saja metode (jenis) yang digunakan guru dalam evaluasi atau penilaian

pembelajaran sejarah?

I: Penilaian yang dilakukan guru biasanya lewat pre-test, post-test, diskusi atau

kelompok, presentasi yang berupa power point maupun penjelasan sederhana

dan juga ulangan harian. Kadang guru juga memeberi tugas untuk membuat

sesuatu seperti peta.

LAMPIRAN 19

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

148

P: Menurut Anda, bagaimana metode (jenis) evaluasi atau penilaian pembelajaran

sejarah yang dilakukan guru menggunakan Kurikulum 2013?

I: Menurut saya, dengan adanya evaluasi maka saya bisa memahami materi.

Tetapi terkadang saya masih kebingungan dalam mempelajari materi dengan

banyaknya sumber belajar yang ada.

P: Apa saja kendala atau kesulitan yang Anda hadapi dalam setiap evaluasi yang

dilakukan guru dengan menggunakan Kurikulum 2013?

I: Kesulitannya, yaitu mempelajari materi pelajaran sejarah yang banyak butuh

kesabaran dan ketelitian, serta detail-detail dari suatu peristiwa sejarah perlu

dipahami dengan baik. Selain itu, sumber sejarah yang banyak juga membuat

saya terkadang bingung.

P: Bagaimana cara yang Anda lakukan untuk mengatasi kendala atau kesulitan

yang dihadapi?

I: Saya bertanya kepada guru tentang materi yang belum dipahami. Terkadang

saya juga mempelajari materi terlebih dalulu baik melalui buku maupun

internet, jika saya ragu maka saya bertanya kepada guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

149

CATATAN LAPANGAN 14

WAWANCARA SISWA

Topik/Judul : Persepsi Guru dan Siswa Terhadap Evaluasi Pembelajaran

Sejarah dalam Kurikulum 2013 di SMA Negeri 4 Yogyakarta

Peneliti : Putri Hasri Suciyati

Responden : Yulius Andika Yudistira

Kelas : X IPS 2

Waktu : 16 Mei 2017

Keterangan P: Peneliti

I : Informan

P: Bagaimana persiapan yang Anda lakukan dalam menghadapi pembelajaran

sejarah menggunakan Kurikulum 2013?

I: Saya masih agak bingung dengan Kurikulum 2013, tapi saya belajar dan

menyiapkan buku-buku referensi lainnya yang sesuai dengan materi.

P: Menurut Anda, bagaimana proses pembelajaran sejarah menggunakan

Kurikulum 2013 yang Anda alami di dalam kelas?

I: Menurut saya, Kurikulum 2013 ini lebih baik dari kurikulum sebelumnya dan

pembelajaran dengan Kurikulum 2013 ini lebih mudah dipahami.

P: Apa saja metode (jenis) yang digunakan guru dalam evaluasi atau penilaian

pembelajaran sejarah?

I: Penilaian yang dilakukan guru biasanya lewat soal-soal test yang berupa

pilihan ganda maupun uraian, dan terkadang dilakukan presentasi dengan

menjelaskan materi yang sudah dibahas.

P: Menurut Anda, bagaimana metode (jenis) evaluasi atau penilaian pembelajaran

sejarah yang dilakukan guru menggunakan Kurikulum 2013?

I: Menurut saya, evaluasi yang dilakukan guru sangat menarik karena siswa

dituntut untuk percaya diri melalui metode evaluasi yang digunakan guru.

P: Apa saja kendala atau kesulitan yang Anda hadapi dalam setiap evaluasi yang

dilakukan guru dengan menggunakan Kurikulum 2013?

LAMPIRAN 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

150

I: Kesulitannya, yaitu saya sering malu terhadap teman-teman yang lain jika

dalam kelompok dan juga pada saat presentasi saya malu jika salah

menjelaskan.

P: Bagaimana cara yang Anda lakukan untuk mengatasi kendala atau kesulitan

yang dihadapi?

I: Saya berusaha lebih percaya diri dan belajar lebih giat lagi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

151

CATATAN LAPANGAN 15

WAWANCARA SISWA

Topik/Judul : Persepsi Guru dan Siswa Terhadap Evaluasi Pembelajaran

Sejarah dalam Kurikulum 2013 di SMA Negeri 4 Yogyakarta

Peneliti : Putri Hasri Suciyati

Responden : Raissa Nur Ardhani

Kelas : X IPS 2

Waktu : 16 Mei 2017

Keterangan P: Peneliti

I : Informan

P: Bagaimana persiapan yang Anda lakukan dalam menghadapi pembelajaran

sejarah menggunakan Kurikulum 2013?

I: Kurikulum 2013 lebih menekankan kepada keaktifan siswa, saya pribadi

berusaha untuk belajar secara mandiri.

P: Menurut Anda, bagaimana proses pembelajaran sejarah menggunakan

Kurikulum 2013 yang Anda alami di dalam kelas?

I: Menurut saya, pembelajaran di dalam kelas cukup baik dengan menggunakan

Kurikulum 2013. Namun, terkadang guru masih mendominasi dalam proses

belajar dalam kelas.

P: Apa saja metode (jenis) yang digunakan guru dalam evaluasi atau penilaian

pembelajaran sejarah?

I: Penilaian yang dilakukan guru biasanya lewat ulangan harian, di samping itu

juga ada kuis, di mana siswa dipiih secara acak untuk memperesentasikan

materi pelajaran. Terkadang guru juga memberi tugas untuk membuat

rangkuman.

P: Menurut Anda, bagaimana metode (jenis) evaluasi atau penilaian pembelajaran

sejarah yang dilakukan guru menggunakan Kurikulum 2013?

I: Menurut saya, evaluasi yang dilakukan guru memudahkan siswa untuk paham

materi pelajaran. Misalnya, sebelum kuis harus mempelajari materi sebelum,

nantinya guru menerangkan materi tersebut secara mendalam setelah kuis.

LAMPIRAN 21

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

152

P: Apa saja kendala atau kesulitan yang Anda hadapi dalam setiap evaluasi yang

dilakukan guru dengan menggunakan Kurikulum 2013?

I: Saya sering kesulitan setiap mencari informasi maupun sumber belajar tentang

materi karena harus dilakukan secara mandiri (sendiri).

P: Bagaimana cara yang Anda lakukan untuk mengatasi kendala atau kesulitan

yang dihadapi?

I: Saya berusaha untuk belajar dan mencari referensi sumber-sumber belajar

lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

153

CATATAN LAPANGAN 16

WAWANCARA SISWA

Topik/Judul : Persepsi Guru dan Siswa Terhadap Evaluasi Pembelajaran

Sejarah dalam Kurikulum 2013 di SMA Negeri 4 Yogyakarta

Peneliti : Putri Hasri Suciyati

Responden : Karina Yurika

Kelas : X IPS 2

Waktu : 16 Mei 2017

Keterangan P: Peneliti

I : Informan

P: Bagaimana persiapan yang Anda lakukan dalam menghadapi pembelajaran

sejarah menggunakan Kurikulum 2013?

I: Persiapan yang saya lakukan adalah belajar secara mandiri karena dalam

Kurikulum 2013 menekankan kepada keaktifan siswa.

P: Menurut Anda, bagaimana proses pembelajaran sejarah menggunakan

Kurikulum 2013 yang Anda alami di dalam kelas?

I: Guru masih mendominasi dalam proses pembelajaran dalam kelas sehingga

terkadang membuat saya mengantuk.

P: Apa saja metode (jenis) yang digunakan guru dalam evaluasi atau penilaian

pembelajaran sejarah?

I: Penilaian yang dilakukan guru biasanya lewat ulangan harian di setiap akhir

materi dengan pilihan ganda maupun uraian. Di samping itu juga ada kuis, di

mana siswa dipiih secara acak dengan menggunakan undian untuk

memperesentasikan materi pelajaran.

P: Menurut Anda, bagaimana metode (jenis) evaluasi atau penilaian pembelajaran

sejarah yang dilakukan guru menggunakan Kurikulum 2013?

I: Menurut saya, evaluasi yang dilakukan guru tidak membosankan, lebih seru

(menyenangkan) dan saya paham terhadap materi yang diajarkan.

P: Apa saja kendala atau kesulitan yang Anda hadapi dalam setiap evaluasi yang

dilakukan guru dengan menggunakan Kurikulum 2013?

LAMPIRAN 22

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

154

I: Kesulitannya, yaitu saya harus mencari dan mempelajari materi sendiri.

P: Bagaimana cara yang Anda lakukan untuk mengatasi kendala atau kesulitan

yang dihadapi?

I: Saya belajar dan terkadang bertanya kepada teman yang lebih memahami

materi. Saya juga mencari informasi terkait materi dari internet.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

155

CATATAN LAPANGAN 17

WAWANCARA SISWA

Topik/Judul : Persepsi Guru dan Siswa Terhadap Evaluasi Pembelajaran

Sejarah dalam Kurikulum 2013 di SMA Negeri 4 Yogyakarta

Peneliti : Putri Hasri Suciyati

Responden : Rosyida Cahya Oktiva

Kelas : X IPS 2

Waktu : 16 Mei 2017

Keterangan P: Peneliti

I : Informan

P: Bagaimana persiapan yang Anda lakukan dalam menghadapi pembelajaran

sejarah menggunakan Kurikulum 2013?

I: Persiapan yang saya lakukan adalah belajar melalui power point yang

digunakan guru dengan mencatat kembali materi yang ada dalam power point.

P: Menurut Anda, bagaimana proses pembelajaran sejarah menggunakan

Kurikulum 2013 yang Anda alami di dalam kelas?

I: Pembelajaran dalam kelas biasanya membosankan apabila guru terlalu banyak

menjelaskan materi, tetapi jika dengan berdiskusi dan berkelompok untuk

membuat (misalnya) power point maka akan menarik dan menyenangkan.

P: Apa saja metode (jenis) yang digunakan guru dalam evaluasi atau penilaian

pembelajaran sejarah?

I: Penilaian yang dilakukan guru biasanya lewat ulangan harian di setiap akhir

materi dengan pilihan ganda maupun uraian. Selain itu juga ada kuis, di mana

siswa dipiih secara acak dengan menggunakan undian untuk

memperesentasikan materi pelajaran.

P: Menurut Anda, bagaimana metode (jenis) evaluasi atau penilaian pembelajaran

sejarah yang dilakukan guru menggunakan Kurikulum 2013?

I: Menurut saya, evaluasi yang dilakukan guru membuat saya memahami materi,

tetapi materi pelajaran yang banyak membuat saya kesulitan dalam belajar.

LAMPIRAN 23

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

156

P: Apa saja kendala atau kesulitan yang Anda hadapi dalam setiap evaluasi yang

dilakukan guru dengan menggunakan Kurikulum 2013?

I: Kesulitannya, yaitu materi pelajarannya banyak.

P: Bagaimana cara yang Anda lakukan untuk mengatasi kendala atau kesulitan

yang dihadapi?

I: Saya belajar lebih giat lagi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

157

CATATAN LAPANGAN 18

WAWANCARA SISWA

Topik/Judul : Persepsi Guru dan Siswa Terhadap Evaluasi Pembelajaran

Sejarah dalam Kurikulum 2013 di SMA Negeri 4 Yogyakarta

Peneliti : Putri Hasri Suciyati

Responden : Hanifah Tisha Ramadhani

Kelas : X IPS 2

Waktu : 16 Mei 2017

Keterangan P: Peneliti

I : Informan

P: Bagaimana persiapan yang Anda lakukan dalam menghadapi pembelajaran

sejarah menggunakan Kurikulum 2013?

I: Persiapan yang saya lakukan adalah belajar dengan mencari sumber referensi

lainnya selain dari buku dan yang dijelaskan oleh guru.

P: Menurut Anda, bagaimana proses pembelajaran sejarah menggunakan

Kurikulum 2013 yang Anda alami di dalam kelas?

I: Pembelajaran dalam kelas biasanya membosankan karena guru terlalu banyak

menjelaskan materi, dan juga mata pelajaran sejarah biasanya pada siang hari

sehingga membuat saya mengantuk ketika pelajaran berlangsung.

P: Apa saja metode (jenis) yang digunakan guru dalam evaluasi atau penilaian

pembelajaran sejarah?

I: Penilaian yang dilakukan guru biasanya lewat ulangan harian di setiap akhir

materi, dan kuis.

P: Menurut Anda, bagaimana metode (jenis) evaluasi atau penilaian pembelajaran

sejarah yang dilakukan guru menggunakan Kurikulum 2013?

I: Evaluasi yang dilakukan guru menyenangkan dan seru karena bisa mereview

ulang materi pelajaran dan membuat saya memahami materi.

P: Apa saja kendala atau kesulitan yang Anda hadapi dalam setiap evaluasi yang

dilakukan guru dengan menggunakan Kurikulum 2013?

LAMPIRAN 24

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

158

I: Kesulitannya, yaitu cara penyampain materi yang dilakukan guru terkadang

membuat bingung sehingga dalam evaluasi terkadang juga kebingungan.

P: Bagaimana cara yang Anda lakukan untuk mengatasi kendala atau kesulitan

yang dihadapi?

I: Saya bertanya kepada guru maupun teman agar lebih paham terhadap materi,

dan terkadang juga saya belajar melalui internet.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

159

CATATAN LAPANGAN 19

WAWANCARA SISWA

Topik/Judul : Persepsi Guru dan Siswa Terhadap Evaluasi Pembelajaran

Sejarah dalam Kurikulum 2013 di SMA Negeri 4 Yogyakarta

Peneliti : Putri Hasri Suciyati

Responden : Nicholas Haddou

Kelas : X IPS 3

Waktu : 19 Mei 2017

Keterangan P: Peneliti

I : Informan

P: Bagaimana persiapan yang Anda lakukan dalam menghadapi pembelajaran

sejarah menggunakan Kurikulum 2013?

I: Persiapan yang saya lakukan adalah belajar karena guru terkadang tiba-tiba

memberikan soal untuk dijawab.

P: Menurut Anda, bagaimana proses pembelajaran sejarah menggunakan

Kurikulum 2013 yang Anda alami di dalam kelas?

I: Pembelajaran dalam kelas menyenangkan karena selain menggunakan buku

juga bisa menggunakan internet untuk mencari jawaban dari soal-soal yang

diberikan guru.

P: Apa saja metode (jenis) yang digunakan guru dalam evaluasi atau penilaian

pembelajaran sejarah?

I: Penilaian yang dilakukan guru biasanya, yaitu siswa membuat rangkuman

materi yang nantinya akan dibahas bersama, dan di akhir pelajaran (30 menit

sebelum pelajaran selesai) diadakan evaluasi. Evaluasi yang dilakukan dapat

berupa pilihan ganda maupun uraian. Selain itu, terkadang diadakan kuis dan

diskusi kelompok.

P: Menurut Anda, bagaimana metode (jenis) evaluasi atau penilaian pembelajaran

sejarah yang dilakukan guru menggunakan Kurikulum 2013?

I: Evaluasi yang dilakukan guru menyenangkan dan membuat saya memahami

materi pelajaran.

LAMPIRAN 25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

160

P: Apa saja kendala atau kesulitan yang Anda hadapi dalam setiap evaluasi yang

dilakukan guru dengan menggunakan Kurikulum 2013?

I: Kesulitannya, yaitu (tingkatan) soal-soal yang diberikan guru terkadang sulit.

P: Bagaimana cara yang Anda lakukan untuk mengatasi kendala atau kesulitan

yang dihadapi?

I: Sebelum evaluasi biasanya saya membaca kembali materi pelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

161

CATATAN LAPANGAN 20

WAWANCARA SISWA

Topik/Judul : Persepsi Guru dan Siswa Terhadap Evaluasi Pembelajaran

Sejarah dalam Kurikulum 2013 di SMA Negeri 4 Yogyakarta

Peneliti : Putri Hasri Suciyati

Responden : Andin Rahman Sidiq

Kelas : X IPS 3

Waktu : 19 Mei 2017

Keterangan P: Peneliti

I : Informan

P: Bagaimana persiapan yang Anda lakukan dalam menghadapi pembelajaran

sejarah menggunakan Kurikulum 2013?

I: Persiapan yang saya lakukan adalah belajar, tapi terkadang saya kebingungan

karena guru sebelumnya belum menyampaikan materi yang akan dibahas pada

pertemuan selanjutnya.

P: Menurut Anda, bagaimana proses pembelajaran sejarah menggunakan

Kurikulum 2013 yang Anda alami di dalam kelas?

I: Pembelajaran dalam kelas menyenangkan karena sering berdiskusi dengan

teman-teman yang lain. Selain itu, juga bisa menggunakan internet untuk

mencari jawaban dari soal-soal yang diberikan guru.

P: Apa saja metode (jenis) yang digunakan guru dalam evaluasi atau penilaian

pembelajaran sejarah?

I: Terkadang diskusi kelompok dan terkadang guru meminta siswa membuat

pertanyaan-pertanyaan di akhir pelajaran dan langsung dijawab.

P: Menurut Anda, bagaimana metode (jenis) evaluasi atau penilaian pembelajaran

sejarah yang dilakukan guru menggunakan Kurikulum 2013?

I: Evaluasi yang dilakukan guru terkadang membuat saya mengerti dan terkadang

juga tidak mengerti materi.

P: Apa saja kendala atau kesulitan yang Anda hadapi dalam setiap evaluasi yang

dilakukan guru dengan menggunakan Kurikulum 2013?

LAMPIRAN 26

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

162

I: Kesulitannya, yaitu (tingkatan) soal-soal yang diberikan guru terkadang sulit.

P: Bagaimana cara yang Anda lakukan untuk mengatasi kendala atau kesulitan

yang dihadapi?

I: Sebelum evaluasi biasanya saya membaca kembali materi pelajaran dan saya

juga bertanya kepada guru tentang soal yang kurang saya pahami.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

163

CATATAN LAPANGAN 21

WAWANCARA SISWA

Topik/Judul : Persepsi Guru dan Siswa Terhadap Evaluasi Pembelajaran

Sejarah dalam Kurikulum 2013 di SMA Negeri 4 Yogyakarta

Peneliti : Putri Hasri Suciyati

Responden : Khusnul Viaragil Drajati

Kelas : X IPS 3

Waktu : 19 Mei 2017

Keterangan P: Peneliti

I : Informan

P: Bagaimana persiapan yang Anda lakukan dalam menghadapi pembelajaran

sejarah menggunakan Kurikulum 2013?

I: Persiapan yang saya lakukan adalah belajar. Terkadang saya juga bertanya

kepada teman tentang materi yang kurang saya pahami.

P: Menurut Anda, bagaimana proses pembelajaran sejarah menggunakan

Kurikulum 2013 yang Anda alami di dalam kelas?

I: Pembelajaran dalam kelas menyenangkan karena sering berdiskusi dengan

teman-teman yang lain, saling berbagi hal-hal yang belum diketahui. Selain itu,

juga bisa menggunakan internet untuk mencari jawaban dari soal-soal yang

diberikan guru.

P: Apa saja metode (jenis) yang digunakan guru dalam evaluasi atau penilaian

pembelajaran sejarah?

I: Terkadang guru memberikan soal dalam bentuk pilihan ganda atau uraian.

Terkadang guru juga meminta siswa untuk membuat pertanyaan-pertanyaan

dan langsung dijawab.

P: Menurut Anda, bagaimana metode (jenis) evaluasi atau penilaian pembelajaran

sejarah yang dilakukan guru menggunakan Kurikulum 2013?

I: Evaluasi yang dilakukan guru lumayan membuat saya mengerti materi.

P: Apa saja kendala atau kesulitan yang Anda hadapi dalam setiap evaluasi yang

dilakukan guru dengan menggunakan Kurikulum 2013?

LAMPIRAN 27

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

164

I: Kesulitannya, yaitu (tingkatan) soal-soal yang diberikan guru terkadang sulit.

P: Bagaimana cara yang Anda lakukan untuk mengatasi kendala atau kesulitan

yang dihadapi?

I: Saya mempelajari materi pelajaran dan saya juga bertanya kepada guru atau

teman tentang soal yang kurang saya pahami.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

165

CATATAN LAPANGAN 22

WAWANCARA SISWA

Topik/Judul : Persepsi Guru dan Siswa Terhadap Evaluasi Pembelajaran

Sejarah dalam Kurikulum 2013 di SMA Negeri 4 Yogyakarta

Peneliti : Putri Hasri Suciyati

Responden : Rr. Agidasyahna Winda S

Kelas : X IPS 3

Waktu : 19 Mei 2017

Keterangan P: Peneliti

I : Informan

P: Bagaimana persiapan yang Anda lakukan dalam menghadapi pembelajaran

sejarah menggunakan Kurikulum 2013?

I: Saya tidak melakukan persiapan dalam menghadapi pembelajaran.

P: Menurut Anda, bagaimana proses pembelajaran sejarah menggunakan

Kurikulum 2013 yang Anda alami di dalam kelas?

I: Pembelajaran dalam kelas menyenangkan karena bisa menggunakan internet

untuk menjadi sumber tambahan selain dari buku dalam mencari jawaban dari

soal-soal yang diberikan guru.

P: Apa saja metode (jenis) yang digunakan guru dalam evaluasi atau penilaian

pembelajaran sejarah?

I: Guru sering memberikan tugas untuk didiskusikan dalam kelempok. Hasil

diskusi yang mendapatkan nilai tertinggi biasanya dijadikan evaluasi di akhir

pelajaran.

P: Menurut Anda, bagaimana metode (jenis) evaluasi atau penilaian pembelajaran

sejarah yang dilakukan guru menggunakan Kurikulum 2013?

I: Evaluasi yang dilakukan guru lumayan membuat saya mengerti materi, jika

hasil yang dikerjakan dicocokan bersama atau dijelaskan kembali oleh guru.

P: Apa saja kendala atau kesulitan yang Anda hadapi dalam setiap evaluasi yang

dilakukan guru dengan menggunakan Kurikulum 2013?

LAMPIRAN 28

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

166

I: Terkadang guru memberikan tugas atau soal-soal secara mendadak, jadi saya

kesulitan dalam menjawabnya.

P: Bagaimana cara yang Anda lakukan untuk mengatasi kendala atau kesulitan

yang dihadapi?

I: Saya berusaha mencari jawaban dari soal-soal yang diberikan guru

menggunakan buku maupun internet.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

167

Lembar Pengamatan Dokumen

Evaluasi Pembelajaran Sejarah yang Dilakukan Guru

No. Dokumen Ketersediaan

Kelengkapa

n Ket.

A TA L TL

1 Silabus

2 RPP

3 Kisi-kisi soal

4 Soal

5 Kunci jawaban

6 Rubrik penilaian afektif

7 Rubrik penilaian kognitif

8 Rubrik penilaian

psikomotor

Keterangan:

A : Ada

TA : Tidak Ada

L : Lengkap

TL : Tidak Lengkap

LAMPIRAN 29

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

168

SILABUS MATA PELAJARAN SEJARAH

KELOMPOK PEMINATAN ILMU-ILMU SOSIAL

Satuan Pendidikan : SMA Kelas : X Kompetensi Inti :

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan

pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan

sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah

secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar

1.1 Menghayati proses kelahiran manusia Indonesia dengan rasa bersyukur

1.2 Menghayati keteladanan para

LA

MP

IRA

N 3

0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

169

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar

pemimpin dalam mengamalkan ajaran agamanya.

2.1 Menunjukkan sikap tanggung jawab, peduli terhadap berbagai hasil budaya zaman praaksara, Hindu-Buddha dan Islam.

2.2 Meneladani sikap dan tindakan cinta damai, responsif dan pro aktif yang ditunjukkan oleh tokoh sejarah dalam mengatasi masalah sosial dan lingkungannya

2.3 Berlaku jujur dan bertanggungjawab dalam mengerjakan tugas-tugas dari pembelajaran sejarah

3.1 Menganalisis keterkaitan konsep

manusia hidup dalam ruang dan waktu

3.2 Menganalisis konsep manusia hidup dalam perubahan dan

Manusia dan Sejarah

Manusia hidup dan berkreativitas dalam ruang dan waktu

Manusia hidup dalam perubahan dan

Mengamati:

Membaca buku teks tentang aktivitas manusia yang terbatas dalam ruang dan waktu, selalu dalam perubahan, dan pengaruhnya terhadap kehidupan manusia di masa kini

Tugas: Membuat hasil kajian dalam bentuk tulisan tentang aktivitas manusia yang terbatas dalam ruang dan waktu, selalu dalam

2 mg x 3 jp

Buku Paket Sejarah Indonesia kelas X.

Buku-buku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

170

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar

keberlanjutan

3.3 Menganalis keterkaitan peristiwa sejarah tentang manusia di masa lalu untuk kehidupan masa kini

4.1 Menyajikan hasil kajian tentang konsep manusia hidup dalam ruang dan waktu, dalam berbagai bentuk komunikasi.

4.2 Menyajikan hasil telaah tentang konsep bahwa manusia hidup dalam perubahan dan keberlanjutan, dalam berbagai bentuk komunikasi.

4.3 Membuat tulisan tentang hasil

kajian mengenai keterkaitan kehidupan masa lalu untuk kehidupan masa kini.

keberlanjutan

Kehidupan manusia masa kini merupakan akibat dari perubahan di masa lalu

Menanya:

Menanya dan berdiskusi untuk mendapatkan klarifikasi dan pendalaman pemahaman tentang aktivitas manusia yang terbatas dalam ruang dan waktu, selalu dalam perubahan, dan pengaruhnya terhadap kehidupan manusia di masa kini.

Mengeksplorasikan:

Mengumpulkan data lanjutan terkait dengan pertanyaan mengenai aktivitas manusia yang terbatas dalam ruang dan waktu, selalu dalam perubahan, dan pengaruhnya terhadap kehidupan manusia di masa kini, dari sumber tertulis, dan sumber-sumber lainnya yang mendukung.

Mengasosiasikan:

Menganalisis informasi yang didapat dari berbagai sumber mengenai keterkaitan antara aktivitas manusia yang terbatas dalam ruang dan waktu, selalu dalam perubahan, dan pengaruhnya terhadap kehidupan manusia di masa kini

Mengomunikasikan:

Membuat hasil kajian dalam bentuk tulisan mengenai keterkaitan antara aktivitas

perubahan, dan pengaruhnya terhadap kehidupan manusia di masa kini Observasi: Mengamati kegiatan peserta didik dalam proses mengumpulkan data, analisis data dan pembuatan laporan. Portofolio: Menilai tulisan hasil kajian mengenai aktivitas manusia yang terbatas dalam ruang dan waktu, selalu dalam perubahan, dan pengaruhnya terhadap kehidupan manusia di masa kini Tes: Menilai kemampuan peserta didik dalam menganalisis materi tentang aktivitas manusia yang terbatas dalam ruang dan waktu, selalu dalam

lainya.

Internet (jika tersedia)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

171

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar

manusia yang terbatas dalam ruang dan waktu, dalam perubahan, dan pengaruhnya terhadap kehidupan manusia di masa kini

perubahan, dan pengaruhnya terhadap kehidupan manusia di masa kini

3.4 Menganalisis ilmu sejarah

4.4 Menyajikan hasil telaah tentang peristiwa sebagai karya sejarah, mitos, dan fiksi dalam bentuk tulisan.

Sejarah Sebagai Ilmu

Mengamati:

Membaca buku teks tentang sejarah sebagai ilmu.

Menanya:

Menanya dan berdiskusi untuk mendapatkan klarifikasi dan pendalaman pemahaman tentang sejarah sebagai ilmu.

Mengeksplorasikan:

Mengumpulkan informasi dan data lanjutan terkait dengan pertanyaan mengenai sejarah sebagai ilmu, dari sumber tertulis dan atau internet serta sumber lainya.

Mengasosiasikan:

Menganalisis informasi dan data yang didapat mengenai sejarah sebagai ilmu.

Mengomunikasikan:

Membuat hasil telaah dalam bentuk tulisan mengenai sejarah sebagai ilmu.

Tugas: Membuat hasil telaah dalam bentuk tulisan tentang sejarah sebagai ilmu. Observasi: Mengamati kegiatan peserta didik dalam proses mengumpulkan data, analisis data dan pembuatan laporan. Portofolio: Menilai tulisan hasil telaah dalam bentuk tulisan tentang sejarah sebagai ilmu. Tes: Menilai kemampuan peserta didik dalam menganalisis materi tentang ilmu sejarah.

2 mg x 3 jp

Buku Paket Sejarah Indonesia kelas X.

Buku-buku lainya

Media lain yang tersedia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

172

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar

3.5 Menganalisis cara berfikir sejarah dalam mempelajari peristiwa-peristiwa sejarah.

4.5 Menerapkan cara berfikir sejarah dalam mengkaji peristiwa-peristiwa yang dipelajarinya, dalam berbagai bentuk presentasi.

Berpikir Sejarah

Diakronik

Sinkronik

Kausalita

Interpretasi

Periodesasi

Mengamati:

Membaca buku teks dan sumber lain mengenai berpikir sejarah secara diakronik, sinkronik, kausalita, interpretasi, dan periodesasi sejarah serta contoh-contoh penerapannya dalam tulisan, buku teks atau sumber lainnya.

Menanya:

Menanya dan berdiskusi untuk memperdalam pemahaman mengenai pengertian berpikir sejarah diakronik, sinkronik, kausalita, interpretasi dan periodesasi sejarah serta contoh-contoh penerapannya dalam tulisan, buku teks atau sumber lainnya.

Mengeksplorasikan:

Mengumpulkan data lanjutan mengenai pengertian berpikir sejarah diakronik, sinkronik, kausalita, interpretasi dan periodesasi sejarah serta contoh-contoh penerapannya dalam tulisan, buku teks atau sumber lainnya dari sumber tertulis dan atau internet. serta sumber lainya.

Mengasosiasikan:

Melatih cara berpikir diakronik, sinkronik,

Tugas: Membuat hasil kajian dalam berbagai bentuk presentasi tentang berpikir diakronik, sinkronik, kausalita, interpretasi, dan periodesasi sejarah Observasi: Mengamati kegiatan peserta didik dalam proses mengumpulkan data, analisis data dan pembuatan laporan. Portofolio: Menilai hasil kajian dalam berbagai bentuk presentasi tentang berpikir diakronik, sinkronik, kausalita, interpretasi, dan pembuatan periodesasi sejarah Tes: Menilai kemampuan peserta didik dalam menganalisis materi tentang berpikir diakronik, sinkronik,

2 mg x 3 jp

Buku Paket Sejarah Indonesia kelas X.

Buku-buku lainya

Media lain yang tersedia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

173

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar

kausalita, interpretasi dan menetapkan periodesasi sejarah melalui kajian terhadap beberapa peristiwa sejarah dari sumber seperti buku, jurnal atau sumber lainnya.

Mengomunikasikan:

Membuat hasil kajian dalam berbagai bentuk presentasi, mengenai penerapan kemampuan cara berpikir diakronik, sinkronik, kausalita, interpretasi dan membuat periodesasi sejarah, menyajikanya dalam berbagai bentuk presentasi.

kausalita, interpretasi, dan periodesasi sejarah serta contoh-contoh penerapannya dalam tulisan, buku teks atau sumber lainnya. .

3.6 Menganalisis berbagai bentuk/jenis sumber Sejarah

4.6 Menyajikan hasil analisis jenis sumber, peran sumber dan keterkaitannya dengan kejadian sejarah, dalam berbagai bentuk presentasi.

Sumber Sejarah

Pengertian, sifat, jenis, dan kedudukan sumber dalam ilmu sejarah

Mengamati:

Membaca buku teks dan sumber lain mengenai pengertian, sifat, jenis, dan kedudukan sumber dalam ilmu sejarah

Menanya:

Menanya dan berdiskusi untuk mendapatkan pemahaman lebih mendalam berkaitan tentang pengertian, sifat, jenis, dan kedudukan sumber dalam ilmu sejarah

Mengeksplorasikan:

Mengumpulkan data lanjutan

Tugas: Membuat analisis dalam bentuk tulisan tentang pengertian, sifat, jenis, dan kedudukan sumber dalam ilmu sejarah Observasi: Mengamati kegiatan peserta didik dalam proses mengumpulkan data, analisis data dan pembuatan laporan.

2 mg x 3 jp

Buku Paket Sejarah Indonesia kelas X.

Buku-buku lainya

Media/ sumber lain yang tersedia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

174

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar

berdasarkan bacaan atau referensi yeng tersedia terkait tentang pengertian, sifat, jenis, dan kedudukan sumber dalam ilmu sejarah, melalui bacaan dan sumber lain yang mendukung.

Mengasosiasikan:

Menganalisis untuk menentukan keterkaitan antara pengertian, sifat, jenis, dan kedudukan sumber dalam ilmu sejarah

Mengomunikasikan:

Hasil analisis dalam bentuk tulisan mengenai pengertian, sifat, jenis, dan kedudukan sumber dalam ilmu sejarah

Portofolio: Menilai tulisan hasil analisis tentang pengertian, sifat, Jenis, dan kedudukan sumber dalam ilmu sejarah Tes: Menilai kemampuan peserta didik dalam menganalisis materi tentang pengertian, sifat, jenis, dan kedudukan sumber dalam ilmu sejarah

3.7 Menganalisis langkah-langkah penelitian Sejarah terhadap berbagai peristiwa Sejarah

4.7 Melakukan penelitian sejarah secara sederhana dan menyajikanya dalam bentuk laporan penelitian.

Penelitian dan Penulisan Sejarah

langkah penelitian sejarah (bertanya, menentukan dan mencari sumber, kritik sumber, validasi informasi, interpretasi, rekonstruksi dan penulisan)

Mengamati:

Membaca buku teks tentang langkah-langkah penelitian Sejarah.

Menanya:

Menanya dan berdiskusi untuk mendapatkan pemahaman lebih mendalam tentang langkah-langkah penelitian Sejarah.

Mengeksplorasikan:

Mengumpulkan data lanjutan terkait

Tugas: Membuat tulisan secara sederhana salah satu peristiwa sejarah baik sejarah nasional maupun lokal. Observasi: Mengamati kegiatan peserta didik dalam proses mengumpulkan data, analisis data dan

3 mg x 3 jp

Buku Paket Sejarah Indonesia kelas X

Buku-buku lainya

Sumber lain yang tersedia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

175

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar

tentang langkah-langkah penelitian sejarah melalui bacaan dan referensi lain yang tersedia.

Mengasosiasikan:

Menganalisis beberapa tulisan dan referensi menganai langkah-langkah penelitian sejarah

Mengomunikasikan:

Menyajikan laporan hasil penelitian sejarah secara sederhana dalam bentuk tulisan mengenai salah satu peristiwa sejarah baik nasional maupun lokal (dalam bentuk tugas semester)

.

pembuatan laporan. Portofolio: Menilai tulisan peserta didik hasil penelitian sederhana sejarah tentang salah satu peristiwa sejarah baik nasional maupun lokal. Tes: Menilai kemampuan peserta didik dalam menganalisis materi tentang langkah penelitian sejarah

3.8 Menganalisis perbedaan ciri-ciri dari historiografi tradisional, kolonial dan modern

4.8 Menyajikan hasil mengklasifikasi ciri-ciri historiografi tradisional, kolonial dan modern dari sumber yag ditentukan guru, dalam berbagai bentuk presentasi.

Historiografi

Historiografi tradisional

Historiografi kolonial

Historiografi modern

Mengamati:

Membaca buku teks tentang pengertian historiografi dan persamaan serta perbedaan antara historiografi tradisional, kolonial, dan modern

Menanya:

Menanya dan berdiskusi untuk mendapatkan klarifikasi dan pendalaman pemahaman tentang pengertian historiografi dan ciri pembeda antara historiografi tradisional, kolonial, dan modern

Tugas: Membuat klasifikasi jenis historiografi berdasarkan ciri pembeda antara historiografi tradisional, kolonial, dan modern Observasi: Mengamati kegiatan peserta didik dalam proses mengumpulkan data, analisis data dan pembuatan laporan.

2 mg x 3 jp

Buku Paket Sejarah Indonesia kelas X

Buku-buku lainya

Sumber lain yang tersedia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

176

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar

Mengeksplorasikan:

Mengumpulkan data lanjutan terkait dengan pertanyaan mengenai pengertian historiografi, ciri pembeda antara historiografi tradisional, kolonial, dan modern, melalui bacaan dan sumber sumber lain yang mendukung.

Mengasosiasikan:

Menganalisis informasi yang didapat melalui bacaan dan sumber-sumber lainya dengan melakukan pengelompokan jenis historiografi berdasarkan ciri pembeda antara historiografi tradisional, kolonial, dan modern

Mengomunikasikan:

Menyajikan hasil analisis dalam bentuk tulisan berupa klasifikasi jenis historiografi berdasarkan ciri pembeda antara historiografi tradisional, kolonial, dan modern

Portofolio: Menilai laporan tertulis hasil klasifikasi jenis historiografi berdasarkan ciri pembeda antara historiografi tradisional, kolonial, dan modern Tes: Menilai kemampuan peserta didik dalam menganalisis perbedaan ciri-ciri dari historiografi tradisional, kolonial dan modern

3.9 Menganalisis keterkaitan antara manusia purba Indonesia dan Dunia dengan manusia modern dalam fisik dan budaya

Manusia Purba Indonesia dan Dunia

Manusia purba Indonesia

Manusia purba Asia

Mengamati:

Membaca buku teks tentang keterkaitan antara manusia purba Indonesia dan Dunia dengan manusia modern dalam

Tugas: Membuat pengelompokan jenis-jenis manusia purba Indonesia dan Dunia ke

4 mg x 3 jp

Buku Paket Sejarah Indonesia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

177

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar

4.9 Menyajikan hasil analisis

mengenai keterkaitan antara Manusia Purba Indonesia dan Dunia dengan manusia modern secara fisik dan budaya, dalam berbagai bentuk presentasi.

Manusia purba Afrika

Manusia purba Eropa

fisik dan budaya Menanya:

Menanya dan berdiskusi untuk mendapatkan klarifikasi dan pendalaman pemahaman tentang keterkaitan manusia purba Indonesia dan Dunia dengan manusia modern dalam fisik dan budaya

Mengeksplorasikan:

Mengumpulkan data lanjutan terkait dengan pertanyaan mengenai keterkaitan manusia purba Indonesia dan Dunia dengan manusia modern dalam fisik dan budaya, melalui bacaan, gambar-gambar dan fosil-fosil yang ada di museum terdekat.

Mengasosiasikan:

Menganalisis informasi-informasi yang didapat untuk melakukan pengelompokan jenis-jenis manusia purba Indonesia dan Dunia ke dalam kelompok antropologi fisik dan kelompok budaya dan dalam garis waktu

Mengomunikasikan:

Menyajikan hasil analisis dalam bentuk

dalam kelompok antropologi fisik dan kelompok budaya dalam garis waktu Observasi: Mengamati kegiatan peserta didik dalam proses mengumpulkan data, analisis data dan pembuatan laporan, Portofolio: Menilai laporan tertulis hasil pengelompokan jenis-jenis manusia purba Indonesia dan Dunia ke dalam kelompok antropologi fisik dan kelompok budaya dalam garis waktu Tes: Menilai kemampuan peserta didik dalam menganalisis keterkaitan antara manusia purba Indonesia dan Dunia dengan manusia modern dalam fisik dan budaya

kelas X.

Buku-buku lainya

Media lain yang tersedia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

178

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar

tulisan tentang manusia purba Indonesia dan Dunia dalam garis waktu dan dalam hubungannya dengan manusia modern Asia, Afrika, dan Eropa

3.10 Menganalisis keterkaitan kehidupan awal manusia Indonesia di bidang kepercayaan, sosial, budaya, ekonomi, dan teknologi serta pengaruhnya dalam kehidupan masa kini

4.10 Menarik berbagai kesimpulan

dari hasil evaluasi terhadap perkembangan teknologi pada zaman kehidupan praaksara terhadap kehidupan masyarakat masa kini, dalam bentuk tulisan

Kehidupan Manusia Praaksara Indonesia

Kehidupan awal manusia Indonesia di bidang kepercayaan, sosial, budaya, ekonomi, dan teknologi serta pengaruhnya dalam kehidupan masa kini

Hubungan kebudayaan Hoa-bin, Bacson, Dongson dan Sahuynh pada masyarakat awal di Indonesia.

Mengamati:

Membaca buku teks dan menyaksikan video atau media visual lain mengenai keunggulan kehidupan manusia Indonesia di zaman praaksara dalam bidang kepercayaan, sosial, budaya, ekonomi, teknologi dan pengaruh dari kebudayaan lain di Asia, serta unsur-unsur yang diwariskannya dalam kehidupan manusia masa kini

Menanya:

Menanya dan berdiskusi untuk mendapatkan klarifikasi dan pendalaman mengenai keunggulan kehidupan manusia Indonesia di zaman praaksara dalam bidang kepercayaan, sosial, budaya, ekonomi, teknologi dan pengaruh dari kebudayaan lain di Asia, serta unsur-unsur yang diwariskannya dalam kehidupan manusia masa kini

Mengeksplorasikan:

Mengumpulkan data lanjutan terkait

Tugas: Membuat beberapa kesimpulan mengenai keunggulan dan pencapaian kehidupan manusia Indonesia di zaman praaksara dalam bidang sosial, ekonomi, ilmu, teknologi dan pengaruh dari kebudayaan lain di Asia, serta unsur-unsur yang diwariskannya dalam kehidupan manusia masa kini Observasi: Mengamati kegiatan peserta didik dalam proses mengumpulkan data, analisis data dan pembuatan laporan. Portofolio: Menilai laporan tertulis

5 mg x 3 jp

Buku Paket Sejarah Indonesia kelas X.

Buku-buku lainya

Media lain yang tersedia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

179

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar

dengan pertanyaan mengenai keunggulan kehidupan manusia Indonesia di zaman praaksara dalam bidang kepercayaan, sosial, budaya, ekonomi, teknologi dan pengaruh dari kebudayaan lain di Asia, serta unsur-unsur yang diwariskannya dalam kehidupan manusia masa kini, melalui bacaan dan sumber-sumber terkait.

Mengasosiasikan:

Menganalisis informasi dan data-data yang didapat baik dari bacaan maupun dari sumber-sumber terkait mengenai keunggulan kehidupan manusia Indonesia di zaman praaksara dalam bidang kepercayaan, sosial, budaya, ekonomi, teknologi dan pengaruh dari kebudayaan lain di Asia, serta unsur-unsur yang diwariskannya dalam kehidupan manusia masa kini.

Mengomunikasikan:

Menyajikan hasil analisis dalam bentuk tulisan berupa beberapa kesimpulan mengenai keunggulan kehidupan manusia Indonesia di zaman praaksara dalam bidang sosial, ekonomi, ilmu, teknologi dan pengaruh dari kebudayaan

berupa beberapa kesimpulan mengenai keunggulan dan pencapaian kehidupan manusia Indonesia di zaman praaksara dalam bidang sosial, ekonomi, ilmu, teknologi dan pengaruh dari kebudayaan lain di Asia, serta unsur-unsur yang diwariskannya dalam kehidupan manusia masa kini Tes: Menilai kemampuan peserta didik dalam menganalisis keterkaitan kehidupan awal manusia Indonesia di bidang kepercayaan, sosial, budaya, ekonomi, dan teknologi serta pengaruhnya dalam kehidupan masa kini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

180

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar

lain di Asia, serta unsur-unsur yang diwariskannya dalam kehidupan manusia masa kini

3.11 Menganalisis perbandingan peradaban awal dunia dan Indonesia serta keterkaitannya dengan manusia masa kini dalam cara berhubungan dengan lingkungan, hukum, kepercayaan, pemerintahan dan sosial

4.11 Menyajikan hasil analisis

peradaban awal dunia dan Indonesia serta keterkitannya dengan manusia masa kini dalam cara berhubungan dengan lingkungan, hukum, kepercayaan, pemerintahan, dan sosial, dalam berbagai bentuk presentasi.

Peradaban Awal Indonesia dan Dunia

Kehidupan Awal Indonesia dalam pencapaian ilmu, teknologi, kepercayaan, pemerintahan primus inter ares, pertanian dan ukuran

Peradaban awal Asia (Cina, Indus, Mesopotamia) dalam pencapaian ilmu, teknologi, kepercayaan, pemerintahan, pertanian, dan budaya

Peradaban awal Afrika (Mesir) dalam pencapaian ilmu, teknologi, kepercayaan, pemerintahan, pertanian, dan budaya

Peradaban awal Eropa (Yunani, Romawi, Kreta) dalam pencapaian ilmu,

Mengamati:

Melalui membaca buku teks mengenai peradaban awal Indonesia dan dunia (Asia, Afrika, Eropa, dan Amerika) dalam pencapaian ilmu, teknologi, kepercayaan, pemerintahan, pertanian, dan budaya

Menanya:

Menanya dan berdiskusi untuk klarifikasi dan pengetahuan yang lebih mendalam serta aspek lain dari apa yang terdapat di buku teks mengenai peradaban awal Indonesia dan dunia (Asia, Afrika, Eropa, dan Amerika) dalam pencapaian ilmu, teknologi, kepercayaan, pemerintahan, pertanian, dan budaya

Mengeksplorasikan:

Mengumpulkan data lanjutan terkait dengan pertanyaan mengenai peradaban awal Indonesia dan dunia (Asia, Afrika, Eropa, dan Amerika) dalam pencapaian ilmu, teknologi, kepercayaan, pemerintahan, pertanian, dan budaya,

Tugas: Membuat laporan presentasi materi mengenai peradaban awal Indonesia dan dunia (Asia, Afrika, Eropa, dan Amerika) dalam pencapaian ilmu, teknologi, kepercayaan, pemerintahan, pertanian, dan budaya Observasi: Mengamati kegiatan peserta didik dalam proses mengumpulkan data, analisis data dan pembuatan laporan. Portofolio: Menilai laporan tertulis berupa presentasi materi mengenai peradaban awal Indonesia dan dunia (Asia, Afrika, Eropa, dan Amerika) dalam pencapaian ilmu, teknologi, kepercayaan,

9 mg x 3 jp Buku Paket Sejarah Indonesia kelas X.

Buku-buku lainya.

Media lain yang tersedia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

181

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar

teknologi, kepercayaan, pemerintahan, dan budaya

Peradaban awal Amerika (Inka) dalam pencapaian ilmu, teknologi, kepercayaan, pemerintahan, pertanian, dan budaya

melalui bacaan dan sumber-sumber lain yang terkait.

Mengasosiasikan:

Menganalisis informasi dan data-data yang didapat baik dari bacaan maupun dari sumber-sumber lain yang terkait. mengenai peradaban awal Indonesia dan dunia (Asia, Afrika, Eropa, dan Amerika) dalam pencapaian ilmu, teknologi, kepercayaan, pemerintahan, pertanian, dan budaya

Mengomunikasikan:

Menyajikan hasil analisis dalam berbagai bentuk presentasi mengenai peradaban awal Indonesia dan dunia (Asia, Afrika, Eropa, dan Amerika) dalam pencapaian ilmu, teknologi, kepercayaan, pemerintahan, pertanian, dan budaya.

pemerintahan, pertanian, dan budaya Tes: Menilai kemampuan peserta didik dalam menganalisis perbandingan peradaban awal dunia dan Indonesia serta keterkaitannya dengan manusia masa kini dalam cara berhubungan dengan lingkungan, hukum, kepercayaan, pemerintahan dan sosial

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

182

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 4 Yogyakarta

Mata Pelajaran : Sejarah (Peminatan)

Kelas/Semester : X/1

Materi Pokok : Berpikir Sejarah

Pertemuan Ke : 1 dan 2

Alokasi Waktu : 6 X 45 menit (270 Menit)

A. KOMPETENSI INTI :

3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, procedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan

kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada

bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI :

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.5 Menganalisis dan menerapkan

cara berfikir sejarah dalam

mempelajari peristiwa-peristiwa

sejarah.

3.5.1 Menganalisis dan menerapkan

cara berpikir kronologis

3.5.2 Menganalisis dan menerapkan

cara berpikir periodisasi

3.5.3 Menganalisis dan menerapkan

cara berpikir kausalitas

3.5.4 Menganalisis dan menerapkan

cara berpikir diakronik

3.5.5 Menganalisis dan menerapkan

cara berpikir sinkronik

4.5 Menerapkan cara berfikir sejarah

dalam mengkaji peristiwa-

peristiwa yang dipelajarinya,

dalam berbagMembuat rancangan

tulisan tentang keterkaitan

kehidupan masa lalu dengan

kehidupan masa kini

4.5.1 Membuat rancangan tulisan

suatu peristiwa dengan

menerapkan cara berpikir

sejarah

4.5.2Membuat tulisan tentang

peristiwa sejarah dengan

menerapkan cara berpikir

sejarah

LAMPIRAN 31

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 201: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

183

C. TUJUAN PEMBELAJARAN :

1. Melalui pengamatan video peserta didik dapat menganalisis kronologi

peristiwa sejarah

2. Dengan membaca buku peserta didik memiliki rasa ingin tahu tentang

periodisasi sejarah

3. Dengan membaca buku peserta didik dapat menganalis sebab dan akibat

terjadinya suatu peristiwa sejarah

4. Melalui diskusi peserta didik dapat memberi contoh cara berpikir diakronik dan

sinkronik

5. Melalui diskusi peserta didik dapat memiliki keterampilan mengolah informasi

dan menyajikan cara berpikir sejarah dalam bentuk tulisan

D. Materi Ajar :

1. Cara berpikir kronologis

2. Cara berpikir periodisasi

3. Cara berpikir kausalitas

4. Cara berpikir diakronik

5. Cara berpikir sinkronik

E. Metode Pembelajaran:

Pendekatan pembelajaran : Scientific

Metode pembelajaran : Ceramah, tanya jawab, diskusi dan penugasan

Strategi pembelajaran : Problem based learning

F. Media, Alat dan Sumber Belajar

Alat : LCD, slide power point, lembar soal dan lembar observasi

Sumber Belajar :

- Buku Sejarah Indonesia (peminatan) kelas X karangan Habib Mustopo

- Buku Sejarah untuk kelas 1 SMA karangan M. Habib Mustopo dkk.

- Buku Sejarah Indonesia (Wajib) karangan Ringgo Rahata

- Pengantar Sejarah kebudayaan Indonesia Jilid 1, R. Soekmono.

- www.sosiosejarah.com

G. Langkah-Langkah Pembelajaran :

Kegiatan Deskripsi Alokasi

Waktu

Pendahuluan Mengawali pembelajaran dengan berdoa

dan memberi salam

Mempersiapkan kelas agar lebih kondusif

untuk memulai proses KBM (kerapian,

kebersihan ruang kelas, menyediakan

media dan alat serta buku yang

20 Menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 202: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

184

diperlukan)

Memantau kehadiran dengan mengabsen

peserta didik

Menyinggung tentang materi minggu lalu

dengan memberikan pertanyaan-

pertanyaan.

Menginformasikan kompetensi dasar dan

tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Menyampaikan cakupan materi secara

garis besar.

Inti (mengamati)

Peserta didik ditunjukkan gambar terkait

dengan peristiwa sejarah.

(menanya)

Peserta didik mengajukan pernyataan

berkaitan dengan tayangan gambar tersebut

(menalar)

Siswa dibagi dalam 4 kelompok, masing-

masing kelompok beranggotakan 6-7 orang

Masing-masing kelompok diminta untuk

mencari informasi materi dengan membaca

buku siswa/ mencari di internet tentang

suatu peristiwa sejarah yang terjadi pasca

kemerdekaan 1945-1950

Setiap kelompok diberikan tugas untuk

menganalisa permasalahan-permasalahan

yang dikaitkan dengan kondisi sekarang

sebagai berikut :

Kelompok 1

Bagaimana kronologi peristiwanya

Kelompok 2

Bagaimana periodisasi peristiwa tersebut

Kelompok 3

Bagaimana sebab dan akibat peristiwa

tersebut

Kelompok 4

Bagaiamana contoh menerapkan cara

berpikir diakronik dan sinkronik untuk

menganlisis peristiwa tersebut

(mencoba)

Setiap peserta didik mencatat hasil

diskusi kelompoknya

200 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 203: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

185

Peserta didik membuat laporan hasil

diskusi kelompoknya

(membuat jejaring)

Masing-masing kelompok

melaporkan/mem-presentasikan hasil

diskusinya, dan kelompok lain

menanggapi

Guru memberikan umpan balik positif

dan penguatan dalam bentuk lisan pada

kelompok-kelompok diskusi yang telah

selesai melaporkan hasil diskusinya.

Penutup Peserta didik membuat rangkuman materi

pelajaran

Guru melakukan penjajagan hasil belajar

peserta didik dengan melakukan tanya

jawab materi yang telah diberikan (post

test)

Menyampaikan rencana pembelajaran

pada pertemuan berikutnya dengan

memberikan tugas mandiri terstruktur,

peserta didik diminta membuat deskripsi

keterkaitan peristiwa sejarah tentang

manusia di masa lalu untuk kehidupan

masa kini dalam bentuk tulisan berupa

laporan.

Menutup pelajaran dengan salam

40 Menit

H. Penilaian Hasil Belajar:

1. Teknik : Tes dan non tes

2. Bentuk : Uraian dan observasi

3. Instrumen : Soal dan lembar observasi kegiatan diskusi

Tes tertulis

Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar!

1. Mengapa peristiwa sejarah harus disusun secara kronologis?

2. Berikan contoh periodisasi zaman prasejarah Indonesia!

3. Jelaskan mengapa suatu peristiwa sejarah harus dipahami secara kausalitas?

4. Jelaskan mengapa suatu peristiwa sejarah harus dipahami secara diakronik

dan sinkronik?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 204: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

186

Kunci Jawaban

1. Karena seseorang akan lebih mudah memahami suatu persitiwa sejarah jika

disampaikan secara urut sesuai dengan waktu kejadiannya

2. Periodisasi zaman prasejarah Indonesia : zaman batu : paleolitikum,

mesolitikum, neolitikum; zaman logam : perunggu dan besi

3. Peristiwa yang terjadi pasti disebabkan oleh suatu hal, itulah sebabnya jika

suatu peristiwa sejarah dipahami secara kausalitas, maka akan lebih mudah

mengetahui sebab, akibat, dan solusi persoalan yang terjadi

4. Peristiwa sejarah

Pedoman penilaian

1. Setiap soal apabila dijawab benar sempurna diberi nilai 5

2. Setiap soal apabila dijawab mendekati benar diberi nilai 4

3. Setiap soal apabila dijawab setengahbenar diberi nilai 3

4. Setiap soal apabila dijawab tapi salah diberi nilai 2

5. Setiap soal apabila yang tidak dijawab diberi nilai 0

Pedoman Penskoran

∑ Skor perolehan

Nilai = X 100

Skor Maksimal (25)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 205: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

187

LEMBAR PENGAMATAN/ OBSERVASI DISKUSI KELOMPOK

Mata Pelajaran : Sejarah Peminatan

Kelas / Semester : X / 1

Kompetensi Dasar :

3.1 Menganalisis keterkaitan konsep manusia

hidup dalam ruang dan waktu.

3.2 Menganalisis konsep manusia hidup dalam

perubahan dan keberlanjutan

3.3 Menganalisis keterkaitan peristiwa sejarah

tentang manusia di masa lalu untuk

kehidupan masa kini

Materi Pokok : Manusia dan Sejarah

Hari / tanggal pengamatan :

1. Penilaian dilakukan selama kegiatan diskusi

2. Hasil penilaian ini digunakan untuk mengetahui tingkat aktivitas peserta

didik

3. Aspek yang dinilai :

1) Tanggung jawab

2) Kerja sama

3) Keberanian mengajukan pertanyaan

4) Kemampuan menyampaikan informasi/ menjawab pertanyaan

5) Menghargai pendapat orang lain

4. Keterangan Skor Katagori skor

Skor 1 = sangat kurang Jumlah skor 1- 5 = katagori tidak aktif

Skor 2= kurang Jumlah skor 5-10 = katagori kurang aktif

Skor 3= cukup Jumlah Skor11-15 = katagori cukup aktif

Skor 4= baik Jumlah skor 16-20 = katagori aktif

Skor 5 = baik sekali Jumlah skor 21-25 = katagori sangat aktif

Berilah skor untuk setiap aspek!

NO NAMA PESERTA

DIDIK

ASPEK PENILAIAN JUMLAH

SKOR

KATAGORI

1 2 3 4 5

1

2

3

4

5

6

7

8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 206: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

188

9

10

11

12

13

14

15

JUMLAH SKOR

RERATA SKOR

∑ Skor perolehan

Nilai = X 100

Skor Maksimal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 207: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

189

TUGAS MANDIRI TERSTRUKTUR

Sekolah : SMA Negeri 4 Yogyakarta

Mata Pelajaran : Sejarah Peminatan

Kelas /Semester : X / 1

Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Waktu Ket.

Menganalisis

keterkaitan konsep

manusia hidup dalam

ruang dan waktu.

Menganalisis konsep

manusia hidup dalam

perubahan dan

berkelanjutan

Menganalisis

keterkaitan peristiwa

sejarah tentang

manusia di masa lalu

untuk kehidupan masa

kini

Menganalisis

keterkaitan

antara

manusia, ruang

dan waktu

Peserta

didik

membuat

makalah

tentang

katerkaitan

antara

manusia,

ruang dan

waktu

Dikumpul

kan pada

pertemuan

yang akan

datang

Tugas

terstrukt

ur

individu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 208: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

190

INSTRUMEN TUGAS MANDIRI TERSTRUKTUR

A. Kompetensi Dasar :

- Menganalisis keterkaitan konsep manusia hidup dalam ruang dan waktu.

- Menganalisis konsep manusia hidup dalam perubahan dan berkelanjutan

- Menganalisis keterkaitan peristiwa sejarah tentang manusia di masa lalu

untuk kehidupan masa kini

B. Indikator Pencapaian kompetensi :

- Menjelaskan konsep manusia hidup dalam ruang dan waktu

- Menganalisis keterkaitan konsep manusia hidup dalam ruang dan waktu

- Menganalisis manusia hidup dalam perubahan dan berkelanjutan

- Menganalisa peristiwa sejarah tentang manusia di masa lalu

- Menganalisis hasil keterkaitan peristiwa sejarah tentang manusia di masa

lalu untuk kehidupan masa kini

C. Jenis tugas : Individu

D. Tanggal Pemberian tugas : .....

E. Waktu Pelaksanan : satu minggu

F. Batas Waktu Pengumpulan : pertemuan minggu depan

G. Deskripsi tugas :

1. Bentuk tugas : Membuat deskripsi tentang keterkaitan antara

pola hunian dengan mata pencaharian manusia

praaksara dikaitkan dengan kondisi sekarang

dalam bentuk tulisan berupa makalah

2. Tempat : Di lingkungan tempat tinggal

3. Waktu : di luar jam pelajaran

4. Target : Memahami tentang sejarah, waktu, ruang dan

manusia

5. Bentuk laporan : uraian

6. Rubrik Penilaian

NO INDIKATOR Nilai

Kualitatif

Nilai

Kuantitatif

Keterangan

1. Pengantar disajikan

dengan bahasa yang baik

2. Isi menunjukkan maksud

dari apa yang diminta

3 Kemampuan menjabarkan

alasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 209: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

191

4 Penutup memberikan

kesimpulan akhir

5 Kerapian tulisan

6 Ketepatan waktu dalam

pengumpulan

Nilai rata-rata

Keterangan

NILAI KUALITATIF NILAI KUANTITATIF

Memuaskan 4 >80

Baik 3 68 – 79

Cukup 2 56 – 67

Kurang 1 < 55

∑ Skor perolehan

Nilai = X 100

Skor Maksimal (30 )

Yogyakarta, 18 Juli 2016

Mengetahui

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Jaka Tumuruna, M.Pd Tien Amry Astuti, S.Pd

NIP. 19670511 200003 1 007 NIP. 19680728 199403 2 010

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 210: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

192

KISI-KISI SOAL

PENILAIAN AKHIR SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Mata pelajaran : Sejarah

Kelas/Program : X / Peminatan Ilmu Sosial Alokasi Waktu : 90 menit

Semester : 1 Jumlah Soal : 50 butir

Kurikulum Acuan : Kurikulum 2013 Pembuat Soal : Tien Amry Astuti

IPK Materi Pembelajaran Indikator Soal Teknik Penilaian Bentuk Soal Nomor

Soal

3.1.2Menganalisis keterkaitan

konsep manusia hidup dalam

ruang dan waktu

3.2.1Menganalisis manusia hidup

dalam perubahan dan

berkelanjutan

Konsep manusia, ruang,

dan waktu

Perubahan dan

keberlanjutan peristiwa

sejarah

Dimensi waktu masa lalu

Menjelaskan keterkaitan konsep

manusia, ruang, dan waktu

Menjelaskan perubahan dan

kelanjutan dari peristiwa sejarah

Menjelaskan dimensi waktu masa

Tes tertulis

Pilihan ganda

1 – 4, 6

5

7

LA

MP

IRA

N 3

2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 211: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

193

Dimensi waktu masa lalu

masa kini, dan masa yang

akan dating

lalu

Menjelaskan kaitan dimensi

waktu masa lalu, masa kini, masa

yang akan dating

8

IPK Materi Pembelajaran Indikator Soal Teknik Penilaian Bentuk Soal Nomor

Soal

3.4.2 Mendeskripsikan sejarah

sebagai fakta dan peristiwa

3.4.3 Menganalisis sejarah sebagai

ilmu

3.4.4 Mendeskripsikan sejarah

sebagai kisah

3.4.5 Membandingkan sejarah

Sejarah sebagai fakta dan

peristiwa

Sejarah sebagai ilmu

Sejarah sebagai kisah

Sejarah sebagai seni

Menjelaskan sejarah sebagai fakta

dan peristiwa

Menjelaskan sejarah sebagai imu

Menjelaskan sejarah sebagai

kisah

Menjelaskan sejarah sebagai seni

Tes tertulis

Tes tertulis

Tes tertulis

Tes tertulis

Pilihan

ganda

Pilihan

ganda

Pilihan

ganda

Pilihan

10, 11,

14

12, 13

15, 16,

17

9, 18,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 212: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

194

sebagai ilmu dengan sejarah

sebagai seni

3.4.6 Mendeskripsikan kajian-

kajian ilmu sejarah

Kajian ilmu sejarah

Menjelaskan kajian ilmu sejarah

Tes tertuli

ganda

Pilihan

ganda

19, 20,

21

22, 43,

44

IPK Materi Pembelajaran Indikator Soal Teknik Penilaian Bentuk Soal Nomor

Soal

3.5.1 Menganalisis dan menerapkan

cara berpikir kronologis

3.5.2 Menganalisis dan menerapkan

cara berpikir periodisasi

3.5.3 Menganalisis dan menerapkan

cara berpikir kausalitas

3.5.4 Menganalisis dan menerapkan

Cara berpikir kronologis

Cara berpikir periodisasi

Cara berpikir kausalitas

Cara berpikir diakronik

Contoh penerapan cara bepikir

kronologis

Contoh penerapan cara berpikir

periodisasi

Contoh penerapan cara berpikir

kausalitas

Contoh penerapan cara berpikir

Tes tertulis

Tes tertulis

Tes tertulis

Tes tertulis

Pilihan

ganda

Pilihan ganda

Pilihan

ganda

Pilihan ganda

23

24

25

26

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 213: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

195

cara berpikir diakronik

3.5.5 Menganalisis dan menerapkan

cara berpikir sinkronik

3.6.1. Mengidentifikasi pengertian

sumber sejarah

3.6.2. Mendeskripsikan berbagai

sumber sejarah berdasarkan

sifatnya

3.6.3. Mengklasifikasikan sumber-

sumber sejarah menurut

jenisnya

Cara berpikir sinkronik

Sumber sejarah

Sumber sejarah menurut

sifatnya

Sumber sejarah menurut

jenisnya

diakronik

Contoh penerapan cara berpikir

sinkronik

Menjelaskan manfaat sumber

sejarah

Menjelaskan pentingnya sumber

sejarah

Menyebutkan sumber sejarah

menurut sifatnya

Mengklasifikasikan sumber

sejarah menurut jenisnya

Tes tertulis

Tes tertulis

Tes tertulis

Tes tertulis

Pilihan

ganda

Pilihan

ganda

Pilihan

ganda

Pilihan

ganda

27

30, 31,

33

28

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 214: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

196

IPK Materi Pembelajaran Indikator Soal Teknik Penilaian Bentuk Soal Nomor

Soal

3.7.1 Mendeskripsikan langkah-

langkah penelitian sejarah

3.8.1 Mengidentifikasi ciri-ciri

historiografi tradisional

3.8.2 Mengidentifikasi ciri-ciri

historiografi kolonial

3.8.3 Mengidentifikasi ciri-ciri

historiografi moderen

Tahap heuristic

Tahap kritik sumber

sejarah/verifikasi

Tahap interpretasi

Historiografi tradisional

Historiografi kolonial

Historiografi moderen

Menjelaskan tahap heuristik

Menjelaskan tahap kritik sumber

sejarah/ verifikasi

Menjelaskan tahap interpretasi

sumber sejarah

Menjelaskan historiografi

tradisional

Menjelaskan historiografi

kolonial

Menjelaskan historiografi

moderen

Tes tertulis

Tes tertulis

Tes tertulis

Tes tertulis

Tes tertulis

Tes tertulis

Pilihan ganda

Pilihan ganda

Pilihan

ganda

Pilihan

ganda

Pilihan

ganda

Pilihan

ganda

29, 32

34 – 39

40 – 42

45 – 47

48

50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 215: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

197

3.8.4 Menganalisis perbedaan ciri-

ciri historiografi tradisional,

kolonial, nasional, dan moderen

Perbedaan historiografi

nasional dan moderen

Menjelaskan perbedaan

historiografi nasional dan

moderen

Tes tertulis

Pilihan

ganda

49

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 216: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

198

PENILAIAN AKHIR SEMESTER GASAL

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Mata Pelajaran : SEJARAH (Peminatan Ilmu Sosial)

Kelas/ Program : X/ IPS

Hari/ Tanggal : Jumat, 2 Desember 2016

Waktu : 07.30 – 09.00 (90 menit)

SOAL SERI

A

Petunjuk mengerjakan soal:

1. Berdoalah sebelum mengisi LJK dan mengerjakan soal 2. Isilah identitas LJK dengan lengkap 3. Perhatikan kelengkapan soal 4. Bacalah soal dengan teliti dan kerjakan dengan benar

PETUNJUK :

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat !

1. Peristiwa Proklamasi 17 Agustus 1945 merupakan peristiwa yang unik

karena ….

A. tidak berubah

B. hanya terjadi satu kali

C. terjadi dalam kehidupan manusia

D. menjadi penghubung peristiwa lain

E. menentukan kehidupan orang banyak

2. Perhatikan data di bawah ini :

1) Manusia terlibat dalam sejarah

2) Manusia yang membuat sejarah

3) Sejarah yang kita pelajari adalah sejarahnya manusia

4) Manusia adalah pelaku semua peristiwa atau kejadian masa lalu

Data di atas menunjukan subjek sejarah adalah ….

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DINAS PENDIDIKAN

SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA Jl. Magelang, Karangwaru Lor No. 7, Yogyakarta

Kode Pos 55241 Telp (0274) 513245 Fax (0274) 582286

HOTLINE SEKOLAH : (0274) 513245 EMAIL : [email protected]

HOTLINE SMS : 08122780001 HOTLINE EMAIL : [email protected]

WEBSITE : http://www.patbhe-jogja.sch.id

LAMPIRAN 33

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 217: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

199

A. ruang

B. waktu

C. manusia

D. ruang dan waktu

E. manusia dan ruang

3. Perilaku manusia berpengaruh terhadap sejarah. Maksud pernyataan ini

adalah ….

A. manusia sebagai objek dalam sejarah

B. manusia sebagai subjek atau pelaku sejarah

C. manusia berperan besar dalam sejarah

D. manusia tanpa sejarah tidak memiliki arti

E. manusia harus menjadi sejarawan bagi dirinya sendiri

4. Selain manusia dan ruang, waktu merupakan unsur penting dalam sejarah.

Waktu menjadi unsur penting dalam sebuah peristiwa sejarah, karena ….

A. waktu menjadi penentu utama dalam perjalanan hidup manusia

B. waktu menentukan berjalannya akal budi dan kesadaran

C. sejarah manusia berlangsung dalam waktu tertentu

D. hanya manusia yang memiliki unsur dan konsep waktu

E. waktu itu itu terus berputar

5. Konsep waktu dalam sejarah sangat penting untuk mengetahui peristiwa

masa lalu dan perkembangannya sampai saat ini, karena ….

A. dimensi waktu sejarah adalah masa lalu dan masa kini

B. tidak ada hubungan antara masa lalu dan masa kini

C. waktu menentukan periode yang terjadi dalam sejarah

D. periode waktu dalam sejarah terputus ketika terjadi pergantian masa

E. sejarah berkaitan erat dengan perubahan dan berkelanjutan dalam

kehidupan manusia

6. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia terjadi pada tanggal 17

Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta. Contoh tersebut

menunjukkan konsep ….

A. waktu

B. ruang

C. manusia

D. waktu dan ruang

E. manusia dan waktu

7. Peristiwa-peristiwa sejarah merupakan suatu proses yang

berkesinambungan, artinya ….

A. peristiwa sejarah berubah-ubah sesuai dengan zamannya

B. peristiwa sejarah saling terkait antara satu dengan yang lain

C. kejadian dalam sejarah sering berulang pada masa berikutnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 218: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

200

D. sejarah berawal dari peristiwa yang sederhana menuju ke arah yang lebih

kompleks dan maju

E. peristiwa yang sudah lampau dapat dijadikan pedoman untuk kehidupan

masa kini dan masa yang akan datang

8. Berikut ini adalah contoh revolusi yang terjadi pada kehidupan masyarakat

….

A. perubahan dari berburu menjadi bercocok tanam

B. perubahan dari berburu menjadi meramu makanan

C. perubahan dari nomaden menjadi berpindah tempat

D. perubahan dari berburu menjadi nelayan

E. perubahan dari meramu menjadi nelayan

9. Sejarah dapat dipandang sebagai karya seni, artinya ….

A. Sejarah mirip sekali dengan dongeng

B. sejarah tidak berbeda dengan cerita fiksi

C. sejarah merupakan karya seniman

D. pengisahan sejarah bukan hal yang fiktif

E. menyimpulkan dan menuliskan suatu peristiwa sejarah erat dengan

kaidah dan keindahan bahasa

10. Sejarah dalam arti subjektif menurut Sartono Kartodirdjo berarti….

A. rangkaian peristitiwa yang berulang-ulang secara anakronis

B. rangkaian fakta-fakta yang disusun kembali oleh para sejarawan

C. peristiwa yang berpengaruh besar pada zamannya dan sesudahnya

D. peristiwa-peristiwa besar yang menjadi objek kajian para peneliti sejarah

E. kejadian atau peristiwa sejarah yang tidak dapat terulang kembali

11. Perhatikan pernyataan berikut ini :

1) Menyangkut kejadian alam

2) Terjadi pada masa lampau

3) Terjadi berulang-ulang

4) Hanya sekali terjadi

5) Berpengaruh besar pada masa-masa berikutnya

Pernyataan yang merupakan ciri sejarah sebagai peristiwa adalah ….

A. 1,2,3

B. 2,3,4

C. 2,4,5

D. 2,3,5

E. 3,4,5

12. Sejarah sebagai ilmu besifat empiris, artinya ….

A. disusun berdasarkan perenungan yang mendalam

B. memiliki sasaran dan objek manusia dalam sudut pandang waktu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 219: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

201

C. disusun berdasarkan pengalaman yang direkam di dalam dukumen atau

peninggalan sejarah lainnya

D. Sejarawan seakan-akan mengalami sendiri peristiwa sejarah yang akan

ditelitinya

E. memiliki kaidah-kaidah tertentu

13. Sejarah sebagai ilmu juga memiliki metode, artinya ….

A. untuk meneliti suatu peristiwa sejarah, harus melalui prosedur penelitian

yang sistematis

B. sejarawan cukup menggunakan intuisi

C. sejarawan harus menguasai gaya bahasa

D. perlu mengembangkan imajinasi

E. tidak memerlukan teknik tertentu

14. Berikut ini adalah ciri sejarah sebagai peristiwa ….

A. peristiwa yang terjadi tidak dapat diulang dan dialami kembali

B. peristiwa yang berulang kali terjadi

C. peristiwa yang selalu berubah setiap saat

D. peristiwa yang berkaitan satu sama lain

E. peristiwa yang berupa sebab akibat

15. Sejarah sebagai kisah artinya ….

A. rekonstruksi suatu peristiwa sejarah yang dituliskan atau diceritakan oleh

seseorang

B. peristiwa sejarah yang menyebabkan peristiwa yang lain

C. hasil penelitian sejarah yang diinterpretasikan

D. menelaah sejarah dari berbagai sudut pandang

E. peristiwa sejarah yang menarik

16. Ciri sejarah sebagai kisah antara

lain ….

A. unik

B. abadi

C. multitafsir

D. bersifat objektif

E. bersifat subjektif

17. Peristiwa Bandung Lautan Api yang diceritakan oleh seorang pejuang

berbeda dengan yang diceritakan seorang pedagang. Hal ini merupakan

contoh kisah sejarah yang bersifat ….

A. ilmiah

B. objektif

C. subjektif

D. sinkronis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 220: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

202

E. kausalitas

18. Sejarah sebagai seni merupakan hasil karya sejarawan yang memerlukan….

A. intuisi, gaya bahasa, emosi, dan imajinasi

B. kreatifitas, kualitas, dan fakta

C. fakta sejarah, energi, dan fisik

D. data, dukumen, dan bakat

E. keahlian, alat, dukumen sejarah, dan isu sejarah

19. Sejarah sebagai seni memerlukan emosi, artinya….

A. penulis sejarah harus berempati dan menyatukan dirinya dengan objek

yang diteliti

B. penulis sejarah harus orang yang perasaannya halus

C. penulis sejarah harus orang yang emosional

D. penulis sejarah harus orang yang berjiwa seni

E. penulis sejarah harus orang yang romantis

20. Sejarah sebagai seni memiliki kelemahan, antara lain….

A. berkurangnya ketepatan dan objektivitas

B. penulisan sejarah tidak terbatas

C. memiliki pengaruh buruk bagi kehidupan manusia

D. berdampak buruk bagi perekonomian indonesia

E. imajinasi yang berlebihan

21. Berikut ini adalah contoh sejarah sebagai seni ….

A. Film November 1828

B. Buku Putih G 30 S PKI

C. Peristiwa 10 November 1945

D. Habis Gelap Terbitlah Terang

E. Perjuangan Pangeran Diponegoro

22. Sejarah sosial adalah kajian ilmu sejarah tentang ….

A. manifestasi kehidupan sosial suatu komunitas atau kelompok

B. proses politik suatu kelompok

C. perkembangan pemikiran

D. perkembangan ekonomi

E. perkembangan budaya

23. Konsep kronologis sangat diperlukan dalam mempelajari ilmu sejarah.

Konsep ini bertujuan untuk ….

A. menyeleksi berbagai peristiwa

B. mengklasifikasi berbagai peristiwa

C. mengungkapkan berbagai peristiwa

D. membuat pedoman peristiwa penting

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 221: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

203

E. mengetahui keterkaitan antara peristiwa yang terjadi lebih awal dengan

peristiwa berikutnya

24. Perhatikan pernyataan berikut ini :

1) Abad ke-19

2) Zaman kuno

3) Zaman Prasejarah Indonesia

4) Zaman Jepang dan Zaman Republik Indonesia

5) Zaman Pertumbuhan dan Perkembangan Islam

6) Zaman Kebangkitan Nasional dan Masa Akhir Hindia Belanda

Periodisasi Sejarah Indonesia yang kronologis adalah sebagai berikut ….

A. 1, 2, 3, 4, 5, 6

B. 1, 2, 3, 4, 6, 5

C. 2, 1, 3, 5, 6, 4

D. 2, 3, 4, 5, 6, 1

E. 3, 2, 5, 1, 6, 4

25. Belajar sejarah juga dapat mengasah kemampuan berpikir kausalitas,

maksudnya ….

A. menghubungkan sebab dan akibat dari peristiwa yang satu dengan

peristiwa yang lain

B. mengetahui sebab suatu peristiwa

C. mengetahui akibat suatu peristiwa

D. berpikir menyeluruh

E. analisis yang tajam

26. Untuk memahami Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 dilakukan

penelusuran perjuangan bangsa Indonesia sejak abad ke-17.

Hal ini merupakan contoh cara berpikir ….

A. abstrak

B. sinkronis

C. diakronis

D. kausalitas

E. kronologis

27. Sumber sejarah yang diperoleh dari penuturan seseorang yang terlibat atau

yang menyaksikan peristiwa sejarah secara langsung disebut ….

A. Sumber benda

B. Sumber primer

C. Sumber tertulis

D. Sumber rekaman

E. Sumber dukumen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 222: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

204

28. Berikut ini yang merupakan sumber benda adalah ….

A. notulen rapat

B. kronik

C. video

D. candi

E. arsip

29. Heuristik adalah tahap yang dilakukan untuk mendapatkan ….

A. topik

B. tema

C. bahan

D. sumber

E. masalah

Untuk soal nomor 30 – 32 perhatikan pernyataan berikut ini :

1. Saksi

2. Pelaku

3. Website

4. Museum

5. Perpustakaan

30. Sumber primer peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 dapat diperoleh dari

….

A. 1 dan 2

B. 1 dan 3

C. 2 dan 5

D. 3 dan 4

E. 3 dan 5

31. Bila topik penelitian adalah perkembangan teknologi masyarakat praaksara,

sumber pokok dapat diperoleh dari ….

A. 1

B. 2

C. 3

D. 4

E. 5

32. Untuk meneliti tentang peristiwa Pemboman Pearl Harbour, heuristik dapat

diperoleh dari ….

A. 1 dan 2

B. 1 dan 3

C. 2 dan 5

D. 3 dan 4

E. 3 dan 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 223: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

205

33. Gambar di samping merupakan contoh sumber sejarah yang bersifat ….

A. tertier

B. pokok

C. primer

D. tulisan

E. sekunder

34. Untuk mendapatkan keaslian sumber sejarah diperlukan tahapan berikut

ini ….

A. kritik

B. heuristik

C. kritik intern

D. interpretasi

E. kritik ekstern

35. Saat melakukan ekskavasi dan menemukan artefak, langkah yang harus

ditempuh selanjutnya adalah ….

A. kritik

B. heuristik

C. kritik intern

D. interpretasi

E. kritik ekstern

36. Jika berada di perpustakaan dan menemukan dokumen tertulis, langkah

yang harus dilakukan adalah ….

A. kritik

B. heuristik

C. kritik intern

D. interpretasi

E. kritik ekstern

37. Bila bertemu dengan saksi peristiwa sejarah, keterangan yang diperoleh

diverifikasi dengan ….

A. kritik

B. heuristik

C. kritik intern

D. interpretasi

E. kritik ekstern

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 224: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

206

38. Untuk menentukan usia artefak berdasarkan bentuknya, sumber sejarah diuji

dengan cara ….

A. tipologi

B. kimiawi

C. verifikasi

D. stratifikasi

E. interpretasi

39. Hasil seleksi sumber sejarah yang terpilih melalui proses verifikasi disebut

….

A. fakta

B. datum

C. artefak

D. sumber

E. interpretasi

40. Polemik tentang Surat Perintah Sebelas Maret masih sering diperdebatkan,

sehingga faktanya disebut ….

A. opini

B. faktual

C. inferensi

D. fakta lunak

E. fakta keras

41. Keberadaan Chandrabhaga dalam prasasti Tugu sering dikaitkan dengan

daerah Bekasi di Jawa Barat.

Di dalam penelitian sejarah fakta ini disebut ….

A. opini

B. faktual

C. inferensi

D. fakta lunak

E. fakta keras

42. Perhatikan pernyataan berikut ini :

Bagi bangsa Indonesia Pangeran Diponegoro adalah pahlawan, tetapi

Belanda menyebutnya sebagai pemberontak.

Perbedaan fakta seperti pernyataan di atas merupakan hasil yang diperoleh

dari tahap penelitian ….

A. verifikasi

B. stratifikasi

C. kritik intern

D. interpretasi

E. kritik ekstern

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 225: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

207

43. Karena luasnya objek penelitian sejarah maka diperlukan ilmu bantu untuk

mempelajari prasasti, yakni ….

A. Filologi

B. Epigrafi

C. Arkeologi

D. Ikonografi

E. Numismatik

44. Hasil penelitian sejarah yang ditulis dari berbagai sudut pandang ilmu

pengetahuan menggunakan pendekatan ….

A. multidimensional

B. emosional

C. intelektual

D. imajinatif

E. intuitif

Untuk nomor 45 – 46 perhatikan ciri-ciri historiografi berikut ini :

1. Istanasentris

2. Religio – magis

3. Feodalistis – aristokratis

4. Regiosentris (kedaerahan)

5. Tidak membedakan hal yang khayal dan yang nyata

45. Historiografi tradisional berpusat pada raja dan keluarganya. Hal ini

menunjukkan bahwa penulisan sejarah bersifat ….

A. 1

B. 2

C. 3

D. 4

E. 5

46. Penulisan sejarah bukan untuk mendapatkan kebenaran sejarah dengan

pembuktian fakta, karena historiografi tradisional bersifat ….

A. 1

B. 2

C. 3

D. 4

E. 5

47. Berikut ini adalah contoh historiografi tradisional zaman Hindu….

A. Tajussalatin

B. Sastra Gending

C. Bustanussalatin

D. Negarakertagama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 226: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

208

E. Pemberontakan Petani Banten 1888

48. Penulisan historiografi kolonial dimaksudkan sebagai ….

A. memperkokoh kekuasaan pemerintah kolonial

B. membedakan hal yang khayal dan hal yang nyata

C. melestarikan tradisi masyarakat

D. memperkuat identitas bangsa

E. meninggikan kedudukan raja

49. Berikut ini adalah ciri historiografi nasional ….

A. berkembang setelah revolusi kemerdekaan

B. berkembang pada zaman Hindu/Budha

C. berkembang pada zaman Islam

D. bersifat istanasentris

E. monokausalitas

50. Historiografi modern bersifat metodologis, artinya ….

A. multikausalitas

B. multidimensional

C. terdapat unsur mistis

D. menggunakan pendekatan ilmiah

E. tidak membedakan hal yang khayal dan nyata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 227: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

209

DAFTAR NILAI RAPOR SEMESTER 1 TAHUN 2016/2017

MATA PELAJARAN : SEJARAH

KKM = 75 KELLAS/PROGRAM : X IPS

NO NIS NAMA

PENGETAHUAN KETRAMPILAN SIKAP

NILAI PREDIKAT DESKRIPSI NILAI PREDIKAT DESKRIPSI

1

76 C 3 77 C 3 A

2

77 C 3 78 C 3 B

3

80 B 2 81 B 2 A

4

85 B 1 84 B 1 B

5

80 B 1 81 B 1 B

6

82 B 2 83 B 2 A

7

77 C 3 81 B 1 A

8

80 B 1 81 B 1 A

9

83 B 2 80 B 2 B

10

80 B 1 81 B 2 A

11

81 B 2 82 B 2 B

12

80 B 2 79 C 3 B

13

81 B 2 82 B 2 A

14

80 B 2 81 B 2 B

15

83 B 1 87 B 1 A

16

80 B 3 81 B 3 A

17

81 B 2 82 B 2 A

18

83 B 1 84 B 1 A

19

82 B 2 83 B 2 A

LA

MP

IRA

N 3

4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 228: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

210

20

82 B 2 83 B 2 A

21

78 C 3 80 B 3 A

22

82 B 1 83 B 2 A

23

83 B 1 84 B 1 A

24

78 C 3 80 B 3 A

25

80 B 2 81 B 2 B

26

86 B 1 87 B 1 B

Keterangan Predikat

Yogyakarta, Desember 2016

< KKM : D = Kurang

Guru Mapel

KKM -79 : C = Cukup

80-89 : B = Baik

90-100 : A = Sangat Baik

Tien Amry Astuti, S.Pd

NIP. 19680728 199403 2 010

Deskripsi :

Pengetahuan :

1 Memiliki kemampuan baik dalam menjelaskan konsep manusia, ruang, dan waktu, konsep perubahan dan keberlanjutan dalam sejarah, konsep sejarah sebagai ilmu, serta cara berpikir sejarah. Perlu ditingkatkan dalam kemampuan menganalisis langkah penelitian sejarah.

2 Memiliki kemampuan baik dalam menjelaskan konsep manusia, ruang, dan waktu, konsep sejarah sebagai ilmu, serta penelitian sejarah. Perlu ditingkatkan dalam kemampuan menganalisis konsep perubahan dan keberlanjutan dalam sejarah serta cara berpikir sejarah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 229: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

211

3 Memiliki kemampuan baik dalam menjelaskan konsep manusia, ruang, dan waktu, konsep perubahan dan keberlanjutan dalam sejarah, serta konsep sejarah sebagai ilmu. Perlu ditingkatkan dalam kemampuan menganalisis cara berpikir sejarah dan penelitian sejarah.

Ketrampilan

1 Memiliki ketrampilan baik dalam menyajikan hasil diskusi kelompok. Perlu ditingkatkan dalam ketrampilan menjelaskan konsep perubahan dan keberlanjutan dalam sejarah.

2 Memiliki ketrampilan baik dalam menyajikan hasil diskusi kelompok. Perlu ditingkatkan dalam ketrampilan menjelaskan konsep cara berpikir diakronis, sinkronis,dan kusalitas dalam sejarah.

3 Memiliki ketrampilan baik dalam menyajikan hasil diskusi kelompok. Perlu ditingkatkan dalam ketrampilan menjelaskan langkah-langkah yang harus ditempuh dalam penelitian sejarah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 230: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

212

DOKUMENTASI WAWANCARA

Wawancara dengan Ibu Sri Rahayu pada 27 April 2017

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Wawancara dengan Ibu Tien Amry Astuti pada 12 Mei 2017

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

LAMPIRAN 35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 231: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

213

Wawancara dengan Muhammad Yusril Ananta pada 27 April 2017

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Wawancara dengan Putri Dewi Fortuna pada 27 April 2017

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 232: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

214

Wawancara dengan Karina Yunika pada 16 Mei 2017

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Wawancara dengan Rosyida Cahya Oktiva pada 16 Mei 2017

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 233: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

215

Wawancara dengan Khusnul Viaragil Drajati pada 19 Mei 2017

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Wawancara dengan Andin Rahman Sidiq pada 19 Mei 2017

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 234: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

216

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 235: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

217

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 236: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH … · PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

218

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI