12
1 Persepsi Kenyamanan Termal Penghuni Rumah Tinggal di Daerah Pegunungan dan Pantai (Studi Kasus Rumah Tinggal di Pegunungan Muria, Pantai Jepara dan Pantai Pati) Hermawan Dosen Teknik Arsitektur Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer UNSIQ Wonosobo Email : [email protected] Abstrak Kenyamanan termal dapat dilihat dari dua sudut pandang baik kuantitatif maupun kualitatif. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang melihat hasil survey lapangan di daerah pegunungan dan pantai. Penelitian dilakukan terhadap penghuni pada rumah tinggal setempat yang menggunakan dinding kayu dan dinding batu bata ekspos. Penelitian dilakukan pada tiga daerah yaitu Pegunungan Muria di Kabupaten Kudus, Daerah Pantai di Kabupaten Jepara dan Pati. Hasil yang didapat adalah adanya perbedaan persepsi tentang kenyamanan termal disebabkan oleh variabel iklim yang berbeda. Pegunungan mempunyai suhu relatif rendah, sedangkan daerah pantai mempunyai suhu relatif tinggi. Kenyamanan termal yang dirasakan oleh penghuni daerah pegunungan lebih banyak merasa nyaman dibanding dengan persepsi kenyamanan termal oleh penghuni daerah pantai. Kata Kunci : Persepsi, Kenyamanan Termal, Pegunungan, Pantai PENDAHULUAN Penghuni tiap-tiap rumah tentu punya alasan sendiri kenapa mereka merasa nyaman atau tidak nyaman terhadap rumah yang didiaminya, banyak faktor-faktor yang mempengaruhi presepsi kenyamanan termal tersebut, tiap orang memiliki kriteria dan presepsinya masing-masing. Dalam penelitian ini akan dibahas tentang presepsi kondisi termal berupa hasil jawaban dari questioner yang diajukan oleh peneliti terhadap warga perumahan di daerah sekitar pegunungan muria di kabupaten kudus, dan warga perumahan di daerah pesisir pantai kabupaten jepara dan pati. Maka akan diamati perbandingan presepsi termal warga perumahan dari kedua wilayah yang berbeda tersebut, ada yang mewakili daerah pegunungan dan ada yang mewakili daerah pesisir pantai sehingga akan diketahui perbedaan dan persamaannya. Dalam penelitian ini fokus masalah akan mengarah pada pembahasan mengenai presepsi kenyamanan termal warga pada daerah pegunungan muria dan juga keadaan warga di daerah semenanjung pantai utara jawa lebih tepatnya pada daerah sekitar kabupaten jepara dan pati, pembahasan akan didetailkan lagi ke dalam dua klasifikasi jenis rumah, yaitu rumah berdinding batu bata dan juga rumah dengan dinding kayu, dimana pada masing-masing jenis rumah tersebut lah yang akan dicari persepsi keadaan termalnya, hal itulah yang akan dibahas pada makalah ini. Batasan masalah dalam makalah ini hanya terdapat pada pembacaan hasil persepsi warga terhadap kenyaman mereka pada rumah dengan dinding batu bata dan berdinding kayu di dua wilayah yang berbeda, yaitu wilayah pegunungan muria berdinding batu bata satu rumah,dan berdinding kayu satu rumah, serta di daerah pesisir pantai kabupaten jepara dan pati menggunakan sampel rumah yang sama dengan kuantitas yang sama.

Persepsi Kenyamanan Termal Penghuni Rumah Tinggal di ...abcd.unsiq.ac.id/source/LP3MPB/Jurnal/Jurnal Teras/Juli 2014... · 1 Persepsi Kenyamanan Termal Penghuni Rumah Tinggal di Daerah

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Persepsi Kenyamanan Termal Penghuni Rumah Tinggal di ...abcd.unsiq.ac.id/source/LP3MPB/Jurnal/Jurnal Teras/Juli 2014... · 1 Persepsi Kenyamanan Termal Penghuni Rumah Tinggal di Daerah

1

Persepsi Kenyamanan Termal Penghuni Rumah Tinggal di Daerah

Pegunungan dan Pantai (Studi Kasus Rumah Tinggal di Pegunungan

Muria, Pantai Jepara dan Pantai Pati)

Hermawan

Dosen Teknik Arsitektur Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer UNSIQ Wonosobo

Email : [email protected]

Abstrak

Kenyamanan termal dapat dilihat dari dua sudut pandang baik kuantitatif maupun

kualitatif. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang melihat hasil survey

lapangan di daerah pegunungan dan pantai. Penelitian dilakukan terhadap penghuni

pada rumah tinggal setempat yang menggunakan dinding kayu dan dinding batu bata

ekspos. Penelitian dilakukan pada tiga daerah yaitu Pegunungan Muria di Kabupaten

Kudus, Daerah Pantai di Kabupaten Jepara dan Pati. Hasil yang didapat adalah adanya

perbedaan persepsi tentang kenyamanan termal disebabkan oleh variabel iklim yang

berbeda. Pegunungan mempunyai suhu relatif rendah, sedangkan daerah pantai

mempunyai suhu relatif tinggi. Kenyamanan termal yang dirasakan oleh penghuni

daerah pegunungan lebih banyak merasa nyaman dibanding dengan persepsi

kenyamanan termal oleh penghuni daerah pantai.

Kata Kunci : Persepsi, Kenyamanan Termal, Pegunungan, Pantai

PENDAHULUAN

Penghuni tiap-tiap rumah tentu punya alasan sendiri kenapa mereka merasa

nyaman atau tidak nyaman terhadap rumah yang didiaminya, banyak faktor-faktor

yang mempengaruhi presepsi kenyamanan termal tersebut, tiap orang memiliki kriteria

dan presepsinya masing-masing. Dalam penelitian ini akan dibahas tentang presepsi

kondisi termal berupa hasil jawaban dari questioner yang diajukan oleh peneliti

terhadap warga perumahan di daerah sekitar pegunungan muria di kabupaten kudus,

dan warga perumahan di daerah pesisir pantai kabupaten jepara dan pati. Maka akan

diamati perbandingan presepsi termal warga perumahan dari kedua wilayah yang

berbeda tersebut, ada yang mewakili daerah pegunungan dan ada yang mewakili

daerah pesisir pantai sehingga akan diketahui perbedaan dan persamaannya.

Dalam penelitian ini fokus masalah akan mengarah pada pembahasan mengenai

presepsi kenyamanan termal warga pada daerah pegunungan muria dan juga keadaan

warga di daerah semenanjung pantai utara jawa lebih tepatnya pada daerah sekitar

kabupaten jepara dan pati, pembahasan akan didetailkan lagi ke dalam dua klasifikasi

jenis rumah, yaitu rumah berdinding batu bata dan juga rumah dengan dinding kayu,

dimana pada masing-masing jenis rumah tersebut lah yang akan dicari persepsi

keadaan termalnya, hal itulah yang akan dibahas pada makalah ini.

Batasan masalah dalam makalah ini hanya terdapat pada pembacaan hasil

persepsi warga terhadap kenyaman mereka pada rumah dengan dinding batu bata dan

berdinding kayu di dua wilayah yang berbeda, yaitu wilayah pegunungan muria

berdinding batu bata satu rumah,dan berdinding kayu satu rumah, serta di daerah

pesisir pantai kabupaten jepara dan pati menggunakan sampel rumah yang sama

dengan kuantitas yang sama.

Page 2: Persepsi Kenyamanan Termal Penghuni Rumah Tinggal di ...abcd.unsiq.ac.id/source/LP3MPB/Jurnal/Jurnal Teras/Juli 2014... · 1 Persepsi Kenyamanan Termal Penghuni Rumah Tinggal di Daerah

2

Masalah dalam penelitian yang akan diteliti adalah persepsi tentang kenyamanan

termal perumahan disekitar pegunungan muria dan juga sekitar pesisir pantai

kabupaten jepara dan pati. Berkenaan dengan itu, maka tujuan penelitian adalah untuk

mengetahui persepsi tentang kenyamanan termal perumahan disekitar pegunungan

muria dan juga sekitar pesisir pantai kabupaten jepara dan pati.

KAJIAN TEORI

Menurut Hoppe (2002) Kenyamaan termal merupakan kondisi pikir seseorang

yang mengekspresikan kepuasan dirinya terhadap lingkungan thermalnya.

Penghitungan prediksi kenyamanan termal pada awalnya pasti menggunakan model

PMV (Predicted Mean Vote) yang ditemukan oleh Fanger pada tahun 1970-an yang

sekarang dikenal dengan nama kenyamanan termal statik. Saat ini banyak penelitian

yang menunjukkan bahwa suhu kenyamanan setiap orang bervariasi bergantung pada

musim dan iklim sehingga peneliti telah banyak bergeser ke penelitian kenyamanan

termal adaptif (Alfata, 2011). Penelitian statik dinilai oleh beberapa ahli termal kurang

sesuai untuk arsitektur tropis khas Indonesia karena penelitian dilakukan di

laboratorium dan di daerah 4 musim yang berbeda dengan 2 musim.

Rumah tradisional diyakini oleh para ahli dapat menciptakan kenyamanan termal

yang lebih baik dibanding dengan rumah modern. Menurut Hardiman (2005) keunikan

rumah tradisional dalam mengantisipasi kenyamanan termal telah banyak ditemukan

oleh para peneliti diantaranya rumah tradisional Batak, Toraja, Papua, Timor yang

mengadaptasi kenyamanan termal dengan optimalisasi bukaan baik pada dinding, atap

maupun pada elemen bangunan lainnya. Dengan penelitian yang lain Hardiman (2008)

menganggap bahwa karakteristik arsitektur yang berakar dari budaya setempat dapat

diangkat eksistensinya pada perencanaan ruang terbuka publik di tepi pantai. Terutama

yang berkaitan dengan antisipasi terhadap permasalahan iklim tropis lembab. Dengan

bentuk dan bahan bangunan arsitektur setempat, yang secara evolusi sudah merespon

permasalahan seperti menahan panas terik matahari, perlindungan air hujan,

optimalisasi penghawaan alami, pemanfaatan sumber daya alam dari lingkungan

sekitar obyek.

Indonesia merupakan daerah hutan hujan tropis atau tropika basah yang meliputi

daerah sekitar katulistiwa sampai sekitar 15o utara dan selatan. Karakter iklim tropis

lembab ditandai dengan presipitasi (hujan) dan kelembaban tinggi dengan temperatur

yang hampir selalu tinggi (suhu tahunan berkisar 23oC pada musim hujan sampai

dengan 38oC pada musim panas, angin sedikit, radiasi matahari sedang sampai kuat,

pertukaran panas kecil karena tingginya kelembaban. Terdapat dua musim dalam tiap

tahunnya yaitu musim kemarau pada bulan maret – agustus dan musim penghujan

pada bulan September – Februari (Lippsmeier, 1994).

Dengan berdasarkan pada pengertian kenyamanan termal adalah kondisi pikir,

maka kenyamanan termal merupakan persepsi individu. Berhubungan dengan persepsi

maka perlu dilihat bagaimana persepsi penghuni rumah tinggal terhadap kondisi

termal yang dialami.

METODOLOGI

Penelitian ini bersifat deskriptif yang bertujuan untuk membuat deskripsi secara

sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta persepsi kenyamanan termal warga

perumahan di daerah pegunungan dan juga daerah pantai. Sample penelitian adalah

Page 3: Persepsi Kenyamanan Termal Penghuni Rumah Tinggal di ...abcd.unsiq.ac.id/source/LP3MPB/Jurnal/Jurnal Teras/Juli 2014... · 1 Persepsi Kenyamanan Termal Penghuni Rumah Tinggal di Daerah

3

lingkungan perumahan di wilayah pegunungan muria tepatnya di desa Colo,

kecamatan Dawe kabupaten Kudus, sedangkan yang lainnya adalah lingkungan

perumahan di wilayah pantai tepatnya di desa bandungharjo kec Donorojo kabupaten

Jepara dan desa Tayu kecamatan Tayu kabupaten Pati. Sample khusus adalah rumah

berdinding batu bata dan rumah berdinding kayu. Lokasi penelitian terletak di desa

Colo, kecamatan Dawe kabupaten Kudus untuk wilayah pegunungan dan di desa

bandungharjo kec Donorojo kabupaten Jepara dan desa Tayu kecamatan Tayu

kabupaten Pati untuk wilayah pantai.

Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi langsung dengan

mengunjungi wilayah tersebut dan mengambil data berupa hasil questioner dan

wawancara serta analisis lain yang dibutuhkan. Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam

penelitian ini adalah Kamera digital, Questioner penelitian, Alat tulis berupa

buku,pensil, bulpoint dan penggaris, Alat transportasi berupa sepeda motor.

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

1. Kondisi Termal Rumah Tinggal di Sekitar Pegunungan Muria dan Sekitar

Pantai Kabupaten Jepara dan Pati.

Persepsi umum kenyamanan termal perumahan di daerah pegunungan muria,

tepatnya di desa Colo dan kuwahan, kecamatan Dawen, kabupaten Kudus dan

daerah pantai desa bandungharjo, kabupaten Jepara dan desa Tayu kabupaten Pati

diambil sampel berupa jawaban hasil wawancara dari warga sekitar. Setelah

kuesioner diisi, maka akan didapatkan suatu hasil gambaran umum, sedangkan

gambaran persepsi yang dijelaskan adalah perasaan tentang kenyamanan termal

dengan aktivitas kehidupan sehari-hari di daerah tersebut. Ada beberapa aspek

umum yang diambil persepsinya yaitu :

a. Suhu yang dirasakan saat diwawancara nyaman atau tidak nyaman.

b. Kelembaban udara yang dirasakan saat wawancara nyaman atau tidak

c. Pergerakan angin yang dirasakan saat wawancara

d. Persepsi kenyamanan termal secara umum.

Untuk aspek yang pertama, suhu yang dirasakan warga secara umum saat

diwawancara pada wilayah pegunungan muria, warga secara rata-rata menjawab

nyaman, dikatakan suhu cukup sejuk dan nyaman untuk beraktifitas. Kemudian

yang dirasakan warga daerah Pantai Jepara dan Pati hampir sama, yaitu merasa

tidak nyaman akibat suhu yang terlalu panas, sehingga mengganggu aktifitas

warga. Aspek kedua yaitu kelembaban udara di daerah tersebut nyaman atau tidak

nyaman, dari warga yang menghuni wilayah pegunungan mereka lebih merasa

tidak nyaman dengan kelembaban yang tinggi, namun dari warga Pantai Jepara

dan Pati cenderung tidak nyaman juga dikarenakan terlalu kering. Untuk aspek

ketiga, dari ketiga tempat yang disurvey cenderung mempunyai kemiripan jawaban

yaitu merasakan pergerakan angin di lingkungan mereka tergolong cepat, sehingga

diperlukan siasat lain untuk adaptasi dalam desain rumah pada masing-masing

tempat tersebut. Aspek keempat adalah gabungan dari persepsi kenyaman dari

aspek-aspek diatas, dari wilayah pegunungan muria, menyimpulkan jika mereka

nyaman dengan kondisi termal yang ada, walau ingin suhu lebih hangat.

Sedangkan untuk wilayah Pantai Jepara dan Pati, sama-sama menyimpulkan jika

mereka tidak nyaman dengan kondisi termal yang ada, mereka menginginkan

suasana yang lebih sejuk.

Page 4: Persepsi Kenyamanan Termal Penghuni Rumah Tinggal di ...abcd.unsiq.ac.id/source/LP3MPB/Jurnal/Jurnal Teras/Juli 2014... · 1 Persepsi Kenyamanan Termal Penghuni Rumah Tinggal di Daerah

4

Gambar 1. Rumah Tinggal Kawasan Muria, Jepara dan Pati (Kiri ke Kanan)

Sumber : Hasil Survey Peneliti

2. Persepsi kondisi termal rumah berdinding batu bata dan kayu di sekitar

pegunungan muria

a. Rumah berdinding batu bata

Rumah berdinding batu bata yang ada di Pegunungan Muria yang dihuni oleh

sutiyono 50 tahun dan jumaroh 45 tahun.

Tabel 1

Hasil Survey Penghuni Pertama Rumah Tinggal Berdinding Batu Bata

Pegunungan Muria

No Data Survey Hasil

1 Nama penghuni sutiyono

2 Pendidikan SD

3 Alamat Desa colo, kec.dawen kab.Kudus

4 Jenis Kelamin laki-laki

5 Berat Badan 75 kg

6 Tinggi Badan 170 cm

7 Umur 50 tahun

8 Temperatur netral

9 Kelembaban sedikit lembab

10 Pergerakan udara sedikit bergerak

11 Kenyamanan Termal nyaman

12 Temperatur yang diinginkan tidak berubah

13 Kelembaban yang diinginkan sedikit kering

14 Kec.angin yang diinginkan sedikit diam

15 Cahaya sedikit gelap

16 Cahaya yang diinginkan sedikit terang

17 Pakaian yang dipakai baju lengan panjang katun,celana

panjang,sandal

Sumber : Hasil Survey Peneliti

Page 5: Persepsi Kenyamanan Termal Penghuni Rumah Tinggal di ...abcd.unsiq.ac.id/source/LP3MPB/Jurnal/Jurnal Teras/Juli 2014... · 1 Persepsi Kenyamanan Termal Penghuni Rumah Tinggal di Daerah

5

Dari jawaban kuesioner dapat disimpulkan bahwa bapak sutiyono merasa

nyaman dengan temperature yang ada, namun dia agak mengeluhkan kondisi

kelembaban dan menginginkan kelembaban yang sedikit kering, dia juga

kurang nyaman dengan kecepatan angin dan menginginkan agar angin sedikit

diam, serta ingin cahaya yang masuk dirumah lebih terang. Dari pakaian yang

dipakai oleh bapak sutiyono menunjukkan bahwa suasana di daerah tersebut

relatif dingin, karena menggunakan pakaian yang tertutup dan bapak sutiyono

merasa tidak nyaman dibagian leher nya dikarenakan habis beraktifitas dalam

hal ini bekerja.

Tabel 2.

Hasil Survey Penghuni Kedua Rumah Tinggal Berdinding Batu Bata

Pegunungan Muria

No Data Survey Hasil

1 Nama penghuni Jumaroh

2 Pendidikan madrasah tsanawiyah

3 Alamat Desa colo, kec.dawen kab.Kudus

4 Jenis Kelamin perempuan

5 Berat Badan 60 kg

6 Tinggi Badan 160 cm

7 Umur 45 tahun

8 Temperatur sedikit hangat

9 Kelembaban sedikit lembab

10 Pergerakan udara sedikit diam

11 Kenyamanan Termal sedikit nyaman

12 Temperatur yang diinginkan lebih dingin

13 Kelembaban yang diinginkan sedikit kering

14 Kec.angin yang diinginkan tidak berubah

15 Cahaya sedikit gelap

16 Cahaya yang diinginkan sedikit terang

17 Pakaian yang dipakai baju lengan panjang katun,rok

panjang,sandal

Sumber : Hasil Survey Peneliti

Dari jawaban kuesioner dapat disimpulkan bahwa ibu jumaroh merasa sedikit

nyaman dengan temperature yang ada, namun dia agak mengeluhkan kondisi

kelembaban dan menginginkan kelembaban yang sedikit kering, dia juga

merasa nyaman dengan kecepatan angin dan menginginkan agar angina tidak

berubah, serta ingin cahaya yang masuk dirumah sedikit terang. Dari pakaian

yang dipakai oleh ibu jumaroh menunjukkan bahwa suasana di daerah tersebut

relatif dingin, karena menggunakan pakaian yang tertutup. Dari kedua orang

tersebut dapat disimpulkan bahwa kedua orang tersebut relatif merasa nyaman

dengan temperature yang ada, namun mengeluhkan situasi yang lembab, aliran

angin dirumah mereka sudah nyaman dan pencahayaan dirumah mereka sedikit

kurang terang, mereka melakukan adaptasi cuaca yang dingin dengan

menggunakan baju-baju yang tertutup.

Page 6: Persepsi Kenyamanan Termal Penghuni Rumah Tinggal di ...abcd.unsiq.ac.id/source/LP3MPB/Jurnal/Jurnal Teras/Juli 2014... · 1 Persepsi Kenyamanan Termal Penghuni Rumah Tinggal di Daerah

6

b. Rumah berdinding kayu

Rumah tinggal berdinding kayu yang disurvey dihuni oleh Ibu Ngasripah yang

berusia 65 tahun.

Tabel 3.

Hasil Survey Penghuni Rumah Tinggal Berdinding Kayu

Pegunungan Muria

No Data Survey Hasil

1 Nama penghuni Ngasripah

2 Pendidikan SR

3 Alamat desa kuwahan,kec.dawen,kab.kudus

4 Jenis Kelamin Perempuan

5 Berat Badan 45 kg

6 Tinggi Badan 155 cm

7 Umur 65 tahun

8 Temperatur sedikit dingin

9 Kelembaban agak lembab

10 Pergerakan udara sedikit diam

11 Kenyamanan Termal nyaman

12 Temperatur yang diinginkan sedikit hangat

13 Kelembaban yang diinginkan sedikit kering

14 Kec.angin yang diinginkan sedikit bergerak

15 Cahaya sedikit gelap

16 Cahaya yang diinginkan sedikit terang

17 Pakaian yang dipakai kebaya,jarik,sandal

Sumber : Hasil Survey Peneliti

Dari jawaban kuesioner dapat disimpulkan bahwa ibu ngasripah merasa

nyaman dengan temperature yang ada namun ingin diperhangat sedikit, dia

agak mengeluhkan kondisi kelembaban dan menginginkan kelembaban yang

sedikit kering, dia juga merasa kurang nyaman dengan kecepatan angin dan

menginginkan agar angin sedikit diam, serta ingin cahaya yang masuk di

rumah sedikit terang. Dari pakaian yang dipakai oleh ibu ngasripah

menunjukkan bahwa suasana di daerah tersebut relatif dingin, karena

menggunakan pakaian yang tertutup.

3. Persepsi Kondisi termal rumah berdinding batu bata dan kayu di sekitar

pantai Kabupaten Jepara

a. Rumah berdinding batu bata

Penghuni rumah adalah Ibu Sarti yang berusia 48 tahun dan berpendidikan SD.

Hal ini bisa menyebabkan persepsi yang berbeda dengan pendidikan yang lebih

tinggi.

Page 7: Persepsi Kenyamanan Termal Penghuni Rumah Tinggal di ...abcd.unsiq.ac.id/source/LP3MPB/Jurnal/Jurnal Teras/Juli 2014... · 1 Persepsi Kenyamanan Termal Penghuni Rumah Tinggal di Daerah

7

Tabel 4.

Hasil Survey Penghuni Rumah Tinggal Berdinding Batu Bata

Pantai Jepara

No Data Survey Hasil

1 Nama penghuni Sarti

2 Pendidikan SD

3 Alamat Desa bandungharjo, kec.donorojo,

kab.jepara

4 Jenis Kelamin perempuan

5 Berat Badan 65 kg

6 Tinggi Badan 160 cm

7 Umur 48 tahun

8 Temperatur panas

9 Kelembaban kering

10 Pergerakan udara bergerak

11 Kenyamanan Termal sedikit nyaman

12 Temperatur yang diinginkan lebih dingin

13 Kelembaban yang diinginkan agak lembab

14 Kec.angin yang diinginkan tidak berubah

15 Cahaya sedikit terang

16 Cahaya yang diinginkan tidak berubah

17 Pakaian yang dipakai kaos, rok lengan panjang, sandal

Sumber : Hasil Survey Peneliti

Dari jawaban kuesioner dapat disimpulkan bahwa Ibu Sarti merasa sedikit

nyaman dengan temperature yang ada dengan menginginkan suhu yang lebih

dingin, namun dia agak mengeluhkan kondisi kelembaban dan menginginkan

kelembaban yang agak lembab. Dia juga merasa nyaman dengan kecepatan

angin dan menginginkan agar angin tidak berubah, serta ingin cahaya yang

masuk dirumah tetap terang. Dari pakaian yang dipakai oleh ibu Sarti

menunjukkan bahwa suasana di daerah tersebut panas, karena menggunakan

pakaian yang kurang tertutup.

b. Rumah Berdinding Kayu

Penghuni rumah adalah Ibu Sriyatun yang berpendidikan SD dan berumur 52

tahun. Pakaian yang dikenakan seperti pakaian orang yang di daerah dengan

suhu yang tidak begitu panas.

Tabel 5.

Hasil Survey Penghuni Rumah Tinggal Berdinding Kayu

Pantai Jepara

No Data Survey Hasil

1 Nama penghuni Sriyatun

2 Pendidikan SD

3 Alamat Desa bandungharjo, kec.donorojo,

kab.jepara

Page 8: Persepsi Kenyamanan Termal Penghuni Rumah Tinggal di ...abcd.unsiq.ac.id/source/LP3MPB/Jurnal/Jurnal Teras/Juli 2014... · 1 Persepsi Kenyamanan Termal Penghuni Rumah Tinggal di Daerah

8

4 Jenis Kelamin perempuan

5 Berat Badan 70 kg

6 Tinggi Badan 165 cm

7 Umur 52 tahun

8 Temperatur hangat

9 Kelembaban kering

10 Pergerakan udara sedikit bergerak

11 Kenyamanan Termal tidak nyaman

12 Temperatur yang diinginkan lebih dingin

13 Kelembaban yang diinginkan sedikit lembab

14 Kec.angin yang diinginkan agak bergerak

15 Cahaya terang

16 Cahaya yang diinginkan tetap/tidak berubah

17 Pakaian yang dipakai daster panjang, sandal, kerudung

Sumber : Hasil Survey Peneliti

Dari jawaban kuesioner dapat disimpulkan bahwa ibu sriyatun merasa sedikit

nyaman dengan suhu udara yang ada dan menginginkan suhu udara yang lebih

dingin, namun dia agak mengeluhkan kondisi kelembaban dan menginginkan

kelembaban yang sedikit lebih lembab. Dia juga merasa kurang nyaman

dengan kecepatan angin dan menginginkan agar angin bergerak, serta ingin

cahaya yang masuk dirumah tetap terang. Dari pakaian yang dipakai oleh ibu

sriyatun menunjukkan bahwa suasana di daerah tersebut panas, karena

menggunakan pakaian yang kurang tertutup. Sedangkan presepsi dari mas andi

menunjukkan sikap bahwa dia merasa panas dengan suhu yang ada,

mengeluhkan kelembaban yang terlalu kering, angin yang tidak berubah,

cahaya yang terang dan menunjukkan cuaca tersebut panas karena

menggunakan pakaian yang cenderung tidak menutupi sebagian besar anggota

tubuh.

4. Kondisi termal rumah berdinding batu bata dan kayu di sekitar pantai

kabupaten Pati

a. Rumah berdinding batu bata

Penghuni rumah adalah Bapak Sarijan dan Ibu Ma’unah dengan usia 63 tahun

dan 60 tahun. Pakaian yang dikenakan oleh Ibu Ma’unah adalah jarik

merupakan pakaian tradisional Jawa. Hal ini berpengaruh pada persepsi

kenyamanan termal penghuni.

Tabel 6.

Hasil Survey Penghuni Pertama Rumah Tinggal Berdinding Batu Bata

Pantai Pati

No Data Survey Hasil

1 Nama penghuni Sarijan

2 Pendidikan SR

3 Alamat Desa tayu, kec.tayu, kab.pati

4 Jenis Kelamin laki-laki

Page 9: Persepsi Kenyamanan Termal Penghuni Rumah Tinggal di ...abcd.unsiq.ac.id/source/LP3MPB/Jurnal/Jurnal Teras/Juli 2014... · 1 Persepsi Kenyamanan Termal Penghuni Rumah Tinggal di Daerah

9

5 Berat Badan 70 kg

6 Tinggi Badan 165 cm

7 Umur 63 tahun

8 Temperatur hangat

9 Kelembaban sedikit lembab

10 Pergerakan udara sedikit bergerak

11 Kenyamanan Termal nyaman

12 Temperatur yang diinginkan lebih dingin

13 Kelembaban yang diinginkan tidak berubah

14 Kec.angin yang diinginkan tidak berubah

15 Cahaya tidak terang atau gelap

16 Cahaya yang diinginkan tidak berubah

17 Pakaian yang dipakai baju lengan panjang, celana pendek,

sandal

Sumber : Hasil Survey Peneliti

Tabel 7.

Hasil Survey Penghuni Kedua Rumah Tinggal Berdinding Batu Bata

Pantai Pati

No Data Survey Hasil

1 Nama penghuni ma'unah

2 Pendidikan SD

3 Alamat Desa tayu, kec.tayu, kab.pati

4 Jenis Kelamin perempuan

5 Berat Badan 55 kg

6 Tinggi Badan 155 cm

7 Umur 60 tahun

8 Temperatur sedikit hangat

9 Kelembaban agak lembab

10 Pergerakan udara bergerak

11 Kenyamanan Termal sedikit nyaman

12 Temperatur yang diinginkan lebih dingin

13 Kelembaban yang diinginkan tidak berubah

14 Kec.angin yang diinginkan tidak berubah

15 Cahaya sedikit terang

16 Cahaya yang diinginkan tidak berubah

17 Pakaian yang dipakai kebaya, jarik, sandal

Sumber : Hasil Survey Peneliti

Dari jawaban kuesioner dapat disimpulkan bahwa Bapak Sarijan merasa

nyaman dengan suhu udara yang ada dan dia merasa nyaman dengan kondisi

kelembaban yang ada. Dia merasa nyaman dengan kecepatan angin, serta ingin

cahaya yang masuk di rumah tetap terang. Dari pakaian yang dipakai oleh

Bapak Sarijan menunjukkan bahwa suasana di daerah tersebut hangat, karena

menggunakan pakaian yang agak tertutup. Sedangkan presepsi dari Ibu

Page 10: Persepsi Kenyamanan Termal Penghuni Rumah Tinggal di ...abcd.unsiq.ac.id/source/LP3MPB/Jurnal/Jurnal Teras/Juli 2014... · 1 Persepsi Kenyamanan Termal Penghuni Rumah Tinggal di Daerah

10

Maunah menunjukkan sikap bahwa dia merasa sedikit hangat dengan suhu

yang ada, kelembaban yang nyaman, angin yang tidak berubah, cahaya yang

terang dan menunjukkan cuaca tersebut hangat karena menggunakan pakaian

yang cenderung menutupi sebagian besar anggota tubuh.

b. Rumah berdinding kayu

Penghuni rumah adalah Bapak Sulkhan dan Ibu Karsinah. Persepsi

kenyamanan termal kedua orang berbeda sesuai dengan pakaian yang

dikenakan.

Tabel 8.

Hasil Survey Penghuni Pertama Rumah Tinggal Berdinding Kayu

Pantai Pati

No Data Survey Hasil

1 Nama penghuni Sulkhan

2 Pendidikan SD

3 Alamat Desa tayu, kec.tayu, kab.pati

4 Jenis Kelamin laki-laki

5 Berat Badan 80 kg

6 Tinggi Badan 175 cm

7 Umur 55 tahun

8 Temperatur netral

9 Kelembaban netral

10 Pergerakan udara sedikit diam

11 Kenyamanan Termal nyaman

12 Temperatur yang diinginkan tidak berubah

13 Kelembaban yang diinginkan tidak berubah

14 Kec.angin yang diinginkan tidak berubah

15 Cahaya sedikit gelap

16 Cahaya yang diinginkan sedikit terang

17 Pakaian yang dipakai baju lengan pendek, celana panjang,

sandal

Sumber : Hasil Survey Peneliti

Tabel 9.

Hasil Survey Penghuni Kedua Rumah Tinggal Berdinding Kayu

Pantai Pati

No Data Survey Hasil

1 Nama penghuni Karsinah

2 Pendidikan SD

3 Alamat Desa tayu, kec.tayu, kab.pati

4 Jenis Kelamin Perempuan

5 Berat Badan 68 kg

6 Tinggi Badan 160 cm

7 Umur 50 tahun

Page 11: Persepsi Kenyamanan Termal Penghuni Rumah Tinggal di ...abcd.unsiq.ac.id/source/LP3MPB/Jurnal/Jurnal Teras/Juli 2014... · 1 Persepsi Kenyamanan Termal Penghuni Rumah Tinggal di Daerah

11

8 Temperatur hangat

9 Kelembaban agak kering

10 Pergerakan udara sedikit bergerak

11 Kenyamanan Termal sedikit nyaman

12 Temperatur yang diinginkan tidak berubah

13 Kelembaban yang diinginkan agak lembab

14 Kec.angin yang diinginkan tidak berubah

15 Cahaya sedikit gelap

16 Cahaya yang diinginkan sedikit terang

17 Pakaian yang dipakai daster panjang, kerudung,sandal

Dari jawaban diatas dapat disimpulkan bahwa Bapak Sulkhan merasa nyaman

dengan temperatur yang ada, dia merasa nyaman dengan kondisi kelembaban

yang ada, dia juga merasa nyaman dengan kecepatan angina, serta ingin cahaya

yang masuk dirumah tetap terang. Dari pakaian yang dipakai oleh Bapak

Sulkhan menunjukkan bahwa suasana di daerah tersebut hangat, karena

menggunakan pakaian yang agak tertutup. Sedangkan presepsi dari Ibu

Karsinah menunjukkan sikap bahwa dia merasa sedikit hangat dengan suhu

yang ada, kelembaban yang nyaman, angin yang tidak berubah, cahaya yang

terang dan menunjukkan cuaca tersebut hangat karena menggunakan pakaian

yang cenderung menutupi sebagian besar anggota tubuh.

5. Perbedaan dan persamaan kondisi termal antara wilayah perumahan

pegunungan muria dengan wilayah pantai jepara dan pati

Persepsi tentang suhu di wilayah pegunungan muria mengatakan suhu di wilayah

tersebut relatif dingin dan responden merasa nyaman dengan hal tersebut, apabila

dibandingkan dengan suhu di wilayah pantai Kabupaten Jepara dan Pati, di

wilayah pantai cenderung panas dan persepsi mereka terhadap suhu cenderung

tidak nyaman dengan suhu yang ada. Persepsi mengenai kelembaban udara di

wilayah pegunungan muria cenderung menginginkan agar lebih kering sangat

berbeda dengan wilayah pesisir pantai jepara pati yang menginginkan agar lebih

lembab.

Rumah batu dan kayu di pegunungan cenderung tertutup dan gelap dikarenakan

minimnya lubang ventilasi, hal itu berbanding terbalik dengan rumah diwilayah

pesisir pantai jepara pati. Persepsi terhadap kecepatan angin pada kondisi rumah

bata maupun kayu pada daerah pegununan muria cenderung sama, hal itu berlaku

juga pada rumah batu dan kayu di wilayah pesisir pantai jepara pati.

PENUTUP

Pengamatan dilakukan terhadap persepsi koresponden terhadap kondisi temal rumah-

rumah yang berada di wilayah pegunungan muria dan wilayah pesisir pantai

kabupaten Jepara dan Pati, mulai dari persepsi secara umum tentang wilayah secara

keseluruhan sampai dengan persepsi kondisi termal secara khusus pada rumah

berdinding batu bata eskpos dan kondisi termal rumah berdinding kayu. Terdapat

perbedaan pada persepsi kondisi termal dari koresponden antara rumah-rumah di

wilayah pegunungan dengan wilayah pantai, dengan suhu rata-rata yang lebih dingin

diwilayah pegunungan muria responden relatif merasa nyaman dalam beraktifitas

Page 12: Persepsi Kenyamanan Termal Penghuni Rumah Tinggal di ...abcd.unsiq.ac.id/source/LP3MPB/Jurnal/Jurnal Teras/Juli 2014... · 1 Persepsi Kenyamanan Termal Penghuni Rumah Tinggal di Daerah

12

dibandingkan dengan suhu yang lebih panas diwilayah pesisir pantai kabupaten

Jepara-Pati.

DAFTAR PUSTAKA

Alfata, M.N. 2011. Studi Kenyamanan Termal Adaptif Rumah Tinggal Di Kota

Malang Studi Kasus : Perumahan Sawojajar 1 – Kota Malang, Jurnal Permukiman.

Hardiman, G. 2008. Pengamatan pengembangan ruang publik ditepi pantai dari Peran

beberapa kota di Pulau Sulawesi dari aspek “tropis lembab". Seminar Nasional

Arsitektur Perkotaan dalam Mewujudkan Kota Tropis. UNDIP Semarang.

Hardiman, G. 2005. The Wisdom Of Traditional Architecture In Indonesia To

Anticipate The Problem Of The Thermal Comfort Inside The Building. Senvar

ITB Bandung.

Hoppe,P. 2002, Different Aspects of Assessing of Indoor & Outdoor Thermal

Comfort, Journal: Energy and Buildings Journal.

Lipsmeier, G. 1994. Bangunan Tropis. (terjemahan). Erlangga. Jakarta