138
PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN PERPUSTAKAAN LAPAS KLAS II A SALEMBA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP) Oleh: Astia Prestica NIM: 1113025100001 JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H / 2018 M

PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

  • Upload
    buitram

  • View
    231

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN PERPUSTAKAAN

LAPAS KLAS II A SALEMBA

Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)

Oleh:

Astia Prestica NIM: 1113025100001

JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1439 H / 2018 M

Page 2: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana
Page 3: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana
Page 4: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana
Page 5: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

i

ABSTRAK

Astia Prestica (NIM: 1113025100001). Persepsi Pengguna Terhadap Layanan Perpustakaan Lapas Klas II A Salemba. Dibawah bimbingan Pungki Purnomo, MLIS. Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2018.

Penelitian ini dilaksanakan di perpustakaan LAPAS Klas II A Salemba dengan topik skripsi mengenai persepsi pengguna terhadap layanan perpustakaan Lapas Klas II A Salemba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi pengguna terhadap layanan pengguna di perpustakaan, persepsi pengguna terhadap koleksi di perpustakaan, dan persepsi pengguna terhadap petugas di perpustakaan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh jumlah narapidana di LAPAS Klas II A Salemba sebanyak 1239 penghuni berdasarkan data statistik LAPAS tahun 2017. Penentuan sampel menggunakan rumus Slovin yakni 93 responden. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner, studi kepustakaan, dan observasi. Pengolahan data menggunakan rumus skala interval. Teknik analisis data menggunakan skala likert untuk memberikan skor pada tiap item pernyataan. Hasil penelitian mengenai persepsi pengguna menunjukkan bahwa skor rata-rata keseluruhan terhadap aspek layanan perpustakaan adalah 3.55 (Positif). Skor rata-rata keseluruhan terhadap koleksi perpustakaan adalah 3.89 (Positif). Skor rata-rata keseluruhan terhadap petugas perpustakaan adalah 4.26 (Sangat Positif). Disimpulkan bahwa dari hasil skor rata-rata persepsi pengguna terhadap layanan perpustakaan adalah 3.81 (Positif), artinya menurut pengguna layanan di perpustakaan LAPAS Klas II A Salemba dapat dikatakan positif.

Kata Kunci : Persepsi, Layanan Perpustakaan, Perpustakaan Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Salemba

Page 6: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah, peneliti panjatkan kehadirat Ilahi Robbi, Allah Azza wa

jalla yang telah memberikan ni’mah iman dan Islam serta ridho-NYA sehingga

peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Persepsi Pengguna

Terhadap Layanan Perpustakaan Lapas Klas II A Salemba”.

Shalawat serta salam marilah kita curahkan kepada baginda Nabi

Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam beserta keluarga dan sahabatnya yang

telah berjuang demi umat. Semoga kelak kita mendapatkan syafaatnya di yaumul

hisab. Aamiin ya rabbal`alamin

Pada dasarnya dalam proses penulisan skripsi ini, peneliti mengalami

berbagai kesulitan, akan tetapi dengan adanya bantuan dan partisipasi dari

berbagai pihak, Alhamdulillah akhirnya peneliti dapat menyelesaikan skripsi.

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini masih terdapat banyak

kekurangan, sehingga peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun.

Oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti perlu menyampaikan ucapan

terimakasih dan penghargaan terutama doa kepada :

1. Kedua orang tuaku, Abi Lamidi dan Umi Endang Suprihatin tercinta yang

telah memberikan doa, melimpahkan kasih sayang, saran dan motivasi

secara moril maupun materil, serta guruku KH Khoirul Hidayat yang selalu

mendoakan dan menyebarkan semangat kebaikan sehingga Alhamdulillah

peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

Page 7: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

iii

2. Prof. Dr. Sukron Kamil, M. Ag, selaku Dekan Fakultas Adab dan

Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Pungki Purnomo, MLIS, selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan

Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan selaku

Dosen Pembimbing yang telah menyediakan waktu dan pemikirannya serta

selalu sabar membantu dan membimbing peneliti untuk menyelesaikan

skripsi.

4. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu

Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

5. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan FAH UIN Jakarta

yang telah banyak memberikan masukan dan ilmu kepada peneliti.

6. Seluruh pegawai LAPAS terutama Bapak Muhammad Danil sebagai

penanggung jawab perpustakaan, dan petugas perpustakaan (Kak Sony, kak

Anugrah, kak Mahes), serta kakak dan adik warga binaan yang sudah

memberikan kesempatan peneliti untuk melakukan penelitian.

7. Kepada adik-adikku yang tercinta, Nisa Mutiah dan Annaba al-Fitriah yang

selalu memberikan perhatian dan motivasi sejak pembuatan skripsi hingga

selesai.

8. Teman-teman Majlis Ta’lim Shulhul Majaami dan sahabatku Kak Redi

Kurniawan yang selalu memberikan doa dan semangat membangun

terhadap peneliti.

Page 8: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

iv

9. Teman-teman “INSIBOB” tercinta, (Deby, Eriza, Nur, Prima, Rara,

Sakinah, dan Ulil) yang selalu menemani, memberikan semangat, dan

membantu kesulitan tugas kuliah. Serta teman-teman seperjuanganku

terutama kelas A Jurusan Ilmu Perpustakaan angkatan 2013 dan teman-

teman KKN RAIL.

10. Sahabat seperjuangan sejak di SMA Negeri 40 Jakarta, yaitu Nina Yuliana

dan Naufaldi Hanif yang selalu bersama-sama berbagi suka dan duka.

Peneliti menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak

kekurangan, maka dari itu peneliti sangat terbuka dan menerima setiap kritik dan

saran yang membangun dari pembaca untuk kebaikan pembuatan laporan peneliti

selanjutnya, peneliti juga memohon maaf apabila terdapat kekeliruan atau hal

yang tidak berkenan didalam penyusunan skripsi ini. Sekian, semoga skripsi ini

dapat bermanfaat bagi peneliti dan pembaca.

Page 9: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................ v

DAFTAR TABEL ................................................................................................. viii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ............................................................ 9

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..................................................................... 9

D. Definisi Istilah .............................................................................................. 11

E. Sistematika Penulisan ................................................................................... 12

BAB II TINJAUAN LITERATUR ....................................................................... 14

A. Perpustakaan Lembaga Pemasyarakatan Sebagai Perpustakaan Khusus ..... 14

1. Pengertian Perpustakaan Khusus ............................................................. 14

2. Karakteristik Perpustakaan Khusus ......................................................... 15

3. Jenis-jenis Perpustakaan Khusus ............................................................. 16

4. Tujuan Perpustakaan Khusus .................................................................. 16

B. Perpustakaan Lembaga Pemasyarakatan ...................................................... 17

1. Pengertian Lembaga Pemasyarakatan ..................................................... 18

2. Fungsi Lembaga Pemasyarakatan ........................................................... 19

3. Pengertian Perpustakaan Lembaga Pemasyarakatan ............................... 20

4. Sejarah Perpustakaan Lembaga Pemasyarakatan .................................... 20

5. Tujuan Perpustakaan Lembaga Pemasyarakatan ..................................... 22

6. Peran Perpustakaan Lembaga Pemasyarakatan ....................................... 24

C. Pelayanan Perpustakaan ............................................................................... 27

1. Tujuan dan Fungsi Layanan Perpustakaan .............................................. 28

Page 10: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

vi

2. Jenis-jenis Pelayanan Perpustakaan......................................................... 28

3. Layanan Perpustakaan Lembaga Pemasyarakatan .................................. 31

4. Jenis dan Program Layanan Perpustakaan Lembaga Pemasyarakatan .... 33

5. Pembinaan Layanan Perpustakaan .......................................................... 34

D. Pengertian Persepsi ...................................................................................... 36

1. Pengelompokkan Persepsi ....................................................................... 37

2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Persepsi .......................................... 38

3. Aspek-aspek Persepsi .............................................................................. 39

4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Persepsi Individu Terhadap

Perpustakaan ............................................................................................ 40

E. Penelitian Terdahulu .................................................................................... 42

BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................... 43

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ................................................................... 43

B. Populasi dan Sampel .................................................................................... 44

C. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 45

D. Teknik Pengolahan Data .............................................................................. 48

E. Teknis Analisis Data .................................................................................... 49

F. Pengukuran Persepsi .................................................................................... 50

G. Jadwal Penelitian .......................................................................................... 53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 55

A. Profil Lembaga Pemasyarakatan .................................................................. 55

1. Sejarah Singkat Lembaga Pemasyarakatan ............................................. 55

2. Visi dan Misi Lembaga Pemasyarakatan................................................. 56

3. Data dan Fakta ......................................................................................... 57

4. Program dan Jenis Kegiatan .................................................................... 58

B. Profil Perpustakaan Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Salemba ............. 59

1. Sejarah Singkat Perpustakaan .................................................................. 59

2. Struktur Organisasi .................................................................................. 59

3. Tata Tertib Perpustakaan ......................................................................... 61

4. Prosedur Petugas Perpustakaan ............................................................... 61

5. Fasilitas Perpustakaan ............................................................................. 62

Page 11: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

vii

6. Koleksi Perpustakaan .............................................................................. 64

7. Sumber Daya Manusia Perpustakaan ...................................................... 64

8. Sistem dan Jenis Layanan Perpustakaan ................................................. 65

9. Jam Buka Perpustakaan ........................................................................... 66

C. Hasil Penelitian ............................................................................................ 67

1. Identitas Responden ................................................................................. 67

2. Analisis Data Persepsi Warga Binaan ..................................................... 68

3. Rekapitulasi Persepsi Warga Binaan ....................................................... 93

D. Pembahasan .................................................................................................. 95

BAB V PENUTUP ................................................................................................. 100

A. Kesimpulan .................................................................................................. 100

B. Saran ............................................................................................................ 102

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 103

LAMPIRAN

BIODATA PENULIS

Page 12: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Pengukuran Persepsi .................................................................... 51

Tabel 3.2 Jadwal Penelitian Skripsi ............................................................. 54

Tabel 4.3 Koleksi Perpustakaan LAPAS KLAS II A SALEMBA ......... 64

Tabel 4.4 Usia Responden ............................................................................... 67

Tabel 4.5 Pendidikan Responden .................................................................... 67

Tabel 4.6 Waktu Operasional Perpustakaan Hari Senin-Kamis Pukul 15.30-17.00 Mencukupi ....................................................................................... 68

Tabel 4.7 Waktu Operasional Perpustakaan Hari Jumat Pukul 08.00-17.00 Mencukupi Pengguna Dalam Mengakses Perpustakaan ................... 69

Tabel 4.8 Tidak Adanya Layanan Perpustakaan Pada Hari Sabtu Dan Minggu Menghambat Pengguna Menggunakan Perpustakaan ...................... 70

Tabel 4.9 Program Nonton Bareng “Film Edukasi” Setiap Hari Jumat Pukul 09.00-11.00 Mencukupi Kebutuhan Informasi Dan Hiburan Bagi Pengguna 71

Tabel 4.10 Pengguna Harus Mengikuti Aturan Atau Prosedur Perpustakaan ..... 72

Tabel 4.11 Syarat Peminjaman Buku Harus Menjadi Anggota Perpustakaan ..... 73

Tabel 4.12 Syarat Meminjam Buku Menjaminkan (Deposit) Uang Sejumlah Rp. 5000 – Rp. 50.000 ............................................................................ 74

Tabel 4.13 Maksimal Peminjaman Buku Sebanyak 3 Item ................................ 75

Tabel 4.14 Lama Waktu Peminjaman Buku Selama 2 Hari ............................... 76

Tabel 4.15 Pengguna Perpustakaan Harus Mengembalikan Buku Tepat Waktu 77

Tabel 4.16 Perpustakaan Tidak Memberikan Sanksi Apapun Atas Keterlambatan Pengembalian Buku ......................................................................... 78

Tabel 4.17 Perpanjangan Peminjaman Buku Selama 2 Hari .............................. 79

Tabel 4.18 Koleksi Yang Baik Fisiknya Lebih Banyak Dibanding Yang Rusak 80

Tabel 4.19 Koleksi Yang Ada Sesuai Dengan Minat Dan Kebutuhan Pengguna 81

Tabel 4.20 Koleksi Yang Tersedia Di Perpustakaan Sering Memperoleh Buku-Buku Baru (Up To Date) .......................................................................... 82

Tabel 4.21 Koleksi Referensi Seperti Biografi, Kamus, Dan Ensiklopedia Dibutuhkan Untuk Bahan Bacaan ................................................... 83

Tabel 4.22 Koleksi Majalah Sesuai Dengan Minat Pengguna ............................ 84

Tabel 4.23 Perpustakaan Sering Melanggan Majalah (Update) .......................... 85

Page 13: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

ix

Tabel 4.24 Koleksi Fiksi (Seperti Novel Dan Komik) Lebih Digemari Dibandingkan Dengan Koleksi Non Fiksi .............................................................. 86

Tabel 4.25 Koleksi Fiksi Sering Memperoleh Buku-Buku Baru (Update) ......... 87

Tabel 4.26 Petugas Ramah Dalam Memberikan Layanan ................................. 88

Tabel 4.27 Petugas Berpenampilan Rapih ......................................................... 89

Tabel 4.28 Petugas Proaktif Dalam Memberikan Layanan Kepada Pengguna ... 90

Tabel 4.29 Petugas Memiliki Keterampilan Dalam Membantu Pengguna Perpustakaan ................................................................................... 91

Tabel 4.30 Petugas Dapat Menerima Saran Dan Kritikan Dari Pengguna .......... 92

Tabel 4.31 Rekapitulasi Persepsi.................................................................... 93

Page 14: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Gedung LAPAS Klas II A Salemba ..................................... 107

Gambar 2 Kartu Tanda Pengunjung Penelitian ..................................... 107

Gambar 3 Tampak Depan Perpustakaan ............................................... 108

Gambar 4 Mading Perpustakaan ............................................................ 108

Gambar 5 Rak Koleksi .......................................................................... 109

Gambar 6 Buku Kunjungan Pengguna .................................................. 110

Gambar 7 Buku Peminjaman Koleksi ................................................... 111

Gambar 8 Kegiatan Nonton Film Edukasi ............................................ 112

Gambar 9 Kegiatan Narapidana Di Perpustakaan ................................. 112

Page 15: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner

Lampiran 2 Data Jumlah Penghuni LAPAS 2017

Lampiran 3 Surat Keterangan Dosen Pembimbing Skripsi

Lampiran 4 Surat Izin Penelitian

Lampiran 5 Surat Balasan Izin Penelitian

Lampiran 6 Bimbingan Skripsi

Lampiran 7 Biodata Penulis

Page 16: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Penyelenggaraan kesejahteraan perpustakaan di dalam lembaga

pemasyarakatan masih rendah dibandingkan dengan program-program

pembinaan lapas lainnya. Hal ini dikarenakan perpustakaan tidak menjadi

prioritas dalam proses pengembangan lembaga pemasyarakatan. Membangun

beberapa fasilitas yang berkaitan dengan kebutuhan primer masih menjadi

pokok rencana pengembangan lembaga pemasyarakatan. Seharusnya sebagai

lembaga yang memasyarakatkan narapidana, perpustakaan juga diikutsertakan

dan menjadi salah satu peran penting dalam mendukung visi dan misi bagi

setiap kegiatan pemberdayaan yang ada di lembaga pemasyarakatan terutama

sebagai wadah merehabilitasi narapidana. Perpustakaan menjadi bagian dari

bagian pembinaan dalam merehabilitasi narapidana melalui layanan dan

koleksi yang dimiliki, sehingga setiap harinya para narapidana ini tidak hanya

menjalani berbagai rutinitas program pembinaan yang diberikan selama 6

sampai 8 jam sehari saja namun dengan adanya perpustakaan, narapidana juga

dapat selaras memanfaatkan perpustakaan guna meningkatkan kualitas diri dan

produktifitas secara individu.

Berdasarkan ketentuan hukum Indonesia memang narapidana yang

terjerat kasus hukum harus menjalani pembinaan dan rehabilitasi di lapas

dengan waktu yang telah dijatuhkan sebelum narapidana kembali kepada

kehidupan masyarakat. Dalam masa pembinaan, narapidana memang tidak

mendapatkan kebebasan fisik, berdasarkan ulasan Konferensi Lembang tanggal

Page 17: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

2

27 April 1964 yang ditulis oleh Djisman Samosir dalam bukunya berjudul

Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan

pidana hilang kebebasan sebagai satu-satunya tantangan yang harus dilewati

setiap warga binaan yang melanggar norma perilaku.1 Demikian dengan

kondisi tersebut, secara tidak langsung menjadikan narapidana menghadapi

masalah keterbatasan dirinya dalam memperoleh informasi atau perkembangan

dari luar lapas, serta mengurangi diri dari kebiasaan bersosialisasi dalam

kehidupan masyarakatnya. Dengan begitu, tidak saja dukungan dari dunia luar

yang dibutuhkan, lapas sebagai wadah hukum yang paling utama pun harus

turut andil dalam menunjang segala kegiatan intelektual bagi narapidana, salah

satunya memberikan dan melengkapi fasilitas perpustakaan. Program

perpustakaan yang diselenggarakan berfungsi sebagai sarana pendidikan,

rekreasi, dan kebutuhan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat

narapidana.

Dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1995

tentang sistem pemasyarakatan, narapidana, anak didik pemasyarakatan, atau

klien menyebutkan bahwa pemasyarakatan berhak mendapatkan pembinaan

rohani dan jasmani, serta dilindungi hak-hak mereka untuk menjalankan

ibadah, berhubungan dengan pihak luar baik keluarga maupun pihak lain,

memperoleh informasi baik melalui media cetak maupun elektronik, dan

memperoleh pendidikan yang layak.

Makna pada pernyataan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12

Tahun 1995 diatas, tidak jauh berbeda dengan pernyataan pada buku berjudul

1 Djisman Samosir, Tentang Penologi dan Pemasyarakatan (Bandung: Nuansa Aulia, 2012), h. 128.

Page 18: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

3

Menunggu Perubahan dari Balik Jeruji, dikutip dari salah satu pernyataannya

bahwa salah satu hak narapidana atau warga binaan adalah memperoleh bahan

bacaan, mengikuti siaran media bahan bacaan, dan media massa guna melihat

perkembangan elemen di masyarakat.2

Begitupun dengan pernyataan IFLA dalam Guidelines for Library

Services to Prisoners bahwa perpustakaan lembaga pemasyarakatan menjadi

bagian penting dari seluruh lingkungan pemasyarakatan untuk mendukung

pendidikan, rekreasi, dan program rehabilitasi, serta sebagai penunjang

narapidana meningkatkan kualitas diri.3

Kemudian dalam Konvensi Internasional, menyatakan bahwa pada

pasal 40 Peraturan-peraturan Standar Minimum bagi perlakuan terhadap

narapidana (Resolusi Nomor 663 C (XXIV) tanggal 31 Juli 1957, Resolusi

2076 (LXII) tanggal 13 Mei 1977, menyebutkan bahwa setiap lembaga harus

memiliki perpustakaan agar dapat dimanfaatkan oleh narapidana secara

memadai, dan tidak saja disediakan buku-buku rekreasi namun juga buku-buku

pembelajaran, serta mendorong narapidana untuk memanfaatkan fungsi

perpustakaan sepenuhnya.

Dari pernyataan-pernyataan tersebut memperkuat bahwa informasi

merupakan hak yang harus dipenuhi lapas untuk narapidana. Oleh karena itu,

lapas perlu memberikan sarana bagi narapidana agar dapat dengan mudah

mengakses bahan bacaan dan informasi yang tersedia namun juga yang

dibutuhkan. Salah satu sarana yang dapat menunjang kebutuhan tersebut adalah

perpustakaan, sehingga dianggap sangat penting bagi perpustakaan dalam 2 Asfinawati, Menunggu Perubahan dari Balik Jeruji (Jakarta: Kemitraan, 2007), h. 4. 3 Vibeke Lehmann dan Joanne Locke, Guidelines for Library Service to Prisoners (The Hague: International Federation of Library Associations and Institutions, 2005), h. 5.

Page 19: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

4

mengembangkan layanan-layanan perpustakaan guna pemenuhan kebutuhan

informasi narapidana. Makna perpustakaan sendiri merupakan jembatan yang

menghubungkan antara sumber informasi yang terkandung di dalam koleksi

perpustakaan dengan pengguna.4 Perpustakaan mempunyai latar belakang,

karakteristik, organisasi, dan kegiatan yang berbeda-beda. Oleh karena itu

perpustakaan memiliki jenis yang beragam. Salah satu diantaranya adalah

perpustakaan khusus. Perpustakaan khusus merupakan perpustakaan sebuah

departemen, lembaga negara, lembaga penelitian, organisasi massa, militer,

industri, maupun perusahaan swasta.5 Terlebih untuk perpustakaan khusus,

perpustakaan khusus bernaung pada sebuah lembaga atau instansi. Pemerintah

mewajibkan seluruh lembaga atau instansi untuk memiliki perpustakaan guna

membantu memenuhi kebutuhan informasi pengguna yang ada pada lembaga

tersebut. Salah satu lembaga yang dimiliki pemerintah yaitu Lembaga

Pemasyarakatan atau LAPAS, lembaga khusus yang didalamnya terdapat para

narapidana.

Lembaga pemasyarakatan merupakan wadah untuk menerapkan

pembinaan narapidana dan anak didik pemasyarakatan, tertera dalam UU

No.12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan. Lembaga pemasyarakatan juga

menjadi unit pelaksanaan yang menampung, merawat, dan membina

narapidana. Berkaitan dengan hal tersebut maka suatu sistem pembinaan

terhadap narapidana merupakan hal yang paling penting untuk diperhatikan.

Pembinaan ini dilakukan agar jika seorang narapidana kembali ke masyarakat,

ia akan menjadi masyarakat dengan peran yang baik. Pembinaan terhadap

4 Sutarno, Perpustakaan dan Masyarakat (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003), h. 56. 5 Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1991), h. 49.

Page 20: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

5

narapidana di dalam lembaga pemasyarakatan dapat berupa pembinaan mental

dan berbagai pendidikan keterampilan. Pembinaan seperti ini merupakan

pemikiran-pemikiran baru mengenai fungsi pembinaan di Indonesia yang tidak

lagi sekadar penjeraan terhadap narapidana tetapi juga merupakan suatu usaha

rehabilitasi dan reintegrasi sosial warga binaan pemasyarakatan yang telah

melahirkan suatu sistem pembinaan yang disebut sebagai sistem

pemasyarakatan. Kata Lembaga Pemasyarakatan pertama kali muncul tahun

1963, istilah pemasyarakatan tidak dapat dipisahkan dari seorang ahli hukum

yang bernama Sahardjo, karena istilah tersebut dikemukakan oleh beliau pada

saat beliau berpidato ketika menerima gelar Doctor Honoris Causa dari

Universitas Indonesia pada 5 Juli 1963. Dalam pidatonya beliau mengatakan

tujuan pidana penjara adalah pemasyarakatan. Berdasarkan pemikiran tersebut,

sejak tahun 1964 sistem pembinaan bagi narapidana dan anak narapidana telah

berubah secara mendasar, yaitu dari sistem kepenjaraan menjadi sistem

pemasyarakatan. Begitu pula institusi yang semula disebut sebagai rumah

penjara dan rumah pendidikan negara berubah menjadi Lembaga

Pemasyarakatan, ini tertera dalam Surat Intruksi Kepala Direktorat

Pemasyarakatan No. J.H.G.8/506 tanggal 17 Juni 1964.

Narapidana di dalam lembaga pemasyarakatan memiliki kebutuhan dasar,

yakni kebutuhan informasi. Dihubungkan dengan tujuan dari perpustakaan

pada umumnya maka sangatlah penting bagi lembaga pemasyarakatan

memiliki perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna, yang

dalam kasus ini pengguna adalah narapidana. Salah satu cara pembinaan

narapidana yaitu dengan mengadakan perpustakaan di dalam lembaga

Page 21: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

6

pemasyarakatan tersebut, perpustakaan lembaga pemasyarakatan dapat

membantu tugas lembaga untuk membentuk narapidana agar dapat hidup

secara wajar dan baik dalam kehidupan moral maupun sosial. Undang-undang

No.43 Tahun 2007 Pasal 5 Ayat 3 tentang perpustakaan menyebutkan bahwa

masyarakat yang memiliki cacat atau kelainan fisik, mental, emosional,

intelektual, dan sosial berhak memperoleh layanan perpustakaan yang

disesuaikan dengan kemampuan dan keterbatasan masing-masing.6 Kemudian,

hak-hak bagi narapidana, bahwa tidak seorang pun yang berada dibawah

bentuk penahanan atau pemenjaraan apapun dapat dijadikan sasaran

penganiayaan atau perlakuan kejam, tidak manusiawi atau hukuman yang

menghinakan. Seorang yang ditahan harus berhak memperoleh bantuan

seorang penasihat hukum. Seorang yang ditahan atau dipenjara berhak

dikunjungi oleh dan melakukan surat-menyurat, terutama dengan para anggota

keluarganya dan diberi kesempatan yang memadai untuk berkomunikasi

dengan dunia luar. Selain itu, orang yang berada dipenjara juga berhak

mendapatkan dan memperoleh informasi dengan menggunakan jenis saluran

yang contohnya dengan datang ke Perpustakaan. Pendapat ini di dasarkan

dengan ketentuan yang mengatur tentang hak-hak warga binaan melalui

Undang-Undang Republik Indonesia dalam pasal 14 ayat 1 Nomor 12 tahun

1995 tentang pemasyarakatan, salah satu isinya narapida berhak mendapatkan

bahan bacaan dan mengikuti siaran media massa lainnya yang tidak dilarang.

Narapidana merupakan salah satu yang harus kita sebut sebagai

pengguna perpustakaan yang juga memiliki kebutuhan dasar yakni kebutuhan 6 Indonesia, “Undang-undang No.43 Tahun 2007 Pasal 5 Ayat 3 tentang Perpustakaan,” diakses 5 Februari 2017, perpusnas.go.id/assets/uploads/2016/03/PP-24-2014-Pelaksanaan-UU-Perpustakaan.pdf.

Page 22: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

7

informasi, terlebih untuk narapidana yang baru saja mendekam di lembaga

pemasyarakatan. Tentu akan sangat sulit untuk beradaptasi dengan kebutuhan

dasar yang tidak mudah terpenuhi akibat akses informasi yang terbatas.

Dengan layanan dan fasilitas yang diberikan perpustakaan akan dapat

disesuaikan dengan keterbatasan narapidana, salah satu fasilitas yang diberikan

perpustakaan yaitu pustakawan. Pustakawan sebagai penggerak perpustakaan

dituntut untuk dapat mengenali kebutuhan informasi narapidana serta

mengusahakan tersedianya kebutuhan informasi tersebut. Tentu dengan batasan

yang jelas ini, pustakawan diharapkan dapat bertindak sebagai tokoh utama

dalam penyediaan informasi. Dengan terpenuhinya salah satu faktor kebutuhan

dasar, narapidana diharapkan berkembang menjadi individu yang berkualitas

sehingga dapat diterima secara wajar dan baik dalam kehidupan sosial

masyarakat.

Demikian narapidana yang tinggal sebagai warga binaan di Lembaga

Pemasyarakatan (Lapas) Salemba, Jakarta Pusat tidak membuat warga binaan

surut untuk menimba ilmu. Hal itu terbukti dengan adanya perpustakaan

“Sumber Ilmu” di gedung griya belajar LAPAS Klas II A Salemba yang berdiri

sejak tahun 2013 atas dasar keputusan Kepala Kantor Wilayah Kementerian

Hukum dan HAM DKI Jakarta, Irsyad Bustaman, peresmian ini digelar seusai

pelaksanaan Apel Bersama UPT Pemasyarakatan Jajaran Kanwil Kementerian

Hukum dan HAM DKI. Adapun tujuan dari berdirinya perpustakaan milik

Rutan Salemba ini sebagai bentuk usaha peningkatan intelektualitas warga

binaan. Koleksi buku sebagian besar berasal dari anggaran lapas atau DIPA,

koleksi sumbangsih dari Persatuan Keluarga Berencana Indonesia atau PKBI,

Page 23: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

8

hasil kerja sama dengan Walikota Jakarta Pusat serta Dinas Pendidikan

Menengah dan Tinggi Pemerintah Daerah DKI Jakarta seperti koleksi fiksi dan

non fiksi yang tentunya setiap hari dapat diakses oleh warga binaan, serta

koleksi komik dari pejabat tinggi negara yaitu Ibu Ani Yudhoyono. Sistem

pelayanan yang ada dilakukan secara open access yang artinya warga binaan

dapat memilih buku secara langsung pada rak-rak koleksi. Namun, hal ini tetap

dilakukan dengan pengawasan, tanpa mengurangi kenyamanan warga binaan.

Berawal dari pengamatan lapangan di perpustakaan “Sumber Ilmu”

Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Salemba, penulis banyak memperhatikan

bahwa belum memadainya narapidana dalam memanfaatkan layanan yang

disediakan perpustakaan. Berkaitan dengan kesejahteraan perpustakaan dalam

melayani penggunanya, maka perpustakaan perlu menelusuri terlebih dahulu

penilaian-penilaian melalui pendapat yang dikemukakan pengguna mengenai

minat dan kebutuhan pengguna terhadap perpustakaan, karena persepsi

memiliki peran yang penting untuk mengungkap apa yang perlu diperbaiki lagi

dan sebagai salah satu panduan dalam memajukan kualitas perpustakaan.

Melalui persepsi menjadikan setiap warga negara ataupun setiap orang yang

datang sebagai pengguna memiliki hak dan derajat yang sama untuk turut

berpartisipasi dalam memajukan perpustakaan. Berdasarkan hal tersebut,

penulis tertarik untuk melihat lebih jauh mengenai layanan perpustakaan lapas

tersebut dan mengetahui bagaimana persepsi pengguna terhadap tingkat

pelayanan perpustakaan LAPAS Salemba. Untuk itu penulis menetapkan judul

penelitian “Persepsi Pengguna Terhadap Layanan Perpustakaan Lembaga

Pemasyarakatan Klas II A Salemba.”

Page 24: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

9

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, agar lebih

efektif dan terfokus pada ruang lingkupnya, maka penulis memberikan

pembatasan masalah ini mengenai layanan perpustakaan dan persepsi

pengguna terhadap pelayanan perpustakaan LAPAS Salemba. Pembatasan

masalah ini dilihat dari aspek layanan yang tersedia, aspek koleksi, dan aspek

petugas perpustakaan.

Dari pembatasan diatas, untuk mempermudah pelaksanaan penelitian ini,

maka penulis merumuskan masalah penelitian dalam bentuk pertanyaan-

pertanyaan berikut ini:

1. Bagaimana persepsi warga binaan terhadap layanan perpustakaan LAPAS

Klas II A Salemba?

2. Bagaimana persepsi warga binaan terhadap koleksi perpustakaan LAPAS

Klas II A Salemba?

3. Bagaimana persepsi warga binaan terhadap petugas perpustakaan LAPAS

Klas II A Salemba?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan pada perumusan masalah diatas, penelitian ini bertujuan

untuk:

1. Mengetahui persepsi warga binaan terhadap layanan perpustakaan LAPAS

Klas II A Salemba.

2. Mengetahui persepsi warga binaan terhadap koleksi perpustakaan LAPAS

Klas II A Salemba.

Page 25: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

10

3. Mengetahui persepsi warga binaan terhadap petugas perpustakaan LAPAS

Klas II A Salemba.

Berdasarkan tujuan diatas, penelitian ini diharapkan dapat memberikan

manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Akademis

a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan teoritis dan

memperkaya khasanah ilmu pengetahuan mengenai layanan

perpustakaan.

b. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan mengenai

perpustakaan, terutama perpustakaan khusus seperti perpustakaan

Lembaga Pemasyarakatan.

c. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan rujukan bagi penelitian

berikutnya dengan topik yang berhubungan.

2. Manfaat Praktis

a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada

pengelola perpustakaan untuk pengembangan layanan perpustakaan

yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.

b. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada kepala

lembaga pemasyarakatan mengenai kebutuhan pengguna perpustakaan

berkaitan dengan pengembangan layanan perpustakaan di lembaga

pemasyarakatan.

c. Penelitian ini sebagai pembelajaran dan acuan bagi pihak-pihak terkait

yang berwenang dan perpustakaan lembaga pemasyarakatan di

Page 26: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

11

Indonesia dalam memberikan pelayanan yang optimal untuk

memenuhi kebutuhan informasi pengguna.

D. Definisi Istilah

Untuk memudahkan dalam memahami istilah-istilah yang digunakan

dalam penelitian ini, maka penulis memberikan beberapa pengertian istilah

yang sering digunakan dalam setiap bab penelitian, diantaranya sebagai

berikut:

1. Persepsi

Persepsi adalah proses kemampuan yang dialami setiap orang

didalam memahami informasi tentang lingkungannya, baik melalui

penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan dan penciuman.7

2. Layanan Perpustakaan

Layanan perpustakaan merupakan kegiatan penyediaan dan

pendayagunaan informasi berbasis pustaka yang ditujukan untuk

memfasilitasi pengguna terkait dengan jam operasional perpustakaan, jenis

jasa, layanan prima, dan fasilitas yang tersedia.8

3. Perpustakaan Lembaga Pemasyarakatan

Perpustakaan Lembaga Pemasyarakatan yang dikelola didalam

lembaga pemasyarakatan untuk narapidana, sebagai perpustakaan penjara

7 Toha Nursalam, Materi Pokok Persepsi Perpustakaan 1-6 (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996), h. 49. 8 Indonesia, “Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 Pasal 14 Ayat 1 tentang Perpustakaan,” diakses 5 September 2017, http://www.pnri.go.id/law/undang-undang-nomor-43-tahun-2007-tentang-perpustakaan/.

Page 27: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

12

yang menyediakan sarana penting untuk perbaikan narapidana, sehingga

kehadiran perpustakaan sangat penting dalam suplemen untuk program

pendidikan, rehabilitasi, membangun karakter, dan menciptakan kondisi

yang lebih produktif bagi narapidana.9

E. Sistematika Penulisan

Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai permasalahan

ini, penulis akan menguraikan secara sistematis mulai dari Bab I sampai Bab V

dengan rincian sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah yang menjadi dasar

penentuan judul penelitian, pembatasan dan perumusan masalah

yang dibahas, tujuan dan manfaat dilakukannya penelitian, definisi

istilah, serta sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN LITERATUR

Bab ini berisi landasan teori dan kajian pustaka tentang hal-hal

yang berkaitan dengan objek yang diteliti seperti lembaga

pemasyarakatan, perpustakaan khusus, perpustakaan lembaga

pemasyarakatan, dan layanan perpustakaan, serta penelitian

terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini.

9 Leonard Montague Harrod, Harrod’s Librarian Glossary of Terms used in Librarianship, Documentation and The Book Crafts and Reference Books (London: Gowen, 1990), h. 496.

Page 28: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

13

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi tentang jenis dan pendekatan penelitian, populasi dan

sampel, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan dan analisis

data, dan pengukuran persepsi, serta jadwal penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas tentang gambaran umum objek penelitian yaitu

Perpustakaan Lembaga Pemasyarakatan Salemba, hasil penelitian

dan pembahasan yang berkaitan dengan layanan perpustakaan dan

persepsi pengguna terhadap layanan perpustakaan Lembaga

Pemasyarakatan Salemba.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan yang diperoleh dari penelitian. Peneliti

juga mencoba memberikan saran-saran yang membangun untuk

Perpustakaan Lembaga Pemasyarakatan Salemba mengenai

layanan yang telah dilakukan oleh perpustakaan secara singkat dan

jelas.

Page 29: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

14

BAB II

TINJAUAN LITERATUR

A. Perpustakaan Lembaga Pemasyarakatan sebagai Perpustakaan Khusus

1. Pengertian Perpustakaan Khusus

Perpustakaan di Lembaga Pemasyarakatan dapat di kategorikan

perpustakaan khusus, seperti yang tertera pada Undang-undang Nomor

43 Tahun 2007 Pasal 1 Ayat 7 tentang Perpustakaan: “Perpustakaan

khusus adalah perpustakaan yang diperuntukkan secara terbatas bagi

pemustaka di lingkungan lembaga pemerintah, lembaga masyarakat,

lembaga pendidikan keagamaan, rumah ibadah, atau organisasi lain”.10

Sulistyo Basuki menggambarkan bahwa perpustakaan khusus

merupakan perpustakaan sebuah departemen, lembaga negara, lembaga

penelitian, organisasi massa, militer, industri, maupun perusahaan

swasta.11

Sumardji pun berpendapat bahwa perpustakaan khusus merupakan

perpustakaan dengan koleksinya yang bersifat khusus, yang digunakan

sebagai sarana penunjang untuk mengembangkan pengetahuan bagi

masyarakat tertentu.12

10 Indonesia, “Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007 Pasal 1 Ayat 7 tentang Perpustakaan,” diakses 1 September 2017, http://www.pnri.go.id/law/undang-undang-nomor-43-tahun-2007-tentang-perpustakaan/. 11 Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1993), h. 49. 12 Sumardji P, Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan (Jakarta: Grasindo, 1999), h. 16.

Page 30: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

15

Pengertian diatas diperkuat dengan pengertian yang disampaikan

dalam Badan Standarisasi Nasional mengenai standar nasional

perpustakaan khusus bahwa perpustakaan khusus adalah salah satu jenis

perpustakaan yang dibentuk oleh lembaga (pemerintah atau swasta) atau

perusahaan atau asosiasi yang menangani misi bidang tertentu dengan

tujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi di lingkungannya dalam

rangka mendukung pengembangan dan peningkatan lembaga maupun

kemampuan sumber daya manusia.

2. Karakteristik Perpustakaan Khusus

Perpustakaan khusus mempunyai karakteristik khusus yang dapat

dilihat dari fungsi, subyek yang ditangani, koleksi yang dikelola,

pengguna yang dilayani, dan kedudukannya. Adapun karakteristik dari

perpustakaan khusus, sebagai berikut:

a. Memiliki buku dengan jumlah terbatas pada satu atau beberapa disiplin ilmu

b. Melayani pengguna dalam kelompok tertentu saja c. Memiliki jenis koleksi informasi tertentu dan termuat dalam

berbagai media d. Memiliki koleksi yang bukan pada buku saja melainkan pada

majalah, pamflet, paten, laporan penelitian, abstrak, atau indeks karena jenis tersebut umumnya merupakan informasi yang lebih mutakhir dibanding buku.

e. Jasa yang diberikan lebih mengarah kepada minat anggota perorangan karena itu perpustakaan menyediakan jasa yang sangat berorientasi ke pemakainya dibandingkan jenis perpustakaan jenis lain. Jasa yang diselenggarakan misalnya pemencaran informasi terpilih atau pengiriman fotokopi artikel sesuai dengan minat pemakai.13

13 Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, 1993, h. 49.

Page 31: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

16

3. Jenis-Jenis Perpustakaan Khusus

Berdasarkan karakteristik diatas maka yang termasuk jenis-jenis

perpustakaan khusus sebagai berikut:

a. Perpustakaan departemen dan lembaga negara non departemen b. Perpustakaan bank c. Perpustakaan surat kabar dan majalah d. Perpustakaan industri dan badan komersial e. Perpustakaan badan penelitian dan lembaga ilmiah f. Perpustakaan perusahaan g. Perpustakaan rumah sakit h. Perpustakaan organisasi.14

4. Tujuan Perpustakaan Khusus

Tujuan perpustakaan secara umum adalah menghimpun,

menyediakan, mengolah, memelihara, dan mendayagunakan semua

koleksi bahan pustaka, sarana pemanfaatannya, serta melayani

masyarakat pengguna yang membutuhkan informasi dan bahan bacaan.15

Tujuan perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang hanya

menyediakan koleksi khusus yang berkaitan dengan misi dan tujuan dari

organisasi atau lembaga yang memilikinya dan hanya memberikan

pelayanan yang khusus kepada staf organisasi atau lembaga.

Adapun tujuan spesifik dari perpustakaan khusus beragam

tergantung penempatan jenis lembaganya, yakni:

14 Karmidi Artoatmojo, Manajemen Perpustakaan Khusus (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996), h. 1.4. 15 Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Sagung Seto, 2006), h. 53.

Page 32: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

17

a. Memberikan jasa layanan kepada pemustaka di bidang yang menjadi subyek utama dari lembaga yang menaungi.

b. Membangun jaringan informasi ilmiah dan kerjasama perpustakaan di bidang yang terkait.

c. Memberikan jasa referensi, studi, bibliografi, penelitian dan informasi ilmiah lainnya.

d. Melakukan pengelolaan sumber informasi ilmiah yang menjadi subyek utama perpustakaan terkait.

e. Menyebarkan informasi mutakhir terkait dengan bidang yang menjadi subyek utama dari lembaga yang melingkupi.

f. Membantu upaya pelestarian dan pengembangan sumber-sumber informasi yang terkait dengan bidang kajian organisasi atau lembaga induk.16

B. Perpustakaan Lembaga Pemasyarakatan

1. Pengertian Lembaga Pemasyarakatan

Lembaga Pemasyarakatan atau LAPAS adalah tempat untuk

melakukan pembinaan terhadap masyarakat didik pemasyarakatan di

Indonesia. Lembaga Pemasyarakatan merupakan unit pelaksana teknis di

bawah naungan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian

Hukum dan Hak Asasi Manusia. Sejak tahun 1964 sistem pembinaan

bagi narapidana telah berubah secara mendasar, yaitu dari sistem

kepenjaraan menjadi sistem pemasyarakatan. Begitu pula institusinya

yang semula disebut rumah penjara dan rumah pendidikan negara

berubah menjadi Lembaga Pemasyarakatan berdasarkan Surat Instruksi

Kepala Direktorat Pemasyarakatan Nomor J.H.G.8/506 tanggal 17 Juni

1964. Perubahan istilah tersebut tidak hanya sekedar menghilangkan

kesan menakutkan dan adanya penyiksaan dalam sistem penjara, tetapi

lebih mengarah kepada pembinaan-pembinaan narapidana yang

16 Hasugian Jonner, Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi (Jakarta: Gramedia Pustaka, 2009), h. 82.

Page 33: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

18

berorientasi pada tindakan-tindakan berperikemanusiaan dan disesuaikan

dengan kondisi narapidana.

Lembaga pemasyarakatan di dalamnya terdapat penghuni seperti

narapidana atau Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), terdapat juga

yang statusnya masih tahanan. Istilah tahanan maksudnya ialah orang

tersebut masih berada dalam proses peradilan dan belum ditentukan

bersalah atau tidak oleh hakim. Pegawai negeri sipil yang menangani

pembinaan narapidana dan tahanan di lembaga pemasyarakatan disebut

Petugas Pemasyarakatan, atau dahulu lebih dikenal dengan istilah sipir

penjara.

Untuk menunjang kegiatan yang dilakukan oleh Lembaga

Pemasyarakatan maka tempat tersebut memiliki suatu mekanisme

tersendiri yang disebut dengan sistem pemasyarakatan yang merupakan

suatu tatanan mengenai arah dan batas serta cara pembinaan warga

binaan pemasyarakatan berdasarkan pancasila yang dilaksanakan secara

terpadu antara pembina, yang dibina, dan masyarakat untuk

meningkatkan kualitas warga binaan pemasyarakatan agar menyadari

kesalahan, memperbaiki diri, dan tidak mengulangi tindak pidana

sehingga dapat diterima kembali oleh lingkungan masyarakat, dapat aktif

berperan dalam pembangunan, dan dapat hidup sebagai warga yang baik

dan bertanggung jawab.17

17 Djisman Samosir, Fungsi Pidana Penjara Dalam Sistem Pemidanaan di Indonesia (Bandung: Bina Cipta, 1992), h. 81-82.

Page 34: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

19

2. Fungsi Lembaga Pemasyarakatan

Pembentukan lembaga pemasyarakatan di Indonesia dimaksudkan

untuk menghukum orang-orang yang melakukan kejahatan sekaligus

sebagai upaya pemasyarakatan terpidana, artinya tempat terpidana

dipersiapkan dengan baik agar kelak setelah masa hukumnya selesai

kembali ke masyarakat dengan keterampilan tertentu yang sudah di

kembangkan melalui Lembaga Pemasyarakatan. Perubahan pandangan

dalam memperlakukan narapidana di Indonesia tentunya didasarkan pada

suatu evaluasi kemanusiaan yang merupakan wujud dari makna pancasila

sebagai dasar pandangan hidup bangsa yang mengakui hak-hak asasi

narapidana.

Secara umum, dapatlah dikatakan bahwa pembinaan dan

bimbingan pemasyarakatan haruslah ditingkatkan melalui pendekatan

pembinaan mental (agama, pancasila, dan sebagainya) meliputi

pemulihan harga diri sebagai pribadi maupun sebagai warga negara yang

meyakini dirinya masih memiliki potensi produktif bagi pembangunan

bangsa dan oleh karena itu mereka diberi pembelajaran juga untuk

menguasai keterampilan tertentu guna dapat hidup mandiri dan berguna

bagi pembangunan. Ini berarti, pembinaan dan bimbingan yang diberikan

mencakup bidang mental dan pendidikan keterampilan.

Page 35: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

20

3. Pengertian Perpustakaan Lembaga Pemasyarakatan

Perpustakaan lembaga pemasyarakatan atau disebut dengan

perpustakaan penjara yang dikelola didalam lembaga pemasyarakatan

untuk narapidana, menyediakan sarana yang penting untuk perbaikan

narapidana, sehingga kehadiran perpustakaan sangat penting sebagai

suplemen untuk program-program pendidikan, proses rehabilitasi dari

tahanan, membangun karakter, menumbuhkan kesempatan kerja yang

lebih baik dan diharapkan dapat menciptakan kondisi yang lebih stabil

dan lebih produktif bagi narapidana.18

Demikian hal yang sama dikemukakan oleh Ray Prtherch bahwa

perpustakaan lembaga pemasyarakatan merupakan sebuah perpustakaan

yang diselenggarakan di dalam lembaga pemasyarakatan dan untuk

penggunanya yaitu narapidana. Dengan begitu jelas adanya bahwa

perpustakaan lembaga pemasyarakatan merupakan perpustakaan khusus,

dimana hal tersebut dapat dilihat dari penggunanya yang khusus.19

4. Sejarah perpustakaan Lembaga Pemasyarakatan

Perpustakaan menjadi wadah penting masyarakat dalam

meningkatkan pengetahuan dan pendidikan, oleh karena itu kehadiran

perpustakaan mulai dianggap penting terutama bagi institusi negeri dan

swasta. Pentingnya perpustakaan karena lembaga ini menjadi pusat

pengetahuan dan masyarakat dapat memanfaatkan perpustakaan sebagai

18 Montague Harrod, Harrod’s Librarian Glossary of Terms used in Librarianship, Documentation and The Book Crafts and Reference Books, h. 496. 19 Ray Prytherch, Harrod’s Librarian’s Glossary and Reference Book 10th Edition (London: Ashgate Publishing Limited, 2005), h. 569.

Page 36: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

21

wahana rekreasi dan meningkatkan keterampilan melalui kegiatan

membaca. Salah satu instansi dilingkup pemerintahan yang memiliki

perpustakaan adalah lembaga permasyarakatan (LAPAS), dimana

lembaga ini telah memiliki sejarah panjang terhadap pemanfaatan

perpustakaan sebagai upaya memberikan pendidikan bagi masyarakat

yang menjalani hukuman di penjara.

Sejarah keberadaan perpustakaan penjara telah berlangsung sejak

masa kolonial Belanda, hal ini tertera pada penelitian yang telah

dilakukan oleh Dini pada tahun 2011 dimana penelitian tersebut

membahas tentang sejarah berdirinya perpustakaan penjara di Indonesia

pada masa tahun 1917 – 1964 yang dilatarbelakangi oleh keluarnya

Staatsblad 1917 pasal 113 yang mengatur keberadaan perpustakaan di

penjara. Secara garis besar, dapat ditarik kesimpulan dari penelitian

tersebut menunjukkan bahwa perpustakaan penjara pertama di Indonesia

diperkirakan adalah penjara Semarang, penjara Sukamiskin, penjara

Tangerang yang saat itu memuat narapidana dari kalangan Eropa serta

kalangan intelektual. Tokoh yang mengembangkan perpustakaan penjara

di Indonesia yakni Mr.H.M.Hijmans, Mr.Roesbandi, Soekarno, M.Hatta,

Sjahrir, dan Pramoedya Ananta Toer. Perubahan Sistem Kepenjaraan

menjadi Sistem Pemasyarakatan membuat perpustakaan menjadi bagian

yang penting dalam pembinaan para narapidana.20 Keberadaan

perpustakaan penjara di masa kolonial juga dapat dilihat dari kisah

Mohamad Bondan yang dipenjara oleh kolonial antara tahun 1929 –

20 Dini, “Sejarah Perpustakaan Penjara di Indonesia Periode 1917-1964,” diakses 5 September 2017, http://lib.ui.ac.id/.

Page 37: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

22

1934. Menurut Molly Bondan dalam bukunya berjudul Spanning a

revolution menceritakan bahwa Mohamad Bondan menjadi tahanan di

penjara Glodok, dimana kesibukannya selama menjadi tahanan

dihabiskan dengan melanjutkan studi dengan cara membaca di

perpustakaan penjara Glodok yang menyediakan koleksi buku berbahasa

Inggris, majalah dan buku terbitan balai pustaka.21

5. Tujuan Perpustakaan Lembaga Pemasyarakatan

Perpustakaan penjara memiliki beberapa tujuan, beberapa

koleksinya bertujuan sebagai pendukung kurikulum dalam program

pendidikan yang telah ada. Tujuan lain dari perpustakaan penjara

merupakan sebagai wadah atau pusat rekreasi terutama bagi narapidana

yang gemar membaca sekaligus memanfaatkan waktu secara positif.

Beberapa juga mencoba untuk membaca cerita nonfiksi dan pendidikan

umum sebagai bahan pembelajaran dan perbaikan karakter. Pusat peran

dari terbentuknya perpustakaan di dalam penjara ini pun sebagai

kontribusi bagi narapidana agar belajar secara tidak terputus dan

perbaikan diri sendiri sehingga narapidana dapat aktif dalam pemerintah

dan masyarakat, sekaligus menjadi pusat rehabilitasi untuk pemulihan

diri narapidana.22

21 Molly Bondan, Spanning a Revolution : Kesaksian Eks-Digulis dan Pergerakan Nasional Indonesia (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2008), h. 119. 22 Brenda Vogel, Down For The Count: A Prison Library Handbook, Metuchen (New Jersey: Scarecrow Press, 1995).

Page 38: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

23

Berdirinya perpustakaan di lembaga pemasyarakatan bertujuan

untuk menyediakan sumber-sumber informasi yang diperlukan guna

memenuhi kebutuhan informasi, pendidikan, dan hiburan bagi

narapidana. Selain yang telah dijelaskan, tujuan lain dari perpustakaan

lembaga pemasyarakatan sebagai berikut:

a. Merehabilitasi, artinya mengubah kebiasaan dan perilaku.

b. Mendorong pencerahan diri, artinya meningkatkan moralitas.

c. Mengatasi kebosanan atas rutinitas yang dilakukan oleh para

narapidana dengan menyediakan bacaan.

d. Menyediakan akses ke pengadilan, artinya memberikan informasi

dan pengetahuan mengenai proses peradilan dan pemasyarakatan.

Sebuah perpustakaan lembaga pemasyarakatan dapat menjadi

sistem pendukung yang penting bagi masyarakat narapidana dan petugas

lembaga pemasyarakatan jika dipergunakan dan dirancang dengan baik

sehingga perpustakaan dapat menjadi sebuah penyedia sumber informasi

yang sangat berharga dan tentunya dapat menjadikan masyarakat penjara

berilmu pengetahuan, maka dari itu dibutuhkan kerjasama yang kuat

antara sinergi dari pemerintah, masyarakat, dan lembaga perpustakaan.

Dalam menggapai tujuan tersebut, keberadaan perpustakaan adalah

sarana yang sangat penting bagi setiap lembaga pemasyarakatan,

perpustakaan juga penting sebagai faktor yang mempengaruhi tabiat dan

minat baca sebuah komunitas masyarakat. Disisi lain, perpustakaan

memiliki peranan untuk merehabilitasi narapidana, artinya perpustakaan

Page 39: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

24

merupakan bagian dari tim rehabilitasi dan diharuskan menyediakan

bahan-bahan tambahan untuk membantu pembinaan bagi narapidana.23

6. Peran Perpustakaan Lembaga Pemasyarakatan

Sejarah menerangkan bahwa keberadaan perpustakaan sangat

penting di lingkungan lembaga permasyarakatan, hal ini tidak lepas

karena perpustakaan memberikan fasilitas bagi masyarakat lembaga

pemasyarakatan berupa ilmu pengetahuan yang dapat digunakan untuk

meningkatkan keterampilan dan pendidikan bagi penghuni lembaga

pemasyarakatan. Pendidikan adalah milik bersama termasuk didalamnya

masyarakat lembaga pemasyarakatan oleh karena itu sudah sepantasnya

mereka mendapatkan perhatian dari pemerintah terutama dalam hal

pelayanan pendidikan yang salah satunya dengan menyelenggarakan

perpustakaan didalam lembaga pemasyarakatan. Perpustakaan harus

dikelola secara profesional dengan menggunakan jasa pustakawan

sehingga proses kegiatan manajemen perpustakaan dapat berjalan baik,

selain itu keberadaan perpustakaan harus didukung dengan kebijakan

alokasi anggaran yang jelas terutama berkaitan dengan pengadaan

koleksi perpustakaan. Penentuan koleksi buku harus didasarkan pada

kebutuhan pengguna sehingga proses kebermanfaatan dari koleksi

perpustakaan dapat berjalan secara tepat guna. Beberapa koleksi yang

dapat diadakan di perpustakaan penjara seperti buku tentang

keterampilan, kerajinan, hukum dan pendidikan, majalah dan surat kabar.

23 Brenda Vogel, “Making Prison Libraries Visible and Accessible,” Library Association of Alberta 56 (2) (1994): h. 120.

Page 40: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

25

Adapun kebijakan pengadaan koleksi harus dikoordinasikan dengan

pemegang keputusan ditingkat lembaga sehingga pengadaan buku dapat

disesuaikan dengan aturan lembaga pemasyarakatan.

Adanya perpustakaan didalam lembaga permasyarakatan dapat

memberikan peranan sebagai berikut:

a. Perpustakaan menjadi sarana pendidikan bagi masyarakat lembaga pemasyarakatan, artinya masyarakat lembaga pemasyarakatan sangat heterogen dimana mereka terdiri dari berbagai golongan dan usia sehingga keberadaan perpustakaan dapat memberikan tempat belajar bagi seluruh golongan.

b. Perpustakaan menjadi sarana demokrasi, artinya masyarakat lembaga pemasyarakatan tetap membutuhkan ruang untuk berkembang sehingga mereka memiliki rasa bahwa masyarakat lembaga pemasyarakatan pun tetap diperhatikan, oleh karena itu perpustakaan diselenggarakan sebagai sarana demokrasi yang dapat digunakan oleh seluruh golongan untuk memperoleh ilmu pengetahuan yang bermanfaat serta sebagai sarana rekreatif dan interaktif.

c. Perpustakaan menjadi sarana meningkatkan keterampilan, artinya salah satu kegiatan yang aktif dilakukan pada lembaga permasyarakatan adalah kegiatan peningkatan keterampilan masyarakat lembaga pemasyarakatan dengan berbagai program keterampilan kerja. Perpustakaan datang sebagai fasilitator yang menyediakan koleksi informatif tentang pengetahuan keterampilan yang relevan dengan kegiatan peningkatan keterampilan dilingkungan lembaga pemasyarakatan.

d. Perpustakaan menjadi sarana pemberi informasi, artinya pengetahuan bagi seluruh masyarakat, selain itu perpustakaan juga berfungsi membantu terciptanya pendidikan sepanjang hayat untuk seluruh lapisan masyarakat. Oleh karena itu keberadaan perpustakaan di dalam lembaga pemasyarakatan merupakan bukti bahwa perpustakaan dapat menjadi tempat yang demokratis karena mampu memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat khususnya bagi mereka yang menjalani hukuman didalam lembaga pemasyarakatan.24

24 “Sejarah Perpustakaan Penjara di Indonesia Periode 1917-1964.”

Page 41: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

26

Perpustakaan juga tidak hanya memberikan peranan terhadap

lembaga pemasyarakatan saja, tetapi juga dapat memberikan pengalaman

lain kepada narapidana ketika mereka menggunakan layanan yang ada

diperpustakaan. Pendapat dari Sullivan yaitu seorang pustakawan juga

profesor peradilan pidana mengatakan :

“They [the books] do more than keep prisoners out of trouble. They

accomplish mental therapy; they relieve tension; they carry the prisoners

outside the confines of his own thought; they keep him from turning his

mind in on itself. They give indirect education to men who could never be

lured into a classroom”.25

Peranan yang ada di perpustakaan seperti dari apa yang telah

dijelaskan tersebut, yakni mampu menunjang program-program atau

kegiatan yang ada di lembaga pemasyarakatan dan juga mampu

memberikan sarana pendukung pengembangan dan pemecahan masalah

yang dihadapi oleh narapidana. Terkait dengan peranan lembaga

pemasyarakatan, dunia internasional memberikan acuan untuk

mengembangkan layanan perpustakaan lembaga pemasyarakatan dalam

dokumen-dokumen internasional, yakni:

25 Sullivan Larry E, “The Least of Our Brethren: Library Service to Prisoners,” American Library Association 31. No.5 (2000).

Page 42: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

27

a. Peraturan PBB tentang standar minimum bagi perlakuan terhadap

narapidana (1955) pasal 40 berbunyi: “Setiap lembaga

pemasyarakatan harus mempunyai perpustakaan untuk digunakan

oleh narapidana dan diisi bukan saja degan buku-buku rekreasi tetapi

juga buku pengetahuan sehingga mendorong narapidana untuk

menggunakan dengan baik.”

b. The Education in Prison Report, oleh Dewan Eropa pada sebuah bab

mengenai perpustakaan lembaga pemasyarakatan. Dalam hal ini

merekomendasikan bahwa perpustakaan lembaga pemasyarakatan

harus memiliki standar profesional yang sama dengan perpustakaan

di masyarakat, harus dikelola oleh seorang pustakawan profesional,

harus memenuhi kepentingan dan kebutuhan yang berbeda-beda,

harus juga menyediakan akses yang terbaik bagi tahanan, dan harus

menyediakan berbagai macam literatur dan kegiatan membaca.26

C. Pelayanan Perpustakaan

Komponen terpenting dalam tubuh perpustakaan adalah layanan, baiknya

kualitas layanan dapat diukur dan mengacu kepada pemenuhan kebutuhan

pengguna. Pengguna yang datang menggunakan perpustakaan merupakan

peran terpenting dalam memberikan penilaian perpustakaan terhadap

pelayanan yang diterima oleh pengguna, dari berbagai latar belakang pengguna

tanpa memandang batas usia, jenis kelamin, dan ras agama.27

26 Lehmann dan Locke, Guidelines for Library Service to Prisoners, h. 5. 27 Ulfah Handayani, “Perpustakaan dan Dakwah Pemakai: Peranan Perpustakaan dalam Masyarakat,” Al Maktabah Vol.12, No.1 (April 2000): h. 49.

Page 43: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

28

1. Tujuan dan Fungsi Layanan Perpustakaan

Tujuan sebuah layanan perpustakaan adalah memberikan kepuasan

terhadap seluruh pemenuhan kebutuhan informasi pengguna. Atas dasar

pernyataan yang dikatakan oleh William S.Dix, ia adalah seorang

pustakawan perpustakaan Princeton University di Amerika Serikat,

menurutnya suatu perpustakaan dianggap bermutu apabila perpustakaan

itu mampu memberikan layanan yang cepat, tepat, dan benar kepada

pengguna. Layanan yang baik dapat memberikan citra yang baik pula

terhadap perpustakaan. Berawal dari layanan inilah, pengguna

memperoleh kesan mengenai baik atau tidaknya pelayanan perpustakaan

tersebut.28

2. Jenis-jenis Pelayanan Perpustakaan

Berikut beberapa jenis layanan yang terdapat di dalam sebuah

perpustakaan, yaitu:

a. Layanan Teknis adalah pekerjaan perpustakaan dalam

mempersiapkan koleksi agar dapat digunakan untuk

menyelenggarakan layanan pembaca. Layanan ini meliputi

pengadaan, pengolahan, penyusunan koleksi, dan sarana temu

kembali informasi (Katalog, indeks, bibliografi, dan lain-lain), serta

ketersediaan berbagai fasilitas penunjang lainnya.

28 Soetminah, Perpustakaan, Kepustakawanan, dan Pustakawan (Jakarta: Kanisius, 1992), h. 129-130.

Page 44: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

29

b. Layanan pembaca atau pemakai adalah layanan yang diberikan

kepada pemakai, yaitu anggota perpustakaan. Layanan pembaca

mencakup beberapa hal sebagai berikut:

1). Layanan baca

2). Layanan sirkulasi merupakan kegiatan untuk melayani

pengguna dalam pemesanan, peminjaman, dan pengembalian

buku.

3). Layanan rujukan atau referensi merupakan kegiatan layanan

pengguna dengan cara memberikan informasi secara langsung

maupun tidak langsung, dengan mengacu atau menunjuk kepada

suatu koleksi atau sumber infomasi yang ada dan dapat

menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh pengguna

perpustakaan.

4). Layanan indeks dan abstrak merupakan layanan yang disediakan

perpustakaan sebagai alat bantu untuk mempermudah pengguna

menemukan informasi dan deskripsi ringkas dokumen tertentu.

5). Layanan informasi mutakhir atau current awareness service

merupakan layanan rujukan termasuk bantuan yang

bersifat pribadi dan langsung bagi mereka yang mencari

informasi di perpustakaan untuk berbagai tujuan, dan juga

berbagai macam kegiatan perpustakaan yang bertujuan

menyediakan informasi tersebut semudah mungkin.

Page 45: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

30

6). Layanan potokopi

7). Layanan internet merupakan pelayanan perpustakaan yang

diberikan dengan menyediakan sarana internet dan dapat

dimanfaatkan secara gratis dengan kapasitas yang memadai.

8). Layanan audiovisual merupakan layanan yang dapat membantu

pengguna untuk mendapatkan ilmu pengetahuan melalui media

berupa TV kabel, VCD/DVD, dan kaset dengan cara seperti

pemutaran film-film bernilai edukasi.

9). Layanan pemesanan informasi

10). Layanan orientasi pemakai merupakan kegiatan layanan

pengguna dengan cara memberikan bimbingan kepada pengguna

tentang bagaimana cara memanfaatkan fasilitas perpustakaan

dengan baik dan benar.

Pada dasarnya jenis layanan setiap perpustakaan tidak jauh

berbeda, tujuannya adalah memberikan bantuan kepada pengguna untuk

memperoleh bahan pustaka sesuai minat dan perhatian mereka. Jadi

perpustakaan adalah sebuah sistem yang mempertemukan pengguna dan

bahan bacaan yang dicarinya. Nilai baik atau buruk sebuah perpustakaan

ditentukan oleh sejauh mana kepuasan pengguna terhadap layanan

perpustakaan yang telah diperolehnya dari perpustakaan. Selain itu, tidak

hanya kepuasan pengguna, kualitas kinerja perpustakaan juga

Page 46: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

31

dipengaruhi oleh hadirnya persepsi pengguna terhadap layanan

perpustakaan.29

3. Layanan Perpustakaan Lembaga Pemasyarakatan

Layanan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh individu

atau lembaga dimana individu atau lembaga tertentu mencoba

memberikan apa yang orang lain butuhkan. Menurut Kotler dalam Fandy

Tjiptono, layanan jasa merupakan setiap tindakan yang ditawarkan oleh

suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible

(tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan terhadap

sesuatu. Demikian halnya dengan lembaga pemasyarakatan, dimana

layanan merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh perpustakaan

lembaga pemasyarakatan. Produk jasa yang dilayankan perpustakaan

lembaga pemasyarakatan dapat berkaitan dengan produksi fisik maupun

tidak.30

Dalam standar perpustakaan khusus dikemukakan bahwa layanan

jasa perpustakaan merupakan kegiatan penyediaan dan pendayagunaan

informasi berbasis pustaka yang ditujukan untuk memfasilitasi pengguna

yang membutuhkan dan terkait dengan waktu (jam operasional

perpustakaan) jenis jasa, layanan prima, dan fasilitas yang tersedia.

Pelayanan yang dilakukan oleh perpustakaan lembaga pemasyarakatan

sejalan dengan Undang-Undang yang menyatakan bahwa perpustakaan

29 Karmidi Artoatmojo, Pelayanan Bahan Pustaka (Jakarta: Universitas Terbuka, 1999), h. 1-3. 30 Fandy Tjiptono, Manajemen Jasa (Yogyakarta: ANDI, 2000), h. 486.

Page 47: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

32

khusus memberikan layanan kepada pengguna.31 Pelayanan yang

dilakukan di perpustakaan lembaga pemasyarakatan sama halnya dengan

tujuan dari lembaga itu sendiri, sehingga dapat menjadikan perpustakaan

lembaga pemasyarakatan sebagai tujuan untuk memenuhi kebutuhan

rekreasi, pendidikan, dan memberikan informasi yang bermanfaat bagi

narapidana ketika kembali kepada masyarakat. Oleh karena itu,

pelayanan perpustakaan lembaga pemasyarakatan harus memberikan

pelayanan yang proaktif bertujuan untuk membantu program rehabilitasi

yang dilakukan oleh lembaga pemasyarakatan.32

Secara umum, sistem layanan perpustakaan terdiri atas dua jenis

yakni layanan terbuka (open access) dan layanan tertutup (close access).

Layanan terbuka, artinya pengguna dibebaskan untuk menelusuri dan

mencari koleksi yang dibutuhkan. Sementara itu, layanan tertutup artinya

pengguna tidak memiliki izin untuk menelusuri dan mencari koleksi itu

sendiri, dan memerlukan bantuan petugas perpustakaan untuk

mendapatkan koleksi yang dibutuhkan dengan cara memberikan nomor

panggil buku dan keterangan identitas dari buku yang telah di telusuri

melalui OPAC (Online Public Access Catalog) atau dikenal dengan

istilah katalog penelusuran koleksi. Berdasarkan jenis dan sasaran

perpustakaan, sistem layanan yang lebih efektif diterapkan oleh

perpustakaan lembaga pemasyarakatan adalah sistem layanan terbuka

31 Indonesia, “Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 Pasal 14 Ayat 1 tentang Perpustakaan.” 32 Australian Library and Information Association, “Australian Prison Libraries: Minimum Standard Guidelines,” diakses 5 September 2017, http://read.alia.org.au/sites/default/files/documents/pr_prison_library_guidelines.pdf.

Page 48: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

33

bertujuan untuk memberikan layanan yang prima sebagai bentuk

keleluasaan pengguna dalam mengakses informasi.

4. Jenis dan Program Layanan Perpustakaan Lembaga

Pemasyarakatan

Layanan yang diberikan oleh perpustakaan lembaga

pemasyarakatan merupakan layanan yang mencakup layanan referensi,

layanan informasi, layanan sirkulasi yang dapat digunakan narapidana

yang telah terdaftar sebagai anggota perpustakaan, dan layanan pinjam

antar. Layanan pinjam antar disini dimaksudkan sebagai bentuk

kerjasama antar perpustakaan, dimana dapat mempermudah narapidana

memperluas informasi dengan mengakses koleksi-koleksi diluar

perpustakaan.33 Oleh karena itu, agar efektifitas perpustakaan lebih

dirasakan oleh narapidana, maka layanan yang diberikan perpustakaan

lembaga pemasyarakatan harus mengikuti waktu aktif dan waktu luang

narapidana. Hal ini dikarenakan jam operasional perpustakaan menjadi

salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pemanfaatan perpustakaan di

lembaga pemasyarakatan. Sesuai dengan sepuluh prinsip

pemasyarakatan, maka pekerjaan yang diberikan kepada narapidana tidak

sekadar bersifat mengisi waktu dan tidak hanya sekadar untuk memenuhi

kepentingan negara sewaktu-waktu saja. Sebab pekerjaan yang diberikan

kepada narapidana haruslah sesuai dengan pekerjaan yang berkaitan

dengan lingkungan masyarakat dan menunjang usaha peningkatan

produksi. Berkaitan dengan hak-hak narapidana tersebut, tujuan dari

33 Lehmann dan Locke, Guidelines for Library Service to Prisoners, h. 10.

Page 49: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

34

pemasyarakatan itu sendiri lebih diartikan sebagai pemulihan kesatuan

hubungan hidup, kehidupan dan penghidupan yang hakiki.34 Berdasarkan

penjelasan Sheila Clark dan Erica Maccreaigh sebagai berikut:

a. Layanan rekreasi merupakan jenis program bertujuan untuk membangun potensi yang dimiliki narapidana. Dengan demikian, program ini akan mendorong kreatifitas konstruktif atau berpikir secara kritis. Program layanan perpustakaan ini diharapkan dapat memberikan penyegaran terhadap kebosanan narapidana di dalam lembaga pemasyarakatan.

b. Layanan program literasi merupakan program yang paling mudah dan jelas peluangnya bagi perpustakaan lembaga pemasyarakatan karena program layanan ini memberikan kesempatan staf perpustakaan untuk berkolaborasi dengan para pendidik dan lembaga lain. Demikian program layanan ini bersifat mengarah kepada pendidikan bagi narapidana.

c. Layanan perpustakaan hukum merupakan pembelajaran terhadap

penerapan hukum, artinya pustakawan tidak lagi perlu khawatir terhadap penerapan hukum yang salah. Secara sederhana, layanan perpustakaan hukum ini memberikan pengetahuan dan bantuan kepada narapidana mengenai keputusan hukum. Program layanan ini bermanfaat untuk memberikan pengetahuan dan kekuatan hukum, artinya diharapkan dengan adanya program ini menjadikan narapidana dapat memahami dan membela diri dari tuduhan hukum yang berlangsung. Ini dikarenakan narapidana adalah bagian dari sistem peradilan pidana.35

5. Pembinaan Layanan Perpustakaan

Layanan perpustakaan adalah jantung dalam kegiatan

perpustakaan, karena kegiatan ini berhubungan secara langsung dengan

masyarakat, dan menjadi alat ukur dalam sebuah keberhasilan

penyelenggaraan pemberdayaan perpustakaan. Hakikatnya memang yang

34 Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Departemen Kehakiman dan HAM, 40 Tahun Pemasyarakatan: Mengukir Citra Profesionalisme (Jakarta: Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Departemen Kehakiman dan HAM, 2004), h. 36-37. 35 Sheila Clark dan Erica Maccreaigh, Library Services To The Incarcerated: Applying The Public Library Model In Correctional Facility Libraries (London: Libraries Unlimited, 2006).

Page 50: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

35

menjadi alat ukur keberhasilan misi perpustakaan adalah ketersediaan

layanan-layanan perpustakaan yang menjadi faktor utama kepuasan bagi

pengguna dalam mengakses perpustakaan tersebut. Bentuk layanan yang

ideal dan ramah bagi pengguna, memiliki beberapa poin penting sebagai

berikut:

a. Layanan yang disediakan dan juga diberikan oleh perpustakaan sesuai dengan kehendak dan kebutuhan pemustaka.

b. Bersifat inovatif, informatif, membimbing, dan mengarahkan, serta tidak bersifat menggurui sehingga mampu menumbuhkan rasa percaya bagi pemustaka.

c. Berjalan dengan mudah dan tidak merumitkan (sederhana) d. Berlangsung cepat waktu dan tepat sasaran e. Menarik simpati dan menyenangkan pemustaka f. Layanannya bervariatif, artinya perpustakaan menciptakan bentuk-

bentuk layanan yang menjadikan perpustakaan sebagai wadah informasi yang nyaman bagi pemustaka sehingga mengundang rasa ingin kembali pemustaka.

g. Ramah tamah dan ramah lingkungan bagi pemustaka.36

Tantangan dalam upaya memberikan layanan ideal kepada

pemustaka untuk menggapai kondisi yang sesuai dengan visi dan misi

suatu organisasi perpustakaan, terdapat beberapa hal yang harus mampu

di antisipasi yaitu misi (apa yang harus dicapai), kompetisi (bagaimana

cara berkompetisi yang baik dan benar), kinerja (bagaimana

menunjukkan hasil dan manfaat), perubahan (bagaimana cara mengatasi

proses perubahan) dalam mempertahankan jati diri perpustakaan.37

36 Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Sanitra Media Utama, 2004), h. 70. 37 h. 162.

Page 51: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

36

D. Pengertian Persepsi

Persepsi tersebut dapat terbentuk oleh tingkat pengetahuan, pengalaman,

serta kebutuhan pengguna terhadap jasa perpustakaan yang tersedia.

Mewujudkan kepuasan pengguna bukanlah hal yang mudah dilakukan karena

kepuasan pengguna sulit diukur dan memerlukan perhatian yang khusus.38

Persepsi dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai penglihatan,

pemahaman, atau tanggapan. “Nina Ariani dan Ida Farida, mendefinisikan

persepsi sebagai proses membuat penilaian atau membangun kesan mengenai

berbagai macam hal yang terdapat dalam penginderaan seseorang”.39

Dalam buku psikologi perpustakaan, Toha Nursalam mendefinisikan

bahwa persepsi pada hakikatnya adalah proses kemampuan yang dialami setiap

orang didalam memahami informasi tentang lingkungannya, baik melalui

penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan dan penciuman.40

Morris berpendapat bahwa persepsi sebagai suatu proses individu-

individu mengorganisasikan dan menafsirkan kesan-kesan indera mereka agar

memberikan makna bagi mereka.41

Jalaludin Rakhmat berpendapat bahwa persepsi adalah pengalaman

tentang objek, peristiwa, dan hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan

informasi dan menafsirkan pesan, memberikan makna pada stimulasi indra.42

38 Sutardji, Maulidyah, dan Sri Ismi, “Analisis Beberapa Faktor Yang Berpengaruh Pada Kepuasan Pengguna Perpustakaan : Studi Kasus di Perpustakaan Balai Penelitian Tanaman Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian,” Jurnal Perpustakaan Pertanian 15, Nomor 2 (2006): h. 33. 39 Nina Ariani Martini dan Ida Farida, Materi Pokok Psikologi Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 2009), h. 4. 40 Nursalam, Materi Pokok Persepsi Perpustakaan 1-6, h. 49. 41 Ariani Martini dan Farida, Materi Pokok Psikologi Perpustakaan, h. 4.3.

Page 52: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

37

Wiji Suwarno mengatakan persepsi adalah proses diterimanya

rangsangan berupa objek, kualitas hubungan antar gejala, maupun peristiwa

sampai rangsangan itu disadari dan dimengerti.43

Di perpustakaan atau di suatu lembaga informasi proses persepsi timbul

dan mempengaruhi pengguna dalam mengakses informasi yang meliputi

koleksi, layanan, fasilitas fisik, sumber daya manusia, dan fasilitas teknologi

informasi yang tersedia.

1. Pengelompokkan Persepsi

Secara garis besar persepsi dibedakan dalam dua jenis, yaitu

persepsi mengenai benda dan persepsi sosial. Persepsi benda, objek

stimulusnya merupakan suatu hal yang dapat kita sentuh, dirasakan, dan

diindera secara langsung. Unsur perantara dalam persepsi benda terbatasi

seperti gelombang udara, gelombang cahaya, suhu, dan umumnya adalah

gejala fisik. Kemudian, persepsi sosial merupakan suatu hal yang bisa

terjadi karena adanya kontak secara tidak langsung seperti melalui cerita

atau hal-hal yang kita dengar dari orang lain. Persepsi sosial stimulusnya

tidak dapat disentuh atau diraba, dirasakan, dan hanya dapat ditangkap

melalui penginderaan terhadap sejumlah petunjuk misalnya emosi, motif,

sikap, dan lain-lain.44

42 Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001), h. 51. 43 Wiji Suwarno, Psikologi Perpustakaan (Jakarta: Sagung seto, 2009), h. 52. 44 Nursalam, Materi Pokok Persepsi Perpustakaan 1-6, h. 49.

Page 53: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

38

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi

a. Faktor Eksternal (Stimulus)

Beberapa hal yang terdapat didalam stimulus yang

mengarahkan perhatian seseorang:

1) Ukuran atau Intensitas, yaitu benda-benda yang berukuran

besar cenderung lebih diperhatikan.

2) Sesuatu yang kontras, yaitu sesuatu yang berbeda yang

lainnya.

3) Frekuensi atau Repetisi, yaitu sesuatu yang sering muncul atau

berulang-ulang.

4) Gerakan, yaitu suatu perpindahan yang terjadi dari satu tempat

pada tempat lainnya.

b. Faktor Internal (Individu yang mempengaruhi persepsi)

Faktor-faktor dibawah ini dapat menciptakan perhatian yang

timbul dari diri individu yang mempersepsi atau respector, sebagai

berikut:

1) Kebutuhan, artinya faktor dimana orang-orang akan memperhatikan hal-hal yang akan memuaskan kebutuhannya.

2) Minat, artinya faktor dimana orang-orang akan memperhatikan hal-hal yang disukainya.

3) Set, yaitu harapan seseorang terhadap rangsang atau stimulus

yang timbul. Set menyangkut kesiapan seseorang untuk merespon suatu stimulus tertentu.45

45 Ariani Martini dan Farida, Materi Pokok Psikologi Perpustakaan, h. 4.5-4.6.

Page 54: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

39

3. Aspek-Aspek Persepsi

Dalam bukunya yang berjudul Psikologi Sosial, menurut Walgito

aspek-aspek persepsi sebagai berikut:

a. Kognisi, yaitu aspek yang berhubungan dengan pengenalan akan

objek, peristiwa, hubungan yang diperoleh karena diterimanya suatu

rangsangan. Aspek ini menyangkut pengharapan, cara berpikir, dan

pengalaman masa lampau. Aspek kognisi dapat menjadi latar

belakang individu dalam mempersepsikan sesuatu seperti pandangan

individu terhadap sesuatu berdasarkan pengalaman yang pernah

didengar dan dilihat dalam kehidupan sehari-hari.

b. Afeksi, yaitu suatu hal yang berhubungan dengan emosi, artinya

rangsang yang diterima akan dibedakan dan dikelompokkan kedalam

emosi seseorang. Individu dalam aspek ini akan mempersepsikan

sesuatu berdasarkan pada emosi individu tersebut. Hal ini

disebabkan karena adanya pendidikan moral dan etika yang melekat

sejak kecil pada individu tersebut.

c. Konasi, yaitu suatu hal yang berhubungan dengan kemauan. Aspek

konasi ini menyangkut penafsiran suatu rangsang yang menyebabkan

individu bersikap dan berperilaku sesuai dengan rangsang yang

ditafsirkan.

Page 55: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

40

4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi Individu Terhadap

Perpustakaan

Faktor yang berperan dalam menciptakan sebuah persepsi individu

terhadap perpustakaan yaitu stimulus itu sendiri, latar atau setting,

variabel diri respector (individu atau keadaan sosial), dan keadaan fisik

perpustakaan (seperti kelengkapan koleksi, tata letak koleksi, kondisi

ruangan dan perabot, fasilitas yang tersedia), dan lokasi perpustakaan.

Sedangkan variabel diri respector yang dapat mempengaruhi persepsi

terhadap perpustakaan, sebagai berikut:

a. Pengalaman masa lalu, yaitu suatu kondisi dimana seseorang

terpengaruhi atas hal-hal tertentu berdasarkan pengalaman yang ia

dapatkan sebelumnya.

b. Informasi yang diterima, yaitu suatu kondisi dimana seseorang telah

terpengaruh berdasarkan hal-hal tertentu atau pendapat yang

disampaikan orang lain terhadap suatu hal.

c. Sistem nilai yang dianut, yaitu suatu kondisi yang mana menjadikan

tiap individu atau kelompok memiliki pandangan dan kebiasaan

yang berbeda. Misalnya masyarakat di negara maju menganggap

bahwa membaca merupakan keharusan bagi mereka, namun belum

tentu itu menjadi suatu pandangan yang sama dengan pandangan

masyarakat di negara berkembang.

d. Kepribadian, yaitu suatu tingkat kepercayaan diri individu yang

menghasilkan sebuah pandangan tertentu dalam menghadapi kondisi

di lingkungan sekitarnya, termasuk perpustakaan.

Page 56: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

41

e. Minat atau motivasi, yaitu suatu proses yang tetap untuk

memperhatikan dan menfokuskan diri pada sesuatu yang diminatinya

dengan perasaan senang. Misalnya suatu persepsi yang muncul

terhadap perpustakaan akan berbeda antara individu yang gemar

membaca buku dengan individu yang tidak terlalu menyukai

kegiatan membaca buku.

f. Harapan, yaitu bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu hal yang

diinginkan akan didapatkan, termasuk kondisi ini dapat dialami di

perpustakaan.

g. Pendidikan merupakan suatu jenjang atau tingkatan belajar

seseorang yang mana dapat menciptakan sebuah persepsi terhadap

tingkat kebutuhan informasinya.

h. Kebutuhan merupakan suatu kondisi yang timbul karena adanya

tuntutan fisik dan psikis terhadap pemenuhan hal-hal tertentu.46

46 Walgito, Psikologi Sosial: Suatu Pengantar (Yogyakarta: ANDI, 2003), h. 50.

Page 57: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

42

E. Penelitian Terdahulu

1. Penelitian pertama yang pernah dilakukan sebelumnya yaitu penelitian dari

Achmad Fachmi, Program studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu

Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, Tahun 2012 dengan judul

“Persepsi Pengguna Terhadap Layanan Perpustakaan Lembaga

Pemasyarakatan Anak Pria Tangerang.” Tujuan penelitian ini adalah

untuk memahami persepsi pengguna terhadap layanan di perpustakaan

Lembaga Pemasyarakatan Anak Pria Kelas II A Tangerang dan harapan

mereka untuk pengembangan layanan perpustakaan mereka kedepannya.

Persamaan antara penelitian ini dengan peneliti terdapat pada tema yaitu

layanan perpustakaan lembaga pemasyarakatan. Perbedaan dari penelitian

ini dengan peneliti adalah lokasi perpustakaan, dan jenis pendekatan yang

digunakan. Penelitian yang dilakukan oleh Achmad Fachmi menggunakan

jenis pendekatan kualitatif, sementara peneliti menggunakan jenis

pendekatan kuantitatif.

2. Penelitian kedua yang pernah dilakukan sebelumnya yaitu penelitian dari

Nurul Qomariah, Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Fakultas Adab

dan Humaniora, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Tahun 2006

dengan judul “Persepsi Pemakai Terhadap Pelayanan Perpustakaan

Rumah Sakit Fatmawati Jakarta Selatan.” Tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara pelayanan

perpustakaan dengan pemakai perpustakaan RSUP Fatmawati. Persamaan

antara penelitian ini dengan peneliti terdapat pada tema yaitu persepsi,

layanan perpustakaan, dan jenis pendekatan yang digunakan. Perbedaan

dari penelitian ini dengan peneliti adalah jenis dan lokasi perpustakaan.

Page 58: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

43

BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam metode penelitian ini, penulis akan memaparkan mengenai metode

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: jenis dan pendekatan

penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan dan

analisis data, serta metode pengukuran persepsi.

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini dilakukan menggunakan jenis penelitian deskriptif yang

bertujuan untuk mempermudah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat.

Penelitian ini mempelajari masalah dalam masyarakat serta tata cara yang

berlaku dalam situasi tertentu. Metode ini juga dapat menyelidiki kedudukan

suatu fenomena dengan melihat hubungan antara faktor satu dengan faktor

yang lainnya. Penelitian ini umumnya dilakukan pada penelitian dalam bentuk

studi kasus. Format deskriptif kualitatif studi kasus memusatkan diri pada satu

masalah tertentu dari berbagai fenomena.47

Sedangkan pendekatan penelitian yang peneliti gunakan adalah

pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah data yang berbentuk

angka-angka dari hasil lapangan.48 Jenis penelitian ini dipilih untuk

menggambarkan secara sistematis mengenai layanan di Perpustakaan LAPAS

Klas II A Salemba.

47 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif (Jakarta: Kencana, 2010), h. 68. 48 Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian (Jakarta: STIA-LAN, 2004), h. 85.

Page 59: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

44

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah obyek ataupun subyek yang mempunyai kualitas

dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian ditarik kesimpulan.49 Dalam penelitian ini yang menjadi

populasi adalah narapidana di LAPAS Klas II A Salemba yang terdiri

atas narapidana laki-laki (usia remaja dan usia dewasa).

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti.

Pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan teknik probability

sampling yaitu proportionate stratified random sampling dengan

menggunakan rumus slovin. Probability sampling adalah teknik

pengambilan sampel dimana peneliti memberikan peluang yang sama

bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota

sampel.50

Pengambilan sampel dalam penelitian ini diambil dari jumlah rata-

rata penghuni LAPAS, dimana dari data statistik LAPAS tahun 2017

sebanyak 1239 penghuni.51

Adapun rumus yang digunakan untuk menentukan besarnya sampel

dalam penelitian ini adalah dengan rumus Slovin, sebagai berikut:52

49 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Bandung: Alfabeta, 2011), h. 119. 50 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), h. 109. 51Data dapat dilihat dari lampiran Grafik Jumlah Penghuni tahun 2017 52 Sevilla Coensuelo G, Pengantar Metode Penelitian (Jakarta: UI Press, 1993), h. 161.

Page 60: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

45

n = N

1 + Ne2

Keterangan:

n = Ukuran sampel atau jumlah anggota sampel

N = Ukuran populasi atau jumlah anggota populasi

e = Batas kesalahan yang diinginkan (10% dari populasi)

Maka diperoleh sebagai berikut :

n = 1239

1 + 1239 (0.1)2

1239

1 + 1239 (0.01)

1239

1+ 12.39

1239

13.39

Jumlah keseluruhan responden yang didapat sebanyak 92.739 = 93 (Dibulatkan). Dari jumlah yang dihasilkan tersebut, selanjutnya diambil sampelnya dengan memperhatikan tingkatan yang ada di dalam populasi. Sampel terbagi ke dalam dua bagian yaitu narapidana anak berjumlah 47 dan narapidana dewasa berjumlah 46.

C. Teknik Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian, teknik pengumpulan data adalah hal yang sangat

penting untuk memperoleh data yang akan digunakan untuk proses analisis

Page 61: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

46

data lebih lanjut. Data penelitian ini bersumber dari dua jenis data yaitu data

primer dan data sekunder.

1. Sumber Data Primer

Sumber data primer adalah sumber data pertama atau asli yang

diperoleh di lapangan, meliputi: observasi dan kuesioner. Adapun sumber

data primer pada penelitian ini antara lain:

a) Observasi

Observasi merupakan suatu teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara mengadakan penelitian secara teliti, dan

pencatatan secara sistematis, serta data yang di dapatkan melalui

pengamatan. Oleh sebab itu penulis melakukan pengamatan

langsung di lapangan terhadap objek yang diteliti yaitu

perpustakaan LAPAS Klas II A Salemba untuk mendapatkan data.

b) Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pernyataan tertulis

kepada responden mengenai topik yang terkait untuk di nilai

langsung oleh responden. Salah satu bentuk data primer ini adalah

data yang dikumpulkan dari responden dan diperoleh dari hasil

pengamatan dan wawancara melalui kuesioner tertutup, berisikan

daftar pertanyaan yang telah disusun secara sistematis, kemudian

disebarkan kepada narapidana sebagai pengguna jasa layanan

perpustakaan. Jenis kuesioner yang tertutup ini tersaji dalam bentuk

Page 62: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

47

pernyataan dan pilihan jawaban singkat dalam bentuk skala

interval. Tehnik yang dilakukan dalam memperoleh data yaitu

responden diminta untuk memilih salah satu pilihan dari jawaban

yang tersedia sesuai kenyataan yang dialami oleh responden

tersebut. Dari hasil jawaban atas pernyataan kuesioner tersebut,

maka penulis olah menjadi data-data numerik yang kemudian di

interpretasikan kedalam bentuk prosentase.53

2. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder adalah sumber data kedua yang diperoleh

melalui perantara yang diigunakan sebagai pelengkap data pada

penelitian, meliputi: riset kepustakaan dan dokumentasi. Adapun sumber

data sekunder pada penelitian ini antara lain:

a) Riset Kepustakaan

Riset kepustakaan adalah kegiatan yang dilakukan untuk mencari

sumber data tertulis yang dapat dijadikan landasan teori untuk

memperkuat proses analisis data. Penulis melakukan pencarian data

menggunakan bahan-bahan pustaka yang terkait dengan

permasalahan penelitian baik berupa fisik maupun elektronik.

b) Dokumentasi

Dokumentasi adalah sumber tertulis yang berisikan tentang

informasi. Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah

berlalu. Dokumen berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya

53 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D (Bandung: Alfabeta, 2012), h. 199.

Page 63: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

48

monumental dari seseorang.54 Cara untuk mendapatkan data

dengan jalan melihat buku-buku, laporan tahunan, dan dokumen

yang berkaitan dengan penelitian. Dokumentasi digunakan untuk

menjaring data sekunder, yaitu data untuk memberikan gambaran

atau deskriptif terhadap lokasi penelitian.

D. Teknik Pengolahan Data

Langkah selanjutnya yaitu tahap pengolahan data yang telah diperoleh

dari penyebaran kuesioner kepada responden penelitian dengan tujuan untuk

menyederhanakan data yang dikumpulkan melalui format atau strukturnya

sehingga akan mempermudah dan mempercepat analisa data. Berikut

beberapa tahap pengolahan data kuesioner penelitian ini:

1. Tahap penyuntingan atau Editing adalah pengecekan atau pengoreksian

data yang telah terkumpul.

2. Tahap tabulasi data adalah penyajian data dalam bentuk tabel atau daftar

untuk memudahkan pengamatan dan evaluasi. Kegiatan ini dikerjakan

dengan menghitung frekuensi dan persentase dari setiap jawaban

terhadap seluruh jawaban, kemudian diberikan penafsiran juga nilai

persentase yang diperoleh.55 Tabulasi data yang telah selesai dikerjakan,

kemudian dilakukan analisa data dengan menginterpretasikan data

berdasarkan pengamatan peneliti dilapangan dan landasan literatur yang

berkaitan dengan penelitian.56

54 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2012), h. 329. 55 Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian dengan Statistik (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), h. 24. 56 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta: Grafindo Persada, 2001), h. 40-41.

Page 64: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

49

E. Teknik Analisis Data

Dalam analisis data, penulis memperoleh data dari penyebaran kuesioner

dilapangan, kemudian data diolah dan diedit, selanjutnya dianalisis, dan

kemudian disajikan dalam bentuk narasi. Hasil penelitian yang diterima

melalui kuesioner diolah dengan menggunakan alat bantu program SPSS

(Statistical program for Social Science) yaitu suatu program komputer statistik

yang mampu memproses data statistik secara tepat dan cepat. Analisis data

adalah pengolahan data yang diperoleh dengan menggunakan rumus atau

dengan aturan-aturan yang ada sesuai dengan pendekatan penelitian.57

Selanjutnya dilakukan proses penyusunan data agar data lebih mudah untuk

dianalisis. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif

persentase. Deskriptif persentase diolah dengan menggunakan cara frekuensi

dibagi dengan jumlah responden dikali 100 persen.

Adapun rumus pengolahan data yang digunakan untuk menghitung

angket yang bukan persepsi untuk mengetahui persentase jawaban responden

terhadap peryataan yang diajukan dengan menggunakan rumus, sebagai

berikut:

𝐏 = 𝐅𝐍

x 100%

57 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), h. 239.

Page 65: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

50

Keterangan:

P = Angka presentase untuk setiap kategori

F = Frekuensi jawaban responden

N = Jumlah responden atau sampel yang telah diolah.58

Langkah selanjutnya, hasil persentase yang terdapat dalam tabel-tabel

penelitian ini akan ditafsirkan, sebagai berikut:

1. 1% - 25% = Sebagian kecil 2. 26% - 49% = Hampir setengahnya 3. 50% = Setengahnya 4. 51% - 75% = Sebagian besar 5. 76% - 99% = Hampir seluruhnya 6. 100% = Seluruhnya.59

F. Pengukuran Persepsi

Pengukuran persepsi yang digunakan adalah dengan bentuk data

kuantitatif sehingga hasil penelitian dapat terukur dengan jelas. Sebuah

pengukuran persepsi dapat menggunakan penggabungan yaitu skala penilaian

verbal dan angka. Istilah skala penilaian verbal merupakan suatu proses

mengungkapkan yang baik dan buruk, yang wajib dan yang tidak wajib

terhadap suatu gagasan, benda perilaku pada kontinum baik dan tidak baik,

setuju atau tidak setuju sehingga terimplikasi pada pilihan diantara berbagai

jenis tindakan dan perilaku. Penggabungan skala penilaian verbal dan angka

dapat membantu menginterpretasikan hasil penelitian. Penelitian ini

menggunakan skala sampai 5 yang berjangkauan dari sangat baik sampai

sangat tidak baik agar memudahkan pengguna untuk melihat perbedaan 58 Ridwan, Dasar-dasar Statistika (Bandung: Alpabetis, 2003), h. 71. 59 Yusnimar, “E-Book dan Pengguna Perpustakaan Perguruan Tinggi di Jakarta,” diakses 6 November 2017, http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/al-maktabah/article/view/1572.

Page 66: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

51

pilihan. Dalam skala yang digunakan ini tidak bersifat netral, sehingga akan

mendorong responden dapat mengambil keputusan sendiri dalam menilai

positif atau negatif terhadap sesuatu yang sedang ditanyakan melalui kuisoner.

Sedangkan untuk menganalisis data kuesioner terhadap pernyataan yang

disebarkan diberikan nilai tersendiri, dan selanjutnya penulis menggunakan

metode skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,

dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam

penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh penulis,

yang selanjutnya disebut dengan variabel penelitian.60 Penggabungan skala

verbal dan angka, terdapat pada tabel berikut:

Tabel 3.1

Pengukuran Persepsi

Pernyataan Kepuasan Nilai

Sangat baik

Baik

Cukup baik

Tidak baik

Sangat tidak baik

5

4

3

2

1

Untuk dapat mengetahui penilaian responden terhadap suatu objek, maka

skor-skor yang diperoleh dijumlahkan, kemudian disimpulkan skor rata-

ratanya. Skor rata-rata merupakan hasil dari penjumlahan skor dari tiap skala

yang dikalikan dengan frekuensinya masing-masing, kemudian hasil dari

60 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2015), h. 93.

Page 67: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

52

penjumlahan tersebut dibagi dengan jumlah sampel atau total frekuensi.

Perhitungan skor rata-rata menggunakan rumus sebagai berikut:

X = [ (S1 X F1) + (S2 X F2) + (S3 X F3) + (S4 X F4) + (S5 X F5) ]

N

Keterangan :

X = Skor rata-rata

(S1...S5) = Skor pada skala 5 sampai dengan 1

F = Frekuensi Jawaban

N = Jumlah sampel yang diolah atau total frekuensi

Skala yang digunakan diatas memiliki keterbatasan analisa, yaitu hanya

menyatakan bahwa objek tersebut sangat baik atau sangat tidak baik, sehingga

diperlukan analisa lebih lanjut. Supaya analisa menjadi lebih luas, maka ordinal

dapat dirubah menjadi skala interval yaitu menentukan skala-skala yang

memiliki jarak yang sama antara titik-titik yang berdekatan yang diperlukan

untuk menggambarkan keadaan dengan lebih teliti, memberikan prediksi, dan

pengontrolan yang lebih akurat. Untuk menentukan skala interval skor persepsi

caranya dengan membagi selisih antara skor tertinggi dengan skor terendah

dengan banyaknya skala. Cara tersebut dapat dirumuskan dengan rumus

sebagai berikut:

Skala interval = { a(m-n) } : b

Page 68: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

53

Keterangan :

a = Jumlah atribut

m = Skor tertinggi

n = Skor terendah

b = Jumlah skala penilaian yang ingin dibentuk.61

Jika skala penilaian yang ingin dibentuk berjumlah 5, dimana skor

terendah adalah satu dan skor tertinggi adalah lima, maka skala interval skor

persepsi dapat dihitung seperti {1(5-1) : 5}, jadi jarak antara setiap titik adalah

0,8 sehingga diperoleh penilaian sebagai berikut:

Sangat positif 4.24 – 5.04

Positif 3.43 – 4.23

Cenderung positif 2.62 – 3.42

Negatif 1.81 – 2.61

Sangat negatif 1.00 – 1.80.62

G. Jadwal Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Perpustakaan Lembaga Pemasyarakatan

Klas II A Salemba. Letak perpustakaan berada di Jalan Percetakan Negara No.

88 A, RT. 12/ RW. 04, Jakarta Pusat. Penelitian ini dilaksanakan pada Kamis,

14 Desember 2017, dengan perincian sebagai berikut:

61 Fred N Kerlinger, Asas-Asas penelitian Behavioral (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1990), h. 101. 62 Bilson Sinamora, Panduan Riset Perilaku Konsumen (Jakarta: Gramedia, 2004), h. 202.

Page 69: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

54

Tabel 3.2 Jadwal Penelitian Skripsi

NO

KEGIATAN

2017-2018

Februari

Oktober

Desember

Januari

Maret

Mei

1.

Penyusunan

Proposal

2.

Pengajuan

Proposal

3.

Bimbingan

Skripsi

4.

Penelitian

5.

Penyusunan

Skripsi

6.

Pengajuan

Sidang

7.

Sidang

Skripsi

Page 70: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

55

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Profil Lembaga Pemasyarakatan

1. Sejarah Singkat Lembaga Pemasyarakatan

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI No.

M.2-PR.07.03 Tahun 2007 tanggal 23 Februari 2007 tentang

pembentukan unit pelaksana teknis Lembaga Pemasyarakatan Klas II A

Salemba, Cibinong, Pasir Putih Nusakambangan dan Lembaga

Pemasyarakatan, dideskripsikan bahwa secara historis berdirinya Lapas

Klas II A Salemba merupakan pemekaran dari UPT Pemasyarakatan

Rutan Klas I Salemba menjadi 2 (dua) Satuan Kerja di lingkungan

Kementerian Hukum dan HAM RI DKI Jakarta yaitu Rutan Klas I

Jakarta Pusat dan Lapas Klas II A Salemba Jakarta pada tahun 2007.

Sebelum menginjak tahun 1945, bangunan Lapas pada saat itu

difungsikan sebagai tempat tahanan bagi yang melakukan pelanggaran

hukum kolonial Hindia Belanda. Kemudian setelah tahun 1945,

bangunan Lapas digunakan untuk menampung tahanan politik, tahanan

sipil, dan pelaku kejahatan ekonomi. Saat terjadi G 30 S/PKI sebagian

tahanan dipindahkan ke Lapas Cipinang dan Lapas Glodok. Sejak tahun

1960 sampai dengan 1980, Lapas Salemba difungsikan sebagai rumah

tahanan militer dibawah pimpinan Inrehab Laksusda Jaya. Pada 4

februari 1980 pengelolaan lapas Salemba diserah terimakan dari Inrehab

Laksusda Jaya kepada Departemen Kehakiman RI melalui Kakanwil

Ditjen Pemasyarakatan IV Jakarta Raya dan Kalbar berdasarkan SP

Page 71: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

56

Pangkopkamtib tgl 9 Januari 1980, Sprint-12/KepKam/I/1980 dan Surat

Perintah Pelaksana No. Sprint 4-5/KAHDA/I/1980 Tgl 23 Januari 1980.

Berdasarkan Kep. Menkeh No. M.04.UM.01.06 Tahun 1983, Lapas

Salemba berubah status menjadi Rumah Tahanan Negara Salemba. Pada

Tahun 2007 mengingat kondisi kelebihan kapasitas penghuni Rutan

Salemba yang semakin padat, maka dilakukan pemekaran Rutan Salemba

menjadi dua bagian yaitu Rutan Klas I Jakarta Pusat dan Lapas Klas II A

Salemba. Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Salemba dibentuk

berdasarkan Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI No. M.02-

PR.07.03 Tahun 2007 Tanggal 23 Februari 2007 tentang pembentukan

Unit Pelaksana Teknis Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Salemba,

Cibinong, Pasir Putih Nusakambangan, dan Lembaga Pemasyarakatan

Klas II B Boalemo di Way Kanan, Slawi, Nunukan, Boalemo, dan

Jailolo.

2. Visi dan Misi Lembaga Pemasyarakatan

a. Visi

Menjadikan Lapas yang terpercaya dalam memberikan

pembinaan, pelayanan, dan perlindungan terhadap Warga Binaan

Pemasyarakatan.

b. Misi

1) Menjadikan sistem perlakuan humanis yang memberikan rasa

aman, nyaman, dan berkeadilan.

Page 72: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

57

2) Melaksanakan pembinaan, perawatan, dan pembimbingan

untuk mengembalikan narapidana menjadi warga negara

yang aktif dan produktif ditengah-tengah masyarakat.

3) Membangun karakter dan mengembangkan sikap ketaqwaan,

sopan santun, dan kejujuran pada diri narapidana.

4) Memberikan pelayanan, perlindungan, dan pemenuhan

terhadap hak-hak warga binaan pemasyarakatan dan

keluarga/ warga masyarakat yang berkunjung.

3. Data dan Fakta

Petugas lembaga pemasyarakatan klas II A Salemba berjumlah 242

orang, yang terdiri atas pegawai sipir, pejabat strukturat, dokter, dokter

gigi, dan perawat. Lapas ini memiliki kapasitas 572 orang dengan

batasan usia warga binaan pemasyarakatan berkisar antara 12 tahun

sampai dewasa. Adapun latar belakang kejahatan yang dilakukan sebagai

berikut: Kejahatan terhadap ketertiban, pembakaran, penyuapan,

kejahatan mata uang, memalsukan materai atau surat, kesusilaan,

perjudian, penculikan, pembunuhan, penganiayaan, perampokan,

memeras atau mengancam, penggelapan, penipuan, kejahatan perbankan,

kejahatan penadah, narkotika, kejahatan senjata tajam, kejahatan

perlindungan anak, KDRT. Penghuni lembaga pemasyarakatan pada

bulan Desember 2017 berjumlah 1396 orang warga binaan.

Page 73: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

58

4. Program dan Jenis Kegiatan

a. Pembinaan Kesadaran Beragama

1) Kegiatan agama Islam: Pesantren terpadu, Ta’lim Muta’alim

(program belajar dan mengajar), sholat berjamaah dan

ceramah umum, pesantren Iqra dan Al-qur`an, kegiatan sholat

Jumat, siraman rohani.

2) Kegiatan agama kristen : Kebaktian harian dan mingguan,

hari raya natal, tahun baru dan paskah.

3) Kegiatan agama budha : Kebaktian puja bakti, tahun baru

imlek, hari raya waisak dan kathina.

b. Pembinaan Kesadaran Berbangsa dan Bernegara

Kegiatan : Ketangkasan baris berbaris, upacara hari besar

kenegaraan, pelaksanaan pemilihan umum yang dilaksanakan

secara periodik.

c. Pembinaan Kemampuan Intelektual atau Kecerdasan

Kegiatan : Kejar paket A, B, dan C, PKMB (Program Kegiatan

Belajar Mengajar Masyarakat), pengetahuan tentang HIV/AIDS,

kursus bahasa inggris, kursus komputer, kegiatan perpustakaan,

kegiatan pramuka.

d. Pembinaan Kesadaran Hukum

Kegiatan : Mapenaling (Pengenalan tentang hak dan kewajiban

warga binaan), penyuluhan hukum yang dilaksanakan secara

periodik dengan Kasi Pembinaan dan Anak Didik.

Page 74: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

59

B. Profil Perpustakaan Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Salemba

1. Sejarah Singkat Perpustakaan

Perpustakaan berdiri atas gagasan Direktorat Jenderal

Pemasyarakatan, pada tahun 2012 awal nya perpustakaan tidak memiliki

gedung secara mandiri (artinya diadakan dekat dengan blok hunian

narapidana), kemudian tahun 2015 perpustakaan dipindahkan dan dialih

fungsikan sebagai gudang untuk menghindari dari berbagai kekhawatiran

terhadap rencana pelarian narapidana, di karenakan perpustakaan

merupakan tempat yang di haruskan aman dari berbagai hal yang

melanggar, seperti salah satu bentuk pelanggaran yang sering terjadi

yaitu kehilangan buku, kehilangan ini lebih sering terjadi pada saat

berlangsungnya kegiatan kelas pendidikan paket di perpustakaan. Pada

September 2016 perpustakaan bekerjasama dengan pihak Yayasan

Tangan Pengharapan dalam rangka membangun gedung “griya belajar Ki

Hajar Dewantara” dan kelas belajar perpustakaan guna menjadikan

perpustakaan sebagai pusat pembelajaran narapidana.

2. Struktur Organisasi

Perpustakaan Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Salemba dalam

menyusun struktur organisasinya mencakup beberapa elemen antara lain:

Page 75: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

60

STRUKTUR ORGANISASI PERPUSTAKAAN LEMBAGA

PEMASYARAKATAN KLAS II A SALEMBA

Kepala Lapas

Yudi Suseno, Bc.IP.,S.Pd.,M.Si

Kepala Seksi

Zulkifli Bintang, A.Md.IP.,S.Sos.,M.Si

Kepala Subseksi

Marhadi Kusuma

Penanggung Jawab Perpustakaan

1. Muhammad Daniel 2. Raden Mega

Pertaharjo, S.H

Page 76: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

61

3. Tata Tertib Perpustakaan

a. Berpakaian rapih dan sopan

b. Mengambil buku sesuai dengan minat, dan membaca pada tempat

yang disediakan.

c. Diharapkan tertib, tidak mengganggu pembaca lain, dan tidak

membaca di meja petugas perpustakaan.

d. Buku yang telah dibaca, diletakkan kembali pada rak dengan rapih

dan bersih.

e. Apabila ingin meminjam buku, registrasi terlebih dahulu kepada

tamping (petugas perpustakaan). Syarat meminjam buku sebagai

berikut:

1) Memelihara buku dengan apik

2) Tidak mencoret, melipat, dan merusak buku

3) Tidak meminjamkan buku kepada orang lain

4) Waktu peminjaman buku selama 2 hari

5) Peminjaman maksimal 3 buku

4. Prosedur petugas perpustakaan

a. Petugas masuk lapas, absensi, kemudian apel pagi.

b. Petugas masuk kantor, lalu melakukan pekerjaan :

1) Membersihkan dan merapihkan tata letak buku 2) Mempersiapkan buku kunjungan baca dan pinjam narapidana

dan pegawai. 3) Mencatat nama pengunjung dan buku yang di baca atau di

pinjam. 4) Melakukan pengawasan agar tetap kondusif, menyortir buku,

dan mengklasifikasi buku. 5) Persiapan pengosongan ruang perpustakaan untuk ibadah

sholat.

Page 77: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

62

6) Kemudian setelah sholat, pengguna di izinkan kembali untuk membaca di perpustakaan.

7) Petugas kembali melakukan pengawasan, menyortir buku, dan mengklasifikasi buku.

8) Menata dan menyusun kembali buku-buku yang tidak pada tempatnya

9) Pengosongan ruang perpustakaan untuk persiapan pulang 10) Petugas pulang dalam keadaan bersih dan aman

c. Melaksanakan tugas tambahan, seperti mencatat buku yang baru

datang, membuat laporan bulanan, melaksanakan piket dapur,

kunjungan blok, piket resepsionis, dan piket kunjungan besuk.

5. Fasilitas Perpustakaan

a. Gedung

Perpustakaan LAPAS KLAS II A Salemba memiliki gedung

yang sudah mandiri dan berlokasi di dalam lingkup Lembaga

Pemasyarakatan Salemba. Lokasi gedung yang strategis ini sangat

mudah dijangkau oleh pengguna seperti narapidana. Perpustakaan

ini tidak hanya sebagai tempat koleksi atau tempat membaca,

namun sekaligus sebagai gedung untuk berkegiatan bagi

narapidana dalam belajar dan mengajar.

b. AC (Air Condition)

Perpustakaan LAPAS KLAS II A Salemba menyediakan

fasilitas pendingin ruangan atau AC dengan tujuan untuk

memberikan layanan yang baik agar pengguna merasa nyaman saat

berada di dalam perpustakaan, selain tujuan tersebut pengadaan AC

juga menjadi tujuan utama untuk kestabilan udara dalam menjaga

kelestarian koleksi yang terdapat di perpustakaan.

Page 78: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

63

c. Komputer

Komputer yang tersedia di perpustakaan hanya berjumlah 1

unit, komputer ini di gunakan bukan untuk pengguna namun

sebagai aktivitas petugas perpustakaan. Perpustakaan belum

menjadikan komputer sebagai unit pelaksanaan layanan

perpustakaan bagi keperluan pengguna maupun perpustakaan.

d. Locker

Perpustakaan memiliki 2 buah locker yang di letakkan di

dalam perpustakaan dan berdampingan dengan meja kerja petugas

perpustakaan sekaligus mengawas setiap aktivitas di dalam

perpustakaan. Amat di sayangkan, locker ini tidak di sediakan

untuk keperluan pengguna, tetapi sebagai tempat untuk menyimpan

benda atau makanan petugas perpustakaan.

e. Kursi lipat

Kursi lipat yang tersedia di perpustakaan memiliki

multifungsi sebagai tempat membaca dan tempat narapidana

belajar dalam pendidikan kelas paket.

f. Papan tulis

Papan tulis menjadi sarana menulis yang disediakan dalam

kegiatan belajar dan mengajar di Lembaga Pemasyarakatan

Salemba. Tersedianya papan tulis ini memudahkan pengajar dalam

menyampaikan informasi atau ilmu pengetahuan yang menunjang

Page 79: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

64

pendidikan juga hiburan bagi narapidana, khususnya narapidana

anak.

6. Koleksi Perpustakaan

Jumlah koleksi perpustakaan LAPAS KLAS II A Salemba

berdasarkan rekapitulasi Desember 2017 berjumlah 4681 eksemplar.

Koleksi didapat dari anggaran lapas (DIPA), dan sebagian koleksi di

dapat dari sumbangan Perpustakaan Daerah, Persatuan Keluarga

Berencana Indonesia (PKBI), serta Ibu Ani Yudhoyono.

Tabel 4.3 Koleksi Perpustakaan LAPAS KLAS II A SALEMBA

NO

Jenis Koleksi

Jumlah

Eksemplar

1. Buku Fiksi 1438

2. Buku Non-fiksi 2706

3. Buku Referensi 537

7. Sumber Daya Manusia Perpustakaan

Perpustakaan dikelola oleh 2 petugas perpustakaan yaitu Bapak

Muhammad Daniel (SMA) dan Bapak Raden Mega Pertaharjo (S1

Hukum), petugas perpustakaan ini adalah petugas lembaga

pemasyarakatan bagian pembinaan yang ditugaskan untuk menjalankan

layanan perpustakaan di lembaga pemasyarakatan.

Page 80: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

65

8. Sistem dan Jenis Layanan Perpustakaan

a. Sistem Layanan Perpustakaan

Sistem layanan yang digunakan perpustakaan Lembaga

Pemasyarakatan KLAS II A Salemba adalah sistem open access

(Layanan Terbuka). Penerapan sistem layanan ini diharapkan agar

pengguna khususnya narapidana dapat langsung mencari informasi

sesuai dengan kebutuhan pengguna, serta leluasa mencari rujukan

yang berkaitan tanpa harus mendatangi petugas terlebih dahulu.

b. Jenis Layanan Perpustakaan

1). Layanan Sirkulasi

Layanan peminjaman dan pengembalian di perpustakaan

Lembaga Pemasyarakatan KLAS II A Salemba bertujuan untuk

memberikan pelayanan bagi pengguna khususnya narapidana.

Untuk dapat meminjam koleksi yang tersedia di perpustakaan,

ada beberapa peraturan peminjaman bagi pengguna, sebagai

berikut :

a). Menjaminkan uang sejumlah Rp. 5000 – Rp. 50.000

b). Lama waktu peminjaman selama 2 hari

c). Peminjaman buku dibatasi maksimal 3 buku, dan diharuskan

registrasi ulang untuk perpanjangan (Masih secara manual),

perpanjangan buku selama 2 hari.

Page 81: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

66

2). Layanan Edukasi

Layanan edukasi adalah layanan yang diselenggarakan atas

gagasan program lembaga pemasyarakatan Salemba

bekerjasama dengan Yayasan Tangan Pengharapan yang

melibatkan perpustakaan sebagai wadah perantara kegiatan

pendidikan paket A, paket B, dan paket C bagi narapidana.

Layanan edukasi berjalan pada setiap hari Senin sampai dengan

Kamis pukul 09.00 s/d 12.00 WIB di perpustakaan, adapun

pembelajaran yang di ajarkan oleh tenaga pengajar Yayasan

Tangan Pengharapan meliputi Pusat Kegiatan Belajar

Masyarakat (PKBM) seperti Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu

Pengetahuan Sosial. Selain kegiatan edukasi tersebut,

perpustakaan juga menyelenggarakan layanan “Nonton Film

Edukasi” bersama bagi narapidana pada setiap hari Jumat pukul

09.00 s/d 11.00 WIB. Peserta yang mengikuti program ini

adalah pengguna narapidana dewasa dan narapidana anak

dengan pendampingan khusus dari pengawal LAPAS (Sipir).

9. Jam Buka Perpustakaan

Perpustakaan dibuka pada hari Senin s/d Jumat, pukul 08.00 s/d

17.00 WIB, dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Senin s/d Kamis : Pukul 15.30 s/d 17.00 WIB

b. Jumat : Pukul 08.00 s/d 17.00 WIB

(Istirahat pukul 12.00 s/d 13.00 WIB)

Page 82: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

67

C. Hasil Penelitian

Data-data yang dihasilkan dibawah ini merupakan jawaban atas pernyataan

kuesioner yang disebarkan kepada 93 responden. Data ini terbagi dalam tiga kategori

sebagai berikut:

1. Identitas Responden Tabel 4.4

Usia Responden Pernyataan F Persentase

15 - 20 Tahun 47 50.53 % 21 - 30 Tahun 25 26.88 % 31 - 45 Tahun 19 20.44 % 46 - 50 Tahun 2 2.15 %

50 Tahun Ke atas 0 0 % Jumlah 93 100 %

Sumber : diolah dari data lapangan

Data diatas diperoleh untuk usia responden berjumlah 93 orang, dengan

jawaban usia 15 – 20 tahun berjumlah 47 orang (50.53%), usia 21 – 30 tahun

berjumlah 25 orang (26.88%), usia 31 – 45 tahun berjumlah 19 orang (20.44%),

usia 46 – 50 tahun berjumlah 2 orang (2.15%), sedangkan untuk usia 50 tahun ke

atas berjumlah 0 orang (0%). Kesimpulan dari data tersebut bahwa rata-rata usia

pengguna perpustakaan adalah 15 – 20 tahun dengan presentase 50.53 %.

Tabel 4.5

Pendidikan Responden Pernyataan F Persentase

S1 6 6.45 % D3 1 1.07 %

SMA/SMK 58 62.37 % SMP 19 20.44 % SD 9 9.67 %

Jumlah 93 100 % Sumber : diolah dari data lapangan

Page 83: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

68

Berdasarkan jawaban responden sebanyak 93 orang, untuk S1 berjumlah 6

orang (6.45%), D3 berjumlah 1 orang (1.07%), SMA/SMK berjumlah 58 orang

(62.37%), SMP berjumlah 19 orang (20.44%), sedangkan SD berjumlah 9 orang

(9.67%). Jumlah terbanyak untuk pendidikan responden adalah SMA/SMK.

2. Analisis Data Persepsi Warga Binaan Terhadap Layanan Perpustakaan

LAPAS KLAS II A Salemba

1) Persepsi pengguna terhadap layanan perpustakaan

Tabel 4.6 Waktu Operasional Perpustakaan Hari Senin-Kamis

Pukul 15.30-17.00 Mencukupi Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase

Sangat Setuju 5 4 20 4.31 % Setuju 4 10 40 10.75 % Kurang Setuju 3 14 42 15.06 % Tidak Setuju 2 41 82 44.08 % Sangat Tidak Setuju

1 24 24 25.80 %

Jumlah 93 208 100 % Skor rata-rata X = 208/ 93 = 2.24

Sebagian kecil warga binaan (10.75%) menyatakan setuju,

sebagian kecil (15.06%) menyatakan kurang setuju, dan hampir

setengahnya (44.08%) menyatakan tidak setuju, Sebagian kecil lainnya

(4.31%) menyatakan sangat setuju, serta hampir setengahnya (25.80%)

menyatakan sangat tidak setuju. Berdasarkan hasil penelitian

menunjukkan bahwa nilai akhir skor adalah 2.24. Skor ini berada pada

skor skala interval 1.81 – 2.61 (Negatif). Artinya hampir setengah dari

warga binaan mengatakan bahwa waktu operasional perpustakaan hari senin-

kamis pukul 15.30-17.00 tidak mencukupi, dikarenakan terbatasnya waktu

Page 84: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

69

yang disediakan oleh perpustakaan sehingga hal tersebut mengurangi

fungsi perpustakaan terhadap warga binaan yang mengakses

perpustakaan.

Tabel 4.7 Waktu Operasional Perpustakaan Hari Jumat Pukul 08.00-17.00

Mencukupi Pengguna Dalam Mengakses Perpustakaan Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase

Sangat Setuju 5 40 200 43.01 % Setuju 4 38 152 40.86 % Kurang Setuju 3 5 15 5.37 % Tidak Setuju 2 8 16 8.60 % Sangat Tidak Setuju

1 2 2 2.15 %

Jumlah 93 385 100 % Skor rata-rata X = 385/ 93 = 4.13

Hampir setengahnya warga binaan (40.86%) menyatakan setuju,

sebagian kecil (5.37 %) menyatakan kurang setuju, sebagian kecil

lainnya (8.60%) menyatakan tidak setuju, hampir setengahnya

(43.01%) menyatakan sangat setuju, sebagian kecil (2.15%)

menyatakan sangat tidak setuju. Berdasarkan hasil penelitian

menunjukkan bahwa nilai akhir skor adalah 4.13. Skor ini berada pada

skor skala interval 3.43 – 4.23 (Positif). Artinya hampir setengah dari

warga binaan mengatakan bahwa Waktu operasional perpustakaan hari

Jumat pukul 08.00-17.00 mencukupi pengguna dalam mengakses perpustakaan,

dikarenakan waktu yang disediakan oleh perpustakaan lebih fleksibel

bagi warga binaan yang mengikuti rutinitas program yang telah

dijadwalkan pihak LAPAS. Hal tersebut memberikan kesempatan

waktu bagi warga binaan untuk mengakses perpustakaan.

Page 85: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

70

Tabel 4.8 Tidak Adanya Layanan Perpustakaan Pada Hari Sabtu Dan

Minggu Menghambat Pengguna Menggunakan Perpustakaan Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase

Sangat Setuju 5 16 80 17.20 % Setuju 4 35 140 37.63 % Kurang Setuju 3 19 57 20.43 % Tidak Setuju 2 14 28 15.05 % Sangat Tidak Setuju

1 9 9 9.67 %

Jumlah 93 314 100 % Skor rata-rata X = 314/ 93 = 3.37

Hampir setengahnya warga binaan (37.63%) menyatakan setuju,

sebagian kecil (20.43%) menyatakan kurang setuju, sebagian kecil

(15.05%) menyatakan tidak setuju, sebagian kecil (17.20%)

menyatakan sangat setuju, sebagian kecil lainnya (9.67%) menyatakan

sangat tidak setuju. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa

nilai akhir skor adalah 3.37. Skor ini berada pada skor skala interval

2.62 – 3.42 (Cenderung Positif). Artinya hampir setengah dari warga

binaan mengatakan bahwa tidak adanya layanan perpustakaan pada hari Sabtu

dan Minggu menghambat pengguna menggunakan perpustakaan, dikarenakan

hari sabtu dan minggu adalah tutupnya operasional seluruh kegiatan di

LAPAS termasuk kegiatan di perpustakaan. Hal tersebut menjadikan

narapidana tidak dapat mengakses perpustakaan dalam mengisi waktu

luang.

Page 86: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

71

Tabel 4.9 Program Nonton Bareng “Film Edukasi” Setiap Hari Jumat Pukul

09.00-11.00 Mencukupi Kebutuhan Informasi Dan Hiburan Bagi Pengguna

Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase Sangat Setuju 5 32 160 34.40 % Setuju 4 49 196 52.68 % Kurang Setuju 3 6 18 6.45 % Tidak Setuju 2 3 6 3.22 % Sangat Tidak Setuju

1 3 3 3.22 %

Jumlah 93 383 100 % Skor rata-rata X = 383/ 93 = 4.11

Sebagian besar warga binaan (52.68%) menyatakan setuju,

sebagian kecil (6.45%) menyatakan kurang setuju, sebagian kecil

lainnya (3.22%) menyatakan tidak setuju, hampir setengahnya

(34.40%) menyatakan sangat setuju, sebagian kecil (3.22%)

menyatakan sangat tidak setuju. Berdasarkan hasil penelitian

menunjukkan bahwa nilai akhir skor adalah 4.11. Skor ini berada pada

skor skala interval 3.43 – 4.23 (Positif). Artinya sebagian besar warga

binaan mengatakan bahwa program nonton bareng “film edukasi” setiap hari

Jumat pukul 09.00-11.00 mencukupi kebutuhan informasi dan hiburan bagi

pengguna, dikarenakan film-film yang disajikan merupakan film yang

banyak mengangkat nilai-nilai positif dan tentunya mudah diserap oleh

narapidana. Hal tersebut dapat meningkatkan semangat hidup

narapidana meski di dalam LAPAS, dan narapidana dapat mengambil

makna ataupun wawasan mengenai dunia luar dari setiap film yang

ditampilkan, serta menjadi salah satu sarana rekreasi yang imajinatif

juga produktif.

Page 87: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

72

Tabel 4.10 Pengguna Harus Mengikuti Aturan Atau Prosedur Perpustakaan

Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase Sangat Setuju 5 31 155 33.33 % Setuju 4 51 204 54.83 % Kurang Setuju 3 4 12 4.30 % Tidak Setuju 2 4 8 4.30 % Sangat Tidak Setuju

1 3 3 3.22 %

Jumlah 93 382 100 % Skor rata-rata X = 382/ 93 = 4.10

Sebagian besar warga binaan (54.83%) menyatakan setuju,

sebagian kecil (4.30%) menyatakan kurang setuju, sebagian kecil

lainnya (4.30%) menyatakan tidak setuju, hampir setengahnya

(33.33%) menyatakan sangat setuju, sebagian kecil (3.22%)

menyatakan sangat tidak setuju. Berdasarkan hasil penelitian

menunjukkan bahwa nilai akhir skor adalah 4.10. Skor ini berada pada

skor skala interval 3.43 – 4.23 (Positif). Artinya sebagian besar warga

binaan mengatakan bahwa pengguna harus mengikuti aturan atau prosedur

perpustakaan, dikarenakan dengan adanya peraturan yang dibuat oleh

perpustakaan menjadikan perpustakaan tersistematis dan pengguna

lebih terarah. Hal tersebut menjadi salah satu pembelajaran disiplin

yang dapat diterapkan oleh pengguna.

Page 88: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

73

Tabel 4.11 Syarat Peminjaman Buku Harus Menjadi Anggota Perpustakaan

Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase Sangat Setuju 5 21 105 22.58 % Setuju 4 31 124 33.33 % Kurang Setuju 3 12 36 12.90 % Tidak Setuju 2 20 40 21.50 % Sangat Tidak Setuju

1 9 9 9.67 %

Jumlah 93 314 100 % Skor rata-rata X = 314/ 93 = 3.37

Hampir setengahnya warga binaan (33.33%) menyatakan setuju,

sebagian kecil (12.90%) menyatakan kurang setuju, sebagian kecil

(21.50%) menyatakan tidak setuju, sebagian kecil (22.58%)

menyatakan sangat setuju, sebagian kecil lainnya (9.67%) menyatakan

sangat tidak setuju. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa

nilai akhir skor adalah 3.37. Skor ini berada pada skor skala interval

2.62 – 3.42 (Cenderung Positif). Artinya hampir setengah dari warga

binaan mengatakan bahwa syarat peminjaman buku harus menjadi anggota

perpustakaan, dikarenakan dengan pengadaan keanggotaan perpustakaan

bagi narapidana, kegiatan peminjaman dan pengembalian koleksi

menjadi terintegrasi dan mudah. Hal tersebut menjadikan kegiatan

perpustakaan memiliki sistem yang jelas dan terarah.

Page 89: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

74

Tabel 4.12 Syarat Meminjam Buku Menjaminkan (Deposit) Uang Sejumlah

Rp. 5000 – Rp. 50.000 Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase

Sangat Setuju 5 11 55 11.82 % Setuju 4 16 64 17.20 % Kurang Setuju 3 27 81 29.03 % Tidak Setuju 2 19 38 20.43 % Sangat Tidak Setuju

1 20 20 21.50 %

Jumlah 93 258 100 % Skor rata-rata X = 258/ 93 = 2.77

Sebagian kecil warga binaan (17.20%) menyatakan setuju, hampir

setengahnya (29.03%) menyatakan kurang setuju, sebagian kecil

(20.43%) menyatakan tidak setuju, sebagian kecil (11.82%)

menyatakan sangat setuju, sebagian kecil lainnya (21.50%) menyatakan

sangat tidak setuju. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa

nilai akhir skor adalah 2.77. Skor ini berada pada skor skala interval

2.62 – 3.42 (Cenderung Positif). Artinya hampir setengah dari warga

binaan mengatakan bahwa kurang setuju dengan pernyataan syarat

meminjam buku menjaminkan (deposit) uang sejumlah Rp.5000-

Rp.50.000, dikarenakan syarat yang di tentukan berupa nominal . Hal

tersebut memberatkan sebagian narapidana yang tidak memiliki

pemasukan selama menjalani pembinaan di lapas.

Page 90: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

75

Tabel 4.13 Maksimal Peminjaman Buku Sebanyak 3 Item

Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase Sangat Setuju 5 17 85 18.27 % Setuju 4 58 232 62.36 % Kurang Setuju 3 6 18 6.45 % Tidak Setuju 2 6 12 6.45 % Sangat Tidak Setuju

1 6 6 6.45 %

Jumlah 93 353 100 % Skor rata-rata X = 353/ 93 = 3.79

Sebagian besar warga binaan (62.36%) menyatakan setuju,

sebagian kecil (6.45%) menyatakan kurang setuju, sebagian kecil

(6.45%) menyatakan tidak setuju, sebagian kecil (18.27%) menyatakan

sangat setuju, sebagian kecil lainnya (6.45%) menyatakan sangat tidak

setuju. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai akhir

skor adalah 3.79. Skor ini berada pada skor skala interval 3.43 – 4.23

(Positif). Artinya sebagian besar warga binaan mengatakan bahwa setuju

bahwa maksimal peminjaman buku sebanyak 3 item, dikarenakan dengan

jumlah tersebut pengguna khususnya narapidana dapat bervariatif

dalam membaca. Hal tersebut menjadikan narapidana dapat menikmati

berbagai informasi dari buku-buku yang tentu akan menambah

wawasan juga sebagai hiburan.

Page 91: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

76

Tabel 4.14 Lama Waktu Peminjaman Buku Selama 2 Hari

Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase Sangat Setuju 5 16 80 17.20 % Setuju 4 45 180 48.38 % Kurang Setuju 3 18 54 19.35 % Tidak Setuju 2 7 14 7.52 % Sangat Tidak Setuju

1 7 7 7.52 %

Jumlah 93 335 100 % Skor rata-rata X = 335/ 93 = 3.60

Hampir setengahnya warga binaan (48.38%) menyatakan setuju,

sebagian kecil (19.35%) menyatakan kurang setuju, sebagian kecil

(7.52%) menyatakan tidak setuju, sebagian kecil (17.20%) menyatakan

sangat setuju, sebagian kecil lainnya (7.52%) menyatakan sangat tidak

setuju. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai akhir

skor adalah 3.60. Skor ini berada pada skor skala interval 3.43 – 4.23

(Positif). Artinya hampir setengah dari warga binaan mengatakan bahwa

lama waktu peminjaman buku cukup selama 2 hari, dikarenakan dengan

jangka waktu selama 2 hari dapat menjadi pertimbangan dalam

menanamkan dan membiasakan sikap disiplin waktu bagi pengguna

khususnya narapidana. Hal tersebut menjadi pembelajaran tanggung

jawab terhadap pembinaan kepribadian narapidana.

Page 92: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

77

Tabel 4.15 Pengguna Perpustakaan Harus Mengembalikan Buku

Tepat Waktu Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase

Sangat Setuju 5 29 145 31.18 % Setuju 4 55 220 59.13 % Kurang Setuju 3 2 6 2.15 % Tidak Setuju 2 5 10 5.37 % Sangat Tidak Setuju

1 2 2 2.15 %

Jumlah 93 383 100 % Skor rata-rata X = 383/ 93 = 4.11

Sebagian besar warga binaan (59.13%) menyatakan setuju,

sebagian kecil (2.15%) menyatakan kurang setuju, sebagian kecil

(5.37%) menyatakan tidak setuju, hampir setengahnya (31.18%)

menyatakan sangat setuju, sebagian kecil lainnya (2.15%) menyatakan

sangat tidak setuju. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa

nilai akhir skor adalah 4.11. Skor ini berada pada skor skala interval

3.43 – 4.23 (Positif). Artinya sebagian besar warga binaan mengatakan

bahwa pengguna perpustakaan harus mengembalikkan buku tepat

waktu, dikarenakan mengembalikan buku dengan tepat waktu dapat

menjadi wadah kesadaran bahwa pemenuhan hak akses informasi bagi

pengguna lain dalam meminjam buku tersebut juga harus

dipertimbangkan.

Page 93: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

78

Tabel 4.16 Perpustakaan Tidak Memberikan Sanksi Apapun Atas

Keterlambatan Pengembalian Buku Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase

Sangat Setuju 5 17 85 18.27 % Setuju 4 34 136 36.55 % Kurang Setuju 3 16 48 17.20 % Tidak Setuju 2 20 40 21.50 % Sangat Tidak Setuju

1 6 6 6.45 %

Jumlah 93 315 100 % Skor rata-rata X = 315/ 93 = 3.38

Hampir setengahnya warga binaan (36.55%) menyatakan setuju,

sebagian kecil (17.20%) menyatakan kurang setuju, sebagian kecil

(21.50%) menyatakan tidak setuju, sebagian kecil (18.27%)

menyatakan sangat setuju, sebagian kecil lainnya (6.45%) menyatakan

sangat tidak setuju. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa

nilai akhir skor adalah 3.38. Skor ini berada pada skor skala interval

2.62 – 3.42 (Cenderung Positif). Artinya hampir setengah dari warga

binaan mengatakan bahwa setuju jika perpustakaan tidak memberikan sanksi

apapun atas keterlambatan pengembalian buku, dikarenakan dengan tidak

adanya pemberian sanksi akan menjadi tolak ukur melatih kepribadian

pengguna khususnya narapidana dalam mengemban kepercayaan yang

diberikan.

Page 94: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

79

Tabel 4.17 Perpanjangan Peminjaman Buku Selama 2 Hari

Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase Sangat Setuju 5 18 90 19.35 % Setuju 4 51 204 54.83 % Kurang Setuju 3 9 27 9.67 % Tidak Setuju 2 10 20 10.75 % Sangat Tidak Setuju

1 5 5 5.37 %

Jumlah 93 346 100 % Skor rata-rata X = 346/ 93 = 3.72

Sebagian besar warga binaan (54.83%) menyatakan setuju,

sebagian kecil (9.67%) menyatakan kurang setuju, sebagian kecil

(10.75%) menyatakan tidak setuju, sebagian kecil (19.35%)

menyatakan sangat setuju, sebagian kecil lainnya (5.37%) menyatakan

sangat tidak setuju. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa

nilai akhir skor adalah 3.72. Skor ini berada pada skor skala interval

3.43 – 4.23 (Positif). Artinya sebagian warga binaan mengatakan bahwa

perpanjangan peminjaman buku selama 2 hari adalah cukup dikarenakan

berbagai aktivitas pembinaan yang rutin dilakukan oleh narapidana di

lapas menjadikan hal tersebut mengurangi waktu membaca bagi

narapidana yang gemar membaca buku, sehingga dengan adanya

kebijakan perpanjangan waktu meminjam akan memberi kesempatan

waktu bagi narapidana dalam menyelesaikan bacaannya tersebut.

Page 95: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

80

2) Persepsi pengguna terhadap koleksi perpustakaan

Tabel 4.18 Koleksi Yang Baik Fisiknya Lebih Banyak Dibanding Yang Rusak

Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase Sangat Setuju 5 26 130 27.95 % Setuju 4 50 200 53.76 % Kurang Setuju 3 6 18 6.45 % Tidak Setuju 2 7 14 7.52 % Sangat Tidak Setuju

1 4 4 4.30 %

Jumlah 93 366 100 % Skor rata-rata X = 366/ 93 = 3.93

Sebagian besar warga binaan (53.76%) menyatakan setuju,

sebagian kecil (6.45%) menyatakan kurang setuju, sebagian kecil

(7.52%) menyatakan tidak setuju, hampir setengahnya (27.95%)

menyatakan sangat setuju, sebagian kecil lainnya (4.30%) menyatakan

sangat tidak setuju. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa

nilai akhir skor adalah 3.93. Skor ini berada pada skor skala interval

3.43 – 4.23 (Positif). Artinya sebagian besar warga binaan mengatakan

bahwa koleksi yang baik fisiknya lebih banyak dibanding yang rusak ,

dikarenakan buku-buku yang disediakan oleh perpustakaan lebih

dominan dengan koleksi baru sehingga pengguna dapat dengan jelas

dan mudah dalam menyerap informasi yang tercantum pada buku

tersebut.

Page 96: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

81

Tabel 4.19 Koleksi Yang Ada Sesuai Dengan Minat Dan Kebutuhan Pengguna

Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase Sangat Setuju 5 24 120 25.80 % Setuju 4 51 204 54.83 % Kurang Setuju 3 13 39 13.97 % Tidak Setuju 2 1 2 1.07 % Sangat Tidak Setuju

1 4 4 4.30 %

Jumlah 93 369 100 % Skor rata-rata X = 369/ 93 = 3.96

Sebagian besar warga binaan (54.83%) menyatakan setuju,

sebagian kecil (13.97%) menyatakan kurang setuju, sebagian kecil

(1.07%) menyatakan tidak setuju, hampir setengahnya (25.80%)

menyatakan sangat setuju, sebagian kecil lainnya (4.30%) menyatakan

sangat tidak setuju. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa

nilai akhir skor adalah 3.96. Skor ini berada pada skor skala interval

3.43 – 4.23 (Positif). Artinya sebagian besar warga binaan mengatakan

bahwa koleksi yang ada sesuai dengan minat dan kebutuhan pengguna,

dikarenakan koleksi dengan genre hiburan yang tersedia di

perpustakaan menjadikan besarnya minat sebagian pengguna terhadap

koleksi-koleksi yang menghibur terpenuhi. Di sisi lain, koleksi yang

ada juga dapat menunjang kegiatan pendidikan yang berlangsung bagi

siswa kelas belajar seperti koleksi atlas, dan buku-buku pelajaran

lainnya.

Page 97: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

82

Tabel 4.20 Koleksi Yang Tersedia Di Perpustakaan Sering Memperoleh Buku-

Buku Baru (Up To Date) Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase

Sangat Setuju 5 25 125 26.88 % Setuju 4 44 176 47.31 % Kurang Setuju 3 19 57 20.43 % Tidak Setuju 2 3 6 3.22 % Sangat Tidak Setuju

1 2 2 2.15 %

Jumlah 93 366 100 % Skor rata-rata X = 366/ 93 = 3.93

Hampir setengahnya warga binaan (47.31%) menyatakan setuju,

sebagian kecil (20.43%) menyatakan kurang setuju, sebagian kecil

(3.22%) menyatakan tidak setuju, hampir setengahnya (26.88%)

menyatakan sangat setuju, sebagian kecil lainnya (2.15%) menyatakan

sangat tidak setuju. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa

nilai akhir skor adalah 3.93. Skor ini berada pada skor skala interval

3.43 – 4.23 (Positif). Artinya hampir setengah dari warga binaan

mengatakan bahwa koleksi yang tersedia di perpustakaan sering memperoleh

buku-buku Up to date, dikarenakan buku-buku tersebut bervariatif, dapat

dimanfaatkan, dan hampir dari sebagian koleksi merupakan koleksi

fiksi yang dapat dinikmati untuk segala usia terutama usia remaja.

Koleksi fiksi di perpustakaan ini, dijadikan salah satu alasan bagi

perpustakaan untuk menarik minat baca pengguna yang rata-rata

merupakan usia remaja. Sehingga koleksi fiksi menjadi salah satu genre

koleksi yang paling sering di gemari dan di minati pengguna.

Page 98: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

83

Tabel 4.21 Koleksi Referensi Seperti Biografi, Kamus, Dan Ensiklopedia

Dibutuhkan Untuk Bahan Bacaan Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase

Sangat Setuju 5 36 180 38.70 % Setuju 4 41 164 44.08 % Kurang Setuju 3 11 33 11.82 % Tidak Setuju 2 2 4 2.15 % Sangat Tidak Setuju

1 3 3 3.22 %

Jumlah 93 384 100 % Skor rata-rata X = 384/ 93 = 4.12

Hampir setengahnya warga binaan (44.08%) menyatakan setuju,

sebagian kecil (11.82%) menyatakan kurang setuju, sebagian kecil

(2.15%) menyatakan tidak setuju, hampir setengahnya (38.70%)

menyatakan sangat setuju, sebagian kecil lainnya (3.22%) menyatakan

sangat tidak setuju. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa

nilai akhir skor adalah 4.12. Skor ini berada pada skor skala interval

3.43 – 4.23 (Positif). Artinya hampir setengah dari warga binaan

mengatakan bahwa koleksi referensi seperti biografi, kamus, dan ensiklopedia

dibutuhkan untuk bahan bacaan bagi narapidana dalam beberapa program

pembinaan pendidikan lapas seperti kejar paket A, B, dan C, PKMB

(Program Kegiatan Belajar Mengajar Masyarakat), serta kursus bahasa

inggris. Dari kegiatan pendidikan yang berlangsung tersebut narapidana

dapat memanfaatkan koleksi perpustakaan pada mata pelajaran terkait,

sehingga perpustakaan menjadi salah satu sarana pemenuhan informasi

bagi kebutuhan pengguna.

Page 99: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

84

Tabel 4.22 Koleksi Majalah Sesuai Dengan Minat Pengguna

Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase Sangat Setuju 5 17 85 18.27 % Setuju 4 57 228 61.29 % Kurang Setuju 3 9 27 9.67 % Tidak Setuju 2 8 16 8.60 % Sangat Tidak Setuju

1 2 2 2.15 %

Jumlah 93 358 100 % Skor rata-rata X = 358/ 93 = 3.84

Sebagian besar warga binaan (61.29%) menyatakan setuju,

sebagian kecil (9.67%) menyatakan kurang setuju, sebagian kecil

(8.60%) menyatakan tidak setuju, sebagian kecil (18.27%) menyatakan

sangat setuju, sebagian kecil lainnya (2.15%) menyatakan sangat tidak

setuju. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai akhir

skor adalah 3.84. Skor ini berada pada skor skala interval 3.43 – 4.23

(Positif). Artinya sebagian besar warga binaan mengatakan bahwa

koleksi majalah sesuai dengan minat pengguna karena kandungan

informasinya dapat diserap sehingga pengguna dapat mengetahui

informasi lain yang dibahas dalam majalah tersebut.

Page 100: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

85

Tabel 4.23 Perpustakaan Sering Melanggan Majalah (Update)

Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase Sangat Setuju 5 19 95 20.43 % Setuju 4 48 192 51.61 % Kurang Setuju 3 18 54 19.35 % Tidak Setuju 2 8 16 8.60 % Sangat Tidak Setuju

1 0 0 0 %

Jumlah 93 357 100 % Skor rata-rata X = 357/ 93 = 3.83

Sebagian besar warga binaan (51.61%) menyatakan setuju,

sebagian kecil (19.35%) menyatakan kurang setuju, sebagian kecil

(8.60%) menyatakan tidak setuju, sebagian kecil lainnya (20.43%)

menyatakan sangat setuju, (0%) menyatakan sangat tidak setuju.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai akhir skor

adalah 3.83. Skor ini berada pada skor skala interval 3.43 – 4.23

(Positif). Artinya sebagian besar warga binaan mengatakan bahwa setuju

jika perpustakaan sering melanggan majalah , dikarenakan melalui majalah

yang sering dilanggan oleh perpustakaan dapat menjadi bacaan

tambahan bagi narapidana untuk mengetahui potret peristiwa dan

perkembangan baru dalam topik tertentu.

Page 101: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

86

Tabel 4.24 Koleksi Fiksi (Seperti Novel Dan Komik) Lebih Digemari

Dibandingkan Dengan Koleksi Non Fiksi Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase

Sangat Setuju 5 25 125 26.88 % Setuju 4 34 136 36.55 % Kurang Setuju 3 27 81 29.03 % Tidak Setuju 2 5 10 5.37 % Sangat Tidak Setuju

1 2 2 2.15 %

Jumlah 93 354 100 % Skor rata-rata X = 354/ 93 = 3.80

Hampir setengahnya warga binaan (36.55%) menyatakan setuju,

hampir setengahnya (29.03%) menyatakan kurang setuju, sebagian

kecil (5.37%) menyatakan tidak setuju, hampir setengahnya (26.88%)

menyatakan sangat setuju, sebagian kecil lainnya (2.15%) menyatakan

sangat tidak setuju. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa

nilai akhir skor adalah 3.80. Skor ini berada pada skor skala interval

3.43 – 4.23 (Positif). Artinya hampir setengah dari warga binaan

mengatakan bahwa koleksi fiksi lebih narapidana gemari dibandingkan dengan

koleksi non fiksi, dikarenakan informasi yang disajikan didalam buku

fiksi menjadi salah satu jenis koleksi yang dapat menghibur dan tidak

membosankan bagi pembaca yang lebih gemar terhadap koleksi-koleksi

fantasi.

Page 102: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

87

Tabel 4.25 Koleksi Fiksi Sering Memperoleh Buku-Buku Baru (Update)

Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase Sangat Setuju 5 21 105 22.58 % Setuju 4 38 152 40.86 % Kurang Setuju 3 27 81 29.03 % Tidak Setuju 2 5 10 5.37 % Sangat Tidak Setuju

1 2 2 2.15 %

Jumlah 93 350 100 % Skor rata-rata X = 350/ 93 = 3.76

Hampir setengahnya warga binaan (40.86%) menyatakan setuju,

hampir setengahnya (29.03%) menyatakan kurang setuju, sebagian

kecil (5.37%) menyatakan tidak setuju, sebagian kecil (22.58%)

menyatakan sangat setuju, sebagian kecil lainnya (2.15%) menyatakan

sangat tidak setuju. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa

nilai akhir skor adalah 3.76. Skor ini berada pada skor skala interval

3.43 – 4.23 (Positif). Artinya hampir setengah dari warga binaan

mengatakan bahwa koleksi fiksi sering memperoleh buku-buku baru,

dikarenakan selain agar perpustakaan tidak ketinggalan jaman, dengan

hadirnya buku-buku baru (up to date) tersebut di perpustakaan menjadi

motivasi pengguna lebih senang ke perpustakaan.

Page 103: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

88

3) Persepsi pengguna terhadap petugas yang melayani pengguna perpustakaan

Tabel 4.26 Petugas Ramah Dalam Memberikan Layanan

Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase Sangat Setuju 5 38 190 40.86 % Setuju 4 39 156 41.93 % Kurang Setuju 3 10 30 10.75 % Tidak Setuju 2 4 8 4.30 % Sangat Tidak Setuju

1 2 2 2.15 %

Jumlah 93 386 100 % Skor rata-rata X = 386/ 93 = 4.15

Hampir setengahnya warga binaan (41.93%) menyatakan setuju,

sebagian kecil (10.75%) menyatakan kurang setuju, sebagian kecil

(4.30%) menyatakan tidak setuju, hampir setengahnya (40.86%)

menyatakan sangat setuju, sebagian kecil lainnya (2.15%) menyatakan

sangat tidak setuju. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa

nilai akhir skor adalah 4.15. Skor ini berada pada skor skala interval

3.43 – 4.23 (Positif). Artinya hampir setengah dari warga binaan

mengatakan bahwa petugas ramah dalam memberikan layanan, dikarenakan

sikap petugas yang memberikan perhatian terhadap pemustaka berupa

semangat motivasi hidup, terutama bagi narapidana anak. Hal tersebut

menjadikan pemustaka yang datang merasa nyaman di dalam

perpustakaan.

Page 104: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

89

Tabel 4.27 Petugas Berpenampilan Rapih

Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase Sangat Setuju 5 47 235 50.53 % Setuju 4 43 172 46.23 % Kurang Setuju 3 1 3 1.07 % Tidak Setuju 2 1 2 1.07 % Sangat Tidak Setuju

1 1 1 1.07 %

Jumlah 93 413 100 % Skor rata-rata X = 413/ 93 = 4.44

Hampir setengahnya warga binaan (46.23%) menyatakan setuju,

sebagian kecil (1.07%) menyatakan kurang setuju, sebagian kecil

(1.07%) menyatakan tidak setuju, sebagian besar (50.53%) menyatakan

sangat setuju, sebagian kecil lainnya (1.07%) menyatakan sangat tidak

setuju. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai akhir

skor adalah 4.44. Skor ini berada pada skor skala interval 4.24 – 5.04

(Sangat Positif). Artinya sebagian besar warga binaan mengatakan

bahwa petugas perpustakaan berpenampilan rapih, dikarenakan peraturan

LAPAS mewajibkan petugas dan jajaran pejabat mengenakan seragam

dinas yang telah ditetapkan.

Page 105: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

90

Tabel 4.28 Petugas Proaktif Dalam Memberikan Layanan Kepada Pengguna

Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase Sangat Setuju 5 36 180 38.70 % Setuju 4 45 180 48.38 % Kurang Setuju 3 8 24 8.60 % Tidak Setuju 2 3 6 3.22 % Sangat Tidak Setuju

1 1 1 1.07 %

Jumlah 93 391 100 % Skor rata-rata X = 391/ 93 = 4.20

Hampir setengahnya warga binaan (48.38%) menyatakan setuju,

sebagian kecil (8.60%) menyatakan kurang setuju, sebagian kecil

(3.22%) menyatakan tidak setuju, hampir setengahnya (38.70%)

menyatakan sangat setuju, sebagian kecil lainnya (1.07%) menyatakan

sangat tidak setuju. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa

nilai akhir skor adalah 4.20. Skor ini berada pada skor skala interval

3.43 – 4.23 (Positif). Artinya hampir setengah dari warga binaan

mengatakan bahwa Petugas proaktif dalam memberikan layanan kepada

pengguna, dikarenakan petugas cukup cepat dalam memberikan

pelayanan. Hal tersebut menjadikan pemustaka tidak sungkan untuk

meminta bantuan dalam bentuk pertanyaan ataupun meminta hal-hal

lainnya seperti alat tulis dan lain sebagainya, namun tentunya tetap

dalam pengawasan petugas perpustakaan.

Page 106: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

91

Tabel 4.29 Petugas Memiliki Keterampilan Dalam Membantu Pengguna

Perpustakaan Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase

Sangat Setuju 5 39 195 41.93 % Setuju 4 43 172 46.23 % Kurang Setuju 3 9 27 9.67 % Tidak Setuju 2 0 0 0 % Sangat Tidak Setuju

1 2 2 2.15 %

Jumlah 93 396 100 % Skor rata-rata X = 396/ 93 = 4.25

Hampir setengahnya warga binaan (46.23%) menyatakan setuju,

sebagian kecil (9.67%) menyatakan kurang setuju, (0%) menyatakan

tidak setuju, hampir setengahnya (41.93%) menyatakan sangat setuju,

sebagian kecil lainnya (2.15%) menyatakan sangat tidak setuju.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai akhir skor

adalah 4.25. Skor ini berada pada skor skala interval 4.24 – 5.04

(Sangat Positif). Artinya hampir setengah dari warga binaan

mengatakan bahwa petugas memiliki keterampilan dalam membantu

pengguna perpustakaan, dikarenakan dengan layanan nya yang ramah

juga petugas menyelipkan sedikit motivasi belajar bagi pemustaka

terutama narapidana anak. Hal tersebut menjadi salah satu

penyemangat bagi narapidana untuk secara kontinu dalam ikut serta

menyukseskan program belajar “pendidikan paket” yang diadakan dan

dikembangkan oleh pihak LAPAS.

Page 107: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

92

Tabel 4.30 Petugas Dapat Menerima Saran Dan Kritikan Dari Pengguna

Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase Sangat Setuju 5 40 200 43.01 % Setuju 4 44 176 47.31 % Kurang Setuju 3 5 15 5.37 % Tidak Setuju 2 3 6 3.22 % Sangat Tidak Setuju

1 1 1 1.07 %

Jumlah 93 398 100 % Skor rata-rata X = 398/ 93 = 4.27

Hampir setengahnya warga binaan (47.31%) menyatakan setuju,

sebagian kecil (5.37%) menyatakan kurang setuju, sebagian kecil

(3.22%) menyatakan tidak setuju, hampir setengahnya (43.01%)

menyatakan sangat setuju, sebagian kecil lainnya (1.07%) menyatakan

sangat tidak setuju. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa

nilai akhir skor adalah 4.27. Skor ini berada pada skor skala interval

4.24 – 5.04 (Sangat Positif). Artinya hampir setengah dari warga

binaan mengatakan bahwa petugas dapat menerima saran dan kritikan

dari pengguna, dikarenakan sikap petugas yang menjadikan narapidana

seperti teman. Hal tersebut merupakan salah satu sikap yang

menjadikan narapidana merasa lebih intens dengan petugas

perpustakaan.

Page 108: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

93

3. Rekapitulasi Persepsi Warga Binaan Terhadap Layanan Perpustakaan

LAPAS KLAS II A Salemba

Tabel 4.31 Rekapitulasi Persepsi

No Unsur Yang Dinilai Skor Rata-

Rata

Pernyataan

Layanan Perpustakaan 1 Waktu operasional perpustakaan

pada hari Senin-Kamis dari pukul 15.30-17.00 sore mencukupi

2.24 Negatif

2 Waktu operasional perpustakaan pada hari Jumat pukul 08.00-17.00 sore mencukupi pengguna dalam mengakses perpustakaan

4.13 Positif

3 Tidak adanya layanan perpustakaan pada hari sabtu dan minggu menghambat pengguna menggunakan perpustakaan

3.37 Cenderung Positif

4 Program nonton bareng “film edukasi” setiap hari Jumat dari pukul 09.00-11.00 mencukupi kebutuhan informasi dan hiburan bagi pengguna

4.11 Positif

5 Pengguna harus mengikuti aturan atau prosedur perpustakaan

4.10 Positif

6 Syarat peminjaman buku harus menjadi anggota perpustakaan

3.37 Cenderung Positif

7 Syarat meminjam buku menjaminkan (deposit) uang sejumlah Rp. 5000 - Rp. 50.000

2.77 Cenderung Positif

8 Maksimal peminjaman buku sebanyak 3 item

3.79 Positif

9 Lama waktu peminjaman buku selama 2 hari

3.60 Positif

10 Pengguna perpustakaan harus mengembalikan buku tepat waktu

4.11 Positif

Page 109: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

94

11 Perpustakaan tidak memberikan sanksi apapun atas keterlambatan pengembalian buku

3.38 Cenderung Positif

12 Perpanjangan peminjaman buku selama 2 hari

3.72 Positif

42.69/ 12 = 3.55 (Positif) Koleksi Perpustakaan 13 Koleksi yang baik fisiknya lebih

banyak dibanding yang rusak 3.93 Positif

14 Koleksi yang ada sesuai dengan minat dan kebutuhan pengguna

3.96 Positif

15 Koleksi yang tersedia di perpustakaan sering memperoleh buku-buku baru (up to date)

3.93 Positif

16 Koleksi referensi seperti biografi, kamus, dan ensiklopedia dibutuhkan untuk bahan bacaan

4.12 Positif

17 Koleksi majalah sesuai dengan minat pengguna

3.84 Positif

18 Perpustakaan sering melanggan majalah (update)

3.83 Positif

19 Koleksi fiksi (seperti novel dan komik) lebih digemari dibandingkan dengan koleksi non fiksi

3.80 Positif

20 Koleksi fiksi sering memperoleh buku-buku baru (update)

3.76 Positif

31.17/ 8 = 3.89 (Positif) Petugas Perpustakaan 21 Petugas ramah dalam

memberikan layanan 4.15 Positif

22 Petugas berpenampilan rapih 4.44 Sangat Positif

Page 110: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

95

23 Petugas proaktif dalam memberikan layanan kepada pengguna

4.20 Positif

24 Petugas memiliki keterampilan dalam membantu pengguna perpustakaan

4.25 Sangat Positif

25 Petugas dapat menerima saran dan kritik dari pengguna

4.27 Sangat Positif

21.31/ 5 = 4.26 (Sangat Positif) Total Keseluruhan Persepsi Warga Binaan 95.17/ 25= 3.81

(Positif)

D. Pembahasan

Berdasarkan perhitungan nilai yang di dapat, diketahui bahwa persepsi

pengguna terhadap aspek layanan Perpustakaan LAPAS KLAS II A Salemba

adalah positif. Hal tersebut dibuktikan dari jawaban responden yang

menunjukkan bahwa nilai akhir skor adalah 3.55. Skor ini berada pada skor

skala interval 3.43-4.23 (Positif). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

persepsi pengguna terhadap layanan perpustakaan LAPAS KLAS II A

Salemba dikatakan baik. Namun, pada pelayanan waktu operasional

perpustakaan di hari Senin sampai dengan Kamis pukul 15.30-17.00 WIB masih

tidak mencukupi dikarenakan terbatasnya waktu yang disediakan oleh

perpustakaan sehingga mengurangi fungsi perpustakaan terhadap warga

binaan yang ingin mengakses perpustakaan lebih lama. Terlihat dari hasil

pengamatan bahwa memang tidak semua narapidana datang pada saat jam

tertentu, sebagian memanfaatkan perpustakaan ketika bersamaan dalam

berlangsungnya kegiatan intelektual kelas pendidikan paket A, B, dan C, serta

Page 111: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

96

PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) yang di pusatkan di ruang

perpustakaan setiap hari Senin sampai dengan Kamis pukul 09.00 s/d 12.00

WIB. Tidak hanya iu saja, narapidana mengungkapkan bahwa tidak adanya

layanan perpustakaan pada hari Sabtu dan Minggu menghambat pengguna

menggunakan perpustakaan, di karenakan hari sabtu dan minggu adalah

tutupnya operasional seluruh kegiatan di LAPAS termasuk kegiatan di

perpustakaan sehingga narapidana kurang memiliki tempat untuk mengisi

waktu luang. Demikian juga ketentuan dari pihak perpustakaan perihal

meminjam buku yang harus menjaminkan uang sejumlah Rp. 5000 – Rp.

50.000 menjadikan sebagian narapidana merasa keberatan, karena tidak

seluruh narapidana yang akan mengakses perpustakaan memiliki senilai uang

untuk meminjam buku yang ada di perpustakaan. Mengenai hal tersebut dapat

ditegaskan menurut pendapat ahli Mulyani bahwa jenis pelayanan yang dapat

diberikan kepada pengguna jasa perpustakaan bukan saja pelayanan sirkulasi

dan pelayanan referensi, melainkan termasuk di dalamnya adalah pelayanan

jam perpustakaan. Berdasarkan pendapat tersebut disimpulkan bahwa dalam

pelayanan perpustakaan, bentuk pelayanan jam perpustakaan merupakan salah

satu faktor yang dapat mendukung kelancaran dan kemudahan pengguna

dalam memanfaatkan perpustakaan.63

63 Mulyani Akhmad Nurhadi, Sejarah Perpustakaan dan Perkembangannya di Indonesia (Yogyakarta: Andi Offset, 1983), h. 116.

Page 112: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

97

Kemudian pada skor rata-rata keseluruhan terhadap aspek koleksi

perpustakaan adalah 3.89. Skor ini berada pada skor skala interval 3.43– 4.23

(Positif). Artinya bahwa koleksi perpustakaan sudah sesuai dengan minat dan

kebutuhan pengguna dikarenakan koleksi yang tersedia di perpustakaan sering

memperoleh buku-buku baru (up to date). Bahkan dari jumlah koleksi

perpustakaan LAPAS KLAS II A Salemba berdasarkan rekapitulasi Desember

2017 berjumlah 4681 eksemplar, beberapa jenis koleksi di perpustakaan salah

satunya yaitu koleksi fiksi seperti novel dan komik atas pemberian sumbangan

dari Ibu Ani Yudhoyono lebih banyak digemari pengguna sebagai bahan

bacaan. Demikian juga dengan buku-buku referensi, salah satunya koleksi peta

di perpustakaan yang dipakai sebagai media penunjang dalam pelajaran

geografi pada kelas pendidikan paket a, b, dan c. Koleksi referensi didapat dari

anggaran lapas (DIPA), dan sebagian koleksi lainnya di dapat dari sumbangan

Perpustakaan Daerah, dan Persatuan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI).

Sejalan dengan pendapat Ade Kohar bahwa koleksi perpustakaan mencakup

berbagai format bahan yang sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan

alternatif para pemakai perpustakaan terhadap media rekam informasi. Dari

pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa koleksi perpustakaan yang

disediakan harus sesuai dengan kebutuhan, terutama terhadap minat pengguna,

juga dapat koleksi yang dapat digunakan oleh pengguna perpustakaan.64

64 Ade Kohar, Teknik Penyusunan Kebijakan Pengembangan Koleksi Perpustakaan: Suatu Implementasi Studi Retrospektif (Jakarta, 2003), h. 6.

Page 113: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

98

Berikutnya skor rata-rata keseluruhan persepsi pengguna dari aspek

petugas pelayanan perpustakaan adalah 4.26. Skor ini berada pada skala

interval 4.24 – 5.04 (Sangat Positif). Artinya melalui penampilan, keaktifan,

keramahan, keterampilan, dan keterbukaan petugas menjadikan komunikasi

antara petugas dan pengguna begitu baik, sehingga menciptakan citra bahwa

petugas sebagai salah satu perantara yang dapat mencapai pemanfaatan

perpustakaan secara maksimal dalam membantu pengguna memanfaatkan

layanan di perpustakaan. Berdasarkan pengamatan langsung bahwa memang

petugas penanggung jawab seperti Bapak Muhammad Danil yang di bantu

oleh beberapa tamping dalam artian warga binaan yang bertugas di

perpustakaan, memiliki kedekatan komunikasi yang cukup baik dengan

narapidana lapas terutama narapidana remaja. Seperti anak sendiri, narapidana

di perlakukan secara layak dan tidak di beda-bedakan. Maksudnya adalah

untuk menarik minat baca narapidana melalui sikap positif yang diberikan

oleh petugas terhadap pengguna. Sesuai dengan pendapat Kotler bahwa

kualitas jasa harus dimulai dari kebutuhan pengguna dan berakhir pada

persepsi pengguna. Sebagai pihak yang merasakan layanan, tentu pengguna

akan menilai tingkat kualitas layanan suatu perpustakaan.65 Kualitas layanan

merupakan faktor terpenting dalam mencapai kepuasan pengguna di dalam

suatu lembaga, seperti perpustakaan. Semakin baik kualitas layanan yang

diberikan oleh perpustakaan, maka semakin baik persepsi yang diterima

pengguna. Maka dari itu, kepuasan pengguna akan tercipta jika kualitas

layanan yang diberikan memenuhi minat dan kebutuhan pengguna. Tetapi

65 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian (Jakarta: Salemba Empat, 2000), h. 38.

Page 114: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

99

sebaliknya, jika layanan yang diberikan perpustakaan tidak sesuai dengan

harapan pengguna, tentu akan menimbulkan ketidakpuasan pengguna terhadap

layanan yang diterima.

Skor rata-rata terakhir dari keseluruhan penilaian yang di dapat

mengenai aspek-aspek diatas diketahui bahwa skor rata-rata persepsi

pengguna terhadap layanan perpustakaan Lembaga Pemasyarakatan Klas II A

Salemba adalah 3.81. Demikian, dapat disimpulkan bahwa persepsi pengguna

terhadap perpustakaan Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Salemba berada

pada skala interval 3.43 – 4.23 yang artinya (Positif).

Page 115: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

100

BAB V

PENUTUP

Bab ini memaparkan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah diperoleh,

kesimpulan yang diambil merupakan jawaban atas pernyataan penelitian.

Sedangkan, saran merupakan masukan dari jawaban pernyataan responden dan

penulis untuk perpustakaan Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Salemba.

A. Kesimpulan

Berdasarkan temuan lapangan terhadap kuesioner yang di sebar, data yang

diperoleh untuk rata-rata usia pengguna perpustakaan adalah 15 – 20 tahun dengan

presentase 50.53 %. Untuk rata-rata pendidikan responden, jumlah terbanyak di dapat

adalah SMA/SMK berjumlah 58 orang (62.37%) dari 93 responden.

Kemudian, dari hasil yang di dapat mengenai persepsi pengguna terhadap

layanan di perpustakaan LAPAS Klas II A Salemba menunjukkan bahwa layanan yang

di berikan oleh perpustakaan terhadap pengguna cukup baik, namun tidak untuk waktu

operasional perpustakaan pada Senin sampai dengan Kamis pukul 15.30-17.00 WIB

yang di rasa singkat bagi narapidana, dan tutup nya waktu operasional perpustakaan

pada hari Sabtu dan Minggu yang membatasi pengguna dalam mengisi waktu luang

karena tidak adanya kegiatan Lapas di hari tersebut, serta syarat meminjam buku yang

diharuskan menjaminkan sejumlah uang di rasa membebankan sebagian pengguna.

Page 116: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

101

Lalu mengenai kesimpulan yang di dapat, persepsi pengguna terhadap koleksi

yang di miliki perpustakaan sudah sesuai dengan minat dan kebutuhan pengguna,

salah satu yang banyak pengguna gemari adalah koleksi fiksi seperti novel

dan komik.

Berkenaan dengan persepsi pengguna terhadap petugas perpustakaan, hal ini di

simpulkan sudah cukup baik karena cara petugas yang komunikatif dan menjadikan

narapidana sebagai keluarga merupakan salah satu faktor yang menjadikan pengguna

memiliki penilaian positif dan tertarik terhadap perpustakaan.

Disimpulkan bahwa sebagian besar pengguna memberikan tanggapan

positif terhadap layanan di perpustakaan Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA

Salemba yang telah ada. Hal ini dibuktikan dengan skor keseluruhan rata-rata

terhadap layanan di perpustakaan Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Salemba

senilai 3.81 (tiga koma delapan puluh satu). Skor ini berada pada skala interval

3.43 – 4.23 (Positif). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa persepsi

pengguna terhadap layanan di perpustakaan Lembaga Pemasyarakatan Klas

IIA Salemba dikatakan positif.

Page 117: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

102

B. Saran

Melihat hasil dari penelitian yang peneliti lakukan, ada beberapa saran

untuk perpustakaan Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Salemba, antara lain :

1. Perpustakaan perlu menambah waktu operasional perpustakaan pada hari

Senin sampai dengan Kamis.

2. Perlu diadakan pelatihan online perpustakaan, untuk memanfaatkan

komputer yang tersedia.

3. Pihak perpustakaan perlu meningkatkan pengawasan untuk keamanan

koleksi perpustakaan agar terhindar dari kehilangan, terutama pada saat

bersamaan dengan kegiatan edukasi (kelas pendidikan paket).

4. Pihak perpustakaan perlu menimbang kembali mengenai kebijakan uang

jaminan di dalam kegiatan peminjaman buku di perpustakaan.

5. Pihak perpustakaan menyediakan kotak saran untuk pengguna yang

berkunjung guna menunjang kegiatan layanan di perpustakaan LAPAS

Klas IIA Salemba.

Page 118: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

103

DAFTAR PUSTAKA

Akhmad Nurhadi, Mulyani. Sejarah Perpustakaan dan Perkembangannya di Indonesia. Yogyakarta: Andi Offset, 1983.

Ariani Martini, Nina, dan Ida Farida. Materi Pokok Psikologi Perpustakaan. Jakarta: Universitas Terbuka, 2009.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta, 2002.

———. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta, 2006.

Artoatmojo, Karmidi. Manajemen Perpustakaan Khusus. Jakarta: Universitas Terbuka, 1996.

———. Pelayanan Bahan Pustaka. Jakarta: Universitas Terbuka, 1999.

Asfinawati. Menunggu Perubahan dari Balik Jeruji. Jakarta: Kemitraan, 2007.

Australian Library and Information Association. “Australian Prison Libraries: Minimum Standard Guidelines.” Diakses 5 September 2017. http://read.alia.org.au/sites/default/files/documents/pr_prison_library_guidelines.pdf.

Bondan, Molly. Spanning a Revolution : Kesaksian Eks-Digulis dan Pergerakan Nasional Indonesia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2008.

Bungin, Burhan. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana, 2010.

Clark, Sheila, dan Erica Maccreaigh. Library Services To The Incarcerated: Applying The Public Library Model In Correctional Facility Libraries. London: Libraries Unlimited, 2006.

Coensuelo G, Sevilla. Pengantar Metode Penelitian. Jakarta: UI Press, 1993.

Dini. “Sejarah Perpustakaan Penjara di Indonesia Periode 1917-1964.” Diakses 5 September 2017. http://lib.ui.ac.id/.

Page 119: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

104

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Departemen Kehakiman dan HAM. 40 Tahun Pemasyarakatan: Mengukir Citra Profesionalisme. Jakarta: Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Departemen Kehakiman dan HAM, 2004.

Handayani, Ulfah. “Perpustakaan dan Dakwah Pemakai: Peranan Perpustakaan dalam Masyarakat.” Al Maktabah Vol.12, No.1 (April 2000): 49.

Hasan, Iqbal. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara, 2006.

Indonesia. “Undang-undang No.43 Tahun 2007 Pasal 5 Ayat 3 tentang Perpustakaan.” Diakses 5 Februari 2017. perpusnas.go.id/assets/uploads/2016/03/PP-24-2014-Pelaksanaan-UU-Perpustakaan.pdf.

———. “Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007 Pasal 1 Ayat 7 tentang Perpustakaan.” Diakses 1 September 2017. http://www.pnri.go.id/law/undang-undang-nomor-43-tahun-2007-tentang-perpustakaan/.

———. “Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 Pasal 14 Ayat 1 tentang Perpustakaan.” Diakses 5 September 2017. http://www.pnri.go.id/law/undang-undang-nomor-43-tahun-2007-tentang-perpustakaan/.

Irawan, Prasetya. Logika dan Prosedur Penelitian. Jakarta: STIA-LAN, 2004.

Jonner, Hasugian. Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Jakarta: Gramedia Pustaka, 2009.

Kerlinger, Fred N. Asas-Asas penelitian Behavioral. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1990.

Kohar, Ade. Teknik Penyusunan Kebijakan Pengembangan Koleksi Perpustakaan: Suatu Implementasi Studi Retrospektif. Jakarta, 2003.

Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian. Jakarta: Salemba Empat, 2000.

Larry E, Sullivan. “The Least of Our Brethren: Library Service to Prisoners.” American Library Association 31. No.5 (2000).

Page 120: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

105

Lehmann, Vibeke, dan Joanne Locke. Guidelines for Library Service to Prisoners. The Hague: International Federation of Library Associations and Institutions, 2005.

Montague Harrod, Leonard. Harrod’s Librarian Glossary of Terms used in Librarianship, Documentation and The Book Crafts and Reference Books. London: Gowen, 1990.

Nursalam, Toha. Materi Pokok Persepsi Perpustakaan 1-6. Jakarta: Universitas Terbuka, 1996.

Prytherch, Ray. Harrod’s Librarian’s Glossary and Reference Book 10th Edition. London: Ashgate Publishing Limited, 2005.

Rakhmat, Jalaludin. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001.

Ridwan. Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alpabetis, 2003.

Samosir, Djisman. Fungsi Pidana Penjara Dalam Sistem Pemidanaan di Indonesia. Bandung: Bina Cipta, 1992.

———. Tentang Penologi dan Pemasyarakatan. Bandung: Nuansa Aulia, 2012.

Sinamora, Bilson. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: Gramedia, 2004.

Soetminah. Perpustakaan, Kepustakawanan, dan Pustakawan. Jakarta: Kanisius, 1992.

Sudijono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Grafindo Persada, 2001.

Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta, 2012. ———. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi. Bandung:

Alfabeta, 2011.

———. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2015.

———. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta, 2012.

Page 121: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

106

Sulistyo-Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1991.

———. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1993.

Sumardji P. Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan. Jakarta: Grasindo, 1999.

Sutardji, Maulidyah, dan Sri Ismi. “Analisis Beberapa Faktor Yang Berpengaruh Pada Kepuasan Pengguna Perpustakaan : Studi Kasus di Perpustakaan Balai Penelitian Tanaman Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian.” Jurnal Perpustakaan Pertanian 15, Nomor 2 (2006): 33.

Sutarno. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003.

Sutarno NS. Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Sanitra Media Utama, 2004.

———. Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Sagung Seto, 2006.

Suwarno, Wiji. Psikologi Perpustakaan. Jakarta: Sagung seto, 2009.

Tjiptono, Fandy. Manajemen Jasa. Yogyakarta: ANDI, 2000.

Vogel, Brenda. Down For The Count: A Prison Library Handbook, Metuchen. New Jersey: Scarecrow Press, 1995.

———. “Making Prison Libraries Visible and Accessible.” Library Association of Alberta 56 (2) (1994): 120.

Walgito. Psikologi Sosial: Suatu Pengantar. Yogyakarta: ANDI, 2003.

Yusnimar. “E-Book dan Pengguna Perpustakaan Perguruan Tinggi di Jakarta.” Diakses 6 November 2017. http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/al-maktabah/article/view/1572.

Page 122: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

107

GAMBAR

Gambar 1. Gedung LAPAS Klas II A Salemba

Gambar 2. Kartu Tanda Pengunjung Penelitian

Page 123: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

108

Gambar 3. Tampak Depan Perpustakaan

Gambar 4. Mading Perpustakaan

Page 124: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

109

Gambar 5. Rak Koleksi

Page 125: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

110

Gambar 6. Buku Kunjungan Pengguna

Page 126: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

111

Gambar 7. Buku Peminjaman Koleksi

Page 127: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

112

Gambar 8. Kegiatan Nonton Film Edukasi

Gambar 9. Kegiatan Narapidana Di Perpustakaan

Page 128: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

LEMBAR KUESIONER

Assalamu`alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Dengan hormat saya Astia Prestica. Mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan

dan Informasi, Fakultas Adab dan Humaniora, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta. Dalam rangka penelitian skripsi mengenai “Persepsi

Pengguna Terhadap Layanan di Perpustakaan LAPAS KLAS II A

Salemba”, penulis memohon kesediaan saudara untuk berpartisipasi memberikan

jawaban terhadap kuesioner ini sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Kuesioner

ini bertujuan untuk kepentingan ilmiah dan kerahasiaan pengisian kuesioner ini

akan dijaga sepenuhnya. Atas simpati dan empati dari saudara untuk berpartisipasi

dalam kuesioner penelitian ini, penulis mengucapkan terimakasih.

1. Petunjuk Penggunaan

Pilihlah pernyataan dibawah ini sesuai dengan pendapat anda, dengan

memberi tanda (√ ) pada salah satu pilihan yang terdapat dalam kolom

sebelah kanan.

5 = Sangat Setuju (SS)

4 = Setuju (S)

3 = Kurang Setuju (KS)

2 = Tidak Setuju (TS)

1 = Sangat Tidak Setuju (STS)

2. Data Responden

Usia : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Pendidikan : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

SELAMAT MENGERJAKAN

-TERIMAKASIH-

Page 129: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

I. Persepsi pengguna terhadap layanan Perpustakaan LAPAS KLAS II A Salemba

NO

PERNYATAAN

JAWABAN

SS

S

KS

TS

STS

5

4

3

2

1

1. Waktu operasional perpustakaan pada hari Senin-Kamis dari pukul 15.30-17.00 sore mencukupi

2. Waktu operasional perpustakaan pada hari Jumat pukul 08.00-17.00 sore mencukupi pengguna dalam mengakses perpustakaan

3. Program nonton bareng “film edukasi” setiap hari Jumat dari pukul 09.00-11.00 mencukupi kebutuhan informasi dan hiburan bagi pengguna

4. Tidak adanya layanan perpustakaan pada hari sabtu dan minggu menghambat pengguna menggunakan perpustakaan

5. Pengguna harus mengikuti aturan atau prosedur perpustakaan

6. Syarat peminjaman buku harus menjadi anggota perpustakaan

7. Syarat meminjam buku menjaminkan (deposit) uang sejumlah Rp. 5000 - Rp. 50.000

8. Maksimal peminjaman buku sebanyak 3 item

9. Lama waktu peminjaman buku selama 2 hari

10. Pengguna perpustakaan harus mengembalikan buku tepat waktu

11. Perpustakaan tidak memberikan sanksi apapun atas keterlambatan pengembalian buku

12. Perpanjangan peminjaman buku selama 2 hari

Page 130: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

II. Persepsi pengguna terhadap koleksi Perpustakaan LAPAS KLAS II A Salemba

NO

PERNYATAAN

JAWABAN

SS

S

KS

TS

STS

5

4

3

2

1

13. Koleksi yang baik fisiknya lebih banyak dibanding yang rusak

14. Koleksi yang ada sesuai dengan minat dan kebutuhan pengguna

15. Koleksi yang tersedia di perpustakaan sering memperoleh buku-buku baru (up to date)

16. Koleksi referensi seperti biografi, kamus, dan ensiklopedia dibutuhkan untuk bahan bacaan

17. Koleksi majalah sesuai dengan minat pengguna

18. Perpustakaan sering melanggan majalah (update)

19. Koleksi fiksi (seperti novel dan komik) lebih digemari dibandingkan dengan koleksi non fiksi

20. Koleksi fiksi sering memperoleh buku-buku baru (update)

Page 131: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

III. Persepsi pengguna terhadap petugas yang melayani pengguna Perpustakaan LAPAS KLAS II A Salemba

NO

PERNYATAAN

JAWABAN

SS

S

KS

TS

STS

5

4

3

2

1

21. Petugas ramah dalam memberikan layanan

22. Petugas berpenampilan rapih

23. Petugas proaktif dalam memberikan layanan kepada pengguna

24. Petugas memiliki keterampilan dalam membantu pengguna perpustakaan

25. Petugas dapat menerima saran dan kritik dari pengguna

Page 132: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

LAMPIRAN

Lampiran 2 : Data Jumlah Penghuni LAPAS 2017

Page 133: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

Lampiran 3 : Surat Keterangan Dosen Pembimbing Skripsi

Page 134: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

Lampiran 4 : Surat Izin Penelitian

Page 135: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

Lampiran 5 : Surat Balasan Izin Penelitian

Page 136: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

Lampiran 6 : Bimbingan Skripsi

Page 137: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana
Page 138: PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40905/1/... · Tentang Penologi dan Pemasyarakatan, bahwa narapidana hanya dijatuhkan pidana

Astia Prestica lahir di Semarang, pada 19

Maret 1995, anak pertama dari Bapak

Lamidi dan Ibu Endang Suprihatin. Peneliti

bertempat tinggal di Jl. Waspada 5 RT. 11

RW. 10 No. 2, Kelurahan Pademangan

Barat, Kecamatan Pademangan, Jakarta

Utara, Kode Pos 14420. Peneliti

menyelesaikan pendidikan di SD PUI

Haurgeulis, SMPN 1 Haurgeulis, SMAN

40 Jakarta, dan melanjutkan pendidikan S1

pada Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Peneliti menyelesaikan kuliahnya

dengan menulis karya tulis yang berjudul “Persepsi Pengguna Terhadap Layanan

Perpustakaan Lapas Klas II A Salemba”. Peneliti juga sudah melaksanakan

praktek kerja lapangan di Perpustakaan Nasional RI (Tahun 2016) dan KKN

(Kuliah Kerja Nyata) di Desa Carenang, Kecamatan Cisoka, Kabupaten

Tangerang (Tahun 2016) selama satu bulan.

BIODATA PENULIS