Upload
others
View
5
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PERSEPSI SISWA TERHADAP LAYANAN PERPUSTAKAAN DI
PERPUSTAKAAN SMA SEJAHTERA 1 DEPOK
Winda Junita, S.Hum.
Dr. H. Zulfikar Zen, S.S., M.A.
Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia
Abstrak
Skripsi ini membahas mengenai bagaimana persepsi siswa terhadap layanan Perpustakaan
SMA Sejahtera 1 Depok. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi siswa
terhadap koleksi, sumber daya manusia, sarana dan prasarana, layanan dan harapan siswa
untuk kemajuan layanan Perpustakaan SMA Sejahtera 1 Depok. Penelitian ini adalah
pendekatan kuantitatif dengan metode survei yang menggunakan desain deskriptif. Sampel
yang diambil sebanyak 91 siswa dari populasi 1015 siswa. Teknik pengambilan sampel yaitu
accidental sampling. Peneliti menggunakan rentang nilai untuk kategori baik yaitu 2,52-3,37.
Hasil penelitian secara keseluruhan dimensi menunjukkan bahwa persepsi siswa adalah baik
terhadap layanan perpustakaan dengan skor 2,93. Sedangkan untuk hasil tiap dimensi
diantaranya persepsi siswa terhadap koleksi adalah baik dengan skor 2,94, persepsi siswa
terhadap sumber daya manusia adalah baik dengan skor 3,20, persepsi siswa terhadap sarana
dan prasarana adalah baik dengan skor 2,76, dan persepsi siswa terhadap layanan adalah baik
dengan skor 2,81. Harapan siswa terhadap layanan perpustakaan yang tertinggi dari tiap
dimensi adalah sebesar38,5% siswa mengharapkan untuk menambahkan jangka waktu
peminjaman buku. 30% siswa mengharapkan untuk menambahkan kelengkapan (keragaman)
koleksi, dan 22,8% siswa mengharapkan untuk memaksimalkan penyediaan fasilitas internet.
Kata kunci: persepsi, layanan perpustakaan, perpustakaan sekolah
Abstract
This thesis is a result of my research about students’s perception concerning to library service
in SMA Sejahtera 1 Depok. The purpose of this study is to understand student’s perception
about the collections, librarians, facilities and infrastructures, service in order to fulfil
student’s expectations and upgrade library services in SMA Sejahtera 1 Depok’s library. This
research is quantitative research with a survey method that uses descriptive design. The
samples are 91 of 1015 students in SMA Sejahtera 1 Depok. Sampling technique is accidental
sampling. Researchers using the range for good categories is 2,52–3,37. The result of this
research is showed that the overall dimensions of students perceptions of the library service is
good with a score of 2,93. As for the result of which each dimension is student perceptions of
collection is good with a score 2,94, student perception of human resources is good with
score of 3,20, student perceptions of the facilities and infrastructure is good with a score of
2,76, and score of student perceptions of service is 2,81 that means service in the library is
good. Student expectations for library services of the highest of each dimension are 38,5% of
students expect to add term borrowing book, 30% of students expect to add completeness
(variety) collection, and 22,8% of students expect to maximum the provision of internet
facilities.
Persepsi siswa..., Winda Junita, FIB UI, 2013
Keyword: perception, library service, school library. 1. Pendahuluan
Perkembangan ilmu pengetahuan di
segala bidang yang begitu pesat membuat
kita sadar bahwa tidak mungkin hanya
mengandalkan guru untuk menyampaikan
pengetahuan kepada siswa.Di samping itu,
buku pelajaran tidak mencakup semua
subjek yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan siswa dalam mewujudkan
tujuan pendidikan.Maka siswa harus diberi
kesempatan ikut aktif membuka dan
mengembangkan pemikiran mereka serta
potensi yang dimilikinya dengan
menelusuri informasi melalui koleksi-
koleksi yang terdapat di perpustakaan
sekolah.
1.1 Latar Belakang
Perpustakaan sekolah memegang
peranan penting dalam memacu
tercapainya tujuan pendidikan di sekolah.
Saat ini pemerintah mulai menyadari akan
pentingnya peranan dan fungsi dari sebuah
perpustakaan di sekolah. Oleh karena itu,
pemerintah membuat suatu peraturan
mengenai kewajiban untuk
menyelenggarakan perpustakaan disetiap
sekolah sebagai salah satu sarana dan
prasana di sekolah tersebut. Hal ini dituang
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 bab VII pasal 42 ayat 1 dan 2
tentang sarana dan prasarana yang
berbunyi
“Setiap satuan pendidikan wajib
memiliki sarana yang meliputi
perabot, peralatan pendidikan, media
pendidikan, buku, dan sumber belajar
lainnya, bahan habis pakai, serta
perlengkapan lain yang diperlukan
untuk menunjang proses pembelajaran
yang teratur dan berkelanjutan.”
“Setiap satuan pendidikan memiliki
prasarana yang meliputi lahan, ruang
kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan,
ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang
perpustakaan, ruang laboratorium, ruang
bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang
kantin, instalasi daya dan jasa, tempat
berolahraga, tempat beribadah, tempat
bermain, tempat berkreasi, dan
ruang/tempat lain yang diperlukan untuk
menunjang proses pembelajaran yang
teratur dan berkelanjutan."
Secara umum perpustakaan sekolah
adalah perpustakaan yang berada di dalam
suatu lembaga pendidikan.Menurut
Standar Nasional Perpustakaan (SNP)
Perpustakaan Nasional RI (2011)
perpustakaan sekolah merupakan
perpustakaan yang berada pada satuan
pendidikan formal di lingkungan
pendidikan dasar dan menengah yang
merupakan bagian integral dari kegiatan
sekolah yang bersangkutan dan merupakan
pusat sumber belajar untuk mendukung
tercapainya tujuan pendidikan sekolah
yang bersangkutan.
Pedoman Perpustakaan
SekolahIFLA/UNESCO (2000)
menjelaskan bahwa perpustakaan sekolah
menyediakan informasi dan ide yang
menjadi dasar keberhasilan informasi saat
ini dan pengetahuan berbasis
masyarakat.Perpustakaan sekolah
melengkapi siswa dengan keterampilan
belajar seumur hidup dan mengembangkan
imajinasi yang memungkinkan mereka
untuk hidup sebagai warga negara yang
bertanggung jawab.
Dalam mengelola sebuah
perpustakaan sekolah, pengelola
perpustakaan harus memperhatikan unsur-
unsur yang ada di perpustakaan terlebih
dahulu.Unsur-unsur tersebut diantaranya
koleksi, sumber daya manusia, pemustaka,
sarana dan prasarana, dan layanan.Karena
apabila salah satu unsur tersebut tidak ada,
maka perpustakaan tidak bisa berjalan
dengan baik sebagaimana
mestinya.Contohnya pustakawan sebagai
sumber daya manusia yang memberikan
layanan kepada pemustaka dalam
menelusur koleksi-koleksi di
perpustakaan.Penelusuran bisa dilakukan
Persepsi siswa..., Winda Junita, FIB UI, 2013
dengan menggunakan OPAC (Online
Public Access Catalogue) yang merupakan
salah satu sarana temu kembali informasi.
Namun banyaknya jumlah
perpustakaan sekolah yang ada di
Indonesia yang setidaknya sama dengan
jumlah sekolah itu sendiri, pada umumnya
pengelolaannya masih kurang memadai.
Salah satu faktor penyebabnya adalah
pihak sekolah yang belum memiliki
pustakawan yang secara khusus mampu
mengelola perpustakaan
sekolah.Perpustakaan sekolah biasanya
dikelola oleh seorang guru kelas atau
pegawai sekolah yang diserahi tugas
rangkap untuk mengurusi perpustakaan.
Perpustakaan sekolah sebagai
sumber informasi harus memanfaatkan
sumber daya manusia yang ada
semaksimal mungkin untuk kepentingan
pemustaka, agar perpustakaan dapat
memberikan layanan dalam memenuhi
kebutuhan informasi bagi pemustaka yang
mempunyai minat serta kebutuhan
informasi yang berbeda-beda sehingga
para pemustaka dapat memanfaatkan
perpustakaan dengan maksimal.
Dengan memanfaatkan
perpustakaan sebagai penyedia informasi
sebenarnya para siswa dapat meningkatkan
prestasi dan memenuhi kebutuhan ilmu
pengetahuan mereka.Pemanfaatan
perpustakaan dapat dipenggaruhi oleh
persepsi individu, salah satunya adalah
persepsi siswa yang merupakan sasaran
utama dalam perkembangan perpustakaan
sekolah.Sarlito (2003) menjelaskan bahwa
kemampuan untuk membeda-bedakan,
mengelompokkan, memfokuskan, dan
sebagainya itu, disebut sebagai
kemampuan untuk mengorganisasikan
pengamatan atau persepsi.
Sekolah Menengah Atas Sejahtera
1 Depok merupakan salah satu sekolah
swasta unggulan yang terakredetasi A di
kota Depok. SMA Sejahtera 1 Depok
memiliki 1 ruang perpustakaan.
Perpustakaan SMA Sejahtera 1 Depok
baru saja direnovasi dan terdiri dari 2
lantai.Hal ini dilakukan untuk memberikan
suasana baru di perpustakaan yang
sebelumnya terkesan menyeramkan dan
membosankan.Sehingga pengunjung yang
datang diharapkan lebih banyak dan lebih
merasa nyaman dibandingkan dengan
perpustakaan yang sebelumnya.Selain
merenovasi bangunan, Perpustakaan SMA
Sejahtera I Depok juga mulai membenahi
layanan perputakaan yang sangat berkaitan
erat dengan koleksi, sumber daya manusia
serta sarana dan prasarana yang dimiliki
perpustakaan.
Siswa yang merupakan sasaran
utama perpustakaan berhak memperoleh
layanan untuk mendapatkan informasi dari
perpustakaan. Namun terkadang dijumpai
beberapa kendala dalam memperoleh
informasi tersebut entah dari koleksi,
pustakawan, sarana dan prasarana, hingga
layanan yang ada di perpustakaan. Kendala
yang mereka rasakan dapat mereka
ungkapkan melalui penelitian ini.
Berdasarkan latar belakang yang
telah di uraikan diatas, peneliti tertarik
mengadakan penelitian untuk mengetahui
persepsi pemustaka terhadap layanan
perpustakaan SMA Sejahtera 1 Depok
termasuk koleksi, sumber daya manusia,
sarana dan prasarana, dan layanan dengan
menggunakan pendekatan kuantitatif.
Persepsi siswa SMA Sejahtera I Depok
diharapkan mampu menjadi masukan guna
meningkatkan mutu dan kualitas
perpustakaan sekolah SMA Sejahtera 1
Depok.
1.2 Rumusan Malasah
Masalah dalam penelitian ini adalah
persepsi siswa terhadap layanan
perpustakaan di Perpustakaan SMA
Sejahtera 1 Depok, dengan melihat cara
pandang siswa terhadap layanan yang
disediakan di Perpustakaan SMA Sejahtera
1 Depok. Dari permasalahan tersebut
Persepsi siswa..., Winda Junita, FIB UI, 2013
didapatkan pertanyaan-pertanyaan
penelitian sebagai berikut.
1. Bagaimana persepsi siswa terhadap
layanan perpustakaan (meliputi
layanan teknis, layanan pengguna, dan
unsur-unsur layanan seperti koleksi,
sumber daya manusia, serta sarana dan
prasarana) di Perpustakaan SMA
Sejahtera 1 Depok ?
2. Bagaimana harapan siswa terhadap
layanan Perpustakaan SMA
Sejahtera 1 Depok?
1.3 Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah yang telah
dirumuskan di atas maka tujuan penelitian
yang ingin dicapai adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui persepsi siswa
terhadap koleksi perpustakaan
SMA Sejahtera 1 Depok
2. Untuk mengetahui persepsi siswa
terhadap sumber daya manusia
perpustakaan SMA Sejahtera 1
Depok
3. Untuk mengetahui persepsi siswa
terhadap sarana dan prasaran
perpustakaan SMA Sejahtera 1
Depok.
4. Untuk mengetahui persepsi siswa
terhadap layanan perpustakaan
SMA Sejahtera 1 Depok.
5. Untuk mengetahui harapan siswa
terhadap layanan perpustakaan
SMA Sejahtera I Depok
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat
memberikan manfaat diantaranya;
a. Manfaat Akademis
Manfaat penulisan ini diharapkan
mampu memberikan sumbangan
terhadap ilmu perpustakaan tentang
persepsi siswa terhadap layanan
perpustakaan sekolah yang
mencakup koleksi, sumber daya
manusia, sarana dan prasarana, dan
layanan.
b. Manfaat Praktis.
Untuk manfaat praktis, penelitian ini
diharapkan dapat memberikan masukan
kepada Perpustakaan SMA Sejahtera 1
Depok mengenai optimalisasi
pemanfaatan perpustakaan yang
berpengaruh terhadap kegiatan belajar
mengajar siswa dan guru.Selain itu juga
dapat dijadikan masukan dan bahan
pertimbangan untuk memecahkan
masalah peningkatan kualitas
Perpustakaan SMA Sejahtera 1 Depok.
2 Tinjauan Literatur
2.1 Persepsi
Persepsi adalah proses dari
seseorang dalam memahami
lingkungannya yang melibatkan
pengorganisasian dan penafsiran sebagai
rangsangan dalam suatu pengalaman
psikologis. (Gibson, 2000).Ada beberapa
faktor yang dapat mempengaruhi
perbedaan persepsi tersebut diantaranya
adalah orang yang mengartikan
(perceiver), keadaan atau situasi
(situation), dan objek yang diartikan
(target).Perceiver memiliki beberapa
karakteristik di dalam dirinya yang dapat
mempengaruhi perceiver dalam membuat
sebuah persepsi.Karakteristik yang ada di
dalam dirinya tersebut diantaranya adalah
sikap, kepribadian, motif, minat,
pengalaman masa lalu, dan harapan
seseorang. Selain perceiver, target pun
juga memiliki karakter sendiri yang dapat
mempengaruhi apa yang diartikan.
Karakteristik tersebut diantaranya adalah
sesuatu yang baru, gerakan, suara, ukuran,
latar belakang, kedekatan, dan
kemiripan.Begitu pula dengan situasi yang
memiliki karakter yang juga dapat
mempengaruhi persepsi
Persepsi siswa..., Winda Junita, FIB UI, 2013
seseorang.Karakter-karakter yang
mempengaruhi situasi diantaranya adalah
waktu, keadaan kerja, dan keadaan sosial.
2.2Unsur-unsur Utama Perpustakaan
Sekolah
Koleksi
Salah satu unsur penting dari layanan
perpustakaan adalah koleksi. Tanpa
adanya koleksi maka layanan perpustakaan
tidak akan mampu berjalan sesuai dengan
fungsinya. Pengertian koleksi seperti yang
dijelaskan dalam Undang-Undang No. 43
Tahun 2007 tentang perpustakaan adalah
segala bentuk informasi yang tercetak
maupun terekam yang disusun dan diolah
sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan yang kemudian dilayankan
sebagai bentuk pemenuhan informasi bagi
pemustaka. Perpustakaan sekolah
hendaknya menyediakan sepuluh buku
per-murid. Sebuah perpustakaan sekolah
menengah atas hendaknya memiliki
koleksi minimal 2500 judul untuk 19-27
rombongan belajar yang relevan dengan
kebutuhan pemakai. Untuk Sekolah
Menengah Atas (SMA) paling sedikit 75%
koleksi perpustakaan terdiri dari buku non-
fiksi yang berkaitan dengan kurikulum dan
25% koleksi perpustakaan terdiri dari
buku fiksi (Pedoman penyelenggaraan
perpustakaan SMA, 2007).
Sumber Daya Manusia
Pengelola perpustakaan di
perpustakaan sekolah merupakan sumber
daya manusia yang sangat menentukan
keberhasilan perpustakaan.Secara umum
sumber daya manusia terdiri dari
pustakawan, guru-pustakawan, dan tenaga
pembantu.
Dalam Manifesto Perpustakaan
Sekolah IFLA/UNESCO tahun 2000
pustakawan sekolah sekolah adalah tenaga
kependidikan berkualifikasi serta
professional yang bertanggung jawab atas
perencanaan dan pengolahan perpustakaan
sekolah, didukung oleh tenaga yang
mencukupi, bekerja sama dengan semua
anggota komunitas sekolah dan
berhubungan dengan perpustakaan umum
dan lain-lainnya. Sedangkan guru-
pustakawan adalah guru yang diberi tugas
untuk memimpin perpustakaan, disamping
mengajar dalam kelas (Pedoman
penyelenggaraan perpustakaan SMA,
2007). Dan tenaga pembantu perpustakaan
menurut Permendiknas no 25 tahun 2008
adalah pegawai yang berkualifikasi SMA
atau yang sederajat dan bersertifikat
kompetensi pengelolaan perpustakaan
sekolah/madrasah dari lembaga yang
ditetapkan oleh pemerintah.
Sarana dan Prasarana
Menurut Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional RI nomor 24 tahun
2007, definisi sarana adalah perlengkapan
pembelajaran yang dapat dipindah-
pindah.Sedangkan yang dimaksud
prasarana adalah fasilitas dasar untuk
menjalankan fungsi
sekolah/madrasah.Sarana dan prasana
perpustakaan sekolah terdiri dari gedung,
ruang, perabot, perlengkapan, dan
peralatan.Jumlah sarana dan prasarana
hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan.
Sarana dan prasarana sangat menentukan
kelangsungan terpeliharanya bahan
pustakadengan baik (Pedoman
penyelenggaraan perpustakaan SMA,
2007).
Pemustaka
Pemustaka adalah orang yang
menggunakan perpustakaan.Perpustakaan
mengenal dua jenis pemustaka, yakni
pemustaka aktual dan pemustaka
potensial.Pemustaka aktual adalah
pemustaka yang sudah pernah
menggunakan perpustakaan baik
melakukan kegiatan layanan seperti
meminjam atau mengembalikan koleksi
pustaka ataupun hanya datang untuk
membaca koleksi pustaka.Pemustaka
potensial artinya adalah pemustaka yang
menjadi sasaran perpustakaan.Siswa
Persepsi siswa..., Winda Junita, FIB UI, 2013
merupakan pemustaka yang menjadi
sasaran utama perpustakaan sekolah.Siswa
dapat mencari informasi yang
diperlukannya di perpustakaan. Dengan
memanfaatkan perpustakaan sekolah siswa
dan guru dapat menyelesaikan tugas-tugas
dalam proses belajar-mengajar.
2.3Layanan Perpustakaan Sekolah
Pada hakikatnya tujuan
didirikannya perpustakaan adalah untuk
melayani pengguna untuk mencari
informasi yang dibutuhkan. Layanan
perpustakaan merupakan kegiatan
pemberian pelayanan kepada pengunjung
perpustakaan sekolah dalam menggunakan
buku-buku dan bahan-bahan pustaka
lainnya (Bafadal, 2001). Perpustakaan
sekolah harus menyediakan layanan
kepada pemustaka sekurang-kurangnya 40
(empat puluh) jam perminggu,minimal 5
hari kerja perminggu (Perpusnas RI,2011).
2.3.1 Jenis-Jenis Layanan Perpustakaan
Sekolah
Layanan Baca
Layanan baca merupakan layanan
yang diberikan perpustakaan kepada
pengunjung.Pengunjung dapat
memanfaatkan koleksi-koleksi yang ada
diperpustakaan untuk dibaca di ruang baca
yang telah disediakan. Umumnya layanan
baca ini digunakan untuk membaca koleksi
yang hanya bisa dibaca ditempat misalnya
koran dan majalah.
Layanan sirkulasi
Salah satu kegiatan utama atau jada
perpustakaan adalah peminjaman buku dan
materi lainnya. Kegiatan peminjaman ini
sering dikenal dengan nama sirkulasi
artinya peminjaman. Bagian inti, terumana
meja sirkulasi sering kali dianggap sebagai
ujung tombak jasa perpustakaan karena
bagian inilah yang pertama kali
berhubungan dengan pemakai serta paling
sering digunakan pemakai. Karenanya
unjuk kerja staf sirkulasi dapat
berpengaruh terhadap citra perpustakaan
(Sulistyo-Basuki, 1993).
Tugas pokok bagian sirkulasi
antara lain melayani siswa-siswa yang
akan meminjam dan mengembalikan buku-
buku sekolah. Jumlah buku dan lama
peminjaman buku ditentukan oleh jumlah
dan jenis koleksi, jumlah pemakai, sifat
pemakaiannya, dan harga buku.
a. Jumlah buku pinjaman
Lazimnya setiap pemakai
diperbolehkan meminjam 2 (dua)
buku. Buku yang dipinjam tersebut
dapat diperpanjang selama tidak
ada pemakai lain yang
memerlukannya.
b. Lama peminjaman
Lama peminjaman sangat
bervariasi, antara lain: tahunan,
semester, bulanan, mingguan, dan
harian. Perpustakaan sekolah
meminjamkan buku pelajaran
adakalanya satu tahun atau satu
semester.Buku-buku umum
biasanya dipinjamkan satu atau dua
minggu. .
c. Sanksi
Sanksi terhadap pelanggaran
peraturan peminjaman, sanksi ini
mungkin terpaksa diberikan kepada
peminjam yang :
1) Terlambat mengembalikan
buku
2) Merusak buku
3) Menghilangkan buku
Layanan rujukan
Layanan rujukan merupakan
kegiatan pemberian informasi yang
diperlukan oleh pemakai dan membantu
memanfaatkan koleksi dengan sebaik-
baiknya sebagai sumber informasi.
Menurut Bafadal (2001)ada 2 jenis
pelayanan di dalam pelayanan rujukan
yaitu layanan informasi dan layanan
pemberian bimbingan belajar. Pelayanan
informasi ditujukan untuk memebrikan
jawaban-jawabn atas pertanyaan-
Persepsi siswa..., Winda Junita, FIB UI, 2013
pertanyaan pengunjung perpustakaan
sekolah yang membutuhkan keterangan-
keterangan dan memberikan pentunjuk
tentang bahan-bahan pustaka. Untuk
pelayanan bimbingan belajar secara umum
bimbingan berarti adalah proses pemberian
bantuan bimbingan belajar secara kontinu
kepada murid dalam rangka mencapai
penyesuaian dan kemajuan pendidikan. Di
perpustakaan sekolah yang relatif kecil,
biasanya petugas layanan rujukan
dilakukan oleh petugas sirkulasi. Layanan
rujukan dapat dibagi menjadi 2 (dua)
macam yaitu:
a. Layanan langsung
Layanan langsung yaitu menjawab
pertanyaan-pertanyaan sederhana secara
langsung, melayani permintaan data atau
informasi dengan menggunakan bahan-
bahan rujukan, dan juga membimbing
pemakai menggunakan koleksi rujukan.
b. Layanan tidak langsung
Layanan tidak langsung yaitu
permintaan layanan rujukan dimana
pemakai tidak secara langsung datang ke
perpustakaan tetapi menggunakan media
komunikasi misalnya melalui e-mail,
telepon, dan sebagainya. Namun dalam
kegiatan layanan di perpustakaan sekolah,
kegiatana layanan ini jarang
ditemui.(Pedoman penyelenggaraan
perpustakaan SMA, 2007).
3. Metodologi Penelitian
Metode penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah jenis penelitian
deskripstif dengan menggunakan metode
survei. Pendekatan penelitian yang akan
digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian kuantitatif. Penelitian ini
dilakukan dengan menyebarkan kuesioner
kepada seluruh siswa SMA Sejahtera 1
Depok yang merupakan pengguna aktual
baik aktif maupun pasif.
3.1 Responden Penelitian
Responden dari penelitian ini
berjumlah 91 responden. Pengambilan
responden dilakukan dengan teknik
incidental sampling yang artinya sampel
yang diambil berdasarkan pada kebetulan
yang pada saat peneliti melakukan
penyebaran kuesioner responden berada di
tempat yang sama. Dalam hal ini artinya
peneliti akan menyebarkan kuesioner
kepada siswa yang kebetulan ditemukan
peneliti di Perpustakaan SMA Sejahtera 1
Depok.
3.2 Teknik Pengumpulan Data
Data yang akan dikumpulkan
dalam penelitian ini berasal dari data
primer. Data primer adalah data yang
bersumber langsung dari sumber utama
baik dalam bentuk perseorangan (individu)
ataupun kelompok. Teknik pengumpulan
data primer ini dapat dilakukan dengan
cara penyebaran kuesioner maupun
melakukan wawancara (Husein, 2009).
Kuesioner yang akan disebarkan
dalam penelitian ini adalah berbentuk
kuesioner tertutup. Artinya peneliti
membatasi jawaban subjek penelitian pada
jawaban yang ditentukan
peneliti.kuesioner yang disajikan
berdasarkan pada skala likert. Menurut
Kinnear (1988) dalam Husein (2009),
skala likert berhubungan dengan
pernyataan tentang sikap dan persepsi
seseorang terhadap sesuatu, misalnya
setuju-tidak setuju, senang-tidak senang,
dan baik-tidak baik.Selain kuesioner,
peneliti juga menggunakan data primer
dari hasil wawancara dengan pustakawan
Perpustakaan SMA Sejahtera 1 Depok.
3.3 Teknik Pengolahan dan Analisis
Data
Teknik pengolahan dan analisis
data dilakukan setelah tahapan
pengumpulan data baik melalui kuesioner
selesai dilakukan.Teknik pengolahan data
bertujuan untuk menyederhanakan data
sehingga lebih mudah dibaca.Berikut ini
Persepsi siswa..., Winda Junita, FIB UI, 2013
adalah tahapan dalam melakukan teknik
pengolahan dan analisis data.
1. Tahap penyuntingan dan editing
Tahap penyunting dilakukan
setelah kuesioner diisi kemudian diperiksa
kelengkapan datanya.Selain itu yang perlu
diperhatikan pada tahapan ini pula adalah
jawaban yang diberikan responden lengkap
dan mudah dibaca.
2. Tahap input data dan pengkodean
Tahap input merupakan tahap
dimana memasukkan jawaban dan skor
jawaban pada lembar Microsoft Excel atau
Statistical Program for Social Science.
Pengkodean merupakan proses pemberian
nilai atau skor terhadap jawaban
responden. Nilai atau skor yang diberikan
besarannya adalah sebagai berikut.
Jawaban Sangat Tidak Setuju : 1
Jawaban Tidak Setuju : 2
Jawaban Setuju : 3
Jawaban Sangat Setuju bernilai: 4
3. Tahap penghitungan frekuensi,
persentase, dan rerata (mean) data
Pada tahapan ini data yang telah
dimasukkan ke dalam program SPSS 13.0
akan dihitung besaran frekuensi,
persentase, dan rerata (mean) data. Penulis
menggunakan program SPSS 13.0 dalam
membantu penghitungan besaran frekuensi
dan presentase.Sementara untuk
menghitung rerata digunakan rumus
sebagai berikut.
Nilai rerata (mean) yang
didapatkan dikategorikan sesuai dengan
kriteria interpretasi skor berikut.
Tabel
3.1
Interpretasi
Skor
Nilai Keterangan
1.00-1.75 Sangat Tidak Baik
1.76-2.51 Kurang Baik
2.52-3.27 Baik
3.28-4.03 Sangat Baik
4. Tahap analisis data
Pada tahap ini penulis tidak
melakukan suatu penilaian terhadap objek
penelitian dan paparan yang disampaikan
disesuaikan dengan temuan di
lapangan.Sehingga nantinya hasil analisis
diharapkan dapat memenuhi tujuan dari
penelitian penulis.Pada penelitian ini
penulis ingin mengetahui mengenai
persepsi siswa terhadap layanan
perpustakaan, koleksi perpustakaa, petugas
perpustakaan, serta sarana dan prasarana
Perpustakaan SMA Sejahtera 1 Depok.
4. Analisis dan Pembahasan
Untuk mengetahui persespi siswa
terhadap layanan perpustakaan di
Perpustakaan SMA Sejahtera 1 Depok
peneliti melakukan penyebaran kuesioner
kepada 91 orang responden.Kuesioner ini
terdiri dari tiga bagian yakni identitas
responden, persepsi siswa, dan saran
responden kepada perpustakaan.Pada
bagian persepsi siswa terdapat 4 (empat)
indikator yaitu mengenai layanan
perpustakaan, koleksi perpustakaan,
sumber daya manusia perpustakaan, dan
sarana dan prasarana perpustakaan.Berikut
ini adalah hasil analisis dari ke-empat
indikator tersebut.
4.1 Persepsi Siswa terhadap Koleksi
Perpustakaan SMA Sejahtera 1 Depok
Pada indikator koleksi
perpustakaan diberikan 4 pernyataan yang
perlu dijawab responden. Berikut adalah
nilai rata-rata dari masing-masing
pernyataan yang disajikan dalam bentuk
diagram batang.
Gambar 4.1 Persepsi siswa terhadap
koleksi Perpustakaan SMA Sejahtera 1
Persepsi siswa..., Winda Junita, FIB UI, 2013
Depok
Gambar diatas merupakan
penilaian responden secara keseluruhan
terhadap koleksi perpustakaan SMA
Sejahtera I Depok. Dapat dilihat
berdasarkan gambar di atas nilai rata-rata
yang diperoleh dari keseluruhan butir
pernyataan adalah 2,94 dimana nilai
tersebut termasuk dalam kategori baik.
Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa
siswa memiliki persepsi baik terhadap
koleksi perpustakaan dari segi
kelengkapan, kemuktahiran, kesesuaian,
dan jumlah koleksi.
Nilai rata-rata tertinggi pada
indikator ini terdapat kesesuaian koleksi
dengan nilai 2,98. Siswa berpersepsi
bahwa kesesuaian koleksi di perpustakaan
memenuhi kebutuhan informasi mereka.
Kesesuaian yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah kesesuaian koleksi
perpustakaan dengan kurikulum dan
berorientasi pada kebutuhan pengguna
dalam memdukung proses belajar.
Kurikulum sekolah menjadi panduan wajib
bagi perpustakaan sekolah dalam hal
pengembangan koleksi.
Nilai rata-rata terendah ada pada
pernyataan mengenai kelengkapan koleksi
dengan nilai 2.9.Kelengkapan yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah
cakupan subjek atau keragaman koleksi
yang dimiliki perpustakaan SMA Sejahtera
I DepokSiswa berpersepsi bahwa
kelengkapan koleksi diperpustakaan SMA
Sejahtera 1 Depok mendukung saya dalam
kegiatan belajar. Koleksi perpustakaan
merupakan salah satu unsur penting dalam
layanan perpustakaan. Tanpa adanya
koleksi maka layanan perpustakaan tidak
akan berjalan dengan baik (Perpustakaan
Nasional RI, 2011). Terhadap nilai rata-
rata yang rendah ini perpustakaan perlu
memperhatikan dan mengembangkannya
agar menjadi lebih baik.Terhadap ke-
empat pernyataan mengenai koleksi
perpustakaan ini didapatkan nilai rata-rata
2,94 yang termasuk ke dalam kategori
baik.
4.2 Persepsi Siswa terhadap Sumber
Daya Manusia Perpustakaan
SMASejahtera 1 Depok
Pada indikator sumber daya
manusia perpustakaan diberikan 6
pernyataan yang perlu dijawab responden.
Berikut adalah nilai rata-rata dari masing-
masing pernyataan yang disajikan dalam
bentuk diagram batang.
Gambar 4.2 Persepsi siswa terhadap SDM
perpustakaan
Pada gambar di atas dapat terlihat
bahwa dari 6 pernyataan yang diberikan
terdapat pernyataan yang mendapatkan
nilai rata-rata tertinggi yaitu pada
pernyataan mengenai kesopanan dan
keramahaan. Nilai rata-rata yang
didapatkan adalah 3,39 dan termasuk
dalam kategori sangat baik. Ini artinya
pemustaka memiliki persepsi bahwa
petugas Perpustakaan SMA Sejahtera 1
2,862,88
2,92,922,942,962,98
2,9
2,98 2,96
2,92
Total Mean = 2,94
2,6
2,8
3
3,2
3,4
2,87
3,23 3,34 3,39
3,26 3,1
Total Mean = 3,20
Persepsi siswa..., Winda Junita, FIB UI, 2013
Depok telah melayani siswa dengan sopan
dan ramah.Salah satu kriteria pustakawan
dalam melakukan pelayanan adalah harus
bersikap ramah dan sopan terhadap
pemustaka.
Sementara itu nilai rata-rata
terendah ada pada mengenai jumlah
petugas yaitu dengan nilai 2,87. Nilai
tersebut termasuk dalam kategori
baik.jumlah petugas yang dimiliki di
perpustakaan SMA Sejahtera I Depok
berjumlah 2 orang. Karena perpustakaan
berada langsung dibawah tanggung jawab
Kepala Sekolah yang secara tidak
langsung dapat dikatakansebagai kepala
perpustakaan, maka dapat dikatakan untuk
jumlah petugas perpustakaan telah
memadai.Jumlah tenaga yang dibutuhkan
untuk mengelola sebuah perpustakaan
sekolah sekurang-kurangnya adalah 1
(satu) orang. Namun rasio jumlah tenaga
perpustakaan terkait dengan jumlah siswa
pada sekolah tersebut.Rasionya adalah
1:120, yaitu seorang pustakawan untuk
120 pemakai.Sedangkan untuk sekolah
yang mempunyai jumlah tenaga
perpustakaan lebih dari 1 orang serta
memiliki koleksi minimal 1000 (seribu)
judul dapat mengangkat seorang kepala
perpustakaan (Permendiknas, 2008).
Untuk perpustakaan SMA memerlukan 3
(tiga) orang pengelola yaitu:
a. Seorang kepala perpustakaan, sebagai
penanggung jawab atau koordinator,
b. seorang staf perpustakaan , sebagai
pelaksana harian, dan
c. seorang pegawai pembantu, untuk
melakukan pekerjaan yang bersifat
non-teknis perpustakaan (Pedoman
penyelenggaraan perpustakaan SMA,
2007: 8).
Terhadap ke-enam pernyataan ini
didapatkan nilai rata-rata keseluruhan
adalah sebesar 3,20 dan termasuk ke dalam
kategori baik.
4.3 Persepsi Siswa Terhadap Sarana
dan Prasarana Perpustakaan SMA
Sejahtera 1 Depok
Pada indikator sarana dan prasaran
perpustakaan diberikan 10 pernyataan
yang perlu dijawab responden. Berikut
adalah nilai rata-rata dari masing-masing
pernyataan yang disajikan dalam bentuk
diagram batang.
Gambar 4.3 Persepsi siswa terhadap sarana
dan prasarana Perpustakaan SMA
Sejahtera 1 Depok
Pada gambar di atas dapat dilihat
bahwa dari total 10 pernyataan terdapat
nilai rata-rata tertinggi. Nilai rata-rata
tertinggi ini ada pada pengaturan suhu
yang mendapat nilai 3,18. Ini artinya siswa
berpersepsi bahwa pengaturan suhu di
perpustakaan membuat suasana menjadi
sejuk.Suhu udara dan kelembaban ruang
perpustakaan yang sejuk berkat ventilasi
yang baik akan lebiih besar peluangnya
untuk menarik perhatian pemustaka yang
datang. Dengan kondisi tersebut juga akan
menyenangkan staf perpustakaan
(Sulistyo-Basuki, 1993). Sementara
itu nilai rata-rata terendah ada pada
fasilitas internet yang ada di Perpustakaan
SMA Sejahtera 1 Depok dengan nilai 2,43.
Siswa berpersepsi bahwa fasilitas internet
yang disediakan perpustakaan belum
memenuhi kebutuhan. Perpustakaan SMA
Sejahtera I Depok juga dilengkapi dengan
sarana jaringan internet. Akan tetapi
jaringan internet ini masih mengandalkan
00,5
11,5
22,5
33,5 2,63
2,94 3,01 2,53
3,02 3,18
2,43 2,45 2,85 2,59
Total Mean =
2,76
Persepsi siswa..., Winda Junita, FIB UI, 2013
ruang laboratorium komputer yang
merupakan server dari layanan internet ini.
Jadi, apabila lab. komputer sedang aktif
digunakan maka otomatis koneksi jaringan
internet akan tersedia di perpustakaaan.
Terhadap ke-sepuluh pernyataan
tersebut didapatkan nilai rata-rata
keseluruhan yaitu sebesar 2,76 yang
termasuk dalam kategori baik.
4.4 Persepsi Siswa Terhadap Layanan
Perpustakaan SMA Sejahtera 1
Depok
Pada indikator layanan
perpustakaan diberikan 9 butir pernyataan
yang perlu dijawab responden. Berikut
adalah nilai rata-rata dari masing-masing
pernyataan yang disajikan dalam bentuk
diagram batang.
Gambar 4.4 Persepsi siswa terhadap
layanan Perpustakaan SMA Sejahtera 1
Depok
Gambar diatas merupakan
penilaian responden secara keseluruhan
terhadap dimensilayananperpustakaan
SMA Sejahtera I Depok. Dapat dilihat
berdasarkan gambar 4.4 nilai rata-rata
yang diperoleh dari keseluruhan butir
pernyataan adalah 2,81 dimana nilai
tersebut termasuk dalam kategori baik.
Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa
siswa memiliki persepsi baik terhadap
layanan perpustakaan sekolah. Namun
untuk lama waktu peminjaman buku yang
diberikan kepada siswa nampaknya
perpustakaan SMA Sejahtera harus
mempertimbangkannya kembali. Karena
ditemukan nilai mean atau nilai rata-rata
2,40 dimana nilai tersebut termasuk dalam
kategori kurang baik. Dengan kata lain
siswa memiliki persepsi yang kurang baik
dengan lama waktu peminjaman. Di
Perpustakaan SMA Sejahtera 1 Depok
siswa diperbolehkan meminjam 1 buku
untuk 1 orang dengan lama peminjaman
maksimal 1 minggu.
Dalam Pedoman Penyelenggaraan
Perpustakaan Sekolah(2007) yang
menjelaskan bahwa lama peminjaman
sangat bervariasi, antara lain: tahunan,
semester, bulanan, mingguan, dan harian.
Perpustakaan sekolah meminjamkan buku
pelajaran adakalanya satu tahun atau satu
semester. Buku-buku umum biasanya
dipinjamkan satu atau dua minggu.Buku
yang jumlahnya terbatas dan banyak
peminatnya disebut dengan “Buku
Tandon” (buku cadangandan dipinjamkan
hanya sehari. Sedangkan buku-buku
rujukan (referensi), majalah, dan surat
kabar hanya boleh dibaca di tempat dan
tidak dipinjamkan.
Terhadap ke-sembilan pernyataan
mengenai layanan perpustakaan ini
didapatkan nilai rata-rata 2,81 yang
termasuk ke dalam kategori baik.
Gambar 4.5 Persepsi siswa terhadap
keseluruhan layanan Perpustakaan SMA
Sejahtera 1 Depok
00,5
11,5
22,5
33,5
sist
em la
yan
an…
kele
bih
an s
iste
m…
sist
em la
yan
an…
laya
nan
sir
kula
si
jum
lah
bu
ku y
ang…
lam
a p
emin
jam
an
san
ksi
laya
nan
ru
juka
n
wak
tu la
yan
an
2,74 2,92 2,84 3 2,74
2,4
3,09 2,92 2,65
Total Mean = 2,81
Persepsi siswa..., Winda Junita, FIB UI, 2013
Melihat gambar di atas dapat
disimpulkan bahwa nilai rata-rata tertinggi
adalah pada indikator sumber daya
manusia dengan nilai 3,2 yang termasuk
dalam kategori baik. Nilai rata-rata
terendah ada pada indikator sarana dan
prasarana perpustakaan dengan nilai 2,76
dan termasuk dalam kategori baik.
Sementara itu nilai rata-rata dari
keseluruhan indikator adalah 2,93 yang
termasuk dalam kategori baik.
4.5 Harapan Siswa Perpustakaan SMA
Sejahtera 1 Depok
Dari 91 responden terdapat 21
saran yang diberikan dengan pembagian 6
saran masuk untuk indikator koleksi
perpustakaan, 11 saran untuk sarana dan
prasarana perpustakaan, dan 4 saran untuk
layanan perpustakaan. Sementara untuk
indikator sumber daya manusia tidak ada
saran yang masuk.Dari data yang
didapatkan tersebut peneliti mengurutkan 5
sarantertinggi yang paling sering
disarankan oleh pemustaka dalam tabel
berikut.
Tabel 4.1 Saran tertinggi yang perlu
diperhatikan
No Saran Jumlah Persenta
se
1 Menambahka
n kelengkapan
buku fiksi
(komik, novel,
cerpen)
12 30%
2 Memaksimalk
an penyediaan
18 22,8%
fasilitas
internet agar
memadai
kegiatan siswa
dalam
mengerjakan
tugas (wi-fi)
3 Penambahan
unit komputer
untuk
membantu
menyelesaika
n tugas siswa
13 16,5%
4 Menambahka
n jangka
waktu
peminjaman
buku
10 38,5%
5 Menambahka
n waktu
layanan
perpustakaan
8 30,7%
4. Kesimpulan
Secara umum, responden memiliki
persepsi baik terhadap seluruh layanan
perpustakaan. Hal ini terbukti dari nilai
rata-rata yang didapatkan yaitu sebesar
2,93 dan nilai ini termasuk dalam interval
interpretasi nilai yang baik. Persepsi siswa
tertinggi ada pada dimensi sumber daya
manusia Perpustakaan SMA Sejahtera 1
Depok.Sementara persepsi terendah ada
pada dimensi sarana dan prasarana
Perpustakaan SMA Sejahtera 1 Depok.
Pada dimensi koleksi perpustakaan
responden memiliki persepsi yang baik
terhadap koleksi yang disediakan
perpustakaan. Ini terbukti dari hasil
penghitungan nilai rata-rata pada dimensi
ini adalah sebesar 2,94. Pada indikator ini
nilai tertinggi yaitu 2,98 mengenai
kesesuaian koleksi. Sementara nilai rata-
rata terendah ada pada kelengkapan
(keragaman) koleksi dengan rata-rata 2,9.
2,4
2,6
2,8
3
3,2
Koleksi SDM Sarpras layanan
2,94
3,2
2,76 2,81
Total Mean 2,93
Persepsi siswa..., Winda Junita, FIB UI, 2013
Dimensi sumber daya manusia
merupakan dimensi yang mendapatkan
nilai rata-rata tertinggi dari keseluruhan
dimensi yang diteliti yaitu dengan nilai
3,20sehingga termasuk dalam kategori
baik. Dari 6 (enam) pernyataan yang
diberikan terdapat pernyataan yang
mendapat nilai tertinggi dengan rata-rata
3,39. Pernyataan tersebut adalah petugas
perpustakaan melayani pemustaka dengan
sopan dan ramah.Sementara itu pernyataan
yang mendapat nilai terendah pada
dimensi ini yaitu pada pernyataan jumlah
petugas memadai siswa. Pernyataan ini
mendapatkan nilai rata-rata 2,87.
Responden juga memberikan
persepsi yang tinggi terhadap dimensi
sarana dan prasarana dan terbukti dengan
nilai rata-rata yang diperoleh yaitu sebesar
2,76dan termasuk dalam kategori baik.
Pernyataan yang mendapatkan nilai
tertinggi pada dimensi ini adalah
pernyataan mengenai pengaturan suhu
membuat suasana menjadi sejuk.
Pernyataan ini mendapatkan nilai rata-rata
3,18. Sementara itu pernyataan terendah
adalah fasilitas internet yang disediakan
perpustakaan telah memenuhi kebutuhan
pemustaka. Pernyataan ini mendapatkan
nilai rata-rata 2,43.
Persepsi siswa terhadap layanan
Perpustakaan SMA Sejahtera 1 Depok
adalahbaik. Hal ini dapat dilihat dari
jumlah nilai rata-rata yang diperoleh dari
kuesioner yang disebarkan kepada 91
responden adalah 2,81 dimana nilai
tersebut termasuk dalam kategori baik.
Dari 9 pernyataan yang berhubungan
dengan dimensi layanan terdapat nilai
terendah adalah 2,40 yaitu mengenai lama
waktu peminjaman buku. Sedangkan nilai
tertinggi adalah 3,09 yaitu mengenai
sanksi yang diberikan ata pelanggaran
yang dilakukan.
Harapan siswa diperoleh dari saran
siswa. Dari 91 responden terdapat 21 saran
terdiri dari 6 saran untuk dimensi koleksi,
11 saran untuk dimensi sarana dan
prasarana, dan 4 saran untuk dimensi
layanan. Dari saran-saran tersebut diambil
5 saran terbanyak yaitu 30%
mengharapkan untuk menambahkan
kelengkapan (keragaman) buku fiksi
(komik, novel, cerpen), 22,8% siswa
mengharapkan untuk memaksimalkan
penyediaan fasilitas internet, 16,5% siswa
mengharapkan untuk menambahkan unit
komputer untuk membantu menyelesaikan
tugas siswa, 38,5% siswa mengharapkan
untuk menambahkan jangka waktu
peminjaman buku, 30,7% siswa
mengharapkan untuk menambahkan waktu
layanan perpustakaan.
Daftar Acuan
Badan Standardisasi Nasional. (2009).
Standar Nasional Indonesia
7496:2009 : Perpustakaan khusus
instansi pemerintah. Jakarta: Badan
Standardisasi Nasional.
Bafadal, Ibrahim. (2001). Pengelolaan
perpustakaan sekolah. Jakarta:
BumiAksara
Darmono.(2001). Manajemen dan tata
kerja perpustakaan sekolah. Jakarta:
Grasindo.
Derr, Richard L. (1983). A conceptual
analysis of information need,.
Information Processing and
Manajemen , 19, 276. (Diakses dari
http://www.sciencedirect.com/science
/article/pii/0306457385900032 pada
tanggal 5 Mei 2013).
Faisal,Sanapiah .(2007). Format-format
penelitian sosial. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada
Gibson, James L. (2003). Organisasi.
Jakarta: Erlangga
Husein Umar. (2009). Metode penelitian
untuk skripsi dan tesis bisnis (2nd
ed.). Jakarta: Rajawali Pers.
Persepsi siswa..., Winda Junita, FIB UI, 2013
IFLA/UNESCO. (2000). The school
library manifesto: the school library
in teaching and learnin for all.
(Diakses dari www.google.com
tanggal 23 Maret 2013)
Indonesia. Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional No. 24 tahun 2007. Tentang
Sarana dan Prasarana untuk Sekolah
Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI),
Sekolah Menengah Pertama/
Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs),
dan Sekolah Menngah Atas /
Madrasah Aliyah (SMA/MA). Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional
Indonesia. Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional No. 25 tahun 2008 tentang
Standar Tenaga Perpustakaan
Sekolah/Madrasah.
Indonesia. PeraturanPemerintah No.19
tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
Pickard, Alison Jane. (2007). Research
methods in information. London:
Facet Publishing.
PERPUSNAS RI.(2006). Pedoman
perpustakaan sekolah
IFLA/UNESCO.Jakarta: Perpustakaan
Nasional RI.
PERPUSNAS RI.(2011). Standar
Nasional Perpustakaan
Sekolah.Jakarta: Perpustakaan
Nasional RI.
Robbins, Stephen P. (2003).
Organizational behavior. New
Jersey: Prentice Hall.
Persepsi siswa..., Winda Junita, FIB UI, 2013