14
PERSEPSI SISWA TERHADAP LAYANAN PERPUSTAKAAN DI PERPUSTAKAAN SMA SEJAHTERA 1 DEPOK Winda Junita, S.Hum. Dr. H. Zulfikar Zen, S.S., M.A. Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia [email protected] [email protected] Abstrak Skripsi ini membahas mengenai bagaimana persepsi siswa terhadap layanan Perpustakaan SMA Sejahtera 1 Depok. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi siswa terhadap koleksi, sumber daya manusia, sarana dan prasarana, layanan dan harapan siswa untuk kemajuan layanan Perpustakaan SMA Sejahtera 1 Depok. Penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode survei yang menggunakan desain deskriptif. Sampel yang diambil sebanyak 91 siswa dari populasi 1015 siswa. Teknik pengambilan sampel yaitu accidental sampling. Peneliti menggunakan rentang nilai untuk kategori baik yaitu 2,52-3,37. Hasil penelitian secara keseluruhan dimensi menunjukkan bahwa persepsi siswa adalah baik terhadap layanan perpustakaan dengan skor 2,93. Sedangkan untuk hasil tiap dimensi diantaranya persepsi siswa terhadap koleksi adalah baik dengan skor 2,94, persepsi siswa terhadap sumber daya manusia adalah baik dengan skor 3,20, persepsi siswa terhadap sarana dan prasarana adalah baik dengan skor 2,76, dan persepsi siswa terhadap layanan adalah baik dengan skor 2,81. Harapan siswa terhadap layanan perpustakaan yang tertinggi dari tiap dimensi adalah sebesar38,5% siswa mengharapkan untuk menambahkan jangka waktu peminjaman buku. 30% siswa mengharapkan untuk menambahkan kelengkapan (keragaman) koleksi, dan 22,8% siswa mengharapkan untuk memaksimalkan penyediaan fasilitas internet. Kata kunci: persepsi, layanan perpustakaan, perpustakaan sekolah Abstract This thesis is a result of my research about students’s perception concerning to library service in SMA Sejahtera 1 Depok. The purpose of this study is to understand student’s perception about the collections, librarians, facilities and infrastructures, service in order to fulfil student’s expectations and upgrade library services in SMA Sejahtera 1 Depok’s library. This research is quantitative research with a survey method that uses descriptive design. The samples are 91 of 1015 students in SMA Sejahtera 1 Depok. Sampling technique is accidental sampling. Researchers using the range for good categories is 2,523,37. The result of this research is showed that the overall dimensions of students perceptions of the library service is good with a score of 2,93. As for the result of which each dimension is student perceptions of collection is good with a score 2,94, student perception of human resources is good with score of 3,20, student perceptions of the facilities and infrastructure is good with a score of 2,76, and score of student perceptions of service is 2,81 that means service in the library is good. Student expectations for library services of the highest of each dimension are 38,5% of students expect to add term borrowing book, 30% of students expect to add completeness (variety) collection, and 22,8% of students expect to maximum the provision of internet facilities. Persepsi siswa..., Winda Junita, FIB UI, 2013

PERSEPSI SISWA TERHADAP LAYANAN PERPUSTAKAAN DI

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERSEPSI SISWA TERHADAP LAYANAN PERPUSTAKAAN DI

PERSEPSI SISWA TERHADAP LAYANAN PERPUSTAKAAN DI

PERPUSTAKAAN SMA SEJAHTERA 1 DEPOK

Winda Junita, S.Hum.

Dr. H. Zulfikar Zen, S.S., M.A.

Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia

[email protected]

[email protected]

Abstrak

Skripsi ini membahas mengenai bagaimana persepsi siswa terhadap layanan Perpustakaan

SMA Sejahtera 1 Depok. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi siswa

terhadap koleksi, sumber daya manusia, sarana dan prasarana, layanan dan harapan siswa

untuk kemajuan layanan Perpustakaan SMA Sejahtera 1 Depok. Penelitian ini adalah

pendekatan kuantitatif dengan metode survei yang menggunakan desain deskriptif. Sampel

yang diambil sebanyak 91 siswa dari populasi 1015 siswa. Teknik pengambilan sampel yaitu

accidental sampling. Peneliti menggunakan rentang nilai untuk kategori baik yaitu 2,52-3,37.

Hasil penelitian secara keseluruhan dimensi menunjukkan bahwa persepsi siswa adalah baik

terhadap layanan perpustakaan dengan skor 2,93. Sedangkan untuk hasil tiap dimensi

diantaranya persepsi siswa terhadap koleksi adalah baik dengan skor 2,94, persepsi siswa

terhadap sumber daya manusia adalah baik dengan skor 3,20, persepsi siswa terhadap sarana

dan prasarana adalah baik dengan skor 2,76, dan persepsi siswa terhadap layanan adalah baik

dengan skor 2,81. Harapan siswa terhadap layanan perpustakaan yang tertinggi dari tiap

dimensi adalah sebesar38,5% siswa mengharapkan untuk menambahkan jangka waktu

peminjaman buku. 30% siswa mengharapkan untuk menambahkan kelengkapan (keragaman)

koleksi, dan 22,8% siswa mengharapkan untuk memaksimalkan penyediaan fasilitas internet.

Kata kunci: persepsi, layanan perpustakaan, perpustakaan sekolah

Abstract

This thesis is a result of my research about students’s perception concerning to library service

in SMA Sejahtera 1 Depok. The purpose of this study is to understand student’s perception

about the collections, librarians, facilities and infrastructures, service in order to fulfil

student’s expectations and upgrade library services in SMA Sejahtera 1 Depok’s library. This

research is quantitative research with a survey method that uses descriptive design. The

samples are 91 of 1015 students in SMA Sejahtera 1 Depok. Sampling technique is accidental

sampling. Researchers using the range for good categories is 2,52–3,37. The result of this

research is showed that the overall dimensions of students perceptions of the library service is

good with a score of 2,93. As for the result of which each dimension is student perceptions of

collection is good with a score 2,94, student perception of human resources is good with

score of 3,20, student perceptions of the facilities and infrastructure is good with a score of

2,76, and score of student perceptions of service is 2,81 that means service in the library is

good. Student expectations for library services of the highest of each dimension are 38,5% of

students expect to add term borrowing book, 30% of students expect to add completeness

(variety) collection, and 22,8% of students expect to maximum the provision of internet

facilities.

Persepsi siswa..., Winda Junita, FIB UI, 2013

Page 2: PERSEPSI SISWA TERHADAP LAYANAN PERPUSTAKAAN DI

Keyword: perception, library service, school library. 1. Pendahuluan

Perkembangan ilmu pengetahuan di

segala bidang yang begitu pesat membuat

kita sadar bahwa tidak mungkin hanya

mengandalkan guru untuk menyampaikan

pengetahuan kepada siswa.Di samping itu,

buku pelajaran tidak mencakup semua

subjek yang diperlukan untuk memenuhi

kebutuhan siswa dalam mewujudkan

tujuan pendidikan.Maka siswa harus diberi

kesempatan ikut aktif membuka dan

mengembangkan pemikiran mereka serta

potensi yang dimilikinya dengan

menelusuri informasi melalui koleksi-

koleksi yang terdapat di perpustakaan

sekolah.

1.1 Latar Belakang

Perpustakaan sekolah memegang

peranan penting dalam memacu

tercapainya tujuan pendidikan di sekolah.

Saat ini pemerintah mulai menyadari akan

pentingnya peranan dan fungsi dari sebuah

perpustakaan di sekolah. Oleh karena itu,

pemerintah membuat suatu peraturan

mengenai kewajiban untuk

menyelenggarakan perpustakaan disetiap

sekolah sebagai salah satu sarana dan

prasana di sekolah tersebut. Hal ini dituang

dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19

Tahun 2005 bab VII pasal 42 ayat 1 dan 2

tentang sarana dan prasarana yang

berbunyi

“Setiap satuan pendidikan wajib

memiliki sarana yang meliputi

perabot, peralatan pendidikan, media

pendidikan, buku, dan sumber belajar

lainnya, bahan habis pakai, serta

perlengkapan lain yang diperlukan

untuk menunjang proses pembelajaran

yang teratur dan berkelanjutan.”

“Setiap satuan pendidikan memiliki

prasarana yang meliputi lahan, ruang

kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan,

ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang

perpustakaan, ruang laboratorium, ruang

bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang

kantin, instalasi daya dan jasa, tempat

berolahraga, tempat beribadah, tempat

bermain, tempat berkreasi, dan

ruang/tempat lain yang diperlukan untuk

menunjang proses pembelajaran yang

teratur dan berkelanjutan."

Secara umum perpustakaan sekolah

adalah perpustakaan yang berada di dalam

suatu lembaga pendidikan.Menurut

Standar Nasional Perpustakaan (SNP)

Perpustakaan Nasional RI (2011)

perpustakaan sekolah merupakan

perpustakaan yang berada pada satuan

pendidikan formal di lingkungan

pendidikan dasar dan menengah yang

merupakan bagian integral dari kegiatan

sekolah yang bersangkutan dan merupakan

pusat sumber belajar untuk mendukung

tercapainya tujuan pendidikan sekolah

yang bersangkutan.

Pedoman Perpustakaan

SekolahIFLA/UNESCO (2000)

menjelaskan bahwa perpustakaan sekolah

menyediakan informasi dan ide yang

menjadi dasar keberhasilan informasi saat

ini dan pengetahuan berbasis

masyarakat.Perpustakaan sekolah

melengkapi siswa dengan keterampilan

belajar seumur hidup dan mengembangkan

imajinasi yang memungkinkan mereka

untuk hidup sebagai warga negara yang

bertanggung jawab.

Dalam mengelola sebuah

perpustakaan sekolah, pengelola

perpustakaan harus memperhatikan unsur-

unsur yang ada di perpustakaan terlebih

dahulu.Unsur-unsur tersebut diantaranya

koleksi, sumber daya manusia, pemustaka,

sarana dan prasarana, dan layanan.Karena

apabila salah satu unsur tersebut tidak ada,

maka perpustakaan tidak bisa berjalan

dengan baik sebagaimana

mestinya.Contohnya pustakawan sebagai

sumber daya manusia yang memberikan

layanan kepada pemustaka dalam

menelusur koleksi-koleksi di

perpustakaan.Penelusuran bisa dilakukan

Persepsi siswa..., Winda Junita, FIB UI, 2013

Page 3: PERSEPSI SISWA TERHADAP LAYANAN PERPUSTAKAAN DI

dengan menggunakan OPAC (Online

Public Access Catalogue) yang merupakan

salah satu sarana temu kembali informasi.

Namun banyaknya jumlah

perpustakaan sekolah yang ada di

Indonesia yang setidaknya sama dengan

jumlah sekolah itu sendiri, pada umumnya

pengelolaannya masih kurang memadai.

Salah satu faktor penyebabnya adalah

pihak sekolah yang belum memiliki

pustakawan yang secara khusus mampu

mengelola perpustakaan

sekolah.Perpustakaan sekolah biasanya

dikelola oleh seorang guru kelas atau

pegawai sekolah yang diserahi tugas

rangkap untuk mengurusi perpustakaan.

Perpustakaan sekolah sebagai

sumber informasi harus memanfaatkan

sumber daya manusia yang ada

semaksimal mungkin untuk kepentingan

pemustaka, agar perpustakaan dapat

memberikan layanan dalam memenuhi

kebutuhan informasi bagi pemustaka yang

mempunyai minat serta kebutuhan

informasi yang berbeda-beda sehingga

para pemustaka dapat memanfaatkan

perpustakaan dengan maksimal.

Dengan memanfaatkan

perpustakaan sebagai penyedia informasi

sebenarnya para siswa dapat meningkatkan

prestasi dan memenuhi kebutuhan ilmu

pengetahuan mereka.Pemanfaatan

perpustakaan dapat dipenggaruhi oleh

persepsi individu, salah satunya adalah

persepsi siswa yang merupakan sasaran

utama dalam perkembangan perpustakaan

sekolah.Sarlito (2003) menjelaskan bahwa

kemampuan untuk membeda-bedakan,

mengelompokkan, memfokuskan, dan

sebagainya itu, disebut sebagai

kemampuan untuk mengorganisasikan

pengamatan atau persepsi.

Sekolah Menengah Atas Sejahtera

1 Depok merupakan salah satu sekolah

swasta unggulan yang terakredetasi A di

kota Depok. SMA Sejahtera 1 Depok

memiliki 1 ruang perpustakaan.

Perpustakaan SMA Sejahtera 1 Depok

baru saja direnovasi dan terdiri dari 2

lantai.Hal ini dilakukan untuk memberikan

suasana baru di perpustakaan yang

sebelumnya terkesan menyeramkan dan

membosankan.Sehingga pengunjung yang

datang diharapkan lebih banyak dan lebih

merasa nyaman dibandingkan dengan

perpustakaan yang sebelumnya.Selain

merenovasi bangunan, Perpustakaan SMA

Sejahtera I Depok juga mulai membenahi

layanan perputakaan yang sangat berkaitan

erat dengan koleksi, sumber daya manusia

serta sarana dan prasarana yang dimiliki

perpustakaan.

Siswa yang merupakan sasaran

utama perpustakaan berhak memperoleh

layanan untuk mendapatkan informasi dari

perpustakaan. Namun terkadang dijumpai

beberapa kendala dalam memperoleh

informasi tersebut entah dari koleksi,

pustakawan, sarana dan prasarana, hingga

layanan yang ada di perpustakaan. Kendala

yang mereka rasakan dapat mereka

ungkapkan melalui penelitian ini.

Berdasarkan latar belakang yang

telah di uraikan diatas, peneliti tertarik

mengadakan penelitian untuk mengetahui

persepsi pemustaka terhadap layanan

perpustakaan SMA Sejahtera 1 Depok

termasuk koleksi, sumber daya manusia,

sarana dan prasarana, dan layanan dengan

menggunakan pendekatan kuantitatif.

Persepsi siswa SMA Sejahtera I Depok

diharapkan mampu menjadi masukan guna

meningkatkan mutu dan kualitas

perpustakaan sekolah SMA Sejahtera 1

Depok.

1.2 Rumusan Malasah

Masalah dalam penelitian ini adalah

persepsi siswa terhadap layanan

perpustakaan di Perpustakaan SMA

Sejahtera 1 Depok, dengan melihat cara

pandang siswa terhadap layanan yang

disediakan di Perpustakaan SMA Sejahtera

1 Depok. Dari permasalahan tersebut

Persepsi siswa..., Winda Junita, FIB UI, 2013

Page 4: PERSEPSI SISWA TERHADAP LAYANAN PERPUSTAKAAN DI

didapatkan pertanyaan-pertanyaan

penelitian sebagai berikut.

1. Bagaimana persepsi siswa terhadap

layanan perpustakaan (meliputi

layanan teknis, layanan pengguna, dan

unsur-unsur layanan seperti koleksi,

sumber daya manusia, serta sarana dan

prasarana) di Perpustakaan SMA

Sejahtera 1 Depok ?

2. Bagaimana harapan siswa terhadap

layanan Perpustakaan SMA

Sejahtera 1 Depok?

1.3 Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah yang telah

dirumuskan di atas maka tujuan penelitian

yang ingin dicapai adalah sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui persepsi siswa

terhadap koleksi perpustakaan

SMA Sejahtera 1 Depok

2. Untuk mengetahui persepsi siswa

terhadap sumber daya manusia

perpustakaan SMA Sejahtera 1

Depok

3. Untuk mengetahui persepsi siswa

terhadap sarana dan prasaran

perpustakaan SMA Sejahtera 1

Depok.

4. Untuk mengetahui persepsi siswa

terhadap layanan perpustakaan

SMA Sejahtera 1 Depok.

5. Untuk mengetahui harapan siswa

terhadap layanan perpustakaan

SMA Sejahtera I Depok

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat

memberikan manfaat diantaranya;

a. Manfaat Akademis

Manfaat penulisan ini diharapkan

mampu memberikan sumbangan

terhadap ilmu perpustakaan tentang

persepsi siswa terhadap layanan

perpustakaan sekolah yang

mencakup koleksi, sumber daya

manusia, sarana dan prasarana, dan

layanan.

b. Manfaat Praktis.

Untuk manfaat praktis, penelitian ini

diharapkan dapat memberikan masukan

kepada Perpustakaan SMA Sejahtera 1

Depok mengenai optimalisasi

pemanfaatan perpustakaan yang

berpengaruh terhadap kegiatan belajar

mengajar siswa dan guru.Selain itu juga

dapat dijadikan masukan dan bahan

pertimbangan untuk memecahkan

masalah peningkatan kualitas

Perpustakaan SMA Sejahtera 1 Depok.

2 Tinjauan Literatur

2.1 Persepsi

Persepsi adalah proses dari

seseorang dalam memahami

lingkungannya yang melibatkan

pengorganisasian dan penafsiran sebagai

rangsangan dalam suatu pengalaman

psikologis. (Gibson, 2000).Ada beberapa

faktor yang dapat mempengaruhi

perbedaan persepsi tersebut diantaranya

adalah orang yang mengartikan

(perceiver), keadaan atau situasi

(situation), dan objek yang diartikan

(target).Perceiver memiliki beberapa

karakteristik di dalam dirinya yang dapat

mempengaruhi perceiver dalam membuat

sebuah persepsi.Karakteristik yang ada di

dalam dirinya tersebut diantaranya adalah

sikap, kepribadian, motif, minat,

pengalaman masa lalu, dan harapan

seseorang. Selain perceiver, target pun

juga memiliki karakter sendiri yang dapat

mempengaruhi apa yang diartikan.

Karakteristik tersebut diantaranya adalah

sesuatu yang baru, gerakan, suara, ukuran,

latar belakang, kedekatan, dan

kemiripan.Begitu pula dengan situasi yang

memiliki karakter yang juga dapat

mempengaruhi persepsi

Persepsi siswa..., Winda Junita, FIB UI, 2013

Page 5: PERSEPSI SISWA TERHADAP LAYANAN PERPUSTAKAAN DI

seseorang.Karakter-karakter yang

mempengaruhi situasi diantaranya adalah

waktu, keadaan kerja, dan keadaan sosial.

2.2Unsur-unsur Utama Perpustakaan

Sekolah

Koleksi

Salah satu unsur penting dari layanan

perpustakaan adalah koleksi. Tanpa

adanya koleksi maka layanan perpustakaan

tidak akan mampu berjalan sesuai dengan

fungsinya. Pengertian koleksi seperti yang

dijelaskan dalam Undang-Undang No. 43

Tahun 2007 tentang perpustakaan adalah

segala bentuk informasi yang tercetak

maupun terekam yang disusun dan diolah

sesuai dengan standar yang telah

ditetapkan yang kemudian dilayankan

sebagai bentuk pemenuhan informasi bagi

pemustaka. Perpustakaan sekolah

hendaknya menyediakan sepuluh buku

per-murid. Sebuah perpustakaan sekolah

menengah atas hendaknya memiliki

koleksi minimal 2500 judul untuk 19-27

rombongan belajar yang relevan dengan

kebutuhan pemakai. Untuk Sekolah

Menengah Atas (SMA) paling sedikit 75%

koleksi perpustakaan terdiri dari buku non-

fiksi yang berkaitan dengan kurikulum dan

25% koleksi perpustakaan terdiri dari

buku fiksi (Pedoman penyelenggaraan

perpustakaan SMA, 2007).

Sumber Daya Manusia

Pengelola perpustakaan di

perpustakaan sekolah merupakan sumber

daya manusia yang sangat menentukan

keberhasilan perpustakaan.Secara umum

sumber daya manusia terdiri dari

pustakawan, guru-pustakawan, dan tenaga

pembantu.

Dalam Manifesto Perpustakaan

Sekolah IFLA/UNESCO tahun 2000

pustakawan sekolah sekolah adalah tenaga

kependidikan berkualifikasi serta

professional yang bertanggung jawab atas

perencanaan dan pengolahan perpustakaan

sekolah, didukung oleh tenaga yang

mencukupi, bekerja sama dengan semua

anggota komunitas sekolah dan

berhubungan dengan perpustakaan umum

dan lain-lainnya. Sedangkan guru-

pustakawan adalah guru yang diberi tugas

untuk memimpin perpustakaan, disamping

mengajar dalam kelas (Pedoman

penyelenggaraan perpustakaan SMA,

2007). Dan tenaga pembantu perpustakaan

menurut Permendiknas no 25 tahun 2008

adalah pegawai yang berkualifikasi SMA

atau yang sederajat dan bersertifikat

kompetensi pengelolaan perpustakaan

sekolah/madrasah dari lembaga yang

ditetapkan oleh pemerintah.

Sarana dan Prasarana

Menurut Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional RI nomor 24 tahun

2007, definisi sarana adalah perlengkapan

pembelajaran yang dapat dipindah-

pindah.Sedangkan yang dimaksud

prasarana adalah fasilitas dasar untuk

menjalankan fungsi

sekolah/madrasah.Sarana dan prasana

perpustakaan sekolah terdiri dari gedung,

ruang, perabot, perlengkapan, dan

peralatan.Jumlah sarana dan prasarana

hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan.

Sarana dan prasarana sangat menentukan

kelangsungan terpeliharanya bahan

pustakadengan baik (Pedoman

penyelenggaraan perpustakaan SMA,

2007).

Pemustaka

Pemustaka adalah orang yang

menggunakan perpustakaan.Perpustakaan

mengenal dua jenis pemustaka, yakni

pemustaka aktual dan pemustaka

potensial.Pemustaka aktual adalah

pemustaka yang sudah pernah

menggunakan perpustakaan baik

melakukan kegiatan layanan seperti

meminjam atau mengembalikan koleksi

pustaka ataupun hanya datang untuk

membaca koleksi pustaka.Pemustaka

potensial artinya adalah pemustaka yang

menjadi sasaran perpustakaan.Siswa

Persepsi siswa..., Winda Junita, FIB UI, 2013

Page 6: PERSEPSI SISWA TERHADAP LAYANAN PERPUSTAKAAN DI

merupakan pemustaka yang menjadi

sasaran utama perpustakaan sekolah.Siswa

dapat mencari informasi yang

diperlukannya di perpustakaan. Dengan

memanfaatkan perpustakaan sekolah siswa

dan guru dapat menyelesaikan tugas-tugas

dalam proses belajar-mengajar.

2.3Layanan Perpustakaan Sekolah

Pada hakikatnya tujuan

didirikannya perpustakaan adalah untuk

melayani pengguna untuk mencari

informasi yang dibutuhkan. Layanan

perpustakaan merupakan kegiatan

pemberian pelayanan kepada pengunjung

perpustakaan sekolah dalam menggunakan

buku-buku dan bahan-bahan pustaka

lainnya (Bafadal, 2001). Perpustakaan

sekolah harus menyediakan layanan

kepada pemustaka sekurang-kurangnya 40

(empat puluh) jam perminggu,minimal 5

hari kerja perminggu (Perpusnas RI,2011).

2.3.1 Jenis-Jenis Layanan Perpustakaan

Sekolah

Layanan Baca

Layanan baca merupakan layanan

yang diberikan perpustakaan kepada

pengunjung.Pengunjung dapat

memanfaatkan koleksi-koleksi yang ada

diperpustakaan untuk dibaca di ruang baca

yang telah disediakan. Umumnya layanan

baca ini digunakan untuk membaca koleksi

yang hanya bisa dibaca ditempat misalnya

koran dan majalah.

Layanan sirkulasi

Salah satu kegiatan utama atau jada

perpustakaan adalah peminjaman buku dan

materi lainnya. Kegiatan peminjaman ini

sering dikenal dengan nama sirkulasi

artinya peminjaman. Bagian inti, terumana

meja sirkulasi sering kali dianggap sebagai

ujung tombak jasa perpustakaan karena

bagian inilah yang pertama kali

berhubungan dengan pemakai serta paling

sering digunakan pemakai. Karenanya

unjuk kerja staf sirkulasi dapat

berpengaruh terhadap citra perpustakaan

(Sulistyo-Basuki, 1993).

Tugas pokok bagian sirkulasi

antara lain melayani siswa-siswa yang

akan meminjam dan mengembalikan buku-

buku sekolah. Jumlah buku dan lama

peminjaman buku ditentukan oleh jumlah

dan jenis koleksi, jumlah pemakai, sifat

pemakaiannya, dan harga buku.

a. Jumlah buku pinjaman

Lazimnya setiap pemakai

diperbolehkan meminjam 2 (dua)

buku. Buku yang dipinjam tersebut

dapat diperpanjang selama tidak

ada pemakai lain yang

memerlukannya.

b. Lama peminjaman

Lama peminjaman sangat

bervariasi, antara lain: tahunan,

semester, bulanan, mingguan, dan

harian. Perpustakaan sekolah

meminjamkan buku pelajaran

adakalanya satu tahun atau satu

semester.Buku-buku umum

biasanya dipinjamkan satu atau dua

minggu. .

c. Sanksi

Sanksi terhadap pelanggaran

peraturan peminjaman, sanksi ini

mungkin terpaksa diberikan kepada

peminjam yang :

1) Terlambat mengembalikan

buku

2) Merusak buku

3) Menghilangkan buku

Layanan rujukan

Layanan rujukan merupakan

kegiatan pemberian informasi yang

diperlukan oleh pemakai dan membantu

memanfaatkan koleksi dengan sebaik-

baiknya sebagai sumber informasi.

Menurut Bafadal (2001)ada 2 jenis

pelayanan di dalam pelayanan rujukan

yaitu layanan informasi dan layanan

pemberian bimbingan belajar. Pelayanan

informasi ditujukan untuk memebrikan

jawaban-jawabn atas pertanyaan-

Persepsi siswa..., Winda Junita, FIB UI, 2013

Page 7: PERSEPSI SISWA TERHADAP LAYANAN PERPUSTAKAAN DI

pertanyaan pengunjung perpustakaan

sekolah yang membutuhkan keterangan-

keterangan dan memberikan pentunjuk

tentang bahan-bahan pustaka. Untuk

pelayanan bimbingan belajar secara umum

bimbingan berarti adalah proses pemberian

bantuan bimbingan belajar secara kontinu

kepada murid dalam rangka mencapai

penyesuaian dan kemajuan pendidikan. Di

perpustakaan sekolah yang relatif kecil,

biasanya petugas layanan rujukan

dilakukan oleh petugas sirkulasi. Layanan

rujukan dapat dibagi menjadi 2 (dua)

macam yaitu:

a. Layanan langsung

Layanan langsung yaitu menjawab

pertanyaan-pertanyaan sederhana secara

langsung, melayani permintaan data atau

informasi dengan menggunakan bahan-

bahan rujukan, dan juga membimbing

pemakai menggunakan koleksi rujukan.

b. Layanan tidak langsung

Layanan tidak langsung yaitu

permintaan layanan rujukan dimana

pemakai tidak secara langsung datang ke

perpustakaan tetapi menggunakan media

komunikasi misalnya melalui e-mail,

telepon, dan sebagainya. Namun dalam

kegiatan layanan di perpustakaan sekolah,

kegiatana layanan ini jarang

ditemui.(Pedoman penyelenggaraan

perpustakaan SMA, 2007).

3. Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan

dalam penelitian ini adalah jenis penelitian

deskripstif dengan menggunakan metode

survei. Pendekatan penelitian yang akan

digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian kuantitatif. Penelitian ini

dilakukan dengan menyebarkan kuesioner

kepada seluruh siswa SMA Sejahtera 1

Depok yang merupakan pengguna aktual

baik aktif maupun pasif.

3.1 Responden Penelitian

Responden dari penelitian ini

berjumlah 91 responden. Pengambilan

responden dilakukan dengan teknik

incidental sampling yang artinya sampel

yang diambil berdasarkan pada kebetulan

yang pada saat peneliti melakukan

penyebaran kuesioner responden berada di

tempat yang sama. Dalam hal ini artinya

peneliti akan menyebarkan kuesioner

kepada siswa yang kebetulan ditemukan

peneliti di Perpustakaan SMA Sejahtera 1

Depok.

3.2 Teknik Pengumpulan Data

Data yang akan dikumpulkan

dalam penelitian ini berasal dari data

primer. Data primer adalah data yang

bersumber langsung dari sumber utama

baik dalam bentuk perseorangan (individu)

ataupun kelompok. Teknik pengumpulan

data primer ini dapat dilakukan dengan

cara penyebaran kuesioner maupun

melakukan wawancara (Husein, 2009).

Kuesioner yang akan disebarkan

dalam penelitian ini adalah berbentuk

kuesioner tertutup. Artinya peneliti

membatasi jawaban subjek penelitian pada

jawaban yang ditentukan

peneliti.kuesioner yang disajikan

berdasarkan pada skala likert. Menurut

Kinnear (1988) dalam Husein (2009),

skala likert berhubungan dengan

pernyataan tentang sikap dan persepsi

seseorang terhadap sesuatu, misalnya

setuju-tidak setuju, senang-tidak senang,

dan baik-tidak baik.Selain kuesioner,

peneliti juga menggunakan data primer

dari hasil wawancara dengan pustakawan

Perpustakaan SMA Sejahtera 1 Depok.

3.3 Teknik Pengolahan dan Analisis

Data

Teknik pengolahan dan analisis

data dilakukan setelah tahapan

pengumpulan data baik melalui kuesioner

selesai dilakukan.Teknik pengolahan data

bertujuan untuk menyederhanakan data

sehingga lebih mudah dibaca.Berikut ini

Persepsi siswa..., Winda Junita, FIB UI, 2013

Page 8: PERSEPSI SISWA TERHADAP LAYANAN PERPUSTAKAAN DI

adalah tahapan dalam melakukan teknik

pengolahan dan analisis data.

1. Tahap penyuntingan dan editing

Tahap penyunting dilakukan

setelah kuesioner diisi kemudian diperiksa

kelengkapan datanya.Selain itu yang perlu

diperhatikan pada tahapan ini pula adalah

jawaban yang diberikan responden lengkap

dan mudah dibaca.

2. Tahap input data dan pengkodean

Tahap input merupakan tahap

dimana memasukkan jawaban dan skor

jawaban pada lembar Microsoft Excel atau

Statistical Program for Social Science.

Pengkodean merupakan proses pemberian

nilai atau skor terhadap jawaban

responden. Nilai atau skor yang diberikan

besarannya adalah sebagai berikut.

Jawaban Sangat Tidak Setuju : 1

Jawaban Tidak Setuju : 2

Jawaban Setuju : 3

Jawaban Sangat Setuju bernilai: 4

3. Tahap penghitungan frekuensi,

persentase, dan rerata (mean) data

Pada tahapan ini data yang telah

dimasukkan ke dalam program SPSS 13.0

akan dihitung besaran frekuensi,

persentase, dan rerata (mean) data. Penulis

menggunakan program SPSS 13.0 dalam

membantu penghitungan besaran frekuensi

dan presentase.Sementara untuk

menghitung rerata digunakan rumus

sebagai berikut.

Nilai rerata (mean) yang

didapatkan dikategorikan sesuai dengan

kriteria interpretasi skor berikut.

Tabel

3.1

Interpretasi

Skor

Nilai Keterangan

1.00-1.75 Sangat Tidak Baik

1.76-2.51 Kurang Baik

2.52-3.27 Baik

3.28-4.03 Sangat Baik

4. Tahap analisis data

Pada tahap ini penulis tidak

melakukan suatu penilaian terhadap objek

penelitian dan paparan yang disampaikan

disesuaikan dengan temuan di

lapangan.Sehingga nantinya hasil analisis

diharapkan dapat memenuhi tujuan dari

penelitian penulis.Pada penelitian ini

penulis ingin mengetahui mengenai

persepsi siswa terhadap layanan

perpustakaan, koleksi perpustakaa, petugas

perpustakaan, serta sarana dan prasarana

Perpustakaan SMA Sejahtera 1 Depok.

4. Analisis dan Pembahasan

Untuk mengetahui persespi siswa

terhadap layanan perpustakaan di

Perpustakaan SMA Sejahtera 1 Depok

peneliti melakukan penyebaran kuesioner

kepada 91 orang responden.Kuesioner ini

terdiri dari tiga bagian yakni identitas

responden, persepsi siswa, dan saran

responden kepada perpustakaan.Pada

bagian persepsi siswa terdapat 4 (empat)

indikator yaitu mengenai layanan

perpustakaan, koleksi perpustakaan,

sumber daya manusia perpustakaan, dan

sarana dan prasarana perpustakaan.Berikut

ini adalah hasil analisis dari ke-empat

indikator tersebut.

4.1 Persepsi Siswa terhadap Koleksi

Perpustakaan SMA Sejahtera 1 Depok

Pada indikator koleksi

perpustakaan diberikan 4 pernyataan yang

perlu dijawab responden. Berikut adalah

nilai rata-rata dari masing-masing

pernyataan yang disajikan dalam bentuk

diagram batang.

Gambar 4.1 Persepsi siswa terhadap

koleksi Perpustakaan SMA Sejahtera 1

Persepsi siswa..., Winda Junita, FIB UI, 2013

Page 9: PERSEPSI SISWA TERHADAP LAYANAN PERPUSTAKAAN DI

Depok

Gambar diatas merupakan

penilaian responden secara keseluruhan

terhadap koleksi perpustakaan SMA

Sejahtera I Depok. Dapat dilihat

berdasarkan gambar di atas nilai rata-rata

yang diperoleh dari keseluruhan butir

pernyataan adalah 2,94 dimana nilai

tersebut termasuk dalam kategori baik.

Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa

siswa memiliki persepsi baik terhadap

koleksi perpustakaan dari segi

kelengkapan, kemuktahiran, kesesuaian,

dan jumlah koleksi.

Nilai rata-rata tertinggi pada

indikator ini terdapat kesesuaian koleksi

dengan nilai 2,98. Siswa berpersepsi

bahwa kesesuaian koleksi di perpustakaan

memenuhi kebutuhan informasi mereka.

Kesesuaian yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah kesesuaian koleksi

perpustakaan dengan kurikulum dan

berorientasi pada kebutuhan pengguna

dalam memdukung proses belajar.

Kurikulum sekolah menjadi panduan wajib

bagi perpustakaan sekolah dalam hal

pengembangan koleksi.

Nilai rata-rata terendah ada pada

pernyataan mengenai kelengkapan koleksi

dengan nilai 2.9.Kelengkapan yang

dimaksud dalam penelitian ini adalah

cakupan subjek atau keragaman koleksi

yang dimiliki perpustakaan SMA Sejahtera

I DepokSiswa berpersepsi bahwa

kelengkapan koleksi diperpustakaan SMA

Sejahtera 1 Depok mendukung saya dalam

kegiatan belajar. Koleksi perpustakaan

merupakan salah satu unsur penting dalam

layanan perpustakaan. Tanpa adanya

koleksi maka layanan perpustakaan tidak

akan berjalan dengan baik (Perpustakaan

Nasional RI, 2011). Terhadap nilai rata-

rata yang rendah ini perpustakaan perlu

memperhatikan dan mengembangkannya

agar menjadi lebih baik.Terhadap ke-

empat pernyataan mengenai koleksi

perpustakaan ini didapatkan nilai rata-rata

2,94 yang termasuk ke dalam kategori

baik.

4.2 Persepsi Siswa terhadap Sumber

Daya Manusia Perpustakaan

SMASejahtera 1 Depok

Pada indikator sumber daya

manusia perpustakaan diberikan 6

pernyataan yang perlu dijawab responden.

Berikut adalah nilai rata-rata dari masing-

masing pernyataan yang disajikan dalam

bentuk diagram batang.

Gambar 4.2 Persepsi siswa terhadap SDM

perpustakaan

Pada gambar di atas dapat terlihat

bahwa dari 6 pernyataan yang diberikan

terdapat pernyataan yang mendapatkan

nilai rata-rata tertinggi yaitu pada

pernyataan mengenai kesopanan dan

keramahaan. Nilai rata-rata yang

didapatkan adalah 3,39 dan termasuk

dalam kategori sangat baik. Ini artinya

pemustaka memiliki persepsi bahwa

petugas Perpustakaan SMA Sejahtera 1

2,862,88

2,92,922,942,962,98

2,9

2,98 2,96

2,92

Total Mean = 2,94

2,6

2,8

3

3,2

3,4

2,87

3,23 3,34 3,39

3,26 3,1

Total Mean = 3,20

Persepsi siswa..., Winda Junita, FIB UI, 2013

Page 10: PERSEPSI SISWA TERHADAP LAYANAN PERPUSTAKAAN DI

Depok telah melayani siswa dengan sopan

dan ramah.Salah satu kriteria pustakawan

dalam melakukan pelayanan adalah harus

bersikap ramah dan sopan terhadap

pemustaka.

Sementara itu nilai rata-rata

terendah ada pada mengenai jumlah

petugas yaitu dengan nilai 2,87. Nilai

tersebut termasuk dalam kategori

baik.jumlah petugas yang dimiliki di

perpustakaan SMA Sejahtera I Depok

berjumlah 2 orang. Karena perpustakaan

berada langsung dibawah tanggung jawab

Kepala Sekolah yang secara tidak

langsung dapat dikatakansebagai kepala

perpustakaan, maka dapat dikatakan untuk

jumlah petugas perpustakaan telah

memadai.Jumlah tenaga yang dibutuhkan

untuk mengelola sebuah perpustakaan

sekolah sekurang-kurangnya adalah 1

(satu) orang. Namun rasio jumlah tenaga

perpustakaan terkait dengan jumlah siswa

pada sekolah tersebut.Rasionya adalah

1:120, yaitu seorang pustakawan untuk

120 pemakai.Sedangkan untuk sekolah

yang mempunyai jumlah tenaga

perpustakaan lebih dari 1 orang serta

memiliki koleksi minimal 1000 (seribu)

judul dapat mengangkat seorang kepala

perpustakaan (Permendiknas, 2008).

Untuk perpustakaan SMA memerlukan 3

(tiga) orang pengelola yaitu:

a. Seorang kepala perpustakaan, sebagai

penanggung jawab atau koordinator,

b. seorang staf perpustakaan , sebagai

pelaksana harian, dan

c. seorang pegawai pembantu, untuk

melakukan pekerjaan yang bersifat

non-teknis perpustakaan (Pedoman

penyelenggaraan perpustakaan SMA,

2007: 8).

Terhadap ke-enam pernyataan ini

didapatkan nilai rata-rata keseluruhan

adalah sebesar 3,20 dan termasuk ke dalam

kategori baik.

4.3 Persepsi Siswa Terhadap Sarana

dan Prasarana Perpustakaan SMA

Sejahtera 1 Depok

Pada indikator sarana dan prasaran

perpustakaan diberikan 10 pernyataan

yang perlu dijawab responden. Berikut

adalah nilai rata-rata dari masing-masing

pernyataan yang disajikan dalam bentuk

diagram batang.

Gambar 4.3 Persepsi siswa terhadap sarana

dan prasarana Perpustakaan SMA

Sejahtera 1 Depok

Pada gambar di atas dapat dilihat

bahwa dari total 10 pernyataan terdapat

nilai rata-rata tertinggi. Nilai rata-rata

tertinggi ini ada pada pengaturan suhu

yang mendapat nilai 3,18. Ini artinya siswa

berpersepsi bahwa pengaturan suhu di

perpustakaan membuat suasana menjadi

sejuk.Suhu udara dan kelembaban ruang

perpustakaan yang sejuk berkat ventilasi

yang baik akan lebiih besar peluangnya

untuk menarik perhatian pemustaka yang

datang. Dengan kondisi tersebut juga akan

menyenangkan staf perpustakaan

(Sulistyo-Basuki, 1993). Sementara

itu nilai rata-rata terendah ada pada

fasilitas internet yang ada di Perpustakaan

SMA Sejahtera 1 Depok dengan nilai 2,43.

Siswa berpersepsi bahwa fasilitas internet

yang disediakan perpustakaan belum

memenuhi kebutuhan. Perpustakaan SMA

Sejahtera I Depok juga dilengkapi dengan

sarana jaringan internet. Akan tetapi

jaringan internet ini masih mengandalkan

00,5

11,5

22,5

33,5 2,63

2,94 3,01 2,53

3,02 3,18

2,43 2,45 2,85 2,59

Total Mean =

2,76

Persepsi siswa..., Winda Junita, FIB UI, 2013

Page 11: PERSEPSI SISWA TERHADAP LAYANAN PERPUSTAKAAN DI

ruang laboratorium komputer yang

merupakan server dari layanan internet ini.

Jadi, apabila lab. komputer sedang aktif

digunakan maka otomatis koneksi jaringan

internet akan tersedia di perpustakaaan.

Terhadap ke-sepuluh pernyataan

tersebut didapatkan nilai rata-rata

keseluruhan yaitu sebesar 2,76 yang

termasuk dalam kategori baik.

4.4 Persepsi Siswa Terhadap Layanan

Perpustakaan SMA Sejahtera 1

Depok

Pada indikator layanan

perpustakaan diberikan 9 butir pernyataan

yang perlu dijawab responden. Berikut

adalah nilai rata-rata dari masing-masing

pernyataan yang disajikan dalam bentuk

diagram batang.

Gambar 4.4 Persepsi siswa terhadap

layanan Perpustakaan SMA Sejahtera 1

Depok

Gambar diatas merupakan

penilaian responden secara keseluruhan

terhadap dimensilayananperpustakaan

SMA Sejahtera I Depok. Dapat dilihat

berdasarkan gambar 4.4 nilai rata-rata

yang diperoleh dari keseluruhan butir

pernyataan adalah 2,81 dimana nilai

tersebut termasuk dalam kategori baik.

Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa

siswa memiliki persepsi baik terhadap

layanan perpustakaan sekolah. Namun

untuk lama waktu peminjaman buku yang

diberikan kepada siswa nampaknya

perpustakaan SMA Sejahtera harus

mempertimbangkannya kembali. Karena

ditemukan nilai mean atau nilai rata-rata

2,40 dimana nilai tersebut termasuk dalam

kategori kurang baik. Dengan kata lain

siswa memiliki persepsi yang kurang baik

dengan lama waktu peminjaman. Di

Perpustakaan SMA Sejahtera 1 Depok

siswa diperbolehkan meminjam 1 buku

untuk 1 orang dengan lama peminjaman

maksimal 1 minggu.

Dalam Pedoman Penyelenggaraan

Perpustakaan Sekolah(2007) yang

menjelaskan bahwa lama peminjaman

sangat bervariasi, antara lain: tahunan,

semester, bulanan, mingguan, dan harian.

Perpustakaan sekolah meminjamkan buku

pelajaran adakalanya satu tahun atau satu

semester. Buku-buku umum biasanya

dipinjamkan satu atau dua minggu.Buku

yang jumlahnya terbatas dan banyak

peminatnya disebut dengan “Buku

Tandon” (buku cadangandan dipinjamkan

hanya sehari. Sedangkan buku-buku

rujukan (referensi), majalah, dan surat

kabar hanya boleh dibaca di tempat dan

tidak dipinjamkan.

Terhadap ke-sembilan pernyataan

mengenai layanan perpustakaan ini

didapatkan nilai rata-rata 2,81 yang

termasuk ke dalam kategori baik.

Gambar 4.5 Persepsi siswa terhadap

keseluruhan layanan Perpustakaan SMA

Sejahtera 1 Depok

00,5

11,5

22,5

33,5

sist

em la

yan

an…

kele

bih

an s

iste

m…

sist

em la

yan

an…

laya

nan

sir

kula

si

jum

lah

bu

ku y

ang…

lam

a p

emin

jam

an

san

ksi

laya

nan

ru

juka

n

wak

tu la

yan

an

2,74 2,92 2,84 3 2,74

2,4

3,09 2,92 2,65

Total Mean = 2,81

Persepsi siswa..., Winda Junita, FIB UI, 2013

Page 12: PERSEPSI SISWA TERHADAP LAYANAN PERPUSTAKAAN DI

Melihat gambar di atas dapat

disimpulkan bahwa nilai rata-rata tertinggi

adalah pada indikator sumber daya

manusia dengan nilai 3,2 yang termasuk

dalam kategori baik. Nilai rata-rata

terendah ada pada indikator sarana dan

prasarana perpustakaan dengan nilai 2,76

dan termasuk dalam kategori baik.

Sementara itu nilai rata-rata dari

keseluruhan indikator adalah 2,93 yang

termasuk dalam kategori baik.

4.5 Harapan Siswa Perpustakaan SMA

Sejahtera 1 Depok

Dari 91 responden terdapat 21

saran yang diberikan dengan pembagian 6

saran masuk untuk indikator koleksi

perpustakaan, 11 saran untuk sarana dan

prasarana perpustakaan, dan 4 saran untuk

layanan perpustakaan. Sementara untuk

indikator sumber daya manusia tidak ada

saran yang masuk.Dari data yang

didapatkan tersebut peneliti mengurutkan 5

sarantertinggi yang paling sering

disarankan oleh pemustaka dalam tabel

berikut.

Tabel 4.1 Saran tertinggi yang perlu

diperhatikan

No Saran Jumlah Persenta

se

1 Menambahka

n kelengkapan

buku fiksi

(komik, novel,

cerpen)

12 30%

2 Memaksimalk

an penyediaan

18 22,8%

fasilitas

internet agar

memadai

kegiatan siswa

dalam

mengerjakan

tugas (wi-fi)

3 Penambahan

unit komputer

untuk

membantu

menyelesaika

n tugas siswa

13 16,5%

4 Menambahka

n jangka

waktu

peminjaman

buku

10 38,5%

5 Menambahka

n waktu

layanan

perpustakaan

8 30,7%

4. Kesimpulan

Secara umum, responden memiliki

persepsi baik terhadap seluruh layanan

perpustakaan. Hal ini terbukti dari nilai

rata-rata yang didapatkan yaitu sebesar

2,93 dan nilai ini termasuk dalam interval

interpretasi nilai yang baik. Persepsi siswa

tertinggi ada pada dimensi sumber daya

manusia Perpustakaan SMA Sejahtera 1

Depok.Sementara persepsi terendah ada

pada dimensi sarana dan prasarana

Perpustakaan SMA Sejahtera 1 Depok.

Pada dimensi koleksi perpustakaan

responden memiliki persepsi yang baik

terhadap koleksi yang disediakan

perpustakaan. Ini terbukti dari hasil

penghitungan nilai rata-rata pada dimensi

ini adalah sebesar 2,94. Pada indikator ini

nilai tertinggi yaitu 2,98 mengenai

kesesuaian koleksi. Sementara nilai rata-

rata terendah ada pada kelengkapan

(keragaman) koleksi dengan rata-rata 2,9.

2,4

2,6

2,8

3

3,2

Koleksi SDM Sarpras layanan

2,94

3,2

2,76 2,81

Total Mean 2,93

Persepsi siswa..., Winda Junita, FIB UI, 2013

Page 13: PERSEPSI SISWA TERHADAP LAYANAN PERPUSTAKAAN DI

Dimensi sumber daya manusia

merupakan dimensi yang mendapatkan

nilai rata-rata tertinggi dari keseluruhan

dimensi yang diteliti yaitu dengan nilai

3,20sehingga termasuk dalam kategori

baik. Dari 6 (enam) pernyataan yang

diberikan terdapat pernyataan yang

mendapat nilai tertinggi dengan rata-rata

3,39. Pernyataan tersebut adalah petugas

perpustakaan melayani pemustaka dengan

sopan dan ramah.Sementara itu pernyataan

yang mendapat nilai terendah pada

dimensi ini yaitu pada pernyataan jumlah

petugas memadai siswa. Pernyataan ini

mendapatkan nilai rata-rata 2,87.

Responden juga memberikan

persepsi yang tinggi terhadap dimensi

sarana dan prasarana dan terbukti dengan

nilai rata-rata yang diperoleh yaitu sebesar

2,76dan termasuk dalam kategori baik.

Pernyataan yang mendapatkan nilai

tertinggi pada dimensi ini adalah

pernyataan mengenai pengaturan suhu

membuat suasana menjadi sejuk.

Pernyataan ini mendapatkan nilai rata-rata

3,18. Sementara itu pernyataan terendah

adalah fasilitas internet yang disediakan

perpustakaan telah memenuhi kebutuhan

pemustaka. Pernyataan ini mendapatkan

nilai rata-rata 2,43.

Persepsi siswa terhadap layanan

Perpustakaan SMA Sejahtera 1 Depok

adalahbaik. Hal ini dapat dilihat dari

jumlah nilai rata-rata yang diperoleh dari

kuesioner yang disebarkan kepada 91

responden adalah 2,81 dimana nilai

tersebut termasuk dalam kategori baik.

Dari 9 pernyataan yang berhubungan

dengan dimensi layanan terdapat nilai

terendah adalah 2,40 yaitu mengenai lama

waktu peminjaman buku. Sedangkan nilai

tertinggi adalah 3,09 yaitu mengenai

sanksi yang diberikan ata pelanggaran

yang dilakukan.

Harapan siswa diperoleh dari saran

siswa. Dari 91 responden terdapat 21 saran

terdiri dari 6 saran untuk dimensi koleksi,

11 saran untuk dimensi sarana dan

prasarana, dan 4 saran untuk dimensi

layanan. Dari saran-saran tersebut diambil

5 saran terbanyak yaitu 30%

mengharapkan untuk menambahkan

kelengkapan (keragaman) buku fiksi

(komik, novel, cerpen), 22,8% siswa

mengharapkan untuk memaksimalkan

penyediaan fasilitas internet, 16,5% siswa

mengharapkan untuk menambahkan unit

komputer untuk membantu menyelesaikan

tugas siswa, 38,5% siswa mengharapkan

untuk menambahkan jangka waktu

peminjaman buku, 30,7% siswa

mengharapkan untuk menambahkan waktu

layanan perpustakaan.

Daftar Acuan

Badan Standardisasi Nasional. (2009).

Standar Nasional Indonesia

7496:2009 : Perpustakaan khusus

instansi pemerintah. Jakarta: Badan

Standardisasi Nasional.

Bafadal, Ibrahim. (2001). Pengelolaan

perpustakaan sekolah. Jakarta:

BumiAksara

Darmono.(2001). Manajemen dan tata

kerja perpustakaan sekolah. Jakarta:

Grasindo.

Derr, Richard L. (1983). A conceptual

analysis of information need,.

Information Processing and

Manajemen , 19, 276. (Diakses dari

http://www.sciencedirect.com/science

/article/pii/0306457385900032 pada

tanggal 5 Mei 2013).

Faisal,Sanapiah .(2007). Format-format

penelitian sosial. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada

Gibson, James L. (2003). Organisasi.

Jakarta: Erlangga

Husein Umar. (2009). Metode penelitian

untuk skripsi dan tesis bisnis (2nd

ed.). Jakarta: Rajawali Pers.

Persepsi siswa..., Winda Junita, FIB UI, 2013

Page 14: PERSEPSI SISWA TERHADAP LAYANAN PERPUSTAKAAN DI

IFLA/UNESCO. (2000). The school

library manifesto: the school library

in teaching and learnin for all.

(Diakses dari www.google.com

tanggal 23 Maret 2013)

Indonesia. Peraturan Menteri Pendidikan

Nasional No. 24 tahun 2007. Tentang

Sarana dan Prasarana untuk Sekolah

Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI),

Sekolah Menengah Pertama/

Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs),

dan Sekolah Menngah Atas /

Madrasah Aliyah (SMA/MA). Jakarta:

Departemen Pendidikan Nasional

Indonesia. Peraturan Menteri Pendidikan

Nasional No. 25 tahun 2008 tentang

Standar Tenaga Perpustakaan

Sekolah/Madrasah.

Indonesia. PeraturanPemerintah No.19

tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan.

Pickard, Alison Jane. (2007). Research

methods in information. London:

Facet Publishing.

PERPUSNAS RI.(2006). Pedoman

perpustakaan sekolah

IFLA/UNESCO.Jakarta: Perpustakaan

Nasional RI.

PERPUSNAS RI.(2011). Standar

Nasional Perpustakaan

Sekolah.Jakarta: Perpustakaan

Nasional RI.

Robbins, Stephen P. (2003).

Organizational behavior. New

Jersey: Prentice Hall.

Persepsi siswa..., Winda Junita, FIB UI, 2013