Upload
truonghanh
View
222
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PERSEPSI SISWA TERHADAP TATA RUANG DAN SARANA
PERPUSTAKAAN SEKOLAH INSAN CENDEKIA MADANI SERPONG
Skripsi
Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
oleh:
NAJEMA FARHANI
NIM : 1113025100077
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 1440H / 2018M
i
ABSTRAK
Najema Farhani (1113025100077). Persepsi Siswa Terhadap Tata Ruang
dan Sarana Perpsuatakaan Sekolah Insan Cendekia Madani Serpong.
Di bawah bimbingan Fahma Rianti. Program Studi Ilmu Perpustakaan
Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2018.
Adanya ruang pada suatu gedung merupakan hal yang sangat penting
untuk melindungi manusia dari panas dan hujan, begitu juga dengan
perpustakaan. Perpustakaan membutuhkan ruangan untuk menyimpan
berbagai sumber informasi, dan tempat untuk melakukan berbagai
kegiatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi siswa
terhadap tata ruang dan sarana Perpustakaan Sekolah Insan Cendekia
Madani Serpong. Jenis penelitian ini ada deskriptif dengan pendekatan
kuantitatif. Teknik dalam pengumpulan data yaitu observasi, study
pustaka, angket/kuesioner. Teknik analisis data menggunakan deskriptif
persentase dan menggunakan skala likert untuk menghasilkan skor pada
setiap pertanyaan persepsi. Pada penelitian ini populasi dibatasi hanya 116
siswa kelas XI SMA Sekolah Insan Cendekia Madani Serpong. Sampel
yang diambil sebesar 25% dari populasi yang ada yaitu 30 siswa. Hasil
penelitian ini menunjukan bahwa tata ruang dan sarana perpustakaan
sudah sesuai dengan standar IFLA yaitu dinilai dari aspek funsional, aspek
psikologis pengguna, aspek estetika, dan aspek keamanan bahan pustaka,
Untuk sarana jumlahnya sudah memadai dan kondisinya kokoh serta baik
untuk digunakan. Hal tersebut sesuai dengan persepsi siswa yang sebagian
besar menyatakan setuju dengan lokasi perpustakaan strategis, sebagian
besar juga setuju dengan penataan ruang perpustakaan sudah baik,
mayoritas siswa juga setuju dengan kondisi dan jumlah sarana yang
terdapat di perpustakaan, sebagian besar menyatakan setuju dengan unsur
penerangan yang tidak menyilaukan pandangan, sebagian besar setuju
dengan pewarnaan yang menjadikan ruang full color, serta untuk unsur
suhu, kelembaban, dan sirkulasi udara mayoritas setuju dengan
penghawaan ruangan yang baik. Tetapi ada beberapa unsur yang belum
sesuai dengan standar IFLA yaitu lokasi yang berdekatan dengan
kebisingan, tinggi rak koleksi yang terlalu tinggi, jarak koleksi buku
pelajaran terlalu berdekatan, dan ukuran tinggi meja sirkulasi yang agak
tinggi dari teori yang sudah di tetapkan.
Kata Kunci : Tata ruang, sarana, persepsi siswa
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah Subhanahu wa Ta‘ala,
karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini guna
melengkapi persyaratan mencapai gelar Sarjana. Dalam pelaksanaan penulisan
skripsi ini, penulis mendapat banyak bantuan dari beberapa pihak yang
mendukung. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Prof. Dr. Sukron Kamil, M.A selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Pungki Purnomo, MLIS selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Ilmu
Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan juga sebagai dosen
penguji pada saat penulis melaksanakan ujian skripsi.
4. Ibu Fahma Rianti, M.Hum selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
berkenan memberikan bimbingan dan pengarahannya, serta telah banyak
meluangkan waktu, tenaga, dan pilirannya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
5. Ibu Fadhilatul Hamdani, M.Hum selaku Dosen Pembimbing Akademik
yang telah membimbing dan memberikan arahan serta sarannya dalam
penyusunan skripsi ini.
6. Ibu Lili Sudria Wenny, M.Hum selaku Dosen Penguji pada saat penulis
melaksanakan ujian skripsi yang telah memberikan saran dan masukannya.
iii
7. Kepada seluruh pihak Sekolah Insan Cendekia Madani Serpong, Ibu Junita
Muslimardiani selaku kepala perpustakaan memberikan izin kepada penulis
untuk melakukan penelitian dan memberikan data-data yang berhubungan
dengan skripsi ini, Ibu Maeta Virgia selaku pustakawan, Ibu Nurul,
Chotimah, Bapak Toni, dan Ibu Aprilia Dwi Rosa selaku staf perpustakaan
yang telah banyak membantu penulis dalam mendapatkan infromasi yang
penulis butuhkan.
8. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan yang telah
memberikan ilmu yang sangat bermanfaat kepada penulis.
9. Kedua orang tua tercinta, Alm. Bapak Suhani dan Ibu Farida Indrawati yang
selalu memberikan semangat, selalu mendoakan kelancaran dalam penulisan
skripsi ini, memberi dukungan berupa finansial, dan kasih sayang kepada
penulis hingga saat ini.Terima kasih juga untuk adik-adikku tersayang Febri
Herdiansyah dan Muhammad Rizky Indrawan yang telah memberikan
semangat dan dukungannya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi
ini. Tak lupa ucapan terimakasih untuk kakak sepupuku kak lina, kak lian,
kak ella, yang selalu memberi dukungan semangat. Dan untuk adik
sepupuku Silfi Febriani yang telah memberikan semangat dan sudah
berkorban tenaga dalam membantu penulis menyelesaikan skripsi
ini.Terimakasih untuk keluarga Hj. Muchdar terutama kakek, nenek, om
Ajiz, tante, dan saudara-saudaraku yang telah memberi dukungan berupa
semangat dan finansial kepada penulis.
iv
10. Terimakasih banyak kepada yang sangat berjasa dari awal penulis awal
kuliah sampai dapat menyelesaikan kuliah Eka Putra Prasetya yang selalu
setia memberikan semangat, waktu, tenaga, dan selalu memotivasi penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini. Terima juga kasih untuk para sahabat
penulis Tia Mutiawati, Putri Wulandari, Hilda Safitri, Fitri Febiyanti, Siti
Sulanjari, Novi Anggraeni, Riska Meidiana, Gadis Shella Muthia, Fathiyatul
Rizkiyah, Siti Mutiah Marisdah, dan Mega Apriani yang telah memberikan
semangat dan motivasinya selama ini.Terimakasih kepada teman baikku
sejak SMA Saiyidati Sumaiyah yang telah memberi semangat dan
membantu penulis saat penulis kesulitan dalam menyelesaikan skripsi
ini.Terimakasih untuk seluruh teman-teman JIP 2013 kelas B, yang selalu
memberikan semangat dan motivasinya, serta tak lupa untuk teman-teman
KKN PEMUDA.
Sesungguhnya penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih
terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu, penulis
terbuka dan bersedia menerima kritikan dan saran yang sekiranya dapat
membangun dari pembaca untuk kebaikan pembuatan laporan penelitian
selanjutnya. Tidak lupa penulis juga memohon maaf apabila terdapat kekeliruan
atau hal yang tidak berkenan dalam penyususnan skripsi ini. Akhir kata semoga
skripsi ini dapat berguna bagi penulis dan setiap pembacanya.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Ciputat, 04 Oktober 2018
Najema Farhani
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK .............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... vii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah.............................................................................. 1 B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ......................................................... 4 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................... 4 D. Definisi Istilah ............................................................................................. 5 E. Sistematika Penulisan ................................................................................. 6
BAB II TINJAUAN LITERATUR ..................................................................... 8
A. Perpustakaan Sekolah ................................................................................. 8 B. Tata Ruang Perpustakaan sekolah............................................................. 17
1. Ruang/Gedung Perpustakaan .................................................................... 17 2. Lokasi dan Ruang ..................................................................................... 18 3. Pengertian tata ruang perpustakaan........................................................... 21 4. Komponen dan Asas-Asas Tata Ruang Perpustakaan .............................. 24
C. Sarana Perpustakaan Sekolah.................................................................... 33 D. Persepsi ..................................................................................................... 43 E. Penelitian Terdahulu ................................................................................. 47
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 51
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ............................................................... 51 B. Populasi dan Sampel ................................................................................. 54 C. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 55 D. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ...................................................... 57 E. Jadwal Penelitian ...................................................................................... 61
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 62
A. Profil Objek Penelitian .............................................................................. 62
vi
1. Sejarah Berdirinya Perpustakaan Sekolah ICM Serpong ......................... 62 2. Visi dan Misi Perpustakaan Sekolah ICM Serpong .................................. 64 3. Struktur Organisasi Perpustakaan Sekolah ICM Serpong ........................ 65 4. SDM Perputskaan Sekolah ICM Serpong ................................................. 66 5. Sistem Layanan Perpustakaan Sekolah ICM Serpong .............................. 67 6. Koleksi Perputskaan Sekolah ICM Serpong ............................................. 67
B. Hasil Penelitian ......................................................................................... 68 1. Pertanyaan Umum ..................................................................................... 68 2. Persepsi siswa terhadap tata ruang dan sarana Perpustakaan Sekolah ICM
Serpong. .................................................................................................... 70 3. Rekapitulasi Persepsi Siswa terhadap Tata Ruang dan Sarana Perpustakaan
Sekolah ICM Serpong. ............................................................................ 109 C. Pembahasan ............................................................................................. 113
1. Tata Ruang .............................................................................................. 113 2. Sarana Perpustakaan ............................................................................... 118 3. Standar IFLA .......................................................................................... 119
BAB V PENUTUP ............................................................................................. 127
A. Kesimpulan ............................................................................................. 127 B. Saran ....................................................................................................... 130
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 132
LAMPIRAN
BIODATA PENULIS
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Struktur Organisasi ................................................................. 65
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Pembagian Persentase ruang .................................................................. 20
Tabel 2.2 Pengaturan Pencahayaan Ruang ............................................................ 30
Tabel 2.3 Pengaturan Temperatur Ruang .............................................................. 32
Tabel 2.4 Pengaturan Kelembaban ........................................................................ 32
Tabel 3.1 Jumlah Siswa SMA Kelas XI ............................................................... 54
Tabel 3.2 Jadwal Penelitian ................................................................................... 61
Tabel 4.1 SDM Perpustakaan Sekolah................................................................... 66
Table 4.2 Koleksi Perpustakaan ............................................................................. 67
Tabel 4.3 Kunjungan Siswa Satu Semester ........................................................... 68
Tabel 4.4 Tujuan Siswa Berkunjung ...................................................................... 69
Tabel 4.5 Akses Pintu Perpustakaan ...................................................................... 70
Tabel 4.6 Kondisi Sarana ....................................................................................... 71
Tabel 4.7 Lokasi Ruang Perpustakaan ................................................................... 72
Tabel 4.8 Lokasi Dekat Auditorium ...................................................................... 73
Tabel 4.9 Lokasi Dekat Area Makan ..................................................................... 74
Tabel 4.10 Penataan Area Baca ............................................................................. 75
Tabel 4.11 Penataan ruang Koleksi Refrensi ......................................................... 76
Tabel 4.12 Jarak Tempat Duduk ............................................................................ 77
Tabel 4.13 Penataan ruang Diskusi ........................................................................ 78
Tabel 4.14 Keadaan Perpustakaan bersih .............................................................. 79
Tabel 4.15 Jarak Kursi Dan Sarana........................................................................ 80
Tabel 4.16 Jumlah Meja dan Kursi Ruang Koleksi ............................................... 81
Tabel 4.17 Ketinggian Kursi Dan Meja ................................................................ 82
Tabel 4.18 Ketinggian Rak Koleksi ...................................................................... 83
Tabel 4.19 Penataan Rak Buku Pelajaran ............................................................. 84
Tabel 4.20 Penataan Sarana Ruang Diskusi ......................................................... 85
ix
Tabel 4.21 Jumlah Kursi dan Meja Ruang Diskusi .............................................. 86
Tabel 4.22 Penataan Sarana Ruang Koleksi refrensi ............................................ 87
Tabel 4.23 Jumlah Sarana Ruang Koleksi Refrensi .............................................. 88
Tabel 4.24 Ukuran Luas Meja Sirkulasi ............................................................... 89
Tabel 4.25 Ukuran Tinggi Meja Sirkulasi ............................................................ 90
Tabel 4.26 Jumlah Rak Koleksi Memadai ............................................................ 91
Tabel 4.27 Penerangan Area Loker ...................................................................... 92
Tabel 4.28 Penerangan Area Baca ........................................................................ 93
Tabel 4.29 Penerangan Area Koleksi .................................................................... 93
Tabel 4.30 Penerangan Ruang Diskusi ................................................................. 94
Tabel 4.31 Penerangan Ruang Koleksi Refrensi .................................................. 95
Tabel 4.32 Penerangan Setiap Ruang Menggunakan Lampu ............................... 96
Tabel 4.33 Penerangan Langsung Mengenai Koleksi ........................................... 97
Tabel 4.34 Suhu Perpustakaan Baik ..................................................................... 98
Tabel 4.35 Kelembaban Udara Perpustakaan Baik ............................................... 99
Tabel 4.36 Penggunaan AC Perpustakaan .......................................................... 100
Tabel 4.37 Penggunaan Warna Pada Pintu Masuk ............................................. 101
Tabel 4.38 Penggunaan Stiker Peraturan ............................................................ 102
Tabel 4.39 Penggunaan Warna Pada Sarana ....................................................... 103
Tabel 4.40 Warna Pada Lantai ............................................................................ 104
Tabel 4.41 Perpaduan Warna Sarana, Dinding, dan Lantai ................................ 105
Tabel 4.42 Penataan Area Kerja ......................................................................... 106
Tabel 4.43 Penataan Area loker .......................................................................... 107
Tabel 4.44 Jumlah Loker Memadai .................................................................... 108
Tabel 4.45 Rekapitulasi Persepsi ........................................................................ 109
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu jenis perpustakaan yang ada di Indonesia adalah
perpustakaan sekolah. Menurut Sulistyo Basuki perpustakaan sekolah
adalah perpustakaan yang tergabung pada sekolah, dikelola sepenuhnya
oleh sekolah yang bersangkutan, dengan tujuan utama membantu sekolah
untuk mencapai tujuan khusus sekolah dan tujuan pendidikan pada
umumnya.1
Perpustakaan sekolah ada yang menempati gedung tersendiri dan ada
pula yang menyatu dengan gedung kelas ataupun gedung lainnya yang ada
di sekolah. Gedung perpustakaan adalah sarana yang sangat penting dalam
menyelenggarakan perpustakaan. Dalam gedung tersebut segala aktivitas
dan program perpustakaan dirancang dan diselenggarakan.2 Menurut
Sutarno NS sebuah gedung yang dibangun dan diperuntukan perpustakaan
diharapkan memiliki sejumlah ruangan untuk menampung berbagai
kegiatan perpustakaan. Ruangan–ruangan tersebut antara lain meliputi
ruangan koleksi dengan kapasitas bahan pustaka tertentu, misalnya untuk
perpustakaan sekolah dapat menampung jumlah bahan pustaka yang
berbeda–beda untuk luas ruangan yang berbeda beda.
Dalam melayangkan informasi kepada masyarakat atau pemustaka
tentunya membutuhkan suatu tempat atau ruang. Manusia dan ruang adalah
1 Sulistyo Basuki, Pengntar Ilmu Perpustakaan, (Jakarta : Gramedia Utama,
1991), h.50. 2 Darmono, Manajemen dan Tata Kerja Prpustakaan sekolah, (Jakarta :
Grasindo, 2001), h. 190.
2
aspek yang penting untuk penyelenggaraan perpustakaan khususnya dalam
pelayanan perpustakaan. Manusia baik sebagai pemustaka dan pengelola
perpustakaan adalah makhluk yang bertubuh dan berjiwa. Tubuh manusia
memerlukan ruang yang bersih dari segala ancaman bagi tubuh, tidak
panas dan berdebu misalnya. Baik ruang untuk menempatkan fasilitas
seperti lemari, meja, kursi, komputer, dan rak beserta bahan pustaka
maupun ruang sebagai aktifitas pustakawan dan pemustaka. Dalam ruang-
ruang perpustakaan pemustaka beraktivitas. Mereka bisa berlama-lama
membaca atau mencari yang mereka butuhkan. Dengan penataan yang
baik, memiliki lay out, perabot, pengkondisian ruang, penghawaan,
pencahayaan, serta penggunaan warna cat dinding berkarakter dan nyaman
akan menggoda pemustaka untuk singgah. 3
Salah satu sekolah yang memiliki perpustakaan adalah Sekolah Insan
Cendekia Madani (selanjutnya disebut ICM) yaitu sekolah Boarding
School yang berlokasi di jalan Ciater Raya Kampung Maruga, Ciater
Serpong, Kota Tangerang Selatan. Sekolah yang baru berdiri selama
kurang lebih 6 tahun ini merupakan salah satu sekolah unggulan yang
berada di kawasan tersebut4 Sekolah memiliki dua perpustakaan yaitu
perpustakaan TK yang digabung dengan SD dan perpustakaan SMP yang
digabung dengan SMA.
Lokasi gedung Perpustkaan SMP dan SMA Sekolah Insan Cendekia
Madani Serpong terpisah dari area belajar siswa. Perpustakaan terletak di
gedung dua lantai dan menempati lantai dua berdampingan dengan
3 Sundari Juni Astutik. “Menata Ruang Perpustakaan Guna Menarik Minat
Baca”. diakses dari http://digilib.isi-ska.ac.id/?p=7 (pada 05 November 2017) 4 “Lulusan Sekolah Insan Cendikia Madani Tembus di Berbgai Kampus Terbaik”.
Diakses di https:///kabartangsel.com/lulusan-sekolah-insan-cendikia-madani-tembus-di-
berbagai-kampus-terbaik/ (pada 08 November 2017)
3
Auditorium sekolah, sedangkan dilantai satu gedung terdapat area makan
untuk siswa. Perpustakaan kurang lebih sudah dua tahun pindah dari
gedung lama ke gedung baru. Perpustakaan memiliki dua ruang baca,
pertama area koleksi buku umum yang menjadi satu dengan area koleksi
majalah dan area sirkulasi yang dilengkapi dengan meja dan kursi baca,
kedua area koleksi buku teks siswa yang dilengkapi dengan meja dan kursi
baca, area koleksi referensi yang menjadi satu dengan ruang koleksi khusus
yaitu piringaan hitam, ruang diskusi, ruang kepala perpustakaan, ruang staf
perpustakaan, pantry dan toilet khusus staf perpustakaaan.
Berdasarkan observasi awal, peneliti melihat penataan ruang di
Perpustakaan Sekolah terlihat rapi dihiasi dengan sebagian dinding kaca
yang terlihat menarik karena terdapat pemberitahuan yang berupa stiker
dan tulisan berwarna pada perpustakaan tersebut. Akan tetapi penataan
jarak rak koleksi dua muka di ruang koleksi buku teks siswa terlalu
berdekatan sehinga jika ada pemustaka yang sedang mengambil koleksi
secara bersamaan terasa kurang leluasa untuk bergerak. Penataan koleksi
pada ruang koleksi umum yang diletakan pada beberapa rak berukuran
lebih tinggi dari jangkauan membuat siswa kesulitan menjangkau buku
yang berada di paling atas sehingga harus menaiki kursi baca untuk
menjangkau buku tersebut. Dan karena berdampingan dengan ruang
Auditorium sekolah, pada saat berlangsungnya aktivitas di ruangan tersebut
suaranya terdengar jelas sampai ke perpustakaan. Hal ini dapat dijadikan
bahan untuk mengetahui perepsi pemustaka terhadap tata ruang dan sarana
perpustakaan sekolah ICM.
4
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengetahui persepsi
siswa tentang tata ruang dan sarana yang ada di perpustakaan tersebut.
Dengan demikian, penulis mengambil judul penelitian “Persepsi Siswa
terhadap Tata Ruang dan Sarana Perpustakaan Sekolah Insan
Cendekia Madani Serpong”
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan lancar, terarah,
dan mendapatkann hasil yang baik, maka diperlukan sebuah pembatasan
masalah. Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah mengetahui tata
ruang dan sarana Perpustakaan Sekolah ICM berdasarkan persepsi
pemustaka.
Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dibuat, maka rumusan
masalah pada penelitian ini adalah seperti berikut ini :
1. Bagaimana tata ruang Perpustakaan Sekolah ICM berdsarkan
persepsi siswa?
2. Bagaimana sarana Perpustakaan Sekolah ICM berdsarkan persepsi
siswa?
3. Bagimana tata ruang dan sarana Perpustakaan Sekolah ICM
berdsarkan standar IFLA?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Dengan latar belakang masalah diatas, maka penelitian ini memiliki
tujuan yang jelas, yaitu
1. Untuk mengetahui tata ruang Perpustakaan Sekolah ICM Serpong
berdasarkan persepsi siswa.
5
2. Untuk mengetahui sarana Perpustakaan Seklah ICM Serpong
berdasarkan persepsi siswa.
3. Untuk megetahui tata ruang dan sarana Perpustakaan Sekolah ICM
Serpong berdasarkan standar IFLA.
Dari tujuan diatas, terdapat manfaat yang didapat dalam penelitian ini,
yaitu :
1. Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya ilmu pengetahuan,
khususnya dalam bidang ilmu perpustakaan dan informasi yang
berkitan dengan tata ruang dan sarana perpustakaan sekolah.
2. Dapat menjadi sumber masukan untuk perpustakaan Sekolah Insan
Cendekia Madani dalam penataan ruang dan sarana perpusakaan,
sehingga perpustakaan tersebut dapat menjadi salah satu pusat
informasi yang baik untuk civitas akademik.
3. Penelitian ini dihrapkan dapat menjadi acuan bagi penelitian
selanjutnya yang memiliki kemiripan dengan topik ini.
D. Definisi Istilah
1. Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan yang dikelola serta terdapat di sekolah dengan tujuan
membantu sekolah untuk mencapai tujuannya.
2. Tata Ruang
Tata ruang disini adalah segala sesuatu yang berada dalam ruangan
yang dibuat dan diatur sebagai wadah dalam melakukan kegiatan
perpustakaan.
6
3. Sarana
Peralatan, perabotan, dan perlengkapan yang digunakan untuk
mencapai maksud dan tujuan tertentu.
4. Persepsi
Persepsi adalah bagaimana cara seseorang melihat, memandang atau
mengartikan sesuatu. Seperti bagaimana para pemustaka melihat pentaan
ruang dan sarana di perpustakaan Sekolah ICM.
E. Sistematika Penulisan
Agar lebih jelasnya pemahaman pada penelitian ini, maka berikut
disajikan sitematika penulisan yang akan dibahas pada bagian – bagian
selanjutnya pada laporan penelitian ini. Sistematika penulisan pada
penelitian ini adalah :
Bab I Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang masalah, pembatasan dan
perumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat
penelitian, definisi istilah, dan sistematika penulisan.
Bab II Tinjauan Literatur
Bab ini menjelaskan teori – teori yang memiliki kaitan
dengan gambaran mengenai tata ruang dan sarana
perpustakaan, dan teori – teori yang digunakan sebgai
pedoman untuk menilai tata ruang dan sarana perpustakaan
sekolah yang diambil dari literatur – literatur sesuai dengan
topik yang peneliti ambil, meliputi : pengertian dan teori
tentang perputakaan sekolah, tujuan, fungsi, dan peraan
perpustakaan sekolah. Selain itu juga dijelaskan tentang
7
aspek – aspek dalam penataan ruang dan sarana
perpustakaan.
Bab III Metode Penelitian
Bab ini merupakan penjelasan tentang jenis metode dan
pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian,
serta menjelaskan teknik pengumpulan data teknik
pengolahan dan teknik analisis data dalam penelitian yang
dilakukan di perpustakaan Sekolah Insan Cendekia Madani
Serpong.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab ini menjelaskan mengenai hasil penelitian yang
meliputi profil, objek penulisan gambaran umum yang
mencakup : sejarah, visi misi, struktur organisasi, koleksi
perpustakaan, tata ruang dan sarana yang ada di
perpustakaan Sekolah Insan Cendekia Madani Serpong. Di
dalam bab ini dibahas hasil dan pembahasan.
Bab V Penutup
Merupakan bab penutup yang berkaitan dengan kesimpulan
penelitian dan saran yang diperoleh dari pembahasan bab –
bab sebelumnya.
8
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
A. Perpustakaan Sekolah
1. Definisi Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan berasal dari kata “pustaka” yang berati buku.5 Secara
umum perpustakaan adalah suatu tempat yang di dalamnya terdapat
kegiatan penghimpunan, pengelolaan, dan penyebar luasan segala macam
informasi, baik yang tercetak seperti buku, majalah, surat kabar, dan yang
terekam seperti film, kaset, tape recorder, video, komputer, dan lain-lain.
Semua koleksi sumber informasi tersebut disusun berdasarkan sistem
tertentu dan dipergunakan untuk kepentingan belajar melalui kegiatan
membaca dan mencari informasi bagi setiap masyarakat yang
membutuhkannya.6
Perpustakaan bukan merupakan hal yang baru di kalangan masyarakat,
dimana–mana telah diselenggarakan perpustakaan, seperti di sekolah-
sekolah, baik sekolah umum maupun sekolah kejuruan, baik sekolah dasar
maupun sekolah menengah.7 Pengertian lengkapnya untuk perpustakaan
sekolah adalah perpustakaan yang ada di lingkungan sekolah.
Diadakannya perpustakaan sekolah yaitu untuk tujuan memenuhi
kebutuhan informasi bagi masyarakat di lingkungan sekolah yang
bersangkutan, khususnya para guru dan murid. Ia berperan sebagai media
5 Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta :
CV Sagung Seto, 2006), h. 11-12 6 Panitia Teknis 01-01 Perpustakaan dan Kepustakawanan, Standar Nasional
Indonesian (SNI) Bidang Perpustakaan, (Jakarta: Perpustakaan Nasional RI,2011), h. 2 7 Ibrahim Bafadal, Pengelolaan Perpustakaan, (Jakarta : Bumi Aksara 1999), h. 1
9
dan sarana untuk menunjang kegiatan proses belajar mengajar di tingkat
sekolah.8
2. Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Sekolah
a. Tujuan
Tujuan didirikannya perpustakaan sekolah tidak terlepas dari tujuan
diselenggarakannya pendidikan sekolah secara keseluruhan, yaitu untuk
memberikan bekal kemampuan dasar kepada peserta didik, serta
mempersiapkan mereka untuk mengikuti pendidikan menengah.
Perpustakaan sekolah sebagai bagian integral dari sekolah, merupakan
komponen utama pendidikan di sekolah, diharapkan dapat menunjang
terhadap pencapaian tujuan tersebut.
Sejalan dengan hal tersebut di atas, maka tujuan perpustakaan sekolah
adalah sebagai beikut :
1). Mendorong dan mempercepat proses penguasaan teknik membaca para
siswa.
2). Membantu menulis kreatif bagi para siswa dengan bimbingan guru dan
pustakawan.
3). Menumbuhkembangkan minat dan kebiasaan membaca para siswa.
4). Menyediakan berbagai macam sumber informasi untuk kepentingan
pelaksanaan kurikulum.
5). Mendorong, menggairahkan, memelihara, dan memberi semangat
belajar bagi para siswa.
8 Pawit M. Yusuf dan Yaya Suhendar, Pedoman Penyelenggaraan Perpustaaan
Sekolah, (Jakarta : Pranda Media Grup, 2005), h. 2
10
6). Memperluas, memperdalam,dan memperkaya pengalaman belajar para
siswa dengan membaca buku dan koleksi yang lain yang mengandung
ilmu pengetahuan dan teknologi, yang disediakan oleh perpustakaan.
7). Memberikan hiburan sehat untuk mengisi waktu senggang melalui
kegiatan membaca, khususnya buku-buku dan sumber bacaan lain
yang bersifat kreatif dan ringan,seperti fiksi, cerpen, dan lainnya.
Dalam tujuan tersebut tergambar dengan jelas arah dan capaian yang
dimaksudkan dalam penyelenggaraan perpustakaan sekolah, yang dalam
jangka panjangnya adalah untuk menambah dasar-dasar pengetahuan
untuk menjadi fondasi bagi perkembangan selanjutnya. Dan semua itu
mengacu kepada pelaksanaan pembangunan jangka panjang negara kita
yang lebih menitikberatkan kepada peningkatan kualitas sumber daya
manusia.9
b. Fungsi
Berikut ini akan dijelaskan beberapa fungsi perpustakaan sekolah,
yaitu:
1). Fungsi edukatif
Di dalam perpustakaan sekolah disediakan buku-buku baik buku-buku
fiksi maupun non fiksi. Adanya buku-buku tersebut dapat membiasakan
murid-murid belajar mandiri tanpa bimbingan guru, baik secara individual
maupun berkelompok. Adanya perpustakaan sekolah dapat meningkatkan
interes membaca murid-murid, sehingga teknik membaca semakin lama
semakin dikuasai oleh murid-murid. Selain itu di perpustakaan sekolah
tersedia buku-buku yang sebagian besar pengadaannya disesuaikan dengan
9 Pawit M. Yusuf dan Yaya Suhendar, Pedoman Penyelenggaraan Perpustaaan
Sekolah, (Jakarta : Pranda Media Grup, 2005), h. 3-4
11
kurikulum sekolah. Hal ini dapat menunjang penyelenggaraan pendidikan
di sekolah.
2). Fungsi informatif
Perpustakaan yang sudah maju tidak hanya menyediakan bahan-bahan
pustaka yang berupa buku-buku, tetapi juga menyediakan bahan-bahan
yang bukan berupa bukan buku seperti majalah, bulletin, surat kabar,
pamphlet, artikel, peta, bahkan dilengkapi juga dengan alat-alat seperti
overhead projector, slide projector, filmstrip projector, televisi, video tape
recorder, dan sebagainya. Semua ini akan memberikan informasi atau
keterangan yang diperlukan oleh murid-murid.
3). Fungsi tanggung jawab administratif
Fungsi ini tampak pada kegiatan sehari-hari di perpustakaan sekolah,
di mana setiap ada peminjaman dan pengembalian buku selalu dicatat oleh
pustakawan. Setiap murid yang akan masuk ke perpustakaan sekolah harus
menunjukan kartu anggota atau kartu pelajar, tidak diperbolehkan
membawa tas, tidak boleh mengganggu teman-temannya yang sedang
belajar. Apabila ada murid yang terlambat mengembalikan buku
pinjamannya didenda, dan apabila ada murid yang telah menghilangkan
buku pinjamannya harus menggantinya baik dengan cara membeli di toko,
maupun di fotocopy.
4). Fungsi riset
Adanya bahan pustaka yang lengkap, murid-murid dan guru-guru
dapat melakukan riset, yaitu mengumpulkan data atau keteraangan-
12
keterangan yang diperlukan. Misalnya seorang murid ingin meneliti tentang
kehidupan orang-orang pada abad ke 17 yang lalu, maka mereka dapat
melakukan riset literatur atau yang dikenal dengan “Library research”
dengan cara membaca buku-buku yang telah tersedia di perpustakaan
sekolah.
5). Fungsi rekreatif
Fungsi rekreatif berarti bahwa perpustakaan sekolah dapat dijadikan
sebagai tempat mengisi waktu luang seperti pada waktu istirahat, dengan
membaca buku cerita, novel, majalah, surat kabar, dan sebagainya.10
3. Manfaat dan Peran Perpustakaan Sekolah
Manfaat perpustakaan sekolah, baik yang diselenggarakan di sekolah
dasar ataupun di sekolah menengah adalah sebagai berikut :
a. Perpustakaan sekolah dapat menimbulkan kecintaan murid-murid
terhadap membaca.
b. Perpustakaan sekolah dapat memperkaya pengalaman belajar murid.
c. Perpustakaan sekolah dapat menanamkan kebiasaan belajar mandiri
yang akhirnya murid-murid mampu belajar mandiri.
d. Perpustakaan sekolah dapat mempercepat proses penguasaan teknik
membaca.
e. Perpustakaan sekolah dapat membantu perkembangan kecakapan
bahasa.
f. Perpustakaan sekolah dapat melatih murid-murid kearah tanggung
jawab.
10 Ibrahim Bafadal, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, (Jakarta : Bumi Aksara,
1999), h. 6-8
13
g. Perpustakaan sekolah dapat membantu guru-guru menemukan sumber-
sumber belajar.
h. Perpustakaan sekolah dapat memperlancar murid-murid dalam
menyelesaikan tugas-tugas sekolah.
i. Perpustakaan sekolah dapat membantu murid-murid, guru-guru, dan
anggota staf sekolah dalam mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.11
Dari penjelasan diatas, secara umum perpustakaan sekolah harus
berperan dalam hal-hal sebagai berikut :
a) Sarana yang menyediakan sumber-sumber dan media pembelajaran
yang dapat digunakan oleh guru dan murid dalam proses belajar
mengajar (Learning teaching Support).
b) Sarana yang dapat membimbing para siswa dalam memilih, dan
menggunakan sumber-sumber informasi yang sesuai untuk keperluan
proses pembelajaran secara mandiri (information skill).
c) Sarana pengembangan dan peningkatan kebiasaan membaca di
kalangan siswa (reading promotion).
d) Sarana pembinaan kemampuan dan sikap, baik yang bersifat fisik,
intelektual, sosial, dan moral keagamaan dalam rangka
mempersiapkan para siswa untuk hidup di masyarakat.12
11 Ibrahim Bafadal, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, (Jakarta : Bumi Aksara,
1999), hal. 5-6 12 Rizal Saiful-Haq, dkk., Perpustakaan dan Pendidikan: Pemetaan peran serta
perpustakaan dalam proses belajar mengajar, h. 13
14
4. Unsur-unsur Perpustakaan Sekolah
1. Layanan Perpustakaan
Menurut Standar Nasional Perpustakaan, perpustakaan menengah
memberikan layanan kepada pemustaka sekurang – kurangnya tujuh
sampai delapan jam per hari kerja. Dan sekolah diharapkan memiliki
program wajib kunjung perpustakaan sekurang kurangnya satu jam
pelajaran setiap kelas per minggu.13
Dilihat dari sifatnya, pelayanan perpustakaan bisa dikelompokkan ke
dalam kategori pelayanan langsung dan pelayanan tidak langsung. Untuk
lebih jelasnya kedua bentuk pelayanan dimaksud adalah sebagai berikut :
a. Pelayanan Langsung
Dikenal dengan nama pelayanan langsung karena bentuk pelayanannya
secara langsung oleh petugas perpustakaan kepada pengguna perpustakaan,
dan hasilnya bisa secara langsung diterima oleh pengguna tadi. Beberapa
jenis pelayanan langsung adalah :
1). Pelayanan Peminjaman Koleksi
Bentuk pelayanan ini disebut juga sebagai pelayanan sirkulasi, artinya
perputaran koleksi yaitu koleksi dipinjam ke luar, dikembalikan, dipinjam
keluar lagi, dikembalikan lagi, dan seterusnya. Ha ini berlangsung secara
terus menerus sampai pada akhhirnya buku milik perpustakaan menjadi
rusak karena sering dibaca.
13 Perpustakaan Nasional RI, Standar Nasional Perpustakaan (SNP) Bidang
Perpustakaan Sekolah dan Perguruan Tinggi Tahun 2011, h. 4
15
2). Pelayanan Referensi dan Informasi
Untuk perpustakaan sekolah, pelayanan ini belum begitu tampak
kegiatannya. Meskipun demikian, bentuk pelayanan ini di setiap
perpustakaan walau sekecil apapun, tetap ada dan penting kedudukannya.
3). Pelayanan Bimbingan Kepada Pengguna /Pembaca.
Pelayanan ini meliputi kegiatan petugas perpustakaan dalam upaya
membantu para siswa untuk mendayagunakan semua koleksi yang dimiliki
perpustakaan seperti memperkenalkan tata tertib dan peraturan
perpustakaan, cara menggunakan katalog perpustakaan, cara membaca
yang baik, cara mencari dan menelusur untuk menemukan buku pada rak,
cara meminjam dan mengembalikan buku tepat waktu, dan sebagainya.
b. Pelayanan Tidak Langsung
Pelayanan perpustakaan yang sifatnya tidak langsung adalah bentuk
kegiatan yang tidak secara langsung memberikan hasil seketika. Bentuk
pelayanan ini merupkan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh
perpustakaan dalam rangka pembinaan dan pemberian motivasi kepada
para siswa dan pengguna lainnya agar kesinambungan pendayagunaan
koleksi perpustakaan tetap terpelihara.14
5. Koleksi Perpustakaan Sekolah
Yang dimaksud dengan koleksi perpustakaan sekolah adalah sejumlah
bahan atau sumber-sumber informasi, baik berupa buku ataupun bahan
bukan buku, yang dikelola untuk kepentingan proses belajar dan mengajar
di sekolah yang bersangkutan. Secara keseluruhan isinya mengandung
14 Pawit M. Yusuf dan Yaya Suhendar, Pedoman Penyelenggaraan Perpustaaan
Sekolah, (Jakarta : Pranda Media Grup, 2005), h. 69-82
16
bahan-bahan yang semuanya dapat menunjang program kegiatan yang
diselenggarakan oleh sekolah, baik program yang bersifat kurikuler
maupun yang ekstra kurikuler.15
Menurut Standar Nasional Perpustakaan (SNP), bahwa perpustakaan
harus memperkaya koleksi dan menyediakan bahan perpustakaan dalam
berbagai bentuk media atau format sekurang-kurangnya yaitu :
a. Buku teks pelajaran. Jumlah buku teks pelajaran ini adalah 1 eksemplar
per mata pelajaran per peserta didik.
b. Buku panduan pendidikan. Jumlah buku panduan pendidik adalah 1
eksemplar per mata pelajaran per guru bidang studi.
c. Buku pengayaan. Perbandingan untuk buku pengayaan ini terdiri dari
60% non-fiksi dan 40% fiksi, dengan ketentuan bila 1-6 rombongan
belajar jumlah buku sebanyak 1.000 judul, 7-12 rombongan belajar
jumlah buku 1.500 judul, dan 13-24 rombongan belajar jumlah buku
2.000 judul.
d. Perpustakaan minimal berlangganan satu judul majalah dan satu judul
suurat kabar.
e. Bahan perpustakaan referensi sekurang-kurangnya meliputi kamus
Bahasa Indonesia, kamus Bahasa Inggris-Indonesia, kamus Bahasa
Indonesia-Inggris, kamus bahasa daerah, ensiklopedi, buku statistic
daerah, buku telepon, peraturan perundang-undangan,atlas, peta,biografi
tokoh dan kitab suci.16
15 Pawit M. Yusuf dan Yaya Suhendar, Pedoman Penyelenggaraan Perpustaaan
Sekolah, (Jakarta : Pranda Media Grup, 2005), h. 9 16 Perpustakaan Nasional RI, Standar Nasional Perpustakaan (SNP) Bidang
Perpustakaan Sekolah dan Perguruan Tinggi, h. 2-3
17
6. Ketenagaan (Staf)
Tenaga pada sebuah perpustakaan sekolah terdiri dari pustakawan dan
tenaga pembantu. Pustakawan pada suatu sekolah dapat seorang guru
pustakawan atau seorang pustakawan sekolah.
“pustakawan sekolah adalah tenaga kependidikan berkualifikasi serta
professional yang bertanggung jawab atas perencanaan dan pengelolaan
perpustakaan sekolah, didukung oleh tenaga yang mencukupi, bekerja sama
dengan semua anggota komunikasi sekolah dan berhubungan dengan
perpustakaan umum dan lain-lain.”17
B. Tata Ruang Perpustakaan sekolah
1. Ruang/Gedung Perpustakaan
Gedung atau ruangan untuk sebuah perpustakaan mutlak perlu ada.
Karena perpustakaan tidak mungkin digabungkan dengan unit-unit kerja
yang lain di dalam satu ruangan. Perpustakaan yang menempati gedung
atau ruang-ruangan tersendiri, harus didesain dan ditata demikian rupa
sehingga memenuhi persyaratan yang di tentukan. 18
Yang dimaksud dengan ruang perpustakaan adalah tempat
diselenggarakannya perpustakaan. Sebagian besar kegiatan-kegiatan
perpustakaan berada dalam ruangan tersebut. Demikian pentingnya
kedudukan ruangan perpustakaan sehingga banyak ahli yang memberikan
batasan perpustakaan sebagai ruangan tempat dihimpunnya berbagai
macam informasi.
17 Perpustakaan Nasional Republik Indonesia bekerjasama dengan Departemen
Pendidikan Nasional, Pedoman Perpustakaan Sekolah IFLA/UNESCO: The
IFLA/UNESCO School Library Guidelines, h. 14 18 Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta:
CV. Sagung Seto, 2006), h. 80-81
18
Ruangan perpustakaan merupakan salah satu faktor yang turut
memperlancar pelaksanaan tugas-tugas pengelolaan perpustakaan. Tanpa
ada ruangan tidak akan dapat menjalankan perpustakaan dengan berhasil.
Kondisi tata ruang perpustakaan sekolah cukup menentukan
keberhasilan pengelolaan perpustakaan sekolah tersebut, oleh karna itu ia
harus ditata sebaik-baiknya, supaya dapat menumbuhkan rasa nyaman dan
menyenangkan bagi pengunjungnya.
2. Lokasi dan Ruang
Karena tidak adanya ukuran universal untuk fasilitas perpustakaan,
tetapi merupakan sesuatu yang bermanfaat jika kita memiliki formula
sebagai dasar dalam menghitung perencanaan, agar setiap perpustakaan
yang di disain memenuhi kebutuhan sekolah dengan cara paling efektif..
pertimbangan dibawah ini perlu disertakan dalam proses perencanaan
ruang perpustakaan :
1). Lokasi terpusat atau sentral
2). Akses dan kedekatan, dekat dengan semua kawasan pengajaran
3). Faktor kebisingan, paling sedikit di perpustakaan teredia beberapa
bagian yang bebas dari kebisingan dari luar
4). Pencahayaan yang baik dan cukup, baik lewat jendela maupun lampu
penerangan.
5). Suhu ruangan yang tepat (misalnya, adanya pengatur suhu ruangan
ataupun ventilasi yang mencukupi) untuk menjamin kondisi bekerja
yang baik sepanjang tahun di samping preservasi koleksi.
6). Disain yang sesuai guna memenuhi kebutuhan penderita cacat fisik
19
7). Ukuran ruang yang cukup untu penempatan koleksi buku, fiksi dan
non-fiksi, buku sampul tebal maupun tipis, suratkabar dan majalah,
sumber non-cetak serta penyimpanannya, ruang belajar, ruang baca,
computer meja, ruang pameran, ruang kerja tenaga dan meja
perpustakaan.
8). Fleksibelitas untuk memungkinkan keberseragaman kegiatan serta
perubahan kurikulum dan teknologi pada masa mendatang.
Daftar berbagai ruangan berbeda – beda, dibawah ini adalah hal yang
patut untuk diprtimbangkan ketika merencanakan sebuah penataan ruang
perpustakaan :
1). Kawasan ruang belajar dan riset untuk penempatan meja informasi, laci
katalog, katalog terpasang, meja belajar dan riset, koleksi referensi dan
dasar.
2). Kawasan ruang baca informal untuk buku dan majalah yang
mendorong literasi, pembelajaran sepanjang hayat, dan membaca
untuk keceriaan.
3). Kawasan ruang intruksional dengan kursi yang disusun untuk
kelompok kecil, kelompok besar, dan intruksional formal seluruh
kelas, “dinding pengajaran”, dengan kawasan teknologi pengajaran
dan pameran yang sesuai.
4). Kawasan ruang proyek kelompok dan produksi untuk kerja fungsional
dan pertemuan perorangan, kelompok maupun kelas, serta fasilitas
untuk produksi media.
20
5). Kawasan ruang adminitrasi untuk meja sirkulasi, ruang kantor,
kawasan untuk memproses materi media perpustakaan, penyimpanan
peralatan pandang-dengar, dan kawasan materi alat tulis kantor.19
Ruang perpustakaan yang tertata dengan baik akan memberikan
kenyamanan dan kepuasan bagi penggunanya sehingga akan menimbulkan
minat untuk sumber belajar mereka. 20
Menurut Standar Nasional Perpustakaan (SNP) Bidang Perpustakaan
Sekolah dan Perguruan Tinggi Tahun 2011, perpustakaan menyediakan
gedung/ruang yang cukup untuk koleksi, staf dan pemustakanya dengan
ketentuan bila 3 sampai 6 rombongan belajar seluas 112 M², 7 sampai 12
rombongan belajar seluas 168 M², 13 sampai 18 rombongan belajar seluas
280 M². Lebar minimal ruang perpustakaan 5 M². Adapun pembagian
persentase yang diberikan untuk ruang-ruang tersebut alokasinya adalah
seperti berikut21 :
Tabel 2.1
Pembagian Persentase ruang
19 IFLA/UNESCO,“Pedoman Perpustakaan Sekolah,” diakses 27 Februari 2018,
http://www.ifla.org/VII/s11/pubs/school-guidelines.html. 20 Genie Grendypuri, Wina Erwina, dan Asep Saeful Rohman,”Tanggapan
Pengguna Tentang Tata Ruang Perpustakaan SMA Negri 14 Bandung,” diakses 16
Maret 2018, http://id.portalgaruda.org/?ref=browse&mod=viewarticle=103623 21 Perpustakaan Nasional RI, “Standar Nasional Perpustakaan (SNP) Bidang
Perpustakaan Sekolah dan Perguruan Tinggi Tahun 2011.” h. 3
Jenis Area Persentase ruang
Area koleksi 45% dari ruang yang tersedia
Area Pemustaka 25% dari ruang yang tersedia
Area Staf 15% dari ruang yang tersedia
Area keperluan lain 15% dari ruang yang tersedia
21
Penentuan ruang perpustakaan dapat dilihat juga dalam Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 24 Tahun 2007 mengenai sarana
dan prasarana di sekolah, ketentuan tersebut antara lain :
1). Ruang perpustakaan berfungsi sebagai tempat kegiatan peserta
didik dan guru memperoleh informasi dari berbagai jenis bahan
pustaka dengan membaca, mengamati, mendengar, dan sekaligus
tempat petugas mengelola perpustakaan.
2). Luas minimum ruang perpustakaan sama dengan luas satu ruang
kelas. Dengan lebar minimum ruang perpustakaan adalah 5m.
3). Ruang perpustakaan dilengkapi jendela untuk memberikan
pencahayaan yang memadai untuk membaca buku.
4). Ruang perpustakaan dilengkapi sarana dan prasarana.22
3. Pengertian tata ruang perpustakaan
Yang dimaksud dengan tata ruang perpustakaan sekolah adalah
pengaturan ruangan dan bagian-bagian yang berada di dalamnya seperti
perabotan dan peralatan perpustakaan lainnya. Ruangan yang tertata rapi
dan buku – buku yang juga tertata akan membuat suatu perpustakaan
memberikan nuansa nyaman sehingga pemustaka tertarik untuk membaca
buku dan betah berada di perpustakaan.23 Perabotan dan peralatan
perpustakaan harus ditata secara rapi dan sesuai dengan fungsinya masing-
masing serta dapat memudahkan proses kegiatan pelayanan di
22 Departemen Pendidikan RI, “Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 24 Tahun
2007 Tentang Standar Sarana dan Prasarana Untuk Sekolah/Madrasah” (Jakarta,2007). 23 Muhammad Azwar dan Agung Nugraha Rusli, “Manajemen Tata Ruang
Perpustakaan Pesantren Madani Alauddin Pao-Pao Makassar”diakses 10 Maret 2018,
https://www.researchgate.net/publication/313673399_Manajemen_Tata_Ruang_Perpusta
kaan_Pesantren_Madani_Alaudin_Pao-Pao_Makasaar
22
perpustakaan. Melalui tata ruang perpustakaan ini diharapkan tercipta hal-
hal berikut:
1). Komunikasi dan hubungan antar ruang, staf dan pengguna
perpustakaan tidak terangguu.
2). Pengawasan dan pengamanan koleksi perpustakaan bisa dilakukan
dengan lancar.
3). Aktivitas layanan bisa dilakukan dengan lancar,
4). Udara dapat masuk ke ruangan perpustakaan dengan leluasa,
namun harus dihindari sinar matahari menembus koleksi
perpustakaan secara langsung.
5). Tidak menimbulkan gangguan terhadap pembaca/pengguna dan
staf perpustakaan.
Agar menghasilkan penataan ruangan perpustakaan yang optimal serta
dapat menunjang kelancaran tugas perpustakaan sebagai lembaga pemberi
jasa, sebaiknya pustakawan perlu memperhatikan beberapa aspek berikut :
1). Aspek fungsional
Penataan ruangan harus mampu mendukung kinerja perpustakaan
secara keseluruhan baik petugas maupun bagi pengunjung perpustakaan.
Sehingga penataan ruangan dapat tercipta secara optimal.
2). Aspek psikologi pengguna
Psikologis pengguna perlu diperhatikan. Penataan ruangan bisa
mempengaruhi aspek psikologi pengguna perpustakaan. Hal ini bertujuan
agar pengguna perpustakaan merasa nyaman, dan tenang serta leluasa
bergerak di perpustakaan.
23
3). Aspek estetika
Keindahan penataan ruangan salah satumya bisa melalui penataan
ruang dan perabot yang digunakan. Oleh sebab itu aspek estetika tentu
perlu mendapat perhatian. Penataan ruangan yang indah bisa membuat
kenyamanan pengguna perpustakaan.
4). Aspek keamanan bahan pustaka
Keamanan bahan pustaka harus dijaga dengan baik, agar terhindar dari
kerusakan secara alami dan kerusakan atau kehilangan bahan pustaka
karena faktor manusia. Penataan ruang perpustakaan harus memperhatikan
dua faktor tersebut.24
Untuk kenyamanan pengguna maupun petugas dalam meningkatkan
produktifitas, efisiensi, dan efektifitas kerjanya di dalam ruangan
perpustakaan, perlu diperhatikan penataan ruang seperti ruang baca, ruang
koleksi, dan ruang sirkulasi dengan menggunakan beberapa sistem tata
ruang perpustakaan yaitu :
a). Sistem tata sekat
Yaitu cara pengaturan ruangan perpustakaan yang menempatkan
koleksi terpisah dari ruang baca pengunjung. Dalam sistem ini, pengunjung
tidak diperkenankan masuk ke ruang koleksi dan petugaslah yang akan
mengambilkan koleksi yang dipinjam atau dibaca di tempat itu. Namun
demikian sistem ini bisa bisa juga diterapkan pada sistem terbuka, yakni
pemustaka mengambil sendiri lalu dicatatkan kepada petugas, selanjutnya
petugaslah yang mengembalikan ke rak semula.
24 Darmono, Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah, (Jakarta :
Grasindo, 2001), h.201-202
24
b). Sistem tata parak
Yaitu sistem pengaturan ruangan perpustakaan yang menempatkan
koleksi terpisah dari ruang baca. hanya saja dalam sistem ini, pembaca
dimungkinkan untuk mengambil koleksi sendiri, lalu dicatat atau dibaca di
ruang lain yang tersedia. Cara ini lebih cocok untuk perpustakaan yang
menganut sistem pinjam terbuka.
c). Sistem tata baur
Yaitu suatu cara penempatan koleksi yang dicampur dengan ruang
baca agar pembaca lebih mudah mengambil dan mengembalikan koleksi
sendiri. Sistem ini lebih cocok untuk perpustakaan yang menggunakan
sistem pinjam terbuka (open acces).
4. Komponen dan Asas-Asas Tata Ruang Perpustakaan
Tata ruang perpustakaan terdiri dari enam komponen yaitu tata letak,
warna, pencahayaan, sirkulasi udara, suara (akustik) dan furniture. Hal ini
mengacu pada standar UNESCO tahun 2006 mengenai tata ruang
perpustakaan sekolah.
a) Tata letak
Perlu diperhatikan bahwa tata letak pearbot dan perlengkapan
perpustakaan diupayakan mengalami perubahan dalam jangka waktu
tertentu, agar dapat menghilangkan kesan yang membosankan dan
menjenuhkan serta memberikan suasana yang lebih segar dan
menyenangkan baik bagi pengguna perpustakaan maupun penyelenggara
perpustakaan.25 Untuk memperlancar kegiatan pelayanan dan
25 Muhammad Azwar dan Agung Nugraha Rusli, “Manajemen Tata Ruang
Perpustakaan Pesantren Madani Alauddin Pao-Pao Makassar”diakses 10 Maret 2018,
25
penyelesaianan pekerjaan, maka dalam tata ruangnya perlu memperhatikan
prinsip – prinsip tata ruang yakni :
a). Pelaksanaan tugas perpustakaan madrasah yang memerlukan
konsentrasi hendaknya ditempatkan di lokasi yang strategis agar
mudah dicapai.
b). Bagian yang bersifat pelayanan umum hendaknya ditempatkan di
lokasi yang strategis agar mudah dicapai.
c). Penempatan perabot seperti meja, kursi, dan rak hendaknya disusun
dalam bentuk garis lurus.
d). Jarak satu mebuler dengan lainnya hendaknya dibuat agak longgar
agar orang yang lewat disitu lebih leluasa.
e). Bagian – bagian yang mempunyai tugas sama, hampir sama, atau
merupakan kelanjutan hendaknya ditempatkan di lokasi yang
berdekatan.
f). Bagian yang sifat pekerjaannya berantakan seperti bagian pengolahan,
pengetikan, dan penjilidan hendaknya ditempatkan di tempat yang
tidak Nampak oleh umum.
g). Apabila memungkinkan, semua petugas dalam suatu unit/ruangan
duduk menghadap kea rah yang sana dan pimpinan duduk di
belakang.
h). Alur pekerjaan hendaknya bergerak maju dari satu meja ke meja lain
dalam satu garis.
i). Ukuran tinggi, rendah, panjang, luas, dan bentuk perabot hendaknya
dapat diatur lebih leluasa.
https://www.researchgate.net/publication/313673399_Manajemen_Tata_Ruang_Perpusta
kaan_Pesantren_Madani_Alaudin_Pao-Pao_Makasaar
26
j). Bagian yang menimbulkan berisik/suara hendaknya ditempatkan di
ruang terpisah.26
b) Pewarnaan
Warna merupakan salah satu elemen penting dalam suatu penataan
ruang. Seperti pendapat Lasa tahun 2008, bahwa warna juga mempengaruhi
orang yang bekerja dan membaca di perpustakaan. Warna juga akan
mempengaruhi kenyamanan seseorang saat berada di perpustakaan.
penggunaan warna yang tepat di ruang perpustakaan juga dapat
meningkatkan gairah belajar siswa di perpustakaan serta dapat mengurangi
masalah-masalah perilaku yang negatif. Warna yang dipilih harus
menyenangkan dan memberi efek –efek positif pada pengguna sehingga
mereka merasa nyaman dan betah saat berada di dalam perpustakaan.
pemilihan warna untuk suatu ruangan agar tampil indah dan nyaman
dipadukan dengan perabot, asesoris pendukung tata ruang serta sistem
pencahayaan akan mengahdirkan suasana ruang yang berbeda-beda. Seperti
warna terang (kuning, orange, merah) membuat ruangan terasa meriah,
hangat, dan akrab.
Warna yang kondusif untuk ruang perpustakaan antara lain sebagai
berikut:
1) Warna merah, menggambarkan panas, warna kegemaran, dan kegiatan
bekerja. Warna ini berguna untuk merangsang panca indra dan jiwa
agar bermanfaat dalam melaksanakan tugasnya.
26 Lasa Hs, “Desain dan Tata Ruang Perpustakaan Madrasah,”
(Yogyakarta,2005), diakses 25 februari
2018,http://repository.umy.ac.id/bistream/handle/123456789/6447/Desain%20dan%20Ta
ta%20Ruang%20Perpustakaan%20Madrasah.pdf?
27
2) Warna kuning, menggambarkan kehangatan. Warna ini akan
merangsang mata dan syaraf dan dapat menimbulkan perasaan
gembira.
3) Warna hijau, menimbulkan suasana sejuk dan kedamaian . oleh karena
itu, warna ini cocok untuk tempat – tempat ibadah, dan lainnya.27
4) Warna coklat tua, adalah warna yang alami yang dapat
membangkitkan kekuatan dan kehandalan. Coklat dapat menimbulkan
kesan modern, mahal, karena kedekatannya dengan warna emas.
5) Warna coklat muda, cenderung membawa pikiran pada rasa
kehangatan, kenyamanan, keamanan. Hal ini sering digambarkan
sebagai alam, membumi, dan konvensional, tetapi juga dapat
menimbulkan keindahan natural.
6) Warna abu-abu, memberi suasana aman, tenang, dan menentramkan.
Warna ini untuk menenangkan pikiran dan untuk menciptakan ruang
damai yang dapat membantu pengunjung untuk lebih focus dalam
membaca buku. Warna abu-abu berarti samar-samar karakternya dan
tidak memihak.
7) Warna hitam, memberi suasana Elegan, kuat, melambangkan
perlindungan, pengusiran, sesuatu yang negatif dikaitkan dengan
mistik, kekuatan, formalitas, misteri, kekayaan, ketakutan,
ketidakbahagiaan, kesedihan, kemarahan, serius, anggun, berwibawa,
disiplin, berkemauan keras, tegas, serta fokus.
27 Muhammad Azwar dan Agung Nugraha Rusli, “Manajemen Tata Ruang
Perpustakaan Pesantren Madani Alauddin Pao-Pao Makassar”diakses 10 Maret 2018,
https://www.researchgate.net/publication/313673399_Manajemen_Tata_Ruang_Perpusta
kaan_Pesantren_Madani_Alaudin_Pao-Pao_Makasaar
28
8) Warna putih, melambangkan kesucian atau kemurnian, juga
menggambarkan kesan dingin, lemah lembut, dan bersih. Penggunaan
warna putih yang cerah dalam ruangan akan memberikan kesan luas,
terang, dan megah.28
Disamping itu, juga perlu diperhatiakn asas-asas tata ruang seperti berikut
ini :
a) Asas jarak, yaitu suatu susunan tata ruang yang memungkinkan proses
penyelesaian pekerjaan dengan menempuh jarak pendek.
b) Asas rangkaian kerja, yakni suatu tata ruang yang menempatkan tenaga
dan alat –alat dalam suatu rangkaian yang sejalan dengan urutan
penyelesaian pekerjaan yang bersangkutan.
c). Asas pemanfaatan yakni tata susunan ruang yang menggunakan
sepenuhnya ruang yang ada.29
c) Sistem Pencahayaan
Pencahayaan merupakan salah satu unsur utama dalam menciptakan
suasana yang nyaman dalam ruangan. Sumber pencahayaan dapat berasal
dari sumber cahaya alami misalnya sinar matahari dan sumber cahaya
buatan misalnya berasal dari lampu. Sumber pencahayaan ini dapat
menimbulkan efek bagi mata pemustaka dan memberi pengaruh peenting
28 Santa Ulitua Gabriella Huauruk,”Pengaruh Efek Warna Netral di Ruang Baca
Dewasa Terhadap Psikologi Pengunjung BAPUSIPDA Jawa Barat,” e-proceedingof Art
& Design : Vol.3, No. 3. (Desember :2016) 29 Lasa Hs, “Desain dan Tata Ruang Perpustakaan Madrasah,”
(Yogyakarta,2005), diakses 25 februari
2018,http://repository.umy.ac.id/bistream/handle/123456789/6447/Desain%20dan%20Ta
ta%20Ruang%20Perpustakaan%20Madrasah.pdf?
29
terhadap faktor betah atau tidaknya pemustaka untuk berlama – lama di
perpustakaan.30
Pencahayaan adalah komponen ketiga dalam tata ruang perpustakaan.
Cahaya atau penerangan merupakan aspek yang perlu mendapat perhatian
dalam penataan ruang perpustakaan karena sebagian besar kegiatan yang
dilakukan di perpustakaan adalah membaca dan belajar. Seperti yang
diungkapkan UNESCO tahun 2006 bahwa dalam mendesain ruang
perpustakaan salah satunya perlu lampu penerangan. Cahaya atau
penerangan merupakan aspek yang perlu mendapat perhatian dalam
penataan ruang perpustakaan karena sebagian besar kegiatan yang
dilakukan di perpustakaan addalah membaca dan belajar, selain kegiatan
lain yang tentunya membutuhkan cahaya membutuhkan cahaya yang
cukup. Menurut Lasa banyak keuntungan yang diperoleh dengan adanya
pencahayaan yang cukup antara lain :
1). Mampu meningkatkan produktivitas kerja
2). Dapat dicapai kualitas pekerjaan
3). Dapat mengurangi ketegangan mata dan kelelahan jiwa
4). Dapat menimbulkan semangat kerja
5). Dapat meningkatkan prestise suatu lembaga/perpustakaan.31
30 Dexa Anugrah dan Ardoni, “Penataan Ruangan di Perpustakaan Umum Kota
Solok,” diakses 27 Februari 2018,
http://id.portalgaruda.org/?ref=browse&mod=viewarticle=103623 31 Genie Grendypuri, Wina Erwina, dan Asep Saeful Rohman,”Tanggapan
Pengguna Tentang Tata Ruang Perpustakaan SMA Negri 14 Bandung,” diakses 16
Maret 2018, http://id.portalgaruda.org/?ref=browse&mod=viewarticle=103623
30
Tingkat pengkondisian intensitas cahaya yang baik pada ruang
perpustakaan adalah sebagai berikut:32
Tabel 2.2
Pengaturan pencahyaan ruang
Nama Ruang Intensitas
Cahaya
Area baca (majalah dan surat kabar) 200 lumen
Meja baca (ruang baca umum) 400 lumen
Meja baca (ruang baca rujukan) 600 lumen
Area sirkulasi 600 lumen
Area pengolahan 400 lumen
Area akses tertutup 100 lumen
Area koleksi buku 200 lumen
d) Sirkulasi Udara, suhu, dan kelembaban
Tidak adanya pertukaran udara luar dengan udara dalam ruangan dapat
menyebabkan pemustaka tidak nyaman. Sebagai antisipasi dari kepengapan
tersebut adalah dengan memakai AC atau ventilasi yang banyak. Ventilasi
secara sederhana dapat diartikan sebagai perputaran udara secara bebas di
dalam suatu ruangan. Demikian halnya perpustakaan adalah suatu
bangunan harus mempunyai sistem ventilasi karena ventilasi merupakan
salah satu komponen yang terdapat pada kondisi fisik tata ruang
perpustakaan, yang dapat membantu perputaran udara bagi kenyamanan
dan kesegaran udara bagi penyelenggara perpustakaan maupun
32 Perpustakaan Nasional RI, “Standar Nasional Perpustakaan (SNP) Bidang
Perpustakaan Sekolah dan Perguruan Tinggi Tahun 2011.”
31
penggunanya. Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam penempatan
ventilasi adalah :
a) Menempatkan lubang ventilasi jendela/lubang angina pada sisi dinding
yang berhadapan.
b) Mengusahakan agar lubang ventilasi tersebut sejajar dengan arah
angina.
c) Mengusahakan luas lubang ventilasi sebanding dengan persyaratan dan
fasilitas ruang, (sekurang – kurangnya 10% daru luas ruang yang
bersangkutan).
Terdapat dua macam sistem ventilasi yang digunakan oleh
perpustakaan, yaitu ventilasi pasif dan aktif. Ventilasi pasif adalah yang
didapatkan dari alam. Caranya dengan membuat lubang angina atau lubang
jendela pada sisi dinding yang berhadapan serta sejajar dengan arah angina
local. Sedangkan ventilasi aktif adalah yang menggunakan AC karena
tempratur dan kelembaban ruang perpustakaan yang stabil dapat menjaga
keawetan koleksi dan peralatan tertentu seperti koleksi langka, pandang
dengar, dan koleksi langka.33
Dalam penataan ruangan perpustakaan, sistem sirkulasi udara perlu
diperhatikan agar kualitas udara yang ada di dalam ruangan dapat terjaga
dengan baik. pengaturan udara yang baik juga tidak hanya memberikan
kenyamanan bagi pengguna juga petugas perpustakaan tetapi juga dapat
memelihara keawetan koleksi bahan pustaka yang ada di perpustakaan.
33 Muhammad Azwar dan Agung Nugraha Rusli, “Manajemen Tata Ruang
Perpustakaan Pesantren Madani Alauddin Pao-Pao Makassar”diakses 10 Maret 2018,
https://www.researchgate.net/publication/313673399_Manajemen_Tata_Ruang_Perpusta
kaan_Pesantren_Madani_Alaudin_Pao-Pao_Makasaar
32
pengaturan udara yang tepat akan mengurangi serangan jamur dan serangga
serta menambah usia kertas sehingga tidak cepat rusak.34
Tingkat pengkondisian suhu dan kelembaban pada ruang perpustakaan
yang baik adalah sebagai berikut :35
a. Temperature
Tabel 2.3
Pengaturan Temperatur Ruang
Nama Ruang Temperatur
(ºcelcius)
Area baca pemustaka, area
koleksi dan ruang kerja
20º-25 ºcelcius
b. Kelembaban
Tingkat pengkondisian kelembaban ruang perpustakaan yang
baik berdasarkan Standar Nasional Perpustakaan sekolah :
Tabel 2.4
Pengaturan kelembaban ruang
Nama Ruang Kelembaban (%)
Ruang koleksi buku 45-55%
Ruang koleksi microfilm 20-21%
34 Genie Grendypuri, Wina Erwina, dan Asep Saeful Rohman,”Tanggapan
Pengguna Tentang Tata Ruang Perpustakaan SMA Negri 14 Bandung,” diakses 16
Maret 2018, http://id.portalgaruda.org/?ref=browse&mod=viewarticle=103623 35 Perpustakaan Nasional RI, “Standar Nasional Perpustakaan (SNP) Bidang
Perpustakaan Sekolah dan Perguruan Tinggi Tahun 2011.”
33
e) Suara (akustik)
Pada umumnya manusia membutuhkan ketenangan pada saat bekerja
dan belajar sehingga seluruh pikiran dan perhatiannya dapat terkonsentrasi
sehingga ruang perpustakaan perlu dijaga dari suara-suara yang
menimbulkan gangguan pada pengguna. Hal ini juga sejalan dengan
pernyataan dari UNESCO bahwa dalam mendesain ruang perpustakaan
perlu diperhatikan faktor kebisingan, paling sedikit di perpustakaan tersedia
beberapa bagian yang bebas dari kebisingan dari luar.
f) Furniture
Furniture harus diatur sedemikian rupa sehingga dapat memberikan
kenyamanan dan manfaat dalam pelaksanaan aktivitas pemakainya. Dalam
penataan ruang perpustakaan, furniture berfungsi untuk menunjang
pelaksanaan kegiatan perpustakaan seperti kursi, meja, rak, lemari, dan
sebagainya. Pemilihan furniture untuk perpustakaan tidak perlu yang
mewah dan terkesan berlebihan. Hal yang paling penting adalah desain
yang sederhana dengan warna yang serasi serta nyaman digunakan oleh
pengguna.36
C. Sarana Perpustakaan Sekolah
Sarana ruang sebuah perpustakaan erat kaitannya dengan peralatan dan
perlengkapan. Karena kedua hal tersebut dalam konteks pemberian layanan
sangatlah penting untuk memfasilitasi keberhasilan penyelenggaraan
kegiatan perpustakaan secara lancar. Sarana dan prasarana perpustakaan
36Genie Grendypuri, Wina Erwina, dan Asep Saeful Rohman,”Tanggapan
Pengguna Tentang Tata Ruang Perpustakaan SMA Negri 14 Bandung,” diakses 16
Maret 2018, http://id.portalgaruda.org/?ref=browse&mod=viewarticle=103623
34
yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sarana perlengkapan
perpustakaan sekolah seperti meja, kursi, lemari, loker dan perlengkapan
lainnya yang terdapat pada perpustakaan Sekolah ICM . penting untuk
diperhatikan ketersediaan perlengkapan yang sesuai dengan kebutuhan
(baik staf maupun pemustaka), kondisi, ukuran, serta persyaratan-
persyaratan lainnya yang terkait dengan perlengkapan tersebut.37
Perpustakaan sekolah merupkan salah satu sarana dalam
mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap murid-murid.
Dalam penyelenggaraannya memerlukan ruang khusus beserta
perlengkapannya. Semakin lengkap perlengkapannya semakin menunjang
penyelenggaraan perpustakaan sekolah. Ruang dan perlengkapan yang
tersedia harus ditata dan dirawat dengan baik sehingga benar-benar
menunjang penyelenggaraan perpustakaan sekolah secara efektif dan
efisien.
Untuk itu ada beberapa asas atau pedoman yang perlu diperhatikan
pada waktu mendirikan gedung perpustakaan sekolah, atau dalam memilih
salah satu ruang untuk kepentingan perpustakaan sekolah, yaitu:
a. Fungsi utama perpustakaan sekolah adalah sebagai sumber belajar.
Keberadaannya berhubungan langsung dengan proses belajar mengajar
di kelas. Gedung atau ruang perpustakaan berdekatan dengan kelas-kelas
yang ada.
37 Fitri Mutia,”Sarana dan Prasarana Ruang Perpustakaan sebagai Aspek
Kekuatan dalam Mengembangkan Perpustakaan.”
https://www.google.com/url?sa=http%3A%2F%2Ffitri-m-a
fisip.web.unair.ac.id%2Fartikel_detail-70031-Artikel-
Sarana%2520dan%2520Prasarana%2520Ruang%2520Perpustakaan%2520sebagai%2520
Aspek%2520Kekuatan%2520dalam%2520Mengembangkan%2520Perpustakaan%2520.
html&usg= (pada 05 Oktober 2018)
35
b. Gedung perpustakaan sekolah sebaiknya tidak jauh dari tempat parkir.
Asas ini perlu dipertimbangkan khususnya pada sekolah-sekolah yang
luas dan melayani pengunjung pada sore hari.
c. Gedung atau ruang perpustakaan sekolah sebaiknya jauh dari kebisingan
yang sekiranya mengganggu ketenangan siswa-siswa yang sedang
belajar di perpustakaan sekolah.
d. Gedung atau ruang perpustakaan sekolah harus aman,baik dari bahaya
kebakaran, kebanjiran, ataupun dari pencurian.
e. Gedung atau ruang perpustakaan sekolah sebaiknya ditempatkan di
lokasi yang kemungkinannya mudah diperluas pada masa yang akan
datang.38
Disain perpustakaan sekolah memainkan utama menyangkut
bagaimana perpustakaan melayani sekolah. Penampilan estetis
perpustakaan sekolah memberikan rasa nyaman dan merangsang komunitas
sekolah untuk memanfaatkan waktunya di perpustakaan. Perpustakaan
sekolah yang dilengkapi secara tepat hendaknya memiliki karakteristik
sebagai berikut :
1). Rasa aman
2). Pencahayaan yang baik
3). Didisain untuk mengakomodasi perabotan yang kokoh, tahan lama,
dan fungsional, serta memenuhi persyaratan ruang, aktivitas, dan
pengguna perpustakaan.
4). Didisain untuk menampung persyaratan khusus populasi sekolah
dalam arti cara paling restriktif.
38 Ibrahim Bafadal, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, (Jakarta : Bumi Aksara,
), h.150-52
36
5). Didisain utnuk mengkomodasi perubahan pada program sekolah,
program pengajaran, serta perkembangan teknolgi audio, video dan
data yang muncul.
6). Didisain untuk memungkinkan penggunaan, pemeliharaan serta
pengamanan yang sesuai menyangkut perabotan, peralatan, alat
tulis kantor dan materi.
7). Dirancang dan dikelola untuk menyediakan akses cepat dan tepat
waktu keaneka ragam koleksi sumber daya yang terorganisasi.
8). Dirancang dan dikelola sehingga secara estetis pengguna tertarik
dan kondusif dalam hiburan serta pembelajaran, dengan panduan
dan tanda-tanda yang jelas.39
Menurut Pawit M. Yususf perabotan dan perlengapan perpustakaan
perlu diadakan sebagai suatu syarat berdirinya perpustakaan. Jumlah dan
jenis kedua peralatan dimaksud dalam suatu perpustakaan, bergantung pada
besarnya perpustakaan yang ada. Untuk perpustakaan sekolah di mana
jumlah koleksinya relatif kecil dibandingkan dengan perpustakaan-
perpustakaan lain, maka banyaknya peralatan dan perabotan yang
dibutuhkannya pun tidak boleh terlalu banyak.40
Perabot perpustakaan adalah sarana pendukung atau perlengkapan
yang harus digunakan perpustakaan sekolah. agar dapat optimal menurut
Darmono (2001) dibutuhkan perlengkapan pokok seperti dibawah ini :
1. Rak atau lemari buku, berfungsi untuk menempatkan koleksi buku.
Ada rak buku yang terdiri atas satu sisi da nada pula yang dua sisi.
39 IFLA/UNESCO,“Pedoman Perpustakaan Sekolah,” diakses 27 Februari 2018,
http://www.ifla.org/VII/s11/pubs/school-guidelines.html. 40 Pawit M. Yusuf dan Yaya Suhendar, Pedoman Penyelenggaraan Perpustaaan
Sekolah, (Jakarta : Pranda Media Grup, 2005), h. 105
37
Untuk rak satu sisi ditempatkan merapat pada dinding ruang
perpustakaa, adapun rak dua sisi dapat diletakkan ditengah
ruangan. Pada masing-masing sisinya diisi dengan koleksi yang
dimiliki oleh perpustakaan.
2. Rak surat kabar, berfungsi untuk meletakkan surat kabar agar tidak
mudah rusak atau sobek
3. Rak majalah, berfungsi untuk meletakkan majalah dan biasanya
hanya terdiri atas 2 sap. Kontruksi rak yang yang rendah ini dapat
memudahkan pengguna perpustakaan mengambil koleksi majalah
yang dibutuhkan.
4. Meja dan kursi baca, perlengkapan ini sangat dibutuhkan oleh
pemustaka untuk melayani pengguna perpustakaan yang ingin
membaca koleksi buku di ruang perpustakaan. pe,ilihan jenis meja
dan kursi baca selain harus disesuaikan dengan kondisi luas
ruangan juga disesuaikan dengan dana yang dialokasikan untuk
membeli perlengkapan tersebut. Sebaiknya meja dan kursi baca
tersebut terbuat dari bahan yang kuat, nyaman, dan seragam baik
warna dan bentuknya.
5. Meja dan kursi kerja, berguna bagi staf perpustakaan untuk
melaksanakan aktivitas dan menyelesaikan tugas-tugasnya.
Umumnya meja dan kursi kerja disediakan dalam bentuk tunggal
tidak digabung antara staf yang satu dengan yang lainnya, artinya
untuk satu orang staf akan mendapat satu buah meja dan kursi.
6. Meja sirkulasi, berfungsi untuk melayani pengguna yang akan
meminjam atau mengembalikan koleksi buku perpustakaan. meja
38
sirkulasi biasanya didesain khusus agar dapat menampung buku
dan berkas lainnya dalam jumlah yang banyak. Agar pelayanan
sirkulasi berjalan optimal, maka desain meja sirkulasi biasanya
terdiri atas beberapa meja yang digabung menjadi satu sehingga
membentuk meja yang fleksibel dalam melakukan kegiatan
sirkulasi.
7. Lemari katalog, berfungsi untuk menyimpan kartu catalog,
besarnya lemari calatog disesuaikan dengan jumlah laci yang
diinginkan sedangkan tingginya disesuaikan dengan tinggi badan
pengguna perpustakaan pada umumnya.
8. Kereta buku, berfungsi untuk mengangkat buku yang dikembalikan
oleh pengguna perpustakaan atau mengangkatbuku yang telah
diproses dibagian pembinaan koleksi ke rak buku. Biasanya kereta
buku terbuat dari bahan yang kuat dan beroda.
9. Papan display, berfungsi untuk memamerkan koleksi buku yang
akan dilayankan oleh perpustakaan. 41
10. Rak kamus dan Atlas.
11. Tempat penitipan barang/loker.
Adapun ketentuan ukuran peralatan perpustakaan adalah :
1. Rak buku satu muka :
- Tinggi : 185 cm terdiri atas 6 papan rak
- Lebar : 100 cm
41 Fitri Mutia,”Sarana dan Prasarana Ruang Perpustakaan sebagai Aspek Kekuatan
dalam Mengembangkan Perpustakaan.” Diakses 17 maret 2017. https://www.google.com/url?sa=http%3A%2F%2Ffitri-m-a
fisip.web.unair.ac.id%2Fartikel_detail-70031-Artikel-
Sarana%2520dan%2520Prasarana%2520Ruang%2520Perpustakaan%2520sebagai%2520
Aspek%2520Kekuatan%2520dalam%2520Mengembangkan%2520Perpustakaan%2520.
html&usg=
39
- Dalam : 20-21 cm
2. Rak buku dua muka :
- Tinggi : 185 cm
- Lebar : 100 cm
- Dalam : 40 cm untuk menyimpan buku dari dua muka
3. Rak majalah :
- Tinggi : 150 cm
- Lebar : 95 cm
- Dalam : 50 cm
4. Meja baca :
- Tinggi : 75 cm
- Lebar : 230 cm
- Dalam : 100 cm
5. Kursi baca :
- Tinggi : 45 cm
- Lebar : 45 cm
- Dalam : 45 cm
6. Meja kerja :
- Tinggi : 75 cm
- Lebar 100 cm
40
-Dalam : 70 cm
- Lebar Laci : 40-45 cm
7. Rak surat kabar :
- Tinggi : 77 cm
- Lebar : 100 cm
- Dalam : 70 cm
8. Rak kamus dan atlas :
- Tinggi : 120 cm (tinggi rak 80 cm, tinggi kaki 40 cm)
- Lebar 56 cm
- dalam : 42 cm
9. Papan pengumuman :
-Tinggi papan : 120 cm (tinggi kaki 50 cm)
- Lebar : 100 cm
10. Tempat penitipan barang atau loker :
- Tinggi rak :175 cm
- Panjang : 200 cm
- Lebar : 40 cm42
42 Yani Yuniarta, “Standarisasi Peralatan dan Perlengkapan Perpustakaan
Sekolah.” Diakses 05 Oktober 2017. https://www.google.com/url?
41
Selain memerlukan perlengapan, perpustakaan sekolah memerlukan
sejumlah peralatan, baik untuk pelayanan kepada pengunjung maupun
untuk keperluan bahan-bahan pustaka dan lain sebagainya. Menurut
Ibrahim Baafadal perpustakaan sekolah harus memiliki peralatan
perpustakaan yang terbagi menjadi dua jenis seperti berikut :
1. Peralatan habis pakai. Peralatan habis pakai ini meliputi ATK sepeti
pensil, pensil warna, pulpen, ketas tipis untuk mengetik, membuat
label buku, kantong buku, dan slip tanggal, kertas manila untuk
membuat kartu katalog, kartu buku, dan kartu peminjaman, formulir
pendaftaran, kertas bergaris untuk mencatat sesuatu, buku catatan,
blangko surat, amplop bermacam-macam ukuran, buku inventaris
bahan-bahan pustaka, buku inventaris peralatan perpustakaan, buku
induk peminjaman,kartu anggota, tinta, tinta gambar, tinta stensil,
tinta stempel, penghapus pensil, penghapus tinta, tali, karet, paku
bermacam-macam ukuran, lakban, solatip, dan doubletip, kuitansi,
paper clip, spidol
2. Peralatan tahan lama yaitu komputer, jam dinding, alat pelubang
kertas, tempat sampah, gunting, penggaris, stempel huruf, stempel
tanggal,stempel angka, stempel inventaris perpustakaan sekolah
,daftar klasifikasi,papan tulis, papan pengumuman, stepler, palu,
sapu, kemoceng, lampu43
Sedangkan menurut Standar Nasional Perpustakaan Sekolah (SNP),
perpustakaan menyediakan sarana sekurang-sekurangnya meliputi :
www.slideshare.net%2Fhanyaqhu1%2F7-standardisasi-peralatan-dan-perlengkapan-
perpustakaan&usg=AOvVaw0BwT4I--ci1FwwRONMIoWl 43 Ibrahim Bafadal, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, (Jakarta : Bumi Aksara),
h.154-156
42
1. Rak buku (15 buah)
2. Rak Majalah (1 buah)
3. Rak surat kabar (1 buah)
4. Meja baca (15 buah)
5. Kursi baca (30 buah)
6. Kursi kerja (3 buah)
7. Meja kerja (3 buah)
8. Lemari katalog (1 buah)
9. Lemari (2 buah)
10. Papan pengumuman (1 buah)
11. Meja sirkulasi (1 buah)
12. Majalah dinding (1 buah)
13. Rak buku referensi (2 buah)
14. Perangkat computer dan mejanya
Untuk keperluan adminitrasi (1 buah)
15. Perangkat computer dan mejanya
Untuk keperluan internet pemustaka (2 buah)
16. Perangkat computer dan mejanya
Untuk keperluan public online pemustaka (1 buah)
17. TV (1 buah)
18. Pemutar VCD/DVD (1 buah)
19. Tempat sampah (3 buah)
20. Jam (2 buah).44
44 Perpustakaan Nasional RI, Standar Nasional Perpustakaan Bidang
Perpustakaan Sekolah dan Perguruan Tinggi, h. 4
43
D. Persepsi
1. Definisi Persepsi
Istilah persepsi biasanya digunakan untuk mengungkapkan tentang
pengalaman terhadap sesuatu benda ataupun sesuatu kejadian alami. Dalam
kamus standar di jelaskan bahwa persepsi dianggap sebagai sebuah kesan
oleh benda yang semata-mata menggunakan pengamatan pengindraan.
Persepsi ini di definisikan sebagai proses yang menggabungkan dan
mengorganisir data-data indra kita untuk dikembangkan sedemikian rupa
sehingga kita dapat menyadari sekeliling kita, termasuk sadar akan diri
kita sendiri.45
Proses persepsi tidak dapat lepas dari proses pengindraan, dan proses
pengindraan merupakan proses pendahulu dari proses persepsi. Proses
pengindraan akan berlangsung setiap saat, pada waktu individu menerima
stimulus dari alat indra, yaitu melalui mata sebagai alat penglihatan, telinga
sebagai alat pendengar, hidung sebagai alat pembauan, lidah sebagai alat
pengecapan, kulit dan telapak tangan sebagai alat perabaan yang
kesemuanya merupakan alat indra yang digunakan untuk menerima
stimulus dari luar individu.
Dalam persepsi stimulus dapat datang dari luar, tetapi juga dapat
datang dari dalam diri individu sendiri. Namun sebagian besar stimulus
datang dari luar individu yang bersangkutan. Walaupun persepsi dapat
melalui macam-macam alat indera yang ada pada diri individu, tetapi
sebagian besar persepsi melalui alat indera penglihatan. Karena itulah
45 Abdul Rahman Shaleh, Psikologi: Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam, h.
110
44
banyak penelitian mengenai persepsi adalah persepsi yang berkaitan
dengan alat penglihatan.46
2. Faktor yang mempengaruhi persepsi
Terdapat enam proses yang mempengaruhi persepsi, yakni :
a). Teori kepribadian implisit
Teori ini mengacu pada teori kepribadian individual yang
diyakini seseorang dan yang mempengaruhi bagaimana
persepsinya kepada orang lain. Setiap orang mempunyai konsepsi
tersendiri tentang suatu sifat berkaitan dengan sifat lainnya.
Konsepsi ini merupakan teori yang dipergunakan orang ketika
membentuk kesan tentang orang lain.
b). Ramalan yang dipenuhi sendiri
Maksud dari proses ini adalah ramalan yang terjadi apabila kita
membuat ramalan atau merumuskan keyakinan yang menjadi
kenyataan karena kita membuat itu dan bertindak seakan-akan
ramalan itu benar. Dengan perangkat psikologis yang dimiliki
seseorang turut memperkuat harapan mereka sendiri sehingga
konsep diri yang baik akan mengantarkan mereka pada
keberhasilan, dan konsep diri yang tidak menguntungkan akan
mengantarkan mereka pada kegagalan.
c). Aksentuasi perseptual
Aksentuasi perseptual membuat kita melihat apa yang kita
harapkan dan apa yang ingin kita lihat.
46 Bimo Wagito, Pengantar Psikologi Umum, (Yogyakarta: Andi), h. 87-88
45
d). Primasi-resensi
Primasi-resensi adalah dua hal yang berurutan, misalnya kita
menggunakan informasi yang datang lebih dahulu untuk
mendapatkan gambaran umum seperti apa orang yang perama kali
ditemui atau disebut juga primasi. Kemudian kita menggunakan
informasi yang datang belakangan untuk membuat gambaran
umum ini lebih spesifik atau disebut resensi.
e). Konsistensi
Kosistensi mengacu pada kecenderungan untuk merasakan apa
yang memungkinkan kita mencapai keseimbangan atau
kenyamanan psikologis diantara berbagai sikap dan hubungan
kepada orang lain.
f). Stereotip
Adalah pandangan terhadap ciri-ciri tingkah laku dari
sekelompok masyarakat tertentu. Stereotip akan berpengaruh
terhadap kesan pertama.47
Pandangan dari bermacam-macam karakter ini akan mempengaruhi
alat indera manusia melalui safar-saraf sensoris yang kemudian di proses,
dan hasil akhir proses persepsi yaitu berupa taanggapan dan prilaku. Jika
dikaitkan dengan persepsi pemustaka terhadap perpustakaan, maka faktor
lingkungan adalah salah satu faktor yang mempengaruhi perepsi pemustaka
tersebut.
47 Alex Sobur, Psikologi Umum (Jakarta : Pustaka Setia, 2003), h. 455-459.
46
3. Skala pengukuran persepsi
Terdapat dua tipe skala pengukuran menurut gejala sosial yang diukur,
yaitu :
a. Pertama adalah skala pengukuran untuk mengukur prilaku sosial dan
kepribadian. Yang termasuk dalam tipe ini adalah : skala sikap, skala
moral, test karakter,skala partisipasi sosial.
b. Kedua adalah skala pengukuran untuk mengukur berbagai aspek
budaya lain dan lingkungan sosial. Yang termasuk dalam tipe ini
adalah : skala mengukur status sosial ekonomi, lembaga – lembaga
swadaya masyarakat (sosial), kemasyarakatan, dan lain sebagainya.48
Dari tipe – tipe skala pengukuran diatas, yang akan peneliti bahas
hanya skala untuk mengukur sikap. Karena penelitian yang diambil oleh
peneliti yaitu tentang “persepsi”.
4. Skala sikap
Terdapat 5 macam bentuk skala sikap yang banyak digunakan dalam
penelitian salah satunya yang akan di jelaskan adalah skala likert, seperti
berikut ini:
Metode penskalaan yang dikemukakan oleh Rensis Likert
(1932) ini cukup sederhana. Terhadap pernyataan-pernyataan yang
kita susun dalam rangka mengukur atribut psikologis tertentu, testi
diminta menyatakan kesetujuan dan ketidaksetujuannya dalam
sebuah kontinum yang terdiri atas lima respon : sangat setuju,
setuju, netral, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Isi pertanyaan
dibedakan menjadi dua kategori : yang pertama adalah apabila
48 Riduwan, Metode dan Teknik Menyusun Tesis (Bandung : Alfabeta, 2010), h.
85.
47
pertanyaan-pertanyaan yang jika diiyakan menunjukan sikap
positif atau suka terhadap objek terkait atau disebut juga
pertanyaan favorable, dan yang kedua adalah pertanyaan-
pertanyaan yang jika diiyakan menunjukan sikap negative atau
tidak suka terhadap objek terkait atau disebut unfavorable.
Jika isi pertanyaan bersifat favorable, maka masing-masing
respon diberi skor berturut-turut 5,4,3,2, dan 1. Sebaliknya jika isi
pernyataan bersifat unfavorable, maka masing-masing respon
diberi skor1,2,3,4, dan 5. Skor total subjek adalah jumlah skor
setiap pertanyaan atau item. Karena jawaban subjek terhadap setiap
pertanyaan atau item pada dasarnya merupakan penilian (ratting)
dan penilaian tersebut kemudian dijumlahkan untuk mendapatkan
pengukuran tentang sikap subjek terhadap objek psikologis atau
tentang taraf kepemilikan subjek atas atribut psikologis tertentu.
E. Penelitian Terdahulu
1. Topik penelitian tentang tata ruang perpustakaan sebelumnya sudah
dilakukan oleh beberapa peneliti. Salah satunya penelitian yang
dilakukan oleh salah satu mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
yaiu Illona Rezky tahun 2014 yang berjudul “Perepsi Siswa
terhadap Tata Ruang Perpustakaan Sekolah : Studi Kasus pada
Perpusakaan Labschool Kebayoran” penelitian ini bertujuan untuk
memahami persepsi siswa terhadap tata ruang perpustakaan sekolah
labschool kebayoran setelah direnovasi. Hasil penlitian yang diperoleh
dibuat tabulasi untuk mendapatkan gambaran persepsi siswa terhadap
tata ruang perpustakaan, hasil penelitian ini menunjukan 3,4% siswa
48
mengatakan setuju dengan bebtuk perpustakaan ruang perpustakaan,
sekitar 3,32% siswa mengatakan setuju atas ketepatan penataan ruang
perpustakaan tersebut, selain itu 3,52 siswa mengatakan setuju dengan
kenyamanan ruang perpustakaan, 3,38% siswa juga mengatakan setuju
bahwa kebersihan ruang perpustakaan, serta 3,27% siswa mengatakan
setuju bahwa warna pada dinding perpustakaan menarik.. Pada
peneltian ini juga hampir sama yaitu lebih memfokuskan pada persepsi
pemustaka terhadaap penataan ruang dan sarana perpustakaan setelah
menempati gedung perpustakaan yang baru. Selain itu untuk tempat
penelitian kali ini berbeda dimana penelitian sebelumnya diambil di
Perpustakan Sekolah Labbschool Kebayoran. Sedangkan untuk objek
penelitian ini ialah di perpustakaan Sekolah ICM.
2. Topik penelitian tentang gedung perpustakaan kedua dilakukan oleh
salah satu mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yaitu Azani
Ashariski Adillah tahun 2015 yang berjudul “ Evaluasi Tata Ruang
dan Sarana Perpustkaan Institut Teknologi Indonesia Berdsarkan
Standar Nasional Perpustakaan (SNP) Perguruan Tinggi Tahun
2011 dan perspektif pemstaka” penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui tata ruang dengan mengevaluasi dan menurut perpektif
pemustaka berdasrkan Standar Nasional Perpustakaan (SNP)
Perguruan Tinggi Tahun 2011. Hasil penelitian tersebut adalah
menunjukan bahwa tata ruang dan sarana perpustakaann berdasarkan
Standar Nasional Perpustakaan (SNP) Perguruan Tinggi Tahun 2011,
yaitu aspek lokasi dan saran perpustakaan, seperti perabot kerja,
perabot penyimpanan, dan peralatan multimedia yang sudah sesuai
49
dengan standar terebut. Untuk tata ruang dan sarana menurut perspekif
pemustaka sebagian besar pemustaka setuju dengan aspek – aspek tata
ruang perpustakaan yang sudah ada. Sedangkan pada penelitian ini
lebih memfokuskan pada persepsi pemustaka terhadaap penataan
ruang dan sarana perpustakaan setelah menempati gedung
perpustakaan yang baru. Selain itu untuk tempat penelitian ini juga
berbeda dimana penelitian sebelumnya diambil di Perpustakan Institut
Teknologi Indonesia sedangkan untuk objek penelitian ini ialah di
perpustakaan Sekolah ICM.
3. Penelitian ketiga tentang tata ruang dilakukan pada tahun 2010 oleh
Ananda Rasulia Wirawan salah satu mahasiswi Universitas Indonesia
jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi yang berjudul Persepsi
Pemustka terhadap Tata Ruang pada Perpusttakaan Sekolah :
Studi Kasus pada perpustakaan SMAN 47 Jakarta Selatan.
Penelitian tersebut bertujuan memahami persepsi pemustaka terhadap
tata ruang pada perpustakaan SMAN 47 Jakarta Selatan. Penelitian
tersebut adalah penelitian kualitatif dengan metode studi kasus
deskriptif. Masalah yang ada dalam penelitian tersebut adalah untuk
mengetahui bagaimana persepsi pemustaka terhadap penerapan tata
ruang pada perpustakaan sekolah setelah direnovasi. Hasil penelitian
menunjukan bahwa pemustaka sudah merasa nyaman dan cukup puas
dengan tata ruang yang baru namun masih ada kendala yaitu
kurangnya luas ruang perpusakaan. Pada peneltian ini juga hampir
sama yaitu lebih memfokuskan pada persepsi pemustaka terhadaap
penataan ruang dan sarana perpustakaan setelah menempati gedung
50
perpustakaan yang baru dan menilai tata ruang dan sarana
perpustakaan setelah menempati gedung yang baru. Selain itu untuk
tempat penelitian kali ini berbeda dimana penelitian sebelumnya
diambil di Perpustakan SMAN 47 Jakarta Selatan. Sedangkan untuk
objek penelitian ini ialah di perpustakaan Sekolah ICM Serpong.
51
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu penelitian
yang memberi gambaran mengenai keadaan tertentu dengan cara
mengembangkan konsep dan menghimpun fakta, tetapi tidak melakukan
pengujian hipotesa. Metode deskriptif adalah penelitian yang bertujuan
untuk mendeskripsikan atau menjelasakan sesuatu hal seperti apa adanya.49
Deskripsi yang diinginkan adalah pendapat pustakawan tentang aspek –
aspek dalam penataan ruang Perpustakaan Sekolah Insan Cendekia Madani,
serta persepsi pemustaka terhadap tata ruang dan sarana perpustakaan
tersebut.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif.
Penelitian yang dimaksudkan untuk memperoleh hasil lapangan dengan
pengukuran terhadap angka yang sesuai dengan gejala – gejala yang ada
pada saat penelitian dilakukan.50
a) Sumber Data
1. Data Primer
Data primer merupakan data yang diambil langsung, tanpa perantara,
dari sumbernya.51 Data primer yang digunakan oleh penulis terdiri dari
49 Prasetya Irawan. Logika dan prosedur penelitian :pengantar teori dan panduan
praktis penelitian sosial bagi mahasiswa dan peneliti pemula (Jakarta : STIA-LAN,
2004) h. 60. 50 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif (Jakarta : Kencana Prenada
Media Group, 2005), h. 123. 51 Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian :pengantar teori dan
panduan praktis penelitian sosial bagi mahasiswa dan peneliti pemula (Jakarta : STIA-
LAN, 2004) h. 86.
52
dua sumber. Sumber pertama adalah data hasil isian kuesioner yang
dilakukan oleh responden, SMA kelas XI sekolah Insan Cendikia
Madani. Sumber kedua data primer diperoleh melalui observasi
terhadap ruang Perpustakaan Sekolah Insan Cendikia Madani.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data – data yang sudah tersedia dan dapat
diperoleh oleh penulis dengan cara membaca, melihat, atau
mendengarkan.52 Data sekunder penelitian ini adalah buku-buku,
artikel dan dokumen yang berkaitan dengan penelitian.
b) Variabel dan Indikator
Variabel dan Indikator dalam penelitian ini dapat dijabarkan sebagai
berikut :
Variabel bebas (X) : Tata Ruang dan Sarana Perpustakaan
Sub Variabel (XI) : Lokasi dan Ruang Perpustakaan
Indikator : a) Lokasi perpustakaan strategis
b) Jauh dari kebisingan
Sub Variabel (X2) : Tata Ruang Perpustakaan
Indikator : a) Penataan ruang pada area baca
b) Penataan ruang pada area penitipan barang
c) Penataan ruang pada area kerja
d) Penataan ruang pada area koleksi
e) Penataan ruang pada ruang referensi
f) Penataan ruang pada ruang diskusi
g) Akses pintu masuk dan keluar perpustakaan
52 Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif(Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2006), h. 211.
53
h) Jarak antar tempat duduk
Sub Variabel (X3) : Sarana Perpustakaan
Indikator : a) Jarak antara tempat duduk dan perabot
b) Kondisi perabot
c) Jumlah meja dan kusi
d) Ketinggian meja dan kursi
e) Penataan meja, kursi, dan rak buku di area baca
f) Ukuran perabot
Sub Variabel (X4) : Penerangan
Indikator : a) Penerangan ruangan pada area baca
b) Penerangan ruangan pada area koleksi
c) Penerangan pada ruang referensi
d) Penerangan pada ruang diskusi
e) Penerangan pada ruang penitipan barang
Sub Variabel (X5) : Pewarnaan
Indikator : a) Penggunaan warna pada dinding
b) Penggunaan warna pada perabot
c) Penggunaan warna pada lantai
d) Kombinasi warna dinding, lantai dan perabot
Sub Variabel (X6) : Suhu, Kelembaban dan Sirkulasi Udara
Indikator : a) Suhu di dalam ruang perpustakaan
b) Kelembaban udara ruang perpustakaan
c) Penggunaan AC (air conditioner)
54
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Adalah keseluruhan elemen yang akan dijelaskan oleh seorang peneliti
di dalam penelitiannya. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah
seluruh pemustaka yang berkunjung ke perpustakaan tersebut. Populasi
yang digunakan dalam penelitian ini adalah jumlah pengunjung
Perpustakaan Sekolah ICM yaitu siswa SMA kelas XI pada bulan April
2018 Seperti tabel dibawah ini :
Tabel 3.1
Jumlah Siswa SMA Kelas XI Sekolah Insan Cedikia Madani
Serpong
Siswa Kelas Total Kelas Jumlah Siswa
SMA XI 7 kelas 116 siswa
Jumlah 7 kelas 116 siswa
2. Sampel
Sampel adalah wakil dari populasi. Teknik pengambilan sampel dalam
penelitian ini menggunakan sampel dimana semua anggota semua populasi
mendapat kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi anggota sampel.
Menurut Arikunto Suharsimi, mengenai sampel, bila populasi yang ada
lebih dari 100 orang, maka dapat diambil 10% - 15% atau 20% - 25% dari
populasi yang ada.53 Maka dari itu peneliti mengambil 25 persen dari 116
jumlah siswa SMA kelas XI sehingga jumlah responden yaitu 30 siswa. .
Hanya kelas XI SMA yang menjadi sampel karena kelas VII, VIII, sudah
53 Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Karta :
Rineka Cipta, 1998), h. 107.
55
libur dan kelas IX sedang fokus untuk ujian nasional. Sedangkan untuk
kelas X sudah libur dan kelas XII sedang fokus untuk ujian nasional.
Sampel dalam penelitian ini dihitung berdasarkan ketentuan besaran
sampel atas besaran sampel berikut :
n = N
N (d) 2+1
Keterangan :
n : Jumlah sampel yang dicari
N : Jumlah populasi
d : Nilai presisi (persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan
pengambilan sampel yang masih dapat di toleransi atau
diinginkan).
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang akan dilakukan dalam penelitian ini
diperoleh dari dua sumber data yaitu sumber data primer dan sumber data
sekunder seperti berikut :
a. Data Primer
1) Angket
Angket merupakan serangkaian atau daftar petanyaan yang disusun secara
sistematis, kemudian disebarkan untuk diisi oleh responden. Angket disebut pula
dengan metode kuesioner atau dalam bahasa Inggris disebut questionnaire
(pertanyaan).54
54 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif (Jakarta : Kencana Prenada
Media Group, 2005), h. 123
56
2) Observasi
Observasi adalah metode penelitian yang pengambilan datanya
bertempat pada pengamatan langsung terhadap objek penelitian.55 Observasi
bertujuan untuk mengetahui kondisi tata ruang di Perpustakaan Sekolah Insan
Cendekia Madani Serpong. Kemudian hasil dari observasi tersebut dicatat
menjadi suatu catatan observasi yang berisi deskripsi dari kondisi tata ruang yang
diamati secara lengkap. Observasi mengungkapkan gambaran sistematis mengenai
peristiwa, tingkah laku, benda atau karya yang dihasilkan dan peralatan yang
digunakan. Metode ini menggunakan mata untuk melihat dan mengamati segala
sesuatu yang ada disekeliling atau yang sedang kita hadapi, bahkan seringkali hal
ini terjadi tanpa sengaja atau tanpa suatu rencana.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah sumber data kedua yang diperoleh melalui
perantara atau secara tidak langsung yang digunakan sebagai pelengkap
data pada penelitian, meliputi riset kepustakaan dan dokumentasi. Adapun
sumber data sekunder pada penelitian ini, antara lain:
1) Riset Kepustakaan
Merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mencari sumber data
tertulis yang dapt dijadikan landasan teori untuk memperkuat proses
analisis data. Penulis melakukan pencarian data menggunakan bahan-bahan
pustaka yang terkait dengan permasalahan penelitian baik berupa fisik
maupun elektronik.
55 irawan,prasetya, Logika dan prosedur penelitian :pengantar teori dan panduan
praktis penelitian sosial bagi mahasiswa dan peneliti pemula, (Jakarta : STIA-LAN,
2004), h. 63
57
2) Dokumentasi
Yaitu sumber tertulis yang berisikan tentang informasi. Peneliti akan
mencari dokumen yang berkaitan dengan penelitian, seperti, brosur, arsip,
notulis rapat, agenda dan sebagainya.
D. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
1) Editing
Setelah seluruh data dari hasil kuesioner dan wawancara terkumpul
kemudian diperiksa apakah ada kekeliruan atau kekurangan dalam
pengisisannya. Kegiatan ini disebut editing yaitu kegiatan yang
dilaksanakan setelah peneliti selesai menghimpun data di lapangan.
2) Prosentase Data
Setelah editing data – data kuesioner yang terkumpul, maka langkah
selanjutnya adalah malakukan perhitungan data – data kuesioner tersebut
dengan menggunakan rumus prosentase berikut :
P = F x 100%
N
Keterangan :
P : Angka Presentase untuk setiap kategori
F : Frekuensi Jawaban Responden
N : Jumlah Responden56
Setelah data diperoleh dan dihitung dengan menggunakan rumus presentase,
maka untuk memudahkan penafsiran terhadap nilai presentase yang telah diolah,
data dideskripsikan menggunakan parameter – parameter sebagai berikut :
0 % = Tidak Satupun
56 Anas Sudijodo, Pengantar Statistika Pendidikan, (Jakarta : Raja Grafindo,
1997), h.46
58
1 – 25% = Sebagian Kecil
25% - 49% = Hampir setengahnya
50 % = Setengahnya
51% - 75 % = Sebagian Besar
76% - 99% = Hampir Seluruhnya
100% = Seluruhnya57
3) Teknik Analisis Data
Data yang telah di hitung prosentasenya kemudian akan dianalisis
dengan menggunakan skala likert. Skala likert paling sering digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi responden. Untuk menilai
persepsi yang dinyatakan dengan kuesioner, setiap jawaban akan dinilai
sebagai berikut :
Pernyataan Persepsi Skor Nilai
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Netral 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
Agar dapat mengetahui penilaian responden tehadap suatu objek, maka
skor yang diperoleh tersebut dijumlahkan kemudian dicari skor rata –
ratanya. Skor rata – rata adalah hasil dari penjumlahan dari skor pada setiap
skala yang dikalikan dengan frekuensinya masing – masing. Kemudian
hasil dari penjumlahan tadi dibagi dengan jumlah sampel atau total
57 Hermawan Wasito, Pengantar Metodologi Penelitian : Buku Pedoman
Mahasiswa, (Jakarta : Gramedia,1992), h. 11
59
frekuensi. Perhitungan skor rata – rata dapat dituliskan dalam model
matematik sebagai berikut :
X = [ (S5 x F) + (S4 x F) + (S3 x F) + (S2 x F) + (S1 x F)]
N
Keterangan :
X = Skor rata – rata
(S5…..s1) = Skor pada skala 5 sampai 1
F = Frekuensi jawaban
N = Jumlah sampel yang diolah atau total frekuensi
Skala diatas adalah skala oridinal, dimana skala ordinal memiliki
keterbatasan analisa. Yang hanya menyatakan bahwa objek yang diteliti bik
ataupun sangat baik. Agar analisa menjadi luas, maka skala ordinal dapat
diubah menjadi skala interval yaitu untuk menentukan skala – skala yang
mempunyai jarak yang sama antar titik – titik yang berdekatan.
Skala interval diperlukan untuk mendapatkan posisi responden dalam
suatu objek penelitian apakah termasuk dalam kriteria sangat puas, puas,
tidak puas, sangat tidak puas. Untuk memperoleh skala interval yaitu
dengan cara membagi selisih antar skor tertinggi dengan skor terendah
dengan banyak skala. Dibawah ini adalah rumusah dari skala interval.
Skala interval = {a (m-n) : b}
Keterangan :
a = jumlah atribut
m = skor tertinggi
60
n = skor terendah
b = jumlah skala penilaian yang ingin dibentuk atau diterapkan58
Jadi jarak setiap titik adalah 0,75 sehingga dapat diperoleh penilaian
sebagai berikut:
1. Sangat Positif 3,28 - 4,03
2. Positif 2,52 - 3,27
3. Negatif 1,76 - 2,51
4. Sangat Negatif 1,00 - 1,75
Pengukuran skala interval pada skor diatas dalam penerapannya pada
analisa data untuk mengartikan persepsi siswa, maka hasil skor rata-rata
dapat dilihat pada skala interval lalu dari skala interval tersebut dapat
diketahui bagaimana penataan ruang dan sarana Perpustakaan Sekolah
Insan Cendekia Madani berdasarkan persepsi siswa.
58 Bilson Simamora, Panduan Riset Prilaku Konsumen (Jakarta : Gramedia,
2004), hal. 202
61
E. Jadwal Penelitian
Tabel 3.2
Jadwal Penelitian
Kegiatan Maret
2017
April
2018
September
2018
Oktober
2018
Desember
2018
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pengajuan
proposal
skripsi
Mendapat
dospem
pembimbing
Bimbingan
awal skripsi
Penelitian
lapangan
Pengolahan
dan penulisan
laproran
Pengajuan
daftar siding
62
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis menjabarkan profil Perpustakaan Sekolah Insan
Cendikia Madani Serpong, dimulai dari sejarah berdirinya perpustakaan
hingga koleksi yang dimiliki perpustakaan, serta menyajikan data yang
disesuaikan dengan tujuan pertama dan kedua. Adapun hasil dari data
penelitian didapatkan dengan dua metode pengumpulan data, yaitu
observasi dan kuesioner/angket yang disebarkan kepada 30 siswa SMA
kelas XI Sekolah ICM.
Untuk menjawab tujuan pertama, penulis menggunakan teknik
observasi, yaitu dengan cara melakukan pengamatan atau meninjau
langsung tempat yang menjadi objek penelitian. Sedangkan untuk
menjawab tujuan kedua, penulis menggunakan teknik/angket.
Kuesioner/angket disebarkan kepada 30 siswa dimulai pada tanggal
Penyebaran kuesioner/angket dibantu oleh ibu Maeta Virgia selaku
Pustakawan di perpustakaan tersebut. Setelah kuesioner/angket disebar,
keseluruhan kuesioner/angket ditarik kembali dan diperiksa seluruhnya
untuk dijadikan data penelitian.
A. Profil Objek Penelitian
1. Sejarah Berdirinya Perpustakaan Sekolah Insan Cendikia Madani
Serpong
Sekolah Insan Cendekia Madani yaitu sekolah Boarding School yang
berlokasi di jalan Ciater Raya Kampung Maruga, Ciater Serpong, Kota
Tangerang Selatan. Sekolah yang baru berdiri selama 7 tahun lebih ini
63
merupakan salah satu sekolah unggulan yang berada di kawasan tersebut.
Dikatakan seolah unggulan karena sekolah tersebut telah meluluskan
siswa-siswi berprestasi yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi
ternama Indoneia seperti UI, ITB, ITS, IPB, dan UGM. Yang lebih
membanggakan lagi, alumni ICM dapat menembus perguruan tinggi
terbaik di berbagai negara seperti, London School, International University
Liason, The Hague University Belanda, dan masih banyak lagi.59 Sekolah
memiliki dua perpustakaan yaitu perpustakaan TK yang digabung dengan
SD dan perpustakaan SMP yang digabung dengan SMA.
Perpustakaan sekolah ICM berdiri pada tanggal 22 November 2010.
Perpustakaan terbagi menjadi dua gedung, yang pertama yaitu
perpustakaan untuk siswa Taman Kanak-Kanak (TK) dan Siswa Sekolah
Dasar (SD) yang berlokasi di gedung TK dan SD, letak Perpustakaan
berada di lantai 2, lalu yang kedua Perpustakaan untuk siswa SMP dan
SMA. Letak ruang perpustakaan SMP dan SMA pada saat itu berada di
lantai dasar gedung SMP dan SMA. Ruangan perpustakaan berada di
samping ruang kelas siswa. Pada tahun 2015 ruangan perpustakaan pindah
dari gedung SMP dan SMA ke sebuah gedung yang berlokasi dekat dengan
masjid sekolah.60
59 “Lulusan Sekolah Insan Cendikia Madani Tembus di Berbgai Kampus
Terbaik”. Diakses di https:///kabartangsel.com/lulusan-sekolah-insan-cendikia-madani-
tembus-di-berbagai-kampus-terbaik/ (pada 08 November 2017) 60 Muhammad Yani Karim, Grab Your Future (Tangerang Selatan: Insan
Cendikia Madani Boarding School Development, 2015), hal. 8
64
2. Visi dan Misi Perpustakaan Sekolah Insan Cendikia Madani Serpong
Sebagai sarana penunjang kegiatan belajar mengajar siswa dan guru
dalam meningkatkan mutu pendidikan, perpustakaan memiliki visi dan
misi, yaitu :
Visi
Menjadi perpustakaan unggul yang berbasis trilingual (bahasa
Indonesia Arab, dan Inggris
Misi
1. Memfasilitasi minat baca dan potensi berbahasa trilingual.
2. Meningktakan kreativitas dan kecerdasan siswa didik dan tenaga
pendidik melalui penyediaan sumber informasi dan pengetahuan.
65
3. Struktur Organisasi Perpustakaan Sekolah Insan Cendikia Madani
Serpong
Gambar 4.1
SMP &
SMA
Staf
Perpustakaan
Nurul
Chotimah
Handayani
TK & SD
Staf
Perpustakaan
Rizky Ajeng
Nalaratri
Pustakawan
Maeta
Virgia
Perpustakaan
Kepala Perpustakaan
Junita Muslimardiani
66
4. SDM Perputskaan Sekolah Insan Cendikia Madani Serpong
Perpustakaan Sekolah Insan Cendekia Madani Serpong didukung oleh
SDM sebagai berikut :
Tabel 4.1
SDM Perpustakaan Sekolah Insan Cendekia Madani Serpong
Nama Tugas Pendidikan
Junita
Muslimardiani
1. Kepala Perpustakaan
2. Mengontrol kegiatan
perpustakaan
3. Mengolah sistem
manajemen perpustakaan
4. Membuat perencanaan
dan pengajaran dengan
cara berkolaborasi untuk
mendukung kurikulum
sekolah secara
keseluruhan
S1
Maeta Virgia 1. Pustakawan
2. Mengajar Literasi
Informasi
3. Membuat kurikulum
pengajaran terkait dengan
materi Literasi Informasi
4. Menjalankan program
perpustakaan SMA,
SMP, SD, dan tk sesuai
dengan perencanaan
5. Menjalankan program
peminjaman Ipad siswa,
guru, dan staf.
6. Menjalankan program
classroom resource
7. Menjalankan program BI
Corner
8. Melakukan pengolahan
terhadap koleksi
perpustakaan
9. Katalogisasi
S1
Nurul Chotimah
Handayani
1. Sirkulasi S1
67
5. Sistem Layanan
Layanan di perpustakaan Sekolah Insan Cendekia Madani Serpong
memakai sistem terbuka (open acces), ini dimaksudkan agar pemustaka
dapat mengakses langsung informasi yang dibutuhkan. Untuk menemukan
koleksi yang dibutuhkan pemustaka langsung menuju rak koleksi karena di
perpustakaan tersebut belum tersedia komputer katalog atau OPAC (Online
Public Acces Catalog) untuk pemustaka.
Untuk memberikan kepuasan bagi pemustaka, Perpustakaan Sekolah
Insan Cendekia Madani Serpong memberikan layanan dalam menggunakan
buku-buku maupun bahan pustaka yang lainnya, yaitu :
a. Layanan peminjaman koleksi bacaan perpustakaan
b. Pelayanan rujukan informasi
c. Penyedia fasilitas buku dan nonbuku seperti iMac, iPad, internet,
komputer.
6. Koleksi Perputskaan Sekolah Insan Cendikia Madani Serpong
Dibawah ini adalah jenis dan jumlah koleksi yang dimiliki
perpustakaan Sekolah ICM periode 2016-2018. Koleksi yang dimiliki
perpustakaan meliputi bahan buku dan bahan non buku. Bahan buku terdiri
dari :
Tabel 4.2
Koleksi Perpustakaan bahan buku dan non buku
Jenis Jumlah
Bahan Buku
Koleksi Umum (Buku umum, majalah, koran) 925
Koleksi Umum SMA 539
Koleksi Umum SMP 173
68
Koleksi Referensi (Kamus, Ensiklopedia, Peta,
Buku Berjilid)
195
Koleksi Referensi Guru 110
Koleksi Buku Paket Lokal 350
Koleksi Buku Paket Cambridge 448
Koleksi Tamsi Linrung 719
Fiksi 386
Classic Novel 381
Jumlah : 4.226
Bahan Non Buku
IMac 2
Ipad 20
Globe 1
Jumlah : 23
B. Hasil Penelitian
1. Pertanyaan Umum
a. Kunjungan siswa dalam satu semester.
Dibawah ini adalah tabel 4.3 Untuk mengetahui frekuensi
kunjungan siswa ke Perpustakaan ICM dalam satu semester.
Tabel 4.3
Kunjungan siswa dalam satu semester
Jawaban Frekuensi Persentase
1-5 kali 9 30%
6-10 kali 11 36,7%
11-15 kali 5 16,7%
16-20 kali 5 16,7%
Setiap kali - 0%
69
Jumlah 30 100%
Berdasarkan data pada tabel di atas tentang siswa berkunjung ke
perpustakaan Sekolah ICM dalam satu semester, sebanyak 9 responden
(30%) berkunjung ke perpustakaan sebanyak 1-5 kali, 11 orang (36,7%)
berkunjung ke perpustakaan sebanyak 6-10 kali, 5 orang (16,7%)
berkunjung ke perpustakaan sebanyak 11-15 kali, 5 orang (16,7%)
berkunjung ke perpustakaan sebanyak 16-20 kali, dan tidak ada responden
yang menjawab setiap kali dating ke perpustakaan Sekolah.
Jadi dapat disimpulkan bahwa frekuensi jawaban responden paling
banyak berkunjung ke perpustakaan dalam satu semester adalah 6-10 kali
berkunjung (36,7%).
b. Tujuan siswa mengunjungi perpustakaan.
Berikut ini yaitu tabel 4.4 untuk mengetahui frekuensi tujuan siswa
berkunjung ke perpustakaan Sekolah ICM.
Tabel 4.4
Tujuan siswa mengunjungi perpustakaan
Jawaban Frekuensi Persentase
Mendiskusikan Pelajaran 10 33.3%
Mengisi Waktu Luang 6 20%
Membaca Koleksi 3 10%
Meminjam Koleksi 4 13,3%
Lainnya 7 23,3%
Jumlah 30 100%
70
Berdasarkan tabel 4. Dapat diketahui frekuensi responden berkunjung
untuk mendiskusikan pelajaran sebanyak 10 orang (33,3%), yang
menjawab mengisi waktu luang sebanyak 6 orang (20%), yang
mengunjungi perpustakaan untuk membaca koleksi sebanyak 3 orang
(10%), yang menjawab meminjam koleksi sebanyak 4 orang (13,3%), dan
yang menjawab lainnya seperti untuk mereview pelajaran kembali, mencari
tempat yang nyaman untuk belajar selain di kelas, mengerjakan tugas, dan
mengikuti skype than (miscrosoft) minecraft sebanyak 7 orang (23,3%).
Jadi dapat disimpulkan bahawa frekuensi terbanyak adalah 33,3%
responden mengunjungi perpustakaan untuk mendiskusikan pelajaran.
2. Persepsi siswa terhadap tata ruang dan sarana Perpustakaan Sekolah
Insan Cendekia Madani Serpong.
1) Dibawah ini merupakan tabel-tabel yang berhubungan dengan pernyataan
siswa terhadap tata ruang dan sarana dilihat dari aspek fungsional di
Perpustakaan Sekolah Insan Cendekia Madani Serpong.
Tabel 4.5
Akses pintu masuk dan keluar ruangan perpustakaan berfungsi
dengan baik
Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase
Sangat Setuju 5 7 35 23,3%
Setuju 4 16 64 53,3%
Netral 3 4 12 13,3%
Tidak Setuju 2 1 2 3,4%
Sangat Tidak Setuju 1 2 2 6,7%
Jumlah 30 115 100%
Skor rata-rata X = 115/30 = 3,83
71
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui sebagian kecil sebanyak 7
responden (23,3%) menjawab sangat setuju, sebagian besar sebanyak 16
orang (53,3%) menjawab setuju, sebagian kecil sebanyak 4 orang (13,3%)
menjawab netral, sebagian kecil hanya 1 siswa (4,35%) yang menjawab
tidak setuju, dan juga sebagian kecil 2 siswa lainya (6,7%) menjawab
sangat tidak setuju.
Dari hasil perhitungan tersebut skor rata-ratanya menunjukan angka
3,83 (Sangat Positif). Angka tersebut berada pada skala interval 3,28 –
4,03 yang menunjukan pintu masuk masih berfungsi dengan baik dan akses
masuk ke perpustakaan membuat sebagian besar responden mudah untuk
berlalu lalang.
Tabel 4.6
Kondisi sarana penunjang kelengkapan perpustakaan seperti rak
koleksi, meja, dan kursi berfungsi dengan baik
Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase
Sangat Setuju 5 5 25 16,67 %
Setuju 4 23 92 76,7 %
Netral 3 2 6 6,67%
Tidak Setuju 2 - - -
Sangat Tidak Setuju 1 - - -
Jumlah 30 123 100%
Skor rata-rata X = 123/30 = 4,01
Dari data tabel di atas sebagian kecil responden yang menjawab sangat
setuju sebanyak 5 orang (16,67%), Hampir seluruhnya siswa yang
menjawab setuju sebanyak 23 orang (76,7%), sebgaian kecil yang
72
menjawab netral sebanyak 2 orang (6,67%), yang menjawab tidak setuju
dan sangat tidak setuju tidak satupun siswa.
Berdasarkan perhitungan di atas skor rata-rata yang di dapat adalah
4,01. Maka angka tersebut berada pada skala interval 3,28-4,03 (Sangat
Positif) yang menyatakan sebagian besar responden setuju dengan kondisi
sarana perpustakaan seperti rak koleksi, meja, dan kursi tersebut masih
berfungsi dengan baik.
2) Berikut ini persepsi siswa siswa terhadap tata ruang dan sarana dilihat dari
aspek psikologis pengguna di Perpustakaan Sekolah Insan Cendekia
Madani Serpong.
Tabel 4.7
Lokasi ruang perpustakaan cukup strategis dan mudah dijangkau
Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase
Sangat Setuju 5 6 30 20%
Setuju 4 15 60 50%
Netral 3 7 21 23,3%
Tidak Setuju 2 2 4 6,7%
Sangat Tidak Setuju 1 - - -
Jumlah 30 115 100
Skor rata-rata X = 115/30 = 3,83
Berdasarkan tabel di atas dapat terlihat bahwa responden yang
menjawab sangat setuju sebagian kecil yaitu sebanyak 6 orang yaitu (20%),
lalu yang menjawab setuju setengahnya yaitu 15 orang yaitu (50%), siswa
yang menjawab netral sebagian kecil sebanyak 7 orang (23,3%), serta yang
73
menjawab tidak setuju sebagian kecil yaitu 2 orang (6,7%), dan tidak
satupun siswa yang menjawab sangat tidak setuju.
Dari perhitungan di atas skor rata-rata yang dihasilkan adalah 3,83
(Sangat Positif). Skor ini terdapat pada skala interval 3,28 – 4,03, yang
berarti pendapat responden terhadap lokasi perpustakaan adalah mudah
dijangkau.
Tabel 4.8
Lokasi ruang perpustakaan berdekatan dengan ruang auditorium
D
a
r
i
Dari data di atas dapat dipahami bahwa tidak ada responden yang
menyatakan sangat setuju dengan lokasi perpustakaan yang berdekatan dengan
auditorium saat terdapat aktivitas disana, siswa yang menyatakan setuju hanya
sebagian kecil yaitu sebanyak 2 orang (6%), hampir setengahnya sebanyak 10
siswa (33,3%) menyatakan netral, sebagian besar yaitu 16 siswa menyatakan tidak
setuju (53,3%), dan sebagian kecil hanya 2 siswa (6,7%) menyatakan sangat tidak
setuju.
Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase
Sangat Setuju 5 - - -
Setuju 4 2 8 6,7%
Netral 3 10 30 33,3%
Tidak Setuju 2 15 30 53,3%
Sangat Tidak Setuju 1 3 3 6,7%
Jumlah 30 72 100%
Skor rata-rata X = 72/30 = 2,04
74
Berdasarkan perhitungan diatas maka skor rata-ratanya adalah 2,04
(Negatif). Angka tersebut berada pada skala interval 1,76 – 2,51. Jika
dilihat dari angka tersebut maka mayoritas responden menjawab tidak
setuju karena lokasi perpustakaan yang berdekatan dengan auditorium,
sehingga saat siswa berada di perpustakaan dapat menganggu konsentrasi
akibat suara bising yang berasal dari auditorium tersebut.
Tabel 4.9
Lokasi ruang perpustakaan berdekatan dengan area makan
Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase
Sangat Setuju 5 6 30 20%
Setuju 4 20 80 66,67%
Netral 3 - - -
Tidak Setuju 2 2 4 6,67%
Sangat Tidak Setuju 1 2 2 6,67%
Jumlah 30 116 100%
Skor rata-rata X = 116/30 = 3,86
Dari hasil perhitungan tabel diatas, sebagian kecil sebanyak 6
responden (20%) menjawab sangat setuju, sebagian besar yaitu 20 siswa
(66,67%) menjawab setuju, tidak ada satu pun siswa yang menjawab netral,
lalu sebagian kecil sebanyak 2 siswa (6,67%) menjawab tidak setuju, dan
terkahir sebagian kecil sebanyak 2 siswa (6,67%) menjawab sangat tidak
setuju .
Nilai rata-rata yang ditunjukan adalah 3,86 (Sangat Positif), nilai
tersebut berada di skala interval 3,28 – 4,03 yang berarti suara aktivitas
75
yang berasal dari lantai dasar yaitu area makan tidak menggangu sebagian
besar responden pada saat berada di perpustakaan.
Tabel 4.10
Penataan ruang pada area baca di perpustakaan tertata dengan baik
Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase
Sangat Setuju 5 4 20 13,4%
Setuju 4 22 88 73,33%
Netral 3 3 9 10%
Tidak Setuju 2 1 2 3.33%
Sangat Tidak Setuju 1 - - -
Jumlah 30 119 100%
Skor rata-rata X = 119/30 = 3,97
Berdasarkan perhitungan diatas sebagian kecil responden menjawab
sangat setuju yaitu sebanyak 4 orang (13,4%), Sebagian besar yang
menyatakan setuju sebanyak 22 orang (73,33%), sebagian kecil siswa yang
menjawab netral yaitu 3 orang (10%), sebagian kecil yang menjawab tidak
setuju hanya 1 siswa (3,33%), dan tidak ada siswa yang menjawab sangat
tidak setuju.
Dari data tersebut menghasilkan skor rata-rata 3,97 ( Sangat Positif),
angka tersebut terdapat pada skala interval 3,28 – 4,03 yang menunjukan
responden merasa betah berada di perpustakaan karena penataan ruang
pada area baca tertata dengan baik.
76
Tabel 4.11
Penataan pada ruang koleksi referensi tertata dengan baik
Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase
Sangat Setuju 5 2 10 6,7%
Setuju 4 19 76 63,33%
Netral 3 7 21 23,33%
Tidak Setuju 2 2 4 6,7%
Sangat Tidak Setuju 1 - - -
Jumlah 30 111 100
Skor rata-rata X = 111/30 = 3,07
Berdasarkan tabel di atas siswa yang menjawab sangat setuju hanya
sebagian kecil yaitu 2 siswa (6,7%), sebagian besar menjawab setuju
sebanyak 19 siswa (63,33%), sebagian kecil siswa yang menjawab netral
yaitu sebanyak 7 orang (23,33%), yang menjawab tidak setuju hanya
sebgaian kecil yaitu sebanyak 2 siswa (6,7%), dan tidak satupun siswa yang
menjawab sangat tidak setuju.
Dari perhitungan tersebut terdapat skor rata-rata yaitu 3,07 (positif),
angka tersebut berada pada skala interval 2,52 – 3,27 yang menunjukan
pendapat mayoritas siswa bahwa penataan pada ruang koleksi referensi
tertata dengan baik.
77
Tabel 4.12
Jarak antara tempat duduk yang satu dengan yang lain cukup luas
D
a
r
i
t
a
bel di atas responden yang menjawab sangat setuju hanya sebagian kecil
yaitu sebanyak 3 orang (10%), sebagian besar responden yang menjawab
setuju sebanyak 20 orang (66,7%), sebagian kecil yang menjawab netral
hanya 3 siswa (23,33%), dan tidak satupun siswa yang menjawab tidak
setuju dan sangat tidak setuju.
Berdasarkan perhitungan tersebut maka rata-rata skor yang didapat
adalah 3,87 (Sangat Positif), angka tersebut berada pada skala interval
3,28-4,03 yang berarti rata-rata siswa merasa mudah untuk bergerak di
dalam perpustakaan karena jarak antara tempat duduk yang satu dan yang
lainnya cukup luas sehingga memudahkan siswa untuk bergerak.
Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase
Sangat Setuju 5 3 15 10%
Setuju 4 20 80 66,7%
Netral 3 7 21 23,33%
Tidak Setuju 2 - - -
Sangat Tidak Setuju 1 - - -
Jumlah 30 116 100%
Skor rata-rata X = 116/30 = 3,87
78
Tabel 4.13
Penataan pada ruang diskusi ditata dengan baik
Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase
Sangat Setuju 5 - -
Setuju 4 23 92 76,7%
Netral 3 1 3 3,33%
Tidak Setuju 2 - - -
Sangat Tidak Setuju 1 6 6 20%
Jumlah 30 101 100%
Skor rata-rata X = 101/30 = 3,37
Dari tabel di atas siswa yang menjawab sangat setuju tidak satu pun,
hampir seluruhnya responden yang menjawab setuju sebanyak 23 orang
(76,7%), hampir setengahnya yang menjawab netral sebanyak 1 orang
(3,33%), yang menjawab tidak setuju tidak satupun, lalu hanya sebagian
kecil yang menjawab sangat tidak setuju yaitu 6 orang (20%).
Maka skor rata-rata yang tertera adalah 3,37 (Sangat Positif). Angka
tersebut berada pada skala interval 3,28-4,03 yang menunjukkan bahwa
sebagian besar responden merasa betah di dalam ruang diskusi karena
ruang tersebut ditata dengan baik.
79
Tabel 4.14
Keadaan sekitar ruang perpustakaan bersih
Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase
Sangat Setuju 5 5 25 16,67%
Setuju 4 18 72 60%
Netral 3 1 3 3,33%
Tidak Setuju 2 - - -
Sangat Tidak Setuju 1 6 6 20%
Jumlah 30 106 100%
Skor rata-rata X = 106/30 = 3,53
Berdasarkan tabel di atas dapat di katakan bahwa sebagian kecil
sebanyak 5 responden menjawab sangat setuju (16,67%),sebagian besar
sebanyak 18 siswa menjawab setuju (60%), hanya sebagian kecil siswa
yang menjawab netral yaitu 1 siswa (3,33%), dan tidak satupun yang
menjawab tidak setuju dan sebagian kecil siswa yang menjawab sangat
tidak setuju yaitu 6 orang (20%).
Dari perhitungan tersebut skor rata-rata yang di dapat adalah 3,53
(Sangat Positif). Angka tesebut tedapat pada skala interval 3,28-4,03 yang
menunjukkan sebagian besar responden menjawab setuju bahwa keadaan
sekitar ruangan perpustakaan sangat bersih.
80
Tabel 4.15
Jarak antara kursi baca dan sarana yang lain tertata dengan baik
Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase
Sangat Setuju 5 5 25 16,7%
Setuju 4 20 80 66,67%
Netral 3 5 15 16,7%
Tidak Setuju 2 - - -
Sangat Tidak Setuju 1 - - -
Jumlah 30 120 100%
Skor rata-rata X = 120/30 = 4,00
Dari data tabel di atas sebagian kecil responden yang menjawab sangat
setuju sebanyak 5 orang (16,7%), sebagian besar siswa yang menjawab
setuju sebanyak 20 orang (66,67%), sebagian kecil siswa yang menjawab
netral sebanyak 5 orang (16,7%), dan yang menjawab tidak setuju tidak
satupun siswa, serta yang menjawab sangat tidak setuju juga tidak satupun
siswa.
Berdasarkan perhitungan tersebut skor rata-rata yang di dapat adalah
4,00, angka ini berada pada skala interval 3,28-4,03 (Sangat Positif) yang
menunjukkan sebagian besar responden merasa setuju dengan jarak antara
sarana dan kursi baca yang tertata dengan baik sehingga membuat mudah
beraktivitas dan leluasa di sekitar area tersebut.
81
Tabel 4.16
Jumlah meja dan kursi di ruang koleksi umum dan buku pelajaran
sudah memadai
Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase
Sangat Setuju 5 1 5 3,33%
Setuju 4 12 48 40%
Netral 3 14 42 46,67%
Tidak Setuju 2 2 4 6,67%
Sangat Tidak Setuju 1 1 1 3,33%
Jumlah 30 100%
Skor rata-rata X = 100/30 = 3,33
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa sebagian kecil
responden yang menjawab sangat setuju hanya 1 orang (3,33%), hampir
setengahnya sebanyak 12 siswa (40%) menjawab setuju, hampir
setengahnya yang menjawab netral sebanyak 14 siswa (46,67), sebagian
kecil sebanyak 2 siswa (6,67%) menjawab tidak setuju, dan hampir
setengahnya siswa yang menjawab sangat tidak setuju hanya 1 orang
(3,33%).
Dari perhitungan tersebut skor rata-ratanya adalah 3,33. Skor yang
dihasilkan terdapat pada skala interval 3,28-4,03 (Sangat Positif), skor ini
menunjukkan bahwa jumlah meja dan kursi di perpustakaan memadai
sehingga memudahkan responden untuk memilih meja dan kursi yang
diinginkan.
82
Tabel 4.17
Ketinggian kursi dan meja sudah sesuai dengan postur tubuh anda
Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase
Sangat Setuju 5 3 15 10%
Setuju 4 22 88 73,33%
Netral 3 5 15 16.67%
Tidak Setuju 2 - - -
Sangat Tidak
Setuju
1 - - -
Jumlah 30 118 100%
Skor rata-rata X = 118/30 = 3,93
Dari data tabel di atas responden yang menjawab sangat setuju hanya
sebgaian kecil yaitu sebanyak 3 orang (10%), sebagian besar yang
menjawab setuju sebanyak 22 orang (73,33%), sebagian kecil sebanyak 5
orang (16,67%) menjawab netral, dan tidak satupun siswa yang menjawab
tidak setuju maupun sangat tidak setuju.
Dari hasil di atas dapat disimpulkan bahwa rata-rata skor yang di dapat
adalah 3,93 (Sangat Positif), angka tersebut berada pada skala interval
3,28-4,03 yang menunjukkan sebagian besar responden menjawab setuju
dengan ketinggian kursi dan meja yang sesuai dengan postur tubuh
responden.
83
Tabel 4.18
Ketinggian rak koleksi sudah sesuai dengan tinggi tubuh anda
Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase
Sangat Setuju 5 - - -
Setuju 4 - - -
Netral 3 12 36 40%
Tidak Setuju 2 14 28 46,67%
Sangat Tidak Setuju 1 4 4 13,33%
Jumlah 30 68 100%
Skor rata-rata X = 68/30 = 2,26
Dari data tabel diatas tidak satupun menjawab sangat setuju dan setuju,
hampir setengahnya siswa yang menjawab netral sebanyak 12 orang (40%),
juga hampir setenghanya yang menjawab tidak setuju sebanyak 14 orang
(46,67%), dan sebagian kecil yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak
4 orang (13,33%).
Berdasarkan perhitungan di atas dapat dilihat bahwa skor rata-rata
yang dihasilkan adalah 2,26 (Negatif), skor tersebut berada di skala
interval 1,76-2,51. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar
responden tidak setuju dengan ketinggian rak koleksi karena tidak dengan
mudah menjangkau koleksi di bagian rak paling atas.
84
Tabel 4.19
Penataan rak buku pelajaran sudah tepat
Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase
Sangat Setuju 5 - - -
Setuju 4 1 4 3,33%
Netral 3 12 36 40%
Tidak Setuju 2 12 24 40%
Sangat Tidak Setuju 1 5 5 16,67%
Jumlah 30 69 100%
Skor rata-rata X = 69/30 = 2,3
Berdasarkan data di atas responden yang menjawab sangat setuju tidak
satupun, yang menjawab setuju hanya sebagian kecil yaitu 1 siswa
(3,33%), siswa yang menjawab netral hampir setengahnya sebanyak 12
orang (40%), yang menjawab tidak setuju hsmpir setengahnya sebanyak 12
siswa (40%), yang menjawab sangat tidak setuju hanya sebagian kecil
sebanyak 5 orang (16,67%).
Dari perhitungan data tersebut skor rata-ratanya adalah 2,3 (Negatif),
skor tersebut berada di skala interval 1,76-2,51 yang menunjukkan
responden tidak leluasa saat mengambil koleksi buku pelajaran secara
bersamaan karena penataan rak yang belum tepat.
85
Tabel 4.20
Penataan sarana di ruang diskusi (meeting room) tertata dengan
baik
Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase
Sangat Setuju 5 2 10 6,67%
Setuju 4 15 60 50%
Netral 3 3 9 10%
Tidak Setuju 2 10 20 33,33%
Sangat Tidak Setuju 1 - - -
Jumlah 30 99 100%
Skor rata-rata X = 99/30 = 3,33
Dari data pada tabel di atas, sebagian kecil sebanyak 2 responden
menjawab sangat setuju (6,67%), yang menjawab setuju yaitu setengahnya
sebanyak 15 orang (50%), sebagian kecil yang menjawab netral sebanyak 3
siswa (10%), dan sebagian kecil yang menjawab tidak setuju sebanyak 10
orang (33,33%), dan yang menjawab sangat tidak setuju tidak ada satu pun
siswa.
Berdasarkan perhitungan tersebut skor rata-rata yang di dapatkan
adalah 3,33 (Sangat positif). Skor ini termasuk pada skala interval 3,28-
4,03. Hal tersebut menunjukkan mayoritas responden setuju bahwa
penataan sarana seperti meja, kursi, dan televisi pada ruang diskusi sudah
baik.
86
Tabel 4.21
Jumlah kursi dan meja di ruang diskusi (meeting room) memadai
Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase
Sangat Setuju 5 4 20 13,33%
Setuju 4 22 88 73,34%
Netral 3 - - -
Tidak Setuju 2 3 6 10%
Sangat Tidak Setuju 1 1 1 3,33%
Jumlah 30 115 100%
Skor rata-rata X = 115/30 = 3,83
Berdasarkan data pada tabel di atas sebagian kecil responden yang
menjawab sangat setuju sebanyak 4 orang (13,33%), sebagian besar yang
menjawab setuju sebanyak 22 orang (73,34%), siswa yang menjawab netral
tidak satu pun, sebagian kecil yang menjawab tidak setuju sebanyak 3
orang (10%), dan sebagian kecil yang menjawab sangat tidak setuju hanya
1 siswa (3,33%).
Dari perhitungan di atas skor rata-rata yang di dapat adalah 3,83
(Sangat Positif), skor tersebut berada pada skala interval 3,28-4,03 yang
menunjukkan bahwa jawaban sebagian besar responden setuju dengan
jumlah kursi dan meja di ruang diskusi (meeting room) yang sudah
memadai.
87
Tabel 4.22
Penataan sarana pada ruang kolekasi referensi tertata rapi
Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase
Sangat Setuju 5 6 30 20%
Setuju 4 18 72 60%
Netral 3 6 18 20%
Tidak Setuju 2 - - -
Sangat Tidak Setuju 1 - - -
Jumlah 30 120 100%
Skor rata-rata X = 120/30 = 4,00
Dari data tabel di atas sebagian kecil sebanyak 6 responden menjawab
sangat setuju (20%), sebagian besar yang menjawab setuju sebanyak 18
orang (60%), sebagian kecil yang menjawab netral sebanyak 6 orang
(20%), dan yang menjawab tidak setuju maupun sangat tidak setuju tidak
satupun.
Berdasarkan perhitungan tersebut skor rata-rata adalah 4,00 (Sangat
Positif). Skor tersebut berada pada skala interval 3,28-4,03 yang
menunjukkan bahwa mayoritas responden setuju bahwa penataan sarana di
dalam ruang koleksi referensi seperti rak koleksi dan kursi malas (Bean
Bag) sudah tertata dengan rapi.
88
Tabel 4.23
Jumlah sarana di ruang koleksi referensi sudah memadai
Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase
Sangat Setuju 5 - - -
Setuju 4 24 96 80%
Netral 3 5 15 16,67%
Tidak Setuju 2 - - -
Sangat Tidak Setuju 1 1 1 3,33%
Jumlah 30 112 100%
Skor rata-rata X = 112/30 =3,73
Dari hasil perhitungan di atas tidak ada satupun responden menjawab
sangat setuju, hampir seluruhnya sebanyak 24 siswa menjawab setuju
(83,33%), sebagian kecil siswa yang menjawab netral sebanyak 5 orang
(16,67%), tidak ada satupun yang menjawab tidak setuju, dan sebgaian
kecil yang menjawab sangat tidak setuju yaitu hanya 1 siswa (3,33%).
Berdasarkan pernyataan di atas skor rata-rata yang dihasilkan adalah
3,73 (Sangat Poistif), skor tersebut berada pada skala interval 3,28-4,03
yang menunjukkan responden setuju dengan jumlah sarana di ruang koleksi
referensi yang sudah memadai.
89
Tabel 4.24
Ukuran luas meja sirkulasi sudah sesuai dengan luas perpustakaan
Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase
Sangat Setuju 5 2 10 6,67%
Setuju 4 21 84 70%
Netral 3 4 12 13,33%
Tidak Setuju 2 3 6 10%
Sangat Tidak Setuju 1 - - -
Jumlah 30 112 100%
Skor rata-rata X = 112/30 = 3,73
Berdasarkan data tabel di atas hanya sebagian kecil siswa yang
menjawab sangat setuju yaitu sebanyak 2 orang (6,67%), sebagian besar
siswa yang menjawab setuju sebanyak 21 orang (70%), sebagian kecil yang
menjawab netral sebanyak 4 orang (13,33%), sedangkan hanya sebaian
kecil yang menjawab tidak setuju sebanyak 3 orang (10%), dan tidak
satupun yang menjawab sangat tidak setuju tidak.
Dari perhitungan tersebut skor rata-rata yang dihasilkan adalah 3,73
(Sangat Positif). Skor tersebut berada di skala interval 3,28-4,03 yang
menunjukkan jawaban responden setuju untuk luas meja sirkulasi yang
sudah sesuai dengan luas perpustakaan.
90
Tabel 4.25
Ukuran tinggi meja sirkulasi sudah sesuai dengan tinggi tubuh anda
Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase
Sangat Setuju 5 3 15 10%
Setuju 4 - - -
Netral 3 2 6 6,67%
Tidak Setuju 2 18 36 60%
Sangat Tidak Setuju 1 7 7 23,4%
Jumlah 30 64 100%
Skor rata-rata X = 64/30 = 2,13
Dari data pada tabel di atas hanya sebagian kecil responden yang
menjawab sangat setuju yaitu sebanyak 3 orang (10%), tidak ada satupun
siswa yang menjawab setuju, sebagian kecil siswa yang menjawab netral
sebanyak 2 orang (6,67%), sebagian besar yang menjawab tidak setuju
jumlahnya paling banyak yaitu 18 orang (60%), dan sebagian kecil yang
menjawab sangat tidak setuju sebanyak 7 orang (23,4%).
Berdasarkan perhitungan di atas skor rata-rata yang di dapat adalah
2,13 (Negatif), skor tersebut berada pada skala interval 1,76-2,51 yang
menunjukkan bahwa ukuran tinggi meja sirkulasi tidak sesuai dengan rata-
rata tinggi para responden
91
Tabel 4.26
Jumlah rak koleksi memadai
Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase
Sangat Setuju 5 - - -
Setuju 4 20 80 66,67%
Netral 3 3 9 10%
Tidak Setuju 2 - - -
Sangat Tidak Setuju 1 7 7 23,3%
Jumlah 30 96 100%
Skor rata-rata X = 96/30 =3,02
Dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa tidak ada satupun
siswa menjawab sangat setuju, sebagian besar sebanyak 20 siswa
menjawab setuju (66,67%), hanya sebagian kecil yang menjawab netral
sebanyak 3 siswa (10%), dan tidak satupun yang menjawab tidak setuju,
dan sebagian kecil yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 7 orang
(23,3%).
Berdasarkan data di atas skor rata-rata yang dihasilkan adalah 3,02
(Positif). Skor tersebut berada pada skala interval 2,52-3,27 yang berarti
mayoritas siswa menyatakan setuju dengan jumlah rak koleksi di
perpustakaan yang sudah memadai.
92
Tabel 4.27
Penerangan pada area penitipan barang/loker tidak
menyilaukan pandangan anda
Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase
Sangat Setuju 5 5 25 16,67%
Setuju 4 22 88 73,33%
Netral 3 2 6 6,67%
Tidak Setuju 2 1 2 3,33%
Sangat Tidak Setuju 1 - - -
Jumlah 30 121 100%
Skor rata-rata X = 121/30 = 4,03
Berdasarkan data pada tabel di atas,sebagian kecil siswa yang
menjawab sangat setuju sebanyak 5 orang (16,67%), sebagian besar siswa
yang menjawab setuju sebanyak 22 orang (73,33%), sebagian kecil yang
menjawab netral sebanyak 2 orang (6,67%), sebagian kecil yang menjawab
tidak setuju sebanyak 1 orang (3,33%), dan tidak satupun siswa yang
menjawab sangat tidak setuju.
Dari hasil perhitungan di atas skor rata-rata yang dihasilkan adalah
4,03 (Sangat Positif). Skor tersebut berada pada skala interval 3,28-4,03
yang menunjukkan bahwa sebagian besar responden menjawab penerangan
di area penitipan barang/loker tidak menyilaukan pandangan siswa.
93
Tabel 4.28
Penerangan pada area baca tidak menyilaukan pandangan anda
Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase
Sangat Setuju 5 6 30 20%
Setuju 4 24 96 80%
Netral 3 - - -
Tidak Setuju 2 - - -
Sangat Tidak Setuju 1 - - -
Jumlah 30 126 100%
Skor rata-rata X = 126/30 = 4,02
Berdasarkan data pada tabel di atas, sebagian kecil siswa yang
menjawab sangat setuju sebanyak 6 orang (20%), hampir seluruhnya siswa
menjawab setuju yaitu sebanyak 24 orang (80%), dan tidak satupun siswa
yang menjawab netral, tidak setuju, ataupun sangat tidak setuju.
Dari hasil perhitungan di atas skor rata-rata yang dihasilkan adalah
4,02 (Sangat Positif). Skor tersebut terdapat pada skala interval 3,28-4,03
yang menunjukkan penerangan di area baca sudah baik karena tidak
menyilaukan pandangan responden.
Tabel 4.29
Penerangan pada area koleksi tidak menyilaukan pandangan anda
Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase
Sangat Setuju 5 9 45 30%
Setuju 4 18 72 60%
Netral 3 3 9 10%
Tidak Setuju 2 - - -
94
Sangat Tidak Setuju 1 - - -
Jumlah 30 126 100%
Skor rata-rata X = 126/30 = 4,02
Berdasarkan perhitungan tersebut dapat diketahui sebagian kecil
responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 9 orang (30%), sebagian
besar yang menjawab setuju sebanyak 18 siswa (60%), dan sebagian kecil
yang menjawab netral hanya 3 siswa (10%). Sedangkan tidak satupun
siswa yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju.
Maka skor rata-rata yang di dapatkan adalah 4,02 (Sangat Positif).
Skor tersebut berada pada skala interval 3,28-4,03. Dapat diketahui bahwa
penerangan pada area koleksi sudah baik karena sebagian besar responden
menjawab setuju.
Tabel 4.30
Penerangan pada ruang diskusi (meeting room) tidak menyilaukan
pandangan anda
Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase
Sangat Setuju 5 5 25 16,67%
Setuju 4 20 80 66,67%
Netral 3 5 15 16,67%
Tidak Setuju 2 - - -
Sangat Tidak Setuju 1 - - -
Jumlah 30 120 100%
Skor rata-rata X = 120/30 = 4,00
95
Dari data tabel di atas dapat diketahui sebagian kecil siswa yang
menjawab sangat setuju sebanyak 5 orang (16,67%), sebagian besar siswa
yang menjawab setuju sebanyak 20 oeang (66,67%), sebagian kecil yang
menjawab netral sebanyak 5 orang (16,67%). Sedangkan tidak satupun
siswa yang yang menjawab tidak setuju ataupun sangat tidak setuju.
Berdasarkan perhitungan di atas hasil skor rata-rata adalah 4,00
(Sangat Positif). Skor tersebut terdapat di skala interval 3,28-3,03 yang
menunjukkan bahwa penerangan di ruang diskusi (meeting room) tidak
menyilaukan pandangan responden.
Tabel 4.31
Penerangan pada ruang koleksi referensi sudah baik
Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase
Sangat Setuju 5 4 20 13,33%
Setuju 4 23 92 76,67%
Netral 3 3 9 10%
Tidak Setuju 2 - - -
Sangat Tidak Setuju 1 - - -
Jumlah 30 121 100%
Skor rata-rata X = 121/30 = 4,03
Berdasarkan data pada tabel di atassebgian kecil siswa yang
menjawab sangat setuju adalah 4 orang (13,33%), hampir seluruhnya siswa
yang menjawab setuju sebanyak 23 orang (76,67%), yang menjawab netral
sebanyak 3 orang (10%), sedangkan yang menjawab tidak setuju dan
sangat tidak setuju tidak satupun responden.
96
Dari hasil perhitungan di atas skor rata-rata yang diperoleh adalah 4,03
(Sangat Positif). Skor tersebut berada pada skala interval 3,28-4,03. Hal
tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan
penerangan pada ruang koleksi referensi sudah baik.
Tabel 4.32
Penerangan di setiap ruang lebih banyak menggunakan cahaya lampu
Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase
Sangat Setuju 5 4 20 13,33%
Setuju 4 22 88 73,34%
Netral 3 4 12 13,33%
Tidak Setuju 2 - - -
Sangat Tidak Setuju 1 - - -
Jumlah 30 120 100%
Skor rata-rata X = 120/30 = 4,00
Berdasarkan perhitungan tabel di atas, sebgian kecil responden yang
menjawab sangat setuju sebanyak 4 orang (13,33%), sebagian besar siswa
yang menjawab setuju sebanyak 22 orang (73,34%), sebgaian kecil siswa
yang menjawab netral sebanyak 4 orang (13,33%). Sedangkan tidak
satupun siswa yang menjawab tidak setuju maupun sangat tidak setuju.
Dari data di atas skor rata-rata yang di dapatkan adalah 4,00 (Sangat
Positif). Skor tersebut berada pada skala interval 3,28-4,03 yang
menunjukkan bahwa mayoritas responden setuju penerangan di setiap
ruang lebih banyak menggunakan cahaya lampu daripada cahaya alami.
97
Tabel 4.33
Penerangan pada area rak koleksi langsung mengenai koleksi
perpustakaan
Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase
Sangat Setuju 5 3 15 10%
Setuju 4 24 96 80%
Netral 3 1 3 3.33%
Tidak Setuju 2 2 4 6,67%
Sangat Tidak Setuju 1 - - -
Jumlah 30 118 100%
Skor rata-rata X = 118/30 = 3.93
Dari perhitungan tabel di atas dapat diketahui sebgaian kecil
responden yang menjawab setuju sebanyak 3 orang (10%), hampir
seluruhnya siswa yang menjawab setuju sebanyak 24 orang (80%),
sebagian kecil yang menjawab netral hanya 1 orang (3,33%), dan sebagian
kecil siswa yang menjawab tidak setuju sebanyak 2 orang (6,67%). Tidak
satupun siswa yang menjawab sangat tidak setuju.
Berdasarkan data di atas skor rata-rata yang di peroleh adalah 3,93
(Sangat Positif). Skor tersebut berada pada skala interval 3,28-4,03 yang
menunjukkan bahwa penerangan pada area rak koleksi langsung mengenai
koleksi perpustakaan.
98
Tabel 4.34
Suhu di setiap ruang perpustakaan sudah baik
Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase
Sangat Setuju 5 3 15 10%
Setuju 4 17 68 56,67%
Netral 3 - - -
Tidak Setuju 2 5 10 16,67%
Sangat Tidak Setuju 1 5 5 16,67%
Jumlah 30 98 100%
Skor rata-rata X = 98/30 = 3,26
Berdasarkan data tabel di atas sebgian kecil responden yang
menjawab sangat setuju sebanyak 3 orang (10%), sebgian besar siswa
yang menjawab setuju sebanyak 17 orang (56,67%), dan tidak satupun
yang menjawab netral, sebagian kecil yang menjawab tidak setuju
sebanyak 5 responden (16,67), dan sebagian kecil yang menjawab sangat
tidak setuju sebanyak 5 orang (16,67%).
Dari hasil perhitungan di atas skor rata-rata yang di peroleh adalah
3,26 (Positif). Skor tersebut berada pada skala interval 2,52-3,27 yang
menunjukkan bahwa responden menyatakan suhu di setiap ruang
perpustakaan sudah baik.
99
Tabel 4.35
Kelembaban udara di setiap ruang perpustakaan sudah baik
Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase
Sangat Setuju 5 4 20 13,33%
Setuju 4 15 60 50%
Netral 3 1 3 3,33%
Tidak Setuju 2 4 8 13,33%
Sangat Tidak Setuju 1 6 6 20%
Jumlah 30 97 100%
Skor rata-rata X = 97/30 = 3,23
Dari data tabel di atas dapat diketahui sebgian kecil responden yang
menjawab sangat setuju sebanyak 4 orang (13,33%), setengahnya yang
menjawab setuju sebanyak 15 orang (50%), sebagian kecil yang menjawab
netral hanya 1 orang (3,33%), sebagian kecil yang menjawab tidak setuju
sebanyak 4 orang (13,33%), dan juga sebagian kecil yang menjawab sangat
tidak setuju sebanyak 6 orang (20%).
Berdasarkan perhitungan di atas skor rata-rata yang di dapat adalah
3,23 (Positif). Skor tersebut berada di skala interval 2,52-3,27. Hal ini
menunjukkan bahwa sebagian besar responden setuju kelembaban udara di
setiap ruang perpustakaan baik.
100
Tabel 4.36
Penggunaan AC (Air Conditioner) dalam setiap ruang perpustakaan
memberikan udara sejuk
Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase
Sangat Setuju 5 6 30 20%
Setuju 4 12 48 40%
Netral 3 2 6 6,67%
Tidak Setuju 2 3 6 10%
Sangat Tidak Setuju 1 7 7 23,33%
Jumlah 30 97 100%
Skor rata-rata X = 97/30 = 3,23
Berdasarkan perhitungan tabel di atas sebagian kecil sebanyak 6
responden menjawab sangat setuju (20%), hampir setengahnya sebanyak
12 orang menjawab setuju (40%), sebagian kecil sebanyak 2 orang
menjawab netral (6,67%), sebagian kecil yang menjawab tidak setuju
sebanyak 3 orang (10%), dan sebagian kecil yang menjawab sangat tidak
setuju sebanyak 7 orang (23,33%).
Dari data di atas skor rata-rata yang di dapatkan adalah 3,32 (Positif).
Skor tersebut berada pada skala interval 2,52-3,27 yang menunjukkan
bahwa sebagian besar responden sangat setuju dengan udara sejuk di setiap
ruang karena penggunaan AC (Air Conditioner) tersebut yang membuat
responden tidak pengap saat berada di setiap ruangan di perpustkaan.
101
3) Berikut ini adalah tabel-tabel persepsi siswa terhadap tata ruang dan
sarana perpustakaan Sekolah Insan Cendekia Madani berdasarkan aspek
estetika :
Tabel 4.37
Penggunaan warna pada pintu masuk menggunakan warna netral
dipadukan dengan keterangan tulisan dan gambar
Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase
Sangat Setuju 5 1 5 3,33%
Setuju 4 25 100 83,34%
Netral 3 4 12 13,33%
Tidak Setuju 2 - - -
Sangat Tidak Setuju 1 - - -
Jumlah 30 117 100%
Skor rata-rata X = 117/30 = 3,09
Berdasarkan data pada tabel di atas sebagian kecil siswa yang
menjawab sangat setuju sebanyak 1 orang (3,33%), hampir seluruhnya
siswa yang menjawab setuju sebanyak 25 orang (83,34%), sebgaian kecil
yang menjawab netral sebanyak 4 orang (13,33%). Sedangkan tidak
satupun siswa yang menjawab tidak setuju maupun sangat tidak setuju.
Dari hasil perhitungan tersebut skor rata-rata yang di dapatkan adalah
3,09 (Positif). Hal tersebut berada di skala interval 2,52-3,27. Skor tersebut
menunjukkan bahwa jawaban sebagian siswa setuju dengan penggunaan
warna netral yang dipadu padankan dengan tulisan keterangan bergambar
yang indah dipandang pada saat akan masuk ke perpustakaan.
102
Tabel 4.38
Penggunaan stiker peraturan yang bewarna warni membuat ruang
perpustakaan menarik
Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase
Sangat Setuju 5 5 25 16,67%
Setuju 4 23 92 76,67%
Netral 3 2 6 6,67%
Tidak Setuju 2 - - -
Sangat Tidak Setuju 1 - - -
Jumlah 30 123 100%
Skor rata-rata X = 123/30 = 4,01
Dari data tabel di atas dapat diketahui sebagian kecil siswa yang
menjawab sangat setuju sebanyak 5 orang (16,67%), hampir seluruhnya
yang menjawab setuju sebanyak 23 siswa (76,67%), sebagian kecil siswa
yang menjawab netral sebanyak 2 orang (6,67%), dan tidak satupun siswa
yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju.
Berdasarkan perhitungan tersebut skor rata-rata yang diperoleh adalah
4,01 (Sangat Positif). Skor tersebut berada pada skala interval 3,28-4,03.
Dapat dikatakan bahwa mayoritas siswa setuju dengan penggunaan stiker
pemberitahuan yang berwarna warni pada dinding kaca yang membuat
ruang-ruang di perpustakaan menarik.
103
Tabel 4.39
Penggunaan warna pada sarana perpustakaan seperti rak koleksi,
kursi, dan meja baca menarik
Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase
Sangat Setuju 5 4 20 13,33%
Setuju 4 21 84 70%
Netral 3 4 12 13,33%
Tidak Setuju 2 1 2 3,34%
Sangat Tidak Setuju 1 - - -
Jumlah 30 118 100%
Skor rata-rata X = 118/30 = 3,93
Berdasarkan perhitungan tabel di atas, sebagian kecil sebanyak 4
responden menjawab sangat setuju (13,33%), sebgaian besar siswa yang
menjawab setuju sebanyak 21 orang (70%), sebgian kecil siswa yang
menjawab netral sebanyak 4 orang (13,33%), sedangkan hanya sebgaian
kecil yang menjawab tidak setuju hanya 1 orang (3,34%), dan tidak satupun
responden yang menjawab sangat tidak setuju.
Dari data di atas maka skor rata-rata yang di peroleh adalah 3,93
(Sangat Positif). Skor tersebut menunjukkan skala interval 3,28-4,03. Skor
tersebut menunjukkan jawaban mayoritas responden setuju bahwa
pewarnaan pada sarana yang terdapat pada perpustakaan seperti rak
koleksi, kursi, dan meja menarik.
104
Tabel 4.40
Warna pada lantai perpustakaan menggunakan warna netral
Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase
Sangat Setuju 5 3 15 10%
Setuju 4 24 96 80%
Netral 3 2 6 6,67%
Tidak Setuju 2 - - -
Sangat Tidak Setuju 1 1 1 3,33%
Jumlah 30 118 100%
Skor rata-rata X = 118/30 = 3,93
Dari data di atas dapat di ketahui sebagian kecil responden yang
menjawab sangat setuju sebanyak 3 orang, hampir seluruhnya yang
menjawab setuju sebanyak 24 orang (80%), sebgaian kecil yang menjawab
netral sebanyak 2 orang (6,67%), dan tidak satupun yang menjawab tidak
setuju, dan sebgaian kecil yang menjawab sangat tidak setuju hanya 1
orang (3,33%).
Berdasarkan perhitungan tersebut skor rata-rata yang di peroleh adalah
3,93 (Sangat Positif). Skor yang di dapatkan berada pada skala interval
2,52-3,27. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden setuju dengan
penggunaan warna pada lantai membuat kesan lembut pada ruang.
105
Tabel 4.41
Perpaduan warna sarana, dinding, dan lantai membuat ruang-
ruang di perpustakaan menjadi full color dan menarik
Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase
Sangat Setuju 5 2 10 6,67%
Setuju 4 21 84 70%
Netral 3 1 3 3,33%
Tidak Setuju 2 - - -
Sangat Tidak Setuju 1 6 6 20%
Jumlah 30 103 100%
Skor rata-rata X =103/30 = 3,43
Dari data pada tabel di atas responden yang menjawab sangat setuju
tidak satupun, sebgaian besar yang menjawab setuju sebanyak 21 orang
(70%), sebagian kecil yang menjawab netral hanya 1 orang (3,33%), yang
menjawab tidak setuju tidak satupun, serta sebgaian kecil yang menjawab
sangat tidak setuju sebanyak 6 orang (20%).
Berdasarkan perhitungan di atas skor rata-rata yang di peroleh adalah
3,43 (Sangat Positif). Skor tersebut berada pada skala interval 3,28-4,03.
Hal ini menunjukkan sebagian besar responden menyatakan setuju bahwa
perpaduan warna perabot, dinding, dan lantai membuat ruang-ruang di
perpustakaan menjadi full color dan menarik.
106
4) Yang terakhir adalah persepsi siswa terhadap perpustakaan Sekolah Insan
Cendekia Madani.sekolah ICM Serpong berdasarkan aspek keamanan
bahan pustaka seperti pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.42
Penataan ruang pada area kerja (layanan sirkulasi) tertata dengan
baik
Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase
Sangat Setuju 5 2 10 6,7%
Setuju 4 18 72 60%
Netral 3 8 24 26,7%
Tidak Setuju 2 2 4 6,7%
Sangat Tidak Setuju 1 - - -
Jumlah 30 110 100%
Skor rata-rata X = 110/30 = 3,07
Dari data di atas menunjukkan bahwa sebagian kecil sebanyak 2
responden (6,7%) menjawab sangat setuju, sebagian besar sebanyak 18
orang (60%) menjawab setuju, hampir setengahnya sebanyak 8 orang
(26,7%) menjawab netral, dan sebgian kecil 2 siswa (6,7) menjawab tidak
setuju, tidak satupun responden yang menjawab sangat tidak setuju.
Berdasarkan perhitungan tesebut skor rata-rata yang ditunjukkan
adalah 3,07 (Positif), angka tersebut berada di skala interval 2,52–3,27
yang menunjukkan bahwa penataan ruang pada area kerja (layanan
sirkulasi) tertata dengan baik karena sebagian besar siswa merasa leluasa
bergerak pada saat melewati meja sirkulasi yang berada di tengah-tengah
perpustakaan.
107
Tabel 4.43
Penataan ruang pada area loker/pentitipan barang tertata dengan
baik
Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase
Sangat Setuju 5 9 45 30%
Setuju 4 17 68 56,7%
Netral 3 - - -
Tidak Setuju 2 - - -
Sangat Tidak Setuju 1 4 4 13,33%
Jumlah 30 117 100%
Skor rata-rata X = 117/30 = 3,09
Dari tabel diatas menunjukan hampir setengahnya sebanyak 9
responden (30%) menyatakan sangat setuju, sebgaian besar sebanyak 17
orang (56,7%) menyatakan setuju, tidak satupun yang menjawab netral dan
menjawab tidak setuju, dan sebagian kecil sebanyak 4 responden menjawab
sangat tidak setuju (13,33%).
Nilai rata-rata yang dihasilkan yaitu 3,09 (Positif), angka tersebut
berada pada skala interval 3,43-4,23 yang berarti penataan ruang pada area
loker/penitipan barang ditata dengan baik sehingga memudahkan
responden untuk berlalu lalang melewati area tersebut.
108
Tabel 4.44
Jumlah loker memadai
Pernyataan Bobot Frekuensi Skor Persentase
Sangat Setuju 5 3 15 10%
Setuju 4 20 80 66,67%
Netral 3 6 18 20%
Tidak Setuju 2 1 2 3,34%
Sangat Tidak Setuju 1 - - -
Jumlah 30 115 100%
Skor rata-rata X = 115/30 = 3,83
Dari data tabel di atas hanya sebagian kecil sebanyak 3 responden
menjawab sangat setuju (10%), sebagian besar menjawab setuju sebanyak
20 orang (66,67%), sebagian kecil yang menjawab netral sebanyak 6 orang
(20%), sebagian kecil yang menjawab tidak setuju sebanyak 2 orang
(3,34%), dan yang menjawab sangat tidak setuju tidak satupun.
Berdasarkan perhitungan di atas skor rata-rata yang di dapat adalah
3,83. Skor tersebut berada pada skala interval 3,28-4,03 (Sangat Positif).
Hal tersebut berarti sebagian besar siswa merasa leluasa memilih loker
mana saja yang akan digunakan.
109
3. Rekapitulasi Persepsi Siswa terhadap Tata Ruang dan Sarana
Perpustakaan Sekolah Insan Cendekia Madani Serpong.
Tabel 4.45
Rekapitulasi Persepsi
No Poin yang di nilai Skor
rata-rata
Jawaban
Aspek Fungsional
1. Akses pintu masuk dan keluar ruangan
perpustakaan berfungsi dengan baik
3,83 Sangat
Positif
2. Kondisi sarana penunjang kelengkapan
perpustakaan seperti rak koleksi, meja,
dan kursi masih berfungsi dengan baik
4,01 Sangat
Positif
X = 7,84/2 = 3,92 (Sangat Positif)
Aspek Psikologi Pengguna
1. Lokasi perpustakaan strategis dan
mudah di jangkau
3,83 Positif
2. Lokasi Perpustakaan berdekatan
dengan Auditorium
2,04 Negatif
3. Lokasi Perpustakaan berdekatan
dengan area makan
4,02 Sangat
Positif
4. Penataan ruang pada area baca di
perpustakaan tertata dengan baik
3,97 Sangat
Positif
5. Penataan pada ruang koleksi referensi
tertata dengan baik
3,07 Positif
6. Jarak antara tempat duduk yang satu
dengan yang lain cukup luas
3,87 Sangat
Positif
7. Penataan ruang diskusi tertata dengan
baik
3,37 Sangat
Positif
8. Keadaan sekitar ruang perpustakaan
bersih
3,53 Sangat
Positif
9. Jarak antara tempat duduk dan sarana
yang lain tertata dengan baik
4,00 Sangat
Positif
10. Jumlah meja dan kursi di ruang
koleksi umum dan buku pelajaran
sudah memadai
3,33 Sangat
Positif
11. Ketinggian kursi dan meja sudah
sesuai dengan postur tubuh anda
3,93 Sangat
Positif
110
12. Ketinggian rak koleksi sudah sesuai
dengan tinggi tubuh anda
2,26 Negatif
13. Penataan rak koleksi buku pelajaran
sudah sudah tepat
2,03 Negatif
14. Penataan sarana di ruang diskusi
(meeting room) tertata dengan baik
3,33 Sangat
Positif
15. Jumlah kursi dan meja di ruang diskusi
(meeting room) sudah memadai
3,83 Sangtat
Positif
16. Penataan sarana di ruang koleksi
referensi tertata rapi
4,00 Sangat
Positif
17. Jumlah sarana di ruang koleksi
referensi sudah memadai
3,73 Sangat
Positif
18. Ukuran luas meja sirkulasi sudah
sesuai dengan luas perpustakaan
3,73 Sangat
Positif
19. Ukuran tinggi meja sirkulasi sudah
sesuai dengan tinggi tubuh anda
2,13 Negatif
20. Jumlah rak koleksi sudah memadai 3,02 Positif
21. Penerangan pada area penitipan
barang/loker tidak menyilaukan
pandangan anda
4,03 Sangat
Positif
22. Penerangan pada area baca tidak
meyilaukan pandangan anda
4,02 Sangat
Positif
23. Penerangan pada area koleksi tidak
menyilaukan pandangan anda
4,02 Sangat
Positif
24. Penerangan pada ruang diskusi
(meeting room) tidak menyilaukan
pandangan anda
4,00 Sangat
Positif
25. Penerangan pada area ruang koleksi
referensi sudah baik
4,03 Sangat
Positif
26. Penerangan di setiap ruang lebih
banyak menggunakan cahaya lampu
4,00 Sangat
Positif
27. Penerangan pada area rak koleksi
langsung mengenai koleksi
perpustakaan
3,93 Sangat
Positif
28. Suhu di setiap ruang perpustakaan
sudah baik
3,26 Positif
29. Kelembaban udara di setiap ruang
perpustakaan sudah baik
3,23 Positif
30. Penggunaan AC (Air Conditioner)
dalam setiap ruang perpustakaan
memberikan udara sejuk
3,23 Positif
111
X = 104,77/30 = 3,49 (Sangat Positif)
Aspek Estetika
1. Penggunaan warna pada pintu masuk
menggunakan warna netral dipadukan
dengan keterangan tulisan dan gambar
3,09 Positif
2. Penggunaan stiker peraturan yang
berwarna warni membuat ruang
perpustakaan menarik
4,01 Sangat Positif
3. Penggunaan warna pada sarana seperti rak
koleksi, kursi, dan meja baca menarik
3,93 Sangat Positif
4. Warna pada lantai perpustakaan
menggunakan warna netral
3,93 Sangat Positif
5. Perpaduan warna sarana perpustakaan
seperti dinding, dan lantai membuat ruang
di perpustakaan menjadi (full color)
3,43 Sangat Positif
X = 18,39/5 = 3,67 (Sangat Positif)
Aspek keamanan bahan pustaka
1. Penataan ruang pada area kerja (layanan
sirkulasi) tertata dengan baik
3,07 Positif
2. Penataan ruang pada area loker/pentitipan
barang tertata dengan baik
3,09 Positif
3. Jumlah loker memadai 3,83 Sangat
Positif
X = 9,99/3 = 3,33 (Sangat Positif)
Jumlah rata-rata keseluruhan persepsi siswa terhadap tata ruang dan
sarana perpustakaan Sekolah ICM Serpong adalah : X =140.99/40 = 3,52
(Sangat Positif).
Dari data pada tabel di atas, perhitungan pada aspek fungsional
mendapat skor rata-rata 3,92 (Sangat Positif). Berdasarkan skor rata-rata
tersebut dapat dikatakan bahwa persepsi responden terhadap fungsi pintu
112
masuk dan sarana masih berfungsi dengan baik di perpustakaan Sekolah
ICM adalah Sangat Positif karena berada pada skala interval 3,28-4,03.
Selanjutnya pada aspek psikologi pengguna yaitu pertanyaan seputar
lokasi, pentaan ruang dan sarana, pencahayaan, dan sirkulasi udara Untuk
aspek psikologi pengguna, rata-rata skor yang di dapatkan berdasarkan
persepsi siswa terhadap perpustakaan sekolah ICM Serpong adalah 3,49
(Sangat Positif) karena berada di skala interval 3,28-4,03.
Lalu untuk aspek estetika lebih mengarah ke unsur pewarnaan yang
terdapat di perpustakaan tersebut, penggunaan warna pada sarana seperti
rak koleksi, kursi, dan meja di perpustakaan baca menarik mendapatkan
skor 3,93 (Sangat Positif), perpaduan warna sarana, dinding, dan lantai
membuat ruang perpustakaan menjadi full color mendapatkan skor 3,43
(Sangat Positif). Persepsi siswa terhadap aspek estetika mendapatkan skor
rata-rata 3,67 (Sangat Positif) karena berada pada skala interval 3,28-4,03.
Dan untuk aspek keamanan bahan pustaka skor rata-rata yang
diperoleh adalah 3,33 (Sangat Positif) karena berada pada skala interval
3,28-4,03.
Berdasarkan perhitungan keseluruhan poin di atas, skor rata-rata yang
diperoleh adalah 3,52 (Positif). Skor tersebut berada pada skala interval
3,28-4,03. Dari skor yang di dapatkan maka dapat disimpulkan persepsi
siswa terhadap tata ruang dan sarana perpustakaan Sekolah Insan Cendekia
Madani Serpong adalah sebagian besar baik walaupun pada beberapa poin
masih ada yang harus dibenahi.
113
C. Pembahasan
1. Tata Ruang
Lokasi gedung Perpustkaan Sekolah Insan Cendekia Madani Serpong
terpisah dari area belajar siswa. Gedung Perpustakaan berada di dekat
Masjid sekolah dan menjadi satu dengan gedung ICM Center yang
merupakan kantor pusat. Gedung tersebut terdapat 2 lantai, lantai 1
merupakan area resto dan lantai 2 merupakan ruang perpustakaan yang
sampai saat ini menjadi ruang Perpustakaan, di samping ruang
perpustakaan terdapat ruang Auditorium sekolah ICM.
Gedung perpustakaan terlihat megah jika dilihat dari luar karena
menggunakan banyak kaca dalam komposisi bangunannya. Dan jika sudah
berada di lantai 2, sebelum masuk ke perpustakaan terdapat rak sepatu
karena harus melepas sepatu sebelum masuk ruangan perpustakaan.
Pemustaka adalah makhluk yang bertubuh dan berjiwa. Tubuh manusia
memerlukan ruang yang bersih dari segala ancaman bagi tubuh, tidak
panas dan berdebu misalnya. Baik ruang untuk menempatkan fasilitas
seperti lemari, meja, kursi, komputer, dan rak beserta bahan pustaka
maupun ruang sebagai aktifitas manusia di dalamnya.
Luas ruangan perpustakaan adalah 210,15 m², pertama kali masuk ke
ruangan perpustakaan Sekolah ICM akan terlebih dahulu melewati ruang
penitipan barang/loker, selanjutnya terdapat tiga ruang koleksi, yaitu area
koleksi buku umum yang menjadi satu dengan area koleksi majalah dan
area sirkulasi yang dilengkapi dengan meja dan kursi baca serta BI Corner,
terdapat area koleksi referensi khusus yang di dalam ruang tersebut juga
untuk menyimpan koleksi globe, lalu terdapat ruang koleksi buku
114
pelajaran siswa yang dilengkapi dengan meja panjang dan kursi baca, juga
tersedia ruang diskusi (meeting room) yang digunakan untuk berbagai
keperluan, ruang kepala perpustakaan yang menjadi satu dengan staf
perpustakaan, pantry dan toilet khusus staf perpustakaaan.
Tata ruang perpustakaan Sekolah Insan Cendekia Madani Serpong
menggunakan sistem tata baur, yaitu penempatan rak koleksi dan area baca
menjadi satu sehingga siswa dapat mengambil koleksi sendiri secara leluasa
dan dapat langsung membaca koleksi di satu ruang tanpa harus berjalan jauh
mencari tempat duduk, sistem penataan ini sesuai dengan perpustakaan yang
menggunakan layanan open acces. Dalam penataan ruang tersebut persepsi
siswa tentang tata ruang terbagi ke dalam beberapa aspek, yaitu aspek
fungsional, psikologis pengguna, estetika dan keamanan bahan pustaka.
Untuk aspek fungsional persepsi siswa terhadap akses pintu masuk masih
berfungsi dengan baik skor yang di dapatkan adalah 3,83 (Sangat Positif).
Untuk aspek psikologis pengguna dilihat dari unsur lokasi, Lokasi
perpustakaan Sekolah ICM berada di sebuah gedung berlantai dua yang
terdiri dari area makan, auditorium, dan kantor pusat. Letak perpustakaan
persis di atas area makan. Keberadaan perpustakaan mudah terlihat karena
lokasinya yang berada di tengah-tengah antara gedung asarama putra dan
asrama putri. Lokasi perpustakaan juga berdekatan dengan masjid sekolah.
persepsi siswa terhadap lokasi perpustakaan cukup strategis yang ditunjukan
dengan skor 3,83 (Sangat Positif), lokasi perpustakaan yang berdekatan
dengan Auditorium mendapatkan skor 2,04 (Negatif), karena pada saat
responden berada di perpustakaan ketika kegiatan di ruang auiditorium
115
berlangsung mengakibatkan konsentrasi terganggu karena suara bising yang
bersasal dari ruang tersebut.
Dapat dikatakan bahwa lokasi perpustakaan yang berdekatan dengan
auditorium pada saat ada kegiatan disana dapat mengganggu konsentrasi
siswa pada saat berada di perpustakaan, sedangkan untuk letak perpustakaan
yang berdekatan dengan area makan tidak terlalu mengganggu konsentrasi
siwa pada saat berada di dalam perpustakaan karena skor yang didapat
adalah 4,02 (Sangat Positif).
Masih dalam aspek psikologis pengguna dilihat dari unsur penataan
ruang, persepsi siswa terhadap tata ruang perpustakaan Sekolah ICM
Serpong untuk penataan ruang pada area baca sudah tertata dengan baik
ditunjukkan dengan skor 3,97 (Sangat Positif), penataan ruang koleksi
referensi tertata dengan baik mendapat skor 3,07 (Positif), jarak antara
tempat duduk yang satu dan yang lainnya cukup luas mendapat skor 3,87
(Sangat Positif), penataan ruang diskusi sudah tertata dengan baik
mendapatkan skor 3,37 (Sangat Positif), keadaan sekitar ruangan
perpustakaan bersih ditunjukkan dengan skor 3,53 (Sangat Positif).
Selanjutnya adalah unsur pencahayaan di perpustakaan sekolah ICM
Serpong. Penerangan merupakan hal penting dalam suatu ruang, jika tidak
ada penerangan aktivitas di sebuah ruang akan terganggu, penerangan yang
di gunakan di setiap ruang perpustakaan Sekolah ICM lebih menggunakan
cahaya yang berasal dari lampu neon daripada cahaya alami, berikut ini
pembagian ruang dan jumlah lampu yang terdapat pada ruang tersebut :
116
menurut persepsi siswa, penerangan pada area loker sudah baik dan
tidak menyilaukan mata mendapatkan skor 4,03 (Sangat Positif),
penerangan pada area baca sudah baik dan tidak menyilaukan mata
mendapat skor 4,02 (Sangat Positif), penerangan pada area koleksi sudah
baik dan tidak menyilaukan mata mendapat skor 4,02 (Sangat Positif),
penerangan pada ruang diskusi tidak menyilaukan pandangan mendapat skor
4,00 (Sangat Positif), penerangan pada area ruang koleksi referensi sudah
baik mendapatkan skor 4,03 (Sangat Positif). penerangan di setiap ruang
lebih banyak menggunakan cahaya lampu daripada cahaya alami
mendapatkan skor 4,00 (Sangat Positif), dan penerangan pada area koleksi
langsung menegai koleksi perpustakaan mendapatkan skor 3,93 (Sangat
Positif).
Sedangkan untuk unsur suhu pengaturan temperature suhu yang
terdapat di ruang penitipan barang adalah 16-17ºC, di ruang baca koleksi
umum dan ruang koleksi pelajaran temperatur suhunya adalah 16-17ºC,
lalu di ruang kepala dan staf perpustakaan temperatur suhunya juga sama
dengan ruang yang lainnya yaitu 16-17ºC, dan suhu di ruang diskusi
(meeting room) adalah 16-17ºC, begitu juga di ruang koleksi referensi yaitu
temperature yang digunakan adalah 16-17ºC.
Sirkulasi udara di perpustakaan Sekolah ICM sebagaian besar
menggunakan kesejukan ruang yang berasal dari AC (Air Conditioner),
perpustakaan hanya mempunyai dua buah jendela yang letaknya tidak
terlihat oleh siswa yaitu di ruang pantry khusus staf perpustakaan. Untuk
area pemustaka, perpustakaan menggunakan AC Central yang berada di
langit-langit ruang, AC central tersebut berada di masing masing ruang
117
perpustakaan kecuali di ruang koleksi referensi yaitu menggunakan dua
buah AC Split yang umumnya terdapat di dinding atas ruang. Berikut ini
adalah pembagian AC di setiap ruang perpustakaan:
Berdasarkan persepsi siswa suhu di setiap ruang sudah baik
mendapatkan skor 3,26 (Sangat Positif), kelembaban udara di setiap
ruangan sudah baik mendapatkan skor 3,23 (Positif), penggunaan AC dalam
setiap ruangan memberikan udara sejuk mendapatkan skor 3,23 (Positif).
Selanjutnya adalah aspek estetika yaitu unsur pewarnaan, di
Perpustakaan Sekolah ICM Serpong berdasarkan persepsi siswa terhadap
penggunaan warna pada pintu masuk menggunakan warna netral dengan
desain tulisan dan gambar sehingga terlihat menarik mendapatkan skor 3,09
(Positif), dinding perpustakaan berwarna biru, putih, dan terdapat dinding
kaca yang di desain menggunakan stiker, penggunaan stiker peraturan
berwarna-warni di ruang-ruang di perpustakaan membuat ruang
perpustakaan menarik sehingga mendapatkan skor 4,01 (Sangat Positif),
juga penggunaan warna pada lantai perpustakaan menggunakan warna netral
mendapatkan skor 3,93 (Sangat Positif).
Berikutnya adalah aspek keamanan bahan pustaka, unsur yang di nilai
adalah hal yang berhubungan dengan bahan pustaka dan sistem pelayanan
bahan pustaka tersebut seperti penataan ruang pada area kerja (layanan
sirkulasi) sudah tertata dengan baik yang mendapat skor rata-rata 3,07
(Positif), penataan ruang pada area loker sudah tertata dengan baik
ditunjukkan dengan skor 3,09 (Positif).
118
2. Sarana Perpustakaan
Sarana dan prasarana perpustakaan merupakan komponen penting yang
tidak dapat dipisahkan, karena keberadaan sarana dan prasarana sangat
penting bagi perpustakaan dalam menunjang semua aktivitas yang berjalan
di perpustakaan. Berikut ini adalah jenis, jumlah, dan kondisi sarana yang
dimiliki perpustakaan Sekolah ICM serpong :
Sarana perpustakaan Sekolah ICM Serpong berdasarkan persepsi
siswa juga terbagi ke dalam aspek fungsional, apsek psikologi pengguna,
estetika, dan keamanan bahan pustaka adalah untuk aspek fungsional yaitu
untuk kondisi sarana penunjang kelengkapan perpustakaan seperti rak
koleksi, meja, dan kursi masih berfungsi dengan baik mendapatkan skor
4,01 (Sangat Positif).
Selanjutnya adalah aspek psikologi pengguna dilihat dari jarak antara
tempat duduk dan sarana yang lain tertata dengan baik mendapat skor 4,0
(Sangat Positif), jumlah meja dan kursi di ruang koleksi umum dan buku
pelajaran sudah memadai mendapatkan skor 3,33 (Sangat Positif),
ketinggian kursi dan meja sudah sesuai dengan postur tubuh mendapat skor
3,93 (Sangat Positif), hanya saja ketinggian rak dua muka yaitu rak koleksi
buku umum dan buku pelajaran yang terlalu tinggi membuat siswa
kesulitan menjangkau koleksi di rak atas karena mendapat skor 2,26
(Negatif), dan juga penempatan rak koleksi buku pelajaran siswa yang
jaraknya terlalu berdekatan membuat siswa tidak nyaman saat mengambil
koleksi secara bersamaan dengan siswa lain yang mendapat skor 2,3
(Negatif), untuk penataan sarana di ruang diskusi mendapatkan skor 3,33
(Positif), jumlah sarana seperti meja dan kursi di ruang diskusi sudah
119
memadai ditunjukkan dengan skor 3,83 (Sangat Positif), lalu pada sarana
di ruang koleks referensi sudah tertata rapi yang ditandai dengan skor 4,00
(Sangat Positif), jumlah sarana di ruang koleksi referensi sudah memadai
mendapatkan skor 3,73 (Sangat Positif), Untuk ukuran luas meja sirkulasi
sudah sesuai dengan luas perpustakaan karena mendapat skor 3,73 (Sangat
Positif), juga ketinggian meja sirkulasi yang ukurannya belum sesuai yang
mendapat skor 2,13 (Negatif), jumlah rak koleksi yang ada di perpustakaan
memadai hal ini karena skornya adalah 3,02 (Positif).
Untuk aspek estetika terhadap sarana adalah unsur pewarnaan di
perpustakaan, Sentuhan warna dalam suatu ruang akan membuat ruangan
menjadi lebih menarik dan indah di pandang. Warna sarana pada
perpustakaan Sekolah ICM bermacam-macam, pembagian warnanya
seperti pada tabel di bawah ini :
Pewarnaan terhadap sarana perpustakaan sekolah menurut persepsi
siswa adalah penggunaan warna pada sarana seperti rak koleksi, kursi, dan
meja di perpustakaan baca menarik mendapatkan skor 3,93 (Sangat
Positif), perpaduan warna sarana, dinding, dan lantai membuat ruang
perpustakaan menjadi full color mendapatkan skor 3,43 (Sangat Positif).
3. Standar IFLA
Dalam poin ini akan di jabarkan kesesuaian antara standar IFLA dengan
aspek yang dinilai dan jawaban siswa tentang tata ruang dan sarana
perpustakaan Sekolah Insan Cendekia Madani Serpong.
Pertama adalah aspek fungsional, aspek fungsional yang sudah di jelaskan
di atas antara lain adalah jawaban responden terhadap akses pintu masuk
120
yang masih berfungsi dan kondisi sarana penunjang kelengkapan
perpustakaan yang kondisinya masih berfungsi dengan baik yang
mendapatkan skor rata-rata 3,92 (Sangat Positif) seperti yang sudah penulis
paparkan di atas, hal tersebut menandakan bahwa aspek fungsional
berdasarkan persepsi siswa terhadap fungsi pintu masuk dan sarana sudah
sesuai dengan standar IFLA yang menyebutkan perpustakaan harus memiliki
perabotan yang kokoh, tahan lama, dan fungsional.61
Kedua adalah aspek psikologis pengguna, Penataan ruangan dapat
mempengaruhi aspek psikologi pengguna perpustakaan. Ini bertujuan agar
pengguna perpustakaan merasa nyaman, dan tenang serta leluasa bergerak di
perpustakaan.62 Aspek ini terbagi atas jawaban responden tentang lokasi
perpustakaan, penataan ruang, sarana perpustakaan, pencahayaan, suhu udara,
dan pewarnaan.
Lokasi perpustakaan Sekolah ICM berada di sebuah gedung berlantai
dua yang terdiri dari area makan, auditorium, dan kantor pusat. Letak
perpustakaan persis di atas area makan. Keberadaan perpustakaan mudah
terlihat karena lokasinya yang berada di tengah-tengah antara gedung asarama
putra dan asrama putri. Lokasi perpustakaan juga berdekatan dengan masjid
sekolah. Hal tersebut sesuai dengan ketentuan IFLA yang menetapkan standar
lokasi perpustakaan yaitu terpusat atau sentral, terletak di lantai dasar, dekat
61 IFLA/UNESCO,“Pedoman Perpustakaan Sekolah,” diakses 27 Februari 2018,
http://www.ifla.org/VII/s11/pubs/school-guidelines.html. 62 Darmono, Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah, (Jakarta :
Grasindo, 2001), h.201-202
121
dengan kawasan pengajaran, dan paling sedikit ruang di perpustakaan yang
tersedia bebas dari kebisingan.63
Untuk aspek lokasi, siswa menyatakan setuju dengan lokasi perpustakaan
yang strategis dan mudah dijangkau,. sedangkan untuk faktor kebisingan juga
belum sesuai dengan standar IFLA karena lokasi perpustakaan berdekatan
dengan area yang dekat dengan kebisingan. Hal tersebut sesuai dengan
persepsi siswa yang menyatakan tidak setuju lokasi perpustakaan berdekatan
dengan auditorium hal ini dibuktikan dengan skor yang di dapat yaitu 2,04
(Negatif), karena pada saat responden berada di perpustakaan ketika kegiatan
di ruang auiditorium berlangsung mengakibatkan konsentrasi terganggu
karena suara bising yang bersasal dari ruang tersebut.
Dapat dikatakan bahwa lokasi perpustakaan yang berdekatan auditorium
pada saat ada kegiatan disana dapat mengganggu konsentrasi siswa pada saat
berada di perpustakaan, sedangkan untuk letak perpustakaan yang berdekatan
dengan area makan tidak terlalu mengganggu konsentrasi siwa pada saat
berada di dalam perpustakaan. Untuk unsur lokasi perpustakaan sudah baik
karena ditandai dengan skor rata-rata penilaian yaitu 3,29 (Sangat Positif),
meskipun ada satu hal yang harus di benahi yaitu aspek kedekatan dengan
Auditorium.
Untuk unsur tata ruang, Ruang di perpustakaan Sekolah Insan Cendekia
Madani terbagi menjadi ruang penitipan barang, ruang koleksi umum dan
koleksi buku pelajaran, ruang koleksi buku referensi, area baca kelompok
kecil yang menjadi satu dengan ruang koleksi umum, area baca kelompok
63 IFLA/UNESCO,“Pedoman Perpustakaan Sekolah,” diakses 27 Februari 2018,
http://www.ifla.org/VII/s11/pubs/school-guidelines.html
122
besar yang menjadi satu dengan koleksi buku pelajaran, ruang diskusi
(meeting room) dimana di dalam ruangan ini diperbolehkan makan atau
minum, ruang staf perpuskaan, area sirkulasi, dan terdapat toilet serta pantry
khusus staf perpustakaan. Ruang yang tersedia di dalam perpustakaan sudah
digunakan sesuai dengan fungsinya, semua ruangan terpakai oleh staf
maupun siswa.
Maka dapat dikatan ruang yang tersedia sudah sesuai dengan standar
yang ditetapkan tersebut, karena menurut IFLA standar ruangan yang harus
tersedia meliputi ruang untuk menempatkan meja belajar, meja katalog,
ruang koleksi referensi, ruang baca untuk buku dan majalah, ruang baca
untuk kelompok kecil dan besar, ruang kantor, ruang untuk pertemuan
perorangan ataupun kelas, kawasan ruang administrasi dan meja sirkulasi,
kawasan untuk menyimpan alat tulis kantor (ATK).64 Ruangan yang
ditetapkan standar tersebut telah tersedia di perpustakaan Sekolah ICM,
terdapat dua ruangan yang melebihi standar yaitu ruang toilet khusus staf dan
ruang pantry.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, persepsi siswa terhadap
penataan ruang dan sarana di perpustakaan sekolah Insan Cendekia Madani
rata-rata sudah baik, seperti penataan ruang di area sudah baik, penataan
ruang di area koleksi sudah baik, jarak antara tempat duduk yang satu dengan
yang lain cukup luas, penataan kursi dan meja di ruang diskusi sudah baik,
keadaan sekitar ruang perpustakaan bersih, jarak antara tempat duduk dan
sarana yang lain tertata dengan baik, penataan sarana di ruang diskusi,
64 IFLA/UNESCO,“Pedoman Perpustakaan Sekolah,” diakses 27 Februari 2018,
http://www.ifla.org/VII/s11/pubs/school-guidelines.html
123
jumlah kursi dan meja, ukuran luas meja sirkulasi, jumlah rak koleksi sudah
baik dan sesuai dengan teori dan standar IFLA yaitu ukuran ruang yang
cukup untu penempatan koleksi, kawasan ruang intruksional dengan kursi
yang disusun untuk kelompok kecil, kelompok besar, dan intruksional.65
Namun untuk unsur sarana perpustakaan seperti penataan rak koleksi
buku pelajaran siswa yang jaraknya terlalu berdekatan membuat siswa tidak
nyaman saat mengambil koleksi secara bersamaan dengan siswa lain yang
mendapat skor 2,3 (Negatif), pemilihan sarana seperti ketinggian rak dua
muka yaitu rak koleksi buku umum dan buku pelajaran yang terlalu tinggi
membuat siswa kesulitan menjangkau koleksi di rak atas karena mendapat
skor 2,26 (Negatif), juga ketinggian meja sirkulasi yang ukurannya belum
sesuai yang mendapat skor 2,13 (Negatif) sehingga belum sesuai dengan
teori tentang tata ruang yang ada.
Selanjutnya adalah aspek fungsional tentang unsur pencahayaan,
kegiatan di perpustakaan tidak dapat lepas dari pencahayaan. Hal itu
dikarenakan di perpustakaan sebagian besar merupakan kegiatan membaca
dan menulis. Maka sistem pencahyaan di perpustakaan harus cukup, sebab
pencahayaan yang cukup adalah syarat mutlak untuk melakukan kegiatan di
dalam ruangan. Menurut standar IFLA, perpustakaan harus memiliki
pencahayaan yang baik dan cukup, baik lewat jendela maupun lampu
penerangan.66
65 IFLA/UNESCO,“Pedoman Perpustakaan Sekolah,” diakses 27 Februari 2018,
http://www.ifla.org/VII/s11/pubs/school-guidelines.html 66 IFLA/UNESCO,“Pedoman Perpustakaan Sekolah,” diakses 27 Februari 2018,
http://www.ifla.org/VII/s11/pubs/school-guidelines.html
124
Pada perpustakaan Sekolah ICM penerangan yang digunakan sebagaian
besar menggunakan lampu penerangan meskipun cahaya dapat masuk dari
luar tetapi perpustakaan sangat mengandalkan cahaya dari lampu penerangan.
Menurut persepsi siswa mengenai penerangan, perhitungan jawaban yang
telah dipaparkan di atas menunjukkan jawaban siswa tentang pencahayaan
rata-rata menyatakan setuju dengan penerangan di setiap ruang tidak
menyialukan mata pada saat berada di perputakaan sekolah Insan Cendekia
Madani Serpong.
Lalu masih dalam aspek psikologis pengguna, persepsi siswa terhadap
suhu udara dan kelembaban di perpustakaan sekolah Insan Cendekia Madani
Serpong. Menurut standar IFLA perpustakaan harus mempunyai temperature
suhu ruangan yang tepat seperti adanya pengatur suhu atau ventilasi udara
untuk menjamin berjalannya aktivitas yang baik dalam jangka waktu yang
lama, suhu ruangan di perpustakaan sudah di atur dengan baik. Dalam unsur
suhu, kelembaban, dan sirkulasi udara ini menujukkan suhu, kelembaban dan
sirkulasi udara di perpustakaan sudah baik, sehingga siswa merasa tidak
pengap saat berada di dalam perpustakaan.
Dapat disimpulkan persepsi siswa untuk aspek psikologi pengguna
dilihat dari unsur lokasi, tata ruang, sarana, pencahayaan, dan pewarnaan di
perpustakaan Sekolah Insan Cendekia Madani Serpong ini mendapatkan skor
rata-rata sebesar 3,49 (Sangat Positif) walaupun pada unsur lokasi dan
sarana masih ada yang harus di perbaiki.
Yang ketiga adalah aspek estetika, di perpustakaan tersebut aspek
estetika yang terlihat adalah unsur pewarnaan. Pemilihan warna dapat
125
mempengaruhi kondisi seorang yang berada di dalamnya, dimana warna
dinding, lantai, atap, dan perabot, dapat menciptakan suasana hati dan
kenyamanan seseorang. Menurut standar IFLA, perpustakaan harus dikelola
secara estetis agar pengguna tertarik dan kondusif dalam perpustakaan serta
harus tersedia panduan dan tanda-tanda yang jelas dan menarik.67
Di perpustakaan Sekolah ICM, pintu masuk, dinding, lantai, atap, dan
perabot memiliki warna yang beraneka macam. Pintu masuk perpustakaan
berwarna putih dengan variasi gambar buku dan tulisan keterangan ruang
perpustakaan menggunakan 2 bahasa yaitu arab dan inggris, bahasa arab
bertuliskan “Baitul Hikmah” dan bahasa inggris bertuliskan “Library”.
Dinding perpustakaan terdapat dua jenis yaitu dinding kaca dan dinding
seperti biasa pada umumnya, dinding yang terbuat dari kaca menutupi bagian
luar ruang perpustakaan yang terlihat dari arah depan gedung, dinding kaca
tersebut terdapat pemberitahuan yang harus ditaati dikemas dalam bentuk
stiker berwarna disertai dengan keterangan tulisan dalam bahasa inggris.
Dinding kaca juga digunakan untuk menyekat ruang seperti sekat ruang
staf perpustakaan, ruang diskusi dengan ruang koleksi dan area baca,
menyekat ruang staf yang terbagi dua dengan ruang kepala perpustakaan, dan
untuk menyekat ruang staf dan ruang koleksi buku pelajaran siswa. Dinding
kaca yang berada di perpustakaan terdapat banyak stiker pemberitahuan yang
harus di taati, tulisan pada dinding kaca tersebut membuat perpustakaan
berwarna.
67 IFLA/UNESCO,“Pedoman Perpustakaan Sekolah,” diakses 27 Februari 2018,
http://www.ifla.org/VII/s11/pubs/school-guidelines.html
126
Sedangkan untuk dinding tembok biasa terdapat pada bagian belakang
ruang perpustakaan, tembok tersebut berwarna biru dan putih. Begitu juga
warna lantai dan perabot yang memiliki warna yang membuat perpustakaan
menjadi full color. Hal tersebut sudah sesuai dengan standar IFLA dimana
warna dan unsur estetik yang digunakan perpustakaan harus menarik.
Persepsi siswa untuk aspek estetika dilihat dari unsur pewarnaan di
perpustakaan Sekolah Insan Cendekia Madani Serpong ini mendapatkan skor
rata-rata sebesar 3,67 (Sangat Positif) yang menunjukkan pewarnaan di
perpustakaan menarik dan indah dipandang.
Dan yang keempat adalah aspek keamanan bahan pustaka, agar terhindar
dari kerusakan secara alami dan kerusakan atau kehilangan bahan pustaka
karena faktor manusia, perpustakaan harus memperhatikan aspek ini.68
Menurut standar IFLA, perpustakaan harus didisain untuk memungkinkan
penggunaan, pemeliharaan serta pengamanan yang sesuai menyangkut
perabotan, peralatan, alat tulis kantor dan materi. Standar tersebut sesuai
dengan sistem pengamanan yang sudah diterapkan di perpustakaan sekolah
Insan Cendekia Madani karena telah menggunakan RFID, letak RFID berada
di ruangan loker menuju ruang masuk dekat dengan meja sirkulasi, persepsi
siswa terhadap aspek keamanan bahan pustaka ini adalah penilaian letak meja
sirkulasi dan letak area loker sudah baik yang mendapat skor rata-rata 3,33
(Sangat Positif).
68 Darmono, Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah, (Jakarta :
Grasindo, 2001), h.201-202
127
BAB V
PENUTUP
Berdsarkan hasil penelitian yang telah di paparkan di atas, pada bab ini
penulis akan membahas kesimpulan dan saran mengenai penelitian tentang
persepsi siswa terhadap tata ruang dan sarana perpustakaan di Perpustakaan
Sekolah Insan Cendekia Madani Serpong. Kesimpulan adalah jawaban dari
rumusan penelitian yang di uraikan pada bab ketiga. Sedangkan saran
adalah pendapat peneliti yang di rangkum dari hasil observasi dan angket
untuk kemajuan perpustakaan Sekolah Insan Cendekia Madani Serpong.
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di Perpustakaan Sekolah
ICM Serpong, dapat diambil kesimpulai sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil jawaban siswa menegai tata ruang Perpustakaan
Sekolah Insan Cendekia Madani Serpong dapat disimpulkan dari
aspek fungsional yaitu persepsi siswa terhadap fungsi pintu masuk
masih berfungsi dengan baik. Untuk aspek psikologis pengguna
yaitu lokasi gedung perpustakaan strategis dan mudah dijangkau
walaupun lokasinya tidak berdekatan dengan ruang kelas siswa,
lokasinya mudah dijangkau karena dekat dengan gedung lainnya
yaitu dekat dengan masjid, dan berada di tengah – tengah antara
asrama putra dan putri, Laboratorium, dan ICM Centre. Untuk
faktor kebisingan, lokasi perpustakaan dekat dengan kebisingan
karena letaknya yang berdekatan dengan ruang Auditorium
Sekolah dan dekat dengan area makan sekolah sehingga pada saat
terdapat kegiatan tersebut suara bising terdengar jelas sampai ke
128
perpustakaan. Perpustakaan mempunyai banyak ruangan seperti
ruang penitipan barang/loker, ruang koleksi buku umum yang
tersedia meja dan kursi baca, ruang koleksi buku pelajaran siswa
yang tersedia meja dan kursi baca, ruang referensi, area sirkulasi,
ruang staf perpustakaan, ruang diskusi (meeting room), toilet
khusus staf perputakaan, dan pantry. Penataan ruang sudah sesuai
dengan fungsi ruang tersebut, penataan tempat duduk yang satu
dengan yang lain cukup luas sehingga memudahkan siswa dalam
beraktivitas. Penerangan di setiap perpustakaan sudah baik. Suhu
udara dan kelembaban di setiap ruang sudah baik., lalu untuk aspek
estetika pewarnaan perabot dan dinding di perpustakaan menarik
dan menjadikan setiap ruangan full color sehingga pewarnaan tidak
monoton. Untuk aspek keamanan bahan pustaka tentang letak meja
sirkulasi dan letak area penitipan barang juga sudah baik.
2. Untuk sarana di perpustakaan Insan Cendekia Madani Serpong
berdasarkan persepsi siswa jumlah sarana seperti meja, kursi, dan
lemari sudah memadai, kondisi sarana perpustakaan seperti meja,
kursi, dan rak koleksi masih kokoh dan bagus. Tetapi untuk
penataan rak buku pejaran dua muka masih belum tertata baik
karena jarak yang terlalu berdekatan dengan rak buku pelajaran
lainnya., dan juga masih terdapat sarana perpustakaan yang
ukurannya belum sesuai dengan tinggi tubuh siswa karena
ukurannya terlalu tinggi yaitu tinggi rak koleksi umum dan koleksi
pelajaran sehingga siswa kesulitan untuk menjangkau koleksi yang
paling atas, lalu untuk tinggi meja sirkulasi yang cukup tinggi
129
membuat siswa kesulitan untuk melihat staf layanan perpustakaan
karena ukuran meja melebihi ukuran kursi staf tersebut.
3. Persepsi siswa terhadap tata ruang dan sarana perpustakaan dilihat
dari aspek fungsional sudah baik karena skor yang di dapat adalah
3,92 (Sangat Positif), persepsi siswa terhadap aspek psikologis
pengguna juga mendapat skor rata-rata baik dengan nilai 3,49
(Sangat Positif), pesepsi siswa terhadap aspek estetika juga sudah
baik skor rata-ratanya adalah 3,67 (Sangat Positif), dan juga
persepsi siswa terhadap aspek keamanan bahan pustaka sudah baik
yang mendapatkan skor rata-rata sebesar 3,33 (Sangat Positif).
skor tersebut jika di total adalah 3,52 (Sangat Positif) karena
berada pada skala interval 3,28-4,03. Walapun di beberapa aspek
seperti letak perpustakaan yang dekat dengan kebisingan, penataan
jarak rak koleksi buku pelajaran belum tepat, ketinggian rak
koleksi masih terlalu tinggi, dan ukuran tinggi meja sirkulasi yang
cukup tinggi masih harus di perbaiki.
4. Untuk aspek fungsional tentang tata ruang dan sarana di
perpustakaan sekolah Insan Cendekia Madani Serpong seperti
yang terdapat pada bab sebelumnya menunjukkan aspek tersebut
sudah sesuai dengan standar IFLA, begitu juga dengan aspek
psikologis pengguna yang sudah sesuai dengan standar IFLA, lalu
aspek estetika yang juga sudah sesuai dengan standar IFLA, dan
aspek keamanan bahan pustaka yang sudah sesuai dengan standar
IFLA.
130
B. Saran
Terdapat beberapa saran yang diusulkan terkait dengan tata ruang dan
sarana Perpustakaan Sekolah ICM antara lain :
1. Penulis menemukan bahwa persepsi siswa terhadap tata ruang
yaitu unsur lokasi ruang perpustakaan yang bersebelahan dengan
ruang auditorium sekolah dapat mengganggu konsesntrasi siswa
yang sedang berada di perpustakaan karena siswa dapat dengan
jelas mendengar suara bising yang berasal dari ruang auditorium.
Oleh karena itu untuk mengatasi kebisingan yang masuk ke dalam
ruang perpustakaan dapat memasang peredam suara, mungkin juga
lokasi perpustakaan dapat dipindahkan, atau lokasi auditorium
yang di pindahkan untuk meciptakan suasan tenang dan nyaman di
ruang perpustakaan.
2. Persepsi siswa terhadap sarana perpustakaan yaitu rak koleksi buku
umum dan koleksi buku pelajaran ukurannya terlalu tinggi dan
kurang sesuai dengan postur tubuh siswa, akbatnya siswa kesulitan
untuk menjangkau koleksi paling atas, untuk mengambil koleksi
paling atas biasanya siswa menggunakan kursi baca. Agar kursi
baca tidak rusak karena digunakan sebagai alat untuk mengambil
buku sebaiknya perpustakaan menyediakan tangga lipat untuk
siswa yang akan mengambil koleksi dan pada saat menggunakan
tangga tersebut ada staf yang mengawasi untuk menjaga
keselamatan siswa pada saat menggunakan tangga lipat tersebut.
3. Persepsi siswa terhadap sarana perpustakaan yaitu rak koleksi buku
pelajaran yang jarak penempatannya cukup berdekatan satu dengan
131
yang lainnya membuat siswa kesulitan jika sedang mengambil
buku secara bersamaan, karena pada saat siswa secara bersamaan
mengambil buku pada rak koleksi yang berhadapan akan membuat
tubuh siswa bersentuhan satu sama lain, agar tubuh siswa tidak
saling bersentuhan maka jarak antara rak koleksi yang satu dengan
yang lainnya harus di atur supaya lebih luas agar siswa dapat
leluasa dalam mengambil buku pelajaran di ruang tersebut.
4. Persepsi siswa terhadap sarana perpustakaan yaitu meja sirkulasi
yang ukuran tingginya menutupi staf layanan perpustakaan dan
juga pendapat rata-rata siswa adalah tidak setuju dengan ukuran
meja sirkulasi yang tinggi membuat siswa agak kesulitan untuk
menggunakan layanan sirkulasi karena siswa harus menjinjitkan
kaki untuk melihat staf layanan perpustakaan. Untuk memudahkan
siswa kiranya perpustakaan dapat mengganti dengan meja sirkulasi
yang ukurannya lebih rendah dan sesuai dengan rata-rata tinggi
tubuh siswa, atau menambah ketinggian kursi staf layanan sirkulasi
pada perpustakaan sekolah Insan Cendekia Madani Serpong agar
dapat terlihat oleh siswa.
132
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Rahman Shaleh, Psikologi: Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam.
Jakarta : Prenadia Media, 2004.
Alex Sobur, Psikologi Umum. Jakarta : Pustaka Setia, 2003.
Anas Sudijodo, Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo, 1997.
Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta :
Rineka Cipta, 1998.
Bilson Simamora, Panduan Riset Prilaku Konsumen. Jakarta : Gramedia, 2004.
Bimo Wagito, Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi.
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta : Kencana Prenada
Media Group, 2005.
Darmono, Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan sekolah. Jakarta : Grasindo,
2001.
Departemen Pendidikan RI, Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 24 Tahun
2007 Tentang Standar Sarana dan Prasarana Untuk Sekolah/Madrasah.
Jakarta, 2007.
Dexa Anugrah dan Ardoni, “Penataan Ruangan di Perpustakaan Umum Kota
Solok.” Diakses 27 Februari 2018, http://id.portalgaruda.org/?
Fitri Mutia,”Sarana dan Prasarana Ruang Perpustakaan sebagai Aspek Kekuatan
dalam Mengembangkan Perpustakaan.” Diakses 17 februari 2017
https://www.google.com/url?sa=http%3A%2F%2Ffitri-m-a
fisip.web.unair.ac.id%2Fartikel_detail-70031-Artikel-
Sarana%2520dan%2520Prasarana%2520Ruang%2520Perpustakaan%252
0sebagai%2520Aspek%2520Kekuatan%2520dalam%2520Mengembangk
an%2520Perpustakaan%2520.html&usg=
Genie Grendypuri, dkk, ”Tanggapan Pengguna Tentang Tata Ruang
Perpustakaan SMA Negri 14 Bandung.” Diakses 16 Maret 2018 .
http://id.portalgaruda.org/
Hermawan Wasito, Pengantar Metodologi Penelitian : Buku Pedoman
Mahasiswa. Jakarta : Gramedia, 1992.
Ibrahim Bafadal, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, Jakarta : Bumi Aksara,
1999.
IFLA/UNESCO, Pedoman Perpustakaan Sekolah, diakses 27 Februari 2018.
http://www.ifla.org/VII/s11/pubs/school-guidelines.html.
133
Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2006.
Lasa Hs, “Desain dan Tata Ruang Perpustakaan Madrasah”. Diakses 25 februari
2018,http://repository.umy.ac.id/bistream/handle/123456789/6447/Desain
%20dan%20Tata%20Ruang%20Perpustakaan%20Madrasah.pdf?
Lulusan Sekolah Insan Cendikia Madani Tembus di Berbgai Kampus Terbaik.
Diakses 08 November 2017. https:///kabartangsel.com/lulusan-sekolah-
insan-cendikia-madani-tembus-di-berbagai-kampus-terbaik/
Muhammad Azwar dan Agung Nugraha Rusli, “Manajemen Tata Ruang
Perpustakaan Pesantren Madani Alauddin Pao-Pao Makassar.” Diakses 10
Maret 2018, https://www.researchgate.net/publication/313673399_
Muhammad Yani Karim, Grab Your Future. Tangerang Selatan: Insan Cendikia
Madani Boarding School Development, 2015.
Panitia Teknis 01-01 Perpustakaan dan Kepustakawanan, Standar Nasional
Indonesian (SNI) Bidang Perpustakaan. Jakarta: Perpustakaan Nasional
RI, 2011.
Pawit M. Yusuf dan Yaya Suhendar, Pedoman Penyelenggaraan Perpustaaan
Sekolah. Jakarta : Pranda Media Grup, 2005.
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia bekerjasama dengan Departemen
Pendidikan Nasional, Pedoman Perpustakaan Sekolah IFLA/UNESCO:
The IFLA/UNESCO School Library Guidelines.
Perpustakaan Nasional RI, “Standar Nasional Perpustakaan (SNP) Bidang
Perpustakaan Sekolah dan Perguruan Tinggi Tahun 2011.” Diakses 05
oktober 2017. https://www.google.com/url?sa=
.perpusnas.go.id%2FAttachment%2FPedoman%2Fstandar%2520nasional
%2520perpustakaan-sekolah.pdf&
Prasetya Irawan, Logika dan prosedur penelitian : pengantar teori dan panduan
praktis penelitian sosial bagi mahasiswa dan peneliti pemula. Jakarta :
STIA-LAN, 2004.
Riduwan, Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung : Alfabeta, 2010.
Rizal Saiful-Haq, dkk., Perpustakaan dan Pendidikan: Pemetaan peran serta
perpustakaan dalam proses belajar mengajar.
Santa Ulitua Gabriella Huauruk,”Pengaruh Efek Warna Netral di Ruang Baca
Dewasa Terhadap Psikologi Pengunjung BAPUSIPDA Jawa Barat.” e-
proceedingof Art & Design, 2016.
Sulistyo Basuki, Pengntar Ilmu Perpustakaan. Jakarta : Gramedia Utama, 1991.
134
Sundari Juni Astutik. “Menata Ruang Perpustakaan Guna Menarik Minat Baca”.
Diakses 05 November 2017. http://digilib.isi-ska.ac.id/?p=7
Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : CV
Sagung Seto, 2006.
Yani Yuniarta, “Standarisasi Peralatan dan Perlengkapan Perpustakaan Sekolah.”
Diakses 05 Oktober 2017. https://www.google.com/url?
www.slideshare.net%2Fhanyaqhu1%2F7-standardisasi-peralatan-dan-
perlengkapan-perpustakaan&usg=AOvVaw0BwT4I--ci1FwwRONMIoWl
135
LAMPIRAN-LAMPIRAN
136
137
138
139
140
141
Gambar 4.1
Struktur organisasi perpustakaan
142
Lampiran Gambar
ruang dan sarana perpustakaan Sekolah ICM Serpong
Gambar 1.2 Gedung Perpustakaan Gambar 1.3 Pintu masuk perpustakaan
Gambar 1.4 Ruang penitipan barang/loker Gambar 1.5 Meja dan kursi ruang
koleksi umum
Gambar 1.6 Meja dan kursi di ruang koleksi umum
143
Gambar 1.7 Rak koleksi umum Gambar 1.8 Rak koleksi fiksi
Gambar 1.9 Meja sirkulasi Gambar 1.10 Sofa, Tv, dan Bean Bag
Gambar 1.11 Rak koleksi Gambar 1.12 Meja dan kursi baca di
ruang buku pelajaran
144
Gambar 1.13 Rak buku pelajaran
Gambar 1.14 Stiker peraturan Gambar 1.15 Ruang koleksi referensi
Gambar 1.16 Stiker keterangan ruang Gambar 1.17 Ruang diskusi
koleksi referensi
145
Gambar 1.18 Stiker peraturan Gambar 1.19 Stiker peraturan
Gambar 1.20 Stiker keterangan ruang diskusi Gambar 1.21 Stiker peraturan
Gambar 1.22 Stiker peraturan Gambar 1.23 Area makan
146
Gambar 1.24 Pintu belakang Gambar 1.25 Jalan menuju ruang
ruang Auditorium Auditorium
Gambar 1.26 Toilet khusus Gambar 1.27 Toilet khusus laki-laki
Wanita
147
Uji Vliditas dan Reliabilitas
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Cronbach’s Alpha = .806 diubah menjadi 80,6%
Kriteria Nunnally (1960): Cronbach alpha lebih besar dari 60% maka indikator
dalam kuesioner dikatakan reliabel. Dapat dikatakan 80,6% lebih besar dari pada
60%.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.777 .806 40
148
Distribusi Frekuensi (SPSS25)
FREQUENCIES VARIABLES=Lokasi_Perpustakaan_Strategis
Berdekatan_dengan_Auditorium
Berdekatan_dengan_Area_Makan Akses_Pintu_Masuk_berfungsi_Baik
Penataan_Ruang_Loker
Penataan_Ruang_Baca Penataan_Ruang_Sirkulasi
Penataan_Ruang_Referansi Jarak_Tempat_Duduk_Cukup_Luas
Penataan_Ruang_Diskusi Keadaan_Setiap_Ruang_Bersih
Jarak_Kursi_dan_Sarana_Tertata_Baik
Kondisi_Sarana_Baik Jumlah_Loker_Memadai
Jumlah_Meja_dan_Kursi_Memadai
Ketinggian_Kursi_dan_Meja_Sesuai
Ketinggian_Rak_Koleksi_Sesuai Penataan_Rak_Buku_Pelajaran_Tepat
Penataan_Sarana_Ruang_Diskusi
Jumlah_Meja_dan_Kursi_Ruang_Diskusi
Penataan_Sarana_Ruang_Referensi
Jumlah_Sarana_Ruang_Referensi Luas_Meja_Sirkulasi
Tinggi_Meja_Sirkulasi Jumlah_Rak_Koleksi
Penerangan_Ruang_Loker Penerangan_Area_Baca
Penerangan_Area_Koleksi Penerangan_Ruang_Diskusi
Penerangan_Ruang_Referensi
Penenrangan_Menggunakan_Cahaya_Lampu
Penerangan_Langsung_Mengenai_Rak_Koleksi
Penggunaan_Warna_Pintu_Masuk Penggunaan_Stiker_Peraturan
Penggunaan_Warna_Sarana Warna_Lantai_Netral
Perpaduan_Warna_Sarana_Lantai_dan_Dinding
Suhu_Perpustakaan_Baik Kelembaban_Perpustakaan_Baik
Penggunaan_AC_Membuat_Ruang_Sejuk
/ORDER=ANALYSIS.
149
Frequency Table
Lokasi_Perpustakaan_Strategis
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 2 6.7 6.7 6.7
Netral 7 23.3 23.3 30.0
Setuju 15 50.0 50.0 80.0
Sangat Setuju 6 20.0 20.0 100.0
Total 30 100.0 100.0
Berdekatan_dengan_Auditorium
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 2 6.7 6.7 6.7
Tidak Setuju 16 53.3 53.3 60.0
Netral 10 33.3 33.3 93.3
Setuju 2 6.7 6.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
Berdekatan_dengan_Area_Makan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 2 6.7 6.7 6.7
Tidak Setuju 2 6.7 6.7 13.3
Setuju 20 66.7 66.7 80.0
Sangat Setuju 6 20.0 20.0 100.0
Total 30 100.0 100.0
Akses_Pintu_Masuk_berfungsi_Baik
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 2 6.7 6.7 6.7
Tidak Setuju 1 3.3 3.3 10.0
Netral 4 13.3 13.3 23.3
Setuju 16 53.3 53.3 76.7
Sangat Setuju 7 23.3 23.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
Penataan_Ruang_Loker
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 4 13.3 13.3 13.3
Setuju 17 56.7 56.7 70.0
Sangat Setuju 9 30.0 30.0 100.0
Total 30 100.0 100.0
150
Penataan_Ruang_Sirkulasi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 2 6.7 6.7 6.7
Netral 8 26.7 26.7 33.3
Setuju 18 60.0 60.0 93.3
Sangat Setuju 2 6.7 6.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
Jarak_Tempat_Duduk_Cukup_Luas
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Netral 7 23.3 23.3 23.3
Setuju 20 66.7 66.7 90.0
Sangat Setuju 3 10.0 10.0 100.0
Total 30 100.0 100.0
Keadaan_Setiap_Ruang_Bersih
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 6 20.0 20.0 20.0
Netral 1 3.3 3.3 23.3
Setuju 18 60.0 60.0 83.3
Sangat Setuju 5 16.7 16.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
Penataan_Ruang_Baca
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 1 3.3 3.3 3.3
Netral 3 10.0 10.0 13.3
Setuju 22 73.3 73.3 86.7
Sangat Setuju 4 13.3 13.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
Penataan_Ruang_Referansi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 2 6.7 6.7 6.7
Netral 7 23.3 23.3 30.0
Setuju 19 63.3 63.3 93.3
Sangat Setuju 2 6.7 6.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
Penataan_Ruang_Diskusi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 6 20.0 20.0 20.0
Netral 1 3.3 3.3 23.3
Setuju 23 76.7 76.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
151
Jarak_Kursi_dan_Sarana_Tertata_Baik
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Netral 5 16.7 16.7 16.7
Setuju 20 66.7 66.7 83.3
Sangat Setuju 5 16.7 16.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
Kondisi_Sarana_Baik
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Netral 2 6.7 6.7 6.7
Setuju 23 76.7 76.7 83.3
Sangat Setuju 5 16.7 16.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
Jumlah_Loker_Memadai
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 1 3.3 3.3 3.3
Netral 6 20.0 20.0 23.3
Setuju 20 66.7 66.7 90.0
Sangat Setuju 3 10.0 10.0 100.0
Total 30 100.0 100.0
Jumlah_Meja_dan_Kursi_Memadai
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 3.3 3.3 3.3
Tidak Setuju 2 6.7 6.7 10.0
Netral 14 46.7 46.7 56.7
Setuju 12 40.0 40.0 96.7
Sangat Setuju 1 3.3 3.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
Ketinggian_Kursi_dan_Meja_Sesuai
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Netral 5 16.7 16.7 16.7
Setuju 22 73.3 73.3 90.0
Sangat Setuju 3 10.0 10.0 100.0
Total 30 100.0 100.0
Ketinggian_Rak_Koleksi_Sesuai
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 4 13.3 13.3 13.3
Tidak Setuju 14 46.7 46.7 60.0
Netral 12 40.0 40.0 100.0
152
Total 30 100.0 100.0
Penataan_Rak_Buku_Pelajaran_Tepat
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 5 16.7 16.7 16.7
Tidak Setuju 12 40.0 40.0 56.7
Netral 12 40.0 40.0 96.7
Setuju 1 3.3 3.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
Penataan_Sarana_Ruang_Diskusi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 10 33.3 33.3 33.3
Netral 3 10.0 10.0 43.3
Setuju 15 50.0 50.0 93.3
Sangat Setuju 2 6.7 6.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
Jumlah_Meja_dan_Kursi_Ruang_Diskusi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 3.3 3.3 3.3
Tidak Setuju 3 10.0 10.0 13.3
Setuju 22 73.3 73.3 86.7
Sangat Setuju 4 13.3 13.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
Penataan_Sarana_Ruang_Referensi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Netral 6 20.0 20.0 20.0
Setuju 18 60.0 60.0 80.0
Sangat Setuju 6 20.0 20.0 100.0
Total 30 100.0 100.0
Jumlah_Sarana_Ruang_Referensi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 3.3 3.3 3.3
Netral 5 16.7 16.7 20.0
Setuju 24 80.0 80.0 100.0
Total 30 100.0 100.0
Luas_Meja_Sirkulasi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 3 10.0 10.0 10.0
Netral 4 13.3 13.3 23.3
Setuju 21 70.0 70.0 93.3
153
Sangat Setuju 2 6.7 6.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
Tinggi_Meja_Sirkulasi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 7 23.3 23.3 23.3
Tidak Setuju 18 60.0 60.0 83.3
Netral 2 6.7 6.7 90.0
Sangat Setuju 3 10.0 10.0 100.0
Total 30 100.0 100.0
Jumlah_Rak_Koleksi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 7 23.3 23.3 23.3
Netral 3 10.0 10.0 33.3
Setuju 20 66.7 66.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
Penerangan_Ruang_Loker
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 1 3.3 3.3 3.3
Netral 2 6.7 6.7 10.0
Setuju 22 73.3 73.3 83.3
Sangat Setuju 5 16.7 16.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
Penerangan_Area_Baca
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Setuju 24 80.0 80.0 80.0
Sangat Setuju 6 20.0 20.0 100.0
Total 30 100.0 100.0
Penerangan_Area_Koleksi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Netral 3 10.0 10.0 10.0
Setuju 18 60.0 60.0 70.0
Sangat Setuju 9 30.0 30.0 100.0
Total 30 100.0 100.0
Penerangan_Ruang_Diskusi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Netral 5 16.7 16.7 16.7
Setuju 20 66.7 66.7 83.3
Sangat Setuju 5 16.7 16.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
154
Penerangan_Ruang_Referensi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Netral 3 10.0 10.0 10.0
Setuju 23 76.7 76.7 86.7
Sangat Setuju 4 13.3 13.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
Penenrangan_Menggunakan_Cahaya_Lampu
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Netral 4 13.3 13.3 13.3
Setuju 22 73.3 73.3 86.7
Sangat Setuju 4 13.3 13.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
Penerangan_Langsung_Mengenai_Rak_Koleksi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 2 6.7 6.7 6.7
Netral 1 3.3 3.3 10.0
Setuju 24 80.0 80.0 90.0
Sangat Setuju 3 10.0 10.0 100.0
Total 30 100.0 100.0
Penggunaan_Warna_Pintu_Masuk
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Netral 4 13.3 13.3 13.3
Setuju 25 83.3 83.3 96.7
Sangat Setuju 1 3.3 3.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
Penggunaan_Stiker_Peraturan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Netral 2 6.7 6.7 6.7
Setuju 23 76.7 76.7 83.3
Sangat Setuju 5 16.7 16.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
Penggunaan_Warna_Sarana
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 1 3.3 3.3 3.3
Netral 4 13.3 13.3 16.7
Setuju 21 70.0 70.0 86.7
Sangat Setuju 4 13.3 13.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
155
Warna_Lantai_Netral
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 3.3 3.3 3.3
Netral 2 6.7 6.7 10.0
Setuju 24 80.0 80.0 90.0
Sangat Setuju 3 10.0 10.0 100.0
Total 30 100.0 100.0
Perpaduan_Warna_Sarana_Lantai_dan_Dinding
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 6 20.0 20.0 20.0
Netral 1 3.3 3.3 23.3
Setuju 21 70.0 70.0 93.3
Sangat Setuju 2 6.7 6.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
Suhu_Perpustakaan_Baik
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 5 16.7 16.7 16.7
Tidak Setuju 5 16.7 16.7 33.3
Setuju 17 56.7 56.7 90.0
Sangat Setuju 3 10.0 10.0 100.0
Total 30 100.0 100.0
Kelembaban_Perpustakaan_Baik
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 6 20.0 20.0 20.0
Tidak Setuju 4 13.3 13.3 33.3
Netral 1 3.3 3.3 36.7
Setuju 15 50.0 50.0 86.7
Sangat Setuju 4 13.3 13.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
Penggunaan_AC_Membuat_Ruang_Sejuk
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 7 23.3 23.3 23.3
Tidak Setuju 3 10.0 10.0 33.3
Netral 2 6.7 6.7 40.0
Setuju 12 40.0 40.0 80.0
Sangat Setuju 6 20.0 20.0 100.0
Total 30 100.0 100.0
156
Kuesioner penelitian persepsi siswa terhadap tata ruang dan sarana
perpustakaan Sekolah Insan Cendekia Madani Serpong
ANGKET PENELITIAN PERSEPSI SISWA TERHADAP TATA
RUANG DAN SARANA PERPUSTAKAAN SEKOLAH INSAN
CENDEKIA MADANI SERPONG
Identitas Responden:
Nama :
Kelas :
NIS :
Petunjuk Pengisian:
1. Pernyataan berikut ini untuk mengetahui pendapat anda mengenai
penataan ruang dan sarana (perlengkapan) di perpustakaan Sekolah
Insan Cendekia Madani Serpong, dalam rangka penyusunan skripsi
yang sedang saya kerjakan.
2. Anda diminta menjawab pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan
benar, berdasarkan pendapat anda pribadi.
3. Berilah tanda (X) pada jawaban yang anda anggap sesuai pada kolom
yang tersedia.
4. Berilah tanda checklist (√) untuk jawaban yang anda anggap sesuai
pada kolom yang tersedia.
a. STS = Sangat Tidak Setuju
b. TS = Tidak Setuju
c. N = Netral
d. S = Setuju
e. SS = Sangat Setuju
157
A. Pertanyaan Umum Mengenai Perpustakaan
1. Seberapa sering anda mengunjungi perpustakaan sekolah ICM Sepong dalam satu
semester ini?
a. 1 – 5 kali
b. 6 – 10 kali
c. 11 – 15 kali
d. 16 – 20 kali
e. Setiap kali
2. Apa tujuan anda mengunjungi perpustakaan sekolah ICM Serpong?
a. Mendiskusikan pelajaran
b. Mengisi waktu luang
c. Membaca koleksi
d. Meminjam koleksi
e. Lainnya………..
B. Lokasi Ruang Perpustakaan
1. Lokasi ruang perpustakaan cukup
strategis dan mudah dijangkau sehingga
memudahkan anda dalam berkunjung
2. Lokasi ruang perpustakaan terletak
berdekatan dengan ruang auditorium dan
saat terdengar suara bising dari ruang
tersebut tidak menggangu konsentrasi
anda saat berada di perpustakaan
3. Lokasi ruang perpustakaan berdekatan
dengan area makan dan pada saat
terdengar suara bising dari area tersebut
tidak mengganggu konsentrasi anda saat
berada di perpustakaan
SS S N TS STS
158
C. Tata Ruang Perpustakaan
1. Akses pintu masuk dan keluar
ruangan perpustakaan berfungsi
dengan baik dan mudah untuk
dilewati
2. Penataan ruang pada area
penitipan barang/loker tertata
dengan baik sehingga membuat
saya mudah untuk bergerak
3. Penataan ruang pada area baca di
perpustakaan tertata dengan baik
sehingga membuat saya betah
berada di perpustakaan
4. Pentaan ruang pada area kerja
(layanan sirkulasi) dalam ruang
perpustakaan tertata dengan baik
seingga membuat saya leluasa
bergerak
5. Penataan ruang pada ruang
koleksi referensi ditata dengan
baik sehingga membuat saya
betah berada di perpustakaan
6. Jarak antara tempat dukuk yang
satu dengan yang lain cukup luas
sehingga memudahkan untuk saya
bergerak
7. Penataan ruang pada ruang
diskusi ditata dengan baik
sehingga sehingga membuat saya
betah berada di perpustakaan
8. Keadaan sekitar ruang
perpustakaan bersih dengan
penataan yang rapi
SS S N TS STS
159
D. Sarana Perpustakaan
1. Jarak antara kursi baca dan sarana
yang lain tertata dengan baik
sehingga membuat anda leluasa
bergerak
2. Kondisi sarana penunjang
kelengkapan perpustakaan seperti
rak koleksi, meja, dan kursi masih
berfungsi dengan baik sehingga
anda dapat dengan baik
menggunakannya
3. Jumlah penitipan barang/loker
cukup memadai sehingga anda
dapat leluasa memilih kotak loker
mana saja yang anda inginkan
untuk menyimpan barang
4. Jumlah meja dan kursi cukup
memadai sehingga anda dapat
leluasa memilih ingin duduk
dimana saja walaupun sedang
banyak pengunjung lain.
5. Ketinggian kursi dan meja sudah
sesuai dengan postur anda sehingga
membuat betah duduk beralama-
lama di perpustakaan.
6. Ketinggian rak koleksi umum dan
koleksi buku pelajaran sudah
sesuai dengan tinggi rata-rata tubuh
sehingga memudahkan anda untuk
menjangkau koleksi di rak paling
atas
7. Penataan rak koleksi buku
pelajaran cukup luas sehingga
membuat anda leluasa bergerak
saat mengambil buku secara
bersamaan dengan pemustaka lain
SS S N TS STS
160
8. Penataan kursi dan meja di ruang
diskusi tertata dengan baik sehingga
membuat anda leluasa bergerak
9. Jumlah kursi da meja di ruang diskusi
cukup memadai
10. Penataan sarana di ruang koleksi
referensi tertata rapi
11. Jumlah sarana di ruang koleksi
refrensi cukup memadai
12. Ukuran luas meja sirkulasi sudah
sesuai dengan luas perpustakaan
13. Ukuran tinggi meja sirkulasi(meja
peminjaman dan pengembalian buku)
sesuai dengan tinggi tubuh anda
sehingga memudahkan dalam
menggunakan layanan sirkulasi
14. Jumlah rak koleksi cukup memadai
untuk menyimpan koleksi di
perpustakaan
SS S N TS STS
161
E. Penerangan
1. Penerangan ruangan pada area penitipan
barang / loker tidak menyilaukan mata
anda
2. Penerangan ruangan pada area baca
diperpustakaan tidak menyilaukan mata
anda sehingga tidak mengganggu
pandangan anda
3. Penerangan ruangan pada area koleksi
diperpustakaan tidak menyilaukan mata
anda sehingga tidak mengganggu
pandangan anda
4. Penerangan ruangan pada ruang diskusi
di perpustakaan tidak menyilaukan mata
anda sehingga tidak mengganggu
pandangan anda
5. Penerangan ruangan pada ruang koleksi
referensi diperpustakaan sudah cukup
terang
6. Penerangan di setiap ruang lebih banyak
menggunakan cahaya lampu sehingga
membuat anda tidak silau
7. Penerangan di area rak koleksi langsung
mengenai koleksi perpustakaan sehingga
membuat pandangan anda jelas jika
sedang mencari koleksi yang dibutuhkan
SS S N TS STS
162
F. Pewarnaan
1. Penggunaan warna pada pintu masuk
menggunakan warna netral dengan
keterangan tulisan dan gambar
merupakan perpaduan yang indah dan
menarik dipandang mata
2. Penggunaan stiker peraturan yang
berwarna warni membuat ruang
perpustakaan menarik
3. Penggunaan warna pada sarana seperti
rak koleksi, kursi baca, dan meja
menarik membuat indah dipandang
mata
4. Penggunaan warna pada lantai
perpustakaan menggunakan warna netral
yang membuat kesan lembut pada
ruangan dan tidak mengganggu
pandangan mata anda
5. Perpaduan warna sarana seperti dinding
kaca, dan lantai membuat ruang-ruang di
perpustakaan menjadi full color dan
menarik
SS S N TS STS
163
G. Suhu, Kelembaban, dan Sirkulasi Udara
1. Suhu di setiap ruang perpustakaan sudah
baik sehingga membuat anda tidak
pengap sehingga membuat anda merasa tidak pengap
2. Kelembaban udara di setiap ruang
Perpustakaan sudah baik
3. Penggunaan AC (air conditioner) dalam
setiap ruang perpustakaan memberikan
udara sejuk disetiap ruang
SS S N TS STS
164
BIODATA PENULIS
NAJEMA FARHANI. Lahir di Tangerang pada Tanggal
29 Oktober 1994, putri pertama dari tiga bersaudara atas
pasangan Bapak Suhani (alm) dan Ibu Farida Indrawati.
Penulis bertempat tinggal di Jl. Masjid Baitul Ula No. 52 Rt
04 Rw 04, Pisangan Timur, Cirendeu-Ciputat Timur.
Penulis telah menyelesaikan pendidikan pada tahun (2001-
2007) di Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta,
(2007-2010) di MTs Pembangunan UIN Jakarta, dan (2010-
2013) di SMAN 8 Tangerang Selatan. Selanjutnya penulis
melanjutkan pendidikan pada program studi (S1) Jurusan
Ilmu Perpustakaan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (2013).
Penulis menyelesaikan kuliah dengan menulis skripsi berjudul “Persepsi Siswa
terhadap Tata Ruang dan Sarana Perpustakaan Sekolah Insan Cendekia Madani
Serpong.” Penulis mempunyai hobby merias wajah dan memasak, selama di
universitas penulis pernah dipercaya menjadi panitia kegiatan ta’aruf pada tahun
2015 sebagai panitia konsumsi. Penulis juga melakukan Praktik Kerja Lapangan
di Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev yang berlokasi di Puri Imperium Plaza
UG-16, Kuningan-Jakarta Selatan selama 1 bulan. Dan penulis telah
melaksanakan Kuliah Kerja Nyata yang berlokasi di Desa Tipar Raya Tangerang
selama 1 bulan.