Pertemuan Ke 7 Debit Pembuang Irigasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

debit

Citation preview

  • Modulus Pembuang *Pertemuan ke 7Kelebihan air/debit diareal irigasi disebabkan:-Hujan lebat- Melimpahnya air irigasi atau buangan-Rembesan atau limpahan kelebihan air irigasi didalam petak tersier. Kelebihan air ini akan menyebabkan terkumpulnya genangan di areal yang lebih rendah.

    Pertemuan ke 7

  • Modulus Pembuang Tergantung dari 1. Curah Hujan2. Pemberian air irigasi3. Perkolasi Tanah4. Tampungan sawah5. Luas daerah dan sumber air lainnya

    Modulus PembuangPertemuan ke 7

    Pertemuan ke 7

  • Sawah ditanami padi Modulus pembuang ditentukan dengan curah hujan 3 harian pereode 5 tahunan R(3)5.

    dimanaDm = Drainase modul/modulus pembuang, l/dt/haD3 = limpasan pembuang permukaan selama 3 hari, dalam mm Dimana 1 mm/hari =1/8,64 l/dt/ha Modulus Pembuang *Pertemuan ke 7

    Pertemuan ke 7

  • Grafik Modulus PembuangModulus Pembuang *Pertemuan ke 7Dari grafik diatas untuk kondisi curah hujan tersebut dapat ditentukan besarnya modulus pembuangDm = 130/(3 x 8,64) = 5 l/dt/ha

    Pertemuan ke 7

  • Menurut KP -03Debit rencana yang berasal dari sawah dengan tanaman padi dihitung dengan rumus berikut: Qd = f Dm ADimana : Qd = debit rencana f = faktor reduksi (lihat KP-03 Gambar 6.2) Dm = modulus pembuang A = luas daerah yang dibuang airnya

    Modulus Pembuang *Pertemuan ke 7

    Pertemuan ke 7

  • Pemakaian Modulus PembuangUntuk daerah irigasi < 400 ha pembuang air per petak diambil konstan. Untuk areal > 400 ha, debit pembuang sbb QD = 1,62 Dm A0,92Dimana QD = debit pembuang A = luas areal Modulus Pembuang *Pertemuan ke 7

    Pertemuan ke 7

  • Pembuang sawah non padi Untuk sawah yang ditanami selain padi, yang perlu diperhatikan yakni: 1. Daerah aliran sungai berhutan 2. Daerah dengan tanaman ladang 3. Daerah permukiman

    Modulus PembuangPertemuan ke 7

    Pertemuan ke 7

  • Debit PuncakDebit puncak daerah-daerah yang dibuang airnya sampai seluas 100 km2 dihitung dengan rumus Der Weduwen, yang didasarkan pada pengalaman mengenai sungai-sungai di Jawa atau yang terakhir adalah HSS Gama I yang telah diterbitkannya SNI nya.

    Modulus Pembuang *Pertemuan ke 7

    Pertemuan ke 7

  • Hidrograf Satuan Sintetis Gama IWaktu Puncak: TR =0,43 x (L/100SF)3 +1,0665 x SIM +1,2775Debit Puncak : Qp =0,1836 x DAS0,5886 x JN0,2381 x TR-0,4008 Waktu Dasar : TB =27,4132 x TR0,1457 x S-0,0956 x SN0,7344 x RUA0.2574 Koef Tampungan K =0.5617 x DAS0.1798 x S-0.1446 x SF-1.0897 x D0.0452

    Modulus PembuangPertemuan ke 7Perhitungan Hujan effektif dengan methode Qindex: Qindeks = 10,4903 - 3,859 x 10-6 x DAS2 + 1,6985 x10-13 x (DAS/SN)4 Aliran Dasar : QB =0,4751 x DAS 0,6444 x D0,9430

    Pertemuan ke 7

  • L = Panjang sungai diukur dari titik kontrol.WU = Lebar DAS diukur di titik sungai berjarak 0,75 L dari titik kontrol. WL = Lebar DAS diukur di titik sungai berjarak 0,25 L dari titik kontrol.DAS= Luas Daerah Aliran Sungai. AU = Luas DAS di hulu garis yang ditarik tegak lurus garis hubung antara titik kontrol dengan titik di sungai dekat titik berat DAS. H = Beda tinggi antar titik terjauh sungai dengan titik kontrol.S = Kemiringan Rata-rata sungai diukur dari titik kontrol.WF = WU/ WL. RUA= AU /DAS. SF = Jml L1/L. = Nilai banding antara panjang sungai tingkat satu & semua tingkat SN = Jml L1/L= Nilai banding antara panjang sungai tingkat satu & semua tingkat D = Jml L/DAS = Kerapatan jaringan. = Nilai banding panjang sungai dan luas DAS.JN = Jml n1-1 = Jumlah pertemuan anak sungai didalam DAS.

    Modulus PembuangPertemuan ke 7

    Pertemuan ke 7

  • Debit Pembuang areal non padi Menurut USBR 1973 besar debit Pembuang tersebut sebagai berikut: QD = 0,116 R(1)5.A0,92Dimanaa = koefisien limpasan air hujanR(1)5. = hujan harian pereode 5 tahunan Modulus PembuangPertemuan ke 7

    Pertemuan ke 7

  • SALURAN IRIGASISaluran Pembawa.Saluran Pembuang.Saluran Fungsi Ganda.

    Untuk saluran tersier dan kuarter ada batas kecepatan ijin sehubungan saluran ini tanpa pasangan.Jika saluran kuarter juga dipakai sebagai saluran pembuang, sebaiknya saluran tersebut direncana sebagai saluran FUNGSI GANDA, dengan menambah tinggi jagaan minimum 15 cm.SALURAN iRIGASIPertemuan ke 8*

    Pertemuan ke 8

  • Batas kecepatan ijinSALURAN iRIGASIPertemuan ke 8*

    S A L U R A NKarakteristik P e m b a w aP e m b u a n gPerencanaan Notasi Satuan Tersier Kuarter Tersier Kuarter Kecepatan Maks Kecepatan Min Harga Strickler Lebar Dasar min Kemiringan talud Lebar mercu min inggi jagaan Min Vmaks Vmin K Bmin m Lm Wminm/dtm/dtm1/3/dtmmm0.600.20350.301 : 10.500.300.600.20300.301 : 10.400.200.750.45300.501 : 10.500.45250.301 : 1

    Pertemuan ke 8

  • Saluran IrigasiSaluran pembawa/irigasi tersier adalah saluran yang mengambil air dari bangunan sadap melalui petak tersier sampai ke box terakhir. Sebaiknya muka air rencana saluran tersier lebih rendah dari pada muka tanah sekitarnya. Hal ini mengandung maksud agar pengambilan air ke petak sawah melalui saluran kuarter. Pada tanah terjal saluran mengikuti kemiringan medan, sedangkan medan yang bergelombang atau datar, saluran mengikuti kaki bukit atau tempat-tempat tinggi Modulus Pembuag *Pertemuan ke 7

    Pertemuan ke 7

  • Debit RencanaDebit yang lewat saluran ini tergantung kebutuhan air di areal rencana dan luas petak rencana. Sebagai dasar perhitungan saluran dipakai kapasitas rencana 100% (Q =100% Q maximum).Penentuan muka air di bangunan sadap untuk dibagikan ke bangunan tersier sebaiknya dengan debit 70%. Modulus PembuangPertemuan ke 7

    Pertemuan ke 7

  • Saluran GendongSebaiknya saluran irigasi dan pembuang tidak sejajar (Saluran Gendong), karena saluran pembuang dapat mengikis dan merusak saluran irigasi. Jika hal ini tidak mungkin, kemiringan hidrolis antara saluran irigasi dan pembuang terlalu curam, maka saluran irigasi akan banyak mengalami kehilangan air akibat rembesan dan tanggul cepat runtuh. Jarak antara saluran irigasi dan pembuang hendaknya cukup jauh agar kemiringan hidrolis minimal 1:4. Modulus PembuangPertemuan ke 7

    Pertemuan ke 7

  • Penentuan trace saluran - Sedapat mengikuti batas - batas sawah-Saluran irigasi letakan dipunggung medan, saluran pembuang di daerah lembah/depresi-Hindari persilangan dengan pembuang- Saluran irigasi hendaknya mengikuti kemiringan medan dan tidak melewati petak-petak tersier yang lain. Hindari pekerjaan tanah yang besar dan batasi jumlah bangunan. Modulus PembuangPertemuan ke 7

    Pertemuan ke 7

  • Saluran Fungsi GandaSering dijumpai di lapangan saluran-saluran pembawa/ irigasi berfungsi pula sebagai saluran pembuang. Sepanjang perjalanan saluran mendapat tambahan air baik dari alur-alur pembuang sehingga mendapat tambahan debit dari alur-alur pembuang tersebut. Oleh karena itu perlu dipertimbangkan debit yang masuk dari alur pembuang tersebut Modulus PembuangPertemuan ke 7

    Pertemuan ke 7

  • Debit rencana saluran fungsi ganda 1. Kebutuhan air irigasi pada musim kemarau (QP)2. Debit puncak pembuang (QD) Formula yang disyaratkan dari hasil lokakarya yang diselenggarakan PIJT adalah sbb : QT = 0,7 QP + QD Modulus Pembuang *Pertemuan ke 7

    Pertemuan ke 7

  • Analisa Hidraulika Perencanaan saluran, aliran dianggap aliran tetap/steady uniform flow. Rumus umum Strickler atau Manning V = K. R2/3. I1/2 R = A/P A = (B + mH)H P = B + 2H(m2 + 1) V = kecepatan aliran, K = koefisien Strickler R = jari-jari hidraulik, I = kemiringan dasar saluran P = keliling basah penampang saluran B = lebar dasar saluran, m = kemiringan taludSALURAN iRIGASIPertemuan ke 8*

    Pertemuan ke 8

  • Kennedy untuk Pengontrolan

    V0 = C.d0,64 atau .d = 2,54 V1,56DimanaV0 = Kecepatan aliran. C = Bilangankonstanta tergantung bahan saluran..d = Kedalaman air di saluran.0,64 = Dari percobaan. SALURAN iRIGASIPertemuan ke 8*

    Pertemuan ke 8

  • Harringhuizen untuk Pengontrolan

    V0 = 0,42.Q0,182 untuk daerah dataran.V0 = 0,42.Q0,162 untuk daerah pegunungan.DimanaV0 = Kevepatan aliran. Q = Debit Rencana.SALURAN iRIGASIPertemuan ke 8*

    Pertemuan ke 8

  • Chezy untuk Pengontrolan

    V = CRI Dimana V = Kevepatan aliran. R= Jari-jari hidraulik saluran. C = Koeisien Chezy. I = Kemiringan dasar saluran.

    SALURAN iRIGASIPertemuan ke 8*

    Pertemuan ke 8

  • Penampang saluran majemuk Untuk penampang saluran dengan komposisi majemuk, koefisien kekasaran dihitung dengan formula sbb:

    dimanaPi = keliling basah bagian i dari potongan melintangKi = koefisien kekasaran bagian i potongan melintang SALURAN iRIGASIPertemuan ke 8*

    Pertemuan ke 8

  • Bangunan Pelengkap Bangunan pengatur aliranDi setiap areal perlu bangunan Pengatur aliran untuk mendapatkan air yang proporsionalBangunan IrigasinPertemuan ke 9*

    Pertemuan ke 9

  • Fleksibilitas

    Fleksibilitas yaitu perbandingan antara besarnya perubahan debit satu bukaan dengan besarnya perubahan debit bukaan lainnyaBangunan IrigasinPertemuan ke 9*dimana F = Fleksibilitas Q1 = Debit yang lewat bukaan 1 Q2 = Debit yang lewat bukaan 2

    Pertemuan ke 9

  • Debit melalui ambang Q = C b hnDimana Q = Debit.b = Lebar mercu.h = Kedalaman air diatas mercu.n = Koefisien.Koefisien debit C tergantung pada tipe dan bentuk sisi ambang. Dalam batas-batas penerapan, koefisien ini dipakai untuk ambang lebar yang tidak dipengaruhi oleh kedalaman air diatas ambang

    Bangunan IrigasinPertemuan ke 9*

    Pertemuan ke 9

  • Ambang tajam Untuk ambang tajam dan pendek, koefisien tersebut merupakan fungsi kedalaman air h. Pada umumnya rumus yang dipakai juga Q = C b hn . Rumus tersebut diturunkan dQ/dh=n.C b hn-1 Dibagian dengan Q dan Cbhn-1 menghasilkan dQ/Q = n dh/h

    Bangunan IrigasinPertemuan ke 9*

    Pertemuan ke 9

  • Subtitusi ke persamaan diatas mendapatkan Bangunan IrigasinPertemuan ke 9*Perubahan muka air dihulu ambang otomatis merubah muka air hilir ambang sehingga dh1/dh2 = 1

    Pertemuan ke 9

  • Nilai fleksibilitas =1n1/h1 hendaknya sama dengan n2/h2Supaya persyaratan ini terpenuhi untuk semua kedalaman air, maka ambang di kedua bukaan sebaiknya mempunyai tipe dan elevasi yang sama. Dari ketentuan tersebut lebar pintu sebanding dengan luas areal yang akan diairi. Dan lebar bukaan pintu minimal 0,20 CmBangunan IrigasinPertemuan ke 9*

    Pertemuan ke 9

  • Bangunan LindungDisebut dengan bangunan lindung karena untuk melindungi saluran dan bangunan dari debit yang berlebihan.Debit AndalanPertemuan ke 7*

    Pertemuan ke 7

  • Bangunan lindung ini ada 4Saluran Pelimpah.Syphon Pelimpah.Pintu Otomatis.Cross drain.

    Debit AndalanPertemuan ke 7*

    Pertemuan ke 7