5
Sistematika Pertolongan Pertama Secara umum urutan Pertolongan Pertama pada korban kecelakaan adalah : 1. Jangan Panik Berlakulah cekatan tetapi tetap tenang. Apabila kecelakaan bersifat massal, korban-korban yang mendapat luka ringan dapat dikerahkan untuk membantu dan pertolongan diutamakan diberikan kepada korban yang menderita luka yang paling parah tapi masih mungkin untuk ditolong. 2. Jauhkan atau hindarkan korban dari kecelakaan berikutnya. Pentingnya menjauhkan dari sumber kecelakaannya adalah untuk mencegah terjadinya kecelakan ulang yang akan memperberat kondisi korban. Keuntungan lainnya adalah penolong dapat memberikan pertolongan dengan tenang dan dapat lebih mengkonsentrasikan perhatiannya pada kondisi korban yang ditolongnya. Kerugian bila dilakukan secara tergesa-gesa yaitu dapat membahayakan atau memperparah kondisi korban. 3. Perhatikan pernafasan dan denyut jantung korban. Bila pernafasan penderita berhenti segera kerjakan pernafasan bantuan. 4. Pendarahan. Pendarahan yang keluar pembuluh darah besar dapat membawa kematian dalam waktu 3-5 menit. Dengan menggunakan saputangan atau kain yang bersih tekan tempat pendarahan kuat-kuat kemudian ikatlah saputangan tadi dengan dasi, baju, ikat pinggang, atau apapun juga agar saputangan tersebut menekan luka-luka itu. Kalau lokasi luka memungkinkan, letakkan bagian pendarahan lebih tinggi dari bagian tubuh. 5. Perhatikan tanda-tanda shock. Korban-korban ditelentangkan dengan bagian kepala lebih rendah dari letak anggota tubuh yang lain. Apabila korban muntah-muntah dalm keadaan setengah sadar, baringankan telungkup dengan letak kepala lebih rendah dari bagian tubuh yang lainnya. Cara ini juga dilakukan untuk korban-korban yang dikhawatirkan akan tersedak muntahan, darah, atau air dalam paru-parunya. Apabila penderita mengalami cidera di dada dan penderita sesak nafas (tapi masih sadar) letakkan dalam posisi setengah duduk. 6. Jangan memindahkan korban secara terburu-buru.

Pertolongan Pertama

Embed Size (px)

DESCRIPTION

P3K

Citation preview

Page 1: Pertolongan Pertama

Sistematika Pertolongan Pertama

Secara umum urutan Pertolongan Pertama pada korban kecelakaan adalah :

1. Jangan PanikBerlakulah cekatan tetapi tetap tenang. Apabila kecelakaan bersifat massal, korban-korban yang mendapat luka ringan dapat dikerahkan untuk membantu dan pertolongan diutamakan diberikan kepada korban yang menderita luka yang paling parah tapi masih mungkin untuk ditolong.

2. Jauhkan atau hindarkan korban dari kecelakaan berikutnya.Pentingnya menjauhkan dari sumber kecelakaannya adalah untuk mencegah terjadinya kecelakan ulang yang akan memperberat kondisi korban. Keuntungan lainnya adalah penolong dapat memberikan pertolongan dengan tenang dan dapat lebih mengkonsentrasikan perhatiannya pada kondisi korban yang ditolongnya. Kerugian bila dilakukan secara tergesa-gesa yaitu dapat membahayakan atau memperparah kondisi korban.

3. Perhatikan pernafasan dan denyut jantung korban.Bila pernafasan penderita berhenti segera kerjakan pernafasan bantuan.

4. Pendarahan.Pendarahan yang keluar pembuluh darah besar dapat membawa kematian dalam waktu 3-5 menit. Dengan menggunakan saputangan atau kain yang bersih tekan tempat pendarahan kuat-kuat kemudian ikatlah saputangan tadi dengan dasi, baju, ikat pinggang, atau apapun juga agar saputangan tersebut menekan luka-luka itu. Kalau lokasi luka memungkinkan, letakkan bagian pendarahan lebih tinggi dari bagian tubuh.

5. Perhatikan tanda-tanda shock.Korban-korban ditelentangkan dengan bagian kepala lebih rendah dari letak anggota tubuh yang lain. Apabila korban muntah-muntah dalm keadaan setengah sadar, baringankan telungkup dengan letak kepala lebih rendah dari bagian tubuh yang lainnya. Cara ini juga dilakukan untuk korban-korban yang dikhawatirkan akan tersedak muntahan, darah, atau air dalam paru-parunya. Apabila penderita mengalami cidera di dada dan penderita sesak nafas (tapi masih sadar) letakkan dalam posisi setengah duduk.

6. Jangan memindahkan korban secara terburu-buru.Korban tidak boleh dipindahakan dari tempatnya sebelum dapat dipastikan jenis dan keparahan cidera yang dialaminya kecuali bila tempat kecelakaan tidak memungkinkan bagi korban dibiarkan ditempat tersebut. Apabila korban hendak diusung terlebih dahulu pendarahan harus dihentikan serta tulang-tulang yang patah dibidai. Dalam mengusung korban usahakanlah supaya kepala korban tetap terlindung dan perhatikan jangan sampai saluran pernafasannya tersumbat oleh kotoran atau muntahan.

7. Segera transportasikan korban ke sentral pengobatan.Setelah dilakukan pertolongan pertama pada korban setelah evakuasi korban ke sentral pengobatan, puskesmas atau rumah sakit. Perlu diingat bahwa pertolongan pertama hanyalah sebagai life saving dan mengurangi kecacatan, bukan terapi. Serahkan keputusan tindakan selanjutnya kepada dokter atau tenaga medis yang berkompeten.

http://pmrsmanla2011.blogspot.com/p/pertolongan-pertama-pada-kecelakaan-p3k.html

Page 2: Pertolongan Pertama

1. Cek kesadaranPeriksa apakah korban masih dalam kondisi sadar atau tidak dengan menepuk atau menggerak-gerakkan pundaknya. Jika masih sadar, maka bantu korban untuk menemukan posisi yang paling nyaman sembari Anda meminta bantuan dari orang sekitar.

2. Cek pernapasanJika ia tidak sadar, buka jalan napasnya terlebuh dulu lalu lihat, dengar, dan rasakan apakah korban bernapas dengan normal. Jangan samakan pernapasan agonal dengan pernapasan normal. Pernapasan agonal biasanya terjadi setelah jantung berhenti sampai 40 persen, pasien sulit bernapas, berat, berisik, atau terengah. Pernapasan ini dikenal sebagai tanda serangan jantung. Pastikan pula Anda sudah menghubungi Unit Gawat Darurat.

3. Kompresi dadaLetakkan tumit salah satu tangan di tengah dada, letakkan tumit tangan lainnya di atas dengan jari-jari saling mengunci. Tekan dada dengan kedalaman empat hingga lima cm.

4. Napas bantuanJepit hidung korban dan mulailah Anda mengambil napas dengan normal. Bibir Anda mengatup seluruhnya di bagian mulut korban. Hembuskan udara hingga dada korban terlihat naik kurang lebih satu detik. Beri waktu sampai dinding dada turun kembali. Ulangi

5. Perhatikan apakah ada cedera atau traumaJika ada perdarahan, maka ambil kasa dan tekan untuk menghentikan perdarahan. Saat ada kotoran pada luka, cukup bersihkan dengan diusap dan jangan dicuci. Jika korban mengalami atah tulang terbuka, ambil kasa setebal kain lalu tekan untuk menghentikan perdarahan. Jika ada tulang yang terlepas keluar jangan dimasukkan karena bagian itu sudah terkena kotoran, jika dimasukkan bisa menyebabkan infeksi. Sebisa mungkin kirim korban ke RS dalam waktu kurang dari 12 jam.

http://health.detik.com/read/2013/10/27/135851/2396596/763/5-langkah-pertolongan-pertama-pada-korban-lakalantas

Page 3: Pertolongan Pertama

DRSABCD

The basic steps areD – Dangers?R – Responsive?S – Send for helpA – Open airwayB – Normal breathingC – Start CPRD – Attach defibrillator (AED

1. Dangers? Check for danger, approach with care and do not put yourself in danger.

2. Responsive? Look for a response. Is the victim conscious? Gently touch and talk to them, as if you are trying to wake them up. If there is no response, get help.

3. Send for help. Dial triple zero (000) – ask for an ambulance.

4. Open airway. Check the airway. Don’t move the person. Gently tilt their head back, open their mouth and look inside. If fluid and foreign matter is present, gently roll them onto their side. Tilt their head back, open their mouth and very quickly remove any foreign matter (for example, chewing gum, false teeth, vomit). It is important not to spend much time doing this as performing CPR is the priority. Chest compressions can help to push foreign material back out of the upper airway.

5. Normal breathing? Check breathing – look, listen and feel for signs of breathing. If the person is breathing, roll them onto their side. If they are not breathing, go to step 6. The patient in cardiac arrest may make occasional grunting or snoring attempts to breath and this must not be assumed to be normal breathing. Normal breathing is regular and generally quiet..

6. Start CPR Cardiac compressions: Place the heel of one hand on the lower half of the person’s breastbone. Place the other hand on top of the first hand and interlock your fingers. Press down firmly and smoothly (compressing to 1/3 of chest depth) 30 times. Administer 2 breaths as described below in mouth-to-mouth, step 7. The ratio of 30 chest compressions followed by 2 breaths is the same, whether CPR is being

performed alone or with the assistance of a second person. Aim for a compression rate of 100 per minute.Effective chest compressions will be tiring. It is important to get help from others if possible, to allow changeover for rest and to keep the compressions effective.

7. Mouth-to-mouth. If the person is not breathing normally, make sure they are lying on their back on a firm surface and: Open the airway by tilting the head back and lifting their chin. Close their nostrils with your finger and thumb. Put your mouth over the person’s mouth and blow into their mouth. Give 2 full breaths to the person (this is called ‘rescue breathing’). Make sure there is no air leak

and the chest is rising and falling. If their chest does not rise and fall, check that you’re pinching their nostrils tightly and sealing your mouth to theirs. If still no luck, check their airway again for any obstruction.

Continue CPR, repeating the cycle of 30 compressions then 2 breaths until professional help arrives. This can be tiring – ask if anyone else knows CPR and can help you.

Establishing compressions is the clear priority. If a rescuer cannot coordinate the breathing or finds it too time-consuming or too unpleasant, effective chest compressions alone will still be of benefit. It is important not to avoid all resuscitation effort because of the mouth-to-mouth component

8. Attach automated external defibrillator (AED) as soon as one becomes available.

Page 4: Pertolongan Pertama

Only use an adult AED on any person over the age of eight years, who is unresponsive and not breathing normally. For children under the age of eight, ideally, a paediatric AED and pads should be used. Devices differ and instructions should be followed in each instance.

CPR must be continued until the AED is turned on and the pads are attached. Place pads following the diagram instructions on the pads. Pad-to-skin contact is important for

successful defibrillation. Remove any medication pads, excess moisture or excessive chest hair (if this can be done with minimum delay).

It is important to follow the prompts on the AED. Do not touch the victim during shock delivery.

http://www.latoi.com/gdpt/tin/ve/first-aid-cpr-cardiopulmonary-resuscitation-so-cuu-ban-dau-ho-768-i-su-769-c-tim-phoi/4779