Upload
truongthuy
View
314
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
2016Laporan Tahunan Annual Report
PERTUMBUHAN SELANJUTNYA
MERINTIS JALAN MENUJU TINGKAT
PAVING THE WAY FOR THE NEXT LEVEL OF GROWTH
Sampul Depan | Cover: Bagian dalam Sampul Depan | Inside Front Cover:
Bagong KussudiardjaPemandangan | Landscape (1982)
73 x 73 cm. Cat Minyak pada Kanvas | Oil on CanvasKoleksi Galeri Nasional Indonesia | Collection of Galeri Nasional Indonesia
AffandiBunga Matahari II | Sunflower II (1974)101 x 171 cm. Cat Minyak pada Kanvas | Oil on CanvasKoleksi Galeri Nasional Indonesia | Collection of Galeri Nasional Indonesia
PERTUMBUHAN SELANJUTNYA
MERINTIS JALAN MENUJU TINGKAT
PAVING THE WAY FOR THE NEXT LEVEL OF GROWTH
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 1
Menyikapi kondisi lingkungan bisnis yang penuh tantangan sepanjangtahun 2016, Astra terus berinovasi dan merintis berbagai terobosanpada portofolio dan proses bisnis serta organisasi, agar dapatmenyesuaikan dengan realitas tantangan dan kondisi pasar yang ada.Dengan tetap fokus pada kekuatan Astra dalam hal keunggulan produk,hubungan erat dengan pelanggan, serta inisiatif efisiensi di segalabidang, Astra berhasil membukukan kinerja operasional dan bisnis yangbaik pada tahun 2016.
Pencapaian tersebut memungkinkan Astra untuk tetap mempertahankanposisi kepemimpinan pasar sebagai salah satu perusahaan terbaik diIndonesia saat ini, membuka jalan menuju aspirasi Goal 2020, yaitu“Pride of the Nation”.
Facing the challenging business environment throughout 2016, Astra has continued to innovate and pioneer various business portfolio and process as well as organization, in order to adapt to the reality of challenges and market conditions. By consistently focusing on its strengths in product excellence, customer intimacy and efficiency across the board, Astra was able to maintain a good business and operational performance in 2016.
This accomplishment allows Astra to sustain its market leadership position as one of Indonesia’s prominent companies today, paving the way for its Goal 2020 aspiration, to be the “Pride of the Nation”.
2016Laporan Tahunan Annual Report
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International2
ISIDAFTAR
CONTENTS
Investor Information
Management Reports
INFORMASI INVESTOR
LAPORAN MANAJEMEN
18
24
20 Ikhtisar Saham Stock Highlights
23 Dividen Dividend
26 Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners
36 Laporan Direksi Report of the Board of Directors
54 Tanggung Jawab Laporan Tahunan 2016 Responsibility for Annual Report 2016
Company Profile
PROFIL PERUSAHAAN
56
Human Capital
SUMBER DAYA MANUSIA
96
98 Sumber Daya Manusia Human Capital
58 Informasi Perusahaan Company Information
62 Sekilas Astra Astra at a Glance
64 Tonggak Sejarah Milestones
68 Produk dan Jasa/ Segmen Usaha
Products and Services/ Business Segments
70 Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Profile
76 Profil Direksi Board of Directors’ Profile
82 Struktur Organisasi Organization Structure
85 Profil Komite-Komite Committees Profile
88 Anak Perusahaan, Ventura Bersama dan Perusahaan Asosiasi
Subsidiaries, Joint Ventures and Associates
95 Lembaga Penunjang Pasar Modal
Capital Market Supporting Institutions
01 Intro Tema Theme Introduction
04 Profil Bisnis 2016 2016 Business Profile
06 Motto, Cita-Cita, Filosofi, Misi dan Visi Motto, Aim, Corporate Philosophy, Mission and Vision
08 Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
10 Peristiwa Penting 2016 2016 Event Highlights
16 Penghargaan dan Sertifikasi Awards and Certifications
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 3
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Management Discussion and Analysis
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
120
122 Tinjauan dan Prospek Ekonomi Makro Indonesia
Overview and Outlook of Macro Economy in Indonesia
124 Struktur Bisnis Business Structure
125 Tinjauan Bisnis Business Overview
126 Otomotif Automotive
160 Jasa Keuangan Financial Services
174 Alat Berat dan Pertambangan Heavy Equipment and Mining
204 Agribisnis Agribusiness
210 Infrastruktur dan Logistik Infrastructure And Logistics 222 Teknologi Informasi Information Technology
228 Properti Property
234 Tinjauan Kinerja Keuangan Financial Performance Overview
Financial Report
Good Corporate Governance
LAPORAN KEUANGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
330
252
254 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
281 Laporan Komite Audit Audit Committee Report
Corporate Social Responsibility
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
308
310 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Panduan Umum: Harap diperhatikan petunjuk dalam membaca laporan ini, ‘Perseroan’ mengacu pada PT Astra International Tbk sebagai perusahaan induk. ‘Astra’, ‘Grup Astra’ dan ‘Perusahaan’ mengacu pada PT Astra International Tbk, anak perusahaan dan perusahaan afiliasi. Laba bersih mengacu pada laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
General Use of Terms: For guidance when reading this report, please note the term ‘the Company’ refers to PT Astra International Tbk as the parent company. ‘Astra’, ‘Astra Group’ and ‘the Group’ refer to PT Astra International Tbk, subsidiaries and affiliates. Net income refers to profit attributable to owners of the parent.
330 Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2016 dan 2015
Consolidated Financial Statements 31 December 2016 and 2015
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International4
BISNIS 2016
PROFIL
2016 BUSINESS PROFILE
2,181unit units
Jumlah unit penjualan alat berat Komatsu di bisnis mesin konstruksi
Komatsu unit sales volume in machinery construction business
Heavy Equipment and Mining
ALAT BERAT DAN PERTAMBANGAN
03Total jumlah pembiayaan dari bisnis pembiayaan Astra yang terdiri dari perusahaan pembiayaan empat roda dan dua roda
Total amount financed from Astra’s automotive financing business, comprising four-wheeler and two-wheeler financing companies
Financial Services
JASAKEUANGAN
02
Rp73.6 triliuntrillion
Jaringan dealer yang menjual mobil dan sepeda motor produk Astra untuk memberikan layanan terbaik bagi konsumen otomotif nasional
Car and motorcycle dealership network that sell Astra’s products to deliver excellent service to automotive consumers nationwide
AutomotiveOTOMOTIF
01
2,470dealers
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 5
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Persentase unit terjual Anandamaya Residences, pengembangan apartemen yang dimiliki 60% oleh Astra yang terletak di Kawasan Pusat Bisnis Jakarta
Percentage of units sold in Anandamaya Residences, Astra’s 60%-owned luxury residential development in Jakarta Central Business District
PropertyPROPERTI
07
93%
Portofolio jalan tol milik Astra yang telah beroperasi serta yang dalam proses pembangunan
Astra’s total portfolio of toll roads in operation and under construction
Infrastructure and Logistics
INFRASTRUKTUR DAN LOGISTIK
05
237
Jaringan distribusi nasional bisnis solusi dokumen Grup Astra yang terdiri dari 32 kantor cabang dan 92 titik layanan
Astra’s national disribution network, comprising of 32 branch offices and 92 service points
Information Technology
TEKNOLOGI INFORMASI
06
124
kmTotal kapasitas pengolahan CPO per hari dari dua CPO refinery Astra
Total processing capacity per day of two Astra’s CPO refineries
AgribusinessAGRIBISNIS
04
3,000 tontonnes
networks
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International6
FILOSOFI, MISI DAN VISI
MOTTO, CITA-CITA,
MOTTO, AIM, CORPORATE PHILOSOPHY, MISSION AND VISION
Sejahtera bersama bangsa
Per Aspera Ad AstraBerjuang dan menembus segala tantangan untuk mencapai bintang
Through difficulties to reach a star
Catur Dharma• Menjadi milik yang bermanfaat bagi
bangsa dan negara
• Memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan
• Menghargai individu dan membina kerja sama
• Senantiasa berusaha mencapai yang terbaik
• To be an asset to the nation
• To provide the best service to our customers
• To respect individuals and promote teamwork
• To continually strive for excellence
To prosper with the nation
MOTTO MOTTO
CITA-CITA AIM
FILOSOFI PERUSAHAAN CORPORATE PHILOSOPHY
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 7
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Sejahtera bersama bangsa dengan memberikan nilai terbaik kepada para pemangku kepentingan
• Menjadi salah satu perusahaan dengan pengelolaan terbaik di Asia Pasifik dengan penekanan pada pertumbuhan yang berkelanjutan dengan pembangunan kompetensi melalui pengembangan sumber daya manusia, struktur keuangan yang solid, kepuasan pelanggan dan efisiensi
• Menjadi perusahaan yang mempunyai tanggung jawab sosial serta peduli lingkungan
To prosper with the nation by providing the best value to our stakeholders
• To be one of the best managed corporations in Asia Pacific with an emphasis on sustainable growth by building competence through people development, solid financial structure, customer satisfaction and efficiency
• To be a socially responsible and environmentally conscious corporation
MISI MISSION
VISI VISION
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International8
KEUANGANIKHTISAR
FINANCIAL HIGHLIGHTS
* Disajikan kembali sehubungan dengan penerapan PSAK 24 (revisi 2013) - Imbalan Kerja1. Piutang Usaha + Persediaan - Utang Usaha2. Laba Tahun Berjalan/Jumlah Aset3. Laba Tahun Berjalan/Jumlah Ekuitas4. Tergantung persetujuan pemegang saham pada Rapat Umum Tahunan bulan April 20175. Utang bersih/(Kas Bersih) tidak termasuk Jasa Keuangan/Total Ekuitas
* Restated due to implementation of PSAK 24 (revised 2013) - Employee Benefits1. Trade Receivables + Inventories - Trade Payables2. Profit for the year/Total Assets3. Profit for the year/Total Equity4. Subject to the approval of shareholders at Annual General Meeting in April 20175. Net Debt/(Net Cash) excludes Financial Services/Total Equity
Angka-angka pada seluruh tabel dan grafik dinyatakan dalam miliar Rupiah dan menggunakan notasi bahasa Inggris kecuali disebutkan lain. Numerical notation in all tables and graphs are stated in billions of Rupiah and in English notation, unless stated otherwise.
2016 2015 2014* 2013 2012Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Profit or Loss and Other Comprehensive Income
Pendapatan Bersih 181,084 184,196 201,701 193,880 188,053 Net Revenue
Laba Bruto 36,432 36,710 38,809 35,311 36,200 Gross Profit
Laba Tahun Berjalan 18,302 15,613 22,131 22,297 22,742 Profit for the Year
Laba yang Diatribusikan kepada: Profit Attributable to:
- Pemilik Entitas Induk 15,156 14,464 19,191 19,417 19,421 Owners of the Parent -
- Kepentingan Nonpengendali 3,146 1,149 2,940 2,880 3,321 Non-controlling Interests -
Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan 19,804 16,454 22,157 23,708 22,460 Comprehensive Income for the Year
Penghasilan Komprehensif yang Diatribusikan kepada: Comprehensive Income Attributable to:
- Pemilik Entitas Induk 16,626 15,276 18,877 20,137 19,053 Owners of the Parent -
- Kepentingan Nonpengendali 3,178 1,178 3,280 3,571 3,407 Non-controlling Interests -
Posisi Keuangan (Neraca) Financial Position (Balance Sheet)
Jumlah Aset 261,855 245,435 236,027 213,994 182,274 Total Assets
Aset Lancar 110,403 105,161 97,241 88,352 75,799 Current Assets
Aset Tidak Lancar 151,452 140,274 138,786 125,642 106,475 Non-Current Assets
Investasi pada Ventura Bersama dan Entitas Asosiasi
33,987 29,640 27,218 23,870 19,801 Investments in Joint Ventures and Associates
Jumlah Liabilitas 121,949 118,902 115,840 107,806 92,460 Total Liabilities
Liabilitas Jangka Pendek 89,079 76,242 74,241 71,139 54,178 Current Liabilities
Liabilitas Jangka Panjang 32,870 42,660 41,599 36,667 38,282 Non-Current Liabilities
Jumlah Pinjaman 70,910 70,649 70,072 64,523 56,757 Total Borrowings
Jumlah Ekuitas 139,906 126,533 120,187 106,188 89,814 Total Equity
Modal Kerja Bersih1 14,708 15,868 19,479 17,001 19,043 Net Working Capital1
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk
111,951 102,043 95,494 83,938 71,201 Equity Attributable to Owners of the Parent
Analisis Rasio dan Informasi Lain Ratio Analysis and Other Information
Laba Bersih terhadap Aset2 7% 6% 9% 10% 12% Return on Assets2
Laba Bersih terhadap Ekuitas3 13% 12% 18% 21% 25% Return on Equity3
Marjin Laba Kotor 20% 20% 19% 18% 19% Gross Profit Margin
Rasio Laba terhadap Pendapatan 10% 8% 11% 12% 12% Net Income Margin
Rasio Lancar (x) 1.2 1.4 1.3 1.2 1.4 Current Ratio (x)
Rasio Liabilitas terhadap Jumlah Aset (x) 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 Liabilities to Total Assets Ratio (x)
Rasio Liabilitas terhadap Jumlah Ekuitas (x) 0.9 0.9 1.0 1.0 1.0 Liabilities to Total Equity Ratio (x)
Saham Beredar (dalam Jutaan) 40,484 40,484 40,484 40,484 40,484 Issued Shares (in millions)
Laba per Saham (Rp) 374 357 474 480 480 Earnings per Share (Rp)
Nilai Aset Bersih per Saham (Rp) 2,765 2,521 2,359 2,073 1,759 Net Asset Value per Share (Rp)
Dividen Interim per Saham (Rp) 55 64 64 64 66 Interim Dividend per Share (Rp)
Dividen Final per Saham (Rp) 1134 113 152 152 150 Final Dividend per Share (Rp)
Rasio Utang Bersih/(Kas Bersih) terhadap Ekuitas5 -4.4% -0.8% 2.8% 3.5% 9.9% Net Debt/(Net Cash) to Equity Ratio5
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 9
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
2012 2013 2014 2015 2016
Pendapatan BersihNet Revenue(dalam miliar Rupiah | in billions Rupiah)
225,000
200,000
175,000
150,000
125,000
100,000
75,000
50,000
25,000
0
181,084188,053 193,880
201,701
184,196
2012 2013 2014 2015 2016
Jumlah AsetTotal Assets(dalam miliar Rupiah | in billions Rupiah)
297,000
264,000
231,000
198,000
165,000
132,000
99,000
66,000
33,000
0
261,855
182,274
213,994236,027
245,435
2012 2013 2014 2015 2016
Jumlah EkuitasTotal Equity(dalam miliar Rupiah | in billions Rupiah)
153,000
136,000
119,000
102,000
85,000
68,000
51,000
34,000
17,000
0
139,906
89,814
106,188
120,187126,533
2012 2013 2014 2015 2016
Laba yang Diatribusikan kepada Pemilik Entitas IndukProfit Attributable to Owners of the Parent(dalam miliar Rupiah | in billions Rupiah)
22,500
20,000
17,500
15,000
12,500
10,000
7,500
5,000
2,500
0
15,156
19,421 19,417 19,191
14,464
2012 2013 2014 2015 2016
Laba per SahamEarnings per Share(dalam Rupiah | in Rupiah)
540
480
420
360
300
240
180
120
60
0
374
480 480 474
357
2012 2013 2014 2015 2016
Dividen per SahamDividends per Share(dalam Rupiah | in Rupiah)
252
224
196
168
140
112
84
56
28
0
168
* Tergantung persetujuan Pemegang Saham pada RUPST bulan April 2017 Subject to approval of Shareholders at AGMS in April 2017
Interim
Final
152
64
113
64
113*
55
150
66
152
64
216 216 216
177
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International10
PENTING 2016PERISTIWA
2016 EVENT HIGHLIGHTS
JANUARYAstra started 2016 with its preparation to go through the last year of the second phase in Astra’s Goal 2020, to become “Pride of the Nation”.
JANUARIAstra mengawali tahun 2016 dengan persiapan untuk menjalani tahun terakhir dari fase kedua perjalanan Astra menuju Goal 2020, menjadi “Pride of the Nation”.
FEBRUARYThe 32nd InnovAstra was held. Innovation has become a culture within Astra environment since 1980. InnovAstra is a reflection and faith of Astra Team to keep delivering the best in order to develop Astra over time.
FEBRUARIInnovAstra ke-32 dilaksanakan. Inovasi telah menjadi budaya di lingkungan Astra sejak tahun 1980. InnovAstra merupakan cerminan konsistensi dan keyakinan Insan Astra untuk terus berusaha melakukan yang terbaik demi membangun Astra dari waktu ke waktu.
MARCHYayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) established the 14th Business Development Institute (Lembaga Pengembangan Bisnis/LPB) focusing in the empowerment of small and medium enterprises located in UMKM Center, Central Java.
MARETYayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) mendirikan Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) ke-14 yang bergerak dibidang pemberdayaan usaha kecil menengah yang berlokasi di UMKM Center, Jawa Tengah.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 11
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
APRILAstra’s subsidiary in infrastructure business, PT Astratel Nusantara, acquired 25% stake in PT Trans Bumi Serbaraja, a company that operates 30km long Serpong - Balaraja toll road.
APRILThe Annual GMS (AGMS) Astra approved the appointment of one Independent Commissioner, Michinobu Sugata; two Commissioners, Adrian Teng Wei Ann and John Raymond Witt; and two Directors, Chiew Sin Cheok and Gidion Hasan. In addition, AGMS also approved and accepted the annual report as well as ratified the financial statements for fiscal year 2015.
APRILAnak perusahaan Astra yang bergerak dalam bidang infrastruktur, PT Astratel Nusantara mengakuisisi 25% saham PT Trans Bumi Serbaraja, Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) ruas tol Serpong-Balaraja sepanjang 30km.
APRILRUPS Tahunan (RUPST) Astra menyetujui pengangkatan satu orang Komisaris Independen, yaitu Michinobu Sugata; dua orang Komisaris, yaitu Adrian Teng Wei Ann dan John Raymond Witt; serta dua orang Direktur, yaitu Chiew Sin Cheok dan Gidion Hasan. Selain itu, RUPST juga menyetujui dan menerima laporan tahunan serta mengesahkan laporan keuangan untuk tahun buku 2015.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International12
PERISTIWA PENTING 2016
2016 EVENT HIGHLIGHTS
JUNEAstra launched Astra Holiday Campaign program 2016 as part of Astra’s commitment to accompany and serve its customers during Lebaran holiday. At the same time, Astra launched Anavigo application, a travel application for public that was developed by Astra internal IT team.
JUNIAstra meluncurkan program Astra Holiday Campaign 2016 sebagai komitmen Astra untuk menemani dan melayani pelanggannya selama momen mudik Lebaran berlangsung. Dalam kesempatan yang sama, Astra juga meluncurkan aplikasi Anavigo, aplikasi perjalanan yang dikembangkan tim internal IT Astra untuk publik.
JUNEThe Company’s subsidiaries, PT Bank Permata Tbk (Permata Bank) and PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL) completed rights issue. Permata Bank raised Rp5.5 trillion in order to strengthen its capital base, whereas AAL raised Rp4.0 trillion for the purpose of strengthening its balance sheet. Meanwhile, PT Acset Indonusa Tbk (Acset), a subsidiary of PT United Tractors Tbk (UT), completed a rights issue, raising Rp600 billion to support its business growth.
JUNIAnak usaha Perseroan, PT Bank Permata Tbk (Bank Permata) dan PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL) meyelesaikan rights issue. Bank Permata memperoleh dana sebesar Rp5,5 triliun untuk memperkuat struktur permodalannya, selanjutnya AAL berhasil meraih dana sebesar Rp4,0 triliun yang digunakan untuk memperkuat posisi keuangannya. Sementara itu, PT Acset Indonusa Tbk (Acset), anak usaha PT United Tractors Tbk (UT) menyelesaikan rights issue dan memperoleh dana sebesar Rp600 miliar untuk mendukung pertumbuhan bisnisnya.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 13
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
AUGUSTAs a form of patriotism to the beloved country, Astra always commemorates the anniversary of Indonesian independence by organizing various events and culminating with flag raising ceremony on the 17th of August.
AGUSTUSSebagai wujud pengabdian dan patriotisme kepada negara tercinta, Astra selalu memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdakaan Republik Indonesia (HUT RI) dengan mengadakan berbagai lomba khas kemerdekaan dan ditutup dengan menggelar upacara bendera pada 17 Agustus.
AUGUSTToyota and Daihatsu officially launched their 7 seater low cost green cars (LCGC), Astra Toyota Calya and Astra Daihatsu Sigra, which were well accepted by the market.
AGUSTUSToyota dan Daihatsu secara resmi meluncurkan mobil hemat energi dan harga terjangkau berkapasitas 7 orang, yaitu Astra Toyota Calya dan Astra Daihatsu Sigra, yang diterima oleh pasar dengan baik.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International14
SEPTEMBERPT Astra Otoparts Tbk (AOP), through PT Bridgestone Astra Indonesia, inaugurated its factory that produce anti-vibration components for four-wheeler vehicles in Purwakarta, West Java. In the same month, AOP through PT Aisin Indonesia Automotive and PT Advics Manufacturing Indonesia inaugurated its factory that produce body parts, engine parts and brake systems in Kawasan KIIC Karawang, West Java.
SEPTEMBERPT Astra Otoparts Tbk (AOP) melalui PT Bridgestone Astra Indonesia meresmikan pabrik yang memproduksi komponen anti vibrasi untuk kendaraan roda empat di Purwakarta, Jawa Barat. Pada bulan yang sama, AOP melalui PT Aisin Indonesia Automotive dan PT Advics Manufacturing Indonesia meresmikan pabrik yang memproduksi body part, engine part dan brake system di Kawasan KIIC Karawang, Jawa Barat.
OCTOBERAstra launched its seventh business line, Astra Property. In the same month, PT Astra Land Indonesia (ALI), owned 50% by PT Menara Astra and 50% by Hongkong Land, signed an agreement with a subsidiary of PT Modernland Realty Tbk to develop a 67 hectare site in Cakung, East Jakarta.
OKTOBERAstra meluncurkan lini bisnis ketujuh yaitu Astra Property. Pada bulan yang sama, PT Astra Land Indonesia (ALI), yang dimiliki masing-masing sebesar 50% oleh PT Menara Astra dan Hongkong Land, menandatangani sebuah perjanjian dengan anak usaha PT Modernland Realty Tbk untuk mengembangkan area seluas 67 hektar di Cakung, Jakarta Timur.
PERISTIWA PENTING 2016
2016 EVENT HIGHLIGHTS
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 15
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
NOVEMBERAstra launched Astra Green Energy under the theme of “Fostering Green Energy and Clean Technology for Sustainable Company” as a form of implementing energy conservation. The event was attended by over 200 participants, energy practicioners, Astra Group’s executives and multinational companies in Indonesia.
NOVEMBERAstra meluncurkan Astra Green Energy dengan mengusung tema “Fostering Green Energy and Clean Technology for Sustainable Company” sebagai wujud nyata Astra dalam melaksanakan konservasi energi. Acara peluncuran ini dihadiri oleh lebih dari 200 peserta, praktisi energi dan eksekutif Grup Astra serta perusahaan multinasional di Indonesia.
DESEMBERAAL dan anak perusahaannya, PT Eka Dura Perdana, mengakuisisi PT Mitra Barito Gemilang, perusahaan perkebunan karet, sehingga luas perkebunan karet AAL menjadi 1.700 hektar.
DECEMBERAAL and its subsidiary, PT Eka Dura Perdana, acquired PT Mitra Barito Gemilang, a rubber plantation company, bringing AAL’s total rubber plantation land to 1,700 hectares.
OCTOBERUT, through PT Tuah Turangga Agung, signed a Conditional Sale and Purchase Agreement (CSPA) to acquire coal mining company (coking coal) in Central Kalimantan, PT Suprabari Mapinindo Mineral.
OKTOBERUT, melalui PT Tuah Turangga Agung, menandatangani Conditional Sale and Purchase Agreement (CSPA) untuk mengakuisisi perusahaan batu bara (coking coal) di Kalimantan Tengah, PT Suprabari Mapinindo Mineral.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International16
SERTIFIKASIPENGHARGAAN DAN
AWARDS AND CERTIFICATIONS
PenghargaanAwards
Pemberi PenghargaanAppreciator
Nama PenghargaanName of Awards
01 Markplus.INC The Most Powerful Multi-Industry Brand in Indonesia
02 Warta Ekonomi Most Admired Company
03 Brand Finance plc Ranked 18th in Most Valuable Indonesian Brands 2016 with a 255 Million US Dollar Brand Value & AA Brand Rating
04 Finance Asia Best Managed Companies (Ranked 2nd)Most Commited to Corporate Governance (Ranked 2nd)Best at Corporate Social Responsibility (Ranked 4th)Best at Investor Relations (Ranked 4th)Best Company in Indonesia
05 Warta Ekonomi Social Business Innovation Company 2016
06 MIX Program: Satu Indonesia Award 2016
07 The IDX One the Best IDX listed stocks in terms of value, liquidity, shareholders depth and growth
08 AAEI 40 Emiten terbaik pilihan Analis
09 Forbes Indonesia The Top 50 Companies For 2016
10 Warta Ekonomi Indonesia Living Legend Companies Awards 2016
11 IICD The Best Equitable Treatment of ShareholdersTop 50 Public Listed Companies
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 17
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
SertifikasiCertifications
Fasilitas-fasilitas operasional yang dijalankan oleh Grup
Astra telah memiliki sertifikasi standar yang diakreditasi
oleh pihak ketiga, yaitu:
Facilities operated by The Astra Group have certificates
of management standards, which are accredited by third
parties. These certificates are:
Sistem Manajemen Lingkungan Environmental Management System
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Occupational Health and Safety Management System
Perlindungan dan Verifikasi Gas Rumah Kaca Green House Gas Protection and Verification
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Occupational Health and Safety Management System
Sistem Manajemen Energi Energy Management System
Sistem Manajemen Laboratorium Lingkungan Environmental Laboratory Management System
Sistem Manajemen Mutu Quality Management System
ISO 14001
SMK3
OHSAS 18001
ISO 50001
ISO 14064-2
ISO 17025
ISO 9001
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International18
INVESTORINFORMASI
INVESTOR INFORMATION
20 Ikhtisar Saham Stock Highlights
23 Dividen Dividend
Trisno SumardjoUpacara Bali | Balinese Ceremony (1959)48 x 59 cm. Cat Minyak pada Kanvas | Oil on CanvasKoleksi Galeri Nasional Indonesia | Collection of Galeri Nasional Indonesia
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 19
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International20
SAHAMIKHTISAR
STOCK HIGHLIGHTS
Pergerakan Harga dan Volume Perdagangan Saham 2015-2016 di BEI2015-2016 Stock Price Movement and Trading Volume at IDX
160,000,000
140,000,000
120,000,000
100,000,000
80,000,000
60,000,000
40,000,000
20,000,000
0
dalam Rupiah | in Rupiahjumlah saham | shares
Sumber | Source: Bloomberg
2015 2016Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
9,000
8,500
8,000
7,500
7,000
6,500
6,000
5,500
5,000
Harga Penutupan | Closing Price Volume Perdagangan | Trading Volume
Harga dan Volume Perdagangan Saham per Triwulan 2015-2016 di BEI2015-2016 Quarterly Share Price and Trading Volume at IDX
PeriodePeriod
Harga Terendah Lowest Price
(Rp)
Harga Tertinggi Highest Price
(Rp)
Harga Penutupan Closing Price
(Rp)
Rata-Rata Volume Perdagangan Harian
Average Daily Trading Volume (shares)
2015 2016 2015 2016 2015 2016 2015 2016
Triwulan Ke-1 1st Quarter
7,000 5,775 8,575 7,450 8,575 7,250 34,661,435 43,613,658
Triwulan Ke-2 2nd Quarter
6,825 6,200 8,200 7,675 7,075 7,400 28,430,710 32,766,286
Triwulan Ke-3 3rd Quarter
5,175 7,100 7,075 8,775 5,225 8,250 25,014,025 42,465,935
Triwulan Ke-4 4th Quarter
5,125 7,325 6,775 8,600 6,000 8,275 37,420,356 30,826,345
Sumber | Source: Bloomberg
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 21
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Kronologis Pencatatan SahamStock Listing Chronology
Tahun Year
Kebijakan/Aksi Perusahaan Corporate Actions/Policy
1990 Penawaran Umum Perdana 30 juta saham, dengan nilai nominal Rp1.000 (dalam satuan Rupiah) per saham, harga penawaran Rp14.850 (dalam satuan Rupiah) per saham.Initial Public Offering of 30 million shares, with a par value of Rp1,000 (full Rupiah) per share, offering price of Rp14,850 (full Rupiah) per share.
1994 Penawaran Umum Terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu atas 48.439.600 saham dengan harga Rp13.850 (dalam satuan Rupiah) per saham.Limited Public Offering with pre-emptive rights of 48,439,600 shares at the price of Rp13,850 (full Rupiah) per share.
Pembagian saham bonus yang berasal dari kapitalisasi tambahan modal disetor sejumlah Rp872 miliar atau setara dengan 871.912.800 saham.Distribution of bonus shares from the capitalization of additional paid-in capital amounting to Rp872 billion, equivalent to 871,912,800 shares.
1997 Konversi obligasi menjadi 280.837 saham yang dilakukan oleh sebagian pemegang obligasi konversi. Conversion of bonds into 280,837 shares by certain convertible bondholders.
Pemecahan nilai nominal saham dari Rp1.000 (dalam satuan Rupiah) per saham menjadi Rp500 (dalam satuanRupiah) per saham, yang mengakibatkan kenaikan jumlah saham yang beredar menjadi 2.325.662.474.A change in the par value from Rp1,000 (full Rupiah) per share to Rp500 (full Rupiah) per share, increasing thenumber of shares issued to 2,325,662,474.
1999 Penerbitan 258.398.155 rights kepada para kreditur dan pemegang obligasi sehubungan dengan restrukturisasi utang, satu right berhak untuk membeli satu saham Perseroan dengan harga Rp500 (dalam satuan Rupiah) per saham. Sejumlah 253.158.665 saham telah diterbitkan sehubungan dengan pelaksanaan rights ini.The issuance of 258,398,155 rights to creditors and bondholders in relation to debt restructuring, thus the owner of one right is entitled to purchase one share of the Company at the price of Rp500 (full Rupiah) per share. 253,158,665 shares were issued as a result of the rights exercised.
Persetujuan atas kompensasi berbasis saham bagi karyawan dan eksekutif Perseroan sampai dengan 70 juta saham. Pada tanggal jatuh tempo, sejumlah 64.754.000 saham telah diterbitkan sehubungan dengan eksekusi opsi saham karyawan tersebut.Approval for stock-based compensation for the Company’s employees and executives up to 70 million shares. As at the expiry date, 64,754,000 shares had been issued as a result of employee stock options exercised.
2002 Penawaran Umum Terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, 1.404.780.175 saham dengan harga Rp1.000 (dalam satuan Rupiah) per saham. Limited Public Offering in respect of a rights issue with pre-emptive rights, 1,404,780,175 shares at the price of Rp1,000 (full Rupiah) per share.
2012 Pemecahan nilai nominal saham dari Rp500 (dalam satuan Rupiah) menjadi Rp50 (dalam satuan Rupiah) per saham, yang mengubah jumlah saham beredar dari 4.048.355.314 saham menjadi 40.483.553.140 saham.A change in the par value from Rp500 (full Rupiah) to Rp50 (full Rupiah) per share, changing the number of issued shares from 4,048,355,314 shares to 40,483,553,140 shares.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International22
IKHTISAR SAHAM
STOCK HIGHLIGHTS
Komposisi Pemegang SahamShareholders Composition
Pemegang Saham per 31 Desember 2016 dan 2015Shareholders as of 31 December 2016 and 2015
Deskripsi Description
31 Desember 2016 | 31 December 2016 31 Desember 2015 | 31 December 2015
Jumlah Investor No. of Investors
Jumlah Saham No. of Shares
%Jumlah Investor No. of Investors
Jumlah Saham No. of Shares
%
Domestik | Domestic
1. Ritel | Retail 13,583 304,704,903 0.75% 17,496 366,464,854 0.90%
2. Korporasi | Corporation 144 516,068,879 1.27% 187 921,736,157 2.28%
3. Asuransi | Insurance 104 989,349,183 2.44% 94 675,130,043 1.67%
4. Yayasan | Foundation 188 280,960,370 0.69% 218 231,410,370 0.57%
5. Koperasi | Cooperative 8 23,480,730 0.06% 8 24,616,430 0.06%
6. Lain-lain | Others 315 1,090,605,153 2.69% 285 1,164,208,358 2.88%
Sub Total 14,342 3,205,169,218 7.90% 18,288 3,383,566,212 8.36%
Internasional | International
1. Ritel | Retail 214 6,309,130 0.02% 238 6,292,100 0.02%
2. Institusional | Institutional 1,630 37,272,074,792 92.08% 1,444 37,093,694,828 91.62%
Sub Total 1,844 37,278,383,922 92.10% 1,682 37,099,986,928 91.64%
Total 16,186 40,483,553,140 100.00% 19,970 40,483,553,140 100.00%
Sumber | Source: Biro Administrasi Efek PT Raya Saham Registra
Pemilik Saham Shareholders
31 Desember 2016 | 31 December 2016 31 Desember 2015 | 31 December 2015
Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh
Number of shares issued and fully paid
Persentase Kepemilikan Percentage of
ownership
Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh
Number of shares issued and fully paid
Persentase Kepemilikan Percentage of
ownership
Jardine Cycle & Carriage Ltd 20,288,255,040 50.11% 20,288,255,040 50.11%
Budi Setiadharma (Presiden Komisaris | President Commissioner)
8,440,000 0.02% 8,440,000 0.02%
Anthony John Liddell Nightingale (Komisaris | Commissioner)*
6,100,000 0.02% 6,100,000 0.02%
Gidion Hasan (Direktur | Director) 1,275,000 0.00% - -
Suparno Djasmin (Direktur | Director) 375,000 0.00% 375,000 0.00%
Masyarakat Lain (masing-masing dibawah 5%)Other Public (each less than 5%)
20,179,108,100 49.85% 20,180,383,100 49.85%
Total 40,483,553,140 100.00% 40,483,553,140 100.00%
* Seluruh saham dimiliki melalui UBS AG Hong Kong Non-Treaty Omnibus | All shares are owned through UBS AG Hong Kong Non-Treaty Omnibus
Jardine Cycle & Carriage (JC&C) adalah perusahaan yang
tercatat di bursa Singapura dan anggota Grup Jardine
Matheson. Perusahaan ini memiliki 50,11% saham PT Astra
International Tbk serta kepemilikan di bidang usaha lainnya di
Asia Tenggara. JC&C memiliki usaha otomotif di Singapura,
Malaysia dan Myanmar, termasuk PT Tunas Ridean Tbk di
Indonesia dan Truong Hai Auto Corporation di Vietnam.
Jardine Cycle & Carriage (JC&C) is a Singapore-listed company
and a member of the Jardine Matheson Group. It has a
50.11% interest in PT Astra International Tbk as well as other
interests in Southeast Asia. JC&C has automotive businesses
operating in Singapore, Malaysia and Myanmar, as well as
through PT Tunas Ridean Tbk in Indonesia and Truong Hai
Auto Corporation in Vietnam.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 23
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
DIVIDENDIVIDEND
Riwayat DividenDividend History
Dividen untuk Tahun Buku Dividend for Fiscal Year
Dividen Dividend
Interim Interim
(Rp)
Tanggal Pembayaran Payment Date
Final Final (Rp)
Tanggal Pembayaran Payment Date
Posisi Saham BeredarOutstanding Shares
2011 600 14 November 2011 1,380 06 June 2012 4,048,355,314
2012 66 07 November 2012 150 07 June 2013 40,483,553,140
2013 64 31 October 2013 152 12 June 2014 40,483,553,140
2014 64 31 October 2014 152 29 May 2015 40,483,553,140
2015 64 21 October 2015 113 27 May 2016 40,483,553,140
2016 55 21 October 2016 113* May 2017 40,483,553,140
Catatan: Dividen per lembar saham tahun 2012-2016 merupakan data dividen setelah dilakukan stock split dengan rasio 1:10 pada tahun 2012.Notes: The 2012-2016 dividend per share represents dividend after stock split in 2012 with the ratio of 1:10* Tergantung persetujuan Pemegang Saham pada RUPST bulan April 2017 Subject to approval of Shareholders at AGMS in April 2017.
Sesuai keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
(RUPST) yang diselenggarakan pada tanggal 27 April 2016,
Perseroan telah melakukan pembayaran dividen tahun buku
2015 sebesar 49,5% dari laba bersih atau senilai Rp7.166
miliar. Rasio pembayaran dividen ini sedikit meningkat
dibandingkan dengan rasio pembayaran dividen untuk
tahun buku 2014 yang ditetapkan di RUPST 2015. Dividen
per saham pada tahun buku 2015 adalah sebesar Rp177,
sedikit lebih rendah dibandingkan dengan dividen per
saham tahun buku 2014, yaitu Rp216.
Pursuant to the resolutions of the Annual General Meeting
of Shareholders (AGMS) held on 27 April 2016, the
Company made dividend payments for the 2015 fiscal year
amounting to 49.5% of net income, or Rp7,166 billion. The
dividend payout ratio reflects a slight increase compared
to the dividend payout ratio in fiscal year 2014, which was
determined at the 2015 AGMS. Dividend per share for fiscal
year 2015 was Rp177, slightly lower compared to dividend
per share for fiscal year 2014, which was Rp216.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International24
26 Laporan Dewan Komisaris Report of The Board of Commissioners
36 Laporan Direksi Report of The Board of Directors
54 Tanggung Jawab Laporan Tahunan 2016
Responsibility for Annual Report 2016
MANAJEMENLAPORAN
MANAGEMENT REPORTS
Kartono YudhokusumoMelukis di Taman | Painting in The Park (1952)55 x 90 cm. Cat Minyak pada Kanvas | Oil on CanvasKoleksi Galeri Nasional Indonesia | Collection of Galeri Nasional Indonesia
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 25
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International26
DEWAN KOMISARIS
LAPORAN
REPORT OF THE BOARD OF COMMISSIONERS
Pemangku Kepentingan yang terhormat,
Tahun 2016 bukanlah tahun yang mudah bagi dunia bisnis
nasional, termasuk Astra. Seperti tahun-tahun sebelumnya,
iklim bisnis terus diwarnai oleh banyak tantangan karena
perekonomian Indonesia amat erat terhubung dengan
ekonomi global. Sementara itu, berbagai faktor politik
internasional, diantaranya, Brexit yang berdampak signifikan
pada Uni Eropa serta kondisi politik di Amerika Serikat yang
bergejolak setelah presiden baru terpilih, masih memberi
tekanan yang menghambat pemulihan ekonomi di negara-
negara tersebut.
Harga komoditas juga belum memperlihatkan tren perbaikan.
Namun pada paruh kedua tahun 2016, harga batu bara
mulai bergerak naik, dan telah berada pada kisaran 86 Dolar
AS per ton pada akhir tahun 2016. Perkembangan ini harus
Astra has a business plan, comprising Portfolio, People and Public Contribution aspects to tackle both internal and external challenges, enabling it a continuous growth
Dear Respected Stakeholders,
Year 2016 was not an easy year for businesses across the
nation, including Astra. Much like the past several years,
business environment continued to face many challenges,
because the Indonesian economy was tightly connected to
the global economies. Meanwhile, international political
factors, such as, Brexit that significantly affected the
European Union, and volatile political climate emerging
in the United States post its presidential election, created
pressures and stalled progress toward economic recovery in
these countries.
There were few signs of commodity prices recovery. However
in the second semester of 2016, coal prices began to rise
and reached approximately 86 US Dollar per ton at the year
end. We need to view this development cautiously, and more
Astra memiliki perencanaan bisnis yang terdiri dari aspek Portfolio, People dan Public Contribution untuk menghadapi tantangan, baik internal maupun eksternal, sehingga dapat terus berkembang
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 27
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Budi SetiadharmaPresiden Komisaris
President Commissioner
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International28
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
REPORT OF THE BOARD OF COMMISSIONERS
disikapi secara bijaksana, karena hal tersebut merupakan
sebuah anomali dimana harga batu bara melampaui harga
minyak dunia hampir dua kali lipat.
Di sisi lain, kami juga melihat adanya berbagai stimulus
positif bagi perkembangan ekonomi di dalam negeri.
Kondisi politik Indonesia yang stabil, tentunya memberikan
jaminan keamanan berusaha bagi dunia bisnis nasional.
Kelanjutan pembangunan infrastruktur terus mendapat
dukungan Pemerintah, dan program amnesti pajak yang
berhasil menggalang dana repatriasi sekitar Rp141 triliun
pada penutupan gelombang kedua di bulan Desember,
memberikan dampak psikologis yang positif terutama
untuk menunjang kemampuan APBN dalam membiayai
pembangunan infrastruktur dan kebutuhan lainnya. Untuk
mendukung pergerakan roda perekonomian dan bisnis,
Bank Indonesia mempertahankan iklim suku bunga rendah
sepanjang tahun 2016 seraya memantau tren pergerakan
suku bunga the Fed yang berpotensi memicu keluarnya
dana investor asing dari dalam negeri.
Penilaian terhadap Kinerja Direksi atas Pengelolaan PerusahaanDengan kondisi perekonomian dan sektor komoditas pada
tahun 2016 yang tidak jauh berbeda dari tahun-tahun
sebelumnya, maka daya beli konsumen Astra, termasuk
mereka yang tersebar di sentra produksi komoditas seperti
Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan, belum mengalami
perubahan yang berarti. Kendati demikian, kami menilai
bahwa Direksi telah bekerja keras dan mengelola usaha
dengan sangat baik, terbukti dari kinerja sebagian besar
jajaran lini bisnis Astra yang terus mencatat berbagai prestasi.
Produk-produk otomotif Astra berhasil mempertahankan
kepercayaan pelanggan, seperti terindikasi dengan
perolehan angka penjualan dan pangsa pasar yang terjaga
baik. Pangsa pasar sepeda motor Honda terus melaju
dan melampaui angka 70%, kendati tren penurunan
penjualan sepeda motor secara nasional masih berlanjut
pada tahun 2016. Kinerja penjualan grup mobil juga cukup
menggembirakan, ditopang oleh deretan model-model baru
yang diperkenalkan ke pasar pada tahun 2016.
importantly, as an anomaly, since historically, coal prices have
never exceeded oil prices, especially by almost double.
On the other hand, we also observed positive stimuli for
economic development in the country. Stable political
conditions in Indonesia certainly provided assurance
of security for businesses nationwide to operate. The
Government continued its support toward infrastructure
development efforts, while the tax amnesty program,
which succeeded in accumulating repatriated funds in the
amount of Rp141 trillion at the closing of the second phase
in December, have made a positive psychological impact
particularly lending strength to the state budget in funding
the costs of infrastructure building and other spending. To
support the economy and business activities, Bank Indonesia
maintained a low-interest rate environment throughout 2016
whilst closely monitoring the trend of the Fed movements
that could potentially trigger a capital outflow from foreign
investors.
Assessment on the Board of Directors’ Performance in Managing the CompanyWith the conditions of the economy and commodities sectors
somewhat unchanged in 2016 relative to the previous years,
purchasing power of Astra’s target consumers, including
those found in the commodities production centers such
as Sumatera, Sulawesi and Kalimantan, has not changed
significantly. However, we assessed that the Board of
Directors had worked diligently and managed the business
fairly well, as evidenced by the performance of most of
Astra’s line of businesses, which continued to record various
accomplishments.
Astra’s automotive products could successfully retain
customers’ confidence, as indicated by sales volume and
market share figures being maintained well. The movement
of Honda motorcycle market share kept to its upward course
and exceeding 70%, eventhough the downward trend of
the national motorcycle sales continued in 2016. Sales
performance of the car group was also encouraging, backed
by a series of new models introduced to the market in 2016.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 29
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Astra juga terus memperkuat portofolio bisnis infrastruktur,
sebagai investasi jangka menengah dan panjang yang
menjanjikan prospek pendapatan yang stabil. Selain itu,
bisnis ini juga membuka kesempatan bagi Astra untuk
berkontribusi dalam upaya pembangunan infrastruktur
negara sebagai bekal bagi perbaikan kesejahteraan
masyarakat dan perekonomian di berbagai daerah.
Selanjutnya, bisnis berbasis komoditas Grup Astra, yaitu lini
bisnis peralatan berat dan pertambangan serta segmen usaha
agribisnis semakin gencar meningkatkan program efisiensi
dan intensifikasi produksi serta mengembangkan sumber
pendapatan melalui diversifikasi usaha sebagai strategi untuk
menghadapi iklim industri yang kurang kondusif.
Sebagian besar lini usaha jasa keuangan menjalankan
fungsinya dengan baik dengan menyediakan fasilitas
pendanaan yang bersaing guna mendukung operasional
dan pertumbuhan usaha bagi lini bisnis Grup Astra lainnya.
Sementara dua perusahaan asuransi yang dimiliki Astra terus
mencetak pertumbuhan premi yang baik.
Segmen teknologi informasi mengembangkan rangkaian
solusi bisnis yang inovatif bagi pelanggan eksternal maupun
internal dalam lingkup Grup Astra. Peran teknologi informasi
yang telah melekat pada sistem bisnis menjadikan segmen
bisnis teknologi informasi sebagai katalis yang mampu
meningkatkan daya saing Grup Astra secara keseluruhan.
Pada tahun 2016, Astra meluncurkan lini bisnis properti.
Melalui jalinan kemitraan dengan beberapa perusahaan
properti terkemuka nasional dan internasional, Divisi Properti
Astra menawarkan aset properti berkualitas yang merupakan
ciri khas Grup Astra. Melihat cerahnya potensi pasar yang
didukung oleh bertumbuhnya populasi kelas menengah di
Indonesia serta ekonomi dan pendapatan masyarakat yang
terus berkembang dalam jangka menengah dan panjang,
kami menilai bahwa keputusan untuk membesarkan lini bisnis
properti merupakan langkah strategis yang tepat.
Astra also continued to strengthen its infrastructure business
portfolio, as medium and long-term investments that promise
a prospect of stable earning outlook. Further, this business
opens opportunity for Astra to increase contributions in
the country’s infrastructure development efforts as the
foundation for improving social prosperity and developing
the local economies.
Astra Group’s commodity-based businesses, comprising
the heavy equipment and mining business as well as
agribusiness, further enhanced their production efficiency
and intensification programs and simultaneously developing
new income sources by implementing business diversification
strategy to tackle unfavorable industry environment.
Most of Financial Services business ran its intermediary
function fairly well by providing competitive funding to
support the business operation and growth of Astra Group’s
other business lines. Meanwhile, two insurance companies
owned by Astra continued to book good premium growth.
The information technology business segment developed
innovative business solutions for external customers and
also internal customers within the Astra Group structure.
With information technology now more closely attached in
business systems, Astra’s information technology business
line has become a catalyst that could enhance Astra Group’s
overall competitive advantage.
In 2016, Astra launched its new property business line. By
building partnerships with several prestigious national and
international property companies, Astra Property offers
quality property assets that Astra Group is known for.
Looking at the industry’s promising outlook as supported by
a growing middle class population in Indonesia and better
economic and income prospects over the medium and
long-term, the Board believes that the decision to build the
property business was an appropriate strategic initiative.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International30
Pandangan atas Prospek Usaha yang Disusun oleh Direksi Pada dasarnya, Dewan Komisaris menilai bahwa Direksi
telah menyusun rencana kerja yang komprehensif
untuk memberikan pandangan atas prospek usaha dan
keberlangsungan usaha Grup Astra ke depan. Rancangan
perencanaan bisnis tersebut disusun dengan telah
mempertimbangkan kondisi eksternal dan kompetensi
yang telah dimiliki oleh Astra, disajikan berdasarkan strategi
Triple P Roadmap, yang terdiri dari perencanaan dalam aspek
Portfolio, People dan Public Contribution.
Dari sisi Portfolio Roadmap, Grup Astra memiliki segmen bisnis
yang luas. Dengan mempertimbangkan bahwa bisnis yang
baik adalah yang memiliki country excellence, kami menilai
bahwa seluruh lini bisnis yang dimiliki oleh Astra menonjolkan
ciri khas Indonesia sebagai fondasi yang kuat, antara lain bisnis
komoditas, bisnis otomotif, bisnis infrastruktur dasar dan
logistik, bisnis sektor keuangan, bisnis properti dan lainnya.
Dengan dilengkapi rancangan langkah pengembangan yang
terencana ke depan, niscaya tujuh lini bisnis Grup Astra dapat
mengelola segala tantangan, baik internal maupun eksternal,
yang dihadapi untuk terus bertumbuh kembang.
Pada aspek People Roadmap, pengembangan sumber daya
manusia Grup Astra terus mengacu pada filosofi dan nilai-
nilai yang dianut Astra, khususnya kebutuhan untuk menjalin
kerjasama yang baik dan mengutamakan upaya menjadi yang
terbaik. Sejak awal dirintis, para pendiri Astra menerapkan
pendekatan manajemen bottom up, yaitu gaya kepemimpinan
yang mengayomi aspirasi para karyawan sehingga dapat
memberikan mereka kesempatan untuk mengoptimalkan
partisipasi dalam mendorong kinerja bisnis serta turut andil
dalam bertumbuh kembang bersama perusahaannya. Hal ini
tercermin pada tingkat turnover Grup Astra yang rendah, yang
sekaligus merupakan bukti bahwa manajemen terus berhasil
merangkul insan Astra untuk meningkatkan keterikatan
(engagement) dengan perusahaan.
Dalam hal Public Contribution, disamping rangkaian
kegiatan corporate social responsibility (CSR) yang dilakukan
oleh 208 perusahaan yang ada di dalam Grup Astra, Grup
Astra juga memiliki 9 yayasan yang secara khusus dan
berkesinambungan mengelola penyaluran kontribusi Grup
Astra kepada pemangku kepentingan. Kegiatan CSR Astra
sendiri fokus dalam empat pilar utama, yaitu pendidikan,
View on Business Outlook as Prepared by the Board of Directors In general, the Board of Commissioners assesses the
work plan prepared by the Board of Directors to be fairly
comprehensive in providing an overview of the Group’s
future outlook and business sustainability. The business plan
takes into consideration the external prepared conditions
and existing competence of Astra Group, and is set out in
the Triple P Roadmap, comprising Portfolio Roadmap, People
Roadmap and Public Contribution Roadmap.
In terms of Portfolio Roadmap, Astra Group’s business has
extensive industry coverage. Working under the principle that
a good business is characterized by country excellence, our
evaluation concludes that all of Astra’s operating business
lines highlight unique characteristics of Indonesia to serve as
solid foundation, including commodities, automotive, basic
infrastructure and logistics, financial sector, property and other
businesses. Designed with a clear defined future development
plans and strategies, we are confident that the seven Astra
business lines will be able to manage and overcome both
internal and external challenges in order to continue growing.
In the People Roadmap, the development of Astra Group’s
human capital is consistently guided by the basic philosophy
and values of Astra, especially the need for building
cooperation and prioritizing efforts to become the best.
Since the very beginning, the founders of Astra has applied a
bottom up management approach on the basis of employee
aspirations, so as to award employees the opportunity to
optimize participation in growing business performance and
be involved in growing and prospering with the company.
This spirit is reflected in Astra Group’s low turnover rate,
which simultaneously serves as proof that management
continues to build engagement of Astra people to the
company.
For its Public Contribution, in addition the series of corporate
social responsibility (CSR) activities carried out by 208
companies within Astra Group, the Group has supports from
9 foundations that specifically and continually manages
Astra’s Group contribution to the stakeholders. Astra’s
CSR activities are focused on four main pillars, which are
education, entrepreneurship, environment and health. SATU
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
REPORT OF THE BOARD OF COMMISSIONERS
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 31
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
kewirausahaan, lingkungan dan kesehatan. Program
Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards
juga telah berhasil memacu generasi muda bangsa untuk
meningkatkan karya bagi masyarakat dan negeri, terbukti
dengan tingginya minat masyarakat untuk berpartisipasi,
dari 120 peserta ketika pertama diselenggarakan pada
tahun 2010 telah melonjak menjadi 2.341 peserta pada
tahun ketujuh tahun 2016 ini.
Pandangan atas Penerapan Tata Kelola PerusahaanDewan Komisaris menilai bahwa sepanjang tahun 2016
Perseroan terus meningkatkan pelaksanaan tata kelola
di lingkungan Perseroan selaras dengan perkembangan
peraturan dan norma yang berlaku, dengan antara lain,
menyelenggarakan program orientasi bagi anggota Direksi
dan Dewan Komisaris yang baru, melakukan penyesuaian
terhadap beberapa kebijakan Perseroan, yakni (i) kebijakan
komunikasi dengan para pemegang saham atau investor,
(ii) kebijakan tentang seleksi dan peningkatan kemampuan
pemasok atau vendor, (iii) kebijakan nominasi dan remunerasi
dan membentuk kebijakan pemenuhan hak-hak kreditur
Perseroan.
Perseroan senantiasa meningkatkan praktik tata kelola
perusahaan yang baik dengan fokus utama manajemen
pada implementasi yang dijalankan secara konsisten, dan
memacu upaya perbaikan serta aktivitas pengkajian dan
penelaahan yang dilakukan secara berkesinambungan.
Pengawasan terhadap Implementasi Strategi Perusahaan Dalam menghadapi kondisi eksternal yang belum kondusif,
Dewan Komisaris senantiasa bekerja bersama dengan
Direksi untuk mengawasi dan memantau kondisi ekonomi,
industri dan bisnis yang terjadi serta memberikan arahan
atas pelaksanaan implementasi keputusan investasi dan
strategi bisnis Perseroan.
Pengarahan yang diberikan oleh Dewan Komisaris dilakukan
dengan mekanisme yang berbeda-beda sesuai dengan
kebutuhan Perusahaan. Dalam rangka menjaga koordinasi
dan komunikasi yang efektif, dilakukan rapat gabungan
Dewan Komisaris dan Direksi secara berkala. Selain itu,
Dewan Komisaris juga memiliki Komite-komite sebagai
unit pengawas atas pengelolaan yang dijalankan di dalam
(Semangat Astra Terpadu Untuk) Indonesia Awards has
also successfully inspired our young generation to increase
contribution to society and country, as clearly evidenced by
the high level of public interest and participation, from only
120 participants when it first initiated in the year 2010 and
jumped to 2,341 registered participants in the program’s
seventh year in 2016.
View on Good Corporate Governance Implementation The Board of Commissioners assesses that throughout 2016
the Company continued to improve the implementation
of corporate governance in line with the development
of prevailing rules and norms, by among other things,
organizing orientation programs for the new members of the
Board of Directors and Board of Commissioners, adjusting
some of the Company’s policies, namely (i) the policy on
communication with shareholders or investors, (ii) policy on
selection of suppliers or vendors, and (iii) nomination and
remuneration policy, and establishing policy on creditors’
rights protection.
The Company continues to improve the practice of good
corporate governance with management’s main focus in
its implementation that is carried out consistently, and spur
efforts for continuous assessment and review.
Oversight on the Corporate Strategy ImplementationIn the face of adverse external conditions, the Board of
Commissioners continues to work alongside the Board of
Directors to oversee and monitor the conditions taking
shape in the economy, industry and business and provide
guidance on the implementation of investment decisions
and the Company’s business strategies.
Advice and guidance from the Board of Commissioners
is given by different mechanisms according to the needs
of the Company. To ensure effective communication and
coordination, joint meetings of the Board of Commissioners
and the Board of Directors are convened regularly. Further,
the Board of Commissioners also formed Committees
as supervisory units monitoring the management of the
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International32
Perseroan. Komite Audit bekerja dengan unit internal
audit untuk memastikan kesesuaian sistem pelaporan
dan pelaksanaan pengendalian internal Perseroan;
Komite Nominasi dan Remunerasi memastikan kesiapan
kader pemimpin bagi keberlangsungan Perseroan; dan
Eksekutif Komite menangani hal-hal yang terkait dengan
perkembangan bisnis dan keputusan investasi penting.
Perubahan Komposisi Dewan Komisaris
Pada RUPST yang diselenggarakan pada tanggal 27 April
2016, telah diputuskan perubahan dalam keanggotaan
Dewan Komisaris Perseroan dengan susunan sebagai
berikut:
Presiden Komisaris Budi Setiadharma President Commissioner
Komisaris Independen Sidharta Utama Independent Commissioner
Komisaris Independen Mari Elka Pangestu Independent Commissioner
Komisaris Independen Muhamad Chatib Basri Independent Commissioner
Komisaris Independen Michinobu Sugata Independent Commissioner
Komisaris Anthony John Liddell Nightingale Commissioner
Komisaris Benjamin William Keswick Commissioner
Komisaris Mark Spencer Greenberg Commissioner
Komisaris Jonathan Chang Commissioner
Komisaris David Alexander Newbigging Commissioner
Komisaris John Raymond Witt Commissioner
Komisaris Adrian Teng Wei Ann Commissioner
Pada kesempatan ini, kami menyambut tiga anggota baru
dalam jajaran Dewan Komisaris Perseroan, yaitu Saudara
Michinobu Sugata, Saudara John Raymond Witt dan Saudara
Adrian Teng Wei Ann, dengan keyakinan akan dukungan
dan kontribusi yang berharga dari mereka demi mendorong
pertumbuhan Astra yang berkelanjutan ke depan.
Kami juga menyampaikan rasa terima kasih setinggi-tingginya
kepada Saudara Kyoichi Tanada dan Saudara Chiew Sin Cheok
yang telah menyelesaikan masa jabatan sebagai anggota
Dewan Komisaris.
Company. The Audit Committee works with the internal
audit unit to ensure conformity of the reporting system and
internal control processes implemented in the Company; the
Nomination and Remuneration Committee gives assurance
as to the readiness of future leaders for sustainability of the
Company; and the Executive Committee handles matters
related to important business development and investment
decisions.
Changes in the Board of Commissioners’ CompositionThe AGMS held on 27 April 2016 resolved a change in the
composition of the Company’s Board of Commissioners as
follows:
With this opportunity, we welcome three new members to
the Board of Commissioners, namely Mr. Michinobu Sugata,
Mr. John Raymond Witt and Mr. Adrian Teng Wei Ann.
We are confident that they will lend valuable support and
contributions to further Astra’s sustainable growth in the
coming years.
We would also like to extend our highest appreciation to Mr.
Kyoichi Tanada and Mr. Chiew Sin Cheok, who completed
their term as members of the Board of Commissioners.
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
REPORT OF THE BOARD OF COMMISSIONERS
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 33
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Ucapan Terima KasihDewan Komisaris ingin berterima kasih kepada segenap
pemangku kepentingan Grup Astra atas segala dukungan
yang memungkinkan Astra untuk meraih keberhasilan pada
tahun 2016 dan hingga saat ini. Kami juga ingin mengajak
seluruh insan Astra, dan segenap pemangku kepentingan
Grup Astra lainnya untuk bahu-membahu bekerja keras dan
bertumbuh kembang bersama bagi bangsa dan negara.
Appreciation The Board of Commissioners would like to express the
highest gratitude to all stakeholders of Astra Group for all
support that made it possible for Astra’s achievements in
2016 and beyond. We also encourage Astra’s employees,
and all stakeholders of Astra Group to work hard hand in
hand and continue to prosper together and for the nation.
Jakarta, Maret 2017 | Jakarta, March 2017
Atas Nama Dewan Komisaris | On Behalf of The Board of Commissioners
PT Astra International Tbk
Budi SetiadharmaPresiden Komisaris | President Commissioner
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International34
KOMISARISDEWAN
BOARD OF COMMISSIONERS
4 102511 3
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
REPORT OF THE BOARD OF COMMISSIONERS
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 35
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Benjamin William KeswickKomisarisCommissioner
Mark Spencer GreenbergKomisarisCommissioner
Jonathan ChangKomisarisCommissioner
David Alexander NewbiggingKomisarisCommissioner
John Raymond WittKomisarisCommissioner
Adrian Teng Wei AnnKomisarisCommissioner
Budi SetiadharmaPresiden KomisarisPresident Commissioner
Sidharta UtamaKomisaris IndependenIndependent Commissioner
Mari Elka PangestuKomisaris IndependenIndependent Commissioner
Muhamad Chatib BasriKomisaris IndependenIndependent Commissioner
Michinobu SugataKomisaris IndependenIndependent Commissioner
Anthony John Liddell NightingaleKomisarisCommissioner
1
1
4 7
7
10
2 5 8
8
11
3 6
6
9
9
12
12
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International36
Pemangku Kepentingan yang terhormat,
Sebagaimana kita ketahui bersama, iklim bisnis selama tahun
2016 relatif tidak terlalu banyak berubah dibandingkan
kondisi yang dialami pada tahun 2015. Ekonomi global
masih mengalami perlambatan yang tercermin dari
rendahnya pertumbuhan ekonomi di negara-negara maju.
Bahkan, dua kejadian besar yang tidak diduga pada tahun
2016, yaitu Brexit dan perubahan politik di Amerika Serikat,
menunjukkan bahwa masih banyak tantangan yang akan
dihadapi ekonomi global kedepan. Astra melihat bahwa
pertumbuhan ekonomi tetap menjadi tantangan utama bagi
banyak negara di dunia termasuk Indonesia.
Secara garis besar, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada
tahun 2016 relatif lebih baik dengan pertumbuhan produk
domestik bruto (PDB) mencapai 5,0%, sedikit meningkat
dibandingkan pertumbuhan 4,8% yang diraih pada tahun
sebelumnya. Pemerintah Indonesia dapat mempertahankan
stabilitas ekonomi, dengan nilai Rupiah dan tingkat inflasi yang
terkendali serta mempertahankan tingkat suku bunga rendah
sepanjang tahun. Likuiditas pasar keuangan juga terjaga
Dear Respected Stakeholders,
As we all know, the business climate during 2016 relatively
did not see much changes from the conditions faced in
2015. The global economy still experienced a slowdown as
reflected in low economic growth figures in the developed
countries. Further, two major events which were not
previously anticipated - Brexit and the changes of political
situation in the United States - presented that there would
be more imminent challenges for the global economies
going forward. Astra sees that economic growth remains
a significant challenge for many countries in the world,
including Indonesia.
Overall, Indonesia achieved relatively better economic growth
in 2016 with the gross domestic product (GDP) expanding
by 5.0%, slightly higher from 4.8% recorded in the previous
year. The Government was able to sustain the stability of the
economy, keeping the Rupiah and inflation well controlled
and maintaining a low interest environment throughout the
year. Liquidity in the financial markets was also managed
fairly well, among others backed by the success of the tax
DIREKSILAPORAN
REPORT OF THE BOARD OF DIRECTORS
Dengan mengutamakan produk dan layanan terbaik untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan yang dipadukan dengan efisiensi operasional, sinergi bisnis dan investasi yang selektif, bisnis Astra mampu meraih kinerja dan posisi pasar yang baikWith emphasis on excellent products and services to provide customer satisfaction combined with operational efficiency, business synergy and selective investment, Astra businesses continue to gain a strong performance and market position
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 37
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Prijono SugiartoPresiden DirekturPresident Director
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International38
relatif baik, salah satunya berkat dukungan keberhasilan
program amnesti pajak yang memberikan dana repatriasi serta
pendapatan pajak untuk mendukung APBN. Dengan adanya
stimulus fiskal untuk mempercepat pembangunan proyek-
proyek infrastruktur, paket-paket kebijakan pemerintah untuk
mendorong investasi di tanah air, serta suasana demokrasi
yang sehat, maka diharapkan iklim berbisnis dan pertumbuhan
ekonomi Indonesia akan semakin baik.
Astra, sebagai salah satu grup usaha yang bergerak di berbagai
lini bisnis sangat bergantung pada pertumbuhan ekonomi
Indonesia. Selama lima tahun terakhir pertumbuhan ekonomi
Indonesia rentan terhadap volatilitas di pasar komoditas
global. Hal ini disebabkan 60% dari total ekspor Indonesia
disumbangkan oleh komoditas mentah. Tekanan dari rendahnya
harga komoditas global ini kemudian ikut berdampak terhadap
sebagian besar bisnis Astra. Hal ini dimulai dari penurunan
kinerja pada bisnis-bisnis berbasis komoditas yang akhirnya
berdampak pada turunnya daya beli masyarakat secara
keseluruhan termasuk terhadap permintaan produk otomotif.
Penjualan mobil nasional mengalami puncaknya pada tahun
2013 dengan total penjualan sebesar 1,2 juta unit, sementara
penjualan sepeda motor mencapai penjualan tertinggi pada
tahun 2011 sebesar 8,0 juta unit. Sejak itu, pasar otomotif
nasional mengalami tren penurunan penjualan. Namun
demikian, pada tahun 2016, penjualan mobil mengalami sedikit
peningkatan sebesar 5% menjadi 1,1 juta unit dari 1,0 juta unit
pada tahun sebelumnya, didorong oleh lahirnya model-model
baru terutama dari Grup Astra, sementara penjualan sepeda
motor kembali menurun sekitar 8% dari 6,5 juta unit pada tahun
2015 menjadi hanya 5,9 juta unit. Efek rendahnya pertumbuhan
ekonomi juga mempengaruhi kemampuan debitur untuk
membayar kewajiban kredit, hal ini terlihat pada peningkatan
rasio non performing loan (NPL) sektor perbankan dan sektor
jasa pembiayaan. Pada akhir tahun 2016, sektor perbankan
nasional masih menghadapi penurunan kualitas aset pinjaman
yang ditandai dengan kenaikan NPL.
Kondisi-kondisi tersebut kami yakini hanya bersifat sementara.
Dengan potensi Indonesia sebagai kekuatan ekonomi
terbesar di Asia Tenggara, populasi terbesar keempat di
dunia dimana sekitar 64% penduduknya merupakan usia
produktif, bertumbuhnya kelas menengah, serta diiringi
komitmen dan upaya yang kuat dari Pemerintah untuk
mempercepat pembangunan infrastruktur dan mengurangi
ketergantungan pertumbuhan ekonomi terhadap komoditas,
amnesty program which provides significant contribution
of repatriated funds and tax receipts to support the state
budget. With fiscal stimulus to accelerate the infrastructure
development projects, government policy packages to
encourage domestic investment and stable democratic
atmosphere, the overall business environment and economic
growth in Indonesia are expected to improve.
Astra, as a business group managing a portfolio of many
business lines, relies greatly on economic growth in Indonesia.
Over the past five years, the growth of the economy
in Indonesia is susceptible to the volatility of the global
commodities market, on account of 60% of Indonesia’s total
export has been contributed by raw commodity products.
Pressures from low global commodities prices affected the
majority of Astra’s businesses, starting with the declining
performance of commodity-based businesses and gradually
expanding to depress consumer purchasing power, and
including the demand for automotive products. National car
sales peaked in 2013 with total sales of 1.2 million units,
whereas motorcycle sales reached record-high level in 2011
with 8.0 million units. Since then, automotive sales have been
progressing on a continuous downward trend. Nonetheless,
car sales in 2016 increased slightly by 5% to 1.1 million units
from 1.0 million units sold in the previous year, driven by
the introduction of new models, mostly from Astra Group.
Motorcycle sales, however further declined by 8% from 6.5
million in tahun 2015 to 5.9 million units. Lower economic
growth also affected the ability of borrowers to meet their
credit payments, as indicated by rising non-performing
loan (NPL) ratio in both the banking and financing services
sectors. At the end of 2016, the national banking sector
still faced a deterioration of loan assets quality, shown by
increased level of NPL.
We are confident that these conditions are largely temporary.
Indonesia still retains a lot of potentials, being the largest
economic power in Southeast Asia, with the fourth largest
population in the world, of which about 64% within the
productive working age, having a growing middle class, as
well as strong commitment and efforts from the Government
to accelerate the development of infrastructure and to reduce
the dependence of economic growth on commodities, such
LAPORAN DIREKSI
REPORT OF THE BOARD OF DIRECTORS
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 39
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
maka kinerja ekonomi Indonesia diperkirakan semakin
baik pada masa mendatang. Pada akhirnya, kami berharap
momentum pertumbuhan positif ekonomi Indonesia akan
turut mendorong pertumbuhan kinerja bisnis Astra.
Kinerja Tahun 2016Pada tahun 2016, lini bisnis Astra meraih kinerja keuangan
yang sangat bervariasi, sesuai dengan kondisi sektor industri
masing-masing usaha. Secara keseluruhan, pendapatan
bersih konsolidasian Grup Astra turun 2% menjadi Rp181,1
triliun dibandingkan Rp184,2 triliun yang diraih pada tahun
2015, merefleksikan penurunan pendapatan dari bisnis alat
berat dan kontraktor penambangan serta sedikit penurunan
pada bisnis otomotif. Peningkatan laba bersih sebesar
5% dari Rp14,5 trilliun pada tahun 2015 menjadi Rp15,2
trilliun diakibatkan oleh peningkatan kontribusi dari segmen
otomotif, alat berat dan pertambangan, agribisnis serta
infrastruktur dan logistik, dimana sebagian peningkatan
tersebut diimbangi oleh penurunan kontribusi dari segmen
jasa keuangan, teknologi informasi dan properti.
Tahun 2016 menjadi bukti kekuatan model bisnis yang telah
dikembangkan Astra berdasarkan diversifikasi portofolio
bisnis dalam mendukung kinerja keuangan. Direksi juga
melihat efektivitas pelaksanaan strategi “Triple-P Roadmap”
menuju aspirasi “Pride of the Nation” yang semakin baik,
sehingga sebagian besar segmen bisnis dapat meraih kinerja
yang relatif baik dalam industrinya tersebut.
Strategi Perusahaan dan Kebijakan StrategisSejak tahun 2011, Astra telah menggunakan kerangka
strategi Triple-P Roadmap, suatu peta strategis yang
menjabarkan langkah-langkah untuk pertumbuhan bisnis
dalam Portfolio Roadmap, strategi pengembangan sumber
daya manusia dalam People Roadmap dan pelaksanaan
tanggung jawab sosial dalam Public Contribution Roadmap.
Dalam pelaksanaan kerangka strategi tersebut, seluruh
jajaran bisnis Astra dituntut untuk memperhatikan tiga
faktor utama, yaitu: kejelasan strategi Roadmap, disertai
dengan keberanian dalam implementasi dan kedisplinan
pada proses eksekusi, sehingga dapat mengarahkan langkah
yang terkoordinasi menuju Goal 2020 untuk menjadi “Pride
of the Nation” dalam rangka mendukung pertumbuhan
bisnis yang berkelanjutan pada masa mendatang.
that the country’s economic performance is expected to
continue to improve in the future. Ultimately, we expect the
positive momentum of economic growth in Indonesia would
promote growth of Astra’s businesses performance.
Performance in 2016In 2016, Astra’s businesses achieved varying financial
performance, depending on the conditions of the respective
industrial sectors. Overall, Astra Group’s consolidated net
revenue declined by 2% to Rp181.1 trillion in comparison to
Rp184.2 trillion generated in 2015, reflecting lower revenues
from the heavy equipment and mining contractor businesses
as well as sligthly lower in automotive business. The increase
in net income by 5% from Rp14.5 trillion in 2015 to Rp15.2
trillion was attributed to higher contributions from the
automotive, heavy equipment and mining, agribusiness as
well as infrastructure and logistics segment, which were
partly offset by the reduced contributions from the financial
services, information technology and property segment.
The year 2016 gave testimony to the strength of the business
model that Astra has developed on the basis of business
portfolio diversification to support financial performance.
The Board of Directors also sees improvements in the
implementation of the “Triple-P Roadmap” strategy to reach
our aspiration of becoming the “Pride of the Nation”, thus
most of business segments attained favorable performance
relative to their respective industry sectors.
Corporate Strategy and Strategic PolicySince 2011, Astra has applied the strategic framework of
Triple-P Roadmap, a strategic mapping detailing steps for
business growth in the Portfolio Roadmap, development of
the human capital in the People Roadmap and implementing
corporate social responsibility in the Public Contribution
Roadmap. In carrying out this strategic framework, all Astra
businesses are required to focus on three main factors,
which are: clarity of the Roadmap strategies, combined with
the courage in its implementation and the discipline in the
process of execution; therefore, the entire structure is able
to move in coordinated harmony towards Goal 2020 of
becoming the “Pride of the Nation” to support sustainable
business growth going forward.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International40
Untuk tahun 2016, tema yang diangkat Astra adalah
“Bringing Up to the Next Landscape”. Dengan mengusung
gerakan improvement dan semangat berinovasi yang telah
menjadi karakteristik bisnis Astra selama ini, strategi tersebut
memberikan pengarahan untuk merintis terobosan portofolio
baru serta model bisnis, proses bisnis dan model organisasi
yang mampu menjawab tantangan dan kondisi pasar
sehingga menciptakan landscape kompetisi yang baru. Fokus
pelaksanaannya menekankan kekuatan Astra dalam hal:
1. Competitiveness of Product and Services,
2. Customer Intimacy, dan
3. 3-C, yaitu Cost Efficiency – Capitalisation on Synergy –
Capital Productivity.
Perbandingan antara Hasil yang Dicapai dan yang DitargetkanStrategi bisnis dan operasional Astra dijabarkan dalam
Portfolio Roadmap sebagai panduan untuk menciptakan
sistem kerja yang efektif untuk menghasilkan produk dan
layanan yang unggul dengan tujuan untuk memenangkan
loyalitas pelanggan.
Hasil kerja Grup Astra sepanjang tahun 2016 secara umum
mencapai target yang telah ditetapkan dengan terus menciptakan
berbagai pencapaian dan prestasi yang membanggakan.
OtomotifSegmen bisnis otomotif berhasil memberikan kontribusi yang
stabil terhadap pendapatan bersih konsolidasian sebesar 52%,
sama dengan kontribusi pada tahun 2015.Jumlah pendapatan
bersih grup otomotif Astra mencapai Rp94,4 triliun, turun
sebesar 1% dari Rp95,4 triliun pada tahun sebelumnya,
sedangkan peningkatan laba bersih mencapai sebesar 23%
menjadi Rp9,2 triliun dari Rp7,5 triliun pada tahun 2015.
Prestasi yang diraih oleh grup otomotif kendaraan roda
empat pada tahun 2016 cukup membanggakan dengan
suksesnya model-model baru yang diluncurkan dimana
ini berhasil mengukuhkan segmen kendaraan roda empat
Astra pada posisi puncak di industri dengan pangsa pasar
sebesar 56%, naik dari 50% yang diraih tahun sebelumnya.
Sepanjang tahun 2016, telah diluncurkan 14 model baru
dan 9 model revamped. Selain itu, Toyota dan Daihatsu juga
mampu mempertahankan volume penjualan ekspor untuk
berbagai jenis kategori kendaraan.
Astra’s theme for 2016 was “Bringing Up to the Next
Landscape”. With emphasis on improvement and the spirit
of innovation that have been internalized as characteristics
of Astra’s business to date, this strategy provided direction
in pioneering new portfolio as well as business models,
business processes and organizational models to enable to
address market conditions and challenges in order to create
a new landscape of competition. Focus of implementation
stressed on Astra’s strengths in:
1. Competitiveness of Product and Services,
2. Customer Intimacy, and
3. 3-C, namely Cost Efficiency – Capitalisation on Synergy
– Capital Productivity.
Comparison between Targets and Achievements Astra’s business and operational strategies are laid out in
the Portfolio Roadmap, as a guideline to build an effective
working system to create superior products and services,
designed to win customer loyalty.
With hard work throughout 2016, Astra Group was able
to realize performance targets, as well as generating
achievements that bring pride to the Group.
AutomotiveAutomotive business segment managed to provide stable
contribution to consolidated net revenue at the level of 52%,
similar with contribution achieved in 2015. Net revenue from
Astra’s automotive group reached Rp94.4 trillion, decreased
by 1% from Rp95.4 trillion in the previous year, while net
income increased by 23% to Rp9.2 trillion from Rp7.5 trillion
in 2015.
The car segment of the automotive group was successful
in launching their new models in 2016, which reinforced
Astra’s four-wheeler market leadership position, with a
market share of 56%, higher than 50% achieved in the
previous year. Throughout 2016, Astra launched 14 new
models and 9 revamped models. Furthermore, Toyota and
Daihatsu managed to defend export sales market for various
vehicle categories.
LAPORAN DIREKSI
REPORT OF THE BOARD OF DIRECTORS
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 41
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Astra juga berhasil meraih kinerja penjualan sepeda motor
yang sukses di semua segmen, terutamanya untuk segmen
scooter dan sport. Popularitas Honda sebagai merek sepeda
motor andalan di Indonesia semakin meningkat, dengan
pangsa pasar sebesar 74% pada tahun 2016 dari 69% setahun
sebelumnya, didukung dengan inisiatif peluncuran 7 model
baru dan 8 model revamped. Honda juga terus melanjutkan
penjualan ekspor yang telah mulai dirintis sejak tahun 2015.
Bisnis komponen otomotif yang dikelola oleh PT Astra
Otoparts Tbk (AOP) mencatat peningkatan kinerja pada tahun
2016, sebagai dampak dari peningkatan volume penjualan
dan nilai tukar Rupiah yang stabil. Laba bersih AOP naik 31%
dari Rp319 miliar di tahun 2015 menjadi Rp418 miliar.
Jasa KeuanganSegmen bisnis jasa keuangan mencatat peningkatan
pendapatan bersih sebesar 4% dari Rp17,1 triliun menjadi
Rp17,8 triliun, dengan kontribusi sebesar 10% terhadap total
pendapatan bersih konsolidasian Grup Astra pada tahun 2016
dari sekitar 9% pada tahun sebelumnya. Segmen bisnis jasa
keuangan mencatat laba bersih sebesar Rp789 miliar, turun dari
pencapaian laba sebesar Rp3,6 triliun pada tahun sebelumnya,
terutama dengan adanya peningkatan pencadangan kerugian
untuk memperhitungkan penurunan kualitas pinjaman yang
diberikan oleh PT Bank Permata (PermataBank) Tbk.
Secara garis besar, kinerja bisnis jasa keuangan Astra relatif
bervariasi berdasarkan segmen pasar yang dilayani. PT Astra
Sedaya Finance (ASF), PT Toyota Astra Financial Services (TAF)
dan PT Federal International Finance (FIFGROUP) berhasil
mencetak pertumbuhan volume pembiayaan dengan
pertumbuhan industri otomotif dan strategi diversifikasi
produk, sedangkan PT Surya Artha Nusantara Finance
(SANF) dan PT Komatsu Astra Finance (KAF) yang melayani
segmen bisnis pembiayaan alat berat dan pertambangan
masih menghadapi volume pembiayaan yang rendah dan
penurunan kualitas kredit.
Untuk bisnis asuransi, kinerja PT Asuransi Astra Buana (Asuransi
Astra) relatif stabil dibandingkan tahun 2015. Pada tahun kedua
kegiatan komersial secara penuh, PT Astra Aviva Life (Astra Life)
berhasil meningkatkan akuisisi nasabah asuransi perorangan dan
nasabah asuransi grup korporasi dalam jumlah yang relatif baik.
Astra also achieved successful sales performance across
all segments, particularly for scooter and sport segments.
Honda’s popularity as the reliable motorcycle brand in
Indonesia further increased, with market share of 74%
in 2016 from 69% in the year before, supported by the
initiative to launch 7 new models and 8 revamped models.
Honda continued export sales that have been initiated since
2015.
The automotive component business run by PT Astra
Otoparts Tbk (AOP) recorded better performance in 2016,
driven by increased sales volume as well as stable Rupiah.
AOP’s net income jumped 31% from Rp319 billion in 2015
to Rp418 billion.
Financial Services The financial services business segment recorded higher net
revenue by 4% from Rp17.1 trillion to Rp17.8 trillion, with
contribution of 10% to total consolidated net revenue of
Astra Group in 2016 from about 9% in the previous year.
Net income for this business segment was Rp789 billion,
significantly lower than the previous year’s achievement
of Rp3.6 trillion, mainly due to loan loss provisions for
declining quality of loans provided by PT Bank Permata
(PermataBank) Tbk.
Overall, the performance of Astra’s financial services
businesses relatively varied based on target markets
served. PT Astra Sedaya Finance (ASF), PT Toyota Astra
Financial Services (TAF) and PT Federal International Finance
(FIFGROUP) succeeded in generating favorable growth of
financing volume in line with automotive market growth
combined with product diversification strategy, whereas PT
Surya Artha Nusantara Finance (SANF) and PT Komatsu Astra
Finance (KAF), serving the heavy equipment and mining
sector, still faced lower financing volume and deteriorating
credit quality.
As for the insurance businesses, PT Asuransi Astra Buana
(Asuransi Astra) recorded a relatively stable performance
compared to 2015. In the second full year of its commercial
operations, PT Astra Aviva Life (Astra Life) increased the number
of acquisition of individual life customers and corporate group
insurance clients.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International42
Alat Berat dan PertambanganMemasuki paruh kedua tahun 2016, harga batu bara mulai
berfluktuasi ke arah positif. Walaupun perkembangan tersebut
dapat menstimulasi aktivitas pada sektor pertambangan nasional
pada penghujung tahun, tetapi secara keseluruhan volume
investasi alat berat dan kegiatan penambangan batu bara masih
belum kondusif. Segmen bisnis alat berat dan pertambangan
yang dijalankan oleh PT United Tractors Tbk (UT) meraih
pendapatan bersih senilai Rp45,1 triliun, turun 8% dari Rp49,2
triliun pada tahun 2015 seiring dengan penurunan produksi
penambangan batu bara. UT menyumbangkan sebesar 25%
terhadap total pendapatan bersih konsolidasian Grup Astra pada
tahun 2016, turun dibandingkan kontribusi sebesar 27% pada
tahun 2015. Laba bersih naik 30% menjadi Rp3,0 triliun, akibat
tidak terdapat penurunan nilai properti pertambangan batu bara
yang berdampak pada profitabilitas di tahun 2015.
Volume penjualan alat berat Komatsu naik sebesar 3% dari
2.124 unit pada tahun 2015 menjadi 2.181 unit. UT masih
memegang kepemimpinan pasar alat berat dengan pangsa
pasar sebesar 32%, turun dibandingkan 36% pada tahun 2015.
Seperti tahun sebelumnya, pendapatan dari penjualan suku
cadang dan layanan purna jual mengkompensasi penurunan
omzet penjualan alat berat, seiring dengan strategi efisiensi
operasional para konsumen yang menitikberatkan intensifikasi
pemeliharaan alat berat dan penundaan pembelian mesin baru.
Masih lemahnya kegiatan penambangan menekan nilai kontrak
produksi batu bara pada sektor bisnis kontraktor penambangan
PT Pamapersada Nusantara stabil yaitu 114 juta ton, diiringi
penurunan kontrak pemindahan lapisan tanah (overburden
removal) sebesar 8% dari 767 juta bcm menjadi 702 juta bcm.
Volume penjualan batu bara oleh PT Tuah Turangga Agung
(TTA) naik sebesar 48% dari 4,6 juta ton menjadi 6,8 juta
ton. Seiring dengan harga batu bara yang diprediksi lebih
baik dibandingkan pada tahun 2016, TTA akan meninjau
kembali peluang untuk mengoperasikan beberapa konsesi
tambang yang sebelumnya dormant.
Pada tahun kedua sejak bergabung dalam struktur bisnis
UT di awal tahun 2015, PT Acset Indonusa Tbk mampu
meningkatkan perolehan nilai kontrak konstruksi baru yang
baik, sejumlah Rp3,8 triliun berbanding dengan nilai kontrak
baru pada tahun 2015 sebesar Rp3,1 triliun.
Heavy Equipment and MiningEntering the second half of 2016, coal prices began to
fluctuate on a positive trend. While this development could
stimulate activities in Indonesia’s mining industry approaching
end of the year, the overall volume of heavy equipment
investment and coal mining activities remained sluggish.
The heavy equipment and mining business segment carried
out by PT United Tractors Tbk (UT) achieved net revenue of
Rp45.1 trillion, down 8% from Rp49.2 trillion in 2015 in
line with the decrease in coal mining contractor business.
UT contributed 25% to consolidated net revenue for Astra
Group in 2016, lower compared to 27% provided in 2015.
Net income jumped 30% to Rp3.0 trillion, in the absence
of impairment charges in the mining property holdings that
adversely affected profitability in 2015.
Sales volume of Komatsu heavy equipment increased by
3% from 2,124 units in 2015 to 2,181 units. UT maintained
leadership position in the heavy equipment market with share
of 32%, down compared to 2015 market share of 36%. As
in the previous year, revenue from spare parts sales and after
sales services offset the decline in heavy equipment sales,
in line with the consumers’ operational efficiency strategy
focused on intensification of heavy equipment maintenance
and delaying new machine investments.
Continuing weak mining activities depressed the contract
volume of coal production in the mining contractor business
of PT Pamapersada Nusantara, which was stable with 114
million tonnes, along with lower contract overburden
removal by 8% from 767 million bcm to 702 million bcm.
The volume of coal sales by PT Tuah Turangga Agung (TTA)
increased by 48% from 4.6 million tonnes to 6.8 million
tonnes. With coal prices projected to be higher than in 2016,
TTA will revisit opportunities to resume operations in several
concession mines that were previously dormant.
In the second year since joining UT’s business structure in the
beginning of 2015, PT Acset Indonusa Tbk was able to obtain
new contract with total value of Rp3.8 trillion compared to
new contracts in 2015 worth Rp3.1 trillion.
LAPORAN DIREKSI
REPORT OF THE BOARD OF DIRECTORS
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 43
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Agribisnis Pada tahun 2016, grup agribisnis di bawah PT Astra
Agro Lestari Tbk (AAL) membukukan peningkatan
kinerja keuangan seiring dengan peningkatan harga
CPO dunia, walaupun produktivitas menurun sebagai
dampak dari musim kering berkepanjangan yang dialami
pada tahun 2015. Pendapatan bersih naik 8% dari
Rp13,1 triliun menjadi Rp14,1 triliun, memberikan peningkatan
kontribusi terhadap pendapatan bersih konsolidasian Grup
Astra sebesar 8% dibandingkan 7% di tahun 2015. Laba
bersih naik 224% mencapai sejumlah Rp1,6 triliun, dari
Rp493 miliar yang dihasilkan pada tahun sebelumnya.
Kinerja operasional AAL diperkuat dengan strategi hilirisasi
yang terus dikembangkan untuk menopang pertumbuhan
kinerja yang berkesinambungan pada tahun-tahun
mendatang. Pada tahun 2016, AAL telah menyelesaikan
pembangunan pabrik pengolahan minyak inti sawit (PKO
refinery), yang terletak bersebelahan dengan fasilitas
pengolahan minyak sawit (CPO refinery) di Sulawesi. Dengan
operasional pabrik yang direncanakan pada tahun 2017, AAL
akan mulai memasarkan produk baru, yaitu RBDPKO dan
PKFAD yang memiliki kegunaan sebagai bahan dasar untuk
produk-produk konsumen, seperti sabun dan sampo.
Infrastruktur dan Logistik Pendapatan bersih yang dihasilkan oleh bisnis infrastruktur
dan logistik pada tahun 2016 naik 4% menjadi Rp7,2 triliun
dibandingkan Rp6,9 triliun pada tahun 2015, menyumbangkan
kontribusi sebesar 4% terhadap pendapatan konsolidasian
Grup Astra. Laba bersih naik sebesar 35% dari Rp195 miliar
menjadi Rp263 miliar, sebagai imbas dari kenaikan kontribusi
dari semua bisnis pada segmen ini.
Sub-segmen logistik yang dikelola oleh PT Serasi Autoraya
(SERA) mengalami kenaikan profitabilitas, yang cukup
signifikan sebesar 96% dari Rp51 miliar menjadi Rp100
miliar, terutama diakibatkan oleh peningkatan marjin pada
bisnis rental mobil, mobil bekas serta bisnis logistik.
Mengingat bahwa sebagian proyek jalan tol Grup Astra masih
dalam tahap pembangunan, maka kontribusi finansial yang
dihasilkan dari portofolio bisnis infrastruktur dan logistik
masih belum optimal saat ini. Namun ketika aset-aset tersebut
Agribusiness In 2016, agribusiness group under PT Astra Agro Lestari
Tbk (AAL) recorded improved financial performance in
line with higher global CPO prices, although productivity
declined as a result of severe dry spell experienced in 2015.
Net revenue increased 8% from Rp13.1 trillion to Rp14.1
trillion, providing a higher contribution to Astra Group’s
consolidated net revenue of 8% compared to 7% in 2015.
Net income was higher by 224% to Rp1.6 trillion, from
Rp493 billion earned in the previous year.
AAL’s operational performance was strengthened by its
downstream strategy, which continues to be intensified in
order to support sustainable business growth in the coming
years. In 2016, AAL completed the construction of its
PKO refinery, which is located adjacent to its CPO refinery
in Sulawesi. With the new factory expected to come into
commercial operation in 2017, AAL will further diversify its
product offering with the addition of RBDPKO and PKFAD,
which are commonly used as the basic materials for various
types of consumer products, such as soaps and shampoo.
Infrastructure and Logistics Net revenue generated by the infrastructure and logistics
business in 2016 went up 4% to Rp7.2 trillion compared
to Rp6.9 trillion in 2015, accounting for 4% contribution to
Astra Group’s consolidated revenue. Net income jumped by
35% from Rp195 billion to Rp263 billion, due to increased
contributions across all businesses within this segment.
The logistics sub-segment run by PT Serasi Autoraya (SERA)
experienced significant increase in profitability by 96% from
Rp51 billion to Rp100 billion, mainly from improved margins
in the car rental, used car sales and logistics business
operations.
Considering that most of Astra Group’s toll road projects
are still under development, the financial contributions from
the infrastructure and logistics business portofolio are not
yet optimal at the moment. However, when these assets
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International44
mencapai tingkat operasional dan maturitas, secara bertahap
kontribusi yang disumbangkan diharapkan memberikan arus
pendapatan yang stabil dalam jangka panjang.
Hingga akhir tahun 2016, portofolio aset infrastruktur yang
dikembangkan dan dijalankan oleh Grup Astra mencakup
lima konsesi jalan tol dengan total jarak keseluruhan 237km,
layanan pelabuhan dan logistik bagi perusahaan minyak
dan gas di Kalimantan Timur dan usaha penyedia layanan
air bersih di wilayah barat Jakarta. Astra berkeinginan untuk
senantiasa menyambut peluang untuk berpartisipasi dalam
investasi aset-aset infrastruktur dan logistik nasional sebagai
kontribusi untuk bertumbuh kembang bersama bangsa.
Teknologi Informasi Segmen bisnis teknologi informasi yang dijalankan oleh
PT Astra Graphia Tbk (Astragraphia) berhasil meraih kinerja yang
cukup baik pada tahun 2016. Pendapatan bersih mencapai
Rp2,5 triliun, relatif stabil dibandingkan dengan pencapaian
pada tahun sebelumnya, dan memberikan kontribusi sebesar
1% terhadap peraihan total pendapatan bersih konsolidasian.
Namun profitabilitas yang menurun sebagai imbas dari
pelemahan Rupiah terhadap Yen Jepang yang mengakibatkan
peningkatan harga stok barang dari prinsipal. Astragraphia
sebagai pilar bisnis Astra yang fokus pada printing dan digital
services mempunyai visi ke depan untuk turut berperan aktif
sebagai akselerator/fasilitator pada inisiatif digitalisasi di jajaran
perusahaan Grup Astra selaras mengembangkan ragam
produk dan aplikasi solusi yang inovatif (own solution products)
untuk dipasarkan kepada pelanggan.
PropertiAstra Property diluncurkan pada tahun 2016 sebagai lini bisnis
ketujuh dalam portofolio bisnis Grup Astra. Langkah ini dipacu
oleh aspirasi untuk memanfaatkan berbagai peluang yang sinergis
pada sektor properti yang memiliki prospek sangat menjanjikan
ke depan. Proyek perdana Astra Property adalah pengembangan
kompleks terintegrasi di pusat bisnis Jakarta, terdiri dari gedung
perkantoran premium grade Menara Astra dan hunian eksklusif
Anandamaya Residences, dilengkapi dengan sarana convention
hall dan fasilitas ritel penunjang. Keseluruhan pembangunannya
diperkirakan akan selesai pada tahun 2018. Pada bulan
Oktober 2016, PT Astra Land Indonesia, yang kepemilikannya
reach operational and maturity level, they are expected to
gradually give a significant contribution in terms of stable
long-term revenue stream.
At the end of 2016, the portfolio of infrastructure assets
developed and operated by Astra Group covers five toll road
concessions with a total length of 237km, port and logistics
services for oil and gas companies in East Kalimantan and
clean water distribution services in the western part of
Jakarta. Astra aims to continually seek infrastructure and
logistics investment opportunities to contribute to prosper
with the nation.
Information TechnologyThe information technology business carried out by PT Astra
Graphia Tbk (Astragraphia) achieved positive performance
in 2016. Net revenue reached Rp2.5 trillion, relatively stable
compared to achievement in the previous year, and providing
1% contribution to Astra Group’s consolidated net revenue.
However, profitability declined on the back of weaker Rupiah
against the Japanese Yen, resulting in increased prices of
inventory purchases from the principal. Astragraphia as one
of Astra’s business pillars focusing on printing and digital
printing has a long term vision to actively serve the role of
accelerator/facilitator in digitalization initiatives in alignment
with developing innovative own solution products to be
marketed to the customers.
PropertyAstra Property was launched in 2016 as the seventh business
line in Astra Group’s business portfolio. This strategic
move was driven by aspiration to leverage synergy and
opportunities in the property sector with promising business
outlook. Astra Property’s inaugural project is the development
of an integrated complex in the business district of Jakarta,
comprising premium grade office tower Menara Astra and
exclusive residence apartment Anandamaya Residences,
equipped with convention hall and supporting retail facilities.
The project is estimated to be completed in the year 2018.
In October 2016, PT Astra Land Indonesia, owned 50% by
LAPORAN DIREKSI
REPORT OF THE BOARD OF DIRECTORS
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 45
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
dimiliki masing-masing sebesar 50% oleh Astra dan Hongkong
Land, menandatangani perjanjian dengan anak usaha dari
PT Modernland Realty Tbk untuk membeli dan bersama-sama
membangun area seluas 67 hektar di Cakung, Jakarta Timur.
Pencapaian Pengembangan Sumber Daya Manusia Tahun 2016 merupakan tahun terakhir dari fase kedua dalam
perjalanan menuju strategi Pride of the Nation, dan persiapan yang
sangat penting untuk menyongsong fase ketiga yaitu “Becoming
Pride of the Nation”. Karenanya, People Roadmap mengarahkan
fokus tidak hanya pada peningkatan kompetensi dan produktivitas
kerja namun juga penguatan ikatan yang mempersatukan insan
Astra untuk melangkah dalam koordinasi yang baik ke depan.
Balutan ikatan tersebut dijalin dengan membangun engagement
karyawan dan hubungan industrial yang berkualitas melalui
implementasi budaya Catur Dharma, Astra Management System
(AMS) dan inovasi yang berkesinambungan, di bawah arahan dan
pengawasan tim Human Capital yang kuat.
Manajemen Astra senantiasa menekankan pentingnya sistem
kaderisasi dan sistem peralihan kepemimpinan yang efektif
guna menjamin keberlangsungan Perseroan. Melalui Astra
Management Development Institute (AMDI), dimana Astra
menyelenggarakan pelatihan yang berjenjang dan terstruktur
untuk mempersiapkan kader-kader pemimpin masa depan
yang selaras dengan kebutuhan organisasi dan memiliki budaya
korporasi yang kuat. Metode pengembangan dilakukan secara
terintegrasi mulai dari pelatihan, mentoring/coaching sampai
pada penugasan (assignment) dan rotasi. Manajemen dan
eksekutif Astra terlibat aktif dalam proses suksesi kepemimpinan,
khususnya sebagai mentor/coach dalam pengembangan
kandidat serta pada tahap awal dalam proses seleksi
kandidat pemimpin. Selain itu, proses rotasi diandalkan untuk
mempersiapkan wawasan, pengetahuan dan pengalaman riil
industri dan bisnis dengan memanfaatkan jangkauan usaha
Grup Astra yang terbentang sangat luas pada berbagai industri,
segmen bisnis, segmen konsumen dan wilayah di tanah air.
Proses kaderisasi di Astra dilakukan secara berjenjang pada
tingkat organisasi dan bisnis, sehingga proses suksesi berjalan
secara terus menerus dan menyeluruh dalam tubuh organisasi.
Astra and 50% by Hongkong Land, signed an agreement
with a subsidiary of PT Modernland Realty Tbk to acquire
and jointly develop a 67-hectare site in Cakung, East Jakarta.
Human Capital Development Achievements 2016 is the last year of the second phase in Astra’s
journey to be the Pride of the Nation, and an important
preparation toward the third phase “Becoming Pride of
the Nation”. Therefore, the People Roadmap focuses not
only on enhancing competency and work productivity but
also on strengthening the bond that unites Astra people to
move in coordinated steps forward. Such bond was forged
by building engagement of employees and harmonious
industrial relation through the implementation of Catur
Dharma culture, Astra Management System (AMS) and
sustainable innovation, under the direction and supervision
of a strong Human Capital team.
Astra’s management continuously stresses the importance
of an effective succession system in order to secure
sustainability of the Company. Astra Management
Development Institute (AMDI) facilitates for Astra tiered
and structured training programs to prepare candidates for
future leaders in line with the needs of the organization
with strong corporate culture. The development approach
is integrated, encompassing training, mentoring/coaching
as well as assignment and rotation. Astra’s management
and executives are actively involved in the succession
process, particularly in the role of mentor/coach to
develop the candidates and also at the very initial phase of
candidate selection. In addition, Astra relies on the rotation
process to hone the candidates’ insight, knowledge as well
as real industry and business experiences by leveraging the
extensive reach of Astra Group’s businesses into industries,
business segments, consumer segments and area coverage
across the country. Succession at Astra is also undertaken
by a multi-level approach across the organization and
business, so that the process runs continuously and
comprehensively within the organization.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International46
Kinerja Tanggung Jawab Sosial (CSR)
Para pendiri Astra, khususnya Om William Soeryadjaya,
telah mewarisi prinsip mengenai pentingnya menjaga
keseimbangan kontribusi sosial dalam menjalankan bisnis
untuk meraih cita-cita “Sejahtera Bersama Bangsa.” Hal ini
dijabarkan pada nilai-nilai luhur filosofi Catur Dharma yang
senantiasa menyertai langkah Astra hingga saat ini.
Kontribusi sosial Perseroan dirancang dalam Public
Contribution Roadmap untuk diimplementasikan oleh seluruh
jajaran organisasi melalui program-program CSR pada 4 pilar,
yaitu Pendidikan, Pemberdayaan Masyarakat, Lingkungan
dan Kesehatan. Perseroan memiliki Divisi Corporate
Communications, Social Responsibility & Security serta 9
yayasan yang didukung oleh personel tetap yang profesional
untuk melakukan perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan
efektivitas program-program CSR di seluruh wilayah Indonesia.
Selain itu, berbagai perusahaan Astra juga melakukan program-
program tambahan khusus secara internal.
Seluruh proses pelaksanaan program diukur hasil kontribusi
dan efektivitasnya dengan perangkat asesmen Astra Green
Company (AGC) untuk kinerja dari aspek lingkungan dan
Astra Friendly Company (AFC) untuk kinerja dari aspek
komunitas. Secara khusus, AGC mendorong pelaksanaan
Green Strategy, Green Process, Green Product dan Green
Employees, dengan mengukur pemenuhan oleh seluruh unit
kerja Astra dalam pelaksanaan program efisiensi penggunaan
sumber daya alam, penurunan emisi gas rumah kaca (GRK)
dan bahan perusak ozon (BPO), pengurangan limbah serta
realisasi program penghijauan di berbagai wilayah Indonesia.
Sedangkan program AFC memiliki fokus pada empat pilar
kegiatan, yaitu kesehatan, pendidikan, lingkungan dan
kewirausahaan, yang mendorong proses perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi kegiatan yang terintegrasi dan
melibatkan seluruh pemangku kepentingan dan penerima
manfaat agar sesuai dengan kebutuhan dan selaras dengan
kompetensi dan ketersediaan sumber daya. Seluruh proses
asesmen ini bertujuan untuk mewujudkan komitmen Astra
untuk memberikan kontribusi nilai tambah yang optimal dan
berimbang bagi komunitas sekitar dimanapun Astra berada.
Kinerja kontribusi sosial Astra sampai dengan tahun 2016 terus
berkembang luas. Untuk mendukung program penghijauan,
Astra telah menanam 4,4 juta pohon. Komitmen Astra untuk
Corporate Social Responsibility (CSR) PerformanceAstra’s founders, especially Mr. William Soeryadjaya, gifted
Astra with a legacy of principle on the importance of
maintaining a balanced social contribution in running the
business in order to realize aspiration to “Prosper with the
Nation.” This is embodied in the values of Catur Dharma
that constantly guides Astra until today.
The Company’s social contribution is strategically presented
in the Public Contribution Roadmap, to be implemented by
the entire organization through CSR programs concentrated
on 4 pillars, which are Education, Social Empowerment,
Environment and Health. The Company’s has the Corporate
Communications, Social Responsibility & Security Division
and 9 foundations, all of which are supported by professional
personnel to carry out planning, implementation and
monitoring of CSR programs’ effectiveness in all areas of
Indonesia. In addition, numerous Astra companies also apply
their respective unique programs internally.
The entire process of program implementation is measured
based on the contributions produced and its effectiveness
against two assessment tools: Astra Green Company (AGC), for
performance in the environmental aspects, and Astra Friendly
Company (AFC), for performance in the community aspects.
Specifically, AGC promotes the implementation of the Green
Strategy, Green Process, Green Product and Green Employees,
by measuring the compliance level of Astra’s working units
in respect to the implementation of programs promoting
efficient use of natural resources, reduction in greenhouse
gas emissions and ozone depleting substances, waste
reduction and replanting programs throughout Indonesia.
Meanwhile, AFC applies focus on four activity pillars, which
are health, education, environment and entrepreneurship. AFC
promotes an integrated process of planning, implementation
and evaluation, while also seeking active involvement of all
stakeholders and beneficiaries in order to maintain consistency
with the existing needs, as well as competency and availability
of resources. The assessment process aims to realize Astra’s
commitment to provide optimal and balanced contribution of
value and benefits for the communities where Astra is present.
Astra’s social contribution performance continued to improve
extensively until 2016. To support greening programs, Astra
has planted 4.4 million trees. Astra realized its commitment
LAPORAN DIREKSI
REPORT OF THE BOARD OF DIRECTORS
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 47
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
mendorong peningkatan kualitas pendidikan di tanah air
direalisasikan dalam bentuk bantuan kepada 15.859 sekolah,
pembinaan 40.284 guru dan penyaluran sebanyak 231.936 paket
beasiswa. Kegiatan di bidang kesehatan terdiri dari pembinaan
terhadap 1.577 posyandu, dukungan dalam penyelenggaraan
pelayanan kesehatan gratis bagi 125.818 pasien dan donasi
216.263 kantong darah. Program kewirausahaan Astra dan
yayasan-yayasan telah menyentuh 10.847 UMKM, dengan
jumlah penerima manfaat sebanyak 97.641 orang.
Astra juga terus berupaya menebar inspirasi berkarya dan
berinovasi bagi generasi muda bangsa. Penyelenggaraan
Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards,
yang ketujuh kalinya pada tahun 2016, memberikan
dukungan dan apresiasi atas kontribusi positif di bidang
Pendidikan, UKM, Lingkungan, Kesehatan dan teknologi.
Sebanyak tujuh penerima apresiasi mendapatkan dukungan
untuk kelanjutan programnya, antara lain bantuan dana
kegiatan senilai Rp55 juta per orang/kelompok serta bantuan
pembinaan untuk mengembangkan program sehingga
dapat menyebarkan nilai positif dan memberi inspirasi bagi
lingkungannya dan masyarakat secara luas. SATU Indonesia
Awards tahun 2016 mengikutsertakan sejumlah 2.341
peserta yang berasal dari Aceh hingga Papua, meningkat
13% dari jumlah peserta yang didaftarkan pada tahun
sebelumnya.
Kendala yang DihadapiSeperti tahun-tahun sebelumnya, kendala utama yang dihadapi
oleh Grup Astra dan komunitas bisnis nasional pada umumnya
adalah perlambatan kondisi perekonomian nasional. Dalam
beberapa tahun terakhir, sebagian besar unit bisnis Astra
terimbas oleh dampak dari penurunan daya beli konsumen dan
omzet penjualan, pelemahan harga komoditas, penurunan
nilai aset produktif serta penurunan kualitas portofolio aset
yang mengikis tingkat profitabilitas.
Namun Astra juga menyadari bahwa setiap usaha mengalami
pasang surut sebagai suatu siklus bisnis yang normal. Untuk
menyikapinya, diperlukan sikap antisipatif dan perencanaan
bisnis yang berjalan penuh disiplin sesuai kondisi yang berlaku.
Dengan perspektif demikian, dalam menghadapi kondisi yang
menantang saat ini Astra secara konsisten memantau perubahan
perilaku konsumen dan iklim bisnis yang terjadi untuk beradaptasi
dengan kondisi eksternal seraya memperluas gerakan efisiensi
internal dan manajemen risiko yang menyeluruh.
to hasten improvements in the nation’s education by way
of assistance to 15,859 schools, coaching 40,284 teachers
and distributing as much as 231,936 scholarship packages.
Health activities consist of coaching 1,577 posyandu medical
clinics, support in delivering complementary healthcare
services to 125,818 patients and donation of 216,263 blood
bags. Entrepreneurship programs conducted by Astra and its
foundations have involved 10,847 MSME with as many as
97,641 people as beneficiaries.
Astra also strives to reach out and inspire the young
generation with the spirit of hardwork and innovation. SATU
(Semangat Astra Terpadu Untuk) Indonesia Awards, held for
the seventh time in 2016, provides support and appreciation
for positive contributions in Education, SME, Environment,
Health and Technology. A total of seven recipients are
awarded appreciation packages for their programs, including
funding worth Rp55 million per person/group as well as
coaching support to develop the programs, thus allowing
them to spread positive values and to inspire their immediate
communities and also the society at large. SATU Indonesia
Awards 2016 joined a total of 2,341 participants from all
over Indonesia (the westernmost city of Aceh to Papua in
the east), 13% higher from the total number of participants
registered in the previous year.
Challenges Encountered As in the previous years, the main challenge for Astra Group
and the local business community in general is a slowdown
in the national economy condition. In the past years, most
of Astra’s business units have been affected by the impacts
of declining consumer purchasing power and lower sales
volume, weaker commodity prices, impairment of earning
assets and deteriorating quality of asset portfolio, all of
which erode profitability.
However, Astra is also aware that every type of business faces
fluctuations that make up a normal cycle that businesses
endure. To respond effectively, a forward-looking attitude and
disciplined business planning must be maintained in line with the
existing environment. With such perspective and in response to
challenging conditions we face today, Astra consistently monitors
changes in consumer behavior and business climate in order to
adapt with the external conditions while also expanding internal
efficiency and a comprehensive risk management.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International48
Dalam menghadapi kendala-kendala tersebut, pada tahun 2016,
rencana kerja bisnis Astra dititikberatkan pada 3 fokus strategi,
yaitu keunggulan produk dan pelayanan (competitiveness
of product and services), hubungan erat dengan pelanggan
(customer intimacy) dan inisiatif efisiensi yang luas melalui
3-C (Cost Efficiency – Capitalisation on Synergy – Capital
Productivity). Dengan mengutamakan produk dan layanan
yang inovatif dan berkualitas untuk memanjakan pelanggan
dipadukan dengan efisiensi operasional, optimalisasi bisnis
melalui kolaborasi berbasis sinergi dan investasi bisnis yang
cermat dan efektif, Direksi melihat bahwa sebagian besar bisnis
Astra tetap mampu menoreh berbagai prestasi operasional dan
bisnis serta mempertahankan posisi pasar yang sangat baik.
Prospek UsahaAstra senantiasa mengantisipasi perubahan kondisi ekonomi
yang besar pengaruhnya pada beberapa bisnisnya. Namun
kami percaya bahwa ekonomi Indonesia memiliki kekuatan
dan prospek yang menjanjikan ke depan, didukung dengan
pasar domestik yang besar. Bahkan rancangan bisnis
Astra menuntut adanya inisiatif Capital Productivity, yaitu
investasi bisnis yang dilakukan dengan cermat dan efektif.
Bagi Astra, investasi tak lain merupakan kebutuhan bisnis
yang memberikan berbagai peluang untuk bertumbuh ke
depan. Dalam kondisi pelemahan ekonomi seperti sekarang,
Astra tetap melakukan investasi secara selektif pada sektor-
sektor yang memiliki prospek pertumbuhan sehat ke depan.
Contohnya, portofolio jalan tol Astra terus bertambah,
akuisisi tambang komoditas non-batu bara juga berlanjut,
bahkan Astra memilih untuk meluncurkan lini bisnis baru di
sektor properti pada tahun 2016 dalam rangka mendukung
masyarakat Indonesia akan kebutuhan properti yang
berkualitas serta alternatif investasi.
Pada tahun 2016, terlihat pertumbuhan PDB dapat bertahan
pada 5,0%, meningkat dibandingkan 4,8% yang diraih
pada tahun sebelumnya. Melihat perkembangan ini, kami
cukup optimistis dalam memproyeksikan prospek tahun
2017 yang tampaknya akan cukup positif seiring dengan
perbaikan kondisi ekonomi, sehingga diharapkan investasi
yang Astra tanamkan dapat membuahkan hasil yang baik.
In addressing the challenges, during the year 2016, Astra’s
business plans focused on 3 strategies, which were
competitiveness of product and services, customer intimacy
and extensive efficiency initiative through 3-C: Cost
Efficiency – Capitalisation on Synergy – Capital Productivity.
With the emphasis on good quality and innovative
products and services to pamper customers combined with
operational efficiency, optimizing the business through
synergistic collaboration and effective and systematic
business investment, the Board of Directors view that most
of Astra businesses continue to generate many operational
and business accomplishments as well as to maintain strong
market positioning.
Business OutlookAstra consistently anticipates the shifting in economic
conditions which greatly influence our businesses.
Nonetheless, we believe that the Indonesian economy
retains its current strengths and promises good prospects
for the future, supported by a large domestic market. In
fact, Astra’s business plans dictate a constant element –
Capital Productivity, which means business investment
that is implemented systematically and effectively. For
Astra, investments are essential to the business to provide
opportunities for the business to grow in the future. In the
current economic slowdown, Astra continues to pursue
investment selectively in sectors with healthy growth
prospects ahead. For example, Astra’s toll road portfolio
continues to expand, as well as acquisitions of non-coal
mines, and in fact, Astra chose to launch the new business
line – property – in 2016 as testimony of our support for the
people of Indonesia in fulfilling their needs for good quality
asset and investment alternatives.
In 2016, GDP growth reached 5.0%, higher compared to
4.8% achieved in the previous year. Given this development,
we are optimistic in projecting the outlook for 2017 looking
positive with improving economic conditions, hence the
investments that Astra made are expected to yield good
returns.
LAPORAN DIREKSI
REPORT OF THE BOARD OF DIRECTORS
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 49
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Penerapan Tata Kelola
Astra menyadari bahwa keberlanjutan usaha suatu
perusahaan sangat dipengaruhi oleh perilakunya sebagai
warga korporasi. Oleh karena itu, Astra bertekad untuk
menjadi warga korporasi yang baik (good corporate citizen)
dengan sikap dan perilaku yang selaras dengan hukum,
peraturan dan etika Perseroan memilih dan menjalankan
bisnisnya dengan memperhatikan norma moral dan norma
sosial yang terkandung dalam sistem manajemennya untuk
menjaga kepentingan serta menciptakan manfaat bagi
seluruh pemangku kepentingan dan juga masyarakat luas.
Sebagai wujud komitmen dalam upaya untuk senantiasa
membangun Astra sebagai good corporate citizen,
operasional bisnis Astra memiliki pedoman Astra Code of
Conduct sebagai panduan bagi segenap insan Astra untuk
menyelaraskan sistem dan perilaku yang pantas dalam
menjalankan bisnis di lingkungan Grup Astra sesuai dengan
filosofi perusahaan Catur Dharma.
Sepanjang tahun 2016, Perseroan terus meningkatkan
pelaksanaan tata kelola perusahaan selaras dengan peraturan
OJK yang baru terkait penguatan tata kelola perusahaan
yang baik, dengan antara lain menyelenggarakan program
orientasi bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang
baru guna memberikan pemahaman kepada para anggota
Direksi dan Dewan Komisaris yang baru mengenai nilai-nilai
(values) Perseroan, Astra Management System, kegiatan usaha
Perseroan dan grup Perseroan, dan Astra Code of Conduct.
Perseroan juga melakukan penyesuaian terhadap beberapa
kebijakan Perseroan, yakni (i) kebijakan komunikasi dengan
para pemegang saham atau investor, (ii) kebijakan tentang
seleksi pemasok atau vendor, dan (iii) kebijakan nominasi
dan remunerasi antara lain terkait dengan kebijakan
penilaian kinerja, kebijakan pengunduran diri, program
pengembangan dan rencana suksesi. Selain itu Perseroan
juga membentuk kebijakan perlindungan hak-hak kreditur.
Implementation of Good Corporate Governance Astra realizes that the sustainability of the business of a
company is highly dependent on its conducts as a corporate
citizen. Therefore, Astra is determined to serve as a good
corporate citizen, whose attitudes and behaviors are aligned
with the laws, rules and ethics. The Company chooses to run
its business by observing moral and social norms internalized
in its management system in order to safeguard the interests
and create benefits for all stakeholders and also society at
large.
To deliver our commitment to constantly build Astra as a
good corporate citizen, Astra’s business operations are
equipped with Astra Code of Conduct guidelines to serve
as guidance for all Astra people to harmonize acceptable
systems and conducts in running the business within the
Astra Group ecosystem in accordance with the corporate
philosophy Catur Dharma.
Throughout 2016, the Company continued to improve
corporate governance implementation in line with the
new OJK regulations related to the strengthening of good
corporate governance, by among others, organizing
orientation programs for the new members of the Board of
Directors and Board of Commissioners in order to provide
them understanding regarding the values of the Company,
Astra Management System, the business activities of the
Company and the Group, and Astra Code of Conduct.
The Company also made adjustments to some of the
Company’s policies, namely (i) the policy on communication
with shareholders or investors, (ii) policy on selection of
suppliers or vendors, and (iii) nomination and remuneration
policies which are related to the performance appraisal policy,
resignation policy, development program and succession
planning. In addition the Company also formed a policy on
creditors’ rights protection.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International50
Astra senantiasa berupaya untuk menerapkan tata kelola
perusahaan yang baik secara konsisten dan teratur,
didukung oleh fungsi-fungsi organisasi yang memantau
efektivitas prosesnya setiap saat. Dengan penerapan tata
kelola perusahaan yang baik diharapkan dapat membantu
Astra bertumbuh kembang secara sehat dan berkelanjutan
(sustainable) serta memberikan kontribusi yang optimal bagi
bangsa dan masyarakat Indonesia dalam perjalanan meraih
visi untuk “Sejahtera Bersama Bangsa”.
Perubahan Komposisi Anggota DireksiPada tahun 2016 telah dilakukan perubahan pada komposisi
keanggotaan Direksi, sehingga susunan anggota Direksi
pada akhir tahun adalah sesuai keputusan RUPST yang
telah diselenggarakan pada tanggal 27 April 2016, sebagai
berikut:
Presiden Direktur Prijono Sugiarto President Director
Direktur Independen Gunawan Geniusahardja Independent Director
Direktur Djoko Pranoto Director
Direktur Widya Wiryawan Director
Direktur Sudirman Maman Rusdi Director
Direktur Johannes Loman Director
Direktur Suparno Djasmin Director
Direktur Bambang Widjanarko Santoso Director
Direktur Djony Bunarto Tjondro Director
Direktur Chiew Sin Cheok Director
Direktur Gidion Hasan Director
Dalam kesempatan ini, kami berterima kasih pada Saudara
Simon Collier Dixon atas kontribusinya untuk mendorong
pertumbuhan Perseroan selama menjabat sebagai Direktur,
dan doa kami untuk beliau terus meraih sukses dan
prestasi pada penugasan berikutnya. Kami menyambut
bergabungnya Saudara Chiew Sin Cheok dan Saudara
Gidion Hasan sebagai Direktur Perseroan dengan harapan
untuk bersama-sama bekerja meraih prestasi yang gemilang
bagi Astra di tahun-tahun mendatang.
Astra strives to implement good corporate governance
consistently and systematically, with support from various
organizational functions that monitor the effectiveness of
the process at all times. Through the implementation of the
Good Corporate Governance, it is expected that this will
help Astra in achieving healthy and sustainable growth, as
well as providing optimal contributions for the nation and
society of Indonesia in Astra’s journey toward realizing the
vision to “Prosper with the Nation”.
Changes in Board of Directors’ MembershipIn 2016, there was a change in the composition of the Board
of Directors, as resolved in the AGMS held on 27 April 2016,
as follows:
We would like to take this opportunity, to thank Mr. Simon
Collier Dixon for his valuable contribution in driving the
Company to prosper during his tenure as Director, and
our prayers for his continued success in future endeavors.
We would also like to welcome Mr. Chiew Sin Cheok and
Mr. Gidion Hasan as the Company’s Directors, with great
hope to work together and to continue making greater
successes for Astra for many years to come.
LAPORAN DIREKSI
REPORT OF THE BOARD OF DIRECTORS
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 51
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Ucapan Terima KasihMewakili Direksi, saya menyampaikan rasa terima kasih yang
tulus dan apresiasi kepada seluruh karyawan dan jajaran
manajemen Perseroan atas dedikasi dan kerja keras dalam
mendukung usaha Perseroan mencetak berbagai prestasi
dan pencapaian yang membanggakan.
Kami juga menyampaikan terima kasih yang sedalam-
dalamnya kepada pelanggan atas loyalitas yang diberikan;
mitra kerja atas dukungan dalam kolaborasi yang saling
membangun; Pemerintah dan regulator yang terus bekerja
keras untuk menjaga stabilitas perekonomian dan iklim
berbisnis yang kondusif di Indonesia; serta masyarakat
luas yang turut membantu kelancaran bisnis Grup Astra
di seluruh penjuru tanah air. Mari kita bersama-sama
melangkah maju dalam optimisme yang lebih kuat untuk
menciptakan manfaat dan sumbangsih yang optimal bagi
seluruh pemangku kepentingan.
Appreciation On behalf of the Board of Directors, I would like to express
our sincere gratitude and appreciation to all Astra people
and management of the Company for their dedication and
hardwork in supporting the Company to achieve further
successes and accomplishments that make us proud.
We would also like to thank our customers for their
constant loyalty; to our business partners for their continued
support in building our mutually beneficial collaboration;
to the Government and regulators for their hardwork to
secure economic stability and favorable business climate
in Indonesia; as well as the general public who continually
support Astra Group’s business operations in all areas of the
country. Let us together progress with stronger optimism to
create optimal value and contributions for all stakeholders.
Jakarta, Maret 2017 / Jakarta, March 2017
Atas Nama Direksi / On behalf of the Board of Directors
PT Astra International Tbk
Prijono SugiartoPresiden Direktur | President Director
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International52
DIREKSIBOARD OF DIRECTORS
192 11 6
LAPORAN DIREKSI
REPORT OF THE BOARD OF DIRECTORS
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 53
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Widya WiryawanDirekturDirector
Sudirman M. RusdiDirekturDirector
Johannes LomanDirekturDirector
Suparno DjasminDirekturDirector
Bambang Widjanarko SantosoDirekturDirector
Djony Bunarto TjondroDirekturDirector
Chiew Sin CheokDirekturDirector
Gidion HasanDirekturDirector
Prijono SugiartoPresiden DirekturPresident Director
Gunawan GeniusahardjaDirektur IndependenIndependent Director
Djoko PranotoDirekturDirector
1 4
4
7
7
10
10
9
2
3
5
5
8
8
11
3 6
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International54
TANGGUNG JAWAB LAPORAN TAHUNAN 2016
SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN PT ASTRA INTERNATIONAL TBK TAHUN 2016
Kami, yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Astra International Tbk tahun 2016 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perusahaan.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
Jakarta, 27 Maret 2017
Dewan KomisarisBoard of Commissioners
Sidharta UtamaKomisaris Independen
Independent Commissioner
Mari Elka PangestuKomisaris Independen
Independent Commissioner
Muhamad Chatib BasriKomisaris Independen
Independent Commissioner
Michinobu SugataKomisaris Independen
Independent Commissioner
Benjamin William KeswickKomisaris
Commissioner
Anthony John Liddell NightingaleKomisaris
Commissioner
Mark Spencer GreenbergKomisaris
Commissioner
John Raymond WittKomisaris
Commissioner
Adrian Teng Wei AnnKomisaris
Commissioner
Jonathan ChangKomisaris
Commissioner
David Alexander NewbiggingKomisaris
Commissioner
Budi SetiadharmaPresiden Komisaris
President Commissioner
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 55
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
RESPONSIBILITY FOR ANNUAL REPORT 2016
STATEMENT OF MEMBERS OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND THE BOARD OF DIRECTORS ON THE RESPONSIBILITY FOR THE ANNUAL REPORT 2016 OF PT ASTRA INTERNATIONAL TBK
We, the undersigned, state that all the information in the Annual Report of PT Astra International Tbk for the year 2016 is presented in its entirety and are fully responsible for the correctness of the contents of the Annual Report of the Company.
This statement is made in all truthfulness.
Jakarta, 27 March 2017
DireksiBoard of Directors
Johannes LomanDirekturDirector
Bambang Widjanarko SantosoDirekturDirector
Djony Bunarto TjondroDirekturDirector
Chiew Sin CheokDirekturDirector
Gidion HasanDirekturDirector
Suparno DjasminDirekturDirector
Djoko PranotoDirekturDirector
Gunawan GeniusahardjaDirektur IndependenIndependent Director
Sudirman M. RusdiDirekturDirector
Widya WiryawanDirekturDirector
Prijono SugiartoPresiden DirekturPresident Director
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International56
58 Informasi Perusahaan Company Information
62 Sekilas Astra Astra at A Glance
64 Tonggak Sejarah Milestones
68 Produk dan Jasa/Segmen Usaha Products and Services/Business Segments
70 Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Profile
76 Profil Direksi Board Of Directors’ Profile
82 Struktur Organisasi Organization Structure
85 Profil Komite-Komite Committees Profile
88 Anak Perusahaan, Ventura Bersama dan Perusahaan Asosiasi
Subsidiaries, Joint Ventures and Associates
95 Lembaga Penunjang Pasar Modal Capital Market Supporting Institutions
PERUSAHAANPROFIL
COMPANY PROFILE
Basoeki AbdullahMerapi, Gelora yang Tak Kunjung Padam | Merapi, the Unflagging Spirit (1992)126 x 200 cm. Cat Minyak pada Kanvas | Oil on CanvasKoleksi Galeri Nasional Indonesia | Collection of Galeri Nasional Indonesia
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 57
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International58
PERUSAHAANINFORMASI
COMPANY INFORMATION
Nama Perusahaan Company Name
PT Astra International Tbk
Bidang Usaha Business
Perdagangan umum, perindustrian, pertambangan, pengangkutan, pertanian, pembangunan, jasa dan konsultasi.General trading, industry, mining, transportation, agriculture, construction, services and consultancy.
Pendirian Perusahaan Date of Incorporation
20 Februari 195720 February 1957
Dasar Hukum Pendirian Legal Basis of Establishment
Akta Pendirian oleh: Notaris Sie Khwan Djioe No. 67 tanggal 20 Februari 1957Akta perubahan terakhir oleh: Akta Notaris Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., No. 21 tanggal 7 Desember 2015Deed of incorporation No. 67 dated 20 February 1957, Sie Khwan Djioe, NotaryLast amendment: Notarial Deed of Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., No. 21 dated 7 December 2015
Modal Dasar Authorized Capital
Rp3.000.000.000.000, terdiri dari 60.000.000.000 lembar saham dengan nominal Rp50 per sahamRp3,000,000,000,000 consisting of 60,000,000,000 stock with nominal value of Rp50 per share
Modal Ditempatkan dan Disetor Issued and Paid-Up Capital
Rp2.024.177.657.000, terdiri dari 40.483.553.140 lembar saham dengan nominal Rp50 per sahamRp2,024,177,657,000 consisting of 40,483,553,140 stock with nominal value of Rp50 per share
Pencatatan di Bursa Share Listing
Saham Perseroan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia sejak tanggal 4 April 1990 dengan kode perdagangan ASII.The Company’s stock has been listed on the Indonesia Stock Exchange since 4 April 1990, ticker code ASII.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 59
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
PERUSAHAANPerkembangan Jumlah Tenaga KerjaTotal Employees Year to Year
Total Tenaga Kerja Total Employees
2016 2015 2014 2013 2012
Perseroan, Anak Perusahaan, Ventura Bersama dan Perusahaan Asosiasi Company, Subsidiaries, Joint Ventures and Associated Companies
214,835 221,046 225,580 197,434 185,580
Perseroan dan Anak Perusahaan Company and Subsidiaries
141,728 149,532 156,097 132,570 123,003
Struktur Kepemilikan SahamShareholding Structure
Jardine Matheson Holdings LimitedBermuda
(Perusahaan terbuka yang tercatat di London dengan standard listing dan juga tercatat di Bermuda dan Singapura)(Public Company with standard listing in London as its primary listing and secondary listings in Bermuda and Singapore)
Jardine Strategic Holdings LimitedBermuda
(Perusahaan terbuka yang tercatat di London dengan standard listing dan juga tercatat di Bermuda dan Singapura)(Public Company with standard listing in London as its primary listing and secondary listings in Bermuda and Singapore)
Jardine Cycle & Carriage LimitedSingapore
(Perusahaan Publik yang tercatat di Singapura)(Public Company listed in Singapore)
PT Astra International TbkIndonesia
(Perusahaan Publik yang tercatat di Indonesia)(Public Company listed in Indonesia)
Lainnya (semua <10%)*Other (all <10%)
43.16%
83.64% 56.84%
75.00%
50.11%
Lainnya (semua <10%)*Other (all <10%)
16.36%
Lainnya (semua <10%)Other (all <10%)
25.00%
Lainnya (semua <5%)Other (all <5%)
nb. Tidak termasuk perusahaan holding yang dimiliki sepenuhnya di atas Jardine Cycle & Carriage Ltd. Exclude wholly-owned intermediate holding companies above Jardine Cycle & Carriage Limited.* Per awal Oktober 2016 As at early October 2016
49.89%
Pemegang Saham Pengendali tertanggal 31 Desember 2016Controlling Shareholders as at 31 December 2016
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International60
Informasi untuk pemegang saham, berita terbaru dan informasi umum tentang Perseroan dapat diperoleh melalui:
Information for investors, latest news, general information on the Company is accessible through:
Alamat Kontak
Contact Address
Jl. Gaya Motor Raya No. 8
Sunter II - Jakarta Utara
Jakarta 14330
Indonesia
Telp : (62-21) 652 2555
Fax : (62-21) 653 04957
Email:
Corporate Communications: [email protected]
Investor Relations: [email protected]
Akses InformasiInformation Access
INFORMASI PERUSAHAANCOMPANY INFORMATION
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 61
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Dewan KomisarisBoard of Commissioners
Presiden Komisaris : Budi Setiadharma
President Commissioner
Komisaris Independen : Sidharta Utama
Independent Commissioners Mari Elka Pangestu
Muhamad Chatib Basri
Michinobu Sugata
Komisaris : Anthony John Liddell Nightingale
Commissioners Benjamin William Keswick
Mark Spencer Greenberg
Jonathan Chang
David Alexander Newbigging
John Raymond Witt
Adrian Teng Wei Ann
Direksi
Board of Directors
Presiden Direktur : Prijono Sugiarto
President Director
Direktur Independen : Gunawan Geniusahardja
Independent Director
Direktur : Djoko Pranoto
Directors Widya Wiryawan
Sudirman M. Rusdi
Johannes Loman
Suparno Djasmin
Bambang Widjanarko Santoso
Djony Bunarto Tjondro
Chiew Sin Cheok
Gidion Hasan
Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioners and Board of Directors
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International62
PT Astra International Tbk didirikan di Jakarta pada tahun 1957
sebagai sebuah perusahaan perdagangan umum dengan
nama Astra International Inc. Pada tahun 1990, telah dilakukan
perubahan nama menjadi PT Astra International Tbk, dalam
rangka penawaran umum perdana saham Perseroan kepada
masyarakat, yang dilanjutkan dengan pencatatan saham
Perseroan di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan ticker
ASII. Nilai kapitalisasi pasar Astra pada akhir tahun 2016 adalah
sebesar Rp335,0 triliun.
Sesuai anggaran dasar Perseroan, kegiatan usaha yang dapat
dijalankan oleh Perusahaan mencakup perdagangan umum,
perindustrian, pertambangan, pengangkutan, pertanian,
pembangunan, jasa dan konsultasi. Hingga tahun 2016,
Astra telah mengembangkan bisnisnya dengan menerapkan
model bisnis yang berbasis sinergi dan terdiversifikasi
pada tujuh segmen usaha, terdiri dari: 1) Otomotif, 2) Jasa
Keuangan, 3) Alat Berat dan Pertambangan, 4) Agribisnis,
5) Infrastruktur dan Logistik, 6) Teknologi Informasi dan
7) Properti. Dengan bisnis yang beragam, Astra telah
menyentuh berbagai aspek kehidupan bangsa melalui
produk dan layanan yang dihasilkan. Dalam keseharian
hidup, masyarakat Indonesia menggunakan sepeda motor
dan mobil, jalan tol, printer, hingga layanan pembiayaan,
perbankan dan asuransi milik Astra. Pelaku bisnis bermitra
dengan Astra dan memanfaatkan berbagai kendaraan
PT Astra International Tbk was established in 1957 in
Jakarta as a general trading company under the name Astra
International Inc. In 1990, for the purpose of the Company’s
Initial Public Offering (IPO), the name of the Company
changed to PT Astra International Tbk, followed by listing
its shares on the Indonesia Stock Exchange under the ticker
code ASII. Market capitalization of Astra as at the end of
year 2016 was Rp335.0 trillion.
Pursuant to the latest articles of association, the Company
may engage in the following business activities: general
trading, industry, mining, transportation, agriculture,
construction, services and consultancy. By 2016, Astra
has developed its business by implementing a business
model based on synergies and diversification within seven
business segments, consisting of: 1) Automotive, 2) Financial
Services, 3) Heavy Equipment and Mining, 4) Agribusiness,
5) Infrastructure and Logistics, 6) Information Technology
and 7) Property. With a diversified business, Astra has
touched various aspects of national life through its products
and services. In everyday life, the people of Indonesia use
motorcycles and cars, toll roads, printers, as well as financial
services, banking and insurance from Astra. Business owners
continue partnerships with Astra and utilize a variety of
commercial vehicles, heavy equipment, logistics services,
ASTRASEKILAS
ASTRA AT A GLANCE
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 63
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
komersial, alat berat, layanan logistik, sistem teknologi
informasi dan jasa pertambangan dari Astra. Berbagai
produk yang dihasilkan, antara lain minyak kelapa sawit,
batu bara dan kendaraan bermotor, terus diekspor sehingga
Astra dapat berkontribusi dalam menyumbangkan devisa
bagi negara.
Pada akhir tahun 2016, kegiatan operasional bisnis yang
tersebar di seluruh Indonesia dikelola melalui 208 anak
perusahaan, ventura bersama dan entitas asosiasi, dengan
didukung oleh 214.835 karyawan. Sebagai salah satu grup
usaha terbesar nasional saat ini, Astra telah membangun
reputasi yang kuat melalui penawaran rangkaian produk dan
layanan berkualitas, dengan memperhatikan pelaksanaan
tata kelola perusahaan dan tata kelola lingkungan yang baik.
Astra senantiasa beraspirasi untuk menjadi perusahaan
kebanggaan bangsa yang berperan serta dalam upaya
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Oleh karena itu, kegiatan bisnis Astra berupaya menerapkan
perpaduan yang berimbang pada aspek komersial bisnis dan
sumbangsih non-bisnis melalui program tanggung jawab
sosial yang berkelanjutan di bidang pendidikan, lingkungan,
pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM) serta
kesehatan.
information technology systems and mining services from
Astra. Many products, including palm oil, coal and motor
vehicles, continue to be exported, thus allowing Astra to
contribute in generating foreign exchange revenues for the
country.
At the end of 2016, Astra conducted business operations
in all parts of Indonesia under the management of 208
subsidiaries, joint ventures and associates, and was supported
by 214,835 employees. As one of the nation’s largest business
groups today, Astra has built a strong reputation through
a diverse and superior products and services offering, with
due observance to the highest corporate governance and
environmental governance standards.
Astra continually aspires to become a corporate citizen that
is considered to be a pride of the nation, one who is actively
involved in the national efforts to improve the welfare of the
Indonesian people. To this end, Astra runs business activities
by a balanced combination of the business’ commercial
interests and non-business contributions through ongoing
social responsibility programs focused on four basic areas:
education, environment, small and medium enterprises
(SME) development and health.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International64
SEJARAHTONGGAK
MILESTONES
1957 • Astra memulai usaha sebagai perusahaan dagang Astra started its business as a trading company
1969 • Astra ditunjuk sebagai distributor kendaraan bermotor Toyota di Indonesia Astra was appointed as the distributor of Toyota vehicles in Indonesia
1970 • Astra ditunjuk sebagai distributor tunggal sepeda motor Honda di Indonesia Astra was appointed as the sole distributor of Honda motorcycles in Indonesia
• Astra mendapat lisensi sebagai distributor alat perkantoran Fuji Xerox di Indonesia Astra obtained a license as the distributor of Fuji Xerox office supplies in Indonesia
1971 • Astra mendirikan PT Federal Motor sebagai pabrik perakitan sepeda motor Honda Astra founded PT Federal Motor as a Honda motorcycle assembly plant
• Astra bersama dengan Toyota Motor Corporation (TMC) mendirikan ventura bersama Toyota-Astra Motor (TAM) sebagai Agen Tunggal Toyota
Astra and Toyota Motor Corporation (TMC) established a joint venture - Toyota-Astra Motor (TAM) as Toyota sole agent
1972 • Astra mendirikan PT United Tractors (UT) yang mengelola usaha di bidang perdagangan dan penyewaan alat berat Astra incorporated PT United Tractors (UT) to manage the heavy equipment trading and rental business
1973 • Astra ditunjuk sebagai agen tunggal produk-produk Daihatsu Astra was appointed as the sole agent for Daihatsu products
• Astra mendirikan PT Multi Agro Corporation yang mengelola Divisi Agribisnis Astra Astra founded PT Multi Agro Corporation to operate its Agribusiness division
1976 • Astra mendirikan PT Astra Graphia (AG) sebagai distributor mesin foto kopi Xerox di Indonesia Astra established PT Astra Graphia (AG) as Xerox photocopy machine distributor in Indonesia
1977 • TAM meluncurkan mobil Kijang pertama sebagai cikal bakal mobil keluarga utama yang legendaris TAM launched the first “Kijang” car, the legendary pioneer of family cars
1978 • Astra mendirikan PT Daihatsu Indonesia Astra established PT Daihatsu Indonesia
1982 • Astra mendirikan PT Raharja Sedaya, sebagai bisnis pertama di Divisi Jasa Keuangan Astra established PT Raharja Sedaya, its first move into the Financial Services Business
1988 • Astra mendirikan PT Suryaraya Cakrawala yang kemudian berganti nama menjadi PT Astra Agro Niaga, cikal bakal PT Astra Agro Lestari (AAL)
Astra incorporated PT Suryaraya Cakrawala, which was later renamed PT Astra Agro Niaga, the origin of PT Astra Agro Lestari (AAL)
1989 • Astra mendirikan Astra Education Training Centre yang kemudian menjadi Astra Management Development Institute (AMDI) Astra established the Astra Education Training Centre, which later then became the Astra Management Development Institute (AMDI)
1990 • Astra menerbitkan 30 juta lembar saham dan tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya Astra issued 30 million stocks and listed its shares on the Jakarta and Surabaya Stock Exchanges
1991 • Astra mendirikan PT Federal Adiwiraserasi yang mengelola bidang usaha komponen dan menjadi cikal bakal Astra Otoparts (AOP) Astra established PT Federal Adiwiraserasi in the automotive component business, which then evolved into Astra Otoparts (AOP)
• Astra mendirikan Astra Mitra Ventura yang menyediakan fasilitas pinjaman modal bagi UKM Astra established Astra Mitra Ventura, providing capital loan facility for SMEs
1995 • Astra mendirikan Akademi Teknik Federal (sekarang disebut dengan Politeknik Manufaktur Astra) yang menyediakan pendidikan formal tingkat diploma di bidang manufaktur
Astra founded Akademi Teknik Federal (now Astra Manufacturing Polytechnic), which organizes formal education at diploma level for manufacturing
2000 • Konsorsium Cycle & Carriage Limited melalui proses tender membeli 38,4% saham Astra dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN)
The Cycle & Carriage Limited consortium, through a tender process, purchased 38.4% percent of Astra’s shares through the Indonesian Bank Restructuring Agency (IBRA)
• Astra bersama BMW AG merestrukturisasi bisnis BMW di Indonesia. Dengan restrukturisasi ini maka Astra menjadi agen tunggal BMW melalui PT Tjahja Sakti Motor Corp yang 100% sahamnya dimiliki Astra, serta berperan sebagai salah satu dealer BMW di Indonesia
Astra and BMW AG restructured the BMW business in Indonesia. With this restructuring, Astra became the sole agent of BMW through PT Tjahja Sakti Motor Corp, wholly owned by Astra, which is also one of BMW’s dealers in Indonesia
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 65
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
2001 • Astra merestrukturisasi bisnis sepeda motor dengan melebur Federal Motor dan Honda Federal menjadi Astra Honda Motor dengan komposisi saham 50:50 antara PT Astra International Tbk dan Honda Motor Company Ltd.
Astra restructured its motorcycle business by merging Federal Motor and Honda Federal into Astra Honda Motor; shareholding composition between PT Astra International Tbk and Honda Motor Company Ltd. is 50:50
2002 • Astra bersama Daihatsu Motor Corp., Jepang, melakukan restrukturisasi bisnis Daihatsu di Indonesia. Dengan restrukturisasi ini saham Astra di PT Astra Daihatsu Motor berubah dari 50% menjadi 31,87%
Astra and Daihatsu Motor Corp., Japan, restructured Daihatsu’s business in Indonesia. Following restructuring, Astra’s share in PT Astra Daihatsu Motor changed from 50% to 31.87%
• Astra menyelenggarakan Penawaran Saham Terbatas sebanyak 1,404 miliar lembar saham Astra conducted a Rights Issue of 1.404 billion stocks
2003 • Astra bersama TMC mereorganisasi bisnis Toyota di Indonesia melalui dua entitas bisnis, yakni: PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia untuk bidang manufaktur (Astra:5%, TMC:95%) dan TAM untuk bidang distribusi (Astra:51%, TMC:49%)
Astra and TMC reorganized Toyota’s business in Indonesia through two business entities: PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia to focus on manufacturing (Astra: 5%, TMC: 95%) and TAM to focus on distribution (Astra: 51%, TMC: 49%)
• Toyota berkolaborasi dengan Daihatsu dalam inovasi dengan meluncurkan kendaraan keluarga Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang menjadi produk mobil keluarga andalan Indonesia
Toyota and Daihatsu collaborated to produce two innovative family cars: the Toyota Avanza and the Daihatsu Xenia – now the car of choice for Indonesian families
2004 • Astra mencapai release date lebih awal atas restrukturisasi hutangnya Astra achieved an earlier release date for its debt restructuring
• Astra bersama Standard Chartered Bank mengambil alih 63% saham PT Bank Permata Tbk dari Perusahaan Pengelola Aset Astra and Standard Chartered Bank acquired a 63% share of PT Bank Permata Tbk from Perusahaan Pengelola Aset
2006 • Astra bersama Toyota Financial Services Corporation mendirikan PT Toyota Astra Financial Services yang menawarkan fasilitas pembiayaan mobil Toyota
Astra and Toyota Financial Services Corporation established PT Toyota Astra Financial Services for Toyota car financing
2008 • PT Astra Daihatsu Motor (ADM) memulai ekspor kendaraan komersil jenis Gran Max ke Jepang dalam bentuk CBU PT Astra Daihatsu Motor (ADM) started CBU commercial exports of Gran Max to Japan
• Astra canangkan program ‘Go Green With Astra: Satu Karyawan Satu Pohon’ untuk menanam 116.867 pohon sepanjang tahun Astra established the ‘Go Green With Astra: One Employee One Tree’ program to plant 116,867 trees year-round
• Meresmikan pembukaan Museum dan Perpustakaan Astra Inauguration of Astra Museum and Library
2009 • Grup Astra meluncurkan SATU (Semangat Astra Terpadu Untuk) Indonesia yang menjadi payung program seluruh kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang berkelanjutan. Tujuannya adalah untuk membangun semangat kebangsaan dan persatuan demi pembangunan bangsa
Astra Group launched SATU (Semangat Astra Terpadu Untuk) Indonesia, an umbrella program for sustainable Corporate Social Responsibility (CSR) programs. The goal is to realize the spirit of nationhood and unity
• PT Toyofuji Serasi Indonesia - pengendalian bersama entitas PT Serasi Autoraya - meluncurkan kapal yang ketiga, MV SERASI III PT Toyofuji Serasi Indonesia - jointly controlled entity of PT Serasi Autoraya - launched its third vessel, MV SERASI III
• PT United Tractors Pandu Engineering, anak usaha UT, mengoperasikan PT Patria Maritime Lines PT United Tractors Pandu Engineering, a subsidiary of UT, operated PT Patria Maritime Lines
2010 • UT melalui PT Tuah Turangga Agung (TTA) mengakuisisi 60% saham konsesi tambang PT Agung Bara Prima UT through PT Tuah Turangga Agung (TTA) acquired a 60% share in PT Agung Bara Prima mining concession
• PT Astra Honda Motor (AHM) umumkan `One Heart` sebagai slogan barunya PT Astra Honda Motor (AHM) announced its new slogan `One Heart`
• Astra tingkatkan kepemilikan di Astra Sedaya Finance (ASF) menjadi 100% melalui akuisisi 47% saham General Electric Services di ASF Astra increased ownership of Astra Sedaya Finance (ASF) to 100% through the acquisition of the 47% share in ASF held by
General Electric Services
• Bank Permata mengakuisisi PT GE Finance, yang bertujuan untuk meningkatkan portofolio bisnis dan pangsa pasar kartu kredit Permata Bank acquired PT GE Finance to expand its business portfolio and capture a share of the credit card market
2011 • Astra Daihatsu Motor membangun pabrik baru di Karawang dengan kapasitas produksi 100 ribu unit per tahun Astra Daihatsu Motor built a new facility in Karawang with a production capacity of 100 thousand units per year
• UT, melalui anak perusahaannya, PT Pamapersada Nusantara akuisisi Tambang PT Asmin Bara Jaan dan PT Asmin Bara Bronang di daerah Sumatera Selatan
UT, through subsidiary PT Pamapersada Nusantara, acquired PT Asmin Bara Jaan and PT Asmin Bara Bronang Coal Mines in South Sumatra
• Astra Otoparts membentuk usaha patungan baru dengan Visteon Corp., PT Astra Visteon Indonesia, yang merupakan produsen komponen electronic instrument cluster
Astra Otoparts incorporated a joint venture with Visteon Corp., PT Astra Visteon Indonesia, producer of electronic instrument cluster components
• UT menyelesaikan Right Issue IV dan memperoleh dana sejumlah Rp6,1 triliun UT conducted Rights Issue IV and generated Rp6.1 trillion
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International66
• UT melalui anak perusahaannya, TTA, akuisisi Tambang Duta Sejahtera dan Duta Nurcahya yang berlokasi di Barito Utara, Kalimantan Tengah
UT through subsidiary TTA acquired Duta Sejahtera and Duta Nurcahya Coal Mines in North Barito, Central Kalimantan
• PT Astratel Nusantara akuisisi 95% saham PT Marga Harjaya Infrastruktur, perusahaan yang memegang konsesi Jalan Tol Kertosono - Mojokerto
PT Astratel Nusantara acquired a 95% interest in PT Marga Harjaya Infrastruktur, concession holder of the Kertosono - Mojokerto toll road
2012 • AOP dan Pirelli sepakat membangun usaha patungan (60% Pirelli, 40% Astra Otoparts) untuk memproduksi ban sepeda motor di Indonesia AOP and Pirelli agreed to establish a joint venture (60% Pirelli, 40% Astra Otoparts) to manufacture tires for motorcycles in Indonesia
• UT melalui anak perusahaannya, TTA, akuisisi Tambang Piranti Jaya Utama UT through subsidiary TTA acquired Piranti Jaya Utama Coal Mines
• Astra Toyota AGYA & Astra Daihatsu AYLA, Kebanggaan untuk Indonesia, Kolaborasi Astra International – Toyota – Daihatsu diluncurkan di Jakarta
Astra Toyota AGYA & Astra Daihatsu AYLA, the pride of Indonesia, a collaboration of Astra International – Toyota – Daihatsu were launched in Jakarta
• Bank Permata menyelesaikan proses Rights Issue V dan memperoleh dana sebesar Rp2 triliun Permata Bank concluded Rights Issue V and generated Rp2 trillion
2013 • Astra, melalui Astratel, mengakuisisi PT Pelabuhan Penajam Banua Taka, perusahaan yang mengelola Pelabuhan Eastkal di Penajam, Kalimantan Timur
Astra, through Astratel, acquired PT Pelabuhan Penajam Banua Taka, a company that manages Eastkal Port in Penajam, East Kalimantan
• AOP menyelesaikan proses Right Issue sebesar Rp3,0 triliun dengan partisipasi Astra sebesar Rp2,9 triliun AOP completed right issue of Rp3.0 trillion, with Astra participation of Rp2.9 trillion
• AHM memulai pembangunan pabrik keempat di Karawang, Jawa Barat, berkapasitas 1,1 juta unit per tahun AHM commenced the construction of its fourth plant in Karawang, West Java, with a capacity of 1.1 million units per year
• AAL, anak perusahaan Astra, mendirikan usaha patungan Astra-KLK Pte Ltd, bekerja sama dengan KL-Kepong Plantation Holdings Sdn Bhd untuk memasarkan produk olahan minyak kelapa sawit dan menyediakan jasa logistik atas produk tersebut
AAL, a subsidiary of Astra, founded joint venture company Astra-KLK Pte Ltd with KL-Kepong Plantation Holdings Sdn Bhd to market palm oil processed products and provide logistics services for the products
• PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) mulai membangun pabrik baru berkapasitas 52.000 kendaraan komersial per tahun di Karawang PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) started the construction of a new plant in Karawang for commercial vehicles with a
capacity of 52,000 units per year
• Peletakan batu pertama Menara Astra, proyek properti gedung perkantoran di kawasan pusat bisnis Jakarta dengan grade A dan standar Green Building peringkat platinum
Groundbreaking of Menara Astra, a grade A office building project located in Jakarta’s business district that implements platinum-class green building standards
2014 • Astra International dan Aviva menandatangani kesepakatan pembentukan joint venture bernama Astra Aviva Life, dengan kepemilikan 50:50
Astra International and Aviva signed a joint venture agreement for Astra Aviva Life with a 50:50 ownership composition
• Bank Permata menyelesaikan proses Right Issue VI dan memperoleh dana sebesar Rp1,5 triliun Permata Bank concluded Rights Issue VI and generated Rp1.5 trillion
• Bank Permata melakukan penyertaan 25% saham ASF dengan nominal Rp2,2 triliun Permata Bank made an equity participation of 25% share in ASF with a nominal value of Rp2.2 trillion
• Astragraphia melepas 51% kepemilikan sahamnya di AGIT Monitise Indonesia Astragraphia released 51% of its ownership in AGIT Monitise Indonesia
• PAMA dan TTA melaksanakan restrukturisasi saham atas konsesi batu bara yang tergabung dalam grup UT PAMA and TTA restructured share capitals of all UT Group subsidiaries possessing coal-mining concessions
• UT menandatangani Conditional Shares and Purchase Agreement (CSPA) dengan dua pemegang saham PT Acset Indonusa Tbk (ACST), yaitu PT Loka Cipta Kreasi dan PT Cross Plus Indonesia, sehubungan dengan rencana pengambilalihan ACST, melalui anak perusahaan UT, PT Karya Supra Perkasa
UT signed Conditional Shares and Purchase Agreement (CSPA) with shareholders of PT Acset Indonusa Tbk (ACST), PT Loka Cipta Kreasi and PT Cross Plus Indonesia pertaining to the plan to take over ACST, through UT’s subsidiary, PT Karya Supra Perkasa
2015 • UT mengakuisisi 50,1% saham PT Acset Indonusa Tbk, perusahaan konstruksi umum UT acquired 50.1% stakes in PT Acset Indonusa Tbk, a general construction company
• AAL mengakuisisi 50% saham of PT Kreasijaya Adhikarya, perusahaan operator refinery di Dumai, Propinsi Riau, dengan kapasitas produksi per hari mencapai 2.000 ton CPO, dengan harga pembelian sebesar Rp75 miliar
AAL acquired 50% stakes in PT Kreasijaya Adhikarya, a refinery operator in Dumai, Riau Province, with a daily production capacity of 2,000 tonnes of CPO, for a purchase consideration of Rp75 billion
• UT melalui Pamapersada Nusantara mengakuisisi 75,5% saham PT Sumbawa Jutaraya, perusahaan tambang emas, dengan harga pembelian 7,4 juta Dolar AS
UT through Pamapersada Nusantara acquired 75.5% interest in PT Sumbawa Jutaraya, a gold mining company, for USD 7.4 million
TONGGAK SEJARAH
MILESTONES
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 67
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
• AHM mulai mengekspor produk All New Honda BeAt eSP ke Filipina untuk memperluas pasar AHM started exporting the All New Honda BeAt eSP to the Philippines to expand the market
• Astra Intenational dan Toyota Motor Corporation (TMC) sepakat untuk melaksanakan sejumlah inisiatif bersama untuk memperkuat peranan Toyota-Astra Motor (TAM). Inisiatif ini bertujuan untuk membangun jaringan penjualan dan distribusi yang lebih efisien dan kompetitif, termasuk perluasan peranan distribusi TAM, peningkatan operasional logistik melalui manajemen yang terpusat, serta manajemen persediaan dan inventori yang lebih baik
Astra International and Toyota Motor Corporation (TMC) have agreed to implement a number of joint initiatives designed to strengthen the role of Toyota-Astra Motor (TAM). The new initiatives are designed to build a more efficient and competitive sales and distribution network and include the enlargement of TAM’s distribution role, improvements in logistics operations through centralized management and better stock and inventory management
• AOP menambah jumlah sahamnya sebanyak 25,8% di SKF Indonesia, produsen bearing, sehingga jumlah total kepemilikannya menjadi 40%, dengan harga pembelian sebesar Rp67 miliar
AOP acquired a further 25.8% interest in SKF Indonesia, a bearing producer, for a purchase price of Rp67 billion, raising AOP’s shareholding to 40%
• Astratel mengumumkan pengakuisisian 25% saham jalan tol Semarang – Solo sepanjang 73km Astratel announced the acquisition of a 25% stake in the 73km Semarang - Solo toll road
• AOP dan Bridgestone Indonesia menandatangani perjanjian untuk mendirikan ventura bersama, Bridgestone Astra Indonesia, dengan struktur kepemilikan: Bridgestone 51% dan AOP 49%
AOP and Bridgestone Indonesia signed a JV agreement to establish a joint venture, Bridgestone Astra Indonesia, with ownership structure: Bridgestone 51% and AOP 49%
• AHM mengoperasikan pabrik kelimanya di Karawang dengan tambahan kapasitas produksi sejumlah 500 ribu unit per tahun untuk tipe sport, sehingga meningkatkan kapasitas produksi tahunan menjadi 5,8 juta unit per tahun
AHM commenced its new 5th plant in Karawang with additional production capacity of 500 thousand units per year for sport type, increasing the annual production capacity to 5.8 million units per year
• United Tractors, bersama dengan Sumitomo Corporation dan Kansai Electric Power Co, Inc, telah menandatangani Perjanjian Pengikatan Jual Beli Listrik (PPA) dengan PLN untuk pengembangan ekspansi proyek Tanjung Jati B Pembangkit Tenaga Listrik Batu Bara unit 5 & 6, masing-masing memiliki kapasitas 1.000 MW, yang berlokasi di Jawa Tengah
United Tractors, together with Sumitomo Corporation and Kansai Electric Power Co, Inc, have signed the Power Purchase Agreement with PLN to develop Tanjung Jati B coal-fired power plant Unit 5 & 6 with the expansion project, each having a capacity of 1,000 MW, located in Central Java
2016 • Astratel memiliki 25% saham PT Trans Bumi Serbaraja, BUJT ruas tol Serpong-Balaraja sepanjang 30km. Astratel acquired 25% stakes in PT Trans Bumi Serbaraja, 30km long Serpong-Balaraja toll road company.
• Bank Permata menyelesaikan Rights Issue dan memperoleh dana sebesar Rp5,5 triliun untuk memperkuat permodalannya. Permata Bank completed a Rights Issue which raised Rp5.5 trillion in order to strengthen its capital base.
• Acset, perusahaan kontraktor umum, anak perusahaan UT dengan kepemilikian 50,1%, menyelesaikan Rights Issue dan memperoleh Rp600 miliar untuk mendukung pertumbuhan bisnisnya.
General contractor, Acset, a 50.1% subsidiary of United Tractors, completed a Rights Issue raising Rp600 billion to suppot its business growth.
• AAL menyelesaikan Rights Issue sebesar Rp4,0 triliun untuk memperkuat posisi keuangannya. AAL completed a Rp4.0 trillion Rights Issue to strengthen its balance sheet.
• Toyota dan Daihatsu secara resmi meluncurkan mobil murah ramah lingkungan berkapasitas 7 orang, yaitu Astra Toyota Calya dan Astra Daihatsu Sigra, yang diterima oleh pasar dengan baik.
Seven seater LCGC, Astra Toyota Calya and Astra Daihatsu Sigra, were launched received the market.
• AOP melalui Bridgestone Astra Indonesia meresmikan pabrik yang memproduksi komponen anti vibrasi untuk kendaraan roda empat di Purwakarta, Jawa Barat. Pada bulan yang sama, AOP melalui Aisin Indonesia Automotive dan Advics Manufacturing Indonesia meresmikan pabrik yang memproduksi body part, engine part dan brake system di Kawasan KIIC Karawang, Jawa Barat.
AOP through Bridgestone Astra Indonesia inaugurated its factory that produces anti-vibration components for four-wheeler vehicles in Purwakarta, West Java. In the same month, AOP Aisin Indonesia Automotive and advics Manufacturing Indonesia inaugurated its factory that produces body parts, engine parts and brake systems in Kawasan KIIC Karawang, West Java.
• PT Astra Land Indonesia, yang dimiliki masing-masing 50% oleh PT Menara Astra dan Hongkong Land, menandatangani sebuah perjanjian dengan anak usaha PT Modernland Realty Tbk untuk mengembangkan area seluas 67 hektar di Cakung, Jakarta Timur.
PT Astra Land Indonesia, owned 50% by PT Menara Astra and 50% by Hongkong Land, signed an agreement with subsidiary of PT Modernland Realty Tbk to develop a 67 hectare site in Cakung in East Jakarta.
• UT, melalui TTA, menandatangani Conditional Shares and Purchases Agreement (CSPA) untuk mengakuisisi perusahaan batu bara (coking coal) di Kalimantan Tengah, PT Suprabari Mapanindo Mineral.
UT, through TTA, signed a Conditional Shares and Purchases Agreement (CSPA) to acquire coal mining company (coking coal) in Central Kalimantan, PT Suprabari Mapanindo Mineral.
• AAL dan anak perusahaannya, PT Eka Dura Perdana, mengakuisisi PT Mitra Barito Gemilang, perusahaan perkebunan karet, sehingga luas perkebunan AAL menjadi 1.700 hektar.
AAL and its subsidiary, PT Eka Dura Perdana, acquired PT Mitra Barito Gemilang, a rubber plantation company, bringing AAL’s total rubber plantation land to 1,700 hectare.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International68
SEGMEN USAHAPRODUK DAN JASA/
PRODUCTS AND SERVICES/BUSINESS SEGMENTS
OTOMOTIFAUTOMOTIVE
JASA KEUANGANFINANCIAL SERVICES
ALAT BERAT DAN PERTAMBANGANHEAVY EQUIPMENT AND MINING
Kendaraan Roda EmpatFour-wheeler
• Toyota• Daihatsu• Isuzu• UD Trucks• Peugeot• BMW
Kendaraan Roda DuaTwo-wheeler
• Honda
KomponenComponents
• PT Astra Otoparts Tbk
Lain-lain Produk & Jasa Terkait OtomotifOther Automotive Related Products & Services
• AstraWorld
Pembiayaan MobilCar Financing
• PT Astra Sedaya Finance• PT Toyota Astra Financial Services
Pembiayaan Sepeda MotorMotorcycle Financing
• PT Federal International Finance
Pembiayaan Alat BeratHeavy Equipment Financing
• PT Surya Artha Nusantara Finance• PT Komatsu Astra Finance
Asuransi UmumGeneral Insurance
• PT Asuransi Astra Buana
Asuransi JiwaLife Insurance
• PT Astra Aviva Life
Jasa PerbankanBanking Services
• PT Bank Permata Tbk
Produk & Jasa Mesin KonstruksiConstruction Machines Products & Services
• PT United Tractors Tbk• PT Traktor Nusantara
Kontraktor PenambanganMining Contracting
• PT Pamapersada Nusantara
Pertambangan Batu BaraCoal Mining
• PT Tuah Turangga Agung
Industri KonstruksiConstruction Industry
• PT Acset Indonusa Tbk
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 69
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
SEGMEN USAHA AGRIBISNISAGRIBUSINESS
INFRASTRUKTUR DAN LOGISTIKINFRASTRUCTURE AND LOGISTICS
PROPERTIPROPERTY
TEKNOLOGI INFORMASIINFORMATION TECHNOLOGY
Minyak Kelapa SawitPalm Oil
• PT Astra Agro Lestari Tbk
Infrastruktur UmumGeneral Infrastructure
• PT Astratel Nusantara• PT Intertel Nusaperdana
LogistikLogistics
• PT Serasi Autoraya
Jalan TolToll Roads
• PT Marga Mandalasakti• PT Marga Trans Nusantara • PT Marga Harjaya Infrastruktur• PT Trans Marga Jateng• PT Trans Bumi Serbaraja
Pengelolaan Air BersihClean Water Management
• PT Pam Lyonnaise Jaya
Pelabuhan LautSea Ports
• PT Pelabuhan Penajam Banua Taka
Solusi DokumenDocument Solution
• PT Astra Graphia Tbk
Layanan KantorOffice Services
• PT Astragraphia Xprins Indonesia
Properti KomersialCommercial Properties
• PT Menara Astra
Perdagangan PropertiTrading Properties• PT Brahmayasa Bahtera• PT Astra Land Indonesia• PT Astra Modern Land
Solusi Teknologi Informasi & KomunikasiInformation and Communication Technology Solution
• PT Astra Graphia Information Technology
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International70
DEWAN KOMISARISPROFIL
BOARD OF COMMISSIONERS’ PROFILE
Berkewarganegaraan Indonesia, lahir pada tahun 1944, beliau menjabat sebagai Presiden Komisaris Perseroan sejak Mei 2005. Mulai bergabung di Perseroan pada tahun 1970 dan memegang jabatan Presiden Direktur Perseroan pada periode 2002-2005. Beberapa jabatan lain yang pernah dipegangnya adalah Wakil Presiden Direktur Perseroan (1998-2002), Presiden Direktur PT Federal Motor (sekarang PT Astra Honda Motor) (1978-2000) dan General Manager Divisi Honda PT Astra International Tbk (1975-1978). Beliau juga pernah menjabat sebagai Komisaris PT Jakarta Land (2007-2009) dan Komisaris PT Hero Supermarket Tbk sejak Juni 2006 sampai sekarang. Bapak Budi Setiadharma adalah lulusan Universitas Katolik Parahyangan, Bandung tahun 1970.
An Indonesia citizen, born in 1944, he has served as President Commissioner of the Company since May 2005. He joined the Company in 1970 and was appointed as President Director of the Company from 2002-2005. He had held several other positions at Astra including Vice President Director of the Company (1998-2002), President Director of PT Federal Motor (now PT Astra Honda Motor) (1978-2000) and General Manager of Honda Division of PT Astra International Tbk (1975-1978). He also served as a Commissioner of PT Jakarta Land from 2007-2009 and Commissioner of PT Hero Supermarket Tbk from June 2006 until now. Mr. Budi Setiadharma is a graduate of Parahyangan Catholic University, Bandung in 1970.
Berkewarganegaraan Indonesia, lahir pada tahun 1965, beliau menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak April 2014. Saat ini beliau adalah Guru Besar di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI), Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. Selain itu beliau juga menjadi anggota Komite Audit PT Indotambang Raya Tbk dan PT Holcim Tbk. Di bidang Akademis, beliau sempat menjabat sebagai Wakil Dekan bidang Akademik FEUI pada 2005-2009 dan Ketua Departemen Akuntansi FEUI pada 2001-2005. Di bidang non-Akademis, Sidharta sempat menjabat sebagai Anggota Komite Audit PT Federal International Finance, PT Astra Sedaya Finance dan PT Serasi Autoraya pada 2005-2008, Anggota Komite Audit PT Astra International Tbk dan PT Astra Graphia Tbk pada 2008-2012, Anggota Komite Pengawas Pajak di Kementerian Keuangan Republik Indonesia pada 2010-2013 dan Anggota Komite Audit PT Hero Tbk pada 2009-2013. Beliau menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Indonesia tahun 1987, Master of Business Administration di Indiana University tahun 1990 dan Doctor of Philosophy, (jurusan Akuntansi,) Texas A&M University tahun 1996.
An Indonesia citizen, born in 1965, he has served as Independent Commissioner of the Company since April 2014. Currently, he is a Full-Professor in the Faculty of Economics-University of Indonesia (FEUI), Independent Comissioner and Chairman of the Audit Committee of PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. He is also a member of the Audit Committee of PT Indotambang Raya Tbk and PT Holcim Tbk. In academia, he held the position of Vice Dean of Academics in FEUI (2005-2009) and from 2001 to 2005 the Head of the Department of Accounting of FEUI. In the non-academia, Mr. Sidharta was an Audit Committee member at PT Federal International Finance, PT Astra Sedaya Finance and PT Serasi Autoraya (2005-2008), an Audit Committee member of PT Astra International Tbk and PT Astra Graphia Tbk (2008- 2012), Tax Oversight Committee member at the Ministry of Finance from 2010 to 2013 and an Audit Committee member at PT Hero Tbk (2009-2013). He graduated in 1987 from the Faculty of Economics, the University of Indonesia majoring in Accounting, then obtained his Master of Business Administration degree from Indiana University in 1990 and Doctor of Philosophy degree from Texas A&M University majoring in accounting in 1996.
Budi Setiadharma
Presiden Komisaris President Commissioner
Sidharta Utama
Komisaris Independen Independent Commissioners
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 71
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Berkewarganegaraan Indonesia, lahir pada tahun 1956, beliau menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak April 2015. Saat ini jabatan-jabatan beliau antara lain adalah sebagai Guru Besar di bidang International Economics di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEBUI); Distinguished Fellow di Fung Global Institute; Honorary Chairman Print Media Shangbao; dan Leadership Council UN Sustainable Development Solution Network (SDSN). Di bidang akademis, beliau mengajar di FEBUI sejak tahun 1986. Dr. Pangestu juga pernah menjadi George W. Ball Adjunct Professor of International and Public Affairs di School of International and Public Affairs (SIPA), Columbia University pada musim gugur 2015. Di bidang non-akademis, pernah menjabat sebagai Menteri Perdagangan Republik Indonesia pada 2004-2011 dan sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada 2011-2014. Beliau menyelesaikan pendidikannya di Jurusan Ekonomi di Australian National University (ANU) Canberra 1978, Master of Economics dari universitas yang sama tahun 1980 dan mendapatkan gelar Ph.D. dari Department of Economics University of California, Davis tahun 1986.
An Indonesia citizen, born in 1956, she has served as Independent Commissioner of the Company since April 2015. Currently, she is also a Professor of International Economics in the Faculty of Economics and Business, University of Indonesia (FEBUI); Distinguished Fellow of Fung Global Institute; Honorary Chairman of Print Media Shangbao; and Leadership Council - UN Sustainable Development Solution Network (SDSN). In academia, she has been lecturer in FEBUI since 1986. Dr. Pangestu was also the George W. Ball Adjunct Professorship of International and Public Affairs in School of International and Public Affairs (SIPA), Columbia University in Fall 2015. In the non-academia front, she served as Minister of Trade of the Republic of Indonesia from 2004-2011 and was Minister of Tourism and Creative Economy from 2011-2014. She graduated from Australian National University (ANU) Canberra majoring in Economy in 1978, obtained her Master of Economics from the same University in 1980 and obtained her Ph.D. from Department of Economics, University of California, Davis in 1986.
Berkewarganegaraan Indonesia, lahir pada tahun 1965, beliau menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak April 2015, juga pada periode 2006-2012. Beliau juga antara lain merupakan Direktur Non-Eksekutif Independen Axiata Berhad Malaysia sejak 2015 dan Presiden Komisaris Indonesia Infrastructure Finance sejak 2014 serta sebagai Partner Senior dan Pendiri Creco Research, sebuah firma konsultan ekonomi dan keuangan di Jakarta, sejak 2010. Sebelumnya Beliau pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan Republik Indonesia (2013-2014), Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia (2012-2013), Wakil Ketua Komite Ekonomi Nasional Republik Indonesia (2010-2012), Staf Khusus Menteri Keuangan Republik Indonesia (2006-2010), Deputi Menteri Keuangan Republik Indonesia untuk G-20 (2006-2010), Penasihat Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia (2004-2005) dan Anggota Independent Regional Advisory Group for Asia Pacific, International Monetary Fund (2010-2012). Bapak Chatib Basri menyelesaikan pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI) dengan gelar Sarjana Ekonomi pada 1992 dan kemudian mendapatkan gelar Master of Economic Development dari Australian National University, serta Ph.D. di bidang Economics, Australian National University pada 2001. Saat ini Beliau juga merupakan pengajar senior di FEUI sejak tahun 1992 sampai sekarang.
An Indonesia citizen, born in 1965, he has served as Independent Commissioner of the Companysince April 2015 and throughout 2006-2012. He is also, among others, an Independent Non-Executive Director of Axiata Berhad, Malaysia since 2015 and President Commissioner of Indonesia Infrastructure Finance since 2014 also a Senior Partner and Founder of Creco Research, an economic and financial consulting firm in Jakarta, since 2010. Previously, he was the Minister of Finance of the Republic of Indonesia (2013-2014), Chairman of the Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia (2012-2013), Vice Chairman of the National Economic Committee of the Republic of Indonesia (2010-2012), Special Adviser to the Minister of Finance of the Republic of Indonesia (2006-2010), Deputy of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia for G-20 (2006-2010), Advisor to the Coordinating Minister for Economic Affairs of the Republic Indonesia (2004-2005) and Member of Independent Regional Advisory Group for Asia Pacific, International Monetary Fund (2010-2012). Mr. Chatib Basri graduated from University of Indonesia with a Bachelor of Economics degree and obtained a Master of Economic Development from Faculty of Economics, Australian National University in 1996 and Ph.D. in Economics, Australian National University in 2001. He is a senior lecturer at Faculty of Economics, University of Indonesia since 1992.
Mari Elka Pangestu
Komisaris Independen Independent Commissioners
Muhamad Chatib Basri
Komisaris Independen Independent Commissioners
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International72
PROFIL DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONERS’ PROFILE
Berkewarganegaraan Jepang, lahir pada tahun 1961, beliau menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak April 2016. Beliau mengawali karirnya dengan bergabung pada Toyota Motor Corporation sejak tahun 1983, dan antara lain, pernah menjabat sebagai Presiden Toyota Motor Philippines Corporations di Filipina. Beliau meraih gelar Bachelor of Economics dari Kobe University, Jepang pada tahun 1983 dan gelar Master of Business Administration dari University of Washington, Amerika Serikat pada tahun 1993.
A Japanese citizen, born in 1961, he has served as Independent Commissioner of the Company since April 2016. He started his career by joining the Toyota Motor Corporation in 1983 and he previously served among others, as the President of Toyota Motor Philippines Corporations in the Philippines. He obtained his Bachelor of Economics from Kobe University, Japan in 1983 and Master of Business Administration from University of Washington, USA in 1993.
Berkewarganegaraan Inggris, lahir pada tahun 1947, beliau menjabat Komisaris Perseroan sejak Mei 2000. Beliau adalah Managing Director Jardine Matheson Holdings, Dairy Farm, Hongkong Land, Jardine Strategic and Mandarin Oriental and Chairman di Jardine Cycle & Carriage hingga 2012 serta masih merupakan Direktur dari perusahaan-perusahaan tersebut. Beliau juga menjabat sebagai Direktur pada Prudential Plc, Schindler Holding Limited, Shui On Land Limited, Vitasoy International Holdings Limited dan the UK ASEAN Business Council. Beliau tercatat sebagai anggota non-official Commission on Strategic Development dan perwakilan Hong Kong untuk Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) Business Advisory Council. Beliau juga sebagai anggota dewan Employers’ Federation of Hong Kong dan anggota the Hong Kong University of Science and Technology Business School Advisory Council. Beliau juga seorang Profesor Kehormatan di School of Business of the Hong Kong Baptist University, a Justice of Peace and Chairman dari The Sailors Home and Missions to Seamen di Hong Kong. Beliau lulus dari Peterhouse, Cambridge dengan jurusan Classics.
A British citizen, born in 1947, he has served as Commissioner of the Company since May 2000. He was the Managing Director of Jardine Matheson Holdings, Dairy Farm, Hongkong Land, Jardine Strategic and Mandarin Oriental and Chairman of Jardine Cycle & Carriage until 2012 and remains a director of these companies. He is also a Director of Prudential Plc, Schindler Holding Limited, Shui On Land Limited, Vitasoy International Holdings Limited and the UK ASEAN Business Council. He is a non-official member of the Commission on Strategic Development and a Hong Kong representative to the Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) Business Advisory Council. He is a council member of the Employers’ Federation of Hong Kong and a member of the Hong Kong University of Science and Technology Business School Advisory Council. He is also an Honorary Professor of the School of Business of the Hong Kong Baptist University, a Justice of Peace and Chairman of The Sailors Home and Missions to Seamen in Hong Kong. He graduated from Peterhouse, Cambridge, with a Degree in Classics.
Michinobu Sugata
Komisaris Independen Independent Commissioners
Anthony John Liddell Nightingale
Komisaris Commissioner
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 73
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Berkewarganegaraan Inggris, lahir pada tahun 1972, beliau menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak Mei 2007. Saat ini beliau merupakan Managing Director Jardine Matheson Holdings. Beliau telah menjabat berbagai posisi eksekutif semenjak bergabung dengan Jardine Matheson Group pada tahun 1998, diantaranya Finance Director dan Chief Executive Officer Jardine Pacific dari tahun 2003 sampai 2007, sesudah itu beliau menjabat sebagai Group Managing Director Jardine Cycle & Carriage hingga bulan Maret 2012. Beliau adalah Chairman pada Jardine Matheson Limited dan Jardine Cyle & Carriage. Beliau menjabat sebagai Chairman dan Managing Director dari Dairy Farm, Hongkong Land dan Mandarin Oriental, serta Managing Director Jardine Strategic dan juga Direktur Jardine Pacific dan Jardine Motors. Beliau adalah seorang Sarjana Sains di bidang Agricultural Economics and Food Marketing dari Newcastle University, serta meraih gelar Master of Business Administration dari INSEAD.
A British citizen, born in 1947, he has served as Commissioner of the Company since May 2007. Currently, he is the Managing Director of Jardine Matheson Holdings. He has held a number of executive positions since joining the Jardine Matheson Group in 1998, including Finance Director and then Chief Executive Officer of Jardine Pacific between 2003 and 2007 and, thereafter, Group Managing Director of Jardine Cycle & Carriage until March 2012. He is Chairman of Jardine Matheson Limited and Jardine Cycle & Carriage. He is also Chairman and Managing Director of Dairy Farm, Hongkong Land and Mandarin Oriental, Managing Director of Jardine Strategic and a Director of Jardine Pacific and Jardine Motors. He graduated from Newcastle University with a Bachelor of Science degree in Agricultural Economics and Food Marketing and obtained a Master of Business Administration degree from INSEAD.
Berkewarganegaraan Inggris, lahir pada tahun 1969, beliau menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak Mei 2006. Beliau adalah Group Strategy Director Jardine Matheson Holdings dan juga menjabat Direktur dari Jardine Matheson Limited, Dairy Farm, Hongkong Land, Jardine Cycle & Carriage dan Mandarin Oriental dan Komisaris di PT Bank Permata Tbk. Beliau telah menekuni bidang investment banking selama 16 tahun bersama Dresdner Kleinwort Wasserstein di London. Setelah menyelesaikan pendidikan di Hertford College, Oxford University di tahun 1990, Bapak Mark Greenberg kemudian meraih gelar Master of Arts di bidang Sejarah Modern.
A British citizen, born in 1969, he has served as Commissioner of the Company since May 2006. He is the Group Strategy Director of Jardine Matheson Holdings and also a Director of Jardine Matheson Limited, Dairy Farm, Hongkong Land, Jardine Cycle & Carriage and Mandarin Oriental and a Commissioner of PT Bank Permata Tbk. He had previously spent 16 years in investment banking with Dresdner Kleinwort Wasserstein in London. After graduating from Hertford College, Oxford University in 1990, Mr. Mark Greenberg was awarded a Master of Arts degree in Modern History.
Benjamin William Keswick
Komisaris Commissioner
Mark Spencer Greenberg
Komisaris Commissioner
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International74
Berkewarganegaraan Indonesia, lahir pada tahun 1962, beliau menjabat sebagai Komisaris Perseroan pada Mei 2010. Beliau menjabat sebagai Country Chairman Jardine Matheson Ltd di Indonesia sejak 2009. Beliau pernah bekerja sebagai Country Head & Chairman PT UBS Securities Indonesia (2004-2009), Senior Country Officer JP Morgan Chase (1999-2004) dan Indonesian Country Head Jardine Fleming sampai tahun 1999. Bapak Jonathan Chang bersertifikat akuntan publik lulus dari Monash University, Australia pada tahun 1985.
An Indonesia citizen, born in 1962, he has served as Commissioner of the Company in May 2010. He has served as Country Chairman Jardine Matheson Ltd in Indonesia since 2009. He served as Country Head & Chairman of PT UBS Securities Indonesia (2004-2009), Senior Country Officer of JP Morgan Chase (1999-2004) and the Indonesian Country Head of Jardine Fleming until 1999. Mr. Jonathan Chang is certified public accountant graduated from Monash University, Australia in 1985.
Berkewarganegaraan Inggris, lahir pada tahun 1972, beliau menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak April 2012. Pada saat ini, beliau menjabat sebagai Group Managing Director Jardine Cycle & Carriage. Beliau bekerja dengan Jardine Matheson sejak tahun 1995 dalam berbagai posisi, termasuk di bidang business process outsourcing, jasa layanan aviation, ritel dan engineering dengan penempatan di berbagai negara termasuk Filipina, Australia, Malaysia, Hong Kong dan kini di Singapura. Sebelum jabatannya saat ini, beliau memegang posisi sebagai Chief Executive Jardine Engineering Corporation dan sebelumnya General Manager IKEA Hong Kong. Beliau adalah Wakil Presiden Komisaris PT United Tractors Tbk, Direktur Siam City Cement dan Vice Chairman dari Refrigeration Electrical Engineering. Beliau lulus dari University of Edinburgh dengan gelar Master of Arts (Honours) di bidang mental philosophy dan telah menyelesaikan Program General Management di Harvard Business School.
A British citizen, born in 1972, he has served as Commissioner of the Company in April 2012. He is currently the Group Managing Director of Jardine Cycle & Carriage. He has worked with Jardine Matheson since 1995 in a variety of roles, spanning the fields of business process outsourcing, aviation services, retailing and engineering and over this period was based in the Philippines, Australia, Malaysia, Hong Kong and now Singapore. Prior to his current appointment, he was Chief Executive of Jardine Engineering Corporation and before that, General Manager of IKEA Hong Kong. Mr Newbigging is Vice President Commissioner of United Tractors, Director of Siam City Cement and Vice Chairman of Refrigeration Electrical Engineering. He graduated from the University of Edinburgh with a Master of Arts (Honours) degree in mental philosophy and has completed the General Management Programme at the Harvard Business School.
Jonathan Chang
Komisaris Commissioner
David Alexander Newbigging
Komisaris Commissioner
PROFIL DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONERS’ PROFILE
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 75
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Berkewarganegaraan Kanada, lahir pada tahun 1963, beliau menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak April 2016. Saat ini beliau menjabat sebagai Direktur Keuangan Jardine Matheson Holdings. Beliau bergabung dengan Jardine Matheson Group pada tahun 1993 dan telah memegang berbagai posisi senior di bidang keuangan, termasuk Chief Financial Officer Hongkong Land dan Mandarin Oriental. Sebelumnya, beliau bekerja di Ernst & Young, Inggris pada cabang kantor London, serta sebelumnya di Clarkson Gordon di kota Toronto. Lahir di Ottawa, Kanada, beliau adalah chartered accountant di Ontario setelah menyelesaikan pendidikan S1 di University of Toronto (Trinity College). Beliau mendapatkan gelar MBA dari INSEAD.
A Canadian citizen, born in 1963, he has served as Commissioner of the Company since April 2016. He is the Group Finance Director of Jardine Matheson Holdings. He joined the Jardine Matheson Group in 1993 and has held a number of senior financial positions, including as Chief Financial Officer of Hongkong Land and Mandarin Oriental. Before that, he was with Ernst & Young in the United Kingdom, based in their London office following several years at Clarkson Gordon in Toronto. Born in Ottawa, Canada, Mr Witt qualified as a chartered accountant in Ontario following his undergraduate studies at the University of Toronto (Trinity College). He subsequently earned an MBA from INSEAD.
Berkewarganegaraan Singapura, lahir pada tahun 1971, beliau menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak April 2016. Saat ini beliau merupakan Group Finance Director di Jardine Cycle and Carriage Limited, Singapura. Beliau bergabung dengan Jardine Matheson pada tahun 2010 di Hong Kong sebagai group treasurer. Sebelumnya, beliau bekerja di Alvarez & Marsal sebagai senior director pada divisi Financial Industry Advisory Services di London. Sebelum itu beliau bergabung dengan dengan ABN Amro dan Citigroup di London, Shanghai, Tokyo dan New York. Beliau meraih gelar Master of Science in Public Policy and Management dari SOAS, University of London, Inggris; Master of Business Administration dari University of Illinois at Urbana-Champaign, AS; dan Bachelor of Science, summa cum laude dari Creighton University, AS. Beliau merupakan anggota Association of Corporate Treasurers, Inggris dan Association for Financial Professionals, AS.
A Singaporean citizen, born in 1971, he has served as Commissioner of the Company since April 2016. Presently, he is the Group Finance Director of Jardine Cycle and Carriage Limited (Singapore). He joined Jardine Matheson in 2010 in Hong Kong as group treasurer. He was previously from Alvarez & Marsal, where he had been a senior director in the Financial Industry Advisory Services division in London. Prior to that, he worked with ABN Amro and Citigroup in London, Shanghai, Tokyo and New York. Mr Teng holds a Master of Science in Public Policy and Management from SOAS, University of London, UK, a Master of Business Administration from University of Illinois at Urbana-Champaign, USA and a Bachelor of Science, summa cum laude from Creighton University, USA. He is a member of the Association of Corporate Treasurers, UK and Association for Financial Professionals, USA.
John Raymond Witt
Komisaris Commissioner
Adrian Teng Wei Ann
Komisaris Commissioner
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International76
DIREKSIPROFIL
BOARD OF DIRECTORS’ PROFILE
Berkewarganegaraan Indonesia, lahir pada tahun 1960, beliau menjabat sebagai Presiden Direktur PT Astra International Tbk sejak 1 Maret 2010. Sebelumnya menjabat Direktur Perseroan sejak Mei 2001 sampai dengan Februari 2010. Bergabung di Astra sejak tahun 1990 dan saat ini juga menjabat sebagai Presiden Komisaris PT United Tractors Tbk, PT Astra Agro Lestari Tbk dan PT Astra Honda Motor. Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau adalah Sales Engineering Manager di Daimler-Benz Indonesia. Beliau menyandang gelar Dipl.-Ing. di bidang Teknik Mesin dari University of A. Sc. Konstanz, Jerman pada tahun 1984 dan gelar Dipl.-Wirtschaftsing. di bidang Administrasi Niaga dari University of A. Sc. Bochum, Jerman pada tahun 1986.
An Indonesian citizen, born in 1960, he has served as President Director of PT Astra International Tbk since March 1, 2010. He was previously Director of the Company from May 2001 to February 2010. He joined Astra in 1990 and currently serves as President Commissioner of PT United Tractors Tbk, PT Astra Agro Lestari Tbk and PT Astra Honda Motor. Prior to joining the Company, he was the Sales Engineering Manager at Daimler-Benz Indonesia. He received a Dipl.-Ing. in Mechanical Engineering from the University of A. Sc. Konstanz, Germany in 1984 and the degree Dipl.-Wirtschaftsing. in Business Administration from the University of A. Sc. Bochum, Germany in 1986.
Berkewarganegaraan Indonesia, lahir pada tahun 1955, beliau menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak Mei 2001. Memulai karirnya di Perseroan pada tahun 1981, pada saat ini beliau juga memegang jabatan Presiden Komisaris PT Astra Sedaya Finance dan PT Asuransi Astra Buana serta Wakil Komisaris Utama PT Bank Permata Tbk dan PT Toyota Astra Financial Services serta Komisaris PT Astra Honda Motor dan PT Toyota-Astra Motor. Beliau pernah menjabat sebagai Presiden Direktur PT Astra Sedaya Finance (1997-2006) dan sempat menjabat sebagai Chief Executive PT Astra International Tbk - Sales Operations (1990-1997). Beliau menyelesaikan pendidikannya di Universitas Kristen Indonesia, Jakarta.
An Indonesian citizen, born in 1955, he has served as Director of the Company since May 2001. He started his career at the Company in 1981 and currently also holds the position of President Commissioner of PT Astra Sedaya Finance and PT Asuransi Astra Buana, as well as Vice President Commissioner of PT Bank Permata Tbk and PT Toyota Astra Financial Services and Commissioner of PT Astra Honda Motor and PT Toyota-Astra Motor. He was appointed President Director of PT Astra Sedaya Finance (1997-2006) and had served as Chief Executive of PT Astra International Tbk - Sales Operations (1990-1997). He graduated from the Christian University of Indonesia, Jakarta.
Prijono Sugiarto
Presiden Direktur President Director
Gunawan Geniusahardja
Direktur Independen Independent Director
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 77
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
DIREKSI
Berkewarganegaraan Indonesia, lahir pada tahun 1954, beliau menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak Mei 2008. Saat ini, beliau menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris PT Toyota-Astra Motor, Komisaris PT United Tractors Tbk, Direktur UT Heavy Industry (S) Pte. Ltd., Komisaris PT Pamapersada Nusantara dan Presiden Komisaris PT Surya Artha Nusantara Finance. Beliau pernah menjabat sebagai Presiden Direktur PT United Tractors Tbk (2007-2015). Beliau menyelesaikan studinya di Fakultas Teknik Mesin di Universitas Trisakti Jakarta.
An Indonesian citizen, born in 1954, he has served as Director of the Company since May 2008. Currently, he serves as a Vice President Commissioner of PT Toyota-Astra Motor, Commissioner of PT United Tractors Tbk, Director of UT Heavy Industry (S) Pte. Ltd., Commissioner of PT Pamapersada Nusantara and President Commissioner of PT Surya Artha Nusantara Finance. He had served as President Director of PT United Tractors Tbk (2007-2015). He completed his studies at the Faculty of Mechanical Engineering at the University of Trisakti, Jakarta.
Berkewarganegaraan Indonesia, lahir pada tahun 1960, beliau menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak Mei 2008. Bergabung dengan Astra tahun 1994, saat ini beliau menjabat sebagai Presiden Direktur PT Astra Agro Lestari Tbk sejak Mei 2007 dan sebelumnya menjabat Wakil Presiden Direktur di perusahaan yang sama sejak tahun 2006. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Federal International Finance (1997-2000). Beliau kemudian menjabat Direktur Keuangan PT Astra Otoparts Tbk (2000-2005) sebelum ditunjuk menjadi Wakil Presiden Direktur pada tahun 2006 di perusahaan yang sama. Widya Wiryawan menyelesaikan studi di Institut Pertanian Bogor dan meraih gelar Master of Business Administration dari University of Sydney, Australia.
An Indonesian citizen, born in 1960, he has served as Director of the Company since May 2008. He joined Astra in 1994 and currently, he is serving as President Director of PT Astra Agro Lestari Tbk since May 2007 after serving as its Vice President Director from 2006. Previously, he served as Finance Director of PT Federal International Finance (1997-2000). He later served as Director of Finance of PT Astra Otoparts Tbk (2000-2005) before being appointed as Vice President Director of the same company in 2006. He completed his studies at Institut Pertanian Bogor and holds a Master of Business Administration degree from the University of Sydney, Australia.
Djoko Pranoto
Direktur Director
Widya Wiryawan
Direktur Director
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International78
PROFIL DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS’ PROFILE
Berkewarganegaraan Indonesia, lahir pada tahun 1954, beliau menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak Maret 2010. Beliau juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT Astra Daihatsu Motor sejak Februari 2011 dan Direktur Daihatsu Motor Co. Ltd sejak Juni 2011. Memulai karirnya di PT Astra Daihatsu Motor pada tahun 1978 dan menjabat sebagai General Manager Manufacturing PT Astra Daihatsu Motor (1991), Direktur PT Gaya Motor (1996-2010), Direktur Technical, Engineering & Manufacturing PT Astra Daihatsu Motor (1998-2006) dan Wakil Presiden Direktur PT Astra Daihatsu Motor (2006-2011) dan Wakil Presiden Komisaris PT Astra Otoparts Tbk. Di samping itu, Beliau juga menjabat sebagai Ketua Umum Gaikindo periode 2010-2013 dan terpilih kembali untuk periode 2013-2016. Beliau juga aktif sebagai anggota pengurus Yayasan Astra Bina Ilmu dan Yayasan Amaliah Astra. Beliau juga pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Dan Industri Indonesia Bidang Perindustrian untuk periode 2013-2015.
An Indonesian citizen, born in 1954, he has served as Director of the Company since March 2010. He also has served as President Director of PT Astra Daihatsu Motor since February 2011 and Director of Daihatsu Motor Co. Ltd since June 2011. He started his career at PT Astra Daihatsu Motor in 1978 and serving as General Manager Manufacturing of PT Astra Daihatsu Motor (1991), Director of PT Gaya Motor (1996-2010), Director of the Technical, Engineering & Manufacturing of PT Astra Daihatsu Motor (1998-2006) and Vice President Director of PT Astra Daihatsu Motor (2006-2011) and Vice President Commissioner of PT Astra Otoparts Tbk. Concurrently, he holds the position of Chairman of Gaikindo for the period 2010-2013 and was reelected for the period of 2013-2016. He is also active as a board member of Yayasan Astra Bina Ilmu and Yayasan Amaliah Astra. He also held the position of Vice Chairman for the Industry Sector of the Indonesian Chamber of Commerce and Industry for the period of 2013-2015.
Berkewarganegaraan Indonesia, lahir pada tahun 1959, beliau menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak Mei 2011. Beliau juga menjadi Komisaris di PT Musashi Auto Parts Indonesia, PT Showa Indonesia Manufacturing (sejak tahun 2009) dan PT Federal International Finance (sejak tahun 2007). Selain itu, beliau juga menjabat sebagai Presiden Komisaris di PT Suryaraya Rubberindo Industries dan Executive Vice President Direktur di PT Astra Honda Motor dan Wakil Presiden Komisaris PT Astra Otoparts Tbk. Beliau telah bergabung di Astra sejak tahun 1984 dan sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur Marketing di PT Astra Daihatsu Motor dan PT Astra Honda Motor.
An Indonesian citizen, born in 1959, he has served as Director in the Company since May 2011. Currently, he is also a Commissioner in PT Musashi Auto Parts Indonesia, PT Showa Indonesia Manufacturing (since 2009) and PT Federal International Finance (since 2007). Moreover, he also holds the position of President Commissioner of PT Suryaraya Rubberindo Industries and Executive Vice President Director of PT Astra Honda Motor and Vice President Commissioner of PT Astra Otoparts Tbk. He has joined Astra since 1984 and prior to that he held the position of Marketing Director of PT Astra Daihatsu Motor and PT Astra Honda Motor.
Sudirman M. Rusdi
Direktur Director
Johannes Loman
Direktur Director
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 79
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Berkewarganegaraan Indonesia, lahir pada tahun 1961, beliau menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak April 2014. Saat ini, beliau menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris PT Astra Aviva Life, Presiden Komisaris PT Federal International Finance, Wakil Presiden Komisaris PT Astra Sedaya Finance, serta Komisaris PT Asuransi Astra Buana dan Komisaris PT Serasi Autoraya. Memulai karirnya di Astra pada 1987 di PT Astra International Tbk. Tahun 2001-2007 menjabat sebagai Chief Executive Officer PT Astra International Tbk - Isuzu Sales Operations dan pernah menjabat sebagai Chief Executive Officer PT Astra International Tbk - Daihatsu Sales Operations pada 2007-2013, Wakil Presiden Direktur PT Toyota-Astra Motor dan Chief Executive Officer Toyota Sales Operations. Menyelesaikan pendidikan di Institut Pertanian Bogor Jurusan Teknologi Pangan.
An Indonesian citizen, born in 1961, he has served as Director of the Company since April 2014. Concurrently, he serves as Vice President Commissioner of PT Astra Aviva Life, President Commissioner of PT Federal International Finance, Vice President Commissioner of PT Astra Sedaya Finance, as well as Commissioner of PT Asuransi Astra Buana and Commissioner of PT Serasi Autoraya. He started his career in 1987 at PT Astra International Tbk. From 2001 to 2007, he served as Chief Executive Officer of PT Astra International Tbk – Isuzu Sales Operations and was the Chief Executive Officer of PT Astra International Tbk – Daihatsu Sales Operations from 2007 to 2013, Vice President Director of PT Toyota-Astra Motor and Chief Executive Officer of Toyota Sales Operations. He graduated from Bogor Institute of Agriculture, majoring in Food Technology.
Berkewarganegaraan Indonesia, lahir pada tahun 1959, beliau menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak April 2014. Beliau juga menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Astra Graphia Tbk, PT Serasi Autoraya (TRAC), PT Astratel Nusantara, PT Marga Mandalasakti dan PT Menara Astra serta Komisaris PT Acset Indonusa Tbk. Memulai karirnya di PT Astra International Tbk pada 1982 sebagai staf Teknologi Informasi sampai menduduki posisi Vice President Sumber Daya Manusia dan Teknologi Informasi. Tahun 1999-2003 menjabat sebagai Managing Director PT Astra Graphia Tbk yang bertanggung jawab atas Grup Information Technology Solution Business (AGIT) serta menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur PT United Tractors Tbk pada 2007-2011. Beliau menyelesaikan pendidikannya di Institut Pertanian Bogor Fakultas Teknologi Pertanian dan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
An Indonesian citizen, born in 1959, he has served as Director of the Company since April 2014. He also serves as President Comissioner of PT Astra Graphia Tbk, PT Serasi Autoraya (TRAC), PT Astratel Nusantara, PT Marga Mandalasakti and PT Menara Astra and Commissioner of PT Acset Indonusa Tbk. He started his career at PT Astra International Tbk in 1982 as an Information Technology staff and continued on to become the Vice President of Human Resources and Information Technology. From 1999 to 2003, he served as the Managing Director of PT Astra Graphia Tbk, responsible for the Information Technology Solution Business Group (AGIT) and later served as the Vice President Director of PT United Tractors Tbk from 2007 to 2011. He studied Agriculture Engineering at Bogor Institute of Agriculture and in Economics from the University of Indonesia.
Suparno Djasmin
Direktur Director
Bambang Widjanarko Santoso
Direktur Director
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International80
Berkewarganegaraan Indonesia, lahir pada tahun 1964, beliau menjabat Direktur Perseroan sejak April 2015. Bergabung dengan Astra pada tahun 1990, saat ini beliau memegang beberapa jabatan antara lain Wakil Presiden Komisaris PT Astra Daihatsu Motor, Chief Executive PT Astra International Tbk - Daihatsu Sales Operation, Presiden Komisaris PT Astra Otoparts Tbk dan PT Isuzu Astra Motor Indonesia, Komisaris PT Astra Graphia Tbk dan PT Astra Sedaya Finance. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Presiden Direktur PT Astra Nissan Diesel Indonesia (2006), Chief Executive PT Astra International Tbk – Isuzu Sales Operation dan Direktur Marketing PT Isuzu Astra Motor Indonesia (2007-2008). Beliau kemudian menjabat Presiden Direktur PT Astra Sedaya Finance (2009-2013) sebelum ditunjuk menjadi Deputi Direktur Perseroan pada tahun 2013. Djony Bunarto Tjondro menyelesaikan studi di (jurusan Teknik Mesin), Fakultas Teknik Universitas Trisakti pada 1989 dan di Institut Pengembangan Manajemen Indonesia (IPMI)/Monash Mt. Eliza Business School – Australia pada 1996.
An Indonesian citizen, born in 1964, he has served as Director of the Company since April 2015. He joined Astra in 1990 and currently holds several positions, including Vice President Commissioner of PT Astra Daihatsu Motor, Chief Executive of PT Astra International Tbk - Daihatsu Sales Operation, President Commissioner of PT Astra Otoparts Tbk and PT Isuzu Astra Motor Indonesia, Commissioner of PT Astra Graphia Tbk and PT Astra Sedaya Finance. Previously, he served as President Director of PT Astra Nissan Diesel Indonesia (2006), Chief Executive of PT Astra International Tbk - Isuzu Sales Operation and Marketing Director of PT Isuzu Astra Motor Indonesia (2007-2008). He later served as President Director of PT Astra Sedaya Finance (2009-2013) before being appointed as Deputy Director of the Company in 2013. He completed his studies at the Faculty of Engineering, (Mechanical Engineering,) Trisakti University in 1989 and Institut Pengembangan Manajemen Indonesia (IPMI)/ Monash Mt. Eliza Business School – Australia in 1996.
Berkewarganegaraan Malaysia, lahir pada tahun 1961, beliau menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak April 2016. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris PT Astra Agro Lestari Tbk, Komisaris PT Astra Otoparts Tbk dan Komisaris PT United Tractors Tbk. Sebelumnya beliau bekerja di London bersama Schroders dan PricewaterhouseCoopers sejak tahun 1986 hingga 1993, kemudian beliau memegang berbagai posisi senior di bidang keuangan di Hong Kong dan Singapore sejak bergabung dengan Jardine Matheson pada tahun 1993 serta menjabat sebagai Komisaris PT Astra International Tbk dari tahun 2007 hingga 2016. Beliau mendapatkan gelar Bachelor of Science dari London School of Economics and Political Science pada tahun 1984 dan Master of Management Science dari Imperial College of Science and Technology pada tahun 1985. Beliau juga telah menyelesaikan the Advanced Management Program di Harvard Business School. Beliau merupakan Fellow of the Institute of Chartered Accountants di Inggris dan Wales.
A Malaysian citizen, born in 1961, he has served as Director of the Company since April 2016. Presently, he is also the Vice President Commissioner of PT Astra Agro Lestari Tbk, a Commissioner of PT Astra Otoparts Tbk and a Commissioner of PT United Tractors Tbk. He previously worked in London with Schroders and PricewaterhouseCoopers from 1986-1993, he also served in various senior finance positions in Hong Kong and Singapore since joining Jardine Matheson in 1993 and served as Commissioner of PT Astra International Tbk from 2007 to 2016. He obtained his Bachelor of Science from London School of Economics and Political Science in 1984 and Master of Management Science from Imperial College of Science and Technology in 1985. He has also completed the Advanced Management Program at Harvard Business School. He is a Fellow of the Institute of Chartered Accountants in England and Wales.
Djony Bunarto Tjondro
Direktur Director
Chiew Sin Cheok
Direktur Director
PROFIL DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS’ PROFILE
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 81
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Berkewarganegaraan Indonesia, lahir pada tahun 1972, beliau menjabat sebagai Direktur PT Astra International Tbk sejak April 2016. Bergabung di Grup Astra sejak tahun 1999 dan saat ini juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT United Tractors Tbk, Presiden Komisaris PT Pamapersada Nusantara, PT United Tractors Pandu Engineering, PT Tuah Turangga Agung dan PT Tambang Supra Perkasa. Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau adalah Manajer Corporate Finance di Grup Salim. Menyandang gelar Sarjana di bidang Keuangan dari Rogers State University, Oklahoma, Amerika Serikat pada tahun 1994.
An Indonesian citizen, born in 1972, he has served as Director of PT Astra International Tbk since April 2016. He joined Astra Group in 1999 and currently also serves as President Director of PT United Tractors Tbk, President Commissioner of PT Pamapersada Nusantara, PT United Tractors Pandu Engineering, PT Tuah Turangga Agung and PT Tambang Supra Perkasa. Prior to joining the Company, he was the Corporate Finance Manager at Salim Group. He holds a Bachelor’s Degree in Finance from Rogers State University, Oklahoma, United States in 1994.
Gidion Hasan
Direktur Director
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International82
ORGANISASISTRUKTUR
ORGANIZATION STRUCTURE
Board of CommissionersPresident Commissioner : Budi SetiadharmaCommissioners : Sidharta Utama Mari Elka Pangestu Muhamad Chatib Basri Michinobu Sugata Anthony John Liddell Nightingale Benjamin William Keswick Mark Spencer Greenberg Jonathan Chang David Alexander Newbigging John Raymond Witt Adrian Teng Wei Ann
President Director : Prijono SugiartoDirectors : Gunawan Geniusahardja Djoko Pranoto Widya Wiryawan Sudirman M. Rusdi Johannes Loman Suparno Djasmin Bambang Widjanarko Santoso Djony Bunarto Tjondro Chiew Sin Cheok Gidion Hasan
Prijono Sugiarto
Board of Directors
Chief Executive Officer
Chairman : Benjamin William KeswickMembers : Mark Spencer Greenberg David Alexander Newbigging Budi Setiadharma John Raymond Witt Prijono Sugiarto Djoko Pranoto Sudirman M. Rusdi Djony Bunarto Tjondro Chiew Sin Cheok
Executive Committee
Chairman : Muhamad Chatib BasriMembers : Inget Sembiring Harry Wiguna Adrian Teng Wei Ann
Audit Committee
Chairman : Mari Elka PangestuMembers : Benjamin William Keswick David Alexander Newbigging
Nomination and Remuneration Committee
DIC: Prijono Sugiarto
DIC: Chiew Sin Cheok
DIC: Johannes Loman
DIC: Djoko Pranoto
DIC: Bambang Widjanarko Santoso
DIC: Bambang Widjanarko Santoso
DIC: Djony Bunarto Tjondro
Corporate FunctionsCorporate Communication, Social Responsibility & Security
Chief: Pongki Pamungkas
Corporate Development & Strategy Chief: Meliza Musa Rusli
Corporate Human Capital Development Chief: Aloysius Budi Santoso
Corporate Secretary & Group General Counsel
Chief: Gita Tiffany Boer
Group Audit & Risk Advisory Chief: Loh Yoke Seng
Corporate Finance & Accounting Chief: Regina Okthory S.
Corporate Investor Relations Chief: Chiew Sin Cheok*)
Corporate Planning Chief: Vilihati Surya
Group Tax Chief: Ivan Budiarnawan
Group Treasury Chief: Vilia Husin
Corporate Information Systems & Technology Chief: Benny Halim
Corporate OperationsHonda Sales Operation Chief Executive: Sigit Prabowo Kumala
Toyota Sales Operation Chief Executive: Agus Prajitno
Daihatsu Sales OperationChief Executive:Deputy CE:
Djony Bunarto Tjondro*)
Supranoto
Isuzu Sales Operation Chief Executive: Joen Boediputra
UD Trucks Sales Operation Chief Executive: Aloysius Chrisnoadhi
BMW Sales Operation Chief Executive: Fredy Handjaja E.
Peugeot Sales Operation Chief Executive: C. Herlijoso
AstraWorld Chief Executive: Bambang Gunawan
*) Rangkap Jabatan | Concurrent
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 83
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
ORGANISASI
DIC: Djony Bunarto Tjondro
Astra Finance II and Insurance
ACC, FIF, AAB, AAV
Board of Commissioners
Board of Directors
Executive Committee
Audit Committee
Nomination and Remuneration Committee
Prijono Sugiarto
Chief Executive Officer
CEO/MD/VPDGroup of Business
DIC: Johannes Loman Johannes LomanAstra Motor I
Honda
DIC: Djoko PranotoDeputy DIC: Henry Tanoto Henry Tanoto
DIC: Sudirman M. Rusdi
Djony Bunarto Tjondro
DIC: Djony Bunarto Tjondro
DIC: Widya Wiryawan
DIC: Suparno Djasmin
Hamdhani Dzulkarnaen S.
Sudirman M. Rusdi
Widya Wiryawan
SuhartonoJodjana JodySantosaAuddie A. Wiranata
Senior DIC: Gunawan GeniusahardjaDavid IskandarRidha D.M. Wirakusumah
DIC: Gidion Hasan Gidion HasanFrans L. Kesuma
Irawan SantosoFirman Yosafat Siregar
DIC: Bambang Widjanarko Santoso Harry Herrijadi Halim
Bambang Widjanarko Santoso
Astra Motor II
Toyota
Astra Motor III
IAMI, IPPI, TSM, GM, FTI
Astra Resources
Agribusiness
Astra Motor IV
Astra Component
Astra Motor III
ADM
Astra Finance I and Banking
TAF, SANF, KAF, PB, AMV
Astra Heavy Equipment, Mining & Energy Value Chain
Astra Infrastructure & Logistic
AN, SERA
Astra Information Technology
AG
Astra Property
MA, BRB
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International84
Board of Commissioners
Board of Directors
Executive Committee
Audit Committee
Nomination and Remuneration Committee
Prijono Sugiarto
Chief Executive Officer
DIC: Gunawan Geniusahardja
DIC: Sudirman M. Rusdi Koperasi Astra International Chief: Pongki Pamungkas
Dana Pensiun Astra Chief: Suheri
Astra Foundations
DIC: Johannes Loman
DIC: Bambang Widjanarko Santoso
DIC: Djoko Pranoto
Yayasan Dharma Bhakti Astra
Yayasan Astra Bina Ilmu
Chief: Henry Christianto Widjaja
Chief: Hamdhani Dzulkarnaen S.
Yayasan Pendidikan AstraMichael D. Ruslim
Chief: Arietta Adrianti
STRUKTUR ORGANISASI
ORGANIZATION STRUCTURE
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 85
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
KOMITE-KOMITEPROFIL
COMMITTEES PROFILE
Komite Audit
Audit Committee
Ketua : Muhamad Chatib Basri
Chairman
Anggota : Inget Sembiring
Member Harry Wiguna
Anggota Khusus : Adrian Teng Wei Ann
Special Member
Profiles of the Chairman and Special Member of Audit
Committee are presented in the Corporate Profile section.
Profil masing-masing Ketua Komite Audit dan Anggota
Komite Audit Khusus tercantum di uraian Profil Perusahaan.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International86
Berkewarganegaraan Indonesia, beliau diangkat sebagai Anggota Komite Audit Perseroan sejak Juni 2012. Pada saat ini beliau juga menjabat sebagai Komisaris dan Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi PT Astra Graphia Tbk. Sebelumnya beliau pernah menjabat sebagai Komisaris dan Ketua Komite Audit PT Astra Graphia Tbk (2011-2015),Komisaris dan Ketua Komite Audit PT Surya Artha Nusantara Finance (2011-2013), Komisaris dan Ketua Komite Audit PT Bank Permata Tbk (2006-2010), Komisaris dan Ketua Komite Audit PT United Tractors Tbk (2001-2006), Anggota KPKPN (2001-2004). Beliau saat ini juga aktif dalam berbagai organisasi sosial, termasuk sebagai Ketua Yayasan BPK Gunung Mulia, Dewan Pengurus Yayasan Pencinta Danau Toba (YPDT), Wakil Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan dan Pembinaan Manajemen (PPM). Beliau menyelesaikan pendidikannya di Sekolah Tinggi Manajemen LPPM Jakarta pada tahun 1970 dan Fakultas Ekonomi, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Indonesia pada tahun 1967.
An Indonesian citizen, he was appointed as Member of the Company’s Audit Committee in June 2012. Currently, he also serves as Commissioner and Chairman of Nomination and Remuneration of PT Astra Graphia Tbk. Previously, he served as Commissioner and Chairman of Audit Committee PT Surya Artha Nusantara Finance (2011-2015), Commissioner and Chairman of Audit Committee PT Bank Permata Tbk (2006-2010), Commissioner and Chairman of Audit Committee PT United Tractors Tbk (2001-2006), and Member of the Commission for Wealth Investigation of Government Officials (2001-2004). Presently, he is also active in a number of social organizations, including as Chairman of BPK Gunung Mulia Foundation and Chairman Governing Board Lake Toba Heritage Foundation (YPDT), Vice Chairman of the PPM Foundation. He completed his study in the LPPM School of Management Jakarta in 1970 and Faculty of Economics, Gadjah Mada University in Yogyakarta, Indonesia, in 1967.
Warga negara Indonesia, beliau diangkat sebagai Anggota Komite Audit Perseroan sejak Juni 2012. Saat ini beliau menjabat sebagai Direktur Utama PT Eagle Capital, Komisaris Independen PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk dan Komisaris Independen PT Golden Eagle Energy (d/a PT Eatertainment International Tbk). Beliau pernah menjabat sebagai Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit PT Toyota Astra Financial Services (2012-2016), Komisaris Utama PT Kliring Penjaminan EFek Indonesia ( 2010-2013), Komisaris Independen PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (2007-2010), Direktur PT Danareksa (Persero) (2005-2009), Komisaris PT Danareksa Sekuritas (2008-2009), Komisaris PT Danareksa Investment Management (2005-2008), Komisaris PT Danareksa Finance (2005-2009), Direktur Pencatatan PT Bursa Efek Jakarta (2002-2005), Direktur Perdagangan dan Pencatatan PT Bursa Efek Jakarta (1999-2002), Presiden Direktur PT Sinarmas Sekuritas (1995-1999). Beliau menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Ekonomi, jurusan Akuntansi, Universitas Indonesia.
An Indonesian citizen, he was appointed as Member of the Company’s Audit Committee in June 2012. He is currently serving as President Director of PT Eagle Capital, Independent Commissioner of PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk, and Independent Commissioner of PT Golden Eagle Energy (PT Eatertainment International Tbk). Previously, he served as Independent Commissioner and Chairman of Audit Committee PT Toyota Astra Financial Services, Independent Commissioner of Indonesia Central Counterparty, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (2007-2010), Director of PT Danareksa (Persero) (2005-2009), Commissioner of PT Danareksa Sekuritas (2008-2009), Commissioner of PT Danareksa Investment Management (2005-2008), Commissioner of PT Danareksa Finance (2005-2009), Listing Director of PT Bursa Efek Jakarta (2002-2005), Trading and Listing Director of PT Bursa Efek Jakarta (1999-2002), and President Director of PT Sinarmas Sekuritas (1995-1999). He completed his study in Accounting at the Faculty of Economics, University of Indonesia.
Inget Sembiring
Anggota Member
Harry Wiguna
Anggota Member
PROFIL KOMITE-KOMITE
COMMITTEES PROFILE
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 87
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Komite Nominasi dan Remunerasi
Nomination and Remuneration Committee
Ketua : Mari Elka Pangestu
Chairman
Anggota : Benjamin William Keswick
Member David Alexander Newbigging
Komite Eksekutif
Executive Committee
Ketua : Benjamin William Keswick
Chairman
Anggota : Mark Spencer Greenberg
Member David Alexander Newbigging
Budi Setiadharma
John Raymond Witt
Prijono Sugiarto
Djoko Pranoto
Sudirman M. Rusdi
Djony Bunarto Tjondro
Chiew Sin Cheok
Profil masing-masing anggota Komite Nominasi dan
Remunerasi tercantum di uraian Profil Perusahaan.
Profil masing-masing anggota Komite Eksekutif tercantum
di uraian Profil Perusahaan.
The Nomination and Remuneration Committee profile is
presented in the Corporate Profile section.
The Executive Committee profile is presented in the
Corporate Profile section.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International88
VENTURA BERSAMA DAN PERUSAHAAN ASOSIASI
ANAK PERUSAHAAN,
SUBSIDIARIES, JOINT VENTURES AND ASSOCIATES
ASTRA MOTOR I/MOTORCYCLE
PT Astra Honda Motor
Jl. Yos Sudarso Sunter I, Jakarta Utara
PT Suryaraya Rubberindo Industries
Kawasan Industri Menara Permai
Jl. Narogong Raya Km 23.8
Cileungsi, Bogor
ASTRA MOTOR II/TOYOTA
PT Toyota - Astra Motor
Jl. Yos Sudarso - Sunter II, Jakarta Utara
ASTRA MOTOR III/ AUTOMOTIVE-NON TOYOTA
PT Astra Daihatsu Motor
Jl. Gaya Motor III/5, Sunter II
Jakarta Utara
PT Astra Multi Trucks Indonesia
(d/h PT Astra Nissan Diesel Indonesia)
Danau Sunter Selatan Blok O/5
Sunter II, Jakarta Utara
PT Fuji Technica Indonesia
KIIC Lot A-7
Tol Jakarta - Cikampek Km. 47
PT Gaya Motor
Jl. Gaya Motor Raya I, Sunter II
Jakarta Utara
PT Inti Pantja Press Industry
Jl. Kaliabang No. 1
Medan Satria Pd. Ungu, Bekasi
PT Isuzu Astra Motor Indonesia
Gd. Isuzu Lt. 7, Jl. Danau Sunter Utara
Blok O-3 Kav. 30, Sunter II
Jakarta Utara
PT Pulogadung Pawitra Laksana
Jl. Gaya Motor II No. 1, Sunter II
Jakarta
PT Tjahja Sakti Motor
Jl. Gaya Motor II No. 1, Sunter II
Jakarta
PT Astra Auto Prima
Jl. Gaya Motor Selatan No. 1, Sunter II
Jakarta 14330
ASTRA MOTOR IV - COMPONENT
PT Aisin Indonesia
East Jakarta Industrial Park (EJIP) Plot 5J
Cikarang Selatan, Bekasi
Jawa Barat 17550
PT Aisin Indonesia Automotive
Jl. Harapan VII Lot LL 9 & 10
Kawasan Industri KIIC
Desa Parungmulya, Kec. Ciampel
Karawang, Jawa Barat
PT Ardendi Jaya Sentosa
Jl. Pegangsaan Dua Km. 2.2
Kelapa Gading, Jakarta Utara 14250
PT Astra Daido Steel Indonesia
Plant I:
Jl. Kasir I, Ds. Pasir Jaya, Kec. Jatiuwung
Tangerang 15135
Plant II:
Kawasan Industri Green Land Cluster
Batavia Blok AG/12, Cikarang Pusat
Bekasi Jawa Barat 17530
PT Astra Komponen Indonesia
Jl. Raya Mayor Oking Jayaatmaja
Km. 2.2 No. 1, Karangasem Barat
Citereup Jawa Barat 16810
PT Astra Nippon Gasket Indonesia
Jl. Maligi III Lot N-1
Kawasan Industri KIIC Karawang Barat
Jawa Barat 41361
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 89
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
PT Astra Otoparts Tbk:
PT Astra Otoparts Tbk - Head Office
Jl. Pegangsaan Dua Km. 2.2
Kelapa Gading, Jakarta Utara 14250
PT Astra Otoparts Tbk
Divisi Domestik
Jl. Pegangsaan Dua Km. 2.2
Kelapa Gading, Jakarta Utara 14250
PT Astra Otoparts Tbk
Divisi International
Jl. Pegangsaan Dua Km. 2.2
Kelapa Gading, Jakarta Utara 14250
PT Astra Otoparts Tbk
Divisi Retail
Jl. Pegangsaan Dua Km. 2.2
Kelapa Gading, Jakarta Utara 14250
PT Astra Otoparts Tbk
Divisi Nusametal
Jl. Pegangsaan Dua Km. 2.1
Kelapa Gading, Jakarta Utara 14250
PT Astra Otoparts Tbk
Divisi Adiwira Plastik
Plant I:
Jl. Raya Jakarta - Bogor Km. 51.3
Ciluar, Bogor, Jawa Barat 16710
Plant II:
Jl. Raya Jakarta - Bogor Km. 47
Nanggewer Mekar, Bogor
Jawa Barat 16912
PT Astra Otoparts Tbk
Divisi Winteq
Jl. Raya Jakarta - Bogor Km. 47
Nanggewer Mekar, Bogor
Jawa Barat 16912
PT AT Indonesia
Jl. Maligi III H 1-5, Kawasan Industri KIIC
Tol Jakarta Cikampek Km. 47
Karawang Jawa Barat 41361
PT Century Batteries Indonesia
Jl. Raya Bekasi Km. 25, Cakung
Jakarta Timur 13910
PT Denso Indonesia
Plant I:
Jl. Gaya Motor I No. 6, Sunter II
Jakarta Utara 14330
Plant II:
Jl. Kalimantan Blok E 1-2
Kawasan Industri MM2100, Cibitung
Jawa Barat 17520
Plant III:
Jl. Selayar III Blok K No. 2
Kawasan Industri MM2100, Cibitung
Jawa Barat 17845
PT DIC Astra Chemicals
Jl. Pulobuaran Raya Blok-III DD 5-10
Kawasan Industri Pulo Gadung
Jakarta Timur 13930
PT Federal Izumi Manufacturing
Komplek Industri Menara Permai
Jl. Narogong Raya Km. 23.8, Cileungsi
Jawa Barat 16820
PT Federal Nittan Industries
Jl. Halmahera Blok DD-9
Kawasan Industri MM2100
Cibitung, Jawa Barat 17520
PT FSCM Manufacturing Indonesia
Plant I & II:
Jl. Raya Pulogadung No. 30
Kawasan Industri Pulo Gadung
Jakarta Timur 13930
Plant III:
Jl. Raya Narogong Km. 15
Pangkalan 6, Cileungsi
Jawa Barat 16820
Plant IV:
Jl. By Pass Krian Km. 26 No. 8
Krian, Sidoarjo, Jawa Timur 61262
PT Gemala Kempa Daya
Jl. Raya Pegangsaan Dua Km. 1.6
Blok A1, Kelapa Gading
Jakarta Utara 14250
PT GS Battery
Plant I:
Jl. Laksamana Muda Yos Sudarso
Sunter I, Jakarta Utara 14330
Plant II:
Kawasan Industri Surya Cipta Swadaya
Jl. Surya Utama, Kav. 13 - 14
Teluk Jambe, Karawang
Jawa Barat 41361
PT Indokarlo Perkasa
Jl. Raya Jakarta Bogor Km. 47
Nanggewer Mekar, Bogor
Jawa Barat 16912
PT Inti Ganda Perdana
Jl. Raya Pegangsaan Dua Km. 1.6
Blok A1 Kelapa Gading
Jakarta Utara 14250
PT Kayaba Indonesia
Jl. Jawa Blok ii No. 4
Kawasan Industri MM2100, Cibitung
Jawa Barat 17520
PT Menara Terus Makmur
Jl. Jababeka XI Blok H3 No. 12
Kawasan Industri Jababeka, Cikarang
Jawa Barat 17530
PT Nusa Keihin Indonesia
Jl. Selayar II Blok D7 No. 1
Kawasan Industri MM2100, Cibitung
Jawa Barat 17520
PT Senantiasa Makmur
Jl. Raya Pegangsaan Dua Km. 2.2
Kelapa Gading, Jakarta Utara 14250
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International90
PT Toyoda Gosei Safety Systems
Indonesia
Jl. Raya Jakarta Bogor Km. 47.5
Nanggewer Mekar, Bogor
Jawa Barat 16912
PT Akebono Brake Astra Indonesia
Jl. Raya Pegangsaan Dua Km. 1.6
Blok A4, Kelapa Gading
Jakarta Utara 14250
PT Wahana Eka Paramitra
Jl. Raya Pegangsaan Dua Km. 1.6
Blok A4 Kelapa Gading
Jakarta Utara 14250
PT Denso Sales Indonesia
Jl. Gaya Motor I No. 6, Sunter II
Jakarta Utara 14330
PT Astra Visteon Indonesia
Jl. Lanbau Kel. Karangasem Barat
Citereup, Jawa Barat 16810
PT TD Automotive Compressor
Indonesia
Jl. Selayar IV Blok L-3
Kawasan Industri Bekasi Matra
Bekasi, Jawa Barat 17530
Akebono Brake Astra Vietnam Co., Ltd
Plot D-10 (RF-1a)
Thang Long Industrial Park II
Yen My District, Hung Yen Province
Vietnam
Superior Chain (Hangzhou) Co., Ltd.
Hangzhou Yuhang District
Cangqian Town, Gaoqiao Village, China
PT Evoluzione Tyres
Jl. Raya Purwadadi - Kalijati
Dusun Kaliangbawang
Desa Wanakerta Kec. Purwadadi
Kab. Subang, Jawa Barat 41261
PT Astra Juoku Indonesia
Jl. Mitra Timur II Blok D No. 4-6, 51-53
Kawasan Industri Mitra Karawang
Karawang, Jawa Barat 17520
PT Autoplastik Indonesia
Jl. Mitra Barat I Blok GB
Kawasan Industri Mitra Karawang
Karawang, Jawa Barat 41361
PT Velasto Indonesia
Kp. Nagrog No. 5 Kertamukti
Kec. Campaka Purwakarta
Jawa Barat 41181
PT Pakoakuina
Jl. Gaya Motor Sunter II
Jakarta Utara 14250
PT Inkoasku
Jl. Gaya Motor Sunter II
Jakarta Utara 14250
PT Palingda Nasional
Jl. Gaya Motor Sunter II
Jakarta Utara 14250
PT Topy Palingda Manufacturing
Indonesia
Jl. Surya Utama Kav. I-65A1
Kawasan Industri Suryacipta, Karawang
Jawa Barat 41361
PT MetalArt Indonesia
Jl. Harapan III Lot JJ-21
Kawasan Industri KIIC
Karawang, Jawa Barat 41361
PT SKF Indonesia
Jl. Inspeksi Cakung Drain
Cakung Barat Jakarta Timur 13910
Bridgestone Astra Indonesia
Kampung Nagrog RT 4 RW 2
Desa Kertamukti Kec. Campaka
Kab. Purwakarta
ASTRA HEAVY EQUIPMENT
PT Energia Prima Nusantara
Jl. Rawagelam I No. 9
Kawasan Industri Pulogadung
Jakarta Timur 13930
PT Karya Supra Perkasa
Jl. Raya Bekasi Km. 22
Cakung , Jakarta 13910
PT United Tractors Tbk
Jl. Raya Bekasi Km 22
Cakung, Jakarta Timur
PT Bina Pertiwi
Jl. Raya Bekasi Km. 22
Cakung, Jakarta 13910
PT United Tractors Pandu
Engineering
Jl. Jababeka XI Blok H 30-40
Kawasan Industri Jababeka
Cikarang 17530
UT Heavy Industry (S) Pte. Ltd.
11 Tuas View Crescent
Multico Building, Singapore 637643
PT Komatsu Remanufacturing Asia
JI. Pulau Balang no 99 RT 36
Kelurahan Karang Joang
Kecamatan, Balikpapan Utara
Balikpapan, Kalimantan Timur 76127
PT Patria Maritime Lines
Jl. Jababeka XI Blok H 30-40
Kawasan Industri Jababeka
Cikarang 17530
PT Patria Maritim Perkasa
Kav. 20, Sungai Lekop, RT. 05 RW. 07
Sagulung, Batam
PT Patria Maritime Industry
Jl. Jababeka XI Blok H 30-40
Kawasan Industri Jababeka
Cikarang 17530
ANAK PERUSAHAAN, VENTURA BERSAMA DAN PERUSAHAAN ASOSIASI
SUBSIDIARIES, JOINT VENTURES AND ASSOCIATES
ANAK PERUSAHAAN, VENTURA BERSAMA DAN PERUSAHAAN ASOSIASI
SUBSIDIARIES, JOINT VENTURES AND ASSOCIATES
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 91
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
PT Andalan Multi Kencana
Jl. Raya Bekasi Km. 22
Cakung, Jakarta 13910
Allmakes Asia Pacific Pte. Ltd.
11 Tuas View Crescent
Multico Building, Singapore 637643
PT Swadaya Harapan Nusantara
Ged. Traktor Nusantara
Jl. Pulo Gadung No. 32, KIP
Jakarta Timur
PT Universal Tekno Reksajaya
Jl. Raya Bekasi Km. 22
Cakung, Jakarta 13910
PT Pamapersada Nusantara
Jl. Rawa Gelam 1 No. 9
Jakarta Industrial Estate
Pulogadung, Jakarta Timur 13930
PT United Tractors Semen Gresik
(Persero)
Desa Sumberarum, Kec. Kerek
Kabupaten Tuban
Jawa Timur 62356
PT Pama Indo Mining
Jl. Rawa Gelam I No. 9
Kawasan Industri Pulogadung
Jakarta Timur 13930
PT Kalimantan Prima Persada
Jl. Rawa Gelam I No. 9
Kawasan Industri Pulogadung
Jakarta Timur 13930
PT Multi Prima Universal
Jl. Raya Bekasi Km. 22
Cakung, Jakarta 13910
PT Prima Multi Mineral
Jl. Rawa Gelam I No. 9
Kawasan Industri Pulogadung
Jakarta Timur 13930
PT Tuah Turangga Agung
Jl. Raya Bekasi Km. 22
Cakung, Jakarta 13910
PT Telen Orbit Prima
Jl. Raya Bekasi Km. 22
Cakung, Jakarta 13910
PT Kadya Caraka Mulia
Jl. A. Yani Km. 93, Desa Pulau Pinang
Kecamatan Bunuang, Kabupaten Patin
PT Agung Bara Prima
Jl. Raya Bekasi Km. 22
Cakung, Jakarta 13910
PT Anugerah Gunung Mas
Jl. Raya Bekasi Km. 22
Cakung, Jakarta 13910
PT Duta Sejahtera
Jl. Raya Bekasi Km. 22
Cakung, Jakarta 13910
PT Duta Nurcahya
Jl. Raya Bekasi Km. 22
Cakung, Jakarta 13910
PT Piranti Jaya Utama
Jl. Raya Bekasi Km. 22
Cakung, Jakarta 13910
PT Borneo Berkat Makmur
Jl. Raya Bekasi Km. 22
Cakung, Jakarta 13910
PT Asmin Bara Jaan
Jl. Abdul Muis No. 50 Lt. 2
Jakarta Pusat
PT Asmin Bara Bronang
Jl. Abdul Muis No. 50 Lt. 2
Jakarta Pusat
PT Bukit Enim Energi
Jl. Basuki Rahmat No. 02
Kecamatan Kemuning
Palembang, Sumatera Selatan
PT Traktor Nusantara
Jl. Pulogadung No. 32
Kawasan Industri Pulogadung
Jakarta Timur 13930
PT Tambang Supra Perkasa
Jl. Raya Bekasi Km. 22
Cakung, Jakarta 13910
PT Sumbawa Jutaraya
Gedung Prudential Tower Lt. 27
Jl. Jend. Sudirman Kav. 79, Setiabudi
Jakarta Selatan 12910
PT Danusa Tambang Nusantara
Gedung PT Pamapersada Nusantara
Jl. Rawagelam I No. 9
Kawasan Industri Pulogadung
Jakarta Timur, 13930
PT Tambang Karya Supra
PT United Tractors Tbk Km. 22
Cakung, Jakarta 13910
PT Persada Tambang Mulia
PT Turangga Resources Pte. Ltd.
PT Unitra Persada Energia
PT Acset Indonusa Tbk
Jalan Majapahit No. 26
Petojo Selatan, Gambir, Jakarta 10160
Acset Indonusa Co, Ltd.
C2 Thuy Loi Hostel, 301 Street
Binh Tanh District, Ho Chi Minh City
Vietnam
PT Innotech System
Jalan Majapahit No. 26
Petojo Selatan, Gambir, Jakarta 10160
PT Sacindo Machinery
Jalan Abdul Muis No. 8, Lantai 4
Petojo Selatan, Gambir, Jakarta 10160
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International92
PT Aneka Raya Konstruksi Mesindo
Jalan Majapahit No. 26
Petojo Selatan, Gambir, Jakarta 10160
PT ATMC Pump Services
Acset Building, Jalan Majapahit No. 26
Petojo Selatan, Gambir, Jakarta 10160
PT Bintai Kindenko Engineering
Indonesia
Komp. Jembatan Lima Permai
Jl. KH. Moh. Mansyur No.11
Blok D 8-9, Jakarta 10140
PT Supra Alphaplus Handal
PT Acset Pondasi Indonusa
ASTRA RESOURCES - AGRIBUSINESS
PT Astra Agro Lestari Tbk
Jl. Pulo Ayang Raya Blok OR-1
Kawasan Industri Pulogadung
Jakarta Timur
PT Agro Menara Rachmat
Kalimantan Tengah
PT Agro Nusa Abadi
Sulawesi Tengah
PT Bhadra Cemerlang
Kalimantan Tengah
PT Bhadra Sukses
Sulawesi Barat
PT Borneo Indah Marjaya
Kalimantan Timur
PT Cakradenta Agung Pertiwi
Kalimantan Selatan
PT Cakung Permata Nusa
Kalimantan Selatan
PT Cipta Agro Nusantara
Sulawesi Tengah
PT Cipta Narada Lestari
Kalimantan Timur
PT Eka Dura Perdana
Riau
PT Eka Dura Indonesia
Riau
PT Gunung Sejahtera Dua Indah
Kalimantan Tengah
PT Gunung Sejahtera Ibu Pertiwi
Kalimantan Tengah
PT Gunung Sejahtera Puti Pesona
Kalimantan Tengah
PT Gunung Sejahtera Raman Permai
Kalimantan Tengah
PT Gunung Sejahtera Yoli Makmur
Kalimantan Tengah
PT Karya Tanah Subur
Aceh
PT Karyanusa Ekadaya
Kalimantan Timur
PT Kimia Tirta Utama
Riau
PT Lestari Tani Teladan
Sulawesi Tengah
PT Letawa
Sulawesi Barat
PT Mamuang
Sulawesi Barat
PT Nirmala Agro Lestari
Kalimantan Tengah
PT Palma Plantasindo
Kalimantan Timur
PT Pandji Waringin
Banten
PT Pasang Kayu
Sulawesi Barat
PT Perkebunan Lembah Bhakti
Aceh
PT Persada Bina Nusantara Abadi
Kalimantan Tengah
PT Persada Dinamika Lestari
Kalimantan Selatan
PT Rimbunan Alam Sentosa
Sulawesi Tengah
PT Sari Aditya Loka
Jambi
PT Sari Lembah Subur
Riau
PT Sawit Asahan Indah
Riau
PT Sawit Jaya Abadi
Sulawesi Tengah
PT Subur Abadi Plantations
Kalimantan Timur
PT Subur Agro Makmur
Kalimantan Selatan
PT Sukses Tani Nusasubur
Kalimantan Timur
PT Sumber Kharisma Persada
Kalimantan Timur
PT Surya Indah Nusantara Pagi
Kalimantan Tengah
ANAK PERUSAHAAN, VENTURA BERSAMA DAN PERUSAHAAN ASOSIASI
SUBSIDIARIES, JOINT VENTURES AND ASSOCIATES
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 93
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
PT Suryaraya Lestari
Sulawesi Barat
PT Tunggal Perkasa Plantations
Riau
PT Waru Kaltim Plantation
Kalimantan Timur
PT Tri Buana Mas
Kalimantan Selatan
PT Tanjung Sarana Lestari
Sulawesi Barat
Astra-KLK Pte Ltd
Singapura
PT Kreasijaya Adhikarya
Dumai
PT Tanjung Bina Lestari
PT Mitra Barito Gemilang
ASTRA SYSTEM I - INFORMATION TECHNOLOGY
PT Astra Graphia Tbk
Jl. Kramat Raya no. 43
Jakarta Pusat 10220
PT Astra Graphia Information
Technology
ANZ Tower Lt. 22
Jl. Jend. Sudirman Kav. 33A
Jakarta Pusat 10220
PT Astragraphia Xprins Indonesia
Jl. Kramat Raya No. 43, Senen
Jakarta Pusat 10450
ASTRA SYSTEM II - INFRASTRUCTURE
PT Astratel Nusantara
Setiabudi Atrium Building 3rd floor
Suite 303, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62
Jakarta 12920
PT Indonesia Network
Setiabudi Atrium Building 3rd floor
Suite 303, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62
Jakarta 12920
PT Intertel Nusaperdana
Setiabudi Atrium Building 3rd floor
Suite 303, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62
Jakarta 12920
PT Marga Mandalasakti
Karawaci Office Park Blok H, No. 66-68
Lippo Karawaci - Tangerang 15811
PT Marga Trans Nusantara
Ruko Bidex Blok H No. 07
Jl. Pahlawan Seribu, BSD City
Tangerang 15321
PT PAM Lyonnaise Jaya
Sentral Senayan I Office Tower, Lt. 7
Jl. Asia Afrika No. 8
Jakarta Pusat 10270
PT Transutama Arya Sejahtera
Setiabudi Atrium Building 3rd floor
Suite 303, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62
Jakarta 12920
PT Marga Harjaya Infrastruktur
Setiabudi Atrium Building 7th floor
Suite 701B, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62
Jakarta 12920
PT Pelabuhan Penajam Banua Taka
Setiabudi Atrium Building 3rd floor
Suite 305, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62
Jakarta 12920
PT Trans Marga Jateng
Jl. Murbei No. 1, Sumurboto
Semarang 50269, Jawa Tengah
PT Trans Bumi Serbaraja
SAR GROUP
PT Balai Lelang Serasi
Gedung TRAC – Grha Sera
Jl. Mitra Sunter Boulevard C2, Kav. 90
Jakarta Utara
PT Daya Mitra Serasi
Jl. Raya Condet No.15, Jakarta Timur
PT Harmoni Mitra Utama
KBN Marunda, Jl. Pontianak Blok C2-01
Jakarta 14120
PT Serasi Autoraya (TRAC)
Gedung TRAC – Grha Sera
Jl. Mitra Sunter Boulevard C2
Kav. 90, Jakarta Utara
PT Toyofuji Logistics Indonesia
Grha Sera 7th Floor, Jl. Mitra Sunter
Boulevard C-2/90, Sunter Jaya
Tanjung Priok, Jakarta Utara 14350
PT Serasi Transportasi Nusantara
Jl. Wonorejo Timur No.99, Surabaya
PT Serasi Logistics Indonesia
Jl. Pontianak Blok C2/01 KBN Marunda
Jakarta Utara 14120
PT Toyofuji Serasi Indonesia
Gedung TRAC – Grha Sera
Jl. Mitra Sunter Boulevard C2, Kav. 90
Jakarta Utara
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International94
PT United Automobil Sembilan
Puluh Utama
Jl. Wonorejo Timur No. 99, Surabaya
PT Serasi Logistics Indonesia
PT Serasi Mitra Mobil
PT Serasi Shipping Indonesia
ASTRA FINANCE
PT Astra Auto Finance
Gedung ACC, Jl. T.B. Simatupang No. 90
Jakarta Selatan 12530
PT Astra Aviva Life
Pondok Indah Office Tower 3, Lt. 10
Jl. Sultan Iskandar Muda Kav. V-TA
Pondok Indah, Jakarta Selatan 12310
PT Astra Mitra Ventura
Jl. Gaya Motor I No. 10 Sunter II
Jakarta Utara
PT Astra Multi Finance
Jl. TB. Simatupang Kav. 15
Cilandak Barat, Jakarta 12340
PT Astra Sedaya Finance
Gedung ACC, Jl. T.B. Simatupang No. 90
Jakarta Selatan 12530
PT Asuransi Astra Buana
Grha Asuransi Astra
Jl. TB. Simatupang Kav. 15
Cilandak Barat, Jakarta Selatan 12430
PT Bank Permata Tbk
Permata Tower I
Jl. Jend. Sudirman Kav. 27
Jakarta Pusat 12920
PT Federal International Finance
Jl. TB. Simatupang Kav. 15
Cilandak Barat, Jakarta 12340
PT Komatsu Astra Finance
Jl. TB. Simatupang Kav. 15,
Cilandak Barat, Jakarta 12340
PT Pratama Sedya Sadana
Gedung ACC
Jl. T.B. Simatupang No. 90
Jakarta Selatan 12530
PT Sedaya Pratama
Gedung ACC, Jl. T.B. Simatupang No. 90
Jakarta Selatan 12530
PT Sedaya Multi Investama
Setiabudi Atrium Building 3rd floor
Suite 303 Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62
Jakarta 12920
PT Staco Estika Sedaya Finance
Gedung ACC, Jl. T.B. Simatupang No. 90
Jakarta Selatan 12530
PT Stacomitra Graha
Gedung ACC, Jl. T.B. Simatupang No. 90
Jakarta Selatan 12530
PT Surya Artha Nusantara Finance
Perkantoran Hijau Arkadia Tower B Lt. 11
Jl. TB Simatupang Kav. 88
Jakarta Selatan
PT Swadharma Bhakti Sedaya Finance
Graha Rekso Lt. 5
Jl. Boulevard Artha Gading, Kav A1
Center Business, Jakarta Utara 14240
PT Toyota Astra Financial Services
Gd. Mega Plaza Lt. 8,
Jl. Rasuna Said Kav C3, Jakarta Selatan
PT Garda Era Sedaya
Jl. Gaya Motor Raya No. 8, Sunter II
Jakarta 14330
PT Jardine Lloyd Thompson
Gedung World Trade Center, 10th Floor
Jl. Jend. Sudirman Kav. 29-31
Jakarta Selatan
PT Matra Graha Sarana
Menara FIF
Jl. TB. Simatupang Kav. 15
Lebak Bulus, Cilandak
Jakarta Selatan 12440
PT Sahabat Finansial Keluarga
PT Sharia Multifinance Astra
PT JLT Reinsurance Brokers
ASTRA PROPERTY
PT Brahmayasa Bahtera
Wisma Nugra Santana, Lt. 17
Jl. Jend. Sudirman Kav. 7-8
Jakarta 10220
PT Menara Astra
Wisma Nugra Santana - Lt. Mezzanine
Jl. Jend. Sudirman Kav. 7-8
Jakarta 10220
PT Samadista Karya
Jl. TB. Simatupang Kav. 15, Lebak Bulus
Cilandak, Jakarta Selatan 12440
PT Astra Land Indonesia
PT Astra Modern Land
MISCELLANEOUS
PT Arya Kharisma
Jl. Gaya Motor Raya No. 8
Sunter II - Jakarta Utara
ANAK PERUSAHAAN, VENTURA BERSAMA DAN PERUSAHAAN ASOSIASI
SUBSIDIARIES, JOINT VENTURES AND ASSOCIATES
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 95
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
PASAR MODALLEMBAGA PENUNJANG
CAPITAL MARKET SUPPORTING INSTITUTIONS
Akuntan Publik
Public Accountant
KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (a member firm of PricewaterhouseCoopers Global Network)
Jl. HR. Rasuna Said Kav. X-7 No. 6
Jakarta 12940
Telp. (62-21) 521-2901
Fax. (62-21) 5290-5555
Biro Administrasi Efek
Share Registrar
PT Raya Saham Registra
Plaza Sentral Building, Floor 2
Jl. Jend. Sudirman Kav. 47-48
Jakarta - 12930
Tel. (62-21) 252 5666
Fax. (62-21) 252 5028
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International96
98 Sumber Daya Manusia Human Capital
DAYA MANUSIASUMBER
HUMAN CAPITAL
Paula IsmanAnak-anak | Children (1964)85 x 110 cm. Cat Minyak pada Kanvas | Oil on CanvasKoleksi Galeri Nasional Indonesia | Collection of Galeri Nasional Indonesia
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 97
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International98
People Roadmap menumbuhkan kompetensi dan kemampuan SDM untuk mendukung Astra dalam menghadapi tantangan bisnis global dan mewujudkan aspirasi bersama untuk “Sejahtera Bersama Bangsa”People Roadmap develops HC to have sufficient competence and capability to support Astra in overcoming the challenges of global business and in realizing the aspiration to “Prosper with the Nation”
DAYA MANUSIASUMBER
HUMAN CAPITAL
Astra sepenuhnya menyadari bahwa Sumber Daya Manusia
(SDM) merupakan aset paling penting dan faktor paling
utama yang menentukan sukses atau tidaknya perusahaan
dalam merealisasikan sasaran operasional bisnis dan rencana
pengembangan usaha.
Untuk itu, Astra secara konsisten merancang perencanaan
strategi usaha yang berimbang, termasuk di dalamnya
program pengelolaan dan pengembangan SDM yang
komprehensif dan berkesinambungan, tak hanya untuk
menunjang pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan namun
juga untuk membina hubungan yang harmonis dan saling
membangun untuk jangka panjang. Hal ini terutama
penting, mengingat dinamika pertumbuhan dan bisnis
Astra yang terus berkembang. Setelah 60 tahun berkiprah
dalam dunia bisnis nasional, Astra saat ini telah menjadi
salah satu grup perusahaan terbesar di tanah air, didukung
oleh 214.835 orang karyawan yang tergabung di dalam
jaringan bisnis 208 anak perusahaan, ventura bersama dan
perusahaan asosiasi.
Astra is fully aware that Human Capital (HC) serves as the
most important assets and the main factor which determines
the success or the failure of the Company in realizing its
business operation target and business development plan.
Accordingly, Astra has consistently devised a balanced
business strategy inclusive of a comprehensive and
sustainable HC management and development program
designed to support sustainable business and also to
build a harmonious and edifying relationship for the long
term. These factors are considered as important due to
the constantly developing business dynamic growth in Astra.
After 60 years of engaging in national business, Astra has
become one of the largest business groups in the nation,
which supported by 214,835 employees in a business
network comprising 208 subsidiaries, joint ventures and
associates.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 99
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Strategi Pengembangan SDM Secara garis besar, Astra menerapkan strategi pengembangan
SDM berkelanjutan yang telah bergulir sejak awal tahun 2011
dalam kerangka implementasi People Roadmap menuju Pride
of the Nation 2020. Implementasi Roadmap yang menyeluruh
dan berdisiplin akan menumbuhkan insan Astra untuk memiliki
kompetensi dan kemampuan yang memadai untuk mendukung
Astra dalam menghadapi tantangan bisnis global dan mewujudkan
aspirasi bersama untuk “Sejahtera Bersama Bangsa”.
Tema strategi dari Grup Astra di tahun 2016 adalah Bringing
Up to the Next Landscape, dimana rangkaian strategi
pengembangan manusia yang dirumuskan harus mampu
mendukung pelaksanaan tema strategi di lingkungan Grup
Astra secara menyeluruh. Tahun 2016 merupakan tahun
terakhir dari fase kedua dalam perjalanan menuju Pride of
the Nation, dan persiapan untuk menyongsong fase ketiga
yaitu Becoming Pride of the Nation.
HC Development Strategy In general, Astra has implemented sustainable HC development
strategies which have been initiated since 2011 within the
framework of implementing the People Roadmap into Pride
of the Nation 2020. The comprehensive and disciplined
implementation of this Roadmap would develop Astra people so
that they have sufficient competence and capability to support
Astra in overcoming the challenges of global business and in
achieving the common goal to “Prosper with the Nation”
The theme of Astra Group’s strategy in 2016 is Bringing up
to the Next Landscape, whereby a series of human resources
strategies have already been developed which should be able
to support its implementation in a comprehensive manner.
The year of 2016 was the final year of the second phase
in its journey to Pride of the Nation, and the preparation
to welcome the third phase which is Becoming Pride of the
Nation.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International100
SUMBER DAYA MANUSIA
HUMAN CAPITAL
Secara garis besar, strategi Corporate Human Capital
Development (CHCD) di tahun 2016 menekankan fokus pada:
1. Optimalisasi produktivitas organisasi,
2. Peningkatan kualitas engagement dari talent (karyawan
dengan kompetensi dan kinerja unggul),
3. Mengembangkan hubungan industrial yang harmonis
antara manajemen dan karyawan,
4. Implementasi budaya organisasi melalui Catur Dharma,
Astra Management System (AMS) dan inovasi yang
berkesinambungan, dan
5. Pengembangan kompetensi SDM di bidang Human Capital.
CHCD bertugas untuk mendukung manajemen dalam
merancang strategi SDM di tingkat korporasi, beserta
program pendukung untuk proses eksekusi strategi di
tingkat bisnis. Selain itu, CHCD juga harus memastikan
bahwa perangkat pendukung organisasi, antara lain sistem
dan pedoman, yang digunakan telah sesuai dan memadai
untuk memfasilitasi berjalannya fungsi organisasi yang
efektif setiap saat.
Untuk melakukan identifikasi program-program SDM yang
tepat dan berdaya guna tinggi, dilakukan penyelarasan
antara strategi korporasi dengan strategi Bringing Up to
the Next Landscape. Perumusan program SDM dilakukan
berdasarkan perencanaan terkait target, jangka waktu dan
pembentukan tim untuk implementasi program. Dalam rangka
mengakomodasi kebutuhan seluruh karyawan serta bisnis,
tim tersebut dibentuk beranggotakan perwakilan dari seluruh
bisnis unit Astra, dipimpin oleh tim CHCD.
Tugas CHCD dalam hal strategi kepemimpinan dan
pengelolaan bisnis adalah memastikan pelaksanaan sistem
kaderisasi dan pergantian-kepemimpinan yang efektif untuk
menjaga kelanggengan bisnis Astra.
In general, Corporate Human Capital Development’s (CHCD)
strategy in 2016 focused on:
1. Optimizing organizational productivity.
2. Improving talents engagement quality (employees with
excellent competence and performance),
3. Developing harmonious industrial relationship between
management and employees,
4. Implementing organizational culture through Catur
Dharma, Astra Management System (AMS) and
sustainable innovations, and
5. Developing HC competence in Human Capital.
CHCD is assigned to support management in devising HC
strategies at the corporate level, together with supporting
programs for the execution of strategies at the business
level. In addition, CHCD also needs to ensure that the
organizational supporting tools, including the system
and guidelines, being adopted have been appropriate
and sufficient to facilitate the effective implementation of
organizational functions at all times.
To identify the most appropriate and highly constructive Human
Capital programs, the Company aligns the corporate strategies
with the strategies of Bringing up to the Next Landscape. The
formulation of HC programs is conducted together with the
planning related to targets, time period, and establishment of
the team responsible for the program implementation. For the
purpose of accommodating the needs of all employees and
businesses, the team is established with representatives from all
of Astra’s business units, led by CHCD team.
The duty of CHCD developing leadership strategies
and managing the business is to ensure the effective
implementation of the system for regeneration and
succession planning in order to maintain the business
stability of Astra.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 101
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Implementasi StrategiUntuk memfasilitasi implementasi strategi bisnis dalam
kerangka tema “Bringing Up to The Next Landscape”, di
tahun 2016 CHCD melakukan beberapa inisiatif program
utama diantaranya:
1. Penyusunan HC People Development Program dalam
bentuk framework, kompetensi SDM dan program
pengembangannya untuk memastikan seluruh HC
People memiliki kompetensi yang memadai dalam
menjalankan operasional HR sekaligus menjawab
kebutuhan HC People sebagai Real CEO Partner.
HC People Development Program akan mendorong
pengembangan HC dari aspek teknikal maupun business
acumen sebagai modal awal menjadi Real CEO Partner.
2. Pengembangan dan optimalisasi Astra Recruitment
System dengan suatu program berbasis teknologi dengan
nama AIRSys (Astra Integrated Recruitment System),
khususnya untuk menjawab tantangan mendapatkan
kandidat-kandidat terbaik bagi Astra dengan efektif
dan efisien termasuk kesesuaian dengan perubahan
karakteristik generasi saat ini.
3. Untuk memastikan praktik sumber daya manusia di
Astra berjalan sesuai dengan pedoman yang tertuang
dalam Astra Human Capital Management (AHCM) yang
baru maka dikembangkanlah alat assessment praktik
ke-HRD-an yang baru yang disebut sebagai “Kriteria
Implementasi Praktik Human Capital” di Astra (KIPKA).
4. Employee Value Preposition (EVP) program mulai
diimplementasikan di berbagai unit bisnis Astra dengan
tujuan untuk memperdalam keterikatan karyawan
dengan perusahaan masing-masing sehingga mereka
memiliki loyalitas dan motivasi kerja yang optimal.
Implementation of Strategies To facilitate the implementation of business strategies within
the theme of “Bringing up to the Next Landscape”, in 2016
CHCD took a number of initiatives for the main program,
which included among others the following:
1. The Company has prepared the HC People Development
Program in a framework, HC competence and its
development program to ensure that all HC People
already have sufficient competence to run HR operations
and to answer the needs of HC People as the Real CEO
Partner. The HC People Development Program will
trigger the development of HC from technical aspects
and business acumen as the early foundation for being
the Real CEO Partner.
2. The Company has developed and optimized Astra
Recruitment System under a technology-based program
named AIRSys (Astra Integrated Recruitment System),
particularly to respond to the challenge in finding the
best candidates for Astra in an effective and efficient
method including alignment with the changes in the
characteristics of the current generation.
3. To ensure that the HR practices in Astra work in
accordance with the guidelines stated in the new Astra
Human Capital Management (AHCM), the Company
develops the new HC practices assessment tools referred
to as “HC Practices Implementation Criteria” in Astra
(KIPKA).
4. Employee Value Preposition (EVP) program starts its
implementation in various business units in Astra for the
purpose of strengthening employee engagement in their
respective companies so that they have optimum loyalty
and work motivation.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International102
5. Menuju fase terakhir dari perjalanan menuju Astra 2020
“Pride of the Nation”, CHCD mulai mempersiapkan
strategi untuk menghadapi tuntutan bisnis di tengah
situasi dan lingkungan bisnis yang bersifat VUCA (Volatile,
Uncertainty, Complexity and Ambiguity). Dalam kondisi ini,
Astra dituntut untuk menjadi organisasi yang lebih lincah,
adaptif dan efisien. Menjawab tantangan tersebut, pada
tahun 2016, Corporate Human Capital Astra melakukan
studi komprehensif mengenai Organization Agility. Studi
ini mencakup seluruh instrumen dalam mempersiapkan
organisasi yang lebih agile termasuk di dalamnya adalah
desain organisasi, sistem rekruitmen, kompetensi,
metode pengembangan dan sistem penghargaan kepada
karyawan. Studi literatur dan benchmark yang dilakukan
melibatkan seluruh anak perusahaan dalam Grup Astra.
Pengelolaan dan Pengembangan SDM Program pengelolaan dan pengembangan SDM dilakukan
secara komprehensif oleh CHCD, sebagai berikut:
Rekrutmen Secara garis besar dalam sistem perekrutan karyawan, Astra
menerapkan sistem desentralisasi. Dengan demikian masing-
masing perusahaan dalam Grup Astra memiliki keleluasaan
untuk memenuhi kebutuhan reguler karyawannya baik
dari internal maupun ekternal. Namun demikian standar
kompetensi yang menjadi acuan dalam rekrutmen tetap
ditentukan secara korporasi.
Astra konsisten melakukan rekrutmen untuk calon-calon
pimpinan Astra di masa yang akan datang. Disamping
melakukan rekrutmen reguler, Perseroan juga mencari dan
merekrut calon-calon karyawan yang akan disertakan dalam
program-program penyiapan dan pengembangan khusus,
seperti: Astra General Management Trainee (AGP Trainee)
untuk program generalis; Human Capital Trainee (HC
Trainee), Legal Trainee, Audit & Risk Trainee dan Corporate
Communication Trainee.
5. In proceeding to the final phase of the Goal of Astra
2020 “Pride of the Nation”, CHCD has begun to
prepare the strategies to address the business challenges
in the midst of a business environment displaying
the characteristics of VUCA (Volatile, Uncertainty,
Complexity and Ambiguity). Under such conditions,
Astra is required to become a more agile, adaptive and
efficient organization. In responding to such challenges,
in 2016, Corporate Human Capital has performed
a comprehensive study pertaining to Organization
Agility. The study covers all instruments in preparing
a more agile organization including the organizational
design, recruitment system, competence, development
program and reward system for employees. Research
for references and benchmarking performed involve all
subsidiaries in Astra Group.
HC Management and Development The HC management and development program is
comprehensively performed by CHCD as follows:
Recruitment Generally in the employee recruitment system, Astra
implements a system of decentralization. As such, each
company within Astra Group is given liberty to meet
the regular needs of its employee both internally and
externally. However, the competence standard which serves
as a reference in the recruitment is still established at the
corporate level.
Astra has consistently recruited its potential leaders for the
future. In addition to regular recruitment, the Company has
also sought for and recruited employees who will be assigned
to participate in special preparation and development
programs such as the Astra General Management Trainee
(AGP Trainee) for generalist program; Human Capital
Trainee (HC Trainee), Legal Trainee, Audit & Risk Trainee and
Corporate Communication Trainee.
SUMBER DAYA MANUSIA
HUMAN CAPITAL
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 103
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Proses rekrutmen Astra mengacu kepada standar korporasi
yang berdasarkan kriteria 2C: Competence, baik kompetensi
teknis ataupun kompetensi kepemimpinan dan Character
(karakter/perilaku) yang sejalan/sesuai dengan nilai-nilai
corporate philosophy Catur Dharma. Dengan demikian,
budaya perusahaan yang dibangun sejak awal pendirian
Astra, yang mengandung acuan perilaku individu dan cita-cita
luhur perusahaan, diharapkan dapat tetap langgeng.
Astra juga berupaya memadukan kegiatan rekrutmen
dengan kontribusi yang lebih luas melalui jalinan hubungan
yang erat dengan kampus, baik bagi para mahasiswa
maupun para akademisi. Beasiswa diberikan kepada
mahasiswa terpilih yang sekaligus dinobatkan menjadi Astra
Ambassador, duta perusahaan yang tersebar di berbagai
universitas terkemuka nasional. Program yang dikenal
dengan nama “Astra1st” pertama diluncurkan pada tahun
2011, dan sampai dengan saat ini sudah terdaftar 340 Astra
Ambassador, termasuk 40 mahasiswa di tahun 2016.
Bagi para akademisi, Astra mengembangkan program dialog
dimana Astra mengundang para akademisi dari berbagai
universitas untuk berdiskusi hal-hal yang berkaitan dengan
exposure bisnis, fungsi-fungsi organisasi di Astra dan hal
teknis seperti latest recruitment tools update. Disamping itu,
Astra juga mengadakan experience sharing dari eksekutif
Astra bagi para mahasiswa dan dosen.
Astra juga telah mendayagunakan teknologi digital sebagai
sarana dalam melakukan proses sourcing dan seleksi
terhadap calon karyawan secara integratif. Improvement
yang dilakukan termasuk pengembangan beberapa alat
evaluasi psikologi dengan menggunakan permodelan
kuantitatif. Sarana ini diharapkan dapat meningkatkan
efektivitas hasil dan efisiensi proses selain juga menyesuaikan
dengan karakter Gen Y calon karyawan.
Astra recruitment process refers to the corporate standards
which are based on 2C criteria: Competence, both technical
and leadership competence and Character which is in line/
in alignment with the values of Catur Darma corporate
philosophy. Accordingly, the corporate values that have
been built since the establishment of Astra which guide
the expected individual behaviors, as well as the Company’s
noble values, are expected to remain sustainable.
Astra has also made efforts in combining recruitment activities
with its contribution in a wider scope through closely related
relationship with universities, both with college students and
academicians. Scholarships are given to selected students
who are also named as Astra Ambassadors, to represent the
Company in a number of prominent universities in Indonesia.
The program known as “Astra1st” was first launched in
2011, and currently 340 Astra Ambassadors have been
registered, including 40 students in 2016.
For academicians, Astra has developed a dialog program in
which Astra invites academicians from various universities to
discuss matters related to business exposure, organizational
functions in Astra and technical matters such as the
latest recruitment tools update. In addition, Astra as also
conducted experience sharing forums with Astra executives
for college students and lecturers.
Astra has also made use of digital technology as a tool in
the sourcing process and selection process for potential
recruits in an integrative manner. Improvements made
include developing a number of psychological evaluation
tools by using quantitative modeling. The tool is expected to
improve the effectiveness of results and efficiency of process
in addition to adjusting to the characters of Gen Y who are
the potential candidates for employees.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International104
Pelatihan dan Pengembangan Kompetensi KaryawanUntuk memastikan kemampuan SDM dalam menjaga
keselarasan perubahan lingkungan, pertumbuhan usaha
dan pengembangan organisasi, Astra memiliki komitmen
kuat untuk meningkatkan kompetensi dan kualitas sumber
daya manusia melalui pelaksanaan program pelatihan dan
pengembangan yang berkesinambungan.
Astra merancang program pengembangan kompetensi
kepemimpinan dengan terstruktur, komprehensif dan
berjenjang sejak tahap awal. Astra menyasar peningkatan
kompetensi teknikal maupun non-teknikal serta penanaman
nilai-nilai Astra dengan metode pengembangan yang
bervariasi, mencakup program pelatihan, mentoring,
coaching, rotasi, assignment dan sesi umpan balik. Tujuannya
adalah membentuk sosok pemimpin yang tumbuh dari dalam
(groom from within) dengan keseimbangan kompetensi dan
karakter yang tepat dan memadai.
Salah satu filosofi dasar dalam pengembangan karyawan
adalah perusahaan memberikan kesempatan kepada seluruh
karyawan untuk mengembangkan kompetensi dan karir
dalam rangka membangun bisnis yang berkesinambungan.
Untuk memastikan hal tersebut, maka pengembangan
kompetensi Human Capital dikelola oleh dua pihak, yaitu
kantor pusat Astra dan anak perusahaan.
Kantor pusat (AIHO) mengelola beberapa program bersama
(sentralisasi) dengan tujuan untuk membangun kompetensi
yang setara, memperkuat jejaring sesama insan Astra dan
menjaga kelestarian budaya Astra. Program-program itu
antara lain terkait dengan:
• Budaya atau kultur (Catur Dharma)
• Kepemimpinan (Leadership)
• Pengelolaan sumber daya manusia (Human Capital)
• Pengelolaan sistem manajemen Astra (Astra Management
System)
Anak perusahaan Grup Astra mengelola program mandiri
(desentralisasi) dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan
masing-masing di luar yang dikelola oleh kantor pusat.
Dalam pelaksanannya mereka bisa bekerja sama dengan
berbagai pihak termasuk dengan kantor pusat (AIHO).
Employee Training and Competence Development To ensure HC competence in maintaining the alignment with
environmental changes, business growth and organizational
development, Astra is firmly committed to improving its HC
competence and quality by adopting sustainable training
and development programs.
Astra has designed its leadership competence development
program under a structured, comprehensive and hierarchical
method since the beginning. Astra is targeting the technical
and non-technical competence hierarchy and the implanted
values of Astra under various development methods,
including training program, mentoring, coaching, rotation,
assignment and feedback sessions. The purpose of such
activities is to develop a leader who grooms from within,
balanced with appropriate and sufficient competence and
characters.
One of the basic philosophies in employee development
is the opportunity given for all employees to develop
their competence and career for the purpose of building
sustainable business. To ensure such matter, Human Capital
competence development is managed by two parties, which
are Astra head office and subsidiaries.
Astra International Head Office manages a number of joint
programs (centralized) for the purpose of building equal
competence, strengthening the network among Astra
fellow member and maintaining the culture of Astra. The
programs are among others related to:
• Culture (Catur Dharma)
• Leadership
• Human Capital management
• Astra Management System
Subsidiaries of Astra Group manage their independent
programs (decentralized) for the purpose of meeting their
respective needs which are not managed by head office.
In its implementation, they may work in cooperation with
different parties including with head office as well.
SUMBER DAYA MANUSIA
HUMAN CAPITAL
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 105
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Adapun program pengembangan kompetensi yang
dilaksanakan meliputi:
a. Astra Leadership Development Programs Astra Menyelenggarakan program pengingkatan
komperensi mulai dari Astra Attachment Program
(AAP), Astra Basic Management Program (ABMP),
Astra First-line Management Program (AFMP), Astra
Middle Management Program (AMMP), Astra Senior
Management Program (AsrMP), Astra General
Management Program (AGMP), Astra Executive Program
(AEP) dan Astra Advance Executive Program (AAEP),
Man Management Astra (MMA), Human Capital for Line
Manager (HCLM).
Sepanjang tahun 2016, jumlah program yang sudah
diselenggarakan adalah sebagai berikut:
• AAP : 5 batches (245 peserta)
• ABMP : 13 batches (383 peserta)
• AFMP : 10 batches (301 peserta)
• AMMP : 7 batches (211 peserta)
• ASrMP : 2 batches (56 peserta)
• AGMP : 2 batches (48 peserta)
• MMA : 10 batches (225 peserta)
• HCLM : 8 batches (181 peserta)
The competence development programs conducted include
the following:
a. Astra Leadership Development Programs Astra conducts competence development programs
starting from Astra Attachment Program (AAP),
Astra Basic Management Program (ABMP), Astra
First-line Management Program (AFMP), Astra
Middle Management Program (AMMP), Astra Senior
Management Program (AsrMP), Astra General
Management Program (AGMP), Astra Executive Program
(AEP) and Astra Advance Executive Program (AAEP),
Man Management Astra (MMA), Human Capital for Line
Manager (HCLM).
Throughout 2016, the programs that have been
conducted are as follows:
• AAP : 5 batches (245 participants)
• ABMP : 13 batches (383 participants)
• AFMP : 10 batches (301 participants)
• AMMP : 7 batches (211 participants)
• ASrMP : 2 batches (56participants)
• AGMP : 2 batches (48 participants)
• MMA : 10 batches (225 participants)
• HCLM : 8 batches (181 participants)
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International106
Dua program pengembangan baru yang ada di tahun
2016 adalah:
1. Program “New Man Management Astra” Program ini bertujuan untuk memberikan
pemahaman mengenai belief-attitude-practice
dari Astra people management termasuk juga
pemahaman yang mendalam berkaitan dengan
peran Astra Leader dalam mengelola anak buah.
2. Program “Human Capital for Line Manager” Merupakan program baru bagi lini manager non-
HR Manager sebagai bagian dari proses soisialisasi
Astra Human Capital Management yang sudah
direjuvenate di tahun sebelumnya. Pelatihan
ini bertujuan untuk memberikan pemahaman
mengenai filosofi dasar & kebijakan Astra Human
Capital Management (AHCM), tugas & tanggung
jawab lini manager dalam kerangka AHCM termasuk
bagaimana menjalankan hal tersebut dalam
operasional keseharian kerja.
Kedua program yang baru ini diharapkan akan semakin
memperkuat dan melengkapi kesiapan level managerial
Astra untuk mengelola tim kerjanya dengan optimal
sesuai dengan karakter kepemimpinan khas Astra.
b. Expert Management & DevelopmentPengembangan SDM Astra untuk para specialist yang
dikembangkan pada area-area tertentu yang telah
disepakati bersama.
c. Industrial Relations Update Sebuah mekanisme yang terstruktur untuk memberikan
update kondisi ketenagakerjaan terkini. Forum-forum
yang dipergunakan antara lain IR Executive forum, IR
Society forum dan IR branch forum.
Selain itu, Astra juga melaksanakan beberapa program
pengembangan fungsional, mencakup:
• Human Resources Officer Development Program (HCODP)
• Human Resources Manager Development Program (HCMDP)
• HC Technical Development Program yang mengacu
kepada pengembangan asek teknikal HC per pilar,
Two new development programs in 2016 include:
1. “New Man Management Astra” Program The program is designed to provide understanding
concerning belief-attitude-practice from Astra people
management including in-depth understanding
related to the role of Astra Leader in managing his/
her subordinates.
2. “Human Capital for Line Manager” Program The new program for non-HR manager as a part
of socialization process for Astra Human Capital
Management which has been rejuvenated in prior
year. The training is designed to provide understanding
concerning the basic philosophies and policies of
Astra Human Capital Management (AHCM), roles
and responsibilities of line managers within AHCM
framework including how to implement those during
day-to-day operating activities.
Both new programs are expected to strengthen and
complement the readiness of Astra managerial levels
to manage their working team optimally in accordance
with Astra’s leadership character.
b. Expert Management & Development Astra HR development for specialists are developed on
particularly agreed-upon areas
c. Industrial Relations Update Structured mechanism provides the most recent updates
of the labor-related conditions at present. The forums
utilized include IR Executive forum, IR Society forum and
IR branch forum.
In addition, Astra also conducts a number of functional
development programs which cover the following:
• Human Resources Officer Development Program (HCODP)
• Human Resources Manager Development Program (HCMDP)
• HC Technical Development Program which refers
to HC technical development aspect per pillar such
SUMBER DAYA MANUSIA
HUMAN CAPITAL
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 107
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
yaitu: Organization Development, Recruitment, People
Development, Performance & Reward, Termination,
Industrial Relation, Culture
Astra juga menerapkan sesi umpan balik pada setiap akhir
proses pembelajaran, dimana terhadap setiap peserta
dilakukan evaluasi mengenai manfaat program serta
perubahan positif dalam pengetahuan, keterampilan dan
sikap yang diraih, guna mendapatkan gambaran efektivitas
pelaksanaan program dan pengembangannya.
Selain itu Astra juga telah membuat terobosan inovasi
untuk menyetarakan pengembangan dan jenjang karir
bagi karyawan yang bersifat specialist sama halnya dengan
karyawan generalist, melalui pelaksanaan proyek Expert Track
Management. Dalam program ini masing-masing kelompok
industri membentuk Expert Commission yang secara kolektif
bertanggung jawab dalam mengelola expert di perusahaan
masing-masing, dimulai dengan membangun infrastruktur
sampai pengembangan karir para expert tersebut.
Persiapan Kepemimpinan Astra menaruh perhatian khusus pada proses persiapan
kepemimpinan perusahaan sebagai bekal utama untuk
menjamin keselarasan visi serta keberlangsungan bisnis
dalam jangka panjang. Dalam proses ini, CHCD membantu
manajemen Astra untuk merancang dan melaksanakan
program persiapan manajemen (succession planning) di
tingkat pusat maupun eksekutif puncak seluruh jajaran
perusahaan Astra, serta memantau proses yang berjalan
untuk memastikan kemajuan yang akurat dan efektif.
Program pelatihan dilakukan secara terstruktur dan
komprehensif. Dimulai dengan proses pemetaan dari para talent
yang memiliki potensi untuk menjadi pimpinan dalam setiap lini
organisasi yang kemudian diikuti dengan proses pengembangan
yang terintegrasi mulai dari pelatihan, mentoring/coaching
sampai pada penugasan (assignment) dan rotasi. Proses tersebut
dievaluasi secara berkala dan ditampilkan dalam diagram
Replacement Table Chart (RTC) didalam organisasi perusahaan.
as: Organization Development, Recruitment, People
Development, Performance & Reward, Termination,
Industrial Relation, Culture
Astra also implements feedback session at the end of each
learning process, whereby each participant will receive an
evaluation concerning the benefits of the program and
positive changes in knowledge, obtained skills and attitude,
to gain understanding on the effectiveness of the program
and its developments as well.
In addition, Astra has also made breakthrough in innovation
of career development and career path for specialist
employees which equals to generalist employees through
the implementation of Expert Track Management project.
In this program, each industrial group establishes Expert
Commission which is collectively responsible for managing
the experts in their respective companies, starting from
building the infrastructure to developing the careers of each
expert.
Leadership Preparation Astra pays special attention to the Company’s leadership
continuity, which is a key to the sustainability of the Company’s
vision and long-term business goals. CHCD supports Astra’s
management in designing and implementing corporate-
wide management succession planning as well as succession
of top executives of the Astra Group’s companies, including
the oversight of ongoing processes to ensure accurate and
effective progress of which.
Training programs are carried out in a structured and
comprehensive manner. The process begins with talent
mapping, identifying talents with leadership potential
across organizations, followed by integrated development
programs from training, mentoring/coaching to assignment
and rotation. This process is periodically evaluated and
a Replacement Table Chart (RTC) diagram is put up in
organizations.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International108
Kemudian, beberapa program pengembangan dilakukan secara
khusus sesuai kebutuhan untuk memastikan ketersediaan
pemimpin bagi pertumbuhan bisnis Astra, antara lain:
1. Trainee Program, yaitu program yang diselenggarakan
untuk menyiapkan Astra Future Leader, meliputi:
• Astra Graduate Program, program management trainee
yang diselenggarakan untuk menyiapkan Business
Leader Grup Astra. Pada tahun ini, diselenggarakan
sebanyak 3 batches dan diikuti oleh 33 peserta.
• Functional Trainee, program yang dibuat untuk
menyiapkan Leader Fungsional Grup Astra. Pada
tahun ini, diselenggarakan sebanyak 2 batches
diikuti oleh 26 peserta.
2. Integrated Talent Development Program, program
pengembangan kompetensi kepemimpinan yang
komprehensif untuk manajer dan manajer senior Astra.
Pada tahun 2016, pengembangan talent terfokus pada
tiga area dalam dimensi Astra Leadership Competencies
(ALC), yaitu Vision & Business Sense, Leading &
Motivating dan Interpersonal Skill, meliputi:
• Modular Program, program yang di desain secara
khusus sesuai dengan kebutuhan pengembangan
talent yang melibatkan berbagai pihak terkait. Pada
tahun ini, diselenggarakan sebanyak 8 batches
diikuti oleh 148 peserta.
• Leadership Learning Community, wadah sharing
community bagi para peserta program dari berbagai
latar belakang bisnis yang berbeda sebagai enabler
dan akselerator proses pembelajaran. Pada tahun
ini, diselenggarakan sebanyak 3 sesi diikuti oleh 83
peserta
• Astra Leadership Performance Coaching, program
coaching untuk high potential leader untuk
memastikan kesiapan leader ke jenjang yang lebih
tinggi. Pada tahun ini, diikuti sebanyak 8 pasang
peserta
Astra melengkapi dengan program executive coaching dimana
program Astra Leadership Performance Coaching (ALPC)
difasilitasi oleh Astra Kantor Pusat (CHCD) dengan melibatkan
para eksekutif Astra sebagai coach yang terakreditasi.
Sedangkan untuk suksesi di tingkat Direksi, prosesnya lebih
ketat dan hati-hati, serta melibatkan Komite Nominasi dan
Further, a number of development programs are specifically
developed and tailored to the needs to ensure the availability
of leaders for Astra business growth, such as among others:
1. Trainee Program, which is a program conducted to
prepare Astra Future Leader covering the following:
• Astra Graduate Program, a management trainee
program held to prepare Business Leader of Astra
Group. This year, the Company ran 3 batches
attended by 33 participants.
• Functional Trainee, a program held to prepare
Functional Leader of Astra Group. This year, the
Company ran 2 batches attended by 26 participants.
2. Integrated Talent Development Program, which is a
comprehensive leadership competence development
program for manager and senior manager of Astra group.
In 2016, the talent development focuses on three areas
within Astra Leadership Competencies (ALC) dimension
which include Vision & Business Sense, Leading &
Motivating and Interpersonal Skills covering the following:
• Modular Program, a program specifically designed
based on the tailored talent development needs
involving related parties. This year, the Company ran
8 batches attended by 148 participants.
• Leadership Learning Community, a sharing
community forum for all program participants
from various business backgrounds as the enabler
and accelerator of learning process. This year, the
Company held 3 sessions attended by 83 participants
• Astra Leadership Performance Coaching, a coaching
program for high potential leaders to ensure their
readiness to higher heights. This year, the program is
attended by 8 pairs of participants.
Astra complements those with executive coaching program
whereby the Astra Leadership Performance Coaching
(ALPC) program is facilitated by Astra head office (CHCD) by
involving Astra executives as the accredited coaches.
As for the succession plan at Directorship level, the process is
more stringent and prudent, and it involves Nomination and
SUMBER DAYA MANUSIA
HUMAN CAPITAL
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 109
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Remunerasi yang secara berkala bertemu dalam proses Staff
Planning untuk membahas pencapaian dari para direksi
maupun kandidat dari Direksi.
Evaluasi/Manajemen Kinerja
Sistem penilaian kinerja di Astra berlandaskan pada pencapaian
KPI (Key Performance Indicators) yang telah disepakati
antara perusahaan dan karyawan di awal tahun. Selain
mempertimbangkan sasaran target yang bersifat kuantitatif,
penilaian kinerja juga memperhatikan aspek proses berdasarkan
konsep PDCA (Plan-Do-Check-Action). Khusus untuk pimpinan
yang telah memiliki staf, proses penilaian juga melihat
kemampuan untuk mengelola timnya (people management).
Proses penilaian dilakukan secara obyektif dan berkala,
salah satunya dengan penilaian kerja yang dilakukan secara
berjenjang (minimum 2 level atasan karyawan).
Atasan juga akan melakukan proses pengarahan, bimbingan
dan evaluasi yang dilakukan setiap saat dibutuhkan terhadap
kinerja karyawan dan secara formal dilakukan minimal
setiap 6 (enam) bulan. Hal ini dilakukan agar selama proses
berjalan tetap pada sasaran yang ingin dicapai.
Inovasi Astra mengandalkan inovasi berkelanjutan untuk
mewujudkan operational excellence. Salah satu program
yang menonjolkan fokus dan semangat bagi insan Astra
untuk memberikan karya terbaik mereka adalah InnovAstra.
Digelar oleh Kantor Pusat Astra, InnovAstra adalah forum
tahunan dimana setiap insan Astra diberi kesempatan
yang luas untuk mengaktualisasikan dan menampilkan
kemampuan berinovasi melalui proyek kerja yang
mengusung berbagai gagasan perbaikan pada kegiatan dan
proses operasional sehari-hari. Berbagai proyek yang telah
diperagakan dalam ajang inovasi ini telah berhasil diadaptasi
dan diaplikasikan dalam kegiatan rutin operasional dengan
hasil perbaikan yang nyata dan berkelanjutan.
Di tahun 2016, InnovAstra terus mampu menjaring
semangat kreativitas yang tinggi dalam lingkup Grup Astra,
terbukti dari jumlah proyek yang diikutsertakan, yaitu:
• Suggestion Systems (SS) - 688.129 proyek;
• Quality Control Circle (QCC) - 9.203 proyek;
Remuneration Committee which regularly meets in the Staff
Planning process to discuss the achievements of all directors
and director candidates.
Performance Evaluation/ManagementPerformance evaluation system in Astra is based on KPI (Key
Performance Indicators) achievements which have already been
agreed upon between the Company and employees in the
beginning of the year. In addition to quantitative target, the
performance evaluation also considers the aspect of process based
on PDCA (Plan-Do-Check-Action) concept. Particularly for leaders
who already maintain their own staff, the evaluation process also
assesses their ability to manage their team (people management).
The assessment process is conducted in an objective and
regular method, one of which is by hierarchical performance
evaluation two.
The supervisors would also conduct the coaching, guiding
and evaluating process as needed against the performance
of the employee and it is formally performed six months at
its minimum. The process is designed to keep track of the
targets to achieve.
InnovationAstra relies on continuous innovation to deliver operational
excellence. One of the programs that drive Astra’s employees
to deliver their best is through InnovAstra. InnovAstra is held
in the Astra Head Office as an annual forum that provides
Astra’s employees ample opportunity to showcase their
innovative ideas, for improving daily operational activities
and processes. A number of projects that were exhibited
in this event has been successfully adapted and applied in
routine operations culminating in tangible and sustainable
improvements.
In 2016, InnovAstra has been able to discover highly creative
spirit in Astra Group, as evidenced by the number of projects
participating in the forum:
• Suggestion Systems (SS) - 688,129 projects;
• Quality Control Circle (QCC) - 9,203 projects;
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International110
• Quality Circle Project (QCP) - 1.309 proyek;
• Business Performance Improvement (BPI) - 96 proyek;
• Value Chain Improvement (VCI) - 19 proyek
Kesetaraan Kesempatan bagi KaryawanSecara umum, jenjang karir karyawan ditetapkan berdasar
pada pencapaian kinerja. Proses promosi dapat dilakukan
dua kali dalam satu tahun, yaitu di awal tahun dan
pertengahan tahun. Pencapaian kinerja merupakan salah
satu faktor penentu yang penting terhadap jenjang karir.
Dalam implementasinya promosi jabatan karyawan juga
akan dilihat dari kesiapan kandidat yang bersangkutan
untuk menduduki posisi yang lebih tinggi, baik dari segi
kompetensi teknikal ataupun behavior yang dimiliki serta
pencapaian kinerja sesuai hasil evaluasi kinerja.
Astra menganut filosofi memberikan kesempatan kepada
seluruh karyawan baik karyawan pria maupun wanita untuk
mengembangkan kompetensi dan karir dalam rangka
membangun bisnis yang berkesinambungan serta bisa
berkembang dan menempati posisi yang tersedia sesuai
kebutuhan dalam perusahaan.
Engagement KaryawanSalah satu strategi utama Astra berkaitan dengan
pengelolaan karyawan yang juga tertuang dalam program
Astra People Roadmap adalah meningkatkan keterikatan
karyawan. Beberapa aktivitas yang sudah dilakukan di tahun
ini antara lain:
• Quality Circle Project (QCP) - 1,309 projects;
• Business Performance Improvement (BPI) - 96 projects;
• Value Chain Improvement (VCI) - 19 projects
Equal Opportunities for EmployeesIn general, the career path of an employee is based on the
performance achievements. Promotion process could be
conducted twice a year, which is at the beginning and the
middle of the year. The performance achievements serve
as one of the important determining factors for the career
path. In implementation, the promotion would also consider
the readiness of the candidates in achieving higher position,
both in technical competence or behavior and performance
achievements based on performance evaluation.
Astra adopts the philosophy of giving opportunities for
all employees, both female and male, to develop their
competence and career for the purpose of building
sustainable business and to develop and reach the vacant
positions based on business needs.
Employee EngagementOne of Astra’s main strategies pertaining to employee
management which is also set out in Astra People Roadmap
program is to increase employee engagement. A number of
activities conducted this year include among others:
SUMBER DAYA MANUSIA
HUMAN CAPITAL
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 111
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
a. Employee Value Proposition Project Talent war menjadi salah satu tantangan terbesar di bidang
SDM saat ini. Attract, retain, dan khususnya engage talent
terbaik merupakan salah satu strategi utama pengelolaan
sumber daya manusia di Grup Astra. Salah satu inisiatif stratejik
dalam menjawab tantangan tersebut adalah implementasi
Employee Value Proposition (EVP) project. EVP merupakan
rumusan nilai-nilai yang dijanjikan oleh perusahaan yang
kemudian diimplementasikan dengan baik oleh perusahaan
sehingga sesuai dengan harapan dan ekspetasi karyawan,
ini adalah proses yang akan berdampak pada peningkatan
keterikatan karyawan (employee engagement). Sejauh ini
EVP Project telah diimplementasikan di 23 perusahaan di
lingkungan grup Astra.
b. Astra Mencari Bakat (AMB) 2016Astra Mencari Bakat (AMB) merupakan salah satu
Engagement Program yang menjadi wadah penyaluran
bakat di bidang seni bagi Karyawan Grup Astra
beserta keluarganya. Program ini diikuti oleh individu
maupun kelompok agar sinergi antar karyawan,
keluarga karyawan di Grup Astra terjalin dengan baik.
AMB dilaksanakan setiap dua tahun sekali bergantian
dengan pelaksanaan Pekan Olahraga dan Seni (PORSE)
Astra. AMB pada tahun 2016 ini merupakan pelaksanaan
yang keempat kalinya sejak tahun 2010 dan akan terus
bergulir secara berkesinambungan.
a. Employee Value Proposition Project Talent war has become one of major challenges in HC at
present. Attract, retain, and particularly engage the best
talents serve as one of the main strategies in
managing HC in Astra Group. One of strategic initiatives
in responding to such challenge is the implementation of
Employee Value Proposition (EVP) project. EVP represents
the formulated values promised by the Company which
are then implemented well by the Company so that they
meet the hopes and expectations of the employees. This
serves as a process which will have impact on an increase
in employee engagement. So far EVP project has been
implemented in 23 subsidiaries in Astra Group.
b. Astra Talent Search (AMB) 2016 AMB serves as one of the engagement programs which
become a tool to express the talents in art for Astra
Group employees and their families. The program is
followed by individuals and groups so as to build good
synergy among employees and families in Astra Group.
AMB is held once in two years alternatively with Astra
Sport and Art (PORSE) Week. AMB held in 2016 became
the fourth event since first launched in 2010 and would
continue for the years to come.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International112
c. Partnership ExpeditionPartnership Expedition adalah program kegiatan bersama
antara perwakilan manajemen dan ikatan karyawan di dalam
lingkungan PT Astra International Tbk yang bertujuan untuk
meningkatkan sinergi, partnership dan ownership baik antara
sesama anggota ikatan karyawan dan perwakilan manajemen.
Aspek Ketenagakerjaan Astra Industrial Relations Strategic Initiatives (AIRSI) ProjectDinamika perkembangan perekonomian dunia dan tren
globalisasi menuntut Indonesia merestrukturisasi sektor
industri agar mempunyai daya saing tinggi. Dinamika ini
akan berpengaruh pula terhadap aspek ketenagakerjaan.
Oleh karenanya, menjadi penting bagi dunia usaha termasuk
Grup Astra untuk mewujudkan hubungan industrial yang
harmonis dan kondusif. AIRSI Project merupakan sebuah
sistem proaktif, antisipatif dan strategis dalam mengelola
risiko hubungan industrial di tingkat perusahaan (Astra).
AIRSI Project 2016 terdiri dari beberapa kegiatan, yaitu:
• Monitoring & ImplementationFokus pada monitoring AIRSI yang telah diratifikasi oleh
perusahaan Grup Astra baik yang sudah memasuki
tahap implementasi maupun perusahaan yang berada di
tahap developing concept.
Pada tahun 2016, terdapat 17 perusahaan yang telah
melakukan Step 1 (define concept & assessment)
dan 10 perusahaan yang telah melakukan Step 2
(implementation).
• Assessor TrainingSebelum melakukan analisa risiko ketenagakerjaan,
perusahaan perlu mengenali kondisi performa praktik
hubungan industrial saat ini melalui Self Assesment Tools &
Checklist terhadap 8 pilar Industrial Relations oleh Assessor
di masing-masing perusahaan yang terlisensi. Oleh
karena itu, Assessor Training dilaksanakan dengan tujuan
untuk melisensi tim Industrial Relations yang dianggap
telah memiliki ilmu dan keahlian yang cukup untuk
menggunakan Self Assessment Tools & Checklist AIRSI.
c. Partnership Expedition Partnership Expedition is a joint program between
representatives of management and employee union in
PT Astra International Tbk which is designed to improve
synergy, partnership and ownership between members
of labor union and management representatives.
Labor Aspect Astra Industrial Relations Strategic Initiatives (AIRSI) Project
The dynamics in the world economic developments and
globalization trend has required Indonesia to perform
restructuring of its industrial sector to achieve highly
competitive level. Such dynamics would also have impact on
labor aspect. Accordingly, it is important for business world,
including Astra Group, to create harmonious and conducive
industrial relationship. AIRSI Project represents a proactive,
anticipative and strategic system in managing the risks in
industrial relationship at the corporate level (Astra). AIRSI
Project 2016 comprises a number of activities as follows:
• Monitoring & Implementation It focuses on the monitoring of AIRSI which has been
ratified by the companies in Astra Group, both for
those already in implementation stage and those still in
developing concept stage.
In 2016, there were 17 companies that have performed
Step 1 (define concept & assessment) and 10 companies
have performed Step 2 (implementation).
• Assessor Training Prior to performing labor risk analysis, the Company
needs to recognize the current condition in its industrial
relationship performance through Self Assessment
Tools & Checklist against 8 Industrial Relations pillars by
licensed assessors in each company. Therefore, Assessor
Training is performed for the purpose of providing
license for Industrial Relations officer who are considered
having sufficient knowledge and skills to utilize AIRSI Self
Assessment Tools & Checklist.
SUMBER DAYA MANUSIA
HUMAN CAPITAL
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 113
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Assessor Training pada tahun 2016 telah dilaksanakan
sebanyak 3 kali dengan jumlah peserta keseluruhan 41
orang dari 31 perusahaan Grup Astra.
• Industrial Relations Court SimulationIndustrial Relations Court Simulation bertujuan untuk
memberikan gambaran kepada tim Industrial Relations
terkait tahapan-tahapan yang harus dilalui dalam
menyelesaikan perselisihan industrial khususnya
perselisihan yang sifatnya litigasi, serta simulasi
persidangan dengan jenis kasus perselisihan PHK.
• Best Practice SharingPraktik terbaik di suatu perusahaan terhadap 8 pilar
Industrial Relations, khususnya implementasi pada
perusahaan/industri sejenis, perlu dibagikan ilmunya
agar dapat terimplementasi di lebih banyak perusahaan.
Melalui sharing forum ini, diharapkan seluruh
perusahaan dapat menerapkan praktik terbaik dalam
dunia hubungan industrial agar mampu mengelola risiko
yang mungkin muncul dengan tepat dan mendorong
spirit partnership demi iklim usaha yang harmonis
(Leverage Industrial Relations Peace).
• Update Forum: Industrial Relations Society Forum (IRSOF), Branch Forum, Executive ForumUpdate Forum bertujuan untuk memberikan update
kepada tim Human Resource/Industrial Relations Grup
Astra terkait dengan keadaan hubungan industrial
terkini. Beberapa jenis program update forum
dilaksanakan berdasar target peserta dimana Executive
Forum ditujukan untuk eksekutif Resource/Industrial
Relations, IRSOF ditujukan untuk tim Resource/Industrial
Relations dan Branch Forum ditujukan untuk PIC Cabang.
Executive Forum dan Industrial Relations Society Forum
dilaksanakan dua kali dalam satu tahun, sedangkan
Branch Forum tahun 2016 dilaksanakan di 8 kota,
yaitu Malang, Jogja, Cirebon, Banjarmasin, Pekanbaru,
Balikpapan, Jayapura dan Jambi.
Assessor Training in 2016 has been conducted 3
times with a total number of 41 participants from 31
companies in Astra Group.
• Industrial Relations Court Simulation Industrial Relations Court Simulation is designed to
provide ideas for Industrial Relations officer concerning
the stages to settle industrial dispute particularly those
related to litigations, and the court simulation with the
type of dispute related to work dismissal.
• Best Practice Sharing Best practices in a company pertaining to the 8 Industrial
Relations pillars, particularly the implementation in similar
company/industry, should be shared among others so
that they can be implemented in more companies. This
sharing forum is expected to enable all companies to
implement the best practices in industrial relationship
so that they can manage the potential risks under the
right method and encourage the partnership spirit for
a harmonious business climate (Leverage Industrial
Relations Peace).
• Update Forum: Industrial Relations Society Forum (IRSOF), Branch Forum, Executive Forum
Update Forum is designed to provide updates to the
Resource/Industrial Relations officers in Astra Group related
to the most recent condition in industrial relationship. A
number of update forum program types are conducted
based on the targeted participants. Executive Forum is
intended for Resource/Industrial Relations executives,
IRSOF for Resource/Industrial Relations officers and Branch
Forum for PIC of Branches. Executive Forum and Industrial
Relations Society Forum are held twice in a year, while
Branch Forum is conducted in 8 cities, which are Malang,
Jogja, Cirebon, Banjarmasin, Pekanbaru, Balikpapan,
Jayapura and Jambi.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International114
Remunerasi dan Fasilitas bagi Karyawan Astra menyediakan paket remunerasi dan fasilitas yang
komprehensif, menarik dan bersaing untuk memotivasi
karyawan dalam mencapai tujuan. Astra mempunyai
dan menerapkan sistem dan kebijakan remunerasi yang
terstruktur dan jelas. Sistem ini diterapkan secara konsisten
dan berlaku untuk semua karyawan tetap.
Pada dasarnya, Astra memberikan remunerasi berbasis
konsep 3P, yaitu “Pay for Position”, “Pay for Person”
dan “Pay for Performance”. Dengan demikian, sistem
remunerasi dikaitkan dengan sistem penilaian kinerja untuk
memastikan adanya kesesuaian antara tingkat jabatan dan
tugas serta tanggung jawab dan prestasi kerja.
Remunerasi yang diberikan dikelola menjadi dua bagian,
yaitu bagian yang fixed seperti gaji bulanan dan variable
yaitu bonus yang diberikan pada akhir tahun yang besarnya
sesuai dengan kemampuan perusahaan dan dibedakan
sesuai dengan kinerja individu karyawan. Semua sistem
yang diterapkan dalam rangka menjaga tingkat motivasi dan
produktivitas kerja yang baik.
Selain itu, Astra memiliki komitmen yang kuat berkaitan
dengan area kerja yang aman serta nyaman bagi karyawan
yang dituangkan dalan Kebijakan Lingkungan, Keselamatan,
Kesehatan, Keamanan dan Ketertiban Kerja (LK5). Adapun
insiatif yang dilakukan yang dilakukan berkaitan dengan
kebijakan tersebut diantaranya:
1. Perbaikan terus menerus terhadap Sistem Manajemen
Lingkungan, Keselamatan, Kesehatan, Keamanan dan
Ketertiban Kerja (LK5) yang dilakukan secara periodik
2. Menyediakan sarana dan prasarana kerja yang layak
pakai untuk menunjang produktivitas yang tinggi.
3. Pemanfaatan energi dan sumber daya alam secara
efektif dan efisien.
4. Pencegahan pencemaran lingkungan sekitar, terjadinya
penyakit dan kecelakaan akibat kerja serta terganggunya
keamanan
5. Mewujudkan Green Company dilingkungan kerja
Employee Remuneration and Welfare Astra provides comprehensive, attractive and competitive
remuneration package and facilities to motivate its employees
in achieving the targets. Astra maintains and implements
structured and clear remuneration system and policies. The
system is implemented consistently and applicable for all
permanent employees.
Basically, Astra provides remuneration based on 3P concept
which is “Pay for Position”, “Pay for Person” and “Pay for
Performance”. Accordingly, the remuneration system is
connected to the performance evaluation system to ensure
the alignment between ranks and roles and responsibilities
and work performance.
Remuneration provided is managed into two parts which
are fixed amount such as monthly salary and variable
amounts such as bonus given at the end of the year whose
amounts commensurate with the Company’s capability and
are differentiated based on the individual performance. All
systems are implemented for the purpose of maintaining the
motivation level and good productivity.
In addition, Astra has a strong commitment with regard to
a safe and convenient workplace for its employees that is
contained in the Environmental, Safety, Health, Security and
Work Discipline Policy (LK5). The initiatives undertaken in the
extent of the policy, among others:
1. Periodical continuous improvement of the Environmental
Management System, Safety, Health, Security and Work
Discipline.
2. Providing decent work infrastructure to support high
productivity level.
3. The efficient and effective usage of energy and natural
resources.
4. The prevention of the pollution in the surrounding
areas, the occurrence of disease and accidents at work
and the security disruption.
5. Realizing Green Company at work
SUMBER DAYA MANUSIA
HUMAN CAPITAL
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 115
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
To ensure that the remuneration provided is at competitive
level as compared the “market”, Astra performs/participates
in salary survey on a regular basis to obtain market condition
that could be utilized as a basis for preparing the policies or
renewing the current systems.
Astra employees are also provided with a number of facilities
which lead to more comfortable work, more prosperous
condition and more developing situation. A number of
facilities provided for employees include:
1. Transportation allowance/MOP/COP
Designed to facilitate the employees in heading to/returning
from work and in performing their work activities.
2. Health benefits: Outpatient, Inpatient and BPJS
Kesehatan
Designed to create safety and comfort for employees
and their families when they need medication.
3. Eye glasses donation
4. Life Insurance
5. Pension Fund: DPA & BPJS Ketenagakerjaan (Pension
Fund)
Through DPA, two years prior to pension age, the
employee and his/her spouse will receive trainings to
prepare them for the activities to do in the future
6. Work-life balance: religious facilities, unpaid leave,
religious leave
7. Scholarships for employees’ children
Provided as the Company’s concerns over the education
of the employees’ children with good academic records
particularly for employees under certain ranks
8. Award for Years of Service (based on tenure)
9. Family Day
10. Other supporting facilities such as Nursery Room,
clinic, Fitness Centre, Library, Sport Hall and other
activities pertaining to their hobbies and interests such
as sports, art and culture and environmental care and
concerns for those in needs.
Untuk memastikan remunerasi yang diberikan berada
di posisi yang bersaing dengan “market” maka Astra
melakukan/mengikuti salary survey secara berkala untuk
mendapatkan gambaran pasar sehingga dapat digunakan
sebagai dasar pertimbangan dalam pembuatan kebijakan
atau pembaruan sistem yang ada.
Karyawan Astra juga diberikan berbagai fasilitas yang
membuat aktivitas dalam bekerja lebih mudah, sejahtera
dan berkembang. Berbagai fasilitas yang diberikan kepada
karyawan, antara lain:
1. Tunjangan transportasi/MOP/COP
Bertujuan untuk memudahkan karyawan dapat berangkat/
pulang serta menjalankan aktivitasnya dalam bekerja.
2. Fasilitas Kesehatan: Outpatient, Inpatient dan BPJS
Kesehatan
Bertujuan memberikan rasa aman dan nyaman bagi
karyawan beserta keluarganya jika membutuhkan
perawatan kesehatan.
3. Sumbangan kacamata
4. Life Insurance
5. Pension Fund: DPA & BPJS Ketenagakerjaan (Jaminan
Pensiun)
Melalui DPA, dua tahun sebelum masa pensiun,
karyawan beserta pasangannya mendapat pelatihan
untuk mulai menyiapkan diri dan aktivitas apa yang
hendak dilakukan.
6. Work-life balance: fasilitas keagamaan, unpaid leave,
cuti untuk ibadah
7. Beasiswa untuk anak karyawan
Disediakan sebagai kepedulian Perusahaan untuk
pendidikan anak karyawan khususnya untuk karyawan
golongan tertentu yang anaknya berprestasi.
8. Penghargaan Masa Bakti untuk karyawan (sesuai
dengan masa kerja)
9. Family Day
10. Fasilitas pendukung lainya seperti Nursery Room,
Klinik, Fitness Centre, Library, Sport Hall dan kegiatan
lainnya untuk menyalurkan hobi karyawan seperti olah
raga, seni dan budaya serta kegiatan peduli kepada
lingkungan dan sesama yang membutuhkan.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International116
Program PensiunAstra berupaya memastikan kesejahteraan yang baik bagi
karyawan yang memasuki masa purnabakti.
Setiap karyawan yang bergabung dengan Astra
diikutsertakan dalam program dana pensiun yang dikelola
secara mandiri oleh Dana Pensiun Astra (DPA). Iuran bulanan
dana pensiun ditanggung bersama antara perusahaan dan
karyawan dengan porsi kontribusi yang sudah ditentukan.
Selain menyediakan manfaat dana pensiun, Astra dan
DPA juga merancang suatu program pensiun yang secara
khusus memberikan persiapan bagi para karyawan untuk
menyambut tahap baru dalam kehidupan mereka. Dimulai
sejak dua tahun menjelang masa pensiun, para karyawan
berpartisipasi dalam program pelatihan berkelanjutan, yang
mencakup pemberian bekal life skills berupa pengetahuan
mengenai pengelolaan keuangan dan jenis-jenis usaha
yang dapat ditekuni, serta persiapan secara mental untuk
menghadapi masa pensiun. Astra juga memperkenankan
karyawan mengambil cuti selama 6 bulan sebelum
purnabakti untuk mulai merintis usaha.
Dana Pensiun Astra Dana Pensiun Astra (DPA) dibentuk sebagai wujud kepedulian
terhadap kesejahteraan karyawan setelah memasuki masa
purna bakti di Perusahaan Seluruh karyawan tetap Astra
dapat menikmati manfaat yang disediakan oleh DPA.
DPA menyelenggarakan dua program utama, yakni
pengelolaan dana pensiun yang ditujukan untuk melengkapi
manfaat dari program jaminan hari tua dan jaminan pensiun
yang diselenggarakan oleh Pemerintah, dan Program
Persiapan Pensiun yang dilaksanakan dalam jangka waktu
dua tahun sebelum masa efektif purna bakti karyawan.
Melalui program ini, setiap karyawan dibekali pengetahuan
pelatihan dari segi finansial dan psikologis, yang dirancang
sesuai kebutuhan dan minat masing-masing karyawan.
Pension ProgramAstra strives to ensure adequate welfare for its employees
upon entering retirement.
Upon joining Astra, every employee is enrolled in the pension
plan managed independently by the Astra Pension Fund
(DPA). The pension fund’s monthly contribution is jointly
borne between employers and employees with a portion
amount that has been previously determined.
In addition to the benefits in the form of funds, Astra, along
with DPA as the executor, also designed a program that
provides special pension arrangements for employees that
are about to enter a new stage in their lives. Commencing
two years prior to retirement, employees attend training
programs on life skills such as financial management and
the types of business that can be pursued, as well as mental
preparation leading up to retirement. Astra also allows
employees to take leave for 6 months prior to retirement so
as to begin preparations for a business.
Astra Pension FundAstra Pension Fund (DPA) was formed as a manifestation of
the concern towards employees’ welfare upon reaching the
completion of their service to the Company/the Group(?). All
permanent employees of Astra are entitled to the benefits
provided by DPA.
DPA organizes two core programs, which are the
management of pension funds designed to complement
the benefit derived from the government’s social security
program and retirement program, and the Retirement
Preparation Program for employees, implemented within
two year prior to the effective retirement. Through this
program, employees gain knowledge and training for
financial and psychological readiness, tailor-suited to the
needs and interests of each employee.
SUMBER DAYA MANUSIA
HUMAN CAPITAL
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 117
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Koperasi Astra International (KAI) Koperasi Astra International (KAI) mengemban misi untuk
membantu manajemen dalam menyelenggarakan program
yang menunjang peningkatan kesejahteraan para karyawan.
Seluruh karyawan yang telah bergabung dengan Grup
Astra terdaftar sebagai anggota KAI selama masa bakti
mereka. Program-program yang tersedia bagi anggota dan
keluarganya antara lain pinjaman jangka pendek untuk
berbagai keperluan, kredit uang muka rumah dan bantuan
beasiswa.
Pada tahun 2016, KAI telah menyalurkan dana pinjaman
sejumlah Rp 426,3 miliar (2015: Rp 355,8 miliar). Penyaluran
dana beasiswa pada tahun 2016 sejumlah Rp 6,1 miliar
(2015: Rp 5,3 miliar) kepada 3.700 anak anggota (2015:
3.280). KAI juga telah membantu dalam memproses
persetujuan KPR dan melakukan serah terima sebanyak 772
unit rumah (2015: 954) pada tahun 2016.
Demografi Karyawan Pada akhir tahun 2016, Astra memiliki jumlah karyawan
sebanyak 214.835 orang.
Komposisi kepegawaian berdasarkan status terdiri dari
pegawai tetap sebanyak 76,8% (2015: 73,4%) atau
165.011 orang (2015: 162.438 orang), pegawai kontrak
23,0% (2015: 26,4%) atau 49.482 orang (2015: 58.273
orang) dan ekspatriat 0,2% (2015: 0,2%) atau 342 orang
(2015: 335 orang). Berdasarkan jenis kelamin, sekitar 87,6%
(2015: 86,6%) adalah laki-laki dan 12,4% (2015: 13,4%)
perempuan.
Gambaran demografi karyawan Grup Astra adalah sebagai
berikut.
Astra International Cooperative (KAI) Astra International Cooperative (KAI) works to serve the
mission of assisting management in implementing programs
that improve the welfare of the employees. All employees of
the Astra Group are registered members of KAI throughout
their service to the Company. The programs that are available
to the members and their families include multi purpose
short-term loans, credit for down payment of a house and
scholarship benefits.
In 2016, KAI disbursed loans in the amount of Rp 426.3
billion (2015: Rp 355.8 billion). Total scholarship funds
for 2016 reached Rp 6.1 billion (2015: Rp 5.3 billion),
distributed to 3,700 children of members (2015: 3,280). KAI
also facilitated in processing mortgage approval and handed
over 772 home units (2015: 954) in 2016.
Employee DemographicsAs of the end of 2016, Astra has 214,835 employees.
The composition of employees based on status comprise
permanent employees at 76.8% (2015: 73.4%) or
165,011 personnel (2015: 162,438 personnel), contractual
employees 23.0% (2015: 26.4%) or 49,482 personnel
(2015: 58,273 personnel) and expatriates 0.2% (2015:
0.2%) or 342 personnel (2015: 335 personnel). Based on
gender, approximately 87.6% (2015: 86.6%) employees are
male and 12.4% (2015: 13.4%) are female.
Astra Group’s employee demographics are as follows.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International118
Karyawan Grup Astra Berdasarkan UsiaAstra Group’s Employees by Age
Usia 18-25 tahun18-25 years old
Usia 26-35 tahun26-35 years old
Usia 46-55 tahun46-55 years old
Usia 36-45 tahun36-45 years old
2015 2016
91,000
78,000
65,000
52,000
39,000
26,000
13,000
0
67,15563,977
2015 2016
24,500
21,000
17,500
14,000
10,500
7,000
3,500
0
16,430
2015 2016
126,000
108,000
90,000
72,000
54,000
36,000
18,000
0
91,450
89,508
2015 2016
1,225
1,050
875
700
525
350
175
391
2015 2016
70,000
60,000
50,000
40,000
30,000
20,000
10,000
0
44,529
2015 2016
315,000
270,000
225,000
180,000
135,000
90,000
45,000
0
214,835
>55 tahun>55 years old
Jumlah KaryawanTotal Employee
45,455
16,156 830 221,046
Karyawan Grup Astra Berdasarkan PendidikanAstra Group’s Employees by Education
SD/SMPElementary/Middle School
SMAHigh School
S1Undergraduate Level
DiplomaAssociate Degree
2015 2016
70,000
60,000
50,000
40,000
30,000
20,000
10,000
0
30,408
2015 2016
45,500
39,000
32,500
26,000
19,500
13,000
6,500
0
33,252
34,152
2015 2016
189,000
262,000
135,000
108,000
81,000
54,000
27,000
0
115,615
132,688
2015 2016
1,400
1,200
1,000
800
600
400
200
0
1,006
1,007
2015 2016
24,500
21,000
17,500
14,000
10,500
7,000
3,500
0
16,580
2015 2016
315,000
270,000
225,000
180,000
135,000
90,000
45,000
0
214,835
S2/23Post Graduate Level
Jumlah KaryawanTotal Employee
54,25016,923
221,046
SUMBER DAYA MANUSIA
HUMAN CAPITAL
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 119
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Karyawan Grup Astra Berdasarkan Grup BisnisAstra Group’s Employees by Business Group
PT Astra International TbkPT Astra International Tbk
2015 2016
28,000
24,000
20,000
16,000
12,000
8,000
4,000
0
20,549
20,232
Alat Berat dan PertambanganHeavy Equipment and Mining
2015 2016
42,000
36,000
30,000
24,000
18,000
12,000
6,000
0
28,714
Teknologi InformasiInformation Technology
2015 2016
2,275
1,950
1,625
1,300
975
650
325
0
1,490
OtomotifAutomotive
2015 2016
112,000
96,000
80,000
64,000
48,000
32,000
16,000
0
78,249
Jasa KeuanganFinancial Services
2015 2016
45,500
39,000
32,500
26,000
19,500
13,000
6,500
0
32,859
Infrastruktur dan LogistikInfrastructure and Logistic
2015 2016
17,500
15,000
12,500
10,000
7,500
5,000
2,500
0
13,06112,014
2015 2016
70,000
60,000
50,000
40,000
30,000
20,000
10,000
0
50,224 41,194
AgribisnisAgribusiness
2015 2016
119
102
85
68
51
34
17
00
83
PropertiProperty
2015 2016
315,000
270,000
225,000
180,000
135,000
90,000
45,000
0
214,835
Jumlah KaryawanTotal Employee
76,394 31,136
28,143
1,539 221,046
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International120
122 Tinjauan dan Prospek Ekonomi Makro Indonesia
Overview and Outlook of The Macro Economy in Indonesia
124 Struktur Bisnis Business Structure
125 Tinjauan Bisnis Business Overview
126 Otomotif Automotive
160 Jasa Keuangan Financial Services
192 Alat Berat dan Pertambangan Heavy Equipment and Mining
204 Agribisnis Agribusiness
210 Infrastruktur dan Logistik Infrastructure and Logistics
222 Teknologi Informasi Information Technology
228 Properti Property
234 Tinjauan Kinerja Keuangan Financial Performance Overview
DAN ANALISIS MANAJEMEN
PEMBAHASAN
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
AffandiKuda Putih | The White Horse (1968)90 x 112 cm. Cat Minyak pada Kanvas | Oil on CanvasKoleksi Galeri Nasional Indonesia | Collection of Galeri Nasional Indonesia
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 121
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International122
EKONOMI MAKRO INDONESIA
TINJAUAN DAN PROSPEK
OVERVIEW AND OUTLOOK OF THE MACRO ECONOMY IN INDONESIA
Pada tahun 2016, perekonomian global masih diwarnai banyak
tantangan. Perlambatan masih tercermin dari rendahnya
pertumbuhan ekonomi di negara-negara maju seperti Amerika
Serikat, Uni Eropa dan Jepang. Tiongkok yang telah menjadi motor
penggerak ekonomi Asia juga masih menunjukkan perlambatan.
Dengan demikian, aktivitas ekspor-impor dan lalu lintas
perdagangan dunia masih tetap tertekan, yang berdampak pada
harga minyak dunia dan komoditas internasional yang bertahan
rendah. Selain masalah ekonomi, beberapa agenda politik dunia
juga turut berperan penting, diantaranya, dua peristiwa besar
yang tidak diduga, yaitu keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit)
pada akhir Juni dan terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden
Kondisi perekonomian pada tahun 2016 tidak banyak berubah dari tahun sebelumnya, dengan minimnya faktor yang berpotensi memacu pemulihan ekonomiThe economic climate during 2016 changed very little from the previous year, with insufficient factors to drive economic recovery
In 2016, the global economy continued to be dominated by
many challenges. Economic slowdown plagued developed
countries including United States, the European Union and
Japan, as reflected in their low economic growth figures. China,
which has become the powerhouse of Asian economies, similarly
faced sluggish conditions. These developments pressured export-
import activities and global trade traffic, thus depressing oil and
commodities prices. In addition to economic issues, a number
of important political agenda emerged as significant factors,
among them are two notable events, which are Britain exiting
the European Union, or Brexit, at the end of June and the election
of Donald Trump as the new President of the United States in
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 123
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Amerika Serikat pada bulan November. Perkembangan politik
demikian diperkirakan akan turut berdampak signifikan pada peta
perekonomian dunia di tahun 2017.
Dampak perlambatan ekonomi global masih akan berimbas
pada perekonomian nasional. Pertumbuhan ekonomi Indonesia
masih rentan terhadap volatilitas di pasar komoditas global,
karena komoditas mentah adalah sebesar 60% dari total
ekspor Indonesia. Secara garis besar, pertumbuhan ekonomi
Indonesia pada tahun 2016 sedikit lebih baik, terlihat dari
tingkat pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) sebesar
5,0% dibandingkan 4,8% yang diraih pada tahun sebelumnya.
Hal ini didukung oleh stabilnya konsumsi swasta serta investasi
yang terus dilakukan oleh Pemerintah melalui akselerasi
pembangunan sarana infrastruktur nasional sebagai stimulus
untuk menunjang kegiatan perekonomian nasional.
Sementara tingkat inflasi juga terkendali baik pada level
3,0% dibandingkan 3,4% pada tahun sebelumnya. Untuk
mendorong pergerakan roda perekonomian, Bank Indonesia
juga mempertahankan iklim suku bunga rendah sepanjang
tahun 2016 seraya memantau tren pergerakan suku bunga the
Fed yang berpotensi memicu keluarnya dana investor asing dari
dalam negeri. Nilai tukar Rupiah juga cukup terkendali selama
tahun 2016, dan bahkan cenderung mengalami apresiasi.
Rupiah ditutup di posisi Rp13.436 per Dolar AS pada tahun
2016 dibandingkan dengan Rp13.795 per Dolar AS pada akhir
tahun 2015. Stabilitas ekonomi dan pasar uang yang cukup
terjaga dimungkinkan, diantaranya oleh keberhasilan program
tax amnesty yang dilaksanakan oleh Pemerintah sehingga
memberikan kontribusi dana repatriasi serta pendapatan pajak
untuk mendukung APBN dalam membiayai pembangunan
infrastruktur dan kebutuhan lainnya.
Kondisi perekonomian pada tahun 2017 masih akan diwarnai
berbagai tantangan dan ketidakpastian, khususnya faktor
ekonomi dan politik internasional. Namun sejak kondisi krisis
global, Indonesia tetap mampu mempertahankan tingkat
pertumbuhan yang positif. Dengan potensi Indonesia sebagai
kekuatan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, dan didukung
populasi terbesar keempat di dunia dengan kelas menengah
yang terus bertumbuh, serta diiringi komitmen dan upaya
yang kuat dari Pemerintah untuk mempercepat pembangunan
infrastruktur dan mengurangi ketergantungan pertumbuhan
ekonomi terhadap komoditas, maka prospek kinerja ekonomi
Indonesia masih akan baik di masa mendatang.
November. These political developments are estimated to present
more imminent challenges for the global economy in 2017.
The effects of the global economic slowdown will continue to
be felt on the domestic front. Economic growth in Indonesia is
still largely susceptible to the volatility of the global commodities
market, because raw commodities account for 60% of
Indonesia’s total expor. However, Indonesia achieved better
economic growth in 2016 with the gross domestic product
(GDP) expanding by 5.0%, slightly higher from 4.8% recorded in
the previous year. This is attributed to stable private consumption
and investment by the Government through the acceleration of
infrastructure development projects as fiscal stimulus to sustain
growth of the national economy.
At the same time, inflation was well controlled at 3.0% as
compared to 3.4% in the previous year. To support economic
and business activities, Bank Indonesia maintained a low-interest
environment during 2016 whilst closely monitoring the trend of
Fed movements that could potentially trigger a capital outflow
by foreign investors. The Rupiah also remained relatively stable
during the year, slightly appreciating to close the year at Rp13,436
per US Dollar as compared to the year end position of 2015 at
Rp13,795 per US Dollar. The overall stability in the economy and
the money market was supported in part by the success of the
Government’s tax amnesty program, which provided a significant
contribution of repatriated funds and tax receipts to support the
state budget in funding the costs of infrastructure building and
other spending.
The economic climate in 2017 will continue to be dominated
by challenges and uncertainty, particularly with international
economic and political factors. However, since the beginning of
the global economic crisis, Indonesia has consistently maintained
positive growth. Indonesia still possesses promising potentials,
by being the largest economic power in Southeast Asia and
supported by the fourth largest population in the world with
a growing middle class, as well as strong commitment and
efforts from the Government to accelerate the development
of infrastructure and to reduce the dependence of economic
growth on commodities, in order for the country’s economic
performance to continue to improve in the future.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International124
BISNISSTRUKTUR
BUSINESS STRUCTURE
OTOMOTIFAUTOMOTIVE
JASA KEUANGANFINANCIAL SERVICES
ALAT BERAT DAN PERTAMBANGAN HEAVY EQUIPMENT AND MINING
AGRIBISNISAGRIBUSINESS
INFRASTRUKTUR DAN LOGISTIKINFRASTRUCTURE AND LOGISTICS
TEKNOLOGI INFORMASIINFORMATION TECHNOLOGY
PROPERTIPROPERTY
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 125
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
BISNISTINJAUAN
BUSINESS OVERVIEW
Unit bisnis Astra bersinergi untuk menghasilkan produk dan layanan yang unggul dengan tujuan untuk memenangkan loyalitas pelanggan Astra businesses leverage on synergy to create superior products and services to win customer loyalty
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International126
OTOMOTIFAUTOMOTIVE
Grup otomotif Astra semakin mengukuhkan posisinya sebagai kendaraan andalan keluarga Indonesia dengan meningkatnya pangsa pasar sepeda motor Honda dan kendaraan roda empat Astra
Astra’s automotive group further reinforced its position as the reliable vehicle for Indonesian families with the increase of market share of its Honda motorcycles and Astra’s four-wheeler vehicles
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 127
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
peningkatan volume penjualan mobil Astra menjadi 591.000 unit pada tahun 2016 dari 510.000 unit pada tahun sebelumnya
the increase in Astra’s car sales volume to 591,000 units in 2016 from 510,000 units in the previous year
16%
Jaringan bisnis otomotif Astra telah menjadi mitra terpercaya
bagi keluarga Indonesia yang menyediakan ragam pilihan
merek dan model terbaru kendaraan bermotor sesuai
kebutuhan. Dilengkapi dengan dukungan perusahaan
produsen komponen, perusahaan pembiayaan kendaraan
bermotor serta perlindungan asuransi kendaraan bermotor,
bisnis otomotif Astra senantiasa memberikan kemudahan
dan kenyamanan bagi pelanggan dalam memiliki kendaraan.
Kontribusi dari jajaran bisnis otomotif terhadap total
pendapatan Grup Astra di tahun 2016 adalah sebesar 52%,
relatif stabil dibandingkan tahun sebelumnya.
Tinjauan dan Prospek Industri Otomotif
Tinjauan IndustriSecara keseluruhan, kondisi perekonomian Indonesia selama
tahun 2016 bergerak stabil, ditopang oleh terealisasinya proyek-
proyek infrastruktur Pemerintah serta didukung penerimaan
hasil program amnesti pajak sehingga pertumbuhan PDB dapat
dipertahankan sebesar 5,0% atau lebih tinggi dibandingkan
4,8% pada tahun sebelumnya. Hal ini merupakan suatu prestasi
jika dibandingkan dengan kinerja pertumbuhan negara-negara
tetangga dan mitra perdagangan lainnya.
Astra’s automotive business network has been the trusted
partner for Indonesian families in providing a wide selection
of automotive brands and newest models to suit different
needs. Supported by component manufacturers, automotive
financing partners and vehicle insurance provider, Astra’s
automotive continues to provide customers with ease and
convenience for owning a vehicle.
The contribution provided by the automotive businesses to
Astra Group’s total revenue for 2016 is 52%, relatively stable
compared to the previous year.
Automotive Industry Overview and Outlook
Industry OverviewIn general, the economic conditions in Indonesia were
relatively stable throughout 2016, supported by the
realization of the Government’s infrastructure projects and
proceeds from the tax amnesty program, which resulted in
a sustainable GDP growth at 5.0% or higher than 4.8% in
the previous year. This is a noteworthy achievement when
compared to the growth performance of neighbouring
countries and other trading partners.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International128
Upaya untuk menjaga pertumbuhan industri otomotif yang
mengalami kontraksi pada tahun 2016 dilakukan melalui
implementasi pelonggaran kebijakan kredit pembelian
kendaraan, serta mempertahankan iklim suku bunga rendah
sebagai stimulus bagi berjalannya kegiatan ekonomi dan
bisnis dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi,
termasuk sektor otomotif. Tingkat inflasi dan nilai tukar
Rupiah yang terkendali baik juga mendukung iklim yang
kondusif bagi bisnis untuk berkembang, khususnya sektor
otomotif yang masih mengandalkan impor untuk sebagian
bahan baku produksi kendaraan dan komponennya.
Intensitas persaingan pada segmen kendaraan roda empat
masih relatif tinggi, mengingat bahwa pihak produsen
telah memiliki kapasitas produksi terpasang yang melebihi
tingkat permintaan pasar saat ini. Akibatnya, transaksi
penjualan kendaraan bermotor, terutamanya roda empat,
ditandai dengan perang harga dan pemberian diskon
yang berlangsung marak untuk mempertahankan angka
penjualan. Selain itu, produsen membutuhkan jangka
waktu yang lebih singkat untuk proses pembaharuan model,
khususnya di kendaraan roda empat segmen penumpang,
guna memikat minat beli pelanggan.
Berdasarkan data Gaikindo, angka penjualan kendaraan
roda empat nasional untuk tahun 2016 bergerak pada tren
yang positif, dengan jumlah 1,1 juta unit atau naik 5%
dibandingkan 1 juta unit terjual pada tahun sebelumnya.
Komposisi volume penjualan tahun 2016 terdiri dari 81%
kendaraan penumpang dan 19% kendaraan komersial
(catatan: komposisi 2015: 72%, 28%).
Penjualan kendaraan penumpang non-sedan secara
keseluruhan tercatat sejumlah 848.006 unit atau meningkat
18%, dengan masing-masing segmen pasar di dalamnya
meraih pencapaian kinerja yang berbeda. Segmen LCGC
mengalami peningkatan sebesar 42% dengan angka
penjualan sejumlah 235.171 unit. Peningkatan kinerja
kategori kendaraan penumpang didukung oleh rangkaian
model-model baru yang diluncurkan sepanjang tahun
2016, diantaranya produk baru pada segmen LCGC yang
memberikan pilihan mobil murah bagi para konsumen.
The efforts to maintain growth of the automotive industry,
which experienced a contraction in 2016, included easing of
automotive credit policy and maintaining a low interest rate
environment to stimulate economic and business activities to
sustain the momentum of economic growth, including the
automotive sector. Inflation and the Rupiah exchange rate
were also well-controlled to support a favorable environment
for businesses to flourish, particularly for automotive industry
which still relies on imported raw materials to manufacture
vehicles and component products.
Competition in the four-wheeler segment continued to
intensify, as installed production capacity levels remains
higher than market demand today. Consequently to
sustain sales figures, price war and massive discounting
still dominates automotive transactions, notably in the
four-wheeler market. In addition to attract customers
interest, producers require a shorter lead-time for new
model launching nowadays, especially for the four-wheeler
passenger segment.
Based on Gaikindo data, national sales of four-wheeler
vehicles in 2016 reverted to a positive trend, with a total of
1,1 million units or up by 5% compared to 1 million units
sold in the previous year. Sales volume for 2016 comprised
81% passenger vehicles and 19% commercial vehicles
(note: 2015 composition: 72%, 28%).
The number of non-sedan passenger vehicles sold was
848,006 units or increased by 18%, with separate market
segments having different performance results. The LCGC
segment grew by 42% with total sales of 235,171 units.
Improved sales performance in the passenger vehicles
category was the result of new models being launched
throughout 2016, among others new products within the
LCGC segment as affordable car alternatives for consumers.
OTOMOTIF
AUTOMOTIVE
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 129
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
By contrast, sales of commercial vehicles only reached
200,530 units, down 28% compared to the previous year, an
indication that the economy has not progressed significantly
toward recovery. This condition was also reflected in the
national sales figures of motorcycles that further contracted
in 2016, with sales decreasing by 8% to 5.9 million units
from a total of 6.5 million units sold in 2015.
Industry OutlookIn subsequent years, the automotive market in Indonesia is
projected to resume a moderate growth, in line with economic
growth that continues to be supported by infrastructure
development initiatives and improvement of monetary and
fiscal policies by the government of Indonesia. Nevertheless,
the pace of Indonesia’s economic growth is closely connected
to the economic and political developments in countries that
are its major trading partners, particularly China. As such,
uncertainty still overshadows growth prospects over the
short-term.
Over the long-term, Indonesia’s economic growth prospects
are supported by abundant natural resources and a growing
affluent population with increasing income levels. The
development and improvement of infrastructure assets
in various areas will stimulate economic activities and the
general mobility of people and businesses, thereby requiring
more diverse modes of transportation in greater number.
Today, the car penetration rate in Indonesia remains relatively
low compared to other countries in the ASEAN region, and
the availability of vehicles in the LCGC segment with more
affordable pricing can potentially boost the population
of vehicles on the roads. With the recovery of the global
economy, these factors are expected to sustain the favorable
future growth prospects of the automotive sector.
Sebaliknya, realisasi penjualan segmen kendaraan komersial
hanya mencapai 200.530 unit, atau lebih rendah 28%
dibandingkan tahun sebelumnya, suatu indikasi bahwa roda
perekonomian belum mengalami pemulihan yang berarti.
Hal ini juga tercermin pada kinerja penjualan sepeda motor
nasional yang masih mengalami kontraksi pada tahun 2016,
dengan tingkat penurunan penjualan sebesar 8% menjadi
5,9 juta unit dari sejumlah 6,5 juta unit terjual sepanjang
tahun 2015.
Prospek Industripada tahun-tahun mendatang, pasar otomotif di Indonesia
diperkirakan akan tetap bertumbuh secara moderat,
seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang ditopang
oleh inisiatif pengembangan infrastruktur, serta perbaikan
kebijakan moneter dan fiskal oleh Pemerintah Indonesia.
Kendati demikian, laju pertumbuhan perekonomian
Indonesia sangat erat berhubungan dengan perkembangan
ekonomi dan politik di negara-negara yang menjadi mitra
perdagangannya, khususnya Tiongkok. Dengan demikian,
faktor ketidakpastian masih membayangi prospek
pertumbuhan dalam jangka pendek.
Dalam jangka panjang, prospek pengembangan ekonomi
Indonesia didukung oleh kekayaan sumber daya alam serta
bertumbuhnya jumlah populasi yang menikmati peningkatan
penghasilan. Pembangunan dan perbaikan sarana
infrastruktur di berbagai daerah akan memacu kegiatan
perekonomian dan tingkat mobilitas bisnis dan penduduk,
sehingga membutuhkan dukungan moda transportasi
yang semakin bervariasi dalam jumlah yang lebih besar.
Saat ini tingkat penetrasi mobil di Indonesia juga masih
relatif rendah dibandingkan dengan negara-negara lain di
kawasan ASEAN, dan ketersediaan kendaraan di segmen
LCGC dengan harga yang lebih terjangkau berpotensi
mendongkrak populasi kendaraan di jalan raya. Dengan
pemulihan perekonomian global, diperkirakan faktor-faktor
tersebut akan menopang prospek pertumbuhan sektor
otomotif yang menjanjikan ke depan.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International130
MOBILGRUP
AUTOMOBILE GROUP
ToyotaPT Toyota-Astra Motor (TAM) adalah perusahaan yang
dikendalikan bersama oleh Perseroan dan Toyota Motor
Corporation (TMC) dan bertindak sebagai agen pemegang
merek Toyota dan Lexus di Indonesia.
Produk dan JasaToyota telah dikenal sebagai merek mobil paling populer dan
andal di Indonesia, yang menawarkan ragam pilihan model
yang menarik untuk seluruh segmen kendaraan penumpang.
Pada tahun 2016, Toyota meluncurkan sembilan model
mobil baru untuk terus memikat minat konsumen otomotif
di tanah air, yakni Fortuner, Rush, Lexus LX, Lexus GS, Lexus
GSF, Astra Toyota Calya, Sienta, Vios dan Yaris Heykers.
ToyotaPT Toyota-Astra Motor (TAM) is a joint venture company
between the Company and Toyota Motor Corporation
(TMC) and the sole agent for Toyota and Lexus in Indonesia.
Products and ServicesToyota is known today as the most popular and reliable car
brand in Indonesia, offering a wide selection of exciting
models in every segment of passenger vehicle. During 2016,
Toyota introduced nine new models to continuously attract
consumer’s interest nationwide, including Fortuner, Rush,
Lexus LX, Lexus GS, Lexus GSF, Astra Toyota Calya, Sienta,
Vios and Yaris Heykers.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 131
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Pemasaran dan Jaringan PenjualanPada tahun 2016, mobil-mobil bermerek Toyota dipasarkan
melalui jaringan distribusi yang terdiri dari 282 sales outlet
dan 273 service outlet. Penambahan 11 sales outlet dan 12
service outlet selama tahun 2016 merupakan bagian dari
langkah strategis untuk memastikan jangkauan cakupan
geografis yang luas di seluruh wilayah di Indonesia sehingga
terus mampu menghadirkan standar dan kualitas layanan
penjualan dan purna jual yang terbaik bagi para konsumen
mobil dengan merek dagang terlaris di Indonesia.
Untuk meningkatkan daya saing, sejak awal tahun 2016, TAM
berupaya meningkatkan efisiensi usaha dengan penerapan
sistem terintegrasi yang meliputi beberapa fungsi seperti
pemasaran produk, layanan purna jual dan operasional logistik
yang terpusat di TAM selaku distributor tunggal. Sistem
tersebut dirancang untuk mewujudkan suatu organisasi dan
proses yang lebih dinamis dan efisien, dengan penekanan
fokus bisnis pada jalinan hubungan dengan konsumen yang
lebih intensif dalam rangka mempertajam kemampuan Toyota
untuk merespon perkembangan pasar dan konsumen.
Pangsa PasarDi tengah ketatnya tingkat persaingan industri otomotif,
Toyota berhasil mempertahankan posisi kepemimpinan pasar
dan bahkan dapat mencapai pangsa pasar dengan 36%
pada tahun 2016, meningkat dari angka 32% yang diraih
pada tahun sebelumnya. Dibalik prestasi tersebut adalah
suksesnya model-model kendaraan baru yang diluncurkan
di pasar, seperti All New Fortuner mampu mempertahankan
Marketing and Sales Network In 2016, Toyota cars were marketed through a distribution
network of 282 sales outlets and 273 service outlets. The
addition of 11 sales outlets and 12 service outlets during
2016 is part of the strategic initiative to secure an extensive
geographic coverage throughout Indonesia, thus being able
to continue delivering better standards and quality of sales
and after-sales service to customers of the most popular car
brand in Indonesia.
To increase competitiveness, since the beginning of
2016, TAM has striven to enhance business efficiency by
implementing a new system that integrates a number of
functions, comprising product marketing, after-sales services
and logistic operations centralized into TAM as the sole
distributor. This system is specifically designed to create
a more dynamic and efficient organization and process,
shifting the business focus towards intensifying customer
relationships in order to enhance Toyota’s ability to respond
to market and consumer developments.
Market Share Amid intensive competition in the automotive industry,
Toyota was able to maintain the market leadership position
and further boosted market share performance to 36%
in 2016, up from 32% achieved last year. Behind this
accomplishment is the success of new car models that were
recently introduced to the market, including the All New
Fortuner that secured the top place position for its segment
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International132
posisi utama di segmennya dan Astra Toyota Calya sebagai
pendatang baru yang berhasil mencapai posisi utama di
segmen MPV Entry.
Kinerja PenjualanBerbagai inisiatif strategis yang dilaksanakan pada tahun
2016 untuk merestrukturisasi bisnis pada aspek produk,
sumber daya manusia, merek, sistem, proses kerja dan
hubungan dengan pelanggan secara menyeluruh telah
membuahkan hasil yang cukup baik. Volume penjualan mobil
Toyota, termasuk merek Lexus, pada tahun 2016 mencapai
382.610 unit, atau naik sekitar 19% dari penjualan di tahun
2015 sebanyak 322.466 unit. Komposisi penjualan terbesar
dikontribusikan oleh Avanza dengan 32% (2015: 40%)
dari keseluruhan penjualan unit pada tahun 2016, disusul
oleh Toyota Innova dengan kontribusi 15% (2015: 14%),
Astra Toyota Calya dengan kontribusi 12%, kemudian Astra
Toyota Agya dengan kontribusi 12% (2015: 18%).
Toyota juga dapat mencatat pertumbuhan penjualan
ekspor untuk berbagai segmen kendaraan, dengan jumlah
penjualan ekspor sebanyak 169.100 unit pada tahun 2016,
turun 4% dibandingkan penjualan ekspor pada tahun
sebelumnya sejumlah 176.700 unit kendaraan.
Rencana Tahun 2017Setelah restrukturisasi organisasi dan sistem yang telah
diterapkan pada tahun 2016, beberapa langkah strategi
and Astra Toyota Calya as the newcomer that has successfully
gained the top position in the MPV Entry segment.
Sales PerformanceA series of strategic initiatives that were implemented
in 2016 to restructure the business in terms of product,
human capital, brand, system, work processes and customer
relationship, have resulted in a favorable performance for the
year. Sales volume of Toyota cars, including Lexus, reached
382,610 units in 2016, or higher by 19% from 2015 sales
of 322,466 units. The sales composition shows the largest
contribution by Avanza with 32% (2015: 40%) of all unit
sales in 2016, followed by Toyota Innova with 15% (2015:
14%), Astra Toyota Calya with 12%, and Astra Toyota Agya
with 12% (2015: 18%).
Toyota also recorded export sales growth in various vehicle
segments, with total export sales of 169,100 units in 2016,
down by 4% in comparison to 176,700 units of vehicles
exported in the previous year.
Plans for 2017Following the implementation of organizational and system
restructuring in 2016, Toyota will continue to roll out follow-
GRUP MOBIL
AUTOMOBILE GROUP
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 133
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
lanjutan akan digulirkan pada tahun 2017. Diantaranya
adalah perbaikan operasional bisnis dan layanan, termasuk
inovasi digitalisasi, untuk menjadi yang terbaik di daerahnya,
penyetaraan kualitas layanan penjualan dan purna jual sesuai
dengan kebutuhan pelanggan, peluncuran produk baru yang
lebih baik, efisiensi organisasi melalui proses integrasi kegiatan
operasional, dan optimalisasi sumber daya manusia untuk
mendukung pengembangan operasional bisnis. Seluruh inisiatif
perubahan berkelanjutan tersebut dilakukan secara proaktif
untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses bisnis dalam
melayani pelanggan yang akan menciptakan keunggulan bagi
Toyota di tengah kondisi persaingan industri yang semakin tajam.
DaihatsuPT Astra Daihatsu Motor (ADM) adalah entitas asosiasi antara
PT Astra International Tbk, Daihatsu Motor Company Ltd.
dan Toyota Tsuho Corporation. ADM adalah Agen Pemegang
Merek Daihatsu di Indonesia yang memiliki kapasitas produksi
terbesar untuk kendaraan roda empat di Indonesia, yang
didukung oleh Daihatsu Sales Operation (DSO) sebagai
distributor tunggal yang mengelola jaringan layanan
penjualan dan purna jual merek Daihatsu di Indonesia.
Produk dan JasaModel kendaraan bermerek Daihatsu yang dipasarkan di
Indonesia adalah Xenia, Terios, Gran Max, Hi-Max, Luxio, Astra
Daihatsu Ayla dan Astra Daihatsu Sigra, yang merupakan hasil
produksi di pabrik ADM serta Daihatsu Sirion yang diimpor
dari Malaysia serta Daihatsu Copen yang diimpor dari Jepang.
Astra Daihatsu Sigra dan Daihatsu Hi-Max adalah dua produk
baru Daihatsu yang diluncurkan pada tahun 2016.
up strategic measures in 2017. These are among others,
business and service operation enhancement, including
digitalization innovation, to realize best-in-town, sales and
after-sales service matching with customer needs, ever
better and potential product introduction, internal efficiency
with operation integration, and human capital optimization
for supporting extended operation. The continuous change
initiatives are carried out proactively in order to enhance
the effectiveness and the efficiency of business processes in
serving customers as Toyota’s strong advantage to address
more intensive competition within the industry.
DaihatsuPT Astra Daihatsu Motor (ADM) is an associated entity
between PT Astra International Tbk, Daihatsu Motor
Company Ltd. and Toyota Tsuho Corporation. ADM is the
sole agent of Daihatsu in Indonesia, which has the largest
installed production capacity for four-wheeler vehicles in
Indonesia, supported by Daihatsu Sales Operation (DSO) as
the sole distributor that manages Daihatsu sales and after-
sales network in Indonesia.
Products and ServicesDaihatsu car models marketed in Indonesia are Xenia,
Terios, Gran Max, Hi-Max, Luxio, Astra Daihatsu Ayla and
Astra Daihatsu Sigra, which all are produced at the ADM
plant, Daihatsu Sirion, which is imported from Malaysia as
well as Daihatsu Copen which is imported from Japan. Astra
Daihatsu Sigra and Daihatsu Hi-Max are two new products
that were presented by Daihatsu in 2016.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International134
Fasilitas ProduksiFasilitas produksi yang dikelola oleh ADM terdiri dari lima pabrik
yaitu Sunter Assembly Plant, Sunter Press Plant, Karawang
Casting Plant, Karawang Engine Plant dan Karawang Assembly
Plant serta Pusat Penelitian & Pengembangan (Research &
Development Center atau R&D Center) dan sentra suku
cadang di Cibitung. Pabrik perakitan kendaraan yang berlokasi
di Sunter dan Karawang Timur memiliki jumlah kapasitas
produksi otomotif yang terbesar di Indonesia dengan 530.000
unit per tahun. Fasilitas Pusat Penelitian & Pengembangan yang
melekat pada pabrik di Karawang Timur memiliki studio desain
yang berfungsi membuat mock up produk, test course untuk
uji coba kendaraan pada lebih dari 20 jenis simulasi kondisi
jalan yang terdapat di tanah air, dan fasilitas Engineering Center
yang berfungsi memberikan jaminan kualitas produk yang
dihasilkan. Salah satu program kerja yang menjadi prioritas
bagi Daihatsu adalah pengembangan fasilitas dan kemampuan
R&D secara berkelanjutan.
Hingga saat ini, Daihatsu telah memanfaatkan fasilitas
rancang bangun di lokasi pabrik Karawang Timur dalam
proses pengembangan mobil-mobil baru, diantaranya
produk terobosan Low Cost Green Car (LCGC) Astra
Daihatsu Sigra dan Astra Toyota Calya serta Daihatsu Xenia
dan Toyota Avanza baru yang dikembangkan dengan mesin
hasil karya tim Daihatsu. Produk-produk ini tidak hanya
diterima oleh konsumen otomotif nasional, namun juga
telah diekspor ke berbagai negara secara konsisten.
Production FacilitiesADM manages production facilities comprising five
factories, which are Sunter Assembly Plant, Sunter Press
Plant, Karawang Casting Plant, Karawang Engine Plant
and Karawang Assembly Plant as well as the Research
& Development Centre (R&D) and component center in
Cibitung. Vehicle assembly factories located in Sunter and
East Karawang have the largest combined automotive
production capacity in Indonesia with 530,000 units per
year. The Research & Development Centre that is attached
to the East Karawang facility has a design studio which
serves to produce mock ups, a test course for testing cars in
more than 20 simulated extreme road conditions found all
over the country, and the Engineering Center that functions
to provide assurance to the quality of production results.
One of Daihatsu’s priority work programs is continuous
development of the R&D capability and facility.
So far, Daihatsu has utilized the design facility at its East
Karawang factory for developing new vehicles, among
others the innovative Low Cost Green Car (LCGC) Astra
Daihatsu Sigra and Astra Toyota Calya as well as the new
Daihatsu Xenia and Toyota Avanza, which were developed
with an engine designed by Daihatsu’s internal team. These
products are not only well received by national automotive
consumers but have also been consistently exported to a
number of countries.
AUTOMOBILE GROUP
GRUP MOBIL
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 135
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Pengembangan inisiatif efisiensi dan produktivitas juga
terus digulirkan, termasuk program perampingan struktur
biaya dan program lokalisasi konten kendaraan. Daihatsu
juga giat dalam pelaksanaan proses evaluasi, diantaranya
melakukan perbandingan (benchmarking) dengan berbagai
fasilitas produksi otomotif terkemuka di Jepang dan Eropa.
Bagi Daihatsu, kemampuan R&D beserta seluruh proses
pengembangan dan terobosan yang telah dihasilkan
merupakan keunggulan berinovasi untuk menjamin standar
kualitas dan perencanaan produk yang terbaik di sektor
otomotif nasional sekaligus meningkatkan daya saing untuk
keberlangsungan bisnis ke depan.
Pemasaran dan Jaringan PenjualanPada tahun 2016, jaringan Daihatsu terus dikembangkan
dari segi kuantitas maupun kualitas. Jumlah outlet penjualan
bertambah dari 221 unit menjadi 230 unit, dimana 139
unit (137 unit di tahun 2015), memiliki status VSP (vehicle,
service, parts) yang memberikan layanan penjualan dan
purnajual serta bengkel resmi dari 175 menjadi 177 unit.
Penguatan jaringan distribusi juga dipadukan dengan
berbagai program penjualan dan promosi bagi pelanggan baik
di kota-kota besar maupun di daerah, dan perbaikan tingkat
efisiensi secara internal di seluruh area operasional untuk
memantapkan pemberian layanan yang berkualitas kepada
pelanggan selaras dengan filosofi “Daihatsu Sahabatku”.
Pangsa PasarPada tahun 2016, Daihatsu meraih peningkatan pangsa
pasar dari 17% menjadi 18%, sehingga Daihatsu menempati
posisi ketiga dalam segmen kendaraan bermotor roda
empat.
Efficiency and productivity improvement initiatives are also
consistently pursued, including cost-structure streamlining
program and automotive content localization program.
Daihatsu also actively implements evaluation processes,
including benchmarking with various leading automotive
production facilities in Japan and Europe. R&D capabilities
along with the entire process of pioneering and developments
that have been accomplished represent Daihatsu’s innovative
excellence to ensure the best standards of quality and
product planning in the national automotive sector, and also
enhancing competitiveness to sustain business continuity
going forward.
Marketing and Sales NetworkIn 2016, the Daihatsu network was consistently developed
in terms of quantity as well as quality. The number of sales
outlets increased from 221 units to 230 units, of which 139
units (137 units in 2015) have full VSP (vehicle, service, parts)
status to provide sales and after sales services, supported by
177 authorized workshop outlets (175 units in 2015).
The strengthening of the distribution network was also combined
with a variety of sales programs and promotion for customers,
both in big cities and smaller regions, as well as the improvement
of internal efficiency in all operational areas in order to enhance
the services provided to customers, in line with its philosophy
“Daihatsu Sahabatku” (Daihatsu is My Friend).
Market ShareIn 2016, Daihatsu achieved improved market share from
17% to 18%, placing Daihatsu in the third highest position
in the four-wheeler vehicle segment.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International136
Kinerja PenjualanDengan kondisi segmen kendaraan komersial yang kurang
kondusif pada tahun 2016, keberhasilan Daihatsu untuk
mengerahkan fokus penjualan pada model Xenia dan Astra
Daihatsu Ayla serta Astra Daihatsu Sigra tercermin pada
pencapaian angka pangsa pasar yang meningkat. Secara
keseluruhan, Daihatsu mencatat volume penjualan sebesar
189.683 unit pada tahun 2016, atau naik 13% dibandingkan
167.808 unit terjual pada tahun 2015.
Jumlah penjualan ekspor di tahun 2016 mencapai sebesar
78.639 unit, naik dibandingkan 73.210 unit terjual di tahun
2015. Diukur dari kontribusi terhadap total produksi, terjadi
penurunan dari pencapaian sebesar 17 % pada tahun 2015
menjadi sebesar 16% pada tahun 2016. Penjualan ekspor
berhasil menjangkau cakupan pasar dan wilayah yang lebih
luas, dari 51 meningkat menjadi 56 negara tujuan.
Pada tahun 2016, ADM juga melakukan upaya efisiensi
biaya yang memberikan kontribusi yang positif pada tingkat
profitabilitas, sehingga dapat terus mempertahankan kinerja
yang baik di kondisi pasar yang semakin menantang.
Rencana Tahun 2017Masih lesunya kondisi ekonomi akan menekan industri
otomotif sehingga angka penjualan mobil pada tahun 2017
diperkirakan tidak akan berbeda jauh dibandingkan pada
tahun 2016. Dalam mengantisipasi tantangan ini, Daihatsu
akan fokus untuk mempertahankan pangsa pasar dan posisi
kedua tertinggi di segmen mobil nasional, terutama dengan
melakukan penguatan lima pilar strategi pemasaran selaras
dengan filosofi Daihatsu Sahabatku, yaitu produk yang diminati
pasar, jaringan yang mudah dijangkau, layanan berkelas dunia,
SDM yang profesional dan brand value yang kuat. Program
kerja utama di tahun 2017 adalah implementasi ekspansi
jaringan penjualan untuk mengoptimalkan jangkauan kepada
pelanggan, peningkatan kapasitas pabrik mesin dan pabrik
perakitan untuk menyetarakan kapasitas produksi dengan
permintaan beberapa model mobil yang sangat popular, serta
diiringi dengan program efisiensi dan intensifikasi operasional
untuk meraih tingkat biaya yang paling optimal. Daihatsu juga
akan mengerahkan keunggulan di bidang rekayasa dan R&D
untuk mempelopori inovasi produk dan teknologi terdepan di
industri otomotif nasional dalam mewujudkan brand Daihatsu
yang semakin melekat di hati pelanggan.
Sales PerformanceWith a less favorable market condition in the commercial
segment thorughout 2016, Daihatsu’s success in directing
the focus of sales activities toward the models Xenia, Astra
Daihatsu Ayla and Astra Daihatsu Sigra is evident by a higher
market share figure. Overall, Daihatsu recorded sales volume
of 189,683 units in 2016, or increased by 13% compared to
167,808 units sold in 2015.
Export sales in 2016 reached a total of 78,639 units, higher
in comparison to 73,210 units exported in 2015. Measured
against total production volume, there was a slight decline
in performance, from 17% in 2015 to 16%. For export sales,
there was an expansion in terms of market and geographical
coverage, from 51 to 56 destination countries.
In 2016, ADM made a number of efforts in cost efficiency
that contirbuted positively to the profitability so that ADM
was able to maintain its performance amid the challenging
market condition.
Plans for 2017The economic slowdown will continue to put pressures on
the automotive industry, which has projected 2017 car sales
figures will not vary greatly to car sales volume for 2016. In
anticipating these challenges, Daihatsu will focus its business
toward sustaining market share and the second position in
the national car segment, particularly by strengthening the
five pillars of marketing strategy in line with the philosophy
of Daihatsu Sahabatku, which are market-in products, easy
to reach outlet, excellent services, professional people, and
strong brand value. The key work programs for 2017 are
implementing sales outlet expansion to optimize reach to
customers, expanding the capacity of the engine plant and
the assembly plant to align production capacity with the
demand of certain car models that are extremely popular,
combined with efficiency and operational intensification
programs to maintain cost leadership. Daihatsu will also
deploy its engineering and R&D advantage to pioneer
product innovation and sophisticated technology in the
national automotive industry in fulfilling the Daihatsu brand
that is closer to the customer’s heart.
GRUP MOBIL
AUTOMOBILE GROUP
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 137
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
IsuzuPT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) adalah agen tunggal
pemegang merek dan produsen kendaraan Isuzu beserta
komponennya di Indonesia. IAMI menangani distribusi Isuzu
commercial vehicle (CV) secara langsung dan didukung
oleh Isuzu Sales Operation (ISO) khusus untuk penjualan
kendaraan kategori light commercial vehicle (LCV).
Produk dan JasaIAMI menyediakan berbagai segmen konsumen komersial
beragam variasi kendaraan komersil multi fungsi yang
berkualitas, yang ditawarkan dalam dua kategori utama.
Kendaraan dalam kelompok LCV terdiri dari Panther
Minibus, Panther Pick Up, D-Max dan MU-X, sedangkan
pilihan kendaraan dalam kategori CV adalah Bison (Pickup),
N-series (Light Truck/kategori 2) dan F-series (Medium Truck/
kategori 3).
Pada tahun 2016 telah diluncurkan 8 produk baru untuk
melengkapi penawaran produk sesuai tuntutan kebutuhan
segmen komersial yang bervariasi. Produk-produk tersebut
adalah 4 produk baru N Series, 2 produk baru F Series, 1
produk baru LT (Big Bus), 1 produk baru Pick-up 4x4 D-Max
dan satu varian Mu-X Premiere.
Fasilitas ProduksiPabrik perakitan dan produksi Isuzu yang berlokasi di
Karawang, dilengkapi dengan kapasitas produksi terpasang
sebesar 45.000 unit per tahun untuk tipe N-Series dan 7.000
unit per tahun untuk tipe F-Series.
IsuzuPT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) is the sole agent
and manufacturer of Isuzu vehicles and its components
in Indonesia. IAMI directly handles the distribution of
Isuzu Commercial Vehicle (CV) and is supported by Isuzu
Sales Operation (ISO) specifically for the sales of its Light
Commercial Vehicle (LCV) product line.
Products and Services IAMI offers a wide selection of quality, multi-function
commercial vehicles, which are offered in two main
categories to commercial customers. The selection for the
first category of LCV include Panther Minibus, Panther Pick
Up, D-Max and MU-X, while vehicles under the category of
CV are Bison (Pickup), N-series (Light Truck/category 2) and
F-series (Medium Truck/category 3).
During 2016, 8 new products were launched to the market
to complement Isuzu’s product line-up in line with the
diversity of needs and demands of the commercial segment.
These products consist of 4 new N Series vehicle, 2 new F
Series vehicles, 1 new product LT (Big Bus), 1 new Pick-up
4x4 D-Max and one variant of Mu-X Premiere.
Production Facilities Isuzu’s assembly and production plant is located in Karawang
and equipped with installed production capacity of 45,000
units per year for the N-Series line and 7,000 units per year
for the F-Series line.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International138
Pemasaran dan Jaringan PenjualanPada akhir tahun 2016, jaringan penjualan Isuzu terdiri dari
111 outlet, yang mana sekitar 45% dikelola oleh Astra Isuzu
Sales Operation (ISO). Tim penjualan Isuzu didukung oleh
fasilitas layanan purna jual yang terus dikembangkan, yakni
Bengkel Isuzu Berjalan (BIB) sebanyak 128 kendaraan dan
gerai suku cadang yang terus meningkat dari 2.331 gerai di
350 kota menjadi sejumlah 2.403 gerai yang tersebar di 355
kota. Pengembangan jaringan dan kemampuan tim layanan
purna jual adalah bentuk komitmen dari Isuzu untuk menjamin
tingkat layanan yang maksimal bagi pelanggan segmen
komersil dalam penanganan kebutuhan pemeliharaan dan
kerusakan armada truk mereka yang dapat mempengaruhi
kelangsungan bisnis mereka.
Pangsa PasarPada tahun 2016, Isuzu mampu mempertahankan kinerja
pangsa pasar pada segmen light truck dengan produk
andalan N series, yakni meningkat dengan pangsa pasar
20% dibandingkan pencapaian sebesar 19% di tahun 2015.
Namun untuk produk F series dalam kategori medium truck
mengalami penurunan pangsa pasar menjadi 12% dari 16%
yang diraih pada tahun 2015.
Kinerja PenjualanPada tahun 2016, kinerja penjualan Isuzu tercatat sebesar
16.848 unit, lebih rendah sekitar 13% dari jumlah penjualan
tahun 2015 sejumlah 19.350 unit. Tantangan utama pada
sektor kendaraan komersil masih seputar kondisi perekonomian
yang masih menantang serta tingkat persaingan yang tinggi
dengan rendahnya tingkat permintaan kendaraan komersial.
Isuzu masih mengandalkan Panther wagon dan pick-up yang
merupakan model lama, sedangkan realisasi penjualan F
Series masih belum menunjukkan kinerja yang baik. Dalam
mengantisipasi kondisi persaingan, dilakukan pemantauan
harga yang ketat untuk mempertahankan daya saing pasar,
selaras dengan inisiatif pengendalian biaya yang membidik
efisiensi operasional dan program pengelolaan pemasok
(vendor management) untuk menghasilkan struktur biaya,
kuantitas dan kualitas produksi yang optimal.
Marketing and Sales NetworkBy the end of 2016, Isuzu’s service network comprised of
111 outlets, of which approximately 45% are managed
by Astra Isuzu Sales Operation (ISO). The Isuzu sales team
is supported by after sales capabilities that are continually
being developed, today with 128 mobile service units known
as Bengkel Isuzu Berjalan (BIB) and a network of parts outlets
that has grown from 2,331 units serving 350 cities to 2,403
units in 355 cities. Developing the service network and after-
sales capabilities are testimony of Isuzu’s commitment to
high service quality standards to address maintenance and
repair services required by its commercial customers for their
truck fleet, which has a significant impact on the smooth of
operations of their business.
Market ShareDuring 2016, Isuzu was able to sustain its market share
performance in the light truck segment with its flagship
N series line, increasing market share to 20% compared
to 19% in 2015. However for the F series vehicles in the
medium truck category, market share dropped to 12% from
16% achieved in 2015.
Sales PerformanceIsuzu recorded total sales of 16,848 units in 2016, or lower
by 13% from total 2015 sales of 19,350 units. The main
challenges still faced by the commercial vehicle segment are
challenging economic conditions and tight competition on
the back of low demand for commercial vehicles. Isuzu still
highlights as its flagship products Panther wagon and pick-
up, which are essentially old models, while sales performance
for the F Series had not significantly improved. To anticipate
competitive pressures, Isuzu also performed rigorous price
monitoring to sustain a competitive advantage, in line with
cost control measures targeting operational efficiency and
a vendor management program to sustain optimal cost
structure and production quantity and quality.
GRUP MOBIL
AUTOMOBILE GROUP
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 139
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Rencana Tahun 2017Dalam menghadapi krisis ekonomi global yang berkelanjutan,
paket stimulus pemerintah melalui pembangunan
infrastruktur dapat menggerakkan aktivitas perekonomian,
termasuk segmen bisnis kendaraan komersial. Untuk
memanfaatkan momentum tersebut, IAMI mengarahkan
fokus bisnis pada sektor transportasi, logistik, konstruksi
dan infrastruktur, serta memantau potensi pertumbuhan di
sektor perkebunan dan pertambangan.
Ke depan, IAMI akan mengoptimalkan kemampuan produksi
untuk inisiatif pembuatan produk modifikasi dan varian
produk siap pakai, termasuk aksesoris, rear body dan aplikasi
tertentu. Pengembangan R&D khususnya menyasar perbaikan
yang berkelanjutan dalam hal efisiensi biaya dan lokalisasi
konten kendaraan sebagai strategi penguatan struktur biaya.
Bekerjasama dengan prinsipal, IAMI juga akan mempelopori
pengembangan produk khusus untuk konsumsi domestik
maupun ekspor, sebagai fondasi untuk mewujudkan aspirasi
menjadi basis produksi truk di kawasan regional.
UD TrucksUD Trucks Sales Operation (UDSO) adalah divisi usaha dalam
Grup Astra yang memegang hak atas penjualan dan layanan
purna jual produk UD Trucks di Indonesia, bekerja sama
dengan PT Volvo Indonesia sebagai agen tunggal UD Trucks
resmi di Indonesia.
Produk dan JasaUD Trucks melalui produk andalannya Quester, fokus
menyediakan kendaraan niaga truk yang mampu menjawab
berbagai tantangan bisnis termasuk kebutuhan konsumen
untuk menghadapi berbagai macam kondisi jalan. UD Trucks
Plans for 2017In dealing with a prolonged global economic crisis, the
government’s stimulus package through infrastructure
development could push economic activities, including the
commercial vehicle business. To leverage on this momentum,
IAMI is directing its business focus on the transportation,
logistics, construction and infrastructure industries, while
monitoring growth potentials in the plantation and mining
sectors.
Going forward, IAMI will optimize production capabilities
to manufacture modification products and ready-made
product variants, including accessories, rear body and specific
applications. R&D development specifically targets continuous
improvement in terms of cost efficiency and vehicle content
localization efforts as the strategy to strengthen the overall
cost structure. IAMI will also cooperate with the principal
to pioneer special product development for domestic
consumption and export, in building a foundation toward the
aspiration to become a truck production base in the region.
UD TrucksUD Trucks Sales Operation (UDSO) is a business division of
Astra Group that holds the right to sell and provide after
sales service of UD Trucks in Indonesia, in cooperation with
PT Volvo Indonesia as the official sole agent of UD Trucks in
Indonesia.
Products and ServicesUD Trucks, through its flagship product Quester, focuses
on providing commercial trucks as the reliable business
and consumer solution against all road types challenges.
Designed for both the categories of medium duty trucks
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International140
yang dirancang untuk operasi medium (medium duty trucks)
dan berat (heavy duty trucks) mempunyai line up produk yang
lengkap untuk memenuhi semua segment seperti 4x2 Rigid,
4x2 Tractor Head, 6x2 Rigid, 6x4 Rigid, 6x4 Tractor Head, 6x4
Heavy Rigid dan 6x4 Heavy Tractor Head. UD Trucks selalu
berkomitmen untuk meningkatkan kualitas produk serta
layanan purna jualnya sehingga mampu menjadi solusi utama
bagi kebutuhan transportasi pelanggan.
Fasilitas ProduksiPada bulan Oktober 2016, bekerja sama dengan PT Gaya
Motor, telah dioperasikan fasilitas IKD (incompletely
knocked down) untuk perakitan Quester. Hal ini diharapkan
dapat meningkatkan kecepatan supply serta menunjang
penguatan brand UD Trucks serta daya saing dan posisinya
dalam segmen kendaraan komersial nasional. Dengan
bantuan UD Trucks Indonesia Investments sebagai prinsipal,
fasilitas ini menerapkan standar produksi berkelas dunia
untuk menjamin dihasilkan kualitas produk yang terbaik
guna menunjang kelancaran bisnis pemilik UD Trucks.
Pemasaran dan Jaringan PenjualanMaraknya proyek infrastruktur yang didukung pemerintah
sedikit banyak mendorong kebutuhan untuk solusi
transportasi yang berkualitas dan mendukung produktivitas
tinggi. Dengan penawaran produk yang lengkap untuk
menjawab kebutuhan pelanggan, UD Trucks mengutamakan
fokus pemasaran pada sektor infrastruktur dan konstruksi
serta segmen tractor head, khususnya di pulau Jawa.
Pada tahun 2016, UD Trucks menambah jaringan outletnya
melalui peresmian cabang di kota Malang, sehingga
keseluruhan jaringan UD Trucks menjadi 12 cabang dan
9 dealer yang dilengkapi dengan fasilitas penjualan unit,
bengkel dan suku cadang.
Ekspansi jangkauan cabang dan dealer berikut dukungan
SDM yang professional dan layanan purna jual yang
handal merupakan prioritas utama bagi UD Trucks untuk
mendukung kesuksesan pemasaran produk Quester, dan
akan menjadi program kerja pada tahun-tahun mendatang.
Untuk mendukung kinerja penjualan, penguatan jaringan
distribusi juga diiringi dengan inisiatif untuk pengembangan
brand UD Truck serta memperdalam jalinan komunikasi dan
hubungan dengan pelanggan.
and heavy duty trucks, UD Trucks has a complete product
line-up to meet all customer segments, including 4x2 Rigid,
4x2 Tractor Head, 6x2 Rigid, 6x4 Rigid, 6x4 Tractor Head,
6x4 Heavy Rigid and 6x4 Heavy Tractor Head. UD Trucks is
fully committed to increase its product quality and after-
sales service in order to become the leading transportation
solution provider.
Production FacilityIn October 2016, in cooporation with PT Gaya Motor, a new IKD
(incompletely knocked down) facility began its operations for
Quester assembly. This strategic move is expected to accelerate
product inventory availability and will further enhance the UD
Trucks brand, as well as its competitiveness and positioning
within the national commercial vehicle market. With the
support of UD Trucks Indonesia Investments as the brand
principal, the facility applies world-class production standards
to deliver best quality products for the smooth operation of
businesses using UD Trucks.
Marketing and Sales NetworkAn increasing number of government-backed infrastructure
projects have pushed demand for reliable and high
productivity transportation solutions. By offering an
extensive product line to satisfy the customers’ needs, UD
Trucks focuses on serving the infrastructure and construction
sectors as well as the tractor head segment, especially in
Java.
In 2016, UD Trucks expanded its network by opening a
new branch in Malang, therefore the UD Trucks network
consisted of 12 branches and 9 dealers, fully equipped with
sales, service and spare parts facilities.
The expansion of branch and dealer coverage with support of
strong human resources and after sales capabilities becomes
UD Trucks’ main priority to support marketing activities
for Quester and will continue to be an important working
agenda in the coming years. To support a sustainable
sales performance, the network expansion strategy is
complemented with initiatives in brand value development
as well as customer communication and relationship.
GRUP MOBIL
AUTOMOBILE GROUP
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 141
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Pangsa PasarPada tahun 2016, UD Trucks berhasil mendongkrak kinerja
pencapaian pangsa pasar di segmen medium dan heavy duty
trucks sebesar 11%, dimana pada tahun sebelumnya UD Trucks
merebut pangsa pasar sebesar 4%. Perbaikan kinerja terjadi
di semua segmen, UD Trucks berhasil merebut pangsa pasar
6x2 Rigid sebesar 12% pada tahun 2016, dibandingkan tahun
sebelumnya sebesar 4%. Di kelas 6x4 R/T berhasil merebut
pangsa pasar 14% yang pada tahun sebelumnya sebesar 4%.
Pada pasar Tractor Head, UD Trucks berhasil mendapatkan
share 20% dibandingkan pada tahun sebelumnya sebesar
12%. Perbaikan kinerja tersebut didorong oleh respon positif
pasar terhadap produk Quester.
Kinerja PenjualanPada tahun 2016, UD Trucks mencapai penjualan sebesar
1.800 unit, atau meningkat 221% dibandingkan tahun
sebelumnya 560 unit. Realisasi penjualan yang meningkat
signifikan disebabkan karena keberhasilan penetrasi pasar
khususnya terhadap customer besar (corporate) serta di
dukung distribusi unit yang sudah mulai lancar.
Rencana Tahun 2017Program pembangunan infrastruktur dasar oleh Pemerintah
telah berhasil memberikan dampak yang signifikan pada
kegiatan perekonomian dan bisnis serta membangun
optimisme pertumbuhan bisnis yang lebih baik di tahun-tahun
mendatang. UD Trucks bertekad memanfaatkan peluang ini
untuk berfokus pada segmen bisnis infrastruktur dan juga tetap
mempertahankan bisnis logistik yang telah menjadi tulang
punggung usaha selama ini. Pada tahun 2017, UD Trucks
akan melakukan penetrasi pada segmen medium low untuk
mengimbangi kekuatan bisnis saat ini di segmen Medium Duty
On-Road. Mengingat bahwa efisiensi truk merupakan kriteria
utama dalam investasi pelanggan, maka UD Trucks akan
mengembangkan strategi pendekatan berdasarkan diferensiasi
dan fokus sesuai target konsumen dan bertransformasi dari
yang semula hanya usaha penjualan truk menjadi mitra usaha
pelanggan dalam penyediaan solusi menyeluruh (total solution)
untuk memaksimalkan nilai investasi dan operasional bisnis.
Market Share During 2016, UD Trucks significantly improved its overall
market share performance in the medium and heavy duty
trucks segment to 11%, increase from 4% in the previous
year. Improvement in market ranking was consistent across
all segments. For the 6x2 rigid segment, UD Trucks gained
12% of total market in 2016, compared to 4% in the
previous year. For the 6x4 R/T class, UD Trucks’ share was
14%, up from 4% in the year before. For the Tractor Head
market, UD Trucks gained 20% share, higher than last year,
which was 12%. The improved performances are indications
of positive market response to Quester products.
Sales PerformanceIn 2016, UD Trucks booked total sales of 1,800 units, 221%
higher from 560 units in the previous year. The driving
factors for the significant sales increase are the successful
market penetration, particularly in the corporate customer
segment and gradually better operation of the distribution
system.
Plans for 2017The Government’s basic infrastructure development
program has stimulated economic and business activities,
and has also built optimism for better business growth in
the subsequent years. UD Trucks is committed to leverage
on this opportunity and focus on the infrastructure sector
whilst maintaining its logistics business that has served as
the backbone of the business. In 2017, UD Trucks will start
to penetrate the medium low segment in order to balance
its business portfolio, which is currently concentrated in
the Medium Duty On-Road segment. Considering that
truck efficiency is the main buying criterion for customers,
UD Trucks will develop differentiated and focused value
propositions to target specific customer segment, and also
shifting the business focus from selling trucks to becoming a
partner in providing total solutions to maximize investment
value and business operation.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International142
PeugeotAstra, melalui anak perusahaan PT Tjahja Sakti Motor (TSM)
yang berperan sebagai importir tunggal, memegang hak
penjualan untuk memasarkan berbagai model kendaraan
roda empat bermerk Peugeot di Indonesia, dengan didukung
oleh Peugeot Sales Operation (PSO) untuk kegiatan distribusi.
Produk dan JasaPada tahun 2016, PSO memfokuskan penjualan beberapa
model yang telah dikenal oleh pengguna setia Peugeot,
karena tidak ada model baru yang diperuntukkan pasar di
Asia untuk saat itu.
Fasilitas ProduksiTSM melakukan impor seluruh mobil Peugeot dalam kondisi
utuh (CBU – completely built up) sehingga tidak memiliki
fasilitas produksi.
Pemasaran dan Jaringan PenjualanPeugeot mengedepankan fokus bisnis pada upaya
efisiensi dan optimalisasi operasional sebagai strategi
untuk menghadapi kondisi pasar otomotif domestik yang
lemah. Jaringan distribusi Peugeot terdiri dari 9 outlet yang
menyediakan layanan penjualan dan purna jual yang handal
bagi pemilik mobil dalam cakupan area nasional.
Pangsa PasarSecara persentase, pangsa pasar Peugeot tidak signifikan.
Situasi pasar otomotif pada tahun 2016 yang tidak begitu
berbeda dari tahun sebelumnya, tidak banyak membantu
volume penjualan pada tahun ini.
Kinerja PenjualanDitengah kondisi pasar otomotif yang masih melemah,
Peugeot mampu mencatatkan penjualan sebanyak 41 unit
pada tahun 2016 (2015: 40 unit).
PeugeotAstra, through its subsidiary PT Tjahja Sakti Motor (TSM)
as the sole importer, holds the right to sell and market a
range of models of four-wheeler vehicles from Peugeot in
Indonesia, supported by Peugeot Sales Operation (PSO) for
its distribution.
Products and Services In 2016, PSO focused on selling selected models that are
already known to loyal customers of Peugeot, because there
are no new models designated for the Asian markets at the
time.
Production FacilitiesTSM imports all Peugeot cars in CBU (completely built up)
form, thus not requiring a production facility.
Marketing and Sales Network Peugeot emphasizes the business focus on operational
optimization and efficiency initiatives as the strategy to deal
with a weak local automotive market. Peugeot’s distribution
network consists of 9 outlets offering reliable sales and after-
sales services to car owners with a national coverage.
Market Share In percentage term, Peugeot’s market share is insignificant.
The automotive market in 2016, which was relatively
unchanged from the previous year, was not conducive to an
improved overall sales volume.
Sales Performance Amid a sluggish automotive market, Peugeot managed to
record sales of 41 units in 2016 (2015: 40 units).
GRUP MOBIL
AUTOMOBILE GROUP
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 143
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Rencana Tahun 2017Dalam menghadapi kondisi pasar yang penuh tantangan,
TSM mengutamakan kegiatan operasional yang sempurna
di seluruh jaringan agar senantiasa memberikan layanan
terbaik bagi para pemilik mobil untuk mempertahankan
kepercayaan mereka pada brand Peugeot.
BMWBMW Sales Operation (BSO) adalah divisi usaha Grup Astra
yang merupakan salah satu main dealer BMW, dengan hak
untuk menjual mobil dan menyediakan layanan purna jual
bekerja sama dengan BMW Indonesia sebagai distributor
tunggal di Indonesia.
Produk dan LayananBSO mendukung BMW Indonesia dalam memasarkan ragam
pilihan mobil BMW yang memberikan pemiliknya pengalaman
berkendara yang eksklusif. BSO juga menyediakan layanan
purna jual yang lengkap dan bernilai tambah untuk pengguna
mobil BMW, mencakup jasa pemeliharaan dan perawatan,
klaim garansi, jasa perawatan kendaraan di rumah (home
service), overhaul dan perbaikan bodi mobil, serta penyediaan
suku cadang, aksesoris dan merchandise. Pemilik mobil BMW
juga diberikan ketenangan dan kenyamanan berkendara
dengan layanan darurat 24-jam di jalan raya yang tersedia
melalui kerja sama dengan AstraWorld.
Pada tahun 2016, BMW kembali meluncurkan produk-produk
baru yang menarik, terdiri dari dua model baru yaitu BMW X1
dan BMW i8.
Fasilitas ProduksiSebagai dealer, BSO tidak melakukan kegiatan produksi.
Pemasaran dan Jaringan PenjualanJaringan operasional BSO terdiri dari kantor pusat beserta 8
kantor cabang yang memberikan layanan berkualitas bagi
konsumen pengguna mobil BMW di Indonesia. Sebanyak
empat cabang berlokasi di wilayah Jabodetabek, yaitu
Sunter, TB Simatupang, Pluit dan Serpong, sedangkan empat
cabang lainnya melayani pelanggan Semarang, Surabaya,
Denpasar, Makassar.
Plans for 2017In addressing the challenging market conditions, TSM
emphasizes operational excellence across its network in
order to sustain the best service standards for car owners
and retain their trust in the Peugeot brand.
BMWBMW Sales Operation (BSO) is a business division of Astra
Group that is one of main dealers, selling BMW cars and
provide after-sales services, in cooperation with BMW
Indonesia as the sole distributor in Indonesia.
Products and Services BSO supports BMW Indonesia in marketing a wide selection
of BMW cars to provide its owners with an exclusive driving
experience. BSO offers comprehensive and value-added
after-sales services for BMW car owners, covering regular
maintenance, warranty claims, home service, overhaul and
body repair, and also selling original spare parts, accessories
and merchandise. BMW car owners also enjoy maximum
comfort and peace of mind with 24-hour emergency road
assistance in cooperation with AstraWorld.
In 2016, BMW launched new and attractive products,
consisting of two new models BMW X1 and BMW i8.
Production Facilities As a dealer, BSO does not engage in production activities.
Marketing and Sales Network BSO operates a network consisting of the head office and
8 branches to deliver prime quality services for BMW car
owners in Indonesia. Four branches are located within the
Jabodetabek area, which are Sunter, TB Simatupang, Pluit
and Serpong, while the other four branches serve customers
in large cities and surrounding areas of Semarang, Surabaya,
Denpasar, Makassar.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International144
Lima kantor cabang, yaitu Sunter, TB Simatupang, Semarang,
Surabaya dan Makassar, telah beroperasi dengan fasilitas VSP
(Vehicle, Service, Parts) dan memberikan layanan penjualan
dan purna jual secara lengkap. Dua cabang lainnya, yaitu
Pluit dan Denpasar, baru saja dikembangkan menjadi
cabang VSP pada tahun 2016. Cabang Serpong, yang hanya
dapat melayani penjualan mobil akan ditingkatkan statusnya
menjadi cabang VSP pada awal tahun 2017.
Pangsa PasarPangsa pasar BSO, dalam usahanya sebagai salah satu dealer
BMW di Indonesia, diukur berdasarkan kontribusi yang
disumbangkan terhadap keseluruhan penjualan kendaraan
BMW di Indonesia.
Dengan komitmen untuk senantiasa mengedepankan
operational excellence, serta peningkatan proses kerja,
kompetensi karyawan, dan jalinan hubungan yang erat dengan
pelanggan, pada tahun 2016, BSO telah berhasil mencatat
pencapaian tertinggi untuk angka penjualan diantara para
dealer BMW lainnya, dengan kontribusi sebesar 43% dari
total penjualan seluruh dealer BMW di Indonesia. Demikian
pula untuk layanan purna jual, BSO berhasil meraih posisi
kepemimpinan dengan porsi sebesar 48% dari total unit entry
BMW nasional, dan diproyeksikan jumlah tersebut semakin
bertumbuh di tahun-tahun mendatang dengan peningkatan
status seluruh jaringan cabang BSO menjadi fasilitas VSP.
Kinerja PenjualanBSO telah memulai transformasi proses bisnis sejak tahun
2014, yang mencakup perubahan budaya bisnis, strategi
pemasaran, penjualan dan purna jual, yang juga dilengkapi
dengan penguatan teknologi informasi, dengan tujuan
untuk mempererat hubungan dengan pelanggan. Untuk
Five branches, which are Sunter, TB Simatupang, Semarang,
Surabaya and Makassar, operated with VSP (Vehicle, Service,
Parts) facilities for complete sales and after-sales capabilities.
Two other branches, Pluit and Denpasar, were newly
developed into VSP branches in 2016. The Serpong branch,
which was equipped with sales facility, will be developed to
VSP status in early 2017.
Market Share As a BMW dealership operation in Indonesia, BSO measures
market share in terms of its contribution to total sales of
BMW cars in Indonesia.
With a commitment to constantly deliver operational
excellence, work process improvements, people competency
and customer intimacy, in 2016, BSO set a new record for
the highest sales figure among other BMW dealers, with a
contribution of 43% from all BMW dealers’ total sales in
Indonesia. Further, BSO has secured the market leadership
position with a share of 48% from the total of national
BMW unit entry in after-sales service, which is forecasted to
grow further in subsequent years given the initiative for full
upgrade of all BSO branch network to VSP status.
Sales Performance Since 2014, BSO initiated a business process transformation to
build customer intimacy by changing the business culture, as
well as marketing, sales and after-sales strategies, combined
with strengthening information technology capabilities.
In 2016, BSO’s business focus is to emphasize a service
GRUP MOBIL
AUTOMOBILE GROUP
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 145
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
tahun 2016, fokus bisnis BSO adalah menekankan budaya
service excellence, yang akan melengkapi proses transformasi
bisnis dari struktur dealer yang berorientasi pada kegiatan
penjualan menjadi perusahaan yang memberikan solusi
untuk mewujudkan gaya hidup yang berkualitas (“to be a
premium lifestyle solution provider”).
Langkah strategis ini dilakukan untuk merespon tantangan
dalam menghadapi tingginya persaingan di sektor otomotif,
baik dari merek-merek mobil lain secara eksternal maupun
sesama dealer BMW lainnya secara internal. Dengan
menghadirkan layanan purna jual yang senantiasa terjaga
baik, BSO berupaya untuk memenangkan kepuasan dan
loyalitas para konsumen setia BMW serta mengubah persepsi
pelanggan terhadap diskon demi keunggulan layanan yang
berkualitas prima.
Rencana Tahun 2017BSO akan menyelesaikan proses optimalisasi jaringan
distribusi pada tahun 2017 dengan peningkatan status
VSP pada cabang Serpong, sehingga seluruh outlet yang
beroperasi akan memiliki kekuatan kapabilitas penjualan
dan purna jual yang komprehensif. Penguatan jaringan
diiringi dengan rencana kerja dari sisi penjualan untuk
melakukan penetrasi pasar yang lebih maksimal, dengan
mengandalkan beberapa model kendaraan yang telah
disambut baik oleh konsumen, antara lain seperti X1 series
dan 2 seri lagi yang rencananya akan mulai dijual di Januari
2017 yaitu BMW 730Li SKD, dan The All-new BMW 5 Series.
Pada tahun 2017 BSO akan mengerahkan seluruh kekuatan
purna jual sebagai salah satu pilar utama bisnisnya, dan
bersamaan dengan seluruh kekuatan di area penjualan
BSO ke depan mempertahankan posisi yang telah diraihnya
pada tahun 2016 yaitu dealer BMW terbaik di Indonesia.
Dengan transformasi bisnis yang telah bergulir, target
jangka panjang BSO adalah untuk mempertahankan fokus
bisnis yang berimbang antara kinerja penjualan dan purna
jual dalam rangka menghasilkan optimalisasi pendapatan
dan profitabilitas untuk meraih pertumbuhan bisnis yang
berkesinambungan.
excellence culture, to complete the business transformation
from a sales-oriented dealer to an organization with a goal
“to be a premium lifestyle solution provider”.
This strategic initiative was undertaken to respond to
challenges in facing intensive competition in the automotive
industry, from both other car brands externally and also
internally among other BMW dealers. By consistently
delivering superior after-sales services, BSO works to win
the loyalty and satisfaction of BMW customers, ultimately
shifting the customer’s perception away from discounting
and in favor of receiving premium services from their favorite
car brand.
Plans for 2017BSO will complete the branch network enhancement
initiative in 2017 by upgrading the last branch Serpong to
VSP status, thus allowing all outlets to operate with full sales
and after-sales facilities. This network strength is reinforced
with marketing work plans that aim to maximize market
penetration, by leveraging selected models that have grabbed
customer interest, including the X1 series and the other two
new models, BMW 730Li SKD and the All-new BMW 5
series, which are scheduled to be sold beginning in January
2017. For 2017, BMW will utilize all of its after sales function
as one of its core business pilars. BSO will mobilize all of its
strength in the sales area to maintain its position achieved in
2016. Following the ongoing business transformation, BSO’s
long-term target is to sustain a balanced focus of sales and
after-sales performance for the business in order to optimize
revenue generation and profitability to maintain sustainable
growth.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International146
MOTOR HONDA
SEPEDA
HONDA MOTORCYCLES
PT Astra Honda Motor (AHM) adalah perusahaan patungan yang
didirikan oleh Perseroan dan Honda Motor Company Ltd., dengan
kepemilikan saham masing-masing 50%. AHM memproduksi,
mendistribusikan dan memasarkan sepeda motor Honda untuk
konsumen domestik di Indonesia dan pasar ekspor, serta didukung
oleh Honda Sales Operation (HSO) sebagai salah satu main dealer
yang bertanggung jawab atas kegiatan penjualan sepeda motor
dan suku cadang Honda serta layanan purna jual di Indonesia.
Produk dan JasaAHM menawarkan tiga kategori sepeda motor di Indonesia,
yaitu motor bebek (cub/underbone), skuter matik (AT
scooter) dan motor sport. Untuk memenuhi kebutuhan
konsumen motor domestik yang sangat luas, AHM senantiasa
menyediakan ragam pilihan model yang sangat bervariasi,
dan pada tahun 2016 kembali meluncurkan 16 model baru,
termasuk penyegaran model strategis: Honda Beat sebagai
volume maker dan empat model sepeda motor besar. Salah
satu mahakarya model terbaru unggulan dalam kategori motor
sport, yaitu: CBR 250 RR merupakan hasil karya dari perpaduan
teknologi Honda Motor dan kemampuan ahli local engineering
serta fasilitas produksi yang dilengkapi dengan teknologi
manufaktur terdepan AHM.
Fasilitas ProduksiAHM memiliki fasilitas produksi dengan kapasitas terpasang
sebesar 5,8 juta unit per tahun. Tak hanya mengelola salah
satu kemampuan produksi terbesar dalam jaringan global
sepeda motor Honda, namun AHM juga telah melengkapi
pabrik terbarunya dengan kemampuan teknologi terdepan
PT Astra Honda Motor (AHM) is a joint venture company
established by the company and Honda Motor Company
Ltd. with a shareholding composition of 50% each. AHM
manufactures, distributes and markets Honda motorcycles
for the domestic market in Indonesia and export market.
AHM is supported by Honda Sales Operation (HSO) as one of
the main dealers responsible for sales of Honda motorcycles
and spare parts and after sales services in Indonesia.
Products and ServicesAHM offers three categories of motorcycles in Indonesia,
which are cub/underbone, AT scooter and sport type.
To fulfill a range of demands from the local motorcycle
consumers, AHM consistently provides an extensive
selection of models, and in 2016 introduced 16 new models,
including refreshment of strategic models: Honda Beat as a
volume maker and four big bike models. A masterpiece, the
newest motor sport model CBR 250 RR, is a testimony of
the collaborative union of Honda Motor’s technology and
local engineering capability, produced in the most advanced
manufacturing technology in AHM’S factories.
Production FacilityAHM operates production facilities with total installed
capacity of 5.8 million units per year. This represents not
only one of the largest production capabilities within Honda
motorcycle’s global business network, but AHM has also
equipped its newest plant with competitive and advanced
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 147
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
yang kompetitif. Keunggulan produksi ini mencerminkan
strategi untuk memimpin pasar sepeda motor nasional serta
berekspansi pada pasar global.
Proses pengembangan produk AHM yang berkualitas
senantiasa mengedepankan strategi inovasi berbasis teknologi
mutakhir dengan keunggulan biaya produksi yang kompetitif.
Lini produk sepeda motor Honda dengan model yang variatif
dan memenuhi kebutuhan pasar secara nilai, kualitas dan
harga ini menjadi bukti akan keahlian local engineering dan
teknologi Honda untuk senantiasa menghadirkan model-
model yang modern dan dinamis dengan dilengkapi teknologi
mesin serta fitur-fitur fungsional dan keamanan terdepan di
industri nasional. Beberapa terobosan inovasi tersebut antara
lain penggunaan mesin berteknologi eSP (enhanced Smart
Power), sistem full injection (FI) dan idling stop system (ISS)
yang bertenaga, irit bahan bakar dan lebih ramah lingkungan,
combi brake system (CBS), combined antilock braking system
(Combi ABS), side stand switch dan parking brake lock sebagai
fitur keselamatan, serta penggunaan lampu-lampu LED yang
lebih terang namun hemat energi listrik.
Pemasaran dan Jaringan PenjualanJaringan distribusi nasional sepeda motor Honda mencakup
lebih dari 1.700 dealer, serta didukung oleh lebih dari 3.700
bengkel resmi AHASS dan lebih dari 8.100 gerai suku cadang.
Untuk menunjang pelayanan bagi konsumen eksklusif untuk
lini produk baru motor sport, AHM meluncurkan konsep
pemasaran baru dengan Big Wing outlet yang berorientasi
pada penjualan dan pelayanan motor premium Honda.
technology. This production strength reflects a strategy for
the leadership of the national motorcycle market and global
market expansion.
AHM runs a product development strategy based on
continuous innovation as well as applied new manufacturing
technology and strong cost leadership. Honda’s motorcycle
product offering, comprising a broad range of models that
fulfill market expectations in terms of value, quality and
price, is proof of Honda’s technology and local engineering
capabilities to present new modern and dynamic models
combined with engine technology and the industry’s best
functional and safety features. A number of these innovative
breakthroughs include the use of enhanced Smart Power
(eSP) technology engines, full injection (FI) system and
idling stop system (ISS) that is powerful, fuel-efficient
and environmentally-friendly, combi brake system (CBS),
combined antilock braking system (Combi ABS), side stand
switch and parking brake lock as safety features, as well as
brighter yet economical LED lighting.
Marketing and Sales NetworkHonda motorcycle national distribution network covers
more than 1,700 dealers, and is supported by more than
3,700 authorized AHASS service stations and more than
8,100 parts shops. To deliver premium services for exclusive
customers of the new motor sport products, AHM launched
a new marketing concept with its Big Wing outlets for
handling sales and services of Honda’s premium motorcycles.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International148
Dalam semangat “One Heart” dengan pelanggan, seluruh
jaringan Honda memberikan dedikasi dan komitmen
yang kuat untuk menghadirkan layanan terbaik Astra
dan kepuasan yang maksimal bagi pelanggan. Dengan
Honda Customer Care Center sebagai sistem pengelolaan
pelanggan, setiap pelanggan mendapatkan jaminan akan
keseragaman dan standarisasi layanan Astra yang diberikan
pada keseluruhan jaringan Honda di seluruh pelosok
Indonesia.
Pangsa PasarSepeda motor Honda tetap menjadi pilihan utama
masyarakat Indonesia. Walaupun kinerja penjualan sepeda
motor nasional melemah, persentase penurunan volume
penjualan sepeda motor Honda tidak sedalam penurunan
industri. Setelah mencatatkan prestasi terbaik dalam
peraihan pangsa pasar sebesar 69% pada tahun 2015,
pencapaian tersebut semakin menguat menjadi 74% pada
tahun 2016.
Kinerja PenjualanPenurunan volume penjualan sepeda motor secara nasional
terus berlanjut di tahun 2016, dengan sekitar 5,9 juta unit
sepeda motor dibandingkan dengan 6,5 juta unit terjual
pada tahun 2015 atau penurunan sebesar 8%. Konsistensi
dalam meluncurkan model-model baru yang menarik dan
didukung kualitas jaringan sepeda motor Honda di Indonesia
With the spirit of being “One Heart” with the customers,
Honda’s operational network is fully dedicated and
committed to presenting the best service and customer
satisfaction that Astra is known for. With the Honda Customer
Care Center assuming the role of customer management
system, all customers are guaranteed to receive uniform and
standardized Astra services across the entire Honda network
in all areas of Indonesia.
Market ShareHonda motorcycle continues to be the preferred choice for
Indonesian consumers. Even though there was a contraction
of the national motorcycle sales volume, Honda’s overall
sales decline was maintained relatively better than the
industry average. After record-breaking achievement in
terms of market share with 69% in 2015, this performance
was further strengthened to 74% in 2016.
Sales Performance The weakening of the national motorcycle sales persisted in
2016, with approximately 5.9 million units of motorcycles
sold compared to 6.5 million units in 2015 or declining by 8%.
The consistency of launching new and attractive models, and
support from the Honda motorcycle network to deliver the
best level of service in Indonesia were factors allowing AHM
SEPEDA MOTOR HONDA
HONDA MOTORCYCLES
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 149
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
dalam memberikan layanan terbaik, menyebabkan kinerja
penjualan Honda di pasar domestik dapat bertahan dengan
sekitar 4,4 juta unit dibandingkan dengan 4,5 juta unit
setahun sebelumnya, atau hanya turun 2%. Setelah berhasil
menembus pasar ekspor pada tahun 2015, penjualan
ekspor di tahun 2016 bertumbuh 126% menjadi 59.311
unit sepeda motor CBU dan 106.730 mesin dan komponen,
dengan tujuan Filipina, Vietnam, Malaysia dan lainnya.
Rencana Tahun 2017Tren pelemahan pasar sepeda motor nasional telah terjadi
dalam beberapa tahun terakhir sejalan dengan pelemahan
kondisi ekonomi. AHM masih melihat belum adanya
pertumbuhan yang signifikan di tahun 2017, sedangkan
pola pertumbuhan akan terkait erat dengan pergerakan
kondisi perekonomian di tahun-tahun mendatang.
Menyikapi kondisi ini, Honda akan berupaya untuk
mempertahankan posisi kepemimpinan pasar, keunggulan
biaya produksi yang kompetitif dan kemampuan teknologi
terdepan sebagai strategi pertumbuhan bisnis yang
berkesinambungan. Berlandaskan pada komitmen untuk
mewujudkan mimpi pelanggan setia Honda, AHM senantiasa
mengembangkan jaringan secara intensif dan komprehensif,
termasuk pengembangan kemampuan local engineering
dan QCD pada pemasok Honda, serta keselarasan kualitas
dan kuantitas produksi yang berkesinambungan, sehingga
seluruh rantai nilai Honda menjadi lebih optimal dan
bersaing.
to maintain sales performance in the domestic market at 4.4
million units compared to 4.5 million units in the previous
year, or down only by 2%. After successfully penetrating the
export market in 2015, export sales in 2016 grew 126%
to 59,311 units of CBU motorcycles and 106,730 engines
and components, to the Philippines, Vietnam, Malaysia and
other countries.
Plans for 2017The declining trend in the national motorcycle market
has continued in the past several years in line with the
weakening of the economy. AHM estimates that there will
be insignificant growth in 2017, whereas future growth
patterns will be tightly correlated with economic conditions
in the coming years.
To address these conditions, Honda will strive to maintain
its market share, cost and technology leadership advantages
as its strategy for sustainable business growth. With
commitment to realize loyal Honda customers’ dreams,
AHM continually implements intensive and comprehensive
network development initiatives, including enhancing local
engineering capabilities and QCD of Honda suppliers, as well
as sustainable production quantity-quality alignment, thus
rendering the entire Honda value chain more optimal and
competitive.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International150
KOMPONEN OTOMOTIF
PRODUSEN
AUTOMOTIVE COMPONENT MANUFACTURER
PT Astra Otoparts Tbk AOP adalah anak perusahaan
Astra yang merupakan produsen dan distributor berbagai
produk komponen otomotif untuk pasar domestik dan
internasional, dengan struktur usaha yang terdiri dari 42
unit bisnis, anak perusahaan dan perusahaan asosiasi serta
perusahaan patungan (joint venture) di bidang komponen
otomotif. Saham AOP telah tercatat di Bursa Efek Indonesia
dengan nilai kapasitalisasi pasar pada akhir tahun 2016
sebesar Rp9,9 triliun.
Produk dan LayananAOP memproduksi dan mendistribusikan beragam jenis dan
variasi produk komponen dan suku cadang yang berkualitas
untuk kendaraan bermotor roda empat maupun roda dua.
Lini produk yang ditawarkan termasuk berbagai jenis produk
electrical, engine, body & chassis, power train dan lain-lain.
Pada tahun 2016, AOP telah mengembangkan dan
meluncurkan berbagai produk baru untuk disuplai ke APM,
seperti kursi penumpang untuk kendaraan komersial dan
truk, Sun Visor, Power Sliding Door dan Rear Fog Lamp untuk
kendaraan roda empat, Idle Start Stop System untuk kendaraan
roda dua. Untuk melengkapi portofolio produk di after market,
AOP meluncurkan ban Aspira Premio yang merupakan hasil
kerja sama dengan pabrikan ban italia, Pirelli, terdiri dari 3 tipe
ban yaitu Urbano, Sportivo dan Sportivo RS: aki GS Astra tipe
ISS (Idling Stop System) untuk roda empat, Aki stationary untuk
PT Astra Otoparts Tbk AOP is a subsidary of Astra that
manufactures and distributes a large variety of automotive
component products for the domestic and international
markets, through its business structure made up of 42
business units, subsidiaries and associated companies as well
as joint ventures in the automotive component business.
AOP shares are listed in the I ndonesia Stock Exchange, with
market capitalization reaching Rp9.9 trillion at the end of
2016.
Products and ServicesAOP produces and distributes an extensive type and variety
of quality components and spare parts for both four-wheeler
and two-wheeler vehicles. Its product offerings include
various electrical, engine, body & chassis, power train and
other products.
In 2016, AOP developed and introduced a range of new
products to be supplied to OEM customers such as, seats for
commercial cars and trucks, Sun Visor, Power Sliding Door
and Rear Fog Lamp for passenger cars, and Idle Start Stop
System for motorcycles. To enrich the product portfolio in the
after market, AOP launched Aspira Premio tires, consisting
of three types: Urbano, Sportivo, and Sportivo RS; GS
Astra battery with ISS (Idling Stop System) for four-wheeler
vehicles: Stationary Battery for the telecommunication
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 151
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
industri telekomunikasi, UPS dan panel surya, aki Quantum
Federal untuk kendaraan roda dua, Aspira Solid Tire untuk
forklift, pelek roda empat yang dirancang sendiri, dan Audio
Head Unit untuk kendaraan roda empat.
Selain itu, AOP juga mengembangkan beberapa varian
kendaraan mini traktor dengan merek Wintor untuk
pemakaian khusus di perkebunan seperti X-plorer Composter
dan X-plorer Triangle, dan unit Wintor ini juga telah diekspor
ke Malaysia.
Fasilitas ProduksiMengingat kondisi sektor otomotif nasional belum
bertumbuh signifikan dalam beberapa tahun terakhir dan
belum melampaui volume tertingginya, maka AOP belum
memiliki rencana untuk melakukan ekspansi kapasitas
terpasang pada fasilitas produksi yang telah berjalan.
Namun demikian, peluang investasi tetap menjadi prioritas
utama bagi AOP untuk produk-produk baru dengan prospek
penjualan yang menjanjikan ke depan.
Pada tahun 2016, AOP telah memulai kegiatan operasional
pada beberapa fasilitas produksi baru, antara lain:
• Pabrik pertama Bridgestone Astra Indonesia di
Purwakarta, Jawa Barat, yang memproduksi komponen
anti vibrasi untuk kendaraan roda empat.
industry, UPS and Solar Panel; Quantum Federal battery for
motorcycles, Aspira Solid Tire for forklifts, and Audio Head
unit for passenger cars.
In addition, AOP also developed several variants of mini
tractors marketed under the brand Wintor, for specific
use in farms/plantations, consisting of X-plorer Composter
and X-plorer Triangle, the first unit has been exported to
Malaysia.
Production Facilities As the national automotive sector was not able to register
significant growth in the past few years to break the highest
recorded market volume figures, AOP has no immediate
plans for capacity expansion at its current operational
production facilities. However, investment opportunities
remain as a strategic priority for AOP, specifically for new
products with promising sales potential in the future.
In 2016, AOP started commercial operations at newly
completed production facilities, including:
• The first Bridgestone Astra Indonesia factory in
Purwakarta, West Java, to produce anti-vibration
component for four-wheeler vehicles.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International152
• Pabrik pertama Aisin Indonesia Automotive dan Advic
Manufacturing Indonesia di kawasan KIC Kerawang,
Jawa Barat, yang mana kedua pabrik ini masing-masing
memproduksi body part dan engine part, brake system
serta automatic power sliding door.
• Peresmian produk TD Automotive Compressor Indonesia
di MM 2100 Cikarang Jawa Barat yang memproduksi
komponen kompresor AC mobil dengan clucth.
Pemasaran dan Jaringan DistribusiAOP telah dikenal sebagai produsen suku cadang berkualitas
prima di pasar global, yang melayani segmen pasar pabrikan
otomotif (OEM/Original Equipment for Manufacturer) serta pasar
suku cadang pengganti (REM/Replacement Market). Di pasar
domestik, AOP memiliki pelanggan pabrikan otomotif terkemuka
di mancanegara, yang terdiri dari Astra Honda Motor, Yamaha
Motor Manufacturing Indonesia, Suzuki Motor Indonesia dan
Kawasaki Motor Indonesia untuk segmen kendaraan roda dua,
serta Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Astra Daihatsu
Motor, Isuzu Astra Motor Indonesia, UD Trucks, Honda Prospect
Motor, Indomobil Suzuki International, Krama Yudha Tiga
Berlian, Hino Motors Manufacturing Indonesia, Hyundai, KIA
dan Nissan Motor Indonesia untuk segmen kendaraan roda
empat atau lebih.
• The first factory for Aisin Indonesia Automotive and
Advic Manufacturing Indonesia located in Kawasan KIIC
Karawang,West Java. Each of the two factories produce
body parts and engine parts, brake systems as well as
automatic power sliding doors.
• The inauguration of the TD Automotive Compressor
Indonesia factory in MM 2100 Cikarang West Java, to
produce AC compressor components for cars with a
clutch.
Marketing and Distribution NetworkAOP has established a reputation as a good quality
components producer in the global markets, serving the
Original Equipment for Manufacturer (OEM) segment as well
as the Replacement Market (REM). In the domestic market,
AOP has leading international automotive brands producers
as its customers, including Astra Honda Motor, Yamaha
Motor Manufacturing Indonesia, Suzuki Motor Indonesia and
Kawasaki Motor Indonesia for the two-wheeler automotive
segment, and Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Astra
Daihatsu Motor, Isuzu Astra Motor Indonesia, UD Trucks,
Honda Prospect Motor, Indomobil Suzuki International,
Krama Yudha Tiga Berlian, Hino Motors Manufacturing
Indonesia, Hyundai, KIA and Nissan Motor Indonesia for the
four-wheeler vehicle segment.
PRODUSEN KOMPONEN OTOMOTIF
AUTOMOTIVE COMPONENT MANUFACTURER
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 153
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
AOP juga melayani konsumen pasar suku cadang pengganti
atau REM dengan jangkauan distribusi nasional yang luas dan
terus berkembang secara berkesinambungan. Pengembangan
di tahu 2016 dilakukan dengan pembukaan kantor penjualan
di Cikampek serta penambahan dua dealer utama di Ambon
dan satu dealer utama di Banjarmasin. Pada akhir tahun 2016,
jaringan distribusi AOP terdiri dari 24 kantor penjualan di area
Jawa, Bali dan Manado dan 52 dealer utama di area luar Jawa
dan Bali. Kekuatan distribusi ini juga ditunjang dengan 363
gerai Shop&Drive sebagai jaringan distribusi ritel modern yang
secara khusus melayani kebutuhan berbagai produk komponen
otomotif, seperti aki, pelumas, dan shock absorber dan berbagai
suku cadang fast moving lainnya diseluruh wilayah Indonesia.
Bisnis ritel Shop&Drive juga dilengkapi dengan layanan 24 jam
melalui call center Shop&Drive 15000-15 dan online chat untuk
memenuhi segala kebutuhan pelanggan melalui konsep belanja
yang cepat, praktis, terjangkau dan dekat dengan konsumen.
Penjualan ekspor untuk produk-produk AOP berada di
bawah pengawasan International Trading Division, dengan
didukung kantor perwakilan yang berlokasi di Dubai. Dengan
reputasi sebagai salah satu perusahaan perdagangan
komponen otomotif terbesar di Asia Tenggara, AOP saat
ini telah menjangkau lebih dari 30 negara di kawasan Asia
Pasifik, Timur Tengah, Afrika, Amerika Latin dan Eropa.
AOP also serves the REM segment through an extensive
national distribution coverage, which continues to be
expanded. Expansion for 2016 included the opening of a
new sales office in Cikampek and the addition of two main
dealers in Ambon and one main dealer in Banjarmasin. By
the end of 2016, AOP has a distribution network in operation
comprising of 24 sales offices in Java, Bali and Manado as well
as 52 main dealers serving areas outside Java and Bali. This
distribution strength is also supported by 363 Shop&Drive
outlets that make up a modern retail distribution network,
specifically supplying a variety of automotive components
such as batteries, lubricants and shock absorbers and
other fast-moving spare parts throughout Indonesia.
The Shop&Drive retail operation is equipped with 24 hour
service through call center Shop&Drive 15000-15 and online
chat to fulfill all customers needs through a shopping concept
that is fast, convenient, affordable,and close to customers.
Export sales of AOP products are under the management
of the International Trading Division, and backed by a
representative office in Dubai. With a reputation as one of
the largest automotive components trading companies in
Southeast Asia, AOP currently markets its products in more
than 30 countries across Asia Pacific, Middle East, Africa,
Latin America and Europe.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International154
Pangsa PasarDengan ragam variasi produk komponen otomotif yang
diproduksi oleh AOP, maka pengukuran pangsa pasar
disesuaikan berdasarkan jenis produk. Produk aki, yang
dipasarkan dengan menggunakan beberapa merek dagang
(yaitu GS, Incoe, Aspira dan Federal), memberikan kontribusi
yang signifikan pada pendapatan AOP. Pada segmen suku
cadang pengganti di pasar domestik, produk aki AOP telah
meraih pangsa pasar sekitar 57% untuk roda empat, dan
46% untuk roda dua.
Kinerja PenjualanPada tahun 2016, AOP mampu meraih peningkatan kinerja
keuangan yang cukup baik dari tahun sebelumnya. Kendati
volume penjualan produk otomotif roda empat dan roda dua
masih belum kondusif, namun demikian pelanggan pabrikan
segmen roda empat maupun roda dua yang dilayani AOP mampu
mempertahankan kinerja penjualan yang relatif stabil dan lebih
baik dari industri nasional. Selain itu, nilai tukar Rupiah yang cukup
stabil mendukung struktur biaya produksi yang lebih baik untuk
menopang profitabilitas AOP.
Secara garis besar, fokus bisnis pada tahun 2016 adalah melanjutkan
strategi yang telah diterapkan pada tahun 2015 yakni LEAP, atau
leverage position melalui pendalaman bisnis yang telah berjalan,
excellence in all aspect (peningkatan kesempurnaan dalam kegiatan
operasional) dan product based instead of process based (peralihan
dari bisnis berbasis menjadi bisnis berbasis produk dengan nilai
tambah yang lebih baik). Melalui konsep ini, AOP selalu berupaya
meningkatkan R&D untuk mengutamakan produk-produk
Market ShareWith a great variety of automotive component products
being produced by AOP, market share is measured based
on product type. Battery, which is marketed under different
brands-GS, Incoe, Aspira and Federal, provides a significant
contribution to AOP’s total revenue. In the domestic
replacement market, AOP’s battery products have achieved
market share of 57% for four-wheeler vehicles, and 46% for
two-wheeler vehicles.
Sales PerformanceIn 2016, AOP managed to record good growth of financial
performance compared to the previous year. Despite sales
volumes of two-wheeler and four-wheeler automotive
segments remaining sluggish, both two-wheel and four-
wheel OEM customers served by AOP could maintain relatively
stable sales figures and achieved a better performance than
the industry average. Furthermore, a stable Rupiah rendered
AOP’s production cost structure stronger, thus supporting its
profitability.
In general, the business focus in 2016 was to continue the
strategy implemented in 2015, which is LEAP, or to leverage
position by enhancing the existing businesses, excellence
in all aspect (operational excellence) and product based
instead of process based (redirecting the process based
business to focus on products with greater added value).
With this concept, AOP strives to continually promote R&D
to prioritize flagship products with added value that can be
PRODUSEN KOMPONEN OTOMOTIF
AUTOMOTIVE COMPONENT MANUFACTURER
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 155
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
unggulan yang memiliki nilai tambah sehingga dapat dipasarkan
secara independen, termasuk penetrasi untuk pasar ekspor, dalam
rangka meraih pertumbuhan pendapatan dan profitabilitas yang
berkesinambungan.
Rencana Tahun 2017AOP memproyeksikan bahwa kondisi sektor otomotif pada
tahun 2017 relatif membaik, mengingat bahwa berbagai model
kendaraan baru yang diluncurkan pada tahun 2016 telah
disambut dengan penuh antusiasme oleh konsumen domestik.
Program kerja AOP pada tahun 2017 masih menekankan
penyempurnaan kegiatan operasional dan pengembangan bisnis,
berdasarkan hasil penerapan fokus strategi pada tahun 2015 dan
2016 yaitu consolidate reshape and realign. AOP percaya bahwa
prospek pertumbuhan perekonomian Indonesia di tahun-tahun
mendatang akan menunjang pertumbuhan bisnis otomotif di
tanah air, dan AOP memainkan peran yang sangat strategis dalam
proses pengembangan tersebut. Karenanya, AOP akan senantiasa
mengembangkan peluang untuk berekspansi dan berinvestasi
secara selektif dalam rangka merespon tantangan pengembangan
bisnis ke depan.
independently marketed, including penetration into export
markets to generate sustainable revenue growth and sound
profitability.
Plans for 2017AOP projects the automotive sector conditions in 2017 will
be slightly better, considering the fact that there were many
new models introduced in 2016 and were well received by the
domestic consumer automotive. AOP’s strategy for 2017 still
emphasizes operational excellence and business expansion,
banking on the results of the strategic focus implemented
in 2015 and 2016, which is to consolidate, reshape and
realign. AOP believes that Indonesia’s growth prospects in
subsequent years will support the local automotive industry
to flourish, and AOP plays a strategic role in the industry’s
development. Therefore, AOP will continue to capitalize on
opportunities to expand and invest selectively in response to
the challenges of future business development.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International156
AstraWorld memainkan dua peran penting dalam
menciptakan nilai tambah bagi jajaran lini bisnis Astra.
Sebagai mitra bagi para pemilik mobil yang dipasarkan oleh
Astra, AstraWorld bertugas memberikan kemudahan serta
kenyamanan bagi para pemilik dan pengguna mobil Astra.
Peran lainnya adalah sebagai mitra Contact Center dan
program Customer Relations Management (CRM) untuk
berbagai perusahaan Grup Astra, sesuai dengan kebutuhan
masing-masing perusahaan.
LayananBisnis AstraWorld mencakup 3 pilar utama:
1. Emergency Roadside Assistance (ERA), yakni layanan
bantuan darurat di jalan yang tersedia bagi mobil-mobil
pelanggan Astra yang telah terdaftar sebagai anggota
AstraWorld.
2. Customer Relationship Management (CRM)
mengedepankan tiga fungsi utama, yaitu:
a. Customer Insight Management untuk
mengidentifikasi dan memahami kebutuhan dan
keinginan pelanggan,
b. Customer Experience Management untuk
mengembangkan program-program dengan tujuan
menciptakan pengalaman yang menyenangkan
terhadap produk/servis yang ditawarkan oleh Grup
Astra, dan
c. Channel Interactive, yakni kemampuan menyediakan
saluran interaksi.
AstraWorld plays two critical roles in creating added value
for Astra’s business lines. As a partner to owners of vehicles
that are marketed by Astra, AstraWorld is responsible for
building maximum ease and convenience for both owners
and users of Astra’s vehicles. Its other role is as a Contact
Center and Customer Relations Management (CRM) partner
to various Astra Group companies, in accordance with the
respective needs of each individual company.
ServicesAstraWorld’s business covers 3 main pillars:
1. Emergency Roadside Assistance (ERA), which is road
emergency assistance that is available to all Astra
customers’ cars that are registered as AstraWorld
members.
2. Customer Relationship Management (CRM) highlights
three main functions, which are:
a. Customer Insight Management, to identify and
understand customer demands and needs,
b. Customer Experience Management to develop
programs with the aim of instilling positive
experiences of Astra Group’s products/services, and
c. Channel Interactive, the ability to provide interactive
channels.
ASTRAWORLDASTRAWORLD
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 157
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
3. Contact Center, sebagai sentra layanan yang dikelola
untuk menjalin komunikasi dengan pelanggan melalui
berbagai media saluran (SMS, email, media sosial),
dan menggabungkan dengan program CRM untuk
menciptakan customer engagement melalui layanan
yang bersifat lebih personal.
Jaringan LayananAstraWorld berkomitmen untuk mengoptimalkan jaringan
layanan komunikasi dengan pelanggan. Selain menyediakan
Call Center 1-500 898, email dan SMS, AstraWorld juga
menyediakan jaringan komunikasi digital berupa website
www.astraworld.com, dan media sosial Facebook, Twitter,
serta Instagram dengan user ID AstraWorld. Jaringan
komunikasi digital ini bertujuan untuk mempercepat
penyebaran berbagai informasi penting mengenai layanan
Astra.
Selain itu, pada bulan Juli 2016 AstraWorld juga meluncurkan
mobile app ANAVIGO yang bertujuan untuk memberi
kemudahan berkendara selama dalam perjalanan, terutama
dalam mengakses layanan Emergency Roadside Assistance
(ERA) AstraWorld. Layanan 24-jam ERA tersedia di 27 kota-
kota besar di tanah air dan dapat diakses oleh pemilik mobil
Astra, baik melalui contact center AstraWorld maupun panic
button di aplikasi ANAVIGO.
3. Contact Center, as the service center that is managed
to build communication with customers through various
channels (SMS, email, social media) and combined with
CRM programs to create customer engagement by
delivering more personal services.
Service NetworkAstraWorld is committed to optimize its communication
service network with customers. Besides access to the Call
Center 1-500 898, email and SMS, AstraWorld also operates
a digital communication network comprising website
www.astraworld.com, as well as social media Facebook,
Twitter, and Instagram with user ID AstraWorld. The digital
network helps in accelerating the distribution of important
information on services available from Astra.
In July 2016, AstraWorld launched its mobile application
ANAVIGO, which is designed to enhance driving convenience
and experience, especially in accessing AstraWorld’s
Emergency Roadside Assistance (ERA) services. The 24-
hour ERA service is available in 27 large cities nationwide
and is able to be accessed by Astra car owners by calling
the AstraWorld contact center or pressing the panic button
found in the ANAVIGO application.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International158
KinerjaPada tahun 2016, pertumbuhan bisnis menuntut adanya
ekspansi pada fasilitas contact center dan bisnis CRM yang
dikelola oleh AstraWorld. Sebagai gerbang utama yang
memfasilitasi terbentuknya hubungan pelanggan dengan
Grup Astra, AstraWorld mengelola database pelanggan.
Untuk membangun potensi agar informasi tersebut menjadi
bermanfaat dalam mewujudkan pengembangan bisnis
ke depan, AstraWorld mempelopori pengelolaan data
tersebut dan mengarahkan kemampuan CRM menjadi suatu
kekuatan baru.
Selama tahun 2016, pemenuhan jumlah panggilan ERA
tercatat sebesar 76.982, response time armada bantuan
dapat dipertahankan walaupun jumlah panggilan dan
tingkat kemacetan meningkat, serta peningkatan performa
penanganan keluhan pelanggan di call center. Kerja keras
dan sukses AstraWorld diakui oleh berbagai pihak eksternal
melalui penerimaan penghargaan secara konsisten yaitu
Indonesia Contact Center Association dan Contact Center
Service Excellence Award.
Performance In 2016, an expansion of the facilities used by AstraWorld
for its contact center and CRM business was necessary due
to continuous business growth. In serving its role as the
main gateway to facilitate relationship building between its
customers and Astra Group, AstraWorld manages customer
database. To build the potential of making this information
useful for business growth in the future, AstraWorld initiated
the management of this database and redirected its CRM
capabilities to become a new strength.
During 2016, AstraWorld succeeded in fulfilling 76,982
calls, maintaining the response time of assistance teams
despite the higher number of calls and worsening traffic
congestion, as well as better performance in customer
complaints handling through the call center. AstraWorld’s
hard work and success are recognized by various external
parties, which resulted in receiving several awards
consistently, including the Indonesian Contact Center
Association and Contact Center Service Excellence Award.
ASTRAWORLD
ASTRAWORLD
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 159
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Rencana Tahun 2017Pada tahun 2017, AstraWorld akan mengembangkan
kapasitas contact center untuk memfasilitasi kebutuhan
ekspansi bisnis Astra ke depan. Selain itu juga dilakukan
persiapan untuk mengarahkan fokus bisnis pada
pengembangan dan pemanfaatan data yang diperkirakan
akan memainkan peran yang sangat penting dalam
mendorong pertumbuhan bisnis di tahun-tahun mendatang.
Plans for 2017In 2017, AstraWorld will expand the capacity of its contact
center facilities to accommodate the growing needs of
Astra‘s businesses in the future. In addition, preparations are
made to direct business focus on developing and utilizing
data, which is expected to take a critical role as the driving
force for business growth in subsequent years.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International160
KEUANGANFINANCIAL SERVICES
Walaupun terjadi penurunan kualitas kredit di industri jasa keuangan, bisnis pembiayaan otomotif Astra dapat tetap membukukan kinerja yang positifDespite the deterioration of credit quality in the financial services industry, Astra’s automotive financing business was able to record a positive performance
JASA
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 161
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Segmen bisnis jasa keuangan terdiversifikasi dalam empat
pilar bisnis utama untuk memberikan dukungan keuangan
yang kuat bagi lini bisnis Grup Astra lainnya, khususnya
dengan menyediakan dukungan finansial untuk menunjang
pencapaian kinerja penjualan. Fokus pada pelaksanaan
manajemen risiko yang baik dan seleksi target konsumen yang
cermat dapat menjaga kinerja dan kondisi keuangan yang baik.
Pada tahun 2016, lini bisnis jasa keuangan menghasilkan total
pendapatan bersih sebesar Rp17,8 triliun, naik dari Rp17,1
triliun pada tahun sebelumnya. Laba bersih yang disumbangkan
terhadap total laba bersih Grup Astra mencapai sekitar 5%,
turun dari kontribusinya sebesar 25% pada tahun sebelumnya.
Tinjauan dan Prospek Jasa Keuangan
Tinjauan Industri Seperti beberapa tahun terakhir, kondisi industri jasa
keuangan masih dipengaruhi oleh lesunya perekonomian
nasional sebagai dampak dari krisis ekonomi global. Namun
demikian, secara makro ekonomi terlihat sedikit perbaikan
pada tahun 2016 dibandingkan tahun sebelumnya.
Dengan melanjutkan paket stimulasi ekonomi melalui
pengembangan sarana infrastruktur di tanah air, Pemerintah
The financial services business line is diversified into four
main business pillars to deliver solid support for Astra
Group’s extensive business lines, especially by providing
financial support for achieving sales performance targets.
Focus on robust risk management implementation and
selective target customer acquisition managed to sustain
healthy performance and financial position of the business.
In 2016, the financial services sector generated net revenues
of Rp17.8 trillion, higher than Rp17.1 trillion contributed in
the previous year. Net income contribution to Astra Group’s
consolidated net income is 5%, or decreasing from to 25%
in the previous year.
Financial Services Industry Overview and Outlook
Industry OverviewMuch like the past several years, the conditions of the
financial services industry remain impacted by sluggish
national economic activities as the result of global economic
crisis. However, there were slight positive developments in
the macro economy in 2016 relative to the previous years.
By continuing the economic stimulation package focused
on infrastructure development nationwide, the Indonesian
peningkatan total nilai pembiayaan ACC menjadi Rp27,5 triliun pada tahun 2016
the increase in total financing value in ACC to Rp27.5 trillion during 2016
24,4%
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International162
Indonesia dapat mempertahankan stabilitas ekonomi,
seperti terindikasi dengan pertumbuhan PDB yang mencapai
5,0% atau masih lebih tinggi dibandingkan 4,8% pada
tahun sebelumnya. Rupiah dan tingkat inflasi juga terkendali
cukup baik tanpa fluktuasi yang berarti.
Bank Indonesia dapat mempertahankan iklim suku bunga
rendah sepanjang tahun, bahkan suku bunga acuan telah
mencapai titik terendah pada 4,75% sejak akhir bulan
September 2016. Likuditas pasar juga terjaga relatif baik.
Kondisi tersebut, diantaranya didukung oleh keberhasilan
program amnesti pajak yang memberikan kontribusi dana
repatriasi serta pendapatan pajak untuk mendukung APBN.
Mengingat besarnya peran ekspor komoditas pada
pendapatan negara, lonjakan harga batu bara yang terjadi
pada paruh kedua 2016 juga memberikan angin segar bagi
sektor pertambangan. Pergerakan harga yang lebih kondusif
memacu peningkatan aktivitas pada sektor pertambangan
nasional, bahkan mulai terlihat investasi pembelian alat
berat untuk kebutuhan operasional tambang.
Namun tak bisa disangkal bahwa belum banyak faktor penggerak
yang mendorong perbaikan di sektor riil. Salah satu indikator
utama ekonomi adalah penjualan di sektor otomotif. Pada
dasarnya, volume penjualan otomotif masih bergerak dalam tren
penurunan seperti tahun-tahun sebelumnya. Segmen kendaraan
roda dua mengalami penurunan sekitar 8% dari 6,5 juta unit
pada tahun 2015 menjadi hanya 5,9 juta unit, sedangkan pada
segmen roda empat walau angka penjualan bergerak relatif
stabil namun terdapat tren penjualan yang mulai terkonsentrasi
pada model-model dengan harga yang lebih ekonomis.
Memburuknya kondisi sektor riil juga dapat dilihat pada
penurunan kemampuan debitur untuk membayar kewajiban
kredit, yang tercermin pada peningkatan rasio non performing
loan (NPL) sektor perbankan dan sektor jasa pembiayaan. Pada
Government could sustain economic stability, as indicated by
GDP growth reaching 5.0% or still stronger when compared
to 4.8% in the previous year. Rupiah and inflation were
managed very well, with no notable fluctuations.
Bank Indonesia also maintained a low interest rate regime
throughout the year; in fact, the benchmark rate touched
the lowest point at 4.75% since the end of September 2016.
Market liquidity was relatively favorable. One of the factors
supporting these conditions was the success of the tax
amnesty program in giving contribution of repatriated funds
and additional tax revenue to support the national budget.
With commodities export still a major source of government
revenues, a drastic increase of global coal price in the
second semester of 2016 was a breath of fresh air for the
mining sector. Positive development in prices could stimulate
increased mining activities across the country. Furthermore,
there were also signs of higher investment commitments for
heavy equipment necessary in mining operations.
However, it is undeniable that there were limited factors
that could potentially drive recovery of the real sector. An
important economic indicator is automotive sales. Basically,
automotive sales continued to move in a downward trend
as in previous years. The two-wheeler segment experienced
an 8% drop in sales from 6.5 million units in 2015 to 5.9
million units, whereas in the car segment, although stability
of sales figures could be maintained, car purchases tend to
be concentrated on low-ticket models.
The deteriorating condition of the real sector is also evident in
the worsening ability of borrowers to meet payment of their
loan obligations, as reflected in higher non performing loan
(NPL) ratio of the banking and financing services sectors. By
JASA KEUANGAN
FINANCIAL SERVICES
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 163
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
akhir tahun 2016, sektor perbankan menghadapi penurunan
kualitas aset yang ditandai dengan kenaikan NPL yang cukup
tinggi menjadi 3,2% dari 2,5% pada akhir tahun 2015 (sumber:
website OJK). Untuk menghadapi kondisi perekonomian
yang lemah, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah meluncurkan
paket stimulasi bagi sektor jasa keuangan, diantaranya
memberikan ruang gerak yang lebih fleksibel bagi sektor jasa
pembiayaan dalam berekspansi lini bisnisnya. Selain itu OJK
juga telah memberlakukan struktur regulasi yang mendukung
perkembangan industri jasa keuangan yang lebih sehat ke depan,
antara lain mengatur hal-hal terkait perlindungan konsumen,
tata kelola perusahaan, self assessment dan pengendalian risiko.
Prospek IndustriIndustri jasa keuangan berkorelasi erat dengan siklus dan
fundamental perekonomian nasional. Dengan kondisi
lemahnya ekonomi nasional saat ini, maka sektor industri jasa
keuangan masih akan menghadapi banyak tantangan dalam
jangka pendek. Salah satunya adalah tingkat persaingan
yang lebih tinggi dengan tuntutan untuk pelaku bisnis jasa
keuangan memperketat proses seleksi debitur dan menyasar
segmen konsumen dengan kualitas kredit lebih baik.
Dalam jangka panjang, industri jasa keuangan memiliki prospek
pertumbuhan yang baik, didukung oleh besarnya populasi bangsa
Indonesia yang memiliki tingkat pendapatan terus meningkat
sebagai basis konsumen yang kuat dengan kebutuhan akan
jasa transaksi perbankan, jasa pembiayaan dan investasi asuransi
yang sangat beragam. Namun demikian, semakin besar pula
tuntutan untuk berkembang dengan semangat berinovasi yang
tinggi dalam menjalankan peran sebagai intermediasi keuangan
yang menunjang kegiatan bisnis dan perdagangan di Indonesia
secara lebih efektif. Persaingan yang lebih luas di tingkat
global juga menjadi tantangan bagi setiap perusahaan jasa
keuangan untuk mengedepankan kualitas layanan dan produk
yang dipadukan dengan keamanan sistem yang terpercaya.
Dalam hal ini, OJK selaku regulator industri telah menerapkan
kerangka regulasi yang lebih komprehensif untuk mendorong
perbaikan dari sisi kecukupan modal, sistem manajemen risiko,
perlindungan konsumen serta penguatan struktur dan sistem
keuangan yang dapat mendukung pertumbuhan lebih sehat
secara berkesinambungan.
Astra memiliki empat pilar jasa keuangan. Prospek masing-
masing pilar diurai sesuai bagian segmen bisnis terkait
sebagai berikut.
the end of 2016, banking sectors experienced a credit quality
deterioration characterized by increasing NPL to 3.2% from
2.5% at the end of 2015. To deal with the weak economic
conditions, OJK issued a stimulus package for the financial
sector, including allowing greater flexibility for the financing
services sector in their business expansion potentials. OJK
has also enforced a regulatory structure that would facilitate
healthier development of the financial services industry
in the future, among others regulating matters related to
consumer protection, corporate governance, self-assessment
and risk control.
Industry OutlookThe financial services industry is highly correlated with
the national economic cycles and fundamentals. With the
slowdown of the national economy today, the financial
services sector will continue to face various challenges over
the short-term. One of them is more intensive competition,
hence resulting financial services providers to tighten their
customer selection process and seek target consumers with
superior creditworthiness.
The financial services industry still has favorable growth
prospects over the long-term, given support by the country’s
large population, along with their consistent income growth,
serving as a strong base of consumers with diverse needs
of banking transactions, financing services and insurance
investments. However, it is also imperative for the industry
to manage growth with a strong innovation spirit to serve
the role of financial intermediary that supports business and
trading activities more effectively across all areas in Indonesia.
Tighter competition on a global scale is another key challenge
for every financial services company, requiring them to
prioritize a combination of service and product quality with a
reliable security system. In this case, OJK as a regulator in the
industry has implemented a more comprehensive regulatory
framework to encourage improvements in terms of capital
adequacy, risk management system, consumer protection
and strengthening the financial system and structure that is
conducive to sound and sustainable growth.
Astra has four financial services pillars. Discussions on the
outlook of each pillar are mentioned in the following section
based on its segment.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International164
KENDARAAN BERMOTOR
PEMBIAYAAN
AUTOMOTIVE FINANCING
Astra memberikan kemudahan bagi konsumen otomotif di
tanah air dengan menawarkan ragam fasilitas kredit yang
fleksibel dan terjangkau untuk kepemilikan mobil dari Astra
Credit Companies (ACC) dan Toyota Astra Financial Services
(TAF), serta pembiayaan sepeda motor melalui Federal
International Finance (FIFGROUP).
Prospek Pembiayaan Kendaraan BermotorSaat ini, kondisi pasar otomotif masih bergerak dalam
tren penurunan, sehingga diperkirakan sektor pembiayaan
otomotif masih akan mengalami iklim bisnis yang
menantang pada tahun 2017. Pelaku bisnis segmen ini
masih akan berfokus pada pemantauan kualitas portofolio
yang lebih ketat serta pembiayaan baru yang lebih selektif
untuk mengendalikan tingkat NPL.
Walaupun menghadapi kendala faktor daya beli yang
rendah, penjualan mobil saat ini cenderung bergeser pada
model-model kelas ekonomi yang gencar diluncurkan oleh
produsen otomotif. Hal tersebut merupakan indikasi bahwa
kebutuhan masyarakat Indonesia akan kendaraan pribadi,
baik mobil maupun sepeda motor, untuk mobilitas sehari-
hari sangatlah nyata. Kenyamanan pribadi, keterbatasan
sarana transportasi publik, kebutuhan akan alat transportasi
yang mudah dan multiguna untuk pengangkutan orang dan
barang, bahkan sebagai simbol status sosial dan indikator
kesejahteraan, merupakan beberapa alasan masyarakat
untuk membeli kendaraan pribadi. Dengan peningkatan
Astra provides convenience for automotive customers
nationwide by offering flexible and affordable credit
facilities for car ownership through Astra Credit Companies
(ACC) and Toyota Astra Financial Services (TAF), as well as
motorcycle financing through Federal International Finance
(FIFGROUP).
Outlook of Automotive Financing
With the automotive sector currently moving along a
declining growth trend, the automotive financing business
will still face a challenging market environment in 2017.
The business focus for companies in this segment will
continue to be directed toward controlling NPL through
tighter monitoring of the portfolio quality and more selective
acquisition of new financing.
Although still constrained by low consumer purchasing
power, there is a tendency of car sales currently shifting
in favor of the economy class models that have been
aggressively introduced by automotive manufacturers. This
is an indication of the need of Indonesians to have their own
vehicles, both cars and motorcycles, to support everyday
mobility is very real. Personal comfort, limitations of public
transportation, the necessity for easy and multipurpose
vehicles for transporting people and goods and even as a
social status symbol and indicator of financial well-being,
these are just a few reasons driving Indonesians to buy
personal vehicles. With improved financial prosperity, the
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 165
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
kesejahteraan finansial maka populasi Indonesia akan
menjadi basis konsumen kendaraan bermotor yang sangat
prospektif.
Selain itu, program kebijakan Pemerintah untuk akselerasi
pembangunan aset infrastruktur negara, termasuk jalan
raya dan jalan tol, diharapkan akan berdampak pada
konektivitas antar wilayah darat, sehingga aktivitas logistik,
mobilitas masyarakat dan kegiatan perekonomian dan sosial
secara umum di seluruh penjuru Indonesia akan berlipat
ganda. Faktor-faktor tersebut akan menopang tingkat
permintaan sarana transportasi yang handal, baik yang baru
maupun bekas, sehingga prospek transaksi pembiayaan
kendaraan bermotor tetap bertahan baik dalam jangka
medium dan panjang. Diharapkan dengan normalisasi
kondisi perekonomian nasional, maka transaksi pembelian
kendaraan bermotor akan kembali pada pola pertumbuhan
yang positif.
Astra Credit Companies (ACC)Didirikan pada tahun 1982, ACC mengemban misi untuk
memberikan dukungan fasilitas pembiayaan bagi konsumen
bisnis otomotif Astra. Dengan berjalannya waktu, ACC
berkembang sebagai gabungan dari lima perusahaan
pembiayaan yang terdiri dari PT Astra Sedaya Finance,
PT Swadharma Bhakti Sedaya Finance, PT Astra Auto
Finance, PT Staco Estika Sedaya Finance dan PT Pratama
Sedaya Finance.
Indonesian market is a solid consumer base supporting the
future outlook of the automotive industry.
Furthermore, the Government’s program for accelerated
development of the country’s basic infrastructure,
including roads and toll roads, is expected to positively
impact the interregional connectivity by land. With it,
logistics activities, people mobility and general economic
as well as social activities across all areas of Indonesia will
grow exponentially. These factors will sustain the demand
for reliable transportation vehicles, both new and used,
and the prospects for automotive financing transactions
remain promising over the medium and long-term. The
normalization of the national economic conditions will be
the key factor to drive automotive financing to its positive
growth pattern.
Astra Credit Companies (ACC)Established in 1982, ACC has a mission to provide support
to Astra’s automotive customers via financing schemes.
Over time, ACC grew and evolved as a multi-brand
finance company made up of PT Astra Sedaya Finance,
PT Swadharma Bhakti Sedaya Finance, PT Astra Auto
Finance, PT Staco Estika Sedaya Finance and PT Pratama
Sedaya Finance.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International166
Produk dan JasaACC menyediakan fasilitas pembiayaan berdasarkan target
pasar yang dituju, yaitu pembiayaan mobil baru divisi otomotif
Astra, pembiayaan merek-merek mobil lain dan pembiayaan
mobil bekas. Untuk memberikan layanan yang optimal,
masing-masing lini produk tersebut dirancang dengan fitur
dan struktur biaya yang berimbang dengan risiko yang sesuai
dengan karakteristik konsumen yang dituju.
Strategi pertumbuhan bisnis ACC mengacu pada inisiatif
untuk mengoptimalkan komposisi portofolio produk
pembiayaan dengan keseimbangan pertumbuhan volume
dan kualitas pembiayaan untuk meminimalkan risiko. Pada
tahun 2016 telah diluncurkan tiga produk pembiayaan baru,
yaitu fasilitas pembiayaan pendidikan dalam kerjasama
dengan IPMI International Business School, dealer financing
melalui kolaborasi dengan empat indirect dealer Daihatsu
dan operating lease bekerja sama dengan Auto 2000. ACC
juga memberikan mortgage financing yang telah dirintis
pada tahun 2015.
Pada akhir tahun 2016, portofolio pembiayaan ACC
terdiri dari pembiayaan mobil baru divisi otomotif Astra
sebesar 72%, pembiayaan mobil bekas sebesar 17% dan
pembiayaan merek-merek mobil lain sebesar 5%, serta
pembiayaan alat berat dan pembiayaan lainnya sebesar 6%.
Pemasaran dan Jaringan PenjualanStrategi pertumbuhan ACC mengandalkan peningkatan
kualitas dan kuantitas sarana pelayanan untuk menciptakan
hubungan yang erat dengan pelanggan (customer intimacy),
dengan ditunjang berbagai program pemasaran yang
menarik. ACC melakukan ekspansi jaringan operasional
dengan menambahkan dua cabang baru berlokasi di
Jakarta (Pondok Cabe dan Harapan Indah), sehingga pada
akhir tahun 2016, ACC memiliki 75 cabang dibandingkan
sejumlah 73 cabang pada akhir tahun 2015.
Seiring perkembangan era digital, ACC memperkenalkan inovasi
layanan melalui aplikasi ponsel ACC Yes! Your Easy Solution pada
bulan Maret 2016, sebagai sarana yang memfasilitasi pelanggan
dalam melaksanakan transaksi dan pembayaran secara online
serta fitur kemudahan lainnya. Untuk memberikan pelayanan
yang optimal, nyaman dan mudah terjangkau, pengembangan
kemampuan ACC Yes! akan menjadi salah satu agenda kerja
utama di tahun-tahun mendatang.
Products and ServicesACC offers financing based on its target markets, which are
Astra new car, non-Astra new car, used car financing. To give
the best service, each of ACC’s product lines are customized
specifically for each segment by providing features and the
risk pricing formula to anticipate the characteristics of the
market segments.
ACC’s business development strategy targets an optimal
composition of its financing portfolio with a balance of
volume growth and financing quality to minimize risks. In
2016, ACC has launched three new financing products,
which are education financing, in partnership with IPMI
International Business School; dealer financing, in partnership
with four indirect dealers of Daihatsu; and operating lease, in
cooperation with Auto 2000. ACC also provided mortgage
financing, which was first introduced in 2015.
At the end of 2016, the financing portfolio managed by ACC
comprising 72% new car financing under Astra automotive
division, 17% used car financing, 5% new car financing
from other brands and 6% heavy equipment financing and
others.
Marketing and Sales Network ACC growth strategy relies on the improvement in the
quality and quantity of its services infrastructure to build
customer intimacy, coupled with various attractive marketing
programs. ACC expanded its operational network by the
addition of two new branches located in Jakarta (Pondok
Cabe and Harapan Indah), hence at the end of 2016, ACC
has a total of 75 branches in comparison to 73 branches at
the end of 2015.
In line with development of the digital era, ACC introduced
a service innovation in March 2016 through mobile
application ACC Yes! Your Easy Solution, a channel that
assists customers in completing transactions and making
payment online with other additional features for maximum
convenience. To offer optimum, easy and convenient service,
the development of ACC Yes! capabilities will become one
of main work agendas in subsequent years.
PEMBIAYAAN KENDARAAN BERMOTOR
AUTOMOTIVE FINANCING
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 167
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Pangsa PasarSecara umum ACC menunjukan kinerja yang cukup baik
dalam mempertahankan pangsa pasar dalam kaitan
penjualan mobil (sumber: data riset internal).
PendanaanACC memiliki portofolio pendanaan yang berimbang, terdiri
dari pendanaan dari pasar obligasi dan MTN sebesar 42%
pinjaman sindikasi bank dan pinjaman bilateral sebesar 25%
joint financing 27% serta pinjaman lainnya sebesar 6%.
Untuk memenuhi kebutuhan likuiditas usaha pada tahun
2016, ACC telah menggalang dana sebesar Rp3,7 triliun
melalui penerbitan Obligasi Berkelanjutan III Astra Sedaya
Finance yang diberi peringkat AAA(idn) dari PT Fitch Rating
Indonesia. Dana dari hasil penerbitan obligasi perseroan ini
digunakan sebagai modal kerja yang menunjang kegiatan
usaha pembiayaan konsumen.
Kinerja PenjualanSeiring kenaikan volume penjualan kendaraan dengan merek-
merek yang dipasarkan oleh divisi otomotif Astra, maka ACC
membukukan peningkatan total nilai pembiayaan sebesar
24% sepanjang tahun 2016, dari Rp22,1 triliun pada tahun
2015 menjadi Rp27,5 triliun. Jumlah pembiayaan mobil,
termasuk alat berat, pada tahun 2016 mencapai 181.693
unit, atau naik 12% dari 161.836 unit dibiayai pada tahun
2015.
Market Share In general, ACC achieved positive performance in sustaining
its market share in financing cars (source: internal research
data).
Funding ACC maintained a balanced funding portfolio, consisting of
bonds and MTN accounting for 42%, syndicated bank loans
and bilateral loans with 25%, joint financing 27% and other
loans 6%.
To meet liquidity needs of the business in 2016, ACC raised
funds in the amount of Rp3.7 trillion by issuing Continuance
Bonds III Astra Sedaya Finance, which were rated AAA(idn)
by PT Fitch Rating Indonesia. The proceeds from the bonds
were used as working capital to support the consumer
financing business.
Sales Performance With the increasing sales volume of cars marketed by
Astra automotive division, ACC booked an increase in total
financing value of 24% in 2016, from the amount Rp22.1
trillion in 2015 to Rp27.5 trilion. Total car financing, including
heavy equipment, in 2016 reached 181,693 units, or higher
by 12% from 161,836 units financed in 2015.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International168
Rencana Tahun 2017Pada tahun 2016, bisnis pembiayaan otomotif mengalami
tingkat persaingan yang lebih tinggi, dengan ekspansi
sektor perbankan pada segmen bisnis ini. Diperkirakan
kondisi tersebut masih akan berlangsung pada tahun 2017
ini dengan perkiraan kinerja penjualan otomotif nasional
diproyeksikan hanya akan bertumbuh sekitar 5%.
Untuk menyikapi kondisi bisnis yang menantang, ACC akan
melakukan optimalisasi layanan dan memanfaatkan database
dalam program pengelolaan hubungan pelanggan (customer
relationship management/CRM) untuk memaksimalkan
kepuasan dan loyalitas pelanggan. Kemampuan teknologi
informasi dan digitalisasi juga akan diperkuat untuk
mendukung fungsi penjualan dan underwriting dalam
rangka strategi pertumbuhan melalui penetrasi pasar
yang lebih luas. ACC juga menaruh perhatian yang besar
atas ketersediaan sumber dana operasional dengan biaya
yang paling optimal dan didukung dengan proses account
receivables management yang diharapkan akan lebih baik,
tak hanya sebagai kekuatan untuk memenangkan persaingan
pasar namun juga sebagai peluang untuk berekspansi pada
prospek bisnis baru yang terbuka untuk digarap, antara lain
usaha pembiayaan investasi, pembiayaan modal kerja dan
pembiayaan multiguna.
Toyota Astra Financial Services (TAF)TAF adalah perusahaan gabungan yang didirikan pada tahun
2006 dengan kepemilikan saham sebesar 50% oleh masing-
masing Perseroan dan Toyota Financial Services Corporation,
dan merupakan bagian dari jaringan usaha pembiayaan
global yang mendukung penjualan Toyota.
Produk dan JasaDalam menjalankan perannya sebagai bagian dari rantai
usaha Toyota, TAF memberikan dukungan finansial dalam
bentuk fasilitas pembiayaan multiguna untuk kepemilikan
mobil khususnya merek Toyota, fasilitas pembiayaan modal
kerja dan fasilitas pembiayaan investasi. TAF menyediakan
skema pembiayaan yang fleksibel berdasarkan prinsip
syariah atau konvensional sesuai kebutuhan pelanggan.
Pada tahun 2016, TAF berinisiatif melakukan ekspansi
bisnisnya, diantaranya dengan melakukan kerja sama
yang lebih intensif dengan dealer-dealer Toyota dengan
memfasilitasi ketersediaan stok mobil untuk kebutuhan
Plans for 2017In 2016, automotive financing business experienced more
intensive competitive pressures, in line with expansion of the
banking sector into this business segment. This condition is
estimated to persist in 2017, while the national automotive
sales are projected to grow by 5%.
In response to these challenging business conditions, ACC
will optimize services and leverage database utilization in
the Customer Relationship Management (CRM) programs
to maximize customer satisfaction and loyalty. Information
technology and digitalization capabilities will also be
enhanced to support the sales and underwriting processes
as implementation of the business growth strategy for
expansion of market penetration. ACC also pays attention to
operational funding availability with optimum cost of fund
and backed by a better account receivables management
process, as an advantage to win the competition and also
as an opportunity to expand into new potential areas, such
as investment financing, working capital financing and
multipurpose financing.
Toyota Astra Financial Services (TAF)TAF was established in 2006 as a joint venture company
with shareholding of 50% each by the Company and
Toyota Financial Services Corporation, and is part of a global
financing services network providing support to Toyota’s
sales activities.
Products and ServicesIn exercising its role as part of the Toyota value chain, TAF
provides financial support in the form of multipurpose
financing for ownership of car, particularly Toyota brand,
working capital financing and investment financing. TAF
offers flexible financing scheme based on conventional and
sharia principles to suit the customers’ needs.
In 2016, TAF carried out business expansion, among others,
more intensive partnership with Toyota dealers to support car
inventory adequacy for operational needs through Inventory
Financing and launching financing facility for purchases of
PEMBIAYAAN KENDARAAN BERMOTOR
AUTOMOTIVE FINANCING
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 169
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
operasional melalui Inventory Financing serta meluncurkan
fasilitas pembiayaan untuk pembelian mobil bermerek
Daihatsu. Selain itu, saat ini juga sedang dikembangkan
rencana untuk mendukung ekspansi jangkauan dealer pada
konsumen dengan memanfaatkan sarana distribusi di daerah
yang belum terdapat cabang TAF (branchless concept).
Pemasaran dan Jaringan PenjualanPada tahun 2016, TAF melakukan kegiatan operasional di 32
cabang dan 1 kantor perwakilan di Jawa Tengah. Jaringan
distribusi ini menjangkau para pelanggan di Sumatera, Jawa,
Bali, Kalimantan dan Sulawesi.
Pangsa PasarTAF mengukur pangsa pasar berdasarkan persentase
terhadap total penjualan mobil baru bermerek Toyota secara
kredit. Pada tahun 2016, peraihan pangsa pasar cukup stabil
pada angka 18% (sumber: data riset internal).
PendanaanPada bulan Maret 2016, TAF menerbitkan Shogun Bond
senilai 50 juta Dolar AS. Pendanaan usaha juga didukung
oleh penawaran Obligasi Berkelanjutan II Dengan Tingkat
Bunga Tetap Tahap I senilai Rp1,5 triliun, terdiri dari dua seri,
yakni Seri A dengan nilai nominal Rp500 miliar dan tingkat
bunga tetap 7,7% berjangka waktu 370 hari kalender, dan
Seri B dengan nilai nominal Rp1,0 triliun dan tingkat bunga
tetap 8,4% berjangka waktu 36 bulan. Obligasi Berkelanjutan
ini mendapatkan peringkat AAA(idn) dari PT Fitch Rating
Indonesia.
Daihatsu cars. Other than that, TAF is currently developing
plans to assist dealers in expanding their coverage to
customers by leveraging on branchless concept distribution
in areas where TAF has no branch representation (branchless
concept).
Marketing and Sales NetworkIn 2016, TAF ran its operational activities through 32
branches and 1 representative office in Central Java. The
entire distribution network reaches customers in Sumatera,
Java, Bali, Kalimantan and Sulawesi.
Market ShareTAF measures market share based on percentage to total
credit sales of new Toyota cars. In 2016, market share
performance was relatively stable at 18% (source: internal
research data).
FundingIn March 2016, TAF issued a USD 50 million Shogun Bond.
Operational funding was also backed by the issuance of
Continuance Bonds II with Fixed Interest Rate Phase I in the
amount of Rp1.5 trillion, consisting of two series: Series A
with nominal value of Rp500 billion at fixed interest rate
of 7.7% and tenor of 370 calendar days and Series B with
nominal value of Rp1.0 trillion at fixed interest rate of 8.4%
and tenor of 36 months. The Continuance Bonds were given
AAA(idn) rating from PT Fitch Rating Indonesia.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International170
Kinerja PenjualanLangkah strategis TAF untuk melakukan pengembangan
bisnis melalui penawaran produk Inventory Financing bagi
dealer Toyota dan pembiayaan pembelian mobil Daihatsu
dapat mendorong peningkatan kinerja keuangan TAF. Pada
tahun 2016, TAF merealisasikan total pembiayaan senilai
Rp13,5 triliun atau bertumbuh sekitar 37% dari jumlah
tahun 2015 sebesar Rp9,8 triliun, dengan sebanyak 81.522
unit mobil dibandingkan 65.195 unit mobil yang dibiayai
setahun sebelumnya, atau naik sebesar 25%.
Rencana Tahun 2017TAF senantiasa berupaya meningkatkan perannya
sebagai bagian penting dalam rantai bisnis Toyota untuk
mendukung volume penjualan di seluruh wilayah Indonesia.
Namun demikian perlu dicermati bahwa pada tahun 2016
terdapat pergeseran pada segmen konsumen dengan
tingkat pendapatan yang lebih rendah seiring maraknya
peluncuran model-model mobil yang memiliki harga
jual lebih ekonomis. Sebagai langkah antisipasi dalam
menghadapi peningkatan risiko tersebut, TAF berupaya
memperkuat proses pemantauan dan pengelolaan tagihan
kepada nasabah. Selain itu, beberapa strategi yang akan
dikerahkan pada tahun 2017 untuk menumbuhkan kinerja
di tahun-tahun mendatang adalah:
• meningkatkan dukungan sebagai perusahaan
pembiayaan utama untuk transaksi pembelian mobil
Toyota dan Daihatsu,
• menerapkan model bisnis baru untuk pembiayaan bisnis
ritel dan armada,
• mengedepankan fokus pada optimalisasi layanan dan
loyalitas konsumen, dan
• peluncuran branding yang diperbaharui.
Federal International Finance (FIFGROUP)FIFGROUP adalah perusahaan pembiayaan yang didirikan pada
tahun 1989 oleh Astra dengan misi untuk mendukung penjualan
ritel sepeda motor Honda melalui penyediaan fasilitas pembiayaan
konvensional dan syariah. FIFGROUP terus berkembang dengan
menambahkan rangkaian produk pembiayaan yang luas untuk
memenuhi berbagai keperluan pelanggan.
Sales Performance TAF’s strategic business expansion initiative for offering
Inventory Financing to Toyota dealers and financing the
purchases of Daihatsu cars boosted an improvement in its
financial performance. In 2016, TAF realized total financing
of Rp13.5 trillion or growing by approximately 37% from
the 2015 amount of Rp9.8 trillion, with a total of 81,522
units of car compared to 65,195 units of car financed in the
previous year, or up by 25%.
Plans for 2017TAF continually strives to elevate its role as a critical part
of the Toyota value chain and provide support to sales
volume in all areas of Indonesia. However, we must also
be more vigilant that there was a market shifting to the
lower-income consumer segment in 2016, in line with the
introduction of numerous car models with more affordable
pricing. To anticipate this higher risk, TAF strives to focus on
strengthening the monitoring and collection management
processes. In addition, several strategies are to be applied in
2017 to grow performance in subsequent years, including:
• increasing support as captive finance company for both
Toyota and Daihatsu,
• implementing new business model for fleet and retail
business financing,
• emphasizing focus on service experience and customer
retention, and
• launching new branding.
Federal International Finance (FIFGROUP)FIFGROUP is a consumer financing company established in
1989 by Astra to serve the mission of supporting the retail
sales of Honda motorcycles by providing conventional and
sharia financing. FIFGROUP continues to expand and to
diversify its financing products in order to fulfill the diverse
needs of customers.
PEMBIAYAAN KENDARAAN BERMOTOR
AUTOMOTIVE FINANCING
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 171
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Produk dan JasaFIFGROUP menyediakan berbagai jenis produk pembiayaan
yang disalurkan melalui bisnis unit yang berbeda. Portofolio
aset terbesar adalah pembiayaan motor Honda baru yang
ditawarkan dengan merek dagang FIFASTRA. Unit bisnis
multipurpose financing memberikan fasilitas kredit barang
konsumsi umum SPEKTRA, khususnya untuk pembelian
barang elektronik dan peralatan rumah tangga. Pada tahun
2016, FIFGROUP juga membentuk unit bisnis baru yakni
mikro modal kerja financing dan religious tour financing.
Untuk melayani konsumen muslim yang memiliki potensi
besar di Indonesia, FIFGROUP menyediakan pilihan produk
dengan kaidah syariah di setiap unit bisnis yang ada.
Pemasaran dan Jaringan PenjualanPada akhir tahun 2016, FIFGROUP mengelola jaringan
operasional yang luas untuk menghadirkan pelayanan
terbaik bagi pelanggan, terdiri dari 194 kantor cabang dan
419 titik layanan di seluruh Indonesia.
FIFGROUP juga terus menumbuhkan bisnis kemitraan untuk
memperluas cakupan layanan dan jangkauan jaringan,
antara lain dengan dealer/jaringan ritel/ATPM, seperti Lotte
Mart yang menyediakan fasilitas instalasi kios lotte, serta
kerja sama dengan korporasi, termasuk BTPN dan Gojek,
dalam skema pelanggan grup untuk pembiayaan armada
sepeda motor yang memberikan kontribusi nilai pembiayaan
dalam jumlah besar dengan tingkat risiko yang terkendali.
Pada tahun 2016, dibentuk kemitraan mikro dengan salah
satu anak perusahaan PT United Tractors Tbk, Bina Pertiwi,
untuk pengadaan traktor pertanian roda empat dan kerja
sama religi travel agent untuk pembiayaan paket perjalanan
religi yang hingga saat ini sudah tersedia melalui 14 travel
agent.
Products and ServicesFIFGROUP provides many types of financing products, which
are offered through different business units. The largest
asset portfolio is new Honda motorcycle financing under
the brand name FIFASTRA. The multipurpose financing
business unit provides SPEKTRA credit for consumer goods,
particularly for purchasing electronics and household goods.
In 2016, FIFGROUP also formed a new business unit for
handling micro working capital financing and religious tour
financing. To serve the moslem consumer segment that
promises good potentials in Indonesia, FIFGROUP also offers
product selections with sharia principles in every existing
business unit.
Marketing and Sales Network At the end of 2016, FIFGROUP managed an extensive
operational network to deliver the best service to customers,
covering 194 branch offices and 419 points of service
throughout Indonesia.
FIFGROUP also develops partnerships to expand service
coverage and network reach, including with dealers/
retailers/brand holding agent, for example Lotte Mart that
offers the facility lotte stand. There are also cooperative
agreements with corporations, such as BTPN and Gojek,
in a group scheme for financing motorcycle fleets that
generate financing contribution in significant value with
controlled risk. In 2016, a micro partnership was established
with a subsidiary of PT United Tractors Tbk, Bina Pertiwi,
for procurement of farming four-wheled tractors, as well as
cooperation with travel agents for financing religious travel
packages, which are currently available through 14 partner
travel agents.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International172
Pangsa PasarUntuk tahun 2016, FIFGROUP dapat meraih pangsa pasar
sebesar 50% dari seluruh penjualan kredit motor Honda,
meningkat jika dibandingkan pencapaian sebesar 49% dari
tahun sebelumnya (sumber: data riset internal).
PendanaanPada tahun 2016, komposisi pendanaan FIFGROUP terdiri
dari 36% berasal dari collection, dan ditunjang dengan joint
financing sebesar 22%, obligasi 17%, sindikasi luar negeri
6%, pinjaman bilateral 15% dan sisanya sebesar 4% dari
pinjaman jangka pendek.
Kinerja PenjualanPada tahun 2016, FIFGROUP mencatat kenaikan jumlah
kontrak dari 3,2 juta unit pada tahun 2015 menjadi 3,5
juta unit serta peningkatan nilai kontrak sebesar 13% dari
Rp28,8 triliun menjadi Rp32,6 triliun.
Jumlah nasabah aktif telah mencapai 4,4 juta, atau naik 5%
dari 4,2 juta nasabah aktif yang terdata pada tahun 2015.
Total pembiayaan untuk transaksi pembelian sepeda motor
Honda baru adalah 1,4 juta, relatif masih sama dibandingkan
dari tahun sebelumnya, namun total nilai pembiayaan untuk
tahun 2016 meningkat sebesar Rp20,9 triliun dibandingkan
tahun 2015 dengan pembiayaan sebesar Rp19,5 triliun.
FIFGROUP juga telah melakukan pembiayaan sepeda motor
bekas sejumlah 1.173.625 unit (2015: 917.423 unit) dengan
nilai Rp7,6 triliun (2015: Rp5,9 triliun). Selain itu jumlah
pembiayaan multiguna mencapai sebesar Rp3,4 triliun, atau
meningkat dari sejumlah Rp2,8 triliun yang dibukukan pada
tahun sebelumnya.
Market Share In 2016, FIFGROUP achieved market share of 50% of the
total credit sales of Honda motorcycles, increasing when
compared to last year’s figure of 49% (source: internal
research data).
FundingIn 2016, FIFGROUP maintained funding composition made
up of 36% sourced from collections, and supported by joint
financing with 22%, bonds 17%, offshore syndicated loans
6%, bilateral loans 15% and the remaining 4% from short-
term loans.
Sales Performance In 2016, FIFGROUP recorded an increase in total number of
contracts from 3.2 million units in 2015 to 3.5 million units
as well as higher contract value by 13% from Rp28.8 trillion
to Rp32.6 trillion.
There were a total of 4.4 million active customers, increasing
by 5% from 4.2 million of registered active customers
in 2015. Financing was provided for the purchase of 1.4
million of new Honda motorcycles, relatively unchanged in
comparison to the previous year, although total financing
value in 2016 increased to Rp20.9 trillion when compared
to 2015 with financing amount of Rp19.5 trillion. FIFGROUP
also recorded financing for a total of 1,173,625 units of used
motorcycles (2015: 917,423 units) valued at Rp7.6 trillion
(2015: Rp5.9 trillion). In addition, multipurpose financing
reached Rp3.4 trillion, or rising from Rp2.8 trillion booked
in the previous year.
PEMBIAYAAN KENDARAAN BERMOTOR
AUTOMOTIVE FINANCING
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 173
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Rencana Tahun 2017Untuk strategi pertumbuhan bisnis, FIFGROUP mencanangkan
rencana kerja pada tahun 2017 yang terfokus pada
pengembangan produk micro financing & e-commerce,
community-based marketing dan big data analysis. Dalam
beberapa tahun terakhir, perkembangan teknologi informasi
yang diiringi dengan pertumbuhan pendapatan masyarakat
segmen kelas menengah telah memacu laju pertumbuhan
bisnis e-commerce di Indonesia sebagai salah satu sarana
distribusi pilihan masyarakat modern. Untuk menggali
potensi tersebut, FIFGROUP telah mulai mempersiapkan
kemampuan infrastruktur, sistem dan sumber daya manusia
dalam rangka merintis bisnis e-commerce (community based
marketing) untuk mendukung pertumbuhan FIFASTRA &
SPEKTRA di tahun-tahun yang akan datang.
Plans for 2017For business development strategy, FIFGROUP sets out
2017 work plans focusing on developing micro financing
& e-commerce, community-based marketing and big data
analysis. In the past few years, information technology
advances coupled with rising income of the middle class
consumer stimulated the growth of e-commerce as an
alternative choice of distribution available to the modern
society in Indonesia. To capitalize on this potential, FIFGROUP
has begun making preparations in term of infrastructure,
system and human capital as the foundation for its
e-commerce (community based marketing) capabilities to
support the growth of FIFASTRA & SPEKTRA in subsequent
years.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International174
ALAT BERATPEMBIAYAAN
Surya Artha Nusantara Finance (SANF) dan Komatsu Astra
Finance (KAF) memberikan dukungan finansial untuk investasi
alat berat yang dipasarkan oleh PT United Tractors Tbk (UT).
Prospek Pembiayaan Alat BeratKinerja penjualan alat berat belum mengalami peningkatan
yang signifikan seiring krisis ekonomi yang berimbas
pada industri-industri konsumen alat berat, yaitu sektor
pertambangan, agribisnis, kehutanan, dan konstruksi. Selaras
dengan fokus untuk efisiensi biaya operasional, konsumen
alat berat memilih untuk menunda investasi kepemilikan
barang modal dengan berupaya memperpanjang masa
pakai yang telah digunakan. Dalam kondisi demikian,
pembiayaan yang dibutuhkan oleh konsumen alat berat
masih akan terkonsentrasi pada pembelian suku cadang.
Pelaku bisnis jasa keuangan juga lebih intensif memperluas
penawaran fasilitas pembiayaan pada kebutuhan modal
kerja, dan fasilitas pembiayaan pelengkap lainnya, sesuai
dengan semangat pengembangan bisnis yang tertuang
dalam Peraturan No. 29/POJK.05/2014.
Sektor konstruksi masih akan menjadi segmen konsumen
utama bagi usaha pembiayaan alat berat, seiring dengan
komitmen Pemerintah untuk mendorong pembangunan sarana
infrastruktur dasar di seluruh wilayah tanah air dalam rangka
mengoptimalkan prospek pembangunan bangsa ke depan.
Lonjakan harga batu bara sejak bulan September 2016
memberikan harapan bagi prospek sektor alat berat dan
pembiayaannya di tahun 2017. Walaupun masih bergerak
Surya Artha Nusantara Finance (SANF) and Komatsu Astra Finance
(KAF) provide financial support for investment in heavy equipment
products that are marketed by PT United Tractors Tbk (UT).
Heavy Equipment Financing OutlookHeavy equipment sales have not significantly improved
as the economic crisis continued to adversely affect the
financial performance of major heavy equipment customers,
which consists of the mining, agribusiness, forestry, and
construction industries. In line with operational focus for
cost efficiency, heavy equipment customers opt to delay
capital expenditure in favor of extending the lifecycle of their
existing equipment. Under such conditions, heavy equipment
customers mostly require financing support for purposes of
spare parts purchasing. Financial services providers have
also intensified efforts to expand product offerings to fulfill
working capital and other supporting financing needs, in
line with business development aspirations addressed in OJK
regulation No. 29/POJK.05/2014.
The construction sector will remain as the primary target customer
for the heavy equipment financing business in light of the
Government’s strong commitment to boost the development of
basic infrastructure in all areas of the country in order to optimize
national development potentials in the future.
Drastic improvement in coal prices that began in September
2016 brought hope for better prospects in 2017 for the
heavy equipment business, and its financing. While still
HEAVY EQUIPMENT FINANCING
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 175
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
secara fluktuatif, diperkirakan harga tidak akan kembali
menyentuh titik terendah di kisaran 40-50 Dolar AS per
ton, dan terlihat kegiatan pertambangan dan kebutuhan
untuk pembelian alat berat sudah bergerak lebih positif di
penghujung tahun 2016.
Surya Artha Nusantara Finance (SANF)SANF adalah perusahaan jasa keuangan yang didirikan oleh
Perseroan dan Marubeni Corporation dengan komposisi
kepemilikan 60%-40%. SANF mengemban misi penting
dalam memberikan dukungan finansial pada pembiayaan
alat berat dan fasilitas pendukung, khususnya pada kegiatan
penjualan UT sebagai distributor tunggal produk alat berat
Komatsu.
Produk dan JasaSANF menawarkan fasilitas pembiayaan yang komprehensif,
sesuai dengan ketentuan POJK tahun 2014 yaitu pembiayaan
investasi, pembiayaan modal kerja dan pembiayaan multi guna
yang hingga saat ini dilakukan melalui skema financial lease,
pembiayaan konsumen, anjak piutang dan fasilitas modal
usaha. Selain bermitra dengan UT dalam program pembiayaan
dan penjualan, SANF juga menjalin kerja sama dengan FIF
Group dalam skema pembiayaan bersama (joint financing).
Pemasaran dan Jaringan PenjualanSANF tidak melakukan ekspansi jaringan distribusi pada tahun
2016 dan tetap beroperasi melalui 11 kantor representatif
yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia untuk melayani
pelanggan, yang saat ini terdiri dari perusahaan medium dan
moving in fluctuations, it is projected that prices will not
linger within the historical lowest range of US Dollar 40-50
per tonnes. Also, there have been positive developments
in overall activities in the mining sector, as well as heavy
equipment demand, toward the end of 2016.
Surya Artha Nusantara Finance (SANF)SANF is a financial services company jointly formed by the
Company and Marubeni Corporation under a 60%-40%
shareholding structure. SANF serves a critical mission of
providing financial support for sales of heavy equipment
and related products, in particular UT in its business as sole
distributor of Komatsu heavy equipment products.
Products and Services SANF offers a comprehensive financing solution, pursuant to
POJK 2014 allowing investment financing, working capital
financing and multi-purpose financing, which currently
covers financial lease, consumer finance, factoring and
working capital financing. SANF works in partnership with
UT in financing and sales program, as well as with FIF Group
through a joint financing scheme.
Marketing and Sales NetworkSANF had no network expansion program implemented in
2016 and maintained operations out of 11 representative
offices in large cities throughout Indonesia to serve customers,
who currently consist of medium and low-scale companies
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International176
kecil di segmen usaha kontraktor dan perdagangan. Dengan
masih stagnannya kondisi perekonomian nasional yang
berdampak pada lesunya bisnis pertambangan di Indonesia,
SANF belum merencanakan langkah ekspansi dalam waktu
dekat, dan akan menggali potensi diversifikasi ke sektor
industri pengguna alat berat lainnya seperti konstruksi di
tahun-tahun mendatang.
Pangsa PasarSANF mengukur pangsa pasar berdasarkan porsi dari total
penjualan kredit UT. Belum stabilnya harga komoditas pada
sektor pertambangan dan agribisnis berpengaruh terhadap
pembiayaan baru yang dilakukan oleh perusahaan dan
membuat pangsa pasar tahun 2016 turun dari sekitar 50%
di tahun 2015 menjadi sekitar 20% (sumber: data riset
internal).
PendanaanSANF menerapkan kebijakan pemberian kredit dalam denominasi
yang sama dengan sumber pendanaan. Sehingga, pembiayaan
dalam Rupiah akan menggunakan sumber pendanaan dalam
negeri, sedangkan pembiayaan berdenominasi Dolar AS
dilakukan melalui cross currency swap (CCS).
Namun dengan pemberlakuan peraturan OJK terkait transaksi
dalam mata uang asing, mayoritas pendanaan dialihkan pada
sumber pendanaan domestik, termasuk pasar obligasi. Pada
tahun 2016, sumber pendanaan terdiri dari 83% berasal dari
sumber dalam negeri dan sisanya sebesar 17% dari luar negeri.
Komposisi dana terdiri dari 62% dalam bentuk obligasi, 17%
berasal dari medium term notes, 13% dari fasilitas pinjaman
sindikasi/club deal dan 8% sisanya dalam bentuk pinjaman
bilateral.
PEMBIAYAAN ALAT BERAT
HEAVY EQUIPMENT FINANCING
engaged in contracting and trading businesses. In light of
stagnant national economic conditions that impacted to the
slowdown of the mining industry in Indonesia, SANF has no
plans for expansion in the near future, and will instead focus
on potentials for diversification into other sectors also using
heavy equipment, including construction, in subsequent
years.
Market ShareSANF measures market share based on the percentage of
total credit sales of UT. Continued instability of commodities
prices in the mining and agribusiness industries affected
the volume of new financing acquired by SANF, resulting in
market share to decline from approximately 50% in 2015 to
about 20% in 2016 (source: internal research data).
Funding SANF applies a policy to match the denomination of funding
source to financing provided to customers, wherein Rupiah
financing uses domestic sources and financing in US Dollars
is through cross currency swap (CCS).
However, following the enactment of OJK ruling regarding
limitations on transactions using foreign currencies, SANF
has switched to local funding sources, including bonds. In
2016, funding consisted of 83% from domestic sources
and the remaining 17% from offshore loans. Funding
composition is: 62% in bonds, 17% in medium term notes,
13% in syndicated/club deals and the remaining 8% in
bilateral loans.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 177
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Kinerja PenjualanDalam menyikapi kondisi perekonomian yang berpotensi
menekan kinerja dan kemampuan debitur untuk melakukan
pembayaran kewajiban pinjamannya, SANF melakukan
berbagai langkah strategis untuk menjaga kualitas aset
yang baik. Sebagai langkah awal yang bersifat preventif,
dilakukan analisa dan seleksi calon debitur yang cermat
dalam proses akuisisi kontrak pembiayaan baru. Sementara
agar dapat mengantisipasi terjadinya penurunan kualitas
kredit, penguatan fungsi manajemen aset dilakukan melalui
restrukturisasi organisasi.
Pada akhir tahun 2016, SANF mencatat portofolio
pembiayaan senilai Rp6,5 triliun, naik 2% dibandingkan
sejumlah Rp6,3 triliun pada tahun 2015. Sedangkan jumlah
pembiayaan baru yang disalurkan kepada pelanggan
mencapai Rp3,1 triliun, atau hampir sama dibandingkan
nilai pembiayaan baru pada tahun 2015.
Rencana Tahun 2017Walaupun harga batu bara mulai bergerak naik di tahun
2016, SANF memproyeksikan bahwa dampaknya pada
bisnis penjualan peralatan berat tidak akan dirasakan
secara signifikan dalam waktu dekat. Peluang pertumbuhan
bisnis justru lebih terlihat jelas pada sektor konstruksi,
dipicu oleh program pemerintah untuk pembangunan
infrastruktur secara nasional. Namun demikian, proyek
konstruksi memiliki karakteristik yang bersifat jangka
pendek, sehingga pelanggan sektor ini lebih mengutamakan
skema penyewaan alat berat dibandingkan financial lease.
Untuk memanfaatkan peluang tersebut, saat ini SANF dalam
proses mendirikan dan mempersiapkan anak perusahaan
yang akan melayani bisnis tersebut, dan diperkirakan akan
mulai beroperasi pada awal tahun 2017.
Selain itu, SANF juga akan melakukan diversifikasi
penawaran produk pada lini usaha baru yang kini telah
terbuka bagi perusahaan pembiayaan, antara lain skema
pembiayaan investasi, pinjaman modal kerja dan kredit
multiguna. Pengembangan bisnis juga akan dilakukan
dengan memanfaatkan potensi sinergi dalam jaringan Grup
Astra.
Sales Performance In response to the economic conditions that could potentially
dampen the performance and ability of customers to meet
financing liabilities, SANF proactively applies strategic
measures to maintain its assets in good quality. As an initial
and preventive step, SANF performs thorough customer
selection and analysis processes in acquiring new financing
contracts. Also, organizational restructuring was conducted
to strengthen the asset management function in order to
enhance capabilities to anticipate deterioration in asset
quality.
At the end of 2016, SANF recorded a portfolio of total
financing value Rp6.5 trillion, increasing 2% in comparison
to Rp6.3 trillion booked in 2015. New financing acquired
was Rp3.1 trillion, almost the same amount of new financing
booked in 2015.
Plans for 2017While coal prices began to move on an upward trend in
2016, SANF estimates that the resulting impact on sales
of heavy equipment will not be significant in short term. In
fact, business development opportunities are more evident
in the construction sector, driven by government programs
to develop national infrastructure. However, construction
projects are generally characterized by short-term contracts,
such that customers from this segment usually prefer
to procure heavy equipment through rental rather than
financial lease. To capitalize on this opportunity, SANF is
currently in the process of establishing a subsidiary to handle
this business, which is scheduled to commence commercial
operations in 2017.
Furthermore, SANF will also diversify its product offering by
exploring new businesses currently available to financing
companies, including investment financing, working capital
financing and multi-purpose financing. Business expansion
will also leverage on synergy with Astra Group on a larger
scale.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International178
Komatsu Astra Finance (KAF)KAF adalah perusahaan pembiayaan yang didirikan
oleh Grup Astra (50%) dan Grup Komatsu (50%) untuk
mendukung kegiatan penjualan alat berat Komatsu dan
produk pendukungnya di Indonesia. Karenanya, struktur
bisnis dan rencana kerja KAF mengacu pada rancangan
bisnis Komatsu, yang disusun oleh PT United Tractors Tbk.
(UT), anak perusahaan Grup Astra yang menjadi distributor
Komatsu di Indonesia.
Produk dan JasaKAF menyediakan fasilitas pembiayaan multi guna,
utamanya bagi pelanggan produk Komatsu yang dipasarkan
oleh UT. Selain menawarkan paket pembiayaan untuk
investasi alat berat Komatsu, KAF dan UT juga bekerja sama
dalam merancang dan menawarkan berbagai program
yang mendukung volume penjualan, antara lain termasuk
program trade-in dan pembiayaan suku cadang.
Pemasaran dan Jaringan PenjualanRancangan kegiatan pemasaran KAF mengacu pada
perencanaan bisnis Komatsu yang ditetapkan oleh UT. Secara
garis besar, konsentrasi bisnis Komatsu terpusat pada sektor
pertambangan batu bara, khususnya melayani pelanggan
besar perusahaan tambang yang umumnya berkantor pusat
di Jakarta, sehingga KAF mengelola kegiatan operasional
dari kantor pusat yang berada di ibu kota.
Namun demikian, untuk menyikapi lemahnya sektor
pertambangan dalam beberapa tahun ini Komatsu
menyasar potensi pengembangan pasar pada segmen bisnis
non-tambang yang tersebar di berbagai lokasi strategis.
Karenanya, KAF telah mengembangkan jaringan penjualan
untuk menunjang kegiatan penjualan Komatsu dengan
membuka kantor perwakilan di Pekanbaru.
Pangsa PasarPangsa pasar KAF, yang diukur berdasarkan persentase
terhadap total penjualan kredit UT, melonjak menjadi 40%
pada tahun 2016 dibandingkan 19% yang diraih pada
tahun 2015. (sumber: data riset internal)
Komatsu Astra Finance (KAF)KAF is a finance company established by Astra Group (50%)
and Komatsu Group (50%) to support sales activities of
Komatsu heavy equipment and related products in Indonesia.
Therefore, KAF’s business structure and work plan refers to
Komatsu’s business plan as prepared by PT United Tractors
Tbk. (UT), a subsidiary of Astra Group serving as Komatsu
distributor in Indonesia.
Products and ServicesKAF provides multi-purpose financing, primarily for
customers of Komatsu products marketed by UT. Besides
offering financing facility for Komatsu heavy equipment
investment, KAF and UT also collaborate in designing and
offering various programs to support sales volume, including
trade-in and spare-parts financing programs.
Marketing and Sales Network KAF’s marketing plans refer to Komatsu’s business plan
as prepared by UT. In general, Komatsu’s business is
concentrated on the coal mining sector, serving in particular
large mining companies that are based in Jakarta. Therefore,
KAF manages operational activities out of its head office
located in the capital city.
However, in response to the weakened mining sector that
has continued over the past several years, Komatsu targets
market development potentials in non-mining segments that
are scattered in various strategic locations. Therefore, KAF
has expanded its sales network to support Komatsu sales
activities by opening a representative office in Pekanbaru.
Market ShareKAF’s market share, as measured by the percentage of UT’s
total credit sales, increased to 40% in 2016 compare to 19%
in 2015. (source: internal research data)
PEMBIAYAAN ALAT BERAT
HEAVY EQUIPMENT FINANCING
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 179
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
PendanaanPada tahun 2016, KAF mendapatkan fasilitas pendanaan
dari luar dan dalam negeri sejumlah 525 juta Dolar AS dan
Rp600 miliar.
Kinerja PenjualanPada tahun 2016, KAF membukukan kenaikan nilai
pembiayaan sebesar 104% dari 61 juta Dolar AS pada
tahun 2015 menjadi 124 juta Dolar AS. Peningkatan kinerja
tersebut merupakan dampak dari realisasi penjualan kontrak
investasi alat berat dengan beberapa pelaku usaha batu
bara terkemuka nasional serta didukung oleh tren positif
kenaikan harga komoditas batu bara.
KAF juga mencatat lebih dari 70% volume pembiayaan pada
tahun 2016 yang bersumber dari segmen pelanggan baru.
Pencapaian prestasi tersebut didorong oleh tim pemasaran
yang tangguh untuk memperluas jaringan pemasaran.
Rencana Tahun 2017Pada tahun 2017, UT akan melaksanakan ekspansi pada
sektor konstruksi dengan lini produk peralatan kecil dan
menengah. Persiapan yang akan dilakukan oleh KAF
untuk menjalankan misinya dalam memberikan dukungan
pendanaan yang terjangkau bagi konsumen Komatsu
adalah penambahan jaringan kantor perwakilan di beberapa
kota besar yang prospektif yang dipadukan dengan
pengembangan kompetensi sumber daya manusia untuk
pelaksanaan eksekusi strategi yang tepat sesuai dengan
kebutuhan konsumen.
Funding In 2016, KAF obtained offshore and onshore financing
facilities in the amount of US Dollar 525 million and Rp600
billion.
Sales PerformanceIn 2016, KAF recorded an increase in total financing value by
104% from US Dollar 61 million in 2015 to US Dollar 124
million. This improvement in performance is attributed to
realized sales from contracts for heavy equipment investment
with several leading national coal mining companies, as
supported by a positive trend of global coal prices.
Further, KAF booked more than 70% of total financing
volume in 2016 from new customers. This achievement is
the result of strong marketing efforts to expand the overall
service coverage.
Plans for 2017For 2017, UT plans to enter the construction market by
offering its small and medium product line. In serving its
mission as Komatsu’s captive financing company, KAF will
expand business network by opening representative offices
in several prospective cities, along with investment in human
capital enhancements to support the execution of strategies
in line with the needs of the target consumers.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International180
PERBANKAN
Astra melayani masyarakat perbankan Indonesia dengan
menghadirkan berbagai pilihan produk dan jasa perbankan
yang inovatif dan berkualitas melalui PT Bank Permata Tbk
(PermataBank).
Prospek Industri PerbankanDalam jangka panjang, perekonomian Indonesia diharapkan
akan tetap berkembang dengan baik. Dalam perannya untuk
memfasilitasi sistem keuangan dan pembayaran nasional bagi
Pemerintah, bisnis dan masyarakat umum, sektor perbankan
juga berpotensi menghasilkan return yang tinggi dan prospek
pertumbuhan yang baik, didukung dengan berkembangnya
jumlah populasi yang menikmati peningkatan penghasilan,
pertumbuhan UKM dan transactional banking korporasi.
Dukungan regulasi juga berpihak pada sistem perbankan
untuk menjadikan sistem perbankan semakin kuat dan sehat
pada masa mendatang, dengan penerapan Basel III terkait
permodalan dan likuiditas. Dengan kepatuhan terhadap
regulasi yang dipadukan dengan penerapan sistem manajemen
dan proses seleksi kredit yang cermat untuk mengidentifikasi
sektor industri utama yang menjadi motor pertumbuhan
ekonomi, perbankan nasional akan memiliki fondasi yang
kokoh untuk menopang kesinambungan pertumbuhan.
Namun pesatnya perubahan teknologi, diantaranya tren
pengembangan digitalisasi proses dan platform distribusi
yang memperluas jangkauan dan akses dengan keunggulan
biaya yang lebih efisien, akan mendorong transformasi bisnis
model dan peta perbankan sehingga tingkat persaingan
semakin intensif, baik dari pelaku perbankan nasional, institusi
keuangan global maupun perusahaan fintech yang marak
berkembang saat ini. Seiring perubahan tersebut, kebutuhan
Astra serves the banking customers in Indonesia by offering
a variety of innovative and quality banking products and
services through PT Bank Permata Tbk (Permata Bank).
Banking Industry OutlookIn the long-term, the Indonesian economy is expected
to grow consistently well. In serving its role to facilitate a
national payment and financial system for the Government,
businesses and the general public, the banking sector will
continue to generate high return and favorable growth
potentials, backed by a greater portion of the population
earning higher income, as well as the growth of SME and
corporate transactional banking. Increasing regulatory
support also promotes a stronger and more robust banking
system in the future, including Basel III capitalization and
liquidity. With regulatory compliance as well as application
of prudent credit management system and selection process
to identify major industries that drive economic growth, the
banking sector will build a solid foundation for sustainable
growth.
However, rapidly advancing technology, including trends
for digitalization of processes and the development of
more cost efficient delivery platforms, will induce the
emergence of new business models and transform the
banking business. Hence, competition will become more
intensive, with national banks, global financial institutions as
well as fast-developing fintech companies operating in the
industry. With the changing business environment, growing
BANKING
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 181
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
dan tuntutan konsumen juga akan semakin bervariasi, yang
mengharuskan bank untuk merancang diferensiasi produk
dan layanan sesuai karakteristik segmen konsumen yang
berbeda.
Bank PermataBank Permata adalah bank yang sahamnya tercatat di Bursa
Efek Indonesia, dengan pemegang saham utama Perseroan
dan Standard Chartered Bank, masing-masing dengan
kepemilikan sebesar 44,56%. Nilai kapitalisasi pasar Bank
Permata adalah sebesar Rp12,4 triliun pada akhir tahun 2016
Produk dan JasaBank Permata menawarkan produk dan jasa perbankan
yang inovatif dan komprehensif. Bank Permata memiliki
aspirasi untuk menjadi penyedia jasa keuangan terkemuka
di Indonesia dengan fokus bisnis di segmen komersial dan
consumer. Bank Permata melayani lebih dari dua juta nasabah
dengan memberikan layanan finansial yang menyeluruh dan
terbaik untuk pemenuhan kebutuhan nasabah individu dan
keluarga. Bank Permata juga melayani nasabah korporasi
maupun institusi dengan pendekatan pada solusi rantai bisnis
dan kemampuan transaction banking yang terintegrasi.
Pemasaran dan Jaringan PelayananUntuk memberikan layanan terbaik kepada para nasabah
di seluruh Indonesia, Bank Permata mengelola jaringan
operasional yang luas, terdiri dari 56 kantor cabang, 253
kantor cabang pembantu, 22 kantor kas, 22 kas keliling/mobil,
6 poin pembayaran dan 1.008 unit ATM. Bank Permata juga
menyediakan fasilitas e-channel paling mutakhir, mencakup
fasilitas mobile banking dan internet banking.
customer sophistication leads to demand for greater product
and feature variety, and banks are challenged to offer
differentiated products and services to match the distinctive
characteristics of different consumer segments.
Permata BankPermata Bank is a bank whose shares are listed on the
Indonesia Stock Exchange, with the main shareholders are
the Company and Standard Chartered Bank, each owning
44.56%. Permata Bank has market capitalization of Rp12.4
trillion at the end of 2016
Products and ServicesPermata Bank offers innovative and comprehensive banking
products and services. Permata Bank aspires to become
a leading financial services provider in Indonesia with a
business focus on the commercial and consumer segments.
Permata Bank serves more than two million customers
by offering the best and complete financial services for
individual customers and families. Permata Bank also serves
corporate and institutional clients through the value chain
solution approach and integrated transaction banking
capabilities.
Marketing and Sales Network To provide the best service to customers throughout Indonesia,
Permata Bank manages an extensive operational network,
made up of 56 branch offices, 253 sub-branches, 22 cash
offices, 22 mobile branches, 6 payment points and 1,008
ATMs. Permata Bank also offers the most advanced e-channel
capabilities, including mobile banking and internet banking.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International182
Bank Permata menekankan fokus bisnis pada sektor consumer
dan komersial berkualitas baik untuk menumbuhkan
perbankan ritel dan UKM/korporasi yang senantiasa
baik. Salah satu fokus kerja utama adalah akselerasi
pertumbuhan giro dan tabungan, dilakukan melalui berbagai
inisiatif perbaikan dalam penawaran produk, optimalisasi
kemampuan perbankan transaksional, pelayanan pada
nasabah, kemampuan e-channel, serta product bundling
dan cross selling. Peningkatan kemampuan perbankan
transaksional dicapai baik melalui kemitraan operasional
untuk menghadirkan kemudahan layanan bagi nasabah,
maupun kolaborasi strategis dengan perusahaan teknologi
terdepan dalam upaya akselerasi pengembangan kemampuan
transaksional, termasuk penggunaan platform digital. Dari sisi
produk juga ditargetkan penetrasi pasar yang lebih baik untuk
produk dengan potensi return yang tinggi, antara lain kredit
ritel dan kartu kredit, sedangkan untuk pelanggan korporasi
akan ditingkatkan pendekatan pada solusi berbasis sektor
industri sebagai bagian dari strategi akuisisi mata rantai bisnis.
Pangsa PasarBerdasarkan data perbankan nasional, Bank Permata termasuk
salah satu dari 10 bank terbesar di Indonesia; menempati
peringkat 8 terbesar dari segi aset dan 9 terbesar dari segi
dana simpanan (dana pihak ketiga – DPK) (sumber: data riset
internal).
PendanaanBank Permata terus berupaya untuk memperkuat struktur
pendanaannya, terutama dengan meningkatkan rasio
dana murah melalui pertumbuhan giro dan tabungan
(CASA). Berbagai inisiatif dilakukan terkait dengan dana
Permata Bank emphasizes business focus on the prime quality
consumer and commercial sectors to grow the retail banking
and SME/corporate segment positively. One of the main work
targets is accelerated growth of current accounts and savings
accounts (CASA), to be achieved by improvement initiatives in
terms of product offering, transactional banking capabilities
optimization, customer service, e-channel capabilities, as well
as product bundling and cross selling. Permata Bank continues
to optimize transaction banking capabilies by operational
partnerships to deliver service convenience to customers and
strategic collaboration with renowned technology companies
to explore opportunities of accelerating transaction banking
capabilities, including developing the next generation of
digital banking platforms. In terms of products, targets are
set for better market penetration of products with high-
return potential, such as retail loans and credit cards, and
for corporate clients, an approach leaning on industry-based
solutions will be emphasized as part of the value chain
acquisition strategy.
Market ShareBased on national banking data, Permata Bank is listed as a
top-10 bank in Indonesia; ranked as the 8th largest bank in
terms of assets and 9th largest in terms of deposits (source:
internal research data).
FundingPermata Bank strives to consistently improve its funding
structure, particularly by a stronger growth in current
account and saving account (CASA). Initiatives implemented
related to deposits are product offering, transaction banking
PERBANKAN
BANKING
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 183
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
simpanan, yaitu penawaran produk, optimalisasi kemampuan
transaction banking, dan memaksimalkan fokus pada
nasabah, kemampuan e-channel, product bundling dan cross
selling. Terbukti perbaikan struktur pendanaan terlihat dari
peningkatan CASA ratio dari 38% pada tahun 2015 menjadi
47%, didukung pertumbuhan dana tabungan yang sehat
serta penurunan deposito berjangka yang memiliki biaya
bunga lebih tinggi.
Bank Permata terus memperkuat permodalan yang dilakukan
melalui rights issue sebesar Rp5,5 triliun pada Juni 2016 dan
dana setoran modal Rp1,5 triliun pada Desember 2016.
Penambahan modal tersebut membantu Bank Permata
menjaga rasio CAR sebesar 15,6% dan CET-1/Tier 1 ratio
sebesar 11,8% di tengah kerugian yang signifikan pada 2016.
Kinerja PenjualanKinerja Bank Permata per 31 Desember 2016 ditandai
dengan pembentukan beban penyisihan yang tinggi, untuk
memastikan bahwa pengelolaan portofolio kredit dan
neraca dilakukan berdasarkan prinsip kehati-hatian, dan
menyebabkan Bank Permata membukukan kerugian setelah
pajak yang signifikan. Bank Permata berhasil menjaga tingkat
likuiditas yang sehat sebagaimana tercermin pada loan to
deposit ratio (LDR) sebesar 80% di Desember 2016. Di sisi
lain, Bank Permata terus berupaya memperbaiki struktur
pendanaannya, antara lain dengan terus meningkatkan
porsi dana murah. Hal tersebut menyebabkan Bank Permata
berhasil meningkatkan rasio CASA menjadi 47%, lebih baik
dibandingkan dengan rasio sebesar 38% pada periode yang
sama tahun sebelumnya.
Rencana Tahun 2017Dengan iklim bisnis yang menantang, Bank Permata akan
mengerahkan daya dan upaya untuk memantapkan fondasi
bisnis yang lebih kuat untuk mendukung pertumbuhan ke
depan. Untuk ini, prioritas kerja terarah pada upaya menjaga
likuiditas, memperbaiki profitabilitas, menjaga kualitas
kredit serta memaksimalkan recovery dan usaha lainnya
untuk menurunkan NPL. Selain itu, prioritas kerja juga akan
terarah pada upaya untuk memaksimalkan sumber-sumber
pendapatan dari good book, seperti: CASA, fee-based
income serta produk-produk kredit ritel/SME/syariah serta
mengoptimalkan operational risk management.
capabilities optimization, and maximizing focus on the
customers, e-channel capabilities, product bundling and
cross selling. As a result, funding structure improvement
is reflected in the CASA ratio increasing from 38% in
2015 to 47%, driven by a solid growth in saving accounts
and phasing out of high cost time deposits.
Permata Bank also strengthened capital by its rights issue
of Rp5.5 trillion in June 2016 and capital injection of Rp1.5
trillion in December 2016. The additional capital allowed
Permata Bank to maintain CAR ratio of 15.6% and CET-1/
Tier 1 ratio of 11.8%, whilst facing significant loss in 2016.
Sales PerformancePermata Bank’s performance as at 31 December 2016 is
marked by allocating a high impairment charge, in order
to ensure the loan portfolio and balance sheet is managed
prudently, resulting in Permata Bank booking a significant
net loss. Permata Bank managed maintaining healthy
liquidity as reflected in LDR of 80% in December 2016. Also,
Permata Bank strives to improve funding structure, including
by increasing low-cost funds. This causes Permata Bank to
increase CASA ratio to 47%, an improvement compared to
38% over the same period in the previous year.
Plans for 2017With challenging business environment, Permata Bank will
work hard to reinforce its business foundation to support
future growth. For this, work priorities are directed toward
maintaining liquidity, improving profitability, sustaining
credit quality and maximize recovery and other initiatives
to lower NPL. Furthermore, Permata Bank will also focus on
maximizing revenue sources from the good book, including:
CASA, fee-based income and retail/SME/sharia credit
products as well as optimizing operational risk management.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International184
ASURANSI
Komitmen Astra untuk meningkatkan kesejahteraan yang
lebih baik bagi bisnis dan masyarakat di Indonesia diwujudkan
dengan menyediakan layanan perlindungan asuransi yang
komprehensif melalui PT Asuransi Astra Buana (Asuransi
Astra) untuk kebutuhan proteksi asuransi umum dan PT Astra
Aviva Life (Astra Life) untuk proteksi asuransi jiwa.
Prospek Industri AsuransiIndustri asuransi di Indonesia memiliki prospek yang
menjanjikan, baik dalam jangka pendek maupun jangka
panjang. Hal tersebut didukung oleh demografi masyarakat
Indonesia sebagai salah satu negara di dunia dengan populasi
yang relatif muda serta didominasi oleh grup individu dengan
umur produktif bekerja dan masyarakat kelas menengah yang
bertumbuh pesat. Dengan kenaikan tingkat kesejahteraan
dan taraf hidup, demikian pula bertumbuh kesadaran
masyarakat akan manfaat perlindungan asuransi baik untuk
memitigasi risiko biaya pengobatan yang tinggi maupun
untuk menangani risiko bisnis dan keuangan yang timbul dari
kerusakan atau kehilangan aset. Selain itu, segmen industri
asuransi jiwa nasional mencatatkan tingkat penetrasi asuransi
yang cukup rendah, yaitu sekitar 2%, sehingga besar potensi
pertumbuhan segmen bisnis ini ke depan.
Dari sisi regulasi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai
regulator industri juga memberikan dukungan yang positif
untuk menunjang struktur industri asuransi yang lebih
sehat dan menjamin perlindungan yang lebih baik bagi
konsumen. Beberapa paket regulasi yang telah diluncurkan
antara lain mengatur penetapan tarif premi, pembatasan
Astra is fully committed to improve better welfare for
the Indonesian people and businesses by offering a
comprehensive range of insurance products and services
through PT Asuransi Astra Buana (Asuransi Astra) for general
insurance protection and PT Astra Aviva Life (Astra Life) for
life insurance coverage.
Insurance Industry Outlook The insurance industry in Indonesia has both short-term
long-term promising prospects. The main contributing
factors are the demography of the population of Indonesia,
being one of the world’s youngest populations and the
majority of the people within the working age category
and a rapidly growing middle class. Improved social
welfare and living standards also grow public awareness
as to the benefits of insurance protection to mitigate the
risks of prohibitive medical bills, as well as to shield against
business and financial risks arising from damage or loss
of assets. In addition, the national life insurance segment
recorded significantly low penetration level of below
2%, thus promising significant growth potentials of this
business sector going forward.
From a regulatory perspective, the Financial Services
Authority (Otoritas Jasa Keuangan – OJK) has prepared a
more comprehensive regulatory foundation to support a
more robust insurance industry structure and to guarantee
greater consumer protection. A number of regulation
packages have been issued to address, among others,
INSURANCE
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 185
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
untuk penggunaan transaksi reasuransi dengan pihak
asing, pengetatan struktur dan jumlah permodalan untuk
perusahaan asuransi jiwa, yang keseluruhannya bertujuan
untuk mendukung pertumbuhan industri asuransi yang
berkesinambungan ke depan.
Asuransi Astra Buana (Asuransi Astra)PT Asuransi Astra Buana (Asuransi Astra) memberikan solusi
perlindungan untuk kendaraan bermotor, kesehatan dan
usaha komersil melalui penawaran produk dan layanan jasa
asuransi konvensional dan syariah yang lengkap.
Produk dan JasaJenis produk perlindungan asuransi yang ditawarkan oleh
Asuransi Astra terdiri dari:
• Garda Oto dan Garda Motor, yaitu asuransi ritel untuk
perlindungan berbagai jenis kendaraan bermotor.
• Garda Medika untuk perlindungan kesehatan karyawan.
• Asuransi komersial untuk perlindungan berbagai jenis
usaha seperti properti, alat berat, marine cargo dan
lainnya.
• Asuransi syariah, mencakup seluruh lini produk asuransi
ritel, kesehatan dan komersil berbasis prinsip-prinsip
syariah.
Portofolio yang dikelola pada akhir tahun 2016 terdiri dari
kontribusi asuransi kendaraan bermotor sebesar 55%,
diikuti dengan bisnis asuransi komersial sebesar 35% dan
10% sisanya berasal dari asuransi kesehatan.
setting premium rates, restrictions on the use of foreign re-
insurance, tighter capital structure and capital requirements
for life insurance companies. All these stipulations contribute
to promoting sustainable growth of the insurance industry.
Asuransi Astra Buana (Asuransi Astra)PT Asuransi Astra Buana (Asuransi Astra) provides protection
solutions for motor vehicles, health and commercial
businesses by offering a comprehensive selection of
conventional and sharia insurance products and services.
Products and ServicesInsurance coverage that are available from Asuransi Astra
include:
• Garda Oto and Garda Motor, which are retail insurance
for protection of all types of motor vehicles.
• Garda Medika for employee health protection.
• Commercial insurance provides security for diverse
business types, such as property, heavy equipment,
marine cargo and many others.
• Sharia insurance, covers all lines of retail, health and
commercial insurance, under the Islamic-based sharia
principles.
The business portfolio managed at the end of 2016 consisted
of motor vehicle insurance with 55% contribution, followed
by commercial insurance with 35% and the remaining 10%
from health insurance.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International186
Pemasaran dan Jaringan PenjualanJaringan distribusi layanan yang dikelola Asuransi Astra
terdiri dari 27 kantor cabang dan 37 unit layanan pada akhir
tahun 2016. Asuransi Astra senantiasa berkomitmen untuk
menghadirkan berbagai inovasi layanan dan pengembangan
jaringan yang bertujuan untuk mengoptimalkan standar
kualitas layanan yang diberikan kepada pelanggan.
Selain itu, rancangan pengembangan juga mengakomodasi
berbagai kebutuhan pelanggan serta perubahan teknologi dan tren
gaya hidup yang terjadi. Salah satunya adalah tren digitalisasi yang
semakin marak berkembang dan merubah perilaku pelanggan
dan cara berbisnis. Menyikapi pergeseran perilaku pelanggan dan
pola bisnis tersebut, Asuransi Astra bertekad untuk bertransformasi
menjadi perusahaan asuransi berbasis digital terbaik di Indonesia
dan telah meluncurkan aplikasi digital secara intensif untuk semua
segmen produk dalam rangka memaksimalkan jangkauan distribusi
layanan untuk mendukung strategi penetrasi pasar tanpa batas.
Berbagai inovasi layanan mendukung rangkaian produk
Asuransi Astra untuk memberikan kemudahan dan
kenyamanan yang maksimal bagi pelanggan, antara lain:
• Garda Center, sebagai inovasi pusat layanan kemudahan
klaim untuk pelanggan di berbagai lokasi strategis, seperti
pusat perbelanjaan. Saat ini telah beroperasi sebanyak 20
Garda Center yang tersebar di seluruh Indonesia.
• Garda Siaga 24 jam, yang menyediakan layanan bantuan
berkendara, terdiri dari Emergency Roadside Assistance
yang telah diremajakan dengan inovasi teknologi hidrolik
dan bantuan medis Emergency Medical Assistance,
mencakup layanan darurat mobil ambulans dan paramedis;
Marketing and Sales Network Asuransi Astra manages a service distribution network
comprising 27 branch offices and 37 service units at the end
of 2016. Asuransi Astra is fully committed to continuous
service innovation and network expansion geared toward
optimizing the service quality delivery to all customers.
Further, business development plans also accommodate the
customers’ growing needs as well as changes in technological
advances and current lifestyle trends. One such factor is
digitalization trends, which are becoming more widespread and
reshaping customer behaviors and the way we do business. To
address these changes, Asuransi Astra is committed to becoming
Indonesia’s most digital insurance provider, initiating this vision
by launching a comprehensive set of digital applications to all
market segments in order to support maximum reach of service
distribution as part of the limitless market penetration strategy.
An extensive series of service innovation initiatives complement
Asuransi Astra’s diverse product offering designed for
maximum customer ease and convenience, including:
• Garda Center, a claims center innovation that delivers
maximum customer convenience in strategic locations,
such as shopping centers. Today, there are a total of 20
Garda Centers in operation throughout Indonesia.
• Garda Siaga 24 hours, provides driving convenience with
on-the-road services, comprising Emergency Roadside
Assistance with new hydraulic technology innovation
and Emergency Medical Assistance, covering ambulance
and paramedic services;
ASURANSI
INSURANCE
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 187
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
• Garda Akses 24 jam, sebagai layanan contact center
terintergrasi yang dapat diakses melalui Call 1 500 112,
Click asuransiastra.com, SMS 08118500112, Facebook
Garda Oto, Twitter @GardaOto dan Aplikasi Garda
Mobile Otocare serta Medcare.
• Garda Mobile, sebagai inovasi layanan terbaru dalam
platform aplikasi mobile yang dapat diunduh melalui
Google Play dan App Store. Pertama kali diperkenalkan
pada tahun 2015, Garda Mobile terus dikembangkan untuk
memfasilitasi jangkauan penetrasi pasar tanpa batas. Saat ini
telah dilengkapi dengan 6 jenis aplikasi, yang dikelompokkan
sesuai penggunaannya untuk para pelanggan dan personel
yang bertugas memberikan layanan sebagai berikut:
1. Pihak Eksternal: Pelanggan
• Otocare adalah aplikasi yang dapat digunakan oleh
semua pengguna smartphone baik pelanggan
Garda Oto maupun masyarakat umum, yang
menampilkan berbagai kemampuan dan fitur
menarik untuk memberikan kenyamanan dan
ketenangan bagi pengguna kendaraan bermotor.
• Medcare adalah aplikasi yang memiliki berbagai
fitur untuk menunjang gaya hidup yang sehat,
dengan fitur khusus bagi para peserta/pelanggan
Garda Medika untuk memonitor data klaim dan
manfaat asuransi yang dimiliki.
• CR–akses adalah aplikasi yang memiliki
kemampuan untuk tampilan/pelaporan data
yang komprehensif terkait program perlindungan
asuransi yang dimiliki oleh pelanggan korporasi,
untuk mempermudah proses pemantauan klaim
dan manfaat perlindungan yang tersedia bagi
para peserta yang terdaftar.
• HR – akses adalah aplikasi yang diperuntukan
khusus bagi pengelola human resources (HR)
di perusahaan peserta asuransi Garda Medika
untuk mengakses informasi kepesertaan, klaim,
serta informasi Garda Medika lainnya.
2. Pihak Internal: Petugas
• OtoSurvey adalah aplikasi yang dapat membantu
para penilai (surveyor) dalam meningkatkan
kualitas pelayanan dan mempercepat proses
klaim dan penilaian bagi pelanggan Garda Oto.
• OtoSales adalah aplikasi yang dapat membantu
para staff penjualan untuk melakukan sentralisasi
informasi/aktivitas untuk proses tindak lanjut
calon pelanggan.
• Garda Akses 24 hours, an integrated contact center
service that can be accessed through Call 1 500 112,
Click asuransiastra.com, SMS 08118500112, Facebook
Garda Oto, Twitter @GardaOto, as well as Garda Mobile
Otocare and Medcare applications.
• Garda Mobile, is the newest service innovation on mobile
application platform that can be downloaded through
Google Play and App Store. Since it was first introduced in
2015, Garda Mobile undergoes continuous improvement
and development to build a limitless market penetration
capability. Today, it features 6 separate applications that
are categorized by user groups – customers and service
providers – as follows:
1. External Parties: Customers
• Otocare is an application designed for smartphone
users who are Garda Oto customers as well as the
general public; equipped with attractive features
and capabilities to give convenience and peace of
mind for motor vehicle owners.
• Medcare is a healthy lifestyle application with an
extensive range of useful features for public use,
and special features for Garda Medika members
to monitor their insurance benefits and claims
history.
• CR – akses is an application that is powered with
the capability to collect comprehensive corporate
insurance policy details and display them in all-in-
one dashboard, designed for corporate clients to
facilitate easy and convenient policy and claims
monitoring.
• HR – akses is an application specifically designed
for human resources (HR) personnel of Garda
Medika corporate clients with the advantage of
convenient access to membership, claims and
other important Garda Medika information.
2. Internal Parties: Service Providers
• OtoSurvey is an application to assist surveyors
in improving their service quality and expediting
the claims and surveys processes for Garda Oto
customers.
• OtoSales is an application to assist salespeople in
centralizing all information and activities related
to prospecting and following up on potential
customers.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International188
• E-Marine Astra adalah layanan berupa portal
yang memudahkan pelanggan komersial dalam
menerbitkan sertifikat marine cargo.
• Risk Management Service adalah layanan bagi
pelanggan komersial yang siap melakukan analisa
dan memberikan konsultasi penanganan risiko
untuk keberlanjutan usaha dan bisnis pelanggan.
Pangsa PasarAsuransi Astra memegang posisi terdepan pada tahun 2016
sebagai pemimpin di segmen asuransi kendaraan bermotor
dengan pangsa pasar 19% (sumber: data riset internal).
Kinerja PenjualanPada akhir tahun 2016, Asuransi Astra membukukan jumlah
premi kotor sebesar Rp4,7 triliun (terdiri dari konvensional
Rp4,3 triliun dan syariah Rp448 miliar), atau bertumbuh 1%
dari Rp4,7 triliun (terdiri dari konvensional Rp4,5 triliun dan
syariah Rp215 miliar) pada tahun sebelumnya. Peningkatan
jumlah aset dikelola mencapai 13%, dari Rp10,6 triliun pada
akhir tahun 2015 menjadi Rp11,9 triliun.
Rencana Tahun 2017Asuransi Astra memproyeksikan pertumbuhan jumlah premi
yang lebih baik pada tahun 2017. Faktor utama yang berpotensi
menggerakkan kinerja tersebut adalah sektor otomotif yang
diperkirakan bertumbuh pada tahun 2017, mengingat bahwa
sebagian besar portofolio bisnis Asuransi Astra berasal dari
segmen bisnis otomotif. Posisi kepemimpinan di sektor otomotif
akan senantiasa dipertahankan melalui kekuatan strategi
branding dan inovasi layanan. Sementara, segmen komersil akan
terus mengembangkan fokus untuk menjadi mitra manajemen
risiko utama bagi sektor korporasi, perbankan, UKM serta broker
asuransi lainnya. Dengan penguatan reputasi sebagai mitra asuransi
korporasi yang mengedepankan inovasi layanan, segmen bisnis
kesehatan juga akan memanfaatkan momentum pertumbuhan
industri yang sehat, dengan proyeksi tingkat pertumbuhannya
yang melampaui double digit. Strategi pertumbuhan bisnis juga
dipadukan dengan strategi pengembangan sumber daya manusia
untuk menunjang kesinambungan bisnis.
Astra Aviva Life (Astra Life)PT Astra Aviva Life (Astra Life) adalah perusahaan asuransi
jiwa patungan dengan kepemilikan saham 50:50 antara
PT Astra International Tbk dan Aviva International Holding
Limited yang didirikan tanggal 26 Mei 2014, serta diluncurkan
• E-Marine Astra is a service portal available to
commercial customers for maximum convenience
in issuing marine cargo certificates.
• Risk Management Service provides risk analysis
and consultation for commercial customers to
ensure the sustainability of their operational
activities and business.
Market ShareAsuransi Astra is the leader in motor vehicle insurance in
2016, with 19% market share (source: internal research
data).
Sales Performance At the end of 2016, Asuransi Astra recorded total gross
premium of Rp4.7 trillion (made up of Rp4.3 trillion
conventional and Rp448 billion sharia), or growing by 1%
from Rp4.7 trillion (made up of Rp4.5 trillion conventional
and Rp215 billion sharia) in the previous year. The increase
in total asset managed is 13%, from the amount Rp10.6
trillion at the end of 2015 to Rp11.9 trillion.
Plans for 2017Asuransi Astra projects a higher level of premium growth for
the year 2017. The automotive sector, which is estimated
to grow in 2017, will be the main driving factor for better
premium performance, considering that the business
portfolio is mostly concentrated on the automotive business.
The leadership position in the automotive sector will be
consistently maintained through branding and service
innovation. Meanwhile, the commercial segment will
continue to develop focus on becoming the preferred risk
management partner for the corporate, banking and SME
sectors as well as other insurance brokers. By reinforcing its
reputation as the respected corporate health insurer with
service innovation strength, the health insurance segment
will leverage on the momentum of robust industry growth
to generate double-digit growth. An alignment between the
business development strategy and the people development
strategy is preserved to ensure sustainability of the business.
Astra Aviva Life (Astra Life)PT Astra Aviva Life (Astra Life) is a life insurance company
jointly owned by PT Astra International Tbk and Aviva
International Holding Limited under 50:50 ownership
structure, established on 26 May 2014 and formally
ASURANSI
INSURANCE
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 189
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
secara resmi kepada publik dan media tanggal 27 November
2014. Astra Life menerapkan konsep “Best of Both World
atau Terbaik di Dua Dunia” – dengan mengkombinasikan
pengalaman dan kompetensi Aviva sebagai asuransi kelas
dunia selama lebih dari 320 tahun sejak tahun 1626,
termasuk 150 tahun di Asia, serta kekuatan Astra sebagai
salah satu pelopor grup usaha nasional berikut jaringan dan
distribusinya di Indonesia selama hampir 60 tahun sejak
tahun 1957. Kolaborasi keduanya memberikan layanan
terbaik dan dapat diandalkan bagi seluruh pelanggan Astra
Life. Astra Life dibentuk untuk mewujudkan visi perusahaan
agar hadir di setiap rumah masyarakat Indonesia, serta untuk
mewujudkan misi perusahaan untuk membawa ketenangan
pikiran dan membangun masa depan yang sejahtera ke
jutaan masyarakat Indonesia.
Produk dan JasaAstra Life menawarkan berbagai macam perlindungan
dan produk investasi kepada nasabah individu dan
kumpulan. Nasabah individu Astra Life terutama berasal
dari nasabah bank dan perusahaan pembiayaan sedangkan
nasabah kumpulan berasal dari nasabah korporasi dengan
karyawannya beserta tanggungan mereka.
Bagi nasabah individu, Astra Life menyediakan produk
asuransi yang komprehensif berupa asuransi jiwa, asuransi
kesehatan dan asuransi jiwa yang dikaitkan dengan investasi
(unit link) untuk memenuhi kebutuhan nasabah sesuai
dengan berbagai tingkat kehidupan dan segmen pasar.
Sedangkan untuk nasabah kumpulan/korporasi Astra Life
menyediakan paket perlindungan jiwa, kesehatan karyawan
(employee benefit) serta dana pensiun (DPLK).
launched to the public and media on 27 November 2014.
Astra Life applies the concept of “Best of Both Worlds” –
by combining the experience and expertise of Aviva as a
world-class insurance company for more than 320 years
since 1626, including 150 years in Asia, and the strength of
Astra as a national business group with its well-established
network and distribution in Indonesia for almost 60 years
since 1957. The collaboration between the two presents the
best and reliable service for all customers of Astra Life. Astra
Life is formed to realize its vision to be present in every home
of Indonesian and to realize its mission of providing peace of
mind and developing a prosperous future for the Indonesian
people.
Product and ServicesAstra Life offers a wide range of protection and investment
products to individual and group customers. Astra Life’s
individual customers are mainly customers of banks and
financing companies, whereas group customers comprise
corporate customers along with their employees and their
dependents.
For individual customers, Astra Life offers a comprehensive
range of insurance products, comprising life protection
insurance, health insurance and investment-based insurance
(unit link) to satisfy customers’ needs according to their life
stages and market segment. While for group/corporate
customers, Astra Life offers protection packages for life,
employee benefit and pension plan.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International190
Pemasaran dan Jaringan PenjualanAstra Life memasarkan produk dan layanannya dengan
nama brand “Astra Life powered by Aviva” dan
memposisikan sebagai “Asuransinya Orang Indonesia
untuk mencintai hidup” dengan pendekatan pemasaran
yang mengkomunikasikan pesan positif yang mendorong
masyarakat Indonesia untuk mencintai hidup, sesuai dengan
tagline dan filosofi Astra Life yaitu ‘Love Life’. Astra Life hadir
untuk membantu masyarakat Indonesia mencintai hidup.
Astra Life memiliki aspirasi untuk menjadi salah satu dari
lima perusahaan asuransi jiwa terbesar di Indonesia dalam
sepuluh tahun ke depan. Strategi pemasaran yang dilakukan
untuk mewujudkan aspirasi tersebut adalah dengan
memberikan produk yang beragam, sesuai kebutuhan
masyarakat, melayani beragam segmen, dan melalui
beragam jalur distribusi (multi product, multi segment, multi
channel), serta terus mengembangkan jalur distribusi Blue
Ocean untuk mencapai pertumbuhan bisnis yang optimal.
Saat ini Astra Life memilik beberapa jalur distribusi atau
penjualan sebagai berikut:
• Jalur distribusi melalui kemitraan dengan perusahaan
pembiayaan atau financeassurance. Saat ini produk
dan layanan Astra Life yang terkait dengan kebutuhan
perlindungan nasabah perusahaan pembiayaan
dapat diperoleh di 104 jaringan cabang perusahaan
pembiayaan (financing company) seperti Astra Multi
Finance, Astra Credit Companies dan Toyota Astra
Finance di seluruh Indonesia
• Jalur distribusi melalui kemitraan dengan Bank Permata
atau bancassurance. Produk dan layanan Astra Life
untuk nasabah Bank Permata melalui sekitar 250 tenaga
pemasar professional financial consultant (PFC) Astra Life
di lebih dari 300 jaringan cabang di seluruh Indonesia.
Proses penjualan produk asuransi dilakukan melalui alat
penjualan digital menggunakan Tablet yaitu iProsper.
• Diakhir tahun 2016, Astra Life juga meluncurkan alat
penjualan (sales tool) untuk memasarkan produk asuransi
jiwa dengan konsep “siap saji” secara digital yang diberi
nama astralifeGO. Proses pengajuan aplikasi asuransi
melalui astralifeGO ini hanya membutuhkan waktu
sepuluh menit sampai dengan proses pembayaran, dan
selanjutnya pembayaran dilakukan seperti e-commerce
dengan menggunakan virtual account dan credit card.
Polis nasabah berupa polis elektronik yang langsung
dikirim ke alamat email nasabah.
Marketing and Sales NetworkAstra Life markets its products and services under the
brand “Astra Life powered by Aviva” and is positioned as
“Insurance for Indonesians to love life” with a marketing
approach to communicate a positive message to invite the
nation to love life, with the spirit expressed in Astra Life’s
tagline and philosophy ‘Love Life’. Astra Life is here to help
the Indonesian people to love life. Astra Life is aspired to
become a top five life insurance company in Indonesia in
the next ten years. The marketing strategy to deliver this
aspiration is to offer multi products to multiple segments via
multiple channels, and also continually developing the Blue
Ocean distribution channel to optimize business growth.
Today, Astra Life employs the following distribution or sales
channels:
• Distribution channel through partnership with financing
companies or financeassurance. Currently, Astra Life’s
protection products and services designed to fulfill the
needs of financing companies customers are available
through a network of 104 branches of financing
companies, including Astra Multi Finance, Astra Credit
Companies and Toyota Astra Finance across Indonesia
• Distribution channel through partnership with Bank
Permata or bancassurance. Astra Life offers line of
products and services for Permata Bank customers
through 250 Astra Life professional financial consultants
(PFC) in more than 300 branches throughout Indonesia.
PFCs sell insurance products using a digital sales tool,
specifically tablets known as iProsper.
• At the end of 2016, Astra Life also introduced a new
sales tool named astralifeGO that is exclusively designed
for fast digital marketing of insurance products.
Processing applications through astralifeGO requires only
ten minutes up to the final payment process, which is
completed through a system much like e-commerce by
using a virtual account and credit card. The customers
will receive an electronic policy sent directly via email.
ASURANSI
INSURANCE
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 191
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Pangsa PasarTahun 2016 merupakan tahun kedua Astra Life beroperasi
secara penuh. Namun demikian, peningkatan kinerja yang diraih
cukup signifikan dalam perjalanan Astra Life menjadi salah satu
perusahaan asuransi jiwa terkemuka di Indonesia. Berdasarkan
peringkat industri asuransi jiwa di Indonesia, pada tahun 2016 Astra
Life telah menduduki posisi 18 secara keseluruhan industri asuransi
jiwa dari 55 perusahaan asuransi dan peringkat, posisi 11 diantara
26 perusahaan asuransi jiwa patungan dan secara konsisten
berada dalam posisi 10 besar dalam bisnis bancasssurance. Hal ini
menunjukkan kenaikan peringkat dibandingkan periode Desember
2015, yaitu posisi 22 untuk keseluruhan industri, posisi 15 diantara
perusahaan asuransi jiwa patungan dan mulai bergabung dalam
posisi 10 besar dari segi bisnis bancassurance (sumber: data
unaudited AAJI/Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia – Desember 2016).
Peningkatan dari sisi pangsa pasar juga terlihat, yaitu 2,0%
secara keseluruhan industri dibandingkan 1,5% pada tahun
2015 dan 3,8% untuk bisnis bancassurance dari 2,6% pada
tahun sebelumnya.
Kinerja PenjualanDengan penguatan fondasi bisnis berbasis sinergi kemitraan
yang luas untuk operasional asuransi dan bancassurance,
kinerja yang berhasil diraih semakin membaik. Pada akhir tahun
2016, Astra Life mencatat total aset sebesar Rp3,8 triliun, atau
naik 100% dibandingkan Rp1,9 triliun setahun sebelumnya,
sedangkan jumlah premi kotor telah mencapai Rp2,9 triliun
atau naik 115% dari Rp1,4 triliun pada tahun 2015. Astra
Life mampu mencetak tingkat pertumbuhan yang lebih baik
untuk kategori segmen bisnis baru di industri asuransi yang
bertumbuh rata-rata sebesar 6% pada tahun 2016.
Rencana Tahun 2017Di tahun 2017, Astra Life memiliki target pertumbuhan
premi sebesar 50%. Strategi pemasaran yang diterapkan
akan fokus untuk memperkuat jalur distribusi produk
individual maupun employee benefits sesuai dengan strategi
multi product, multi segment dan multi channel.
Strategi ke depan untuk optimalisasi dari jalur distribusi
bancassurrance dan financesurrance serta pengembangan
jalur distribusi baru Blue Ocean berbasis digital dan unit
bisnis syariah, akan mendukung aspirasi Astra Life menjadi
salah satu dari lima perusahaan asuransi jiwa terbesar di
Indonesia dalam sepuluh tahun ke depan.
Market ShareThe year of 2016 marks the second year of Astra Life being
fully operational. However, performance improvement has
been significant in Astra Life’s journey to become a leading
life insurance player in Indonesia. Based on national industry
rating for life insurance in 2016, Astra Life has secured the
top-18 position in the industry from a total of 55 life insurance
companies, the top-11 position among the 26 of joint venture
insurance companies and consistently in the top-10 position
in the bancassurance business. This shows an improvement
in rating from the period of December 2015, when Astra Life
placed in position 22 for the entire industry, the top-15 among
the joint ventures insurance companies and a newcomer in the
top 10 group for bancassurance (source: unaudited data of AAJI/
Association of Life Insurers of Indonesia – December 2016).
Improvement was also seen in market share figures, with
2.0% for the entire industry compared to 2015 figure of
1.5% and 3.8% for the bancassurance business from 2.6%
in the year prior.
Sales PerformancePerformance achievement continued to improve by
strengthening the business foundation through an extensive
synergistic partnership scheme for insurance and bancassurance
operations. At the end of 2016, Astra Life recorded total
assets of Rp3.8 triliun, or doubling from the previous year’s
position at Rp1.9 trillion, and gross written premium reached
Rp2.9 trillion or increasing 115% from Rp1.4 trillion in 2015.
Astra Life managed to outperform the industry by recording a
higher growth rate for the category of new business segment
compared to the segment average of 6% in 2016.
Plans for 2017In 2017, Astra Life applies a premium growth target of
50%. The marketing strategy will focus on strengthening
the distribution channels for both individual products and
employee benefits, in line with the multi product, multi
segment and multi channel strategy.
Future strategies to optimize the bancassurrance and
financesurrance distribution channels and to develop new
distribution channel digitally for Blue Ocean as well as for the
sharia business unit that will support Astra Life’s aspiration to
become one of the five largest life insurance companies in
Indonesia over the next ten years.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International192
PERTAMBANGANHEAVY EQUIPMENT AND MINING
ALAT BERAT DAN
Diversifikasi bisnis dengan masuk pada pengembangan proyek pembangkit listrik dan akuisisi tambang mineral lainnya adalah strategi UT untuk memperkuat struktur pendapatan dan mengurangi ketergantungan pada bisnis batu bara Business diversification into power plant projects and acquisition of concessions in other minerals is UT’s main strategy in pursuit of stronger revenue structure and lower dependency on the coal business
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 193
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
PERTAMBANGANBisnis alat berat dan pertambangan Astra dikelola di bawah
PT United Tractors Tbk (UT) dengan kepemilikan sebesar
59,5%. Seluruh saham UT tercatat di Bursa Efek Indonesia
dengan nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp79,3 triliun pada
akhir tahun 2016.
UT berkontribusi sebesar 25% terhadap pendapatan bersih
konsolidasian Astra pada tahun 2016, turun dari kontribusi
sekitar 27% pada tahun 2015. Pencapaian kinerja tersebut
masih mencerminkan lesunya kondisi sektor pertambangan
batu bara, walaupun telah ditopang dengan upaya strategis
yang meliputi ekspansi jangkauan pelanggan yang lebih luas
serta inisiatif efisiensi biaya dan modal kerja.
Tinjauan dan Prospek Industri Alat Berat dan Pertambangan
Tinjauan IndustriKondisi sektor alat berat dan pertambangan pada
tahun 2016 tidak banyak berubah dari beberapa tahun
sebelumnya. Kinerja penjualan alat berat terus terpangkas
secara signifikan sejak pelemahan ekonomi berimbas pada
penurunan kinerja industri-industri konsumen alat berat,
yaitu sektor pertambangan, agribisnis, kehutanan dan
konstruksi.
Astra’s heavy equipment and mining business is under the
management of PT United Tractors Tbk (UT), which is 59.5%
owned by Astra. UT’s shares are listed on the Indonesia Stock
Exchange, with market capitalization of Rp79.3 trillion at the
end of 2016.
UT accounts for 25% of Astra’s consolidated net revenue in
2016, down from its contribution of about 27% in 2015.
This performance also reflects the weakened condition of
the coal mining sector, although UT intensified strategic
defensive measures by expanding service coverage to include
greater target customers and implementation of working
capital and cost efficiency initiatives.
Overview and Outlook of the Heavy Equipment and Mining Industry
Industry Overview The conditions of the heavy equipment and mining sector
in 2016 were relatively unchanged compared to previous
years. Sales of heavy equipment continued to deteriorate
significantly since the weakened economy affected adversely
the performance of major heavy equipment consumers,
including the mining sector, agribusiness, forestry and
construction industries.
Laba bersih naik menjadi Rp5,0 triliun pada tahun 2016 akibat tidak terdapat penurunan nilai properti pertambangan batu bara yang berdampak pada laba ditahun 2015
Net income increase to Rp5.0 trillion, in the absence of impairment charges in the coal mining property holdings that adversly affected profitability in 2015
30%
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International194
Secara umum, konsumen di sektor pertambangan,
khususnya tambang batu bara, merupakan konsumen utama
yang memiliki peranan strategis terhadap nilai penjualan alat
berat karena mesin dan peralatan pertambangan memiliki
harga yang relatif lebih tinggi dibandingkan jenis alat berat
yang digunakan oleh konsumen pada sektor industri lainnya.
Oleh karena itu, salah satu tantangan terbesar yang dihadapi
sektor ini pada tahun 2016 masih seputar harga batu bara
yang terus tertekan sejak tahun 2012. Harga batu bara
yang belum kondusif masih berimbas pada kinerja sektor
pertambangan tercermin dari rendahnya alokasi anggaran
untuk investasi alat dan mesin pertambangan di sektor ini.
Pada bulan Juli 2016, harga batu bara mulai merangkak
naik dan mencapai titik tertinggi di 112 Dolar AS per ton
pada bulan November 2016. Pergerakan harga tersebut
dipicu utamanya oleh upaya Pemerintah Tiongkok untuk
mengkonsolidasikan sektor pertambangan, khususnya
segmen kecil dan menengah. Salah satu kebijakan yang
diberlakukan pada bulan Juli adalah pembatasan waktu
kerja kegiatan penambangan yang berdampak langsung
pada stok persediaan batu bara sehingga mengharuskan
Tiongkok melakukan impor dan memicu pergerakan harga
batu bara dunia. Dengan tren peningkatan harga batu bara
tersebut, mulai terlihat adanya perbaikan volume penjualan
alat berat untuk sektor pertambangan.
Prospek IndustriLonjakan harga batu bara memberikan angin segar bagi
prospek sektor alat berat dan pertambangan pada tahun 2017,
terindikasi dari mulai menggeliatnya kegiatan penambangan
dan permintaan alat berat pada akhir tahun 2016.
Namun demikian, fenomena lonjakan harga tahun 2016 juga
menunjukkan besarnya peran Tiongkok dalam menentukan
arah pergerakan sektor batu bara global, yang berpotensi
menimbulkan ketidakpastian akan prospek harga ke depan.
Akan tetapi, dengan kerangka regulasi yang diterapkan oleh
Pemerintah Tiongkok yang menyasar faktor keamanan dan
keberlanjutan sektor pertambangan domestik yang lebih
kondusif ke depan, diharapkan pergerakan harga tidak akan
jatuh kembali pada kisaran 50 Dolar AS per ton dan akan
menemukan titik ekuilibrium baru yang lebih tinggi.
In general, the mining sector market, particularly coal mining,
represents primary consumer with strategic significance to
the total value of heavy equipment sales, because mining
equipment and machines carry higher prices relative to
heavy equipment products used by other industry segments.
Consequently, one of the biggest challenges faced by
the heavy equipment business in 2016 is coal prices that
continued to be depressed since 2012. Low prices negatively
impacted the performance of the mining sector, and
reflecting low budget allocation for investment of mining
equipment and machines.
In July 2016, coal price began to edge upward and reached
the highest point at US Dollar 112 per tonnes in November
2016. This price movement was largely driven by the Chinese
Government’s efforts to consolidate the local mining sector,
particularly targeting the small and middle segments. A
policy implemented in July was limitation of mining hours
that directly affected coal inventory levels, hence requiring
China to import and drive movements in global prices. With
this upward trend of coal prices, there emerged signs of
improvement in the sales of mining sector equipment and
machines.
Industry OutlookThe drastic jump of coal prices fueled the outlook of the
heavy equipment and mining sector in 2017, as indicated by
stirring activites in the mining sector and demand for heavy
equipment toward the end of 2016.
However, this price jump phenomenon in 2016 showed the
significant role that China controls in determining shifts of
the global coal market, thus potentially raising uncertainties
of future price movements. Nonetheless, as the Chinese
Government enforces a robust regulatory framework
underlining the safety and sustainability factor of the local
mining industry, expectations for the imminent coal price
movements lean toward a market consensus that prices will
not fall back to US Dollar 50 per tonnes and will instead
settle into a new and higher equilibrium level.
ALAT BERAT DAN PERTAMBANGAN
HEAVY EQUIPMENT AND MINING
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 195
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Mesin KonstruksiUT menangani secara langsung unit bisnis mesin konstruksi
dan hingga saat ini telah berkembang menjadi salah
satu distributor alat berat terkemuka di Indonesia yang
memasarkan beragam pilihan merek produk alat berat
terkemuka internasional.
Produk dan JasaUT menyediakan berbagai jenis produk alat berat dan suku
cadang merek Komatsu, UD Trucks, Scania, Bomag dan
Tadano yang digunakan di sektor pertambangan, konstruksi,
perkebunan dan kehutanan, serta untuk kebutuhan material
handling dan transportasi.
Untuk memastikan kelancaran operasional bisnis pelanggan,
UT memberikan dukungan solusi yang menyeluruh dan
terintegrasi bagi pelanggan, mencakup layanan perawatan
dan pemeliharaan, jasa konsultasi sejak tahap awal
perencanaan hingga penggunaan mesin di lapangan,
jasa pelatihan untuk operator dan mekanik, serta jasa
remanufaktur dan rekondisi alat berat. Sebagai bentuk
komitmen kepada pelanggan, salah satu produk purna jual
yang ditawarkan adalah guaranteed product support (GPS)
yang memberikan jaminan layanan menyeluruh mencakup
ketersediaan suku cadang, mekanik dan perawatan mesin
sesuai jangka waktu yang ditetapkan secara kontraktual.
Fasilitas ProduksiSebagai distributor tunggal, UT bertanggung jawab atas
kegiatan pemasaran dan penjualan produk alat berat,
namun tidak melakukan kegiatan produksi di Indonesia.
Construction MachineryUT directly handles the construction machinery business
unit and has developed as one of the most prominent heavy
equipment distributors in Indonesia today, markets various
leading international brands of heavy equipment products.
Products and ServicesUT offers a large variety of heavy equipment products and
spare parts under the brand names Komatsu, UD Trucks,
Scania, Bomag and Tadano used in the mining, construction,
plantation and foresty sectors, as well as for material
handling and transportation needs.
To secure the continuity of customers’ business operations,
UT provides comprehensive and integrated solution for
customers, covering maintenance and repairs, consultation
services from the initial phase of planning up to machine
utilization in the field, training for operators and mechanics,
as well as remanufacturing and reconditioning of heavy
equipment. As commitment to customers, UT provides
comprehensive after-sales support in the form of guaranteed
product support (GPS), covering the availability of spare
parts, mechanic and machine maintenance in accordance to
a time frame as specified in contract agreement.
Production FacilitiesAs a sole distributor, UT is responsible for marketing and sales
activities of brands represented, but it does not maintain
production activities in Indonesia.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International196
Pemasaran dan Jaringan DistribusiSetelah ekspansi jaringan di pulau Jawa pada tahun 2015
untuk memperkuat fokus layanan pada sektor konstruksi,
hingga saat ini UT telah memiliki 177 titik pelayanan (points
of service), termasuk diantaranya 20 kantor cabang, 22 site
support, 10 kantor perwakilan dan 14 kantor pertambangan
(mine offices) di seluruh Indonesia. Seluruh jaringan cabang
menyediakan layanan berbasis solusi menyeluruh (end-to-
end solution) mencakup kegiatan pemasaran, penjualan
dan purna jual. Selain itu juga telah dioperasikan dukungan
fasilitas UT Call 1500072 dengan akses 24 jam setiap hari
secara nasional.
Pangsa PasarPada tahun 2016, jumlah penjualan alat berat Komatsu sedikit
meningkat didorong oleh peningkatan permintaan sektor
konstruksi. UT masih mempertahankan kepemimpinan pangsa
pasar sebesar 32%, walaupun menurun jika dibandingkan
pencapaian tahun sebelumnya sebesar 36% (sumber: data
riset internal). Penurunan angka pangsa pasar mencerminkan
masih lemahnya kinerja penjualan untuk sektor pertambangan
yang menjadi tulang punggung UT selama ini serta ketatnya
tingkat persaingan industri alat berat.
Kinerja Penjualan Sebelum pelemahan ekonomi, sektor pertambangan
memberikan kontribusi terbesar pada penjualan bisnis mesin
konstruksi UT dengan kisaran 60% hingga 70%. Pelemahan
kinerja sektor pertambangan yang berkelanjutan selama
beberapa tahun terakhir menuntut UT untuk beralih strategi
dengan mendorong kinerja penjualan produk pendukung dan
suku cadang mesin sebagai alternatif sumber pendapatan inti
di sektor pertambangan. Mengingat bahwa populasi mesin
dan peralatan bermerek Komatsu sudah relatif tinggi, maka
dalam kondisi dimana investasi pembelian mesin-mesin baru
telah dibatasi, program perawatan untuk peralatan yang
digunakan menjadi prioritas utama dalam menjamin kelancaran
kegiatan operasional tambang. Bersamaan dengan ini, UT juga
menekankan fokus bisnis pada konsumen di sektor industri
lainnya, terutama proyek-proyek pemerintah maupun swasta di
sektor konstruksi dan infrastruktur, guna mengurangi konsentrasi
dan ketergantungan bisnis pada sektor batu bara thermal.
Pelaksanaan strategi ini tercermin pada komposisi pelanggan
UT untuk tahun 2016, dimana sektor konstruksi telah menjadi
pelanggan utama UT dengan porsi 46% dari volume penjualan
unit Komatsu, disusul 30% dari sektor pertambangan.
Marketing and Distribution NetworkFollowing year 2015 network expansion on Java island to
strengthen focus of serving the construction sector, UT
has 177 points of service, inclusive of 20 branches, 22 site
supports, 10 representative offices and 14 mine offices
across Indonesia. The entire branch network offers end-to-
end solution, encompassing marketing, sales and after-sales
activities. Furthermore, UT operates customer support UT
Call 1500072 with 24-hour national access.
Market Share In 2016, sales of Komatsu heavy equipment slightly increased
on the back of stronger demand from the construction sector.
UT maintained market share leadership with 32%, though
lower in comparison to the previous year’s achievement of
36% (source: internal research data). The decline in market
share figure reflects that sales in the mining sector, which
has always served as UT’s backbone, were still weak and also
tight competition in the heavy equipment industry.
Sales Performance Prior the weakening of the economy, mining sector was the
biggest contributor to UT’s contruction machinery business
with a range of 60% to 70% of sales. Continued declining
performance of the mining sector over the past few years
forced UT to shift its strategy by pushing sales of supporting
products and spare parts as an alternative core revenue
source in the mining sector. Considering that the population
of Komatsu machines and equipment was relatively high,
and under conditions when investment in new machines
was limited, maintenance of machines being used became a
key priority in ensuring the continuity of mining operations.
Along with this strategy, UT also emphasized business focus
on potential markets in other industry sectors, particularly
government and private sector projects in construction and
infrastructure, in order to reduce business dependence and
concentration on the thermal coal segment. Implementation
of this strategy is reflected in the composition of UT’s
customers in 2016, which shows that the construction sector
has become the dominant customer group accounting for
46% of Komatsu unit sales, followed by the mining sector
with 30% share.
ALAT BERAT DAN PERTAMBANGAN
HEAVY EQUIPMENT AND MINING
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 197
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Secara keseluruhan, kinerja penjualan mesin konstruksi
meningkat sebesar 7% dari total pendapatan Rp13,6 triliun
pada tahun 2015 menjadi Rp14,6 triliun. Penjualan Komatsu
meningkat 3% dari sejumlah 2.124 unit pada tahun 2015
menjadi 2.181 unit. Dari total pendapatan unit usaha mesin
konstruksi, kontribusi pendapatan dari pendapatan suku
cadang dan jasa pemeliharaan alat berat mencapai Rp5,8
triliun dibandingkan Rp6,1 triliun pada tahun 2015. Untuk
menjaga tingkat profitabilitas, UT terus mengerahkan
inisiatif efisiensi operasional, diantaranya program-program
efisiensi biaya dan modal kerja.
Rencana Tahun 2017 Pada tahun 2017 diharapkan kinerja penjualan mesin
konstruksi dari sektor pertambangan akan membaik, didukung
oleh harga batu bara yang masih akan bergerak pada level
yang kondusif. Selain itu, UT merencanakan untuk melanjutkan
program intensifikasi pada sektor konstruksi dan bisnis on-the-
road truck, untuk memanfaatkan momentum pengembangan
proyek-proyek infrastruktur yang didukung oleh Pemerintah
dan swasta. Agar memiliki portofolio yang berimbang, penetrasi
pada sektor non-batu bara juga direncanakan untuk terus
dilanjutkan, misalnya sektor pertanian, industri dan transportasi
yang dinilai penting bagi keberlanjutan pertumbuhan yang
lebih sehat ke depan.
Kontraktor PenambanganPT Pamapersada Nusantara (Pama) adalah anak perusahaan
UT yang menawarkan jasa layanan kontraktor penambangan
bagi perusahaan-perusahaan pemilik konsesi tambang
ternama di berbagai wilayah di Indonesia.
Produk dan JasaPama bekerja berdasarkan kontrak kerja sebagai pengelola dan
operator kegiatan penambangan batu bara dan mineral lainnya
bagi pelanggan pemilik konsesi tambang di berbagai lokasi di
tanah air. Cakupan layanan yang dilakukan terdiri dari kegiatan
rancang tambang, eksplorasi, pembangunan infrastruktur,
penambangan, pengangkutan, barging dan loading.
Fasilitas ProduksiPama melakukan aktivitas penambangan yang berkualitas
dengan dukungan armada alat berat yang lengkap berjumlah
3.129 unit pada akhir tahun 2016 dibandingkan 3.158 unit
pada tahun 2015. Peralatan tersebut terdiri dari 303 bulldozer
(2015: 295), 332 excavator dan shovel (2015: 322), 2.104
Overall, sales of construction machinery increased by 7%
from total revenue of Rp13.6 trillion in 2015 to Rp14.6
trillion. Komatsu sales increased 3% from 2,124 units in
2015 to 2,181 units. From total revenue generated by the
construction machinery business, contribution from sales of
spare parts and maintenance services reached Rp5.8 trillion
compared to Rp6.1 trillion in 2015. To sustain profitability,
UT continued to rollout operational efficiency initiatives,
including working capital and cost efficiency programs.
Plans for 2017Construction machinery sales from the mining sector is
expected to improve in 2017 on account of coal prices still
moving within favorable levels. UT plans to build up on its
intensification programs in the construction sector and on-
the-road truck business, to benefit from the momentum
of infrastructure development projects supported by the
Government and private sector. To manage a balanced
portfolio, UT also plans to continue the penetration into non-
coal sectors, such as agriculture, industry and transportation
sectors, which is deemed critical to support sustainable
growth going forward.
Mining ContractingPT Pamapersada Nusantara (Pama) is a subsidiary of UT that
offers mining contracting services for reputable companies
holding mining concessions in various areas throughout
Indonesia.
Products and ServicesPama works on behalf of concession owners based on
mining contracts to manage and operate coal and other
minerals mining concessions in various areas nationwide. The
coverage of services provided includes mining engineering
planning, exploration, infrastructure development, mining,
transport, barging and loading.
Production FacilityPama offers premium quality mining services with support
of a comprehensive fleet of heavy equipment with total of
3,129 units at the end of 2016 compared to 3,158 units at
the end of 2015. Its extensive fleet comprise 303 bulldozers
(2015: 295), 332 excavators and shovels (2015: 322), 2,104
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International198
dump truck (2015: 2.142), 150 prime mover (2015: 161) dan
240 wheel loader dan motor grader (2015: 238).
Pemasaran dan Jaringan PenjualanPama telah dikenal sebagai kontraktor penambangan
terbesar dan terpercaya di Indonesia yang memiliki komitmen
terhadap keunggulan kualitas layanan serta produktivitas dan
efisiensi operasional yang prima. Dengan kemampuan untuk
menjamin optimalisasi produksi yang baik, pada tahun 2016
Pama berhasil mempertahankan 15 proyek penambangan.
Pangsa PasarPangsa pasar dihitung berdasarkan jumlah pendapatan nilai
kontrak penambangan. Pada tahun 2016, Pama mampu
mempertahankan perolehan pangsa pasar sebesar 48%,
sama seperti tahun sebelumnya (sumber: data riset internal)
dan mengukuhkan posisi terdepan di industri.
Kinerja PenjualanSelaras dengan kondisi sektor pertambangan yang masih belum
kondusif, tantangan terbesar yang dihadapi Pama pada tahun
2016 adalah tekanan pelanggan dalam hal penurunan tingkat
produksi (termasuk stripping ratio) dan permintaan untuk
pemberian diskon biaya penambangan. Strategi yang dikerahkan
untuk mengendalikan hal tersebut adalah intensifikasi program
efisiensi biaya yang telah dilakukan sejak beberapa tahun ini,
yang menargetkan peningkatan produktivitas dan efisiensi
kerja untuk menjadikan Pama sebagai produsen dengan
tingkat biaya yang rendah secara berkelanjutan. Program kerja
yang diimplementasikan, antara lain adalah inisiatif operational
excellence melalui program “zero mistake plan and action”,
dump trucks (2015: 2,142), 150 prime movers (2015: 161)
and 240 wheel loaders and motor graders (2015: 238).
Marketing and Sales Network Recognized as the biggest and reliable mining contractor
in Indonesia, Pama is fully committed to delivering service
excellence as well as superior operational efficiency and
productivity. With the ability to ensure optimized production
results, Pama was able to retain 15 mining projects in 2016.
Market ShareMarket share is measured by mining contract revenue. In
2016, Pama managed to maintain market share of 48%,
unchanged from the previous year’s achievement (source:
internal research data) and maintain its leadership position
in the industry.
Sales Performance In line with continuing unfavorable mining industry
conditions, the biggest challenge faced by Pama in 2016
was pressure from the customers related to decreasing
production levels (including stripping ratio) and requests
for discounting mining fees. The strategy implemented to
overcome these issues was intensive implementation of cost
efficiency programs already initiated in the past few years,
designed to improve productivity and efficiency in order to
make Pama as the “sustainable low cost producer”. Work
programs implemented include initiatives for “operational
excellence” through “zero mistake plan and action”,
improvements in mine design accuracy (MDA), improving the
ALAT BERAT DAN PERTAMBANGAN
HEAVY EQUIPMENT AND MINING
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 199
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
peningkatan akurasi desain tambang (mine design accuracy -
MDA), peningkatan kualitas infrastruktur jalan dan meredam
tingkat delay time, serta memaksimalkan umur/jangka waktu
pemakaian komponen alat berat.
Akibat dari penurunan aktivitas tambang serta tekanan
untuk pemberian diskon biaya penambangan, dimana
kedua hal tersebut disebabkan oleh rendahnya harga
batu bara, maka PAMA mencatat pendapatan bersih dari
kegiatan kontraktor penambangan sebesar Rp24,0 triliun,
lebih rendah 21% dibandingkan dengan Rp30,5 triliun yang
diperoleh di tahun sebelumnya
Rencana Tahun 2017Selain pelaksanaan program efisiensi biaya berkelanjutan,
strategi Pama ke depan untuk menghadapi fluktuasi harga
dan kondisi sektor batu bara yang berdampak pada kinerja
keuangan adalah dengan melakukan ekspansi portofolio
bisnis ke bidang mineral lainnya, termasuk emas, coking coal
serta pengelolaan pembangkit listrik. Diharapkan dengan
investasi dan diversifikasi bisnis tersebut akan menghasilkan
pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan di tahun-tahun
mendatang.
Pertambangan Batu BaraPT Tuah Turangga Agung (TTA) menjalankan bisnis
pertambangan batu bara, sebagai pemegang hak pengelolaan
di 9 wilayah konsesi tambang yang memiliki kandungan
batu bara berkualitas medium hingga tinggi dengan total
cadangan gabungan diperkirakan sebanyak 395 juta ton.
Produk dan JasaTTA memproduksi komoditas batu bara berkualitas medium
hingga tinggi dan juga melakukan bisnis jual beli batu bara
untuk kebutuhan dalam dan luar negeri.
Fasilitas ProduksiUntuk mendukung pelaksanaan rencana strategis
pengembangan usaha, TTA melakukan ekspansi fasilitas
produksi pada tahun 2016, diantaranya meningkatkan
kapasitas stockpile dan penambahan jetty untuk
mengakomodasi kegiatan pengangkutan (loading)
komoditas batu bara dengan produktivitas yang lebih tinggi.
Pada tahun 2016, TTA masih mengoptimalkan produksi
batu bara dari Tambang Asmin Bara Bronang yang memiliki
hauling road quality and reduce delay time, and increasing
the component lifetime.
Due to lower mining activities and pressures of mining fees
discounting, which both at mainly do to weaker coal price,
PAMA recorded net revenue from the mining contracting
business of Rp24.0 trillion, lower by 21% in comparison to
Rp30.5 trillion earned in the previous year.
Plans for 2017In addition to implementing continuous cost efficiency
programs, Pama’s strategic plans to address price
fluctuations and the coal sector conditions that affected
financial performance are to expand its business portfolio
by exploring potentials of other minerals, including gold,
coking coal and power plant project. With more investment
commitment and business diversification above, Pama hopes
to secure sustainable growth in the future.
Coal Mining PT Tuah Turangga Agung (TTA) operates a coal mining
business, and holds mining concession rights in 9 areas
with total combined reserves of medium to high quality coal
estimated at 395 million tones.
Products and ServicesTTA produces medium to high quality coal commodities and
is also engaged in the coal trading business to fulfill needs in
the domestic and international markets.
Production FacilitiesTo support the strategic plan for business development,
TTA completed a number of production facility expansion
in 2016, including increasing stockpile capacity and adding
jetty facilities to accommodate higher productivity for coal
loading.
In 2016, TTA continued to optimize coal production from
the Asmin Bara Bronang Mine with a lower production
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International200
biaya produksi lebih rendah, sedangkan tambang lainya
seperti tambang Telen Orbit Prima dan Duta Nurcahya untuk
sementara tidak dioperasikan.
Pemasaran dan Jaringan PenjualanTTA menjual batu bara hasil produksi tambang milik sendiri
serta batu bara yang dibeli dari pihak ketiga. Transaksi penjualan
dilakukan berdasarkan kontrak pembelian melalui agen
penjualan maupun pelanggan secara langsung untuk melayani
pasar utama di Jepang, serta tetap meninjau kesempatan untuk
melayani pasar di beberapa negara lain. Untuk memperluas
jangkauan pasar, pada tahun 2016, TTA juga telah bermitra
dengan beberapa agen penjualan untuk melayani pelanggan
di beberapa negara dengan pertumbuhan konsumsi batu bara
yang prospektif di kawasan Asia Tenggara.
Pangsa PasarSaat ini, jumlah produksi batu bara yang dihasilkan TTA
masih tidak signifikan dibandingkan dengan jumlah produksi
batu bara nasional.
Kinerja PenjualanMenghadapi tantangan harga yang belum pulih, fokus kerja
segmen bisnis pertambangan batu bara pada tahun 2016
adalah efisiensi biaya dan optimalisasi kegiatan pemasaran
yang mengarah secara langsung kepada sasaran konsumen
pengguna batu bara.
Strategi pemasaran ini menghasilkan kinerja penjualan yang
cukup baik. Sebagai perusahaan pemegang konsesi dan
perdagangan batu bara, TTA mencatat volume penjualan
sejumlah 6,8 juta ton secara keseluruhan, bertumbuh sebesar
48% dibandingkan jumlah terjual 4,6 juta ton pada tahun
2015. Kenaikan volume penjualan mendorong peningkatan
jumlah pendapatan bersih sebesar 34% dari Rp3,8 triliun
pada tahun 2015 menjadi sebesar Rp5,1 triliun.
Rencana Tahun 2017 Untuk tahun 2017, TTA berkomitmen untuk mempertahankan
biaya produksi yang optimal, mencapai harga jual yang lebih
baik serta senantiasa melakukan usaha pemasaran yang baik.
Seiring dengan harga batu bara yang diprediksi lebih baik
dibandingkan pada tahun 2016, TTA akan meninjau kembali
peluang untuk mengoperasikan beberapa konsesi tambang
yang dormant pada tahun sebelumnya.
cost advantage. At the same time, operational activities at
selected mines, such as Telen Orbit Prima and Duta Nurcahya,
were temporarily halted.
Marketing and Sales Network TTA sells coal products produced in own mines and coal
products purchased from third parties. Sales are done based
on purchase contracts through selling agents or directly
with customers, serving Japan as the primary market whilst
seeking other export opportunities to other countries.
In order to expand market coverage, in 2016, TTA also
established partnerships with a number of selling agents to
serve customers in several coal developing markets in South
East Asia.
Market Share Currently, TTA’s total coal production volume remains
insignificant compared to the aggregate national coal
production.
Sales Performance Facing continued challenge of depressed prices, the coal
mining business set work focus in 2016 on cost efficiency
and optimizing marketing activities by directly targeting the
end buyer coal consumer segments.
The strategic marketing shift generated improvement in
sales performance. As a coal concession owner and coal
trading company, TTA recorded total sales volume of 6.8
million tonnes, increasing by 48% compared to 4.6 million
tonnes sold in 2015. Improvement in sales volume supported
net revenue growth of 34% from Rp3.8 trillion in 2015 to
Rp5.1 trillion.
Plans for 2017For 2017, TTA remains committed to secure optimum
production cost, maximizing selling prices and continually
promote the best marketing efforts. Given projections for
improvement in coal prices compared to 2016 prices, TTA
will review potentials for commencing operation of several
coal concessions that were dormant in the previous year.
ALAT BERAT DAN PERTAMBANGAN
HEAVY EQUIPMENT AND MINING
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 201
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Industri KonstruksiAcset adalah perusahaan konstruksi dan kontraktor
terkemuka di Indonesia, yang telah menjadi bagian dari Grup
Astra melalui PT United Tractors Tbk dengan kepemilikan
50,1% dari keseluruhan sahamnya, yang tercatat di Bursa
Efek Indonesia dengan total kapitalisasi pasar Rp2,0 triliun
pada akhir tahun 2016. Acset telah membangun reputasi
yang kuat sebagai spesialis fondasi, struktur, sipil dan
infrastruktur.
Produk dan Jasa LayananAcset adalah salah satu kontraktor bangunan di Indonesia
yang memiliki kemampuan terintegrasi untuk pelaksanaan
proyek-proyek konstruksi umum, dengan spesialisasi di
bidang fondasi, bangunan bertingkat, pembongkaran
(demolition) dan infrastruktur, menyediakan layanan teknis
dan konstruksi di gedung serta pekerjaan sipil.
Sumber Daya KonstruksiAcset mengelola fasilitas dan sumber daya konstruksi yang
mencakup keahlian spesialisasi di bidang layanan pompa
(pump services specialist), formwork dan bekisting, di bidang
teknik MEP (mechanical, electrical and plumbing), dan
fondasi serta dukungan penyewaan dan penjualan berbagai
jenis alat berat dan mesin yang digunakan pada proyek
konstruksi (passenger hoist, tower crane dan peralatan
berat lainnya). Acset juga memiliki anak perusahaan yang
bergerak di bidang kontraktor umum di Vietnam.
Construction IndustryAcset is a leading construction and contractor company in
Indonesia, which has become a part of Astra Group through
PT United Tractors Tbk by ownership of 50.1% shares, which
are entirely listed on the Indonesia Stock Exchange with
market capitalization of Rp2.0 trillion at the end of 2016.
Acset has built a solid reputation as a specialist in building
foundation, structure, civil and infrastructure work.
Products and ServicesAcset is a leading building contractor in Indonesia with
integrated capabilities for general construction projects, with
specialization in building foundation, high-rise structure,
demolition and infrastructure, and providing construction
and technical services in buildings and civil works.
Construction Resources Acset manages facilities and construction resources inclusive
of pump services specialist, formwork and bekisting,
mechanical, electrical and plumbing, as well as foundation,
backed by capabilities for rental and sales of heavy
equipment and machinery used in construction projects
(such as passenger hoist, tower crane and other heavy
equipment models). Acset also formed a subsidiary based in
Vietnam, engaged in the general contractor business.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International202
Kelengkapan sumber daya konstruksi juga ditunjang dengan
penguatan tata kelola usaha dan pengembangan sumber
daya manusia yang handal untuk pelaksanaan kegiatan
pembangunan dan konstruksi yang berkualitas tinggi. Setelah
bergabung dengan Grup Astra, Acset terus memperdalam
penerapan Astra Management System yang menyeluruh,
mencakup sistem manajemen dan budaya kerja, sistem
monitoring dan pengendalian yang disiplin, serta sistem
pelatihan dan pendidikan yang berjenjang dengan dukungan
UT School yang memberikan pelatihan dan pendidikan di
bidang teknis operasional di lapangan untuk mengembangkan
keahlian dan kompetensi sumber daya manusia yang optimal.
Pemasaran dan Jaringan PenjualanAcset bekerja dengan komitmen untuk menghadirkan solusi
pembangunan yang mengedepankan standar kualitas dan
keamanan terbaik dengan biaya yang kompetitif. Hal ini
dilakukan dengan mengintegrasikan keahlian spesialisasi di
berbagai bidang dengan pekerjaan konstruksi umum untuk
meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja sehingga proses
pembangunan dan penyelesaian proyek konstruksi dapat
berjalan tepat waktu sesuai jadwal yang ditargetkan.
Acset telah memiliki rekam jejak dan pengalaman yang luas,
terbukti dengan portofolio proyek yang mencakup berbagai
jenis gedung dan bangunan penting, termasuk gedung
komersial, hotel dan proyek residential bertingkat, di
berbagai lokasi di Indonesia dan Vietnam. Beberapa proyek
konstruksi gedung penting dalam kolaborasi dengan klien-
klien lokal dan internasional terdepan adalah Thamrin Nine
(Putra Gaya Wahana), West Vista (Keppel Land, PT Harapan
Global), Indonesia 1 (China Construction Eighth Engineering
Complete construction resources are combined with strong
governance compliance and human capital development
to strengthen a high quality construction and development
capabilities. After joining Astra Group, Acset continues to
enhance the implementation of Astra Management System,
including management system and work culture, robust
control and monitoring system, as well as tiered training and
educational system supported by UT School for providing
technical field operation training for optimal skills and
competency building of human capital.
Marketing and Sales NetworkAcset works with the commitment to deliver construction
solutions that highlight the best quality and safety standards
at competitive costs. This is achieved by integrating specialist
expertise in many areas and general construction work
toward maximum work efficiency and effectiveness, hence
resulting in the building process and project completion that
consistently runs according to the target schedule.
To date, Acset has established an extensive track record
and experience, as evidenced by its project portfolio that
encompass important buildings and landmarks, such as
commercial buildings, hotels and high-rise residential
projects, in many locations throughout Indonesia and
also in Vietnam. Several building construction projects in
collaboration with prominent local and international clients
are Thamrin Nine (Putra Gaya Wahana), West Vista (Keppel
Land, PT Harapan Global), Indonesia 1 (China Construction
ALAT BERAT DAN PERTAMBANGAN
HEAVY EQUIPMENT AND MINING
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 203
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Division, PT China Sonangol Media Investama) dan Astra Biz
Center (Astra International).
Pada tahun 2016, Acset semakin meningkatkan sinergi dan
kolaborasi dengan jaringan bisnis Astra dan bermitra dalam
berbagai proyek konstruksi yang secara khusus memberikan
nilai tambah dan peluang untuk pengembangan kompetensi
di bidang yang lebih luas, antara lain sektor infrastruktur.
Dengan dukungan keuangan yang semakin baik sebagai
bagian dari Grup Astra dan setelah pelaksanaan hak
memesan efek terlebih dahulu (HMETD sebesar Rp600 miliar
pada bulan Juni 2016, Acset berhasil mengakuisisi proyek
baru dengan nilai sebesar Rp3,8 triliun, naik dibandingkan
dengan nilai proyek baru pada tahun sebelumnya yaitu
Rp3,1 triliun.
Kinerja PenjualanPada tahun 2016, Acset mencatat pendapatan bersih sebesar
Rp1,8 triliun, naik dibandingkan dengan sejumlah Rp1,4
triliun yang diperoleh di tahun sebelumnya, sedangkan laba
bersih mencapai Rp68,3 miliar dari Rp41,9 miliar untuk
tahun 2015.
Rencana Tahun 2017Di tahun-tahun mendatang, Acset akan berkembang melalui
kontribusi yang lebih luas pada proyek-proyek infrastruktur
dan gedung bertingkat serta sektor fondasi dalam perjalanan
mewujudkan aspirasi menjadi perusahaan kontraktor swasta
terbesar pada tahun 2020. Strategi pertumbuhan menyasar
aspek diferensiasi bisnis dari standar keamanan dan kualitas
terbaik di industri serta memanfaatkan sinergi dengan
berbagai lini bisnis di bawah Grup Astra serta mitra eksternal
dalam skema joint operation untuk pengembangan
portofolio proyek yang menopang terbentuknya citra
dan reputasi yang baik. Untuk menghadapi tantangan
pertumbuhan ke depan, Acset juga merancang program
persiapan sumber daya manusia, di antaranya program
rekrutmen dan pelatihan yang dilaksanakan secara intensif
untuk mengembangkan jumlah dan kualitas personel yang
handal sesuai dengan tuntutan dan strategi bisnis ke depan.
Eighth Engineering Division, PT China Sonangol Media
Investama) and Astra Biz Center (Astra International).
In 2016, Acset further enhanced synergy and collaboration
with the Astra business network, partnering in various
construction projects specifically selected to contribute
added value and opportunities for competence building in
new areas, including in the infrastructure sector. With better
financial position as part of Astra Group and following the
completion of rights issue in amount of Rp600 billion in June
2016, Acset managed to acquire new projects with total
value of Rp3.8 trillion, higher in comparison to new projects
of the previous year valued at Rp3.1 trillion.
Sales PerformanceIn 2016, Acset recorded net revenue of Rp1.8 trillion, higher
compared to Rp1.4 trillion earned in the previous year,
whereas net income reached Rp68.3 billion from Rp41.9
billion for the year 2015.
Plans of 2017In the coming years, Acset will grow through greater
contributions in infrastructure projects and high-rise buildings
as well as building foundation sector to achieve aspiration
of becoming the largest private contractor company by
the year 2020. Growth strategies will target business
differentiation by the best quality and safety standards in
the industry as well as leveraging on synergy with various
business lines under Astra Group and external partners in
joint operation scheme to develop a project portfolio that is
conducive for building a positive image and reputation. To
overcome the challenges of future growth, Acset embarks
on human capital preparation programs, including intensive
recruitment and training programs to develop the quantity
and quality of our people in line with the demands and
strategies of the business in the future.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International204
AGRIBISNISAGRIBUSINESS
Strategi hilirisasi bisnis dan intensifikasi operasional menghasilkan efisiensi bisnis untuk mewujudkan AAL menjadi cost leader dalam industri kelapa sawitThe downstream business and operational intensification strategy promotes business efficiency to build AAL’s cost leadership advantage in the palm oil industry
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 205
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Usaha agribisnis Astra dikelola oleh anak perusahaan
PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL). Astra memiliki kepemilikan
atas 79,7% saham AAL, yang keseluruhannya telah tercatat
di Bursa Efek Indonesia dengan nilai kapitalisasi pasar
sebesar Rp32,3 triliun pada akhir tahun 2016.
AAL memberikan kontribusi sebesar 11% terhadap total laba
bersih konsolidasi Astra pada tahun 2016, naik dari sekitar
3% di tahun 2015. Peningkatan kinerja tersebut didukung
oleh meningkatnya harga minyak kelapa sawit (crude palm
oil/CPO) serta apresiasi Rupiah terhadap Dolar AS.
Tinjauan dan Prospek Industri Agribisnis
Tinjauan IndustriSetelah menghadapi musim kering yang berkepanjangan
pada tahun 2015, tingkat produktivitas industri kelapa
sawit pada tahun 2016 mengalami penurunan. Namun
demikian, penurunan produksi tersebut menjadi pemicu
bagi peningkatan harga CPO karena tingkat permintaan
CPO dunia yang masih cukup stabil. Harga jual rata-rata CPO
yang telah mencapai Rp6.971/kg pada tahun 2015 kembali
bergerak naik menjadi Rp7.768/kg pada tahun 2016.
Astra’s agribusiness segment is managed by PT Astra Agro
Lestari Tbk (AAL), a subsidiary company in which Astra holds
79.7% share ownership. AAL is listed on the Indonesian
Stock Exchange, with market capitalization of Rp32.3 trillion
at the close of 2016.
AAL contributed approximately 11% of Astra’s consolidated
net income in 2016, higher from its 3% contribution to
2015 net income. Factors supporting improved financial
performance include higher Crude Palm Oil (CPO) prices and
the Rupiah appreciation against the US Dollar.
Agribusiness Industry Overview and Outlook
Industry OverviewFollowing a long dry season in the year 2015, overall
productivity of palm oil industry dropped in 2016. However,
lower production volumes became a driving factor for a price
rally due to stable global demand for CPO products. Average
selling price of CPO had reached Rp6,971/kg in 2015 and
began treading upward to Rp7,768/kg in 2016.
kontribusi AAL terhadap total laba bersih konsolidasi Astra di tahun 2016, naik dari sekitar 3% pada tahun 2015
AAL’s contribution to Astra’s 2016 consolidated net income, up from 3% in 2015
11%
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International206
Prospek IndustriProspek pertumbuhan konsumsi minyak nabati dunia akan
masih terus berkembang. Peluang pertumbuhan tersebut
diharapkan dapat dipenuhi dari industri kelapa sawit
karena produktivitas minyak nabati lainnya, seperti kedelai
atau jagung, tidak dapat menyaingi produktivitas kelapa
sawit. Sementara itu, walaupun perusahaan kelapa sawit
masih menghadapi tantangan pada aspek pengembangan
lahan, namun volume produksi didukung oleh usaha
perkebunan rakyat yang berjumlah cukup banyak dan
terus berkembang. Bahkan ke depannya, terbuka peluang
besar bagi perusahaan kelapa sawit untuk bermitra dengan
perkebunan rakyat dalam upaya peningkatan produktivitas
dan pemasaran hasil perkebunan.
Astra Agro LestariAAL merupakan salah satu perusahaan perkebunan kelapa
sawit terbesar di Indonesia. Melalui model kemitraan dengan
masyarakat, baik plasma maupun KKPA (Kredit Koperasi
Primer untuk Anggota), AAL terus berupaya mewujudkan
visinya untuk menjadi perusahaan panutan dalam
pengelolaan perkebunan kelapa sawit yang berkontribusi
untuk pembangunan dan kesejahteraan bangsa.
Produk dan JasaAAL memproduksi CPO yang dijual kepada pelanggan di
dalam dan luar negeri. Setelah berhasil merintis kegiatan
hilirisasi sejak tahun 2014, AAL juga memasarkan produk
turunan minyak sawit, seperti RBDPO, Olein, Stearin dan
PFAD untuk kebutuhan pasar ekspor.
Industry Outlook The growth prospect for world consumption of vegetable
oils will continue to be favorable. Such growth potential
will likely be satisfied by the palm oil sector because the
productivity levels of vegetable oil alternatives, such as soy
or corn, are less competitive than palm oil. Although palm oil
corporations today still struggle with plantation expansion
limitations, production volume can be supported by large
number and growing local oil palm farmers. Going forward,
there is vast opportunity for larger palm oil companies to
adopt partnership models with local farmers as a strategy to
boost productivity and marketing activities.
Astra Agro LestariAAL is one of the largest palm oil plantation companies
in Indonesia. Through a partnership model with the
communities, both through a plasma and KKPA, AAL
continually strives to realize its vision of becoming a role
model in managing oil palm estates and contributing to the
development and prosperity of the nation.
Products and ServicesAAL produces CPO to be sold to domestic customers
and export market. After a successful development of its
downstream business in 2014, AAL also markets palm oil
derivative products, such as RBDPO, Olein, Stearin and PFAD
for the export market.
AGRIBISNIS
AGRIBUSINESS
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 207
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Area Perkebunan dan Fasilitas ProduksiPada akhir tahun 2016, AAL telah mengelola lahan
perkebunan kelapa sawit dengan luas area tertanam
sebesar 297.011 hektar (2015: 297.862 hektar), tersebar
di wilayah Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Dari jumlah
area tersebut, 79% merupakan perkebunan inti dan 21%
adalah perkebunan plasma. Dalam pemenuhan program
wajib pemerintah terkait kelestarian lingkungan, AAL telah
mendapatkan 21 sertifikat ISPO (Indonesian Sustainable
Palm Oil) dan 16 dalam proses sertifikasi hingga akhir tahun
2016.
Upaya peningkatan produktivitas perkebunan kelapa sawit
telah gencar dilakukan sejak tahun 2008, antara lain melalui
program intensifikasi, yang terdiri dari berbagai inisiatif
mekanisasi, pengolahan pupuk organik (composting) dan
penerapan sistem tata kelola air (sistem irigasi).
Fasilitas produksi AAL mencakup 31 unit pabrik kelapa
sawit (PKS) operasional pada akhir tahun 2016 (2015: 29
PKS), dengan total kapasitas pengolahan sebesar 1.510 ton
Tandan Buah Segar (TBS) per jam (2015: 1.435 ton TBS per
jam). AAL juga mengoperasikan 13 pabrik pengepresan inti
sawit yang memiliki total kapasitas produksi sebanyak 1.520
ton kernel per hari.
Sejak tahun 2014, AAL telah mengoperasikan pabrik
pengolahan minyak sawit (CPO refinery) di Mamuju Utara,
Sulawesi Barat yang mampu mengolah 2.000 ton CPO per
hari, dan pada tahun 2015 juga telah melakukan penyertaan
saham sebesar 50% pada CPO refinery yang dimiliki oleh
KL-Kepong Plantation Holdings Sdn, Bhd berlokasi di Dumai,
Provinsi Riau berkapasitas 2.000 ton CPO per hari. Dengan
demikian, keseluruhan kapasitas pengolahan yang dimiliki
oleh AAL pada akhir tahun 2016 adalah sebesar 3.000 ton
CPO per hari atau setara dengan 900.000 ton CPO per tahun.
Pada tahun 2016, AAL juga telah menyelesaikan
pembangunan pabrik pengolahan minyak inti sawit (PKO
refinery) untuk mengolah minyak inti sawit (palm kernel
oil/PKO) di Sulawesi, yang terletak bersebelahan dengan
fasilitas pengolahan CPO refinery. Beroperasi secara komersil
pada akhir tahun 2016, fasilitas ini akan menghasilkan bagi
AAL produk baru, yaitu RBDPKO dan PKFAD yang memiliki
kegunaan sebagai bahan dasar untuk produk-produk
konsumen, seperti deterjen cair, sampo dan lainnya.
Plantation Area and Production FacilityAt the end of 2016, AAL manages oil palm plantations
with a total of 297,011 hectares of planted areas (2015:
297,862 hectares) in Sumatera, Kalimantan and Sulawesi.
Planted areas comprise 79% nucleus plantations and 21%
plasma plantations. In compliance with the government’s
mandatory environmental program, AAL has obtained 21
ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil) certificates and 16
more under the certification process at the end of 2016.
Programs for the improvement of oil palm plantations
productivity have been intensively implemented since
2008, including intensification program consisting of
mechanization processes, composting and water system
management (irrigation system).
Production facilities managed by AAL include 31 mills at the
end of 2016 (2015: 29 mills), with combined processing
capacity of 1,510 tonnes of fresh fruit bunches (FFB) per
hour (2015: 1,435 tonnes FFB per hour). AAL also operates
13 kernel crusher plants with a total production capacity of
1,520 tonnes of kernel per day.
Since 2014, AAL has operated a CPO refinery in Mamuju
Utara, West Sulawesi capable of processing 2,000 tonnes
CPO per day. Then in 2015, AAL also had 50% share
participation in CPO refinery owned by KL-Kepong Plantation
Holdings Sdn, Bhd located in Dumai, Riau Province with total
daily processing capacity of 2,000 tonnes CPO. Therefore,
total processing capacity effectively owned by AAL at the
end of 2016 is 3,000 tonnes CPO per day or equivalent to
900,000 tonnes CPO per year.
In 2016, AAL also completed the construction of its Palm
Kernel Oil (PKO) refinery in Sulawesi, which is located
adjacent to its CPO refinery. It has operated since the end of
2016, this new facility will produce for AAL new products,
namely RBDPKO and PKFAD which are commonly used as
the basic ingredients for many retail products such as liquid
detergent, shampoo and many more.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International208
Pemasaran dan Jaringan PenjualanProduk minyak kelapa sawit AAL dijual melalui proses tender,
dengan fokus utama melayani pelanggan di pasar domestik.
Sementara produk segmen hilir yang dihasilkan oleh AAL,
yaitu RDBPO, Olein, Stearin dan PFAD, dipasarkan khusus
untuk ekspor dengan didukung oleh Astra-KLK Pte, Ltd.,
perusahaan patungan berbasis di Singapura yang didirikan
bersama dengan KL-Kepong Plantation Holdings Sdn, Bhd.
pada tahun 2013. Negara tujuan ekspor produk segmen
hilir ini antara lain Filipina, Tiongkok, Korea Selatan, India
dan Pakistan (2015: Tiongkok, India, Filipina, Korea Selatan,
Pakistan dan Rusia).
Kinerja PenjualanSebagai dampak dari musim kemarau berkepanjangan di
tahun 2015, AAL mencatat produksi TBS pada tahun 2016
sebanyak 4,9 juta ton, atau turun 13% dibandingkan 5,6
juta ton yang dihasilkan pada tahun sebelumnya. Volume
pembelian TBS dari pihak petani mencapai 2,6 juta ton
(2015: 2,5 juta ton) dengan porsi sebesar 52% dibandingkan
44% pada tahun 2015.
Penurunan produktivitas kebun juga berimbas pada volume
CPO yang dihasilkan pada tahun 2016, yaitu turun 11% dari
1,7 juta ton di tahun 2015 menjadi 1,6 juta ton. Penjualan
Olein juga turun 22% dari sebesar 412.000 ton pada tahun
2015 menjadi 320.000 ton. Namun demikian, harga jual
rata-rata CPO menguat 11% dari Rp6.971/kg menjadi
Rp7.768/kg, dan harga jual rata-rata kernel naik 45%
dari Rp4.393/kg menjadi Rp6.349/kg. Secara keseluruhan,
kinerja keuangan AAL naik, dengan pendapatan bersih
mencapai Rp14,1 triliun dibandingkan Rp13,1 triliun tahun
sebelumnya. Dengan penurunan biaya bunga pinjaman dan
laba selisih kurs, AAL mencatat laba bersih sebesar Rp2,0
triliun, naik 224% dari pencapaian laba tahun 2015 sebesar
Rp619 miliar.
Rencana Tahun 2017Kami optimistis prospek bisnis kelapa sawit masih baik ke
depan. Khususnya untuk tahun 2017, kami memperkirakan
tingkat produksi masih akan mencerminkan dampak dari El
Nino yang terjadi pada tahun 2015.
Marketing and Sales NetworkAAL sells palm oil products through auction system, focusing
on serving customers in the domestic market.
AAL’s downstream products, which are RDBPO, Olein,
Stearin and PFAD, are specifically marketed for export
customers through support provided by Astra-KLK Pte, Ltd.,
a Singapore-based joint venture company with KL-Kepong
Plantation Holdings Sdn, Bhd. established in 2013. Exporting
countries for the downstream products include Philippines,
China, South Korea, India and Pakistan (2015: China, India,
Philippines, South Korea, Pakistan dan Russia).
Sales PerformanceAs the after-effect of long dry season in 2015, AAL recorded
a drop in FFB production in 2016 to 4.9 million tonnes, lower
by 13% compared to 5.6 million tonnes produced in the
year before. The volume of FFB purchases from local farmers
reached 2.6 million tonnes (2015: 2.5 million tonnes),
accounting for approximately 52% of production compared
to 44% in 2015.
Lower crop productivity also affected the volume of CPO
production in 2016, decreasing 11% from 1,7 million tonnes
in 2015 to 1.6 million tonnes . Olein sales also dropped 22%
from 412,000 tonnes in 2015 to 320,000 tonnes. However,
average CPO selling price improved 11% from Rp6,971/kg to
Rp7,768/kg, and average selling price of kernel increased by
45% from Rp4,393/kg to Rp6,349/kg. AAL’s overall financial
performance improved, with net revenue of Rp14.1 trillion
compared to Rp13.1 trillion in the previous year. With lower
financing costs and foreign exchange gains, AAL recorded
net income of Rp2.0 trillion, or 224% higher from 2015 net
income of Rp619 billion.
Plans of 2017We are optimistic that the long-term prospects of the palm
oil business remain favorable. Specifically for 2017, we
project that the production volume will still reflect the effects
of El Nino that occurred in 2015.
AGRIBISNIS
AGRIBUSINESS
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 209
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Untuk memperkuat fundamental bisnis, AAL akan
menekankan target usaha pada tahun 2017 dan selanjutnya
sebagai berikut:
1. Melanjutkan program intensifikasi, mekanisasi
dan otomasi yang dapat mendukung peningkatan
produktivitas dan efisiensi bisnis, dalam rangka
mewujudkan AAL menjadi cost leader dalam industri
kelapa sawit.
2. Mengembangkan lebih lanjut sektor hilir kelapa sawit.
3. Melanjutkan kegiatan-kegiatan tanggung jawab sosial
perusahaan untuk membina hubungan yang harmonis
dengan masyarakat sekitar.
4. Mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas
melalui berbagai program pelatihan.
5. Memperkuat kemampuan R&D sebagai salah satu
kompetensi utama (core competence) bisnis AAL di masa
mendatang, antara lain menghasilkan bibit unggul untuk
mendukung peningkatan produktivitas tanaman; dan
6. Mengembangkan usaha peternakan sapi sebagai inisiatif
diversifikasi bisnis untuk menunjang pertumbuhan
profitabilitas ke depan.
To strengthen the business fundamentals, AAL will focus its
business targets in 2017 and subsequent years as follows:
1. Building on the intensification program and
mechanization and automation initiatives in order
to promote productivity improvement and business
efficiency, to further AAL’s cost leadership position in the
palm oil industry.
2. More intensive development of the downstream palm oil
business.
3. Maintaining the implementation of corporate social
responsibility activities to nurture a harmonious
relationship with the surrounding communities.
4. Developing the quality of human capital through training
programs.
5. Strengthening R&D as a core competence of AAL’s
business for the future, including developing high quality
seeds to support crop productivity improvements; and
6. Developing the cattle business as a diversification
strategy to promote growth of profitability in the future.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International210
LOGISTIKINFRASTRUCTURE AND LOGISTICS
Investasi di bidang infrastruktur dan logistik merupakan kesempatan bagi Astra untuk bertumbuh kembang bersama bangsa melalui pembangunan prasarana dasar yang menjadi fondasi untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat dan perekonomian bangsaInvestment in infrastructure and logistics provides an important opportunity for Astra to contribute and prosper with the nation by developing infrastructure assets that promise greater social welfare and national economy
INFRASTRUKTUR DAN
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 211
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Bisnis infrastruktur Astra dikelola oleh Astra Infra melalui
PT Astratel Nusantara (Astratel), sedangkan bisnis logistik
bernaung di bawah Grup SERA melalui PT Serasi Autoraya
(SERA).
Pada tahun 2016, lini bisnis infrastruktur & logistik secara
keseluruhan menyumbangkan kontribusi sebesar 2%
terhadap total laba bersih konsolidasi Astra, atau naik
dari sekitar 1% di tahun 2015. Peningkatan kinerja
ini menghasilkan peningkatan laba bersih grup bisnis
infrastruktur dan logistik sebesar 35% menjadi Rp263 miliar.
Tinjauan dan Prospek Industri Infrastruktur dan Logistik
Tinjauan Industri Ketersediaan infrastruktur dasar yang memadai merupakan
fondasi utama bagi peningkatan dan pertumbuhan
kesejahteraan ekonomi dan masyarakat di setiap negara.
Namun demikian, proyek infrastruktur adalah investasi
jangka panjang, yang memerlukan pendanaan dalam jumlah
signifikan dalam waktu yang singkat. Sehingga, pembangunan
sektor ini mutlak diiringi tekad yang kuat dari pemerintah
untuk merancang kerangka regulasi yang secara keseluruhan
melindungi para pemangku kepentingan, termasuk pihak
pemodal, kontraktor dan pengguna sarana yang dihasilkan.
Astra’s infrastructure businesses are managed under Astra
Infra through PT Astratel Nusantara (Astratel), while the
logistics businesses are handled by PT Serasi Autoraya (SERA)
under SERA Group
In 2016, the infrastructure & logistics business line accounted
for a total contribution of 2% to Astra’s consolidated
net income, higher than 1% provided in 2015. Improved
performance from the group’s infrastructure and logistics
businesses led to increased net income by 35% to Rp263
billion.
Infrastructure and Logistic Industry Overview and Outlook
Industry OverviewThe availability and adequacy of basic infrastructure is a
prerequisite for the improvement and growth of economic
and social welfare of a nation. However, infrastructure
projects constitute long-term investments, also requires
large capital in a relatively limited time span. Therefore, such
activities must be delivered with strong commitment from
the government in formulating the necessary regulatory
framework to comprehensively protect the interests of all
stakeholders, including the project investors, contractors
and ultimate benefactors of the facilities being built.
target tahun 2020 untuk portofolio aset jalan tol milik Astra
year 2020 target for Astra’s toll road portfolio
500km
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International212
Sejak beberapa tahun silam, Pemerintah Indonesia telah
mengerahkan dukungan dan sumber daya yang besar untuk
mendorong pengembangan infrastruktur dasar di berbagai
wilayah di tanah air. Beberapa jenis infrastruktur penting yang
telah diutamakan pembangunannya antara lain adalah fasilitas
pembangkit tenaga listrik dan sarana irigasi; sarana perhubungan,
termasuk jalan tol, jaringan jalan kereta api, pelabuhan dan
bandar udara; serta peningkatan keunggulan sektor maritim,
dengan mewujudkan pembangunan jalan tol laut.
Minat dan partisipasi dari pihak swasta dan internasional juga
menjadi perhatian bagi Pemerintah. Untuk mengakomodasi
kepentingan mereka terkait risiko dan prospek sektor ini, telah
dikeluarkan rangkaian peraturan dan regulasi pendukung
untuk memberikan jaminan dan kepastian hukum yang jelas
bagi mitra kerja dan pemodal yang prospektif. Berbagai upaya
juga telah dilakukan untuk memfasilitasi implementasi proyek
infrastruktur di lapangan, termasuk peraturan tahun 2015
terkait pengadaan tanah untuk pembangunan sarana umum.
Selanjutnya untuk mendukung regulasi tersebut, pada
tahun 2016 Pemerintah mengeluarkan kebijakan sebagai
salah satu tata cara pendanaan untuk proses pengadaan
lahan yang diperuntukkan untuk kepentingan umum.
Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor
102 tahun 2016 tentang Pendanaan Pengadaan Tanah bagi
Pembangunan untuk Kepentingan Umum dalam Rangka
Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional, badan usaha dapat
membantu penggalangan dana untuk kegiatan pengadaan
lahan, sehingga diharapkan proses pengadaan lahan dapat
berjalan lancar sesuai dengan target waktu yang ditetapkan.
Prospek IndustriUntuk negara berkembang seperti Indonesia, pembangunan
infrastruktur dasar merupakan salah satu agenda utama
nasional untuk menopang pertumbuhan bangsa ke depan.
Dukungan Pemerintah terhadap pembangunan sektor ini
di tahun-tahun mendatang juga terlihat jelas, antara lain
dari proyek-proyek infrastruktur serta paket-paket regulasi
penunjang yang digulirkan secara berkelanjutan.
Indonesia juga memiliki keunikan sebagai negara kepulauan
dengan kekayaan sumber daya alam yang berlimpah.
Karenanya, pembangunan aset infrastruktur, seperti sarana
perhubungan dan kelistrikan, mutlak menjangkau wilayah
yang luas sekaligus memperhatikan ciri khas budaya,
In the last several years, the Government of Indonesia has
exerted great support and resources to push the development
of basic infrastructure in various regions across the country.
Several critical infrastructure assets being targeted include
power plants and irrigation facilities; transportation and
connectivity, including toll roads, railroad network, seaports
and airports; as well as promoting the glory of the national
maritime industry, by developing deep-sea ports.
Another concern for the Government is attracting interest
and participation of private and international investors in
these efforts. To accommodate their interests and address
the risks and potentials of this sector, a regulatory framework
has been introduced to provide legal clarity and security for
potential partners and investors. Efforts have also been made
to facilitate the implementation of infrastructure projects in
the field, including the year 2015 regulation related to land
acquisition for purposes of public facilities.
To further reinforce this regulation, the Government issued a
policy in 2016 to support an alternative funding mechanism
to expedite acquisition of land designated for public use.
Based on Regulation of the President of the Republic of
Indonesia No. 102 Year 2016 on Financing the Acquistion of
Land for Public Development related to the Implementation
of National Strategic Projects, businesses are allowed to help
raise funds for land acquisition activities, therefore the land
acquisition process can progress in accordance with the
established target schedule.
Industry OutlookFor a developing country like Indonesia, developing basic
infrastructure is a critical national agenda designed to
promote the country’s growth into the future. Government
support to further this objective in the coming years is clearly
evident, as seen by the infrastructure projects that have been
specifically identified and supporting regulatory packages
gradually introduced.
Indonesia has a unique geographical characteristic as an
archipelago and endowed with abundant natural resources.
As such, the development of basic infrastructure, including
transportation facilities and power plants, must have
extensive reach to remote areas and accommodate the local
INFRASTRUKTUR DAN LOGISTIK
INFRASTRUCTURE AND LOGISTICS
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 213
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
geografi dan potensi ekonomi masing-masing daerah.
Dalam keberagaman kebutuhan tersebut, terdapat banyak
peluang bisnis di sektor infrastruktur dan logistik yang dapat
dikembangkan sesuai daerah yang dilayani.
Lini Bisnis InfrastrukturInvestasi di bidang infrastruktur melengkapi portofolio
bisnis yang Astra kembangkan, khususnya menjanjikan arus
pendapatan yang stabil dalam jangka menengah dan panjang.
Selain itu, kesempatan untuk mengelola aset-aset tersebut
juga merupakan kontribusi Astra untuk bertumbuh kembang
bersama bangsa karena pembangunan infrastruktur negara
menjadi bekal bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat
dan perekonomian di berbagai daerah.
Proyek-proyek infrastruktur Astra ditangani oleh anak
perusahaan Astra, Astratel Nusantara (Astratel) di bawah Astra
Infra. Saat ini, Astratel telah membangun reputasi sebagai salah
satu perusahaan swasta terbesar yang memiliki dan mengelola
proyek jalan tol di Indonesia dengan kemampuan untuk
mengembangkan aset-aset infrastruktur lainnya. Pada akhir
tahun 2016, portofolio aset infrastruktur yang dikembangkan
dan dijalankan oleh Grup Astra mencakup lima konsesi jalan
tol dengan total keseluruhan 237km, layanan pelabuhan dan
logistik bagi perusahaan minyak dan gas di Kalimantan Timur
dan usaha penyedia layanan air bersih di wilayah barat Jakarta.
Aset Infrastruktur Operasional
PT Marga Mandalasakti (MMS)MMS, perusahaan yang 79,3% sahamnya dimiliki oleh
Astratel, adalah operator jalan tol Tangerang-Merak
sepanjang 72km berdasarkan konsesi untuk jangka waktu
hingga tahun 2059.
Jumlah kendaraan yang melintas di ruas tol Tangerang-
Merak pada tahun 2016 mengalami pertumbuhan sebesar
2%, yaitu dari rata-rata 127.330 kendaraan per hari pada
tahun 2015 menjadi 130.000 kendaraan per hari.
Untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada pengguna
jalan tol, pada tahun 2016 telah diselesaikan konstruksi
untuk penambahan lajur transaksi di gerbang tol Cikupa,
Balaraja Timur dan Cilegon Barat. Selanjutnya, MMS
berencana untuk memperluas badan jalan tol dengan
menambahkan jalur keempat.
cultures, geographic layout and economic potentials of the
target areas. With the diversity of needs, vast opportunities
are available for infrastructure and logistics businesses to
develop according to their own area coverage.
Infrastructure Business LineInvestment in infrastructure complements Astra’s extensive
business portfolio, particularly in providing stable revenue
flow over the medium and long term. Also, Astra embraces
the opportunity to manage infrastructure assets as delivering
its contribution to prosper with the nation, because
infrastructure development to a nation is the bridge toward
greater social welfare and stronger local economies.
Astra’s infrastructure projects are under the management
of Astratel Nusantara (Astratel), a subsidiary of Astra under
Astra Infra. Today, Astratel has built a reputation as one of
the largest private companies to own and operate toll road
projects in Indonesia, in addition to having the capabilities
to develop other infrastructure assets. At the end of 2016,
Astra Group has developed a portfolio of operational
infrastructure assets comprising five concessions for a total
of 237km toll roads, seaport and logistics facilities catering
to the oil and gas industry in East Kalimantan and clean
water distribution company serving western Jakarta area.
Operational Infrastructure Assets
PT Marga Mandalasakti (MMS)MMS, with Astratel holding 79.3% stake, is operator of
72km-long Tangerang-Merak toll road for a concession
period of up to 2059.
The number of cars on the Tangerang-Merak toll road grew
in 2016 by 2%, with a daily average of 127,330 vehicles in
2015 increasing to 130,000 vehicles.
To improve the quality of service, MMS has completed the
construction of additional transaction lanes leading to the
Cikupa, East Balaraja and West Cilegon toll gates in 2016.
Subsequent improvement plan is the expansion of the toll
road with the addition of the fourth lane.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International214
PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja)PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) adalah perusahaan yang
dimiliki oleh Astratel (49%) dan Suez Environment (51%).
Palyja mengelola usaha jasa pelayanan air bersih di wilayah
bagian barat ibu kota Jakarta berdasarkan konsesi yang
berlaku selama 25 tahun hingga 31 Januari 2023.
Pada tahun 2016, Palyja mencatat kenaikan total volume
penjualan air sebesar 1% dari sejumlah 160 juta m3 pada
tahun 2015 menjadi 162 juta m3.
Dalam rangka peningkatan pelayanan air bersih di wilayah
barat Jakarta, proses renegosiasi kontrak kerja sama
antara Palyja dan PAM Jaya terus berlangsung, dimana
pada tanggal 25 Oktober 2016 Palyja dan PAM Jaya telah
menandatangani suatu Berita Acara Kesepakatan untuk
menegosiasikan Restrukturisasi Perjanjian Kerjasama.
PT Pelabuhan Penajam Banua Taka (Eastkal)Terletak di daerah Penajam, Selat Makassar di Kalimantan
Timur, Eastkal saat ini menyediakan layanan pelabuhan dan
logistik bagi perusahaan minyak dan gas, pertambangan,
kargo umum yang terintegrasi dengan layanan jasa pusat
logistik berikat (PLB) yang memfasilitasi aktivitas kepabeanan.
Eastkal memegang peran strategis sebagai salah satu supply
base bagi sektor minyak dan gas setempat serta rantai
usaha dari Grup Astra, khususnya lini bisnis alat berat dan
pertambangan serta perkebunan kelapa sawit.
Setelah diakuisisi pada bulan Januari 2013, Eastkal menitikberatkan
program kerja pada upaya untuk memperbaharui dan
meningkatkan berbagai prasarana dan fasilitas operasional sesuai
dengan standar kebutuhan sektor minyak dan gas, sehingga
Eastkal dapat terus berkontribusi pada kegiatan sektor minyak
dan gas di daerah Kalimantan Timur. Selain sektor minyak dan
gas, Eastkal juga membidik peluang bisnis pada sektor-sektor
lain, diantaranya industri pertambangan, perkapalan dan alat
PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja)PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) is a company owned
by Astratel (49%) and Suez Environment (51%). Palyja
manages a clean water distribution service catering to the
western part of the capital city Jakarta, based on a 25-year
concession that expires on 31January, 2023.
Palyja recorded an increase in total water sales of 1% from
the amount of 160 million m3 in 2015 to 162 million m3 in
2016.
In order to improve the delivery of clean water service to the
western part of Jakarta, Palyja and PAM Jaya are currently
continuing the process of renegotiating their business
contract. On 25 October, 2016, Palyja and PAM Jaya
have signed a notarial deed in their effort to negotiate an
Agreement of Business Partnership Restructuring.
PT Pelabuhan Penajam Banua Taka (Eastkal)Eastkal is located in the area of Penajam, Makassar Strait, East
Kalimantan, Eastkal offers port and logistics facilities, with
integrated bonded warehouse services for customs matters,
catering to oil and gas, mining and general cargo businesses.
The port also plays a strategic role as one of the supply bases
for the local oil and gas industry and support Astra Group’s
value chain, specifically for the heavy equipment and mining,
as well as palm oil business operations.
After being acquired in January 2013, Eastkal focused
on intensive improvement programs for the renewal and
development of operational infrastructure and facilities to
fulfill the basic requirements to cater the oil and gas sector, in
order to continually maximize its contribution to the oil and
gas sector in East Kalimantan. In addition, Eastkal also seeks
business opportunities more extensively in other industrial
sectors, including mining, shipping and heavy equipment
INFRASTRUKTUR DAN LOGISTIK
INFRASTRUCTURE AND LOGISTICS
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 215
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
berat, yang membutuhkan jasa layanan pusat logistik berikat dan
pelabuhan pada jalur perdagangan internasional.
Dalam rangka memberikan layanan bernilai lebih
bagi pelanggan, sejak bulan Maret 2016 Eastkal telah
memperoleh ijin untuk mengoperasikan fasilitas PLB. Hingga
akhir tahun 2016, Eastkal telah mengoperasikan PLB di tiga
lokasi berbeda seperti Penajam, Sukapura dan Kariangau.
Pada bulan November 2016, Eastkal telah ditetapkan
sebagai pemenang tender penyediaan pangkalan logistik
untuk kegiatan eksplorasi blok South Sesulu yang dikelola
oleh PT Saka Indonesia Sesulu hingga tahun 2019.
Pada tahun-tahun mendatang, Eastkal mentargetkan
peningkatan pendapatan dengan strategi untuk melakukan
ekspansi fasilitas dan jasa layanan yang ditawarkan, antara lain
mencakup pendirian fasilitas lelang dan jasa layanan pelabuhan
untuk proyek-proyek pengembangan fasilitas pembangkit listrik.
Aset Infrastruktur dalam Pembangunan
PT Marga Harjaya Infrastruktur (MHI)MHI, yang dimiliki oleh Astratel (95%) dan Transutama Arya
Sejahtera (5%), memegang konsesi hingga tahun 2045 atas
pengelolaan Jalan Tol Jombang–Mojokerto di Jawa Timur,
yang merupakan bagian dari Jaringan Jalan Tol Trans-Jawa.
Ruas jalan sepanjang 41km ini dibangun terbagi menjadi empat
seksi. Seksi satu jalan tol telah selesai pembangunannya di tahun
2014 dan beroperasi secara komersial sejak bulan Oktober 2014.
Pada tahun 2016, seksi tiga pembangunannya telah sepenuhnya
selesai pada bulan Oktober 2016 dan sejak bulan Desember
2016 telah dimulai kegiatan operasional komersial. Hingga akhir
tahun 2016, kegiatan konstruksi jalan telah mencapai 68%
untuk seksi dua dan 33% untuk seksi empat. Diperkirakan target
penyelesaian pembangunan dan kegiatan operasional secara
penuh kedua ruas jalan tol yang tersisa ini pada tahun 2017.
industries that generally require bonded warehouse facilities
and port services along international trade routes.
In an effort to deliver more value-added service to customers,
Eastkal has obtained a license to operate bonded logistics
facilities in March 2016, and by the year end, these facilities
were already operational in three separate locations, which
are Penajam, Sukapura and Kariangau. In November 2016,
Eastkal was awarded as the winner in a tender to provide
supply base services for exploration activities in South Sesulu
block managed by PT Saka Indonesia Sesulu for the period
up to 2019.
In the coming years, Eastkal plans to increase revenue by
a strategy to expand its facilities and services offering,
including initiating the construction of auction facilities and
offering port services for power plant development projects.
Infrastructure Assets under Development
PT Marga Harjaya Infrastruktur (MHI)MHI, which is owned by Astratel (95%) and Transutama Arya
Sejahtera (5%), holds the concession rights up to the year 2045
for the operation of the Jombang–Mojokerto toll road in East
Java, which represents a part of the Trans–Java Toll Road Network.
The road that extends over 41km is divided into four
sections. Section one of the toll road was fully completed
in 2014 and began commercial operation since October
2014. Subsequently, section three construction was fully
realized in October 2016, followed by its commercial
operation beginning in December 2016. At the end of 2016,
the progress of construction has reached 68% for section
two and 33% for section four. The target schedule for full
construction and operation of the two remaining sections of
the toll road is the year 2017.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International216
PT Marga Trans Nusantara (MTN)MTN merupakan perusahaan yang dimiliki oleh Astratel
(30%), Transutama Arya Sejahtera (10%) dan PT Jasa Marga
Tbk (60%) untuk menangani proyek pembangunan Jalan Tol
Kunciran-Serpong sepanjang 11km yang dibangun dalam 2
seksi. Ruas jalan tol yang nantinya tergabung dalam jaringan
Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta ini memiliki masa konsesi
hingga tahun 2051.
Jumlah lahan yang dibebaskan telah mencapai 72% pada
akhir tahun 2016 dan diharapkan mencapai 100% pada
tahun 2017, sedangkan kegiatan konstruksi akan dimulai
pada tahun 2017 dengan target waktu penyelesaian
konstruksi dan operasional jalan tol pada tahun 2018.
PT Trans Marga Jateng (TMJ)TMJ adalah perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh Astratel
(25%), PT Jasa Marga Tbk (73,9%) dan PT Sarana Pembangunan
Jawa Tengah (1,1%) sebagai pemegang konsesi Jalan Tol
Semarang-Solo untuk jangka waktu 45 tahun hingga tahun 2055.
Jalan tol sepanjang 73km ini merupakan bagian dari jaringan Jalan
Tol Trans-Jawa, dan dibangun menjadi lima seksi jalan.
Seksi satu jalan tol telah beroperasi secara resmi sejak tahun
2011, disusul dengan seksi dua di tahun 2014. Pada tahun
2016, kegiatan konstruksi seksi tiga telah mencapai 80%
dan diproyeksikan akan selesai pada tahun 2017, sedangkan
kegiatan operasional akan dimulai pada semester kedua
tahun 2017. Selanjutnya, seksi empat dan lima jalan tol
sedang dalam tahap pembangunan.
PT Trans Bumi Serbaraja (TBS)Pada tahun 2016, TBS, perusahaan yang didirikan oleh
konsorsium terdiri dari Astratel (25%), Bumi Serpong Damai
(40%), Transindo Karya Investama (25%) dan Sinar Usaha
Mahitala (10%), mendapatkan mandat untuk menangani
proyek Jalan Tol Serpong–Balaraja. Jalan tol sepanjang 40km
yang dibangun dalam 3 seksi ini merupakan bagian dari
jaringan Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta dan memiliki masa
konsesi hingga tahun 2057.
Hingga akhir tahun 2016, pembangunan proyek masih menanti
finalisasi proses penetapan lokasi oleh Pemerintah daerah
sehingga pelaksanaan pembebasan lahan masih terbatas
untuk seksi satu jalan tol. Kegiatan konstruksi rencananya
akan dimulai pada tahun 2017 dengan target penyelesaian
PT Marga Trans Nusantara (MTN)MTN is a company jointly held by Astratel (30%), Transutama
Arya Sejahtera (10%) and PT Jasa Marga Tbk (60%) to
manage the construction project of the 11km Kunciran-
Serpong toll road in two sections. The toll road, which
will subsequently merge into the Jakarta Outer Ring Road
network, has a concession period up to the year 2051.
The land acquisition process has reached 72% completion at
the end of 2016 and is expected to progress toward 100%
in 2017. Construction is set to start in the year 2017, with
project completion and road operational schedule in the
year 2018.
PT Trans Marga Jateng (TMJ)Jointly held by Astratel (25%), PT Jasa Marga Tbk (73.9%)
and PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah (1.1%), TMJ is
the rightful owner of the concession for the Semarang-Solo
toll road over a period of 45 years up to 2055. The toll road,
running 73km, is part of the Trans–Java Toll Road network,
and is constructed in five sections.
Section one of the toll road has been operational since 2011,
followed by section two starting in 2014. At the end of
2016, progress for construction of section three has reached
80%, estimated to be fully completed by the year 2017 and
to be operational in the second semester of 2017. Finally,
sections four and five of the toll road are currently under
development.
PT Trans Bumi Serbaraja (TBS)In 2016, TBS, a company established by the consortium
made up of Astratel (25%), Bumi Serpong Damai (40%),
Transindo Karya Investama (25%) and Sinar Usaha Mahitala
(10%), was appointed to handle the Serpong–Balaraja toll
road project. Extending over 40km long, the toll road to be
built in three sections is part of the Jakarta Outer Ring Road
network and carries a concession for the period up to 2057.
At the end of 2016, project construction has yet to start
pending the finalization of the location mapping process by
the regional Government, resulting in limited land acquisition
activities for only section one of the road. Construction
is scheduled to start in 2017 with target of completion
INFRASTRUKTUR DAN LOGISTIK
INFRASTRUCTURE AND LOGISTICS
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 217
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
pada tahun 2019 untuk seksi satu, dan berikutnya menyusul
konstruksi seksi dua dan tiga dari jalan tol.
Prospek Bisnis Infrastruktur
Strategi investasi Astra pada lini bisnis infrastruktur adalah
mengutamakan partisipasi pada proyek-proyek yang telah
menjalankan kegiatan operasional secara keseluruhan
(brownfield) atau sebagian (semi-brownfield) serta untuk
proyek yang masih dalam tahap lelang atau tender (greenfield)
dibatasi pada aset infrastruktur yang memiliki nilai strategis.
Kebijakan tersebut diharapkan akan menghasilkan potensi
pendapatan yang optimal dengan meminimalisir risiko terkait
dengan proses pengembangan proyek.
Strategi taktis bisnis infrastruktur memiliki fokus untuk
mempercepat kegiatan pembebasan lahan dan konstruksi
untuk proyek jalan tol dalam pengembangan dan
mengoptimalkan layanan terbaik (operational excellence)
untuk aset infrastruktur yang telah resmi beroperasi.
Untuk bisnis infrastruktur, Astra menetapkan target
pencapaian untuk tahun 2020 yaitu aset jalan tol sepanjang
500km. Sasaran pengembangan bisnis ke depan adalah
bidang infrastruktur yang lebih luas, antara lain proyek
jalan tol, khususnya pada Jaringan Jalan Tol Trans Jawa dan
jalan tol dalam kota di daerah Jabodetabek, pelabuhan dan
bandara udara.
Lini Bisnis LogistikSetelah melaksanakan restrukturisasi pada tahun 2015, PT Serasi
Autoraya (SERA) menjalankan segmen bisnis logistik dengan fokus
usaha pada tiga lini bisnis utama, yaitu solusi transportasi terintegrasi,
solusi penjualan kendaraan bekas dan solusi layanan logistik.
Subsegmen bisnis logistik SERA memegang peran yang
strategis dalam rantai bisnis Astra, dan bersinergi dengan
lini bisnis lainnya, termasuk otomotif, jasa layanan keuangan
dan lainnya. Salah satunya adalah kolaborasi dengan bisnis
otomotif Astra yang memasok berbagai pilihan merek
dan jenis kendaraan untuk kebutuhan armada bisnis solusi
transportasi dan solusi logistik. Selain itu, unit solusi penjualan
mobil bekas bekerjasama dengan bisnis otomotif dan jasa
layanan keuangan untuk memfasilitasi berbagai transaksi
operasional dalam kaitan dengan skema trade-in, penjualan
mobil secara kredit, eksekusi kredit macet dan lainnya.
in the year 2019 for section one, and thereafter follows
construction of sections two and three of the toll road.
Outlook of the Infrastructure Business Astra’s investment strategy in the infrastructure business
places priority on participation in brownfield or semi-
brownfield projects, whilst limiting involvement in greenfield
projects for infrastructure assets with highly strategic value.
This policy is designed for optimum revenue generation
potential with minimized risks related to the project
development.
The tactical strategy requires the infrastructure business to
focus on accelerating the land acquisition and construction
activities for toll road projects under development and
delivering operational excellence for all operational
infrastructure assets.
Astra sets the year 2020 target for the infrastructure business
to achieve toll road assets of 500km in total. Going forward,
business development initiatives will be directed into other
areas of the infrastructure sector, including new toll road
projects, particularly along the Trans–Java Toll Road network
and urban toll roads within the Jabodetabek area, seaports
and airports.
Logistics BusinessFollowing business restructuring in 2015, PT Serasi Autoraya
(SERA) manages the logistics business with focus on three
main business lines, namely integrated transportation solution,
used vehicle sales solution and logistics service solution.
SERA’s logistics business holds a strategic role within the
Astra value chain and maintains synergy with other Astra
business lines, including automotive, financial services and
others. An example is collaboration with Astra automotive
business for supplying a wide selection of brands and types of
vehicles for operational fleets of the transportation solution
and logistics solution businesses. In addition, the used
vehicle sales solution business cooperates with automotive
and financial services businesses to facilitate operational
transactions related to trade-in scheme, automotive credit
sales, bad credit foreclosures and many others.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International218
Pada tahun 2016, tema strategi bisnis logistik
menggarisbawahi inovasi bisnis, keunggulan kinerja
operasional (operational excellence) dan efisiensi biaya.
Program kerja untuk efisiensi biaya difokuskan pada biaya
kendaraan dan pemeliharaannya serta biaya operasional dan
lainnya, sedangkan untuk mengusung keunggulan kinerja
operasional dilakukan inisiatif diferensiasi produk dengan
meningkatkan sistem pengelolaan hubungan pelanggan
dan mempercepat pengembangan bisnis online, serta
penguatan sinergi antara tiga lini bisnis SERA. Dari segi
kontribusi terhadap total pendapatan lini bisnis logistik di
tahun 2016, unit solusi transportasi terintegrasi memberikan
porsi terbesar dengan 52%, disusul oleh lini bisnis solusi
penjualan kendaraan bekas dengan 30% dan lini bisnis
solusis layanan logistik menyumbangkan 18%.
Didukung pertumbuhan ekonomi yang cukup baik serta
kejelian dalam memanfaatkan momentum pertumbuhan
usaha, SERA berhasil meraih berbagai peluang pengembangan
dan pertumbuhan yang baik pada tahun 2016 pada masing-
masing lini bisnis logistik sesuai uraian berikut.
Solusi Transportasi TerintegrasiSubsegmen solusi transportasi terintegrasi melayani
pelanggan ritel dan korporasi secara nasional untuk
kebutuhan jasa penyewaan kendaraan untuk jangka
panjang maupun jangka pendek, dengan pilihan moda
transportasi yaitu motor, mobil dan bus beserta pengemudi
melalui TRAC-Astra Rent A Car (TRAC) yang beroperasi
secara nasional dan jasa layanan taksi O-RENZ di Surabaya.
Selama 2016, TRAC melebarkan usahanya ke bidang
ritel, terutama berfokus pada jasa penyewaan bus dan
kendaraan serta penyewaan pengemudi, khususnya di
bidang perjalanan bisnis dan wisata. O-RENZ Taxi melayani
kota Surabaya dengan sekitar 700 unit kendaraan yang
telah memiliki teknologi GPS. Sementara TRAC mengelola
armada kendaraan mencakup lebih dari 26 ribu mobil, lebih
dari 7 ribu motor dan lebih dari 120 unit bus serta didukung
oleh lebih dari 7 ribu pengemudi. Jaringan distribusi TRAC
adalah yang terbesar dalam industri penyewaan kendaraan
di seluruh Indonesia, dengan 34 kantor cabang, 70 rental
outlet dan lebih dari 600 bengkel rekanan. Untuk pelanggan
korporasi juga tersedia solusi transportasi outsourcing
dengan layanan TMS (Transportation Management System).
TRAC telah meraih sertifikasi OHSAS 18001:2007 yang
In 2016, the strategic theme for the logistics business
underlines business innovation, operational excellence and
cost efficiency. Work programs for cost efficiency are focused
on vehicle and maintenance costs as well as operational and
other costs, whereas to achieve operational excellence are
implemented product differentiation initiative by enhancing
the customer relationship management system and
accelerating the development of online business, as well as
strengthening synergy between SERA’s three business lines.
In terms of contribution to total revenue of the logistics
business line in 2016, integrated transportation solution
accounted for 52% of revenue, followed by used car sales
solution with 30% and logistics services solution providing
the remaining 18%.
Supported by economic growth and perception in leveraging
the momentum of business growth, SERA managed to
achieve favorable growth and notable successes in each of
the logistics business line during 2016 as described below.
Integrated Transportation Solution Integrated transportation solution subsegment serves retail
and corporate customers nationwide for vehicle rental needs
over a short or longer period of time, with a diverse selection
of transportation modes available, including motorcycle,
cars and bus including driver through nationwide-operated
TRAC-Astra Rent A Car (TRAC) and O-RENZ taxi service in
Surabaya.
Throughout 2016, TRAC expanded its business to retail
customers, exclusively focused on bus and vehicle rentals
inclusive of drivers, specifically catering business and
tourism activities. O-RENZ Taxi serves Surabaya with a
fleet of approximately 700 units, all fully equipped with
GPS technology. Meanwhile, TRAC manages a fleet made
up of more than 26 thousand cars, more than 8 thousand
motorcycles and more than 120 buses with support of
more than 7 thousand drivers. TRAC operates the largest
distribution network in the vehicle rental industry in
Indonesia, with 34 branch offices, 70 rental outlets and more
than 600 partner workshops. Corporate clients can also take
advantage of outsourcing transportation solution with the
TMS (Transportation Management System) service. TRAC
has obtained the OHSAS 18001:2007 certification which
INFRASTRUKTUR DAN LOGISTIK
INFRASTRUCTURE AND LOGISTICS
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 219
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
mengakui konsistensi penerapan Occupational Health and
Safety Management System (OHSMS) berkaitan dengan
standar di bidang lingkungan, kesehatan dan keselamatan
kerja pada kegiatan operasional yang dijalankan.
Beberapa faktor saat ini mendukung pertumbuhan model
bisnis solusi transportasi SERA ke depan. Diantaranya
adalah pengembangan sarana transportasi umum yang
dilakukan oleh Pemerintah, serta maraknya pertumbuhan
moda transportasi yang bervariasi, baik melalui panggilan
aplikasi online, telepon maupun konvensional, telah
menimbulkan adanya kompetisi tarif yang menguntungkan
pelanggan. Selain itu, pelemahan kondisi ekonomi juga
menghambat peningkatan daya beli konsumen ritel,
sementara kalangan bisnis berupaya menekan biaya
operasional dengan memberlakukan pembatasan atau
pengurangan aset korporasi, termasuk kendaraan. Langkah
Pemerintah Indonesia untuk mendukung pertumbuhan
industri pariwisata nasional juga memberikan insentif bagi
usaha penyewaan kendaraan, driver dan taksi sebagai solusi
transportasi yang aman dan nyaman bagi masyarakat.
Untuk itu, TRAC selalu berfokus untuk membantu para
pelanggan untuk mendapatkan solusi transportasi dengan
layanan berkualitas tinggi serta biaya yang efisien
Solusi Penjualan Kendaraan BekasSolusi penjualan kendaraan bekas untuk transaksi ritel
atau langsung difasilitasi oleh mobil88, sedangkan IBID
menyelenggarakan transaksi lelang.
Volume penjualan kendaraan bekas selama 2016 sejumlah
39 ribu unit, atau stabil di bandingkan tahun 2015.
Belum pulihnya kondisi ekonomi saat ini masih menekan
daya beli konsumen otomotif, yang berpotensi memicu
pergeseran transaksi pembelian mobil oleh konsumen,
recognizes the consistent application of the Occupational
Health and Safety Management System (OHSMS) related to
environmental, work safety and health standards in the day-
to-day business operations.
Several current factors support the future growth of SERA’s
transportation solution business model. Among them are
government efforts to develop public transportation facilities
and the rapid growth of diverse transportation alternatives,
with access through online application, telephone service
or conventional ordering systems, hence resulting in tariff
competition that benefits the consumer. Furthermore,
weakened economic conditions have depressed purchasing
power of retail consumers, while businesses strategically
cut operational costs by implementing limitations or
reductions of corporate assets, including motor vehicles. The
Government’s programs to promote growth of the national
tourism industry also provide added incentive for vehicle
rental, driver and taxi services as transportation solution
alternatives that offer both security and comfort to the
general public.
To that end, TRAC remains focused on assisting customers
in obtaining transportation solution with high quality service
and cost efficiency.
Used Vehicle Sales SolutionThe used vehicle sales solution for retail or direct transaction
is carried out through mobil88, whereas IBID facilitates
auction transactions.
Used vehicle sales volume was 39 thousand units in 2016, or
stable compared to the sales in 2015.
The weakened economic condition today continues to put
pressure on the purchasing power of automotive consumers,
which could potentially shift the customer’s preference in
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International220
yaitu lebih memilih kendaraan bekas dengan harga yang
lebih ekonomis dibandingkan mobil baru. Selain itu,
kondisi ekonomi yang lesu juga diiringi dengan penurunan
kualitas kredit di bidang jasa keuangan, yang terindikasi
dari kenaikan volume penjualan kendaraan lelang oleh IBID
sebesar 4% yang merupakan hasil eksekusi jaminan kredit.
Selain itu pada tahun 2016, lini penjualan kendaraan bekas
telah mengimplementasikan model bisnis baru, dimana
mobil88 memfokuskan penjualan langsung kepada pengguna
kendaraan bekas, dengan menjalankan strategi marketing
yang agresif, dan di lain pihak, IBID pun berkolaborasi
dengan Toyota Tsusho Corporation (TTC) untuk ekspansi
bisnis lelang mobil ke depannya. Langkah-langkah strategis
ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapan unit bisnis
penjualan kendaraan bekas milik Astra dalam memanfaatkan
momentum pertumbuhan di tahun-tahun mendatang.
Solusi Layanan LogistikSolusi layanan logistik yang dikelola oleh SELOG menawarkan
layanan logistik otomotif, alat berat serta logistik umum
dengan menggunakan semua jalur transportasi yaitu darat,
laut dan udara. Selain itu, SELOG juga memiliki layanan
SELOG Express untuk pengiriman dokumen dan paket.
Pada tahun 2016, SELOG beroperasi dengan jaringan 10
cabang yang menjangkau seluruh Indonesia dan total
armada yang terdiri dari 1.224 unit truk dan 13 unit vessel
serta fasilitas gudang dengan luas 11,45 hektar dan area
penyimpanan seluas 5,74 hektar.
Proyek-proyek infrastruktur yang dikembangkan oleh
Pemerintah Indonesia akan mendorong peningkatan
aktivitas ekonomi di berbagai daerah dan menciptakan arus
lalu lintas barang dan prospek yang baik bagi bisnis logistik.
Dengan perkembangan ini, SELOG akan melakukan ekspansi
purchasing a car in favor of a used car with a more affordable
pricing compared to the newer cars. In addition, a sluggish
economy will ultimately lead to a deterioration of the credit
quality in the financial services sector, as indicated by the rise
in the volume of auction sales by IBID of about 4% which is
the result of collateral repossession.
In 2016, the used vehicle sales business also implemented
a new business model, wherein mobil88 focused on direct
selling to potential used vehicle users by applying an
aggressive marketing strategy. Meanwhile, IBID initiated a
collaborative agreement with Toyota Tsusho Corporation
(TTC) to expand its car auction business in subsequent
years. These strategic measures were taken with the aim
of enhancing the readiness of Astra’s used vehicle sales
operations in capitalizing on the growth momentum in the
upcoming years.
Logistics Services SolutionThe logistics services solution is managed by SELOG which
offers logistics services for automotive, heavy equipment and
general logistics by utilizing all channels of transportation
– land, sea and air. Further, SELOG also provides SELOG
Express service for document and package delivery.
In 2016, SELOG operated with a network of 10 branches
throughout Indonesia and operational fleet consisting of
1,224 trucks and 13 vessels as well as warehouse facilities
with total area of 11.45 hectare and storage area of 5.74
hectares.
The infrastructure projects developed by the Indonesia’s
government will stimulate increased economic activities in
various regions and create added goods flows and promising
prospects for logistics businesses. Given these developments,
SELOG will carry out expansion of distribution coverage to
INFRASTRUKTUR DAN LOGISTIK
INFRASTRUCTURE AND LOGISTICS
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 221
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
jangkauan wilayah distribusi untuk memantapkan posisinya
di daerah-daerah yang strategis untuk memanfaatkan
momentum pertumbuhan bisnis ke depan.
Jasa yang diberikan SELOG adalah jasa logistik yang
komprehensif dan terintegrasi yaitu meliputi pengiriman
barang, pengepakan barang, layanan agensi pengiriman,
pengelolaan gudang dan supply chain management system.
Segmen industri yang dilayani SELOG amat sangat bervariasi
dari otomotif, customer goods, alat berat, kebutuhan bahan
pokok dan lainnya.
Rencana Tahun 2017Pertumbuhan ekonomi Indonesia terus bertahan diatas
tingkat inflasi dengan baik dan SERA berupaya untuk meraih
pertumbuhan yang berkelanjutan dengan memanfaatkan
berbagai peluang pengembangan bagi bisnisnya melalui
inovasi, cost leadership pengembangan bisnis online
(e-commerce) dan penguatan jangkauan pasar. Target dalam
jangka panjang SERA adalah menjadi perusahaan dengan
reputasi terbaik di bidangnya, yang memberikan solusi
layanan terbaik di bidang transportasi terintegrasi, penjualan
kendaraan bekas dan logistik dengan cara meningkatkan
keunggulan kinerja operasional (operational excellence) dan
kemampuan inti (core competence) dengan tujuan untuk
meraih tingkat kepuasan pelanggan yang paling optimal
dan mewujudkan digitalisasi bisnis pada tahun 2017-2018.
secure its positioning in various strategic areas and capitalize
the momentum of business growth in the future.
SELOG provides comprehensive and integrated logistics
services covering goods delivery, packaging, delivery
agency services, warehouse management and supply chain
management system. SELOG caters to an extensive range
of industries, including automotive, customer goods, heavy
equipment, basic goods and many others.
Plans for 2017Indonesia’s economic growth consistently sustains above the
inflation rate and SERA strives to attain sustainable growth
by leveraging on vast opportunities for business development
through innovation, cost leadership, e-commerce and
strengthening market reach. SERA’s long-term target is to
build a solid reputation in the industry, by offering the best
service solutions in integrated transportation, used vehicle
sales, and logistics through improvements in operational
excellence and core competence in order to achieve the
highest level of customer satisfaction and transforming into
digital business in 2017-2018.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International222
INFORMASIINFORMATION TECHNOLOGY
Astragraphia senantiasa menjaga penguasaan pasar yang kuat dan sumber pendapatan berulang sebagai pondasi untuk menjaga keberlanjutan perusahaanAstragraphia consistently maintains strong market leadership and recurring income sources as the foundation of business sustainability
TEKNOLOGI
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 223
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
PT Astra Graphia Tbk (Astragraphia), yang didukung oleh
dua anak perusahaan dalam kegiatan operasionalnya,
yaitu PT Astra Graphia Information Technology (AGIT) dan
PT Astragraphia Xprins Indonesia (AXI), merupakan pilar
teknologi informasi bagi Grup Astra. Sebagai pemegang
saham utama, Astra memiliki 76,9% kepemilikan saham
Astragraphia, yang seluruhnya telah tercatat di Bursa Efek
Indonesia dengan nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp2,6 triliun
pada akhir tahun 2016.
Kontribusi Astragraphia terhadap total laba bersih
konsolidasi Astra adalah sekitar 1,3% pada tahun 2016,
sedikit menurun dari 1,4% pada tahun sebelumnya.
Dalam 5 tahun terakhir, pertumbuhan rata-rata pendapatan
Astragraphia mencapai 10%
PT Astra Graphia Tbk (Astragraphia), with support from
two subsidiary companies PT Astra Graphia Information
Technology (AGIT) and PT Astragraphia Xprins Indonesia
(AXI), manages the information technology (IT) business for
Astra Group. As the major shareholder, Astra owns 76.9% of
Astragraphia’s shares, all of which are listed on the Indonesia
Stock Exchange with market capitalization of Rp2.6 trillion
at the end of 2016.
The contribution of Astragraphia to Astra’s consolidated net
income is approximately 1.3% in 2016, slightly down from
1.4% in the previous year. In the last 5 years, Astragraphia
recorded average revenue growth of 10%.
milik Astragraphia resmi menjadi Online Shop Katalog Elektronik LKPP RI dengan prinsip Good Corporate Governance
by Astragraphia officially became an e-catalogue of the Government’s procurement system LKPP RI working under the Good Corporate Governance principles
AXIQoe.com
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International224
Tinjauan dan Prospek Industri Teknologi Informasi
Tinjauan Industri Teknologi InformasiDinamika dan laju perubahan teknologi informasi (TI) saat ini
berlangsung sangat pesat. Alhasil, terdapat banyak potensi
untuk mengembangkan kemampuan teknologi yang telah
tersedia menjadi solusi dan aplikasi yang inovatif untuk
berbagai kegunaan dan kebutuhan bisnis dan masyakat
secara luas. Selain itu, penggunaan teknologi informasi tidak
dibatasi dari segi ruang (borderless), sehingga jangkauan
dan manfaat yang dihasilkan juga memiliki hambatan yang
minimal.
Di Indonesia, saat ini berbagai indikator digital landscape
mendeteksi adanya pergerakan yang mengarah pada
pengembangan transformasi digital (digital transformation)
di segmen bisnis solusi berbasis TI (IT solution business).
Sementara untuk segmen solusi dokumen yang saat ini
cenderung menggunakan skema outsourcing (managed
services), kebutuhan dari sisi teknologi utamanya adalah
mobilitas yang diintegrasikan dengan software dan cloud
services untuk memfasilitasi otomatisasi proses bisnis dengan
tingkat keamanan (security) yang terjamin. Namun demikian,
perkembangan segmen ini juga masih dibatasi dengan berbagai
tantangan, antara lain peraturan pemerintah terkait cloud dan
data centre, ketersediaan infrastuktur yang belum merata serta
kompetisi yang semakin ketat dari berbagai prinsipal.
Perkembangan teknologi juga mengubah pola kehidupan
masyarakat modern, di mana seluruh lapisan masyarakat
di Indonesia saat ini semakin intensif dalam penggunaan
social media, termasuk upload foto maupun media lainnya.
Tersedianya teknologi online and mobile printing membuka
peluang untuk melakukan pencetakan foto-foto tersebut.
Namun, pengembangan teknologi ini mutlak perlu juga
diiringi dengan edukasi pasar yang dilakukan secara
intensif, sehingga persaingan dari perangkat percetakan
konvensional dapat diminimalisasi.
Prospek Industri Pada tahun 2016, lemahnya kondisi makro ekonomi
Indonesia masih merupakan tantangan bagi bisnis, sehingga
dalam rangka menekan biaya operasional para pelaku bisnis
masih menunda investasi dan pembelanjaan untuk barang
modal, termasuk perangkat kantor dan teknologi informasi.
Overview and Outlook of the Information Technology Industry
Industry OverviewNowadays, the dynamics and pace of information technology
changes advances rapidly. Consequently, there are limitless
potentials to develop existing technology into innovative
solutions and applications for business and social benefits
extensively. Further, utilization of information technology is
borderless; hence the outreach and the benefits have fewer
barriers.
In Indonesia, various digital landscape indicators today
detect a shift toward digital transformation development in
the IT solution business. Meanwhile, the document solution
segment is currently concentrated on managed services,
and its needs from a technological perspective are primarily
mobility that is integrated with software and cloud services
to facilitate automatization of business processes with high
security guarantee. Nevertheless, developments within this
segment remained challenged by various factors, including
government regulations related to cloud and data centre,
imbalance of infrastructure availability and intensified
competition among various principals.
Technological developments are also changing the
lifestyle of the modern society, and today all social strata
in Indonesia use social media more intensively, including
uploading photos and other medias. The availability of
online and mobile printing technology opens opportunities
to allow printing of these photos. However, developing this
particular technology needs to be aligned with efforts for
intensive education of the market, so that competition from
conventional printing devices can be minimized.
Industry OutlookIn 2016, weakened macroeconomic conditions in Indonesia
continued to be a major challenge for businesses, and
operational efficiency measures dictated businesses to delay
investment and procurement of capital goods, including
office and information technology equipment.
TEKNOLOGI INFORMASI
INFORMATION TECHNOLOGY
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 225
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Namun demikian, prospek jangka panjang bisnis solusi TI dan
dokumen memiliki daya tahan yang cukup baik terhadap
pelemahan ekonomi karena permintaan akan bisnis solusi TI
dan dokumen akan tetap ada. Hal ini juga didukung tingkat
pendapatan masyarakat Indonesia yang semakin membaik,
sedangkan teknologi dan arus informasi telah melekat
sebagai kebutuhan primer dalam kegiatan bisnis dan gaya
hidup masyarakat modern. Pemutakhiran teknologi yang
berkelanjutan juga mempersingkat daur hidup perangkat
teknologi, sehingga beragam pilihan perangkat keras,
perangkat lunak dan perangkat penyimpanan, pengelolaan
dan pencetakan dokumen yang mengusung teknologi
terbaru akan terus membanjiri pasar untuk memikat
konsumen.
Astragraphia membantu pelanggan ritel, korporasi dan
Pemerintah untuk meningkatkan kelancaran proses bisnis
mereka dengan menawarkan produk dan jasa layanan solusi
dokumen, teknologi informasi dan komunikasi (Document,
Information, & Communication Technology/DICT) yang
lengkap.
Produk dan JasaAstragraphia secara langsung menangani bisnis solusi
dokumen, bermitra dengan Fuji Xerox sebagai principal
utama dalam penyediaan portofolio produk yang terdiri dari
Office Product Business (OPB), Production Service Business
(PSB), Printer Channel Business (PCB) dan FX Global Services.
PT Astra Graphia Information Technology (AGIT), salah satu
anak perusahaan Astragraphia, yang mengelola bisnis solusi
teknologi informasi dan komunikasi dengan menggandeng
perusahaan TI terdepan dunia, termasuk Cisco, Dell, HP, IBM,
Lenovo, Microsoft, MicroStrategy, Oracle, SAP, Symantec,
Trend Micro dan VMWare, untuk menghadirkan solusi
layanan sistem TI yang terintegrasi.
Sedangkan unit bisnis jasa layanan perkantoran (office
services) milik Astragraphia beroperasi dibawah anak
perusahaan PT Astragraphia Xprins Indonesia (AXI) yang
menyediakan one stop office services, diantaranya:
solusi layanan alih daya dokumen melalui XWS (Xprins
Web Services), solusi kebutuhan perkantoran melalui
AXIQoe.com dan solusi pengiriman melalui LGX.
Nonetheless, the long-term prospects of the document and
IT solution business shall endure through the current adverse
economic condition because demand for these services
remains consistent. Another supporting factor is the growing
income level of the Indonesian population, whereas both
technology and information flow have gradually emerged as
key essentials in business and lifestyle of the modern society.
Continuous advances in technology also render the life
cycle of technological equipment shorter; such that a wide
range of hardware, software as well as document storage,
management and printing devices loaded with the latest
technology continue to flood the market to attract buyers’
interest.
Astragraphia assists retail and corporate customers as well
as the Government in enhancing their business processes
by a comprehensive offering of Document, Information, &
Communication Technology (DICT) solutions.
Products and ServicesAstragraphia handles directly the document solution
business, partnering with Fuji Xerox as the main principal
in offering a product portfolio consisting of Office Product
Business (OPB), Production Service Business (PSB), Printer
Channel Business (PCB) and FX Global Services.
PT Astra Graphia Information Technology (AGIT), one
of Astragraphia’s subsidiaries, manages the information
and communication technology solution business by
collaborating with some of the world’s most prominent IT
companies, including Cisco, Dell, HP, IBM, Lenovo, Microsoft,
MicroStrategy, Oracle, SAP, Symantec, Trend Micro and
VMWare, to deliver integrated IT system solutions.
The office services business unit owned by Astragraphia
operates under subsidiary PT Astragraphia Xprins Indonesia
(AXI) to provide one stop office services, among others:
document outsourcing solution through XWS (Xprins Web
Services), office needs solution through AXIQoe.com and
delivery solution through LGX.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International226
Kegiatan usaha yang dijalankan Astragraphia telah memenuhi
standardisasi tingkat Nasional dan Internasional, dibuktikan
dengan didapatkanya Serifikasi ISO 9001:2008-Quality
Management System, ISO 14001:2004-Environment
Management System, ISO 27001:2013-Information Security
Management, ISO 20000-1:2011-Information Technology
dan OHSAS 18001:2007-Occupation Health & Safety.
Seluruh Sertifikasi tersebut ditinjau ulang secara berkala oleh
pihak eksternal (certification body).
Pemasaran dan Jaringan PenjualanAstragraphia senantiasa menjaga penguasaan pasar yang
kuat dan sumber pendapatan berulang (recurring income)
sebagai fondasi untuk menjaga keberlanjutan perusahaan.
Karenanya, salah satu aspek yang menunjang tingkat
layanan yang optimal adalah peningkatan jangkauan kepada
pelanggan. Pada tahun 2016, Astragraphia telah menambah
kantor cabang di Karawang dan titik layanan di Bumi Serpong
Damai. Sehingga pada akhir tahun 2016, jaringan distribusi
nasional yang dikelola secara langsung terdiri dari 32 cabang
dan 92 titik layanan yang tersebar di 514 kota, serta didukung
185 mitra bisnis di seluruh Indonesia.
Jaringan distribusi Astragraphia juga menyediakan layanan purna
jual bagi pelanggan dalam bentuk kontrak servis jasa perawatan
produk. Untuk pelaporan kerusakan produk dan permasalahan
lainnya, pelanggan dapat mengakses fasilitas layanan Customer
Call Center 24-jam secara nasional melalui telepon 1500345 atau
media lainnya. Keluhan akan ditindaklanjuti dengan memberikan
solusi secara online atau mengirimkan teknisi untuk melakukan
perbaikan secara langsung ke lokasi pelanggan. Kepada para
pelanggan yang menerima layanan perbaikan mesin dilakukan
survei untuk memantau tingkat kepuasan atas kualitas layanan
yang diberikan.
Pangsa PasarPada tahun 2016, Astragraphia meraih kinerja yang baik
dengan meningkatkan pangsa pasar yang diraih, yaitu: 49%
untuk portfolio office, 48% untuk portfolio production dan
24% untuk bisnis personal printer (sumber: IDC).
Kinerja PenjualanPada tahun 2016 Astragraphia meluncurkan produk-produk
baru terpilih untuk solusi dokumen di setiap segmen, mulai
dari segmen office, produksi hingga personal printer.
Astragraphia’s business operations has met national and
international certification standards, and are currently
awarded the ISO 9001:2008-Quality Management System,
ISO 14001:2004-Environment Management System,
ISO 27001:2013-Information Security Management,
ISO 20000-1:2011-Information Technology and OHSAS
18001:2007-Occupation Health & Safety. All certifications
are subject to periodic review by certification bodies.
Marketing and Sales NetworkAstragraphia consistently maintains strong market
leadership and recurring income sources as the foundation
of business sustainability. To that end, one of its priorities in
ensuring optimum service level is continuous improvement
of customer access. In 2016, Astragraphia added a branch
office in Karawang and a service point in Bumi Serpong
Damai. At the end of 2016, the national distribution network
that is directly managed by Astragraphia covered 32 branch
offices and 92 service points in 514 cities, and supported by
185 business partners across Indonesia.
Astragraphia’s distribution network also provides after-sales
services to customers in the form of maintenance service
agreements. Customers can report product breakdown,
damages and other complaints by contacting the 24-hour
Customer Call Center with nationwide access by telephone
1500345 or any other media. Solution and follow-up to
complaints is given online or by sending a technician for
repairs directly at the customer’s location. All customers
who received repair services are requested to participate in a
survey designed to monitor the level of customer satisfaction
for services rendered.
Market ShareIn 2016, Astragraphia gained positive performance by
increasing market share: 49% for the office portfolio, 48%
for the production portfolio and 24% for the personal
printer business (source: IDC).
Sales PerformanceIn 2016, Astragraphia launched selected new products for
document solution in each segment, including the office
segment, production and also personal printer.
TEKNOLOGI INFORMASI
INFORMATION TECHNOLOGY
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 227
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Astragraphia juga menambah portofolio bisnis dengan
konsep marketplace yang menyediakan barang dan jasa
yang berkaitan dengan kebutuhan kantor.
Pada unit bisnis jasa pelayanan perkantoran (office services),
AXI meluncurkan AXIQoe.com yang melayani berbagai
kebutuhan perkantoran seperti office supplies, office
equipment, electronic dan groceries. Sejak 9 September 2016,
AXIQoe.com resmi menjadi Online Shop Katalog Elektronik
LKPP RI dengan prinsip GCG (Good Corporate Governance).
Pada tahun 2016, Astragraphia mencatat total pendapatan
sebesar Rp2,7 triliun, naik sekitar 2% dibandingkan
pendapatan tahun 2015 yaitu Rp2,65 triliun. Namun,
kondisi pelemahan nilai tukar Rupiah, terutama terhadap
Yen, berpengaruh pada tingkat profitabilitas Astragraphia
karena harga pembelian stok barang berupa unit mesin dan
bahan habis pakai (spare parts dan consumable) dari prinsipal
mengalami kenaikan. Sehingga, laba bersih mengalami
penurunan sebesar 4% pada tahun 2016 menjadi Rp255
miliar dari Rp265 miliar tahun sebelumnya.
Rencana Tahun 2017Ke depan, lini bisnis TI akan mengembangkan kemampuan
kompetensi yang dimiliki (own natural competence) secara
berkelanjutan sebagai strategi bisnis untuk melayani
kalangan pelanggan yang sangat luas, mengingat bahwa
bisnis TI memiliki keunggulan dalam hal tidak memiliki
batasan ruang (borderless). Visi bagi TI Astra dalam melayani
kebutuhan internal Grup adalah untuk menjadi akselerator/
fasilitator pada Astra Digitalization Program, serta
mengembangkan produk-produk dan aplikasi-aplikasi solusi
secara internal (own solution products) untuk dipasarkan
kepada konsumen eksternal.
Untuk meraih visi tersebut, rencana kerja Astragraphia pada
tahun 2017 mencakup program untuk meningkatkan kualitas
dan produktivitas mitra strategis yang sudah ada. Selain
itu juga ditargetkan ekspansi pasar di beberapa daerah di
Sumatera dan kawasan Indonesia Timur, termasuk Sulawesi,
Maluku dan Papua, antara lain melalui kolaborasi dengan mitra
bisnis baru. Astragraphia juga terus berupaya untuk menjaga
keberlangsungan pertumbuhan kontribusi pendapatan bagi
Grup Astra dengan memanfaatkan peluang pengembangan
bisnis-bisnis baru, baik melalui akuisisi, kerjasama operasi
maupun usaha yang dikembangkan oleh tenaga ahli internal.
Astragraphia also added to the business portofolio a
marketplace concept to provide products and services
related to office needs.
In the office services business unit, AXI launched AXIQoe.com
that fulfills various office needs, such as office supplies, office
equipment, electronics and groceries. Since 9 September
2016, AXIQoe.com has officially become an ecatalogue of the
Government’s procurement system LKPP RI working under the
GCG (Good Corporate Governance) principles.
In 2016, Astragraphia recorded total revenue of Rp2.7
trillion, up 2% compared to 2015 revenue of Rp2.65
trillion. However, a weaker Rupiah, particularly to the Yen,
affected the profitability of Astragraphia because the cost
of inventory, which constitutes spare parts dan consumable
from the principal, increased. As such, net income declined
by 4% in 2016 to Rp255 billion from Rp265 billion in the
previous year.
Plans for 2017Going forward, the IT business line will continually develop
its own natural competence as the business strategy to serve
a broad customer group, considering that the IT business
has a unique advantage of being borderless. The vision for
Astra IT in serving the Group’s internal needs is to become
the accelerator/facilitator in the Astra Digitalization Program,
at the same time will also extend the development of own
solution products for marketing to external consumer.
To achieve its vision, Astragraphia will focus on 2017 work
plans, which cover programs to enhance the quality and
productivity of existing business partners. Market expansion
targets include areas in Sumatera and eastern Indonesia,
including Sulawesi, Maluku and Papua, among others by
collaboration with new business partners. Astragraphia also
strives to continually boost improvement in the revenue
contribution to Astra Group by capitalizing on opportunities
to develop new businesses through acquisitions, operational
collaboration and developing other businesses by internal
specialists.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International228
PROPERTIPROPERTY
Di tengah kondisi industri yang cukup menantang, langkah Astra untuk meluncurkan lini bisnis properti menunjukkan komitmen serius Astra untuk terus berekspansi secara terencana dan berkelanjutan pada sektor-sektor dengan prospek masa depan yang baik
The strategic initiative to launch the property business line amid challenging industry conditions is testimony of Astra’s firm commitment to pursuit selective and sustainable expansion into sectors with favorable future prospects
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 229
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Pada tahun 2016, Divisi Properti (Astra Property) secara
resmi menjadi lini bisnis ketujuh dalam portofolio bisnis yang
dikelola dalam Grup Astra. Langkah ini dipacu oleh aspirasi
Astra untuk memanfaatkan berbagai peluang yang sinergis
pada sektor properti yang dinilai memiliki prospek yang sangat
menjanjikan. Didukung reputasi Grup Astra yang senantiasa
terjaga dengan baik serta perencanaan strategis yang matang,
Astra Property berkomitmen untuk menghadirkan berbagai
proyek-proyek komersil dan residensial yang berkualitas.
Tinjauan Industri Properti tahun 2016 dan Prospek tahun 2017Lesunya kondisi perekonomian nasional pada tahun 2016,
berimbas pada sektor properti yang dapat dilihat dari minat
konsumen yang masih belum membaik dari tahun-tahun
sebelumnya. Dalam kondisi yang kurang kondusif tersebut,
perubahan regulasi memberikan dorongan insentif bagi
perkembangan sektor properti, antara lain melalui pelonggaran
persyaratan bagi warga negara asing yang berkedudukan di
Indonesia untuk memiliki aset properti di Indonesia. Sementara
pada triwulan ketiga, Bank Indonesia mendukung upaya
peningkatan kredit properti melalui pelonggaran ketentuan
loan-to-value (LTV) di sektor perbankan dan pembiayaan,
seraya mempertahankan tingkat suku bunga yang rendah dan
inflasi yang terkendali sepanjang tahun 2016.
In 2016, the Property Division (Astra Property) was officially
promoted as the seventh business line of the business
portfolio managed by Astra Group. This initiative was
driven by Astra’s aspiration to capitalize on opportunities
and synergy in the property sector which having promising
prospects. Backed by Astra Group’s solid reputation and
scrupulous strategic planning, Astra Property is firmly
committed to deliver commercial and residential projects
with impeccable quality.
Overview of the Property Industry in 2016 and Outlook in 2017Slowdown of national economic conditions in 2016 also
affected the property sector, as evident in consumer interest
that has not shown much improvement from the previous
years. Under such adverse conditions, regulatory changes
serve as incentives for property sector development, including
easing the procedures for property asset ownership for
foreigners domiciled in Indonesia. Further in the third quarter,
Bank Indonesia supported efforts to push growth of property
loans by relaxing the stipulations of loan-to-value (LTV) for
bank and financing sector, whilst maintaining low interest
rates and manageable inflation level throughout 2016.
hektar kompleks terintegrasi Menara Astra dan Anandamaya Residences
hectare integrated complex Menara Astra and Anandamaya Residences
2.4
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International230
Walaupun dihadapkan dengan kondisi yang kurang
menggembirakan saat ini, prospek jangka panjang sektor
properti di Indonesia masih menjanjikan. Faktor-faktor yang
menunjang perkembangan bisnis properti ke depan antara
lain jumlah populasi Indonesia yang cukup besar dan terus
bertumbuh, serta terus meningkatnya pendapatan kalangan
kelas menengah. Pemerintah juga terus mendorong upaya
peningkatan kesejahteraan rakyat, termasuk ketersediaan
sarana perumahan yang baik bagi masyarakat luas.
Astra Properti Pada tahun 2016, fokus kegiatan Astra Properti, yang
beroperasi dibawah payung perusahaan PT Menara Astra
bersama PT Brahmayasa Bahtera adalah pengembangan
kompleks terintegrasi dengan luas keseluruhan 2,4 hektar
yang terletak di kawasan bisnis Jakarta. Proyek eksklusif
tersebut terdiri dari gedung perkantoran Menara Astra,
apartemen Anandamaya Residences, beserta sarana
convention hall dan fasilitas ritel penunjang.
Sebagai langkah strategis dalam rangka menata fondasi yang
kuat untuk lini bisnis terbaru, proyek mahakarya perdana ini
diharapkan menjadi simbol yang menampilkan komitmen
dan kemampuan Grup Astra untuk menghadirkan kualitas
aset properti yang unggul. Selanjutnya, Astra Property akan
membentangkan sayap dan memperkuat bisnisnya dengan
meningkatkan nilai portofolio tanah yang telah dimiliki serta
aset-aset tanah baru dengan mengembangkannya menjadi
berbagai proyek komersil dan hunian yang prospektif,
yang mana pelaksanaannya akan dilakukan baik secara
independen maupun dalam jalinan kemitraan.
Proyek dalam Pengembangan
Perkantoran Menara AstraMenara Astra merupakan gedung perkantoran yang dirancang
dengan kualitas Grade A Office dan standar Green Building
berperingkat Platinum, yaitu peringkat teratas untuk kategori
gedung perkantoran. Sebagian dari 47 lantai yang tersedia akan
digunakan sebagai kantor pusat PT Astra International Tbk dan
unit bisnis Grup Astra lainnya, dan sisanya untuk disewakan
kepada pihak ketiga. Menara Astra juga didesain memiliki fasilitas
pelengkap, yakni convention hall dengan kapasitas 1.000 orang
serta sarana pendukung ritel dengan ketinggian tiga lantai.
Pengembangan kawasan ini juga dilakukan bersamaan dengan
konstruksi apartemen Anandamaya Residences.
Despite unfavorable conditions faced today, property sector
in Indonesia continues to have very promising prospects
in the long run. Other key factors supporting the future
growth of the property business include Indonesia’s large
and growing population, as well as rising of the middle
class population income. The government also consistently
promotes efforts for social welfare improvements, including
the availability of good quality housing for the people.
Astra Property In 2016, Astra Property, operating under holding company
PT Menara Astra along with PT Brahmayasa Bahtera, focused
on the development of a 2.4 hectare integrated complex
located in the business district of Jakarta. The highlights
of this exclusive project are Menara Astra office tower,
Anandamaya Residences apartments, and complemented
by convention hall and supporting retail facilities.
A strategic step in setting a solid foundation for the new
business, this first masterpiece project is expected to
showcase Astra Group’s commitment and capabilities in
delivering high quality property assets. Subsequently, Astra
Property will expand its horizon and strengthen the business
by increasing the value of existing and newly acquired land
holdings, developing them into prospective commercial and
residential projects, either independently or by collaborating
with strategic partners.
Projects under Development
Menara Astra Office ComplexMenara Astra is designed as a Grade A office tower with
Platinum Green Building standard, the highest office
building rating. Some of the 47 floors of the building are
designated as the new head office of PT Astra International
Tbk and other Astra Group businesses, while the remaining
available space will be leased out to external parties. Menara
Astra will be equipped with supporting facilities, consisting
of a convention hall with total capacity of 1,000 people
and three-storeys retail facilities. This project is developed
in conjunction with the construction of Anandamaya
Residences apartment.
PROPERTI
PROPERTY
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 231
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Hingga akhir tahun 2016, konstruksi Menara Astra telah
mencapai tahap akhir pembangunan struktur gedung, dan
topping off diperkirakan pada awal tahun 2017. Target
penyelesaian proyek adalah akhir tahun 2017.
Apartemen Anandamaya ResidencesAnandamaya Residences adalah kompleks hunian dengan
509 unit apartemen eksklusif, sebuah persembahan dari
Grup Astra berkolaborasi dengan Hongkong Land Limited,
salah satu grup properti terdepan di Asia. Proyek residensial
ini terdiri dari sebuah luxury tower dan dua premium tower,
yang dirancang untuk mewujudkan standar kehidupan
metropolitan/ibukota yang mewah dan berkualitas.
Kegiatan pemasaran Anandamaya Residences mulai
dilakukan sejak tahun 2014 dan lebih dari 93% dari 509 unit
apartemen yang ditawarkan telah terjual hingga akhir tahun
2016. Target penyelesaian pembangunan Anandamaya
Residences diperkirakan pada pertengahan tahun 2018.
By the end of 2016, the progress of Menara Astra
construction has reached the final stage of the building
structure, and topping off is scheduled for early 2017. The
target for project completion is the end of 2017.
Anandamaya Residences ApartementAnandamaya Residences is a residential complex offering
509 exclusive apartement units, presented by Astra Group
in collaboration with Hongkong Land Limited, a prominent
property group in Asia. The residential project consists of a
luxury tower and two premium towers, designed to offer
a new standard for exclusive living in metropolitan Jakarta.
Marketing activities for Anandamaya Residences has been
commencing in 2014 and more than 93% of 509 apartement
units being offered have been sold by the end of 2016. The
estimated target for completion of construction is mid-2018.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International232
Proyek dalam Perencanaan
PT Astra Modern Land Astra, melalui PT Astra Land Indonesia (ALI), anak
perusahaan PT Menara Astra, bergabung dengan Mitra
Sindo Makmur, anak perusahaan PT Modernland Realty
Tbk untuk mendirikan PT Astra Modern Land (AML),
dengan kepemilikan saham masing-masing 50%. Dengan
melakukan akuisisi lahan di Jakarta Garden City, AML
akan mengembangkan perumahan skala kota (township)
dengan luas sekitar 67 hektar di kawasan Jakarta Timur.
Kawasan perkotaan tersebut terdiri dari perumahan tapak,
apartemen, fasilitas komersial dan area ruang terbuka
publik. Dengan target pasar kelas menengah ke atas, proyek
tersebut diharapkan dapat diluncurkan mulai tahun 2017.
Rencana Tahun 2017 Sebagai lini bisnis terbaru, Astra Property bertekad untuk
turut memberikan kontribusi dalam mengoptimalkan nilai
dan sinergi bagi segenap pemangku kepentingan Grup Astra.
Aspirasi ini akan diraih dengan strategi untuk mewujudkan
rangkaian proyek properti berkelas dunia yang menawarkan
kehidupan berkelanjutan. Dengan menitikberatkan fokus
bisnis pada kesempurnaan layanan, Astra Property akan
mengerahkan ekspansi portofolio properti yang mencakup
kawasan ritel, serviced apartment, pengembangan
perumahan skala kota (township), manajemen properti dan
kawasan industri di tahun-tahun mendatang.
Project under Planning
PT Astra Modern Land Astra, through PT Astra Land Indonesia (ALI), a subsidiary
of PT Menara Astra, joined with Mitra Sindo Makmur,
a subsidiary of PT Modernland Realty Tbk to establish
PT Astra Modern Land (AML), with 50:50 ownership.
Through land acquisition in Jakarta Garden City, AML
will develop a township with an area of approximately
67 hectare in East Jakarta. The township will consist of
landed houses, apartments, commercial facilities and public
open areas. Targeting the middle up class consumer, this
project is estimated to be launched in the year 2017.
Plans for 2017As the Group’s newest business, Astra Property is committed
to give a significant contribution in optimizing value and
sinergy to the stakeholders of Astra Group. This aspiration
will be realized by a strategy to deliver a world-class
development experience and sustainable living. With priority
of business focus on operational service excellence, Astra
Property will expand property portfolios including to retail,
residential serviced apartment, township development,
property management and industrial estate in subsequent
years.
PROPERTI
PROPERTY
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 233
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International234
KINERJA KEUANGAN
TINJAUAN
FINANCIAL PERFORMANCE OVERVIEW
Selama tahun 2016, Grup Astra telah mengalami
perkembangan yang stabil dalam beberapa area bisnis.
Terdapat sedikit pemulihan pada pasar otomotif domestik,
sedangkan kinerja penjualan usaha alat berat dan
pertambangan terpengaruh secara negatif oleh harga batu
bara yang masih rendah pada tahun ini, meskipun situasi
sedikit membaik pada kuartal terakhir. Agribisnis diuntungkan
oleh membaiknya harga kelapa sawit meskipun cuaca yang
kurang mendukung mengakibatkan terbatasnya volume
produksi dan penjualan pada paruh pertama tahun 2016.
Sebagian besar bisnis jasa keuangan menghasilkan kinerja
yang baik, terkecuali Bank Permata yang membukukan provisi
kerugian pinjaman yang cukup besar. Kondisi-kondisi tersebut
menyebabkan kontribusi keuntungan yang lebih tinggi dari
lini usaha otomotif, alat berat dan pertambangan, agribisnis
serta infrastruktur dan logistik, sedangkan segmen bisnis
jasa keuangan, teknologi informasi dan properti mencatat
penurunan kontribusi terhadap laba.
Posisi keuangan Grup Astra yang sehat memberikan peluang untuk terus melakukan investasi secara selektif pada sektor-sektor dengan prospek pertumbuhan jangka panjang yang baik.Astra Group’s sound financial position provides it with opportunity to continue pursuing investments selectively in sectors with good long-term growth prospects.
In 2016, Astra Group experienced steady progress in a
number of business areas. There was a slight recovery in
domestic automotive demand, while trading performance
of heavy equipment and mining was adversely impacted by
low coal prices for most of the year, although the situation
improved in the final quarter. Agribusiness benefited from
an improvement in crude palm oil prices, although poor
weather conditions limited production and sales in the first
half of the year. Most of Group’s financial services businesses
performed well, except Permata Bank which recorded
significantly higher loan loss provisions. These conditions
resulted in higher profit contributions from automotive,
heavy equipment and mining, agribusiness and infrastructure
and logistics, while financial services, information technology
and property recorded lower profit contributions.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 235
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Berikut ini adalah pembahasan yang terperinci mengenai
kinerja keuangan Grup Astra untuk tahun buku 2016
dibandingkan tahun buku 2015. Tinjauan keuangan ini
disusun berdasarkan Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
PT Astra International Tbk pada dan untuk tahun yang
berakhir 31 Desember 2016 dan 2015, yang telah diaudit
oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis &
Rekan (anggota jaringan global PricewaterhouseCoopers)
dengan opini wajar dalam semua hal yang material.
Kinerja Keuangan Komprehensif
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
Jumlah AsetTotal aset tumbuh sebesar 7% dari Rp245,4 triliun pada
akhir tahun 2015 menjadi Rp261,9 triliun pada 31 Desember
2016. Kenaikan aset tersebut terutama disebabkan oleh
pertumbuhan baik aset lancar sebesar 5% menjadi Rp110,4
triliun serta aset tidak lancar bertumbuh 8% menjadi Rp151,5
triliun.
Aset LancarPada tahun 2016, aset lancar meningkat sebesar Rp5,2 triliun
atau 5% dari Rp105,2 triliun pada tahun 2015 menjadi Rp110,4
triliun. Kenaikan tersebut terutama dipicu oleh kenaikan kas dan
setara kas sebesar 8% menjadi Rp29,4 triliun, peningkatan pada
piutang usaha sebesar 5% menjadi Rp18,9 triliun dan kenaikan
pada piutang pembiayaan sebesar 5% menjadi Rp33,2 triliun,
dan peningkatan aset lancar lainnya sebesar 12% menjadi Rp11,1
triliun yang dikompensasi oleh penurunan persediaan sebesar 3%
menjadi Rp17,8 triliun.
Kas dan Setara KasJumlah kas dan setara kas meningkat sebesar 8% dari
Rp27,1 trilun menjadi Rp29,4 triliun.
Piutang UsahaPiutang usaha terutama terdiri dari piutang United Tractors
dari pelanggannya, piutang Perseroan dari dealer pihak ketiga
untuk mobil dan sepeda motor dan piutang usaha dari Astra
Otoparts. Piutang usaha tumbuh 5% menjadi Rp18,9 triliun
(2015: Rp18,1 triliun), yang mengindikasikan perbaikan volume
bisnis alat berat dan pertambangan serta otomotif sepanjang
tahun 2016.
The following is a detailed discussion of the Group’s financial
performance for the 2016 financial year compared with 2015.
This financial review is based on the Consolidated Statement
of Financial Position of PT Astra International Tbk as at and
for the year ended December 31, 2016 and 2015, audited
by Public Accountant Firm Tanudiredja, Wibisana, Rintis
& Rekan (a member firm of the PricewaterhouseCoopers
global network) with a fair opinion in all material respects.
Comprehensive Financial Performance
Consolidated Statement of Financial Position
Total Assets Total assets grew by 7% from Rp245.4 trillion at the end
of 2015 to Rp261.9 trillion as at 31 December 2016. The
increase in assets was mainly due to growth of both current
assets and non-current assets by 5% to Rp110.4 trillion and
8% to Rp151.5 trillion, respectively.
Current Assets In 2016, current assets increased by Rp5.2 trillion or 5% from
Rp105.2 trillion in 2015 to Rp110.4 trillion. The increase
was due to the increase in cash and cash equivalents by
8% to Rp29.4 trillion, increase in trade receivables by 5%
to Rp18.9 trillion, increase in financing receivables by 5%
to Rp33.2 trillion, and increase in other current assets by
12% to Rp11.1 trillion, compensated by the decrease in
inventories by 3% to Rp17.8 trillion.
Cash and Cash EquivalentsCash and cash equivalents increased by 8% from Rp27.1
trillion to Rp29.4 trillion.
Trade ReceivablesTrade receivables predominantly comprise amounts owing
to United Tractors from customers, amounts owing to the
Company from third party automotive and motorcycle dealers
and amounts owing to Astra Otoparts. Trade receivables grew
by 5% to Rp18.9 trillion (2015: Rp18.1 trillion), an indication of
improved business volumes in the Group’s heavy equipment and
mining businesses as well as automotive businesses during 2016.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International236
Piutang PembiayaanPiutang pembiayaan lancar dan tidak lancar merupakan
kelompok aset terbesar milik Perseroan. Portofolio piutang
pembiayaan naik 8% dari Rp60,1 triliun menjadi Rp64,6
triliun, yang terdiri dari 93% (2015: 89%) piutang pembiayaan
konsumen dan 7% (2015: 11%) piutang sewa pembiayaan.
Portofolio pembiayaan konsumen mencakup pembiayaan
otomotif yang mendukung merk-merk yang didistribusikan
oleh Astra, termasuk Toyota, Daihatsu dan Isuzu untuk segmen
mobil dan Honda untuk segmen sepeda motor. Portofolio sewa
pembiayaan terutama adalah pembiayaan sewa guna usaha
(leasing) untuk mendukung penjualan alat berat Komatsu.
Seluruh pinjaman memiliki jaminan berupa kendaraan maupun
alat berat.
Kerugian piutang pembiayaan diakui pada saat terjadi dan
mengharuskan manajemen untuk memperkirakan nilai
kerugian yang terkandung dalam portofolio. Karenanya,
estimasi dibuat dengan mempertimbangkan riwayat
kerugian, penyesuaian dengan kondisi saat ini dan
penilaian atas dampak yang mungkin terjadi berdasarkan
sejumlah data yang dapat dicermati, termasuk aspek-aspek
kondisi ekonomi yang sedang berlangsung, seperti tingkat
tunggakan, kondisi keuangan konsumen dan segmen
pasar tertentu, nilai jaminan serta tingkat suku bunga saat
ini maupun ke depan. Penyisihan untuk piutang ragu-ragu
pada tanggal 31 Desember 2016 sejumlah Rp2,6 triliun,
dibandingkan Rp2,7 triliun pada tanggal 31 Desember 2015,
turun 3%. Secara persentase dari total piutang pembiayaan,
total penyisihan sedikit menurun dari 4,5% menjadi 4,1%.
PersediaanPersediaan terutama terdiri dari alat berat dan suku
cadang milik United Tractors, kendaraan dan suku cadang
dari usaha otomotif Grup Astra dan CPO dari Astra Agro
Lestari. Persediaan turun 3% dari Rp18,3 triliun menjadi
Rp17,8 triliun pada tanggal 31 Desember 2016, terutama
disebabkan oleh segmen alat berat dan pertambangan.
Aset Lancar LainnyaAset lancar lainnya, yang terdiri dari investasi lain-lain, pajak
dibayar dimuka, pembayaran dimuka lain-lain dan piutang
lancar lain-lain, naik dari Rp9,9 triliun menjadi Rp11,1 triliun.
Kenaikan ini terutama disebabkan oleh naiknya piutang
lancar lain-lain dari Rp3,2 triliun di tahun 2015 menjadi
Rp4,0 triliun di tahun 2016.
TINJAUAN KINERJA KEUANGAN
FINANCIAL PERFORMANCE OVERVIEW
Financing ReceivablesCurrent and non-current financing receivables are the
Group’s largest category of assets. The Group’s portfolio
of financing receivables, which increased by 8% from
Rp60.1 trillion to Rp64.6 trillion, was comprised 93%
(2015: 89%) consumer financing receivables and 7%
(2015: 11%) finance lease receivables. The consumer
portfolio primarily related to auto loans, supporting the
brands that Astra distributes, including Toyota, Daihatsu and
Isuzu in the car market and Honda in the motorcycle market.
The finance lease portfolio mainly comprised equipment
leased to support the sale of Komatsu heavy equipment.
All loans are collateralized against the vehicle or heavy
equipment.
Losses on financing receivables are recognized when they
are incurred and require management to estimate probable
losses inherent in the portfolio. Such an estimate requires
consideration of historical loss experience, adjusted for
current conditions and judgments about the probable effects
of relevant observable data, including present economic
conditions such as delinquency rates, financial health of
specific customers and market segments, collateral values
and the present and expected future levels of interest rates.
The provision for doubtful receivables at 31 December 2016
totaled Rp2.6 trillion, compared with Rp2.7 trillion as at 31
December 2015, a decrease of 3%. As a percentage of total
financing receivables, the overall provision has fallen slightly
from 4.5% to 4.1%.
Inventories Inventories mainly comprised heavy equipment and spare
parts held by United Tractors, vehicles and spare parts held
by the Group’s automotive businesses and CPO held by Astra
Agro Lestari. Inventories decreased by 3% from Rp18.3 trillion
to Rp17.8 trillion as at 31 December 2016, predominately due
to the heavy equipment and mining segment.
Other Current AssetsOther current assets, which comprised other investments,
prepaid taxes, other prepayments and other current
receivables increased from Rp9.9 trillion to Rp11.1 trillion.
This increase was mainly due to the increase in other current
receivables from Rp3.2 trillion in 2015 to Rp4.0 trillion in
2016.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 237
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Aset Tidak LancarPada tahun 2016, aset tidak lancar naik 8% dari Rp140,3
triliun menjadi Rp151,5 triliun. Kenaikan ini utamanya
disebabkan oleh kenaikan piutang pembiayaan tidak lancar
sebesar 11% menjadi Rp31,4 triliun, kenaikan investasi pada
ventura bersama dan entitas asosiasi sebesar 15% menjadi
Rp34,0 triliun dan kenaikan properti investasi sebesar 77%
menjadi Rp6,2 triliun, yang dikompensasi oleh penurunan
properti pertambangan sebesar 5% menjadi Rp4,6 triliun.
Investasi pada Ventura Bersama dan Entitas AsosiasiTotal investasi pada ventura bersama dan entitas asosiasi naik
15% dari Rp29,6 triliun menjadi Rp34,0 triliun terutamanya
dikarenakan peningkatan kinerja di perusahaan ventura
bersama dan entitas asosiasi otomotif.
Tanaman PerkebunanTanaman perkebunan merupakan aset tanah dan kelapa
sawit, terdiri dari tanaman menghasilkan dan tanaman belum
menghasilkan, yang terkait kegiatan operasional agribisnis
Astra Agro Lestari. Jumlah tanaman perkebunan, setelah
dikurangi akumulasi penyusutan, relatif tidak berubah yakni
Rp6,7 triliun.
Aset TetapAset tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan, naik
4% dari Rp41,7 triliun menjadi Rp43,2 triliun. Kenaikan
tersebut terutama disebabkan oleh investasi pada tanah dan
bangunan, terutama untuk penambahan jaringan otomotif.
Pada akhir tahun 2016, Perusahaan memiliki 302 dealer
mobil (2015: 285) dan 156 dealer sepeda motor (2015:
148) di seluruh Indonesia. Akumulasi penyusutan naik 9%
menjadi Rp42,5 triliun.
Properti PertambanganProperti pertambangan terutama terdiri dari konsesi
tambang batu bara yang dimiliki oleh anak usaha United
Tractors, beserta cadangan batu bara di sejumlah wilayah
konsesi, yang akan berakhir pada waktu tertentu antara
tahun 2026 sampai dengan 2035. Properti pertambangan
setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan
nilai, turun sebesar 5% menjadi Rp4,6 triliun pada tahun
2016.
Non-current Assets In 2016, non-current assets increased by 8% from Rp140.3
trillion to Rp151.5 trillion. The was mainly driven by the
increase in non-current financing receivables by 11% to
Rp31.4 trillion, increase in investments in joint ventures
and associates by 15% to Rp34.0 trillion and increase in
investment properties by 77% to Rp6.2 trillion, compensated
by the decrease in mining properties by 5% to Rp4.6 trillion.
Investments in Joint Ventures and AssociatesTotal investments in joint ventures and associates increased
15% from Rp29.6 trillion to Rp34.0 trillion due mainly to
improvements in the performance of the automotive joint
ventures and associates.
PlantationsPlantations represent palm oil and land assets, comprising
mature and immature plantations, related to the agribusiness
operations of Astra Agro Lestari. Total plantations net of
accumulated depreciation were relatively unchanged at
Rp6.7 trillion.
Fixed AssetsFixed assets net of accumulated depreciation increased 4%
from Rp41.7 trillion to Rp43.2 trillion. The increase was
primarily due to investments in land and buildings, mainly
for automotive network expansion. At the end of 2016,
the Company owned 302 car dealerships (2015: 285)
and 156 motorcycle dealerships (2015: 148) nationwide.
Accumulated depreciation of fixed assets increased by 9%
to Rp42.5 trillion.
Mining PropertiesMining properties mainly represent contractual rights held
by subsidiaries of United Tractors, to mine coal reserves
in specific concession areas, which will expire at various
dates between 2026 up to 2035. Mining properties net of
accumulated amortisation and impairment decreased by 5%
to Rp4.6 trillion in 2016.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International238
Concession RightsConcession rights relate to toll road concessions that grant
the holder the right to receive toll payments from users
in consideration for the financing and construction of the
infrastructure. This right corresponds to the fair value of the
asset under concession plus the borrowing costs capitalized
during the construction phase. Toll road concession rights
held by subsidiaries Marga Mandalasakti (which holds the
72km Tangerang - Merak toll road concession) and Marga
Harjaya Infrastruktur (which holds the 41km Jombang –
Mojokerto toll road concession), are valid until 2047 and
2045, respectively. Concession rights net of accumulated
amortisation increased by 13% from Rp5.3 trillion to
Rp6.0 trillion, primarily as a consequence of the ongoing
construction of the Jombang – Mojokerto toll road.
Other Non-current AssetsOther non-current assets include non-current other
receivables, other investments, deferred tax assets,
investment properties, goodwill, other intangible assets and
other assets, which in total increased from Rp23.7 trillion to
Rp25.1 trillion. This increase was mainly due to an increase
in investment properties from Rp3.5 trillion to Rp6.2 trillion.
Total LiabilitiesAt the end of 2016, total liabilities stood at Rp121.9 trillion,
a 3% increase from Rp118.9 trillion as at 31 December 2015.
Total liabilities consisted of Rp89.1 trillion of current liabilities
(2015: Rp76.2 trillion), or approximately 73% (2015: 64%)
of the total, and Rp32.9 trillion of non-current liabilities
(2015: Rp42.7 trillion), or approximately 27% (2015: 36%)
of the total.
Current Liabilities At the end of 2016, the Group’s current liabilities were 17%
higher at Rp89.1 trillion. One of the components of current
liabilities is trade payables, which predominantly comprised
amounts owing by United Tractors to suppliers, amounts
owing by Astra’s sales operations for the purchase of cars
and motorcycles, and amounts owing by Astra Otoparts for
the purchase of raw materials and finished units.
Hak KonsesiHak konsesi terkait dengan hak pengusahaan jalan tol
yang memberikan hak kepada pemegang konsesi untuk
menerima pembayaran tol dari pengguna jalan dengan
mempertimbangkan pendanaan dan pembangunan
infrastruktur jalan. Hak konsesi terkait dengan nilai wajar aset
tersebut ditambah dengan biaya pinjaman yang dikapitalisasi
selama masa pembangunan. Konsesi jalan tol dimiliki oleh
anak perusahaan Marga Mandalasakti (yang memegang
konsesi atas jalan tol Tangerang – Merak sepanjang 72km),
dan Marga Harjaya Infrastruktur (yang memegang konsesi
jalan tol Jombang – Mojokerto sepanjang 41km), masing-
masing berlaku sampai dengan tahun 2047 dan 2045. Hak
konsesi setelah dikurangi akumulasi amortisasi naik 13% dari
Rp5,3 triliun menjadi Rp6,0 triliun terutama karena proses
pembangunan jalan tol Jombang – Mojokerto yang masih
berjalan.
Aset Tidak Lancar LainnyaAset tidak lancar lainnya termasuk piutang lain-lain tidak
lancar, investasi lain-lain, aset pajak tangguhan, investasi
properti, goodwill, aset tak berwujud lainnya dan aset lain-
lain, yang secara keseluruhan naik dari Rp23,7 triliun menjadi
Rp25,1 triliun. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh
kenaikan investasi properti dari Rp3,5 triliun menjadi Rp6,2
triliun.
Jumlah Liabilitas Pada akhir tahun 2016, total liabilitas sebesar Rp121,9 triliun,
naik 3% dari Rp118,9 triliun pada tanggal 31 Desember 2015.
Total liabilitas terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp89,1 triliun
(2015: Rp76,2 triliun), atau sekitar 73% (2015: 64%) dari total,
dan liabilitas jangka panjang Rp32,9 triliun (2015: Rp42,7
triliun), atau sekitar 27% (2015: 36%) dari total.
Liabilitas Jangka PendekPada akhir tahun 2016, liabilitas jangka pendek naik 17%
menjadi Rp89,1 triliun. Salah satu komponen dari liabilitas
jangka pendek adalah utang usaha, yang sebagian besar
merupakan utang usaha United Tractors kepada pemasok,
utang usaha divisi penjualan otomotif Astra atas pembelian
mobil dan sepeda motor, dan utang usaha Astra Otoparts
atas pembelian bahan baku dan barang jadi.
TINJAUAN KINERJA KEUANGAN
FINANCIAL PERFORMANCE OVERVIEW
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 239
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Trade payables as at 31 December 2016 included Rp8.1
trillion (2015: Rp7.7 trillion) owing to Komatsu Group which
are secured by letters of credit. The increase in trade payables
by 9% to Rp22.5 trillion related mainly to the automotive
and heavy equipment and mining segments. In addition,
the increase in current liabilities was also contributed by
the increase in short term borrowings by 57% from Rp12.0
trillion to Rp18.8 trillion.
Non-current Liabilities Total non-current liabilities at the end of 2016 decreased
23% from Rp42.7 trillion to Rp32.9 trillion. Long-term debt,
which accounts for the majority of non-current liabilities,
predominantly related to the Group’s financial services
businesses. Long-term debt, inclusive of the current portion,
decreased by 11% from Rp58.7 trillion to Rp52.1 trillion at
the end of 2016. Of the total amount, 22% (2015: 20%)
were bilateral loans from banks, 26% (2015: 40%) were
syndicated bank loans, 2% (2015: 2%) were non-bank
loans and obligations under finance lease and 50% (2015:
38%) were bonds. The Company does not guarantee the
repayment of debt issued by any of its subsidiaries.
Equity Total equity attributable to the owners of the parent increased
by 10% (2015: 7%) to Rp112.0 trillion at the end of 2016
from the end 2015 balance of Rp102.0 trillion. The increase
in total equity was primarily attributable to an increase in
retained earnings by 9% to Rp101.2 trillion (2015: Rp92.6
trillion).
Consolidated Statements of Profit or Loss and Other Comprehensive Income
Net Revenue The Group’s activities are focused on seven business lines,
which are automotive; financial services; heavy equipment
and mining; agribusiness; infrastructure and logistics;
information technology and property.
Consolidated net revenue for 2016 was down 2% at
Rp181.1 trillion from Rp184.2 trillion in the previous year,
primarily due to lower revenue within heavy equipment and
mining coupled with reduced revenue contribution from
Utang usaha per 31 Desember 2016 termasuk Rp8,1 triliun
(2015: Rp7,7 triliun) utang kepada Grup Komatsu yang
dijamin dengan letter of credit. Peningkatan utang usaha
sebesar 9% menjadi Rp22,5 triliun terutama berkaitan
dengan segmen otomotif dan alat berat dan pertambangan.
Selain itu, peningkatan liabilitas jangka pendek juga
didorong oleh kenaikan pinjaman jangka pendek sebesar
57% dari Rp12,0 triliun menjadi Rp18,8 triliun.
Liabilitas Jangka Panjang Jumlah liabilitas jangka panjang pada akhir tahun 2016
turun 23% dari Rp42,7 triliun menjadi Rp32,9 triliun.
Sebagian besar dari liabilitas jangka panjang adalah utang
jangka panjang yang utamanya berkaitan dengan usaha
jasa keuangan Grup Astra. Utang jangka panjang, termasuk
yang akan jatuh tempo kurang dari satu tahun, turun 11%
dari Rp58,7 triliun menjadi Rp52,1 triliun pada akhir tahun
2016. Dari jumlah tersebut, sebanyak 22% (2015: 20%)
adalah pinjaman bilateral dari bank, 26% (2015: 40%)
pinjaman sindikasi bank, 2% (2015: 2%) pinjaman non-
bank dan utang sewa pembiayaan dan 50% (2015: 38%)
obligasi. Perseroan tidak menjamin pelunasan surat utang
yang diterbitkan oleh entitas anak.
EkuitasTotal ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas
induk meningkat 10% (2015: 7%) menjadi Rp112,0 triliun
pada akhir tahun 2016 dibandingkan Rp102,0 triliun pada
akhir tahun 2015. Total ekuitas meningkat terutama karena
kenaikan laba ditahan sebesar 9% menjadi Rp101,2 triliun
(2015: Rp92,6 triliun).
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian
Pendapatan Bersih Grup Astra memfokuskan kegiatan usahanya pada tujuh
segmen bisnis, yaitu otomotif; jasa keuangan; alat berat
dan pertambangan; agribisnis; infrastruktur dan logistik;
teknologi informasi dan properti.
Pendapatan bersih konsolidasian untuk tahun 2016 turun
2% menjadi Rp181,1 triliun dari Rp184,2 triliun pada
tahun sebelumnya, terutama akibat penurunan pendapatan
pada bisnis alat berat serta kontribusi pendapatan yang
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International240
Astra’s Toyota sales operations following the introduction of
a two-tiered distribution model at the beginning of the year.
The breakdown of revenue contribution is presented in the
table below. A more detailed discussion on the performance
of the Group’s business lines is provided under the sub-
section Business Review, following this sub-section.
Consolidated Net Revenue Breakdown
Cost of Revenue Cost of revenue in 2016 decreased by 2% from Rp147.5
trillion in 2015 to Rp144.7 trillion. The decrease was due to
lower sales volume in the automotive, heavy equipment and
mining, agribusiness segments.
Gross Profit and Gross MarginLower net revenue caused the Group’s gross profit to decline
by 1% in 2016 to Rp36.4 trillion compared to Rp36.7 trillion
in 2015. The Group’s gross margin improved slightly from
19.9% in 2015 to 20.1%.
Operating Expenses and IncomeThe Group incurred lower selling expenses by 14% from
Rp9.1 trillion to Rp7.9 trillion primarily due to lower logistics
and advertising costs. General and administrative expenses
increased by 6% from Rp10.4 trillion in 2015 to Rp11.0
trillion in 2016, driven by higher employee costs.
The Group’s share of results of joint ventures and associates
decreased by 25% to Rp3.3 trillion (2015: Rp4.5 trillion), with
a significantly reduced contribution from Permata Bank, due
to higher loan loss provisions caused by a deterioration in
lebih rendah dari Toyota Sales Operation seiring dengan
penerapan model distribusi two-tier pada awal tahun.
Rincian kontribusi pendapatan disajikan pada tabel berikut.
Diskusi yang lebih terperinci mengenai kinerja berdasarkan
lini usaha Perseroan dapat dilihat pada sub-bagian Kinerja
Bisnis, setelah sub-bagian ini.
Rincian Pendapatan Bersih Konsolidasian
Untuk Tahun yang Berakhir 31 DesemberFor the Year Ended 31th December
Pendapatan Bersih (Rp miliar) 2016 2015PerubahanChange %
Net Revenue (Rp billion)
Otomotif 94,440 95,434 (1%) Automotive
Jasa Keuangan 17,762 17,074 4% Financial Services
Alat Berat dan Pertambangan 45,112 49,209 (8%) Heavy Equipment and Mining
Agribisnis 14,121 13,059 8% Agribusiness
Infrastruktur dan Logistik 7,189 6,935 4% Infrastructure and Logistics
Teknologi Informasi 2,451 2,474 (1%) Information Technology
Properti 9 11 (18%) Property
Pendapatan Bersih 181,084 184,196 (2%) Net Revenue
Beban Pokok PendapatanBeban pokok pendapatan pada 2016 turun 2% dari
Rp147,5 triliun di tahun 2015 menjadi Rp144,7 triliun.
Penurunan tersebut merupakan dampak dari penurunan
volume penjualan pada segmen otomotif, alat berat dan
pertambangan serta agribisnis.
Laba Bruto dan Marjin Laba Bruto Pendapatan bersih yang lebih rendah menyebabkan laba
bruto Grup turun sebesar 1% menjadi Rp36,4 triliun pada
tahun 2016 dibandingkan Rp36,7 triliun di tahun 2015.
Marjin laba bruto Grup sedikit meningkat dari 19,9% di
tahun 2015 menjadi 20,1%.
Beban dan Penghasilan OperasionalPerseroan mengalami penurunan beban penjualan sebesar
14% dari Rp9,1 triliun menjadi Rp7,9 triliun, terutama
karena penurunan pada biaya logistik dan periklanan. Beban
umum dan administrasi naik 6% dari Rp10,4 triliun di tahun
2015 menjadi Rp11,0 triliun ditahun 2016 didorong oleh
peningkatan biaya karyawan.
Bagian atas hasil bersih ventura bersama dan entitas asosiasi
turun sebesar 25% menjadi Rp3,3 triliun (2015: Rp4,5 triliun),
dengan kontribusi dari Bank Permata yang turun secara
signifikan dengan meningkatnya provisi kerugian pinjaman
TINJAUAN KINERJA KEUANGAN
FINANCIAL PERFORMANCE OVERVIEW
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 241
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
the quality of its corporate loan portofolio, compensated by
higher contributions from the Group’s automotive associates
and joint ventures which benefited from the increase in
automotive volumes.
Profit for the Year In 2016, the Group booked profit before tax of Rp22.3
trillion, reflecting a 13% increase compared to Rp19.6
trillion in 2015.
Income tax expense was relatively flat at Rp4.0 trillion in
2016. Income tax expense recorded in the consolidated
profit and loss account represents the current and deferred
income tax for the Company and its subsidiaries. Income
tax in relation to the Group’s joint ventures and associates
is presented within the share of results of joint ventures
and associates. Publicly listed entities that comply with
certain requirements, one of which is the maintenance of
a minimum 40% equity free-float, are entitled to a 5%
tax rate reduction from the applicable corporate income
tax rates. Since the fiscal year 2009, the Company and
PT United Tractors Tbk have complied with these requirements
and have therefore applied lower tax rates.
The deduction of income tax expense resulted in profit for
the year of Rp18.3 trillion, a 17% increase compared to
Rp15.6 trillion recorded in 2015.
Other Comprehensive IncomeTotal other comprehensive income after tax in 2016
increased by 79% to Rp1.5 trillion from Rp841 billion in
2015. This increase was mainly due to the revaluation of fixed
assets. With the addition of other comprehensive income,
total comprehensive income for the year stood at Rp19.8
trillion, 20% higher compared to Rp16.5 trillion in 2015.
Profit Attributable to Owners of the ParentIn 2016, the Group recorded profit attributable to owners
of the parent of Rp15.2 trillion, a 5% increase compared to
Rp14.5 trillion in 2015. The increase was due to improved
results in automotive, heavy equipment and mining,
agribusiness, and infrastructure and logistics, partially offset
sebagai konsekuensi dari penurunan kualitas portofolio
pinjaman korporasi, terkompensasi oleh kontribusi yang
lebih baik dari ventura bersama dan entitas asosiasi segmen
otomotif Grup Astra yang diuntungkan oleh kenaikan volume
penjualan otomotif.
Laba Tahun BerjalanPada tahun 2016, Grup Astra membukukan laba sebelum
pajak sebesar Rp22,3 triliun, naik 13% dibandingkan Rp19,6
triliun pada tahun 2015.
Beban pajak penghasilan tahun 2016 relatif tidak berubah
yaitu Rp4,0 triliun. Beban pajak penghasilan yang dibukukan
dalam laporan laba rugi konsolidasian terdiri dari pajak
penghasilan tahun berjalan dan pajak penghasilan tangguhan
Perseroan dan anak perusahaannya. Pajak penghasilan
ventura bersama dan entitas asosiasi sudah termasuk
dalam bagian atas hasil bersih ventura bersama dan entitas
asosiasi. Perusahaan publik yang telah memenuhi persyaratan
tertentu, salah satunya ekuitas free-float minimal sebesar
40%, berhak mendapatkan pengurangan pajak sebesar 5%
dari pajak penghasilan badan yang berlaku. Sejak tahun fiskal
2009, Perseroan dan PT United Tractors Tbk telah memenuhi
persyaratan tersebut dan karenanya menerapkan tarif pajak
yang lebih rendah.
Pengurangan beban pajak penghasilan menghasilkan
laba tahun berjalan sebesar Rp18,3 triliun, naik 17%
dibandingkan Rp15,6 triliun di tahun 2015.
Penghasilan Komprehensif LainJumlah penghasilan komprehensif lain setelah pajak di tahun
2016 naik sebesar 79% menjadi Rp1,5 triliun dari Rp841
miliar di tahun 2015. Kenaikan ini terutama disebabkan
oleh revaluasi aset tetap. Dengan tambahan penghasilan
komprehensif lainnya, jumlah penghasilan komprehensif
tahun berjalan adalah Rp19,8 triliun, naik 20% dibandingkan
Rp16,5 triliun di tahun 2015.
Laba yang Diatribusikan kepada Pemilik Entitas IndukDi tahun 2016, Perseroan mencetak laba yang dapat
diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp15,2
triliun, naik 5% dibandingkan Rp14,5 triliun pada tahun
2015. Kenaikan ini disebabkan oleh peningkatan kontribusi
dari segmen otomotif, alat berat dan pertambangan,
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International242
by lower contributions from financial services, information
technology and property.
Earnings per ShareBasic and dilluted earnings per share in 2016 were both at
Rp374 per share, 5% higher compared with 2015.
Business Segment Review The following is a discussion of the Group’s financial
performance for the financial year 2016 by business activity.
Net revenue by business activity represents a post-elimination
figure.
Net income attributable to Astra’s shareholders by business
segment for the past two years is disaggregated in the table
below.
Consolidated Net Income Breakdown
AutomotiveIn 2016, the wholesale market for cars increased by 5% to
1,061,000 units. Astra’s car sales performance improved by
16% at 591,000 units from 510,000 units in the previous
year, with market share rising to 56% from 50%. The Group
introduced 14 new models and 9 revamped models during
the year. The wholesale market for motorcycles decreased by
8% to 5.9 million units from 6.5 million units in 2015. Astra
Honda Motor’s sales fell by 2% to 4.4 million units, with
market share improving to 74% from 69%. Astra Honda
Motor launched 7 new models and 8 revamped models
during the year.
agribisnis serta infrastruktur dan logistik, sebagian diimbangi
oleh penurunan kontribusi dari segmen jasa keuangan,
teknologi informasi dan properti.
Laba per SahamLaba dasar dan dilusian per saham tahun 2016 adalah Rp374
per saham, naik 5% dibandingkan tahun 2015.
Tinjauan Segmen BisnisBerikut ini adalah pembahasan kinerja keuangan Grup
berdasarkan aktivitas bisnis untuk tahun buku 2016.
Pendapatan bersih per segmen usaha adalah pendapatan
bersih setelah eliminasi.
Tabel berikut menyajikan jumlah laba yang diatribusikan
kepada pemegang saham Astra untuk dua tahun terakhir
berdasarkan segmen bisnis.
Rincian Laba Bersih Konsolidasian
Untuk Tahun yang Berakhir 31 DesemberFor the Year Ended 31th December
2016Rp miliar/Rp billion
2015Rp miliar | Rp billion
PerubahanChange %
Otomotif 9,166 7,464 23 Automotive
Jasa Keuangan 789 3,555 (78) Financial Services
Alat Berat dan Pertambangan 3,032 2,342 30 Heavy Equipment and Mining
Agribisnis 1,599 493 224 Agribusiness
Infrastruktur dan Logistik 263 195 35 Infrastructure and Logistics
Teknologi Informasi 196 204 (4) Information Technology
Profit 111 211 (47) Property
Laba Bersih Konsolidasian 15,156 14,464 5 Attributable Net Income
OtomotifPada tahun 2016, pangsa pasar mobil naik 5% menjadi
1.061.000 unit. Kinerja penjualan mobil Astra membaik
16% sebesar 591.000 unit dari 510.000 unit pada tahun
sebelumnya, dengan kenaikan pangsa pasar menjadi 56%
dari 50%. Grup meluncurkan 14 model baru dan 9 model
revamped sepanjang tahun. Pasar motor turun 8% menjadi
5,9 juta unit dari 6,5 juta unit di tahun 2015. Penjualan Astra
Honda Motor turun 2% menjadi 4,4 juta unit namun pangsa
pasar meningkat menjadi 74% dari 69%. Astra Honda
Motor meluncurkan 7 model baru dan 8 model revamped
sepanjang tahun.
TINJAUAN KINERJA KEUANGAN
FINANCIAL PERFORMANCE OVERVIEW
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 243
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Pendapatan bersih dari bisnis grup otomotif sebesar Rp94,4
triliun, turun 1% dari Rp95,4 triliun di tahun 2015. Pendapatan
bersih bisnis otomotif berkontribusi 52% terhadap pendapatan
bersih Grup di tahun 2016 (2015: 52%).
Laba bersih bisnis otomotif naik 23% dari Rp7,5 triliun
menjadi Rp9,2 triliun, terdiri dari Rp3,3 triliun (2015: Rp3,5
triliun) kontribusi dari Perseroan dan anak usaha serta
Rp5,9triliun (2015: Rp4,0 triliun) dari ventura bersama dan
entitas asosiasi.
Jasa KeuanganBisnis jasa keuangan Grup Astra mencatat pendapatan
bersih sebesar Rp17,8 triliun, naik 4% dari Rp17,1
triliun di tahun 2015. Kenaikan tersebut terutama akibat
peningkatan penjualan otomotif yang mendukung kinerja
perusahaan pembiayaan otomotif. Pendapatan bersih bisnis
jasa keuangan berkontribusi 10% pada pendapatan bersih
Grup di tahun 2016 (2015: 9%).
Laba bersih dari bisnis jasa keuangan turun 78% menjadi
Rp789 miliar, utamanya disebabkan oleh kenaikan signifikan
atas beban pencadangan kredit bermasalah yang dibukukan
oleh Bank Permata. Peningkatan pendapatan oleh Federal
International Finance dan Toyota Astra Financial Services
diimbangi oleh penurunan kontribusi dari perusahaan jasa
keuangan lainnya.
Usaha pembiayaan konsumen mencatat kenaikan sebesar
21% pada total nilai pembiayaan menjadi Rp74 triliun,
termasuk di dalamnya jumlah yang didanai melalui joint
bank financing without recourse. Astra Sedaya Finance yang
berfokus pada pembiayaan mobil membukukan laba bersih
yang lebih rendah 4% dengan Rp934 miliar seiring dengan
penurunan pembiayaan untuk mobil bekas, sedangkan
Toyota Astra Financial Services mencatat kenaikan laba bersih
15% dengan Rp351 miliar. Federal International Finance yang
fokus pada kredit motor memiliki laba bersih Rp1,8 triliun,
naik 20% berkat keberhasilan strategi diversifikasi produk.
Total nilai pembiayaan melalui kegiatan operasional
pembiayaan alat berat naik 20% menjadi Rp4,7 triliun.
Net revenue from the Group’s automotive businesses
amounted to Rp94.4 trillion, a decrease of 1% from Rp95.4
trillion in 2015. The Group’s automotive businesses net
revenue contributed 52% to total Group net revenue in
2016 (2015: 52%).
Net income from the Group’s automotive businesses improved
by 23% from Rp7.5 trillion to Rp9.2 trillion, comprising
Rp3.3 trillion (2015: Rp3.5 trillion) from the Company and
subsidiaries and Rp5.9 trillion (2015: Rp4.0 trillion) from joint
ventures and associates.
Financial ServicesThe Group’s financial services businesses recorded net
revenue of Rp17.8 trillion, up 4% from Rp17.1 trillion
in 2015. The increase in revenues was primarily due to
higher automotive sales that supported the performance
of automotive financing companies. The financial services
businesses net revenue contributed 10% to the Group’s net
revenue in 2016 (2015: 9 %).
Net income from the financial services businesses decreased
by 78% to Rp789 billion, mainly due to a significant increase
in loan loss provisions recorded by Permata Bank. Improved
earnings from Federal International Finance and Toyota
Astra Financial Services were offset by the decline in the
contribution from other financial services interests.
The consumer finance businesses booked an increase in
the aggregate amount financed by 21% to Rp74 trillion,
including balances financed through joint bank financing
without recourse. The car-focused Astra Sedaya Finance
recorded net income 4% lower at Rp934 billion following
a reduction in used car financing, whereas Toyota Astra
Financial Services recorded net income up 15% at Rp351
billion. Motorcycle-focused Federal International Finance’s
net income was up 20% at Rp1.8 trillion, benefiting from
loan product diversification.
The aggregate amount financed through the Group’s heavy
equipment-focused finance operations increased by 20% to
Rp4.7 trillion.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International244
Bank Permata, ventura bersama Astra dengan kepemilikan
Perseroan sebesar 44,56%, mengalami penurunan kualitas
portofolio kredit yang signifikan. Bank Permata mencatat
kerugian bersih sebesar Rp6,5 triliun dibandingkan laba
bersih sebesar Rp247 miliar di 2015, akibat peningkatan
biaya pencadangan pinjaman, seperti tercermin pada rasio
gross NPL yang naik dari 2,7% pada akhir tahun 2015
menjadi 8,8% pada akhir tahun 2016, sementara rasio net
NPL naik dari 1,4% menjadi 2,2%.
Asuransi Astra Buana yang menyediakan layanan asuransi
umum melaporkan kenaikan tipis pada laba bersih
sebesar Rp923 miliar (2015: Rp911 miliar) seiring dengan
penghasilan investasi yang meningkat.
Hingga akhir tahun, ventura bersama di bidang asuransi
jiwa Astra Aviva Life mengakuisisi lebih dari 158.000
nasabah asuransi jiwa perorangan dan 133.000 nasabah
dalam program kesejahteraan karyawan, sehingga pada
akhir tahun 2016 jumlah nasabah masing-masing menjadi
228.000 dan 596.000.
Alat Berat dan PertambanganSegmen alat berat dan pertambangan mencapai pendapatan
bersih Rp45,1 triliun di tahun 2016, turun 8% dibandingkan
tahun 2015. Ini mencerminkan 25% dari pendapatan bersih
Grup Astra untuk tahun 2016 (2015: 27%).
United Tractors, yang 59,5% sahamnya dimiliki Astra,
mengalami penurunan pendapatan bersih sebesar 8% dari
Rp49,3 triliun menjadi Rp45,5 triliun. Dalam bisnis mesin
konstruksi, pendapatan bersih menurun tipis walaupun
penjualan alat berat Komatsu naik 3% menjadi 2.181 unit.
Pamapersada Nusantara, anak usaha yang menjalankan
kegiatan kontraktor penambangan, meraih pendapatan
bersih yang sama dengan tahun sebelumnya dengan volume
kontrak produksi batu bara sebesar 109 juta ton (2015: 109
juta ton), serta kontrak pemindahan tanah menurun 8%
pada 702 juta bank cubic metres (2015: 767 juta bank cubic
metres).
Anak-anak perusahaan United Tractors di bidang
pertambangan melaporkan penjualan batu bara yang lebih
tinggi 48% dengan jumlah 6,8 juta ton (2015: 4,6 juta ton),
dengan pendapatan bersih meningkat sebesar 34%.
Astra’s 44.56%-held joint venture, Permata Bank,
experienced a significant deterioration in the quality of its
corporate loan portfolio. The Bank reported a net loss of
Rp6.5 trillion in 2016, compared to a net income of Rp247
billion in 2015, due to a significant increase in loan loss
provisions, which saw the bank’s gross non-performing loan
ratio rise from 2.7% at the end of 2015 to 8.8% at the end
of 2016, while its net non-performing loan ratio rose from
1.4% to 2.2%.
The Group’s general insurance company, Asuransi Astra
Buana, recorded a slightly higher net income of Rp923 billion
(2015: Rp911 billion) due to increased investment income.
By the end of the year, the Group’s life insurance joint venture,
Astra Aviva Life, acquired more than 158,000 individual
life customers and 133,000 participants for its corporate
employee benefits programmes, bringing the respective
totals to 228,000 and 596,000 at the end of 2016.
Heavy Equipment and MiningThe heavy equipment and mining activities achieved net
revenue of Rp45.1 trillion in 2016, an 8% decrease compared
with 2015. This represented 25% of the Group’s net revenue
in 2016 (2015: 27%).
United Tractors, which is 59.5%-owned, reported an 8%
decrease in net revenue from Rp49.3 trillion to Rp45.5
trillion. In the construction machinery business, net revenue
decreased slightly although Komatsu heavy equipment sales
increased by 3% to 2,181units.
The contract mining operations of subsidiary, Pamapersada
Nusantara, reported a flat net revenue with contract coal
production of 109 million tonnes (2015: 109 million tonnes),
and contract overburden removal down 8% at 702 million
bank cubic metres (2015: 767 million bank cubic metres).
United Tractors’ mining subsidiaries reported coal sales 48%
higher at 6.8 million tonnes (2015: 4.6 million tonnes), with
net revenue increasing by 34%.
TINJAUAN KINERJA KEUANGAN
FINANCIAL PERFORMANCE OVERVIEW
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 245
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Perusahaan kontraktor umum Acset Indonusa, anak
perusahaan United Tractors dengan kepemilikan saham
50,1%, meraih laba bersih Rp68 miliar, naik 63% dibandingkan
tahun 2015. Acset berhasil mendapatkan kontrak baru senilai
Rp3,8 triliun, dibandingkan Rp3,1 triliun pada tahun 2015.
Laba bersih dari segmen alat berat dan pertambangan
Group naik 30% menjadi Rp 3,0 triliun di tahun 2016. Tanpa
memperhitungkan dampak dari penurunan nilai properti
pertambangan di tahun 2015, kontribusi terhadap laba bersih
konsolidasian di tahun 2016 turun 22%.
AgribisnisAstra Agro Lestari, yang 79,7% sahamnya dimiliki oleh Grup
Astra, membukukan pendapatan bersih lebih tinggi 8% menjadi
Rp14,1 triliun (2015: Rp13,1 triliun), terutama diakibatkan
oleh harga minyak kelapa sawit yang lebih tinggi. Harga rata-
rata CPO adalah Rp7.768/kg, atau lebih tinggi 11% dari lalu.
Penjualan CPO turun 3% menjadi 1,0 juta ton, sementara itu
penjualan Olein turun 22% menjadi 320.000 ton. Agribisnis
menyumbangkan sebesar 8% (2015: 7%) terhadap keseluruhan
pendapatan bersih Grup Astra untuk tahun 2016.
Laba bersih dari segmen agribisnis naik secara signifikan
menjadi Rp1,6 triliun dari Rp493 miliar, terutama disebabkan
oleh kenaikan harga CPO serta keuntungan dari apresiasi
Rupiah akibat translasi kewajiban moneter dalam mata uang
Dolar AS.
Infrastruktur dan LogistikPada akhir tahun 2016, Grup Astra memiliki konsesi atas
237km jalan tol (2015: 197km), termasuk 115km yang
telah beroperasi secara komersial. Pembangunan masih
berlangsung pada dua proyek jalan tol, yaitu seksi dua dan
empat jalan tol Jombang-Mojokerto sepanjang 41km di
sekitar Surabaya, serta seksi tiga, empat dan lima jalan tol
Semarang-Solo yang terbentang 73km di Jawa Tengah. Dua
proyek greenfield yang diakuisisi Astra masih dalam proses
pembebasan lahan dan belum dilaksanakan pembangunan,
yakni jalan tol Kunciran-Serpong sepanjang 11km dan jalan
tol Serpong-Balaraja sepanjang 40km, yang mana keduanya
merupakan bagian dari jaringan Jakarta Outer Ring Road.
General contractor Acset Indonusa, a 50.1% subsidiary of
United Tractors, reported net income of Rp68 billion during
the year, 63% higher compared to 2015. Acset secured new
contracts worth Rp3.8 trillion during the year, compared
with Rp3.1 trillion in 2015.
Net income from the Group’s heavy equipment and mining
segment increased by 30% to Rp 3.0 trillion in 2016. Excluding
the impact of the impairment charge taken againts the carrying
value of its coal mining properties in 2015, the 2016 net income
contribution to the Group would have been 22% lower.
AgribusinessAstra Agro Lestari, which is 79.7%-held, reported net
revenue from agribusiness 8% higher at Rp14.1 trillion
(2015: Rp13.1 trillion), mainly due to higher crude palm oil
prices. Average CPO prices were at Rp7,768/kg, or 11%
higher than the previous year. CPO sales were 3% lower at
1.0 million tonnes, while Olein sales decreased by 22% to
320,000 tonnes. Agribusiness accounted for 8% (2015: 7%)
of the Group’s net revenue in 2016.
Net income from the Group’s agribusiness segment
increased significantly to Rp1.6 trillion from Rp493 billion,
mainly due to higher crude palm oil prices and the benefit
of the stronger Rupiah on the translation of its US Dollar
monetary liabilities.
Infrastructure and LogisticsAt the end of 2016, the Group had an interest in 237km
of toll roads (2015: 197km), of which 115km were
commercially operational. Construction continues at two
toll road projects, which are sections two and four of the
41km Jombang – Mojokerto toll road near Surabaya, as well
as sections three, four and five of the 73km Semarang –
Solo toll road in Central Java. Two other greenfield toll road
projects acquired by the Group await construction as they are
in the land clearing process, which are the 11km Kunciran-
Serpong toll road and the 40km Serpong – Balaraja toll road,
both part of Jakarta’s outer ring-road network.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International246
Pendapatan bersih dari bidang infrastruktur dan logistik naik 4%
menjadi Rp7,2 triliun (2015: Rp6,9 triliun). Segmen infrastruktur
dan logistik menyumbang 4% terhadap keseluruhan pendapatan
bersih Grup Astra di tahun 2016 (2015: 4%).
Jalan tol Tangerang-Merak sepanjang 72km dioperasikan
oleh Marga Mandalasakti, yang 79,3% sahamnya dimiliki
oleh Astra, dan mencatat kenaikan volume lalu lintas sebesar
3% menjadi 48 juta kendaraan.
PAM Lyonnaise Jaya, yang mengoperasikan sistem air bersih untuk
bagian barat Jakarta, mengalami kenaikan volume penjualan yaitu
162 juta meter kubik (2015: 160 juta meter kubik).
Pendapatan Serasi Autoraya turun 4% sementara laba
bersih naik 96% menjadi Rp100 miliar (2015:Rp51 miliar)
disebabkan oleh marjin bersih yang lebih tinggi pada usaha
leasing dan penyewaan mobil, penjualan kendaraan bekas
dan bisnis logistik, meskipun terdapat penurunan kontrak
sewa kendaraan menjadi 24.000 unit (2015: 25.000 unit).
Segmen infrastruktur dan logistik mencatat laba bersih lebih
tinggi 35% sebesar Rp263 miliar (2015: Rp195 miliar).
Teknologi InformasiPendapatan bersih dari segmen teknologi informasi
mencapai Rp2,5 triliun di tahun 2016 (2015: Rp2,5 triliun)
merepresentasikan 1% dari total pendapatan bersih Grup
Astra (2015: 1%).
Laba bersih dari teknologi informasi turun 4% menjadi Rp196
miliar di tahun 2016 (2015: Rp204 miliar). Astra Graphia, anak
perusahaan yang dimiliki 76,9% sahamnya oleh Astra, bergerak
di bidang solusi dokumen dan teknologi informasi dan komunikasi
serta merupakan distributor tunggal alat kantor Fuji Xerox di
Indonesia, mencatat penurunan laba bersih sebesar 4% menjadi
Rp255 miliar di tahun 2016 (2015: Rp265 miliar).
PropertiSaat ini, terdapat dua proyek dalam pengembangan,
yaitu gedung perkantoran grade A Menara Astra serta
Anandamaya Residences, yang keduanya berada dalam
kompleks terintegrasi di kawasan bisnis Jakarta. Diharapkan
kedua proyek ini rampung pada tahun 2018 seperti yang
telah direncanakan.
Net revenue from infrastructure and logistics increased by
4% to Rp7.2 trillion (2015: Rp6.9 trillion). Infrastructure and
logistics accounted for 4% of the Group’s net revenue in
2016 (2015: 4%).
The 72km Tangerang-Merak toll road, operated by
79.3%-owned Marga Mandalasakti, reported a 3% increase
in traffic volumes to 48 million vehicles.
PAM Lyonnaise Jaya, which operates the western Jakarta
water utility system, experienced higher sales volume of 162
million cubic metres (2015: 160 million cubic metres).
Serasi Autoraya’s revenue declined by 4%, while net income
increased by 96% to Rp100 billion (2015: Rp51 billion) due
to higher net margins in its car leasing and rental, used
vehicle sales and logistics businesses, despite a decline in
the number of vehicles under contract at its car leasing and
rental business to 24,000 units (2015: 25,000 units).
The infrastructure and logistics segment recorded net income
35% higher at Rp263 billion (2015: Rp195 billion).
Information TechnologyNet revenue from the information technology segment
amounted to Rp2.5 trillion in 2016 (2015: Rp2.5 trillion),
representing 1% of the Group’s total net revenue (2015: 1%).
Net income from information technology declined by 4% to
Rp196 billion in 2016 (2015: Rp204 billion). Astra Graphia,
76.9%-owned, which is active in the area of document
information and communication technology solutions and is
the sole distributor of Fuji Xerox office equipment in Indonesia,
reported net income down by 4% at Rp255 billion in 2016
(2015: Rp265 billion).
PropertyCurrently, there are 2 projects under development, the
grade A Menara Astra office building and the Anandamaya
Residences, both located in an integrated complex in
Jakarta’s prime business area. Completion of the two
projects is expected in 2018, as planned.
TINJAUAN KINERJA KEUANGAN
FINANCIAL PERFORMANCE OVERVIEW
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 247
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Pendapatan bersih dari properti mencapai Rp9 miliar (2015: Rp11
miliar) pada tahun 2016. Bisnis properti menyumbangkan kurang
dari 1% terhadap pendapatan bersih Grup Astra di tahun 2016.
Laba bersih dari properti mencapai Rp111 miliar, jauh lebih rendah
dibandingkan pendapatan tahun 2015 yang sebesar Rp211 miliar,
terutama akibat penurunan revaluation gain pada proyek gedung
perkantoran Menara Astra.
Anandamaya Residences, proyek hunian mewah yang 60%
sahamnya dimiliki Grup Astra, terus berhasil meraih keunggulan
harga di pasar serta menjaring minat pembeli yang kuat, dengan
93% dari total 509 unit telah terjual.
Arus Kas
Arus Kas Bersih dari Aktivitas OperasiArus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi pada
tahun 2016 adalah Rp19,4 triliun dibanding kas diperoleh
pada tahun 2015 sebesar Rp25,9 triliun. Penurunan sebesar
Rp6,5 triliun pada arus kas bersih terutama disebabkan oleh
penurunan volume bisnis.
Arus Kas Bersih dari Aktivitas InvestasiArus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi pada
tahun 2016 sebesar 10,8 triliun, naik Rp3,6 triliun dibandingkan
jumlah kas digunakan pada tahun 2015, terutamanya
diakibatkan oleh investasi modal sebesar Rp3,2 triliun yang
ditanamkan pada Bank Permata. Belanja modal bersih naik 12%
dari Rp7,5 triliun di tahun 2015 menjadi Rp8,4 triliun. Dividen
yang diterima naik 7% dari Rp3,6 triliun menjadi Rp3,8 triliun.
Arus Kas Bersih dari Aktivitas PendanaanArus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan
lebih rendah 56% menjadi Rp5,9 triliun. Aktivitas pendanaan
sepanjang tahun terdiri dari penerimaan bersih utang jangka
panjang dan pinjaman jangka pendek sebesar Rp2,7 triliun
(2015: pelunasan bersih utang jangka panjang dan pinjaman
jangka pendek sebesar Rp2,1 triliun) dan pembayaran dividen
tunai Rp8,1 triliun (2015: Rp10,6 triliun).
Posisi KasGrup mencatatkan kenaikan bersih kas dan setara kas yaitu
Rp2,7 triliun pada tahun 2016. Pada akhir tahun 2016, saldo
kas dan setara kas Grup sejumlah Rp29,4 triliun.
Net revenue from the property business amounted to Rp9
billion (2015: Rp11 billion) in 2016. The property business
accounted for less than 1% of the Group’s net revenue in
2016. Net income in 2016 was Rp111 billion, significantly
lower than the Rp211 billion achieved in 2015, due mainly
to a lower revaluation gain on the Group’s Menara Astra
development.
Anandamaya Residences, the Group’s 60%-held luxury
residential development project, continues to achieve market
leading pricing and strong buyer interest, with 93% out of a
total of 509 units sold.
Cash Flows
Net Cash Flows from Operating ActivitiesThe net cash inflow from operating activities for 2016 was
Rp19.4 trillion compared to net cash inflow of Rp25.9 trillion
in 2015. The decrease of Rp6.5 trillion in net cash inflow was
mainly due to lower business volumes.
Net Cash Flows from Investing ActivitiesThe net cash outflow from investing activities in 2016 was
Rp10.8 trillion, Rp3.6 trillion higher than the net cash outflow
for 2015, mainly due to Rp3.2 trillion of capital injected into
Permata Bank. The Group’s net capital expenditure increased
by 12% from Rp7.5 trillion in 2015 to Rp8.4 trillion. Cash
dividends received were up by 7% from Rp3.6 trillion to
Rp3.8 trillion.
Net Cash Flows from Financing ActivitiesThe net cash outflow from financing activities were 56%
lower at Rp5.9 trillion. Financing activities for the year
comprised net proceeds of long-term debt and short-term
borrowings of 2.7 trillion (2015: net repayment of long-term
debt and short-term borrowings amounted to Rp2.1 trillion)
and cash dividend payment of Rp8.1 trillion (2015: Rp10.6
trillion).
Cash Position The Group recorded a net increase in cash and cash
equivalents of Rp2.7 trillion in 2016. At the end of 2016,
the balance of cash and cash equivalents of the Group
amounted to Rp29.4 trillion.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International248
Struktur Modal dan Kebijakan Struktur Modal
Kebijakan Struktur ModalSecara keseluruhan, pengaturan pendanaan Grup Astra
dirancang untuk memastikan adanya keseimbangan antara
ekuitas dan utang dalam jangka pendek maupun jangka panjang
agar memberikan keleluasaan dalam keputusan pengembangan
bisnis. Astra Grup secara aktif dan teratur meninjau dan
mengelola struktur modal untuk memastikan struktur modal dan
imbal hasil bagi pemegang saham pada tingkat yang optimal.
Hal ini dilakukan dengan mempertimbangkan kebutuhan modal
di masa mendatang dan efisiensi modal Grup Astra, profitabilitas
saat ini dan proyeksi ke depan, proyeksi arus kas operasional,
proyeksi belanja modal dan proyeksi peluang investasi strategis.
Jika dibutuhkan, Grup Astra dapat menyesuaikan jumlah dividen
yang dibayarkan kepada pemegang saham, menerbitkan saham
baru atau menjual aset untuk mengurangi utang.
Struktur ModalGrup Astra memantau tingkat modal berdasarkan gearing
ratio konsolidasian. Gearing ratio dihitung sebagai
perbandingan antara jumlah utang bersih terhadap total
ekuitas. Grup juga secara terpisah mengawasi utang
bersih konsolidasian perusahaan jasa non-keuangan dan
perusahaan jasa keuangan, dengan pertimbangan bahwa
perusahaan jasa keuangan beroperasi dengan jumlah utang
yang lebih tinggi.
Pada akhir tahun 2016, rasio kas bersih terhadap ekuitas,
di luar anak usaha jasa keuangan, adalah 4,4% (2015: kas
bersih 0,8%). Rasio utang bersih terhadap ekuitas termasuk
anak perusahaan jasa keuangan pada akhir tahun adalah
29,7% (2015: 34,4%). Grup Astra tidak memiliki kebijakan
tertentu yang mengatur jumlah utang bersih terhadap ekuitas
konsolidasian.
Sepanjang tahun 2016, anak perusahaan Grup Astra
menerbitkan obligasi senilai Rp10,9 triliun (2015: Rp6,6
triliun dan USD300 juta).
Kebijakan KeuanganKegiatan Grup Astra menghadapi berbagai macam risiko
keuangan. Kebijakan keuangan dirancang untuk mengurangi
dampak keuangan dari fluktuasi tingkat suku bunga dan nilai
Capital Structure and Capital Structure Policy
Capital Structure PolicyOverall, the Group’s funding arrangements are designed to
keep an appropriate balance between equity and debt, both
short and long term, to give flexibility to develop the business.
The Group actively and regularly reviews and manages its
capital structure to ensure optimal capital structure and
shareholder returns, taking into consideration the future
capital requirements and capital efficiency of the Group,
prevailing and projected profitability, projected operating
cash flows, projected capital expenditures and projected
strategic investment opportunities. If required, the Group
may adjust the amount of dividends paid to shareholders,
issue new shares or sell assets to reduce debt.
Capital StructureThe Group monitors capital on the basis of its consolidated
gearing ratio. The gearing ratio is calculated as net debt
divided by total equity. The Group also monitors separately
the consolidated net debt of non-financial services
companies and the consolidated net debt of financial
services companies, given that the Group’s financial services
companies operate with higher levels of leverage than the
Group’s non-financial services companies.
At the end of 2016, the Group’s net cash to equity ratio,
excluding its financial services subsidiaries, was 4.4% (2015:
net cash 0.8%). Inclusive of the Group’s financial services
subsidiaries, the net debt to equity ratio as at the end of
2016 was 29.7% (2015: 34.4%). The Group does not have
a defined consolidated net debt to equity policy.
During 2016, the Group’s subsidiaries issued bonds
amounting to Rp10.9 trillion (2015: Rp6.6 trillion and
USD300 million).
Treasury PolicyThe Group’s activities are exposed to a variety of financial
risks. The Group’s treasury policies are designed to mitigate
the financial impact of fluctuations in interest rates and
TINJAUAN KINERJA KEUANGAN
FINANCIAL PERFORMANCE OVERVIEW
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 249
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
tukar mata uang asing serta meminimalisir potensi kerugian
yang dapat berdampak pada risiko keuangan Grup Astra.
Grup Astra mengelola risiko keuangan dengan
menggunakan berbagai teknik dan instrumen. Tujuan
utamanya adalah untuk membatasi risiko yang timbul dari
perubahan nilai tukar mata uang dan tingkat suku bunga
agar dapat memberikan tingkat kepastian biaya. Dana yang
dimiliki Grup Astra dikelola untuk meminimalisir risiko dan
meningkatkan imbal hasil.
Informasi lebih lanjut mengenai kebijakan keuangan
dapat dilihat pada Catatan 37 atas Laporan Keuangan
Konsolidasian.
Peristiwa Setelah Periode PelaporanPada Januari 2017, Grup telah menuntaskan akuisisi 40%
saham PT Baskhara Utama Sedaya (BUS), yang merupakan
pemegang 45% saham perusahaan operator ruas jalan tol
Cikopo-Palimanan sepanjang 116km. Selanjutnya, Grup juga
telah menyetujui untuk mengakuisisi sisa kepemilikan 60%
saham BUS.
Prospek Usaha ke DepanProspek untuk tahun 2017 terlihat positif seiring dengan
kondisi ekonomi yang membaik, dan harga batu bara yang
lebih tinggi berpotensi mendukung kinerja bisnis Grup Astra.
Strategi Penjualan dan PemasaranPembahasan terkait aspek pemasaran dan penjualan produk
dan jasa layanan disajikan secara terpisah pada bagian
Tinjauan Bisnis dalam Laporan Tahunan ini.
Dividen
Kebijakan DividenPerseroan secara konsisten mendistribusikan kepada
pemegang saham dividen tunai dari laba bersih setelah pajak.
Perhitungan dividen Perseroan mempertimbangkan kondisi
keuangan, profitabilitas dan kebutuhan kas Perseroan di
masa mendatang untuk menunjang kegiatan operasional
dan investasi.
Usulan jumlah dividen diajukan oleh manajemen Perseroan
untuk mendapatkan persetujuan RUPS Tahunan. Sesuai
foreign exchange rates and to minimize potential adverse
effects on the Group’s financial risk.
The Group manages its exposure to financial risk using a
variety of techniques and instruments. The main objectives
are to limit exchange and interest rate risks and to provide
a degree of certainty related to costs. The investment of the
Group’s cash resources is managed so as to minimize risk
while seeking to enhance yield.
Further information on treasury policy is contained within
the Notes of the Consolidated Financial Statements under
Note 37.
Subsequent Events
In January 2017, the Group completed the acquisition of
a 40% interest in PT Baskhara Utama Sedaya (BUS), which
owns 45% of the operator of the fully operational 116km
Cikopo-Palimanan toll road. Subsequently, the Group has
conditionally agreed to acquire the remaining 60% interest
in BUS.
Future Business Prospects The outlook for 2017 looks positive as improving economic
conditions and higher coal prices should benefit the Group’s
business performances.
Sales and Marketing StrategyDiscussions on marketing and sales of products and services
are provided separately in the Business Review reports in this
Annual Report.
Dividend
Dividend PolicyThe Company has consistently distributed to its shareholders
cash dividends from net income after tax. The Company’s
dividend payout takes into consideration the financial
condition, profitability and future cash requirements for
business operations and investments.
The Company’s management proposes the amount of
dividend to be approved by the Annual GMS. Subject to
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International250
dengan posisi keuangan dan persetujuan Dewan Komisaris,
maka manajemen Perseroan dapat memutuskan pembagian
dividen interim sebagai bagian dari dividen tahunan yang
akan ditetapkan pada RUPS Tahunan berikutnya.
Pengajuan dan Pembayaran DividenDividen final Rp113 per saham (2015: Rp113 per saham)
akan diusulkan dalam RUPS Tahunan pada April 2017.
Usulan dividen final tersebut bersama dengan dividen
interim Rp55 per saham (2015: Rp64 per saham) membuat
dividen total pada tahun 2016 menjadi Rp168 per saham
(2015: Rp177 per saham), yang mencerminkan rasio dividen
(payout ratio) sebesar 45% (2015: 50%, atau 45% bila
tidak memperhitungkan dampak penurunan nilai properti
pertambangan Grup).
Program Kepemilikan SahamTidak terdapat program kepemilikan saham bagi karyawan
maupun manajemen di tahun 2016.
Realisasi Dana Hasil Penawaran UmumSelama tahun 2016, Perseroan tidak memiliki efek yang
diterbitkan melalui penawaran umum. Namun, beberapa
anak perusahaan Grup Astra memiliki obligasi yang
diterbitkan melalui penawaran umum dan melakukan
penawaran Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu di Indonesia.
Kewajiban pelaporan terkait dengan penggunaan dana
hasil penawaran umum dilaksanakan oleh masing-
masing perusahaan terkait, sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan oleh pihak regulator.
Investasi, Ekspansi & Divestasi
Pada bulan April 2016, Astratel mengakuisisi 25% saham
PT Trans Bumi Serbaraja, yaitu operator proyek jalan tol
Serpong-Balaraja.
Pada bulan Oktober 2016, PT Astra Land Indonesia, yang
kepemilikannya dimiliki masing-masing sebesar 50% oleh
Perseroan dan Hongkong Land, menandatangani perjanjian
dengan anak usaha PT Modernland Realty Tbk untuk
mengakuisisi dan mengembangkan bersama kawasan
seluas 67 hektar di Cakung, Jakarta Timur.
the Company’s financial position and the approval from the
Board of Commissioners, the Company’s management may
exercise an interim dividend payout as part of the full year’s
dividend to be determined in the Annual GMS for the year.
Dividend Proposal and PayoutA final dividend of Rp113 per share (2015: Rp113 per share)
will be proposed at the Annual GMS to be held in April
2017. The proposed final dividend together with the interim
dividend of Rp55 per share (2015: Rp64 per share) will bring
the total dividend for the year to Rp168 per share (2015:
Rp177 per share), representing a dividend payout ratio of
45% (2015: 50%, or 45% excluding the profit impact of the
impairment charge on the Group’s coal mining properties).
Stock Ownership Program There was no stock ownership program for employees and
management in 2016.
Realization of Public Offering ProceedsDuring 2016, the Company did not have outstanding
securities issued through a public offering. However, several
Astra subsidiaries have outstanding bonds issued through
public offerings and conducted rights issues in Indonesia.
Reporting obligations related to the use of proceeds are
made by respective companies as required by the relevant
regulators.
Investment, Expansion & DivestmentIn April 2016, Astratel acquired a 25% interest in PT Trans
Bumi Serbaraja, operator of the greenfield Serpong-Balaraja
toll road.
In October 2016, PT Astra Land Indonesia, owned 50%
by the Company and 50% by Hongkong Land, signed an
agreement with a subsidiary of PT Modernland Realty Tbk
to acquire and jointly develop a 67 hectare site in Cakung,
East Jakarta.
TINJAUAN KINERJA KEUANGAN
FINANCIAL PERFORMANCE OVERVIEW
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 251
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Transaksi Pihak BerelasiDalam kegiatan bisnis sehari-hari, Grup Astra melakukan
transaksi dengan pihak berelasi, terutama untuk kegiatan
penjualan, pembelian dan transaksi keuangan lainnya.
Informasi lebih lanjut mengenai transaksi dengan pihak
berelasi diungkapkan pada Catatan 35 atas Laporan
Keuangan Konsolidasian.
Transaksi Material yang Mengandung Benturan KepentinganPada tahun 2016, tidak terdapat transaksi yang bersifat
material dan mengandung benturan kepentingan.
Perubahan Peraturan Perundangan Pada tahun 2016, tidak terdapat perubahan peraturan
perundangan yang mempunyai dampak signifikan terhadap
Grup.
Perubahan Kebijakan AkuntansiPenerapan standar akuntansi baru dan revisi yang berlaku
efektif pada tahun 2016 tidak menimbulkan dampak yang
signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup.
Informasi lebih lanjut tentang perubahan kebijakan
akuntansi dapat dilihat pada Catatan 2 atas Laporan
Keuangan Konsolidasian.
Related Party Transactions In the normal course of business, the Group enters into
transactions with related parties, primarily consisting of
sales, purchases and other financial transactions.
Further information on related party transactions is contained
within the Notes of the Consolidated Financial Statements
under Note 35.
Material Transactions with Conflicts of Interest
In 2016, there were no material transactions that carry
conflicts of interests.
Changes in Law & Regulations
In 2016, there were no changes in regulation that have had
a significant impact on the Group.
Changes in Accounting PoliciesThe adoption of the new and revised accounting standards
that are effective from 2016 did not have a material impact
on the Group’s consolidated financial statements.
Further information on changes in accounting policy is
contained within the Notes of the Consolidated Financial
Statements under Note 2.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International252
Abas AlibasyahKampung Nelayan | Fishermen Village (1967)75 x 140 cm. Cat Minyak pada Kanvas | Oil on CanvasKoleksi Galeri Nasional Indonesia | Collection of Galeri Nasional Indonesia
254 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
KELOLA PERUSAHAAN
TATA
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 253
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International254
KELOLA PERUSAHAAN
TATA
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Rapat Umum Pemegang SahamRapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Perseroan memiliki
wewenang yang tidak diberikan kepada Dewan Komisaris
dan Direksi, dengan batasan yang ditentukan dalam
peraturan perundang-undangan dan/atau Anggaran Dasar
Perseroan.
Wewenang tersebut mencakup pengambilan keputusan
terhadap hal-hal sebagai berikut:
• Persetujuan atas laporan tahunan dan pengesahan laporan
Dewan Komisaris dan laporan keuangan Perseroan;
• Penggunaan laba bersih Perseroan;
• Pengangkatan dan pemberhentian anggota Dewan
Komisaris dan Direksi serta penetapan remunerasi
anggota Dewan Komisaris dan Direksi;
General Meeting of Shareholders General Meeting of Shareholders (GMS) has the authority
that is not granted to the Board of Directors and the Board of
Commissioners, within the limits prescribed in the laws and
regulations and/or the Company’s Articles of Associations.
The authority includes decision making in regards to the
following matters:
• Approval of annual report and ratification of the Board
of Commissioners report and the Company’s financial
statements;
• Utilization of the Company’s net profit;
• Appointment and dismissal of members of the Board of
Commissioners and the Board of Directors determination
of the remuneration of members of the Board of Directors
and the Board of Commissioners;
Kegiatan bisnis Astra dilengkapi dengan pedoman Astra Good Corporate Governance sebagai panduan untuk menyelaraskan sistem dan perilaku yang pantas dalam menjalankan bisnis sesuai dengan filosofi perusahaan Catur DharmaAstra’s business operations are equipped with Astra Good Corporate Governance guidelines to assist in aligning systems and conducts in running the business in accordance with the corporate philosophy Catur Dharma
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 255
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
• Penggabungan, peleburan atau pemisahan Perseroan;
• Perubahan Anggaran Dasar Perseroan;
• Rencana Perseroan melakukan transaksi yang melebihi
nilai tertentu dan/atau transaksi yang mengandung
benturan kepentingan tertentu.
RUPS Perseroan terdiri dari RUPS Tahunan dan RUPS Luar
Biasa. RUPS Tahunan wajib diselenggarakan setiap tahun,
paling lambat 6 (enam) bulan setelah ditutupnya tahun
buku, sedangkan RUPS Luar Biasa dapat diadakan sewaktu-
waktu berdasarkan kebutuhan Perseroan.
Sesuai dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK),
pemegang saham secara sendiri atau bersama-sama yang
mewakili sekurang-kurangnya 1/10 dari jumlah seluruh saham
Perseroan atau Dewan Komisaris dapat meminta Direksi untuk
memanggil dan menyelenggarakan RUPS Luar Biasa. Permintaan
tersebut harus disampaikan secara tertulis kepada Direksi
Perseroan dengan menyebutkan hal-hal yang ingin dibicarakan
disertai alasannya dan memenuhi ketentuan-ketentuan lain
sebagaimana disyaratkan dalam Anggaran Dasar Perseroan.
Secara umum, RUPS Perseroan dapat dilangsungkan apabila
dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili lebih dari setengah
bagian dari jumlah seluruh saham yang dikeluarkan oleh Perseroan.
Semua keputusan RUPS diusahakan untuk diambil berdasarkan
musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusan berdasarkan
musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka keputusan
diambil berdasarkan suara setuju lebih dari 50% bagian dari
seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS.
• Corporate mergers, consolidations, and spin off;
• Amendments to the Company’s Articles of Association;
• Corporate plan to execute transactions exceeding certain
limits and/or conflict of interests transactions.
The Company’s GMS is made up of the Annual GMS and
Extraordinary GMS. The Annual GMS must be held every
year no later than 6 (six) months after the closing of the
Company’s fiscal year. The Extraordinary GMS may be held
at any time as the Company deems necessary.
Pursuant to the Financial Services Authority (OJK) regulations,
the Board of Commissioners or a single shareholder or
shareholders jointly holding at least 1/10 of the total shares of
the Company may request the Board of Directors to call and
convene an Extraordinary GMS. The request must be made
in writing, setting out details of the matters to be discussed
as well as the reasons thereof, and must comply with other
provisions stipulated within the Articles of Association.
In general, the Company’s GMS can be held if it is attended
by shareholders that represent more than half of the total
shares issued by the Company. The GMS seeks to arrive at a
decision based on a consensus. In the event that a decision
cannot be reached through a consensus, decisions will be
taken based on affirmative vote of more than 50% of the
shares with voting rights represented at the GMS.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International256
Persyaratan kuorum dan pemungutan suara RUPS yang
berbeda dan lebih tinggi berlaku dalam hal RUPS mengambil
keputusan untuk menyetujui hal-hal tertentu, seperti
penggabungan dan/atau peleburan Perseroan. Ketentuan
mengenai hal-hal terkait RUPS diatur dalam Anggaran Dasar
Perseroan.
RUPS Tahunan 2016Pada tahun 2016, Perseroan menyelenggarakan 1 (satu)
kali RUPS, yakni RUPS Tahunan pada tanggal 27 April
2016, dengan tingkat kehadiran pemegang saham sebesar
83,97%.
Keputusan RUPS Tahunan secara lengkap telah dipublikasikan
pada surat kabar harian Bisnis Indonesia, The Jakarta Post
dan Suara Pembaruan tanggal 28 April 2016 sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
RUPS Tahunan tersebut pada intinya memutuskan hal-hal
sebagai berikut:
Mata Acara 1Menyetujui dan menerima baik Laporan Tahunan untuk
tahun buku 2015, termasuk mengesahkan Laporan Tugas
Pengawasan Dewan Komisaris Perseroan, serta mengesahkan
Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak
untuk tahun buku 2015 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan
Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan sebagaimana
dimuat dalam laporan mereka tanggal 25 Februari 2016 dengan
pendapat wajar dalam semua hal yang material.
Dengan disetujuinya Laporan Tahunan dan disahkannya
Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Perseroan
dan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan Entitas
Anak tersebut, semua anggota Direksi dan Dewan Komisaris
Perseroan diberikan pelunasan dan pembebasan tanggung-
jawab sepenuhnya (acquit et decharge) atas tindakan
pengurusan dan pengawasan yang mereka lakukan selama
tahun buku 2015, sejauh tindakan-tindakan tersebut
tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan
Konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak tahun buku 2015.
Mata Acara 2Menyetujui penggunaan laba bersih Perseroan untuk tahun
buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar
Rp14.463.664.451.097 sebagai berikut:
A different and more rigorous quorum and voting
requirement applies in the event that the GMS aims to make
decisions on certain important matters, such as approving
a merger and/or consolidation of the Company. Provisions
regarding matters pertaining to the GMS are set out in the
Company’s Articles of Association
2016 Annual GMS In 2016, the Company held 1 (one) GMS, which is the Annual
GMS held on 27 April 2016, with a level of attendance at
83.97%.
Resolutions of the Annual GMS were published in full in
Bisnis Indonesia, the Jakarta Post and Suara Pembaruan
newspapers on 28 April 2016 in accordance with the
prevailing regulations.
The Annual GMS mainly decided the following matters:
Agenda 1Approved and accepted the Annual Report for financial
year 2015, including ratified the Board of Commissioners
Supervision Report and ratified the Consolidated Financial
Statements of the Company for financial year 2015, which
has been audited by the Public Accountant Firm Tanudiredja,
Wibisana, Rintis & Rekan, as stated in their report dated 25
February 2016 rendering the opinion of fairly stated in all
material respects.
With the approval of the Annual Report and the ratification
of the Board of Commissioners Supervision Report and the
Consolidated Financial Statements of the Company and
subsidiaries, granted full release and discharge (acquit et
decharge) to all members of the Board of Directors and the
Board of Commissioners of the Company for their respective
management and supervision actions taken during financial
year 2015, to the extent those actions were reflected in the
Annual Report and Consolidated Financial Statements of the
Company and subsidiaries for financial year 2015.
Agenda 2Approved the net profit of the Company for financial
year ending as at 31 December 2015 amounting to
Rp14,463,664,451,097 to be appropriated as follows:
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 257
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
a. i) sebesar Rp7.165.588.905.780 dibagikan sebagai
dividen tunai, atau sebesar Rp177 setiap saham, yang
akan diperhitungkan dengan dividen interim sebesar
Rp64,- setiap saham yang telah dibayarkan pada
tanggal 21 Oktober 2015, sehingga sisanya sebesar
Rp113 setiap saham akan dibayarkan pada tanggal 27
Mei 2016 kepada Pemegang Saham Perseroan yang
namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham
Perseroan pada tanggal 11 Mei 2016 pukul 16:00 WIB;
ii) memberikan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk
melaksanakan pembagian dividen tersebut dan untuk
melakukan semua tindakan yang diperlukan. Pembayaran
dividen akan dilakukan dengan memperhatikan
ketentuan-ketentuan pajak, Bursa Efek Indonesia dan
ketentuan pasar modal lainnya yang berlaku; dan
b. Sisanya sebesar Rp7.298.075.545.317 dibukukan
sebagai laba ditahan Perseroan.
Mata Acara 3 a. Menyetujui pengunduran diri:
1. Bapak Kyoichi Tanada sebagai Komisaris Independen
Perseroan,
2. Bapak Chiew Sin Cheok sebagai Komisaris Perseroan
dan
3. Bapak Simon Collier Dixon sebagai Direktur Perseroan,
terhitung sejak ditutupnya RUPS Tahunan; dan
Mengangkat:
1. Bapak Michinobu Sugata sebagai Komisaris Independen
Perseroan, menggantikan Bapak Kyoichi Tanada,
2. Bapak Adrian Teng Wei Ann sebagai Komisaris
Perseroan, menggantikan Bapak Chiew Sin Cheok,
3. Bapak Chiew Sin Cheok sebagai Direktur Perseroan
menggantikan Bapak Simon Collier Dixon,
4. Bapak John Raymond Witt sebagai Komisaris
Perseroan, dan
5. Bapak Gidion Hasan sebagai Direktur Perseroan,
untuk masa jabatan terhitung sejak ditutupnya RUPS Tahunan
sampai dengan berakhirnya jangka waktu sebagaimana
ditentukan dalam ketentuan Anggaran Dasar Perseroan,
sehingga dengan demikian, susunan anggota Direksi
dan Dewan Komisaris Perseroan berubah menjadi
sebagai berikut:
a. i) an amount of Rp7,165,588,905,780 to be
distributed as cash dividend or Rp177 per share,
taking into account the interim dividend of Rp64
per share which has been paid on 21 October 2015,
as such the remaining in the amount of Rp113 per
share will be paid on 27 May 2016 to the Company’s
Shareholders whose names were registered in the
Company’s Register of Shareholders on 11 May 2016
at 16:00 Western Indonesia Time;
ii) authorized the Board of Directors of the Company
to carry out the dividend distribution and to perform
all actions deemed necessary. The dividend payment
will be made with due observance to the prevailing
tax, Indonesia Stock Exchange and other Capital
Market regulations; and
b. The remaining, an amount of Rp7,298,075,545,317 to
be recorded as retained earnings of the Company.
Agenda 3a. Approved the resignation of:
1. Mr. Kyoichi Tanada as an Independent Commissioner
of the Company,
2. Mr. Chiew Sin Cheok as a Commissioner of the
Company and
3. Mr. Simon Collier Dixon as a Director of the Company,
as of the closing of the Annual GMS; and
Appointed:
1. Mr. Michinobu Sugata as an Independent
Commissioner of the Company, replacing Mr. Kyoichi
Tanada,
2. Mr. Adrian Teng Wei Ann as a Commissioner of the
Company, replacing Mr. Chiew Sin Cheok,
3. Mr. Chiew Sin Cheok as a Director of the Company
replacing Mr. Simon Collier Dixon,
4. Mr. John Raymond Witt as a Commissioner of the
Company, and
5. Mr. Gidion Hasan as a Director of the Company,
for the term of office as of the closing of the Annual
GMS until the expiration of term of office as stipulated
in the provision of the Articles of Association of the
Company.
therefore, the composition of the members of the Board
of Directors and the Board of Commissioners of the
Company are changed and become:
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International258
Direksi Perseroan
Presiden Direktur: Prijono Sugiarto
Direktur Independen: Gunawan Geniusahardja
Direktur: Djoko Pranoto
Direktur: Widya Wiryawan
Direktur: Sudirman Maman Rusdi
Direktur: Johannes Loman
Direktur: Suparno Djasmin
Direktur: Bambang Widjanarko Santoso
Direktur: Djony Bunarto Tjondro
Direktur: Chiew Sin Cheok
Direktur: Gidion Hasan
terhitung sejak ditutupnya RUPS Tahunan sampai dengan
RUPS Tahunan Perseroan tahun 2017.
Dewan Komisaris Perseroan
Presiden Komisaris: Budi Setiadharma
Komisaris Independen: Sidharta Utama
Komisaris Independen: Mari Elka Pangestu
Komisaris Independen: Muhamad Chatib Basri
Komisaris Independen: Michinobu Sugata
Komisaris: Anthony John Liddell Nightingale
Komisaris: Benjamin William Keswick
Komisaris: Mark Spencer Greenberg
Komisaris: Jonathan Chang
Komisaris: David Alexander Newbigging
Komisaris: John Raymond Witt
Komisaris: Adrian Teng Wei Ann
terhitung sejak ditutupnya RUPS Tahunan sampai dengan
RUPS Tahunan 2017 Perseroan, kecuali untuk:
• Ibu Mari Elka Pangestu dan Bapak Muhamad Chatib
Basri sampai dengan RUPS Tahunan 2018 Perseroan,
serta
• Bapak Michinobu Sugata, Bapak John Raymond Witt
dan Bapak Adrian Teng Wei Ann sampai dengan
RUPS Tahunan 2019 Perseroan.
b. i) Memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris
Perseroan untuk menetapkan gaji dan tunjangan
anggota Direksi Perseroan, dengan memperhatikan
kebijakan Komite Nominasi dan Remunerasi
Perseroan; serta
ii) Menetapkan untuk seluruh anggota Dewan Komisaris
Perseroan, pemberian honorarium maksimum
Board of Directors of the Company
President Director: Prijono Sugiarto
Independent Director: Gunawan Geniusahardja
Director: Djoko Pranoto
Director: Widya Wiryawan
Director: Sudirman Maman Rusdi
Director: Johannes Loman
Director: Suparno Djasmin
Director: Bambang Widjanarko Santoso
Director: Djony Bunarto Tjondro
Director: Chiew Sin Cheok
Director: Gidion Hasan
as of the closing of the Annual GMS until the 2017
Annual GMS of the Company.
Board of Commissioners of the Company
President Commissioner: Budi Setiadharma
Independent Commissioner: Sidharta Utama
Independent Commissioner: Mari Elka Pangestu
Independent Commissioner: Muhamad Chatib Basri
Independent Commissioner: Michinobu Sugata
Commissioner: Anthony John Liddell Nightingale
Commissioner: Benjamin William Keswick
Commissioner: Mark Spencer Greenberg
Commissioner: Jonathan Chang
Commissioner: David Alexander Newbigging
Commissioner: John Raymond Witt
Commissioner: Adrian Teng Wei Ann
as of the closing of the Annual GMS until the 2017
Annual GMS of the Company, except for:
• Mrs. Mari Elka Pangestu and Mr. Muhamad Chatib
Basri until the 2018 Annual GMS of the Company,
and
• Mr. Michinobu Sugata, Mr. John Raymond Witt and
Mr. Adrian Teng Wei Ann until the 2019 Annual GMS
of the Company.
b. i) Authorized the Board of Commissioners to determine
the salary and benefit of the members of the Board
of Directors of the Company with due observance
to the policy of the Nomination and Remuneration
Committee of the Company; and
ii) Determined that the honorarium for all members
of the Board of Commissioners of the Company
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 259
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
sejumlah Rp1,1 miliar gross per bulan yang dibayarkan
sebanyak 13 kali dalam satu tahun, mulai berlaku
terhitung sejak 1 Mei 2016 hingga penutupan RUPS
Tahunan 2017, dan memberikan wewenang kepada
Presiden Komisaris untuk menetapkan pembagian
jumlah honorarium tersebut di antara para anggota
Dewan Komisaris Perseroan, dengan memperhatikan
pendapat dari Komite Nominasi dan Remunerasi
Perseroan.
Mata Acara 4Memberi wewenang kepada Direksi Perseroan untuk:
a. Menunjuk salah satu kantor akuntan publik di Indonesia,
yang terafiliasi dengan salah satu dari empat besar
kantor akuntan publik internasional dan terdaftar di
Otoritas Jasa Keuangan, untuk melakukan audit Laporan
Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2016; dan
b. Menetapkan jumlah honorarium dan persyaratan lainnya
sehubungan dengan penunjukan kantor akuntan publik
tersebut.
Realisasi Hasil RUPS Tahunan 2016Seluruh Keputusan RUPS Tahunan 2016 yang perlu
ditindaklanjuti oleh manajemen Perseroan telah dilaksanakan,
termasuk pembayaran dividen yang dilaksanakan pada
tanggal 27 Mei 2016.
will be in the maximum amount of Rp1.1 billion
gross per month, to be paid 13 times in one year,
effective as of 1 May 2016 until the closing of the
2017 Annual GMS, and authorized the President
Commissioner to determine the distribution of such
honorarium amount among the members of the
Board of Commissioners of the Company, with due
observance to the opinion of the Nomination and
Remuneration Committee of the Company.
Agenda 4 Authorized the Board of Directors of the Company to:
a. Appoint one of the public accounting firms in Indonesia,
which is affiliated with one of the big four international
public accounting firms and registered with Financial
Services Authority, to audit the Financial Statements of
the Company for financial year 2016; and
b. Determine the honorarium and other terms and
conditions of the appointment of such public accounting
firm.
Realization of 2016 Annual GMSAll of the 2016 Annual GMS resolutions requiring actions
of the Company’s management have been performed,
including payment of cash dividend on 27 May 2016.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International260
RUPS Tahun 2015 dan Realisasi Hasil RUPS Tahun 2015 Pada tahun 2015, Perseroan menyelenggarakan 2 (dua) kali
RUPS, yakni RUPS Tahunan pada tanggal 28 April 2015 dan
RUPS Luar Biasa pada tanggal 16 November 2015.
Seluruh Keputusan RUPS Tahunan 2015 dan RUPS Luar Biasa
2015 telah dilaksanakan oleh Perseroan dengan rincian
sebagai berikut:
RUPS Tahunan 2015RUPS Tahunan 2015 Perseroan diselenggarakan pada
tanggal 28 April 2015 dengan tingkat kehadiran pemegang
saham sebesar 84,71%.
Keputusan RUPS Tahunan secara lengkap telah dipublikasikan
pada surat kabar harian Bisnis Indonesia, The Jakarta Post
dan Sinar Harapan tanggal 29 April 2015 sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
RUPS Tahunan tersebut pada intinya memutuskan hal-hal
sebagai berikut:
Mata Acara Rapat 1Menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perseroan pasal 20
ayat (3) dan ayat (4) mengenai Dewan Komisaris.
Mata Acara Rapat 2Menyetujui dan menerima baik Laporan Tahunan untuk
tahun buku 2014, termasuk mengesahkan Laporan Tugas
Pengawasan Dewan Komisaris Perseroan, serta mengesahkan
Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk tahun
buku 2014 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik
Tanudiredja, Wibisana & Rekan sebagaimana dimuat dalam
laporan mereka tanggal 26 Februari 2015 dengan pendapat
wajar dalam semua hal yang material.
Dengan disetujuinya Laporan Tahunan dan disahkannya Laporan
Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Perseroan dan Laporan
Keuangan Konsolidasian Perseroan tersebut, semua anggota
Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan diberikan pelunasan
dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et
decharge) atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang
mereka lakukan selama tahun buku 2014, sejauh tindakan-
tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan
Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan tahun buku 2014.
2015 Annual GMS and Realization of 2015 Annual GMS In 2015, the Company held 2 (two) GMS, which were the
Annual GMS on 28 April 2015 and Extraordinary GMS on 16
November 2015.
All of the resolutions made in the 2015 Annual GMS
and 2015 Extraordinary GMS have been executed by the
Company with the following detalis:
2015 Annual GMSThe Company’s 2015 Annual GMS was held on 28 April
2015 with a level of attendance of 84.71%.
Resolutions of the Annual GMS were published in full in
the Bisnis Indonesia, The Jakarta Post, and Sinar Harapan
newspapers on 29 April 2015 in accordance with the
prevailing regulations.
The Annual GMS mainly decided the following matters:
Agenda 1Approved the amendment of the article 20 paragraph (3)
and paragraph (4) regarding the Board of Commissioners.
Agenda 2Approved and accepted the Annual Report for financial
year 2014, including ratified the Board of Commissioners
Supervision report and ratified the Consolidated Financial
Statements of the Company for financial year 2014, which
has been audited by the Public Accountant Firm Tanudiredja,
Wibisana & Rekan, as stated in their report dated 26
February 2015 rendering the opinion as fairly stated in all
material aspects.
With the approval of the Annual Report and the ratification
of the Board of Commissioners Supervision Report and the
Consolidated Financial Statements of the Company, granted
full release and discharge (acquit et decharge) to all members
of the Board of Directors and the Board of Commissioners of
the Company for their respective management and supervision
actions taken during financial year 2014, to the extent those
actions were reflected in the Annual Report and Consolidated
Financial Statements of the Company for financial year 2014.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 261
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Mata Acara Rapat 3Menyetujui penggunaan laba bersih Perseroan untuk tahun
buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar
Rp19.181.221.171.118 sebagai berikut:
a. i) sebesar Rp8.744.447.478.240 dibagikan sebagai dividen
tunai atau sebesar Rp216 setiap saham, yang akan
diperhitungkan dengan dividen interim sebesar Rp64,-
setiap saham yang telah dibayarkan pada tanggal 31
Oktober 2014, sehingga sisanya sebesar Rp152 setiap
saham akan dibayarkan pada tanggal 29 Mei 2015
kepada Pemegang Saham Perseroan yang namanya
tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada
tanggal 11 Mei 2015 pukul 16:00 WIB;
ii) memberikan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk
melaksanakan pembagian dividen tersebut dan untuk
melakukan semua tindakan yang diperlukan. Pembayaran
dividen akan dilakukan dengan memperhatikan ketentuan
pajak, ketentuan Bursa Efek Indonesia dan ketentuan
pasar modal lainnya yang berlaku, dan
b. Sisanya sebesar Rp10.436.773.692.878 dibukukan
sebagai laba ditahan Perseroan.
Mata Acara Rapat 4a. i) Menyetujui pengunduran diri Bapak Erry Firmansyah,
Bapak Soemadi D. M. Brotodiningrat dan Bapak
Hisayuki Inoue, masing-masing sebagai Komisaris
Independen Perseroan, terhitung sejak perubahan
Anggaran Dasar Perseroan terkait masa jabatan
Dewan Komisaris berlaku efektif;
ii) Mengangkat Ibu Mari Elka Pangestu, Bapak Muhamad
Chatib Basri dan Bapak Kyoichi Tanada, masing-
masing sebagai Komisaris Independen Perseroan
yang baru, berturut-turut menggantikan Bapak Erry
Firmansyah, Bapak Soemadi D. M. Brotodiningrat dan
Bapak Hisayuki Inoue untuk masa jabatan terhitung
sejak perubahan Anggaran Dasar Perseroan terkait
masa jabatan Dewan Komisaris berlaku efektif sampai
dengan berakhirnya jangka waktu yang ditentukan
oleh Anggaran Dasar Perseroan;
iii) Mengangkat Bapak Gunawan Geniusahardja sebagai
Direktur Independen Perseroan untuk masa jabatan
terhitung sejak ditutupnya RUPS Tahunan sampai
dengan berakhirnya jangka waktu yang ditentukan
oleh Anggaran Dasar Perseroan; dan
Agenda 3Approved the net profit of the Company for financial
year ending as at 31 December 2014 amounting to
Rp19,181,221,171,118 to be appropriated as follows:
a. i) an amount of Rp8,744,447,478,240 to be
distributed as cash dividend or Rp216 per share,
taking into account the interim dividend of
Rp64 per share which has been paid on 31 October
2014, as such the remaining in the amount of
Rp152 per share will be paid on 29 May 2015 to the
Company’s Shareholders whose names are registered
in the Company’s Register of Shareholders on 11
May 2015 at 16:00 Western Indonesia Time;
ii) authorized the Board of Directors of the Company to
carry out the dividend distribution and to do all necessary
actions. The dividend payment will be made with due
observance to the prevailing tax, Indonesia Stock
Exchange and other Capital Market regulations; and
b. The remaining, an amount of Rp10,436,773,692,878, to
be recorded as retained earnings of the Company.
Agenda 4a. (i) Approved the resignation of Mr. Erry Firmansyah, Mr.
Soemadi D. M. Brotodiningrat and Mr. Hisayuki Inoue
each as Independent Commissioners of the Company, as
of the amendment of the Articles of Association of the
Company related to the term of office of the Board of
Commissioners become effective;
(ii) Appointed Mrs. Mari Elka Pangestu, Mr. Muhamad
Chatib Basri and Mr. Kyoichi Tanada, each as the
new Independent Commissioners of the Company,
replacing respectively Mr. Erry Firmansyah, Mr. Soemadi
D. M. Brotodiningrat and Mr. Hisayuki Inoue for the
term of office as of the amendment of the Articles
of Association of the Company related to the term of
office of the Board of Commissioners become effective
until the expiration of the term of office as stipulated in
the Articles of Association of the Company;
(iii) Appointed Mr. Gunawan Geniusahardja as the
Independent Director of the Company for the term
of office as of the closing of Annual GMS until the
expiration of the term of office as stipulated in the
Articles of Association of the Company; and
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International262
iv) Mengangkat Bapak Djony Bunarto Tjondro sebagai
Direktur Perseroan untuk masa jabatan terhitung
sejak ditutupnya RUPS Tahunan sampai dengan
berakhirnya jangka waktu yang ditentukan oleh
Anggaran Dasar Perseroan;
sehingga dengan demikian, susunan anggota Direksi dan
Dewan Komisaris Perseroan menjadi sebagai berikut:
Direksi Perseroan
1. Presiden Direktur: Prijono Sugiarto
2. Direktur Independen: Gunawan Geniusahardja
3. Direktur: Djoko Pranoto
4. Direktur: Widya Wiryawan
5. Direktur: Sudirman Maman Rusdi
6. Direktur: Simon Collier Dixon
7. Direktur: Johannes Loman
8. Direktur: Suparno Djasmin
9. Direktur: Bambang Widjanarko Santoso
10. Direktur: Djony Bunarto Tjondro
terhitung sejak ditutupnya RUPS Tahunan sampai dengan
berakhirnya jangka waktu sebagaimana yang ditentukan
oleh Anggaran Dasar Perseroan.
Dewan Komisaris Perseroan
1. Presiden Komisaris: Budi Setiadharma
2. Komisaris Independen: Sidharta Utama
3. Komisaris Independen: Mari Elka Pangestu
4. Komisaris Independen: Muhamad Chatib Basri
5. Komisaris Independen: Kyoichi Tanada
6. Komisaris: Anthony John Liddell Nightingale
7. Komisaris: Benjamin William Keswick
8. Komisaris: Mark Spencer Greenberg
9. Komisaris: Chiew Sin Cheok
10. Komisaris: Jonathan Chang
11. Komisaris: David Alexander Newbigging
terhitung sejak perubahan Anggaran Dasar Perseroan
terkait masa jabatan Dewan Komisaris berlaku efektif
sampai dengan RUPS Tahunan 2017, kecuali untuk Ibu
Mari Elka Pangestu, Bapak Muhamad Chatib Basri, dan
Bapak Kyoichi Tanada sampai dengan RUPS Tahunan
2018.
(iv) Appointed Mr. Djony Bunarto Tjondro as the Director
of the Company for the term of office as of the closing
of this Meeting until the expiration of the term of
office as stipulated in the Articles of Association of
the Company,
therefore, the composition of the members of the Board
of Directors and the Board of Commissioners of the
Company are as follows:
The Board of Directors of the Company
1. President Director: Prijono Sugiarto
2. Independent Director: Gunawan Geniusahardja
3. Director: Djoko Pranoto
4. Director: Widya Wiryawan
5. Director: Sudirman Maman Rusdi
6. Director: Simon Collier Dixon
7. Director: Johannes Loman
8. Director: Suparno Djasmin
9. Director: Bambang Widjanarko Santoso
10. Director: Djony Bunarto Tjondro
as of the closing of the Annual GMS until the expiration
of the term of office as stipulated in the Articles of
Association of the Company.
The Board of Commissioners of the Company
1. President Commissioner: Budi Setiadharma
2. Independent Commissioner: Sidharta Utama
3. Independent Commissioner: Mari Elka Pangestu
4. Independent Commissioner: Muhamad Chatib Basri
5. Independent Commissioner: Kyoichi Tanada
6. Commissioner: Anthony John Liddell Nightingale
7. Commissioner: Benjamin William Keswick
8. Commissioner: Mark Spencer Greenberg
9. Commissioner: Chiew Sin Cheok
10. Commissioner: Jonathan Chang
11. Commissioner: David Alexander Newbigging
as of the amendment of the Articles of Association of the
Company related to the term of office of the Board of
Commissioners become effective until the 2017 Annual
GMS, except for Mrs. Mari Elka Pangestu, Mr. Muhamad
Chatib Basri and Mr. Kyoichi Tanada until the 2018 Annual
GMS.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 263
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
b. i) Memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris
Perseroan untuk menetapkan gaji dan tunjangan
anggota Direksi Perseroan, dengan memperhatikan
pendapat dari Komite Remunerasi dan Nominasi
Perseroan; serta
ii) Menetapkan untuk seluruh anggota Dewan Komisaris
Perseroan, pemberian honorarium maksimum
sejumlah Rp1,1 miliar gross per bulan yang dibayarkan
sebanyak 13 kali dalam satu tahun, mulai berlaku
terhitung sejak 1 Mei 2015 hingga penutupan RUPS
Tahunan 2016 dan memberikan wewenang kepada
Presiden Komisaris untuk menetapkan pembagian
jumlah honorarium tersebut di antara para anggota
Dewan Komisaris Perseroan, dengan memperhatikan
pendapat dari Komite Remunerasi dan Nominasi
Perseroan.
Mata Acara Rapat 5Memberi wewenang kepada Direksi Perseroan untuk:
a. menunjuk salah satu kantor akuntan publik di Indonesia,
yang terafiliasi dengan salah satu dari empat besar
kantor akuntan publik internasional dan terdaftar di
Otoritas Jasa Keuangan, untuk melakukan audit Laporan
Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2015, dan
b. menetapkan jumlah honorarium dan persyaratan lainnya
sehubungan dengan penunjukan kantor akuntan publik
tersebut.
Realisasi Hasil RUPS Tahunan 2015Seluruh Keputusan RUPS Tahunan 2015 yang perlu
ditindaklanjuti telah dilaksanakan oleh manajemen
Perseroan, termasuk pembayaran dividen yang dilaksanakan
pada tanggal 29 Mei 2015.
RUPS Luar Biasa 2015RUPS Luar Biasa 2015 diselenggarakan pada tanggal 16
November 2015 dengan tingkat kehadiran pemegang
saham sebesar 83,47%.
Keputusan RUPS Luar Biasa tersebut secara lengkap telah
dipublikasikan pada surat kabar harian Bisnis Indonesia, The
Jakarta Post dan Sinar Harapan tanggal 17 November 2015
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
b. (i) Authorized the Board of Commissioners to determine
the salary and benefits of the members of the Board
of Directors of the Company with due observance
to the opinion of the Nomination and Remuneration
Committee of the Company; and
(ii) Determined that the honorarium for all members of
the Board of Commissioners of the Company will be
in the maximum amount of Rp1.1 billion gross per
month, to be paid 13 times in one year, effective as
of 1 May 2015 until the closing of the 2016 Annual
GMS and authorized the President Commissioner to
determine the distribution of such honorarium amount
among the members of the Board of Commissioners
of the Company, with due observance to the opinion
of the Nomination and Remuneration Committee of
the Company.
Agenda 5Authorized the Board of Directors of the Company to:
a. Appoint one of the public accountant firms in Indonesia,
which is affiliated with one of the big four international
public accountant firms and registered with Financial
Services Authority, to audit the Financial Statements of the
Company for financial year 2015; and
b. Determine the honorarium and other terms and
conditions of the appointment of such public accounting
firm.
Actual Results of the 2015 Annual GMSAll of the Resolutions of the 2015 Annual GMS requiring
the actions of the Company’s management have been
performed, including the payment of the cash dividend that
was made on 29 May 2015.
2015 Extraordinary GMSThe 2015 Extraordinary GMS was held on 16 November,
2015 and was attended by 83.47% of the Company’s
shareholders.
The resolutions of the Extraordinary GMS’ were published
in the Bisnis Indonesia, The Jakarta Post and Sinar Harapan
daily newspapers on 17 November, 2015 in accordance with
the prevailing regulations.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International264
RUPS Luar Biasa tersebut pada intinya memutuskan hal-hal
sebagai berikut:
Menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perseroan
sebagaimana disampaikan dalam RUPS Luar Biasa, yang
materi perubahan lengkapnya telah dibagikan kepada para
pemegang saham sebelum RUPS Luar Biasa dimulai.
Realisasi Hasil RUPS Luar Biasa 2015Keputusan RUPS Luar Biasa 2015 yang perlu ditindaklanjuti
telah dilaksanakan oleh manajemen Perseroan.
Dewan KomisarisDewan Komisaris Perseroan mengawasi kebijakan kepengurusan
yang ditetapkan oleh Direksi, dan mengawasi dan memberikan
nasihat kepada Direksi dalam melakukan kepengurusan
sesuai dengan Pedoman Dewan Komisaris, Anggaran Dasar
dan peraturan perundangan yang berlaku serta dengan
memperhatikan prinsip-prinsip Good Corporate Governance.
Tugas dan Tanggung JawabTugas-tugas Dewan Komisaris secara umum meliputi:
a. Memberikan tanggapan dan rekomendasi atas rencana
kerja tahunan Perseroan yang diajukan Direksi;
b. Melakukan pengawasan dan memberikan nasihat
kepada Direksi mengenai risiko bisnis Perseroan
dan upaya-upaya manajemen dalam menerapkan
pengendalian internal;
c. Melakukan pengawasan dan memberikan nasihat
kepada Direksi dalam penyusunan dan pengungkapan
laporan keuangan berkala;
d. Mempertimbangkan keputusan Direksi yang
memerlukan persetujuan Dewan Komisaris berdasarkan
Anggaran Dasar;
e. Melakukan pengawasan atas pelaksanaan prinsip-prinsip
Good Corporate Governance dalam kegiatan-kegiatan
usaha Perseroan;
f. Memberikan laporan mengenai pelaksanaan tugas
pengawasan dan pemberian nasihat yang dilakukannya
dalam laporan tahunan serta menelaah dan menyetujui
laporan tahunan tersebut;
g. Melaksanakan fungsi nominasi dan remunerasi;
h. Dalam keadaan tertentu, menyelenggarakan RUPS
Tahunan dan RUPS Luar Biasa sesuai dengan Anggaran
Dasar Perseroan dan peraturan perundangan yang terkait.
The Extraordinary GMS mainly decided the following
matters:
Approved the amendments to the Articles of Association
of the Company as conveyed in the Extraordinary GMS,
the complete amendment material of which has been
distributed to the Shareholders prior to the commencement
of the Extraordinary GMS.
Actual Results of the 2015 Extraordinary GMS All of the 2015 Extraordinary GMS resolutions have been
carried out by the Company’s management.
The Board of CommissionersThe Board of Commissioners oversees management policies
made by the Board of Directors and oversees as well as provides
advice to the Board of Directors in managing the business in
accordance with the Board of Commissioners Charter, Articles
of Association and prevailing rules and regulations by taking
into account Good Corporate Governance principles.
Duties and Responsibilities In general, the duties of the Board of Commissioners includes:
a. Providing feedback and recommendation on the Company’s
annual work plan proposed by the Board of Directors;
b. Monitoring and providing advice to the Board of
Directors concerning the Company’s business risks and
management efforts in implementing internal control;
c. Monitoring and providing advice to the Board of
Directors in preparing and disclosing the periodic
financial statements;
d. Considering the Board of Directors decision which
requires the Board of Commissioners approval based on
Articles of Association;
e. Monitoring the implementation of Good Corporate
Governance principles in the Company’s business
activities;
f. Submitting report concerning implementation of its
supervision and advisory duties in the annual report and
approving such annual report;
g. Performing nomination and remuneration function;
h. Under certain circumstances, convening Annual GMS and
Extraordinary GMS in accordance with the Company’s
Articles of Association and relevant rules and regulations.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 265
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Dewan Komisaris menjalankan tugas pengawasannya
dengan itikad baik, penuh tanggung jawab dan kehati-hatian
untuk kepentingan Perseroan dan dengan memperhatikan
kepentingan para pemangku kepentingan Perseroan.
Presiden Komisaris bertindak sebagai juru bicara dari Dewan
Komisaris dan menjadi penghubung utama (main contact)
bagi Dewan Komisaris dengan pihak lain.
Pedoman Dewan KomisarisPerseroan memiliki Pedoman Dewan Komisaris yang
ditujukan untuk memberikan arahan bagi Dewan Komisaris
dalam melaksanakan tugas pengawasannya. Pedoman
Dewan Komisaris tersebut disusun berdasarkan Undang-
undang Perseroan Terbatas, Undang-undang Pasar Modal,
peraturan Otoritas Jasa Keuangan, peraturan Bursa Efek
Indonesia dan Anggaran Dasar Perseroan.
Pedoman Dewan Komisaris mencakup, antara lain pedoman
mengenai tugas dan wewenang Dewan Komisaris,
pembatasan rangkap jabatan, tata cara rapat Dewan
Komisaris dan pertanggungjawaban Dewan Komisaris.
Pedoman Dewan Komisaris tersebut dapat diunduh secara
lengkap pada website Perseroan.
Komposisi dan Masa Jabatan Dewan Komisaris Anggota Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS untuk
jangka waktu terhitung sejak tanggal yang ditentukan
oleh RUPS yang mengangkat mereka sampai penutupan
RUPS Tahunan yang ketiga setelah tanggal pengangkatan
tersebut. Anggota Dewan Komisaris yang masa jabatannya
telah berakhir dapat diangkat kembali oleh RUPS.
Berdasarkan keputusan RUPS Tahunan 2016 yang dimuat
dalam Akta Notaris No. 54, tanggal 27 April 2016, susunan
Dewan Komisaris PT Astra International Tbk adalah sebagai
berikut:
The Board of Commissioners carries out its duties in good
faith, with full responsibility and prudent manner for the
interest of the Company and takes into consideration the
interests of the Company’s stakeholders.
The President Commissioner acts as the spokesperson for
the Board of Commissioners and shall be the main contact
on behalf of the Board of Commissioners in communicating
with other parties.
Board of Commissioners Charter The Company maintains the Board of Commissioners
Charter which is designed to provide guidelines for the
Board of Commissioners in performing its oversight duties.
The Charter is prepared in compliance with Company
Law, Capital Market Law, OJK regulations, Indonesia
Stock Exchange regulations and the Company’s Articles of
Association.
The Board of Commissioners Charter covers, among others,
the duties and authorities of the Board of Commissioners,
restrictions on concurrent positions, Board of Commissioners
meeting procedures and Board of Commissioners
accountability.
The Board of Commissioners Charter can be fully downloaded
from the Company’s website.
Composition and Term of Office of the Board of Commissioners The Board of Commissioners members are appointed by
the GMS for a period effective since the date determined
by the GMS which appoints them until the closing of the
third Annual GMS after such appointment. The Board of
Commissioners members whose term of office have ended
could be reappointed by the GMS.
Based on the resolutions of the 2016 Annual GMS stated in
Deed No. 54 dated 27 April 2016, the composition of the
Board of Commissioners of PT Astra International Tbk is as
follows:
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International266
JabatanNamaName
Position
Presiden Komisaris Budi Setiadharma President Commissioner
Komisaris Independen Sidharta Utama Independent Commissioner
Komisaris Independen Mari Elka Pangestu Independent Commissioner
Komisaris Independen Muhamad Chatib Basri Independent Commissioner
Komisaris Independen Michinobu Sugata Independent Commissioner
Komisaris Anthony John Liddell Nightingale Commissioner
Komisaris Benjamin William Keswick Commissioner
Komisaris Mark Spencer Greenberg Commissioner
Komisaris Jonathan Chang Commissioner
Komisaris David Alexander Newbigging Commissioner
Komisaris John Raymond Witt Commissioner
Komisaris Adrian Teng Wei Ann Commissioner
Sesuai dengan praktik Good Corporate Governance dan
untuk memastikan independensi pengambilan keputusan,
masing-masing anggota Dewan Komisaris Perseroan tidak
memiliki hubungan keluarga dengan Komisaris lainnya dan/
atau Direktur Perseroan.
Profil lengkap anggota Dewan Komisaris dapat dilihat
pada bagian “Profil Perseroan”, sub-bagian Profil Dewan
Komisaris di halaman 70 Laporan Tahunan ini.
Komisaris Independen Perseroan wajib memiliki Komisaris Independen yang
berjumlah sedikitnya 30% dari jumlah seluruh anggota
Dewan Komisaris.
Keberadaan Komisaris Independen bertujuan untuk
mendorong terciptanya lingkungan kerja yang lebih objektif
dan wajar dengan memperhatikan berbagai kepentingan
para pemangku kepentingan. Kebijakan Perseroan terkait
kriteria independensi Komisaris sesuai dengan ketentuan
yang telah ditetapkan oleh OJK, adalah sebagai berikut:
• Berasal dari luar Perseroan;
• Tidak mempunyai saham Perseroan, baik langsung
maupun tidak langsung;
• Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan,
Komisaris, Direksi atau pemegang saham utama Perseroan; dan
• Tidak memiliki hubungan usaha baik langsung maupun tidak
langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perseroan.
In accordance with Good Corporate Governance practices
and for the purpose of ensuring independence in its decisions,
the respective members of the Board of Commissioners have
no family relationship with other Commissioners and/or
Directors of the Company.
Complete profile of the Board of Commissioners members
can be found under the “Company Profile” section, sub-
section of the Board of Commissioners Profile on page 70 of
this Annual Report.
Independent Commissioner The number of Independent Commissioners must at least be
equal to 30% of the total number of the Board of Commissioners
members.
The existence of Independent Commissioners is to promote
a more objective and fair work environment by taking
into account the various interests of the stakeholders. The
Company’s policy pertaining to the criteria for an Independent
Commissioner in compliance with the provisions set by OJK,
are as follows:
• Originating from outside the Company
• Having no shares, either directly or indirectly, in the
Company,
• Being not affiliated with the Company, Commissioner,
Director, or main shareholder of the Company, and
• Having no direct or indirect business relationships with
the Company’s business activities.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 267
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Perseroan memiliki 4 (empat) Komisaris Independen dari
total 12 (dua belas) anggota Dewan Komisaris Perseroan.
Setiap Komisaris Independen Perseroan tersebut telah
membuat surat pernyataan independensi sesuai dengan
ketentuan OJK.
Keberagaman Komposisi Dewan Komisaris Anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk telah mewakili
keberagaman komposisi dari sisi usia, keahlian, pengalaman
kerja dan latar belakang pendidikan yang diperlukan untuk
memastikan efektivitas pelaksanaan fungsi pengawasan
terhadap pengelolaan Perseroan yang diemban Dewan
Komisaris.
Profil lengkap anggota Dewan Komisaris dapat dilihat
pada bagian “Profil Perseroan”, sub-bagian Profil Dewan
Komisaris di halaman 70 Laporan Tahunan ini.
Rapat Dewan Komisaris dan Tingkat KehadiranBerdasarkan ketentuan dalam peraturan OJK dan Anggaran Dasar
Perseroan, rapat Dewan Komisaris wajib diadakan secara berkala
paling kurang 1 (satu) kali dalam setiap 2 (dua) bulan. Dewan
Komisaris juga dapat mengadakan rapat tambahan bilamana
dipandang perlu. Pada tahun 2016, Dewan Komisaris telah
mengadakan Rapat Dewan Komisaris sebanyak 6 (enam) kali.
Dewan Komisaris dapat juga mengambil keputusan yang
sah tanpa mengadakan rapat (secara sirkuler), jika semua
anggota Dewan Komisaris telah diberitahu secara tertulis
dan memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan
secara tertulis dengan menandatangani keputusan tersebut.
Pada tahun 2016, Dewan Komisaris telah mengeluarkan 13
(tiga belas) keputusan secara sirkuler.
Pada tahun 2016, Dewan Komisaris telah mengadakan
rapat bersama dengan Direksi sebagaimana dipersyaratkan.
Dalam rapat-rapat Dewan Komisaris telah dibahas, antara
lain, rencana kerja Perseroan, kinerja Perseroan, laporan
Komite Audit, kondisi ekonomi makro dan usulan RUPS
Perseroan tahun 2016. Rata-rata tingkat kehadiran Komisaris
dalam rapat adalah 82%.
The Company has 4 (four) Independent Commissioners
from a total of 12 (twelve) members of the Board of
Commissioners. Each Independent Commissioner has
declared his/her independence confirmation pursuant to the
OJK regulations.
Diversified Composition of the Board of Commissioners The appointed members of the Board of Commissioners are
diverse, both in terms of age, expertise, work experience
and educational background as required to ensure effective
oversight of the Company’s management as mandated to
the Board of Commissioners.
The complete profile of the Board of Commissioners can be
found under the “Company Profile” section, sub-section
of the Board of Commissioners Profile on page 70 of this
Annual Report.
The Board of Commissioners Meeting and Attendance Based on OJK regulation and the Company’s Articles of
Association, the Board of Commissioners meeting is required
to be held periodically at least once in two months. The
Board of Commissioners may also hold additional meetings
as deemed necessary. In 2016, the Board of Commissioners
held 6 (six) meetings.
The Board of Commissioners can also make lawful
decisions without convening a Board of Commissioners
Meeting (circular), provided all the members of the Board
of Commissioners have been informed in writing regarding
the proposal that requires the decision and all members of
the Board fo Commissioners approve the proposal by signing
the circular. In 2016, the Board of Commissioners issued 13
(thirteen) circular resolutions.
In 2016, the Board of Commissioners held joint meetings
with the Board of Directors as required.
The Board of Commissioners meetings discussed, among others,
the Company’s work plan, Company’s performance, Audit
Committee report, macro economy condition and the proposal
submitted to the 2016 Annual GMS. The level of attendance at
these Board of Commissioners meetings was 82%.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International268
Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris
Pada tahun 2016, Dewan Komisaris Perseroan telah
melaksanakan antara lain tugas-tugas sebagai berikut:
1. Melakukan penelaahan dan memberikan persetujuan
atas rencana kerja Perseroan tahun 2016 yang telah
disampaikan Direksi.
2. Melakukan penelaahan secara berkala dan memberikan
rekomendasi dan nasihat kepada Direksi atas kinerja
Perseroan.
3. Melakukan penelaahan secara berkala dan memberikan
arahan kepada komite audit atas laporan yang
disampaikan oleh komite tersebut.
4. Melakukan penelaahan dan memberikan persetujuan
atas pembagian dividen interim Perseroan tahun 2015.
5. Memberikan persetujuan atas pengangkatan Kepala
Audit Internal.
6. Memberikan persetujuan atas perubahan susunan
Komite Audit.
7. Melakukan penelaahan dan memberikan persetujuan
atas pemberian atau perolehan pinjaman yang melebihi
jumlah tertentu.
8. Memberikan persetujuan atas pengangkatan anggota
Komite Eksekutif.
9. Melakukan penelaahan dan memberikan persetujuan
atas pemberian advance equity kepada anak perusahaan
Perseroan.
10. Memberikan nasihat kepada Direksi mengenai isu-isu
penting yang mempengaruhi atau dapat mempengaruhi
Perseroan.
Pelatihan Dewan KomisarisGuna menunjang pelaksanaan tugas-tugas pengawasan
Perseroan yang dijalankan oleh Dewan Komisaris, Perseroan
memberlakukan kebijakan untuk program pengembangan
kapabilitas anggota Dewan Komisaris, yang dirancang
berdasarkan rekomendasi dari Komite Nominasi dan Remunerasi.
Pada tahun 2016, anggota Dewan Komisaris telah mengikuti
berbagai pelatihan atau seminar yang diselenggarakan baik di
dalam maupun luar negeri, sebagai berikut:
Implementation of the Board of Commissioners Duties In 2016, the Board of Commissioners among others
performed the following duties:
1. Reviewing and approving the Company’s 2016 work
plan submitted by the Board of Directors.
2. Reviewing and providing recommendation and advice to the
Board of Directors on the Company’s performance on regular
basis.
3. Reviewing and providing guidance to Audit Committee
on regular basis concerning the report submitted by the
Committee.
4. Reviewing and approving the interim dividend
distribution in 2015.
5. Approving the appointment of Internal Audit Head.
6. Approving the changes in the composition of Audit
Committee.
7. Reviewing and approving of loan or borrowing exceeding
certain threshold.
8. Approving the appointment of Executive Committee
members.
9. Reviewing and approving the provision of advance equity
for subsidiaries.
10. Providing advice to the Board of Directors concerning
significant issues which impact or may impact the
Company.
Board of Commissioners Training To support the performance of the Board of Commissioners’
duties, the Company adopts a policy for the Board of
Commissioners competence development, which is designed
based on the recommendation made by Nomination and
Remuneration Committee.
In 2016, the Board of Commissioners members have
participated in various trainings or seminars held onshore or
offshore, as follows:
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 269
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
TanggalDate
TopikTopics
TempatLocation
14 January 2016 Hongkong & Shanghai Bank - Asian Outlook 2016 Hong Kong
18-19 January 2016 Asian Financial Forum Hong Kong
4 March 2016 Economist Corporate Network CEO Lunch Singapore
16 March 2016 Economist Corporate Network Breakfast Event - Asia Regional Strategic Forecast, the Age of Anxiety Singapore
7 April 2016 Hongkong & Shanghai Bank - China and Renminbi Forum Hong Kong
20 May 2016 PricewaterhouseCoopers Briefing - Latest Development of International Accounting Standards Bureau Hong Kong
23 May 2016 National Accounting Educators Convention Malaysia
24 May 2016 Economist Corporate Network Breakfast Event - “The promise of South Asia: The Next Global Growth Powerhouse? Singapore
3 - 4 August 2016 Mandatory Accreditation Programme for Directors of Listed Companies Malaysia
4 August 2016 DBS Asian Insights Conference 2016 Singapore
23 August - 2 December 2016
Regional Member, Leadership Development Program (LDP) Toyota Asia Pacific Japan Japan
5 September 2016 SID Directors’ Conference 2016 - Digital Disruption Singapore
6 - 7 September 2016 SMU-SID Executive Certificate in Directorship: Effective Succession Planning and Compensation Decisions Singapore
8 September 2016 CPD: Strategic Challenges That Impact the Future of Finance Professionals Indonesia
14 September 2016 Innovate Jardines – London Safari U.K.
16 September 2016 Economist Corporate Network Asia Regional Strategic Forecast Event - The New Economics of Political Risk Singapore
19-23 September 2016 CLSA Investors’ Forum Hong Kong
21-23 September 2016 International Conference on Business and Economics Research 2016 Canada
26-27 September 2016 British Chamber of Commerce - Chairman UK visit Great Britain
25 October 2016 OECD Asian Roundtable on Corporate Governance South Korea
3-5 October 2016 Asia Marketing Council Indonesia
1 November 2016 Jardine Matheson - Business Technology and Risk Conference Hong Kong
8 November 2016 Hong Kong Institute of Chartered Professional Accountants - The Long Form Auditors Report - What Does It Mean for This Year’s Audit
Hong Kong
23 November 2016 IFRS Training Session - IFRS 9, 15 & 16 Singapore
24 November 2016 Economist Corporate Network CxO Luncheon - Consumers, Cognition and Chatbots Singapore
24-25 November 2016 Philippines Institute of CPA 71st Annual Convention Philippines
25 November 2016 Innovate Jardines - The Future of Work Hong Kong
24-26 November 2016 Evaluation, Manager Development Program (TDP) Toyota Asia Pacific Thailand Thailand
Program Orientasi untuk Komisaris BaruPada tahun 2016, Perseroan telah melaksanakan program
orientasi bagi anggota Dewan Komisaris Perseroan.
Program orientasi tersebut dilaksanakan guna memberikan
pemahaman kepada para anggota Komisaris yang baru
diangkat mengenai Perseroan, antara lain, nilai-nilai (values)
Perseroan, Astra Management System, kegiatan usaha
Perseroan dan grup Perseroan, Astra Code of Conduct.
DireksiDireksi Perseroan memimpin dan mengelola Perseroan untuk
kepentingan Perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan
Perseroan, Pedoman Direksi, Anggaran Dasar dan peraturan
perundangan yang berlaku serta dengan memperhatikan
prinsip-prinsip Good Corporate Governance.
Orientation Program for New Commissioners In 2016, the Company has carried out an orientation
program for the Board of Commissioners. The orientation
program was aimed to provide an understanding to the
newly appointed Board of Commissioners members of,
among others, the Company’s values, Astra Management
System, the Company and the Group business activities and
Astra Code of Conduct.
Board of Directors The Board of Directors leads and manages the Company
for the interest of the Company, based on the Company’s
objectives and purposes, Board of Directors Charter, Articles
of Association, and prevailing rules and regulations by taking
into account the Good Corporate Governance principles.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International270
Tugas, Tanggung Jawab dan Ruang Lingkup PekerjaanTugas-tugas Direksi secara kolektif meliputi, antara lain:
• Menyusun visi, misi dan nilai-nilai serta rencana strategis
Perseroan dalam bentuk rencana korporasi (corporate
plan) dan rencana kerja (work plan);
• Menetapkan struktur organisasi Perseroan, lengkap
dengan rincian tugas setiap divisi dan unit usaha;
• Mengendalikan dan mengembangkan sumber daya
yang dimiliki Perseroan secara efektif dan efisien;
• Membentuk sistem pengendalian internal dan
manajemen risiko Perseroan;
• Melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan
Perseroan;
• Mengelola daftar pemegang saham dan daftar khusus;
• Menyusun dan menyediakan laporan keuangan berkala
dan laporan tahunan Perseroan;
• Menyusun dan menyampaikan informasi material yang
disyaratkan kepada publik;
• Menyelenggarakan RUPS tahunan dan RUPS luar biasa
sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan
perundangan yang terkait.
Direksi menjalankan tugas kepengurusan Perseroan dengan
itikad baik, penuh tanggung jawab dan kehati-hatian
untuk kepentingan Perseroan dan dengan memperhatikan
kepentingan para pemangku kepentingan Perseroan.
Presiden Direktur bertindak sebagai juru bicara dari Direksi
dan menjadi penghubung utama (main contact) bagi Direksi
dengan pihak lain. Presiden Direktur dapat menunjuk
seorang Direktur lainnya untuk menjadi juru bicara Direksi.
Informasi mengenai ruang lingkup dan tanggung jawab
masing-masing anggota Direksi dapat dilihat pada bagian
“Struktur Organisasi” di halaman 82 Laporan Tahunan ini.
Pedoman DireksiPerseroan memiliki Pedoman Direksi yang ditujukan untuk
memberikan arahan bagi Direksi dalam melaksanakan tugas
kepengurusannya. Pedoman Direksi Perseroan tersebut
disusun berdasarkan Undang-undang Perseroan Terbatas,
Undang-undang Pasar Modal, peraturan-peraturan Otoritas
Duties, Responsibilities and Scope of Work The Board of Directors is collectively responsible for, among
others:
• Formulating the Company’s vision, mission, and values
as well as the strategic plan in the form of a corporate
plan and work plan;
• Determining the Company’s organizational structure, equipped
with the details of tasks for each division and business unit;
• Controlling and developing the Company’s resources in
an effective and efficient manner;
• Establishing the Company’s internal control and risk
management systems;
• Performing the Company’s corporate social and
environmental responsibility;
• Maintaining the Company’s share register and special register
• Preparing and presenting the Company’s Periodic
Financial Statement and Annual Report;
• Preparing and presenting the required material
information to public;
• Organizing the Annual and Extraordinary GMS in
accordance with the Company’s Articles of Association
and prevailing rules and regulations.
The Board of Directors carries out its task in managing the
Company in good faith, with full responsibility and in prudent
manner for the interest of the Company and by taking into
consideration the interests of the Company’s stakeholders
The President Director acts as the spokesperson for the
Board of Directors and shall be the main contact on behalf of
the Board of Directors in communicating with other parties.
The President Director may also appoint other Director to act
as the spokesperson.
Information concerning the scope of work and responsibilities
of each member of the Board of Directors can be found in the
‘Organization Structure’ section on page 82 of this Annual Report.
Board of Directors Charter The Company maintains a Board of Directors Charter, which
is designed to provide guidelines for the Board of Directors in
performing its management duties. The Charter is prepared
in compliance with Company Law, Capital Market Law, OJK
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 271
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia dan Anggaran
Dasar Perseroan.
Pedoman Direksi mencakup, antara lain tugas dan wewenang
Direksi, standar etika Direktur, pembatasan rangkap jabatan,
rapat Direksi dan pertanggungjawaban Direksi.
Pedoman Direksi dapat diunduh secara lengkap pada
website Perseroan.
Komposisi dan Masa Jabatan Direksi
Direktur Perseroan diangkat oleh RUPS, untuk jangka waktu
terhitung sejak tanggal yang ditentukan oleh RUPS yang
mengangkat mereka sampai penutupan RUPS tahunan yang
ketiga setelah tanggal pengangkatan tersebut. Seorang
Direktur yang masa jabatannya telah berakhir dapat diangkat
kembali oleh RUPS.
Berdasarkan keputusan RUPS Tahunan 2015 yang dimuat
dalam Akta Notaris No. 54, tanggal 27 April 2016, susunan
Direksi PT Astra International Tbk. adalah sebagai berikut:
JabatanNamaName
Position
Presiden Direktur Prijono Sugiarto President Director
Direktur Independen Gunawan Geniusahardja Independent Director
Direktur Djoko Pranoto Director
Direktur Widya Wiryawan Director
Direktur Sudirman Maman Rusdi Director
Direktur Johannes Loman Director
Direktur Suparno Djasmin Director
Direktur Bambang Widjanarko Santoso Director
Direktur Djony Bunarto Tjondro Director
Direktur Chiew Sin Cheok Director
Direktur Gidion Hasan Director
Seluruh anggota Direksi Perseroan tidak menjabat sebagai
Direktur atau Komisaris pada perusahaan di luar Grup Astra.
Sesuai dengan praktik Good Corporate Governance dan untuk
memastikan independensi pengambilan keputusan, masing-
masing anggota Direksi Perseroan tidak memiliki hubungan
keluarga dengan Direktur lainnya dan/atau Komisaris Perseroan.
regulations, Indonesia Stock Exchange regulations and the
Company’s Articles of Association.
The Board of Directors Charter covers, among others, guidance
pertaining to the duties and authorities of the Board of
Directors, rules of conduct, restriction on concurrent positions,
Board of Directors Meeting and accountability.
The complete Board of Directors Charter can be downloaded
from the Company’s website.
Board of Directors Composition and Term of Office The Board of Directors members are appointed by the GMS
for a period effective since the date determined by the GMS
which appoints them until the closing of the third annual
GMS after such appointment. The Board of Directors members
whose term of office have ended may be re-appointed by
the GMS.
Based on the 2016 Annual GMS contained in Deed No.
54 dated 27 April 2016, the composition of the Board of
Directors of PT Astra International Tbk is as follows:
None of the members of the Board of Directors hold
concurrent positions as a Director or Commissioner in other
companies outside Astra Group.
In accordance with Good Corporate Governance practices
and to ensure independence in its resolutions, the respective
members of the Board of Directors have no family relationship
with other Director and/or Commissioner of the Company.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International272
Profil lengkap anggota Direksi dapat dilihat pada bagian
“Profil Perseroan”, sub-bagian Profil Direksi di halaman 76
Laporan Tahunan ini.
Keberagaman Komposisi Direksi
Anggota Direksi yang menjabat telah mewakili keberagaman
komposisi dari sisi usia, keahlian, pengalaman kerja dan latar
belakang pendidikan yang diperlukan untuk memastikan
berjalannya pengelolaan dan kepengurusan Perseroan
secara efektif oleh anggota Direksi sesuai bidangnya masing-
masing.
Profil lengkap anggota Direksi dapat dilihat pada bagian
“Profil Perseroan”, sub-bagian Profil Direksi di halaman 76
Laporan Tahunan ini.
Rapat Direksi dan Tingkat Kehadiran Berdasarkan ketentuan dalam peraturan OJK dan Anggaran
Dasar Perseroan, rapat Direksi wajib diadakan secara
berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam setiap bulan.
Direksi juga dapat menyelenggarakan rapat tambahan
bilamana dipandang perlu. Pada tahun 2016, Direksi telah
menyelenggarakan rapat sebanyak 31 (tiga puluh satu) kali.
Direksi dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa
mengadakan Rapat Direksi (secara sirkuler), jika semua
anggota Direksi telah diberitahu secara tertulis mengenai
usulan yang diajukan dengan memberikan persetujuan
secara tertulis serta menandatangani keputusan tersebut.
Pada tahun 2016, Direksi telah mengeluarkan 6 (enam)
keputusan secara sirkuler.
Dalam rapat-rapat Direksi telah dibahas, antara lain, kinerja
keuangan dan operasional Astra, usulan transaksi-transaksi
yang signifikan, usulan nominasi Direktur atau Komisaris
anak perusahaan Perseroan, usulan RUPS Perseroan tahun
2016 dan rights issue anak perusahaan Perseroan. Rata-rata
tingkat kehadiran Direksi dalam rapat adalah 85%.
A detailed profile of the members of the Board of Directors
can be found under the “Company Profile” section, sub-
section of the Board of Directors Profile on page 76 of this
Annual Report.
Diversified Composition in the Board of DirectorsThe serving members of the the Board of Directors are
diverse, both in terms of age, expertise, work experience and
educational background as required to ensure the effective
management of the Company by the Directors in accordance
with their respective fields.
A detailed profile of the Board of Directors can be found
under the “Company Profile” section, sub-section of the
Board of Director Profile on page 76 of this Annual Report.
Board of Directors Meeting and Attendance In accordance with OJK regulation and the Company’s
Articles of Association, Board of Directors Meeting must
be held on a regular basis at least once in every month.
Additional meetings may be convened if deemed necessary.
In 2016, the Board of Directors held 31 (thirty one) meetings.
The Board of Directors can also make lawful decisions without
convening a Board of Directors Meeting (circular), provided that
all members of the Board of Directors have been informed in
writing regarding the proposal that requires the decision and all
members of the Board of Directors approve the proposal by
signing the circular. In 2016, the Board of Directors issued 6
(six) circular resolutions.
In the meetings, the Board of Directors discussed among
others Astra financial and operational performance,
proposed significant transactions, nominated candidates for
Directors or Commissioners of the subsidiaries, the proposal
submitted to the 2016 Annual GMS and rights issue of the
subsidiaries. The average attendance level at the Board of
Directors Meetings in 2016 was 85%.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 273
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Pelatihan DireksiDalam rangka menunjang pelaksanaan tugas-tugas
pengurusan Perseroan yang dijalankan oleh Direksi, Perseroan
memberlakukan kebijakan untuk program pengembangan
kapabilitas anggota Direksi, yang dirancang berdasarkan
rekomendasi dari Komite Nominasi dan Remunerasi.
Pengembangan kapabilitas Direksi dilakukan untuk
meningkatkan efektivitas pelaksanaan tugas dan wewenang
Direksi, antara lain dengan mengikuti program-program
pelatihan, seminar, workshop, conference dan talk show yang
diselenggarakan di dalam maupun di luar negeri. Para Direktur
juga aktif dalam menjalin hubungan serta berbagi ilmu dan
pengetahuan dengan masyarakat umum dan akademia melalui
berbagai kegiatan ceramah atau diskusi bersama.
Pada tahun 2016, para anggota Direksi telah mengikuti
program-program pelatihan dan seminar antara lain:
TanggalDate
TopikTopics
TempatLocation
20-23 January 2016 World Economic Forum 2016 Switzerland
18 March 2016 Seminar “Welcoming the New Era of Multifinance Industry” (Seminar untuk Direktur, Komisaris, Pemegang Saham Pengendali & Dewan Pengawas Syariah)
Indonesia
6-7 April 2016 How Business Can Tackle Deforestation USA
11 May 2016 Microsoft CEO Summit USA
22 June 2016 Innovate Jardine (Accenture Internet Things - Centre of Excellence for Resources) Singapore
26 July 2016 Seminar Ekonomi Makro Indonesia
27 July 2016 Seminar Sertifikasi Dasar Pembiayaan untuk Komisaris Indonesia
2 August 2016 Institutional Investor Day Indonesia
4 August 2016 Peranan Pemimpin dalam Mewujudkan Organisasi yang Unggul Indonesia
2 September 2016 Leadership Sharing - Great Leader Indonesia
9 September 2016 Treasury Forum Indonesia
21-22 September 2016 CLSA Conference Hong Kong
10-14 October 2016 Tokyo Roadshow - Mizuho Tokyo & ASF Japan
19-20 October 2016 Business Forum & Networking Malaysia
20 October 2016 Leadership for Sustainable Competitive Advantage Indonesia
24-25 October 2016 Emerging Market Leaders Summit Singapore
28 October 2016 Executive Risk Forum Indonesia
10 November 2016 Outlook Ekonomi Indonesia Tahun 2017 Indonesia
18-19 November 2016 Morgan Stanley Asia Pacific Summit 2016 Singapore
6 December 2016 Seminar Nasional “Peluang dan Tantangan Nasional 2017” (Seminar untuk Direktur, Komisaris, Pemegang Saham Pengendali & Dewan Pengawas Syariah)
Indonesia
Board of Directors Training In order to support the implementation of duties and
authorities of the Board of Directors, the Company adopts a
policy on programs aimed at enhancing the Board of Directors
capability, which is designed based on the recommendation
of the Nomination and Remuneration Committee.
Competence development for the Board of Directors was
carried out to enhance the effectiveness in the conduct of
its duties and authorities, by among others participating in
training programs, seminars, workshops, conferences, and
talk shows held in Indonesia and overseas. The Directors also
actively built relationship and performed knowledge sharing
with the public and academicians through a number of
lectures or discussion activities.
In 2016, the Board of Directors members participated in the
following training programs and seminars:
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International274
Program Orientasi untuk Direksi Baru
Pada tahun 2016, Perseroan telah melaksanakan program
orientasi bagi anggota Direksi Perseroan. Program orientasi
tersebut dilaksanakan guna memberikan pemahaman
kepada para anggota Direktur yang baru diangkat mengenai
Perseroan, antara lain, nilai-nilai (values) Perseroan, Astra
Management System, kegiatan usaha Perseroan dan grup
Perseroan, Astra Code of Conduct.
Prosedur, Kriteria dan Pihak yang Melakukan Penilaian Kinerja Dewan Komisaris dan Direksi
Komite Nominasi dan Remunerasi melakukan penilaian
kinerja Dewan Komisaris dan Direksi, baik secara keseluruhan
maupun kinerja individu, pada setiap tahun buku dengan
menggunakan metode penilaian yang berlaku di Perseroan.
Dalam melakukan penilaian kinerja, Komite Nominasi dan
Remunerasi menggunakan kriteria yang telah ditentukan
oleh Komite Nominasi dan Remunerasi bagi anggota Dewan
Komisaris dan Direksi.
Kriteria tersebut adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris:Kriteria penilaian kinerja Dewan Komisaris adalah pelaksanaan
tugas pengawasan atas kebijakan pengurusan dan jalannya
pengelolaan Perseroan, serta pemberian nasihat kepada
Direksi untuk kepentingan pencapaian tujuan Perseroan.
Penilaian juga mencakup evaluasi terhadap pelaksanaan
tugas khusus yang telah diberikan sesuai Anggaran Dasar
dan/atau berdasarkan keputusan RUPS.
Direksi:Kriteria penilaian kinerja Direksi mencakup:
• Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab masing-
masing anggota Direksi dalam mengelola Perseroan
sesuai Anggaran Dasar Perseroan dan ruang lingkup
pekerjaannya;
• Pencapaian dari rencana kerja Perseroan; dan
• Pelaksanaan hasil keputusan RUPS.
Orientation Program for New Board of Directors In 2016, the Company held an orientation program for
Directors. The orientation program was aimed to provide
an understanding to newly appointed Directors of, among
others, the Company’s values, the Astra Management
System, the Company and the Group business activities and
Astra Code of Conduct.
Procedures, Criteria and Parties Responsible for Board of Commissioners and Board of Directors Performance Evaluation The Nomination and Remuneration Committee carries out
the performance evaluation of the Board of Commissioners
and the Board of Directors, collectively as well as individually,
in each fiscal year based on evaluation method adopted by
the Company.
In carrying out the evaluation, the Nomination and
Remuneration Committee uses the criteria that it has
determined for the Board of Commissioners and Board of
Directors member.
The criteria are as follows:
Board of Commissioners:The criteria used in Board of Commissioners performance
evaluation include the implementation of oversight duties
over the management policies and operations, and the
advice provided to Board of Directors for the purpose of
achieving the Company’s goals. The evaluation also covers
the implementation of special assignments as provided in
the Articles of Association and/or based on GMS resolutions.
Board of Directors:The criteria of Board of Directors performance evaluation
include:
• Implementation of roles and responsibilities by each
Board of Directors member in managing the Company
as provided in the Company’s Articles of Association and
his/her scope of work;
• Achievement of the Corporate Plan; and
• Implementation of GMS resolutions.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 275
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Remunerasi Dewan Komisaris dan DireksiSecara umum, Perseroan memiliki kebijakan untuk
memberikan remunerasi di setiap level organisasi yang
memberikan penghargaan sesuai dengan jabatan dan insentif
untuk mendorong pencapaian hasil kinerja yang terbaik.
Prosedur Penetapan Remunerasi Pada tahap awal proses penetapan remunerasi, Komite
Nominasi dan Remunerasi menyusun rekomendasi dan usulan
terkait remunerasi yang akan diterima oleh anggota Dewan
Komisaris dan Direksi. Usulan remunerasi tersebut kemudian
disampaikan kepada Dewan Komisaris, untuk selanjutnya
diajukan kepada RUPS Tahunan untuk dimintakan persetujuan.
RUPS menetapkan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi.
RUPS dapat memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris
untuk menentukan remunerasi anggota Direksi, dengan
mempertimbangkan kebijakan dari Komite Nominasi dan
Remunerasi. RUPS dapat juga menetapkan remunerasi
untuk seluruh anggota Dewan Komisaris dan memberikan
wewenang kepada Presiden Komisaris untuk menetapkan
pembagian remunerasi tersebut diantara para anggota
Dewan Komisaris, dengan memperhatikan kebijakan Komite
Nominasi dan Remunerasi Perseroan.
Kriteria Penetapan RemunerasiDalam menentukan remunerasi Dewan Komisaris dan
Direksi, secara umum, remunerasi ditentukan berdasarkan
tugas, tanggung jawab dan wewenang anggota Dewan
Komisaris dan Direksi dengan mempertimbangkan antara
lain, kemampuan Perseroan dan juga pasar.
Dalam penentuan struktur, kebijakan dan besaran remunerasi
Direksi, Komite Nominasi dan Remunerasi memperhatikan
hal-hal di bawah ini:
a. Tugas, tanggung jawab dan wewenang anggota
Direksi dikaitkan dengan pencapaian tujuan dan kinerja
Perseroan;
b. Target dan kinerja masing-masing anggota Direksi
berdasarkan prinsip “pay for performance”; dan
c. Keseimbangan tunjangan yang bersifat tetap dan
bersifat variabel.
Board of Commissioners and Board of Directors Remuneration In general, the Company applies a policy to give remuneration
at every organizational level that provides appreciation
based on job position as well as incentives to encourage best
performance achievements.
Procedures for Deciding Remuneration In the initial phase of deciding remuneration, the Nomination
and Remuneration Committee prepares recommendations
and suggestions related to remuneration for the Board
of Commissioners and Board of Directors Members. This
remuneration proposal is then submitted to the Board of
Commissioners for approval of the Annual GMS.
The GMS resolves the remuneration of the Board of
Commissioners and Board of Directors. The GMS may grant
authority to the Board of Commissioners to determine
remuneration for the members of Board of Directors, with
due consideration to the policy set out by the Nomination
and Remuneration Committee. The GMS may also determine
the remuneration amount for all Board of Commissioners
members and grant authority to the President Commissioner
to determine its distribution among all Board of Commissioners
members with due consideration to the policy of the
Company’s Nomination and Remuneration Committee.
Criteria for Remuneration DecisionIn determining the remuneration for Board of Commissioners
and Board of Directors, remuneration is generally based on
the roles, responsibilities and authorities of the Board of
Commissioners and Board of Directors by considering, among
others, the Company’s financial as well as market conditions.
In determining the structure, policy and amount of the
Board of Directors remuneration, the Nomination and
Remuneration Committee considers the following:
a. Duties, responsibilities and authorities of the Board of
Directors members against the Company’s goal and
performance and achievement;
b. Target and performance of each Board of Directors
member based on “pay for performance” principle; and
c. Balance in fixed and variable allowance.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International276
Dalam penentuan struktur, kebijakan dan besaran remunerasi
Dewan Komisaris, Komite Nominasi dan Remunerasi
memperhatikan hal-hal di bawah ini:
a. Tugas, tanggung jawab dan wewenang anggota Dewan
Komisaris dikaitkan dengan pencapaian tujuan dan
kinerja Perseroan;
b. Target dan kinerja masing-masing anggota Dewan
Komisaris
Struktur remunerasi Direksi Perseroan terdiri atas gaji,
tantiem dan fixed atau variable allowance. Sementara itu,
struktur remunerasi Dewan Komisaris Perseroan terdiri dari
honorarium dan tunjangan lainnya.
Struktur Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Tahun 2016Struktur remunerasi untuk periode tahun 2016/2017
bagi Dewan Komisaris mengacu pada hasil keputusan
RUPS Tahunan tanggal 27 April 2016, yaitu pemberian
honorarium kepada Dewan Komisaris yang secara
keseluruhan maksimum sejumlah Rp1,1 miliar (gross) per
bulan, dibayarkan sebanyak 13 (tiga belas) kali dalam 1 (satu)
tahun, mulai berlaku terhitung sejak 1 Mei 2016 hingga
penutupan RUPS Tahunan 2017. RUPS Tahunan tersebut
juga memberikan wewenang kepada Presiden Komisaris
untuk menetapkan pembagian jumlah honorarium tersebut
di antara para anggota Dewan Komisaris Perseroan, dengan
memperhatikan pendapat dari Komite Nominasi dan
Remunerasi Perseroan.
Selain itu, RUPS Tahunan memberikan wewenang kepada
Dewan Komisaris Perseroan untuk menetapkan jumlah
remunerasi anggota Direksi dengan memperhatikan kebijakan
dari Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan.
Untuk tahun 2016, jumlah remunerasi yang diterima oleh
anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan dan 144
anak perusahaan yang terkonsolidasi, yaitu sejumlah 271
orang (2015: 248 orang), adalah sebesar Rp995 miliar (2015:
Rp1.013 miliar). Bentuk remunerasi tersebut terdiri dari
imbalan kerja jangka pendek sejumlah Rp929 miliar (2015:
Rp910 miliar) dan imbalan pasca-kerja serta imbalan jangka
panjang lainnya sejumlah Rp66 miliar (2015: Rp103 miliar).
In determining the structure, policy and amount of the
Board of Directors remuneration, the Nomination and
Remuneration Committee considers the following:
a. Duties, responsibilities and authorities of the Board of
Directors members against the Company’s goal and
performance and achievement;
b. Target and performance of each Board of Commissioners
member
The remuneration structure of the Board of Directors
comprises salary, bonus and fixed or variable allowance.
Meanwhile, the remuneration structure of the Board of
Commissioners comprises honorarium and other allowances.
Board of Commissioners and Board of Directors Remuneration Structure in 2016 The remuneration structure applied for the Board of
Commissioners for the period 2016/2017 is based on the
resolutions of the Annual GMS dated 27 April 2016, which
gave honorarium to the Board of Commissioners in the
maximum amount of Rp1.1 billion (gross) per month, paid
13 (thirteen) times in 1 (one) year, effective from 1 May 2016
until the closing of Annual GMS 2017. The Annual GMS
also granted authority to the President Commissioner to
determine the distribution of honorarium among the Board
of Commissioners members with due observance to the
opinion of the Nomination and Remuneration Committee.
In addition, the Annual GMS also granted authorities
to the Board of Commissioners to determine the
remuneration amount of the Board of Directors members
with due observance to the policy of the Nomination and
Remuneration Committee of the Company.
In 2016, the total remuneration received by the Board of
Commissioners and Board of Directors members of the
Company and its 144 consolidated subsidiaries representing
271 people (2015: 248 people) amounted Rp995 billion
(2015: Rp1,013 billion). The remuneration provided
comprises short-term benefits of Rp929 billion (2015: 910
billion) and post-employment benefits and other long-term
benefits of Rp66 billion (2015: Rp103 billion).
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 277
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Opsi Saham Perseroan tidak memiliki program opsi saham bagi
manajemen maupun karyawan Perseroan.
Kepemilikan Saham Dewan Komisaris dan Direksi Pada akhir tahun 2016, tercatat 2 (dua) Komisaris, yaitu
Budi Setiadharma (Presiden Komisaris) dan Anthony J.L.
Nightingale (Komisaris) yang memiliki saham Perseroan,
yaitu masing-masing sebesar 0,02%. Sedangkan anggota
Direksi yang memiliki saham Perseroan adalah Suparno
Djasmin sebesar 0,001% dan Gidion Hasan sebesar
0,0031%
Komite-Komite Dewan KomisarisDewan Komisaris telah membentuk Komite-komite yang
berfungsi untuk membantu dalam pelaksanaan tugas
pengawasannya, yaitu Komite Audit, Komite Nominasi dan
Remunerasi dan Komite Eksekutif.
Komite AuditKomite Audit adalah komite independen yang dibentuk oleh
dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris. Fungsi
utamanya adalah untuk membantu Dewan Komisaris dalam
melaksanakan tanggung jawab pengawasan atas metode
dan proses pelaporan keuangan, manajemen risiko, audit,
dan kepatuhan terhadap peraturan dan undang-undang
yang berlaku.
Pedoman Komite AuditPembentukan Komite Audit dan pelaksanaan tugasnya
mengacu pada ketentuan yang ditetapkan dalam Piagam
Komite Audit, sebagai pedoman yang disusun selaras
dengan peraturan OJK yang berlaku dan telah disetujui oleh
Dewan Komisaris. Piagam tersebut telah diterbitkan pada
Desember 2015.
Stock Option The Company does not have stock option program for
management or employees of the Company.
The Board of Commissioners and Board of Directors Share OwnershipAs at the end 2016, there are 2 (two) Commissioners,
namely, Budi Setiadharma (President Commissioner) and
Anthony J.L. Nightingale (Commissioner) who own shares in
the Company, respectively amounting to 0.02%. While the
members of the Board of Directors who owns shares in the
Company are Suparno Djasmin in the amount of 0.001%
and Gidion Hasan in the amount of 0.0031%.
The Board of Commissioners CommitteesThe Board of Commissioners has established committees
to assist the Board of Commissioners’ supervision duties,
i.e. the Audit Committee, Nomination and Remuneration
Committee and Executive Committee.
Audit CommitteeThe Audit Committee is an independent committee
established by the Board of Commissioners and is responsible
to the Board of Commissioners . Its primary function is to assist
the Board of Commissioners in its oversight responsibilities
over the methodology and process of financial reporting,
risk management, audit and compliance to the prevailing
laws and regulations.
Audit Committee CharterThe terms for the establishment of the Audit Committee
and the performance of its duties are set out in the Audit
Committee Charter, as a guideline which has been drawn
up in accordance with the applicable OJK regulations and
approved by the Board of Commissioners. The Charter was
issued in December 2015.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International278
Peran dan Tanggung JawabBerdasarkan Piagam Komite Audit, peran dan tanggung
jawab Komite Audit antara lain meliputi:
Peran
Komite Audit melaksanakan pengawasan atas hal-hal
berikut:
• Keuangan – kredibilitas dan objektivitas laporan keuangan
Perusahaan yang akan diterbitkan untuk pihak eksternal
dan badan pengawas, termasuk penindaklanjutan
keluhan dan/atau catatan ketidakwajaran terhadap
laporan selama periode pengkajian Komite Audit;
• Manajemen Risiko dan Pengendalian Internal –
kecukupan proses untuk mengidentifikasi dan memitigasi
risiko keuangan dan bisnis;
• Kegiatan pengendalian – rencana dan hasil kegiatan
yang dilaksanakan oleh Group Risk Advisory (GRA),
Grup Internal Audit (GIA), dan Auditor Eksternal untuk
menilai risiko utama telah dicakup dan dievaluasi secara
memadai di dalam pelaksanaan tugas mereka;
• Objektifitas dan Independensi – objektivitas dan
independensi Auditor Internal dan Eksternal;
• Aspek hukum – proses dan pelaporan kasus hukum
signifikan yang ada di lingkungan Grup Astra; dan
• Kepatuhan terhadap peraturan dan undang-undang
terkait, serta Kode Etik Perusahaan.
Tanggung Jawab
Komite Audit memiliki tanggung jawab pelaporan yang
mencakup:
• Laporan tertulis kepada Dewan Komisaris sedikitnya satu
kali setiap kuartal yang berisi rincian kegiatan Komite,
rekomendasi untuk tindak lanjut, dan paparan hal-hal
signifikan yang perlu diketahui oleh Dewan Komisaris;
• Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
mengenai penunjukan dan pemberhentian Auditor
Eksternal dengan mempertimbangkan cakupan
pekerjaan dan independensi, serta mengkaji biaya jasa
Audit Eksternal yang diajukan oleh manajemen dan
mengemukakan temuan ketidakwajaran kepada Dewan
Komisaris;
Duties and ResponsibilitiesPursuant to the Audit Committee Charter, the roles and
responsibilities of the Audit Committee include the following:
Duties
The Audit Committee provides oversight over the following
matters:
• Financial – credibility and objectivity of the Company’s
financial reports issued for external parties and regulatory
bodies, including follow-up of any complaints and/or
impropriety noted on said reports during the normal
course of the Audit Committee’s review;
• Risk Management and Internal Control – adequacy of
processes to identify and mitigate financial and business
risks;
• Assurance activities – plans and results of activities
conducted by the Group Risk Advisory (GRA), Group
Internal Audit (GIA), and External Auditor to assess
whether key risks are appropriately covered and
evaluated in the performance of their work;
• Objectivity and Independence – objectivity and
independence of the Internal and External Auditors;
• Legal – progress and reporting of significant legal cases
within the Astra Group; and
• Compliance with relevant laws and regulations and the
Company’s Code of Conduct.
Responsibilities
Reporting responsibilities of the Audit Committee consist of:
• Providing the the Board of Commissioners with a written
report at least once every quarter, setting out details
of the activities of the Audit Committee, providing
recommendations for follow up, and detailing significant
matters that need to be brought to the attention of the
the Board of Commissioners;
• Providing recommendations to the the Board of
Commissioners on the External Auditor appointment
and dismissal with due consideration of the scope of
work and independency. The Audit Committee will
also review the External Auditor fees proposed by
management and highlight any anomalies to the Board
of Commissioners;
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 279
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
• Memastikan bahwa Direksi telah mengambil langkah-langkah
yang tepat terkait isu-isu yang dijabarkan dalam laporan
Komite sebelumnya, dan melaporkan ketidaksesuaian
signifikan dari pihak terkait untuk menindaklanjuti hal-hal
tersebut kepada Dewan Komisaris; dan
• Menyiapkan laporan untuk disertakan ke dalam
Laporan Tahunan berisi rincian kegiatan Komite yang
mengungkap antara lain:
a. Pelanggaran signifikan terhadap peraturan dan
undang-undang yang berlaku;
b. Kesalahan signifikan atau pengungkapan yang tidak
wajar dalam laporan keuangan;
c. Ketidakcukupan sistem manajemen risiko atau
pengendalian internal;
d. Kurang memadainya independensi Auditor Eksternal
atau Internal;
e. Perbedaan pendapat yang signifikan antara
Manajemen dan Audit Eksternal;
f. Setiap hal yang berpotensi menjadi konflik
kepentingan yang signifikan yang diidentifikasi oleh
Komite Audit selama periode pengkajiannya; dan
g. Penyediaan Laporan Khusus kepada Dewan Komisaris
sebagaimana diperlukan.
Komite Audit melaksanakan fungsinya, termasuk
melaksanakan instruksi yang diberikan oleh Dewan
Komisaris, sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku, khususnya peraturan yang dikeluarkan oleh OJK
dan Bursa Efek Indonesia.
Komposisi Anggota Komite AuditKomite Audit Perseroan terdiri dari 4 (empat) orang anggota,
yaitu Ketua Komite, 2 (dua) anggota independen, dan 1
(satu) anggota khusus yang tidak memiliki hak suara. Ketua
Komite Audit merupakan seorang Komisaris Independen
dan ditunjuk oleh Dewan Komisaris.
Komposisi Komite Audit adalah sebagai berikut:
JabatanNamaName
Position
Ketua Muhamad Chatib Basri Chairman
Anggota Inget Sembiring Member
Anggota Harry Wiguna Member
Anggota Adrian Teng Wei Ann* Member
* Tidak memiliki hak suara | No voting rights
• Determining if appropriate actions have been taken
by the Board of Directors regarding matters raised in
previous reports of the Audit Committee, and reporting
any significant failure by relevant parties’ to follow up on
such actions to the Board of Commissioners; and
• Preparing a report for inclusion in the Annual Report
detailing the activities of the Audit Committee, which,
amongst other things, should include where applicable:
a. Significant violations against applicable laws
and regulations;
b. Material mistakes or inappropriate disclosures in the
financial statements;
c. Inadequacies in the system of risk management
or internal controls;
d. Lack of independence from the External or
Internal Auditors;
e. Significant disagreement noted between
Management and the External Auditor;
f. Any potentially significant conflict of interest
issues noted by the Audit Committee during the
normal course of its review; and
g. Provision of Special Reports to the Board of
Commissioners as required.
The Audit Committee will perform its functions, including
carrying out instructions from the Board of Commissioners,
in accordance with prevailing laws and regulations, in
particular the regulations of OJK and Indonesia Stock
Exchange.
Audit Committee MembershipThe Audit Committee of the Company consists of 4 (four)
members, which are: the Chairman, 2 (two) independent
members, and 1 (one) special member without voting
rights. The Chairman of the Committee is an Independent
Commissioner appointed by the Board of Commissioners.
The membership of the Audit Committee is as follows:
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International280
Profil masing-masing anggota Komite Audit dapat dilihat
pada bagian “Profil Perseroan”, sub-bagian “Profil Komite-
komite” di halaman 86 Laporan Tahunan ini.
Masa Jabatan Komite AuditPengangkatan anggota Komite Audit dilakukan berdasarkan
Keputusan Sirkuler Dewan Komisaris tahun 2015, untuk
masa jabatan yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Mei 2015
sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan 2017, kecuali
untuk Ketua Komite Audit yang masa jabatannya sampai
dengan ditutupnya RUPS Tahunan 2018.
Independensi Komite Audit Dalam rangka menunjang pelaksanaan tugas pengawasan
dan pemberian pendapat yang profesional dan independen,
komposisi Komite Audit saat ini telah memiliki bauran
kompetensi, pengalaman dan pengetahuan di bidang
keuangan serta integritas dan independensi para anggota
sesuai ketentuan OJK.
Rapat dan Kehadiran Rapat Komite Audit
Sesuai ketentuan dalam Piagam Komite Audit, Komite wajib
mengadakan rapat rutin sekurang-kurangnya satu kali dalam
setiap kuartal, serta dapat memanggil rapat tambahan jika
diperlukan. Komite juga dapat menyelenggarakan rapat
khusus guna melaksanakan pembahasan masalah tertentu.
Pada tahun 2016, Komite Audit telah melaksanakan 7
(tujuh) kali rapat, dengan tingkat kehadiran rata-rata
anggota dalam rapat Komite Audit sebesar 90%.
Profiles of the Audit Committee members are found in
the “Company Profile” section, sub-section “Committees
Profile” on page 86 of this Annual Report.
Term of Office The appointment of the Audit Committee members is based
on the Board of Commissioners’ Circular Resolution in 2015.
The Committee’s term of office is effective from 1 May
2015 until the closing of the 2017 Annual GMS, with the
exception of the Chairman, whose term of office is until the
closing of the 2018 Annual GMS.
Audit Committee IndependenceSo that the Audit Committee may serve its oversight duties
and provide professional and independent opinions, the
composition of the current committee has an adequate
mix of members’ competence, experience and financial
expertise, as well as integrity and independence as required
by OJK.
Audit Committee Meetings and Meeting Attendance Pursuant to the Audit Committee Charter, the Committee
is required to convene at least once every quarter, and may
hold additional meetings as necessary. The Audit Committee
may also hold special meetings to discuss certain matters.
In 2016, the Audit Committee held 7 (seven) meetings. The
average members attendance rate of the Audit Committee
meetings was 90%.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 281
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Guna mendukung pelaksanaan GCG sesuai dengan
mandatnya, Komite Audit membantu Dewan Komisaris
dengan melakukan pengawasan yang independen terhadap
proses pelaporan kondisi keuangan, audit internal,
manajemen risiko, kepatuhan terhadap hukum dan
peraturan yang berlaku, kasus hukum yang signifikan serta
audit eksternal.
Fungsi pengendalian internal dan pelaporan keuangan
konsolidasi Perseroan merupakan tanggung jawab
manajemen. Pihak Auditor Eksternal bertanggung jawab
atas proses audit terhadap laporan keuangan tahunan
konsolidasi Perseroan sesuai dengan standar akuntansi
yang berlaku serta memastikan bahwa laporan keuangan
tersebut telah menyajikan hasil kinerja operasional dan
posisi keuangan Perseroan secara wajar. Komite Audit
melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap proses-
proses tersebut sebagaimana ditetapkan dalam Piagam
Komite Audit.
Dalam melaksanakan tugas pengawasan, Komite Audit
mengadakan 7 (tujuh) kali pertemuan selama tahun 2016
dan melakukan kegiatan-kegiatan berikut:
• Mengkaji dan membahas dengan pihak manajemen
laporan keuangan konsolidasian Perseroan secara
triwulanan.
• Mengkaji dan membahas strategi pelaksanaan audit
eksternal serta hasil pemeriksaan audit eksternal.
• Pengawasan atas rencana kerja dan laporan dari Group
Audit dan Risk Advisory.
• Mengkaji dan membahas dengan unit Audit Internal
terkait rencana audit dan temuan hasil audit yang
signifikan serta memantau pelaksanaan rekomendasi
hasil audit.
• Mengkaji dan membahas serta memberikan pandangan
atas rencana dan kegiatan terkait manajemen risiko
Perseroan.
To support the implementation of GCG pursuant to
its mandate, the Audit Committee assists the Board of
Commissioners by carrying out independent monitoring of
financial reporting process, internal audit, risk management,
compliance to the prevailing laws and regulations, significant
legal cases and external audit.
Internal control and the Company’s consolidated financial
reporting are the responsibility of the management. External
Auditor is responsible for the audit of the Company’s annual
consolidated financial statements, presented in accordance
with prevailing accounting standards and to ensure that
the statements include operational performance and the
Company’s financial position that are fairly presented.
As mandated in the Audit Committee Charter, the Audit
Committee oversees and supervises these processes.
In carrying out its monitoring duties, the Audit Committee
throughout 2016 held 7 (seven) meetings and the following
activities:
• Reviewed and discussed the Company’s consolidated
financial statements with the management on quarterly
basis.
• Reviewed and discussed the external audit strategy as
well as the external audit result.
• Supervision of work plans and report from the Group
Audit and Risk Advisory.
• Reviewed and discussed the audit plan and significant
audit findings with Internal Audit as well as monitored
the implementation of audit recommendations.
• Reviewed, discussed and provided insights of the plans
and activities related to the Company’s risk management.
KOMITE AUDITAUDIT COMMITTEE REPORT
LAPORAN
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International282
• Mengkaji dan membahas hal-hal terkait kepatuhan
Perseroan terhadap ketentuan hukum dan regulasi yang
berlaku.
• Mengkaji dan membahas kasus-kasus hukum dan litigasi
signifikan yang dihadapi Perseroan.
• Mengkaji dan membahas perubahan terhadap Piagam
Internal Audit.
• Melaksanakan forum Komite Audit sebagai sarana untuk
berbagi pengetahuan di antara Komite Audit Grup Astra
Selain kegiatan-kegiatan di atas, Komite Audit juga
melakukan pertemuan informal dengan Kepala Grup Internal
Audit untuk melakukan tindak lanjut dan pembahasan
sesuai kebutuhan.
Pada tahun 2016, sebanyak 1.135 proyek Audit Internal telah
dilakukan dalam Grup dengan sekitar 76% mendapatkan
hasil penilaian efektif. Tindak lanjut atas hasil audit telah
dilakukan dengan hasil memuaskan pada umumnya.
Komite Audit telah mengkaji dan memberikan pandangan
atas laporan keuangan konsolidasi tahun 2016 beserta
laporan Auditor Eksternal. Komite Audit menyatakan
apresiasi atas seluruh penjelasan dan tanggapan yang
diberikan oleh pihak manajemen selama proses pengkajian
berlangsung.
Jakarta, 27 Januari 2017 | 27 January 2017
Muhamad Chatib BasriKetua Komite Audit
Chairman of Audit Committee
Inget SembiringAnggota Komite Audit
Member of Audit Committee
Harry WigunaAnggota Komite Audit
Member of Audit Committee
• Reviewed and discussed matters concerning the
Company’s compliance with prevailing laws and
regulations.
• Reviewed and discussed significant legal cases and
litigations involving the Company.
• Reviewed and discussed the amendments of Internal
Audit Charter.
• Held Audit Committee forum as a sharing knowledge
media among Astra Group Audit Committee.
Aside from the above activities, the Audit Committee also
held informal meetings with the Head of the Group Internal
Audit for follow-up and discussion as needed.
In 2016, 1,135 projects were completed at Group level
and around 76% were found to be effective. The follow up
results on audits performed had been generally satisfactory.
The Audit Committee reviewed and provided insights into
2016 consolidated financial statements as well as reports
from the External Auditor. The Audit Committee showed its
appreciation on all explanations and responses given by the
management during the course of the review.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 283
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Komite Nominasi dan Remunerasi Komite Nominasi dan Remunerasi dibentuk untuk
membantu Dewan Komisaris dalam pelaksanaan tugas dan
fungsi pengawasan yang terkait dengan sistem nominasi
dan remunerasi bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris.
Pedoman Komite Nominasi dan RemunerasiSesuai dengan ketentuan peraturan OJK, Perseroan telah
menerbitkan Pedoman Komite Nominasi dan Remunerasi
pada bulan Desember 2015. Pedoman tersebut disusun
untuk memberikan arahan kepada Komite Nominasi dan
Remunerasi dan anggotanya dalam menjalankan tugas dan
tanggung jawabnya.
Tugas, Tanggung Jawab dan Independensi Komite
Pedoman Komite Nominasi dan Remunerasi menetapkan
tugas dan tanggung jawab Komite terkait dengan fungsi
nominasi adalah sebagai berikut:
1. Memberikan rekomendasi kepada dan/atau membantu
Dewan Komisaris mengenai:
a. Komposisi jabatan Direksi dan Dewan Komisaris;
b. Kebijakan dan kriteria yang dibutuhkan dalam proses
nominasi anggota Direksi dan anggota Dewan
Komisaris;
c. Kebijakan evaluasi kinerja bagi anggota Direksi dan
anggota Dewan Komisaris; dan
d. Program pengembangan untuk anggota Direksi dan
anggota Dewan Komisaris.
2. Membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian
kinerja anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris
berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan;
3. Memberikan usulan calon yang memenuhi syarat
sebagai anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris
kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada
RUPS untuk mendapatkan persetujuan.
Sedangkan tugas dan tanggung jawab untuk fungsi
remunerasi terdiri dari:
1. Memberikan rekomendasi kepada dan/atau membantu
Dewan Komisaris mengenai:
a. Struktur remunerasi anggota Direksi dan anggota
Dewan Komisaris;
Nomination and Remuneration Committee The Nomination and Remuneration Committee is established
to assist Board of Commissioners in carrying out its duties
and oversight function pertaining to the nomination and
remuneration system of the members of the Board of
Directors and the Board of Commissioners.
Nomination and Remuneration Committee CharterIn accordance with OJK regulation, the Company has issued
a Nomination and Remuneration Committee Charter in
December 2015. The Charter was prepared to provide
guidelines to the Nomination and Remuneration Committee
and its members in carrying out its roles and responsibilities.
Duties, Responsibilites and Independence of Committee The Nomination and Remuneration Committee Charter sets
out the roles and responsibilities of the Committee related to
its nomination function as follows:
Nomination Function:
1. Providing recommendation to and/or assisting the Board
of Commissioners concerning:
a. Composition of the Board of Directors and the Board
of Commissioners;
b. Policies and criteria required in the nomination
process of the Board of Directors and the Board of
Commissioners members;
c. Performance evaluation policy for the Board of Directors
and the Board of Commissioners members; and
d. Development program for the Board of Directors and
the Board of Commissioners members.
2. Assisting the Board of Commissioners in evaluating the
performance of the Board of Directors and the Board of
Commissioners members based on pre-established criteria;
3. Providing input on the candidates qualified as the Board
of Directors and the Board of Commissioners members
to the Board of Commissioners to submitted to the GMS
for its approval.
While the duties and responsibilities related to its
remuneration function:
1. Providing recommendation to and/or assisting the Board
of Commissioners concerning:
a. Remuneration structure of the Board of Directors and
the Board of Commissioners members;
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International284
b. Kebijakan atas remunerasi anggota Direksi dan
anggota Dewan Komisaris; dan
c. Besaran atas remunerasi anggota Direksi dan
anggota Dewan Komisaris.
2. Membantu Dewan Komisaris dalam melakukan penilaian
kesesuaian remunerasi yang diterima masing-masing
anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris terkait
dengan kinerja mereka.
Komite Nominasi dan Remunerasi bertindak independen
dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
sebagaimana diatur dalam Pedoman Komite Nominasi dan
Remunerasi.
Komposisi dan Independensi Anggota Komite Nominasi dan RemunerasiKomposisi Komite Nominasi dan Remunerasi adalah sebagai
berikut:
JabatanNamaName
Position
Ketua Mari Elka Pangestu Chairman
Anggota Benjamin William Keswick Member
Anggota David Alexander Newbigging Member
Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan yang
menjabat saat ini merupakan Komisaris Independen. Seluruh
anggota Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan memiliki
integritas dan kemampuan, pengetahuan dan pengalaman
yang memadai untuk melaksanakan tugas dan tanggung
jawab sebagai anggota Komite Nominasi dan Remunerasi.
Profil masing-masing anggota Komite Nominasi dan
Remunerasi tercantum di uraian Profil Perusahaan.
Masa Jabatan Komite Nominasi dan RemunerasiBerdasarkan Keputusan Dewan Komisaris tahun 2015, masa
jabatan anggota Komite Nominasi dan Remunerasi berlaku
efektif sejak tanggal 7 Desember 2015 sampai dengan
penutupan RUPS Tahunan ketiga setelah tanggal tersebut.
b. Remuneration policy of the Board of Directors and
the Board of Commissioners members; and
c. Amount of remuneration of the Board of Directors
and the Board of Commissioners members.
2. Assisting the Board of Commissioners in evaluating
the appropriateness of remuneration received by each
member of the Board of Directors and the Board of
Commissioners related to their performance.
The Nomination and Remuneration Committee acts
in an independent manner in executing their duties
and responsibilities as provided in the Nomination and
Remuneration Committee Charter.
Composition and Independence of Nomination and Remuneration Committee The members of Nomination and Remuneration Committee
are as follows:
The current Chairman of the Nomination and Remuneration
Committee is an Independent Commissioner. All members
of the Nomination and Remuneration Committe possess the
integrity and capability, adequate knowledge and experience
to carry out the duties and reponsibilities as members of the
Nomination and Remuneration Committee.
The profile of each member of the Nomination and
Remuneration Committee presented in the Company Profile
section.
Tenure of Nomination and Remuneration Committee Based on the Decision of the Board of Commissioners
in 2015, the tenure of members of the Nomination and
Remuneration Committee is effective per 7 December 2015
until the closing of the third Annual GMS after such date.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 285
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Rapat Komite Nominasi dan Remunerasi
Sesuai dengan peraturan OJK dan Pedoman Komite
Nominasi dan Remunerasi, rapat Komite Nominasi dan
Remunerasi diselenggarakan secara berkala paling kurang 1
(satu) kali dalam 4 (empat) bulan.
Selama tahun 2016, Komite Nominasi dan Remunerasi telah
melaksanakan 3 (tiga) kali rapat dengan tingkat kehadiran
anggota dalam rapat sebesar 100%.
Pelaksanaan Tugas Komite Nominasi dan Remunerasi
Pada tahun 2016, Komite Nominasi dan Remunerasi telah
melaksanakan tugas-tugas, antara lain:
1. Mengidentifikasi dan mengusulkan calon yang memenuhi
syarat sebagai anggota Direksi dan anggota Dewan
Komisaris untuk mendapatkan persetujuan RUPS.
2. Menelaah dan menentukan/mengusulkan struktur
remunerasi bagi anggota Direksi dan anggota Dewan
Komisaris, remunerasi anggota Direksi dan remunerasi
anggota Dewan Komisaris.
3. Meninjau kembali kebijakan nominasi dan remunerasi
yang ada antara lain terkait dengan kebijakan penilaian
kinerja, kebijakan pengunduran diri dan program
pengembangan.
4. Melakukan penilaian kinerja para anggota Direksi dan
Dewan Komisaris melalui proses dan kriteria penilaian
yang telah ditetapkan.
Suksesi DireksiDalam rangka memastikan keberlanjutan bisnis Perseroan,
kesinambungan proses regenerasi kepemimpinan di
perusahaan merupakan hal yang terus menjadi perhatian
Perseroan.
Sejalan dengan hal tersebut, Komite Nominasi dan
Remunerasi bertugas untuk menyusun, menelaah dan
mengusulkan perencanaan suksesi anggota Direksi
dengan memperhatikan antara lain kriteria kompetensi,
profesionalitas, etika kerja dan prinsip strive for excellence
yang dibutuhkan oleh Perseroan guna meningkatkan nilai
perseroan tehadap pemegang saham dan pemangku
kepentingan lainnya. Kriteria tersebut merupakan acuan
Meetings of Nomination and Remuneration Committee Pursuant to OJK regulation and the Nomination and
Remuneration Committee Charter, meetings of the
Nomination and Remuneration Committee must be held
periodically at least once in 4 (four) months.
In 2016, the Nomination and Remuneration Committee held
3 (three) meetings with the attendance percentage at 100%.
Implementation of Duties of Nomination and Remuneration Committee In 2016, the Nomination and Remuneration Committee has
performed, among others, the following tasks:
1. Identified and nominated candidates that meet the
criteria for the Board of Directors and the Board of
Commissioners members for approval of the GMS.
2. Reviewed and determined/proposed the remuneration
structure for the Board of Directors and the Board of
Commissioners members and remuneration for Board of
Directors and the Board of Commissioners members.
3. Reviewed existing nomination and remuneration policy,
among others related to performance evaluation policy,
resignation policy and development programs.
4. Carried out performance evaluation on the Board of
Directors and the Board of Commissioners members
using predetermined evaluation processes and criteria.
Succession of Board of Directors To ensure business continuity of the Company, a sustainable
leadership regeneration process of the company is a matter
that constantly have the attention of the Company.
In line with this, the Nomination and Remuneration
Committee is responsible for preparing, reviewing, and
proposing a succession plan for members of the Board of
Directors that takes into account, among others, the criteria
for competency, professionalism, work ethics and strive
for excellence principles that is needed by the Company
to enhance the Company’s value for shareholders and
other stakeholders. These criteria serve as a basis for the
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International286
bagi Komite Nominasi dan Remunerasi dalam melakukan
identifikasi calon yang memenuhi syarat sebagai anggota
Direksi (baik dari kalangan internal maupun dari eksternal),
melakukan evaluasi kinerja Direksi, serta menyusun program
pengembangan kepemimpinan yang diperlukan.
Komite EksekutifKomite Eksekutif merupakan Komite yang dibentuk
oleh dan bekerja untuk membantu Dewan Komisaris
dalam melaksanakan fungsi pengawasannya yang terkait
dengan kinerja bisnis dan business initiatives Astra.
Tugas dan Tanggung JawabKomite Eksekutif mengemban tugas-tugas antara lain:
(a) memberikan rekomendasi dan/atau pendapat mengenai
keputusan dan kebijakan bisnis yang perlu disampaikan
kepada Dewan Komisaris untuk mendapatkan
persetujuan sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan,
(b) memberikan rekomendasi dan/atau pendapat atas
usulan bisnis dan/atau kebijakan tertentu sebagaimana
ditetapkan oleh Dewan Komisaris dan/atau sebagaimana
diusulkan oleh Direksi,
(c) menelaah dan memberikan pendapat/nasihat kepada
Direksi sehubungan dengan kinerja keuangan dan
operasional,
(d) menelaah dan memberikan pendapat/nasihat kepada
Direksi sehubungan dengan strategi dan outlook, dan
(e) tugas-tugas lain yang ditentukan dan/atau didelegasikan
oleh Dewan Komisaris.
Masa Jabatan Komite EksekutifPengangkatan Komite Eksekutif dilakukan berdasarkan
Keputusan Sirkuler Dewan Komisaris tahun 2016, untuk
masa jabatan terhitung sejak tanggal pengangkatan
sebagaimana ditentukan oleh Dewan Komisaris sampai
dengan penutupan RUPS Tahunan yang ketiga sejak tanggal
pengangkatan tersebut.
Nomination and Remuneration Committee to identify the
candidates that fulfill the requirements as members of the
Board of Directors (either internally or externally sourced),
to carry out a performance assessment of the Board of
Directors, as well as to prepare a leadership development
program that is required.
Executive CommitteeThe Executive Committee is a committee established by and
that assists the Board of Commissioners in its oversight duties
related to business performance and business initiatives of
Astra.
Duties and ResponsibilitiesThe Executive Committee is tasked with, among others:
(a) providing recommendation and/or opinion pertaining to
business decision and policy that require to be submitted
to the Board of Commissioners for its approval based on
the Company’s Articles of Association,
(b) providing recommendation and/or opinion concerning
certain business proposal and/or policy as determined
by the Board of Commissioners and/or proposed by the
Board of Directors,
(c) reviewing and providing opinion/recommendation to the
Board of Diectors concerning financial and operational
performance,
(d) reviewing and providing opinion/recommendation to the
Board of Directors concerning strategies and outlook,
and
(e) performing other tasks assigned and/or delegated by the
Board of Commissioners.
Executive Committee Term of Office The appointment of the Executive Committee is made based
on the Board of Commissioners Circular 2016, for a term
office effective since the appointment date as determined
by the Board of Commissioners until the closing of the third
Annual GMS since such appointment.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 287
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Komposisi Anggota Komite EksekutifPada tahun 2016, Komite Eksekutif Perseroan memiliki 10
(sepuluh) orang anggota sebagai berikut:
JabatanNamaName
Position
Ketua Benjamin William Keswick* Chairman
Anggota Mark Spencer Greenberg* Member
Anggota David Alexander Newbigging* Member
Anggota Budi Setiadharma* Member
Anggota John Raymond Witt* Member
Anggota Prijono Sugiarto** Member
Anggota Djoko Pranoto** Member
Anggota Sudirman Maman Rusdi ** Member
Anggota Djony Bunarto Tjondro ** Member
Anggota Chiew Sin Cheok ** Member
*) merangkap sebagai anggota Dewan Komisaris Perseroan | cum BOC member**) merangkap sebagai anggota Direksi Perseroan | cum BOD member
Seluruh anggota Komite Eksekutif merupakan para profesional di
bidangnya masing-masing, yang dipilih berdasarkan, antara lain,
integritas, kompetensi, pengalaman serta pengetahuan di bidang
manajemen, keuangan dan/atau di bidang industri terkait.
Profil masing-masing anggota Komite Eksekutif dapat dilihat
pada bagian “Profil Perseroan”, sub-bagian Profil Direksi dan
Profil Dewan Komisaris di halaman 70 Laporan Tahunan ini.
Rapat dan Tingkat Kehadiran Rapat Komite EksekutifKomite Eksekutif menyelenggarakan rapat setidaknya sekali dalam
sebulan, dan dapat memanggil rapat tambahan jika dibutuhkan.
Pada tahun 2016, Komite Eksekutif telah melaksanakan 14
(empat belas) kali rapat, dengan tingkat kehadiran rata-rata
anggota dalam rapat sebesar 100%.
Pelaksanaan Tugas Komite EksekutifPada tahun 2016, Komite Eksekutif telah melaksanakan hal-hal
sebagai berikut:
• Memberikan konsultasi dan saran kepada Direksi atas
keputusan strategis, arah organisasi serta hal-hal bisnis
seperti perencanaan strategi, kebijakan, investasi serta
pengelolaan risiko.
• Mengkaji kinerja Perseroan serta masing-masing segmen
bisnisnya secara berkala.
Composition of Executive CommitteeIn 2016, the Company’s Executive Committee comprises 10
(ten) members as follows:
All members of Executive Committee represent the
professionals in their respective fields, selected based on among
others integrity, competence, experience and knowledge in
management, finance and/or related industries.
The profile of each Executive Committee member is available
under the section of the “Company Profile”, sub-section of
the Board of Directors Profile and the Board of Commissioners
Profile on page 70 of this Annual Report.
Executive Committee Meetings and Attendance The Executive Committee holds meetings at least once in a month,
and may convene additional meetings as deemed necessary.
In 2016, the Executive Committee has held 14 (fourteen)
meetings, with an average of attendance level at 100%.
Implementation of Executive Committee DutiesIn 2016, the Executive Committee has performed the following:
• Providing consultation and recommendation to the Board of
Directors concerning the strategic decisions, organizational
targets and other business matters such as strategies planning,
policies, investments, and risk management.
• Reviewing performance of the Company and each business
unit on a regular basis.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International288
Sekretaris PerusahaanJabatan Sekretaris Perusahaan dipegang oleh Gita Tiffany
Boer.
Profil Sekretaris Perusahaan
Gita Tiffany Boer
Warga negara Indonesia, berdomisili di Jakarta. Menjabat
sebagai Sekretaris Perusahaan sejak tanggal 1 Juli 2011,
berdasarkan penunjukkan sesuai Surat Keputusan Direksi
tertanggal 26 Juni 2011. Sebelumnya, beliau bekerja di
kantor konsultan hukum Mochtar Karuwin Komar sejak tahun
1989-2011, dengan posisi terakhir sebagai partner. Beliau
meraih gelar sarjana hukum dari Fakultas Hukum, Universitas
Indonesia pada tahun 1990 dan gelar LL.M dari Washington
College of Law, American University di tahun 1993.
Tugas dan Tanggung JawabSesuai ketentuan OJK, Sekretaris Perusahaan bertugas
mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan
perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal dan
memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan Komisaris
Emiten atau Perusahaan Publik untuk mematuhi ketentuan
peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.
Sekretaris Perusahaan juga bertugas membantu Direksi dan
Dewan Komisaris dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan
yang meliputi:
• keterbukaan informasi kepada masyarakat, termasuk
ketersediaan informasi tertentu pada situs web
Perseroan;
• penyampaian laporan kepada OJK dan/atau Bursa Efek
Indonesia (BEI) tepat waktu;
• penyelenggaraan dan dokumentasi RUPS;
Corporate SecretaryThe position of Corporate Secretary is held by Gita Tiffany
Boer.
Corporate Secretary Profile
Gita Tiffany Boer
Indonesian citizen, domiciled in Jakarta. She has been
serving as Corporate Secretary since 1 July 2011, based on
the Board of Directors Decree dated 26 June 2011. Previously,
she worked at Mochtar Karuwin Komar law firm from 1989-
2011 with the last position as a partner. She earned her
law degree from Faculty of Law, Universitas Indonesia, in
1990 and LL.M degree from Washington College of Law,
American University in 1993.
Duties and ResponsibilitiesPursuant to OJK regulation, the Corporate Secretary is
in charge to keep pace with developments in the Capital
Market, particularly prevailing Capital Market regulations,
providing recommendations to the Board of Directors
and Board of Commissioners in terms of compliance with
prevailing Capital Market regulations.
The Corporate Secretary also assists the Board of Directors
and the Board of Commissioners in implementing corporate
governance that covers:
• disclosure to the public, including availability of certain
information on the Company’s website;
• timely submission of reports to the OJK and/or the
Indonesia Stock Exchange (IDX)
• the conduct of and administration of the GMS;
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 289
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
• penyelenggaraan dan dokumentasi rapat Direksi dan
rapat Dewan Komisaris;
• pelaksanaan program orientasi bagi Direksi dan Dewan
Komisaris;
• bertindak sebagai penghubung antara Perseroan dengan
pemegang saham Perseroan, OJK, bursa dan pemangku
kepentingan lainnya.
Program Pelatihan Sekretaris PerusahaanSekretaris Perusahaan mengikuti berbagai program pelatihan
dan pendidikan dalam rangka pengembangan kompetensi
untuk menunjang pelaksanaan tugas-tugasnya. Pada
tahun 2016, program pelatihan tersebut antara lain adalah
workshop/seminar yang diselenggarakan oleh Indonesian
Corporate Secretary Association, Bursa Efek Indonesia, OJK
dan Jardine Legal Conference di Guangzhou,
Pelaksanaan Tugas Sekretaris Perusahaan Tahun 2016Pada tahun 2016, Sekretaris Perusahaan telah melaksanakan
tugas-tugas antara lain sebagai berikut:
1. Menyelenggarakan dan mengadministrasikan RUPS
Tahunan pada 27 April 2016.
2. Menyelenggarakan dan mengadministrasikan rapat-
rapat Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan.
3. Menginformasikan dan memberikan penjelasan kepada
Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan mengenai peraturan-
peraturan baru OJK terkait penguatan tata kelola perusahaan
yang baik serta memberikan masukan dalam pemenuhan
ketentuan dalam peraturan-peraturan tersebut, antara lain:
a. Penyesuaian kebijakan komunikasi dengan investor
atau pemegang saham Perseroan.
b. Penyesuaian kebijakan tentang seleksi dan
peningkatan kemampuan pemasok atau vendor
c. Pembentukan kebijakan pemenuhan hak-hak
kreditur Perseroan.
d. Penyusunan Laporan Tahunan sesuai dengan
peraturan OJK tahun 2016.
e. Penyesuaian kebijakan nominasi dan remunerasi
yang ada antara lain terkait dengan kebijakan
penilaian kinerja, kebijakan pengunduran diri,
program pengembangan dan rencana suksesi.
4. Melaksanakan program orientasi bagi anggota Direksi
dan Dewan Komisaris Perseroan yang baru.
• the conduct of and administration of the Board of
Directors meetings and the Board of Commissioners
meetings;
• the conduct of orientation programs for the Board of
Directors and the Board of Commissioners;
• liaison between the Company and the Company’s
shareholders, OJK, stock exchange and other
stakeholders.
Corporate Secretary Training ProgramCorporate Secretary participates in various training and
education programs for the purpose of competence
development to support the implementation of her duties.
In 2016, the training programs included among others the
workshop/seminar held by Indonesian Corporate Secretary
Association, Indonesia Stock Exchange, OJK and Jardine
Legal Conference in Guangzhou.
Corporate Secretary Activities in 2016
In 2016, the Corporate Secretary has carried out, among
others, the following activities:
1. Organized and administered the Annual GMS on 27
April 2016.
2. Organized and administered the Board of Directors and
the Board of Commissioners meetings.
3. Provided information and clarification to the Board of
Directors and the Board of Commissioners concerning
new OJK regulations related to the strengthening of good
corporate governance and provided recommendations in
complying with such regulations, among others:
a. Adjustments to communication policy with investors
or shareholders .
b. Adjustments to the policy concerning the selection of
suppliers or vendors.
c. Establishment of policy concerning the fulfillment of
the Company’s creditors rights.
d. Preparation of Annual Report based on OJK
Regulation 2016.
e. Adjustments to the existing nomination and
remuneration policy which among others relating
to performance evaluation policy, resignation policy,
development program and succession plan.
4. Conducted orientation program for new Directors and
Commissioners.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International290
5. Mengkoordinasikan dan melaksanakan program
sosialisasi Astra Code of Conduct.
6. Melakukan keterbukaan informasi terkait kegiatan
korporasi tertentu Perseroan, termasuk pembagian
dividen final dan dividen interim serta transaksi afiliasi
tertentu.
7. Memastikan pelaksanaan administrasi daftar pemegang
saham dan daftar khusus berjalan baik, dengan bekerja
sama dengan biro administrasi saham yang ditunjuk.
Komunikasi PerusahaanAstra berupaya menjalin komunikasi yang efektif dan
menyeluruh dengan pihak internal dan eksternal yang
terhubung dengan Astra. Hal ini didasari keyakinan bahwa
distribusi informasi dan komunikasi yang komprehensif
merupakan faktor kunci untuk menjaga berjalannya
bisnis dan organisasi secara efektif, sekaligus melindungi
kepentingan seluruh pemangku kepentingan Perusahaan.
Astra menggunakan berbagai sarana media sesuai dengan sasaran
pemangku kepentingan yang dituju. Selain menyebarluaskan
informasi penting mengenai bisnis, produk dan perkembangan
terkini Astra, seluruh jalur komunikasi juga dilengkapi dengan
sarana yang memadai bagi para pemangku kepentingan dalam
menjalin komunikasi dua arah, termasuk untuk memberikan
pendapat, saran, keluhan dan masukan lainnya yang berguna
bagi perkembangan Astra yang berkelanjutan.
Hubungan InvestorHubungan yang transparan dengan pemegang saham, investor
dan komunitas pasar modal penting bagi Astra. Untuk tujuan
tersebut, Astra memiliki Divisi Hubungan Investor (Investor
Relations/IR) yang bertugas mengelola komunikasi yang terbuka
dan penyampaian informasi secara wajar dan konsisten untuk
membantu investor dalam mengambil keputusan berinvestasi
secara tepat dan cermat melalui analis.
Secara proaktif, Divisi IR melakukan komunikasi dengan para
analis dan investor yang ingin memperoleh informasi yang
komprehensif tentang Perseroan. Penyampaian informasi
dilakukan dengan seimbang, konsisten dan tepat waktu melalui
berbagai sarana komunikasi dan aktivitas seperti, konferensi
telepon, konferensi analis, pertemuan dengan investor dan
analis, kunjungan pabrik, anak perusahaan dan dealer, serta
berpartisipasi dalam konferensi domestik dan internasional.
5. Coordinated and implemented Astra Code of Conduct
socialization program.
6. Carried out disclosure of information related to the
Company’s certain corporate activities, including final
and interim dividend distribution and a certain affiliates
transactions.
7. Ensured that the administration of share register and
special register are well administered, in cooperation
with the appointed shares registrar.
Corporate Communication Astra has exert efforts to develop effective and comprehensive
communications with internal and external parties which
are connected to Astra. Such efforts are made based on
a belief that comprehensive distribution of information and
communication serves as the key factor to maintain effective
business and organization, as well as to protect the interests
of all stakeholders.
Astra utilizes various media channels that are appropriate
with the targeted stakeholder. Aside from distributing
vital information regarding Astra’s business, product and
the latest developments, all communication lines are also
equipped with adequate channels for stakeholders to
maintain two way communications, including to provide
opinions, suggestions, complaints and other inputs that
should be useful for Astra’s sustainable development
Investor Relations Transparant relationship with shareholders, investors and
capital market community serves is crucial for Astra. For
such purpose, Astra established Investor Relation (IR)
Division which is assigned to develop open communication
and to convey fair and consistent message to assist investors
in making precise and accurate investment decision making.
Proactively, IR Division maintains communication with
analysts and investors who wish to obtain comprehensive
information regarding the Company. The Company publishes
the information in a balanced, consistent and timely manner
through various means of communication and activities
such as conference calls, analyst conference, meetings with
investors and analysts, site visits, subsidiary and dealer visits,
and participation in domestic and international conferences.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 291
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Adapun beberapa publikasi yang didistribusikan oleh Divisi
IR adalah laporan tahunan yang memuat tinjauan bisnis dan
laporan keuangan Astra pada tahun yang bersangkutan,
laporan keuangan kuartalan dan siaran pers secara berkala
untuk informasi terkait tindakan korporasi atau perkembangan
perusahaan. Astra juga mengandalkan situs www.astra.co.id
yang dapat diakses oleh pihak eksternal untuk mengetahui
berbagai informasi perusahaan yang signifikan bagi investor
dan calon investor, antara lain siaran pers, laporan tahunan,
harga saham, business update kuartalan serta informasi
bagi pemegang saham, dan informasi yang penting untuk
diketahui oleh investor, termasuk aktivitas tanggung jawab
sosial dan tata kelola perusahaan.
Tabel berikut memuat berbagai kegiatan Divisi IR sepanjang
tahun 2016:
AktivitasActivity
Jumlah KegiatanNumber of Events
Analyst Meeting 19
Investor Meeting 71
Conference Call 35
Visit to factories, subsidiaries, dealers and others 22
Benchmarking 4
Conference (Domestic and International) 12
Analyst Gathering and Public Expose 3
Total 166
A number of publications distributed by IR Division includes
annual report which covers business overview and financial
statements in the current year, quarterly financial statements
and regular press conferences for information pertaining to
corporate actions or the Company’s business growth. Astra
also maintains its corporate website at www.astra.co.id
which is accessible by external parties to obtain significant
information such as for investors and potential investors,
which include among others press conference, annual
report, share price, quarterly business update and investor
information, and other types of information which should
be acknowledged by investor, including corporate social
responsibility activities and corporate governance.
The following table depicts various IR activities during 2016:
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International292
Penanganan Keluhan PelangganAstra senantiasa berkomitmen untuk menghadirkan
pelayanan yang terbaik bagi pelanggan dalam rangka
menjaga kepercayaan pelanggan dan menjalin hubungan
yang langgeng dan berkualitas. Komunikasi yang transparan
tentunya menjadi bagian yang penting dalam berhubungan
dengan pelanggan. Hal ini merupakan usaha Astra sebagai
sebuah grup usaha di Indonesia yang mengedepankan praktik
good corporate governance (GCG) dalam menjalankan
bisnisnya. Yang mana salah satu ukuran yang menjadi
acuannya adalah penyampaian informasi secara transparan,
kontinu dan akuntabel kepada para stakeholders, dengan
membuka jalur komunikasi yang luas melalui berbagai
media untuk para pelanggan, antara lain layanan customer
service di gerai-gerai Grup Astra, telepon hotline service
dan email di situs perusahaan. Dengan begitu, diharapkan
pelanggan dapat dengan mudah memberikan saran dan
masukan, sebaliknya Astra dapat memberikan solusi yang
terbaik untuk setiap keluhan dan kebutuhan pelanggan.
Astra memantau berbagai keluhan pelanggan yang telah
disampaikan, yakni yang dimuat pada surat pembaca,
sebanyak 73 dimuat di media cetak nasional, serta 4 yang
dikirimkan secara langsung melalui mailing list perusahaan
pada tahun 2016. Secara keseluruhan, telah diterima 77
keluhan dari pelanggan, yang merupakan penurunan sebesar
22% dibandingkan dengan 99 keluhan yang diterima pada
tahun 2015. Hingga akhir tahun 2016, seluruh keluhan
yang diterima telah ditangani dan diselesaikan dengan baik
dalam waktu yang bervariasi, rata-rata paling cepat dalam
1 hari dan selambatnya sekitar 1 minggu setelah keluhan
pelanggan diterima.
Hubungan Masyarakat (Humas)Divisi Hubungan Masyarakat (Divisi Humas) berperan
untuk menjembatani proses komunikasi antara Astra dan
para pemangku kepentingan internal maupun eksternal.
Pihak internal terdiri dari karyawan, anak perusahaan,
yayasan dan kantor cabang. Sedangkan kalangan eksternal
mencakup masyarakat luas, pemerintah, media massa,
kalangan akademisi dan pemangku kepentingan lainnya.
Astra merupakan salah satu perusahaan nasional yang
terlibat aktif dengan kegiatan pendidikan. Pada tahun 2016,
Astra telah menerima kunjungan dari berbagai universitas
dan instansi sebanyak 14 kali, menurun 12% dibandingkan
dengan 16 kunjungan serupa pada tahun 2015.
Customer Complaints Handling Astra constantly strives to provide the best services for
its customers for the purpose of maintaining customers
trust and to maintain quality and lasting relationships
with customers. Transparent communication is a crucial
element for maintaining relationships with customers.
Such communication represents Astra’s efforts as one
of business groups in Indonesia which empathizes good
corporate governance (GCG) in running its business. One
of the measurement criteria is the publishing of information
in a transparent, continuous and accountable manner for
its stakeholders, by opening wide communication channel
through various media for its customers, which among
others include customer service at Astra Group outlets,
hotline service and emails at the Company’s website. By
so doing, the Company expects that customers could easily
submit their recommendation and inputs, and on the other
hand Astra could provide the best solution for each of its
customer’s complaints and needs.
Astra also monitors various customer complaints that have
been submitted through letters published on 73 national
printed newspapers, and 4 letters sent directly to the
Company’s mailing list in 2016. In total, Astra received
a total of 77 customer complaints, which is 22% lower
compared to the 99 complaints received in 2015. As of the
end of 2016, all complaints received have been handled and
dealt with at varying lengths of time, which on average the
fastest was handled in 1 day and the longest within around
1 week upon receiving such complaints.
Public Relations (PR)Public Relations Division (PR Division) has a role to relay the
communication process between Astra and its internal as
well as external stakeholders. Internal stakeholders include
employees, subsidiaries, foundations and branch offices,
while external parties include general public, government,
mass media, academicians and other stakeholders. Astra
is one of national companies which is actively involved in
educational activities. In 2016, Astra has welcomed 14 visits
from various universities and institutions, decreasing by 12%
compared to 16 similar visits in 2015.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 293
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Mengingat luasnya sasaran komunikasi yang dituju, maka
Divisi Humas mengelola saluran komunikasi secara efektif
agar keterbukaan informasi dapat dipenuhi sesuai dengan
kebutuhan para pemangku kepentingan dan peraturan
perundangan yang berlaku.
Komunikasi dengan KaryawanUntuk mendukung efektivitas kegiatan operasional Grup
Astra yang tersebar luas di tanah air, Divisi Humas telah
mengelola sebuah sistem komunikasi internal yang dapat
diakses secara handal oleh seluruh Insan Astra.
Sistem komunikasi tersebut terdiri dari berbagai jenis media
informasi, antara lain publikasi internal berupa Astra Magz
yang terbit setiap bulan, Majalah Dinding Astra yang terbit
dua bulan sekali dan Astranet yang dikelola melalui kerja
sama dengan Corporate Human Capital Development
(CHCD) serta Information Technology (IT), sebagai sarana
penting yang mengomunikasikan informasi terkait
perkembangan perusahaan dan melibatkan partisipasi aktif
karyawan dalam menyumbang informasi dan saran kepada
manajemen tentang kebutuhan dan kondisi di lingkungan
perusahaan. Divisi Humas juga bertanggung jawab dalam
penyusunan konsep komunikasi, termasuk tampilan poster,
brosur, banner dan materi iklan, serta mengelola informasi
yang disajikan di Museum Astra, menyelenggarakan Forum
Komunikasi Grup Astra dan berkoordinasi dengan Divisi
IR dan Environment & Social Responsibility (ESR) dalam
pembuatan Annual Report dan Sustainability Report.
In view of the large extent of the intended communication
target, PR Division manages communication channels
effectively thereby allowing disclosure of information to be
fulfilled in accordance with the needs of stakeholders and
prevailing rules and regulations.
Employee Communication To support the effectiveness of operational activities all
over the country, PR Division has managed an internal
communication system that is reliable and accessible by all
Astra Team.
The communication system channels incorporate various types
of information medium, which includes internal publications
such as the monthly Majalah Astra magazine, bimonthly
Majalah Dinding Astra and Astranet that is managed in
cooperation with the Corporate Human Capital Development
(CHCD) and IT, as an important means of communication
to cascade information regarding developments within the
Company by involving the active participation of employees
that contribute information and suggestions to management
concerning the Company’s needs and conditions. The PR
Division is also tasked with preparing the communication
concepts, including posters, brochures, banners, advertisement
materials, and managing the information presented in Astra
Museum, and organizing Astra Group’s Communication
Forums, as well as working in cooperation with IR Division and
Environment & Social Responsibility (ESR) in the preparation of
the Annual Report and Sustainability Report.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International294
Divisi Humas Astra senantiasa memfasilitasi saluran komunikasi
Grup Astra melalui Koordinator Wilayah Grup Astra serta
membantu memperkuat jaringan komunikasi Grup Astra
dengan media. Jaringan komunikasi antar Grup Astra juga
semakin ditingkatkan pada tahun 2016, dengan bertambahnya
jumlah Koordinator Wilayah (Korwil) Grup Astra menjadi 30
orang dibandingkan 28 orang pada tahun sebelumnya. Sejak
tiga tahun lalu, Astra juga memberikan penghargaan kepada
Korwil terbaik Grup Astra. Mereka yang terbaik tentunya telah
memenuhi beberapa persyaratan yang telah ditentukan, yang
meliputi tiga poin utama, yaitu: keorganisasian, corporate
social responsibility (CSR) dan komunikasi.
Jajaran manajemen Astra juga dilibatkan secara aktif dalam proses
komunikasi, khususnya dalam forum “Genba” yang merupakan
sarana interaksi langsung melalui berbagai pertemuan dan
dialog antara Presiden Direktur, Direksi dan Eksekutif Grup
Astra dengan para Kepala Departemen dan personel kunci
Grup Astra di berbagai wilayah di Indonesia. Upaya temu muka
tersebut dilakukan minimal dua kali putaran dalam satu tahun,
dimana satu putaran dilaksanakan dua kali, yang masing-masing
diselenggarakan di dua kota yang berbeda. Jalinan komunikasi
dua arah ini juga merupakan suatu kesempatan bagi manajemen
untuk melakukan peninjauan secara langsung terhadap kondisi
operasional perusahaan di lapangan.
Untuk mengedepankan upaya memperhatikan, mendengarkan
dan menanggapi keprihatinan serta aspirasi para karyawan,
manajemen Astra memberikan dukungan penuh terhadap
penyelenggaraan Forum Komunikasi Grup Astra, sebagai
sarana untuk melakukan koordinasi atas komunikasi aktif
Astra’s PR Division also constantly facilitates the Astra Group’s
communications channel through Astra Group’s Regional
Coordinator and provides assistance to strengthen the Astra
Group’s communications network with the media. Astra
Group intra-communication network has also expanded in
2016 with the additional number of Regional Coordinator to
30 personnel compared to 28 personnel in prior year. Since
three years ago, Astra has also given awards to the best
Regional Coordinator in Astra Group. Those selected as the
best have surely met the three requirements: organizational,
corporate social responsibility (CSR) and communication.
Astra management has also been actively involved in such
communication process, particularly through the “Genba”
forum, which is a direct form of interaction through various
meetings and dialogues among the President Director, the
Board of Directors and Astra’s Executive Group with Astra
Group’s Department Heads and key personnel in various
regions in Indonesia. These direct engagements are carried
out at least twice a year, whereby one round is conducted
twice, each of which is held in two different cities. This
initiative seeks to establish two-way communication, as well
as the opportunity to directly review conditions that occur in
the daily operations of the Company
To promote efforts to heed, listen and respond to employee
concerns and aspirations, Astra’s management granted
its full support to the implementation of Astra Group’s
Communication Forum as a means to coordinate active
employee communications on a regular basis. Such forums
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 295
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
karyawan secara reguler. Forum-forum tersebut memfasilitasi
pertukaran informasi yang berfungsi untuk membantu
menciptakan tanggapan positif dari para peserta, sekaligus
membuahkan gagasan-gagasan yang bermanfaat bagi
kemajuan perusahaan. Pada tahun 2016, Forum Komunikasi
Grup Astra diselenggarakan sebanyak 5 kali.
Media MassaAstra berhubungan secara erat dengan kalangan pers dan
media massa dalam rangka pelaksanaan tata kelola yang
baik, khususnya proses penyampaian informasi secara
transparan, berkelanjutan dan bertanggung jawab kepada
seluruh pemangku kepentingan melalui media massa.
Astra menyelenggarakan berbagai program komunikasi
dengan media massa, antara lain program edukasi yang
secara aktif melibatkan jajaran Direksi Astra dan anak
perusahaan Astra, termasuk Workshop Wartawan Pasar
Modal, Workshop Wartawan Industri dan Workshop
Wartawan Lingkungan yang telah diadakan secara rutin
sejak tahun 1999. Direksi Perusahaan juga menyediakan
waktu untuk melakukan wawancara dengan media massa
sebagai kesempatan untuk memberikan penjelasan dan
diskusi terkait aksi korporasi, kinerja perusahaan dan
informasi penting lainnya yang layak diungkap secara luas.
Distribusi informasi yang rutin dan akurat terkait
perkembangan dan kinerja Grup Astra dilakukan melalui
siaran pers, antara lain informasi meliputi data realisasi
penjualan mobil dan motor serta kinerja korporasi
lainnya, investor buletin, laporan keuangan triwulanan,
facilitate the exchange of information so as to create
positive reaction from participants, as well as produce
useful ideas for the Company’s development. Astra Group’s
Communications Forum was held 5 times throughout 2016.
Mass Media Astra is closely connected to press and mass media for
the purpose of implementing good corporate governance,
particularly in delivering information through a process that is
transparent, sustainable and accountable to all stakeholders
through the mass media.
The Company has carried out various communication
programs with the mass media, including educational
programs that actively involve the Board of Directors of Astra
and its subsidiaries, including a Capital Markets Journalist
Workshop, Industry Journalists Workshop and Environmental
Journalists Workshop that have been routinely conducted
since 1999. In addition to this, the Company’s Directors
also allocate time for interviews with the press in order to
elaborate and discuss topics related to corporate actions,
the company’s performance and other pertinent information
that deserve to be widely disclosed.
Press releases are also issued in order to provide regular and
accurate information related to Astra Group’s development and
performance that contains, among other things, information
regarding car and motorcycle sales as well as other corporate
performance, investor bulletins, quarterly financial statements,
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International296
keterbukaan informasi dan informasi kegiatan CSR. Selain
disampaikan secara langsung melalui email ke media massa,
penyebarluasan informasi ini juga melalui saluran komunikasi
lainnya seperti website Bursa Efek Indonesia.
Pada tahun 2016, Astra telah menerbitkan 103 siaran pers,
meningkat 17% dibandingkan 88 siaran pers pada tahun
2015. Siaran Pers dapat diakses melaui www.astra.co.id.
Astra juga telah menyelenggarakan 16 kali kunjungan
media, 13 kali wawancara dengan direksi, 9 kali buka
puasa bersama dengan berbagai lapisan media serta 18 kali
konferensi pers.
Selain jalur komunikasi di atas, Astra juga menjalin
komunikasi melalui ranah digital, yaitu media sosial. Saat ini
Astra memiliki empat akun media sosial. @SATU_Indonesia
di Twitter dan Instagram, Semangat Astra Terpadu di
Facebook dan SATU Indonesia di Youtube.
Selama 2016, konten yang diunggah melalui akun media
sosial Astra mengumpulkan paparan di media sosial sebesar
178.738.465 impressions (berapa kali konten dibaca) dan
25.087.042 reach (jumlah orang yang membaca). Selain
itu, selama tahun 2016 Astra telah melakukan beberapa
kampanye di saluran digital yaitu:
• Guruku Inspirasiku yang merupakan bagian dari Astra Untuk
Indonesia Cerdas, berhasil mengumpulkan 6.961 post dari
masyarakat, yang kemudian dikonversikan oleh Astra menjadi
6.000 pasang sepatu yang diberikan kepada anak-anak di
Kabupaten Nias, Kabupaten Sumba Barat, Kabupaten Buru
Selatan dan Kabupaten Biak Numfor, serta 1.081 tas untuk
anak-anak sekolah di daerah prasejahtera lainnya.
• Astra Startup Challenge yang merupakan bagian dari
Astra Untuk Indonesia Kreatif, berhasil menjaring 1.661
peserta melalui pendaftaran online bagi para calon
entrepreneur muda dari seluruh Indonesia.
• Generaksi Sehat Indonesia yang merupakan bagian dari
Astra Untuk Indonesia Sehat, berhasil mengumpulkan
6.000 post dari masyarakat, yang kemudian dikonversikan
oleh Astra menjadi 6.000 buah kacamata yang diberikan
kepada anak-anak di Kabupaten Rote Ndao, Nusa
Tenggara Timur (NTT-sebanyak 2.000); Kabupaten
Nunukan, Kepulauan Riau (sebanyak 2.000); serta
Kabupaten Talaud, Sulawesi Utara (sebanyak 2.000).
disclosure of information and information on CSR activities. In
addition to direct delivery via email to the media, information is
also disseminated using other communication channels such as
through the Indonesia Stock Exchange website
In 2016, Astra issued 103 press releases, or 17% higher
compared to 88 press releases in 2015. Press release can
be acceses through www.astra.co.id. The Company also has
conducted 16 media visits, 13 interviews with Directors, 9
times breaking of fast with various members of the media as
well as 18 press conferences.
In addition to the communication channels above, Astra also
builds communication in digital media which is through social
media. At present Astra maintains four social media which
include @SATU_Indonesia in Twitter and Instagram, Semangat
Astra Terpadu in Facebook and SATU Indonesia in Youtube.
Throughout 2016, Total content that have been upload to
Astra social media account has been exposed in 178,738,465
impressions (number of time content has been read) and
25,087,042 reaches (number of reader) in social media. In
2016 Astra has also made the following digital campaigns
such as:
• Guruku Inspirasiku (My teacher My Inspiration) which
represents Astra’s initiative to create Smart Indonesia,
has successfully gathered 6,961 posts from public, then
converted into 6,000 pairs of shoes for children in Nias
Regency, West Sumba Regency, South Buru Regency and
Biak Numfor Regency, and 1,081 bags for students in
other regions below poverty line.
• Astra Startup Challenge which represents Astra’s initiative
for Creative Indonesia, has successfully gathered 1,661
participants through online registration for the purpose
of selecting young entrepreneurs from all over Indonesia.
• Generaksi Sehat Indonesia which represents Astra’s
initiative for Healthy Indonesia, has successfully gathered
6,000 posts from public, then converted by Astra into
6,000 eye glasses for children in Rote Ndao Regency, East
Nusa Tenggara (NTT – 2,000 pairs); Nunukan Regency,
Riau (2,000 pairs); and Talaud Regency, North Sulawesi
(2,000 pairs).
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 297
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Selanjutnya, Astra juga aktif turut serta dalam kegiatan organisasi
wartawan, di antaranya: Berpartisipasi dalam Hari Pers Nasional
(HPN) yang diselenggarakan oleh Persatuan Wartawan Indonesia
(PWI), Festival Media yang diselenggarakan oleh Aliansi Jurnalis
Independen (AJI) serta Anugerah Pewarta Foto Indonesia yang
diselenggarakan oleh Pewarta Foto Indonesia (PFI).
Selain itu, Astra juga berupaya memberikan apresiasi yang
tinggi atas karya dan kontribusi penting para pewarta foto dan
masyarakat pencinta fotografi, dengan menyelenggarakan
Lomba Foto Astra (LFA). Tahun 2016 adalah pelaksanaan yang
kedelapan dari lomba tersebut, dengan mengangkat tema
‘Inspirasi 60 Tahun Astra’. Melalui tema tersebut, LFA berhasil
menjaring minat peserta yang luas. Total foto yang masuk
untuk diikutkan lomba adalah sebanyak 14.290 foto. Sebanyak
11.254 foto dari 5.598 peserta kategori umum dan 3.036 foto
dari 400 peserta kategori wartawan di seluruh Indonesia. Secara
keseluruhan, total peserta adalah sebanyak 5.998 pendaftar,
turun 52% dibandingkan tahun 2015 sejumlah 12.561
pendaftar, dikarenakan tema lomba yang spesifik.
Sementara itu, untuk memberikan semangat dan
inspirasi berkarya bagi wartawan tulis dan blogger, Astra
menyelenggarakan Anugerah Pewarta Astra (APA) sejak tahun
2015. Pada tahun 2016, ada 415 artikel yang didaftarkan untuk
mengikuti APA dalam periode bulan Agustus - Desember. Jumlah
ini meningkat jika dibandingkan oleh jumlah artikel terkumpul
pada penyelenggaraan APA tahun 2015 lalu sebanyak 192
artikel. Artikel-artikel yang didaftarkan seluruhnya mengulas
tentang strategi Triple P Roadmap (3P) yang dijalankan oleh
Astra, yang terdiri dari: Portfolio, People dan Public Contribution.
In addition, Astra also actively participated in the activities
of journalist organizations, including the National Press Day
organized by the Indonesian Journalists Association (PWI),
Media Festival organized by the Independent Journalist
Alliance (AJI) and Anugerah Pewarta Foto Indonesia
organized by Indonesia Journalist Photographers (PFI).
Further, Astra also sought to express its utmost appreciation
for the work and important contribution of photojournalists
and photography enthusiasts by organizing Astra Photo
Contest (LFA). Astra held the eighth event in 2016 with
the theme of ‘Inspiration of 60 years Astra’. Through such
theme, LFA has successfully gathered a wide range of
participants. The registration includes 14,290 photos. There
are 11,254 photos from 5,598 participants under general
category and 3,036 photos from 400 participants under
reporters category across Indonesia. Overall, there are 5,998
registered participants in total, 52% lower than 12,561
participants in 2015, due to specific theme of the contest.
Meanwhile, to motivate and to inspire journalists and
bloggers, Astra has organized Anugerah Pewarta Astra
Award since 2015. In 2016, there were 415 articles registered
to participate APA in the period of August – December. The
number has increased compared to the total 192 articles
received in prior year APA in 2015. All the submitted articles
reviewed Triple P Roadmap (3P) strategy carried out by Astra,
consists of: Portfolio, People and Public Contribution.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International298
Seluruh kegiatan luas ini merupakan wujud bukti komitmen
Astra untuk terus menjaga kualitas komunikasi dua arah dan
hubungan yang erat dengan media massa sebagai salah satu
stakeholder yang penting bagi Astra.
Sistem Pengendalian InternalDireksi bertanggung jawab atas proses pengendalian internal
Perseroan. Perseroan telah menerapkan sistem pengendalian
internal yang memenuhi kerangka pengendalian yang
diakui secara internasional (the Committee of Sponsoring
Organizations of the Treadway Commission - COSO).
Tujuan pengendalian internal dalam Perseroan, dijabarkan
sebagai berikut:
• Tujuan Operasional: Pengendalian internal dirancang
untuk meningkatkan efisensi dan efektivitas operasional
perusahaan, termasuk untuk membantu perusahaan
mencapai tujuan keuangan, serta untuk melindungi aset
Perseroan.
• Tujuan Pelaporan: Pengendalian internal yang bertujuan
agar laporan keuangan dan non-keuangan Perseroan,
memenuhi prinsip keandalan, ketepatan waktu dan
transparansi, serta prinsip lainnya yang disyaratkan oleh
Regulator, standar akuntansi yang diakui secara umum,
atau kebijakan internal Perseroan.
• Tujuan Kepatuhan: Pengendalian internal yang bertujuan
untuk meningkatkan kepatuhan Perseroan terhadap
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dan
relevan bagi Perseroan.
Prinsip pengendalian internal dalam Perseroan mencakup
adanya komponen control environment, risk assessment,
control activities, information - communication, serta proses
monitoring, pada semua lini dalam perusahaan.
Sistem pengendalian Perseroan menerapkan konsep three
lines of defense, dimana manajemen bertugas menjalankan
sistem pengendalian internal dan pengawasan perusahaan
yang memadai pada lini pertama. Manajemen didukung oleh
lini berikutnya, yaitu fungsi manajemen risiko dan pengendali
lain yang mengukur tingkat risiko dan pengendalian,
melakukan pemantauan secara berkala terhadap jalannya
fungsi pengendalian. Pada lini ketiga, Audit Internal diutus
atas nama Direksi dan Dewan Komisaris untuk memberikan
keyakinan yang wajar terhadap sistem tata kelola, risiko dan
pengendalian melalui pemeriksaan audit.
All of these activities serve as evidence of Astra’s commitment
to continue to maintain effective two-way communication
and close relationships with mass media, which is one of
Astra’s important stakeholders.
Internal Control System The Board of Directors is responsible for maintaining the
company’s internal control process. Astra applies an internal
control framework that conforms to internationally accepted
standards (of the Committee of Sponsoring Organizations of
the Treadway Commission - COSO).
Astra sets forth internal control objectives as follows:
• Operational Objective: The internal control system
is designed to enhance the company’s operational
efficiency and effectiveness, including to assist in
realising the financial objectives and in safe guarding the
corporate assets.
• Reporting Objective: The internal control system aims
to produce financial and non-financial reports that are
reliable, timely and transparant, as well as conforms
to other principles set forth by the relevant regulating
agencies; to generally-accepted accounting standards;
and to Astra’s internal policies.
• Compliance Objective: The internal control system aims
to comply with applicable laws and regulations.
Astra’s internal control process abides to the principles of the
following working components: control environment, risk
assessment, control activities, information - communication,
and monitoring process, within all lines across the organization.
For internal control, Astra applies a three-lines-of-defense
concept, whereby management serves in the first line and
is responsible to ensure that adequate managerial and
supervisory controls are in place. The second line, made
up of risk management and other monitoring functions,
supports management by assessing risk and control, as well
as performing periodic monitoring of the control process.
At the final stage, Internal Audit is delegated on behalf of
the Boards of Directors and Commissioners to carry out
audit reviews in order to provide reasonable assurance on
governance, risk and control.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 299
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Direksi melakukan evaluasi terhadap dua lini pertama atas
kecukupan pengendalian internal dan manajemen risiko,
setidaknya satu kali dalam satu tahun.
Evaluasi terhadap Efektivitas Sistem Pengendalian InternalGrup Internal Audit (GIA) membantu manajemen untuk
memastikan adanya koordinasi yang baik antara fungsi-
fungsi pengendalian perusahaan, termasuk pengendalian
keuangan dan operasional, sehingga setiap fungsi tersebut
dapat berjalan dengan efektif.
Dengan mengacu kepada standar Institute of Internal
Auditors (IIA), GIA memberikan jasa assurance dan advisory
kepada para pemangku kepentingan. Dalam menjalankan
perannya tersebut, Grup Internal Audit mengacu kepada
pendekatan risiko (risk-based approach) yang relevan dan
signifikan pada area tersebut
Grup Internal Audit juga didukung dengan Unit Quality
Assurance yang memiliki tugas untuk melakukan kajian
dan memberikan keyakinan bahwa pemeriksaan audit yang
dilakukan dalam lingkungan Perseroan telah sesuai dengan
standar yang ditetapkan.
Manajemen RisikoSeluruh jajaran manajemen Perseroan bertanggung jawab atas
berjalannya sistem manajemen risiko yang memadai di unit
bisnisnya, diantaranya dengan melaksanakan proses identifikasi
dan tata kelola risiko sesuai dengan wewenang yang melekat
pada masing-masing unit terkait. Grup Risk Advisory (GRA)
mengemban tugas untuk membantu pihak manajemen dalam
menjalankan kerangka kerja Enterprise Risk Management (ERM)
sesuai dengan profil risiko dan kebutuhan masing-masing bisnis.
GRA juga membantu Direksi dengan menyediakan laporan
konsolidasi risiko utama yang diidentifikasi di berbagai unit bisnis.
Kerangka dan Mitigasi RisikoPerseroan mengidentifikasi risiko utama yang berpotensi
memiliki dampak terhadap operasional bisnis, serta
dirumuskan langkah mitigasi yang bertujuan mengendalikan
dampak dari risiko yang dihadapi.
The Board of Directors makes evaluation on the first two
lines in respect of the adequacy of internal control and risk
management, at least once every year.
Evaluation on the Effectiveness of Internal Control System The Group Internal Audit (GIA) assists the Board in ensuring
there is good coordination among the corporate control
functions, including financial and operational control, such
that they may operate effectively.
GIA is also provides assurance and advisory services to all
stakeholders with due regard to the standards established by
the Institute of Internal Auditors (IIA). In carrying out these
tasks, GIA adopts a risk-based approach that are relevant
and significant to the corresponding areas.
GIA also has supported by its Quality Assurance Unit, which
is responsible for reviewing and providing assurance that
audits completed across the Group have conformed to the
established standards.
Risk ManagementManagement personnel is responsible for running risk
management process adequately in their respective business
unit, including risk identification and governance within the
scope of their authority. Group Risk Advisory (GRA) has the
duty of assisting management in implementing a Enterprise
Risk Management (ERM) framework in accordance with the
risk profile and needs of individual businesses. GRA also helps
the Board of Directors by providing consolidated reports of
strategic key risks identified in various business units.
Risk Framework and Mitigation Astra identifies key risk factors that could potentially affect
business operations, and accordingly formulates mitigation
plans to mitigate the impacts and likelihood of those risks.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International300
Berikut adalah beberapa jenis risiko utama yang dihadapi oleh
Perusahaan beserta rencana mitigasi masing-masing risiko:
1. Risiko Pasar Belum pulihnya perekonomian dunia berdampak
pada pelemahan perekonomian nasional dan daya
beli pasar, sehingga turut berimbas pada kinerja bisnis
Perseroan. Hal tersebut berdampak pada pendapatan
dan profitabilitas sektor pertambangan, alat berat dan
perbankan.
Langkah Mitigasi
Untuk mengurangi dampak dari kondisi pasar yang kurang
kondusif, Perseroan menuntut seluruh jajaran lini bisnis untuk
menetapkan fokus pada peningkatan loyalitas pelanggan
dan melakukan diversifikasi produk serta bisnis. Berbagai
program retensi pelanggan yang dilakukan bertujuan untuk
memberikan pelayanan yang berkualitas dan terintegrasi dari
tahap penjualan hingga purna jual, serta penawaran program-
program penjualan yang inovatif dan menguntungkan
pelanggan dengan tetap memperhitungkan kewajaran biaya
dan manfaat bagi Perseroan.
Pada tahun 2016, Perseroan melakukan diversifikasi
bisnis ke sektor properti yang diharapkan dapat menjadi
salah satu langkah mitigasi dalam menghadapi risiko ini.
2. Risiko Keuangan Perseroan memiliki eksposur terhadap risiko
keuangan yang didorong oleh kondisi ekonomi dan
harga komoditas yang masih kurang stabil. Hal ini
mempengaruhi kenaikan risiko kredit yang dihadapi
khususnya oleh bisnis jasa keuangan Perseroan.
Langkah Mitigasi
Pengelolaan risiko kredit dilakukan melalui rangkaian kajian
rutin atas portofolio kredit, penerapan sistem penilaian kredit
yang baik, dan pemantauan terhadap berbagai indikator
sehingga dapat dilakukan tindakan awal/tepat waktu dalam
mengatasi potensi permasalahan kredit yang mungkin timbul.
Selain itu Perseroan secara rutin melakukan uji kepatuhan
yang sesuai dengan berbagai regulasi yang dikeluarkan
oleh Regulator.
The following are key risk factors that Astra has identified
and the corresponding mitigation plans:
1. Market Risk The global economy’s prolonged slumber resulted in
the weakening of the national economy and consumer
purchasing power consequently, such condition
affected Astra’s business performance, among others
the revenues and profitability generated by the mining,
heavy equipment and banking sectors.
Mitigation Plan
To mitigate the impacts from adverse market conditions,
Astra demands that all business lines focus on enhancing
customer loyalty and pursue product as well as business
diversification strategy. Astra businesses implement
various customer retention programs that are designed
to deliver top quality and fully integrated sales and after
sales service, in addition to innovative sales programs
that offer value to customers while optimizing the overall
cost-and-benefit trade off for the company.
In 2016, Astra diversified business into the property
sector, a mitigation strategy to address market risk.
2. Financial Risk Astra has exposure to financial risk, which is brought
about by the instability of the economic conditions and
commodity prices. Such condition results in higher credit
risk, particularly in the financial services business.
Mitigation Plan
Astra manages credit risk by a series of regular credit
portfolio reviews, the implementation of a robust credit
assessment system, and the monitoring of selected
indicators, thus allowing early and timely response to
address potential credit issues.
Also, tne company carries out periodic compliance
reviews in accordance with prevailing requirements of
various regulating agencies.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 301
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
3. Risiko Siber Seiring dengan perkembangan bisnis yang menuju ke
arah digitalisasi, risiko siber menjadi salah satu faktor risiko
yang perlu dicermati. Risiko-risiko seperti: reputational
damage, pencurian informasi, malware, phising, denial of
service, pengenaan sanksi, dan pembayaran pinalti yang
dapat berdampak pada terganggunya proses bisnis dan
menghambat pencapaian tujuan-tujuan Astra.
Langkah Mitigasi
Perseroan menyusun dan menerapkan Information Security
Framework sebagai langkah pencegahan risiko. Kerangka
ini terdiri dari kebijakan, prosedur, sistem dan awareness
yang diterapkan pada berbagai lini perusahaan. Menyadari
pentingnya faktor sumber daya manusia dalam melakukan
mitigasi risiko ini, perseroan melakukan IT security
awareness yang dilakukan secara berkesinambungan
kepada seluruh level karyawan dalam perusahaan.
4. Risiko Bencana Alam Indonesia merupakan negara kepulauan yang secara
geografis terletak di antara dua lempeng benua dengan
rangkaian pegunungan beraktivitas vulkanis cukup tinggi,
sehingga membuatnya rentan terhadap berbagai jenis
bencana alam, antara lain gempa bumi, tsunami serta letusan
gunung berapi. Perseroan memiliki fasilitas bisnis yang
tersebar luas secara nasional, sehingga turut menghadapi
risiko bencana alam yang dapat menimbulkan dampak
kurang menguntungkan bagi aktivitas operasional bisnis.
Langkah Mitigasi
Perseroan telah memiliki rancangan sistem perencanaan dalam
bentuk Business Continuity Plans yang secara komprehensif
mencakup seluruh unit fungsional utama. Setiap tahun
dilakukan kajian dalam rangka meninjau dan menilai
kecukupan cakupan asuransi yang dimiliki oleh Perseroan.
Evaluasi atas Efektivitas Sistem Manajemen RisikoEvaluasi terhadap efektivitas sistem manajemen risiko yang
berjalan dilakukan oleh Divisi GRA. Pelaksanaannya meliputi
penilaian terhadap kecukupan Enterprise Risk Management
(ERM) di semua unit bisnis Perseroan yang diselenggarakan
setiap tahun, serta tinjauan atas efektivitas dan konsistensi
kegiatan manajemen risiko berikut rekomendasi untuk tindak
lanjut ke depan.
3. Cyber Risk In line with business development toward digitalisation,
cyber risk is another emerging risk factor. This risk, such
as, reputational damages, theft, malware, phising, denial
of service, imposition of sanctions, penalties which
may disrupt business processes and interfere with the
achievement of Astra’s objectives.
Mitigation Plan
Astra has developed and implemented the Information
Security Framework for cyber risk mitigation purposes.
This framework consists of policies, procedures, systems
and awareness to be applied across all lines of the
organisation. Recognizing the importance of the human
factor in risk mitigation, Astra conducts IT security
awareness periodically on an ongoing basis to employees
at all levels of the organisation.
4. Natural Disaster Risk Indonesia is an archipelago that is geographically situated
between two continental plates with a string of active
volcanoes. Hence, the country is prone to various types
of natural disasters, including earthquakes, tsunami and
volcanic eruptions. Astra has business facilities in many
locations nationwide, and accordingly faces natural
disaster risk with potential adverse impacts on business
operations and activities.
Mitigation Plan
Astra has prepared a comprehensive Business Continuity
Plans, which cover all key functions. An annual review
is performed to review and assess the adequacy of the
Group’s insurance coverage.
Evaluation on the Effectiveness of the Risk Management SystemEvaluation of the risk management system effectiveness
is the responsibility of the GRA Division. This process
involves an annual review of the adequacy of the Enterprise
Risk Management (ERM) in business units; review of the
effectiveness and consistency of risk management activities;
and recommendations for follow-up going forward.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International302
GRA telah mengembangkan dan mensosialisasikan kerangka
Key Risk Indicator untuk memperkuat ERM di lingkungan
Perseroan. GRA juga mengkaji dan membuat rekomendasi
atas kecukupan dan efektivitas Business Continuity Plans
dan cakupan asuransi di unit-unit bisnis.
Auditor EksternalLaporan tahunan yang diajukan oleh manajemen Perseroan
sebagai pertanggungjawaban pengurusan Perseroan kepada
RUPS Tahunan mencakup laporan keuangan yang telah
diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP). Sebagai Auditor
Eksternal yang independen, KAP wajib melaksanakan tugas
audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh
Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) untuk memperoleh
keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan bebas
dari salah saji yang material.
Kantor Akuntan Publik dan Jasa Profesional LainnyaPerseroan menunjuk Kantor Akuntan Publik (KAP)
Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan untuk melakukan
audit atas laporan keuangan konsolidasian tahun buku
2016. Penunjukan ini merupakan periode kedua bagi KAP
Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan untuk melakukan
audit keuangan konsolidasi Perseroan, serta penugasan
yang kedua bagi Eddy Rintis, S.E., CPA sebagai Akuntan
yang menangani pelaksanaan audit keuangan tersebut.
Selain auditor eksternal, Astra juga menggunakan jasa
profesional dari institusi prosesi penunjang jasa modal, yaitu
antara lain jasa penilai, aktuaris dan lembaga pemeringkat.
Jumlah pembayaran keseluruhan untuk jasa institusi-institusi
tersebut tersebut, termasuk auditor eksternal untuk tahun
2016 adalah sekitar Rp40 miliar.
Budaya PerusahaanAstra memiliki sejarah dan budaya perusahaan yang kuat
dengan filosofi Catur Dharma yang telah diwariskan oleh
para pendiri sejak pertama pendirian Perseroan. Dengan
berjalannya waktu dan perkembangan Perseroan menjadi
salah satu grup usaha nasional terbesar di tanah air, nilai-nilai
luhur tersebut terus berfungsi sebagai perekat ikatan pada
208 perusahaan yang tergabung dalam Grup Astra, dengan
didukung Sistem Manajemen Astra yang unik untuk meraih
pertumbuhan yang berkelanjutan di masa mendatang.
GRA has developed and socialized the Key Risk Indicator
framework in order to strengthen ERM across the Group.
GRA also reviews and makes recommendations regarding
the adequacy and effectiveness of the Business Continuity
Plans and insurance coverage in business units.
External AuditorThe Company’s management prepares the annual report,
which sets out the results of their management actions, for
approval by the Annual GMS. The annual report includes the
financial statements audited by the Public Accounting Firm. As
an independent External Auditor, the Public Accounting Firm is
obliged to conduct the audit in accordance with the standards
on auditing established by the Indonesian Institute of Certified
Public Accountants (IAPI) to obtain reasonable assurance that
the financial statements are free from material misstatement.
Public Accounting Firm and Other Professional Services The Company appointed Public Accounting Firm of
(KAP) Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan to audit the
consolidated financial statements for the fiscal year 2016.
This was the second appointment for Tanudiredja, Wibisana,
Rintis & Rekan to audit the Company’s consolidated financial
statements, and the second appointment for Eddy Rintis,
S.E., CPA as the accountant who is in charge for the financial
audit.
In addition to the external auditor, Astra also engages
professional services from the capital market supporting
professional institutions, including appraisers, actuaries and
rating agencies. The total amount paid for the services of
these institutions, including external auditor in 2016 was
Rp40 billion.
Corporate CultureAstra is a company with a notable history and strong corporate
culture. Its Catur Dharma philosophy was inherited by the
Company’s founders and has guided the Company since its
inception. With time and as the Company has grown, Astra has
emerged as one of the largest national corporations in the country
and the noble values continue to be the very fabric of the 198
companies under Astra Group. Its unique Astra Management
System also enables Astra’s future sustainable growth.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 303
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Budaya korporasi Perseroan berdasarkan nilai-nilai Catur Dharma,
pada dasarnya menuntut komitmen, integritas, dedikasi dan
kompetensi yang unggul. Dengan demikian, setiap insan Astra
akan mampu menciptakan pelayanan terbaik bagi konsumen,
kerja sama yang erat dan sikap menghargai setiap individu serta
pencapaian kinerja terbaik. Sosialisasi dan internalisasi budaya
perusahaan dimulai sejak pertama kali karyawan bergabung
dengan Astra melalui program orientasi karyawan, sedangkan
implementasinya di seluruh jenjang organisasi terus dievaluasi
dan ditingkatkan secara berkesinambungan. Melalui kesetaraan
sikap dan perilaku berdasarkan Catur Dharma, diharapkan akan
mewujudkan masing-masing individu dan Astra untuk menjadi
yang bermanfaat bagi bangsa dan negara.
Untuk menjaga efektivitas pemahaman dan implementasi
budaya perusahaan dalam lingkup Grup Astra yang terus
bertumbuh besar dan luas, Astra menilai penting untuk
melakukan penguatan budaya perusahaan. Program
penguatan terhadap sikap-sikap dasar dan pengembangan
nilai-nilai perusahaan dilakukan secara berkala dilanjutkan
dengan internalisasi dan sosialisasi secara bertahap
kepada seluruh insan dalam Grup Astra serta merancang
mekanisme yang memfasilitasi kelancaran pelaksanaan serta
perbaikannya.
Kode Etik Perseroan bertekad dan berupaya untuk mencapai cita-
cita “Sejahtera Bersama Bangsa”. Perseroan ingin menjadi
institusi bisnis yang mendatangkan kemaslahatan baik
kepada pemegang saham (shareholders) maupun pemangku
kepentingannya (stakeholders) di Indonesia.
Upaya Perseroan untuk mencapai cita-cita sejahtera bersama
bangsa tersebut hanya dimungkinkan bila Perseroan dapat hidup
dan bertumbuh secara sehat dan berkelanjutan (sustainable).
Kegiatan usaha Perseroan yang semakin bertumbuh-kembang
niscaya akan memberikan kontribusi kepada pembangunan
bangsa dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Perseroan menyadari bahwa keberlanjutan suatu perusahaan
sangat dipengaruhi oleh perilaku perusahaan tersebut sebagai
warga korporasi. Oleh karenanya, sedari awal Perseroan
meneguhkan niatnya untuk menjadi warga korporasi
yang baik (Good Corporate Citizen) yang bersikap dan
berperilaku selaras dengan hukum, peraturan dan etika, serta
The corporate cultures founded upon Catur Dharma
principles in essence requires commitment, integrity,
dedication and excellence competence. By meeting these
qualities, all individuals in Astra are able to offer the best
service for customers, to work together with respect for
every individual and to achieve optimum performance.
The socialization and internalization of corporate culture
starts from the beginning when employees join Astra,
delivered through employee orientation programs, while its
dissemination across organizations is continually evaluated
and improved. By practicing equality and behavior that are
consistent with Catur Dharma principles, the individuals and
Astra as a company could be a credit to this nation.
To broaden the effectiveness of understanding and
corporate culture implementation in Astra Group, it is
always important to strengthen efforts. Periodically, basic
attitudes and corporate values are reinforced, followed by
gradual internalization and socialization to all individuals in
Astra Group. A mechanism is designed to facilitate smooth
implementation and improve processes.
Code of ConductThe Company has the determination and endeavor to reach
its aim “To Prosper with the Nation”. The Company wishes
to become a business institution that brings benefits both to
its shareholders as well as to stakeholders in Indonesia.
The Company’s endeavor in reaching its aim to prosper with
the Nation can only be achieved if the Company can exist
and grow in a healthy and sustainable manner. A continuous
growth of the Company’s businesses would contribute to
the national development and the welfare of the Indonesian
people.
The Company realizes that the sustainability of a company
is strongly influenced by the behavior of the company as a
corporate citizen. Therefore, since the very beginning Astra
has affirmed its intention to be a Good Corporate Citizen
that behaves and acts in harmony with the laws, regulations
and ethics, implements an effective management system,
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International304
mengimplementasikan sistem manajemen yang efektif, dan
memberikan manfaat bagi masyarakat luas. Perseroan memilih
dan menjalankan bisnisnya dengan memperhatikan norma
moral dan norma sosial serta kepentingan masyarakat umum.
Dalam rangka membangun Perseroan sebagai Good Corporate
Citizen, maka disusunlah suatu pedoman perilaku untuk
menjadi panduan bagi segenap insan Perseroan dalam bersikap
dan berperilaku secara pantas, yaitu dalam wujud Astra Good
Corporate Governance, yang mencakup di dalamnya antara
lain Astra Code of Conduct (“Astra Code of Conduct”).
Astra Code of Conduct disusun berlandaskan pada filosofi
Perseroan, yaitu Catur Dharma, khususnya, nilai Catur
Dharma yang pertama dan utama, yakni Menjadi Milik yang
Bermanfaat bagi Bangsa dan Negara, dengan memperhatikan
prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik.
Kode Etik dan SosialisasinyaSebagai komponen penting dari Astra GCG, Astra Code of
Conduct yang dikembangkan sejak tahun 2001, dan telah
ditelaah kembali pada tahun 2012 untuk penyesuaian
kebijakan dengan perkembangan peraturan dan praktik-
praktik yang berlaku saat ini. Kemudian sejak tahun 2014
upaya sosialisasi telah dilakukan, baik di level pusat maupun
lini-lini bisnis dan operasional.
Astra Code of Conduct memuat hal-hal sebagai berikut:
1. Etika Bisnis dan Etika Kerja, yaitu pedoman bagi (i)
Perseroan (termasuk Direktur, Komisaris dan Karyawan
Perseroan) dalam berhubungan dengan lingkungannya,
baik lingkungan internal maupun eksternal dan (ii)
Direktur, Komisaris dan Karyawan Perseroan dalam
bersikap, berperilaku dan berhubungan dengan pihak-
pihak di dalam Perseroan.
2. Pedoman Sekretaris Perusahaan
3. Pedoman Audit dan Manajemen Risiko
4. Pedoman Securities Dealing Rules
Peraturan pasar modal melarang komisaris, direktur,
karyawan emiten untuk membeli atau menjual efek
emiten, kecuali jika memenuhi persyaratan sebagaimana
diatur dalam peraturan tersebut. Pedoman ini dibuat
untuk melindungi Komisaris, Direktur, karyawan
Perseroan dan Perseroan dari potensi pelanggaran atas
ketentuan perundangan tersebut.
and also provides benefits to the wider community. The
Company opts to manage its businesses with due observance
to moral and social norms as well as the public interest.
In order to develop the Company as a Good Corporate
Citizen, a guideline is established for all Astra persons to
behave and act in an appropriate manner, namely Astra
Good Corporate Governance, comprising among others
Astra Code of Conduct (“Astra Code of Conduct”).
Astra Code of Conduct has been prepared based on Astra
corporate philosophy, Catur Dharma, particularly the first
and foremost value of Catur Dharma, which is To Be an Asset
to the Nation, and with due observance to the principles of
good corporate governance.
Code of Conduct and its SocializationAs a vital component of Astra’s GCG, Astra Code of Conduct
has been developed since 2001, and was revisited in 2012
to ensure conformity of the policy with prevailing regulatory
developments and practices. Subsequently, since 2014,
efforts to increase awareness were carried out, both at the
central level and business lines.
Astra Code of Conduct covers the following matters:
1. Business Ethics and Work Ethics, which is a guidance for
(i) the Company (including its Directors, Commissioners
and Employees) in interacting with its surrounding,
internally and externally and (ii) the employees of
the Company governing their conduct, behavior and
relationship with parties within the Company.
2. Corporate Secretary guidance
3. Audit and Risk Management guidance
4. Securities Dealing Rules
The capital market regulations prohibit commissioners,
directors, employees of an Issuer from purchasing or
selling securities of the Issuer, unless certain requirements
provided in such regulations are met. This guidance
is made to protect the Directors, Commissioners and
employees of the Company from potential violation of
such regulations.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 305
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
5. Pedoman Benturan Kepentingan
Pedoman ini memuat prinsip-prinsip yang harus
diperhatikan dalam hal Perseroan hendak melakukan
transaksi dengan pihak terkait
6. Kebijakan Donasi
Astra Code of Conduct secara lengkap dapat diunggah pada
website Perseroan.
Kepatuhan dan Sanksi Pelanggaran Kode EtikSecara keseluruhan pedoman perilaku ini telah dilaksanakan
dengan baik oleh Perseroan.
Setiap penyimpangan yang dilakukan akan dikenakan sanksi
sesuai dengan kebijakan Perseroan yang telah ditetapkan.
Implementasi Rekomendasi OJK Mengenai Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka
NoRekomendasi
RecommendationStatusStatus
1.1 Perusahaan Terbuka memiliki cara atau prosedur teknis pengumpulan suara (voting) baik secara terbuka maupun tertutup yang mengedepankan independensi, dan kepentingan pemegang saham/ Public Companies have a voting method or technical procedure, either an open or close ballot, that promotes independence and shareholders’ interest
Diterapkan/Complied
1.2 Seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Perusahaan Terbuka hadir dalam RUPS Tahunan/All members of the Board of Directors and Board of Commissioners of the Public Company are present at the Annual GMS
Pada RUPS Tahunan 2016, seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan hadir dalam rapat tersebut, kecuali dua Komisaris yang berhalangan karena keperluan mendesak yang tidak dapat dihindari/At the 2016 Annual GMS, all members of the Board of Directors and Board of Commissioners were present, except for two Commissioners who were unable to attend due to unavoidable urgent matters
1.3 Ringkasan risalah RUPS tersedia dalam situs web Perusahaan Terbuka paling sedikit selama 1 (satu) tahun/A summary of the minutes of the GMS is available in the Public Company’s website for at least 1 (one) year
Diterapkan/Complied
2.1 Perusahaan Terbuka memiliki suatu kebijakan komunikasi dengan pemegang saham atau investor/Public Companies have a policy on communication with shareholders or investors
Diterapkan/Complied
2.2 Perusahaan Terbuka mengungkapkan kebijakan komunikasi Perusahaan Terbuka dengan pemegang saham atau investor dalam situs web/Public Companies disclose the policy on communication with shareholders or investors in their websites
Diterapkan/Complied
3.1 Penentuan jumlah anggota Dewan Komisaris mempertimbangkan kondisi Perusahaan Terbuka/The number of the Board of Commissioners members has taken into consideration the condition of the Public Company
Diterapkan/Complied
3.2 Penentuan komposisi anggota Dewan Komisaris memperhatikan keberagaman keahlian, pengetahuan, dan pengalaman yang dibutuhkan/The composition of the Board of Commissioners members has taken into consideration the diversity of the required skills, knowledge and experience
Diterapkan/Complied
4.1 Dewan Komisaris mempunyai kebijakan penilaian sendiri (self assessment) untuk menilai kinerja Dewan Komisaris/The Board of Commissioners has a self-assessment policy to assess the performance of the Board of Commissioners
Diterapkan/Complied
5. Conflict of Interest guidance
This guidance set out the principles which must be
observed when the Company wishes to carry out
transactions with related parties.
6. Donation Policy
A complete Astra Code of Conduct can be downloaded
from the Company’s website.
Code of Conduct Compliance and Violation SanctionsOverall, these behavior guidelines have been well
implemented by the Company.
Any deviations will be penalized in accordance with the
Company’s policy.
Implementation Of OJK Recommendations on Corporate Governance Guideline For Public Companies
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International306
NoRekomendasi
RecommendationStatusStatus
4.2 Kebijakan penilaian sendiri (self assessment) untuk menilai kinerja Dewan Komisaris, diungkapkan melalui Laporan Tahunan Perusahaan Terbuka/The self-assessment policy to assess the performance of the Board of Commissioners is disclosed in the Annual Report of the Public Company
Kebijakan tersebut akan mulai dijalankan tahun 2017 dan pengungkapan mengenai kebijakan tersebut akan dimuat pada laporan tahunan 2017/ The policy will be implemented in 2017 and explanation on the policy will be set out in the 2017 Annual Report
4.3 Dewan Komisaris mempunyai kebijakan terkait pengunduran diri anggota Dewan Komisaris apabila terlibat dalam kejahatan keuangan/The Board of Commissioners has a policy on resignation of its member who is involved in a financial crime
Diterapkan/Complied
4.4 Dewan Komisaris atau Komite yang menjalankan fungsi nominasi dan remunerasi menyusun kebijakan suksesi dalam proses nominasi anggota Direksi/The Board of Commissioners or Committee carrying out nomination and remuneration function prepares a succession plan in the nomination process of the Board of Directors members
Diterapkan/Complied
5.1 Penentuan jumlah anggota Direksi mempertimbangkan kondisi Perusahaan Terbuka serta efektivitas pengambilan keputusan/The number of Board of Directors members has taken into consideration the condition of the Public Company and the effectiveness in the decision making
Diterapkan/Complied
5.2 Penentuan komposisi anggota Direksi memperhatikan keberagaman keahlian, pengetahuan dan pengalaman yang dibutuhkan/The number of Board of Directors members has taken into consideration the diversity of the required skills, knowledge and experience
Diterapkan/Complied
5.3 Anggota Direksi yang membawahi bidang akuntansi atau keuangan memiliki keahlian dan/atau pengetahuan di bidang akuntansi/The Board of Directors member overseeing accounting or finance has the skill and/or knowledge on accounting
Diterapkan/Complied
6.1 Direksi mempunyai kebijakan penilaian sendiri (self assessment) untuk menilai kinerja Direksi/The Board of Directors has a self-assessment policy to assess the performance of the Board of Directors
Diterapkan/Complied
6.2 Kebijakan penilaian sendiri (self assessment) untuk menilai kinerja Direksi, diungkapkan melalui Laporan Tahunan Perusahaan Terbuka/The self-assessment policy to assess the performance of the Board of Directors is disclosed in the Annual Report of the Public Company
Kebijakan tersebut akan mulai dijalankan tahun 2017 dan pengungkapan mengenai kebijakan tersebut akan dimuat pada laporan tahunan 2017/The policy will be implemented in 2017 and explanation on the policy will be set out in the 2017 Annual Report
6.3 Direksi mempunyai kebijakan terkait pengunduran diri anggota Direksi apabila terlibat dalam kejahatan keuangan/The Board of Directors has a policy on resignation of its member who is involved in a financial crime
Diterapkan/Complied
7.1 Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan untuk mencegah terjadinya insider trading/Public Companies have a policy to prevent insider trading
Diterapkan/Complied
7.2 Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan anti korupsi dan anti fraud/Public Companies have an anti-corruption and anti-fraud policy
Diterapkan/Complied
7.3 Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan tentang seleksi pemasok atau vendor/Public Companies have a policy on suppliers or vendors selection
Diterapkan/Complied
Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan tentang peningkatan kemampuan pemasok atau vendor/Public Companies have a policy on suppliers or vendors capability improvement
Perseroan tidak memiliki kebijakan tersebut mengingat Perseroan bergerak di bidang perdagangan/The Company does not have such policy since it is engaged in trading business
7.4 Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan tentang pemenuhan hak-hak kreditur/Public Companies have a policy on fulfillment of the creditors’ right
Diterapkan/Complied
7.5 Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan sistem whistleblowing/Public Companies have a whistleblowing system policy
Diterapkan/Complied
7.6 Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan pemberian insentif jangka panjang kepada Direksi & Karyawan/Public Companies have a policy on providing long-term incentives for the Board of Directors and employees
Struktur remunerasi Direksi dan karyawan yang berlaku saat ini dinilai telah mampu mendukung kinerja Direksi dan karyawan yang akan memberikan dampak jangka panjang bagi kinerja Perseroan/The Company believes that the existing remuneration structure of the Board of Directors and employees has been able to encourage the Board of Directors and employee performance to provide long-term impacts to the Company’s overall performance
8.1 Perusahaan Terbuka memanfaatkan penggunaan teknologi informasi secara lebih luas selain situs web sebagai media keterbukaan informasi/Public Companies utilize the application of a broader information technology (other than website)
Diterapkan/Complied
8.2 Laporan Tahunan Perusahaan Terbuka mengungkapkan pemilik manfaat akhir dalam kepemilikan saham Perusahaan Terbuka paling sedikit 5% (lima persen), selain pengungkapan pemilik manfaat akhir dalam kepemilikan saham Perusahaan Terbuka melalui pemegang saham utama dan pengendali/The Annual Report of the Public Company discloses the ultimate beneficial owner of at least 5% of the Public Company’s shares, other than disclosure of the ultimate beneficial owner in shares of the Public Company through major and controlling shareholder
Diterapkan/Complied
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 307
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Sistem Pelaporan Pelanggaran
Penyampaian dan Penanganan Laporan PelanggaranPerseroan memiliki unit-unit kerja yang bertugas dan
menjalankan fungsi pengawasan dan pemeriksaan yaitu
Grup Internal Audit, yang menjalankan mekanisme kerja
untuk menerima laporan pelanggaran kode etik Perseroan
yang berindikasi adanya penyimpangan (fraud). Laporan
pelanggaran lainnya disampaikan kepada Chief Corporate
Human Capital Development dan Chief Corporate Secretary.
Perseroan akan melakukan penelaahan atas laporan dan
mengambil tindakan-tindakan yang diperlukan. Selain
itu, Perseroan akan melakukan tindakan perbaikan yang
dianggap perlu guna mencegah terjadinya pelanggaran
yang sama.
Kepatuhan Hukum
Astra memiliki Divisi Group General Counsel & Corporate
Secretary yang berfungsi untuk menangani kepentingan
Perseroan dari sisi hukum dan menjaga kepatuhan Perseroan
terhadap peraturan dan perundangan yang berlaku.
Perkara Penting yang DihadapiPada tahun 2016, Perseroan, Entitas Anak, anggota Dewan
Komisaris dan Direksi tidak terlibat dalam sengketa hukum
di pengadilan yang bersifat material.
Sanksi AdministratifSelain itu, sepanjang tahun 2016 Perseroan, anggota
Dewan Komisaris dan Direksi juga tidak menghadapi sanksi
administratif dari otoritas pasar modal maupun otoritas
lainnya yang berpotensi memiliki dampak material terhadap
kinerja keuangan Perseroan.
Isu-Isu SignifikanTidak terdapat isu signifikan yang dihadapi Perseroan pada
tahun 2016, yang dapat berdampak negatif terhadap
kemampuan Astra dalam melanjutkan usahanya sesuai
dengan rencana strategis yang telah ditetapkan.
Whistleblowing System
Delivery and Handling of Violations ReportThe Company maintains working units that are carrying out
oversight and examination duties, which is the Internal Audit
Group, which runs a work mechanism for processing reports
concerning non-compliance with the Company’s Code of
Conduct indicating frauds. Other reports are submitted to
Chief Corporate Human Capital Developmen and Chief
Corporate Secretary.
The Company will review the reports and take necessary
actions. In addition, the Company will also take corrective
actions as deemed necessary to prevent any recurring
violations.
Legal Compliance
Astra maintains General Counsel & Corporate Secretary
group which functions to manage the Company’s interest in
legal matters and maintain the Company’s compliance with
the prevailing rules and regulations.
Legal IssuesIn 2016, the Company, its subsidiaries, and its Board of
Commissioners and Board of Directors were not involved in
any material legal proceedings.
Administrative SanctionIn addition, in 2016 the Company and its Board of
Commissioners and Board of Directors were not subject to
any administrative sanction from capital market authorities
or other authorities which may potentially have material
impact upon the Company’s financial performance.
Significant IssuesThere were no significant issues in 2016 that could negatively
impact Astra’s ability to continue its business activities based
on its established strategic plans.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International308
310 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
SOSIAL PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
SuhadiKampungku | My Village (1980)84 x 70 cm. Cat Minyak pada Kanvas | Oil on CanvasKoleksi Galeri Nasional Indonesia | Collection of Galeri Nasional Indonesia
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 309
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International310
SOSIAL PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Public Contribution Roadmap merupakan pilar penting
keberlanjutan Perusahaan untuk mewujudkan tujuan Astra
sebagai ‘Pride of the Nation’ pada tahun 2020. Public
Contribution Roadmap adalah upaya untuk menciptakan
keseimbangan antara kepentingan bisnis dengan sosial, dan
lingkungan yang dilakukan melalui inisiatif-inisiatif di pilar
ini.
Bersama pemangku kepentingan, Astra akan terus membangun
reputasi sebagai perusahaan yang memiliki produk dan jasa
yang berkualitas dan bersaing, yang kehadirannya memberikan
manfaat bagi keberlanjutan Indonesia menuju cita-cita
Perusahaan selanjutnya menjadi inspirasi dan legacy yang
membanggakan bagi bangsa Indonesia.
Astra melaksanakan tanggung jawab sosial kepada dua
subyek utama, yaitu ke dalam dimana tanggung jawab sosial
diwujudkan dalam pengelolaan Lingkungan, Kesehatan
Public Contribution Roadmap is a key pillar of sustainability
that Astra has adopted to realize its goal of becoming
the ‘Pride of the Nation’ in 2020. The roadmap offers a
systematic way of creating balanced approaches towards
business interests and that of public and the environment
through initiatives that are integral to this pillar.
With all of its stakeholders, Astra will consistently build
a reputation as a company that not only offers quality
and competitive products and services but also makes
contribution to the sustainability of Indonesia, allowing to
reach the next corporate goal of becoming an inspiration
and a proud legacy for the country.
Astra fulfills its social responsibility to two key targets;
internally where our social responsibility is manifested
into sound practice of Environmental and Occupational
Program tanggung jawab sosial yang tertuang dalam Public Contribution Roadmap dirancang untuk menjaga keseimbangan kontribusi sosial dalam menjalankan bisnis untuk meraih cita-cita “Sejahtera Bersama Bangsa” Corporate social responsibility programs set forth in the Public Contribution Roadmap are designed to sustain a balanced social contribution in running the business to realize aspiration to “Prosper with the Nation”
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 311
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
dan Keselamatan Kerja (LK3), dan ke luar untuk diterapkan
kepada masyarakat sekitar dan Indonesia pada umumnya
melalui 4 pilar Corporate Social Resposibility (CSR) Astra.
Program Public Contribution Astra dilaksanakan oleh
Corporate Communication, Social Responsibility & Security
(CSRS) yang memiliki fungsi strategis untuk menetapkan
arahan dan target strategis program CSR Astra dan
perusahaan Grup Astra. Arahan ini diterbitkan setiap tahun
dalam CSRS Corporate Policy.
Tanggung jawab sosial Astra mencakup tanggung jawab
di tempat kerja di bidang lingkungan, kesehatan dan
keselamatan kerja dan pelaksanaan tanggung jawab sosial
dan lingkungan (CSR) untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
Dalam pelaksanaan CSR, Astra mendorong sinergi antara
Kantor Pusat, anak perusahaan dan yayasan Astra dalam
mengelola program, dengan begitu pelaksanaannya
menjadi lebih efektif dan tepat sasaran. Astra juga lebih
fokus untuk menciptakan dampak nyata yang lebih besar
melalui kegiatan CSR yang unik, sehingga menjadi lebih
inspiratif dan menjangkau lebih banyak penerima manfaat.
Pengelolaan Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (LK3) pada Tahun 2016Salah satu faktor keberlanjutan dalam berbisnis, Astra
senantiasa berupaya meminimalkan dampak negatif bisnis
bagi lingkungan, dengan menciptakan lingkungan kerja
yang sehat dan aman serta pengelolaan kegiatan usaha
yang ramah lingkungan.
Health and Safety (EHS), and externally to the surrounding
communities and Indonesia in general through four pillars of
Astra Corporate Social Resposibility (CSR).
Astra Public Contribution Program is implemented by
Corporate Communication, Social Responsibility & Security
(CSRS), specifically assigned with a strategic function to
determine the strategic direction and targets of Astra
Group’s and Astra companies’ CSR programs. CSR guidelines
are published annually in the form of CSRS Corporate Policy.
Astra social responsibility encompasses a responsibility in
the workplace concerning environmental and occupational
health and safety issues and a responsibility towards the
society (CSR) where Astra seeks to improve their welfare.
In implementing CSR programs, Astra encourages synergy
amongst the Head Office, subsidiaries and Astra foundations
to ensure the programs provide benefits to the right targets
in a an efffective way. Astra is now more focused on creating
larger and real impacts through unique CSR activities, which
will make Astra a more inspiring Company with wider reach
to give to more beneficiaries.
Management of Environmental and Occupational Health and Safety (EHS) during 2016As a key factor of business sustainability, Astra continuously
seeks to minimize the negative impact of operations on
the environment, by creating a healthy and safe work
environment and environmentally friendly business practice.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International312
Astra berkomitmen untuk mengembangkan bisnis
dengan mempertimbangkan tanggung jawab sosial
dan pemeliharaan lingkungan. Hal ini tercermin dalam
pernyataan visi Astra untuk ‘menjadi perusahaan yang
mempunyai tanggung jawab sosial serta ramah lingkungan’.
Tabel berikut menyajikan pencapaian perkembangan Public
Contribution Roadmap sepanjang tahun 2016:
PilarPillar
ProgramPrograms
2016 2015KeteranganDescription
KesehatanHealth
Pengobatan Gratis | Free Healthcare 125,818 116,093 Pasien | Patient
Pembinaan PosyanduPosyandu Development
1,577 1,440 Posyandu
Kantong Darah | Blood Bag 216,263 174,489 Kantong Darah | Blood Bag
GenerAKSISEHATIndonesia• Kacamata | Eyeglasses 15,654 9,048 Kacamata | Eyeglasses
Kampung Berseri Astra 49 30Kampung di 17 ProvinsiVillages in 17 Provinces
PendidikanEducation
Sekolah Binaan | Fostered Schools 15,859 14,987 Sekolah | Schools
Sekolah Adiwiyata | Adiwiyata Schools 67 43 Sekolah | Schools
Rumah Pintar | Smart Schools 20 20 Rumah Pintar | Smart Schools
PAUD | Early Age Child Education 124 120 PAUD | Early Age Child Education
Guru Binaan | Trained Teacher 40,284 33,220 Guru | Teachers
Beasiswa | Scholarship 231,936 207,201 Paket Beasiswa | Scholarship Packages
Indonesia Aman Berlalu Lintas 23,730,800 24,064,160 Paparan | Exposures
GenerAKSICERDASIndonesia• Tas | Bags• Sepatu | Shoes
3,03912,000
1,958 6,000
Tas | BagsSepatu | Shoes
LingkunganEnvironment
Penanaman Pohon | Tree Planting 4,444,947 3,567,237 Pohon | Trees
Pohon Mangrove | Mangrove Tree 1,103,493 832,046 Mangrove
Bank Sampah | Waste Bank 17 17 Bank
Luas Ruang Terbuka Hijau 27,439 27,378 Hektar | Hectare
KewirausahaanEntrepreneurship
UMKM Binaan AstraMSME Development of Astra
10,847 10,035 UMKMMSME
Masyarakat Penerima ProgramCommunity Receiving the Program
97,641 94,987 OrangPeople
Lembaga Keuangan MikroMicro Financial Institutions
10 10LKMMicro Financing Institutions
Difable Binaan | Development Difable 200 - Orang | People
Kebijakan LK3 Pada tahun 2016, pelaksanaan kebijakan LK3 oleh
perusahaan Astra berpedoman pada hal-hal yang tertuang
dalam CSRS Corporate Policy, sebagai berikut:
1. Implementasi Astra Green Company dengan
minimal peringkat Hijau dan peringkat Biru untuk
kategori manufaktur, pertambangan dan perkebunan;
2. Mematuhi dan melaksanakan regulasi dan/atau standar
di bidang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) serta
penataan regulasi PROPER (Biru);
Astra is committed to grow the business taking into account
also its social responsibility and environmental preservation.
This commitment is reflected in Astra’s stated vision of ‘to
be a socially responsible and environmentally conscious
corporation’.
The following table shows how Astra’s Public Contribution
Roadmap progressed throughout 2016:
EHS PolicyIn 2016, Astra companies worked under the guidelines
offered in the CSRS Policy in executing the overall EHS policy:
1. The implementation of Astra Green Company targeting
a minimum rate of Green, and Blue for manufacturing,
mining and plantations;
2. Complying with and enforce regulations and/or
standards in the area of Occupational Health and Safety
(HS) as well as organizing PROPER (Blue) regulation;
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 313
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
3. Achieving Zero Workplace Accident through the
implementation of Behavior Based Safety (BBS) program
and assessment of the Safety Culture Maturity Level
in manufacturing, mining and plantations operations
and through the implementation of Contractor Safety
Management System (CSMS);
4. Achieving efficiency in consupmtion of natural resources,
energy and reduced greenhouse gas by at least 5% per
unit of product compared to 2015 figures through the
implementation of Astra Green energy with a focus on
Sustainable Consumption and Production program.
Astra has developed an EHS management system as
summarized in Astra Green Company (AGC) guidelines.
Astra Green Company (AGC) is built on the concept that
every business decision shall be made with due consideration
to the protection of the environmental and occupational
health and safety (EHS) interests of stakeholders.
AGC is a systematic tool used to measure: the Company’s
achievement using four pillars of the management system as the
indicators; the achievement of Environmental and Occupational
Health and Safety (EHS) critical points; and Legal Compliance.
Pillar of Astra Green Company
3. Zero Workplace Accident melalui implementasi program
Behavior Based Safety (BBS) dan pengukuran tingkat
kematangan budaya keselamatan (Safety Culture
Maturity Level) untuk manufaktur, pertambangan
dan perkebunan serta penerapan Contractor Safety
Management System (CSMS);
4. Efisiensi sumber daya alam, energi dan penurunan
gas rumah kaca minimal 5% per satuan produk
dibandingkan dengan tahun 2015 melalui penerapan
Astra Green energy dengan fokus pada program
Sustainable Consumption & Production.
Astra telah mengembangkan sistem manajemen LK3 yang
terangkum dalam Astra Green Company (AGC). Astra Green
Company (AGC) dibangun di atas konsep bahwa pada
setiap pengambilan keputusan bisnis dilakukan dengan
pertimbangan perlindungan lingkungan, keselamatan &
kesehatan kerja (LK3) pemangku kepentingan.
AGC merupakan perangkat asesmen untuk memantau
pencapaian kinerja perusahaan terhadap 4 pilar sistem
manajemen dan pencapaian critical point di bidang Lingkungan,
Kesehatan, dan Keselamatan Kerja (LK3) dan Kepatuhan Hukum.
Pilar Astra Green Company
Green Employee
Green Strategy
Green Process
Green Product
ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001
mengintegrasikan kepatuhan peraturan lingkungan dan K3 nasional termasuk PROPER dan SMK3integrating compliance to environmental regulations and National K3 including Proper and SMK3
16 kategori | category
kriteria spesifik berdasarkan jenis industri lini bisnis Grup Astraspecific criteria based on type of industry of Astra Group’s Lines of Business
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International314
Data Penggunaan Energi dan Sumber Daya Alam
40
35
30
25
20
15
10
5
0Air (X 10^6
M3)Water (X 10^6
M3)
Oli (X 10^3 M3)
Oli (X 10^3 M3)
Listrik (X 10^5 MWh)
Listrik (X 10^5 MWh)
Solar (X 10^5 M3)
Solar (X 10^5 M3)
Bensin (X 10^3 M3)Bensin (X 10^3 M3)
Natural Gas (X 10^7 M3)Natural Gas (X 10^7 M3)
LPG (X 10^4 Ton)
LPG (X 10^4 Ton)
2015
2016
31
22
37
24
12 12
7 6 6 67 4
11 11
Sertifikasi Perusahaan Menerapkan standar internasional untuk mutu dan
operasional merupakan komitmen Astra. Realisasi penerapan
standar ini pada masing-masing industri bisnis Astra dilakukan
dengan melengkapi sertifikasi lokal dan internasional untuk
sistem produksi dan operasional yang dijalankan dalam
cakupan geografis dan industri yang luas di Indonesia.
Informasi terkait sertifikasi yang telah dimiliki untuk berbagai
bisnis Astra dapat dilihat pada tabel daftar sertifikasi pada
halaman 16.
Realisasi Kegiatan di Bidang Pengelolaan Kinerja Lingkungan Astra menerapkan program Sustainable Consumption and
Production pada proses produksi dan operasional Grup Astra
dengan mengendalikan dan meminimalisasi penggunaan
sumber daya alam. Pada tahun 2016, Astra menetapkan target
penurunan intensitas penggunaan sumber daya alam sebesar
2% per satuan produk dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Efisiensi dan optimalisasi penggunaan material, sumber
daya alam serta mengurangi limbah dilakukan dengan
improvement dan inovasi di perusahaan Grup Astra. Upaya ini
sejalan dengan arahan Perusahaan untuk melakukan efisiensi
untuk meningkatkan daya saing produk dan jasa Perusahaan.
Astra berkomitmen untuk ikut serta dalam program
Pemerintah Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan
(PROPER) yang dilakukan Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan. Bagi instalasi-instalasi Grup Astra yang
diikutsertakan dalam PROPER, diberikan target minimal yaitu
Peringkat BIRU.
Data of Energy and Natural Resources Consumpti
Certification EarnedApplying international standards for quality and operations
is one of Astra’s commitments. The standards are applied in
each of the industry of Astra business lines by earning the
certifications both local and international that are applicable
to Astra’s production and operational systems that cover a
broad geographic area as well as industries in Indonesia.
Further information about certifications that Astra has
earned for its various businesses is available on page 16.
Realization of Activities in the Area of Environmental ManagementAstra has adopted a Sustainable Consumption and Production
program for the Group’s production and operational process
by exercising strict control and keeping natural resources
consumption at minimum level. For 2016, Astra has set a
target to reduce the use of natural resources by 2% per
product unit compared to the previous year figure.
Efficiency, optimized use of materials and natural resources
consumption, and waste reduction were achieved through
improvements and innovations across Astra Group. This
effort is consistent with the Company’s directives to improve
efficiency and enhance product and services competitiveness.
Astra is committed to active participation in the Government’s
Corporate Performance Rating (PROPER) Program conducted
by the Ministry of Environment and Forestry. In this, Astra
Group has set a Blue Proper target for all of its installations
that are participating in the program.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 315
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Dalam praktiknya, beberapa perusahaan Grup Astra
telah melakukan pengelolaan lingkungan lebih dari yang
dipersyaratkan dalam peraturan (beyond compliance) melalui
pelaksanaan sistem pengelolaan lingkungan, pemanfaatan
sumber daya secara efisien dan melakukan upaya tanggung
jawab sosial dengan baik.
Hasil Pemeringkatan PROPER KLHK
Hijau | GreenEmas | Gold Biru | Blue Merah | Red Hitam | Black
42
36
30
24
18
12
6
00
10
42
12015
0
14
38
0 00 2016
Realisasi Kegiatan di Bidang Kesehatan dan Keselamatan Kerja Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) karyawan
dimaksudkan untuk melindungi karyawan dalam bekerja
dan produktivitas. Untuk tujuan itu Astra telah merumuskan
berbagai pedoman kerja pelaksanaan K3 yang sistematis
dan terarah untuk peningkatan kepedulian dan kompetensi
K3 dari seluruh karyawan.
Astra berkomitmen untuk mewujudkan Zero Workplace
Accident melalui penerapan program Contractor Safety
Management System dan Behavior Based Safety dengan
menekankan pada analisis dan antisipasi serta perubahan
perilaku yang secara konsisten diimplementasikan di seluruh
lini bisnis dan perusahaan Grup Astra.
Implementasi Behavior Based Safety merupakan upaya
pencegahan kecelakaan secara proaktif yang berfokus
pada ‘At Risk Behavior’ atau perilaku berbahaya yang
berpeluang menyebabkan terjadinya kecelakaan, sedangkan
Contractor Safety Management System (CSMS) bertujuan
untuk meningkatkan kinerja Lingkungan, Keselamatan,
dan Kesehatan Kerja melalui pengelolaan LK3 kontraktor
maupun subkontraktor.
In practice, some companies under the Astra Group have
done more in terms of environmental management than
what is required (beyond comtpliance), through a proper
implementation of environmental management system,
more efficient use of resources, and more serious efforts to
meet social responsibility.
Results of PROPER KLHK Rating
Realized Initiatives in the Area of Occupational Health and Safety Occupational Health and Safety (HS) for employees is
intended to protect employees at the workplace and maintain
productivity. For this purpose, and to enhance employees’
awareness towards and competence in the program, Astra
has formulated guidelines for more systematic and focused
HS implementation.
Astra is committed to reaching a Zero Workplace Accident
level through Contractor Safety Management System and
Behavior Based Safety programs with a strong emphasis
on analysis and anticipation as well as changes in behavior.
These programs are consistently implemented across Astra
Group’s business lines.
Behavior Based Safety program is a proactive effort to
prevent accidents with a focus on ‘At Risk Behavior’
that is likely to cause accidents, while Contractor Safety
Management System (CSMS) program aims at improving
the Environmental and Occupational Health and Safety
performance by managing EHS, both contractors and
subcontractors.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International316
Work Incident Level at Astra Group
Financial Impact of EHS InitiativesAstra does not normally specify targets in terms of costs
incurred as the financial impacts of EHS activities since they
remain the authority of inidvidual business unit depending
on the characteristics of operational activities.
EHS performance is measured using a range of assessment
criteria as outlined in Astra Green Company (AGC). Evaluation
is made in phases through Corporate Assessment, Group
Assessment and Self-Assessment, to generate achievement
levels in the category of ‘Gold’, ‘Green’, ‘Blue’, ‘Red’ and
‘Black’, which are consecutive ratings from highest to lowest
performance. For 2016, Astra had targeted the minimum
achievement of Blue rating for manufacturing, mining and
plantation units and Green rating for other business units.
Of total 568 installations under Astra Group evaluated
as layak audit, as many as 465 were assessed, with the
following results:
Performance of Astra Green Company in 2016
Tingkat Kecelakaan Kerja di Grup Astra
Fatal | Fatal Berat | Berat Ringan | Ringan Kebakaran | Kebakaran
700
600
500
400
300
200
100
0
530
2015
201658
73
87
355
37 37
* Kecelakaan yang menyebabkan karyawan meninggal dunia. | Accident that caused the employee to dies.** Kecelakaan yang menyebabkan “hari hilang”: karyawan tidak dapat meneruskan shift-nya (lebih dari 1x24 jam)/kehilangan anggota badan/cacat/kehilangan fungsi tubuh. “Accidents that cause missed day”; employee could not continue their shift (more than 1x24 hours)/loss of limb/disability/loss of bodily functions.*** Kecelakaan yang hanya membutuhkan P3K & karyawan bisa melanjutkan kembali shift-nya. | Accidents which only require First Aid & employee can resume his shift.
Dampak Keuangan dari Kegiatan LK3 Astra tidak menetapkan target khusus terkait jumlah biaya
sebagai dampak keuangan dari kegiatan K3, karena biaya
terkait K3 merupakan kewenangan unit bisnis sesuai dengan
karakteristik kegiatan operasional yang dijalankan.
Pengukuran kinerja terkait LK3 dilakukan menggunakan
rangkaian kriteria penilaian Astra Green Company (AGC).
Evaluasi dilakukan secara berjenjang melalui Corporate
Assessment, Group Assessment dan Self-Assessment, untuk
menghasilkan peringkat pencapaian dalam kategori ‘Emas’,
‘Hijau’, ‘Biru’, ‘Merah’ dan ‘Hitam’, berurutan sebagai
pencapaian tertinggi hingga terendah. Pada tahun 2016,
Astra menargetkan tercapainya minimal peringkat Biru
untuk kategori manufaktur, pertambangan dan perkebunan
dan peringkat Hijau kategori lainnya.
Asesmen dilakukan kepada 465 dari total instalasi 568
instalasi Grup Astra yang layak audit, dengan hasil penilaian
sebagai berikut:
Kinerja Astra Green Company (AGC) Tahun 2016
Emas | Gold Hijau | Green Biru | Blue Merah | Red Hitam | Black
350
300
250
200
150
100
50
0
2015
2016
302
3933
115106
1214 712
322
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 317
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Pengelolaan Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan (CSR) pada Tahun 2016 Astra mengintegrasikan aspek sosial ke dalam setiap
keputusan bisnisnya yang berlandaskan Catur Dharma serta
melaksanakan program kerja yang sistematis dalam upaya
pemenuhan hak-hak pemangku kepentingan.
Di Astra, CSR merupakan inisiatif strategis yang
diselenggarakan melalui 4 pilar program, yaitu Astra Untuk
Indonesia Sehat, Astra Untuk Indonesia Cerdas, Astra Untuk
Indonesia Hijau dan Astra Untuk Indonesia Kreatif.
Inti dari program CSR Astra adalah memberdayakan dan
membangun kemandirian masyarakat agar mereka dapat
berpartisipasi dalam menggerakkan perekonomian lokal dan
menciptakan lapangan kerja.
Program dan Kebijakan CSR Program CSR Astra meliputi empat pilar utama yaitu:
1. Kesehatan
2. Pendidikan
3. Lingkungan
4. Kewirausahaan
Pada tahun 2016, pelaksanaan kebijakan bidang tanggung
jawab sosial oleh perusahaan Astra berpedoman pada hal-hal
yang tertuang dalam CSRS Corporate Policy, sebagai berikut:
1. Implementasi Astra Friendly Company (AFC) dengan
target minimal bintang 4.
Management of Corporate Social Responsibility (CSR) during 2016Astra integrates social aspects into every business decision
that is made based on Catur Dharma and implements
systematic work programs to allow all stakeholders to
exercise their rights.
At Astra, CSR is a strategic initiative organized through the
four pillars program, namely Astra Untuk Indonesia Sehat,
Astra Untuk Indonesia Cerdas, Astra Untuk Indonesia Hijau
and Astra Untuk Indonesia Kreatif.
The core of Astra’s CSR program is to empower the
communities and encourage them to become self-reliant so
they can make positive contribution to the local economy
and create jobs.
CSR Program and PolicyAstra CSR program covers four main pillars, namely:
1. Health
2. Education
3. Environment
4. Entrepreneurship
In 2016, Astra companies worked under the guidelines
offered in the CSRS Policy in implementing the social
responsibility programs:
1. The implementation of Astra Friendly Company (AFC)
with a minimum target of 4 star.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International318
2. Memastikan spectrum penyebaran program-program
CSR Astra di setiap kementerian dan setiap provinsi
3. Pengembangan inovasi program 4 pilar CSR Astra yang
sejalan dengan hasil pemetaan sosial, dampak proses
bisnis dan Public Contribution Roadmap 2020 dengan
fokus program pada:
a. Pilar Pendidikan, pembinaan Pendidikan Anak Usia
Dini (PAUD), tingkat dasar, menengah, dan atas,
sekolah adiwiyata nasional serta pengembangan
program Indonesia Ayo Aman Berlalu Lintas (IAABL)
melalui pembentukan Pelopor IAABL.
b. Pilar Lingkungan, program konservasi
keanekaragaman hayati terpadu yang berkelanjutan.
c. Pilar Kewirausahaan, program pemberdayaan
ekonomi masyarakat dan pembentukan sentra
ekonomi masyarakat binaan.
d. Pilar Kesehatan, pengembangan program
peningkatan kesehatan ibu dan anak.
Astra Friendly Company (AFC) merupakan pedoman bagi
perusahaan Grup Astra dalam melaksanakan tanggung
jawab sosial (CSR). Dengan pedoman ini, perusahaan
maupun instalasi Astra bisa melakukan program kerja CSR
secara sistematis dengan mempertimbangkan hak-hak
pemangku kepentingan.
AFC disusun dengan referensi dari berbagai standar atau
panduan nasional maupun internasional. Kriteria AFC terdiri
dari sistem manajemen yaitu value, mindset, dan behavior,
implementasi program empat pilar CSR Astra, persepsi
masyarakat dan donasi.
Kinerja Astra Friendly Company (AFC) 2016
144
82
119
82
3646
Bintang 5 | Star 5 Bintang 4 | 4 Star Bintang 3 | 3 Star Bintang 2 | 2 Star Bintang 1 | 1 Star
175
150
125
100
75
50
25
000 00
Hasil Pemeringkatan AFC | Result Ranking AFC
2015
2016
2. Ensuring the spectrum of Astra CSR programs are spread
across every ministry and province
3. The development of Astra 4 CSR pillars program that
is consistent with social mapping, impacts of business
processes and Public Contribution Roadmap 2020 with a
focus on:
a. Pillar of Education: coaching for children at early age
(PAUD), and students of elementary, junior high, and
high schools as well as national Adiwiyata school, and
the development of safety riding (Ayo Aman Berlalu
Lintas – IAABL) program through the establishment
of IAABL pioneers.
b. Pillar of Environment: sustainable and integrated
biodiversity conservation program.
c. Pillar of Entrepreneurship: community economic
empowerment programs and the establishment of
community economic development centers.
d. Pillar of Health: the development of programs to
improve maternal and child health.
Astra Friendly Company (AFC) is a guideline for the Astra
Group companies in implementing corporate social
responsibility (CSR). Under these guidelines, the companies
and Astra’s installations will be able to implement CSR work
programs in a systematic way, also taking into account the
rights of stakeholders.
AFC has been outlined with local and international standards
or guidelines as references. AFC criteria consist of the
management system such as value, mindset and behavior,
the implementation of Astra CSR program, public perception
and donations.
Astra Friendly Company (AFC) Performance 2016
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 319
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Realisasi Kegiatan CSR Realisasi kegiatan CSR Astra terfokus pada empat pilar
utama, yakni Pendidikan, Kewirausahaan, Lingkungan
dan Kesehatan. Pelaksanaan program CSR dilakukan
dalam berbagai tingkatan, meliputi program di tingkat
korporasi yang dirancang oleh Astra International dan anak
perusahaannya, hingga jaringan value chain.
Informasi lebih detil atas program dan kegiatan CSR Astra
serta realisasi yang dicapai pada tahun 2016 dapat dilihat
pada Laporan Keberlanjutan Astra tahun 2016 yang
melengkapi Laporan Tahunan ini.
Dampak Keuangan dari Kegiatan CSR Astra tidak menetapkan kebijakan khusus terkait jumlah
biaya sebagai dampak keuangan dari kegiatan CSR unit-
unit usaha, karena biaya pelaksanaan CSR merupakan
kewenangan unit bisnis sesuai dengan kondisi lingkungan
setempat.
Pengelolaan Tanggung Jawab kepada Konsumen pada Tahun 2016Bagi Astra, pelanggan adalah pemangku kepentingan
utama dalam bisnis karena konsumen merupakan alasan
keberadaan Astra. Karenanya, pengelolaan tanggung
jawab kepada konsumen bertujuan untuk menangani
aspek-aspek terkait produk dan layanan yang diberikan
kepada konsumen, sekaligus pemenuhan komitmen Astra
yang merupakan bagian dari filosofi Catur Dharma yaitu
‘Memberikan Pelayanan yang Terbaik kepada Pelanggan’.
Kebijakan KonsumenBerlandaskan kerangka operasional mengacu pada
peraturan perundang-undangan terkait perlindungan
konsumen, adalah landasan bagi Astra dalam menjalankan
setiap bisnis di berbagai industri.
Penerapan tanggung jawab kepada konsumen dilakukan
sepanjang rantai nilai penjualan produk dan jasa Astra, yang
meliputi:
• Pemenuhan standar dan peraturan yang berlaku dalam
penyediaan produk yang aman untuk digunakan masyarakat.
• Agar setiap produk Astra dapat dipakai dengan cara
yang aman dan benar sesuai tujuannya, diberikan
Realization of CSR ActivitiesAstra CSR activities are carried out with a focus on four main
pillars, namely ducation, Entrepreunership, Environment and
Health. Astra’s CSR program is implemented at various levels,
including programs at corporate level designed by Astra
International and its subsidiaries, to its value chain network.
More detailed information about Astra’s CSR programs and
activities and the realization achieved in 2016 is available in
the Astra Sustainability Report 2016 that is an integral part
of this Annual Report.
Financial impact of CSR activitiesAstra does not normally specify targets in terms of costs
incurred as the financial impacts of its CSR activities since they
remain the authority of individual business units depending
on the conditions surrounding the respective units.
Management of Responsibilities to Consumers during 2016
For Astra, customer is key stakeholder in the business as they
are behind why Astra has come into existence. Therefore,
responsibilities to consumers are managed in a way it can
handle all aspects related to products and services Astra
offers to them while fulfilling our commitment as part of
the Catur Darma philosophy ‘Provide the Best Service to Our
Customers’.
Consumer PolicyOperational framework that has been referred to all
applicable regulations on consumer protection provides
Astra with the foundation on which to run the business in
various industries.
Astra’s responsibility toward consumers is implemented
across the value chain of products and services distribution,
which include:
• Adherence to all applicable standards and regulations
related to providing safe products to the society
• To ensure that Astra products are used in a safe manner
and according to the purpose, consumers are given clear
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International320
informasi produk yang jelas mengenai cara pemakaian,
pemeliharaan, informasi suku cadang, pembuangan,
dan layanan pasca penjualan.
• Untuk hal-hal yang berkaitan dengan produk diberikan
pemahaman kepada calon pelanggan maupun
pelanggan tentang melalui saluran-saluran layanan Astra.
Khususnya pada layanan keuangan, informasi produk
keuangan disediakan dengan jelas dan transparan guna
menghindarkan kesalahpahaman di kemudian hari.
• Untuk setiap segmen bisnis, diberikan layanan pelanggan
yang revelan misalnya AstraWorld untuk layanan
pelanggan segmen otomotif. AstraWorld menyediakan
informasi dan sarana untuk pengaduan dan penerimaan
keluhan pelanggan atas produk-produk otomotif Astra.
Realisasi Kegiatan Tanggung Jawab KonsumenUntuk informasi lebih detil atas produk dan layanan yang
dipersembahkan Astra kepada konsumen pada tahun 2016
dapat dilihat pada bagian Tinjauan Bisnis dalam Laporan
Tahunan ini.
Astra selalu memantau dan menindaklanjuti keluhan yang
diajukan pelanggan guna mengetahui kinerja produk dan
jasa serta tingkat kepuasan pelanggan. Hal ini dimaksudkan
untuk memperbaiki produk dan proses serta layanan
pelanggan.
Indikator utama atas tingkat kepercayaan konsumen
terhadap produk Astra juga dipantau berdasarkan pangsa
pasar yang diraih oleh setiap unit bisnis yang dijalankan.
Sebagai wujud tanggung jawab kepada konsumen, Grup
Astra melaksanakan Brand Audit secara reguler.
Yayasan-Yayasan Astra Program tanggung jawab sosial dan lingkungan juga
dilakukan oleh yayasan-yayasan dalam Grup Astra. Yayasan-
yayasan Astra memiliki peran sentral dalam membangun dan
mendukung pendidikan di Indonesia, mencetak tenagakerja
muda terampil yang dibutuhkan Perusahaan serta
membangun keberlanjutan dan kemandirian masyarakat
melalui pengembangan dan pembinaan UMKM.
information about product usage, maintenance, spare
parts, disposal, and after-sales service.
• Other matters relating to products are provided to
both existing and prospective customers through
Astra’s designated channels. Specifically for financial
services, Astra provides clear and reliable information
in order to avoid potential disputes that may arise from
misunderstanding.
• For each of its business segments, Astra provides relevant
customer services, for example AstraWorld for customers
in the automotive segment. AstraWorld provides facilities
where consumers can file complaints and give inputs
about Astra’s automotive products.
Realization of Consumer Responsibility
More detailed information about products and services that
Astra offers to consumers in 2016 is available in the Business
Overview section of this Annual Report.
Astra always monitors and follows up customer complaints
filed to measure the performance of its products and
services and assesses customer satisfaction levels. Astra does
so to improve products quality and process while enhancing
customer service.
Key indicators of customer confidence towards Astra’s
products are also monitored based on market share
gained by each business unit. As a form of responsibility to
consumers, Astra Group regularly undertakes Brand Audit.
Foundations in Astra GroupPrograms in social and environmental responsibility are
also implemented by the many active foundations in Astra
Group. These foundations play a central role in establishing
and supporting education in Indonesia, producing young
skilled labors and establishing sustainable and self-reliant
communities through SMEs development and coaching.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 321
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
DHARMA BHAKTIASTRA (YDBA)
YAYASAN
Jumlah Penerima Manfaat:- Total binaan 9.828 UMKM dengan penyerapan tenaga
kerja 63.205 orang- Sebanyak 101 UMKM Mandiri- Pemuda putus sekolah yang dilatih 701 orang- Mendirikan 16 Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB)- Mendirikan 10 Lembaga Keuangan Mikro (LKM)
Pencapaian pada tahun 2016:• Dana kelolaan Rp13,1 miliar• Membina 646 UMKM dengan penyerapan tenaga kerja
1.820 orang• Jumlah pelatihan diikuti oleh 1.203 UMKM• Fasilitas akses pemasaran 450 UMKM• Fasilitas akses pembiayaan 108 UMKM dengan total nilai
Rp205,4 milar
Total Recipients:- Developing 9,828 MSME with labor force absorption
63,205 people- 101 MSME- Trained 701 drop-out students- Establishing 16 Business Development Agencies (LPB)- Establishing 10 Micro Financial Institutions (LKM)
Achievements in 2016:• Managed fund Rp13.1 billion• Developing 646 MSME, with total labor absorption of
1,820 people• Total training with 1,203 participants • Facilitating marketing access 450 MSME• Facilitating financing access 108 MSME with total amount
Rp205.4 billion
BIDANG KEGIATAN: PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) didirikan oleh pendiri Astra, Bapak William Soeryadjaya dengan mengemban misi pembinaan dan pengembangan UMKM di tanah air, juga sekaligus sebagai perkuatan value chain usaha Astra melalui program Income Generating Activity bagi masyarakat sekitar. Program pembinaan yang diberikan antara lain di bidang manajemen, teknologi, akses pasar, fasilitas pembiayaan, dan teknologi informasi dengan memaksimalkan sinergi pada jaringan value chain Astra secara terintegrasi.
AREA OF ACTIVITIES: DEVELOPMENT OF MICRO, SMALL AND MEDIUM ENTERPRISES (MSME) Dharma Bhakti Astra Foundation (YDBA) was established by the founder of Astra, William Soeryadjaya with the vision of fostering the development of MSME in the country, as well as strengthening Astra value chain through Income Generating Activity program for surrounding community. The programs offered include among others the trainings in management, technology, market access, financing facilities, and information technology by maximizing the synergy in Astra’s value chain network in an integrated manner.
Y A Y A S A N
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International322
ASTRABINAILMU (YABI)
YAYASAN
Jumlah Penerima Manfaat:- 2.922 mahasiswa lulusan Polman Astra sejak tahun 1995- 566 siswa penerima beasiswa dari 23 provinsi di Indonesia
(2009-2016)
Dana pengelolaan: Rp34,6 miliar• Grup Astra menyerap alumni Polman rata-rata 60%• Mengembangkan Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi
dengan membina 20 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sejak tahun 2014
• Mengembangkan Pusat Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah dengan membina 13 UMKM sejak 2013
• Menjalin kolaborasi multistakeholder level internasional
Total Recipients:- 2,922 Polman Astra graduates since 1995- 566 recipients of scholarship from 23 provinces in
Indonesia (2009-2016)
Managed Fund: Rp34.6 billion• The Group absorted around 60% Polman Astra alumni • Developing Center for Vocational Education Development
by developing 20 vocational schools (SMK) since 2014
• Developing Center for Small Medium Enterprise Development by developing 13 MSME since 2013
• Collaborating with international multistakeholders
BIDANG KEGIATAN: PENDIDIKANPada tahun 1995 didirikan dengan nama Akedemi Teknik Federal dibawah Yayasan Federal Bina Ilmu oleh PT Federal Motor (kini PT Astra Honda Motor). Seiring dengan perkembangannya Yayasan Federal Bina Ilmu berubah menjadi Yayasan Astra Bina Ilmu (YABI) dan Akademi Teknik Federal menjadi Politeknik Manufaktur Astra (Polman Astra). YABI-Polman Astra mengemban misi menghasilkan lulusan D3 siap pakai dalam bidang terkait otomotif dan Sumber Daya Alam, termasuk pembinaan mindset QCDI, mental disiplin dan learning ability sehingga siap menghadapi perkembangan industri global serta menciptakan lingkungan akademis yang profesional untuk menumbuh kembangkan kompetensi dan potensi civitas academika. Sedang visi YABI-Polman Astra adalah menjadi Politeknik Terbaik di Indonesia dan mampu bersaing di Asia Tenggara.
AREA OF ACTIVITIES: EDUCATIONIn 1995, Akademi Teknik Federal was established under Federal Bina Ilmu Foundation by PT Federal Motor (now PT Astra Honda Motor). In line with the development, the Federal Bina Ilmu Foundation changed its name to Astra Bina Ilmu Foundation (YABI) and Akademi Teknik Federal to Politeknik Manufaktur Astra (Polman Astra). YABI-Polman Astra has a mission to develop graduates who are ready to work in the field related to automotive and natural resources, with learning in QCDI mindset, mental discipline and learning ability in order to be able to face the development of the global industry as well as create a professional academic environment to cultivate the competence and potential of the academic community. YABI-Polman Astra works toward the vision of becoming the best Polytechnic in Indonesia, and competitive in Southeast Asia.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 323
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
PENDIDIKAN ASTRA MICHAEL D. RUSLIM(YPA-MDR)
YAYASAN
Jumlah Penerima Manfaat:61 sekolah binaan, 842 guru dan 13.094 siswa
Dana Kelolaan: Rp35,0 miliar• Asesmen Sekolah Unggul dan Swapraja di seluruh daerah
binaan• Penilaian K3 (Kebersihan, Kerapihan, Keindahan) telah
dilakukan di 50 Sekolah Binaan• Penampilan hasil karya siswa binaan YPA-MDR di SMKN
Gedangsaro, kabupaten Gunungkidul dalam pagelaran busana Jogja International Batik Biennale 2016
• Juara I Olimpiade Guru Nasional tingkat nasional (Imam Muttaqin, guru binaan YPA-MDR di SMPN 2 Donorojo, kabupaten Pacitan
• Sekolah Adiwiyata tingkat nasional (SMPN 1 Tanjungsari, kabupaten Lampung Selatan)
• Juara I lomba karawitan dan 2 lomba tari tradisional FLS2N Tingkat Provinsi (SMPN 4 Pandak, kabupaten Bantul)
Total Recipients:61 fostered schools, 842 teachers and 13,094 students
Managed Fund: Rp35.0 billion• Assesment of Excellent and Swapraja Schools in all fostered
areas• Evaluation of K3 (Cleanliness, Organization, Beauty) in 50
fostered schools• Displaying the creation of YPA-MDR fostered students in
SMKN 2 Gedangsari, Gunungkidul regency during Jogja International Batik Biennale 2016 fashion show.
• 1st winner of National Teachers Olympiad in national level (Imam Muttaqin, fostered teacher of YPA-MDR in SMPN 2 Donorojo, Pacitan regency).
• Adiwiyata school in national level (SMPN 1 Tanjungsari, South Lampung regency)
• 1st winner of karawitan and 2 traditional dance FLS2N in province level (SMPN 4 Pandak, Bantul regency)
BIDANG KEGIATAN: PENDIDIKANYayasan Pendidikan Astra-Michael D. Ruslim (YPA-MDR) awalnya didirikan dengan nama Yayasan Astra Bina Pendidikan kemudian berganti nama menjadi Yayasan Pendidikan Astra-Michael D. Ruslim pada tahun 2010 untuk menghormati Presiden Direktur Astra, Michael D. Ruslim. YPA-MDR memiliki visi untuk membantu sekolah-sekolah tingkat dasar dan menengah di daerah prasejahtera dalam bentuk pengembangan sumber daya manusia, pengembangan kurikulum dan manajemen sekolah yang profesional. Tujuannya adalah agar para siswa mampu meningkatkan kualitas, intelektual dan kecakapan hidup serta memiliki karakter yang didasarkan pada nilai luhur Bangsa Indonesia.
AREA OF ACTIVITIES: EDUCATIONThe Astra - Michael D. Ruslim Education Foundation (YPA-MDR) was originally established under the name of Astra Bina Pendidikan Foundation which was then changed into YPA-MDR in honor of the President Director of Astra, Michael D. Ruslim in 2010. YPD-MDR has a vision to assist elementary, junior and high schools in underprivileged areas by developing human resources and curriculum and professional school management. The purpose of which is to improve the quality, intellectual and life skills of the students with characters rooted in the Indonesian noble values.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International324
AMALIAHASTRA (YAA)
YAYASAN
Jumlah Penerima Manfaat: 12.101 orang
Dana Pengelolaan: Rp12,3 miliar• Penerima Beasiswa Amaliah Astra 3.925 orang• Tunas Unggul (penerima beasiswa di Perguruan Tinggi)
berjumlah 178 orang• Penerima Bantuan Pemberdayaan Ekonomi (Teknisi HP,
Teknisi AC & Teknisi Laundri) berjumlah 525 orang• Penerima santunan sosial & bantuan dari wakaf berjumlah
7.473 orang
Total recipients: 12,101 people
Managed Fund: Rp12.3 billion• 3,925 recipients of Amaliah Astra Scholarship • 178 recipients of Tunas Unggul (recipients of university
scholarship)• 525 recipients of Economic Empowerment (Handphone
Technicians, AC Technicians & Laundry Technicians) • 7,473 recipients of social donation & wakaf donation
BIDANG KEGIATAN: SOSIAL KEAGAMAAN YAA didirikan untuk membangun Intellectual Quotient (IQ), Emotional Quotient (EQ) dan Spiritual Quotient melalui kegiatan di bidang sosial-keagamaan, tujuannya agar karyawan muslim Astra menjadi muslim yang profesional dan masyarakat di sekitarnya memiliki ketaatan beragama. Kegiatan YAA dilakukan melalui Masjid Astra, seperti perayaan keagamaan dan kegiatan untuk mempererat solidaritas sesama umat Muslim dan meningkatkan pengetahuan agama Islam, mengembangkan dan membina calon pemimpin agama serta juga memfasilitasi pemberian zakat, infaq dan sedekah (ZIS) yang disalurkan untuk beasiswa dan modal wirausaha masyarakat.
AREA OF ACTIVITIES: SOCIAL RELIGIOUS ACTIVITIESYAA was established to build Intellectual Quotient (IQ), Emotional Quotient (EQ) and Spiritual Quotient through socio-religious activities for the purpose of making Astra’s moslem employees become professional moslems and encouraging religious observance in surrounding communities. YAA activities are conducted in Astra Mosque, such as religious celebrations and activities to strengthen the solidarity among Moslems and expanding Islamic religious knowledge, developing and nurturing future religious leaders and also facilitating the zakat, infaq and shadaqah (ZIS) which are distributed for scholarships and community entrepreneurship working capital.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 325
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
TOYOTA DAN ASTRA (YTA)
YAYASAN
Jumlah Penerima Manfaat: 3.517 orang
Dana Kelolaan: Rp4,24 miliar• Beasiswa reguler 2.960 (SD/SMP/SMA) dan 547 (Poltek/S1)• 10 Bantuan biaya penelitiaan/disertasi (S2/S3)• 6 Bantuan biaya kegiatan ilmiah mahasiswa (poltek/S1),
serta kuliah umum di 13 Universitas dan 1 SMK
• Bantuan alat peraga pendidikan: mesin dan transmisi• 390 Bantuan buku teknik otomotif dan 19 set wall chart
kepada Sekolah Menengah Kejuruan Teknik
Total Recipients: 3,517 people
Managed Fund: Rp4.24 billion• 2,960 regular scholarships (elementary/junior high/high
schools) and 547 (Poltek/undergraduate)• 10 research grants• 6 university (poltek/undergraduate) science projects
support and general lecture at 13 universities and 1 vocational school
• Educational aids: engines and transmissions• 390 automotive technical books and 19 sets of wall chart
for technical vocational schools
BIDANG KEGIATAN: PENDIDIKANYayasan Toyota dan Astra (YTA) didirikan oleh PT Astra International Tbk dan PT Toyota-Astra Motor, dengan visi turut serta dalam mencerdaskan kehidupan bangsa melalui program penyediaan bantuan dana dan pembiayaan untuk kegiatan pendidikan, riset dan pengembangan ilmu sains dan teknologi, bantuan alat peraga pendidikan dan buku-buku, terutama teknologi otomotif. Fokus program YTA yaitu pada program peningkatan kualitas pendidikan dasar dan menengah serta kepada pengajar perguruan tinggi negeri yang sedang melakukan penelitian dalam program Master atau Doktor.
AREA OF ACTIVITIES: EDUCATIONToyota and Astra (YTA) Foundation was established by PT Astra International Tbk and PT Toyota-Astra Motor, with the vision of educating the nation through the grant funds and financing for educational activities, research and development of science and technology, assistance for educational aids and books, particularly those related to automotive technology. YTA programs focus on the improvement of elementary and high school educational quality and development of state universities lecturers conducting research for their Master or Doctoral degree.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International326
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
ASTRAHONDA MOTOR (YAHM)
YAYASAN
Jumlah Penerima Manfaat: 1.643 orang Penerima Beasiswa
Dana Kelolaan: Rp5,2 miliar• Memberikan beasiswa kepada 1.841 siswa (SD, SMP, SMA
& Mahasiswa) dan 3 tenaga pengajar Polman• Membantu penambahan ruang kelas di Cileungsi &
perbaikan talud di Yogyakarta• Melakukan pelatihan road safety (Bali, Jambi & Yogyakarta)• Kampanye Road Safety melalui distribusi buku panduan
Safety Riding (AHASS Madura & Yogyakarta)• Mengadakan lomba karya tulis mengenai keamanan
bersepeda motor di jalan (Jakarta)• Bantuan peralatan laboratorium untuk kultur jaringan
di 5 SMK (Palangkaraya, Tidore, Jayapura, Makassar & Balikpapan)
• Pengembangan IGA dengan mendirikan supermarket mini (Karawang)
Total Recipients: 1,643 scholarship recipients
Managed Fund: Rp5.2 billion• Providing scholarship to 1,841 students (elementary, junior,
high school and university) and 3 teaching staff of Polman.• Expanding class rooms in Cileungsi & repairs of talud in
Yogyakarta• Conducting road safety training (Bali, Jambi & Yogyakarta).• Road Safety Campaign by distributing Safety Riding guide
books (AHASS Madura & Yogyakarta)• Conducting essay writing contest of bike safety riding
(Jakarta).• Providing laboratory tools for network in 5 SMK
(Palangkaraya, Tidore, Jayapura, Makassar & Balikpapan)
• Developing IGA by opening mini supermarket (Karawang)
BIDANG KEGIATAN: PENDIDIKAN, ROAD SAFETY, ENVIRONMENT & COMMUNITY DEVELOPMENTYayasan Astra Honda Motor (YAHM) merupakan organisasi sosial mandiri dengan misi mendukung kehidupan masyarakat di bidang pendidikan dan sosial melalui program pemberian beasiswa bagi siswa/mahasiswa prasejahtera dan berprestasi serta pembangunan fasilitas pendukung untuk institusi pendidikan, program edukasi masyarakat tentang keselamatan di jalan, program pelestarian lingkungan hidup serta kegiatan amal untuk berbagai aktivitas sosial dan budaya, termasuk bencana alam.
AREA OF ACTIVITIES: EDUCATION, ROAD SAFETY, ENVIRONMENT & COMMUNITY DEVELOPMENTAstra Honda Motor Foundation (YAHM) is an independent social organization with the mission of supporting people’s lives in educational and social aspects, through scholarships for underprivileged and outstanding student/collage student and the construction of supporting facilities for educational institutions, public education programs on road safety, environmental conservation programs and charity work for various social and cultural activities, including natural disaster relief.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 327
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
KARYA BAKTI UNITED TRACTORS (YKB UT)
YAYASAN
Jumlah Penerima Manfaat: 9.239 orang
Dana Kelolaan: Rp6,5 miliar• Lulusan UT School Program Reguler 252 orang• Lulusan UT School Program Pelatihan Pelanggan 1.224
orang• Lulusan UT School Program CSR 996 orang lulusan• Pelatihan untuk karyawan perusahaan pelanggan UT
(mekanik & operator alat berat)• Pelatihan untuk karyawan perusahaan group AHEME
(mekanik & operator alat berat)• Total lulusan UT School selama 2016 yaitu 2.472 orang
Total Recipients: 9,239 people
Managed Fund: Rp6.5 billion• Regular UT School Program graduates are 252 people• Customer Training UT School Program graduates are 1,224
people• CSR UT School Program graduates are 996 people• Training for employees of UT’s enterprise customers
(mechanic & heavy equipment operator)• Training for employees of AHEME group companies
(mechanic & heavy equipment operator)• Total of UT school graduates in 2016 is 2,472 people
BIDANG KEGIATAN: PENDIDIKANYayasan Karya Bakti United Tractors (YKB UT) memiliki visi “Menjadi Lembaga Pendidikan Keterampilan Mekanik dan Operator Alat-alat Berat Terbaik di Dunia.” Melalui UT School, yang menjadi wadah pelaksanaan program pendidikan intensif untuk mempersiapkan operator dan mekanik alat berat yang profesional sesuai standar internasional. UT School tidak hanya menyelenggarakan pendidikan sesuai kebutuhan Grup Astra dan pelanggan tetapi juga mendukung pengembangan sekolah kejuruan untuk mendorong peningkatan mutu dan standar industri nasional.
AREA OF ACTIVITIES: EDUCATIONKarya Bakti United Tractors Foundation (YKB UT) has a vision of becoming the best educational institution for heavy-equipment mechanics and operators in the world. UT school becomes a place to provide intensive educational programs to equip professional operators and mechanics of heavy equipment in accordance with international standards. UT School not only provides educations in accordance with the needs within Astra Group and its customers but also supports the development of vocational schools to improve the quality and standards of national industry.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International328
ASTRAAGROLESTARI (YAAL)
YAYASAN
Jumlah Penerima Manfaat: 32.685 siswa dan 251 sekolah
Dana Pengelolaan: Rp3,7 miliar• Pengelolaan sekolah YAAL dan sekolah binaan ring 1
sejumlah 251 sekolah swasta dan 32.685 siswa untuk area Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi
• Jumlah guru YAAL dan guru binaan sekolah ring 1 sampai 2016 berjumlah 2.342 guru
• Pelatihan peningkatan kompetensi guru di area Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi
Total Recipients: 32,685 students and 251 schools
Managed Fund: Rp3.7 billion• Management of 251 YAAL schools and fostered schools
ring 1 and 32,685 students in Sumatera, Kalimantan and Sulawesi
• A total of 2,342 YAAL teachers and teacher in fostered school ring 1 in 2016
• Training to improve the competence in the area of Sumatra, Kalimantan and Sulawesi
BIDANG KEGIATAN: PENDIDIKANYayasan Astra Agro Lestari (YAAL) memiliki visi menciptakan sekolah terbaik di wilayah operasional perkebunan melalui penyediaan pendidikan yang lebih baik bagi keluarga karyawan dan masyarakat sekitar serta menghasilkan lulusan dengan prestasi akademik yang baik, inovatif, berkarakter, peduli terhadap kesehatan, keselamatan dan lingkungan. YAAL membangun sekolah mulai TK hingga SMP berikut manajemen sekolah serta menyediakan dan pengembangan tenaga pengajar yang berkualitas, YAAL juga menyediakan perumahan bagi tenaga pengajar di sekolah binaan.
AREA OF ACTIVITIES: EDUCATIONAstra Agro Lestari Foundation (YAAL) has a vision of establishing the best schools in plantation areas through better education facilities for families of the employees and surrounding communities and producing graduates with good academic records, innovations, good characters, concerns for health, safety and environment. YAAL has built schools starting from elementary to junior high schools equipped with school management and provides and develops quality teaching staff. YAAL also provides housing for teaching staff in the fostered schools.
Y A Y A S A N
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 329
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
INSAN MULIA PAMAPERSADA NUSANTARA
YAYASAN
Jumlah Penerima Manfaat: 1.103 anak
Dana Pengelolaan: Rp263 juta• Penyaluran Beasiswa• Training Motivasi • Operasional Rumah Tahfidz• Seminar Parenting• Santunan anak Yatim dan Dhuafa• Kajian Mingguan dan Bulanan
Total Recipients: 1,103 children
Managed Fund: Rp263 million• Scholarship Distribution • Motivational Training • Rumah Tahfidz Operations• Parenting Seminar• Donation for the Orphans and the Underprivileged • Weekly and Monthly Review
BIDANG KEGIATAN: SOSIAL KEAGAMAANYayasan Insan Mulia Pama (YIMP) memiliki visi untuk memberikan kontribusi yang positif bagi perkembangan perusahaan dan masyarakat melalui pembentukan karakter karyawan yang beriman, bertaqwa dan berakhlak mulia. Fokus program Yayasan Insan Mulia Pama yaitu melakukan pengelolaan terhadap infak, zakat, shadaqah, penyelenggaraan dakwah dan kajian serta penyelenggaraan program sosial kemasyarakatan.
AREA OF ACTIVITIES: SOCIAL RELIGIOUS ACTIVITIESInsan Mulia Pama Foundation (YIMP) has a vision of giving positive contribution for the advancement of the Company and communities by developing the employees characters to be faithful, pious and noble. The focus of the program is managing the infak, zakat and shadaqah, conducting sermons and recitations and performing social programs.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International330
KEUANGANFINANCIAL REPORT
LAPORAN
ZainiPerahu | The Boat (1974)65 x 80 cm. Cat Minyak pada Kanvas | Oil on CanvasKoleksi Galeri Nasional Indonesia | Collection of Galeri Nasional Indonesia
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 331
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International332
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER/DECEMBER 2016 DAN/AND 2015
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 333
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER/DECEMBER 2016 DAN/AND 2015
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International334
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International 335
Highlights Investor Information
Management Reports
Company Profile
Human Capital
Management’s Discussion and
Analysis
Corporate Governance
Report
Corporate Social
Responsibility
Consolidated Financial
Statements 2016
Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Astra International336
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
Halaman - 1 - Page
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
AS AT 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Catatan/ Notes 2016 2015
ASET ASSETS
Aset lancar Current assets Kas dan setara kas 4 29,357 27,102 Cash and cash equivalents Investasi lain-lain 5 899 484 Other investments Piutang usaha, setelah dikurangi Trade receivables, net of provision penyisihan piutang ragu-ragu sebesar for doubtful receivables of 499 499 (2015: 625): (2015: 625): - Pihak berelasi 6,35g 1,537 923 - Related parties - Pihak ketiga 6 17,409 17,165 - Third partiesPiutang pembiayaan, setelah dikurangi 7 33,216 31,728 Financing receivables, net of provision penyisihan piutang ragu-ragu for doubtful receivables sebesar 1.319 (2015: 1.434) of 1,319 (2015: 1,434)Piutang lain-lain, setelah dikurangi Other receivables, net of provision penyisihan piutang ragu-ragu for doubtful receivables of 18 sebesar 18 (2015: 15): (2015: 15): - Pihak berelasi 8,35i 223 249 - Related parties - Pihak ketiga 8 3,741 2,940 - Third partiesPersediaan 9 17,771 18,337 Inventories Pajak dibayar dimuka 10a 4,443 4,729 Prepaid taxesPembayaran dimuka lainnya 1,807 1,504 Other prepayments Jumlah aset lancar 110,403 105,161 Total current assets
Aset tidak lancar Non-current assets Piutang usaha - pihak ketiga 6 480 - Trade receivables - third partyPiutang pembiayaan, setelah dikurangi 7 31,423 28,377 Financing receivables, net of penyisihan piutang ragu-ragu provision for doubtful receivables sebesar 1.315 (2015: 1.282) of 1,315 (2015: 1,282) Piutang lain-lain, setelah dikurangi Other receivables, net of provision penyisihan piutang ragu-ragu sebesar for doubtful receivables of nil nihil (2015: nihil): (2015: nil): - Pihak berelasi 8,35i 489 1,276 - Related parties - Pihak ketiga 8 973 3,589 - Third partiesInvestasi pada ventura bersama 11 26,988 23,201 Investments in joint venturesInvestasi pada entitas asosiasi 12 6,999 6,439 Investments in associates Investasi lain-lain 5 6,372 5,320 Other investmentsAset pajak tangguhan 10d 3,980 3,043 Deferred tax assets Properti investasi 13 6,183 3,493 Investment propertiesTanaman perkebunan, setelah dikurangi 14 6,675 6,686 Plantations, net of accumulated akumulasi penyusutan sebesar 1.775 depreciation of 1,775 (2015: 1.534) (2015: 1,534) Aset tetap, setelah dikurangi 15 43,237 41,702 Fixed assets, net of akumulasi penyusutan sebesar accumulated depreciation 42.514 (2015: 39.012) of 42,514 (2015: 39,012)Properti pertambangan, setelah 16 4,613 4,859 Mining properties, net of dikurangi akumulasi penyusutan accumulated depreciation and dan penurunan nilai sebesar impairment of 9,602 9.602 (2015: 9.488) (2015: 9,488)Hak konsesi, setelah 17 5,987 5,298 Concession rights, net of dikurangi akumulasi amortisasi accumulated amortisation of sebesar 336 (2015: 304) 336 (2015: 304) Goodwill 1,974 1,974 Goodwill Aset takberwujud lainnya 2,072 2,039 Other intangible assetsAset lain-lain 3,007 2,978 Other assets Jumlah aset tidak lancar 151,452 140,274 Total non-current assets JUMLAH ASET 261,855 245,435 TOTAL ASSETS
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
Halaman - 2 - Page
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
AS AT 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Catatan/ Notes 2016 2015
LIABILITAS LIABILITIES
Liabilitas jangka pendek Current liabilitiesPinjaman jangka pendek 18 18,764 11,975 Short-term borrowingsUtang usaha: Trade payables: - Pihak berelasi 19,35j 3,666 3,246 - Related parties - Pihak ketiga 19 18,823 17,311 - Third partiesLiabilitas lain-lain: Other liabilities: - Pihak berelasi 20,35k 557 285 - Related parties - Pihak ketiga 20 7,039 6,791 - Third partiesUtang pajak 10b 1,851 2,142 Taxes payableAkrual 21 6,174 5,621 AccrualsProvisi 293 23 ProvisionsLiabilitas imbalan kerja 22 420 451 Employee benefit obligationsPendapatan ditangguhkan 23 4,436 4,170 Unearned incomeBagian jangka pendek dari Current portion of long-term debt: utang jangka panjang: - Pinjaman bank dan pinjaman 24 15,104 16,437 - Bank loans and other loans lain-lain - Surat berharga yang diterbitkan 25 11,264 7,357 - Debt securities in issue - Utang sewa pembiayaan 688 433 - Obligations under finance leases Jumlah liabilitas jangka pendek 89,079 76,242 Total current liabilities Liabilitas jangka panjang Non-current liabilitiesLiabilitas lain-lain - pihak ketiga 20 232 574 Other liabilities - third partiesPendapatan ditangguhkan 23 1,873 1,694 Unearned incomeLiabilitas pajak tangguhan 10d 1,641 1,796 Deferred tax liabilitiesProvisi 207 293 ProvisionsLiabilitas imbalan kerja 22 3,827 3,856 Employee benefit obligationsUtang jangka panjang, setelah Long-term debt, net of current dikurangi bagian jangka pendek: portion: - Pinjaman bank dan pinjaman 24 10,195 18,315 - Bank loans and other loans lain-lain - Surat berharga yang diterbitkan 25 14,836 15,239 - Debt securities in issue - Utang sewa pembiayaan 59 893 - Obligations under finance leases Jumlah liabilitas jangka panjang 32,870 42,660 Total non-current liabilities
Jumlah liabilitas 121,949 118,902 Total liabilities
EKUITAS EQUITYModal saham: Share capital: - Modal dasar - 60.000.000.000 - Authorised - 60,000,000,000 saham dengan nilai nominal Rp 50 shares with par value of Rp 50 (dalam satuan Rupiah) per saham (full Rupiah) per share - Modal ditempatkan dan disetor 26 2,024 2,024 - Issued and fully paid - penuh - 40.483.553.140 saham biasa 40,483,553,140 ordinary sharesTambahan modal disetor 27 1,139 1,139 Additional paid-in capitalSaldo laba: Retained earnings: - Dicadangkan 29 425 425 - Appropriated - Belum dicadangkan 101,217 92,564 - UnappropriatedKomponen ekuitas lainnya 7,146 5,891 Other reserves
Ekuitas yang diatribusikan 111,951 102,043 Equity attributable tokepada pemilik entitas induk owners of the parent
Kepentingan nonpengendali 30 27,955 24,490 Non-controlling interests
Jumlah ekuitas 139,906 126,533 Total equity
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 261,855 245,435 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
Halaman - 3 - Page
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIANUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME
FOR THE YEARS ENDED31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Catatan/ Notes 2016 2015
Pendapatan bersih 31 181,084 184,196 Net revenue Beban pokok pendapatan 32 (144,652) (147,486) Cost of revenue Laba bruto 36,432 36,710 Gross profit Beban penjualan 32 (7,855) (9,117) Selling expenses Beban umum dan administrasi 32 (11,043) (10,381) General and administrative expenses Penghasilan bunga 1,699 1,515 Interest income Biaya keuangan (1,745) (1,370) Finance costs Kerugian selisih kurs, bersih (155) (291) Foreign exchange losses, net Penghasilan lain-lain 33 3,165 4,234 Other incomeBeban lain-lain (1,594) (882) Other expenses Kerugian penurunan nilai terkait 16 - (5,255) Impairment losses related to properti pertambangan mining propertiesBagian atas hasil bersih ventura bersama 11 2,114 3,311 Share of results of joint ventures Bagian atas hasil bersih entitas asosiasi 12 1,235 1,156 Share of results of associates
Laba sebelum pajak penghasilan 22,253 19,630 Profit before income tax Beban pajak penghasilan 10c (3,951) (4,017) Income tax expenses Laba tahun berjalan 18,302 15,613 Profit for the year Penghasilan komprehensif lain: Other comprehensive income:
Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi Items that will not be reclassified ke laba rugi to profit or loss
Revaluasi aset tetap 15 1,392 - Revaluation of fixed assets
Pengukuran kembali atas liabilitas 22 461 (79) Remeasurements of post-imbalan pascakerja employment benefit obligations
Bagian penghasilan komprehensif 11 15 (17) Share of other comprehensive lain dari ventura bersama income of joint ventures
Bagian penghasilan komprehensif 12 11 (10) Share of other comprehensive lain dari entitas asosiasi income of associates
Pajak penghasilan terkait 10d (109) 17 Related income tax
1,770 (89)
Pos-pos yang akan direklasifikasi Items that will be reclassified ke laba rugi to profit or loss Selisih kurs karena penjabaran laporan (114) 597 Exchange difference on translation
keuangan dalam valuta asing of financial statements in foreign currencies
Aset keuangan tersedia untuk dijual 210 (211) Available-for-sale financial assets Lindung nilai arus kas (410) 565 Cash flow hedges Bagian penghasilan komprehensif 11 (69) 128 Share of other comprehensive
lain dari ventura bersama income of joint ventures
Bagian penghasilan komprehensif 12 1 (3) Share of other comprehensive lain dari entitas asosiasi income of associates
Pajak penghasilan terkait 10d 114 (146) Related income tax
(268) 930 Penghasilan komprehensif lain 1,502 841 Other comprehensive income
tahun berjalan, setelah pajak for the year, net of tax
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
Halaman - 3 - Page
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIANUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME
FOR THE YEARS ENDED31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Catatan/ Notes 2016 2015
Pendapatan bersih 31 181,084 184,196 Net revenue Beban pokok pendapatan 32 (144,652) (147,486) Cost of revenue Laba bruto 36,432 36,710 Gross profit Beban penjualan 32 (7,855) (9,117) Selling expenses Beban umum dan administrasi 32 (11,043) (10,381) General and administrative expenses Penghasilan bunga 1,699 1,515 Interest income Biaya keuangan (1,745) (1,370) Finance costs Kerugian selisih kurs, bersih (155) (291) Foreign exchange losses, net Penghasilan lain-lain 33 3,165 4,234 Other incomeBeban lain-lain (1,594) (882) Other expenses Kerugian penurunan nilai terkait 16 - (5,255) Impairment losses related to properti pertambangan mining propertiesBagian atas hasil bersih ventura bersama 11 2,114 3,311 Share of results of joint ventures Bagian atas hasil bersih entitas asosiasi 12 1,235 1,156 Share of results of associates
Laba sebelum pajak penghasilan 22,253 19,630 Profit before income tax Beban pajak penghasilan 10c (3,951) (4,017) Income tax expenses Laba tahun berjalan 18,302 15,613 Profit for the year Penghasilan komprehensif lain: Other comprehensive income:
Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi Items that will not be reclassified ke laba rugi to profit or loss
Revaluasi aset tetap 15 1,392 - Revaluation of fixed assets
Pengukuran kembali atas liabilitas 22 461 (79) Remeasurements of post-imbalan pascakerja employment benefit obligations
Bagian penghasilan komprehensif 11 15 (17) Share of other comprehensive lain dari ventura bersama income of joint ventures
Bagian penghasilan komprehensif 12 11 (10) Share of other comprehensive lain dari entitas asosiasi income of associates
Pajak penghasilan terkait 10d (109) 17 Related income tax
1,770 (89)
Pos-pos yang akan direklasifikasi Items that will be reclassified ke laba rugi to profit or loss Selisih kurs karena penjabaran laporan (114) 597 Exchange difference on translation
keuangan dalam valuta asing of financial statements in foreign currencies
Aset keuangan tersedia untuk dijual 210 (211) Available-for-sale financial assets Lindung nilai arus kas (410) 565 Cash flow hedges Bagian penghasilan komprehensif 11 (69) 128 Share of other comprehensive
lain dari ventura bersama income of joint ventures
Bagian penghasilan komprehensif 12 1 (3) Share of other comprehensive lain dari entitas asosiasi income of associates
Pajak penghasilan terkait 10d 114 (146) Related income tax
(268) 930 Penghasilan komprehensif lain 1,502 841 Other comprehensive income
tahun berjalan, setelah pajak for the year, net of tax
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
Halaman - 4 - Page
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIANUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME
FOR THE YEARS ENDED31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Catatan/ Notes 2016 2015
Laba tahun berjalan (saldo dipindahkan 18,302 15,613 Profit for the year (balance carry dari halaman sebelumnya) forward from previous page)
Penghasilan komprehensif lain 1,502 841 Other comprehensive income
tahun berjalan, setelah pajak for the year, net of tax (saldo dipindahkan dari halaman (balance carry forward from sebelumnya) previous page)
Jumlah penghasilan komprehensif 19,804 16,454 Total comprehensive income tahun berjalan for the year
Laba yang diatribusikan kepada: Profit attributable to:
Pemilik entitas induk 15,156 14,464 Owners of the parent Kepentingan nonpengendali __ 3,146 1,149 Non-controlling interests
18,302 15,613
Penghasilan komprehensif yang Comprehensive income diatribusikan kepada: attributable to:
Pemilik entitas induk 16,626 15,276 Owners of the parent Kepentingan nonpengendali __ 3,178 1,178 Non-controlling interests
19,804 16,454
Laba per saham - dasar dan dilusian 36 374 357 Earnings per share - basic and (dalam satuan Rupiah) diluted (full Rupiah)
PT A
STR
A IN
TER
NAT
ION
AL
Tbk
DA
N E
NTI
TAS
AN
AK
/AN
D S
UB
SID
IAR
IES
Cat
atan
ata
s la
pora
n ke
uang
an k
onso
lidas
ian
mer
upak
an b
agia
n ya
ng ti
dak
terp
isah
kan
dari
lapo
ran
keua
ngan
kon
solid
asia
n.
The
acco
mpa
nyin
g no
tes
form
an
inte
gral
par
t of t
hese
con
solid
ated
fina
ncia
l sta
tem
ents
.
Hal
aman
- 5
- P
age
LAPO
RA
N P
ERU
BA
HA
N E
KU
ITA
S K
ON
SOLI
DA
SIA
N
UN
TUK
TA
HU
N Y
AN
G B
ERA
KH
IR
31 D
ESEM
BER
201
6 D
AN
201
5 (D
inya
taka
n da
lam
milia
ran
Rup
iah)
CO
NSO
LID
ATE
D S
TATE
MEN
TS O
F C
HA
NG
ES IN
EQ
UIT
Y FO
R T
HE
YEA
RS
END
ED
31 D
ECEM
BER
201
6 A
ND
201
5 (E
xpre
ssed
in b
illio
ns o
f Rup
iah)
Cat
atan
/N
Cat
atan
/ N
otes
Dia
trib
usik
an k
epad
a pe
mili
k en
titas
indu
k/A
ttrib
utab
le to
ow
ners
of t
he p
aren
t
Dia
trib
usik
an
kepa
da
kepe
ntin
gan
nonp
enge
ndal
i/ A
ttrib
utab
le to
no
n -co
ntro
lling
in
tere
sts
Jum
lah
ekui
tas/
To
tal e
quity
Mod
al
saha
m/
Shar
e ca
pita
l
Tam
baha
n m
odal
di
seto
r/ A
dditi
onal
pa
id-in
ca
pita
l
Sald
o la
ba/
Ret
aine
d ea
rnin
gs
Rev
alua
si
aset
teta
p/
Rev
alua
tion
of
fixed
ass
ets
Selis
ih k
urs
kare
na
penj
abar
an la
pora
n ke
uang
an d
alam
va
luta
asi
ng/
Exch
ange
diff
eren
ce
on tr
ansl
atio
n of
fin
anci
al s
tate
men
ts
in fo
reig
n cu
rren
cies
Aset
keu
anga
n te
rsed
ia
untu
k di
jual
/ A
vaila
ble -
for-
sa
le fi
nanc
ial
asse
ts
Lind
ung
nila
i ar
us k
as/
Cas
h flo
w
hedg
es
Lain
-lain
/O
ther
s Ju
mla
h/
Tota
l D
icad
angk
an/
App
ropr
iate
d
Bel
um
dica
dang
kan/
U
napp
ropr
iate
d
Sal
do 1
Jan
uari
2015
2,
024
1,
139
42
5
86,9
17
69
2
896
79
(2
61)
3,58
3
95,4
94
24
,693
120,
187
Bal
ance
at 1
Jan
uary
201
5
Pen
ghas
ilan
kom
preh
ensi
f tah
un
-
-
-
14
,391
-
615
(2
14)
484
-
15
,276
1,
178
16
,454
C
ompr
ehen
sive
inco
me
for t
he y
ear
berja
lan
Div
iden
28
-
-
-
(8
,744
)
-
-
-
-
-
(8,7
44)
(1
,846
)
(10,
590)
D
ivid
end
P
embe
lian
entit
as a
nak
-
-
-
--
-
-
-
-
-
383
38
3 P
urch
ase
of s
ubsi
diar
ies
Uan
g m
uka
seto
ran
saha
m o
leh
-
-
-
--
-
-
-
-
-
22
22
A
dvan
ce s
tock
from
non
-con
trolli
ng
ke
pent
inga
n no
npen
gend
ali
in
tere
sts
Lain
-lain
-
--
--
--
-
17
1760
77O
ther
s
Sal
do 1
Jan
uari
2016
2,
024
1,
139
42
5
92,5
64
69
2
1,51
1
(135
) 22
3
3,60
0
102,
043
24
,490
126,
533
Bal
ance
at 1
Jan
uary
201
6
Pen
ghas
ilan
kom
preh
ensi
f tah
un
-
-
-
15,4
54
1,
384
(7
4)
177
(3
15)
-
16,6
26
3,
178
19
,804
C
ompr
ehen
sive
inco
me
for t
he y
ear
be
rjala
n
Div
iden
28
-
-
-
(6,8
01)
-
-
-
-
-
(6
,801
)
(1,3
43)
(8
,144
) D
ivid
end
Pen
erbi
tan
saha
m k
epad
a
-
-
-
-
-
-
-
-
(2
3)
(23)
1,55
8
1,53
5 Is
suan
ce o
f sha
res
to n
on-c
ontro
lling
kepe
ntin
gan
nonp
enge
ndal
i
inte
rest
s
Lain
-lain
-
-
--
--
--
10
6
106
72
17
8O
ther
s
Sal
do 3
1 D
esem
ber 2
016
2,02
4
1,13
9
425
10
1,21
7
2,07
61,
437
42
(92)
3,
683
11
1,95
1
27,9
55
13
9,90
6B
alan
ce a
t 31
Dec
embe
r 201
6
PT A
STR
A IN
TER
NAT
ION
AL
Tbk
DA
N E
NTI
TAS
AN
AK
/AN
D S
UB
SID
IAR
IES
Cat
atan
ata
s la
pora
n ke
uang
an k
onso
lidas
ian
mer
upak
an b
agia
n ya
ng ti
dak
terp
isah
kan
dari
lapo
ran
keua
ngan
kon
solid
asia
n.
The
acco
mpa
nyin
g no
tes
form
an
inte
gral
par
t of t
hese
con
solid
ated
fina
ncia
l sta
tem
ents
.
Hal
aman
- 5
- P
age
LAPO
RA
N P
ERU
BA
HA
N E
KU
ITA
S K
ON
SOLI
DA
SIA
N
UN
TUK
TA
HU
N Y
AN
G B
ERA
KH
IR
31 D
ESEM
BER
201
6 D
AN
201
5 (D
inya
taka
n da
lam
milia
ran
Rup
iah)
CO
NSO
LID
ATE
D S
TATE
MEN
TS O
F C
HA
NG
ES IN
EQ
UIT
Y FO
R T
HE
YEA
RS
END
ED
31 D
ECEM
BER
201
6 A
ND
201
5 (E
xpre
ssed
in b
illio
ns o
f Rup
iah)
Cat
atan
/N
Cat
atan
/ N
otes
Dia
trib
usik
an k
epad
a pe
mili
k en
titas
indu
k/A
ttrib
utab
le to
ow
ners
of t
he p
aren
t
Dia
trib
usik
an
kepa
da
kepe
ntin
gan
nonp
enge
ndal
i/ A
ttrib
utab
le to
no
n -co
ntro
lling
in
tere
sts
Jum
lah
ekui
tas/
To
tal e
quity
Mod
al
saha
m/
Shar
e ca
pita
l
Tam
baha
n m
odal
di
seto
r/ A
dditi
onal
pa
id-in
ca
pita
l
Sald
o la
ba/
Ret
aine
d ea
rnin
gs
Rev
alua
si
aset
teta
p/
Rev
alua
tion
of
fixed
ass
ets
Selis
ih k
urs
kare
na
penj
abar
an la
pora
n ke
uang
an d
alam
va
luta
asi
ng/
Exch
ange
diff
eren
ce
on tr
ansl
atio
n of
fin
anci
al s
tate
men
ts
in fo
reig
n cu
rren
cies
Aset
keu
anga
n te
rsed
ia
untu
k di
jual
/ A
vaila
ble -
for-
sa
le fi
nanc
ial
asse
ts
Lind
ung
nila
i ar
us k
as/
Cas
h flo
w
hedg
es
Lain
-lain
/O
ther
s Ju
mla
h/
Tota
l D
icad
angk
an/
App
ropr
iate
d
Bel
um
dica
dang
kan/
U
napp
ropr
iate
d
Sal
do 1
Jan
uari
2015
2,
024
1,
139
42
5
86,9
17
69
2
896
79
(2
61)
3,58
3
95,4
94
24
,693
120,
187
Bal
ance
at 1
Jan
uary
201
5
Pen
ghas
ilan
kom
preh
ensi
f tah
un
-
-
-
14
,391
-
615
(2
14)
484
-
15
,276
1,
178
16
,454
C
ompr
ehen
sive
inco
me
for t
he y
ear
berja
lan
Div
iden
28
-
-
-
(8
,744
)
-
-
-
-
-
(8,7
44)
(1
,846
)
(10,
590)
D
ivid
end
P
embe
lian
entit
as a
nak
-
-
-
--
-
-
-
-
-
383
38
3 P
urch
ase
of s
ubsi
diar
ies
Uan
g m
uka
seto
ran
saha
m o
leh
-
-
-
--
-
-
-
-
-
22
22
A
dvan
ce s
tock
from
non
-con
trolli
ng
ke
pent
inga
n no
npen
gend
ali
in
tere
sts
Lain
-lain
-
--
--
--
-
17
1760
77O
ther
s
Sal
do 1
Jan
uari
2016
2,
024
1,
139
42
5
92,5
64
69
2
1,51
1
(135
) 22
3
3,60
0
102,
043
24
,490
126,
533
Bal
ance
at 1
Jan
uary
201
6
Pen
ghas
ilan
kom
preh
ensi
f tah
un
-
-
-
15,4
54
1,
384
(7
4)
177
(3
15)
-
16,6
26
3,
178
19
,804
C
ompr
ehen
sive
inco
me
for t
he y
ear
be
rjala
n
Div
iden
28
-
-
-
(6,8
01)
-
-
-
-
-
(6
,801
)
(1,3
43)
(8
,144
) D
ivid
end
Pen
erbi
tan
saha
m k
epad
a
-
-
-
-
-
-
-
-
(2
3)
(23)
1,55
8
1,53
5 Is
suan
ce o
f sha
res
to n
on-c
ontro
lling
kepe
ntin
gan
nonp
enge
ndal
i
inte
rest
s
Lain
-lain
-
-
--
--
--
10
6
106
72
17
8O
ther
s
Sal
do 3
1 D
esem
ber 2
016
2,02
4
1,13
9
425
10
1,21
7
2,07
61,
437
42
(92)
3,
683
11
1,95
1
27,9
55
13
9,90
6B
alan
ce a
t 31
Dec
embe
r 201
6
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
Halaman - 6 - Page
2016 2015
Arus kas dari aktivitas operasi: Cash flows from operating activities: Penerimaan dari pelanggan 210,472 223,681 Receipts from customers Pembayaran kepada pemasok (164,519) (168,715) Payments to suppliers Pembayaran kepada karyawan (15,282) (15,079) Payments to employees Penerimaan dari aktivitas operasi lainnya 523 1,101 Receipts from other operating activitiesPembayaran untuk aktivitas operasi lainnya (8,460) (9,871) Payments for other operating activitiesKas yang dihasilkan dari operasi 22,734 31,117 Cash generated from operations Penghasilan bunga yang diterima 1,379 1,280 Interest income received Pembayaran pajak penghasilan badan (5,426) (6,991) Payments of corporate income taxPengembalian pajak 720 493 Tax refund
Arus kas bersih yang diperoleh dari 19,407 25,899 Net cash flows provided from aktivitas operasi operating activities
Arus kas dari aktivitas investasi: Cash flows from investing activities: Dividen kas yang diterima 3,820 3,554 Cash dividend receivedPenjualan dan repayment 1,710 1,444 Sale and repayment of other
investasi lain-lain investmentsPenurunan/(penambahan) piutang lain-lain 544 (260) Reduction/(additions) of other receivables
kepada pihak-pihak berelasi from related partiesPenjualan aset tetap 325 208 Sale of fixed assets Penjualan entitas asosiasi 47 - Sale of associatePenjualan properti investasi 13 15 Sale of investment properties Penjualan aset takberwujud lainnya 6 - Sale of other intangible assetsPenjualan investasi pada ventura bersama - 32 Sale of investment in joint venturePenjualan entitas anak, setelah dikurangi - 10 Sale of subsidiary, net of cash disposed
kas yang dikeluarkan Penambahan aset tetap (6,767) (6,439) Additions of fixed assetsPenambahan investasi pada ventura bersama (4,288) (400) Additions of investment in joint ventures Penambahan investasi lain-lain (2,902) (1,625) Additions of other investments Penambahan properti investasi (1,188) (309) Additions of investment propertiesPenambahan tanaman perkebunan (751) (974) Additions of plantationsPenambahan investasi pada entitas asosiasi (648) (897) Additions of investment in associates Penambahan aset lain-lain (335) (300) Additions of other assets Penambahan aset takberwujud lainnya (202) (394) Additions of other intangible assets Pembelian entitas anak, setelah (182) (815) Purchase of subsidiaries, net of dikurangi kas yang diperoleh cash acquired
Arus kas bersih yang digunakan (10,798) (7,150) Net cash flows used in investing activitiesuntuk aktivitas investasi
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
Halaman - 7 - Page
2016 2015
Arus kas dari aktivitas pendanaan: Cash flows from financing activities: Penerimaan pinjaman jangka pendek 118,779 47,314 Proceeds from short-term borrowings Penerimaan utang jangka panjang 23,011 26,261 Proceeds from long-term debts Penerbitan saham kepada kepentingan 1,460 - Issuance of shares to non-controlling nonpengendali interestsPenjualan kepemilikan di entitas anak kepada 149 - Sale of interest in subsidiary to kepentingan nonpengendali non-controlling interestsUang muka setoran saham oleh - 22 Advance stock from non-controlling kepentingan nonpengendali interestsAkuisisi kepentingan nonpengendali - (6) Acquisition of non-controlling interests in pada entitas anak subsidiariesPembayaran kembali pinjaman jangka pendek (111,666) (45,744) Repayments of short-term borrowingsPembayaran kembali utang jangka panjang (27,439) (29,951) Repayments of long-term debts Dividen kas yang dibayarkan kepada (6,797) (8,739) Cash dividend paid to the Company’s pemegang saham Perseroan shareholdersPembayaran biaya keuangan (2,042) (718) Finance costs paidDividen kas yang dibayarkan kepada (1,343) (1,846) Cash dividend paid to non-controlling kepentingan nonpengendali interests
Arus kas bersih yang digunakan untuk (5,888) (13,407) Net cash flows used in financing aktivitas pendanaan activities
Kenaikan bersih kas, setara kas 2,721 5,342 Increase in cash, cash equivalents dan cerukan and bank overdrafts
Kas, setara kas dan cerukan 27,072 20,728 Cash, cash equivalents and bank overdrafts
pada awal tahun at beginning of year
Dampak perubahan selisih kurs (437) 1,002 Effect of exchange rate differences terhadap kas, setara kas dan on cash, cash equivalents and cerukan bank overdrafts Kas, setara kas dan cerukan pada 29,356 27,072 Cash, cash equivalents and bank akhir tahun overdrafts at end of year
Kas, setara kas dan cerukan terdiri dari: The cash, cash equivalents and bank overdrafts comprise of the following:
2016 2015
Kas dan setara kas 29,357 27,102 Cash and cash equivalents Cerukan (1) (30) Bank overdrafts
29,356 27,072
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 8 - Page
1. INFORMASI UMUM 1. GENERAL INFORMATION
a. Pendirian dan informasi lainnya a. Establishment and other information
PT Astra International Tbk (“Perseroan”) didirikan pada tahun 1957 dengan nama PT Astra International Incorporated. Pada tahun 1990, Perseroan mengubah namanya menjadi PT Astra International Tbk.
PT Astra International Tbk (the “Company”) was established in 1957 as PT Astra International Incorporated. In 1990, the Company changed its name to PT Astra International Tbk.
Perseroan berdomisili di Jakarta, Indonesia,dengan kantor pusat di JI. Gaya Motor Raya No. 8, Sunter II, Jakarta.
The Company is domiciled in Jakarta, Indonesia, with its head office at JI. Gaya Motor Raya No. 8, Sunter II, Jakarta.
Ruang lingkup kegiatan Perseroan seperti yang tertuang dalam Anggaran Dasarnya adalah perdagangan umum, perindustrian, pertambangan, pengangkutan, pertanian, pembangunan, jasa dan konsultan. Ruang lingkup kegiatan utama entitas anak, ventura bersama dan entitas asosiasi meliputi manufaktur, perakitan dan penyaluran mobil, sepeda motor berikut suku cadangnya, penjualan dan penyewaan alat berat, pertambangan dan jasa terkait, pengembangan perkebunan, jasa keuangan, infrastruktur, teknologi informasi dan properti.
The scope of the Company’s activities as set out in its Articles of Association is to engage in general trading, industry, mining, transportation, agriculture, construction, services and consultancy. The scope of the main activities of its subsidiaries, joint ventures and associates include the manufacturing, assembly and distribution of automobiles, motorcycles and related spare parts, heavy equipment sales and rentals, mining and related services, development of plantations, financial services, infrastructure, information technology and property.
b. Anggaran dasar b. Articles of association
Perseroan didirikan dengan Akta Notaris Sie Khwan Djioe No. 67 tanggal 20 Februari 1957 dan disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. J.A.5/53/5 tanggal 1 Juli 1957.
The Company was established by Notarial Deed No. 67 of Sie Khwan Djioe dated20 February 1957 and approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in Decision Letter No. J.A.5/53/5 dated 1 July 1957.
Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir dibuat melalui akta Notaris Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., No. 21 tanggal7 Desember 2015. Pemberitahuan perubahan Anggaran Dasar ini diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum, berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-AH.01.03-0989934 tanggal 21 Desember 2015.
The Company's Articles of Association have been amended several times. The latest amendment was made through Notarial Deed of Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., No. 21 dated 7 December 2015. The amendment was notified to the Minister of Law and Human Rights of Republic of Indonesia and recorded in the Legal Entity Administration System based on Decision Letter No. AHU-AH.01.03-0989934 dated 21 December 2015.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 9 - Page
1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)
c. Perubahan struktur permodalan c. Changes in capital structure
Kebijakan/Tindakan PerusahaanTahun/
Year Policies/Corporate actions Penawaran Umum Perdana 30 juta saham, dengan nilai nominal Rp 1.000 (dalam satuan Rupiah) per saham, harga penawaran Rp 14.850 (dalam satuan Rupiah) per saham.
1990 Initial Public Offering of 30 million shares, with a par value of Rp 1,000 (full Rupiah) per share, offering price of Rp 14,850 (full Rupiah) per share.
Penawaran Umum Terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu atas 48.439.600 saham dengan harga Rp 13.850 (dalam satuan Rupiah) per saham.Pembagian saham bonus yang berasal dari kapitalisasi tambahan modal disetor sejumlah Rp 872 miliar atau setara dengan 871.912.800 saham.
1994 Limited Public Offering with pre-emptive rights of 48,439,600 shares at the price of Rp 13,850 (full Rupiah) per share.
Distribution of bonus shares from the capitalisation of additional paid-in capital amounting to Rp 872 billion, equivalent to 871,912,800 shares.
Konversi obligasi menjadi 280.837 saham yang dilakukan oleh sebagian pemegang obligasi konversi.
Pemecahan nilai nominal saham dari Rp 1.000 (dalam satuan Rupiah) per saham menjadi Rp 500 (dalam satuan Rupiah) per saham, yang mengakibatkan kenaikan jumlah saham yang beredar menjadi 2.325.662.474.
1997 Conversion of bonds into 280,837 shares by certain convertible bondholders.
Changes in par value from Rp 1,000 (full Rupiah) per share to Rp 500 (full Rupiah) per share, increasing the number of shares issued to 2,325,662,474.
Penerbitan 258.398.155 rights kepada para kreditur dan pemegang obligasi sehubungan dengan restrukturisasi utang, satu right berhak untuk membeli satu saham Perseroan dengan hargaRp 500 (dalam satuan Rupiah) per saham. Sejumlah 253.158.665 saham telah diterbitkan sehubungan dengan pelaksanaan rights ini.
Persetujuan atas kompensasi berbasis saham bagi karyawan dan eksekutif Perseroan sampai dengan 70 juta saham. Pada tanggal jatuh tempo, sejumlah 64.754.000 saham telah diterbitkan sehubungan dengan eksekusi opsi saham karyawan tersebut.
1999 The issuance of 258,398,155 rights to creditors and bondholders in relation to a debt restructuring, one share of the Company for every right held at the price of Rp 500 (full Rupiah) per share. 253,158,665 shares were issued as a result of the rights exercised.
Approval for stock-based compensation for the Company's employees and executives up to 70 million shares. As at the expiry date, 64,754,000 shares had been issued as a result of employee stock options exercised.
Penawaran Umum Terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, 1.404.780.175 saham dengan hargaRp 1.000 (dalam satuan Rupiah) per saham.
2002 Limited Public Offering in respect of a rights issue with pre-emptive rights, 1,404,780,175 shares at the price of Rp 1,000 (full Rupiah) per share.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 10 - Page
1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)
c. Perubahan struktur permodalan (lanjutan) c. Changes in capital structure (continued)
Kebijakan/Tindakan PerusahaanTahun/
Year Policies/Corporate actions Pemecahan nilai nominal saham dari Rp 500 (dalam satuan Rupiah) menjadi Rp 50 (dalam satuan Rupiah) per saham, yang mengubah jumlah saham beredar dari 4.048.355.314 saham menjadi 40.483.553.140 saham.
2012 Changes in par value from Rp 500 (full Rupiah) to Rp 50 (full Rupiah) per share, changing the number of issued shares from 4,048,355,314 shares to 40,483,553,140 shares.
Seluruh saham Perseroan telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
All of the Company's issued shares are listed on the Indonesia Stock Exchange.
d. Struktur entitas anak d. The subsidiaries structure
Dimulainya kegiatan
komersial/ Commence-
ment of commercial operations
Persentase kepemilikan efektif/
Effective percentage of ownership
Jumlah aset (sebelum eliminasi)/
Total assets (before elimination)
2016 2015 2016 2015OTOMOTIF/AUTOMOTIVE
PT Arya Kharisma 1988 100.00 100.00 1,480 1,455 PT Astra Autoprima 2013 100.00 100.00 28 22 PT Astra Multi Trucks Indonesia 1984 75.00 75.00 81 88 PT Astra Otoparts Tbk b) 1991 80.00 80.00 14,612 14,339 PT Fuji Technica Indonesia 1996 59.63 59.63 362 312 PT Gaya Motor 1970 100.00 100.00 377 357 PT Inti Pantja Press Industri 1990 89.36 89.36 848 740 PT Pulogadung Pawitra Laksana 1980 100.00 100.00 700 688 PT Tjahja Sakti Motor 1962 100.00 100.00 665 451
JASA KEUANGAN/FINANCIAL SERVICES a)
PT Astra Mitra Ventura 1992 99.85 99.85 197 157 PT Astra Multi Finance 1991 100.00 100.00 627 621 PT Astra Sedaya Finance 1983 86.14 86.14 31,478 30,392 PT Asuransi Astra Buana 1981 95.70 95.70 11,920 10,550 PT Federal International Finance 1989 100.00 100.00 29,411 28,734 PT Garda Era Sedaya 1998 100.00 100.00 1,629 1,605 PT Matra Graha Sarana 2013 100.00 100.00 316 296 PT Sedaya Multi Investama b) 1989 100.00 100.00 20,836 19,450 PT Sedaya Pratama b) 1993 100.00 100.00 485 412 PT Sharia Multifinance Astra c) - 100.00 - 150 - PT Staco Estika Sedaya Finance 1990 96.54 96.54 129 140 PT Surya Artha Nusantara Finance 1983 60.00 60.00 6,792 6,693 PT Swadharma Bhakti Sedaya Finance 1986 96.54 96.54 645 660
a) Termasuk entitas anak tidak langsung yang signifikan. a) Including significant indirect subsidiaries. b) Dan entitas anak. b) And subsidiary/subsidiaries. c) Didirikan pada April 2016. c) Established in April 2016.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 11 - Page
1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)
d. Struktur entitas anak (lanjutan) d. The subsidiaries structure (continued)
Dimulainya kegiatan
komersial/ Commence-
ment of commercial operations
Persentase kepemilikan efektif/
Effective percentage of ownership
Jumlah aset (sebelum eliminasi)/
Total assets (before elimination)
2016 2015 2016 2015
ALAT BERAT DAN PERTAMBANGAN/ HEAVY EQUIPMENT AND MINING a)
PT Pamapersada Nusantara b) 1993 59.50 59.50 33,509 33,914 PT United Tractors Tbk b) 1973 59.50 59.50 63,991 61,715
AGRIBISNIS/AGRIBUSINESS PT Astra Agro Lestari Tbk b) 1995 79.68 79.68 24,226 21,512
INFRASTRUKTUR DAN LOGISTIK/INFRASTRUCTURE AND LOGISTIC a)
PT Astratel Nusantara b) 1996 100.00 100.00 9,216 8,242 PT Intertel Nusaperdana 1989 100.00 100.00 39 42 PT Marga Harjaya Infrastruktur 2014 100.00 100.00 3,672 2,949 PT Marga Mandalasakti 1990 79.31 79.31 2,295 2,182 PT Serasi Autoraya b) 1990 100.00 100.00 6,114 7,237
TEKNOLOGI INFORMASI/INFORMATION TECHNOLOGY
PT Astra Graphia Tbk b) 1975 76.87 76.87 1,723 1,810
PROPERTI/PROPERTY PT Brahmayasa Bahtera - Divisi Komersial/ - 100.00 100.00 116 109 Commercial Division PT Menara Astra b) 2014 100.00 100.00 4,227 2,246 PT Samadista Karya 2008 100.00 100.00 282 270
a) Termasuk entitas anak tidak langsung yang signifikan. a) Including significant indirect subsidiaries. b) Dan entitas anak. b) And subsidiary/subsidiaries.
Seluruh entitas anak langsung dan tidak langsung yang signifikan berdomisili di Indonesia.
All direct subsidiaries and significant indirect subsidiaries are domiciled in Indonesia.
Pemegang saham terbesar Perseroan adalah Jardine Cycle & Carriage Ltd, perusahaan yang didirikan di Singapura. Jardine Cycle & Carriage Ltd merupakan entitas anak dari Jardine Matheson Holdings Ltd, perusahaan yang didirikan di Bermuda.
The Company’s largest shareholder is Jardine Cycle & Carriage Ltd, a company incorporated in Singapore. Jardine Cycle & Carriage Ltd is a subsidiary of Jardine Matheson Holdings Ltd, a company incorporated in Bermuda.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 12 - Page
1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)
e. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan
e. Board of Commissioners, Directors, Audit Committee and Employees
Susunan anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit Perseroan adalah sebagai berikut:
The members of the Company's Boards of Commissioners, Directors and Audit Committee are as follows:
2016 2015
Dewan Komisaris Board of CommissionersPresiden Komisaris Budi Setiadharma Budi Setiadharma President CommissionerKomisaris Independen: Sidharta Utama
Mari Elka Pangestu Sidharta Utama
Mari Elka Pangestu Independent Commissioners:
Muhamad Chatib Basri Michinobu Sugata
Muhamad Chatib Basri Kyoichi Tanada
Komisaris: Anthony John Liddell Nightingale Anthony John Liddell Nightingale Commissioners: Benjamin William Keswick
Mark Spencer Greenberg Benjamin William Keswick
Mark Spencer Greenberg Jonathan Chang
David Alexander Newbigging John Raymond Witt Adrian Teng Wei Ann
Chiew Sin Cheok Jonathan Chang David Alexander Newbigging
Direksi Directors Presiden Direktur Prijono Sugiarto Prijono Sugiarto President Director Direktur Independen Gunawan Geniusahardja Gunawan Geniusahardja Independent Director Direktur: Djoko Pranoto
Widya Wiryawan Sudirman Maman Rusdi
Djoko Pranoto Widya Wiryawan Sudirman Maman Rusdi
Directors:
Johannes Loman Simon Collier Dixon Suparno Djasmin Johannes Loman Bambang Widjanarko Santoso Suparno Djasmin Djony Bunarto Tjondro Bambang Widjanarko Santoso Chiew Sin Cheok Djony Bunarto Tjondro Gidion Hasan
Komite Audit Audit Committee Ketua Muhamad Chatib Basri Muhamad Chatib Basri Chairman Anggota: Inget Sembiring Inget Sembiring Members: Harry Wiguna Harry Wiguna
Anggota Khusus *) Adrian Teng Wei Ann Chiew Sin Cheok Special Member *)
*) Tidak memiliki hak suara. *) Does not have voting rights.
Pada tanggal 31 Desember 2016, Perseroan dan entitas anak memiliki 141.728 karyawan (2015: 149.532 karyawan) – tidak diaudit.
As at 31 December 2016, the Company and its subsidiaries had 141,728 employees (2015: 149,532 employees) – unaudited.
Jumlah karyawan termasuk ventura bersama dan entitas asosiasi, pada tanggal 31 Desember 2016 adalah 214.835 karyawan (2015: 221.046 karyawan) – tidak diaudit.
The number of employees including joint ventures and associates, as at 31 December 2016 was 214,835 employees (2015: 221,046 employees) – unaudited.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 13 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
Laporan keuangan konsolidasian, Perseroan dan entitas anak (“Grup”) disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan diotorisasi oleh Direksi pada tanggal 27 Februari 2017.
The consolidated financial statements of the Company and its subsidiaries (“the Group”) have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards and were authorised by the Board of Directors on 27 February 2017.
Berikut ini adalah ikhtisar kebijakan akuntansi yang signifikan yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian.
Presented below are the significant accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements.
a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian
a. Basis of preparation of the consolidated financial statements
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep harga perolehan, kecuali seperti yang dinyatakan pada Catatan 2i, 2j dan 2r dan menggunakan dasar akrual (accruals basis), kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian.
The consolidated financial statements have been prepared on the basis of historical cost, except as disclosed in Notes 2i, 2j and 2r and using the accruals basis, except in the consolidated statements of cash flows.
Laporan arus kas konsolidasian disusun menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan ini, kas dan setara kas disajikan setelah dikurangi dengan cerukan.
The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities. For these purposes, cash and cash equivalents are shown net of bank overdrafts.
Standar dan interpretasi yang berlaku efektif pada tahun 2016
Standards and interpretation which become effective in 2016
Standar dan interpretasi yang telah diterbitkan dan efektif pada tahun buku 2016, namun tidak menimbulkan efek signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
The standards and interpretation issued and effective in 2016 but did not result in a significant effect on the consolidated financial statements are as follows:
- PSAK 4 (Amandemen/Amendment 2015) : Laporan Keuangan Tersendiri/Separate Financial Statements
- PSAK 15 (Amandemen/Amendment 2015) : Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama/ Investment in Associates and Joint Ventures - PSAK 16 (Amandemen/Amendment 2015) : Aset Tetap/Fixed Assets - PSAK 19 (Amandemen/Amendment 2015) : Aset Takberwujud/Intangible Assets- PSAK 24 (Amandemen/Amendment 2015) : Imbalan Kerja/Employee Benefits - PSAK 65 (Amandemen/Amendment 2015) : Laporan Keuangan Konsolidasian/Consolidated Financial Statements - PSAK 66 (Amandemen/Amendment 2015) : Pengaturan Bersama/Joint Arrangements - PSAK 67 (Amandemen/Amendment 2015) : Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain/ Disclosure of Interests in Other Entities
- PSAK 70 : Akuntansi Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak/ Accounting for Tax Amnesty Assets and Liabilities
- ISAK 30 : Pungutan/Levies
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 14 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
a. Basis of preparation of the consolidated financial statements (continued)
Standar dan interpretasi yang berlaku efektif pada tahun 2017 dan 2018
Standards and interpretation which become effective in 2017 and 2018
Berikut ini adalah standar dan interpretasi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif pada tahun 2016:
The following standards and interpretation issued but not yet effective in 2016:
- PSAK 1 (Amandemen/Amendment 2015) : Penyajian Laporan Keuangan/Presentation of Financial Statements - PSAK 2 (Amandemen/Amendment 2016) : Laporan Arus Kas/Statements of Cash Flows- PSAK 16 (Amandemen/Amendment 2015) : Aset Tetap/Fixed Assets - PSAK 46 (Amandemen/Amendment 2016) : Pajak Penghasilan/Income Taxes- PSAK 69 : Agrikultur/Agriculture - ISAK 31 : Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13:
Properti Investasi/The Interpretations of The Scope of PSAK 13: Investment Property
PSAK 2 (Amandemen 2016), PSAK 16 (Amandemen 2015), PSAK 46 (Amandemen 2016) dan PSAK 69, akan berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada 1 Januari 2018, sedangkan standar dan intepretasi lainnya akan berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada 1 Januari 2017.
PSAK 2 (Amendment 2016), PSAK 16 (Amendment 2015), PSAK 46 (Amendment 2016) and PSAK 69 will become effective for the financial year beginning 1 January 2018, while the other standard and interpretation will become effective for the financial year beginning 1 January 2017.
Grup sedang mempelajari dampak yang mungkin timbul atas penerbitan standar akuntansi keuangan tersebut.
The Group is evaluating the possible impact on the issuance of these financial accounting standards.
b. Prinsip-prinsip konsolidasi b. Principles of consolidation
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perseroan dan entitas anak.
The consolidated financial statements include the financial statements of the Company and its subsidiaries.
Entitas anak adalah suatu entitas dimana Grup memiliki pengendalian. Grup mengendalikan entitas lain ketika Grup terekspos atau memiliki hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan entitas dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui kekuasaannya atas entitas. Metode akuisisi digunakan untuk mencatat akuisisi entitas anak oleh Grup. Biaya perolehan termasuk nilai wajar imbalan kontinjensi pada tanggal akuisisi.
Subsidiaries are entities over which the Group has control. The Group controls an entity when the Group is exposed or has rights to variable returns from its involvement with the entity and has the ability to affect those returns through its power over the entity. The purchase method of accounting is used to account for the acquisition of subsidiaries by the Group. The cost of an acquisition includes the fair value at the acquisition date of any contingent consideration.
Dalam kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, Grup mengukur kembali kepemilikan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada nilai wajar tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dalam laba rugi.
In a business combination achieved in stages, the Group remeasures its previously held interest at its acquisition date at fair value and recognises the resulting gains or losses in profit or loss.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 15 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
b. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan) b. Principles of consolidation (continued)
Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Ketika pengendalian atas entitas anak hilang, bagian kepemilikan yang tersisa di entitas tersebut diukur kembali pada nilai wajarnya dan keuntungan atau kerugian yang dihasilkan diakui dalam laba rugi.
Changes in a parent’s ownership interest in a subsidiary that do not result in the loss of control are accounted for as equity transactions. When control over a previous subsidiary is lost, any remaining interest in the entity is remeasured at fair value and the resulting gains or losses is recognised in profit or loss.
Seluruh transaksi, saldo, keuntungan dan kerugian intra kelompok usaha yang belum direalisasi dan material telah dieliminasi.
All material intercompany transactions, balances, unrealised surpluses and deficits on transactions between Group companies are eliminated.
Ventura bersama adalah suatu entitas dimana Grup memiliki pengendalian bersama dengan satu venturer atau lebih. Entitas asosiasi adalah suatu entitas, yang bukan merupakan entitas anak ataupun ventura bersama, tetapi Grup memiliki pengaruh signifikan. Ventura bersama dan entitas asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas.
Joint ventures are entities which the Group jointly controls with one or more other venturers. Associates are entities, not being subsidiaries or joint ventures, over which the Group exercises significant influence. Joint ventures and associates are accounted for using the equity method.
Setiap akhir periode pelaporan, Grup melakukan assessment ketika terdapat bukti obyektif bahwa investasi pada ventura bersama dan entitas asosiasi mengalami penurunan nilai.
At the end of each reporting period, the Group assesses when there is objective evidence that an investment in joint ventures and associates is impaired.
Kepentingan nonpengendali merupakan proporsi atas hasil usaha dan aset bersih entitas anak yang tidak diatribusikan pada Grup.
Non-controlling interests represent the proportion of the results and net assets of subsidiaries not attributable to the Group.
Grup mengakui kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi sebesar bagian proporsional kepentingan nonpengendali atas aset bersih pihak yang diakuisisi. Kepentingan nonpengendali disajikan di ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk.
The Group recognises any non-controlling interest in the acquiree at the non-controlling interest’s proportionate share of the acquiree’s net assets. Non-controlling interest is reported as equity in the consolidated statement of financial position, separate from the owner of the parent's equity.
Hasil usaha entitas anak, ventura bersama dan entitas asosiasi dimasukkan atau dikeluarkan di dalam laporan keuangan konsolidasian masing-masing sejak tanggal efektif akuisisi atau tanggal pelepasan.
The results of subsidiaries, joint ventures and associates are included or excluded in the consolidated financial statements from their effective dates of acquisition or disposal respectively.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 16 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
b. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan) b. Principles of consolidation (continued)
Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini telah diterapkan secara konsisten, kecuali jika dinyatakan lain.
The accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements have been consistently applied, unless otherwise stated.
c. Penjabaran mata uang asing c. Foreign currency translation
Pos-pos dalam laporan keuangan setiap entitas di dalam Grup diukur dengan menggunakan mata uang dari lingkungan ekonomi utama di mana entitas beroperasi (“mata uang fungsional”).
Items included in the financial statements of each of the Group’s entities are measured using the currency of the primary economic environment in which the entity operates (“the functional currency”).
Mata uang fungsional Perseroan dan sebagian besar dari entitas anak adalah Rupiah. Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam mata uang Rupiah.
The functional currency of the Company and most of the subsidiaries is Rupiah. The consolidated financial statements are presented in Rupiah.
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada akhir periode pelaporan.
Foreign currency transactions are translated into Rupiah using the exchange rates prevailing at the dates of the transactions. Foreign currency monetary assets and liabilities are translated into Rupiah at the rates of exchange prevailing at the end of the reporting period.
Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui di dalam laba rugi, kecuali apabila ditangguhkan di dalam ekuitas sebagai lindung nilai arus kas yang memenuhi syarat dan yang termasuk dalam biaya pinjaman yang terkait secara langsung dengan qualifying assets seperti yang dinyatakan di Catatan 2j, 2k, 2l, 2m dan 2n.
Foreign exchange gains and losses resulting from the settlement of foreign currency transactions and from the translation of monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are recognised in profit or loss, except when recognised in equity as qualifying cash flow hedges and those included in borrowing costs that directly relate to qualifying assets as disclosed in Notes 2j, 2k, 2l, 2m and 2n.
Perubahan nilai wajar efek moneter dalam mata uang asing yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual dipisahkan antara selisih penjabaran yang timbul dari perubahan biaya perolehan diamortisasi dan perubahan lainnya atas nilai tercatat efek. Selisih penjabaran yang terkait dengan perubahan biaya perolehan diamortisasi diakui di dalam laba rugi dan perubahan lainnya pada nilai tercatat diakui di dalam penghasilan komprehensif lain.
Changes in the fair value of monetary securities denominated in foreign currencies classified as available-for-sale are analysed between translation differences resulting from changes in the amortised cost of the security and other changes in the carrying amount of the security. Translation differences arising from changes in the amortised cost are recognised in profit or loss and other changes in carrying amount are recognised in other comprehensive income.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 17 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
c. Penjabaran mata uang asing (lanjutan) c. Foreign currency translation (continued)
Untuk tujuan konsolidasi, laporan posisi keuangan entitas anak yang menggunakan mata uang selain Rupiah dijabarkan berdasarkan kurs yang berlaku pada akhir periode pelaporan dan hasilnya dijabarkan ke dalam Rupiah dengan kurs rata-rata selama tahun berjalan. Selisih kurs yang dihasilkan diakui pada penghasilan komprehensif lainnya dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan diakumulasikan dalam ekuitas di dalam cadangan selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam valuta asing.
For the purpose of consolidation, the statements of financial position of subsidiaries reporting in currencies other than Rupiah are translated using the rates of exchange prevailing at the end of the reporting period and the results are translated into Rupiah at the average exchange rates for the periods. The resulting exchange differences are recognised in other comprehensive income in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income and and accumulated in equity under the exchange difference on translation of financial statements in foreign currencies reserve.
Kurs utama yang digunakan, berdasarkan kurs tengah yang diterbitkan Bank Indonesia, adalah sebagai berikut (dalam satuan Rupiah):
The main exchange rates used, based on the mid rates published by Bank Indonesia, are as follows (full Rupiah):
2016 2015 Dolar Amerika Serikat (“USD”) 13,436 13,795 United States Dollars (“USD”) Yen Jepang (“JPY”) 115 115 Japanese Yen (“JPY”)
d. Kas, setara kas dan deposito d. Cash, cash equivalents and deposits
Kas dan setara kas mencakup kas, simpanan yang sewaktu-waktu bisa dicairkan, investasi likuid jangka pendek lainnya, yang jatuh temponya tiga bulan atau kurang.
Cash and cash equivalents include cash on hand, deposits held at call with banks, other short-term highly liquid investments, with original maturities of three months or less.
Deposito berjangka dengan jatuh tempo lebih dari tiga bulan disajikan dalam “Investasi lain-lain”.
Call and time deposits with maturities over three months are included within “Other investments”.
Kas dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya, disajikan sebagai bagian dari “Aset lain-lain”.
Cash and time deposits which are restricted in use, are classified as part of “Other assets”.
e. Piutang usaha dan piutang lain-lain e. Trade and other receivables
Piutang usaha dan piutang lain-lain pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif, kecuali efek diskontonya tidak material, setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu.
Trade and other receivables are recognised initially at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method, except where the effect of discounting would be immaterial, less provision for doubtful receivables.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 18 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
e. Piutang usaha dan piutang lain-lain (lanjutan)
e. Trade and other receivables (continued)
Penyisihan piutang ragu-ragu dibentuk pada saat terdapat bukti obyektif bahwa saldo piutang tidak dapat ditagih. Piutang ragu-ragu dihapus pada saat piutang tersebut tidak akan tertagih.
Provision for doubtful receivables are established when there is objective evidence that the outstanding amounts will not be collected. Doubtful receivables are written-off during the period in which they are determined to be not collectible.
f. Piutang pembiayaan konsumen dan piutang sewa pembiayaan
f. Consumer financing receivables and finance lease receivables
Piutang pembiayaan konsumen dan piutang sewa pembiayaan pada awalnya diakui sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu.
Consumer financing receivables and finance lease receivables are recognised initially at fair value plus transaction costs and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method, less provision for doubtful receivables.
Piutang pembiayaan konsumen disajikan sebesar jumlah piutang setelah dikurangi pendapatan bunga ditangguhkan dan penyisihan piutang ragu-ragu.
Consumer financing receivables are shown net of unearned interest income and provision for doubtful receivables.
Piutang sewa pembiayaan disajikan sebesar piutang sewa pembiayaan ditambah dengan nilai sisa yang terjamin pada akhir masa sewa pembiayaan, dikurangi dengan pendapatan sewa pembiayaan yang ditangguhkan, simpanan jaminan dan penyisihan piutang ragu-ragu.
Finance lease receivables are shown as the finance lease receivables plus the guaranteed residual values at the end of the lease period, net of unearned finance lease income, security deposits and provision for doubtful receivables.
Penyisihan piutang ragu-ragu dibentuk pada saat terdapat bukti obyektif bahwa saldo piutang tidak dapat ditagih berdasarkan ketentuan awal piutang. Piutang yang telah diturunkan nilainya akan dihapuskan setelah menunggak lebih dari 150 hari atau pada saat piutang tersebut tidak tertagih.
A provision for doubtful receivables is established when there is objective evidence that the outstanding amounts will not be collected according to the original terms of the receivables. Impaired accounts are written-off when they are overdue for more than 150 days or determined to be not collectible.
Piutang pembiayaan konsumen dan piutang sewa pembiayaan yang jatuh tempo kurang dari 12 bulan setelah periode pelaporan diklasifikasikan sebagai aset lancar. Piutang pembiayaan konsumen dan piutang sewa pembiayaan yang jatuh tempo lebih dari 12 bulan setelah periode pelaporan diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar.
Consumer financing receivables and finance lease receivables with maturities less than 12 months after the reporting period are classified as current assets. Consumer financing receivables and finance lease receivables with maturities more than 12 months after the reporting period are classified under non-current assets.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 19 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
f. Piutang pembiayaan konsumen dan piutang sewa pembiayaan (lanjutan)
f. Consumer financing receivables and finance lease receivables (continued)
Entitas anak yang bergerak dalam jasa keuangan mengadakan perjanjian pembiayaan bersama dengan beberapa bank dimana risiko kredit ditanggung bersama sesuai dengan porsinya masing-masing (without recourse). Piutang pembiayaan bersama disajikan secara bersih di laporan posisi keuangan konsolidasian. Pendapatan pembiayaan konsumen dan beban bunga yang terkait dengan pembiayaan bersama disajikan secara bersih di laba rugi.
Financial service subsidiaries enter into joint financing agreements with banks where the credit risk is borne in accordance with their portion (without recourse). Joint financing receivables are presented on a net basis in the consolidated statements of financial position. Consumer financing income and interest expenses related to joint financing are presented on a net basis in profit or loss.
g. Agunan yang diambil alih g. Repossessed collateral
Agunan yang diambil alih merupakan agunan yang diperoleh dari pelanggan sehubungan dengan penyelesaian piutang karena wanprestasi. Nilai agunan yang diambil alih tersebut dinyatakan dengan nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat piutang dan nilai realisasi bersih agunan. Pelanggan memberi kuasa kepada entitas anak yang bergerak dalam jasa keuangan untuk menjual agunan yang diambil alih ataupun melakukan tindakan lainnya dalam upaya penyelesaian piutang tersebut. Kelebihan nilai jual agunan yang diambil alih setelah dikurangi piutang akan dikembalikan kepada pelanggan.
Repossessed collateral represents collateral obtained from customers toward settlement of receivables which are in default. Repossessed collateral is stated at the lower of carrying amount of receivables or net realisable value of collateral. Customers give the right to the financial service subsidiaries to sell the repossessed collateral or take any other action to settle the outstanding receivables. Any excess of proceeds from the sale of repossessed collateral after deducting the outstanding receivables is refunded to the customer.
h. Persediaan h. Inventories
Persediaan dinyatakan dengan nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih. Harga perolehan pada umumnya ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang untuk barang jadi, barang dalam penyelesaian dan suku cadang, kecuali pada entitas anak tertentu, yang ditentukan dengan menggunakan metode “masuk pertama, keluar pertama” atau metode “identifikasi khusus” untuk unit Completely-Knocked-Down (“CKD”), unit Completely-Built-Up (“CBU”), unit alat berat, alat berat dalam proses dan kendaraan bekas. Harga perolehan barang jadi dan barang dalam penyelesaian terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja serta alokasi biaya overhead yang dapat diatribusi secara langsung baik yang bersifat tetap maupun variabel. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha biasa, dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi beban penjualan.
Inventories are stated at the lower of cost or net realisable value. Cost is generally determined by the weighted average method for finished goods, work- in-progress and spare parts, except for certain subsidiaries for which cost is determined by the “first-in, first-out” method or by the “specific identification” method for Completely-Knocked-Down (“CKD”) units, Completely-Built-Up (“CBU”) units, units of heavy equipment, work-in-progress of heavy equipment and used vehicle. The cost of finished goods and work-in-progress comprise of raw materials, labour and an appropriate proportion of directly attributable fixed and variable overheads. Net realisable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less an estimation of the cost of completion and selling expenses.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 20 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
i. Investasi pada instrumen utang, instrumen ekuitas dan reksadana
i. Investments in debt instruments, equity instruments and mutual funds
Investasi pada instrumen utang, instrumen ekuitas dan reksadana pada awalnya diakui sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi. Investasi tersebut selanjutnya diukur berdasarkan klasifikasinya.
Investment in debt instruments, equity instruments and mutual funds are initially recognised at fair value plus transaction costs. Subsequent measurement of investments depends on their classification.
Investasi tersebut diklasifikasikan sebagai efek yang dimiliki hingga jatuh tempo atau tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung pada tujuan pada saat investasi tersebut diperoleh dan ditentukan pada saat pengakuan awal.
Investments are classified as held-to-maturity or available-for-sale. The classification depends on the purpose for which the investment was acquired and determined at initial recognition.
Instrumen utang diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo apabila manajemen bermaksud dan mampu untuk memiliki investasi tersebut hingga jatuh tempo. Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Debt instruments are classified as held-to- maturity when management has the intention and ability to hold the investments to maturity. Held-to-maturity investments are carried at amortised cost using the effective interest method.
Investasi yang tidak diklasifikasikan sebagai yang dimiliki hingga jatuh tempo, diklasifikasikan sebagai investasi yang tersedia untuk dijual dan dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajarnya dicatat di penghasilan komprehensif lain. Ketika investasi ini dijual, akumulasi penyesuaian nilai wajar yang dicatat pada ekuitas diakui di dalam laba rugi.
Investments not classified as held-to-maturity investments, are classified as available-for-sale investments and carried at fair value. Unrealised gains and losses arising from changes in the fair value are recognised in other comprehensive income. On disposal of an investment, the cumulative fair value adjustment recognised in equity is recognised in profit or loss.
Investasi pada instrumen ekuitas yang nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal, dicatat sebesar biaya perolehan.
Investments in equity instruments whose fair values can not be reliably measured are stated at cost.
Pada setiap tanggal akhir periode pelaporan, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa suatu investasi mengalami penurunan nilai. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai atas investasi dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo dan tersedia untuk dijual, penurunan tersebut dibebankan dalam laba rugi.
At the end of each reporting period, the Group assesses whether there is objective evidence that an investment is impaired. If there is a permanent decline in the fair value of held-to-maturity and available-for-sale investments, the decline is charged to profit or loss.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 21 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
i. Investasi pada instrumen utang, instrumen ekuitas dan reksadana (lanjutan)
i. Investments in debt instruments, equity instruments and mutual funds (continued)
Nilai investasi yang telah diturunkan tersebut menjadi basis biaya perolehan yang baru, kecuali untuk investasi dalam kategori tersedia untuk dijual yang dicatat pada nilai wajar. Kenaikan selanjutnya dari nilai wajar instrumen ekuitas yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual diakui di penghasilan komprehensif lain. Untuk instrumen utang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual, kerugian penurunan nilai wajar dipulihkan melalui laba rugi.
Written down values of such investments become their new cost basis, except for available-for-sale investments carried at fair value. Any subsequent increase in the fair value of available-for-sale investments in equity instruments carried at fair value is recognised in other comprehensive income. While for available-for-sale investments in debt instruments, the impairment loss in the fair value is reversed through profit or loss.
Dividen dari investasi pada efek ekuitas diakui pada saat diumumkan.
Dividends from investments in equity securities are recognised when declared.
j. Properti investasi j. Investment properties
Properti investasi merupakan tanah atau bangunan yang dimiliki untuk sewa operasi atau kenaikan nilai, dan tidak digunakan maupun dijual dalam kegiatan operasi. Properti investasi juga termasuk properti yang masih dalam proses konstruksi atau pembangunan untuk penggunaan di masa yang akan datang sebagai properti investasi.
Investment properties represents land or buildings held for operating lease or for capital appreciation purposes, rather than for use or sale in the ordinary course of business. Investment property also includes property that is being constructed or developed for future use as investment property.
Properti investasi dicatat sebesar nilai wajar yang mencerminkan kondisi pasar yang ditentukan oleh penilai independen. Properti investasi dalam penyelesaian diukur sebesar biaya perolehan sampai nilai wajarnya dapat diukur secara andal atau proses konstruksi selesai, mana yang lebih awal. Perubahan dalam nilai wajar dicatat pada laba rugi.
Investment properties are stated at fair value which reflects market conditions that determined by independent appraiser. Investment properties under construction are measured at cost until its fair value becomes reliably measurable or the construction is completed, whichever is earlier. Changes in fair value are recorded in the profit or loss.
k. Tanaman perkebunan k. Plantations
Tanaman belum menghasilkan dinyatakan sebesar harga perolehan yang meliputi biaya persiapan lahan, penanaman, pemupukan dan pemeliharaan, kapitalisasi biaya pinjaman yang digunakan untuk membiayai pengembangan tanaman belum menghasilkan dan biaya tidak langsung lainnya yang dialokasikan berdasarkan luas hektar tertanam.
Immature plantations are stated at acquisition cost which includes costs incurred for field preparation, planting, fertilising and maintenance, capitalisation of borrowing costs incurred on loans used to finance the development of immature plantations and an allocation of other indirect costs based on planted hectares.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 22 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
k. Tanaman perkebunan (lanjutan) k. Plantations (continued)
Pada saat tanaman sudah menghasilkan, akumulasi harga perolehan tersebut direklasifikasi ke tanaman menghasilkan. Penyusutan tanaman menghasilkan dimulai pada tahun dimana tanaman tersebut menghasilkan, dengan menggunakan metode garis lurus selama taksiran masa manfaat ekonomis yaitu 20 tahun.
When the plantations are mature, the accumulated costs are reclassified to mature plantations. Depreciation of mature plantations commences in the year when the plantations are mature using the straight-line method over the estimated useful life of 20 years.
l. Aset tetap dan penyusutan l. Fixed assets and depreciation
Aset tetap diakui sebesar harga perolehan, dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan penurunan nilai. Aset tetap, kecuali tanah dan aset dalam penyelesaian, disusutkan sampai dengan nilai sisanya dengan menggunakan metode garis lurus, berdasarkan estimasi masa manfaat aset tetap sebagai berikut:
Fixed assets are stated at cost, less accumulated depreciation and impairment. Fixed assets, except land and assets under construction, are depreciated to their residual value using the straight-line method, based on the estimated useful lives of the fixed assets as follows:
Tahun/YearsBangunan dan fasilitasnya 02 - 25 Building and leasehold improvementMesin dan peralatan 02 - 20 Machinery and equipmentAlat berat 4 - 8 Heavy equipmentAlat pengangkutan 02 - 25 Transportation equipmentPerabot dan peralatan kantor 02 - 10 Furniture and office equipmentAlat pengangkutan yang disewakan 4 - 8 Transportation equipment for leasePeralatan kantor yang disewakan 2 - 5 Office equipment for leaseAlat berat yang disewakan 5 Heavy equipment for lease
Tanah tidak disusutkan. Land is not depreciated.
Akumulasi biaya konstruksi bangunan dan pemasangan mesin dikapitalisasi sebagai “Aset dalam penyelesaian”. Biaya-biaya tersebut direklasifikasi ke akun aset tetap pada saat proses konstruksi atau pemasangan selesai. Penyusutan mulai dibebankan pada saat aset tersebut siap untuk digunakan.
The accumulated costs of the construction of buildings and the installation of machinery are capitalised as “Assets under construction”. These costs are reclassified to the appropriate fixed asset accounts when the construction or installation is completed. Depreciation is charged from the date when assets are ready for use.
Biaya-biaya setelah pengakuan awal aset diakui sebagai bagian dari nilai tercatat aset atau sebagai aset yang terpisah, sebagaimana seharusnya, hanya apabila kemungkinan besar Grup akan mendapatkan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan andal. Nilai yang terkait dengan penggantian komponen tidak diakui. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laba rugi selama periode dimana biaya-biaya tersebut terjadi.
Subsequent costs are included in the asset’s carrying amount or recognised as a separate asset, as appropriate, only when it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the Group and the cost of the item can be measured reliably. Amounts in respect of replaced parts are derecognised. All other repairs and maintenance are charged to profit or loss during the period in which they are incurred.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 23 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
l. Aset tetap dan penyusutan (lanjutan) l. Fixed assets and depreciation (continued)
Nilai residu, umur manfaat aset dan metode penyusutan ditelaah dan jika perlu disesuaikan, pada setiap akhir periode pelaporan.
The assets’ residual values, useful lives and depreciation method are reviewed and adjusted if appropriate, at the end of each reporting period.
Apabila aset tetap dilepas, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan posisi keuangan konsolidasian dan keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dari pelepasan aset tetap diakui dalam laba rugi.
When fixed assets are disposed, their carrying values and the related accumulated depreciation are eliminated from the consolidated statements of financial position and the resulting gains or losses on the disposal of fixed assets is recognised in profit or loss.
m. Properti pertambangan m. Mining properties
Properti pertambangan teridentifikasi yang diperoleh melalui suatu kombinasi bisnis pada awalnya diakui sebagai aset sebesar nilai wajarnya. Properti pertambangan disajikan sebesar harga perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan kerugian atas penurunan nilai. Nilai dari properti pertambangan ini disusutkan menggunakan metode unit produksi mulai dari awal operasi komersial perusahaan. Penyusutan tersebut dihitung berdasarkan estimasi cadangan. Perubahan dalam estimasi cadangan dilakukan secara prospektif, dimulai sejak periode terjadinya perubahan.
Identifiable mining properties acquired in a business combination are initially recognised as assets at their fair value. Mining properties are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses. The value of mining properties is depreciated using the units of production method from the date of the commencement of commercial operations. The depreciation is calculated based on estimated mineable reserves. Changes in estimated reserves are accounted for, on a prospective basis, from the beginning of the period in which the change occurs.
n. Hak konsesi n. Concession rights
Hak konsesi merupakan hak pengusahaan jalan tol berdasarkan perjanjian konsesi jasa. Hak konsesi jalan tol diakui sebesar harga perolehan, dikurangi dengan akumulasi amortisasi dan kerugian penurunan nilai. Hak konsesi jalan tol diakui sebagai bagian aset takberwujud yang diamortisasi sejak jalan tol siap digunakan. Pada tahun 2015, Grup mengubah dasar metode amortisasi menjadi unit produksi (jumlah kendaraan), yang sebelumnya menggunakan dasar garis lurus.
Concession rights are operating rights for toll roads under service concession arrangements. Toll road concession rights are stated at cost, less accumulated amortisation and impairment losses. Toll road concession rights are recognised as part of intangible assets and amortised since the toll roads are ready for use. In 2015, the Group changed the amortisation method basis into unit of production (volume of traffic), having previously used the straight-line basis.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 24 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
o. Goodwill o. Goodwill
Goodwill merupakan selisih lebih biaya perolehan atas kepemilikan Grup terhadap nilai wajar aset neto teridentifikasi entitas anak, ventura bersama atau entitas asosiasi pada tanggal akuisisi. Kepentingan nonpengendali diukur pada proporsi kepemilikan kepentingan nonpengendali atas aset neto teridentifikasi pada tanggal akuisisi. Jika biaya perolehan lebih rendah dari nilai wajar aset neto yang diperoleh, perbedaan tersebut diakui langsung dalam laba rugi.
Goodwill represents the excess of the cost of an acquisition over the fair value of the Group’s share of the net identifiable assets of the acquired subsidiary, joint venture or associate at the effective date of acquisition. Non-controlling interests are measured at their proportionate share of the net identifiable assets at the acquisition date. If the cost of acquisition is less than the fair value of the net assets acquired, the difference is recognised directly in profit or loss.
Goodwill atas akuisisi entitas anak diuji penurunan nilainya setiap tahun dan ketika terdapat indikasi penurunan nilai. Goodwilldialokasikan pada setiap unit penghasil kas atau kelompok unit penghasil kas untuk tujuan uji penurunan nilai.
Goodwill on acquisition of subsidiary is tested for impairment annually and whenever there is indication of impairment. Goodwill is allocated to cash-generating units or groups of cash-generating units for the purpose of impairment testing.
Goodwill atas akuisisi ventura bersama dan entitas asosiasi disajikan di dalam investasi pada ventura bersama dan entitas asosiasi. Goodwill dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi dengan akumulasi kerugian penurunan nilai.
Goodwill on acquisitions of joint venture and associate is included in investment in joint venture and associate. Goodwill is carried at cost less accumulated impairment loss.
Keuntungan atau kerugian atas pelepasan entitas anak, ventura bersama dan entitas asosiasi termasuk nilai tercatat dari goodwillyang terkait dengan entitas yang dijual.
The profit or loss on disposal of subsidiary, joint venture and associate includes the carrying amount of goodwill relating to the entity sold.
p. Biaya eksplorasi dan pengembangan p. Exploration and development expenditures
Aktivitas eksplorasi dan evaluasi mencakup penemuan sumber daya pertambangan, penentuan evaluasi kelayakan teknis dan komersial atas pertambangan. Pengeluaran tersebut dikapitalisasi setelah cadangan tambang dapat dibuktikan kelayakan teknis dan komersialnya.
Exploration and evaluation activity involves the search for mining resources, the determination of technical feasibility and the assesment of commercial viability of an identified resource. The expenditure is capitalised when the existence of technically feasible and commercially viable mining reserves have been established.
Biaya pengembangan merupakan biaya yang berkaitan langsung dengan pembangunan sebuah tambang dan infrastrukturnya.
Development expenditure is cost directly attributable to the construction of a mine and the related infrastructure.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 25 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
p. Biaya eksplorasi dan pengembangan (lanjutan)
p. Exploration and development expenditures (continued)
Kapitalisasi biaya eksplorasi, evaluasi dan pengembangan, jika berupa aset berwujud, dicatat sebagai bagian dari aset tetap yang diakui sebesar harga perolehan dikurangi dengan penurunan nilai. Sedangkan, biaya lainnya dicatat sebagai aset takberwujud.
Capitalised exploration, evaluation and development expenditure considered to be tangible is recorded as a component of fixed assets at cost less impairment charges. Otherwise, it is recorded as an intangible asset.
Biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan disajikan sebagai bagian dari “Aset takberwujud lainnya”.
Deferred exploration and development expenditure are classified as a part of “Other intangible assets”.
q. Penurunan nilai aset non-keuangan q. Impairment of non-financial assets
Aset tetap dan aset tidak lancar lainnya, termasuk aset takberwujud, selain goodwill,ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi penurunan nilai bilamana terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak dapat diperoleh kembali. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut.
Fixed assets and other non-current assets, including intangible assets, other than goodwill, are reviewed for impairment whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable. An impairment loss is recognised for the amount by which the carrying amount of the asset exceeds its recoverable amount.
Nilai yang dapat diperoleh kembali atas sebuah aset adalah nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai. Dalam rangka mengukur penurunan nilai, aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah.
Recoverable amount of an asset is the higher of its fair value less cost to sell and its value in use. For the purposes of assessing impairment, assets are grouped at the lowest levels for which there are separately identifiable cash flows.
Setiap tanggal pelaporan, aset non-keuangan, selain goodwill, yang telah mengalami penurunan nilai ditelaah untuk menentukan apakah terdapat kemungkinan pemulihan penurunan nilai. Jika terjadi pemulihan nilai, maka langsung diakui dalam laba rugi, tetapi tidak boleh melebihi akumulasi rugi penurunan nilai yang telah diakui sebelumnya.
At each reporting date, non-financial assets, other than goodwill, that suffered impairment are reviewed for possible reversal of the impairment. Recoverable amount is immediately recognised in profit or loss, but not in excess of any accumulated impairment loss previously recognised.
r. Instrumen keuangan derivatif r. Derivative financial instruments
Grup hanya melakukan kontrak instrumen keuangan derivatif untuk melindungi eksposur yang mendasarinya (“underlying”). Instrumen keuangan derivatif diukur sebesar nilai wajarnya.
The Group only enters into derivative financial instrument contracts in order to hedge underlying exposures. Derivative financial instruments are recognised at their fair values.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 26 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
r. Instrumen keuangan derivatif (lanjutan) r. Derivative financial instruments (continued)
Metode pengakuan keuntungan atau kerugian yang timbul tergantung dari apakah derivatif tersebut dimaksudkan sebagai instrumen lindung nilai untuk tujuan akuntansi dan sifat dari item yang dilindung nilai. Grup menentukan derivatif sebagai lindung nilai atas risiko suku bunga dan nilai tukar mata uang asing sehubungan dengan liabilitas yang diakui (lindung nilai atas arus kas).
The method of recognising the resulting gains or losses depends on whether the derivative is designated as a hedging instrument for accounting purposes and the nature of the item being hedged. The Group designates derivatives as hedges of the interest rate and foreign exchange rate risk associated with a recognised liability (cash flow hedge).
Perubahan nilai wajar derivatif yang ditetapkan dan memenuhi kriteria lindung nilai atas arus kas untuk tujuan akuntansi, bagian efektifnya, diakui di penghasilan komprehensif lain. Ketika instrumen derivatif tersebut kadaluarsa atau tidak lagi memenuhi kriteria lindung nilai untuk tujuan akuntansi, maka keuntungan atau kerugian kumulatif di ekuitas, diakui pada laba rugi.
Changes in the fair value of derivatives that are designated and qualify as cash flow hedges for accounting purposes and that are effective, are recognised in other comprehensive income. When a hedging instrument expires, or when a hedge no longer meets the criteria for hedge accounting, the cumulative gains or losses in equity is recognised in profit or loss.
Perubahan nilai wajar derivatif yang tidak memenuhi kriteria lindung nilai untuk tujuan akuntansi diakui pada laba rugi.
Changes in the fair value of derivatives that do not meet the criteria for hedge accounting purposes are recorded in profit or loss.
Nilai wajar instrumen keuangan derivatif diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas tidak lancar jika sisa jatuh tempo instrumen keuangan derivatif yang dilindung nilai lebih dari 12 bulan.
The fair value of derivative financial instruments is classified as a non-current asset or liability if the remaining maturities of the derivative financial instruments are greater than 12 months.
Pengukuran nilai wajar atas interest rate swaps, cross currency swaps dan kontrak berjangka valuta asing ditentukan berdasarkan tingkat suku bunga kuotasian yang diberikan oleh bank atas kontrak yang dimiliki Grup pada tanggal posisi laporan keuangan yang dihitung berdasarkan tingkat suku bunga pasar dan kurs valuta asing yang dapat diobservasi.
The fair value measurements of interest rate swaps, cross currency swaps and forward foreign exchange contracts have been determined using rates quoted by the bank for contracts owned by the Group at the balance sheet date and calculated by reference to observable market interest rates and foreign exchange rates.
Perubahan atas nilai wajar dari kontrak interest rate swaps dan cross currency swaps yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai, yang secara efektif menghapus variabilitas arus kas dari pinjaman terkait, dicatat di penghasilan komprehensif lain. Nilai ini kemudian diakui dalam laba rugi sebagai penyesuaian atas laba atau rugi selisih kurs dan beban bunga pinjaman terkait yang dilindung nilai pada periode yang sama dimana selisih kurs dan beban bunga tersebut mempengaruhi laba rugi.
Changes in the fair value of the interest rate swaps and cross currency swaps designated as hedging instruments that effectively offset the variability of cash flows associated with the borrowings are recorded in other comprehensive income. The amounts are subsequently recognised in profit or loss as adjusments of the exchange rate differences and interest expense related to the hedged borrowings in the same period in which the related exchange rate differences and interest effect earnings.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 27 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
s. Utang usaha s. Trade payables
Utang usaha pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali efek diskontonya tidak material.
Trade payables are initially measured at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method, except where the effect of discounting would be immaterial.
t. Provisi t. Provisions
Provisi diakui apabila Grup mempunyai kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu dan besar kemungkinan penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya dan kewajiban tersebut dapat diestimasi dengan andal.
Provisions are recognised when the Group has a present obligation (legal as well as constructive) as a result of past events and it is more likely than not that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate of the amount of the obligation can be made.
Provisi diukur sebesar nilai kini dari estimasi terbaik manajemen atas pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan liabilitas kini pada akhir periode pelaporan. Tingkat diskonto digunakan untuk menentukan nilai kini dan risiko yang terkait dengan kewajiban. Peningkatan provisi seiring dengan berjalannya waktu diakui sebagai biaya keuangan.
Provisions are measured at the present value of management’s best estimate of the expenditure required to settle the present obligation at the end of the reporting period. The discount rate used to determine the present value incorporate the risks specific to the liability. The increase in the provision due to the passage of time is recognised as finance costs.
u. Pinjaman u. Borrowings
Pada saat pengakuan awal, pinjaman diakui sebesar nilai wajar, dikurangi dengan biaya-biaya transaksi yang terjadi. Selanjutnya, pinjaman diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Borrowings are initially recognised at fair value, net of transaction costs incurred. Subsequently, borrowings are stated at amortised cost using the effective interest method.
Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan akuisisi atau konstruksi qualifying assets, dikapitalisasi hingga aset tersebut selesai secara substansial. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban dalam laba rugi pada periode terjadinya.
Borrowing costs, which are directly attributable to the acquisition or construction of qualifying assets, are capitalised until the asset is substantially completed. All other borrowing costs are recognised in profit or loss in the period in which they are incurred.
Pinjaman diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek kecuali Grup memiliki diskresi dan niat untuk memperpanjang sesuai persyaratan perjanjian dan akan jatuh tempo dalam waktu lebih dari 12 bulan setelah periode pelaporan.
Borrowings are classified under current liabilities unless the Group has discretion and intention to roll-over as required by the agreements and their maturities are more than 12 months after the reporting period.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 28 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
v. Imbalan kerja v. Employee benefits
Imbalan kerja jangka pendek Short-term employee benefits
Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terutang kepada karyawan.
Short-term employee benefits are recognised when they accrue to the employees.
Imbalan pascakerja Post-employment benefits
Grup memiliki program pensiun imbalan pasti dan iuran pasti.
The Group has defined benefit and defined contribution pension plans.
Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menetapkan jumlah imbalan pensiun yang akan diterima oleh karyawan pada saat pensiun, yang biasanya tergantung pada beberapa faktor, seperti umur, masa kerja dan jumlah kompensasi (Dana Pensiun Astra 1 - DPA 1).
A defined benefit pension plan is a pension plan that defines an amount of pension that will be received by the employee on becoming entitled to a pension, which usually depends on factors, such as age, years of service and compensation (Dana Pensiun Astra 1 - DPA 1).
Program pensiun iuran pasti adalah program pensiun dimana Grup akan membayar iuran tetap kepada sebuah entitas terpisah (Dana Pensiun Astra 2 - DPA 2).
Defined contribution plans are pension plans under which the Group pay fixed contributions into a separate entity (Dana Pensiun Astra 2 - DPA 2).
Grup diharuskan menyediakan imbalan pensiun minimum yang diatur dalam UU No. 13/2003, yang merupakan liabilitas imbalan pasti. Jika imbalan pensiun sesuai dengan UU No. 13/2003 lebih besar dari program pensiun yang ada, selisih tersebut diakui sebagai bagian dari liabilitas imbalan pensiun.
The Group is required to provide a minimum pension benefit as stipulated in the Law No.13/2003, which represents an underlying defined benefit obligation. If the pension benefits based on Law No. 13/2003 are higher than those based on the existing pension plan, the difference is recorded as part of the overall pension benefits obligation.
Liabilitas imbalan pensiun merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti pada akhir periode pelaporan dikurangi dengan nilai wajar aset program. Liabilitas imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode projected unit credit.
The pension benefit obligation is the present value of the defined benefit obligation at end of the reporting period less the fair value of plan assets. The defined benefit obligation is calculated annually by an independent actuary using the projected unit credit method.
Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas di masa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah jangka panjang pada akhir periode pelaporan dalam mata uang Rupiah sesuai dengan mata uang di mana imbalan tersebut akan dibayarkan dan yang memiliki jangka waktu yang sesuai dengan liabilitas imbalan pensiun yang bersangkutan.
The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using the yield at end of the reporting period of long-term government bonds denominated in Rupiah in which the benefits will be paid and that have terms to maturity similar to the related pension obligation.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 29 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
v. Imbalan kerja (lanjutan) v. Employee benefits (continued)
Imbalan pascakerja (lanjutan) Post-employment benefits (continued)
Pengukuran kembali yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial langsung diakui seluruhnya melalui penghasilan komprehensif lainnya. Akumulasi saldo pengukuran kembali dilaporkan di saldo laba.
Remeasurements arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions are directly recognised in other comprehensive income. The balance of accumulated remeasurements is reported in retained earnings.
Biaya jasa lalu yang timbul dari amandemen atau kurtailmen program diakui sebagai beban dalam laba rugi pada saat terjadinya.
Past service costs arising from amendment or curtailment programs are recognised as expense in profit or loss when incurred.
Perseroan dan beberapa entitas anak memberikan imbalan pascakerja lainnya, seperti uang pisah, cuti masa persiapan pensiun dan uang penghargaan. Imbalan berupa uang pisah, dibayarkan kepada karyawan yang mengundurkan diri secara sukarela, setelah memenuhi minimal masa kerja tertentu. Cuti masa persiapan pensiun umumnya diberikan tiga atau enam bulan sebelum memasuki usia pensiun. Imbalan berupa uang penghargaan diberikan apabila karyawan bekerja hingga mencapai usia pensiun. Imbalan ini dihitung dengan menggunakan metodologi yang sama dengan metodologi yang digunakan dalam perhitungan program pensiun imbalan pasti.
The Company and certain subsidiaries also provide other post-employment benefits, such as separation pay, retirement preparation leave and service pay. The separation pay benefit is paid to employees who voluntarily resign, subject to a minimum number of years of service. Entitlement to retirement preparation leave vests typically three or six months before retirement. The service pay benefit vests when the employees reach their retirement age. These benefits are accounted for using the same methodology as for the defined benefit pension plan.
Imbalan kerja jangka panjang lainnya Other long-term employee benefits
Imbalan kerja jangka panjang lainnya seperti cuti berimbalan jangka panjang dan penghargaan jubilee dihitung dengan menggunakan metode projected unit creditdan didiskontokan ke nilai kini. Imbalan ini dihitung dengan menggunakan metodologi yang sama dengan metodologi yang digunakan dalam perhitungan program pensiun imbalan pasti, kecuali untuk pengukuran kembali yang diakui pada laba rugi.
Other long-term employee benefits such as long service leave and jubilee awards are calculated using the projected unit credit method and discounted to present value. These benefits are accounted for using the same methodology as for the defined benefit pension plan, except for remeasurements which are recognised in profit or loss.
w. Saham w. Shares
Saham biasa diklasifikasikan sebagai ekuitas. Ordinary shares are classified as equity.
Tambahan biaya yang secara langsung terkait dengan penerbitan saham atau opsi baru disajikan pada bagian ekuitas sebagai pengurang, sebesar jumlah yang diterima bersih setelah dikurangi pajak.
Incremental costs directly attributable to the issue of new shares or options are shown in equity as a deduction, net of tax, from the proceeds.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 30 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
x. Pengakuan pendapatan dan beban x. Revenue and expense recognition
Pendapatan bersih diukur pada nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima. Pendapatan bersih adalah pendapatan Grup yang diperoleh dari penjualan barang dan jasa yang diberikan dalam kegiatan usaha normal, termasuk jasa keuangan setelah dikurangi diskon, retur, insentif penjualan, pajak penjualan barang mewah, pajak pertambahan nilai dan pungutan ekspor.
Net revenue is measured at the fair value of consideration received or receivable. Net revenue represents revenue earned from the sale of the Group’s products and services provided in the normal course of business, including financial services, net of discounts, returns, sales incentives, luxury sales tax, value added tax and export duty.
Grup mengakui pendapatan pada saat jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal, besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomi masa depan akan mengalir ke entitas dan ketika kriteria tertentu terpenuhi untuk setiap aktivitas Grup seperti yang dijelaskan di bawah.
The Group recognises revenue when the amount of revenue can be reliably measured, it is probable that future economic benefits will flow to the entity and when specific criteria have been met for each of the Group’s activities as described below.
Pendapatan dari penjualan barang diakui pada saat risiko dan manfaat kepemilikan barang secara signifikan telah berpindah kepada pelanggan.
Revenue from the sale of goods is recognised when the significant risks and rewards of ownership of the goods have been transferred to customers.
Pendapatan jasa diakui pada saat jasa diberikan.
Revenue from the rendering of services is recognised when services are rendered.
Pendapatan dari pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan diakui sesuai dengan jangka waktu kontrak berdasarkan metode suku bunga efektif.
Revenue from consumer financing and finance leases are recognised over the term of the respective contracts using the effective interest method.
Pendapatan premi diakui sejak berlakunya polis. Kontrak asuransi yang berjangka waktu lebih dari satu tahun dan memiliki klausul dapat dibatalkan sewaktu-waktu, diakui sebagai kontrak asuransi jangka pendek sehingga pendapatan premi ditangguhkan dan diamortisasi sesuai dengan periode berlakunya kontrak asuransi.
Premium income is recognised upon inception of the policy. Insurance contracts with a term of more than one year and with clause that can be cancellable at any time by both parties, are treated as a short term insurance contract, therefore the premium income is deferred and amortised over the period of the insurance contract.
Pendapatan dari jasa konstruksi diakui dengan metode persentase penyelesaian berdasarkan kemajuan fisik proyek pada tanggal pelaporan.
Revenues from construction services are recognised based on the percentage of completion method, determined using physical progress of the projects at the reporting date.
Pendapatan jasa operasi dan pemeliharaan atas perjanjian konsesi jasa diakui pada saat penyerahan jasa.
Revenue relating to operation and maintenance service under service concession arrangements is recognised when the services are rendered.
Beban diakui pada saat terjadinya, dengan menggunakan dasar akrual.
Expenses are recognised as incurred on an accruals basis.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 31 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
y. Perpajakan y. Taxation
Beban pajak penghasilan terdiri dari pajak penghasilan kini dan pajak penghasilan tangguhan. Pajak tersebut diakui dalam laba rugi, kecuali apabila pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang diakui ke penghasilan komprehensif lain atau langsung ke ekuitas.
The income tax expense comprises current and deferred income tax. Tax is recognised in profit or loss, except to the extent that it relates to items recognised to other comprehensive income or directly to equity.
Pajak penghasilan kini dihitung dengan menggunakan tarif pajak dan undang-undang perpajakan yang berlaku pada tanggal pelaporan. Aset dan liabilitas pajak kini diukur sebesar nilai yang diharapkan dapat terpulihkan atau dibayar.
The current income tax is calculated using tax rates and tax laws that have been enacted at the reporting date. Current tax assets and liabilities are measured at the amount expected to be recovered or paid.
Pajak penghasilan tangguhan diakui dengan menggunakan balance sheet liability method,untuk rugi pajak belum dikompensasi dan untuk semua perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak atas aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya di masing-masing perusahaan. Semua perbedaan temporer kena pajak diakui sebagai pajak tangguhan, kecuali perbedaan temporer kena pajak yang berasal dari pengakuan awal goodwill,pengakuan awal aset atau liabilitas dari transaksi yang bukan kombinasi bisnis serta pengakuan awal aset atau liabilitas pada waktu transaksi tidak mempengaruhi laba akuntansi dan laba kena pajak.
Deferred income tax is provided using the balance sheet liability method, for tax loss carried forward and for all temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amount for each entity. Deferred tax shall be recognised for all taxable temporary differences, except to the extent that the deferred tax arises from the initial recognition of goodwill, the initial recognition of an asset or liability in a transaction which is not a business combination and also the initial recognition of an asset or liability in a transaction which at the time of transaction affects neither accounting profit nor taxable profit.
Pajak penghasilan tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansi telah diberlakukan pada tanggal pelaporan dan diharapkan berlaku pada saat aset pajak tangguhan direalisasi atau liabilitas pajak tangguhan diselesaikan.
Deferred income tax is determined using tax rates that have been enacted or substantially enacted as at the reporting date and is expected to be applied when the related deferred tax asset is realised or the deferred tax liability is settled.
Aset pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan jumlah penghasilan kena pajak di masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi pajak yang masih dapat dimanfaatkan.
Deferred tax assets are recognised to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the deductible temporary differences and tax losses carried forward can be utilised.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 32 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
z. Sewa z. Leases
i. Sewa pembiayaan – Grup merupakan pihak yang menyewa
i. Finance leases – the Group is the lessee
Grup menyewa aset tetap tertentu. Sewa aset tetap dimana Grup memiliki secara substansi seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Sewa pembiayaan dikapitalisasi pada awal masa sewa sebesar nilai terendah antara nilai wajar aset tetap sewaan atau nilai kini pembayaran sewa minimum.
The Group leases certain fixed assets. Leases of fixed assets where the Group has substantially all the risks and rewards of ownership, are classified as finance leases. Finance leases are capitalised at the commencement of the lease at the lower of the fair value of the leased fixed assets and the present value of the minimum lease payments.
Setiap pembayaran sewa dialokasikan antara porsi pelunasan liabilitas dan biaya keuangan. Jumlah liabilitas sewa, setelah dikurangi biaya keuangan, disajikan sebagai liabilitas jangka panjang kecuali untuk bagian yang jatuh tempo dalam waktu 12 bulan atau kurang yang disajikan sebagai liabilitas jangka pendek. Unsur bunga dalam biaya keuangan dibebankan ke laba rugi selama masa sewa yang menghasilkan tingkat suku bunga konstan atas saldo liabilitas. Aset tetap yang diperoleh melalui sewa pembiayaan disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset dan masa sewa.
Each lease payment is allocated between the liability portion and a finance cost. The corresponding rental obligations, net of finance costs, are included in other long-term liabilities except for those with maturities of 12 months or less which are included in current liabilities. The interest element of the finance cost is charged to profit or loss over the lease period so as to produce a constant rate of interest on the remaining balance of the liability. Fixed assets acquired under finance leases are depreciated over the shorter of the useful life of the assets or the lease term.
ii. Sewa pembiayaan – Grup merupakan pihak yang menyewakan
ii. Finance leases – the Group is the lessor
Lihat Catatan 2f dan 2x. Refer to Notes 2f and 2x.
iii. Sewa operasi – Grup merupakan pihak yang menyewa
iii. Operating leases – the Group is the lessee
Sewa dimana bagian signifikan dari risiko dan manfaat kepemilikan aset berada pada lessor diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Leases where a significant portion of the risks and rewards of ownership are retained by the lessor are classified as operating leases.
Pembayaran yang dilakukan untuk sewa operasi dibebankan ke laba rugi dengan dasar garis lurus selama masa sewa.
Payments made under operating leases are charged to profit or loss on a straight-line basis over the period of the lease.
iv. Sewa operasi – Grup merupakan pihak yang menyewakan
iv. Operating leases – the Group is the lessor
Pendapatan sewa diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Lihat Catatan 2l dan 15 atas aset sewaan untuk sewa operasi.
Rental income is recognised on a straight-line basis over the lease term. Refer to Notes 2l and 15 on assets leased out under operating lease.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 33 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
aa. Laba per saham aa. Earnings per share
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
Basic earnings per share is calculated by dividing profit attributable to owners of the parent by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the year.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak ada efek yang berpotensi menjadi saham biasa. Oleh karena itu, laba per saham dilusian sama dengan laba per saham dasar.
As at 31 December 2016 and 2015, there were no existing instruments which could result in the issue of further ordinary shares. Therefore, diluted earnings per share is equivalent to basic earnings per share.
ab. Dividen ab. Dividend
Pembagian dividen final diakui sebagai liabilitas ketika dividen tersebut disetujui Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan. Pembagian dividen interim diakui sebagai liabilitas ketika dividen disetujui berdasarkan keputusan rapat Direksi dan persetujuan Dewan Komisaris telah diperoleh serta sudah diumumkan kepada publik.
Final dividend distributions are recognised as a liability when the dividends are approved in the Company’s General Meeting of the Shareholders. Interim dividend distributions are recognised as a liability when the dividends are approved by a Board of Directors’ resolution, approval has been obtained from the Board of Commissioners and a public announcement has been made.
ac. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi ac. Transactions with related parties
Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 7 “Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi”. Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.
The Group enters into transactions with related parties as defined in PSAK 7 “Related Party Disclosures”. All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the notes to the consolidated financial statements.
ad. Pelaporan segmen ad. Segment reporting
Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan pelaporan internal yang diberikan kepada pengambil keputusan operasional. Pengambil keputusan operasional bertanggung jawab untuk mengalokasikan sumber daya, menilai kinerja segmen operasi dan membuat keputusan strategis.
Operating segments are reported in a consistent manner with the internal reporting provided to the chief operating decision-maker. The chief operating decision-maker is responsible for allocating resources, assessing performance of the operating segments and making strategic decisions.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 34 - Page
3. PENDIRIAN ENTITAS ANAK DAN KOMBINASI BISNIS YANG SIGNIFIKAN
3. ESTABLISHMENT OF SUBSIDIARY AND SIGNIFICANT BUSINESS COMBINATION
a. Pendirian entitas anak a. Establishment of subsidiary
Pada bulan September 2016, PT Menara Astra (“MA”) mendirikan entitas anak,PT Astra Land Indonesia (“ALI”), dengan kepemilikan saham sebesar 50%. Total modal saham ALI senilai Rp 759 miliar telah disetor sepenuhnya oleh para pemegang saham pada bulan Oktober 2016. Pemegang saham lain ALI adalah Unicode Investments Limited, entitas anak tidak langsung dari pemegang saham utama Perseroan.
In September 2016, PT Menara Astra (“MA”) established a subsidiary with 50% ownership, PT Astra Land Indonesia (“ALI”). Total share capital of ALI amounting to Rp 759 billion has been fully paid by the shareholders in October 2016. The other shareholder of ALI is Unicode Investments Limited, an indirect subsidiary of the Company’s ultimate shareholder.
b. Kombinasi bisnis yang signifikan b. Significant business combination
Selama tahun 2016, tidak ada kombinasi bisnis yang signifikan.
In 2016, there were no significant business combination.
Pada bulan Januari dan Mei 2015, PT Karya Supra Perkasa (“KSP”), entitas anak tidak langsung melalui PT United Tractors Tbk, telah mengakuisisi 50,1% saham PT Acset Indonusa Tbk (“ACST”) dengan total harga perolehan sebesar Rp 814 miliar dan KSP menjadi pemegang saham pengendali di ACST sejak bulan Januari 2015. ACST yang berlokasi di Jakarta mempunyai bisnis utama yang bergerak dalam bidang pembangunan dan jasa konstruksi.
In January and May 2015, PT Karya Supra Perkasa (“KSP”), an indirect subsidiary ofPT United Tractors Tbk, acquired 50.1% shares of PT Acset Indonusa Tbk (“ACST”) with total purchase consideration of Rp 814 billion and KSP became the controlling shareholders in ACST since January 2015. ACST is located in Jakarta with its main business in construction services.
Transaksi kombinasi bisnis tersebut dilakukan sesuai dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan.
The business combinations were conducted in accordance with the Financial Service Authority’s regulations.
4. KAS DAN SETARA KAS 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS
2016 2015Kas 108 83 Cash on hand Bank 16,867 13,896 Cash in bank Deposito berjangka dan call deposits 12,382 13,123 Time and call deposits
29,357 27,102
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 35 - Page
4. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
a. Bank/Cash in bank
2016 2015 Pihak berelasi/Related party (lihat Catatan/refer to Note 35f) PT Bank Permata Tbk 3,111 4,114
Pihak ketiga/Third parties: Rupiah: PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 2,018 431 Standard Chartered Bank 1,876 70 PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia 1,009 8 PT Bank ANZ Indonesia 737 4 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 573 219 PT Bank Central Asia Tbk 530 340 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 484 80 Citibank NA 284 83 The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd 266 10 PT Bank Danamon Indonesia Tbk 153 196 PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk 109 165 PT Bank DBS Indonesia 68 1 PT Bank Maybank Indonesia Tbk 59 79 PT Bank Pan Indonesia Tbk 41 55 PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat 20 141 dan Banten Tbk PT Bank Bukopin Tbk 6 203 PT Bank QNB Indonesia Tbk 1 289 PT Bank MNC International Tbk 1 52 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ 195 209 Others (below Rp 50 billion each) 8,430 2,635 Mata uang asing/Foreign currencies PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 2,138 1,039 Standard Chartered Bank 1,013 579 PT Bank OCBC NISP Tbk 562 1,262 PT Bank DBS Indonesia 444 353 The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd 314 273 Citibank NA 279 120 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 225 1,772 PT Bank ANZ Indonesia 202 1,325 The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd 52 30 PT Bank Mizuho Indonesia 50 87 PT Bank Danamon Indonesia Tbk 6 96 PT Bank QNB Indonesia Tbk 1 61 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ 40 150 Others (below Rp 50 billion each) 5,326 7,147
Jumlah pihak ketiga/Total third parties 13,756 9,782
Jumlah bank/Total cash in bank 16,867 13,896
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 36 - Page
4. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
b. Deposito berjangka dan call deposits/Time and call deposits
2016 2015 Pihak berelasi/Related party (lihat Catatan/refer to Note 35f)
PT Bank Permata Tbk 1,215 1,433
Pihak ketiga/Third parties: Rupiah: PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 1,952 261 PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk 1,546 73 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 1,524 227 PT Bank Ekonomi Raharja 1,118 2,073 PT Bank Maybank Indonesia Tbk 956 55 PT Bank ICBC Indonesia 933 - PT Bank UOB Indonesia 586 172 PT Bank ANZ Indonesia 500 - PT Bank Mizuho Indonesia 250 - PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah 227 - PT Bank QNB Indonesia Tbk 221 206 PT Bank Bukopin Tbk 199 58 PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 136 2,181 PT Bank BNP Paribas Indonesia 100 96 PT Bank OCBC NISP Tbk 95 75 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 86 136 PT Bank CIMB Niaga Tbk 82 105 PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia 61 20 PT Bank Pan Indonesia Tbk 55 30 PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat 52 12 dan Banten Tbk PT Bank Mega Tbk 44 66 PT Bank Danamon Indonesia Tbk 32 108 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ 123 100 Others (below Rp 50 billion each)
10,878 6,054 Mata uang asing/Foreign currencies: PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk 109 - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 107 1,660 PT Bank Maybank Indonesia Tbk 32 974
PT Bank ICBC Indonesia 27 1,187 PT Bank Danamon Indonesia Tbk 7 924
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd 3 81 PT Bank QNB Indonesia Tbk - 780 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ 4 30 Others (below Rp 50 billion each) 289 5,636
Jumlah pihak ketiga/Total third parties 11,167 11,690
Jumlah deposito berjangka dan call deposits/Total time and call deposits 12,382 13,123
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 37 - Page
4. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
c. Informasi lainnya c. Other information
Informasi lainnya sehubungan dengan kas dan setara kas adalah sebagai berikut:
Other information relating to cash and cash equivalents are follows:
Tingkat suku bunga tahunan atas deposito berjangka dan call deposits sepanjang periode adalah sebagai berikut:
Annual interest rate throughout the period of time and call deposits are as follows:
2016 2015 Rupiah 1.50% - 10.00% 2.25% - 10.75% Rupiah Mata uang asing 0.10% - 2.25% 0.10% - 3.25% Foreign currencies
Pada tanggal 31 Desember 2016, kas dan setara kas Grup dalam penyimpanan dan dalam perjalanan diasuransikan terhadap risiko kehilangan dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 1,3 triliun (2015: Rp 1,2 triliun), yang menurut pendapat manajemen cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul.
As at 31 December 2016, cash and cash equivalents of the Group at premises and in transit are covered by insurance against loss amounting to Rp 1.3 trillion (2015: Rp 1.2 trillion), which management believes is adequate to cover losses which may arise.
Lihat Catatan 40 untuk rincian saldo dalam mata uang asing.
Refer to Note 40 for details of balances in foreign currencies.
5. INVESTASI LAIN-LAIN 5. OTHER INVESTMENTS
2016 2015Investasi tersedia untuk dijual Available-for-sale investments
Reksadana 3,276 2,712 Mutual funds Obligasi 3,433 2,652 Bonds Saham 464 345 Shares
7,173 5,709Investasi dimiliki hingga jatuh tempo Held-to-maturity investments
Medium Term Notes Medium Term Notes Nilai nominal 100 100 Nominal value Premi yang belum diamortisasi (2) (5) Unamortised premium
98 95 7,271 5,804
Bagian lancar (899) (484) Current portionBagian tidak lancar 6,372 5,320 Non-current portion
Termasuk dalam jumlah tersebut di atas sebesar Rp 6,7 triliun (2015: Rp 5,3 triliun) adalah investasi yang dilakukan oleh PT Asuransi Astra Buana, entitas anak tidak langsung, terkait dengan kegiatan usahanya di bidang asuransi kerugian.
Included within the above amounts are investments of Rp 6.7 trillion (2015: Rp 5.3 trillion) made by PT Asuransi Astra Buana, an indirect subsidiary, in the ordinary course of their business in general insurance.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 38 - Page
5. INVESTASI LAIN-LAIN (lanjutan) 5. OTHER INVESTMENTS (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak terdapat penurunan nilai atas investasi tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo.
As at 31 December 2016 and 2015, there was no impairment in respect of available-for-sale and held-to-maturity investments.
Lihat Catatan 40 untuk rincian saldo dalam mata uang asing.
Refer to Note 40 for details of balances in foreign currencies.
a. Investasi tersedia untuk dijual a. Available-for-sale investments
Pengukuran nilai wajar atas investasi tersedia untuk dijual ditentukan sebagai berikut:
The fair value measurements of available-for-sale investments are determined on the following bases:
2016 2015Harga kuotasian dalam pasar aktif 6,822 5,406 Quoted prices in active marketsTeknik penilaian lainnya berdasarkan 351 303 Other valuation techniques using
input yang tidak dapat diobservasi unobservable inputs 7,173 5,709
Pada tanggal 31 Desember 2016, keuntungan bersih yang belum direalisasi atas investasi yang tersedia untuk dijual sebesar Rp 108 miliar (2015: kerugian bersih belum direalisasi Rp 69 miliar) diakui dalam ekuitas di dalam cadangan aset keuangan tersedia untuk dijual.
As at 31 December 2016, the net unrealised gain on available-for-sale investments of Rp 108 billion (2015: net unrealised losses Rp 69 billion) were recognised in equity under available-for-sale financial assets reserve.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember 2016, keuntungan bersih sebesar Rp 4 miliar telah direklasifikasikan dari ekuitas ke laporan laba rugi tahun berjalan (2015: kerugian bersih Rp 93 miliar).
For the year ended 31 December 2016, the total net gain of Rp 4 billion has been reclassified from equity to the current year profit or loss (2015: net loss Rp 93 billion).
Rincian dari reksadana adalah sebagai berikut:
Details of mutual funds are as follows:
2016 2015 Obligasi 2,391 1,961 Bonds Saham 885 751 Shares
3,276 2,712
b. Investasi dimiliki hingga jatuh tempo b. Held-to-maturity investments
Investasi dimiliki hingga jatuh tempo merupakan Medium Term Notes yang diterbitkan oleh PT BFI Finance Indonesia Tbk dengan tanggal jatuh tempo berkisar antara satu sampai dua tahun.
The held-to-maturity investments represent Medium Term Notes issued by PT BFI Finance Indonesia Tbk with maturity dates ranging from one to two years.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 39 - Page
6. PIUTANG USAHA 6. TRADE RECEIVABLES
2016 2015Piutang usaha Trade receivablesPihak berelasi (lihat Catatan 35g): Related parties (refer to Note 35g): Rupiah 1,197 904 Rupiah Mata uang asing 340 19 Foreign currencies 1,537 923Pihak ketiga: Third parties: Rupiah 11,303 9,180 Rupiah Mata uang asing 5,759 7,528 Foreign currencies 17,062 16,708 Penyisihan piutang ragu-ragu (491) (622) Provision for doubtful receivables 16,571 16,086Dikurangi: Less:
Bagian tidak lancar (480) - Non-current portion
16,091 16,086Piutang konstruksi Construction receivablesPihak ketiga: Third parties: Rupiah 1,326 1,075 Rupiah Mata uang asing - 7 Foreign currencies 1,326 1,082 Penyisihan piutang ragu-ragu (8) (3) Provision for doubtful receivables 1,318 1,079 18,946 18,088
Piutang konstruksi merupakan piutang yang dimiliki Grup sehubungan dengan kegiatan entitas anak tidak langsung yang bergerak dalam bidang konstruksi. Piutang konstruksi meliputi piutang retensi, tagihan bruto kepada pemberi kerja serta proyek dalam pelaksanaan.
Construction receivables are receivables owned by the Group relating to indirect subsidiary activity in construction industry. Construction receivables consist of retention receivables, gross contractual amount due from customers and project under construction.
Lihat Catatan 37(ii)a untuk analisa risiko kredit piutang usaha.
Refer to Note 37(ii)a for credit risk analysis of trade receivables.
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:
The movements of the provision for doubtful receivables are as follows:
2016 2015Pada awal tahun 625 464 At beginning of year (Pemulihan)/penambahan penyisihan (80) 188 (Recovery)/increase in provision Penghapusan (45) (29) Written-off Penyesuaian selisih kurs (1) 2 Foreign exchange adjustment
Pada akhir tahun 499 625 At end of year
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu tersebut cukup untuk menutupi kerugian dari tidak tertagihnya piutang usaha.
Management believes that the provision for doubtful receivables is adequate to cover loss on non-collectible trade receivables.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 40 - Page
6. PIUTANG USAHA (lanjutan) 6. TRADE RECEIVABLES (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2016, tidak ada piutang usaha yang dijaminkan untuk pinjaman jangka pendek (2015: Rp 10 miliar), lihat Catatan 18.
As at 31 December 2016, there were no trade receivables that were pledged as collateral for short-term borrowings (2015: Rp 10 billion), refer to Note 18.
Lihat Catatan 40 untuk rincian saldo dalam mata uang asing.
Refer to Note 40 for details of balances in foreign currencies.
7. PIUTANG PEMBIAYAAN 7. FINANCING RECEIVABLES
2016 2015Piutang pembiayaan konsumen 60,160 53,747 Consumer financing receivablesPiutang sewa pembiayaan 4,479 6,358 Finance lease receivables 64,639 60,105Bagian lancar (33,216) (31,728) Current portion
Bagian tidak lancar 31,423 28,377 Non-current portion
a. Piutang pembiayaan konsumen a. Consumer financing receivables
2016 2015 Piutang pembiayaan konsumen, kotor: Consumer financing receivables, gross: Pembiayaan sendiri 76,236 68,295 Direct financing Pembiayaan bersama 18,117 17,139 Joint financing 94,353 85,434 Pembiayaan bersama without recourse, (13,805) (13,620) Joint financing without recourse,
bagian yang dibiayai pihak lain amount financed by other parties Bagian Grup 80,548 71,814 The Group’s portion
Dikurangi: Less: Bagian Grup atas pendapatan The Group’s portion on unearned pembiayaan konsumen yang income on consumer financing: belum diakui: Pembiayaan sendiri (15,740) (13,872) Direct financing Pembiayaan yang dibiayai bersama (2,198) (1,675) Joint financing without recourse pihak-pihak lain without recourse (17,938) (15,547)
62,610 56,267 Penyisihan piutang ragu-ragu (2,450) (2,520) Provision for doubtful receivables
60,160 53,747 Bagian lancar (30,403) (28,031) Current portion
Bagian tidak lancar 29,757 25,716 Non-current portion
Piutang pembiayaan konsumen kotor yang diklasifikasikan menurut tahun jatuh tempo adalah sebagai berikut:
Gross consumer financing receivables classified according to year of maturity are as follows:
2016 2015 Dalam 1 tahun 42,836 39,401 Within 1 year 1 sampai 5 tahun 37,712 32,413 Between 1 and 5 years
80,548 71,814
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 41 - Page
7. PIUTANG PEMBIAYAAN (lanjutan) 7. FINANCING RECEIVABLES (continued)
a. Piutang pembiayaan konsumen (lanjutan) a. Consumer financing receivables (continued)
Piutang pembiayaan konsumen, sebelum penyisihan piutang ragu-ragu, yang diklasifikasikan menurut tahun jatuh tempo adalah sebagai berikut:
Consumer financing receivables, before provision for doubtful receivables, classified according to year of maturity are as follows:
2016 2015 Dalam 1 tahun 31,674 29,409 Within 1 year 1 sampai 5 tahun 30,936 26,858 Between 1 and 5 years
62,610 56,267
Informasi lainnya sehubungan dengan piutang pembiayaan konsumen adalah sebagai berikut:
Other information relating to consumer financing receivables are as follows:
- Piutang pembiayaan konsumen terutama berhubungan dengan pembiayaan kendaraan bermotor, sepeda motor dan alat berat.
- The consumer financing debtors primarily related to motor vehicle, motorcycle and heavy equipment financing.
- Tingkat suku bunga efektif per tahun atas piutang pembiayaan konsumen baru pada tahun 2016 dalam IDR berkisar antara 7,2% hingga 42,6% (2015: berkisar antara 7,6% hingga 42,7%).
- The effective annual interest rates of new consumer financing receivables in 2016 in IDR ranged from 7.2% to 42.6% (2015: ranged from 7.6% to 42.7%).
- Sebagai jaminan atas piutang pembiayaan konsumen, Grup menerima jaminan dari konsumen berupa Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor dan Bukti Pemilikan Alat Berat dari kendaraan bermotor dan alat berat yang dibiayai oleh Grup.
- As a guarantee of the consumer financing receivables, the Group receives security from the customer in form of Motor Vehicle Ownership Certificates and Heavy Equipment Ownership Certificates of the vehicle and heavy equipment financed by the Group.
- Pada tanggal 31 Desember 2016, piutang pembiayaan konsumen sejumlah Rp 24,0 triliun (2015: Rp 23,5 triliun) dijaminkan untuk pinjaman yang diterima dan utang obligasi yang diterbitkan oleh entitas anak tertentu yang bergerak di bidang jasa keuangan (lihat Catatan 18, 24d dan 25).
- As at 31 December 2016, consumer financing receivables amounting toRp 24.0 trillion (2015: Rp 23.5 trillion) were pledged as collateral for loans received and bonds issued by certain financial services subsidiaries (refer to Notes 18, 24d and 25).
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 42 - Page
7. PIUTANG PEMBIAYAAN (lanjutan) 7. FINANCING RECEIVABLES (continued)
b. Piutang sewa pembiayaan b. Finance lease receivables
2016 2015 Piutang sewa pembiayaan, kotor 5,350 7,484 Finance lease receivables, gross Nilai sisa yang terjamin 2,701 3,142 Guaranteed residual values Simpanan jaminan (2,701) (3,142) Security deposits Pendapatan sewa pembiayaan (687) (930) Unearned finance lease income ditangguhkan 4,663 6,554 Penyisihan piutang ragu-ragu (184) (196) Provision for doubtful receivables 4,479 6,358 Bagian lancar (2,813) (3,697) Current portion Bagian tidak lancar 1,666 2,661 Non-current portion
Grup menyewakan kelompok aset berikut melalui sewa pembiayaan:
The Group leases out the following classes of assets under finance leases:
Periode sewa pembiayaan
(dalam tahun)/ Lease period
(in years) Kendaraan bermotor 3 - 5 Motor vehicle Komputer dan printer 2 - 5 Computer and printer Mesin dan peralatan 1 - 4 Machinery and equipment
Alat berat 3 - 4 Heavy equipment
Simpanan jaminan dari penyewa akan digunakan untuk melunasi harga jual aset yang disewakan pada akhir masa sewa jika penyewa menggunakan hak opsinya untuk membeli aset tersebut. Jaminan tersebut akan dikembalikan kepada penyewa jika hak opsi tidak digunakan.
Security deposits from lessees will be applied against the selling price of the leased assets at the end of the lease term if the lessee exercises the option to purchase the asset. The deposits will be refunded to the lessee if the purchase option is not exercised.
Piutang sewa pembiayaan kotor yang diklasifikasikan menurut tahun jatuh temponya adalah sebagai berikut:
Gross finance lease receivables classified according to year of maturity are as follows:
2016 2015 Dalam 1 tahun 3,377 4,416 Within 1 year 1 sampai 5 tahun 1,973 3,068 Between 1 and 5 years 5,350 7,484
Piutang sewa pembiayaan bersih, sebelum penyisihan piutang ragu-ragu, yang diklasifikasikan menurut tahun jatuh temponya adalah sebagai berikut:
Net finance lease receivables, before provision for doubtful receivables, classified according to year of maturity are as follows:
2016 2015 Dalam 1 tahun 2,861 3,753 Within 1 year 1 sampai 5 tahun 1,802 2,801 Between 1 and 5 years 4,663 6,554
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 43 - Page
7. PIUTANG PEMBIAYAAN (lanjutan) 7. FINANCING RECEIVABLES (continued)
b. Piutang sewa pembiayaan (lanjutan) b. Finance lease receivables (continued)
Informasi lainnya sehubungan dengan piutang sewa pembiayaan adalah sebagai berikut:
Other information relating to finance lease receivables are as follows:
- Tingkat suku bunga efektif per tahun atas piutang sewa pembiayaan baru pada tahun 2016 untuk IDR berkisar antara 8,9% hingga 21,3% dan untuk USD nihil (2015: untuk IDR berkisar antara 9,0% hingga 22,6% dan untuk USD berkisar antara 7,0% hingga 10,0%).
- The effective annual interest rates of new finance lease receivables in 2016 for IDR ranged from 8.9% to 21.3% and for USD nil (2015: for IDR ranged from 9.0% to 22.6% and for USD ranged from 7.0% to 10.0%).
- Pada tanggal 31 Desember 2016, piutang sewa pembiayaan sejumlah Rp 1,2 triliun (2015: Rp 1,8 triliun) dijaminkan untuk pinjaman yang diterima dan utang obligasi yang diterbitkan oleh entitas anak tertentu yang bergerak di bidang jasa keuangan (lihat Catatan 24d dan 25).
- As at 31 December 2016, finance lease receivables amounting to Rp 1.2 trillion (2015: Rp 1.8 trillion) were pledged as collateral for loans received and bonds issued by certain financial services subsidiaries (refer to Notes 24d and 25).
- Lihat Catatan 40 untuk rincian saldo dalam mata uang asing.
- Refer to Note 40 for details of balances in foreign currencies.
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu untuk piutang pembiayaan adalah sebagai berikut:
The movements of provision for doubtful financing receivables are as follows:
2016 2015 Pada awal tahun 2,716 2,876 At beginning of year
Penambahan penyisihan, bersih 1,350 1,232 Increase in provision, net of amount setelah pemulihan recovered Penghapusan (1,412) (1,395) Written-off Penyesuaian selisih kurs (20) 3 Foreign exchange adjustment Pada akhir tahun 2,634 2,716 At end of year Bagian lancar (1,319) (1,434) Current portion
Bagian tidak lancar 1,315 1,282 Non-current portion
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu untuk piutang pembiayaan tersebut cukup untuk menutupi kerugian dari tidak tertagihnya piutang pembiayaan.
Management believes that the provision for doubtful financing receivables is adequate to cover loss on non-collectible financing receivables.
Lihat Catatan 37(ii)b untuk analisa risiko kredit piutang pembiayaan.
Refer to Note 37(ii)b for credit risk analysis of financing receivables.
8. PIUTANG LAIN-LAIN 8. OTHER RECEIVABLES
2016 2015Pihak berelasi (lihat Catatan 35i) 712 1,525 Related parties (refer to Note 35i) Pihak ketiga 4,732 6,544 Third parties 5,444 8,069 Penyisihan piutang ragu-ragu (18) (15) Provision for doubtful receivables
5,426 8,054
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 44 - Page
8. PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan) 8. OTHER RECEIVABLES (continued)
Rincian piutang lain-lain berdasarkan sifatnya adalah sebagai berikut:
Details of other receivables by nature are as follows:
2016 2015Aset reasuransi: Reinsurance assets:
- Estimasi klaim 964 983 - Estimated claims - Pendapatan premi tangguhan 400 305 - Unearned premium income
Aset derivatif 961 3,701 Derivative assets Pinjaman karyawan 464 437 Loans to officers and employeesPinjaman kepada pihak berelasi 438 498 Loans to related parties Agunan yang diambil alih - bersih 334 358 Repossessed collateral - netPiutang pelepasan entitas anak 107 110 Receivable from disposal of subsidiary
Surat utang subordinasi 103 793 Subordinated note Lain-lain 1,673 884 Others
5,444 8,069 Penyisihan piutang ragu-ragu (18) (15) Provision for doubtful receivables 5,426 8,054 Bagian lancar (3,964) (3,189) Current portion
Bagian tidak lancar 1,462 4,865 Non-current portion
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu tersebut cukup untuk menutupi kerugian dari tidak tertagihnya piutang.
Management believes that the provision for doubtful receivables is adequate to cover loss on non-collectible receivables.
a. Aset dan liabilitas derivatif a. Derivative assets and liabilities
2016
Jumlah nosional a)/
Notional amount a)
Aset derivatif b)/Derivative assets b)
Liabilitas derivatif b) c)/Derivative
liabilities b) c)
Instrumen Instruments Lindung nilai arus kas: Cash flow hedges:
Interest rate swaps USD 59,533,333 2 - Interest rate swaps Cross currency swaps USD 1,603,852,084 959 186 Cross currency swaps SGD 100,000,000 - 68
Tidak dikategorikan sebagai Not designated as hedges: lindung nilai: Kontrak berjangka valuta JPY 934,177,820 - 6 Forward foreign exchange asing contracts 961 260
Bagian lancar (519) (182) Current portion Bagian tidak lancar 442 78 Non-current portion
a) Dalam satuan penuh. a) In full amount. b) Diukur dengan hirarki pengukuran nilai wajar Tingkat 2 -
(“transaksi pasar yang dapat diobservasi“).b) Measured by fair value measurement hierarchy Level 2 -
(“observable current market transactions“).c) Liabilitas derivatif disajikan sebagai liabilitas lain-lain (lihat
Catatan 20). c) Derivative liabilities are presented under other liabilities
(refer to Note 20).
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 45 - Page
8. PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan) 8. OTHER RECEIVABLES (continued)
a. Aset dan liabilitas derivatif (lanjutan) a. Derivative assets and liabilities (continued)
2015
Jumlah nosional a)/
Notional amount a)
Aset derivatif b)/Derivative assets b)
Liabilitas derivatif b) c)/Derivative
liabilities b) c)
Instrumen Instruments Lindung nilai arus kas: Cash flow hedges:
Interest rate swaps USD 148,241,343 1 2 Interest rate swaps Cross currency swaps USD 2,297,333,041 3,690 653 Cross currency swaps SGD 100,000,000 9 -
Tidak dikategorikan sebagai Not designated as hedges: lindung nilai: Kontrak berjangka valuta JPY 527,290,872 1 - Forward foreign exchange asing contracts 3,701 655
Bagian lancar (504) (486) Current portion Bagian tidak lancar 3,197 169 Non-current portion
a) Dalam satuan penuh. a) In full amount. b) Diukur dengan hirarki pengukuran nilai wajar Tingkat 2 -
(“transaksi pasar yang dapat diobservasi“).b) Measured by fair value measurement hierarchy Level 2 -
(“observable current market transactions“).c) Liabilitas derivatif disajikan sebagai liabilitas lain-lain (lihat
Catatan 20). c) Derivative liabilities are presented under other liabilities
(refer to Note 20).
Kerugian nilai wajar yang diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian adalah sebesar Rp 6,0 miliar (2015: keuntungan Rp 0,5 miliar).
Fair value losses recognised in consolidated profit or loss amounted toRp 6.0 billion (2015: gains Rp 0.5 billion).
Keuntungan dan kerugian di ekuitas atas cross currency swap dan interest rate swap akan diakui pada laba rugi sesuai dengan jatuh tempo dari pinjaman yang bersangkutan (maksimum tiga tahun).
Gains and losses recognised in equity on cross currency and interest rate swaps will be realised to profit or loss following the maturity of the related loans (maximum three years).
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, jumlah sebesar Rp 2,5 triliun telah direklasifikasikan dari ekuitas ke laporan laba rugi tahun berjalan (2015: Rp 1,3 triliun). Selain swap cost, jumlah ini tidak memiliki dampak terhadap laporan laba rugi karena telah dikompensasi dengan beban bunga dan selisih kurs yang terkait dengan item yang dilindung nilai.
For the year ended 31 December 2016, the total amount of Rp 2.5 trillion has been reclassified from equity to the current year profit or loss (2015: Rp 1.3 trillion). Other than swap cost, this amount has no impact to profit or loss as it was set-off against the finance cost and foreign exchange gain or loss from related hedged items.
Pada tanggal 31 Desember 2016, tingkat suku bunga tetap sehubungan dengan interest rate swaps untuk mata uang asing berkisar antara 2,4% hingga 3,5% (2015: berkisar antara 0,6% hingga 3,3%) dan untuk IDR berkisar antara 8,0% hingga 12,3% (2015: berkisar antara 6,5% hingga 12,3%). Suku bunga mengambang yang utama adalah LIBOR dan SIBOR.
As at 31 December 2016, the fixed interest rates relating to interest rate swaps for foreign currencies vary from 2.4% to 3.5% (2015: ranged from 0.6% to 3.3%) and for IDR from 8.0% to 12.3% (2015: ranged from 6.5% to 12.3%). The main floating rates are LIBOR and SIBOR.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 46 - Page
8. PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan) 8. OTHER RECEIVABLES (continued)
a. Aset dan liabilitas derivatif (lanjutan) a. Derivative assets and liabilities (continued)
Informasi lain mengenai aset dan liabilitas derivatif pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
Other information relating to derivative assets and liabilities as at 31 December 2016 are as follows:
Pihak dalam kontrak/Counterparties Jadwal penyelesaian/Settlement schedule PT Bank OCBC NISP Tbk Januari/January 2017 – Desember/December 2017 The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd Januari/January 2017 – Februari/February 2019 PT Bank CIMB Niaga Tbk Januari/January 2017 – Agustus/August 2019 JP Morgan Chase Bank N.A. Januari/January 2017 – Agustus/August 2019 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Januari/January 2017 – September 2019 PT Bank BNP Paribas Indonesia Januari/January 2017 – Oktober/October 2019 PT Bank DBS Indonesia Februari/February 2017 – Maret/March 2018 Standard Chartered Bank Februari/February 2017 – September 2019 CTBC Bank Co Ltd Maret/March 2017 – Maret/March 2018 PT Bank ANZ Indonesia Maret/March 2017 – September 2019 PT Bank Danamon Indonesia Tbk Mei/May 2017 – Juni/June 2018 PT Bank UOB Indonesia Juli/July 2017 – Februari/February 2018 The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd Maret/March 2018 – Agustus/August 2019 PT Bank Maybank Indonesia Tbk April 2018 PT Bank Mizuho Indonesia September 2019
b. Pinjaman karyawan b. Loans to officers and employees
Perseroan dan entitas anak tertentu memberikan pinjaman kepada karyawannya untuk membeli kendaraan bermotor. Pinjaman ini dilunasi secara angsuran melalui pemotongan gaji bulanan.
The Company and certain subsidiaries provide vehicle loans to their officers and employees. These loans are repaid in instalments through deductions from monthly salaries.
c. Surat utang subordinasi c. Subordinated note
Pada bulan Juni 2009, Perseroan membeli surat utang subordinasi yang diterbitkan oleh PT Bank Permata Tbk (“BP”) senilai USD 50 juta yang akan jatuh tempo pada bulan Juni 2021.
In June 2009, the Company subscribed to a subordinated note issued by PT Bank Permata Tbk (“BP”) amounting to USD 50 million which will mature in June 2021.
Surat utang subordinasi ini bersifat unsecured, tidak tercatat di bursa, dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 9,75% per tahun untuk tahun pertama hingga tahun ketujuh dan selanjutnya sebesar USD LIBOR 6 bulanan + 6,6035% per tahun.
The subordinated loan is unsecured, not listed, with a fixed interest rate of 9.75% per annum for the first year up to the seventh year and USD 6 months LIBOR + 6.6035% per annum thereafter.
Pada bulan Juni 2016, BP telah membayar seluruh surat utang subordinasi dalam USD tersebut.
In June 2016, BP has fully paid the subordinated note in USD.
Pada bulan Oktober 2014, Perseroan membeli obligasi yang diterbitkan oleh BP yaitu ”Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Bank Permata Tahap II Tahun 2014” senilai Rp 103 miliar yang akan jatuh tempo pada bulan Oktober 2021.
In October 2014, the Company subscribed to bonds issues by BP i.e. “The Continuous Subordinated Bonds II Bank Permata Phase II year 2014” amounting to Rp 103 billion which will mature in October 2021.
Obligasi tersebut bersifat unsecured, tercatat di Bursa Efek Indonesia, dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 11,75% per tahun.
The bonds are unsecured, listed on the Indonesia Stock Exchange, with a fixed interest rate of 11.75% per annum.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 47 - Page
9. PERSEDIAAN 9. INVENTORIES
2016 2015Barang jadi termasuk unit CBU 15,147 15,595 Finished goods including CBU units Barang habis pakai 866 844 Consumable goodsSuku cadang 789 833 Spare parts Bahan baku dan unit CKD 566 573 Raw materials and CKD units Barang dalam penyelesaian 532 555 Work-in-progress Lain-lain 231 315 Others 18,131 18,715 Penyisihan persediaan usang (360) (378) Provision for obsolete and slow dan tidak lancar moving inventory 17,771 18,337
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan persediaan usang dan tidak lancar cukup untuk menutup kerugian karena penurunan nilai persediaan.
Management believes that the provision for obsolete and slow moving inventory is adequate to cover loss due to the decline in the value of inventories.
Pada tanggal 31 Desember 2016, tidak ada persediaan yang dijaminkan untuk pinjaman jangka pendek (2015: Rp 20 milliar), lihat Catatan 18.
As at 31 December 2016, there were no inventories that were pledged as collateral for short-term borrowings (2015: Rp 20 billion), refer to Note 18.
Pada tanggal 31 Desember 2016, persediaan Grup telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 14,7 triliun (2015: Rp 14,8 triliun) yang menurut pendapat manajemen cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul.
As at 31 December 2016, the inventories of the Group were covered by insurance against loss by fire and other risks amounting to Rp 14.7 trillion (2015: Rp 14.8 trillion) which management believes is adequate to cover losses which may arise.
Mutasi penyisihan persediaan usang dan tidak lancar adalah sebagai berikut:
The movements in the provision for obsolete and slow moving inventory are as follows:
2016 2015Pada awal tahun 378 235 At beginning of year (Pemulihan)/penambahan penyisihan (16) 146 (Recovery)/increase in provision Penghapusan (2) (3) Written-off
Pada akhir tahun 360 378 At end of year
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 48 - Page
10. PERPAJAKAN 10. TAXATION
a. Pajak dibayar dimuka a. Prepaid taxes
2016 2015Perseroan The Company Pajak Penghasilan Badan - 123 Corporate Income Tax Pajak Penjualan Barang Mewah 235 258 Luxury Sales Tax
235 381
Entitas anak Subsidiaries Pajak Penghasilan Badan 2,027 2,095 Corporate Income Tax Pajak Pertambahan Nilai 2,167 2,249 Value Added Tax
Pajak Penjualan Barang Mewah 14 4 Luxury Sales Tax
4,208 4,348 4,443 4,729
Pajak dibayar dimuka merupakan kelebihan bayar pajak penghasilan badan dan pajak lainnya yang belum diperiksa oleh Direktorat Jenderal Pajak (“DJP”) serta pembayaran atas surat ketetapan pajak yang diterima oleh Grup dimana keberatan dan banding telah diajukan kepada DJP. Status dari pajak dibayar dimuka adalah sebagai berikut:
Prepaid taxes represent overpayments of corporate income tax and other taxes which have not been audited by the Directorate General of Tax (“DGT”) and payments of tax assessments received by the Group for which objections and appeals have been submitted to the DGT. The status of the prepaid taxes are as follows:
2016 2015 Belum/sedang diperiksa 3,734 3,728 Not yet audited/in progress Keberatan dan banding 709 1,001 Objections and appeals
4,443 4,729
b. Utang pajak b. Taxes payable
2016 2015 Perseroan The Company Pajak penghasilan: Income taxes: Pasal 21, 22, 23 dan 26 105 86 Article 21, 22, 23 and 26 Pasal 25/29 104 159 Article 25/29 Pajak Pertambahan Nilai 124 192 Value Added Tax
333 437 Entitas anak Subsidiaries Pajak penghasilan: Income taxes: Pasal 21, 22, 23, 26 dan 4(2) 423 455 Article 21, 22, 23, 26 and 4(2) Pasal 25/29 882 1,021 Article 25/29 Pajak Pertambahan Nilai 197 216 Value Added Tax Pajak Penjualan Barang Mewah 16 13 Luxury Sales Tax
1,518 1,705
1,851 2,142
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 49 - Page
10. PERPAJAKAN (lanjutan) 10. TAXATION (continued)
c. (Beban)/manfaat pajak penghasilan c. Income tax (expenses)/benefits
2016 2015 Perseroan The Company Kini (753) (754) Current Tangguhan 307 43 Deferred
(446) (711) Entitas anak Subsidiaries Kini (4,269) (4,559) Current Tangguhan 764 1,253 Deferred
(3,505) (3,306) Konsolidasian Consolidated Kini (5,022) (5,313) Current Tangguhan 1,071 1,296 Deferred
(3,951) (4,017)
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan konsolidasian dan hasil perhitungan teoritis laba sebelum pajak penghasilan konsolidasian adalah sebagai berikut:
The reconciliation between consolidated income tax expenses and the theoretical tax amount on consolidated profit before income tax is as follows:
2016 2015 Laba konsolidasian sebelum 22,253 19,630 Consolidated profit before pajak penghasilan income tax Bagian atas hasil bersih (3,349) (4,467) Share of results of joint ventures ventura bersama dan entitas and associates asosiasi 18,904 15,163 Pajak dihitung pada tarif pajak (4,556) (3,595) Tax calculated at applicable tax yang berlaku rates
Penghasilan bukan obyek pajak 545 554 Income not subject to tax Beban yang tidak dapat dikurangkan (646) (452) Non-deductible expenses Kerugian pajak yang tidak diakui pada (186) (521) Unrecognised tax loss during tahun berjalan the year Revaluasi aset pajak 910 - Tax assets revaluation
Lain-lain (18) (3) Others
Beban pajak penghasilan (3,951) (4,017) Consolidated income tax expenses konsolidasian
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 50 - Page
10. PERPAJAKAN (lanjutan) 10. TAXATION (continued)
c. (Beban)/manfaat pajak penghasilan (lanjutan)
c. Income tax (expenses)/benefits (continued)
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak Perseroan dengan penghasilan kena pajak Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
The reconciliation between profit before income tax of the Company and the Company’s taxable income for the years ended 31 December 2016 and 2015 are as follows:
2016 2015
Laba konsolidasian sebelum 22,253 19,630 Consolidated profit before pajak penghasilan income tax Dikurangi laba sebelum pajak (16,425) (12,329) Less profit before income tax penghasilan - entitas anak - subsidiaries Disesuaikan dengan jurnal 6,276 3,962 Adjusted for consolidation eliminasi konsolidasi elimination
Laba sebelum pajak 12,104 11,263 Profit before income tax penghasilan Perseroan of the Company
Penyesuaian pajak: Tax adjustments: Beban imbalan kerja 341 238 Employee benefit expenses Iklan dan promosi 99 43 Advertising and promotion Insentif dealer 32 264 Dealer incentives Pendapatan dividen (8,645) (7,534) Dividend income Penghasilan kena pajak final, bersih (303) (266) Income subject to final tax, net Pelayanan purna jual (132) (127) After sales service Nilai wajar dari properti investasi (96) (181) Fair value of investment properties Lain-lain 70 67 Others (8,634) (7,496)
Penghasilan kena pajak Perseroan 3,470 3,767 Taxable income of the Company
Beban pajak penghasilan kini 753 754 Current income tax expenses Perseroan of the Company Pembayaran pajak dimuka (649) (595) Prepayment of income taxes Perseroan of the Company
Utang pajak penghasilan 104 159 Income tax payable of the Perseroan Company
Beban pajak penghasilan kini 4,269 4,559 Current income tax expenses entitas anak of subsidiaries Pembayaran pajak dimuka (3,387) (3,538) Prepayment of income taxes entitas anak of subsidiaries Utang pajak penghasilan 882 1,021 Income tax payable entitas anak of subsidiaries
Dalam laporan keuangan konsolidasian ini, jumlah penghasilan kena pajak didasarkan atas perhitungan sementara, karena Perseroan belum menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan pajak penghasilan badan.
In these consolidated financial statements, the amount of taxable income is based on preliminary calculations, as the Company has not yet submitted its corporate income tax returns.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 51 - Page
10. PERPAJAKAN (lanjutan) 10. TAXATION (continued)
d. Aset dan liabilitas pajak tangguhan d. Deferred tax assets and liabilities
2016
Pada awal tahun/
At beginning of year
Dikreditkan/ (dibebankan) ke laba rugi/
Credited/(charged) to profit or loss
Dikreditkan/ (dibebankan)
ke penghasilan komprehensif lain/
(Charged)/ credited to other
comprehensive income
Reklasifikasi/ Reclassi- fications
Selisih kurs karena
penjabaran laporan
keuangan dalam valuta asing/
Exchange difference on translation of
financial statements in
foreign currencies
Pada akhir tahun/
At end of year
Aset pajak tangguhan Deferred tax assets of Perseroan: the Company: Akrual dan provisi 624 12 - - - 636 Accruals and provisions Liabilitas imbalan 169 12 (18) - - 163 Employee benefit kerja obligations Selisih depresiasi dan (17) 283 - - - 266 Excess of depreciation and revaluasi aset pajak tax assets revaluation Lain-lain 34 - (27) - - 7 Others
Aset pajak tangguhan 810 307 (45) - - 1,072 Deferred tax assetsPerseroan, bersih of the Company, net
Aset/(liabilitas) pajak Deferred tax assets/ tangguhan entitas (liabilities) of anak: subsidiaries:
Liabilitas imbalan 825 60 (91) - (1) 793 Employee benefit kerja
Akrual dan provisi 475 (55) - - - 420 Accruals and provisionsRugi pajak 207 (28) - - - 179 Tax lossesProperti pertambangan (1,255) 31 - - 17 (1,207) Mining properties
Penyesuaian nilai (227) 11 - - - (216) Fair value adjustment wajar saat akuisisi on acquisitions Selisih depresiasi dan 118 814 - - - 932 Excess of depreciation and revaluasi aset pajak tax assets revaluation Lain-lain 294 (69) 141 - - 366 Others
Aset/(liabilitas) pajak 437 764 50 - 16 1,267 Deferred tax assets/ tangguhan entitas (liabilities) of
anak, bersih subsidiaries, net
Aset pajak 2,233 684 (34) 25 - 2,908 Deferred tax assets of tangguhan entitas subsidiaries, net anak, bersih
Liabilitas pajak (1,796) 80 84 (25) 16 (1,641) Deferred tax liabilities of tangguhan entitas subsidiaries, net anak, bersih
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 52 - Page
10. PERPAJAKAN (lanjutan) 10. TAXATION (continued)
d. Aset dan liabilitas pajak tangguhan (lanjutan)
d. Deferred tax assets and liabilities(continued)
2015
Pada awal tahun/
At beginning
of year
Dikreditkan/ (dibebankan) ke laba rugi/
Credited/(charged) to profit or loss
Dikreditkan/ (dibebankan)
ke penghasilan komprehensif lain/
Credited/ (charged) to other
comprehensive income
Reklasifikasi/ Reclassi- fications
Selisih kurs karena
penjabaran laporan
keuangan dalam valuta
asing/ Exchange
difference on translation of
financial statements in
foreign currencies
Entitas anakbaru/New
subsi-diary
Pada akhir tahun/
At end of year
Aset pajak tangguhan Deferred tax assets of Perseroan: the Company: Akrual dan provisi 584 40 - - - - 624 Accruals and provisions Liabilitas imbalan 160 5 4 - - - 169 Employee benefit kerja obligations Selisih depresiasi (10) (7) - - - - (17) Excess of commercial over pajak dan komersial tax depreciation Lain-lain 5 5 24 - - - 34 Others
Aset pajak tangguhan 739 43 28 - - - 810 Deferred tax assetsPerseroan, bersih of the Company, net
Aset/(liabilitas) pajak Deferred tax assets/ tangguhan entitas (liabilities) of
anak: subsidiaries: Liabilitas imbalan 714 96 13 - 2 - 825 Employee benefit
kerja obligations Akrual dan provisi 558 (83) - - - - 475 Accruals and provisionsRugi pajak 203 (4) - - 8 - 207 Tax lossesProperti pertambangan (2,206) 1,125 - - (152) (22) (1,255) Mining properties
Penyesuaian nilai (198) 4 - - - (33) (227) Fair value adjustment wajar saat akuisisi on acquisitions Selisih depresiasi (40) 158 - - - - 118 Excess of commercial over pajak dan komersial tax depreciation Lain-lain 507 (43) (170) - - - 294 Others
Aset/(liabilitas) pajak (462) 1,253 (157) - (142) (55) 437 Deferred tax assets/ tangguhan entitas (liabilities) of
anak, bersih subsidiaries, net
Aset pajak 2,182 174 (64) (68) 9 - 2,233 Deferred tax assets of tangguhan entitas subsidiaries, net anak, bersih
Liabilitas pajak (2,644) 1,079 (93) 68 (151) (55) (1,796) Deferred tax liabilities of tangguhan entitas subsidiaries, net anak, bersih
Aset pajak tangguhan atas revaluasi aset pajak timbul akibat dilakukannya revaluasi aset oleh Perseroan dan PT Astra Agro Lestari Tbk, entitas anak langsung, untuk tujuan pelaporan pajak pada tahun 2016 terkait adanya Paket Kebijakan Ekonomi Tahap V yang diterbitkan oleh pemerintah Indonesia pada tahun 2015.
Deferred tax assets arising from tax assets revaluation due to revaluation of assets by Company and PT Astra Agro Lestari Tbk,a direct subsidiary, for tax reporting purposes in 2016 related to The 5th Economic Stimulus Package announced by Indonesian government in 2015.
Aset pajak tangguhan sebesar Rp 799 miliar (2015: Rp 906 miliar) yang timbul dari rugi pajak yang tidak dapat dikompensasi sebesar Rp 3,1 triliun (2015: Rp 3,6 triliun) tidak diakui dalam laporan keuangan konsolidasian. Rugi pajak tersebut akan kadaluarsa pada beberapa tahun pajak sampai dengan tahun 2021.
Deferred tax assets of Rp 799 billion (2015: Rp 906 billion) arising from unused tax losses of Rp 3.1 trillion (2015: Rp 3.6 trillion) have not been recognised in the consolidated financial statements. The unused tax losses will expire over several tax years up to 2021.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 53 - Page
10. PERPAJAKAN (lanjutan) 10. TAXATION (continued)
e. Administrasi e. Administration
Undang-undang perpajakan Indonesia mengatur bahwa masing-masing perusahaan dalam Grup menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terutang.
The taxation laws of Indonesia require that each company in the Group submits tax returns on the basis of self-assessment.
Berdasarkan perundang-undangan yang berlaku, Direktur Jenderal Pajak (“DJP”) dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak dalam jangka waktu lima tahun sejak saat terutangnya pajak.
Under prevailing regulations, the Director General of Tax (“DGT”) may assess or amend taxes within five years from the time tax becomes due.
f. Surat ketetapan pajak f. Tax assessments
Pada tahun 2016 dan 2015, Grup telah menerima beberapa surat ketetapan pajak untuk berbagai tahun pajak. Grup menyetujui sebagian ketetapan pajak tersebut dan telah membukukan tambahan beban sebesarRp 134 miliar (2015: Rp 180 miliar) dalam laba rugi.
In 2016 and 2015, the Group has received a number of assessments for various tax years. The Group has accepted a portion of these assessments and booked an additional Rp 134 billion (2015: Rp 180 billion) of expense in profit or loss.
Atas jumlah sisanya, Grup telah mengajukan keberatan dan banding. Pada tanggal31 Desember 2016 dan 2015, jumlah ketetapan pajak yang masih dalam proses keberatan dan banding adalah sebagai berikut:
For the remaining amounts, the Group has filed objections and appeals. As at31 December 2016 and 2015, the amount of assessments in the process of objection and appeal were as follows:
2016 2015 Pajak penghasilan badan 338 457 Corporate income tax Pajak lainnya 371 544 Other taxes 709 1,001
g. Tarif pajak g. Tax rates
Perusahaan terbuka yang memenuhi syarat-syarat tertentu berhak memperoleh penurunan tarif pajak penghasilan sebesar 5% dari tarif pajak penghasilan yang berlaku. Untuk tahun pajak 2016 dan 2015, Perseroan dan PT United Tractors Tbk, entitas anak langsung, memenuhi syarat-syarat tersebut dan telah menerapkan tarif pajak yang lebih rendah.
Publicly listed entities which comply with certain requirements are entitled to a 5% tax rate reduction from the applicable income tax rates. For the tax year 2016 and 2015, the Company and PT United Tractors Tbk, a direct subsidiary, complied with these requirements and have applied the lower tax rates.
11. INVESTASI PADA VENTURA BERSAMA 11. INVESTMENTS IN JOINT VENTURES
Ventura bersama yang material terhadap Grup adalah PT Bank Permata Tbk (“BP”) dan PT Astra Honda Motor (“AHM”) dengan kepemilikan efektif masing-masing 44,56% dan 50,00%. BP bergerak dalam bidang perbankan sedangkan AHM bergerak dalam bidang manufaktur kendaraan bermotor roda dua Honda. Kedua ventura bersama tersebut beroperasi di Indonesia.
The material joint ventures of the Group are PT Bank Permata Tbk (“BP”) and PT Astra Honda Motor (“AHM”), with effective interest of 44.56% and 50.00% respectively. BP is a commercial bank, while AHM is conducting business activities in the manufacturing of Honda motorcycle. Both of those joint ventures are having operations in Indonesia.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 54 - Page
11. INVESTASI PADA VENTURA BERSAMA (lanjutan)
11. INVESTMENTS IN JOINT VENTURES (continued)
Nilai wajar kepentingan Grup atas BP berdasarkan kuotasi harga yang tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp 5,5 triliun (2015: Rp 5,0 triliun).
The fair value of the Group’s interest in BP based on the quoted price on the Indonesia Stock Exchange as at 31 December 2016 was Rp 5.5 trillion (2015: Rp 5.0 trillion).
Ringkasan laporan posisi keuangan BP dan AHM pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 serta rekonsiliasinya dengan jumlah tercatat atas kepentingan Grup pada ventura bersama adalah sebagai berikut:
Summarised statements of financial position BP and AHM as at 31 December 2016 and 2015 and the reconciliation with carrying amount of the Group’s interest in the joint ventures are as follows:
2016 2015 PT Bank
Permata Tbk *)PT Astra
Honda MotorPT Bank
Permata Tbk *)PT Astra
Honda Motor Kas dan setara kas 22,527 5,809 24,147 2,932 Cash and cash equivalents
Lain-lain 95,021 5,397 86,015 5,174 OthersJumlah aset lancar 117,548 11,206 110,162 8,106 Total current assetsAset tidak lancar 46,357 11,669 70,897 11,064 Non-current assets
Jumlah aset 163,905 22,875 181,059 19,170 Total assets
Liabilitas keuangan jangka - - (2,056) - Current financial liabilities pendek (tidak termasuk (excluding trade payables, utang usaha, utang other liabilities and provisions) lain-lain dan provisi) Lain-lain (139,069) (8,936) (154,227) (8,059) Others
Jumlah liabilitas jangka (139,069) (8,936) (156,283) (8,059) Total current liabilities pendek
Liabilitas keuangan jangka (6,527) - (6,521) - Non-current financial liabilities panjang (tidak termasuk (excluding other liabilities utang lain-lain dan provisi) and provisions) Lain-lain (629) (994) (1,072) (961) Others
Jumlah liabilitas jangka (7,156) (994) (7,593) (961) Total non-current liabilities panjang
Jumlah liabilitas (146,225) (9,930) (163,876) (9,020) Total liabilities
Aset bersih 17,680 12,945 17,183 10,150 Net assets
% kepemilikan efektif 44.56% 50.00% 44.56% 50.00% % of effective ownership
Bagian grup atas aset bersih 7,878 6,473 7,657 5,075 The Group’s share of the net ventura bersama assets of joint venturesGoodwill 1,240 4 1,240 4 GoodwillPenyesuaian metode ekuitas (51) (79) (122) (66) Adjustment equity methodJumlah tercatat 9,067 6,398 8,775 5,013 Total carrying value
*) Dalam laporan keuangannya untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, BP melaporkan nilai aset bersih sebesar Rp 19,3 triliun (2015: Rp 18,8 triliun) sesuai dengan kebijakan akuntansi BP.
*) In its financial statements for the year ended 31 December2016, BP reported net assets of Rp 19.3 trillion (2015: Rp 18.8trillion) in accordance with BP’s accounting policy.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 55 - Page
11. INVESTASI PADA VENTURA BERSAMA (lanjutan)
11. INVESTMENTS IN JOINT VENTURES (continued)
Ringkasan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain BP dan AHM untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Summarised statements of profit or loss and other comprehensive income BP and AHM for the years ended 31 December 2016 and 2015 are as follows:
2016 2015 PT Bank
Permata Tbk *)PT Astra
Honda MotorPT Bank
Permata Tbk *)PT Astra
Honda Motor Pendapatan bersih 16,344 60,783 17,922 57,284 Net revenue
Depresiasi dan amortisasi (249) (1,612) (256) (1,334) Depreciation and amortisationPenghasilan bunga - 258 - 217 Interest incomeManfaat/(beban) pajak 2,151 (1,680) (47) (1,414) Income tax benefits/
penghasilan (expenses)
(Rugi)/laba tahun berjalan (6,414) 6,250 251 4,426 (Loss)/profit for the year Penghasilan komprehensif (86) 40 15 (32) Other comprehensive income lain tahun berjalan, for the year, net of tax setelah pajak
Jumlah penghasilan (6,500) 6,290 266 4,394 Total comprehensive income komprehensif tahun for the year berjalan
Dividen yang diterima - 1,748 74 1,652 Dividend received oleh Grup by the Group
*) Dalam laporan keuangannya untuk tahun yang berakhir padatanggal 31 Desember 2016, BP melaporkan rugi tahun berjalan sebesar Rp 6,5 triliun (2015: laba tahun berjalan Rp 247 miliar) sesuai dengan kebijakan akuntansi BP.
*) In its financial statements for the year ended 31 December2016, BP reported loss for the year of Rp 6.5 trillion (2015: income for the year Rp 247 billion) in accordance with BP’s accounting policy.
Berikut adalah rangkuman kepentingan Grup pada ventura bersama:
Below is the summarised of Group’s interests in joint ventures:
2016 Bagian atas penghasilan komprehensif/ Share of comprehensive income Penghasilan Nilai tercatat komprehensif investasi/Carrying lain/Other value of Hasil bersih/ comprehensive Jumlah/
investment Result income Total PT Bank Permata Tbk 9,067 (2,963)**) (13) (2,976)
PT Astra Honda Motor 6,398 3,113 20 3,133 Lain-lain/Others ***) 11,523 1,964 (61) 1,903 26,988 2,114 (54) 2,060
2015 Bagian atas penghasilan komprehensif/ Share of comprehensive income Penghasilan Nilai tercatat komprehensif investasi/Carrying lain/Other value of Hasil bersih/ comprehensive Jumlah/
investment Result income Total PT Bank Permata Tbk 8,775 5 (23) (18)
PT Astra Honda Motor 5,013 2,247 (16) 2,231 Lain-lain/Others ***) 9,413 1,059 150 1,209 23,201 3,311 111 3,422
**) Penurunan bagian atas hasil bersih terutama disebabkan oleh penambahan signifikan pada provisi atas pinjaman yang diberikan BP.
**) Decrease in share of results mainly due to significant increase in loan-loss provisions of BP.
***) Kepentingan Grup pada ventura bersama lainnya yang jumlahnya tidak material secara individual.
***) The Group’s interests in a number of individually immaterial joint ventures.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 56 - Page
11. INVESTASI PADA VENTURA BERSAMA (lanjutan)
11. INVESTMENTS IN JOINT VENTURES (continued)
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Bank Permata Tbk (”BP”) yang diselenggarakan pada tanggal 29 Maret 2016, bank telah melaksanakan Penawaran Umum Terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sejumlah 10,5 juta saham baru dengan nilai nominal Rp 125 (dalam satuan Rupiah) per saham dengan harga pelaksanaan Rp 526 (dalam satuan Rupiah) per saham. Perseroan mengambil bagian sejumlah saham baru tersebut yang merupakan bagiannya senilai Rp 2,5 triliun.
Based on the Extraordinary General Meeting of Shareholders of PT Bank Permata Tbk (”BP”) which was held on 29 March 2016, the bank conducted a Limited Public Offering with pre-emptive rights to issue 10.5 million new shares with a nominal value Rp 125 (in full Rupiah) per share at a subscription price at Rp 526 (in full Rupiah) per share. The Company subscribed its portion of the new shares amounting toRp 2.5 trillion.
Pada bulan Desember 2016, Perseroan mengeluarkan kas sejumlah Rp 750 miliar sebagai uang muka untuk pembelian saham BP.
In December 2016, the Company paid Rp 750 billion as an advance for share of BP’s stock.
12. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI 12. INVESTMENTS IN ASSOCIATES
Entitas asosiasi yang material terhadap Grup adalah PT Astra Daihatsu Motor (“ADM”) dengan kepemilikan efektif 31,87%. ADM bergerak dalam manufaktur kendaraan Daihatsu di Indonesia.
The material associate of the Group is PT Astra Daihatsu Motor (“ADM”), with effective ownership at 31.87%. ADM is principally involved in the manufacturing of Daihatsu motor vehicle in Indonesia.
Ringkasan laporan posisi keuangan ADM pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 serta rekonsiliasinya dengan jumlah tercatat atas kepentingan Grup pada entitas asosiasi adalah sebagai berikut:
Summarised statements of financial position of ADM as at 31 December 2016 and 2015 and the reconciliation with carrying amount of the Group’s interest in associate are as follows:
2016 2015
Aset lancar 13,289 10,748 Current assets Aset tidak lancar 8,819 8,304 Non-current assets
Jumlah aset 22,108 19,052 Total assets
Liabilitas jangka pendek (7,516) (5,136) Current liabilities Liabilitas jangka panjang (725) (593) Non-current liabilities
Jumlah liabilitas (8,241) (5,729) Total liabilities
Aset bersih 13,867 13,323 Net assets
% kepemilikan efektif 31.87% 31.87% % of effective ownership
Bagian Grup atas aset bersih entitas 4,420 4,246 The Group's share of the net assets asosiasi of associate Penyesuaian metode ekuitas (12) 14 Adjustment equity method
Jumlah tercatat 4,408 4,260 Total carrying value
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 57 - Page
12. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI (lanjutan)
12. INVESTMENTS IN ASSOCIATES (continued)
Ringkasan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain ADM untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Summarised statements of profit or loss and other comprehensive income of ADM for the years ended 31 December 2016 and 2015 are as follows:
2016 2015
Pendapatan bersih 50,746 44,906 Net revenue
Laba tahun berjalan 3,653 3,339 Profit for the year Penghasilan komprehensif lain 20 (19) Other comprehensive income tahun berjalan, setelah pajak for the year, net of taxJumlah penghasilan komprehensif 3,673 3,320 Total comprehensive income for tahun berjalan the year
Dividen yang diterima Grup 997 794 Dividend received by the Group
Berikut adalah rangkuman kepentingan Grup pada entitas asosiasi:
Below is the summarised of Group’s interests in associates:
2016 Bagian atas penghasilan komprehensif/ Share of comprehensive income Penghasilan Nilai tercatat komprehensif investasi/Carrying lain/Other value of Hasil bersih/ comprehensive Jumlah/
investment Result income Total PT Astra Daihatsu Motor 4,408 1,139 6 1,145
Lain-lain/Others *) 2,591 96 6 102 6,999 1,235 12 1,247
2015 Bagian atas penghasilan komprehensif/ Share of comprehensive income Penghasilan Nilai tercatat komprehensif investasi/Carrying lain/Other value of Hasil bersih/ comprehensive Jumlah/
investment Result income Total PT Astra Daihatsu Motor 4,260 1,091 (6) 1,085
Lain-lain/Others *) 2,179 65 (7) 58 6,439 1,156 (13) 1,143
*) Kepentingan Grup pada entitas asosiasi lainnya yang jumlahnya tidak material secara individual
*) The Group’s interests in a number of individually immaterial associates
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 58 - Page
13. PROPERTI INVESTASI 13. INVESTMENT PROPERTIES2016
Pada awal tahun/At beginning
of year Penambahan/
Additions Pengurangan/
Disposals
Penyesuaian nilai wajar/
Fair value adjustments *)
Reklasifikasi/ Reclassifications
Pada akhir tahun/ At end of year
Properti investasi 1,987 3 (13) 38 1,278 3,293 Investment properties Properti dalam 1,506 1,320 - 64 - 2,890 Properties under construction
penyelesaian 3,493 1,323 (13) 102 1,278 6,183
2015
Pada awal tahun/At beginning
of year Penambahan/
Additions Pengurangan/
Disposals
Penyesuaian nilai wajar/
Fair value adjustments *)
Reklasifikasi/ Reclassifications
Pada akhir tahun/ At end of year
Properti investasi 1,557 113 (14) 331 - 1,987 Investment properties Properti dalam 979 406 - 121 - 1,506 Properties under construction
penyelesaian 2,536 519 (14) 452 - 3,493
*) Diukur dengan hirarki pengukuran nilai wajar Tingkat 2 - (“transaksi pasar yang dapat diobservasi”).
*) Measured by fair value measurement hierarchy Level 2 - (“observable current market transactions”).
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak ada properti investasi yang dijaminkan untuk pinjaman.
As at 31 December 2016 and 2015, there were no investment properties that were pledged as security for borrowings.
Pada tanggal 31 Desember 2016, properti investasi yang dimiliki oleh Grup telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 2,3 triliun (2015: Rp 2,4 triliun), yang menurut pendapat manajemen cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul.
As at 31 December 2016, investment properties of the Group are covered by insurance against loss by fire and other risks amounting to Rp 2.3 trillion (2015: Rp 2.4 trillion), which management believes is adequate to cover losses which may arise.
14. TANAMAN PERKEBUNAN 14. PLANTATIONS
2016 Pada awal
tahun/ At beginning
of year Penambahan/
Additions Pengurangan/
Disposals Reklasifikasi/
Reclassifications
Pada akhir tahun/
At end of year
Harga perolehan Acquisition cost Tanaman menghasilkan 5,632 - (164) 953 6,421 Mature plantations Tanaman belum menghasilkan 2,588 940 (546) (953) 2,029 Immature plantations
8,220 940 (710) - 8,450Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation Tanaman menghasilkan (1,534) (287) 46 - (1,775) Mature plantations
Nilai buku bersih 6,686 6,675 Net book value
2015 Pada awal
tahun/ At beginning
of year Penambahan/
Additions Pengurangan/
Disposals Reklasifikasi/
Reclassifications
Pada akhir tahun/
At end of year
Harga perolehan Acquisition cost Tanaman menghasilkan 5,121 6 (27) 532 5,632 Mature plantations Tanaman belum menghasilkan 2,186 1,024 (90) (532) 2,588 Immature plantations
7,307 1,030 (117) - 8,220Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation Tanaman menghasilkan (1,300) (259) 25 - (1,534) Mature plantations
Nilai buku bersih 6,007 6,686 Net book value
Penambahan tanaman belum menghasilkan pada tahun 2016 termasuk kombinasi bisnis sebesar Rp 121,6 miliar (2015: nihil).
The additions of immature plantation in 2016 included business combination amounting to Rp 121.6 billion (2015: nil).
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 59 - Page
14. TANAMAN PERKEBUNAN (lanjutan) 14. PLANTATIONS (continued)
Pengurangan tanaman belum menghasilkan pada tahun 2016 dan 2015, terutama sehubungan dengan penyisihan proyek pengembangan lahan, pengalihan kebun inti menjadi kebun plasma dan lahan yang tidak produktif.
The disposals of immature plantations in 2016 and 2015 were mainly in relation with the provision of area development project, designation of nucleus plantation to plasma plantation and the unproductive area.
Seluruh penyusutan tanaman menghasilkan dialokasikan ke beban pokok pendapatan.
All depreciation of mature plantations has been allocated to cost of revenue.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak ada tanaman perkebunan yang dijaminkan untuk pinjaman.
As at 31 December 2016 and 2015, there were no plantations that were pledged as security for borrowings.
Dengan pertimbangan asas manfaat dan biaya asuransi, serta tersebarnya perkebunan di berbagai wilayah, dibandingkan dengan kemungkinan terjadinya risiko kebakaran, wabah penyakit dan risiko lainnya, maka seluruh tanaman belum menghasilkan dan tanaman menghasilkan tidak diasuransikan.
With due consideration to the benefit and costs of insurance, as well as the different regions, against the risk of fire, outbreaks of disease and other risks, all of the immature plantations and mature plantations are not insured.
15. ASET TETAP 15. FIXED ASSETS
2016 Pada awal
tahun/At beginning
of yearPenambahan/ Additions
Pengurangan/Disposals
Reklasifikasi/ Reclassifications
Entitas anak baru/New
subsidiariesRevaluasi/
Revaluation
Penurunan nilai/
Impairment
Pada akhir tahun/
At end of year
Harga perolehan Acquisition cost Kepemilikan langsung: Directly owned: Tanah 8,143 519 (37) (984) 48 1,368 - 9,057 LandBangunan dan fasilitasnya 16,143 231 (124) 1,453 16 24 - 17,743 Building and leasehold improvementMesin dan peralatan 13,209 364 (416) 1,643 1 - - 14,801 Machinery and equipment Alat berat 23,339 725 (725) 754 - - - 24,093 Heavy equipmentAlat pengangkutan 2,972 332 (188) 171 3 - - 3,290 Transportation equipment Perabot dan peralatan 3,142 368 (45) 25 - - - 3,490 Furniture and office
kantor equipmentAset yang disewakan: Assets for lease: Alat pengangkutan 6,340 1,333 - (2,315) - - - 5,358 Transportation equipment Peralatan kantor 987 210 (2) (14) - - - 1,181 Office equipment Alat berat 275 158 - (24) - - - 409 Heavy equipment
Aset sewa pembiayaan: Assets under finance lease:Mesin 1,585 32 - (1,580) - - - 37 Machinery Alat pengangkutan 655 17 (5) (7) - - - 660 Transportation equipmentAlat berat 64 - - 522 - - - 586 Heavy equipmentPeralatan kantor 1 - - (1) - - - - Office equipment
Aset dalam penyelesaian: Assets under construction: Bangunan 2,129 2,073 (5) (1,694) 18 - - 2,521 Buildings
Mesin dan alat berat 1,730 2,385 (41) (1,550) 1 - - 2,525 Machinery and heavy equipment
80,714 8,747 (1,588) (3,601) 87 1,392 - 85,751
Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation Kepemilikan langsung: Directly owned: Bangunan dan fasilitasnya (5,289) (964) 46 23 (1) - - (6,185) Building and leasehold improvementMesin dan peralatan (7,687) (1,065) 399 (229) - - (20) (8,602) Machinery and equipmentAlat berat (17,786) (2,224) 721 (734) - - - (20,023) Heavy equipment Alat pengangkutan (1,649) (352) 98 1 (1) - (4) (1,907) Transportation equipmentPerabot dan peralatan (2,406) (363) 38 5 - - - (2,726) Furniture and office equipment kantor Aset yang disewakan: Assets for lease: Alat pengangkutan (2,288) (862) - 1,520 - - - (1,630) Transportation equipment Peralatan kantor (757) (128) 1 9 - - - (875) Office equipment Alat berat (34) (44) - 19 - - - (59) Heavy equipment
Aset sewa pembiayaan: Assets under finance lease:Mesin (1,080) (5) - 1,080 - - - (5) MachineryAlat pengangkutan (31) (47) 5 4 - - - (69) Transportation equipment Alat berat (5) (178) - (250) - - - (433) Heavy equipment
(39,012) (6,232) 1,308 1,448 (2) - (24) (42,514)
Nilai buku bersih 41,702 43,237 Net book value
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 60 - Page
15. ASET TETAP (lanjutan) 15. FIXED ASSETS (continued)
2015 Pada awal
tahun/At beginning
of year Penambahan/
Additions Pengurangan/
Disposals Reklasifikasi/
Reclassifications
Entitas anak baru/New
subsidiaries
Penurunan nilai/
Impairment
Pada akhir tahun/
At end of year
Harga perolehan Acquisition cost Kepemilikan langsung: Directly owned: Tanah 7,585 482 (4) 26 54 - 8,143 Land Bangunan dan fasilitasnya 13,424 394 (27) 2,291 61 - 16,143 Building and leasehold improvement Mesin dan peralatan 11,062 368 (252) 2,031 - - 13,209 Machinery and equipment Alat berat 22,729 1,425 (543) (695) 423 - 23,339 Heavy equipmentAlat pengangkutan 2,712 231 (76) 89 16 - 2,972 Transportation equipment Perabot dan peralatan kantor 2,868 283 (53) 37 7 - 3,142 Furniture and office equipment Aset yang disewakan: Assets for lease: Alat pengangkutan 6,643 1,092 - (1,395) - - 6,340 Transportation equipment Peralatan kantor 893 115 (5) (16) - - 987 Office equipment Alat berat 308 54 - (87) - - 275 Heavy equipment
Aset sewa pembiayaan: Assets under finance lease:Mesin 1,585 4 - (4) - - 1,585 Machinery Alat pengangkutan 43 - - 611 1 - 655 Transportation equipment Alat berat - - - 64 - - 64 Heavy equipment Peralatan kantor 1 - - - - - 1 Office equipment
Aset dalam penyelesaian: Assets under construction:Bangunan 2,575 1,814 (3) (2,263) 6 - 2,129 BuildingsMesin dan alat berat 2,467 1,385 (2) (2,129) 9 - 1,730 Machinery and heavy equipment
74,895 7,647 (965) (1,440) 577 - 80,714
Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation Kepemilikan langsung: Directly owned: Bangunan dan fasilitasnya (4,341) (921) 18 5 (3) (47) (5,289) Building and leasehold improvement Mesin dan peralatan (5,822) (1,092) 222 (800) - (195) (7,687) Machinery and equipment Alat berat (16,461) (2,461) 537 783 (184) - (17,786) Heavy equipmentAlat pengangkutan (1,347) (333) 57 - (10) (16) (1,649) Transportation equipment Perabot dan peralatan kantor (2,102) (345) 52 (6) (4) (1) (2,406) Furniture and office equipment Aset yang disewakan: Assets for lease: Alat pengangkutan (2,072) (983) - 767 - - (2,288) Transportation equipment Peralatan kantor (659) (113) 4 11 - - (757) Office equipment Alat berat (46) (39) - 51 - - (34) Heavy equipment
Aset sewa pembiayaan: Assets under finance lease:Mesin (787) (294) - 1 - - (1,080) Machinery Alat pengangkutan (8) (23) - - - - (31) Transportation equipment Alat berat - - - (5) - - (5) Heavy equipment
(33,645) (6,604) 890 807 (201) (259) (39,012)
Nilai buku bersih 41,250 41,702 Net book value
Penambahan aset tetap terdiri dari: Additions to fixed assets consist of:
2016 2015Perolehan 7,689 6,836 AcquisitionsPindahan dari uang muka 1,079 705 Transfer from advance payments Selisih kurs karena penjabaran laporan (21) 106 Exchange difference on translation of keuangan dalam valuta asing financial statements in foreign currencies 8,747 7,647
Rincian keuntungan pelepasan aset tetap adalah sebagai berikut:
Details of gains from the disposal of fixed assets are as follows:
2016 2015Harga jual 334 205 Proceeds Nilai buku bersih (280) (75) Net book value 54 130
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 61 - Page
15. ASET TETAP (lanjutan) 15. FIXED ASSETS (continued)
Penyusutan dialokasikan sebagai berikut: Depreciation was allocated as follows:
2016 2015Beban pokok pendapatan 5,267 5,698 Cost of revenue Beban penjualan 149 134 Selling expenses Beban umum dan administrasi 755 703 General and administrative expenses Tanaman belum menghasilkan 66 56 Immature plantations Selisih kurs karena penjabaran laporan (5) 13 Exchange difference on translation of keuangan dalam valuta asing financial statements in foreign currencies 6,232 6,604
Tanah dimiliki berdasarkan Sertifikat Hak Guna Bangunan dan Hak Guna Usaha dengan masa berlaku yang akan berakhir antara tahun 2017 sampai 2099. Hak atas tanah tersebut dapat diperbaharui.
Land are held under “Hak Guna Bangunan” and “Hak Guna Usaha” titles, which will expire between 2017 and 2099. The land rights are renewable.
Tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai wajar dan nilai tercatat aset tetap selain tanah. Nilai wajar tanah berdasarkan hirarki nilai wajar Tingkat 2 (”transaksi pasar yang dapat diobservasi”) pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp 38,2 triliun (2015: Rp 34,3 triliun). Penilaian atas nilai wajar tanah berdasarkan hasil penilai independen yang telah teregistrasi di Otoritas Jasa Keuangan, dan/atau berdasarkan data pasar yang telah disesuaikan perubahan Nilai Jual Objek Pajak setempat dari objek yang sejenis.
There is no significant difference between the fair value and carrying amount of fixed assets other than land. The fair values of the land based on fair value hierarchy Level 2 (“observable current market transactions”) as at 31 December 2016 is Rp 38.2 trillion(2015: Rp 34.3 trillion). The valuation to determine the fair value of the Group’s land is based on the result of independent appraiser registered at Financial Services Authority, and/or based on the market data adjusted with change of the Sale Value of the Tax Object from similar objects.
Pada tanggal 31 Desember 2016, harga perolehan aset tetap yang telah disusutkan penuh dan masih digunakan adalah sebesar Rp 23,1 triliun (2015: Rp 19,3 triliun).
As at 31 December 2016, the acquisition cost of fixed assets which have been fully depreciated and still being used amounting to Rp 23.1 trillion (2015: Rp 19.3 trillion).
Sebagian besar bangunan dan mesin dalam penyelesaian diperkirakan akan selesai antara tahun 2017 dan 2018 dengan persentase penyelesaian antara 15% - 95%.
Most of the building and machinery under construction are estimated to be completed between 2017 and 2018 with percentage of completion between 15% - 95%.
Pada tanggal 31 Desember 2016, aset tetap tertentu dengan nilai buku bersih sejumlahRp 169,5 miliar (2015: Rp 808 miliar) dijaminkan untuk pinjaman dan utang sewa pembiayaan (lihat Catatan 18 dan 24d).
As at 31 December 2016, certain fixed assets with a net book value of Rp 169.5 billion (2015: Rp 808 billion) were pledged as collateral for loans and obligations under finance leases (refer to Notes 18 and 24d).
Pada tanggal 31 Desember 2016, aset tetap tertentu yang dimiliki oleh Grup telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 71,0 triliun (2015: Rp 72,2 triliun) yang menurut pendapat manajemen cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul.
As at 31 December 2016, certain fixed assets of the Group are covered by insurance against loss by fire and other risks amounting to Rp 71.0 trillion (2015: Rp 72.2 trillion), which management believes is adequate to cover losses which may arise.
Manajemen berpendapat bahwa penurunan nilai aset tetap tersebut sudah mencukupi.
Management is of the view that the provision for impairment of fixed assets is sufficient.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 62 - Page
16. PROPERTI PERTAMBANGAN 16. MINING PROPERTIES
2016
Pada awal tahun/
At beginning
of year Penambahan/
Additions
Selisih kurs karena penjabaran laporan
keuangan dalam valuta
asing/Exchange difference on
translating financial statements in foreign
currencies
Entitas anak baru/ New
subsidiary
Pada akhir tahun/
At end of year
Harga perolehan 14,347 - (132) - 14,215 Acquisition costAkumulasi penyusutan (1,869) (134) 8 - (1,995) Accumulated depreciation Akumulasi penurunan (7,619) - 12 - (7,607) Accumulated impairment nilai Nilai buku bersih 4,859 4,613 Net book value
2015
Pada awal tahun/
At beginning
of year Penambahan/
Additions
Selisih kurs karena penjabaran laporan
keuangan dalam valuta
asing/Exchange difference on
translating financial statements in foreign
currencies
Entitas anak baru/ New
subsidiary
Pada akhir tahun/
At end of year
Harga perolehan 13,384 - 874 89 14,347 Acquisition costAkumulasi penyusutan (1,491) (271) (107) - (1,869) Accumulated depreciation Akumulasi penurunan (2,744) (4,736) (139) - (7,619) Accumulated impairment nilai Nilai buku bersih 9,149 4,859 Net book value
Saldo di atas merupakan properti pertambangan di berbagai wilayah konsesi yang timbul karena akuisisi entitas anak. Konsesi pertambangan tersebut akan berakhir pada beberapa waktu tertentu, antara tahun 2026 sampai dengan 2035.
The balance represents mining properties in specified concession areas arising from the acquisitions of subsidiaries. Mining concessions will expire at various dates between 2026 up to 2035.
Seluruh penyusutan properti pertambangan dialokasikan ke beban pokok pendapatan.
All depreciation of mining properties has been allocated to cost of revenue.
Sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup, manajemen melakukan pengujian penurunan nilai atas properti pertambangan bilamana terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak terpulihkan. Selama 2015, manajemen telah melakukan pengujian penurunan nilai atas properti pertambangan. Untuk tujuan pengujian penurunan nilai, aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah (Unit Penghasil Kas (“UPK”)).
In accordance with the Group’s accounting policies, management assess its mining properties for impairment whenever events orchanges in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable. During2015, management has assessed the impairmentfor its mining properties. For the purpose ofassessing impairment, assets are grouped at the lowest level for which there are separatelyidentifiable cash flows (Cash Generating Unit(“CGU”)).
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 63 - Page
16. PROPERTI PERTAMBANGAN (lanjutan) 16. MINING PROPERTIES (continued)
Grup menentukan dan memiliki dua UPK signifikan yang merupakan kelompok dari anak perusahaan pemegang konsesi penambangan batu bara berdasarkan lokasi geografi dan ketergantungan infrastruktur.
The Group determines and has two significant CGUs which represent groups of subsidiaries holding coal mining concessions based on geographical location and infrastructure dependency.
Grup menggunakan income approach untuk menghitung nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual sebagai jumlah terpulihkan properti pertambangan. Income approach menggunakan metode arus kas diskontoan yang merupakan proyeksi bisnis dalam menghasilkan nilai kini dari arus kas masa depan. Tingkat pengembalian yang digunakan untuk mendiskonto disesuaikan dengan risiko bisnis atau aset terkait dan nilai waktu dari uang. Pendekatan ini dikategorikan sebagai Tingkat 3 (“transaksi pasar yang tidak dapat diobservasi”) dalam hirarki nilai wajar. Periode yang digunakan dalam perhitungan arus kas adalah sampai dengan seluruh cadangan habis diproduksi atau masa konsesi selesai, mana yang lebih dahulu.
The Group used an income approach to assessthe fair value less cost to sell as recoverable amount of mining properties. Income approach predicted upon the discounted cash flow methodwhich involves projecting future cash flows that a business will generate going forward andconverting them into a present value equivalentthrough discounting. The discounting processuses a rate of return that is commensurate with the risk associated with the business or assetand the time value of money. This approach isconsidered as Level 3 (“non-observable currentmarket transactions”) under the fair value hierarchy. The periods used in the cash flowforecasts are until all reserves are fully depletedor the expiration of the concession period, whichever is earlier.
Pada tahun 2015, jumlah terpulihkan untuk kedua UPK tersebut adalah Rp 4,7 triliun.
In 2015, the recoverable amount of the two CGUs are Rp 4.7 trillion.
Grup menggunakan tingkat diskonto 12,8% dengan dasar perkiraan harga batubara USD 52-72/ton sebagai asumsi utama dalam perhitungan jumlah yang dapat dipulihkan pada 31 Desember 2015.
The Group using discount rate 12.8% with base coal price forecast USD 52-72/ton as the key assumptions for recoverable amount calculations as at 31 December 2015.
Rincian penyisihan penurunan nilai terkait properti pertambangan Grup pada 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
Details of the provision for impairment related to Group’s mining properties at 31 December 2015 is comprised of the following:
2015Properti pertambangan 4,736 Mining propertiesLain-lain 519 Others Kerugian penurunan nilai terkait 5,255 Impairment losses related to properti pertambangan mining properties Penyesuaian nilai wajar (564) Fair value adjustment of liabilitas lain-lain other liabilities Kerugian penurunan nilai bersih 4,691 Net impairment losses related to terkait properti pertambangan mining properties
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 64 - Page
16. PROPERTI PERTAMBANGAN (lanjutan) 16. MINING PROPERTIES (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2016, manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai properti pertambangan masih cukup untuk menutup kerugian penurunan nilai properti pertambangan.
As at 31 December 2016, management believes that the provision of impairment in the value of mining properties is still adequate to cover any losses from the impairment of mining properties.
17. HAK KONSESI 17. CONCESSION RIGHTS
2016Pada awal tahun/
At beginning of year Penambahan/
Additions Pada akhir tahun/
At end of year
Harga perolehan 5,602 721 6,323 Acquisition cost Akumulasi amortisasi (304) (32) (336) Accumulated amortisation
Nilai buku bersih 5,298 5,987 Net book value
2015Pada awal tahun/
At beginning of year Penambahan/
Additions Pada akhir tahun/
At end of year
Harga perolehan 5,193 409 5,602 Acquisition cost Akumulasi amortisasi (263) (41) (304) Accumulated amortisation
Nilai buku bersih 4,930 5,298 Net book value
Hak konsesi merupakan hak pengusahaan jalan tol. Hak konsesi jalan tol dimiliki oleh PT Marga Harjaya Infrastruktur dan PT Marga Mandalasakti, entitas anak tidak langsung, masing-masing berlaku sampai dengan tahun 2045 dan 2047.
Concession rights are toll road concession rights. The toll road concession rights which are held by PT Marga Harjaya Infrastruktur and PT Marga Mandalasakti, indirect subsidiaries, are valid until 2045 and 2047, respectively.
Seluruh amortisasi hak konsesi jalan tol dialokasikan ke beban pokok pendapatan.
All amortisation of toll road concession rights has been allocated to cost of revenue.
18. PINJAMAN JANGKA PENDEK 18. SHORT-TERM BORROWINGS
2016 2015Pinjaman bank dan lainnya 16,299 7,806 Bank and other loans
Pinjaman sindikasi 2,015 4,139 Syndicated loans Medium Term Note 449 - Medium Term Note Cerukan 1 30 Bank overdrafts
18,764 11,975
Dana yang diperoleh dari pinjaman jangka pendek digunakan untuk modal kerja dan pendanaan kegiatan umum. Debitur diwajibkan memenuhi kewajiban tertentu, antara lain batasan rasio keuangan.
The funds received from short-term borrowings are used for working capital and general corporate funding. The borrowers are required to comply with certain covenants, such as financial ratio covenants.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 65 - Page
18. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan) 18. SHORT-TERM BORROWINGS (continued)
a. Pinjaman bank dan lainnya a. Bank and other loans
2016 2015 Pihak ketiga/Third parties
Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 6,499 1,000 PT Bank Central Asia Tbk 2,759 2,928 PT Bank CIMB Niaga Tbk 1,525 1,410 The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd 1,335 - PT Bank Mizuho Indonesia 1,117 325 Citibank NA 793 - PT Bank DKI 500 - PT Bank Pan Indonesia Tbk 300 216 PT CIMB Niaga Syariah 100 299 Deutsche Bank AG 93 - Sumitomo Mitsui Banking Corporation 55 - PT Bank Nationalnobu Tbk 50 - PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia - 297 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ 49 93
Others (below Rp 50 billion each) 15,175 6,568 USD
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd 672 - Oversea-Chinese Banking Corporation Ltd 403 524 Mizuho Bank Ltd - 690 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ 49 24
Others (below Rp 50 billion each) 1,124 1,238
16,299 7,806
Informasi lain mengenai pinjaman bank dan lainnya jangka pendek pada tanggal31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
Other information relating to short-term bank and other loans as at 31 December 2016 are as follows:
Jadwal pembayaran/ Tingkat bunga/ Kreditur/Lenders Repayment schedule Interest rates PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2017 JIBOR + 1.20% - 1.50% SBI + 2.50% 6.30% - 7.10% PT Bank Central Asia Tbk Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2017 6.50% - 9.75% PT Bank CIMB Niaga Tbk Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2017 6.25% - 9.00% The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2017 JIBOR + 1.75% 7.32% PT Bank Mizuho Indonesia Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2017 JIBOR + 1.75% - 2.25% 8.65% Citibank NA Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2017 JIBOR + 1. 50% - 1.75% PT Bank DKI Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2017 8.00% PT Bank Pan Indonesia Tbk Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2017 SBI + 2.50% 7.75% - 10.00% PT CIMB Niaga Syariah 13 Januari/January 2017 SBI + 2.50% Deutsche Bank AG 12 Januari/January 2017 6.60% Sumitomo Mitsui Banking Corporation 25 November 2017 7.10% PT Bank Nationalnobu Tbk 6 Januari/January 2017 6.25% Oversea-Chinese Banking Corporation Ltd 13 Januari/January 2017 LIBOR + 1.15%
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 66 - Page
18. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan) 18. SHORT-TERM BORROWINGS (continued)
b. Pinjaman sindikasi b. Syndicated loans
2016 2015 Facility agents USD
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd 2,015 1,380 Mizuho Bank Ltd - 2,759
2,015 4,139
Pinjaman sindikasi entitas pada tanggal31 Desember 2016 dengan The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd sebagai facility agent, akan jatuh tempo pada 27 April 2017 dengan tingkat bunga per tahun LIBOR + 1,20%.
Entity’s syndicated loans at 31 December 2016 with The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd as facility agent, will be due at27 April 2017 with annual interest rate at LIBOR + 1.20%.
c. Medium Term Note c. Medium Term Note
Pada tahun 2016, PT Astra Otoparts Tbk (“AOP”), entitas anak langsung, menerbitkan Medium Term Note (“MTN”), yaitu MTN I PT Astra Otoparts Seri A dalam mata uang Rupiah sejumlah Rp 449 miliar dengan tingkat bunga 8,30% dan akan jatuh tempo pada tanggal16 Agustus 2017.
In 2016, PT Astra Otoparts Tbk (“AOP”), direct subsidiaries, issued Medium Term Note (“MTN”), i.e. MTN I PT Astra Otoparts Series A which are denominated in Rupiah amounting to Rp 449 billion with 8.30% interest rate and will mature on 16 August 2017.
MTN tersebut tidak dijaminkan serta memiliki peringkat AA-(id) dari PT Fitch Ratings Indonesia dengan wali amanat PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
The MTN is unsecured and has AA-(id) rating from PT Fitch Ratings Indonesia withPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk as the trustee.
Sesuai dengan perjanjian perwaliamanatan MTN, AOP diwajibkan memenuhi kewajiban rasio keuangan tertentu.
As specified by the MTN trustee agreement, AOP is required to comply with certain financial ratio covenant.
Pada tanggal 31 Desember 2016, pinjaman jangka pendek sejumlah USD 25 juta dan Rp 2,0 triliun, secara total setara dengan Rp 2,3 triliunyang diperoleh entitas anak langsung dan tidak langsung tertentu dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen dari entitas anak langsung dan tidak langsung yang bersangkutan (2015: setara dengan Rp 863 miliar dijamin dengan piutang usaha, piutang pembiayaan konsumen, persediaan dan aset tetap), lihat Catatan 6, 7a, 9 dan 15.
As at 31 December 2016, short-term borrowings amounting to USD 25 million and Rp 2.0 trillion, equivalent to a total of Rp 2.3 trillion obtained by certain direct and indirect subsidiaries are secured by consumer financing receivables of the respective direct and indirect subsidiaries (2015: equivalent to Rp 863 billion secured by trade receivables, consumer financing receivables, inventories and fixed assets), refer to Notes 6, 7a, 9 and 15.
Sepanjang tahun 2016, Grup telah melakukan pembayaran pinjaman jangka pendek sejumlah Rp 111,7 triliun (2015: Rp 45,7 triliun).
In 2016, the Group has paid short-term borrowings amounting to Rp 111.7 trillion (2015: Rp 45.7 trillion).
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 67 - Page
19. UTANG USAHA 19. TRADE PAYABLES
2016 2015Pihak berelasi (lihat Catatan 35j): Related parties (refer to Note 35j): Rupiah 3,648 3,211 Rupiah Mata uang asing 18 35 Foreign currencies
3,666 3,246
Pihak ketiga: Third parties: Rupiah 15,853 6,352 Rupiah Mata uang asing 2,970 10,959 Foreign currencies
18,823 17,311
22,489 20,557
Utang usaha berasal dari pembelian barang dan jasa.
Trade payables arise from the purchases of goods and services.
Utang usaha kepada pihak ketiga pada tanggal31 Desember 2016 termasuk utang kepada Grup Komatsu sebesar USD 33 juta dan Rp 7,6 triliun, secara total setara dengan Rp 8,1 triliun (2015: setara dengan Rp 7,7 triliun) yang dijaminkan dengan letters of credit.
Trade payable to third parties as at31 December 2016 includes USD 33 million and Rp 7.6 trillion, equivalent to a total ofRp 8.1 trillion (2015: equivalent to Rp 7.7 trillion) owing to Komatsu Group which are secured by letters of credit.
Lihat Catatan 40 untuk rincian saldo dalam mata uang asing.
Refer to Note 40 for details of balances in foreign currencies.
20. LIABILITAS LAIN-LAIN 20. OTHER LIABILITIES
2016 2015Uang jaminan pembelian dari pelanggan 3,217 2,826 Purchase guarantees from customers dan uang muka penjualan and sales advancesEstimasi klaim asuransi 2,051 1,964 Estimated insurance claims Utang komisi 396 399 Commission payable Liabilitas derivatif (lihat Catatan 8a) 260 655 Derivative liabilities (refer to Note 8a) Utang pembelian aset tetap 128 86 Fixed assets acquisition payableUtang iklan dan promosi 128 82 Advertising and promotion payableImbalan kontinjensi 119 374 Contingent consideration Utang premi asuransi 99 80 Insurance premium payable Utang fidusia 92 92 Fiduciary payable Distribusi, gudang dan pengepakan 77 48 Distribution, warehousing and packagingUtang pembiayaan bersama 72 33 Joint financing payableUtang dividen 56 52 Dividend payableLain-lain 1,133 959 Others 7,828 7,650Bagian jangka pendek (7,596) (7,076) Current portion
Bagian jangka panjang 232 574 Non-current portion
Liabilitas lain-lain kepada pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp 557 miliar (2015: Rp 285 miliar), lihat Catatan 35k.
Other liabilities to related parties as at 31 December 2016 was Rp 557 billion(2015: Rp 285 billion), refer to Note 35k.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 68 - Page
21. AKRUAL 21. ACCRUALS
2016 2015Iklan dan promosi 1,362 1,262 Advertising and promotion Komisi penjualan 1,136 1,119 Sales commissions Biaya produksi 679 550 Production cost Utang bunga 491 371 Interest payableImbalan kerja 427 300 Employee benefitDistribusi, gudang dan pengepakan 302 371 Distribution, warehousing and packaging
Pelatihan 130 72 Training Perbaikan dan pemeliharaan 129 103 Repair and maintenance Royalti 127 148 Royalty Jasa tenaga ahli 109 96 Professional fee
Layanan purna jual 92 36 After sales service Utilitas 87 80 Utilities Sewa 42 37 Rent Lain-lain 1,061 1,076 Others
6,174 5,621
Lihat Catatan 40 untuk rincian saldo dalam mata uang asing.
Refer to Note 40 for details of balances in foreign currencies.
22. LIABILITAS IMBALAN KERJA 22. EMPLOYEE BENEFIT OBLIGATIONS
2016 2015
Imbalan pascakerja 2,902 3,029 Post-employment benefits Imbalan kerja jangka panjang lainnya 1,345 1,278 Other long-term employee benefits 4,247 4,307 Bagian jangka pendek (420) (451) Current portion
Bagian jangka panjang 3,827 3,856 Non-current portion
Liabilitas imbalan kerja dihitung oleh PT Milliman Indonesia, aktuaris independen.
The employee benefit obligations are valued by PT Milliman Indonesia, independent actuary.
Imbalan pascakerja Post-employment benefits
Liabilitas imbalan pascakerja yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
The post-employment benefit obligations recognised in the consolidated statements of financial position are as follows:
2016 2015
Nilai kini kewajiban DPA 1 1,089 1,119 Present value of obligation DPA 1 Nilai wajar aset program (946) (865) Fair value of plan assets 143 254
Nilai kini kewajiban di luar DPA 1 2,759 2,775 Present value of obligation outside DPA 1
2,902 3,029
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 69 - Page
22. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 22. EMPLOYEE BENEFIT OBLIGATIONS (continued)
Imbalan pascakerja (lanjutan) Post-employment benefits (continued)
Mutasi liabilitas imbalan pascakerja adalah sebagai berikut:
The movements of post-employment benefit liabilities are as follows:
2016 Nilai kini kewajiban
DPA 1/ Present value of obligation
DPA 1
Nilai wajar aset program/
Fair value of plan assets
Jumlah/ Total
Nilai kini kewajiban
diluar DPA 1/ Present value of obligation
outside DPA 1
Liabilitas imbalan pascakerja/
Post-employment benefit
obligations
Pada awal tahun 1,119 (865) 254 2,775 3,029 At beginning of year Biaya jasa kini 36 - 36 268 304 Current service cost Beban/(penghasilan) bunga 89 (70) 19 248 267 Interest expense/(income) Biaya jasa lalu - - - (28) (28) Past service cost Pengukuran kembali: Remeasurements:
- Imbal hasil atas aset - (81) (81) - (81) - Return on plan assets,program, tidak termasuk excluding amounts jumlah dalam beban/ included in interest penghasilan bunga expense/income
- Perubahan dalam asumsi (1) - (1) (27) (28) - Change in financial keuangan assumptions
- Penyesuaian pengalaman (36) - (36) (327) (363) - Experiencekewajiban adjustment on
obligation- Perubahan dampak batas 11 - 11 - 11 - Change in asset ceiling,
atas aset, tidak termasuk excluding amounts jumlah dalam beban bunga included in interest
expenseIuran pemberi kerja - (53) (53) - (53) Employer’s contributions Iuran pekerja 10 (10) - - - Employee’s contributions Imbalan yang dibayar (139) 139 - (150) (150) Benefits paid Pindahan dari entitas - (6) (6) - (6) Transfer from affiliated afiliasi companies Pada akhir tahun 1,089 (946) 143 2,759 2,902 At end of year Bagian jangka pendek (178) Current portion
Bagian jangka panjang 2,724 Non-current portion
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 70 - Page
22. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 22. EMPLOYEE BENEFIT OBLIGATIONS (continued)
Imbalan pascakerja (lanjutan) Post-employment benefits (continued)
Mutasi liabilitas imbalan pascakerja adalah sebagai berikut:
The movements of post-employment benefit liabilities are as follows:
2015 Nilai kini kewajiban
DPA 1/ Present value of obligation
DPA 1
Nilai wajar aset program/
Fair value of plan assets
Jumlah/ Total
Nilai kini kewajiban
diluar DPA 1/ Present value of obligation
outside DPA 1
Liabilitas imbalan pascakerja/
Post-employment benefit
obligations
Pada awal tahun 1,146 (927) 219 2,394 2,613 At beginning of year Biaya jasa kini 51 - 51 302 353 Current service cost Beban/(penghasilan) bunga 85 (70) 15 202 217 Interest expense/(income) Biaya jasa lalu - - - (1) (1) Past service cost Pengukuran kembali: Remeasurements:
- Imbal hasil atas aset - 43 43 - 43 - Return on plan assets,program, tidak termasuk excluding amounts jumlah dalam beban/ included in interest penghasilan bunga expense/income
- Perubahan dalam asumsi (24) - (24) (163) (187) - Change in financial keuangan assumptions
- Penyesuaian pengalaman 25 - 25 199 224 - Experiencekewajiban adjustment on
obligation- Perubahan dampak batas (1) - (1) - (1) - Change in asset ceiling,
atas aset, tidak termasuk excluding amounts jumlah dalam beban bunga included in interest
expenseIuran pemberi kerja - (56) (56) - (56) Employer’s contributions Iuran pekerja 11 (11) - - - Employee’s contributions Imbalan yang dibayar (174) 174 - (158) (158) Benefits paid Pindahan dari entitas - (18) (18) - (18) Transfer from affiliated afiliasi companies Pada akhir tahun 1,119 (865) 254 2,775 3,029 At end of year Bagian jangka pendek (184) Current portion
Bagian jangka panjang 2,845 Non-current portion
Durasi rata-rata tertimbang dari liabilitas program pensiun imbalan pasti pada tanggal 31 Desember 2016 adalah 17 tahun.
The weighted average duration of the defined benefit pension obligation as at 31 December 2016 is 17 years.
Analisis jatuh tempo yang diharapkan dari imbalan pensiun yang tidak didiskontokan adalah sebagai berikut:
Expected maturity analysis of undiscounted pension benefits are as follows:
2016 2015
Kurang dari satu tahun 268 257 Less than a year Antara satu dan dua tahun 198 199 Between one and two years Antara dua dan lima tahun 1,252 1,196 Between two and five yearsLebih dari lima tahun 52,110 65,144 Beyond five years 53,828 66,796
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 71 - Page
22. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 22. EMPLOYEE BENEFIT OBLIGATIONS (continued)
Imbalan pascakerja (lanjutan) Post-employment benefits (continued)
Asumsi aktuarial pokok yang digunakan adalah sebagai berikut:
The principal actuarial assumptions used are as follows:
2016 2015
Tingkat diskonto 7.5% - 8.5% 8.5% - 9.5% Discount rate Tingkat kenaikan gaji di masa datang 7.0% 8.0% Future salary increases
Sensitivitas liabilitas pensiun imbalan pasti untuk perubahan asumsi aktuarial pokok pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
The sensitivity of the defined benefit pension obligation to changes in the principal actuarial assumptions as at 31 December 2016 are as follows:
Perubahan asumsi/Change in assumption
Dampak pada kewajiban imbalan pasti/ Impact on defined benefit obligation
Dampak kenaikan asumsi terhadap
imbalan (turun/(naik))/
Impact of increase in assumption to
benefits (decrease/ (increase))
Dampak penurunan asumsi terhadap imbalan
(turun/(naik))/ Impact of decrease in assumption to
benefits (decrease/ (increase))
Tingkat diskonto 1% 447 (589) Discount rate Tingkat kenaikan gaji 1% (635) 484 Future salary increases di masa datang
Analisa sensitivitas di atas didasarkan pada perubahan atas satu asumsi aktuarial, sedangkan asumsi lainnya dianggap konstan. Dalam prakteknya, hal ini jarang terjadi, perubahan beberapa asumsi mungkin saling berkorelasi. Perhitungan sensitivitas tersebut menggunakan metode yang sama (projected unit credit).
The above sensitivity analysis is based on a change in an assumption while holding all other assumptions constant. In practice, this is unlikely to occur, changes in some of the assumptions may be correlated. The sensitivity is calculated using the same method (projected unit credit).
Aset program terdiri dari: Plan assets comprise the following:
2016 2015 Instrumen ekuitas 280 372 Equity instruments Utang obligasi pemerintah 336 215 Government bonds
Utang obligasi perusahaan 258 244 Corporate bonds Lain-lain 72 34 Others 946 865
Aset program termasuk investasi di saham dan obligasi Perseroan, beberapa entitas anak dan ventura bersama yang mempunyai nilai wajar sejumlah Rp 265 miliar (2015: Rp 233 miliar).
Plan assets include investments in shares and bonds of the Company, certain subsidiaries and joint ventures, with a fair value of Rp 265 billion (2015: Rp 233 billion).
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 72 - Page
22. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 22. EMPLOYEE BENEFIT OBLIGATIONS (continued)
Imbalan pascakerja (lanjutan) Post-employment benefits (continued)
Melalui program pensiun imbalan pasti, Grup terekspos beberapa risiko seperti volatilitas aset dan perubahan imbal hasil obligasi, sebagai berikut:
Through its defined benefits pension plans, the Group are exposed to a number of risk such as assets volatility and changes in bonds yields, as follows:
Volatilitas Aset Asset volatility
Liabilitas program dihitung menggunakan tingkat diskonto yang merujuk kepada tingkat imbal hasil obligasi pemerintah, jika imbal hasil aset program lebih rendah, maka akan menghasilkan defisit program. Program pensiun imbalan pasti Grup memiliki porsi ekuitas yang signifikan, yang dalam jangka panjang diharapkan dapat menghasilkan imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan obligasi pemerintah dan obligasi perusahaan, walaupun terdapat volatilitas dan risiko dalam jangka pendek.
The plan liabilities are calculated using a discount rate set with reference to government bond yields, if plan assets underperform this yield, this will create a deficit. The Group’s defined benefit pension plans hold a significant proportion of equities, which are expected to outperform government and corporate bonds in the long-term, although there are volatility and risk in the short-term.
Perubahan imbal hasil obligasi Changes in bond yields
Penurunan imbal hasil obligasi pemerintah akan meningkatkan liabilitas program, walaupun hal ini akan saling hapus secara sebagian dengan kenaikan dari nilai obligasi program yang dimiliki.
A decrease in government bond yields will increase plan liabilities, although this will be partially offset by an increase in the value of the plan’s bond holdings.
Grup memastikan bahwa posisi investasi telah diatur dalam kerangka asset-liability matching (“ALM”) yang telah dibentuk untuk mencapai hasil jangka panjang yang sejalan dengan liabilitas pada program pensiun imbalan pasti. Dalam kerangka ALM, tujuan Grup adalah untuk menyesuaikan aset-aset dan liabilitas pensiun dengan berinvestasi pada portofolio yang terdiversifikasi dengan baik dalam menghasilkan tingkat pengembalian yang optimal, dengan mempertimbangkan tingkat risikonya.
The Group’s ensures that the investment positions are managed within an asset-liability matching (“ALM”) framework that is developed to achieve long-term returns that are in line with the obligation in defined benefit pension plans. Within this ALM framework, the Group’s objective is to match assets and the pension obligations by investing in a well-diversified portfolio that generates sufficient risk-adjusted returns.
Investasi pada program telah terdiversifikasi dengan baik, sehingga kinerja buruk satu investasi tidak akan memberikan dampak material bagi seluruh kelompok aset.
Investment across the plans are well diversified, such that the failure of any single investment would not have a material impact on the overall level of assets.
Jumlah kontribusi yang diharapkan untuk program pensiun imbalan pasti dalam satu tahun ke depan adalah sebesar Rp 39 miliar.
Expected contributions to defined benefit pension plan for the next year are Rp 39 billion.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 73 - Page
22. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 22. EMPLOYEE BENEFIT OBLIGATIONS (continued)
Imbalan kerja jangka panjang lainnya Other long-term employee benefits
Mutasi liabilitas imbalan kerja jangka panjang lainnya yang diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
The movements of other long-term employee benefit liabilities recognised in the consolidated statements of financial position are as follows:
2016 2015 Pada awal tahun 1,278 1,163 At beginning of yearJumlah yang dibebankan pada 286 303 Expenses charged in profit or loss laba rugi Imbalan yang dibayarkan (219) (188) Benefits paid
Pada akhir tahun 1,345 1,278 At end of yearBagian jangka pendek (242) (267) Current portion
Bagian jangka panjang 1,103 1,011 Non-current portion
Jumlah yang diakui pada laba rugi adalah sebagai berikut:
The amounts recognised in profit or loss are as follows:
2016 2015
Biaya jasa kini 299 300 Current service cost Biaya bunga 96 89 Interest expense Pengukuran kembali bersih (30) (91) Net remeasurements recognised yang diakui selama tahun berjalan during the year Biaya jasa lalu (79) 5 Past service cost
286 303
23. PENDAPATAN DITANGGUHKAN 23. UNEARNED INCOME
2016 2015
Pendapatan premi 4,598 4,128 Premium incomePendapatan jasa servis 1,226 1,324 Service revenueLain-lain 485 412 Others 6,309 5,864 Bagian jangka pendek (4,436) (4,170) Current portionBagian jangka panjang 1,873 1,694 Non-current portion
Pendapatan premi ditangguhkan terutama merupakan pendapatan yang diterima olehPT Asuransi Astra Buana, entitas anak tidak langsung, terkait dengan kegiatan usahanya di bidang asuransi kerugian.
Unearned premium income mainly is income received by PT Asuransi Astra Buana, an indirect subsidiary, in the ordinary course of general insurance business.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 74 - Page
24. PINJAMAN BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN JANGKA PANJANG
24. LONG-TERM BANK LOANS AND OTHER LOANS
2016 2015 Pinjaman bank 11,623 11,478 Bank loans
Pinjaman sindikasi 13,351 23,217 Syndicated loans Pinjaman dari pihak selain bank 325 57 Non-bank loans
25,299 34,752 Bagian jangka pendek (15,104) (16,437) Current portion
Bagian jangka panjang 10,195 18,315 Non-current portion
a. Pinjaman bank a. Bank loans
2016 Jumlah mata uang Ekuivalen Rp/Rp equivalent asing dalam jutaan/Amount Jangka Jangka of foreign Jumlah/ pendek/ panjang/
currency in million Total Current Non-current Kreditur/Lenders Pihak ketiga/Third parties Rupiah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - 2,452 1,134 1,318 PT Bank Central Asia Tbk - 1,444 1,089 355 PT Bank Pan Indonesia Tbk - 1,297 898 399 PT Bank Syariah Mandiri - 380 255 125 PT Bank Maybank Syariah Indonesia - 200 200 - PT Bank DKI - 108 100 8
PT Bank Mizuho Indonesia - 80 80 - Lain-lain masing-masing dibawah Rp 50 miliar/ - 29 28 1 Others below Rp 50 billion each 5,990 3,784 2,206 Mata uang asing/Foreign currencies
Mizuho Bank Ltd USD 180 2,406 1,231 1,175 United Overseas Bank Ltd USD 75 1,004 672 332 Oversea-Chinese Banking Corporation Ltd USD 50 665 - 665 The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd USD 45 602 242 360 The Hongkong and Shanghai Banking USD 28 374 79 295 Corporation Ltd PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia USD 20 267 - 267 PT Bank ANZ Indonesia USD 20 261 60 201 PT Bank CIMB Niaga Tbk USD 4 54 54 - 5,633 2,338 3,295
Jumlah/Total 11,623 6,122 5,501
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 75 - Page
24. PINJAMAN BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN JANGKA PANJANG (lanjutan)
24. LONG-TERM BANK LOANS AND OTHER LOANS (continued)
a. Pinjaman bank (lanjutan) a. Bank loans (continued)
2015 Jumlah mata uang Ekuivalen Rp/Rp equivalent asing dalam jutaan/Amount Jangka Jangka of foreign Jumlah/ pendek/ panjang/
currency in million Total Current Non-current Kreditur/Lenders Pihak ketiga/Third parties Rupiah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - 1,733 545 1,188 PT Bank Central Asia Tbk - 698 553 145 PT Bank DKI - 333 225 108 PT Bank Pan Indonesia Tbk - 304 154 150
PT Bank Mizuho Indonesia - 164 84 80 PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat - 154 131 23 dan Banten Tbk Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ - 82 65 17 Others (below Rp 50 billion each) 3,468 1,757 1,711 Mata uang asing/Foreign currencies
Oversea-Chinese Banking Corporation Ltd USD 174 2,405 1,026 1,379 Mizuho Bank Ltd USD 140 1,936 350 1,586
United Overseas Bank Ltd USD 75 1,034 - 1,034 The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd USD 60 828 - 828 The Hongkong and Shanghai Banking USD 34 465 81 384 Corporation Ltd Sumitomo Mitsui Banking Corporation USD 26 352 76 276 DBS Bank Ltd USD 25 345 - 345 PT Bank ANZ Indonesia USD 24 328 61 267 PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia USD 15 207 - 207 PT Bank CIMB Niaga Tbk USD 8 110 55 55 8,010 1,649 6,361
Jumlah/Total 11,478 3,406 8,072
Informasi lain mengenai pinjaman bank pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
Other information relating to bank loans as at 31 December 2016 are as follows:
Jadwal pembayaran/ Tingkat bunga/ Kreditur/Lenders Repayment schedule Interest rates PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Beberapa cicilan/several instalments (2017 - 2020) 8.50% - 10.50% PT Bank Central Asia Tbk Beberapa cicilan/several instalments (2017 - 2020) JIBOR + 1.75% 8.00% - 10.25% PT Bank Pan Indonesia Tbk Beberapa cicilan/several instalments (2017 - 2018) 9.68% - 11.25% PT Bank Syariah Mandiri Beberapa cicilan/several instalments (2017 - 2019) 9.25% - 11.75% PT Bank Maybank Syariah Indonesia 22 Desember/December 2017 8.00% PT Bank DKI Beberapa cicilan/several instalments (2017 - 2018) 11.00% PT Bank Mizuho Indonesia Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2017 JIBOR + 1.70% Mizuho Bank Ltd Beberapa cicilan/several instalments (2017 - 2019) LIBOR + 1.45% - 1.60% United Overseas Bank Ltd Beberapa cicilan/several instalments (2017 - 2018) LIBOR + 1.60% Oversea-Chinese Banking Corporation Ltd 23 Oktober/October 2018 LIBOR + 1.50% The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd Beberapa cicilan/several instalments (2017 - 2018) LIBOR + 1.70% The Hongkong and Shanghai Banking Beberapa cicilan/several instalments (2017 - 2019) LIBOR + 1.85% Corporation Ltd PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia 19 Oktober/October 2018 LIBOR + 1.60% PT Bank ANZ Indonesia Beberapa cicilan/several instalments (2017 - 2018) LIBOR + 1.85% PT Bank CIMB Niaga Tbk 28 Maret/March 2017 9.42%
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 76 - Page
24. PINJAMAN BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN JANGKA PANJANG (lanjutan)
24. LONG-TERM BANK LOANS AND OTHER LOANS (continued)
a. Pinjaman bank (lanjutan) a. Bank loans (continued)
Sesuai dengan beberapa perjanjian pinjaman, debitur diwajibkan memenuhi kewajiban-kewajiban tertentu seperti batasan rasio keuangan.
As specified by the loan agreements, the borrowers are required to comply with certain covenants, such as financial ratio covenants.
Lihat Catatan 24d untuk rincian jaminan atas pinjaman ini.
Refer to Note 24d for details of the security for the loans.
b. Pinjaman sindikasi b. Syndicated loans
2016 Jumlah mata uang Ekuivalen Rp/Rp equivalent asing dalam jutaan/Amount Jangka Jangka of foreign Jumlah/ pendek/ panjang/
currency in million Total Current Non-current Facility agents Mata uang asing/Foreign currencies Sumitomo Mitsui Banking Corporation USD 290 3,864 2,756 1,108 Mizuho Bank Ltd USD 260 3,470 2,881 589 The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd USD 135 1,800 1,200 600 The Hongkong and Shanghai Banking USD 113 1,501 777 724 Corporation Ltd Standard Chartered Bank USD 92 1,229 230 999 Australian & New Zealand Banking Group Ltd USD 64 850 376 474 PT Bank OCBC NISP Tbk USD 45 604 604 - Oversea-Chinese Banking Corporation Ltd USD 2 33 33 -
Jumlah/Total 13,351 8,857 4,494
2015 Jumlah mata uang Ekuivalen Rp/Rp equivalent asing dalam jutaan/Amount Jangka Jangka of foreign Jumlah/ pendek/ panjang/
currency in million Total Current Non-current Facility agents Mata uang asing/Foreign currencies Mizuho Bank Ltd USD 516 7,066 3,490 3,576 Sumitomo Mitsui Banking Corporation USD 420 5,747 3,427 2,320 The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd USD 225 3,072 1,229 1,843 PT Bank OCBC NISP Tbk USD 178 2,446 1,829 617 Oversea-Chinese Banking Corporation Ltd USD 122 1,683 1,420 263 Standard Chartered Bank USD 110 1,499 236 1,263 The Japan Bank for International Cooperation USD 60 825 825 - The Hongkong and Shanghai Banking USD 58 800 456 344 Corporation Ltd Netherland Development Finance Co USD 6 79 79 -
Jumlah/Total 23,217 12,991 10,226
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 77 - Page
24. PINJAMAN BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN JANGKA PANJANG (lanjutan)
24. LONG-TERM BANK LOANS AND OTHER LOANS (continued)
b. Pinjaman sindikasi (lanjutan) b. Syndicated loans (continued)
Informasi lain mengenai pinjaman sindikasi pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
Other information relating to syndicated loans as at 31 December 2016 are as follows:
Facility agents Repayment schedule Interest rates Sumitomo Mitsui Banking Corporation Beberapa cicilan/several instalments (2017 - 2020) LIBOR + 1.30% - 1.70% Mizuho Bank Ltd Beberapa cicilan/several instalments (2017 - 2018) LIBOR + 1.35% - 1.65% The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd Beberapa cicilan/several instalments (2017 - 2018) LIBOR + 1.08% - 1.45% The Hongkong and Shanghai Banking Beberapa cicilan/several instalments (2017 - 2019) LIBOR + 1.45% - 1.50% Corporation Ltd Standard Chartered Bank Beberapa cicilan/several instalments (2017 - 2019) LIBOR + 1.85% Australian & New Zealand Banking Group Ltd Beberapa cicilan/several instalments (2017 - 2019) LIBOR + 1.45% PT Bank OCBC NISP Tbk 6 Januari/January 2017 LIBOR + 1.80% - 2.00% Oversea-Chinese Banking Corporation Ltd 25 Maret/March 2017 LIBOR + 2.10% - 2.30%
Sesuai dengan perjanjian pinjaman, debitur diwajibkan memenuhi kewajiban-kewajiban tertentu seperti batasan rasio keuangan.
As specified by the loan agreements, the borrowers are required to comply with certain covenants, such as financial ratio covenants.
Lihat Catatan 24d untuk rincian jaminan atas pinjaman ini.
Refer to Note 24d for details of the security for the loans.
c. Pinjaman dari pihak selain bank c. Non-bank loans
2016 Jumlah mata uang Ekuivalen Rp/Rp equivalent asing dalam jutaan/Amount Jangka Jangka of foreign Jumlah/ pendek/ panjang/
currency in million Total Current Non-current Kreditur/Lenders Pihak ketiga/Third parties Rupiah Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan - 43 10 33 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia - 35 8 27JA Mitsui Leasing Indonesia - 28 18 10
106 36 70
Mata uang asing/Foreign currencies MG Leasing Corporation USD 16 219 89 130
Jumlah/Total 325 125 200
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 78 - Page
24. PINJAMAN BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN JANGKA PANJANG (lanjutan)
24. LONG-TERM BANK LOANS AND OTHER LOANS (continued)
c. Pinjaman dari pihak selain bank (lanjutan) c. Non-bank loans (continued)
2015 Jumlah mata uang Ekuivalen Rp/Rp equivalent asing dalam jutaan/Amount Jangka Jangka of foreign Jumlah/ pendek/ panjang/
currency in million Total Current Non-current Kreditur/Lenders Pihak ketiga/Third parties Rupiah
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia - 33 24 9Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan - 10 2 8
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
43 26 17
Mata uang asing/Foreign currencies JA Mitsui Leasing Ltd USD 1 14 14 -
Jumlah/Total 57 40 17
Informasi lain mengenai pinjaman dari pihak selain bank pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
Other information relating to non-bank loans as at 31 December 2016 are as follows:
Jadwal pembayaran/ Tingkat bunga/ Kreditur/Lenders Repayment schedule Interest rates Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Beberapa cicilan/several instalments (2017 - 2020) 6.00% dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia Beberapa cicilan/several instalments (2017 - 2020) 10.00% JA Mitsui Leasing Indonesia Beberapa cicilan/several instalments (2017 - 2018) 10.50% MG Leasing Corporation Beberapa cicilan/several instalments (2017 - 2019) LIBOR + 2.00%
Sesuai dengan perjanjian pinjaman, debitur diwajibkan memenuhi kewajiban-kewajiban tertentu seperti batasan rasio keuangan.
As specified by the loan agreements, the borrowers are required to comply with certain covenants, such as financial ratio covenants.
Lihat Catatan 24d untuk rincian jaminan atas pinjaman ini.
Refer to Note 24d for details of the security for the loans.
d. Informasi lainnya d. Other information
Dana yang diperoleh digunakan antara lain untuk modal kerja, pendanaan umum, pembiayaan kembali pinjaman dan pembiayaan.
The funds received are used for working capital, general funding, loan refinancing and financing.
Pada tanggal 31 Desember 2016, pinjaman sejumlah USD 1,0 miliar dan Rp 4,8 triliun, secara total setara dengan Rp 18,8 triliun (2015: USD 1,5 miliar dan Rp 2,0 triliun, secara total setara dengan Rp 23,3 triliun) dijamin dengan kas yang dibatasi penggunaannya, piutang pembiayaan konsumen, piutang sewa pembiayaan, aset tetap dan investasi bagi hasil dari entitas anak langsung dan tidak langsung yang bersangkutan (lihat Catatan 7a, 7b dan 15).
As at 31 December 2016, loans amounting to USD 1.0 billion and Rp 4.8 trillion, equivalent to a total of Rp 18.8 trillion (2015: USD 1.5 billion and Rp 2.0 trillion, equivalent to a total of Rp 23.3 trillion) were secured by restricted cash, consumer financing receivables, finance lease receivables, fixed assets and profit sharing investment of the respective direct and indirect subsidiaries (refer to Notes 7a, 7b and 15).
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 79 - Page
24. PINJAMAN BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN JANGKA PANJANG (lanjutan)
24. LONG-TERM BANK LOANS AND OTHER LOANS (continued)
d. Informasi lainnya (lanjutan) d. Other information (continued)
Sepanjang tahun 2016, Grup telah melakukan pembayaran pinjaman bank dan pinjaman lain-lain jangka panjang sejumlah Rp 19,3 triliun (2015: Rp 20,7 triliun).
In 2016, the Group has paid long-term bank loans and other loans amounting to Rp 19.3 trillion (2015: Rp 20.7 trillion).
25. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN 25. DEBT SECURITIES IN ISSUE
Rincian dari utang obligasi dan Medium Term Note ("MTN") adalah sebagai berikut:
Details of bonds and Medium Term Note (“MTN”) are as follows:
2016 Jangka Jangka Peringkat/ Jumlah/ pendek/ panjang/ Rating Total Current Non-current Obligasi Berkelanjutan I Astra Sedaya Finance idAAA 2,244 2,244 - Tahun 2012 dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I a)
Obligasi Berkelanjutan II Astra Sedaya Finance idAAA 370 370 - Tahun 2013 dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap II a)
Obligasi Berkelanjutan II Astra Sedaya Finance idAAA 778 703 75 Tahun 2014 dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap III a)
Obligasi Berkelanjutan II Astra Sedaya Finance idAAA 1,428 1,428 - Tahun 2014 dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap IV a)
Obligasi Berkelanjutan II Astra Sedaya Finance idAAA 775 - 775 Tahun 2015 dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap V a)
Obligasi Berkelanjutan III Astra Sedaya Finance AAA(id) 1,995 767 1,228 Tahun 2016 dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I c)
Obligasi Berkelanjutan III Astra Sedaya Finance AAA(id) 1,636 847 789 Tahun 2016 dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap II c)
Astra Sedaya Finance Singapore Dollars Guaranteed - 922 922 - Bonds 2014
Astra Sedaya Finance Euro Medium Term Note 2015 b) BBB- 4,030 - 4,030 Obligasi Berkelanjutan I Federal International Finance idAAA 745 745 - Tahun 2014 dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap III a)
Obligasi Berkelanjutan II Federal International Finance idAAA 1,967 - 1,967 Tahun 2015 dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I a)
Obligasi Berkelanjutan II Federal International Finance idAAA 586 - 586 Tahun 2015 dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap II a)
Obligasi Berkelanjutan II Federal International Finance idAAA 3,293 867 2,426 Tahun 2016 dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap III a)
Obligasi Berkelanjutan II Federal International Finance idAAA 2,019 866 1,153 Tahun 2016 dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap IV a)
Obligasi Berkelanjutan I SAN Finance Tahun 2014 idAA- 998 998 - dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap II a)
Obligasi Berkelanjutan I SAN Finance Tahun 2015 idAA- 442 - 442 dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap III a)
Obligasi Berkelanjutan II SAN Finance Tahun 2016 idAA- 1,523 507 1,016 dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I a)
Medium Term Note I PT Astra Otoparts Seri B c) AA-(id) 349 - 349
Jumlah/Total 26,100 11,264 14,836
Catatan/Note: a) Berdasarkan peringkat dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo)/Based on rating by PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
b) Berdasarkan peringkat dari Fitch Ratings Singapore Pte Ltd/Based on rating by Fitch Ratings Singapore Pte Ltd.c) Berdasarkan peringkat dari PT Fitch Ratings Indonesia/Based on rating by PT Fitch Ratings Indonesia.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 80 - Page
25. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN(lanjutan)
25. DEBT SECURITIES IN ISSUE (continued)
2015 Jangka Jangka Peringkat/ Jumlah/ pendek/ panjang/ Rating Total Current Non-current Obligasi Berkelanjutan I Astra Sedaya Finance idAAA 2,250 - 2,250 Tahun 2012 dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I a)
Obligasi Berkelanjutan I Astra Sedaya Finance idAAA 1,111 1,111 - Tahun 2013 dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap III a)
Obligasi Berkelanjutan II Astra Sedaya Finance idAAA 850 850 - Tahun 2013 dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I a)
Obligasi Berkelanjutan II Astra Sedaya Finance idAAA 1,204 869 335 Tahun 2013 dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap II a)
Obligasi Berkelanjutan II Astra Sedaya Finance idAAA 767 - 767 Tahun 2014 dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap III a)
Obligasi Berkelanjutan II Astra Sedaya Finance idAAA 1,424 - 1,424 Tahun 2014 dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap IV a)
Obligasi Berkelanjutan II Astra Sedaya Finance idAAA 1,521 748 773 Tahun 2015 dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap V a)
Astra Sedaya Finance Singapore Dollars Guaranteed - 966 - 966 Bonds 2014
Astra Sedaya Finance Euro Medium Term Note 2015 b) BBB- 4,134 - 4,134 Obligasi Berkelanjutan I Federal International Finance AAA(id) 1,690 1,690 - Tahun 2013 dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap II c)
Obligasi Berkelanjutan I Federal International Finance AAA(id) 744 - 744 Tahun 2014 dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap III c)
Obligasi Berkelanjutan II Federal International Finance AAA(id) 2,898 935 1,963 Tahun 2015 dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I c)
Obligasi Berkelanjutan II Federal International Finance AAA(id) 1,270 683 587 Tahun 2015 dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap II c)
Obligasi Berkelanjutan I SAN Finance Tahun 2013 AA(id) 328 328 - dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I c)
Obligasi Berkelanjutan I SAN Finance Tahun 2014 AA(id) 896 - 896 dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap II c)
Obligasi Berkelanjutan I SAN Finance Tahun 2015 idAA- 400 - 400 dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap III a)
Obligasi Serasi Auto Raya III Tahun 2012 idA+ 143 143 - dengan Tingkat Bunga Tetap a)
Jumlah/Total 22,596 7,357 15,239
Catatan/Note: a) Berdasarkan peringkat dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo)/Based on rating by PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
b) Berdasarkan peringkat dari Fitch Ratings Singapore Pte Ltd/Based on rating by Fitch Ratings Singapore Pte Ltd.c) Berdasarkan peringkat dari PT Fitch Ratings Indonesia/Based on rating by PT Fitch Ratings Indonesia.
Semua utang obligasi dan MTN yang diterbitkan yang dicatatkan di Bursa Efek Indonesia dalam mata uang Rupiah, kecuali Astra Sedaya Finance Singapore Dollars Guaranteed Bonds 2014 dalam mata uang SGD yang dijamin oleh Credit Guarantee and Investment Facility dan Astra Sedaya Finance Euro Medium Term Note 2015 dalam mata uang USD, yang keduanya diterbitkan oleh PT Astra Sedaya Finance di Singapura.
All bonds and MTN are listed on the Indonesia Stock Exchange and denominated in Rupiah, except for Astra Sedaya Finance Singapore Dollars Guaranteed Bonds 2014 denominated in SGD which are guaranteed by Credit Guarantee and Investment Facility and Astra Sedaya Finance Medium Term Note 2015 denominated in USD, both of which were issued by PT Astra Sedaya Finance in Singapore.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 81 - Page
25. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN(lanjutan)
25. DEBT SECURITIES IN ISSUE (continued)
Informasi lain mengenai utang obligasi dan MTN pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
Other information relating to bonds and MTN as at 31 December 2016 are as follows:
Pokok obligasi/ Utang obligasi/ Bonds Wali amanat/ Jadwal pembayaran/ Tingkat bunga/ Bonds principal Trustee Repayment schedule Interest rates Obligasi Berkelanjutan I Astra Sedaya 2,250 PT Bank Rakyat 21 Februari/February 2017 8.60% Finance Tahun 2012 dengan Tingkat Indonesia (Persero) Tbk Bunga Tetap Tahap I i)
Obligasi Berkelanjutan II Astra Sedaya 385 PT Bank Rakyat 26 November 2017 9.75% Finance Tahun 2013 dengan Tingkat Indonesia (Persero) Tbk Bunga Tetap Tahap II i)
Obligasi Berkelanjutan II Astra Sedaya 815 PT Bank Rakyat Beberapa pembayaran/ 10.50% - 10.60% Finance Tahun 2014 dengan Tingkat Indonesia (Persero) Tbk Several payments (2017 - 2018) Bunga Tetap Tahap III i)
Obligasi Berkelanjutan II Astra Sedaya 1,500 PT Bank Rakyat 29 Oktober/October 2017 10.50% Finance Tahun 2014 dengan Tingkat Indonesia (Persero) Tbk Bunga Tetap Tahap IV i)
Obligasi Berkelanjutan II Astra Sedaya 825 PT Bank Rakyat 2 Juli/July 2018 9.25% Finance Tahun 2015 dengan Tingkat Indonesia (Persero) Tbk Bunga Tetap Tahap V i)
Obligasi Berkelanjutan III Astra Sedaya 2,000 PT Bank Rakyat Beberapa pembayaran/ 7.95% - 8.50% Finance Tahun 2016 dengan Tingkat Indonesia (Persero) Tbk Several payments (2017 - 2019) Bunga Tetap Tahap I i)
Obligasi Berkelanjutan III Astra Sedaya 1,700 PT Bank Rakyat Beberapa pembayaran/ 7.25% - 7.95% Finance Tahun 2016 dengan Tingkat Indonesia (Persero) Tbk Several payments (2017 - 2019) Bunga Tetap Tahap II i)
Astra Sedaya Finance Singapore Dollars 100 iv) - 18 Desember/December 2017 2.12% Guaranteed Bonds 2014 i) Astra Sedaya Finance Euro Medium 300 v) - 1 April 2018 2.88% Term Note 2015 iii) Obligasi Berkelanjutan I Federal 745 PT Bank Rakyat 14 Maret/March 2017 10.50% International Finance Tahun 2014 Indonesia (Persero) Tbk dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap III i) Obligasi Berkelanjutan II Federal 2,061 PT Bank Rakyat 24 April 2018 9.25% International Finance Tahun 2015 Indonesia (Persero) Tbk dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I i) Obligasi Berkelanjutan II Federal 587 PT Bank Rakyat 11 September 2018 9.25% International Finance Tahun 2015 Indonesia (Persero) Tbk dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap II i) Obligasi Berkelanjutan II Federal 3,375 PT Bank Rakyat Beberapa pembayaran/ 8.50% - 9.15% International Finance Tahun 2016 Indonesia (Persero) Tbk Several payments (2017 - 2019) dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap III i) Obligasi Berkelanjutan II Federal 2,125 PT Bank Rakyat Beberapa pembayaran/ 7.25% - 7.95% International Finance Tahun 2016 Indonesia (Persero) Tbk Several payments (2017 - 2019) dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap IV i) Obligasi Berkelanjutan I SAN Finance 1,000 PT Bank Rakyat 16 Desember/December 2017 10.50% Tahun 2014 dengan Tingkat Bunga Indonesia (Persero) Tbk Tetap Tahap II i)
Obligasi Berkelanjutan I SAN Finance 500 PT Bank Rakyat 6 Oktober/October 2018 9.40% Tahun 2015 dengan Tingkat Bunga Indonesia (Persero) Tbk Tetap Tahap III i)
Obligasi Berkelanjutan II SAN Finance 1,650 PT Bank Rakyat Beberapa pembayaran/ 8.25% - 9.00% Tahun 2016 dengan Tingkat Bunga Indonesia (Persero) Tbk Several payments (2017 - 2019) Tetap Tahap I ii)
Medium Term Note I PT Astra Otoparts Seri B iii) 350 PT Bank Rakyat 11 Agustus/August 2019 9.00% Indonesia (Persero) Tbk
Catatan/Note:
i) Dijamin dengan jaminan fidusia dari piutang pembiayaan konsumen sampai dengan 60% dari jumlah pokok obligasi yang terutang (lihat Catatan 7a)/ Secured by fiduciary guarantee over consumer financing receivables amounting to 60% of the total outstanding bond principal (refer to Note 7a).
ii) Dijamin dengan jaminan fidusia dari piutang pembiayaan konsumen dan piutang sewa pembiayaan sampai dengan 60% dari jumlah pokok obligasi yang terutang (lihat Catatan 7a dan 7b)/Secured by fiduciary guarantee over consumer financing receivables and finance lease receivables amounting to 60% of the total outstanding bond principal (refer to Note 7a and 7b).
iii) Tidak dijamin/Unsecured. iv) Dalam jutaan SGD/in millions of SGD. v) Dalam jutaan USD/in millions of USD.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 82 - Page
25. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN(lanjutan)
25. DEBT SECURITIES IN ISSUE (continued)
Dana yang diperoleh dari penerbitan utang obligasi dan MTN digunakan untuk tujuan modal kerja dan penerbit dibatasi untuk melakukan corporate actions tertentu dan harus mempertahankan sejumlah rasio keuangan tertentu.
The funds received from issue of bonds and MTN are used for working capital purposes and issuers are restricted from taking certain corporate actions and must maintain certain financial ratios.
Sepanjang tahun 2016, Grup telah melakukan pembayaran utang obligasi sejumlah Rp 7,6 triliun (2015: Rp 8,8 triliun).
In 2016, the Group has paid bonds amounting to Rp 7.6 trillion (2015: Rp 8.8 trillion).
26. MODAL SAHAM 26. SHARE CAPITAL
Susunan pemegang saham berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT Raya Saham Registra, biro administrasi efek, adalah sebagai berikut:
Details of shareholders based on records maintained by PT Raya Saham Registra, the share administrator, are as follows:
2016Jumlah saham ditempatkan dan disetor
penuh/ Number of
shares issued and
fully paid
Persentase kepemilikan/Percentage
of ownership
Jumlah/ Amount
Jardine Cycle & Carriage Ltd 20,288,255,040 50.11% 1,015 Jardine Cycle & Carriage Ltd Budi Setiadharma (Presiden 8,440,000 0.02% - Budi Setiadharma (President Komisaris) Commissioner) Anthony John Liddell Nightingale 6,100,000 0.02% - Anthony John Liddell Nightingale (Komisaris) *) (Commissioner) *) Gidion Hasan (Direktur) 1,275,000 0.00% - Gidion Hasan (Director) Suparno Djasmin (Direktur) 375,000 0.00% - Suparno Djasmin (Director) Masyarakat lain (masing-masing 20,179,108,100 49.85% 1,009 Other public (each less than 5%) di bawah 5%) 40,483,553,140 100% 2,024
2015Jumlah saham ditempatkan dan disetor
penuh/ Number of
shares issued and
fully paid
Persentase kepemilikan/Percentage
of ownership
Jumlah/ Amount
Jardine Cycle & Carriage Ltd 20,288,255,040 50.11% 1,015 Jardine Cycle & Carriage Ltd Budi Setiadharma (Presiden 8,440,000 0.02% - Budi Setiadharma (President Komisaris) Commissioner) Anthony John Liddell Nightingale 6,100,000 0.02% - Anthony John Liddell Nightingale (Komisaris) *) (Commissioner) *) Suparno Djasmin (Direktur) 375,000 0.00% - Suparno Djasmin (Director) Masyarakat lain (masing-masing 20,180,383,100 49.85% 1,009 Other public (each less than 5%) di bawah 5%) 40,483,553,140 100% 2,024
*) Seluruh saham dimiliki melalui UBS AG Hong Kong Non-Treaty Omnibus. *) All shares are owned through UBS AG Hong Kong Non-Treaty Omnibus.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 83 - Page
27. TAMBAHAN MODAL DISETOR 27. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL
2016dan/and
2015
Selisih antara pembayaran yang diterima 1,099 Excess of proceeds over par value, net dengan nilai nominal, bersih
Rights yang habis masa berlakunya 2 Expired rights Kompensasi berbasis saham karyawan 5 Expired employee share-based yang habis masa berlakunya compensation
Selisih nilai transaksi restrukturisasi 33 Difference in value of restructuring entitas sepengendali transaction under common control 1,139
28. DIVIDEN 28. DIVIDEND
Pada tanggal 21 September 2016, Perseroan mengumumkan pembagian dividen interim untuk tahun 2016 sebesar Rp 2,2 triliun atau Rp 55 (dalam satuan Rupiah) per saham. Dividen interim tersebut telah dibayarkan pada tanggal21 Oktober 2016.
On 21 September 2016, the Company declared the distribution of an interim dividend for 2016 amounting to Rp 2.2 trillion or Rp 55 (full Rupiah) per share. The interim dividend was paid on 21 October 2016.
Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan tanggal 27 April 2016, pemegang saham telah menyetujui pembagian dividen tunai untuk tahun 2015 sejumlah Rp 7,2 triliun atau Rp 177 (dalam satuan Rupiah) per saham. Termasuk di dalamnya dividen interim sejumlah Rp 2,6 triliun atau Rp 64 (dalam satuan Rupiah) per saham yang telah dibayarkan pada tanggal 21 Oktober 2015. Sisanya sebesar Rp 4,6 triliun atau Rp 113 (dalam satuan Rupiah) per saham telah dibayarkan pada tanggal 27 Mei 2016.
At the Company’s Annual General Meeting of Shareholders held on 27 April 2016 the cash dividend for 2015 of Rp 7.2 trillion or Rp 177 (full Rupiah) per share was approved to be distributed. This included an interim dividend of Rp 2.6 trillion or Rp 64 (full Rupiah) per share, paid on 21 October 2015. The remaining Rp 4.6 trillion or Rp 113 (full Rupiah) per share was paid on 27 May 2016.
Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan tanggal 28 April 2015, pemegang saham telah menyetujui pembagian dividen tunai untuk tahun 2014 sejumlah Rp 8,7 triliun atau Rp 216 (dalam satuan Rupiah) per saham. Termasuk di dalamnya dividen interim sejumlah Rp 2,6 triliun atau Rp 64 (dalam satuan Rupiah) per saham yang telah dibayarkan pada tanggal31 Oktober 2014. Sisanya sebesar Rp 6,1 triliun atau Rp 152 (dalam satuan Rupiah) per saham telah dibayarkan pada tanggal 29 Mei 2015.
At the Company’s Annual General Meeting of Shareholders held on 28 April 2015, the cash dividend for 2014 of Rp 8.7 trillion or Rp 216 (full Rupiah) per share was approved to be distributed. This included an interim dividend of Rp 2.6 trillion or Rp 64 (full Rupiah) per share, paid on 31 October 2014. The remaining Rp 6.1 trillion or Rp 152 (full Rupiah) per share was paid on 29 May 2015.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 84 - Page
29. SALDO LABA DICADANGKAN 29. APPROPRIATED RETAINED EARNINGS
Berdasarkan Undang-undang Perseroan Terbatas, perusahaan diharuskan untuk membuat penyisihan cadangan wajib hingga sekurang-kurangnya 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh.
Under Indonesian Company Law, companies are required to set up a statutory reserve amounting to at least 20% of the company’s issued and paid up capital.
Saldo laba dicadangkan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebesar Rp 425 miliar atau 21% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh Perseroan.
The balance of the appropriated retained earnings reserve of the Company as at 31 December 2016 and 2015 Rp 425 billion or 21% of the Company’s issued and paid up capital.
30. KEPENTINGAN NONPENGENDALI 30. NON-CONTROLLING INTERESTS
Rincian kepentingan nonpengendali atas ekuitas entitas anak yang dikonsolidasi adalah sebagai berikut:
Details of non-controlling interests in the equity of consolidated subsidiaries are as follows:
2016 2015
PT United Tractors Tbk 18,310 16,688 PT Astra Otoparts Tbk 2,940 2,811 PT Astra Agro Lestari Tbk 3,940 2,707 Lain-lain/Others 2,765 2,284
Jumlah/Total 27,955 24,490
Berikut adalah ringkasan informasi keuangan entitas anak dari Grup yang memiliki kepentingan nonpengendali yang material terhadap Grup.
Set out below is the summarised financial information for the Group’s material subsidiaries that has non-controlling interests that are material to the Group.
Ringkasan laporan posisi keuangan: Summarised statements of financial position:
2016
PT United Tractors Tbk PT Astra Otoparts Tbk PT Astra Agro Lestari Tbk
Aset Assets Aset lancar 42,197 4,904 4,051 Current assets Aset tidak lancar 21,794 9,708 20,175 Non-current assetsJumlah aset 63,991 14,612 24,226 Total assets
Liabilitas LiabilitiesLiabilitas jangka pendek (18,356) (3,258) (3,943) Current liabilitiesLiabilitas jangka panjang (3,013) (818) (2,690) Non-current liabilities Jumlah liabilitas (21,369) (4,076) (6,633) Total liabilities
Kepentingan nonpengendali (1,762) (1,041) (458) Non-controlling interests
Aset bersih 40,860 9,495 17,135 Net assets
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 85 - Page
30. KEPENTINGAN NONPENGENDALI (lanjutan) 30. NON-CONTROLLING INTERESTS (continued)
2015
PT United Tractors Tbk PT Astra Otoparts Tbk PT Astra Agro Lestari Tbk
Aset Assets Aset lancar 39,260 4,797 2,814 Current assets Aset tidak lancar 22,455 9,542 18,698 Non-current assetsJumlah aset 61,715 14,339 21,512 Total assets
Liabilitas LiabilitiesLiabilitas jangka pendek (18,280) (3,626) (3,522) Current liabilitiesLiabilitas jangka panjang (4,185) (569) (6,291) Non-current liabilities Jumlah liabilitas (22,465) (4,195) (9,813) Total liabilities
Kepentingan nonpengendali (1,330) (978) (414) Non-controlling interests
Aset bersih 37,920 9,166 11,285 Net assets
Ringkasan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain:
Summarised statements of profit or loss and other comprehensive income:
2016
PT United Tractors Tbk PT Astra Otoparts Tbk PT Astra Agro Lestari Tbk
Pendapatan bersih 45,539 12,807 14,121 Net revenue
Laba tahun berjalan 5,104 483 2,114 Profit for the yearPenghasilan komprehensif lain 91 39 66 Other comprehensive income
tahun berjalan, setelah pajak for the year, net of tax Jumlah penghasilan komprehensif 5,195 522 2,180 Total comprehensive income
tahun berjalan for the year
Jumlah penghasilan komprehensif 80 67 109 Total comprehensive incomeyang diatribusikan kepada attributable to the subsidiaries kepentingan nonpengendali non-controlling interestsentitas anak
Dividen yang dibayarkan (21) (4) (65) Dividend paid to the subsidiaries kepada kepentingan non-controlling interestsnonpengendali entitas anak
2015
PT United Tractors Tbk PT Astra Otoparts Tbk PT Astra Agro Lestari Tbk
Pendapatan bersih 49,347 11,724 13,059 Net revenue
Laba tahun berjalan 2,792 323 696 Profit for the yearPenghasilan komprehensif lain 520 (44) (7) Other comprehensive income
tahun berjalan, setelah pajak for the year, net of tax Jumlah penghasilan komprehensif 3,312 279 689 Total comprehensive income
tahun berjalan for the year
Jumlah penghasilan komprehensif (964) 2 77 Total comprehensive incomeyang diatribusikan kepada attributable to the subsidiaries kepentingan nonpengendali non-controlling interestsentitas anak
Dividen yang dibayarkan (20) (20) (81) Dividend paid to the subsidiaries kepada kepentingan non-controlling interestsnonpengendali entitas anak
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 86 - Page
30. KEPENTINGAN NONPENGENDALI (lanjutan) 30. NON-CONTROLLING INTERESTS (continued)
Ringkasan laporan arus kas: Summarised statements of cash flows:
2016
PT United Tractors Tbk PT Astra Otoparts Tbk PT Astra Agro Lestari Tbk
Arus kas bersih yang diperoleh 10,006 1,059 2,512 Net cash flows provided from dari aktivitas operasi operating activities
Arus kas bersih yang digunakan (2,485) (451) (2,395) Net cash flows used in untuk aktivitas investasi investing activities
Arus kas bersih yang (digunakan (3,028) (652) 116 Net cash flows (used in)/ untuk)/diperoleh dari provided from financing aktivitas pendanaan activities
Kenaikan/(penurunan) bersih kas, 4,493 (44) 233 Increase/(decrease) in cashsetara kas dan cerukan cash equivalents and
bank overdrafts Kas, setara kas dan cerukan 15,413 948 294 Cash, cash equivalents
pada awal tahun and bank overdraftsat beginning of year
Dampak perubahan selisih kurs (445) 11 5 Effect of exchange rate terhadap kas, setara kas dan differences on cash, cerukan cash equivalents and
bank overdrafts Kas, setara kas dan cerukan pada 19,461 915 532 Cash, cash equivalents and
akhir tahun bank overdrafts at end of year
2015
PT United Tractors Tbk PT Astra Otoparts Tbk PT Astra Agro Lestari Tbk
Arus kas bersih yang diperoleh 12,039 867 1,028 Net cash flows provided from dari aktivitas operasi operating activities
Arus kas bersih yang digunakan (3,807) (633) (3,120) Net cash flows used in untuk aktivitas investasi investing activities
Arus kas bersih yang (digunakan (3,789) (534) 1,771 Net cash flows (used in)/ untuk)/diperoleh dari provided from financing aktivitas pendanaan activities
Kenaikan/(penurunan) bersih kas, 4,443 (300) (321) Increase/(decrease) in cashsetara kas dan cerukan cash equivalents and
bank overdrafts Kas, setara kas dan cerukan 10,060 1,265 611 Cash, cash equivalents
pada awal tahun and bank overdraftsat beginning of year
Dampak perubahan selisih kurs 910 (17) 4 Effect of exchange rate terhadap kas, setara kas dan differences on cash, cerukan cash equivalents and
bank overdrafts Kas, setara kas dan cerukan pada 15,413 948 294 Cash, cash equivalents and
akhir tahun bank overdrafts at end of year
Informasi diatas adalah nilai sebelum eliminasi antar perusahaan.
The information above is the amount before inter-company eliminations.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 87 - Page
31. PENDAPATAN BERSIH 31. NET REVENUE
2016 2015Penjualan barang 128,705 126,381 Sales of goods Jasa dan sewa 34,616 40,741 Services and rental Jasa keuangan 17,763 17,074 Financial services 181,084 184,196 Pihak-pihak berelasi (lihat Catatan 35b) (14,165) (17,263) Related parties (refer to Note 35b) Pihak ketiga 166,919 166,933 Third parties
Insentif penjualan sejumlah Rp 2,8 triliun (2015: Rp 3,1 triliun) dicatat sebagai pengurang dari pendapatan atas penjualan barang.
Sales incentives of Rp 2.8 trillion (2015: Rp 3.1 trillion) were recorded as deduction of revenue attributable to sales of goods.
Tidak ada pendapatan dari pelanggan individu yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan bersih.
No revenue earned from individual customers exceeded 10% of total net revenue.
32. KARAKTERISTIK BEBAN BERDASARKAN SIFATNYA
32. EXPENSES BY NATURE
Jumlah beban pokok pendapatan, beban penjualan, beban umum dan administrasi adalah sebagai berikut:
The total cost of revenue, selling expenses, general and administrative expenses are as follows:
2016 2015Beban pokok pendapatan 144,652 147,486 Cost of revenue Beban penjualan 7,855 9,117 Selling expenses Beban umum dan administrasi 11,043 10,381 General and administrative expenses 163,550 166,984
Karakteristik beban berdasarkan sifatnya untuk beban pokok pendapatan, beban penjualan, beban umum dan administrasi yang signifikan adalah sebagai berikut:
Significant expenses by nature of cost of revenue, selling expenses, general and administrative expenses are as follows:
2016 2015Beban pokok bahan baku, barang 112,610 114,746 Cost of raw materials, finished goods
jadi dan barang habis pakai and consumables used yang digunakan Beban imbalan kerja 15,740 15,455 Employee benefit expenses Depresiasi dan amortisasi 7,542 7,870 Depreciation and amortisation Perbaikan dan perawatan 6,584 7,315 Repair and maintenance Biaya keuangan 4,629 4,822 Finance costs Distribusi, gudang dan pengepakan 3,382 3,691 Distribution, warehousing and packaging Jasa tenaga ahli 1,778 1,504 Professional feesKlaim asuransi dan reasuransi 1,697 1,733 Insurance and reinsurance claimsUtilitas 1,609 1,500 UtilitiesPenyisihan piutang ragu-ragu 1,037 1,442 Provision for doubtful receivablesIklan, promosi dan komisi penjualan 1,020 1,426 Advertising, promotion and sales commission Beban sewa 937 831 Rent expenses Rugi penjualan agunan yang diambil alih 803 901 Loss on sale of repossessed collateral
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 88 - Page
32. KARAKTERISTIK BEBAN BERDASARKAN SIFATNYA (lanjutan)
32. EXPENSES BY NATURE (continued)
Tidak ada pembelian dari pemasok pihak ketiga yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan bersih.
No purchases from third party suppliers exceeded 10% of total net revenue.
Lihat Catatan 35c untuk rincian pembelian dari pihak-pihak berelasi.
Refer to Note 35c for details of purchases from related parties.
33. PENGHASILAN LAIN-LAIN 33. OTHER INCOME
2016 2015Penghasilan administrasi atas 1,227 1,797 Administration income on vehicle
kendaraan bermotor Penghasilan komisi 265 321 Commission income Penyesuaian nilai wajar liabilitas 200 564 Fair value adjustment of other lain-lain liabilities
Keuntungan pelepasan aset tetap dan 174 140 Gain on disposal of fixed assets and properti investasi investment properties Penghasilan dari diskon atas asuransi 174 136 Income from discount on insurance Nilai wajar dari properti investasi 102 452 Fair value of investment properties
Keuntungan penjualan surat berharga 93 83 Gain on sale of marketable securities Penjualan barang sisa 64 96 Scrap sales
Keuntungan atas penjualan investasi 33 22 Gain on sale of investments in entitas asosiasi dan ventura bersama associate and joint venture
Lain-lain 833 623 Others
3,165 4,234
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 89 - Page
34. INFORMASI SEGMEN 34. SEGMENT INFORMATION
Informasi mengenai segmen operasi Grup adalah sebagai berikut:
Details of the Group’s operating segments are as follows:
2016
Otomotif/ Automotive
Jasa keuangan/ Financial services
Alat berat dan pertambangan/
Heavy equipment and mining
Agribisnis/ Agribusiness
Infrastruktur dan logistik/
Infrastructure and logistic
Teknologi informasi/
Information technology
Properti/ Property
Jumlah eliminasi/
Total elimination
Konsolidasian/ Consolidated
Pendapatan bersih 96,062 17,869 45,539 14,121 8,029 2,713 34 (3,283) 181,084 Net revenueBeban pokok (85,438) (7,622) (36,043) (10,445) (6,452) (1,960) (16) 3,324 (144,652) Cost of revenue pendapatan Laba bruto 10,624 10,247 9,496 3,676 1,577 753 18 41 36,432 Gross profit
Beban penjualan (5,057) (2,249) (469) (341) (79) (206) (1) 547 (7,855) Selling expenses Beban umum dan (3,459) (3,957) (2,321) (676) (598) (214) (22) 204 (11,043) General and administrative administrasi expensesPenghasilan bunga 434 725 682 26 38 10 5 (221) 1,699 Interest incomeBiaya keuangan (741) - (491) (145) (436) (8) - 76 (1,745) Finance costs(Kerugian)/keuntungan (6) - (349) 201 (2) 4 (3) - (155) Foreign exchange selisih kurs, bersih (losses)/gains, netPenghasilan lain-lain 2,551 449 509 150 53 10 75 (632) 3,165 Other incomeBeban lain-lain (207) (91) (423) (669) (79) (9) (101) (15) (1,594) Other expenses Bagian atas hasil 4,668 (2,842) 64 (13) 96 - 141 - 2,114 Share of results of bersih ventura joint ventures bersama Bagian atas hasil 1,214 1 56 - (36) - - - 1,235 Share of results of bersih entitas associates
asosiasi Laba sebelum pajak 10,021 2,283 6,754 2,209 534 340 112 - 22,253 Profit before income tax penghasilan Beban pajak (682) (1,312) (1,594) (95) (183) (85) - - (3,951) Income tax expenses penghasilan Laba tahun berjalan 9,339 971 5,160 2,114 351 255 112 - 18,302 Profit for the year
Laba yang dapat Profit attributable to: diatribusikan kepada:
- Pemilik entitas 9,166 789 3,032 1,599 263 196 111 - 15,156 - Owners of the induk parent
- Kepentingan 173 182 2,128 515 88 59 1 - 3,146 - Non-controlling nonpengendali interests 9,339 971 5,160 2,114 351 255 112 - 18,302
Depresiasi dan 1,037 847 3,467 1,003 1,016 164 8 - 7,542 Depreciation and amortisasi amortisation Pengeluaran modal 2,367 353 2,788 2,328 2,217 257 1,320 - 11,630 Capital expenditure
Jumlah aset 46,130 80,287 63,315 23,954 13,743 1,723 3,870 (5,154) 227,868 Total assets Investasi pada 12,725 11,598 395 272 662 - 1,336 - 26,988 Investment in joint ventura bersama venturesInvestasi pada 5,398 24 664 - 913 - - - 6,999 Investment in associates entitas asosiasi Jumlah aset 64,253 91,909 64,374 24,226 15,318 1,723 5,206 (5,154) 261,855 Consolidated total
konsolidasian assets
Jumlah liabilitas (27,282) (62,729) (21,369) (6,633) (6,741) (557) (1,792) 5,154 (121,949) Consolidated total konsolidasian liabilities
(Utang bersih)/ (6,540) (47,746) 18,395 (3,569) (2,428) 274 61 - (41,553) (Net debt)/net cash kas bersih
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 90 - Page
34. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 34. SEGMENT INFORMATION (continued)
2015
Otomotif/ Automotive
Jasa keuangan/ Financial services
Alat berat dan pertambangan/
Heavy equipment and mining
Agribisnis/ Agribusiness
Infrastruktur dan logistik/
Infrastructure and logistic
Teknologi informasi/
Information technology
Properti/ Property
Jumlah eliminasi/
Total elimination
Konsolidasian/ Consolidated
Pendapatan bersih 96,792 17,281 49,347 13,059 7,872 2,655 31 (2,841) 184,196 Net revenueBeban pokok (86,752) (7,553) (37,645) (9,977) (6,321) (1,888) (11) 2,661 (147,486) Cost of revenue pendapatan Laba bruto 10,040 9,728 11,702 3,082 1,551 767 20 (180) 36,710 Gross profit
Beban penjualan (5,620) (2,482) (728) (538) (66) (213) - 530 (9,117) Selling expenses Beban umum dan (3,153) (3,523) (2,388) (691) (620) (208) (20) 222 (10,381) General and administrative administrasi expensesPenghasilan bunga 520 704 396 28 47 22 2 (204) 1,515 Interest incomeBiaya keuangan (487) - (324) (125) (515) - - 81 (1,370) Finance costs(Kerugian)/keuntungan 62 - 239 (580) 4 (16) - - (291) Foreign exchange selisih kurs, bersih (losses)/gains, netPenghasilan lain-lain 3,206 336 776 185 59 2 142 (472) 4,234 Other incomeBeban lain-lain (113) (99) (383) (190) (39) (6) (75) 23 (882) Other expenses Kerugian penurunan - - (5,255) - - - - - (5,255) Impairment losses nilai properti on mining properties pertambangan Bagian atas hasil 2,894 163 55 5 52 - 142 - 3,311 Share of results of bersih ventura joint ventures bersama Bagian atas hasil 1,096 3 81 - (24) - - - 1,156 Share of results of bersih entitas associates
asosiasi Laba sebelum pajak 8,445 4,830 4,171 1,176 449 348 211 - 19,630 Profit before income tax penghasilan Beban pajak (890) (1,055) (1,331) (480) (178) (83) - - (4,017) Income tax expenses penghasilan Laba tahun berjalan 7,555 3,775 2,840 696 271 265 211 - 15,613 Profit for the year
Laba yang dapat Profit attributable to: diatribusikan kepada:
- Pemilik entitas 7,464 3,555 2,342 493 195 204 211 - 14,464 - Owners of the induk parent
- Kepentingan 91 220 498 203 76 61 - - 1,149 - Non-controlling nonpengendali interests 7,555 3,775 2,840 696 271 265 211 - 15,613
Depresiasi dan 945 868 3,893 871 1,147 138 8 - 7,870 Depreciation and amortisasi amortisation Pengeluaran modal 1,807 291 2,564 2,690 1,599 142 406 - 9,499 Capital expenditure
Jumlah aset 43,551 76,704 61,248 21,403 13,942 1,810 2,625 (5,488) 215,795 Total assets Investasi pada 10,744 10,999 345 109 564 - 440 - 23,201 Investment in joint ventura bersama venturesInvestasi pada 5,019 27 467 - 926 - - - 6,439 Investment in associates entitas asosiasi Jumlah aset 59,314 87,730 62,060 21,512 15,432 1,810 3,065 (5,488) 245,435 Consolidated total
konsolidasian assets
Jumlah liabilitas (22,492) (59,399) (22,465) (9,813) (8,949) (750) (522) 5,488 (118,902) Consolidated total konsolidasian liabilities
(Utang bersih)/ (2,223) (44,581) 13,175 (7,438) (2,968) 453 35 - (43,547) (Net debt)/net cash kas bersih
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 91 - Page
35. INFORMASI MENGENAI PIHAK BERELASI 35. RELATED PARTY INFORMATION
Dalam kegiatan usahanya, Grup mengadakan transaksi dengan pihak-pihak berelasi, terutama meliputi transaksi-transaksi penjualan, pembelian dan transaksi keuangan lainnya.
In the normal course of business, the Group engages in transactions with related parties, primarily consisting of sales, purchases and other financial transactions.
a. Sifat hubungan a. Nature of relationships
Rincian sifat hubungan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Details of the nature of relationships with related parties are as follows:
i. Entitas anak langsung dan tidak langsung.
i. Direct and indirect subsidiaries.
Lihat Catatan 1d untuk rincian entitas anak langsung dan entitas anak tidak langsung yang signifikan dari Perseroan.
Refer to Note 1d for details of the Company’s direct subsidiaries and significant indirect subsidiaries.
ii. Ventura bersama dan entitas asosiasi langsung dan tidak langsung.
ii. Direct and indirect joint ventures and associates.
Lihat Catatan 11 dan 12 untuk rincian ventura bersama dan entitas asosiasi langsung Perseroan yang material.
Refer to Notes 11 and 12 for details of the Company’s material direct joint ventures and associates.
Ventura bersama dan entitas asosiasi langsung dan tidak langsung Perseroan yang tidak material secara individual adalah sebagai berikut:
Company’s individually immaterial direct and indirect joint ventures and associates are as follows:
Astra-KLK Pte Ltd PT Kayaba Indonesia PT Aisin Indonesia PT Komatsu Astra Finance PT Akebono Brake Astra Indonesia PT Komatsu Remanufacturing Asia PT Astra Auto Finance PT Kreasijaya Adhikarya PT Astra Aviva Life PT PAM Lyonnaise Jaya PT Astra Juoku Indonesia PT TD Automotive Compressor Indonesia PT Astra Nippon Gasket Indonesia PT Toyoda Gosei Safety Systems Indonesia PT Astra Visteon Indonesia PT Toyofuji Logistics Indonesia PT AT Indonesia PT Toyofuji Serasi Indonesia PT Bridgestone Astra Indonesia PT Toyota Astra Financial Services PT Denso Indonesia PT Toyota-Astra Motor PT Evoluzione Tyres PT Traktor Nusantara PT GS Battery PT United Tractors Semen Gresik PT Inti Ganda Perdana Superior Chain (Hangzhou) Co Ltd PT Isuzu Astra Motor Indonesia
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 92 - Page
35. INFORMASI MENGENAI PIHAK BERELASI (lanjutan)
35. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
a. Sifat hubungan (lanjutan) a. Nature of relationships (continued)
iii. Ventura bersama dan entitas asosiasi langsung dan tidak langsung (lanjutan)
iii. Direct and indirect joint ventures and associates (continued)
Entitas anak dari ventura bersama dan entitas asosiasi adalah sebagai berikut:
Subsidiaries of joint venture and associate are as follows:
Melalui/Through PT Bank Permata Tbk : PT Sahabat Finansial Keluarga Melalui/Through PT Denso Indonesia : PT Denso Sales Indonesia
iv. Ventura bersama langsung dan tidak langsung dari induk perusahaan langsung Perseroan:
iv. Direct and indirect joint ventures of the Company’s immediate holding company:
PT Tunas Ridean Tbk PT Tunas Mobilindo Perkasa PT Tunas Dwipa Matra PT Surya Sudeco
v. Entitas anak tidak langsung dari pemegang saham utama Perseroan:
v. Indirect subsidiary of the Company’s main shareholder:
PT Hero Supermarket Tbk
vi. Entitas asosiasi tidak langsung dari pemegang saham utama Perseroan:
vi. Indirect associate of the Company’s main shareholder:
JLT Specialty Pte Ltd
vii. Personil manajemen kunci vii. Key management personnel
Personil manajemen kunci Grup adalah anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan dan entitas anak.
Key management personnel of the Group are members of the Boards of Commissioners and Directors of the Company and subsidiaries.
viii. Program imbalan pascakerja viii. Post-employment benefit plans
Dana Pensiun Astra 1 Dana Pensiun Astra 2
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 93 - Page
35. INFORMASI MENGENAI PIHAK BERELASI (lanjutan)
35. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
b. Pendapatan bersih b. Net revenue
Rincian pendapatan bersih yang diperoleh dari pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Details of net revenue earned from related parties are as follows:
2016 2015 % *) Rp % *) Rp
Astra-KLK Pte Ltd 2.42 4,377 2.35 4,336 PT Astra Honda Motor 1.60 2,919 1.54 2,830 PT Tunas Mobilindo Perkasa 1.01 1,841 0.88 1,628
PT Astra Daihatsu Motor 0.89 1,612 0.74 1,356 PT Kreasijaya Adhikarya 0.65 1,168 0.57 1,051 PT Tunas Dwipa Matra 0.25 445 0.21 383PT Isuzu Astra Motor Indonesia 0.23 417 0.22 401PT Inti Ganda Perdana 0.14 247 0.12 221 PT Toyota-Astra Motor 0.11 194 0.10 192
PT Bank Permata Tbk 0.10 178 0.08 144 PT United Tractors Semen Gresik 0.06 104 0.03 64 PT AT Indonesia 0.05 83 0.05 83 PT Denso Indonesia 0.04 71 0.03 53 PT Bridgestone Astra Indonesia 0.03 61 0.00 - PT TD Automotive Compressor Indonesia 0.03 58 0.05 99 PT Astra Visteon Indonesia 0.02 41 0.02 40
PT Toyoda Gosei Safety System Indonesia 0.02 35 0.01 27 PT Traktor Nusantara 0.02 33 0.02 39
PT Astra Aviva Life 0.02 29 0.01 24PT Toyota Astra Financial Services 0.01 27 0.01 18 PT Aisin Indonesia 0.01 26 0.02 30 PT Hero Supermarket Tbk 0.01 25 0.01 26 PT Denso Sales Indonesia 0.01 25 0.01 17PT Tunas Ridean Tbk 0.01 23 2.20 4,050PT Surya Sudeco 0.01 23 0.02 35 PT Akebono Brake Astra Indonesia 0.01 18 0.01 23
PT Kayaba Indonesia 0.01 15 0.01 18 PT Komatsu Remanufacturing Asia 0.01 12 0.01 17 PT PAM Lyonnaise Jaya 0.01 11 0.01 13
PT Toyofuji Logistics Indonesia 0.01 11 0.01 11 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 10 miliar)/ 0.02 36 0.02 34
Others (below Rp 10 billion each) Jumlah/Total 7.82 14,165 9.37 17,263
*) % terhadap jumlah pendapatan bersih. *) % of total net revenue.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 94 - Page
35. INFORMASI MENGENAI PIHAK BERELASI (lanjutan)
35. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
c. Pembelian barang dan jasa c. Purchase of goods and services
Rincian pembelian barang dan jasa dari pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Details of purchases of goods and services from related parties are as follows:
2016 2015 % *) Rp % *) Rp
PT Toyota-Astra Motor 19.67 32,175 23.11 38,582 PT Astra Honda Motor 10.80 17,669 10.16 16,973 PT Astra Daihatsu Motor 9.53 15,590 7.68 12,828 PT GS Battery 1.48 2,414 1.29 2,150 PT Isuzu Astra Motor Indonesia 1.46 2,381 1.55 2,586 PT Denso Sales Indonesia 0.21 349 0.16 273 PT Evoluzione Tyres 0.09 141 0.01 16 PT Kayaba Indonesia 0.08 134 0.07 114 PT Tunas Dwipa Matra 0.04 66 0.04 63 PT Traktor Nusantara 0.03 54 0.04 70 Superior Chain (Hangzhou) Co Ltd 0.02 28 0.01 25 PT Toyofuji Logistics Indonesia 0.02 26 0.07 121 PT Toyofuji Serasi Indonesia 0.01 19 0.01 25 PT Akebono Brake Astra Indonesia 0.01 18 0.01 14 PT Astra Nippon Gasket Indonesia 0.01 11 0.01 10 PT United Tractors Semen Gresik 0.00 - 0.02 26
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 10 miliar)/ 0.01 18 0.02 28Others (below Rp 10 billion each)
Jumlah/Total 43.47 71,093 44.26 73,904
*) % terhadap jumlah beban pokok pendapatan, beban penjualan, umum dan administrasi.
*) % of total cost of revenue, selling, general and administrative expenses.
d. Penghasilan bunga dan biaya keuangan d. Interest income and finance costs
Rincian penghasilan bunga dan biaya keuangan dari pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Details of interest income and finance costs from related parties are as follows:
Penghasilan bunga/Interest income 2016 2015 % *) Rp % *) Rp
PT Bank Permata Tbk 16.77 285 25.21 382 PT Kreasijaya Adhikarya 0.71 12 1.06 16
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 10 miliar)/ 0.59 10 0.66 10Others (below Rp 10 billion each)
Jumlah/Total 18.07 307 26.93 408
*) % terhadap jumlah penghasilan bunga. *) % of total interest income.
Tingkat suku bunga pada tahun 2016 dan 2015 untuk IDR berkisar antara 0,25% hingga 11,75% dan untuk USD berkisar antara 0,10% hingga 9,75%.
The interest rates in 2016 and 2015 for IDR ranged between 0.25% to 11.75% and for USD ranged between 0.10% to 9.75%.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 95 - Page
35. INFORMASI MENGENAI PIHAK BERELASI (lanjutan)
35. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
d. Penghasilan bunga dan biaya keuangan(lanjutan)
d. Interest income and finance costs(continued)
Biaya keuangan/Finance costs
2016 2015% *) Rp % *) Rp
PT Komatsu Astra Finance 0.29 5 0.59 8 PT Toyofuji Serasi Indonesia 0.11 2 0.07 1 PT Toyofuji Logistics Indonesia 0.06 1 0.00 -Jumlah/Total 0.46 8 0.66 9
*) % terhadap jumlah biaya keuangan. *) % of finance costs.
e. Penghasilan komisi e. Commission income
2016 2015% *) Rp % *) Rp
PT Astra Honda Motor 5.09 161 3.59 152 PT Isuzu Astra Motor Indonesia 1.55 49 1.70 72
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 10 miliar)/ 0.25 8 - -Others (below Rp 10 billion each)
Jumlah/Total 6.89 218 5.29 224
*) % terhadap jumlah penghasilan lain-lain. *) % of other income.
Penghasilan komisi yang diterima oleh Perseroan dihitung berdasarkan jumlah unit penjualan.
Commission income received by the Company is determined on the number of units sold.
f. Kas dan setara kas f. Cash and cash equivalents
Kas dan setara kas meliputi saldo bank dan deposito berjangka dan call deposits padaPT Bank Permata Tbk dengan rincian saldo sebagai berikut:
Cash and cash equivalents include cash in bank and time and call deposits in PT Bank Permata Tbk with details of balances are as follows:
2016 2015 Bank: Cash in bank: Rupiah 1,883 1,787 Rupiah Mata uang asing 1,228 2,327 Foreign currencies 3,111 4,114 Deposito berjangka dan call deposits: Time and call deposits: Rupiah 952 1,079 Rupiah Mata uang asing 263 354 Foreign currencies 1,215 1,433 Jumlah 4,326 5,547 Total
Persentase terhadap jumlah aset 1.65% 2.26% Percentage to total assets
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 96 - Page
35. INFORMASI MENGENAI PIHAK BERELASI (lanjutan)
35. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
g. Piutang usaha g. Trade receivables
Piutang usaha dari pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Trade receivables from related parties are as follows:
2016 2015Rupiah:
PT Astra Honda Motor 336 341 PT Astra Daihatsu Motor 237 188 PT Toyota Astra Financial Services 210 129 PT Kreasijaya Adhikarya 148 23 PT Isuzu Astra Motor Indonesia 48 43 PT United Tractors Semen Gresik 38 29 PT Toyota-Astra Motor 26 23 PT Inti Ganda Perdana 23 21 PT Bank Permata Tbk 21 15 PT Bridgestone Astra Indonesia 16 - PT Denso Indonesia 15 4 PT Toyoda Gosei Safety Systems Indonesia 11 16 PT AT Indonesia 11 9 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 10 miliar)/ 57 63
Others (below Rp 10 billion each) 1,197 904
Mata uang asing/Foreign currencies: Astra-KLK Pte Ltd 336 6
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 10 miliar)/ 4 13 Others (below Rp 10 billion each) 340 19 Jumlah/Total 1,537 923
Persentase terhadap jumlah aset/Percentage to total assets 0.59% 0.38%
h. Piutang pembiayaan h. Financing receivables
Piutang pembiayaan kepada pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Financing receivables to related parties are as follows:
2016 2015 Rupiah: PT Astra Honda Motor 61 87
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 10 miliar)/ 12 6 Others (below Rp 10 billion each) 73 93
Mata uang asing/Foreign currencies: PT Komatsu Astra Finance 62 16
Jumlah/Total 135 109
Persentase terhadap jumlah aset/Percentage to total assets 0.05% 0.04%
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 97 - Page
35. INFORMASI MENGENAI PIHAK BERELASI (lanjutan)
35. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
i. Piutang lain-lain i. Other receivables
Piutang lain-lain dari pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Other receivables from related parties are as follows:
2016 2015 Rupiah: PT Bank Permata Tbk 108 108 PT Astra Honda Motor 62 68 PT Astra Daihatsu Motor 57 11 PT Komatsu Astra Finance 34 - PT Astra Nippon Gasket Indonesia 23 - PT Astra Juoku Indonesia 16 16 PT Toyota-Astra Motor 11 9 PT Isuzu Astra Motor Indonesia 2 20 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 10 miliar)/ 18 109 Others (below Rp 10 billion each) 331 341 Mata uang asing/Foreign currencies: PT Kreasijaya Adhikarya 371 486 PT Bank Permata Tbk - 698 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 10 miliar)/ 10 - Others (below Rp 10 billion each) 381 1,184
Jumlah/Total 712 1,525 Persentase terhadap jumlah aset/Percentage to total assets 0.27% 0.62%
Semua piutang lain-lain tidak dikenakan bunga, kecuali piutang dari:
All other receivables are non-interest bearing, except receivables from:
Mata uang/ Tingkat bunga per tahun/ Debitur/Debitors Currency Interest rate per annum PT Bank Permata Tbk IDR 11.75% PT Komatsu Astra Finance IDR 6.00% PT Astra Nippon Gasket Indonesia IDR Cost of Funds + 0.25% PT Astra Juoku Indonesia IDR JIBOR + 2.50% PT Kreasijaya Adhikarya USD LIBOR + 2.50%
j. Utang usaha j. Trade payables
Utang usaha kepada pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Trade payables to related parties are as follows:
2016 2015 Rupiah:
PT Astra Honda Motor 1,568 1,499 PT Astra Daihatsu Motor 891 669 PT GS Battery 427 386 PT Isuzu Astra Motor Indonesia 310 188 PT Toyota-Astra Motor 246 330 PT Denso Sales Indonesia 110 46 PT Kayaba Indonesia 37 32 PT Komatsu Remanufacturing Asia 36 28 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 10 miliar)/ 23 33
Others (below Rp 10 billion each) 3,648 3,211
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 98 - Page
35. INFORMASI MENGENAI PIHAK BERELASI (lanjutan)
35. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
j. Utang usaha (lanjutan) j. Trade payables (continued)
2016 2015 Mata uang asing/Foreign currencies: JLT Specialty Pte Ltd 15 11 PT Komatsu Remanufacturing Asia - 18
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 10 miliar)/ 3 6 Others (below Rp 10 billion each)
18 35
Jumlah/Total 3,666 3,246
Persentase terhadap jumlah liabilitas/Percentage to total liabilities 3.01% 2.73%
k. Liabilitas lain-lain k. Other liabilities
Liabilitas lain-lain kepada pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Other liabilities to related parties are as follows:
2016 2015 Rupiah:
PT Bank Permata Tbk 68 33 PT Astra Daihatsu Motor 23 -
PT Kreasijaya Adhikarya 17 22 PT Astra Honda Motor 16 15 PT Toyota Astra Financial Services 3 10 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 10 miliar)/ 28 42
Others (below Rp 10 billion each) 155 122 Mata uang asing/Foreign currencies: PT Komatsu Astra Finance 397 - Astra-KLK Pte Ltd 4 162
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 10 miliar)/ 1 1 Others (below Rp 10 billion each) 402 163 557 285
Persentase terhadap jumlah liabilitas/Percentage to total liabilities 0.46% 0.24%
l. Pinjaman jangka pendek dan utang jangka panjang
l. Short-term borrowing and long-term debts
Pinjaman jangka pendek dan utang jangka panjang kepada pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Short-term borrowing and long-term debts to related parties are as follows:
2016 2015 PT Komatsu Astra Finance 129 243 PT Astra Auto Finance 10 1
Jumlah/Total 139 244
Persentase terhadap jumlah liabilitas/Percentage to total liabilities 0.11% 0.21%
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 99 - Page
35. INFORMASI MENGENAI PIHAK BERELASI (lanjutan)
35. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
l. Pinjaman jangka pendek dan utang jangka panjang (lanjutan)
l. Short-term borrowing and long-term debts (continued)
Informasi lain mengenai pinjaman jangka pendek dan utang jangka panjang pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
Other information relating to short-term borrowing and long-term debts as at 31 December 2016 are as follows:
Jadwal pembayaran/ Tingkat bunga/ Kreditur/Lenders Repayment schedule Interest rates PT Komatsu Astra Finance Beberapa cicilan/several instalments (2017 - 2018) LIBOR + 2.18% - 2.68% PT Astra Auto Finance Beberapa cicilan/several instalments (2017 - 2020) 9.00% - 10.00%
m. Pembiayaan bersama m. Joint financing
Beberapa entitas anak menandatangani perjanjian kerjasama dengan pihak-pihak berelasi dalam penyediaan fasilitas pembiayaan bersama without recourse.Fasilitas ini bersifat tidak mengikat sampai dengan penarikan.
Certain subsidiaries have entered into agreements with related parties in providing joint financing without recourse facilities. These facilities are uncommitted until they are drawn down.
Saldo pembiayaan bersama dari pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Joint financing balance from related parties are as follows:
2016 2015 PT Bank Permata Tbk 10,579 9,702 PT Sahabat Finansial Keluarga 311 304 PT Komatsu Astra Finance 36 96 PT Toyota Astra Financial Services 5 78
Jumlah/Total 10,931 10,180
n. Program imbalan pascakerja n. Post-employment benefit plans
Grup menyediakan program dana pensiun untuk karyawan melalui Dana Pensiun Astra 1 dan Dana Pensiun Astra 2. Jumlah pembayaran yang dilakukan Grup adalah sebagai berikut:
The Group provides post-employment benefit plans for its employees through Dana Pensiun Astra 1 and Dana Pensiun Astra 2. The total payments made by the Group are as follows:
2016 2015% *) Rp % *) Rp
Dana Pensiun Astra 1 0.40 63 0.43 67 Dana Pensiun Astra 2 3.14 494 2.81 434Jumlah/Total 3.54 557 3.24 501
*) % terhadap jumlah biaya karyawan. *) % of employee cost.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 100 - Page
35. INFORMASI MENGENAI PIHAK BERELASI (lanjutan)
35. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
o. Kompensasi personil manajemen kunci o. Key management personnel compensation
2016 2015 Imbalan kerja jangka pendek 929 910 Short-term employee benefits Imbalan pascakerja dan 66 103 Post-employment benefits and other jangka panjang lainnya long-term employee benefits 995 1,013
Jumlah personil manajemen kunci pada tahun 2016 adalah 271 orang (2015: 248 orang) - tidak diaudit.
Total key management personnel in 2016 are 271 members (2015: 248 members) - unaudited.
36. LABA PER SAHAM 36. EARNINGS PER SHARE
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada periode bersangkutan.
Basic earnings per share is calculated by dividing profit attributable to the owners of the parent by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the period.
2016 2015Laba per saham: Earnings per share: Laba yang diatribusikan kepada 15,156 14,464 Profit attributable to the owners pemilik entitas induk of the parent Rata-rata tertimbang jumlah 40,484 40,484 Weighted average number of saham biasa yang beredar - ordinary shares outstanding - dasar dan dilusian (dalam jutaan) basic and diluted (in million)
Laba per saham - dasar dan 374 357 Earnings per share - basic and dilusian (dalam satuan Rupiah) diluted (full Rupiah)
37. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN 37. FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Berbagai aktivitas Grup menyebabkan Grup terekspos terhadap berbagai macam risiko keuangan: risiko pasar (termasuk risiko nilai tukar mata uang asing, risiko tingkat bunga dan risiko harga), risiko kredit serta risiko likuiditas. Kebijakan keuangan Grup dimaksudkan untuk mengurangi dampak keuangan dari fluktuasi tingkat bunga dan nilai tukar mata uang asing serta meminimalisir potensi kerugian yang dapat berdampak pada risiko keuangan Grup.
The Group’s activities are exposed to a variety of financial risks: market risk (including foreign exchange risk, interest rate risk and price risk), credit risk and liquidity risk. The Group’s treasury policies are designed to mitigate the financial impact of fluctuations in interest rates and foreign exchange rates and to minimise potential adverse effects on the Group’s financial risk.
Grup menggunakan instrumen keuangan derivatif, terutama interest rate swaps dan cross currency swaps untuk mengelola aset dan liabilitas Grup sesuai dengan kebijakan keuangan Grup. Kebijakan keuangan Grup tidak mengizinkan adanya transaksi derivatif untuk tujuan spekulatif. Nilai nosional dan nilai wajar dari instrumen keuangan derivatif disajikan pada Catatan 8a.
The Group uses derivative financial instruments, principally interest rate swaps and cross currency swaps, to manage the Group’s assets and liabilities in accordance with the Group’s treasury policies. It is the Group’s policy not to enter into derivative transactions for speculative purposes. The notional amounts and fair values of derivative financial instruments are disclosed in Note 8a.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 101 - Page
37. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 37. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Faktor-faktor risiko keuangan Financial risk factors
(i) Risiko pasar (i) Market risk
Risiko nilai tukar mata uang asing Foreign exchange risk
Grup terekspos risiko nilai tukar mata uang asing yang terutama timbul dari aset dan liabilitas moneter yang diakui dalam mata uang yang berbeda dengan mata uang fungsional entitas yang bersangkutan. Sebagian dari risiko ini dikelola menggunakan lindung nilai natural yang berasal dari aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing yang sama.
The Group is exposed to foreign exchange risk arising from various currency exposures. Foreign exchange risk primarily arises from recognised monetary assets and liabilities that are denominated in a currency that is not the entity’s functional currency. These exposures are managed partly by using natural hedges that arise from monetary assets and liabilities in the same foreign currency.
Pinjaman dalam mata uang asing diharuskan untuk di-swap menjadi mata uang fungsional perusahaan dengan menggunakan cross currency swap kecuali jika pinjaman dalam mata uang asing tersebut dibayar dengan arus kas yang berasal dari kegiatan operasional yang menghasilkan mata uang asing yang sama. Tujuan dari aktivitas lindung nilai ini untuk mengantisipasi dampak perubahan nilai tukar mata uang asing terhadap aset dan liabilitas serta laba rugi Grup.
Foreign currency borrowings are required to be swapped into the entity’s functional currency using cross currency swaps except where the foreign currency borrowings are repaid with operational cash flows generated in the same foreign currency. The purpose of these hedges is to mitigate the impact of movements in foreign exchange rates on assets and liabilities and the profit or loss of the Group.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, liabilitas moneter bersih Grup terutama diatribusikan dari USD (lihat Catatan 40 untuk aset dan liabilitas moneter bersih dalam mata uang asing). Pada tanggal 31 Desember 2016, apabila USD menguat/melemah sebesar 10% terhadap Rupiah dengan asumsi variabel lainnya tidak mengalami perubahan, maka laba setelah pajak Grup akan naik/turun sebesar Rp 451 miliar (2015: Rp 312 miliar), hal ini terutama diakibatkan keuntungan/kerugian selisih kurs yang dicatat di laba rugi.
As at 31 December 2016 and 2015, net monetary liabilities of the Group are primarily attributable to USD (refer to Note 40 for net monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies). As at 31 December 2016, if the USD had strengthened/weakened by 10% against Rupiah with all other variables held constant, the profit after tax of the Group would increase/decrease by Rp 451 billion (2015: Rp 312 billion), arising mainly from foreign exchange gains/losses taken to profit or loss.
Risiko tingkat bunga Interest rate risk
Grup terekspos risiko tingkat suku bunga yang berasal dari perubahan tingkat bunga atas aset dan liabilitas yang dikenakan bunga. Risiko ini pada umumnya dikelola dengan menggunakan interest rate swaps untuk mengkonversi pinjaman dengan tingkat bunga mengambang menjadi tingkat bunga tetap. Kebijakan Grup untuk perusahaan di luar jasa keuangan adalah menjaga agar minimum 40%-60% dari total pinjamannya dengan jatuh tempo sampai dengan lima tahun, merupakan pinjaman dengan tingkat suku bunga tetap.
The Group is exposed to interest rate risk through the impact of rate changes on interest bearing assets and liabilities. These exposures are managed mainly through the use of interest rate swaps, which have the economic effect of converting borrowings from floating rate to fixed rate. The Group’s policy is to maintain at least 40%-60% of its gross borrowings with a maturity up to five years, exclusive of the financial services companies, in fixed rate instruments.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 102 - Page
37. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 37. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Faktor-faktor risiko keuangan (lanjutan) Financial risk factors (continued)
(i) Risiko pasar (lanjutan) (i) Market risk (continued)
Risiko tingkat bunga (lanjutan) Interest rate risk (continued)
Perusahaan jasa keuangan pada umumnya memperoleh pinjaman dengan tingkat bunga mengambang yang harus dikonversikan menjadi pinjaman dengan tingkat bunga tetap melalui mekanisme interest rate swaps.Pinjaman ini menyebabkan Grup terekspos terhadap risiko nilai wajar atas tingkat bunga, dimana risiko ini disalinghapus dengan piutang pembiayaan dengan suku bunga tetap. Pinjaman ini umumnya memiliki tenor yang sama dengan piutang pembiayaannya.
The financial services companies borrow predominantly at a variable rate which is converted to fixed rate by the use of interest rate swaps. The borrowings expose the Group to fair value interest rate risk, which are offset by financing receivables held at a fixed rate. The borrowings generally have a same tenor with the financing receivables.
Profil pinjaman Grup setelah memperhitungkan transaksi lindung nilai adalah sebagai berikut:
The Group’s borrowings profile after taking into account hedging transactions are as follows:
2016 2015 Pinjaman dengan tingkat suku bunga 50,083 51,494 Fixed interest rates borrowings tetap Pinjaman dengan tingkat suku bunga 20,827 19,155 Floating interest rates borrowings mengambang 70,910 70,649
Apabila tingkat suku bunga atas pinjaman dengan tingkat suku bunga mengambang lebih tinggi atau lebih rendah 100 basis poin dengan asumsi variabel lainnya tidak mengalami perubahan, maka laba setelah pajak Grup untuk periode berjalan akan turun/naik sebesar Rp 19 miliar (2015: Rp 26 miliar) dan cadangan lindung nilai akan naik/turun sebesar Rp 238 miliar (2015: Rp 293 miliar) sebagai hasil dari perubahan nilai wajar dari lindung nilai atas arus kas.
If interest rates on floating interest rate borrowings had been 100 basis points higher/lower with all other variables held constant, the Group’s profit after tax for the period would have decreased/increased by Rp 19 billion (2015: Rp 26 billion) and the hedging reserve would have increased/decreased by Rp 238 billion (2015: Rp 293 billion) as a result of fair value changes to cash flow hedges.
Analisa sensitivitas ditentukan dengan mengasumsikan bahwa perubahan tingkat suku bunga telah terjadi pada tanggal posisi keuangan dan telah diperhitungkan dalam perhitungan eksposur atas risiko tingkat suku bunga baik untuk instrumen keuangan derivatif maupun non-derivatif yang dimiliki pada tanggal tersebut.
The sensitivity analysis has been determined assuming that the change in interest rates had occurred at the balance sheet date and had been applied to the exposure to interest rate risk for both derivative and non-derivative financial instruments in existence at that date.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 103 - Page
37. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 37. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Faktor-faktor risiko keuangan (lanjutan) Financial risk factors (continued)
(i) Risiko pasar (lanjutan) (i) Market risk (continued)
Risiko tingkat bunga (lanjutan) Interest rate risk (continued)
Perubahan dari tingkat suku bunga pasar mempengaruhi beban bunga dari instrumen keuangan non-derivatif dengan tingkat suku bunga variabel, pembayaran bunga tersebut tidak dikategorikan sebagai item lindung nilai atas arus kas terhadap risiko tingkat suku bunga. Oleh karenanya, hal tersebut termasuk dalam perhitungan sensitivitas atas laba setelah pajak.
Changes in market interest rates affect the interest expense of non-derivative instruments with variable-interest rate, the interest payments of which are not designated as hedged items of cash flow hedges against interest rate risks. As a consequence, they are included in the calculation of profit after tax sensitivities.
Perubahan tingkat suku bunga pasar atas instrumen keuangan yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai atas arus kas untuk melindungi fluktuasi pembayaran yang disebabkan oleh pergerakan tingkat suku bunga, mempengaruhi cadangan lindung nilai dan dengan demikian termasuk dalam perhitungan sensitivitas yang berhubungan dengan ekuitas.
Changes in market interest rates of financial instruments that were designated as hedging instruments in a cash flow hedge to hedge payment fluctuations resulting from interest rate movements, affect the hedging reserves and are therefore taken into consideration in the equity-related sensitivity calculations.
Risiko harga Price risk
Grup terekspos risiko harga yang berasal dari investasi dalam efek yang tersedia untuk dijual dan dicatat sebesar nilai wajar. Keuntungan dan kerugian yang terjadi atas perubahan nilai wajar investasi efek yang tersedia untuk dijual diakui sebagai penghasilan komprehensif lain.
The Group is exposed to security price risk from investments which are available-for-sale and carried at fair value. Gains and losses arising from changes in the fair value of available-for-sale investments are recognised in other comprehensive income.
Grup tidak melakukan lindung nilai terhadap investasi tersedia untuk dijual. Kinerja investasi kategori tersedia untuk dijual dimonitor secara periodik, bersamaan dengan pengujian relevansi instrumen investasi tersebut terhadap rencana strategis jangka panjang Grup. Rincian investasi tersedia untuk dijual disajikan dalam Catatan 5.
The Group’s policy is not to hedge available-for-sale investments. The performance of the Group’s available-for-sale investments are monitored periodically, together with a regular assessment of their relevance to the Group’s long term strategic plans. Details of the Group’s available-for-sale investments are set out in Note 5.
Pada tanggal 31 Desember 2016, apabila harga atas investasi tersedia untuk dijual 30% lebih tinggi atau lebih rendah dengan asumsi variabel lainnya tidak mengalami perubahan, maka total ekuitas akan naik/turun sebesar Rp 2,0 triliun (2015: Rp 1,6 triliun). Analisa sensitivitas ditentukan berdasarkan ekspektasi wajar dari fluktuasi nilai yang mungkin terjadi selama 12 bulan ke depan.
As at 31 December 2016, if the price of available-for-sale investments had been 30% higher/lower with all other variables held constant, total equity would increased/decreased by Rp 2.0 trillion (2015: Rp 1.6 trillion). The sensitivity analysis has been determined based on a reasonable expectation of possible valuation volatility over the next 12 months.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 104 - Page
37. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 37. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Faktor-faktor risiko keuangan (lanjutan) Financial risk factors (continued)
(i) Risiko pasar (lanjutan) (i) Market risk (continued)
Risiko harga (lanjutan) Price risk (continued)
Grup juga terekspos risiko harga komoditas yang berasal dari perubahan harga komoditas terutama minyak kelapa sawit dan batubara. Kebijakan Grup pada umumnya tidak melakukan lindung nilai terhadap risiko harga komoditas, meskipun untuk kepentingan strategis tertentu aktivitas lindung nilai tersebut dapat dilakukan. Dalam kondisi seperti di atas, Grup dapat melakukan transaksi forward contract untuk melakukan penjualan komoditas di masa depan pada tingkat harga tertentu.
The Group is also exposed to commodity price risk, arising from changes in commodity prices, primarily crude palm oil and coal. The Group’s policy is generally not to hedge commodity price risk, although limited hedging is undertaken for strategic reasons. In such cases, the Group may enter into a forward contract to sell the commodity at a fixed price at a future date.
(ii) Risiko kredit (ii) Credit risk
Grup memiliki risiko kredit yang terutama berasal dari simpanan di bank, investasi dalam bentuk efek, kredit yang diberikan kepada pelanggan, serta piutang lain-lain (termasuk aset derivatif). Grup mengelola risiko kredit yang terkait dengan simpanan di bank, investasi dalam bentuk efek dan aset derivatif dengan memonitor reputasi, credit ratings dan menekan risiko agregat dari masing-masing pihak dalam kontrak.
The Group is exposed to credit risk primarily from deposits in banks, investment securities, credit exposures given to customers and other receivables (including derivative assets). The Group manages credit risk exposures from its deposits with banks, investment securities and derivative assets by monitoring reputation, credit ratings and limiting the aggregate risk to any individual counterparty.
Terkait dengan eksposur kredit atas piutang usaha kepada pelanggan, Grup melakukan analisa kredit dan menetapkan batasan kredit konsumen sebelum penerimaan konsumen baru. Batasan kredit ini ditinjau secara berkala.
In respect of credit exposures of trade receivables due from customers, the Group assesses the potential customer’s credit quality and sets credit limits before accepting any new customers. These limits are reviewed periodically.
Terkait dengan kredit yang diberikan kepada pelanggan yang berasal dari aktivitas pembiayaan, Grup menerapkan kebijakan pemberian kredit berdasarkan prinsip kehati-hatian, memonitor portofolio kredit secara berkesinambungan dan melakukan pengelolaan penagihan angsuran atas piutang pembiayaan untuk meminimalisir risiko kredit.
In respect of credit exposures given to customers that arise from financing activities, the Group applies prudent credit acceptance policies, performs ongoing credit portfolio monitoring as well as manages the collection of financing receivables in order to minimise the credit risk exposure.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 105 - Page
37. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 37. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Faktor-faktor risiko keuangan (lanjutan) Financial risk factors (continued)
(ii) Risiko kredit (lanjutan) (ii) Credit risk (continued)
Eksposur maksimum atas risiko kredit tercermin dari nilai tercatat setiap aset keuangan setelah dikurangi dengan penyisihan piutang ragu-ragu pada laporan posisi keuangan konsolidasian, yaitu sebagai berikut:
The maximum exposure to credit risk is represented by the carrying amount of each financial asset in the consolidated statements of financial position after deducting any provision for doubtful receivables are as follows:
2016 2015 Kas dan setara kas 29,249 27,019 Cash and cash equivalents
Investasi lain-lain 7,271 5,804 Other investments Piutang usaha 19,426 18,088 Trade receivables
Piutang pembiayaan 64,639 60,105 Financing receivables Piutang lain-lain 4,062 6,766 Other receivables
124,647 117,782
a. Piutang usaha a. Trade receivables Rata-rata periode kredit atas penjualan barang dan jasa bervariasi untuk seluruh bisnis Grup, namun tidak lebih dari 60 hari, kecuali untuk piutang tidak lancar.
The average credit period on sale of goods and services varies among Group businesses, but is not more than 60 days, except for non-current receivables.
Seluruh piutang tidak lancar jatuh tempo dalam waktu antara tiga sampai dengan delapan tahun setelah akhir periode pelaporan.
All non-current receivables are due between three to eight years from the end of the reporting period.
Tabel berikut ini menyajikan piutang usaha yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai, piutang usaha yang telah lewat jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai, serta piutang usaha yang mengalami penurunan nilai pada tanggal31 Desember 2016 dan 2015.
The following table presents trade receivables neither past due nor impaired, trade receivables past due but not impaired and the impaired trade receivables as at 31 December 2016 and 2015.
2016 2015 Belum jatuh tempo dan tidak 12,971 10,958 Neither past due nor impaired mengalami penurunan nilai Telah lewat jatuh tempo tetapi 6,147 6,923 Past due but not impaired tidak mengalami penurunan nilai Mengalami penurunan nilai 807 832 Impaired 19,925 18,713 Penyisihan piutang ragu-ragu (499) (625) Provision for doubtful receivables 19,426 18,088
Risiko piutang usaha yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 untuk menjadi piutang yang mengalami penurunan nilai adalah kecil karena debitur memiliki pengalaman yang baik dengan Grup.
The risk of trade receivables that are neither past due nor impaired as at 31 December 2016 and 2015 becoming impaired is low as they have a good track record with the Group.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 106 - Page
37. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 37. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Faktor-faktor risiko keuangan (lanjutan) Financial risk factors (continued)
(ii) Risiko kredit (lanjutan) (ii) Credit risk (continued)
a. Piutang usaha (lanjutan) a. Trade receivables (continued)
Tabel berikut adalah analisa umur piutang usaha pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 yang telah lewat jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai.
The following table presents the aging analysis of trade receivables that were past due but not impaired at 31 December 2016 and 2015.
2016 2015 Lewat jatuh tempo: Overdue: 01 - 30 hari 3,231 3,709 01 - 30 days 31 - 60 hari 912 1,155 31 - 60 days 61 - 90 hari 462 705 61 - 90 days Lebih dari 90 hari 1,542 1,354 Over 90 days
6,147 6,923
b. Piutang pembiayaan b. Financing receivables
Piutang pembiayaan terutama berhubungan dengan pembiayaan kendaraan bermotor dan sepeda motor.
The financing receivables relate primarily to motor vehicle and motorcycle financing.
Periode pinjaman berkisar 6 sampai dengan 60 bulan untuk kendaraan bermotor dan sepeda motor.
The loan period ranges from 6 to 60 months for motor vehicles and motorcycles.
Tabel berikut ini menyajikan piutang pembiayaan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai, piutang pembiayaan yang telah lewat jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai serta piutang pembiayaan yang mengalami penurunan nilai.
The following table presents financing receivables neither past due nor impaired, financing receivables past due but not impaired and the impaired financing receivables.
2016 Piutang
pembiayaan konsumen/ Consumer financing
receivables
Piutang sewa pembiayaan/ Finance lease
receivablesJumlah/
Total Belum jatuh tempo 56,845 3,241 60,086 Neither past due nor dan tidak mengalami impaired penurunan nilai Telah lewat jatuh tempo 5,171 1,210 6,381 Past due but not tetapi tidak mengalami impaired penurunan nilai Mengalami penurunan 594 212 806 Impaired nilai 62,610 4,663 67,273 Dikurangi: Less: Penyisihan piutang (2,450) (184) (2,634) Provision for doubtful ragu-ragu receivables
60,160 4,479 64,639
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 107 - Page
37. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 37. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Faktor-faktor risiko keuangan (lanjutan) Financial risk factors (continued)
(ii) Risiko kredit (lanjutan) (ii) Credit risk (continued)
b. Piutang pembiayaan (lanjutan) b. Financing receivables (continued)
2015 Piutang
pembiayaan konsumen/ Consumer financing
receivables
Piutang sewa pembiayaan/ Finance lease
receivablesJumlah/
Total Belum jatuh tempo 51,001 4,431 55,432 Neither past due nor dan tidak mengalami impaired penurunan nilai Telah lewat jatuh tempo 4,826 1,869 6,695 Past due but not tetapi tidak mengalami impaired penurunan nilai Mengalami penurunan 440 254 694 Impaired nilai 56,267 6,554 62,821 Dikurangi: Less: Penyisihan piutang (2,520) (196) (2,716) Provision for doubtful ragu-ragu receivables
53,747 6,358 60,105
Provisi penurunan nilai dihitung berdasarkan estimasi historis piutang tak tertagih dan kondisi ekonomi saat ini. Penurunan nilai piutang pembiayaan terutama berasal dari pelanggan ritel, yang ditentukan secara kolektif.
The provision for doubtful receivables was made based on estimated historical default experience and current economic conditions. The impaired financing receivables arise mainly from retail customers, which are assessed collectively.
Pada tanggal 31 Desember 2016, termasuk dalam piutang pembiayaan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai sebesar Rp 60,1 triliun (2015: Rp 55,4 triliun), jumlah sebesar Rp 5,7 triliun (2015: Rp 6,5 triliun), merupakan piutang pembiayaan yang pernah menunggak dan/atau dijadwal ulang.
As at 31 December 2016 included in the financing receivables that are neither past due nor impaired of Rp 60.1 trillion (2015: Rp 55.4 trillion), is an amount of Rp 5.7 trillion (2015: Rp 6.5 trillion), which represents financing receivables that have overdue history and/or have been rescheduled.
Analisa umur piutang pembiayaan yang telah lewat jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai adalah sebagai berikut:
The aging analysis of financing receivables that were past due but not impaired are as follows:
2016 2015Piutang
pembiayaan konsumen/ Consumer financing
receivables
Piutang sewa
pembiayaan/ Finance
lease receivables
Jumlah/ Total
Piutang pembiayaan konsumen/ Consumer financing
receivables
Piutang sewa
pembiayaan/ Finance
lease receivables
Jumlah/ Total
Lewat jatuh tempo: Overdue:01 - 30 hari 4,183 826 5,009 3,907 1,193 5,100 01 - 30 days
31 - 60 hari 826 277 1,103 766 519 1,285 31 - 60 days Lebih dari 60 hari 162 107 269 153 157 310 Over 60 days 5,171 1,210 6,381 4,826 1,869 6,695
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 108 - Page
37. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 37. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Faktor-faktor risiko keuangan (lanjutan) Financial risk factors (continued)
(iii) Risiko likuiditas (iii) Liquidity risk
Pengelolaan risiko likuiditas dilakukan antara lain dengan memonitor profil jatuh tempo pinjaman dan sumber pendanaan, menjaga saldo kecukupan kas dan surat berharga, serta memastikan tersedianya pendanaan berdasarkan kecukupan fasilitas kredit yang mengikat. Kemampuan Grup untuk mendanai kebutuhan pinjamannya dilakukan dengan cara mempertahankan sumber pendanaan yang terdiversifikasi, menjaga ketersediaan fasilitas pinjaman yang mengikat dari pemberi pinjaman yang andal serta terus memonitor perkiraan posisi kas dan utang yang dimiliki Grup dalam jangka pendek berdasarkan perkiraan arus kas. Selain itu, dilakukan proyeksi arus kas jangka panjang untuk membantu Grup dalam merencanakan kebutuhan pendanaan dalam jangka panjang.
Prudent liquidity risk management includes managing the profile of borrowing maturities and funding sources, maintaining sufficient cash and marketable securities, and ensuring the availability of funding from an adequate amount of committed credit facilities. The Group’s ability to fund its borrowing requirements is managed by maintaining diversified funding sources with adequate committed funding lines from high quality lenders and by monitoring rolling short-term forecasts of the Group’s cash and gross debt on the basis of expected cash flows. In addition, long-term cash flows are projected to assist with the Group’s long-term debt financing plans.
Tabel di bawah ini menganalisa liabilitas keuangan Grup yang dikelompokkan berdasarkan periode yang tersisa pada tanggal laporan posisi keuangan sampai dengan tanggal jatuh tempo kontraktual.
The table below analyses the Group’s financial liabilities which grouped based on the remaining period at the balance sheet date to the contractual maturity dates.
2016
Satu tahun/
Within one year
Antara satu dan
dua tahun/Within one
and two years
Antara dua dan
tiga tahun/Within two and three
years
Antara tiga dan empat tahun/ Within three
and four years
Antara empat dan lima tahun/Within four
and five years
Lebih dari lima tahun/
Beyond five years
Jumlah kas yang tidak
didiskontokan/Total
undiscounted cashflows
Utang usaha (22,489) - - - - - (22,489) Trade payables Liabilitas lain-lain (2,180) - - (8) (54) (226) (2,468) Other liabilities (selain derivatif) (excluding derivatives) Instrumen derivatif (12,989) (7,936) (1,887) - - - (22,812) Derivative financial keuangan - kotor instruments - gross Instrumen derivatif 7 1 - - - - 8 Derivative financial keuangan - bersih instruments - net Akrual (6,174) - - - - - (6,174) Accruals Pinjaman (49,667) (17,337) (9,590) (225) - - (76,819) Borrowings
Jumlah (93,492) (25,272) (11,477) (233) (54) (226) (130,754) Total
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 109 - Page
37. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 37. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Faktor-faktor risiko keuangan (lanjutan) Financial risk factors (continued)
(iii) Risiko likuiditas (lanjutan) (iii) Liquidity risk (continued)
2015
Satu tahun/
Within one year
Antara satu dan
dua tahun/Within one
and two years
Antara dua dan
tiga tahun/Within two and three
years
Antara tiga dan empat tahun/ Within three
and four years
Antara empat dan lima tahun/Within four
and five years
Lebih dari lima tahun/
Beyond five years
Jumlah kas yang tidak
didiskontokan/Total
undiscounted cashflows
Utang usaha (20,557) - - - - - (20,557) Trade payables Liabilitas lain-lain (1,865) (12) (12) (12) (62) (750) (2,713) Other liabilities (selain derivatif) (excluding derivatives) Instrumen derivatif (17,897) (8,700) (6,000) (926) - - (33,523) Derivative financial keuangan - kotor instruments - gross Instrumen derivatif (1) 2 - - - - 1 Derivative financial keuangan - bersih instruments - net Akrual (5,621) - - - - - (5,621) Accruals Pinjaman (40,443) (21,449) (15,161) (971) (13) - (78,037) Borrowings
Jumlah (86,384) (30,159) (21,173) (1,909) (75) (750) (140,450) Total
Pengelolaan modal Capital management
Tujuan Grup ketika mengelola modal adalah untuk mempertahankan kelangsungan usaha Grup serta memaksimalkan manfaat bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya.
The Group’s objectives when managing capital are to safeguard the Group’s ability to continue as a going concern whilst seeking to maximise benefits to shareholders and other stakeholders.
Grup secara aktif dan rutin menelaah dan mengelola struktur permodalan untuk memastikan struktur modal dan hasil pengembalian ke pemegang saham yang optimal, dengan mempertimbangkan kebutuhan modal masa depan dan efisiensi modal Grup, profitabilitas saat ini dan yang akan datang, proyeksi arus kas operasi, proyeksi belanja modal dan proyeksi peluang investasi yang strategis. Dalam rangka mempertahankan atau menyesuaikan struktur modal, Grup dapat menyesuaikan jumlah dividen yang dibayarkan kepada para pemegang saham, mengeluarkan saham baru atau menjual aset untuk mengurangi utang.
The Group actively and regularly reviews and manages its capital structure to ensure optimal capital structure and shareholder returns, taking into consideration the future capital requirements and capital efficiency of the Group, prevailing and projected profitability, projected operating cash flows, projected capital expenditures and projected strategic investment opportunities. In order to maintain or adjust the capital structure, the Group may adjust the amount of dividend paid to shareholders, issue new shares or sell assets to reduce debt.
Grup memonitor modal berdasarkan rasio gearingkonsolidasian. Rasio gearing dihitung dengan membagi utang bersih dengan total ekuitas. Utang bersih dihitung dengan mengurangkan jumlah pinjaman dengan kas dan setara kas.
The Group monitors capital on the basis of the Group’s consolidated gearing ratio. The gearing ratio is calculated as net debt divided by total equity. Net debt is calculated as total borrowings less cash and cash equivalents.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 110 - Page
37. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 37. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Pengelolaan modal (lanjutan) Capital management (continued)
Rasio gearing pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
The gearing ratios as at 31 December 2016 and 2015 are as follows:
2016 2015
Jumlah pinjaman 70,910 70,649 Total borrowingsKas dan setara kas (29,357) (27,102) Cash and cash equivalents
Utang bersih 41,553 43,547 Net debt Jumlah ekuitas 139,906 126,533 Total equity Rasio gearing konsolidasian 30% 34% Consolidated gearing ratio
Grup juga secara terpisah memonitor utang bersih konsolidasian dari perusahaan non-jasa keuangan dan perusahaan jasa keuangan menimbang perusahaan jasa keuangan beroperasi dengan tingkat leverage yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan non-jasa keuangan. Jumlah utang bersih pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 terdiri dari:
The Group also separately monitors the consolidated net debt of non-financial services companies and financial services companies given the Group’s financial services companies operate with higher levels of leverage than the Group’s non-financial services companies. The amount of net debt as at 31 December 2016 and 2015 are as follows:
2016 2015Kas bersih perusahaan non-jasa (6,193) (1,034) Net cash of non-financial services keuangan companies
Utang bersih perusahaan jasa 47,746 44,581 Net debt of financial services keuangan companies
41,553 43,547
Nilai wajar instrumen keuangan Fair values of financial instruments
Untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar pada tanggal posisi keuangan, pengukuran nilai wajarnya diungkapkan dengan tingkatan hirarki pengukuran nilai wajar sebagai berikut:
For financial instruments that are measured at fair value at balance sheet date, the corresponding fair value measurements are disclosed by level of following fair value measurement hierarchy:
a) Harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (“harga yang tersedia di pasar yang aktif”) - Tingkat 1.
a) Quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities (“quoted price in active markets”) - Level 1.
b) Input selain harga kuotasian dalam pasar aktif yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung atau secara tidak langsung (“transaksi pasar yang dapat diobservasi”) - Tingkat 2.
b) Inputs other than quoted prices in active markets that are observable for the asset or liability, either directly or indirectly (“observable current market transactions”) - Level 2.
Untuk instrumen keuangan yang tidak mempunyai harga pasar, estimasi atas nilai wajar efek-efek ditetapkan dengan mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang substansinya sama atau dihitung berdasarkan arus kas yang didiskonto dengan tingkat suku bunga pasar yang relevan.
For financial instruments with no quoted market price, a reasonable estimate of the fair value is determined by reference to the current market value of another instrument which substantially has the same characteristic or calculated based on the expected cash flows discounted by the relevant market rates.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 111 - Page
37. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 37. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Nilai wajar instrumen keuangan (lanjutan) Fair values of financial instruments (continued)
c) Input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan pada data pasar yang dapat diobservasi (“transaksi pasar yang tidak dapat diobservasi”) - Tingkat 3.
c) Inputs for the asset and liability that are not based on observable market data (“non-observable current market transactions”) - Level 3.
Pengungkapan nilai wajar dari aset keuangan yang diukur dengan hirarki nilai wajar Tingkat 3 menggunakan teknik analisis arus kas yang didiskonto berdasarkan tingkat suku bunga kredit ritel pada akhir tahun, sementara untuk liabilitas keuangan, digunakan tingkat suku bunga efektif terakhir yang berlaku untuk utang jangka panjang.
The disclosure of fair value for financial assets measured by Level 3 fair value hierarchy using the discounted cash flow analysis technique applying the retail lending rate at end of the year, while for the financial liabilities, the effective interest rate applicable in the latest utilisation of long-term debt was applied.
Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan, beserta nilai tercatatnya, adalah sebagai berikut:
The fair values of financial assets and liabilities, together with the carrying amounts, are as follows:
2016 2015Nilai tercatat/
Carrying value
Nilai wajar *)/Fair
value *)
Nilai tercatat/Carrying
value
Nilai wajar *)/Fair
value *)
Aset keuangan: Financial assets: Kas dan setara kas 29,357 29,357 27,102 27,102 Cash and cash equivalents Investasi lain-lain 7,271 7,194 5,804 5,757 Other investments Piutang usaha 19,426 19,426 18,088 18,088 Trade receivables Piutang pembiayaan 64,639 64,212 60,105 59,365 Financing receivables Piutang lain-lain 4,062 3,961 6,766 6,672 Other receivables 124,755 124,150 117,865 116,984
Liabilitas keuangan: Financial liabilities: Pinjaman jangka pendek (18,764) (18,764) (11,975) (11,975) Short-term borrowings Utang usaha (22,489) (22,489) (20,557) (20,557) Trade payables Liabilitas lain-lain (2,560) (2,560) (2,860) (2,860) Other liabilities Akrual (6,174) (6,174) (5,621) (5,621) Accruals Utang jangka panjang: Long-term debt:
Pinjaman bank dan (25,299) (25,382) (34,752) (34,828) Bank loans and pinjaman lain-lain other loans
Surat berharga (26,100) (26,194) (22,596) (22,547) Debt securities yang diterbitkan in issue Utang sewa (747) (747) (1,326) (1,326) Obligations under
pembiayaan finance leases (102,133) (102,310) (99,687) (99,714)
*) Diukur dengan hirarki pengukuran nilai wajar Tingkat 3, kecuali aset dan liabilitas derivatif diukur dengan hirarki pengukuran nilai wajar Tingkat 2 serta kas dan setara kas, beberapa investasi lain-lain dan surat berharga yang diterbitkan diukur dengan hirarki pengukuran nilai wajar Tingkat 1.
*) Measured by fair value measurement hierarchy Level 3, except for derivative assets and liabilities measured by fair value measurement hierarchy Level 2 and cash and cash equivalents, certain other investments and debt securities in issue measured by fair value measurement hierarchy Level 1.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 112 - Page
37. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 37. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Nilai wajar instrumen keuangan (lanjutan) Fair values of financial instruments (continued)
Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan jangka pendek mendekati nilai tercatatnya, karena dampak dari diskonto tidak signifikan.
The fair value of current financial assets and liabilities approximates their carrying amount, as the impact of discounting is not significant.
Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan jangka panjang diestimasi sebesar nilai kini dari arus kas di masa datang, yang didiskontokan dengan tingkat suku bunga pasar, kecuali untuk beberapa investasi lain-lain dan surat berharga yang diterbitkan yang ditentukan berdasarkan harga pasar.
The fair values of the non-current financial assets and liabilities are estimated at the present value of future cash flows, discounted at the market rate of interest, except for certain other investments and debt securities in issue which are determined based on market prices.
38. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING
38. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS
Estimasi dan pertimbangan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian terus dievaluasi berdasarkan pengalaman historis dan faktor lainnya, termasuk ekspektasi dari peristiwa masa depan yang diyakini wajar. Hasil aktual dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. Estimasi, asumsi dan pertimbangan yang memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas diungkapkan di bawah ini.
Estimates and judgements used in preparing the consolidated financial statements are continually evaluated and are based on historical experience and other factors, including expectations of future events that are believed to be reasonable. Actual results may differ from these estimates. The estimates, assumptions and judgements that have significant effect on the carrying amounts of assets and liabilities are disclosed below.
Akuisisi entitas anak, ventura bersama dan entitas asosiasi
Acquisitions of subsidiaries, joint ventures and associates
Proses awal atas akuisisi entitas anak, ventura bersama dan entitas asosiasi melibatkan identifikasi dan penentuan nilai wajar yang akan dialokasikan untuk aset, liabilitas dan liabilitas kontinjensi yang dapat diidentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Nilai wajar aset tetap, properti pertambangan, hak konsesi, aset takberwujud dan tanaman perkebunan ditentukan oleh penilai independen dengan mengacu pada harga pasar atau nilai sekarang dari arus kas bersih yang diharapkan dari aset tersebut. Setiap perubahan dalam asumsi dan estimasi yang digunakan dalam menentukan nilai wajar serta kemampuan manajemen untuk mengukur secara andal liabilitas kontinjensi entitas yang diakuisisi akan berdampak pada jumlah tercatat dari aset dan liabilitas ini.
The initial process on the acquisition of subsidiaries, joint ventures and associates involves identifying and determining the fair values to be assigned to the identifiable assets, liabilities and contingent liabilities of the acquired entities. The fair values of fixed assets, mining properties, concession rights, intangible assets and plantations are determined by independent valuers by reference to market prices or present value of expected net cash flows from the assets. Any changes in the assumptions used and estimates made in determining the fair values, and management’s ability to measure reliably the contingent liabilities of the acquired entity will impact the carrying amount of these assets and liabilities.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 113 - Page
38. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
38. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS (continued)
Penyusutan dan amortisasi Depreciation and amortisation
Manajemen menentukan estimasi masa manfaat, beban penyusutan dan beban amortisasi dari tanaman perkebunan, aset tetap, properti pertambangan dan hak konsesi yang dimiliki Grup.
Management determines the estimated useful lives, related depreciation and amortisation charges for the Group’s plantations, fixed assets, mining properties and concession rights.
Manajemen menggunakan cadangan batubara sebagai dasar untuk menyusutkan properti pertambangan. Estimasi cadangan batubara akan dipengaruhi antara lain oleh kualitas batubara, harga komoditas, nilai tukar mata uang dan biaya produksi. Perubahan asumsi akan berdampak pada tarif penyusutan atas properti pertambangan.
Management uses the coal reserves as the basis to depreciate its mining properties. Estimated coal reserves will be impacted by coal qualities, commodity prices, exchange rates, and production costs. Changes in assumptions will impact the depreciation rate of the mining properties.
Manajemen menggunakan estimasi jumlah kendaraan sebagai dasar untuk mengamortisasi hak konsesi. Estimasi jumlah kendaraan ditelaah secara periodik berdasarkan historis jumlah kendaraan dan estimasi laju pertumbuhan jumlah kendaraan.
Management uses the estimated traffic volume as the basis to amortise its concession rights. Estimated traffic volume periodically reviewed based on historical traffic volume and estimated growth rate of traffic volume.
Manajemen akan menyesuaikan beban penyusutan dan amortisasi jika masa manfaatnya berbeda dari estimasi sebelumnya atau manajemen akan menghapusbukukan atau melakukan penurunan nilai atas aset yang secara teknis telah usang atau aset non-strategis yang dihentikan penggunaannya atau dijual.
Management will revise the depreciation and amortisation charge where useful lives are different to those previously estimated, or it will write off or write down technically obsolete or non-strategic assets that have been abandoned or sold.
Kerugian penurunan nilai piutang usaha Impairment losses of trade receivables
Grup menelaah portofolio piutang usaha untuk mengevaluasi kerugian penurunan nilai setiap tanggal pelaporan. Grup menentukan kerugian penurunan nilai piutang usaha dengan mempertimbangkan beberapa faktor, yaitu kesulitan keuangan yang signifikan dari debitur, kemungkinan debitur mengalami pailit, reorganisasi keuangan yang dilakukan oleh debitur, serta wanprestasi atau tunggakan pembayaran. Penyisihan penurunan nilai dibuat berdasarkan estimasi jumlah yang tidak dapat terpulihkan yang ditentukan dari rekam jejak tunggakan masa lalu.
The Group reviews its trade receivables portfolios to assess impairment at reporting date. The Group determines the impairment losses of trade receivables by considering significant financial difficulties of the debtor, probability that the debtor will enter bankruptcy, financial reorganisation and default or delinquency in payment. An allowance for impairment is made based on the estimated irrecoverable amount determined by reference to past default experience.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 114 - Page
38. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
38. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS (continued)
Kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan Impairment losses of financing receivables
Grup menelaah portofolio piutang pembiayaan untuk mengevaluasi kerugian penurunan nilai setiap tanggal pelaporan. Dalam menentukan apakah kerugian penurunan nilai harus dicatat dalam laba rugi, Grup melakukan penilaian apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai dimana saldo piutang tidak dapat tertagih berdasarkan ketentuan awal. Kesulitan keuangan yang signifikan dari debitur, kemungkinan debitur mengalami pailit, reorganisasi keuangan yang dilakukan oleh debitur serta wanprestasi atau tunggakan pembayaran dipertimbangkan sebagai indikator penurunan nilai piutang. Penyisihan penurunan nilai dibuat berdasarkan estimasi jumlah yang tidak dapat terpulihkan yang ditentukan dari rekam jejak tunggakan masa lalu. Arus kas masa depan dari kelompok piutang yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif, diestimasi berdasarkan kerugian historis yang pernah dialami atas piutang yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sama dengan karakteristik risiko kredit tersebut. Metode dan asumsi yang digunakan ditelaah secara berkala.
The Group reviews its financing receivables portfolios to assess impairment at reporting date. In determining whether an impairment loss should be recorded in profit or loss, the Group makes judgements as to whether there is objective evidence of impairment that the outstanding receivables will not be collected according to the original terms of receivables. Significant financial difficulties of the debtor, probability that the debtor will enter bankruptcy, financial reorganisation and default or delinquency in payment are considered indicators that the debtor is impaired. An allowance for impairment is made based on the estimated irrecoverable amount determined by reference to past default experience. Future cash flows in a group of receivables that are collectively evaluated for impairment, are estimated on the basis of historical loss experience for receivables with credit risk characteristics similar to those in the group. The methodology and assumptions used are reviewed regularly.
Penurunan nilai aset non-keuangan Impairment of non-financial assets
Grup melakukan tes penurunan nilai setiap tahun untuk goodwill. Aset non-keuangan lainnya ditelaah untuk penurunan nilai apabila terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa jumlah tercatat aset melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali. Nilai yang dapat diperoleh kembali suatu aset atau unit penghasil kas ditentukan berdasarkan yang lebih tinggi antara harga jual bersih dan nilai pakai, yang dihitung berdasarkan asumsi dan estimasi manajemen. Perubahan asumsi penting, termasuk jumlah estimasi cadangan batubara, asumsi tingkat diskonto atau tingkat pertumbuhan dalam proyeksi arus kas, asumsi harga batubara, dapat mempengaruhi perhitungan nilai pakai secara material.
The Group tests annually whether goodwill suffered any impairment. Other non-financial assets are reviewed for impairment whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount of the asset exceeds its recoverable amount. The recoverable amount of an asset or a cash generating unit is determined based on the higher of its fair value less costs to sell and its value in use, calculated on the basis of management’s assumptions and estimates. Changing the key assumptions, including the amount of estimated coal reserves, the discount rates or the growth rate assumptions in the cash flow projections, coal price assumptions, could materially affect the value-in-use calculations.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 115 - Page
38. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
38. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS (continued)
Perpajakan Taxation
Grup beroperasi di bawah peraturan perpajakan di Indonesia. Pertimbangan yang signifikan diperlukan untuk menentukan provisi pajak penghasilan dan pajak pertambahan nilai. Apabila keputusan final atas pajak tersebut berbeda dari jumlah yang pada awalnya dicatat, perbedaan tersebut akan dicatat di laba rugi pada periode dimana hasil tersebut dikeluarkan.
The Group operates under the tax regulations in Indonesia. Significant judgement is required in determining the provision for income taxes and value added taxes. Where the final tax outcome of these matters is different from the amounts that were initially recorded, such differences will be recorded in profit or loss in the period in which such determination is made.
Liabilitas imbalan kerja Employee benefit obligations
Nilai kini liabilitas imbalan kerja tergantung pada sejumlah faktor yang ditentukan dengan menggunakan asumsi aktuaria. Asumsi yang digunakan dalam menentukan biaya bersih untuk pensiun termasuk tingkat pengembalian jangka panjang yang diharapkan atas aset program yang sama dan relevan dengan tingkat diskonto. Setiap perubahan dalam asumsi ini akan berdampak pada nilai tercatat liabilitas imbalan kerja.
The present value of the employee benefit obligations depends on a number of factors that are determined by using actuarial assumptions. The assumptions used in determining the net cost for pensions include the same and relevant rate for expected long-term rate of return on plan assets and the discount rate. Any changes in these assumptions will impact the carrying amount of employee benefit obligations.
Asumsi penting lainnya untuk liabilitas imbalan kerja sebagian didasarkan pada kondisi pasar saat ini.
Other key assumptions for employee benefit obligations are based in part on current market conditions.
39. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN LIABILITAS KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN
39. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
PERJANJIAN DAN KOMITMEN AGREEMENTS AND COMMITMENTS
a. Perjanjian pengusahaan jalan tol a. Toll road concession rights agreement
Grup melalui PT Marga Mandalasakti (”MMS”) dan PT Marga Harjaya Infrastruktur (”MHI”), keduanya merupakan entitas anak tidak langsung, masing-masing menandatangani Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (”PPJT”) ruas Tangerang - Merak dan ruas Mojokerto - Kertosono dengan Badan Pengatur Jalan Tol (”BPJT”).
The Group through PT Marga Mandalasakti (“MMS”) and PT Marga Harjaya Infrastruktur (“MHI”), which are indirect subsidiaries, entered into Toll Road Concession Rights Agreements with the Indonesian Toll Road Authority for the Tangerang - Merak and Mojokerto - Kertosono toll roads respectively.
MMS dan MHI berkewajiban untuk melaksanakan pengusahaan jalan tol yang meliputi kegiatan pendanaan, perencanaan teknik, pelaksanaan konstruksi dan rekonstruksi, pelebaran atau penambahan lajur, pengoperasian dan pemeliharaan jalan tol.
MMS and MHI are required to conduct construction work which includes funding, technical planning, construction and reconstruction, broadening and adding lanes, in addition to the operation and maintenance of the toll roads.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 116 - Page
39. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN LIABILITAS KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
39. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
PERJANJIAN DAN KOMITMEN (lanjutan) AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued)
a. Perjanjian pengusahaan jalan tol (lanjutan) a. Toll road concession rights agreement(continued)
Pemerintah Republik Indonesia memberikan wewenang kepada MMS dan MHI untuk memungut tarif tol dari pengguna jalan tol. Tarif tol yang berlaku ditetapkan oleh Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia. Perusahaan pengusaha jalan tol berhak untuk memperoleh penyesuaian tarif tol setiap dua tahun sekali berdasarkan laju inflasi yang ditetapkan oleh Badan Pusat Statistik (“BPS”).
The Government of the Republic of Indonesia granted an authority to MMS and MHI to collect toll tariffs from the toll road users. The prevailing toll tariff is determined by the Minister of Public Works of the Republic of Indonesia. Toll companies have the right to obtain adjustment on toll tariffs every two years based on the inflation rate quoted by Badan Pusat Statistik (“BPS”).
Pada tanggal 31 Desember 2016, MMS dan MHI mempunyai komitmen sehubungan dengan belanja barang modal sebesar Rp 2,6 triliun (2015: Rp 2,7 triliun).
As at 31 December 2016, MMS and MHI had capital commitments amounting to Rp 2.6 trillion (2015: Rp 2.7 trillion).
b. Perjanjian lisensi, bantuan teknis, royalti, merek dagang, keagenan dan distribusi
b. Licensing, technical assistance, royalty, trademark, dealership and distributorship agreements
i. Perseroan dan entitas anak tertentu saat ini mempunyai berbagai perjanjian lisensi, bantuan teknis, royalti, merek dagang, keagenan dan distribusi dengan para pemberi lisensi berikut:
i. The Company and certain subsidiaries have existing licensing, technical assistance, royalty, trademark, dealership and distributorship agreements with the following licensors:
Otomotif/Automotive
- Automobile Peugeot, France - BMW AG, Germany - Bridgestone Corp, Japan
- Kawasaki Industrial Co Ltd, Japan - Kumi Co Ltd, Thailand
- PT Astra Honda Motor - PT BMW Indonesia - PT Isuzu Astra Motor Indonesia
- Daido Kogyo Co Ltd, Japan - Daido Die & Mold Steel
Solutions Co Ltd, Japan
- MAHLE Engine Component Japan Corp, Japan
- MetalArt Corp, Japan
- PT Toyota-Astra Motor - PT Volvo Indonesia - Saitama Kiki Co Ltd, Japan
- Fuji Technica & Miyazu Inc, Japan - GS Yuasa International Ltd, Japan
- Mitsubishi Fuso Truck & Bus Corp, Japan
- PT Astra Daihatsu Motor
- Sakae Riken Kogyo Co Ltd, Japan - Topy Industries Ltd, Japan - Toyoda Gosei Co Ltd, Japan
Alat berat dan pertambangan/Heavy equipment and mining
- BOMAG GmbH & Co OHG, Germany - Komatsu Ltd, Japan
- PT Komatsu Indonesia - PT Komatsu Marketing &
Support Indonesia
- Scania CV Aktiebolag, Sweden - Tadano Iron Works Co Ltd, Japan
- Komatsu Diesel Co Ltd, Japan - PT Volvo Indonesia
Teknologi informasi/Information technology
- Fuji Xerox Asia Pacific Pte Ltd, Singapore
- Fuji Xerox Co Ltd, Japan
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 117 - Page
39. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN LIABILITAS KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
39. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
PERJANJIAN DAN KOMITMEN (lanjutan) AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued)
b. Perjanjian lisensi, bantuan teknis, royalti, merek dagang, keagenan dan distribusi(lanjutan)
b. Licensing, technical assistance, royalty, trademark, dealership and distributorship
agreements (continued)
ii. Pada tahun 2004, Perseroan dan empat perusahaan lain (“Dealer Utama”) telah menandatangani Main Dealer Agreement(“MDA”) dengan PT Toyota-Astra Motor (“TAM”), ventura bersama, dimana para Dealer Utama mendapatkan hak main dealerships atas produk TAM.
ii. In 2004, the Company and four other companies (“Main Dealers”) entered into Main Dealer Agreement (“MDAs”) with PT Toyota-Astra Motor (“TAM”), a joint venture, whereby the Main Dealers were granted main dealerships rights with respect to the TAM’s products.
Berdasarkan MDA, para Dealer Utama selain melakukan penjualan secara langsung kepada para konsumen, mereka juga dapat mendistribusikan lebih lanjut kepada sub-dealer yang kemudian melakukan penjualan langsung kepada para konsumen.
Under the MDAs, the Main Dealers in addition to retailing directly to consumers, they can re-distribute to sub-dealers who also sell directly to consumers.
Pada bulan Agustus 2015, TAM telah menandatangani New Dealer Agreementmasing-masing dengan Perseroan dan 45 sub-dealer untuk tujuan menata ulang jaringan distribusi, dimana sejak tanggal 1 Januari 2016, seluruh fungsi sub-distribusi, seperti fungsi logistik dan pemasaran yang sebelumnya dilakukan oleh para Dealer Utama berdasarkan MDA telah diintegrasikan ke dalam TAM. Setelah penataan ulang, TAM akan terus mendistribusikan tidak hanya kepada Perseroan dan para Dealer Utama lainnya tetapi juga langsung kepada para sub-dealer. Perseroan dan para Dealer Utama lainnya hanya akan melakukan penjualan langsung kepada konsumen.
In August 2015, TAM entered into separate New Dealer Agreement with the Company and 45 sub dealers for the purpose of re-aligning the dealership network, whereby as of 1 January 2016, all sub-distribution functions, such as logistic and marketing, which were previously performed by the Main Dealers have been integrated into TAM. Following the realignment, TAM continues to distribute not only to the Company and other Main Dealers but also directly to sub-dealers. The Company and other Main Dealers only continue to retail directly to consumers.
c. Perkebunan plasma c. Plasma plantations
Sesuai dengan kebijakan Pemerintah Indonesia, hak guna usaha tertentu untuk perkebunan diberikan kepada pengembang apabila pengembang bersedia untuk mengembangkan areal perkebunan untuk petani plasma lokal, di samping mengembangkan perkebunan miliknya sendiri. Pengembangan plasma ini didanai sendiri oleh pengembang.
In accordance with Indonesian Government policy, certain land rights for plantations are granted conditional upon the grower’s agreement to develop areas for local plasma farmers, in addition to develop their own plantations. Plasma development is self-financed by the grower.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 118 - Page
39. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN LIABILITAS KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
39. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
PERJANJIAN DAN KOMITMEN (lanjutan) AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued)
c. Perkebunan plasma (lanjutan) c. Plasma plantations (continued)
Pinjaman tersebut dijamin dengan tanah dan tanaman perkebunan plasma termasuk semua aset yang berada di atasnya dan piutang penjualan buah dari kebun plasma di masa mendatang.
The loans are secured by the land and the plasma plantation including all assets located on the plantations and future receivables from sales of the plasma crops.
Pada saat mulai menghasilkan sesuai dengan kriteria yang ditentukan oleh Pemerintah, perkebunan plasma akan dialihkan kepada petani plasma, dimana petani plasma berkewajiban untuk menjual hasil panennya kepada Grup guna mengangsur pinjamannya melalui pemotongan dari hasil penjualannya.
Upon maturity of the plantations in accordance with certain criteria required by the Government, the plasma plantations will be transferred to the plasma farmers, who are obliged to sell their harvest to the Group to repay the loans via deductions from sales proceeds.
d. Fasilitas kredit d. Credit facilities
Perseroan dan beberapa entitas anak tertentu memiliki fasilitas kredit untuk modal kerja, pembiayaan, jaminan bank, letters of credit dan kontrak valuta asing. Fasilitas kredit yang mengikat dan tidak mengikat yang belum digunakan oleh Perseroan dan entitas anak pada tanggal 31 Desember 2016 masing-masing sejumlah Rp 19,9 triliun dan Rp 12,2 triliun (2015: masing-masing sejumlah Rp 24,0 triliun dan Rp 12,0 triliun).
The Company and certain subsidiaries have credit facilities for working capital, financing, bank guarantees, letters of credit and foreign exchange contracts. The total available committed and uncommitted credit facilities of the Company and subsidiaries as at 31 December 2016 amounting to Rp 19.9 trillion and Rp 12.2 trillion, respectively (2015: Rp 24.0 trillion and Rp 12.0 trillion, respectively).
e. Komitmen sewa operasi e. Operating lease commitments
Grup menyewakan beberapa jenis aset tetap dibawah perjanjian sewa operasi yang tidak dapat dibatalkan.
The Group leases out various fixed assets under non-cancellable operating leases agreements.
Jumlah piutang sewa minimum yang akan diterima di masa datang yang berasal dari kontrak sewa operasi yang tidak dapat dibatalkan tetapi belum diakui sebagai piutang pada tanggal pelaporan, adalah sebagai berikut:
The future minimum lease receivables under non-cancellable operating leases contracted for at the reporting date, but not recognised as receivables, are as follows:
2016 2015Dalam 1 tahun 1,128 1,186 Within 1 year
1 sampai 5 tahun 956 940 Between 1 and 5 years Lebih dari 5 tahun - 2 More than 5 years
2,084 2,128
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 119 - Page
39. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN LIABILITAS KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
39. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
PERJANJIAN DAN KOMITMEN (lanjutan) AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued)
f. Komitmen pembelian barang modal f. Capital commitments
Kontrak pembelian barang modal konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2016 diluar hak konsesi jalan tol, pengembangan gedung perkantoran dan area komersial (lihat Catatan 39a dan 39g) adalah sejumlah Rp 1,7 triliun (2015: Rp 2,2 triliun).
Consolidated capital expenditure contracted as at 31 December 2016 excluding concession rights, development of office building and commercial area (refer to Notes 39a and 39g) amounting to Rp 1.7 trillion (2015: Rp 2.2 trillion).
g. Pengembangan gedung apartemen, perkantoran dan area komersial
g. Development of residential, office building and commercial area
PT Brahmayasa Bahtera (“BB”), ventura bersama, sedang dalam proses pembangunan gedung apartemen dan seluruh fasilitasnya di atas tanah seluas kurang lebih 16.299 m2.
PT Brahmayasa Bahtera (“BB”), a joint venture, is in the process of building residential apartments and its supporting facilities on land covering an area of approximately 16,299 sqm.
Pada tanggal 31 Desember 2016, bagian Grup atas komitmen kontraktual pengeluaran barang modal dari BB adalah sebesar Rp 616 miliar (2015: Rp 761 miliar).
As at 31 December 2016, the Group’s portion on BB’s contractual capital commitments amounting to Rp 616 billion (2015: Rp 761 billion).
PT Menara Astra (“MA”), entitas anak yang dimiliki seluruhnya oleh Perseroan, sedang dalam proses pembangunan gedung perkantoran tingkat tinggi di atas tanah seluas kurang lebih 7.930 m2 serta area komersial di atas tanah BB.
PT Menara Astra (“MA”), a wholly owned subsidiary of the Company, is in the process of building a high-rise office building on land covering an area of 7,930 sqm and commercial area on BB’s land.
Pada tanggal 31 Desember 2016, MA mempunyai komitmen kontraktual sehubungan dengan belanja barang modal sebesar Rp 1,0 triliun (2015: Rp 1,8 triliun).
As at 31 December 2016, MA had contractual capital commitments amounting to Rp 1.0 trillion (2015: Rp 1.8 trillion).
h. Akuisisi PT Suprabari Mapanindo Mineral h. Acquisition of PT Suprabari Mapanindo Mineral
Pada tanggal 11 Oktober 2016, PT Tuah Turangga Agung (“TTA”), entitas anak tidak langsung melalui PT United Tractors Tbk, menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham untuk mengakuisisi 80,1% kepemilikan saham di PT Suprabari Mapanindo Mineral, sebuah perusahaan coking coal yang juga merupakan pemegang Perjanjian Karya Pengusahaan Penambangan Batubara. Sampai dengan31 Desember 2016, TTA telah melakukan pembayaran uang muka sebesar USD 11,8 juta (setara dengan Rp 154 miliar). Akuisisi ini akan efektif tergantung atas pemenuhan beberapa kondisi tertentu.
On 11 October 2016, PT Tuah Turangga Agung (“TTA”), an indirect subsidiary through PT United Tractors Tbk, signed a Purchase of Shares Agreement to acquire 80.1% ownership in PT Suprabari Mapanindo Mineral, a coking coal company and also a holder of a Coal Contract of Work. As at31 December 2016, TTA has paid an advance payment of USD 11.8 million (equivalent to Rp 154 billion). The acquisition will be effective subject to fulfilment of certain conditions.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 120 - Page
39. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN LIABILITAS KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
39. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
LIABILITAS KONTIJENSI CONTINGENCIES
i. Tuntutan PT Era Giat Prima i. PT Era Giat Prima Claim
Dua perkara yang terkait dengan dana sebesar Rp 546 miliar, yang sebelumnya ditempatkan dalam rekening escrow oleh PT Bank Permata Tbk (“BP”), telah melalui proses peninjauan kembali di Mahkamah Agung, masing-masing untuk perkara perdata dan perkara pidana.
Two cases relating to funds amounting to Rp 546 billion, which were formerly held in escrow account by PT Bank Permata Tbk (“BP”), have been subject to judicial review in the Supreme Court, separately in the Civil and Criminal Divisions.
Pada bulan September 1999, PT Era Giat Prima (“EGP”) mengajukan gugatan perdata terhadap BP, mengklaim BP telah melakukan wanprestasi perjanjian yang terkait dengan Bank Dagang Negara Indonesia dan Bank Umum Nasional (“Perjanjian Cessie”) dan juga mengklaim kepemilikan atas dana tersebut.
In September 1999, PT Era Giat Prima (“EGP”) filed a lawsuit in the civil courts against BP, alleging breach of an agreement in respect of Bank Dagang Negara Indonesia and Bank Umum Nasional (the “Cessie Agreement”) and asserting ownership over these funds.
Perjanjian Cessie tersebut telah dibatalkan oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional (“BPPN”) berdasarkan Surat Keputusan BPPN No. 423/BPPN/1099 tanggal 15 Oktober 1999, sehingga gugatan tersebut tidak mempunyai dasar hukum.
The Cessie Agreement had been cancelled by the Indonesian Bank Restructuring Agency (“IBRA”) based on Decision Letter IBRA No. 423/BPPN/1099 dated 15 October 1999, and the lawsuit was therefore without merit.
Posisi tersebut diperkuat oleh putusan peninjauan kembali Mahkamah Agung untuk perkara Tata Usaha Negara pada bulan Oktober 2004 yang menyatakan bahwa BPPN berwenang untuk membatalkan Perjanjian Cessie tersebut. Pada bulan Mei 2007, Mahkamah Agung telah mengeluarkan putusannya atas perkara perdata yang memenangkan BP dan menyatakan bahwa BP adalah pemilik dana tersebut.
This position was supported by a Supreme Court administrative judicial review in October 2004, which ruled that IBRA had the authority to cancel the Cessie Agreement. The Civil Case Supreme Court concluded in May 2007 in favour of BP and confirmed BP's entitlement to the funds.
Secara terpisah, pada tahun 1999, Pemerintah Indonesia menuntut Joko Tjandra, direktur EGP pada saat itu, dalam pengadilan pidana, sehubungan dengan dana disebut di atas, dimana dana tersebut merupakan salah satu bukti dalam tuntutan pidana. Pada bulan Juni 2009, Mahkamah Agung mengeluarkan putusannya atas perkara pidana ini yang menyatakan Joko Tjandra terbukti bersalah dan memerintahkan dana dalam escrow accountharus dikembalikan ke Kas Negara. Hal ini telah dilakukan pada bulan Juni 2009.
Separately, in 1999, the Government of Indonesia filed a lawsuit in the criminal courts against Joko Tjandra, a director of EGP at that time, in connection with the above-mentioned funds, in which the funds formed part of the evidence in the lawsuit. The Criminal Case Supreme Court concluded the criminal case in June 2009 which stated Joko Tjandra was proven guilty and directed the funds in the escrow account be paid over to the State Treasury. This was done in June 2009.
Berdasarkan putusan-putusan Mahkamah Agung atas perkara perdata dan tata usaha negara, manajemen BP berkeyakinan bahwa dana tersebut adalah sah milik BP dan saat ini telah mengambil tindakan-tindakan yang bertujuan untuk pengembalian dana tersebut.
Based on the decisions of the Civil and Administrative Divisions of the Supreme Court, BP's management is of the opinion that these funds are legally the property of BP and steps are currently being taken to pursue return of the funds.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 121 - Page
40. ASET ATAU LIABILITAS MONETER BERSIH DALAM MATA UANG ASING
40. NET MONETARY ASSETS OR LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Grup memiliki aset dan liabilitas dalam mata uang asing dengan rincian sebagai berikut (dalam satuan penuh, kecuali jumlah setara Rupiah):
The Group has assets and liabilities denominated in foreign currencies as follows (in full amounts, except Rupiah equivalent):
2016 Jumlah setara Lain-lain *)/ Rupiah/ USD JPY Others *) Rp EquivalentAset Assets Kas dan setara kas 526,525,697 193,070,162 833,586 7,108 Cash and cash equivalentsPiutang usaha 442,852,890 145,954,945 1,195,624 5,983 Trade receivables Piutang pembiayaan 54,478,175 - - 731 Financing receivables Piutang lain-lain 42,697,318 40,979,093 32,580 579 Other receivables Investasi lain-lain 20,108,595 - - 270 Other investmentsAset lain-lain 804,931 - 2,839 11 Other assets
1,087,467,606 380,004,200 2,064,629 14,682Liabilitas Liabilities Pinjaman jangka pendek (233,602,711) - - (3,139) Short-term borrowingsUtang usaha (190,971,122) (3,186,882,208) (4,060,627) (2,988) Trade payables Liabilitas lain-lain (41,043,344) (100,815,642) (719,682) (573) Other liabilitiesAkrual (10,648,803) (12,005,875) (131,693) (146) Accruals Utang jangka panjang (1,783,185,304) - (68,654,777) (24,881) Long-term debt
(2,259,451,284) (3,299,703,725) (73,566,779) (31,727)Liabilitas bersih (1,171,983,678) (2,919,699,525) (71,502,150) (17,045) Net liabilities Liabilitas yang dilindung 1,603,852,084 - 69,208,991 22,479 Liabilities hedged nilai Aset/(liabilitas) bersih 431,868,406 (2,919,699,525) (2,293,159) 5,434 Net assets/(liabilities)
setelah lindung nilai after hedge
Dalam ekuivalen Rupiah 5,802 (337) (31) 5,434 Rupiah equivalent (dalam miliaran) (in billions)
2015 Jumlah setara Lain-lain *)/ Rupiah/ USD JPY Others *) Rp EquivalentAset Assets Kas dan setara kas 1,098,888,328 2,483,059,513 1,877,499 15,469 Cash and cash equivalentsPiutang usaha 540,373,902 574,123,602 2,454,977 7,554 Trade receivables Piutang pembiayaan 85,397,071 - - 1,178 Financing receivables Piutang lain-lain 101,663,228 26,049,413 4,335 1,406 Other receivables Investasi lain-lain 29,622,002 - - 409 Other investmentsAset lain-lain 17,446,317 - 485,420 247 Other assets
1,873,390,848 3,083,232,528 4,822,231 26,263Liabilitas Liabilities Pinjaman jangka pendek (389,711,755) - (9,870) (5,377) Short-term borrowingsUtang usaha (759,629,643) (3,803,541,677) (5,759,749) (10,994) Trade payables Liabilitas lain-lain (42,799,287) (30,969,002) (964,772) (607) Other liabilitiesAkrual (11,920,351) (25,000,402) (138,438) (169) Accruals Utang jangka panjang (2,656,051,073) - (70,042,324) (37,606) Long-term debt
(3,860,112,109) (3,859,511,081) (76,915,153) (54,753)Liabilitas bersih (1,986,721,261) (776,278,553) (72,092,922) (28,490) Net liabilities Liabilitas yang dilindung 2,297,333,041 - 70,686,408 32,667 Liabilities hedged nilai Aset/(liabilitas) bersih 310,611,780 (776,278,553) (1,406,514) 4,177 Net assets/(liabilities)
setelah lindung nilai after hedge
Dalam ekuivalen Rupiah 4,285 (89) (19) 4,177 Rupiah equivalent (dalam miliaran) (in billions)
*) Aset dan liabilitas dalam mata uang asing lainnya disajikan dalam jumlah yang setara dengan USD dengan menggunakan kurs pada akhir periode pelaporan.
*) Assets and liabilities denominated in other foreign currencies are presented as USD equivalents using the exchange rate prevailing at end of the reporting period.
Apabila aset dan liabilitas dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2016 dijabarkan dengan menggunakan kurs tengah mata uang asing pada tanggal laporan ini, maka aset bersih dalam mata uang asing Grup setelah memperhitungkan transaksi lindung nilai akan turun sekitar Rp 51 miliar.
If assets and liabilities in foreign currencies as at 31 December 2016 had been translated using the mid rates as at the date of this report, the total net foreign currency assets of the Group after taking into account the hedging transactions would decrease by approximately Rp 51 billion.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 122 - Page
41. INFORMASI TAMBAHAN UNTUK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
41. SUPPLEMENTARY INFORMATION FOR CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS
Aktivitas signifikan yang tidak mempengaruhi arus kas:
Significant activities not affecting cash flows:
2016 2015Reklasifikasi aset tetap ke 787 665 Reclassification of fixed assets to persediaan inventoriesPerolehan aset tetap secara kredit 151 91 Acquisition of fixed assets through
payables
42. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN 42. SUBSEQUENT EVENT
Pada bulan Oktober 2016, PT Astratel Nusantara (”AN”), entitas anak langsung, menandatangani Conditional Shares Sales and Purchase Agreement (”CSPA”) untuk pembelian 40% saham di PT Baskhara Utama Sedaya (”BUS”) dan 97,35% mezzanine loan yang dapat dikonversi menjadi sejumlah lembar saham di BUS. BUS adalah pemegang saham 45% di PT Lintas Marga Sedaya (”LMS”), pengelola jalan tol Cikampek-Palimanan. Nilai total transaksi sebesar Rp 2,6 triliun. Transaksi tersebut telah selesai pada bulan Januari 2017.
In October 2016, PT Astratel Nusantara (“AN”), a direct subsidiary, signed the Conditional Shares Sales and Purchase Agreement (“CSPA”) to acquire 40% shares inPT Baskhara Utama Sedaya (“BUS”) and 97.35% of the mezzanine loan which can be converted into a number of shares in BUS. BUS owns 45% shares in PT Lintas Marga Sedaya (“LMS”), Cikampek-Palimanan toll road operator. Total value of this transaction isRp 2.6 trillion. Transaction has been completed in January 2017.
Setelah penyelesaian transaksi tersebut di atas, pada bulan Januari 2017, AN menandatangani CSPA kedua untuk pembelian 60% saham di BUS dan sejumlah mezzanine loan yang dapat dikonversi menjadi sejumlah lembar saham di BUS (“Transaksi Kedua”), dimana setelah selesainya Transaksi Kedua ini, AN akan secara tidak langsung memiliki 45% saham di LMS.
Subsequent to the closing of the transaction mentioned above, in January 2017, AN signed another CSPA for the purchase of 60% shares in BUS and mezzanine loan which can be converted into a number of shares in BUS (“Second Transaction”), which after the closing of this Second Transaction, AN will indirectly own 45% shares in LMS.
43. INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN 43. SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION
Informasi keuangan tambahan pada halaman 123 sampai dengan halaman 127 adalah informasi keuangan PT Astra International Tbk (entitas induk saja) pada dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, yang menyajikan investasi Perseroan pada entitas anak berdasarkan metode biaya dan bukan dengan metode konsolidasi serta investasi Perseroan pada ventura bersama dan entitas asosiasi berdasarkan metode biaya dan bukan dengan metode ekuitas.
The supplementary financial information on pages 123 to 127 represents financial information of PT Astra International Tbk (parent entity only) as at and for the years ended 31 December 2016 and 2015, which presents the Company’s investments in subsidiaries under the cost method, as opposed to the consolidation method and investments in joint ventures and associates under the cost method, as opposed to the equity method.
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk ENTITAS INDUK SAJA/PARENT ENTITY ONLY
Halaman - 123 - Page
LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION AS AT 31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
2016 2015
ASET ASSETS
Aset lancar Current assets Kas dan setara kas 3,771 4,866 Cash and cash equivalents Piutang usaha setelah dikurangi Trade receivables, net of provision penyisihan piutang ragu-ragu for doubtful receivables of nil sebesar nihil (2015: nihil): (2015: nil): - Pihak berelasi 313 195 - Related parties - Pihak ketiga 3,770 3,251 - Third partiesPiutang lain-lain, setelah dikurangi Other receivables, net of provision penyisihan piutang ragu-ragu for doubtful receivables of 1 sebesar 1 (2015: 1): (2015: 1): - Pihak berelasi 183 168 - Related parties - Pihak ketiga 201 130 - Third partiesPersediaan 5,864 5,664 Inventories Pajak dibayar dimuka 235 381 Prepaid taxes Pembayaran dimuka lainnya 184 223 Other prepayments Jumlah aset lancar 14,521 14,878 Total current assets
Aset tidak lancar Non-current assetsPiutang lain-lain setelah dikurangi Other receivables, net of provision penyisihan piutang ragu-ragu for doubtful receivables of nil sebesar nihil (2015: nihil): (2015: nil):
- Pihak berelasi 3,153 3,643 - Related parties- Pihak ketiga 58 55 - Third parties
Investasi pada entitas anak, 35,577 26,639 Investments in subsidiaries, ventura bersama dan joint ventures and associates entitas asosiasi Investasi lain-lain 2 2 Other investmentsAset pajak tangguhan 1,072 810 Deferred tax assetsProperti investasi 3,338 1,411 Investment propertiesAset tetap, setelah dikurangi 10,087 9,585 Fixed assets, net of accumulated akumulasi penyusutan sebesar depreciation of 2,297 2.297 (2015: 2.012) (2015: 2,012)Aset takberwujud lainnya 179 224 Other intangible assetsAset lain-lain 451 518 Other assets
Jumlah aset tidak lancar 53,917 42,887 Total non-current assets
JUMLAH ASET 68,438 57,765 TOTAL ASSETS
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk ENTITAS INDUK SAJA/PARENT ENTITY ONLY
Halaman - 124 - Page
LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION AS AT 31 DECEMBER 2016 AND 2015
(Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
2016 2015
LIABILITAS LIABILITIES
Liabilitas jangka pendek Current liabilities Pinjaman jangka pendek 10,896 7,352 Short-term borrowings Utang usaha: Trade payables: - Pihak berelasi 3,135 2,739 - Related parties - Pihak ketiga 763 617 - Third partiesLiabilitas lain-lain: Other liabilities: - Pihak berelasi 48 69 - Related parties - Pihak ketiga 2,129 1,998 - Third partiesUtang pajak 333 437 Taxes payable Akrual 2,316 2,045 AccrualsLiabilitas imbalan kerja 85 113 Employee benefit obligationsPendapatan ditangguhkan 654 697 Unearned income Jumlah liabilitas jangka pendek 20,359 16,067 Total current liabilities
Liabilitas jangka panjang Non-current liabilitiesPendapatan ditangguhkan 596 636 Unearned incomeLiabilitas imbalan kerja 739 735 Employee benefit obligations
Jumlah liabilitas jangka panjang 1,335 1,371 Total non-current liabilities
Jumlah liabilitas 21,694 17,438 Total liabilities
EKUITAS EQUITY Modal saham: Share capital:
- Modal dasar - 60.000.000.000 - Authorised - 60,000,000,000 saham dengan nilai nominal Rp 50 shares with par value of Rp 50
(dalam satuan Rupiah) per saham (full Rupiah) per share- Modal ditempatkan dan disetor 2,024 2,024 - Issued and fully paid -
penuh - 40.483.553.140 40,483,553,140 ordinary saham biasa sharesTambahan modal disetor 1,106 1,106 Additional paid-in capital Saldo laba: Retained earnings: - Dicadangkan 425 425 - Appropriated - Belum dicadangkan 41,406 36,480 - Unappropriated Komponen ekuitas lainnya 1,783 292 Other reserves
Jumlah ekuitas 46,744 40,327 Total equity
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 68,438 57,765 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk ENTITAS INDUK SAJA/PARENT ENTITY ONLY
Halaman - 125 - Page
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah)
STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME
FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015(Expressed in billions of Rupiah)
2016 2015
Pendapatan bersih 81,948 83,955 Net revenue
Beban pokok pendapatan (73,627) (76,068) Cost of revenue
Laba bruto 8,321 7,887 Gross profit
Beban penjualan (4,388) (4,973) Selling expenses Beban umum dan administrasi (2,632) (2,390) General and administrative expenses Penghasilan bunga 479 494 Interest income Biaya keuangan (785) (440) Finance costs (Kerugian)/keuntungan selisih kurs, bersih (10) 78 Foreign exchange (losses)/gains, net Pendapatan dividen 8,669 7,585 Dividend income Penghasilan lain-lain 2,518 3,075 Other income Beban lain-lain (68) (53) Other expenses
Laba sebelum pajak penghasilan 12,104 11,263 Profit before income tax Beban pajak penghasilan (446) (711) Income tax expenses
Laba tahun berjalan 11,658 10,552 Profit for the year
Penghasilan komprehensif lain: Other comprehensive income:
Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi Items that will not be reclassified ke laba rugi to profit or loss
Revaluasi aset tetap 1,384 - Revaluation of fixed assets
Pengukuran kembali atas liabilitas 84 (21) Remeasurements of post-employment imbalan pascakerja benefit obligations
Pajak penghasilan terkait (18) 4 Related income tax 1,450 (17)
Pos-pos yang akan direklasifikasi Items that will be reclassified ke laba rugi to profit or loss
Lindung nilai arus kas 137 (119) Cash flow hedges
Pajak penghasilan terkait (27) 24 Related income tax 110 (95)
Penghasilan komprehensif lain 1,560 (112) Other comprehensive income tahun berjalan, setelah pajak for the year, net of tax
Jumlah penghasilan komprehensif 13,218 10,440 Total comprehensive income tahun berjalan for the year
INFO
RM
ASI
KEU
AN
GA
N T
AM
BA
HA
N/S
UPP
LEM
ENTA
RY
FIN
AN
CIA
L IN
FOR
MA
TIO
N
PT A
STR
A IN
TER
NA
TIO
NA
L Tb
k
ENTI
TAS
IND
UK
SA
JA/P
AR
ENT
ENTI
TY O
NLY
Hal
aman
- 1
26 -
Pag
e
LAPO
RA
N P
ERU
BA
HA
N E
KU
ITA
S U
NTU
K T
AH
UN
YA
NG
BER
AK
HIR
31
DES
EMB
ER 2
016
DA
N 2
015
(Din
yata
kan
dala
m m
iliar
an R
upia
h)
STA
TEM
ENTS
OF
CH
AN
GES
IN E
QU
ITY
FOR
TH
E YE
AR
S EN
DED
31
DEC
EMB
ER 2
016
AN
D 2
015
(Exp
ress
ed in
bill
ions
of R
upia
h)
Mod
al s
aham
/ Sh
are
capi
tal
Tam
baha
n m
odal
di
seto
r/ A
dditi
onal
pa
id-in
ca
pita
l
Sald
o la
ba/R
etai
ned
earn
ings
Rev
alua
si
aset
teta
p/
Rev
alua
tion
of
fixed
ass
ets
Lind
ung
nila
i ar
us k
as/
Cas
h flo
w
hedg
esJu
mla
h ek
uita
s/To
tal e
quity
Dic
adan
gkan
/ A
ppro
pria
ted
Belu
m d
icad
angk
an/
Unap
prop
riate
d
Sald
o 1
Janu
ari 2
015
2,
024
1,
106
42
5
34,6
89
41
4
(27)
38,6
31
Bal
ance
at 1
Jan
uary
201
5
Peng
hasi
lan
kom
preh
ensi
f tah
un
-
--
10
,535
-
(95)
10,4
40
Com
preh
ensi
ve in
com
e fo
r the
yea
r
berja
lan
Div
iden
--
-(8
,744
)-
-
(8,7
44)
Div
iden
d
Sald
o 1
Janu
ari 2
016
2,
024
1,
106
42
5
36,4
80
41
4
(122
)
40,3
27
Bal
ance
at 1
Jan
uary
201
6
Peng
hasi
lan
kom
preh
ensi
f tah
un
-
--
11
,727
1,38
1
110
13
,218
C
ompr
ehen
sive
inco
me
for t
he y
ear
be
rjala
n
Div
iden
--
-(6
,801
)-
-
(6,8
01)
Div
iden
d
Sald
o 31
Des
embe
r 201
6
2,02
4
1,10
6
425
41
,406
1,79
5
(12)
46,7
44B
alan
ce a
t 31
Dec
embe
r 201
6
INFO
RM
ASI
KEU
AN
GA
N T
AM
BA
HA
N/S
UPP
LEM
ENTA
RY
FIN
AN
CIA
L IN
FOR
MA
TIO
N
PT A
STR
A IN
TER
NA
TIO
NA
L Tb
k
ENTI
TAS
IND
UK
SA
JA/P
AR
ENT
ENTI
TY O
NLY
Hal
aman
- 1
26 -
Pag
e
LAPO
RA
N P
ERU
BA
HA
N E
KU
ITA
S U
NTU
K T
AH
UN
YA
NG
BER
AK
HIR
31
DES
EMB
ER 2
016
DA
N 2
015
(Din
yata
kan
dala
m m
iliar
an R
upia
h)
STA
TEM
ENTS
OF
CH
AN
GES
IN E
QU
ITY
FOR
TH
E YE
AR
S EN
DED
31
DEC
EMB
ER 2
016
AN
D 2
015
(Exp
ress
ed in
bill
ions
of R
upia
h)
Mod
al s
aham
/ Sh
are
capi
tal
Tam
baha
n m
odal
di
seto
r/ A
dditi
onal
pa
id-in
ca
pita
l
Sald
o la
ba/R
etai
ned
earn
ings
Rev
alua
si
aset
teta
p/
Rev
alua
tion
of
fixed
ass
ets
Lind
ung
nila
i ar
us k
as/
Cas
h flo
w
hedg
esJu
mla
h ek
uita
s/To
tal e
quity
Dic
adan
gkan
/ A
ppro
pria
ted
Belu
m d
icad
angk
an/
Unap
prop
riate
d
Sald
o 1
Janu
ari 2
015
2,
024
1,
106
42
5
34,6
89
41
4
(27)
38,6
31
Bal
ance
at 1
Jan
uary
201
5
Peng
hasi
lan
kom
preh
ensi
f tah
un
-
--
10
,535
-
(95)
10,4
40
Com
preh
ensi
ve in
com
e fo
r the
yea
r
berja
lan
Div
iden
--
-(8
,744
)-
-
(8,7
44)
Div
iden
d
Sald
o 1
Janu
ari 2
016
2,
024
1,
106
42
5
36,4
80
41
4
(122
)
40,3
27
Bal
ance
at 1
Jan
uary
201
6
Peng
hasi
lan
kom
preh
ensi
f tah
un
-
--
11
,727
1,38
1
110
13
,218
C
ompr
ehen
sive
inco
me
for t
he y
ear
be
rjala
n
Div
iden
--
-(6
,801
)-
-
(6,8
01)
Div
iden
d
Sald
o 31
Des
embe
r 201
6
2,02
4
1,10
6
425
41
,406
1,79
5
(12)
46,7
44B
alan
ce a
t 31
Dec
embe
r 201
6
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk ENTITAS INDUK SAJA/PARENT ENTITY ONLY
Halaman - 127 - Page
LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah)
STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in billions of Rupiah)
2016 2015
Arus kas dari aktivitas operasi: Cash flows from operating activities: Penerimaan dari pelanggan 82,569 87,610 Receipts from customers Pembayaran kepada pemasok (72,787) (75,330) Payments to suppliers Pembayaran kepada karyawan (3,590) (3,409) Payments to employees Penerimaan dari aktivitas operasi lainnya 1,213 940 Receipts from other operating activities Pembayaran untuk aktivitas operasi lainnya (3,242) (4,193) Payment for other operating activities Kas yang dihasilkan dari operasi 4,163 5,618 Cash generated from operations Penghasilan bunga yang diterima 432 411 Interest income received Pembayaran pajak penghasilan badan (758) (626) Payments of corporate income tax Pengembalian pajak 116 43 Tax refund
Arus kas bersih yang diperoleh dari 3,953 5,446 Net cash flows provided from aktivitas operasi operating activities
Arus kas dari aktivitas investasi: Cash flows from investing activities: Dividen kas yang diterima 8,669 7,585 Cash dividend receivedPenurunan/(penambahan) piutang lain-lain 468 (1,275) Reduction/(additions) of other receivables
kepada pihak berelasi from related parties Penjualan aset tetap 61 29 Sale of fixed assets Penjualan properti investasi 13 - Sale of investment propertiesPenjualan aset takberwujud lainnya 6 - Sale of other intangible assetsPenjualan investasi pada entitas anak - 105 Sale of investments in subsidiaries Penambahan investasi pada entitas anak dan (8,937) (300) Additions of investments in subsidiaries
ventura bersama and joint ventures Pembelian aset tetap (1,257) (804) Acquisitions of fixed assets Penambahan aset takberwujud lainnya (21) (233) Additions of other intangible assets
Arus kas bersih yang (digunakan untuk)/ (998) 5,107 Net cash flows (used in)/provided from diperoleh dari aktivitas investasi investing activities
Arus kas dari aktivitas pendanaan: Cash flows from financing activities: Penerimaan pinjaman jangka pendek 40,262 10,212 Proceeds from short-term borrowings Pembayaran kembali pinjaman jangka pendek (36,405) (9,302) Repayments of short-term borrowings Dividen kas yang dibayarkan (6,797) (8,739) Cash dividend paid(Biaya)/pendapatan keuangan (1,113) 171 Finance (costs)/income (paid)/received yang (dibayar)/diterima
Arus kas bersih yang digunakan (4,053) (7,658) Net cash flows used in financing untuk aktivitas pendanaan activities (Penurunan)/kenaikan kas dan setara kas (1,098) 2,895 (Decrease)/increase in cash and cash equivalents Kas dan setara kas pada awal tahun 4,866 1,969 Cash and cash equivalents at
beginning of year Dampak perubahan selisih kurs 3 2 Effects of exchange rate changes on terhadap arus kas dan setara kas cash and cash equivalents
Kas dan setara kas pada akhir tahun 3,771 4,866 Cash and cash equivalents at end of year
Printed on recycled paper & FSC certifiedDicetak di atas kertas daur ulang & bersertifikat FSC
2016Laporan Tahunan Annual Report
PT Astra International Tbk
Head Office Jl. Gaya Motor Raya No. 8Sunter II, Jakarta 14330Indonesia
Telp (62-21) 652 2555Fax (62-21) 653 04957
www.astra.co.id
PERTUMBUHAN SELANJUTNYA
MERINTIS JALAN MENUJU TINGKAT
PAVING THE WAY FOR THE NEXT LEVEL OF GROWTH
2016
Laporan Tahunan A
nnual Report
PERTU
MBU
HA
N SELA
NJU
TNYA
MERIN
TIS JALA
N M
ENU
JU TIN
GKAT
PAVING
THE W
AY FOR TH
E NEXT LEVEL O
F GRO
WTH