12
PERUBAHAN ANATOMI DAN ADAPTASI FISIOLOGI PADA IBU HAMIL TRIMESTER I, II, DAN III PADA SISTEM PENCERNAAN,PERKEMIHAN,MUSKULOSKLETAL. Pada ibu hamil, perubahan anatomi sistem-sistem pada tubuh berkembang sesuai tahap usia kehamilannya. Mulai dari trimester I, sampai trimester III kehamilan. Sistem-sistem tersebut meliputi : sistem pencernaan, sistem perkemihan, dan sistem muskuluskeletal. A. SISTEM PENCERNAAN Rongga Mulut Salivasi mungkin akan meningkat sehubungan dengan kesukaran menelan akibat nausea. Gusi dapat menjadi hiperemis dan melunak, kadang berdarah apabila hanya terkena cidera ringan,misalnya pada saat gosok gigi. Pembengkakan gigi sangat vaskular disebut epulis kehamilan yang terkadang dapat timbul,tetapi secara khas mengecil secara spontan setelah kelahiran. Keadaan tersebut di sebabkan oleh pengaruh hormon estrogen yang meningkat atau kadang terjadi pada pengguna kontrasepsi oral dan ibu yang mengalami defisiensi vitamin C. Tidak ada bukti yang menjelaskan bahwa kehamilan mendorong proses pembusukan pada gigi ( Vivian Nanny & Tri Sunarsih, 2011 : 96 ). Motilitas Saluran Gastrointestinal

Perubahan Anatomi Dan Adaptasi Fisiologi Pada Ibu Hamil

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Perubahan Anatomi Dan Adaptasi Fisiologi Pada Ibu Hamil

PERUBAHAN ANATOMI DAN ADAPTASI FISIOLOGI PADA IBU HAMIL TRIMESTER I, II, DAN III PADA SISTEM

PENCERNAAN,PERKEMIHAN,MUSKULOSKLETAL.

Pada ibu hamil, perubahan anatomi sistem-sistem pada tubuh berkembang sesuai tahap

usia kehamilannya. Mulai dari trimester I, sampai trimester III kehamilan. Sistem-sistem tersebut

meliputi : sistem pencernaan, sistem perkemihan, dan sistem muskuluskeletal.

A.    SISTEM PENCERNAAN

Rongga Mulut

Salivasi mungkin akan meningkat sehubungan dengan kesukaran menelan akibat nausea.

Gusi dapat menjadi hiperemis dan melunak, kadang berdarah apabila hanya terkena cidera

ringan,misalnya pada saat gosok gigi. Pembengkakan gigi sangat vaskular disebut epulis

kehamilan yang terkadang dapat timbul,tetapi secara khas mengecil secara spontan setelah

kelahiran. Keadaan tersebut di sebabkan oleh pengaruh hormon estrogen yang meningkat atau

kadang terjadi pada pengguna kontrasepsi oral dan ibu yang mengalami defisiensi vitamin C.

Tidak ada bukti yang menjelaskan bahwa kehamilan mendorong proses pembusukan pada gigi

( Vivian Nanny & Tri Sunarsih, 2011 : 96 ).

Motilitas Saluran Gastrointestinal

Biasanya ada penurunan tonus dan motilitas saluran gastrointestinal yang menimbulkan

pemanjangan waktu pengosongan lambung dan transit usus. Hal ini mungkin merupakan akibat

jumlah progesteron yang besar selama proses kehamilan dan menurunnya kadar motalin- suatu

peptida hormonal yang diketahui mempengaruhi otot- otot halus (Chritofides dkk, 1982 )- atau

keduanya. Pada saat persalinan, khususnya setelah pemberian analgesik, waktu pengosongan

lambung secara khas sangat memanjang. Bahaya utama anastesi umum adalah regurgitasi dan

aspirasi, baik isi makanan maupun asam lambung

( Vivian Nanny & Tri Sunarsih, 2011 : 97 ).

Hormon estrogen membuat pengeluaran asam lambung meningkat yang dapat

menyebabkan pengeluaran air liur yang berlebihan ( hipersaliva ), daerah lambung terasa panas,

Page 2: Perubahan Anatomi Dan Adaptasi Fisiologi Pada Ibu Hamil

terjadi mual dan sakit/pusing kepala terutama pagi hari yang disebut morning sickness. Muntah

yang terjadi pada ibu hamil disebut emesis gravidarum. Apabila muntah berlebihan dan

mengganggu kehidupan sehari-hari disebut hiperemesis gravidarum ( Vivian Nanny & Tri

Sunarsih, 2011 : 96 ).

Lambung dan Esofagus

Pirosis merupakan kejadian yang umum pada kehamilan, paling mungkin di sebabkan

oleh refluks sekret-sekret asam ke esofagus bagian bawah. Posisi lambung yang berubah

mungkin ikut menyumbang pada seringnya terjadi peristiwa ini. Tonus esofagus dan lambung

berubah selama kehamilan dengan tekanan intraesofagus yang lebih rendah dari tekanan

lambung lebih tinggi. Selain itu, pada saat yang bersamaan peristaltik esofagus mempunyai

kecepatan gelombang dan amplitudo yang rendah ( Ulmsten dan Sundstrom, 1978 ), perubahan-

perubahan tersebut menyokong terjadinya refluks gastroesofageal yang menimbulkan heart burn

( Vivian Nanny & Tri Sunarsih, 2011 : 97 ).

Usus Kecil, Besar, dan Apendiks

Oleh karena kehamilan yang berkembang terus, lambung dan usus digeser oleh uterus

yang membesar ke arah atas dan lateral. Sebagai akibat, apendiks sebagai contoh biasanya

bergeser ke arah atas, lateral dan sering kali mencapai pinggang kanan ( Vivian Nanny & Tri

Sunarsih, 2011 : 97 ).

Hormon progesteron menimbulkan gerakan usus makin berkurang ( relaksasi otot-otot

polos) sehingga makanan lebih lama berada di dalam lambung dan apa yang telah di cerna lebih

lama di dalam usus. Hal ini mungkin baik untuk reabsorbsi, tetapi dapat menimbulkan konstipasi

dimana hal ini merupakan salah satu keluhan dari ibu hamil. Konstipasi dapat juga terjadi karena

kurangnya aktivitas/senam dan penurunan intake cairan ( Vivian Nanny & Tri Sunarsih, 2011 :

97 ).

Page 3: Perubahan Anatomi Dan Adaptasi Fisiologi Pada Ibu Hamil

Hati

Pertambahan ukuran hati pada beberapa binatang dapat terlihat dengan jelas, tetapi

sebaliknya pada kehamilan manusia, pembesaran hati tersebut tidak dapat terlihat ( Combes dan

Adams, 1971 ). Selain itu, dengan evaluasi histologis hati yang di dapat dengan biopsi, termasuk

pemeriksaan dengan mikroskop elektron menyatakan tidak ada perbedaan yang jelas dari

morfologi hati yang terjadi sebagai respons terhadap kehamilan normal ( Ingerslev dan Teilum,

1946 ). Perubahan terjadi secara fungsional yaitu dengan menurunnya albumin plasma dan

globulin plasma dalam resio tertentu. Kejadian ini merupakan kejadian yang normal pada wanita

hamil. Pada wanita yang tidak hamil kondisi tersebut dapat menunjukkan adanya penyakit pada

hati ( Vivian Nanny & Tri Sunarsih, 2011 : 98 ).

Kandung Empedu

Fungsi kandung empedu berubah selama kehamilan karena pengaruh hipotoni dari otot-

otot halus. Selama melakukan SC, Potter ( 1936 ) cukup sering menemukan empedu teregang

namun hipotonik dan aspirat empedu cukup kental. Secara umum diterima bahwa kehamilan

menjadi predisposisi pembentukan batu empedu ( Vivian Nanny & Tri Sunarsih, 2011 : 98 ).

Perubahan Sistem Pencernaan Yang di Rasakan Ibu Hamil adalah sebagai berikut.

1.      Trimester I

Pada bulan-bulan pertama kehamilan, terdapat perasaan enek ( nausea ). Hal ini mungkin

dikarenakan kadar hormon estrogen yang meningkat. Tonus otot-otot traktus digestivus menurun

sehingga motilitas seluruh traktus digestivus juga berkurang. Makanan lebih lama berada di

dalam lambung dan apa yang telah di cernakan lebih lama berada dalam usus. Hal ini mungkin

baik untuk reabsorpsi, tetapi menimbulkan konstipasi yang memang merupakan salah satu

keluhan utama ibu hamil. Tidak jarang di jumpai adanya gejala muntah ( emesis ) pada bulan-

bulan pertama kehamilan. Biasanya terjadi pada pagi hari, di kenal sebagai morning sikcness.

Apabila emesis terjadi terlalu sering dan terlalu banyak di keluarkan ( hiperemesis gravidarum ),

maka keadaan ini pathologik. Hipersalivasi sering terjadi sebagai kompensasi dari mual dan

Page 4: Perubahan Anatomi Dan Adaptasi Fisiologi Pada Ibu Hamil

muntah yang terjadi. Pada beberapa wanita di temukan adanya nyidam makanan yang mungkin

berkaitan dengan persepsi individu wanita tersebut mengenai apa yang bisa mengurangi asam

mual dan muntah. Kondisi lainnya adalah Pica (mengidam ) yang sering di kaitkan dengan

anemia akibat devisiensi zat besi ataupun adanya suatu tradisi ( Hanifa Wiknjosastro, 2002 : 97 ).

2.      Trimester II dan III

Biasanya terjadi konstipasi karena pengaruh hormon progesteron yang meningkat. Selain itu,

perut kembung juga terjadi karena adanya tekanan uterus yang membesar dalam organ perut

yang mendesak organ-organ dalam perut khususnya seluruh pencernaan, usus besar, kearah atas

dan lateral. Wasir ( hemeroid ) cukup sering terjadi pada kehamilan. Sebagian besar hal ini

terjadi akibat konstipasi dan naiknya tekanan vena-vena di bawah uterus termasuk vena

hemoroidal. Panas perut terjadi karena terjadinya aliran balik asam gastrik ke dalam esofaghus

bagian bawah ( Vivian Nanny & Tri Sunarsih, 2011 : 98 ).

B.     SISTEM PERKEMIHAN

Bila satu organ membesar, maka organ lain akan mengalami tekanan, dan pada

kehamilan tidak jarang terjadi gangguan berkemih pada saat kehamilan. Ibu akan merasa lebih

sering ingin buang air kecil. Pada bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh uterus

yang mulai membesar. Keadaan ini hilang dengan makin tuanya kehamilan bila uterus gravidus

keluar dari rongga panggul. Pada minggu-minggu pertengahan kehamilan, frekuensi berkemih

meningkat. Hal ini umumnya timbul antara minggu ke- 16 sampai minggu ke- 24 kehamilan.

Pada akhir kehamilan, bila kepala janin mulai turun ke bawah pintu atas panggul, keluhan sering

BAK akan timbul lagi karena kandung kemih mulai tertekan kembali.

Pada kehamilan normal fungsi ginjal cukup banyak berubah. Laju filtrasi glomerulus dan

aliran plasma ginjal meningkat pada awal kehamilan. Ginjal wanita harus mengakomodasi

tuntutan metabolism dan sirkulasi ibu yang meningkat dan juga mengekskresi produk sampah

janin. Ginjal pada saat kehamilan sedikit bertambah besar, panjangnya bertambah 1-1,5 cm.

Ginjal berfungsi paling efisien saat wanita berbaring pada posisi rekumbeng lateral dan paling

tidak efisien pada saat posisi telentang. Saat wanita hamil berbaring telentang, berat uterus akan

Page 5: Perubahan Anatomi Dan Adaptasi Fisiologi Pada Ibu Hamil

menekan vena kava dan aorta, sehingga curah jantung menurun. Akibatnya tekanan darah ibu

dan frekuensi jantung janin menurun, begitu jg dengan volume darah ginjal (jayanti sukma

hapsari muis di 22.48 http://amazingbiges.blogspot.com/2011/05/perubahan-anatomi-dan-

adaptasi.html ).

Dalam kehamilan, ureter kanan dan kiri membesar karena pengaruh progesteron. akan

tetapi, ureter kanan lebih membesar lebih membesar dari ureter kiri karena mengalami lebih

banyak tekanan perbandingan dengan ureter kiri. Hal ini di sebabkan karena uterus lebih sering

memutar ke arah kanan. Mungkin karena orang bergerah lebih sering memakai tangan kanannya

atau disebabkan oleh letak kolon dan sigmoid yang berada di belakang kiri uterus. Akibat

tekanan pada ureter kanan tersebut lebih sering dijumpai hidroureter dekstra dan pielitis dekstra.

Di samping sering BAK yang tersebut di atas, terdapat pula poliri. Poliuri disebabkan oleh

adanya peningkatan sirkulasi darah di ginjal pada kehamilan sehingga filtrasi glomerulus juga

meningkat sampai 69 %. Reabsorpsi di tubulus tidak beruba sehingga lebih banyak dikeluarkan

urea dan asam folik dalam kehamilan ( Hanifa Wiknjosastro, 2002:97 ).

C.    SISTEM MUSKULOSKELETAL

Pengaruh dari peningkatan ekstrogen, progesteron, dan elastin dalam kehamilan

menyebabkan kelemahan jaringan ikat serta ketidakseimbangan persendian.

Akibat dari perubahan fisik selama kehamilan adalah sebagai berikut :

1. Peregangan oto-otot

2. Pelunakan legamen-ligamen

Area yang paling dipengaruhi oleh perubahan-perubahn tersebut adalah sebagai berikut :

1. Tulang belakang ( Curva lumbar yang berlebihan ).

2. Oto-otot abdominal ( meregang ke atas uterus hamil ).

3. Oto dasar panggul ( Menahan berat badan dan tekanan uterus ).

Bagi ibu hamil, bagian ini merupakan titik-titik kelemahan struktural dan bagian

bermasalah yang potensial dikarenakan beben yang menekan kehamilan. Oleh karena itu,

masalah postur merupakan hal biasa dalam kehamilan.

Page 6: Perubahan Anatomi Dan Adaptasi Fisiologi Pada Ibu Hamil

1)      Bertambahnya beban dan perubahan struktur dalam kehamilan mengubah dimensi tubuh dan

pusat gravitasi.

2)      Ibu hamil mempunyai kecenderungan besar dalam membentur benda-benda

( Menghasilkan memar biru ) dan kehilangan keseimbangan ( lalu jatuh )

( Pusdiknakes, 2003:100 ).

Perubahan Sistem Muskuloskeletal yang dirasakan Ibu Hamil adalah sebagai berikut.

Trimester I

Pada trimester pertama tidak banyak perubahan pada muskuloskeletal.

Keseimbangan kadar kalsium selama kehamilan biasanya normal apabila asupan nutrisi

khususnya produk susu terpenuhi. Tulang dan gigi biasanya tidak berubah pada kehamilan yang

normal. Selama masa kehamilan wanita membutuhkan kira-kira 1/3 lebih banyak kalsium dan

posfor. Karies gigi tidak disebabkan oleh dekalasifikasi, sejak kalsium dan gigi dibentuk.

Terdapat bukti bahwa saliva yang sama pada saat hamil membuat aktifitas penghancur bakteri

email yang menyebabkan karies (jayanti sukma hapsari muis di 22.48

http://amazingbiges.blogspot.com/2011/05/perubahan-anatomi-dan-adaptasi.html ).

Trimester II dan III

Hormon progesteron dan hormon relaksasi menyebabkan relaksasi jaringan ikat dan otot-

otot. Hal ini terjadi maksimal pada satu minggu terakhir kehamilan. Proses relaksasi ini

memberikan kesempatan pada panggul untuk meningkatkan kapasitasnya sebagai persiapan

proses persalinan, tulang pubis melunak menyerupai tulang sendi, sambungan sendi

sacrococcigus mengendur membuat tulang koksigis bergeser ke arah belakang sendi panggul

yang tidak stabil. Pada ibu hamil, hal ini menyebabkan sakit pinggang. Postur tubuh wanita

secara bertahap mengalami perubahan karena janin membesar dalam abdomen sehingga untuk

mengompensasi penambahan berat badan ini, bahu lebih tertarik ke belakang dan tulang lebih

melengkung, sendi tulang belakang lebih lentur, dan dapat menyebabkan nyeri punggung pada

beberapa wanita ( Vivian Nanny & Tri Sunarsih, 2011 : 103 ).

Lordosis progresif merupakan gambaran yang khas pada kehamilan normal. Untuk

mengompensasi posisi anterior uterus yang semakin membesar, lordosis menggeser pusat

gravitasi ke belakang pada tungkai bawah. Mobilitas sendi sakroiliaka, sakrokoksigeal, dan sendi

Page 7: Perubahan Anatomi Dan Adaptasi Fisiologi Pada Ibu Hamil

pubis bertambah besar, serta menyebabkan rasa tidak nyaman di bagian bawah punggung

khususnya pada akhir kehamlan. Selama trimester aknir, rasa pegal, mati rasa, dan lemah di

alami oleh anggota badan atas yang di sebabkan lordosis yang besar dengan fleksi anterior leher

dan merosotnya lingkar bahu sehingga menimbulkan traksi pada nervus ulnaris dan medianus

( Crips dan DeFrancesco, 1964 ). Ligamen rotundum mengalami hipertrofi dan mendapatkan

tekanan dari uterus yang mengakibatkan rasa nyeri pada ligamen tersebut

( Vivian Nanny & Tri Sunarsih, 2011 : 103-104 ).

Kram otot-otot tungkai dan kaki merupakan masalah umum selama kehamilan.

Penyebabnya tidak diketehui, tetapi berhubungan dengan metabolisme otot, atau postur yang

tidak seimbang (jayanti sukma hapsari muis di 22.48

http://amazingbiges.blogspot.com/2011/05/perubahan-anatomi-dan-adaptasi.html ).

Wanita muda yang cukup berotot dapat mentoleransi perubahan ini tanpa keluhan. Akan

tetapi wanita yang tua dapat mengalami gangguan punggung atau nyeri punggung yang cukup

berat selama kehamilan (jayanti sukma hapsari muis di 22.48

http://amazingbiges.blogspot.com/2011/05/perubahan-anatomi-dan-adaptasi.html ).

BAB III

PENUTUP

A.    KESIMPULAN

Perubahan-perubahan anatomi yang terjadi pada ibu hamil diantaranya meliputi sistem

pencernaan, sistem perkemihan, dan muskuloskeletal yang berkembang sesuai dengan kondisi

janin yang ada di kandungan ibu.

a.       Pada sistem pencernaan di awal trimester timbul gejala morning sickness dan berangsur

membaik pada trimester selanjutnya, bahkan nafsu makan pun meningkat. Mual (nausea) terjadi

karena makanan lebih lama berada di lambung dan dicerna sangat lambat di usus. Terjadi

Page 8: Perubahan Anatomi Dan Adaptasi Fisiologi Pada Ibu Hamil

konstipasi karena pengaruh hormone progesterone yang meningkat. Selain itu perut kembung

juga terjadi.

b.      Pada sistem perkemihan pada awal trimester sudah menunjukkan gejala sering buang air kecil

akibat didesak oleh fetus dan berlangsung sampai trimester III. Perubahan struktur ginjal

merupakan aktifitas hormonal [ estrogen dan progesteron ], tekanan yang timbul akibat

pembesaran uterus, dan peningkatan volume darah.

c.       Pada sistem muskuloskeletal di awal kehamilan, perubahan-perubahannya tidak begitu

mencolok, tetapi seiring dengan bertambahnya umur kehamilan peningkatan berat wanita hamil

menyebabkan postur dan cara berjalan wanita berubah secara menyolok dan lebih sulit untuk

bergerak. Postur tubuh wanita secara bertahap mengalami perubahan karenan janin membesar

dalam abdomen.

Kadangkala, perubahan-perubahan tersebut membuat ibu tidak nyaman, tetapi selama

perubahan-perubahan tersebut tidak terlalu mengganggu aktivitas ibu, maka kehamilan tersebut

dianggap kehamilan fisiologis.