PERUBAHAN APBDESA

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/10/2019 PERUBAHAN APBDESA

    1/66

    CONTOH PENYUSUNAN PERUBAHAN PERATURAN DESA TENTANG

    ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA (APBDesa)

    PEMERINTAH KABUPATENJOMBANG

    KECAMATAN ...........

    DESA ...........................

    PERATURAN DESA ...KECAMATAN ............... KABUPATEN JOMBANG

    NOMOR........ TAHUN 2014

    TENTANG

    PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA

    TAHUN ANGGARAN 2014

    DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

    KEPALA DESA .............................,

    Menimbang : a. bahwa dengan adanya keadaan yang menyebabkan harus

    dilakukan pergeseran anggaran, antar kegiatan dan antar

    jenis belanja, maka perlu dilakukan Perubahan Anggaran

    Pendapatan dan Belanja Desa yang ditetapkan denganPeraturan Desa;

    b.bahwa sehubungan dengan hal tersebut pada huruf a, maka

    perlu dilakukan perubahan Anggaran Pendapatan dan

    Belanja Desa .. Tahun Anggaran 20014 yang

    ditetapkan dengan Peraturan Desa.

    Mengingat : 1.Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

    Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003

    Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

    Nomor 4286);

    2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang

    Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik

    Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran

    Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

    3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

    Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

    Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran

    Negara Republik Indonesia Nomor 3839) sebagaimana telah

    diubah kedua kali dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun

    2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008

    Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

    Nomor 4844);

    4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang

    Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran

    Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 82,

  • 8/10/2019 PERUBAHAN APBDESA

    2/66

    Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

    5234);

    5. Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor

    7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

    5495);

    6. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang

    Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun

    2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia

    Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara

    Republik Indonesia Nomor 5539);

    7. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 6 Tahun

    2006 tentang Organisasi Pemerintah Desa (Lembaran

    Daerah Kabupaten Jombang Tahun 2006 Nomor 6/D,

    Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Jombang Tahun

    2006 Nomor 5/D);

    8. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 7 Tahun

    2006 tentang Badan Permusyawaratan Desa (Lembaran

    Daerah Kabupaten Jombang Tahun 2006 Nomor 7/D,

    Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Jombang Tahun2006 Nomor 7/D);

    9. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 8 Tahun

    2006 tentang Kerjasama Desa (Lembaran Daerah

    Kabupaten Jombang Tahun 2006 Nomor 8/D, Tambahan

    Lembaran Daerah Kabupaten Jombang Tahun 2006 Nomor

    8/D);

    10. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 9 Tahun

    2006 tentang Sumber Pendapatan Desa (Lembaran Daerah

    Kabupaten Jombang Tahun 2006 Nomor 9/D, TambahanLembaran Daerah Kabupaten Jombang Tahun 2006 Nomor

    9/D);

    11. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 10 Tahun

    2006 tentang Pedoman Pembentukan dan Mekanisme

    Penyusunan Peraturan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten

    Jombang Tahun 2006 Nomor 10/D, Tambahan Lembaran

    Daerah Kabupaten Jombang Tahun 2006 Nomor 10/D);

    12. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 15 Tahun

    2006 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah(Lembaran Daerah Kabupaten Jombang Tahun 2006 Nomor

    15/D, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Jombang

    Tahun 2006 Nomor 15/D);

    13. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 12 Tahun

    2013 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

  • 8/10/2019 PERUBAHAN APBDESA

    3/66

    Tahun Anggaran 2014 (Lembaran Daerah Kabupaten

    Jombang Tahun 2013 Nomor 12/A);

    14. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 17 Tahun

    2014 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan

    Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014 (Lembaran DaerahKabupaten Jombang Tahun 2014 Nomor 17/A);

    15. Peraturan Bupati Jombang Nomor 34 Tahun 2009 tentang

    Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Daerah

    Kabupaten Jombang Tahun 2009 Nomor 34/A);

    sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati

    Jombang Nomor 35 tahun 2011 (Berita Daerah Kabupaten

    Jombang Tahun 2011 Nomor 35/A);

    16. Peraturan Bupati Jombang Nomor 35 Tahun 2013 tentang

    Pedoman Pengelolaan Alokasi Dana Desa Kabupaten

    Jombang (Berita Daerah Kabupaten Jombang Tahun 2014

    Nomor 4/E).

    17. Peraturan Bupati Jombang Nomor 4 Tahun 2014 tentang

    Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

    Tahun Anggaran 2014 (Berita Daerah Kabupaten Jombang

    Tahun 2013 Nomor 35/A).

    18. Peraturan Bupati Jombang Nomor 28 Tahun 2014 tentangPenjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja

    Daerah Tahun Anggaran 2014 (Berita Daerah Kabupaten

    Jombang Tahun 2014 Nomor 28/A).

    Dengan Persetujuan Bersama,

    BADAN PERMUSYAWARATAN DESA.............

    dan

    KEPALA DESA ..............

    MEMUTUSKAN:

    Menetapkan:PERATURAN DESA ........TENTANG PERUBAHAN ANGGARANPENDAPATAN DAN BELANJA DESA TAHUN ANGGARAN 2014

    Pasal I

    Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun Anggaran

    2014 sebagai berikut:

    1. Pendapatan

    a.Semula Rp. ...............................

    b.Bertambah Rp. ................................

    Jumlah Pendapatan setelah Perubahan

    Rp. ...........................

  • 8/10/2019 PERUBAHAN APBDESA

    4/66

    2. Belanja

    a.Semula Rp. ..............................

    b.Bertambah Rp. ...............................

    Jumlah Belanja setelah Perubahan Rp..........................

    3. Pembiayaan

    a.Penerimaan

    1).Semula Rp. ...........................

    2).BertambahRp. ............................

    Jumlah Penerimaan setelah Perubahan

    Rp. .............................

    b. Pengeluaran

    1).Semula Rp. .............................

    2).BertambahRp. ............................

    Jumlah Pengeluaran setelah Perubahan Rp................................

    Jumlah Pembiayaan setelah Perubahan

    Rp. ...........................

    Uraian lebih lanjut Perubahan Anggaran Pendapatan danBelanja Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1sebagaimana tercantum pada Lampiran yang merupakanbagian tidak terpisahkan dari Peraturan Desa ini

    Pasal II

    Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

    Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan

    pengundangan Peraturan Desa ini dengan penempatannya

    dalam Berita Daerah Kabupaten Jombang.

    Ditetapkan di ....................

    pada tanggal .....................

    KEPALA DESA ............

    ( NAMA TANPA GELAR)

    Diundangkan di ....................................

    pada tanggal

    SEKRETARIS DESA .................

    ...................

  • 8/10/2019 PERUBAHAN APBDESA

    5/66

    BERITA DAERAH KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2014 NOMOR.........../A

  • 8/10/2019 PERUBAHAN APBDESA

    6/66

    PEMERINTAH KABUPATENJOMBANG

    KECAMATAN ..........

    DESA ..........................

    KEPUTUSAN KEPALA DESA ..

    NOMOR: 188/ ./415....../200...

    TENTANG

    PATOKAN HARGA SATUAN PEKERJAAN PER KEGIATAN DAN STANDAR

    HARGA SATUAN BAHAN BANGUNAN SERTA UPAH PEKERJA

    DI DESA .......TAHUN ANGGARAN 2009

    KEPALA DESA ,

    Menimbang : bahwa dalam rangka untuk melaksanakan ketentuan pasal

    15 ayat (4) Peraturan Bupati Jombang Nomor 41 Tahun 2009

    tentang Alokasi Dana Desa maka dipandang perlu

    menuangkan ketentuannya dengan Keputusan Kepala Desa.

    Mengingat :1.Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang

    Keuangan Negara;

    2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang

    Perbendaharaan Negara;

    3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang

    Pembentukan Peraturan Perundang-undangan;

  • 8/10/2019 PERUBAHAN APBDESA

    7/66

    4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

    Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan

    Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008.

    5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang

    Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah;

    6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006

    tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

    sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri

    Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007;

    7. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun

    2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan

    Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah

    dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 95Tahun 2007;

    8. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 6 Tahun

    2006 tentang Susunan Organisasi Pemerintah Desa;

    9. Peraturan Bupati Jombang Nomor 41 Tahun 2009 tentang

    Alokasi Dana Desa;

    10.Peraturan Desa .......Nomor...........tentang Anggaran

    Pendapatan dan Belanja Desa Tahun Anggaran............

    MEMUTUSKAN :

    Menetapkan :

    PERTAMA :Menetapkan Patokan Harga Satuan Pekerjaan Per Kegiatan

    dan Standar Harga Satuan Bahan Bangunan Serta Upah

    Pekerja di Desa..........Tahun Anggaran 2009 sebagaimana

    tercantum pada Lampiran ......... yang merupakan bagian

    tidak terpisahkan dari keputusan ini.

    KEDUA : Patokan Harga sebagaimana dimaksud Diktum PERTAMA

    merupakan salah satu acuan yang dapat dipergunakan

    sebagai pedoman pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan

    Belanja Desa Tahun Anggaran 2009 disamping

    perkembangan harga pasar yang berlaku.

    KETIGA : Standar Harga Satuan Bahan Bangunan sebagaimana

    dimaksud Diktum PERTAMA merupakan acuan yang dapat

    dipergunakan sebagai pedoman pelaksanaan Anggaran

    Pendapatan dan Belanja Desa Tahun Anggaran 2009

    disamping perkembangan harga pasar yang berlaku maupun

    ketentuan-ketentuan dalam peraturan perundang-undangan

    yang berlaku.

  • 8/10/2019 PERUBAHAN APBDESA

    8/66

    KEEMPAT : Standar Harga Satuan Bahan Bangunan sebagaimana

    dimaksud Diktum PERTAMA meliputi harga material, biaya

    menaikkan, mengangkut dan menurunkan material yang

    diangkut ke lokasi pekerjaan.

    KELIMA : Patokan harga sebagaimana dimaksud Diktum PERTAMA

    merupakan harga tertinggi dan belum termasuk Pajak

    Pertambahan Nilai.

    KEENAM : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal di tetapkan.

    Ditetapkan di ..........

    pada tanggal

    KEPALA DESA,

    ......................

    TEMBUSAN: Keputusan ini disampaikan kepada:

    Yth1.Sdr. Camat ..........

    2. Sdr. Ketua BPD Kabupaten Jombang;

    3 Sdr. Tim Pelaksana yang bersangkutan.

    MEKANISME PENGAJUAN DAN PENCAIRAN ADD

    Pasal 11

    Persyaratan yang harus dipenuhi didalam pengajuan ADD oleh

    Pemerintah Desa adalah sebagai berikut:

    a.Telah menyerahkan Surat Pertanggung Jawaban (SPJ)

    Pelaksanaan ADD tahun sebelumnya;

    b.Telah melunasi 30 % (tiga puluh persen) dari baku PBB Desa,

    berdasarkan laporan realisasi penerimaan PBB dari Dinas

    Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah;

    c.Telah membuat Daftar Usulan Rencana Kegiatan Desa (DURK

    Desa) yang dibiayai oleh ADD dan harus tercantum dalam

    Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes);

    d. Daftar Usulan Rencana Kegiatan Desa (DURK Desa)

    sebagaimana dimaksud huruf c harus memperoleh

    persetujuan Badan Permusyawaratan Desa dan

  • 8/10/2019 PERUBAHAN APBDESA

    9/66

    mencantumkan partisipasi swadaya masyarakat serta

    dituangkan dalam Peraturan Desa tentang APB Desa;

    e.Telah membuka Rekening Desa yang ditetapkan dalam

    Keputusan Kepala Desa;

    f.Telah menunjuk Bendahara yang ditetapkan dalam

    Keputusan Kepala Desa;

    g. Melampirkan Pakta Integritas dari Kepala Desa.

    PEMERINTAH KABUPATENJOMBANG

    KECAMATAN ..........

    DESA ..........................

    KEPUTUSAN KEPALA DESA ..NOMOR: 188/ ./415....../200...

    TENTANG

    PENETAPAN BESARAN SEWA TANAH DESA ..........

  • 8/10/2019 PERUBAHAN APBDESA

    10/66

    KEPALA DESA .,

    Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 10

    huruf c Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun

    2007 tentang Pedoman Pengelolaan Kekayaan Desa, maka

    dipandang perlu menetapkan Tarif Tanah Desa ..........

    dengan Keputusan Kepala Desa.

    Mengingat : 1.Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang

    Pembentukan Peraturan Perundang-undangan

    2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang

    Pemerintahan Daer sebagaimana telah diubah kedua

    kalinya dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008;

    3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72

    Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik

    Indonesia Tahun 2005 Nomor 159, Tambahan Lembaran

    Negara Republik Indonesia Nomor 4588);

    4. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 2 Tahun

    2003 tentang Pengelolaan Tanah Desa;

    5. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 6 Tahun

    2006 tentang Organisasi Pemerintahan Desa;

    6. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 7 Tahun

    2006 tentang Badan Permusyawaratan Desa;

    7. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 10 Tahun

    2006 tentang Pedoman Pembentukan dan Mekanisme

    Penyusunan Peraturan Desa;

    Memperhatikan:Hasil musyawarah dengan Badan Permusyawaratan Desa

    Badang tanggal ................tentang pemanfaatan pengelolaan

    tanah desa Badang dengan cara disewakan.

    MEMUTUSKAN :

    Menetapkan :

    PERTAMA :PENETAPAN BESARAN SEWA TANAH DESA ...................

    KEDUA :Tanah sebagaimana dimaksud diktum PERTAMA dengan

    identitas sebagai berikut :

    a. Letak di dusun .................................;

    b. Nomor Persil ....................................;c. Luas .................................................;

    d.Jenis tanah sawah, batas-batas :

    Sebelah Utara : . . . . . . . .

    Sebelah Timur: . . . . . . . ..

    Sebelah Selatan: . . . . . . .

  • 8/10/2019 PERUBAHAN APBDESA

    11/66

    Sebelah Barat: . . . . . . . . .

    KETIGA :Besarnya tarif sewa tanah sawah sebagaimana dimaksud

    Diktum PERTAMA adalah sebesar

    Rp..........................................(...................) /..... Per tahun

    KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

    Ditetapkan di ..................

    pada tanggal

    KEPALA DESA .................................,

    ....................

    TEMBUSAN :Keputusan ini disampaikan kepada :

    Yth. 1. Sdr. Bupati Jombang;

    2. Sdr. Camat .............;

    3. Sdr. Ketua BPD Desa ...........

  • 8/10/2019 PERUBAHAN APBDESA

    12/66

    CONTOH : PERATURAN DESA TENTANG PKK

    PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG

    KECAMATAN

    DESA.......

    PERATURAN DESA ...........................

    NOMOR ..TAHUN .......

    TENTANG

    GERAKAN PEMBERDAYAAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA (PKK)

    DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

    KEPALA DESA ,

  • 8/10/2019 PERUBAHAN APBDESA

    13/66

    Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 2 Peraturan

    Daerah Kabupaten Jombang Nomor 16 Tahun 2002 tentang

    Lembaga Kemasyarakatan Desa/Kelurahan, maka dipandang

    perlu mengatur ketentuan mengenai Gerakan Pemberdayaan

    dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dalam suatu Peraturan Desa.

    Mengingat : 1.Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang

    Pembentukan Peraturan Perundang-undangan ( Lembaran

    Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53,

    Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

    4389);

    2.Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentangPemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

    Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran

    Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana

    telah diubah kedua kalinya dengan Undang-Undang

    Nomor 12 Tahun 2008;

    3.Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

    Perencanaan Pembangunan Nasional;

    4.Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72

    Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik

    Indonesia Tahun 2005 Nomor 419 Tambahan Lembaran

    Negara Republik Indonesia Nomor 4588);

    5.Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 79

    Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan

    Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

    Nomor 4593);

    6.Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 16 Tahun

    2002 tentang Lembaga Kemasyarakatan Desa/Kelurahan;

    7.Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 6 Tahun

    2006 tentang Susunan Organisasi Pemerintah Desa;

    8.Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 7 Tahun2006 tentang Badan Permusyawaratan Desa;

    9.Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 10 Tahun

    2006 tentang Pedoman Pembentukan dan Mekanisme

    Penyusunan Peraturan Desa;

  • 8/10/2019 PERUBAHAN APBDESA

    14/66

    10. Peraturan Bupati Jombang Nomor 28 Tahun 2006

    tentang Pembentukan Lembaga Pemberdayaan

    Masyarakat Desa/Kelurahan (LPMD/K);

    11. Peraturan Bupati Jombang Nomor 14 Tahun 2007

    tentang Pedoman Penyusunan Peraturan Desa.

    Dengan Persetujuan Bersama

    BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...................

    dan

    KEPALA DESA ,

    MEMUTUSKAN :

    Menetapkan :PERATURAN DESA ........................TENTANG GERAKAN

    PEMBERDAYAAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

    (PKK).

    BAB I

    KETENTUAN UMUM

    Pasal 1

    Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan :

    1. Kabupaten, adalah Kabupaten Jombang;

    2. Kecamatan, adalah Kecamatan ...............;

    3. Desa, adalah Desa ...................................;

    4. Pemerintahan Desa, adalah kegiatan pemerintahan yang

    dilaksanakan oleh Pemerintah Desa dan Badan

    Permusyawaratan Desa;

    5. Pemerintah Desa, adalah Kepala Desa dan PerangkatDesa;

    6. Kepala Desa, adalah adalah Kepala Desa .......................;

    7. Perangkat Desa, adalah Pembantu Kepala Desa yang

    terdiri dari Sekretaris Desa, Kepala Dusun dan Staf Desa;

    8. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disebut

    BPD, adalah Badan Permusyawaratan

    Desa............................;

    9. Lembaga Kemasyarakatan Desa, adalah Lembaga

    Kemasyarakatan Desa ..................................;

    10. Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga

    yangh selanjutnya disebut PKK, adalah Gerakan

    Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK)

    Desa .............................

    BAB II

  • 8/10/2019 PERUBAHAN APBDESA

    15/66

    SUSUNAN ORGANISASI

    Pasal 2

    (1) Susunan kepengurusan Gerakan Pemberdayaan dan

    Kesejahteraan Keluarga (PKK), terdiri dari :

    a. Ketua;

    b.Wakil Ketua;

    c. Sekretaris;

    d.Wakil Sekretaris;

    e. Bendahara;

    f.Wakil Bendahara;

    g. Kelompok Kerja I;

    h. Kelompok Kerja II;i. Kelompok Kerja III;

    j. Kelompok Kerja IV.

    (2) Susunan Organisasi Gerakan Pemberdayaan dan

    Kesejahteraan Keluarga (PKK), adalah sebagaimana

    tercantum pada Lampiran yang merupakan bagian tidak

    terpisahkan dari Peraturan Desa ini.

    BAB III

    TATA KERJA

    Pasal 3

    Dalam menjalankan tugas dan fungsinya Gerakan

    Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK)

    bertanggungjawab kepada Kepala Desa.

    BAB IV

    Pasal 4

    SYARAT-SYARAT KEPENGURUSAN

    Syarat-syarat kepengurusan Gerakan Pemberdayaan dan

    Kesejahteraan Keluarga (PKK), adalah sebagai berikut :

    1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa ;

    2. Setia dan taat kepada Pancasila dan Undang-Undang

    Dasar 1945 ;

    3. Berkelakuan baik, jujur, adil, cakap, berwibawa dan

    penuh pengabdian terhadap masyarakat ;

    4. Sebagai penduduk Desa setempat dan bertempat tinggal

    tetap ;

  • 8/10/2019 PERUBAHAN APBDESA

    16/66

  • 8/10/2019 PERUBAHAN APBDESA

    17/66

    BAB VI

    TUGAS DAN FUNGSI

    Pasal 7

    (1)Tim PKK Desa mempunyai tugas membantu Pemerintah

    Desa dan merupakan mitra dalam pemberdayaan dan

    peningkatan kesejahteraan keluarga meliputi:

    a.menyusun rencana kerja PKK Desa sesuai dengan

    hasil rakerda Kabupaten.

    b.melaksanakan kegiatan sesuai jadwal yang disepakati.

    c.menyuluh dan menggerakkan kelompok -kelompok PKK

    Dusun/ Lingkungan RW,RT dan Dasa Wisma agar

    dapat mewujudkan kegiatan kegiatn yang telah disusun dan

    disepakati.

    d.menggali, menggerakkan dan mengembangkan potensi

    masyarakat , khususnya keluarga untuk meningkatkan

    kesejahteraan keluarga sesuai dengan kebijaksanaan

    yang telah ditetapkan;

    e.melaksanakan kegiatan penyuluhan kepada keluarga-

    keluarga yang mencakup kegiatan bimbingan dan

    motivasi dalam upaya mencapai keluarga sejahtera.

    f.mengadakan pembinaan dan bimbingan mengenai

    pelaksanaan program kerja;

    g.berpartisipasi dalam pelaksanaan program instansi

    yang berkaitan dengan kesejahteraan keluarga di Desa;

    h.membuat laporan hasil kegiatan kepada Tim Penggerak

    PKK kecamatan dengan tembusan kepada Ketua dewan

    PenyantunTim penggerak PKK setempat;

    i.melaksanakan tertib administrasi

    j.mengadakan konsultasi dengan Ketua Dewan

    Penyantun.

    (1) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam

    ayat (1) dalam Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan

    Kelurga (PKK) dilaksanakan melalui Program Pokok yang

    meliputi:

    a. Penghayatan dan Pengamalan Pancasila;

  • 8/10/2019 PERUBAHAN APBDESA

    18/66

    b. Gotong royong;

    c. Pangan;

    d. Sandang;

    e. Perumahan dan tata laksana rumah tangga;

    f. Pendidikan dan keterampilan;

    g. Kesehatan;

    h. Pengembangan Kehidupan berkoperasi;

    i. Pelestarian Lingkungan Hidup;

    j. Perencanaan Sehat.

    (2)Dalam melaksanakan tugasnya, Gerakan Pemberdayaan

    dan Kesejahteraan Kelurga (PKK) mempunyai fungsi:

    a. Peningkatan dan pengembangan kemampuan serta

    kepribadian dalam mental spiritual yang meliputi

    sikap dan perilaku sebagai insan hamba Tuhan,

    anggota masyarakat dan warga negara yang dinamis

    dan bermanfaat berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945;

    b. Peningkatan dan pengembangan kemampuan serta

    kepribadian dalam bidang fisik material yang meliputi

    pangan, sandang, papan, kesehatan, kesempatan

    kerja yang layak serta lingkungan hidup yang lestari

    melalui peningkatan pendidikan, pengetahuan dan

    keterampilan.

    BAB VII

    POLA HUBUNGAN

    Pasal 8

    Pola hubungan Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan

    Keluarga (PKK) dengan Pemerintah Desa adalah dalam

    bentuk membantu menggerakkan swadaya gotong royongmasyarakat dalam melaksanakan pembangunan.

    BAB VIII

    MASA BAKTI

    Pasal 9

  • 8/10/2019 PERUBAHAN APBDESA

    19/66

    Masa bakti kepengurusan Gerakan Pemberdayaan dan

    Kesejahteraan Keluarga (PKK) ditetapkan 3 (tiga) tahun sejak

    tanggal pelantikan dan dapat dipilih kembali.

    BAB IX

    PENGUKUHAN

    Pasal 10

    Pengukuhan pengurus Gerakan Pemberdayaan dan

    Kesejahteraan Keluarga (PKK) dengan Keputusan Kepala

    Desa dan dilantik oleh Kepala Desa.

    BAB X

    SUMBER DANA

    Pasal 11

    Sumber dana Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan

    Keluarga (PKK) dapat diperoleh dari :

    1. Bantuan Pemerintah Desa;

    2. Bantuan Pemerintah Kabupaten;

    3. Bantuan Pemerintah Propinsi;

    4. Bantuan Pemerintah;

    5. Swadaya gotong royong masyarakat;

    6. Sumber-sumber lain yang sah dan bersifat tidak mengikat.

    BAB XI

    KETENTUAN PERALIHAN

    Pasal 12

    (1) Ketentuan yang mengatur mengenai Lembaga

    Kemasyarakatan Desa yang ada agar menyesuaikan

    dengan Peraturan Desa ini selambat-lambatnya 1 (satu)

    tahun;

    (2) Ketentuan-ketentuan yang bertentangan dengan

    Peraturan Desa ini dinyatakan dicabut dan tidak berlaku.

    BAB XII

    KETENTUAN PENUTUP

    Pasal 13

    Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

    Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan

    Pengundangan Peraturan Desa ini dengan penempatannya

    dalam Berita Daerah Kabupaten Jombang .

  • 8/10/2019 PERUBAHAN APBDESA

    20/66

    Ditetapkan di ......................

    pada tanggal .......................

    KEPALA DESA ............................,

    .................................

    Diundangkan di .........................

    pada tanggal ..............................

    SEKRETARIS DESA ...........................,

    .............................................................

    BERITA DAERAH KABUPATEN JOMBANG................TAHUN .........

    NOMOR................./D

    PENJELASAN

    PERATURAN DESA ....................

    NOMOR .... TAHUN ..................

    TENTANG

    GERAKAN PEMBERDAYAAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA (PKK)

    I. PENJELASAN UMUM

    Bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 2 Peraturann Daerah

    Kabupaten Jombang Nomor 16 Tahun 2002 tentang Lembaga

    Kemasyarakatan Desa/Kelurahan, maka dipandang perlu mengatur

    ketentuan mengenai Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga

  • 8/10/2019 PERUBAHAN APBDESA

    21/66

    (PKK) dalam suatu Peraturan Desa.

    II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL

    Pasal 1

    Cukup jelas

    Pasal 2

    Cukup jelas

    Pasal 3

    .

    Pasal 4

    Pasal 5

    ..

    Pasal 6

    Cukup jelas

    Pasal 7

    Cukup jelas

    Pasal 8

    Cukup jelas

    Pasal 9

    Cukup jelas

    Pasal 10

    Cukup jelas

    Pasal 11

    Cukup jelas

  • 8/10/2019 PERUBAHAN APBDESA

    22/66

    Pasal 12

    Cukup jelas

    Pasal 13

    Cukup jelas

    TAMBAHAN BERITA DAERAH KABUPATEN JOMBANG.................

    NOMOR ........./D

    LAMPIRAN : PERATURAN DESA

  • 8/10/2019 PERUBAHAN APBDESA

    23/66

    NOMOR : .....................................

    TANGGAL : ...

    BAGAN STRUKTUR ORGANISASI

    GERAKAN PEMBERDAYAAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA (PKK)

    KETUA

    WAKIL KETUA

    BENDAHARA SEKRETARIS

    WAKIL BENDAHARA WAKIL SEKRETARIS

    KEPALA DESA ............................,

    .

    KELOMPOK

    KERJA III

    KELOMPOK

    KERJA II

    KELOMPOK

    KERJA I

    KELOMPOK

    KERJA IV

  • 8/10/2019 PERUBAHAN APBDESA

    24/66

    Contoh : PERDES GERAKAN PEMBINAAN GENERASI MUDA (GPGM)

    PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG

    KECAMATAN

    PEMERINTAH DESA

    PERATURAN DESA ..

    NOMOR . TAHUN 200..

    TENTANG

    GERAKAN PEMBINAAN GENERASI MUDA (GPGM)/KARANG TARUNA

    DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

    KEPALA DESA ............,

    Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 2 Peraturan

    Daerah Kabupaten Jombang Nomor 16 Tahun 2002 tentang

    Lembaga Kemasyarakatan Desa/Kelurahan, maka dipandang

    perlu mengatur ketentuan mengenai Gerakan Pembinaan

    Generasi Muda dalam suatu Peraturan Desa.

    Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang

    Pembentukan Peraturan Perundang-undangan ( Lembaran

    Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

    2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentangPemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

    Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara

    Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah

    kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun

    2008;

    3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

    Perencanaan Pembangunan Nasional;

    4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun

    2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia

    Tahun 2005 Nomor 419 Tambahan Lembaran Negara

    Republik Indonesia Nomor 4588);

  • 8/10/2019 PERUBAHAN APBDESA

    25/66

    5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 79 Tahun

    2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan

    Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara

    Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

    6. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 16 Tahun

    2002 tentang Lembaga Kemasyarakatan Desa/Kelurahan;

    7. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 6 Tahun 2006

    tentang Susunan Organisasi Pemerintah Desa;

    8. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 7 Tahun 2006

    tentang Badan Permusyawaratan Desa;

    9. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 10 Tahun

    2006 tentang Pedoman Pembentukan dan Mekanisme

    Penyusunan Peraturan Desa;

    10.Peraturan Bupati Jombang Nomor 28 Tahun 2006 tentang

    Pembentukan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat

    Desa/Kelurahan (LPMD/K);

    11. Peraturan Bupati Jombang Nomor 14 Tahun 2007 tentang

    Pedoman Penyusunan Peraturan Desa.

    Dengan Persetujuan Bersama

    BADAN PERMUSYAWARATAN DESA..,

    dan

    KEPALA DESA

    Memutuskan :

    Menetapkan : PERATURAN DESA TENTANG GERAKAN

    PEMBINAAN GENERASI MUDA (GPGM) / KARANG TARUNA .

    BAB I

    KETENTUAN UMUM

    Pasal 1

    Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan :

    1. Kabupaten, adalah Kabupaten Jombang;

    2. Kecamatan, adalah Kecamatan .;

  • 8/10/2019 PERUBAHAN APBDESA

    26/66

    3. Desa, adalah Desa ............;

    4. Pemerintahan Desa, adalah kegiatan pemerintahan yang

    dilaksanakan oleh Pemerintah Desa dan Badan Perwakilan

    Desa;

    5. Pemerintah Desa, adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa;

    6. Kepala Desa, adalah adalah Kepala Desa ............;

    7. Perangkat Desa, adalah Pembantu Kepala Desa yang terdiri

    dari Sekretaris Desa, Kepala Dusun dan Staf Desa;

    8. Badan Permusyawaratan Desayang selanjutnya disebut BPD,

    adalah Badan Permusyawaratan Desa............;

    9. Lembaga Kemasyarakatan Desa, adalah Lembaga

    Kemasyarakatan Desa;

    10.Gerakan Pembinaan Generasi Muda, adalah Gerakan

    Pembinaan Generasi Muda (GPGM) Desa .............

    BAB II

    SUSUNAN ORGANISASI

    Pasal 2

    (1) Susunan kepengurusan Gerakan Pembinaan Generasi Muda

    (GPGM), terdiri dari :

    a. Ketua I;

    b. Ketua II;c. Sekretaris I;

    d. Sekretaris II;

    e. Bendahara I;

    f. Bendahara II;

    g. Pembantu Umum;

    h. Seksi Organisasi dan Administrasi;

    i. Seksi Pendidikan dan Latihan;

    j. Seksi Pelayanan Kesejahteraan Sosial dan Pengabdian

    Masyarakat;k. Seksi Usaha;

    l. Seksi Kerohanian dan Pembinaan Mental;

    m. Seksi Olah Raga dan Kesenian.

    (2) Susunan Organisasi Gerakan Pembinaan Generasi Muda

    (GPGM), adalah sebagaimana tercantum pada Lampiran yang

    merupakan bagian tak terpisahkan dari Peraturan Desa ini.

    BAB III

    TATA KERJA

    Pasal 3

  • 8/10/2019 PERUBAHAN APBDESA

    27/66

    Dalam menjalankan tugas dan fungsinya Gerakan Pembinaan

    Generasi Muda (GPGM) bertanggungjawab kepada Kepala Desa.

    BAB IV

    SYARAT-SYARAT KEPENGURUSAN

    Pasal 4

    Syarat-syarat kepengurusan Gerakan Pembinaan Generasi

    Muda (GPGM), adalah sebagai berikut :

    1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa ;

    2. Setia dan taat kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar

    1945 ;

    3. Berkelakuan baik, jujur, adil, cakap, berwibawa dan penuh

    pengabdian terhadap masyarakat ;

    4. Sebagai penduduk Desa setempat dan bertempat tinggal

    tetap ;

    5. Mempunyai kemampuan dan kemauan untuk bekerja dan

    membangun;

    6.Tidak berkedudukan sebagai Perangkat Desa;

    7.Tidak berkedudukan sebagai pengurus BadanPermusyawaratan Desa (BPD).

    BAB V

    TATA CARA PEMBENTUKAN

    Pasal 5

    Tata cara pembentukan kepengurusan Gerakan Pembinaan

    Gegerasi Muda (GPGM) adalah :

    1. Calon anggota pengurus diajukan sebagai hasil

    musyawarah mufakat atau voting oleh Organisasi

    Pemuda/Pemuda yang ada di Desa setempat yang

    difasilitasi oleh Kepala Desa;

    2. Nama-nama calon terpilih diajukan kepada Kepala Desa

    untuk diterbitkan Keputusan Kepala Desa danpengukuhan.

    Pasal 6

    (1)Anggota Gerakan Pembinaan Gegerasi Muda (GPGM)

    berhenti dan atau diberhentikan karena:

    1. Meninggal dunia;

  • 8/10/2019 PERUBAHAN APBDESA

    28/66

    2. Berpindah tempat tinggal;

    3. Mengundurkan diri;

    4. Berakhir masa jabatannya;

    5.Tidak bisa menjalankan tugas atau kewajibannya;

    6. Melakukan perbuatan yang melanggar perundang-

    undangan dan ketentuan yang berlaku;

    7.Tidak lagi memenuhi syarat-syarat yang ditentukan.

    (2) Pemberhentian anggota pengurus Gerakan Pembinaan

    Gegerasi Muda dilakukan oleh Kepala Desa dan

    dikukuhkan dalam Keputusan Kepala Desa atas usul

    pimpinan pengurus Gerakan Pembinaan Generasi Muda.

    BAB VI

    TUGAS DAN FUNGSI

    Pasal 7

    (1) Gerakan Pembinaan Generasi Muda (GPGM) mempunyai

    tugas menggerakkan peran serta pemuda dalam

    pembangunan;

    (2) Dalam melaksanakan tugasnya, Gerakan Pembinaan

    Generasi Muda (GPGM) mempunyai fungsi :

    a. Penanaman dan pemupukan rasa persatuan dan

    kesatuan para pemuda desa;

    b. Perencanaan kegiatan pemuda dalam rangka peran serta

    pembangunan Desa.

    BAB VII

    POLA HUBUNGAN

    Pasal 8

    Pola hubungan Gerakan Pembinaan Generasi Muda (GPGM)

    dengan Pemerintah Desa adalah dalam bentuk membantu

    menggerakkan swadaya gotong royong masyarakat dalam

    melaksanakan pembangunan.

    BAB VIII

    MASA BAKTI

    Pasal 9

  • 8/10/2019 PERUBAHAN APBDESA

    29/66

    Masa bakti kepengurusan Gerakan Pembinaan Generasi Muda

    (GPGM) ditetapkan 3 (tiga) tahun sejak tanggal pelantikan dan

    dapat dipilih kembali.

    BAB IX

    PENGUKUHAN

    Pasal 10

    Pengukuhan pengurus Pembinaan Generasi Muda (GPGM)

    dengan Keputusan Kepala Desa dan dilantik oleh Kepala Desa.

    BAB X

    SUMBER DANA

    Pasal 11

    Sumber dana Gerakan Pembinaan Generasi Muda (GPGM)dapat diperoleh dari :

    1. Bantuan Pemerintah Desa;

    2. Bantuan Pemerintah Kabupaten;

    3. Bantuan Pemerintah Propinsi;

    4. Bantuan Pemerintah;

    5. Swadaya gotong royong masyarakat;

    6. Sumber-sumber lain yang sah dan bersifat tidak mengikat.BAB XI

    KETENTUAN PERALIHAN

    Pasal 12

    (1) Ketentuan yang mengatur mengenai Lembaga

    Kemasyarakatan Desa yang ada agar menyesuaikan dengan

    Peraturan Desa ini selambat-lambatnya 1 (satu) tahun;

    (2) Ketentuan-ketentuan yang bertentangan dengan Peraturan

    Desa ini dinyatakan dicabut dan tidak berlaku.

  • 8/10/2019 PERUBAHAN APBDESA

    30/66

    BAB XII

    KETENTUAN PENUTUP

    Pasal 13

    Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

    Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan

    Pengundangan Peraturan Desa ini dengan penempatannya

    dalam Lembaran Desa.

    Ditetapkan di ............

    pada tanggal

    KEPALA DESA ............,

    ..

    Diundangkan di ............

    pada tanggal . (bulan) 200.

    SEKRETARIS DESA ............,

    ..

    LEMBARAN DESA ............ TAHUN 200. NOMOR.

  • 8/10/2019 PERUBAHAN APBDESA

    31/66

    LAMPIRAN : PERATURAN DESA ............

    NOMOR : TAHUN 2004.

    TANGGAL :

    BAGAN STRUKTUR ORGANISASI

    GERAKAN PEMBINAAN GENERASI MUDA (GPGM)

    KETUA I

    KETUA II

    SEKRETARIS I

    SEKRETARIS II

    PEMBANTU

    UMUM

    SEKSI

    PELAYANAN

    KESEJAHTERAA

    N SOSIAL &

    SEKSI

    PENDIDIKAN &

    LATIHAN

    SEKSI

    ORGANISASI &

    ADMINISTRASI

    BENDAHARA I

    BENDAHARA II

  • 8/10/2019 PERUBAHAN APBDESA

    32/66

    KEPALA DESA ............,

    PENJELASAN

    PERATURAN DESA ............

    NOMOR TAHUN 2002

    TENTANG

    GERAKAN PEMBINAAN GENERASI MUDA (GPGM)

    I. PENJELASAN UMUM

    Bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 2 Peraturan Daerah

    Kabupaten Jombang Nomor 16 Tahun 2002 tentang Lembaga

    Kemasyarakatan Desa/Kelurahan, maka dipandang perlu mengatur

    ketentuan mengenai Gerakan Pembinaan Generasi Muda dalam suatu

    Peraturan Desa.

    II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL

    Pasal 1 sampai dengan Pasal 13 : .

    TAMBAHAN LEMBAGARAN DESA ............(bulan) 200. NOMOR..

    SEKSI USAHA SEKSI

    OLAHRAGA &

    KESENIAN

  • 8/10/2019 PERUBAHAN APBDESA

    33/66

    PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG

    KECAMATAN .

    PEMERINTAH DESA

    PERATURAN DESA ............NOMOR TAHUN 200.

    TENTANG

    RUKUN TETANGGA (RT)

    DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

    KEPALA DESA ............,

    Menimbang :bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 2 Peraturan

    Daerah Kabupaten Jombang Nomor 16 Tahun 2002 tentang

    Lembaga Kemasyarakatan Desa/Kelurahan, maka dipandang

    perlu mengatur ketentuan mengenai Rukun Tetangga (RT)

    dalam suatu Peraturan Desa.

  • 8/10/2019 PERUBAHAN APBDESA

    34/66

    Mengingat : 1.Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang

    Pembentukan Peraturan Perundang-undangan ( Lembaran

    Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53,

    Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

    4389);

    2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

    Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

    Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran

    Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana

    telah diubah kedua kalinya dengan Undang-Undang

    Nomor 12 Tahun 2008;

    3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang SistemPerencanaan Pembangunan Nasional;

    4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72

    Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik

    Indonesia Tahun 2005 Nomor 419 Tambahan Lembaran

    Negara Republik Indonesia Nomor 4588);

    5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 79

    Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan

    Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor

    165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

    Nomor 4593);

    6. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 16 Tahun

    2002 tentang Lembaga Kemasyarakatan Desa/Kelurahan;

    7. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 6 Tahun

    2006 tentang Susunan Organisasi Pemerintah Desa;

    8. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 7 Tahun

    2006 tentang Badan Permusyawaratan Desa;

    9. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 10 Tahun

    2006 tentang Pedoman Pembentukan dan Mekanisme

    Penyusunan Peraturan Desa;

    10.Peraturan Bupati Jombang Nomor 28 Tahun 2006 tentang

    Pembentukan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat

    Desa/Kelurahan (LPMD/K);

    11. Peraturan Bupati Jombang Nomor 14 Tahun 2007 tentang

    Pedoman Penyusunan Peraturan Desa.

  • 8/10/2019 PERUBAHAN APBDESA

    35/66

    Dengan persetujuan

    BADAN PERMUSYAWARATAN DESA............,

    MEMUTUSKAN :

    Menetapkan :PERATURAN DESA ............ TENTANG RUKUN TETANGGA

    (RT).

    BAB I

    KETENTUAN UMUM

    Pasal 1

    Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan :

    1. Kabupaten, adalah Kabupaten Jombang;

    2. Kecamatan, adalah Kecamatan..;

    3. Desa, adalah Desa ............;

    4. Pemerintahan Desa, adalah kegiatan pemerintahan yang

    dilaksanakan oleh Pemerintah Desa dan Badan

    Permusyawaratan Desa;

    5. Pemerintah Desa, adalah Kepala Desa dan Perangkat

    Desa;

    6. Kepala Desa, adalah adalah Kepala Desa ............;

    7. Perangkat Desa, adalah Pembantu Kepala Desa yangterdiri dari Sekretaris Desa, Kepala Dusun dan Staf Desa;

    8. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disebut

    BPD, adalah Badan Permusyawaratan Desa............;

    9. Lembaga Kemasyarakatan Desa, adalah Lembaga

    Kemasyarakatan Desa ............;

    10.Rukun Tetangga (RT), adalah Rukun Tetangga (RT) yang

    ada di Desa .............

    BAB II

    SUSUNAN ORGANISASI

    Pasal 2

    (1) Susunan kepengurusan Rukun Tetangga (RT), terdiri

    dari :

    a. Ketua;

    b. Sekretaris;

    c. Bendahara.

    (2) Susunan Organisasi Rukun Tetangga (RT), adalah

    sebagaimana tercantum pada Lampiran yang merupakanbagian tak terpisahkan dari Peraturan Desa ini.

    BAB III

    TATA KERJA

    Pasal 3

  • 8/10/2019 PERUBAHAN APBDESA

    36/66

    Dalam menjalankan tugas dan fungsinya Rukun Tetangga

    (RT) bertanggungjawab kepada Kepala Desa.

    BAB IV

    SYARAT-SYARAT KEPENGURUSAN

    Pasal 4

    Syarat-syarat kepengurusan Rukun Tetangga (RT), adalah

    sebagai berikut :

    1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa ;

    2. Setia dan taat kepada Pancasila dan Undang-Undang

    Dasar 1945 ;

    3. Berkelakuan baik, jujur, adil, cakap, berwibawa dan

    penuh pengabdian terhadap masyarakat ;

    4. Sebagai penduduk Desa setempat dan bertempat tinggal

    tetap ;

    5. Mempunyai kemampuan dan kemauan untuk bekerja dan

    membangun ;

    6.Tidak berkedudukan sebagai Perangkat Desa;

    7.Tidak berkedudukan sebagai pengurus Badan

    Permusyawaratan Desa(BPD).

    BAB V

    TATA CARA PEMBENTUKAN

    Pasal 5

    Tata cara pembentukan kepengurusan Rukun Tetangga (RT)

    adalah :

    1. Pengurus RT dipilih oleh Kepala Keluarga (KK) setempat

    dan telah bertempat tinggal tetap sekurang-kurangnya 6

    (enam) bulan dengan tidak terputus-putus serta terdaftar

    dalam Kartu Keluarga (KK);

    2. Susunan Pengurus RT terpilih disampaikan kepada

    Kepala Desa untuk selanjutnya diterbitkan Keputusan

    Kepala Desa dan pengukuhan.

    Pasal 6

    (1) Pengurus Rukun Tetangga (RT) berhenti dan atau

    diberhentikan karena:

    1. Meninggal dunia;

    2. Berpindah tempat tinggal;

    3. Mengundurkan diri;

    4. Berakhir masa jabatannya;

  • 8/10/2019 PERUBAHAN APBDESA

    37/66

    5.Tidak bisa menjalankan tugas atau kewajibannya;

    6. Melakukan perbuatan yang melanggar perundang-

    undangan dan ketentuan yang berlaku;

    7.Tidak lagi memenuhi syarat-syarat yang ditentukan.

    (2) Pemberhentian pengurus Rukun Tetangga (RT) dilakukan

    oleh Kepala Desa dikukuhkan dalam Keputusan Kepala

    Desa atas usul pimpinan pengurus Rukun Tetangga (RT).

    BAB VI

    TUGAS DAN FUNGSI

    Pasal 7

    (1) Rukun Tetangga (RT) mempunyai tugas:

    a. Membantu menjalankan tugas pelayanan kepada

    masyarakat yang menjadi tanggung jawab Pemerintah

    Desa;

    b. Memelihara kerukunan hidup warga;

    c. Menyusun rencana pembangunan dengan

    mengembangkan aspirasi dan swadaya murni

    masyarakat.

    (2) Dalam melaksanakan tugasnya, Rukun Tetangga (RT)

    mempunyai fungsi:

    a. Pengkoordinasian antar warga;

    b. Pelaksanaan dalam menjembatani hubungan antar

    sesama anggota masyarakat dengan pemerintah Desa;

    c. Pembinaan kemasyarakatan.

    BAB VII

    POLA HUBUNGAN

    Pasal 8

    (1) Pola hubungan Pengurus Rukun Tetangga (RT) dengan

    Pemerintah Desa adalah dalam bentuk membantu

    menggerakkan swadaya gotong-royong masyarakat dalam

    melaksanakan pembangunan;

    (2) Pola hubungan antara Lembaga Kemasyarakatan Desa

    bersifat kerjasama dan saling membantu.

    BAB VIII

    MASA BAKTI

    Pasal 9

    Masa bakti kepengurusan Rukun Tetangga (RT) ditetapkan 3

  • 8/10/2019 PERUBAHAN APBDESA

    38/66

    (tiga) tahun sejak tanggal pelantikan dan dapat dipilih

    kembali.

    BAB IX

    PENGUKUHAN

    Pasal 10

    Pengukuhan pengurus Rukun Tetangga (RT)) dengan

    Keputusan Kepala Desa dan dilantik oleh Kepala Desa.

    BAB X

    SUMBER DANA

    Pasal 11

    Sumber dana Kepengurusan Rukun Tetangga (RT) dapat

    diperoleh dari :

    1. Bantuan Pemerintah Desa;

    2. Bantuan Pemerintah Kabupaten;

    3. Bantuan Pemerintah Propinsi;

    4. Bantuan Pemerintah;

    5. Swadaya gotong royong masyarakat;

    6. Sumber-sumber lain yang sah dan bersifat tidak mengikat.

    BAB XI

    KETENTUAN PERALIHAN

    Pasal 12

    (1)Ketentuan yang mengatur mengenai Lembaga

    Kemasyarakatan Desa yang ada agar menyesuaikandengan Peraturan Desa ini selambat-lambatnya 1 (satu)

    tahun;

    (2) Ketentuan-ketentuan yang bertentangan dengan

    Peraturan Desa ini dinyatakan dicabut dan tidak berlaku.

    BAB XII

    KETENTUAN PENUTUP

    Pasal 13

    Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal

    diundangkan.Agar setiap orang dapat mengetahuinya,

    memerintahkan Pengundangan Peraturan Desa ini dengan

    penempatannya dalam Lembaran Desa .............

  • 8/10/2019 PERUBAHAN APBDESA

    39/66

    Ditetapkan di ............

    pada tanggal(bulan) 200.

    KEPALA DESA .,

    .

    Diundangkan di ............

    pada tanggal . (Bulan) 200

    SEKRETARIS DESA ,

    LEMBARAN DESA ............ TAHUN 200 NOMOR .

    LAMPIRAN : PERATURAN DESA ............

    NOMOR : TAHUN

    TANGGAL :

    BAGAN STRUKTUR ORGANISASI

    KEPENGURUSAN RUKUN TETANGGA (RT)

  • 8/10/2019 PERUBAHAN APBDESA

    40/66

    KETUA

    BENDAHARA SEKRETARIS

    KEPALA DESA ............,

    .

    PENJELASAN

    PERATURAN DESA ............

    NOMOR 6 TAHUN 2002

    TENTANG

    RUKUN TETANGGA (RT)

  • 8/10/2019 PERUBAHAN APBDESA

    41/66

    I. PENJELASAN UMUM

    Bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 2 Peraturan Daerah

    Kabupaten Jombang Nomor 16 Tahun 2002 tentang Lembaga

    Kemasyarakatan Desa/Kelurahan, maka dipandang perlu mengaturketentuan mengenai Rukun Tetangga (RT) dalam suatu Peraturan Desa.

    II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL

    Pasal 1 sampai dengan Pasal 13 :

    TAMBAHAN LEMBARAN DESA ............ NOMOR

    PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG

    KECAMATAN MEGALUH

    PEMERINTAH DESA ............

  • 8/10/2019 PERUBAHAN APBDESA

    42/66

    PERATURAN DESA ............

    NOMOR . TAHUN 200

    TENTANG

    RUKUN WARGA (RW)

    DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

    KEPALA DESA .,

    Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 2 Peraturan

    Daerah Kabupaten Jombang Nomor 16 Tahun 2002 tentangLembaga Kemasyarakatan Desa/Kelurahan, maka dipandang

    perlu mengatur ketentuan mengenai Rukun Warga (RW)

    dalam suatu Peraturan Desa.

    Mengingat : 1.Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang

    Pembentukan Peraturan Perundang-undangan ( Lembaran

    Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53,

    Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

    4389);

    2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

    Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

    Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran

    Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana

    telah diubah kedua kalinya dengan Undang-Undang

    Nomor 12 Tahun 2008;

    3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang SistemPerencanaan Pembangunan Nasional;

    4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72

    Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik

    Indonesia Tahun 2005 Nomor 419 Tambahan Lembaran

    Negara Republik Indonesia Nomor 4588);

    5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 79

    Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan

    Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor

    165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

    Nomor 4593);

  • 8/10/2019 PERUBAHAN APBDESA

    43/66

    6. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 16 Tahun

    2002 tentang Lembaga Kemasyarakatan Desa/Kelurahan;

    7. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 6 Tahun

    2006 tentang Susunan Organisasi Pemerintah Desa;

    8. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 7 Tahun

    2006 tentang Badan Permusyawaratan Desa;

    9. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 10 Tahun

    2006 tentang Pedoman Pembentukan dan Mekanisme

    Penyusunan Peraturan Desa;

    10.Peraturan Bupati Jombang Nomor 28 Tahun 2006 tentang

    Pembentukan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat

    Desa/Kelurahan (LPMD/K);

    11. Peraturan Bupati Jombang Nomor 14 Tahun 2007 tentang

    Pedoman Penyusunan Peraturan Desa.

    Dengan persetujuan

    BADAN PERMUSYAWARATAN DESA............,

    Memutuskan :Menetapkan :PERATURAN DESA ............ TENTANG RUKUN WARGA

    (RW).

    BAB I

    KETENTUAN UMUM

    Pasal 1

    Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan :

    1. Kabupaten adalah Kabupaten Jombang;

    2. Kecamatan adalah Kecamatan Megaluh;

    3. Desa adalah Desa ............;

    4. Pemerintahan Desa adalah kegiatan pemerintahan yang

    dilaksanakan oleh Pemerintah Desa dan Badan

    Permusyawaratan Desa;

    5. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa;

    6. Kepala Desa adalah Kepala Desa ............;

    7. Perangkat Desa adalah Pembantu Kepala Desa yang

    terdiri dari Sekretaris Desa, Kepala Dusun dan Staf Desa;

    8. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disebut

    BPD, adalah Badan Permusyawaratan Desa............;

    9. Lembaga Kemasyarakatan Desa, adalah Lembaga

    Kemasyarakatan Desa ............;

  • 8/10/2019 PERUBAHAN APBDESA

    44/66

    10.Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) adalah yang

    ada di Desa .............

    BAB II

    SUSUNAN ORGANISASI

    Pasal 2

    (3) Susunan Kepengurusan Rukun Warga (RW), terdiri dari :

    a. Ketua;

    b. Sekretaris;

    c. Bendahara.

    d. Seksi Lingkungan Hidup;

    e. Seksi Keamanan dan Ketertiban;

    f. Seksi Kesenian;

    g. Seksi Pemuda dan Olah Raga;

    h. Seksi Pembangunan.

    (4) Susunan Organisasi Rukun Warga (RW), adalah

    sebagaimana tercantum pada Lampiran yang merupakan

    bagian tak terpisahkan dari Peraturan Desa ini.

    BAB III

    TATA KERJA

    Pasal 3

    Dalam menjalankan tugas dan fungsinya Rukun Warga (RW)

    bertanggungjawab kepada Kepala Desa.

    BAB IV

    SYARAT-SYARAT KEPENGURUSAN

    Pasal 4

    Syarat-syarat kepengurusan Rukun Warga (RW), adalahsebagai berikut :

    1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

    2. Setia dan taat kepada Pancasila dan Undang-Undang

    Dasar 1945;

    3. Berkelakuan baik, jujur, adil, cakap, berwibawa dan

    penuh pengabdian terhadap masyarakat;

    4. Sebagai penduduk Desa setempat dan bertempat tinggaltetap;

    5. Mempunyai kemampuan dan kemauan untuk bekerja dan

    membangun;

    6.Tidak berkedudukan sebagai Perangkat Desa;

  • 8/10/2019 PERUBAHAN APBDESA

    45/66

    7.Tidak berkedudukan sebagai pengurus Badan

    Permusyawaratan Desa(BPD).

    BAB V

    TATA CARA PEMBENTUKAN

    Pasal 5

    Tata Cara Kepengurusan Rukun Warga (RW) :

    1. Pengurus RW dipilih oleh para Ketua RT yang dipimpin

    oleh Kepala Dusun atau Kepala Lingkungan;

    2. Susunan Pengurus RW terpilih disampaikan kepada

    Kepala Desa untuk selanjutnya diterbitkan Keputusan

    Kepala Desa dan pengukuhan.

    Pasal 6

    (1) Pengurus RW berhenti dan atau diberhentikan karena:

    1. Meninggal dunia;

    2. Berpindah tempat tinggal;

    3. Mengundurkan diri;

    4. Berakhir masa jabatannya;

    5.Tidak bisa menjalankan tugas atau kewajibannya;

    6. Melakukan perbuatan yang melanggar perundang-

    undangan dan ketentuan yang berlaku;

    7.Tidak lagi memenuhi syarat-syarat yang ditentukan.

    (2) Pemberhentian Pengurus RW dilakukan oleh Kepala Desa.

    BAB VI

    TUGAS DAN FUNGSIPasal 7

    (1) Rukun Warga (RW) mempunyai tugas:

    a. Mengerakkan swadaya gotong royong dan partisipasi

    masyarakat di lingkungannya;

    b. Membantu kelancaran tugas Pemerintah Desa.

    (2) Dalam melaksanakan tugasnya, Rukun Warga (RW)

    mempunyai fungsi:

    a. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas RT di

    lingkungannya;

    b. Pelaksanaan dalam menjembatani hubungan antar RT

    dan antar masyarakat dengan Pemerintah Desa.

  • 8/10/2019 PERUBAHAN APBDESA

    46/66

    BAB VII

    POLA HUBUNGAN

    Pasal 8

    (1)Pola hubungan Pengurus Rukun Warga (RW) dengan

    Pemerintah Desa adalah dalam bentuk membantu

    menggerakkan swadaya gotong royong masyarakat dalam

    melaksanakan pembangunan;

    (2)Pola hubungan antara Lembaga Kemasyarakatan Desa

    bersifat kerjasama dan saling membantu.

    BAB VIII

    MASA BAKTI

    Pasal 9

    Masa bakti kepengurusan Rukun Warga (RW) ditetapkan 3

    (tiga) tahun sejak tanggal pelantikan dan dapat dipilih

    kembali.

    BAB IX

    PENGUKUHAN

    Pasal 10

    Pengukuhan pengurus Rukun Warga (RW) dengan Keputusan

    Kepala Desa dan dilantik oleh Kepala Desa.

    BAB X

    SUMBER DANA

    Pasal 11

    Sumber dana Kepengurusan Rukun Warga (RW) dapat

    diperoleh dari :

    1. Bantuan Pemerintah Desa;

    2. Bantuan Pemerintah Kabupaten;

    3. Bantuan Pemerintah Propinsi;

    4. Bantuan Pemerintah;5. Swadaya gotong royong masyarakat;

    6. Sumber-sumber lain yang sah dan bersifat tidak

    mengikat.

    BAB XI

  • 8/10/2019 PERUBAHAN APBDESA

    47/66

    KETENTUAN PERALIHAN

    Pasal 12

    (1) Ketentuan yang mengatur mengenai Lembaga

    Kemasyarakatan Desa yang ada agar menyesuaikan

    dengan Peraturan Desa ini selambat-lambatnya 1 (satu)tahun;

    (2) Ketentuan-ketentuan yang bertentangan dengan

    Peraturan Desa ini dinyatakan dicabut dan tidak berlaku.

    BAB XII

    KETENTUAN PENUTUP

    Pasal 13

    Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

    Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan Pengundangan

    Peraturan Desa ini dengan penempatannya dalam Lembaran Desa .............

    Ditetapkan di ....(Desa)

    pada tanggal

    .

    KEPALA DESA ............,

    Diundangkan di ............

    pada tanggal .

    SEKRETARIS DESA ,

    LEMBARAN DESA ............ TAHUN . NOMOR.

    LAMPIRAN : PERATURAN DESA ............

    NOMOR : 7 TAHUN 2002

    TANGGAL : 1 September 2002

    BAGAN STRUKTUR ORGANISASI

  • 8/10/2019 PERUBAHAN APBDESA

    48/66

    KEPENGURUSAN RUKUN WARGA (RW)

    KETUA

    BENDAHARA SEKRETARIS

    KEPALA DESA ,

    PETUNJUK TEKNIS

    PERATURAN TATA TERTIB BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD)

    KABUPATEN JOMBANG

  • 8/10/2019 PERUBAHAN APBDESA

    49/66

    I.Kedudukan, Tugas, Wewenang, Hak dan Kewajiban Badan

    Permusyawaratan Desa.

    A.Badan Permusyawaratan Desa berkedudukan sebagai unsur

    penyelenggara pemerintahan desa.

    B.Badan Permusyawaratan Desa mempunyai fungsi menetapkan

    peraturan desa bersama kepala desa, menampung aspirasi masyarakat.

    C. Badan Permusyawaratan Desa mempunyai wewenang :

    1. Membahas rancangan peraturan desa bersama kepala desa ;

    2. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan desa

    dan peraturan kepala desa ;

    3. Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian kepala desa

    4. Membentuk panitia pemilihan kepala desa ;

    5. Menggali, menampung, menghimpun, merumuskan dan

    menyalurkan aspirasi masyarakat ; dan

    6. Menyusun tata tertib Badan Permusyawaratan Desa.

    D.Badan Permusyawaratan Desa mempunyai hak :

    1. meminta keterangan kepada pemerintah desa ;

    2. menyatakan pendapat.

    E.Anggota Badan Permusyawaratan Desa mempunyai Hak :

    1. mengajukan rancangan peraturan desa ;

    2. mengajukan pertanyaan ;

    3. menyampaikan usul dan pendapat ;

    4. memilih dan dipilih, dan

    5. memperoleh tunjangan.

    F.Anggota Badan Permusyawaratan Desa mempunyai kewajiban :1. mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-undang Dasar

    Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan mentaati segala

    peraturan perundang-undangan ;

    2. melaksanakan kehidupan demokrasi dalam penyelenggaraan

    pemerintahan desa ;

    3. mempertahankan dan memelihara hukum nasional serta keutuhan

    Negara Kesatuan Republik Indonesia ;

    4. Menyerap, menampung, menghimpun dan menindaklanjuti aspirasimasyarakat ;

    5. memproses pemilihan kepala desa ;

    6. mendahulukan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi,

    kelompok dan golongan ;

    7. Menghormati nilai-nilai sosial budaya dan adat istiadat masyarakat

    setempat, dan

  • 8/10/2019 PERUBAHAN APBDESA

    50/66

    8. menjaga norma dan etika dalam hubungan kerja dengan lembaga

    kemasyarakatan.

    II.KEANGGOTAAN B P D

    A.Pengisian anggota Badan Permusyawaratan Desa dilakukan berdasar

    hasil permusyawaratan.

    B.Anggota Badan Permusyawaratan Desa adalah wakil dari penduduk

    desa yang bersangkutan berdasarkan keterwakilan wilayah yang

    ditetapkan dengan cara musyawarah dan mufakat.

    C.Yang dapat dipilih menjadi anggota BPD adalah penduduk desa warga

    Negara Republik Indonesia yang memenuhi syarat :

    1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa ;

    2. Setia dan taat kepada Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945,

    Negara dan Pemerintah Republik Indonesia ;

    3. Berpendidikan sekurang - kurangnya Sekolah Lanjutan Tingkat

    Pertama ( SLTP ) dan yang sederajat ;

    4. Berumur sekurang-kurangnya 25 tahun dan setinggi-tingginya 49

    tahun ;

    5. Sehat Jasmani dan rohani ;

    6. Berkelakuan baik, jujur dan adil ;

    7.Tidak pernah dihukum penjara karena melakukan tindak

    pidana kejahatan dengan hukuman minimal 5 tahun.

    8.Tidak sedang dalam proses pemeriksaan yang berwajib atau tidak

    sedang dalam proses peradilan karena suatu tindak pidana ;

    9.Tidak dicabut haknya berdasarkan keputusan dan ketetapan

    pengadilan ;

    10.Terdaftar sebagai penduduk dan bertempat tinggal di desa setempat

    sekurang-kurangnya 2 (dua ) tahun terakhir dengan tidak terputus-

    putus.

    III. TATA CARA PENENTUAN PIMPINAN B P D

    A.Pimpinan Badan Permusyawaratan Desa dipilih dari dan oleh anggota

    Badan Permusyawaratan Desa secara langsung dalam rapat Badan

    Permusyawaratan Desa yang diadakan secara khusus.

    B.Rapat pemilihan pimpinan Badan Permusyawaratan Desa untuk

    pertama kali dipimpin oleh anggota tertua dan dibantu oleh anggota

    termuda.

    IV.RAPAT B P D

    A.Tata Cara Rapat :

  • 8/10/2019 PERUBAHAN APBDESA

    51/66

    1. Rapat Badan Permusyawaratan Desa dipimpin oleh Pimpinan Badan

    Permusyawaratan Desa, jika yang bersangkutan berhalangan, rapat

    dibuka/dipimpin oleh Wakil Ketua.

    2. Rapat Badan Permusyawaratan Desa dinyatakan sah apabila

    dihadiri sekurang-kurangnya (satu per dua) dari jumlah anggotaBadan Permusyawaratan Desa dan keputusan ditetapkan

    berdasarkan suara terbanyak.

    3. Dalam hal tertentu rapat Badan Permusyawaratan Desa dinyatakan

    sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua per tiga) dari

    jumlah anggota Badan Permusyawaratan Desa, dan keputusan

    ditetapkan dengan persetujuan sekurang-kurangnya (satu per

    dua) ditambah 1 (satu) dari jumlah anggota Badan Permusyawaratan

    Desa yang hadir.

    4. Hasil rapat Badan Permusyawaratan Desa ditetapkan dengankeputusan Badan Permusyawaratan Desa dan dilengkapi dengan

    notulen rapat yang dibuat oleh Sekretaris BPD

    5. Rapat Badan Permusyawaratan Desa diadakan sekurang-kurangnya

    3 (tiga) kali dalam setahun, yaitu dalam hal laporan keterangan

    pertanggungjawaban Kepala Desa, penentuan Peraturan Desa

    mengenai penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa

    maupun Peraturan Desa lainnya dan pemberian pertanggung

    jawaban Badan Permusyawaratan Desa kepada masyarakat.

    6.Anggota yang telah menandatangani daftar hadir apabila akan

    meninggalkan rapat harus seijin pimpinan rapat dengan tidak

    mengganggu jalannya rapat.

    7.Jika pada waktu yang telah ditetapkan untuk pembukaan rapat,

    jumlah anggota yang hadir belum tercapai, maka pimpinan rapat

    menunda rapat paling lama 1 (satu) jam, dengan ketentuan jika

    akhir waktu penundaan dimaksud telah berakhir dan jumlah

    anggota yang hadir belum juga memenuhi quorum, maka pimpinan

    rapat menunda rapat paling lama 5 (lima) hari dari rapat yang

    direncanakan.

    8. Sesudah rapat dibuka, Sekretaris Badan Permusyawaratan Desa

    membacakan susunan acara rapat yang dijadualkan untuk meminta

    persetujuan dari para anggota yang hadir, apabila susunan acara

    telah disepakati oleh anggota yang hadir, maka rapat dapat

    dilanjutkan. Susunan acara dapat diubah atas persetujuan anggota

    yang hadir.

    B.Waktu Rapat

    Rapat Badan Permusyawaratan Desa dapat dilaksanakan pada setiap

    hari kerja diwaktu siang dan/atau malam hari sesuai dengan

    kebutuhan dan situasi setempat.

    C.Tata Cara Pembicaraan Rapat

  • 8/10/2019 PERUBAHAN APBDESA

    52/66

    1. Setiap anggota Badan Permusyawaratan Desa diberikan kesempatan

    berbicara di tempat yang disediakan setelah mendapat ijin dari

    pimpinan rapat dan selama yang bersangkutan masih berbicara

    dalam batas-batas yang wajar tidak boleh diganggu;

    2. Pembicaraan mengenai suatu masalah dilakukan dalam 2 (dua)babak kecuali rapat menentukan lain;

    3. Pada permulaan atau selama pembicaraan terhadap suatu masalah

    yang dibahas, Pimpinan Rapat dapat menentukan mengenai lamanya

    pembicaraan-pembicaraan para anggota, apabila pembicaraan telah

    melampaui batas yang ditentukan, Pimpinan Rapat harus

    memperingatkan pembicara supaya mengakhiri pembicaraan;

    4. Untuk kelancaran jalannya rapat, Pimpinan rapat dapat menentukan

    bahwa sebelum pembicaraan mengenai suatu masalah yang dibahas

    dimulai, para pembicara mencatatkan namanya terlebih dahulu

    dalam waktu yang telah ditetapkan oleh Pimpinan Rapat. Sesudah

    waktu yang ditentukan itu berakhir, anggota Badan

    Permusyawaratan Desa yang ingin berbicara dan belum mencatatkan

    namanya dapat mendaftarkan namanya secara tertulis kepada

    Sekretaris Badan Permusyawaratan Desa;

    5. Pembicaraan yang menyimpang dari pokok masalah yang tidak

    diperkenankan dan apabila seorang pembicara menyimpang dari

    pokok masalah yang dibahas, pimpinan rapat harus

    memperingatkan dan minta supaya pembicaraan kembali pada

    pokok permasalahan yang dibahas;

    6.Apabila pembicara dalam rapat mempergunakan perkataan-

    perkataan yang tidak layak, mengganggu ketertiban atau

    menganjurkan untuk melakukan perbuatan-pernuatan yang tidak

    sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka

    pimpinan rapat memberi nasehat dan memperingatkan supaya

    pembicara tertib kembali. Dalam hal ini pimpinan dapat memberi

    kesempatan kepada pembicara yang bersangkutan untuk menarik

    kembali perkataan-perkataan yang menyebabkan ia diberi

    peringatan dan jika ia mempergunakan kesempatan tersebut maka

    perkataan-perkataan tersebut tidak dimuat dalam risalah rapat;

    7.Apabila pembicara tidak memenuhi peringatan pimpinan rapat atau

    mengulangi pelanggaran atas ketentuan tersebut, pimpinan rapat

    menghentikan yang bersangkutan untuk meneruskan

    pembicaraannya;

    8. Selama dalam pembicaraan rapat pimpinan rapat berkewajiban

    untuk menjelaskan pokok-pokok permasalahan yang akan dibahasguna mengembalikan pembicaraan itu kepada pokok permasalahan

    semula;

    9. Dalam hal pimpinan rapat berpendapat bahwa suatu masalah yang

    dibahas telah cukup untuk menentukan suatu kesimpulan, maka

    pimpinan rapat mengusulkan kepada anggota Badan

    Permusyawaratan Desa bahwa pembicaraan telah dianggap cukup;

  • 8/10/2019 PERUBAHAN APBDESA

    53/66

    10.Terhadap usul pimpinan rapat tersebut telah disepakati oleh para

    anggota Badan Permusyawaratan Desa yang hadir, maka pimpinan

    rapat menyampaikan pokok-pokok kesimpulan rapat dan apabila

    pokok-pokok kesimpulan dimaksud telah dimufakati oleh paraanggota Badan Permusyawaratan Desa yang hadir, maka rapat

    Badan Permusyawaratan Desa ditutup oleh pimpinan rapat.

    D.Risalah Rapat

    Setelah selesai rapat, Sekretaris Badan Permusyawaratan Desa segera

    menyusun risalah rapat yang memuat hal-hal sebagai berikut :

    1.Acara rapat

    2. Daftar Hadir Anggota Badan Permusyawaratan Desa

    3. Pokok-pokok permasalahan yang dibahas.

    4. Pokok-pokok pembicaraan para anggota Badan Permusyawaratan

    Desa

    5. Pokok kesimpulan rapat.

  • 8/10/2019 PERUBAHAN APBDESA

    54/66

    KESEPAKATAN BERSAMA

    (MEMORANDUM OF UNDERSTANDING)

    A N T A R A

    PEMERINTAH DESA KEDUNGBETIKKECAMATAN KESAMBEN

    D E N G A N

    KETUA GAPOKTAN

    TENTANG

    PUNGUTAN DESA TERHADAP PEMILIK DAN PENGGARAP SAWAH

    DI DESA KEDUNGBETIK KECAMATAN KESAMBEN KABUPATEN JOMBANG

    NOMOR : ..../......./ 415............/200.......

    NOMOR : ...../............../ /200.......

    Pada hari ini ...............tanggal ..........bulan .......... tahun Dua

    Ribu ............., yang bertandatangan dibawah ini :

    --------------------------------------------------------------------------

    1. NAMA KADES. : Kepala Desa Kedungbetik, dalam hal ini

    bertindak untuk dan atas nama

    Pemerintah Desa Kedungbetik, bertempat

    kedudukan di Jalan ..........

    Nomor ............ , selanjutnya disebut PIHAK

    PERTAMA ; -

    2. NAMA KETUA GAPOKTAN : Ketua Gapoktan Desa Kedungbetik, dalam

    hal ini bertindak untuk dan atas nama

    Kelompok Tani..........., bertempat

    kedudukan di Jalan Raya ........Nomor ............., selanjutnya disebut

    PIHAK KEDUA. ------

    Bahwa berdasarkan Hasil Musyawarah Desa Kedungbetik tanggal..................

    tentang pungutan terhadap pemilik dan penggarap sawah.................maka

    kedua belah pihak bersepakat untuk mengikatkan diri dalam Kesepakatan

    Bersama (MoU) tentang pungutan/iuran ........................... Untuk

    pembangunan Desa Kedungbetik, dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagai

    berikut : -----------------------------------------------------------------------

    MAKSUD DAN TUJUAN

    Pasal 1

    (1) Maksud diadakannya Kesepakatan Bersama ini adalah dalam rangka

    untuk meningkatkan swadaya masyarakat Desa Kedungbetik dalam

  • 8/10/2019 PERUBAHAN APBDESA

    55/66

    Pelaksanakan Pembangunan Desa ;

    ----------------------------------------------------------------------------

    (2) Tujuan diadakannya Kesepakatan Bersama ini adalah untuk :

    -----------------------

    a.Meningkatkan partisipasi masyarakat dengan memfasilitasi pungutanDesa /iuran bagi pemilik dan penggarap sawah.di Desa Kedungbetik

    Kecamatan Kesamben;

    -------------------------------------------------------------------------------------

    b.Peningkatan pembangunan di Desa Kedungbetik. sebagai peserta

    Lomba Desa tingkat Kabupaten sebagai kawasan Desa yang layak,

    bersih, indah dan asri ;

    ---------------------------------------------------------------------------------------

    -

    POKOK-POKOK KESEPAKATAN

    Pasal 2

    (1) PIHAK PERTAMA menunjuk dan memberi tugas kepada PIHAK KEDUA

    dan selanjutnya dengan ini PIHAK KEDUA menerima dan mengikatkan

    diri sebagai koordinator untuk pelaksanaan pungutan desa yang

    ditujukan bagi petani pemlik dan penggarap sawah di lingkungan Desa

    Kedungbetik. ;.

    ------------------------------------------------------------------------------------------

    --------------------------------

    (2) Pelaksanaan Pungutan Desa di Lingkungan Desa Kedungbetik ini,

    disepakati oleh kedua belah pihak dan hasilnya masuk dalam Anggaran

    Pendapatan dan Belanja Desa dan diperuntukkan bagi pelaksanaan

    pembangunan Desa. ;

    ------------------------------------------------------------------------------------------

    ---------------------

    RUANG LINGKUP DAN OBYEK

    Pasal 3

    (1) Ruang lingkup ;

    ------------------------------------------------------------------------------------

    (2) Obyek dari pungutan Desa ini ditetapkan sebagai berikut ;

    -----------------------

    a. Petani Pemilik sawah dengan luas .....................ditarik pungutansebesar Rp..........................

    b. Penggarap sawah dengan luas ............................ditarik pungutan

    sebesar Rp..........................

    JANGKA WAKTU

    Pasal 4

  • 8/10/2019 PERUBAHAN APBDESA

    56/66

    (1) Kesepakatan Bersama ini berlaku untuk jangka waktu ......................

    terhitung sejak tanggal ............... sampai dengan

    tanggal .................................................

    .................................................................................................................

    .............

    (2) .................................................................................................................

    .............

    KEWAJIBAN PARA PIHAK

    Pasal 5

    (1) Kewajibankewajiban PIHAK PERTAMA, adalah :

    ------------------------------------------------------------------------------------------

    -----------------------------------------------------

    a. Memfasilitasi PIHAK KEDUA untuk kelancaran pelaksanaan pungutan

    desa .......... di Lingkup Desa Kedungbetik Kecamatan kesamben

    Kabupaten Jombang ;

    --------------------------------------------------------------------------------------

    b. Memberikan dan menerbitkan izin-izin yang diperlukan sesuai dengan

    ketentuan yang

    berlaku .----------------------------------------------------------------------------

    ---------------------------------------------------------------------------------------

    ------

    c. Mensosialisasikan kepada warga masyarakat Desa Kedungbetik

    Kecamatan Kesamben Kabupaten Jombang ;

    --------------------------------------

    (2) Kewajiban-kewajiban PIHAK KEDUA adalah :

    -------------------------------------------------------------------------------------------

    -----------------------------------------------------------

    a. Melaksanakan penarikan pungutan desa melalui Gapoktan terhadap

    anggota kelompok di Desa Kedungbetik ......................;

    --------------------------------------------------------------

    b. Mengkoordinasikan dan menyerahkan hasil pungutan desa kepada

    bendahara Desa Kedungbetik untuk dmasukkan dalam Anggaran

    Pendapatn Desa dan dipergunkan untuk pembangunan desa

    Kedungbetik.; -----------------------------------------------------------------

    PENYELESAIAN PERSELISIHAN

    Pasal 6

    (1) Segala perselisihan atau perbedaan pendapat yang terjadi berkenaan

    dengan pelaksanaan Kesepakatan Bersama ini, maka kedua belah pihak

    bersepakat untuk menyelesaikannya secara musyawarah untuk

    mencapai mufakat ; ------------------------------------------------------

    (2) Dalam hal penyelesaian perselisihan sebagaimana dimaksud dalam ayat

    (1) pasal ini tidak tercapai, maka kedua belah pihak bersepakat untuk

  • 8/10/2019 PERUBAHAN APBDESA

    57/66

    menyelesaikannya melalui.............................. -

    (3) ...............................;.

    ------------------------------------------------------------------------------

    PENUTUP

    Pasal 7

    (1) Hal-hal yang belum diatur atau belum cukup diatur dalam pasal-pasal

    Kesepakatan Bersama ini, kedua belah pihak sepakat untuk

    menetapkannya dalam ..................Perjanjian Kerjasama yang merupakan

    bagian yang tidak terpisahkan dari Kesepakatan Bersama ini ;

    -------------------------------------------------

    (2) Kesepakatan Bersama ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) dengan dibubuhi

    materai Rp. 6.000,00 (enam ribu rupiah) yang masing-masing mempunyai

    kekuatan hukum yang sama serta ditanda tangani di Jombang oleh kedua

    belah pihak ; ------------------------------------------

    (3) Kesepakatan Bersama ini berlaku sejak tanggal .............tahun

    200............untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

    --------------------------------------------------------------------------------------------

    -------------------------------------------------------------------------

    Kedungbetik,.............. Maret

    2004

    PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA,

    KETUA GAPOKTAN KEPALA DESA

    KEDUNGBETIK

    DESA KEDUNGBETIK

    ............................................ ...................................

  • 8/10/2019 PERUBAHAN APBDESA

    58/66

    B E R I T A A C A R A

    Nomor : 180/ /415.........../2007

    Nomor :

    PERSETUJUAN BERSAMA

    KEPALA DESA ..................DAN BPD DESA..................

    TENTANG

    RANCANGAN PERATURAN DESA TENTANG ANGGARAN

    PENDAPATAN DAN BELANJA DESATAHUN ANGGARAN 2007

    Pada hari ........... tanggal................................. tahun Dua Ribu tujuh, kami

    yang bertanda tangan dibawah

    ini :---------------------------------------------------------------------------------------

    I. ( Nama Kades...........) :KEPALA DESA dalam hal ini bertindak atas

    nama

  • 8/10/2019 PERUBAHAN APBDESA

    59/66

    Pemerintah Desa.................. selanjutnya

    disebut sebagai PIHAK

    PERTAMA.-----------------------

    II. ( Nama Ketua BPD........) :KETUA BPD Desa ...................

    ( Nama Wakil Ketua BPD.......):WAKIL KETUA BPD Desa ...................

    selanjutnya disebut sebagai PIHAK

    KEDUA.---

    1. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA telah membahas dan menyetujui

    Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun Anggaran

    200... yang telah dievaluasi oleh Pemerintah Kabupaten

    Jombang-------------------------------------------------------------------------------

    ------------------------------------------------------

    2. PIHAK PERTAMA akan menyampaikan kepada Bupati Jombang untuk

    mendapat pengeshan selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja setelah

    ditandatanganinya Berita Acara

    ini----------------------------------------------------------------------------------------

    Demikian Berita Acara ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihak

    rangkap 2 (dua) untuk dapat dipergunakan sebagaimana

    mestinya------------------------------------------------------

    KEPALA DESA................. KETUA BPD

    DESA...................

    _____________ __________________

    WAKIL KETUA

    BPD .................

    __________________

    PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG

    KECAMATAN .DESA

    KEPUTUSAN KEPALA DESA ..

    NOMOR: 188/ ./415....../200...

    TENTANG

  • 8/10/2019 PERUBAHAN APBDESA

    60/66

    PEMBUKAAN REKENING KAS DESA ATAS NAMA PEMERINTAH

    DESA . . .

    KEPALA DESA .,

    Menimbang :bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal ..... Peraturan

    Bupati Jombang Nomor 7 Tahun 2008 tentang Alokasi Dana

    Desa, maka dipandang perlu menetapkan Rekening Kas Desa

    Atas Nama Pemerintah Desa . . . . . . dengan Keputusan Kepala

    Desa.

    Mengingat : 1.Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

    Negara;

    1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang

    Perbendaharaan Negara;

    2 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang

    Pembentukan Peraturan Perundang-undangan Undang-

    Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

    Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

    Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005

    tentang Pemerintahan Daerah dan telah ditetapkan dengan

    Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 menjadi Undang-

    Undang;

    3 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun2005 tentang Desa;

    4 Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 6 Tahun

    2006 tentang Organisasi Pemerintahan Desa;

    5 Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 7 Tahun

    2006 tentang Badan Permusyawaratan Desa;

    6 Peraturan Bupati Jombang Nomor 7 Tahun 2008 tentang

    Alokasi Dana Desa.

    MEMUTUSKAN:

    Menetapkan :

    PERTAMA : Pembukaan Rekening Kas Desa Atas Nama Pemerintah

    Desa . . . . . . ...........................................................................

    .............................

    KEDUA : Rekening Kas Desa sebagaimana dimaksud Diktum PERTAMA

    dibuka pada Bank Jatim Cabang Jombang oleh Kepala Desa

    dan Bendahara Desa.

    KETIGA :Bendahara Desa sebagaimana dimaksud Diktum KEDUA

    ditunjuk oleh Kepala Desa dan ditetapkan dengan Keputusan

    Kepala Desa.

    KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

    Ditetapkan di Desa . . . .

  • 8/10/2019 PERUBAHAN APBDESA

    61/66

    pada tanggal

    KEPALA DESA

    .

    ...........................................

    (Ditulis dengan huruf kapital tanpa

    gelar, tanpa dalam kurung dan tanpa

    garis bawah)

  • 8/10/2019 PERUBAHAN APBDESA

    62/66

    PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG

    KECAMATAN .DESA

    KEPUTUSAN KEPALA DESA ..

    NOMOR: 188/ ./415....../200...

    TENTANG

    PENUNJUKAN DAN PENETAPAN BENDAHARA DESA......................................

    TAHUN ANGGARAN........................

    KEPALA DESA .,

    Menimbang :bahwa dalam rangka menunjang kelancaran pengelolaan

    keuangan desa, maka dipandang perlu menunjuk dan

    menetapkan Bendahara Desa................Tahun

    Anggaran ..............dengan menuangkan ketentuannya dalam

    Keputusan Kepala Desa.

    Mengingat : 1.Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

    Negara;

    2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang

    Perbendaharaan Negara;

    3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang

    Pembentukan Peraturan Perundang-undangan Undang-

    Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

    Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

    Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005

    tentang Pemerintahan Daerah dan telah ditetapkan dengan

    Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 menjadi Undang-Undang;

    4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun

    2005 tentang Desa;

    5. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 6 Tahun

    2006 tentang Organisasi Pemerintahan Desa;

  • 8/10/2019 PERUBAHAN APBDESA

    63/66

    6. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 7 Tahun

    2006 tentang Badan Permusyawaratan Desa;

    7. Peraturan Bupati Jombang Nomor 7 Tahun 2008 tentang

    Alokasi Dana Desa.

    MEMUTUSKAN:

    Menetapkan :

    PERTAMA : Menunjuk dan menetapkan Bendahara Desa...............Tahun

    Anggaran .................sebagai berikut :

    Nama :

    Umur :

    Alamat :

    KEDUA : Bendahara sebagaimana dimaksud Diktum PERTAMA

    mempunyai tugas :

    a. Mencairkan dana dari Bank Jatim dengan mngetahui

    Kepala Desa

    b. Menerima dan menyimpan keuangan desa

    c. Menyetorkan, manatausahakan dan membayarkan

    keuanan desa

    d. Mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan desa

    dalam rangka pelaksanaan APB Desa kepada Kepala Desa.

    KETIGA :Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

    Ditetapkan di Desa . . . .

    pada tanggal

    KEPALA DESA

    .

    NAMA KADES

    Ditulis dengan huruf kapital tanpa

    gelar, tanpa dalam kurung dan

    tanpa garis bawah

  • 8/10/2019 PERUBAHAN APBDESA

    64/66

    Permendagri 37 Tahuhn 2007 ttg Pengelolaan Keuangan Desa

    BAB IV

    STRUKTUR APBDesa

    Pasal 4

    (1) Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) terdiri dari:

    a. Pendapatan Desa;

    b. Belanja Desa; dan

    c. Pembiayaan Desa.

    (2) Pendapatan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a di atas,

    meliputi semua penerimaan uang melalui rekening desa yang merupakan

    hak desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak perlu dibayar kembali

    oleh desa.

    (3) Pendapatan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) di atas, terdiri dari:

    a. Pendapatan Asli Desa (PADesa);b. Bagi Hasil Pajak Kabupaten/Kota;

    c. Bagian dari Retribusi Kabupaten/Kota;

    d.Alokasi Dana Desa (ADD);

    e. Bantuan Keuangan dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Peerintah

    Kabupaten/Kota dan Desa lainnya;

    f. Hibah;

    g. Sumbangan Pihak Ketiga.

    (4) Belanja desa sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf b di atas,meliputi semua pengeluaran dari rekening desa yang merupakan

    kewajiban desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak akan diperoleh

    pembayarannya kembali oleh desa.

    (5) Belanja Desa sebagaimana dimaksud pada ayat 4 di atas, terdiri dari:

    a. Belanja langsung, dan

  • 8/10/2019 PERUBAHAN APBDESA

    65/66

    b. Belanja tidak langsung

    (6) Belanja Langsung sebagaimana dimaksud pada ayat 5 huruf a, terdiri

    dari:

    a. Belanja Pegawai;b. Belanja Barang dan Jasa

    c. Belanja Modal;

    (7) Belanja Tidak Langsung sebagaimana dimaksud pada ayat 5 huruf b,

    terdiri dari:

    a. Belanja Pegawai/Penghasilan Tetap;

    b. Belanja Subsidi;

    c. Belanja Hibah (Pembatasan Hibah);

    d. Belanja Bantuan Sosial;

    e. Belanja Bantuan Keuangan;

    f. Belanja Tak Terduga;

    (8) Pembiayaan desa sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf c di atas,

    meliputi semua penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau

    pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang

    bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya.

    (9) Pembiayaan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (8) di atas, terdiridari:

    a. Penerimaan Pembiayaan; dan

    b. Pengeluaran Pembiayaan.

    (10)Penerimaan Pembiayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (9) di atas,

    mencakup:

    a. Sisa lebih perhitungan anggaran (SilPA) tahun sebelumnya.

    b. Pencairan Dana Cadangan.

    c. Hasil penjualan kekayaan desa yang dipisahkan.d. Penerimaan Pinjaman

    (11) Pengeluaran Pembiayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (9) di atas,

    mencakup:

    a. Pembentukan Dana Cadangan.

    b. Penyertaan Modal Desa.

    c. Pembayaran Utang

  • 8/10/2019 PERUBAHAN APBDESA

    66/66