Upload
lekhanh
View
224
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ……………………………………………….………………………………………… 1 1.2. Landasan Hukum …………………………………………...……………………………………….. 2 1.3. Maksud dan Tujuan ………………………………………………………………………………….. 3 1.4. Sistematika Penulisan ……………………………...................................……………….. 6
BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi BPKAD Provinsi Bali ……………………….… 7 2.2. Sumber Daya BPKAD Provinsi Bali ……………………………………………………………… 24 2.3. Kinerja Pelayanan BPKAD Provinsi Bali …………………………………………………..…… 26 2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan BPKAD Provinsi Bali ………………………..
29
BAB III ISU-ISU STRATEGIS 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan BPKAD Provinsi Bali …………………………………………………
32
3.2. Telaah Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih …………..……………………………
38
3.3. Telahaan Renstra K/L dan Renstra Provinsi ................................................... 40 3.4. Telahaan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis 43 3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis ......................................................................... 44
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN SERTA STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah BPKAD Provinsi Bali ..………………………. 46 4.2. Strategi dan Kebijakan …...........................………………………………………………… 49 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
5.1. Rencana Program dan Kegiatan ………………………………………………………………… 51 5.2. Indikator Kinerja .…………………………………………………………………………………….. 54 5.3. Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif ……………………………………….......... 56
BAB VI PENUTUP ............................................................................................... 61
LAMPIRAN RENSTRA ………………………………………………………………………………………. 62
PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS BPKAD PROVINSI BALI
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rencana Strategis (Renstra) Perangkat Daerah merupakan dokumen
perencanaan yang menggambarkan arah dan pengembangan unit kerja dan program
pelayanan publik yang bersifat strategis dalam jangkauan perubahan ke depan.
Penyusunan Renstra Perangkat Daerah merupakan amanat peraturan perundang-
undangan, antara lain : Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional; Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2008
tentang Tahapan, Tata Cara Pengendallian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah; Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008; dan Undang-undang Nomor
23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
Dalam ketentuan perundang-undangan tersebut mewajibkan Perangkat Daerah
menyusun rencana strategis dengan berpedoman pada dokumen RPJMD. Dokumen
RPJMD merupakan penjabaran visi, misi, dan program kepala daerah yang
berpedoman kepada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) serta
memperhatikan RPJM Nasional.
Pemerintah Provinsi Bali telah menetapkan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun
2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Bali Tahun 2013-
2018. Dalam pelaksanannya, telah dilakukan perubahan RPJMD Provinsi Bali Tahun
2013-2018. Perubahan ini disebabkan oleh beberapa hal, antara lain terjadinya krisis
ekonomi global yang berdampak pada perekonomian nasional dan Provinsi Bali,
sehingga berpengaruh pada capaian target Indikator Kinerja Utama (IKU) dan kinerja
pembangunan daerah.
Perubahan lain yang mendasari perubahan RPJMD Provinsi Bali Tahun 2013-
2018 adalah dengan diterbitkannya beberapa peraturan perundang-undangan seperti :
Peraturan Presiden Nomor 2 tahun 2015 tentang RPJMN Tahun 2014-2019. Perpres ini
mengamanatkan pelaksanaaan program-program pembangunan daerah harus
mengacu pada prioritas pembangunan nasioanl (RPJMN dan RPJPN). Perubahan
dasar hukum lainnya adalah perubahan kewenangan tata kelola Pemerintah Daerah,
dengan diterbitkan Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 2016 tentang Susunan Organisasi
Perangkat Daerah, serta Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 10 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah.
PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS BPKAD PROVINSI BALI
2
Berdasarkan hal tersebut, Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
(BPKAD) Provinsi Bali yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Bali
Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah,
menyusun revisi Renstra 2013-2018. Renstra BPKAD Provinsi Bali merupakan suatu
kerangka kerja pembangunan komprehensif dan sistematis dalam mencapai tujuan
yang diharapkan oleh masyarakat. Renstra BPKAD Provinsi Bali pada dasarnya
sebagai hasil dari pemikiran strategis dalam menghadapi tantangan perubahan dan isu-
isu kritis yang perlu direspon melalui program/kegiatan badan.
Adapun fungsi dari Rencana Strategis ini adalah untuk menjabarkan secara
eksplisit visi dan misi Kepala Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD), kemudian menterjemahkan secara strategis sistematis dan
terpadu kedalam tujuan, strategi, kebijakan dan program prioritas Satuan Kerja
Perangkat Daerah serta tolok ukur pencapaiannya.
Karena perencanaan merupakan komitmen semua pihak untuk mewujudkannya.
Dalam Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional, telah memberikan panduan dalam penyusunan rencana
pembangunan sebagai kerangka acuan bagi pemerintah daerah, khususnya SKPD
dalam penyusunan rencana strategisnya yang memenuhi prinsip-prinsip: Teknokratis
dan Strategis; Demokratis dan Partisipatif; dan Politis. Ketiganya menjadi kerangka
acuan bagi SKPD dalam merumuskan tujuan, sasaran, program, dan kegiatan serta
pagu indikatif. Ketiga alur ini secara teknis menghendaki pendekatan yang berbeda,
namun saling berinteraksi satu sama lain agar dihasilkan Renstra SKPD yang terpadu.
Penekanan alur proses teknokratis dan strategis menjadi dominan dalam Renstra
SKPD karena pada dasarnya perencanaan ini merupakan penjabaran secara teknis
bidang atau sektor pengembangan khusus dari perencanaan daerah (RPJMD).
1.2 Landasan Hukum
1. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang
Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3851);
2. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286);
PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS BPKAD PROVINSI BALI
3
3. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4355);
4. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
104, Tambahan Lembaran negara Republik Indonesia Nomor 4421);
5. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4438);
6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
7. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4438);
8. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846);
9. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5038);
10. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059);
11. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor
81, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5233);
12. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Repubublik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan
Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);
PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS BPKAD PROVINSI BALI
4
15. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4593);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4663);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan
Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664);
18. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4737);
19. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
20. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4815);
21. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara
Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
22. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2010-2014;
23. Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2011 tentang Masterplan Percepatan dan
Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025;
24. Peraturan Presiden Nomor 2 tahun 2015 tentang RPJMN Tahun 2014-2019
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3) ;
25. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Perencanaan Pembangunan
Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Menteri
Keuangan, Nomor 28 Tahun 2010, Nomor 0199/M PPN/04/2010, Nomor PMK
95/PMK 07/2010 tentang Penyelarasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) 2010-2014;
PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS BPKAD PROVINSI BALI
5
26. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517);
27. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan Peraturan Menteri Dalam Negari Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah.
28. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2012 tentang Pedoman
Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Dalam Penyusunan Atau
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah;
29. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 16 Tahun 2009 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Provinsi Bali Tahun 2009 - 2029 (Lembaran Daerah Provinsi Bali
Tahun 2009 Nomor 16);
30. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Bali Tahun 2013-2018
(Lembaran Daerah Provinsi Bali Tahun 2014 Nomor 1, Tambahan Lembaran
Daerah Provinsi Bali Nomor 1);
31. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Bali Tahun 2016 Nomor
10, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Bali Nomor 8);
32. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 2 Tahun 2017 tentang Perubahan atas
Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Provinsi Bali Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah Provinsi Bali
Tahun 2017 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Bali Tahun 2017
Nomor 2);
33. Peraturan Gubernur Nomor 96 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja Badan Pengelola Keuangan dan
Aset Daerah Provinsi Bali (Berita Daerah Provinsi Bali Tahun 2016 Nomor 96).
34. Peraturan Gubernur Nomor 114 Tahun 2016 tentang Pembentukan, Susunan
Organisasi dan Rincian Tugas Pokok Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Badan
Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Bali (Berita Daerah Provinsi Bali
Tahun 2016 Nomor 114).
PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS BPKAD PROVINSI BALI
6
1.3. Maksud dan Tujuan
1.3.1. Maksud
Maksud penyusunan Renstra BPKAD Provinsi Bali Tahun 2013-2018 adalah
untuk mensinergikan dinamika keuangan daerah dan aset daerah yang berkembang di
pemerintahan dan masyarakat, untuk menghasilkan rumusan strategi, arah kebijakan,
program, dan kegiatan yang terarah, efektif, efisien, dan terpadu yang mendorong
terwujudnya visi, misi, tujuan, dan sasaran Visi Gubernur Bali Mandara.
1.3.2 Tujuan
Renstra BPKAD Provinsi Bali Tahun 2013-2018 disusun dengan tujuan
sebagai berikut:
a. Memastikan sinergi dan konsistensi antara perencanaan strategis BPKAD Provinsi
Bali dengan perencanaan RPJMD Provinsi Bali Tahun 2013-2018.
b. Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan sasaran strategis dalam
bentuk program dan kegiatan beserta kerangka pendanaannya selama tahun
2013- 2018.
c. Memastikan konsistensi dan penjabaran yang logis Renstra BPKAD Provinsi Bali
untuk 5 tahunan ke dalam rencana kerja tahunan (Renja BPKAD Provinsi Bali).
d. Membantu dalam melakukan evaluasi kinerja BPKAD Provinsi Bali periode
Renstra yang lalu.
1.4. Sistematika Penulisan
BAB I : Pendahuluan
Bab I memuat latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan dan
sistematika penulisan.
BAB II : Gambaran Umum Pelayanan BPKAD Provinsi Bali
Bab II menjabarkan tugas, fungsi, dan struktur organisasi, sumber daya,
kinerja pelayanan, serta tantangan dan peluang BPKAD Provinsi Bali
BAB III : Isu-Isu Strategis
Bab III menguraikan identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi
pelayanan BPKAD Provinsi Bali; telaahan visi, misi, dan program Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih; telahaan renstra K/L dan renstra
provinsi/kabupaten/kota; telahaan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis; serta penentuan isu-isu strategis.
BAB IV : Tujuan dan Sasaran serta Strategis dan Kebijakan
Bab IV membahas tujuan dan sasaran jangka menengah serta strategi dan
kebijakan BPKAD Provinsi Bali.
BAB V : Penutup
PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS BPKAD PROVINSI BALI
7
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN SKPD
2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi BPKAD Provinsi Bali
2.1.1. Tugas dan Fungsi
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Bali dibentuk
berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah tanggal 10 November 2016. BPKAD Provinsi Bali
merupakan gabungan dari Biro Keuangan Setda Provinsi Bali dan Bagian Aset pada
Biro Aset Setda Provinsi Bali.
Berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 69 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta tata kerja Badan Pengelola Keuangan
dan Aset Daerah Provinsi Bali, mempunyai tugas : melaksanakan fungsi penunjang
urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah provinsi di bidang keuangan
sub pengelolaan keuangan dan aset, serta melaksanakan tugas dekonsentrasi sampai
dengan dibentuk Sekretariat Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat dan
melaksanakan tugas pembantuan sesuai bidang tugasnya. Dalam menyelenggarakan
tugas pokok tersebut, BPKAD Provinsi Bali mempunyai fungsi :
1. penyusunan kebijakan teknis lingkup
bidang keuangan sub bidang pengelolaan keuangan dan aset;
2. pelaksanaan tugas dukungan teknis
bidang keuangan sub bidang pengelolaan keuangan dan aset;
3. pemantauan, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan tugas dukungan teknis bidang keuangan sub bidang pengelolaan
keuangan dan aset;
4. pembinaan teknis penyelenggaraan
fungsi penunjang Urusan Pemerintahan Daerah bidang keuangan sub bidang
pengelolaan keuangan dan aset; dan
5. penyelenggaraan fungsi lain yang
diberikan oleh Gubernur terkait dengan tugas dan fungsinya.
2.1.2 Struktur Organisasi
Struktur Organisasi BPKAD Provinsi Bali terdiri dari:
1. Kepala Badan;
2. Sekretariat, membawahi :
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS BPKAD PROVINSI BALI
8
b. Sub Bagian Penyusunan Program, Keuangan, Evaluasi dan Pelaporan;
3. Bidang Anggaran, membawahi :
a. Sub Bidang Anggaran I;
b. Sub Bidang Anggaran II;
c. Sub Bidang Anggaran III;
4. Bidang Perbendaharaan, Akuntansi dan Pelaporan, membawahi :
a. Sub Bidang Perbendaharaan;
b. Sub Bidang Akuntansi dan Pelaporan;
c. Sub Bidang Kas Daerah;
5. Bidang Pengelolaan Aset, membawahi :
a. Sub Bidang Perencanaan dan Penatausahaan;
b. Sub Bidang Penggunaan dan Pemeliharaan;
c. Sub Bidang Pemindahtanganan dan Penghapusan;
Berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 114 Tahun 2016 tentang Pembentukan,
Susunan Organisasi dan Rincian Tugas Pokok Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Bali, dibentuk 2 Unit Pelaksana
Teknis (UPT) guna mendukung melaksanakan kegiatan teknis Operasional dan/atau
kegiatan teknis penunjang, yaitu :
1. UPT Fasilitasi, Evaluasi, Transfer dan Pembiayaan Daerah, membawahi :
a. Sub Bagian Tata Usaha
b. Seksi BTL Non Belanja Pegawai dan Pembiayaan
c. Seksi Fasilitasi, Evaluasi, dan Transfer Kab/Kota
2. UPT Pemanfaatan dan Pengamanan Aset, membawahi :
a. Sub Bagian Tata Usaha
b. Seksi Pemanfaatan Aset
c. Seksi Pengamanan Aset
Adapun struktur organisasi BPKAD Provinsi Bali adalah sesuai Gambar dibawah :
PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS BPKAD PROVINSI BALI
9
Bagan 2.1.
Struktur Organisasi BPKAD Provinsi Bali
Berikut disampaikan rincian tugas pejabat struktural di lingkungan Badan
Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Bali :
1. Kepala Badan mempunyai tugas :
a. menyelenggarakan perumusan dan penetapan program kerja Badan; b. membimbing dan memberi petunjuk kepada bawahan sesuai dengan pedoman
dan ketentuan yang berlaku; c. menilai prestasi kerja bawahan; d. menyelenggarakan perumusan kebijakan teknis bidang pengelolaan keuangan
dan aset daerah yang menjadi kewenangan Provinsi; e. menyelenggarakan fungsi penunjang urusan pemerintahan provinsi di bidang
keuangan sub pengelolaan keuangan dan aset, meliputi bidang anggaran, bidang perbendaharaan, akuntansi dan pelaporan, dan bidang pengelolaan aset, serta koordinasi dan pembinaan terhadap UPT Badan;
f. melaksanakan pengelolaan, koordinasi dan pelayanan administrasi keuangan dan aset kepada SKPD;
g. melakukan otorisasi Rancangan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA); h. menandatangani Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA),
Anggaran Kas dan Surat Penyediaan Dana (SPD); i. menyusun rancangan APBD dan Perubahan APBD; j. menyusun laporan keuangan daerah dalam rangka
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD;
PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS BPKAD PROVINSI BALI
10
k. menyusun Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD dan Rancangan Peraturan Gubernur tentang Penjabaran Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD;
l. mengkoordinasikan Rancangan Perda dan Peraturan Gubernur tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD kepada Pemerintah Pusat;
m. menyusun perhitungan dan pencairan alokasi bagi hasil Pajak Daerah kepada Kabupaten/Kota;
n. menandatangani Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D), Daftar Penguji, surat-surat berharga lainnya atas beban APBD atas nama Gubernur berdasarkan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan Surat Penyediaan Dana (SPD);
o. melaksanakan Akuntansi Keuangan dan Aset Daerah; p. menyusun laporan Kinerja semester I dan pronogsis 6 (enam) bulan berikutnya
serta Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD; q. menyusun laporan semesteran dan tahunan tentang pengelolaan Barang Milik
Daerah (BMD); r. melaksanakan Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD/Perubahan
APBD Kabupaten/Kota dan Rancangan Peraturan Bupati/Walikota tentang Penjabaran APBD/Penjabaran Perubahan APBD Kabupaten/Kota;
s. melaksanakan Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kabupaten/Kota dan Rancangan Peraturan Bupati/Walikota tentang Penjabaran Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kabupaten/Kota;
t. memfasilitasi pengelolaan keuangan Kabupaten/Kota; u. melaksanakan pengelolaan keuangan Belanja Tidak Langsung Non Belanja
Pegawai dan Pembiayaan; v. menyelenggarakan pembinaan administrasi dan
pengadministrasian Badan; w. menyelenggarakan perumusan bahan penyusunan Indikator Kinerja Utama
(IKU), Rencana Strategis (RENSTRA), Rencana Kerja (RENJA), Rencana Kinerja Tahunan (RKT), Rencana Kerja Anggaran (RKA), Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA), Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Perjanjian Kinerja, serta Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP), Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ), dan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) lingkup Badan;
x. menyelenggarakan Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan lingkup Badan; y. menyelenggarakan verifikasi, menyampaikan rekomendasi dan pemantauan
terhadap permohonan dan realisasi bantuan keuangan dan hibah/bantuan sosial di bidang keuangan dan aset daerah;
z. menyelenggarakan penyampaian saran pertimbangan mengenai bidang keuangan dan aset daerah sebagai bahan penetapan kebijakan Pemerintah Daerah;
aa. menyelenggarakan pengkoordinasian dan pembinaan UPT Badan; bb. menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan Badan; cc. melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah; dd. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan sesuai
dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku; dan ee. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Gubernur melalui Sekretaris
Daerah.
2. Sekretaris mempunyai tugas :
a. menyelenggarakan pengkajian program kerja Sekretariat dan Badan; b. memimpin seluruh kegiatan Sekretariat; c. membimbing dan memberi petunjuk kepada bawahan sesuai dengan pedoman
dan ketentuan yang berlaku;
PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS BPKAD PROVINSI BALI
11
d. menilai prestasi kerja bawahan; e. menyelenggarakan koordinasi dan menghimpun bahan kebijakan teknis di
bidang perencanaan, penelitian dan pengembangan yang dilaksanakan oleh Bidang-Bidang;
f. menyelenggarakan perencanaan dan pelaporan; g. menyelenggarakan pelayanan administrasi keuangan meliputi penganggaran,
penatausahaan, serta pengelolaan sistem akuntansi dan pelaporan keuangan Badan;
h. menyelenggarakan pelayanan administrasi kepegawaian meliputi pengusulan formasi, mutasi, pengembangan karir dan kompetensi, pembinaan disiplin, kesejahteraan pegawai serta pensiun pegawai Badan;
i. mengkoordinasikan kajian dan pelaksanaan analisis jabatan dan pengukuran beban kerja;
j. menyelenggarakan pelayanan administrasi umum meliputi ketatausahaan, kerumahtanggaan, pengelolaan barang/aset, kehumasan, pengelolaan dan pelayanan sistem informasi, keprotokolan serta pengelolaan perpustakaan dan kearsipan Badan;
k. menyelenggarakan pengkajian bahan penataan kelembagaan dan ketatalaksanaan Badan;
l. menyelenggarakan koordinasi penyusunan bahan rancangan dan pendokumentasian peraturan perundang-undangan lingkup Badan;
m. menyelenggarakan pengumpulan dan pengolahan bahan Indikator Kinerja Utama (IKU), Rencana Strategis (RENSTRA), Rencana Kerja (RENJA), Rencana Kinerja Tahunan (RKT), Rencana Kerja Anggaran (RKA), Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA), Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Perjanjian Kinerja, serta Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP), Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ), dan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) lingkup Badan;
n. menyelenggarakan koordinasi dan mengolah bahan Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan lingkup Badan;
o. menyelenggarakan koordinasi dan pengkajian bahan verifikasi, bahan rekomendasi dan pemantauan terhadap permohonan dan realisasi bantuan keuangan dan hibah/bantuan sosial di bidang keuangan sub bidang pengelolaan keuangan dan aset;
p. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan;
q. menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan Sekretariat dan Badan; r. melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah; s. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan sesuai
dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku; dan t. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Badan.
3. Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas :
a. menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian; b. membimbing dan memberi petunjuk kepada bawahan sesuai dengan pedoman
dan ketentuan yang berlaku; c. menilai prestasi kerja bawahan; d. melakukan penyusunan anggaran/pembiayaan kegiatan di Sub Bagian untuk
disampaikan kepada Sekretaris; e. melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan di
Sub Bagian setiap : bulan, triwulan, semester dan tahunan untuk disampaikan kepada Sekretaris;
f. melaksanakan penerimaan, pendistribusian dan pengiriman surat; g. melaksanakan penyelenggaraan perpustakaan dan dokumentasi badan; h. mengurus Administrasi Perjalanan Dinas Rutin Pegawai;
PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS BPKAD PROVINSI BALI
12
i. melaksanakan urusan rumah tangga; j. melaksanakan administrasi Pegawai Aparatur Sipil Negara; k. penatausahaan barang milik daerah; l. menyiapkan bahan telaahan, kajian dan analisis pelaksanaan struktur organisasi,
ketatalaksanaan, analisis jabatan dan pengukuran beban kerja; m. menyiapkan dan meneliti bahan penyusunan produk hukum daerah, kehumasan
dan keprotokolan; n. melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah; o. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan sesuai
dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku; dan p. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Sekretaris.
4. Kepala Sub Bagian Penyusunan Program, Keuangan, Evaluasi dan Pelaporan
mempunyai tugas :
a. menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian; b. membimbing dan memberi petunjuk kepada bawahan sesuai dengan pedoman
dan ketentuan yang berlaku; c. menilai prestasi kerja bawahan; d. melaksanakan pengurusan gaji pegawai dan tunjangan lainnya; e. melaksanakan penatausahaan keuangan; f. melaksanakan pengawasan keuangan; g. menyusun dan menyampaikan laporan pertanggungjawaban keuangan; h. melakukan penyusunan anggaran/pembiayaan kegiatan di Sub Bagian untuk
disampaikan kepada Sekretaris; i. menghimpun penyusunan anggaran/pembiayaan kegiatan pada sekretariat dan
masing-masing bidang untuk disampaikan kepada Sekretaris; j. menghimpun dan memverifikasi hasil monitoring, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan kegiatan pada sekretariat dan masing-masing bidang serta UPT Badan; setiap; bulan, triwulan, semester dan tahunan untuk disampaikan kepada Sekretaris;
k. menghimpun bahan kebijakan dan menyusun Indikator Kinerja Utama (IKU), Rencana Strategis (RENSTRA), Rencana Kerja (RENJA), Rencana Kinerja Tahunan (RKT), Rencana Kerja Anggaran (RKA), Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA), Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Perjanjian Kinerja, serta Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP), Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ), dan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) lingkup Badan;
l. menyiapkan konsep SPM Belanja Tidak Langsung Pegawai, dan Belanja Langsung;
m. melakukan verifikasi atas permintaan pembayaran Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah;
n. melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah; o. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan sesuai
dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku; dan p. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Sekretaris.
5. Kepala Bidang Anggaran mempunyai tugas :
a. menyusun rencana dan program kerja Bidang; b. mengkoordinasikan program kerja masing-masing Sub Bidang; c. mengkoordinasikan para Kepala Sub Bidang; d. membimbing dan memberi petunjuk kepada Kepala Sub Bidang dan bawahan
sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku; e. menilai prestasi kerja bawahan;
PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS BPKAD PROVINSI BALI
13
f. mengkoordinasikan penyusunan anggaran/pembiayaan kegiatan pada Bidang untuk disampaikan kepada Kepala Badan melalui Sekretaris;
g. mengkoordinasikan hasil monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan di Bidang setiap : bulan, triwulan, semester dan tahunan untuk disampaikan kepada Kepala Badan melalui Sekretaris;
h. menyiapkan konsep kebijakan penganggaran daerah; i. menyiapkan konsep Pedoman Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA); j. menyiapkan konsep Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD dan
Perubahan APBD serta Rancangan Peraturan Gubernur tentang Penjabaran APBD dan Perubahan APBD;
k. menyiapkan konsep pengesahan dan persetujuan Rancangan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA);
l. menyiapkan Anggaran Kas; m. meneliti usulan pergeseran anggaran SKPD; n. mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dengan fungsi-fungsi terkait; o. melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah; p. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan sesuai
dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku; dan q. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Badan melalui Sekretaris.
6. Kepala Sub Bidang Anggaran I mempunyai tugas :
a. menyusun rencana dan program kerja Sub Bidang; b. membimbing dan memberi petunjuk kepada bawahan sesuai dengan pedoman
dan ketentuan yang berlaku; c. menilai prestasi kerja bawahan; d. menyusun anggaran/pembiayaan kegiatan Sub Bidang untuk disampaikan
kepada Kepala Bidang; e. melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan di
Sub Bidang setiap : bulan, triwulan, semester dan tahunan untuk disampaikan kepada Kepala Bidang;
f. menyiapkan konsep Pedoman Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA); g. menyiapkan bahan penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD
dan Perubahan APBD dan Rancangan Peraturan Gubernur tentang Penjabaran APBD dan Perubahan APBD;
h. menyiapkan bahan penyusunan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA) Dinas-Dinas di lingkungan Pemerintah Daerah;
i. menyiapkan konsep pengesahan dan persetujuan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA) Dinas-Dinas di lingkungan Pemerintah Daerah;
j. menyiapkan konsep Anggaran Kas Dinas-Dinas di lingkungan Pemerintah Daerah;
k. menyiapkan konsep kajian atas usulan pergeseran anggaran Dinas-Dinas di lingkungan Pemerintah Daerah;
l. mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dengan fungsi-fungsi terkait; m. melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah; n. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan sesuai
dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku; dan o. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang.
7. Kepala Sub Bidang Anggaran II mempunyai tugas :
a. menyusun rencana dan program kerja Sub Bidang;
PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS BPKAD PROVINSI BALI
14
b. membimbing dan memberi petunjuk kepada bawahan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku;
c. menilai prestasi kerja bawahan; d. menyusun anggaran/pembiayaan kegiatan Sub Bidang untuk disampaikan
kepada Kepala Bidang; e. melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan di
Sub Bidang setiap : bulan, triwulan, semester dan tahunan untuk disampaikan kepada Kepala Bidang;
f. menyiapkan konsep Pedoman Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA); g. menyiapkan bahan penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD
dan Perubahan APBD dan Rancangan Peraturan Gubernur tentang Penjabaran APBD dan Perubahan APBD;
h. menyiapkan bahan penyusunan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA) Badan-Badan di lingkungan Pemerintah Daerah;
i. menyiapkan konsep pengesahan dan persetujuan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA) Badan-Badan di lingkungan Pemerintah Daerah;
j. menyiapkan konsep Anggaran Kas Badan-Badan di lingkungan Pemerintah Daerah;
k. menyiapkan konsep kajian atas usulan pergeseran anggaran Badan-Badan di lingkungan Pemerintah Daerah;
l. mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dengan fungsi-fungsi terkait; m. melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah; n. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan sesuai
dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku; dan o. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang.
8. Kepala Sub Bidang Anggaran III mempunyai tugas :
a. menyusun rencana dan program kerja Sub Bidang; b. membimbing dan memberi petunjuk kepada bawahan sesuai dengan pedoman
dan ketentuan yang berlaku; c. menilai prestasi kerja bawahan; d. menyusun anggaran/pembiayaan kegiatan Sub Bidang untuk disampaikan
kepada Kepala Bidang; e. melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan di
Sub Bidang setiap : bulan, triwulan, semester dan tahunan untuk disampaikan kepada Kepala Bidang;
f. menyiapkan konsep Pedoman Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Belanja Tidak Langsung dan Pembiayaan;
g. menyiapkan bahan penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD dan Perubahan APBD dan Rancangan Peraturan Gubernur tentang Penjabaran APBD dan Perubahan APBD Belanja Tidak Langsung dan Pembiayaan;
h. menyiapkan bahan penyusunan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA) Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, DPRD, Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Inspektorat;
i. menyiapkan konsep pengesahan dan persetujuan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA) Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, DPRD, Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Inspektorat;
j. menyiapkan konsep Anggaran Kas Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, DPRD, Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Inspektorat;
k. menyiapkan konsep kajian atas usulan pergeseran anggaran Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, DPRD, Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Inspektorat;
PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS BPKAD PROVINSI BALI
15
l. mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dengan fungsi-fungsi terkait; m. melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah; n. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan sesuai
dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku; dan o. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang.
9. Kepala Bidang Perbendaharaan, Akuntansi dan Pelaporan mempunyai tugas :
a. menyusun rencana dan program kerja Bidang; b. mengkoordinasikan program kerja masing-masing Sub Bidang; c. mengkoordinasikan para Kepala Sub Bidang; d. membimbing dan memberi petunjuk kepada Kepala Sub Bidang dan bawahan
sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku; e. menilai prestasi kerja bawahan; f. mengkoordinasikan penyusunan anggaran/pembiayaan kegiatan pada Bidang
untuk disampaikan kepada Kepala Badan melalui Sekretaris; g. mengkoordinasikan hasil monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan
kegiatan di Bidang setiap : bulan, triwulan, semester dan tahunan untuk disampaikan kepada Kepala Badan melalui Sekretaris;
h. menyusun konsep kebijakan pelaksanaan APBD; i. menerbitkan atau penolakan penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)
atas beban APBD; j. mengkoordinasikan pemotongan dan penyetoran iuran wajib pegawai dan/atau
pajak-pajak melalui daftar gaji perangkat daerah; k. menyiapkan bahan penerbitan Surat Keterangan Pemberhentian Pembayaran
(SKPP); l. melaksanakan evaluasi pelaksanaan keuangan SKPD; m. menyusun konsep kebijakan dan sistem akuntansi; n. melaksanakan Akuntansi Keuangan Daerah; o. menyusun konsep Laporan Keuangan Konsolidasi berdasarkan Laporan
Keuangan SKPD dan Laporan Keuangan SKPKD; p. menyusun Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban
Pelaksanaan APBD dan Rancangan Peraturan Gubernur tentang Penjabaran Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD;
q. mengkoordinasikan Rancangan Peraturan Daerah dan Peraturan Gubernur tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD kepada Pemerintah Pusat;
r. menyiapkan Surat Penyediaan Dana (SPD) yang diperlukan dalam pelaksanaan APBD;
s. menyusun Rancangan Keputusan Gubernur tentang Penunjukkan Pengguna Anggaran/Pengguna Barang dan Penunjukkan Kuasa Pengguna Barang, Bendahara Penerima, Bendahara Pengeluaran, Bendahara Penerimaan Pembantu dan Bendahara Pengeluaran Pembantu atas usul SKPD dan SKPKD;
t. menyusun Rancangan Penunjukkan Koordinator Pengelolaan Keuangan Daerah, PPKD, dan Kuasa BUD;
u. menyusun Rancangan Penunjukkan Pejabat-Pejabat untuk menandatangani Surat Penyediaan Dana (SPD) dan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D);
v. menyiapkan kelengkapan dokumen permintaan pembayaran bagi penerimaan daerah yang menjadi hak daerah;
w. menyusun Konsep Izin Pembukaan Rekening SKPD; x. menyusun Rancangan Penetapan Uang Persediaan bagi SKPD; y. memantau Penerimaan dan Pengeluaran Kas Umum Pemerintah Daerah; z. melaksanakan penempatan uang daerah pada Bank yang sehat dan
mengkoordinasikan pengelolaan/penatausahaan investasi daerah; aa. mengkoordinasikan pelaksanaan tugas-tugas dengan fungsi terkait; bb. melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah; cc. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan sesuai
dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku; dan dd. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Badan melalui Sekretaris.
PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS BPKAD PROVINSI BALI
16
10. Kepala Sub Bidang Perbendaharaan mempunyai tugas :
a. menyusun rencana dan program kerja Sub Bidang; b. membimbing dan memberi petunjuk kepada bawahan sesuai dengan pedoman
dan ketentuan yang berlaku; c. menilai prestasi kerja bawahan; d. menyusun anggaran/pembiayaan kegiatan Sub Bidang untuk disampaikan
kepada Kepala Bidang; e. melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan di
Sub Bidang setiap : bulan, triwulan, semester dan tahunan untuk disampaikan kepada Kepala Bidang;
f. menyiapkan konsep kebijakan pelaksanaan APBD; g. menerima dan mencatat Surat Perintah Membayar Langsung (SPM-LS) Gaji dan
Tunjangan kedalam Register Gaji dan Tunjangan serta penghasilan lainnya; h. menyiapkan laporan dan menguji perhitungan pemotongan dan penyetoran iuran
wajib pegawai dan/atau pajak-pajak; i. menyiapkan konsep Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) atau penolakan
penerbitan SP2D atas beban APBD; j. menyiapkan dan mengajukan daftar penguji Surat Perintah Pencairan Dana
(SP2D); k. menyiapkan bahan penerbitan Surat Keterangan Pemberhentian Pembayaran
(SKPP); l. melaksanakan evaluasi pelaksanaan keuangan SKPD; m. melaksanakan penatausahaan dan pemutakhiran data/dokumen; n. melakukan pembinaan kepada Bendahara/pengurus gaji SKPD dan bendahara
pengeluaran perangkat daerah; o. menyiapkan bahan pembinaan kepada bendahara pengeluaran SKPD; p. menyiapkan bahan konsep surat tuntutan ganti rugi, tagihan, teguran atau
peringatan berdasarkan bahan dan bukti; q. mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dengan fungsi-fungsi terkait; r. melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah; s. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan sesuai
dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku; dan t. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang.
11. Kepala Sub Bidang Akuntansi dan Pelaporan mempunyai tugas :
a. menyusun rencana dan program kerja Sub Bidang; b. membimbing dan memberi petunjuk kepada bawahan sesuai dengan pedoman
dan ketentuan yang berlaku; c. menilai prestasi kerja bawahan; d. menyusun anggaran/pembiayaan kegiatan Sub Bidang untuk disampaikan
kepada Kepala Bidang; e. melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan di
Sub Bidang setiap : bulan, triwulan, semester dan tahunan untuk disampaikan kepada Kepala Bidang;
f. menyusun konsep kebijakan dan sistem akuntansi; g. menyiapkan Akuntansi Keuangan Daerah; h. menyiapkan konsep Pelaporan Keuangan Konsolidasi berdasarkan laporan
Keuangan SKPD dan Laporan Keuangan SKPKD; i. menyiapkan konsep Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban
Pelaksanaan APBD dan Rancangan Peraturan Gubernur tentang Penjabaran Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD;
j. menyiapkan Rancangan Peraturan Daerah dan Peraturan Gubernur tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD kepada Pemerintah Pusat;
k. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan, mekanisme, sistem dan prosedur akuntansi perangkat daerah;
PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS BPKAD PROVINSI BALI
17
l. melaksanakan akuntansi Pendapatan, Belanja Langsung, Belanja Tidak Langsung dan Pembiayaan;
m. menyiapkan bahan pembinaan akuntansi kepada entitas akuntansi; n. melakukan rekonsiliasi data Pendapatan, Belanja Langsung, Belanja Tidak
Langsung dan Pembiayaan kepada masing-masing entitas akuntansi; o. menyiapkan bahan laporan kinerja dan laporan semesteran pertama dan
prognosis 6 (enam) bulan berikutnya; p. menyiapkan data untuk review Inspektorat, Pemeriksaan BPK-RI dan APIP
lainnya; q. mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dengan fungsi-fungsi terkait; r. melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah; s. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan sesuai
dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku; dan t. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang.
12. Kepala Sub Bidang Kas Daerah mempunyai tugas :
a. menyusun rencana dan program kerja Sub Bidang; b. membimbing dan memberi petunjuk kepada bawahan sesuai dengan pedoman
dan ketentuan yang berlaku; c. menilai prestasi kerja bawahan; d. menyusun anggaran/pembiayaan kegiatan Sub Bidang untuk disampaikan
kepada Kepala Bidang; e. melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan di
Sub Bidang setiap : bulan, triwulan, semester dan tahunan untuk disampaikan kepada Kepala Bidang;
f. melaksanakan rekonsiliasi Kas dan Bank; g. melaksanakan pencatatan buku Kas Umum Daerah; h. menyiapkan Surat Penyediaan Dana (SPD) yang diperlukan dalam pelaksanaan
APBD; i. menyiapkan Rancangan Keputusan Gubernur tentang Penunjukkan Pengguna
Anggaran/Pengguna Barang dan Penunjukkan Kuasa Pengguna Barang, Bendahara Penerima, Bendahara Pengeluaran, Bendahara Penerimaan Pembantu dan Bendahara Pengeluaran Pembantu atas usul SKPD dan SKPKD;
j. menyusun Rancangan Penunjukkan Koordinator Pengelolaan Keuangan Daerah, PPKD, dan Kuasa BUD;
k. menyiapkan Rancangan Penunjukkan Pejabat-Pejabat untuk menandatangani Surat Penyediaan Dana (SPD) dan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D);
l. menyiapkan kelengkapan dokumen permintaan pembayaran bagi penerimaan daerah yang menjadi hak daerah;
m. menyiapkan Konsep Izin Pembukaan Rekening SKPD; n. menyiapkan Rancangan Penetapan Uang Persediaan bagi SKPD; o. memantau Penerimaan dan Pengeluaran Kas Umum Pemerintah Daerah; p. melaksanakan penempatan uang daerah pada Bank yang sehat dan
mengkoordinasikan pengelolaan/ penatausahaan investasi daerah; q. mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dengan fungsi-fungsi terkait; r. melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah; s. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan sesuai
dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku; dan t. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang.
13. Kepala Bidang Pengelolaan Aset mempunyai tugas :
a. menyusun rencana dan program kerja Bidang; b. mengkoordinasikan program kerja masing-masing Sub Bidang; c. mengkoordinasikan para Kepala Sub Bidang; d. membimbing dan memberi petunjuk kepada Kepala Sub Bidang dan bawahan
sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku;
PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS BPKAD PROVINSI BALI
18
e. menilai prestasi kerja bawahan; f. mengkoordinasikan penyusunan anggaran/pembiayaan kegiatan pada Bidang
untuk disampaikan kepada Kepala Badan melalui Sekretaris; g. mengkoordinasikan hasil monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan
kegiatan di Bidang setiap : bulan, triwulan, semester dan tahunan untuk disampaikan kepada Kepala Badan melalui Sekretaris;
h. menyusun perumusan kebijakan daerah dibidang pengelolaan Barang Milik Daerah (BMD);
i. melaksanakan administrasi dan akuntansi Barang Milik Daerah (BMD); j. melaksanakan proses penunjukkan Pejabat Penatausahaan Barang di
Pengguna, Pengurus Barang dan Pembantu Pengurus Barang Milik Daerah; k. melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pengendalian dibidang pengelolaan
Barang Milik Daerah (BMD); l. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan
pengelolaan Barang Milik Daerah (BMD); m. menyiapkan konsep penyusunan standar biaya pemeliharaan dan analisa
kebutuhan Barang Milik Daerah (BMD); n. mengkoordinasikan pelaksanaan tugas-tugas dengan fungsi terkait; o. melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah; p. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan sesuai
dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku; dan q. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Badan melalui Sekretaris.
14. Kepala Sub Bidang Perencanaan dan Penatausahaan mempunyai tugas :
a. menyusun rencana dan program kerja Sub Bidang; b. membimbing dan memberi petunjuk kepada bawahan sesuai dengan pedoman
dan ketentuan yang berlaku; c. menilai prestasi kerja bawahan; d. menyusun anggaran/pembiayaan kegiatan Sub Bidang untuk disampaikan
kepada Kepala Bidang; e. melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan di
Sub Bidang setiap : bulan, triwulan, semester dan tahunan untuk disampaikan kepada Kepala Bidang;
f. menyiapkan bahan dan perumusan kebijakan daerah dibidang perencanaan kebutuhan dan penatausahaan Barang Milik Daerah (BMD);
g. mengkoordinir dan memfasilitasi unit kerja terkait dalam penggunaan dan penilaian Barang Milik Daerah (BMD);
h. memfasilitasi proses penilaian Barang Milik Daerah (BMD) untuk mendapatkan nilai wajar dalam rangka penetapan nilai di neraca aset, pemanfaatan dan pemindahtanganan Barang milik Daerah (BMD);
i. menghimpun, menelaah usulan RKBMD-Pengadaan dan RKBMD-Pemeliharaan SKPD untuk ditetapkan menjadi RKBMD Pemerintah Daerah;
j. melaksanakan penatausahaan aset daerah pada Badan selaku pengguna barang dan pengelola barang;
k. mengkoordinir pelaksanaan terhadap mutasi barang/aset SKPD dan unit SKPD; l. melaksanakan pendataan aset, koordinasi dan rekonsiliasi data aset SKPD
secara berkala; m. mengumpulkan, menganalisis, mengevaluasi dan menyusun laporan persediaan
barang dan laporan hasil pengadaan setiap SKPD per Triwulan; n. melaksanakan penatausahaan dan inventarisasi dalam penyusunan laporan
Barang Milik Daerah dalam rangka penyusunan neraca daerah; o. mengkoordinasikan pelaksanaan tugas-tugas dengan fungsi-fungsi terkait; p. melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah; q. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan sesuai
dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku; dan
PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS BPKAD PROVINSI BALI
19
r. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang.
15. Kepala Sub Bidang Penggunaan dan Pemeliharaan mempunyai tugas :
a. menyusun rencana dan program kerja Sub Bidang; b. membimbing dan memberi petunjuk kepada bawahan sesuai dengan pedoman
dan ketentuan yang berlaku; c. menilai prestasi kerja bawahan; d. menyusun anggaran/pembiayaan kegiatan Sub Bidang untuk disampaikan
kepada Kepala Bidang; e. melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan di
Sub Bidang setiap : bulan, triwulan, semester dan tahunan untuk disampaikan kepada Kepala Bidang;
f. menyiapkan bahan, perumusan dan pengkoordinasian kebijakan daerah dibidang penggunaan dan pemanfaatan aset;
g. menyusun RKBMD penggunaan dan pemeliharaan serta melaksanakan penyusunan standar biaya pemeliharaan BMD, serta menganalisa kebutuhan pemeliharaan;
h. melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dibidang penggunaan dan pemeliharaan aset;
i. menghimpun, meneliti usulan penetapan status penggunaan Barang Milik Daerah (BMD) dari SKPD yang bersumber dari APBD dan perolehan lainnya yang sah;
j. mengumpulkan, menganalisis, mengevaluasi peralihan status penggunaan aset; k. menyiapkan administrasi perubahan status penggunaan antar pengguna BMD; l. menyiapkan bahan, meneliti dan mengkaji usulan rencana penggunaan dan
pemeliharaan Barang Milik Daerah (BMD) dari SKPD; m. melaksanakan koordinasi dan memfasilitasi dengan unit kerja terkait terhadap
pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang penggunaan dan pemeliharaan aset; n. melaksanakan kegiatan urusan provinsi di bidang penggunaan dan pemeliharaan
sesuai peraturan perundangan yang berlaku; o. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan tugas
dan fungsi di bidang penggunaan dan pemeliharaan aset; p. mengumpulkan, menganalisis, mengevaluasi dan menyusun laporan
pemeliharaan aset setiap semester dan tahunan; q. melaksanakan penyimpanan dan pemeliharaan dokumen/arsip BMD Pemerintah
Provinsi Bali; r. mengkoordinasikan dan pelaksanaan tugas-tugas dengan fungsi-fungsi terkait; s. melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah; t. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan sesuai
dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku; dan u. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang.
16. Kepala Sub Bidang Pemindahtanganan dan Penghapusan mempunyai tugas :
a. menyusun rencana dan program kerja Sub Bidang; b. membimbing dan memberi petunjuk kepada bawahan sesuai dengan pedoman
dan ketentuan yang berlaku; c. menilai prestasi kerja bawahan; d. menyusun anggaran/pembiayaan kegiatan Sub Bidang untuk disampaikan
kepada Kepala Bidang; e. melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan di
Sub Bidang setiap : bulan, triwulan, semester dan tahunan untuk disampaikan kepada Kepala Bidang;
f. menyiapkan bahan dan perumusan kebijakan daerah dibidang pemindahtanganan, pemusnahan dan penghapusan;
PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS BPKAD PROVINSI BALI
20
g. melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan pemindahtanganan dan pemusnahan Barang Milik Daerah (BMD);
h. menyusun, menghimpun, menelaah usulan RKBMD-Pemindahtanganan dan Penghapusan SKPD;
i. menyiapkan bahan dan kajian sebagai bahan pertimbangan tindaklanjut penyelesaian permasalahan hukum, usulan pemindahtanganan, pemusnahan dan penghapusan Barang Milik Daerah (BMD);
j. mengkoordinasikan dan memfasilitasi tindaklanjut pemindahtanganan Barang Milik Daerah (BMD) sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
k. mengkoordinasikan dan melaksanakan pengamanan aset secara administrasi serta penyimpanan dokumen asli kepemilikan atas aset gedung dan tanah penguasaan Pemerintah Daerah;
l. membantu memfasilitasi penyelesaian sengketa BMD antar SKPD dan dengan pihak lain;
m. menghimpun, meneliti dan menyusun laporan pemindahtanganan, pemusnahan dan penghapusan secara berkala, semesteran dan tahunan;
n. mengkoordinasikan pelaksanaan tugas-tugas dengan fungsi terkait; o. melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah; p. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan sesuai
dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku; dan q. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang.
Struktur organisasi UPT pada BPKAD Provinsi Bali adalah sesuai Gambar dibawah :
Bagan 2.2.
Struktur Organisasi UPT Fasilitasi, Evaluasi, Transfer dan Pembiayaan Daerah
Berikut dijabarkan rincian tugas pejabat struktural di lingkungan UPT Fasilitasi, Evaluasi, Transfer dan Pembiayaan Daerah sebagai berikut:
1. Kepala UPT mempunyai tugas:
a. menyusun rencana dan program kerja UPT; b. mengkoordinasikan program kerja masing-masing Seksi; c. mengkoordinasikan para Kepala Seksi; d. menilai prestasi kerja bawahan; e. membimbing dan memberi petunjuk kepada Kepala Seksi dan bawahan; f. melaksanakan fasilitasi pengelolaan keuangan Kabupaten/Kota;
PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS BPKAD PROVINSI BALI
21
g. menyiapkan konsep Keputusan Gubernur tentang Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota tentang APBD/Perubahan APBD dan Peraturan Bupati/Walikota tentang Penjabaran APBD/Penjabaran Perubahan APBD Kabupaten/Kota;
h. menyiapkan konsep Keputusan Gubernur tentang Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD dan Peraturan Bupati/Walikota tentang Penjabaran Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kabupaten/Kota;
i. menyiapkan konsep kebijakan terkait dengan Belanja Tidak Langsung Non Belanja Pegawai dan Pembiayaan;
j. menyiapkan konsep surat penolakan pengajuan permohonan BTL Non Belanja Pegawai dan Pembiayaan;
k. menerbitkan SPM BTL Non Belanja Pegawai dan Pembiayaan; l. mengkoordinasikan pelaksanaan tugas-tugas dengan fungsi terkait; m. melaksanakan sistem pengendalian intern; n. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan o. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Badan
2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas:
a. menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian; b. memberikan petunjuk kepada bawahan; c. menilai prestasi kerja bawahan; d. Mengkoordinasikan Pelayanan administrasi UPT; e. melaksanakan urusan rumah tangga dan perlengkapan UPT, f. menyiapkan informasi dan dokumentasi UPT, g. mengkoordinasikan pengelolaan urusan administrasi kepegawaian, pembinaan
kepegawaian, evaluasi kinerja Aparatur Sipil Negara, penyusunan bahan telahaan, kajian, analisis jabatan, pengukuran beban kerja UPT,
h. mempersiapkan dan mengatur rapat-rapat, pertemuan yang diselenggarakan oleh UPT;
i. mengkoordinasikan bahan penunjukan Kuasa Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Barang, Bendahara Penerimaan pembantu, Bendahara Pengeluaran pembantu, pada UPT;
j. mengkoordinasikan usul penunjukan petugas Pengelola Barang pada UPT; k. mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dengan fungsi-fungsi terkait; l. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan m. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala UPT.
3. Kepala Seksi Belanja Tidak Langsung Non Pegawai dan Pembiayaan mempunyai tugas:
a. menyusun rencana dan program kerja Seksi; b. memberikan petunjuk kepada bawahan; c. menilai prestasi kerja bawahan; d. menyiapkan bahan konsep kebijakan terkait dengan Belanja Tidak Langsung
Non Belanja Pegawai dan Pembiayaan; e. menyiapkan bahan koordinasi dengan SKPD terkait, berkenaan dengan
kebijakan keuangan BTL Non Belanja Pegawai dan Pembiayaan; f. mengkoordinasikan dokumen permohonan BTL Non Belanja Pegawai dan
Pembiayaan dengan SKPD/Unit SKPD terkait; g. meneliti kelengkapan dokumen sebagai persyaratan pembayaran BTL Non
Belanja Pegawai dan Pembiayaan yang diajukan oleh SKPD/Unit SKPD terkait; h. memverifikasi atas kebenaran jumlah pembayaran dan menyiapkan konsep
perintah pembayaran BTL Non Belanja Pegawai dan Pembiayaan; i. menyiapkan konsep SPM BTL Non Belanja Pegawai dan Pembiayaan;
PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS BPKAD PROVINSI BALI
22
j. melakukan verifikasi atas permintaan pembayaran BTL Non Belanja Pegawai dan Pembiayaan;
k. melaksanakan akuntansi, dan pelaporan keuangan BTL Non Belanja Pegawai dan Pembiayaan;
l. mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dengan fungsi-fungsi terkait; m. melaksanakan sistem pengendalian intern; n. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan o. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala UPT.
4. Kepala Seksi Fasilitasi, Evaluasi dan Transfer Kabupaten/Kota mempunyai tugas :
a. menyusun rencana dan program kerja Seksi; b. memberikan petunjuk kepada bawahan; c. menilai prestasi kerja bawahan; d. menyiapkan dokumen administrasi keuangan belanja bagi hasil pajak dan
bantuan keuangan Kabupaten/Kota; e. menghimpun, menyiapkan dokumen serta melaksanakan Evaluasi Rancangan
Peraturan Daerah Kabupaten/kota tentang APBD/Perubahan APBD dan Peraturan Bupati/Walikota tentang penjabaran APBD/Penjabaran Perubahan APBD Kabupaten/kota;
f. menghimpun, menyiapkan dokumen serta melaksanakan Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten/kota tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD dan Peraturan Bupati/Walikota tentang penjabaran Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kabupaten/kota;
g. menghimpun dan menyiapkan bahan-bahan fasilitasi pengelolaan keuangan Kabupaten/kota;
h. mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dengan fungsi-fungsi terkait; i. melaksanakan sistem pengendalian intern; j. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan k. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala UPT.
Struktur organisasi UPT Pemanfaatan dan Pengamanan Aset sebagai berikut:
Bagan 2.3. Struktur Organisasi UPT Pemanfaatan dan Pengamanan Aset
Adapun rincian tugas pejabat struktural di lingkungan UPT Pemanfaatan dan Pengamanan Aset adalah:
1. Kepala UPT mempunyai tugas:
a. menyusun rencana dan program kerja Bidang; b. mengkoordinasikan program kerja masing-masing Seksi;
PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS BPKAD PROVINSI BALI
23
c. mengkoordinasikan para Kepala Seksi; d. menilai prestasi kerja bawahan; e. menyusun perumusan kebijakan daerah dibidang pemanfaatan dan pengamanan
fisik BMD ; f. melaksanakan administrasi pemanfaatan dan pengamanan fisik BMD; g. melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pengendalian dibidang
pemanfaatan dan pengamanan fisik BMD; h. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan
pemanfaatan dan pengamanan fisik BMD; i. mengkoordinasikan pelaksanaan tugas-tugas dengan fungsi terkait; j. melaksanakan sistem pengendalian intern; k. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan l. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Badan.
2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas:
a. merencanakan Program Kerja Sub Bagian; b. memberikan petunjuk kepada bawahan; c. menilai prestasi kerja bawahan; d. menyusun rencana kerja, program, kegiatan dan anggaran Sub Bagian; e. Mengkoordinasikan dan memberikan pelayanan administratif kepada semua
unsur di lingkungan UPT; f. mengkoordinir urusan surat menyurat, pelaksanaan kearsipan dan ekspedisi; g. melaksanakan urusan rumah tangga dan perlengkapan UPT; h. melaksanakan pengelolaan aset UPT; i. menyiapkan informasi dan dokumentasi UPT; j. mengkoordinasikan dan pelaksanaan tugas-tugas dengan fungsi-fungsi terkait; k. melaksanakan sistem pengendalian intern; l. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan m. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala UPT.
3. Kepala Seksi Pemanfaatan Aset mempunyai tugas :
a. merencanakan Program Kerja Seksi; b. memberikan petunjuk kepada bawahan; c. menilai prestasi kerja bawahan; d. menyiapkan bahan, perumusan dan pengkoordinasian kebijakan daerah
dibidang pemanfaatan BMD; e. menyusun RKBMD pemanfaatan BMD; f. menyiapkan bahan, meneliti dan mengkaji usulan rencana pemanfaatan BMD
dari pihak lain; g. menyiapkan konsep perjanjian kerjasama pemanfaatan BMD yang diajukan
pihak lain kepada pimpinan sesuai peraturan perundangan yang berlaku; h. mengumpulkan, menganalisis, mengevaluasi dan menyusun laporan
pemanfaatan BMD setiap semester dan tahunan; i. melaksanakan koordinasi dan memfasilitasi dengan unit kerja terkait terhadap
pemanfaatan BMD; j. melaksanakan monitoring terhadap pemanfaatan BMD yang dilakukan oleh pihak
ketiga; k. mengkoordinasikan dan pelaksanaan tugas-tugas dengan fungsi-fungsi terkait; l. melaksanakan sistem pengendalian intern; m. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan n. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala UPT. o. melaksanakan system pengendalian intern; p. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan olehat asan dan; q. melaporakan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala UPT.
PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS BPKAD PROVINSI BALI
24
4. Kepala Seksi Pengamanan Aset mempunyai tugas :
a. merencanakan Program Kerja Seksi; b. memberikan petunjuk kepada bawahan; c. menilai prestasi kerja bawahan; d. menyiapkan bahan dan perumusan kebijakan daerah dibidang pengamanan
BMD; e. mengkoordinasikan dan melaksanakan pengamanan administrasi, hukum dan
fisik BMD; f. memfasilitasi unit kerja terkait dalam pengamanan sesuai pedoman pengelolaan
BMD; g. melaksanakan monitoring terhadap pengamanan BMD; h. melaksanakan pendataan dan pensertipikatan aset tanah penguasaan
Pemerintah Provinsi Bali; i. menghimpun, meneliti dan menyusun laporan pengamanan BMD secara berkala,
semesteran dan tahunan; j. mengkoordinasikan pelaksanaan tugas-tugas dengan fungsi terkait; k. melaksanakan sistem pengendalian intern; l. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan m. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala UPT
2.2. Sumber Daya BPKAD Provinsi Bali
2.2.1. Sumber Daya Manusia
Pegawai BPKAD saat ini berjumlah 179 orang, dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 2.1. Rekapitulasi Pegawai menurut Golongan/Ruang
No Golongan/Ruang Jumlah (orang) 1 Pembina Tingkat I (IV/b) 5 2 Pembina (IV/a) 10 3 Penata Tingkat I (III/d) 29 4 Penata (III/c) 33 5 Penata Muda Tingkat I (III/b) 56 6 Penata Muda (III/a) 31 7 Pengatur Tingkat I (II/d) 2 8 Pengatur (II/c) 6 9 Pengatur Muda Tingkat I (II/b) 7 JUMLAH 179 Sumber : SIMPEG, Januari 2017)
Tabel 2.2 Rekapitulasi Pegawai menurut latar belakang pendidikan formal
No Tingkat Pendidikan Jumlah (orang) 1 S-2 (Pasca Sarjana) 33 2 S-1 (Sarjana) 102 3 Sarjana Muda 4 4 D-III (Diploma 3) 1 6 SMA 39 JUMLAH 179 Sumber : SIMPEG, Januari 2017)
PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS BPKAD PROVINSI BALI
25
Tabel 2.3. Rekapitulasi Pegawai menurut eselon
No Eselonisasi Jumlah (orang) 1 Kepala Badan (Eselon II) 1 2 Sekretaris (Eselon III) 1 3 Kepala Bidang (Eselon III) 3 4 Kepala UPT (Eselon III) 2 5 Kepala Sub Bidang (Eselon IV) 9 6 Kepala Sub Bagian (Eselon IV) 4 7 Kepala Seksi (Eselon IV) 4
JUMLAH 24 Sumber : SIMPEG, Januari 2017)
2.2.2. Sarana dan Prasarana
Pelaksanaan program dan kegiatan di BPKAD Provinsi Bali didukung oleh aset
tetap, sebagai berikut :
Tabel 2.4. Rekapitulasi Aset Tetap BPKAD Provinsi Bali
No Jenis Unit
1 Station Wagon 9 2 Sepeda Motor 21 3 Mesin Ketik Manual Standar (14-16) 2 4 Mesin Ketik Manual Longewagen (18) 1 5 Mesin Calculator 14 6 Lemari Besi 4 7 Rak Besi/Metal 10 8 Rak Kayu 23 9 Filling Besi/Metal 46
10 Band Kas 3 11 Rotary Filling 1 12 Lemari Kaca 8 13 Papan Visuil 1 14 Overhead Projektor 5 15 Alat Kantor Lainnya (Lain-lain) 1 16 Lemari Kayu 13 17 Meja Kayu/Rotan 11 18 Meja Rapat 17 19 Meja Telpon 3 20 Kursi Rapat 34 21 Kursi Tamu 15 22 Kursi Putar 54 23 Meja Komputer 32 24 Lemari Es 1 25 AC Unit 6 26 AC Split 40 27 Televisi 3 28 Cassette Recorder 1 29 Wireless 1 30 Unit Power Supply 9
PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS BPKAD PROVINSI BALI
26
31 Tustel 2 32 Alat Rumah Tangga Lain-lain 3 33 Alat Pemdam Kebakaran Lain-lain 1 34 Mainframe 1 35 Local Area Network (LAN) 1 36 Personal Komputer Lain-lain 4 37 Komputer Personal (P.C. Unit) 106 38 Laptop 22 39 Notebook 16 40 Personal Komputer Lain-lain 1 41 Hard Disk 9 42 Peralatan Komputer Mainframe Lain-lain 1 43 Printer 73 44 Scanner 2 45 External 7 46 Peralatan Personal Komputer Lain-lain 25 47 Server 5 48 Router 1 49 Peralatan Jaringan Lain-lain 11 50 Meja Kerja Pejabat Eselon II 1 51 Meja Kerja Pegawai Non Struktural 15 52 Kursi Kerja Pejabat Eselon II 1 53 Kursi Kerja Pegawai Non Struktural 15 54 Kursi Tamu di Ruangan Pejabat Eselon II 2 55 Dispenser 1 56 Handy Talky 1 57 Kipas Angin 1 58 Kursi Besi/Metal 2 59 Lemari kayu 1 60 Meja Biro 9 61 Meja Tulis 12 62 Monitor 4 63 Pesawat Telephone 2 64 Sound System 2 65 UPS 4 66 Facsimile 2 67 Pahatan Kayu 1 68 Perangkat Lunak Sistem Operasi 3
TOTAL 759
2.3. Kinerja Pelayanan BPKAD Provinsi Bali
2.3.1. Capaian Kinerja Pelayanan
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pembentukan
dan Susunan Perangkat Daerah tanggal 10 November 2016, BPKAD Provinsi Bali
dibentuk hasil penggabungan dari Biro Keuangan Setda Provinsi Bali dan Bagian Aset
pada Biro Aset Setda Provinsi Bali. Berikut akan diuraikan capaian kinerja pelayanan
dari Biro Keuangan Setda Provinsi Bali dan Bagian Aset pada Biro Aset Setda Provinsi
Bali.
Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan oleh Biro
Keuangan Setda Provinsi Bali dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja
dengan realisasi kinerja. Indikator Kinerja Utama sebagai ukuran keberhasilan dari
tujuan dan sasaran strategis Biro Keuangan Setda Provinsi Bali beserta target dan
capaian realisasinya dirinci sebagai berikut :
PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS BPKAD PROVINSI BALI
27
Tabel 2.5. Capaian Kinerja Biro Keuangan Tahun 2016
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Realisasi
Kinerja Kriteria
1 Optimalnya waktu penerbitan/penyampaian dokumen keuangan Pemerintah Provinsi Bali sesuai ketentuan yang berlaku
Persentase penerbitan/penyampaian dokumen keuangan daerah tepat waktu
20% 17,78% 88,90 Tinggi
2
Optimalnya waktu Evaluasi Ranperda dan Raperbup/Raperwali Kabupaten/Kota mengenai APBD sesuai ketentuan yang berlaku
Persentase penetapan Keputusan Gubernur tentang evaluasi Ranperda dan Ranperbup/Ranperwali mengenai APBD tepat waktu
20% 20% 100 Sangat Baik
Rata-Rata Pencapaian 94,45 Sangat Baik
Keterangan :
- 91 ≤ 100 : Sangat Baik - 76 ≤ 90 : Tinggi - 66 ≤ 75 : Sedang - 51 ≤ 65 : Rendah - ≤ 50 : Sangat Rendah
(Permendagri Nomor 54 Tahun 2010)
Sesuai ketentuan dalam Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan, terdapat beberapa ketentuan yang mengatur tentang
penerbitan dan penyampaian dokumen keuangan daerah tepat waktu. Sehingga dalam
pelaksanaannya, sasaran strategis ini diwujudkan dengan menentukan Indikator Kinerja
Utama (IKU), yaitu persentase penerbitan/penyampaian dokumen keuangan daerah
tepat waktu. Berikut disampaikan tabel pencapaian atas sasaran strategis Optimalnya
waktu penerbitan/penyampaian dokumen keuangan daerah sesuai ketentuan yang
berlaku :
Tabel 2.6 Pencapaian Sasaran
Optimalnya Waktu Penerbitan/Penyampaian Dokumen Keuangan Pemerintah Provinsi
Bali Sesuai Ketentuan Yang Berlaku
Indikator
Capaian s.d. 2015
2016 Target Akhir
Renstra (2018)
Capaian s.d. 2016
terhadap 2018
Target Realisasi %
1 2 3 4 5 6 7=2+4
Persentase penerbitan/penyampaian dokumen keuangan daerah tepat waktu
37,78% 20% 17,79% 88,95% 100 % 55,57%
Berikut disampaikan rincian pencapaian indikator Jumlah laporan keuangan
yang disampaikan tepat waktu :
PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS BPKAD PROVINSI BALI
28
Tabel 2.7 Pencapaian Outcome Jumlah laporan keuangan yang disampaikan
tepat waktu
No
Outcome
Target
Realisasi
Pencapaian
Kontribusi terhadap
target 20% Sasaran
Strategis 1
1 Persentase Raperda (APBD dan APBD Perubahan) yang disampaikan kepada Mendagri tepat waktu
100% 100% 100% 6,67%
2 Persentase penerbitan SP2D tepat waktu
100% 100% 100% 6,67%
3 Persentase laporan keuangan yang disampaikan tepat waktu
100% 66,67% 66,67% 4,45%
TOTAL 17,79%
Pemerintah Provinsi sebagai wakil Pemerintah Pusat di daerah berkewajiban
melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten/Kota untuk membina dan
mengevaluasi Ranperda dan Ranpergub/Ranperwali mengenai APBD sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. Evaluasi APBD penting sebagai bagian dari usaha sinkronisasi
kebijakan pusat dengan pemerintah daerah (Provinsi dan Kabupaten/Kota).
Pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota harus mendukung
tercapainya sasaran dan kewenangan bidang-bidang pembangunan nasional sesuai
dengan potensi dan kondisi masing-masing daerah. Keberhasilan pencapaian sasaran
dan bidang-bidang pembangunan nasional sangat tergantung pada sinkronisasi
kebijakan antara Pemerintah Provinsi dengan Pemerintah Pusat dan antara Pemerintah
Kabupaten/Kota yang dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).
Berikut disampaikan capaian sasaran Optimalnya waktu Evaluasi Ranperda dan
Raperbup/Raperwali Kabupaten/Kota mengenai APBD sesuai ketentuan yang berlaku :
Tabel 2.8 Pencapaian Optimalnya waktu Evaluasi Ranperda dan Raperbup/Raperwali
Kabupaten/Kota mengenai APBD sesuai ketentuan yang berlaku
Indikator
Capaian s.d. 2015
2016 Target Akhir
Renstra (2018)
Capaian s.d. 2016
terhadap 2018 (%)
Target Realisasi %
1 2 3 4 5 6 7=2+4
Persentase penetapan Keputusan Gubernur tentang evaluasi Ranperda dan Ranperbup/Ranperwali mengenai APBD tepat waktu
40% 20% 20% 100 % 100% 60%
PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS BPKAD PROVINSI BALI
29
Bidang Aset pada Biro Aset Setda Provinsi Bali mempunyai 3 indikator utama, yaitu :
Tabel 2.9. Capaian Kinerja Biro Aset Tahun 2016
No Sasaran
Strategis
Indikator Kinerja
Utama Target Realisasi
Realisasi
Kinerja Kriteria
1 Meningkatkan kualitas pengelolaan Barang Milik Daerah (BMD)
Prosentase pengelolaan Barang Milik Daerah (BMD) di SKPD baik/tertib
78,50%
84,90%
109,00%
A
2
Meningkatkan kualitas pengelolaan Barang Milik Daerah (BMD)
Prosentase pendapatan atas pemanfaatan Barang Milik Daerah
80,00%
153,23%
191,54%
A
3 Terjaganya kualitas barang kondisi baik
Persentase Barang Milik Daerah dalam kondisi baik
80,00%
92,00
115,00%
A
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan BPKAD Provinsi Bali
Tantangan dan peluang pengembangan pelayanan Perangkat Daerah BPKAD
Provinsi Bali adalah sebagai berikut :
a. Tantangan
1. Belum optimalnya penggunaan instrumen (ASB/Standar Harga, SPM) dalam
perencanaan penganggaran.
2. Belum optimalnya pemahaman penatausahaan dan pelaporan administrasi
keuangan dan aset daerah di masing-masing perangkat daerah.
3. Belum sesuainya pencairan anggaran dengan aliran kas sehingga terjadi
penumpukan anggaran di triwulan IV.
4. Belum optimalnya kapasitas SDM petugas pengelola keuangan dan aset daerah
serta belum adanya kaderisasi.
5. Masih terdapat kesalahan input data dalam SIPKD dan SIMDA BMD.
6. Belum validnya Data kepegawaian yang sebagai dasar penghitungan gaji.
7. Sering adanya mutasi PNS di bidang pengelolaan keuangan dan aset daerah.
8. Belum memadainya penguasaan SDM tentang pengelolaan keuangan dan aset
daerah terhadap teknologi informasi khususnya sistem informasi pengelolaan
keuangan dan aset (SIPKD dan SIMDA BMD) serta jaringan internet yang belum
lancar/trouble di SKPD.
9. Belum optimalnya pemanfaatan aset sebagai akibat belum optimalnya
indentifikasinya aset idle secara menyeluruh pada perangkat daerah/unit
pengguna.
PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS BPKAD PROVINSI BALI
30
10. Belum optimalnya pensertifikatan/balik nama aset tanah serta belum optimalnya
pengamanan fisik (belum dipasangi patok batas dan papan nama kepemilikan
aset).
11. Belum memadainya pemahaman SDM terhadap pengelolaaan keuangan dan
aset daerah tentang regulasi.
12. Belum optimalnya penyusunan RKBMD maupun RKPBMD yang mengacu pada
daftar inventaris barang dan rencana pemeliharaan barang.
13. Belum optimalnya pengamanan aset tanah Pemprov Bali karena masih gugatan
dan penguasaan oleh pihak masyarakat/lembaga tanpa izin.
b. Peluang
1. Sistem informasi pengelolaan keuangan dan aset daerah (SIPKD dan SIMDA)
lebih memudahkan dan membantu dalam penganggaran, penatausahaan dan
penyusunan laporan keuangan yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel.
2. Kualitas dan kapabilitas SDM pengelola keuangan yang mampu dikembangkan.
3. Adanya website sebagai media informasi publik.
4. Pemanfaatan aset tetap masih berpotensi dikembangkan.
5. Koordinasi, klarifikasi, dan inventarisasi terhadap penggunaan dan pemanfaatan
barang milik daerah.
Berdasarkan identifikasi tantangan dan peluang diatas, perlu dilakukan analisis
SWOT sebagai instrumen kajian terhadap kekuatan dan kelemahan SKPD yang
dilakukan melalui telaah terhadap kondisi internal organisasi melalui analisis peluang
dan ancaman yang dihadapi dan telaah terhadap kondisi eksternal organisasi. Analisis
SWOT didasarkan pada asumsi bahwa suatu strategi yang efektif akan memaksimalkan
kekuatan dan peluang serta meminimalkan kelemahan dan ancaman. Berikut
dijabarkan analisis SWOT BPKAD Provinsi Bali berdasarkan identifikasi prioritas atas
faktor internal (Kekuatan dan Kelemahan) serta faktor eksternal (Peluang dan
Tantangan). Analisis SWOT BPKAD Provinsi Bali dapat dilihat pada tabel berikut :
PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS BPKAD PROVINSI BALI
31
Tabel 4.3 Analisis SWOT BPKAD Provinsi Bali
KEKUATAN /STRENGHTS ( S ) 1. Sistem informasi pengelolaan keuangan
daerah untuk perencanaan, penganggaran, penatausahaan dan pelaporan yang efektif dan efisien, transparan dan akuntabel.
2. Penyelenggaraan sistem aplikasi penatausahaan aset untuk membantu menertibkan pengelolaan Barang milik daerah.
3. Adanya website sebagai media informasi.
KELEMAHAN/WEAKNESSES (W) 1. Terbatasnya kualitas SDM yang yang
memiliki latar belakang pendidikan dan kompetensi di bidang keuangan dan aset daerah.
2. Kurang memadainya sumber daya pendukung seperti internet, komputer dan sarana lainnya guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
PELUANG/OPPORTUNITIES – O 1. Kualitas dan kapabilitas SDM
pengelola keuangan masih bisa dikembangkan
2. Kualitas dan kapasitas sumber daya pendukung masih bisa ditingkatkan dan dikembangkan.
STRATEGI S – O 1. Peningkatan kapasitas SDM pengelolaan
keuangan dan aset daerah serta pengembangan sistem aplikasi aset daerah (SIMDA) guna optimalisasi pelaksanaan siklus penatausahaan aset daerah .
2. Peningkatan SDM dengan cara mengadakan pelatihan dan diklat secara berkala.
STRATEGI W – O
Peningkatan kapasitas SDM pengelolaan keuangan daerah melalui evaluasi dan pembinaan pengelolaan dan pelaporan belanja daerah kepada SKPD
ANCAMAN/THREATS- T 1. Adanya perubahan peraturan
dan kebijakan pemerintah dalam pengelolaan keuangan dan aset daerah
2. Seringnya adanya mutasi pegawai sehingga mengakibatkan kurang optimalnya pelayanan kepada masyarakat.
STRATEGI S – T 1. Menyempurnakan dan mengembangkan
sistem aplikasi keuangan daerah (SIPKD) guna mengoptimalnya publikasi dokumen keuangan daerah pada website resmi Pemerintah Daerah sebagai bagian dari keterbukaan informasi publik.
2. Meningkatkan koordinasi dengan pemerintah pusat, pemerintah provinsi lain, dan pemerintah kabupaten/ kota sehingga peraturan-peraturan yang terbaru dapat disampaikan secara cepat.
3. Membuat kaderisasi kepegawaian secara berkala yang didasarkan pada analisa jabatan.
STRATEGI W – T
Optimalisasi penyusunan regulasi pengelolaan APBD Pemerintah Provinsi Bali dan Pemerintah Kabupaten/Kota guna meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat
PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS BPKAD PROVINSI BALI
32
BAB III
ISU - ISU STRATEGIS
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan BPKAD Provinsi Bali
BPKAD Provinsi Bali sebagai salah satu instansi di Pemerintah Provinsi Bali
mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan anggaran pendapatan, anggaran
belanja, kas daerah; pembinaan administrasi perbendaharaan, akuntansi, dan
pelaporan keuangan daerah; memberikan pertimbangan dan pelayanan administrasi
kepada pimpinan dalam penggunaan dan pemanfaatan aset; menyusun rencana
kebijakan dan langkah-langkah pengamanan aset berupa pengamanan administrasi,
pengamanan fisik, dan pengamanan yuridis; mengkoordinasikan penatausahaan dan
penyusunan laporan Semesteran dan Tahunan Barang Milik Daerah pada semua
SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali.
3.1.1 Kondisi Sekarang
Data target APBD tahun 2012-2016, sebagai berikut :
a. Target dan Realisasi Pendapatan APBD Provinsi Bali Tahun Anggaran 2012 – 2016
Tabel 3.1
Target dan Realisasi Pendapatan APBD Provinsi Bali Tahun Anggaran 2012 - 2016
Tahun Anggaran Pendapatan
Daerah Realisasi Pendapatan
Daerah %
2012
3.398.346.627.815,00
3.599.063.285.206,04 105,91
2013
3.763.503.621.336,40
4.109.377.804.800,09 109,19
2014
4.231.297.026.615,49
4.568.823.536.531,86 107,98
2015
4.900.892.440.866,50
4.967.966.966.800,82 101,37
2016
5.218.112.635.741,73
5.249.015.441.333,80 100,59 Sumber : SIPKD
Data target tersebut dapat dilihat pada grafik berikut :
PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS BPKAD PROVINSI BALI
33
Grafik 3.1 Target dan Realisasi Pendapatan APBD Provinsi Bali Tahun Anggaran 2012 - 2016
Realiasi pendapatan Pemerintah Provinsi Bali menunjukkan pertumbuhan
positif dari tahun ke tahun. Rata-rata realisasi pendapatan melampaui target yang
ditentukan. Dalam tahun 2016, realisasi pendapatan belum mampu melampaui target
yang telah ditentukan. Hal ini disebabkan kondisi makro perekonomian di Provinsi Bali
yang mengalami perlambatan, yang didorong oleh perlambatan perekonomian global
dan nasional. Namun demikian, dari sisi nilai realisasi pendapatan tetap menunjukkan
pertumbuhan positif dibandingkan dengan realisasi pendapatan tahun sebelumnya.
b. Target dan Realisasi Belanja APBD Provinsi Bali Tahun Anggaran 2012 – 2016
Tabel 3.2
Target dan Realisasi Belanja APBD Provinsi Bali Tahun Anggaran 2012 – 2016
Tahun Anggaran Belanja Daerah Realisasi Belanja Daerah %
2012 4.102.658.268.327,25
3.562.732.996.631,79 86,84
2013 4.562.576.195.022,90
3.868.740.441.639,69 84,79
2014 5.051.006.963.462,39
4.482.819.067.651,67 88,75
2015 3.644.294.743.859,68
3.220.486.820.376,26 88,37
2016 5.816.331.660.212,32
5.420.935.912.566,53 93,20
Sumber : SIPKD
Data target tersebut dapat dilihat pada grafik berikut :
PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS BPKAD PROVINSI BALI
34
Grafik 3.2
Target dan Realisasi Belanja APBD Provinsi Bali Tahun Anggaran 2012 – 2016
c. Target dan Realisasi Pembiayaan APBD Provinsi Bali Tahun Anggaran 2012 – 2016
Tabel 3.3
Target dan Realisasi Pembiayaan APBD Provinsi Bali Tahun Anggaran 2012 - 2016
Tahun Anggaran Pembiayaan
Daerah Realisasi Pembiayaan
Daerah %
2012
704.311.640.512,25
789.011.640.512,25 112,03
2013
799.072.573.686,50
799.072.573.686,50 100,00
2014
819.709.936.846,90
819.709.936.846,90 100,00
2015
705.741.326.763,47
705.741.326.763,47 100,00
2016
624.677.370.022,76
624.677.370.022,76 100,00 Sumber : SIPKD
Data target tersebut dapat dilihat pada grafik berikut :
PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS BPKAD PROVINSI BALI
35
Grafik 3.3
Target dan Realisasi Pembiayaan APBD Provinsi Bali Tahun Anggaran 2012 - 2016
Belanja Daerah Pemerintah Provinsi Bali bersumber dari Anggaran
Pemerintah Provinsi Bali dan Dana Perimbangan dari Pemerintah Pusat. Dalam
penatausahaan pengelolaan keuangan daerah terdapat beberapa kebijakan penting
yang diambil dalam penganggaran Pemerintah Daerah; Pertama Pengelolaan belanja
sejak proses perencanaan dan penganggaran, pelaksanaan hingga
pertanggungjawaban harus memperhatikan aspek efektifitas, efisiensi, transparansi dan
akuntabilitas. Kedua Belanja harus diarahkan untuk mendukung kebijakan yang telah
ditetapkan dengan memperhatikan perbandingan antara masukan dan keluaran
(efisiensi). Ketiga keluaran dari belanja dimaksud seharusnya dapat dinikmati hasilnya
oleh masyarakat (efektifitas). Keempat alokasi anggaran perlu dilaksanakan secara
terbuka berdasarkan skala prioritas dan kebutuhan (transparansi). Kelima pengelolaan
belanja harus di administrasikan dan dipertanggungjawabkan sesuai dengan
perundang-undangan yang berlaku (akuntabilitas).
Mengenai pengelolaan aset daerah, terdapat beberapa kegiatan prioritas
yang dilaksanakan diantaranya : Pertama kegiatan penatausahaan aset meliputi
pembukuan inventarisasi dan pelaporan aset untuk meningkatkan kualitas dan
akuntabilitas laporan barang milik daerah; Kedua kegiatan pensertifikatan aset tanah,
pematokan dan pemasangan papan nama dimaksudkan untuk meningkatkan
pengamanan fisik dan hukum atas penguasaan tanah mencegah adanya sengketa
penguasaaan atau penyerobotan; Ketiga kegiatan Pendataan dan Pemetaan aset tanah
dimaksudkan untuk mengindentifikasi dan menginventarisir aset tanah penguasaan
pemerintah Provinsi Bali (Tanah dana bukti dan perolehan lain yang sah) yang belum
tercatat dalam buku inventaris dan memetakan aset tanah yang sudah tercatat dalam
Buku Inventaris untuk mengetahui letak dan lokasi memudahkan dalam monitoring dan
PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS BPKAD PROVINSI BALI
36
pengawasan; Keempat kegiatan penataan pemanfaatan aset dimaksudkan untuk
menginventarisir potensi aset Pemerintah Provinsi Bali yang digunakan diluar
kepentingan Tupoksi SKPD untuk dapat didayagunakan dalam menunjang Pendapatan
Asli Daerah (PAD). Untuk mendukung kelancaran tugas dan menjamin tingkat
akselerasi dan akurasi data penatausahaan Barang Milik Daerah di seluruh SKPD
Pemerintah Provinsi Bali telah menggunakan sistem Informasi Manajemen Barang Milik
Daerah (SIMDA-BMD). Berikut disampaikan perkembangan aset Pemerintah Provinsi
Bali Periode 2012-2015 :
Tabel 3.4 Data Perkembangan Aset
Pemerintah Provinsi Bali Periode 2012 s/d 2015
Jenis Barang
Perkembangan Tahun 2012 2013 2014 2015
Tanah
1.211.602.493.691,50 1.273.124.889.896,50 1.225.393.626.396,50 1.121.799.068.689,50
Peralatan dan mesin
466.751.433.696,91 439.589.472.651,06 500.903.312.851,37 569.715.705.581,46
Gedung dan bangunan
432.254.489.127,26 556.070.149.450,37 602.750.103.734,28 691.161.032.166,28
Jalan,irigasi dan jaringan
1.113.747.154.394,11 1.367.483.867.004,10 1.556.103.781.153,07 2.283.927.068.547,17
Aset tetap lainnya
15.575.322.523,08 16.685.427.316,08 18.598.759.059,08 23.280.776.417,22
Konstruksi dalam
pengerjaan
32.378.608.931,00 22.462.536.540,00 68.626.404.510,00 143.791.839.910,00
Total 3.272.309.502.363,86 3.675.416.342.858,11 3.972.375.987.704,28 4.833.675.491.311,63 Sumber : SIMDA BMD (audited)
Kegiatan Pendataan dan Pemetaan, telah dilakukan pemetaan bekerjasama
dengan Kanwil Badan Pertanahan Nasional Provinsi Bali sejak tahun 2009 sampai
dengan tahun 2016 sebanyak 1.001 bidang.
PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS BPKAD PROVINSI BALI
37
Kegiatan Penataan Pemanfaatan Aset selama periode 2012 s/d 2016, dari sisi
pendapatan retribusi pemakaian kekayaan daerah (Sewa rumah dinas, sewa gedung
nari graha, sewa tanah, dan kerjasama pemanfaatan tanah) setiap tahun mengalamai
peningkatan yang cukup signifikan. Berikut daftar target dan realisasi pendapatan dan
pemanfaatan aset tahun 2012 s.d. 2016.
Tabel 3.6 Target dan Realisasi Pendapatan Pemanfaatan Aset Tahun 2012 s.d. 2016
Tahun
Target (Rp)
Target Perubahan
(Rp)
Realisasi (Rp)
% Target
Realisasi Tambahan
Jumlah (4+6)
Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 2012 2.737.495.820 - 3.893.451.533 142 - 3.893.451.553 -
2013 3.083.756.100 - 7.341.982.248 238 - 7.341.982.248 -
2014 3.229.506.100 20.127.414.500 25.409.992.755 126 - 25.409.992.755 -
2015 5.157.350.500 10.418.600.000 9.503.494.545 91 12.835.547.740 22.339.042.285 Pembayaran
tunggakan
PT. NII
tahun 2012-
2015
2016 10.543.600.000 - 15.974.431.568 151 - 15.974.431.568 -
Sumber : UPT PPA
3.1.2 Permasalahan
Berdasarkan Bab VI Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 2 Tahun 2017
tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Bali Tahun 2013-2018, berikut
disampaikan identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan
BPKAD Provinsi Bali :
1. Belum optimalnya penyusunan anggaran dalam APBD.
Tabel 3.5 Data Kegiatan Pemetaaan Tanah Aset
Pemerintah Provinsi Bali Periode 2009 s/d 2016
Tahun Jumlah Bidang
Lokasi Kab/Kota
Denpasar Badung Klungkung Gianyar
2009 351 0 40 311 0
2010 0 0 0 0 0
2011 100 100 0 0 0
2012 150 150 0 0 0
2013 100 100 0 0 0
2014 100 0 0 0 100
2015 100 0 0 0 100
2016 100 0 0 0 100
TOTAL 1.001 350 40 311 300
PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS BPKAD PROVINSI BALI
38
2. Belum optimalnya publikasi dokumen keuangan daerah pada website resmi
Pemerintah Provinsi Bali.
3. Daya serap anggaran belanja APBD Pemerintah Provinsi Bali rata-rata masih
dibawah 90%.
4. Belum optimalnya penyusunan laporan keuangan Provinsi Bali sesuai Standar
Akuntansi Pemerintah (SAP)
5. Belum optimalnya pemanfaatan aset tetap tanah dan bangunan Provinsi Bali
karena belum didukung dokumen kepemilikan yang lengkap.
6. Belum optimalnya pengamanan aset baik fisik maupun administrasi.
7. Belum optimalnya tugas pokok Tim, pemahaman terhadap peraturan perundang-
undangan serta SDM dan kompetensi Anggota/Tim masih rendah.
3.2 Telaah Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Terpilih
Visi dan misi merupakan gambaran otentik tentang apa yang ingin dicapai oleh
Provinsi Bali dalam 5 (lima) tahun mendatang melalui Gubernur dan Wakil Gubernur
terpilih untuk periode RPJMD Tahun 2013-2018. Berikut akan dijabarkan visi dan misi
Gubernur dan Wakil Gubernur Bali sesuai Bab V Perubahan Perda Provinsi Bali
RPJMD 2013-2018 serta kaitannya dengan keberadaan BPKAD Provinsi Bali.
a. Visi
Visi Provinsi Bali merupakan gambaran kondisi masa depan yang dicita-citakan
dapat terwujud dalam kurun waktu lima tahun yaitu pada akhir tahun 2013-2018. Sesuai
dengan visi Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih maka visi pembangunan daerah
jangka menengah Provinsi Bali tahun 2013-2018 adalah sebagai berikut.
“BALI MANDARA”
Bali yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera
“Bali Maju” adalah Bali yang dinamis, Bali yang terus bergerak menurut
dinamika pergerakan dan perkembangan dunia dengan tetap menjunjung kesucian dan
keiklasan demi tegaknya dharma. “Bali Aman” adalah Bali yang ”dabdab” teratur
sekala niskala. Bali yang memiliki keseimbangan antara korelasi kebutuhan hubungan
antar manusia dengan manusia lainnya, hubungan manusia dengan alam
lingkungannya, serta hubungan manusia dengan Tuhan nya sejalan dengan konsep Tri
Hita Karana. “Bali Damai” adalah Bali yang diselimuti atmosfir kesejukan lahir bathin
serta selalu dalam kondisi “tis” dan kondusif. “Bali yang Sejahtera” adalah Bali yang
“sukerta sekala niskala” sebagai diperolehnya kemajuan, keamanan dan kedamaian
yang sejati.
PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS BPKAD PROVINSI BALI
39
b. Misi :
Perwujudan visi pembangunan Provinsi Bali jangka menengah ditempuh melalui misi
pembangunan daerah. Misi merupakan komitmen untuk melaksanakan agenda-agenda
utama yang menjadi penentu keberhasilan pencapaian visi pembangunan.
Untuk mewujudkan visi “Bali Mandara” di atas, maka ditetapkan “Misi
Pembangunan Provinsi Bali 2013-2018”, sebagai berikut.
Misi 1 : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern.
Misi 2 : Mewujudkan Bali yang Aman, Damai, Tertib, Harmonis, serta Bebas dari
Berbagai Ancaman.
Misi 3 : Mewujudkan Bali yang Sejahtera dan Sukerta Lahir Bhatin.
Dalam Misi 1: “Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern”
bertujuan untuk:
“Meningkatkan; mutu pendidikan, kesehatan, IPTEK, peran perempuan, kelestarian
budaya Bali, daya saing, kecerdasan masyarakat dalam berpolitik dan
pemerintahan yang bersih serta berwibawa”
Sasaran yang akan dicapai pada tujuan misi pertama ini adalah:
1. Meningkatnya akses dan mutu layanan pendidikan serta terlaksananya wajib
belajar 12 tahun.
2. Meningkatnya kualitas dan daya saing tenaga kerja dan lembaga pendidikan
ketenagakerjaan.
3. Meningkatnya IPTEK dan daya saing sumberdaya manusia.
4. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat.
5. Meningkatnya perlindungan terhadap perempuan dan anak dalam pendidikan dan
kesehatan.
6. Meningkatnya peran gender dalam pembangunan.
7. Terwujudnya pelestarian nilai-nilai budaya dan kearifan lokal dalam kehidupan
bermasyarakat.
8. Meningkatnya kecerdasan masyarakat dalam bidang politik.
9. Terwujudnya kepemerintahan yang baik (good governance).
Berdasarkan penjabaran tersebut, BPKAD Provinsi Bali menjalankan Misi 1 :
Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju, dan Modern. Dalam
Tabel 7.1 Perubahan RPJMD Tahun 2013-2018. Tujuan RPJMD yang dijabarkan oleh
BPKAD Provinsi Bali adalah “Meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, IPTEK, peran
perempuan, kelestarian budaya Bali, daya saing, kecerdasan masyarakat dalam
berpolitik, dan pemerintahan yang bersih serta berwibawa”.
PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS BPKAD PROVINSI BALI
40
Tujuan tersebut dijabarkan kembali dalam sasaran “Terwujudnya
kepemerintahan yang baik (good governance)”. Indikator kinerja sasaran tersebut
adalah “Persentase peningkatan penerapan sistem akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah Provinsi Bali”. Target Gubernur Bali sesuai IKU tersebut adalah 20% per
tahun, sehingga sampai dengan tahun 2018 pada akhir masa jabatan Gubernur Bali,
IKU tersebut diharapkan tercapai 100%.
Tabel 3.7 Misi, Tujuan, Sasaran, IKU, dan Target Kinerja
Pada RPJMD 2013-2018
No Misi Tujuan Sasaran Indikator Kinerja
Sasaran
Target Indikator Kinerja Sasaran
2014 2015 2016 2017 2018
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 Mewujudkan
Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern
Meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, IPTEK, peran perempuan, kelestarian budaya Bali, daya saing, kecerdasan masyarakat dalam berpolitik dan pemerintahan yang bersih serta berwibawa
Terwujudnya kepemerintahan yang baik (good governance)
Persentase peningkatan penerapan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah Provinsi Bali
20% 20% 20% 20% 20%
Berdasarkan Tabel 7.1 Perubahan RPJMD Tahun 2013-2018 tercantum 3 program
pembangunan daerah yang dijalankan oleh BPKAD Provinsi Bali, yaitu:
1. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
2. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Aset Daerah
3. Peningkatan dan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan.
Ketiga program tersebut menjadi program prioritas yang akan dijalankan oleh
BPKAD Provinsi Bali yang dituangkan dalam Renstra dan Renja BPKAD Provinsi Bali.
3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi
Renstra BPKAD Provinsi Bali mewajibkan mampu menjabarkan agenda
pembangunan nasional, visi dan misi Kementerian, visi dan misi Gubernur Bali, serta
mampu menyesuaikan dengan dinamika kebijakan keuangan dan aset daerah yang
berkembang. Secara umum hubungan Renstra SKPD dengan dokumen perencanaan
lainnya dijabarkan dalam bagan berikut :
PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS BPKAD PROVINSI BALI
41
Bagan 1.1. Hubungan Renstra dengan Dokumen Perencanaan
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019, disebutkan 9 Agenda
Pembangunan Nasional (Nawa Cita). Salah satu agenda dalam Nawa Cita yang
menjadi acuan dalam penyusunan Renstra BPKAD Provinsi Bali adalah Nawa Cita
kedua, yaitu: ”Mengembangkan Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih, Efektif,
Demokratis, dan Terpercaya”.
Sebagai penjabaran dari RPJMN 2015-2019 tersebut, Kementerian Dalam
Negeri menetapkan Permendagri Nomor 54 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis
Kementerian Dalam Negeri Tahun 2015-2019. Visi Kemendagri adalah : “Kementerian
Dalam Negeri Mampu Menjadi Poros Jalannya Pemerintahan dan Politik Dalam Negeri,
Meningkatkan Pelayanan Publik, Menegakkan Demokrasi Dan Menjaga Integrasi
Bangsa”. Visi tersebut selanjutnya dijabarkan dalam 5 Misi. Misi yang menjadi acuan
dalam Renstra BPKAD Provinsi Bali adalah Misi 5, yaitu : “Mewujudkan tata kelola
pemerintahan yang baik, bersih, dan efektif dengan didukung aparatur yang
berkompeten dan pengawasan yang efektif dalam rangka pemantapan pelayanan
publik”.
Dikaitkan dengan Visi dan Misi Gubernur Bali yang diatur dalam Perda Nomor 1
Tahun 2014 tentang RPJMD Tahun 2013-2018, Misi Kemendagri tersebut masih
relevan dengan Visi dan Misi Gubernur Bali yang telah ditetapkan sebelumnya. Misi
Gubernur Bali yang masih relevan dengan Misi Kemendagri adalah Misi 1, yaitu
RPJP RPJM
RKP
RKPD
RENSTRA K - L
RPJPD RPJMD
RENSTRA SKPD
RENJA SKPD
RENJA K - L
PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS BPKAD PROVINSI BALI
42
“Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju, dan Modern”. Hubungan
dokumen perencanaan dalam Renstra BPKAD Provinsi Bali dijabarkan dalam bagan
berikut :
Bagan 1.2 Pemetaan Dokumen Perencanaan dalam Renstra BPKAD Provinsi Bali
Rencana Strategis Provinsi yang akan dijadikan perbandingan dalam
penyusunan Rencana Strategis BPKAD Provinsi Bali adalah Rencana Strategis Dinas
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pemilihan ini dilakukan karena Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta memperoleh
penilaian AA dalam penilaian SAKIP oleh Kemenpan dan Reformasi Birokrasi. Dinas
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah menjadi acuan bagi provinsi
yang lain dalam menjalankan urusan pemerintahan di bidang keuangan. Berikut alur
pikir penyusunan Renstra DPPKA DIY.
PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS BPKAD PROVINSI BALI
43
3.4. Telahaan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis
Dalam Bab II Perubahan RPJMD Bali Tahun 2013-2018 dijabarkan potensi
pengembangan wilayah dan kawasan rawan bencana alam. Mengacu pada Perda
RTRW Provinsi Bali Nomor: 6 Tahun 2009, lampiran Materi Teknis RTRW Provinsi Bali
Tahun 2009-2029, potensi pengembangan wilayah di Provinsi Bali dapat ditinjau dari
beberapa aspek seperti diuraikan di bawah ini:
1. Sistem pengembangan wilayah perkotaan berdasarkan fungsi
2. Sistem pengembangan wilayah perkotaan berdasarkan wilayah pelayanan
PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS BPKAD PROVINSI BALI
44
3. Pengembangan wilayah kawasan budidaya
Perda RTRW juga telah mengidentifikasikan kawasan rawan bencana yaitu
kawasan yang sering/berpotensi tinggi mengalami bencana alam. Dalam lampiran
Materi Teknis RTRW Provinsi Bali Tahun 2009-2029 tersebut, kawasan rawan
bencana alam terdiri dari 6 (enam) kawasan seperti diuraikan di bawah ini:
1. Kawasan rawan tanah longsor
2. Kawasan rawan gelombang pasang
3. Kawasan rawan banjir
4. Kawasan rawan bencana gunung berapi
5. Kawasan rawan gempa bumi
6. Kawasan Rawan Abrasi dan Erosi
7. Kawasan Rawan Tsunami
Berdasarkan identifikasi tersebut dalam menjalankan urusan pemerintahan
bidang keuangan, BPKAD Provinsi Bali berperan dalam mengalokasikan anggaran
pendapatan daerah yang terbatas pada anggaran belanja program dan kegiatan SKPD
untuk mendukung pengembangan kawasan agar membantu mendorong peningkatan
pendapatan asli daerah. Selain itu anggaran belanja juga perlu diprioritaskan untuk
menanggulangi kawasan rawan bencana alam guna meminimalisir dampak ekonomi,
sosial, dan lingkungan yang dirasakan masyarakat. Aspek lain yang menjadi
pertimbangan dalam pengelolaan anggaran daerah adalah Aspek kesejahteraan
masyarakat yang fokus pada peninjauan terhadap perkembangan kesejahteraan
masyarakat Provinsi Bali dari sisi kesejahteraan dan pemerataan ekonomi,
kesejahteraan sosial, seni budaya dan olah raga.
Perubahan RPJMD Provinsi Bal juga mengintegrasikan berbagai dokumen
antara lain rekomendasi hasil evaluasi RPJMD Provinsi Bali 2013-2018, Realisasi
capaian RAD MDGs Provinsi Bali 2011-2015, Kajian Lingkungan Hidup Strategis
(KLHS), RAD Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) 2010-2020, Strategi
Penanggulangan Kemiskinan Daerah (SPKD) Provinsi Bali 2013-2018.
3.5. Penentuan Isu – Isu Strategis
Isu-isu strategis merupakan informasi utama dan landasan penting dalam
proses perencanaan. Isu ini dirumuskan berdasarkan permasalahan yang muncul
dikaitkan dengan fakta dan situasi di daerah. Isu-isu tersebut kemudian menjadi bahan
utama dalam penyususnan Renstra SKPD sebagai upaya untuk meningkatkan
pelayanan masyarakat didasarkan prioritas kebutuhan yang telah mempertimbangkan
aspek resiko sosial yang mungkin ditimbulkan pada pelaksanaannya.
PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS BPKAD PROVINSI BALI
45
Berdasarkan serta analisis kondisi SKPD, analisis potensi dan permasalahan,
serta pertimbangan visi, Misi, dan Program Kepala Daerah yang diatur dalam RPJMD
Tahun 2013-2018, BPKAD Provinsi Bali menentukan beberapa isu strategis, yaitu :
1. Belum optimalnya penyusunan anggaran dalam APBD
2. Belum optimalnya publikasi dokumen keuangan pada website resmi Pemerintah
Provinsi Bali.
3. Daya serap anggaran belanja APBD Pemerintah Provinsi Bali rata-rata masih di
bawah 90%.
4. Belum optimalnya penyusunan laporan keuangan Provinsi Bali sesuai Standar
Akuntansi Pemerintah (SAP).
5. Belum optimalnya pemanfaatan aset tetap tanah dan bangunan Provinsi Bali
karena belum didukung dokumen kepemilikan yang lengkap.
6. Belum optimalnya pengamanan aset baik fisik maupun administrasi.
7. Belum optimalnya tugas pokok Tim, pemahaman terhadap peraturan perundang-
undangan serta SDM dan kompetensi anggota/Tim masih rendah.
PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS BPKAD PROVINSI BALI
46
BAB IV
TUJUAN, DAN SASARAN SERTA STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah BPKAD Provinsi Bali
4.1.1. Tujuan
Tujuan merupakan sesuatu yang ingin dicapai dari setiap misi SKPD, yang
dirumuskan bersifat spesifik, realistis, dilengkapi dengan sasaran yang terukur dan
dapat dicapai dalam periode yang direncanakan. Tujuan memuat pernyataan tentang
hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi dan melaksanakan misi dengan
menjawab isu strategis daerah dan permasalahan pembangunan. Berdasarkan visi dan
misi yang telah ditetapkan, BPKAD Provinsi Bali menetapkan 3 tujuan, yaitu:
1. Optimalisasi pengelolaan keuangan daerah Pemerintah Provinsi Bali dan
Pemerintah Kabupaten/Kota
2. Optimalisasi pengelolaan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
3. Optimalisasi pengelolaan aset daerah Pemerintah Provinsi Bali
Tujuan ini sejalan dengan tujuan Pemerintah Provinsi Bali dalam RPJMD yang
merupakan usaha kontinyu untuk meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan yang
efisien, efektif, dan akuntabel serta fokus pengembangan kapasitas (kemampuan)
manajerial pengelola keuangan dan aset daerah. Misi ini hanya dapat dicapai jika
pengelolaan keuangan dan aset daerah sesuai dengan ketentuan yang berlaku, baik
konten maupun ketepatan penyusunan/penyampaian dokumen.
4.1.2. Sasaran
Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan
secara terukur spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat dilaksanakan dalam
jangka waktu 5 tahun. Tujuan dan sasaran adalah tahapan perumusan sasaran
strategis yang menunjukkan tingkat prioritas tertinggi dalam perencanaan
pembangunan jangka menengah daerah. Yang selanjutnnya akan menjadi dasar
penyusunan kinerja pembangunan daerah secara keseluruhan. Berdasarkan tujuan
yang telah ditetapkan, ditentukan 3 sasaran untuk mencapai tujuan dalam 5 tahun ke
depan, yaitu:
1. Meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan daerah Pemerintah Provinsi Bali
dan Pemerintah Kabupaten/Kota
PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS BPKAD PROVINSI BALI
47
2. Meningkatkan kualitas sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
3. Meningkatkan kualitas pengelolaan aset daerah Pemerintah Provinsi Bali
4.1.3. Indikator Tujuan dan Sasaran
Berdasarkan tujuan dan sasaran diatas, perlu ditetapkan indikator jangka
menengah dan jangka pendek untuk mengukur tingkat pencapaian tujuan dan sasaran,
sebagai berikut:
PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS BPKAD PROVINSI BALI
48
Tabel 4.1
Indikator Tujuan dan Sasaran BPKAD Provinsi Bali
Tujuan Sasaran Penanggung Jawab
Indikator Target
Awal Renstra (2016)
2017 2018
1 Optimalisasi pengelolaan
keuangan daerah
Pemerintah Provinsi Bali
dan Pemerintah
Kabupaten/Kota
Rata-rata persentase publikasi
dokumen keuangan daerah pada
website Pemerintah Daerah tepat
waktu
100% Meningkatkan kualitas
pengelolaan keuangan daerah
Pemerintah Provinsi Bali
Persentase publikasi dokumen keuangan daerah pada website Pemerintah Daerah tepat waktu
100% 100% 100% Bidang Anggaran
Rata-rata persentase regulasi
penyelenggaraan keuangan
daerah yang disusun tepat waktu
100% Persentase regulasi penyelenggaraan keuangan daerah yang disusun tepat waktu
100% 100% 100% - Bidang Anggaran - UPT Fasilitasi,
Evaluasi, Transfer dan Pembiayaan Daerah
2 Optimalisasi pengelolaan
sistem pelaporan capaian
kinerja dan keuangan
Rata-rata penyerapan anggaran
dan penyusunan Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah
Provinsi Bali
95,5% Meningkatkan kualitas sistem
pelaporan capaian kinerja dan
keuangan
Persentase penyerapan anggaran Pemerintah Provinsi Bali
89% 90% 91% Bidang Perbendaharaan, Akuntansi, dan Pelaporan
Persentase penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Bali tepat waktu
100% 100% 100% Bidang Perbendaharaan, Akuntansi, dan Pelaporan
3 Optimalisasi pengelolaan aset daerah Pemerintah Provinsi Bali
Persentase pengelolaan Barang Milik Daerah (BMD) baik/tertib
85%
Meningkatkan kualitas pengelolaan aset daerah Pemerintah Provinsi Bali
Persentase pengelolaan Barang Milik Daerah (BMD) baik/tertib
80% 83%
85%
- Bidang Pengelolaan Aset
- UPT Pemanfaatan dan Pengamanan Aset
PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS BPKAD PROVINSI BALI
49
4.3. Strategi dan Kebijakan
Strategi merupakan langkah-langkah berisikan program-program indikatif, untuk
mencapai tujuan dalam rangka melaksanakan misi untuk mewujudkan visi SKPD
adalah pernyataan yang menjelaskan bagaimana tujuan akan dicapai. Untuk
mencapai tujuan dan sasaran organisasi harus dilakukan melalui strategi yang tepat.
Suatu strategi dapat secara spesifik dikaitkan dengan satu sasaran atau kelompok
sasaran dengan kerangka logis. Berdasarkan analisisi SWOT yang telah dilakukan,
ditentukan 7 strategi BPKAD Provinsi Bali, yaitu :
1. Peningkatan kapasitas SDM pengelolaan keuangan dan aset daerah serta
pengembangan sistem aplikasi aset daerah (SIMDA) guna optimalisasi
pelaksanaan siklus penatausahaan aset daerah .
2. Peningkatan SDM dengan cara mengadakan pelatihan dan diklat secara berkala
3. Peningkatan kapasitas SDM pengelolaan keuangan daerah melalui evaluasi dan
pembinaan pengelolaan dan pelaporan belanja daerah kepada SKPD
4. Menyempurnakan dan mengembangkan sistem aplikasi keuangan daerah (SIPKD)
guna mengoptimalnya publikasi dokumen keuangan daerah pada website resmi
Pemerintah Daerah sebagai bagian dari keterbukaan informasi publik.
5. Meningkatkan koordinasi dengan pemerintah pusat, pemerintah provinsi lain, dan
pemerintah kabupaten/ kota sehingga peraturan-peraturan yang terbaru dapat
disampaikan secara cepat
6. Membuat kaderisasi kepegawaian secara berkala yang didasarkan pada analisa
jabatan.
7. Optimalisasi penyusunan regulasi pengelolaan APBD Pemerintah Provinsi Bali dan
Pemerintah Kabupaten/Kota guna meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan
masyarakat
Arah kebijakan adalah pedoman untuk mengarahkan bagaimana rumusan
strategi terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran dari waktu ke waktu selama 5
(lima) tahun. Rumusan arah kebijakan memperjelas pilihan strategi yang diwujudkan
dalam bentuk prioritas pelaksanaan dari waktu ke waktu. Sesuai Bab VI Perubahan
RPJMD Provinsi Bali Tahun 2013-2018 arah kebijakan dalam melaksanakan strategi
“mengintensifkan pelaksanaan tata kelola kepemerintahan yang baik” adalah dengan
“mengupayakan efektifitas dan efisiensi serta transparansi dan akuntabel dalam
pengelolaan keuangan dan aset daerah bagi penyelenggaraan pemerintahan daerah”.
Arah kebijakan tersebut menjadi dasar dalam pelaksanaan program dan kegiatan pada
BPKAD Provinsi Bali. Keterkaitan strategi dan arah kebijakan BPKAD Provinsi Bali
dijabarkan pada tabel berikut :
PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS BPKAD PROVINSI BALI
50
Tabel 4.2. Keterkaitan Strategi dan Arah Kebijakan
BPKAD Provinsi Bali
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan Optimalisasi pengelolaan keuangan daerah Pemerintah Provinsi Bali dan Pemerintah Kabupaten/Kota
Meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan daerah Pemerintah Provinsi Bali dan Pemerintah Kabupaten/Kota
1. Peningkatan kapasitas SDM pengelolaan keuangan dan aset daerah serta pengembangan sistem aplikasi aset daerah (SIMDA) guna optimalisasi pelaksanaan siklus penatausahaan aset daerah .
2. Peningkatan SDM dengan cara mengadakan pelatihan dan diklat secara berkala
3. Peningkatan kapasitas SDM pengelolaan keuangan daerah melalui evaluasi dan pembinaan pengelolaan dan pelaporan belanja daerah kepada SKPD
4. Menyempurnakan dan mengembangkan sistem aplikasi keuangan daerah (SIPKD) guna mengoptimalnya publikasi dokumen keuangan daerah pada website resmi Pemerintah Daerah sebagai bagian dari keterbukaan informasi publik.
5. Meningkatkan koordinasi dengan pemerintah pusat, pemerintah provinsi lain, dan pemerintah kabupaten/ kota sehingga peraturan-peraturan yang terbaru dapat disampaikan secara cepat
6. Membuat kaderisasi kepegawaian secara berkala yang didasarkan pada analisa jabatan.
7. Optimalisasi penyusunan regulasi pengelolaan APBD Pemerintah Provinsi Bali dan Pemerintah Kabupaten/Kota guna meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat
mengupayakan efektivitas dan efisiensi, serta transparansi
dan akuntabel dalam pengelolaan keuangan dan
aset daerah bagi penyelenggaraan
pemerintahan daerah
Optimalisasi pengelolaan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
Meningkatkan kualitas sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
Optimalisasi pengelolaan aset daerah Pemerintah Provinsi Bali
Meningkatkan kualitas pengelolaan aset daerah Pemerintah Provinsi Bali
PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS BPKAD PROVINSI BALI
51
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK
SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
Pencapain tujuan dan sasaran BPKAD Provinsi Bali dituangkan dalam program
dan kegiatan. Selanjutnya untuk mengukur kinerja program dan kegiatan tersebut,
BPKAD Provinsi Bali menentukan indikator kinerja yang meliputi keluaran (output) dan
hasil (outcome). Untuk melaksanakan program dan kegiatan tersebut, BPKAD Provinsi
Bali menganggarkan dana yang bersumber dari APBD untuk melaksanakan program
dan kegiatan tersebut.
5.1. Rencana Program dan Kegiatan
Untuk mencapai target IKU BPKAD Provinsi Bali, pada tahun Anggaran 2017
BPKAD Provinsi Bali menetapkan 5 program, yaitu :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.
3. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah.
4. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Aset Daerah.
5. Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Kabupaten/Kota.
Sesuai dengan perubahan pada RPJMD Provinsi Bali untuk tahun anggaran
2018 BPKAD Provinsi Bali menetapkan 5 program, yaitu :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.
3. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah.
4. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Aset Daerah.
5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan.
Penjabaran IKU dalam program dan kegiatan prioritas yang mendukung IKU
BPKAD Provinsi Bali, dapat dijabarkan dalam tabel berikut :
Sasaran Indikator Sasaran Strategi Arah Kebijakan Program Kegiatan
Persentase publikasi dokumen
keuangan daerah pada website
Pemerintah Daerah tepat waktu
Peningkatan Sistem Informasi pengelola keuangan
daerah / Implementasi Sistem Informasi pengelola
keuangan daerah
Penyusunan rancangan peraturan daerah tentang APBD
Penyusunan Rancangan Peraturan KDH Tentang
Penjabaran APBD
Penyusunan rancangan peraturan daerah tentang
perubahan APBD
Penyusunan Rancangan Peraturan KDH Tentang
Penjabaran Perubahan APBD
Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD
dan Rancangan Peraturan Bupati/Walikota tentang
Penjabaran APBD Kab./Kota se-Bali
Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD dan
Rancangan Peraturan Bupati/Walikota tentang
Penjabaran Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
Kab./Kota se-Bali
Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang
Perubahan APBD dan Rancangan Peraturan
Bupati/Walikota tentang Penjabaran Perubahan APBD
Kab./Kota se-BaliPeningkatan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten /
Kota
1. Peningkatan kapasitas SDM pengelolaan
keuangan dan aset daerah serta pengembangan
sistem aplikasi aset daerah (SIMDA) guna
optimalisasi pelaksanaan siklus penatausahaan aset
daerah
2. Peningkatan SDM dengan cara mengadakan
pelatihan dan diklat secara berkala.
3. Peningkatan kapasitas SDM pengelolaan
keuangan daerah melalui evaluasi dan pembinaan
pengelolaan dan pelaporan belanja daerah kepada
SKPD
4. Menyempurnakan dan mengembangkan sistem
aplikasi keuangan daerah (SIPKD) guna
mengoptimalnya publikasi dokumen keuangan
daerah pada website resmi Pemerintah Daerah
sebagai bagian dari keterbukaan informasi publik.
5. Meningkatkan koordinasi dengan pemerintah
pusat, pemerintah provinsi lain, dan pemerintah
kabupaten/ kota sehingga peraturan-peraturan yang
terbaru dapat disampaikan secara cepat.
6. Membuat kaderisasi kepegawaian secara berkala
yang didasarkan pada analisa jabatan.
7. Optimalisasi penyusunan regulasi pengelolaan
APBD Pemerintah Provinsi Bali dan Pemerintah
Kabupaten/Kota guna meningkatkan pelayanan dan
kesejahteraan masyarakat
Tabel 5.1 Rencana Program dan Kegiatan
Tujuan
Peningkatan dan Pengembangan
Pengelolaan Keuangan Daerah
Persentase regulasi
penyelenggaraan keuangan
daerah yang disusun tepat waktu
Optimalisasi
pengelolaan keuangan
daerah Pemerintah
Provinsi Bali dan
Pemerintah
Kabupaten/Kota
1 1. mengupayakan efektivitas dan
efisiensi, serta transparansi dan
akuntabel dalam pengelolaan
keuangan dan aset daerah bagi
penyelenggaraan pemerintahan
daerah
Meningkatkan kualitas
pengelolaan keuangan
daerah Pemerintah Provinsi
Bali dan Pemerintah
Kabupaten/Kota
52
Sasaran Indikator Sasaran Strategi Arah Kebijakan Program KegiatanTujuan
Pengelolaan Belanja Pegawai dan Penerbitan SP2D
Penyelesaian Tuntutan Ganti Kerugian Daerah (TGKD)
Pengelolaan Belanja Daerah dan Penerbitan SP2D
Perbendarahaan
Penilaiaan Penerapan PPK BLUD
Evaluasi dan Pembinaan Penatausahaan Keuangan
Daerah
Pengelolaan Belanja Tidak Langsung Di Luar Belanja
Pegawai dan Pengeluaran Pembiayaan
Peningkatan Sistem Pelaporan Keuangan Daerah
Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Bali
Penyusunan Rencana Kebutuhan Barang Milik Daerah
(RKBMD)
Penghapusan dan Pemindahtanganan Barang Milik
Daerah
Penataan Penggunaan dan Pinjam Pakai Asset
Pemerintah Provinsi BaliPenataan Penggunaan Aset Pemerintah Provinsi BaliPenataan Pinjam Pakai Aset Pemerintah Provinsi BaliPembinaan, Pengawasan dan Pengendalian
Penatausahaan Barang Milik DaerahPendataan dan Pemetaan Tanah Penguasaan
Pemerintah Provinsi Bali
Pengamanan dan Pensertifikatan Tanah Aset
Penguasaan Pemerintah Provinsi Bali
Penataan Pemanfaatan Aset Pemeritah Provinsi Bali
Meningkatkan kualitas
pengelolaan aset daerah
Pemerintah Provinsi Bali
Optimalisasi
pengelolaan aset
daerah Pemerintah
Provinsi Bali
Program peningkatan dan
pengembangan sistem pelaporan
capaian kinerja dan keuangan
Persentase penyerapan
anggaran Pemerintah Provinsi
Bali
Persentase penyusunan Laporan
Keuangan Pemerintah Provinsi
Bali tepat waktu
Meningkatkan kualitas sistem
pelaporan capaian kinerja
dan keuangan
3
2 Optimalisasi
pengelolaan sistem
pelaporan capaian
kinerja dan keuangan
Peningkatan dan Pengembangan
Pengelolaan Aset Daerah
Persentase pengelolaan Barang
Milik Daerah (BMD) baik/tertib
53
PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS BPKAD PROVINSI BALI
54
5.2. Indikator Kinerja
Dalam rangka pengukuran dan peningkatan kinerja serta lebih meningkatkan
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, maka setiap instansi pemerintah perlu
menetapkan indikator kinerja beserta target kinerja. Indikator dan target kinerja menjadi
ukuranan keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi untuk
pelaksanaan program dan kegiatan dalam jangka menengah. Adapun indikator kinerja
BPKAD Provinsi Bali Tahun 2013-2018 adalah sebagai berikut :
PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS BPKAD PROVINSI BALI
55
Tabel 5.2
Indikator Kinerja dan Target Pencapaian Sasaran Tahunan Rencana Jangka Menengah
No
Tujuan
Sasaran Indikator Kinerja
Satuan
Kondisi Kinerja Awal
RPJMD Tahun-0 (2016)
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi Kinerja pada akhir Periode RPJMD
2017 2018
1 Optimalisasi pengelolaan keuangan daerah Pemerintah Provinsi Bali dan Pemerintah Kabupaten/Kota
Meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan daerah Pemerintah Provinsi Bali dan Pemerintah Kabupaten/Kota
Persentase publikasi dokumen keuangan daerah pada website Pemerintah Daerah tepat waktu
%
100% 100 100 100%
Persentase regulasi penyelenggaraan keuangan daerah yang disusun tepat waktu
%
100% 100 100 100%
2 Optimalisasi pengelolaan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
Meningkatkan kualitas sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
Persentase penyerapan anggaran Pemerintah Provinsi Bali
%
89% 90 91 91%
Persentase penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Bali tepat waktu
% 100% 100 100 100%
3 Optimalisasi pengelolaan aset daerah Pemerintah Provinsi Bali
Meningkatkan kualitas pengelolaan aset daerah Pemerintah Provinsi Bali
Persentase pengelolaan Barang Milik Daerah (BMD) baik/tertib
% 80% 83% 85% 85%
PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS BPKAD PROVINSI BALI
56
5.3. Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif
Berikut disampaikan tabel program dan kegiatan Badan Pengelola Keuangan
dan Aset Daerah Provinsi Bali beserta indikator kinerja, kelompok sasaran, dan
pendanaan indikatif.
Target Rp Target Rp Target Rp
2 1 3 4 5 6 7 8 9 8 9
Organisasi : Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 16.335.401.305 21.968.600.000 32.832.733.261
4.03.4.03.01.01.01. A Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Persentase layanan administrasi perkantoran yang tertangani
100% 100% 4.110.895.961 100% 5.302.500.000 100% 9.413.395.961
4.03.4.03.01.01.01.01. 1 Penyediaan jasa surat menyurat Persentase layanan administrasi perkantoran yang tertangani
100% 100% 2.980.000 100% 10.000.000 100% 12.980.000
4.03.4.03.01.01.01.02. 2 Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
Persentase layanan administrasi perkantoran yang tertangani
100% 100% 350.000.000 100% 385.000.000 100% 735.000.000
4.03.4.03.01.01.01.03. 3 Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor
Persentase layanan administrasi perkantoran yang tertangani
100% 100% 1.915.518.300 100% 2.150.000.000 100% 4.065.518.300
4.03.4.03.01.01.01.08. 4 Penyediaan jasa kebersihan kantor Persentase layanan administrasi perkantoran yang tertangani
100% 100% 637.932.682 100% 750.000.000 100% 1.387.932.682
4.03.4.03.01.01.01.10. 5 Penyediaan alat tulis kantor Persentase layanan administrasi perkantoran yang tertangani
100% 100% 108.850.000 100% 120.000.000 100% 228.850.000
4.03.4.03.01.01.01.11. 6 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan Persentase layanan administrasi perkantoran yang tertangani
100% 100% 21.355.200 100% 100.000.000 100% 121.355.200
4.03.4.03.01.01.01.12. 7 Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
Persentase layanan administrasi perkantoran yang tertangani
100% 100% 25.000.000 100% 27.500.000 100% 52.500.000
4.03.4.03.01.01.01.15. 8 Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
Persentase layanan administrasi perkantoran yang tertangani
100% 100% 30.000.000 100% 75.000.000 100% 105.000.000
4.03.4.03.01.01.01.17. 9 Penyediaan makanan dan minuman Persentase layanan administrasi perkantoran yang tertangani
100% 100% 60.000.000 100% 150.000.000 100% 210.000.000
4.03.4.03.01.01.01.18. 10 Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi ke luar dan dalam daerah
Persentase layanan administrasi perkantoran yang tertangani
100% 100% 362.588.019 100% 500.000.000 100% 862.588.019
4.03.4.03.01.01.01.19. 11 Upacara Keagamaan Persentase layanan administrasi perkantoran yang tertangani
100% 100% 75.000.000 100% 135.000.000 100% 210.000.000
4.03.4.03.01.01.01.38. 12 Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor Persentase layanan administrasi perkantoran yang tertangani
100% 100% 170.277.600 100% 300.000.000 100% 470.277.600
4.03.4.03.01.01.01.56. 13 Penataan Dokumen Keuangan Daerah Persentase layanan administrasi perkantoran yang tertangani
100% 100% 351.394.160 100% 600.000.000 100% 951.394.160
4.03.4.03.01.01.02. B Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Persentase sarana dan prasarana aparatur dalam kondisi Baik`
97% 97% 1.604.194.500 97% 4.921.000.000 97% 6.525.194.500
4.03.4.03.01.01.02.22. 14 Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor Persentase sarana dan prasarana aparatur dalam kondisi Baik`
97% 97% 1.119.950.000 97% 4.000.000.000 97% 5.119.950.000 Gedung BPKAD, Gedung Nari Graha, Gedung Asrama, serta rumah dinas
4.03.4.03.01.01.02.24. 15 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas Persentase sarana dan prasarana aparatur dalam kondisi Baik`
97% 97% 276.669.500 97% 500.000.000 97% 776.669.500 Kendaraan Dinas pada BPKAD Provinsi Bali
4.03.4.03.01.01.02.26. 16 Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor
Persentase sarana dan prasarana aparatur dalam kondisi Baik`
97% 97% 64.000.000 97% 71.000.000 97% 135.000.000 BPKAD Provinsi Bali
4.03.4.03.01.01.02.28. 17 Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor
Persentase sarana dan prasarana aparatur dalam kondisi Baik`
97% 97% 118.575.000 97% 250.000.000 97% 368.575.000 BPKAD Provinsi Bali
4.03.4.03.01.01.02.29. 18 Pemeliharaan rutin/berkala mebeleur Persentase sarana dan prasarana aparatur dalam kondisi Baik`
97% 97% 25.000.000 97% 100.000.000 97% 125.000.000 BPKAD Provinsi Bali
4.03.4.03.01.01.15. C Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
Rata-rata persentase peningkatan penyerapan anggaran, transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah
96% 96,67% 5.671.268.044 6.222.700.000 96,67% 5.671.268.044
Persentase publikasi dokumen keuangan daerah pada website Pemerintah Daerah tepat waktu
100% 100% 978.700.000 100% 978.700.000
Persentase regulasi penyelenggaraan keuangan daerah yang disusun tepat waktu
100% 100% 5.244.000.000 100% 5.244.000.000
Kelompok Sasaran
BPKAD dan 2 UPT
Unit Kerja SKPD Penanggungjaw
ab Lokasi
BPKAD Bali, Jawa, dan
Sulawesi
BPKAD dan UPT FETPD
Bali
BPKAD, UPT FETPD, UPT
PPA
Bali
Target Kinerja Program dan Kerangka PendanaanData Capaian pada Tahun Awal
Perencanaan (2016)
Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output)
Program dan Kegiatan
Optimalisasi pengelolaan keuangan daerah Pemerintah Provinsi Bali dan Pemerintah
Meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan daerah Pemerintah Provinsi Bali dan Pemerintah
Persentase publikasi dokumen keuangan daerah pada website Pemerintah Daerah tepat waktu
Optimalisasi pelayanan administrasi perkantoran serta sarana dan prasarana aparatur
Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi perkantoran serta sarana dan prasarana aparatur
SasaranTujuan
Tabel 5.3
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN BPKAD PROVINSI BALI
Persentase layanan administrasi perkantoran yang tertangani
Tahun 2017 Tahun 2018Kondisi Kinerja pada akhir periode
Renstra SKPDKODEIndikator Sasaran
57
Target Rp Target Rp Target Rp
Kelompok SasaranUnit Kerja SKPD Penanggungjaw
ab Lokasi
Target Kinerja Program dan Kerangka PendanaanData Capaian pada Tahun Awal
Perencanaan (2016)
Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output)
Program dan KegiatanSasaranTujuan Tahun 2017 Tahun 2018Kondisi Kinerja pada akhir periode
Renstra SKPDKODEIndikator Sasaran
4.03.4.03.01.01.15.06. 19 Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah Tentang APBD
Persentase publikasi dokumen keuangan daerah pada website Pemerintah Daerah tepat waktu
100% 100% 2.159.499.000 100% 2.159.499.000
Persentase regulasi penyelenggaraan keuangan daerah yang disusun tepat waktu
100% 100% 2.375.500.000 100% 2.375.500.000
4.03.4.03.01.01.15.07. 20 Penyusunan Rancangan Peraturan KDH Tentang Penjabaran APBD
Persentase publikasi dokumen keuangan daerah pada website Pemerintah Daerah tepat waktu
100% 100% 153.347.000 100% 153.347.000
Persentase regulasi penyelenggaraan keuangan daerah yang disusun tepat waktu
100% 100% 168.700.000 100% 168.700.000
4.03.4.03.01.01.15.08. 21 Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah Tentang Perubahan APBD
Persentase publikasi dokumen keuangan daerah pada website Pemerintah Daerah tepat waktu
100% 100% 348.679.500 100% 348.679.500
Persentase regulasi penyelenggaraan keuangan daerah yang disusun tepat waktu
100% 100% 383.550.000 100% 383.550.000
4.03.4.03.01.01.15.09. 22 Penyusunan Rancangan Peraturan KDH Tentang Penjabaran Perubahan APBD
Persentase publikasi dokumen keuangan daerah pada website Pemerintah Daerah tepat waktu
100% 100% 145.400.000 100% 145.400.000
Persentase regulasi penyelenggaraan keuangan daerah yang disusun tepat waktu
100% 100% 159.950.000 100% 159.950.000
23 Peningkatan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah
Persentase laporan keuangan Keuangan SKPD sesuai Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)
100% 100% 889.699.000 100% 889.699.000 47 SKPD dan 1 SKPKD
4.03.4.03.01.01.15.56. 24 Implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah
Persentase publikasi dokumen penganggaran pada website Pemerintah Daerah tepat waktu
100% 100% 978.700.000 100% 978.700.000 47 SKPD dan 1 SKPKD
4.03.4.03.01.01.15.65. 25 Pengelolaan Belanja Pegawai dan Penerbitan SP2D
Persentase penyerapan anggaran Provinsi Bali 89% 90% 356.373.000 90% 356.373.000 47 SKPD dan 1 SKPKD
4.03.4.03.01.01.15.67. 26 Penyelesaian Tuntutan Ganti Kerugian Daerah (TGKD)
Persentase penyusunan peraturan serta laporan keuangan daerah tepat waktu
100% 100% 217.536.100 100% 217.536.100 47 SKPD dan 1 SKPKD
4.03.4.03.01.01.15.68. 27 Pengelolaan Belanja Daerah dan Penerbitan SP2D Perbendarahaan
Persentase penyerapan anggaran Provinsi Bali 89% 90% 600.689.700 90% 600.689.700 47 SKPD dan 1 SKPKD
4.03.4.03.01.01.15.69. 28 Peningkatan Sistem Pelaporan Keuangan Daerah
Persentase penyusunan peraturan serta laporan keuangan daerah tepat waktu
100% 100% 75.000.000 100% 75.000.000 47 SKPD dan 1 SKPKD
4.03.4.03.01.01.15.71. 29 Penilaiaan Penerapan PPK BLUD Persentase penyusunan peraturan serta laporan keuangan daerah tepat waktu
100% 100% 83.785.400 100% 83.785.400 SKPD dan UPT
4.03.4.03.01.01.15.72. 30 Evaluasi dan Pembinaan Penatausahaan Keuangan Daerah
Persentase penyusunan peraturan serta laporan keuangan daerah tepat waktu
- 100% 136.000.000 100% 136.000.000 Seluruh SKPD dan UPT di lingkungan Pemerintah
Provinsi Bali
4.03.4.03.01.01.15.73. 31 Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Bali
Persentase laporan keuangan Keuangan SKPD sesuai Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)
100% 100% 272.000.000 100% 272.000.000 47 SKPD dan 1 SKPKD
4.03.4.03.01.02.15.66. 32 Pengelolaan Belanja Tidak Langsung Di Luar Belanja Pegawai dan Pengeluaran Pembiayaan
Persentase penyerapan anggaran Pemerintah Provinsi Bali
89% 90% 233.259.344 90% 233.259.344 SKPD Leading dan Penerima Hibah/Bansos
4.03.4.03.01.02.16.10. 33 Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD dan Rancangan Peraturan Bupati/Walikota tentang Penjabaran APBD Kab./Kota se-Bali
Jumlah Keputusan Gubernur tentang evaluasi Raperda dan Raperbup/Raperwali Kabupaten/Kota se-Bali tentang APBD, Perubahan APBD, dan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD yang ditetapkan tepat waktu
27 Keputusan Gubernur
27 Keputusan Gubernur
1.874.000.000 27 Keputusan Gubernur
1.874.000.000 9 Kab/Kota
4.03.4.03.01.02.16.11. 34 Evaluasi Ranperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD dan Rancangan Peraturan Bupati/Walikota tentang Penjabaran Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kab./Kota se-Bali
Jumlah Keputusan Gubernur tentang evaluasi Raperda dan Raperbup/Raperwali Kabupaten/Kota se-Bali tentang APBD, Perubahan APBD, dan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD yang ditetapkan tepat waktu
27 Keputusan Gubernur
27 Keputusan Gubernur
46.800.000 27 Keputusan Gubernur
46.800.000 9 Kab/Kota
4.03.4.03.01.02.16.12. 35 Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan APBD dan Rancangan Peraturan Bupati/Walikota tentang Penjabaran Perubahan APBD Kab./Kota se-Bali
Jumlah Keputusan Gubernur tentang evaluasi Raperda dan Raperbup/Raperwali Kabupaten/Kota se-Bali tentang APBD, Perubahan APBD, dan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD yang ditetapkan tepat waktu
27 Keputusan Gubernur
27 Keputusan Gubernur
172.000.000 27 Keputusan Gubernur
172.000.000 9 Kab/Kota
47 SKPD dan instansi terkait
47 SKPD dan instansi terkait
47 SKPD dan instansi terkait
47 SKPD dan instansi terkait
Pemerintah Kabupaten/Kota
Pemerintah Kabupaten/Kota
Persentase regulasi penyelenggaraan keuangan daerah yang disusun tepat waktu
58
Target Rp Target Rp Target Rp
Kelompok SasaranUnit Kerja SKPD Penanggungjaw
ab Lokasi
Target Kinerja Program dan Kerangka PendanaanData Capaian pada Tahun Awal
Perencanaan (2016)
Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output)
Program dan KegiatanSasaranTujuan Tahun 2017 Tahun 2018Kondisi Kinerja pada akhir periode
Renstra SKPDKODEIndikator Sasaran
4.03.4.03.01.02.16.15. 36 Peningkatan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten / Kota
Jumlah Keputusan Gubernur tentang evaluasi Raperda dan Raperbup/Raperwali Kabupaten/Kota se-Bali tentang APBD, Perubahan APBD, dan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD yang ditetapkan tepat waktu
27 Keputusan Gubernur
27 Keputusan Gubernur
63.500.000 27 Keputusan Gubernur
63.500.000 9 Kab/Kota
4.03.4.03.01.01.18. D Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Aset Daerah
Persentase pemanfaatan aset daerah 59% 60% 2.985.000.000,00 60% 2.985.000.000
Persentase pengelolaan Barang Milik Daerah (BMD) baik/tertib
80% 85% 3.350.000.000,00 85% 6.535.000.000
4.03.4.03.01.01.18.01. 37 Penyusunan Rencana Kebutuhan Barang Milik Daerah (RKBMD)
Persentase laporan aset daerah sesuai Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)
100% 100% 30.000.000,00 100% 30.000.000
Persentase pengelolaan Barang Milik Daerah (BMD) baik/tertib
80% 85% 50.000.000,00 85% 50.000.000
4.03.4.03.01.01.18.02. 38 Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian Penatausahaan Barang Milik Daerah
Persentase laporan aset daerah sesuai Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)
100% 100% 500.000.000,00 100% 500.000.000
Persentase pengelolaan Barang Milik Daerah (BMD) baik/tertib
80% 85% 600.000.000,00 85% 600.000.000
4.03.4.03.01.01.18.03. 39 Penghapusan dan Pemindahtanganan Barang Milik Daerah
Persentase laporan aset daerah sesuai Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)
100% 100% 350.000.000,00 100% 350.000.000
Persentase pengelolaan Barang Milik Daerah (BMD) baik/tertib
80% 100% 400.000.000,00 100% 400.000.000
4.03.4.03.01.01.18.04. 40 Penataan Penggunaan dan Pinjam Pakai Asset Pemerintah Provinsi Bali
Persentase aset tetap tanah dan bangunan yang digunakan dan dimanfaatkan
59% 60% 175.000.000,00 60% 175.000.000
Persentase pengelolaan Barang Milik Daerah (BMD) baik/tertib
80% 85% 200.000.000,00 85% 200.000.000
4.03.4.03.01.01.18.05. 41 Pendataan dan Pemetaan Tanah Penguasaan Pemerintah Provinsi Bali
Persentase aset tetap tanah dan bangunan yang digunakan dan dimanfaatkan
69% 60% 600.000.000,00 60% 600.000.000
Persentase pengelolaan Barang Milik Daerah (BMD) baik/tertib
80% 85% 700.000.000,00 85% 700.000.000
4.03.4.03.01.03.18.06. 42 Pengamanan dan Pensertifikatan Tanah Aset Penguasaan Pemerintah Provinsi Bali
Prosentase aset tetap tanah dan bangunan yang digunakan dan dimanfaatkan
59% 60% 480.000.000,00 60% 480.000.000
Persentase pengelolaan Barang Milik Daerah (BMD) baik/tertib
80% 85% 500.000.000,00 85% 500.000.000
4.03.4.03.01.03.18.07. 43 Penataan Pemanfaatan Aset Pemeritah Provinsi Bali
Persentase aset tetap tanah dan bangunan yang digunakan dan dimanfaatkan
59% 60% 850.000.000,00 60% 850.000.000
Persentase pengelolaan Barang Milik Daerah (BMD) baik/tertib
80% 100% 900.000.000,00 100% 900.000.000
4.03.4.03.01.01.18.04. 44 Penataan Penggunaan Asset Pemerintah Provinsi Bali
Persentase pengelolaan Barang Milik Daerah (BMD) baik/tertib
80% 85% 200.000.000,00 85% 200.000.000 SKPD di lingkungan Pemprov Bali,
Pemerintah Kabupaten/Kota se-Bali,
dan Masyarakat
4.03.4.03.01.02.16.
E
Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Kabupaten/Kota
Jumlah regulasi pengelolaan keuangan kab/kota 81 Keputusan Gubernur
27 Keputusan Gubernur
1.964.042.800,00 108 Keputusan Gubernur
1.964.042.800
4.03.4.03.01.02.16.10. 45 Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD dan Rancangan Peraturan Bupati/Walikota tentang Penjabaran APBD Kab./Kota se-Bali
Outcome : Jumlah Keputusan Gubernur tentang evaluasi Raperda dan Raperbup/Raperwali Kabupaten/Kota se-Bali tentang APBD, Perubahan APBD, dan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD yang ditetapkan tepat waktu
81 Keputusan Gubernur
27 Keputusan Gubernur
1.703.634.000,00 108 Keputusan Gubernur
1.703.634.000 9 Kab/Kota
SKPD di lingkungan Pemprov Bali,
Pemerintah Kabupaten/Kota se-Bali,
dan Masyarakat
47 SKPD
47 SKPD
Pemerintah Pusat, Pemerintah
Kabupaten/kota, BUMN/BUMD, Swasta,
Masyarakat, dan SKPD di lingkungan Pemerintah
Provinsi Bali
47 SKPD dan 9 Pemerintah
Kabupaten/Kota
Masyarakat dan Pemerintah
Tanah aset Pemerintah Provinsi Bali
BPKAD dan UPT PPA
Bali, Jawa, dan Sulawesi
UPT FETPD Bali
Optimalisasi pengelolaan aset daerah Pemerintah Provinsi Bali
Meningkatkan kualitas pengelolaa
n aset daerah
Pemerintah Provinsi
Bali
Persentase pengelolaan Barang Milik
Daerah (BMD) baik/tertib
59
Target Rp Target Rp Target Rp
Kelompok SasaranUnit Kerja SKPD Penanggungjaw
ab Lokasi
Target Kinerja Program dan Kerangka PendanaanData Capaian pada Tahun Awal
Perencanaan (2016)
Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output)
Program dan KegiatanSasaranTujuan Tahun 2017 Tahun 2018Kondisi Kinerja pada akhir periode
Renstra SKPDKODEIndikator Sasaran
4.03.4.03.01.02.16.11. 46 Evaluasi Ranperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD dan Rancangan Peraturan Bupati/Walikota tentang Penjabaran Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kab./Kota se-Bali
Outcome : Jumlah Keputusan Gubernur tentang evaluasi Raperda dan Raperbup/Raperwali Kabupaten/Kota se-Bali tentang APBD, Perubahan APBD, dan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD yang ditetapkan tepat waktu
81 Keputusan Gubernur
27 Keputusan Gubernur
46.774.000,00 108 Keputusan Gubernur
46.774.000 9 Kab/Kota
4.03.4.03.01.02.16.12. 47 Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan APBD dan Rancangan Peraturan Bupati/Walikota tentang Penjabaran Perubahan APBD Kab./Kota se-Bali
Outcome : Jumlah Keputusan Gubernur tentang evaluasi Raperda dan Raperbup/Raperwali Kabupaten/Kota se-Bali tentang APBD, Perubahan APBD, dan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD yang ditetapkan tepat waktu
81 Keputusan Gubernur
27 Keputusan Gubernur
155.970.000,00 108 Keputusan Gubernur
155.970.000 9 Kab/Kota
4.03.4.03.01.02.16.15. 48 Kordinasi Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten / Kota
Outcome : Jumlah Keputusan Gubernur tentang evaluasi Raperda dan Raperbup/Raperwali Kabupaten/Kota se-Bali tentang APBD, Perubahan APBD, dan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD yang ditetapkan tepat waktu
81 Keputusan Gubernur
27 Keputusan Gubernur
57.664.800,00 108 Keputusan Gubernur
57.664.800 9 Kab/Kota
4.03.4.03.01.01.19. F Program peningkatan dan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
Persentase penyerapan anggaran Pemerintah Provinsi Bali
89% 91% 1.790.700.000 91% 1.790.700.000
Persentase penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Bali tepat waktu
100%
100% 381.700.000 100% 381.700.000
4.03.4.03.01.01.15.65. 49 Pengelolaan Belanja Pegawai dan Penerbitan SP2D
Persentase penyerapan anggaran Provinsi Bali 89% 91% 392.100.000 91% 392.100.000 47 SKPD dan 1 SKPKD
4.03.4.03.01.01.15.67. 50 Penyelesaian Tuntutan Ganti Kerugian Daerah (TGKD)
Persentase penyusunan peraturan serta laporan keuangan daerah tepat waktu
100% 100% 239.300.000 100% 239.300.000 47 SKPD dan 1 SKPKD
4.03.4.03.01.01.15.68. 51 Pengelolaan Belanja Daerah dan Penerbitan SP2D Perbendarahaan
Persentase penyerapan anggaran Provinsi Bali 89% 91% 660.800.000 91% 660.800.000 47 SKPD dan 1 SKPKD
4.03.4.03.01.01.15.69. 52 Peningkatan Sistem Pelaporan Keuangan Daerah
Persentase penyusunan peraturan serta laporan keuangan daerah tepat waktu
100% 100% 82.500.000 100% 82.500.000 47 SKPD dan 1 SKPKD
4.03.4.03.01.01.15.71. 53 Penilaiaan Penerapan PPK BLUD Persentase penyusunan peraturan serta laporan keuangan daerah tepat waktu
100% 100% 92.200.000 100% 92.200.000 SKPD dan UPT
4.03.4.03.01.01.15.72. 54 Evaluasi dan Pembinaan Penatausahaan Keuangan Daerah
Persentase penyerapan anggaran Provinsi Bali 89% 91% 149.700.000 91% 149.700.000 47 SKPD dan 1 SKPKD
4.03.4.03.01.01.15.73. 55 Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Bali
Persentase laporan keuangan Keuangan SKPD sesuai Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)
100% 100% 299.200.000 100% 299.200.000 47 SKPD dan 1 SKPKD
4.03.4.03.01.02.15.66. 56 Pengelolaan Belanja Tidak Langsung Di Luar Belanja Pegawai dan Pengeluaran Pembiayaan
Persentase penyerapan anggaran Provinsi Bali 89% 91% 256.600.000 91% 256.600.000 SKPD Leading dan Penerima Hibah/Bansos
BPKAD BaliOptimalisasi
pengelolaan sistem
pelaporan capaian
kinerja dan keuangan
Meningkatkan kualitas
sistem pelaporan capaian
kinerja dan keuangan
Persentase penyerapan anggaran Pemerintah Provinsi Bali
Persentase penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Bali tepat waktu
60
PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS BPKAD PROVINSI BALI
61
BAB VI
PENUTUP
Perubahan Rencana Strategis SKPD BPKAD Provinsi Bali Tahun 2013-2018
merupakan dokumen perencanaan yang menjabarkan visi, misi, dan program Kepala
Daerah yang mengacu pada Perda Perubahan RPJMD Provinsi Bali Tahun 2013-2018.
Hal ini sesuai dengan amanat Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun
2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-undang
Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
Dengan disusunnya Rencana Strategis BPKAD Provinsi Bali Tahun 2013-
2018 diharapkan dapat menjadi pedoman dalam :
1. Menyusun Rencana SKPD dan program kegiatan prioritas.
2. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran (RKA), Rencana Kerja Perubahan
Anggaran (RKPA)
3. Menyusun Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan Dokumen Pelaksanaan
Perubahan Anggaran (DPPA).
Renstra BPKAD Provinsi Bali hendaknya dapat dilaksanakan secara
konsisten, transparan, profesional, dan bertanggung jawabm dengan kaidah-kaidah
pelaksanaan sebagai berikut:
1. Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas BPKAD Provinsi Bali hendaknya
masing-masing bidang dan UPT konsisten, baik dan benar melaksanakan program
kegiatan sebagaimana yang tertuang dalam Renstra BPKAD Provinsi Bali Tahun
2013-2018.
2. Masing-masing bidang bidang dan UPT wajib menyusun program kegiatan dan
indikator yang menjabarkan tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program, dan
kegiatan sesuai tugas pokok serta berupa konsisten antara RPJMD, Renstra, Renja
SKPD, RKA/RKPA, DPA/DPPA SKPD.
3. Deskripsi prioritas program beserta kegiatan pokoknya tidak berimplikasi pada
besaran pengalokasian belanja, namun lebih pada skala prioritas pentingnya sebuah
program beserta kegiatan pokoknya dalam mewujudkan sasaran pembangunan
yang diagendakan.
VISI : : Terwujudnya pelayanan prima dalam pengelolaan keuangan dan aset daerah yang efisien, akuntabel, transparan, dan kompetitif guna mendukung Program Bali Mandara
MISI : : 1. Mengembangkan kapasitas pengelolaan keuangan daerah Pemerintah Provinsi Bali
2. Mengembangkan kapasitas pengelolaan aset daerah Pemerintah Provinsi Bali
3. Mengembangkan kapasitas pengelolaan keuangan Kabupaten/Kota se-Bali
Indikator Tujuan TargetSatua
n2017 2018
1 2 3 4 10 11 12
Rata-rata
persentase
publikasi dokumen
keuangan daerah
pada website
Pemerintah Daerah
100% 1 Persentase publikasi
dokumen keuangan
daerah pada website
Pemerintah Daerah
tepat waktu
% 100 100 1 Peningkatan Sistem Informasi
pengelola keuangan daerah /
Implementasi Sistem Informasi
pengelola keuangan daerah
1 Jumlah publikasi dokumen keuangan pada
website Pemerintah Daerah tepat waktu
2 Penyusunan rancangan peraturan
daerah tentang APBD
2 Jumlah Rancangan Peraturan Daerah tentang
APBD
3 Penyusunan Rancangan Peraturan
KDH Tentang Penjabaran APBD
3 Jumlah Rancangan Pergub Tentang
Penjabaran APBD
4 Penyusunan rancangan peraturan
daerah tentang perubahan APBD
4 Jumlah Rancangan Perda tentang Perubahan
APBD
5 Penyusunan Rancangan Peraturan
KDH Tentang Penjabaran Perubahan
APBD
5 Jumlah Rancangan Pergub tentang
Penjabaran Perubahan APBD
6 Evaluasi rancangan peraturan daerah
tentang APBD dan Rancangan
Peraturan Bupati/Walikota tentang
penjabaran APBD kab/kota
6 Jumlah rancangan Keputusan Gubernur
mengenai evaluasi Raperda dan
Ranperbup/Raperwali tentang APBD
Kab/Kota se-Bali
7 Evaluasi Ranperda tentang
pertanggungjawaban pelaksanaan
APBD Kab/Kota
7 Jumlah rancangan Keputusan Gubernur
mengenai evaluasi Raperda dan
Ranperbup/Raperwali tentang
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
8 Evaluasi rancangan peraturan daerah
tentang perubahan APBD dan
rancangan peraturan bupati/walikota
tentang Penjabaran Perubahan APBD
Kab/Kota
8 Jumlah rancangan Keputusan Gubernur
mengenai evaluasi Raperda dan
Ranperbup/Raperwali tentang Perubahan
APBD Kab/Kota se-Bali
9 Kordinasi Pengelolaan Keuangan
Daerah Kabupaten / Kota
9 Jumlah Kabupaten/Kota yang berpartisipasi
dalam rapat koordinasi
Rata-rata
persentase regulasi
penyelenggaraan
keuangan daerah
yang disusun tepat
waktu
2
1 Optimalisasi
pengelolaan
keuangan daerah
Pemerintah Provinsi
Bali dan Pemerintah
Kabupaten/Kota
Meningkatkan kualitas
pengelolaan keuangan
daerah Pemerintah Provinsi
Bali
1
Persentase regulasi
penyelenggaraan
keuangan daerah yang
disusun tepat waktu
% 100 100100%
Program peningkatan
dan pengembangan
pengelolaan keuangan
daerah
1mengupayakan efektivitas
dan efisiensi, serta
transparansi dan akuntabel
dalam pengelolaan
keuangan dan aset daerah
bagi penyelenggaraan
pemerintahan daerah
5 6 13 14 15
RENSTRA BPKAD PROVINSI BALIPERIODE 2013 - 2018
Tujuan Sasaran/Capaian Program Target
Kebijakan Program
Kegiatan
Uraian Uraian Indikator Uraian Indikator Kinerja Keluaran
38
Indikator Tujuan TargetSatua
n2017 2018
1 2 3 4 10 11 125 6 13 14 15
Tujuan Sasaran/Capaian Program Target
Kebijakan Program
Kegiatan
Uraian Uraian Indikator Uraian Indikator Kinerja Keluaran
1 Pengelolaan Belanja Pegawai dan
Penerbitan SP2D
1 Jumlah SP2D Belanja Pegawai (Gaji) yang
diterbitkan2 Penyelesaian Tuntutan Ganti Kerugian
Daerah (TGKD)
2 Jumlah temuan TGKD yang ditindaklanjuti
3 Pengelolaan Belanja Daerah dan
Penerbitan SP2D Perbendarahaan
3 Jumlah SP2D yang diterbitkan
4 Penilaiaan Penerapan PPK BLUD 4 Jumlah usulan penerapan PPK BLUD pada
UPT/SKPD yang dinilai5 Evaluasi dan Pembinaan
Penatausahaan Keuangan Daerah
5 Jumlah laporan evaluasi dan pembinaan
penatausahaan keuangan daerah6 Pengelolaan Belanja Tidak Langsung
Di Luar Belanja Pegawai dan
Pengeluaran Pembiayaan
6 Jumlah SPM Belanja Tidak Langsung Di Luar
Belanja Pegawai dan Pengeluaran
Pembiayaan
7 Penyusunan Laporan Keuangan
Pemerintah Provinsi Bali
7 Jumlah laporan bulanan, triwulan, semester,
dan tahunan yang disusun8 Peningkatan Sistem Pelaporan
Keuangan Daerah
8 Jumlah laporan keuangan SKPD dan SKPKD
yang dievaluasi1 Penyusunan Rencana Kebutuhan
Barang Milik Daerah (RKBMD)
1 Jumlah laporan kebutuhan barang milik
daerah yang disusun2 Pembinaan, Pengawasan dan
Pengendalian Penatausahaan Barang
Milik Daerah
2 Jumlah laporan BMD yang disusun
3 Penghapusan dan Pemindahtanganan
Barang Milik Daerah
3 Jumlah SK penghapusan dan
pemindahtanganan Barang Milik Daerah yang
diterbitkan4 Penataan Penggunaan dan Pinjam
Pakai Asset Pemerintah Provinsi Bali
4 Jumlah dokumen penggunaan dan pinjam
pakai aset yang disusun5 Penataan Penggunaan Aset
Pemerintah Provinsi Bali
5 Jumlah dokumen penggunaan aset yang
disusun6 Penataan Pinjam Pakai Aset
Pemerintah Provinsi Bali
6 Jumlah dokumen pinjam pakai aset yang
disusun7 Pendataan dan Pemetaan Tanah
Penguasaan Pemerintah Provinsi Bali
7 Jumlah bidang tanah yang dipetakan
8 Pengamanan dan Pensertifikatan
Tanah Aset Penguasaan Pemerintah
Provinsi Bali
8 - Jumlah patok batas yang dipasang - Jumlah
bidang tanah yang disertifikasi
9 Penataan Pemanfaatan Aset
Pemeritah Provinsi Bali
9 Tersedianya data Pemanfaatan Aset Pemprov
Bali, tersusunnya data sewa menyewa,
terpenuhinya data pungutan retribusi tanah
dana bukti dan tersedianya Keputusan
Gubernur Bali tentang pemanfaatan Barang
Milik Daerah
2
Peningkatan dan
Pengembangan
Pengelolaan Aset Daerah
38583%Persentase pengelolaan
Barang Milik Daerah
(BMD) baik/tertib
3Meningkatkan kualitas
pengelolaan aset daerah
Pemerintah Provinsi Bali
85%Persentase
pengelolaan Barang
Milik Daerah (BMD)
baik/tertib
Optimalisasi
pengelolaan aset
daerah Pemerintah
Provinsi Bali
3
Meningkatkan kualitas
sistem pelaporan capaian
kinerja dan keuangan
296%Rata-rata
penyerapan
anggaran dan
penyusunan
Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah
Provinsi Bali
Optimalisasi
pengelolaan sistem
pelaporan capaian
kinerja dan keuangan
4 Persentase penyusunan
Laporan Keuangan
Pemerintah Provinsi Bali
tepat waktu
2
% 100 100
Persentase penyerapan
anggaran Pemerintah
Provinsi Bali
% 90 91 Program peningkatan
dan pengembangan
sistem pelaporan capaian
kinerja dan keuangan
2
39