103
PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN LINGKAR SELATAN KOTA SALATIGA TAHUN 2006-2014 SKRIPSI Untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Disusun oleh: Alwan Hazmi 3211410006 JURUSAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015

PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

i

PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN

JALAN LINGKAR SELATAN

KOTA SALATIGA TAHUN 2006-2014

SKRIPSI

Untuk memperoleh gelar Sarjana Sains

Disusun oleh:

Alwan Hazmi

3211410006

JURUSAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2015

Page 2: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

ii

Page 3: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

iii

Page 4: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

iv

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya

saya sendiri, bukanlah jiplakan dari karya orang lain , baik sebagian atau

seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat di dalam skripsi ini

dikutip dan dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Semarang, 31 Agustus 2015

Alwan Hazmi

NIM: 3211410006

Page 5: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO :

Rencana kadang tak sesuai yang di harapkan.

Kadang sesuai, kadang meleset…

Kadang mujur, kadang ancur.

Bagaikan permainan catur.

Jalan sudah terlihat…

Namun susah ditebak.

This life nothing is impossible.

( Sumber : Alwan Hazmi)

PERSEMBAHAN :

Kupersembahkan teruntuk

Kedua Orang tuaku, Ayahku Sultoni dan Ibuku Anif

Muawanah.

kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan.

Keluarga, Sahabat...

Terimakasih Semua...

Page 6: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rakhmat, hidayah

dan kemudahan, sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan skripsi

untuk meraih gelar sarjana yang berjudul “Perubahan Spasial Akibat

Pembangunan Jalan Lingkar Selatan Kota Salatiga” pada Jurusan Geografi

Universitas Negeri Semarang.

Penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan karena adanya bantuan dari

beberapa pihak-pihak terkait. Oleh sebab itu, penulis meyampaikan ucapan

terimakasih yang setulus-tulusnya kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang yang

telah mengijinkan penulis untuk menempuh studi di Universitas Negeri

Semarang.

2. Dr. Subagyo, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang

yang telah mengijinkan penulis untuk menempuh studi di Universitas Negeri

Semarang.

3. Drs. Apik Budi Santoso, M.Si., Ketua Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan pelayanan dan fasilitas

yang memungkinkan penulis melakukan penelitian ini.

4. Drs Hariyanto, M.Si. Ketua Program Prodi Studi Geografi Universitas Negeri

Semarang dan Dosen pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktu,

memberikan bimbingan, masukan, arahan, dan motivasi demi

terselesaikannya skripsi ini,

Page 7: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

vii

5. Dosen penguji I Drs. Saptono Putro, M.Si. yang telah banyak memberikan

pengarahan dan masukan sehingga dapat menyempurnakan skripsi ini,

6. Dosen penguji II Ariyani Indrayati, S.Si. M.Sc. yang telah banyak memberikan

pengarahan dan masukan sehingga dapat menyempurnakan skripsi ini,

7. Bapak Sultoni dan Ibu Anif Muawanah yang selalu memberikan dukungan dari

masuk perguruan tinggi hingga akhir penyusunan skripsi.

8. Seluruh Staf Pengajar dan Karyawan Jurusan Geografi, terimakasih untuk ilmu

yang telah diberikan selama masa perkuliahan.

9. Pemerintah Kota Salatiga yang telah memberikan izin penelitian.

10. Kepada BAPPEDA Kota Salatiga Bagian Bidang Perencanaan Wilayah yang

telah banyak memberikan informasi dan data-data sekunder.

11. Dinas Pekerjaan Umum Kota Salatiga Bagian Bidang Binamarga atas

informasinya mengenai Jalan Lingkar Selatan Kota Salatiga.

12. Segenap SKPD Kota Salatiga dari Kecamatan dan Kelurahan yang wilayahnya

dilewati Jalan Lingkar Selatan Salatiga, atas informasinya.

13. Teman-teman GIS Unnes 2010, kalian teman seperjuangan yang memberiku

inspirasi.

14. Teman-teman Kos Muhziani yang telah memberikan kenangan dan

pengalaman selama saya tinggal semasa kuliah

15. Seluruh pihak yang tidak dapat satu per satu, terimakasih atas dukungan dan

bantuannya.

Page 8: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

viii

Semoga segala bantuan dan bimbingan yang telah diberikan oleh semua

pihak mendapat balasan dari Allah SWT, dan saya menyadari bahwa skripsi ini

masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, masukan berupa kritik dan saran

sangat kami harapkan demi peningkatan manfaat skripsi ini. Akhir kata semoga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri khususnya dan berguna bagi

pembaca pada umumnya.

Semarang, 31 Agustus 2015

Alwan Hazmi

Page 9: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

ix

SARI

Alwan Hazmi. 2015. Perubahan Spasial Akibat Pembangunan Jalan Lingkar

Selatan Kota Salatiga. Skripsi, Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial,

Universitas Negeri Semarang.

Kata Kunci: Masyarakat, Dampak pembangunan, Jalan Lingkar Selatan Salatiga.

Panjang Jalan Lingkar Selatan Salatiga dibangun sepanjang ± 11,3

kilometer dan lebar 21 meter yang melewati 3 kecamatan meliputi 7 kelurahan.

Pembangunan jalan tersebut, akan mengakibatkan perubahan keruangan antara

sebelum dan sesudah dibangunnya JLS. Tujuan penelitian ini adalah (1)

mengetahui perubahan penggunaan lahan sebelum dan sesudah dibangunnya JLS

(2) Mengidentifikasi proses perkembangan wilayah secara fisik disekitar JLS (3)

Dampak pembangunan JLS terhadap aspek geografi ekonomi masyarakat sekitar.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian survei.

Populasi pada penelitian ini adalah wilayah kelurahan yang dilewati JLS Salatiga.

Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik sampel area. Ada 3 kecamatan

meliputi 7 kelurahan sampel dan 100 responden. Teknik yang digunakan dalam

pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, kuesioner, dokumentasi dan

interpretasi citra. Data penelitian dianalisis dengan teknik analisis spasial dan

analisis statistic deskriptif.

Hasil penelitian ini menunjukkan (1) Luas lahan terbangun pada tahun

2006 sebesar 25.8%, dan tahun 2014 sebesar 28.2%. Sedangkan lahan non

terbangun pada tahun 2006 sebesar 74.2%, dan tahun 2014 sebesar 71.7%. Hal ini

menggambarkan dengan dibangun JLS, pemanfaatan lahan di sekitar jalan

tersebut sangat terpenguruh. (2) Terdapat dua tipe proses perambatan lahan

terbangun di wilayah sekitar wilayah JLS Salatiga berdasarkan teori Urban

Sprawl yaitu tipe linear development dan tipe leap frog development. Tipe

perambatan linear development dapat dijumpai di kelurahan Pulutan dan

sepanjang JLS Salatiga Kelurahan Cebongan. Sedangkan tipe perambatan leap

frog development, dapat dijumpai di Kelurahan Kumpulrejo (3) Aspek geografi

ekonomi masyarakat yang ada di sekitar JLS Salatiga berpengaruh baik setelah

dibangunnya JLS Salatiga. Seperti penghasilan 81,75%, kepemilikan kendaraan

77%, kondisi bangunan rumah 93,50%, harga lahan 92,25%, itensitas perjalanan

72,25% dan waktu tempuh perjalanan 83%. Sedangkan yang tidak berpengaruh

terhadap sosial ekonomi masyarakat sekitar setelah dibangunnya JLS Salatiga

yaitu kemudahan dalam mendapatkan angkutan 59,25 dan ongkos transport 58%.

Batas pengaruh yang digunakan 2,40 atau 60%.

Saran penelitian ini adalah (1) Pemerintah diharapkan dapat memfasilitasi,

mengarahkan, dan mendukung segala sesuatunya yang berkaitan dengan

infrastruktur sarana dan prasarana transportasi di sekitar kawasan JLS Salatiga (2)

warga yang tinggal dan memiliki lahan di sekitar JLS,dapat memanfaatkan secara

optimal di bidang jasa dan perdagangan, pertanian, maupun kegiatan ekonomi

yang lain.

Page 10: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... ii

PENGESAHAN KELULUSAN ...................................................................... iii

PERNYATAAN ............................................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... v

KATAPENGANTAR ...................................................................................... vi

SARI ................................................................................................................. ix

DAFTAR ISI .................................................................................................... x

DAFTARTABEL ............................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 4

1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................... 4

1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................... 5

1.5 Batasan Istilah ................................................................................ 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................... 8

2.1. Sistem Transportasi ......................................................................... 8

2.1.1. Pengertian Transportasi ......................................................... 9

2.1.2. Pengertian Jaringan Jalan ...................................................... 10

2.1.3. Jalan Lingkar (Ring Road) .................................................... 12

2.1.4. Transportasi dan Pembangunan Wilayah .............................. 14

2.2. Perubahan Lahan dan Transportasi.................................................. 15

2.2.1. Pengertian Lahan ................................................................... 15

2.2.2. Jenis Penggunaan Lahan ....................................................... 17

2.2.3. Sistem Transportasi dan Perubahan Guna Lahan ................. 18

2.3. Proses Perkembangan Spasial Secara Horisontal ............................ 21

Page 11: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

xi

2.4. Aspek Geografi Ekonomi Masyarakat ............................................ 27

2.4.1. Dampak Pembangunan Prasarana Jalan Terhadap

Aspek Geografi .................................................................... 28

2.4.2. Dampak Pembangunan Prasarana Jalan Terhadap

Aspek Ekonomi ..................................................................... 30

2.5. Penelitian yang Relevan .................................................................. 32

2.6. Kerangka Pikir Penelitian ................................................................ 35

BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 37

3.1. Populasi ........................................................................................... 37

3.2. Sampel ............................................................................................. 38

3.3. Variabel Penelitian .......................................................................... 40

3.4. Cara Pengumpulan Data .................................................................. 41

3.5. Tahapan Penelitian .......................................................................... 42

3.6. Metode Analisis Data ...................................................................... 45

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 49

4.1.Hasil Penelitian ................................................................................ 49

4.1.1. Kondisi Umum Daerah Penelitian ........................................ 49

4.1.2. Kondisi Topografi ................................................................. 53

4.1.3. Kependudukan....................................................................... 53

4.1.4. Prasarana dan Sarana Transportsi ......................................... 54

4.1.5. Perubahan Penggunaan Lahan/ Landuse Time Series ........... 55

4.1.6. Proses Perkembangan Wilayah Kota Secara Fisik................ 61

4.1.6.1.Proses perkembangan spasial secara horisontal ........ 61

4.1.7. Aspek Geografi Ekonomi Masyarakat .................................. 64

4.1.7.1.Itensitas Melakukan Perjalanan................................. 64

4.1.7.2.Jarak dan Waktu Perjalanan Menuju Ibu Kota ......... 68

4.1.7.3.Waktu Tunggu Angkutan Umum .............................. 71

4.1.7.4.Pengeluaran Ongkos Transport ................................. 77

4.1.7.5.Penghasilan ............................................................... 80

4.1.7.6.Kepemilikan Kendaraan ............................................ 84

4.1.7.7.Kondisi Rumah ......................................................... 87

Page 12: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

xii

4.1.7.8.Nilai Lahan/Harga Lahan .......................................... 90

4.2.Pembahasan ..................................................................................... 93

4.2.1. Analisis Perubahan Penggunaan Lahan ................................ 93

4.2.2. Analisis Proses Perkembangan Wilayah Kota Secara

Fisik ....................................................................................... 94

4.2.3. Analisis Aspek Geografi Ekonomi Masyarakat .................... 96

BAB V PENUTUP ........................................................................................... 100

5.1. Simpulan .......................................................................................... 100

5.2. Saran ................................................................................................ 101

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 102

LAMPIRAN ..................................................................................................... 105

Page 13: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Produk Domestik Regional Bruto Kota Salatiga Tahun 2011-2013 3

Tabel 2. Estimasi Manfaat dan Resiko Pembangunan Jalan Lingkar ............ 14

Tabel 3. Klasifikasi Tingkat Aksesibilitas ..................................................... 29

Tabel 4. Penelitian yang Relafan ................................................................... 32

Tabel 5. Jumlah dan Sebaran Lokasi Responden .......................................... 40

Tabel 6. Variabel Penelitian Data Sekunder .................................................. 40

Tabel 7. Variabel Penelitian Data Primer ...................................................... 41

Tabel 8. Indikator Katagori Penelitian........................................................... 47

Tabel 9. Klasifikasi Sebutan Instrumen yang Digunakan .............................. 47

Tabel 10. Luas wilayah Kota Salatiga menurut Kecamatan dan Kelurahan

Tahun 2012 ...................................................................................... 51

Tabel 11. Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin di

Kota Salatiga Tahun 2012 ............................................................... 54

Tabel 12. Panjang Jalan menrut Kelas Jalan, Tahun 2009-2012 ( m ) ............ 55

Tabel 13. Perubahan penggunaan lahan dari tahun 1993/1994, 2006, dan

2014 di kelurahan sekitar JLS yaituCebongan, Randuacir

Kumpulrejo, Dukuh, Kecandran, Pulutan dan Blotongan ............... 59

Tabel 14. Itensitas Melakukan perjalanan dalam Sehari Sebelum JLS Kota

Salatiga Dibangun ........................................................................... 65

Tabel 15. Itensitas Melakukan Perjalanan dalam Sehari Sesudah JLS Kota

Salatiga Dibangun ........................................................................... 67

Tabel 16. Jarak dari Kelurahan ke Ibu Kota Salatiga ...................................... 68

Tabel 17. Waktu Perjalanan ke Ibu Kota Sebelum JLS Kota Salatiga

Dibangun ......................................................................................... 69

Tabel 18. Waktu Perjalanan ke Ibu Kota Sesudah JLS Kota Salatiga

Dibangun ......................................................................................... 70

Tabel 19. Rute Angkutan Kota Salatiga .......................................................... 72

Tabel 20. Waktu Tunggu Angkutan Umum Sebelum JLS Kota Salatiga

Halaman

Page 14: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

xiv

Dibangun ......................................................................................... 75

Tabel 21. Waktu Tunggu Angkutan Umum Sesudah JLS Kota Salatiga

Dibangun ......................................................................................... 76

Tabel 22. Ongkos Transport dalam Seminggu Sebelum JLS Kota Salatiga

Dibangun ......................................................................................... 78

Tabel 23. Ongkos Transport dalam SehariSesudah JLS Kota Salatiga

Dibangun ......................................................................................... 80

Tabel 24. Jumlah penghasilan per bulan Sebelum di bangunnya JLS Kota

Salatiga ............................................................................................ 81

Tabel 25. Jumlah penghasilan per bulan sesudah di bangunnya JLS Kota

Salatiga ............................................................................................ 82

Tabel 26. Tingkat kepemlikan kendaraan warga JLS sebelum di bangunnya

JLS Kota Salatiga ........................................................................... 85

Tabel 27. Tingkat kepemilikan kendaraan warga JLS sesudah di bangunnya

JLS Kota Salatiga ........................................................................... 86

Tabel 28. Kondisi rumah Sebelum di bangunnya JLS Kota Salatiga .............. 88

Tabel 29. Kondisi rumah sesudah di bangunnya JLS Kota Salatiga ............... 89

Tabel 30. Presentase nilai harga lahan sebelum di bangunnya JLS Kota

Salatiga ............................................................................................ 91

Tabel 31. Presentase nilai harga lahan Sesudah di bangunnya JLS Kota

Salatiga ............................................................................................ 92

Page 15: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Siklus tata guna lahan/transportasi ............................................ 20

Gambar 2.2. Model penjalaran fisik kota secara konsentris ......................... 25

Gambar 2.3. Model penjalaran fisik kota secara memanjang/linier ............. 26

Gambar 2.4. Model penjalaran fisik kota secara meloncat ........................... 26

Gambar 2.5. Keterkaitan Aksesibilitas, Tata Guna Lahan Pola Kegiatan

dan Transportasi ....................................................................... 29

Gambar 2.6. Kerangka Pikir Penelitian.......................................................... 36

Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian ............................................................ 48

Gambar 4.1. Peta Administrasi Kota Salatiga ................................................ 50

Gambar 4.2. Peta Lokasi Penelitian Jalan Lingkar Selatan Kota Salatiga ..... 52

Gambar 4.3. Peta Perubahan Penggunaan Lahan di Wilayah Jalan Lingkar

Selatan Kota Salatiga tahun 2006-2014 ..................................... 57

Gambar 4.4. Beberapa jenis penggunaan lahan yang ada di sekitar

kawasan Jalan Lingkar Selatan Salatiga .................................. 60

Gambar 4.5. Peta Perkembangan Spasial Secara Horizontal JLS

Salatiga dari Tahun 2006-2014 .................................................. 63

Gambar 4.6. Peta Rute Angkutan Umum Kota Salatiga ................................ 74

Gambar 4.7. Angkutan kota yang melitas di wilayah sekitar Jalan Lingkar

Selatan Salatiga.......................................................................... 77

Gambar 4.8. Kondisi tempat-tempat usaha yang ada di sekitar kawasan

Jalan Lingkar Selatan Salatiga ................................................. 83

Gambar 4.9. Kondisi bangunan rumah di sekitar kawasan Jalan Lingkar

Selatan Salatiga.......................................................................... 90

Gambar 4.10. Landuse Time Series Sebelum dan Sesudah dibangunnya

Jalan Lingkar Selatan Salatiga ................................................. 93

Gambar 4.11. Proses Perkembangan Spasial Secara Horizontal disekitar

Wilayah Jalan Lingkar Selatan Salatiga dari

Tahun 2006-2014 ..................................................................... 96

Halaman

Page 16: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

xvi

Gambar 4.12. Tingkat Aspek Geografi Ekonomi Sebelum dan Sesudah

dibangunnya Jalan Lingkar Selatan Salatiga Menurut

Sekoring ................................................................................... 97

Gambar 4.13. Tingkat Aspek Geografi Ekonomi Sebelum dan Sesudah

dibangunnya Jalan Lingkar Selatan Salatiga Menurut

Presentase ................................................................................. 98

Page 17: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Kuesioner ...................................................... 106

Lampiran 2. Daftar Pertanyaan Wawancara .................................................... 110

Lampiran 3. Hasil Wawancara Mendalam dari Beberapa Informan................ 112

Lampiran 4. Hasil Olahan Data ....................................................................... 117

Lampiran 5. Uji Akurasi Citra dengan Cek Penggunaan Lahan di Lapangan . 129

Lampiran 6. Surat Ijin Penelitian ..................................................................... 133

Lampiran 7. Surat Rekomendasi Penelitian ..................................................... 135

Lampiran 8. Surat Bukti Telah Melakukan Penelitian ..................................... 136

Halaman

Page 18: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Fungsi transportasi salah satunya adalah sebagai pendorong, yaitu

berfungsi menyediakan jasa transportasi yang efektif untuk menghubungkan

daerah terisolasi atau terpencil dengan daerah berkembang yang ada diluar

wilayah, sehingga terjadi interaksi pembangunan antar kedua daerah tersebut,

yang selanjutnya akan mendorong terjadinya pertumbuhan perekonomian yang

setrategis.

Menurut Fidel (2011) secara umum, tujuan transportasi adalah

memberikan kemudahan dalam segala kegiatan masyarakat. Kemudahan

aksesibilitas ini diartikan sebagai mudahnya lokasi tujuan itu dicapai (tampa

memandang jauh atau dekatnya lokasi tersebut) kemudahan ini dapat menyangkut

berbagai aspek, seperti mudahnya faktor-faktor produksi yang didapatkan,

mudahnya informasi menyebar, mudahnya pergerakan (mobilitas) penduduk, dan

lain-lain.

Kota Salatiga merupakan satu dari lima kota yang berada di Jawa Tengah.

Terletak di lereng timur Gunung Merbabu menjadikan daerah Salatiga menjadi

lebih sejuk dan memiliki potensi kekayaan alam yang melimpah seperti tanah

yang subur dan potensi wisata alam. Selain itu kota Salatiga juga terletak di antara

dua kota besar yaitu kota Semarang dan kota Solo. Serta di lewati jaringan jalan

Page 19: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

2

nasional yang menghubungkan jalur perekonomian dan jasa. Jalan tersebut

mempunyai kepadatan arus lalu lintas yang sangat tinggi, dan merupakan jalan

utama yang menghubungkan kota Semarang dan Solo.

Perkembangan perekonomian yang berpusat di kota, menjadikan

ketidakmerataan pembangunan perekonomian di sejumlah wilayah yang berada di

sekitar wilayah kota Salatiga. Permasalahan kemacetan dan pertumbuhan

ekonomi yang ada di pusat kota membuat Pemerintah Kota Salatiga membuat

sebuah rencana yang dapat memecahkan masalah tersebut yaitu dengan

membangun jalan lingkar luar.

Pembangunan tersebut didasari oleh kebutuhan masyarakat akan

transportasi yang mudah dan cepat yang menghubungkan Kota Salatiga dengan

kota-kota kecil disekitarnya dan sekaligus bertujuan untuk meningkatkan

perekonomian bagi masyarakat yang berada di sekitar Jalan Lingkar Selatan

Salatiga (JLS). Menurut hasil wawancara dengan (Staf BAPPEDA Bidang

Perencanaan Wilayah Kota Salatiga, 2014), mengatakan “Panjang Jalan Lingkar

Selatan Salatiga ini dibangun sepanjang ± 11,3 kilometer dan lebar 21 meter yang

membentang dari sebelah Selatan sampai Utara Salatiga dan melewati 3

kecamatan terdiri 7 kelurahan. Pembangunan Jalan Lingkar Salatiga sudah

direncanakan sejak tahun 1999 kemudian mulai dibangun pada tahun 2005 dan

selesai tahun 2011. Jalan lingkar selatan Salatiga diharapkan nantinya dapat

mengurai kemacetan yang terjadi di pusat kota dan merangsang pembangunan

dan pertumbuhan ekonomi di wilayah pinggiran Kota Salatiga.”

Page 20: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

3

Berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Salatiga pada

tahun 2013 atas dasar harga berlaku sebesar Rp. 2,48 trilyun, dan atas dasar

konstan sebesar RP. 1,08 trilyun. Perkembangan nilai PDRB Kota Salatiga atas

dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Produk Domestik Regional Bruto Kota Salatiga Tahun 2011-2013

Tahun

PDRB Atas Dasar Harga

Berlaku

PDRB Atas Dasar Harga

Konstan 2000

Jumlah

(Juta Rp)

Perkembangan

(%)

Jumlah

(Juta RP)

Perkembangan

(%)

2011 2.029.266,37 353,47 961.024,62 167,39

2012* 2.235.711,12 389,42 1.018.1045,45 177,34

2013** 2.482.283.70 432,37 1.080.656,98 188,23

Catatan : *) Angka Sementara **) Angka sementara sekali

Sumber : Produk Domestik Regionel Bruto Kota Salatiga 2013 ( BPS Kota

Salatiga 2013)

Perkembangan nilai PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2013 sebesar

432,37 persen. Hal ini berarti bahwa seluruh potensi di Kota Salatiga telah

menghasilkan uang 4,32 kali lebih besar di bandingkan tahun 2011. Kemudian

kegiatan perekonomian di Kota Salatiga telah meningkatkan produksi barang dan

jasa 1,88 kali dibandingkan tahun 2011. Pencapaian ini tidak lepas dari peran serta

masyarakat yang ada di sekitar wilayah JLS Salatiga.

Pembangunan JLS Salatiga akan menimbulkan suatu dampak perubahan

positif maupun negatif. Peningatan arus transportasi akan mempengaruhi

aksesibilitas dan mobilitas penduduk JLS Salatiga, peningkatan harga lahan

disertai dengan konversi lahan dari lahan pertanian ke lahan terbangun dan

meningkatnya kondisi perekonomian masyarakat karena di sepanjang Jalan

Lingkar Selatan Salatiga akan timbul lokasi-lokasi baru seperti perdagangan dan

Page 21: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

4

jasa. Hal tersebut telah tercantum pada data PDRB kota Saltiga di atas bahwa

terdapat peningkatan pendapatan daerah Kota Salatiga.

Melihat adanya suatu perubahan yang timbul di sekitar JLS Salatiga

sebelum dan sesudah dibangun Jalan tersebut, maka perlu adanya suatu penelitian

yang menggambarkan perubahan spasial sebelum dan sesudah JLS Salatiga

dibangun yang didalamnya mencangkup perubahan penggunaan lahan, proses

arah perkembangan wilayah secara fisik dan keadaan sosial ekonomi masyarakat

sekitar jalan lingkar. Hasil dari penelitian ini merupakan gambaran umum

perubahan sebelum dan sesudah dibangun JLS Salatiga yang menggambarkan

perubahan baik dari aspek fisik maupun non fisik .

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana kondisi perubahan penggunaan lahan di kawasan jalan lingkar

luar Kota Salatiga?

2. Bagaimana kondisi perkembangan wilayah di kawasan jalan lingkar luar

Kota Salatiga secara fisik?

3. Seberapa jauh dampak pembangunan jalan lingkar luar terhadap aspek

geografi ekonomi masyarakat sekitar?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Mengidentifikasi tingkat perubahan penggunaan lahan di sekitar kawasan

jalan lingkar luar Kota Salatiga sebelum dan sesudah dibangunnya jalan

tersebut.

2. Mengidentifikasi proses perkembangan wilayah Kota Salatiga secara fisik

khususnya wilayah disekitar JLS Salatiga.

Page 22: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

5

3. Mengetahui seberapa jauh dampak pembangunan jalan lingkar luar

terhadap aspek geografi ekonomi masyarakat sekitar.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah atau memberikan wawasan

keilmuan dibidang geografi pada umumnya dan khususnya perubahan spasial, di

mana waktu ke waktu perkembangan wilayah mengalami suatu perubahan akibat

pembangunan jalan lingkar luar baik aspek fisik yaitu perubahan penggunaan

lahan sebelum dan sesudah dibangunnya jalan lingkar luar dan proses

perkembangan wilayah di sekitar JLS Salatiga secara fisik maupun aspek non

fisik sosial ekonomi masyarakat sekitar JLS Salatiga.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran bagi

Pemerintah Daerah Kota Salatiga khususnya Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah (BAPPEDA) Kota Salatiga untuk pertimbangan perencanaan wilayah di

sekitar jalan lingkar selatan Salatiga setelah adanya jalan tersebut, sehingga

kedepannya perencanan tersebut dapat bermanfaat untuk membangun dan

memajukan wilayah kota Salatiga.

1.5 Batasan Istilah

Batasan Istilah merupakan batasan dasar sebagai acuan dalam proses

penelitian. Tujuannya yaitu agar dalam melaksanakan penelitian diperoleh

pengertian yang sama dan berkaitan dengan perubahan spasial akibat

Page 23: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

6

pembangunan jalan lingkar luar serta untuk menghindari perbedaan presepsi.

Berikut ini beberapa batasan istilah yang digunakan dalam penelitian ini:

1. Menurut Tarigan (2005;110) Spasial (Ruang) adalah tempat untuk suatu

benda/kegiatan atau apabila kosong bisa diisi dengan suatu benda/kegiatan.

Dalam hal ini kata "tempat" adalah berdimensi tiga dan kata benda/kegiatan

berarti benda/kegiatan apa saja tampa batas. Ruang yang dimaksud dalam

penelitian disini adalah perubahan penggunaan lahan, proses perkembangan

spasial secara horizontal dan kegiatan manusia dari segi geografi dan keadaan

ekonomi masyarakat.

2. Jalan Lingkar luar yaitu Jalan yang dibangun di pinggiran kota yang

melingkari pusat suatu kota dan berfungsi sebagai pengalih pergerakan lalu

lintas di dalam kota guna mencegah kemacetan yang terjadi di kota dan

sebagai perangsang pertumbuhan perekonomian wilayah yang berada di

pinggiran kota tersebut. Jalan lingkar luar dalam penelitian ini adalah jalan

lingkar selatan Kota Salatiga.

3. Perubahan penggunaan lahan adalah perubahan penggunaan oleh aktifitas

terhadap suatu lahan yang berbeda dengan aktifitas sebelumnya, baik untuk

tujuan komersial maupun untuk industri (Kristiani, 2007). Perubahan

penggunaan lahan yang diteliti di JLS Salatiga merupakan penggunaan lahan

terbangun dan penggunaan lahan non terbangun dari tahun 2006 sampai

tahun 2014.

Page 24: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

7

4. Menurut Yunus (2005:59), proses perkembangan spasial secara horizontal

adalah suatu proses penambahan ruang secara mendatar dengan cara

menempati ruang-ruang yang masih kosong baik di daerah pinggiran kota

maupun di daerah-daerah dalam kota.

5. Geografi ekonomi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari persamaan dan

perbedaan fonomena geosfer dengan sudut pandang keruangan yang bidang

studinya struktur aktivitas ekonomi dengan manusia sebagai obyek pokoknya

yang di dalamnya meliputi bidang pertanian, industri-perdagangan-

komunikasi-transportasi dan lain sebagainya. Aspek geografi dalam

penelitian ini yaitu aksesibilitas dan dan mobilitas penduduk dan aspek

ekonomi masyarakat meliputi nilai lahan, pendapatan, kondisi bangunan

rumah dan kepemilikan kendaraan.

Page 25: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Kajian pustaka atau dapat disebut kajian literatur merupakan bagian dari

kegiatan penelitian sebagai sebuah proses mencari berbagai literatur yang

berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan. Dalam penelitian ini agar

tepat dalam melakukan penelitian yang menunjukkan kajian dari perubahan

spasial akibat pembangunan jalan lingkar selatan Kota Salatiga dari tahun 2006

sampai 2014, pustaka atau literatur yang digunakan sebagai berikut.

2.1 Sistem Transportasi

Sistem adalah gabungan beberapa komponen atau objek yang saling

berkaitan. Dalam setiap sistem organisasi, perubahan pada satu komponen dapat

menyebabkan perubahan komponen lainnya. Dalam sistem mekanis, komponen

berhubungan secara 'mekanis', misalnya komponen dalam mesin mobil. Dalam

sistem 'tidak-mekanis', misalnya dalam interaksi sistem tata guna lahan dengan

sistem jaringan transportasi, komponen yang ada tidak dapat berhubungan secara

mekanis, akan tetapi perubahan pada salah satu komponen (sistem'kegiatan') dapat

menyebabkan perubahan komponen lainnya (sistem 'jaringan' dan sistem

'pergerakan'). Pada dasarnya, prinsip sistem 'mekanis' sama saja dengan sistem

'tidak-mekanis'. (Tamin, 2000;26).

Sistem transportasi adalah untuk menggerakan lalu lintas dari satu tempat

ke tempat lain. Seseorang penumpang bermaksud untuk pergi dari suatu tempat,

8

Page 26: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

9

suatu tempat asal, ke tempat yang lain, suatu tempat tujuan, sama halnya dengan

angkutan barang (Adisasmita, 2011;118)

Fungsi sistem transportasi ialah untuk dapat memindahkan suatu benda.

Obyek yang akan dipindahkan mungkin mencangkup benda benda tak bernyawa

seperti sumber alam, hasil produksi pabrik, bahan makanan dan benda hidup

seperti manusia, binatang dan tanaman (Marlok, 1984;79).

Penulis sependapat dengan pernyataan Adisasmita, yakni system

transportasi adalah untuk menggerakan lalulintas dari satu tempat ke tempat lain.

Seseorang penumpang bermaksud untuk pergi dari suatu tempat, suatu tempat

asal, ke tempat yang lain, suatu tempat tujuan, sama halnya dengan angkutan

barang.

2.1.1 Pengertian Transportasi

Transportasi adalah permintaan turunan, artinya seseorang biasanya

melakukan perjalanan bukan hanya dengan tujuan untuk melakukan perjalanan

semata melainkan untuk tujuan yang tertentu seperti pergi bekerja, atau pergi

berbelanja, atau pergi ke sekolah dan sebagainya umumnya (Khisty, 2003;76).

Menurut Salim (1993;6), Transportasi adalah kegiatan pemindahan barang

(muatan) dan penumpang dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam transportasi

terlihat ada dua unsur yang terpenting yaitu

a. Pemindahan / pergerakan (movement)

b. Secara fisik mengubah tempat dari barang (komotiti) dan penumpang ke

tempat lain.

Page 27: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

10

Transportasi secara umum dapat diartikan sebagai usaha pemindahan atau

pergerakan orang atau barang dari suatu lokasi yang disebut lokasi asal, ke lokasi

lain, yang biasa disebut lokasi tujuan untuk keperluan tertentu dengan

mempergunakan alat tertentu pula (Miro, 2012;1).

Transportasi dapat diartikan sebagai kegiatan pemindahan barang maupun

orang dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan media perantara.

2.1.2 Pengertian Jaringan Jalan

Menurut (Undang Undang Nomor 38 Tahun 2004),tentang jalan, Jalan

adalah sarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk

bangunan pelengkap dan pelengkapnya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang

berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan

tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori

dan jalan kabel. Sedangkan jalan umum menurut fungsinya (Pasal 8) di

kelompokan menjadi :

a. Jalan Alteri

Adalah ruas jalan yang berfungsi melayani angkutan utama dengan ciri

perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi, dan jumlah jalan masuk

dibatasi secara berdaya guna.

b. Jalan Kolektor

Adalah ruas jalan yang berfungsi melayani angkutan pengumpul atau

pembagi dengan ciri pejalanan jarak sedang, kecepatan rata - rata sedang, dan

jumlan jalan masuk di batasi.

Page 28: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

11

c. Jalan Lokal

Adalah ruas jalan yang berfungsi melayani angkutan setempat dengan ciri

perjalanan jarak dekat, kecepatan rata - rata rendah, dan jumlah jalan masuk

tidak di batasi.

d. Jalan Lingkungan

Adalah ruas jalan yang berfungsi melayani angkutan lingkungan dengan ciri

perjalanan jarak dekat, dan kecepatan rata - rata rendah.

Sistem jaringan jalan merupakan satu kesatuan jaringan jalan yang terdiri

dari sistem jaringan jalan primer dan sistem jaringan jalan sekunder yang terjalin

dalam hubungan hierarki. Jaringan jalan berdasarkan sistem ( pelayanan

penghubung ) terbagi atas (Peraturan Pemerintah Nomer 34 Tahun 2006) :

Sistem jaringan jalan primer disusun berdasarkan rencana tataruang dan

pelayanan distribusi barang dan jasa untuk pengembangan semua wilayah di

tingkat nasional, dengan menghubungkan semua simpul jasa distribusi yang

berwujut pusat-pusat kegiatan sebagai berikut :

1) Menghubungkan secara menerus pusat kegiatan nasional, pusat kegiatan

wilayah, pusat kegiatan lokal sampai kepusat kegiatan lingkungan ; dan

2) Menghubungkan antar pusat kegiatan nasional.

Sistem jaringan jalan sekunder di susun berdasarkan rencana tataruang

wilayah kabupaten/ kota dan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk

masyarakat di dalam kawasan perkotaan yang menghubungkan secara menerus

kawasan yang mempunyai funsi primer, funsi sekunder ke satu, fungsi sekunder

kedua, sekunder ketiga, dan seterusnya sampai ke persil.

Page 29: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

12

Jaringan jalan terdiri dari jaringan jalan primer dan jaringan jalan

sekunder. Jaringan jalan primer berfungsi sebagai pelayanan distribusi barang dan

jasa dengan skala tingkat nasional. Sedangkan jaringan jalan sekunder, merupakan

jaringan jalan dengan peranan pelayanan distribusi barang dan jasa hanya berada

dalam kawasan perkotaan. Berdasarkan sifat dan fungsinya jalan umum

debedakan atas jalan alteri, jalan kolektor, jalan lokal dan jalan lingkungan.

2.1.3 Jalan Lingkar (Ring Road)

Dalam Kamus Tata Ruang (Direktorat Jenderal Cipta Karya Depertemen

Pekerjaan Umum) di sebutkan Jalan Lingkar adalah semua jalan yang melingkari

pusat suatu kota yang fungsinya agar kendaraan dapat mencapai bagian kota

tertentu tanpa harus melalui pusat kota atau bagian kota lainnya untuk

mempercepat perjalanan dari satu sisi kota ke sisi kota lainnya. Menurut Tamin

(2000) dalam Oktora (2011;16), Jalan Lingkar yaitu jalan yang melingkari suatu

wilayah yang pada prinsipnya merupakan usaha untuk mengalihkan pergerakan

lalu lintas agar jangan memasuki wilayah yang bersangkutan sehingga kemacetan

yang timbul karena pembebanan yang terlalu banyak pada jalan arteri radial dapat

dihindari.

Terdapat tiga bentuk jalan lingkar, yaitu sebagai :

a. Jalan Lingkar Dalam Kota.

Jika kita bayangkan bentuk dasar jalan kota sebagai roda pedati, lalu jari -

jarinya sebagai rute - rute radial. Poros dari roda pedati sebagai jalan lingkar

inner. Jalan lingkar inner dapat berupa lingkaran, kotak atau memanjang.

Page 30: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

13

b. Jalan Lingkar Outer

Jalan lingkar outer dapat dianggap sebagai velg roda. Walaupun biasanya

digunakan untuk lalulintas langsung yang memotong kota, kegunaan aslinya

adalah untuk melayani lalu lintas kota itu sendiri dengan menghubungkan

masyarakat dan kegiatan luar sebagai distributor diantara radial.

c. Jalan Lingkar Intermediate

Jalan lingkar intermediate melayani kebutuhan lalu lintas yang di inginkan

untuk mencapai titik antara jalan - jalan lingkar inner dan outer.

Manfaat lain dari pembangunan jalan lingkar di pinggiran kota adalah

berupa rangsangan tumbuhnya perumahan/pemukiman maupun kegiatan-kegiatan

ekonomi karena ada kemudahan prasarana transportasi, maka lebih sedikit waktu

yang digunakan oleh penduduk di daerah yang dilalui jalan raya tersebut dalam

mengangkut hasil produksinya ke pasar atau ke daerah lain untuk dijual dengan

demikian pendapatan serta produktivitas masyarakat tersebut akan meningkat dan

dapat diharapkan keutuhan dan masa depan keluarga yang terjamin. Selain itu

dapat merangsang tumbuhnya atau berkembangnya daerah baru bahkan dengan

dibangunnya jalan raya di pinggir kota nilai atau harga tanah di sekitar atau

sepanjang jalan tersebut akan meningkat karena desa yang dilalui relatif mudah

dijangkau dibanding dengan keadaan sebelumnya, disamping usaha untuk

mengurangi kemacetan jalan raya yang sudah ada (Suparmoko, 2002; Gayatri,

2012;25). Berikut ini merupakan estimasi manfaat dan resiko pembangunan jalan

lingkar Tabel 2.

Page 31: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

14

Tabel 2. Estimasi Manfaat dan Resiko Pembangunan Jalan Lingkar

Subyek Manfaat Resiko

Pemerintah

Daerah

Kabupaten/Kota

1. Arus Lalulintas, barang

dan jasa lancar

2. Pertumbuhan ekonomi

lebih baik

3. Pendapatan daerah lebih

tinggi (PBB, pajak

penghasilan, pejak

pertumbuhan nilai).

4. Kemudahan menjangkau

daerah lain

1. Pembebesan lahan

2. Pembangunan jalan

penghubung

3. Pemeliharaan jalan

4. Pengendalian pencemaran

5. Permukiman dan

penduduk meningkat

6. Manejemen lalulintas dan

polisi

Masyarakat

Sekitar

1. Harga tanah meningkat

2. Menghemat waktu

perjalanan

3. Kota dan pusat niaga

tambah luas

4. Permintaan bahan

bangunan meningkat

5. Mengurangi kesenjangan

antar daerah

6. Adanya kawasan

pemukiman penduduk

baru

7. Ada penyebaran kegiatan

ekonomi

8. Kesempatan kerja lebih

luas

9. Hubungan dengan daerah

lain lebih mudah

10. Mengurangi kepadatan

lalulintas di pusat kota

1. Sedikit pencemaran udara

dan bising

2. Banyak kecelakaan

3. Biaya ganti rugi relatif

rendah

4. Kepadatan penduduk

5. Biaya infestasi lahan yang

akan dilakukan mayarakat

relatif tinggi

Sumber :Suparmoko (2002) dalam Gayatri (2012;26).

Jalan lingkar luar di bangun di pinggiran kota yang melingkari pusat suatu

kota. Fungsi dari jalan lingkar luar yaitu sebagai pengalih pergerakan lalu lintas di

dalam kota guna mencegah kemacetan yang terjadi di kota dan sebagai

perangsang pertumbuhan perekonomian wilayah yang berada di pinggiran kota

tersebut.

2.1.4 Transportasi dan Pembangunan Wilayah

Black, J.A (1981) dalam Wahab (2009;42), tumbuh dan berkembangnya

suatu wilayah dapat dianalisa dengan pendekatan transportasi, dimana sistem

transportasi yang baik akan menciptakan daya dorong dan daya tarik wilayah

Page 32: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

15

dalam berbagai kegiatan investasi dan kegiatan ekonomi masyarakat di wilayah

tersebut. Dengan kata lain macetnya sistem transportasi wilayah akan

menghambat mobalitas investasi dan kegiatan perekonomian masyarakat.

Transportasi mempunyai peranan yang sangat penting dan menentukan

kedudukan bagi masyarakat guna kelangsungan pembangunan suatu wilayah.

Sering kali kita mendengar bahwa transportasi merupakan alat penggerak

perekonomian. Majunya suatu kota ditentukan dari baik buruknya kondisi

transportasi wilayah tersebut. Fungsi transportasi yaitu sebagai usaha penyediaan

fasilitas, baik sarana maupun prasarana transportasi dalam jumlah yang cukup

untuk menunjang kelangsungan pembangunan wilayah.

1.3 Perubahan Lahan dan Transportasi

Aktivitas transportasi disuatu wilayah mengakibatkan berbagai interaksi

seperti antara pekerja dan tepat mereka bekerja, antara rumah tangga dan pasar,

dan antara pelajar dan sekolah. Selain adanya interaksi, aktivitas transportasi juga

mengakibatkan perubahan suatu lahan karena kemudahan aksesibilitas dan

semakin tingginya permintaan ruang untuk aktivitas manusia seperti permukiman

dan tempat kegiatan ekonomi.

2.2.1. Pengertian Lahan

Lahan adalah permukaan bumi tempat berlangsungnya berbagai aktifitas.

Lahan merupakan sumber daya alam yang terbatas yang dalam penggunaanya

memerlukan penataan, penyediaan dan peruntukannya secara berencana untuk

maksud-maksud penggunaan bagi kesejahteraan masyarakat, Sugandhy 1999

dalam Sugianto, (2003 dalam Wahab, 2009;44). FAO (1976) menyebutkan bahwa

Page 33: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

16

lahan adalah suatu lingkungan fisik yang meliputi tanah, iklim, relief, hidrologi,

dan termasuk vegetasi, di mana faktor-faktor tersebut mempengaruhi potensi

penggunaannya. Sedangkan menurut kamus tata ruang, lahan adalah lahan/tanah

terbuka yang dihubungkan dengan arti atau fungsi sosial ekonominya bagi

masyarakat yang dapat berupa tanah/lahan terbuka, tanah/lahan garapan maupun

tanah/lahan yang belum diolah atau diusahakan.

Lahan merupakan sumber daya alam yang terpenting dalam pembangunan

wilayah, akan tetapi perlu dipahami bahwa lahan mempunyai karakteristik

tertentu (Tamin, 1997; Wahab, 2009;44) yaitu:

a. Mempunyai sifat khusus yaitu permanen (tidak dapat dihancurkan atau dibuat

baru), lokasi yang pasti ( tidak dapat dipindahkan), dan tidak ada satupun

bidang tapak lahan yang mempunyai nilai lahan persis sama.

b. Persediaan lahan terbatas dan sama

c. Merupakan tumpuan harapan dari berbagai kepentingan dan keinginan (baik

yang dikuasai secara sah/legal, maupun tidak sah/ilegal menurut peraturan

perundangan yang berlaku).

Penulis sependapat dengan pernyataan FAO (1976) , bahwa lahan adalah

suatu lingkungan fisik yang meliputi tanah, iklim, relif, hidrologi dan termasuk

vegetasi, dimana faktor-faktor tersebut mempengaruhi potensi penggunaannya.

Selain itu, lahan merupakan sumberdaya alam yang terbatas, mempunyai sifat

khusus yaitu permanen dan memiliki nilai ekonomi bagi masyarakat. Dilihat dari

segi geografis, pemanfaatan lahan selalu terkait dengan ruang atau lokasi tertentu.

Sehingga karakteristik antara lahan yang satu dengan lahan lain berbeda.

Page 34: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

17

2.2.2. Jenis Penggunaan Lahan

Penggunaan lahan (land use) diartikan sebagai setiap bentuk intervensi

(campur tangan) manusia terhadap lahan dalam rangka memenuhi kebutuhan

hidupnya baik material maupun spiritual. Penggunaan lahan dibagi ke dalam dua

kelompok utama yaitu penggunaan lahan pertanian dan penggunaan lahan non

pertanian. Penggunaan lahan pertanian dibedakan secara garis besar kedalam

penggunaan lahan pertanian seperti tegalan, sawah, kebun karet, hutan produksi

dan sebagainya. Sedangkan penggunaan lahan bukan pertanian dapat dibedakan

atas penggunaan kota dan desa (permukiman), industri, rekreasi dan sebagainya

(Arsyad, 1989).

Menurut Chapin dalam sugianto (2003), penggolongan penggunaan lahan

didasarkan pada jennis aktivitas di atasnya, yaitu: kawsan perakantoaran, kawasan

permukiman, kawasan campuran, kawasan komersial, kawasan industri, lahan

kosong cadangan pengembangan, kawasan pertanian, dan kawasn konservasi.

Lebih lanjut Chapin menyatakan bahwa pola pengunaan lahan menggambarkan

suatu sistem aktivitas. Sistem aktivitas terbentuk oleh kegiatan sehari-hari

individu, rumah tangga, perusahaan, dan institusi pada suatu wilayah.

Untuk mengetahui pengggunaan lahan di suatu wilayah maka perlu di

ketahui komponen-komponen penggunaan lahannya. Berdasarkan jenis

penggunaan lahan dan aktivitas yang dilakukan di atas lahan tersebut, maka dapat

diketahui kompone-komponen pembentuk guna lahannya(Chapin dan

Keisar,1979; Wahab, 2009;45).

Page 35: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

18

Jenis penggunaan lahan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain

faktor manusia dan lingkungan fisik lahan tersebut. Faktor dari manusia

menentukan keputusan jenis penggunaan lahan dan jumlah penduduk merupakan

pendorong perubahan lahan pertanian. Sedangkan faktor lingkungan fisik

mempengarunhi pola penggunaan lahan seperti elevasi, lereng, keadaan tanah,

ketersediaan air, dan faktor iklim.

Penggunaan lahan dibagi ke dalam dua kelompok yaitu lahan terbangun

dan lan non terbangun. Lahan terbangun meliputi fasilitas sosial, industri, gedung,

pemukiman, perkantoran dan sebagainya. Lalu, lahan non terbangun meliputi

pekarangan, perkebunan, sawah non irigasi dan sawah irigasi.

2.2.3. Sistem Transportasi dan Perubahan Guna Lahan

Sistem transportasi perkotaan terdiri dari berbagai aktifitas seperti bekerja,

sekolah, olahraga, belanja, dan yang bertamu yang berlangsung diatas bidang

tanah (kantor, pabrik, pertokoan, rumah, dan lain-lain). Untuk memenuhi

keperluannya, manusia melakukan perjalanan diantara guna lahan tersebut dengan

menggunakan sistem jaringan transportasi. Hal ini menimbulkan pergerakan

orang, kendaraan, dan barang, pergerakan tersebut mengakibatkan berbagai

macam interaksi (Tamin, 2000;30).

Pembangunan suatu areal lahan akan menyebabkan timbulnya lalulintas

yang akan mempengaruhi prasarana transportasi yang baik akan mempengaruhi

pola pemanfaatan lahan. Interaksi antara tataguna lahan dengan transportasi

tersebut dipengaruhi oleh peraturan dan kebijakan. Dalam jangka panjang,

pembangunan prasarana trasportasi ataupun penyediaan sarana transportasi

Page 36: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

19

dengan teknologi akan mempengaruhi bentuk dan pola tata guna lahan sebagai

akibat tingkat aksesibilitas yang meningkat (Tamin,1997; Wahab, 2009;47).

Tata guna lahan merupakan salah satu dari penentu utama pergerakan dan

aktivitas. Aktivitas ini dikenal dengan istilah bangkitan perjalanan (trip

generation), yang menentukan fasilitas-fasilitas transportasi apa saja, seperti jalan,

bus dan sebagainya, yang akan dibutuhkan untuk melakukan pergerakan. Ketika

fasilitas tambahan di dalam sistem telah tersedia, dengan sendirinya tingkat

aksesibilitas akan meningkat (Khisty dan Lall, 2003;10). Hubungan yang

sederhana antara penggunaan lahan dan transportasi diperlihatkan dalam Gambar

2.1. Perubahan aksesibilitas akan menentukan perubahan nilai lahan dan akan

mempengaruhi penggunaan lahan tersebut, misalnya perubahan lingkungan

tempat tinggal menjadi daerah niaga/komersial, maka tingkat bangkitan

perjalanan (misalnya jumlah perjalanan per luas lahan ) akan menghasilkan

perubahan pada seluruh siklus aktivitas dan akan mempengaruhi nilai (harga)

lahan (Adisasmita, 2011;67).

Hubungan antara variabel pengaruh yaitu aksesibilitas dan variabel

terpengaruh yang meliputi nilai lahan, tata guna lahan, perjalanan, kebutuhan akan

transportasi dan fasilitas transportasi. Pembangunan maupun perbaikan sarana

transportasi di suatu wilayah mengakibatkan aksesibilitas yang baik pula.

Aksesibilitas akan mempengaruhi nilai lahan atau harga lahan di sekitar wilayah

yang dekat dengan jalan. Berbagai aktivitas seperti bekerja, sekolah, belanja dan

sebagainya yang berlangsung di atas sebidang tanah merupakan tata guna lahan.

Seseorang dalam melakukan perjalanannya menggunakan system transportasi

Page 37: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

20

baik jalan kaki maun naik kendaraan. Siklus hubungan yang fundamental antara

transportasi dan tata guna lahan diilustrasikan dalam Gambar 2.1.

Gambar 2.1. Siklus tata guna lahan/transportasi (Adisasmita, 2011;67).

Konsep yang mendasari hubungan tata guna lahan dan transportasi adalah

aksesibilitas. Dalam konteks yang paling luas, aksesibilitas berarti kemudahan

melakukan pergerakan di antara dua tempat. Asesibilitas meningkat-dari dari sisi

waktu atau uang-ketika pergerakan menjadi lebih lancar dan murah. Selain itu

kecenderungan untuk berinteraksi juga akan meningkat apabila biaya pergerakan

menurun (Adisasmita, 2011;70). Potensi tata guna lahan adalah satu ukuran dari

skala aktivits sosial ekonomi yang terjadi pada suatu lahan tertentu. Ciri khas dari

tata guna lahan kemampuan atau potensinya untuk "membangkitkan" lalu lintas

(Khisty dan lall, 2003;74).

Perjalanan Tata Guna Lahan

Kebutuhan akan

transportasi

Fasilitas

transportasi Aksesibilitas

Nilai Lahan

Page 38: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

21

2.3. Proses Perkembangan Spasial Secara Horisontal

Di dalam studi kota proses ini menjadi penentu bertambah luasnya areal

kekotaan dan makin padatnya bangunan di bagian dalam kota sehingga secara

definitif dapat dirumuskan sebagai suatu proses penambahan ruang yang terjadi

secara mendatar dengan menempati ruang-ruang yang masih kosong baik di

daerah pinggiran kota maupun di daerah-daerah bagian dalam kota (Yunus, 2005;

59).

Sesuatu kota selalu mengalami perkembangan dari waktu ke waktu.

Perkembangan dalam hal ini menyangkut aspek-aspek politik, sosial, budaya,

teknologi ekonomi dan fisik. Khusus mengenai aspek yang berkaitan langsung

dengan peggunaan lahan kekotaan maupun penggunaan lahan kedesaan adalah

perkembangan fisik, khususnya perubahan arealnya ( Yunus, 1999;107).

Pengambilan proses perkembangan spasial secara horizontal di

lakukan untuk mengetahui pola atau proses perubuhan penggunaan lahan

terbangun. Sumber analisis proses perkembangan spasial secara horizontal

menggunakan citra. Karena keterbatasan informasi yang ada di dalam citra

mengenai kondisi penggunaan lahan terbangunan terutamanya yaitu proses

perkembangan spasial secara vertikal (kondisi bangungunan bertingkat) maka,

dalam penelitian ini peneliti hanya mengkaji proses perkembangan spasial secara

horizontal saja.

Berdasarkan pengertiannya, jalan lingkar luar merupakan jalan radial

yang terletak di luar kota. Tujuan dari dibangunnya jalan lingkar luar yaitu untuk

mengalihkan pergerakan lalu lintas ke luar kota serta dapat merangsang

Page 39: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

22

pertumbuhan perumahan/pemukiman maupun kegiatan-kegiatan ekonomi karena

ada kemudahan prasarana transportasi. Sehingga dalam proses perkembangan

spasial horizontal, proses ini tidak lain merupakan sentrifugal. Makin banyak dan

kuat faktor-faktor penarik yang ada di daerah pinggiran kota terhadap penduduk

dan fungsi-fungsi, makin cepat pula proses bertambahnya ruang kekotaan.

Di dalam studinya (Lee, 1979 dalam Yunus 2005; 60-68)

mengemukakan bahwa terdapat 6 faktor yang mempunyai pengaruh kuat terhadap

proses perkembangan ruang secara sentrifugal ini dan sekaligus akan

mencerminkan variasi intensitas perkembangan ruang di daerah pinggiran kota.

1. Faktor aksesibiltas

Aksesibilitas yang dimaksud dalam hal ini adalah aksesibilitas fisikal.

aksesibilitas fisikal tidak lain merupakan tingkat kemudahan suatu lokasi

dapat dijangkau oleh berbagai lokasi lain. Visualisasi nilai aksesibilitas dapat

dihitung berdasarkan time cost value/distance, money cost value/distance

maupun physical distance.

2. Faktor pelayanan umum

Merupakan faktor penarik terhadap penduduk dan fungsi-fungsi kekotaan

untuk dating ke arahnya. Makin banyak jenis dan macam pelayanan umum

yang terkosentrasi pada suatu wilayah, maka akan makin besar daya tarik

terhadap penduduk dan fungsi-fungsi kekotaan. Pusat pelayanan mum sangat

banyak macamnya antara lain, kampus pendidikan, pusat perbelanjaan,

kompleks perkantoran, kompleks industry, pusat rehabilitasi, rumah sakit,

Page 40: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

23

tempat ibadah, tempat rekeasi dan olah raga, stasiun kereta api, stasiun bus,

bandara dan lain sejenisnya.

3. Faktor karakteristik lahan

Sebagian besar bangunan baru di daerah pinggiran kota akan digunakan untuk

permukiman maupun tempat mengakomodasikan parasarana penunjang

kegiatan, maka lahan-lahan yang terbebas dari banjir, stabilitas tanahnya

tinggi, topografinya relative datar, atau mempunyai kemiringan yang kecil, air

tanahnya relative dangkal, relief mikronya tidak menyulitkan untuk

pembangunan, drainasenya baik, terbebas dari polusi air, udara maupun tanah

akan mempunyaidaya tarik yang lebih besar terhadappenduduk maupun

fungsi-fungsi lain kekotaan di bandingkan dengan daerah yang skor komposit

variable karakteristik lahannya lebih rendah. Demikian pula bentuk

pemanfaatan lahan yang berbeda akan mempunyai daya tarik yang berbeda

pula dan faktor keamanan menjadi bahan pertimbangan pula bagi seseorang

yang akan membangun.

4. Faktor karakteristik kepemilikan lahan

Pemilik lahan yang mempunyai status ekonomi kuat akan berbeda dengan

pemilik lahan yang bersetatus ekonomi lemah. Beberapa penelitian

mengindikasikan bahwa pemilik lahan yang mempunyai status ekonomi lebih

lemah mempunyai kecenderungan lebih kuat untuk menjual lahannya

dibandingkan dengan mereka yang mempunyai status ekonomi kuat (Yunus,

2001).

Page 41: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

24

5. Faktor keberadaan peraturan yang mengatur tata ruang

Pada daerah tertentu dimana diberlakukan peraturan yang membatasi

pembangunan permukiman maupun pembangunan fisik lainnya karena

wilayahnya telah ditentukan sebagai daerah terbuka hijau, maka selama

peraturan yang adadilaksanakan secara konsisten dan konsekuen maka disana

tidak akan terjadi perkembangan fisikal yang berarti.

6. Faktor prakarsa pengembang

Pengembang selalu menggunakan ruang yang cukup luas maka keberadaan

kompleks yang dibangun akan mempunyai dampak yang cukup besar pula

terhadap lingkungan sekitar. Daerah tertentu yang mungkin sebelum dibeli

oleh pengembang merupakan lahan yang mempunyai nilai ekonomis yang

sangat rendah, setelah dibeli dan dimanfaatkan oleh pengembang untuk

pembangunan kawasan pemukiman elit dengan sarana dan prasarana lengkap

dan baik, maka daerah yang bersangkutan akan berubah menjadi daerah yang

sangat menarik pemukiman-pemukima baru maupun bentuk kegiatan

ekonomi. Daerah semacam ini akan mempunyai akselerasi perkembangan

spasial yang jauh lebih cepat dibandingkan dengan daerah yang tidak dijamah

oleh pengembang.

Menurut Yunus (1999;124-129) dari waktu ke waktu, sejalan dengan

selalu meningkatnya jumlah penduduk perkotaan serta meningkatnya tuntutan

kebutuhan kehidupan dalam aspek-aspek politik, ekonomi, sosial, budaya dan

teknologi telah mengakibatkan meningkatnya kegiatan penduduk perkotaan. Oleh

karena ketersediaan ruang di dalam kota tetap dan terbatas, maka meningkatnya

Page 42: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

25

kebutuhan ruang untuk tempat tinggal dan kedudukan fungsi-fungsi selalu akan

mengambil ruang di daerah pinggiran kota. Pengambilan alihan lahan non urban

oleh penggunaan lahan urban di daerah pinggiran kota disebut sebagai invasion.

Perambatan kenampakan fisik kekotaan ke arah luar disebut urban sprawl. Secara

garis besar ada 3 macam proses perluasan areal kekotaan (urban sprawl), yaitu:

a. Tipe pertama oleh Clark ( 1971 ) disebut sebagai “lowdensity, continous

development” dan oleh Wallace ( 1980 ) disebut “concentric development”.

Jadi ini merupakan jenis perambatan areal kekotaan yang paling lambat.

Perambatan berjalan perlahan-lahan terbatas pada semua bagian-bagian luar

penampakan fisik kota. Berikut Gambar 2.2. merupakan model penjalaran

fisik kota secara konsentris.

Gambar 2.2. Model penjalaran fisik kota secara konsentris (Yunus,

1999:126)

b. Tipe perambatan memanjang (ribbon development/linear development/axial

development) menunjukan ketidak meratan perambatan areal kekotaan di

semua bagian sisi-sisi luar dari pada daerah kota utama. Perambatan paling

cepat terlihat di sepanjang jalur transportasi yang ada, khususnya yang bersifat

menjari (radial) dari pusat kota. Daerah di sepanjang rute transportasi utama

merupakan tekanan paling berat dari perkembangan. Berikut ini Gambar 2.3.

merupakan model penjalaran fisik kota secara memanjang/linear.

Page 43: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

26

Gambar 2.3. Model penjalaran fisik kota secara memanjang/linier

(Yunus, 1999:128)

c. Perambatan yang meloncat ( leap frog development/checkerboard

development ), tipe perkembangan ini oleh kebanyakan pakar lingkungan

dianggap paling merugikan, tidak efisiensi dalam arti ekonomi, tidak

mempunyai nilai estetika dan tidak menarik. Perkembangan lahan

kekotaannya terjadi perpencaran secara sparadis dan tumbuh di tengah-tengah

lahan pertanian. Tipe ini sangat cepat menimbulkan dampak negatife terhadap

kegiatan pertanian pada wilayah yang luas sehingga penurunan produktifitas

pertanian akan lebih cepat terjadi. Berikut ini Gambar 2.4. merupakan model

penjalaran fisik kota secara meloncat.

Gambar 2.4. Model penjalaran fisik kota secara meloncat (Yunus,

1999:129).

Di dalam studinya (Lee, 1979 dalam Yunus 2005:60) mengemukakan

bahwa terdapat 6 faktor yang mempunyai pengaruh kuat terhadap proses

perkembangan ruang secara sentrifugal ini dan sekaligus akan mencerminkan

Page 44: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

27

variasi intensitas perkembangan ruang di daerah pinggiran kota. Keenam faktor

tersebut ialah (a) faktor aksesibilitas (accessibility); (b) faktor pelayanan umum

(public services); (c) karekteristik lahan (land characteristics); (d) karakteristik

lahan (land owners characteristics); (e) keberadaan peraturan-peraturan yang

mengatur tata guna lahan (regulatory measures) dan (f) prakarsa pengembang

(developers initiatives).

2.4.Aspek Geografi Ekonomi Masyarakat

Nursid (1988:54) mendefinisikan geografi ekonomi sebagai cabang

geografi manusia yang bidang studinya struktur aktivitas ekonomi sehingga titik

berat studinya adalah aspek keruangan struktur ekonomi manusia yang di

dalamnya bidang pertanian, industri-perdagangan-komunikasi-transportasi dan

lain sebagainya. Sedangkan H. Robinson (1979) mengartikan geografi ekonomi

sebagai ilmu yang membahas mengenai cara-cara manusia dalam kelangsungan

hidupnya berkaitan dengan aspek keruangan, dalam hal ini berhubungan dengan

eksplorasi sumberdaya alam dari bumi oleh manusia, produksi dari komoditi

(bahan mentah, bahan pangan, barang parik) kemudian usaha transportasi,

distribusi, konsumsi (Suharyono, 1994: 34).

Geografi ekonomi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari persamaan

dan perbedaan fonomena geosfer dengan sudut pandang keruangan yang bidang

studinya struktur aktivitas ekonomi dengan manusia sebagai obyek pokoknya

yang di dalamnya meliputi bidang pertanian, industri-perdagangan-komunikasi-

transportasi dan lain sebagainya.

Page 45: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

28

2.4.1. Dampak Pembangunan Prasarana Jalan Terhadap Aspek Georafi

Menurut Tamin (2000;32) Aksesibilitas adalah konsep yang

menggabungkan sistem pengaturan tataguna lahan secara geografis dengan sistem

jaringan transportasi yang menhubungkannya. Aksebilitas adalah ukuran

kenyamanan atau kemudahan mengenai cara lokasi tata guna lahan berinteraksi

satu sama lain dan 'mudah' atau' susah'nya lokasi tersebut dicapai melalui sistem

jaringan transportasi (Black, 1981). Aksesibilitas diartikan sebagai kemudahan

pengangkutan, yang dimaksutkan adalah bila seseorang menginginkan melakukan

perjalanan senantiasa tersedia sarana angkutan yang diperlukan (Adisasnita,

2012;124).

Menurut Tamin (2000;32) Mobilitas adalah suatu ukuran kemampuan

seseorang untuk bergerak yang biasanya dinyatakan dari kemampuannya

membayar biaya transportasi. Bahwa tempat yang berjarak jauh belum tentu

dapat dikatakan mempunyai aksesibilitas tinggi karena terdapat faktor lain dalam

menentukan aksesibilitas yaitu waktu tempuh. Mobilitas penduduk diartikan

sebagai suatu kondisi, dimana penduduk (orang-orang) tidak lagi terkungkung

dalam satu tata ruang wilayah, tidak terikat lagi pada suatu tempat, melainkan

memiliki banyak peluang atau kesempatan melakukan perjalanan keluar

daerahnya, yang dimungkinkan karena tersedianya transportasi yang cukup,

sehingga perjalanan penduduk dapat dilaksanakan dengan lancar dan sering

dilakukan (Adisasmita, 2012;124). Skema sederhana yang memperlihatkan kaitan

antara berbagai hal yang diterangkan mengenai aksesibilitas dapat dilihat pada

Tabel 3. (Black, 1981).

Page 46: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

29

Tabel 3. Klasifikasi Tingkat Aksesibilitas Kondisi Prasarana

Prasarana Baik Buruk

Jarak Jauh Aksesibilitas sedang Aksesibilitas rendah

Dekat Aksesibilitas tinggi Aksesibilitas sedang

Sumber: Black (1981) dalam Tamin(2000;33).

Secara umum aksesibilitas dapat diartikan sebagai system pengaturan

tataguna lahan secara geografis sebagai ukuran mudah atau susahnya berinteraksi

lokasi sutu sama lain melalui system jaringan transportasi. Sedangkan mobilitas

merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak dan memiliki banyak peluang

atau kesempatan melakukan perjalanan keluar daerahnya yang dinyatakan dari

kemampuan membayar biaya transportasi dan transportasi yang mudah. Berikut

Gambar 2.5. tentang keterkaitan aksesibilitas, tata guna lahan pola kegiatan dan

transportasi.

Gambar 2.5. Keterkaitan Aksesibilitas, Tata Guna Lahan Pola Kegiatan

Dan Transportasi (Marlok, 1978).

Apabila tata guna lahan saling berdekatan dan hubungan transpotasi antar

tata guna lahan tersebut mempunyai kondisi baik, maka aksesibilitas tinggi.

Sebaliknya, jika aktivitas tersebut saling terpisah jauh dan hubungan

transportasinya jelek, maka aksesibilitas rendah. Beberapa kombinasi di antaranya

mempunyai aksesibilitas menengah (Tamin, 2000:32-33).

Transportasi

Penataan

Lahan

Aksesibilita

s

Pola

Kegiatan

Page 47: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

30

Perbaikan prasarana transportasi akan meningkatkan aksesibilitas orang

untuk melakukan kegiatan ekonomi. Aksesibilitas memicu perubahan lahan dan

pemakaian sumberdaya alam. Penataan lahan seperti menempatkan daerah

produksi, pemasaran dan jalur distribusi pergerakan barang dan jasa akan

membentuk pola kegiatan antara satu penggunaan lahan dengan penggunaan lahan

lainnya (Marlok, 1978). Peranan pengangkutan tidak hanya untuk melancarkan

arus barang dan mobilitas manusia, pengangkutan juga membantu terciptanya

penglokasian sumber-sumber ekonomi secara optimal. Untuk itu jasa angkutan

harus cukup tersedia secara merata dan terjangkau oleh daya beli masyarakat

(Nasution, 2008;7).

2.4.2. Dampak Pembangunan Prasarana Jalan Terhadap Aspek Ekonomi

Ekonomi adalah usaha-usaha mempertahankan dan memacu

perkembangan dan pertumbuhan ekonomi yang memadai untuk mempertahankan

kesenambungan dan perbaikan kondisi-kondisi ekonomis yang baik bagi

kehidupan dan memungkinkan pertumbuhan ke arah yang lebih baik (Mulyanto,

2008;2). Menurut Nasution (2008;4-5), transportasi menentukan biaya dan

memperbesar kuantitas keanekaragaman barang, sehingga terbuka kemungkinan

adanya perbaikan dalam perumahan, sandang dan pangan, serta rekreasi. Manfaat

ekonomi dari kegiatan transportasi dapat disebutkan, yaitu (1) memperluas pasar

(daerah pemasaran) yang berdampak pada peningkatan pendapatan dan

keuntungan bagi produsen (2) mengurangi perbedaan harga antar daerah menjadi

sekecil mungkin, sehingga barang-barang menjadi stabil, (3) transportasi yang

lancar dan mampu menjangkau daerah yang luas akan mendorong daerah-daerah

Page 48: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

31

melakukan spasialisasi produksi sesuai potensi yang dimiliki, berarti mampu

menerapkan prinsip keunggulan komperatif (comperative cost),yaitu

memproduksi barang dengan biaya murah (Adisasmita, 2011;4).

Menurut Marlok (1984;611), bahwa wajarlah kiranya perbaikan pelayanan

transport di suatu daerah akan mengakibatkan naiknya nilai lahan di daerah itu,

apabila kondisi lainya tidak berubah. Biasanya orang-orang dan pedagang

menganggap bahwa kemudahan tranpor ketempat lain biasa disebut akssibilitas,

sehingga dari sebidang tanah akan bertambah nilainya dengan meningkatnya

sistem pelayanan transportasi. Teori nilai lahan menurut Yunus (1999;88) bahwa

nilai lahan dan penggunaan lahan mempunyai kaitan yang sangat erat. Seperti

diketahui apabila masalah nilai lahan dikaitkan dengan pertanian misalnya maka

variasi nilai lahan banyak tergantung pada fertility (kesuburan), faktor lingkungan,

keadaan drainase, dan lokasi di mana lahan tersebut berada.

Aspek ekonomi masyarakat pada umumnya dipengaruhi aspek lingkungan

alam sekitar mereka tinggal. Gambaran umum dari aspek sosial ekonomi yang

disebabkan oleh pembangunan suatu prasarana jalan dapat dilihat dari tingkat

pendapatan masyarakat, jenis mata pencaharian ,naiknya harga lahan dan kondisi

perumahan karena terbuka kemungkinan adanya perbaikan dalam sandang dan

pangan.

Page 49: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

32

2.5.Penelitian yang Relafan

Tabel 4. Penelitian yang Relafan

Judul, Tahun, Wilayah,

Nama Peneliti Tujuan Penelitian

Metode Penelitian

dan Pendekatan

Teknik dan Analisis

Bahan Penelitian Hasil Penelitian

Presepsi masyrakat

Terhadap Pembangunan

Jalan Lingkar Utara Kota

Provinsi Sumatra Barat

Solok, 2011, Kota Solok

Provinsi Sumatra Barat,

Oktaria, Roni

A. Mengkaji presepsi masyarakat

terhadap setatus kepemilikan dan

rencana perubahan tata guna lahan

di sekitar kawasanJalan Lingkar

Utara Kota Solok

B. Pengaruh pembangunan jalan

lingkar kota solok terhadap

perkembangan kawasan, manfaat

Jalan Lingkar Kota Soslok terhadap

kelancaran transportasi, dan dampak

lingkungan akibat pembangunan

jalan lingkar Utara Kota Solok

Metode penelitian

yang dipilih adalah

metode deskriptif

dengan pendekatan

kualitatif

Teknik analisis

dekriptif dimana data

kualitatif didukung

dengan pengolahan

kuantitatif

Kebijakan pembangunan jalan

lingkar mendapat dukungan

mayoritas masyarakat, berpotensi

mempercepat perkembangan

kawasan utaraKota Solok, tingkat

pemanfaatan lahan dan nilai lahan

di sekitar jalan utara bisa

meningkat, dan memperlancar

transportasi yang melewati Kota

Solok

Pemanfaatan

Pembangunan Jalan

Lingkar Selatan Dalam

Meningkatkan Kehidupan

Sosial Ekonomi di Kota

Cilegon, 2012, Kota

Cilegon, Gayatri, Dilla

Dania

Untuk menganalisis pemanfaatan

pembangunan Jalan Lingkar Selatan

dalam peningkatan Sosial Ekonomi di

Kota Cilegon

Metode deskriptif

dengan pendekatan

kualitatif

Analisis data penelitian

ini menggunakan

model interaktif yang

di kembangkan oleh

Miles dan Huberman

yaitu reduksi data,

penyajian data, dan

verifikasi. Kemudian

analisa data

menggunakan metode

trigulasi

Hasil penelitian ini

memperlihatkan masih kurangnya

manfaat yang dirasakan bagi

masyarakat. Manfaat yang

dirasakan warga sekitar yaitu

meningktnya penghasilan warga

yang mendirikan ruko-ruko,

warung-warung kecil, tukang ojek

dan harga tanah yang meningkat

drastis.

Page 50: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

33

Dampak Pembangunan

Jalan Lingkar Selatan

Salatiga Terhadap

Perkembangan UKM di

Sekitar Jalan Lingkar

Selatan Salatiga, 2012,

Kota Salatiga, Herianto,

M. Roziqin

Mengetahui dampak pembangunan

Jalan Lingkar Selatan Salatiga

Terhadap kehidupan ekonomi dan

sosial masarakat di sekitarnya pada

khususnya dan kota salatiga pada

umumnya, melalui UKM yang

tumbuh dan berkembang di Jalan

Lingkar Selatan Salatiga. Serta untuk

mengetahui kendala-kendala yang di

hadapi oleh pelaku Usaha Kecil dan

Menengah di Jalan Lingkar Selatan

Salatiga.

Metode penelitian

Kualitatif

Analisis digunakan

dengan menggunaka

metode kualitatif

Menunjukan bahwa yang menjadi

alasan berkembangnya UKM di

Sekitar Jalan Lingkar Selatan

Salatiga karena banyak masyarakat

yang melihat pelang yang ada

untuk berusaha, selain itu juga

karena adanya pangsa pasar yang

besar dengan adanya para penggiat

para aktivitas di Jalan Lingkar

Selatan.Selain itu juga

mempengaruhi kehidupan sosial

ekonomi masyarakat sekitar.

Sedangkan kendala yang dihadapi

usaha kecil dan menengah

meliputi; persaingan yang ketat

antara penjual, modal yang

terbatas, teratasnya sarana dan

prasarana usaha, kurangnya

keahlian dari pelaku UKM, dan

ancaman penertiban oleh pihak

berwenang.

Dampak Peningkatan

Kualitas Jalan Lingkar

Barat Enrangkang

Terhadap Pengembangan

wilayah dan Kota, 2009,

Enrengkang, Wahap,

Abdul

Mengidentifikasi seberapa besar

dampak peningkatan kualitas jalan

lingkar terhadap pengembangan

pertanian pada kawasan Barat

Enrekang. Sasaran yang ingin di

capai yaitu mengidentifikasi tingkat

aksesibilitas, pemanfaatan lahan

pertanian dan nilai lahan,

menganalisis tingkat produktifitas,

kualitas, dan menganalisis tingkat

penghasilan penduduk di sekitar

kawasan Barat Enrakang

Metode survey

dengan pendekatan

kuantitatif karena

digunakan untuk

memformalasasikan

data-data sekunder

dan menggunakan

pendekatan survey,

baik instansional

maupun lapangan.

Analisa secara

deskriptif kuantitatif

dengan mengintepretasi

hasil instrumen data

untuk menarik suatu

kesimpulan

Tingkat aksebilitas dan mobilitas

penduduk meningkat dan sangat

berpengaruh setelah investasi

infrastruktur jalan ditingkatkan

kualitasnya. Meningktnya akses

berinteraksi dengan wilayah

lainnya, sehingga tingkat

pemanfaatan lahan dan nilai lahan

jadi meningkat,lahan yang kurang

produktif menjadi lahan yang

berpotensi untuk menghasilkan

komuditi yang berkualitas.

Page 51: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

34

Perubahan Spasial Akibat

Pembangunan Jalan

Lingkar Selatan Kota

Salatiga, 2015, kota

Salatiga, Hazmi, Alwan

Mengidentifikasi tingkat perubahan

lahan, proses perkembangan wilayah

kota dan seberapa jauh dampak

pembangunan JLS Salatiga terhadap

aspek sosial ekonomi masyarakat

sekitar

Metode survey

dengan pendekatan

kuantitatif karena

digunakan untuk

memformalasasikan

data-data sekunder

dan menggunakan

pendekatan survey,

baik instansional

maupun lapangan.

Teknik analisis spasial

untuk mengetahui

seberapa besar

perubahan lahan dan

proses perambatan kota

secara fisik, dan

analisis deskriptif

bersifat kuantitatif

untuk dengan

mengintepretasi hasil

instrumen data untuk

menarik suatu

kesimpulan

Hasil penelitian ini

memperlihatkan bertambahnya

penggunan lahan terbangun

disekitar wilayah JLS Salatiga,

perambatan wilayah yang dilewati

JLS secara fisik bertipe

memanjang mengikuti jalan dan

meloncat-loncat tidak teratur.

Sedangkan terdapat perubahan

secara aspek sosial ekonomi

setelah JLS Salatiga dibangun.

Page 52: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

35

2.6.Kerangka Pikir Penelitian

Karangka pemikiran bertujuan untuk menjelaskan sistematik alur

pemikiran peniliti terkait dengan topik Perubahan Spasial Akibat Pembangunan

Jalan Lingkar Luar Kota Salatiga Kota Salatiga.

Pemusatan kegiatan perekonomian yang terjadi di pusat kota, menjadikan

pembangunan wilayah kota Salatiga tidak merata. Permasalahan kota yang

kompleks mulai dari kemacetan sampai kesenjangan pembangunan antar wilayah

membuat Pemerintah Kota Salatiga mengupayakan pemecahan permasalahan

yang terjadi di Kota tersebut. Sebuah jalan lingkar yang melewati tiga kecamantan

dan tujuh kelurahan di Kota Salatiga telah dibangun. Dalam hal ini, pembangunan

jalan lingkar Kota Salatiga secara keruangan bertujuan untuk mengatasi

kemacetan arus lalu lintas di pusat Kota Salatiga dan merangsang pertumbuhan

ekonomi di kawasan Jalan Lingkar tersebut.

Kegiatan penduduk dan semakin bertambahnya jumlah penduduk di JLS

Salatiga, berpengaruh pada tuntutan akan ruang dalam mengakomodasikan sarana

atau struktur fisik yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan

tersebut. Sebelum dan sesudahnya pembangunan JLS Salatiga, akan berpengaruh

pada perubahan penggunaan lahan dan kondisi sosial ekonomi masyarakat

disekitar jalan tersebut. Pembangunan JLS Salatiga seyogyanya akan berdampak

perubahan keruangan Kota Salatiga pada umumnya dan wilayah sekitar JLS

Salatiga pada khususnya.

Supaya mencapai tujuan yang diinginkan, maka perlu suatu kajian atau

gambaran seberapa besar perubahan yang timbul akibat jalan lingkar selatan Kota

Salatiga dari sebelum dibangun sampai sesudah dibangun terhadap kondisi

keruangan (spasial) yang meliputi perubahan lahan, proses perambatan kota

secara fisik dan kondisi geografi ekonomi masyarakat sekitar.

Page 53: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

36

Gambar 2.6. Kerangka Pikir Penelitian

Keterangan :

= Proses

= Input

= Output

Pembangunan daerah kota Salatiga

Pembangunan infrastruktur Jalan Lingkar

Luar Kota Salatiga

Perubahan Spasial Jalan Lingkar Luar

Kota Salatiga

Seberapa besar perubahan spasial akibat pembangunan JLS di

kawasan jalan lingkar luar kota Salatiga

Kondisi perubahan spasial di kawasan sekitar jalan

lingkar luar Kota Salatiga dari sebelum dibangun

sampai sesudah dibangunnya JLS

Analisis terhadap kondisi perubahan lahan, proses perambatan

fisik kota dan kondisi geigrafi ekonomi

Kesimpulan dan Rekomendasi

Page 54: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

37

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian ini adalah metode survey. Menurut Sugiyono, (2009;6)

metode survey digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang

alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan

data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara tersetruktur dan

sebagainya (perlakuan tidak sama seperti dalam eksperimen). Metode survey

termasuk dalam metode kuantitatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan

kuantitatif karena merupakan pendekatan yang digunakan untuk

memformulasasikan data-data sekunder, dan menggunakan pendekatan survai,

baik instansional maupun lapangan. Jadi, survey bukanlah hanya bermaksud

mengetahui kasus gejala, tetapi juga bermaksud menentukan kesamaan status

dengan cara membandingkannya dengan standar yang sudah dipilih atau

ditentukan. Studi survey adalah salah satu pendekatan penelitian yang pada

umumnya digunakan untuk mengumpulkan data yang luas dan banyak, (Arikunto,

2010;153-156).

3.1.Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya, (Sugiyono,2009;80). Populasi

penelitian ini adalah warga` kelurahan yang dilewati JLS Salatiga dan memiliki

37

Page 55: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

38

rumah disekiar jalan tersebut. Wilayahnya meliputi Kecamatan Argomulyo,

Sidomukti, dan Sidorejo yang terdiri dari tujuh Kelurahan yaitu Kelurahan

Cebongan, Randuacir, Kumpulrejo, Dukuh, Kecandran, Pulutan, dan Blotongan.

3.2.Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimilliki oleh

populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari

semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan

waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu,

(Sugiyono, 2009;81). Sampel penelitian ini yaitu masyarakat yang tinggal di

sekitar jalan lingkar luar Kota Salatiga dengan batas radius daerah kelurahan yang

dilewati JLS Salatiga dan kondisi lahan di sekitar area jalan tersebut.

Pengambilan sempel ini menggunakan metode probability sampling. Tipe

yang digunakan adalah sampel area. Sampel area digunakan untuk menentukan

sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas. Lalu

menentukan penduduk mana yang akan dijadikan sumber data, maka pengambilan

sampelnya berdasarkan daerah populasi yang telah ditetapkan. Berkaitan dengan

penentuan jumlah sampel yang dianggap representif, maka besarnya sampel

diambil menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Burhan Bungin (2004)

dalam Wahab (2009;32), dengan penetapan presisi 0,1 (nilai drajat kecermatan)

yaitu sebagai berikut:

n =

Di mana :

n = jumlah sampel yang dicari

Page 56: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

39

N = jumlah populasi

d² = presesi yang ditetapkan

Nilai derajat kecermatan yang diambil dalam studi ini adalah sebesar 0,1

atau 10% sehingga menunjukan bahwa tingkat kepercayaan terhadap studi adalah

sebesar 90%. Dengan jumlah populasi 7 kelurahan Kelurahan Cebongan,

Kelurahan Randuacir, Kelurahan Kumpulrejo, Kelurahan Dukuh, Kelurahan

Kecandran, Kelurahan Pulutan, dan Kelurahan Blotongan, yaitu sebanyak 48.785

jiwa, maka jumlah sampel dalam studi ini adalah:

n = 48.785 / ( 48.785 x (0,1)² ) + 1

n = 99,80 responden

n = 100 responden

Jumlah responden ini diperoleh berdasarkan perhitungan matematis yaitu

total jumlah penduduk dibagi jumlah penduduk per kelurahan. Kemudian hasil

dari pembagian tersebut, menjadi nilai pembagi untuk total jumlah responden.

Sehingga ketemu jumlah responden per kelurahan. Secara lebih jelas dapat dilihat

Tabel 5. mengenai jumlah dan sebaran lokasi responden.

Tabel 5. Jumlah dan Sebaran Lokasi Responden

No Kecamatan Kelurahan Luas Wilayah

(km²)

Jumlah

Penduduk

Jumlah

Responden

1 Argomulyo - Cebongan 1,381 4.299 9

- Randuacir 3,776 4.999 11

- Kumpulrejo 6,290 6.728 14

2 Sidomukti - Dukuh 3,772 11.892 24

- Kecandran 3,992 5.245 10

3 Sidorejo - Pulutan 2,371 3.800 8

- Blotongan 4,238 11.822 24

Jumlah 25,82 48.785 100

Sumber : Kota Salatiga dalam Angka 2013

Page 57: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

40

3.3. Variabel Penelitian

Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini terbagi menjadi dua data yaitu

data sekunder dan data primer. Berikut Tabel 6. yaitu variabel penelitian data

sekunder.

Tabel 6.Variabel Penelitian Data Sekunder No Jenis Data Metode Sumber Data Variabel

1 Data monografi

kota Salatiga Dokumentasi BPS

- Jumlah penduduk

- PDRB Kota Salatiga

2 Perubahan Lahan Dokumentasi BAPPEDA & Citra

Google Earth - Landuse Time Series

3

Proses

Perkembangan

wilayah Kota

secara Fisik

Dokumentasi

dan Obserfasi

BAPPEDA & Citra

Google Earth - Proses Perkembangan

Spasial secara Horisontal

4 Aspek geografi

geografi masyrakat Dokumentasi Dinas Perhubungan

- Rute angkutan Umum

Kota

Data sekunder merupakan data yang diperoleh melalui kajian literatur,

jurnal, peraturan perundang-undangan, peta RTRW Kota Salatiga, kebijakan yang

dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat, Propinsi Jawa Tengah, dan Pemerintah Kota

Salatiga. Sedangkan pengambilan data primer dengan cara menyebarkan

kuesioner, yang merupakan daftar pertanyaan yang berhubungan dengan kondisi

sosial ekonomi masyarakat sekitar jalan lingkar Kota Salatiga. Berikut Tabel 7.

yaitu variabel penelitian data primer.

Tabel 7.Variabel Penelitian Data Primer NO Jenis Data Metode Sumber Data Variabel

1 Aspek

geografi Wawancara,

Kuesioner

dan

Observasi

Masyarakat sekitar

JLS, BAPPEDA,

Dinas PU,

Kelurahan &

Kecamatan

setempat

- Itensitas melakukan perjalanan

- Jarak & waktu tempuh menuju

ibu kota kecamatan

- Kemudahan mendapatkan angkot

- Pengeluaran ongkos angkutan

2 Aspek

ekonomi

masyarakat

Wawancara,

Kuesioner

dan

Observasi

Masyarakat sekitar

JLS, BAPPEDA,

Dinas PU,

Kelurahan &

Kecamatan

setempat

- Penghasilan

- Kepemilikian kendaraan

- Kondisi Rumah

- Harga lahan

Page 58: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

41

3.4.Cara Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, digunakan beberapa teknik pengumpulan data, antara

lain:

1. Observasi, yaitu pengamatan langsung di lapangan untuk mengumpulkan

data-data mengenai kondisi objektif sarana dan prasarana transportasi daerah

penelitian.

2. Pedoman wawancara yang digunakan adalah bentuk “semi structured”. Maka

mula-mula interviwer menanyakan serentetan pertanyaan yang sudah

terstruktur, kemudian satu per satu diperdalam dalam mengorek keterangan

lebih lanjut. Dengan demikian jawaban yang diperoleh bias meliputi semua

variabel, dengan keterangan yang lengkap dan mendalam, (Arikunto,

2010;270). Para ahli disini dipilih Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah

(SKPD) yang terdiri dari:

a. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Salatiga

b. Kepala Bappeda Kota Salatiga

c. Camat, Kepala Desa dan Tokoh Masyarakat.

3. Kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan cara

menyebarkan daftar pertanyaan secara tertulis kepada responden yang disertai

pemilihan dan alternatif yang dapat diisi sebagai jawaban lain yang telah

disediakan penulis. Penelitian ini memakai kuesioner bersifat tertutup dengan

maksud bahwa jawaban kuesioner telah tersedia dan responden tinggal

memilih beberapa alternatif yang disediakan. Kuesioner ini di lakukan kepada

Page 59: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

42

masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar kawasan jalan lingkar luar Kota

Salatiga.

4. Dukumentasi yaitu dengan cara pengambilan data dari instansi- instansi terkait

maupun penyediaan data sekunder. Data ini merupakan dokumen-dokumen

penting dan resmi pada beberapa instansi pemerintah daerah. Seperti,

BAPPEDA , Dinas PU, Dinas Perhubungan dan BPS kota Salatiga.

5. Interpretasi Citra, yaitu menganalisis keadaan penggunaan lahan di Kota

Salatiga, khususnya pada kecamatan Argomulyo, kecamatan Sidomukti,

kecamatan Siderejo yang wilayahnya dilalui jalan Lingkar Luar.

3.5.Tahapan Penelitian

1. Tahap Persiapan penilitian

Sebelum melakukan penelitian, peneliti membuat usulan penelitian yang

telah disetujui oleh dosen pembimbing. Kemudian mengumpulkan berbagai data

sekunder berupa catatan statistik, pengumpulan segala macam jenis peta yang

dibutuhkan, persiapan biaya, penentuan tenaga, akomodasi di lapangan,

tranportasi dan mempersiapkan alat-alat penelitian yang dibutuhkan. Selanjutnya

peneliti memenuhi segala pra-syarat yang harus di penuhi yaitu perijinan

penelitian. Tanpa memenuhi prasyarat ini, suatu penelitian tidak akan dapat

dilaksanakan atau mengalami hambatan yang besar. Perijinan penelitian

merupakan tanggung jawab otoritas suatu wilayah yang akan di teliti. Sehingga

perijinan penelitian merupakan salah satu prasyarat yang harus dimiliki peneliti.

Page 60: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

43

2. Tahap Pelaksanaan

Menurut Yunus, (2010;237), ada dua pelaksanaan penelitian wilayah yang

dapat dilakukan, yaitu pelaksanaan kerja lapangan dan pelaksanaan kerja

laboratorium. Pada pelaksanaan kerja laboratorium peneliti menganalisis citra

satelit yaitu tentang penggunaan lahan di sekitar kawasan jalan lingkar selatan

Salatiga yang sebelumnya sudah ditentukan peneliti daerah mana saja yang akan

dianalisis dan pembuatan peta-peta pendukung penelitian. Hal ini dimaksudkan

untuk memperoleh gambaran lengkap mengenai Landuse Time Series di wilayah

penelitian, karena semua wilayahnya terliput dalam sebuah citra.

Pelaksanaan kerja lapangan. Tujuan dari pelaksanaan lapangan yaitu

mengecek kebenaran kenampakan yang ada dari interpretasi citra yang

sebelumnya telah dilakukan pada saat pelaksanaan kerja laboratories. Karena pada

pengambilan gambarnya dilakukan dari jarak yang jauh maka pasti ada beberapa

kenampakan yang tidak dapat dikenali 100%. Setelah di lakukan pengecekan

lapangan, kemudian di lakukan kerja laboratorium lagi untuk membenarkan

beberapa interpretasi yang salah dan menghasilkan peta wilayah yang

menggambarkan sebaran kenampakan permukaan bumi yang mendekati 100%

benar. Selain pengecekan lapangan juga dilakukan pengumpulan data-data primer

dengan teknik wawancara, kuesioner maupun observasi tentang mengenai sosial

ekonomi masyarakat sekitar kawasan jalan lingkar Salatiga.

3. Tahap Pengolahan Data

Pada tahap ini dilakukan pengecakan kebenaran data, menyusun data,

melaksanakan coding, melaksanakan klasifikasi data, mengoreksi jawaban

Page 61: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

44

kuesioner yang kurang jelas, pembuatan table, dan representasi data dalam bentuk

gambar atau peta.

4. Tahap Analisis

Ada dua teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini yang pertama

yaitu teknik analisis spasial dengan overlay. Analisis ini digunakan untuk

mengukur aspek fisik seberapa besar perubahan yang terjadi pada penggunaan

lahan (time series) dan bagaimana proses perkembangan wilayah jalan lingkar

selatan Salatiga secara fisik setelah dibangunnya jalan tersebut. Sofwer yang

digunakan yaitu Microsoft Excel, Arc Gis, Arc View Gis, Google earth dan Map

Source.

Kedua yaitu teknik statistic deskriptif dalam penelitian kuantitatif, teknik

analisis data yang digunakan yaitu statistik. Sugiyono, (2009;147) mengatakan

statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data

dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk

umum atau generalisasi. Kemudian hasil dari analisis deskriptif datanya disajikan

melalui tabel dan grafik. Data yang menggunakan teknik analisis statistic

deskriptif adalah data geografi ekonomi masyarakat JLS Salatiga.

Setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul,

kemudian data tersebut dikelompokan berdasarkan variabel dan jenis responden,

mentabulasi data dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang

diteliti, dan melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah penelitian.

Page 62: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

45

5. Tahap Penulisan Laporan

Tahap ini terdiri dari penyusunan kesimpulan dan rekomendasi penelitian.

3.6.Metode Analisis Data

Menurut Singarimbun (1995) dalam Wahab (2009;26), bahwa analisis data

merupakan proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah di

baca dan di interpretasikan. Adapun Proses Analisis Data yang di gunakan dalam

penelitian ini :

1. Analisis Spasial

Analisis spasial dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa

besar perubahan spasial yang terjadi di sekitar kawasan jalan lingkar luar Kota

Salatiga yaitu mengidentifikasi perubahan penggunaan lahan dalam kurung waktu

delapan tahun dari sebelum dibangunnya jalan lingkar luar Kota Salatiga yaitu

pada tahun 2006 sampai setelah di bangunnya jalan lingkar luar Kota Salatiga

yaitu tahun 2014.

Motede overlay dilakukan untuk menggabungkan dua sumber data multi

temporer. Data tersebut yaitu citra Google Eart tahun 2014 dan Peta Penggunaan

Lahan Eksisting kota Salatiga dengan data dasar Citra Quickbird Akuasi 11

September 2006 (LAPAN) dan peta RBI tahun 1998 yang dikompilasi dari Foto

Udara skala 1 : 50.000 tahun 1993/1994 secara fotogrametri. Analisis ini

bertujuan untuk mengetahui perubahan penggunaan lahan secara fisik.

Kemudian, dari hasil analisis peta penggunaan lahan eksisting JLS

Salatiga tahun 2006 dan peta penggunaan lahan JLS Salatiga tahun 2014 didapat

perkembangan perubahan lahan di sekitar wilayah jalan tersebut. Setelah

Page 63: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

46

diketahui perubahan penggunaan lahan tersebut, kemudian bagaimana proses arah

perambatan perkembangan lahan atau perkembangan secara fisik pada wilayah

yang dilewati JLS Salatiga. Lalu, perkembangan perubahan lahan tersebut di

terapkan ke proses perlusan areal “urban sprawl” . Secara garis besar ada 3

macam proses perluasan areal kekotaan (urban sprawl), yaitu concentric

development, ribbon development dan leap frog development. Maka, dari teori

tersebut dapat diketahui hal-hal apa saja yang mempengaruhi, dan dampak apa

saja yang timbul akibat proses perkembangan perluasan wilayah di JLS Salatiga.

2. Analisis Statistik Deskriptif

Data yang bersifat kuantitatif, diproses dengan beberapa cara antara lain

(a) dijumlahkan, dibandingkan dengan jumlah yang diharapkan dan diperoleh

prosentase, (b) dijumlahkan diklasifikasikan sehingga merupakan susatu susunan

urut data, untuk selanjutnya dibuat tabel saja atau diproses lebih lanjut menjadi

perhintungan kesimpulan atau kepentingan visualisasi dan dengan bentuk grafik,

dengan tujuan agar data ini memudahkan peneliti atau orang lain memahami hasil

penelitian (Wahab, 2009;28)

Analisis data ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari menjawab pertanyaan

serta tujuan penelitian ketiga. Analisis ini digunakan untuk variabel-variabel

dengan sebaran-sebaran frekuensi, baik dengan angka mutlak maupun dengan

presentase. Indikator dari masing-masing variabel untuk analisa deskriptif diukur

dengan memberikan bobot masing-masing katagori seperti Tabel 8. berikut:

Page 64: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

47

Tabel 8. Indikator Katagori Penelitian Katagori Bobot

a. Sangat Baik 4

b. Baik 3

c. Kurang Baik 2

d. Sangat Buruk 1

Sumber :Abdul Wahab, (2009;28).

Rumus yang digunakan :

a) Nilai : Bobot x frekuensi

b) Rata - rata skor : ∑

n = total frekuensi

c) Rata-rata :

100%

Hasil dari nilai, rata-rata skor dan presentase diatas dapat di

interpretasikan dengan membandingkan angka parameter yang sudah ditentukan

dalam daftar klasifikasi instrumen yang digunakan. Hal tersebut dapat dilihat pada

Tabel 9. berikut:

Tabel 9. Klasifikasi Sebutan Instrumen yang Digunakan NO Penyebutan Rata-rata skor dan

presentase

Parameter

1 Sangat Berpengaruh Rata-rata skor 3,21-4.00

Rata-rata persen 80,01%-100%

2 Cukup Berpengaruh Rata-rata skor 2,41-320

Rata-rata persen 60,01%-80,00%

3 Kurang berpengaruh Rata-rata skor 1,61-2,40

Rata-rata persen 40,01-60,00%

4 Tidak Berpengaruh Rata-rata skor 0,81-1,60

Rata-rata persen 20,01%-40,00%

Sumber : Abdul Wahab,(2009;29).

Parameter pada Tabel 9. diperoleh dengan pembagian interval dengan

masing-masing penyebut yaitu rata-rata skor 0,8 dan rata-rata persen 20%.

Sehingga diperoleh lima kelas penyebut. Berhubung, kelas peyebut yang

diperlukan hanya empat kelas, maka pembagian intervalnya dimulai dari rata-rata

skor paling besar ke paling kecil yakni 4 – 0,81 dan rata-rata persen 100% - 20%.

Page 65: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

48

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian

Citra Google Earth

tahun 2014

Koreksi geometric &

Registrasi

croping Titik Koordinat

Sampel(GPS)

Survey

lapangan

Proses

Multi

Temporer

Peta Penggunaan Lahan Tentatif

Teknik Analisis Data

Analisis Statistik

Deskriptif

Analisis Spasial

dengan overlay Data Geografi

Ekonomi Masyarakat

Jalan Lingkar Selatan

Salatiga

Data Primer

Perubahan Spasial Sebelum dan

Sesudah di Kawasan Jalan Lingkar

luar Kota Salatiga

Interpretasi

Chek List Lapangan

Peta Penggunaan Lahan

Peta Penggunaan Lahan

Eksisting Kota Salatiga

tahun 2014

Proes Perambatan Kenampakan

Fisik dengan Pendekatan

Morfologi Kota

Keterangan :

= Proses Pemetaan

= Proses

Page 66: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

100

BAB V

PENUTUP

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian, dirumuskan simpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan analisis Landuse Time Serie, telah terjadi perubahan luas

penggunaan lahan di sekitar JLS Salatiga antara lahan terbangun dan lahan

non terbangun. Perubahan penggunaan lahan di JLS dipicu oleh semakin

tingginya permintaan penggunaan tata guna lahan oleh masyarakat seperti

pembangunan pemukiman, fasilitas sosial, industri, perkantoran, perdagangan

dan jasa. Hal ini menggambarkan dengan dibangun JLS, pemanfaatan lahan

disekitar jalan tersebut sangat berpenguruh.

2. Proses perkembangan wilayah kota secara fisik berdasarkan tipe proses

perluasan kota Urban Sprawl di sekitar wilayah JLS Salatiga yaitu tipe linear

development dan tipe leap frog development. Penyebab terbentuknya tipe ini

di JLS karena adanya tempat-tempat usaha perdagangan dan jasa, industri,

perkantoran, fasilitas sosial dan pemukiman. Tipe linear development ini lebih

mendominasi karena adanya faktor pelayanan umum dan faktor aksesibilitas

yang mudah. Tipe perambatan memanjang ini dapat dijumpai pada kawasan

pasar minggu yang bertempat di Kelurahan Pulutan dan Kelurahan Cebongan.

Sedangkan tipe perambatan meloncat (leap frog development), Penambahan

lahan terbangun terjadi di Kelurahan Kumpulrejo.

100

Page 67: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

101

3. Aspek geografi ekonomi masyarakat yang ada disekitar JLS Salatiga

mengalami perubahan. Berdasarkan analisis, variabel geografi ekonomi yang

berada di atas batas berpengaruh 2,40 atau 60% sebelum JLS Salatiga

dibangun yaitu itensitas perjalanan, waktu perjalanan menuju ke Ibu Kota,

penghasilan, kepemilikan kendaraan, kondisi bangunan rumah dan harga

lahan. Sedangkan variabel yang berada di bawah batas berpengaruh 2,40 atau

60% setelah JLS Salatiga dibangun yaitu kemudahan mendapatkan angkotan

kota dan ongkos transport. Analisis ini menunjukan bahwa adanya hubungan

antara proses perambatan wilayah di JLS Salatiga dengan berpengaruhnya

aspek gografi ekonomi maasyarakat setelah jalan tersebut dibangun.

5.2. Saran

Saran yang diberikan sebagai kontribusi penelitian ini terhadap warga

dilokasi penelitian, pemerintah, maupun penelitian selanjutnya adalah sebagai

berikut:

1. Pemerintah diharapkan dapat mengedalikan dan mengarahkan proses

pembangunan lahan terbangun sesuai RTRW Kota Salatiga serta memfasilitasi

sarana dan prasarana transportasi guna pembangunan wilayah sekitar jalan

lingkar selatan Salatiga pada khususnya dan Kota Salatiga pada umumnya.

2. Diharapkan bagi warga yang bertempat tinggal dan memiliki lahan di sekitar

JLS, dapat memanfaatkan secara optimal baik dalam bidang jasa dan

perdagangan, pertanian, maupun kegiatan ekonomi yang lain. Agar

kedepannya wilayah disekitar JLS dapat lebih maju.

Page 68: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

102

DAFTAR PUSTAKA

Adisasmita, Rahardjo. 2006. Analisis Tata Ruang Pembangunan.Yokyakarta:

Graha Ilmu.

Adisasmita, Sakti Adji. 2011. Jaringan Transportasi Teori dan Analisis.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Afriansyah, Rizal., Wicaksono, Achmad, dan Djakfar, Ludfi. 2012."Penentuan

Prioritas Pengembangan Jaringan Jalan Pendukung Kawasan Setrategis di

Pulau Sumbawa". Jurnal Rekayasa Sipil. Volume. 6. No. 3. Hal. 214-225.

Malang: Fakultas Teknik, BRAWIJAYA.

Anonim. 1997. Kamus Tata Ruang. Jakarta: Direktorat Jenderal Cipta Karya

Departemen Pekerjaan Umum.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Manajemen Penelitian. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta

Badan Pusat Statistik Kota Salatiga. 2012. Buku Kota Salatiga Dalam Angka.

Salatiga: Badan Pusat Statistik Nasional.

Biang, Feri Daud. 2008. Dampak Pembangunan Jalan Metro Tanjung Bunga

Terhadap Komunitas Nelayan di Kota Makasar. Tesis. Semarang: Magister

Ilmu Lingkungan Universitas Diponegoro.

Budi harjo, Eko. 1996. Tata Guna Tanah Dalam Perencanaan Perdesaan

Perkotaan Wilayah. Bandung : Alumni Bandung

Burhan, Bungin. 2005. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana

Gayatri, Dilla Dania. 2012. Pemanfaatan Pembangunan Jalanan Lingkar Selatan

Dalam Meningkatkan Kehidupan Sosial Ekonomi di Kota Cilegon. Skripsi.

Serang: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

Hobbs, FD. 1995. Perencanaan dan Teknik Lalulintas. Yogyakarta: Universitas

Gajah Mada.

Idwan, Santoso. 1996. Manajemen Transportasi. Bandung: LPM. ITB

Khisty, C. Jotin and B. Kent Lall. Dasar-dasar Rekayasa Transportasi. Jakarta;

Erlangga.

Marlok, Edward K. 1984. Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi.

Jakarta: Erlangga.

Miro, Fidel. 2005. Perencanaan Transportasi untuk Mahasiswa, Perencana, dan

Praktiasi. Jakarta: Erlangga.

Miro, Fidel. 2012. Pengantar Sistem Transportasi. Jakarta: Erlangga.

102

Page 69: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

103

Mulyanto, HR. 2008. Prinsip-Prinsip Pengembangan Wilayah. Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Nasition,M.N. 2008. Manajemen Transportasi. Bogor: Ghalia Indonesia.

Oktaria, Roni. 2011. Persepsi Masyarakat Terhadap Pembangunan Jalan Lingkar

Utara Kota Solok. Tesis. Semarang: Magister Ilmu Lingkungan

Universitas Diponegoro.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomer 34 Tahun 2006 Tentang Jalan.

Salim, H. A. Abbas. 1993. Manajemen Transportasi. Jakarta: PT Raja Grafindo.

Siregar, Heriansyah., Salleh, A.G., Talarosha, Basaria, dan Bangun, F.T.A.

2005."Analisis Kinerja Jalan Akibat Peningkatan Intensitas Bangunan

Perumahan Pada Kawasan Permukiman: Studi Kasus: Jalan Jendral Besar

A.H.Nasution (Jalan Lingkar Luar Medan)". Jurnal Arsitektur "ATRIUM".

Volume. 02. No. 02. Hal. 48-55. Sumatra Utara: USU.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: PT.

Alfabeta.

Suyono, R.S. 2009."Analisis Pemilihan Rute dalam Kajian Kebutuhan Pergerakan

Pada Rencana Pembangunan Ruas Jalan Semitau-Nanga Badau Kabupaten

Kapuas Hulu". Jurnal Teknik Sipil. Volume. 9. No. 1. Hal. 139-152.

Tanjungpura: Fakultas Teknik, UNTAN.

Suwignyo. 2009. Partisispasi Masyarakat dalam Pemanfaatan dan Pengendalian

Ruang di Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. Tesis. Semarang.

Magister Teknik Pembangunan Wilayah dan Kota Universitas

Diponegoro.

Tamin, Ofyar Z. 2000. Perencanaan dan Pemodelan Transportasi. Bandung. ITB

Press.

Taringan, Robison. 2003. Perencanaan Pembangunan Wilayah. PT Bumi Aksara,

Jakarta.

Undang - Undang Republik Indonesia No 38 tahun 2004 Tentang Jalan

Undang - Undang Republik Indonesia Nomer 26 tahun 2007 Tentang Penataan

Ruang.

Wahab, Abdul. 2009. Dampak Peningkatan Kualitas Jalan Lingkar Barat

Enrengkang Terhadap Pengembangan Wilayah dan Kota. Tesis. Semarang.

Magister Teknik Pembangunan Wilayah Dan Kota Universitas

Dipenegoro.

Warpani, Suwarjoko. 1985. Rekayasa Lalulintas. Bandung: Bharata Karya Aksara

Page 70: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

104

Yunus, Hadi Sabari. 1999. Struktur Tata Ruang Kota. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Yunus, Hadi Sabari. 2005. Manajemen Kota. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Yunus, Hadi Sabari. 2010. Metodologi Penelitian Wilayah Kontemporer.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Page 71: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

105

LAMPIRAN

Page 72: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

106

Lampiran 1.

A. PERTANYAAN DALAM BENTUK KUESIONER

PENELITIAN PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN

LINGKAR SELATAN KOTA SALATIGA TAHUN 1998-2014

PETUNJUK PENGISIAN

1. Bacalah setiap poin pertanyaan dengan baik dan teliti.

2. Isilah pertanyaan-pertanyaan kuesioner dengan menggunakan tanda (X) untuk

pertanyaan yang sifatnya pilihan.

3. Untuk pertanyaan yang berupa isian, isi dengan jawaban/pertanyaan secara

singkat dan jelas.

DAFTAR PERTANYAAN

Tanggal Wawancara : ..............................

BIODATA RESPONDEN

Nama :

Pekerjaan :

Usia/Umur :

Pendidikan :

Jenis kelamin : Laki-Laki Perempuan

Alamat :

I. Aspek Sosial Ekonomi

1. Berapa harga tanah yang berada di sekitar JLS sebelum jalan lingkar ini

dibangun?

a. Rp 1.000.000 – Rp 2.000.000

b. Rp500.000 – Rp1.000.000

c. Rp 150.000 – Rp 500.000

d. Rp 80.000 – Rp 150.000

Page 73: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

107

Berapa harga tanah yang berada di sekitar JLS setelah jalan lingkar ini

dibangun?

e. Rp 1.000.000 – Rp 2.000.000

f. Rp500.000 – Rp1.000.000

g. Rp 150.000 – Rp 500.000

h. Rp 80.000 – Rp 150.000

2. Berapa kali rata-rata anda melakukan perjalanan dalam satuhari sebelum

jalan lingkar ini dibangun?

a. Lebih dari 6 kali

b. 5 kali s/d 6 kali

c. 3 kali s/d 4 kali

d. 1 kali s/d 2 kali

Berapa kali rata-rata anda melakukan perjalanan dalam satuhari setelah

jalan lingkar ini dibangun?

a. Lebih dari 6 kali

b. 5 kali s/d 6 kali

c. 3 kali s/d 4 kali

d. Kurang dari 2 kali

3. Berapa lama waktu yang anda gunakan untuk melakukan perjalanan

menuju kota sebelum jalan lingkar ini dibangun?

a. < 10 menit

b. 10 menit – 20 menit

c. 20 menit – 30 menit

d. > 30 menit

Berapa lama waktu yang anda gunakan untuk melakukan perjalanan

menuju kota setelah jalan lingkar ini dibangun?

a. < 10 menit

b. 10 menit – 20 menit

c. 20 menit – 30 menit

> 30 menit

Page 74: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

108

4. Seberapa mudah anda untuk mendapatkan angkutan umum bila ingin

melakukan perjalanan sebelum jalan ini dibangun?

a. Sangat Mudah

b. Cukup Mudah

c. Susah

d. Sangat Susah/tdak ada angkot

Berapa lama waktu tunggu anda untuk mendapatkan angkutan umum bila

ingin melakukan perjalanan setelah jalan ini dibangun?

a. Sangat Mudah

b. Cukup Mudah

c. Susah

d. Sangat Susah/tdak ada angkot

5. Berapakah ongkos transport anda dalam sehari sebelum jalan lingkar ini

dibangun?

a. < Rp 5.000,00

b. Rp 5.000,00 – Rp 10.000,00

c. Rp 10.000,00 – Rp 15.000,00

d. > Rp 15.000,00

Berapakah ongkos transport anda dalam sehari setelah jalan lingkar ini

dibangun?

a. < Rp 5.000,00

b. Rp 5.000,00 – Rp 10.000,00

c. Rp 10.000,00 – Rp 15.000,00

d. > Rp 15.000,00

6. Berapa besar penghasilan anda dalam sebulan sebelum jalan lingkar ini

dibangun?

a. > Rp 2.400.000,00

b. Rp 1.600.000,00 – Rp 2.400.000,00

c. Rp 800.000,00 – Rp 1.600.000,00

d. < Rp 800.000,00

Page 75: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

109

Berapa besar penghasilan anda dalam sebulan sesudah jalan lingkar ini

dibangun?

a. > Rp 2.400.000,00

b. Rp 1.600.000,00 – Rp 2.400.000,00

c. Rp 800.000,00 – Rp 1.600.000,00

d. < Rp 800.000,00

7. Kendaraan apa yang anda miliki sebelum jalan lingkar ini dibangun?

a. Mobil, Sepeda Motor dan Sepeda

b. Sepeda Motor dan Sepeda

c. Sepeda

d. Tidak memiliki kendaraan

Kendaraan apa yang anda miliki setelah jalan lingkar ini dibangun?

a. Mobil, Sepeda Motor dan Sepeda

b. Sepeda Motor dan Sepeda

c. Sepeda

d. Tidak memiliki kendaraan

8. Bagaimana kondisi rumah anda sebelum jalan lingkar di bangun?

a. Tembok

b. Semi ( tembok dan kayu )

c. Kayu

d. Pagar Bambu

Bagaimana kondisi rumah anda setelah jalan lingkar di bangun?

a. Tembok

b. Semi ( tembok dan kayu )

c. Kayu

d. Pagar Bambu

Page 76: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

110

Lampiran 2.

B. DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA

PERTANYAAN KEPADA KEPALA UNIT KERJA (SKPD) ATAU KEPALA

BIDANG YANG TERLIBAT LANGSUNG DALAM PEMBANGUNAN

JALAN LINGKAR LUAR KOTA SALATIGA

I. Wawancara dengan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Kepala Bappeda

Kota Salatiga

1. Sejak kapan rencana pembangunan Jalan Lingkar Salatiga dimulai?

2. Apa tujuan dari pembangunan jalan lingkar Luar Kota Salatiga?

3. Kebijakan apa yang mendasari sehingga progam pembangunan jalan

lingkar lebih diarahkan ke arah Tenggara Kota Salatiga?

4. Adakah kebijakan khusus Bappeda dalam mengembangkan kawasan

Barat Kota Salatiga dalam kaitannya dengan Visi Kota Salatiga?

5. Bagaimana dengan kebijakan tata ruang kota kaitannya RTRK di

kawasan jalan lingkar luar Kota Salatiga?

II. Wawancara dengan Camat

1. Dampak apa yang paling yang dirasakan masyarakat setelah jalan

lingkar dibangun?

2. Alat trasportasi umum apa saja yang ada di JLS?

3. Adakah kenaikan harga lahan masyarakat setelah JLS dibangun?

4. Bagaimana keadaan ekonomi masyarakat sekitar JLS setelah JLS di

bangun?

III. Wawancara dengan Kepala Desa

1. Bagaimana intensitas masyarakat melakukan perjalanan sebelum dan

setelah jalan lingkar dibangun?

2. Adakah kenaikan harga lahan masyarakat setelah jalan lingkar

dibangun?

3. Bagaimana kondisi perekonomian masyarakat setelah di bangunnya

JLS?

Page 77: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

111

IV. Wawancara dengan Warga Jalan Lingkar Selatan Salatiga

1. Perubahan apa yang anda rasakan setelah JLS di bangun?

2. Kendaraan apa yang anda gunakan dalam kegiatan sehari-hari sebelum

dan sesudah JLS di bangun?

3. Mengapa anda memilih untuk bertempat tinggal di sekitar kawasan JLS?

4. Apakah Anda memiliki tempat usaha/pekerjaan lain di sekitar JLS?

Page 78: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

112

Lampiran 3.

Hasil Wawancara Mendalam dari Informan

A. Jawaban Wawancara dengan Staf (BAPPEDA) Kota Salatiga Bagian

Bidang Perencanaan Wilayah.

Proyek pembangunan Jalan Lingkar Selatan Salatiga dalam Rencana

Umum Tata Ruang Kota Salatiga di rencanankan sejak tahun 1999 kemudian

mulai awal pembangunan tahun 2005 dan rampung tahun 2011. Proyek jalan

ini menggunakan dana APBN, APBD Provinsi Jawa Tengah, dan APBD Kota

Salatiga.

Tujuan jalan lingkar Salatiga dibangunan yaitu untuk mengurangi

kemacetan di wilayah Kota Salatiga. Seperti Jalan Wahid Hasyim, Pasar Jetis,

Pasar Sapi, simpang lima ABC dan di jalan Veteran. Karena jalan yang

sempit, menanjak dan adanya pusat kegiatan perokonomian mengakibatkan

kemacetan di beberapa titik Kota. Selain mengurangi kemacetan, juga

bertujuan untuk memajukan perekonomian masyarakan yang ada di sekitar

wilayah JLS.

Terdapat beberapa pertimbangan mengapa JLS di bangun kearah

Tenggara karena letak wilayah kelurahan-kelurahan yang terdapat di wilayah

Tenggara Kota Salatiga jauh dari Kota dan masih sulitnya akses ke beberapa

wilayah. Selain itu, masih banyaknya warga miskin yang ada di 3 kecamatan

tsb. Sehingga harapan dibangunnya JLS dapat mengurangi kemacetan di pusat

Page 79: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

113

kota dan pengembangan daerah pinggiran dalam bidang perekonomian, jasa,

permukiman dan industri di sejumlah wilayah terluar kota salatiga.

B. Jawaban Wawancara dengan Staf Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bidang

Binamarga.

Jalan Lingkar Selatan Kota Salatiga di bangun dengan panjang 11,3

kilometer dengan lebar jalan 21 meter yang melewati tujuh kelurahan dan tiga

kecamatan. Lahan/Tanah sebelum di bangun JLS, merupakan lahan

tegalan,pemukiman dan persawahan. Setelah JLS dibangun, terjadi

pemanfaatan lahan seperti pembangunan permukiman, tempat usaha baik

ekonomi maupun jasa.

Dilihat dari fungsi JLS tersebut, untuk aksesibilitas terdapat adanya

perbedaan sebulum dan sesudah di banguna JLS. Akses menuju antar wilayah

dapat terjangkau dengan mudah dan cepat. Adanya perbedaan waktu tempuh

warga yang mau melakukan perjalanan ke luar kota baik mau ke Semarang

maupun ke Solo karena tidak harus memutar ke kota dulu.

C. Hasil Wawancara dengan Camat Sidorejo, Camat Sidomukti, dan Camat

Argomulyo.

Dampak positif yang dirasakan warga terutama warga yang berada di

sekitar JLS yaitu akses menuju kota maupun antar lokasi lebih mudah, capat,

wilayahnya menjadi ramai, adanya kegiatan ekonomi, harga jual tanah tinggi

dan taraf hidup masyarakat meningkat.

Page 80: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

114

Ada beberapa alat transportasi umum yang ada di sekitar kawasan JLS

diantaranya angkutan kota dan ojek motor. Untuk angkutan kota yang

melintas sepanjang JLS belum tersedia. Namun, ada beberapa angkutan kota

yang melintas di sekitar kawasan JLS. Seperti di Karangrejo (kelurahan

Kecandran) Jl. Imam Bonjol. Sedangkan untuk penambahan angkotan kota

tidak ada, karena JLS diperuntukan untuk memecah kemacetan dan

menghidupkan roda perekonomian di wilayah Selatan Kota Salatiga.

Harga jual tanah di sekitar JLS meningkat karena tanah yang subur dan

lokasi tersebut dekat dengan jalan. Sehingga akses untuk menuju lokasi lain

mudah. Selain itu, karena lokasinya tersebut ramai, juga mempunyai potensi

sebagai tempat usaha. Terdapat perbedaan secara signifikan nilai/harga jual

tanah sebelum dan sesudah di bangun JLS. Rata-rata meningkat lima kali lipat

dari harga semula dengan harga jual rata-rata 1 juta/m².

Keadaan ekonomi masyarakat yang berada di sekitar JLS mengalami

peningkatan. Beberapa warga yang tinggal di sekitar JLS mendirikan berbagai

tempat usaha seperti bengkel, warung klontong, jasa pijat, toko bangunan, dll.

Selain warga asli, juga terdapat warga luar/investor untuk mendirikan usaha

seperti Hotel, lestoran, membangun tempat industri dll.

Page 81: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

115

D. Hasil Wawancara dengan Lurah atau Pegawai Kelurahan Pulutan,

Kecandran, Kumpulrejo, Blotongan, Dukuh, Cebongan dan Randuacir.

Masyarakat di JLS sehari-hari dalam melakukan

berpergiaan/perjalanan ke suatu tempat setelah dibangunya JLS mengalami

peningkatan. Peningkatan ini dapat dilihat dari aktifitas warga sehari-hari.

Bagi warga yang memiliki kendaraan, mereka akan lebih sering berpergian

dari pada mereka yang tidak memiliki kendaraan. Jadi, dengan dibangunnya

JLS ini sangat berpangaruh terhadap aksesibilitas masyarakat JLS.

Harga tanah di JLS meningkat sejak JLS ada. Harganya sangat

beragam. Tergentung dari jenis penggunaan lahan dan jauh dekatnya dengan

JLS. Tanah/lahan yang berada di dekat JLS harganya bisa lebih tinggi dari

pada tanah yang jauh dari JLS. Itu karena, lahan tersebut memiliki akses yang

mudah dan nilai ekonomi.

Sejak ada JLS, perekonomian warga meningkat. Banyak yang

membuka tempat usaha. Seperti toko, warung makan, bengkel, jasa pijat, jasa

transport ojek dll.

E. Hasil Wawancara dengan Warga Jalan Lingkar Selatan Salatiga

Perubahan yang terjadi setelah adanya JLS yaitu wilayah yang berada

di sekitar JLS tambah ramai, akses ke wilayah di sekitar JLS menjadi

gampang, dapat membuka usaha di sekitar JLS,dan harga tanahnya menjadi

mahal.

Page 82: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

116

Sebelum JLS ada, Sebagian warga dalam berpergian sehari-hari sudah

menggunakan sepeda motor, dan sebagian lagi memilih bersepeda dan

berjalan kaki. Setelah ada JLS mereka dalam aktifitas sehari-hari cenderung

memilih menggunakan kendaraan bermotor. Namun ada sebagian kecil yang

masih menggunakan sepeda dan jalan kaki.

Kebanyakan warga JLS mereka merupakan warga keturunan asli

Salatiga. Walaupun ada warga pendatang. namun hanya sedikit. Ada berbagai

alasan mengapa mereka memilih tinggal di sekitar JLS diantaranya yaitu ikut

dengan orang tua, warisan dari orang tua, ikut dengan mertua, dan karna

pekerjaan.

Beberapa warga JLS memiliki tempat usaha dan pekerjaan lain selain

pekerjaan utama. Mereka rata- membuka usaha toko, bengkel dan warung

makanan, adapun warga yang membuka usaha jasa pijat, konter seluler dan

yang lain hanya sedikit. Bagi petani dan buruh bangunan, mereka memiliki

pekerjaan lain selain pekerjaan utama mereka yaitu ternak dan tukang perah

susu.

Page 83: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

117

Lampiran 4.

Hasil Olahan Data Kuesioner

No NAMA PEKERJAAN UMUR PENDIDIKAN JENIS

KELAMIN ALAMAT

1 Yoyok Pegawai Swasta 54 S1 L Kumpulrejo

2 Widyaningsih Ibu Rumah Tangga 38 SMA P Kumpulrejo

3 Tri Setiasih Guru 46 S1 P Kumpulrejo

4 Norma Fatimah Kariawan Pabrik 29 SMA P Kumpulrejo

5 Desi Listiani Kariawan Pabrik 33 SMA P Kumpulrejo

6 Nur Juandi Kariawan Pabrik 35 SMA L Kumpulrejo

7 Sanjaya Agung Pedagang 47 SMA L Kumpulrejo

8 Nur Anjani Guru 37 S1 P Kumpulrejo

9 Noer Rohman Buruh 35 SMA L Kumpulrejo

10 Aan Wijayanto Pegawai Swasta 36 SMA L Kumpulrejo

11 Jamari Setyawan Wiraswasta 51 SMA L Kumpulrejo

12 Novandi Hartadi Wiraswasta 40 SMA L Kumpulrejo

13 Aditya Sirojudin Pelatih Sepak Bola 46 SMA L Kumpulrejo

14 Elok Setianti Pegawai Swasta 36 SMA P Kumpulrejo

15 Sarwan Adi Pedagang 54 SMA L Blotongan

16 Sutrisno Anwar Buruh Pasar 57 SD L Blotongan

17 Azwar Karim PKL 47 SMP L Blotongan

18 Leo Sutardi Supir 45 SMA L Blotongan

19 Jamil Prakoso Kariawan Pabrik 34 SMA L Blotongan

20 Adam Aji Pedagang 48 SMA L Blotongan

21 Azis Gancar Kariawan Pabrik 39 SMA L Blotongan

22 Afrizal Ridho Pedagang 43 SMA L Blotongan

23 Ika Pramastanti Wiraswasta 40 SMA P Blotongan

24 Dewi Azzahri Guru 35 S1 P Blotongan

25 Ega Pambudi Buruh 37 SMA L Blotongan

26 Goncong Ramahi Buruh 36 SMP L Blotongan

27 Jamil Rahmadi A Kariawan Pabrik 34 SMA L Blotongan

28 A. Royyan Slamet Wiraswasta 39 SMA L Blotongan

29 Dandy Pratama Buruh 43 SMP L Blotongan

30 Reza Irawan PNS 48 S1 L Blotongan

31 Aryo Muslimin PNS 42 S1 L Blotongan

32 Deni Ahmad S Buruh 44 SMP L Blotongan

33 Fajar Bukhori Buruh 50 SMP L Blotongan

34 Muh. Arif R PNS 58 S1 L Blotongan

35 Rahmat Sugandi Guru 42 S1 L Blotongan

36 Aldian Syah L Guru 56 S1 L Blotongan

Page 84: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

118

No NAMA PEKERJAAN UMUR PENDIDIKAN JENIS

KELAMIN ALAMAT

37 Ardi Setya P Buruh 39 SMP L Blotongan

38 Wahyu Basri Buruh 46 SMP L Blotongan

39 Tri Haryanti Guru 42 S1 P Dukuh

40 Asharun Guru 53 S1 L Dukuh

41 Ali Mawardi Guru 57 S1 L Dukuh

42 Wisnu Budi Opas SD 32 SMA L Dukuh

43 Puput Melati Ibu Rumah Tangga 28 SMA P Dukuh

44 Sarwo Jati Buruh 47 SD L Dukuh

45 Adi Sumarto Buruh 40 SMP L Dukuh

46 Ari Wibowo Pedagang 44 SMA L Dukuh

47 Soni Wicaksono Wirasuasta 38 SMA L Dukuh

48 Handy Octivianus Wirasuasta 33 SMA L Dukuh

49 Beni Panjaitan Buruh 37 SMP L Dukuh

50 Bangkit Permadi Buruh 38 SMP L Dukuh

51 Satria Hendrawan Wirasuasta 41 SMA L Dukuh

52 Nazar Aswin M Wirasuasta 51 SMA L Dukuh

53 Alfian Insani Buruh 37 SD L Dukuh

54 Vicky Aldianto Buruh 46 SMP L Dukuh

55 Akbar Danu M Buruh 41 SMP L Dukuh

56 Tito Herpafi Wirasuasta 55 SMA L Dukuh

57 Mohammad

Taufan S Buruh 38 SMP L

Dukuh

58 Dian Moharoni Ibu Rumah Tangga 46 SMP L Dukuh

59 Raja Surya L Wirasuasta 39 SMA L Dukuh

60 Markus Arjuna Wirasuasta 35 SMA L Dukuh

61 Mardi Panggabean Buruh 38 SMP L Dukuh

62 Rubianto Hadi S Guru 52 S1 L Dukuh

63 Drs. Hartanto.M.si Guru 57 S2 L Pulutan

64 Tititk Ismiatun Guru 34 S1 P Pulutan

65 Risa Suryani Guru 31 S1 P Pulutan

66 Tri Yuni Ibu Rumah Tangga 34 SMP P Pulutan

67 Dayat Montir 36 SMA L Pulutan

68 Hervanda T Montir 27 SMA L Pulutan

69 Imam Malik Pegawai Swasta 52 SMA L Pulutan

70 Siti Qomariah Guru 38 S1 P Pulutan

71 Drs.Supriantoro Mantan K. DPRD 63 S1 L Cebongan

72 Sarwo Edi Wibowo Pegawai Swasta

39 Pegawai Swasta L Cebongan

73 Anton Sumarno Kariawan Pabrik 40 SMA L Cebongan

74 Aditya Wahasena Pegawai Swasta 36 D3 L Cebongan

75 Aprilia Saputri Ibu Rumah Tangga 33 SMA P Cebongan

Page 85: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

119

No NAMA PEKERJAAN UMUR PENDIDIKAN JENIS

KELAMIN ALAMAT

76 Raja Anthasena Kariawan Pabrik 34 SMA L Cebongan

77 Panji Sulistiawan Kariawan Pabrik 39 SMA L Cebongan

78 Sukino Hadi. S.pd Guru 48 S1 L Cebongan

79 Muslim H Kariawan Pabrik 38 SMA L Cebongan

80 Suroto Buruh 62 SMP L Randuacir

81 Supar Buruh 38 SMP L Randuacir

82 Kusrin Tani 70 SR L Randuacir

83 Yanto Buruh 37 SMA L Randuacir

84 Sutris Buruh 40 SMP L Randuacir

85 Narsidi Buruh 32 SMP L Randuacir

86 Kamto Buruh 43 SMP L Randuacir

87 Wasimin Buruh 41 SMP L Randuacir

88 Sukirman Buruh 38 SMP L Randuacir

89 Sukal Buruh 35 SMP L Randuacir

90 Yunus Buruh 45 SMP P Randuacir

91 Fatimah Nurul I Wirasuasta 45 S1 P Kecandran

92 Wisma Kuntoro Buruh 34 SMA L Kecandran

93 Slamet Riadi Supir 42 SMA L Kecandran

94 Subianto Hadi Pegawai Swasta 34 SMA L Kecandran

95 Mardi Kuneoros Polisi 44 SMA L Kecandran

96 Bintoro Eko Pagawai Swasta 36 SMA L Kecandran

97 Arjuna Wiata Guru 35 S1 L Kecandran

98 Jam Juji Rangga Guru 43 S1 L Kecandran

99 Sudiran P Polisi 49 SMA L Kecandran

100 Parjan A Polisi 55 S1 L Kecandran

NO

ASPEK SOSIAL EKONOMI

Harga Lahan Pengasilan Kepemilikan Kendaraan

Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah Sebeum Sesudah

a b c d a b c d a b c d a b c d a b c d a b c d

1 1 1 1 1 1 1

2 1 1 1 1 1 1

3 1 1 1 1 1 1

4 1 1 1 1 1 1

5 1 1 1 1 1 1

6 1 1 1 1 1 1

7 1 1 1 1 1 1

Page 86: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

120

NO

ASPEK SOSIAL EKONOMI

Harga Lahan Pengasilan Kepemilikan Kendaraan

Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah Sebeum Sesudah

a b c d a b c d a b c d a b c d a b c d a b c d

8 1 1 1 1 1 1

9 1 1 1 1 1 1

10 1 1 1 1 1 1

11 1 1 1 1 1 1

12 1 1 1 1 1 1

13 1 1 1 1 1 1

14 1 1 1 1 1 1

15 1 1 1 1 1 1

16 1 1 1 1 1 1

17 1 1 1 1 1 1

18 1 1 1 1 1 1

19 1 1 1 1 1 1

20 1 1 1 1 1 1

21 1 1 1 1 1 1

22 1 1 1 1 1 1

23 1 1 1 1 1 1

24 1 1 1 1 1 1

25 1 1 1 1 1 1

26 1 1 1 1 1 1

27 1 1 1 1 1 1

28 1 1 1 1 1 1

29 1 1 1 1 1 1

30 1 1 1 1 1 1

31 1 1 1 1 1 1

32 1 1 1 1 1 1

33 1 1 1 1 1 1

34 1 1 1 1 1 1

35 1 1 1 1 1 1

36 1 1 1 1 1 1

37 1 1 1 1 1 1

38 1 1 1 1 1 1

39 1 1 1 1 1 1

40 1 1 1 1 1 1

41 1 1 1 1 1 1

42 1 1 1 1 1 1

43 1 1 1 1 1 1

44 1 1 1 1 1 1

Page 87: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

121

NO

ASPEK SOSIAL EKONOMI

Harga Lahan Pengasilan Kepemilikan Kendaraan

Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah Sebeum Sesudah

a b c d a b c d a b c d a b c d a b c d a b c d

45 1 1 1 1 1 1

46 1 1 1 1 1 1

47 1 1 1 1 1 1

48 1 1 1 1 1 1

49 1 1 1 1 1 1

50 1 1 1 1 1 1

51 1 1 1 1 1 1

52 1 1 1 1 1 1

53 1 1 1 1 1 1

54 1 1 1 1 1 1

55 1 1 1 1 1 1

56 1 1 1 1 1 1

57 1 1 1 1 1 1

58 1 1 1 1 1 1

59 1 1 1 1 1 1

60 1 1 1 1 1 1

61 1 1 1 1 1 1

62 1 1 1 1 1 1

63 1 1 1 1 1 1

64 1 1 1 1 1 1

65 1 1 1 1 1 1

66 1 1 1 1 1 1

67 1 1 1 1 1 1

68 1 1 1 1 1 1

69 1 1 1 1 1 1

70 1 1 1 1 1 1

71 1 1 1 1 1 1

72 1 1 1 1 1 1

73 1 1 1 1 1 1

74 1 1 1 1 1 1

75 1 1 1 1 1 1

76 1 1 1 1 1 1

77 1 1 1 1 1 1

78 1 1 1 1 1 1

79 1 1 1 1 1 1

80 1 1 1 1 1 1

81 1 1 1 1 1 1

Page 88: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

122

NO

ASPEK SOSIAL EKONOMI

Harga Lahan Pengasilan Kepemilikan Kendaraan

Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah Sebeum Sesudah

a b c d a b c d a b c d a b c d a b c d a b c d

82 1 1 1 1 1 1

83 1 1 1 1 1 1

84 1 1 1 1 1 1

85 1 1 1 1 1 1

86 1 1 1 1 1 1

87 1 1 1 1 1 1

88 1 1 1 1 1 1

89 1 1 1 1 1 1

90 1 1 1 1 1 1

91 1 1 1 1 1 1

92 1 1 1 1 1 1

93 1 1 1 1 1 1

94 1 1 1 1 1 1

95 1 1 1 1 1 1

96 1 1 1 1 1 1

97 1 1 1 1 1 1

98 1 1 1 1 1 1

99 1 1 1 1 1 1

100 1 1 1 1 1 1

NO

ASPEK SOSIAL EKONOMI

Kondisi Rumah Itensitas Waktu Tempuh

Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah

a b c d a b c d a b c d a b c d a b c d a b c d

1 1 1 1 1 1 1

2 1 1 1 1 1 1

3 1 1 1 1 1 1

4 1 1 1 1 1 1

5 1 1 1 1 1 1

6 1 1 1 1 1 1

7 1 1 1 1 1 1

8 1 1 1 1 1 1

9 1 1 1 1 1 1

10 1 1 1 1 1 1

11 1 1 1 1 1 1

12 1 1 1 1 1 1

Page 89: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

123

NO

ASPEK SOSIAL EKONOMI

Kondisi Rumah Itensitas Waktu Tempuh

Sebelum Sesudah Sebelum Sebelum Sesudah Sebelum

a b c d a b c d a b c d a b c d a b c d a b c d

13 1 1 1 1 1 1

14 1 1 1 1 1 1

15 1 1 1 1 1 1

16 1 1 1 1 1 1

17 1 1 1 1 1 1

18 1 1 1 1 1 1

19 1 1 1 1 1 1

20 1 1 1 1 1 1

21 1 1 1 1 1 1

22 1 1 1 1 1 1

23 1 1 1 1 1 1

24 1 1 1 1 1 1

25 1 1 1 1 1 1

26 1 1 1 1 1

27 1 1 1 1 1 1

28 1 1 1 1 1 1

29 1 1 1 1 1 1

30 1 1 1 1 1 1

31 1 1 1 1 1 1

32 1 1 1 1 1 1

33 1 1 1 1 1 1

34 1 1 1 1 1 1

35 1 1 1 1 1 1

36 1 1 1 1 1 1

37 1 1 1 1 1 1

38 1 1 1 1 1 1

39 1 1 1 1 1 1

40 1 1 1 1 1 1

41 1 1 1 1 1 1

42 1 1 1 1 1 1

43 1 1 1 1 1 1

44 1 1 1 1 1 1

45 1 1 1 1 1 1

46 1 1 1 1 1 1

47 1 1 1 1 1 1

48 1 1 1 1 1 1

49 1 1 1 1 1 1

Page 90: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

124

NO

ASPEK SOSIAL EKONOMI

Kondisi Rumah Itensitas Waktu Tempuh

Sebelum Sesudah Sebelum Sebelum Sesudah Sebelum

a b c d a b c d a b c d a b c d a b c d a b c d

50 1 1 1 1 1 1

51 1 1 1 1 1 1

52 1 1 1 1 1 1

53 1 1 1 1 1 1

54 1 1 1 1 1 1

55 1 1 1 1 1 1

56 1 1 1 1 1 1

57 1 1 1 1 1 1

58 1 1 1 1 1 1

59 1 1 1 1 1 1

60 1 1 1 1 1 1

61 1 1 1 1 1 1

62 1 1 1 1 1 1

63 1 1 1 1 1 1

64 1 1 1 1 1 1

65 1 1 1 1 1 1

66 1 1 1 1 1 1

67 1 1 1 1 1 1

68 1 1 1 1 1 1

69 1 1 1 1 1 1

70 1 1 1 1 1 1

71 1 1 1 1 1 1

72 1 1 1 1 1 1

73 1 1 1 1 1 1

74 1 1 1 1 1 1

75 1 1 1 1 1 1

76 1 1 1 1 1 1

77 1 1 1 1 1 1

78 1 1 1 1 1 1

79 1 1 1 1 1 1

80 1 1 1 1 1

81 1 1 1 1 1 1

82 1 1 1 1 1 1

83 1 1 1 1 1 1

84 1 1 1 1 1 1

85 1 1 1 1 1

86 1 1 1 1 1 1

Page 91: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

125

NO

ASPEK SOSIAL EKONOMI

Kondisi Rumah Itensitas Waktu Tempuh

Sebelum Sebelum Sebelum Sebelum Sebelum Sebelum

a b c d a b c d a b c d a b c d a b c d a b c d

87 1 1 1 1 1

88 1 1 1 1 1 1

89 1 1 1 1 1 1

90 1 1 1 1 1 1

91 1 1 1 1 1

92 1 1 1 1 1 1

93 1 1 1 1 1 1

94 1 1 1 1 1 1

95 1 1 1 1 1 1

96 1 1 1 1 1 1

97 1 1 1 1 1 1

98 1 1 1 1 1 1

99 1 1 1 1 1 1

100 1 1 1 1 1 1

NO

ASPEK SOSIAL EKONOMI

Waktu Tunggu Angkutan Umum Ongkos Transportasi

Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah

a b c d a b c d a b c d a b c d

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

Page 92: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

126

NO

ASPEK SOSIAL EKONOMI

Waktu Tunggu Angkutan Umum Ongkos Transportasi

Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah

a b c d a b c d a b c d a b c d

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

Page 93: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

127

NO

ASPEK SOSIAL EKONOMI

Waktu Tunggu Angkutan Umum Ongkos Transportasi

Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah

a b c d a b c d a b c d a b c d

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

Page 94: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

128

NO

ASPEK SOSIAL EKONOMI

Waktu Tunggu Angkutan Umum Ongkos Transportasi

Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah

a b c d a b c d a b c d a b c d

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

Page 95: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

129

No

Koordinat Hasil Interpretasi

Citra Google Earth 2014

Hasil Pengamatan Lapangan

Tahun 2014 Keterangan

X Y Penggunaan

Lahan Gambar

Penggunaan

Lahan Gambar

1. 442939,69 9187839,18 Bangunan

Sekolah

Bangunan

(SMK)

Sesuai

2. 446249,87 9185971,53 Gedung

Gedung

(Perkantoran)

Sesuai

3. 443371,62 9189149,83 Industri

Industri

Sesuai

Lampiran 5.

Uji Akurasi Citra dengan Cek Penggunaan Lahan di Lapangan

Lampiran 5.

Uji Akurasi Citra dengan Cek Penggunaan Lahan di Lapangan

Page 96: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

130

4. 442197,26 9192632,74 Sawah

Sawah

Sesuai

5. 444081,25 9186267,38 Bangunan

Sekolah

Bangunan SD

Sesuai

6. 443366,62 9188465,94 Pemukiman

Pemukiman

(Perumahan)

Sesuai

7. 442259,63 9192040,21 Kebun

Kebun

Sesuai

Page 97: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

131

8. 442482,23 9188089,80 Tanah

Kosong/Lapangan

Lahan

Kosong

Sesuai

9. 442412,40 9186040,85 Bangunan

Gedung

Bangunan

(Wisata)

Sesuai

10. 443710,05 9189165,02 Tanah

Kosong/Lapangan

Lapangan

Sesuai

11. 442399,72 9189436,96 Permukiman Pemukiman

(Perkioasan)

Sesuai

Page 98: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

132

12 445465,06 9185627,73 Pemukiman

Pemukiman

(Peternakan)

Sesuai

Jumlah Titik yang disurvei = 12

Jumlah Titik yang sesuai = 12

Tingkat Kebenaran Interpretasi =

Tingkat Kebenaran Interpretasi =

= 100%

Dengan demikian akurasi Citra Quickbird yang digunakan untuk analisis penggunaan lahan mencapai 100%

Page 99: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

133

133

Lampiran 6.Surat Ijin Penelitian

Page 100: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

134

134

Page 101: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

135

135

Lampiran 7. Surat Rekomendasi Penelitian

Page 102: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

136

136

Lampiran 8. Surat Bukti Telah Melakukan Penelitian

Page 103: PERUBAHAN SPASIAL AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN …lib.unnes.ac.id/21822/1/3211410006-S.pdf · kedua Saudaraku, Diana Saefi dan Basik Muawan. Keluarga, Sahabat... Terimakasih Semua

137

137