84
PERUMAHAN RAKYAT DAN PEMUKIMAN

PERUMAHAN RAKYAT DAN PEMUKIMAN - Bappenas · Web viewSelanjutnya dalam tahun ke dua Repelita III kapasi- tas produksi air bersih dapat ditingkatkan lagi dengan 2.049 lt/dt tersebar

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERUMAHAN RAKYAT DAN PEMUKIMAN - Bappenas · Web viewSelanjutnya dalam tahun ke dua Repelita III kapasi- tas produksi air bersih dapat ditingkatkan lagi dengan 2.049 lt/dt tersebar

PERUMAHAN RAKYAT DAN PEMUKIMAN

XIII/1

Page 2: PERUMAHAN RAKYAT DAN PEMUKIMAN - Bappenas · Web viewSelanjutnya dalam tahun ke dua Repelita III kapasi- tas produksi air bersih dapat ditingkatkan lagi dengan 2.049 lt/dt tersebar

BAB XIII

PERUMAHAN RAKYAT DAN PEMUKIMAN

A. PENDAHULUAN

Sasaran pembangunan perumahan dalam jangka panjang di tu- jukan agar setiap keluarga menempati suatu rumah yang layak serta dapat menjamin ketentraman hidup. Keadaan ini tidak da- pat dicapai sekaligus dan dalam waktu yang singkat, tetapi diusahakan secara bertahap sesuai dengan kemampuan yang ada pada masyarakat maupun Pemerintah. Diharapkan bahwa usaha- usaha peningkatan mutu perumahan dan lingkungannya, baik di daerah perkotaan maupun di daerah pedesaan, dapat mencapai suatu taraf dimana sebagian besar masyarakat Indonesia menem- pati rumah sehat dalam lingkungan yang sehat.

Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi secara terus mene- rus telah dapat meningkatkan kemampuan negara dan masyarakat untuk memperluas tersedianya sarana sosial budaya, termasuk peningkatan pembangunan sektor perumahan rakyat dan pemuki- man. Hal ini makin meningkatkan usaha pembangunan sektor pe-rumahan rakyat dan pemukiman, dan dengan demikian memperluas kesempatan rakyat untuk menikmati hasil-hasil pembangunan tersebut. Selanjutnya hal ini akan meningkatkan kesadaran rakyat akan arti dan manfaat pembangunan, sehingga pada gi-lirannya akan memperkuat tekad rakyat untuk melanjutkan pem-bangunan tahap-tahap berikutnya.

Dalam Repelita III, sektor perumahan rakyat dan pemukiman diwujudkan melalui program perumahan rakyat, program penye- diaan air bersih, program penyehatan lingkungan pemukiman, serta berbagai kegiatan penunjangannya. Sasaran pembangunan dalam sektor perumahan rakyat dan pemukiman adalah meningkat- kan kesejahteraan rakyat sejalan dengan meningkatnya kebu-tuhan pokok rakyat, dengan penekanan pada peningkatan mutu kehidupan yang layak bagi sebagian besar rakyat berpengha- silan rendah. Pelaksanaan pembangunannya diusahakan secara lebih terarah dan terpadu, dengan memperhatikan berbagai hal yang berkaitan, seperti tata guna tanah perkotaan dan pede-saan, pembiayaan, perluasan kesempatan kerja, kesehatan ling-kungan, potensi bahan bangunan lokal, serta berbagai unsur yang lain. Pada dasarnya pembangunan perumahan rakyat, penye-diaan air bersih dan penyehatan lingkungan pemukiman merupa- kan tanggung jawab masyarakat sendiri, sedangkan kewajiban Pemerintah dalam hubungan ini adalah terbatas pada pembinaan,

XIII/3

Page 3: PERUMAHAN RAKYAT DAN PEMUKIMAN - Bappenas · Web viewSelanjutnya dalam tahun ke dua Repelita III kapasi- tas produksi air bersih dapat ditingkatkan lagi dengan 2.049 lt/dt tersebar

pengaturan, pembimbingan serta pemberian berbagai fasilitas bantuan dan perangsang lainnya, yang dapat lebih mendorong pembangunan didalam bidang ini.

Program perumahan rakyat dalam Repelita III diwujudkan melalui kegiatan perbaikan lingkungan perumahan kota atau perbaikan kampung, pengadaan perumahan rakyat melalui Perum Perumnas, pemberian fasilitas kredit pemilikan rumah melalui Bank Tabungan Negara, pemugaran perumahan desa, dan berbagai kegiatan penunjang pembangunan perumahan rakyat pada umumnya.

Pengadaan perumahan rakyat melalui Perum Perumnas yang selama Repelita III meliputi sekitar 60.000 rumah sederhana dan 60.000 rumah inti akan dibangun di kota-kota, terutama ibukota propinsi dan kota-kota lainnya yang dalam rangka pengembangan wilayah berfungsi sebagai pusat pertumbuhan atau memegang peranan penting lainnya. Dalam pada itu sistem pemi-likan rumah melalui Bank Tabungan Negara atau persewaan rumah yang terjangkau oleh masyarakat luas terus ditingkatkan pe-laksanaannya. Disamping itu dalam rangka menggairahkan parti-sipasi masyarakat, melalui Bank Tabungan Negara juga diberi- kan kesempatan bagi masyarakat untuk mengusahakan pembangunan perumahan rakyat diluar usaha Perum Perumnas dengan mengguna- kan fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Melalui kegiatan ini diharapkan dapat dibangun sekitar 30.000 rumah.

Pemugaran perumahan desa terus ditingkatkan melalui meka-nisme yang telah disempurnakan dan dimantapkan serta diusaha- kan penyebaran yang lebih meluas dan merata yaitu meliputi sekitar 6.000 desa yang mencakup 1.000 desa tingkat swadaya, 3.000 desa tingkat swakarya, dan 2.000 desa tingkat swasemba- da. Kegiatan pemugaran perumahan desa ini dilaksanakan dengan memanfaatkan potensi sosial masyarakat desa seperti peranan wanita, koperasi, dan yayasan, serta potensi yang lain seper- ti semangat Gotong Royong, sistem arisan, dan lain sebagai- nya. Sehubungan dengan kegiatan penunjangan pembangunan peru-mahan rakyat maka antara lain telah dilaksanakan berbagai ke-giatan seperti penelitian produksi bahan bangunan lokal, pem-berian bantuan informasi perumahan rakyat, pembinaan teknis, serta peningkatan ketrampilan kearah partisipasi masyarakat yang lebih besar.

Program penyediaan air bersih dalam Repelita III diwujud- kan antara lain dalam bentuk melanjutkan kegiatan yang belum terselesaikan selama pelaksanaan Repelita II, peningkatan penyediaan air bersih dengan menggunakan sistem paket pada sekitar 150 kota kecil, serta pemberian bantuan pinjaman ke

XIII/4

Page 4: PERUMAHAN RAKYAT DAN PEMUKIMAN - Bappenas · Web viewSelanjutnya dalam tahun ke dua Repelita III kapasi- tas produksi air bersih dapat ditingkatkan lagi dengan 2.049 lt/dt tersebar

pada perusahaan-perusahaan air bersih yang telah mampu dan dengan prioritas pelayanan air bersih bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah di daerah-daerah yang sulit mendapatkan air bersih serta di daerah-daerah yang banyak terjangkit pe-nyakit rakyat. Sehubungan dengan ini, di daerah pedesaan di-usahakan peningkatan pelayanan air bersih dan peningkatan ke-sehatan lingkungan melalui program Inpres Bantuan Sarana Ke-sehatan. Selanjutnya sesuai dengan perkembangan pelaksanaan peningkatan penyediaan air bersih serta kebutuhan air bersih yang terus meningkat diusahakan perluasan pelayanan penyedia- an air bersih sampai pada berbagai ibukota kecamatan dengan pelayanan minimum atau rata-rata 60 liter per orang per hari.

B. PELAKSANAAN

1. Program Perumahan Rakyat

a. Perbaikan Kampung

Usaha perbaikan kampung terus ditingkatkan dan dikembang-kan di 200 kota seluas 15.000 Ha, mencakup 150 kota kecil se- luas 9.000 Ha, 40 kota sedang seluas 4.000 Ha dan 10 kota be- sar seluas 2.000 Ha. Kegiatan ini menyangkut perbaikan jalan lingkungan, jalan setapak, saluran air kotor, saluran air bersih, MCK (mandi, cuci, kakus) dan pembuangan sampah. Se-lain itu juga peningkatan berbagai sarana fasilitas sosial yang berupa pembangunan Gedung Sekolah Dasar, Puskesmas dan Pos Kesehatan, terus diusahakan. Program sektor yang lain se-perti. Kegiatan PKK (peningkatan ketrampilan kesehatan ibu dan anak dan sebagainya), industri rumah tangga khususnya bagi masyarakat yang tinggal di kampung-kampung, terus diusaha- kan peningkatannya.

Pelaksanaan kegiatan perbaikan kampung dalam tahun ter- akhir Repelita II mencakup 2 kota seluas 1.320 Ha dengan pen- duduk sebanyak 526.589 orang. Dalam tahun pertama Repelita III pelaksanaan perbaikan kampung mencakup 13 kota seluas 1.979,9 Ha dengan penduduk sekitar 500.580 orang dan pada tahun kedua Repelita III mencakup 52 kota seluas 2.915 Ha dengan penduduk sekitar 969.770 orang. Dalam tahun ketiga Repelita III kegiatan diatas makin ditingkatkan lagi, dimana telah tercakup 24 Daerah Tingkat I Yang tersebar di 76 kota serta meliputi areal seluas 3.062,7 Ha dengan penduduk seki- tar 1.167.730 orang. Perincian pelaksanaan kegiatan perbaikankampung pada tahun ketiga Repelita III dapat dilihat pada Tabel XIII - 1, Tabel XIII - 2 dan Grafik XIII-1.

Page 5: PERUMAHAN RAKYAT DAN PEMUKIMAN - Bappenas · Web viewSelanjutnya dalam tahun ke dua Repelita III kapasi- tas produksi air bersih dapat ditingkatkan lagi dengan 2.049 lt/dt tersebar

XIII/5

Page 6: PERUMAHAN RAKYAT DAN PEMUKIMAN - Bappenas · Web viewSelanjutnya dalam tahun ke dua Repelita III kapasi- tas produksi air bersih dapat ditingkatkan lagi dengan 2.049 lt/dt tersebar

TABEL XIII – 1PENAMBAHAN PERBAIKAN KAMPUNG MENURUT DAERAH TINGKAT I,

1978/79 – 1981/82

XIII/6

Page 7: PERUMAHAN RAKYAT DAN PEMUKIMAN - Bappenas · Web viewSelanjutnya dalam tahun ke dua Repelita III kapasi- tas produksi air bersih dapat ditingkatkan lagi dengan 2.049 lt/dt tersebar

GRAFIK XIII – 1PENAMBAHAN PERBAIKAN KAMPUNG,

1978/79 – 1981/82

XIII/7

Page 8: PERUMAHAN RAKYAT DAN PEMUKIMAN - Bappenas · Web viewSelanjutnya dalam tahun ke dua Repelita III kapasi- tas produksi air bersih dapat ditingkatkan lagi dengan 2.049 lt/dt tersebar

XIII/7

i

Page 9: PERUMAHAN RAKYAT DAN PEMUKIMAN - Bappenas · Web viewSelanjutnya dalam tahun ke dua Repelita III kapasi- tas produksi air bersih dapat ditingkatkan lagi dengan 2.049 lt/dt tersebar

TABEL XIII – 2PENAMBAHAN PERBAIKAN KAMPUNG

MENURUT DAERAH TINGKAT I DAN KOTA,1981/82

XIII/8

Page 10: PERUMAHAN RAKYAT DAN PEMUKIMAN - Bappenas · Web viewSelanjutnya dalam tahun ke dua Repelita III kapasi- tas produksi air bersih dapat ditingkatkan lagi dengan 2.049 lt/dt tersebar

XIII/9

Page 11: PERUMAHAN RAKYAT DAN PEMUKIMAN - Bappenas · Web viewSelanjutnya dalam tahun ke dua Repelita III kapasi- tas produksi air bersih dapat ditingkatkan lagi dengan 2.049 lt/dt tersebar

XIII/10

XIII/l l

Page 12: PERUMAHAN RAKYAT DAN PEMUKIMAN - Bappenas · Web viewSelanjutnya dalam tahun ke dua Repelita III kapasi- tas produksi air bersih dapat ditingkatkan lagi dengan 2.049 lt/dt tersebar
Page 13: PERUMAHAN RAKYAT DAN PEMUKIMAN - Bappenas · Web viewSelanjutnya dalam tahun ke dua Repelita III kapasi- tas produksi air bersih dapat ditingkatkan lagi dengan 2.049 lt/dt tersebar

XIII/11

XIII/l l

Page 14: PERUMAHAN RAKYAT DAN PEMUKIMAN - Bappenas · Web viewSelanjutnya dalam tahun ke dua Repelita III kapasi- tas produksi air bersih dapat ditingkatkan lagi dengan 2.049 lt/dt tersebar

b. Pengadaan Perumahan Rakyat

Dalam pengadaan perumahan rakyat selalu diuaahakan agar keterjangkauan masyarakat golongan berpenghasilan rendah tetap dapat terlaksana tanpa mengurangi kualitas rumah-rumah yang dibangun.

Masalah umum yang menjadi hambatan dalam pelaksanaan pem-bangunan perumahan rakyat di kota-kota besar adalah langkanya tanah dengan harga yang memadai. Salah satu langkah optimasi penggunaan tanah untuk perumahan rakyat di kota-kota besar, telah dirintis melalui pembangunan Rumah Susun atau Flat yang dikaitkan pelaksanaannya dengan program peremajaan kota.

Selama tahun 1980/81, telah dapat diselesaikan pembangun- an perumahan rakyat sejumlah 14.944 unit rumah. Di samping itu telah dapat dibebaskan tanah seluas 756,5 Ha untuk me-nampung pembangunan perumahan dalam tahun-tahun berikutnya. Dalam tahun 1981/82, telah diselesaikan pembangunan perumahan rakyat sejumlah 17.641 unit dan sedang dalam pelaksanaan pem-bangunan adalah 27.577 unit, Perkembangan penambahan pengada- an perumahan rakyat melalui usaha Perum Perumnas setiap tahun dari tahun 1979/80 sampai dengan 1981/82 dapat dilihat pada Tabel XIII - 3, Tabel XIII-4 dan Grafik XIII - 2.

Realisasi, pemberian fasilitas Kredit Pemilikan Rumah me- lalui Bank Tabungan Negara untuk perumahan swasta atau non Perum Perumnas pada tahun 1979/80 adalah sebanyak 7.210 unit rumah, kemudian meningkat dalam tahun 1980/81. menjadi 11.172 unit rumah, dan untuk tahun 1981/82 telah meningkat lagi men-jadi 24.654 unit rumah. Dengan demikian selama tiga tahun Repelita III, Bank Tabungan Negara telah merealisir Kredit Pemilikan Rumah untuk membeli rumah-rumah swasta sebanyak 43.036 unit rumah. Kredit semacam ini juga digunakan untuk pembelian rumah yang dibangun oleh Perum Perumnas, dimana pada tahun pertama Repelita III telah dicapai realisasi se-banyak 4.019 unit rumah, tahun kedua Repelita III sebanyak 7.015 unit rumah dan pada tahun ketiga 27.572 unit rumah.

Selama periode tahun 1979/80 - 1981/82 penyetaran pembe- rian fasilitas Kredit Pemilikan Rumah tidak terbatas hanya pada kota-kota besar saja, tetapi telah pula menjangkau 100 Daerah Tingkat 11 atau Kabupaten yang tersebar di 21 propinsi sebagaimana terlihat Tabel XIII - 5, Tabel XIII - 6 dan Gra- fik XIII - 3. Di samping itu Bank Tabungan Negara melalui Ko-perasi Pemuda Indonesia (KOPINDO) juga menyediakan fasilitas

XIII/12

Page 15: PERUMAHAN RAKYAT DAN PEMUKIMAN - Bappenas · Web viewSelanjutnya dalam tahun ke dua Repelita III kapasi- tas produksi air bersih dapat ditingkatkan lagi dengan 2.049 lt/dt tersebar

TABEL XIII – 3PENAMBAHAN PENGADAAN PERUMAHAN RAKYAT OLEH PERUMNAS

MENURUT DAERAH TINGKAT I,1978/79 – 1981/82(dalam unit rumah)

*) Angka diperbaiki

Page 16: PERUMAHAN RAKYAT DAN PEMUKIMAN - Bappenas · Web viewSelanjutnya dalam tahun ke dua Repelita III kapasi- tas produksi air bersih dapat ditingkatkan lagi dengan 2.049 lt/dt tersebar

XIII/13

Page 17: PERUMAHAN RAKYAT DAN PEMUKIMAN - Bappenas · Web viewSelanjutnya dalam tahun ke dua Repelita III kapasi- tas produksi air bersih dapat ditingkatkan lagi dengan 2.049 lt/dt tersebar

TABEL XIII - 4PENAMBAHAN PENGADAAN PERUMAHAN RAKYAT OLEH PERUMNAS

MENURUT DAERAH TINGKAT I DAN KOTA,1981/82

(dalam unit rumah)

XIII/14

Page 18: PERUMAHAN RAKYAT DAN PEMUKIMAN - Bappenas · Web viewSelanjutnya dalam tahun ke dua Repelita III kapasi- tas produksi air bersih dapat ditingkatkan lagi dengan 2.049 lt/dt tersebar
Page 19: PERUMAHAN RAKYAT DAN PEMUKIMAN - Bappenas · Web viewSelanjutnya dalam tahun ke dua Repelita III kapasi- tas produksi air bersih dapat ditingkatkan lagi dengan 2.049 lt/dt tersebar

XIII/15

Page 20: PERUMAHAN RAKYAT DAN PEMUKIMAN - Bappenas · Web viewSelanjutnya dalam tahun ke dua Repelita III kapasi- tas produksi air bersih dapat ditingkatkan lagi dengan 2.049 lt/dt tersebar

GRAFIK XIII – 2PENAMBAHAN PENGADAAN PERUMAHAN RAKYAT OLEH PERUMNAS,

1978/79 – 1981/82

Page 21: PERUMAHAN RAKYAT DAN PEMUKIMAN - Bappenas · Web viewSelanjutnya dalam tahun ke dua Repelita III kapasi- tas produksi air bersih dapat ditingkatkan lagi dengan 2.049 lt/dt tersebar

XIII/16

Page 22: PERUMAHAN RAKYAT DAN PEMUKIMAN - Bappenas · Web viewSelanjutnya dalam tahun ke dua Repelita III kapasi- tas produksi air bersih dapat ditingkatkan lagi dengan 2.049 lt/dt tersebar

TABEL XIII – 5PENAMBAHAN PENGADAAN PERUMAHAN BERDASAR FASILITAS KREDIT PEMILIKAN RUMAH YANGDIBERIKAN OLEH BANK TABUNGAN NEGARA (BTN) MENURUT DAERAH TINGKAT I/PROPINSI,

1978/79 – 1981/82

XIII/17

Page 23: PERUMAHAN RAKYAT DAN PEMUKIMAN - Bappenas · Web viewSelanjutnya dalam tahun ke dua Repelita III kapasi- tas produksi air bersih dapat ditingkatkan lagi dengan 2.049 lt/dt tersebar

GRAFIK XII I – 3PENAMBAHAN PENGADAAN PERUMAHAN BERDASAR FASILITAS KREDIT PEMIILIKAN RUMAH

YANG DIBERIKAN OLEH BANK TABUNGAN NEGARA (BTN),1978/79 - 1981/82

Page 24: PERUMAHAN RAKYAT DAN PEMUKIMAN - Bappenas · Web viewSelanjutnya dalam tahun ke dua Repelita III kapasi- tas produksi air bersih dapat ditingkatkan lagi dengan 2.049 lt/dt tersebar

XIII/18

Page 25: PERUMAHAN RAKYAT DAN PEMUKIMAN - Bappenas · Web viewSelanjutnya dalam tahun ke dua Repelita III kapasi- tas produksi air bersih dapat ditingkatkan lagi dengan 2.049 lt/dt tersebar

TABEL XIII – 6PENAMBAHAN PENGADAAN PERUMAHAN BERDASAR FISILITAS

KREDIT PEMILIKAN RUMAH YANG DIBERIKAN OLEH BANK TABUNGANNEGARA (BTN) MENURUT DAERAH TINGKAT I DAN DAERAH TINGKAT II

1981/82(dalam unit rumah)

XIII/19

Page 26: PERUMAHAN RAKYAT DAN PEMUKIMAN - Bappenas · Web viewSelanjutnya dalam tahun ke dua Repelita III kapasi- tas produksi air bersih dapat ditingkatkan lagi dengan 2.049 lt/dt tersebar

XIII/20

Page 27: PERUMAHAN RAKYAT DAN PEMUKIMAN - Bappenas · Web viewSelanjutnya dalam tahun ke dua Repelita III kapasi- tas produksi air bersih dapat ditingkatkan lagi dengan 2.049 lt/dt tersebar
Page 28: PERUMAHAN RAKYAT DAN PEMUKIMAN - Bappenas · Web viewSelanjutnya dalam tahun ke dua Repelita III kapasi- tas produksi air bersih dapat ditingkatkan lagi dengan 2.049 lt/dt tersebar

XIII/21

Page 29: PERUMAHAN RAKYAT DAN PEMUKIMAN - Bappenas · Web viewSelanjutnya dalam tahun ke dua Repelita III kapasi- tas produksi air bersih dapat ditingkatkan lagi dengan 2.049 lt/dt tersebar

XIII/22

Page 30: PERUMAHAN RAKYAT DAN PEMUKIMAN - Bappenas · Web viewSelanjutnya dalam tahun ke dua Repelita III kapasi- tas produksi air bersih dapat ditingkatkan lagi dengan 2.049 lt/dt tersebar

kredit untuk pembangunan asrama mahasiswa di berbagai Per- guruan Tinggi. Selanjutnya untuk melayani masyarakat berpeng-hasilan menengah dalam memenuhi kebutuhan akan perumahan de- ngan cara pemberian pinjaman kredit jangka menengah/panjang, pada tahun 1980 telah didirikan suatu lembaga Keuangan Pem-biayaan Pemilikan Perumahan, PT. PAPAN SEJAHTERA. Lembaga tersebut pada saat ini telah mengembangkan usahanya terutama dalam bidang pembangunan rumah di kota-kota besar, seperti Jakarta dan Bandung.

c. Pemugaran Perumahan Desa

Dalam tahun terakhir pelaksanaan Repelita II, usaha pe-rintisan pemugaran perumahan desa dilaksanakan untuk 397 desa di 24 propinsi. Pada tahun pertama Repelita III usaha ini terus ditingkatkan dengan pertambahan 500 desa, dan pada ta- hun kedua dengan 1.000 desa, termasuk 90 desa Bencana Alam. Dalam tahun ketiga Repelita III, usaha ini semakin ditingkat an dengan pertambahan sekitar 1.100 desa, termasuk 100 desa Penanggulangan Khusus/Bencana Alam, sebagaimana terlihat pada Tabel XIII-7 dan Grafik XIII-4. Perumahan desa yang dipugar mencakup 48 desa Swadaya, 427 desa swakarya 523 desa Swasem- bada yang tersebar pada berbagai Daerah Tingkat I. Sehubungan dengan itu telah dilakukan berbagai kegiatan yang bersifat merangsang masyarakat pedesaan untuk memperbaiki lingkungan dan tempat tinggal mereka. Kegiatan ini meliputi antara lain pemugaran terhadap 19.730 rumah, peningkatan 174.787 Km jalan lingkungan, perintisan pengadaan bahan bangunan lokal 48 unit, pengadaan 1.000 unit fasilitas lingkungan desa, dan pe-ngadaan 1.000 unit sarana pembuangan ai r kotor. Di samping itu, telah pula dilaksanakan peningkatan ketrampilan 30 orang tenaga tingkat nasional, 120 orang tingkat regional, 510 orang tingkat kabupaten dan 19.730 orang tingkat desa.

d. Kegiatan Penunjang Program Perumahan Rakyat

Sejak tahun kedua Repelita III, telah dilakukan usaha pe-nyuluhan/pembinaan masyarakat dan pembinaan ketenagaan/ la-tihan di berbagai daerah dengan didirikannya PITB (Pusat In-formasi Tehnik Bangunan) di 10 Propinisi. Dalam Repelita II kegiatan ini baru meliputi 23 propinsi dan sampai tahun keti- ga Repelita III sudah mencapai 25 propinsi. Sehubungan dengan ini telah direncanakan bahwa selama Repelita III akan didi- rikan PITB di semua propinsi.

Penataran bagi penatalaksanaan pembangunan juga diseleng-garakan melalui Pusat Informasi Tehnik Bangunan/PITB Jakarta,

XIII/23

Page 31: PERUMAHAN RAKYAT DAN PEMUKIMAN - Bappenas · Web viewSelanjutnya dalam tahun ke dua Repelita III kapasi- tas produksi air bersih dapat ditingkatkan lagi dengan 2.049 lt/dt tersebar

TABEL XIII – 7PENAMBAHAN PEMUGARAN PERUMAHAN DESA

MENURUT DAERAH TINGKAT I,1978/79 – 1981/82

(desa)

1) Termasuk penanggulangan bencana alam sebanyak 90 desa masing-masing di Bengkulu 32 desa, Jawa Barat 26 desa, Jawa Tengah 7 desa, Bali 6 desa, NTB 12 desa dan NTT 7 desa

2) Termasuk penanggulangan bencana alam sebanyak 100 desa

Page 32: PERUMAHAN RAKYAT DAN PEMUKIMAN - Bappenas · Web viewSelanjutnya dalam tahun ke dua Repelita III kapasi- tas produksi air bersih dapat ditingkatkan lagi dengan 2.049 lt/dt tersebar

XIII/24

Page 33: PERUMAHAN RAKYAT DAN PEMUKIMAN - Bappenas · Web viewSelanjutnya dalam tahun ke dua Repelita III kapasi- tas produksi air bersih dapat ditingkatkan lagi dengan 2.049 lt/dt tersebar

GRAFIK XIII – 4PENAMBAHAN PEMUGARAN PERUMAHAN DESA,

1978/79 – 1981/82

XIII/25

Page 34: PERUMAHAN RAKYAT DAN PEMUKIMAN - Bappenas · Web viewSelanjutnya dalam tahun ke dua Repelita III kapasi- tas produksi air bersih dapat ditingkatkan lagi dengan 2.049 lt/dt tersebar

Bandung, Yogyakarta, Denpasar, Semarang, Surabaya, Medan, Ujung Pandang, Banjarmasin, Padang, Manado dan Ambon. Selain itu dilakukan pula bimbingan teknik mengenai bahan bangunan pada PITB di 23 Daerah Tingkat I.

Adapun tujuan pokok dari pada kegiatan pembinaan umum pembangunan perumahan adalah untuk menimbulkan/meningkatkan kesadaran, pengetahuan, motivasi, kemampuan dan ketrampilan masyarakat luas serta aparat pemerintah dalam usaha-usaha pembangunan di bidang perumahan khususnya menunjang pelaksa- naan Proyek Perintis Perbaikan Kampung (P3K) dan Proyek Pe-rintis Pemugaran Perumahan Desa (P3D), dan usaha-usaha pem-bangunan di bidang pemukiman dengan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan pembinaan masyarakat/penyuluhan dan pembinaan ke-tenagaan/latihan, agar masyarakat dapat ikut serta secara ak- tif dalam usaha-usaha tersebut.

Sampai dengan tahun ketiga Repelita III telah dilatih sebanyak 4.440 orang dengan perincian sebagai berikut : tahun 1979/80 570 orang, tahun 1980/81 1.860 orang, dan tahun 1981- /82 2.010 orang, sebagai terlihat dalam Tabel XIII - 8 dan Grafik XIII - 5.

Kegiatan penelitian yang menunjang pembangunan perumahan rakyat dalam rangka memecahkan masalah lingkungan pemukiman terus dilanjutkan. Dalam tahun ke tiga Repelita III ini ke-giatan penelitian lebih dititik beratkan pada aspek-aspek pe-nanggulangan perumahan rakyat dan lingkungan pemukiman di da-erah/kawasan khusus, seperti di daerah-daerah rawan gempa, transmigrasi, pasang surut, nelayan/pantai, kritis air, padat penduduk, lahan kering dan daerah yang tertimpa bencana alam.

Dalam tahun ketiga Repelita III ini telah dihasilkan be-berapa macam pedoman pengembangan bahan bangunan dan studi kelayakan konstruksi, antara lain pedoman pengembangan bahan bangunan lokal untuk daerah rawan gempa, pedoman pengembangan bambu untuk bahan bangunan di daerah transmigrasi Pasir Pa-ngarayan di Riau, studi kelayakan bahan bangunan bermis untuk rumah susun sederhana serta pedoman sistem instalasi aman ke-bakaran dan penangkal petir. Dalam hubungan dengan penelitian di bidang pengaturan telah selesai disusun peraturan perenca- naan tanah gempa Indonesia untuk gedung 1981, peraturan pem-bebanan Indonesia untuk gedung 1981, buku pedoman perencanaan untuk struktur beton bertulang biasa dan struktur tembok ber-tulang untuk gedung 1981, pedoman perencanaan dan pelaksanaan komponen fisik pemugaran perumahan nelayan, serta pedoman pe-ngaturan dan penyertaan sumber daya manusia dalam pemugaran

XIII/26

Page 35: PERUMAHAN RAKYAT DAN PEMUKIMAN - Bappenas · Web viewSelanjutnya dalam tahun ke dua Repelita III kapasi- tas produksi air bersih dapat ditingkatkan lagi dengan 2.049 lt/dt tersebar

TABEL XIII – 8JUMLAH TENAGA YANG DILATIH PADA PROYEK

LATIHAN PEMBINAAN UMUM PEMBANGUNAN PERUMAHAN (PUPP)MENURUT DAERAH TINGKAT I,

1979/80 – 1981/82

XIII/27

Page 36: PERUMAHAN RAKYAT DAN PEMUKIMAN - Bappenas · Web viewSelanjutnya dalam tahun ke dua Repelita III kapasi- tas produksi air bersih dapat ditingkatkan lagi dengan 2.049 lt/dt tersebar

perumahan desa. Khusus untuk menjaga lingkungan dari kerusa-kan-kerusakan akibat kegiatan galian bahan bangunan telah se- lesai disusun pedoman pengaturan pembinaan tentang pengadaan bahan bangunan galian Golongan C yang meliputi batu, kerikil, tanah liat, tras, kapur yang terdapat disekitar kota-kota be-sar. Pedoman ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi Peme-rintah Daerah dalam mengelola sumber bahan galian Golongan C tersebut yang kebutuhannya semakin meningkat dari tahun ke tahun. Di samping itu telah dibuat model rumah sederhana dan bangunan sekolah dasar tahan gempa di daerah rawan gempa Su-kabumi dan Tasikmalaya untuk dijadikan contoh oleh masyarakat.

Beberapa penelitian dalam rangka meningkatkan mutu kehi-dupan dan mencegah pencemaran lingkungan hidup juga telah di- lakukan antara lain penelitian pemusnahan sampah rumah tangga dan pasar secara biologis. Pengembangan hasil-hasil peneliti- an tahun-tahun sebelumnya yang dilaksanakan ialah aplikasi sistem pengolahan air bersih sederhana di daerah transmigrasi Bengkulu, dan pengembangan komponen rumah dan agregate ringan buatan untuk digunakan dalam pembangunan rumah susun.

Kegiatan penelitian yang bersifat non teknis dalam kait-annya dengan peningkatan taraf hidup masyarakat meliputi ke-giatan pembinaan partisipasi masyarakat melalui program per-baikan kampung terpadu serta penempatan tenaga penyuluh la-pangan. Dalam tahun ke-tiga Repelita III ini telah berhasil ditempatkan para tenaga penyuluh lapangan di 11 lokasi yaitu Palembang, Mojokerto, Ujung Pandang, Gresik, Surabaya, Cire- bon, Tangerang, Solo, Semarang, Klaten dan Denpasar. Selain itu dalam tahun ke tiga Repelita III melalui penyelenggaraan latihan-latihan dan kursus-kursus telah dihasilkan tenaga-tenaga perencana dan pelaksana di bidang perumahan sebanyak 280 orang.

Dalam rangka alih dan peningkatan teknologi di bidang pe-rumahan rakyat, Pemerintah telah mengadakan kerjasama dengan badan-badan internasional, serta ikut aktip dalam kegiatan Kerjasama Tehnik Antar Negara Berkembang (KTNB). Sehubungan dengan KTNB ini, antara lain telah dilaksanakan penerimaan trainees dari negara Tanzania, Uganda dan Papua New Guinea, serta pengiriman tenaga ahli Indonesia ke Negara Tanzania.

2. Program Penyediaan Air Bersih

Usaha pemerataan pembangunan sarana penyediaan air bersih kota ditekankan pada peningkatan kapasitas produkai dan pe-layanan kepada masyarakat. Selain itu kegiatan pembangunan

XIII/28

Page 37: PERUMAHAN RAKYAT DAN PEMUKIMAN - Bappenas · Web viewSelanjutnya dalam tahun ke dua Repelita III kapasi- tas produksi air bersih dapat ditingkatkan lagi dengan 2.049 lt/dt tersebar

penyediaan air bersih tersebar luas di 27 Daerah Tingkat I yang meliputi 322 kota. Perkembangan ini dapat dilihat dalam Tabel XIII-9, Tabel XIII-10, Tabel XIII-11 dan Grafik XIII-6.

a. Peningkatan Kapasitas Produksi Air BersihPeningkatan kapasitas produksi air bersih dalam tahun

terakhir Repelita II ialah 1.498 lt/dt, tersebar pada 35 kota. Dalam tahun pertama Repelita III kapasitas produksi air telah dapat ditingkatkan dengan 350 lt/dt yang tersebar pada 18 kota. Selanjutnya dalam tahun ke dua Repelita III kapasi- tas produksi air bersih dapat ditingkatkan lagi dengan 2.049 lt/dt tersebar pada 56 kota dan dalam tahun ke tiga Repelita III kapasitas ditingkatkan lagi dengan 3.542,5 lt/dt, terse-bar pada 134 kota yang dapat dilihat pada Tabel XIII-10. Dari Grafik XIII - 11 dapat dilihat bahwa kenaikkan kapasitas pro-duksi air bersih adalah sangat pesat, dimana untuk pertama Repelita III baru 350 lt/dt, tahun ke dua Repelita III menja-di 2.049 lt/dt dan tahun ke tiga Repelita III melonjak lagi menjadi 3.542,5 lt/dt.

Selanjutnya Tabel XIII - 11 menunjukkan keadaan perkem-bangan kapasitas produksi air bersih kota yang semakin me-ningkat tiap tahun sejak tahun 1978/79 sampai dengan tahun 1981/82. Dalam tahun terakhir Pelita II jumlah kapasitas pro-duksi mencapai 20.312 lt/dt, pada tahun 1979/80 mencapai 20.662 lt/dt, pada tahun 1980/81 mencapai 22.711 lt/dt dan pada tahun 1981/82 telah dapat dicapai kapasitas produksi sejumlah 26.253,5 lt/dt.

b. Peningkatan Pelayanan Air Bersih

Dalam Repelita III peningkatan pelayanan air bersih di-usahakan agar menjangkau sebagian besar penduduk secara lebih merata.

Dalam tahun terakhir Pelita II telah dilaksanakan penam-bahan sebanyak 19.580 buah Sambungan Rumah serta 63 buah Hidran Umum yang mampu melayani sekitar 208.400 orang pendu- duk seperti terlihat pada Tabel XIII-9 dan Tabel XIII-10.

Dalam tahun pertama Repelita III telah dilaksanakan pe-nambahan sebanyak 25.862 buah Sambungan Rumah serta 1.478 Hidran Umum yang mampu melayani sekitar 554.220 orang pen-duduk.

Dalam tahun ke dua Repelita III pelayanan air bersih ber

Page 38: PERUMAHAN RAKYAT DAN PEMUKIMAN - Bappenas · Web viewSelanjutnya dalam tahun ke dua Repelita III kapasi- tas produksi air bersih dapat ditingkatkan lagi dengan 2.049 lt/dt tersebar

XIII/29

Page 39: PERUMAHAN RAKYAT DAN PEMUKIMAN - Bappenas · Web viewSelanjutnya dalam tahun ke dua Repelita III kapasi- tas produksi air bersih dapat ditingkatkan lagi dengan 2.049 lt/dt tersebar

TABEL XIII – 9PENAMBAHAN KAPASITAS PRODUKSI DAN PELAYAN AIR BERSIH KOTA MENURUT DAERAH TINGKAT I,

1978/79 – 1981/82

XIII/30

Page 40: PERUMAHAN RAKYAT DAN PEMUKIMAN - Bappenas · Web viewSelanjutnya dalam tahun ke dua Repelita III kapasi- tas produksi air bersih dapat ditingkatkan lagi dengan 2.049 lt/dt tersebar

GRAFIK XIII – 5PENAMBAHAN PELAYANAN AIR BERSIH KOTA,

1978/79 – 1981/82

XIII/31

Page 41: PERUMAHAN RAKYAT DAN PEMUKIMAN - Bappenas · Web viewSelanjutnya dalam tahun ke dua Repelita III kapasi- tas produksi air bersih dapat ditingkatkan lagi dengan 2.049 lt/dt tersebar

TABEL XIII – 10PENAMBAHAN KAPASITAS PRODUKSI DAN PELAYANAN AIR BERSIH KOTA,

MENURUT DAERAH TINGKAT I DAN KOTA,1981/82

XIII/32

Page 42: PERUMAHAN RAKYAT DAN PEMUKIMAN - Bappenas · Web viewSelanjutnya dalam tahun ke dua Repelita III kapasi- tas produksi air bersih dapat ditingkatkan lagi dengan 2.049 lt/dt tersebar

XIII/33

Page 43: PERUMAHAN RAKYAT DAN PEMUKIMAN - Bappenas · Web viewSelanjutnya dalam tahun ke dua Repelita III kapasi- tas produksi air bersih dapat ditingkatkan lagi dengan 2.049 lt/dt tersebar

XIII/34

Page 44: PERUMAHAN RAKYAT DAN PEMUKIMAN - Bappenas · Web viewSelanjutnya dalam tahun ke dua Repelita III kapasi- tas produksi air bersih dapat ditingkatkan lagi dengan 2.049 lt/dt tersebar

XIII/35

Page 45: PERUMAHAN RAKYAT DAN PEMUKIMAN - Bappenas · Web viewSelanjutnya dalam tahun ke dua Repelita III kapasi- tas produksi air bersih dapat ditingkatkan lagi dengan 2.049 lt/dt tersebar

XIII/36

Page 46: PERUMAHAN RAKYAT DAN PEMUKIMAN - Bappenas · Web viewSelanjutnya dalam tahun ke dua Repelita III kapasi- tas produksi air bersih dapat ditingkatkan lagi dengan 2.049 lt/dt tersebar

XIII/37

Page 47: PERUMAHAN RAKYAT DAN PEMUKIMAN - Bappenas · Web viewSelanjutnya dalam tahun ke dua Repelita III kapasi- tas produksi air bersih dapat ditingkatkan lagi dengan 2.049 lt/dt tersebar

TABEL XIII – 11PERKEMBANGAN KAPASITAS PRODUKSI AIR BERSIH KOTA,

1978/79 – 1981/82*)(liter/detik)

*) Keadaan pada akhir tahun fiskal

XIII/38

Page 48: PERUMAHAN RAKYAT DAN PEMUKIMAN - Bappenas · Web viewSelanjutnya dalam tahun ke dua Repelita III kapasi- tas produksi air bersih dapat ditingkatkan lagi dengan 2.049 lt/dt tersebar

GRAFIK XIII - 6 PERKEMBANGAN KAPASITAS PRODUKSI AIR BERSIH

KOTA, 1978/79 - 1981/82

XIII/39

Page 49: PERUMAHAN RAKYAT DAN PEMUKIMAN - Bappenas · Web viewSelanjutnya dalam tahun ke dua Repelita III kapasi- tas produksi air bersih dapat ditingkatkan lagi dengan 2.049 lt/dt tersebar

hasil ditingkatkan melalui penambahan Sambungan Rumah dan Hidran Umum, masing-masing sekitar 52.107 buah dan 1.904 buah yang mampu melayani sekitar 901.870 orang penduduk. Dalam ta-hun ketiga Repelita III, pelayanan air bersih telah berhasil ditingkatkan lagi menjadi sejumlah 30.445 buah Sambungan Ru-mah serta 1.492 buah Hidran Umum yang mampu melayani sekitar 602.850 orang penduduk, di berbagai daerah pemukiman kota, termasuk masyarakat yang tinggal di kampung-kampung.

c. Kegiatan Penunjang Program Penyediaan Air Bersih

Kegiatan penunjang program penyediaan air bersih dilaksa-nakan antara lain meliputi penyusunan rencana penyediaan fa-silitas air bersih bagi setiap lokasi pemukiman penduduk, peningkatan ketrampilan dan kemampuan serta pembinaan sumur air bersih melalui penataran Manajemen Perusahaan dan Opera-tor Instalasi Air Bersih. Di samping itu telah dilaksanakan pula penyempurnaan kebijaksanaan dan peraturan mengenai pe- nyediaan air bersih dan langkah-langkah penyempurnaan sistem pengelolaan. Sejak tahun 1974/75 sampai dengan tahun ke lima Pelita II telah dapat diselesaikan Penyusunan Rencana Induk Air Bersih di 186 kota diantaranya telah dibuat disain ter- perinci bagi 110 kota. Dalam tahun pertama Repelita III telah dilaksanakan survai dan studi penyediaan air bersih bagi 21 kota dan pembuatan rencana penyediaan air bersih bagi 50 kota kecil. Dalam tahun ke dua Repelita III telah diselesaikan pembuatan survai dan studi penyediaan air bersih bagi 61 kota dan pembuatan rencana air bersih bagi 90 kota. Dalam tahun ke tiga Repelita III telah diselesaikan perencanaan penyediaan air bersih untuk 82 kota kecil dan sedang dan 200 kota ibuko- ta Kecamatan.

Mengenai kegiatan peningkatan ketrampilan tenaga untuk pengelolaan air bersih dalam tahun terakhir Repelita II telah dilatih sekitar 250 orang untuk keahlian Teknik dan Adminis- trasi. Dalam tahun pertama Repelita III latihan ketrampilan ini diteruskan dan telah menghasilkan 180 orang. Dalam tahun ke dua Repelita III bertambah lagi 291 orang dan selanjutnya dalam tahun ke tiga Repelita III telah ditambah pula sebanyak 488 orang. Sebagian besar tenaga-tenaga tersebut bertugas di bidang pengelolaan ataupun Perusahaan Pengelolaan Air Bersih pada berbagai daerah dan kota.

Usaha pembentukan perusahaan pengelola air bersih selama Repelita II mencapai 56 buah. Dalam tahun pertama Repelita III usaha ini diteruskan dengan pertambahan 15 perusahaan,

XIII/40

Page 50: PERUMAHAN RAKYAT DAN PEMUKIMAN - Bappenas · Web viewSelanjutnya dalam tahun ke dua Repelita III kapasi- tas produksi air bersih dapat ditingkatkan lagi dengan 2.049 lt/dt tersebar

kemudian tahun ke dua Repelita III telah dapat dibentuk 26 Perusahaan Daerah Air Minum. Selanjutnya dalam tahun ke tiga Repelita III bertambah lagi sebanyak 34 kota yaitu : Tapaktu- an, Solok, Batusangkar, Pariaman, Bukittinggi, Sungai Pinuh, Sleman, Pelabuhan Batu, Pasuruan, Pakis Jajar, Bojonegoro, Tretes, Lumajang, Lamongan, Situbondo, Mojokerto, Magetan, Kota Baru, Banjar, Tomohon, Gorontalo, Tahuna, Limboto, Raha, Kolaka, Poso, Palu, Parigi, Selong, Sumbawa Besar, Dompu, Bajawa, Maumere dan Dilli.

Sistim pembiayaan pembangunan penyediaan air bersih dila- kukan melalui pinjaman kepada Perusahaan Air Bersih yang di-anggap mampu mengembalikan pinjaman.Sistem ini sudah dimulai dalam Repelita II dan diterapkan pada kota-kota: Malang, Ba-nyuwangi,Purwokerto,Samarinda,Jambi,Cirebon,Yogyakarta,Jakarta, Bandung dan Palembang.Seluruh Perusahaan Air Minum tersebut dalam tahun ketiga Repelita III sudah dapat berproduksi dan memberikan air kepada masyarakat kota yang bersangkutan.

Dalam tahun pertama Repelita III, sistem ini diterapkan pula untuk kota-kota : Surakarta, Tanggerang, Purwakarta, Klaten, Jember, Pare-pare, Surabaya dan Ambon yang sampai de- ngan tahun ke tiga Repelita III ini masih dalam pelaksanaan kecuali Surakarta yang telah dapat berproduksi dalam tahun ke dua Repelita III.

Untuk menunjang peningkatan pelayanan air bersih di selu- ruh Indonesia telah ditetapkan dan dikembangkan pola-pola ke-bijaksanaan yang menyeluruh. Disamping itu penelitian penye-diaan air bersih bagi daerah yang kritis, di daerah yang ba- nyak terjangkit penyakit rakyat dan berbagai pedesaan terus dilanjutkan dalam tahun ke tiga Repelita III.

3. Program Penyehatan Lingkungan Pemukiman

a. Sanitasi Lingkungan

Bidang penyehatan lingkungan pemukiman dalam tahun ke ti- ga Repelita III masih merupakan kegiatan lanjutan dari tahun- tahun sebelumnya dan masih terbatas pada beberapa kota yang keadaannya masih rawan.

Kegiatan ini dikaitkan pula dengan perbaikan kampung yang meliputi pembangunan di bidang pengadaan sarana pembuangan sampah, pembuangan air kotor dan drainage atau saluran air hujan. Perbaikan saluran air hujan meliputi kota-kota :

XIII/41

Page 51: PERUMAHAN RAKYAT DAN PEMUKIMAN - Bappenas · Web viewSelanjutnya dalam tahun ke dua Repelita III kapasi- tas produksi air bersih dapat ditingkatkan lagi dengan 2.049 lt/dt tersebar

Indramayu, Tanggerang, Semarang, Banda Aceh, Surabaya, Ujung Pandang, Denpasar, Banjarmasin dan Bandung. Pembuangan air kotor dilaksanakan di kota-kota : Bandung dan Tanggerang. Pembuangan sampah dilaksanakan di kota-kota : Jakarta, Banda Aceh, Ujung Pandang, Bandung, Denpasar, Banjarmaain dan Pontianak. Dalam hal ini pembangunan baru bersifat penanggu-langan sementara mengingat biaya untuk pelaksanaan proyek ini secara keseluruhan cukup besar sekali.

Dalam rangka menunjang pembangunan penyehatan lingkungan pemukiman telah dibuat studi untuk pembuangan air kotor dan air hujan untuk 3 kota dan perencanaan saluran pembuangan air hujan di kota Palembang.

Disamping itu sudah dilaksanakan pula peningkatan ketram-pilan pengelola Penyehatan Lingkungan Pemukiman untuk tahun ke tiga Repelita III ini kepada sebanyak 33 orang. Bimbingan teknis telah diberikan kepada kota Bandung, Ujung Pandang, Pontianak, Medan dan Banjarmasin sebagai pilot proyek di bi- dang persampahan yang telah dirintis sejak tahun 1978.

b. Keselamatan Bangunan

Kebutuhan bangunan tiap tahun meningkat sangat pesat, se-dangkan sumber daya relatip sangat terbatas. Oleh karena itu terus diusahakan efektivitas serta efisiensi penggunaan sum- ber daya, baik pada masa investasi maupun pada masa pemanfa- atan bangunan.

Dalam penggunaan aumber daya secara efektif serta efisien dan mengingat kebijaksanaan pemerataan, telah disusun sistem keselamatan bangunan yang mempunyai sasaran efisiensi untuk menjaga agar bangunan tidak rusak sebelum waktunya, tidak ce-pat kehilangan daya guna dan tidak hambur sumberdaya alam da-lam pengoperasian dan pemeliharaannya. Sistem keselamatan bangunan mempuyai sasaran pemerataan yaitu menjaga agar pe-nampilan bangunan tidak hambur sumber daya dalam pengoperasi-an dan pemeliharaannya, disamping menjaga agar penampilan ba-ngunan tidak mengarah kepada perlombaan kemewahan.

Agar sasaran efisiensi tercapai maka bangunan harus meme- nuhi persyaratan fungsional, persyaratan teknis teknologis dan persyaratan keselarasan terhadap lingkungan fisik dan lingkungan aoaial. Agar sasaran pemerataan tercapai maka ba-ngunan harus mendasarkan azas-azas sebagai berikut : Azas ke-sederhanaan yang menyatakan bangunan harus fungsional, effi-sien, menarik, tetapi tidak berlebihan; azas kreativitas yang

Page 52: PERUMAHAN RAKYAT DAN PEMUKIMAN - Bappenas · Web viewSelanjutnya dalam tahun ke dua Repelita III kapasi- tas produksi air bersih dapat ditingkatkan lagi dengan 2.049 lt/dt tersebar

XIII/42

XII1/42

Page 53: PERUMAHAN RAKYAT DAN PEMUKIMAN - Bappenas · Web viewSelanjutnya dalam tahun ke dua Repelita III kapasi- tas produksi air bersih dapat ditingkatkan lagi dengan 2.049 lt/dt tersebar

menyatakan kreativitas desain tidak ditekankan kepada keme- wahan gaya dan material tetapi pada tingkat sublimasi antara fungsi teknis dan fungsi sosial dari bangunan; azas fungsi yang menyatakan bahwa dengan sumber daya yang terbatas manfa-at bangunan dapat dicapai setinggi tingginya; azas manfaat yang menyatakan bahwa desain bangunan harus dibuat agar ba-ngunan dapat dilaksanakan dalam waktu sependek mungkin se- hingga dapat dimanfaatkan secepatnya.

Sehubungan dengan hal-hal di atas telah dilakukan lang-kah-langkah sebagai berikut:

(1) Dibidang pengaturan telah disusun standar-standar dan pe-doman-pedoman pelaksanaan dari Prosedur Pengadaan Bangun- an Gedung Negara, Peraturan Bangunan Nasional, Model Pe-raturan Bangunan Setempat untuk seluruh kota Kabupaten dan KotaMadya seluruh Indonesia,Model Peraturan Bangun-an Khusus untuk pulau Batam, Kawasan Pariwisata Puncak, Kawasan Cilegon, Asahan, Karangkates dan Gresik, Model Pasar dan Produksi Standar Harga Bangunan. Di samping penyusunan peraturan-peraturan dan pedoman-pedoman terse- but diatas dalam usaha untuk menekan harga, meningkatkan kemampuan pengendalian bangunan, meningkatkan penyerapan sumber daya serta ketepatan waktu pelaksanaan, telah di-susun pula suatu Dokumen Pelelangan Standar dengan Sistem Prototipe untuk perumahan dinas type 36, 50, 70 dan Ge- dung Kantor Pemerintah kelas C.

(2) Di bidang pembinaan, telah diadakan penataran pengawasan lapangan sejumlah 1.200 orang, pembimbing teknis bangunan sejumlah 150 orang, para pemimpin proyek prasarana fisik non Pekerjaan Umum sejumlah 50 orang, pengukur produkti-vitas pekerja bangunan sejumlah 90 orang, pengumpul data harga bangunan sejumlah 30 orang dan penataran manajemen proyek sejumlah 25 orang. Selain dari pelaksanaan pena-taran-penataran tersebut di atas, kegiatan di dalam bi- dang ini juga bertujuan melengkapi peraturan yang terda- pat dalam Keppres 14A tahun 1980 di bidang prakwalifikasi Konsultan dan Kontraktor sebagai petunjuk pelaksanaan ba- gi semua Daerah Tingkat I di seluruh Indonesia.

(3) Di bidang pembangunan telah disiapkan manajemen proyek untuk meningkatkan efisiensi pengendalian proyek, baik bagi tahap persiapan, tahap pelaksanaan maupun tahap pe-manfaatan. Dalam tahap pemanfaatan diusahakan terciptanya kenaikan penghasilan Negara lewat penyewaan serta penju- alan rumah negara secara lebih baik.

XIII/43

Page 54: PERUMAHAN RAKYAT DAN PEMUKIMAN - Bappenas · Web viewSelanjutnya dalam tahun ke dua Repelita III kapasi- tas produksi air bersih dapat ditingkatkan lagi dengan 2.049 lt/dt tersebar

(4) Di bidang sistem informasi, telah diadakan inventarisasi bangunan pemerintah serta perumahan dinas dikota Surakar- ta, Bogor dan Jakarta. Di samping itu telah pula dikum-pulkan data teknis dan data harga dari bangunan negara dari semua Propinsi seluruh Indonesia.

Selain dari kegiatan-kegiatan tersebut di atas, dalam rangka untuk mengumpulkan kekayaan budaya bangsa di bidang arsitektur tradisional di seluruh Indonesia telah dilaksana- kan berbagai Temu Karya antara para Arsitek dan Budayawan, antara lain di Semarang, Yogyakarta dan Denpasar.

XIII/44

X 111/44