22
1 of 22

PERUMUSAN DAN PENGUJIAN HIPOTESIS

  • Upload
    kele

  • View
    118

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PERUMUSAN DAN PENGUJIAN HIPOTESIS. Def i nisi : Goods & Scates (1954): hipotesis adalah suatu taksiran atau referensi yang dapat menerangkan fakta atau kondisi yang diamati, yang diterima untuk sementara, dan digunakan sebagai petunjuk bagi langkah penelitian selanjutnya. - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

Page 1: PERUMUSAN DAN PENGUJIAN HIPOTESIS

1 of 22

Page 2: PERUMUSAN DAN PENGUJIAN HIPOTESIS

2 of 22

Definisi:•Goods & Scates (1954): hipotesis adalah suatu taksiran atau referensi yang dapat menerangkan fakta atau kondisi yang diamati, yang diterima untuk sementara, dan digunakan sebagai petunjuk bagi langkah penelitian selanjutnya.

•Trelease (1960): hipotesis adalah suatu keterangan sementara dari fakta yang diamati.

•Kerlinger (1973): hipotesis adalah pernyataan yang bersifat terkaan dari hubungan antara dua atau lebih variabel.

•Nazir (1988): hiptesis adalah jawaban sementara dari permasalahan penelitian, yang kebenarannya harus diuji secara empiris.

Page 3: PERUMUSAN DAN PENGUJIAN HIPOTESIS

3 of 22

Kegunaan Hipotesis:•Memberikan batasan dan mem-perkecil jangkauan dan kerja penelitian.

•Mensiagakan peneliti guna meng-hadapi fakta dan hubungan antar fakta yang adakalanya hilang dari perhatian peneliti.

•Sebagai alat menyatukan fakta yang bercerai-berai ke dalam suatu kesatuan yang menyeluruh.

•Sebagai panduan dalam peng-ujian dan penyesuaian dengan fakta maupun antar fakta.

Page 4: PERUMUSAN DAN PENGUJIAN HIPOTESIS

4 of 22

Apakah Hipotesis Diperlukan?

TIDAK, jika penelitian yang dilakukan masih bersifat eks-ploratif dan deskriptif atau penelitian masih bersifat pen-dahuluan.

YA, jika penelitian berkaitan dengan verifikasi, di mana langkah pokok dituntun oleh komponen “masalah-hipotesis-data-analisis-kesimpulan”

Page 5: PERUMUSAN DAN PENGUJIAN HIPOTESIS

5 of 22

Ciri-ciri Hipotesis yang Baik ???• Menyatakan hubungan antar variabel.• Sesuai dengan fakta.• Berhubungan dengan ilmu pengetahuan.• Dapat diuji.• Sederhana.• Dapat menjelaskan fakta.

Page 6: PERUMUSAN DAN PENGUJIAN HIPOTESIS

6 of 22

Hipotesis harus menyatakan hubungan antar variabel, artinya hipotesis harus berisikan dua atau lebih variabel yang dapat diukur atau berpotensi dapat diukur.

Hipotesis harus sesuai dengan fakta, artinya hipotesis harus mengandung konsep dan variabel yang jelas dan tidak berisikan hal-hal yang bersifat metafisis.

Hipotesis harus berhubungan dengan ilmu, artinya hipotesis harus berada dalam cakupan ilmu pengetahuan yang diteliti.

Page 7: PERUMUSAN DAN PENGUJIAN HIPOTESIS

7 of 22

Hipotesis harus dapat diuji, artinya hipotesis harus spesifik (tidak bersifat umum) sehingga dapat diuji menggunakan alat uji yang tepat.

Hipotesis harus sederhana, artinya hipotesis harus dikemukakan dengan kalimat sederhana sehingga kecil kemungkinan untuk terjadi salah penafsiran.

Hipotesis harus dapat men-jelaskan fakta, artinya hipotesis harus masuk akal, tidak berten-tangan dengan hukum alam, dan dapat diverifikasi secara deduktif maupun induktif.

Page 8: PERUMUSAN DAN PENGUJIAN HIPOTESIS

8 of 22

Jenis HipotesisBerdasarkan pendekatannya, hipotesis dapat dibedakan atas:• Hipotesis hubungan• Hipotesis perbedaan• Hipotesis kerja• Hipotesis nol• Hipotesis akal sehat (common sense)• Hipotesis ideal

Page 9: PERUMUSAN DAN PENGUJIAN HIPOTESIS

9 of 22

Hipotesis hubungan, menyatakan dua atau lebih variabel yang saling berhubungan mendasari penelitian korelasi ataupun regresi.

Hipotesis perbedaan, menyatakan ketidaksama-an dua atau lebih variabel mendasari penelitian komparatif.

Hipotesis kerja, diuji untuk diterima (biasanya untuk penelitian non eksperimental), contoh: “Apabila lingkungan bersih, maka insiden malaria akan berkurang”.

Page 10: PERUMUSAN DAN PENGUJIAN HIPOTESIS

10 of 22

Hipotesis ideal, menyatakan hubungan yang kompleks tentang suatu dalil atau pemikiran.

Hipotesis akal sehat (common sense), menyata-kan terkaan bersahaja atau sederhana tentang suatu dalil atau pemikiran.

Hipotesis nol, diuji untuk di-tolak (biasanya untuk penelitian eksperimental), contoh: “Tidak ada perbedaan pengaruh antara antibiotik A dengan antibiotik B terhadap perkembangan kultur in vitro Escherichia coli”.

Page 11: PERUMUSAN DAN PENGUJIAN HIPOTESIS

11 of 22

Bagaimana Menggali dan Merumuskan Hipotesis ?

• Ilmu pengetahuan• Wawasan• Imajinasi• Literatur• Kebiasaan• Data• Analogi/kesamaan

Beberapa sumber hipotesis (Goods & Scates, 1954):

Page 12: PERUMUSAN DAN PENGUJIAN HIPOTESIS

12 of 22

MasalahPenelitian

DataEmpirikData

ModelMatematik

DataHipotetikSimulasi

Model VerifikasiAlur proses perumusan hipotesis

Page 13: PERUMUSAN DAN PENGUJIAN HIPOTESIS

13 of 22

• Hipotesis hendaknya jelas, padat dan spesifik.• Hipotesis hendaknya dinyatakan dalam kalimat

deklaratif/pernyataan.• Hipotesis hendaknya menyatakan hubungan dua

atau lebih variabel.• Hipotesis hendaknya dapat diuji.• Hipotesis hendaknya memiliki kerangka teori.

Beberapa petunjuk dalam merumuskan hipotesis:

Page 14: PERUMUSAN DAN PENGUJIAN HIPOTESIS

14 of 22

Pengujian Hipotesis pada Penelitian Hayati• Uji hipotesis adalah prosedur statistik untuk me-

nunjukkan kesahihan suatu hipotesis.• Uji hipotesis diperlukan karena

penelitian dilakukan terhadap sampel, sedangkan hasilnya akan digeneralisasikan pada populasi.

• Hipotesis yang banyak diguna-kan pada penelitian klinis ada-lah hipotesis nol.

Page 15: PERUMUSAN DAN PENGUJIAN HIPOTESIS

15 of 22

• Kesalahan tipe I atau (positif semu): apabila pada sampel diperoleh hubungan ataupun perbedaan, padahal sebenarnya di dalam populasi hubungan ataupun perbedaan tersebut tidak ada. Besarnya nilai = 0,01 – 0,05.

Beberapa terminologi:

• Kesalahan tipe II atau (negatif semu): apabila pada sampel tidak ditemukan hubungan ataupun perbedaan, padahal di dalam populasi hubungan ataupun perbedaan tersebut sebenarnya ada. Besar nilai = 0,05 – 0,20.

Page 16: PERUMUSAN DAN PENGUJIAN HIPOTESIS

16 of 22

• Power: kemampuan suatu uji hipotesis untuk menemukan hubungan ataupun perbedaan bila hubungan ataupun perbedaan tersebut memang ada di dalam populasi. Besarnya power adalah 1 - .

• Nilai p: adalah besarnya kemungkinan untuk mendapatkan hasil (atau hasil yang lebih ekstrim) apabila hipotesis nol benar atau besarnya kemungkinan bah-wa hasil yang diperoleh (atau hasil yang lebih ekstrim) disebabkan semata-mata oleh faktor peluang apabila hipotesis nol benar.

Page 17: PERUMUSAN DAN PENGUJIAN HIPOTESIS

17 of 22

Diagram uji hipotesis (uji H0)

Keadaan di dalam populasiBerbeda Tidak berbeda

Uji hipotesisdi dalam

sampel

Tolak H0 Power (1 - )

Terima H0 (1 - )

Page 18: PERUMUSAN DAN PENGUJIAN HIPOTESIS

18 of 22

Contoh kasus:Perbandingan tingkat angka kematian pada serangga yang diberi perlakuan insektisida hayati dan pestisida sintetik.

Insektisida Hidup Mati JumlahSintetik 60

(60%)40

(40%)100

Hayati 75 (75%)

25 (25%)

100

Jumlah 135 65 200Dari tabel di atas terlihat bahwa uji hipotesis terhadap perbedaan kematian serangga pada kedua perlakuan adalah sebesar 15% (75% – 60%) menghasilkan nilai p sebesar 0,035. Apa artinya…..??

2 = 4,467; df = 1; p = 0,035

Page 19: PERUMUSAN DAN PENGUJIAN HIPOTESIS

19 of 22

Nilai p dapat diinterpretasikan dalam berbagai cara:• Jika pestisida sintetik dan pestisida hayati sama

efektifnya, maka terdapat peluang sebesar 0,035 (3,5%) untuk mendapatkan beda serangga hidup sebesar 15% atau lebih.

• Jika pestisida sintetik tidak berbeda dengan pestisida hayati, maka terdapat peluang sebesar 0,035 (3,5%) untuk mendapatkan beda kematian sebesar 15% atau lebih.

Page 20: PERUMUSAN DAN PENGUJIAN HIPOTESIS

20 of 22

Beberapa metoda uji hipotesis yang banyak digunakan dalam penelitian hayati:

• Uji untuk satu variabel bebas (univariat).

• Uji untuk satu variabel bebas dan satu variabel tergantung (bivariat).

• Uji untuk lebih dari satu variabel bebas (multivariat).

• Uji hubungan antara dua variabel numerik.

Page 21: PERUMUSAN DAN PENGUJIAN HIPOTESIS

21 of 22

Uji univariat dan bivariat:• Perbandingan nilai tengah dua kelompok dengan

Uji-t• Perbandingan nilai tengah lebih dari dua

kelompok dengan uji 2 dan uji Fisher.

Uji multivariat:• Regresi berganda.• Regresi logistik.

Hubungan dua variabel numerik:• Uji korelasi.• Regresi linear.

Page 22: PERUMUSAN DAN PENGUJIAN HIPOTESIS

22 of 22