Upload
farha-elein-kukihi
View
425
Download
20
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Teknologi Farmasi
Citation preview
PERUMUSAN KARAKTER SEDIAAN
1. Nama Kelompok :- Swerys Deviasi Pidjath (13330702)- Hardiwiranata (13330703)~ Dimas Rian Pambudi (13330704)~ Farha Elein Kukihi (13330705)
2. Nama Produk : Pharcillin Injection3. Nama Bahan Aktif : Amoksisilin4. Bentuk Sediaan : Injeksi Suspensi Kering5. Sediaan Dasar : Suspensi
Syarat sediaan jadi
No Parameter Satuan Spesifikasi sediaan yang akan dibuat Syarat farmakope Syarat lain
1. Kadar Bahan Aktif
Mg Suspensi untuk injeksi Amoksisilin mengandung Amoksisilin Tidak kurang dari 90,0 % dan tidak lebih dari 120,0 % C16H19N3O5S
Suspensi untuk injeksi Amoksisilin adalah campuran steril Amoksisilin dan satu atau lebih dapar, pengawet, penstabil dan pensuspensi. Mengandung tidak kurang dari 900 % dan tidak lebih dari 120,0 % C16H19N3O5S (USP XXX)
2. Pemerian- Warna - Putih- Bau - Tidak berbau- Rasa - tidak berasa- Bentuk - Serbuk hablur
3. Karakteristik Lain- Homogenitas - homogen
1
- pH - Antara 5,0 – 7,0 Antara 5,0 – 7,0 (USP XXX)
- Endotoksin BakteriUnit/mg Tidak lebih dari 0,25 Tidak lebih dari 0,25 (USP
XXX)
- Sterilitas
- Memenuhi persyaratan Uji Sterilitas ketika diuji dengan metode Inokulasi langsung dari Media Kultur
Memenuhi persyaratan Uji Sterilitas ketika diuji dengan metode Inokulasi langsung dari Media Kultur (USP XXX)
- Kadar air % Antara 11 - 14 Antara 11 – 14 % (USP XXX)
2
DATA PRAFORMULASI BAHAN AKTIFNama bahan aktif : Amoksisilin
No Parameter Data1 Pemerian Serbuk hablur; Putih; Tidak berbau; Rasa pahit
2 Kelarutan Sukar larut dalam air dan dalam metil alkohol, tidak larut dalam karbon tetraklorida, kloroform dan dalam
benzena.
3 pH 3,5 – 6,0 (Larutan 0,2 %)4 OTT -5 Cara Sterilisasi Teknis Aseptik6 Indikasi Antibiotik7 Dosis Lazim 500 mg tiap 8 jam. Pada infeksi parah, 1 g tiap 6 jam dengan injeksi intravena lambat selama 3-4 menit atau
melalui infus selama 30-40 menit. Anak-anak > 10 tahun : 50-100 mg/kgBB dalam dosis terbagi.
8 Cara Pemakaian Injeksi intravena, intramuscular, oral9 Sediaan lazim dan
kadarTablet (250 mg; 500 mg), Sirup/Suspensi Oral (125 mg/5 ml), Injeksi (I.V dan I.M) (1 g/10 ml)
10 Wadah dan penyimpanan
Wadah tertutup rapat pada suhu kamar terkendali
3
DATA PRAFORMULASI BAHAN TAMBAHANNama Bahan tambahan : Natrium Karboksimetilselulosa
No Parameter Data1 Pemerian Serbuk atau granul, putih sampai krem, higroskopik2 Kelarutan Mudah terdispersi dalam air membentuk larutan koloidal; tidak larut dalam etanol, dalam eter dan dalam
pelarut organic lain (FI edisi IV, 175)3 pH 6,5 – 8,5 (FI edisi IV, 175)4 OTT Inkompatibel dengan larutan asam kuat, garam besi yang larutt dan beberapa logam, seperti Aluminium,
merkuri, dan zink. Juga inkompatibel dengan xanthan gum. Pengendapan dapat terjadi pada pH < 2, dan ketika dicampur dengan etanol (95 %). Membentuk kompleks coacervat dengan gelatin dan pectin. Dan membentuk kompleks dengan kolagen dan bisa mengendap dengan protein bermuatan positif. (Pharmaceutical Excipients, 120)
5 Cara Sterilisasi - Sterilisasi panas kering (oven) pada suhu 160H selama 1 jam- Larutan dalam air bisa disterilisasi dengan autoklaf- Bisa disterilisasi dengan iradiasi gamma(Pharmaceutical Excipients, 120)
6 Penggunaan/Indikasi Emulgator : 0,25 – 1,0 %Pembentuk gel : 3,0 – 6,0 %Injeksi : 0,05 – 0,75 %Larutan oral : 0,1 – 1,0 %Pengisi tablet : 1,0 -6,0 %(Pharmaceutical Excipients, 120)
7 Dosis Lazim -8 Cara Pemakaian -9 Sediaan lazim dan
kadar-
10 Wadah dan penyimpanan
Dalam wadah tertutup rapat
4
DATA PRAFORMULASI BAHAN TAMBAHANNama Bahan tambahan : Propilenglikol
No Parameter Data1 Pemerian Cairan kental, jernih, tidak berwarna; rasa khas; praktis tidak berbau; menyerap air pada udara lembab (FI
edisi IV, 712)2 Kelarutan Dapat bercampur dengan air, dengan aseton, dan dengan kloroform; larut dalam eter dan dalam beberapa
minyak esensial; tetapi tidak dapat bercampur dengan minyak lemak (FI edisi IV, 712)3 pH -4 OTT Inkompatibel dengan oksidator seperti kalium permanganate (Pharmaceutical Excipients, 593)5 Cara Sterilisasi Larutan dalam air dalam disterilisasi dengan autoklaf. Tetapi propilenglikol teroksidasi pada suhu tinggi
sehingga pengerjaannya dengan metode aseptic. (Pharmaceutical Excipients, 593)6 Indikasi Humektan (topikal) : 15 %
Pengawet (larutan, semisolid) : 15-30 %Pelarut/kosolven : Larutan aerosol : 10-30 %Larutan oral : 10-25 %Parenteral : 10-60 %Topikal : 5-80 %(Pharmaceutical Excipients, 593)Wetting agent : 0,2 – 50 % (Lachman, 643)
7 Dosis Lazim -8 Cara Pemakaian -9 Sediaan lazim dan
kadar-
10 Wadah dan penyimpanan
Dalam wadah tertutup rapat (FI edisi IV, 712)
5
DATA PRAFORMULASI BAHAN TAMBAHANNama Bahan tambahan : Natrium Sitrat
No Parameter Data1 Pemerian Hablur Tidak Berwarna Atau Serbuk Hablur, Putih (FI Edisi IV, 588). Memiliki Rasa Asam Dan Dingin
(Pharmaceutical Excipients, 641)2 Kelarutan Dalam bentuk hidrat mudah larut dalam air; sangat mudah larut dalam air mendidih; tidak larut dalam
etanol. (FI edisi IV, 588)3 pH 7,5 – 8,5 (Pharmaceutical Excipients, 641)4 OTT Larutan dalam air cukup basa sehingga akan bereaksi dengan komponen asam. Garam alkaloid akan
mengendap jika dicampur dengan natrium sitrat. Garam kalsium dan strontium menyebabkan pengendapan sitrat. Ketidaktercampuran lainnya termasuk senyawa basa, agen pereduksi dan agen pengoksidasi. (Pharmaceutical Excipients, 641)
5 Cara Sterilisasi Larutannya dapat disterilisasi dengan autoklaf (Pharmaceutical Excipients, 641)6 Penggunaan/Indikasi Dapar : 0,3 – 2,0 %
Injeksi : 0,02 – 4,0 %Larutan optalmik :0,1 – 2,0 %Sekuestran : 0,3 – 2,0 %(Pharmaceutical Excipients, 641)
7 Dosis Lazim -8 Cara Pemakaian -9 Sediaan lazim dan
kadar-
10 Wadah dan penyimpanan
Disimpan dalam wadah tertutup rapat (FI edisi IV, 588)
6
DATA PRAFORMULASI BAHAN TAMBAHANNama Bahan tambahan : Metil paraben
No Parameter Data1 Pemerian Hablur kecil, tidak berwarna atau serbuk hablur; putih; tidak berbau atau berbau khas lemah; mempunyai
sedikit rasa terbakar (FI edisi IV, 551)2 Kelarutan Sukar larut dalam air, dalam benzene dan dalam karbon tetraklorida; mudah larut dalam etanol dan dalam
eter. ( FI edisi IV, 551)3 pH -4 OTT Aktivitas antimikroba metilparaben dan paraben lainnya menurun dengan adanya surfaktan non-ionik,
seperti polisorbat-80. Inkompatibel dengan bentonit, magnesium trisilikat, talk, tragakan, natrium alginate, minyak atsiri, sorbitol dan atropine. Juga bereaksi gula dan alkohol gula. (Pharmaceutical Excipients, 443)
5 Cara Sterilisasi Larutan dalam air dapat disterilisasi dengan autoklaf pada suhu 120 H selama 20 menit, 6 Penggunaan/Indikasi Pengawet :
Injeksi IM, IV, dan SC : 0,065-0,25 %Larutan inhalasi : 0,025 – 0,07 %Injeksi intradermal : 0,1 %Larutan nasal : 0,033 %Larutan oral dan suspense : 0,015 – 0,2 %Sediaan rectal : 0,1 – 018 %Sediaan topikal : 0,02 – 0,3 %Sediaan vaginal : 0,1-0,18 %
7 Dosis Lazim -8 Cara Pemakaian -9 Sediaan lazim dan
kadar-
10 Wadah dan penyimpanan
Dalam wadah tertutup baik
7
DATA PRAFORMULASI BAHAN TAMBAHANNama Bahan tambahan : Sterile Water for Injection
No Parameter Data1 Pemerian Cairan, jernih, tidak berwarna; tidak berbau (FI edisi IV, 112)2 Kelarutan -3 pH 5,0 – 7,04 OTT -5 Cara Sterilisasi Autoklaf6 Indikasi Pelarut7 Dosis Lazim -8 Cara Pemakaian -9 Sediaan lazim dan
kadar-
10 Wadah dan penyimpanan
Dalam wadah dosis tunggal, dari kaca atau plastic, tidak lebih besar dari 1 liter. Wadah kaca sebaiknya dari kaca tipe I atau tipe II. (FI edisi IV, 113)
8
FORMULIR PEMECAHAN MASALAH
No. RUMUSAN
MASALAH
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH KEPUTUSAN
KOMPONEN PROSES PENGAWASAN
MUTU
1. Bentuk sediaan yang
bagaimana yang cocok
dengan sifat fisika, kimia
dari bahan aktif jka
dibuat suatu sediaan
steril parenteral?
1. Injeksi (Larutan)
2. Injeksi (Emulsi)
3. Injeksi (Suspensi)4. Injeksi (Suspensi kering)5. Infus
- Penghalusan
- Pencampuran
- Sterilisasi
- Distribusi
Ukuran Partikel
- Homogenitas
- Sterilitas
Dibuat sediaan steril injeksi (suspensi
kering) dari Amoksisilin karena
Amoksisilin tidak larut dalam air dan
tidak stabil dalam air.
2. Suspending agent apa
yang sesuai untuk
Amoksisilin?
1. Al- monostearat
2. Gelatin
3. Manitol
4. Povidon (PVP)
5. Na-CMC
6. Sorbitol
Pencampuran - Homogenitas
- Viskositas
Digunakan suspending agent Na-CMC
karena Na-CMC stabil pada rentang pH
yang cukup luas 2-10, tidak OTT
dengan Amoxicillin, efektif pada
konsentrasi yang rendah, dan jika
didispersikan membentuk larutan jernih
sehingga tidak mengganggu
penampilan sediaan.
3. Amoksisilin sukar larut
dalam air (hidrofobik),
sehingga butuh
1. Lesitin - Pencampuran
- Granulasi
Homogenitas Digunakan Propilenglikol karena selain
sebagai wetting agent, juga bisa
sebagai suspending agent, efektif
9
penambahan wetting
agent
2. Tween 80
3. Gliserin
4. Propilenglikol
dalam konsentrasi rendah 2 %, tidak
OTT dengan bahan aktif dan
komponen lainnya, juga larut dalam air
dan membentuk larutan kental jernih
yang tidak mengganggu penampilan
sediaan saat direkonstitusikan.
4. Amoksisilin memiliki
pH 3,5-6,0, harus
ditambahkan dapar agar
pH menjadi 5,0-7,0
1. Na-sitrat
2. Asam sitrat
3. Natrium karbonat
Pencampuran Homogenitas Dipilih Na-sitrat karena rentang pH
yang dihasilkan 6-8,5 sesuai dengan pH
sediaan yang diinginkan, kompatibel
dengan bahan aktif dalm bahan
tambahan lainnya, kemudian larut
dalam pembawa.Selain itu Na-sitrat
selain sebagai buffer juga bisa
berfungsi sebagai pengisotonis dan
antiflokulan.
5. Sediaan memerlukan
pengawet untuk
mencegah kerusakan dan
agar tetap stabil selama
penyimpanan karena
sediaan dibuat dengan
1. Metilparaben
2. Propilparaben
3. Benzil alkohol
Pencampuran Homogenitas Dipilih metilparaben karena efektif
pada pH 4-8 yang sesuai dengan
sediaan, punya daya antimikroba yang
luas, serta kompatibel dengan bahan
aktif dan bahan tambahan lainnya, juga
dengan adanya propilen glikol
10
metode aseptic aktivitasnya meningkat.
6. Jenis pembawa apa yang
cocok untuk sediaan ?
- Air
- Minyak
Pencampuran - Homogenitas
- Uji waktu
rekonstitusi
Dipilih pembawa air karena suspending
agent dan bahan tambahan lainnya larut
dalam air. Air juga lebih murah dan
mudah didapat. Karena air
ditambahkan ke sediaan saat akan
direkonstitusi jadi tidak akan membuat
bahan aktif tidak stabil atau rusak.
7. Jenis wadah apa yang
sesuai untuk sediaan ini?
- Vial
- Ampul
Pengisian - Uji
kebocoran
- Volume
terpindahkan
- Sterilisasi
Dipilih wadah vial karena injeksi
berupa suspensi kering yang harus
direkonstitusikan terlebih dahulu
dengan pembawa sebelum digunakan.
8. Cara sterilisasi apa yang
cocok untuk sediaan ini?
- Sterilisasi akhir
(autoklaf, oven)
- Metode aseptik
Sterilisasi - Uji Sterilitas Dipilih metode aseptik karena bentuk
sediaan adalah suspensi yang tidak
stabil pada suhu tinggi, kemudian
bahan aktif Amoxicillin juga tidak
stabil pada suhu tinggi.
KOMPONEN UMUM SEDIAAN
11
FORMULA FUNGSI % LAZIM % PAKAI PER UNIT
(1 ml)
PER BATCH
(14 ml)
1 Amoksisilin Bahan aktif < 30 % 10 0,1 g 1,4 g
2. Na- CMC Suspending agent 0,05 – 0,75 0,75 0,0075 g 0,105 g
3. Propilenglikol Wetting agent 0,2 - 50 5 0,05 g 0,7 g
4. Metil paraben Pengawet 0,0625-0,25 0,18 0,0018 g 0,0252 g
5. Natrium sitrat Dapar,pengisotonis,antiflokulan 0,2 – 4,0 0,4 0,004 g 0,056 g
6. Sterile Water for
Injection
Pembawa Qs Qs Ad 1 ml Ad 14 ml
Total 0,1993 g 2,7902 g
12
PENGAWASAN MUTU SEDIAAN
A. In Process Control
No
.
Parameter yang diuji Satuan Cara Pemeriksaan
1. Organoleptik - Sediaan diperiksa warna,bau,rasanya.
2. Homogenitas - Sediaan diperiksa homogenitasnya.
3. Sifat Alir Granul g/detik Sudut henti
13
B. End Process Control
No. Parameter yang diuji Satuan Cara Pemeriksaan
1. PH - Dengan menggunakan PH meter
2. Sterilitas - Dengan pembenihan berdasarkan pengontrolan suhu dan waktunya, dilihat ada pertumbuhan
mikroba atau tidak.
3. Pengujian ukuran partikel - Mikroskopik
4. Viskositas - Menggunakan viscometer Brookfield, dihitung dengan rumus : dial reading x faktor
5. Sifat alir Dibuat grafik antara rpm dan gaya (F). Harus memenuhi syarat harus tiksotropik atau plastis
6. Kecepatan sedimentasi Dihitung pengendapan pada waktu tertentu Dilakukan pengamatan selama 1 jam dan diplotkan atau dibuat grafik dari hasil pengamatan Perhitungan laju sedimentasi =
(volume endapan pada waktu tertentu dibagi dengan volume endapan awal)
7. Volume sedimentasi Gunakan gelas ukur, setiap 10 menit, catat endapan, selama 1 jam.
Rumus = HuHo
Hu : tinggi akhir endapan pada tiap waktu tertentu
H0 : tinggi awal suspense secara keseluruhan
Selanjutnya buat grafik volume sedimentasi HuHo
diplot sebagai ordinat (sumbu Y) dan waktu
sebagai absisnya (sumbu X)
8. Evaluasi Kimia
9. Uji efektivitas pengawet Dengan pembenihan, kemudian dihitung jumlah mikroba viabel
14
10. Uji waktu rekontitusi Sediaan direkonstitusi dengan pembawa Air untuk injeksi kemudian dicatat waktu granul
terdispersi menjadi suspensi.
I. ALAT, BAHAN DAN CARA STERILISASINYA
No Alat dan Bahan Cara Sterilisasi WaktuMulai Paraf Selesai Paraf
1. Alat presisi : Gelas ukur Corong Kertas saring
Autoklaf 115° - 116°C = 30 menit
2. Alat non presisi : Oven 150°C = 3 Jam Beaker glass besar dan kecil
15
Erlenmeyer Vial
3. Spatel, pinset, batang pengaduk, kaca arloji
Flamber ± 20 detik kontak langsung dengan api
Tutup karet flakon Rebus = 30 menit
4. Lumpang dan alu Dengan etanol 95%5. Amoksisilin Dengan gas etilen6. Na-CMC
PropilenglikolMetilparabenNa-sitrat
Oven 1500C selama 1 jam
PERHITUNGAN
1. Volume yang akan dibuat
Untuk vial : (n.V’) + (2 x 3)
V’ menurut Farmakope Indonesia untuk sediaan dengan penandaan 1 ml (cairan kental), volume yang ditambahkan sejumlah 0,15 ml.
Volume yang dibuat = (5.1,5) + (2x3)
= 7,5 + 6
16
= 13,5 ~14 ml
2. Perhitungan Tonisitas
BM amoksisilin = 419,45
Molaritas = g/BM
= 100/419,45
= 0,238 mol
Amoksisilin merupakan larutan non-elektrolit sehingga nilai L.iso = 1,9 (Tabel Wells)
Dtf = 1,9 x 0,238 = 0.4522 °
Selisih 0,52 – 0,4522 = 0,0678°
Dari tabel Penurunan titik beku, PTB Na-sitrat = 0,17 ° (Farmakope Indonesia Edisi IV)
Jadi, Na-sitrat yang ditambahkan adalah = (0,0678/0,17) x 1 % = 0,4 %. Larutan 14 ml memerlukan natrium sitrat = 0,4 % x 14 ml = 0,056 g
PROSEDUR TETAP PEMBUATAN INJEKSI AMOKSISILIN
Hal. Dari
No.
Tanggal Berlaku:
17
Disusun Oleh:
1. Swerys Deviasi Pidjath
2. Hardiwiranata
3. Dimas Rian Pambudi
4. Farha Elein Kukihi
Diperiksa Oleh:
Disetujui Oleh: Pengganti no.
Tgl.
Tgl. Tgl.
Penanggung Jawab PROSEDUR
I. Rencana produksi
Membuat rencana produksi harian untuk periode yang akan datang lalu diberikan ke
bagian produksi dari QC.
II. Jadwal harian produksi :
Kegiatan produksi terdiri dari :
1. Penimbangan
2. Penghalusan
3. Penghalusan bahan aktif
4. Pencampuran padat – padat
5. Pencampuran padat – cair
6. Pengujian mutu serbuk
7. Pengemasan
8. Rekonstitusi Serbuk
18
9. Pengujian mutu sediaan
10. Penyerahan produk jadi
Semua anggota kelompok membuat jadwal harian produksi berdasarkan rencana produksi
untuk periode yang datang, mempertimbangkan.
1. Sisa jadwal yang lalu
2. Kapasitas masing – masing mesin setiap tahap
3. Jumlah tenaga kerja
4. Jumlah bahan baku dan kemasan dan kemungkinan adanya keterlambatan
kedatangannya
5. Urgensi masing – masing produk.
Jadwal harian produksi didistribusikan kepada :
1. Swerys Deviasi Pidjath
2. Hardiwiranata
3. Dimas Rian Pambudi
4. Farha Elein Kukihi
III. Penimbangan
- Anggota kelompok menyiapkan semua bahan yang akan digunakan
- Anggota kelompok melakukan Penimbangan dan mencatat hasil penimbangan sesuai
dengan IK Penimbangan.
IV. Penghalusan
19
Anggota kelompok melakukan penghalusan untuk memperoleh serbuk sesuai yang
dinginkan dalam IK penghalusan
V. Penghalusan bahan aktif
Anggota kelompok melakukan penghalusan untuk memperoleh serbuk sesuai yang
dinginkan dalam IK penghalusan bahan aktif
VI. Pencampuran padat – padat
- Anggota kelompok menyiapkan semua bahan yang akan digunakan
- Anggota kelompok melakukan Pencampuran sesuai dengan IK Pencampuran padat –
padat
VI. Granulasi
a. Anggota kelompok menyiapkan semua bahan yang akan digunakan
b. Anggota kelompok melakukan Granulasi sesuai dengan IK Granulasi
VII. Uji homogenitas
a. Anggota kelompok menyiapkan semua bahan yang akan digunakan
b. Anggota kelompok melakukan Pencampuran sesuai dengan IK Homogenitas.
XII. Pengujian mutu serbuk
a. Anggota kelompok menyiapkan semua bahan yang akan digunakan
b.Anggota kelompok melakukan Pencampuran sesuai dengan IK Pengujian mutu serbuk
XIII. Pengisian
Anggota kelompok melaksanakan pengisian dan mencatat semua kegiatan dan hasil
pengisian sesuai IK. Pengisian.
20
XV. Rekonstitusi serbuk
a. Anggota kelompok menyiapkan semua bahan yang akan digunakan
b. Anggota kelompok melakukan Pencampuran sesuai dengan IK rekonstitusi serbuk.
XVI. Pengujian mutu sediaan
a. Anggota kelompok menyiapkan alat untuk kegiatan Evaluasi terhadap sediaan yang
dihasilkan
b. Anggota kelompok melakukan kegiatan untuk Evaluasi sesuai dengan IK Pengujian
mutu sediaan.
XVII. Penyerahan produk jadi
a. Anggota kelompok membuat nota penyerahan barang dan menyerahkan barangnya
kepada dosen pembimbing.
b. Dosen pembimbing memeriksa kecocokan barang dengan nota penyerahan barang.
c. Selesai
IK. PENIMBANGAN BAHAN BAKUHal.1 dari hal
Disusun Oleh: Diperiksa oleh : Disetujui oleh : No. : / /
21
1. Swerys Deviasi Pidjath2. Hardiwiranata3. Dimas Rian Pambudi4. Farha Elein KukihiTgl : Tgl : Tgl :
TujuanMemperoleh bahan baku sesuai jenis dan jumlah yang diinginkan.
Bahan Bahan aktif : Amoxicillin
Bahan pengawet : Metil paraben
Suspending agent : Na-CMC
Bahan pendapar dan isotonis : Na-sitrat
Wetting agent : Propilenglikol
Alat Timbangan analitik
Wadah bahan
Kertas perkamen
Cawan penguap
Cara Kerja Penanggung Jawab
Dosen
22
Cara kerja :1. Persiapan
a. Lihat IK cara penimbangan
b. Pilih bahan yang akan ditimbang dan siapkan.
c. Pastikan identitas dan tanggal kadaluarsa bahan.
d. Siapkan wadah sesuai kapasitas dan beratnya, beri label.
e. Pakai masker, sarung tangan, dan alat pengambil bahan.
f. Tara timbangan pada angka Nol/setimbang.
g. pastikan kehadiran petugas QC
2. Timbang bahan berikut sebanyak :
Nama bahan Seharusnya PenimbanganAmoxicillinNa-CMCPropilenglikolMetilparabenNa-sitrat
3. Pastikan kehadiran QC
IK. PENCAMPURAN Hal. dari hal
23
Disusun Oleh:1. Swerys Deviasi Pidjath2. Hardiwiranata3. Dimas Rian Pambudi4. Farha Elein KukihiTgl :
Diperiksa oleh :
Tgl :
Disetujui
oleh :
Tgl :
No. : / /
Tujuan Memperoleh massa serbuk yang homogen.
Bahan Bahan aktif : Amoxicillin
Bahan pengawet : Metil paraben
Suspending agent : Na-CMC
Bahan pendapar dan isotonis : Na-sitrat
Wetting agent : Propilenglikol
Alat Mixer
Cara Kerja Penanggung Jawab
Dosen
Cara kerja :1. Persiapan.
a. Ruangan, peralatan dan wadah dibersihkan
24
b. Kebersihan diperiksa
c. Pakai pelindung pernapasan dan jalankan exhauter.
d. Beri label identitas tiap wadah.
f. Pakai masker dan sarung tangan.
2. Pelaksanaan
a. Campur bahan berikut didalam wadah / mixer
Nama bahan Jumlah teoritis Jumlah nyata
Amoxicillin
Na-CMC
Na-sitrat
Metilparaben
lama pencampuran 30 menit, mulai jam ....... s/d .......
b. Pindahkan kedalam wadah yang sudah diberi label
IK. GRANULASI Hal. dari hal
25
Disusun Oleh:1. Swerys Deviasi Pidjath2. Hardiwiranata3. Dimas Rian Pambudi4. Farha Elein KukihiTgl :
Diperiksa oleh :
Tgl :
Disetujui oleh :
Tgl :
No. : / /
Tujuan Memperoleh massa granul yang baik.
Bahan Bahan hasil pencampuran dan Propilenglikol
Alat Mixer
Cara Kerja Penanggung Jawab DosenCara kerja :1. Persiapan.
a. Ruangan, peralatan dan wadah dibersihkan
b. Kebersihan diperiksa
c. Pakai pelindung pernapasan dan jalankan exhauter.
d. Beri label identitas tiap wadah.
f. Pakai masker dan sarung tangan.
26
2. Pelaksanaan
a. Basahi campuran serbuk dengan Propilenglikol hingga serbuk termampatkan membentuk ukuran granul
b. Granul kemudian disaring untuk keseragaman ukuran granul
c. Granul yang belum seragam diberikan Propilenglikol lagi kemudian disaring sampai semua granul mempunyai ukuran seragam
d. Pindahkan kedalam wadah yang sudah diberi label
IK. EVALUASI MUTU GRANUL Hal.3 dari hal
27
Disusun Oleh:
1. Swerys Deviasi Pidjath2. Hardiwiranata3. Dimas Rian Pambudi4. Farha Elein KukihiTgl :
Diperiksa oleh :
Tgl :
Disetujui oleh :
Tgl :
No. : / /
Tujuan Memastikan serbuk yang memenuhi syarat
Bahan Granul suspensi
Alat Alat evaluasi granul.
Cara Kerja Operator Dosen
Cara kerja:
1. Persiapana. Bersihkan ruanganb. Bersihkan peralatan dan wadahc. Periksa kebersihand. Pakai perlindung pernafasane. Beri label identitas wadahf. Pakai masker dan sarung tangan
2. Pengujian ukuran partikela. Timbang seksama 90 gr serbuk
28
b. timbang seksama tiap ayakan pada sieving analyzerc. masukkan kedalam sieving analyzerd. hidupkan power alat dan biarkan sampai 2 menit mulai
jam ............ s/d ............. wibe. timbang masing- masing serbuk yang terdapat pada tiap lapis
ayakan
2. Pemeriksaan sifat aliran
a. Ditimbang seksama 100 grb. Masukkan kedalam corong serbuk dengan bagian wadah tertutup dan
terpasang statipc. Lepaskan tutup bagian bawah, biarkan serbuk jatuh dan mengalir
Diameter serbuk ….. cm Tinggi serbuk …….. cm Sudut henti ………... 0
Sifat aliran …..................
29
Mesh Jml SerbukGram %
1214161820
WadahTotal
IK. PENGISIAN DAN PENGEMASANHal. dari hal
Disusun Oleh:
1. Swerys Deviasi Pidjath2. Hardiwiranata3. Dimas Rian Pambudi4. Farha Elein Kukihi
Tgl :
Diperiksa oleh :
Tgl :
Disetujui oleh :
Tgl :
No. : / /
Tujuan Mempermudah penyimpanan, pendistribusian dan pengangkutan.
Bahan Granul
Alat Wadah kemasan / via
Cara Kerja Operator Dosen
Cara Kerja :
1. Persiapan.
a. Siapkan granul yang sudah diuji dan siap kemas.
b. Siapkan vial yang akan digunakan sebagai wadah kemasan.
2. Pelaksanaan.
30
a. Masukkan serbuk ke dalam wadah sediaan sesuai dengan jumlah serbuk yang diinginkan (........ g )
b Tutup wadah yang telah terisi, kencangkan segel besi vial
c. Beri label atau etiket
d. Masukkan wadah ke dalam kemasan
e. Simpan produk jadi yang diperoleh.
d. Pastikan kehadiran QC
3. Penyelesaian
a. Produk jadi siap diserahkan kepada dosen pembimbing.
II. EVALUASI
31
INSTRUKSI KERJA EVALUASI Hal……..dari……hal
Disusun oleh :
1. Swerys Deviasi Pidjath
2. Hardiwiranata
3. Dimas Rian Pambudi
4. Farha Elein Kukihi
Tgl :
Diperiksa oleh :
Tgl :
Disetujui oleh :
Tgl :
No. : / /
Tujuan : Memastikan bahwa injeksi yang telah dihasilkan memenuhi kriteria dan syarat yang
ditetapkan.
Bahan : - Injeksi (Suspensi Kering) Amoksisilin Alat : - Alat-alat evaluasi Injeksi (Suspensi Kering)
NO. CARA KERJA OPERATOR SPV
1 Uji Organoleptis
Alat : Panca Indera
Bahan : Sediaan Jadi Injeksi Amoksisilin
Cara :
32
2
3
1. Ambil sampel secukupnya
2. Amati
3. Catat hasil pengamatan
Organoleptis Syarat Hasil
Warna
Bau
Rasa
Pemeriksaan pH
Alat : Kertas pH / pH Indikator
Cara :
1. Ambil sampel dan suspensikan
2. Masukkan kertas pH dalam sediaan
3. Amati dan baca hasilnya ( bandingkan dengan pH pada monografi )
Hasil :
Uji Sterilitas
33
4.
Parameter : Berdasarkan pengontrolan suhu dan waktunya
Caranya :
1. Dengan perbenihan, dimana :
Wadah I di isi dengan perbenihan steril
Wadah II di isi dengan obat
Wadah III di isi dengan obat
Wadah IV tidak di isi apa-apa
2. Lalu keempatnya dibiarkan
4. Lihat apakah terjadi pertumbuhan atau tidak pada wadah I dan II
5. Bila ada, berarti sediaan tidak steril
6. Bila tidak ada/tidak terjadi apa-apa, maka salep mata tersebut steril
Hasil :
Viskositas
Parameter :
Cara :
1. Sampel suspensi didispersikan dengan air
2. Ukur viskositas suspensi dengan viscometer Brookfield
34
5.
6.
3. Baca dial reading
4. Hitung viskositas dengan rumus : Dial reading x Faktor
Hasil :
Sifat alir
Cara :
1. Dibuat grafik antara rpm dan gaya (F).
2. Amati hasilnya. Sediaan Harus memenuhi syarat harus tiksotropik atau plastis
Hasil :
Kecepatan sedimentasi
Cara :
a. Dihitung pengendapan pada waktu tertentu b. Dilakukan pengamatan selama 1 jam dan diplotkan atau dibuat grafik dari hasil pengamatan.
Perhitungan laju sedimentasi =
(volume endapan pada waktu tertentu dibagi dengan volume endapan awal)
35
7.
8.
Volume Sedimentasi
Cara :
a. Gunakan gelas ukur, setiap 10 menit, catat endapan, selama 1 jam.
Rumus = HuHo
Hu : tinggi akhir endapan pada tiap waktu tertentu
H0 : tinggi awal suspense secara keseluruhan
b. Selanjutnya buat grafik volume sedimentasi HuHo
diplot sebagai ordinat (sumbu Y) dan
waktu sebagai absisnya (sumbu X)
Hasil :
36
9.
10.
Volume Terpindahkan
Cara :
Evaluasi Kimia
Cara :
Uji Efektivitas Pengawet
Cara :
37