64
PERUSAHAAN UMUM PEGADAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2009 DIVISI AKUNTANSI KANTOR PUSAT PERUM PEGADAIAN Jakarta, Juli 2009

PERUSAHAAN UMUM PEGADAIAN LAPORAN KEUANGANakses.ksei.co.id/.../lapkeu_pegadaian_0609.pdf · DAFTAR ISI I. SURAT PERNYATAAN DIREKSI II. LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 1 − Neraca Konsolidasi

Embed Size (px)

Citation preview

PERUSAHAAN UMUM PEGADAIAN

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2009

DIVISI AKUNTANSI KANTOR PUSAT PERUM PEGADAIAN

Jakarta, Juli 2009

DAFTAR ISI

I. SURAT PERNYATAAN DIREKSI II. LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

− Neraca Konsolidasi per 30 Juni 2009 dan 2008

− Laporan Laba Rugi Konsolidasi Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2009 dan 2008

− Laporan Arus Kas Konsolidasi Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2009 dan 2008

− Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2009 dan 2008

III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

− Umum

− Kebijakan Akuntansi

− Penjelasan Pos-pos Neraca dan Laba Rugi

i

1

2

3 - 4

5

6 – 11

11 – 30

31 - 57

I. SURAT PERNYATAAN DIREKSI

II. LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PEGADAIAN DAN ANAK PERUSAHAAN

NERACA KONSOLIDASIPER 30 JUNI 2009 DAN 2008

30 JUNI2009 30 JUNI 2008 30 JUNI2009 30 JUNI 2008(Unaudited) (Unaudited) (Unaudited) (Unaudited)

AKTIVA LANCAR KEWAJIBAN LANCARKas dan Bank 3 241.320.836.003 154.856.203.647 55,84 Hutang Bank 17 9.311.176.641.229 4.913.684.464.009 89,49Surat Berharga 4 0 0 0,00 Hutang RUF 18 109.415.000.000 139.000.000.000 0,00Uang Muka 5 61.548.139.550 2.568.371.200 2.296,39 Hutang Promes 19 0 0 #DIV/0!Pajak Dibayar Dimuka 6 149.002.539.585 89.921.144.085 65,70 Hutang Kepada Rekanan 20 18.037.391.148 11.752.742.919 0,00Pinjaman Yang Diberikan 7 12.691.142.272.006 8.484.228.262.245 49,59 Hutang Kepada Nasabah 21 46.426.223.554 36.803.433.475 26,15Piutang Lainnya 8 11.397.453.046 3.721.806.841 206,23 Hutang Pajak 22 185.953.304.566 152.476.144.603 21,96Persediaan 9 0 597.600.240 (100,00) Hutang Jangka Panjang YAJT dlm waktu 1 th 23 0 149.976.354.167 (100,00)Persediaan Barang Cetak 10 6.549.307.451 8.384.641.848 (21,89) Beban Yang Masih Harus Dibayar 24 43.949.175.588 28.293.823.516 55,33Pendapatan Yang Masih Harus Diterima 11 636.955.091.170 353.428.758.579 80,22 Pendapatan Diterima Dimuka 25 2.374.576.983 1.930.853.563 0,00Beban Dibayar Dimuka 12 21.999.636.948 21.235.830.609 3,60 Hutang Lancar Lainnya 26 240.227.306.078 204.096.416.430 17,70

Jumlah Aktiva Lancar 13.819.915.275.759 9.118.942.619.294 51,55 Jumlah Kewajiban Lancar 9.957.559.619.146 5.638.014.232.682 76,61

AKTIVA TIDAK LANCAR KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Piutang Kepada Pihak-Pihak Yang Mempunyai Kewajiban Estimasi Untuk Imbalan Kerja 27 63.423.580.376 42.939.249.290 47,71 Hubungan Istimewa 13 1.194.114.950 8.978.065.871 (86,70) Pendapatan Ditangguhkan 28 26.063.360.798 27.700.849.434 (5,91)Aktiva Pajak Tangguhan 14 42.725.721.980 15.666.680.671 172,72 Hutang Obligasi - Setelah Dikurangi BagianAktiva Tetap - (bersih setelah dikurangi akumulasi Yang Akan Jatuh Tempo Dalam Waktu penyusutan per 30 Juni 2009 dan 2008) 15 429.238.634.421 376.465.975.653 14,02 Satu Tahun. 29 1.763.141.598.245 1.769.617.020.344 (0,37)Aktiva Lain-lain 16 83.523.294.276 28.909.467.316 188,91 Hutang Jangka Panjang Lainnya 30 411.350.000.000 411.150.000.000 0,05

Jumlah Aktiva Tidak Lancar 556.681.765.627 430.020.189.511 29,45 Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 2.263.978.539.419 2.251.407.119.068 0,56

EKUITAS 31Modal Awal 205.000.000.000 205.000.000.000 0,00Penyertaan Modal Pemerintah 46.252.000.000 46.252.000.000 0,00Laba (Rugi) Srt Berharga Yg Belum Direalisasi 0 0 0,00Saldo Laba :- Ditentukan Penggunaannya 1.490.010.668.212 1.059.199.340.092 40,67- Belum Ditentukan Penggunaannya 413.796.214.609 349.090.116.963 18,54

Jumlah Ekuitas 2.155.058.882.821 1.659.541.457.055 29,86

JUMLAH AKTIVA 14.376.597.041.386 9.548.962.808.805 50,56 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 14.376.597.041.386 9.548.962.808.805 50,56

1

CAT /\ %A K T I V A CAT /\ % KEWAJIBAN DAN EKUITAS

(dalam rupiah)

PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PEGADAIAN DAN ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008

2009 2008(Unaudited) (Unaudited)

PENDAPATAN USAHA- Pendapatan Sewa Modal 32 1.607.340.205.776 1.132.928.456.291 41,87- Pendapatan Administrasi 33 186.817.795.663 133.347.173.948 40,10- Pendapatan Sewa Langen Palikrama 34 495.810.219 492.124.636 0,75

Jumlah Pendapatan Usaha 1.794.653.811.658 1.266.767.754.875 41,67

PENDAPATAN USAHA LAINNYA 35

- Uang Kelebihan Lewat Waktu 12.970.257.686 6.642.766.771 95,25- Pendapatan Investasi & Subrogasi/Recovery 394.199.931 350.633.196 12,43 Jumlah Pendapatan Usaha Lainnya 13.364.457.617 6.993.399.967 91,10

Jumlah Pendapatan Usaha (1) 1.808.018.269.275 1.273.761.154.842 41,94

BEBAN USAHA- Bunga dan Provisi 36 625.107.533.445 347.684.193.333 79,79- Pegawai 37 341.301.053.070 273.666.550.376 24,71- Penyusutan Aktiva Tetap 38 22.651.422.827 20.885.899.674 8,45- Amortisasi 39 9.196.924.957 1.561.160.734 489,11- Umum 40 233.249.171.850 148.063.377.375 57,53

Jumlah Beban Usaha (2) 1.231.506.106.149 791.861.181.492 55,52

LABA USAHA (3=1-2) 576.512.163.126 481.899.973.350 19,63

PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN 41

- Pendapatan Sewa Gedung 1.149.793.578 1.180.099.396 (2,57)- Pendapatan Jasa Giro 474.246.481 411.491.765 15,25- Laba Penjualan Aktiva Tetap 45.295.256 2.874.475.834 (98,42)- Pendapatan Lainnya 13.168.248.340 11.121.791.640 18,40- Beban Lain-lain (150.017.900) (608.003.339) (75,33)

Jumlah Pendapatan (Beban) Lain-lain 14.687.565.755 14.979.855.296 (1,95)

KERUGIAN LUAR BIASA 42 0 0 #DIV/0!

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 591.199.728.881 496.879.828.646 18,98

TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN :- Tahun Berjalan (177.403.514.272) (147.789.711.683) 20,04- Tangguhan 0 0 #DIV/0!

LABA BERSIH 413.796.214.609 349.090.116.963 18,54

2

1 JANUARI s.d. 30 JUNICATURAIAN /\ %

(dalam rupiah)

PERUM PEGADAIAN DAN ANAK PERUSAHAANLAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (Metode Langsung)UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008

( dalam rupiah )

Tahun 2009 Tahun 2008

KEGIATAN OPERASI : Penerimaan Kas dari : - Penerimaan Sewa Modal 1.487.507.906.212 1.129.939.833.342 - Pendapatan Administrasi 186.817.795.663 133.349.500.375 - Pendapatan Lainnya 11.081.272.952 9.212.491.387 - Pelunasan Pinjaman Yang Diberikan 19.089.584.050.963 13.739.682.598.631 - Pelunasan dari Piutang Lainnya 12.842.153.843 27.314.720.109 - Penjualan Barang Lelang Milik Perusahaan dan BJ Yang Disisihkan 100.883.777.764 60.101.610.486 - Penerimaan Hutang Nasabah 50.857.807.895 38.817.388.823 - Penerimaan Hutang Pajak 25.493.510.183 21.016.230.173 - Penerimaan Hutang Lainnya 85.530.554.791 33.552.956.024 TOTAL PENERIMAAN KAS DARI OPERASI 21.050.598.830.266 15.192.987.329.350 Pengeluaran Kas untuk : - Pembayaran Bunga Bank dan Obligasi 646.282.768.121 348.038.399.684 - Beban Pegawai 350.788.263.338 273.669.750.109 - Beban Umum 224.112.181.490 145.995.051.193 - Penyaluran Pinjaman Yang Diberikan 22.434.790.861.322 15.868.487.259.911 - Pembayaran Hutang Kepada Rekanan 20.215.606.765 2.579.991.610 - Pembayaran Hutang Kepada Nasabah 36.320.717.761 24.371.887.987 - Pembayaran Hutang Pajak 273.838.714.245 201.303.527.485 - Pembayaran Hutang Lainnya 126.091.041.241 105.537.275.457 - Pemberian Piutang 14.854.270.312 24.776.550.129 TOTAL PENGELUARAN KAS UNTUK OPERASI 24.127.294.424.595 16.994.759.693.565 KAS BERSIH DARI (UNTUK) AKTIVITAS OPERASI (3.076.695.594.329) (1.801.772.364.215)

KEGIATAN INVESTASI : Penerimaan Kas dari : - Penjualan Aktiva Tetap 45.295.256 2.941.101.622 TOTAL PENERIMAAN KAS DARI INVESTASI 45.295.256 2.941.101.622 Pengeluaran Kas untuk : - Pembelian Aktiva Tetap 51.163.560.670 23.451.528.641 TOTAL PENGELUARAN KAS UNTUK INVESTASI 51.163.560.670 23.451.528.641 KAS BERSIH DARI (UNTUK) AKTIVITAS INVESTASI (51.118.265.414) (20.510.427.019)

3

U R A I A NPeriode 1 Januari s.d 30 Juni 2009

PERUM PEGADAIAN DAN ANAK PERUSAHAANLAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (Metode Langsung)UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008

( dalam rupiah )

Tahun 2009 Tahun 2008U R A I A NPeriode 1 Januari s.d 30 Juni 2009

KEGIATAN PENDANAAN : Penerimaan Kas dari : - Hutang Bank 8.257.134.725.443 8.041.551.283.118 - Hutang Promes 0 100.000.000.000 - Hutang RUF 371.915.000.000 439.000.000.000 - Hutang Jangka Panjang Lainnya 100.000.000 750.000.000 TOTAL PENERIMAAN KAS DARI PENDANAAN 8.629.149.725.443 8.581.301.283.118

Pengeluaran Kas untuk : - Angsuran Hutang Bank 5.151.625.686.929 6.282.890.790.977 - Pelunasan Hutang Promes & RUF 262.500.000.000 500.000.000.000 - Pembayaran Uang Muka Deviden Tahun 2008 50.000.000.000 0 - Pelunasan Obligasi 8.700.000.000 8.700.000.000 TOTAL PENGELUARAN KAS UNTUK PENDANAAN 5.472.825.686.929 6.791.590.790.977 KAS BERSIH DARI (UNTUK) KEGIATAN PENDANAAN 3.156.324.038.514 1.789.710.492.141

PENAMBAHAN / (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 28.510.178.771 (32.572.299.093)

Perubahan dalam Komponen Kas dan Setara kas - Kas 30.643.744.074 (8.521.064.339) - Bank (2.133.565.303) (24.051.234.754) - Deposito 0 0 JUMLAH KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 28.510.178.771 (32.572.299.093)

Saldo Per 31 Desember 2008/2007 - Kas 108.717.730.370 77.096.896.361 - Bank 104.092.926.862 110.331.606.379 - Deposito 0 0

212.810.657.232 187.428.502.740

Saldo Per 30 Juni 2009/2008 - Kas 139.361.474.444 68.575.832.022 - Bank 101.959.361.559 86.280.371.625 - Deposito

241.320.836.003 154.856.203.647

4

PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PEGADAIAN DAN ANAK PERUSAHAANLAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008

2009 2008(Unaudited) (Unaudited)

MODAL AWAL 205.000.000.000 205.000.000.000 PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH 46.252.000.000 46.252.000.000 LABA (RUGI) SURAT BERHARGA YANG BELUM DIREALISASI 0 0

SALDO LABA YANG BELUM DITENTUKAN PENGGUNAANNYA

- Saldo Awal Tahun 633.548.328.120 488.730.764.638- Laba Bersih Tahun Berjalan 413.796.214.609 349.090.116.963 Jumlah Laba Yang Belum Ditentukan Penggunaanya 1.047.344.542.729 837.820.881.601

PENGGUNAAN SELAMA TAHUN BERJALAN

Pembagian Laba :- Dana Pembangunan Semesta (190.065.000.000) (147.000.000.000)- Jasa Produksi 0 (17.248.500.000)- Dana Program Kemitraan (6.336.000.000) (8.552.000.000)- Dana Bina Lingkungan (6.336.000.000) (8.552.000.000)- Dana Sosial 0 0- Cadangan Umum (338.186.328.120) (135.532.264.638)- Cadangan Tujuan (92.625.000.000) (171.846.000.000)- Cadangan Pelunasan Obligasi 0 0 Jumlah Penggunaan Laba Selama Tahun Berjalan (633.548.328.120) (488.730.764.638)

Saldo Laba Akhir Tahun Yang Belum Ditentukan Penggunaannya 413.796.214.609 349.090.116.963 SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN PENGGUNAANYA

Saldo Awal Tahun :- Cadangan Umum 461.344.867.914 325.812.603.276- Cadangan Tujuan 485.124.472.178 313.278.472.178- Dana Cadangan Pelunasan Obligasi 112.730.000.000 112.730.000.000Penambahan Dari Pembagian Laba :- Cadangan Umum 338.186.328.120 135.532.264.638- Cadangan Tujuan 92.625.000.000 171.846.000.000- Dana Cadangan Pelunasan Obligasi 0 0Jumlah Laba Yang Telah Ditentukan Penggunaannya 1.490.010.668.212 1.059.199.340.092

SALDO LABA 1.903.806.882.821 1.408.289.457.055

JUMLAH EKUITAS 2.155.058.882.821 1.659.541.457.0555

30 JUNIKETERANGAN

III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

6

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 1. UMUM

Pegadaian adalah suatu lembaga perkreditan tertua bercorak khusus, berdiri sejak zaman penjajahan Belanda dan telah dikenal masyarakat sejak lama, khususnya masyarakat golongan menengah dan golongan bawah. Pegadaian mempunyai tugas memberikan pelayanan jasa kredit berupa pinjaman uang dengan jaminan barang bergerak. Sejarah Pegadaian dimulai pada saat Pemerintah Penjajahan Belanda (VOC) mendirikan Bank van Leening, yaitu lembaga keuangan yang memberikan kredit dengan sistem gadai. Lembaga ini pertama kali didirikan di Batavia pada tanggal 20 Agustus 1746. Pada saat Inggris mengambil alih pemerintahan (1811-1816), Bank van Leening milik pemerintah dibubarkan dan masyarakat diberi keleluasaan untuk mendirikan usaha pegadaian asal mendapat lisensi dari Pemerintah Daerah setempat. Pada saat Belanda berkuasa kembali dikeluarkan Staatsblad (Stbl) No.131 tanggal 12 Maret 1901 yang mengatur bahwa usaha pegadaian merupakan monopoli pemerintah dan tanggal 1 April 1901 didirikan Pegadaian Negara pertama di Sukabumi (Jawa Barat), selanjutnya setiap tanggal 1 April diperingati sebagai hari ulang tahun Pegadaian. Sejak awal kemerdekaan, pegadaian dikelola oleh Pemerintah dan sudah beberapa kali berubah status, yaitu sebagai Perusahaan Negara (PN) sejak 1 Januari 1961 kemudian berdasarkan PP. No.7/1969 menjadi Perusahaan Jawatan (PERJAN) dan berdasarkan PP. No. 10/1990 (yang diperbaharui dengan PP. 103/2000) berubah lagi menjadi Perusahaan Umum (PERUM) hingga sekarang. Maksud dan Tujuan Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 103 tahun 2000 sifat usaha Pegadaian adalah menyediakan pelayanan bagi kemanfaatan umum sekaligus memupuk keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan dengan maksud dan tujuan : • Turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama golongan menengah ke bawah

melalui penyediaan dana atas dasar hukum gadai dan jasa di bidang keuangan lainnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

• Menghindarkan masyarakat dari gadai gelap, praktek riba dan pinjaman tidak wajar lainnya.

Dengan mengindahkan prinsip-prinsip ekonomi serta terjaminnya keselamatan kekayaan negara, perusahaan menyelenggarakan usaha sebagai berikut : • Penyaluran uang pinjaman atas dasar hukum gadai • Penyaluran uang pinjaman berdasarkan jaminan fidusia, pelayanan jasa titipan,

pelayanan jasa sertifikasi logam mulia dan batu adi, serta usaha-usaha lainnya yang dapat menunjang tercapainya maksud dan tujuan perusahaan dengan persetujuan Menteri Keuangan.

7

Modal Perusahaan Modal perusahaan merupakan kekayaan negara yang dipisahkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan tidak terbagi atas saham-saham, yang jumlahnya sebesar nilai penyertaan modal negara yang tertanam dalam perusahaan sejumlah Rp 251.252.000.000,-- (dua ratus lima puluh satu milyar dua ratus lima puluh dua juta rupiah) yang terdiri dari : • Modal awal yang berasal dari kekayaanbersih perusahaan pada saat pengalihan bentuk

dari Perusahaan Jawatan (Perjan) menjadi Perusahaan Umum (Perum) pada tahun 1990 sebesar Rp 205.000.000.000,-- (dua ratus lima milyar rupiah) yang ditetapkan dengan surat keputusan Menteri Keuangan Nomor 1015/KMK.013/1991 tanggal 26 September 1991.

• Penambahan penyertaan modal Negara yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun anggaran 1991/1992 sebesar Rp 46.252.000.000,-- (empat puluh enam milyar dua ratus lima puluh dua juta rupiah) yang diterima secara bertahap, masing-masing sesuai dengan surat keputusan Menteri Keuangan Nomor 0360/KM.3-42/SKOP/0391 tanggal 30 Maret 1991 sebesar Rp 20.000.000.000,-- Nomor 0136/KM.3-42/SKOP/1991 tanggal 5 Agustus 1991 sebesar Rp.16.252.000.000,-- Nomor 0151/MK.013/1992 tanggal 29 Juni 1992 sebesar Rp 10.000.000.000,--

Mengingat sejak tahun 1992 permohonan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebagai tambahan ekuitas dari Pemerintah belum dikabulkan, maka pertumbuhan perusahaan lebih banyak didanai oleh pinjaman pihak ketiga, baik pinjaman jangka pendek (perbankan) maupun pinjaman jangka panjang (obligasi dan MTN). Dari tahun 1993 sampai dengan 2008 Perum Pegadaian telah melaksanakan emisi obligasi sebanyak 12 (duabelas) kali dengan jangka waktu masing-masing 5 tahun untuk obligasi tahun 1993 – 1998 dan 2001, jangka waktu 8 tahun untuk obligasi tahun 1999 – 2002 dan obligasi tahun 2003 berjangka 8 tahun dan 15 tahun sedangkan obligasi tahun 2006 dan 2007 berjangka 10 tahun . Seluruh obligasi dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya (BES) dengan Wali Amanat PT Bank BNI (Persero) Tbk, rincian selengkapnya sebagai berikut :

Tahun Jenis Tanggal efektif dan jatuh

tempo

Nominal (Rp) Keterangan

1993

1994

1996

1997

Obligasi I

Obligasi II

Obligasi III

Obligasi IV

11 Juni 1993 9 Juli 1998

30 Juni 1994 18 Juli 1999

25 Juni 1996 12 Juli 2001

16 Juni 1997

50 milyar

25 milyar

100 milyar

100 milyar

Bunga 17,5 % tetap untuk tahun perta-ma, selanjutnya mengambang. Bunga 13 % tetap untuk 6 bulan perta-ma, selanjutnya mengambang yaitu 1 % di atas tingkat bunga deposito 6 bulan bank pemerintah. Bunga 17,75 % tetap untuk tahun pertama, 4 tahun selanjutnya mengam-bang 1,5 % di atas tingkat bunga deposito bank pemerintah dan swasta. Bunga 14,75 % tetap untuk tahun

8

Tahun Jenis Tanggal efektif dan jatuh

tempo

Nominal (Rp) Keterangan

1998

1999

2000

2001

2002

Obligasi V

Obligasi VI

Obligasi VII

Obligasi VIII

Obligasi IX

3 Juli 2002

23 Juni 1998 8 Juli 2003

24 Agustus 1999

8 September 2007

27 Juni 2000 21 Juli 2008

31 Mei 2001 12 Juni 2006

24 Mei 2002 6 Juni 2010

64,6 milyar

135 milyar

150 milyar

300 milyar

300 milyar

pertama, 4 tahun selanjutnya mengam-bang 1 % di atas tingkat bunga deposito bank pemerintah dan swasta. Bunga Seri A.1 sebesar 49 % tetap untuk tahun pertama, selanjutnya me-ngambang sesuai bunga JIBOR 3 bulan ditambah 3 % premium. Bunga seri B.2 mengambang sesuai tingkat bunga JIBOR 3 bulan ditambah 3 % premium. Bunga 15,5 % tetap untuk tahun perta-ma, 7 tahun berikutnya mengambang sebesar 1,75 % di atas tingkat bunga rata-rata JIBOR 6 bulan. Bunga 15,625 % tetap untuk tahun per-tama, berikutnya mengambang 1,725 % di atas tingkat bunga rata-rata deposito 6 bulan bank pemerintah. Bunga Seri A 19,25 % tetap, cicilan 20 % pokok per tahun, Seri B 19,25 % tetap, Seri C 0,50 % tetap menurun per tahun 20,25 % untuk tahun pertama, Seri D 19,25 % tetap untuk tahun pertama, selanjutnya mengambang sesuai dengan tingkat bunga rata-rata deposito 6 bulan bank pemerintah ditambah 2,50 % premi, maksimum 24,25 % minimum 16,25 %, Seri E 19,25 % tetap untuk tahun pertama sampai tahun ketiga, selanjutnya mengambang sesuai tingkat bunga rata-rata deposito 6 bulan bank pemerintah ditambah 2,50 % premi, maksimum 24,25 % minimum 16,25 %. Bunga Seri A 18,25 % tetap per tahun, Seri B 18,25 % per tahun amortisasi 10 % tahun ke empat emisi 20 % tahun kelima s.d. ketujuh, 30 % tahun ke delapan emisi, Seri C 18,25 % tetap ta-hun pertama, selanjutnya mengam-bang berdasarkan tingkat bunga rata-rata deposito rupiah berjangka 3 bulan

9

Tahun Jenis Tanggal efektif dan jatuh

tempo

Nominal (Rp) Keterangan

2003

2006

2007

2009

Obligasi X

Obligasi XI

Obligasi XII

Obligasi XIII

27 Juni 2003 11 Juli 2011

dan 11 Juli 2018

23 Mei 2006 23 Mei 2016

4 Sept. 2007 4 Sept 2017

1 Juli 2009 1 Juli 2014 1 Juli 2017 1 Juli 2019

400 milyar

500 milyar

600 milyar

1.500 milyar

ditambah premi tetap 2,5 % per tahun maksimum 20,00 % minimum 16,25 %, Seri D dengan OPSI Jual pada tahun ke lima 18,25 % tetap tahun pertama s.d. ke lima, selanjutnya mengambang sesuai dengan tingkat bunga rata-rata deposito rupiah berjangka 3 bulan ditambah premi tetap 2,50 % per tahun maksimum 20,00 % minimum 16,25 %. Bunga Seri A 12,9375 % per tahun tetap jangka waktu 8 tahun, Seri B jangka waktu 15 tahun tingkat bunga 13,125 % per tahun tetap untuk tahun pertama sampai ke tiga, selanjutnya tahun ke empat sd. ke limabelas mengambang berdasarkan tingkat bunga SBI berjangka 3 bulan ditambah premi 1,0 % per tahun maksimum 15,50 % minimum 10,50 %. Bunga Seri A 13,10 % per tahun tetap jangka waktu 10 tahun, Seri B jangka waktu 10 tahun tingkat bunga 13,10 % per tahun tetap untuk tahun pertama, selanjutnya tahun ke dua s.d. ke sepuluh mengambang berdasarkan tingkat bunga SBI berjangka 1 bulan ditambah premi 1,25 % per tahun maksimum 16,00 % minimum 10,00 %. Bunga Seri A 10,025% per tahun tetap jangka waktu 10 tahun, ditawarkan sejumlah 370 milyar, Seri B sejumlah 230 milyar untuk jangka waktu 10 tahun, tingkat bunga 10,025% per tahun tetap untuk tahun pertama, selanjutnya tahun ke dua sd. tahun ke sepuluh, bunga mengambang berda-sarkan tingkat bunga SBI berjangka 1 bulan ditambah premi 1% per tahun maksimum 12% minimum 8%. Seri A1, tingkat bunga tetap 11,675% per tahun untuk tahun pertama sampai tahun ke-5. Jangka waktu 5 tahun dengan jumlah Rp.350 miliar. Seri A2,

10

Tahun Jenis Tanggal efektif dan jatuh

tempo

Nominal (Rp) Keterangan

tingkat bunga tetap 11,675% per tahun untuk tahun pertama dan bunga mengambang untuk tahun ke-2 sampai tahun ke-5 yang besarnya berdasarkan tingkat bunga SBI berjangka waktu satu bulan ditambah premi 3% per tahun dengan batas atas 13% dan batas bawah 10%. Jangka waktu 5 tahun dengan jumlah Rp.100 miliar. Seri B, tingkat bunga tetap 12,650% per tahun untuk tahun pertama sampai tahun ke-8. Jangka waktu 8 tahun dengan jumlah Rp.650 miliar. Seri C, tingkat bunga tetap 12,875% per tahun untuk tahun pertama sampai tahun ke-10. Jangka waktu 10 tahun dengan jumlah Rp.400 miliar.

Manajemen perusahaan terdiri dari Dewan Pengawas dan Direksi, masing-masing diangkat oleh Pemilik Modal. Berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No.Kep-79/MBU/2008 tanggal 5 Mei 2008 susunan Dewan Pengawas terdiri dari :

Ketua : Suhadi Hadiwijoyo Anggota : Siswo Suyanto Anggota : Bambang Prayitno Anggota : Raksaka Mahi Anggota : Ketut Sethyon

Berdasarkan keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor : KEP-74/MBU/2008 tanggal 28 April 2008, susunan Direksi terdiri dari :

Direktur Utama : Chandra Purnama Direktur Pengembangan Usaha : Wasis Djuhar Direktur Operasi : Moch. Edy Prayitno Direktur Umum dan Sumber Daya Manusia : Sumanto Hadi Direktur Keuangan : Budiyanto

Berdasarkan SK Dewan Pengawas Perum Pegadaian No. Kep-05/KP/DP/GD/2007, tgl 31 Oktober 2007 jo Kep-01/KP/DP/GD/2009, tgl. 01 April 2009, susunan Komite Audit sbb.:

Ketua : Siswo Suyanto Anggota : Muhamad Nur Sodiq Anggota : M. Iskandar

11

Dalam rangka mengefektifkan pengawasan kegiatan usaha gadai syariah yang telah beroperasi dengan prinsip-prinsip syariah Islam, maka sesuai dengan surat keputusan Direksi No. 227/US.1.00/2004 tanggal 30 Nopember 2004 telah dibentuk Dewan Pengawas Syariah dengan susunan sebagai berikut :

Ketua merangkap anggota : H.M. Nahar Nahrawi Anggota : H. Rahmat Hidayat

Sesuai dengan surat Menteri Keuangan RI No. S-153/MK.1/2000 tanggal 25 April 2000 dan Akta Notaris Zacharias Omawele, S.H. No. 13, tanggal 26 Juli 2000, perusahaan telah mendirikan satu unit usaha dalam bidang jasa lelang dengan nama PT Balai Lelang Artha Gasia dan telah beroperasi sejak bulan September 2000, bertempat di Jl. Kramat Raya No.162, Jakarta. Berdasarkan surat keputusan Direksi Perum Pegadaian No. 133/Kp.200322/2003, tanggal 14 Februari 2003, susunan organisasi adalah sebagai berikut :

Komisaris : Wasis Djuhar Direktur : Heriyanto

Dalam keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 29 April 2008 diputuskan susunan organisasi sebagai berikut :

Komisaris : Agus Supriyono Direktur : Heriyanto

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI Pokok pokok kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Perum Pegadaian dan Anak Perusahaan dalam penyusunan Laporan Keuangan konsolidasi sebagai berikut : a. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi

Laporan Keuangan Konsolidasi dinyatakan dalam mata uang Rupiah dan disajikan berdasarkan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan peraturan yang diterbitkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) serta ketentuan internal perusahaan, terakhir sesuai dengan surat keputusan Direksi No. 01A/AK.0.0012.0/2008 tanggal 2 Januari 2008 tentang Kebijakan Kode Perkiraan Perum Pegadaian yang diberlakukan mulai 1 Januari 2008. Laporan Keuangan Konsolidasi disusun berdasarkan konsep harga perolehan (historical cost) kecuali untuk akun tertentu dinyatakan berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan Keuangan Konsolidasi disajikan dengan menggunakan dasar akrual (accrual basis) kecuali laporan arus kas. Laporan arus kas disusun berdasarkan metode langsung (direct method) dan dikelompokkan atas dasar kegiatan operasi, investasi dan pendanaan.

b. Prinsip Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi

Laporan Keuangan Konsolidasi meliputi Laporan Keuangan Induk Perusahaan beserta Anak Perusahaan yang berada di bawah pengendalian Perusahaan. Dalam hal

12

pengendalian terhadap anak perusahaan dimulai atau diakhiri pada suatu tahun tertentu, maka hasil usaha anak perusahaan yang diperhitungkan ke dalam laporan keuangan konsolidasi hanya sebatas hasil pada saat pengendalian tersebut mulai diperoleh hingga saat pengendalian atas anak perusahaan berakhir. Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan menguasai lebih dari lima puluh persen (>50 %) hak suara di anak perusahaan, atau induk perusahaan dapat menentukan kebijakan keuangan dan operasi dari anak perusahaan, atau mempunyai kemampuan untuk menunjuk atau memberhentikan mayoritas anggota direksi anak perusahaan. Perusahaan hanya memiliki satu Anak Perusahaan yaitu PT Balai Lelang Artha Gasia (BLAG). Persentase kepemilikan Perusahaan pada Anak Perusahaan sebesar 99,99%. Porsi kepemilikan pemegang saham minoritas atas aktiva bersih Anak Perusahan jumlahnya tidak signifikan (0,01%), oleh karena itu untuk tujuan laporan keuangan konsolidasi, Perusahaan tidak menyajikan porsi kepemilikan minoritas. Dalam laporan keuangan konsolidasi, transaksi dan saldo antara Induk Perusahaan dan Anak Perusahaan telah dieliminasi. Penyajian laporan keuangan konsolidasi dilakukan berdasarkan konsep satuan usaha.

c. Kas dan Setara Kas Perusahaan dan Anak Perusahaan mengelompokkan semua kas dan bank serta deposito berjangka dengan masa jatuh tempo kurang dari tiga bulan sebagai kas dan setara kas.

d. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa. Mengacu pada PSAK No.7, yang dimaksud dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah : • Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries) mengendalikan,

atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor (holding companies, subsidiaries, fellow subsidiaries).

• Perusahaan asosiasi (associated company). • Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu

kepentingan hak suara di perusahaan pelaporan yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor).

• Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggungjawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut.

• Perusahaan di mana kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam point ketiga dan keempat di atas atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota

• dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor.

13

Semua transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat harga, persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa diungkapkan dalam laporan keuangan.

e. Surat Berharga Surat berharga saham dinilai berdasarkan nilai wajar (harga pasar) dan diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual sesuai dengan PSAK No. 50 “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”. Perubahan laba atau rugi pemilikan yang belum direalisasi dimasukkan ke dalam komponen ekuitas dan disajikan secara terpisah. Apabila surat berharga tersebut dijual/dilepas, keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tersebut diakui dalam laporan laba rugi.

f. Pinjaman yang Diberikan Mengacu pada nilai barang jaminan yang diagunkan oleh nasabah, maka untuk mempermudah administrasi dilakukan penggolongan uang pinjaman yang ditetapkan dengan surat keputusan Direksi, yaitu : • Uang pinjaman Usaha Gadai :

Berdasarkan surat keputusan Direksi No. 554/OP.1.00211/2003 tanggal 15 Agustus 2003 dan No. 555/OP.1.00211/2003 tanggal 15 Agustus 2003 ditetapkan penggolongan uang pinjaman dan tarif sewa modal (SM) yang berlaku mulai 1 September 2003 dengan rincian sbb.:

Golongan Pagu Kredit (Rp)

Tarif SM Per 15 hari

Jangka waktu kredit

A B

C.1 C.2 D.1 D.2

20.000

151.000 505.000

1.010.000 20.050.000 50.100.000

-- -- -- -- -- --

150.000 500.000

1.000.000 20.000.000 50.000.000

200.000.000

1,125 % 1,625 % 1,625 % 1,625 % 1,625 % 1,625 %

120 hari 120 hari 120 hari 120 hari 120 hari 120 hari

Berdasarkan surat keputusan Direksi No. 349/OP.1.00211/2004 tanggal 29 September 2004 ditetapkan tarif sewa modal baru (penurunan) yang berlaku mulai 1 Oktober 2004 dengan rincian :

Golongan Pagu Kredit (Rp)

Tarif M Per 15 hari

Jangka waktu kredit

A B

C.1 C.2 D.1 D.2

20.000

151.000 505.000

1.010.000 20.050.000 50.100.000

-- -- -- -- -- --

150.000 500.000

1.000.000 20.000.000 50.000.000

200.000.000

1,125 %

1,6 % 1,6 % 1,6 % 1 % 1 %

120 hari 120 hari 120 hari 120 hari 120 hari 120 hari

14

Berdasarkan surat keputusan Direksi No. 1024/UI.I.00211/2006 tanggal 29 Desember 2006 ditetapkan tarif sewa modal baru (penurunan) yang berlaku mulai 1 Januari 2007 dengan rincian :

Golongan Pagu Kredit (Rp)

Tarif SM Per 15 hri

Maksimal SM

Masa kredit

A B

C.1 C.2 D.1 D.2

20.000

151.000 505.000

1.010.000 20.050.000 50.100.000

-- -- -- -- -- --

150.000 500.000

1.000.000 20.000.000 50.000.000

200.000.000

1 %

1,45 % 1,45 % 1,45 %

1 % 1 %

8 %

11,6 % 11,6 % 11,6 %

8 % 8 %

120 hari 120 hari 120 hari 120 hari 120 hari 120 hari

Berdasarkan surat keputusan Direksi No. 56/UI.I.00211/2008 tanggal 30 Januari 2008 ditetapkan tarif sewa modal baru (penurunan) yang berlaku mulai 1 Pebruari 2008 dengan rincian :

Golongan Pagu Kredit (Rp)

Tarif SM Per 15 hri

Maksimal SM

Masa kredit

A B

C.1 C.2 D.1 D.2

20.000

151.000 505.000

1.010.000 20.050.000 50.100.000

-- -- -- -- -- --

150.000 500.000

1.000.000 20.000.000 50.000.000

200.000.000

0,75 % 1,2 % 1,3 % 1,3 % 1 % 1 %

6 %

9,6 % 10,4 % 10,4 %

8 % 8 %

120 hari 120 hari 120 hari 120 hari 120 hari 120 hari

Uang pinjaman Gadai ditetapkan berdasarkan nilai taksiran barang jaminan yang perhitungannya ditetapkan dengan surat edaran Direksi, terakhir berdasarkan SE No. 06/UI.1.00211/2008, tanggal 30 Januari 2008, sebagai berikut :

Golongan Pagu Kredit (Rp)

Persentase Uang Pinjaman Terhadap Taksiran

A B

C.1 C.2 D.1 D.2

20.000

151.000 505.000

1.010.000 20.050.000 50.100.000

-- -- -- -- --

150.000 500.000

1.000.000 20.000.000 50.000.000

200.000.000

95 % 92 % 91 % 91 % 93 % 93 %

Disamping pengenaan sewa modal, kepada nasabah dikenakan biaya administrasi untuk pengadaan blanko surat bukti kredit dan pengelolaan barang jaminan serta pembayaran asuransi. Besarnya biaya administrasi ditetapkan dengan surat keputusan Direksi sebagai berikut : Dengan surat keputusan Direksi No. 348/OP.1.00211/2004 tanggal 29 September 2004 tarif biaya administrasi yang berlaku mulai 1 Oktober 2004 ditetapkan sbb.:

15

Golongan Rubrik Tarif Biaya Administrasi A

B

C.1

C.2 D.1 D.2

AKn AK AG BK BG CK.1 CG.1 C.2 D.1 dan D.2 D.1 dan D.2 mobil

1 % X Uang Pinjaman 1 % X Uang Pinjaman 1 % X Uang Pinjaman 1 % X Uang Pinjaman 1 % X Uang Pinjaman 1 % X Uang Pinjaman 1 % X Uang Pinjaman 1 % X Uang Pinjaman 1 % X Uang Pinjaman

1 % X UP, minimum Rp 50.000,-- Catatan : Minimum Rp.1.000,- Berdasarkan Keputusan Direksi No.312/UL.3.10.212/2007, tanggal 7 Juni 2007 dan SE. 32/UL.3.00212/2007, pengenaan Biaya Administrasi dibedakan antara Kredit Baru dan gadai ulang kredit lama, sbb.: Ulang Gadai:

No. Kredit Lama berjalan Tarif BA 1 2 3 4

1 Hari 31 Hari 61 Hari 91 Hari

sd. sd. sd. sd.

30 Hari 60 Hari 90 Hari

120 Hari

0,2 % 0,4 % 0,6 % 0,8 %

Kredit Baru :

No. Golongan Tarip BA 1 2

Semua Golongan (A,B, C, D) Khusus BJ Mobil

1 % dari UP Minimal Rp.50.000,-

• Uang Pinjaman Usaha Syariah :

Berdasarkan Surat Edaran Direksi No. 16/US.1.00/2004 tanggal 6 April 2004 tentang Penyesuaian Kebijakan-kebijakan yang Berkaitan dengan Operasional Gadai Syariah ditetapkan penggolongan plafon marhun bih dan biaya administrasi sebagai berikut :

Golongan Plafon Marhun Bih (Rp)

Tarif Biaya Administrasi

Jangka Waktu Kredit

A B C D E F G H

20.000 151.000 501.000

1.005.000 5.010.000

10.050.000 20.100.000 50.100.000

-- -- -- -- -- -- -- --

150.000 500.000

1.000.000 5.000.000

10.000.000 20.000.000 50.000.000 200.000.00

Rp 1.000,-- Rp 3.000,-- Rp 5.000,-- Rp 15.000,-- Rp 15.000,-- Rp 25.000,-- Rp 25.000,-- Rp 25.000,--

120 hari 120 hari 120 hari 120 hari 120 hari 120 hari 120 hari 120 hari

Selanjutnya berdasar Surat Keputusan Direksi No. 121/US.1.00/2005 tanggal 26 Juli 2005 dan Surat Edaran Direksi No. 27/US.1.00/2005 tanggal 26 Juli 2005 tentang

16

Perubahan Biaya Administrasi Gadai Syariah, ditetapkan biaya administrasi yang baru adalah sebagai berikut:

Golongan Tarif Biaya Administrasi

A B C D E F G H

Rp 500,-- Rp 3.000,-- Rp 5.000,-- Rp 10.000,-- Rp 15.000,-- Rp 25.000,-- Rp 30.000,-- Rp 30.000,--

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 222/US.1.00/2006 tanggal 15 Desember 2006 dan Surat Edaran Direksi No. 64/US.1.00/2006 tanggal 15 Desember 2006, tentang Perubahan Biaya Administrasi yang mulai berlaku sejak tanggal 1 Januari 2007, biaya administrasi disesuaikan kembali menjadi sebagai berikut :

Golongan Plafon Marhun Bih (Rp)

Tarip Biaya Administrasi (Rp)

Masa Kredit

A 20.000 – 150.000 1.000 120 hari

B 151.000 – 500.000 5.000 120 hari

C 501.000 – 1.000.000 8.000 120 hari

D 1.005.000 – 5.000.000 16.000 120 hari

E 5.010.000 – 10.000.000 25.000 120 hari

F 10.050.000 – 20.000.000 40.000 120 hari

G 20.100.000 – 50.000.000 50.000 120 hari

H 50.100.000 – 200.000.000 60.000 120 hari Kemudian berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 141/US.1.00/2007 tanggal 1 Agustus 2007 dan Surat Edaran Direksi No. 44/US.1.00/2007 tanggal 24 Agustus 2007 tentang Diskon Biaya Administrasi Ulang Rahn, ditetapkan diskon biaya administrasi untuk proses ulang gadai sebagai berikut :

Tarif Bea Adm Tarif Ulang Rahn (Ulang Gadai) Setelah Diskon Gol. Rahn (Gadai) 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari 91 - 120 hari

A 1.000 500 600 700 800 B 5.000 2.500 3.000 3.500 4.000 C 8.000 4.000 4.800 5.600 6.400 D 16.000 8.000 9.600 11.200 12.800 E 25.000 12.500 15.000 17.500 20.000 F 40.000 20.000 24.000 28.000 32.000 G 50.000 25.000 30.000 35.000 40.000 H 60.000 30.000 36.000 42.000 48.000

17

Tarif Ijaroh Penyesuaian terhadap Tarif Ijaroh dan Diskon Gadai Syariah melalui Surat Keputusan Direksi No. 74/US.1.00/2005 tanggal 26 Mei 2005 dan Surat Edaran Direksi No. 22/US.1.00/2005 tanggal 26 Mei 2005 tentang Perubahan Tarif Ijaroh dan Diskon Gadai Syariah yang berlaku mulai 1 Juni 2005 menjadi sebagai berikut:

MARHUN TARIF

Lama Baru Emas 90 85 Elektronik dan alat rumah tangga lain 95 90

Kendaraan bermotor 100 95 Rumusan tarif Ijaroh-nya adalah sebagai berikut:

No. Jenis marhun Perhitungan Tarif

1 Emas Taksiran/Rp 10.000 x Rp 85 x jangka waktu/10

2 Elektronik & ART Lainnya Taksiran/Rp 10.000 x Rp 90 x jangka waktu/10

3 Kendaraan Mobil dan Motor Taksiran/Rp 10.000 x Rp 95 x jangka waktu/10 Diskon (Muqasah)

Tarif Setelah Diskon (Rp) Besarnya Marhun

Bih “P/N” Muqasah (Diskon)

X Tarif Kantong Elektronik & Alat RT

Kendaraan Bermotor

≥ 85% X Taks - 85 90 95

80% - 84% X Taks 5 % 81 86 90 75% - 79% X Taks 10 % 77 81 86

70% - 74% X Taks 15 % 72 77 81

65% - 69% X Taks 20 % 68 72 76

60% - 64% X Taks 25 % 64 68 71

55% - 59% X Taks 30 % 60 63 67

50% - 54% X Taks 35 % 55 59 62

45% - 49% X Taks 40 % 51 54 57

40% - 44% X Taks 45 % 47 50 52

35% - 39% X Taks 50 % 43 45 48

18

Tarif Setelah Diskon (Rp) Besarnya Marhun

Bih “P/N” Muqasah (Diskon)

X Tarif Kantong Elektronik & Alat RT

Kendaraan Bermotor

30% - 34% X Taks 55 % 38 41 43

25% - 29% X Taks 60 % 34 36 38

20% - 24% X Taks 65 % 30 32 33

15% - 19% X Taks 70 % 26 27 29

10% - 14% X Taks 75 % 21 23 24

< 10% X Taks 80 % 17 18 19

Uang Pinjaman Usaha Lain : Kredit Kreasi dan Krasida Kreasi atau Kredit Angsuran Sistem Fidusia, merupakan pemberian pinjaman kepada para pengusaha mikro-kecil (dalam rangka pengembangan usaha) dengan konstruksi penjaminan secara fidusia dan pengembalian pinjamannya dilakukan melalui angsuran. Krasida atau Kredit Angsuran Sistem Gadai, merupakan pemberian pinjaman kepada para pengusaha mikro-kecil (dalam rangka pengembangan usaha) atas dasar gadai yang pengembalian pinjamannya dilakukan melalui angsuran. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 150/US.2.00/2007 dan Surat Edaran Direksi No.46/US.2.00/2007 tanggal 29 Agustus 2007, tarif Sewa Modal Krasida dan Kreasi diturunkan dari 12% per tahun flat (1% per bulan flat) menjadi 10,80% per tahun flat (0,9% per bulan flat). Besaran uang pinjaman Kredit Kreasi ditetapkan terakhir dengan Surat Edaran Direksi No. 61/US.2.00/2006 tanggal 13 Desember 2006 maksimum kredit Kreasi sebesar Rp 100.000.000,- per nasabah, sedangkan Krasida terakhir ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.190/US.2.00/2006, tanggal 28 September 2006, batas minimum uang pinjaman Krasida minimum sebesar Rp 20.000.000,- per nasabah. Secara umum kedua skim kredit (Kreasi dan Krasida) mempunyai kemiripan dalam hal pelaksanaan operasionalnya yang secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut Skim kredit Kreasi dan Krasida :

No. Uraian Kreasi Krasida

1.

2.

3.

4.

5.

Tujuan kredit

Waktu pelayanan

Tarif sewa modal

Biaya administrasi

Biaya lainnya

Produktif

3 hari

10,80 % / tahun flat

1 % dari Uang Pinjaman

Notaris, Akte Fidusia, cek fisik,

Produktif

1-2 jam

10,80 % / tahun flat

1 % dari Uang Pinjaman

Meterai dan cek fisik untuk

19

No. Uraian Kreasi Krasida

6.

7.

8.

9.

10.

Jenis barang jaminan

Penyimpanan BJ

Besarnya pinjaman

Jangka waktu kredit

Cara pelunasan

asuransi, meterai

BPKB kendaraan bermotor

Dipakai nasabah untuk alat produksi

70 % dari taksiran/ nilai agunan

12 – 36 bulan

Angsuran tetap

kendaraan bermotor

Perhiasan emas dan ken-daraan bermotor

Disimpan di Pegadaian

95 % dari taksiran agunan

12 – 36 bulan

Angsuran tetap Kredit Krista Krista atau Kredit Usaha Rumah Tangga merupakan pinjaman khusus kepada kelompok pengusaha sangat mikro (sementara hanya wanita pengusaha) dengan menerapkan sistem tanggung renteng di antara anggota-anggota kelompok tersebut. Secara umum pelaksanaan operasional secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut:

No. Uraian Krista 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

8.

9. 10.

Tujuan kredit Waktu pelayanan Tarif sewa modal Biaya administrasi Biaya lainnya Jenis barang jaminan Penyimpanan BJ Besarnya pinjaman

Jangka waktu kredit Cara pelunasan

Produktif 1-3 hari 12 % / tahun flat 1 % dari Uang Pinjaman asuransi, meterai Alat-alat produksi, alat rumah tangga, elektronik Dipergunakan nasabah untuk alat produksi atau operasional usaha. Berdasakan kelayakan usaha dengan minimal uang pinjaman Rp 100 ribu sampai dengan maksimum Rp.3 juta; dan disyaratkan mempunyai agunan minimal sebesar 20 % dari pinjaman. 12 bulan Angsuran tetap

Kredit Kresna : Kresna atau Kredit Serba Guna, merupakan pemberian pinjaman kepada pegawai/ karyawan dalam rangka kegiatan produktif/konsumtif dengan pengembalian secara angsuran. Besar pinjaman disesuaikan dengan jumlah penghasilan masing-masing pegawai (kemampuan mengangsur) sehingga tidak terlalu memberatkan likuiditas bulanan pegawai, sedangkan jangka waktu kredit maksimum 36 bulan. Batas maksimum Uang Pinjmanan dan jangka waktu kredit diatur SK Direksi No.213/US.2.00/2006, tgl. 29 Nopember 2006. Adapun tingkat bunga pinjaman adalah 12 % per tahun flat. Tarif sewa modal Kresna ditetapkan melalui SK Direksi No. 212/US.2.00/2006, tgl. 29 Nopember 2006. SK Direksi No. 13/UL.3.00.22.3/03. tgl. 26 Januari 2004 ditetapkan Biaya Administrasi Kresna sebesar 0,5% dari Pinjaman, yang mulai berlaku sejak 1 Januari 2004.

20

Kredit Tunda Jual Gabah (KTJG) : KTJG merupakan kredit yang diberikan kepada petani atas dasar hukum gadai melalui agen-agen yang ditunjuk Perum Pegadaian dengan barang jaminan berupa gabah kering giling. Tujuan pemberian KTJG adalah untuk membantu petani dalam memenuhi kebutuhan dana untuk melakukan pengolahan sawahnya mengingat belum diperolehnya dana dari hasil penjualan produk gabah yang sengaja ditunda penjualannya sambil menunggu kenaikan harga gabah yang cenderung menurun setelah panen. Kredit Perumahan Swadaya (KREMADA) Kremada adalah kredit yang diberikan kepada Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang hanya dimanfaatkan untuk perumahan yang mencakup perbaikan rumah, pembangunan rumah dan perbaikan lingkungan perumahan. Dana berasal dari Pemerintah (Kementerian Negara Perumahan Rakyat). Penyaluran Kredit ini ditetapkan dengan Surat Keputusan Direksi No. 062/UL.2.00.22.2/2006, tanggal 7 Desember 2006, tentang Penyaluran Kredit Perumahan Swadaya (KREMADA). Skim Kremada :

No. Uraian Keterangan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Tujuan kredit

Waktu pelayanan

Tarif sewa modal

Biaya administrasi

Biaya lainnya

Jenis barang jaminan

Plafon pinjaman

Nasabah

Jangka waktu kredit

Produktif

1-2 Minggui

0 %

9 % per tahun dari Uang Pinjaman

Meterai

Tanpa Barang Jaminan kecuali tanggung renteng

Perbaikan Rp.5.000.000,- Pembangunan Rp.10.000.000,-

MBR yang berkelompok Perbaikan 12 bulan Pembangunan 24 bulan

Unit Gadai Efek SK Direksi No.23/UL.3.0022 3/2007, tanggal 2 April 2007 tentang Pembentukan Unit Gadai Efek, dibentuk unti bisnis baru yang bergerak di bidang pelayanan gadai dengan jaminan saham/efek. Nama unit ini adalah GADAI EFEK INVESTA, berkedudukan di Kantor Pusat Perum Pegadaian, Jl. Kramat Raya 1162, Jakarta Pusat. SK Direksi No. 44A/UL.3.0022 3/2007, tanggal 29 Juni 2007 tentang Penyaluran Kredit Gadai Saham, ditetapkan jenis saham yang dapat dijaminkan, yaitu saham dalam kelompok LQ45 yang telah melalui prose Know Your Customer (KYC). SK Direksi No. 44B/UL.3.0022 3/2007, tanggal 29 Juni 2007 tentang Prosedur Operasional Kredit Gadai Saham, ditetapkan berlakunya Pedoman Operasional Kredit Gadai Saham.

21

SK Direksi No. 44C/UL.3.0022 3/2007, tanggal 29 Juni 2007 tentang Tarip sewa modal dan Biaya Administrasi, ditetapkan tarif Sewa Modal secara fixed Rate. Tarif SM ditetapkan melalui Surat Edaran. Sedangkan Biaya Administrasi ditetapkan sebesar 0,125% per jangka waktu 90 hari. SK Direksi No. 44D/UL.3.0022 3/2007, tanggal 29 Juni 2007 tentang Batas Maksimum dan Minimum Uang Pinjaman, ditetapkan bahwa minimum UP adalah 50 Juta Rupiah dan maksimum sebesar 50 Milyar rupiah. SK Direksi No. 44E/UL.3.0022 3/2007, tanggal 29 Juni 2007 tentang Batas Kewenangan Dalam Penetapan dan Pemutusan Uang Pinjaman, ditetapkan anggota-anggota Komite Pemutus Kredit serta ditetapkan batas-batas wewenang masing-masing atas besaran UP yang dapat diputuskan. Skim Gadai Efek INVESTA :

No. Uraian Keterangan 1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10

11.

Tujuan kredit

Waktu pelayanan

Sewa modal

Biaya administrasi

Biaya lainnya

Jenis barang jaminan

Plafon pinjaman

Nasabah

Jangka waktu Kredit

Top Up Call \ Eksekusi

Produktif

1-2 hari

Harian, minimal 15 hari

0,125 % per jangka waktu 90 hari

Meterai

Saham dalam LQ 45, 1 transaksi untuk 1 jenis saham

Min. Rp.50.000.000,- & Maks Rp.50.000.000.000,- dihitung paling banyak 50% dari harga pasar saham. (closing price 1 hari sebelumnya

Institusi adtau perorangan 90 Hari 65% 80%

Berdasarkan surat Direktur Pengembangan Usaha No.91/Lb.1.00/2008, tgl. 2 Desember 2008, penyaluran kredit gadai efek dihentikan sampai dengan adanya keputusan Direksi lebih lanjut. KUCICA Kiriman Uang Cara Instan Cepat dan Aman (KUCICA) adalah jasa pengiriman uang, bekerjasama dengan Western Union, perusahaan yang mempunyai jaringan luas, yang berkedudukan di Kanada. SE.54/UL.2.00.22.2/2007, tanggal 11 Oktober 2007, tentang Pelaksanaan Jasa Pengiriman Uang di Kantor Cabang Perum Pegadaian, menetapkan dimulainya operasi Jasa Kucica serta berlakunya Pedoman Operasional Kucica. ARRUM SK. Direksi No. 01/US.2.00/2008, tanggal 31 Januari 2008, tentang Pemberlakuan PO Arrum dan No. 03/US.2.00/2008, tanggal 31 Januari 2998, tentang Batas Minimum dan Maksimum nilai pembiayaan ARRUM, menyatakan mulai beroperasinya jasa kredit Arrum dengan jaminan fidusia, maksimum Uang Pinjaman Rp.50 juta dengan masa kredit maksimum 36 bulan. Pasarnya adalah para pengusaha mikro yang menginginkan dasar syariah. Biaya Administrasi Arrum adalah sbb. :

22

No. Jenis Barang Jaminan Biaya ADM 1. Sepeda Motor/ Scooter Rp. 70.000,- 2. Mobil Rp. 200.000,-

Sedangkan tarif Ijaroh dihitung dengan rumus sbb. : Taksiran

Ijaroh = ----------------- x Rp.700 x Jangka waktu (bulan) 100.000

g. Cadangan Penyisihan Pinjaman Yang Diberikan (PYD) dan Cadangan Penyisihan Piutang Pegawai. Cadangan Penyisihan PYD adalah penyisihan terhadap PYD yang bermasalah, dicuri, atau ditahan oleh yang berwajib sampai ada keputusan Pengadilan. Terhadap PYD yang tidak bermasalah, tidak dilakukan penyisihan mengingat jika nasabah tidak membayar pinjaman dapat ditutupi dengan penjualan barang jaminan. Cadangan Penyisihan Piutang Pegawai merupakan penyisihan atas piutang TGR dan piutang kepada karyawan lainnya yang sudah mendapatkan SK pembebanan Direksi (tidak termasuk didalamnya KPYD /K4TGR)

h. Persediaan Emas dan Persediaan barang Cetakan

Persediaan emas merupakan persediaan Unit Toko Emas Galeri 24 dan dinilai berdasarkan nilai terendah antara harga perolehan dan harga pasar. Persediaan barang cetak dinilai berdasarkan harga perolehan dan dicatat sebagai beban pada saat digunakan.

i. Aktiva Tetap

Kepemilikan Langsung Aktiva Tetap Perusahaan dan Anak Perusahaan dicatat atas dasar harga perolehan (historical cost) dikurangi akumulasi penyusutan. Seluruh aktiva tetap disusutkan kecuali tanah. Aktiva tetap selain bangunan disusutkan berdasarkan berdasarkan metode saldo menurun ganda (double declining method), sedangkan bangunan disusutkan berdasarkan metode garis lurus (straight line method) sebagai berikut : • Aktiva bangunan disusut sebesar 5 % dari harga perolehan per tahun, meliputi

gedung kantor, rumah jabatan, gudang, pagar dan prasarana bangunan lainnya. • Aktiva yang mempunyai masa manfaat tidak lebih dari 4 tahun disusut sebesar 50 %

dari nilai buku per tahun, meliputi inventaris dan alat keperluan cabang. • Aktiva yang mempunyai masa manfaat lebih dari 4 tahun dan tidak lebih dari 8 tahun

disusut sebesar 25 % dari nilai buku per tahun, meliputi kendaraan bermotor. Aktiva tetap yang tidak digunakan lagi atau dijual, dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap.Laba atau rugi akibat penjualan aktiva tetap dicatat dalam laporan laba rugi tahun berjalan.

23

Kapitalisasi biaya untuk pengadaan/pembelian aktiva tetap didasarkan pada Instruksi Direksi No. ID.4/AK.0.0012.0/2000 tanggal 28 Nopember 2000, yaitu 1 Januari 2006 kebijakan kapitalisasi biaya disempurnakan dengan ID No : 02/AK.0.0012.0/2005 tanggal 29 Nopember 2005 dengan penjelasan : Aktiva Tetap Inventaris.

Pengadaan/pembelian aktiva inventaris dengan harga satuan (per unit) sebesar Rp 1.000.000,- atau lebih, dikapitalisasi dan dibukukan sebagai Aktiva Tetap Inventaris sedangkan apabila kurang dari Rp 1.000.000,-- dibiayakan tahun berjalan sebagai Biaya Perlengkapan Kantor

Aktiva Tetap Bangunan Pengeluaran untuk perbaikan/pemeliharaan gedung yang sifatnya merubah bentuk atau bestek dan memperpanjang umur ekonomis dengan nilai Rp 15.000.000,- atau lebih, dikapitalisasi dan dibukukan sebagai Aktiva Tetap Bangunan. Pengeluaran untuk perbaikan/pemeliharaan yang sifatya tidak merubah bentuk atau bestek dan tidak memperpanjang umur ekonomis berapapun besarnya dibiayakan pada saat transaksi. Pembangunan gedung permanen yang sebelumnya tidak ada dengan biaya Rp7.500.000,- atau lebih, dikapitalisasi; dan apabila biayanya kurang dari Rp7.500.000,- dibiayakan, sedangkan pembangunan gedung semi/tidak permanen berapapun besarnya dibiayakan.

Khusus untuk kapitalisasi biaya tanah diatur tersendiri dengan Instruksi Direksi No. ID.1/AK.0.0012.0/2000 tanggal 30 Maret 2000, yaitu : • Pengeluaran yang dapat dimasukkan sebagai unsur biaya perolehan tanah,

dikapitalisasi meliputi harga tanah, biaya konstruksi untuk tanah yang harus diciptakan lebih dahulu, biaya ganti rugi penghuni, biaya pembelian tanah lain sebagai pengganti, biaya komisi perantara, biaya pinjaman terkapitalisasi dalam tanah dan biaya pematangan tanah.

• Pengeluaran yang tidak dapat dimasukkan sebagai unsur biaya perolehan tanah dicatat sebagai Beban Tangguhan Hak Atas Tanah dan diamortisasi sepanjang masa manfaat ekonomis hak tersebut (20 tahun), meliputi biaya legal audit (pemeriksaan keaslian sertifikat, rencana tata kota), biaya pengukurfan, pematokan dan pemetaan ulang, biaya notaris, jual beli dan PPAT, pajak terkait dan biaya perolehan / perpanjangan hak (sertifikat).

Mulai 1 Oktober 2006 kebijakan kapitalisasi dan biaya perolehan, pengadaan, penyusutan aktiva tetap disempurnakan dengan ID No : 04/AK.0.0012.0/2006 tanggal 13 Oktober 2006 dengan penjelasan : Aktiva Tetap Inventaris.

Pengadaan/pembelian aktiva inventaris dengan harga satuan (per unit) sebesar Rp1.000.000,- atau lebih, dikapitalisasi dan dibukukan sebagai Aktiva Tetap Inventaris sedangkan apabila kurang dari Rp1.000.000,-- dibiayakan tahun berjalan sebagai Biaya Perlengkapan Kantor

Aktiva Tetap Bangunan

24

Pengeluaran untuk perbaikan/pemeliharaan gedung yang sifatnya merubah bentuk atau bestek dan memperpanjang umur ekonomis dengan nilai Rp20.000.000,- atau lebih, dikapitalisasi dan dibukukan sebagai Aktiva Tetap Bangunan. Pengeluaran untuk perbaikan/pemeliharaan yang sifatnya tidak merubah bentuk atau bestek dan tidak memperpanjang umur ekonomis berapapun besarnya dibiayakan pada saat transaksi. Pembangunan gedung permanen yang sebelumnya tidak ada dengan biaya Rp10.000.000,- atau lebih dikapitalisasi dan apabila biayanya kurang dari Rp10.000.000,- dibiayakan. Sedangkan bangunan tidak permanen adalah bangunan yang bersifat sementara, terbuat dari bahan yang tidak tahan lama, atau bangunan yang dapat dipindah pindahkan contoh Modular Voult Room, bangunan Gudang yang separuh tembok dibukukan sebagai Bangunan Tidak Permanen.

Aktiva Tanah Pengeluaran yang dapat dimasukkan sebagai unsur biaya perolehan tanah, dikapitalisasi meliputi harga tanah, biaya konstruksi untuk tanah yang harus diciptakan lebih dahulu, biaya ganti rugi penghuni, biaya pembelian tanah lain sebagai pengganti, biaya komisi perantara, biaya pinjaman terkapitalisasi dalam tanah dan biaya pematangan tanah. Pengeluaran yang tidak dapat dimasukkan sebagai unsur biaya perolehan tanah dicatat sebagai Beban Tangguhan Hak Atas Tanah dan diamortisasi sepanjang masa manfaat ekonomis hak tersebut (20 tahun), meliputi biaya legal audit (pemeriksaan keaslian sertifikat, rencana tata kota), biaya pengukurfan, pematokan dan pemetaan ulang, biaya notaris, jual beli dan PPAT, pajak terkait dan biaya perolehan / perpanjangan hak (sertifikat). Pembelian Aktiva Tetap Tanah dan Bangunan secara gabungan dan nilai perolehan masing masing aktiva (Tanah dan Bangunan) sudah ditetapkan, sedangkan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh Aktiva Tetap Tanah dan Bangunan secara gabungan tersebut tidak dipisahkan (biaya notaris, BPHTB, biaya balik nama dll) maka pembebanan biayanya dilakukan secara proporsional berdasarkan perbandingan nilai perolehan masing masing. Dan pembagian alokasi tersebut untuk Aktiva Tanah dicatat sebagai Beban Yang Ditangguhkan Biaya Hak Atas Tanah, sedangkan pembagian alokasi untuk Aktiva Bangunan menambah nilai perolehan Aktiva Bangunan.

Aktiva Tetap Belum Dioperasikan (ATBD) Pengadaan / pembelian aktiva untuk jenis tertentu (Kendaraan, Komputer dll) sering dilakukan secara terpusat di Kantor Pusat/Kantor Wilayah dan pada umumnya tersimpan/proses pengiriman ke tujuan relatif lama. Maka agar pengenaan penyusutannya terlaksana dengan benar, maka pembelian aktiva tersebut dicatat sebagai ATBD (149.xx.xxx).Pengakuan sebagai Aktiva Tetap dilakukan pada saat Aktva Tetap tersebut diterima/digunakan unit yang menggunakan. Sejak saat Aktiva tersebut diakui maka penyusutan atas aktiva itu mulai berlaku.

Penyusutan Aktiva Tetap. Penyusutan aktiva tetap dihitung dan dibukukan setiap bulan sejak diakui dan dibukukan sebagai aktiva tetap

25

Seluruh aktiva tetap disusutkan kecuali tanah. Aktiva tetap selain bangunan disusutkan berdasarkan berdasarkan metode saldo menurun ganda (double declining method), sedangkan bangunan disusutkan berdasarkan metode garis lurus (straight line method) sebagai berikut :

Aktiva Tetap Bangunan : o Aktiva Tetap Bangunan dan Instalasi yang permanen disusutkan dengan

metode garis lurus sebesar 5 % dari harga perolehan dengan masa manfaat 20 tahun.

o Untuk Instalasi AC sentral dengan masa manfaat 8 tahun dan disusutkan dengan metode double declining sebesar 25% per tahun dari Nilai Buku/Sisa.

o Aktiva Tetap Bangunan tidak permanen disusutkan dengan metode garis lurus sebesar 10 % dari harga perolehan dengan masa manfaat 10 tahun.

o Perhitungan penyusutan aktiva tetap bangunan yang direnovasi dihitung dengan menetapkan umur ekonomik baru ( setelah renovasi )

Aktiva Tetap Inventaris Aktiva Tetap Inventaris ( termasuk AC split dan window ) disusutkan dengan metode double declining sebesar 50 % per tahun dari nilai buku/sisa dengan masa manfaat 4 tahun.

Aktiva Tetap Kendaraan. Aktiva Tetap Kendaraan bermotor disusutkan berdasarkan kelompok : o Untuk Kendaraan Bermotor Mobil masa manfaat 8 tahun dan disusutkan

dengan metode double declining sebesar 25% per tahun dari Nilai Buku/Sisa o Masa manfaat Sepeda Motor 4 tahun dan disusutkan dengan metode double

declining sebesar 50 % per tahun dari Nilai Buku/Sisa. Aktiva Dalam Penyelesaian Aktiva yang pembangunannya dibiayai dari dana sendiri pada akhir periode dinilai berdasarkan persentase fisik pekerjaan yang telah diselesaikan sesuai dengan berita acara penyelesaian/kemajuan pekerjaan dan dicatat sebagai Aktiva Dalam Penyelesaian. Reklas (pengalihan) ke aktiva tetap bangunan dilakukan setelah pekerjaan fisik selesai keseluruhan yang ditandai dengan berita acara penyerahan. Penyusutan mulai dibebankan pada saat aktiva tersebut digunakan. Aktiva Tetap Yang Dikelola Pihak Lain Dalam Rangka Kerja Sama Operasi (KSO) Tanah yang diserahkan oleh Perusahaan untuk diusahakan dalam perjanjian Kerja Sama Operasi (KSO) dicatat sebagai Aktiva KSO dalam kelompok Aktiva Lain-lain sebesar biaya perolehannya. Aktiva yang dibangun oleh Mitra KSO dalam rangka KSO dicatat dalam pembukuan Mitra KSO yang mengoperasikan aktiva tersebut dan akan dialihkan kepada Perusahaan pada akhir masa KSO atau saat penghentian perjanjian KSO. Perusahaan mencatat pengalihan aktiva yang dibangun oleh mitra KSO sebagai aktiva tetap dengan mengkredit pendapatan pengalihan aktiva KSO apabila memiliki kepastian tentang adanya manfaat ekonomi dari aset tersebut atau mengkredit penghasilan tangguhan (deffered income) apabila tidak memiliki kepastian yang cukup tentang manfaat ekonomi dari aset tersebut.

26

j. Beban Ditangguhkan. Pengeluaran yang jumlahnya material dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun diakui sebagai beban yang ditangguhkan, sedangkan amortisasi setiap tahun atas pos tersebut dilakukan selama masa manfaatnya. - Beban rehabilitasi gedung sewa, diamortisasi sesuai dengan masa manfaatnya. - Beban pengurusan legal hak atas tanah, diamortisasi sepanjang umur hak atas tanah

tersebut. Jenis atas tanah ini adalah hak guna bangunan yang mempunyai masa manfaat selama 20 tahun.

- Biaya Emisi Lainnya yang ditangguhkan adalah seluruh biaya yang berkaitan dengan fasilitas pinjaman sindikasi seperti biaya arranger, komitmen bank dan konsultan hukum/notaris, diamortisasi sepanjang jangka waktu fasilitas pinjaman.

k. Barang Lelang Milik Perusahaan (BLP).

Sejak tanggal 17 Nopember 2003, peraturan mengenai lelang barang jaminan dan pengelolaan Barang Sisa Lelang (BSL) berlaku ketentuan SE No.48/OP.1.00211/2003 tanggal 17 Nopember 2003 dan SE No.49/OP.1.00211/2003 tanggal 17 Nopember 2003. Dalam SE tersebut dinyatakan, bahwa barang-barang yang tidak terjual dibukukan sebagai Barang Lelang Milik Perusahaan (BLP), yang sebelumnya disebut Barang Sisa Leang (BSL). BLP adalah barang jaminan yang ditaksir wajar, tidak ditebus sampai dengan jatuh tempo (barang kasep) dan tidak terjual saat dilelang, kemudian diakui oleh perusahaan senilai Harga Limit Lelang (HLL). BLP dicatat berdasarkan besarnya Uang Pinjaman + SM + Bea Lelang Penjual/Pembeli 2% + Uang Miskin 0,7%. Bea Lelang dan Uang Miskin dihitung dari harga yang terbentuk pada saat lelang, yang kemudian disetor ke Kas Negara. BLP harus terjual dan penjualan dilakukan oleh Panitia Penjualan BLP. Pelaksanaan Penjualan BLP dapat dilakukan oleh Kantor Cabang yang mempunyai harga pasar tertinggi dengan cara dijual langsung kepada pembeli atau dimutasi ke Cabang lain untuk dijual dengan cepat. Harga penjualan ditetapkan sebagai berikut: - BLP perhiasan emas, harga penjualannya tergantung pada harga yang tertinggi

antara harga pasar pusat untuk lelang (HPPL) dan harga pasar daerah untuk lelang (HPPDL)

- BLP non emas, penjualannya ditetapkan minimal sebesar harga pembelian (H.Pb.BLP). Penjualan di bawah harga pembelian (H.Pb) harus mendapat persetujuan dari Pemimpin Wilayah.

BLP harus segera dijual dengan harga setinggi-tingginya paling lambat 10 (sepuluh) hari setelah tanggal pembeliannya. Atas Barang Lelang Milik Perusahaan tidak dilakukan pencadangan karena nilai BLP berasal dari hasil taksiran wajar (sesuai ketentuan) sehingga resiko kerugian relatif kecil.

l. Aktiva Yang Disisihkan (AYD).

AYD adalah aktiva perusahaan yang berasal dari nasabah atau dari pegawai pelaku kecurangan sebagai jaminan tambahan untuk menutup kerugian yang timbul akibat

27

kecurangan itu. Nilai AYD dihitung berdasarkan harga pasar dan harus segera dijual untuk menutup kerugian. Atas Aktiva Yang Disisihkan tidak dilakukan pencadangan karena nilai AYD sudah merupakan nilai wajar sesuai harga pasar sehingga resiko kerugian relatif kecil.

m. Barang Bermasalah.

Yang termasuk barang bermasalah adalah barang jaminan yang ditaksir tidak sesuai ketentuan sehingga menjadi taksiran tinggi, barang jaminan fiktif atau yang dikategorikan fiktif dan barang jaminan yang menjadi bukti perkara karena kasus kejahatan pidana. Timbulnya barang bermasalah sejak diketahuinya permasalahan tersebut sampai dengan dilakukan taksir ulang oleh Tim yang ditunjuk Pimpinan Wilayah (untuk barang jaminan taksiran tinggi/barang jaminan fiktif) atau sampai dengan diputus Pengadilan (untuk barang jaminan yang menjadi bukti perkara). Nilai barang bermasalah dihitung sebesar uang pinjaman ditambah dengan hak sewa modal sampai dengan diketahui adanya barang bermasalah. Atas barang bermasalah tidak dilakukan pencadangan karena kerugian yang mungkin timbul atas barang bermasalah akan dibebankan kepada pelaku/pegawai yang terkait sehingga kemungkinan terjadinya resiko kerugian relatif kecil.

n. Barang Jaminan Yang Disisihkan (BJYD) BJYD adalah barang jaminan bermasalah taksiran tinggi yang sudah dilakukan taksir ulang oleh Tim yang ditunjuk Pimpinan Wilayah sehingga menjadi taksiran wajar. Harga perolehan BJYD dihitung berdasarkan harga pasar barang jaminan yang bersangkutan pada saat dilakukan taksir ulang. BJYD harus segera dijual dan laba atas penjualan BJYD akan mengurangi Kerugian Perusahaan YMH Diperhitungkan (KPYD) yang menjadi beban Pelaku/Pegawai terkait. Atas Barang Jaminan Yang Disisihkan tidak dilakukan pencadangan karena nilai BJYD sudah merupakan nilai wajar sesuai harga pasar sehingga resiko kerugian relatif kecil.

o. Kerugian Pinjaman Yang Masih Harus Diperhitungkan (KPYD) KPYD adalah kerugian yang ditetapkan sementara akibat taksiran tinggi yang dilakukan oleh pegawai/pelaku tindak kecurangan. Nilai KPYD ditetapkan sebesar Uang Pinjaman + Sewa Modal – Nilai Barang Jaminan Yang Disisihkan. Atas Kerugian Pinjaman YMH Diperhitungkan tidak dilakukan pencadangan karena nilai KPYD akan direklas ke Piutang atas nama pegawai terkait sesuai dengan SK Direksi sehingga resiko kerugian relatif kecil.

p. Hutang Revolving Underwriting Facility (RUF).

Hutang Revolving Underwriting Facility (RUF) merupakan fasilitas pinjaman secara revolving yang diberikan oleh para Bank Fasilitas RUF kepada debitur berdasarkan syarat dan ketentuan yang diatur dalam perjanjian. Hutang RUF dicatat sebesar pokok pinjaman, sedangkan beban bunga yang terhutang pada tanggal neraca, dicatat sebagai Beban

28

Yang Masih Harus Dibayar, sedangkan biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan fasilitas pinjaman sindikasi dengan jangka waktu dicatat sebagai Beban RUF ditangguhkan.

q. Hutang Jangka Panjang Yang Akan jatuh Tempo Dalam Waktu satu Tahun. Merupakan kewajiban jangka panjang yang akan jatuh tempo pembayarannya dalam waktu kurang dari 1 (satu) tahun, yang direklasifikasi menjadi kelompok kewajiban lancar.

r. Hutang obligasi Hutang obligasi adalah pinjaman jangka panjang yang diterima dari para investor (pembeli obligasi) yang jumlahnya sesuai dengan persetujuan Menteri. Hutang obligasi yang akan jatuh tempo dalam waktu 1 (satu) tahun direklas ke Hutang Jangka Panjang Yang Akan Jatuh Tempo.

s. Biaya Emisi Obligasi. Biaya emisi obligasi merupakan biaya transaksi yang harus dikurangkan langsung dari hasil emisi dalam rangka menentukan hasil emisi bersih obligasi tersebut. Selisih antara hasil emisi bersih dengan nilai nominal merupakan diskonto atau premium yang harus diamortisasi selama jangka waktu obligasi. Pencatatan biaya emisi obligasi didasarkan pada surat keputusan Bapepam No. Kep-06/PM/2000, tanggal 13 Maret 2000 (Perubahan Peraturan No, VIII.G.7) yakni biaya emisi obligasi merupakan biaya transaksi yang harus dikurangkan langsung dari hasil nominal netto obligasi dan diamortisasi sesuai umur obligasi.

t. Kewajiban Estimasi Untuk Imbalan Kerja. 1. Program Pensiun

Perusahaan memiliki program pensiun sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Pegadaian No. Kp.2/43/8 tanggal 10 Desember 1998 tentang Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Pegadaian dan Surat Keputusan Direksi Perum Pegadaian No. Kp.2/8/50 tanggal 5 April 1999, tentang Tindak Lanjut dari Permohonan Pengesahan Peraturan Dana Pensiun Pegadaian dan telah mendapat pengesahaan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 336/KM.17/1999 tanggal 8 September 1999 tentang pengesahaan Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Pegadaian serta telah dimuat dalam Lembaran Negara Republik Indonesia No. 79 tanggal 1Oktober 1999. Dana Pensiun Pegadaian merupakan dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) dengan Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP). Kebijakan pendanaan terdiri dari iuran normal, iuran tambahan dan manfaat pensiun. Iuran normal berasal dari peserta yang ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun Pegadaian sebesar 4,75% dari penghasilan dasar pensiun yang dipotong langsung oleh pemberi kerja dan iuran normal pemberi kerja ditetapkan berdasarkan perhitungan aktuaria. Iuran tambahan Dana Pensiun Pegadaian yang ditetapkan oleh Aktuaria dari pemberi kerja untuk menutup defisit.

29

Sampai saat laporan ini dibuat, aktuaris PT KIS Aktuaria, masih melakukan penghitungan beban kewajiban perusahaan atas Imbalan Kerja. Pembebanan Kewajiban Estimasi untuk imbalan kerja tahun 2008 masih menggunakan asumsi sama dengan tahun lalu.

2. Program Manfaat Pensiun Perusahaan menghitung kewajibannya sehubungan dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan Nomor 13/2003. Tidak ada pendanaan yang dilakukan sehubungan dengan Program Manfaat Karyaan tersebut. Saldo kewajiban Program Manfaat Karyawan pada tahun 2008, merupakan hasil perhitungan Aktuaria sesuai dengan penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2004) mengenai Imbalan Kerja. Penerapan PSAK 24 baru tersebut telah menyebabkan perubahan dalam kebijakan akuntansi perusahaan. Manajemen Perusahaan telah menerapkan kebijakan akuntansi tersebut dengan membebankan seluruh Beban Program Manfaat Karyawan pada tahun 2008.

u. Pengakuan Pendapatan dan Beban. Pendapatan dan beban diakui berdasarkan periode terjadinya (accrual basis), khusus untuk pendapatan sewa yang ditangguhkan diamortisasi sesuai dengan umur sewa.

v. Pajak Penghasilan Badan. Taksiran pajak penghasilan badan pada perhitungan laba-rugi, ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan metode penangguhan pajak dalam menghitung taksiran pajak penghasilan sesuai dengan PSAK No.46 mengenai "Akuntansi Pajak Penghasilan". yang mensyaratkan pengakuan aktiva dan kewajiban pajak tangguhan atas pengaruh pajak di masa mendatang yang berasal dari perbedaan temporer antara dasar pajak dan dasar pelaporan komersial dari aktiva dan kewajiban serta akumulasi rugi fiskal yang dapat dikompensasi.

w. Penggunaan Laba Bersih Setelah Pajak Penghasilan. Berdasarkan UU Nomor 19 tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara Pasal 42 dan 43, penggunaan laba Perusahaan Umum (Perum) ditetapkan oleh Menteri. Pasal 42 (1) Setiap tahun buku, Perum wajib menyisihkan jumlah tertentu dari laba bersih untuk

cadangan; (2) Penyisihan laba bersih sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dilakukan sampai

cadangan mencapai sekurang-kurangnya 20% (dua puluh persen) dari modal Perum; (3) Cadangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) yang belum mencapai jumlah

sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), hanya dapat dipergunakan untuk menutup kerugian yang tidak dapat dipenuhi oleh cadangan lain.

30

Pasal 43 Penggunaan laba bersih Perum termasuk penentuan jumlah penyisihan untuk cadangan sebagaimana dimaksud dalam pasal 42 ditetapkan oleh Menteri. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.103 tahun 2000 Bab III Pasal 59 dan 60, penggunaan laba Perum Pegadaian ditetapkan oleh Menteri Keuangan sebagai berikut: Pasal 59 - Setiap tahun buku, Perum Pegadaian wajib menyisihkan jumlah tertentu dari laba

bersih untuk cadangan tujuan, penyusutan dan pengurangan wajar lainnya. - 45% dari sisa penyisihan laba bersih dipakai untuk cadangan umum sampai

mencapai sekurang-kurangnya dua kali lipat dari modal yang ditempatkan, dana sosial dan pendidikan, jasa produksi, sumbangan dana pensiun dan sokongan/sumbangan ganti rugi.

- Penetapan prosentase pembagian laba bersih Perusahaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) ditetapkan oleh Menteri Keuangan.

Pasal 60 - Seluruh laba bersih setelah dikurangi penyisihan sebagaimana tersebut dalam pasal

59, disetorkan sebagai Dana Pembangunan Semesta. - Dana Pembangunan Semesta yang menjadi hak Negara, wajib disetorkan ke

Bendahara Umum Negara segera setelah Laporan Tahunan disahkan sesuai ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah ini.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.41 Tahun 2003 tentang Pelimpahan Kedudukan, Tugas dan Kewenangan Menteri Keuangan pada Perusahaan Perseroan (PERSERO), Perusahaan Umum (PERUM) dan Perusahaan Jawatan (PERJAN) kepada Menteri Negara BUMN dan Surat Menteri Badan Usaha Milik Negara No.S-383/MBU/2009 tanggal 3 Juni 2009 perihal Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Perhitungan Tahunan Perum Pegadaian Tahun Buku 2008, penggunaan laba tahun Buku 2008 ditetapkan sebagai berikut :

Penggunaan Laba Tahun Buku 2008

No Keterangan Jumlah (Rp). %

a.

b.

c.

d.

e.

Dividen

Cadangan Tujuan.

Cadangan Umum

Program kemitraan.

Program Bina Lingkungan.

190.065.000.000

92.625.000.000

338.186.328.120

6.336.000.000

6.336.000.000

30.00 %

14,62 %

53,38 %

1,00%

1,00 %

Jumlah 633.548.328.120 100.00 %

PENJELASAN POS-POS NERACA

3. Kas dan Bank

30-06-2009 30-06-2008(Rp.) (Rp.)

- Kas 139.361.474.444 68.575.832.022- Bank 101.959.361.559 86.280.371.625 Jumlah 241.320.836.003 154.856.203.647

30-06-2009 30-06-2008(Rp.) (Rp.)

- Kas Kantor Pusat 228.563.650 206.548.450- Kas Kantor Wilayah / Cabang 139.121.085.181 68.356.853.072- Kas PT Balai Lelang Artha Gasia (BLAG) 11.825.613 12.430.500

Jumlah 139.361.474.444 68.575.832.022

30-06-2009 30-06-2008(Rp.) (Rp.)

- BRI Cabang Kramat 10.538.810.587 15.945.773.754- BRI Cabang di Daerah 63.194.735.212 41.600.576.868- BNI 46 Cabang Kramat 14.411.020 25.270.361- BNI 46 Cabang di Daerah 5.442.712.610 2.914.036.291- Bank Bukopin MT. Haryono 305.387.823 539.679.616- Bank Bukopin Cabang di daerah 47.510 201.791.062- Bank BCA Cabang Matraman 106.183.378 1.764.161.687- Bank BCA Cabang di Daerah 7.229.397.050 6.820.258.855- Bank Mandiri 2.485.615.984 4.085.047.627- Bank Mandiri Cabang di Daerah 2.666.677.122 2.252.081.227- Bank Muamalat 1.002.703 1.002.703- Bank Muamalat Cabang di Daerah 2.182.737.832 1.494.355.221- Bank Niaga 658.434.325 5.036.759.243- Bank Niaga di Daerah 2.852.431 2.991.284.797- BRI Cabang Kramat PT BLAG 2.180.024 2.432.024- BCA Cabang Matraman PT BLAG 526.417.530 537.196.334- Bank Danamon Matraman PT BLAG 68.481.598 68.663.955 - Bank Syariah Mandiri 3.090.473.863 0 - Bank lainnya di daerah & Pusat 3.442.802.957 0 Jumlah 101.959.361.559 86.280.371.625

Terdiri dari :

Saldo Bank dapat dirinci sebagai berikut :

Saldo Kas tersebut diatas dapat dirinci sebagai berikut :

Terdiri dari :

Saldo Bank dapat dirinci sebagai berikut :

Saldo Kas tersebut diatas dapat dirinci sebagai berikut :

31

4. Surat Berharga

5. Uang Muka

30-06-2009 30-06-2008(Rp.) (Rp.)

- Uang Muka Dinas 9.137.217.687 176.998.683- Uang Muka Pembelian 2.410.921.863 2.391.372.517- Uang Muka Deviden Tahun Buku 2008 50.000.000.000 0

61.548.139.550 2.568.371.200

- Uang Muka Dinas merupakan uang muka atas pembelian barang dan jasa.- Uang Muka Pembelian merupakan uang muka atas biaya operasional di Kantor Pusat, Kantor Wilayah dan Kantor Cabang yang harus dipertanggungjawabkan paling lambat 14 hari.

Saldo Surat Berharga yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual merupakan nilai wajar. Saldo Per 31 Maret 2009 dan 2008 adalah nihil.

Merupakan saldo uang muka per 31 Maret 2009 dan 2008 yang terdiri dari :

Seluruh kas tunai (cash in safe ) dan kas dalam perjalanan (cash in transit ) telah diasuransikan olehPerusahaan kepada PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) terhadap kemungkinan terjadinya risiko kerugianakibat perampokan, penodongan dan kehilangan dengan nilai pertanggungan sebagai berikut :

Selain itu Perusahaan telah mengasuransikan seluruh uang, barang jaminan, aset dan barang inventarisPerusahaan yang berada di seluruh kantor Perum Pegadaian dan tempat lain kepada PT Asuransi JasaIndonesia (Persero) terhadap kemungkinan terjadinya risiko kerugian akibat penggelapan/kecurangan atauketidakjujuran yang dilakukan oleh karyawan Perum Pegadaian (fidelity guarantee/standard Jasindo ) dengannilai pertanggungan sebesar Rp.200.000.000 setiap kejadian/karyawan/lokasi maksimum Rp.1.000.000.000per tahun.

Saldo Surat Berharga yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual merupakan nilai wajar. Saldo Per 30 Juni 2009 dan 2008 adalah nihil.

Merupakan saldo uang muka per 30 Juni 2009 dan 2008 yang terdiri dari :

Selain itu Perusahaan telah mengasuransikan seluruh uang, barang jaminan, aset dan barang inventarisPerusahaan yang berada di seluruh kantor Perum Pegadaian dan tempat lain kepada PT Asuransi JasaIndonesia (Persero) terhadap kemungkinan terjadinya risiko kerugian akibat penggelapan/kecurangan atauketidakjujuran yang dilakukan oleh karyawan Perum Pegadaian (fidelity guarantee/standard Jasindo ) dengannilai pertanggungan sebesar Rp 200.000.000,- setiap kejadian/karyawan/lokasi maksimum Rp1.000.000.000,- per tahun.

- Kas Tunai (Cash In Safe ) Nilai Pertanggungan sebesar Rp 200.000.000,- per lokasi pertahun dan Rp 52.675.629.715 total agregat pertahun - Kas Dalam Perjalanan (Cash In Transit ) Nilai Pertanggungan sebesar Rp 200.000.000,- per lokasi per tahun dan Rp 52.675.629.715,- total agregat pertahun.

32

6. Pajak Dibayar Dimuka

30-06-2009 30-06-2008(Rp.) (Rp.)

Pajak Dibayar Di muka 149.002.539.585 89.921.144.085

7. Pinjaman Yang Diberikan

30-06-2009 30-06-2008(Rp.) (Rp.)

Usaha Gadai :- PYD Golongan A 41.131.996.589 64.783.587.000- PYD Golongan B 606.711.398.488 578.153.657.300- PYD Golongan C 8.997.123.228.141 6.080.502.213.700- PYD Golongan D 1.178.096.269.000 680.345.610.000

Sub Jumlah 10.823.062.892.218 7.403.785.068.000Usaha Syariah :Gadai Syariah- Marhun Bih Golongan A 607.982.800 594.140.000- Marhun Bih Golongan B 16.955.583.450 13.321.308.000- Marhun Bih Golongan C 48.637.034.650 34.245.316.000- Marhun Bih Golongan D 257.183.072.850 156.298.105.000- Marhun Bih Golongan E 119.327.056.850 68.475.485.000- Marhun Bih Golongan F 76.626.604.450 40.586.840.000- Marhun Bih Golongan G 48.152.903.450 24.109.266.500- Marhun Bih Golongan H 19.387.100.000 5.138.500.000- Marhun Bih Golongan I 56.311.000 39.700.000

Sub Jumlah Gadai Syariah 586.933.649.500 342.808.660.500Usaha Lain- Kredit Ar-Rum (PYD Kreasi Sistem Syariah) 17.417.717.591 718.142.356- PYD Kresna 81.622.951.691 74.381.485.876- PYD Kreasi, Krasida dan Kremada 826.015.140.800 507.016.683.638- PYD Krista 218.837.810.417 12.334.296.875- PYD KTJG (Kredit Tunda Jual Gabah) 572.175.000 671.925.000- PYD Gadai Efek 121.339.933.333 142.512.000.000- PYD Logam mulia 3.804.718.886 0- PYD Kucica 11.535.282.570 0

Sub Jumlah 1.281.145.730.288 737.634.533.745Jumlah PYD dan Marhun Bih 12.691.142.272.006 8.484.228.262.245

Merupakan saldo atas jumlah pembayaran SPT masa PPh Badan (PPh Pasal 25) dari Januari s.d. Maret Tahun 2009 dan 2008 yang sudah di offset dengan Hutang PPH Badan. Dengan rincian sebagai berikut :

Merupakan saldo Pinjaman Yang Diberikan (PYD) kepada nasabah sampai dengan 31 Maret 2009 dan 2008 yang belum dilunasi dan diklasifikasikan berdasarkan golongan dengan rincian sebagai berikut :

Merupakan saldo atas jumlah pembayaran SPT masa PPh Badan (PPh Pasal 25) dari Januari s.d. Mei Tahun 2009 dan 2008, sedangkan untuk pembayaran SPT Masa Juni 2009 dan 2008 dibayar Juli 2009 dan 2008. Dengan rincian sebagai berikut :

Merupakan saldo Pinjaman Yang Diberikan (PYD) kepada nasabah sampai dengan 30 Juni 2009 dan 2008 yang belum dilunasi dan diklasifikasikan berdasarkan golongan dengan rincian sebagai berikut :

33

Kolektibilitas PYD dan Marhun Bih per 30 Juni 2009 dan 2008 sebagai berikut :

Umur 30-06-2009 30-06-2008(Hr)/ (Rp.) (Rp.)

TunggakanAngsuran

Lancar- PYD Gol. A,B,C,D dan G (KTJG) <120 10.823.635.067.218 7.404.456.993.000- Marhun Bih Gol. A,B,C,D,E,F,G dan H. <120 586.933.649.500 342.808.660.500- Kredit Ar-Rum (PYD Kreasi Sistem Syariah) - 17.417.717.591 718.142.356- PYD Gol. E (Kresna) - 81.622.951.691 74.381.485.876- PYD Gol. F (Kreasi, Krasida & Kremada) - 792.962.650.776 507.001.914.250- PYD Krista - 213.047.042.619 12.334.296.875- PYD Gadai Efek - 121.339.933.333 142.512.000.000- PYD Logam Mulia - 3.804.718.886 0- PYD KUCICA - 11.535.282.570 0

Sub Jumlah 12.652.299.014.184 8.484.213.492.857Kurang Lancar- PYD Gol. F (Kreasi, Krasida & Kremada) 1x 7.179.521.000 4.352.538

Sub Jumlah 7.179.521.000 4.352.538Diragukan- PYD Gol. F (Kreasi, Krasida & Kremada) 2-3x 8.716.420.000 10.416.850

Sub Jumlah 8.716.420.000 10.416.850Macet- PYD Gol. A,B,C,D dan G (KTJG) >120 0 0- Marhun Bih Gol. A,B,C,D,E,F,G dan H. >120 0 0- Kredit Ar-Rum (PYD Kreasi Sistem Syariah) >3x 0 0- PYD Gol. E (Kresna) >3x 0 0- PYD Gol. F (Kreasi, Krasida & Kremada) >3x 17.156.549.024 0- PYD Krista >3x 5.790.767.798 0- PYD Gadai Efek >120 0 0- PYD Logam mulia >120 0 0- PYD Kucica >120 0 0

Sub Jumlah 22.947.316.822 0Jumlah 12.691.142.272.006 8.484.228.262.245

Seluruh PYD dijamin oleh barang jaminan bergerak (lebih dari 90% adalah barang jaminan emas/likuid) yangditaksir berdasarkan nilai wajar, apabila nasabah tidak melunasi pinjaman pada tanggal jatuh tempo, barangjaminan akan dilelang.

Manajemen berpendapat bahwa Barang Jaminan yang diterima atas PYD yang diberikan cukup untukmenutupi kemungkinan terjadinya risiko kerugian akibat tidak tertagihnya PYD tersebut. Terhadap pemberian PYD Golongan F akan dikenakan biaya notaris, akta fidusia, cek fisik kendaraanbermotor, premi asuransi dan bea materai.

Seluruh PYD dijamin oleh barang jaminan bergerak (lebih dari 90% adalah barang jaminan emas/likuid) yangditaksir berdasarkan nilai wajar, apabila nasabah tidak melunasi pinjaman pada tanggal jatuh tempo, barangjaminan akan dilelang.

Manajemen berpendapat bahwa Barang Jaminan yang diterima atas PYD yang diberikan cukup untukmenutupi kemungkinan terjadinya risiko kerugian akibat tidak tertagihnya PYD tersebut. Terhadap pemberian PYD Golongan F akan dikenakan biaya notaris, akta fidusia, cek fisik kendaraanbermotor, premi asuransi dan bea materai.

34

8. Piutang LainnyaTerdiri dari :

30-06-2009 30-06-2008(Rp.) (Rp.)

- Piutang Klaim Ass. Barang Jaminan 6.909.800.331 2.778.792.579- Piutang Pegawai Lainnya 4.054.180.522 886.954.954- Piutang Lain-lain 433.472.193 0 Jumlah 11.397.453.046 3.665.747.533

9. Persediaan Emas

Piutang Pegawai Lainnya merupakan pinjaman beberapa karyawan untuk biaya pengobatan anggotakeluarganya yang tidak mendapat penggantian asuransi kesehatan dan piutang gaji karena dibayarkannyatunjangan cuti terlebih dahulu, piutang cuti dimaksud akan diperhitungkan pada periode berikutnyabersamaan dengan pembayaran gaji karyawan.

Pinjaman Yang Diberikan (PYD) dan Marhn Bih dijadikan sebagai jaminan atas Hutang Bank dan HutangRUF yang diikat secara fidusia.

Piutang Klaim Asuransi Barang Jaminan merupakan klaim atas asuransi kerugian kepada PT Asuransi JasaIndonesia (Persero).

Barang jaminan atas PYD/Marhun Bih, seluruhnya telah diasuransikan oleh Perusahaan kepada PT AsuransiJasa Indonesia (Persero) terhadap kemungkinan terjadinya risiko kerugian / kerusakan / kehilangan yangdiakibatkan oleh tindakan pencurian baik yang didahului / tidak didahului oleh tindakanpengrusakan/pembongkaran ketika akan masuk atau keluar lokasi yang dipertanggungkan, perampokan /penodongan, RSMD dan huru-hara dengan total nilai pertanggungan sebesar Rp5.500.000.000.000, bataspertanggungan per lokasi sebesar Rp40.000.000.000 maksimum Rp700.000.000.000 per tahun.

Piutang Pegawai Lainnya merupakan pinjaman beberapa karyawan untuk biaya pengobatan anggotakeluarganya yang tidak mendapat penggantian asuransi kesehatan dan piutang gaji karena dibayarkannyatunjangan cuti terlebih dahulu, piutang cuti dimaksud akan diperhitungkan pada periode berikutnyabersamaan dengan pembayaran gaji karyawan.

Selain itu, barang jaminan atas PYD/Marhun Bih, seluruhnya telah diasuransikan terhadap kemungkinanterjadinya risiko kerugian yang diakibatkan oleh kebakaran, petir, ledakan, kejatuhan pesawat terbang,kerusakan karena asap dan bencana alam dengan total nilai pertanggungan sebesar Rp 5.500.000.000.000,-batas pertanggungan per lokasi sebesar Rp 40.000.000.000,- maksimum Rp 700.000.000.000,- per tahun.Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan terjadinyarisiko kerugian dan manajemen akan mengkaji ulang nilai pertanggungan tersebut setiap akhir periode.

Saldo persediaan emas 30 Juni 2009 karena saldo koin emas ONH Eks Unit usaha Toko Emas "Galeri 24"yang pada 31 Desember 2008 telah direklas ke aktiva lain-lain.

Piutang Klaim Asuransi Barang Jaminan merupakan klaim atas asuransi kerugian kepada PT Asuransi JasaIndonesia (Persero).

Barang jaminan atas PYD/Marhun Bih, seluruhnya telah diasuransikan oleh Perusahaan kepada PT AsuransiJasa Indonesia (Persero) terhadap kemungkinan terjadinya risiko kerugian / kerusakan / kehilangan yangdiakibatkan oleh tindakan pencurian baik yang didahului / tidak didahului oleh tindakanpengrusakan/pembongkaran ketika akan masuk atau keluar lokasi yang dipertanggungkan, perampokan /penodongan, RSMD dan huru-hara dengan total nilai pertanggungan sebesar Rp 5.500.000.000.000,- bataspertanggungan per lokasi sebesar Rp 40.000.000.000,- maksimum Rp 700.000.000.000,- per tahun.

Piutang lain-lain merupakan piutang klaim Asuransi Uang Dalam Kas/perjalanan, piutang Klaim AsuransiKreasi, Piutang Klaim Asuransi lainnya, Piutang Kepada rekanan, Piutang Non Usaha Lainnya serta piutangpemeliharaan mobil sewa dan motor sewa.

35

10. Persediaan Barang Cetak

11. Pendapatan YMH Diterima

30-06-2009 30-06-2008(Rp.) (Rp.)

Usaha Gadai- Sewa Modal Golongan A 1.577.713.892 1.861.742.157- Sewa Modal Golongan B 32.675.127.813 26.197.065.201- Sewa Modal Golongan C 500.183.640.907 288.737.188.118- Sewa Modal Golongan D 51.919.330.570 23.608.452.669

Sub Jumlah 586.355.813.182 340.404.448.145

Usaha Syariah- Ijaroh Golongan A 31.659.822 20.281.630 - Ijaroh Golongan B 963.943.618 443.272.192 - Ijaroh Golongan C 2.275.994.001 1.046.970.775 - Ijaroh Golongan D 11.357.336.200 4.951.617.595 - Ijaroh Golongan E 5.213.944.900 2.306.544.071 - Ijaroh Golongan F 3.310.830.700 1.371.788.422 - Ijaroh Golongan G 2.077.883.800 772.174.149 - Ijaroh Golongan H 761.633.600 196.886.175 - Ijaroh Golongan I 4.569.800 -

Sub Jumlah 25.997.796.441 11.109.535.009

Usaha Lain- SM Gadai Efek 1.385.582.215 1.914.775.425- Kredit Ar-Rum (PYD Kreasi Sistem Syariah) 233.731.010 0- PYD Kresna 2.064.219.797 0- PYD Kreasi, Krasida dan Kremada 19.068.818.605 0- PYD Krista 1.847.707.273 0- PYD lainnya 1.422.647 0

Sub Jumlah 24.601.481.547 1.914.775.425Jumlah SM dan Ijaroh YMH Diterima 636.955.091.170 353.428.758.579

Merupakan saldo pendapatan sewa modal dan jasa simpan (ijaroh) yang masih harus diterima per 31 Maret2009 dan 2008 dengan rincian sebagai berikut :

Merupakan saldo persediaan blanko Surat Bukti Kredit (SBK), barang cetak, alat tulis kantor, perlengkapankantor, perlengkapan komputer, perangko dan materai per 31 Maret 2009 dan 2008 masing- masingsebesar Rp. 6,645,683,644, dan Rp. 6,645,683,644,-

Merupakan saldo pendapatan sewa modal dan jasa simpan (ijaroh) yang masih harus diterima per 30 Juni2009 dan 2008 dengan rincian sebagai berikut :

Merupakan saldo persediaan blanko Surat Bukti Kredit (SBK), barang cetak, alat tulis kantor, perlengkapankantor, perlengkapan komputer, perangko dan materai per 30 Juni 2009 dan 2008 masing- masingsebesar Rp. 6.549.307.451,- dan Rp. 8,384,641,848,-.

36

12. Beban Dibayar Dimuka

31-06-2009 30-06-2008(Rp.) (Rp.)

- Sewa Rumah/Gedung Kantor Dibayar Dimuka 18.934.567.049 19.183.771.843- Asuransi Dibayar Dimuka 2.995.742.538 1.998.510.878- Bunga KKU Dibayar Dimuka 54.337.361 29.435.455- Biaya Lainnya Dibayar Dimuka 0 13.445.833- Biaya sewa kontrak rumah dinas PT BLAG 14.990.000 10.666.600 Jumlah 21.999.636.948 21.235.830.609

13. Piutang Kepada Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa

Terdiri dari :30-06-2009 30-06-2008

(Rp.) (Rp.)- Piutang TGR 12.514.021.913 12.095.444.664- Piutang Selisih Kurang Kas 78.122.071 92.729.464

12.592.143.984 12.188.174.128Dikurangi :- Cadangan Penyisihan Piutang (11.398.029.034) (3.210.108.257) Jumlah 1.194.114.950 8.978.065.871

14. Aktiva Pajak Tangguhan

Saldo tersebut merupakan saldo Aktiva Pajak Tangguhan sampai dengan 31 Maret 2008 dan 2007 masing-masing sebesar Rp.15.666.680.671,- dan Rp 15.666.680.671,-

Piutang TGR merupakan piutang kepada karyawan karena tuntutan ganti rugi akibat kelalaian ataukesalahan dalam operasional yang sudah ditetapkan oleh Direksi.

Terdiri dari :

Saldo tersebut merupakan saldo Aktiva Pajak Tangguhan sampai dengan 30 Juni 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp.42.725.721.980, - dan Rp 15.666.680.671,-

Piutang TGR merupakan piutang kepada karyawan perusahaan yang berdasarkan penetapan Direksi,dikenakan sanksi tuntutan ganti rugi akibat tindak kelalaian atau kesalahan yang dilakukan dalam kegiatanoperasional perusahaan.

Cadangan penyisihan piutang pegawai merupakan antisipasi untuk menutupi kemungkinan terjadinya risikokerugian akibat tidak tertagihnya piutang kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

Selain mengajukan Tuntutan Ganti Rugi kepada karyawan, juga melakukan upaya hukum berupa tuntutanpidana/perdata atau sanksi pemecatan atau skorsing akibat kelalaian atau kesalahan dalam operasional.

Piutang Selisih Kurang Kas merupakan kondisi kekurangan phisik kas dengan saldo buku yang menjaditanggung jawab karyawan yang terkait dengan fungsi bendaharawan perusahaan.

Terdiri dari :

37

15. Aktiva Tetap

30-06-2009 30-06-2008(Rp.) (Rp.)

- Bangunan Nilai Perolehan 369.711.202.150 343.268.470.995 Akumulasi Penyusutan (146.333.532.624) (130.007.806.327) Nilai Buku 223.377.669.526 213.260.664.668- Inventaris Nilai Perolehan 191.664.475.124 142.614.574.985 Akumulasi Penyusutan (140.152.091.667) (120.159.255.209) Nilai Buku 51.512.383.457 22.455.319.776- Kendaraan Bermotor Nilai Perolehan 44.466.635.193 47.044.069.289 Akumulasi Penyusutan (35.163.743.344) (34.138.456.757) Nilai Buku 9.302.891.849 12.905.612.532- Tanah 118.325.315.545 111.964.155.284- Aktiva Dalam Penyelesaian 26.720.374.044 15.874.973.328- Inventaris PT. Balai Lelang Artha Gasia Nilai Perolehan - 152.295.140 Akumulasi Penyusutan - (147.045.075) Nilai Buku 0 5.250.065- Total Aktiva Tetap Nilai Perolehan 750.888.002.056 660.918.539.021 Akumulasi Penyusutan (321.649.367.635) (284.452.563.368) Nilai Buku 429.238.634.421 376.465.975.653

Seluruh bangunan kantor dan kendaraan perusahaan telah diasuransikan pada PT Asuransi Jasa Indonesiauntuk menghindari resiko kemungkinan kerugian yang ditimbulkan akibat bencana alam, kebakaran danpencurian.

Saldo tersebut adalah nilai buku Aktiva Tetap setelah dikurangi akumulasi penyusutan sampai dengan31 Juni 2009 dan 2008 dengan rincian sebagai berikut :

Seluruh bangunan kantor dan kendaraan perusahaan telah diasuransikan pada PT Asuransi Jasa Indonesiauntuk menghindari resiko kemungkinan kerugian yang ditimbulkan akibat bencana alam, kebakaran danpencurian.

38

16. Aktiva Lain-lainTerdiri dari : 30-06-2009 30-06-2008

(Rp.) (Rp.)- Barang Lelang Milik Perusahaan (BLP) 7.390.088.268 1.960.478.814- Beban Rehabilitasi Bangunan dan Hak Atas Tanah yang Ditangguhkan 64.275.977.460 18.746.095.978- Beban RUF Ditangguhkan 199.843.329 1.398.903.333- Barang bermasalah 3.439.824.151 1.365.218.169- Barang jaminan yang disisihkan 3.374.527.459 170.013.749- Kerugian Perusahaan Yang masih harus Diperhitungkan (KPYD) 3.050.289.428 3.476.013.092- Tanah Kerja Sama Operasi 1.406.071.181 1.406.071.181- Aktiva Lainnya 386.673.000 386.673.000 Jumlah 83.523.294.276 28.909.467.316

30-06-2009 30-06-2008(Rp.) (Rp.)

- Beban Rehabilitasi Gedung Sewa 1.686.177.381 1.678.255.120- Hak Atas Tanah 4.483.781.827 4.266.349.390- Beban Ditangguhkan Lainnya 58.106.018.252 12.801.491.468 Jumlah 64.275.977.460 18.746.095.978

30-06-2009 30-06-2008(Rp.) (Rp.)

- KSO Tanah Cimahi 100.343.805 100.343.805- KSO Salemba 1.305.727.376 1.305.727.376Jumlah 1.406.071.181 1.406.071.181

BJYD dan BLP telah ditaksir dengan taksiran wajar, oleh karena itu perusahaan tidak melakukan penyisihan.Manajemen berpendapat bahwa nilai BLP dan BJYD tersebut dapat terealisasi. Hasil Penjualan tersebut akandigunakan oleh perusahaan untuk menambah modal kerja.Beban RUF (Revolving Underwriter Facility) ditangguhkan per 30 Juni 2009 dan 2008 sebesar Rp,11.548.046.725,- dan Rp 1.398.903.333,- merupakan biaya-biaya berkaitan dengan fasilitas pinjamansindikasi dengan jangka waktu lima tahun, yang terdiri dari Biaya Arranger, Komitmen Bank dan Konsultan Hukum/Notaris.Klaim Kepada Karyawan (K4TGR) per 30 Juni 2009 dan 2008 sebesar Rp.7.050.289.428- danRp.3.476.013.092,- adalah sisa tagihan kepada karyawan berupa tuntutan ganti rugi atas tindakanpenyimpangan yang dilakukan dalam pemberian kredit (taksiran tinggi) yang masih dalam prosespenyelesaian.

Beban Rehabilitasi Bangunan dan Hak Atas Tanah yang Ditangguhkan per 30 Juni 2009 dan 2008 terdiridari:

Saldo Tanah Kerja Sama Operasi merupakan harga perolehan tanah yang diserahkan oleh PerusahaanKepada Mitra KSO untuk dibangun dan dikelola sesuai dengan perjanjian dengan rincian sebagai berikut :

BJYD dan BLP telah ditaksir dengan taksiran wajar, oleh karena itu perusahaan tidak melakukan penyisihan.Manajemen berpendapat bahwa nilai BLP dan BJYD tersebut dapat terealisasi. Hasil Penjualan tersebut akandigunakan oleh perusahaan untuk menambah modal kerja.

Saldo Tanah Kerja Sama Operasi merupakan harga perolehan tanah yang diserahkan oleh PerusahaanKepada Mitra KSO untuk dibangun dan dikelola sesuai dengan perjanjian dengan rincian sebagai berikut :

39

17. Hutang Bank

30-06-2009 30-06-2008(Rp.) (Rp.)

- PT Bank BRI (Persero) Tbk 3.235.411.172.944 1.688.118.455.956- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 4.499.713.529.077 2.268.713.484.076- PT Bank Syariah Mandiri Tbk 84.073.792.779 47.136.119.178- PT Bank Syariah Muamalat Indonesia Tbk 0 0- PT Bank Central Asia Tbk 1.490.978.146.429 740.095.744.799- PT Bank Bukopin 1.000.000.000 69.620.660.000- PT Bank Niaga 0 100.000.000.000

Jumlah 9.311.176.641.229 4.913.684.464.009

Merupakan saldo pinjaman bank jangka pendek untuk modal kerja dengan rincian :

Fasilitas pinjaman rekening koran Bank Central Asia terdiri dari BCA Time Loan, Kredit Lokal dan MoneyMarket Loan, dengan plafond sebesar Rp.1.200.000.000.000, Rp 100.000.000.000 dan Rp500.000.000.000, tanggal Perolehan 26 Juni 2008 untuk TL dan KL dan 18 dan 26 Mei 2009 untuk MMLdengan suku bunga sebesar 12%, 12,25% dan 10,25% telah jatuh tempo pada tanggal 26 Juni 2009 untukTL dan KL dan 18 dan 26 Juni 2009 untuk MML. Saldo per 30 Juni 2009 dan 2008 sebesar Rp1.490.978.146.428 dan Rp 740.095.744.799-.

Fasilitas Kredit Modal Kerja Bank Bukopin diberikan plafond sebesar Rp 30.000.000.000,- tanggal perolehan21 Februari dan 12 Agustus 2008 akan jatuh tempo tanggal 21 Februari dan 12 Agustus 2009. Suku bungasebesar 13 % per tahun. Total saldo per 30 Juni 2009 dan 2008 sebesar Rp 1.000.000.000 dan Rp69.620.660.000,. Jaminan yang diserahkan kepada Bank berupa pinjaman yang diberikan kepada pihakketiga sebesar 100 % dari plafond kredit.

Fasilitas pinjaman rekening koran Bank Rakyat Indonesia dengan plafond sebesarRp.3.500.000.000.000,- tanggal perolehan 28 Februari 2009 suku bunga sebesar 10,50 % per tahun, jatuhtempo pada tanggal 28 Februari 2010. Saldo per 30 Juni 2009 dan 2008 sebesar Rp.3,235,411,172,944,-dan Rp.1.688.118.455.956,-. Jaminan yang diserahkan kepada Bank berupa Pinjaman Yang Diberikan (PYD)kepada pihak ketiga sebesar 100 % dari plafond kredit.

Fasilitas Kredit Modal Kerja Bank Mandiri dengan plafond sebesar Rp 4.500.000.000.000,- tanggal 21Februari 2009 sampai dengan 20 Pebruari 2010 dengan bunga 12,5 %. Saldo per 30 Juni 2009 dan 2008sebesar Rp.4.499.713.529.077 dan Rp 1.663.713.951.504.

Aktiva lainnya per 30 Juni 2009 dan 2008 sebesar Rp. 386.673.000 merupakan tanah yang ada di TimorLeste (d/h Timor Timur) yang saat ini status kepemilikannya belum dapat ditentukan karena menunggukeputusan pemerintah kedua negara.

Saldo Hutang Musyarakah dengan plafon Rp.50.000.000.000 tgl perolehan 22 Februari 2009 jatuh tempotanggal 22 Februari 2010, dengan proporsi bagi hasil 64/36. Saldo per 30 Juni 2009 dan 2008 sebesar Rp84.073.792.779,- dan Rp 47.136.119.178-.

40

18. Hutang RUF

Saldo hutang RUF per 30 Juni 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut :

30-06-2009 30-06-2008(Rp.) (Rp.)

- Saldo Hutang RUF LII 109.415.000.000 0109.415.000.000 0

109.415.000.000

19. Hutang Promes

20. Hutang Kepada Rekanan

31-03-2009 31-03-2008(Rp.) (Rp.)

- Proses Kredit Usaha (K-KUM) 16.407.364.008 10.099.698.285- Bangunan dan Inventaris 1.630.027.140 1.568.859.734- Perlengkapan Kantor - 0- Hutang Pelunasan jewelery - 74.184.900- Hutang Pelunasan furniture - 10.000.000 Jumlah 18.037.391.148 11.752.742.919

Saldo hutang RUF per 30 Juni 2009, berasal dari : - RUF LII suku bunga 12,21% tanggal perolehan 02 Juli 2009, jatuh tempo 02 Oktober 2009 selama 3 (tiga) bulan

Merupakan kewajiban perusahaan kepada pihak ketiga/rekanan atas pengadaan barang dan jasa,meliputi:

Saldo hutang Bank Niaga terdiri dari fasilitas Kredit Modal Kerja Bank Niaga dengan plafond sebesarRp.100.000.000.000, tanggal perolehan 21 Nopember 2007, suku bunga sebesar 9,75% per tahun, telahjatuh tempo tanggal 21 Nopember 2008. Posisi saldo per 30 Juni 2009 saldo nihil yang ditutup pada tgl 21November 2008 dan saldo 2007 sebesar Rp 100.000.000.000,- Jaminan yang diserahkan kepada bankberupa Pinjaman Yang Diberikan kepada pihak ketiga sebesar 150% dari plafond kredit.

Saldo Hutang Promes per 30 Juni 2009 dan Saldo Hutang Promes per 30 Juni 2008 bersaldo nihil.

41

21. Hutang Kepada Nasabah

22. Hutang Pajak

30-06-2009 30-06-2008(Rp.) (Rp.)

- PPh pasal 4 Ayat 2 302.380.333 0- PPh Pasal 21 dan 23 6.409.446.755 3.934.329.050- BPHTB 5.229.462 0- PPh Badan 177.403.514.272 147.789.711.683- PPN 118.507.032 52.382.543- PBB 95.422.744 93.406.858 - Zakat Usaha Syariah 1.618.803.968 606.314.469 Jumlah 185.953.304.566 152.476.144.603

23. Hutang Jangka Panjang Yang Akan Jatuh Tempo Dalam Waktu Satu Tahun

Merupakan taksiran perhitungan Pajak Penghasilan Badan dan hasil pungutan pajak lainnya pada periodeberjalan yang belum disetorkan pada saat tutup buku per 30 Juni 2009 dan 2008, dengan rincian sebagaiberikut :

Obligasi IX Tahun 2002 seri B dengan suku bunga tetap sebesar 18,25% per tahun. Tingkat persentasecicilan pokok dari jumlah pokok obligasi seri B telah jatuh tempo dan dilunasi pada ulang tahun emisi ke-7tanggal 5 Juni 2009, sebesar 20% atau dengan nilai nominal sebesar Rp 8.700.000.000.

Saldo per 30 Juni 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp. 46.426.223.554,- dan Rp36.803.433.475-,merupakan hak para nasabah yang berasal dari hasil lebih atas penjualan barang jaminan yang dijual secaralelang setelah dikurangi dengan kewajibannya berupa pokok pinjaman ditambah dengan sewa modal(bunga).Kewajiban tersebut diakui perusahaan untuk jangka waktu 12 bulan sejak tanggal lelang dan menjadi haknasabah untuk mengambil, tetapi apabila lebih dari batas waktu tersebut maka dinyatakan kedaluarsa danmenjadi pendapatan perusahaan sesuai dengan Pedoman Operasional Kantor Cabang tahun 1998 Bab IIIbutir F.3.

Hutang Jangka Panjang Yang Akan Jatuh Tempo Dalam Waktu Satu Tahun, per 30 Juni 2009 dan 30 Juni 2008 bersaldo Nihil.

42

24. Beban YMH Dibayar

30-06-2009 30-06-2008(Rp.) (Rp.)

- Beban Bunga 40.095.983.734 20.012.745.408- Beban Pegawai 241.459.111 130.013.162- Beban Umum 3.611.732.743 8.151.064.946 Jumlah 43.949.175.588 28.293.823.516

25. Pendapatan Diterima Dimuka

30-06-2009 30-06-2008(Rp.) (Rp.)

- Pendapatan Sewa Gedung Diterima Dimuka 1.146.460.505 1.112.109.245- Pendapatan Sewa Gedung Ditangguhkan Yang Akan Diamortisasi Dalam Satu Tahun 1.228.116.478 818.744.318Jumlah 2.374.576.983 1.930.853.563

26. Hutang Lancar Lainnya

30-06-2009 30-06-2008(Rp.) (Rp.)

- Bea Lelang 495.286.165 235.280.295- Hutang Kepada Pegawai 3.608.739.352 2.545.932.872- Dana Pendidikan & Dana Sosial 3.320.898.590 4.008.102.190- Hutang CSR (Corporate Social Responsibility ) 0 6.708.814.312- Hutang Jasa Produksi 2.997.028.098 2.841.926.803- Iuran Wajib 9.745.789.337 15.041.806.095- Hutang kepada YKPP 1.841.313.536 3.610.553.863- Damandiri 15.000.000.000 5.000.000.000- Hutang PKBL 12.826.741.800 17.104.000.000- Hutang Dana Pembangunan Semesta 190.065.000.000 147.000.000.000- Hutang Biaya Administrasi Lelang PT BLAG 326.509.200 0 Jumlah 240.227.306.078 204.096.416.430

Merupakan pendapatan sewa gedung yang diterima dimuka oleh Kantor Pusat dan Kantor Wilayah terdiridari:

Merupakan kewajiban perusahaan kepada instansi lain, yang berasal dari potongan gaji pegawai, hutang keKas Negara, PKBL dan hutang dana sosial serta pendidikan per 30 Juni 2009 dan 2008 dengan rinciansebagai berikut :

Merupakan beban yang masih harus dibayar per 30 Juni 2009 dan 2008 dengan rincian sebagai berikut:

43

27. Kewajiban Estimasi Untuk Imbalan Kerja

31-03-2009 31-03-200830-06-2009 30-06-2008

(Rp.) (Rp.)- Kewajiban Program Pensiun 58.356.612.641 0- Kewajiban Program Manfaat 5.066.967.735 42.939.249.290 Jumlah 63.423.580.376 42.939.249.290

a. Program Pensiun

b. Program Manfaat Karyawan

Perusahaan telah menghitung kewajibannya sehubungan dengan Undang-undang KetenagakerjaanNomor 13/2003. Tidak ada pendanaan yang dilakukan sehubungan dengan Program Manfaat Karyawantersebut.

Estimasi Kewajiban Program Pensiun dan Kewajiban Program Manfaat Karyawan, sebagai berikut :

Perusahaan memiliki program pensiun sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Pegadaian

No.Kp.2/43/8 tanggal 10 Desember 1998 tentang Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Pegadaiandan Surat Keputusan Direksi Perum Pegadaian No.Kp.2/8/50 tanggal 5 April 1999, tentang Tindak Lanjutdari Permohonan Pengesahan Peraturan Dana Pensiun Pegadaian dan telah mendapat pengesahan dariMenteri Keuangan Republik Indonesia No.336/KM.17/1999 tanggal 8 September 1999 tentangpengesahan Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Pegadaian serta telah dimuat dalam LembaranNegara Republik Indonesia No.79 tanggal 01 Oktober 1999.

Dana Pensiun Pegadaian merupakan Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) dengan Program PensiunManfaat Pasti (PPMP). Kebijakan pendanaan terdiri dari iuran normal, iuran tambahan dan manfaat pensiun.Iuran normal berasal dari peserta yang ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun Pegadaian sebesar 4,75%dari penghasilan dasar pensiun yang dipotong langsung oleh pemberi kerja dan iuran normal pemberi kerjaditetapkan berdasarkan perhitungan aktuaria. Iuran tambahan Dana Pensiun Pegadaian yang ditetapkanoleh Aktuaria dari pemberi kerja untuk menutup defisit. Asumsi utama yang digunakan oleh konsultan Aktuaria, PT Manfaat Aktuaria Ikra Pratama, aktuarisindependen, sebagai berikut:- Metode Pendanaan : Project Benefit Cost Method “Entry Age Normal” - Tingkat Bunga Aktuaria : 11 % per tahun- Tingkat Penghasilan Dasar Pensiun : 7 % per tahun- Usia Pensiun Normal : 56 tahun- Kenaikan Uang Pensiun : 5 % setiap 2 tahun sekali- Tabel mortalita : The 1949 Anuity Mortality Table (Modified)- Tingkat Cacat : 1 % dari kemungkinan orang meninggal pada usia itu- Biaya Cadangan Manfaat Anak : 1 % dari Cadangan Manfaat Pensiun Peserta- Biaya Pengelolaan : 10 % dari Iuran Normal

44

28. Pendapatan Ditangguhkan

30-06-2009 30-06-2008(Rp.) (Rp.)

- Pendapatan Sewa Gedung Ditangguhkan 27.700.849.434 27.700.849.434Dikurangi :Pendapatan sewa gedung ditangguhkanYang akan diamortisasi dalam satu Tahun (1.637.488.636) 0

26.063.360.798 27.700.849.434

29. Hutang Obligasi

30-06-2009 30-06-2008(Rp.) (Rp.)

- Obligasi IX Rp 268.670.874.871 Rp 276.404.126.075- Obligasi X Rp 398.053.643.679 Rp 397.275.769.000- Obligasi XI Rp 498.066.663.844 Rp 497.787.563.190- Obligasi XII Rp 598.350.415.851 Rp 598.149.562.079

Rp 1.763.141.598.245 Rp 1.769.617.020.344

- Obligasi Seri A Rp 211.000.000.000 - Obligasi Seri B Rp 13.050.000.000 - Obligasi Seri C Rp 2.000.000.000 - Obligasi Seri D Rp 43.500.000.000

Rp 269.550.000.000Diskonto Rp (879.125.129)

Jumlah Rp 268.670.874.871

- Emisi Obligasi IX Seri A sebesar Rp 211.000.000.000, merupakan Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 18,25%

1. Emisi Obligasi IX tahun 2002 sebesar Rp 300.000.000.000 diterbitkan tanpa warkat dengan jangka waktu8 tahun, akan jatuh tempo pada tanggal 6 Juni 2010, terdiri dari :

Merupakan hutang obligasi yang disajikan sebesar nilai nominal setelah memperhitungkan amortisasidiskonto, sesuai dengan Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor : KEP-06/PM/2000tentang Perubahan Peraturan Nomor VIII.G.7 : tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan tanggal 13Maret 2000. Saldo per 30 Juni 2009 dan 2008 sebagai berikut :

Merupakan pendapatan sewa gedung yang ditangguhkan sesuai dengan umur sewa, terdiri dari:

Pendapatan sewa gedung ditangguhkan merupakan pendapatan atas sewa bangunan yangdisewakan kepada PT Harco Indah untuk jangka waktu 20 tahun, terhitung mulai tanggal 1 Desember 2005sampai dengan 30 Nopember 2025 sesuai dengan akta No. 6 tanggal 17 Nopember 2005 notaris

45

- Obligasi X Seri A Rp 336.500.000.000Diskonto Rp (1.386.265.335)

Jumlah Rp 335.113.734.665

- Obligasi X Seri B Rp 63.500.000.000Diskonto Rp (560.090.986)

Jumlah Rp 62.939.909.014

- Ulang tahun ke-7 emisi, cicilan pokok sebesar 20 % dari jumlah pokok Obligasi Seri B- Ulang tahun ke-8 emisi, cicilan pokok sebesar 30 % dari jumlah pokok Obligasi Seri B

- Emisi Obligasi X seri B tahun 2004 sebesar Rp 63.500.000.000 memiliki jangka wakt pelunasan 15 tahunyang jatuh tempo pada tanggal 11 Juli 2018 dengan tingkat bunga tetap sebesar 13,125% pe tahun untuktahun pertama sampai ketiga dan bungan mengambang untuk tahun keempat sampai dengan tahunkelimabelas yang besarnya ditentukan berdasarkan tingkat bungan Sertifikat Bank Indonesia berjangkawaktu tiga bulan ditambah premi tetap sebesar 1,00%, maksimal 15,50% dan minimal 10,50%

- Emisi Obligasi IX Seri B, sebesar Rp.21.750.000.000, merupakan Obligasi amortisasi dengantingkat bunga tetap sebesar 18,25%

- Emisi Obligasi IX Seri C sebesar Rp 2.000.000.000, merupakan Obligasi dengan tingkat bunga tetapsebesar 18,25% pertahun untuk tahun pertama dan bunga mengambang untuk tahun kedua sampaidengan tahun kedelapan yang besarnya ditentukan berdasarkan rata-rata bunga deposito rupiahberjangka 3 (tiga) bulan ditambah premi tetap sebesar 2,50% dengan Batas Atas sebesar 20% danBatas Bawah sebesar 16,50% berlaku untuk bunga mengambang.

- Emisi Obligasi IX Seri D sebesar Rp 43.500.000.000, merupakan Obligasi dengan tingkat bunga tetapsebesar 18,25% pertahun untuk tahun pertama sampai kelima dan bunga mengambang untuk tahunkeenam sampai dengan tahun kedelapan yang besarnya ditentukan berdasarkan rata-rata bungadeposito rupiah berjangka 3 (tiga) bulan ditambah premi tetap sebesar 2,50% dengan Batas Atassebesar 20% dan Batas Bawah sebesar 16,25% berlaku untuk bunga mengambang.

- Emisi Obligasi X Seri B sebesar Rp 63.500.000.000, merupakan Obligasi dengan tingkat bunga tetapsebesar 13,125 % pertahun untuk tahun pertama sampai ketiga dan bunga mengambang untuktahun keempat sampai dengan tahun kelimabelas yang besarnya ditentukan berdasarkan tingkatbunga Sertifikat Bank Indonesia berjangka waktu 3 bulan ditambah premi tetap sebesar 1,00% denganbatas Atas sebesar 15,50% dan Batas Bawah sebesar 10,50%.

2. Emisi Obligasi X seri A tahun 2003 sebesar Rp 336.500.000.000 diterbitkan tanpa warkat jangka waktu 8

- Emisi Obligasi X Seri A sebesar Rp 336.500.000.000 merupakan Obligasi dengan tingkat bunga tetapsebesar 12,937 % untuk tahun pertama sampai tahun kedelapan

46

- Obligasi Seri A Rp 400.000.000.000

Diskonto Rp (1.546.668.924)Jumlah Rp 398.453.331.076

- Obligasi Seri B Rp 100.000.000.000Diskonto Rp (386.667.232)

Jumlah Rp 99.613.332.768

- Obligasi Seri A Rp 370.000.000.000Diskonto Rp (1.017.243.558)

Jumlah Rp 368.982.756.442

- Obligasi Seri B Rp 230.000.000.000Diskonto Rp (632.340.591)

Jumlah Rp 229.367.659.409

Total Obligasi 1.763.141.598.245

Jadwal pembayaran bunga untuk masing-masing obligasi adalah sebagai berikut :- Obligasi IX setiap tanggal 6 Maret, 6 Juni, 6 September dan 6 Desember- Obligasi X seri A setiap tanggal 11 Jan, April ,juni,okt- Obligasi X seri B setiap tanggal 12 September, 12 Desember, 12 Maret dan 12 Juni.- Obligasi XI setiap tanggal 23 Agustus, 23 Nopember, 23 Pebruari dan 23 Mei.- Obligasi XII setiap tanggal 4 Desember, 4 Maret, 4 Juni, 4 September.

Sehubungan dengan penerbitan obligasi telah diadakan perjanjian Perwaliamanatan No. 4 tanggal 10 April2002, dengan beberapa persyaratan adalah sebagai berikut :

3. Emisi Obligasi XI Seri A sebesar Rp 400,000,000,000,- merupakan Obligasi dengan tingkat bunga tetapsebesar sebesar 13,10% pertahun untuk tahun pertama sampai kesepuluh.

- Emisi Obligasi XI Seri B sebesar Rp 100,000,000,000,- merupakan Obligasi dengan tingkat bunga tetapsebesar 13,10% pertahun untuk tahun pertama, bunga mengambang untuk tahun kedua sampai dengantahun kesepuluh yang besarnya ditentukan berdasarkan tingkat bunga Sertifikat Bank Indonesiaberjangka waktu 1 bulan ditambah premi tetap sebesar 1,25 dengan Batas Atas sebesar 16% dan BatasBawah sebesar 10%.

- Emisi Obligasi XII Seri A sebesar Rp 370,000,000,000,- merupakan Obligasi dengan tingkat bungatetap sebesar 10,025% pertahun untuk tahun pertama sampai ke 10 (sepuluh).

4. Emisi Obligasi XII tahun 2007 sebesar Rp 600.000.000.000 dengan jangka waktu 10 tahun, terdiri dari:

47

Obligasi IX : AA (Stable Outlook)

- Obligasi X : AA (Stable Outlook)- Obligasi XI : AA (Stable Outlook)- Obligasi XII : AA (Stable Outlook)- Rating Pemantauan Obligasi 2008 : AA +

30. Hutang Jangka Panjang LainnyaTerdiri dari :

30-06-2009 30-06-2008(Rp.) (Rp.)

- Surat Utang Pemerintah (SUP) 410.000.000.000 410.000.000.000 - Pinjaman dari Pemda Indramayu 500.000.000 400.000.000- Pinjaman dari Pemerintah Kab. Purbalingga 850.000.000 750.000.000

411.350.000.000 411.150.000.000

Adapun rating masing-masing obligasi berdasarkan penilaian Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) padasaat penerbitan adalah :

Memelihara likuiditas yaitu rasio antara aktiva lancar dibanding dengan hutang lancar sebesar minimum 1:1.

Memelihara rasio kewajiban terhadap ekuitas sebesar maksimal 5 : 1 sampai dengan tanggal 21 Juli 2008,sedangkan untuk selanjutnya diberlakukan ratio kewajiban terhadap ekuitas sebesar maksimal 7:1.

Pinjaman dari Pemda IndramayuPinjaman dari Pemerintah Indramayu sebesar Rp 500.000.000,- yang digunakan untuk Pendanaan KTJGsesuai dengan Surat Perjanjian Kerjasama antara Perusahaan dengan Pemda Indramayu tentangPendanaan Kredit Tunda Jual Gabah Melalui Sistem Gadai di wilayah Kabupaten IndramayuNo.27/TR.2.0010/VIII/2003-No.581/1062/Distan tanggal 5 Agustus 2003, Perusahaan telah memperolehfasilitas pinjaman jangka panjang (jangka waktu 10 tahun, terhitung sejak tanggal perjanjian ini) sebesarRp600.000.000 dengan tingkat bunga sebesar 12% per tahun.Selanjutnya berdasarkan Addendum no.1275/TR.200.112/XII/2004-No.581/1459/Distan tanggal 24Desember 2004 disebutkan bahwa selama jangka waktu perjanjian, pihak perusahaan dapat melunasisebagian atau seluruh pinjaman modal kerja dan pihak Pemda Indramayu dapat menambah atau menarikdan menempatkan kembali pinjaman modal kerja dengan persetujuan kedua belah pihak.

Surat Utang Pemerintah (SUP)Surat Utang Pemerintah (SUP) sebesar Rp 410.000.000.000 yang digunakan untuk Pendanaan Kredit Usaha Mikro dan Kecil (KUMK) sesuai dengan Surat Menteri Keuangan No.S-121/MK.06/2004 tanggal 14 April 2004 dan Perjanjian Pinjaman No.KP-019/DP3/2004 tanggal 14 Mei 2004 dengan persetujuan perubahannya No.AMA-19 KP-019/DP3/2005 tanggal 5 Desember 2005 serta persetujuan perubahan No.AMA-24/KP-19/DP3/2006 tanggal 29 Mei 2006 dan terakhir dengan Persetujuan Perubahan No. AMA-33/KP-019/DP3/2007 tanggal 08 Maret 2007. Tingkat bunga sebesar suku bunga Sertifikat Bank Indonesiaberjangka waktu 3 (tiga) bulan yang ditetapkan setiap 3 (tiga) bulan sekali. Pinjaman tersebut akan jatuhtempo pada tanggal 10 Desember 2009.

48

31. Ekuitas

31-12-2009 31-12-2008

30-06-2009 30-06-2008(Rp.) (Rp.)

- Modal Awal 205.000.000.000 205.000.000.000- Penyertaan Modal Pemerintah 46.252.000.000 46.252.000.000

251.252.000.000 251.252.000.000- Cadangan Pelunasan Obligasi 82.730.000.000 112.730.000.000- Cadangan Umum 799.531.196.034 461.344.867.914- Cadangan Tujuan 607.749.472.178 485.124.472.178- Laba Tahun Lalu (belum dibagi) 0 0- Laba Tahun Berjalan Setelah Pajak 413.796.214.609 349.090.116.963

2.155.058.882.821 1.659.541.457.055

Merupakan kekayaan bersih pada saat pengalihan bentuk Perusahaan Jawatan menjadi Perusahaan Umum,tambahan Penyertaan Modal Pemerintah, Cadangan yang belum direalisir dan laba yang diperoleh dalamperiode tahun buku dengan rincian sebagai berikut :

Pinjaman dari Pemerintah Kabupaten PurbalinggaPinjaman dari Pemerintah Purbalingga sebesar Rp 750.000.000,- yang digunakan untuk Pendanaan modalkerja Kredit KRISTA, sesuai surat perjanjian kerjasama antara Perusahaan dengan Pemerintah KabupatenPurbalingga tentang Pemberdayaan dan Pengembangan Usaha Mikro Skala Rumah Tangga Melalui UpayaPeningkatan Penguatan Pembiayaan No.1039/SP.300.233/XI/07 - No.538/22 Tahun 2007 tanggal 29Nopember 2007 Perusahaan telah memperoleh fasilitas pinjaman jangka panjang (jangka waktu 3 tahun,terhitung sejak tanggal perjanjian ini) sebesar Rp 1.000.000.000 dengan tingkat bunga sebesar 5% pertahun.

49

PENJELASAN POS-POS LABA RUGI

PENDAPATAN USAHA

32. Pendapatan Sewa Modal

30-06-2009 30-06-2008(Rp.) (Rp.)

Sewa Modal Usaha Gadai :- Sewa Modal Golongan A 4.130.498.583 7.418.008.925- Sewa Modal Golongan B 85.740.577.006 93.752.611.947- Sewa Modal Golongan C 1.232.202.706.735 863.959.194.146- Sewa Modal Golongan D 118.016.440.994 61.783.226.365

Sub Jumlah 1.440.090.223.318 1.026.913.041.383

Jasa Simpan Usaha Syariah :Gadai Syariah- Ijaroh Golongan A 105.679.964 104.104.988- Ijaroh Golongan B 2.559.245.542 2.244.766.877- Ijaroh Golongan C 6.789.445.047 5.147.598.362- Ijaroh Golongan D 32.826.374.786 21.801.188.285- Ijaroh Golongan E 14.629.235.196 8.843.731.328- Ijaroh Golongan F 8.774.625.574 4.885.157.471- Ijaroh Golongan G 5.402.445.183 2.609.659.023- Ijaroh Golongan H 2.082.162.240 624.153.053- Ijaroh Golongan I 21.536.950 1.331.391

Sub Jumlah Gadai Syariah 73.190.750.482 46.261.690.778

Sewa Modal Usaha Lain- Sewa Modal Kresna 8.164.095.408 7.136.592.373- Sewa Modal Kreasi, Krasida dan Kremada 61.723.045.059 42.405.391.342- Sewa Modal Krista 10.096.722.695 807.835.288- Sewa Modal KTJG (Kredit Tunda Jual Gabah) 50.438.800 46.406.850- Sewa Modal Gadai Efek 12.375.736.284 9.333.144.378- Ijaroh Ar-Rum 918.442.181 4.645.456- Marjin Mulia 730.751.549 0- Sewa Modal KUCICA 0 19.708.443

Sub Jumlah 94.059.231.976 59.753.724.130Jumlah Sewa Modal 1.607.340.205.776 1.132.928.456.291

Merupakan pendapatan sewa modal dan Ijaroh (jasa simpan) gadai syariah yang terdiri dari :

50

33. Pendapatan Administrasi

30-06-2009 30-06-2008(Rp.) (Rp.)

- Pendapatan Adm. Golongan A 945.305.400 1.566.693.200- Pendapatan Adm. Golongan B 11.166.732.853 11.283.781.397- Pendapatan Adm. Golongan C 141.563.928.400 101.053.605.900- Pendapatan Adm. Golongan D 17.652.165.259 10.694.728.100 Sub Jumlah 171.328.131.912 124.598.808.597- Pend. Adm. Ush. Syariah & Ush Lain 15.489.663.751 8.748.365.351Jumlah 186.817.795.663 133.347.173.948

34. Pendapatan Sewa Langen Palikrama

Terdiri dari :30-06-2009 30-06-2008

(Rp.) (Rp.)Langen Palikrama Jakarta 425.151.136 402.670.000Langen Palikrama Surabaya 70.659.083 89.454.636

495.810.219 492.124.636

35. Pendapatan Usaha Lainnya

Terdiri dari :30-06-2009 30-06-2008

(Rp.) (Rp.)

- Uang Kelebihan Lewat Waktu 12.970.257.686 6.642.766.771- Pendapatan Investasi & Subrogasi/Recovery 394.199.931 350.633.196 Jumlah 13.364.457.617 6.993.399.967

Merupakan pendapatan atas penerimaan administrasi atas kredit yang disalurkan yang ditentukanberdasarkan golongan kreditnya sampai dengan 30 Juni 2009 dan 2008, terdiri dari :

51

36. Beban Bunga dan Provisi

30-06-2009 30-06-2008(Rp.) (Rp.)

- Bunga Bank Rakyat Indonesia 147.803.434.354 61.806.129.033 - Bunga Obligasi 112.356.986.631 118.255.071.960 - Biaya Adm. Provisi & Pengel Pinj 18.067.764.745 15.325.585.654 - Bunga MTN/Promes 0 680.065.662 - Bunga Bank Central Asia 62.165.004.455 32.684.090.035 - Bunga Bukopin 69.958.225 4.077.573.333 - Bunga Bank Syariah Mandiri 3.332.576.230 2.353.620.926- Bunga Bank Niaga 0 4.183.055.556 - Bunga Bank Mandiri & Damandiri 247.167.123.772 81.519.509.560 - Biaya Bunga SUP dan Pemerintah Daerah 22.596.638.308 16.498.568.003 - Biaya Bunga RUF 11.548.046.725 10.300.923.611 Jumlah 625.107.533.445 347.684.193.333

37. Beban Pegawai30-06-2009 30-06-2008

(Rp.) (Rp.)- Gaji Pokok 67.278.662.325 55.982.704.919- Tunjangan-tunjangan 202.517.399.074 167.721.652.108- Biaya Kesejahteraan 38.329.291.691 20.815.299.636- Biaya Pegawai Tidak Tetap 12.429.389.845 10.270.751.776- Biaya UP4 9.504.162.288 9.593.605.573- Biaya Dana Pensiun 11.242.147.847 9.282.536.364Jumlah 341.301.053.070 273.666.550.376

38. Beban Penyusutan Aktiva Tetap

Beban penyusutan Aktiva Tetap periode 1 Januari sampai dengan 30 Juni 2009 dan 2008 masing-masingsebesar Rp. 22.651.422.827,- dan Rp 20.885.899.674,- yg dihitung berdasarkan tarif sebagai berikut:- Bangunan kantor dan rumah jabatan 5 % dari nilai perolehan- Inventaris Kantor dan Rumah Jabatan 50 % dari nilai buku- Kendaraan bermotor 25 % dari nilai buku

Beban bunga adalah bunga yang timbul atas Emisi Obligasi dengan tingkat bunga yang telah direalisir untuks.d. triwulan I 2009 antara 8,04 % s.d. 18,25% dan pinjaman kepada pihak bank serta lembaga keuangan,masing-masing, Bank Rakyat Indonesia, Bank Central Asia, Bank Bukopin, Bank Syariah Mandiri, BankNiaga, Bank Mandiri serta SUP dan RUF, suku bunga berkisar antara 8,02% s/d 10,50%, dengan rinciansebagai berikut :

52

39. Beban Amortisasi

31-12-2008 31-12-2007

30-06-2009 30-06-2008(Rp.) (Rp.)

- Beban Amort. Rehab Gedung Sewa 475.313.402 440.367.062 - Beban Amort. Hak Atas Tanah 94.978.233 106.011.622 - Beban Amort. Lainnya 8.626.633.322 1.014.782.050

9.196.924.957 1.561.160.734

40. Beban Umum

30-06-2009 30-06-2008(Rp.) (Rp.)

- Beban Administrasi 45.789.701.588 25.442.654.273 - Beban Umum 165.886.295.502 116.067.499.113 - Beban Pendidikan dan Latihan 11.043.328.395 5.199.576.961 - Beban Penyisihan Piutang 1.206.263.261 1.353.647.028 - Beban DEWAS & Direksi 9.323.583.104 0 Jumlah 233.249.171.850 148.063.377.375

41. Pendapatan ( Beban) Lain-lain

30-06-2009 30-06-2008(Rp.) (Rp.)

- Pendapatan Sewa Gedung 1.149.793.578 1.180.099.396- Pendapatan Jasa Giro 474.246.481 411.491.765- Laba Penjualan Aktiva Tetap 45.295.256 2.874.475.834- Pendapatan Lainnya 13.168.248.340 11.121.791.640- Beban Lainnya (150.017.900) (608.003.339)y Jumlah 14.687.565.755 14.979.855.296

42. Kerugian Luar Biasa

Jumlah tersebut merupakan pendapatan dan beban lain-lain sampai dengan 31 Desember 2008 dan 2007dengan rincian sebagai berikut :

Kerugian Luar Biasa merupakan kerugian perusahaan yang sifatnya force major. Sampai dengan 31Desember 2008 dan 2007 saldo Kerugian Luar Biasa NIHIL.

Beban Amortisasi adalah amortisasi terhadap Rehabilitasi Gedung Sewa dan Hak Atas Tanah periode 1Januari sampai dengan 30 Juni 2009 dan 2008 dengan rincian sebagai berikut :

Beban Umum adalah beban perusahaan selama periode 1 Januari sampai dengan 30 Juni 2009, denganrincian sebagai berikut :

Jumlah tersebut merupakan pendapatan dan beban lain-lain sampai dengan 30 Juni 2009 dan 2008dengan rincian sebagai berikut :

Kerugian Luar Biasa merupakan kerugian perusahaan yang sifatnya force major. Sampai dengan 30 Juni2009 dan 2008 saldo Kerugian Luar Biasa NIHIL.

53

43. Informasi Lain-Laina.

Gugatan Perdata tersebut berkaitan dengan tuntutan ganti rugi terhadap 32 potong barang jaminan atasnama nasabah Ny. Sena Wiradjaja yang hilang saat terjadinya pencurian di Kantor Cabang KebayoranBaru, pada tanggal 12-13 September 1999. Nilai taksiran barang jaminan tersebut sebesarRp612.789.958. Pinjaman Yang Diberikan (PYD) yang dijamin oleh Barang Jaminan tersebut sudah jatuhtempo, tetapi belum ditebus oleh nasabah bersangkutan.

Pada tanggal 16 Januari 2003 nasabah yang bernama Ny. Sena Wiradjaja, melalui Kantor PengacaraAmir Indah & Partners mengggugat Perum Pegadaian. Gugatan perdata tersebut diajukan kepadaPengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 16 Januari 2003 dengan No. Perkara.14/PDT.G/2003/PN.JKT.PST tentang Gugatan Perdata Tuntutan Ganti Rugi sebesar Rp 20.962.500.000ditambah bunga 2% per bulan terhitung sejak gugatan ini didaftarkan pada Kepaniteraan PengadilanNegeri Jakarta Pusat.

Berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang dihadiri Kuasa Hukum Penggugat dan KuasaHukum Tergugat Nomor: 14/PDT.G/2003/PN-JKT-PST tanggal 2 Juli 2003 gugatan Penggugat dikabulkansebagian oleh Pengadilan sebagai berikut:- Menyatakan bahwa Perum Pegadaian (Tergugat II) telah melakukan perbuatan melawan hukum dan Mahful Umar (Tergugat I) secara renteng bertanggung jawab atas perbuatan melawan hukum tersebut.- Menghukum Tergugat I dan Tergugat II secara tanggung renteng untuk membayar ganti rugi kepada Penggugat yang jumlahnya sebesar Rp 765.897.450 (tujuh ratus enam puluh lima juta delapan ratus sembilan puluh tujuh ribu empat ratus lima puluh rupiah).- Tergugat I dan Tergugat II diwajibkan membayar biaya perkara sebesar Rp 179.000 (seratus tujuh puluh sembilan ribu rupiah).

Gugatan Perdata tersebut berkaitan dengan tuntutan ganti rugi terhadap 32 potong barang jaminan atasnama nasabah Ny. Sena Wiradjaja yang hilang saat terjadinya pencurian di Kantor Cabang KebayoranBaru, pada tanggal 12-13 September 1999. Nilai taksiran barang jaminan tersebut sebesarRp612.789.958. Pinjaman Yang Diberikan (PYD) yang dijamin oleh Barang Jaminan tersebut sudah jatuhtempo, tetapi belum ditebus oleh nasabah bersangkutan.

Pada tanggal 16 Januari 2003 nasabah yang bernama Ny. Sena Wiradjaja, melalui Kantor PengacaraAmir Indah & Partners menggugat Perum Pegadaian. Gugatan perdata tersebut diajukan kepadaPengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 16 Januari 2003 dengan No. Perkara.14/PDT.G/2003/PN.JKT.PST tentang Gugatan Perdata Tuntutan Ganti Rugi sebesar Rp 20.962.500.000ditambah bunga 2% per bulan terhitung sejak gugatan ini didaftarkan pada Kepaniteraan PengadilanNegeri Jakarta Pusat.

Berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang dihadiri Kuasa Hukum Penggugat dan KuasaHukum Tergugat Nomor: 14/PDT.G/2003/PN-JKT-PST tanggal 2 Juli 2003 gugatan Penggugat dikabulkansebagian oleh Pengadilan sebagai berikut:- Menyatakan bahwa Perum Pegadaian (Tergugat II) telah melakukan perbuatan melawan hukum danMahful Umar (Tergugat I) secara renteng bertanggung jawab atas perbuatan melawan hukumtersebut.- Menghukum Tergugat I dan Tergugat II secara tanggung renteng untuk membayar ganti rugikepada Penggugat yang jumlahnya sebesar Rp 765.897.450 (tujuh ratus enam puluh lima jutadelapan ratus sembilan puluh tujuh ribu empat ratus lima puluh rupiah).- Tergugat I dan Tergugat II diwajibkan membayar biaya perkara sebesar Rp 179.000 (seratus tujuhpuluh sembilan ribu rupiah).

Atas putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tersebut pihak Tergugat I dan Tergugat II telah mengajukanpermohonan banding dengan suratnya No.139/SRT.PDT.BDG2003/ PN.JKT.PST tanggal 14 Juli 2003 danmenyerahkan memori banding tanggal 17 Februari 2004 dan telah diterima Pengadilan Negeri JakartaPusat tanggal 17 Februari 2004 No. 14/PDT.G/2003/PN/JKT.PST.Berdasarkan Keputusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta No.132/PDT/2004/PT.DKI tanggal 07 Maret 2005dengan Amar Putusan Membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No.14/PDT.G/2003/PN-JKT-PST tanggal 02 Juli 2003. Dengan dibatalkannya putusan PN Jakarta Pusat tersebut maka PerumPegadaian pada pihak yang menang dalam perkara tersebut.Berdasarkan putusan banding tersebut, Pihak Ny. Sena Wiradjaya mengajukan kasasi ke MahkamahAgung melalui Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Perum Pegadaian selaku termohon kasasi mengajukan Kontra Memori kasasi pada tanggal 6 Oktober 2005dan berkas permohonan tersebut telah dikirim ke Mahkamah Agung RI oleh PN Jakarta Pusat dan telahditerima dengan Nomor Register 2407 K/PDT/2005 tanggal 22 Desember 2005. Sampai dengan laporan iniditerbitkan, belum ada putusan atas kasasi tersebut.

54

44. Informasi Segmen

Wilayah Daerah Operasi Jumlah Kantor Wilayah dan Kantor Cabang

4 Kantor Wilayah Sumatera Pulau Sumatera yang terdiri dari 603

Kantor Operasional5 Kantor Wilayah

Jawa Pulau Jawa yang terdiri dari 1.491Kantor Operasional1 Kantor Wilayah

Kalimantan Pulau Kalimantan yang terdiri dari 196Kantor Operasional

Pulau Bali dan 1 Kantor Wilayah Bali & Nusa Tenggara Nusa Tenggara yang terdiri dari 275

Kantor OperasionalPulau Sulawesi, Maluku 2 Kantor Wilayah

Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulmapa) dan Irian Jaya yang terdiri dari 511Kantor Operasional

a. Pendapatan Usaha Menurut Wilayah30-06-2009 30-06-2008

(Rp.) (Rp.) - Sumatera 224.564.467.288 132.270.876.768 - Jawa 899.683.043.434 657.134.708.050 - Kalimantan 130.705.597.117 88.777.173.858 - Bali & Nusa Tenggara 206.967.266.745 156.796.958.087 - Sulmapala 346.097.894.691 238.289.313.443 Jumlah Pendapatan Usaha 1.808.018.269.275 1.273.269.030.206

Informasi segmen Perusahaan disajikan berdasarkan geografis dibagi dalam 5 (lima) wilayah yang terdiri dari:

Catatan : Per 1 Juli 2008 dilakukan perubahan Kanwil di pulau Sumatera dan Jawa, dimana pulau Sumatera dari 2 Kanwil menjadi 4 Kanwil sedangkan Pulau Jawa dari Kanwil menjadi Kanwil dari 2 Kanwil menjadi 4 Kanwil sedangkan pulau Jawa dari 7 Kanwil menjadi 5 Kanwil.

Informasi segmen Perusahaan disajikan berdasarkan geografis dibagi dalam 5 (lima) wilayah yang terdiri dari:

Informasi segmen Perusahaan adalah sebagai berikut :

55

b. Hasil Usaha Menurut Wilayah30-06-2009 30-06-2008

(Rp.) (Rp.) - Sumatera 63.144.003.919 59.860.374.179 - Jawa 203.308.220.652 157.059.788.928 - Kalimantan 51.941.966.641 44.795.542.205 - Bali & Nusa Tenggara 89.726.210.848 84.796.990.617 - Sulmapala 168.391.761.066 134.895.152.785 Jumlah Laba Usaha 576.512.163.126 481.407.848.714 Pendapatan (Beban) Lain-lain 14.687.565.755 15.471.979.932 Kerugian Luar Biasa 0 0 Laba Sebelum PPh Badan 591.199.728.881 496.879.828.646

c. Aktiva Menurut Wilayah30-06-2009 30-06-2008

(Rp.) (Rp.) - Sumatera 1.734.301.239.962 1.049.007.301.248 - Jawa 7.441.609.550.887 5.139.540.358.089 - Kalimantan 1.015.380.809.219 636.397.482.047 - Bali & Nusa Tenggara 1.522.519.460.250 1.058.180.581.615 - Sulmapala 2.662.785.981.068 1.665.837.085.806 Jumlah Aktiva 14.376.597.041.386 9.548.962.808.805

d. Aktiva Tetap Menurut Wilayah30-06-2009 30-06-2008

(Rp.) (Rp.) - Sumatera 58.160.286.974 44.266.959.065 - Jawa 230.476.546.828 207.681.338.354 - Kalimantan 44.900.583.946 38.920.971.816 - Bali & Nusa Tenggara 41.679.740.528 33.735.040.351 - Sulmapala 54.021.476.145 51.861.666.067 Jumlah Aktiva Tetap 429.238.634.421 376.465.975.653

e. Beban Penyusutan Aktiva Tetap Menurut Wilayah30-06-2009 30-06-2008

(Rp.) (Rp.) - Sumatera 4.067.455.055 2.075.976.097 - Jawa 10.598.394.112 12.670.780.175 - Kalimantan 2.787.415.085 1.453.047.628 - Bali & Nusa Tenggara 2.304.841.053 1.993.737.122 - Sulmapala 2.893.317.522 2.692.358.652 Jumlah Beban Peny. Aktiva Tetap 22.651.422.827 20.885.899.674

56

f. Kewajiban Menurut Wilayah30-06-2009 30-06-2008

(Rp.) (Rp.) - Sumatera 9.725.512.827 6.611.169.508 - Jawa 12.186.082.256.424 7.853.723.660.906 - Kalimantan 6.072.466.314 12.816.403.907 - Bali & Nusa Tenggara 7.646.598.310 5.967.910.825 - Sulmapala 12.011.324.690 10.302.206.604 Jumlah Kewajiban 12.221.538.158.565 7.889.421.351.750

45. Taksiran Pajak Penghasilan30-06-2009 30-06-2008

(Rp.) (Rp.)a. Laba Usaha Sebelum Pajak 591.199.728.881 496.879.828.646b. Perhitungan Koreksi Fiskal Perbedaan Permanen

Koreksi Positif : - Biaya Air, Listrik, Telp. Rmh Jab 36.247.785 44.852.452 - Biaya Lumpsum BBM Pejabat 226.500.000 44.400.000 - Biaya Denda Pajak 2.283.558 480.246 - Biaya Lainnya/Sumbangan 110.004.244 102.158.785 - Biaya Ulang Tahun Pegadaian/RI 1.249.532.630 75.153.000 - Biaya Penyisihan Kerugian Klaim TGR 0 77.667.878 - Biaya Jamuan dan Representasi 206.370.463 141.453.385 - Biaya Perawatan Rumah Jabatan 533.049.255 272.874.050 - Biaya Perawatan Invent Rmh Jabatan 4.809.625 10.028.800 Sub Jumlah (1) 2.368.797.560 769.068.596 Koreksi Negatip : - Pendapatan Sewa Auditorium 1.645.603.797 1.672.224.032 - Pendapatan Jasa Giro 474.246.481 411.491.765 - Laba Penjualan Aktiva 45.295.256 2.874.475.834 Sub Jumlah (2) 2.165.145.534 4.958.191.631 Jumlah Koreksi (1-2) 203.652.026 (4.189.123.035)c. Laba Usaha Kena Pajak 591.403.380.907 492.690.705.611

d. Taksiran PPh Badan : 10 % X (50.000.000) 5.000.000 5.000.000 15 % X (50.000.000) 7.500.000 7.500.000 30 % X (290.186.854.677) 177.391.014.272 147.777.211.683 Jumlah 177.403.514.272 147.789.711.683e. Penghasilan Pajak Tangguhan 0 0f. Laba Usaha Setelah Pajak 413.796.214.609 349.090.116.963

57