15

Click here to load reader

Perwan Wakaf Uang Di Lembaga Keuangan Syariah Bab i

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Perwan Wakaf Uang Di Lembaga Keuangan Syariah Bab i

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Krisis ekonomi yang berkepanjangan di Indonesia secara faktual telah

melipatgandakan jumlah penduduk miskin dari ± 25 juta jiwa di akhir tahun 1997

menjadi ± 100 juta jiwa di tahun 1999.1 Kemiskinan di Indonesia terus menurun

hingga Maret 2010 mencapai 31,02 juta (13,33 persen), turun 1,51 juta dibandingkan

dengan penduduk miskin pada Maret 2009 yang sebesar 32,53 juta (14,15 persen).2

keadaan seperti ini harus terus diperjuangkan karena meskipun bukan berarti terlepas

dari masalah kemiskinan. Kerja keras ini tidak terlepas dari usaha pemerintah baik

melalui JPS (jaringan Pengamanan Sosial) serta berbagai sumbangan dari dalam dan

luar negeri. Pemerintah nampaknya cukup kesulitan untuk mengatasi masalah ini.

Karena terbatasnya dana yang tersedia dalam APBN. Selain itu mengingat Pinjaman

Luar Negeri (PLN) Indonesia yang sangat besar, maka alternatif PLN untuk

mengatasi masalah ini menjadi kurang dipertimbangkan.3

Salah satu alternatif yang masih memiliki harapan untuk mengatasi masalah

ini adalah partisipasi aktif dari pihak non pemerintah, yang dalam hal ini adalah

                                                            1 Mustafa Edwin Nasution dan Uswatun Hasanah, Wakaf Tunai Inovasi Finansial Islam 

Peluang dan Tantangan dalam Mewujudkan Kesejahteraan Umat, (Jakarta: PSTTI‐UI), h, 88 2 www.bps.go.id  3 Ibid, h.88   

1  

Page 2: Perwan Wakaf Uang Di Lembaga Keuangan Syariah Bab i

2  

masyarakat. Masyarakat, khususnya golongan kaya, memiliki kemampuan untuk

membantu meringankan penderitaan masyarakat miskin. Apabila potensi masyarakat

(kaya) ini dapat dikoordinasikan serta dikelola dengan baik, maka hal ini dapat

memberikan alternatif kontribusi penyelesaian positif upaya non pemerintah untuk

menjawab masalah kemiskinan tersebut di atas.

Di negara lain seperti Bangladesh ada sebuah Lembaga Keuangan yang

bernama Social Investment Bank (SIBL). Lembaga ini diharapkan akan menjadi

alternatif program peningkatan pendapatan untuk jutaan masyarakat miskin dan juga

merupakan pilihan yang menguntungkan bagi masyarakat kaya untuk berinvestasi,

mendapatkan hasil, dan hidup dalam lingkungan masyarakat yang lebih baik, aman

dan damai.4

Secara operasional SIBL menghubungkan tiga sektor dalam ekonomi, yaitu:

1. Sektor formal

2. Sektor non formal

3. Sektor voluntary

Dalam sektor formal, SIBL berfungsi sebagai Islamic participatory

commercial bank yang berdasarkan bagi hasil. Fungsi SIBL sebagai non formal

bangking berhubungan dengan keungan informal dan paket pembiayaan yang akan

memberdayakan dan memanusiakan keluarga miskin, menciptakan kesempatan kerja

lokal dan mencegah migrasi internal. Dalam sektor voluntary SIBL menjadi

                                                            4 Ibid, h, 89 

  

Page 3: Perwan Wakaf Uang Di Lembaga Keuangan Syariah Bab i

3  

Development Bank yang bertujuan untuk me-monetize5 sektor voluntary. Dalam hal

ini SIBLmemperkenalkan suatu konsep baru yaitu skema Sertifikat Wakaf Tunai.

Pada hakikatnya istilah wakaf telah lama dikenal masyarakat muslim

Indonesia sebagai salah satu bentuk amal jariyah yang berperan penting bagi

pengembangan sosial, ekonomi dan budaya dalam rangka untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat, namun belum menyentuh pada pengelolaan produktif,

wakaf hanya dijadikan sarana ibadah yang baku dan tetap seperti pembentukan

masjid, bangunan sekolah dan lahan lainnya yang masih pada pengelolaan yang

primitif.

Maka sebuah konsep baru yakni, wakaf uang merupakan sebuah alternatif

untuk menjalin hubungan emosional antara si kaya dan si miskin lewat sektor

voluntary, wakaf uang membuka peluang unik bagi penciptaan investasi di bidang

keagamaan, pendidikan, kesehatan dan pelayanan sosial hingga meningkatkan

kemashlahatan umat, khususnya umat Islam.

Adanya pergeseran bentuk wakaf menjadi lebih likuid seperti uang telah

berdampak luas. Pergeseran-pergeseran tersebut telah dapat merubah pandangan dan

kebiasaan lama, di mana seola-olah kesempatan melakukan wakaf hanya dapat

melalui asset tetap berupa tanah atau bangunan. Perubahan lain adalah pandangan

lama bahwa berwakaf harus bernilai besar menjadi pupus, dengan bentuk uang, wakaf

                                                            5 Mustafa Edwin Nasution dan Uswatun Hasanah, Wakaf Tunai Inovasi Finansial Islam 

Peluang dan Tantangan dalam Mewujudkan Kesejahteraan Umat, (Jakarta: PSTTI‐UI), h, 89 

  

Page 4: Perwan Wakaf Uang Di Lembaga Keuangan Syariah Bab i

4  

dapat dilakukan dengan nilai kecil tertentu, yang tentunya menjadi lebih dapat

dilakukan oleh semua golongan.

Hadirnya undang-undang tentang wakaf No. 41 Tahun 2004 yang salah satu

isinya mengakomodasikan untuk dilakukannya wakaf uang telah semakin membuka

kesempatan masyarakat di semua golongan (tidak hanya orang kaya) untuk dapat

menikmati serta ikut serta berwakaf.

Dalam hal ini masyarakat akan semakin mudah dalam menyalurkan dana

wakaf uang mereka, karena Menteri agama telah menunjuk langsung bank-bank

terkait untuk menjadi (LKS-PWU) Lembaga Keuang Syariah - Penerima Wakaf

Uang dan direstui oleh BWI. Hal ini membuktikan bahwa akan semakin

meningkatnya peluang dalam menghimpun dana wakaf uang.

LKS-PWU tersebut yakni; Bank  Muamalat, Bank Syariah Mandiri, BNI

Syariah, Bank Syariah Mega Indonesia dan Bank DKI Unit Usaha Syariah, di antara

bank di atas hanya bank DKI syariah lah yang berbeda status dengan bank lain,

dilihat dari status badan hukum yang masih menginduk kepada Bank DKI, yakni

sebagai unit usaha syariah PT. Bank DKI. Perbedaan ini tidak menurunkan semangat

juang untuk terus mengembangkan produk-produk serta layanan di Bank DKI

syariah.

  

Page 5: Perwan Wakaf Uang Di Lembaga Keuangan Syariah Bab i

5  

Bank DKI Syariah hingga saat ini telah menghimpun dana wakaf uang untuk

account nazhir BWI sebesar ± 200.000.000.6 selain itu ada juga lembaga lain yang

membuka rekening khusus wakaf uang yakni Wakaf Center.

Selain itu bank DKI merupakan Bank Pembangunan Daerah Ibu Kota Jakarta,

yang artinya situasi keuangan pegawai pemda baik CPNS maupun PNS di wilayah

Jakarta dikelolah oleh Bank DKI. Dengan dikeluarkannya peraturan Gubernur DKI

DKI Jakarta No. 3 tahun 2010 tentang Pengelolaan Kas Non Anggaran pada Bab 1

pasal 1 No. 18 menyebutkan Bank DKI adalah Bank untuk menampung penerimaan

kas non anggaran. Yang artinya segala pengelolaan baik gaji pegawai serta

administrasi lainnya jelas harus melalui Bank DKI. Penjelasan ini memberikan

peluang besar bagi para pegawai pemda baik CPNS maupun PNS untuk bisa

berwakaf uang.

Selain itu Bank DKI Syariah telah menerima penghargaan Investor Syariah

Award 2006 sebagai Bank Unit Usaha Syariah Terbaik kategori aset dibawah Rp.

100 miliar, serta penghargaan yang diberikan Karim Business Consulting berupa

penghargaan kepada Bank DKI Syariah sebagai “The Best Office Equipment”

Islamic Banking Quality Awards untuk kategori UUS dengan modal dibawah Rp1

Triliun, dari beberapa keberhasilan yang diraih bank DKI Syariah membuat penulis

tertarik untuk melakukan studi tentang wakaf uang di Bank DKI syariah.

Sehingga sampailah penulis untuk memberikan sebuah resume umum dalam

penelitian ini yakni meneliti tentang Bagaimana Meningkatkan Produk Wakaf Uang                                                             6 Wawancara langsung oleh saudara Irham Fachreza Anas, di Office Bank DKI Syariah  

  

Page 6: Perwan Wakaf Uang Di Lembaga Keuangan Syariah Bab i

6  

pada Bank DKI Syariah Cabang Wahid Hasyim. Dalam penelitian ini penulis hanya

terbatas pada penghimpunan wakaf uang di Bank DKI Syariah cabang Wahid Hasyim

saja. oleh karena itu penulis memberikan sebuah judul “PERAN LEMBAGA

KEUANGAN SYARIAH (LKS) DALAM MENINGKATKAN

PENGHIMPUNAN WAKAF UANG, (studi pada Bank DKI Syariah Cabang

Wahid Hasyim)”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan masalah

Agar pembahasan dalam penelitian ini tidak meluas maka sesuai judul

skripsi tersebut di atas penulis membatasi masalah pada Peningkatan

Penghimpunan Wakaf Uang di Bank DKI Unit Usaha Syariah.

2. Perumusan masalah

Dari pembatasan masalah tersebut, maka dapat dirumuskan bahwa

pokok-pokok permasalahan yang dibahas adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana Strategi Penghimpunan Wakaf Uang di Bank DKI Unit

Usaha Syariah?

2. Bagaimana Dampak Penerapan Strategi Penghimpunan Wakaf

Uang di Bank DKI Unit Usaha Syariah?

  

Page 7: Perwan Wakaf Uang Di Lembaga Keuangan Syariah Bab i

7  

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:

a. Menganalisis bagaimana meningkatkan penghimpunan wakaf

uang di Bank DKI Syariah cabang Wahid Hasyim.

b. Untuk mengetahui pengelolaan wakaf uang yang dihimpun

oleh Bank DKI Syariah cabang Wahid Hayim.

2. Adapun manfaat dalam penelitian ini

a. Bagi akademis

1) Dengan adanya penulisan laporan tugas akhir ini penulis

mempunyai kesempatan untuk mengaplikasikan teori dari ilmu

pengetahuan yang penulis dapatkan selama mengikuti

perkuliahan di Universitas Islam Negeri Jakarta pada Jurusan

Muamalat, Program Studi Perbankan Syariah dan khususnya

pada pembahasan wakaf uang.

2) Sebagai syarat dalam memperoleh gelar S-1 pada Jurusan

Perbankan Syariah Universitas Negeri Jakarta.

b. Bagi Praktisi

1) Sebagai pertimbangan kebijakan dalam meningkatkan produk

wakaf uang di Bank DKI Syariah Cabang Wahid Hasyim.

  

Page 8: Perwan Wakaf Uang Di Lembaga Keuangan Syariah Bab i

8  

2) Diharapkan laporan dari tugas akhir ini dapat dijadikan masukan

yang bermanfaat sebagai koreksi guna kemajuan dunia

perbankan syariah.

c. Bagi Masyarakat

1) Penulisan laporan tugas akhir ini sebagai bahan perbandingan

bagi penulis dalam mengkaji wakaf uang.

2) Diharapkan mampu memberikan pengertian secara luas kepada

masyarakat tentang praktik wakaf uang di Bank Syariah.

D. Kajian Kepustakaan

Beberapa referensi yang telah ada dan berkaitan dengan judul skripsi ini yang

akan penulis angkat antara lain:

1. Penelitian dilakukan oleh Rusdi Ratoni 203044101792 1428 H/ 2008 M

dengan judul ”Wakaf uang menurut hukum Islam dan UU No. 41 tahun

2004”. kajian skripsi ini membahas tentang perbandingan wakaf uang

menurut hukum Islam dengan wakaf uang menurut UU No. 41 Tahun

2004. Persamaan skripsi ini sama-sama membahas tentang wakaf uang

menurut UU No. 41 tahun 2004 serta letak perbedaannya ialah penulis

tidak membandingkan antara wakaf uang menurut UU No. 41 tahun 2004

dengan wakaf uang menurut hukum Islam.

  

Page 9: Perwan Wakaf Uang Di Lembaga Keuangan Syariah Bab i

9  

2. Penelitian yang dilakukan oleh Siti Aminah 102044125067 1428 H/2008.

Dengan judul ”Pengaruh Penerapan UU No. 41 tahun 2004 Tentang

Wakaf terhadap Profesionalitas Pengelolaan Wakaf pada Lembaga

Tabung Wakaf Indonesia”. Skripsi ini membahas tentang pengaruh

adanya payung hukum tentang wakaf uang terhadap pengelolaan wakaf

secara profesional. Persamaan dalam penulisan ini terletak pada payung

hukum wakaf yaitu UU No. 41 Tahun 2004 serta perbedaannya ialah

penulis tidak membahas mengenai pengaruh penerapan UU No. 41 tahun

2004.

Dengan demikian pembahasan skripsi yang di angkat dalam penelitian ini

berbeda dengan penelitian-penelitian yang telah ada, yang berkaitan dengan produk-

produk perbankan syariah. Karena penulis lebih fokus pada analisa peran Perbankan

Syariah khususnya pada Bank DKI Syariah cabang Wahid Hasyim dalam

meningkatkan penghimpunan wakaf. Sedangkan penelitian terdahulu lebih kepada

perbandingan antara wakaf uang menurut UU No. 41 Tahun 2004 dengan hukum

Islam. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data primer dan data skunder.

E. Kerangka Teori

Untuk mempermudah penulis, ada beberapa istilah yang harus dijelaskan

terlebih dahulu. Pengertian wakaf dalam undang-undang No. 41 Tahun 2004 adalah,

  

Page 10: Perwan Wakaf Uang Di Lembaga Keuangan Syariah Bab i

10  

perbuatan hukum wakif (yang memberikan harta wakaf) untuk memisahkan dan/atau

menyerahkan sebagian harta benda miliknya untuk dimanfaatkan selamanya atau

untuk jangka waktu sesuai dengan kepentingan guna keperluan ibadah dan/atau

kesejahteraan umum menurut syariah.

Kemudian pengertian LKS- PWU (Lembaga Keuangan Syariah – Penerima

Wakaf Uang) menurut peraturan menteri agama menjelaskan badan yang bergerak di

bidang keuangan syariah yang ditetapkan oleh menteri agama sebagai lembaga

keuangan syariah penerima wakaf uang. Badan Wakaf Indonesia (BWI), adalah

lembaga independen dalam pelaksanaan tugasnya untuk mengembangkan perwakafan

di Indonesia.

F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah kualitatif, karena dapat digolongkan ke dalam

deskriptif dengan pendekatan studi kasus yaitu untuk melakukan pengukuran

yang cermat dan sistematik terhadap peristiwa tertentu dengan cara menafsirkan

data yang telah ada dengan tanpa hipotesis dan tetap mempertahankan keutuhan

dari objek penelitian yang terintegrasi.

  

Page 11: Perwan Wakaf Uang Di Lembaga Keuangan Syariah Bab i

11  

2. Ruang Lingkup Penelitian

Objek penelitian ini ditetapkan secara khusus pada Bank DKI Syariah

cabang Wahid Hayim dan diarahkan untuk mengumpulkan data yang mendukung

untuk menjawab permasalahan yang telah diungkapkan di atas. Penelitian ini

khususnya diarahkan pada peran Bank DKI Syariah sebagai Lembaga Keuangan

Syariah terhadap wakaf uang.

3. Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam pelaksanaan penelitian ini penulis menggunakan jenis data primer

dan sekunder.

Data primer diperoleh melalui pengamatan observeasi kegiatan

operasional dan wawancara dengan pejabat terkait pada Bank DKI Syariah

cabang Wahid Hasyim.

a. Observasi (data primer) yang dilakukan penulis yaitu dengan cara

mengadakan pengamatan secara langsung pada objek yang diteliti yaitu

pada Bank DKI Syariah cabang Wahid Hasyim. Data yang diperoleh

mencakup beberapa aspek dari segi ekonomi, religius, pendidikan dan

teknis yang meliputi situasi lokasi dan keamanan tempat penelitian.

b. Wawancara (data primer) yaitu penulis mengadakan wawancara secara

langsung tentang data internal perusahaan dengan pimpinan bank

(direktur) dan staf lainnya yang mewakili objek yang diteliti. Data yang

  

Page 12: Perwan Wakaf Uang Di Lembaga Keuangan Syariah Bab i

12  

diperoleh berupa peran Bank DKI Syariah dalam meningkatkan wakaf

uang.

Sedangkan data skunder yang dibutuhkan adalah dokumentasi, yaitu

proses untuk memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian yang berasal

dari data yang berbentuk arsip (dokumen) yang dimiliki oleh bank, buku,

majalah, koran dan catatan-catatan yang sudah disedikan oleh BPS (badan

pusat statistik) baik melalui internet maupun media lainnya. Data yang

diperoleh berupa struktur organisasi, profil perusahaan, personalia, pemasaran

dan operasional.

4. Teknik Analisa Data

Analisa dilakukan setelah data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini

terkumpul. Proses analisa dimulai dari membaca, mempelajari, dan menelaah

data yang didapat mengenai peran Lembaga Keuangan Syariah dalam

meningkatkan penghimpunan wakaf uang pada Bank DKI Syariah Cabang

Wahid Hasyim. Selanjutnya dari proses analisa tersebut, penulis mengambil

kesimpulan dalam masalah yang bersifat umum kepada masalah yang bersifat

khusus (deduktif).

  

Page 13: Perwan Wakaf Uang Di Lembaga Keuangan Syariah Bab i

13  

5. Teknik Penulisan Skripsi

Untuk teknik penulisan dalam skripsi ini, penulis merujuk pada buku

”Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta tahun 2008”.

G. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penuylisan skripsi ini, sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini akan di bahas mengenai latar belakang masalah,

pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, review studi terdahulu, metode penelitian dan

sistematika penulisan.

BAB II : WAKAF UANG DAN LEMBAGA KEUANG SYARIAH

PENERIMA WAKAF UANG (LKS-PWU)

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai Konsep Wakaf Uang,

Regulasi Pemerintah, Model Pengelolaan Wakaf Uang di

Indonesia maupun di luar negeri, Lembaga Keuangan Syariah

Penerima Wakaf Uang (LKS-PWU), Tujuan, Fungsi,

Keunggulan, Implementasi wakaf

  

Page 14: Perwan Wakaf Uang Di Lembaga Keuangan Syariah Bab i

14  

BAB III : GAMBARAN UMUM BANK DKI SYARIAH Cabang

Wahid Hasyim

Dalam bab ini akan diuraiakan mengenai sejarah dan

perkembangan Bank DKI Syariah Cabang Wahid Hasyim, Visi

dan Misi BANK DKI SYARIAH Cabang Wahid Hasyim,

Profil Korporasi BANK DKI SYARIAH Cabang Wahid

Hasyim, Struktur Organisasi BANK DKI SYARIAH Cabang

Wahid Hasyim dan Produk serta Jasa BANK DKI SYARIAH

Cabang Wahid Hasyim.

BAB IV : STRATEGI DAN MODEL PENGHIMPUNAN WAKAF

UANG

Penulis akan membahas mengenai Strategi meningkatkan

Penghimpunan Wakaf Uang, dan Dampak Penerapan Strategi

Penghimpunan Wakaf Uang, Analisis Data dan Peran Lembaga

Keuangan Syariah Penerima Wakaf Uang (LKS-PWU) dalam

Meningkatkan Penghimpunan Wakaf Uang.

  

Page 15: Perwan Wakaf Uang Di Lembaga Keuangan Syariah Bab i

15  

  

BAB V : PENUTUP

Pada bab ini berisikan mengenai kesimpulan penelitian dan

merupakan jawaban dari perumusan masalah dalam penelitian.

Selain itu pada bab ini juga berisikan saran-saran dari penulis

selama melakukan penelitian